13
BAB I IMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT a. pengertian Iman kepada Kitab-Kitab Allah Swt secara Bahasa Kitab berarti Kumpulan Tulisan. sedangkan menurut Istilah Kitab berarti sekumpulan Wahyu yang diberikan Kepada Rasul Pilihan Allah SWT. melalui perantara Malaikat Jibril sebagai Pedoman Hidup Umat Manusia. b. Kitab Kitab Allah dan Rasul yang Menerimanya 1. Kitab Taurat Kitab Taurat diwahyukan Kepada Nabi Musa As hal ini dijekaskan dalam Al-Quran Surat Al-Isra Ayat 2 اً ل يِ كَ و يِ ن وُ دْ نِ م واُ ذِ خَ ّ تَ ت اَ ّ لَ اَ ل ي ت اَ رْ سِ $ ا يِ نَ بِ ل ىً ذُ هُ اهَ يْ لَ عَ 0 جَ وَ 0 ابَ يِ كْ ل ي اَ س وُ م اَ نْ بَ : ت= اَ وyang artinya : Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil. 2. Kitab Zabur Kitab Zabur diwahyukan Kepada Nabi Daud as, seperti dijekaskan dalam QS Al-Isra : 55 ٍ ضْ عَ 0 بٰ يَ لَ عF َ نG يِ ّ يِ بَ ّ ي ل اَ ضْ عَ 0 ب اَ يْ لَ ّ ضَ فْ ذَ قَ لَ و ِ ضْ رَ اْ الَ وِ ابَ اوَ مَ ّ س ل ا يِ فْ نَ مِ 0 بُ مَ لْ عَ اَ W كُ ّ 0 تَ رَ و اَ نْ بَ : ت= اَ و اً ورُ 0 بَ رَ ودُ اوَ د

Iman kepada kitab allah swt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Iman kepada kitab allah swt

BAB I

IMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT

a. pengertian Iman kepada Kitab-Kitab Allah Swt

secara Bahasa Kitab berarti Kumpulan Tulisan. sedangkan menurut Istilah Kitab

berarti sekumpulan Wahyu yang diberikan Kepada Rasul Pilihan Allah SWT. melalui

perantara Malaikat Jibril sebagai Pedoman Hidup Umat Manusia.

b. Kitab Kitab Allah dan Rasul yang Menerimanya

1. Kitab Taurat

Kitab Taurat diwahyukan Kepada Nabi Musa As hal ini dijekaskan dalam Al-

Quran Surat Al-Isra Ayat 2

م�ن� خ�ذ�وا �ت ت �ال أ �يل� ائ ر� �س� إ �ي �ن �ب ل ه�د�ى �اه� �ن و�ج�ع�ل �اب� �ت �ك ال م�وس�ى �ا �ن �ي و�آت

�يال� و�ك �ي د�ون

yang artinya : Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab

Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil.

2. Kitab Zabur

Kitab Zabur diwahyukan Kepada Nabi Daud as, seperti dijekaskan dalam QS Al-

Isra : 55

ن�ا ي� ن� آ� ن ض� ي� ن� ى� ن� ن� ن� ي�� ب� �� ن �ل ن� ي� ن� ن�ا ي� ن�� ن� �ي �ن نل ن ب� ي ن"! ي# ن� ب$ ن� ن%ا ن�& �ل ب�ي ي� ن% ب� م) ن� ي� ن"� ن* م�� ن ن  ر � م�و ن- ن. م ن.�

yang artinya : Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di

bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian Nabi-Nabi itu atas sebagian

(yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud. 

3. Kitab Injil

Kitab Injil diwahyukan Kepada Nabi Isa as. Sebagai Pedoman dan Petunjuk bagi

Umatnya Kaum Nasrani hal ini dijelaskan dalam Al-Quran Surat Almaida : 46

Yang artinya : Dan Kami iringkan jejak mereka (Nabi Nabi Bani Israil) dengan

Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan

Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk

dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya,

yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang

yang bertakwa.

4. Kitab Al-Qur’an

Page 2: Iman kepada kitab allah swt

Kitab Al-Quran diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW Sebagaimana

dipaparkan dalam al-qur’an surat al-imran ayat 3-4

Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan Kitab

yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (Al Quran),

menjadi petunjuk bagi Manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-

orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah

Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa)

c. Menampilkan Sikap Mencintai Al-Quran

1. Mentaati Segala Perintahnya dan Menjauhi Larangannya.

2. Senantiasa Membaca Al-Quran dan Mengamalkan isinya

3. Senantiasa Bersabar dan Bertawakal Kepada Allah SWT.

Page 3: Iman kepada kitab allah swt

BAB 2

IMAN KEPADA ALLAH

1. ARTI IMAN KEPADA ALLAH

- Iman secara Bahasa berarti Percaya atau mengakui sedangkan menurut Istilah

Iman berarti Meyakini Benar-Benar di dalam Hati, diikrarkan dengan Lisan dan

diamalkan dengan Perbuatan

- Jadi Iman berarti suatu perbuatan atau perilaku yang dilakukan karena Akida atau

Kepercayaan yang ada dalam Hati

- Iman kepada Allah berarti Meyakini di dalam hati akan adanya Allah SWT

sebagai satu-satunya Tuhan yang Wajib di Sembah dengan Segala Sifat

Kesempurnaannya. Lisan kita mengucapkan Laailaha Illallah

Muhammadarasulullah (Tidak Ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad

Utusan Allah)

Dengan Demikian Iman Kepada Allah Mencakup Tiga hal yaitu :

1. Mengakui Adanya Allah

2. Mengakui Keesaan Allah

3. Mengakui Sifat-sifat Keesaan Allah

Jika Kita meyakini telah mengakui Tiga unsur tersebut, maka baru bisa dikatakan

bahwa kita Beriman Kepadanya hal ini dijelaskan dalam Al-Quran Surat An-Nisa

ayat 136

ل� �ز� �ن أ ذ�ي ال �اب� �ك�ت و�ال �ه� ول س� ر� ع�ل�ى2 ل� �ز ن ذ�ي ال �اب� �ك�ت و�ال �ه� ول س� و�ر� ه� �الل ب �وا آم�ن �وا آم�ن ذ�ين� ال 7ه�ا ي� أ �ا ي

�ل� ق�ب م�ن�/�ع�يد�ا ب ال� ض�ال� ض�ل ف�ق�د� خ�ر� اآل� � �و�م �ي و�ال �ه� ل س� و�ر� �ه� �ب �ت و�ك �ه� �ت �ك ئ و�م�ال� ه� �الل ب �ف�ر� �ك ي و�م�ن�

Yang Artinya : Wahai Orang-orang yang Beriman, Tetaplah Beriman kepada Allah

dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab

yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-

malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka

sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. 

2. SIFAT-SIFAT ALLAH SWT

Page 4: Iman kepada kitab allah swt

Allah adalah zat yang Maha Sempurna yang berbeda Sifatnya dengan Mahluknya.

walaupun dalam segi bahasa Pemanfaatan Sifat tersebut Sama, namun pada

hakikatnya berbeda, karena tidak ada satu mahluk pun yang mampu menyamainya.

hal ini ditegaskan dalam firman allah surat asy syura ayat 11 yang artinya :

Tidak ada Sesuatu Pun Yang serupa dengan Dia dan Dia yang maha Mendengar, yang

Maha Melihat.

Dari ayat diatas Ditegaskan Bahwa Allah Mempunyai yang Berbeda dengan

Mahluknya. Menurut Para Ulama, Sifat Allah Dikelompokan Menjadi 3 bagian yaitu :

1. Sifat wajib yaitu Sifat-sifat yang Dimiliki Allah Berjumlah 13

2. Sifat Mustahil yaitu Sifat sifat yang tidak mungkin Dimiliki Allah berjumlah 13

3. Sifat juz yaitu Sifat yang menjadi Kewenangan dan Kehendak Allah

Sifat Wajib dan Sifat Mustahil Bagi Allah yaitu :

a. Wujud artinya ada, Sifat Mustahilnya adalah Berarti Tidak Ada

b. Qidam artinya Terdahulu Sifat Mustahilnya Hudus artinya Baka

contohnya :

1. Es akan mencair jika Terkena Panas

2. Sebelum menjadi Pohon, Tumbuhan berlumbang dari Sebuah Biji

3. Hujan terjadi dari proses Penguapan Air Laut

4. Nasi dibuat dari Beras yang Masak

Hal ini dijelaskan dalam surat Alhadid : 57 yang Berbunyi :

c. Baqa artinya Kekal dan Sifat Mustahilnya Fana Artinya Rusak.

hal ini Dijelaskan dalam Al-Quran Surat Ar-Rahman

d. Mukhalufatu lil hawadisi artinya berbeda dengan mahluk dan sifat mustahilnya

bersifat mumsulatulil hawadisi artinya serupa dengan makhluknya

e. Qiyamuhu binafsihi artinya berdiri sendiri, sifat Mustahil Qiyamuhu Biqhairihi

artinya Allah Berdiri dengan Bantuan orang lain

Artinya : Allah tidak ada tuhan melainkan dia yang maha hidup, yang terus

menerus mengurus makhluknya (qs Ali-Imran ayat 2)

f. Wahdamiyyah artinya Esa, Mustahilnya Ta’addud yang artinya Berbilang

Artinya katakanlah dialah Tuhan yang Maha Esa QS-Aliklas Ayat 1

g. Qudrah artinya berkuasa sifat mustahilnya ajzun artinya lemah

Artinya : kepunyaan Allah lah Kerajaan Langit dan Bumi dan Allah Maha Kuasa

atas Segala sesuatu QS. Al-Imran : 189

Page 5: Iman kepada kitab allah swt

h. Iradah artinya Berkehendak, Sifat Mustahilnya Karaha artinya Terpaksa.

Artinya : Sesungguhnya Perintahnya Apabila dia Menghendaki sesuatu Hanyalah

Berkata Kepadanya Jadilah maka Jadilah ia

i. Ilmu artinya Mengetahui atau Pandai sifat Mustahilnya Jahlum Artinya Berdoa

Artinya : padahal Allah Mengetahui apa yang ada Dilangit dan apa yang ada di

bumi dan Allah maha mengetahui segala sesuatu. QS Al-Hujurat : 16

3. MENYEBUTKAN DALAM HATI BAHWA ALLAH ITU BENAR-BENAR ADA

1. meyakinkan dalam hati bahwa Allah itu benar-benar ada

langkah pertama untuk mengetahui tanda-tanda keberadaan Allah adalah dengan

meyakinkan hati kita bahwa Allah benar-benar ada. hal ini harus kita lakukan agar

hati nurani kita merasakan keberadaanya. agar lebih mudah dalam meyakini

keberadaan Allah

SALMAN AL FARISI

Salman Al Farisi adalah seorang bangsawan dari persia yang menganut Agama

Majusi. namu rasa Tidak Nyaman dengan Agamanya menyebabkan pergolongan batin

yang mendorongnya untuk mencari agam yang dapat menentramkan hatinya. salman

dilahirkan dengan Nama Persia, Ruzbeh, Di Kota Kazerun, Fars Iran. Ayahnya adalah

Seorang Kepada Desa yang merupakan Orang Terkaya di sana dan memiliki Rumah

Terbesar. Ayahnya sangat menyayangi dia, melebihi siapapun sehingga ayahnya pun

menjaga dia di Rumah seperti di dalam Penjara.

Awal pencarian Hidaya Allah dalam hidupnya adalah ketika ayahnya menyuruhnya

untuk pergi kekebun milik mereka dan mengerjakan beberapa tugas. Dalam

perjalanan kekebun tersebut dia melewati Gereja Nasrani dan Mendengarkan suara

Orang-orang Beribadah di dalamnya. Kemudian dia masuk di dalam Gereja untuk

melihat apa yang mereka Lakukan. ketia dia melihat mereka dia menyukai Ibadah

Orang Nasrani dan Menjadi tertarik terhadap Agama Nasrani tersebut, dia berkata

sungguh Agama ini lebih baik dari pada Agama kami. Salman memiliki pemikiran

yang terbuka, bebas dari Taklid buta. dia tidak meninggalkan Gereja sampai matahari

terbenam. dan ketika pulang Salman menceritakan kepada Ayahnya jika ia bertemu

dengan orang-orang nasrani dan mengaku tertarik. kemudian dia memutuskan untuk

pergi mencari kebenaran setelah berhasil kabur dari rumahnya. salman bergabung

dengan rombongan Kafila untuk pegi ke suriah.

Page 6: Iman kepada kitab allah swt

Ketika tiba di suriah dia meminta dikenalkan dengan seorang Pendeta di Gereja. Dia

berkata saya ingin menjadi seorang Nasrani dan memberikan diri saya untuk melayani

dan Pendeta tidak Lama kemudian Korupsi untuk Memperkaya diri. Salman pun pergi

ke arab mengikuti para Pedagang dari Bani Kalb, dengan memberikan uang yang

dimilikinya. para pedagang itu setuju untuk membawa salman. namun ketika mereka

tiba di wadi al-Qura (tempat antara suriah dan madinah), para pedagang itu

mengingkari janji dan menjadikan salman seorang budak dan menjualnya kepada

seorang yahudi. singkat cerita akhirnya salman dapat sampai ke yatsrib (madinah) dan

betemu dengan rombongan yang baru hijrah dari makkah. salman dibebaskan dengan

uang tebusan yang dikumpulkan oleh Rasulullah SAW dan selanjutnya mendapat

bimbingan langsung dari beliau. akhirnya setelah begitu berliku jalan yang harus dia

tempuh untuk menemukan kebenaran dan hidayah Allah, dia menemukan apa yang

dia cari yaitu dinul islam.

sumber : ramadan.okezone.com

2. Menunjukan Bahwa Allah Itu Ada Dari Dalil Naqli

salah satu untuk membuktikan adanya Allah adalah dengan membaca ayat-ayat

yang berkaitan dengan iman kepada Allah

Sesuai dengan Firman Allah yang artinya :

Sesungguhnya Tuhan Kamu Ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi

dalam enam masa, lalu dia bersemayam diatas Arsy. dan menutupkan malam

kepada siang yang mengikutnya dengan cepat, dan (diciptakanya pula) matahari,

bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintahnya. ingatlah

menciptakan dan memerintah Hanyalah Milik Allah. maha suci Allah, tuhan

semesta alam.

Q.S.Al-A’raf, 7 : 54)

3. Mengamati Dan Memikirkan Ciptaan Allah

Dengan Mengamati Benda-benda Ciptaan Allah, pasti kita akan berpikir Siapakah

yang Menciptakannya ? Untuk Apakah Diciptakannya ? serta Pertanyaan-

Pertanyaan Lain yang Sejenis. Alam semesta ini adalah ciptaan Allah dan sesuatu

yang diciptakan Allah itu pasti ada manfaatnya.

Page 7: Iman kepada kitab allah swt

4. PERILAKU YANG MENCERMINKAN KEYAKINAN TENTANG SIFAT-SIFAT

ALLAH SWT.

20 sifat-sifat allah, arti dan penjelasanya

1. Wujud : artinya ada, ketetapan dan kebenaran yang wajib bagi dzat Allah Swt yang

tiada di sebabkan dengan sesuatu sebab adalah “ada”.

2. Qidam : artinya sedia, hakikatnya adalah menafikan bermulanya wujud Allah Swt.

3. Baqa’ : artinya kekal, Allah Swt kekal ada dan tidak ada akhirnya

4. Mukhalafatuhu Ta’ala Lilhawadith : artinya Bersalahan Allah Swt dengan

segala yang baharu, pada dzat , sifat atau perbuatannya sama ada yang baru, yang

telah ada atau yang belum ada. Pada hakikat nya adalah menafikan Allah Ta’ala

menyerupai dengan yang baharu pada dzatnya, sifatnya atau perbuatannya.

5. Qiyamuhu Ta’ala Binafsihi : artinya berdiri Allah Swt dengan sendirinya, tidak

berkehendak kepada tempat yang berdiri (pada dzat) dan tidak berkehendak kepada

yang menjadikannya, karena ia tidak di jadikan tetapi telah jadi dengan sendirinya,

dan tidak berkehendak kepada yang di jadikanNya.

6. Wahdaniyyah : artinya satunya Allah Swt pada dzat, pada sifat dan pada

perbuatanNya, tetapi bukanlah pengertiannya seperti bersatunya dzat tulang, daging,

kulit dan lain sebagainya, Allah Swt bebas dari pengertian seperti itu.

7. Qudrat : artinya kuasanya Allah Swt, satu sifat yang qadim lagi azali yang tetap

berdiri pada zat Allah Swt, yang mengadakan tiap - tiap yang ada dan meniadakan

tiap - tiap yang tiada.

8. Iradah : artinya kehendaknya Allah Swt, maknanya penentuan segala tentang ada

atau tiadanya, maka Allah Swt yang selayaknya menghendaki tiap - tiap sesuatu apa

yang di perbuatnya, artinya kita manusia telah di tentukan dengan kehendak Allah

Swt, seperti : tentang rezeki, umur, baik, jahat, kaya, miskin dan lain sebagainya

9. Ilmu : artinya mengetahuinya Allah Swt, maknanya nyata dan terang akan meliputi

dan maha mengetahui akan segala tiap – tiap, tiada yang tersembunyi dan rahasia

bagiNya di alam jagat ini.

Page 8: Iman kepada kitab allah swt

10. Hayat : artinya hidupnya Allah Swt, ini sifat yang tetap dan qadim lagi azali pada

dzat Allah Swt, ia tidak akan pernah mati, karena mati itu adalah ciptaanNya juga.

11. Sama’ : artinya mendengarnya Allah Swt, ini sifat yang tetap ada yang qadim lagi

azali berdiri pada dzat Allah Swt, tiada sesuatu apapun yang luput dari

pendengarannya Allah Swt.

12. Bashar : artinya melihatnya Allah Swt, hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada

yang qadim lagi azali berdiri pada dzat Allah Swt, Allah Swt wajib bersifat maha

melihat pada yang dapat di lihat oleh manusia atau tidak, jauh atau dekat, terang atau

gelap, zahir atau tersembunyi dan sebagainya.

13. Kalam : artinya : berkata - katanya Allah Swt, ini sifat yang tetap ada, yang qadim

lagi azali, yang berdiri pada dzat Allah Swt, sebagai contoh adalah Al- Qur’an, ini

merupakan perkataannya (kalam) Allah Swt yang abadi sepanjang masa.]

14. Kaunuhu Qadiran : artinya keadaannya Allah Swt, ia yang berkuasa mengadakan

dan mentiadakan sesuatu.

15. Kaunuhu Muridan : artinya keadaannya Allah Swt yang menghendaki dan

menentukan tiap - tiap sesuatu.

16. Kaunuhu ‘Aliman : artinya keadaannya Allah Swt yang mengetahui akan tiap -

tiap segala sesuatu.

17. Kaunuhu Hayyun : artinya keadaannya Allah Swt yang maha hidup, melebihi

dari segala sesuatu apapun juga.

18. Kaunuhu Sami’an : artinya keadaannya Allah Swt yang mendengar akan tiap -

tiap segala sesuatu yang maujud.

19. Kaunuhu Bashiran : artinya keadaannya Allah Swt yang melihatakan tiap - tiap

segala sesuatu yang maujudat (berupa sesuatu yang ada ).

20. Kaunuhu Mutakalliman : artinya keadaannya Allah Swt yang berkata – kata,

yaitu sifat yang berdiri dengan dzat Allah Swt.