253
http://jibonkrocksite.blogspot.co.id/2014/03/beberapa-pernyataan- keuangan-alternatif.html Beberapa Pernyataan Keuangan & Alternatif Metode Akuntansi 5.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas (1) masalah dan bukti terkait dengan pilihan metode akuntansi dan (2) pilihan yang tersedia untuk analis ketika menghadapi keragaman dalam metode akuntansi serta pro dan kontra dari isu-isu akuntansi individu seperti perubahan harga dan kurs. 5.2 DILAPORKAN ANGKA DAN METODE AKUNTANSI: SEBUAH PERSPEKTIF INTERAKTIF Empat faktor orientasi perusahaan (tidak mutually exclusive atau collectively exhaustive) adalah: 1. Campuran dari bisnis. Misalnya, perusahaan akan beroperasi dalam satu lini bisnis, satu set bisnis yang terintegrasi secara vertikal, suatu set bisinis yang terintegrasi secara horizontal, satu suatu set bisnis yang terkair teknologi, atau diversifikasi dari suatu set bisnis. 2. Keputusan pembiayaan. Contoh, keuangan perusahaan akan dinaikkan oleh pembiayaan ekuitas, pinjaman bank, utang publik, penyewaan, atau kemitraan R&D. 3. Keputusan operasi. Contoh, apa campuran produk akan diproduksi, berapa tingkat upah akan dibayar, berapa tingkat persediaan akan diadakan, dan berapa banyak biaya akan dihabiskan pada item seperti penelitian dan pengembangan serta eksplorasi.

ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

  • Upload
    rifki

  • View
    111

  • Download
    15

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan keuangan

Citation preview

Page 1: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

http://jibonkrocksite.blogspot.co.id/2014/03/beberapa-pernyataan-keuangan-alternatif.html

Beberapa Pernyataan Keuangan & Alternatif Metode Akuntansi

5.1       PENDAHULUAN

Pada bab ini akan membahas (1) masalah dan bukti terkait dengan pilihan metode akuntansi dan (2) pilihan yang tersedia untuk analis ketika menghadapi keragaman dalam metode akuntansi serta pro dan kontra dari isu-isu akuntansi individu seperti perubahan harga dan kurs.

5.2       DILAPORKAN ANGKA DAN METODE AKUNTANSI: SEBUAH PERSPEKTIF INTERAKTIF

Empat faktor orientasi perusahaan (tidak mutually exclusive atau collectively exhaustive) adalah:

1. Campuran dari bisnis. Misalnya, perusahaan akan beroperasi dalam satu lini bisnis, satu set bisnis yang terintegrasi secara vertikal, suatu set bisinis yang terintegrasi secara horizontal, satu suatu set bisnis yang terkair teknologi, atau diversifikasi dari suatu set bisnis.

2. Keputusan pembiayaan. Contoh, keuangan perusahaan akan dinaikkan oleh pembiayaan ekuitas, pinjaman bank, utang publik, penyewaan, atau kemitraan R&D.

3. Keputusan operasi. Contoh, apa campuran produk akan diproduksi, berapa tingkat upah akan dibayar, berapa tingkat persediaan akan diadakan, dan berapa banyak biaya akan dihabiskan pada item seperti penelitian dan pengembangan serta eksplorasi.

4. Metode akuntansi dan keputusan pelaporan keuangan. Contoh, aturan apa yang akan diadopsi untuk aset dan kewajiban dari pilihan yang tersedia, aturan apa yang diadopsi untuk pengakuan pendapatan dan beban serta item apa yang akan diklasifikasikan sebagai pos luar biasa.

Mengapa perspektif interaktif.

Abdel Khalik (1981) melaporkan hasil studi tentang konsekuensi ekonomi dari FASB Statement No. 13 (Akuntansi Sewa Guna Usaha). FASB Statement menguraikan

Page 2: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

tentang kriteria yang digunakan untuk membedakan antara sewa guna usaha (yang harus dilaporkan sebagai kewajiban pada neraca) dan operasi sewa.

            Salah satu temuan adalah bahwa sebagian besar perusahaan yang disurvei melakukan strukturisasi terhadap persyaratan kontrak sewa baru untuk menghindari kapitalisasi, yaitu keputusan pembiayaan dari perusahaan dipengaruhi oleh representasi keseimbangan neraca mereka. Laporan yang dibuat oleh manajemen berkaitan keputusan FASB dalam transaksi valuta asing juga mendukung perspektif interaktif. Evans, Folks, dan Jilling (1978) menemukan interaksi antara FASB Statement No. 8 (akuntansi untuk transaksi valuta asing dan dalam mata uang asing) dan kontrak berjangka dibuat oleh perusahaan multinasional. Andrews (1983-84) melaporkan interaksi yang sama dengan menemukan pengganti FASB Statement No. 8, yaitu FASB Statement No. 52.

5.3       FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN METODE AKUNTANSI

Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan manajemen ketika membuat pilihan metode akuntansi (tidak mutually exclusive), yaitu:

a.       Kepatuhan dengan mandat peraturan

Ketika dihadapkan dengan mandat peraturan, kepatuhan bukan merupakan pilihan satu-satunya yang tersedia bagi perusahaan. Misalnya, perusahaan dapat memilih untuk menerima opini audit yang memenuhi syarat yang berkaitan dengan ketidakpatuhan terhadap standar FASB. Untuk perusahaan milik pribadi dan perusahaan-perusahaan swasta,mandat oleh badan pengawas, seperti FASB atau SEC tidak berlaku.

b.      Konsistensi dengan model akuntansi

Segmen utama dari pendapat literatur akuntansi bahwa pilihan metode alternatif harus didasarkan pada model akuntansi yang sudah diterapkan sebelumnya seperti pencocokan biaya dengan pendapatan, konservatisme, dan objektivitas.

c.       Presentasi realitas ekonomi atau kebenaran

Istilah-istilah seperti "realitas ekonomi" dan "kebenaran" sering digunakan oleh manajemen ketika menjelaskan perubahan akuntansi dan membenarkan akuntansi yang mereka terapkan atau mengkritik metode akuntansi yang diamanatkan.

d.      Perbandingan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama

Page 3: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Keinginan untuk mencapai perbandingan dengan perusahaan lain di industri ini sering disebut sebagai faktor penting dalam pilihan metode akuntansi. Sebagai contoh:

·   Perubahan dilakukan agar sesuai dengan metode penyusutan yang digunakan oleh perusahaan lain dalam industri (produksi gula dan real estate). (Alexander dan Baldwin)

·         Untuk mencapai perbandingan yang lebih besar dengan praktek akuntansi perusahaan lain dalam industri, perusahaan mengubah metode akuntansi atas biaya keuangan yang menimbulkan piutang agen yang ditransfer dengan cara lain untuk pembiayaan perusahaan. (Hesston Corporation)

e.       Konsekuensi ekonomi untuk perusahaan

Terdapat lima cara dalam pemilihan metode akuntansi yang dapat mempengaruhi nilai pasar ekuitas perusahaan atau efek hutang, yaitu:

·         Pengaruh beban perpajakan

·         Pengumpulan data dan pengaruh biaya operasi

·         Pengaruh biaya pembiayaan

·         Politik dan pengaruh biaya regulasi

·         Klaim atas redistribusi kekayaan

f.       Konsekuensi ekonomi terhadap manajemen

Kekayaan manajemen dapat dipengaruhi oleh pilihan metode akuntansi. Banyak paket kompensasi eksekutif seperti skema bonus atau rencana opsi saham yang secara eksplisit berbasis pada komponen kunci dalam laporan keuangan. Misalnya, skema bonus didasarkan pada persentase laba yang dilaporkan perusahaan. Dalam konteks ini, manajemen memiliki potensi untuk mempengaruhi kompensasi mereka dengan memilih metode akuntansi yang dirasakan untuk meningkatkan nilai sekarang dari paket kompensasi mereka. Manajemen juga mungkin menganggap bahwa pilihan metode akuntansi dapat mempengaruhi kemungkinan pengambil-alihan, atau biaya pengambil-alihan.

g.      Ikhtisar komentar

·         Terdapat enam faktor baru yang tidak mutually exclusive.

·         Bukti tentang keberadaan atau relatif pentingnya enam faktor tersebut berasal dari berbagai sumber.

Page 4: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

·         Beberapa faktor penting yang dikutip berasumsi bahwa pihak lain tidak otomatis membuat penyesuaian untuk menetralisir pengaruh dari setiap perubahan akuntansi.

5.4       PERBEDAAN METODE AKUNTANSI: BUKTI POLA YANG SISTEMATIS

Ada bukti yang cukup dari pola yang sistematis dalam metode akuntansi yang dipilih perusahaan. Hal ini dibahas pada bagian di bawah ini.

a.      Profil Perusahaan yang Menggunakan Perbedaan Alternatif Akuntansi

Keanggotaan industri merupakan salah satu variabel yang menjelaskan perbedaan pemilihan metode akuntansi yang berbeda antar perusahaan. Menurut Gilman (1939) mengamati bahwa metode persediaan berbasis biaya penilaian yang digunakan oleh perusahaan sebagian besar industri adalah berbasis metode pasar misalnya digunakan oleh perusahaan goldmining dan perusahaan pengepakan daging. Salah satu alasan untuk perbedaan adalah kesulitan dalam mengalokasikan biaya bersama untuk produk individu dalam kedua industri. Pola industri juga menyebabkan dalam mengadopsi metode persediaan LIFO. Pendekatan terkait dengan memeriksa faktor yang menyebabkan penggunaan metode akuntansi berbeda adalah untuk menyajikan profil keuangan perusahaan dan karateristik mengadopsi metode yang berbeda. Misalnya memeriksa profil perusahaan minyak dan gas yang mengunakan full-costing untuk biaya eksplorasi.

b.      Profil Perusahaan yang Melakukan Perubahan Akutansi

Temuan yang telah disebutkan menyebutkan bahwa perusahaan yang secara sukarela melakukan perubahan akuntansi mempunyai kinerja yang lebih rendah baik dalam kinerj harga saham datau profitabilitas yang berkaitan dengan sampel acak dari semua atau berkaitan denan sampel perusahaan yang tidak melakukan perubahan akuntansi.

c.       Bukti Perbandingan Internasional

Di beberapa daerah terdapat keragaman metode akuntansi yang mendominasi perusahaan di negara bebeda. Survei membuktikan menurut Choi dan Bavishi (1983) yaitu 1000 perusahaan menerbitkan laporan tahunan dari 24 negara berbeda. Jumlah laporan tahunan perusahaan diperiksa untuk beberapa negara realtif kecil sehingga kesimpulan yang dihasilkan tentang metode utama yang digunakan dapat dilihat pada sampling error.

5.5       KERAGAMAN METODE AKUNTANSI DAN PERBANDINGAN ANTARPERUSAHAAN

Page 5: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Sering terjadi kritik dalam laporan keungan perusahaan yang berkaitan dengan keragaman dalam metode akuntansi yang digunakan perusahaan. Keragaman tersebut menyebabkan laporan keuangan tidak dapat dibandingkan dari angka yang berasal pada laporan keuangan perusahaan yang berbeda.

a.      Penyesuaian Menggunakan Estimasi Berdasarkan Perusahaan

Dalam beberapa kasus, informasi yang memadai disediakan oleh perusahaan untuk analisis eksternal. Perusahaan yang menggunakan metode persediaan yang berbeda pada laporan utama mereka sesuai pada metode keseragaman FASB 33 pengungkapan tambahan.

b.      Penyesuaian Menggunakan Pendekatan Teknikal

Upaya khusus telah dikembangkan untuk pendekatan teknikal dalam mengestimasi jumlah laporan keuangan yang dilaporkan dengan metode akuntansi alternatif. Setiap penyesuaian teknikal mengkombinasikan:

·         Informasi perusahaan dan informasi level harga umum

·         Asumsi tentang perputaran aset dan kewajiban serta pola pendapatan dan biaya selama periode tersebut.

5.6       METODE ALTERNATIF AKUNTANSI DAN VARIABEL KEUANGAN

a.      Keseragaman dan Variabel Keuangan

Efek angka laporan keuangan pada metode akuntansi alternatif dapat diilustrasikan pada acuan akuntansi mengenai isu pergantian harga. Pertimbangan informasi tersebut tentang korelasi antara biaya historis berdasarkan jumlah pendapatan dan current-cost atau harga konstan beradasarkan jumlah pendapatan.

b.      Keragaman dan Variabel Keuangan

Isu kedua yang didiskusikan jika perusahaan menggunakan alternatif akuntansi A (misalnya depresiasi garis lurus) dan yang lain menggunakan alternatif B ( misalnya depresiasi akselerasi). Beberapa faktor harus dipertimbangkan pada isu ini yaitu:

·         Konteks data keuangan

·         Tersedianya metode penyesuaian jumlah yang dilaporkan untuk mengurangi keragaman

·         Tersedianya informasi yang memadai

Page 6: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

5.7       BEBERAPA KOMENTAR UMUM

a.       Perspektif yang dipakai dalam artikel ini adalah bahwa metode keputusan akuntansi berinteraksi dengan kunci keputusan perusahaan lainnya seperti campuran bisnis, keuangan, dan keputusan operasi. Sebuah perspektif alternatif adalah bahwa metode akuntansi adalah filter yang mengubah arus kas dan hasil lainnya dari serangkaian usaha tetap mix-financing-operasi keputusan menjadi angka keuangan yang dilaporkan seperti laba dan aset.

b.      Faktor yang mendasari pemilihan metode akuntansi yang dapat diperoleh dari beberapa sumber:

·      Laporan oleh manajemen tentang faktor-faktor penting dalam pilihan mereka. Laporan dapat dibuat pada saat perubahan akuntansi, dalam wawancara pribadi, atau melalui kuesioner mail.

·      Submissions oleh manajemen untuk badan kebijakan akuntansi. Badan kebijakan akuntansi sering meminta pendapat dari perusahaan yang berpotensi terpengaruh oleh keputusan mereka. Biasanya bagian kecil dari perusahaan memberikan masukan tertulis.

·      Analisis variabel berkorelasi dengan metode akuntansi yang diadopsi oleh perusahaan. Sebuah literatur yang berkembang baik menggunakan analisis cross-sectional atau time-series di mana variabel dependen adalah metode akuntansi yang diadopsi dan variabel independen adalah faktor yang diduga sebagai penentu pilihan metode akuntansi oleh perusahaan.

c.       Metode pilihan akuntansi sering dilakukan di daerah-daerah di luar domain badan pengatur seperti FASB atau SEC. Sebagai contoh, metode pilihan akuntansi yang dibuat:

·      Dengan perusahaan swasta ketika melaporkan kepada pemegang saham mereka.

·      Dalam perjanjian pinjaman pribadi antara perusahaan dan pemberi pinjaman jangka panjang mereka (bank, perusahaan asuransi, dll).

·      Dalam perjanjian karyawan bagi hasil.

·      Dalam perjanjian kompensasi eksekutif untuk manajemen senior.

·      Dengan manajemen dalam pengambilan keputusan alokasi sumber daya internal dan ketika mengevaluasi efisiensi dan efektivitas kegiatan individu atau karyawan mereka.

d.      Badan pengawas akuntansi bisa mengambil salah satu dari beberapa ekstrem ketika mengeluarkan standar akuntansi yang berkaitan dengan alternatif metode akuntansi:

Page 7: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

·      Masalah serangkaian luas standar yang menyatakan kualitas informasi keuangan yang diperlukan (misalnya, relevansi, keandalan, dan ketepatan waktu) tetapi tidak meresepkan satu set rinci metode akuntansi yang akan digunakan.

·      Masalah seperangkat pedoman yang rinci mengatur bagaimana setiap transaksi atau peristiwa yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan

Read More on : http://jibonkrocksite.blogspot.com/2014/03/beberapa-pernyataan-keuangan-alternatif.html#ixzz3rKbSyUu9

Page 8: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

n KeuanganPendahuluan

Bab ini membahas masalah yang berkaitan dengan penjelasan perilaku sepanjang waktu dari financial series seperti laba, penjualan, dan return to equity. Topik ini penting karena peramalan memiliki peranan penting dalam konteks pengambilan keputusan, seperti model penilaian ekuitas digunakan dalam keputusan investasi dan pendekatan penilaian digunakan dalam keputusan akuisisi. Ramalan berdasarkan analisis time-series merupakan sumber data yang penting dalam pengambilan keputusan. Analisis time-series juga penting dalam evaluasi lanjutan dari ramalan dan dalam revisi dari model yang digunakan dalam peramalan.

Analisis time-series juga penting dalam berbagai konteks non-peramalan seperti:

1.      Evaluasi kinerja manajemen dimana yang menjadi perhatian penting adalah persentase perubahan laba yang disebabkan karena faktor-faktor berorientasi non-perusahaan.

2.      Menguji dugaan bahwa manajemen “memanipulasi” laba untuk menghindari pelanggaran persyaratan hutang dalam perjanjian pinjaman bank.

3.      Mendesain komponen “profit sharing” dari rencana kompensasi eksekutif dimana perhatian utama adalah sharing risiko antara manajemen dengan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan perusahaan.

4.      Keputusan manajemen dalam metode akuntansi alternatif dimana faktor penting adalah variabiliats time-series dalam laba yang dilaporkan.

5.      Litigasi dimana dugaan kelebihan laba dibuat dan perhatian utama adalah menjelaskan sumber laba yang dilaporkan.

6.      Litigasi dimana operasi bisnis diganggu oleh kebakaran atau pemogokan dan estimasi laba harus dibuat yang terjadi “secara normal”.

Masalah-masalah dalam Menganalisis Data Keuangan Time-Series

A.    Masalah perubahan struktural

Suatu time-series bersifat statis ketika properti statistik (seperti mean dan varian) pasti konstan sepanjang waktu. Perubahan struktural bisa menyebabkan asumsi ini menjadi

Page 9: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

validitas yang dipertanyakan. Perubahan struktural bisa dihasilkan dari faktor-faktor seperti: (1) perubahan karena deregulasi pemerintah, (2) perubahan dalam kompetisi, baik dari produk lain atau dari perusahaan baru, (3) pengembangan teknologi yang secara substansial mengubah hubungan biaya-volume-laba, (4) akuisisi atau divestitures.

Ada dua pertimbangan yang mengimbangi ketika perubahan struktural. Untuk efisiensi estimasi, diperlukan ukuran sampel yang besar. Dalam time-series, ini berarti kembali ke periode waktu yang lama. Analisis visual akan sering mengidentifikasi kemungkinan masalah perubahan struktural. Analisis statistik bisa digunakan untuk menguji secara formal persamaan varian subperiode dari seri yang diuji.  

 

B.     Perubahan metode akuntansi

Periode waktu yang digunakan dalam model data akuntansi time-series biasanya memiliki rentang dari 10 sampai 50 tahun untuk data tahunan dan 5 sampai 15 tahun untuk data interim. Perubahan akuntansi yang dimaksud disini adalah perubahan sukarela atau diwajibkan oleh badan regulator. Opsi yang tersedia dalam analisis time-series ketika terjadi perubahan akuntansi adalah sebagai berikut:

1.      Opsi satu: jangan membuat suatu penyesuaian pada asumsi bahwa perubahan bersifat immaterial atau bahwa perubahan tersebut merupakan suatu respon tepat oleh manajemen terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis yang melandasi.

2.      Opsi dua: menyimpan semua pengamatan dalam time-series, namun membuat penyesuaian sehingga suatu kumpulan aturan akuntansi secara konsisten digunakan pada time-series.

3.      Opsi tiga: hanya menguji pengamatan dalam time-series yang berasal dari metode akuntansi yang sama. Opsi ini bisa dihasilkan hanya satu tahun pengamatan jika terdapat perubahan berulang yang diwajibkan oleh badan regulator atau secara sukarela dibuat oleh manajemen.

C.    Masalah klasifikasi akuntansi

Perusahaan memiliki fleksibelitas yang bisa dipertimbangkan pada waktu dari beberapa kejadian dan dalam klasifikasi yang digunakan untuk menyajikan kejadian tersebut dalam laporan keuangan. Seorang analis mungkin berharap mengadopsi bentuk yang berbeda dari waktu atau klasifikasi kejadian dari yang disajikan dalam laporan keuangan.

Page 10: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

D.    Perlakuan pengamatan ekstrem

Alat-alat time-series terdiri dari stationarity, differencing, submartingales, martingales, random walk, fungsi autokorelasi, dan variasi sampel dan identifikasi model. Alat-alat ini bisa sangat sensitif pada pengamatan ekstrem yang bisa terjadi dengan financial series seperti laba bersih dan laba bersih pada ekuitas pemegang saham. Secara empiris, pengamatan ekstrim lebih mungkin menjadi negatif daripada positif.

Pendekatan-pendekatan Analisis Time-Series

Paling tidak ada tiga pendekatan untuk menganalisis data time-series yang bisa digunakan:

1.      Ekonomi. Ini bisa melibatkan hipotesis ex ante mengenai bentuk sistematis yang diharapkan dalam data time-series dan analisis ex post faktor-faktor kausal  yang melandasi perilaku time-series.

2.      Visual. Ini melibatkan plotting data dan selanjutnya mengkaji secara visual plot untuk suatu bentuk sistematis.

3.      Statistical. Ini melibatkan penggunaan alat statistik  seperti suatu autokorelagram untuk mendeteksi bentuk sistematis dalam data.

Suatu segmen yang cukup besar dari literature bermaksud untuk mengidentifikasi bentuk statistikal sistematis dalam data keuangan time-series. Bentuk sistematis ini kemudian dimodel dan bisa dieksploitasi untuk tujuan peramalan. Percobaan kecil dibuat untuk memberikan suatu rasionalitas ekonomi untuk model statistik yang diuji.

Analisis Ekonomi dari Data Time-Series

A.    Analisis Faktor Kausal

Empat kategori penting keputusan manajemen yang bisa mempengaruhi time-series dari angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan adalah: (1) keputusan gabungan bisnis, (2) keputusan pendanaan, (3) keputusan operasional, dan (4) keputusan pelaporan keuangan. Percobaan dalam laporan tahunan untuk mengukur secara detail dampak relatif dari setiap faktor-faktor terdahulu (dan kemungkinan lain) adalah jarang.

Page 11: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

B.     Seasonality

Ketidakpahaman mengenai faktor-faktor yang melandasi angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan, bisa mempermudah penarikan kesimpulan dari angka-angka tersebut. Sebagai ilustrasi, asumsikan seorang analis mengamati bukti kuat dari bentuk musiman dalam laba interim yang dilaporkan dan penjualan perusahaan. Kemungkinan sumber-sumber dari bentuk musiman ini adalah: (1) pengaruh tanggal kejadian, (2) pengaruh cuaca, dan (3) pengaruh siklus pelaporan. Dua teori perhitungan laba bersih interim dengan seasonality yang berlawanan adalah teori integral dan teori terpisah. Pada teori integral, setiap periode interim diperlakukan sebagai suatu bagian integral dari tahun fiskal. Ramalan dibuat pada awal tahun fiskal dan biaya-biaya dialokasikan berdasarkan prediksi (atau aktual) penjualan setiap periode interim. Pada teori terpisah, setiap periode interim diperlakukan sebagai periode pelaporan independen. Pengeluaran yang dikeluarkan selama periode interim dicatat sebagai biaya periode tersebut.

C.    Analisis ex post versus analisis ex ante

Ketika mencoba mengikuti faktor-faktor, sangat berguna untuk membedakan antara analisis ex post (memahami apa yang terjadi) dengan analisis ex ante (meramalkan apa yang akan terjadi). Ketika analis menghadapi ketidakpastian mengenai bagaimana faktor-faktor kausal berinteraksi, secara khusus nilai aktual faktor-faktor kausal akan tersedia dalam analisis ex post. Sebaliknya, nilai aktual dari faktor-faktor kausal tidak akan tersedia dalam konteks ex ante.

Manajemen Laba, Perataan, dan Big Bath

Perspektif umum dalam laporan keuangan adalah perilaku manajamen “mengelola” atau “meratakan” laba yang dilaporkan pada suatu waktu. Pada satu tingkatan, laporan ini sulit untuk diungkapkan, namun pada tingkatan lain laporan manajemen laba atau perataan laba lebih mudah diketahui.

A.    Area intervensi manajemen potensial

Terdapat banyak area dimana manajemen bisa secara sengaja menyajikan secara salah waktu, jumlah, atau maksud dari transaksi atau kejadian dalam laporan keuangan. Misalnya yang berhubungan dengan penjualan (waktu faktur, pesanan palsu, penurunan mutu produk), dan berhubungan dengan biaya (membagi faktur,

Page 12: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

mencatat pemabayaran dimuka sebagai biaya). Manajemen juga bisa menggunakan transaksi substantive untuk mempengaruhi angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan, misalnya biaya riset dan pengembangan atau anggaran eksplorasi.

B.     Keputusan hukum dan regulator

Terdapat area abu-abu antara manajemen laba yang ekstrim (melalui praktik bisnis) dan manipulasi laba (melalui cooking the book/paper entrepreneurialism). Suatu analisis yudisial dan keputusan regulator adalah salah satu cara untuk memperoleh wawasan dalam praktik, yang beberapa pihak melihat sebagai bagian luar dari area abu-abu dan dalam area cooking the books.

C.    Big Bath

Satu fenomena yang berhubungan dengan manajemen laba disebut dalam beberapa label seperti big bath, clean sweep, clearing the decks, dan housekeeping. Tema yang melandasinya adalah pada saat manajemen menghadapi tahun kerugian, langkah tambahan diambil untuk menambah magnitude kerugian. Hasilnya adalah penurunan besar pada laba yang dilaporkan dan diharapkan suatu peningkatan laba yang akan dilaporkan pada tahun berikutnya.

Beberapa Komentar Umum

1.      Literatur mengenai manipulasi laba atau perataan laba keduanya besar dan tersebar dalam beberapa publikasi. Literatur ini termasuk: (a) artikel dalam koran keuangan (“Slick Accounting Ploys Help Many Companies Improve Their Income: By Proper or Improper Means, They “Manage” Earnings for the Desired Effect”; “Manipulating Profits: How It’s Done”), (b) studi kasus individu yang menguji akun-akun keuangan perusahaan selama periode pengujian, (c) studi riset empiris yang menguji banyak sampel perusahaan yang menguji hipotesis dimana manajemen mencoba untuk meratakan laba yang dilaporkan.

Beragam motivasi dari perilaku manipulasi laba atau perataan laba telah diungkapkan misalnya: (1) untuk mempromosikan suatu persepsi ekstenal bahwa perusahaan memiliki risiko yang rendah, (2) untuk menyampaikan informasi yang relevan dengan prediksi laba masa depan, (3) untuk memelihara kepuasan hubungan industrial, (4) untuk meminimalkan pajak, (5) untuk mempromosikan suatu persepsi eksternal

Page 13: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

mengenai kompentensi manajemen, dan (6) untuk meningkatkan pembayaran kompensasi manajemen.  

Read More on : http://jibonkrocksite.blogspot.com/2014/03/analisis-time-series-terhadap-informasi.html#ixzz3rKcP2HVH

Page 14: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Cross-Sectional Terhadap Informasi Laporan KeuanganPendahuluan

Data laporan keuangan sering digunakan dalam model perbandingan, seperti:

a.       Aplikasi cross-sectional: perbandingan antara satu entitas dengan entitas lain pada titik waktu yang sama

b.      Aplikasi time-series: perbandingan dari satu entitas pada titik waktu yang berbeda.

Analisis cross-sectional digunakan di banyak area, misalnya:

1.      Analisis penilaian untuk merger atau akuisisi di mana laporan keuangan perusahaan lain digunakan untuk membuat kesimpulan tentang undervaluation atau overvaluation dari target perusahaan atau divisi

2.      Evaluasi kinerja manajemen dan kompensasi eksekutif di mana satu input adalah profitabilitas perusahaan dibandingkan dengan tolok ukur perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan kompetitif yang sama

3.      Prediksi kesulitan keuangan menggunakan model berbasis perusahaan dalam satu industri

4.      Keputusan kebijakan publik tentang kelebihan laba pajak perundang-undangan di mana satu input adalah profitabilitas perusahaan dalam satu industri dibandingkan dengan perusahaan dalam industri lain.

Kriteria yang Digunakan Untuk Memilih Perbandingan

Banyak konteks keputusan menggunakan analisis cross-sectional untuk membandingkan entitas yang "serupa" setidaknya dalam satu atribut. Pendekatan-pendekatan alternatif untuk mendefinisikan entitas "serupa" diilustrasikan sebagai berikut:

1.      Kesamaan pada sisi penawaran. Perusahaan dapat dikelompokkan atas dasar kesamaan kepemilikan bahan baku, proses produksi yang serupa, jaringan distribusi yang mirip, dan sebagainya. Sisi penawaran ini fokus digunakan dalam skema Enterprise Standard Industrial Classification (SIC) untuk mendefinisikan industri; faktor utama yang dipertimbangkan adalah "fisik atau teknologi struktur" dan "homogenitas produksi." Skema The Enterprise SIC bertujuan untuk mengelompokkan seluruh perusahaan menjadi dua -, tiga-, dan empat digit industri.

Page 15: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

2.      Kesamaan pada sisi permintaan. Pendekatan ini menekankan "serupa" dalam hal produk akhir dan kesamaan persepsi pelanggan terhadap produk substitusi. Walaupun fokus perbandingan sisi permintaan biasanya adalah pada level produk, perbandingan dapat dibuat antara perusahaan yang memproduksi produk serupa. Perbandingan dapat memiliki perspektif jangka pendek atau perspektif jangka panjang.

3.      Kesamaan pada atribut pasar modal. Dari perspektif investasi, saham yang memiliki atribut yang sama seperti risiko, rasio price-to-earnings, atau kapitalisasi pasar mungkin menarik.

4.      Kesamaan dalam kepemilikan hukum. Manajerial perlu menggunakan analisis cross-sectional dalam mengalokasikan sumber daya antara anak perusahaan yang berbeda (atau jalur bisnis). Anak perusahaan tersebut mungkin sangat beragam dalam karakteristik sisi penawaran dan sisi permintaan karakteristik.

Pilihan-pilihan Agregasi Pada Analisis Cross-Sectional

Ketika membandingkan rasio perusahaan, para analis memiliki berbagai pilihan tentang bagaimana untuk menggabungkan rasio dari perusahaan-perusahaan:

1.      Menggunakan satu ringkasan ukuran tendensi sentral, misalnya, median, rata-rata tertimbang, atau nilai rata-rata tertimbang

2.      Menggunakan kedua ukuran tendensi sentral dan ukuran dispersi, misalnya, median dan kisaran interkuartil (.75 persentil - .25 persentil) atau rata-rata dan deviasi standar

3.      Menggunakan ukuran seperti ringkasan atau fractiles persentil dari distribusi rasio

4.      Menggunakan peringkat dan rasio dari setiap perusahaan.

Masalah Ketersediaan Data Dalam Analisis Cross-Sectional

A.    Ketidaktersediaan Data

1.      Sebuah masalah yang sering dihadapi adalah bahwa data tidak tersedia untuk entitas yang menarik. Alasan ketidaktersediaan termasuk:

2.      Entitas adalah preusan milik pribadi dan tidak mengumumkan informasi laporan keuangan.

3.      Entitas ini dimiliki oleh sebuah perusahaan asing yang menyediakan pengungkapan keuangan yang terbatas.

Page 16: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Data Berkenaan Dengan Perusahaan yang Dimiliki Secara Pribadi

Beberapa perusahaan milik pribadi berukuran relatif besar. Di beberapa industri, perusahaan milik peibadi memegang saham pasar utama. Faktor yang meningkatkan pentingnya perusahaan menjadi milik pribadi adalah fenomena “going private”. Sebagian dari perusahaan milik pribadi secara sukarela menerbitkan laporan keuangan. Motivasi untuk pengungkapan sukarela seperti itu bisa sangat beragam. Misalnya, perusahaan milik pribadi mungkin akan melakukan perluasan melalui waralaba, dan setiap calon waralaba dapat menggunakan laporan keuangan yang dipublikasikan dalam aplikasi pinjaman ke bank-bank, perusahaan asuransi, dan sebagainya. Motivasi lain yakni bahwa perusahaan milik pribadi merencanakan isu publik dan berusaha untuk membangun hubungan yang berkelanjutan dengan analis sekuritas.

B.     Periode Pelaporan yang Tidak Sinkron

Ada banyak keragaman di seluruh perusahaan dalam tahun fiskal periode pelaporan. Tidak semua perusahaan menggunakan cutoff akhir bulan untuk tahun fiskal mereka, dan tidak semua memiliki jumlah yang sama dalam hari kalender di setiap tahun fiskal. Ketika perusahaan tidak dapat dibandingkan akhir tahun fiskalnya, masalah dapat muncul dalam membuat kesimpulan mengenai profitabilitas relatif atau ukuran perusahaan relatif. Dalam beberapa kasus, penyesuaian dapat dilakukan dengan menempatkan perusahaan dalam tahun fiskal noncomparable ke periode pelaporan comparable. Kkk

C.    Ketidakseragaman Dalam Metode Akuntansi   

Dalam banyak perusahaan, keragaman dalam pilihan metode akuntansi akan dijumpai. Ketidakseragaman metode akuntansi di perusahaan tidak selalu berarti bahwa laporan keuangan tidak dapat diperbandingkan-berbasis rasio. Namun, jika seorang analis memutuskan bahwa keseragaman metode akuntansi merupakan yang diinginkan, maka salah satu dari beberapa pilihan berikut dapat diadopsi:

1.      Membatasi sampel hanya perusahaan yang mengadopsi metode akuntansi seragam

2.      Menggunakan informasi yang disediakan perusahaan untuk menyesuaikan angka-angka yang dilaporkan kepada mereka menggunakan metode alternatif

3.      Menggunakan approximating techniques untuk menyesuaikan angka-angka yang dilaporkan kepada mereka menggunakan metode alternatif.

Page 17: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Dalam beberapa konteks keputusan, ketidakseragaman dalam pilihan metode akuntansi tidak akan menimbulkan masalah.

Informasi Lini Bisnis (Line-Of-Business)

Pentingnya perusahaan multiactivity berarti bahwa analisis cross-sectional perusahaan dalam industri-industri tertentu akan sering menggunakan informasi  line-of-business (LOB) yang disajikan dalam laporan tahunan dan interim.

A.    Insentif Perusahaan untuk Mengungkapkan Data Line-of-Business

Argumen yang diberikan untuk investor yang biasanya menuntut data LOB berkaitan dengan penilaian risiko, return, dan prospek pertumbuhan dari masing-masing aktivitas individual. Jika aktivitas individual berbeda dalam aspek-aspek ini, data LOB secara potensial dapat menyoroti fakta ini. Tanpa mengabaikan argumen ini, banyak perusahaan multiactivity menyediakan pengungkapan LOB yang terbatas sebelum dimandatkan oleh badan pengatur. Badan pengatur biasanya telah mengizinkan perusahaan multiactivity dalam kebijaksanaan menyajikan data LOB.

B.     Struktural dan Implikasi Perubahan Organiational

Bila menggunakan data LOB, penting untuk mengenali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi angka-angka yang dilaporkan. Hal ini termasuk akuisisi, divestasi, perubahan organisasi, dan perubahan dalam sistem pelaporan internal.

Perbandingan Industri Dari Rasio Keuangan

A.    Definisi Industri

Tidak ada satu definisi "industri" yang secara universal diterima. Pendekatan alternatif mencakup fokus pada satu atau lebih dari atribut berikut:

-          Kesamaan dalam penggunaan bahan baku

-          Kesamaan dalam proses produksi

-          Kesamaan dalam produk akhir seperti yang dirasakan oleh konsumen

-          Kesamaan dalam kelompok konsumen akhir

Page 18: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

B.     Sumber Informasi tentang Perusahaan dalam Industri

Beberapa sumber informasi yang dapat digunakan dalam menentukan perusahaan yang akan disertakan dalam industri:

1.      Diterbitkan coding atau klasifikasi perusahaan ke industri individual.

2.      Perusahaan yang disebutkan oleh para analis sekuritas dan sumber-sumber lain bersaing di pasar yang sama.

3.      Hasil dari sebuah proyek di mana perusahaan dikelompokkan ke dalam industri berdasarkan kesamaan empiris mereka. Teknik seperti analisis faktor dan analisis cluster dapat digunakan untuk menentukan pengelompokan perusahaan yang relevan.

C.    Bukti Dari Perbedaan Industri

Basis data yang paling komprehensif dari perusahaan-perusahaan AS adalah rekaman Compustat, yang berfokus pada sisi penawaran serupa dalam pengertian operasionalisasi industri. 12 rasio keuangan terdiri dari:

1.      Kas dan surat berharga / total aset, (C + MS) / TA

2.      Aktiva lancar / kewajiban lancar, CA / CL

3.      Arus kas dari operasi / penjualan, CFO / S

4.      Kewajiban jangka panjang / modal pemegang saham, LTL / SE

5.      Pendapatan operasional / pembayaran bunga, IO / INA

6.      Laba bersih / ekuitas, NI / SE

7.      Penjualan / total aktiva, S / TA

8.      Penjualan / piutang, S / AR

9.      Harga pokok penjualan / persediaan, roda gigi / INV

10.  Harga-ke-penghasilan rasio, PE

11.  Pembayaran dividen, DIV.PAY

12.  Total aset, TA ($ juta)

Page 19: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Perbandingan internasional Terhadap Rasio Keuangan

Dalam banyak situasi, para analis memberi perhatian pada perbandingan laporan keuangan perusahaan dari berbagai negara. Masalah yang timbul dalam perbandingan internasional terhadap rasio keuangan meliputi

1.      Perbedaan dalam serangkaian prinsip akuntansi yang diterapkan dalam masing-masing negara

2.      Perbedaan dalam peraturan perpajakan yang diadopsi di setiap negara dan dalam hubungan antara prinsip akuntansi yang digunakan untuk pajak dan untuk pelaporan keuangan

3.      Perbedaan dalam pendanaan, operasi, dan pengaturan bisnis lainnya di setiap negara

4.      Perbedaan dalam budaya, kelembagaan, dan lingkungan politik di setiap negara.

Beberapa Komentar Umum

1.      Studi kecil telah menyajikan bukti-bukti empiris yang berkaitan dengan homogenitas perusahaan diklasifikasikan ke dalam kelompok industri yang berbeda. Sudarsanam dan Taffler (1984) memeriksa sampel dari 250 perusahaan Inggris yang masing-masing diklasifikasikan ke dalam salah satu dari 14 kode dari sistem (London) Stock Exchange Industrial Classification (SEIC). Penelitian tersebut merupakan isu penting dari homogenitas perusahaan diklasifikasikan ke dalam kelompok industri yang berbeda. Mengadopsi pendekatan yang dapat diperluas menggunakan skema pengkodean industri alternatif, tambahan variabel independen, dan teknik-teknik klasifikasi selain analisis diskriminan.

2.      Banyak penulis telah berusaha untuk menjelaskan perbedaan dalam ukuran profitabilitas akuntansi baik dengan asumsi kepastian atau asumsi pasar yang sempurna. Dalam asumsi kepastian, Stigler (1963) menghipotesiskan bahwa perbedaan dalam tingkat return akuntansi dapat dijelaskan oleh perbedaan dalam risiko bisnis. Bowman (1980) meneliti korelasi antara rata-rata return on equity (ROE) dan varians dari ROE untuk 387 perusahaan dari 11 industri di periode 1972-1976. Marsh dan Swanson (1984) menguji kembali isu-isu ini dalam 13 industri selama periode 1963-1981. Weiss (1971) mensurvei lebih dari 30 penelitian dari era 1950-an dan 1960-an; banyak laporan yang signifikan (walaupun kecil) yakni hubungan positif antara profitabilitas dan konsentrasi industri. Ravenscraft (1983) melaporkan bahwa "variabel-variabel yang paling penting merupakan pengaruh positif dari pemanfaatan kapasitas lebih tinggi dan pertumbuhan industri, dengan pengaruh positif pangsa pasar".

Page 20: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

3.      Faktor-faktor penentu profitabilitas antar industri dan antar perusahaan juga menjadi fokus penelitian dalam strategi bisnis dan literatur pemasaran. Buzzell, Gale, dan Sultan (1975) menguji basis data PIM (profit impact of market strategies), yang meliputi informasi profitabilitas pada setiap "unit bisnis" perusahaan. Saat ini, belum ada teori yang berkembang dengan baik mengenai bagaimana variabel seperti periklanan, struktur biaya, pangsa pasar, dan kualitas produk mempengaruhi profitabilitas.

4.      Adanya perbedaan yang cukup besar dalam leverage keuangan industri diukur dengan kewajiban jangka panjang-pada rasio ekuitas pemegang saham dibuktikan oleh Bowen, Daley, dan Huber (1982) dan Bradley, Jarrel, dan Kim (1984). Penjelasan untuk perbedaan ini meliputi:

-          Pajak dan Biaya Kepailitan

-          Sinyal Manajerial

-          Kunci Kepribadian

Sedikit kemajuan telah dicapai dalam pengujian validitas deskriptif  dan penjelasan lain. Myers (1984) menemukan bahwa pengguna laporan keuangan memiliki sedikit teori yang dapat diandalkan untuk menjelaskan perbedaan cross-sectional perusahaan di dalam struktur modal mereka atau rasio kepentingan.

Read More on : http://jibonkrocksite.blogspot.com/2014/03/analisis-cross-sectional-terhadap.html#ixzz3rKceeqhD

Page 21: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

1. Sebutkan 4 langkah penting dalam melakukan analisis strategi bisnis dengan menggunakan laporan keuangan! Mengapa pada setiap langkah, analisis dalam konteks lintas negara lebih sulit daripada analisis negara tunggal.

Jawab :

4 langkah dalam melakukan analisis usaha dengan menggunakan laporan keuangan yaitu :a. Analisis Strategi Usaha Internasionalb. Analisis Akuntansic. Analisis Keuangand. Analisis Prospektif Internasional

Analisis dalam konteks lintas negara lebih sulit daripada analisis negara tunggal, hal ini karena :

Kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak Negara dan

jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan

menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator,

dan siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di tiap negara, sehingga menambah beban para pembaca laporan keuangan perusahaan asing.

Akun-akun yang berdenominasi dalam mata uang asing membuat para analis menghadapi permasalahan, yaitu : Berkaitan dengan kenyamanan dan menyangkut isi informasi.

Bahasa dan terminologi yang berbeda-beda pada setiap Negara bisa menghadirkan batasan informasi bagi para pengguna laporan keuangan.

Perbedaan format laporan keuangan yang berbeda-beda pada setiap Negara

2. Jelaskan pengaruh keragaman antar negara pada analisis akuntansi dalam praktik-praktik pengukuran akuntansi dan pengungkapan!

Jawab :

Pengaruh keragaman antar negara pada analisis akuntansi, yaitu :

Page 22: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Perbedaan antarnegara dalam kualitas pengukuran, kualitas pengungkapan, dan kualitas audit. Karakteristik nasional menyebabkan perbedaan yang mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup direksi manajemen atas pelaporan keuangan.Kesulitan dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk analisis akuntansi.

3. Apa saja resiko umum yang harus dihindari dalam melakukan analisis prospektif internasional.

Jawab :

Analisis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis merubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak kegiatan usaha.

Adapun risiko umum yang harus dihindari dalam melakukan analisis prospektif internasional, yakni :

Setiap aturan yang telah anda pelajari di negara asal anda menjadi tidak berlaku diluar negeri.

Terjadinya fluktuasi kurs dalam menganalisis. Adanya perbedaan prinsip akuntansi. Adanya perbedaan praktik akuntansi yang berjalan. Adanya perbedaan kebiasaan bisnis. Adanya perbedaan pasar modal. Dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan

dan penilaian analisis prospektif internasional

Page 23: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

http://mochapoch.blogspot.co.id/2013/04/akuntansi-internasional_3.html

Akuntansi Internasional

PENDAHULUAN

Pada tahun 1971, Prof. Thomas R. Weirich, Clarence G. Avery dan Henry R. Anderson mengemukakan tiga pendekatan berbeda:

Sistem universal

Pendekatan deskriptif dan informative yang mencakup semua metode dan standar dari semua negara, dan

Praktik-praktik akuntansi dari anak-anak perusahaan yang ada di luar negeri dan perusahaan-perusahaan induk.

Mereka menamai dan menjelaskan pendekatan-pendekatan defisional ini, masing-masing sebagai berikut:

Akuntansi Dunia. Dalam kerangka konsep ini, akuntansi internasional dianggap sebagai suatu sistem universal yang bisa diadopsi oleh semua negara. Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) untuk seluruh dunia, semacam yang ada di AS, akan dibentuk. Praktik-praktik dan prinsip-prinsip akan dikembangkan sehingga bisa diterapkan di semua negara. Konsep ini akan menjadi tujuan akhir dari sistem akuntansi internasional.

Akuntansi Internasional. Konsep utama kedua dari istilah akuntansi internasional melibatkan pendekatan yang deskriptif dan informatif.Berdasarkan konsep ini, akuntansi internasional meliputi semua ragam prinsip, metode dan standar akuntansi dari semua negara.Konsep ini melibatkan GAAP masing-masing negara, sehingga akuntan perlu menyadari sejumlah prinsipberbeda ketika mempelajari akuntansi internasional.Tidak ada prinsip-prinsip universal atau sempurna yang perlu dibentuk. Kumpulan semua prinsip, metode dan standar dari semua negara akan disebut sebagai sistem akuntansi internasional. Perbedaan-perbedaan ini muncul karena perbedaan-perbedaan dalam geografis, pengaruh social, ekonomi, politik, dan hukum.

Page 24: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Akuntansi Bagi Perusahaan Anak di Luar Negri. Konsep utama ketiga yang bisa diaplikasikan ke “akuntansi internasional” mengacu kepada praktik-praktik akuntansi perusahaan induk dan perusahaan anak-nya di luar negeri.Acuan atas negara tertentu atau tempat domisili perusahaan diperlukan dalam konsep ini agar pelaporan keuangan internasional efektif.Kepentingan akuntan yang utama adalah translasi dan penyesuaian laporan keuangan anak perusahaan. Masalah-masalah akuntansi yang berbeda akan timbul dan prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda harus diikuti tergantung negara mana yang digunakan sebagai acuan bagi translasi dan penyesuaian.

Akuntansi internasional memperluas akuntansi yang bertujuan umum (general perpose), yang berorientasi nasional, dalam arti yang luas untuk:

analisa komparatif internasional,

pengukuran dan isu-isu pelaporan akuntansinya yang unik bagi transaksi-transaksi bisnis multinasional dan bentuk bisnis perusahaan multinasional,

kebutuhan akuntansi bagi pasar-pasar keuangan internasional, dan

harmonisasi akuntansi di seluruh dunia dan harmonisasi keragaman pelaporan keuangan melalui aktivitas-aktivitas polotik, organisasi, profesi dan pembuatan standar.

Harmonisasi dan Konvergensi Akuntansi Internasional

Dalam kaitannya dengan standar internasional, terdapat beberapa macam langkah yang dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan dengan standar yang mereka buat sebelumnya.Secara garis besar langkah-langkah yang dapat diambil tersebut dapat dibagi menjadi harmonisasi dan konvergensi.

Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Secara sederhana pengertian harmonisasi standar akuntansi dapat diartikan bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku secara internasional.Negara tersebut hanya membuat agar standar akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan standar akuntansi internasional.

Keuntungan Harmonisasi Internasional:

Page 25: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

·        Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.

·        Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.

·        Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.

·        Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.

Konvergensi dalam standar akuntansi dan dalam konteks standar internasional berarti nantinya ditujukan hanya akan ada satu standar. Satu standar itulah yang kemudian berlaku menggantikan standar yang tadinya dibuat dan dipakai oleh negara itu sendiri.Sebelum ada konvergensi standar biasanya terdapat perbedaan antara standar yang dibuat dan dipakai di negara tersebut dengan standar internasional. Konvergensi standar akan menghapus perbedaan tersebut perlahan-lahan dan bertahap sehingga nantinya tidak akan ada lagi perbedaan antara standar negara tersebut dengan standar yang berlaku secara internasional.

IFRS (Internasional Financial Accounting Standard)

IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standar Board (IASB).Standar Akuntansi Internasional disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC).

IFRS (Internasional Financial Accounting Standard) adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keungan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan.

Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang:

·        Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.

·        Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.

Page 26: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

·        Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.

Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh adanya suatu perubahan sistem IFRS sebagai standar global yatitu :

Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Stadart pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal.

·        Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik

·        Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi

·        Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.

Selain peran regulator, AEI punya kepentingan sebagai asosiasi harus memberdayakan anggotanya supaya investor di luar negeri bisa melihat acuan yang sama kalau kita sudah beradaptasi ke IFRS. Tentang tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari :

·        Memastikan bahwa laporan keuangan internal perusahaan mmengandung infomasi berkualitas tinggi

·        Tranparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan

·        Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna

·        Meningkatkan investasi

Demikian peran regulator dalam mensosialisasikan betapa besar tujuan dan manfaat yang diperoleh menuju ke IFRS .“Perusahaan juga akan menikmati biaya modal yang lebih rendah, konsolidasi yang lebih mudah, dan sistem teknologi informasi yang terpadu,” kata Patrick Finnegan, anggota Dewan Standar Akuntansi International (International Accounting Standards Board/IASB), dalam Seminar Nasional IFRS di Jakarta

Perkembangan Dan Klasifikasi Akuntansi Internasional

Page 27: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Dalam berkembangnya kesadaran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi dalam konteks global, para ahli ada yang berpendapat bahwa secara sistematis terdapat perbedaan pola perilaku akuntansi yang diterapkan di berbagai Negara. Hal ini dapat dilketahui dengan mengidentifikasi perbedaan dan kesamaan system akuntansi pada suatu Negara. Esensinya adalah bahwa klasifikasi akuntansi dan system pelaporan yang dipengaruhi seperti oleh masalah ekonomi dan politik.

Tujuan pengklasifikasian adalah:

·        Dapat membantu mengetahui sejauh mana suatu sistem memiliki kesamaan dan perbedaan

·        Bentuk-bentuk perkembangan sistem akuntansi suatu Negara dengan Negara lain serta kemungkinannya untuk berubah

·        Alasan mengapa suatu sistem mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan yang lain. PERKEMBANGAN Di bawah ini adalah faktor yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan bunia akuntansi

·        Sumber pendanaan Amerika dan Inggris yang memiliki kekuatan perdagangan yang cukup kuat memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait

·        Sistem hokum Di duni abarat memiliki dua orientasi dasar, hokum kode (sipil) dan hokum (kasus)

·        Perpajakan Peraturan pajak secara efektif dapat menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun dikalim untuk keperluan perpajakan

·        Ikatan politik dan ekonomi Beberapa Negara berkembang menggunakan sistem akuntansi yang dianut Negara maju, namun hal tersebut ada yang Karen paksaan namun ada jug yang karena pilihan sendiri

·        Inflasi Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan harga terhadap akun-akun perusahaan

·        Tingkat perkembangan ekonomi Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama

Page 28: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

·        Tingkat pendidikan Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit mumbutuhkan tenaga ahli dalam penerapannya, kalau tidak maka kemungkinan besar bisa disalahgunakan

·        Budaya Budaya sendiri berpengaruh terhadap perilaku masing-masing individu dalam mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara yang nantinya akan secara tidak alangsung akan berpengaruh terhadap akuntansinya.

KLASIFIKASI

Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara yaitu: dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data prinsip dan prektik akuntansi seluruh dunia. Empat Pendekatan terhadap Perkembangan Akuntansi Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pada pertengahan tahun 1960-an, dimana diidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di Negara-negara barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar:

·        Berdasarkan pendekatan makro ekonomi Berdasarkan pendekatan ini praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makro ekonomi nasional

·        Berdasarkan pendekatan mikro ekonomi Pada pendekatan ini akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikro ekonomi yang fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup dengan mempertahankan modal fisik yang dimiliki

·        Berdasarkan pendekatan independen Pada pendekatan ini akuntansi berasal dari prektik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan

·        Berdasarkan pendekatan yang seragam Pada pendekatan ini akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali

BUDAYA, DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL

Proses klasifikasi membantu kita menjelaskan dan membandingkan sistem akuntansi internasional dalam cara yang akan meningkatkan pemahaman realitas yang kompleks dari praktek akuntansi. Skema klasifikasi harus memberikan kontribusi untuk peningkatan pemahaman

Page 29: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

·        sejauh mana sistem nasional mirip atau berbeda satu sama lain,

·        pola pengembangan sistem nasional individu dengan menghormati satu sama lain dan potensi mereka untuk berubah, dan

·        alasan beberapa sistem nasional memiliki pengaruh yang dominan sedangkan lainnya tidak.

PENGARUH BUDAYA PADA SISTEM AKUNTANSI

Dalam akuntansi, pentingnya budaya dan sejarah kini semakin diakui. Meskipun kurangnya perhatian terhadap dimensi ini di masa lalu dalam literatur klasifikasi internasional, Harrison dan McKinnon (1986) mengusulkan suatu kerangka metodologi menggabungkan budaya untuk menganalisis perubahan dalam peraturan pelaporan perusahaan keuangan di tingkat negara secara spesifik. Budaya dianggap sebagai elemen penting dalam kerangka untuk memahami bagaimana sistem sosial berubah karena pengaruh budaya dan nilai-nilai norma dan perilaku kelompok dalam dan di seluruh sistem. Melengkapi pendekatan ini, Gray (1988) mengemukakan bahwa kerangka teoritis yang menggabungkan budaya dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi perbedaan-perbedaan internasional dalam sistem akuntansi dan untuk mengidentifikasi pola perkembangan akuntansi internasional. Gray berpendapat bahwa budaya, atau nilai-nilai sosial, pada tingkat nasional dapat diharapkan untuk menyerap subkultur organisasi dan kerja, meskipun dengan berbagai tingkat integrasi. Sistem akuntansi dan praktek dapat mempengaruhi dan memperkuat nilai-nilai sosial.

BUDAYA, NILAI-NILAI SOSIAL, DAN AKUNTANSI

Unsur Struktural Kebudayaan yang Mempengaruhi Bisnis Penelitian Hofstede pada tahun 1970 bertujuan mendeteksi elemen struktur budaya yang paling kuat mempengaruhi perilaku dalam situasi kerja organisasi dan institusi. Analisis statistik Hofstede mengungkapkan empat dimensi nilai sosial yang mendasari, yaitu Individualisme, Jarak kekuatan, Penghindaran Ketidakpastian, dan Maskulinitas. Penelitian selanjutnya oleh Hofstede dan Bond (1988) ke nilai-nilai Cina mengungkapkan dimensi kelima: orientasi jangka pendek vs jangka panjang, atau apa yang disebut Dynamisme Konfusianisme. Hal ini juga menunjukkan bagaimana negara-negara dapat dikelompokkan ke dalam wilayah budaya, berdasarkan skor mereka pada empat dimensi nilai, menggunakan analisis cluster dan dengan mempertimbangkan faktor-faktor geografis dan historis. Dalam penelitian selanjutnya, Hofstede tidak mengakui bahwa nilai-nilai budaya cenderung berubah sepanjang waktu dan bahwa

Page 30: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai sejauh mana dan alasan untuk perubahan. Makna dari empat dimensi nilai Hofstede (1984) : 1) "Individualisme vs Kolektivisme Individualisme menekankan pada kerangka sosial yang longgar pada individu masyarakat dimana seharusnya mengurus diri sendiri dan keluarga mereka saja. Berlawanan dengan itu, kolektivisme, menekankan pada kerangka sosial yang erat dimana individu sangat loyalitas terhadap keluarga ataupun kelompoknya. 2) Jarak kekuatan besar vs kecil, Jarak kekuatan adalah sejauh mana anggota masyarakat menerima gagasan bahwa kekuatan dalam lembaga-lembaga dan organisasi didistribusikan tidak merata. Isu mendasar oleh dimensi ini adalah bagaimana masyarakat menangani ketidaksetaraan antara orang-orang. 3) Penghindaran Ketidakpastian lemah versus kuat, Penghindaran Ketidakpastian adalah sejauh mana anggota masyarakat yang merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian dan ambiguitas. Isu mendasar ditangani oleh dimensi ini adalah bagaimana masyarakat bereaksi terhadap fakta bahwa waktu hanya berjalan satu kali dan bahwa masa depan tidak dapat diketahui, dan apakah akan mencoba untuk mengendalikan masa depan atau hanya membiarkan itu terjadi. 4) Maskulinitas vs Feminitas, Maskulinitas merupakan preferensi dalam masyarakat untuk prestasi, kepahlawanan, ketegasan, dan kesuksesan materi. Lawannya, Feminitas, merupakan preferensi untuk hubungan, kesopanan, merawat yang lemah, dan kualitas hidup. Isu mendasar ditangani oleh dimensi ini adalah cara di mana masyarakat mengalokasikan peran gender.

Nilai Akuntansi dan Klasifikasi Internasional

Nilai Akuntansi sangat relevan dengan profesional atau otoritas hukum untuk sistem akuntansi serta penegakannya yang sama baiknya dengan munculnya paksaan untuk menjadi profesionalisme dan keseragaman. Keduanya menitikberatkan pada peraturan dan tingkat penegakan hukum atau kesesuaian. Oleh karena itu, kita dapat mengklasifikasikan wilayah berdasarkan budaya. Nilai akuntansi juga sangat relevan pada pengukuran dan pengungkapan informasi secara konservatisme dan secara kerahasiaan. Oleh karena itu, negara-negara dapat dikelompokan sebagai optimisme dan transparansi dan kelompok Konservatisme dan kerahasiaan. klasifikasi pengelompokan negara Ini dengan wilayah budaya dapat digunakan sebagai dasar untuk menilai lebih lanjut hubungan antara budaya dan sistem akuntansi. Klasifikasi ini sangat relevan untuk memahami karakteristik sistem otoritas dan penegakan hukum, dan karakteristik pengukuran dan pengungkapan.

TEKANAN INTERNASIONAL UNTUK PERUBAHAN AKUNTANSI

Page 31: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Model yang dikembangkan oleh Gray (1988) menguraikan proses perubahan akuntansi yang mengidentifikasikan sebuah jumlah tekanan internasional yang mempengaruhi perubahan akuntansi, termasuk menumbuhkan interdependensi ekonomi / politik internasional, tren baru dalam investasi langsung asing (FDI), perubahan dalam strategi perusahaan multinasional, dampak dari teknologi baru, pertumbuhan yang cepat dari pasar keuangan internasional, ekspansi di layanan bisnis, dan kegiatan organisasi peraturan internasional. Beberapa tekanan untuk perubahan yang timbul dari saling ketergantungan internasional yang terus berkembang dan dari kekhawatiran untuk menyelaraskan kerangka peraturan hubungan ekonomi dan keuangan internasional. Meskipun perbedaan dasar telah dibuat dan mungkin sampai batas tertentu masih harus dibuat antara Timur dan Barat (yaitu, negara-negara sosialis dan negara-negara kapitalis Barat) dan Amerika Utara dan Selatan (yaitu, negara maju dan berkembang), perubahan dramatis yang terjadi di tingkat politik, yang pada gilirannya menyebabkan perubahan ekonomi yang restrukturisasi lanskap bisnis internasional dan akuntansi. Paling menonjol, ekonomi perencanaan pusat sampai saat Uni Soviet dan Eropa Barat lebih berorientasi pasar pendekatan pembangunan ekonomi, seperti Republik Rakyat Cina. Selanjutnya, tren di seluruh dunia berkembang menuju deregulasi pasar dan privatisasi perusahaan sektor publik di banyak negara maju berkembang serta telah membuka peluang baru bagi investasi internasional dan joint venture dan aliansi internasional. Pengelompokan ekonomi, seperti Uni Eropa, telah menjadi pengaruh besar dalam mempromosikan integrasi ekonomi melalui pergerakan bebas barang, orang, dan modal antar negara. Untuk mencapai tujuannya, Uni Eropa telah memulai program utama harmonisasi, termasuk langkah-langkah untuk mengkoordinasikan hukum perusahaan, akuntansi, perpajakan, pasar modal, dan sistem moneter di negara-negara Uni Eropa. Organisasi-organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), juga sangat terlibat dalam pengembangan bisnis internasional dalam skala global. PBB bertanggung jawab bagi munculnya organisasi seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Akuntansi Komparatif

Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar merupakan hasil dari penetapan standar. Namun, praktek sebenarnya berbeda dari yang ditentukan standar. Hal itu disebabkan 4 hal: di kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi resmi cenderung lemah dan tidak efektif; secara sukarela perusahaan boleh melaporkan infomasi lebih banyak daripada yang diharuskan;

Page 32: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

beberapa Negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasil; dan di beberapa Negara standar hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi. Penetapan standar akuntansi melibatkan gabungan kelompok sector swasta yang meliputi profesi akuntansi, pengguna dan penyusun laporan keuangan, para karyawan dan kelompok public yang meliputi badan-badan seperti otoritas pajak, kementrian yang bertanggungjawab atas hukum komersial dan komisi pasar modal. Bursa efek yang merupakan sector swasta atau public (tergantung negaranya) juga mempengaruhi proses tersebut. Di Negara-negara hukum umum, sector swasta lebih berpengaruh dan profesi auditing cenderung untuk dapat mengatur sendiri dan untuk lebih dapat melakukan pertimbangan atas atestasi terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Di Negara-negara hukum kode, sector public lebih berpengaruh dan profesi akuntansi cenderung untuk lebih diatur oleh Negara. Hal ini yang menyebabkan mengapa standar akuntansi berbeda-beda di seluruh dunia. PERANCIS Akuntansi di Perancis sangat terkait dengan kode sehingga sangat mungkin melewatkan kenyataan bahwa legislasi hukum komersial (Code de Commerce) dan hukum pajak sebenarnya menentukan banyak praktek akuntansi dan pelaporan keuangan di Perancis. Dasar utama aturan akuntansi adalah Hukum Akuntansi 1983 dan Dekrit akuntansi 1983 yang memuat Plan Compatible General wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Setiap perusahaan harus memiliki manual akuntansi. Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan kelompok yang dikonsolidasikan. Hukum Perancis memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards-IFRS). Alasannya, banyak perusahaan multinasional dari Perancis yang mencatat sahamnya di luar negeri. Lima organisasi utama yang terlibat dalam proses penetapan standard di Perancis:

a.     Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)

b.     Comite de la Reglementation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)

c.      Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)

d.     Ordre des Experts-Comptables atau OEC (Ikatan Akuntan Publik)

e.     Compagnie Nationale des Commisaires aux Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional) JERMAN Lingkungan akuntansi di Jerman mengalami perubahan terus menerus dan hasilnya luar biasa sejak berakhirnya Perang Dunia I. Hukum komersial pada secara khusus menuntut adanya berbagai prinsip tata buku yang teratur dan audit secara independen hampir tidak tersisa setelah perang usai. Hukum perusahaan tahun 1965 mengubah sistem pelaporan keunagan Jerman dengan

Page 33: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

mengarah pada ide-ide Inggris Amerika tetapi hanya berlaku bagi perusahaan besar. Pada awal tahun 1970an, Uni Eropa mulai mengeluarkan direktif harmonisasi, yang harus diadopsi oleh Negara-negara anggotanya ke dalam hukum nasional. Direktif Uni Eropa yang keempat, ketujuh, dan kedelapan seluruhnya masuk ke dalam hukum Jerman melalui Undang-Undang Akuntansi Komprehensif yang diberlakukan pada tanggal 19 Desember 1985. Dua undang-undang baru diberlakukan pada tahun 1998, yang pertama menambah sebuah paragraf baru dalam buku ketiga Hukum Komersial Jerman sehingga memungkinkan perusahaan yang menerbitkan saham/utang pada sebuah pasar modal yang terorganisir untuk menggunakan prinsip akuntansi yang diterima secara internasional dalam laporan keuangan konsolidasi yang dibuatnya. Kedua, memperbolehkan pendirian organisasi sektor swasta untuk menetapkan standar akuntansi atas laporan keuangan konsolidasi. Hukum pajak secara garis besar menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan (Massgeblichkeitsprinzip) menentukan bahwa laba kena pajak ditentukan oleh apa yang tercatat dalam catatan keuangan perusahaan. Undang-undang tentang pengendalian dan transparansi tahun 1998 memperkenalkan keharusan bagi kementrian kehakiman untuk mengakui badan swasta yang menetapkan standard nasional untuk memenuhi tujuan berikut:

1.     Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi

2.     Memberikan nasehat kepada kementrian kehakiman atas legislasi akuntansi yang baru

3.     Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional seperti IASB Undang-undang Akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan ketentuan akuntansi, auditing, dan pelaporan keuangan yang berbeda-beda menurut ukuran perusahaan, bukan menurut bentuk orgasisasi. Undang-undang Akuntansi 1985 secara khusus menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, catatan atas laporan keuangan, laporan manajemen, dan laporan auditor. Berdasarkan hukum komersial (HGB), metode pembelian/akuisisi adalah metode konsolidasi yang utama, meskipun penyatuan kepemilikan juga dapat diterapkan dalam kondisi yang terbatas. Dua bentuk metode pembelian yang diizinkan adalah metode nilai buku dan metode revaluasi. HGB tidak mengatur translasi mata uang asing dan perusahaan di Jerman menggunakan sejumlah metode. Perbedaan translasi diperlakukan dengan beberapa cara, akibatnya perhatian khusus harus diberikan terhadap catatan laporan keuangan di mana metode translasi mata uang asing harus dijelaskan.

Page 34: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

http://intanayurubbiyati.blogspot.co.id/2013/06/tugas-minggu-ke-7-harmonisasi-akuntansi.html

TUGAS MINGGU KE-7HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

1.        Memahami perbedaan harmonisasi dan standarisasi yang berlaku dalam standar akuntansi.Jawab:Harmonisasi Standar akuntansi InternasionalSejak tahun 1982, tujuan IASC telah berubah dari tujuannya semula untuk menyusun satu standar akuntansi yang seragam untuk semua negara menjadi suatu proses harmonisasi SAI. IASC mulai menyadari bahwa standardisasi merupakan usaha yang sulit. Oleh karena itu alternatif lain adalah melakukan harmonisasi standar akuntansi internasional. Harmonisasi adalah suatu usaha atau proses untuk meningkatkan keserupaan atau kecocokan antara praktik akuntansi antarnegara dengan batasan-batasan tertentu, selama perbedaan tersebut tidak berkaitan dengan konflik logis (Meek dan Saudagaran, 1990). Ada beberapa alas an diperlukannya untuk melaksanakan harmonisasi, yaitu:a) Fakta bahwa beberapa negara telah memberikan kontribusinya bagi pengembangan akuntansi, seperti USA;b) Pesatnya pertumbuhan dan perdagangan ekonomi dunia dan banyaknya perusahaan multinasional yang beroperasi di suatu negara;c) Beberapa negara sudah mengadopsi SAI untuk memecahkan masalah akuntansi yang relevan bagi negaranya;d) Harmonisasi sangat bermanfaat bagi suatu negara.Ada 3 model pendekatan harmonisasi, yaitu: a) absolut uniformity, b) circumstantial uniformity, dan c) purposive uniformity (Alhashim, 1982). Model pertama sama denganstandardisasi yaitu mensyaratkan satu standar internasional untuk semua negara.Pendekatan kedua membolehkan adanya perbedaan sebatas perbedaan tersebut tidaksignifikan. Model ketiga diterapkan dengan mempertimbangkan kegunaan dan kebutuhanpemakai. Harmonisasi merupakan usaha meningkatkan komparabilitas praktik akuntansi.

Standardisasi Standar AkuntansiStandardisasi akuntansi internasional adalah proses membuat satu standar yang umum untuk semua negara. Hal ini berarti setiap negara wajib menerapkan satu standar akuntansi internasional tanpa mempertimbangkan faktor-faktor beda yang ada pada setiap negara. Pelaporan keuangan menjadi lebih dapat diperbandingkan. Akan tetapi penerapan satu standar ini menyebabkan standar akuntansi menjadi sangat kaku dan tidak dapat mengakomodasi perbedaan yang ada di antara negara yang satu dengan

Page 35: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

negara yang lain. Perusahaan-perusahaan di suatu negara harus menghadapi dan mengantisipasi tekanan sosial, politik, dan ekonomi dalam negeri, sementara harus menyesuaikan diri dengan standar internasional yang sangat kompleks. Standardisasi beranggapan bahwa tidak ada perbedaan antar negara yang satu dengan negara yang lain. Anggapan ini sama sekali tidak benar sebab setiap negara memiliki karakteristiknya masing-masing yang nyata berbeda. Standardisasi akuntansi internasional dapat dicapai dengan tiga model pendekatan, yaitu a) international and political agreement, b) profesional agreement, dan c) voluntary. Model pertama adalah model penerapan standar karena ada perjanjian internasional atau perjanjian politik yang bisa menyangkut wilayah regional tertentu atau lebih dari wilayah regional. Model kedua standar akuntansi internasional diterapkan karena adanya perjanjian profesional antara organisasi profesi akuntansi yang tergabung dalam sutau organisasiakuntansi internasional seperti IASC/IASB. Dengan demikian IASC/IASB dapat meminta anggotanya untuk mengadopsi dan menerapkan Standar Akuntansi Internasional (SAI/IFRS). Model ketiga adalah pendekatan penerapan SAI secara sukarela karena ada kepentingan atau motivasi tertentu dari suatu negara untuk mengadopsi SAI.

2.        Menjelaskan pro dan kontra harmonisasi standar akuntansi internasional.Jawab:Keuntungan harmonisasi akuntansi internasional:

-          Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.

-          Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portfolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.

-          Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.Kritik atas standar internasional

Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah memiliki fleksibilitas yang terbangun dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang dimilikinya.

Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespons terhadap susunan tekanan nasional, social, politik, dan ekonomi yang semakin meningkat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar. Argumen terkait adalah perhatian politik nasional sering kali berpengaruh terhadap

Page 36: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

standar akuntansi dan bahwa pengaruh politik internasional tidak terhindari lagi akan menyebabkan kompromi standar akuntansi.

3.        Memahami arti rekonsiliasi dan pengakuan bersama (timbal balik) terhadap perbedaan standar akuntansi.Jawab:Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama

Dua pendekatan lain yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas: (1) rekonsiliasi dan (2) pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik”/resiporitas). Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi Negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di Negara asal dan di Negara dimana laporan keuangan dilaporkan. Sebagai contoh, Komisi Pasar Modal AS (SEC).

Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar Negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip Negara asal. Sebagai contoh, Bursa Efek London menerima laporan keuangan berdasarkan GAAP AS untuk pelaporan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan asing.

4.        Mengidentifikasi organisasi yang mempromosikan hormonisasi dan memiliki peran penting dalam penetapan standar akuntansi internasional.Jawab:Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:1. Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)2. Komisi Uni Eropa (EU)3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)4. Federasi Internasional Akuntan (IFAC)5. Kelompok Kerja Ahli antar pemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (Internationals Standards of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi PBB dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development – UNCTAD).6. Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OECD).

5.        Mendeskripsikan pendekatan baru Uni Eropa dan mengaitkannya dengan integrasi pasar keuangan Eropa.Jawab:

Komisi mengumumkan bahwa EU perlu untuk bergerak secara tepat dengan maksud untuk memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan yang sedang berupaya

Page 37: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

untuk melakukan pencatatan di Amerika Serikat dan pasar-pasar dunia lainnya akan tetap dapat bertahan dalam kerangka dasar akuntansi EU. EC juga menekankan agar EU memperkuat komitmennya terhadap proses penentuan standar internasional, yang menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang beroperasi dalam skala internasional.

Pada tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang baru. Hal yang menarik dari strategi ini adalah usulan aturan bahwa seluruh perusahaan EU yang tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk bank, perusahaan asuransi dan SME (perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusun akun-akun konsolidais sesuai dengan IFRS.

DAFTAR PUSTAKA

Meek, Gary. and Saudagaran S. (1990). A Survey of Research on Financial Reporting in a

Transnational Context. Journal of Accounting Literature, 9, pp. 145-182.Alhashim, D.D. (1982). International Dimensions in Accounting and Implications for

Developing Nations. Management International Review ($th Quarter), pp. 4-11.Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 1, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 2, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.

TUGAS MINGGU KE-8ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL

1.        Memahami kesulitan-kesulitan analisis strategi bisnis internasional dan strategi dasar untuk pengumpulan informasi.Jawab:Analisis strategi usaha sering kali rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan internasional karena pendorong keuntungan yang utama dan jenis risiko usaha berbeda-beda di tiap Negara. Seperti risiko aturan, risiko kurs valuta asing, dan risiko kredit yang perlu dievaluasi dan dilihat secara koheren.Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa Negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makroekonomi.Memperoleh informasi mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di banyak Negara berkembang. Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan secara

Page 38: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

sukarela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti Standar Pelaporan Keuangan Internasional.

2.        Menjelaskan langkah-langkah analisis akuntansi.Jawab:

Langkah-langkah melakukan analisis akuntansi  :1.    Identifikasi kebijakan akuntansi utama

Dalam analisis akuntansi, analis harus mengidentifikasi dan mengevaluasi kebijakan danperusahaan menggunakan untuk mengukur faktor-faktor kritis dan risiko.

2.    Menilai fleksibilitas akuntansiTidak semua perusahaan memiliki fleksibilitas yang sama dalam memilih kebijakan akuntansi utama mereka dan estimasi. Beberapa pilihan akuntansi perusahaan ini sangat dibatasi oleh standar dan konvensi akuntansi.

3.    Evaluasi strategi akuntansiKetika manajer memilih fleksibilitas akuntansi, mereka dapat menggunakannya untuk menyampaikan situasi ekonomi perusahaan mereka atau untuk menyembunyikan kinerjayang sebenarnya.

4.    Evaluasi kualitas pengungkapanManajer dapat membuatnya lebih atau kurang mudah bagi seorang analis untuk menilai kualitas akuntansi perusahaan dan menggunakan laporan keuangan untuk memahamirealitas bisnis. Sementara aturan akuntansi memerlukan sejumlah pengungkapanminimum, manajer memiliki pilihan yang cukup besar dalam masalah ini.

5.    Identifikasi potensi adanya red flagSebuah pendekatan umum untuk analisis akuntansi yang berkualitas adalah mencari "red flag" yang menunjuk pada keraguan kualitas akuntansi. Indikator-indikator inimenunjukkan bahwa analis harus memeriksa barang-barang tertentu lebih dekat ataumengumpulkan informasi lebih lanjut tentang mereka.

6.    Membatalkan penyimpangan akuntansiJika analisis akuntansi menunjukkan angka yang dilaporkan perusahaan menyesatkan, maka analis harus berusaha untuk menyajikan kembali laporan untuk mengurangipenyimpangan sejauh mungkin.

3.        Memahami pengaruh analisis akuntansi terhadap akuntansi antar negara dan kesulitannya dalam memperoleh informasi yang diperlukan.Jawab:

Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan, realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Yang terakhir ini mengacu pada diskresi manajemen dalam menentukan kebijakan dan estimasi akuntansi yang harus diterapkan dalam suatu peristiwa akuntansi tertentu.72 Untuk memperoleh kesimpulan

Page 39: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

yang dapat diandalkan, analis harus menyesuaikan jumlah akuntansi yang dilaporkan untuk menghilangkan distorsi yang disebabkan oleh penggunaan metode akuntansi yang menurut analis itu tidak layak. Sebagai contoh, analis mungkin menyakini bahwa revaluasi atas aktiva tetap suatu menghasilkan nilai tercatat aktiva yang terlalu tinggi.

Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang tahu paling banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Fleksibilitas dalam pelaporan keuangan merupakan hal penting karena memungkinkan manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan situasi dan keadaan operasi tertentu dari perusahaan. Namun demikian, manajer memiliki insentif untuk mendistorsikan kenyataan operasi dengan menggunakan diskresi akuntansi yang dimiliki untuk mendistorsikan laba yang dilaporkan. Satu alasannya adalah bahwa laba yang dilaporkan sering kali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen mereka.

Dua isu utama menjadi tantangan bagi mereka yang melakukan analisis akuntansi dalam lingkungan internasional. Yang pertama adalah perbedaan antarnegara dalam kualitas pengukuran, kualitas pengungkapan, dan kualitas audit; sedangkan yang kedua menyangkut kesulitan dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk melakukan analisis akuntansi.

Perbedaan antarnegara dalam kualitas pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan audit sangat dramatis. Karakteristik nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup diskresi manajemen atas pelaporan keuangan.

Auditor eksternal memainkan peranan yang penting dalam memastikan apakah standar akuntansi dipatuhi. Sistem hukum memberikan mekanisme penegakan aturan yang memastikan para auditor untuk tetap independen dalam praktiknya. Namun demikian, lingkungan audit tidak seragam di seluruh dunia.

4.        Mengenali mekanisme untuk mengatasi perbedaan prinsip akuntansi antar negara.Jawab:Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi perbedaan prinsip akuntansi antar Negara yaitu:

1.         Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.

2.         Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok Negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di Negara-negara tersebut.

5.        Memahami kesulitan dan kelemahan dalam analisis laporan keuangan internasional.

Page 40: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Jawab:Kesulitan dan kelemahan dalam analisis laporan keuangan internasional:a. Akses informasi Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web (WWW). Perusahaan di dunia saat ini memiliki situs web dan laporan tahunannya tersedia secara Cuma-Cuma dari berbagai sumber lainnya.b. Ketepatan waktu informasi Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator berbeda-beda di tiap Negara.c. Hambatan bahasa dan terminology.d. Masalah mata uang asing.e. Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan.

6.        Memahami bagaimana menggunakan www untuk memperoleh informasi penelitian perusahaan.Jawab:World Wide Web atau disingkat dengan WWW merupakan teknologi yang berkembang dengan pesat dan inovatif. Karena teknologi tersebut, maka para penggunjung dunia Internet dapat melihat halaman-halaman yang berisi teks, grafik, suara dan video yang berisi gambar bergerak. Untuk berpindah dari satu halaman ke halaman lainnya kita dapat menggunakan sarana penghubung yang disebut hypertext links. Bahasa yang memungkinkan kita dapat menggunakan sarana penghubung tersebut dan melihat-lihat halaman-halaman di Web ialah Hypertext Markup Language atau yang popular disebut HTML.Agar peneliti dapat mencari lokasi halaman Web tertentu, maka yang bersangkutan harus mengaktifkan browser di layar monitor kemudian menuliskan alamat atau lokasi dimana halaman-halaman yang akan kita cari tersebut berada. Nama lokasi Web tersebut disebut sebagai URL atau Uniform Resource Locator. Sarana yang memungkinkan terjadi komunikasi antara Web browser yang mengirimkan URL tertentu dengan Web server ialah Hypertext Transfer Protocol atau HTTP. Oleh karena itu setiap penulisan lokasi Web tertentu harus dimulai dengan kata ‘http’. Ketika server menemukan halaman utama suatu situs, dokumen atau objek yang dicari maka server yang bersangkutan kemudian mengirimkan kembali halaman utama suatu situs, dokumen atau objek yang diminta tersebut ke browser klien dan memunculkan ke layar monitor komputer peminta.

DAFTAR PUSTAKA

Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 1, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.

Page 41: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 2, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.Ball, R. (2006). International Financial Reporting Standards (IFRS): Pros and Cons for Investors. Accounting and Business Research. Vol 36. International Accounting Policy Forum. pp. 5 – 27

Page 42: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

http://dillalnc.blogspot.co.id/2012/03/akuntansi-internasional-tulisan-1.html

Akuntansi Internasional (Tulisan 1)

Nama : Ladilla Nur Chlorella

Kelas : 4EB14

NPM : 20208720

Akuntansi Internasional

Definisi Akuntansi Internasional :

Akuntansi internasional memperluas akuntansi yang bertujuan umum (general purpose yang berorientasi nasional, dalam arti luas untuk

-    Analisa komparatif internasional

-    Pengukuran dari isu-isu pelaporan akuntansinya yang unik bagi transaksi2 bisnis mulitnasional

-    Kebutuhan akuntansi bagi pasar-pasar keuangan internasional

-    Harmonisasi keragaman pelaporan keuangan melalui aktivitas-aktivitas politik, organisasi, profesi dan pembuatan standar

Ada 3 kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh. Kekuatan kekuatan itu adalah (1) Faktor lingkungan, (2) Internasionalisasi dan disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari profesi akuntansi.

Faktor-Faktor Lingkungan :

Baik Negara maju atau Negara berkembang besar atau kecil pada belahan bumi yang satu ataupun yang lain, semuanya mengalami hubungan internasional yang lebih erat dan ketergantungan ekonomi yang tinggi. Ada 15 faktor lingkungan yang memberi dampak pada akuntansi. Pemilihan bersifat subyektif dan daftarnya bisa berubah dengan berlalunya waktu.

Internasionalisasi Disiplin Akuntansi :

Page 43: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Tiga faktor Kunci telah memainkan peranan yang menentukan dalam internasionalisme (bidang atau disiplin) akuntansi:

1. SpesialisasiSeperti halnya ilmu kedokteran, pada saat ini spesialisasi dalam akuntansi adalah suatu fakta misal di USA dan Jerman.akuntansi internasionak adalah satu bidang keahlian yang diakui dalam bidang akuntasi bersama-sama dengan akuntansi pemerintahan, akuntansi perpajakan, auditing, akuntansi manajemen, akuntansi perilaku dan sistem informasi.

2. Sifat internasional dari sejumlah masalah teknisPerdagangan internasional, operasi bisnis multinasinal, investasi asing dan transaksi-transaksi pasar merupakan masalah yang unik dalam internasionalisme akuntansi

3. Alasan historisSejarah akuntansi adalah sejarah internasional .Pembukuan double entry yang dianggap sebagai asal mula akuntansi yang ada sekarang yang bermigrasi ke beberapa negara termasuk indonesia. Wansan akuntasi dengan demikian, bersifat internasional.

Jurnal Akuntansi Internasional

Sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. Ekspor diartikan sebagai penjualan ke luar negeri dan dimulai saat perusahaan penjual domestic mendapatkan order pembelian dari perusahaan pembeli asing. Kesulitan – kesulitan mulai timbul pada saat perusahaan domestik ingin melakukan investigasi terhadap kelayakan perusahaan pembeli asing. Jika pembeli diminta untuk memberikan informasi finansial berkaitan dengan perusahaannya, ada kemungkinan bahwa informasi finansial tersebut tidak mudah diinterpretasikan, mengingat adanya asumsi-asumsi akuntansi dan prosedur akuntansi yang tidak lazim di perusahaan penjual.

Sebagian besar perusahaan yang baru terjun di bisnis internasional bisa meminta bantuan kepada bank atau kantor akuntan dengan keahlian internasional untuk menganalisis dan mengintepretasikan informasi finansial tersebut. Hal lain yang harus diantisipasi adalah jika pembeli membayar dalam mata uang asing. Misalnya, sebuah perusahaan di Indonesia melakukan ekspor hasil produksinya kepada perusahaan di Amerika Serikat, dan pembeli membayar dalam dollar Amerika Serikat. Perusahaan domestik harus mengantisipasi adanya rugi atau untung potensial yang

Page 44: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

mungkin timbul karena perubahan nilai tukar antara saat order pembelian dicatat dengan saat pembayaran diterima.

Pelaksanaan ekspor melibatkan banyak pihak seperti perusahaan pengiriman,

asuransi, bea cukai serta dokumen-dokumen penunjang lainnya yang disyaratkan luas di seluruh dunia. Dalam hal ini tentunya juga perlu adanya antisipasi atas segala biaya yang pada umumnya melibatkan pemakaian mata uang yang berbeda. Untuk impor, kondisi-kondisi di atas sebaliknya akan ditemui oleh perusahaan penjual asing. Kondisi yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan pembeli domestik adalah nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing yang disepakati sebagai denominasi pembayaran. Termasuk di dalamnya adalah pembayaran kepada forwarder dan perusahaan pengiriman jika impor dilakukan dengan syarat free on board. Keterlibatan perusahaan dalam akuntansi internasional juga tidak dapat dihindarkan saat perusahaan membuka operasi di luar negeri, baik yang hanya berupa pemberian lisensi produksi terhadap perusahaan milik pihak lain di luar negeri maupun pendirian anak perusahaan di luar negeri. Dalam hal pemberian lisensi, perusahaan perlu mengembangkan sistem akuntansi yang memungkinkan pemberi lisensi untuk melakukan pengawasan atas pelaksanaan perjanjian kerja, pembayaran royalty dan bimbingan teknis serta pencatatan pendapatan dari luar negeri dalam kaitannya dengan pajak yang harus dibayar perusahaan.

Akuntansi untuk operasi anak perusahaan di luar negeri harus sesuai dengan aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah dan institusi yang berwenang di negara yang bersangkutan, yang berbeda dengan aturan-aturan di negara induk perusahaan. Selain itu harus dibuat juga sistem informasi manajemen untuk memonitor, mengawasi dan mengevaluasi operasi anak perusahaan serta membuat sistem untuk melakukan konsolidasi hasil operasi perusahaan induk dan anak.

Akuntansi internasional menjadi semakin penting dengan banyaknya perusahaan multinasional (multinational corporation) atau MNC yang beroperasi di berbagai negara di bidang produksi, pengembangan produk, pemasaran dan distribusi. Di samping itu pasar modal juga tumbuh pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sehingga memungkinkan transaksi di pasar modal internasional berlangsung secara real time basis.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Sistem Akuntansi :

Seperti halnya dunia bisnis pada umumnya, praktik-praktik akuntansi beserta pengungkapan informasi finansial di perusahaan di berbagai negara dipengaruhi oleh berbagai faktor. Radebaugh dan Gray (1997:47) menyebutkan sedikitnya ada empat

Page 45: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

belas faktor yang mempengaruhi sistem akuntansi perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah sifat kepemilikan perusahaan, aktivitas usaha, sumber pendanaan dan pasar modal, sistem perpajakan, eksistensi dan pentingnya profesi akuntan, pendidikan dan riset akuntansi, sistem politik, iklim sosial, tingkat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, tingkat inflasi, sistem perundang-undangan, dan aturan-aturan akuntansi. Lebih rinci, Radebaugh dan Gray menjelaskan hubungan antara faktor-faktor tersebut di atas dengan sistem akuntansi perusahaan sebagai berikut :

E  Sifat kepemilikan perusahaan

Kebutuhan akan pengungkapan informasi dan pertanggungjawaban kepada publik lebih besar ditemui pada perusahaan-perusahaan yang dimiliki publik dibandingkan dengan pada perusahaan keluarga.

E  Aktivitas usaha

Sistem akuntansi dipengaruhi oleh jenis aktivitas usaha, misalnya agribisnis yang berbeda dengan manufaktur, atau perusahaan kecil yang berbeda dengan perusahaan multinasional.

E  Sumber pendanaan

Kebutuhan akan pengungkapan informasi dan pertanggungjawaban kepada publik lebih besar ditemui pada perusahaan-perusahaan yang mendapatkan sumber pendanaan dari para pemegang saham eksternal dibandingkan dengan pada perusahaan dengan sumber pendanaan dari perbankan atau dari dana keluarga.

E  Sistem perpajakan

Negara-negara seperti Perancis dan Jerman menggunakan laporan keuangan perusahaan sebagai dasar penentuan utang pajak penghasilan, sedangkan negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris menggunakan laporan keuangan yang telah disesuaikan dengan aturan perpajakan sebagai dasar penentuan utang pajak dan disampaikan terpisah dengan laporan keuangan untuk pemegang saham.

E  Eksistensi dan pentingnya profesi akuntan

Profesi akuntan yang lebih maju di negara-negara maju juga membuat system akuntansi yang dipakai lebih maju dibandingkan dengan di negara-negara yang masih menerapkan sistem akuntansi yang sentralistik dan seragam.

E  Pendidikan dan riset akuntansi

Page 46: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Pendidikan dan riset akuntansi yang baik kurang dijalankan di negara-negara yang sedang berkembang. Pengembangan profesi juga dipengaruhi oleh pendidikan dan riset akuntansi yang bermutu.

E  Sistem politik

Sistem politik yang dijalankan oleh suatu negara sangat berpengaruh pada sistem akuntansi yang dibuat untuk menggambarkan filosofi dan tujuan politik di negara tersebut, seperti halnya pilihan atas perencanaan terpusat (central planning) atau swastanisasi (private enterprises).

E  Iklim sosial

Iklim sosial diartikan sebagai sikap atas penghargaan terhadap hak-hak pekerja dan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Informasi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut pada umumnya dipengaruhi atas sistem sosial tersebut.

E  Tingkat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan

Perubahan struktur perekonomian dari agraris ke manufaktur akan menampilkan sisi lain dari sistem akuntansi, antara lain dengan mulai diperhitungkannya depresiasi mesin. Industri jasa juga memunculkan pertimbangan atas pencatatan aktiva tak berwujud seperti merek, goodwilldan sumber daya manusia.

E  Tingkat inflasi

Timbulnya hyperinflation di beberapa negara di kawasan Amerika Selatan membuat adanya pemikiran untuk menggunakan pendekatan lain sebagai alternatif dari pendekatan historical cost.

E  Sistem perundang-undangan

Di negara-negara seperti Perancis dan Jerman yang menggunakan civil codes, aturan-aturan akuntansi yang dipakai cenderung rinci dan komprehensif, berbeda dengan Amerika Serikat dan Inggris yang menggunakan common law.

E  Aturan-aturan akuntansi

Standar dan aturan akuntansi yang ditetapkan di negara tertentu tentunya tidak sepenuhnya sama dengan negara lain. Peran profesi akuntan dalam menentukan standar dan aturan akuntansi lebih banyak ditemukan di negara-negara yangtelah memasukkan aturan-aturan profesional dalam aturan-aturan perusahaan, seperti di Inggris dan Amerika Serikat. Sementara itu Christopher Nobes dan Robert Parker (1995:11)menjelaskan adanya tujuh faktor yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala internasional dalam perkembangan sistem dan praktik akuntansi. Faktor-faktor

Page 47: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

tersebut antara lain adalah (1) sistem hukum, (2) pemilik dana, (3) pengaruh system perpajakan, dan (4) kemantapan profesi akuntan. (5) inflasi, (6) teori akuntansi dan (7) accidents of history .

E  Sistem hukum

Peraturan perusahaan, termasuk dalam hal ini adalah sistem dan prosedur akuntansi, banyak dipengaruhi oleh sistem hukum yang berlaku di suatu negara. Beberapa negara seperti Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Belanda menganut Sistem hukum yang digolongkan dalam codified Roman law. Dalam codified law, aturan-aturan dikaitkan dengan ide dasar moral dan keadilan, yang cenderung menjadi suatu doktrin. Sementara itu negara-negara seperti Inggris, Amerika Serikat,dan negara-negara persemakmuran Inggris menganut sistem common law. Dalam common law, dicoba adanya suatu jawaban untuk kasus-kasus yang spesifik dan tidak membuat suatu formulasi umum.

E  Sumber pendanaan

Berdasarkan sumber pendanaan, perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua. Kelompok yang pertama adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian besar dananya dari para pemegang saham di pasar modal (shareholder). Kelompok kedua adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian besar dananya dari bank, negara atau dana keluarga. Umumnya di negara-negara dengan sebagian besar perusahaan yang dimiliki olehshareholders namun para shareholders ini tidak mempunyai akses atas informasi internal, lebih banyak tuntutan atas adanya pengungkapan (disclosure), pemeriksaan (audit) dan informasi yang tidak bias (fair information).

E  Sistem perpajakan

Sejauh mana sistem perpajakan dapat mempengaruhi sistem akuntansi adalah dengan melihat sejauh mana peraturan perpajakan menentukan pengukuran akuntansi (accounting measurement). Di Jerman, pembukuan menurut pajak harus sama dengan pembukuan komersial. Sedangkan di banyak negara lain seperti Inggris, Amerika Serikat dan juga termasuk Indonesia, terdapat aturan – aturan yang berbeda antara perpajakan dan komersial perusahaan. Contoh yang paling jelas mengenai hal ini adalah depresiasi.

E  Profesi akuntan

Badan-badan yang dibentuk sebagai wadah profesi ternyata berbeda-beda di setiap negara, dan hasil yang berupa aturan-aturan atau standar dipengaruhi oleh bentuk, wewenang dan anggota dari badan-badan tersebut. Di beberapa negara ditemui adanya pemisahan profesi akuntan, sebagai ahli perpajakan atau hanya sebagai

Page 48: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

akuntan perusahaan. Anggota suatu badan yang mengatur standar akuntansi bisa terdiri hanya dari kalangan akuntan publik atau mengikutsertakan pihak-pihak dari kalangan dunia usaha, industri, pemerintah dan kalangan pendidik. Tingkat pendidikan dan pengalaman dalam dunia praktis sebagai syarat seseorang untuk bisa menjadi anggota badan tersebut juga akan menentukan kualitas standar dan aturan akuntansi sebagai keluaran yang dihasilkan.

E  Inflasi

Di negara-negara dengan tingkat inlasi mencapai ratusan persen setiap tahun, seperti di Amerika Selatan, penggunaan metode general price level adjustment menjadi relevan mengingat adanya kebutuhan untuk menganalisis laporan keuangan secara lebih tepat dibandingkan tetap menggunakan historical cost.

E  Teori Akuntansi

Teori akuntansi sangat mempengaruhi pelaksanaan praktik-praktik akuntansi seperti halnya yang terjadi di Belanda. Di negara ini para ahli teori akuntansi mengatakan bahwa pengguna laporan keuangan akan mendapatkan penilaian atas kinerja yang wajar dari sebuah perusahaan jika akuntan diperbolehkan untuk menggunakan judgment untuk memilih dan menampilkan angka-angka tertentu. Dalam hal ini disarankan penggunaanreplacement cost information. Salah satu contoh pengaruh teori akuntansi terhadap praktik akuntansi adalah dengan disusunnya conceptual framework.

E  Accidents of History

Sistem dan praktik akuntansi tidak bisa lepas dari kondisi politik dan ekonomi di negara yang bersangkutan. Kejadian-kejadian tertentu biasanya memberikan pengaruh yang langsung terasa dalam penerapan metode tertentu. Krisis ekonomi di Amerika Serikat di akhir tahun 1920-an memunculkan standar akuntansi yang mengharuskan adanya pengungkapan (disclosure) data keuangan. Untuk Indonesia, krisis nilai tukar di pertengahan tahun 1997 menyebabkan munculnya pernyataan atau interpretasi yang berkaitan dengan penggunaan mata uang asing dalam pelaporan keuangan serta perlakuan atas selisih kurs. Kolonialisasi juga menyebabkan negara yang diduduki dengan sendirinya mengikuti sistem dan praktik akuntansi negara yang mendudukinya. Standar akuntansi tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan dan kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatu negara tertentu. Hal-hal tersebut menyebabkan suatu standar akuntansi di suatu negara berbeda dengan di Negara lain. Globalisasi yang tampak antara lain dari kegiatan perdagangan antar Negara serta munculnya perusahaan multinasional mengakibatkan timbulnya kebutuhan akan suatu standar akuntansi yang berlaku secara luas di seluruh dunia.

Page 49: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi
Page 50: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1204/3/akuntansi-firman.pdf.txt

. 2002 digitized by USU digital library 1 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN FIRMAN SYARIF, SE, MSI, AK Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB 2. MENYEDIAKAN INFORMASI LAPORAN KEUANGAN 1. Pendahuluan Faktor desakan pasar dan desakan peraturan mempengaruhi penyediaan informasi keuangan kepada pihak luar perusahaan, dan mempengaruhi isi maupun menyampaikan laporan keuangan. Laporan keuangan adalah laporan manajemen kepada pemegang saham untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan manajemen mengenai keadaan perusahaan secara rinci. Bermujla dari tanggapan lisan hingga tertulis yang juga meliputi misalnya laporan produksi dan eksplorasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian informasi kepada pihak luar mempertimbangkan juga keputusan perusahaan dan keputusan pihak lain misalnya serikat industri dan dagang serta pialang. Manajemen mempunyai kebijaksanaan dalam mengungkapkan isi maupun waktu penyampaian laporan keuangan tersebut dengan cara bervariasi. 2. Kekuatan Peraturan dan Ketersediaan Informasi Laporan Keuangan Negara-negara seperti Jerman, Jepang, Swedia, Inggris dan Amerika Serikat dalam mengungkapkan laporan keuangannya terikt dengan peraturan-peraturan seperti perpajakan, compaines acts, dan SecurityExchange Commision (SEC) yang sangat berpengaruh dalam pembentukan perundang-undangan. A. Kerangka Institusional di Amerika Serikat Di Amerika Serikat ada 4 pihak yang berperan menentukan laporan keuangan yaitu pihak eksekutif, legislatif dan pihak pengadilan tertinggi. Pada level kedua terdapat Dpartemen Perbendaharaan, SEC dan perwakilan-perwakilan pemerintah lainnya (kedua level ini disebut institusi sektor publik). Pada level ketiga terdapat FASB, AICPA dan NYSE, ASE. Sedangkan pada level keempat terdiri dari FAF, FEL dan organisasi-organisasi yang berpengaryh lainnya (kedua level ini disebut institusi sektor swasta). Level 1 memberikan wewenang kepada level 2 dan 3 untuk mengumumkan standar laporan keuangan perusahaan, tetapi mempunyai kemampuan untuk memusatkan kembali kekuasaannya. Misalnya pemberlakuan

Page 51: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

metode akuntansi investment tax credit dan akuntansi untuk minyak dan gas bu,i. SEC yang ada di Amerika Serikat telah mengeluarkan ketentuan-ketentuan tentang isi maupun kapan laporan keuangan itu diumumkan. FASB sudah banyak mengeluarkan aturan-aturan standar laporan keuangan antara lain mengenai metode akuntansi dan pengungkapan-pengungkapan yang dilaporkan perusahaan. Selanjutnya NYSE mengeluarkan aturan mengenai perusahaan-perusahaan yang terdaftar di NYSE yang harus mengumumkan laporan keuangannya kepada masyarakat, dan yang harus segera diumumkan antara lain dividen tahunan, laba tahunan maupun dividen dan laba sementara. B. Pengaruh Kekuatan Peraturan Kekuatan peraturan merupakan faktor lain yang mempengaruhi laporan keuangan misalnya, SEC memerintahkan kepada para manajer untuk mengungkapkan replacement-cost pada alporan tahunanya, demikian juga untuk perusahaan minyak dan gas bumi agar manajemen menggunakan Reserve Recognition Accounting (RRA) terhadap cadangannya. Selanjutnya FASB mengamanatkan agar para manajer Constant-Dollar dan Current Cost. Hal-hal lain yang diamanatkan SEC antara lain . 2002 digitized by USU digital library 2 tentang perusahaan yang harus melaporkan 10.k-nya dalam 90 hari setelah akhir tahun fiskal. Demikian pula FASB menginginkan perusahaan yang multi aktif untuk mengungkapkan bagian data yang menyinggung pendapatan dan laba. Kebijakan-kebijakan diatur oleh pihak wewenang inipun juga berpengaruh tentang estimasi penyesuaian laba dari perusahaan asurani jiwa sudah tidak menggunakan lagi prinsip lamanya. 3. Bukti Pengungkapan yang tidak diatur Pada tahun 1784, Bank Of New York mengeluarkan statement of condition dari perusahaan dan tahun 1874 the Atchison, Topeka dan Santa Fe Railroad Co, mengeluarkan laporan tahunan setebal 48 halaman yang isinya bermacam-macam, Days Inn of America, Icn merupakan perusahaan penginapan sejak tahun 1976 mengeluarkan laporan tahunan yang demikian rincinya. Beberapa perusahaan mengumumkan laporan bulanan, beberapa perusahaan di Austaralia, Inggris dan Amerika Serikat mengungkapkan nilai pasar tanah pada laporan tahunannya yang sebenarnya semua hal diatas tidak dikehendaki oleh peraturan-peraturan. 4. Kekuatan Pasar dan Penyediaan Informasi Laporan Keuangan A. Kekuatan Pasar Modal Perusahaan-perusahaan yang bersaing di pasar modal, dapat dilihat dari berbagai dimensi seperti pinjaman bank. saham istimewa, tingkat bunga pinjaman, pajak pembayaran dividen, hutang yang dapat dikonversi, yang akan mendesak

Page 52: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

perusahaan untuk menyajikan informasi keuangan yang berhubungan dengan faktor-faktoe yang dijelaskan sebelumnya. Ada dua hal yang penting mengenai padar modal ; (1) ketidakpastian tentang mutu suatu produk, contohnya ada perusahaan yang mengeluarkan obligasi, tetapi selanjutnya tidak mampu membayar pokok dan bunganya; (2) Ada biaya untuk membayar tingkat bunga yang tinggi atas pinjaman bank. Dari keadaan diatas, perusahaan mempunyai dorongan untuk menyediakan informasi yang diyakini dapat menaikkan modal. Ada 4 mekanisme untuk mengurangi kemungkinan kesalahan penyajian laporan keuangan yaitu ; (1) nama baik poerusahaan; (2) nama baik manajemen; (3) jaminan pihak ketiga; (4) hukuman atau denda. B. Kekuatan Pasar Tenaga Kerja Manajer dapat mengurangu komponen hutang perusahaan dengan cara menjual semua asset selanjutnya menyelesaikan hutangnya, menginvestasikan kembali semua asset perusahaan dalam jumlah tinggi dan membayar gaji tinggi, dan mengurangi nilai komponen hutang. Para manajer yang merasa mampu untuk menaikkan nilai perusahaannya, dapat menerima suatu kontrak untuk memperoleh kebebasan kompensasi. Untuk memonitor kinerja manajemen dapat dilihat dapri laporan keuangan. Mutu manajemen dapat dilihat dari kesimpulan yang ditarik dari laporan keuangan tersebut. C. Desakan pasar untuk mengendalikan perusahaan Para manejer berusaha untuk mengendalikan perusahaannya terhadap kegiatan pendanaan, investasi dan operasi dan ada usaha-usaha pihak ketiga untuk mengendalikan ini tapi menemui kekakuan. Terdapat perseteruan antara para manejer dengan pihak-pihak terteb\ntu lainnya. Untuk menguasai ini, maka mereka berusaha untuk menguasai pengendalian di perusahaan. 5. Biaya-biaya dihubungkan dengan pengungkapan, meliputi : (a) biaya-biaya pengumpulan dan pemrosesan (b) biaya-biaya proses pengadilan; (c) Biaya politik; (d) biaya-biaya kerugian bersaing; (e) desakan kepada manajer. 6. Beberapa Komentar Umum . 2002 digitized by USU digital library 3 1. Beberapa perbedaan pendapat mengenai peraturan-peraturan laporan keuangan adalah dari penelitian (a) Arrow (1962), Gonedes dan Dopuch (1974); (b) Burton (1974); (c) Watts dan Zimmerman (1978), Patell dan Wolfson (1982). 2. Terdapat pengakuan bahwa perusahaan yang mengungkapkan item-item yang tidak dianjurkan bukan suatu sampel yang random, misalnya dari penelitian : (a) Anton (1954); melaporkan bahwa 1 dari 3 perusahaan pasar menyajikan Fund Statement

Page 53: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

secara teratur kepada pemegang saham; (b) Ruland (1979) melaporkan bahwa variabel laba dalah lebih rendah untuk perubahan yang melaporkan labanya sebaliknya lebih tinggi untu perusahaan yang tidak melaporkan labanya; (c) P. Salmon dan Dhaliwal (1980) menemukan bahwa beberapa perusahaan yang mengungkapkan segmen penjualan dan data laba secara signifikasi lebih besar dibandingkan perusahaan yang tidak mengungkapkan data tersebut. Hal ini berkaitan dengan pengungkapan line f business issue-issue yang belum terpecahkan sampai saat ini adalah mengenai penelitian ukuran perusahaan yang dikaitkan dengan biaya politik. . 2002 digitized by USU digital library 4 BAB 3. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN: TEHNIK-TEHBIK DASAR 1. Pendahuluan Analisis laporan keuangan adalah studi mengenai hubungan laporan keuangan pada saat itu (at a point in time) dan dengan kecenderungan waktu yang sudah berlalu (over time). 2. Tehnik-tehnik Cross-sectional A. Common-Size Statemens Salah satu dorongan untuk mengembangkan Commons-Size Statement adalah masalah membandingkan laporan keuangan perusahaan yang berbeda ukurannya berdasarkan persentase tertentu. Misalnya : PT A mempunyai hutang jangka panjang $ 95.719 juta, PT B $ 76.810 juta. Ini bukan berarti bahwa PT A mempunyai leverage yang lebih tinggi dari PT B. Statemen yang diperoleh membentuk common-size statement. Contoh : PT A mempunyai total asset = $530.301 juta, maka hutang jangka panjang 95719 76810 PTA= x 100 % = 18 %, PTB = x 100 % = 31,5 % 530301 243,915 Presentase-presentase pada neraca maupun laba rugi itu mencerminkan suatu metode akuntansi (historical cost) dari masing-masing perusahaan yang diperbandingkan investasi dan operasinya tentu berbeda. B. Analisis Rasion Keuangan Ada 7 kelompok rasio yang selalu disesuaikan dalam menganalisis laporan keuangan dengan menggunakan tehnik cross-sectional, yaitu : (1) posisi kas, semakin tinggi

Page 54: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

rasionya, semakin tinggi pula sumber-sumber kas yang tersedia diperusahaan; (2) Likuiditas adalah kemampuan perusahaan membayar kewajiban jagka pendak, semakin tinggi rasio perusahaan, semakin tinggi pula posisi likuiditas nya; (3) Modal Kerja/Arus kas, semakin tinggi rasionya, semakin besar modal kerja atau arus kas yang dihasilkan perusahaan dalam operasinya; (4) Struktur Mddal, rasio struktur modal menyediakan wawasan pengetahuan yang luas di mana nonequity capital digunakan untuk mendanai asset perusahaan, semakin tinggi rasio-rasio di ats, maka semakin tinggi pula bagian dari asset yang didanai oleh pihak-pihak yang bukan pemegang saham; (5) Debt Sevice Coverage adalah kemampuan perusahaan unuk membayar bunga tas kegiatan perusahaan yang harus diunasi kepada inon equity suppliers of capital (pemberi modal), semakin tinggi rasionya, maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan untuk melunasi pemnbayaran bunga kepada pihak-pihak luar perusahaan. Rasio Debt Service Coverage dapat didasarkan pada pembayaran bunga kepada pemberi modal pinjaman (pihak eksternal); (6) Profitability adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan atas biaya, semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi pula kemampulabaan perusahaan; (7) Turn Over assets, piutang dagang dan persediaan. 3. Tehnik-tehnik time-Series Tehnik-tehnik ini digunakan untuk memperoleh wawasan mengenai kinerja perusahaan, meliputi : (a) Tend Statement digunakan dengan memilih tahun tertentu sebagai tahun dasar dan menyatakan nilai tahun berikutnya relatif terhadap tahun dasar dan menyatakan nilai tahun beritutnya relatif terhadap tahun dasar. Berdasarkan kesepakatan, bahwa tahun dasar diberi nilai 100; (b) Analisis Rasio Keuangan adalah tehnik lain yang digunakan dalam anaslisis laporan keuangan; (c) Ukuran-ukuran Variabilitas yang rasionya adalah * Rasio tertinggi - rasio terendah . 2002 digitized by USU digital library 5 Rasio Keuangan rata-rata Bertujuan untuk memperluas satu tahun fiskal pada informasu yang dimiliki dalam satu ukuran rasio tunggal. 4. Menggabungkan Laporan Keuangan dengan Informasi Laporan non Keuangan. A. Informasi - Pasar Produksi Analisis ini memberikan wawasan pada pergeseran - Market Share dari contoh yang bersifat tehnis terhadap perusahaan bir di Amerika Serikat, terlihat adanya pergeseran-pergeseran market share, didasarkan pada jumlah yang dijual informasi laba operasi yang diungkapkan pada laporan tahunan merupakan informasi lain yang

Page 55: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

digunakan selain penjual per-barrelnya. B. Informasi - Pasar Modal Pasar modal akan memberikan informasi yang sangat luas dan dengan mengetahui market capitalization (harga pasar per-equity share x jumlah sham biasa yang beredar) akan diperoleh informasi mengenai hungan antara Profitability sekarang maupun yang akan datang. Dalam analisis ini sering digunakan Price Earning Ratio ( PER). * Market Capiotalization of Equity Shares Net Income Available to Common Semakin tinggi PER, maka semakin tinggi pula pendapatan yang akan datang relatif terhadap pendapatan yang dilaporkan sekarang. Variabel pasar modal lainnya yang sering didiskusikan adalah dividend pay out rasio : * Dividen yang dibayar Laba Bersih C. Beberapa Komentar-komentar Umum. antara lain (1) Kecenderungan dalam laporan keuangan adalah meningkatkan jumlah informasi pada laporan tahunan bukan pada laporan keuangan yang utama ; (2) Issue-issue tentang pengelompokan, pendefenisian saat menghitung rasio keuangan, menemui kesulitan bila menghiotung debt to equity ratio, sebab pemakai dapat menggunakan pengklasifikasian yang berbeda; (3) Faktor lain yang meningkatkan ketidakjelasan adalah pada saat menghitung debt-to-equity ratio yaitu adanya metode-metode off-balance-sheet financing yang berneda; (4) Rasio keuangan selalu dihubungkan dengan laporan tahunan yang diterbitkan pada tahun 1982 Gibson meneliti laporan tahunan di Amerika Serikat yang hasilnya bahwa banyak perusahaan melaporkan rasio keuangan dengan tidak konsisten; (5) Beberapa kuesioner yang disebarkan kepada para manejer dalam penelitian menunujukkan bahwa manajer akan melakukan pengambilan keputusan yang bervariasi terhadap rasio-rasio keuangan dan indikator-indikator keuangan lain yang diperolehnya; (6) Arus kas dikaitkan dengan variabel-variabel lain adalah merupakan suatu hal pokok terhadap kepentingan-kepentingan manajemen dan pihak-pihak lain di luar perusahaan. . 2002 digitized by USU digital library 6 BAB 4. Angka Laporan Keuangan : Beberapa Isu Dan Bukti Empiris

Page 56: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

4.1. Pendahuluan Bila menggunakan angka laporan keuangan, maka penting untuk mengkui (1) asumsi-asumsi yang mendasari ukuran-ukurannya, seperti dalam bentuk rasio-rasio; (2) Bukti empiris dari ukuran dan rasio-rasio tersebut. Kegagalan mempertimbangkan kedua isu di atas, penggunaan alat statistik yang tidak tepat serta pengumpulan data yang berlebih-lebihan dapat menghasilkan penarikan kesimpulan yang salah. 4.2. Asumsi-asumsi analisis rasio Data laporan keuangan biasanya diringkas dalam bentuk rasio. Motivasi untuk meringkas data ini adalah (1) untuk mengontrol pengaruh perbedaan-perbedaan ukuran perusahaan; (2) supaya data tersaji dengan baik, dan memudahkan untuk analisis statistik misalnya analisis regresi dan alat-alat statistik untuk mengobati gangguan-gangguan homoskedastisitas; (3) Untuk menyelidiki bahwa teori mengenai rasio adalah merupakan variabel yang penting; (4) untuk memanfaatkan observasi empiris, misalnya antara rasio keuangan dengan prediksi kebangkrutan. Keempat hal diatas dapat memotivasi untuk menganalisis data dalam bentuk rasio-rasio. Suatu asumsi yang penting dalam menggunakan rasio-rasio tersebut adalah adanya proporsi yang tegas antara numerator dan denominator. Pada alasan-alasan ekonomi menganalisa laporan keuangan tidak dalam bentuk rasio-rasio, walaupun asumsi-asumsinya tepat, namun penggunaan rasio keuangan dapat kehilangan informasi yang penting. 4.3. Isue- isue Dalam Perhitugan Rasio A. Denominator Negatif Dimisalkan PT. A mempunyai shareholders equity yang negatif, maka pada perhitungan rasio earning-to- shareholders dapat menghasilkan rasio yang salah tafsir. Kemungkinan yang terjadi yaitu : (1) menghilangkan observasi sample; (2) menyelidiki alasan-alasan mengapa denominatornya negatif dan selanjtnya membuat penyesuaian-penyesuaian; (3) menggunakan rasio alternatif yang dapat menangkap beberapa aspek profitability. Dengan datangnya komputer yang dapat menghitung analisis rasio, analis dapat mengetahui rasio itu, tetapi tidak dapat menelusuri komponen-komponennya. Oleh sebab itu diperlukan tambahan pengecekan pada program komputer itu. B. Observasi Outlier Outlier adalah observasi yang muncul tidak konsisten, ada beberapa langkah yang perlu dipertimbangkan bahwa observasi-observasi itu outlier. Langkah pertama meliputi : (1) Apakaha da nilai yang berbeda dari suatu kesalahan pencatatan. Pendekatannya adalah dengan melihat laporan tahunan, kemudia membandingkannya dengan angka-angka yang mendasari perhitungan rasio itu; (2)

Page 57: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Apakah ada denominator dalam rasio itu mendekati nol. Langkah kedua meliputi : (1) Menyelidiki accounting classification, kemungkinan pencantuman net income yang keliru dapat menyebabkan outlier pada rasio earning-to-sales; (2) Menyelidiki metode akuntansi, misalnnya rasio times interest-earned yang kemungkinan melibatkan off-balance-sheet financing; (3) Menyelidiki hal yang berkaitan dengan ekonomi, misalnya perusahaan menggunakan capital intensive dibandingkkan labor intensive sehingga dengan volume sales yang tinggi berpengaruh pada Rasio Profit Margin; (4) Menyelidiki perubahan struktural, misalnya merger dapat menyebabkan observasi outlier, khususnya rasio-rasio yang membandingkan neraca dan rugi laba post merger dan pre merger. . 2002 digitized by USU digital library 7 Kemungkinan-kemungkinan lain yang dilakukann para analis dalam menghadapi observasi-obsernvasi yang ekstrim tersebut meliputi; (1) Menghilangkan observasi-observasi ektrim sehingga menyajikan suatu yang sesuai dengan karakteristiknya; (2) Menahan observasi-observasi ekstrim sehingga menyajikan suatu yang sesuai dengan karakteristiknya; (3) Membuat adjustment-adjusment terhadap faktor-faktor ekonomi dan akuntansi yang menyebabkan observasi ektrim; (4) Melakukan winsorizing the sample, dengan merubah nilai observasi yang terdekat yang tidak mencurigakan; (5) Trimming the sample dengan menghilangkan observasi Top N dan Bottom N. 4.4. Pendistribusian Angka Laporan Keuangan A. Pentingnya bukti distribusi Beberapa contoh mengenai pentingnya pendistribusian angka-angka pelaporan keuangan meliputi : (1) Dalam memutuskan meminjam uang di banh,s eorang analis akan mempertimbangkan distribusi rasio keuangan peminjam; (2) Suatu keputusan strategi perusahaan, yang memfokuskan kepada pergerakan rasio earning-to-sales; (3) Keputusan untuk melakukan audit, dengan merancang pendekatan sampling, apakah dengan random sampling approach aau stratified sampling approach yang kesemuanya menggunakan karakteristik-karakteristik populasi keuangan; (4) Suatu keputusan untuk menggunakan alat-alat statistik dalam menganalisis data laporan keuangan, misalnya menggunakan t-test, probit, logit, pada situasi tertentu. B. Fokus Pada Normalitas Alasan Pertama, adalah bahwa distribusio angka-angka laporan keuangan yang dianalisis, menyelidiki bahwa distribusi normal akan digunakan untuk menjelaskan angka-angka tersebut. Alasannya adalah distribusi normal mempunyai ketertarikan dengan mean dan standar deviasi saja yang cukup untuk mengkarakteristikkan seluruh distribusi normal. Alasan Kedua, adalah bahwa banyak analisis data ,laporan keuangan mendasarkan

Page 58: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

asumsi bahwa data terdistribusi normal. Ahli-ahli statistik dan ekonomometri menemukan suatu ketertarikan bila bekerja dengan data yang terdistribusi normal. Disamping perhatian tertuju pada variable-variabel yang terdistribusi normal, jika proporsi yang tegas tidak ada antara numerator dan denominator pada rasio keuangan, maka dapat terjadi skewness (kemiringan) dalam distribusi seperti riset yang dilakukan oleh Barnes 91982). Apabila diasumsikan bahwa suatu distribusi normal adalah tidak valid untuk diteliti, maka pilihan-pilihan yang tersedia meliputi : (1) Tentukan normalitas data, caranya adalah dengan me-ranking observasi pada data yang diteliti dan mengkonversi ranking ini pada angka distribusi normal yang diteliti dan mengkonversi ranking ini pada angja distribusi normal yangb terstandrisir; (2) Usaha untuk mentransformasi data; (3) Winsorizing data yaitu usaha untuk menentukan normality dengan cara menghimpun kembali (resetting) observasi-observasi ekstrim menjadi lebih sedikit; (4) Trimming the sample maksudnya adalah usaha untuk menentukan normality; (5) Mengakui non normality tanpa mencoba untuk mengindentifikasi distribusi non normal yang khusus, contohnya a) dengan data analisys menyelidiki distribusi fractile dan precentile di samping hanya memfokuskan mean dan standar deviasi; b) dengan menggunakan pemilihan alat statistik, meggunakan statistik non parametrik yang disebut distribution free; c) menarik kesimpulan, jika alat-alat seperti regresi ordinary least square digunakan, tidak menarik kesimpulan-kesimpulan dari hasil-hasil yang kontijen pada asumsi normality; (6) Mengidentifikasi bentuk distribusi non normal yang khsusu, yang mengkarakteristikkan data. Identifikasi ini didasarkan pda a) suatu analisis dari bukti sampel; b) ketersediaan bukti sebelumnya; c) Suatu analisis ekonomi dari distribusi rasio. C. Aspek-aspek Distribusi, meliputi : (1) Central Tendency, diukur dengan beberapa statistik, salah satunya adalah median (nilai tengah)( yaitu dihitung . 2002 digitized by USU digital library 8 dengan meranking observasi yang tertinggi ke observasi yang terendah dan memilih rasio nilai tengah dari distribusi itu; (2) Dispersi, Standard deviasi dan variance adalah suatu contoh dispersi; (3) Skewness; (4) Kurtosis; (5) Studentized Range; (6) Fractiles of the Distribution D. Bukti yang diumumkan terhadap pendistribusian 1. Deakin (1976) meneliti distribusi 11 rasio keuangan di Amerika Serikat, pada perusahaan manufaktur sejak 1953-1973, hasilnya adalah bahwa akan muncul asumsi-asumsi normality untuk rasio akuntansi keuangan kecuali dalam kasus rasio debt terhadap total asset. 2. Rickett dan Stover (1978) meneliti distribusi dari 11 rasio keuangan Bank-bank di Amerika Serikat pada periode 1965-1974, hasilnya adalah suatu asumsi normality dapat ditolak untuk sebagian besar rasio Bank komersial yang diteliti.

Page 59: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

3. Frecka dan Hopwood (1983), meneliti 11 rasio keuangan seperti yang dilakukan Deakin (1976). Fokusnya adalah mengenai pengaruh outlier pada distribusi rasio keuangan, hasilnya adalah bahwa dengan menghilangkan outlir, maka normality atau taksiran normality dapat diperoleh untuk populasi dari industri manufaktur dan untuk kelompok industri yang khusus. 4. Bougen dan Druy (1980), yang meneliti distribusi dari 7 rasio keuangan di Inggris pada lebih dari 700 perusahaan pada tahun 1975, hasilnya adalah bukti di Inggris seolah-olah menunjukkkan bahwa non-normality disebabkan oleh tingkat yang bervariasi terhadap skewness dan keberadaan dari outlier-outlier yang ekstrim. 5. Buijink dan Jegers (1984), yang meneliti sifat-sifat distribusi dari 11 rasio keuangan untuk suatu sampel yang besar pada perusahaan-perusahaan di Belgia pada periode tahun 1977-1981, hasilnya adalah bahwa rasio-rasio yang diberikan menunuukkan adanya keadaan yang terus menerus dalam aspek-aspek distribusinya masing-masing periode 1977-1981. E. Beberapa bukti tambalan Pendekatan-pendekatan yang ada untuk mengurangi sesuatu dari nrmality meliputi a) Trimming the sample yang secara subtansial mengurangi sesuatu uang diobservasi dari normality; b) Transforming rasio-rasio keuangan yang biasanya digunakan untuk suatu distribusi skewness positif adalah 1) Tranformasi logaritmic natural dan 2) Transformasi akar kuadrat. Kedua transformasi ini mengurangi sesuatu yang diobservasi dari normality. Rasio-rsio CA/CL, CA+LTL/shareholders equity, sales/A/R menyajikan semua observasi-observasi positif untuk masing-masing perusahaan dalam distribusi ini. Terhadap rasio-rasio yang lain, perusahan dengan observasi-observasi yang negatif akan dihilangkan, ketika menggunakan 2 transformasi. 4.5. Kolerasi dan Comevement (pergerakan) diantara angka-angka laporan keuangan. Angka rasio-rasio yang digunakan untuk menghitung masing-masing kelompok akan tergantung pada konteks keputusan yangdipertimbangkan. Satu faktor yang penting adalah tingkatan rasio yang memberikan informasi overlap. Suatu langkah awal yang bermanfaat dalam meneliti isue ini adalah pada masing-masing kelompok. a) Kolerasi Cross-Sectional Kolerasi cross-sectional antara rasio-rasio keuangan adalah penting bila menggunakan rasio dalam suatu model statistik, misalkan adanya dua rasio yang merupakan variabel independent dan dua rasio ini coliniear sempurna, maka dalam hal ini, akan tidak dapat menghiotung estimasi koefisien-koefisien dari model itu. Statistik untuk menyelidiki kolerasi antara 2 variabel adalah 1) Pearson Moment Correlation statistic, dan 2) the Spearmen Rank Correlatrion statistic. Pearson statistic adalah tepat jika distribusi untuk 2 variabel ditaksir normal, Spearmen tidak

Page 60: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

mengasumsikan distribusi untuk 2 variabel tertentu. . 2002 digitized by USU digital library 9 b) Time-Series Comovement Rasio keuangan juga digunakan untuk menaksir perubahan-perubahan liquidity, profitability, dan sebagainya. Satu pendekatan untuk memperoleh bukti atas isue time-series comovement adalah dengan menyelidiki tingkat rasio keuangan yang bergerak bersama. c) Beberapa tambahan bukti Dengan menggunakan compustant tape pada tahun 1983, (Text book table 4.4). Secara umum kolerasi dab pergerakan rasio-rasio pada masing-masing kategori adalah lebih tinggi daripada kolerasi dan pergerakan dari rasio-rasio yang diwakilkan dan kategori-kategori yang berbed. . 2002 digitized by USU digital library 10 BAB 5 ANGKA LAPORAN KEUANGAN DAN ALTERNATIF METODE AKUNTANSI 5.1. Pendahuluan Bab ini membaahs : 1. Masalah-masalah dan bukti yang berhubungan dengan metode akuntansi; 2. Pilihan-pilihan yang tersedia bagi para analis bila menghadapi perbedaan metode-metode akuntansi. Banyaknya tekana-tekanan untuk perubahan akuntansi menempatkan pemahaman pemilihan metode akuntansi menjadi lebih tinggi. Perusahaan seperti Kabel Televisi mempunyai masalah-masalah istimewa membutuhkan metode akuntansi tertentu. 5.2. Angka yang dilaporkan dan Metode Akuntansi Suatu perspektif interaktif angka yang dilaporkan dalam laporan keuangan dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, industri dan orientasiperusahaan. Faktor-faktr orientasi perusahaan meliputi : 1) Campuran bisnis terpadu vertikal, horizontal, bisnis yang berhubungan dengan teknologi, atau bisnis konglomerat.; 2) Keputusan perdanaa, contohnya, apakah pendanaan dinaikkan dengan equity, pinjaman bank, hutang kepada masyarakat, leasing atau partner riset dan pengembangan. Apkah bunga pinjaman bank, tetap atau berubah-ubah.; 3) Keputusan-keputusan operasi, contohnya, apakah produk campuran akan dibuat, tingkat upah bagaimana yang akan dibayar, tingkatr inventory bagaimana yang akan dilakukan, dan berapa biaya

Page 61: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

yang dikeluarkan untuk penelitian dan pengembangan serta eksplorasi.; 4) Metode akuntansi dan keputusan laporan keuangan yang lain, contohnya, aturan asset dan hutang yang bagaimana akan diadopsi, aturan-atruan apa yang akan diadopsi untuk pengakuan pendapatan dan beban, dan item-item apa saja yang akan dikelompokkan sebagai extra ordinary.. Mengapa suatu perspektif interaktrif. HASil riset Abdell-khalik (1981) melaporkan mengenai konsekuensi ekonomik pada FASB statement no. 13 (Akuntansi untuk leaing). Statement ini menguraikan tentang capital lease dan operting lease. Temuannya menjelaskan bahwa mayoritas perusahaan memilih lease contract untuk menghindari kapitalisasi, hal ini meliputi kebijakan-kebijakan penmdanaan perusahaan yang dipengaruhi oleh penyajian neraca. bukti riset yang dilakukan oleh Evans, Folks dan Jilling (1978) menemukan adanya suatu interaksi antara FASB statement No. 8 (akuntansi untuk transaksi mata uang asing) dan forward contract pada banyak negara. Hasil riset Andrew (1983-1984) juga melaporkan hasil yang sama dan menghasilkan FASB statement No.52. 5.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Akuntansi A. Ketaatan terhadap peraturan Banyak perusahaan menaati standar akuntansi yang dikeluarkan oleh pembuat peraturan ketika menjelaskan perubahan dalam metode akuntansinya ; Du pont mengadopsi SFAS No. 34 mengenai capitalization of interest cost, Mc Dermott sudah mengadopsi metode persentase penyelesaian pengakuan pendapatan untuk kontrak monstruksi kelautan dan mentaati kriteria yang tercantum pada The Statement of Position Accounting for Performance of Construction-Type Contract yang dikeluarkan oleh AICPA. Perusahaan akan memperoleh opini .kulaifikasi. bila tidak butuh pada standar yang diberikan oleh FASB. B. Konsistensi dengan model akuntasi Sebagian besar segmen literatur akuntansi menempatkan pemilihan metode akuntansi alternatif harus didasarkan pada model akuntansi seperti matching cost with revenues, conservatism dan objectivity. . 2002 digitized by USU digital library 11 Statement yang diberikan manajemen pada laporan tahunannya terhadap perubahan akuntansi sebagai berikut ; Perubahan dari FIFO ke LIFO dilakukan untuk memperoleh kecocokan terhadap current cost dengan revenue, Perubahan dari LIFO ke FIFO dilakukan karena pengaruh teknologi dan hasil cost of inventory dalam suatu kecocokan current cost dengan current yang menggunakan FIFO.

Page 62: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

C. Presentasi kenyataan ekonomi atau kebenaran Manajemen selalu menggunakan .kenyataan ekonomi. dan kebenaran biula menjelaskan suatu perubahan akuntansi. Dengan adopsi FASB statement No. 52 dan No. 8, maka ; kita meyakini bahwa adopsi FASB No. 52 akan menghapuskan perubahan non ekonomi yang sudah mengganggu laporan earning perusahaan yang beroperasi secara internasional, laba secara lebih jelas menyajikan suatu indikasi yang benar terhadap kenyataan operasi ekonomi perusahaan, perusahaan telah mengadopsi standar yang baru karena lebih tepat merepleksikan kenyataan ekonomi dari pengelolaan suatu perusahaan internasional. D. Membandingkan kenyataan ekonomi atau kebenaran Hal diatas merupakan suatu faktor yang penting dalam memilih metode akuntansi misalnya : perubahan yang dilakukan untuk mencocokkan metode penyusutan yang okok dan digunakan oleh peruhahaan-perusahaan lain (produksi gula dan real estate), untuk memperoleh perbandingan yang besar dengan praktek-praktek akuntansi perusahaan-perusahaan industri yang lain, perusahaan merubah metode akuntansinya untuk financial cost yang mendatangkan transfer piutang dengan tanggung renteng (with resource) kepada perusahaan-perusahaan finance. Komentar manajemen antara lain adalah karena adanya hubungan antara laba dengan harga saham. E. Konsekuensi ekonomi terhadap perusahaan Pemilihan metode akuntansi dapat mempengaruhi nilai apsar atau suart-surat berharga utang perusahaan setidak-tidaknya ada 5; 1) Pengaruh beba pajak, ada hubungan antara metode akuntansi yang digunakan untuk tujuan akuntansi dan untuk tujuan perpajakan; 2) Pengaruh pengumpulan data dan biaya operasi. Pelaporan tanah dan bangunan berdasarkan historical cost lebih sedikit biayanya dibandingkan dengan nilai pasar yang wajar; 3) Pengaruh biaya pendanaan (financing cost). Jika perjanjian pinjam-meminjam tidak mengkhususkan metode-metode akuntansi tertentu, manajemen dapat membuat perubahan akuntansi untuk mencegah adanya kecurangan teknis; 4) Pengaruh politik dan biaya pembuat peraturan (regulatory). Pemerintah dan penyusun undang-undang mempunyai kekuasaan untuk mentransfer kesejahteraan dari perusahaan ke pihak-pihak lain dengan cara mengatur pemilihan metode akuntansi; 5) Redistribusi kekayaan diantara para penuntut. Angka laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar untuk mendistribusikan kekayaan berbagai pihak. F. Konsekwensi ekonomi kepada manajemen Kesejahteraan manajemen dapat dipengaruhi oleh pemilihan metode akuntansi . Pada beberapa cara misalnya program pemberian bonus yang didasarkan pada persentase laporan laba. Dalam konteks ini manajemen berpotensi untuk memilih metode akuntansi yang dapat meningkatkan present value dari paket kompensasinya.

Page 63: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

5.2. Perbedaan-perbedaan Metode Akuntansi: bukti dari Rumusan yang Sistematis A. Profil Perusahaan yang menggunakan alternatif akuntansi yang berbeda. Keanggotaan industri adalah suatu variabel yang menjelaskan perbedaan-perbedaan pada perusahaan yang memilih metode akuntansinya. Pola industri juga dipertimbangkan untuk mengadopsi metode inventory LIFO. . 2002 digitized by USU digital library 12 Foster (1980) meneliti profil perusahaan minyak dan gas yang menggunakan full cost dan succesful-efforts pada akuntansi untuk biaya eksplorasi. Perbedaan yang utama diantara dua metode ini adalah luasnya cost center yang digunakan untuk mengakumulasikan biaya eksplorasi, akuntansi full-costy menggunakan suatu cost center yang luas (misalnya di Amerika Serikat), sedangkan succesfull-effort menggunakan suatu cost center yang sempit (misalnya di Alaska). B. Profil Perusahaan yang membuat perubahan akuntansi Ada beberapa penelitian sehubungan dengan hal ini antara lain; 1) Ball (1972) melaporkan bahwa lima tahun sebelum perubahan akuntansi, suatu sampel terhadap 267 perusahaan yang membaut perubahan mempunyai pengalaman penurunan harga surat-surat berharganya; 2) Bremser (1975) menjelaskan dari 80 perusahaan yang mealaporkan kebebasan untuk memilih perubahan akuntansi menyatakan adanya suatu pola yang lemah atau trend laba per lembar saham dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melaporkan perubahan-perubahan akuntansi selama periode yang sama; 3) Archibald (1976) melaporkan adanya pengaruh yang positif dari pergantuian laporan laba rugi dan menjadi motivasi manajemen untuk memperbaharui laporan labanya. C. Bukti dari perbandingan Internasional Perbedaan pada negara-negara yang penting untuk memahami bermacam-macam metode akuntansinya mencakup adanya peran pemerintah dan penyusun peraturan sektor publik, hubungan antara metode akuntansi yang digunakan untuk pajak dan untuk pelaporan keuangan dan luasnya pasar modal. 5.5. Aneka Ragam Metode Akuntansi dan Perbandingan antar Perusahaan Seorang analis harus mempertimbangkan sedikit-dikitnya 3 pilihan yang dihadapi dengan aneka ragam metode akuntansi. Pilihan 1. Jangan membuat penyesuaian-penyesuaian pada angka laporan keuangan. Ada beberapa motivasi untuk mengadopsi pilihan ini; a) Perusahaan secara nasional harus memilih metode akuntansinya yang akan memberikan yang terbaik untuk kebijaksanaan ekonominya; b) Informasi yang tidak cukup tersedia

Page 64: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

untuk membuat penyeseuaian-penyeseuaian di mana analis memandangnya sebagai sesuatu yang dapat dipercaya; c) Konteks keputusan terhadap pemakaian angka akuntansi adalah sebagai insentif terhadap pemilihan metode akuntansi. Pilihan 2. Membuat penyesuaian-penyesuaian dengan menggunakan informasi yang tersedia, oleh sebab itu semua perusahaan akan mempunyai metode akuntansi yang seragam. Informasi ini dapat berupa footnote, diskusi manajemen dan sebagainya. Pilihan 3. Membuat penyesuaian-penyesuaian menggunakan tehnik-teh nik approximasi, oleh sebab itu semua perusahaan mempunyai metode akuntansi yang seragam. A. Penyesuaian yang digunakan perusahaan berdasarkan pada taksiran. Dalam beberapa hal, informasi disediakan kepada para analis eksternal untuk menggunakan sekumpulan metode akuntansi. FASB statement No. 33 yang memberikan wewenang kepada perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat melaporkan tambahan informasi current cost. Perusahaan yang menggunakan metode inventory yang berbeda pada laporan utamanya semua menggunakan metode yang seragam (current cost). B. Penyesuaian-penyesuaian yang menggunakan teknik-teknik aproksimasi. FASB statement No. 33 mengungkapkan banyaknya perusahaan yang mendasarkan pada teknik-teknik aproksimasi. USAha untuk mengevaluasi manfaat teknik yang utama dengan melihat alasan dari asumsi-asumsi sederhananya, mengabaikan pentingnya penyelidikan dalam konteks keputusan teknik-teknik penyesuaian. 5.6. Metode Akuntansi Alternatif dan Variabel Keuangan . 2002 digitized by USU digital library 13 Ada 2 masalah yang berhubungan dengan pengaruh metode akuntansi alternatif pada rasio-rasio keuangan dan variabel keuangan lainnya. 1. Apakah pengaruh rasio keuangan dari semua perusahaan yang secara konsisten menggunakan metode akuntansi A sebagi lawan dari semua perusahaan yang secara konsisten menggunakan model B . 2. Apakah pengaruh rasio keuangan jika suatu sub bagian perusahaan manggunakan metode akuntansi A di mana sub bagian lain menggunakan metode B . A. Keseragaman dan variabel-variabel keuangan Pengaruh dari angka-angka laporan keuangan terhadap alternatif metode akuntansi akan diillustrasikan dengan referensi pada akuntansi untuk masalah perubahan harga. B. Keanekaragaman dan variabel-variabel keuangan Beberapa argumen mengatakan bahwa keanekaragaman di akuntansi pada metode akuntansi adalah suatu keterbatasan dari akuntansi konvensional. Beberapa faktor

Page 65: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

harus dapat dipertimbangkan sehubungan dengan masalah keanekaragaman ini ; 1) Konteks dalam hal menggunakan data keuangan; 2) Ketersediaan dari metode penyesuaian angka yang dilaporkan untuk mengurangi diversitas; 3) Ketersediaan dari sumber-sumber informasi yang bersaing. Riset mengenai dioversitas metode akuntansi dilakukan oleh Dawson, Neupert, dan Stickney (1980). Fokusnya adalah kolerasi antara 1) Variabel yang didasarkan pada angka laporan keuangan; 2) Variabel yang dipicu setelah mengkonversi angka yang dilaporkan kepada hal yang didasarkan suatu metode akuntansi yang seragam. Hasilnya bahwa semakin tinggi kolerasinya, maka sedikit kemungkinan kesmipulan yang ditarik dari rasio keuangan yang dipengaruhi oleh keaneka ragaman metode akuntansi. . 2002 digitized by USU digital library 14 BAB 6 : Analisis Cross-Sectional Terhadap Informasi Laporan Keuangan 6.1. Pendahuluan Data laporan keuangan selalu digunakan dalam bentuk komparatif seperti 1) Aplikasi Cross-Sectional dengan membandingkan satu entity dengan entity lainnya pada waktu yang sama; 2) Aplikasi Time-Series dengan membandingkan satu entity pada angka yang berbeda saat itu. Analisis Cross-Sectioanal digunakan pada : 1) Penilaian merger atau akusisi 2) Penilaian kinerja manajemen dan kompensasi eksekutif 3) Prediksi keuangan dan 4) Keputusan kebijakan publik mengenai kelebihan laba pajak. 6.2. Kriteria yang Digunakan Untuk Memilih Perbandingan Pendekatan-pendekatan alternatif untuk mendefenisikan entity yang sama yaitu : 1) Kesamaan pada sisi penawaran misalnya sama pada proses produksi, sama pada distribusi jaringan kerja, dan seterusnya. Faktor-faktor utama yang perlu dipertimbangkan adalah fisikal atau struktur teknolgi dan kesamaan produksi. Standar Industrial Classification bertujuan mengelompokkan perusahaan pada 2-3-4 digit industri. 2) Kesamaan pada sisi permintaan, menekankan kesamaan pada produk akhir dan persepsi pelanggan terhadap subtitusi produk. Perbandingan sisi pendapatan dapat pada perspektid jangka pendek atau jangka panjang. 3) Kesamaan dalam atribut pasar moda, di mana saham mempunyai atribut yang sama seperti, resiko, kepemilikan yang saha. Alokasi sumber daya pada perusahaan anak mempunyai perbedaan karakteristik pada sisi penawaran dan permintaan. Rasio seperti return on capital, cash flow per sales dapat menjadi input pada keputusan

Page 66: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

alokasi sumber daya manejerial. Robert Morris Associates 91983) menerbitkab data cross-sectional pada industri yang sama dengan menggunakan fokus sisi penawaran dan ukuran perusahaan. Dun dan Bradstreet menggunakan bentuk yang sama dengan data pada rasio-rasio bisnis. Lisciandro.s 91983), menganalisis perusahaan truk Amerika dengan mengelompokkan data secara cross-sectional. 6.3. Pemilihan yang Aggregate pada Analisis Cross-Sectional Analisis mempunyai bermaca pilihan untuk mengumpulkan rasio-rasio perusahaan-perusahaan dengan cara: 1) Menggunakan ukuran central tendency seperti media, ataupun mean; 2) Menggunakan central tendency dan ukuran dispersi misalnya media dan interquartile range, mean dan standar deviasi; 3) Menggunakan prcentile atau fractile dari distribusi rasio dan 4) Menggunakan ranking dan rasio masing-masing perusahaan. 6.4. Masalah Ketersediaan Data pada Analisis Cross-Sectional Pertimbangan harus dilakukan bila membuat kesimpulan pada data cross-sectioanal A. Ketidak tersediaan Data Dengan alasan: 1) entity yang dimiliki oleh perusahaan multiactivity menyediakan laporan keuangan yang terbatas; 2) entity tidak melaporkan informasi laporan keuangannya ke publik; 3) entity dimiliki perusahaan asing yang menyediakan laporan keuangan yang terbatas. Pada beberapa negara seperti Singapura, Inggris, Malasya ada beberapa pesaing domestik yang efisien perusahaannya dapat dibandingkan dengan negara-negara lain. B. Periode Pelaporan Non Synchronous Tabel 6.4. menyajikan periode laporan tahun fiskal perusahaan di beberapa negara. Tidak semua perusahaan menggunakan cut off akhir bulan pada tahun fiskalnya, dan tidak semua mempunyai angka kalender yang sama pada masing-masing tahun fiskal. . 2002 digitized by USU digital library 15 Jika semua perusahaan dalam sampel tidak mempunyai akhir tahun fiskal yang dapat dieprbandingkan, masalah dapat muncul dalam membuat kesimpulan mengenai profitability atau ukuran perusahaan yang relatif. Ketika membuat perbandingan antar perusahaan dari negara-negara yang berneda, data nonsynchronous menajdi masalah. Negara-negara membedakan rumus laporan tahun fiskal dan juga membedakan periode laporan interim. C. Ketidakseragaman Metode Akuntansi Dalam situasi ini, ketidakseragaman metode akuntansi dapat dieprbandingkan atas

Page 67: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

dasar rasio. Tetapi bila analis memutuskn bahwa keseragaman metode akuntansi diinginkan, maka satu dari beberapa pilihan dapat diadopsi; 1) Keterbatasan sampel dalam mengadopsi metode akuntansi yang seragam; 2) Menggunakan teknik-teknik penaksiran untuk menyesuiakan angka-angka yang dapat dilaporkan yang dipicu dengan menggunakan metode alternatif. 6.5. Informasi Line-of-Business (LOB) Analisis cross-sectional perusahaan pada industri-industri tertentu akan menggunakan informasi LOB yang disajikan pada laporan tahunan dn interim. A. Insentif dari Perusahaan terhadap Pengungkapan Data LOB Argumen ditujukan kepada invetor yang meminta data LOB berhubungan dengan penaksiran resiko, teturn dan prospek-prospek pertumbuhan dari masing-masing kegiatan individu. Jika kegiatan individu berbeda dalam aspek ini, data LOB berpotensi dapat menunjukkan fakta ini. Banyak perusahaan-perusahaan mulstiactivity menyediakan laporan LOB yang terbatas sebelum diberi wewenang. Pihak membuat undang-undang telah mengizinkan perusahaan-perusahaan multiactivity berbeda dalam menyajikan data LOB. Perusahaan-perusahaan Amerika mempunyai perbedaan yang dapat dipertimbangkan dengan aspek-aspek sebagai berikut : 1) Apakah perusahaan memandang entity-nya sebagai multi-activity entuty atau ingle-activity entity; 2) Bagaimana kegiatan-kegiatan indivisu dikelompokkan menjadi LOB individu; 3) Bagaimana tranfer-transfer intersegmen akan dihargai dengan menghitung penjualan dan laba LOB individual; 4) Bagaimana alokasi-alokasi biaya bunga dan sumber daya dibuat pada LOB individual. B. Implikasi Perubahan Struktural dan Organisational Bila menggunakan data LOB, adalah penting untuk mengakui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi angka-angka yang dilaporkan, meliputi : 1) Akuisisi bila perusahaan baru diperoleh, keputusan harus dilakukan apakah perusahaan baru akan ditujukan sebagai LOB yang terpisah atau mempunyai kegiatan-kegiatan individu yang dialokasikan pada keberadaan LOB; 2) Pembebasan, 3) Perubahan organisasi dalam struktur organisasi perusahaan dapat terjadi dengan berbagai alasan disamping akusisi dan divestitures (pembebasan) untuk memperoleh suatu fokus operasi yang lebih baik atas pasar-pasar barang jadi, mengurangi biaya overhead yang berlebihan dan sebagainya; 4) Perubahan-perubahan dalam sistem pelaporan internal laba dan penjualan yang dilaporkan untuk LOB individual adalah suatu fungsi dalam abgian metode transfer pricing yang digunakan dan metode alokasi biaya oberhead yang diterapkan. 6.6. Perbandingan-perbandingan Rasio-rasio Keuangan Suatu Industri Jika distribusi current ratio masing-masing industri sama, akan ada sedikit penyelidikan yang terpisah terhadap deviasi current ratio perusahaan dari rata-rata industrinya.

Page 68: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

A. Defenisi dari Suatu Industri Pendekatan-pendekatan alternatif meliputi fokus dari suatu atau lebih atribut-atribut berikut mengenai defenisi industri yang diterima secara universal. 1) sama dalam pemakaian bahan baku; 2) sama dalam proses produksi; 3) sama dalam produk akhir; 4) sama dalam kelompok pelanggan. . 2002 digitized by USU digital library 16 Penelitian mengenai organisasi industrial antara lain dilakukan oleh Bain (1952), Stigler dan Sherwin (1983). B. Sumber informasi mengenai perusahaan dalam suatu industri meliputi: 1) Suatu kode yang sudah diumumkan atau dikelompokkan perusahaan kepada industri tertentu; 2) Perusahaan yang telah ditunjuk oleh analis surat-surat berharga dan sumber-sumber lain sebagai persaingan pada pasar yang sama; 3) Hasil dari suatu proyek di mana perusahaan dikelompokkan ke dalam industri-industri yang didasarkan pada commonalities empiris. C. Bukti Pada Perbedaan-perbedaan Indutri Tabel 5.. menyajikan bukti adanya perbedaan-perbedaan numerikal pada median rasio-rasio keuangan meliputi 12 rasio yakni: 1) Cash + Marketable Securities/Total Asset; 2) Current Asset/Current Liabilities; 3) Cash Flow from Operation/Sale; 4) LOB Term Liabilities/Stockholders Equity; 5) Operating Income/Interest Payment; 6) Net Income/Stockholders; 7) Sales/Total Asset; 8) Sales/Account Reseivable; 9) Cast of Goods Sold/Inventory; 10) Price to Earning Ratio; 11) Dividentd Payout; 12) Total Asset. 6.7. Perbandingan Rasio-rasio Keuangan Internasional Maslah yang muncul pada perbandingan rasio keuangan Internasional meliputi: 1) Perbedaan prinsip-prinsip akuntansi yang diadopsi masing-masing negara; 2) Perbedaan aturan-aturan perpajakan yang diadopsi masing-masing beraa dan hubungan antara prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan untuk pajak dab yang digunakan untuk pelaporan keuangan; 3) Perbedaan-perbedaan dalam pendanaan, operasi dan pengaturan bisnis lainnya pada masing-masing negara; 4) Perbedaan-perbedaan dalam kultur, institusional dan lingkungan politik masing-masing negara. Banyak peneliti-peneliti dari Jepang, Korea dan Amerika meneliti mengenai rasio keuangan seperti kisalnya Choi et.al (1983) menelitu apakah perbedaan-perbedaan dalam prinsip akuntansi menjelaskan perbedaan-perbedaan observasi pada rasio keuangan perusahaan pada industri yang sama dengan negara yang berbeda.

Page 69: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

BAB 7 : Analisis Time-Series Terhadap Informasi Laporan Keuangan 7.1. Pendahuluan Bab ini meneliti perilaku earning, sales dan return on equity. Topik ini penting dengan alasan; 1) berperan untuk ramalan; 2) Untuk menilai ramalan selanjutnya dan menilai revisi model yang digunakan untuk ramalan. Analisis time- . 2002 digitized by USU digital library 17 series juga penting dalam konteks non ramalan seperti : 1) Mengevaluasi kinerja manajemen; 2) Meneliti dugaan manajemen melakukan manipulasi earning; 3) Merancang suatu komponen Profit Sharing terhadap program kompensasi eksekutif; 4) Keputusan-keputusan manajemen atas alternatif metode-metode akuntansi; 5) Dugaan kelebihan profit dilakukan dan menjelaskan sumber-sumber earning yang dilaporkan; 6) Proses di mana kegiatan bisnis tergnggu oleh bencana. 7.2. Masalah Perubahan Struktural A. Masalah Perubahan Struktural Banyak dari perhitungan statistik dibentuk pada data laporan keuangan mengasumsikan bahwa time-series adalah seimbang. Struktur perubahan dapat terjadi dari faktor-faktor seperti: 1) Perubahan deregulasi pemerintah; 2) Perubahan dalam persaingan produk-produk lain atau dari perusahaan yang baru; 3) Perkembangan teknologi yang merubah hubungan antara cost-volume dan profit; 4) Akusisi atau pembebasan. Mengenai mergernya Dupont dengan Conoco, (Tabel 7.1) menyajikan keuangan kedua perusahaan. Jika salah satunya merger, maka akan ada perubahan struktural

Page 70: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

dengan beberapa opsi sebagai berikut: 1) Mengkombinasikan Dupont dan Conoco untuk periode pre merger dab membangun model time-series pada seri gabungan ini; 2) Mengkombinasikan Dupont dan Conoco untuk periode sebelum merger dan membuat penyesuaian-penyeseuaian untuk opsi 1; 3) Mengabaikan pre merger dan Conoco dan memfokuskan pada Dupont series; 4) Meneliti hanya post merger terhadap Dupont. B. Perubahan-perubahan Metode Akuntansi Periode waktu yang digunakan pada model time-series dari kata akuntansi menurut jenisnya mempunyai range dari 10 s/d 50 tahun untuk data tahunan dan 5 s/d 15 tahun untuk data interim. Pilihan yang tersedia pada analisis time-series bila perubahan-perubahan akuntansi terjadi meliputi : 1) Jangan membuat adjustment dengan anggapan abhwa perubahan itu adalah immaterial atau bahwa perubahan itu adalah suatu anggapan yang tepat oleh manajemen; 2) Memperhatikan semua-semua observasi pada time-series tetapi membuat adjusment; 3) Meneliti observasi-observasi itu dalam time-series yang dipicu dari metode akuntansi yang sama. C. Masalah-masalah Pengelompokan Akuntansi Seorang analis akan mengadopsi suatu pola waktu yang berbeda atau pengelompokan kejadian-kejadian yang diwakilkan dalam laporan keuangan. D. Perlakuan dari Obervasi-observasi Analisis Time-Series. Ada tiga: 1) Ekonomi, meliputi hypothesis ex ante mengenai pola yang sistematik yang diharapkan pada data time-series dan analisis ex post dari faktor-faktor penyebab yang melandasi perilaku time-series; 2) Visual, meliputi kumpulan data dan selanjutnya menyelidiki untuk setiap pola yang sistematis; 3) Statistikal, meliputi penggunaan alat-alat statistik sperti auto correlogram untuk menmdeteksi pola-pola yang sistematik di dalam data. Dalam contoh data keuangan kwartalan PT. Dayton-Hudson, revenue dan net earning-nya naik karena: 1) meningkat pada skala operasi dengan perluasan toko yang baru dan meningkatkan ukuran toko; 2) akusisi dan rantai eceran lainnya; 3) inflasi menyebabkan naiknya revenue nominal dan net earning nominal. 7.4. Analisis Ekonomik Data Time-Series A. Analisis Faktor Kasual Ada 4 kelompok penting dari keputusan manajemen yang dapat mempengaruhi time-series dari angka-angka laporan keuangan yaitu: 1) Mix of business Decision, misalnya akankah perusahaan mengoperasikan single line of business (LOB), sekumpulan bisnis yang terpadu secara vertikal dan horizontal. Teknologi yang . 2002 digitized by USU digital library 18 berhubungan dengan bisnis, atau suatu kumpulan bisnis konglomerat.; 2)

Page 71: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Keputusan pendanaan (financing) misalnya, akankah uang perusahaan ditingkatkan dengan leasing, meminjam di bank, surat-surat berharga dan lain-lain, akankah pinjaman uang dari bank dengan bunga tetap atau berubah. Akankah saham dibeli kembali .; 4) Keputusan laporan keuangan meliputi: aturan-aturan asset dan liability yang bagaimana akan diadopsi, aturan-aturan apa yang akan diadopsi untuk ukuran revenue dan expense dan item apa yang akan dikelompokkan sebagai extra ordinary . B. Seasonality Dengan mengasumsikan bahwa seorang analis mengobservasi bukti yang kuat dari pola seasonal dalam laporan interim earning dan sales series dari suatu perusahaan. Sumber-sumber yang memungkinkan dari pola seasonal ini meliputi: 1) Event date induced, misalnya pada hari besar tertentu pembelian produk eceran sangat tinggi pada saat cuaca panas; 2) penyebab cuaca, misalnya penjualan soft drink yang tinggi pada saat cuaca panas; 3) sebab dari siklus pelaporan, misalnya perusahaan mempunyai siklus pelaporan 12 minggu, 12 minggu, 12 minggu dan 16 minggu maka tidak mengherankan bila pada kwartal ke sales san net earningnya tinggi. Dua teori untuk perhitungan net income interim untuk perusahaan-perusahaan dengan seasoality adalah toeri intergral dan teori discrete. Menurut teori discrete, masing-masing periode laporan independen apa yang dikeluarkan dalam peiode interim itu untuk iklan, biaya tetap dan sebagainya dicatat sebagai beban pada periode itu. C. Analisis Ex Post Versus Analisis Ex Ante Analisis ex post berarti memahami apa yang terjadi dan analisis ex ante meramal apa yang akan terjadi. Ex post sesungguhnya lebih hebat daripada ramalan. 7.5. Manajemen Earning, Perataan (Smoothing) dan Big Bath Presfektif yang biasa dalam laporan keuangan adalah bahwa manajemen manages atau smooth prilaku earning, manajemen yang membuat keputusan mengenai campuran bisnis, pilihan financing dan kegiatan operating dapat mempengaruhi prilaku time-series dan earning yang dilaporkan. Statement earnings manajement atau smoothing berarti bahwa manajemen manipulasi angka. A. Daerah-daerah yang potensi terhadap Investasi Manajemen meliputi : 1) Sales, misalnya dengan memindahkan penjualan yang dilakukan pada periode berikutnya ke periode yang sekarang; 2) Expenses, misalnya pelanggan dipecah dari yang hanya memesan satu ke beberapa pesanan. B. Keabsahan dan Keputusan Perundag-undangan Ada gray area antara earning manajement melalui praktek-praktek bisnis dan earning manipulation. C. Big Bath Satu fenomena berhubungan dengan earning manajement muncul pada beberapa label misalnya the big bath, the clean sweep, clearning the decks dan house keeping.

Page 72: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

. 2002 digitized by USU digital library 19

Page 73: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

BAB 8. PERAMALAN INFORMASI KEUANGAN 8.1. Pendahuluan Ramalan keuangan dibuat atau diguanakan oleh banyak pihak termasuk para analis sekuritas, lembaga pinjaman dan manajemen; a) Analis sekuriras meramal earning dan variabel lain mulai dari jangka pendek sampai dengan jangka panjang (tingkat pertumbuhan earning 5 tahun); b) Lembaga pinjaman. Prosedur pinjaman yang diikuti pada banyak istitusi keuangan meliputi ramalan earning klien dan arus kas sesuia perjanjian pinjaman; c) Manajemen. Suatu aktivitas manajemen yang penting adalah analisis strategi perusahaan dan bagian integral dimana ramalan arus kas atau implikasi earning dari alternatif kombinasi financing, investing dan perating termasuk pengumuman ramalan earning ke publik. 8.2. Alternatif Pendekatan-pendekatan Peramalan, meliputi : 1) Pendekatan mekanikal versus non mekanikal. Pada pendekatan mekanikal, data input digabung dalam suatu cara tertentu dengan diberikan data base dan model yang dipilih sama, serta ramalan yang sama akan selalu dibuat. Pada pendekatan non mekanikal, tidak . 2002 digitized by USU digital library 20 terdapat hubungan tertentu antara data yang diselidiki dengan ramalan yang buat; 2) Pendekatan single-variabel (univerbal) versus multiple-variable (multivariate). Pendekatan univariate hanya meneliti satu variabel saja untuk meramal. Pendekatan multivariate, menyelidiki lebih dari satu variabel serta digunakan bila meramal. Terdapat beberapa pendekatan yang digunakan untuk meralmal variabel-variabel laporan keuangan meliputi ; 1) Univariate/Mechanical contohnya: The equality weighted moving average model; 2) Univariate/non Mechanical seperti Freehand perhitungan perencanaan earning dengan time series; 3) Multivariate/Mechanical, contohnya pendekatan ini didasarkan pada analisis statistikal yang sistematis dan model-model ekonometrik dab skala yang luas dapat juga dijadikan pendekatan; 4) Multivariate/non Mechanical, dimana para analis sekuritas mengadopsi pendekatan

Page 74: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

ini terhadap peramalan earning. Banyak sumber-sumber informasi kuantitatif dan kualitataif diperhitungkan misalnya ramalan macro economics, laporan asosiasi dagang industri, laporan tahunandan interim kunjungan perusahaan dan interview dengan manajemen. 8.3. Kriteria untuk Mengevaluasi Peramalan Penilaian yang rinci dari mutu ramalan menginginkan analisis keputusan khusus yang menggunakan ramalan. Illustrasinya meliputi : . Konteks investasi yang tujuannya adalah untuk mendeteksi salah penilaian sekutitas. . Konteks investasi dimana tujuannya adalah untuk menyeimbangkan pembayaran bunga yang tinggi. . Konteks divestiture dengan tujuan untuk meramal earnings masa depan yang dipicu dari pembagian perusahaan. Ramalan diniali dalam literatur peneitian dengan menggunakan ukuran kesalahan. A. Ukuran Kesalahan Ramalan meliputi: 1) Dispersi yang diukur dalam Mean Absolute Error (MABE) dan Mean Square Error (MSE). Semakin besar MABE (MSE), maka semakin besar pula besarnya kesalahan peramalan. Keakuratan biasanya dihubungkan dengan dispersi kesalahan ramalan. Variabel-variabelnya yang dapat digunakan untuk mendeflaasi kesalahan ramalan meliputi ; a) ukuran tinggi peramalan; b) ukuran variabilitas ramalan c) variabel dalam tingkat keputusan dimana ramalan digunakan. 2) Bias, ramalan dikatakan tidak bias, jika expected value dari kesalahan ramalannya adalah nol. B. Masalah-masalah Ramalan Masa Yang Akan Datang Penelitian yang dilakukan oleh Moizer dan Arnold (1982) dan Arnold, Moizer dan Noreen (1983) menunjukkan bahwa analisis sekuritas menuntut untuk mempunyai ramalan masa depan bertahun-tahun. 84 % dari analis Amerika dan 75 % dari Inggris menggunakan ramalan masa depan lebih dari 12 bulan ke depan. 8.4. Properti-properti dari Ramalan Analisis Surat-surat Berharga Peramalan earning dapat diperoleh dari: 1) Sumber-sumber primer berupa laporan-laporan yang dikeluarkan oleh apra analis; 2) Sumber-sumber sekunder laporan-laporan yang memilih dan mendistribusikan ramalan earning yang dibuat oleh para analis pada berbagai institusi, contohnya sumber-sumber sekunder meliputi a) Lynch, Jones dan Ryan.s Institusional Brokers Estimate System (IBES), b) Standard & Poor.s the earnings Forecaster, dan c) Zacks Investment Research Icarus Service. IBES dan Icarus pada gambar 8.2 dan 8.3 mengumpulkan rincian-rincian analis sekuritas mengenai ramalan laba per lembar saham untuk 1 tahun ke depan (FY1) dan 2 tahun ke depan (FY2) dan taksiram tingkat pertumbuhan laba per lembar saham 5 tahun . Para pemesan dapat memperolehnya dari para analis

Page 75: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

sekuritas maupun pada perusahaan tertentu. Masing-masing ringkasan data didasarkan pada; 1) Kumpulan-kumpulan dari para analis untuk masung-masing . 2002 digitized by USU digital library 21 perusahaan; 2) Kumpulan-kumpulan dari para anlis untuk semua perusahaan dalam suatu industri. A. Bukti Revisi Peramalan Penelitian atas revisi peramalan analis skuritas telah menemukan beberapa hasil sebagai berikut : 1) Pada setiap satu bulan kalender, beberapa analis sekuritas akan melaporkan suatu revisi dari peramalan earnings, seperti yang dialkukan Brown, Foster dan Noreen (1985). Buchenroth dan Jennings (1984) memberikan bukti terahdap frekuensi perubahan dalam ramalan laba per lembar saham mingguan yang dialporkan pada data base Icarus. Periode riset, 1978-1983, sampel sebanyak 805 peruasahaan, ukuran yang diteliti adalah mean dari ramalan-ramalan para analis. Hasilnya adalah sebagaimana dengan ramalan masa depan, ada sedikit eprubahan minguan dalam ramalan earning mingguan dan perubahannya yang lebih laus; 2) Ketika para analis meramal laba per lembar saham untu beberapa tahun peramalan, ada kolerasi yang positif terhadap revisi peramalan yang kontemporer pada tahun-tahun ke depan. Brown, Foster dan Noreen (1985) juga melaporkan hasil penelitiannya dari para analis sekuritas di Wells Fargo Investement Advisor. Pada periode 1977-1980, para analis ini meramal laba per lembar saham tiap tahunnya untuk ramalan 5 tahun k e depan. Dari data yang ada, satu konsekuensi dari kolerasi positif ini didalam revisi peramalan yag kontemporaneous pada tahun-tahun yang akan datang adalah pengurangan dari tambahan kandeungan infomasi dari reviai peramalan pada tahun-tahun kemudian masa yang akan datang. B. Bukti Kesalahan Peramalan Banyak pelaksanaan penelitian mengenai kesalahan peramalan yang dibuat oleh para analis sekuritas. Temuan di dalam literatur adalah bahwa besarnya kesalahan peramalan yang dibuat oleh para analis surat berharga dikurangi sebagaimana pendekatan pengumuman laba per lembar saham yang diramal. pada penelitian Brown, Foster dan Noreen (1985), kesalahan peramalan dihitung dengan 4 cara: 1) Yang tidak dideflasi (undeflated); 2) Deflasi oleh perubahan laba per lembar saham rata-rata pada peride 1976-1980; 3) Deflasi oleh harga surat-surat beharga pada akhir bulan; 4) Deflasi oleh laba per lembar saham aktual. Pada tabel 8.3 adalah daftar rata-rata (mean) kesalahan peramalan yang absolut dan berpengaruh luasnya ramalan untuk perusahaan pada data base 1 BES. Ada 2 rata-rata (mean) yang dihitung dengan mengeluarkan 10 perbedaan yang negatif dan 10 perbedaan yang positif. Pada tabel 8.3 dan figur 8.4 menjelaskan suatu rumus yang sama. Analis laba per lembar saham meramalkan bahwa pengumuman

Page 76: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

pendekatan laba per lembar saham aktual menjadi lebih akurat. Crichfield, Dyekman, dan lakonishok (1978I juga meneliti hal yang sama, hasilnya sama untuk peramalan yang dibuat pada periode 1967-1976. Penelitian mengenai sumber-sumber kesalahan peramalan earning dilakukan oleh Elton, Gruber, dan Gultekin (1984). Mereka meneliti mengenai kesalahan peramalan, tentang: 1) Ketidakmampuan para analis untuk memprediksi laba per lembar saham bagaimana sebaiknya; 2) para analis salah menafsirkan kinerja industri yang berbeda; 3) ketidak mampuan untuk meramal bagaimana masing-masing perusahaan berbeda dari rata-rata industrinya. Kesimpulannya adalah bahwa mayoritas kesalahan dalam peramalan muncul dari kesalahtafsiran kinerja industri dan kinerja perusahaan. C. Para Analis Surat Berharga versusu Mode Time-Series Ada 2 sumber yang dapat diakses terhadap peramalan earning yaitu; 1) para analis surat-surat bergharga, dan 2) model mekanikal yang menurut jenisnya yaitu univariate time series. Sudah banyak penelitian yang meneliti tentang keakuaratan peramalan laba per lembar saham yang dilakukan dengan 2 cara di atas. Hasil risetnya adalah para analis menyediakan peramalan yang akurat dari model time-series, seperti yang sudah dilakukan Brown, Griffin, Hagerman, dan Zmijewski . 2002 digitized by USU digital library 22 (1984). Ada beberapa penjelasan mengenai keakuratab meramal dengan model univariate time-series: 1) Para analis mempunyai keuntungan dengan model univariate time series; 2) Para analis mempunyai akses informasi yang lebih luas dibandingkan dengan hanya penggunaan time-series dengan model univariate sebagai contoh, para analis dapat juga mengakses informasi peramalan macro economics. 8.5. Hal-hal Mengenai Manajemen Ramalan laab, penjualan atau variabel lain yang diumumkan manajemen berbeda dengan dikeluarkan oleh para analis atas beberapa dimensi: 1) Ramalan manajemen diumumkan pada beberapa bagian tertentu saja dari perusahan, sementara para analis meramal dengan lebih luas; 2) Tiap tahun, ramalan manajemen hanya pasa satu ramalan saja, sementara itu, para analis merevisi ramalannya bertahun-tahun; 3) Ramalan manajemen tidak selalu dikeluarkan dengan satu point estimates. Figuir 8.5 menyajikan ramalan tingkat pertumbuhan 5 tahun untuk penjualan ditambah ramalan arus kas lima tahun dan juga mengungkapkan asumsi-asumsi yang digunakan. Laporan tahunan Masco telah memenangkan awards untuk Excellence In Financial Reporting. A. Karakteristik Perusahaan yang Melaporkan Ramalan Ada beberapa penelitian yang meneliti tentang karakteristik-karakteriktik

Page 77: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

perusahaan yang melaporkan ramalan dan perusahaan-perusahaan yang tidak mengungkapkan ramalannya. Satu temuan yang selau konsisten adalah laporan perusahaan yang mempunyai suatu kekurangan pada variabel earning atau laba per lembar saham. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Imhoff (1978) yang menemukan bahwa untuk net income, net income before extraordinary items, operating income dan earning per share, ramalan mempunyai variability earning yang lebih rendah. Waymire (1985) lebih jauh lagi meneliti masalah ini dalam suatu analisis terhadap 466 ramalan laba per lembar saham tahunan perusahaan yang dilaporkan pada The Wall Street Journal menemukan bahwa perusahaan mengeluarkan ramalan earning lebih sering dikarakteristikkan dengan kurangnya proses volatilitas earning relatif dibandingkan dengan perusahaan yang mengeluarkan proyeksi tersebut atas suatu dasar yang infrequent (tidak sering). Variabel lain yang diteliti adalah mengenai ukuran perusahaan. B. Bukti Kesalahan Peramalan Penelitian yang dilakukan oleh Hegerman dan Ruland (1979) menyimpulkan tentang adanya suatu kolerasi yang signifikan antara ramalan masa yang akan datang dengan keakuratan ramalan manajemen, C. Manajemen Versus Para Analis Sekuritas Manajemen secara potensial dapat melakukan ramalan. Rencana produksi masa yang akan datang dan anggaran iklan. Masalah yang penting adalah apakah ramalan manajeme lebih akurat dari ramalan para analis. Penelitian Hassel dan Jennings (1984) menemukan bahwa ramalan npara analis lebih akurat dibanding ramalan manajemen yang diumumkan setelah minggu ke-0. Waymire (1984) juga menemukan temuan yang sama. Hasil penelitian Schroeder dan Klaassen (1984) menemukan bahwa ramalan Revenue, semua kesalahan prediksi lebih kecil bagi manajemen dibanding analis, walaupun perbedaannya sangat tidak impresive. Untuk ramalan profit, manajemen dan analis meliputi: 1) Kehilangan fungsi yang dihadapi manajemem dan para analis bila ramalannya tidak membutuhkan kesamaan; 2) Analis-analis dan manajemen mempunyai manfaat resiprocal dari interaksi satu sama lainnya dan ada insentif dari komunikasi satu sama lainnya; 3) Manajemen mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi variabel-variabel peramalan melalui financing, operating ataupun keputusan produksi dan mempunyai insentif ekonomi yang kuat untk memiliki laporan tingkat earning perusahaan. . 2002 digitized by USU digital library 23 8.6. Gain yang Diperoleh Terhadap Peramalan A. Aggregating dari Para Peramal Suatu temuan penting pada beberapa konteks adalah bahwa konsensus peramalan adalah lebih akurat dibandingkan dengan peramalan individual. Penelitian yang

Page 78: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

dilakukan oleh Zarnowitz (1982) tentang ramalan makro ekonomi menjelaskan bahwa kesalahan peramalan yang dilakukan oleh para ekonomi kurang dari kolerasi yang sempurna dan mengenai proses aggregation, kebanyakan dari kesalahan para ekonom tertunda dari satu sama lainnya. Caoggin dan Hunter (1982-1983) meneliti ramalan laba per lembar saham yang kesimpulannya : .Konsensus adalah ramalan laba per elmbar saham yang terbaik untuk satu tahun kedepan. pada tahun-tahun tertentu yang ditargetkan. B. Aggregating terhadap Pendekatan Peramalan Penelitian Cooper dan Nelson (1975) mengilustrasikan tentang bagaimana menggabungkan peramalan model ekonometrik dan model time series Box Jenkis dapat memperbaharui peramalan atas variabel-variabel seperti GNP dan tingkat pengangguran. Kesimpulannya adalah bahwa tidak ada model tunggal tertentu atau predicator yang dapat dikatakan mendominasi yang lainnya dalam hal kandungan informasinya, selanjutnya secara umum berisikan suatu tambahan informasi yang marjinal yang dapat berguna untuk eksploitisir. Penelitian yang dilakukan oleh Makridakis dan Winkler (1983) menemukan bahwa dengan menggunakan manfaat praktikal yang dapat dipertimbangkan untuk peramalan, dalam hal menjadikan ramalan lebih baik dan menrunkan variabilitas keakuratan. Aplikasi laporan keuangan untuk pendekatan ini adalah penggabungan time-series dan ramalan analis ke dalam suatu ramalan laba per lembar saham, earnings dan sebagainya. BAB 9. Pasar Modal dan Informasi yang Efisien 9.1. Pendahuluan Laporan keuangan berperan penting dalam pasar modal; 1) Bagi Investor. Fokus disini adalah dalam pemilihan Portofolio, obligasi dan investasi lainnya oleh perorangan, perusahaan atau institusi; 2) Pasar Aggregate. Fokusnya adalah apda keseibangan harga sekuritas, obligasi dan investasi lainnya. Peranan ini meliputi harga sekuritas yang relatif dan absolut, obligasi dan investasi0investasi lainnya. 9.2. Pasar yang Efisien A. Masalah Defenisi Pasar modal dikatakan efisien terhadap suatu informasi jika harga pasarnya secara penuh mempunyai implikasi terhadap return dari informasi tersebut. Ada tiga aspek penting dalam hal pendefenisian pasar yang efisien yaitu: 1) Berfokus pada variabel-variabel para aggregate seperti harga sekuritas atau return sekurits, dan bukan pada perilaku para partispan; 2) Berfokus pada hubungan ex ante antara distribusi return dan informasi sekuritas; 3) Pasar yang efisien didefenisikan dengan kaitannya pada informasi tertentu. B. Mekanisme Efisien yang Diperoleh

Page 79: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Ada dua penjelasan sehubungan dengan pasar modal informationality efficient dan information inefficiencies; 1) Satu penejelasan untuk pasar yang efisien adalah adanya kegiatan persaingan dari para analis sekuritas. Masing-masing analis mendeteksi mispriced securities dan menciptakan hedging portfolio yang sempurna dengan net investment 0 (null) tetapi expected returns yang bukan 0 (null). Penjelasan pasar yang efisien dihubungkan dengan persaingan pasar; 2) Penjelsan yang kedua adalah mengenai angka-angka. Tiap-tiap analis dapat membuat kesalahan keputusan atau kesalahan estimasi. Kesahan-kesahan ini akan didiverdifikasi dalam proses penetapan harga. Dalam penejelasan ini, bahwa . 2002 digitized by USU digital library 24 semakin besar jumlah para analis, semakin rendah kolerasi antara kesalahan keputusan atau kesalahan estimasi yang dibuat oleh para analis, maka pasar semakin efisien. Ada beberapa faktor penting yang menjelaskan hubungan antara informasi dengan harga sekuritas:1) Pengungkapan informasi perusahaan, contohnya dengan pengungkapan informasi, akan meminimalisir pengabaian pasar dan menyebabkan harga pasar sekuritas yang benar; 2) Faktor kedua yang penting adalah luasnya hubungan antara informasi dengan harga sekuritas serta insider trading. Bahwa informasi dari dalam akan lebih cepat mempengaruhi harga. C. Prespektif pasar Modal yang Tidak Efesien Model pasar yang efisien adalah seperti model ekonomi yang lain. Sudah banyak penelitian empiris yang mendukung pernyataan ini, tetatpi tidak secara universal menerima model ini. Return sekuritas dan laporan laba yang tidak efesien Hipotesis mengenai hubungan antara return sekuritas dan laporan laba per lembar daham tidak konsistensi dengan pasar efisien yang mempunyai akses pada informas-informasi tertentu: 1) Hypothesis Mekanistik menyatakan bahwa pasar modal berkaitan dengan laporan laba per lembar saham, tanpa pertimbangan metode-metode akuntansi yang digunakan untuk menghitung laba per saham, atau keuntungan serta kerugian yang mendasari laba per lembar di samping berfokus pada periode ke depan untuk beberapa tahun. Contoh Hypothesis mechanistic adalah penelitian yang dilakukan olah Briloff.s (197) skenario Ajax Aero Computer dengan illustrasi Dirty Pooling pada akuntansi untuk akuisis. 9.3. Alternatif Invesrment Styles Satu cara pengelompokan investment adalah dengan pendekatan aktif atau pasif: 1) Pendekatan aktif mengasumsikan bahwa pasar modal misprice assets dan bahwa investor mengadopsi pendekatan ini merasa bahwa investor mempunyai kemampuan untuk mendeteksi dan menyelidiki mispricing ini; 2) Pendekatan pasif

Page 80: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

yang mengasumsikan bahwa pasar modal tidak misprice sekuritas atau jika benar, investor tidak mempunyai kemampuan untuk mendeteksi mispricing. 9.4. Pendekatan Investasi Aktif A. Analisis Teknikal Pendekatan ini mengasumsikan bahwa ada systematic dependencies pada market return sekuritas yang dapat dieksploitasi pada hasil abnormal returns. Contoh Analisis Teknikal adalah Analisis Trend dan Realtive Strength Analysis. Analisis Teknikal mengasumsikan bahwa pasar modalnya adalah tidak efisien dan bahwa ada informasi harga terdahulu yang diabaikan dari pasar modal. Data laporan keuangan jarang b erperan dalam pendekatan ini. Pembuktian suksesnya Analisis Teknikal ini dapat diklasifikasikan pada dua kategori; 1) Bukti Systematic dependensi pada return sekuritas (contohnya: autokolerasi return sekuritas); 2) Bukti-bukti pada return yang diperoleh dengan aturan-aturan dagang yang dirancang untuk mengeksploitisir possible dependencis pada return sekuritas. Bukti Systematic Dependencies Kendall (1953) melaporkan hasil penelitiannya mengenai perubahan-perubahan mingguan 19 Indices Brtish Industrial Share Prices dan pada in Spot Prices untuk dua komoditas. Fama (1965) meneliti sampel auto kolerasi dari return harian untuk tiap-tiap 30 Dow Jones Industrial pada periode 1957-1962. Fama menyimpulkan bahwa model Random Walk menyediakan suatu taksiran proses pelaksanaan return sekuritas harian dari saham Dow Jone. Granger (1972) menyimpulkan bahwa kebanyakan penelitian menemukan hypothesis random walk, dalam sati bentuk atau yang lain, untuk memberikan sedikit-dikitnya suatu penaksiran ekstrim terhadap apapun yang dapat menjadi kebenaran. . 2002 digitized by USU digital library 25 Seasonality Keim (1983) melaporkan bahwa distribusi abnormal return harian oada bulan Janury mempunyai rata-rata (mean) yang positif relatif dari biasa 11 bulannya. Gibbons dan Hess (1981) melaporkan rata-rata (mean) return `negatif yang kuat pada hari Senin transaksi saham. Dependencies Transaksi ke Transaksi Bukti penelitian dari independencies yang berurutan pada perubahan-perubahan harga sekuritas pada suatu hari perdagangan. Penelitiannya telah dilakukan seperti yang telah oleh Patell dan Wolfson (1984). Bukti penelitian atas return strategi perdagangan. Penelitian Levy (1967), telah menemukan abnormal returns dari strategi perdagangan seperti investasi dalam saham yang mempunyai penghargaan dengan harga yang tinggi dalam 6 bulan sebelumnya. Studi yang dilakukan oleh Levy ini

Page 81: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

didasarkan pada periodde waktu yang singkat dan sampel yang kecil. Penelitian yang menyelidiki dengan sample yang besar dan periode waktu yang panjang, serta pertimbangan untuk masalah rancangan penelitian eksperimental telah melaporkan bahwa skema Analisa Teknikal tidak diluar perhitungan strategi-strategi benchmark. B. Market Timing Market timing adalah suatu variant analisis teknikal yang bertujuan untuk mengidentifikasi suatu rumusan sistematik pasar secara keseluruhan. Investor yang menggunakan pen dekatan market timing dapat melakukan investasi pada index funds yang menutupi investasi-investasi alternatif (saham, obligasi, dan lain-lain) juga menggunakan pasar masa yang akan datang dalam media investasi. Data laporan keuangan perusahaan menurut jenisnya tidak memainkan peran utama dalam pendekatan terhadap pemilihan investasi. Variabel-variabel yang digunakan untuk memprediksi return pasar yang menurut jenisnya didasarkan pada bukti kolerasi tanpa usaha untuk mendiskusikan penyebabnya. C. Analisis Fundamental Pendekatan ini mengasumsikn bahwa setiap sekuritas mempunyai suatu nilai intrinsik yang dapat ditetapkan atas dasar fundamental seperti earning, devidens, struktur modal, dan potensi untuk bertumbuh. Seorang analis menetapkan nilai intrinsik atas dasar fundamental-fundamental ini dan membandingkan nilai ini dengan harga pasar sekarang untuk menetapkan jika sekuritas under value atau over value. Didasarkan pada bukti interview dan kuesioner, analisis fundamental adalah pendekatan yang digunakan oleh analis-analis sekuritas. Sebagai contoh. penelitian Arnold dan Moizer (1984), Arnold, Moizer dan Noreen (1983) dab Chugh dan Meador (1984). Graham dan Dodd berperan penting dalam pengembangan analisis fundamental. Satu implikasi dari pasar model efisien adalah bahwa harga-harga capital asset menyesuaikan secara cepat terhadap informasi yang baru. Komentar dari penelitian Graham (1962) secara tegas mengasumsikan suatu perbedaan adjustment. Graham et.al memfokuskan analisisnya pada informasi laporan keuangan perusahaan dan menekankan pentingnya pemahaman masing-msaing perusahaan terhadap industrinya. Pada pendekatan analiisis fundamental, fokus utamanya adalah pada masalah-masalah seperti kemungkinan pengenalan prodk-produk dbaru dan kemungkinan menenmukan teknologi-teknologi produksi dengan biaya terendah. 9.5. Pendekatan-pendekatan Passive A. Elemen-elemen Pendekatan Passive Jika seorang investor meyakini bahwa pasar modalnya adalah efisien dengan tersedianya informasi, maka adalah tepat kalu menggunakan pendekatan pasif. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mengkonstruk suatu portfolio tabf fits kepercayaan dan keistimewaan dari seorang investor yang merasa bahwa pasar

Page 82: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

. 2002 digitized by USU digital library 26 secara penuh berkaitan dengan implikasi-implikasi harga dari ketersediaan informasi. Elemen-elemen yang penting dari suatu pendekatan yang pasif meliputi hal-hal berikut; 1) Diversifikas. Elemen ini bertujuan untuk mengurang ketidakpastian tentang return yang direalisir. Teori Portofolio mengilustrasikan bagaimana variance return dari suatu portofoilio dapat ditiurunkan dengan meningkatkan jumlah saham-saham pada portofolio itu; 2) Risk Control.Para investor membedakan risk return seorang investor yang mencari suatu portofolio dengan expected return yang sama sebagimana pasar dapat melakukan investasi dalam suatu index fund yang menutupi pasar secara keseluruhan; 3) Taxation Bracket-Devident Payout Aligment. Dimana capital gain dikenalkan pajak secara berbeda dari devidend pay out atas saham yang diinvestasikan. Sebagai contoh, para investor pada bracket pajak yang tinggi akan lebih suka devidend pay out saham yang rendah jika deviden-deviden dikenakan pajak dengan tingkat yang tinggi dari capital gain; 4) Biaya transaksi yang rendah. Biata transaksi mengurangi return investasi. Seorang investor dalam suatu pasar yang efisien menurut jenisnya lebih suka seorang broker yang hanya membebankan transaction services. Maslah-masalah yang berhubungan dengan diversifikasi, risk control, taxation, dan pengurangan biaya transaksi selalu didiskusikan dalam buku-buku yang berhubungan dengan invesytment. B. Non Implikasi Pasar Efisien Implikasi pasar efisien untuk pemilihan investasi selalu salah pengertian, dua jenis pernyataan adalah; a) Pemilihan sekuritas secara random adalah sebaik yang lain; b) Kebijakan buy and hold adalah sebaik yang lain. Pemilihan sekuritas secara random adalah tidak tepat sebagaimana para investor membedakan pada dimensi-dimensi yang penting seperti risk return preference dan status tax-barcket.

Page 83: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

. 2002 digitized by USU digital library 27 BAB 10. ASSET PRICING DAN INFORMASI KEUANGAN 10.1. Pendahuluan Ada 2 atribut sehubungan dengan keseimbangan harga sekuritas; 1) Covariance return equity security dengan return portfolio pasar; 2) Variance return security equity.

Page 84: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Fokus utama Bab ini adalah mengenai peran informasi keuangan yang dapat memainkan estimasi atribut-atribut ini. Ada notasi-notasi yang sering digunakan pada bab ini 1) .i = beta dari return sekuritas; 2) V (Ri) = Variance dari return sekuritas 3) .i dab V (Ri) = estimasi .i dan V (Ri); 4) .i dan V (Ri) = estimasi .i dan V (Ri) yang dihitung dengan hanya menggunakan informasi return sekuritas. 10.2. Teori ekuilibrium equity sekuritas pada expected return Ada 2 teori sehubungan dengan pengembangan dan pengujian Teori equilibrium equity sekuritas pada expected return; 1) The Capital Asset Pricing Model (CAPM); 2) Arbitrage Pricing Theory (APT). Secara umum, teori ini membicarakab hubungan antara sekuritas dengan expected return. A. The Capital Asset Pricing Model (CAPM) Ada 2 asumsi mengenai keistimewaan investor menerapkan CAPM; 1) Mean dn variance, yang menjelaskan distribusi return portfolio untuk masa yang akan datang; 2) Para investor lebih manyukai expected return yang lebih tinggi daripada yang rebdah untuk variance portfolio dan menyukai variance yang lebih rendah daripada variance return potrtfolio yang lebih tinggi untuk level expected return; 3) Semua investor mempunyai ekspektasi yang sama terhadap mean, variance dan covariance return sekuritas; 4) Semua investor mempunyai horizon waktu yang sama (common time horizon) suatu periode tunggal untuk membuat keputusan investasi. B. Artbitrage Pricing Theory (APT) Adalah suatu model yang menjelaskan hubungan antara return sekuritas return pada suatu atau beberapa faktor. APT mengasumsikan bahwa return sekuritas dilakukan oleh suatu model faktor yang sapat diidentifikasi. APT tidak membuat asumsi-asumsi mengenai keinginan-keinginan investor. C. Hubungan Antara CAPM dan APT Beta dari suatu sekuritas ditunjukkan menjadi berat rata-rata dari beta atas faktor-faktor yang relevan. CAPM tidak mengasumsikan bahwa return diselenggarakan dengan suatu model faktor. Kelebihan dari CAPM adalah bahwa jika CAPM dasumsikan returnnya diselenggarakan dengan suatu model faktor. Selanjutnya CAPM akan membuat prediksi premium expected return. CAPM memprediksi . 2002 digitized by USU digital library 28 premium yang positif untuk fakto-faktor yang bergerak secara positif dengan portfolio pasar. 10.3. Teori ekuilibrium dari pilihan pricing Call (put) option pada suatu sekuritas adalah suatu kontrak yang memberikan satu pihak untuk membeli atau menjual sejumlah saham yang diberikan dari sekuritas itu dengan harga-harga tertentu dan dengan perjanjian tertentu pula.

Page 85: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Teori equilibrium terhadap penilaian call option dilakukan oleh Black and Scholes (1973) yang model penilaiannya dikembangkan dengan menggunakan argumen-argumen arbitrage. 10.4. Determinat-determinat Ekonomi Pada Beta dan Variance A. Financial leverage Ada beberapa penilaian yang melaporkan adanya hubungan antara 1) Financial levarage dan .i; 2) Financial leverage dan V (Ri). Semakin tinggi financial leverage, maka semakin tinggi pula teori yang memprediksi .i dan V (Ri). Penelitian yang dilakukan Hamada (1972) menemukan bukti yang signifikan bahwa ada hubungan yang positif antara financial leverage dengan .1 s dari 304 saham NYSE pada periode 1948-1967. Selanjutnya Mandekler dan Rhee (1984) lebih jauh meneliti masalah ini dengan menggunakan sampel sebanyak 255 perusahaan pada periode 1975-1976. Hasilnya adalah bahwa ada kolerasi yang positif dan signifikan antara .i dari financial leverage. B. Operating Leverage Operating leverage adalah rasio antara biaya tetap dengan biaya variabel. Beberapa penelitian telah membuktikab bahwa semakin tinggi rasio operating leverage, maka semakin tinggi pula .i dan V (Ri). Koefisien output index (VCi) adalah estimasi komponen variabel cost pada total cost. Semakin tinggi komponen biaya variabel terhadap total cost, maka semakin rendah .i dan V (Ri). Secara keseluruhan dinyatakan bahwa operating leverage adalah suatu determinan ekonomi terhadap .i dan V (Ri). Salah satu masalah dalam menguji hypothesis operating leverage adalah kesulitan untuk mengestimasi komponen-komponen fixed cost dan variabel cost. C. Covariability Unexpected earning dan Variability Ada beberapa peneliti yang meneliti hubungan antara : 1) Ketidak pastian mengenai permintaan untuk output perusahaan, harga jual per unit, biaya operating variabel per unit dan; 2) Variabel-variabel pasar modal seperti V (Ri) dan .i. Sebagian besar model-model analitikal memprediksi hubungan positif antara ketidakpastian mengenai determiant-determinant dari resiko bisnis (volume penjualan, harga jual per unit, biaya operating variabel per unit) dan V (Ri). Model-model yang memfokuskan pada .i memprediksi bahwa ketidakpastian systematic dan determinant-determinant resiko bisnis yang mempengaruhi .i. Ball and Brown (1969) mengestimasi beta akuntansi (bi) untuk masing-masing perusahaan dengan model single-factor.

Page 86: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

D. Lines of Busines Beta atau resiko relatif dari suatu portfolio adalah berat rata-rata dari beta sekuritas portfolio. Beta dari sekuritas perusahaan multiactivity adalah berat rata-rata dari beta aktifitas-aktifitas individual. Teori portfolio memprediksi bahwa hubungan antara V (Ri) dari suatu perusahaan multi activity dan variance dari aktivitas-aktivitas individual adalah lebih kompleks, yang akan tergantung pada variance-variance individu dan covariance antara masing-masing kegiatan individu. . 2002 digitized by USU digital library 29 10.5. Estimasi Beta dan Variance Estimasi .i atau V (Ri) digunakan dalam banyak konteks di samping keputusan-keputusan investasi sekuritas. Pada dunia akademis dan eprusahaan-perusahaan investasi, parameter-parameter ini (.i dan V (Ri)) banyak diperhitungkan. A. Return Sekuritas didasarkan pada pendekatan-pendekatan estimasi Suatu pendekatan masalah-masalah estimasi muncul bila menggunakan pada return sekuritas untuk mengestimasi .i atau V (Ri). Ada tiga pilihan pokok dari suatu interval waktu untuk analisis: hatian, mingguan, atau bulanan. Satu keuntungan dengan menggunakan data harian adalah bahwa observasi-observasi dapat digunakan untuk estimasi. Masalah yang muncul dengan menggunakan data harian adalah apa yang disebt dengan fenomena non trading. Masalah estimasi kedua dengan data return sekuritas adalah pemilihan periode waktu untuk analisis data. Penelitian di universitas dan perusahaan-perusahaan investasi telah menghasilkan berbagai tehnik estimasi beta. B. Laporan Keuangan didasarkan pada pendekatan-pendekatan estimasi 1. Analisis Kolerasi Masalah pokok disini adalah bahwa laporan keuangan yang didasarkan pada variabel-variabel secara signifikan berkolerasi dengan estimasi return sekuritas .i, analisis univariate dan multivariate sudah dilakukan. Bildersee (1975) menerapkan pendekatan in termasuk juga Beaver, Ketller dan Scholes (1970) serta Thompson (1976). 2. Analisis Prediktif Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memprediksi beta sekuritas masa yang akan datang yang didasarkan pada teori antara variabel-variabel laporan keuangan dengan estimasi return sekuritas beta, seperti penelitian Beaver, Kettler dan Scholes (1970) serta Rosenberg dan Mc Kibben (1970). C. Produk-produk Jasa Komersial Pada tahun 1970 banyak penelitian dilakukan oleh para akademis terhadap

Page 87: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

tehnik-tehnik mengestimasi .i dan V (Ri). Penelitian ini adalah pengembangan dari produk-produk komersial dan eprusahaan-perusahaan konsultasi investasi. Perusahaan ini selanjutnya telah memainkan suatu peranan yang penting dalam melanjutkan momentum-momentum penelitian. Penelitian mengenai produk-produk jasa komersial ini, pernah dilakukan oleh Barr Rosenberg dan rekan. Ada beberapa hal penting sehubungan dengan jasa pelayanan BARRA. Antara lain adalah bahwa BARRA menggabungkan security return dan informasi keuangan. Hal lainnya yaitu adanya analisis data yang mendasari penggunaan tehnik-tehnik khusus. . 2002 digitized by USU digital library 30 BAB 11. PASAR MODAL DAN PENGUMUMAN INFORMASI PERUSAHAAN 11.1. Pendahuluan Informasi keuangan adalah salah satu dari sekian banyak sumber yang digunakan oleh apsar modal untuk merevisi harga saham baisa, saham istimewa, obligasi perusahaan dan sekuritas-sekuritas perdagangan lainnya. Informasi keuangan berperan dalam proses revaluasi pasar modal. Buktinya adalah bahwa pasar modal bereaksi terhadap earning akuntansi yang dilaporkan. 11.2. Reaksi Pasar Modal Terhadap Pengumuman Perusahaan Satu masalah penting di sini adalah apakah pengumuman-pengumuman ini dihubungkan dengan aktivitas volume perdagangan yang meningkat pada waktu pengumuman. Masalah kedua adalah apakah pengumuman-pengumuman ini dihubungkan dengan suatu perubahan dalam distribusi return sekuritas pada waktu pengumuman. A. Faktor-faktor yang mempengaruhi kandungan informasi 1. Pengharapan pasar modal dari isi dan waktu pengumuman. Bahwa ada ketidakpastian pada kandungan atau waktu pengumuman perusahaan. Sebagai ketentuan umum, semakin besar ketidak apstian, maka semakin besar pula potensi untuk setiap pengumuman yang menyebabkan suatu revissi dalam harga-harga sekuritas. Suatu faktor penting yang mempengaruhi ekspestasi apsar modal adalah adanya ketersediaan informasi. 2. Implikasi dari pengumuman untuk distribusi return sekuritas masa yang akan

Page 88: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

datang sebagi ketentuan umum, semakin besar revisi dalam arus kas yang diharapkan, maka semakin besar impikasi revaluasi harga sekuritas terhadap pengumuman tersebut. 3. Kredibilitas sumber informasi. Sebagai ketentuan umum bahwa semakin kredibel sumber pengumuman informasi, maka semakin besar implikasi dari revaluasi pengumuman itu. B. Pengatuh dari pengumuman earning terhadap Volume perdagangan dan variabilitas sekuritas. Suatu dari temuan-temuan penting dalam penelitian laporan keuangan adalah pengumuman interim tahunan dihubungkan dengan meningkatnya volume perdagangan dan meningkatnya variabilitas ari return sekuritas seperti penelitian Beaver (1968) yang mengemukakan usaha-usaha untuk mengendalikan faktor-faktor non earning berkaitan dengan volume perdagangan pada waktu pengumuman earning. Beaver meneliti volume perdagangan pada periode pengumuman earning relatif terhadap yang bukan periode pengumuman. Penelitian yang dilakukan oleh Patell dan Wolfson (1984) yang menggunakan informasi ini untuk meneliti perilaku return sekuritas pada periode pengumuman earning mengemukakan bahwa terdapat 78 % peningkatan pada variabilitas return sekuritas relatif terhadap variabilitas return sekuritas 2 hari pada periode pengumuman non earning. Beberaoa variabel telah diidentifikasikan untuk menjelaskan perbedaan-perbedaan dalam besaran variabilitas return sekuritas yang dihubungkan dengan pengumuman-pengumuman earning. Peneliti lainnya melakukan hal yang hampir sama seperti Richardson tahun 1984. Hasil penelitian Maingot (1984) menyimpulkan bahwa pengumuman angka-angka earning tahunan oleh perusahaan Inggris beanr-benar mempunyai informasi. C. Pengaruh dari pengumuman-pengumuman earning pada return sekuritas rata-rata. . 2002 digitized by USU digital library 31 Ada 2 variabel yang mendukung penelitian mengenai faktor-faktor yang menjelaskan arah dan besaran reaksi pasar modal terhadap pengumuman-pengumuman earning; 1) Besarnya komponen perubahan earning yang unexpected 2) Ukuran perusahaan. Dari hasil penelitian Foster, Olsen dan Shelvlin (1984) meneliti langsung bukti kuat bahwa besaran perubahan earning yang unexpected berkolerasi positif dengan besaran return sekuritas pada 2 hari perdagangan secara langsung terhadap pengumuman earning. Chambers dan Penman (1984) meneliti sebanyak 100 perusahaan di NYSE pada periode 1970-1976. Hasilnya adalah bahwa

Page 89: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

pada periode antara tangggal pengumuman expected dan sebelum tanggal pengumuman yang aktual, terdapat adanya abnormal return yang negatif. D. Pengaruh dari pengumuman-pengumuman lainnya atas return sekuritas Peramalan Earning Waymire (1984) meneliti perilaku return sekuritas dari 3 hari periode perdagangan pada tanggal pengumuman the Wall Street Journal dari peramalan manajemen. Kesimpulannya adalah bahwa ada suatu hubungan yang positif dan signifikan antara besarnya deviasi peramalan dan besarnya abnormal return dalam periode langsung sekitar tanggal pelaporan peramalan. Pengumuman devidend Sudah banyak peneliti meneliti perilaku harga-harga sekuritas pada waktu pengumuman devident, contohnya : Asquith dan Mullins (1983), Brickley (1983), Dielman dan Oppenheimer (1984). Perusahaan yang menurunkan atau menghapus pembayaran deviden mempunyai abnormal return yang negatif dan signifikan. E. Pengaruh dari pengumuman inforamsi atas perusahaan yang tidak mengumumkan return sekuritas. Foster (1981) meneliti informasi yang mentransfer antara perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama pada waktu pengumuman earning. Hasilnya adalah bahwa ada hubungan antara pengumuman-pengumuman earning dengan peningkatan yang tinggi dalam variabilitas return sekuritas untu perusahaan yang mengumumkan juga ada hubungan dengan kenaikan yang tinggi dalam variabilitas return sekuritas untuk perusahaan-perusahaan lain dalam industri tersebut. 11.3. Hubungan antara return sekuritas dengan earning A. Pembuktian terdahulu Ball dan Brown (1968) yang meneliti perilaku return sekuritas. Pemisahan pada periode 12 bulan ke atas dan meliputi earning tahunan yang diumumkan. Dua potfolio yang diteliti; 1) Pemisahan-pemisahan yang earning-nya meningkat tahun sebelumnya; dan 2) Perusahaan-perusahaan yang earningnya menurun tahun sebelumnya. Hasilnya adalah bahwa perusahaan yang melaporkan kenaikan/penurunan earning mempunyai abnormal return sekitar 5,6 % s/d 11,3 % pada 12 bulan ke atas dan meliputi bulan-bulan pada saat pengumuman earning. B. Bukti Selanjutnya McEnally (1971), Beaver, Clarke dan Wrigth (1979) melaporkan adanya kolerasi yang signifikan dan kontempoer antara besaran dan sinyal perubahan-perubahan earning tahunan yang unexpected dengan besar dan sinyal dari abnormal return pada periode sebelum pengumuman earning tahunan. Foster, Olsen dan Shevlin (1984) memperluas hasil ini terhadap earning interim dan juga untuk analisis pengaruh dari ukuran perusahaan. Foster (1975) melaoprkan hasil untuk 63 perusahaan-perusahaan asuransi di Amerika Serikat yang terdaftar pada pasar OTC

Page 90: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

menyimpulkan bahwa pada 12 bulan ke atas, dan meliputi pengumuman earning. Perusahaan-perusahaan mempunyai 5% kenaikan 5,2 % penurunan pada abnormal return suatu sekuritas. . 2002 digitized by USU digital library 32 11.4. Bukti yang mendukung suatu hubungan non mechanistic antara return sekuritas dan EPS yang dilaporkan A. Pengumuman-pengumuman estimasi EPS oleh perusahaan Sterling (1970) meneliti volume perdagangan dan reaksi harga sekuritas untuk mengestimasi EPS, yang diumumkan oleh perusahaan setelah akhir tahun fiskal dans ebelum pengumuman actual earnings. Hasilnya adalah bahwa pasar bereaksi terhadap informasi yang ada dalam pengumuman. B. Perubahan-perubahan Akuntansi Ball (1972) meneliti reaksi apsar modal pada sebanyak 267 perubahan-perubahan pada periode 1947-1960. Kesimpulannya adalah pada tahun perubahan akuntansi tidak muncul perilaku yang tidak biasa untuk rata-rata perusahaan. Rata-rata abnormal return dalam perubahan akuntansi adalah 0,2 dari 1%. Singkatnya, perubahan-perubahan teknik akuntansi tidak muncul dihubungkan dengan penyesuaian-penyesuaian pasar dalam suatu arah yang konsisten untuk rata-rata perusahaan. Ball juga menghitung chi-square statistic (X2) antara sinyal perubahan earning dengan sinyl abnormal return dalam pengumuman untuk sebanyak 267 observasi perubahan akuntansi. Semakin tinggi statistiknya, semakin tinggi persetujuan antara sinyal perubahan earning dan sinyal abnormal return. 11.5. Anomali-anomali pasar yang efisien A. Anomaly Pengumuman Post Earning Dalam suatu apsar yang efisien, satu kali pengumuman earning diumumkan, tidak akan mungkin mengembangkan suatu strategi dagang yang dapat mendatangkan laba didasarkan pada besarnya iunexpected earning. Rendleman, Jones dan Latane (1982) meneliti pengumuman-pengumuman earning kwartalan pada periode 1971-1980. Hasilnya adalah konsistgen dalam menyarankan bahwa pasar tidak mengasimilasi informasi earning kwartalan yang menguntungkan atau merugikan pada hari pengumuman earning. B. Anomaly Price to Earning Ratio Basu (1983) meneliti Aomaly Price Earning dengan sample sebanyak 1300 Etiten pada periode 1963-1980. Hasilnya adalah ada hubungan yang signifikan antara Price

Page 91: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Earning Ratio dan resiko return yang adjust pada 12 bulan setelah pembentukan Price Earning Quintile didasarkan atas portfolio. C. Fenomena Briloff Briloff membuat analisis yang rinci terhadap pemilihan-pemilihan metode akuntansi dan kebijakan-kebijkan laporan perusahaan. Tema pokoknya adalah abhwa manajemen menggunakan fleksibel GAAP untuk menunjukkan perataan peningkatan EPS. Briloff juga mengkritik keputusan-keputusan bisnis yang dimuat manajemen. Foster (1985) juga meneliti perilaku return sekuritas harian perusahaan yang dikritik Briloff. . 2002 digitized by USU digital library 33 BAB 12. Equity Sekuritas dan Laporan Keuangan 12.1. Pendahuluan Bab ini mendiskusikan penggunaan informasi keuangan dalam pricing equity sekuritas. Topik ini membahas : 1) Pendekatan investasi aktif; 2) Keputusan yang dibuat oleh manajemen, 3) Penilaian secara privat oleh eprusahaan, 4) Penelitian akademik. 12.2. Sumber-sumber nilai dan model penilaian equity Model penilaian equity dapat memfokuskan pada sedikit-sedikitnya satu dari 4 atribut berikut; A) Aliran (Stream) earning masa yang akan datang; B) Aliran arus masa yang akan datang; C) Aliran Devidend masa yang akan datang; D) Nilai asset dan kewajiban individual yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan. A. Pendekatan aliran earning masa yang akan datang Bentuk yang paling sederhana dari model penilaian untuk kasus yang pasti atas semua asset yang menghasilkab suatu stream earning adalah yang seragam dan kekal. Keseimbangan nilai pasar dari satu atau semua equity perusahaan adalah : Xi Vi.t = r Vi,t = nilai pasar perusahaan i pada akhir periode t Xi = stream earning yang pasti dan seragam dari perusahaan r = rate of interest pasar untuk investasi yang tidak berisiko. Pengembangan dari rumus di atas berupa: 1) Earning yang seragam dari periode yang diasumsikan; 2) asumsi yang sudah pasti. Pengembangan lainnya dari model diatas; 1) untuk mengakui resiko yang

Page 92: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

dihubungkan dengan ketidakpastian, resiko ini dapat diakui i) via penggunaan dicount rate; ii) dengan memasukkan suatu variabel yang terpisah dalam persamaan penilaian; 2) Pendekatan yang kedua untuk mengkaui resiko adalah untuk meliputi suatu bentuk resiko yang terpisah dalam penilaian persamaan. Penelitian litzenberg dan Rao (1971) melakukan riset dengan pendekatan ini. Model penilaian yang diteliti meliputi suatu earning yang terpisah dan suatu bentuk resiko yang terpisah pula. Koefisien resiko diprediksi menjadi negatif, semakin besar resiko dari stream earning maka semakin negatif adjustment yang dinuat untuk resiko dalam penilaian model. B. Pendekatan-pendekatan arus kas Discounted cash flow (DCF) digunakan oleh manajemen dalam capital budgeting dengan alasan; 1) DCF membawa peranan dalam cash in flow dan outflows yang terjadi; 2) Accounting earning dipengaruhi oleh pilihan-pilihan arbitrary dalam hal-hal yang penting seperti harga pokok penjualan, penyusutan dan beban pensiun. Sebagian pengarang dan praktisi telah mengkritik penerapan untuk alasan 1 dan 2 di atas, seperti penelitian yang dilakukan oleh Stern (1980). C. Pendekatan-pendekatan didasarkan pada dividend Dengan mengasumsikan suatu periode holding yang infinitife, rumusan untuk nilai equity sekuritas pasar didasarkan pada stream dividend yang akan datang adalah : d1+2 d1+2 d1+n Vi.t = + + ...+ (1+ r1+1) (1+ r1+1)(1+ r1+2) (1+ r1+1)(1+ r1+2)....(1+ r1+n) Vi,t = nilai pasar dari perusahaan i poada akhir periode

Page 93: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

dt = dividend yang dibayarkan pada periode t rt = rate of interest pasar pada periode t untuk investasi yang tidak berisiko D. Pendekatan-pendekatan yang didasarkan pada asset dan liability individual . 2002 digitized by USU digital library 34 Asset dan liability individual yang melandasi suatu sekuritas berperan penting dalam penilaian pasar sekuritas. Nilai pasar saham disarkan pada nilai pasar sekuritas individual diselenggarakan oleh suatu fund. Suatu analisis investasi membrikan beberapa perbedaan persfektif atas bagaimana menilai asset dan memberikan beberapa perbedaan perspeftif atas bagaimana menilai asset dan liabilitas perusahaan. Satu perpektif adalah dari sudut pandang replacement. Prespekftif yang lain adalah untuk mengadopsi market selling price (realization). 12.3. Komunitas Investasi Model Penilaian Equity Komunitas investasi telah mengembangkan banyak model-model penilaian yang berbeda untuk digunakan dalam keputusan-keputusan pemilihan sekuritas. Sebagai contoh adalah penggunaan data informasi keuangan. A. Perubahan yang berkelanjutan dalam model atau inputnya Bila meneliti model institusi investasi, adalah penting untuk mengakui bahwa perubahan yang berkelanjutan dalam struktur modelnya, atau inputnya adalah norma. Sumber-sumber ini meliputi; 1) Wawasan analitikal yang baru. Pengembangan-pengembangan seperti CAPM (Sharpe, 1964), the option pricing model (Black and Scholdes, 1973) dan Arbitrage Pricing Model (Ross, 1976) telah membiarkan perubahan-perubahan dalam model yang digunakan pada komunitas investasi; 2) Wawasan empiris yang baru. Penelitian empiris melaporkan hasil-hasil yang baru secara berkelanjutan dan melihat hasil-hasil sebekumnya yang syah untuk dipercaya. 3) Wawasan empiris yang baru. Analisis data base dengan komputer menajdi penting dalam penelitian investasi. Ada insentif yang kuat kepada institusi untuk mengembangkan data abse yang baru, dan untuk memasarkannya pada komunitas investasi. 4) Pelaporan yang baru oleh perusahaan. Perusahaan secara berkelanjutan merubah informasi yang mereka laporkan, apakah dilaporkan secara suka rela atau berdasarkan ketentuan-ketentuan. 5) Sekuritas yang baru. Perubahan-perubahan di dalam sekuritas yang diperdagangkan terjadi secara berkelanjutan, 6) Alat-alat statistik yang baru. Penelitian terhadap teknik-teknik seperti analisis faktor dan regresi non linier berpotensi untuk menyediakan institusi-

Page 94: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

institusi dengan cara-cara statistical yang baru dari analisis data. 7) Perkembangan baru dalam teknologi komputer. Perkembangan-Perkembangan di sini banyak, contoh : mengurangi biaya-biaya hardware dapat membuat analisis data dengan skala yang besar lebih cost effective. B. Model Wells Fargo Model yang digunakan oleh Wells Fargo Investment Advisors menggabungkan teori penilaian tradisional dengan pengembangan teori asset pricing dan ada 2 langkah dalam menerapkan model ini : 1) Mengestimasi the expected internal rate of return masing-masing sekuritas. Estimasi ini didasarkan pada suatu model penilaian dividend discount equity. 2) Mengestimasi keseimbangan rate of return masing-masing securitas. Estimasi ini didasarkan pada CAPM. Untuk masing-masing sekuritas dalam Wells Fargo, input-input berikut ini digunakan : 1) Dividend per share yang diestimasi untuk masing-masing 5 tahun ke depan; 2) Earning per share yang diestimasi untuk tahun kelima; 3) Tingkat pertumbuhan earning per share yang diestimasi untuk tahun kelima; 4) Rasio divident pay out yang diestimasi untuk tahun kelima; 5) Tahun, yang tingkat pertumbuhan dan rasio dividend pay outnya akan direalisir; 6) Pola pertumbuhan earning per share yang diharapkan antara tahun kelima dan tahun t. model yang digunakan untuk mengestimasi E (Ri) telah mengalami beberapa modifikasi untuk menangkap perubahan. Persepsi-persepsi sebagaimana dengan faktor-faktor yang mempengaruhi equilibrium return sekuritas. Model yang pertama menerapkan single factor (beta atau resiko negatif), yang kedua menambahkan suatu faktor tambahan yang berhubungan dengan likuiditas, yang ketiga dimotivasi oleh Wells Fargo dengan mengadopsi suatu versi setelah pajak dari CAPM. Dengan model ini, adjustment- . 2002 digitized by USU digital library 35 adjustment dibuat untuk beta dan dividend yield. Yang keempat adalah menggunakan faktor likuiditas. C. Model .Value Line. Model value line adalah merupakan suatu kepentingan yang luas terhadap beberapa pembuktian kesuksesannya dalam mendeteksi sekuritas under value atau over value. Masing-masing saham ditempatkan dalam satu dari 5 kategori didasarkan pada kinerja harga yang diestimasi pada 12 bulan berikutnya. Pendekatan dasarnya adalah untuk mengukur masing-masing harga saham dan karakteristik-karakteristik earning pada karakteristik-karakteristik yang dapat diperbandingkan dari value line stock yang lain. Ada 3 kriteria mengenai value line; 1) Posisi non parametrik value; 2) Momentum earnings; 3) Faktor earning surprise. D. Model-model penilaian ekuitas dan analisis laporan keuangan Ada beberapa langkah dalam menyelidiki hubungan antara analisis laporan keuangan dengan abnormal return; 1) Memisahkan sistem investasi menjadi bagian-bagian

Page 95: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

tertentu misalnya input dapat dipecah menjadi data dan model penialain lainnya; 2) Mengestimasi kemungkinan abnormal return saat ini diperoleh dari sistem investasi; 3) Jika ada sesuatu kemungkinan yang tinggi mengenai perolehan abnormal return, usaha untuk menetapkan jika sumber-sumber sistem investasi ini dihubungkan dengan abnormal return tersebut. Ada 2 pendekatan untuk meneliti jika ramalan earning adalah penyebab dari abnormal return : 1) Meneliti pengaruh dari pemakaian alternatif peramalan earning; 2) Meneliti komponen-komponen ramalan non earning individual dalam suatu sistem untuk melihat jika setiap orang adalah sumber dari abnormal returns. 12.4. Rasio Price-to-Earnings PE ratio = Market Price per Equity ShareEarnings per Equity Share A. Masalah Perhitungan 1) Pemilihan tanggal untuk mengulur numerator; 2) Pemilihan periode waktu untuk menggunakan denominator; 3) Pemilihan ukuran laba per lembar saham untuk digunakan dalam denominator; 4) Perlakuan terhadap laba per lembar saham yang negatif. B. Komponen-komponen yang permanen dan transitory dari pelaporan earning Ada beberapa alasan untuk mengharapkan konsep earning secara implisit. Pada harga-harga sekuritas untuk membedakannya dari konsep-konsep earning secara implisit dalam GAAP: 1) Konsep earning secara implisit dalam GAAP didasarkan pada pemikiran akuntansi seperti realisasi dan konservatif. 2) Fokus dari GAAP earnings adalah untuk periode masa lalu. Padahal fokus dari konsep earnings secara implisit dalam harga-harga sekuritas adalah untuk periode masa yang akan datang. C. Menjelaskan diversitas p dalam price to earning ratio Tabel 12.1 menyajikan data time-series dan cross-sectional dari distribusi price to earning ratio pada periode 1964-1983. Penjelasan-penjelasan untuk variasi pada waktu tertentu meliputi perbedaan-perbedaan pada perusahaan dalam: a) Sinyal dan besaran komponen transitory satu tahun dalam laporan earning; b) Pertumbuhan earning yang diharapkan permanen; c) Resiko; d) Metode-metode akuntansi. 12.5. Model-model penilaian equity dan laporan earning 1. Hypothesis Mechanistic. Menyatakan bahwa pasar modal ditentukan oleh laporan earning tanpa pertimbangan metode-metode akuntansi yang digunakan untuk menghitung laporan earning, atau terhadap sumber-sumber untung atau rugu yang mendasari laporan earning.

Page 96: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

. 2002 digitized by USU digital library 36 2. Hyphothesis Myopic menyatakan bahwa pasar modal mempunyai suatu fokus jangka pendek atas laporan earning kuartalan atau tahunan, disamping memfokuskan pada tahun yang akan datang. . 2002 digitized by USU digital library 37 BAB 13. Restrukturisasi Perusahaan Dan Informasi Keuangan 13.1. Pendahuluan Terdapat beberapa aktivitas yang berbeda sehubungan dengan restrukturisasi perusahaan yaitu : merger, konsoslidasi, akusisi, divestiture (pembebasan), privatitasi, leveraged buyout, spin off. Informasi keuangan dapat menjadi input yang penting terhadap banyak keputusan yang penting dari berbagai aktifitas seperti : manajemen memberikan nilai atas perusahaan yang lain sebagai bagian dari strategi akusisi perusahaan, manajemen memberikan nilai pada perusahaanya untuk menetapkan equitity securities untuk menawarkan pada perusahaan lain didalam suatu tender penawaran dan menetapkan jumlah yang akan ditawarkan dalam leveraged buy out pada non management shareholders, analis sekuritas mencoba untuk memprediksi kandidat marger sebagai bagian dari strategi investasi aktif, investment banks dan konsultan membuat penyajian informasi keuangan dan kosekuensi pasar modal dari suatu spin off sebagai tandingan pada suatu distiture divisi oleh satu dari klien-klien yang lain. 13.2. Prilaku Restrukturisasi Perusahaan Ada 2 perpektif utama mengapa eprusahaan melakukan restrukturisasi: 1) Untuk memaksimalkan nilai pasar ekuitas yang dilakukan oleh pemegng saham; 2) Untuk memaksimalkan kesejahteraan manajemen. Kedua perspektif ini tidak selalu kebetulan, Contohnya manajemen lebih menyukai kebijakan pertumbuhan dan mengimplementasikannya dengan mengakusisi perusahaan dalam lines of business yang berbeda. Petumbuhan lebih disukai karena kompensasi eksekutif selalu berkolerasi positif dengan ukuran perusahaan. Diversitas lines of business lebih disukai karena akan menghasilkan konglomerat, manajemen mempunyai modal sumber daya manusia lebih bervariasi.

Page 97: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

13.3. Sumber nilai dalam perusahaan A. Kesempatan Kerja Salah satu motivasi melakukan mereger adalah pilihan untuk membeli perusahaan yang mempunayi prospek pertumbuhan ke depan. Ada beberapa alasan strategi mengapa perusahaan melakukan merger: 1) Memperoleh kegiatan yang sedang berjalan dengan suatu pengembangan bagian penelitian; 2) Memperoleh keuntungan waktu; 3) Mendapatkan suatu kesempatan membeli lebih dahulu yang dapat menghindari saingan dari perolehan posisi yang sama dalam industri. Kesempatan strategi lain dalam restrukturisasi perusahaan adalah penggunaan kekuatan pasar. B. Synergy dan Pembalikan Synergy Tabel 13.4 memberikan contoh synergy dari fungsi produksi, pemasaran, pendanaan dan personalia. Jenis synergy akan mengarahkan sumber-sumber informasi yang digunakan ketika menempatkan suatu nilai uang pada expected gain. Biula mengestimasi gain dari suatu perusahaan, analis akan meneliti kolerasi antara profitability dari tingkat kegunaan perusahaan. C. Meningkatkan ke-efektifitasan Manajerial Sumber potensial lain dari restrukturisasi perusahaan adalah peningkatan efektifitas manajerial, misalnya manajemen ditempatkan pada tim yang lebih efektif lagi setelah akusisi dan dengan disiplin yang tinggi. D. Eksploitasi Kesalahan Harga dari Pasar Modal Informasi keuangan selalu memberikan keterangan mengenai individu yang memperoleh suatu perusahaan, menjual sebagian asset yang menutupi total harga pembelian dan pengaruhnya memperoleh asset yang tersisa pada zero cost. E. Sumber lain Banyak pihak yang dipengaruhi oleh rtestrukturisasi perusahaan, misalnya pemegang saham, pemegang obligasi, pekerja dan konsumen Dalam restrukturisasi, . 2002 digitized by USU digital library 38 kekuatan tawar menawar pihak-pihak yang ada akan mempengaruhi setiap peningkatan nilai dari restrukturisasi perusahaan adalah redistribusi kesejahetraan di antara berbagai pihak. 13.4. Sumber Informasi nilai Perusahaan A. Pasar sekuritas yang terorganisir New York Stick Exchange dan London Stock Exchange dapat menyediakan informasi nilai perusahaan secara langsung maupun tidak langsung. Informasi langsung diperoleh bila perusahaan yang dinilai diperdagangkan umum. Ada beberapa alasan mengapa perusahaan menawarkan dengan harga yang lebih besar dari harga pasar saat itu; 1) Akusisi atau buy out diharapkan dapat menciptakan nilai tambah atau

Page 98: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

dapat meningkatkan keefektifitasan manajerial; 2) Pihak yang melakukan penawaran dan mempunyai akses untuk mendapatkan informasi tercermin dalam harga pasar saat ini; 3) Pasar telah mengabaikan informasi pada publik domain dan pengambilalihan adalah suatu usaha untuk mengekploitisir pasar modal yang undervaluation; 4) Perusahaan yang melakukan tawar menawar yang telah melakukan kesalahan dalam analisis penilaiannya atau nelakukan strategy bertujuan memaksimalkan ukuran perusahaan dari pada kapitalisasi pasar. B. Pasar untuk pengendalian perusahaan Seluruh perusahaan atau sebagainya dibeli atau dijual malalui akusisi, merger dan sebaginya disebut pasar untuk pengendalian perusahaan. Informasi langsung untuk men\ilai suatu perusahaan datang dari pasar ini bila ada penawaran yang baik untuk entitas yang dinilai. Informasi yang tidak langsung dari pasar pengendali perusahaan muncu ketika perusahaan-perusahaan yang dapat diperbandingkan diperdagangkan. C. Nilai Individual Asset dan Liability Dalam sejumlah kasus yang terbatas, nilai perusahaan dapat dipicu dari nilai-nilai individual asset dan liability dapat menajdi suatu sumber informasi yang penting mengenai nilai perusahaan, keterbatasan ini meliputi: 1) Tidak semua asset dan liability relevan dengan pembeli yang berpotensi; 2) Ada beberapa cara untuk menilai asset dan liability dan tidak ada satupun teknik tang tepat setiap keputusan restrukturisasi perusahaan. D. Bermacam-macam Analis Dalam beberapa konteks, aturan-aturan telah dikembangkan dalam negoisasi akusisi atau divestiture (pembebasan), misalnya harga perusahaan televisi selalu dinyarakan dalam bermacam-macam standard dari jumlah pemesan jasa kabel TV. harga beli dari suatu apartment yang disewakan dinyatakan dalam bentuk bermnacam-macam standard ari pembayaran rental tahunan. Beberapa perusahaan mengumpulkan data dari kegiatan merger melaporkan ringkasan secara statistik atas harga-harga merger dari pelipatgandaan earning saat itu. 13.5. Menghasilkan suatu distribusi nilai perusahaan Manajer yang ingin melakukan keputusan restrukturisasi perusahaan akan memaksimalkan nilai pasar ekuitas pemegang sahamnya. Ketika menganalisis transaksi yang dapat merubah nilai apsar, asumsi-asumsi harus dibuat seperti mengenai harga sekuritas dan harga ekuitas. Asumsi ini akan mempengaruhi anasis dalam dua cara : 1) Mengkhususkan atribut-atribut di untuk meliputi penilaian. Pendekatan yang disarankan untuk mengestimasi nilai akusisi atau divestiture adalah metode discounted caash flow (DFC). Implementasinya meliputi: 1) Pemilihan dari periode ke depan untuk meramal cash flow; 2) Mengestimasi cash flow atas periode ke depan ini; 3) Mendiskontokan arus kas dari suatu epriode ke periode dengan menggun akan discount rate.

Page 99: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

13.6. Variabel-variabel keuangan dan analisis per meregr: karakteristik perusahan yang diakusisi maupun yang tidak diakusisi . 2002 digitized by USU digital library 39 A. Analissi Klasifiksi Berfokus pada keuangan dan karakteristik lain. Perbandingan telah dibuat pada level univerate dan multiverate. Midalnya penelitian oleh Palepu (1985 a) yang meneliti hubungan antara karakteristik keuangan perusahaan dan akusisi dari periode yang diberikan. Hasilnya menyimpulkan bahwa 1) Target mempunyai stock return yang lebih rendah selama 4 tahun sebelumnya atas pengambilalihan; 2) Target menunjukkan ketidaksebandingan sumber daya dengan pertumbuhan yang lebih tinggi; 3) Target tidak secara lebih banyal ditempatkan di dalam industri-industri yang mana akusisi terjadi pada tahun sebelumnya; 4)Target rata-rata adalah lebih kecil dalam ukuran dari pada rata-rata perusahaan pengendali : 5) Rata-rata market - to book atau rasio price-to-earnings dari target dan pengendali adalah berbeda secara signifikan sati sama lainnya. B. Analissi Prediktif Berfokus pada prediksi di mana perusahaan selanjutnya menjadi target akusisi dan dalam beberapa hal mengembangkan strategi dagang yang didasarkan pada prediksi-prediksi ini. Dalam Dreyfus Organization pada prodpektus . Merger and Acquisition Fund., menyatakan bahwa tujuannya adalah .Investasi dalam sekuritas ekuitas perusahaan diyakini berpotensial untuk berhasil, tgergantung pada akusisi oleh pihak ketiga. Selanjutnya bahwa untuk memperoleh abnormal return, model prediksi harus mendeteksi pergerakan akusisi yang tidak secara penuh tersita dalam harga sekuritas pasar modal. 13.7. Variabel-variabel keuangan dan analsisi post merger; kinerha dari perusahaan-perusahaan yang diakusisi. Penelitian Meek.s (1977) mengenai profitability dari perusahaan di United Kingdom yang merger pada periode 1964-1972, menyimpulkan bahwa pada tahun-tahun setelah merger dilaporkan adanya penurunan secara rata-rata, kemudian Mueller (1980) meneliti pengaruh merger terhadap profitability akuntansi dari perusahaan yang akusisi menyimpulkan bahwa tidak ada pola yang konsisten terhadap peningkatan atau penurunan profit pada negara-negara seperti Belgia, Jerman, Perancis, Belanda, Swedia, United Kingdon, dan Amerika Serikat.

Page 100: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

BAB 14. Debt Ratungs, Sekuritas Hutang dan Informasi Keuangan 14.1. Pendahuluan Bab ini membahas dua hal mengenai informasi laporan keuangan yang berperan penting pada analisis sekuritas hutang; 1) Dalam rating sekuritas hutang oleh sedikit-dikitnya lima perusahaan dan sejumlah kecil perusahan pada beberapa negara. Sistem debt rating in house juga dikembangkan oleh beberapa bank dan . 2002 digitized by USU digital library 40 eprusahaan penasehat keuangan lainnya. Ada beberapa contoh perusahaan yang membedakan penjelasan mengenai rating. . Ratings dirancang dengan maksud untuk grading bonds menurut mutu investasinya. . Perusahaan Standard dan Poor atau debt rating pemerintah adalah suatu penetapan yang baisa dari nilai kredit seorang obligor dengan menghormati obligasi yang spesifik. . Suatu rating ktedit perusahaan menyediakan para peminjam suatu sistem tingtakan yang sederhana dengan kapasitas perusahaan yang relatif untuk membuat pembayaran kembali bunga dan pokok atas suatu jenis hutang tertentu yang dicatat. Debt rating adalah sebuah indikator kemungkinan seorang peminjaman akan membayar kembali pokok beserta bunganya dengan tepat waktu. Semakin tinggoi peminjaman akan melunasi pokok dan bunganya, menurut skdul perjanjian pinjaman, maak semakin tinggi pula penunjukkan arting untuk sekuritas utang tersebut. Debt rated di abwah BBB atau Baa disebut mempunyai hasil yang tinggi, tingkat yang rendah atau junk debt. Altman dan Nammacher (1985) telah menyajikan tingkat kegagalan hutang eprusahaan. Walaupun sebagian besar ratings sgencies menekankan bahwa suatu hubungan mekanikal diantara rasio keuangan dan debt rating tidak ada, pola yang sistematis dalam rasio rata-rata dari kelompok rating yang berbeda dapat diobservasi. Faktor lain yang perlu di[ertimbangkan oleh

Page 101: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

ratings agencies ,eliputi provisi dari perjanjian yang disyahkan, eprlindungan yang dihasilkan oleh keberadaan asset dan mutu manajemen. B. Fungsi Debt Ratings : 1) Sebagai sumber informasi yang utama dari kemampuan perusahaan, pemerintah untuk membayar kembali pokok dan bunga pinjamannya dengan tepat waktu; 2) Sebagai suatu sumber biaya yang rendah terhadap informasi kredit berkenaan dengan bagian yang luas dari perusahaan, dan pemerintah; 3) Sebagai sumber legal insurance untuk suatu pinjaman investasi; ) Sebagai sumber tambahan sertifikasi keuangan dan perwakilan manajemen lainnya; 5) Untuk memonitor tindakan-tindakan manajemen; 6) Memfasilitasi kebijakan publik yang membatasi spekulasi investasi oleh institusi seperti bank, perusahaan asuransi, dan dana pensiun. C. Model Kuantitatif Debt Ratings Zi : f (Xi1, Xi2, ....... Xin) Zi : Rating yang ditunjuk terhadap sekuritras hutang i Xij : Nilai variabel j, termasuk sekuritas hutang i Analisis diskriminasi adalah teknik statistik yang digunakan untuk sebagian besar estimasi. Model regresi juga sangat penting bagi para investor, dan penggunaan lain dari suatu model rating sekuritas hutang adalah untuk memberikan penekanan kepada manajemen bahwa variabel tersebut adalah penting untuk ranting perusahaan. Salah satu masalah dalam mengembangkan model kuantitatif dalam hal ini adalah memilih variabel independet. Walaupun sebagian besar skema bond rating bersifat dapat diputuskan. Suatu sub bagiannya secara langsung didasarkan pada model-model kuantitatif. D. Model Kuantitatif Debt Ratings Perusahaan. Bertahun-tahun ratings perusahaan difokuskan pada corporate bond dan bond pemerintah. Dengan meningkatkan diversitas sekuritas hutang perusahaan, rating untuk sekuritas hutang secara lebih luas saat ini menjadi permasalahan. Bond rating industri Bond rating yang diteliti Belkaoni (1993) meliputi estimasi sampel dari 266 industrial bond dan validasi sampel dari 115 industrial bond. Ada 9 variabel . 2002 digitized by USU digital library

Page 102: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

41 independet digunakan dalam model analisis multiple diskriminant. Penelitian sebelumnya aalah bahwa bila suatu perusahaan mempunyai subordinated bonds dan non subordinated bond. Subordinated bond ratingnya lebih rendah satu grade dibanding dengan non subordinated bond. Dari tiga peneltian yang dilakukan Belkaouni (1983) melaporkan persentase klasifikasi koresi yang lebih tinggi bila kriterianya adalah .memprediksi dalam satu klas rating: dari klas rating yang aktual. Sekuritas Hutang lainnya Peavy dan Edgar (1983) meneliti 1980 oleh Moody.s terhadap commercial papaer dari 83 bank. Ada 5 variabel model linier digunakan untuk memprediksi rating commercial papaer; 1) Net income; 2) Common stock holder equity total assets; 3) Growth rate of assets 5 tahun terakhir; 4) Return on Equity; 5) Reserve (cadangan) untuk keruguan pinjaman. Model ini dapat memprediksi kategori rating Moody yang aktual dengan tingkat kesuksesan 88 %. E. Model Kuantitatif Debt Rating Pemerintah Sekuritas hutang yang dil\keluarkan pemerintah kota praja dikelompkkan pada dua kategori utama: 1) General obligation bonds dikeluarkan pemerintah yang mempunyai kekuasaan untuk memungut pajak; 2) Revenue bonds dikeluarkan untuk mendanai suatu projek yang akan menghasilkan income (misalnya, airport, jembatan, jalan tol, instalasi listrik). Klasifikasi tingkat kesuksesan pada beberapa penelitian lain dari obligaion municipal bond ratings secara umum adalah; a)( Penelitian Carleton dan Lerner (1969) melaporkan 35% tingkat kesuksesan dalam mengklasifikasikan suatu validasi sampel; b) Michel (1977) melaporkan 58% tingkat kesuksesan salam mengklasifikasikan bond ratings. Ada berbagai penjelasan yang ditawarkan untuk keslitan lebih besar dari permodelan municipal bond rating relatif terhadap corporate bond ratings; 1) Municipal bond lebih heterogen; 2) Keseragaman dalam laporan keuangan pada tingktan yang lebih rendah; 3) Laporan keuangan untuk pemerintah adalah sulit sihadapi pemerintah; 5) Ratings perusahaan lebh tidak konsisten dalam rating municipal bond di bandingkan dengan rating corporate bond. 14.3. Harga Sekuritas Hutang A. Hasil sekuritas hutang dan rating sekuritas hutang Hasil sekarang dan hasil maturitas adalah dua bentuk yang sering digunakan dalam literatur investasi bond. Coupon rate of bond Current yield of bond = Curent market price Masalah yang penting adalah hubungan antara rating sekuritas hutang dan hasil (yields) sekuritas hutang. Secara empiris kedua hal ini berkolerasi. Pola

Page 103: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

umum dari tabel 14.5 adalah debt ratings dan debt yield berkolerasi, sebab dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi yang sama mendasarinya. B. Determinan perbedan dalam corporate bond yields. Fisher (1959) meneliti risk premiums di samping yields to maturity. Risk premium pada suatu bond adalah perbedaan antara market yieldnya dengan maturity dan ingkat bunga yang murni. Default risk dan marketability risk dihipotesiskan menjadi determinant risk premium. C. Determinant dari Bond Price dan Bond Return Ada dua faktor determinat yang penting dari bond price perusahaan.: 1) Arus waktu kupon pembayaran bond; 2) Karakteristik bond misalnya current yield, call provisions. Provisi konversidan likuiditasnya). Penelitian yang dilakukan oleh Boarman dan Mc Enally.s (19814) mengenai analsis harga dari corporate bonds. . 2002 digitized by USU digital library 42 Peneliti mencatat bahwa kekuatan penjelasan yang lebih rendah sedikit homogen dibanding dengan kelompok yang bermutu yang tinggi.

Page 104: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Bab 15. Analisis Yang Menyulitkan dan Informasi Keuangan 15.1. Pendahuluan Prediksi kesulitan perusahaan, dan istitusi lainnya adalah sesuatu yang menarik untuk diteliti. Pihak-pihak yang terkait dalam prediksi kesulitan keuangan meliputi : 1) peminjam; 2) investor; 3) pihak regulatory (pembuat peraturan); 4) pegawai pemerintah; 5) auditor; 6) manajemen. 15.2. Masalah operasionalisasi kesulitan keuangan Kesulitan keuangan berkaitan dengan masalah likuiditas yang tidak dapat dipecahkan tanpa mengukur kembali struktur atau operasi perusahaan. Berikut adalah kelompok perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan maupun yang tidak dan kelompok yang bangkrut maupun tidak. Tidak kesulitan keuangan Kesulitan keuangan Tidak bangkrut I II Bangkrut III IV Misalnya pada bagian II, tidak bangkrut, tapi kesulitan keuangan maka perusahaan dapat memecahkan masalah likuiditasnya melalui rescaling operasinya atau melalui merger. Pada bagian III, bangkrut, tapi tidak kesulitan keuangan, perusahaan dapat merendahkan upah per jam pekerjaan. Masalah definisi kesulitan keuangan pada sektor non laba adalah suatu universitas yang kesulitan dapat menutup . 2002 digitized by USU digital library 43 universitasnya dan menjual fasilitas fisiknya, merger dengan universitas lain atau mengurangi dana penelitian secara drastis. 15.3. Indikator Kesulitan Keuangan 1) Analisis cash flow untuk periode sekarang atau yang akan datang; 2) Analisis strategi perusahaan, meliputi antara lain mutu manajemen, perluasan pabrik dan sebagainya; 3) Analisis laporan keuangan perusahaan dan perbandingannya; 4) Variabel-variabel eksternal seperti return sekuritas dan pemeringkatan obligasi (bond). 15.4. Model Univariate untuk prediksi kesulitan keuangan

Page 105: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Ada dua asumsi dalam pendekatan ini; 1) Distribusi variabel untuk perusahaan yang kesulitan keuangan secara sistematik berbeda dengan distribusi variabel untuk perusahaan yang tidak kesulitan keuangan; 2) Perbedaan distribusi yang sistematis dapat dieksploitisir untuk maksud-maksud prediksi. A. Studi kasus kebangkrutan perusahaan jalan kereta api di Amerika Serikat Ada dua rasio yang dihitung sehubungan dengan prediksi kebangkrutan perusahaan jalan kereta api di Amerika Serikat; 1) Transportation expenses to operating revenue (TE/OR). 2) Time interest Earned Perbedaan distribusi diantara ratio perusahaan yang bangkrut dengan yang tidak bangkrut : Asumsi yang pertama dalam pendekatan univariate adalah bahwa distribusi rasio berbeda diantara perusahaan yang bangkrut dengan yang tidak bangkrut. Asumsi normalitas untuk masing-masing rasio menyatakan bahwa distribusi mean atau variance diantara dua kelompok perusahaan kereta api adalah berbeda. Uji kemampuan prediksi Satu masalah penting adalah apakah sesuatu dapat menggunakan perbedaan dalam nilai rasio rata-rata untuk tujuan prediksi. Pendekatan univariate untuk memprediksi yang akan digambarkan adalah uji klasifikasi dichotomous untuk memprediksi perusahaan kereta api sebagai perusahaan bangkrut atau tidak bangkrut. Pada tabel 15.2. dijelaskan bahwa kesalahan prediksi type 1 terjadi ketika perusahaan jalan kereta api yang bangkrut diprediksi menjadi tidak bangkrut. Kesalahan type II terjadi bila perusahaan yang tidak bangkrut diprediksi menjadi bangkrut. Teknik memilih cut off didasarkan pada 10 perusahaan pada sampel yang diestimasi akan menjadi berbahaya karena karakteriktik-karakteristik khusus perusahaan dalam dua kategori akan mempengaruhi nilai cut off point. Selanjutnya, adalah penting untuk menyelidiki kemampuan prediksi dari model univariate atas suatu sampel yang independent. Sampel independent dibentuk dari validasi sampel. Beberapa komentar umum pada contoh perusahaan jalan kereta api : 1. Kriteria yang digunakan untuk memilih cut off point untuk masing-masing rasio adalah minimisasi jumlah kesalahan klasifikasi. 2. Uji klasifikasi dichotomous yang diuraikan adalah disamping beberapa pendekatan univariate untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan. Suatu pendekatan alternatif untuk memicu suatu point cut off adalah menggunakan nilai rasio mean atau median dalam estimasi sampel. 3. Jika beberapa model univariate digunakan, adalah memungkinkan model tersebut dapat menghasilkan prediksi konflik untuk suatu perusahaan. B. Perbedaan dalam distribusi variabel keuangan Membandingkan rasio mean dari perusahaan yang kesulitan keuangan maupun yang tidak mempunyai sejarah panjang dalam literatur yang diterbitkan, misalnya penelitian oleh Beaver (1966) yang memasukkan perbandingan mean rasio

Page 106: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

keuangan dari 79 perusahaan yang gagal dengan 79 perusahaan yang tidak gagal. Satu keterbatasan dengan membandingkan uji mean rasio keuangan adalah bahwa membandingkan tersebut hanya menyelidiki distribusi satu angka. Ada beberapa pilihan untuk dapat menggunakan peningkatan keyakinan bahwa ada perbedaan . 2002 digitized by USU digital library 44 distribusi dalam rasio perusahaan yang kesulitan maupun yang tidak. Pilihan pertama adalah menetapkan point-point yang dipilih dari distribusi dua sampel dan menyelidiki overlap. Pilihan kedua adalah menggunakan uji statistik yang formal signifikan untuk perbedaan dalam distribusi. Pilihan ketiga adalah melakukan suatu uji prediktiv univariate dari berbagai contoh yang dapat digambarkan dalam kebangkrutan perusahaan jalan kereta api. C. Uji Prediksi Univariate Uji klasifikasi dichotomous pertama kali dilakukan oleh Beaver (1966). Sampelnya secara random dibagi menjadi dua subgroup. Subgroup pertama digunakan untuk mengklasifikasikan perusahaan dalam subgroup yang kedua sebagai yang gagal maupun yang tidak gaga. Satu hasil penelitian Beaver (1966) yang penting adalah bahwa cut off point yang meminimalkan jumlah kesalahan klasifikasi yang dihasilkan dalam perbedaan persentase kesalahan type I dan type II. Perusahaan yang tidak gagal telah diprediksi secara benar kepada perluasan yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang gagal. D. Gambaran bukti univariate Jumlah rasio keuangan individual dan variabel-variabel yang telah diteliti dalam penelitian prediksi kesulitan keuangan diterbitkan dalam 20 tahun terakhir adalah di atas 100. Ada 4 kelompok variabel yang menunjukkan perbedaan yang konsisten diantara perusahaan yang bangkrut dengan yang tidak bangkrut : 1) Rate of return perusahaan yang bangkrut mempunyai kemampuan laba yang kecil; 2) Financial leverage perusahaan yang bangkrut mempunyai leverage yang tinggi; 3) Fixed payment coverage perusahaan yang bangkrut mempunyai coverage yang lebih rendah; 4) Volatilitas stock return perusahaan yang bangkrut mempunyai stock return rata-rata yang lebih rendah dan mempunyai variabilitas stock return yang lebih tinggi. Zmijewski melaporkan bahwa kelompok likuiditas dan activity turn over menunjukkan perbedaan yang terbatas antara perusahaan yang bangkrut dengan yang tidak. 15.5. Model Multivariate prediksi kesulitan keuangan Satu keterbatasan dari pendekatan univariate adalah bahwa variabel-variabel yang berbeda dapat menyatakan prediksi yang berbeda untuk perusahaan yang sama. Teknik statistik yang digunakan pada sebagian besar penelitian dapat dikelompokkan ke dalam satu dari tiga kategori sebagai berikut : 1) Analisa determinan yang tujuannya adalah untuk mengklasifikasikan observasi ke dalam satu dari dua

Page 107: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

kelompok didasarkan pada sekumpulan variabel yang sebelumnya dirancang; 2) Analisis logit atau probit bertujuan untuk mengestimasi probabilitas bahwa suatu kejadian akan terjadi didasarkan pada sekumpulan variabel yang dirancang sebelumnya; 3) Recursive partioning, yang merupakan teknik klasifikasi non parametrik. A. Studi kasus dari kebangkrutan perusahaan jalan kereta api di Amerika Sertikat. Ada dua kelompok rahasia dan diketahui : 1) Ketidakbangkrutan perusahaan pada tahun t atau; 2) Kebangkrutan perusahaan pada tahun t. Masing-masing perusahaan mempunyai dua variabel keuangan yang akan digunakan di dalam model multivariate : Beban transportasi terhadap rasio pendapatan operasi dan rasio times interest earned. Dari persamaan 15.2. Zi = -3,336 Xi + 0,657 Yi. Semakin rendah Zi Score, semakin lebih berkemungkinan perusahaan jalan kereta api menjadi bangkrut. B. Kinerja model mutivariate yang dipilih Literatur yang berisi laporan penelitian melaporkan hasil kemampuan prediksi menggunakan model multivariate. Model ini didasarkan pada variabel yang digunakan sebelum penelitian secara individu diteliti dengan menggunakan teknik statistik yang biasa (analisis probit). Satu aspek yang penting dari penelitian Zmijewski (1983) adalah analisis bagaimana perbedaan kemampuan prediksi dengan . 2002 digitized by USU digital library 45 asumsi yang berbeda sebagai biaya relatif kesalahan Type I (bangkrut diprediksi menjadi tidak bangkrut) dan kesalahan Type II (tidak bangkrut diprediksi menjadi tidak bangkrut), sesungguhnya model yang memprediksi semua perusahaan tidak bangkrut mempunyai tingkat klasifikasi kebenaran 98% untuk sampel Zmijewski (1983). Yang kedua adalah bila biaya kesalahan Type I meningkat relatif terhadap kesalahan type II, terdapat peningkatan persentase kebangkrutan secara benar diklasifikasikan dan penurunan persentase ketidak bangkrutan secara benar diklasifikasikan. Yang ketiga adalah perbedaan kinerja tujuh model tersebut ditandai sebagai relatif peningkatan kesalahan type I. Bukti Internasional Model kesulitan keuangan secara multivariate telah dikembangkan pada beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Swiss, Brazil, Australia, Inggris,

Page 108: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Irlandia, Kanada, Belanda dan Perancis. Satu masalah yang ditujukan dalam survey ini adalah kesamaan antara rasio perusahaan yang gagal dengan yang tidak gagal pada batasan masing-masing negara. Altman (1984) menjelaskan bahwa setiap perusahaan dengan z-score di bawah 1,8 dipertimbangkan menjadi kandidat utama kebangkrutan, dan semakin rendah skornya, maka semakin tinggi kemungkinan kegagalannya. C. Aplikasi komersial dari model multivariate Model multivariate yang dilaporkan dalam penelitian ini didasarkan pada tujuh variabel berikut : 1) Profitability : earning before interest and taxes/total assets; 2) Size : total assets : 3) Debt service : earning before interest and taxes/total interest payments; 4) Liquidity : current ratio; 5) Cumulative profitability : retained earnings/total assets; 6) Market capitalization : Five year average of market value of common equity; 7) Earning stability : Normalized measure of the standard error of estimate around a ten-year trend in the overall probability variable. 15.6. Reaksi pasar modal terhadap kesulitan keuangan Penelitian yang meneliti variabel laporan keuangan melaporkan bahwa tiga sampai lima tahun sebelum kebangkrutan, rasio kebangkrutan keuangan perusahaan mulai menunjukkan perilaku yang berbeda dari perusahaan yang tidak bangkrut. Hasil penelitian mengenai hal ini antara lain : 1) Penelitian Aharony, Jones dan Swary (1980) membandingkan return 45 perusahaan industri Amerika yang bangkrut pada periode 1970-1978 dengan 65 perusahaan pengendali. Hasilnya adalah bahwa investor yagn menyesuaikan secara perlahan-lahan terhadap penurunan posisi solvency kebangkrutan perusahaan pada taksiran periode empat tahun. Penurunan tertajam dalam penurunan return rata-rata mingguan adalah dalam tujuh minggu sebelum kebangkrutan; 2) Clark dan Weinstein (1983) melaporkan hasil yang sama terhadap penelitian Aharony dkk. Kesimpulannya adalah bahwa walaupun pemegang saham sudah menderita rugi sebelum kejadian -1, pemegang saham menderita tambahan kerugian dalam suatu periode yang sangat pendek. Ada beberapa alasan mengenai variabel pasar modal terhadap informasi kesulitan keuangan dalam model multivariate tambahan yang didasarkan pada laporan keuangan : a) Pasar modal dapat mengakui hubungan non linier dan multiplicative diantara data laporan keuangan dan kesulitan keuangan; b) Pasar modal dapat mengakses informasi yang tidak tercermin dalam laporan keuangan. . 2002 digitized by USU digital library 46 Bab 16. Keputusan Pinjaman dan Informasi Keuangan 16.1. Pendahuluan Bab ini menyelidiki kegunaan laporan keuangan dan informasi lain dalam keputusan pinjaman. Dalam perjanjian pinjaman, keputusan mengenai tingkat bunga, jumlah

Page 109: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

pinjaman, dan keterbatasan harus ditetapkan. Bank harus merancang sistem warning untuk mengantisipasi kegagalan pinjaman. Rancangan sistem tersebut meliputi penggunaan model untuk memprediksi kegagalan dan variabel-variabel yang tercakup. 16.2. Sumber informasi untuk keputusan pinjaman Sumber informasi yang dapat diakses analis meliputi : 1) Pemohon pinjaman, informasi yang dibutuhkan antara lain laporan keuangan, program bisnis dan pengalaman manajemen; 2) Institusi pinjaman dan personalia, informasi mengenai catatan pembayaran sebelumnya, catatan manajemen terhadap kemampuan masa lalu harus tersedia. Terhadap klien yang masih baru, maka informasi dari perusahaan yang dibandingkan dapat bermanfaat dalam membuat keputusan ; 3) Survey kredit eksternal (external credit surveys), jasa pemeringkatan obligasi dan credit menyediakan informasi untuk klien-klien yang potensial dari suatu institusi peminjaman; 4) Factor, tenaga kerja dan pasar produksi, ketiga hal ini merupakan sumber informasi mengenai kemampuan perusahaan untuk menerima dukungan dari pemasok, pelanggan dan lain-lain; 5) Pasar modal; 6) Laporan industri dan ekonomi, seorang analis dapat mengakses berbagai sumber informasi dari laporan ini. 16.3. Analisis descriptive dari keputusan pinjaman Figur 16.3. menjelaskan tiga tahapan dalam proses pinjaman komersial : 1) Pengesyahan pinjaman; 2) Monitoring pinjaman; 3) Penghapusan pinjaman. Ada dua alasan yang berkenaan dengan proses di atas : 1) Untuk memperoleh wawasan peran laporan keuangan dan informasi lain dalam keputusan ini; 2) Untuk menyelidiki inovasi yang dapat memperbaiki keputusan pinjaman. A. Analisis perjanjian pinjaman Satu sumber informasi proses keputusan pinjaman adalah perjanjian pinjaman meliputi beban tingkat bunga, jumlah pinjaman, dan persyaratan pinjaman. Tabel 16.1. menyajikan contoh perjanjian dalam 37 perjanjian pinjaman. Perjanjian yang dirancang tersebut adalah untuk mengurangi konflik antara pihak yang meminjamkan dengan pihak yang meminjam. Satu wawasan yang penting dari perjanjian pinjaman adalah insentif dari pihak yang meminjamkan untuk mengadopsi prosedur yang menambah kekurangan yang dirasakan dalam laporan keuangan. Suatu keberuntungan dari perjanjian pinjaman sebagai sumber informasi atas prosedur pinjaman adalah bahwa perjanjian tersebut secara eksplisit sudah termasuk dalam prosedur pinjaman. Dalam perjanjian tersebut akan terlihat hak dan kewajiban kedua belah pihak. B. Interview dengan loan officers Backer dan Gosman (1979) melaporkan hasil interview pada sebagian besar Bank di Amerika Serikat, Dun dan Bradstreet, perusahaan bank investasi dan agen pemeringkatan Bond. Temuan secara umum adalah bahwa dengan perpanjangan pinjaman, penekanan lebih ditekankan pada rasio leverage dan profitability serta kekurangan pada rasio likuiditas dan turn over. Tabel 16.2. menyajikan 10 rasio

Page 110: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

tertinggi yang diperingkat berdasarkan kepentingannya. Debt-to-Equity ratio adalah rasio keuangan yang diperingkat dari rata-rata tingkat kepentingan. C. Pemodelan klasifikasi loan office Ada 5 kategori dalam mengklasifikasikan pinjaman : 1) Current risiko bank yang diterima secara normal; 2) Disebutkan khusus (especialy mentioned). Bukti kelemahan dari kondisi peminjaman dari skedul pembayaran kembali yang tidak realistis ; 3) Substandard; 4) Keragu-raguan (doubtful); 5) Kerugian (loss) pinjaman yang tidak dapat ditagih. . 2002 digitized by USU digital library 47 Sudah banyak penelitian mengenai kemampuan model statistik untuk mereplikasikan keputusan dari loan officer untuk mensyahkan pinjaman. Penelitian Dietrich dan Kaplan (1982) meneliti mengenai pinjaman komersial dari bank komersial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model linier yang dapat mereplikasi keputusan dalam mengklasifikasikan risiko pinjaman, kemungkinan semakin tinggi pula leverage-nya, arus dana yang lebih rendah, dan penurunan penjualan. Penelitian oleh Marais, Patell dan Wolfson (1984) meneliti klasifikasi pinjaman yang dibuat oleh bank komersial yang besar. Dengan menggunakan 13 item laporan keuangan. Sebagai variabel independent dalam model multivariate probit ada klasifikasi yang dilaporkan dalam bentuk persentase. Ketika mengintepretasikan persentase-persentase, Patel dan Solfson (1984) menyatakan perlunya mempertimbangkan penjelasan-penjelasan berikut : 1) Loan officer mempertimbangkan variabel-variabel yang ada dalam tabel 16.1.; 2) Loan officer hanya mempertimbangkan 3 variabel tersebut kecuali dalam hal non linier atau non additive; 3) Klasifikasi yang konsisten tidak dilakukan oleh loan officers individual dalam sampel itu. Penelitian Spong dan Hoening (1979) melaporkan bahwa klasifikasi pinjaman berkorelasi dengan charge-off selanjutnya. D. Sumber data eksternal yang digunakan dalam keputusan Dalam keputusan pinjaman dan perdagangan credit, informasi mengenai pemohon pinjaman dapat dibeli dari jasa pelayanan komersial seperti yang diberikan oleh Dun & Bradstreet (D & B) mengenai modal dan pemeringkatan kredit. Pemeringkatan kredit dikelompokkan pada empat kategori : tinggi, baik, wajar atau terbatas (limited). 16.4. Pendekatan kuantitatif pada keputusan pinjaman Model kuantitatif berperan penting dalam keputusan pinjaman. Pemeringkatan yang diberikan oleh model kuantitatif adalah input yang besar dalam keputusan pengesyahan pinjaman. A. Masalah dalam keputusan pengesyahan pinjaman 1) Kehilangan fungsi untuk model kesalahan prediksi; 2) Sekumpulan perusahaan

Page 111: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

untuk masuk dalam sampel; 3) Populasi model untuk diterapkan; 4) Variabel independent yang ada dalam model; 5) Perlakuan atas data yang hilang; 6) Ketetapan periode waktu yang mengasumsikan model itu adalah valid. Kehilangan fungsi untuk menggunakan model kesalahan prediksi. Ada 2 parameter penting bila kita memperoses aplikasi pinjaman : 1. C1 - Biaya prediksi, yang akan dilakukan pemohon untuk membayar bila selanjutnya biaya prediksi itu tidak dapat dibayar kembali. 2. C2 - Biaya prediksi, yang tidak akan dilakukan pemohon untuk membayar bila selanjutnya biaya prediksi itu dapat dibayar kembali. . 2002 digitized by USU digital library 48 Penelitian mengenai besaran C1 dilakukan oleh Altman (1980) Sangat sedikit sekali analisa biaya C2 dilaporkan dalam literatur. Altman, Haldeman dan Narayanan (1977) berargumen bahwa besarannya .kecil.. Luasnya perusahaan yang masuk dalam sampel Analisis pinjaman selalu menghadapi trade off diantaranya mempunyai observasi yang cukup luas pada estimasi model skoring yang efisien dan mempunyai sekumpulan perusahaan yang homogen dengan tetap memperhatikan atribut yang relevan terhadap keputusan pinjaman. Populasi untuk aplikasi model Ada dua populasi yang penting terhadap seorang peminjam : 1) Populasi pemohon pinjaman baru; 2) Populasi pemohon yang diterima. Variabel independent yang masuk dalam model : 1) Pengalaman masa lalu dari institusi pinjaman; 2) Penelitian masa lalu atas prediksi kesulitan keuangan atau klasifikasi pinjaman; 3) Metode penyelidikan data secara intensive seperti stepwise regression atau stepwise discriminant analysis. Perlakuan atas data yang hilang Solusinya adalah bahwa jika beberapa perusahaan kehilangan informasi untuk variabel yang diberikan, nilai median untuk sampel tersebut diganti dengan informasi yang hilang. Ketetapan Perubahan dapat terjadi oleh pemohon pinjaman; dalam karakteristik pemohon atau dalam industri dan lingkungan ekonomi; pendekatan yang dilakukan terhadap perubahan ini adalah menerima variabel independent kecuali mengestimasi kembali koefisiennya dan menerbitkan point cut off yang baru untuk mengklasifikasikan pinjaman pada berbagai kategori. B. Kontribusi model skoring kuantitatif Model skoring dapat memberikan beberapa kontribusi penting dalam membuat keputusan kredit : 1) Model skoring dapat memfasilitasi monitoring, pengendalian, dan risiko perkiraan (item) income; 2) Keputusan yang berhubungan dengan C1 dan

Page 112: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

C2 adalah input penting dalam skoring; 3) Sistem skoring kredit dapat digunakan untuk menguji variabel mana yang penting untuk membedakan resiko kredit baik dan jelek; 4) Sistem skoring kredit dapat membantu dalam alokasi waktu loan officer dan sumberdayanya; 5) Sistem skoring kredit dapat membantu mengimplementasikan kekonsistenan kebijakan pinjaman dengan undang-undang negara. C. Permohonan pinjaman komersial Ada 4 pertanyaan penting sehubungan dengan pemberian kredit : 1) Status rumah; 2) Giro; 3) Tujuan pinjaman; 4) Ketentuan pinjaman. . 2002 digitized by USU digital library 49 D. Permohonan pinjaman komersial Permohonan yang sering terjadi dari skoring kredit sektor komersial berkaitan dengan kredit perdagangan. Penelitian oleh Ewert (1977), Cowen and Page (1982) dilakukan dengan menggunakan model diskriminan. 16.5. Keputusan pinjaman dan alternatif akuntansi Pegawai bank mempunyai insentif untuk menggunakan informasi yang memfasilitasikan membuat keputusan pinjaman lebih baik. A. Perbedaan dalam GAAP Ada beberapa penjelasan bagi loan officer untuk tidak membuat suatu usaha substansial menyesuaikan perbedaan pada beberapa metode akuntansi yang digunakan : 1) Kesimpulan profitability, leverage dan sebagainya tidak dirasakan sensitif untuk menggunakan metode akuntansi yang berbeda digunakan oleh para pemohon. 2) Kekurangan analis atau pengetahuan untuk membuat penyesuaian yang tepat dalam hal tertentu. 3) Analis dapat mengakses sumber-sumber informasi yang mengkompensasikan perbedaan metode akuntansi. . 2002 digitized by USU digital library 50 B. Alternatif pelaporan keuangan Non-GAAP Pegawai bank dapat menggunakan alternatif Non-GAAP bila mengevaluasi pemohon pinjaman atau bila menulis perjanjian pinjaman dengan pemohon yang diterima. Leftwich (1983) melaporkan bahwa semua perjanjian pinjaman berisikan referensi khusus terhadap aturan pengukuran yang digunakan untuk menghitung angka akuntansi untuk tujuan perjanjian. Aturan-aturan yang diadopsi di luar GAAP misalnya kontinjensi, mata uang asing, goodwill dan intangible, serta pajak penghasilan. Hal ini ditafsirkan untuk mengurangi konflik kepentingan antara pinjaman dan yang meminjam.

Page 113: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

D. Perbedaan metode akuntansi dan model skoring kuantitatif Perbedaan dalam metode akuntansi dapat menciptakan kesulitan bila menggunakan model skoring kuantitatif dalam evaluasi pinjaman pada konteks ini adalah berguna untuk membedakan antara : 1) Perbedaan cross-sectional; 2) Perbedaan time-series. Ada beberapa alternatif seseorang dapat mengadopsi dalam situasi ini : 1) Untuk membangun model skoring yang terpisah pada masing-masing kombinasi alternatif akuntansi; 2) Menggunakan teknik penyesuaian untuk menempatkan skor pemohon dengan model pada basis yang sama dengan memperhatikan metode akuntansi.

Page 114: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/05/bagaimana-cara-auditor-

memeriksa-aspek-going-concern-perusahaan/

Akuntansi • Audit-SPI

Bagaimana Cara Auditor Memeriksa Aspek Going Concern

Perusahaan?

oleh Mr. JAK5 Komentar

Auditor TIDAK WAJIB untuk memprediksi kondisi masa depan

perusahaan terperiksa (auditee.) Namun belakangan, dalam proses

audit, auditor diharapkan untuk mempertimbangkan kemampuan

perusahaan dalam menjaga kelangsungan hidupnya (continue to going concern), minimal untuk satu tahun buku ke

depan. Bagaimana cara auditor memeriksa aspek going concern perusahaan?Itulah yang akan JAK bahas melalui artikel sederhana ini. Namun

sebelum masuk ke topik utama, mari kita lihat bagaimana peranan

going concern di dalam perusahaan terlebih dahulu.

([textmarker color=”FF0D05″]Precaution[/textmarker]: Artikel ini tergolong panjang dan rinci, thus mungkin mengkonsumsi waktu yang banyak untuk membaca dan memahami isinya. Untuk itu JAK bagi menjadi beberapa sub-judul agar lebih mudah dibaca. [textmarker

color=”0A8F06″]Anjuran[/textmarker]:sebaiknya dibaca di rumah saat ada waktu luang).

Page 115: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

 

Pentingnya Asumsi Going Concern Dalam Akuntansi“Going Concern,” dalam akuntansi, adalah sebuah ASUMSI

(sekalilagi sebuah asumsi) yang menganggap bahwa perusahaan

akan beroperasi dalam jangka panjang. Dan sebagian besar

perlakuan akuntansi—mulai dari pengukuran hingga

pengungkapannya—menggunakan asumsi ini.

“Aset Tetap” misalnya, awalnya diakui sebesar harga perolehan (cost)

untuk kemudian di alokasikan sebagai beban/biaya—melalui

penyusutan atau amortisasi secara bertahap—selama umur

manfaatnya (=umur ekonomisnya). Hal ini karena adanya matching

concept dimana perusahaan diasumsikan akan beroperasi dalam

jangka panjang—Going Concern—minimal selama usia manfaat aset.

Pengeluaran-pengeluaran besar sehubungan dengan aset, sebagai

contoh berikutnya, dikapitalisasi ke aset terkait. Hal ini, juga dengan

asumsi bahwa perusahaan akan beroperasi dalam jangka panjang

(Going Concern). Andai tidak menggunakan asumsi Going Cocern,

mestinya, berapa besarpun pengeluaran yang timbul langsung

dibebankan (expensed) pada saat terjadi.

Page 116: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Asumsi yang sama juga digunakan ketika perusahaan mengakui

“Biaya Dibayar Dimuka” atau “Pendapatan Diterima Dimuka.”

Andai tidak menggunakan asumsi ‘Going Concern’ maka tidak akan

pernah ada pengalokasian beban secara bertahap

(penyusutan/amortisasi). Pengakuan pendapatan secara bertahap

juga takkan pernah terjadi.

Pengelompokan ‘Aset Lancar – Tak lancar’ dan ‘Utang Jangka

Pendek – Jangka Panjang’ pada Laporan Posisi Keuangan (=Neraca)

juga tak pernah ada jika asumsi Going Concern tak digunakan.

Bahkan, periodesasi pelaporan keuangan juga menjadi tak diperlukan

lagi, dan yang namanya ‘matching-concept’ otomatis menjadi tak ada.

Persoalannya, yang namanya ASUMSI tetap saja asumsi yang—

pada titik tertentu—bisa jadi tidak mewakili kondisi sebenarnya.

Termasuk asumsi going concern yang digunakan dalam akuntansi.

Ada kalanya, pada titik tertentu, perusahaan tidak mampu lagi

menjaga kelangsungan hidupanya.

Sekarang bayangkan; apa yang terjadi ketika Laporan Keuangan

yang disajikan menggunakan asumsi going concern padahal pada

kenyataannya perusahaan tidak mampu lagi meneruskan

operasionalnya dalam jangka panjang alias tidak sungguh-sungguh

going concern?

Page 117: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Itu artinya, asumsi going concern yang digunakan untuk menyusun

laporan keuangan sudah tidak valid lagi; tidak mewakili kondisi

perusahaan yang sebenarnya, meskipun angka-angkanya akurat dan

perlakuannya telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK). Sehingga, semua isi laporan keuangan yang

disajikan menjadi TIDAK MASUK AKAL lagi! Tidak valid!

Itu sebabnya, perlu ditekankan bahwa Laporan Keuangan disajikan

dengan asumsi perusahaan mampu beroperasi dlm jangka panjang

(going concern).

Selanjutnya, kita lihat peranan penting asumsi going concern bagi

pengguna Laporan Keuangan.

 

Pentingnya Status Going Concern Bagi Pengguna Laporan KeuanganBagi pengguna eksternal, utamanya investor dan kreditur, Laporan

Keuangan (yang disusun menggunakan asumsi Going Concern oleh

Page 118: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

manajemen perusahaan) merupakan sumber informasi utama untuk

mengambil keputusan-keputusan penting:

Investor menginvestasikan uangnya dengan cara membeli saham

perusahaan dan bersedia dikembalikan dalam bentuk dividend

yang nilai Rupiahnya jauh lebih kecil dibandingkan total Rupiah

yang diinvestasikan, karena berharap akan memperoleh dividend

dalam jangka panjang.

Lembaga keuangan seperti bank mengucurkan kredit bagi

perusahaan dan bersedia dikembalikan secara bertahap, juga

dengan asumsi bahwa perusahaan mampu beroperasi dalam

jangka panjang.

Bayangkan nasib investor dan kreditur bila ternyata perusahaan tidak

mampu untuk going concern? Mereka akan merugi!

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, investor butuh informasi

apakah investee mampu going concern ke depannya atau tidak.

Lembaga keuangan juga butuh informasi yang sama sebelum

memberikan kredit.

Lalu, darimana investor dan kreditur memperoleh informasi mengenai kepastian status going concern perusahaan? 

Page 119: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Sedikit Mengenai Teori Keagenan dan AuditPihak eksternal bisa mmperoleh informasi mengenai kemampuan

going concern perusahaan dari laporan keuangan yang disajikan oleh

manajemen. Dengan bantuan para analyst, investor dan kreditur bisa

melakukan penilaian terhadap prospek investasi dari berbagai aspek,

termasuk aspek kemampuan going concern.

[textmarker color=”FF1D0D”]Pertanyaannya[/textmarker]: Apakah laporan keuangan yg disajikan oleh manajemen akurat, tidak mengandung material misstatement dan tidak manipulatif?Teori keagenan (agency theory), singkatnya, menyarankan: jangan

percaya begitu saja terhadap asersi (laporan keuangan yang

disajikan) manajemen!

Lebih rinci dalam teori keagenan disebutkan bahwa, “prinsipal”

(=pemegang saham) sebagai pemilik perusahaan memberikan

mandat kepada “agen” (=jajaran manajemen) untuk menajalankan

operasional perusahaan sehari-hari. Dengan harapan akan terjadi

kontrak yang efisien diantara mereka.

Jensen dan Meckling, 1976 silam, mendefinisikan hubungan

keagenan sebagai…

Page 120: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

“…suatu kontrak dimana satu orang atau lebih [principal] meminta pihak lainnya [agen] untuk melaksanakan sejumlah pekerjaan atas nama prinsipal yang melibatkan pendelegasian beberapa wewenang pembuatan keputusan kepada agen.”

Ada dua asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam hubungan

keagenan agar menghasilkan suatu kontrak yang efisien diantara

principal dan agen, yaitu:

Simetri informasi; dan

Imbalan pasti bagi agen.

Namun, pada kenyataannya agen sebagai pengelola perusahaan

selalu memiliki akses informasi yang lebih luas—thus memiliki lebih

banyak informasi mengenai kondisi perusahaan—jika dibandingkan

dengan prinsipal. Kondisi seperti ini—yang disebut “asimetri informasi”—adalah kondisi yang tidak ideal dilihat dari kepentingan

prinsipal.

Oleh karena itu, sebagai pengelola perusahaan para manajer

berkewajiban untuk memberikan informasi mengenai kondisi

perusahaan melalui penyajian Laporan Keuangan beserta Catatan

dan Penjelasannya.

Penyampaian informasi melalui laporan keuangan tersebut perlu

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan informasi pihak-pihak internal

Page 121: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

dan eksternal perusahaan yang tidak memiliki akses langsung ke

dalam data keuangan.

Namun, Eisenhardt (1989) telah mengingatkan tentang adanya tiga asumsi sifat manusia terkait teori keagenan, yaitu:

1. Manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri (self interest);2. Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa

depan (bounded rationality); dan

3. Manusia selalu menghindari risiko (risk averse).

Mempertimbangkan 3 asumsi sifat dasar manusia

tersebut, Eisenhardtmewanti-wanti bahwa manajer akan cenderung

bertindak oportunis, yaitu mengutamakan kepentingan pribadinya

dibandingkan menjaga komitmennya kepada prinsipal yang

memberinya kepercayaan. Perilaku ini bisa memicu terjadinya konflik

keagenan.

Teori yang sama juga menyebutkan bahwa, pihak manajemen

umumnya memiliki kepentingan yang berbeda dengan prinsipal

sehingga akan cenderung menyusun laporan keuangan yang sesuai

dengan tujuannya, bukan demi kepentingan prinsipal.

Nah, sebagai penengah (intermediary), hadirlan AUDITOR

INDEPENDEN (biasanya berada dibawah naungan Kantor Akuntan

Publik tertentu) yang bisa mengurangi potensi konflik keagenen

tersebut. Melalui proses audit, auditor melakukan pemeriksaan dan

memberikan opini (atestasi) atas kewajaran isi Laporan Keuangan

yang disajikan oleh manajemen perusahaan.

Page 122: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Dalam SAS (AU 110) Paragraf 01 dijelaskan:

“Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat [opini] tentang kewajaran, dalam semua hal yang material terkait posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. “

Ada 5 jenis opini yang dapat diberikan oleh auditor terhadap laporan keuangan auditee, yaitu:

1. Wajar tanpa pengecualian (unqualified) – Opini ini diberikan oleh

auditor apabila:

Audit telah dilaksanakan atau diselesaikan sesuai dengan standar

auditing;

Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum;

Tidak terdapat kondisi atau keadaan tertentu yang memerlukan

bahasa penjelasan.

2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan tambahan bahasa penjelasan – Opini ini diberikan oleh auditor apabila: (1) audit telah

dilaksanakan atau diselesaikan sesuai dengan standar auditing; (2)

penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum, tetapi (3) terdapat keadaan atau kondisi tertentu yang

memerlukan bahasa penjelasan. Kondisi atau keadaan yang

Page 123: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

memerlukan bahasa penjelasan tambahan bisa disebabkan oleh

salahsatau atau lebih kondisi berikut ini:

Sebagian opini auditor didasarkan atas laporan auditor

independen lain;

Adanya penyimpangan dari pernyataan standar akuntansi

keuangan (PSAK) yang berlaku;

Auditor menemukan adanya suatu perubahan material dalam

penggunaan prinsip dan metode akuntansi;

Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidakpastian yang material;

atau

Auditor meragukan kemampuan satuan usaha dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern)

3. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified) – Opini ini

diberikan apabila salahsatu atau lebih kondisi berikut ini terjadi:

Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya

pembatasan lingkup audit yang material tapi tidak memengaruhi

laporan keuangan secara keseluruhan;

Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari

prinsip akuntansi yang berlaku umum yang berdampak material

tetapi tidak memengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.

Penyimpangan tersebut dapat berupa pengungkapan yang tidak

memadai maupun perubahan dalam prinsip akuntansi. Auditor

harus menjelaskan alasan pengecualian dalam satu paragraf

terpisah sebelum paragraf pendapat.

4. Pendapat tidak wajar (adverse) – Opini ini diberikan apabila

auditor berpendapat bahwa laporan keuangan tidak menyajikan

Page 124: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Opini ini harus disertai

penjelasan mengenai alasan pemberian opini tidak wajar.

5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer) – Auditor

tidak memberikan pendapat apabila:

Ada pembatasan lingkup audit yang sangat material baik oleh

klien maupun karena kondisi tertentu; dan/atau

Auditor tidak independen terhadap klien.

Setelah diperiksa oleh auditor independen, laporan keuangan yang

disajikan oleh manajemen diharapkan tidak mengandung salahsaji

yang bersifat material (material misstatement) dan benar-benar

mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya, sehingga

pengguna laporan keuangan dapat membuat keputusan-keputusan

penting dengan lebih tepat berdasarkan Laporan Keuangan Auditan

(audited financial statemenets.)

Hanya saja, belakangan (setidaknya sejak skandal Enron), publik

mengharapkan agar disamping menilai kewajaran isi Laporan

Keuangan, melalui proses auditing, auditor juga bisa memberi

semacam “peringatan dini” (early warning) kepada pengguna terkait

kondisi dan peristiwa tak pasti (uncertainty) yang berpotensi risiko

kerugian bagi stakeholders eksternal, yakni: investor/pemegang

saham, kreditur, pemerintah/regulator.

Salahsatu kondisi dan peristiwa tak pasti itu adalah hal-hal yang bisa

membuat perusahaan tidak mampu lagi menjaga kelangsungan

Page 125: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

hidupnya di masa depan, yakni aspek “kemampuan untuk going

concern.”

Pindah ke paragraf berikutnya…

 

Peranan Auditor Dalam Memeriksa Aspek Going Concern AuditeeDi masa silam, proses audit tidak secara khusus memeriksa aspek

going concern auditee. Tugas dan tanggungjawab auditor terbatas

pada penilaian terhadap kewajaran penyajian Laporan Keuangan

yang tentu saja disusun dengan menggunakan basis data historis

(transaksi-transaksi yang telah terjadi), samasekali TIDAK menilai

atau memprediksi kondisi perusahaan di masa yang akan datang,

termasuk kemampuannya untuk terus going concern.

Namun publik mengharapkan agar tugas dan tanggungjawab auditor

diperluas, sehingga mampu memininalkan risiko terkait kondisi dan

peristiwa yang sifatnya tak pasti. Salahsatu tugas dan tanggungjawab

yang diperluas itu adalah pemeriksaan terhadap kemampuan

Page 126: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

perusahaan untuk melanjutkan operasionalnya dalam jangka panjang

(aspek going concern).

Atas harapan itu, untuk pertamakalinya di tahun 1978,

the Commission on Auditors’ Responsibilities (CAR)—sebuah komisi

khusus membahas mengenai tugas dan tanggungjawab auditor di

Amerika Serikat yang anggotanya terdiri dari board of

director American Institute of Certified Public Accountant (AICPA),

fokus untuk merespon permintaan publik tersebut.

Hasil pembahasan itu menyimpulkan bahwa, diikutsertakannya aspek

going concern dalam laporan audit justru membingungkan pengguna,

menggeser tugas auditor, dan kerap menimbulkan harapan palsu di

kalangan pengguna laporan keuangan. Oleh karena itu CAR

merekomendasikan agar aspek going concern disertakan dalam

“Catatan atas Laporan Keuangan” yang dirilis oleh pihak manajemen

auditee bersamaan dengan Laporan Keuangan saja, tidak pada

laporan audit yang dirilis oleh auditor.

Dan, the Auditing Standard Board (ASB)-pun mengamini rekomendasi

tersebut. Namun, keputusan itu memperoleh tekanan balik yang keras

dari publik. Mereka tetap meminta agar tugas dan tanggungjawab

auditor diperluas, termasuk memeriksa aspek going concern.

Seiring dengan semakin banyaknya skandal laporan keuangan yang

timbul pada masa-masa setelah itu, maka ASB akhirnya merilis

Statement of Auditing Standard (SAS) nomor 59.

Page 127: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

SAS 59 (AU 341.01), secara eksplisit menyatakan:

“Kelangsungan hidup entitas dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang menunjukkan hal yang berlawanan. “

Dengan kata lain, kecuali ditemukan adanya informasi sebaliknya,

maka secara otomatis asumsi going concern harus digunakan dalam

menilai kewajaran Laporan Keuangan.

Lalu, seperti apa implementasinya di lapangan? Apa yang dilakukan oleh auditor untuk memastikan tidak ada “kesangsian substansial” terhadap aspek kemampuan going concern perusahaan? 

Cara Auditor Pemeriksaan Aspek Going ConcernPada umumnya, keberlanjutan operasional perusahaan terancam oleh

satu keadaan saja, yaitu: adanya kondisi dan peristiwa tak pasti yang

bisa membuat perusahaan menjadi tidak mampu membayar

Page 128: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

liabilitasnya—baik yang tergolong jangka pendek maupun jangka

panjang.

Oleh sebab itu, SAS 59 (AU 341) memberikan petunjuk mengenai

kondisi-kondisi dan peristiwa-peristiwa yang dapat dipakai sebagai

bahan pertimbangan untuk menemukan adanya “kesangsian

substansial” (=keraguan besar) terhadap kemampuan going concern

entitas auditee di masa yang akan datang, setidanya hingga satu

tahun buku ke depan.

Ada 4 kondisi dan peristiwa yang dapat diidentifikasi dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh auditor, yaitu:

1. Kecenderungan-Kecenderungan Negatif (Negative Trends) –

Misalnya: kerugian operasional yang terjadi secara berulang dari

periode-ke-periode, kekurangan modal kerja yang terus terjadi, arus

kas aktivitas operasional yang negatif, rasio-rasio kinerja kunci (key

performance indicator) yang berskor buruk.

2. Indikasi Kesulitan Keuangan (Financial Distress) – Contoh,

kegagalan dalam memenuhi kewajiban membayar utang, nunggak

pembayaran dividen, penolakan dari pemasok terhadap pengajuan

permintaan pembelian kredit biasa, timbulnya kebutuhan akan

restrukturisasi utang, tilmbulnya kebutuhan untuk mencari sumber

atau metode pendanaan baru, adanya inisiasi untuk menjual cepat

sebagian aset yang dimiliki.

3. Persoalan Internal (Internal Issues) – Misalnya, pemogokan kerja

atau konflik perburuhan yang lain, adanya ketergantungan yang tinggi

Page 129: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

terhadap keberhasilan suatu proyek tertentu, adanya komitmen

jangka panjang yang tidak bersifat ekonomis, adanya kebutuhan

untuk merombak operasional perusahaan secara signifikan.

4. Persoalan Eksternal (External Issues)– Contoh: adanya tuntutan

hukum atau gugatan pengadilan yang berpotensi mengganggu

kelangsungan hidup perusahaan, keluarnya undang-undang atau

masalah-masalah lain yang berpotensi membatasi atau menghentikan

operasional perusahaan baik sebagian maupun keseluruhan,

kehilangan hak kelola-lisensi-copyright-dan-paten penting, kehilangan

pelanggan atau pemasok utama, kerugian akibat bencana besar

seperti gempa bumi-banjir-kekeringan-dan force majeur lainnya yang

tidak diasuransikan atau diasuransikan namun dengan pertanggungan

yang tidak memadai.

Nah, prosedur atau langkah-langkah seperti apa yang bisa diambil oleh auditor untuk mempertimbangkan empat kondisi dan peristiwa di atas sehingga sampai pada kesimpulan apakah MENYANGSIKAN atau TIDAK MENYANGSIKAN kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern)?Tentu saja, auditor perlu melakukan pekerjaan ekstra di sepanjang proses audit yang dijalankan. Misalnya, pada saat:

1. Menjalankan Prosedur Analitis (analytical procedures) – Entah

pada fase perencanaan atau pengujian substantif atau review

setelahnya, auditor biasanya hanya menilai akurasi dan kewajaran

penyajian. Nah, dalam upaya menemukan trend negatif seperti

petunjuk SAS 59 di atas, mungkin auditor perlu melakukan trend

analysis terhadap akun-akun tertentu, misalnya:

Page 130: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Apakah penjualan atau revenue perusahaan mengalami

kemerosotan yang signifikan secara terus menerus

Apakah cost dan expense yang timbul trendnya meningkat

signifikan secara terus-menerus

Apakah ada penumpukan nilai persediaan yang tak kunjung

berubah menjadi tagihan atau kas

Apakah nilai bad debt terus meningkat

Apakah total nilai utang dagang/usaha yang mengalami overdue

terus meningkat

2. Menjalankan Review Terhadap Peristiwa Setelah Tanggal Laporan(Subsquent Events Review) – Pada saat melakukan

subsequent event review, auditor biasanya hanya memastikan bahwa

semua transaksi bersifat material telah diikut sertakan ke dalam

Laporan Keuangan Auditan (audited financial statements). Upaya

ekstra yang perlu dilakukan oleh auditor untuk melihat kemungkinan

adanya masalah going concern antara lain:

Melihat dan mencari tahu, apakah ada pelanggan besar

perusahaan yang mengalami kebangkrutan, sehingga piutang

overdue kemungkinan akan segera berubah menjadi kerugian

piutang tak tertagih, dan yang terpenting mungkin trend penjualan

akan terus menurun di masa-masa berikutnya.

Melihat dan mencari tahu, apakah harga jual produk/jasa

perusahaan mengalami penurunan di pasaran

Melihat dan mencari tahu, apakah ada pemasok yang

menurunkan jumlah pasokan (atau menghentikannya samasekali)

menyusul penghentikan fasilitas kredit.

Page 131: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Apakah ada lembaga keuangan yang menurunkan plafond kredit

atau menghentikannya samasekali.

Apakah ada pengambilalihan aset perusahaan oleh pihak lain.

3. Menjalankan Review Kepatuhan (Compliance Review) – Upaya

ekstra lainnya adalah dengan melakukan review terhadap kepatuhan

perusahaan dalam menjalankan komitment dengan kreditur,

utamanya lembaga keuangan yang menyediakan kredit jangka

panjang seperti bank. Auditor perlu melihat apakah perusahaan masih

mampu memenuhi komitmennya sebagaimana tertuang di dalam

perjanjian semula (dalam akad kredit misalnya).

4. Membaca Notulen Rapat (Minutes Reading) – Biasanya, auditor

membaca minutes meeting yang diselenggarakan dalam RUPS,

Dewan Direksi dan Dewan Komite, hanya untuk mencari tambahan

informasi untuk memastikan akurasi dan kewajaran penyajian laporan

keuangan. Upaya ekstra yang bisa dilakukan untuk menemukan

adanya indikasi persoalan going concern di sini diantaranya dengan

mencari informasi yang mengindikasikan:

Adanya rencana alokasi biaya litigasi (=penanganan sengketa)

yang meningkat drastis

Adanya wacana untuk mencari sumber pendanaan alternative

selain yang biasanya

Adanya wacana untuk melakukan perombakan sistim kerja

operasional perusahaan secara signifikan

Adanya program pemangkasan cost dan expense seperti rencana

PHK, penghentian operasional segment atau unit bisnis tertentu,

atau pengurangan jam kerja operasional, secara besar-besaran.

Page 132: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Adanya penghentian kontrak kerja mendadak dengan tenaga

expert yang selama ini digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Adanya penghentian anggota manajemen puncak dan menengah.

5. Review Terhadap Permintaan Konsultasi Legal (Inquiry of Legal Counsel Review) – Upaya berikutnya yang bisa dilakukan oleh auditor

dalam upaya menemukan adanya kesangsian terhadap aspek going

concern adalah dengan melihat catatan koresponden dengan institusi-

institusi legal seperti kantor pengacara, penasehat hokum dan notaris.

Dari proses review itu, mungkin auditor bisa menemukan adanya

komunikasi yang intens terkait masalah litigasi seperti adanya

tuntutan hukum (pidana dan perdata) dari pihal ketiga entah itu

perseorangan atau badan.

Itulah langkah-langkah yang bisa diambil oleh auditor guna menemukan adanya persitiwa dan kondisi tak pasti yang berpotensi membuat auditee tak mampu lagi mempertahankan kelangsungan hidupanya di masa depan.

[textmarker color=”FF1008″]Pertanyaan[/textmarker]: Apakah upaya-upaya ekstra itu saja sudah cukup?[textmarker color=”0B8203″]Jawabannya[/textmarker]: Tergantung.

Setelah melalui proses pemeriksaan, termasuk upaya-upaya ekstra

yang dilakukan, auditor mungkin MENEMUKAN atau TIDAK

MENEMUKAN adanya indikasi “kesangsian substansial” (substantial

doubt) terhadap kemampuan going concern perusahaan:

Apabila TIDAK MENEMUKAN kesangsian substansial, maka

auditor sudah bisa memberikan opini yang sesuai (lihat “Opini

Auditor Terkait Aspek Going Concern” di bawah).

Page 133: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Apabila MENEMUKAN kesangsian substansial, maka auditor

perlu menanyakan apakah perusahaan memiliki “Rencana

Manajemen” untuk memitigasi peristiwa dan kondisi tak pasti

tersebut. Jika TIDAK PUNYA, maka auditor sudah bisa

memberikan opini ((lihat “Opini Auditor Terkait Aspek Going

Concern” di bawah). Apabila sebaliknya, dimana perusahaan

memiliki rencana manajemen, maka auditor perlu mengevaluasi

rencana tersebut. Pindah ke paragraph berikutnya…

 

Mengevaluasi Rencana Manajemen PerusahaanDari prosedur pemeriksaan normal dan upaya ekstra yang telah

dilaksanakan, apabila auditor menemukan adanya kesangsian

substansial terhadap kemampuan perusahaan untuk terus “going

concern,” setidaknya sampai 1 tahun buku berikutnya (IAI, 2001),

maka ia belum bisa secara serta-merta memberikan opini dan masih

perlu melakukan evaluasi terhadap rencana manajemen untuk

memitigasi persoalan.

SAS 59 (AU 341) paragraf 03, menyatakan:

Page 134: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

“Jika auditor yakin terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas, ia harus: (a) memperoleh informasi mengenai rencana manajemen untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa tersebut; dan (b) mengevaluasi apakah rencana tersebut efektif dilaksanakan.”

Konkretnya, auditor perlu meminta penjelasan dari perusahaan

mengenai langkah apa saja rencananya yang akan diambil.

“Rencana Manajemen” mungkin variatif antara satu auditee dengan

lainnya, tergantung persitiwa dan kondisi tak pasti seperti apa

persisnya yang dihadapi. Namun rencana-rencana itu, umumnya, bisa

diklasifikasikan menjadi 4 jenis.

Terhadap masing-masing jenis rencana manajemen yang

disampaikan, auditor perlu melakukan evaluasi-evaluasi tertentu yang

bisa mengarahkan pada kesimpulan apakah rencana tersebut akan

mampu mengatasi persoalan secara efektif.

Berikut ini adalah 4 klasifikasi rencana manajemen yang lumrah disampaikan oleh perusahaan, dan langkah evaluasi yang bisa diambil oleh auditor:

Page 135: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

1. Rencana Menarik (Menjual) Aset – Jika manajemen perusahaan

auditee merencanakan untuk menjual sebagian asetnya, maka auditor

perlu mengevaluasi hal-hal berikut ini:

a. Seberapa laku aset yang rencananya akan dijual? Untuk menjawab

pertanyaan ini auditor perlu melakukan review terhadap aset yang

akan dijual dan prospek pasarnya. Jika aset yang dijual berupa surat

berharga yang tidak terdaftar, maka auditor perlu melakukan review

terhadap dokumen-dokumen terkait dan koresponden yang sudah

berlangsung terkait penjualan tersebut. Apabila aset yang dijual

berupa aset tak berwujud (intangibles) seperti patent, franchise,

copyrights, dan sejenisnya, maka auditor perlu melihat berapa kas

yang dihasilkan oleh aset yang sama di masa lalu, berapa

penawarannya saat ini dan siapa saja calon pembelinya. Jika yang

akan dijual berupa aset tetap, maka auditor perlu melihat harga pasar

wajarnya. Jika manajemen berencana untuk menjual piutangnya

kepada pihak ketiga, maka auditor perlu melihat cadangan piutang

ragu-ragu dan cadangan retur penjualan. Jika yang akan dijual berupa

bagian perusahaan (segement atau unit bisnis) tertentu, maka auditor

perlu melihat kinerja moneter (laporan kinerja) segment/unit bisnis

tersebut.

b. Adakah pembatasan atas penjualan aset? Bisa jadi pemegang

saham membatasi penjualan aset, atau bisa jadi aset tersebut telah

dijadikan agunan kredit. Untuk itu auditor perlu melihat: perjanjian-

perjanjian terkait kredit, perjanjian utang-piutang tertulis, dan hal-hal

lain terkait dengan aset tersebut.

Page 136: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

c. Apa dampak dari penjualan aset tersebut? Utamanya aset-aset di

luar surat berharga (piutang, persediaan, aset tetap dan aset tak

berwujud) seharusnya merupakan sumberdaya yang menopang

operasional perusahaan. Apa dampaknya bila dijual? Dalam hal ini

auditor perlu penjelasan dari perusahaan mengenai dampak apa yang

mungkin timbul dan apa rencana manajemen untuk mengatasi

dampak tersebut. Untuk lebih konkretnya, auditor mungkin perlu

membuat PROFORMA LAPORAN KEUANGAN setelah

mengeluarkan aset yang terjual dari operasional perusahaan,

sehingga bisa melihat dampaknya dalam satuan moneter (rupiah).

2. Rencana Meminjam Uang atau Restrukturisasi Utang – Jika

perusahaan berencana meminjam uang atau melakukan

restrukturiasai utang, maka auditor perlu mengevaluasi hal-hal berikut

ini:

a. Adakah sumber pembiayaan dengan utang tersedia? Aditor perlu

melihat apakah sudah ada institusi keuangan yang siap memberi

pinjaman, perhitungkan dampak biaya dan bunga yang akan timbul.

Mungkinkah perusahaan bisa melakukan skema leaseback.

b. Apakah perusahaan memiliki agunan yang cukup? Perusahaan

yang sedang mengalami kesulitan likuiditas besar kemungkinannya

takkan dapat pinjaman tanpa agunan. Untuk itu auditor perlu

menghitung berapa besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan dan

bisa dijadikan agunan. Aset yang sudah dijasikan agunan otomatis tak

bisa diikutsertakan. Perhitungan harus sampai pada kesimpulan “dari

agunan yang dimiliki, berapa nilai rupiah pinjaman yang akan bisa

diperoleh?”

Page 137: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

c. Adakah batasan pinjaman tambahan? Pinjaman yang telah ada

biasanya membuat perusahaan tidak bebas lagi mencari pinjaman

tambahan. Karena ini, auditor perlu mereview perjanjian yang telah

ada.

d. Adakah pengaturan yang telah ada atau telah memperoleh komitmen pasti untuk restrukturisasi utang atau perjanjian yang memungkinkan perusahaan untuk mendapat dana tambahan? Jika

ada, maka auditor perlu mengevaluasi kepastian pengaturan atau

komitmen tersebut. Mungkin auditor bisa meminta konfirmasi terterulis

dari pihak yang menyediakan atau memberikan komitmen, seperti

bank atau lembaga keuangan lainnya.

3. Rencana Mengurangi atau Menunda Pengeluaran – Sudah

lumrah bahwa perusahaan yang sedang mengalami kesulitan

likuiditas bisanya melakukan pengurangan atau penundaan

pengeluaran-pengeluaran. Jika ada, maka auditor perlu mengetahui,

pengeluaran apa saja yang rencananya akan dikurangi atau ditunda;

apakah terkait reparasi dan pemeliharaan, iklan, rekayasa dan

pengembangan, perluasan, upgrade atau penambahan fasilitas

(bangunan/mesin/perlatan)? Yang tak kalah pentingnya, apa

dampaknya bagi operasional perusahaan ke depannya. Auditor perlu

meminta proyeksi atas dampak yang akan ditimbulkan dalam satuan

moneter (Rupiah).

4. Rencana Menaikan Kepemilikan Ekuitas – Ketika kelangsungan

operasional sedang dibawah tekanan, adalah lumrah bila perusahaan

berupaya untuk menawarkan penyertaan ekuitas (modal) kepada

investor. Dan fenomena yang jamak pula jika banyak investor

Page 138: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

mencari-cari perusahaan yang sedang membutuhkan tambahan

modal. Dalam distress yang tinggi, perusahaan berada pada posisi

tawar yang lemah, sehingga biasanya, mereka menawarkan

sahamnya dengan harga berdiskon. Dalam banyak kasus, investor

yang menyediakan tambahan modal mungkin berencana membawa

usaha lain mereka yang kondisi keuangannya sehat untuk

digabungkan (merged) dengan perusahaan auditee yang dalam

kesulitan likuiditas, sehingga mereka bisa menjadikan kerugian bersih

(net operating loss) yang ada sebagai kompensasi kerugian di periode

berikutnya (carryforeward). Jika demikian kondisinya, auditor perlu:

Melakukan review terhadap rencana tersebut;

Mengevaluasi konsekwensi perpajakan yang akan timbul akibat

dari rencana tersebut;

Mendiskusiakan tata cara investasi yang patut dengan pihak

manajemen;

Mengevaluasi apakah rencana menaikkan kepemilikan ekuitas

tersebut mampu mendatangkan kas yang cukup untuk mengatasi

persoalan likuiditas dan modal kerja yang dibutuhkan minimal

untuk satu tahu buku ke depan;

Disamping melakukan evaluasi, yang manapun diantara empat klasifikasi rencana manajemen diatas yang disampaikan oleh perusahaan, auditor WAJIB menilai “kewajaran pengungkapan” rencana tersebut!“Kewajaran pengungkapan” yang dimaksudkan dalam hal ini adalah

bagaiman recana tersebut dapat diterjemahkan (atau dikonversikan)

ke dalam SATUAN MONETER (baca: dalam angka Rupiah). Untuk itu

Page 139: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

auditor perlu meminta forecast dan budget perusahaan, minimal untuk

satu tahun buku ke depan, untuk dinilai apakah rencana manajemen

telah tercermin di dalamnya.

Nah, bagaimana caranya auditor mengevaluasi forecast dan budget yang disampaikan oleh perusahaan? 

Mengevaluasi Forecast dan Budget PerusahaanSeperti telah ditegaskan dalam SAS 59 (AU 341) paragraf 04:

“Auditor tidak bertanggung jawab untuk memprediksi kondisi atau peristiwa yang akan dialami oleh perusahaan auditee di masa yang akan datang.”

Sehingga, auditor TIDAK WAJIB untuk melakukan eksaminasi atau

evaluasi terhadap forecast dan budget perusahaan. Pun demikian,

untuk sampai pada simpulan mengenai adanya kesangsian

substansial terhadap kemampuan going concern perusahaan ke

depannya, auditor perlu setidak-tidaknya membaca isi forecast dan

budget dari manajemen terkait tercananya untuk mengatasi

persoalan.

Page 140: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Agar tidak masuk terlalu jauh kedalam urusan prediski-memprediksi,

auditor hanya perlu mengarahkan perhatian khusus terhadap cash

forecast dan cash budget perusahaan. Auditor hanya perlu tahu

apakah perusahaan akan mampu beroperasi sekurang-kurangnya

untuk satu tahun buku ke depan.

Konkretnya, auditor perlu melakukan minimal 2 hal berikut ini:1. Menanyakan Asumi-asumsi yang Digunakan – Minimal, auditor

perlu mempertanyakan asumsi yang digunakan dalam cash forecast

dan cash budget perusahaan, yang menyangkut hal-hal pokok berikut

ini:

Kondisi umum perekonomian makro yang akan terjadi satu tahun

ke depan

Kondisi umum perekonomiian di bidang usaha yang dijalani oleh

perusahaan

Kondisi pemasaran dan penjualan perusahaan

Biaya penjualan dan distribusi

Ongkos/upah buruh

Pengeluaran untuk bangunan, mesin dan peralatan

Beban umum/operasional yang akan menunjang kelancaran

operasional

Beban bunga dan pengaturan yang mungkin timbul dari pinjaman

Beban/manfaat pajak

Selanjutnya, auditor bisa menilai kelogisan asumsi-asumsi yang

digunakan oleh manajemen perusahaan untuk menghasilkan data-

data prospektif yang tercantum di dalam forecast dan budget; Apakah

Page 141: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

masuk akal? Apakah sejalan dengan trend yang dialami oleh

perusahaan di masa lalu? Apakah sejalan dengan trend yang terjadi

pada tingkat ekonomi makro dan bidang usaha yang dijalankan?

2. Menilai Konsistensi Asumsi Antar Item – Forecast dan budget

yang logis, mestinya menunjukkan hubungan yang konsisten antar

item yang tercantum di dalam cash forecast dan cash budget.

Misalnya:

Harus ada hubungan yang logis dan konsisten antara CASH

FLOW dengan item (a) Penjualan; (b) Harga Pokok Penjualan; (b)

Beban Operasional; (c) Piutang; dan (d) Utang.

Harus ada hubungan yang logis dan konsisten antara

PENJUALAN dengan item (a) Biaya Penjualan dan Distribusi; (b)

Komisi; (c) HPP; (d) Sewa; dan (e) Advertising/Iklan

Harus ada hubungan yang logis dan konsisten antara item-item

yang ada pada Laporan Laba Rugi dengan item-item yang ada

pada Laporan Posisi Keuangan, misalnya: (a) antara Penjualan

dengan Piutang; (b) antara Harga Pokok Penjualan dengan

Persediaan; (c) antara Harga Pokok Penjualan dengan Utang.

Dan seterusnya.

Sampai di sini, mestinya, auditor telah sampai pada kesimpulan

apakah ada kesangsian substansial terhadap kemampuan going

concern perusahaan untuk minimal satu tahun buku ke depan. Dan,

mestinya juga, auditor sudah bisa menyampaikan opininya terkait

aspek going concern.

Page 142: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Nah, dari 5 jenis opini yang sudah dipaparkan di bagian sebelumnya (lihat “Teori Keagenan dan Audit” sebelumnya), yang mana yang seharusnya disampaikan oleh auditor terkait aspek going concern? 

Opini Auditor Terkait Aspek Going ConcernSAS 59 (AU 341) paragraph 10 hingga 14 telah memberi panduan

yang jelas mengenai opini yang bisa diberikan oleh auditor terkait

aspek going concern, sebagai berikut:

1. Apabila setelah melakukan prosedur pemeriksaan normal ditambah

dengan pertimbangan terhadap berbagai kondisi atau peristiwa yang

dapat dijadikan sebagai indikasi untuk menilai kemampuan going

concern perusahaan ternyata TIDAK MENYANGSIKAN kemampuan

perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam

jangka waktu minimal satu tahun buku setelah tanggal laporan

keuangan, maka auditor memberikan opini “Wajar Tanpa

Pengecualian” (Unqualified).

2. Apabila sebaliknya, dimana auditor MENYANGSIKAN kemampuan

going concern perusahaan setelah melakukan prosedur pemeriksaan

Page 143: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

normal ditambah dengan pertimbangan terhadap berbagai kondisi

atau peristiwa yang ada, maka auditor WAJIB MENGEVALUASI

RENCANA MANAJEMEN untuk mengatasi kesangsian tersebut.

Selanjutnya:

a. Jika perusahaan TIDAK MEMILIKI RENCANA MANAJEMEN atau

auditor berkesimpulan bahwa rencana manajemen perusahaan

TIDAK DAPAT SECARA EFEKTIF MENGATASI DAMPAK kondisi

dan peristiwa yang bisa membuat perusahaan mengalami kesulitan

going concern, maka auditor menyatakan “Tidak Memberikan

Pendapat” (Disclaimer)

b. Apabila auditor berkesimpulan bahwa RENACANA MANAJEMEN

DAPAT rencana manajemen dapat secara efektif dilaksanakan maka

auditor harus mempertimbangkan kecukupan pengungkapan rencana

manajemen dan faktor-faktor mitigasi persoalan going concern yang

timbul. Selanjutnya, lihat point c di bawah ini.

c. Apabila auditor berkesimpulan bahwa pengungkapan seperti pada

point b di atas TELAH MEMADAI, maka ia memberikan opini “Wajar

Tanpa Pengecualian” dengan “Paragraf Penjelasan” mengenai

kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan

hidupnya. Berikut adalah contoh paragraf tambahan yang dimaksud

(dikutip dari SAS 59 (AU 341) Paragraf 13):

Page 144: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

“The accompanying financial statements have been prepared assuming that the Company will continue as a going concern. As discussed in Note X to the financial statements, the Company has suffered recurring losses from operations and has a net capital deficiency that raise substantial doubt about its ability to continue as a going concern. Management’s plans in regard to these matters are also described in Note X. The financial statements do not include any adjustments that might result from the outcome of this uncertainty.”(Terjemahan bebas: Laporan keuangan terlampir disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan akan mampu melanjutkan kelangsungan hidupnya. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan X atas Laporan Keuangan, Perusahaan telah menderita kerugian operasional secara berulang dan mengalami defisiensi modal bersih yang menimbulkan ketidakpastian signifikan tentang kemampuannya untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Rencana manajemen sehubungan dengan hal ini juga dijelaskan dalam Catatan X.

Page 145: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Laporan keuangan tidak mencakup penyesuaian yang mungkin timbul akibat dari ketidakpastian ini.)d. Jika auditor berkesimpulan bahwa pengungkapan seperti pada

point b di atas TIDAK MEMADAI maka ia akan memberikan opini

“Wajar Dengan Pengecualian” (qualified) atau “Tidak Wajar”

(adverse.)

[textmarker color=”FF1808″]Pertanyaan selanjutnya[/textmarker]: Apakah cukup hanya sampai pada pemberian opini terkait going concern?Seiring dengan semakin maraknya skandal korporasi terkait Laporan

Keuangan, maka Auditing Standard Board (ASB) telah

menerbitkan SAS 96 (sebagai pelengkap SAS 59).

SAS 96 dengan tegas mengamanatkan agar, disamping

memberikan opini terkait aspek going concern, auditor juga WAJIB

mendokumentasikan pekerjaannya—mulai dari pengumpulan data,

pengujian, evaluasi rencana manajemen, hingga tiba pada

kesimpulan dan opini—terkait aspek going concern perusahaan

auditee.

Untuk memperkaya, JAK ingin menyertakan hasil penelusuran

terhadap berbagai penelitian terkait pemberian opini going concern

oleh auditor.

 

Page 146: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Variabel-Variabel Penting Yang Berpengaruh Terhadap Opini Going ConcernSetelah melakukan penelusuran, JAK menemukan begitu banyak

penelitian—baik di masa lampau maupun masa kini—yang dilakukan

oleh akademisi dan expert di wilayah auditing.

Diantara banyaknya penelitian yang sempat JAK ikuti, yang paling

relevan dan oleh karenanya layak dijadikan referensi pembelajaran

adalah penelitian-penelitian yang mencoba menggali hubungan

berbagai variable penting dengan pemberian opini going concern oleh

auditor. Diantaranya:

1. Variabel Profitabilitas – Rasio-rasio profitabilitas mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan cara

membandingkan antara elemen Laba dalam Laporan Laba Rugi

dengan elemen-elemen laporan keuangan. Semakin tinggi skor rasio

profitabilitas, semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba. HASIL PENELITIAN: Variabel profitabilitas

berpengatuh negatif terhadap opini going concern yang diberikan oleh

auditor. Artinya: semakin tinggi rasio profitabilitas semakin rendah

Page 147: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

kesangsian substansial auditor terhadap kemampuan going concern

perusahaan, sehingga semakin kecil kemungkinan auditor

memberikan opini “tak wajar” (adverse) atau “tidak berpendapat”

(disclaimer), and vice-versa.

2. Variabel Likuiditas – Rasio likuiditas (baik current maupun

quick/acid test) mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

tanggungjawab liabilitas jangka pendeknya dengan cara

membandingkan nilai aset lancar dengan liabilitas jangka pendek.

Semakin tingga skor rasio likuiditas, semakin bagus.HASIL PENELITIAN: Variabel likuiditas berpengaruh negatif terhadap opini

going concern yang diberikan oleh auditor. Sama seperti variabel

profitabilitas.

3. Veriabel Leverage (debt to asset ratio) – Rasio leverage mengukur

seberapa banyak porsi aset tetap perusahaan yang diperoleh melalui

pinjaman jangka panjang. Rasio diukur dengan cara membandingkan

liabilitas jangka panjang dengan aset tetap. Semakin tinggi skor ini,

semakin buruk. HASIL PENELITIAN: Variabel leverage berpengaruh

positif terhadap opini going concern yang diberikan oleh

auditor. Artinya: semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi kesangsian

substansial auditor terhadap kemampuan going concern perusahaan,

sehingga semakin besar pula kemungkinan auditor memberikan opini

“tak wajar” (adverse) atau “tidak berpendapat” (disclaimer), and vice-

versa.

4. Variabel Arus Kas terhadap Liabilitas – Arus kas (cash flow)

termasuk faktor utama yang dipertimbangkan oleh auditor dalam

menilai kemampuan perusahaan untuk going concern. Rasio yang

Page 148: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

paling penting untuk digunakan adalah rasio “Cash Flow to Total Debt”—rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menutup

liabilitasnya dengan menggunakan kas yang berasal dari aktivitas

operasional. Rasio ini dihitung dengan cara membandingkan “Arus

Kas Bersih dari Aktivitas Operasional” dengan “Total Liabilitas.”

Semakin tinggi skor rasio ini, semakin bagus. HASIL PENELITIAN:

Variabel arus kas terhadap liabilitas berpengaruh negatif terhadap

pemberian opini going concern oleh auditor. Artinya: semakin tinggi

rasio ini, semakin rendah kesangsian substansial auditor terhadap

kemampuan going concern perusahaan, sehingga semakin kecil pula

kemungkinan auditor memberikan opini “tak wajar” (adverse) atau

“tidak berpendapat” (disclaimer), and vice-versa.

5. Variabel Altman z-score/Bankruptcy Model – “Altman Z-score”

atau “bankruptcy model” dipergunakan sebagai alat kontrol terukur

terhadap status keuangan suatu perusahaan yang sedang mengalami

“kesulitan keuangan“ (=financial distress) dan berada diambang

kebangkrutan. Altman Z-score dinyatakan dalam bentuk persamaan

linear yang terdiri dari 4 hingga 5 koefision “T” yang mewakili rasio-

rasio keuangan tertentu, yakni “Z = 1.2T1 + 1.4T2 + 3.3T3 + 0.6T4 +

0.99T5” dimana T1 = Modal Kerja /Total Aset; T2 = Laba

Ditahan/Total Aset; T3 = Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT)/Total

Aset; T4 = Nilai Pasar Ekuitas/Total Nilai Buku Libilitas; dan T5 =

Penjualan/Total Aset. Scoring pada model ini disebut “Zone

Diskriminan” (dinyatakan dengan symbol “Z”) yang berbeda antara

bidang usaha manufaktur dengan non-manufaktur. Rentang skor

berkisar antara 2.9 ( Zone “Aman”) hingga 1.22 (zone “Distress”).

Page 149: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Sehingga, semakin tinggi skor (diantara rentang ini), semakin bagus

atau semakin aman dari potensi kebangkritan. HASIL PENELITIAN:

Variabel Altman’s Z-Score berpengaruh negatif terhadap pemberian

opini going concern oleh auditor. Artinya: Semakin tinggi score

(diantara rentang score) ini semakin kecil kesangsian substansial

auditor terhadap kemampuan perusahaan untuk going concern,

sehingga semakin kecil pula kemungkinan auditor memberikan opini

“tak wajar” (adverse) atau “tidak berpendapat” (disclaimer), and vice-

versa.

6. Variabel Ukuran/Skala Perusahaan – Ukuran perusahaan

dikelompokan menjadi 3 ukuran skala, yakni perusahaan berskala

besar, menengah dan kecil—yang diukur berdasarkan total nilai aset

atau total rata-rata omzet (penjualan bruto). Logika umumnya,

semakin besar skala perusahaan semakin banyak peluang bisnis

yang bisa digarap, thus mestinya, (a) semakin besar peluangnya

menghasilkan laba; (b) semakin tinggi arus kas dari aktivitas

operasionalnya; dan (c) semakin tinggi tingkat likuiditasnya. Pun

demikian dari hasil penelusuran JAK, penelitian dengan variabel ini

menunjukkan keragaman anatara yang dilakukan pada perusahaan-

perusahaan yang listing di AS dan di Indonesia (baik JSX maupun

IDX). HASIL PENELITIAN: (a) di AS cenderung konsisten

menununjukkan pengaruh positif antara skala perusahaan dengan

opini going concern; (b) di Indonesia cenderung tak konsisten (ada

yang berpengaruh positif, tak berpengaruh, bahkan ada yang negatif).

Rupanya, banyak perusahaan berskala besar di Indonesia yang

didanai dengan pinjaman jangka panjang, sehingga menimbulkan

Page 150: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

biaya bunga yang tinggi pula, thus arus kas dari aktivitas

operasionalnya tak cukup untuk mengembalikan utang-utangnya.

7. Variabel Opini audit Sebelumnya – Sudah merupakan sesuatu

yang lumrah bahwa kecil kemungkinan auditee yang memperoleh

opini WTP sebelumnya akan memperoleh opini adverse atau

disclaimer di periode berikutnya. Premise ini, tentunya juga berlaku

pada aspek going concern. HASIL PENELITIAN: Variabel opini audit

sebelumnya berpengaruh positif terhadap opini going concern yang

diberikan oleh auditor. Artinya: Jika pada sesi audit periode

sebelumnya perusahaan memperoleh WTP, termasuk untuk aspek

going concern, maka kemungkinan besar auditor akan memberikan

opini yang tak jauh berbeda di periode berjalan. Kecuali, mungkin,

telah terjadi perubahan yang sangat signifikan atau perusahaan

memang sudah memasuki fase titik-balik yang menurun (down turn).

Dan, masih banyak variabel lainnya, termasuk Kualitas Audit dan

Reputasi KAP, Audit Report Delay/Lag, dan Auditor-Client Tenure.

Sampai di sini, JAK pikir, pembahasan topik audit terkait aspek going concern sudah lebih dari cukup. JAK sengaja sampaikan dengan panjang lebar dan serinci mungkin, dengan harapan bisa dijadikan panduan sederhana yang sifatnya praktikal. Semoga

sukses selalu!

Page 151: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

http://ikainhere.blogspot.co.id/2009/12/perlukah-penyesuaian-laporan-keuangan.html

PERLUKAH PENYESUAIAN LAPORAN KEUANGAN KE DALAM METODE ALTERNATIF PADA ANALISIS RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIAPROPOSAL SKRIPSI

PERLUKAH PENYESUAIAN LAPORAN KEUANGAN KE DALAM METODE ALTERNATIF PADA ANALISIS RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTARDI BURSA EFEK INDONESIA?

Oleh:IKA PRADIPTA HARNANDIKA F1308555

PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2009

A. LATAR BELAKANG MASALAHPelaporan keuangan merupakan media bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi tentang perusahaan kepada stakeholders (Mangeswuri, 2005). Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No.1 (FASB, 1978) menyebutkan bahwa fungsi pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berguna untuk siapa saja yang membuat keputusan ekonomi tentang perusahaan. Agar laporan keuangan dapat bermanfaat bagi pemakainya, maka informasi yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut harus berkualitas. Dalam SFAC No.2 (FASB, 1978) disebutkan bahwa salah satu karakteristik kualitatif informasi yang memudahkan pemakai untuk mengidentifikasi similarities dan differences antara dua kesatuan ekonomi dan fenomena. Standar akuntansi Keuangan (IAI, 2002) dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan paragraf 39 menyatakan pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antarperiode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Menurut Suwardjono (2005), perbandingan akan bermakna (meaningful) hanya jika kuantitas (magnitude) karakteristik bersama dihasilkan dengan dasar, standar, prosedur, atau metode yang sama. Standar Akuntansi dimaksudkan untuk menjamin bahwa kualitas keterbandingan antarbadan usaha tinggi. Akan tetapi standar

Page 152: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

akuntansi juga memberi keleluasaan (discretion) bagi badan usaha untuk memilih perlakuan akuntansi yang paling sesuai dengan kondisi badan usaha. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham (Brigham dan Gapenski, 1996). Oleh karena itu terjadi tarik menarik antara perlunya keseragaman (uniformity) dan keragaman (diversity) perlakuan akuntansi. Perlakuan akuntansi yang fleksibel dalam standar akuntansi keuangan memungkinkan perusahaan untuk memilih metode akuntansi sesuai dengan kepentingan mereka. Adanya berbagai pilihan metode akuntansi menimbulkan dugaan bahwa pilihan tersebut akan mempengaruhi laporan keuangan dan rasio keuangan yang berhubungan. Bahkan, pilihan metode akuntansi dapat mempengaruhi keputusan yang berhubungan dengan arus kas misalnya pajak (White, dkk.,1997).Berbagai penelitian yang menguji kekuatan hubungan informasi laporan keuangan dengan fenomena ekonomi, menggunakan analisis rasio keuangan yang dapat dihitung dari informasi yang terkandung dalam laporan keuangan (Machfoedz, 1994). Penelitian-penelitian tersebut misalnya mengenai prediksi kebangkrutan, prediksi bond rating, dan prediksi perubahan earnings. Analisis yang sering dipakai dalam teknik cross-sectional adalah perbandingan rasio-rasio keuangan antarperusahaan (Foster, 1986). Apabila metode akuntansi yang dipakai antarperusahaan berbeda-beda, bagaimana rasio keuangan antarperusahaan dapat dibandingkan? Oleh karena itu, tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penyesuaian laporan keuangan ke dalam metode akuntansi alternatif diperlukan dalam analisis rasio. Untuk mengetahuinya peneliti menguji dengan cara menghitung rasio keuangan perusahaan-perusahaan yang menggunakan metode akuntansi yang sama kemudian membandingkannya dengan rasio keuangan dari perusahaan-perusahaan tersebut setelah laporan keuangan mereka disesuaikan ke dalam metode akuntansi alternatif.Berbagai penelitian di bidang akuntansi keuangan sering menggunakan analisis rasio keuangan baik sebagai variabel ataupun proxy suatu variabel penelitian. Salah satu risiko analisis rasio keuangan adalah perbedaan metode akuntansi yang digunakan. Meskipun risiko tersebut dapat dikurangi dengan adanya disclosure, yaitu adanya pengungkapan metode akuntansi yang digunakan pada catatan atas laporan keuangan, akan tetapi pengungkapan tersebut tidak mencantumkan besaran nilai atau nominal sebagai dampak perbedaan metode akuntansi yang digunakan. Akibatnya, pemakai laporan keuangan sulit untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perbedaan metode akuntansi tersebut terhadap rasio keuangan. Oleh karena itu penelitian ini penting untuk dilakukan. Apabila dari penelitian ini membuktikan bahwa penyesuaian laporan keuangan ke dalam metode alternatif mempunyai pengaruh terhadap rasio keuangan yang dihitung dari informasi yang terkandung dalam laporan keuangan, maka untuk penelitian selanjutnya yang menggunakan analisis rasio keuangan sebaiknya menyesuaikan laporan keuangan yang menjadi sampel penelitian ke dalam metode akuntansi yang sama. Dengan demikian rasio keuangan antarperusahaan-perusahaan sampel penelitian dapat dibandingkan.

B. PERUMUSAN MASALAHBerdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:1. Apakah penyesuaian laporan keuangan ke dalam metode alternatif berpengaruh terhadap rasio keuangan yang dihitung dari informasi yang terkandung dalam laporan keuangan?

Page 153: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

2. Seberapa besar pengaruh perbedaan metode akuntansi terhadap rasio keuangan?3. Apakah perbedaan metode akuntansi perlu diperhatikan dalam analisis rasio keuangan?4. Apakah terdapat perbedaan rasio-rasio keuangan perusahaan akibat penyesuaian laporan keuangan ke dalam metode akuntansi yang berbeda?

C. TUJUAN PENELITIANTujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Mengetahui apakah penyesuaian laporan keuangan ke dalam metode alternatif berpengaruh terhadap rasio keuangan yang dihitung dari informasi yang terkandung dalam laporan keuangan.2. Mengetahui pengaruh perbedaan metode akuntansi terhadap rasio keuangan.3. Mengetahui apakah perbedaan metode akuntansi perlu diperhatikan dalam analisis rasio keuangan.4. Mengetahui apakah terdapat perbedaan rasio-rasio keuangan perusahaan akibat penyesuaian laporan keuangan ke dalam metode akuntansi yang berbeda.

D. MANFAAT PENELITIANDengan penelitian ini diharapkan akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap apakah penyesuaian laporan keuangan ke dalam metode alternatif diperlukan dalam analisis rasio, secara rinci penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:1. Bagi pemakai laporan keuangan, dapat memahami apakah perlu memperhatikan perbedaan metode akuntansi atau tidak dalam menganalisis laporan keuangan.2. Bagi peneliti, memberikan dasar empiris dalam melakukan analisis cross-sectional apabila menggunakan analisis rasio keuangan dalam menguji kekuatan hubungan informasi laporan keuangan dengan fenomena ekonomi.3. Bagi Badan Penyusun Standar Akuntansi Keuangan (SAK), apabila penelitian ini menghasilkan bukti bahwa rasio keuangan berbeda karena perbedaan metode akuntansi, maka penelitian ini dapat dijadikan dasar meninjau kembali fleksibilitas dalam menggunakan metode akuntansi.

E. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESISTelaah Pustaka1. Uniformity dan ComparabilityTerdapat dua pendekatan perlakuan akuntansi yaitu keseragaman dan keragaman. Sementara pendekatan keseragaman mempunyai dua tingkat, yaitu keseragaman rigid dan keseragaman finite (Wolk, dkk.,2001). Keseragaman finite adalah keseragaman yang terbatas yaitu usaha untuk menyamakan metode akuntansi yang ditentukan dengan keadaan relevan dalam situasi yang secara umum sama. Keseragaman rigid adalah keseragaman yang kaku yaitu menentukan satu metode akuntansi untuk transaksi yang secara umum sama walaupun terdapat keadaan yang relevan. Sedangkan pendekatan keragaman mempunyai sifat yang fleksibel artinya manajemen mempunyai kebebasan memilih metode akuntansi tanpa peduli apakah keadaannya sama atau tidak. Dalam akuntansi, konsep keseragaman (uniformity) overlap dengan komparabilitas (Wolk, dkk. 2001). Keseragaman adalah konsep yang mempengaruhi komparabilitas. Oleh karena komparabilitas dihubungan dengan keseragaman,

Page 154: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

tingkat komparabilitas dalam hal pemakai dapat mengandalkannya secara langsung, tergantung pada tingkat keseragaman yang ditampilkan dalam dalam laporan keuangan. Tujuan utama keterbandingan adalah memudahkan pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Tujuan kebijakan akuntansi sedapat mungkin untuk mempersempit perbedaan dalam pelaporan keuangan antarperusahaan. Dengan kata lain, melalui kebijakan akuntansi sulit untuk memaksakan keseragaman yang kaku karena dalam memilih prosedur akuntansi manajemen pasti mempunyai alasan yang kuat dan sesuai dengan keadaan perusahaan. Manajemen juga mempertimbangkan biaya dan manfaat ketika menentukan pilihan metode akuntansi. Ketika dihadapkan pada dua pilihan metode akuntansi yang mempunyai manfaat yang sama, manajemen pasti akan memilih metode akuntansi yang paling sedikit biayanya. 2. Rasio KeuanganRasio keuangan digunakan untuk membandingkan tingkat risiko dan pengembalian antarperusahaan untuk membantu investor dan kreditor dalam mengambil keputusan investasi maupun kredit. Perbandingan tersebut dapat dilakukan antarwaktu dalam satu perusahaan (time series) maupun antarperusahaan dalam suatu waktu (cross sectional).Menurut White, dkk. (1997), rasio dapat menyediakan gambaran perusahaan, karakteristik ekonomi dan strategi kompetitif, serta karakteristik operasi, keuangan, dan investasi. Pilihan metode akuntansi dapat mempengaruhi jumlah angka-angka yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Akibatnya rasio keuangan yang dihitung dari angka-angka yang dilaporkan dalam laporan keuangan akan kehilangan daya banding antarperusahaan yang berbeda metode akuntansinya dan antarwaktu dalam suatu perusahaan apabila perusahaan mengganti metode akuntansi yang dipakai. Untuk mengatasi hal tersebut mungkin perlu untuk mengkonversi atau menyesuaikan dari satu metode akuntansi ke metode akuntansi lainnya.3. Metode Akuntansi PersediaanSecara umum istilah persediaan barang dipakai untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual (Baridwan, 2004). Dalam perusahaan dagang semua persediaan yang dimiliki dimaksudkan untuk dijual kembali, sehingga hanya mempunyai satu jenis persediaan yaitu persediaan barang dagangan. Jumlah persediaan yang ada dalam neraca adalah jumlah persediaan akhir. Persediaan akhir, baik pada perusahaan dagang maupun manufaktur harus dinilai, karena akan menentukan besarnya harga pokok pembelian pada perusahaan dagang dan manufaktur, dan harga pokok produksi pada perusahaan manufaktur. Harga pokok produk tersebut yang akan menentukan besarnya laba perusahaan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi.Metode penilaian persediaan yang diijinkan oleh PSAK No. 14 paragraf 20 (IAI, 2002), adalah metode first in first out (FIFO) atau masuk pertama keluar pertama (MPKP), last in first out (LIFO) atau masuk terakhir keluar pertama (MTKP), dan rata-rata. Metode persediaan apa yang akan dipakai menjadi permasalahan dalam perhitungan laba yang tepat, dan pemilihan metode persediaan tersebut dipengaruhi oleh harga. Ketika harga naik atau turun secara tajam pemilihan metode FIFO atau LIFO menimbulkan masalah dalam mengukur laba yang tepat. Ketika terjadi kenaikan harga, dilihat dari laporan laba rugi, terdapat dua alasan yang menghasilkan pemilihan metode persediaan yang saling bertentangan. Dilihat dari kepentingan shareholders, maka lebih baik melaporkan persediaan dengan menggunakan metode FIFO, karena menghasilkan laba yang lebih besar, sehingga pendistribusian kesejahteraan kepada mereka lebih besar. Akan tetapi dengan menggunakan asumsi going concern, perusahaan

Page 155: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

yang menjual persediaan perlu untuk menggantinya secara konstan untuk penjualan di masa yang akan datang (White, dkk., 1997). Oleh karena itu metode LIFO lebih cocok digunakan, tetapi tidak diinginkan oleh shareholders karena menghasilkan angka laba yang lebih kecil. Selisih antara laba yang dihasilkan dengan menggunakan kedua metode tersebut disebut holding gain atau inventory profit. Dalam neraca, informasi persediaan akhir dengan menggunakan metode FIFO menghasilkan informasi yang relevan dengan keadaan yang sebenarnya atau curent value, karena harga persediaan mencerminkan harga sekarang. Akan tetapi jika menggunakan metode LIFO, angka persediaan menjadi tidak relevan karena tidak mencerminkan harga sekarang.4. Metode Akuntansi PenyusutanPenyusutan atau depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode (Baridwan, 2004). Di dalam PSAK No. 17 paragraf 8 (IAI, 2002), dinyatakan bahwa jumlah yang disusutkan dialokasi ke setiap periode akuntansi selama masa manfaat aktiva dengan berbagai metode yang sistematis. Metode manapun yang dipilih, konsistensi dalam penggunaannya adalah perlu, tanpa memandang tingkat profitabilitas perusahaan dan pertimbangan perpajakan, agar dapat menyediakan daya banding hasil operasi perusahaan dari periode ke periode.Sondakh (1993) yang menguji faktor-faktor yang mempengaruhi pada pemilihan metode depresiasi menemukan bahwa kompensasi manajemen dan leverage secara signifikan mempengaruhi perusahaan dalam memilih metode depresiasi. Perusahaan yang memilih program kompensasi manajemen cenderung memilih metode depresiasi yang dapat menambah jumlah laba yang dilaporkan. Selain itu, perusahaan dengan rasio leverage tinggi cenderung memilih metode depresiasi yang dapat menambah jumlah laba yang dilaporkan dibanding perusahaan dengan rasio leverage rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa metode depresiasi dipilih oleh manajemen untuk mengatur laba mereka. Oleh karena laba sangat berpengaruh terhadap laporan keuangan, maka rasio-rasio keuangan yang berhubungan juga akan terpengaruh.5. Earnings Management dan Pilihan Metode AkuntansiEarnings management adalah tindakan yang dilakukan oleh manajer dalam hal manajer akan memilih kebijakan-kebijakan yang memaksimalkan utilitas mereka dan atau nilai pasar perusahaan (Scott, 1997). Hal tersebut wajar dilakukan karena manajer mempunyai kepentingan yang kuat dalam pilihan kebijakan akuntansi, dan manajer dapat memilih kebijakan akuntansi dari sekumpulan kebijakan (misalnya GAAP atau SAK).Terdapat dua tipe earnings management yaitu discretionary accrual dan nondiscretionary accrual (Scott, 1997). Discretionary accrual adalah accrual yang diciptakan oleh manajemen karena mempunyai kebebasan dalam mengontrol jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Hal tersebut berkaitan dengan fleksibilitas dalam pemilihan metode akuntansi, misalnya pemilihan metode persediaan atau depresiasi. Nondiscretionary accrual adalah accrual yang terjadi karena kebijakan mengenai estimasi akuntansi misalnya taksiran umur aktiva tetap.Angka-angka akuntansi adalah suatu bagian integral dari kontrak formal dan informal perusahaan (Watts and Zimmerman, 1986). Dasar teori akuntansi mengenai kontrak tersebut adalah suatu premis yang menyatakan bahwa manajer memilih prosedur akuntansi tertentu untuk secara efisien memaksimalkan nilai perusahaan dan secara oportunistik membuat

Page 156: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

keadaan manajer lebih baik yang menjadi beban beberapa pihak lain yang terlibat dalam kontrak (Holthousen, 1990).Pilihan prosedur akuntansi adalah salah satu cara untuk menutupi pembelanjaan yang dilakukan oleh manajer yang tidak meningkatkan nilai perusahaan dari pihak luar (Christie dan Zimmerman, 1994). Alasannya, pihak luar tidak mempunyai akses untuk mendapatkan semua ukuran yang terlibat dalam perhitungan akuntansi. Hal tersebut menyulitkan pihak luar untuk menentukan apakah metode akuntansi yang dipakai adalah metode akuntansi yang dapat meningkatkan nilai perusahaan atau tidak. Contohnya, ketika perusahaan menggunakan metode FIFO untuk menghitung persediaan, pihak luar tidak dapat membandingkan nilai persediaan jika dihitung dengan menggunakan metode yang lain, karena ketidaktersediaan data dalam laporan keuangan.Variabel laporan keuangan yang biasanya dipakai oleh pemakai adalah rasio keuangan. Oleh karena itu, manajer berusaha meningkatkan nilai perusahaan dengan memilih metode akuntansi yang membuat rasio-rasio keuangan perusahaan terlihat bagus. 

Penelitian TerdahuluPenelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh Dawson, dkk. (1980), yang menguji apakah perbedaan metode akuntansi mengakibatkan perbedaan yang cukup signifikan pada laporan keuangan, menguji pengaruh penyesuaian laporan keuangan ke dalam metode akuntansi alternatif terhadap rasio-rasio keuangan, penyesuaian yang dibuat menyangkut dua metode akuntansi yaitu metode persediaan dan penyusutan. Dipilihnya kedua metode tersebut karena, pertama, keduanya adalah metode akuntansi yang dapat dipilih secara bebas atau fleksibel oleh manajemen. Dalam hal ini, manajemen tidak memerlukan syarat atau kondisi tertentu untuk memilih salah satu metode, sehingga diduga manajemen akan memilih metode yang sesuai dengan kepentingannya yang membuat kinerjanya terlihat bagus. Kinerja yang bagus tercermin dari rasio keuangan yang dihitung dari laporan keuangan. Kedua, pemilihan metode akuntansi persediaan dan penyusutan mempunyai pengaruh yang substansial terhadap laba bersih perusahaan. Oleh karena itu, kedua metode tersebut digunakan untuk menentukan apakah perusahaan cenderung memilih metode akuntansi yang meningkatkan laba atau menurunkan laba (Christie dan Zimmerman, 1994; Bowen, 1995).Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Dawson, dkk. (1980) antara lain:1. Pendekatan yang digunakan untuk menyesuaikan jumlah persediaan akhir atau harga pokok penjualan yang dilaporkan ke dalam metode yang berbeda. Kalau penelitian mereka tidak menyebutkan rumus atau model untuk penyesuaian maka penelitian ini menggunakan pendekatan yang dibuat oleh White, dkk. (1997).2. Penelitian mereka tidak membandingkan tiga alternatif metode persediaan yang diuji dalam penelitian ini, yaitu FIFO, LIFO, dan rata-rata tertimbang sebagaimana penelitian ini lakukan.3. Oleh karena tingkat inflasi sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian, maka penelitian ini menggunakan sampel yang terdiri dari lima tahun, sehingga diharapkan mempunyai data tingkat inflasi yang beragam.

Page 157: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

4. Oleh karena persediaan antar industri beragam, sedangkan penelitian ini lebih berfokus pada persediaan dan penyusutan, maka penelitian ini membagi sampel ke dalam kelompok industri manufaktur agar dapat mengetahui konsistensi hasil penelitian karena kemungkinan perbedaan metode akuntansi persediaan akan berpengaruh terhadap rasio keuangan pada suatu industru sedangkan industri yang lain tidak.

Pengembangan HipotesisDari uraian di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:HA: Terdapat perbedaan rasio-rasio keuangan perusahaan akibat penyesuaian laporan keuangan ke dalam metode akuntansi yang berbeda.Selanjutnya dirumuskan hipotesis A secara parsial sebagai berikut:HA1: Terdapat perbedaan rasio-rasio keuangan perusahaan akibat penyesuaian laporan keuangan dari metode akuntansi persediaan FIFO ke dalam metode akuntansi persediaan LIFO.HA2: Terdapat perbedaan rasio-rasio keuangan perusahaan akibat penyesuaian laporan keuangan dari metode akuntansi persediaan FIFO ke dalam metode akuntansi persediaan rata-rata tertimbang.HA3: Terdapat perbedaan rasio-rasio keuangan perusahaan akibat penyesuaian laporan keuangan dari metode akuntansi penyusutan garis lurus ke dalam metode akuntansi penyusutan double declining balance method.HA4: Terdapat perbedaan rasio-rasio keuangan perusahaan akibat penyesuaian laporan keuangan dari metode akuntansi persediaan FIFO dan metode akuntansi penyusutan garis lurus ke dalam metode akuntansi persediaan LIFO dan metode akuntansi penyusutan double declining balance method.HA5: Terdapat perbedaan rasio-rasio keuangan perusahaan akibat penyesuaian laporan keuangan dari metode akuntansi persediaan FIFO dan metode akuntansi penyusutan garis lurus ke dalam metode akuntansi persediaan rata-rata tertimbang dan metode akuntansi penyusutan double declining balance method.

F. METODE PENELITIANData, Populasi, dan SampelPenelitian ini menggunakan data laporan keuangan tahun 2004 sampai tahun 2008. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melaporkan keuangannya dengan lengkap tahun 2004 sampai dengan tahun 2008. Sampel dipilih dari populasi perusahaan yang sahamnya terdaftar dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, berdasarkan purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut:1. Menggunakan metode FIFO dalam perhitungan persediaan baik untuk induk maupun anak perusahaan.2. Menggunakan metode garis lurus dalam perhitungan penyusutan baik untuk induk maupun anak perusahaan.3. Dalam hal perusahaan yang menggunakan metode garis lurus dalam perhitungan penyusutan, masa manfaat aktiva tetap sama antara perusahaan induk maupun anak.Data inflasi yang digunakan dalam metode persediaan adalah bersumber dari Bank Indonesia.

Page 158: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Definisi Operasional dan Pengukuran VariabelVariabel penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini adalah rasio-rasio keuangan menurut kategori Foster (1986: 60), yaitu rasio-rasio keuangan yang terpengaruh oleh penyesuaian metode akuntansi dalam penelitian ini:1. Cash PositionCash position didefinisikan sebagai hasil bagi antara jumlah cash dan marketable securities terhadap total assets dan current liabilities.2. LiquidityLiquidity diukur dari current ratio dan quick ratio.3. Working CapitalVariabel working capital diukur dengan rasio antara modal kerja kegiatan operasi terhadap total aset dan penjualan, juga arus kas dari kegiatan operasi terhadap total asset.4. Capital StructureCapital Structure atau Leverage merupakan rasio antara kewajiban jangka panjang serta jumlah kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang terhadap ekuitas pemegang saham.5. Debt Service CoverageVariabel debt service coverage dikukur dengan rasio antara operating income terhadap annual interent payment.6. ProfitabilityProfitability diukur dengan menggunakan ROA, ROE, atau rasio antara net income terhadap revenues, total assets, dan shareholder's equity.7. TurnoverVariabel turnover dikukur melalui asset turnover dan inventory turnover.

Langkah-langkah Pengolahan Data1. Penyesuaian elemen-elemen laporan keuangan Penyesuaian metode penyusutan adalah penyesuaian dari metode garis lurus ke metode depresiasi dipercepat yaitu double declining balance method. Data mengenai penyusutan yang ada dalam laporan keuangan memadai untuk dilakukan penyesuaian. Penyesuaian metode persediaan adalah penyesuaian dari metode FIFO ke metode LIFO dan metode rata-rata tertimbang. Akan tetapi data mengenai persediaan yang ada dalam laporan keuangan tidak memadai untuk dilakukan penyesuaian, sehingga digunakan suatu model pendekatan dari White, dkk. (1997), sebagai berikut: COGSL = COGSF + (BIF x r)........................1)Dalam hal ini,COGSL = cost of goods sold LIFOCOGSF = cost of goods sold LIFOBIF = beginning inventory FIFOr = tingkat inflasiRumus 1) diturunkan dari:Perbedaan COGSFIFO dan COGSLIFO akan tampak sebagai berikut:

Page 159: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Jika dilihat dari gambar di atas, bagian yang sama dari COGSFIFO dan COGSLIFO adalah Q1, Q2, dan Q3, sehingga perbedaan antara dua metode tersebut adalah perbedaan antara Q0 (cost of beginning) dan Q4 (ending inventory).Dengan asumsi bahwa pembelian inventory tiap periode adalah sama, dan terjadi kenaikan harga, maka sebenarnya perbedaan antara COGSFIFO dan COGSLIFO adalah perbedaan harga per unit, sedangkan jumlah unitnya adalah sama. Demikian halnya dengan unit yang dilaporkan sebagai persediaan akhir dalam neraca, unit persediaan akhir antara metode FIFO dan LIFO tidak berbeda akan tetapi ketika dikalikan dengan harga per unit maka jumlah persediaan akhir menjadi berbeda.Perhitungan perbedaan tersebut adalah sama dengan:Q4 – Q0 = Q0P(1 + r) – Q0P = Q0 PrDalam hal ini, P adalah price.Oleh karena COGSLIFO adalah COGSFIFO ditambah perbedaan perhitungan inventory antara dua metode, maka:COGSL = COGSF + Q0 PrCOGSL = COGSF + (Beginning inventory FIFO x r)Menurut White, dkk. (1997), penyesuaian COGS rata-rata tertimbang (COGSW) ke COGSLIFO dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti penyesuaian dari FIFO ke LIFO, akan tetapi pendekatan yang dilakukan adalah mengalikan pesediaan awal dengan setengah tingkat inflasi. Pendekatan tersebut adalah sebagai berikut:COGSL = COGSW + (BIW x ½ r )Rumus di atas tidak dapat digunakan dalam penelitian ini karena penyesuaian yang akan dibuat dalam penelitian ini adalah dari COGS FIFO (COGSF) ke COGS rata-rata tertimbang (COGSW). Oleh karena itu rumus di atas perlu disesuaikan, sebagai berikut:COGSW = COGSF + (BIF x ½ r )

2. Menghitung rasio-rasio keuangan sebelum penyesuaian dan setelah penyesuaian.Setelah data persediaan dan penyusutan disesuaikan atau dikonversi ke dalam metode yang berbeda, maka elemen-elemen yang bersangkutan disesuaikan. Pada neraca elemen yang perlu disesuaikan yaitu persediaan, aktiva tetap, hutang pajak, dan ekuitas. Sedangkan pada laporan laba rugi, elemen yang perlu disesuaikan adalah harga pokok penjualan (COGS), laba operasi, laba kotor, beban atau manfaat pajak, dan laba bersih. Selanjutnya setelah elemen-elemen dalam laporan keuangan disesuaikan, dilakukan perhitungan rasio keuangan.

Pengujian HipotesisSebelum hipotesis diuji, data rasio keuangan sebelum dan setelah penyesuaian diuji apakah distribusi data tersebut normal atau tidak. Jika distribusi data sebelum dan setelah penyesuaian adalah normal, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan alat uji compare means paired-sample T test. Apabila salah satu data tidak normal atau keduanya, maka pengujian hipotesis menggunakan alat uji non parametrik Wilcoxon Signed Ranks Test (Neter, dkk., 1993).

Page 160: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Metode Analisis Data1. Uji compare means paired-sample T testSebelum hipotesis diuji, data rasio keuangan sebelum dan setelah penyesuaian diuji apakah distribusi data tersebut normal atau tidak. Jika distribusi data sebelum dan setelah penyesuaian adalah normal, pengujian hiptesis dilakukan dengan menggunakan alat uji compare means paired-sample T test (Neter, dkk. 1993).2. Uji non parametrik Wilcoxon Signed Rank TestApabila sebelum hipotesis diuji, data rasio keuangan sebelum dan setelah penyesuaian diuji, salah satu data tidak normal atau keduanya, maka pengujian hipotesis menggunakan alat uji non parametrik Wilcoxon Signed Rank Test (Neter, dkk. 1993).3. Uji SensitivitasAnalisis sensitivitas dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi hasil penelitian apabila sampel dipecah menjadi lima dan diuji tersendiri untuk setiap tahun, karena masing-masing tahun mempunyai tingkat inflasi yang berbeda, analisis ini tidak dilakukan pada penyesuaian metode penyusutan. Analisis sensitivitas yang dilakukan pada penyesuaian kombinasi dimaksudkan untuk melihat pengaruh gabungan metode penyusutan terhadap metode persediaan.

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi 8. Yogyakarta: BPFE.Bank Indonesia (BI). 2004. Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia. Vol. VI. No. 12.Bowen, Robert M, Larry DuCharme, dan D Shores. 1995. “Stakeholders’ Implicit Claims and Accounting Method Choice.” Journal of Accounting and Economics. Vol. 20.Christie, Andrew A, dan Jerold L. Zimmerman. 1994. “Efficient and Opportunistic Choices of Accounting Procedures: Corporate Control Contests.” The Accounting Review. Vol. 69. No. 4. FASB. 1978. Statement of Financial Accounting Concepts. Connecticut. Foster, George. 1986. Financial Statement Analysis. Edisi 2. New Jersey: Prentice-Hall.Healy, P.,& J.M.Wahlen. 19990 A Review of the Earnings Management Literature and Its Implications for Standard Setting. Accounting Horizon. Vol 13: 365-383.Houltausen, R. 1990. “Accounting Method Choice: Opportunistic Behavior, efficient Contracting, and Information Perspectives.” Journal of Accounting and Economics. Vol. 12. IAI. 2002. Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Machfoedz, Mas’ud. 1994. “Financial Ratio Analysis and Prediction of Earnings Changes in Indonesia.” Kelola. No. 7. Vol. III. Mangeswuri, Dewi Restu. 2005. "Pengaruh Pengungkapan Sukarela Terhadap Nilai Perusahaan yang Dimoderasi Struktur Kepemilikan Pada Perusahaan Menufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakrta." Thesis STIE YKPN Yogyakarta.

Page 161: ILK Lanjutan- Teori Pemilihan Metode Akuntansi

Neter, John, William Wasserman, dan G. A. Whitemore. 1993. Applied Statistics. Edisi 4, Boston: Allyn and Bacon,.Rakhman, Fu'ad. "Analisis Hubungan Antara Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan dengan Srtuktur Modal dan Tipe Kepemilikan Perusahaan." Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol 15, No.1, 2000, Hal. 70-82.Scott, William R. 2003. Financial Accounting Theory 3rd Ed. Prentice-Hall.Sondakh, Julie Jeanette. 1993. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pada Pemilihan Metode Depresiasi. Thesis S-2. Fakultas Pasca Sarjana. Universitas Gadjah Mada.Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi 3, Yogyakarta: BPFE. Watts, Ross L, dan Jerold L. 1986. Zimmerman. Positive Accounting Theory. New Jersey: Prentince Hall. White, Gerald I, Ashwinpaul C Sondhi, dan Dov Fried. 1997. The Analysis and Use of Financial Statements. Edisi 2. New York: John Wiley & Sons, Inc. Wolk, Harry I, Michael G. Tearney, dan James L. Dodd. 2001. Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach. Cincinnati: South-Western College Publishing.