III. Klasifikasi Iklim(1)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    1/35

    POKOK BAHASAN AGROKLIMATOLOGI

    I. Perubahan Iklim Global

    II. Iklim MIkro

    III. Klasifikasi Iklim

    IV. Pengelolaan Iklim

    V. Siklus Hidrologi

    VI. Pengenalan Alat Ukur

    VII. Pranata Mangsa

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    2/35

    I. KLASIFIKASI (pengelompokkan) IKLIM

    A. Maksud, masalah, dan pengertian klasifikasi iklim

    Di permukaan bumi tidak ada dua tempat yang mempunyai iklim yang

    identik, namun sangat mungkin untuk menemu-kan suatu daerah yang

    dianggap seragam dari satu tempat dengan tempat lain. Daerah

    semacam ini disebut daerah iklim

    Iklim merupakan keadaan keseimbangan di antara semua un-sur

    komponen-komponen sistem iklim. Oleh karenanya di atas permukaan

    bumi ini terdapat banyak sekali macam iklim, mka sulit (rumit) untuk

    memahami pola iklim dunia. Untuk menyederhanakan dan menjelaskan

    pola iklim yang rumit itu perlu suatu cara untuk mengatur data iklim yangsangat beragam dan banyak. Pengaturan itu dengan cara mengelom-

    pokkan data iklim, menyederhanakan sebaran data iklim, dan akhirnya

    memahmi pola iklim dunia.

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    3/35

    A. Maksud , masalah, dan pengertian klasifikasi iklim..

    Masalah utama dalam mengembangkan sistem penggolongan iklim adalah

    unsur iklim yang banyak, tetapi akan dimuncul-kan 1 hasil

    pengelompokkan. Penggunaan hanya 1 unsur iklim untukmengelompokkan belum memenuhi syarat defi-nisi iklim. Sebaliknya

    menggunakan semua unsur iklim menghasilkan kerumitan yang

    berlawanan dengan tujuan pengelompokkan iklim, yakni kesederhanaan

    dan kejelasan .

    Terus bagaimana ini ? Berapa unsur iklim yang digunakan?

    Tidak semua unsur digunakan, cukup dipilih unsur iklim yang dianggap

    penting yang berhubungan dengan tujuan penyu-sunan sistem

    pengelompokkan

    Unsur iklim yang sering digunakan untuk menyatakan iklim adalah curah

    hujan dan suhu udara. Metode pengungkapan unsur yang terpilih

    (parameter) harus ditentukan sesuai de-ngan tujuan .

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    4/35

    A. Maksud , masalah, dan pengertian klasifikasi iklim..

    Misalnya pengungkapan data curah hujan:

    1. jumlah hari hujan, 2. CH bulan terkering, 3. CH tahunan.

    Selain memilih unsur dan pengungkapan juga menentukan nilai ambang

    unsur yang dipilih.

    Untuk menghindari permasalahan yang ditimbulkan dari defi-nisi iklim,maka diperlukan indek (penjurus) iklim. Indek iklim ini erat hubungannya

    dengan kondisi iklim. Indek yang sering digunakan adalah tanaman

    (vegetasi) alami.

    Kelemahan menggunakan indek tanaman adalah karena tanaman

    dipengaruhi oleh relief, tanah, dan macam kegiatan manusia (irigasi). Masalah lain dalam penglompokkan iklim adalahkecukupan data iklim,

    baik dari segi luas liputan, lama periode data, dan kualitas data

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    5/35

    Pengelompokkan iklim yang baik seperti apa?

    Cakupan (wilayah) berlakunya luas.

    Biasanya sistem pengelompokkan iklim yangcakupan wilayahnya luas kurang teliti

    Teliti (=bisa membedakan dengan jelas)

    Biasanya sistem pengelompokkan yang teliti

    wilayah cakupannya tidak luas.

    Data yang digunakan mudah diukur dan didapat-kan

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    6/35

    Pendekatan pengelompokkan iklim

    Pendekatangenetik

    -Pengelompokkan didasarkan pada penentu iklim, yaitufaktor yang menentukan iklim berbeda, misalnya sirkulasiudara, radiasi bersih, dan fluks kelembaban, zona angin,penerimaan radiasi mathr.

    -Cakupan wil. Luas tetapi kurang teliti

    Pendekatangenerik atau empirik

    -Pengelompokkan didasarkanunsur iklimnyasendiri

    -Cakupan wil. sempit, tetapi lebih teliti

    -Pendekatan empirik (1) berdasarkan neraca air (Moisturebudget)

    (2) berdasarkan pertumbuhan

    vegatasi

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    7/35

    Pendekatan pengelompokkan iklim ..

    Pengukuran penentu iklim (genetik) lebih sulit daripada unsur

    iklim (empirik atau generik), sehingga pengelompokkan iklimmenggunakan pendekatan empirik lebih berkembang daripada yang genetik, karena data mudah didapatkan.

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    8/35

    Pengelompokkan iklim secara genetik

    Atas dasar penerimaan radiasi matahari

    Iklim Wilayah Keterangan

    Kutub Utara 66,5 o LU-90 o LU

    Sub-tropik Utara 23,5 oLU-66,5 o LU

    Tropik 23,5 o LS-23,5 o LU

    Sub-tropik Selatan 23,5 o LS-66,5 o LS

    Kutub Selatan 66,5 o LS-90 o LS

    KU

    KS

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    9/35

    Pengelompokkan secara genetik

    Atas dasar sirkulasi udara, sistem angin dan CH (Flohn, 1950)

    Tipe iklim Sifat/ciri Vegetasi

    Zona ekuatorial Selalu basah Hutan tropis

    Zona tropika Hujan musim panas Savana

    Hutan kering

    Zona sub-tropika kering kering Stepa, gurun stepa,

    gurunZona hujan musim dingin Hujan musim dingin Pohon berdaun keras

    Zona ekstra tropika Hujan sepanjang tahun Pohon berdaun lebar dan

    hutan campuran

    Zopna sub-polar Hujan sepanjang tahun

    terbatas

    Hutan koniferus

    Zona benua Boreal Hujan misim panas, salju

    musim dingin terbatas

    tundra

    Zona Kutub Hujan musim panas di awal

    musim dingin

    Gurun es

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    10/35

    Pengelompokkan iklim secara empirik- neraca air

    Sistem Thornthwaite

    Dasarnya adalah Evapotranspirasi potensial (Eto). Eto digu-nakan, karenaEto menyatakan perpindahan energi bahang dan lengas ke atmosfer dari

    energi radiasi matahari.

    Energi yang digunakan untuk evapotrans. dan jumlah air yang

    dievapotranspirsikan pada musim panas > musim dingin. Demikian pulaenergi dan jumlah air yang di trans. wilayah iklim panas > iklim dingin.

    Dengan membandingkan antara evapotraspirsi potensial dan curahan di

    suatu wilayah dapat ditentukan apakah suatu mu-sim mengalami surplus

    air atau defisit air, dan apakah suatu wil. Iklim basah atau kering.

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    11/35

    Pengelompokkan iklim secara empirik- neraca air .Sistem Thornthwaite

    Evapotranspirasi (PE), Curahan (P) dan hubungan kedua unsur cuaca tersebut digunakanuntuk menyususn 4 kriteria dalam pengelompokkan iklim suatu wilayah.

    1. kecukupan kelengasan dinyatakan dengan indek kelengasan2. keefisienan termal dinyatakan dengan PE

    3. agihan musiman dari kecukupan kelengasan

    4. konsentrasi musim panas dari keefisienan termal

    PE = evapotranspiras bulanan = 1,6 (10T/I)a cm,T = suhu udara bulanan,

    I = indek panas (i) selama 12 bulan ; I = i=1 12 (T/5) 1,54,

    a= 675. 10-9 x I3 -771.10-7 x I2 + 0,01792 x I +0,4429 ditabelkan

    Indek kelengasan Im = {(100 S-100 D)/PE}

    direvisi Im = 100 {(P/PE) -1}

    S = surplus air tahunan, PE = evapotrans. tahunan, dan D = defisit air tahunan

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    12/35

    Sistem Thornthwaite

    Tabel Kecukupan lengas

    Kode Jenis Kecukupan lengas Indek kelengasan

    (Im)

    A Perhumid (perlembab) >100

    B4 Humid (lembab) 80-100

    B3 Humid (lembab) 60-80

    B2 Humid (lembab) 40-60

    B1 Humid (lembab) 20-40

    C2 Sub-humid lembab

    (sub-lembab lembab)

    0-20

    C1 Sub-humid kering

    (sub-lembab kering)

    -33,0-0

    D Semi arid (paruh kering) -66,7 - -33,3

    E Arid (kering) -10066,7

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    13/35

    Sistem Thornthwaite

    Tabel Keefisienan termal

    Jenis Kecukupan lengas PE (cm/3 bulan musim panas)A Megatermal >114

    B4 Mesotermal 99,7-114

    B3 Mesotermal 85,5-99,7

    B2 Mesotermal 71,2-85,5

    B1 Mesotermal 57,0-71,2

    C2 Mikrotermal 42,7-57

    C1 Mikrotermal 28,5-42,7

    D Tundra 14,2-28,5

    E beku 0-14,2

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    14/35

    Sistem Thornthwaite

    Tabel konsentrasi musim panas dari keefisienan termal

    % konsentarsi = persentase dari rata-rata PE kumulatif selama 3 bulan musim panas

    Jenis konsentarasi musim panas Konsentrasi (%)a1 > 48

    b14 48-51,9

    b13 51,9-56,3

    b12 56,3-61,6

    b11 61,6-68,0

    c12 68,0-76,3

    c11 76,3-88,0

    d1 >88,0

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    15/35

    Sistem Thornthwaite

    Tabel Kecukupan kelengasan musiman

    Kode Iklim lengas(A, B, C2) Indek kekersanagan

    r Sedikit atau tak ada defisit air 0-10

    s Defisit musim panas sedang 10-20

    w Defisit musim dingin sedang 10-20

    s2 Defisit musim panas besar 20 ke atas

    w2 Defisit musim dingin besar 20 ke atas

    Iklim Kering (C, D, E) Indeks kelembaban

    d Sedikit atau tiada surplus air 0 - 16,7

    s Surplus musim dingin sedang 16,7 33,3

    w Surplus musim dingin sedang 16,7-33,3

    s2 Surplus musim dingin besar >33,3

    w2 Surplus musim dingin besar >33,3

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    16/35

    Pengelompokkan iklim secara empirik .Sistem Thornthwaite

    Im Kelembaban(tipeiklim)

    PE (cm) Keefisienan termal

    > 100 perhumid (A) > 114 megatermal

    20-100 humid (B1-B4) 57-114 mesotermal

    0-20 Sub-humid lelmbab (C2) 28,5-57 mikrotermal

    -33-0 Sub-humid kering (C1) 14,2-28,5 tundra

    -67 - -33 Semi arid (D) < 14 frost

    -100 - -67 arid (E) frost

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    17/35

    Pernyataan cara Thornthwaite

    EA1

    da1

    E = adalah daerah kersang dengan indeks

    kelengasan antara -100 dan -66,7A1 = jenis keefisienannya adalah megatermal

    dengan PE > 114 cm

    d = tidak surplus air

    a1 = konsentrasi musim panas < 48 %

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    18/35

    Pengelompokkan iklim secara empirikpertumbuhan vegetasi

    Sistem Koppen (1900)

    Dasarnya hubungan iantara klim dan pertumbuhan tetum-buhan(vegetasi).

    Vegetasi?

    Vegetasi alami iklim tempat tumbuh

    Vegetasi tumbuh alami sesusai dengan CH efektif

    Jumlah hujan yang sama akan berbeda gunanya bila jatuh

    pada musim yang berbeda

    Variabel (data) iklim yang digunakan adalah:

    Suhu udara bulanan dan suhu udara tahunan

    Curah hujan bulanan dan curah hujan tahunan

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    19/35

    Pengelompokkan iklim secara empirikpertumbuhan vegetasi

    Sistem Koppen (1900)

    Jenis iklim utama

    Simbol Jenis iklim utama

    A Iklim hujan tropis

    B Iklim kering

    C Iklimm hujan sedang panas

    D Iklim hutan salju sejuk

    E Iklim kutub

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    20/35

    Keterangan utama

    Sistem Koppen (1900)

    A Suhu rata-rata bulan terdingin > 18oC . Isoterm musim dingin 18 oC adalah kritis untuk

    hidup tetumbuhan tropis tt. CH tahunan > Et tahunan

    B Evapotranspirasi tahunan rata-rata > curah hujan tahunan rata-rata Defisit air

    C Suhu rata-rata bulan terdingin antara -3 dan18o

    C. Bulan terpanas >10o

    C. Isoterm musimpanas 10 oC berkorelasi dengan batas ke arah kutub dari pertumbuhan pohon dan

    isoterm -3 oC menujukkan batas ke arah khatu-listiwa

    D Suhu rata-rata bulan terdingin di bawah -3 oC dan bulan terpanas mem-punyai rata-rata >10oC.

    E Suhu rata-rata bulan terpanas < 10 oC. Bulan terpanas dari ET mempu-nyai suhu rata-rataantara 0 dan 10 oC. Bulan terpanas EF mempunyai suhu rata-rata < 0 oC

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    21/35

    Pengelompokkan iklim secara empirik

    Sistem Koppen (1900) .

    A Iklim hujan tropis

    Af iklm hutan hujan tropis

    Aw iklm savana

    Am iklim monsun tropis

    B Iklim kering

    BSh iklim stepe terik

    BSk iklim stepe sejuk

    BWh iklim gurun terik

    BWk iklim gurun sejuk

    C Iklim hujan sedang panasCfa lengas semua musim, musim panas terik

    Cfb lengas semua musim, musim panas panas

    Cfc lengas semua musim, musim panas pendek, sejuk

    Cwa hujan musim panas, musim panas terik

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    22/35

    Pengelompokkan iklim secara empirik

    Sistem Koppen (1900)

    C CWb hujan musim panas, musim panas panas

    Csa hujan musim dingin, musim panas terik

    Csb hujan musim dingin, musim panas panas

    D Iklim hutan salju sejuk

    Dfa lengas semua musim, musim panas terik

    Dfb lengas semua musim, musim panas panas

    Dfc lengas semua musim, musim panas sejuk

    Dfd lengas semua musim, musim dingin, luar bisa dingin

    Dwa hujan musim panas, musim panas terik

    Dwb hujan musim panas, musim panas panas

    Dwc hujan musim panas, musim panas sejukDwd hujan musim panas, musim dingin, luarbiasa dingin

    E Iklim kutub

    ET tundra

    EF salju es abadi

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    23/35

    Kriteria pembagian jenis iklim utama

    Sistem Koppen (1900) .Distribusi musiman curahan (pengaruh hujan)

    f Tidak ada musim kering, basah sepanjang tahun (A,C,D), CH bul. > 60 mm

    m Monsun, dengan musim kering pendek dan hujan lebat sepanjang sisa tahun (A)

    w Hujan musim panas (A,C,D)

    S Musim kering pada musim panas (B)

    W Musim kering pada musim dingin (B)

    Karakteristik suhu tambahan (pengaruh suhu)

    a Musim panas terik, suhu rata-rata bulan terpanas > 22oC

    b Musim panas panas, suhu rata-rata bulan terpanas < 22oC

    c Musim panas sejuk dan pendek, kurang dari 4 bln. suhu rata-rata > 10 oC

    d Musim dingin sanagat dingin, bulanterdingin bersuhu rata-rata < -38 oC

    h Terik, suhu tahunan rata-rata > 18 oC

    k Sejuk, suhu tahunan rata-rata < 18 oC

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    24/35

    Pengelompokkan secara empirikpertumbuhan vegetasi

    Sistem Schmidt-Ferguson

    Modifikasi dari pengelompokkan iklim MohrDi Indonesia sangat terkenal, karena lebih teliti

    Untuk wilayah perkebunan dan hutan tropik humid

    Data (variabel) iklim yang digunakan adalah:

    1. Curah hujan bulanan, minimum 10 tahun

    Type iklim (Q) ditentukan dari perbandingan rata-rata jumlah bulankering dengan rata-rata jumlah bulan basah

    Q = [rata-rata BK/rata-rata BB] x 100

    Curah hujan bulanan dibedakan:

    Bulan basah (BB) bila CH bulanan > 100 mm

    Bulan lembab (BL) bila CH bulanan antara 60 dan 100

    mm

    Bulan kering (BK) bila CH bulanan < 60 mm

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    25/35

    Pengelompokkan iklim secara empirikpertumbuhan vegetasi

    Sistem Schmidt-Ferguson

    No. Tahun Bulan S-F

    1 Ke 1 Jan. Feb. Maret ----- Des. BB BL BK

    2 Ke 2 - - - - - - -

    3 Ke 3 - - - - - - -

    4 Ke 4 - - - - - - -

    5 Ke 5 - - - - - - -

    n Ke n - - - - - - -

    jan Feb Mrt ------ Des BB BL BK

    Jan Feb Mrt. Des BB BL BK

    S-F Q = {[(BK/n)/(BB/n)]x 100} atau Q = BK/BB x100

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    26/35

    Gambar segitiga S-F

    .

    A

    G

    C

    F

    B

    E

    D

    H

    Q = {[(BK/n)/(BB/n)]x 100} (%)

    Rata-rata jumlh bulan basah

    Rata-ratajumlhbulankering

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    11

    12

    10

    8

    9

    7

    4

    6

    5

    3

    2

    1

    0

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    27/35

    8 tipe iklim

    1.Tipe iklim Deskripsi (candra)

    A (0-14,3)Daerah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan tropik

    B (14,3-33,3) Daerah basah dengan vegetasi hutan hujan tropik

    C (33,3-60,0) Daerah agak basah dengan vegetasi hutan rimba, di antaranya

    terdapat jenis vegetasi yang daunnya gugur pada musim

    kemarau, misalnya Jati

    D (60-100) Daerah sedang dengan vegetasi hutan musiman

    E (100-167) Daerah agak kering dengan vegetasi hutan savana

    F (167-300) Daerah kering dengan vegetasi hutan savana

    G (300-700) Daearh sangat kering dengan vegtasi pada illalang

    H (> 700) Daerah ekstrim kering dengan vegtasi pada illalang

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    28/35

    Pengelompokkan secara empirikpertumbuhan vegetasi

    Sistem Oldeman

    Di Indonesia tergolong sistem pengelompokkan iklim baru

    Cara ini sangat berguna dalam pengembangan lahan perta-nian tanaman

    pangan

    Data iklim (variabel) yang digunakan adalah curah hujan bulanan.

    Dasarnya bahwa:

    1. Padi sawah membutuhkan 145 mm air perbulan dalammusim hujan

    2. palawija membutuhkan 50 mm air perbulan pada mu-

    sim kemarau

    3. Hujan bulanan yang diharapkan memp peluang kejadi-

    an P75 = (0,82 CH-30) mm

    4. Hujan efektif untuk padi sawah 100%

    5. Hujan efektif untuk palawija dengan tajuk rapat =75%

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    29/35

    Pengelompokkan secara empirikpertumbuhan vegetasi

    Sistem Oldeman CH bulanan dibedakan menjadi:

    1. Bulan basah (BB), bulan dengan CH bulanan rata-rata>200 mm

    2. Bulan lembab (BL) bulan dengan CH bulanan rata-rata

    antara 100 dan 200 mm

    3. Bulan kering (BK), bulan dengan CH bulanan rata-rata

    < 100 mmPengelompokkannya menggunakan panjang periode bulan basah dan bulankering berturut-turut. Struktur penglompokkan dibu-at 5 tipe utama dan 4subdivisi

    Tipe utama dibedakan atas dasar jumlah bulan basah bertu-rutan.

    Tipe utama BB berturutanA > 9

    B 7-9

    C 5-6

    D 3-4

    E

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    30/35

    Pengelompokkan iklim empirikpertumbuhan vegetasi

    Sistem Oldeman

    Subdivisi dibedakan atas dasar jumlah bulan kering berturutan

    Gabungan antara tipe utama dan subdivisi terdapat 18 daerah (zona)

    agroklimat, iaitu A1, A2, B1, B2, B3, C1, C2, C3, C4, D1, D2, D3, D4, E1, E2, E3, E4,dan E5.

    Sub-divisis BK berturutan

    1 6

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    31/35

    Segitiga Oldeman

    Periode BK

    Periode BB

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    32/35

    Pengelompokkan iklim empirikpertumbuhan vegetasi

    Sistem Oldeman

    No

    .

    Tahun Bulan S-F

    1 Ke 1 J. F. Mt. A. Mi Jn Jl A S O N D BB BL BK

    2 Ke 2 - - - - - - -

    3 Ke 3 - - - - - - -

    4 Ke 4 - - - - - - -

    5 Ke 5 - - - - - - -

    n Ke n - - - - - - -

    J F M A M Jn Jl A S O N D B L K

    J F M A Mi Jn Jl A S O N D BB BL BK

    Cari BB dan BK yang berturutan

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    33/35

    Penjabaran tipe iklim Oldeman

    Tipe Pejabaran

    A1, A2 Sesuai untuk padi terus menerus

    Produksi kurang, karena kerapatan (flux) radiasi matahari rendahsepanjang tahun

    B1 Sesuai untuk padi-padi-padi dengan perencanaan awal musim yang baik.

    Produksi baik di musim kemarau (sadon)

    B2 Padi-padi (varietas pendek) dan palawija.

    C1 Padi 1 x dan 2 x palawija [ padi-palawija-palawija].

    C2, C3, C4 Dalam 1 tahun 1 x padi, 2 x palawija. Palawija ke 2 hati-hati jangan

    jumbuh dengan bulan kering

    D1 1x padi umur pendek dan 2 x palawija

    D2, D3, D4 Mungkin hanya 1 x padi, 2 x palawija tergantung ketersediaan air irigasi

    E Terlalu kering, mungkin 1 x palawija itu pun tergantung CHnya

    Tugas

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    34/35

    Tugas

  • 7/22/2019 III. Klasifikasi Iklim(1)

    35/35

    .

    TERIMAKASIH

    ATAS PERHATIANNYA