66
IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL TRIMESTER I, II DAN III TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS POASIA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Oleh: IRDAYANTI NIM : P00341014014 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN ANALIS KESEHATAN PROGRAM STUDI DIII TAHUN 2017

IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL

TRIMESTER I, II DAN III TERHADAP KEJADIAN ANEMIA

DI PUSKESMAS POASIA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan

Diploma III Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Oleh:

IRDAYANTI

NIM : P00341014014

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

PROGRAM STUDI DIII

TAHUN 2017

Page 2: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di
Page 3: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di
Page 4: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di
Page 5: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Penulis

1. Nama : Irdayanti

2. Tempat Tangal Lahir : Kendari, 26 juni 1996

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Suku/Bangsa : Bugis / Indonesia

6. Alamat : Baruga Kota Kendari

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri Paku Jaya Kecamatan Bondoala , Tamat Tahun 2008

2. SMP Negeri Satu Atap Kecamatan Bondoala, Tahun Tamat 2011

3. SMK Kesehatan Kota Kendari, Tamat Tahun 2014

4. Terdaftar sebagai Mahasiswa Poltekes Kendari Jurusan Analis Kesehatan

Tahun 2014 sampai sekarang.

Page 6: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

MOTTO

Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan besok harus lebih baik

dari pada hari ini

Sesuatu yang belum dikerjakan sering kali tampak mustahil, kita baru

yakin kalau kita telah berhasil melakukan dengan baik

Lebih baik mencoba dari pada tidak tidak sama sekali tidak ada kata

menyerah sebulum berhasil

Karya tulis ilmiah ini akan

Kupersembahkan untuk Almamaterku

Ayahanda dan Ibunda tercinta

Keluargaku Tersayang

Serta untuk bangsa dan negaraku

Page 7: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

ABSTRAK

Irdayanti (P00341014014), Identifikasi Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu

Hamil Trimester I, II dan III Terhadap Kejadian Anemia di Puskesmas Poasia

Kota Kendari Tahun 2017. Oleh Ibu : St Nurhayani dan Satya Darmayani.(xiv +

2 daftar tabel + 2 daftar gambar + 6 daftar lampiran + 43 halaman) Hemoglobin adalah

protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan

dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan

melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan tubuh.

mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin yang lebih rendah dari 11 gr/dl pada

trimester pertama dan ketiga dan kurang dari 10.5 gr/dl pada trimester kedua. Nilai

hemoglobin yang rendah berhubungan dengan masalah klinis seperti anemia. Anemia

adalah kondisi dengan kadar hemoglobin dalam darah kurang dari 12 gr/dl.

Pemeriksaan hematologi diantaranya adalah pemeriksaan hemoglobin, yaitu untuk

membantu mendiagnosis anemia. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk

mengidentifikasi Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Trimester I, II Dan III

terhadap Kejadian Anemia Di Puskesmas Poasia Metode penelitian ini adalah metode

deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar hemoglobin pada ibu hamil

trimester I terdapat 2 ibu hamil yaitu nilai kadar hemoglobin 12,8 g/dl dan 13,1 g/dl,

kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester II terdapat 2 ibu hamil yaitu nilai kadar

hemoglobin yang normal yaitu 11,5 g/dl dan nilai kadar hemoglobin yang tidak normal

yaitu 10,5 g/dl dan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III terdapat 2 ibu hamil

yaitu nilai kadar hemoglobin yang tidak normal yaitu 10,1 g/dl dan 10,7 g/dl. di

Puskesmas Poasia Kota Kendari memiliki kadar hemoglobin tidak normal atau

mengalami anemia, yakni sebanyak 7 orang dan yang memiliki kadar hemoglobin

normal atau tidak anemia sebanyak 3 orang

Kata Kunci : Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil

Daftar Pustaka : 18 literatur (2001 – 2015)

Page 8: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas karunia dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah ini dengan judul

“Identifikasi Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Trimester I, II dan III Terhadap

Kejadian Anemia di Puskesmas Poasia Kota Kendari Tahun 2017”.

Penulis menyadari bahwa semua ini dapat terlaksana karena dorongan dan

bimbingan dari berbagai pihak, secara langsung maupun tidak langsung dalam

memberikan bimbingan dan petunjuk sejak dari pelaksanaan kegiatan awal sampai

pada penyelesaian karya tulis ilmiah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada Ibu Hj. St. Nurahayani, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Pembimbing I dan Ibu

Satya Darmayani S.SI,M.Eng., selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu

dan pikiran dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab guna memberikan bimbingan

dan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Bapak Petrus, SKM., M.Kes., selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari.

2. Ibu Ruth Mongan, B.Sc., S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Analis Kesehatan

Poltekkes Kemenkes Kendari.

3. Bapak dr. H. Juriadi Paddo, M.Kes., selaku Kepala Puskesmas Poasia dan staf yang

telah membantu dalam memberikan informasi selama pengambilan data penelitian

ini berlangsung.

4. Seluruh Dosen dan staf pengajar Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Analis

Kesehatan yang telah banyak membantu dan memberikan ilmu pengetahuan

maupun motivasi selama mengikuti pendidikan di Poltekkes Kemenkes Kendari.

5. Teristimewa kepada ayahanda Taharudin dan Ibunda Faridah yang telah

mengasuh, membesarkan dengan cinta dan penuh kasih sayang, serta memberikan

Page 9: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

dorongan moril, material dan spiritual, serta saudara-saudaraku, terima kasih atas

pengertiannya selama ini.

6. Teristimewa kepada ibu Satya Darmayani S.SI,M.Eng, Hj.St.Nurahayani,

S.Kep.,Ns.,M.Kep yang telah tulus dan ikhlas mengarahkan dan membimbing

penulis dari awal hingga akhir penulisan Karya Tulis Ilmiah ini oleh itu penulis

mengucapkan terimah kasih

7. Teruntuk saudaraku Indri mulia sari, SST.Keb, Indra jaya dan Irma purnama yanti

yang telah memberikan doa, dukungan serta motivasi untuk penulis menempuh

pendidikan

8. Kepada sahabatku Pravita anggraini putri Amd.Ak, Fitriani Herson Amd.Ak,

Yolda meta Amd.Ak, Nurhasanah Amd.Ak, Nurani gafar Amd.Ak dan Ida rastuti

Amd.Ak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

9. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Analis

Kesehatan angkatan 2014.

Tiada yang dapat penulis berikan kecuali memohon kepada Allah SWT,

semoga segala bantuan dan andil yang telah diberikan oleh semua pihak selama ini

mendapat berkah dari Allah SWT. Akhir kata penulis mengharapkan semoga karya

tulis ilmiah ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan serta dapat bermanfaat

bagi kita semua, Amin.

Kendari, Juli 2017

Peneliti

Page 10: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. v

MOTTO ...............................................................................................................vi

ABSTRAK ..........................................................................................................vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................x

DAFTAR TABEL ................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................4

C. Tujuan Penelitian............................................................................4

D. Manfaat Penelitian..........................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan...............................................6

B. Tinjauan Umum Tentang Anemia..................................................20

C. Tinjauan Umum Tentang Hemoglobin...........................................22

Page 11: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

D. Tinjauan Umum Tentang Identifikasi Kadar Hemoglobin.............27

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran ............................................................................29

B. Kerangka Pikir ...............................................................................29

C. Variabel Penelitian.........................................................................30

D. Definisi Operasional Dan Kriteria Objektif...................................30

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.................................................,............................29

B. Tempat Dan Waktu Penelitian.......................................................29

C. Populasi Dan Sampel.....................................................................29

D. Prosedur Pengumpulan Data..........................................................30

E. Instrumen Penelitian.......................................................................30

F. Prosedur Kerja................................................................................30

G. Jenis Data........................................................................................32

H. Pengolahan data..............................................................................32

I. Jenis data.........................................................................................32

J. Pengajian Data................................................................................33

K. Etika Penelitian..............................................................................33

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian….........................................................................35

B. Pembahasan ….............................................................................38

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan................................................................................. . 42

B. Saran ........................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

5.1. Distribusi umur ibu hamil di Puskesmas Poasia ......................................... 37

5.2. Distribusi kehamilan ibu hamil di Puskesmas Poasia .................................... 37

5.3. Distribusi pemeriksaan kadar hemoglobin ibu hamil trimester I, II dan III

di Puskesmas Poasia ..........................................................................................38

Page 13: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1. Sel darah merah.................................................................................21

2.2. Hematologi Analyzer Sysmex..........................................................25

Page 14: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian dari poltekes kemenkkes kendari

Lampiran 2 : Surat izin penelitian dari badan penelitian dan pengembangan

daerah provinsi sulawesi tenggara

Lampiran 3 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 4 : Dokumentasi penelitian

Lampiran 5 : Hasil pemeriksaan kadar hemoglobin pada ibunhamil trimester

I, II dan III di Puskesmas Poasia

Lampiran 6 : Surat keterangan bebas pustaka

Page 15: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Hemoglobin adalah suatu senyawa protein dengan besi (Fe) yang

dinamakan konjugasi protein. Sebagai intinya, besi (Fe) dengan rangka

protoporpyrin dan globulin (tetra phirin). Warna darah merah disebabkan

karena adanya besi (Fe). Oleh karena itu hemoglobin dinamakan juga zat warna

darah. Bersama-sama dengan eritrosit hemoglobin dengan karbondioksida

menjadi karboksihemoglobin dan warnanya merah tua. Darah arteri

mengandung oksigen dan darah vena mengandung karbondioksida (Hoffbrand,

2006). Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas

(daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk

oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka

oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan (Evelyn, 2009).

Penurunan ringan kadar hemoglobin selama kehamilan dijumpai pada

wanita normal yang tidak mengalami defisiensi zat besi atau asam folat. Hal

ini disebabkan oleh ekspansi volume plasma yang lebih besar dari pada

peningkatan massa hemoglobin dan volume sel darah merah yang terjadi pada

kehamilan normal. Centers for Disease Control and Prevention (CDC)

mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin yang lebih rendah dari 11

gr/dl pada trimester pertama dan ketiga dan kurang dari 10.5 gr/dl pada

trimester kedua. Nilai hemoglobin yang rendah berhubungan dengan masalah

klinis seperti anemia. Anemia adalah kondisi dengan kadar hemoglobin dalam

darah kurang dari 12 gr/dl (Baharutan dkk, 2014)

Prevalensi anemia pada wanita hamil di Indonesia berkisar 20-80%,

tetapi pada umumnya banyak penelitian yang menunjukkan prevalensi anemia

pada wanita hamil yang besarnya lebih dari 50%. Selain itu, banyak dilaporkan

bahwa prevalensi anemia pada trimester III yang berkisar 50-79%. Tingginya

prevalensi anemia pada ibu hamil sebagian besar penyebabnya adalah

Page 16: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.

Keadaan kekurangan zat besi pada ibu hamil akan menimbulkan gangguan atau

hambatan pada pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel otak janin (Depkes RI,

2009).

Salah satu masalah yang sering dialami oleh ibu hamil adalah anemia.

Hal ini disebabkan oleh rendahnya kadar hemoglobin dalam darah. Anemia

pada ibu hamil didefinisikan saat kadar Hb <11 g/dL atau <11,5 g/dL

berdasarkan trimester kehamilan. Namun, Hb <10 g/dL mengindikasikan

anemia di setiap trimester kehamilan yang harus segera diatasi karena akan

menimbulkan efek yang berbahaya bagi ibu dan janin (Capra, dkk,. 2013).

Sedangkan menurut WHO (2008), batas bawah normal hemoglobin ( Hb ) pada

wanita hamil adalah 11g/dL. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana

trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu

(minggu ke 13 hingga ke 27), dan trimester ketiga 13 minggu, minggu ke-28

hingga ke-40 (Saminem, 2009). Pada kehamilan trimester pertama terjadi

perubahan hormon. Sebagian besar ibu hamil sering tidak enak badan di sertai

dengan mual muntah yang menyebabkan makanan yang sudah dimakan

dikeluarkan kembali (Waliyani, 2015).

Hasil penelitian Dim (2007) menunjukkan bahwa lebih dari setengah

ibu hamil di dunia memiliki kadar Hb di bawah normal. Menurut WHO (2008)

47,40% ibu hamil menderita anemia di dunia, dengan prevalensi yang lebih

tinggi di negara berkembang yaitu 52% ibu hamil menderita anemia,

sedangkan prevalensi kejadian anemia pada ibu hamil di negara maju yaitu

23%. Di Indonesia, 37,1 % dari keseluruhan ibu hamil menderita anemia

dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di perkotaan

(37,8%) (Riskesdas, 2013). Data dinas kesehatan kota Kendari (2015-2016)

menunjukkan sebanyak 370 ibu hamil menderita anemia. Dari Hasil data

puskesmas poasia kendari bulan juni-juli tahun 2017 menunjukan bahwa 83

Page 17: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

ibu hamil yang terdiri dari trimester I yaitu 24 ibu hamil, trimester II yaitu 31

ibu hamil dan trimester III yaitu 28 ibu hamil.

Berdasarkan pengambilan data awal didapatkan bahwa kebanyakan

pasien ibu hamil memeriksakan diri pada puskesmas Poasia, sedangkan pada

puskesmas Nambo dan puskesmas Abeli tidak diperoleh data pasien ibu hamil

yang melakukan pemeriksaan dipuskesmas tersebut. Kebanyakan pasien ibu

hamil di puskesmas Nambo dan puskesmas Abeli dirujuk ke puskesmas Poasia

dikernakan tidak adanya tenaga medis dan persiapan alat yang memadai

dipuskesmas tersebut. Sedangkan di puskesmas Puwatu, puskesmas Perumnas,

puskesmas Benu-benua, puskesmas Lepo-lepo puskesmas Jati raya dan

puskesmas Kemaraya sedikit data tentang pasien ibu hamil yang melakukan

pemeriksaan tersebut. Puskesmas Poasia merupakan puskesmas dengan

fasilitas kesehatan yang paling lengkap di kota Kendari. Hal ini dibuktikan

dengan diterimanya Piala Citra Pelayanan Prima Unit pelayanan Publik pada

puskesmas Poasia di istana negara pada tahun 2008 yang diberikan langsung

kepada walikota Kendari.

Berdasarkan data-data tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul Identifikasi kadar hemoglobin (Hb) pada ibu hamil

trimester I, II dan III terhadap kejadian anemia Di Puskesmas Poasia.

Page 18: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

B. Rumusan Masalah

Berkaitan latar belakang di atas maka dapat ditarik suatu rumusan

masalah bagaimana Identifikasi Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil

Trimester I, II dan III terhadap Kejadian Anemia Di Puskesmas Poasia ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Kadar

Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Trimester I, II Dan III terhadap Kejadian

Anemia Di Puskesmas Poasia.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Trimester I terhadap

Kejadian Anemia Di Puskesmas Poasia.

b. Mengetahiu Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Trimester II

terhadap Kejadian Anemia Di Puskesmas Poasia.

c. Mengetahui Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Trimester III

terhadap Kejadian Anemia Di Puskesmas Poasia.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Penelitian

a. Menerapkan dan memanfaatkan ilmu yang telah didapat selama pendidikan.

b. Membawah wawasan serta pengalaman penulis dalam melakukan studi

penelitian.

c. Menambah pengetahuan penulis dalam Identifikasi Kadar Hemoglobin (Hb)

Pada Ibu Hamil Trimester I, II Dan III terhadap Kejadian Anemia Di

Puskesmas Poasia.

2. Manfaat Bagi Puskesmas Poasia

a. Hasil penelitian ini sebagai tambahan informasi bagi informasi bagi

Puskesmas Poasia untuk meningkatkan wawasan untuk mengetahuan akan

karakteristik Identifikasi Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Trimester

I, II Dan III terhadap Kejadian Anemia Di Puskesmas Poasia.

Page 19: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

b. Peneliti Selanjutnya bagi jurusan Analis Kesehatan sehingga dapat digunakan

sebagai bahan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Page 20: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah hasil dari pertemuan antara sperma dan sel telur.

Dalam proses perjalanan sperma menemui sel telur (ovum), hanya sedikit

yang berhasil mencapai tempat sel telur dari 20-40 juta sperma yang

dikeluarkan. Dari jumlah yang sudah sedikit itu, cuma 1 sperma saja yang

biasa membuahi sel telur (Walyani, 2015). Bila dihitung dari penyatuan

(fertili sasi) hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam

waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional

(Pieter & Lubis, 2010).

Tanda-tanda kehamilan untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan

dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan.

amenorea (berhentinya menstruasi), mual (nausea) dan muntah (emesis),

ngidam (menginginkan makan tertentu), Syncope (pingsan), kelelahan,

payudara tegang, sering miski, konstipasi atau obstipasi, pigmentasi kulit

(Prawirohardjo, 2009). Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana

trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu

(minggu ke 13 hingga ke 27), dan trimester ketiga 13 minggu, minggu ke-28

hingga ke-40 (Saminem, 2009). Pada kehamilan trimester pertama terjadi

perubahan hormon. Sebagian besar ibu hamil sering tidak enak badan di sertai

dengan mual muntah yang menyebabkan makanan yang sudah dimakan

dikeluarkan kembali (Waliyani, 2015).

Mual pada awal kehamilan, dengan atau tanpa muntah sering disebut

Morning sickness. Menurut Mudzakir (2009), Morning sickness biasanya

dimulai kapan saja, antara empat sampai delapan minggu pertama kehamilan.

Dan statistik menunjukkan bahwa 70% wanita mengalami hal ini. Perubahan

hormonal yang drastis mengindikasikan perubahan keadaan dalam tubuh

Page 21: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

untuk mendukung pertumbuhan bayi. Mual biasanya di pagi hari, meskipun

bisa menyerang setiap saat, siang atau malam, kadang-kadang dimulai sejak

lebih dari tiga minggu setelah pembuahan (Suririnah, 2008). Mual dan

munah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan progesteron

menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga

menimbulkan mual dan bila terlampau sering, dapat mengakibatkan

gangguan kesehatan dan mengarah pada pengaruh status gizi ibu hamil

(Wiknjosastro, 2008). Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil

membutuhkan makanan dengan kandungan zat-zat gizi yang berbeda dan

disesuaikan dengan kondisi tubuh dan perkembangan janin (Walyani, 2008).

Kehamilan memberikan perubahan yang besar terhadap tubuh seorang

ibu hamil. Salah satu perubahan yang besar yaitu pada sistem hematologi. Ibu

hamil sering kali mengalami anemia selama masa kehamilan. Anemia

fisiologis merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyebut

penurunan kadar hemoglobin (Hb) yang terjadi selama kehamilan normal.

Volume plasma darah meningkat sekitar 1250 ml (atau 45%) di atas normal

pada akhir gestasi dan walaupun massa eritrosit sendiri meningkat sekitar

25%, ini tetap mengarah pada penurunan konsentrasi Hb. (Sarwono, 2007)

Ibu hamil pada Trimester I, harus makan, makanan yang mengandung

nilai gizi bermutu tinggi. Nutrisi bagi ibu hamil juga sangatlah penting bagi

kesehatan janin dalam kandungan. Ibu hamil yang kekurangan nutrisi dapat

mengakibatkan perkembangan janin tidak normal, gizi ibu hamil

mempengaruhi pertumbuhan janin (Sulistiawati, 2008). Status Gizi pada

waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan janin. Berat badan ibu hamil harus memadai, 3 bertambah

sesuai umur kehamilan. Hal ini dikarenakan berat badan yang bertambah

normal juga. Di negara maju, rata-rata kenaikan berat badan selama hamil

sekitar 12-14 kilogram. Tetapi berdasarkan perkembangan terkini

disampaikan bahwa penambahan berat badan ibu selama hamil tidak terlalu

Page 22: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

mempengaruhi berat badan bayi. dan Sebagian besar ibu hamil biasanya akan

mengalami mual muntah ditrimester I. Menurut Dr. dr.Noroyono Wibowo,

Sp. OG. Selain perubahan hormon, salah satu penyebab mual muntah adalah

kurangnya zat besi tertentu, seperti asam folat, kalsium zat besi, zinc, DHA,

dan serat pangan. Ibu juga harus mengetahui apakah mual atau muntah yang

ia alami karena perubahan hormon atau kekurangan Gizi dengan melakukan

pengecekan laboratoriun, antara lain kadar albumin dan vitamin B6. Selain

itu, untuk memantau kadar gizi, ibu wajib menimbang berat badan dan

mengukur tekanan dara secara rutin (Waliyani, 2015).

Kekurangan asupan gizi pada trimester I dapat menyebabkan

hiperemesis gravidarum, kelahiran prematur, kematian janin, keguguran dan

kelainan pada sistem syaraf pusat. Sedangkan pada trimester II dan III dapat

mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan janin terganggu,berat badan

bayi rendah (Pieter & Lubis, 2010).

2. Diagnosis Kehamilan

a. Uji Hormonal Kehamilan

Korionik gonadotropin (HCG) diproduksi oleh sel-sel sinsisiotrofoblas

pada awal kehamilan. Hormon ini diekresikan melalui urine. Human

Chorionic Gonadotropin (HCG) dapat dideteksi sekitar 26 hari setelah

konsepsi dan peningkatan ekskresinya sebanding dengan meningkatnya

usia kehamilan 30-60 hari. Pada usia 60 – 70 hari merupakan puncak

produksi hormon hCG kemudian menurun hingga akhir kehamilan dan

menetap setelai usia kehamiloan 100 – 130 hari.

b. Perubahan Anatomik dan Fisiologik

Perubahan anatomik yang paling terlihat pada ibu hamil adalah

pembesaran uterus. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan

progesteron pada awal kehamilan akan menyebabkan hipertrofi

miometrium. Hipertrofi miometrium dan hipertrofi kelenjar serviks

Page 23: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

disertai dengan peningkatan vaskularisasi menyebabkan perubahan pada

ibu hamil meliputi: tanda Chadwick dan tanda Goodell (Saifuddin, 2014)

3. Perubahan Fisik Selama kehamilan

Seiring berkembangnya janin, tubuh sang ibu juga mengalami

perubahan-perubahan yang dimaksudkan untuk keperluan tumbuh dan

kembang sang bayi. Perubahan tersebut difasilitasi oleh adanya perubahan

kadar hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan. Baik dari segi

anatomis maupun fisiologis, perubahan yang ditimbulkan terjadi secara

menyeluruh pada organ tubuh ibu yang berjalan seiring dengan usia

kehamilan dalam trimester. Perubahan-perubahan tersebut meliputi :

1. Sistem Reproduksi

a. Trimester 1

Terdapat tanda Chadwick, yaitu perubahan warna pada vulva, vagina dan

serviks menjadi lebih merah agak kebiruan/keunguan. pH vulva dan vagina

mengalami peningkatan dari 4 menjadi 6,5 yang membuat wanita hamil

lebih rentan terhadap infeksi vagina.

Tanda Goodell yaitu perubahan konsistensi serviks menjadi lebih

lunak dan kenyal. Pembesaran dan penebalan uterus disebabkan adanya

peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, hyperplasia &

hipertropi otot, dan perkembangan desidua. Dinding-dinding otot menjadi

kuat dan elastis, fundus pada serviks mudah fleksi disebut tanda Mc Donald.

Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek dan pada

kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa. Pada minggu-minggu

pertama, terjadi hipertrofi pada istmus uteri membuat istmus menjadi

panjang dan lebih lunak yang disebut tanda Hegar. Sejak trimester satu

kehamilan, uterus juga mengalami kontraksi yang tidak teratur dan

umumnya tidak nyeri.

Page 24: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

b. Trimester II

Hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi

hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat

genetalia membesar. Peningkatan sensivitas ini dapat meningkatkan

keinginan dan bangkitan seksual, khususnya selama trimester dua

kehamilan. Peningkatan kongesti yang berat ditambah relaksasi dinding

pembuluh darah dan uterus dapat menyebabkan timbulnya edema dan

varises vulva. Edema dan varises ini biasanya membaik selama periode

pasca partum.

Pada akhir minggu ke 12 uterus yang terus mengalami pembesaran

tidak lagi cukup tertampung dalam rongga pelvis sehingga uterus akan

naik ke rongga abdomen. Pada trimester kedua ini, kontraksi uterus dapat

dideteksi dengan pemeriksaan bimanual. Kontraksi yang tidak teratur dan

biasanya tidak nyeri ini dikenal sebagai kontraksi Braxton Hicks, muncul

tiba-tiba secara sporadik dengan intensitas antara 5-25 mmHg.1 Pada usia

kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi

corpus luteum gravidarum.

c. Trimester III

Dinding vagina mengalami banyak perubahan sebagai persiapan untuk

persalinan yang seringnya melibatkan peregangan vagina. Ketebalan

mukosa bertambah, jaringan ikat mengendor,dan sel otot polos mengalami

hipertrofi. Juga terjadi peningkatan volume sekresi vagina yang berwarna

keputihan dan lebih kental.

Pada minggu-minggu akhir kehamilan, prostaglandin mempengaruhi

penurunan konsentrasi serabut kolagen pada serviks. Serviks menjadi

lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu persalinan.

Istsmus uteri akan berkembang menjadi segmen bawah uterus pada

trimester akhir. Otot-otot uterus bagian atas akan berkontraksi sehingga

segmen bawah uterus akan melebar dan menipis, hal itu terjadi pada masa-

Page 25: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

masa akhir kehamilan menjelang persalinan. Batas antara segmen atas

yang tebal dan segmen bawah yang tipis disebut lingkaran retraksi

fisiologis.

2. Payudara

a. Trimester I

payudara akan membesar dan tegang akibat hormon

somatomamotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum

mengeluarkan ASI. Vena-vena di bawah kulit juga akan lebih terlihat.

Areola mammae akan bertambah besar pula dan kehitaman. Kelenjar

sebasea dari areola akan membesar dan cenderung menonjol keluar

dinamakan tuberkel Montgomery.

b. Trimester II

Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar

cairan kental kekuning-kuningan yang disebut Kolustrum. Kolustrum ini

berasal dari asinus yang mulai bersekresi.selama trimester dua.12

Pertumbuhan kelenjar mammae membuat ukuran payudara meningkat

secara progresif. Bila pertambahan ukuran tersebut sangat besar, dapat

timbul stria stria seperti pada abdomen. Walaupun perkembangan kelenjar

mammae secara fungsional lengkap pada pertengahan masa hamil, tetapi

laktasi terlambat sampai kadar estrogen menurun, yakni setelah janin dan

plasenta lahir.

c. Trimester III

Pembentukan lobules dan alveoli memproduksi dan mensekresi

cairan yang kental kekuningan yang disebut Kolostrum.13 Pada trimester

3 aliran darah di dalamnya lambat dan payudara menjadi semakin besar.

3. Kulit

a. Trimester 1

Diketahui bahwa terjadi peningkatan suatu hormon perangsang

melanosit sejak akhir bulan kedua kehamilan sampai aterm yang

Page 26: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

menyebabkan timbulnya pigmentasi pada kulit. Linea nigra adalah

pigmentasi berwarna hitam kecoklatan yang muncul pada garis tengah

kulit abdomen. Bercak kecoklatan kadang muncul di daerah wajah dan

leher membentuk kloasma atau melasma gravidarum (topeng

kehamilan). Aksentuasi pigmen juga muncul pada areola dan kulit

genital. Pigmentasi ini biasanya akan menghilang atau berkurang setelah

melahirkan.

Angioma atau spider naevi berupa bintik-bintik penonjolan kecil

dan merah pada kulit wajah, leher, dada atas, dan lengan. Kondisi ini

sering disebut sebagai nevus angioma atau teleangiektasis. Eritema

palmaris terkadang juga dapat ditemukan. Kedua kondisi ini

kemungkinan disebabkan oleh hiperestrogenemia kehamilan.

b. Trimester II

Peningkatan melanocyte stimulating hormone (MSH) pada masa

ini menyebabkan perubahan cadangan melanin pada daerah epidermal

dan dermal.

c. Trimester III

Pada bulan-bulan akhir kehamilan umumnya dapat muncul garis-

garis kemerahan, kusam pada kulit dinding abdomen dan kadang

kadang juga muncul pada daerah payudara dan paha. Perubahan warna

tersebut sering disebut sebagai striae gavidarum. Pada wanita

multipara, selain striae kemerahan itu seringkali ditemukan garis garis

mengkilat keperakan yang merupakan sikatrik dari striae kehamilan

sebelumnya.

4. Perubahan metabolik dan kenaikan berat badan

a. Trimester I

Terjadi pertambahan berat badan selama kehamilan yang sebagian

besar diakibatkan oleh uterus dan isinya payudara, dan peningkatan

volume darah serta cairan ekstraseluler. Sebagian kecil pertambahan berat

Page 27: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

badan terebut diakibatkan oleh perubahan metabolik yang menyebabkan

pertambahan air selular dan penumpukan lemak serta protein baru, yang

disebut cadangan ibu. Pada awal kehamilan, terjadi peningkatan berat

badan ibu kurang lebih 1 kg.

b. Trimester II

Kenaikan berat badan ibu terus bertambah terutama oleh karena

perkembangan janin dalam uterus.

c. Trimester III

bahkan lebih dari berat badan pada awal kehamilan. Pitting edema

dapat timbul pada pergelangan kaki dan tungkai bawah akibat akumulasi

cairan tubuh ibu. Akumulasi cairan ini juga disebabkan oleh peningkatan

tekanan vena di bagian yang lebih rendah dari uterus akibat oklusi parsial

vena kava. Penurunan tekanan osmotik koloid interstisial juga cenderung

menimbulkan edema pada akhir kehamilan.

5. Perubahan Hematologis

a. Trimester 1

Volume darah ibu meningkat secara nyata selama kehamilan.

Konsentrasi hemoglobin dan hematokrit sedikit menurun sejak trimester

awal kehamilan. Sedangkan konsentrasi dan kebutuhan zat besi selama

kehamilan juga cenderung meningkat untuk mencukupi kebutuhan janin.

b. Trimester II

Peningkatan volume darah disebabkan oleh meningkatnya plasma

dan eritrosit. Terjadi hiperplasia eritroid sedang dalam sumsum tulang dan

peningkatan ringan pada hitung retikulosit. Hal ini disebabkan oleh

meningkatnya kadar eritropoetin plasma ibu setelah usia gestasi 20

minggu, sesuai dengan saat produksi eritrosit paling tinggi.

c. Trimester III

Konsentrasi hematokrit dan hemoglobin yang sedikit menurun

selama kehamilan menyebabkan viskositas darah menurun pula. Perlu

Page 28: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

diperhatikan kadar hemoglobin ibu terutama pada masa akhir kehamilan,

bila konsentrasi Hb < 11,0 g/dl, hal itu dianggap abnormal dan biasanya

disebabkan oleh defisiensi besi

6. Sistem Kardiovaskuler

a.Trimester I

Perubahan terpenting pada fungsi jantung terjadi pada 8 minggu

pertama kehamilan. Pada awal minggu kelima curah jantung mengalami

peningkatan yang merupakan fungsi dari penurunan resistensi vaskuler

sistemik serta peningkatan frekuensi denyut jantung. Preload meningkat

sebagai akibat bertambahnya volume plasma yang terjadi pada minggu ke

10-20.

b. Trimester II

Sejak pertengahan kehamilan, pembesaran uterus akan menekan vena

cava inferior dan aorta bawah saat ibu berada pada posisi terlentang. Hal

itu akan berdampak pada pengurangan darah balik vena ke jantung hingga

terjadi penurunan preload dan cardiac output yang kemudian dapat

menyebabkan hipotensi arterial.

c. Trimester III

Selama trimester terakhir, kelanjutan penekanan aorta pada pembesaran

uterus juga akan mengurangi aliran darah uteroplasenta ke ginjal. Pada

posisi terlentang ini akan membuat fungsi ginjal menurun jika

dibandingkan dengan posisi miring.

7. Sistem pernafasan

a. Trimester I

Kesadaran untuk mengambil nafas sering meningkat pada awal

kehamilan yang mungkin diinterpretasikan sebagai dispneu. Hal itu

sering mengesankan adanya kelainan paru atau jantung padahal

sebenarnya tidak ada apa-apa. Peningkatan usaha nafas selama

kehamilan kemungkinan diinduksi terutama oleh progesteron dan

Page 29: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

sisanya oleh estrogen. Usaha nafas yang meningkat tersebut

mengakibatkan PCO2 atau tekanan karbokdioksida berkurang.

b. Trimester II

Selama kehamilan, sirkumferensia thorax akan bertambah kurang

lebih 6 cm dan diafragma akan naik kurang lebih 4 cm karena penekanan

uterus pada rongga abdomen. Pada kehamilan lanjut, volume tidal,

volume ventilasi per menit, dan pengambilan oksigen per menit akan

bertambah secara signifikan.

c. Trimester III

Pergerakan difragma semakin terbatas seiring pertambahan ukuran

uterus dalam rongga abdomen. Setelah minggu ke 30, peningkatan

volume tidal, volume ventilasi per menit, dan pengambilan oksigen per

menit akan mencapai puncaknya pada minggu ke 37. Wanita hamil akan

bernafas lebih dalam sehingga memungkinkan pencampuran gas

meningkat dan konsumsi oksigen meningkat 20%. Diperkirakan efek ini

disebabkan oleh meningkatnya sekresi progesteron.

8. Sistem Urinaria

a. Trimester I

Pada bulan-bulan awal kehamilan, vesika urinaria tertekan oleh

uterus sehingga sering timbul keinginan berkemih. Hal itu menghilang

seiring usia kehamilan karena uterus yang telah membesar keluar dari

rongga pelvis dan naik ke abdomen. Ukuran ginjal sedikit bertambah

besar selama kehamilan. Laju filtrasi glomerulus (GFR) dan aliran

plasma ginjal (RPF) meningkat pada awal kehamilan.

b. Trimester II

Uterus yang membesar mulai keluar dari rongga pelvis sehingga

penekanan pada vesica urinaria pun berkurang. Selain itu, adanya

peningkatan vaskularisasi dari vesica urinaria menyebabkan mukosanya

hiperemia dan menjadi mudah berdarah bila terluka.

Page 30: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

c. Trimester III

Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul

menyebabkan penekanan uterus pada vesica urinaria. Keluhan sering

berkemih pun dapat muncul kembali. Selain itu, terjadi peningkatan

sirkulasi darah di ginjal yang kemudian berpengaruh pada peningkatan

laju filtrasi glomerulus dan renal plasma flow sehingga timbul gejala

poliuria. Pada ekskresi akan dijumpai kadar asam amino dan vitamin

yang larut air lebih banyak.

9. Sistem Muskuloskeletal

a. Trimester I

Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada musuloskeletal.

Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone, terjadi

relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan ligament juga meningkatkan

jumlah cairan synovial. Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan

fleksibilitas dan mobilitas persendian. Keseimbangan kadar kalsium

selama kehamilan biasanya normal apabila asupan nutrisinya khususnya

produk terpenuhi.

b. Trimester II

Tidak seperti pada trimester 1, selama trimester 2 ini mobilitas

persendian sedikit berkurang. Hal ini dipicu oleh peningkatan retensi

cairan pada connective tissue, terutama di daerah siku dan pergelangan

tangan.

c. Trimester III

Akibar pembesaran uterus ke posisi anterior, umumnya wanita hamil

memiliki bentuk punggung cenderung lordosis. Sendi sacroiliaca,

sacrococcigis, dan pubis akan meningkat mobilitasnya diperkirakan

karena pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut dapat mengakibatkan

perubahan sikap pada wanita hamil dan menimbulkan perasaan tidak

nyaman pada bagian bawah punggung.

Page 31: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

11. Sistem Pencernaan

a. Trimester I

Timbulnya rasa tidak enak di ulu hati disebabkan karena perubahan

posisi lambung dan aliran asam lambung ke esophagus bagian bawah.

Produksi asam lambung menurun. Sering terjadi nausea dan muntah

karena pengaruh human Chorionic Gonadotropin (HCG), tonus otot-otot

traktus digestivus juga berkurang. Saliva atau pengeluaran air liur

berlebihan dari biasa. Pada beberapa wanita ditemukan adanya ngidam

makanan yang mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita

tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual.

b. Trimester II

Seiring dengan pembesaran uterus, lambung dan usus akan

tergeser. Demikian juga dengan organ lain seperti appendiks yang akan

bergeser ke arah atas dan lateral. Perubahan lainnya akan lebih bermakna

pada kehamilan trimester 3.

c. Trimester III

Perubahan yang paling nyata adalah adanya penurunan motilitas

otot polos pada organ digestif dan penurunan sekresi asam lambung.

Akibatnya, tonus sphincter esofagus bagian bawah menurun dan dapat

menyebabkan refluks dari lambung ke esofagus sehingga menimbulkan

keluhan seperti heartburn. Penurunan motilitas usus juga memungkinkan

penyerapan nutrisi lebih banyak, tetapi dapat muncul juga keluhan seperti

konstipasi. Sedangkan mual dapat terjadi akibat penurunan asam

lambung.

4. Perubahan Hormonal Selama Kehamilan

Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan terutama meliputi

perubahan konsentrasi hormon seks yaitu progesteron dan estrogen. Pada

awal kehamilan, terjadi peningkatan hormon hCG dari sel-sel trofoblas. Juga

Page 32: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

terdapat perubahan dari korpus luteum menjadi korpus luteum gravidarum

yang memproduksi estrogen dan progesteron.

Pada pertengahan trimester satu, produksi hCG menurun, fungsi korpus

luteum gravidarum untuk menghasilkan estrogen dan progesteron pun

digantikan oleh plasenta. Pada trimester dua dan tiga, produksi estrogen dan

progesteron terus megalami peningkatan hingga mencapai puncaknya pada

akhir trimester tiga. Kadar puncak progesteron dapat mencapai 400 g/hari

dan estrogen 20 g/hari.

Estrogen dan progesteron memiliki peran penting yang mempengaruhi

sistem organ termasuk rongga mulut. Reseptor bagi estrogen dan progesteron

dapat ditemukan pada jaringan periodontal.15 Maka dari itu,

ketidakseimbangan hormonal juga dapat berperan dalam patogenesis

penyakit periodontal. Peningkatan hormon seks steroid dapat mempengaruhi

vaskularisasi gingiva, mikrobiota subgingiva, sel spesifik periodontal, dan

sistem imun lokal selama kehamilan.16 Beberapa perubahan klinis dan

mikrobiologis pada jaringan periodontal :15 Peningkatan kerentanan

terjadinya gingivitis dan peningkatan kedalaman saku periodontal.

b. Peningkatan kerentanan terjadinya infeksi

c. Penurunan kemotaksis neutrofil dan penekanan produksi antibodi

d. Peningkatan sejumlah patogen periodontal (khususnya Porphyromonas

gingivalis).

e. Peningkatan sintesis PGE2.

5. Kadar Hb Umum Pada Ibu Hamil

Berdasarkan klasifikasi dari WHO kadar hemoglobin pada ibu hamil

dapat di bagi menjadi 4 kategori yaitu : (Manuaba 2007)

1. Hb > 11 gr/dl Tidak anemia (normal)

2. Hb 9-10 gr/dl Anemia ringan

3. Hb 7-8 gr/dl Anemia sedang

4. Hb <7 gr/dl Anemia berat

Page 33: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

6. Gejala-gejala Klinis Anemia Pada Ibu Hamil

Gejala yang mungkin timbul pada anemia adalah keluhan lemah, pucat

dan mudah pingsan walaupun tekanan darah masih dalam batas normal

(Sarwono Prawiharjo 2009).

Gejala anemia selama kehamilan, Yaitu Merasa lelah atau lemah, Kulit

pucat progresif, Denyut jantung cepat, Sesak napas dan Konsentrasi

terganggu.

7. Hubungan Kadar Hb Pada Ibu Hamil

Di Indonesia umumnya kadar hemoglobin (Hb) yang kurang

disebabkan oleh kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi dapat

menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan janin baik sel

maupun tubuh maupun sel otak. Kadar Hb yang tidak normal dapat

mengakibatkan kematian janin dalam kandungan, abortus, cacat bawaan,

Berat Badan Lahir Rendah, kadar Hb tidak normal pada bayi yang dilahirkan,

hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan kematian perinatal

secara bermakna lebih tinggi. Pada ibu hamil yang kadar hemoglobinnya

tidak normal dapat meningkatkan resiko morbiditas maupun mortalitas ibu

dan bayi kemungkinan melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

dan premature juga lebih besar (Kristyanasari, 2010).

B. Tinjauan Umum Tentang Anemia

1. Pengertian Anemia

Anemia adalah suatu keadaan penurunan kadar hemoglobin,hematokrit dan

jumlah eritrosit dibawah nilai normal (Depkes, 2007). Anemia merupakan salah

satu masalah kesehatan di seluruh dunia terutama negara berkembang yang

diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia. Anemia banyak terjadi pada

masyarakat terutama pada ibu hamil sampai saat ini masih cukup tinggi, menurut

World Health Organization (WHO 2013).

Anemia adalah suatu keadaan tubuh yang ditandai dengan defisiensi pada

ukuran jumlah eritrosit atau pada hemaglobin yang tidak mencukupi untuk fungsi

Page 34: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

pertukaran O2 dan CO2 diantara jaringan dan darah (prawihardjo, 2002). Anemia

adalah keadaan dimana kadar hemoglobin , hematokrit dan sel darah merah lebih

rendah dari nilai normal, dan akibat dari defisiensi salah satu atau berapa unsur

makanan yang esensial yang dapat mempengaruhi timbulnya defisiensi tersebut

(Saifuddin,2001).

2 Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di

bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr/dl pada

trimester II ( Depkes RI, 2009 ). Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah

menurun atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen

untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama

kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50

sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney, 2004)

Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah (Hypervolemia).

Hypervolemia merupakan hasil dari peningkatan volume plasma dan eritrosik (sel

darah merah) yang berada dalam tubuh tetapi meningkatkan ini tidak seimbang

yaitu volume plasma peningkatanya jauh lebih besar sehingga memberi efek yaitu

konsentrasi hemoglobin berkurang dari 12g/100 mi (sarwono,2009).

3. Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil

Secara global, prevelensi anemia turun 12 gr/dl antara tahun 1995 dan

tahun 2011 dari yang awalnya 33% menjadi 29% pada wanita yang tidak hamil,

dan dari 43% menjadi 38% pada wanita hamil. Meskipun menunjukan kemajuan

yang cukup besar, namun sebelum sesuai dengan tujuan yang diharapkan. WHO

telah menerbitkan pedoman kebijakan yang telah direvisi untuk memberikan

dukungan terhadap pencegahan dan pengendalian anemia (WHO, 2012)

Di Indonesia prevalensi anemia kehamilan relatif tinggi, yaitu 38% -

71.5% dengan rata-rata 63,5%, sedangkan di Amerika Serikat hanya 6% (

Syaifudin, 2006). Tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil sebagian besar

penyebabnya adalah kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan

Page 35: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

hemoglobin (Saifudin, 2010). Kematian ibu akibat anemia di beberapa Negara

berkembang berkisar 27 per kelahiran hidup ( KH ) di India, dan 194 per 100

000 kelahiran hidup di Pakistan (Allen, 2007). Menurut WHO 40% kematian

ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan.

(Saifudin, 2006). Masalah yang dihadapi pemerintah Indonesia adalah masih

tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil dan sebagian besar penyebabnya

adalah kekurangan zat besi untuk pembentukan haemoglobin. Keadaan

kekurangan zat besi pada ibu hamil akan menimbulkan gangguan atau

hambatan pada pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel otak janin ( Depkes ,

2009).

C. Tinjauan Umum Tentang Hemoglobin (Hb)

1. Pengertian Hemoglobin

Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki daya

gabung terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk exihemoglobin

didalam sel darah merah (Evelynn, 2009).

Sel darah merah yang berfungsi menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh,

jika Hb berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Oksigen diperlukan

tubuh untuk bahan bakar proses metabolisme (Sin-sin, 2010).

Gambar 2.1. Sel darah merah (Vidinsky, 2011)

Fungsi utama sel darah merah ialah mengikat dan membawa O2 dari

paru-paru untuk diedarkan ke seluruh sel diberbagai jaringan. Untuk

memenuhi keperluan seluruh sel tubuh akan oksigen tiap saat, yang

jumlahnya besar, senyawa ini tidak cukup untuk dibawa dalam keadaan

terlarut secara fisik saja di dalam air, yang dalam hal ini cairan serum.

Page 36: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

Kelarutan oksigen secara fisik di dalam darah sangat dipengaruhi oleh

tekanan parsial dari gas ini (PO2) serta oleh suhu. Kedua faktor ini merupakan

faktor lingkungan yang sangat mudah berubah-ubah. Oleh karena itu tidaklah

mungkin untuk memenuhi keperluan akan oksigen dalam jumlah yang besar

secara terus menerus, bila tubuh hanya mengandalkan kedua faktor ini. Harus

ada suatu mekanisme lain, yang sedikit atau banyak membebaskan tubuh

untuk membebaskan dari dari kedua faktor tersebut (Almatsier, 2003)

Hemoglobin yaitu komponen sel darah merah yang berfungsi

menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh, jika Hb berkurang, jaringan tubuh

kekurangan oksigen. Oksigen diperlukan tubuh untuk bahan bakar proses

metabolisme. Zat besi merupakan bahan baku pembuat sel darah merah. Ibu

hamil mempunyai tingkat metabolisme yang tinggi misalnya untuk membuat

jaringan tubuh janin, membentuknya menjadi organ dan juga untuk

memproduksi energi agar ibu hamil bisa tetap beraktifitas normal sehari – hari

( Sin sin, 2010 ).

Fungsi hemoglobin merupakan komponen utama eritrosit yang

berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida. Warna merah pada darah

disebabkan oleh kandungan hemoglobin yang merupakan susunan protein

yang komplek yang terdiri dari protein, globulin dan satu senyawa yang

bukan protein yang disebut heme. Heme tersusun dari suatu senyawa lingkar

yang bernama porfirin yang bagian pusatnya ditempati oleh logam besi (Fe).

Jadi heme adalah senyawa-senyawa porfirin-besi, sedangkan hemoglobin

adalah senyawa komplek antara globin dengan heme( Masrizal, 2007).

• Nilai normal hemoglobin (Hb)

Menurut sutedjo ( 2009) nilai normal hemoglobin dalam darah yaitu :

Wanita : 12-16 gr/dl

Laki-laki : 14-18 gr/dl

Anak : 12-16 gr/dl

Bayi baru lahir : 12-24 gr/dl

Page 37: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

Hemoglobin adalah suatu senyawa protein dengan Fe yang dinamakan

conjugated protein. Sebagai intinya Fe dan dengan rangka protoperphyrin dan

globin (tetra phirin) menyebabkan warna darah merah karena Fe ini. Eryt Hb

berikatan dengan karbondioksida menjadi karboxy hemoglobin dan warnanya

merah tua. Darah arteri mengandung oksigen dan darah vena mengandung

karbondioksida (Depkes RI Widayanti, 2008).

Menurut William, Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

bulat yang terdiri dari 4 subunit. Setiap subunit mengandung satu bagian

heme yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida. Heme adalah suatu derivat

porfirin yang mengandung besi. Polipeptida itu secara kolektif disebut

sebagai bagian globin dari molekul hemoglobin (Shinta, 2005). Hemoglobin

terbentuk dari suatu molekul-molekul Hem yaitu gugus nitrogenosa non

protein yang mengandung besi dan Globin yaitu suatu protein terbentuk dari

empat rantai polipeptida yang sangat berlipat-lipat (Giri Wiarto, 2013).

2. Faktor-Faktor Mempengaruhi Kadar Hemoglobin

Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin

1. Kecukupan Besi dalam Tubuh

Cakupan besi dalam tubuh dibutuhkan untuk produksi hemoglobin,

sehingga anemia gizi besi akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah

yang lebih kecil dan kandungan hemoglobin yang rendah. Besi juga merupakan

mikronutrien essensil dalam memproduksi hemoglobin yang berfungsi

mengantar oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, untuk dieksresikan ke

dalam udara pernafasan, sitokrom, dan komponen lain pada sistem enzim

pernafasan seperti sitokrom oksidase, katalase, dan peroksidase. Besi berperan

dalam sintesis hemoglobin dalam sel darah merah dan mioglobin dalam sel

otot. Kandungan ± 0,004 % berat tubuh (60-70%) terdapat dalam hemoglobin

yang disimpan sebagai ferritin di dalam hati, hemosiderin di dalam limpa dan

sumsum tulang (Zarianis, 2006).

Page 38: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

Menurut Kartono J dan Soekatri M, Kecukupan besi yang

direkomendasikan adalah jumlah minimum besi yang berasal dari makanan

yang dapat menyediakan cukup besi untuk setiap individu yang sehat pada 95%

populasi, sehingga dapat terhindar kemungkinan anemia kekurangan besi.

2. Metabolisme Besi dalam Tubuh

Menurut Wirakusumah, Besi yang terdapat di dalam tubuh orang

dewasa sehat berjumlah lebih dari 4 gram. Besi tersebut berada di dalam sel-

sel darah merah atau hemoglobin (lebih dari 2,5 g), myoglobin (150 mg),

phorphyrin cytochrome, hati, limpa sumsum tulang (> 200-1500 mg). Ada

dua bagian besi dalam tubuh, yaitu bagian fungsional yang dipakai untuk

keperluan metabolik dan bagian yang merupakan cadangan. Hemoglobin,

mioglobin, sitokrom, serta enzim hem dan nonhem adalah bentuk besi

fungsional dan berjumlah antara 25-55 mg/kg berat badan. Sedangkan besi

cadangan apabila dibutuhkan untuk fungsi-fungsi fisiologis dan jumlahnya 5-

25 mg/kg berat badan. Ferritin dan hemosiderin adalah bentuk besi cadangan

yang biasanya terdapat dalam hati, limpa dan sumsum tulang. Metabolisme

besi dalam tubuh terdiri dari proses absorpsi, pengangkutan, pemanfaatan,

penyimpanan dan pengeluaran (Zarianis, 2006).

3. Pengertian Hemoglobin Dalam Kehamilan

Kadar hemoglobin merupakan indikator biokimia untuk mengetahui

status gizi ibu hamil. Kehamilan normal terjadi penurunan sedikit kon-sentrasi

hemoglobin dikarenakan hipervolemia yang terjadi sebagai suatu adaptasi

fisiologis di dalam ke-hamilan. Konsentrasi hemoglobin <11 gr/dl merupakan

keadaan abnormal yang tidak berhubungan dengan hipervolemia tersebut.

Ketidakadekuatan hipervolemia yang terjadi malah dapat mengakibatkan

tingginya kadar hemoglobin ibu hamil. Kadar hemoglobin ibu hamil yang

tinggi juga dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan

janin normal.

Page 39: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

D. Tinjauan Umum Tentang Identifikasi Kadar Hemoglobin (Hb)

Analyzer adalah salah satu alat laboraturium yang berfungsi untuk

pengukuran dan pemeriksaan sel darah dalam sampel darah. Berikut ini akan

dijelaskan teori tentang darah sebagai bahan ukur alat Hematology Analyzer.

Gambar 2.2. `Hematologi Analyzer Sysmex

Instrumen ini menggunakan metode pengukuran sel yang disebut

Volumetric Impedance. Pada metode ini , larutan elektrolit (diluent) yang

telah dicampur dengan sel-sel darah dihisap melalui Aperture. Pada bilik

pengukuran terdapat dua electrode yang terdiri dari Internal Elektrode dan

Eksternal Elektrode, yang terletak dekat dengan Aperture. Kedua elektroda

tersebut dilewati arus listrik yang konstan.

Ketika sel-sel darah melalui aperture, hambatan antara kedua elektroda

tersebut akan naik sesaat dan terjadi perubahan tegangan yang sangat kecil

sesuai dengan nilai tahanannya dan diterima Detection Circuit. Kemudian

sinyal tegangan tersebut dikuatkan atau diperbesar pada rangkaian amplifier,

lalu dikirim ke rangkaian elektronik. Pada rangkaian elektronik terdapat

rangkaian Treshold Circuit Yang berfungsi untuk menghilangkan sinyal noise

yang diakibatkan oleh :

- Elektrik Noise (Gangguan listrik).

- Debu.

- Sisa-sisa cairan.

- Partikel yang lebih kecil atau lebih besar dari sel darah yang diukur.

Page 40: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

Jumlah sinyal untuk setiap ukuran sel disimpan pada memori dalam

bentuk histogram. Sel RBC dan PLT yang dihitung memiliki ukuran

yang berbeda sehingga CPU dapat membedakan penghitungan untuk setiap

jenis sel. Sedangkan ketiga jenis sel WBC yang dihitung memiliki ukuran sel

yang hampir sama sehingga CPU menggunakan histogram untuk membedakan

populasi ketiga jenis sel WBC.

Terkadang terdapat dua sel atau lebih yang melewati aperture secara

bersamaan. Peristiwa ini disebut Coincidence Apabila larutan sampel sudah

cukup diencerkan dan dicampur, Coincidence ini dapat diprediksi secara

statistik dengan tingkat keakuratan yang tinggi. Pada perangkat lunak terdapat

tabel koreksi untuk kompensasi hal ini.

Pemeriksaan Hematologi Analyzer termasuk sebagai gold standar

dalam membantu menegakan diagnosis dalam berbagai pemeriksaan

hematologi termasuk penetapan kadar hemoglobin.

1. Metode : Hematology Analyzer

a. Kelebihan

1. menghemat waktu

2. penggunaan sampel yang lebih sedikit

3. data segera diperoleh

4. dapat menyimpan maksimal 10.000 hasil pemeriksaan sampel

b. kekurangan

1. Alat bekerja tidak stabil atau alat tidak bekerja dengan baik karena

keadaan alat yang kotor

2. alat bekerja tidak teliti

3. volume reagen tidak tepat

4. tetapi harga alat dan reagen yang mahal

Page 41: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

Kadar Hb Ibu Hamil

TRIMESTER I TRIMESTER II TRIMESTER III

Hasil pemeriksaan kadar

hemoglobin normal

Hasil pemeriksaan kadar

hemoglobin rendah

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran

Hemoglobin yaitu komponen sel darah merah yang berfungsi menyalurkan

oksigen ke seluruh tubuh, jika Hb berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen.

Oksigen diperlukan tubuh untuk bahan bakar proses metabolisme. Hemoglobin

mempunyai fungsi yaitu komponen utama eritrosit yang berfungsi membawa

oksigen dan karbondioksida. Warna merah pada darah disebabkan oleh kandungan

hemoglobin yang merupakan susunan protein yang komplek yang terdiri dari

protein, globulin dan satu senyawa yang bukan protein yang disebut heme. Heme

tersusun dari suatu senyawa lingkar yang bernama porfirin yang bagian pusatnya

ditempati oleh logam besi (Fe).

Kadar hemohlobin yang rendah dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil.

indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50 sampai

dengan 11,00 gr/dl. Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengidentifikasi kadar

hemoglonin pada ibu hamil trimester I, II dan III terhadap kejadian anemia.

B. Kerangka pikir

Berdasarkan dasar pemikiran diatas, dapat disimpulkan dengan bagan

kerangka pikir sebagai berikut:

Page 42: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

C. Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu kadar hemoglobin

D. Definisi Operasional dan kriteria objektif

1. Definisi Operasional

a. Anemia adalah suatu keadaan penurunan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah

ibu hamil ≤ 11 gr/dl.

b. Ibu Hamil adalah penyatuan dari spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan

nidasi atau implantasi. Dihitung dari saat penyatuhan sampai kelahiran bayi,

Kehamilan normal biasanya berlangsung dalam waktu 40 minggu. Usia

kehamilan tersebut dibagi menjadi 3 trimester yang masing-masing

berlangsung dalam beberapa minggu. Trimester 1 selama 12 minggu,

trimester 2 selama 15 minggu dan trimester 3 selama 13 minggu.

c. Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki daya gabung

terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk exihemoglobin didalam

sel darah merah.

2. Kreteria Objektif

a. Kadar Hb normal : 12-16 gr/dl

b. Kadar Hb normal pada ibu hamil : > 11 gr/dl

c. Kadar Hb tidak normal pada ibu hamil : < 11 gr/dl

Page 43: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu untuk

memperoleh hasil identifikasi kadar hemoglobin (Hb) pada ibu hamil trimester I,

II dan III terhadap kejadian anemia di puskesmas Poasia.

B. Tempat dan waktu Penelitian

1. Tempat dan Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di puskesmas Poasia kota Kendari

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 20-26 juli 2017

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan atau totalitas objek yang diteliti yang ciri-

cirinya akan diduga atau ditaksir (Etimated) (Nasir,2011). Populasi dalam

penelitian ini adalah 7 ibu hamil yang terdiri dari trimester I yaitu 2 ibu hamil,

trimester II yaitu 2 ibu hamil dan trimester III yaitu 3 ibu hamil di puskesmas

Poasia.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang dianggap mampu mewakili populasi

yang ada (sugiona, 2009). Sampel dalam penelitian ini keseluruhan ibu hamil

trimester I, II dan III pada ibu hamil Di puskesmas Poasia .

Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling yaitu

pemilihan sampel berdasarkan ciri ciri atau sifat tertentu yang berhubungan

dengan krakteristik populasi dan berdasarkan pertimbangan dari penelitian

a. Kreteria inklusi

- Ibu hamil yang bersedia menjadi responden

- Ibu hamil yang bersedia diperiksa kadar hemoglobinnya

- Ibu hamil dapat berkomunikasi dengan baik

Page 44: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

b. Kreteria eksklusi

- Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden

- Ibu hamil yang tidak bersedia diperiksa kadar hemoglobin

D. Prosedur pengumpulan data

Data dalam penelitian ini dikumpul mulai dari observasi awal, pengumpulan

jurnal, Study literature hingga pencatatan hasil pemeriksaan kadar hemoglobin ibu

hamil trimester I, II dan III terhadap kejadian anemia.

E. Instrument Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar persetujuan responden serta

lembar hasil pemeriksaan.

F. Prosedur Kerja

1. Pra Analitik

a. Persiapan Pasien : Menyelaskan kepada pasien terhadap

tindakan yang akan dilakukan.

b. Persiapan Sampel : Tidak memerlukan persiapan khusus.

c. Persiapan alat dan bahan

1) Alat

a. Hematologi analizer sysmex

b. Turniquet

c. Kapas alkohol

d. Label

e. Plester

f. Tabung EDTA

2) Bahan

a. Plasma darah

b. Alkohol 70 %

c. Tabung EDTA

d. Spoit 3 cc

Page 45: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

e. Kapas alkohol

2. Analitk

a. Cara pengambilan darah vena

2. Bersihkan area suntikan dengan kapas alkohol

3. Pasang torniquit tetapi jangan terlalu kencang, lalu minta pasien untuk

mengepal dan membuka kepalan tangan berkali-kali hingga vena jelas terlihat

4. Pemasangan torniquit yang benar adalah ikat 7-10 cm diatas tempat yang akan

ditusuk, sekitar 1 menit.

5. Regangkan kulit diatas vena dengan jari supaya vena tidak bergerak

6. Tusuk jarum dengan lubang jarum mengarah ke atas hingga masuk kedalam

lumen vena

7. Kendorkan torniquit dan buka kepalan tangan lalu isap darah secukupnya

8. Berihkan kapas alkohol yang diperas hingga kering diatas tusukan dan cabut

jarum

9. Minta kepada pasien untuk menekan kapas tadi selama beberapa menit atau

direkatkan dengan plester

10. Angkat jarum dari spuit atau jika memakai tabung vakum tusuk jarum -

ketutup tabung dan alirkan darah melalui dinding tabung.

b. Cara pemeriksaan menggunakan hematologi analyzer

1. Metode : hematologi analizer

2. Prinsip : Instumen ini menggunakan metode pengukuran sel yang operture.

Pada klinik pengukuran terdapat 2 elektrolit yang terdiri dari, internal elektrode

dan eksternal elektode yang terletak dengan hambatan antara kedua elektrode

tersebut akan naik sesaat dengan terjadi perubahan tegangan yang sangat kecil

sesuai dengan tahapannya. Kemudian sinyal tegangan dikuatkan atau

diperbesar lalu dikirim ke rangkaian penghilang, yang berfungsi untuk

menghilangkan sinyal yang diakibatkan oleh gangguan listrik, gelombang

elektrolit, debu dan pertikel sisa.

Page 46: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

3. Prosedur kerja

a. Siapkan 10 sampel trimester I, 10 sampel trimester II dan 10 sampel

trimester III

b. Sampel darah yang akan digunakan harus sudah homogen dengan

menggunakan antikoagulan

c. Tekan tombol whole blood “ WB” pada layar monitor

d. Tekan tombol ID dan masukkan nomor sampel dan letakkan sampel ke

dalam adaptor

e. Tutup tempat sampel hingga rapat kemudian tekan “RUN“

f. Hasil akan muncul pada layar, secara otomatis tercetak diprint out alat

3. Pasca Analitik

Nilai rujukan

Laki-laki :14-16 g/dl

Perempuan :12-16 g/dl

Anak :20-22 g/dl

G. Jenis Data

1. Data Primer

Sampel plasma darah yang diperoleh dari ibu hanil di puskesmas Poasia.

2. Data Sekunder

Data dari sumber-sumber penelitian yang relevan, baik yang diperoleh melalui

buku,bahan kuliah,dan informasi-informasi yang ada kaitannya dengan penelitian

ini dijadikan sebagai landasan teoritis dalam penulisan karya tulis.

H. Pengolahan Data

1. Editing, mengkaji dan meneliti data yang telah terkumpul.

2. Coding, yaitu kegiatan mengklasifikasikan data menurut kategori dan jenis masing-

masing untuk memudahkan dalam pengilahan data maka setiap kategori di beri kode.

3. Sceoring, yaitu memberi nilai pada data yang telah dikumpulkan.

Page 47: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

4. Tabulating, yaitu untuk meringkas data yang diperlukan dalam bentuk tabel yang

telah dipersiapkan. Data yang diperoleh kemudian dikelompokkan dan diproses

dalam dalam menggunakan tabel menurut kategorinya masing-masing.

I. Analis Data

Data yang telah diolah kemudian dianalisa dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

X = 𝒇

𝒏 x k

Keterangan :

X : jumlah presentase variabel yang diteliti

f : jumlah responden berdasarkan variabel

n : jumlah sampel penelitian

k : konstanta (100%) (Nasir abdul dkk, 2011)

J. Pengkajian Data

Data yang telah dianalisis disajikan dalam bentuk kemudian dijelaskan dalam

bentuk narasi.

K. Etika Penelitian

Etika penelitian bertujuan untuk melindungi hak-hak subyek dalam penelitian ini

menekankan masalah etika yang meliputi :

1. Informed consent (lembar persetujuan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan bentuk persetujuan antara

peneliti peneliti bdan responden penelitian dengan memberikan lembar

persetujuan. Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti

yang memenuhu kreteria inklusi dan sertai dengan judul penelitian dan manfaat

penelitian.

2. Ananomiti (tanpa nama)

Dilakukan dengan cara tidak memberikan nama pedagang pada label sampel

hanya menuliskan kode pada sampel.

Page 48: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Confidentiality yaitu menjamin keberhasilan hasil penelitian baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya, informasi yang dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan

pada hasil penelitian.

Page 49: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi penelitian

1. Keadaan Geografi Puskesmas Poasia

Puskesmas Poasia terletak di Kecamatan Poasia Kota Kendari, sekitar

9 KM dari Ibukota Propinsi. Sebagian besar wilayah kerja merupakan dataran

rendah dan sebagian merupakan perbukitan sehingga sangat ideal untuk

pemukiman. Di bagian utara berbatasan dengan Teluk Kendari yang sebagian

besar berupa hamparan empang. Pada bagian barat yang mencakup 2

kelurahan (Kelurahan Anduonohu dan Kelurahan Rahandouna) merupakan

daerah dataran yang ideal untuk pemukinan sehingga sebagian besar

penduduk bermukin di kedua kelurahan tersebut. Pada bagian timur

merupakan daerah perbukitan, yang semua daerah tersebut dapat dilihat pada

penjelasan dibawah ini:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Abeli

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kambu.

Luas wilayah kerja Puskesmas Poasia sekitar 4.175 Ha atau 44.75. KM

2 atau 15,12 % dari luas daratan Kota Kendari terdiri dari 4 Kelurahan

definitif, Yaitu Anduonohu luas 1.200 Ha, Rahandouna luas 1.275 Ha,

Anggoeya luas 1.400 Ha dan Matabubu luas 300 Ha. dengan 82 RW/RK

dengan jumlah penduduk 25.474 jiwa serta tingkat kepadatan penduduk 49

orang/m 2 atau 490 orang/KM 2 , dengan tingkat kepadatan hunian rumah rata-

rata 5 orang/rumah.

2. Keadaan Demografi/kependudukan

Penduduk adalah orang atau sejumlah orang yang menempati suatu

wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu. Data tentang kependudukan

sangat penting artinya di dalam menghitung sebaran jumlah penduduk, usia

Page 50: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

penduduk, pekerjaan, pendapatan dan pendidikan. Data ini bisa diperoleh dari

laporanpenduduk, sensuspenduduk dan surveipenduduk.

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Poasia pada tahun 2015

sebanyak 27058 jiwa yang tersebar di 4 wilayah kelurahan.

3. Sarana Puskesmas

Puskesmas Poasia dalam melaksanakan kegiatannya baik promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif ditunjang oleh:

a. Puskesmas Pembantu sebanyak 2 unit tediri dari:

1) Pustu Anggoeya

2) Pustu Batumarupa

b. Pondok bidan Kelurahan sebanyak 4 buah, terdapat di Kelurahan:

1) Kelurahan Anduonohu

2) Kelurahan Matabubu

c. Kendaraan roda 4 (empat) sebanyak 2 unit

d. Kendaraan roda 2 (dua) sebanyak 14 unit

e. Posyandu aktif sebanyak 16 unit

f. Posyandu Usia Lanjut sebanyak 4 unit

g. Dukun terlatih sebanyak 4 orang

h. Kader posyandu sebanyak 75 orang

i. Toko obat berizin sebanyak 4 buah

j. Apotek sebanyak

Puskesmas Poasia merupakan Puskesmas Perawatan dengan kapasitas

tempat tidur 17 buah, yang terdiri dari perawatan persalinan dengan kapasitas

tempar tidur 2 buah dan perawatan umum dengan kapasitas tempat tidur 15

buah.

4. Karakteristik Responden

a. Umur Responden

Umur ibu hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari disajikan pada tabel

berikut:

Page 51: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

Tabel 5.2. Distribusi Umur Ibu Hamil di Puskesmas Poasia Kota

Kendari

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase (%)

1 < 20 1 14,2

2 20-25 5 71,4

3 > 25 1 14,2

Total 7 100

Sumber: Data Primer, 2017.

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa dari 7 responden sebagian besar

berumur < 20 tahun, yakni sebanyak 1 orang (14,2%), yang berumur 20-

25 tahun sebanyak 5 orang (71,4%) dan yang berumur > 25 tahun sebanyak

1 orang (14,2%).

b. Jenis Kelamin Responden

Jenis kelamin ibu hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari

disajikan pada tabel berikut

Tabel 4.3. Disribusi Kehamilan Ibu Hamil di Puskesmas Poasia Kota

Kendari

No Kehamilan Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Trimester I 2 28,5

2 Trimester II 2 28,5

3 Trimester III 3 42,8

Total 7 100

Sumber: Data Primer, 2017.

Page 52: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa dari 7 responden sebagian besar

berjenis kelamin prempuan yakni sebanyak 7 orang (100%).

B. Hasil Penelitian

1. Variabel Penelitian

Penelitian dilakukan dilaboratorium Puskesmas Poasia, mulai tanggal 20

sampai 26 Juli 2017 pada pasien yang berkunjung diruangan KIA dengan

diagnosis kadar hemoglobin (Hb) pada ibu hamil trimester I, II dan III dengan

melakukan pemeriksaan darah rutin (kadar hemoglobin) dengan teknik

Porposive Sampling. Dimana sampel yang diambil yaitu ibu hamil trimester I, II

dan III di Puskesmas Poasia.

Pemberian identitas pada sampel yang akan diteliti dilakukan dengan

pemberian kode adapun kode yang diberikan sebagai berikut :

T 1 : Mengetahui Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Trimester I

T 1I : Mengetahui Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Trimester II

T III : Mengetahui Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Trimester III

a. Hasil Pemeriksaan Kadar Hemoglobin pada ibu hamil Trimester I, Trimester II

Dan Trimester III Di Puskesmas Poasia

Tabel 5.3 Distribusi Pemeriksaan Kadar Hemoglobin pada ibu hamil

Trimester I, Trimester II Dan Trimester III Di Puskesmas

Poasia

No Ibu

Hamil

Trimester

I

Trimester

II

Trimester

III

Total

sampel %

1 Normal 2 1 - 3 42,8

2 Tidak

Normal - 1 3 4 57,1

Jumlah 7 100

Page 53: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

Pada tabel 5.3 menunjukan bahwa Kadar Hemoglobin pada ibu hamil

Trimester I, Trimester II Dan Trimester III diperoleh hasil pemeriksaan

normal sebanyak 3 orang dan tidak normal sebanyak 4 orang.

C. Pembahasan

1. Nilai Kadar Hemoglobin Normal Pada Ibu Hamil

Pada penelitian yang dilakukan di Puskesmas Poasia tahun 2017, tentang

identifikasi kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester I, II dan III di

Puskesmas Poasia menggunakan metode Otomatis diperoleh hasil

penelitian yaitu dari 3 pasien ibu hamil diperiksa saat penelitian diperoleh hasil

pemeriksaan yang normal pada trimester I terdapat 2 ibu hamil yaitu nilai

kadar hemoglobin 12,8 g/dl dan 13,1 g/dl sedangkan ditrimester II terdapat 1

ibu hamil dengan kadar hemoglobin 11,5 g/dl. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian (Baharutan H, dkk, 2014) menyatakan bahwa Kadar

hemoglobin pada ibu hamil di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota

Manado di dapatkan bahwa dari 30 sampel ditemukan kadar hemoglobin ibu

hamil normal pada trimester II (Hb >10.5 gr/dL) sebanyak 16 sampel (88.89%)

dan ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 2 orang (11.11%) dari 18

sampel. Kadar hemoglobin selama kehamilan dijumpai pada ibu hamil normal

yang memenuhi defisiensi zat besi atau asam folat. Hal ini disebabkan oleh

ekspansi volume plasma yang lebih besar dari pada peningkatan massa

hemoglobin dan volume sel darah merah yang terjadi pada kehamilan normal

memenuhi kecukupan besi dalam tubuh dan metabolisme besi dalam tubuh

(Zarianis, 2006).

Kadar hemoglobin yang normal memenuhi cakupan besi dalam tubuh

dibutuhkan untuk produksi hemoglobin, sehingga anemia gizi besi akan

menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih besar dan kandungan

hemoglobin yang rendah. Besi juga merupakan mikronutrien essensil dalam

memproduksi hemoglobin yang berfungsi mengantar oksigen dari paru-paru

ke jaringan tubuh, untuk dieksresikan ke dalam udara pernafasan, sitokrom,

Page 54: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

dan komponen lain pada sistem enzim pernafasan seperti sitokrom oksidase,

katalase, dan peroksidase. Besi berperan dalam sintesis hemoglobin dalam sel

darah merah dan mioglobin dalam sel otot. Kandungan ± 0,004 % berat tubuh

(60-70%) terdapat dalam hemoglobin yang disimpan sebagai ferritin di dalam

hati, hemosiderin di dalam limpa dan sumsum tulang. Kecukupan besi yang

direkomendasikan adalah jumlah minimum besi yang berasal dari makanan

yang dapat menyediakan cukup besi untuk setiap individu yang sehat pada

95% populasi, sehingga dapat terhindar kemungkinan anemia kekurangan

besi dan memenuhi metabolisme besi dalam tubuh besi yang terdapat di

dalam tubuh orang dewasa sehat berjumlah lebih dari 4 gram. Besi tersebut

berada di dalam sel-sel darah merah (Zarianis, 2006).

2. Nilai Kadar Hemoglobin Tidak Normal Pada Ibu Hamil

Pada penelitian yang dilakukan di Puskesmas Poasia tahun 2017,

tentang identifikasi kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester I, II dan III di

Puskesmas Poasia menggunakan metode otomatis diperoleh hasil penelitian

yaitu dari 4 pasien ibu hamil diperiksa saat penelitian diperoleh hasil

pemeriksaan yang tidak normal pada trimester II terdapat 1 ibu hamil dengan

kadar hemoglobin 10,5 g/dl. sedangkan ditrimester I1I terdapat 2 ibu hamil

yaitu nilai kadar hemoglobin 10,1 g/dl dan 10,7 g/dl. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian (Sin-sin, 2008) bahwa wanita hamil cenderung

terkena anemia pada trimester III karena pada masa ini janin menimbun

cadangan zat besi untuk dirinya sendri sebagai persediaan bulan pertama

setelah kelahiran, kebutuhan zat besi ibu hamil sehari akan meningkat lebih

besat pada trimester terakhir dibandingkan wanita yang tidak hamil

Nilai kadar hemoglobin kehamilan normal yaitu 11 g/dl. Centers for

Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan anemia sebagai kadar

hemoglobin yang lebih rendah dari 11 gr/dl. Nilai hemoglobin yang rendah

berhubungan dengan masalah klinis seperti anemia. Gejala ysng ditimbulkan

dari kadar hemoglobin tidak normal yaitu sangat mudah lelah, perubahan

Page 55: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

warna kulit menjadi pucat, tiba-tiba tidak sadarkan diri atau pingsan, Sangat

sering mengalami pusing, sulit bernafas, terjadi pembengkakan di bagian

tangan dan kaki, keringat keluar dalam intesitas yang tingi. Penyebab tidak

normal kadar hemoglobin di dalam sel darah merah ini beragam. Diantaranya

yaitu terlalu banyak melakukan aktivitas fisik, dehidrasi, kurang asupan

nutrisi, pendarahan, infeksi penyakit dan penggunaan obat tertentu (Walyani,

2008).

Oleh karena itu maka ibu hamil baik pada trimester I, II maupun III

disarankan untuk mengurangi aktifitas fisik, lebih banyak mengkonsumsi air

putih, mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti sayur, buah, ikan,

telur, kacang-kacangan.

kadar hemoglobin (Hb) yang kurang disebabkan oleh kekurangan zat

besi. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada

pertumbuhan janin baik sel maupun tubuh maupun sel otak. Kadar Hb yang

tidak normal dapat mengakibatkan kematian janin dalam kandungan, abortus,

cacat bawaan, Berat Badan Lahir Rendah, kadar Hb tidak normal pada bayi

yang dilahirkan, hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan

kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi. Pada ibu hamil yang kadar

hemoglobinnya tidak normal dapat meningkatkan resiko morbiditas maupun

mortalitas ibu dan bayi kemungkinan melahirkan bayi dengan Berat Badan

Lahir Rendah dan premature juga lebih besar (Kristyanasari, 2010).

Anemia adalah suatu keadaan tubuh yang ditandai dengan defisiensi

pada ukuran jumlah eritrosit atau pada hemaglobin yang tidak mencukupi

untuk fungsi pertukaran O2 dan CO2 diantara jaringan dan darah (prawihardjo,

2002). Anemia adalah keadaan dimana kadar hemoglobin , hematokrit dan sel

darah merah lebih rendah dari nilai normal, dan akibat dari defisiensi salah

satu atau berapa unsur makanan yang esensial yang dapat mempengaruhi

timbulnya defisiensi tersebut Gejala anemia selama kehamilan, Yaitu Merasa

Page 56: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

lelah atau lemah, Kulit pucat progresif, Denyut jantung cepat, Sesak napas dan

Konsentrasi terganggu (Saifuddin,2001).

Page 57: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pennelitian yang dilakukan peneliti dapat menyimpulkan bahwa

kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester I, II dan III di Puskesmas Poasia

kota kendari dari 7 ibu hamil yang memiliki kadar hemoglobin normal

terdapat 3 ibu hamil kadar hemoglobinnya normal dan 4 ibu hamil kadar

hemoglobinnya tidak normal yang terdiri dari :

1. Kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester I terdapat 2 ibu hamil dengan

kadar hemoglobin normal yaitu nilai kadar hemoglobin 12,8 g/dl dan 13,1 g/dl.

2. Kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester II terdapat 2 ibu hamil dengan

nilai kadar hemoglobin yang normal yaitu 11,5 g/dl dan nilai kadar hemoglobin

yang tidak normal yaitu 10,5 g/dl

3. Kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III terdapat 2 ibu hamil yaitu nilai

kadar hemoglobin yang tidak normal yaitu 10,1 g/dl dan 10,7 g/dl.

B. Saran

1. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar melanjutkan penelitian ini terkait

dengan penderita anemia pada ibu hamil trimester I, II dan III terhadap

kelainan hematologi lainnnya seperti hematokrit, trombosit yang

mempengaruhi sel-sel darah.

2. Diharapkan kepada Puskesmas Poasia agar melakukan pemeriksaan kadar

hemoglobin ibu hamil yang kunjungan ke Puskesmas menghindari kejadian

anemia pada ibu hamil.

.

Page 58: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

DAFTAR PUSTAKA

Adhawiah R. 2016. Pengaruh Senam Hamil Terhadap Perubahan Kadar

Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Dengan Usia Kehamilan Lebih Dari 5 Bulan

di Puskesmas Semata. Mak assar: Universitas Hasanudin.

Almaster S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedis Pustaka Utama: Jakarta

Cadra RN. 2013. Hubungan Pola Konsumsi Makanan Jajanan Dengan Status

Kesehatan Anak Usia Sekolah Di SDN Kerintang 1 Surabaya Ejournal

Bogo 2, (1) 183-189

Dapertemen Kesehatan RI,2009. Pedoman Pelayanan Antenatal Ditingkat

Pelayanan Dasar. Jakarta, Depkes RI

Evelyn, 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta. Gramedia

Giri, Wiarto. 2013. Fisiologi Dan Olahraga. Graha Ilmu. PPIKOR. Ilmu

Kesehatan Olaraga. Yogjakarta.

Hoffbrand A.V, Pettit JE, Moss PAH, (2005) Kapita Selekta Hematologi edisi 4.

EGC. Jakarta

Manauba, Ida Bagus Gds. 2008. Gawat Darurat Abstatri. Gynekologi Sosial Untuk

Profesi Bidan. EGC

Masrizal. 2007. Studi Literatur Anemia Defisiensi Besi. Edisi Ke-2: Jurnal

Keselamatan Masyarakat

Prawihardjo S. 2009. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawihardjo.

Prawihardjo S. 2009. Ilmukebidanan. Bina pustaka: Jakarta

Pieter HZ. & Lubis NL. 2010. Pengantar Psikologis Dalam Keperawatan. Jakarta:

Kencana

Udu WSA, Yulia A, Asriyani SW. 2014. Faktor-Faktor Resiko Usia, Asuhan Table

Fe dan Status Gizi Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu

Hamil. Vol. 2: 131-133

Widyastuti AP. 2014. Hubungan Kadar Hemoglobin Siswa Dengan prestasi

belajar di sekolah dasar negeri I bantengan wonosari kabupaten klaten.

Surakarta: universitas muhammadiyah.

Zarianis. 2006. Efek Suplemen Besi-Vitamin C dan Vitamin C terhadap kadar

hemoglobin anak sekolah dasar yang anemiadi Kecematan Sayung

Kabupaten Demak.

Page 59: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di
Page 60: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di
Page 61: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di
Page 62: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

DOKUMENTASI PENELITIAN

• Alat dan Bahan yang digunakan saat pengambilan sampel

• Saat pengambilan sampel darah vena

Page 63: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

• Pemeriksaan Kadar Hemoglobin

Page 64: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

• Alat Hematologi analizer sysmex

Page 65: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di

TABULASI DATA

IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL TRIMESTER

I, II DAN III TERGADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS POASIA KOTA

KENDARITAHUN 2017

N

o.

Tgl Kode Kehamilan Um

ur

Jenis

Kelamin

Hb Kriteria

1 21/07/17 A1 Trimester I 27 P 13,1 g/dl Tidak Anemia

2 22/07/17 A2 Trimester I 17 P 12,8 g/dl Tidak Anemia

3 22/07/17 B1 Trimester II 21 P 11,5 g/dl Tidak Anemia

4 24/07/17 B2 Trimester II 24 P 10,7 g/dl Anemia

5 25/07/17 C1 Trimester III 22 P 9,8 g/dl Anemia

6 25/07/17 C2 Trimester III 28 P 10,1 g/dl Anemia

7 25/07/17 C3 Trimester III 21 P 10 ,5 g/dl Anemia

Nilai Normal

• Ibu Hamil : 11 gr/dl.

Page 66: IDENTIFIKASI KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/253/1/Karya Tulis Ilmiah.pdf · dengan proporsi yang merata antara di pedesaaan (36,4%) dan di