21
IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada UNIVERSITAS NEGERI MALANG LAPORAN PENELITIAN Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Morfologi Tumbuhan yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M. S. Oleh: Nama : Ratna Dwi Ramadani NIM : 100342400924 Offering : G 2010 The Learning University

Identifikasi Morfologi Tumbuhan Rhoeo Discolor

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Identifikasi Morfologi Tumbuhan Rhoeo Discolor

IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

LAPORAN PENELITIAN

Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Morfologi Tumbuhan yang diampu

oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M. S.

Oleh:

Nama : Ratna Dwi Ramadani

NIM : 100342400924

Offering : G 2010

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

Desember 2011

Page 2: Identifikasi Morfologi Tumbuhan Rhoeo Discolor

Topik : Identifikasi Morfologi Tumbuhan Rhoeo discolor

Nama Tumbuhan : Rhoeo discolor

Lokasi : Universitas Negeri Malang, Malang Jawa-Timur

Rhoeo discolor merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak

ditemukan di Universtitas Negeri Malang. Rhoeo discolor memiliki beberapa

karakteristik yang tidak banyak ditemukan pada tanaman lain, seperti warna pada

sisi adaksial dan sisi abaksial daun (folium)-nya yang berbeda warna, yakni

berwarna hijau tua pada sisi adaksial daunnya dan berwarna ungu pada sisi

abaksial daunnya.

Menurut pengamatan saya, tanaman Rhoeo discolor termasuk dalam

tanaman herba berdasarkan beberapa karakteristik, antara lain:

1. Ketinggian tanaman dari permukaan tanah yang cenderung tidak

terlalu tinggi.

2. Batang tanaman Rhoeo discolor yang basah dan lunak.

Gambar 1.1 Tanaman Rhoeo discolor.

Page 3: Identifikasi Morfologi Tumbuhan Rhoeo Discolor

Klasifikasi tanaman Rhoeo discolor:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub kelas : Commelinidae

Ordo : Commelinales

Famili : Commelinaceae

Genus : Rhoeo

Spesies : Rhoeo discolor

Analisis Data Pengamatan

a. Akar (Radix) Rhoeo discolor

Sistem perakaran pada tumbuhan Rhoeo discolor merupakan

sistem perakaran adventif atau yang biasa dikenal dengan sistem akar

serabut. Dapat dilihat pada Rhoeo discolor ini bahwa dari titik atau tempat

tumbuhnya akar primer kemudian titik tumbuh akar-akar lain (akar liar)

yang berasal dari satu titik pada bagian meristem akar yang sama. Bentuk

dan ukuran akar primer dengan akar adventif juga sama atau tidak dapat

dibedakan satu sama lain.

Akar adventif ini berfungsi untuk menggantikan fungsi akar primer

yang dalam perkembangannya tidak berkembang atau bahkan mati. Akar

adventif pada Rhoeo discolor berbentuk seperti benang dengan akar-akar

yang tebal dan menyebar.

Gambar 1.2. Gambar Akar Tanaman Rhoeo discolor

Page 4: Identifikasi Morfologi Tumbuhan Rhoeo Discolor

b. Batang (Caulis) Rhoeo discolor

Batang sesungguhnya dari tanaman Rhoeo discolor tidak langsung

nampak, yang terlihat dari kenampakan morfologi batang Rhoeo discolor

adalah bukan batang sesungguhnya yang merupakan perlekatan helaian

daun Rhoeo discolor yang memeluk batang. Batang sesungguhnya akan

nampak ketika daun-daun pada batang tersebut dilepaskan satu persatu.

Karakteristik batang Rhoeo discolor antara lain adalah:

Batang tumbuh diatas tanah mendukung daun dan bunga.

Bentuk penampang melintang batang Rhoeo discolor

setelah dipotong secara melintang adalah berbentuk bulat

(teres) .

Pada batang Rhoeo discolor terdapar buku-buku dan ruas-

ruas yang tampak jelas sebagai tempat perlekatan daun.

Warna batang Rhoeo discolor adalah putih.

Batang Rhoeo discolor lunak dan berair.

Merupakan percabangan monopodial,

Karena perbungaan pada kuncup axilar tidak

mempengaruhi atau menghambat pertumbuhan pada

kuncup axilar lain serta kuncup terminal tetap tumbuh.

Perbungaan tumbuh dari Kuncup axilar.

Termasuk tumbuhan berbunga lebih dari satu kali (plantae

polikarpa).

Percabangan tanaman Rhoeo discolor mendatar lalu

tumbuh lurus keatas.

Model Arsitektur tanaman Rhoeo discolor adalah Model

Tomlinson.

Page 5: Identifikasi Morfologi Tumbuhan Rhoeo Discolor

Gambar 1.3 Percabangan Axilar pada Rhoeo discolor

c. Daun

1. Letak Daun Pada Batang Rhoeo discolor

Letak daun pada batang Rhoeo discolor terletak pada buku dengan

helaian daun memeluk batang dan masing-masing buku terdiri atas 1

daun saja.

2. Filotaksis Daun

Berdasarkan susunan daun-daun terhadap batang, filotaksis

tanaman Rhoeo discolor adalah tersusun spiral.

Rumus filotaksis daun Rhoeo discolor yang saya amati:

12

, denganrincian sebagaiberikut :

Sebagai pembilang (1) adalah lingkaran yang diperlukan

untuk mencapai 2 daun sejajar terdekat.

Sebagai penyebut (2) adalah banyaknya daun yang dihitung

dalam membentuk garis spiral genetik.

3. Jenis daun pada suatu tumbuhan

Pada Tanaman Rhoeo discolor terdapat 2 jenis daun, yakni daun

biasa atau daun hijau (folium) yang pada umumnya merupakan lokasi

atau tempat terjdinya fotosintesis. Folium pada Rhoeo discolor

merupakan bentukan panjang yang terlihat dominan pada tanaman ini

dan berwarna hijau tua pada sisi adaksial dan berwarna ungu pada sisi

abaksial dan bagian ini tebal berdaging.

Jenis daun yang juga ditemukan pada Rhoeo discolor adalah

Hipsofil (hypsophyllum) atau brachte yakni daun yang terletak pada

dasar perbungaan dengan ukuran dan bentuk yang berbeda dengan

folium tanaman tersebut. Pada tanaman Rhoeo discolor Hypsophyllum

berbentuk 2 helaian menguncup yang melindungi perbungaan Rhoeo

discolor dan berwarna ungu muda.

Page 6: Identifikasi Morfologi Tumbuhan Rhoeo Discolor

A B

Gambar 1.4. Gambar (A) Filodia dan (B) Hypsophyllum / brachte.

4. Kelengkapan Daun

Rhoeo discolor merupakan daun tidak lengkap, dimana daun

lengkap merupakan daun yang terdiri atas helaian daun (lamina),

tangkai daun (petiolus) dan upih daun (vagina). Tanaman Rhoeo

discolor hanya terdiri atas helaian daun (Lamina) saja yang duduk

memeluk batang pada bagian pangkal daunnya.

Gambar 1.5 Helaian folium Rhoeo discolor yang memeluk batang

5. Macam Daun

Page 7: Identifikasi Morfologi Tumbuhan Rhoeo Discolor

Rhoeo discolor termasuk dalam bunga tunggal (folium simplex).

6. Identifikasi Morfologi Helaian Daun

Bentuk Umum ( Circumscriptio)

Berdasarkan pengamatan morfologi yang saya lakukan,

bentuk umum daun Rhoeo discolor ini adalah berbentuk

pedang (ensiformis) karena pada daun ini lebar daun hampir

sama pada seluruh bagian helaian daun dengan bentukan daun

seperti garis namun tebal di bagian tengah daun dan tipis pada

kedua tepian daun.

Gambar 1.6. Folium berbentuk pedang (ensiformis)

Bentuk Ujung Daun (Apeks)

Berdasarkan pengamatan saya, Bentuk ujung helaian daun

Rhoeo discolor (apeks daun) berbentuk runcing (acutus),

karena kedua tepi daun sedikit demi sedikit menuju ke ujung

daun dan pertemuan antara kedua ujung tersebut membentuk

sudut runcing.

Gambar 1.7. Gambar apeks folium runcing (acutus)

Apeks folium

Page 8: Identifikasi Morfologi Tumbuhan Rhoeo Discolor

Bentuk Pangkal Daun (Basis)

Berdasarkan pengamatan saya, bentuk pangkal helaian

daun Rhoeo discolor adalah rompang atau rata.

Gambar 1.8. Gambar basis folium rata (rompang)

Bentuk Tulang Daun (Nervus)

Berdasarkan pengamatan saya, bentuk tulang daun

(Nervus) pada Daun Rhoeo discolor adalah sejajar

(Rectinervis) karena pada lamina daun Rhoeo discolor hanya

terdapat satu tulag daun yang besar dan terletak ditengah

helaian daun, sedangkan tulang daun lainnya lebih kecil dan

tampak sejajar menuju ujung daun (apeks).

Bentuk Tepi Daun (Margo)

Berdasarkan pengamatan saya, bentuk tepi daun Rhoeo

discolor adalah Rata atau Integer, karena pada tepi-tepi daun

tidak terbentuk torehan-torehan.

Gambar 1.9. Tepi folium Rata (Integer)

Pangkal daun (basis)

Tepi daun (margo)

Page 9: Identifikasi Morfologi Tumbuhan Rhoeo Discolor

Daging Daun (Intervenium)

a. Permukaan Daun

Permukaan daun Rhoeo discolor termasuk dalam

penggolongan permukaan daun licin (laevis).

b. Tebal Tipisnya Daun

Daun Rhoeo discolor merupakan daun mendaging

(carnosus) hal ini dapat diamati dari struktur daun yang

tebal dan berair.

c. Warna daun

Daun Rhoeo discolor jika diamati memiliki 2 warna

daun yang berbeda. Pada sisi adaksial berwarna hijau tua

(atrovirens), sedangka pada sisi abaksial berwarna ungu.

Hal ini kemungkinan besar disebabkan adanya pigmen

antosianin pada epidermis bawah daun.

A B

Gambar 2.0. (A) sisi adaksial (B) sisi abaksial

Pelipatan daun dalam kuncup (vernatio)

Menurut pengamatan saya, pelipatan kuncup daun

Rhoeo discolor adalah melengkung atau tergulung, daun

Rhoeo discolor tergulung masuk kearah sejajar dengan ibu

tulang daun (involuta).

Page 10: Identifikasi Morfologi Tumbuhan Rhoeo Discolor

Gambar 2.1. Gambar Kuncup pada Tanaman Rhoeo discolor

d. Bunga Rhoeo discolor

Bunga merupakan organ reproduktif pada tanaman Rhoeo discolor.

Bunga Rhoeo discolor berkumpul dalam suatu perbungaan axilar yang

dilindungi oleh brachte berwarna ungu yang melindungi perbungaan

ketika bunga masuh dalam keadaan kuncup, setelah bunga mekar maka

bunga akan menonjol dari brachte tersebut.

Rhoeo discolor termasuk dalam plantae polikarpa yang berbunga lebih

dari satu kali. Bunga Rhoeo discolor memiliki beberapa karakteristik

antara lain:

Bagian-bagian bunga Rhoeo discolor tersusun dalam lingkaran

(cyclis).

Tanaman Rhoeo discolor termasuk dalam Planta multiflora

dimana dalam satu tumbuhan ditemukan banyak atau lebih dari

satu bunga.

Bunga atau perbungaan Rhoeo discolor tumbuh dari tunas

axilar sehingga disebut bunga di ketiak daun atau flos lateralis

atau flos axillaris.

Perbungaan Rhoeo discolor merupakan bunga majemuk

berbatas (inflorescentia cymosa). Termasuk perbungaan yang

bersifat pleochasial.

Page 11: Identifikasi Morfologi Tumbuhan Rhoeo Discolor

Bunga Rhoeo discolor termasuk dalam bunga lengkap atau

bunga sempurna (flos completus) , dimana bunga yang lengkap

tersusun atas perianthium dan organ generatif, perianthium

tersusun atas Calyx dan Corolla sedangkan organ generatif

tersusun tersusun atas Androecium dan Gynaecium.

Bunga Rhoeo discolor termasuk ke dalam bunga banci

(Hermaphroditus) karena di dalam satu bunga terdapat alat

kelamin jantan (Androecium) dan alat kelamin betina

(Gynaecium).

Bunga bersimetri banyak (Aktinomorf).

Identifikasi bagian-bagian Bunga Rhoeo discolor :

1. Tangkai bunga (Pedicellus).

Tangkai bunga pada Bunga Rhoeo discolor sangat pendek

dan berwarna putih. Dapat diamati dengan menggunakan

mikroskop.

Gambar 2.2. Gambar Tangkai Bunga Rhoeo discolor

2. Dasar bunga (Reseptacullum)

Dasar bunga pada Bunga Rhoeo discolor berbentuk rata

sehingga semua bagian bunga duduk sama tinggi di atas dasar

bunga.

Tangkai bunga

Page 12: Identifikasi Morfologi Tumbuhan Rhoeo Discolor

Gambar 2.3. Gambar Dasar Bunga Rhoeo discolor

3. Hiasan bunga (Perianthium)

Hiasan bunga pada Rhoeo discolor tertanam sama tinggi

dengan tempat duduknya putik, kemudian disebut sifat bunga

hipogin (hypogynus).

Kelopak bunga (Calyx)

Kelopak bunga (Calyx) pada Bunga Rhoeo discolor

berjumlah 3 helaian daun kelopak yang berwarna

putih dan sangat tipis berbentuk segitiga kecil.

Aestivatio daun kelopak adalah berkatup (Valvata),

dimana daun-daun kelopak (Sepal) saling

bersentuhan namun tidak saling berlekatan.

Mahkota bunga (Corolla)

Mahkota bunga (Corolla) pada Bunga Rhoeo

discolor berjumlah 3 helaian daun mahkota yang

berwarna putih dengan ukuran yang lebih besar dari

pada ukuran daun kelopak (Sepala). Aestivatio daun

Mahkota adalah berkatup (Valvata), dimana daun-

daun mahkota (Petal) saling bersentuhan namun

tidak saling berlekatan.

Dasar bunga (Receptacullum)

Page 13: Identifikasi Morfologi Tumbuhan Rhoeo Discolor

Gambar 2.4. Gambar Perianthium bunga Rhoeo discolor

4. Alat kelamin Bunga

Benang sari (Androecium)

Benang sari pada Bungan Rhoeo discolor terdiri

atas 3 bagian, yaitu:

Tangkai sari (Filamentum).

Kepala sari (Anthera), yang terdiri atas 2

ruangan.

Penghubung ruang sari (Connectivum).

Jumlah benang sari (Stamen) pada bunga Rhoeo

discolor 2x lipat jumlah daun tajuk dan tersusun

manjadi 2 lingkaran, biasanya disebut diplostemon.

Duduknya kepala sari pada tangkai sari pada bunga

Rhoeo discolor adalah bergoyang (Versatilis),

dimana kepala sari melekat pada suatu titik pada

ujung tangkai sari, sehingga kepala sari dapat

bergerak-gerak atau bergoyang.

Mahkota Bunga

Kelopak Bunga

Page 14: Identifikasi Morfologi Tumbuhan Rhoeo Discolor

Gambar 2.5. Gambar Stamen Bunga Rhoeo discolor

Putik (Gynaecium)

Bakal buah menumpang (Superus).

Putik termasuk ke dalam putik majemuk yang

terdiri dari 3 daun buah (Carpellum) yang

saling berlekatan membentuk ginesiun Sinkarp.

Putik tersusun atas bagian-bagian: bakal buah

(Ovarium), tangkai kepala putik (Stylus),

Kepala putik (Stigma).

Bakal buah beruang 3 (Trilocularis).

Sekat pada bakal buah sempurna / asli.

Perlekatan tembuni (Plasenta) pada sudut

tengah (Axillaris).

Gambar 2.6. Gambar Putik Pada Bunga Rhoeo discolor

Anthera

Filamentum

Stigma

Stylus

Ovary

Page 15: Identifikasi Morfologi Tumbuhan Rhoeo Discolor

Gambar 2.7. Gambar Ginesium Sinkarp pada Rhoeo discolor

Septum

Carpellum

Ruang Ovari

Plasenta