24
IKATAN KOORDINASI Anggota Kelompok: 1. Veronica Asvia 2. Eko Rahayu 3. Rouf Khoironi 4. Cecilia Devi Anggraeni 5. Rini Choerunnisa

Ikatan Koordinasi (Kel.3 Rombel 3)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ikatan kimia

Citation preview

Slide 1

IKATAN KOORDINASIAnggota Kelompok:Veronica AsviaEko RahayuRouf KhoironiCecilia Devi AnggraeniRini ChoerunnisaJENIS-JENIS IKATAN KOVALENJenis jenis ikatan kovalen ada ikatan kovalen tunggal contohnya antara atom H dengan atom F. Masing-masing atom meminjamkan 1 elektronnya untuk dipakai bersama.

F2s2p1sHThe 1s-2p overlap gives a H F single bondNon-bonding electronsF2s2p1sHYang kedua yaitu ikatan kovalen rangkap dua contohnya antara atom O dengan atom O membentuk molekul O2. Kedua atom O saling meminjamkan 2 elektronnya . sehingga kedua atom O tersebut akan menggunakan dua pasang elektron secara bersama.

Each O atom has two pairs of non-bonding electrons.O2s2pO2s2pNon-bonding electrons

Kemudian yang ketiga yaitu ikatan kovalen rangkap 3 contohnya adalah ikatan kovalen yang terjadi diantara atom N dengan atom N membentuk molekul N2. Kedua atom N saling meminjamkan 3 elektronnya sehingga kedua atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang elektronnya secara bersama. Dan yang akan dibahas dalam bab ini adalah ikatan kovalen koordinasi/koordinat/datif.

Definisi ikatan kovalen koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi/ datif adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari 1 atom yang berikatan sedankan atom yang lain menerima pasangan elektron yang digunakan bersama. Pasangan elektron ikatan yang menyatakan ikatan datif digambarkan dengan tanda panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.

By VB Theory,Three 2p-1s(half-filled) overlaps lead to the formation of three N H single bonds.N2s2p3HH+1s1s

By VB Theory,One 2s(fully-filled)-1s(vacant) overlap leads to the formation of one N H dative bond.N2s2p3HH+1s1s

IKATAN KOVALEN KOORDINASI (IKATAN DATIF)

Ikatan kovalen koordinasi atau ikatan datif adalah ikatan ko-valen yang pasangan elektronnya yang dipakai bersama berasal dari satu atom saja.Contoh 1 : Ion amonium (NH4+)

-Molekul NH3 mempunyai pasangan elektron bebas, sedangkan ion H+ mempunyai orbital kosong yang dapat ditempati oleh pasangan elektron bebas yang disumbangkan tersebut.

TERBENTUKNYA IKATAN KOVALEN KOORDINASI

Ikatan kovalen koordinasi (datif) terbentuk jika :1.Salah satu atom mempunyai pasangan elektron bebas2.Atom yang lain mempunyai orbital kosong atau setengah penuh.

SENYAWA KOMPLEKS (SENYAWA KOORDINASI)

Senyawa koordinasi adalah suatu senyawa netral yang mengandung satu atau lebih ion kompleks.Ion kompleks adalah ion yang terdiri atas satu ion pusat (kation logam) yang terikat dengan satu atau lebih molekul atau ion. Ligan adalah molekul atau ion yang mengikat ion pusat itu.

Secara ringkas dapat dikatakan di sini bahwa senyawa kompleks dapat terdiri atas :[Kation kompleks] + Anion - (bukan kompleks) atauKation+(bukan kompleks) [Anion kompleks]- atau[Kation kompleks]+[Anion kompleks]- Terbentuknya ion kompleksAntaraksi antara ion logam dengan ligan dapat dianggap sebagai reaksi asam-basa Lewis.

Suatu basa Lewis adalah suatu substansi yang dapat menyumbangkan satu atau lebih pasangan elektron.

Setiap ligan mempunyai paling sedikit satu pasangan elektron bebas, misalnya :

-Jadi ligan berperan sebagai basa Lewis. -Sebaliknya, suatu atom logam dari golongan unsur transisi, baik dalam keadaan netral atau bermuatan positif, berperan sebagai asam Lewis, yang menerima dan memakai bersama pasangan elektron bebas dari basa Lewis. -Dengan demikian, ikatan logam-ligan biasanya berupa ikatan kovalen koordinasi. Bilangan KoordinasiAtom donorAtom dalam ligan yang terikat langsung dengan ion atau atom pusat disebut atom donor.Contoh : nitrogen adalah atom donor dalam ion kompleks [Cu(NH3)4]2+.

Bilangan koordinasiBilangan koordinasi dalam senyawa koordinasi adalah jumlah atom donor yang mengelilingi atom atau ion pusat dalam suatu senyawa kompleks. Contoh bilangan koordinasi : Ion Ag+ dalam [Ag(NH3)2]+ adalah 2Ion Cu2+ dalam [Cu(NH3)4]2+ adalah 4Ion Fe3+ dalam [Fe(CN)6]3+ adalah 6. *Pembentukan Kompleks Koordinasi Salah satu ciri penting dari logam transisi ialah kemampuannya membentuk kompleks dengan molekul kecil dan ion. Contohnya, padatan tembaga(II) sulfat dibuat dengan mereaksikan tembaga dan asam sulfat pekat-panas (minyak vitriol). Nama lazimnya, vitriol biru, menyatakan asalnya dan warnanya yang merupakan sifatnya yang paling mudah dilihat. Warna biru dari vitriol biru berasal dari kompleks koordinasi yang molekul H2O-nya berikatan langsung dengan ion Cu2+ membentuk ion komposit dengan rumus [Cu(H2O)4]2+.*Pembentukan Kompleks Koordinasi Sebagai asam Lewis, ion Cu2+ mengkoordinasi empat molekul air menjadi satu kelompok dengan menerima kerapatan elektron masing-masing dari pasangan elektron menyendirinya.Dengan bertindak sebagai donor pasangan-elektron dan berbagai kerapatan elektron dengan ion Cu2+, keempat molekul air, yang dalam interaksi ini disebut ligan, masuk ke dalam lengkung koordinasi ion tersebut. Vitriol biru memiliki rumus kimia [Cu(H2O)4]SO4.H2O, molekul air kelima tidak terkoordinasi langsung pada tembaga. Secara energetika, koordinasi merupakan pertengahan antara tarikan antarmolekul yang lemah dalam padatan dan pengikatan ionik dan kovalen yang lebih kuat. Jadi, pemanasan vitriol biru memutuskan ikatan Cu-H2O pada suhu di bawah yang diperlukan untuk memutuskan ikatan kovalen dalam golongan SO42-.Dalam rumus [Pt(NH3)6]Cl4, bagian di dalam kurung siku menyatakan kompleks koordinasi bermuatan positif yang mana Pt menkoordinasi enam ligan NH3. Di dalam tanda kurung siku, lambang atom pusat ditulis lebih dulu. Muatan listrik pada sebuah kompleks koordinasi ialah jumlah bilangan oksidasi ion logam dan muatan ligan-ligan yang mengelilinginya. Misal: [CuBr4]2- ialah suatu anion dengan muatan -2.

Koordinasi memodifikasi sifat kimia dan sifat fisis atom pusat dan ligannya. Koordinasi mengubah sifat kimia ligan, ligan tertentu dapat berada dalam berbagai bentuk dalam senyawa yang sama. Misal: kedua ion Cl- dalam [Pt(NH3)3Cl]Cl berbeda secara kimia, sebab yang satu terkoordinasi dan lainnya tidak.Kompleks koordinasi ionik dengan muatan berlawanan dapat bergabung satu sama lain seperti halnya ion positif dapat bergabung dengan ion negatif-membentuk garam. Misal: kation [Pt(NH3)4]2+ dan anion [PtCl4]2- membentuk senyawa ionik kompleks rangkap dengan rumus [Pt(NH3)4][PtCl4].

* Struktur Kompleks Koordinasi Kimiawan Jerman-Swiss Alfred Werner memelopori bidang kimia koordinasi pada akhir abad ke-19. Pada waktu itu, sejumlah senyawa kobalt(III) klorida dengan amonia sudah diketahui. Senyawa-senyawa tersebut memiliki rumus kimia dan warna berikut ini:Senyawa 1: CoCl3.6 NH3jingga-kuningSenyawa 2: CoCl3.5 NH3unguSenyawa 3: CoCl3.4 NH3hijauSenyawa 4: CoCl3.3 NH3hijauFakta bahwa mereaksikan senyawa-senyawa ini dengan asam klorida berair tidak mengusir amonia, menyatakan bahwa amonia agaknya terikat erat dengan ion kobalt. Sebaliknya reaksi dengan perak nitrat berair pada suhu 0C, memberikan hasil yang menarik.Ion klorida yang bukan ligan yang melekat langsung pada kobalt akan diendapkan sewaktu penambahan perak nitrat berair yang dingin.Struktur Tiga DimensiJika ion kobalt pusat dalam [Co(NH3)6]3+ terikat pada enam ligan amonia, struktur geometris kompleks seharusnya sesederhana dan sesimetrik mungkin, dengan ligan terletak pada enam puncak oktahedron beraturan (Gambar. 1).metode dengan difraksi sinar-x memungkinkan kita membuat penentuan secara cermat posisi atom dalam kristal. Andaikan ligan NH3 kedua digantikan dengan Cl-, maka Cl- kedua ini dapat berada pada salah satu dari empat posisi yang paling dekat dengan Cl- pertama (pada bidang tegak lurus terhadap garis Co-Cl-; Gambar. 2) atau terletak pada posisi keenam, disisi lain dari atom logam pusat (Gambar. 3).Struktur Tiga DimensiSenyawa yang disebutkan pertama, dengan dua ligan Cl- berdekatan, ialah cis-[Co(NH3)4Cl2]+ dan yang kedua dengan dua ligan Cl- berjauhan, ialah trans-[Co(NH3)4Cl2]+. Model struktur oktahedral memprediksi bahwa tepat ada dua ion yang berbeda dengan rumus kimia [Co(NH3)4Cl2]+.Struktur Planar Segiempat, Tetrahedral dan LinearKompleks dengan bilangan koordinasi 4 umumnya tetrahedral/planar segiempat. Geometri tetrahedral (Gamar. 4) mendominasi kompleks koordinasi-empat bagi logam transisi awal (yang mengarah bagian kiri unsur-unsur blok d pada tabel berkala).Geometri planar segiempat (Gambar. 5) lazim untuk kompleks berkoordinasi-empat dari Au3+, Ir+ dan Rh+ dan khususnya ion dengan konfigurasi elektron valensi d8: Ni2+, Pd2+ dan Pt2+. Kompleks linear dengan bilangan koordinasi 2 juga ada, terutama untuk ion dengan konfigurasi d10 seperti: Cu+, Ag+, Au+, dan Hg2+.Struktur KiralLigan heksadentat EDTA(ion etilenadiaminatetraasetat) membentuk kompleks kiral. (Gambar. 6) menunjukkan struktur ligan pengelat ini, yang terkoordinasi dengan ion Co3+. Ion logam pusat dapat dikatakan terselubungi oleh ligan begitu ion tersebut berkoordinasi secara simultan pada keenam pojok dari oktahedron koordinasi. Zat pengelat seperti ini mempunyai afinitas sangat kua terhadap ion-ion logam tertentu dan dapat mengasingkan ion-ion tersebut secara efektif dalam larutan.