182
IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA SD NEGERI BARRANG LOMPO ADIWIYATA IMPLEMENTATION IN ATTEMPTS TO CREATE ENVIRONMENTAL EDUCATION AT BARRANG LOMPO ELEMENTARY SCHOOL TESIS NURAENI Nomor Induk Mahasiswa : 105.06.02.036.17 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN DASAR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

1

IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA

SD NEGERI BARRANG LOMPO

ADIWIYATA IMPLEMENTATION IN ATTEMPTS TO CREATE

ENVIRONMENTAL EDUCATION AT BARRANG LOMPO ELEMENTARY

SCHOOL

TESIS

NURAENI

Nomor Induk Mahasiswa : 105.06.02.036.17

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER PENDIDIKAN DASAR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

2

IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA

SD NEGERI BARRANG LOMPO

TESIS

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Magister

Program Studi

Magister Pendidikan Dasar

Disusun dan diajukan oleh

NURAENI

Nomor Induk Mahasiswa : 105.06.02.036.17

Kepada

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER PENDIDIKAN DASAR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

ii

Page 3: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

3

HALAMAN PENGESAHAN

IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA

SD NEGERI BARRANG LOMPO

Yang disusun dan diajukan oleh

NURAENI

NIM. 105 06 02 036 17

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis

pada tanggal 25 Februari 2021

Disetujui oleh:

Pembimbing I

Dr. H. Nursalam, M.Si.

Pembimbing II

Dr. Idawati, M.Pd.

Mengetahui,

Direktur Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar

Dr. H. Darwis Muhdina, M.Ag. NBM: 483 523

Ketua Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana

Sulfasyah, S.Pd., M.A., Ph.D. NBM : 970 635

iii

Page 4: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

4

HALAMAN PENERIMAAN PENGUJI

Judul Tesis : Implementasi Adiwiyata dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan Lingkungan Hidup pada SD Negeri Barrang Lompo.

Nama : Nuraeni

NIM : 105.06.02.036.17

Program Studi : Magister Pendidikan Dasar

Telah diuji dan dipertahankan di depan panitia penguji tesis pada tanggal

25 Februari 2021 dan dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Dasar (M. Pd.) pada

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 8 Maret 2021

Dr. H. Nursalam, M. Si. ……………………………………………… (Ketua/Pembimbing/Penguji)

Dr. Idawati, M. Pd. ……………………………………………… (Sekretaris/Penguji)

Dr. H. M. Basri, M. Si. ……………………………………………… (Penguji)

Dr. A. Jam’an, M. Si. ……………………………………………… (Penguji)

iv

Page 5: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

5

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Nuraeni

NIM : 105 06 02 036 17

Program Studi : Magister Pendidikan Dasar

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan

pengambil alihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian

hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis

ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut.

Makassar, 8 Maret 2021

Penulis,

NURAENI

v

Page 6: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

6

ABSTRAK

NURAENI, Implementasi Adiwiyata dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan Lingkungan Hidup pada SD Negeri Barrang Lompo. (dibimbing oleh H. Nursalam dan Idawati).

Pendidikan lingkungan hidup merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup dan juga menjadi sarana yang sangat penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang dapat melaksanakan prinsip peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Untuk menjadikan sekolah Adiwiyata yang berbudaya lingkungan, diperlukan beberapa aspek yaitu pengembangan kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, pengembangan kurikulum berbasis lingkungan, pengembangan kegiatan berbasis partisipatif, dan pengelolaan dan pengembangan sarana pendukung sekolah.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi dan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui upaya dalam mewujudkan Pendidikan lingkungan hidup dan faktor yang mempengaruhi munculnya program Adiwiyata di SD Negeri Barrang Lompo. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisa data, yang terdiri dari tahap pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan.

Hasil penelitian terhadap implementasi Adiwiyata dalam upaya mewujudkan Pendidikan lingkungan hidup adalah dengan langkah pertama yaitu membuat tim di sekolah dan menyusun program-program untuk mencapai predikat sekolah Adiwiyata, setelah menyusun tim kepala sekolah dan guru melaksanakan program tersebut dengan melibatkan kerjasama dengan pemerintah setempat, seluruh warga sekolah dan para masyarakat disekitarnya. Guru dan peserta didik bekerja sama dalam mewujudkan tercapainya sekolah Adiwiyata. Adapun faktor yang mempengaruhi munculnya sekolah Adiwiyata adalah dengan adanya Pendidikan lingkungan hidup yang dapat membantu berlangsungnya peningkatan mutu Pendidikan. Kurikulum yang digunakan diintegrasikan dengan pembelajaran lingkungan hidup yang sangat membantu peserta didik dalam pengenalam teori lingkungan hidup sehingga dapat menjaga kebersihan pada umumnya sesuai dengan pentingnya kebersihan lingkungan hidup.

Kata kunci : implementasi, pendidikan, kerjasama, kebersihan

vi

Page 7: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

7

ABSTRACT

NURAENI, Implementation of Adiwiyata in the Ceremony of Realizing Environmental Education at Barrang Lompo State Elementary School. (dibimbing oleh H. Nursalam dan Idawati).

Environmental education is one the important factors in

environmental management and is also a very important means of

producing human resources who can implement the principles of

improving education in school. To make an Adiwiyata school with an

environmental culture, several aspects are needed, namely the

development of a caring and environmentally cultured school policy,

developing an environmentally based curriculum, developing participatory-

based activities, and developing school support facilities.

This research is a qualitative descriptive study with a sociological

approach and a descriptive approach that aims to be wise in realizing

environmental education and the factors that influence the Adiwiyata

program at Sd Negeri barrang Lompo. Intervie data, observation and

documentation. The study used data analysis techniques, wich consisted

of data stages, data reduction, data presentation and drawing conclusions.

The results of research on the implementation of Adiwiyata in an effort to realize environmental education are the first steps, namely creating a team at school and compiling programs to achieve the title of Adiwiyata school, after compiling a team of principals and teachers to implement the program by involving collaboration with the local government, all residents. school and the surrounding community. Teachers and students work together to achieve the Adiwiyata school. The factors that influence the emergence of Adiwiyata schools are the existence of environmental education which can help improve the quality of education. The curriculum used is integrated with environmental learning which greatly helps students experience environmental theory so that they can maintain cleanliness in general according to the importance of environmental cleanliness.

Keywords: implementation, education, cooperation, cleanliness

vii

Page 8: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

8

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Swt penulis dapat

menyelesaikan tesis ini. Shalawat serta salam mudah-mudahan tetap

tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw., semoga dengan berkah dan

rahmat-Nya kita dapat menjalankan kehidupan ini dengan penuh

kedamaian.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tesis ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bimbingan, bantuan, dari berbagai pihak, oleh karena itu,

dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penyusun

mengucapkan ucapan terima kasih teriring do’a Jazaakumullahu Khaira

Jaza kepada kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan motivasi

dan memberikan doa sepanjang perjalananku, nasehat, cinta, perhatian

dan kasih sayang yang tentu takkan bisa penulis balas. Ucapan terima

kasih yang sedalam-dalamnya penulis haturkan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar, yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melaksanakan studi di Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Darwis Muhdina, M.Ag. Selaku Direktur Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Makassar, yang telah memberikan

dukungan dan izinnya dalam penelitian ini.

viii

Page 9: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

9

3. Ibu Hj. Sulfasyah, S.Pd., M.A., Ph.D. Selaku Ketua Prodi

Pascasarjana Pendidikan Dasar Universitas Muhammadiyah

Makassar, yang tanpa lelah dan henti memberikan arahan dan

motivasi yang membangun untuk kami mahasiswa (si)nya.

4. Bapak Dr. H. Nursalam, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Pertama,

yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk membimbing

dan mengarahkan penulis selama ini dalam menyelesaikan

penulisan tesis ini.

5. Ibu Dr. Idawati, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Kedua, yang tanpa

henti dan mengenal lelah dalam meluangkan waktu, tenaga dan fikiran

untuk membimbing, memotivasi dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan tesis ini.

6. Seluruh Dosen Program Studi Magister Pendidikan Dasar Universistas

Muhammadiyah Makassar, yang telah memberikan ilmu selama

mengikuti perkuliahan.

7. Seluruh staf Tata Usaha Pascasarjana Universitas Muhammadiyah

Makassar, yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tesis

ini.

8. Rekan-rekan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah

Makassar, yang banyak memberikan dukungan dan memotivasi

penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

ix

Page 10: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

10

9. Saudara-saudaraku kakak dan adik-adikku, yang memberikan kasih

sayang sehingga membuat penulis bersemangat dan termotivasi

menyelesaikan tesis ini.

10. Bapak Kepala Sekolah, rekan-rekan guru dan staf SDN Barrang

Lompo yang telah membantu penelitian ini terlaksana.

Kepada semua pihak tersebut, semoga amal baik yang telah

diberikan dapat diterima di sisi Allah Swt, dan mendapat limpahan rahmat-

Nya, Aamiin.

Makassar, 8 Maret 2021

Penyusun,

Nuraeni

x

Page 11: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

HALAMAN SAMPUL……………………………………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii

HALAMAN PENERIMAAN PENGUJI…………………………………... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................... vi

ABSTRACT ...................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ......................................................................... viii

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. xi

DAFTAR TABEL ............................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

B. Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian ............................ 11

C. Tujuan Penelitian ............................................................ 12

D. Manfaat Penelitian .......................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 14

A. Tinjauan Hasil Penelitian ................................................ 14

1. Pelaksanaan Adiwiyata dalam Mewujudkan Area Biotik

pada Riset Sebelumnya ............................................. 14

2. Edukasi Area Biotik pada Riset Sebelumnya ............. 17

B. Tinjauan Teori serta Konsep ........................................... 20

1. Konsep Tempat Berlatih Adiwiyata ........................... 20

xi

Page 12: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

12

2. Konsep Edukasi Area Biotik ...................................... 26

3. Pelaksanaan Program Adiwiyata .............................. 35

C. Kerangka Pikir ................................................................ 51

BAB III METODE RISET .................................................................. 54

A. Pendekatan Riset ........................................................... 54

B. Lokasi dan Waktu Riset .................................................. 54

C. Unit Analisis dan Penentuan Informan ............................ 55

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 56

E. Teknik Analisis Data ....................................................... 58

F. Pengecekan Keabsahan Temuan ................................... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................. 61

A. Sejarah Singkat SD Negeri Barrang Lompo ................... 61

B. Pelaksanaan Adiwiyata dalam Upaya Mewujudkan

Edukasi Area Biotik pada SD Negeri Barrang Lompo ..... 62

C. Faktor yang Mempengaruhi Munculnya Program Adiwiyata

Di SD Negeri Barrang Lompo ......................................... 85

D. Pembahasan................................................................... 93

E. Keterbatasan Peneliti ...................................................... 104

BAB V PENUTUP ............................................................................ 106

A. Kesimpulan .................................................................... 106

B. Saran ............................................................................. 107

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 108

RIWAYAT HIDUP………………………………………………………… 112

LAMPIRAN ………………................................................................... 109

xii

Page 13: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

13

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Daftar Informan………………………………………………… 55

xiii

Page 14: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Skema Kerangka Konseptual…… ................................ 53

xiv

Page 15: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

15

DAFTAR LAMPIRAN

Surat Izin Penelitian ............................................................................ 110

Validitas Isi ........................................................................................ 117

Format Validitas Isi soal ..................................................................... 118

Lembar Penilaian Kisi-kisi Pedoman wawancara ............................... 119

Pedoman Wawancara Kepala Sekolah .............................................. 122

Pedoman Wawancara Guru ................................................................ 127

Instrumen Pedoman Observasi .......................................................... 133

Pedoman Dokumentasi ...................................................................... 135

Daftar Pedoman Observasi ................................................................. 137

Data Informan ..................................................................................... 143

Dokumentasi Profil SDN Barrang Lompo ............................................ 145

Dokumentasi Kegiatan Ekstra Kurikuler .............................................. 152

Dokumentasi Pembiasaan Peserta Didik ............................................ 154

Dokumentasi Kegiatan Dokcil ............................................................. 155

Dokumentasi Kegiatan Adiwiyata ........................................................ 156

Dokumentasi Pelatihan Adiwiyata ....................................................... 163

Dokumentasi Penghargaan Adiwiyata ................................................ 165

xv

Page 16: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Edukasi dalam area biotik merupakan faktor penting pada

keberhasilan pengelolaan area biotik serta merupakan sarana yang begitu

penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang dapat

mengembang prinsip pembangunan yang berkelanjutan (Yustina, 2006:

55). Edukasi ini, diharapkan asertaya respons (tanggapan) dari semua

pihak khususnya ruang lingkup tempat berlatih yang merupakan garda

terdepan dalam menyikapi isu sosial itu.

Mewujudkan terciptanya pengelolaan area biotik, pimpinan

meluncurkan tempat berlatih Adiwiyata pada tahun 2010. Tempat berlatih

Adiwiyata merupakan salah satu program Kementerian Negara Area Biotik

yang di canangkan pada tahun 2006 serta pada tahun 2010 Program

Tempat Berlatih Berbudaya Area diubah menjadi tempat berlatih

Adiwiyata. Program itu bertujuan mendorong serta membimbing tempat

berlatih-tempat berlatih di Indonesia aktif berperan melaksanakan

pelestarian serta pembangunan area berkelanjutan bagi kepentingan

generasi mendatang.

Undang-Undang Perlindungan serta Pengelolaan Area Biotik

Nomor 32 Tahun 2009 dijelaskan kalau area biotik merupakan kesatuan

ruang bersama semua benda, daya keadaan serta makhluk biotik,

termasuk manusia serta perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,

Page 17: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

2

kelangsungan perikebiotikan, serta kesejahteraan manusia serta makhluk

biotik lain. Permasalahan area biotik tidak dapat dipisahkan secara teknis

semata, namun yang lebih penting merupakan pemecahan yang dapat

mengubah mental serta kesadaran akan pengelolaan area.

Firman Allah dalam QS. Ar-Rum /30:41 sebagai berikut:

بما كسبت أيدى ٱلناس ظهر ٱلفساد فى ٱلبر وٱلبحر

ليذيقهم بعض ٱلذى عملوا لعلهم يرجعون

Terjemahnya:

Telah nampak kerusakan di darat serta di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia, supay Allah merasakan kepada mereka

sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali

(ke jalan yang benar).

Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami kalau selain beribadah

kepada Allah Swt, manusia juga diciptakan sebagai khalifah dimuka bumi.

Sebagai khalifah manusia mempunyai tugas agar mengelola serta

memelihara alam semesta. Allah telah menciptakan alam semesta agar

kepentingan serta kesejahteraan semua makhluk-Nya, khususnya

manusia. Keserakahan serta perlakuan buruk sebagian manusia terhadap

alam dapat menyengsarakan manusia itu sendiri. Islam mengajarkan agar

umat manusia senantiasa menjaga area. Tindakan merusak area biotik

merupakan salah satu sifat fasik. Sifat fasik lainnya, melanggar perjanjian

Page 18: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

3

Allah sesudah perjanjian itu teguh, serta memutuskan apa yang

diperintahkan Allah kepasertaya. Kerusakan karena ulah manusia ini

terjadi darat serta laut. Betapa banyak wilayah pantai, sungai serta darat

yang rusak serta hilang keindahan alamnya oleh kerakusan manusia.

Sudah menjadi kewajiban kita sebagai manusia agar berikhtiar menjaga,

melindungi, serta melestarikan seluruh ekosistem baik di darat maupun

laut.

Firman Allah dalam QS. Qaaf/50:11

Terjemahnya:

Agar menjadi rezeki bagi hamba-hamba (Kami), serta Kami

biotikkan bersama air itu tanah yang mati (kering). seperti Itulah

terjadinya kebangkitan.

Firman Allah dalam QS. Al-Mu’minuun: 23/18 menjelasakan kalau:

Terjemahnya:

Terjemahnya:

Serta Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami

jadikan air itu menetap di bumi, serta sesungguhnya Kami benar-

benar berkuasa menghilangkannya.

Page 19: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

4

Berdasarkan ayat di atas menunjukkan kalau Allah Ta’ala

menyebutkan berbagai macam nikmat-Nya yang dilimpahkan kepada

hamba-Nya yang tiada terhingga jumlahnya serta tidak juga dapat dihitung

tetesan air yang diturunkan dari langit; biqadarin (“Menurut suatu ukuran.”)

Yakni, sesuai bersama kebutuhan, tidak berlebihan yang hanya akan

merusak bumi serta pembangunan, serta tidak juga terlalu sedikit

sehingga tidak cukup agar mengairi tanaman serta buah-buahan, tetapi

sesuai bersama apa yang dibutuhkan.

` Program Adiwiyata merupakan program pengelolaan area biotik di

tempat berlatih. Program ini merupakan sebuah penghargaan bagi tempat

berlatih yang telah menerapkan edukasi area biotik. Penghargaan

Adiwiyata diberikan sebagai apresiasi kepada tempat berlatih yang

mampu melaksanakan upaya peningkatan edukasi area biotik secara

benar, sesuai bersama kriteria yang telah ditetapkan. Penghargaan

diberikan pada tahap pemberdayaan selama kurun waktu kurang dari 3

tahun serta tahap kemandirian selama kurun waktu lebuh dari 3 tahun .

Pada tahap awal, penghargaan Adiwiyata dibedakan atas 2 (dua)

kategori, yakni:

1. Tempat berlatih Adiwiyata merupakan tempat berlatih yang dinilai telah

berhasil dalam melaksanakan Edukasi Area Biotik.

2. Calon Tempat berlatih Adiwiyata merupakan tempat berlatih yang dinilai

telah berhasil dalam Pengembangan Edukasi Area Biotik.

Dasar pelaksanaan dari Program Adiwiyata merupakan:

Page 20: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

5

1. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Area

Biotik (PLH).

2. Surat Kesepakatan bersama antara Menteri Negara Area Biotik

bersama Menteri Edukasi Nasional Nomor Kep.07/MENLH/06/2005

serta Nomor 05/VI/KB/2005 tentang Pembinaan serta Pengembangan

Area Biotik.

3. Peraturan Menteri Negara Area Biotik No. 2 pada Tahun 2009

mengenai program Adiwiyata.

4. Peraturan Menteri Area Biotik Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013

tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata.

Tempat berlatih Adiwiyata bukan hanya dilihat dari tampilan fisik

tempat berlatih yang hijau, tetapi tempat berlatih yang mempunyai

program serta aktivitas edukasi yang mengarah kepada kesadaran dari

warga tempat berlatih terhadap area. Tempat berlatih Adiwiyata

merupakan salah satu program Kementerian Area Biotik dalam rangka

mendorong terciptanya pengetahuan serta kesadaran warga tempat

berlatih dalam upaya pelestarian area biotik atau Tempat berlatih

Adiwiyata merupakan tempat berlatih yang mempunyai area biotik serta

melakukan pengelolaan area biotik ditempat berlatih itu sendiri.

Seperti halnya yang dijelasnya dalam Hadits berikut:

رضا ميتة فهي له )رواه الترمذى عن جابر بن عبد الله( من احيى ا

Page 21: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

6

Terjemahnya:

Barang siapa mengbiotikkan suatu bumi yang mati, maka bumi itu

baginya (miliknya). (H.R. at-Tarmizi dari Jabir bin Abdullah No.

1300).

Hadits di atas menjelaskan kalau, siapa saja yang mengbiotikkan

bumi yang mati maka dia berhak atas bumi itu. Artinya yang dimaksud

bumi yang mati. Pertama, bumi itu kering (tidak berair) sehingga tidak

dapat menumbuhkan tanaman. Kedua, bumi itu tidak terawat sehingga

tidak memberi manfaat atau bisa berarti sebenarnya tanah itu subur,

namun tidak terawat bersama baik, bahkan manusia justru merusaknya.

Manusia mempunyai tanggung jawab dalam menjaga kelestarian

area karena ketika area yang kita tempati dipelihara bersama baik maka

akan memberikan manfaat yang baik agar kita, akan tetapi ketika kita

merusak area yang kita tempati maka bencanapun akan menghampiri kita.

Area tempat berlatih dikatakan baik jika didukung terciptanya situasi

berlatih yang kondusif. Area yang kondusif itu apabila di tempat berlatih

serta sekitarnya terdapat sejumlah hal yang dibutuhkan oleh tempat

berlatih. Area tempat berlatih yang kondusif itu merupakan kalau tempat

berlatih yang sesuai bersama peragarannya sebagai lokasi tempat

berlatih. Fasilitas transportasi yang lancar, saluran air memadai, serta

pepohonan sesuai bersama aturan area biotik. Area yang berada dalam

lokasi tempat berlatih yakni ruang level, halaman, kantin, tempat sampah,

WC, tempat parkir, serta taman atau kebun.

Page 22: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

7

Unsur utama serta penunjang mempunyai keterkaitan serta

ketergantungan, artinya murid, pengajar serta materi pelajaran akan

berarti sesuai bersama yang diharapkan apabila di dalamnya terdapat

unsur seperti kelancaran transportasi, ruangan level yang memadai,

halaman tempat berlatih yang luas, kantin yang sesuai bersama standar

yang telah ditetapkan pihak berwenang, WC yang memenuhi syarat

kesehatan, tempat parkir yang sesuai bersama kebutuhan, serta tanaman

yang hijau serta indah.

Berdasarkan uraian di atas, edukasi dapat memberikan kontribusi,

bersama banyaknya tempat berlatih di Makassar khususnya pulau

Barrang Lompo yang kini menaruh perhatiannya terhadap masalah area

(Tempat berlatih Adiwiyata). Tempat berlatih Adiwiyata tidak lain agar

menanamkan nilai kesadaran area terhadap semua warga tempat berlatih,

termasuk murid. Kantor Area Biotik (KLH) “gencar” bekerjasama bersama

tempat berlatih mengembangkan empat prinsip tempat berlatih

berwawasan area, seperti: kebijakan berwawasan area, pelaksanaan

kurikulum berbasis area, kegiatan area berbasis partisipatif serta

pengelolaan sarana ramah area.

Adiwiyata yakni sebuah program yang bertujuan agar menciptakan

kondisi yang baik bagi tempat berlatih agar menjadi tempat pemberlatihan

serta penyadaran warga tempat berlatih (pengajar, murid, serta pekerja

lainnya), agar mendorong upaya upaya penyelamatan area serta

pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang pada

Page 23: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

8

akhirnya dapat mewujudkan kelembagaan tempat berlatih yang peduli

serta berbudaya area berdasarkan norma kebersamaan, keterbukaan,

kejujuran, keadilan, serta kelestarian area biotik serta sumber daya alam.

Mewujudkan tempat berlatih berwawasan area biotik merupakan

komitmen tempat berlatih secara sistematis yang mengembangkan

program-program agar menginternalisasikan nilai-nilai area ke dalam

seluruh aktivitas tempat berlatih. Tampilan fisik tempat berlatih ditata

secara rapi sehingga menjadi wahana pemberlatihan bagi seluruh warga

tempat berlatih agar bersikap arif serta berprilaku ramah area. Area

Tempat berlatih yang kondusif sangat diperlukan agar tercipta proses

pemberlatihan yang bermutu.

Pelaksanaan Program Adiwiyata diletakkan pada dua prinsip dasar

(Basri, 2017: 107) sebagai berikut :

a. Partisipatif: Komunitas tempat berlatih terlibat dalam manajemen

tempat berlatih yang meliputi keseluruhan proses perencanaan,

pelaksanaan serta evaluasi sesuai tanggung jawab serta peran.

b. Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana

serta terus menerus secara komprehensif.

Program Adiwiyata mempunyai tujuan, agar mencapai tujuan itu,

maka ditetapkan 4 (empat) komponen program yang menjadi satu

kesatuan utuh dalam mencapai tempat berlatih Adiwiyata. Keempat

komponen itu merupakan:

1. Kebijakan Berwawasan Area.

Page 24: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

9

2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Area.

3. Kegiatan Area Berbasis Partisipatif.

4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Area.

Tempat berlatih yang peduli akan areanya perlu mendapat perhatian

kita semua, alasannya sederhana, “Bumi kita semakin rusak” area tempat

kita berada sudah tidak lagi memberikan rasa nyaman. Siapakah yang

merusak bumi ini? jangan sepenuhnya menyalahkan pihak lain atau orang

lain. Siapa yang harus memperbaiki area?. Memahami makna tempat

berlatih yang peduli area seharusnya berbuat agar menciptakan kualitas

area tempat berlatih yang kondusif, ekologis, lestari secara nyata serta

berkelanjutan, tentunya bersama cara-cara yang simpatik, kreatif, inovatif

bersama menganut nilai-nilai serta kearifan budaya lokal.

Tempat berlatih yang peduli area merupakan salah satu program

Kementrian Negara Area Biotik dalam rangka mendorong terciptanya

pengetahuan serta kesadaran warga tempat berlatih dalam upaya

pelestarian area biotik. Program ini diharapkan setiap warga tempat

berlatih di SD Negeri di Barrang ikut serat berkontribusi dalam kegiatan

tempat berlatih menuju area yang sehat agar menghindari dampak area

negatif.

Hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri di Barrang Lompo

diperoleh data peneliti melaksanakan pra riset di SD Negeri di Barang

Lompo dari tanggal 4-6 Maret 2019, bersama menggunakan alat

pengumpul data awal berupa observasi serta wawancara. Pra riset itu

Page 25: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

10

dilaksanakan oleh peneliti bersama maksud agar mengetahui lebih

mendalam tentang pelaksanaan program Adiwiyata di SD Negeri Barrang

Lompo pada hari Senin, 4 Maret 2019 pukul 09.02-09.21 wita, peneliti

mewawancarai Kepala tempat berlatih di SD Negeri Barrang Lompo, yakni

MD Beliau menuturkan kalau Program Adiwiyata yang dilakukan oleh

warga SD Negeri Barrang Lompo tahun 2018 merupakan berupa kegiatan

tahunan yang dicanangkan serta dipelaksanaankan melalui upaya

perlindungan serta pengelolaan area biotik yang terencana bagi warga

tempat berlatih.

Berdasarkan penuturan Kepala tempat berlatih, Kegiatan Adiwiyata

dimulai dari tahun 2018 sebagai wujud dari pencapaian Visi yakni “

Mewujudkan murid yang kreatif berbudi pekerti luhur, cinta serta peduli

area berlandaskan iman serta takwa.” serta Misi yakni “1) Meningkatkan

kualitas murid yang beriman serta bertaqwa, 2) Meningkatkan prestasi,

keterampilan, serta pelestarian alam murid dalam berkarya, 3)

Meningkatkan perilaku berbudi pekerti luhur serta rasa cinta terhadap

alam, 4) Meningkatkan kesadaran warga tempat berlatih dalam program

MTR (Makassar Tidak Rantasa) serta LISA (Lihat Sampah Ambil), serta 5)

Meningkatkan kedisiplinan pendidik serta murid”. Berdasarkan Visi serta

Misi itu warga tempat berlatih mempunyai tanggung jawab dalam

mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata agar mewujudkan Edukasi Area

biotik di SD Negeri di Barrang Lompo.

Page 26: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

11

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menemukan kalau SD Negeri

Barrang Lompo merupakan salah satu tempat berlatih yang menerapkan

program Adiwiyata serta menemukan permasalahan seperti kurangnya

kesadaran murid tentang pentingnya menjaga kebersihan area, serta

besarnya sertaa/anggaran yang digunakan di dalam mengelola

pemberdayaan area, serta partisipasi murid dalam program Adiwiyata

masih dalam batas mengikuti kegiatan seminar pengelolaan area biotik.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan riset lebih

dalam terkait“Pelaksanaan Adiwiyata dalam Upaya Mewujudkan

Pendidikan Lingkungan Hidup pada SD Negeri Barrang Lompo”.

B. Fokus serta Deskripsi Fokus Riset

Fokus riset ini merupakan batasan penulis agar jelas ruang lingkup

yang akan diteliti. Riset ini berjudul “Pelaksanaan Adiwiyata dalam Upaya

Mewujudkan Pendidikan Lingkungan Hidup pada SD Negeri Barrang

Lompo”, maka riset ini akan difokuskan pada pelaksanaan Adiwiyata

dalam upaya mewujudkan edukasi Area Biotik pada SD Negeri Barrang

Lompo.

Fokus riset ini merupakan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Adiwiyata dalam Upaya Mewujudkan Edukasi Area Biotik

pada SD Negeri Barrang Lompo.

2. Faktor yang Mempengaruhi Munculnya Program Adiwiyata di SD

Negeri Barrang Lompo.

Page 27: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

12

C. Tujuan Penelitiaan

Berdasarkan fokus riset di atas, tujuan riset yang diharapkan

merupakan:

1. Agar mengetahui pelaksanaan Adiwiyata dalam Upaya Mewujudkan

Edukasi Area Biotik pada SD Negeri Barrang Lompo.

2. Agar mengetahui faktor yang Mempengaruhi Munculnya Program

Adiwiyata di SD Negeri Barrang Lompo.

D. Manfaat Riset

Berangkat dari kedua tujuan itu serta keyakinan kalau segala

sesuatu mempunyai manfaat, penulis berharap riset ini berguna. Di antara

manfaat itu ialah:

1. Manfaat Teoretis

a) Menjadi bahan masukan bagi pengajar agar mejadikan agar proses

pemberlatihan lebih baik .

b) Hasil riset dapat menjadikan bahan bacaan perpustakaan di Fakultas

Ilmu Agama Islam serta Kepengajaran Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Manfaat Praktis

a) Kontribusi positif bagi pendidik dalam upaya mewujudkan asertaya

edukasi area biotik, maka pentingnya bagi pendidik pelaksanaan

Adwiyata pada SD Negeri di Barrang Lompo.

Page 28: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

13

b) Sebagai referensi dalam pelaksanaan Adiwiyata dalam Upaya

Mewujudkan Edukasi Area Biotik pada SD Negeri Barrang Lompo.

c) Sebagai bahan atau referensi penambah wawasan tempat berlatih

dalam menciptakan tempat berlatih Adiwiyata dalam Upaya

Mewujudkan Edukasi Area Biotik pada SD Negeri Barrang Lompo.

Page 29: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Hasil Riset

1. Pelaksanaan Adiwiyata dalam Mewujudkan Area Biotik pada

Riset Sebelumnya.

Penulis akan melakukan penelusuran berbagai sumber yang

mempunyai relevansi pada pokok permasalahan dalam riset ini bersama

tujuan, riset ini bukan merupakan pengulangan riset-riset sebelumnya,

melainkan mencari sisi lain yang signifikan agar diteliti serta

dikembangkan demi meningkatkan mutu secara umum serta khususnya

mutu akademik.

Riset ini pada dasarnya bukan riset yang benar-benar baru,

sebelumnya sudah ada yang mengkaji objek riset tentang tempat berlatih

Adiwiyata. Berdasarkan penelusuran penulis berkaitan topik yang akan

diteliti, terdapat literatur yang membahas, pelaksanaan Adiwiyata

termasuk beberapa karya tulis ilmiah yang relevan bersama judul tesis ini,

antara lain:

Riset itu yang dilakukan oleh Adisendjaja (2014 : 23-24), didalam

risetnya yang berjudul “Pemberlatihan Edukasi Area Biotik Berlatih Dari

Pengalaman Serta Berlatih Dari Alam”, (Jurnal Pemberlatihan Edukasi

Area Biotik Berlatih Dari Alam). Riset ini mengemukakan kalau masalah

area merupakan masalah nyata yang dihadapi manusia serta disebabkan

pola perilaku manusia yang tidak selaras bersama area, bersama berlatih

Page 30: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

15

dari alam dalam memelihara areanya yakni bersama prinsip keberlanjutan

serta menerapkan beberapa pendekatan pemberlatihan yang melibatkan

murid aktif secara mental sesuai bersama filsafat kontruktivis seperti

pemberlatihan berbasis masalah, pemecahan masalah, inkuiri,

pemberlatihan kontekstual serta klarifikasi nilai diharapkan pemberlatihan

PLH menjadi lebih efektif. Selain filosofi serta pendekatan yang sesuai

juga diperlukan pengajar yang tidak hanya menguasai konsep dasar

pengetahuan area tetapi juga menguasai konsep dasar manusia.

Landriany (2014). Pelaksanaan Kebijakan Adiwiyata Dalam Upaya

Mewujudkan Edukasi Area Biotik di SMA Kota Malang, Dalam

penellitiannya membuktikan tentang asertaya kebijakan yang tertuang

dalam surat keputusan serta juga sudat terintegrasi pada setiap mata

pelajaran. Selanjutnya, ada proses sosialisasi agar beberapa kegiatan

utama bersama pendekatan terhadap murid bertujuan agar menuai

dukungan yang utuh demi menciptakan hasil kesepakatan yang mutlak,

kalau tempat edukasi yang dimaksud benar-benar tempat berlatih yang

berwawasan area.

Ardiayanto (2017). Pelaksanaan Program Adiwiyata Terhadap

Sikap Peduli Murid pada Area di SMA Negeri 1 Bandar Kabupaten

Batang. Pelaksanaan program Adiwiyata di SMA Negeri 1 Bandar sudah

terlaksana bersama baik. Seluruh komponen Adiwiyata yakni : 1)

kebijakan berwawasan area, 2) pelaksanaan kurikulum berbasis area, 3)

Page 31: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

16

kegiatan area berbasis partisipatif, serta 4) pengelolaan sarana

pendukung ramah area dapat terlaksana bersama baik.

Rotari serta Komalasari (2017). Peran Program Adiwiyata Mandiri

Dalam Meningkatkan Kepedulian Area Murid. Peran program Adiwiyata

mandiri dalam meningkatkan kepedulian area murid (Studi Kasus Di SMP

Negeri 13 Kota Palembang) dapat meningkatkan kepedulian area murid.

Adapun temuan yang ditunjukkan dilapangan kalau program Adiwiyata

mandiri telah menjadi suatu program yang bermanfaat bagi seluruh murid

di SMP Negeri 13 kota Palembang, dimana program Adiwiyata mandiri,

merupakan program yang berwawasan area sesuai bersama visi SMP

Negeri 13 kota Palembang dapat mengajarkan murid agar turut serta

peduli terhadap area baik itu area disekitar level, tempat berlatih ataupun

diarea sekitar mereka atau penduduk .

Paparang, Peran Serta Warga Tempat berlatih dalam

Melaksanakan Program Adiwiyata di SMA Negeri 9 Lepake Samarinda.

Hasil riset menunjukkan kalau upaya tempat berlatih dalam melaksanakan

program Adiwiyata mendapat respon positif dari warga tempat berlatih,

peran serta warga tempat berlatih dalam mewujudkan program Adiwiyata

dilaksanakan dalam pengelolaan sampah, kegiatan jumat bersih, serta

penghijauan. Pelaksanaan berwawasan area sudah terlaksana bersama

merubah visi misi yang mendukung pengelolaan serta perlindungan area

biotik, kurikulum bersama berwawasan area bersama mengintegrasikan

materi wawasan area kedalam mata pelajaran, kegiatan area berbasis

Page 32: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

17

partisipatif dilaksanakan melalui aksi area, seperti kegiatan rutin jumat

bersih, serta mengelola sarana area bersama memanfaatkan Green

House serta kebun tempat berlatih.

Perbedaan serta kesamaan antara riset diatas bersama riset yang

akan dilakukan oleh peneliti. Persamannya terletak pada model risetnya

yang bersifat kualitatif kemudian membahas tentang Adiwiyata

sesertagkan agar perbedaannya sendiri terletak pada pada objek riset.

Objek riset yang akan diteliti nantinya lebih kepada pelaksanaan Adiwiyata

yang sifatnya ke lembaga edukasi khususnya SD, sesertagkan riset

sebelumnya ada yang membahas tentang peran program Adiwiyata

mandiri, program Adiwiyata dalam membentuk kemandirian murid,

olehnya itu bersama asertaya perbedaan itu peneliti menganggap kalau

riset yang akan dilakukan terkait pelaksanaan Adiwiyata dalam Upaya

Mewujudkan Edukasi Area Biotik merupakan riset yang masih sangat

jarang yang melakukan riset, sehingga peneliti menganggap kalau judul

riset ini perlu agar diteliti lebih jauh.

2. Edukasi Area Biotik pada Riset Sebelumnya

Riset ini pada dasarnya bukan riset yang benar-benar baru,

sebelumnya sudah ada yang mengkaji objek riset tentang tempat berlatih

Adiwiyata berdasarkan penelusuran penulis berkaitan topik yang akan

diteliti, terdapat literatur yang membahas, pelakasanaan Adiwiyata

termasuk beberapa karya tulis ilmiah yang relevan bersama judul tesis ini,

antara lain:

Page 33: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

18

Riset yang dilakukan oleh Nasution serta Syahrin (2010). Studi

kasus Provinsi Sumatera Utara yang berjudul Model Pengelolaan Perilaku

Area Biotik Komunitas Tempat berlatih sebagai Upaya Mempersiapkan

Generasi Berwawasan Pembangunan Berkelanjutan. Ia mengemukakan

kalau Peranan kepala tempat berlatih, pengajar, komite tempat berlatih,

orang tua, pengetahuan murid, serta sikap murid berpengaruh dalam

pengelolaan area biotik di tempat berlatih.

Purnaweni (2014). Kebijakan Pengelolaan Area Di Kawasan

Kedeng Utara Provinsi Jawa Tengah. (Jurnal Ilmu Area). Hasil risetnya

merupakan: (1) Kebijakan pengelolaan kawasan karst di Kecamatan

Sukolilo terwujud dalam Peraturan Menteri serta Keputusan Gubernur

Jawa Tengah, terkait bersama karakteristik geografis. (2) Pengelolaan

area memenuhi tiga unsur POAC (Planning, Organizing ,Actuating) yang

menjadi fokus riset ini. Rekomendasinya merupakan: (1) Kebijakan

kawasan karst sebaiknya mempertimbangkan keunikan-keunikan

kawasan karst, kondisi social ekonomi sebagian penduduk yang masih

bersifat tradisional, serta dukungan publik perlu digalang oleh pimpinan

agar dilakukannya pembangunan yang seharusnya menguntungkan

semua pihak, serta mengacu pada pembangunan berkelanjutan; (2)

Pengelolaan area: (a) Planning/Perencanaan: pembangunan

berkelanjutan seharusnya dikedepankan, bersama menekankan pada

terwujudnya pembangunan sosial dimana peran serta serta keadilan

menjadi bagian penting dalam pembangunan; (b)

Page 34: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

19

Organizing/Pengorganisasian: kepentingan yang bersinggungan dalam

pengelolaan kawasan karst antara pimpinan, swasta, serta penduduk,

yang seharusnya dilakukan bersama mengedepankan win-win solution,

misalnya bersama pelaksanaan zonasi; (c) Actuating/Pelaksanaan: harus

dimunculkan pelaksanaan optimatisasi pemanfaatan sumber daya alam

secara efisien, bersama memanfaatkan teknologi yang ramah area,

sekiranya pabrik semen jadi didirikan di wilayah Sukolilo.

Riset yang dilakukan oleh Tamara (2016), bersama Judul Peranan

Area Sosial Terhadap Pembentukan sikap Peduli Area Murid di SMA

Negeri Kabupaten Cianjur. Hasil risetnya yakni kalau area sosial, baik itu

dalam area keluarga, tempat berlatih maupun area penduduk, sama-sama

mempunyai peranan penting serta tanggung jawab terhadap

pembentukan karakter sikap peduli area murid. Area sosial murid yang

menerapkan sikap cinta area dalam kebiotikan sehari-hari, baik disadari

ataupun tidak, dapat membentuk murid menjadi pribadi yang mempunyai

kecintaan terhadap area sekitarnya.

Riset yang dilakukan oleh Mulyana (2009) bersama Judul

Penanaman Etika Area Melalui Tempat berlatih Peduli serta Berbudaya

Area, Ia menemukan kalau edukasi area biotik yang dilakukan di tempat

berlatih peduli serta bebudaya area dinilai efektif dalam menanamkan

kepedulian terhadap kelestarian sumber daya alam serta area.

Penanaman nilai-nilai peduli area itu dapat dilakukan melalui proses

Page 35: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

20

berlatih mengajar formal, penyediaan area tempat berlatih yang asri serta

di tunjang oleh fasilitas tempat berlatih yang mendukung.

Terdapat perbedaan serta kesamaan antara riset diatas bersama

riset yang dilakukan oleh peneliti. Persamannya terletak pada model

risetnya yang bersifat kualitatif kemudian membahas tentang area biotik

sesertagkan agar perbedaannya sendiri terletak pada pada objek riset.

Objek riset yang diteliti lebih kepada area biotik dalam menciptakan

tempat berlatih Adiwiyata, sesertagkan riset sebelumnya membahas

tentang area sosial serta bentuk-bentuk kebijakan terkait area biotik,

olehnya itu bersama asertaya perbedaan itu peneliti menganggap kalau

riset yang dilakukan terkait pelaksanaan Adiwiyata dalam Upaya

Mewujudkan Edukasi Area Biotik merupakan riset yang masih sangat

jarang yang melakukan riset, sehingga peneliti menganggap kalau judul

riset ini perlu agar diteliti lebih jauh.

B. Tinjauan Teori serta Konsep

1. Konsep Tempat berlatih Adiwiyata

Program Adiwiyata merupakan salah satu penerapan edukasi area

biotik dalam tempat berlatih. Sebagaimana diungkapkan oleh Kementerian

Negara Area Biotik (2010: 2) “Program Adiwiyata merupakan salah satu

program Kementerian Negara Area Biotik dalam rangka mendorong

terciptanya pengetahuan serta kesadaran warga tempat berlatih dalam

upaya pelestarian area biotik”.

Page 36: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

21

Program ini menjelaskan setiap warga tempat berlatih diharapkan

agar ikuit serta terlibat dalam aktifitas serta kegiatan tempat berlatih

menuju area yang sehat serta terhindar dari dampak yang negatif.

Adwiyata berasal dari kata atau bahasa Sansekerta yakni adi serta wiyata.

Adi berarti agung, besar, ideal, baik atau sempurna sesertagkan “Wiyata”

merupakan tempat seseorang menimba ilmu serta pengetahuan serta

berlatih etika serta norma. Bila disatukan menjadi Adiwiyata mempunyai

arti yakni tempat ideal yang baik agar memperoleh ilmu serta

pengetahuan serta norma serta etika. Program Adiwiyata bertujuan

menciptakan kondisi yang ideal serta baik bagi tempat berlatih agar

menjadi tempat proses berlatih mengajar serta proses penyadaran agar

warga tempat berlatih.

Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang

baik serta ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan serta

berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju

terciptanya kesejahteraan biotik kita serta menuju kepada cita‐cita

pembangunan berkelanjutan (Basri, 2017: 107). Tujuan program

Adiwiyata merupakan mewujudkan warga tempat berlatih yang

bertanggung jawab dalam upaya perlindungan serta pengelolaan area

biotik melalui tata kelola tempat berlatih yang baik agar mendukung

pembangunan berkelanjutan.

(Susy, 2011:3) sebagai “ Tempat yang baik serta ideal dimana dapat

diperoleh segala ilmu pengetahuan serta berbagai norma serta etika yang

Page 37: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

22

dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan biotik kita

serta menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan”. Adiwiyata

atau area biotik merupakan suatu ruang atau tempat yang ideal serta

strategis, karena di dalamnya terjadi interaksi secara kondusif agar

mencapai kebiotikan yang lebih baik, selain itu tujuan program Adiwiyata

juga “mewujudkan warga tempat berlatih yang bertanggung jawab dalam

upaya perlindungan serta pengelolaan area biotik melalui tata kelola

tempat berlatih yang baik agar mendukung pembangunan yang

berkelanjutan”. Terciptanya kondisi kondusif dalam area merupakan

tanggung jawab semua warga yang ada dalam tempat berlatih itu.

Adiwiyata merupakan program pengelolaan area biotik, maka dari itu

setiap tempat berlatih yang ingin menjadi tempat berlatih Adiwiyata harus

mempunyai beberapa persyaratan yakni :

a. Mempunyai wawasan yang tinggi terhadap area sekitar.

b. Mempunyai tempat berlatih yang bersih.

c. Mempunyai pepohonan yang rinsertag disekitar.

d. Menyelenggarakan sarana ramah area.

e. Mengikuti standar Adiwiyata.

Program Adiwiyata merupakan program pengelolaan area biotik di

tempat berlatih. Program ini merupakan sebuah penghargaan bagi tempat

berlatih yang telah menerapkan edukasi area biotik. Penghargaan

Adiwiyata diberikan sebagai apresiasi kepada tempat berlatih yang

mampu melaksanakan upaya peningkatan edukasi area biotik secara

Page 38: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

23

benar, sesuai bersama kriteria yang telah ditetapkan. Penghargaan

diberikan pada tahap pemberdayaan selama kurun waktu kurang dari 3

tahun serta tahap kemandirian selama kurun waktu lebih dari 3 tahun .

Pada tahap awal, penghargaan Adiwiyata dibedakan atas 2 (dua)

kategori, yakni:

1. Tempat berlatih Adiwiyata merupakan tempat berlatih yang dinilai telah

berhasil dalam melaksanakan Edukasi Area Biotik.

2. Calon Tempat berlatih Adiwiyata merupakan tempat berlatih yang dinilai

telah berhasil dalam Pengembangan Edukasi Area Biotik.

Setiap tempat berlatih dapat diajukan oleh Pimpinan Daerah

sebagai calon Tempat berlatih Adiwiyata sesuai bersama kuota yang telah

ditetapkan oleh Kantor Kementerian Negara Area Biotik. Pengajuan calon

sebagaimana yang dimaksud diatas dilakukan bersama mengisi kusioner

serta menyertai lampiran yang diperlukan sesuai bersama formulir yang

telah disediakan oleh Kantor Negara Area Biotik. Calon Tempat berlatih

Adiwiyata serta Tempat berlatih Adiwiyata akan diteliti lebih lanjut oleh

Dewan Pertimbangan Adiwiyata.

Upaya pelestarian area biotik program Adiwiyata merupakan

merupakan program yang tepat agar warga tempat berlatih dalam

menciptakan serta mendorong warga tempat berlatih agar mempunyai

kesadaran serta pengetahuan. Tempat berlatih yang menerapkan

program Adiwiyata akan menuai keuntungan yakni:

Page 39: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

24

a. Efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional tempat berlatih

akan meningkat serta asertaya pemanfaatan secara maksimal

sumber daya, fasilitas, sarana serta prasarana yang ada di tempat

berlatih.

b. Penghematan sumber sertaa bersama pengurangan konsumsi pada

sumber daya serta energi akan meningkat, sebab, Adwiyata juga

program yang mengedepankan penghematan serta memanfaatkan

SDA secara bijak.

c. Program Adiwiyata dapat meningkatkan kenyamanan dalam proses

berlatih mengajar.

d. Program Adiwiyata dapat memberikan kondisi kebersamaan yang baik

bagi semua warga tempat berlatih, sebab dalam program Adiwiyata

kerjasama serta keterlibatan seluruh warga tempat berlatih sangat

dibutuhkan.

e. Meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai resiko serta dampak

area negatif di masa yang akan datang.

f. Melalui program Adiwiyata memberikan pengetahuan mengenai area

biotik karena disampaikan secara komprehensif serta praktis,

sehingga tempat berlatih akan menjadi tempat bagi generasi muda

tentang nilai-nilai pemeliharaan serta area biotik yang kondusif.

g. Melalui program Adiwiyata tempat berlatih akan mendapatkan

penghargaan dari pimpinan sebagai bukti keberhasilan tercapainya

Page 40: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

25

tempat berlatih yang mempunyai area yang berbudaya serta baik

serta mempunyai kepedulian sebagai tempat berlatih Adiwiyata.

Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan kalau, Adiwiyata

merupakan program yang diciptakan agar meningkatkan sumber daya

manusia serta mendorong terciptanya pengetahuan serta kesadaran

warga tempat berlatih dalam upaya pelestarian area biotik yang mampu

menciptakan peningkatan efisiensi kegiatan operasional tempat berlatih,

meningkatkan penghematan sumber sertaa melalui pengurangan

konsumsi berbagai sumber daya serta energi, meningkatkan kondisi

berlatih mengajar yang lebih nyaman serta kondusif bagi semua warga

tempat berlatih, menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga

tempat berlatih, meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko

dampak area negatif di masa yang akan datang, menjadi tempat

pemberlatihan bagi generasi muda tentang nilai-nilai pemeliharaan serta

pengelolaan area biotik yang baik serta benar.

Adiwiyata merupakan program yang dilaksanakan serta diletakkan

pada dua prinsip dasar yakni:

a. Partisipatif: Komunitas tempat berlatih terlibat dalam manajemen

tempat berlatih yang meliputi keseluruhan proses perencanaan,

pelaksanaan serta evaluasi sesuai tanggung jawab serta peran.

b. Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana

serta terus menerus secara komprehensif.

Page 41: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

26

4 (empat) komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh

dalam mencapai tujuan tempat berlatih Adiwiyata. Keempat komponen itu

merupakan:

1. Kebijakan Berwawasan Area.

2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Area.

3. Kegiatan Area Berbasis Partisipatif.

4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Area.

Program Adiwiyata mencakup program utama yakni mewujudkan

kelembagaan tempat berlatih yang mempunyai kepedulian serta budaya

area yang baik bagi tempat berlatih, baik tempat berlatih dasar atau pun

menengah di indonesia. Mengembangkan program Adiwiyata harus

berdasarkan norma-norma dasar serta berkebiotikan yang meliputi

kebersamaan, kejujuran, keterbukaan, adil serta kelestarian fungsi area

biotik serta sumber daya alam. Prinsip yang harus diperhatikan dalam

program Adiwiyata merupakan partisipatif serta berkelanjutan.

2. Konsep Edukasi Area Biotik

a. Ruang Lingkup Edukasi Biotik

Edukasi area biotik dapat ditempuh melalui dua jalur yakni jalur

edukasi non formal maupun melalui jalur edukasi formal (Trivedi P.R,

2004: 8-9). Pada jalur edukasi formal edukasi area biotik dapat ditempuh

bersama dua pendekatan yakni, pendekatan monolitik serta integratif.

Pendekatan monolitik merupakan pendekatan yang didasarkan pada

suatu pemikiran kalau setiap mata pelajaran merupakan komponen yang

Page 42: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

27

berdiri sendiri dalam kurikulum serta mempunyai tujuan tertentu dalam

suatu sistem. Pendekatan ini dapat ditempuh melalui dua cara yakni,

membangun satu disiplin ilmu baru yang diberi nama Edukasi Area Biotik

(PLH) yang nantinya dijadikan mata pelajaran yang terpisah dari ilmu-ilmu

lain serta membangun paket PLH yang merupakan mata pelajaran yang

berdiri sendiri. Pendekatan integratif merupakan pendekatan yang

didasarkan pada pemikiran kalau suatu mata pelajaran itu dapat

diintegrasikan ke dalam pelajaran lain yang sesuai.

(Daryanto, 2013: 1) Edukasi area biotik (PLH) merupakan edukasi

tentang area biotik dalam konteks internalisasi secara langsung maupun

tidak langsung dalam membentuk kepribadian mandiri serta pola tindak

serta pola pikir murid /peserta diklat sehingga dapat merefleksikan dalam

kebiotikan sehari hari.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan kalau

Edukasi area biotik merupakan upaya pimpinan Indonesia dalam menjaga

serta melestarikan area demi menghindari kerusakan area yang lebih

parah di kemudian hari. Tidak hanya pimpinan Indonesia yang bergerak

agar peduli akan edukasi area biotik tetapi berbagai pihak di dunia juga

berupaya melakukan program peduli terhadap kelestarian area.

Kementerian Negara Area Biotik pada tahun 2006 mencanangkan

program Adiwiyata, dalam hal ini penjelasan mengenai Adiwiyata

mengacu atau yang berlandaskan pada Peraturan Menteri Nomor 05

Tahun 2013 serta buku panduan Adiwiyata.

Page 43: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

28

b. Tujuan Edukasi Area Biotik

Permasalahan utama dari area merupakan ketidak mampuan

mengembangkan sistem nilai sosial, gaya biotik yang tidak mampu

membuat biotik kita selaras bersama area. Membangun gaya biotik serta

sikap terhadap area agar biotik selaras bersama area bukan pekerjaan

mudah serta bisa dilakukan dalam waktu singkat.

Jalur edukasi merupakan sarana yang tepat agar membangun

penduduk yang menerapkan prinsip keberlanjutan serta etika area. Jalur

edukasi yang bisa ditempuh mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak

sampai bersama Perpengajaran Tinggi (Daryanto, 2013: 1). Tujuan jangka

panjang PLH merupakan mengembangkan warga negara yang

mempunyai pengetahuan tentang area biofisik serta masalahnya yang

berkaitan, menumbuhkan kesadaran agar terlibat secara efektik dalam

tindakan menuju pembangunan masa depan yang lebih baik, dapat dihuni

serta membangkitkan motivasi agar mengerjakannya.

Tujuan edukasi area itu dapat dijabarkan menjadi enam kelompok,

yakni (a) Kesadaran, yakni memberi dorongan kepada setiap individu agar

memperoleh kesadaran serta kepekaan terhadap area serta masalahnya;

(b) Pengetahuan, yakni membantu setiap individu agar memperoleh

berbagai pengalaman serta pemahaman dasar tentang area serta

masalahnya; (c) Sikap, yakni membantu setiap individu agar memperoleh

seperangkat nilai serta kemampuan mendapatkan pilihan yang tepat serta

mengembangkan perasaan yang peka terhadap area serta memberikan

Page 44: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

29

motivasi agar berperan serta secara aktif didalam peningkatan serta

perlindungan area; (d) Keterampilan, yakni membantu setiap individu agar

memperoleh keterampilan dalam mengidentifikasi serta memecahkan

masalah area; (e) Partisipasi, yakni memberikan motivasi kepada setiap

individu agar berperan serta secara aktif dalam pemecahan masalah area;

(f) Evaluasi, yakni mendorong setiap individu agar mempunyai

kemampuan mengevaluasi pengetahuan area ditinjau dari segi ekologi,

sosial, ekonomi, politik, serta faktor-faktor edukasi. (Daryanto, 2013: 12-

13).

Berdasarkan tujuan di atas, tersirat kalau masalah area biotik

terutama berkaitan bersama manusia bukan hanya area, oleh karena itu

dalam pengembangan program PLH harus ditujukan pada aspek tingkah

laku manusia, terutama interaksi manusia bersama area biotiknya serta

kemampuan memecahkan masalah area, tetapi juga harus mempunyai

pemahaman mendasar tentang manusia.

c. Peran Warga Tempat berlatih dalam Edukasi Area Biotik

Warga tempat berlatih merupakan anggota tempat berlatih berupa

komponen biotik yang terdiri dari masukan sumber daya manusia (human

resources input), masukan area (environmental input), serta masukan

mentah (raw input). Warga tempat berlatih meliputi kepala tempat berlatih,

pengajar, tenaga tata usaha, pesuruh atau tukang kebun, komite tempat

berlatih serta murid. Pengertian peranan dalam KBBI yakni tindakan yang

dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa. Berdasarkan kedua

Page 45: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

30

pengertian itu disimpulkan kalau peranan warga tempat berlatih yakni

tindakan yang dilakukan anggota tempat berlatih yang meliputi kepala

tempat berlatih, pengajar, tenaga tata usaha, wali level, pesuruh, komite

tempat berlatih serta murid dalam peristiwa tertentu.

Peranan warga tempat berlatih dalam pelaksanaan edukasi area

biotik dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan anggota tempat

berlatih yang meliputi kepala tempat berlatih, pengajar, tenaga tata usaha,

wali level, pesuruh, komite tempat berlatih serta murid dalam menerapkan

edukasi area biotik.

1) Peran Kepala Tempat berlatih

Kemampuan kepala tempat berlatih dalam menjalankan roda

kepemimpinan sangat penting agar menggapai visi serta misi edukasi. Visi

serta misi harus diamalkan oleh kepala tempat berlatih dalam bentuk

tindakan. Tempat berlatih yang peduli serta berbudaya harus terwujud

mejadi kenyataan. Menurut (Mulyasa, 2007: 98) dinas edukasi telah

menetapkan kalau kepala tempat berlatih harus mampu menerapkan

perannya sebagai educator, manager, administrator, serta supervisor.

Bahkan seiring bersama perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi

peran kepala tempat berlatih menjadi bertambah yakni sebagai leader,

innovator, motivator, figure, serta mediator. Peran, tugas serta fungi

kepala tempat berlatih dapat menjadikan visi agar jadi aksi:

a) Kepala tempat berlatih sebagai educator (pendidik)

Page 46: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

31

Kepala tempat berlatih berperan sebagai pendidik yang harus

mempunyai kemampuan agar menjadi pembimbing bagi pendidik, tenaga

pendidik yang bukan pengajar, pendidik bagi murid, mengembangkan

tenaga edukasi, serta mengikuti bimbingan tekhnologi serta memberikan

contoh mengajar (Mulyasa,2007: 101), agar dapat berbudaya area

sebelum mengajarkan kepada anak didik, kepala tempat berlatih harus

mempunyai strategi yang baik serta tepat dalam meningkatkan

profesionalisme tenaga edukasi.

b) Kepala tempat berlatih sebagai manajer

Kepala tempat berlatih merupakan pemegang kebijakan dalam

segala hal, termasuk edukasi area biotik. Tempat berlatih Adiwiyata

dibentuk tim Adiwiyata , kepala tempat berlatih merupakan penanggung

jawabnya, tidak ada kegiatan atau aksi area apapun tanpa melalui

keputusan dari kepala tempat berlatih.

Pelaksanaan kegiatan edukasi area biotik oleh warga tempat

berlatih maka harus didukung oleh kebijakan tempat berlatih, dalam

mewujudkan tempat berlatih yang berbudaya serta peduli dibutuhkan

beberapa kebijakan yang tidak lepas dari prinsip dasar program Adiwiyata

yakni partisipatif serta berkelanjutan.

c) Kepala tempat berlatih Sebagai Administrator

Kepala tempat berlatih sebagai administrator menurut

(Mulyasa,2002: 44). Menunjang produktifitas tempat berlatih, kepala

tempat berlatih harus mampu melakukan aktifitas pengelolaan

Page 47: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

32

administrasi yang sifatnya pencatatan, penyusunan, serta pendokumenan

seluruh program tempat berlatih secara efektif serta efisien. Kepala tempat

berlatih harus mempunyai kemampuan agar megelola kurikulum,

administrasi sarana serta prasarana, administrasi arsip serta administrasi

keuangan.

d) Kepala tempat berlatih sebagai supervisor

Kepala tempat berlatih .harus berperan sebagai supervisor yang

dapat mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenapa pendidik.

Kepala tempat berlatih harus melakukan pengawasan, pengendalian serta

peningkatan kinerja tenaga pendidik.

Program Adiwiyata kepala tempat berlatih harus memperhatikan

prinsip-prinsip hubungan konsultatif, kolegial bukan hierarkis. Edukasi

area biotik, kepala tempat berlatih mempunyai kewajiban menyusun,

melaksanakan sekaligus memantau program edukasi edukasi area biotik.

e) Kepala tempat berlatih sebaga leader

Kepala tempat berlatih sebagai leader harus bisa memberikan

petunjuk serta pengawasan, meningkatkan minat tenapa pendidik,

membuka komunitas dua arah, serta mendelegasikan tugas. Kemampuan

kepala tempat berlatih sebagai leader dapat dilihat dari kepribadian,

pengetahuan, visi misi tempat berlatih, kemampuan mengambil keputusan

serta berkomunikasi.

Page 48: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

33

Kepala tempat berlatih juga berperan sebagai motor penggerak

pelaksanaan edukasi area biotik mempunyai pengetahuan serta

kemampuan yang cukup dalam mengambil keputusan.

f) Kepala tempat berlatih sebagai innovator

Sebagai innovator kepala tempat berlatih harus mempunyai strategi

tepat dalam menjalin hubungan harmonis dalam area, harus mencari

gagasan baru, merelevansikan setiap kegiatan, memberikan contoh

taulaserta yang baik, serta mengembangkan model-model pemberlatihan,

sebagai kepala tempat berlatih ia harus menjadi pencetus utama,

pembuat kebijakan yang pro dalam area.

g) Kepala tempat berlatih sebagai motivator

Sebagai motivator kepala tempat berlatih perlu mempunyai strategi

yang baik serta tepat dalam memberikan motivasi kepada para pendidik

agar melakukan berbagai tugas serta fungsinya. Motivasi dalam

pelaksanaan edukasi area biotik dapat ditumbuhkan melalui pengaturan

area fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan

secara efektif, serta penyediaan berbagai sumber berlatih melalui

pelatihan.

2) Peran Pengajar

Menurut (Wijaya, 1992: 107-108) Peran pengajar sangat beragam

sekali diantaranya merupakan.

Page 49: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

34

a) Pengajar sebagai Pembimbing

Seorang pengajar bukan satu-satunya penyampai informasi serta

satu-satunya sumber pengetahuan bagi murid, pengajar hanya bertugas

sebagai pembangkit motivasi berlatih murid. Program Adiwiyata

merupakan cara menumbuhkan karakter tempat berlatih yang peduli serta

berbudaya area. Pengajar dalam hal ini memberikan bimbingan serta

konseling harus bisa menjadi pioner serta kordinator pada program

Adiwiyata.

b) Pengajar sebagai Pengatur Area.

Pada hakikatnya mengajar itu merupakan mengatur area agar terjadi

proses berlatih mengajar yang baik. Seorang pengajar harus bisa

menciptakan suasana level yang efektif sehingga murid dapat berlatih

bersama nyaman.

b) Pengajar sebagai Konselor

Pengajar sebagai konselor harus menyampaikan nilai-nilai edukasi

karakter peduli serta berbudaya area dimanapun serta kapan pun

melaksanakan tugasnya. Konselor tempat berlatih secara sadar

mempunyai kewajiban agar melaksanakan edukasi karakter peduli serta

berbudaya area dalam menunaikan tugasnya. Dukungan sistem pengajar

pembimbing memahami program Adiwiyata secara luas serta mendalam.

Memahami program Adiwiyata diharapkan pembimbing dapat memahami

serta mengembangkan program bimbingan serta konseling sesuai

bersama apa yang diharapkan oleh tempat berlatih yang peduli serta

Page 50: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

35

berbudaya area sehingga dapat membantu kesulitan yang dihadapi murid

serta meningkatkan profesionalisme pengajar bimbingan serta konseling

agar lebih sensitif terhadap isu-isu baru.

c) Pengajar sebagai Motivator

Melalui dukungan sistem pengajar pembimbing memahami program

Adiwiyata secara luas serta mendalam. Memahami program Adiwiyata

diharapkan pembimbing dapat memahami serta mengembangkan

program bimbingan serta konseling sesuai bersama apa yang diharapkan

oleh tempat berlatih yang peduli serta berbudaya area sehingga dapat

membantu kesulitan yang dihadapi murid serta meningkatkan

profesionalisme pengajar bimbingan serta konseling agar lebih sensitif

terhadap isu-isu baru.

3. Pelaksanaan Program Adiwiyata

Mewujudkan program Adiwiyata dibutuhkan 4 (empat) indikator

yang harus dipenuhi oleh tempat berlatih yakni:

a. Penyusuna Program Berwawasan Area

Meter, dkk. Dalam Rohman (2009: 134) mengatakan kalau

pelaksanaan kebijakan dimaksudkan sebagai keseluruhan tindakan yang

dilakukan oleh individu-individu, pejabat atau kelompok pimpinan atau

swasta yang diarahkan kepada pencapaian tujuan kebijakan yang telah

ditentukan. Tindakan itu merupakan usaha sesaat yang bertujuan

mentransformasikan keputusan kedalam istilah operasional, atau pun

Page 51: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

36

usaha berkelanjutan agar mencapai perubahan-perubahan besar serta

kecil yang diamanatkan pada keputusan –keputusan kebijakan.

Buku panduan Adiwiyata 2012 ada enam indikator kebijakan yang

perlu terus menerus diusahakan. Pertama, pengembangan visi serta misi

yang terdapat dalam dokumen yang tercermin sebagai upaya

perlindungan serta penegelolaan area biotik. Kedua, visi misi diuraikan ke

dalam program, kegiatan tempat berlatih serta dipahami oleh semua

warga tempat berlatih. Ketiga, asertaya kebijakan dalam pengembangan

materi pemberlatihan edukasi area biotik. Kriteria terakhir merupakan

asertaya kebijakan alokasi rencana kegiatan serta anggaran tempat

berlatih (RKAS) minimal 10% serta dialokasikan secara proporsional demi

upaya pengelolaan area tempat berlatih.

1) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Kebijakan

Pelaksanaan suatu kebijakan menghasilkan keberhasilan yang

diharapkan oleh pembuat kebijakan serta kelompok yang menjadi sasaran

kebijakan itu. Rohman (2009:147) menyatakan, kalau ada tiga faktor yang

dapat menentukan kegagalan serta keberhasilan dalam Pelaksanaan

kebijakan yakni:

a) Faktor yang terletak pada rumusan kebijakan yang telah dibuat oleh

para pengambil keputusan, menyangkut kalimatnya jelas atau tidak,

sasarannya tepat atau tidak, mudah dipahami atau tidak, mudah

diinterpretasikan atau tidak, serta terlalu sulit dilaksanakan atau tidak

Page 52: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

37

b) Faktor yang terletak pada personil pelaksana, yakni yang menyangkut

tingkat edukasi, pengalaman, motivasi, komitmen, kesetiaan, kinerja,

kepercayaan diri, kebiasaan-kebiasaan, serta kemampuan kerja sama

dari para pelaku pelaksana kebijakan. Termasuk dalam personil

pelaksana merupakan latar belakang budaya, bahasa, serta ideologi

kepartaian masing-masing. Semua itu akan sangat mempengaruhi

cara kerja mereka secara kolektif dalam menjalankan misi

pelaksanaan kebijakan.

c) Faktor yang terletak pada system organisasi pelaksana, yakni

menyangkut jaringan sistem, hierarki kewenangan masing-masing

peran, model distribusi pekerjaan, gaya kepemimpinan dari pemimpin

organisasinya, aturan main organisasi, target masing-masing tahap

yang ditetapkan, model monitoring yang biasa dipakai, serta evaluasi

yang dipilih.

b. Program Kurikulum Berbasis Area

Suryobroto (2004:32) Kurikulum berbasis area merupakan

kurikulum yang memuat tentang materi pengelolaan serta perlindungan

terhadap area biotik yang disampaikan bersama beragam cara dalam

upaya memberikan pemahaman tentang area biotik.

Kurikulum merupakan segala pengalaman edukasi yang diberikan

oleh tempat berlatih pada seluruh anak didik, baik dilakukan dalam tempat

berlatih maupun di luar tempat berlatih. Rusman (2009:3) menyatakan

kalau kurikulum merupakan perangkat rencana serta pengaturan

Page 53: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

38

mengenai tujuan, isi serta bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pemberlatihan demi

mecapai tujuan edukasi tertentu. Pendapat lain dari Alberty ( Rusman,

2009:3) berpendapat kalau kurikulum sebagai semua kegiatan yang

diberikan kepada murid di bawah tanggung jawab tempat berlatih.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan kalau kurikulum

merupakan serangkaian aktivitas pengalaman edukasi agar murid yang

diberikan kepada tempat berlatih demi mencapai tujuan edukasi yang

telah ditentukan.

1) Latar Belakang Edukasi Area Biotik

UU Pasal 65 ayat 2 tentang Perlindungan serta Pengelolaan Area

Biotik (PPLH) menyebutkan “setiap orang berhak mendapatkan edukasi

area biotik, akses informasi, serta hak atas area yang baik serta sehat

keadilan dalam memenuhi hak atas area biotik yang baik serta sehat”.

Amanat Undang-Undang itu telah dinyatakan bersama jelas kalau setiap

Warga Negara mempunyai hak agar mendapatkan edukasi area biotik

selain juga akses partisipasi serta akses keadilan dalam memenuhi hak

atas area yang baik serta sehat. Menurut buku Panduan Pelatihan serta

Penilaian Pelaksanaan Program Adiwiyata Tahun 2012. Edukasi Area

Biotik (PLH) merupakan :

“Upaya mengubah perilaku serta sikap yang dilakukan oleh

berbagai pihak atau elemen penduduk yang bertujuan agar

meningkatkan pengetahuan keterampilan serta kesadaran

penduduk tentang nilai – nilai area serta isu permasalahan area

yang pada akhirnya dapat menggerakkan penduduk agar berperan

Page 54: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

39

aktif dalam upaya pelestarian serta keselamatan area agar

kepentingan generasi sekarang serta yang akan datang”

1) Tujuan Edukasi Area Biotik

Menurut buku Panduan Pelatihan serta Penilaian Pelaksanaan

Program Adiwiyata Tahun 2012, Edukasi Area Biotik (PLH) merupakan

agar mendorong seseorang memberikan penduduk kesempatan agar

memperoleh beragam keterampilan serta pengetahuan bersama harapan

kalau penduduk mempunyai kesadaran agar melindungi, memperbaiki

serta memanfaatkan area biotik secara bijaksana agar kepentingan jangka

pendek serta jangka panjang. Yusuf (Hamzah: 2013) menambahkan kalau

tujuan pokok yang hendak dicapai dalam edukasi area biotik merupakan

(1) membantu anak didik memahami area biotik bersama tujuan akhir

agar mereka mempunyai kepedulian dalam menjaga serta melestarikan

area biotik serta sikap yang bertanggung jawab, serta (2) memupuk

keinginan serta mempunyai keterampilan agar melestarikan area biotik

dapat melestarikan area biotik dalam sistem kebiotikan bersama bersama

bekerja secara rukun serta aman.

Konferensi Tbilisi 1977 (Hamzah, 2013) lebih lanjut merinci tujuan

yang ingin dicapai dalam edukasi area biotik merupakan (1) agar

membantu menjelaskan masalah kepedulian serta perhatian tentang

saling keterkaitan antara ekonomi. Sosial, politik serta ekologi di kota

maupun di wilayah pedesaan. (2) agar memberikan kesempatan pada

setiap orang agar mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, komitmen,

Page 55: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

40

serta kemampuan yang dibutuhkan agar melindungi serta memperbaiki

area biotik, serta (3) agar menciptakan pola perilaku yang berupa serta

individu, kelompok, serta penduduk sebagai suatu keseluruhan terhadap

area biotik.

2) Penyusunan Kurikulum Berbasis Area

Fajarisma (2014:167) kurikulum berbasis area secara sederhana

dapat dipelaksanaankan bersama cara penyampaian materi area biotik

melalui kurikulum yang beragam variasi agar memberikan pemahaman

tentang area biotik yang dikaitkan dalam kebiotikan sehari-hari. Panduan

Adiwiyata (2012:20) dijelaskan kalau, indikator yang harus dikembangkan

bersama pengembangan kurikulum berbasis area yakni mengintgrasikan

edukasi area biotik pada mata pelajaran serta monolitik sebagai mata

pelajaran tersendiri atau muatan lokal bersama menyusun kurikulum,

silabus edukasi area biotik yang monolitik serta terintegrasi.

Hal ini bisa dibuktikan bersama jumlah pengajar yang mengampu

edukasi area biotik baik monolitik maupun terintegrasi bersama

mempunyai edukasi area biotik sesuai beban materi yang diajarkan.

Pengembangan kurikulum berbasis area juga ditandai bersama

tersedianya bahan ajar literatur/referensi sekurang – kurangnya 10 judul

yang relevan bersama isu area, yang tidak kalah pentingnya merupakan

asertaya dokumentasi hasil berlatih edukasi area biotik setiap murid.

Pengembangan Kurikulum berbasis area juga harus ditandai bersama

Page 56: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

41

teridentifikasinya isu area lokal yang dapat mendukung perlindungan serta

pengelolaan area biotik.

Kriteria yang ketiga merupakan pengembangan metode berlatih

berbasis area serta budaya ditandai bersama asertaya aksi provokatif

yang mendorong terciptanya karakter peduli serta berbudaya area,

dilakukannya edukasi area biotik secara proporsional antara teori serta

praktik, penerapan secara variatif metode pemberlatihan yang berfokus

pada murid sesuai bersama kebutuhan antara lain FGD (Focus Group

Discussion), penugasan, observasi, project work, dll. Pemanfaatan nara

sumber antara lain tokoh penduduk, pakar area biotik, orang tua murid

secara terencana, serta terkait bersama mata pelajaran, pemanfaatan nilai

kearifan serta budaya lokal dalam pemberlatihan area biotik, pemanfaatan

area sekitar dalam pengembangan metoda berlatih baik biotik maupun

abiotik.

Kriteria yang terakhir merupakan pengembangan kegiatan kurikuler

agar meningkatkan pengetahuan serta kesadaran murid tentang area

biotik yang ditandai bersama terlaksananya kegiatan perlindungan serta

pengelolaan edukasi area biotik yang terkait bersama pelaksanaan

kurikulum, serta hasil kegiatannya yang mendukung peningkatan

pengetahuan serta kesadaran tentang edukasi area biotik sesuai bersama

50% dari jumlah mata pelajaran yang diintegrasikan serta monolitik,

mengpelaksanaankan hasil pemberlatihan edukasi area biotik secara

terbuka bagi penduduk melalui pameran, seminar atau workshop minimal

Page 57: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

42

dua (2) kegiatan per tahun, dapat disimpulkan kalau pelaksanaan

kurikulum berbasis area dapat dilakukan bersama penerapan metode

berlatih bersama mengaitkan nilai nilai pengelolaan area biotik,

pengembangan isu pemberlatihan area biotik serta asertaya literatur atau

referensi yang mendukung pengelolaan area biotik.

c. Program Kegiatan Area Berbasis Partisipatif

Kegiatan area berbasis partisipasif merupakan kegiatan yang

melibatkan warga tempat berlatih serta penduduk di sekitarnya dalam

melakukan berbagai kegiatan bersama bentuk kerja sama yang

memberikan manfaat baik bagi warga tempat berlatih, penduduk maupun

areanya dalam rangka kegiatan pengelolaan area biotik.

1) Dasar Kerja sama Kegiatan

Bentuk-bentuk kerja sama Lembaga Edukasi bersama Penduduk

seperti yang telah disebutkan kalau kegiatan area berbasis partisipatif

bertujuan menjalin kerja sama bersama penduduk. Bentuk kerja sama

antara tempat berlatih bersama penduduk dapat dilakukan dalam berbagai

bisertag. Suryosubroto (1998:63) menyebutkan bisertag kerja sama itu

contohnya: bisertag edukasi moral, bisertag edukasi olah raga, bisertag

pendidiikan kesenian, bisertag anak berkebutuhan khusus, serta bisertag

keterampilan, bersama beragamnya kemungkinan bisertag kerja sama

yang dapat dijalin, tentunya dalam setiap bisertag menggunakan teknik

kerja sama yang berbeda. Tim Dosen AP (2010:108) teknik kerja sama

bersama penduduk dapat dilakukan bersama berbagai cara, antara lain:

Page 58: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

43

1. Penyuluhan :

a) Melalui Komite Tempat berlatih

b) Melalui Konsultasi

c) Melalui Surat Menyurat

d) Melalui Rapat bersama

e) Melalui Bazar Tempat berlatih

f) Melalui Penyusunan Program Bersama

g) Melalui kegiatan ilmiah, serta

h) Melalui radio.

2.Pembinaan Murid :

a) Pengertian Murid

Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendikan Nasional,

murid merupakan anggota penduduk yang berusaha mengembangkan

potensi diri melalui proses pemberlatihan yang tersedia pada jalur,

jenjang, serta jenis edukasi tertentu. Murid merupakan individu yang

mempunyai keperibadian, tujuan, cita-cita biotik serta potensi diri (Prihatin,

2011:3). Hamalik (Tim Dosen AP UPI, 2013:205) berpendapat kalau murid

sebagai suatu komponen masukan dalam sistem edukasi,yang

selanjutnya diproses dalam proses edukasi, sehingga menjadi manusia

yang berkualitas sesuai bersama tujuan edukasi nasional. Berdasarkan

pengertian di atas dapat disimpulkan kalau murid merupakan individu

yang mempunyai kepribadian, tujuan serta cita-cita yang sesertag

Page 59: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

44

mengembangkan potensi diri melalui proses edukasi sehingga menjadi

manusia yang berkualitas sesuai bersama tujuan edukasi nasional.

b) Manajemen Murid

Manajemen murid dapat diartikan sebagai usaha pengaturan

terhadap murid mulai dari murid itu masuk tempat berlatih sampai

bersama mereka lulus tempat berlatih. (Knezevich, 2011). Sementara

menurut Prihatin (2011:4) manajemen murid dapat diartikan sebagai

usaha pengaturan terhadap murid mulai dari murid itu masuk tempat

berlatih sampai bersama mereka lulus tempat berlatih. Menurut Tim

Dosen UPI (2013:205), manajemen murid atau Pupil Personnel

Administration merupakan layanan yang memusatkan perhatian pada

pengaturan, pengawasan, serta layanan murid di level serta di luar level

seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti

pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia

matang, sehingga dari uraian diatas dapat disimpulkan kalau manajemen

murid merupakan usaha pengaturan murid agar membantu kelancaran

dalam upaya perkembangan melalui proses edukasi.

c) Tujuan Manajemen Murid

Beberapa ahli berpendapat kalau tujuan manajemen murid

merupakan agar menciptakan kondisi area tempat berlatih yang baik serta

agar murid dapat berlatih bersama tertib sehingga tercapai tujuan

pengajaran yang efektif serta efisien. Pendapat itu senada bersama

Prihatin (2011:9) kalau tujuan umum dari manajemen murid merupakan

Page 60: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

45

mengatur kegiatan-kegiatan murid agar kegiatan-kegiatan itu menunjang

proses berlatih mengajar ditempat berlatih; lebih lanjut, proses berlatih

mengajar di tempat berlatih dapat berjalan lancar, tertib serta teratur

sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan tempat

berlatih serta tujuan edukasi secara keseluruhan”.

2) Pembinaan serta Pengembangan Murid

Semua kegiatan ditempat berlatih pada akhirnya ditujukan agar

membantu murid mengembangkan potensi diri. Upaya itu akan optimal

apabila murid secara sendiri berupaya aktif mengembangkan diri sesuai

bersama program-program yang dilakukan tempat berlatih. Program yang

dimaksud merupakan kegiatan yang disebut kegiatan ekstra kurikuler.

Menurut Tim Dosen AP UPI (2013:212) kegiatan ekstra kulikuler

merupakan semua kegiatan yang telah ditentukan di dalam kurikulum

yang pelaksanaannya dilakukan pada luar jam-jam pelajaran.

Kegiatan kurikuler dalam bentuk proses berlatih mengajar di level

bersama nama mata pelajaran atau bisertag studi yang ada di tempat

berlatih. Kegiatan ekstrakurikuler biasanya terbentuk berdasarkan bakat

serta minat yang dimiliki oleh murid, sehingga tidak harus mengikuti

kegiatan. Bagi murid yang mempunyai bakat serta minat dapat mengikuti

serta memilih kegiatan mana yang dapat mengembangkan potensi

didalam dirinya. Contoh kegiatan kurikuler itu merupakan: OSIS,

Kelompok Basket, Pramuka, PMR serta lain-lain.

Page 61: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

46

Kegiatan pembinaan serta pengembangan inilah murid diproses

agar menjadi manusia yang diharapkan sesuai bersama tujuan edukasi.

Bakat, minat serta kemampuan murid harus ditumbuh kembangkan secara

optimal melalui kegiatan yang positif seperti kegiatan ekstrakurikuler.

Manajemen murid, tidak boleh ada anggapan kalau kegiatan

ekstrakurikuler lebih penting dari pada kegiatan kurikuler. Kedua kegiatan

ini harus dilaksanakan karena saling menunjang dalam proses pembinaan

serta pengembangan kemampuan murid.

d. Penyusunan Kegiatan Area Berbasis Partisipasif

Mengikuti kegiatan aksi area yang dilakukan oleh pihak luar serta

membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan

edukasi area biotik di tempat berlatih. Menurut Pedoman Adiwayata

(2012:42) dijelaskan kalau pengembangan kegiatan berbasis partisipatif

ditandai bersama menciptakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler dalam

pemberlatihan persoalan area biotik bagi warga tempat berlatih minimal 1

kegiatan secara rutin yang bertema area biotik pada setiap program ekstra

kurikuler/kokurikuler serta terlaksananya kegiatan area berbasis partisipasi

yang diprakarsai oleh tempat berlatih bersama melibatkan penduduk

sekitar lebih dari 4 kegiatan pertahun.

Mengikuti kegiatan aksi area biotik yang dilakukan oleh pihak luar

bersama telah mengikuti lebih dari empat (4) kegiatan aksi area biotik

yang diprakarsai oleh pihak luar sebagai kegiatan ekstrakurikuler murid.

Kriteria yang terakhir merupakan membangun kegiatan kemitraan atau

Page 62: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

47

memprakasai pengembangan edukasi area biotik bersama melakukan

lebih dari lima (5) kegiatan kemitraan serta memprakarsai berbagai

kegiatan aksi area biotik serta senantiasa membangun kerja sama jangka

panjang serta berkelanjutan agar pengembangan program area biotik

bersama berbagai pihak.

Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan kalau kegiatan

berbasis partisipasi dapat dilaksanakan melalui pengembangan kegiatan

ekstrakurikuler bersama tema pengelolaan area biotik yang diprakarsai

oleh mitra maupun penduduk sekitar bersama tujuan menambah wawasan

mengenai pengelolaan area biotik Pengelolaan Sarana Pendukung

Ramah Area. Menurut Juhairyah (Tim Dosen AP, 2011:79), manajemen

sarana serta prasarana merupakan semua komponen yang secara

langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses edukasi

agar mencapai tujuan edukasi itu sendiri.

Suharno (2008:30) manajemen sarana serta prasarana edukasi

bertugas mengatur serta menjaga sarana serta prasarana edukasi agar

dapat memberikan kontribusi secara optimal serta berarti pada jalannya

proses edukasi. Ibrahim (2008:2) mengatakan kalau manajemen

perlengkapan tempat berlatih merupakan proses kerja sama

pendayagunaan semua perlengkapan edukasi secara efektif serta efisien.

Prihatin (2011: 57) mendefinisikan manajemen sarana serta prasarana

edukasi merupakan sebagai proses kerjasama pendayagunaan semua

sarana serta prasarana edukasi secara efektif serta efisien. Manajemen

Page 63: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

48

sarana serta prasarana dapat diartikan sebagai kegiatan menata, mulai

dari merencanakan kebutuhan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan,

pemeliharaan, penggunaan, serta penghapusan serta penataan lahan,

bangunan, perlengkapan, serta perabot tempat berlatih secara tepat guna

serta tepat sasaran.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan kalau manajemen

sarana prasarana merupakan pendaya gunaan seluruh kegiatan edukasi

agar tujuan edukasi dapat tercapai. Proses pendayagunaan itu meliputi

pengadaan pendistribusian, penggunaan serta pemanfaatan,

pemeliharaan, inventarisasi, serta penghapusan.

1) Tujuan Pengelolaan Sarana serta Prasarana Edukasi

Prihatin (2011: 57) menyebutkan kalau tujuan manajemen sarana

serta prasarana edukasi ditempat berlatih merupakan agar memberikan

layananan secara profesional di bisertag sarana serta prasarana edukasi

dalam rangka terselenggaranya proses edukasi secara efektif serta

efisien. Tujuan manajemen sarana serta prsasarana edukasi di tempat

berlatih sebagai berikut:

a) Mengupayakan pengadaan sarana serta prasarana tempat berlatih

melalui sistem perencanaan serta pengadaan yang hati-hati serta

saksama, sehingga tempat berlatih mempunyai sarana serta prasarana

yang baik, yang sesuai bersama kebutuhan tempat berlatih, serta

bersama sertaa yang efisien.

Page 64: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

49

b) Mengupayakan pemakaian sarana serta prasarana tempat berlatih

secara tepat serta efisien.

c) Mengupayakan pemeliharaan sarana serta prasarana edukasi

sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap

diperlukan oleh semua personel tempat berlatih.

Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan kalau tujuan

dari pengelolaan saran serta prasarana tempat berlatih merupakan

agar mengupayakan sarana serta prasarana tempat berlatih yang

disesuaikan bersama serta asertaya kebutuhan tempat berlatih,

mengupayakan ketersediaan serta pemeliharaan sarana serta

prasarana sehingga keberadaan sarana serta prasarana selalu dalam

siap kondisi dipakai.

2) Pengelolaan Sarana serta Prasarana

Sarana serta prasarana tempat berlatih dalam program Adiwiyata

mempunyai fungsi sebagai media pemberlatihan area biotik, bersama

demikian diperlukan kegiatan pengelolaan saran serta prasarana. Menurut

Prihatin (2011:57) pengelolaan sarana serta prasarana edukasi meliputi:

perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan, penataan,

penggunaan, pemeliharaan, serta penghapusan. Sementara Suharno

(2008: 30) menambahkan dalam kegiatan pengelolaan sarana serta

prasarana edukasi meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan,

pengawasan, penyimpanan, inventarisasi, serta penghapusan serta

penataan.

Page 65: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

50

Tim Dosen AP (2011:79-87) mengatakan kalau pengelolaan

sarana serta prasarana meliput pengadaan, pendistribusian, penggunaan

serta pemanfaatan, pemeliharaan, inventarisasi serta penghapusan.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan kalau kegiatan umum

dalam pengelolaan sarana serta prasarana merupakan pengadaan,

pendistribusian, penggunaan serta pemanfaatan, pemeliharaan,

inventarisasi serta penghapusan pengadaan.

Menurut Tim Dosen AP (2011:80) mengatakan kalau pengadaan

merupakan menghadirkan alat atau media dalam menunjang pelaksanaan

proses pemberlatihan. Pengadaan dapat dilakukan dalam berbagai cara.

Suryosubroto (2004:116) mengemukakan beberapa cara yang dapat di

tempuh dalam pengadaan sarana serta prasarana edukasi, yakni:

a) pembelian bersama biaya pimpinan,

b) pembelian bersama biaya dari SPP,

c) bantuan dari BP3 serta,

d) bantuan dari penduduk lainnya.

Pendapat itu hampir sama bersama pendapat Gunawan (Tim Dosen

AP, 1982:23), kalau pengadaan sarana serta prasarana dapat dilakukan

bersama cara: 1) Pembelian tanpa lelang atau bersama dellang, 2)

membuat sendiri, 3) menerima bantuan atau hibah, serta 4) bersama cara

menukar. Prihatin (2011: 59) mengemukakan hal yang sama mengenai

cara-cara pengadaan yakni misalnya agar pengadaan tanah bisa

dilakukan bersama cara membeli, menerima hibah, menerima hak pakai,

Page 66: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

51

menukar serta sebagainya. Pengadaan gedung/bangunan dapat

dilakukan bersama cara membangun baru, membeli, menyewa, menerima

hibah serta menukar bangunan.

Pengadaan perlengkapan atau perabot dapat dilakukan bersama

jalan membeli. Perabot yang akan dibeli dapat berbentuk yang sudah jadi,

atau yang belum jadi. Pengadaan perlengkapan ini juga dapat dilakukan

bersama jalan membuat sendiri atau menerima bantuan dari instansi

pimpinan, baserta-baserta swasta, penduduk, perorangan, serta

sebagainya. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan kalau

kegiatan pengadaan dapat dilakukakan bersama berbagai cara, antara

lain: pembelian (baik dari sertaa pimpinan atau SPP), membuat sendiri,

hibah, menyewa serta menukar.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan kalau sarana serta

prasarana yang berasal dari barang milik negara hendaknya dilakukan

inventarisasi berdasarkan ketentuan-ketentuan serta pedoman yang

berlaku.

C. Kerangka Konsep

Pemberlatihan Edukasi Area Biotik yang kini telah serta semakin

semarak di terapkan di tempat berlatih merupakan bukan mempekerjakan

murid sebagai pekerja di area tempat berlatih, tetapi membangun jiwa

cinta area, bersama harapan kalau generasi berikut menjadi generasi

yang berbudaya area serta menjadi sebuah kebiasaan bagi semua civitas

tempat berlatih, agar maksud itu hendaknya pihak tempat berlatih serta

Page 67: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

52

semua stake-holder serta pemerhati area biotik melakukan konsistensi

yang holistik kepada konsumen edukasi tentang peran area terhadap

keberlangsungan kebiotikan di bumi, ancaman terhadap kebiotikan serta

solusi penyelamatan kebiotikan di bumi, serta menjelaskan tentang porsi

perhatian tempat berlatih dalam hal ini murid terhadap ekosistem area

biotik sekitarnya.

Fokus dalam riset ini merupakan program Adiwiyata menghendaki

setiap kebijakan yang diambil dari tempat berlatih harus lebih

memperhatikan aspek area . aspek yang dimaksud merupakan visi, misi

serta tujuan serta kurikulum yang digunakan di tempat berlatih. Selain itu

tempat berlatih juga memberikan fasilitas yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan pemberlatihan, maupun sarana serta prasarana dalam

menunjang edukasi area biotik.

Agar memahami alur riset ini, maka berikut ini penulis menyajikan

sebuah skema yang merupakan alur serta gambaran riset yang akan

dilakukan, adapun skemanya atau kerangka konseptual sebagai berikut:

Page 68: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

53

Gambar 2.1 Skema Kerangka Konseptual

Edukasi Area Biotik

1. Kesadaran

2. Sikap

3. Keterampilan

4. Evaluasi

Tempat berlatih Adiwiyata

1. Kebijakan Berwawasan Area.

2. Pelaksanaan Kurikulum

Berbasis Area.

3. Kegiatan Area Berbasis

Partisipatif.

4. Pengelolaan Sarana

Pendukung RamahArea.

Area Biotik

Adiwiyata dalam

Mewujudkan Edukasi Area

Biotik pada SD Negeri di

Barrang Lompo

Page 69: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

54

BAB III

METODE RISET

A. Pendekatan Riset

1. Pendekatan Sosiologi

Pendekatan sosiologi merupakan cara yang digunakan agar

mengetahui tentang sifat, perilaku, serta perkembangan penduduk, ilmu

tentang struktur sosial, proses sosial, serta perubahannya (Nasution,

2010: 184). Penulis menggunakan pendekatan sosiologi agar mengetahui

proses sosial serta perubahan yang terjadi pada area tempat berlatih baik

dari pengajar ke pengajar maupun dari pengajar ke murid terkait

permasalahan Adiwiyata dalam mewujudkan edukasi area biotik pada SD

Negeri di Barrang Lompo.

2. Pendekatan Deskriptif

Pendekatan deskriptif (Nazir, 1999: 64) merupakan metode riset

yang menggambarkan keadaan serta situasi yang terjadi, sehingga data-

data yang dikumpulkan berupa kata-kata. Pada riset ini peneliti mencoba

menggambarkan keadaan yang terjadi di SD Negeri Barrang Lompo

terkait pelaksanaan Adiwiyata di area tempat berlatih.

B. Lokasi serta Waktu Riset

1. Lokasi Riset

Lokasi riset ini bertempat di SD Negeri Barrang Lompo.

Page 70: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

55

2. Waktu Riset

Riset ini dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2019. Kegiatan riset

ini dilaksanakan 3 bulan.

C. Unit Analisis serta Penentuan Informan

Berikut merupakan penjabaran informan yang digunakan penulis

dalam riset ini :

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara

langsung oleh informan atau data dari hasil wawancara dari narasumber

saat riset. Sumber data primer dalam riset merupakan sumber data utama

yang diambil langsung di lokasi riset. Informan utama yang akan diteliti

merupakan 13 orang yang terdiri dari kepala tempat berlatih serta

pengajar di SD Negeri Barrang Lompo.

Daftar informan dalam riset ini lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 3.1. Daftar Informan

No Nama Keterangan

1 H. Mohd. Darwis Tajuddin, S.Pd. Kepala Tempat berlatih

2 Edy Syam, S.Pd. Pengajar Level 6A

3 Tarman, S. Pd. Pengajar Level 6B

4 Sukria, S. Pd. Pengajar level 5A

5 Hj, Asia S. Pd. Pengajar Level 5B

Page 71: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

56

6 Herlina Natsir, S. Pd. Pengajar Level 4A

7 Devi Arya Utami, S. Pd. Pengajar Level 4B

8 Hasniah, S. Pd. Pengajar Level 3A

9 Hj, Syamsiah S. Pd. Pengajar Level 3B

10 HJ. SITTI SORAYA, S. Pd. Pengajar Level 2A

11 Mardiyanto, S. Pd. Pengajar Level 2B

12 Nurmi Nurdin, S. Pd. Pengajar Level IB

13 Narsi Ayu Lestari, S.Pd. I Pengajar Edukasi

Agama Islam

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder yakni sumber data yang diperoleh penulis

agar mendukung sumber data primer yang telah diperoleh yakni dari

bahan pustaka, literature, riset terdahulu, buku, situs di internet yang

berkenaan bersama riset yang dilakukan serta lain sebagainya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Arikunto (2005: 101) berpendapat teknik pengumpulan data

merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan data agar kegiatan itu menjadi sistematis serta

dipermudah. P eneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yakni

wawancara, observasi langsung, serta dokumentasi.

1. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan bersama maksud tujuan tertentu

yang dilakukan oleh dua pihak, yakni pewawancara (interviewer) yang

Page 72: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

57

mengajukan pertanyaan serta terwawancara (interviewer) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2007: 186).

Peneliti mewawancarai kepala tempat berlatih serta pengajar terkait

pelaksanaan Adiwiyata di SD Negeri Barrang Lompo.

2. Observasi

Ghony serta Almanshur (2012:165) mengatakan metode observasi

(pengamatan) merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang

mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang

berkaitan bersama ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu,

peristiwa, tujuan, serta perasaan. Metode observasi digunakan dalam riset

ini agar mengamati secara langsung dalam pelaksanaan Adiwiyata dalam

upaya mewujudkan edukasi area biotik selain itu agar memperoleh data

tentang situasi umum dari objek yang diteliti, meliputi: letak geografis,

proses pemberlatihan PLH, kegiatan PLH, sarana serta prasarana di SD

Negeri Barrang Lompo .

3. Dokumentasi

Kajian dokumen merupakan sarana pembantu peneliti dalam

mengumpulkan data atau informasi bersama cara membaca surat-surat,

pengumuman, pernyataan tertulis kebijakan tertentu serta bahan-bahan

tulisan lainnya. Metode pencarian data ini sangat bermanfaat karena

dapat dilakukan bersama tanpa mengganggu obyek atau suasana riset.

Peneliti bersama mempelajari dokumen-dokumen itu dapat mengenal

Page 73: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

58

budaya serta nilai-nilai yang dianut oleh obyek yang diteliti (Sarwono,

2006: 225).

Kajian dokumen digunakan agar menggambarkan data dari hasil

analisis terhadap dokumen-dokumen, arsip serta foto yang terkait

bersama pelaksanaan pelaksanaan Adiwiyata dalam upaya mewujudkan

edukasi area biotik.

E. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2010:335) mengatakan analisis data merupakan proses

mencari serta menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara serta menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari

hasil wawancara, catatan lapangan, serta dokumentasi, bersama cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-

unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang

penting serta yang akan dipelajari, serta membuat kesimpulan sehingga

mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Aktivitas analisis data yakni Reduksi data, Penyajian data, Penarikan

kesimpulan. (Sugiyono, 2007: 234). Berikut penjelasan mengenai ketiga

aktivitas analisis data:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang berhasil dikumpulkan dari lapangan perlu dicatat secara

teliti serta rinci. Semakin lama peneliti di lapangan, maka jumlah data akan

semakin banyak serta kompleks serta rumit, oleh karena itu, perlu segera

Page 74: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

59

dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting serta membuang hal tidak penting yang tidak berkaitan bersama

variabel riset.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya merupakan

menyajikan data. Data mengenai edukasi area biotik yang dikumpulkan

sangat banyak, sehingga akan sulit agar melihat inti dari apa yang telah

diteliti, maka peneliti harus menganalisis lebih jauh lagi, sehingga nantinya

data yang ada dapat segera dituangkan dalam bentuk yang lebih

sederhana.

3. Conclusion Drawing (Penarikan Data)

Proses selanjutnya merupakan penarikan data, kesimpulan data

yang ditulis mengenai Adiwiyata dalam upaya mewujudkan edukasi area

biotik harus senantiasa diverifikasi selama riset berlangsung, agar

kesimpulan yang dihasilkan tidak diragukan serta dapat dipercaya.

F. Pengecekan Keabsahan Temuan

Akhir riset, peneliti mempertimbangkan kriteria-kriteria yang telah

ditetapkan agar riset yang dilakukan sesuai bersama prosedur serta

laporan yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Menguji keabsahan data, disini peneliti menggunakan metode

triangulasi yakni pengecekan data dari berbagai sumber bersama

berbagai cara, serta berbagai waktu (Sugiyono, 2010: 372). Riset ini

Page 75: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

60

menggunakan triangulasi sumber serta triangulasi teknik. Adapun

penjabarannya sebagai berikut:

1. Triangulasi sumber yakni bersama cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber, serta mengecek kebenaran data

serta bersama mencari informasi lain dari sumber yang berbeda.

2. Triangulasi teknik yakni mengecek data kepada sumber yang sama

bersama teknik yang berbeda. Peneliti melakukan wawancara

bersama pertanyaan yang sama serta mengecek data dari sumber

bersama teknik yang berbeda.

Page 76: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

61

BAB IV

HASIL RISET

A. Sejarah Singkat SD Negeri Barrang Lompo

Barrang Lompo merupakan salah satu nama pulau di kota

Makassar. Tepatnya Pulau Barrang Lompo Kecamatan Kepulauan

Sangkarrang Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Tempat

berlatih negeri ini bersama kepala tempat berlatih Bapak H. Mohd.

Darwis Tajuddin, S.Pd. Tempat berlatih yang didirikan sejak tahun

1955 yang sekarang bersama menggunakan kurikulum 2013.

Tempat berlatih ini mempunyai satu operator bernama Tarman,

S.Pd, yang mengakses data dapodik serta administrasi tempat berlatih

lainnya. Mempunyai jumlah pengajar 17 orang yang terdiri dari 10

pengajar PNS serta 7 orang termasuk pengajar Honor Daerah Tk. II

Kab/Kota Makassar. Pengajar level terdiri dari 12 orang serta 6 lainnya

merupakan pengajar mata pelajaran.

1. Visi tempat berlatih

Menghasilkan murid yang kreatif, berbudi pekerti yang luhur, cinta

alam, serta peduli area berlandaskan iman serta taqwa.

2. Misi Tempat berlatih

a) Meningkatkan kualitas murid yang beriman serta bertaqwa.

b) Meningkatkan prestasi, keterampilan murid dalam berkarya.

61

Page 77: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

62

c) Meningkatkan perilaku budi pekerti luhur, serta rasa cinta

terhadap alam.

d) Meningkatkan kesadaran warga tempat berlatih dalam hal

program MTR (Makassar Tidak Rantasa) serta LISA (Lihat

Sampah Ambil)

e) Meningkatkan kedisiplinan pendidik serta murid.

B. Pelaksanaan Adiwiyata dalam Upaya Mewujudkan Edukasi Area

Biotik pada SD Negeri Barrang Lompo

Tujuan program Adiwiyata di tempat berlatih SD Negeri Barrang

Lompo merupakan agar mewujudkan warga tempat berlatih yang

bertanggung jawab bersama upaya perlindungan serta pengelolahan

area biotik melalui tata kelola tempat berlatih yang baik dalam

mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Program Adiwiyata

akan menciptakan warga tempat berlatih, khususnya murid yang peduli

serta berbudaya area, sekaligus mendukung serta mewujudkan

sumber daya manusia, mempunyai karakter bangsa terhadap

perkembangan ekonomi, sosial, serta areanya agar mencapai

pembangunan berkelanjutan di daerah. Mewujudkan tempat berlatih

dalam melaksanakan program tempat berlatih Adiwiyata, tentu saja

mempunyai berbagai perencanaan agar mencapai tujuan itu, seperti

yang dikatakan MD kepala tempat berlatih dalam wawancanya yang

menyatakan :

Page 78: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

63

“Kami warga tempat berlatih melakukan gerakan kebersihan dalam level 15 menit sebelum jam pertama serta 15 menit sebelum jam terakhir. Pembuatan serta pemasangan logo-logo, semboyan/mutu tentang kebersihan/tempat berlatih konservasi berwawasan area biotik berkelanjutan di tempat-tempat strategis. serta pengumpulan serta pengolahan sampah atau botol plastik serta kardus yang sudah terkumpul dalam tempat yang disediakan.”

Hasil observasi yang ditemukan di lapangan warga tempat

berlatih melakukan pembiasaan membersihkan area tempat berlatih

sebelum proses berlatih serta jam pelajaran berakhir, sejalan bersama

hasil wawancara kegiatan yang rutin dilakukan setiap hari di tempat

berlatih merupakan melakukan gerakan kebersihan 15 menit sebelum

serta setelah melakukan pemberlatihan di level, bersama tujuan agar

lebih meningkatkan kenyamanan dalam berlatih. Kebersihan dalam

level sangat mempengaruhi tingkat kenyamanan dalam melakukan

interaksi berlatih mengajar, jika kebersihan dapat terjaga maka tujuan

pemberlatihan yang dilakukan bisa dikatakan dapat tercapai sesuai

tujuan dari proses berlatih.

Tujuan dalam membuat logo-logo atau semboyan yang berisikan

tentang kebersihan, tentu saja akan menjadi perhatian agar seluruh

warga tempat berlatih agar lebih bisa menjaga kebersihan, bersama

melakukan pengumpulan plastik atau botol-botol bekas yang bisa

dijadikan karya yang mampu menjadi perhatian serta keindahan bagi

yang memansertagnya. Memanfaatkan bahan bekas akan lebih

mempunyai nilai tersendiri. Semua yang dilakukan di tempat berlatih

Page 79: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

64

tentu saja bersama kerjasama yang baik antar warga tempat berlatih,

seperti yang dikatakan MD kepala tempat berlatih dalam

wawancaranya yang menyatakan

“Agar mewujudkan tercapainya program tempat berlatih Adiwiyata, tentu saja tidak semudah itu, kami dari pihak tempat berlatih melibatkan seluruh warga tempat berlatih, baik itu pengajar, murid, komite serta juga kami membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan edukasi area biotik di tempat berlatih, seperti halnya kegiatan bakti area penduduk di luar tempat berlatih.”

Hasil observasi yang ditemukan di lapangan program Adiwiyata

di tempat berlatih berjalan bersama lancar karena asertaya sinergitas

antara pihak tempat berlatih serta orang tua murid sesuai bersama

hasil wawancara, sebuah lembaga edukasi akan dapat mewujudkan

tempat berlatih Adiwiyata apabila perencanaanya tertata bersama rapi.

Sebelum membuat perencanaan diharapkan agar memperhatikan

kondisi serta situasi area tempat berlatih, baik dari segi sarana sampai

kepada kebutuhan sertaa yang memadai. Hal itu sangatlah penting

agar dijadikan pertimbagan dalam mengambil sebuah keputusan.

Kerjasama bersama berbagai pihak akan lebih menjanjikan suatu

keberhasilan suatu program yang telah direncanakan,bersama begitu

semua aspek dalam ketercapaian program ini merupakan bentuk

dukungan serta juga motivasi dari pengajar, serta juga para penduduk

sekitar. Bentuk kerja sama ini pastinya bersama pengorganisasian

yang cukup agar mencapainya tujuan yang telah direncanakan, seperti

dalam wawancara, MD kepala tempat berlatih menyatakan

Page 80: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

65

“Pelaksanaan Program Adiwiyata mempunyai dua prinsip dasar yakni: pertama partisipatif yakni komunitas tempat berlatih terlibat dalam manajemen tempat berlatih yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi sesuai tanggung jawab serta peran, serta kedua berkelanjutan yakni seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana serta terus menerus secara komprehensif” Hasil obervasi di lapangan menemukan kegiatan Adiwiyata di

tempat berlatih membentuk tim serta tersusun secara terprogram

sesuai bersama hasil wawancara kalau program Adiwiyata yang

dikembangkan berdasarkan norma-norma dalam berperikebiotikan

yang meliputi: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran,

keadilan serta kelestarian fungsi area biotik serta sumber daya alam.

Tujuannya merupakan menciptakan kondisi yang lebih baik bagi

tempat berlatih agar menjadi tempat pemberlatihan serta penyadaran

warga tempat berlatih agar ikut bertanggung jawab dalam upaya-upaya

penyelamatan area serta pembangunan yang berkelanjutan.

Ppelaksanaan program tempat berlatih Adiwiyata yang sangat

memerlukan dukungan serta kerja sama, dalam wawancara MD kepala

tempat berlatih menyatakan

“Semua pihak diharapkan dapat turut serta dalam melakukan penyelamatan serta pelestarian area biotik bersama mengembangkan sikap, bentuk-bentuk perilaku, kemampuan sosial serta kemampuan individu yang mencintai area.” Edukasi area biotik di tempat berlatih merupakan salah satu

penerapan edukasi karakter. Edukasi karakter serta edukasi area biotik

menanamkan nilai karakter kepada seluruh warga tempat berlatih yang

Page 81: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

66

meliputi pengetahuan (kognitif), kesadaran (afektif), serta tindakan

(psikomotor) dalam melaksanakan nilai-nilai itu. Lembaga edukasi

dapat mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata jika perencanaanya

tertata rapi. Sebelum membuat perencanaan diharapkan agar

memperhatikan kondisi serta situasi di area tempat berlatih, baik segi

sarana sampai kebutuhan sertaa yang memadai. Hal itu sangatlah

penting agar dijadikan pertimbagan agar mengambil sebuah

keputusan.

Edukasi karakter serta Edukasi area biotik yang telah diterapkan

di SD. Negeri Barrang Lompo sehingga mendapatkan predikat sebagai

tempat berlatih Adiwiyata, seperti yang dikatakan oleh MD kepala

tempat berlatih

“tempat berlatih kami telah menerapkan edukasi karakter serta edukasi area biotik sehingga bisa mendapatkan predikat tempat berlatih Adiwiyata sekitar 5 tahun yang lalu sampai sekarang. Itu semua karena bentuk kerja sama dari semua pihak tempat berlatih serta sekitarnya.”

Terlaksananya program Adiwiyata tentu saja akan menciptakan

warga tempat berlatih, khususnya murid yang peduli serta berbudaya

area, sekaligus bisa mendukung serta mewujudkan sumber daya

manusia yang mempunyai karakter bangsa terhadap perkembangan

ekonomi, sosial, serta areanya dalam mencapai pembangunan

berkelanjutan di daerah itu.

Selanjutnya kepala tempat berlatih hanya akan memberikan

pengawasan, agar pekerjaan dalam mewujudkan tempat berlatih

Page 82: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

67

Adiwiyata di tempat berlatih berjalan sesuai bersama visi, misi, aturan

serta program kerja maka dibutuhkan pengontrolan, baik dalam bentuk

supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit. Kepala tempat berlatih

yang berperan sebagai penanggung jawab dari semua program yang

telah direncanakan, seperti yang dikatakan oleh SK pengajar level 5A

dalam wawancaranya yang menyatakan:

“kepala tempat berlatih membuat perencanaan yang didukung oleh seluruh warga tempat berlatih termasuk komite serta juga pengawas, sehingga semua akan lebih mudah dalam mengelola suatu program. Seperti kepala tempat berlatih kami memberikan kemudahan serta kepercayaan agar lebih berbuat sesuai bersama apa yang telah direncanakan.”

Sesuai bersama tugas yang diemban oleh kepala tempat

berlatih itu yang tergambar kalau kepala tempat berlatih sebagai

pemimpin suatu lembaga edukasi harus mampu mengembangkan

serta menyalurkan kebebasan berfikir pada seluruh pengajar serta

perangkat tempat berlatih yang ada sehingga dapat tercipta suasana

kerja yang efektif serta efisien. Selain itu kepala tempat berlatih juga

harus bisa mendorong terjadinya sikap saling menghargai dalam

menyelesaikan tugas yang berkaitan serta saling menghormati dalam

menyelesaikan tugas yang berkaitan dalam kemajuan tempat berlatih

Tentu saja dalam membuat perencanaan, bukan hanya kepala

tempat berlatih yang terlibat, akan tetapi semua pihak tempat berlatih

serta sekitarnya yang membantu terlaksananya program itu, seperti

yang dikatakn oleh SS pengajar level 2A dalam wawancaranya yang

menyatakan:

Page 83: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

68

“Tempat berlatih kami yang mendapatkan predikat tempat berlatih Adiwiyata, tentu saja karena bentuk kerja sama yang baik antara pihak tempat berlatih serta juga kepala tempat berlatih. Selain dari itu kepala tempat berlatih juga melibatkan penduduk sekitar yang selaku orang tua murid serta juga pihak yang berkaitan degan terlaksananya program tempat berlatih Adiwiyata ini .”

Kepala tempat berlatih merupakan pemimpin yang bertanggung

jawab dalam meningkatkan mutu lembaga tempat berlatih yang

dipimpinnya. Sebagai orang yang bertanggung jawab agar

perkembangan maju mundurnya tempat berlatih yang dia pimpin,

maka seorang pemimpin harus mempunyai sifat yang bisa diterima

serta disenangi oleh orang yang dipimpinnya. seorang kepala tempat

berlatih sudah bisa disenangi oleh seluruh warga tempat berlatih atau

semua komponen yang terkait di tempat berlatih itu. Kepala tempat

berlatih juga perlu memperhatikan beberapa hal dalam mengelola

edukasi yang dapat meningkatkan serta mengembangkan tempat

berlatih yakni harus mempunyai sifat yang bisa menunjang

keberhasilan yang dapat mempengaruhi pengajar-pengajar serta

bawahan lainnya. Selain dari itu warga tempat berlatih juga harus

mengetahui bentuk pengorganisasian yang dilakukan kepala tempat

berlatih dalam mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata, seperti hasil

wawancara yang dilakukan pada NN pengajar level 1B, dalam

wawancaranya yang menyatakan

“Agar tercapainya tujuan program Adiwiyata, maka perlu ditetapkan 4 (empat) komponen program yang menjadi satu kesatuan dalam mencapai tempat berlatih Adiwiyata. yakni 1)

Page 84: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

69

kebijakan yang berwawasan area. 2). pelaksanaan kurikulum yang berbasis area. 3). kegiatan area yang berbasis partisipatif. Serta 4). pengelolaan sarana pendukung yang ramah pada area..”

Tercapainya komponen program tempat berlatih Adiwiyata yang

dimana tenaga pendidiknya harus mempunyai kompetensi yang

mampu mengembangkan kegiatan pemberlatihan yang berbasis area.

Selain dari itu bentuk kurikulumnya juga perlu mengupayakan

kurikulum berbasis perlindungan serta pengelolaan area serta memuat

program upaya perlindungan serta pengelolaan area.

Mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata yang juga harus

mempunyai sarana pendukung yang memadai, yakni tersedianya

sarana serta prasarana pendukung yang ramah akan area, seperti

bentuk pelaksanaan yang dilakukan kepala tempat berlatih dalam

mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata yang tentu saja bisa menjadi

acuan tercapainya program itu. Hasil wawancara ED pengajar level

6A yang menyatakan

“bentuk pelaksanaan yang dilakukan oleh kepala tempat berlatih selama ini merupakan yang pertama membuat SK pengangkatan penpengajars/tim Adiwiyata, serta program-program kerja yang telah disusun sebelumnya bersama seluruh warga tempat berlatih.”

Kepala SD Negeri Barrang Lompo sebagai penanggung jawab

sepenuhnya terhadap program adiwiyita yang sangat selektif dalam

memilih pengajar agar diangkat sebagai ketua tim Adiwiyata tempat

berlatih. Setelah itu ketua tim bermusyawarah bersama beberapa

pengajar lainnya yang akan membantu serta bekerja sama bersama

Page 85: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

70

ketua tim. Kepala tempat berlatih juga melibatkan komite tempat

berlatih, pengajar, tenaga administrasi serta murid dalam mewujudkan

tempat berlatih Adiwiyata. Kepala tempat berlatih yang berperan

sebagai penanggung jawab pada program Adiwiyata tempat berlatih

sangat melaksakan tugas bersama baik. Kepala tempat berlatih

melaksakan tugas yang di bantu oleh komite tempat berlatih, pengajar,

tenaga administrasi serta para murid.

SD Negeri Barrang lompo yang mendapatkan predikat sebagai

tempat berlatih Adiwiyata, secara terus menerus meningkatkan kerja

sama antara semua pihak tempat berlatih serta penduduk setempat,

seperti yang dikatakan oleh TM pengajar level 6B dalam

wawancaranya yang menyatakan

“tempat berlatih kami yang mendapat predikat tempat berlatih Adiwiyata, sudah berjalan 5 tahun da insya Allah masih bisa dipertahankan sampai sekarang, serta tentu saja itu semua karena bentuk kerja sama yang baik antara pihak tempat berlatih, pimpinan serta penduduk. Sehingga program ini dapat tercapai bersama baik .”

Mempertahankan serta meningkatkan predikat sebagai tempat

berlatih Adiwiyata, maka penpengajars tim Adiwiyata mempunyai

usaha tersendiri, yakni berproses serta selalu memperbaiki kualitas

pengajaran serta kegiatan yang dapat mendukung program Adiwiyata

itu.

Terlepas dari itu tempat berlatih juga menyediakan kegiatan

pelatihan-pelatihan yang dapat lebih meningkatkan mutu serta bisa

mempertahankan predikat tempat berlatih Adiwiyata, seperti yang

Page 86: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

71

dikatakan MD kepala tempat berlatih dalam wawancaranya yang

menyatakan

“Agar mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata yang tentu saja saya selaku kepala tempat berlatih yang bertanggung jawab penuh pada program ini, yang selalu membimbing pengajar agar melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan.” Tindakan kepala tempat berlatih dalam mewujudkan tempat

berlatih Adiwiyata di SD Negeri Barrang Lompo tempat berlatih sebagai

penanggung jawab dalam program tempat berlatih Adiwiyata yang

melaksanakan tugas bersama baik. Kepala tempat berlatih melaksakan

tugas yang di bantu oleh komite tempat berlatih, tenaga pendidik,

tenaga administrasi serta juga murid. Melaksanakan tugasnya,

masing-masing elemen yang mendapat tugas sesuai bersama bisertag

serta tempatnya masing-masing. Program pelaksanaan tempat berlatih

Adiwiyata meliputi program penanggulangan sampah, program

makanan di area tempat berlatih, program penanggulangan air serta

program penghijauan. Kepala tempat berlatih selalu mengontrol dalam

mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata. Mewujudkan tempat berlatih

Adiwiyata ini, pengontrolan dilakukan oleh beberapa pihak yang terkait,

seperti dari unsur dinas edukasi serta area biotik Kota Makassar,

Kepala Tempat berlatih, Komite Tempat berlatih, para pendidik serta

juga para murid. Termasuk juga dalam mengontrol langsung mengenai

program khusus.

Page 87: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

72

Terlepas dari pengontrolan kegiatan guna mewujudkan tempat

berlatih Adiwiyata, tentu juga bersama menyiapkan atau persiapan

yang akan mendapatkan predikat tempat berlatih Adiwiyata, seperti

yang dikatakan MD kepala tempat berlatih dalam wawancaranya yang

menyatakan

“sebelum melakukan pelatihan atau tindakan agar lebih meningkatkan pengetahuan serta keterampilan pengajar terkait bersama akan diadakan tempat berlatih Adiwiyata. Tentu saja kami dari pihak tempat berlatih membentuk tim yang akan bekerja sama agar mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata. Bersama begitu semua pengajar mendapatkan tugas masing-masing yang sesuai bersama bisertagnya, mereka akan mengikuti pelatihan sesuai bersama bisertagnya. Serta itu akan mempermudah dalam mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata.” Tempat berlatih Adiwiyata di SD Negeri Barrang Lompo sudah

memasuki usia 5 tahun, serta sampai akhir ini para pendidik masih

tetap konsisten bersama tugasnya masing-masing agar lebih

meningkatkan pengetahuan serta keterampilannya. Selain dari itu

kepala tempat berlatih juga memberikan kesempatan kepada

pengajarnya agar mengikuti kegiatan pelatihan yang membangun agar

lebih memberikan pemahaman bersama kegiatan yang akan dilakukan

di tempat berlatih nanti.

Terwujudnya tempat berlatih Adiwiyata tidak akan bisa dicapai

bersama sangat mudah, karena tentu saja membutuhkan waktu yang

cukup lama serta juga kerja sama yang baik antar pihak tempat

berlatih, penduduk serta pimpinan setempat. Pihak tempat berlatih

yang telah diberikan tanggung jawab agar meningkatkan

Page 88: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

73

kemampuannya, dalam wawancara MD kepala tempat berlatih

menyatakan

“dalam kegiatan agar mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata, saya selaku kepala tempat berlatih yang selaku penanggung jawab penuh, seperti yang saya katakan sebelumnya, kalau kita membuat tim terlebih dahulu, di dalam tim itu sudah tertera pembagian kerja agar masing-masing pengajar. Serta saya yakin bersama asertaya pembagian tugas itu, pengajar-pengajar akan bertanggung jawab bersama tugasnya.” Bersama dewan pengajar serta komite tempat berlatih melakukan

rapat tempat berlatih yang membentuk tim dalam pelaksanaan tempat

berlatih Adiwiyata. Kepala tempat berlatih melaksakan tugas di bantu

oleh komite tempat berlatih, edukasi, tenaga administrasi serta para

murid, dalam melaksakan tugasnya, masing-masing elemen mendapat

tugas sesuai bersama bisertag serta tempatnya masing-masing.

Program pelaksanaan tempat berlatih Adiwiyata meliputi program

penanggulangan sampah seperti, setiap murid diberi satu lembar

kantong kresek. Sampah yang didapatkan secara pribadi langsung

masuk ke kresek itu. Setiap hari, baik dari level, kantin tempat berlatih

termasuk dari alam (daun-daun serta ranting pohon yang jatuh karena

sudah tua), di pilah dalam bentuk sampah organik serta non organik,

Tempat berlatih juga menciptakan area yang bersih serta sehat,

program makanan di area tempat berlatih seperti makanan yang dijual

diseleksi oleh pengelola kantin, apabila tidak memenuhi syarat yang

aman, makanan itu tidak dapat dijual di kantin tempat berlatih.

Page 89: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

74

Setelah mendapatkan tugas dari masing-masing pengajar, maka

pengajar akan mendapatkan kesempatan agar mengikuti pelatihan-

pelatihan atau kegiatan yang mendukung tercapainya tempat berlatih

Adiwiyata, yang tentu saja didukung sepenuhnya oleh kepala tempat

berlatih. Menurut MD kepala tempat berlatih dalam wawancaranya

yang menyatakan

“saya selaku penanggung jawab yang tentunya mengharapkan kegiatan ini berjalan bersama baik, sesuai bersama rencana yang telah kita susun bersama baik. Jadi agar mencapai tujuan itu, maka saya memberian kesempatan pada tim serta juga pengajar lainnya yang berperan sebagai penggerak kegiatan itu agar mengikuti pelatihan-pelatihan atau kegiatan yang dapat mendukung tercapainya program itu. Seperti jika ada pelatihan atau pertemuan agar kegiata tempat berlatih Adiwiyata, maka saya serta beserta tim lainnya harus mengikuti kegiatan itu agar mendapatkan informasi guna tercapainya program ini.” Kepala tempat berlatih beserta dewan pengajar yang tentu saja

mengharapkan kegiatan ini berjalan sesuai yang diharapkan.

Perjuangan tim SDN Barrang Lompo tidak akan berhenti bersama

mendapatkannya gelar tempat berlatih Adiwiyata tingkat

kota/kabupaten. Kepala tempat berlatih beserta pengajar akan lebih

bekerja sama lagi agar senantiasa berusaha meningkatkan kualitas

tempat berlatih, agar mempertahankan predikat tempat berlatih

Adiwiyata tentu saja penpengajars Adiwiyata mempunyai kiat-kiat

tersendiri, yakni mengikut sertakan dalam berbagai kegiatan yang

mendukung tercapainya predikat itu.

Hal itu yang terkait bersama program tempat berlatih Adiwiyata,

yang mempunyai bergagai macam kegiatan agar mempertahankan

Page 90: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

75

atau lebih meningkatkan kualitas, tim tempat berlatih akan lebih giat

lagi dalam kegiatan itu. Seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh

HA pengajar level 5A, yang menyatakan

“semua proses yang berkaitan bersama tempat berlatih Adiwiyata tentu saja mengikutsertakan semua pengajar, meskipun ada pengajar yang terlihat sangat cuek atau bahkan selalu mempunyai ide tersendiri. Tapi disisi lain pengajar tetap melakukan kerja sama yang baik agar memberikan sumbangsih, seperti ada pengajar yang aktif dilapangan serta ada juga pengajar yang lebih aktif di penyusunan administrasi. Seperti penyusunan RPP berbasis area.” Kiat-kiat agar mendapatkan predikat tempat berlatih Adiwiyata

tidaklah mudah, karena sangat membutuhkan tenaga serta juga

pemikiran yang matang. Mempertahankan predikat itu tentu saja warga

tempat berlatih akan lebih berusaha semaksimal mungkin. Adapun

strategi yang dilakukan yakni, selalu ada inovasi-inovasi baru yang

tentu saja didukung oleh seluruh stakeholders tempat berlatih, bersama

asertaya ide-ide baru maka pihak tempat berlatih akan mempersiapkan

kegiatan apa saja yang akan dilakukan, seperti yang dikatakan oleh

MR selaku pengajar level 2B dalam wawancaranya

“bersama asertaya ide-ide baru atau ada inovasi-inovasi Adiwiyata yang menarik yang dalam terlaksananya tempat berlatih Adiwiyata, tentu saja tempat berlatih mendukung kegiatan itu bersama cara mengikutkan sertakan pengajar dibisertag itu agar mengikuti pelatihan yang terkait serta tentu saja telah dipersiapkan sebelumnya.” Kepala tempat berlatih yang berperan sebagai penanggung jawab

sepenuhnya dalam setiap kegiatan, tentu saja akan mempersiapkan

lebih matang agar mempertahankan atau lebih meningkatkan lagi

Page 91: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

76

usaha pencapaian tempat berlatih Adiwiyata. Sebagai seorang

pemimpin dilembaga itu, tentu saja akan memberikan peluang pada

pengajarnya agar mengikuti berbagai kegiatan yang membangun

terlaksananya tujuan yang akan dicapainya.

Terlaksananya tempat berlatih Adiwiyata tentu saja membutuhkan

konsistenan pendidik dalam menegakkan peraturan dalam segala

bentuk kegiatan yang telah direncanakan. Terkait bersama itu tentu

saja terlaksananya tempat berlatih Adiwiyata dapat berjalan bersama

baik, seperti hasil wawancara HN pengajar level 4A yang menyatakan

“tentu saja bersama bentuk kerjasanma yang kami lakukan sehingga predikat sekoah Adiwiyata didapatkan tempat berlatih kami, karena bentuk tim yang telah dibagi bersama berbagai tugas masing-masing, maka akan mempermudah terlaksananya kegiatan yang telah kami susun bersama.” SDN Barrang Lompo bersama predikat tempat berlatih Adiwiyata

tentu saja merupakan kebanggan, serta semua itu dapat dicapai karena

asertaya campur tangan dari pihak tempat berlatih, baik itu kepala

tempat berlatih, pengajar, komite, seluruh penduduk setempat serta

juga para sisiwa. Pengajar akan melakukan sesuatu berdasarkan apa

yang diperintahkan serta apa yang telah mereka lakukan. Kegiatan

awal yang dilakukan oleh para warga tempat berlatih merupakan

bersama mendapatkan bekal tentang tempat berlatih Adiwiyata, serta

pastinya didapatkan dari kegiatan pelatihan atau pertemuan-pertemuan

terkait bersama tempat berlatih Adiwiyata.

Page 92: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

77

Kepala tempat berlatih bersama berbagai usaha yang

dilakukannya yang tentu mendapatkan berbagai dukungan dari pihak

terkait. Kepala tempat berlatih selaku penanggung jawab akan

membiarkan pengajarnya mengikuti pelatihan tempat berlatih Adiwiyata

yang dibuktikan bersama surat tugas dari kepala tempat berlatih, hasil

wawancara DA pengajar level 4B yang menyatakan

“saya selaku ketua tim dalam terlaksananya tempat berlatih Adiwiyata, kami dari tempat berlatih telah membentuk tim pembagian tugas, serta saya sebagai ketua tentu saja mendapatkan beban kerja lebih berat agar bisa membimbing serta membantu teman-teman agar mendapatkan pengetahuan terkait tempat berlatih Adiwiyata. Jadi kepala tempat berlatih sering menugaskan saya agar mengikuti pelatihan-pelatihan tempat berlatih Adiwiyata jika ada kegiatan yang di selenggarakan oleh pimpinan kota.” Selaku penanggung jawab serta ketua tim tempat berlatih

Adiwiyata, tentu saja akan mendapatkan beban kerja lebih berat agar

kegiatan Adiwiyata, bersama beratnya beban itu maka, bersama

mengikuti pelatihan-pelatihan akan membantu terlaksanya tempat

berlatih Adiwiyata bersama baik. Mengikuti pelatihan tim pengajar akan

mendapatkan kemudahan dalam melaksanakan tugasnya. Setelah

kepala tempat berlatih serta tim mengikuti pelatihan yang dilakukan

oleh pimpinan kota/kabupaten maka, ketua tim akan membentuk

kegiatan pelatihan mini di tempat berlatih agar menyampaikan apa

yang telah mereka dapatkan diluar sana, bersama begitu akan lebih

mempermudah terlaksananya kegiatan tempat berlatih.

Page 93: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

78

Kegiatan yang telah disusun tidaklah mudah jika hanya dilakukan

bersama sindiri-sendiri, maka dari itu perlunya kerja tim agar setiap

kegiatan akan lebih mudah dilakukan, dalam wawancara MD kepala

tempat berlatih yang menyatakan

“agar lebih memudahkan setiap kegiatan merupakan bersama melakukan kerja sama. Kami Menyusun tim dari berbagai kegiatan. Setiap kegiatan mempunyai ketua tim. Jadi ketua timnya nanti yang akan mengukiti pelatihan di luar, setelah itu baru kami menyampaikan rencana yang akan dilakukan selanjutnya bersama ketua tim serta juga anggota-anggotanya, sehingga rencana kegiatan yang telah disusun akan terlaksana bersama baik karena kerja sama tim.” Usaha kepala tempat berlatih dalam membina serta mengarahkan

pengajar sehingga terlaksananya suatu program akan lebih mudah,

bersama begitu setiap tim yang bekerja sesuai tupoksinya akan

terlaksana bersama baik. Keberhasilan suatu tempat berlatih

merupakan dikarenakan bentuk kerja sama yang baik antar warga

tempat berlatih. Penyusunan program kegiatan tempat berlatih

Adiwiyata, maka setiap pengajar mempersiapkan diri agar mencapai

apa yang telah direncanakan, MD kepala tempat berlatih berkata dalam

wawancaranya

“saya serta para tim membentuk jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan nanti. Adapun bentuk kegiatan yang kami rencanakan merupakan tempat berlatih ramah area, penanggulangan sampah, menciptakan tempat berlatih yang sehat serta bersih, program makanan sehat di kantin, serta kurikulum 2013 tetapi berbasis area.” Pendidik atau pengajar diharapkan dapat menerapkan

pendekatan, strategi, metode serta teknik pemberlatihan yang

Page 94: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

79

melibatkan murid atau murid yang secara aktif dalam pemberlatihan,

seperti setiap murid diberikan atau membuat keterampilan tas sampah.

Jadi pengajar membimbing murid agar membuat tas dari plastik atau

barang bekas lainnya agar dibuat menjadi tas selempang, yang akan

digunakan nanti saat istirahat. Jadi jika mereka jajan di kantin tentu saja

sampah yang didapatkan akan masuk dalam tasnya, sehingga tidak

ada lagi sampah yang berserahkan di mana-mana. Semua dimulai dari

pembiasaan murid yang dibina dari pengajar levelnya masing-masing.

Selain dari itu ada beberapa kegiatan yang dapat mewujudkan

tempat berlatih Adiwiyata, serta tentu saja telah disusun sebelumnya,

seperti yang dikatakan MD kepala tempat berlatih dalam

wawancaranya

“seperti yang saya katakan tadi kalau kami menggunakan kurikulum 2013 yang berbasis area, jadi pelaksanaan kegiatan berlatih diintegrasikan bersama pelaksanaan Edukasi area. Sehingga dari itu murid tidak hanya mendapatkan prakteknya akan tetapi dibekali pula bersama teorinya. Serta saya rasa itu akan mempermudah pemahaman anak terhadap kebersihan area.” Agar mendukung pelaksanaan tempat berlatih Adiwiyata, pihak

tempat berlatih menetapkan kurikulum berbasis area. Adapun

kurikulum yang digunakan SDN Barrang Lompo merupakan kurikulum

2013 yang berbasis area, yakni pemberlatihan di level dimana pengajar

akan senantiasa menintegrasikan edukasi area biotik disetiap

pemberlatihannya, bersama seperti itu murid akan merasa kalau

betapa pentingnya terhadap area bagi kebiotikan sehari-hari kita. Jadi

Page 95: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

80

murid tidak hanya mendapatkan prakteknya akan tetapi juga

mendapatkan teori tentang ramah area.

Pendidik atau pengajar level yang berperan penting terhadap

keberhasilan suatu tujuan pemberlatihan yang telah dibuat, maka tentu

saja mempunyai tanggung jawab yang berat. Seperti yang dikatakan

HN pengajar level 3B dalam wawancaranya

“kurikulum yang kami gunakan merupakan kurikulum 2013, karena tempat berlatih kami tempat berlatih Adiwiyata jadi berbasis area. Saat kami membuat penyusunan rencana pemberlatihan, kami akan melihat tema serta KD apa yang berkaitan bersama area, maka disitu kami akan menyusun suatu RPP yang berbasis area.” Peneliti dapat melihat melalui observasi, kalau kegiatan

pemberlatihan yang melibatkan murid secara aktif. Kegiatan yang

dilakukan merupakan bersama pemberlatihan bagian tumbuhan,

bersama mengetahui bagian tumbuhan serta kegunaannya bagi

manusia, maka murid akan sangat memperhatikan cara merawat

tumbuhan itu yang pastinya tetap menjaga kebersihan area.

Setelah mendapatkan teori pentingnya tumbuhan bagi manusia,

maka pengajar akan memberikan kesempatan pada murid agar

merawat tumbuhan, seperti hasil wawancara HS pengajar level 3A

yang menyatakan:

“kegiatan Adiwiyata lainnya merupakan Edukasi area biotik, jadi saya menjelaskan pada murid bagaimana pentingnya area biotik yang bersih terhadap manusia, setelah itu akan memberikan kesempatan pada murid agar menjaga kebersihan, seperti sebelumnya bersama penanggulangan sampah, serta juga seperti bersama menanam bunga serta merawatnya, jadi saya

Page 96: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

81

akan menugaskan pada setiap murid agar menanam bunga di dalam pot kemudian bagaimana cara merawatnya.” Seorang pengajar bukan hanya kaya akan teori yang hanya bisa

disampaikan pada muridnya, akan tetapi pengajar juga harus

mempunyai banyak keterampilan sehingga bisa dipelaksanaankan

pada muridnya. Murid akan memulai dari kebiasannya, bila diajarkan

tentang area bersih sejak dini, maka itu akan terbawa sampai dewasa

nanti. Tugas kita sebagai seorang penddik, harus memberikan teori

serta praktik yang bisa bersama mudah murid memahaminya.

Selain dari pengajar serta murid, pihak tempat berlatih lainnya

juga harus teribat dalam tempat berlatih yang ramah area ini, serta

tentu saja agar kegiatan Adiwiyata. Hasil wawancara NA pengajar

edukasi agama Islam, dalam wawancaranya yang menyatakan

“selain kepala tempat berlatih, pengajar, serta juga seluruh warga tempat berlatih akan menjaga kebersihan area tempat berlatih, akan tetapi setiap murid akan terlibat serta juga seluruh penduduk setempat atau para orang tua murid yang mendukung program tempat berlatih Adiwiyata yang ramah akan area serta kebersihan tempat berlatih.” Menjaga kebersihan memang bukan hal yang mudah, akan tetapi

kembali pada kebiasaan, maka dari itu orang tua serta pengajar harus

bisa menerapkan kebersihan terhadap anaknya serta juga muridnya.

Keberhasilan seorang anak akan tercapai bersama campur tangan

orang tua serta pengajarnya. Murid yang mendapat pelajaran yang baik

serta diterapkan dalam kebiotikan sehari-harinya akan menjadi

Page 97: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

82

kebanggaan tersendiri dari orang tuanya, maka dari itu perlunya

dukungan serta bimbingan orang tua.

Keberhasilan seorang pengajar tidak akan didapatkan tanpa

asertaya kerja sama dari berbagai pihak yang mendukungnya, seperti

bersama melakukan pelatihan atau seminar lainnya yang dapat

mendukung profesinya. Tempat berlatih Adiwiyata yang melakukan

berbagai kegiatan sehingga bisa mendapatkan predikat tempat berlatih

Adiwiyata, tentu saja karena ketekunan pengajar dalam berbuat sesuai

bersama apa yang telah diberikan sebagai bentuk tanggug jawabnya.

Hasil wawancara MD kepala tempat berlatih yang menyatakan

“melakukan evaluasi tentu saja akan saya lakukan apabila kita tidak melihat hasil, tapi melakukan evaluasi bukan hanya karena agar menjatuhkan pengajar akan tetapi akan melihat sampai dimana kemampuannya, seperti dalam penyusunan pemberlatihan yang berbasis area, jika masih ada yang kurang memahaminya, maka kami akan kembali melakukan pelatihan mini, agar membantu pengajar yang masih kurang paham.” Melakukan sesuatu tentu membutuhkan evaluasi, sama seperti

bersama program tempat berlatih Adiwiyata, yang tentu memerlukan

tenaga serta pemikiran yang matang. Setelah memberikan kesempatan

pada setiap pengajar agar melakukan kegiatan sesuai bersama

tugasnya, maka sebagai kepala tempat berlatih akan melakukan

evaluasi agar mengetahui sampai dimana kemampuan pengajar itu

dalam melakukan tugasnya.

Apabila masih ada pengajar yang kurang memahaminya maka

akan melakukan tindak lanjut agar lebih membuat pengajar itu lebih

Page 98: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

83

memahaminya, atau kembali mengikutkannya dalam pelatihan jika

masih ada. Setelah melakukan evaluasi, maka kepala tempat berlatih

akan kembali melakukan pengawasan pada kegitan itu, seperti yang

dikatakan MD kepala tempat berlatih dalam wawancaranya yang

menyatakan

“setelah melakukan evaluasi serta kembali melakukan pertemuan agar memperbaiki serta meningkatkan pengetahuan pengajar agar keberhasilan suatu program, maka saya akan kembali melakukan pengawasan agar lebih bisa mengetahui sampai dimana kegiatan pengajar.” Melakukan pengawasan bukan berarti agar menjatuhkan

pengajar, akan tetapi agar mengetahui tingkat keberhasilan suatu

program, pengawasan bisa dilakukan bersama melakukan supervisi

agar mengetahui tingkat kemampuan pengajar dalam penyusunan

program berbasis area biotik. Terkasertag memang ada pengajar yang

butuh bimbingan agar lebih memahaminya, jadi selaku kepala tempat

berlatih tentu akan melakukan apapun agar keberhasilan pengajarnya.

Pengajar akan merasakan keberhasilan itu setelah mendapatkan

pujian atau jempol setelah dilakukan evaluasi, karena bersama evaluasi

mereka akan mengetahui tingkat keberhasilannya, seperti wawancara

SK pengajar level 5B yang menyatakan

“iya betul. Kepala tempat berlatih melakukan evaluasi setelah diberikan waktu dalam melakukan suatu kegiatan, seperti bersama cara kita disupervisi atau melihat bagaimana keseharian yang kami lakukan bersama para murid kami.” Pengajar yang profesional tidak akan takut atau mundur jika akan

diadakan evaluasi dari kepala tempat berlatih atau pemangku

Page 99: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

84

kebijakan, akan tetapi pengajar itu akan merasa senang karena

bersama melakukan evaluasi mereka akan mengetahui tingkat

kemampuannya, serta mereka akan lebiah giat lagi berlatih agar

memperbaikinya, akan tetapi tidak semua pengajar siap agar itu.

Kepala tempat berlatih melakukan evaluasi serta pengawasan

agar mengetahui sampai dimana kemampuan pengajarnya dalam

melakukan sesuatu, setelah melakukan evaluasi maka kepala tempat

berlatih akan kembali melakukan pengawasan guna mengukur

kemampuan pengajar. Wawancara TM pengajar level 6B yang

menyatakan

“kami selaku pengajar yang melakukan kegiatan agar tempat berlatih Adiwiyata yang tentunya kepala tempat berlatih akan terus memantau tingkat keberhasilan kami, yang terkasertag kepala tempat berlatih meninjau langsung keadaan di level, kantin serta juga kebersihan tempat berlatih.” Keberhasilan suatu program tempat berlatih yang dipimpin

seorang kepala tempat berlatih serta didukung oleh para pengajar serta

komite. Pengajar melakukan sesuatu yang tentu saja dalam

pengawasan kepala tempat berlatih. Tempat berlatih Adiwiyata

merupakan satu predikat yang membanggakan, bukan hanya pengajar,

kepala tempat berlatih serta komite akan tetapi penduduk pun ikut

bangga.

Tempat berlatih Adiwiyata merupakan tempat berlatih yang

mencerminkan ramah area, dimana setiap pengajar serta murid

mempunyai kewajiban memelihara area agar tetap terjaga, kegiatan

Page 100: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

85

Adiwiyata mencakup kegiatan penanggulangan sampah, jumat bersih,

ekstrakurikuler pramuka, pemberlatihan berbasil area.

C. Faktor yang Mempengaruhi Munculnya Program Adiwiyata di SD

Negeri Barrang Lompo

Mewujudkan tempat berlatih berbasis area biotik merupakan

komitmen tempat berlatih secara sistematis yang akan

mengembangkan program-program agar menginternalisasikan nilai-

nilai area kedalam seluruh aktivitas tempat berlatih. Tampilan fisik

tempat berlatih ditata sedemikian mungkin sehingga bisa menjadi

wahana pemberlatihan bagi seluruh warga tempat berlatih, agar lebih

arif serta berprilaku ramah area.

Pengetahuan serta pembetukan kesadaran tentang perilaku biotik

yang bersih serta sehat akan terasa efektif jika dilakukan pada murid

sejak mereka masih duduk dibangku tempat berlatih dasar. Area

tempat berlatih yang kondusif sangat diperlukan agar memperoleh

pemberlatihan yang bermutu. Wawancara MD selaku kepala tempat

berlatih yang menyatakan

“agar mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata tentu saja tidak hanya dibisertag administrasi akan tetapi perlu asertaya bukti yang nyata seperti tempat berlatih kami mempunyai sarana prasarana penghijauan yang akan mendukung tempat berlatih Adiwiyata.” Hasil observasi yang ditemukan di lapangan sarana prasarana

serta usaha penghijauan area tempat berlatih merupakan faktor

pendukung utama dalam mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata sejalan

Page 101: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

86

hasil wawancara kalau pemberlatihan di level yang berbasis area,

terkasertag tidak hanya dilakukan dalam level saja, akan tetapi lebih

pada area itu sendiri, murid akan lebih memahami jika langsung

melihatnya dilapangan, maka dari itu tempat berlatih membutuhkan

sarana area yang mendukung keberhasilan suatu pemberlatihan.

Memenuhi sarana area yang memadai perlu asertaya campur

tangan penduduk setempat agar membantu menjaga area tempat

berlatih agar tetap terjaga. Tentu saja bersama kerja sama yang baik

bersama pihak tempat berlatih, seperti hasil wawancara MD selaku

kepala tempat berlatih yang menyatakan

“tempat berlatih Adiwiyata dapat diraih oleh SDN Barrang Lompo, yang tentu saja berkat kerja sama pihak tempat berlatih. Saya selaku kepala tempat berlatih berperan sebagai penanggung jawab serta memberikan masukan-masukan agar kelangsungan berjalannya program kegiatan tempat berlatih model.” Sebagai pemimpin disuatu lembaga yang berperan sebagai

penanggung jawab berjalannya suatu kegiatan, maka kepala tempat

berlatih sangat berperan bersama keberhasilan tempat berlatih. Kepala

tempat berlatih bukan hanya bertugas mengevaluasi serta mengawasi

akan tetapi sangat memerlukan bantuan dari pihak lain, seperti

penduduk setempat. Kepala tempat berlatih harus melakukan

pendekatan serta juga membangun kerja sama bersama penduduk.

Keikutsertaan penduduk dalam melaksanakan tempat berlatih

Adiwiyata sangat diperlukan dalam berjalannya tempat berlatih

Adiwiyata itu.

Page 102: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

87

Selain bersama penduduk komite, murid pengajar juga

mempunyai peran yang sama pentingnya. Pengajar sebagai penggerak

berjalannya suatu program. Hasil wawancara MD kepala tempat

berlatih yang menyatakan

“semua pengajar yang ada di SDN Barrang Lompo sangat berperan bersama keberhasilan serta tercapainya tempat berlatih Adiwiyata, pengajar sebagai penggerak berjalannya program yang telah dibuat. Pengajar memberikan masukan serta juga bisa bekerja sama bersama murid serta orang tua murid, pengajar bukan hanya menpengajarsi administrasi levelnya akan tetapi juga memberikan sumbangsih dalam pembinaan tempat berlatih berbasis area biotik .” Penduduk atau orang tua murid mempunyai kerja sama yang baik

guna mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata, memanglah bukan hal

yang mudah, karena tidak semua orang tua bisa berkontribusi bersama

program yang telah disusun, akan tetapi terkasertag orang tua tidak

bisa berkontribusi secara materi akan tetapi mampu dalam bisertag

lainnya, contohnya bisa membantu melakukan penghijauan atau

merawat tanaman yang ada diarea tempat berlatih, atau diantara

mereka ada yang membantu bersama sumbangsih makanan, sehingga

program kegiatan bisa terlaksana.

Selain dari perkataan kepala tempat berlatih, pengajar juga dapat

mengungkapkan kalau pemberlatihan yang berbasis area bersama

membawa murid langsung melihatnya akan lebih memberikan

pemahaman pada murid itu, seperti yang dikatakan SS pengajar level

2A dalam wawancaranya yang menyatakan

Page 103: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

88

“tempat berlatih kami mempunyai sarana serta prasarana area hijau, jadi kami selaku pengajar akan lebih mempermudah proses berlatih bersama berbasis area, contohnya di pemberlatihan kami ada KD yang membahas bagian-bagian tumbuhan serta bagian-bagian bunga, bersama pemberlatihan itu kami bisa membawa langsung murid ke lapangan atau taman tempat berlatih agar bisa observasi langsung sesuai bersama materi pemberlatihan.” Pengajar yang kreatif serta profesional tentu saja akan mencari

cara agar memberlatihkan muridnya bersama menyenangkan,

menciptakan suasana pemberlatihan yang aktif. Terkasertag murid

akan lebih memahami bersama melihat langsung benda yang ada

dimateri pemberlatihannya. Pemberlatihan yang berbasis lapangan

akan lebih memudahkan pengajar agar mencapai tujuan pemberlatihan

yang diinginkan.

Asertaya taman tempat berlatih atau penghijauan di tempat

berlatih tidak akan tumbuh secara alami, tentu saja membutuhkan

pemikiran serta biaya agar membangun sarana serta prasarana area

penghijauan. Perannya kepala tempat berlatih dalam mengkontribusi

pemikiran-pemikiran yang bisa memberikan masukan-masukan demi

tercapainya tempat berlatih yang ramah area. Wawancara MR pengajar

level 2B yang menyatakan :

“Asertaya taman hijau di tempat berlatih kami itu semua karena bentuk dukungan penduduk, pengajar, murid serta yang pastinya kepala tempat berlatih yang selalu memberikan masukan-masukan demi terbangunnya taman tempat berlatih kami, yang sangat membantu serta juga mempercantik lapangan tempat berlatih kami.” Hasil observasi di lapangan penghijauan yang dilaksanakan di

tempat berlatih merupakan kerja keras dari pihak tempat berlatih serta

Page 104: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

89

dukungan penduduk sesuai hasil wawancara selain dari kerjasama

yang baik bersama berbagai pihak, sepala tempat berlatih serta

pengajar tentu saja mempunyai banyak ide-ide agar membangun

tempat berlatih yang ramah area serta juga menciptakan suasana

berlatih yang kondusif. Pengajar mempunyai ide baru serta kepala

tempat berlatih bertugas memberikan kesempatan kepada pengajar

agar lebih kreatif lagi dalam meningkatkan mutu tempat berlatih.

Kepala tempat berlatih selalu memberikan dukungan yang baik

selama pengajar melakukan yang berguna pula. Peranan pengajar

sangat membantu keberhasilan kepala tempat berlatih serta juga

meningkatkan mutu bagi tempat berlatih itu. Hasil wawancara DA

pengajar level 4B menyatakan:

“pengajar di SDN Barrang Lompo semuanya mempunyai kompetensi yang tentunya akan membantu dalam kelangsungan proses berlatih ataupun bersama keterlibatan dalam bisertag pencapaian tempat berlatih Adiwiyata. Pengajar kami mempunyai kemampuan yang berbeda serta justru itu yang sangat membantu karena mereka cukup bisa melakukan kerja sama yang baik bersama sesama pengajar, sehingga akan lebih mudah dalam melakukan sesuatu,bersama kata lain kita bisa saling membantu.” Pengajar yang baik merupakan pengajar yang tidak hanya pintar

agar dirinya sendiri, akan tetapi mampu berbagi bersama sesamanya.

Saling memberikan dukungan serta bisa bekerjasama agar mencapai

suatu keberhasilan. Pengajar bukan hanya dituntut secara administrasi

akan tetapi juga bersama mempunyai keterampilan sehingga bisa

mengeluarkan output yang berkompetensi. Pengajar yang mempunyai

Page 105: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

90

kemampuan akan lebih mudah memberikan kontribusi pada tempat

berlatih. Bantuan para teman pengajar atau penduduk tentu akan lebih

mempermudah terlaksananya atau bersama meningkatkan tempat

berlatih Adiwiyata.

Tempat berlatih Adiwiyata tidak akan bisa tercapai apabila tidak

ada campur tangan penduduk, karena bersama itu keberhasilan akan

semakin mudah agar dicapai. Wawancara MD kepala tempat berlatih

yang menyatakan

“tempat berlatih Adiwiyata tidak akan bisa kami dapatkan selama tidak ada bentuk kerja sama teman-teman pengajar, murid, komite serta paling pentinya penduduk setempat, karena keterlibatan penduduk sangat membantu merawat serta memelihara area penghijauan yang telah kami rancang sebelumnya.” Pelaksanaan tempat berlatih Adiwiyata yang diperlukan

merupakan kemauan serta semangat yang tinggi. Dukungan serta

komitmen bersama yang telah disepakati oleh semua warga tempat

berlatih yang terdiri dari murid, pengajar, komite, serta didukung oleh

penduduk. Keterampilan serta pengetahuan yang dimiliki pengajar

bersama beragam macamnya, akan memberikan dukungan

keberhasilan dalam setiap pelaksanaan pengelolaan tempat berlatih

Adiwiyata yang tentu saja bersama bantuan serta kerja sama penduduk

setempat.

Kepala tempat berlatih juga sangat berterima kasih bersama

asertaya dukungan dari penduduk setempat, karena bersama

Page 106: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

91

bantuannya tempat berlatih Adiwiyata dapat diraih dari SDN Barrang

Lompo. Hasil wawancara MR pengajar level 2B yang menyatakan

“Bukan cuma kami dari pengajar yang berkontribusi akan tetapi penduduk setempat juga sangat membantu kami, contohnya mereka membantu dalam menjaga tanaman-tanaman yang ada di area bersama membantu menyiram serta juga mengawasi asertaya hewan-hewan yang akan memangsa tumbuhan kami.” Hasil wawancara yang ditemukan dilapangan terlihat warga

tempat berlatih merawat tanaman bersama cara meyiram setiap pagi

hari serta sore hari sejalan bersama hasil wawancara kalau warga

tempat berlatih serta penduduk terdekat sangat membantu

berlangsungnya program tempat berlatih Adiwiyata. Tempat berlatih

yang bersama predikat tempat berlatih Adiwiyata tentu mempunyai

banyak program agar mencapai gelar itu. Penduduk yang sangat

membantu menjaga area tempat berlatih agar tetap aman. Satu

kesyukuran bersama bantuan penduduk.

Penduduk yang sadar akan pentingnya Edukasi akan tahu

bagaimana cara membantu memajukan tempat berlatih itu. Tempat

berlatih serta penduduk memang membutuhkan keterkaitan agar

mencapai tempat berlatih yang berbasis area, karena selain dari warga

tempat berlatih penduduklah yang akan melihat perkembangan tempat

berlatih itu. Hasil wawancara DA pengajar level 4B yang menyatakan:

“Tempat berlatih bersama predikat tempat berlatih Adiwiyata bukanlah hal yang mudah, akan tetapi bersama perjuangan, tidak semua pengajar mampu diajak kerja sama serta begitupun bersama penduduk tidak semuanya warga bisa membantu, mungkin bukan karena tidak mau membantu akan tetapi mereka

Page 107: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

92

sibuk sehingga sangat jarang menghadiri rapat atau pertemuan wali murid.” Bukan karena gelar yang membuat mereka merasakan

kebanggaan akan tetapi bagaimana perjuangannya agar mencapai

predikat tempat berlatih Adiwiyata. Tempat berlatih Adiwiyata

mempunyai banyak dampak positif dalam meningkatkan proses berlatih

mengajar, kemajuan tempat berlatih, keindahan tempat berlatih serta

juga kebersihan tempat berlatih. Asertaya tempat berlatih Adiwiyata

diharapkan para murid dapat lebih meningkatkan kebiasaannya dalam

menjaga kebersihan, serta kebiasaannya yang peduli area. Para

pendidik juga akan lebih giat lagi dalam membina para muridnya agar

tetap melakukan pembiasaannya.

Mempertahankan atau lebih meningkatkan tempat berlatih

Adiwiyata pengajar juga mempunyai berbagai macam kendala, bukan

hanya itu saja ada beberapa dari mereka yang masing kurang mampu

dalam penggunaan teknologi, seperti hasil wawancara TM pengajar

level 6B yang menyatakan:

“program tempat berlatih Adiwiyata sangat baik, karena bisa membantu kami agar lebih giat lagi berlatih, mengasah pemikiran kami, serta juga membiasakan kami bersama proses yang ramah area, secara tidak langsung kami dulu yang harus terbiasa barulah akan diterapkan pada murid, selain dari itu masih banyak dampak yang kami alami, contohnya dulu kami masih belum paham bersama teknologi, akan tetapi sekarang kita sudah bisa mengaplikasikannya.” Banyak hal yang menjadikan lebih baik dari asertaya program

tempat berlatih model ini, karena dari situ banyak pengajar yang dahulu

Page 108: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

93

kurang mampu serta sekarang sudah bisa dikatakan mahir, contohnya

dalam penggunaan teknologi, serta kerana asertaya program tempat

berlatih Adiwiyata maka pengajar lebih dituntun lagi agar mengetahui

serta mengaplikasikan teknologi, serta juga bisa lebih membantu

pengajar agar membiasakan ramah area.

Selain dari itu juga lebih memberikan pemahaman pada pengajar

agar lebih bisa menggunakan pemberlatihan berbasis area.

Pemberlatihan berbasis area sangat membantu bersama asertaya

program tempat berlatih Adiwiyata, karena tempat berlatih

memfokuskan bersama kebersihan serta penghijauan area.

D. Pembahasan

Sebagaimana yang telah kita ketahui, kalau telah ditemukan data

yang peneliti harapkan dari hasil observasi, wawancara serta

dokumentasi. Peneliti akan menyajikan uraian pada pembahasan ini

sesuai bersama hasil riset yang ditemukan di lapangan. Fokus dalam

riset ini merupakan upaya mewujudkan Edukasi area biotik serta faktor

yang mempengaruhi munculnya program tempat berlatih Adiwiyata.

1) Upaya mewujudkan Edukasi area biotik di SDN Barrang

Lompo

Hasil riset menggambarkan kalau upaya mewujudkan tempat

berlatih Adiwiyata merupakan bersama membentuk tim, dalam

penyusunan tim ini kepala tempat berlatih melakukan rapat

Page 109: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

94

bersama dewan pengajar, komite serta juga pengawas tempat

berlatih. Setelah membuat tim barulah mereka menyusun program

kegiatan berdasarkan tim masing-masing pengajar. Setiap pengajar

melakukan kegiatan yang telah mereka susun yang tentu saja tetap

dipantau oleh kepala tempat berlatih selaku penanggung jawab.

Menyusun program tempat berlatih yang ramah area,

melakukan pembersihan yang dinamakan jumat bersih yang

dilakukan oleh semua warga tempat berlatih setiap hari jum’at.

Menyusun jadwal kebersihan di level masing-masing sehingga

kebersihan level tetap terjaga.

Kebijakan tentang pengembangan materi pemberlatihan

Edukasi area biotik yakni bersama melaksankaan kegiatan rutin

bertema area biotik yang sangat mendukung pemberlatihan area

biotik sekurang-kurangnya sekali sebulan. Selain dari itu perlu juga

asertaya program atau kebijakan peningkatan dibisertag area

melalui kegiatan seminar, lokakarya atau workshop. Selain dari itu

perlu juga asertaya kebijakan tempat berlatih dalam upaya efisiensi

penggunaan air, listrik, alat tulis kantor serta lain sebagainya yang

termasuk dalam petunjuk teknis serta pelaksanaannya yang

didukung oleh komite serta tentu juga melibatkan seluruh warga

tempat berlatih serta bersama tetap melaksanakan monitoring

secara rutin.

Page 110: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

95

Kebijakan lainnya merupakan bersama asertaya peraturan

atau tata tertib tempat berlatih yang mengatur kebersihan serta juga

kesehatan area tempat berlatih, seperti sampah, toilet, kantin ruang

level serta kawasan tempat berlatih lainnya. Tata tertib atau aturan

itu tentu saja dapat disosialisasikan melalui upacara, spanduk,

rapat atau spanduk agar semua warga tempat berlatih serta

sekitarnya dapat mengetahuinya.

Indikator lain yang perlu dikembangkan dalam Edukasi area

biotik merupakan bersama mengintegrasikan pada mata pelajaran.

Kurikulum 2013 yang berbasis area biotik. Setiap pengajar

menyusun perencanaan pemberlatihan bersama berbasis area

yang sesuai bersama KD yang ada pada program pemberlatihan

mereka. Pemberlatihan berbasis area akan lebih menekankan

murid pada peduli area, murid akan berlatih tentang teori yang

ramah area serta kemudian bersama mempraktekkan di lapangan.

Jumlah pengajar yang mengampu Edukasi area biotik yang

diintegrasikan bersama pemberlatihan tematik merupakan bersama

tersedianya bahan ajar serta asertaya dokumentasi hasil berlatih

Edukasi area biotik setiap kegiatan.

Pengembangan kurikulum yang berbasis area biotik perlu

asertaya dukungan atau kebijakan tentang perlindungan serta

pengelolaan area biotik dari pimpinan setempat, bersama

Page 111: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

96

teridentifikasinya maka pemberlatihan Edukasi area biotik dapat

terlaksana bersama baik.

Pelaksanaan kurikulum berbasis area didukung asertaya

kegiatan pemberlatihan tentang perlindungan serta pengelolaan

area biotik yang dilakukan oleh murid. Permendikbud nomor 65

tahun 2013 menekankan pentingnya kreativitas tenaga didik dalam

kegiatan berlatih mengajar. Hal itu diwujudkan bersama

keterampilan beradaptasi serta berinovasi dalam menerapkan

berbagai pendekatan, metode, serta model pemberlatihan.

Pengembangan metode berlatih berbasis area biotik dapat

ditandai bersama terciptanya karakter peduli area biotik. Edukasi

area biotik secara proporsional antara teori serta praktik yang

difokuskan pada murid, pemanfaatan nilai kearifan lokal dalam

pemberlatihan area biotik, pemanfaatan area sekitar dalam

pengembangan metode berlatih biotik maupun abiotik.

Tempat berlatih juga perlu menyediakan pengembangan

fungsi pendukung lainnya dalam mewujudkan Edukasi area biotik,

seperti tersedinya sarana prasarana tempat berlatih sebagai media

pemberlatihan area biotik. Tempat berlatih perlu melakukan

peningkatan kualitas pengelolaan area diluar serta dalam tempat

berlatih. Penyediaan sarana serta prasarana yang ramah area

seperti pengaturan cahaya ruang, ventilasi udara secara alami,

pemeliharaan pohon peneduh atau penghijau.

Page 112: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

97

Tempat berlatih juga harus berupaya dalam melakukan

penghematan penggunaan air bersih, penggunaan listrik, serta

pengaturan kantin bersama syarat kebersihan ramah area, selain

itu tempat berlatih juga perlu mengembangkan pengelolaan

sampah yang bertanggung jawab.

Tempat berlatih Adiwiyata bukan hanya bermakna

pengetahuan akan tetapi juga pada tataran perubahan perilaku

yang berarti akan membawa suatu perubahan sikap serta perilaku.

Perubahan perilaku yang dimaksud merupakan yang dilandasi

bersama iman, ilmu pengetahuan serta keterampilan.

Pengembangan kegiatan dalam meningkatkan pengetahuan

serta kesadaran murid terhadap area biotik yang dapat ditandai

bersama terlaksananya kegiatan perlindungan serta pengelolaan

Edukasi area biotik yang terkait bersama pemberlatihan serta hasil

kegiatan yang mendukung peningkatan pengetahun serta

kesadaran tentang pentingnya Edukasi area biotik.

Berdasarkan hasil riset diatas maka, sarana program

Adiwiyata merupakan kepala tempat berlatih, pengajar, komite

tempat berlatih, tenaga administrasi, penduduk setempat, serta

murid. Semua warga tempat berlatih berkewajiban mengikuti

program Adiwiyata, diantaranya bersama menanam pohon,

menanam bunga, menjaga kebersihan.

Page 113: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

98

2) Faktor yang mempengaruhi munculnya program tempat

berlatih Adiwiyata di SDN Barrang Lompo

Faktor yang mempengaruhi merupakan sesuatu yang menjadi

penyebab terjadinya sesuatu. Faktor yang mendukung merupakan

asertaya kerja sama yang baik antar pihak pimpinan setempat,

penduduk serta juga warga tempat berlatih. Hal itu perlu dilakukan

agar seluruh warga tempat berlatih dapat saling bekerja sama serta

mendukung tercapainya tujuan program tempat berlatih Adiwiyata.

Semua warga tempat berlatih harus mempunyai komitmen

yang tinggi dalam berlangsungnya pelaksanaan tempat berlatih

Adiwiyata. Ketua tim program tempat berlatih Adiwiyata mempunyai

komitmen yang tinggi serta mempunyai target agar jangka waktu

yang dekat, menengah serta jangka panjang, semuanya harus

saling mendukung agar terlaksananya program tempat berlatih

Adiwiyata bersama cara memberikan komitmen yang tinggi.

Sesuatu yang sangat berharga dari satu lembaga tempat

berlatih merupakan tingkat keberhasilannya. Lembaga Edukasi

dipercaya menjadi tempat berlatih yang baik. Mempunyai inovasi

yang prospektif serta berkelanjutan, sehingga bisa dikatakan

tempat berlatih sebagai tempat berlatih yang baik. Inovasi

pemberlatihan yang berbasis area biotik bisa menumbuhkan

kesadaran warga tempat berlatih agar lebih dapat menumbuhkan

Page 114: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

99

kesadaran dalam menjaga serta memelihara area hijau, bersih,

indah serta sehat.

Melalui edukasi area biotik diharapkan mampu

membangkitkan serta mewujudkan kepedulian area, adapun

caranya merupakan bersama mengenalkan kepada anak-anak

tentang pentingnya menjaga area. Pemberlatihan dapat dilakukan

bersama mengajarkan pada anak agar membuang sampah pada

tempatnya, menyayangi serta merawat tumbuh-tumbuhan, serta

mampu menjaga kebersihan di tempat mana pun dia berada.

Berdasarkan paparan yang telah dijelaskan sebelumnya,

sikap peduli area merupakan sikap yang perlu diwujudkan dalam

kebiotikan sehari-hari dalam melestarikan, memperbaiki serta

mencegah kerusakan serta pencemaran area, serta yang perlu

dilakukan agar melestarikan area merupakan bersama peningkatan

kesehatan kebersihan selokan, toilet, terpeliharanya air bersih.

Kebersihan ruangan, termasuk jendela serta ventilasi udara hemat

pemakaian listrik menghemat pemakaian air bersih, pemanfaatan

kebun atau pekarangan tempat berlatih bersama menanam

tumbuh-tumbuhan yang berguna.

Hal ini berguna agar murid lebih dituntut agar memahami

pentingnya area biotik. Keterlibatan pihak tempat berlatih bersama

pimpinan sangat penting dalam pengontrol berjalannya program

edukasi area biotik di tempat berlatih. Mewujudkan tempat berlatih

Page 115: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

100

yang berwawasan area (Adiwiyata) merupakan komitmen tempat

berlatih secara sistematis agar mengembangkan program dalam

menginternalisasikan nilai-nilai area ke dalam pemberlatihan di

tempat berlatih.

Tampilan fisik tempat berlatih ditata secara ekologis agar

menjadi wahana pemberlatihan bagi semua warga tempat berlatih

agar bersikap arif serta berperilaku ramah area. Pemberlatihan

berbasis area biotik merupakan pembentukan kesadaran tentang

perilaku biotik bersih serta sehat akan sangat efektif apabila

dilakukan pada murid sejak dibangku tempat berlatih dasar.

Keterlibatan warga tempat berlatih dapat dikembangkan

melalui dua bentuk kegiatan aksi area yakni: yang pertama

merupakan kegiatan pengelolaan tempat berlatih seperti menjaga

kebersihan area level. Memanfaatkan fasilitas tempat berlatih

sesuai bersama fungsinya, mengembangkan aksi area dalam

setiap kegiatan ekstrakurikuler serta berinovasi bersama

berlandaskan budaya peduli area, serta mengikuti aksi area biotik

disekitar area tempat berlatih. Kegiatan aksi yang kedua

merupakan menjalin kerja sama bersama lembaga lain di luar

tempat berlatih agar mengembangkan Pelestarian Area Biotik

(Haris: 2018)

Area tempat berlatih yang kondusif diperlukan agar tercipta

proses pemberlatihan yang berkualitas sesuai bersama tujuan

Page 116: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

101

Edukasi itu sendiri. Tujuan Adiwiyata atau Edukasi area biotik

merupakan agar menciptakan kondisi yang baik bagi tempat

berlatih agar bisa menjadi tempat pemberlatihan serta dapat

menyadarkan warga tempat berlatih, sehingga warga tempat

berlatih dapat turut serta bertanggung jawab agar penyelamatan

area biotik serta pembangunan yang berkelanjutan.

Tempat berlatih terlibat dalam manajemen tempat berlatih

yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan serta

evaluasi yang sesuai tanggung jawab serta peran, serta

berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan tempat berlatih harus

dilakukan secara terencana serta terus menerus secara

komperensif. Adiwiyata bermakna sebagai tempat berlatih

berwawasan area yang seharusnya merupakan melakukan sesuatu

agar menciptakan kualitas area tempat berlatih yang kondusif aman

serta nyaman agar dapat mendukung hubungan makhluk biotik

serta area alam sekitarnya. Fakta di SD Negeri Barrang Lompo

merupakan tempat berlatih yang ditata sedemikian rupa sehingga

dapat dilihat dari tampilan fisik sudah kelihatan kalau tempat

berlatih ini sangat nyaman serta aman mulai dari penataan taman /

kebun tempat berlatih, penataan kantin termasuk sanitasi kantin

tempat berlatih, serta pengadaan sarana lainnya. Tempat berlatih

ini mendapatkan penghargaan tempat berlatih sehat. Tempat

Page 117: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

102

berlatih inipun mendapatkan prestasi tempat berlatih Adiwiyata

yakni tempat berlatih sehat yang berwawasan area.

Berdasarkan hasil riset diatas bawah selain dari keunggulan

yang dimiliki tempat berlatih, yang menjadi persoalan lainnya

merupakan dalam proses pengelolaannya membutuhkan biaya

yang besar, bersama asertaya kesadaran dari warga tempat

berlatih agar bersama-sama dalam menjaga serta melestarikan

area yang bersih serta sehat di tempat berlatih, mempertahankan

serta juga menjaga area, serta faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi pengeloaan tempat berlatih Adiwiyata. Biaya

perawatan serta pengelolaan diperoleh dari sumbangan penduduk

sekitar serta orang tua murid yang turut beranggung jawab

bersama tempat berlatih yang menjadi kebanggaan mereka. Kepala

Tempat berlatih sebagai penanggung jawab edukasi serta

pemberlatihan di tempat berlatih, kepala tempat berlatih hendaknya

dapat meyakinkan kepada penduduk kalau segala sesuatunya

telah berjalan bersama baik, termasuk perencanaan pelaksanaan,

evaluasi, penyediaan serta pemanfaatan sumber daya pengajar,

serta kerja sama tempat berlatih serta orang tua.

Kepala Tempat berlatih merupakan orang yang berada di

garis terdepan yang mengkoordinasikan upaya agar meningkatkan

pemberlatihan bermutu. Kepala tempat berlatih bukan satu-satunya

orang yang akan bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan

Page 118: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

103

Edukasi di tempat berlatih, karena masih banyak faktor lain yang

perlu diperhitungkan seperti: pengajar, murid, serta area yang

mempengaruhi proses pemberlatihan.

Sesuai bersama Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009

tentang Pengelolaan Area Biotik (PLH) serta Peraturan Menteri

Area Biotik Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013 tentang

Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata menjelaskan kalau

Tempat berlatih Adiwiyata merupakan tempat berlatih yang peduli

serta berbudaya area

Berdasarkan pengertian dari Adiwiyata didalam Peraturan

Menteri Negara Area Biotik No. 2 pada Tahun 2009 mengenai

program Adiwiyata. Adiwiyata di pasal 1 merupakan tempat berlatih

yang baik serta ideal sebagai tempat memperoleh segala ilmu

pengetahuan serta berbagai norma serta etika yang dapat menjadi

dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan biotik juga cita-

cita pengembangan berkelanjutan.

Fungsi program Adiwiyata merupakan agar seluruh pelajar

ikut terlibat dalam segala kegiatan atau aktivitas pertempat

berlatihan demi menuju area yang sehat serta juga mampu

menghindari dampak area yang negatif. Pedoman pelaksanaan

program Adiwiyata itu mempunyai tujuan agar memberikan acuan

kerja pelaksanaan program Adiwiyata bagi tim peninjau lapangan

program Adiwiyata. Tujuan tempat berlatih Adiwiyata yang secara

Page 119: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

104

umum menerangkan dalam mewujudkan penduduk tempat berlatih

yang peduli serta juga berbudaya dalam area bersama

mencipatakan kondisi yang lebih baik bagi pada tempat berlatih

agar menjadi wadah pemberlatihan serta juga penyadaran segenap

warga tempat berlatih diantaranya Murid, Pengajar, Orang Tua/Wali

Murid, serta juga area penduduk demi terciptanya upaya

pelestarian area biotik. Dalam melaksanakan program Adiwiyata

itu, tempat berlatih-tempat berlatih mendapatkan penilaian serta

juga akan diberikan penghargaan yang diberikan bersama secara

berjenjang.

E. Keterbatasan Peneliti

Berdasarkan pada pengalaman langsung peneliti dalam

proses riset ini, ada beberapa keterbatasan yang dialami serta

dapat menjadi beberapa faktor yang agar dapat agar lebih

diperhatikan bagi peneliti-peneliti yang akan datang dalam lebih

menyempurnakan risetnya karena peneliti ini sendiri tentu

mempunyai kekurangan yang perlu terus diperbaiki dalam riset-

riset kedepannya. Beberapa keterbatasan dalam riset ini

merupakan:

1. Jumlah subjek yang hanya 17 orang, tentunya masih kurang

agar menggambarkan keadaan sesungguhnya.

2. Proses pengambilan data, informasi yang diberikan subjek

terkasertag tidak menunjukkan pendapat subjek yang

Page 120: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

105

sebenarnya, hal ini terjadi karena perbedaan pemikiran,

anggapan serta pemahaman yang berbeda tiap subjek serta

juga faktor lain seperti faktor kejujuran dalam pengisian

pendapat subjek dalam kusioner.

Program Adiwiyata bisa terwujud apabila kepala tempat

berlatih, pengajar, komite tempat berlatih, tenaga administrasi,

penduduk setempat, serta murid, berkewajiban mengikuti program

Adiwiyata. Program Adiwiyata itu diantaranya bersama menanam

pohon, menanam bunga, serta juga menjaga kebersihan.

Pengetahuan tentang program Adiwiyata masih terbatas maka ke

depan program Adiwiyata perlu dioptimalkan bersama cara

pelatihan bagi tim program Adiwiyata.

Program Adiwiyata tempat berlatih berusaha menciptakan

area hijau serta sehat agar merawat pohon, bunga, serta menjaga

kebersihan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, maka program

adiwiyat di tempat berlatih belum optimal sehingga ke depannya

perlu pembenahan area yang lebih hijau tanaman serta perlu

perawatan, diharapkan dalam riset selanjutnya pengetahuan

tentang Adiwiyata serta biaya perawatan tidak menjadi kendala.

Page 121: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

106

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil riset serta pembahasan yang telah diuraikan

pada BAB IV, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Upaya mewujudkan Edukasi area biotik di SDN Barrang Lompo,

Kepala tempat berlatih Menyusun Tim penggerak agar lebih

memudahkan kegiatan tempat berlatih berbasis area biotik.

Melakukan pembiasaan tempat berlatih yang ramah area, bersih

serta sehat. Melakukan proses pemberlatihan yang berbasis area

biotik. Melakukan Kerjasama yang baik antara kepala tempat

berlatih, pengajar, tenaga administrasi, komite, pimpinan setempat,

serta juga para murid.

2. Faktor yang mempengaruhi munculnya tempat berlatih Adiwiyata

merupakan karena asertaya kerjasama yang baik antar warga

tempat berlatih, penduduk setempat, pimpinan setempat, serta

sekitarnya. Semua warga tempat berlatih harus mempunyai

komitmen yang tinggi dalam berlangsungnya pelaksanaan tempat

berlatih Adiwiyata, semuanya harus saling mendukung agar

terlaksananya program tempat berlatih Adiwiyata bersama cara

memberikan komitmen yang tinggi, sehingga program Adiwiyata

tempat berlatih dapat terlaksana serta mewujudkan area biotik serta

area yang sehat.

106

Page 122: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

107

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka

penulis mengajukan saran sebagai berikut, yakni:

1. Agar Peneliti Selanjutnya

a). Disarankan agar mengambil objek yang lebih banyak, hal ini

bertujuan agar keakuratan data yang lebih baik dalam risetnya.

b). Melakukan riset yang berkelanjutan, hal ini agar dapat melihat

serta menilai setiap perubahan yang ada dari waktu ke waktu.

c). Diharapkan asertaya tambahan variable lain yang mungkin juga

mempengaruhi banyak hal dari riset ini.

2. Agar Tempat berlatih

a) Para pendidik serta seluruh warga tempat berlatih membangun

kerjasama yang baik dalam mendukung program tempat

berlatih Adiwiyata, agar tidak menimbulkan kesalah pahaman

yang memicu terhambatnya pelaksanaan program tempat

berlatih Adiwiyata.

b) Pemimpin memberikan dukungan agar tujuan yang telah

direncanakan segera tersampaikan tanpa asertaya kendala.

c) Pengajar harus menjadi telaserta bagi murid dalam rangka

pemeliharaan serta pengelolaan area hudup.

2. Penduduk kepulauan ikut mendukung kegiatan yang ada ditempat

berlatih utamanya kegiatan dalam pemeliharaan kelestarian area.

Page 123: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

108

108

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Fajarisma Budi. 2014. “Analisis Pelaksanaan Kebijakan Kurikulum

Berbasis Area Biotik Pada Program Adiwiyata Mandiri di SDN

Dinoyo Malang”.Jurnal Kebijakan serta Pengembangan Edukasi

(Volume 2, Nomor 2, Juli)

Aini N., K. Bintani, serta A. Haris. 2009. Papan Partikel Dari Pelepah Kelapa Sawit. Jurnal Permukiman Vol. 4. Anonim. 1958. FAO Report of International Consultation on Instalation Board (Hardboard and Particleboard).

Azizah Hanim Nasution serta Alvi Syahrin, 2010, (Studi kasus Propinsi

Sumatera Utara). Pengelolaan Perilaku Area Biotik Komunitas

Tempat berlatih sebagai Upaya Mempersiapkan Generasi

Berwawasan Pembangunan Berkelanjutan.

Basri.2017:107s.Manajemen Kepala tempat berlatih dalam Mewujudkan

Tempat berlatih Adiwiyata (Studi Kasus di SD Negeri 02 Tanah Pak

Lambik Kota Pasertag Panjang). Jurnal Al- Fikrah, Vol.V, No.1 ,

Cece Wijaya.Dkk.1992. Upaya Pembaharuan dalam Edukasi serta

Pembaharuan serta Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Depdiknas, Kementerian Area Biotik serta Kementerian Edukasi serta

Kebudayaan. 2012.“Panduan Adiwiyata: Tempat berlatih Peduli

serta Berbudaya Area”. Jawa Tengah: Baserta Area Biotik.

Daryanto. 2013. Pengantar Edukasi Area Biotik. Yogyakarta:Gava Media.

Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur. 2012. Metodologi Riset Kualitatif.

Yogyakarta : AR-RUZZ Media.

E. Mulyasa, 2002. Managemen Berbasisi Tempat berlatih.

Bandung:Remaja Rosda Karya.

---------------. 2007. Menjadi Kepala tempat berlatih Profesional, Rosda

Karya:Bandung.

Eka Prihatin. 2011. Manajemen Murid. Bandung: Alfabeta.

Page 124: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

109

Ellen Landriany, 2014. Pelaksanaan Kebijakan Adiwiyata Dalam Upaya

Mewujudkan Edukasi Area Biotik di SMA Kota Malang . Jurnal

Kebijakan serta Pengembangan Edukasi. Malang.

Haris, Ensertag. 2018. Tempat berlatih Adiwiyata. Penerbit Erlangga

Husaini, Usman. 2006. Manajemen Teori, Praktik, Serta Riset

Edukasi.Jakarta: Bumi Aksara.

Ibrahim, Bafadal. 2008. Manajemen Perlengkapan Tempat berlatih:Teori

serta aplikasinya. Jakarta: Bumi aksara.

Jonathan Sarwono. 2006. Metode Riset Kuantitatif & Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Khoiruddin Nasution. 2005. Pengantar Studi Islam, Jakarta: Raja Grafindo.

Khairi, Bintani. 2012. Peranan warga tempat berlatih dalam

menyukseskan tempat berlatih peduli serta berbudaya area (tempat

berlatih Adiwiyata) di SMP negeri 2 ciamis. S1 thesis, universitas

negeri yogyakarta.

Lexy J. Moleong. 2007. Metode Riset Kualitatif.Bandung : PT Remaja

Rosdakarya

Moh. Nazir. 1999. Metode Riset , Ghalia Indonseia Jakarta..

Mardi Wiyono, 2006. Pengembangan Edukasi Area Biotik Melalui

Pendekatan Pemberlatihan Kontekstual, di dalam Makalah yang

disampaikan pada Konferensi Nasional XVIII Baserta Koordinasi

Pusat Studi Area seluruh Indonesia. di Banjarmasin Kalimantan

Selatan tanggal 15-16 Mei.

Nasution, M.A. 2003. Metode Riset Naturalistik Kualitatif. Bandung :

Tarsito.

Peraturan Menteri Negara Area Biotik Republik Indonesia Nomor 15

Tahun 2012 tentang Panduan Valuasi Ekonomi Ekosistim Hutan.

Page 125: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

110

Peraturan Menteri Negara Area Biotik Nomor 05 Tahun 2013 tentang

Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata.

Rahmat Mulyana.2009.Penanaman Etika Area Melalui Tempat berlatih

Peduli serta Berbudaya Area. Jurnal Tabularasa PPs Unimed Vol. 6

No. 2 Desember.

R.Suyanto Kusumaryono. 2013.Model Pemberlatihan Agar Meningkatkan

Kreativitas Nyata Pada Mata Pelajaran Muatan Lokal Edukasi Area

Biotik (Studi Di SMP Kabupaten Garut) Universitas Edukasi

Indonesia|repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu .

Rusman.2009.Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT RajaGrafi Indo

Persada.

Rohman, Arif. 2009.Politik Ideologi Edukasi. Yogyakarta:Laks Bang

Mediatama Yogyakarta.

Syukri Hamzah. 2013. “Edukasi Area Sekelumit Wawasan

Pengantar.Bandung: PT Rafika Aditama. Tim Dosen Administrasi

Edukasi Universitas Edukasi Indonesia.

Sumardi Suryabrata,1998. Metodologi Riset . Jakarta : Raja Grafindo.

Suharsimi Arikunto. 2005. Manajemen Riset. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Suharno. 2008. Manajemen Edukasi. Surakarta: UNS Press.

Sugiyono. 2010. Metode Riset Kuantitatif Kualitatif Serta R&D. Bandung :

Alfabeta.

Sudiyono. 2007. Dari Formulasi ke Pelaksanaan Kebijakan Edukasi. Buku

Ajar Jurusan Administrasi Edukasi Fakultas Ilmu Edukasi UNY.

Susy, HR, Sadikin, dkk. 2011. Panduan Adiwiyata. Jakarta.

Suryosubroto.2004. Manajemen Edukasi Tempat berlatih. Jakarta: PT

RINEKA CIPTA.

Page 126: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

111

Tim Peneliti Balitbang Propinsi Jawa tengah . 2007. Perilaku Sosial Anak

Tempat berlatih Terhadap Area Biotik serta Upaya Pelestarian Area

Biotik .

Tim Dosen AP. 2010. Manajemen Edukasi. Yogyakarta: UNY

Press.Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Edukasi

Nasional.

Trivedi, P.R. 2004. Environmental Education, New Delhi: A P H Publishing

Corporations.

Undang-Undang RI Tentang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003. Cet. II;

Jakarta: Fokus Media.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan serta

Pengelolaan Area Biotik. Jakarta, Kementerian Area Biotik.

Yusuf Hilmi Adisendjaja. Pemberlatihan Edukasi Area Biotik Berlatih Dari

Pengalaman Serta Berlatih Dari Alam. Jurnal riset. Bandung

Page 127: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

112

RIWAYAT BIOTIK

Nuraeni atau yang lebih akrab disapa ce gu nen merupakan

seorang anak yang lahir dari pasangan suami istri yang bernama H. Kai

Udu serta Hj. Koboriah, anak ke 3 dari 5 bersaudara. Penulis memulai

kariernya di Tempat berlatih Dasar Negeri Barrang Lompo sebagai

pengajar honorer level IV pada tahun 2005 setelah lulus dari Universitas

Muhammaddiyah Makassar. Tahun 2010 penulis dinyatakan lolos

mengikuti ujian seleksi pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil, serta

pada tahun 2011 penulis resmi menjadi menjadi Pegawai Negeri Sipil.

Penulis lahir di Ujung Pansertag, 9 Maret 1983; umur 37 tahun. Penulis

menempuh edukasi dimulai dari SDN Barrang Lompo ( lulus tahun 1996 ),

melanjutkan ke SMPN 28 Makassar ( lulus tahun 1999 ), melanjutkan

SMAN 14 Makassar ( lulus tahun 2002 ,) D2 PGSD Universitas

Muhammadiyah Makassar ( lulus tahun 2005 ) ,serta Universitas Terbuka

Makassar ( lulus tahun 2009 ), hingga akhirnya bisa menempuh masa

kuliah di Magister Edukasi Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 128: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

113

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 129: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

114

Page 130: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

115

Page 131: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

116

`

Page 132: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

117

Page 133: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

117

VALIDITAS ISI

IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA

SD NEGERI DI BARRANG LOMPO

NURAENI

Kepada Yth. Bapak/Ibu...... Dalam rangka penyelesaian tugas akhir, saya sangat mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu dan memberi saran terhadap

instrumen penilaian yang saya kembangkan dalam rangka penelitian “IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA

MEWUJUDKAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA SD NEGERI DI BARRANG LOMPO “.

Hasil penilaian dari Bapak/Ibu merupakan bantuan yang tak terhingga nilainya dalam rangka penulisan tugas akhir.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada Bapak/Ibu beserta keluarga.

Atas partisipasi Bapak/Ibu saya ucapkan banyak terima kasih.

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN DASAR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 134: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

118

FORMAT VALIDITAS ISI SOAL

A. Petunjuk

Dalam rangka penyusunan tesis untuk penyelesaian program magister (S2), peneliti akan melakukan

penelitianImplementasi Adiwiyata dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan Lingkungan Hidup pada SD Negeri di Barrang

Lompo.

Mohon kiranya Bapak/Ibu dapat memberikan:

1. Penilaian dengan meninjau beberapa aspek dan saran-saran untuk memenuhi Instrumen Pedoman wawancara dalam

penelitianImplementasi Adiwiyata dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan Lingkungan Hidup pada SD Negeri di Barrang

Lompo yang telah disusun.

2. Penilaian dengan meninjau beberapa aspek dengan memberi tanda cek (√) pada kolom nilai yang telah tersedia

dengan melihat relevansi antara dimensi/indikator dengan butir pernyataan berdasarkan skala penilaian sebagai

berikut:

1 : Tidak Relevan

2 : Kurang Relevan

3 : Relevan

4 : Sangat Relevan

3. Untuk revisi-revisi, Bapak/Ibu dapat langsung menuliskan pada naskah yang perlu untuk direvisi atau menuliskannya

pada bagian saran yang telah disediakan.

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian secara objektif

Page 135: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

119

B. Lembar Penilaian

KISI – KISI PEDOMAN WAWANCARA

Fokus Penelitian Indikator

Sumber Data Nomor Butir

Informasi yang Dijaring

Guru Kepse

k

Pelaksanaan Adiwiyata

dalam Upaya

Mewujudkan Pendidikan

Lingkungan Hidup pada

SD Negeri di Barrang

Lompo

Melakukan kegiatan

perencanaan dalam

mewujudkan sekolah

Adiwiyata

√ √ 1,2,3,4,

5,

19,20,2

1,22,23.

Penyusunan visi, misi dan

tujuan sekolah

Perencanaan yang disiapkan

kepala sekolah dan guru guna

mendukung pelaksanaan

kegiatan Adiwiyata.

Melakukan kegiatan

pengoraganisasian dalam

mewujudkan sekolah

Adiwiyata

√ √ 6,7,8,9,

24,25,2

6,27

Melakukan kegiatan

pelatihan-pelatihan untuk

meningkatkan pengetahuan

mengenai sekolah Adiwiyata.

Melakukan pembagian kerja

Page 136: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

120

kepada guru-guru terkait

kegiatan-kegiatan yang akan

dilakukan dalam menciptakan

sekolah Adiwiyata.

Melaksanakan kegiatan

dalam mewujudkan

sekolah Adiwiyatadi SD

Negeri Barrang Lompo

√ √ 10,11,1

2,28,29,

30.

Melakukan kegiatan-kegiatan

yang telah direncanakan guna

menciptakan sekolah

Adiwiyata.

Bentuk-bentuk kegiatan

program Adiwiyata dalam

mewujudkan pendidikan

lingkungan hidup.

Orang-orang yang terlibat

dalam kegiatan Adiwiyata

dalam mewujudkan sekolah

Adiwiyata

Melaksanakan kegiatan

pengontrolan yang

dilakukandalam

mewujudkan sekolah

√ √ 13,14,3

1,32.

Melakukan evaluasi setelah

melakukan pelatihan.

Memberikan pengawasan

pada proses pelaksanaan

Page 137: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

121

Adiwiyata Adiwiyata

Faktor yang

Mempengaruhi

Munculnya Program

Adiwiyata di SD Negeri

di Barrang Lompo

Faktor Internal yakni

peran warga sekolah

dalam mewujudkan

pendidikan lingkungan

hidup

√ √ 15,16,1

7,33,34,

35.

Peran sarana dan prasarana

yang dapat menunjang

pelakasanaan Adiwiyata

Peran kepala sekolah

Peran Guru

Faktor Eksternal yakni

peran masyarakat dalam

mewujudkan pendidikan

lingkungan hidup

√ √ 18,36,3

7,38.

Lingkungan sekolah dan

masyarakat

Page 138: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

122

PEDOMAN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

Komponen Indikator No.

butir Pertanyaan

Skala

Penilaian Ket.

1 2 3 4

Pelaksanaan

Adiwiyata dalam

Upaya Mewujudkan

Pendidikan

Lingkungan Hidup

pada SD Negeri di

Barrang Lompo

Melakukan kegiatan

perencanaan dalam

mewujudkan sekolah

Adiwiyata

1. Menurut Bapak/ Ibu apa saja

bentuk perencanaan yang

dilakukan dalam mewujudkan

sekolah Adiwiyata di SD Negeri

Barrang Lompo?

2. Siapa – siapa sajakah yang Bapak/

Ibu libatkan dalam membuat

sebuah perencanaan?

3 Menurut Bapak / Ibu bagaimana

bentuk pengorganisasian yang

dilakukan dalam mewujudkan

sekolah Adiwiyata di SD Negeri

Barrang Lompo?

4 Bagaimana bentuk pelaksanaan

kegiatan dalam mewujudkan √

Page 139: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

123

sekolah Adiwiyata di SD Negeri

Barrang Lompo?

5 Sejak Kapan SD Negeri Barrang

Lompo mendapatkan predikat

sebagai sekolah Adiwiyata/

Saran:

Melakukan kegiatan

pengoraganisasian

dalam mewujudkan

sekolah Adiwiyata

6 Apakah Bapak/ibu melakukan

kegiatan pelatihan untuk

meningkatkan pengetahuan

mengenai sekolah Adiwiyata?

7 Persiapan apa saja yang Bapak/ibu

lakukan sebelum diadakan

pelatihan?

8 Apakah Bapak/ibu di berikan

pembagian kerja terkait kegiatan-

kegiatan yang akan dilakukan

dalam menciptakan sekolah

Page 140: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

124

Adiwiyata?

9 Bagaimana bentuk pelatihan yang

diberikan kepada Bapak / Ibu dalam

mewujudkan sekolah Adiwiyata di

SD Negeri Barrang Lompo?

Saran:

Melaksanakan kegiatan

dalam mewujudkan

sekolah Adiwiyatadi SD

Negeri Barrang Lompo

10 Bagaimana Bapak/Ibu melakukan

kegiatan-kegiatan yang telah

direncanakan?

11 Bentuk-bentuk kegiatan program

Adiwiyata apa saja yang dilakukan

dalam mewujudkan pendidikan

lingkungan hidup?

12 Menurut Bapak/ Ibu siapa saja yang

terlibatkegiatan Adiwiyatadalam

mewujudkan pendidikan lingkungan

hidup?

Page 141: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

125

Saran:

Melaksanakan kegiatan

pengontrolan yang

dilakukandalam

mewujudkan sekolah

Adiwiyata

13 Apakah diadakan evaluasi setelah

dilaksanakan pelatihan?

14 Apakah Bapak/ ibu melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan

Adiwiyata dalam mewujudkan

pendidikan lingkungan hidup?

Saran:

Faktor yang

Mempengaruhi

Munculnya Program

Adiwiyata di SD Negeri

di Barrang Lompo

Faktor Internal yakni

peran warga sekolah

dalam mewujudkan

pendidikan lingkungan

hidup

15 Apakah di sekolah Bapak/ibu

memiliki sarana dan prasarana

seperti taman hijau yang

menunjang terciptanya sekolah

Adiwiyata?

16 Apakah Kepala sekolah berperan √

Page 142: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

126

dalam menciptakan sekolah

Adiwiyata?

17 Apakah Guru berperan dalam

menciptakan sekolah Adiwiyata? √

Saran:

Faktor eksternal yakni

masyarakat dalam

mewujudkan pendidikan

lingkungan hidup

18 Bagaimana bentuk partisipasi

masyarakat dalam mendukung

terciptanya sekolah adiiwiyata? √

Saran:

Page 143: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

127

PEDOMAN WAWANCARA GURU

Komponen Indikator No.

butir Pertanyaan

Skala

Penilaian Ket.

1 2 3 4

Pelaksanaan

Adiwiyata dalam

Upaya Mewujudkan

Pendidikan

Lingkungan Hidup

pada SD Negeri di

Barrang Lompo

Melakukan kegiatan

perencanaan dalam

mewujudkan sekolah

Adiwiyata

19. Menurut Bapak/ Ibu apakah kepala

sekolah membuat perencanaan

dalam mewujudkan sekolah

Adiwiyata di SD Negeri Barrang

Lompo?

20 Siapa saja yang dilibatkan oleh

kepala sekolah dalam membuat

perencanaan?

21 Menurut Bapak / Ibu bagaimana

bentuk pengorganisasian yang

dilakukan oleh Kapala Sekolah

dalam mewujudkan sekolah

Adiwiyata di SD Negeri Barrang

Lompo?

Page 144: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

128

22 Bagaimana bentuk pelaksanaan

kegiatan yang dilakukan kepala

sekolah dalam mewujudkan

sekolah Adiwiyata di SD Negeri

Barrang Lompo?

23 Sejak Kapan SD Negeri Barrang

Lompo mendapatkan predikat

sebagai sekolah Adiwiyata/

Saran:

Melakukan kegiatan

pengoraganisasian

dalam mewujudkan

sekolah Adiwiyata

24 Apakah Kepala Sekolah

menlibatkan guru-guru dalam

kegiatan pelatihan untuk

meningkatkan pengetahuan

mengenai sekolah Adiwiyata?

25 Persiapan apa saja yang dilakukan

Kepala Sekolah sebelum diadakan

pelatihan?

Page 145: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

129

26 Apakah dalam melakukan

pembagian kerja terkait kegiatan

yang akan dilakukan guru – guru

dapat menciptakan sekolah

Adiwiyata?

27 Bagaimana bentuk pelatihan yang

dilakukan oleh bapak/ ibu guru

dalam mewujudkan sekolah

Adiwiyata di SD Negeri Barrang

Lompo?

Saran:

Melaksanakan kegiatan

dalam mewujudkan

sekolah Adiwiyatadi SD

Negeri Barrang Lompo

28 Bagaimana Bapak/Ibu melakukan

kegiatan-kegiatan yang telah

direncanakan?

29 Bentuk-bentuk kegiatan program

Adiwiyata apa saja yang dilakukan

dalam mewujudkan pendidikan

lingkungan hidup?

Page 146: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

130

30 Menurut Bapak/ Ibu siapa saja

yang terlibat dalam kegiatan

Adiwiyata dalam mewujudkan

pendidikan lingkungan hidup?

Saran:

Melaksanakan kegiatan

pengontrolan yang

dilakukandalam

mewujudkan sekolah

Adiwiyata

31 Apakah kepala sekolah

mengadakan evaluasi setelah guru-

guru mengikuti kegiatan pelatihan?

32

Apakah Kepala Sekolah

memberikan pengawasan

pelaksanaan Adiwiyata dalam

mewujudkan pendidikan lingkungan

hidup?

Saran:

Faktor yang

Mempengaruhi

Munculnya Program

Faktor Internal yakni

peran warga sekolah

dalam mewujudkan

33 Apakah di sekolah Bapak/ibu

memiliki sarana dan prasarana

seperti taman hijau yang

Page 147: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

131

Adiwiyata di SD Negeri

di Barrang Lompo

pendidikan lingkungan

hidup

menunjang terciptanya sekolah

Adiwiyata?

34 Apakah Kepala sekolah berperan

dalam menciptakan sekolah

Adiwiyata?

35 Apakah Bapak/ Ibu guru berperan

dalam menciptakan sekolah

Adiwiyata?

Saran:

Faktor eksternal yakni

masyarakat dalam

mewujudkan pendidikan

lingkungan hidup

36 Bagaiaman peran masyarakat

dalam mendukung terciptanya

sekolah adiiwiyata?

37 Menurut Bapak/ ibu apakah

adadampak positif program

Adiwiyata ini terhadap pendidikan

Lingkungan Hidup di SD Negeri

Barrang Lompo?

Page 148: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

132

38 Apakah ada kendalayang

Bapak/ibu guru alami dalam

menjalankan program Adiwiyata?

Saran:

Makassar, 3 Januari 2020 Validator

Page 149: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

133

INSTRUMEN

PEDOMAN OBSERVASI

IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

PADA SD NEGERI BARRANG LOMPO

Hari/Tanggal : Senin, 5 Oktober 2019 Waktu : Pukul 10.00-10.30

Tempat : SDN Barrang Lompo Sumber :

NO

FOKUS PENELITIAN

KOMPONEN

ASPEK YANG DIOBSERVASI

DESKRIPSI

Ya Tidak

1. Pelaksanaan Adiwiyata

dalam upaya

mewujudkan pendidikan

lingkungan hidup pada

SD Negeri Barrang

Lompo

Srategi kepala

sekolah

Ketersediaan visi, misi dan tujuan sekolah

Rencana persiapan yang mendukung

pelaksanaan Adiwiyata √

Page 150: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

134

2. Faktor yang

mempengaruhi

munculnya Program

Adiwiyata di Sd Negeri

Barrang Lompo

Ketersediaan

sarana dan

prasarana

Sarana dan prasarana yang dapat menunjang

program Adiwiyata

Page 151: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

135

PEDOMAN DOKUMENTASI

IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

PADA SD NEGERI BARRANG LOMPO

A. PetunjukPelaksanaan

1. Data yang diambil dari dokumen disesuaikan dengan kebutuhan penelitian

2. Dokumen yang menjadi rahasia instansi/lembaga tidak dipaksa untuk meminjam atau memperolehnya.

3. Berilah tanda cek (√) pada kolom “Ada” apabila aspek yang diamati muncul dan berilah tanda cek (√) pada kolom

“Tidak” apabila aspek yang diamati tidak muncul serta tuliskan deskripsi mengenai aspek yang diamati jika diperlukan.

B. Data Yang Diperlukan

NO DOKUMEN YANG DIBUTUHKAN JENIS DOKUMEN KETERANGAN

ADA TIDAK

1 Profil Sekolah Foto √

2 Visi, misi dan tujuan sekolah Foto √

3 Tata tertib sekolah Foto √

Page 152: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

136

4 Daftar nama-nama guru kelas Foto

5 Daftar hadir guru, kepala sekolah sekolah Foto √

6 Laporan hasil kegiatan tentang pelatihan-pelatihan yang telah dilakukan

Foto √

7 Daftar hadir bulanan guru Foto √

8 Data sarana dan prasarana yang mendukung Program Adiwiyata

Foto √

Page 153: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

137

DAFTAR PEDOMAN OBSERVASI

NO ITEM PERNYATAAN JAWABAN

YA TIDAK

1 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat ruang kelas √

2 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat kantor √

3 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat televise √

4 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat telepon √

5 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat bangku siswa √

6 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat meja siswa √

7 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompot erdapat kursi guru √

8 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat meja guru √

9 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat papan tulis √

Page 154: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

138

10 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat Lemari buku √

11 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat kipas angin √

12 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat AC √

13 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat ruangan UKS √

14 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat kantin Kejujuran √

15 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat Perpustakaan √

16 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat Alat peraga Pembelajaran

17 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat Mading √

18 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat Papan pengumuman

19 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat Tempat sampah √

20 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat Mushollah √

21 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat Laboratorium √

Page 155: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

139

DAFTAR PEDOMAN OBSERVASI

NO ITEM PERNYATAAN

JAWABAN

YA TIDAK

22 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat komputer √

23 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat Akses Internet √

24 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat lapangan upacara √

25 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat Toilet Guru √

26 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat Toilet Siswa √

27 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat Aula kegiatan Ekstrakurikuler

28 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat Inventaris kegiatan Ekstrakurikuler

29 Di sekolah Dasar Negeri 57 Bulu-Bulu terdapat Lapangan Olahraga √

Page 156: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

140

30 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat Papan Wicara √

31 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat Struktur Organiasasi Sekolah

32 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat Bel sekolah √

33 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat tempat parkir motor

34 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat tempat parkir mobil

35 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat dapur sekolah √

36 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat taman sekolah √

37 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo terdapat rumah Bujang

Page 157: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

141

DAFTAR PEDOMAN OBSERVASI

NO ITEM PERNYATAAN

JAWABAN

YA TIDAK

1 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo membentuk tim untuk melaksanakan program sekolah Adiwiyata √

2 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo warga sekolah dan masyarakat melaksanakan kegiatan penanaman pohon √

3 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo melaksanakan pembiasaan bersih lingkungan sebelum jam pembelajaran dan sesudah pembelajaran

4 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo peserta didik menyadari pentingnya menjaga lingkungan sehat √

5 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo peserta didik melakukan penanaman pohon √

6 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo warga sekolah bbekerjasama dengan orangtua peserta didik dalam melaksanakan program sekolah Adiwiyata

Page 158: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

142

7 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo menyediakan tempat sampah kering dan sampah basah √

8 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo melaksanakan kegiatan kerja bakti penghijauan lingkungan √

9 Di sekolah Dasar Negeri Barrang Lompo peserta didik menanam dan merawat tanaman √

Page 159: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

143

DAFTAR NAMA INFORMAN

NO INISIAL NAMA KETERANGAN

1 MD H. MOH. DARWIS TAJUDDIN, S. Pd. KEPALA SEKOLAH

2 ES EDY SYAM, S. Pd. GURU KELAS 6A

3 TM TARMAN, S. Pd. GURU KELAS 6B

4 SK SUKRIA, S. Pd. GURU KELAS 5A

5 HA HJ. ASIA, S. Pd. GURU KELAS 5B

6 HN HERLINA NATSIR, S. Pd. GURU KELAS 4A

7 DA DEVI ARYA, S. Pd. GURU KELAS 4B

8 HS HASNIAH, S. Pd. GURU KELAS 3A

Page 160: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

144

9 SY HJ. SYAMSIAH, S. Pd. GURU KELAS 3B

10 SS HJ. SITTI SORAYA, S. Pd. GURU KELAS 2A

11 MR MARDIYANTO, S. Pd. GURU KELAS 2B

12 NN NURMI NURDIN, S. Pd. GURU KELAS IB

13 NA NARSI AYU LESTARI GURU PAI

Surat-surat

Page 161: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

145

DOKUMENTASI PROFIL SDN BARRANG LOMPO

Foto Sekolah tampak dari depan

Page 162: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

146

Ruangan Kepala Sekolah dan Guru

DOKUMENTASI PROFIL SDN BARRANG LOMPO

Daftar Nama-nama guru

Page 163: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

147

Kantin masih perlu direnovasi sesuai dengan

standar kantin yang sehat

DOKUMENTASI PROFIL SDN BARRANG LOMPO

Page 164: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

148

Visi dan Misi Sekolah yang di pajang di dalam

ruangan kepala sekolah dan guru

DOKUMENTASI PROFIL SDN BARRANG LOMPO

Page 165: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

149

DOKUMENTASI PROFIL SDN BARRANG LOMPO

Profil Sekolah, Visi dan Misi yang di Pajang Di

luar Kantor / depan Kantor

Page 166: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

150

DOKUMENTASI PROFIL SDN BARRANG LOMPO

Halaman samping sudah tersedia tempat sampah

kering dan tempat sampah basah

Page 167: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

151

Halaman tampak asri dengan pepohonan yang rimbun

DOKUMENTASI PROFIL SDN BARRANG LOMPO

Lapangan upacara terlihat bersih dan asri

Page 168: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

152

DOKUMENTASI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER

Latihan Pramuka yang dilakukan tiap hari

kamis dan jumat sore

Latihan Pramuka yang dilakukan tiap hari

kamis dan jumat sore

Page 169: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

153

DOKUMENTASI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER

Latihan Gabungan Persiapan Persami

Mendengarkan arahan dari kakak pembina

Page 170: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

154

FOTO PEMBIASAAN PESERTA DIDIK

DOKUMENTASI PEMBIASAAN PESERTA DIDIK

Pembiasaan yang yang di lakukan peserta

didik , membawa air minum dari rumah

Pembiasaan yang dilakukan setiap hari jumat

Shalat dhuha bersama

Page 171: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

155

DOKUMENTASI KEGIATAN DOKCIL (DOKTER KECIL)

Peatihan Dokcil yang di Pimpin oelh dokter dari

Puskesmas Barrang Lompo

Mencatat Materi yang diberikan oleh dokter

Puskesmas barrang Lompo

Page 172: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

156

DOKUMENTASI KEGIATAN ADIWIYATA

Penanaman pohon pendukung program

sekolah Adiwiyata

Penanaman pohon pendukung program

sekolah Adiwiyata

Page 173: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

157

DOKUMENTASI KEGIATAN ADIWIYATA

Guru dan Peserta didik bersama

menanam pohon untuk penghijauan di

halaman sekolah

Penanaman pohon pendukung program

sekolah Adiwiyata

Page 174: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

158

DOKUMENTASI KEGIATAN ADIWIYATA

Penanaman pohon pendukung program

sekolah Adiwiyata

Bersama rekan guru menanam pohon

Page 175: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

159

DOKUMENTASI KEGIATAN ADIWIYATA

Pemilahan sampah basah dan kering

Peserta didik antusias dalam mengumpulkan sampah

Page 176: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

160

DOKUMENTASI KEGIATAN ADIWIYATA

Setaiap Pagi tanaman disiriami agar tumbuh subur

Setaiap Pagi tanaman disiriami agar tumbuh subur

Page 177: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

161

DOKUMENTASI KEGIATAN ADIWIYATA

Sabtu bersih, peserta didik membersihkan rumput halaman

depan sekolah

Page 178: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

162

DOKUMENTASI KEGIATAN ADIWIYATA

Memanfaatkan gallon bekas untuk membuat pot

bunga

Page 179: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

163

DOKUMENTASI PELATIHAN ADIWIYATA

Pelatihan yang dihadiri Kepala sekolah dan tim

Adiwiyata SDN Barrang Lompo tentang undang-

undang lingkungan hidup

Pelatihan yang dihadiri Kepala sekolah dan tim

Adiwiyata SDN Barrang Lompo tentang undang-

undang lingkungan hidup

Page 180: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

164

DOKUMENTASI PELATIHAN ADIWIYATA

Pelatihan Pengelolaan lingkungan hidup yang di

hadiri oleh Kepala sekolah.

Pelatihan Pembinaan Sekolah Sehat.

Page 181: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

165

DOKUMENTASI PENGHARGAAN ADIWIYATA

Kepala Sekolah menerima penghargaan sekolah

adiwiyata tingkat kota.

Page 182: IMPLEMENTASI ADIWIYATA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN …

166

DOKUMENTASI PENGHARGAAN ADIWIYATA