12
IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PENGUASAAN MATERI DALAM UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA PROGRAM IPA TAHUN AJARAN 2009/2010DI KABUPATEN JEMBER BAGIAN UTARA DAN TIMUR Yunita 56 , Sunardi 57 , Dafik 58 Abstract : Based on secondary data published by the center of educational assessment national education department, we can consider for in topic in any exam test. Research was condocted to describe the factors that cause low mastery learns high school math exam, for math and science program school year 2009/2010 in Jember district of north and east. This result show collection methods used are questionnaires, observation, and documentation. The result show come from the cause of failness are insided or outside students, teachers do not understand the unfunction of teacher resource. Key Words : Qualitative descriptive study, the math exam SMA/MA IPA program academic year 2009/2010 in the district of Jember the north and east , teacher’s questionnaires, student ’s questionnaires. PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu faktor utama penentu kemajuan suatu bangsa. Menurut Soedjadi (2000:6) pendidikan merupakan upaya sadar yang dilakukan agar siswa dapat mencapai tujuan tertentu. Semakin baik mutu pendidikan suatu negara, maka semakin besar pula kemajuan yang akan diperoleh negara tersebut. Menurut Hudojo (1988:6) terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses mengajar dan belajar matematika, yaitu : (1) peserta didik, (2) pengajar, (3) prasarana dan sarana, (4) penilaian. Untuk mewujudkan cita-cita luhur tesebut, pemerintah menetapkan 8 Standar Nasional Pendidikan Indonesia yang menjadi pedoman bagi pendidik dan tenaga kependidikan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, antara lain : (1) standar kompetensi lulusan, (2) standar isi, (3) standar proses, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan pendidikan, (7) standar pembiayaan pendidikan, dan (8) standar penilaian pendidikan. Untuk mengetahui apakah pendidikan yang diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan telah memenuhi standar nasional pendidikan, perlu dilakukan evaluasi untuk 56 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan P.MIPA FKIP Universitas Jember 57 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan P.MIPA FKIP Universitas Jember 58 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan P.MIPA FKIP Universitas Jember

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PENGUASAAN …

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PENGUASAAN …

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PENGUASAAN

MATERI DALAM UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA

PROGRAM IPA TAHUN AJARAN 2009/2010DI KABUPATEN JEMBER

BAGIAN UTARA DAN TIMUR

Yunita56, Sunardi57, Dafik58

Abstract : Based on secondary data published by the center of educational assessment

national education department, we can consider for in topic in any exam test. Research

was condocted to describe the factors that cause low mastery learns high school math

exam, for math and science program school year 2009/2010 in Jember district of north

and east. This result show collection methods used are questionnaires, observation, and

documentation. The result show come from the cause of failness are insided or outside

students, teachers do not understand the unfunction of teacher resource.

Key Words : Qualitative descriptive study, the math exam SMA/MA IPA program

academic year 2009/2010 in the district of Jember the north and east, teacher’s

questionnaires, student’s questionnaires.

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah salah satu faktor utama penentu kemajuan suatu bangsa.

Menurut Soedjadi (2000:6) pendidikan merupakan upaya sadar yang dilakukan agar

siswa dapat mencapai tujuan tertentu. Semakin baik mutu pendidikan suatu negara,

maka semakin besar pula kemajuan yang akan diperoleh negara tersebut. Menurut

Hudojo (1988:6) terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses mengajar

dan belajar matematika, yaitu : (1) peserta didik, (2) pengajar, (3) prasarana dan sarana,

(4) penilaian.

Untuk mewujudkan cita-cita luhur tesebut, pemerintah menetapkan 8 Standar

Nasional Pendidikan Indonesia yang menjadi pedoman bagi pendidik dan tenaga

kependidikan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

antara lain : (1) standar kompetensi lulusan, (2) standar isi, (3) standar proses, (4)

standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar

pengelolaan pendidikan, (7) standar pembiayaan pendidikan, dan (8) standar penilaian

pendidikan.

Untuk mengetahui apakah pendidikan yang diselenggarakan pada semua jenjang

pendidikan telah memenuhi standar nasional pendidikan, perlu dilakukan evaluasi untuk

56

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan P.MIPA FKIP Universitas Jember 57

Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan P.MIPA FKIP Universitas Jember 58

Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan P.MIPA FKIP Universitas Jember

Page 2: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PENGUASAAN …

198 ________________________©Pancaran, Vol. 2, No. 1, hal 197-208, Februari 2013

mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang telah

dilaksanakan selama jangka waktu tertentu, seperti pada ujian nasional.

Sebagai alat evaluasi, sudah seharusnya soal-soal pada ujian nasional mampu

memberikan informasi yang memadai tentang taraf penguasaan siswa terhadap materi

pelajaran yang telah diajarkan dalam suatu jenjang pendidikan. Soal-soal pada ujian

nasional juga harus mencakup seluruh materi dan dapat mewakili berbagai kemampuan

berpikir, seperti ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi

(Wijayanti, 2009:3).

Salah satu bidang studi yang diujikan pada ujian nasional pada jenjang Sekolah

Menengah Atas (SMA) adalah matematika. Namun, bagi sebagian besar siswa,

matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditakuti karena dianggap paling

sulit, sehingga pada hasil ujian nasional matematika banyak ditemukan kesalahan siswa

dalam mengerjakan soal-soal tersebut, sehingga perlu dicari faktor-faktor penyebab

kegagalan siswa dalam mengerjakan soal ujian nasional matematika.

Berdasarkan data sekunder dari Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik)

Departemen Pendidikan Nasional, dapat dilihat daya serap masing-masing materi

matematika yang diujikan pada ujian nasional diukur dari tingkat sekolah, rayon,

propinsi dan nasional, serta persentase penguasaan materi, terutama di sekolah-sekolah

SMA/MA baik negeri maupun swasta di kabupaten Jember, khususnya Jember bagian

utara dan timur. Penguasaan materi yang < 60% di wilayah Jember bagian utara dan

timur yaitu menentukan integral tak tentu fungsi trigonometri dan menghitung nilai

perbandingan trigonometri sudut antar garis & bidang pada bangun ruang.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

Arikunto (1996:11), penelitian deskriptif merupakan penelitian untuk memecahkan

masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan suatu subyek

atau obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Sedangkan

pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang didasarkan pada data deskriptif.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena yang diamati adalah

faktor penyebab kurangnya penguasaan siswa pada materi ujian nasional. Data yang

Page 3: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PENGUASAAN …

Yunita dkk : Identifikasi Faktor Penyebab Rendahnya Penguasaan … ___________ 199

diperoleh pada penelitian ini berupa informasi mengenai penerapan dan aktivitas siswa

maupun guru dari sekolah-sekolah yang akan diteliti. Melalui pendekatan ini diharapkan

akan menghasilkan data deskriptif yang dapat dituangkan dalam bentuk laporan dan

uraian.

Daerah penelitian merupakan daerah yang menjadi tempat penelitian untuk

mengumpulkan data-data dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi daerah penelitian

ini adalah SMA/MA negeri maupun swasta di kabupaten Jember bagian utara dan timur.

Jumlah SMA/MA di Jember bagian utara dan timur sebanyak 23 sekolah, dan sekolah

yang akan dijadikan sampel adalah sekolah yang cukup banyak mendapatkan persentase

penguasaan materi yang rendah dalam ujian nasional matematika SMA/MA program

IPA tahun ajaran 2009/2010. Terdapat delapan sekolah yang akan dijadikan sampel

sebagai berikut: (1) SMA Negeri Arjasa, (2) SMA Pahlawan Jember, (3) SMA 10

Nopember Kalisat, (4) SMA Negeri Pakusari, (5) SMA Negeri 5 Jember, (6) SMA

Negeri Kalisat, (7) MA Nurul Qarnain, (8) MA Al Badri.

Metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh

data dalam suatu penelitian. Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka metode

pengumpulan data yang sesuai untuk penelitian ini adalah metode observasi, angket,

dan dokumentasi. Selain itu, prosedur penelitian yang harus ditempuh sebagai berikut:

(1) pengumpulan data, (2) pengelompokan data, (3) pengambilan sampel, (4)

penyusunan angket, (5) observasi dan pemberian angket, (6) klasifikasi faktor-faktor

luar maupun dalam.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dari tanggal 25 September 2012 hingga 3 November

2012. Data diperoleh dengan mengambil sampel guru matematika sebanyak 18 orang,

sampel siswa kelas XI IPA dan XII IPA masing-masing sebanyak 24 orang, serta hasil

observasi dari delapan SMA/MA baik negeri maupun swasta.

Dari hasil observasi yang diperoleh, terlihat bahwa jumlah kelas tiap sekolah

berbeda tergantung dari banyaknya jumlah siswa yang ditampung. Begitu juga dengan

luas bangunan kelas pasti disesuaikan dengan banyaknya siswa tiap kelas. Setiap ruang

kelas juga dilengkapi dengan meja serta bangku untuk guru dan siswa, whiteboard,

penghapus, lampu, serta ventilasi. Selain itu, sebagian besar sekolah sudah memiliki

Page 4: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PENGUASAAN …

200 ________________________©Pancaran, Vol. 2, No. 1, hal 197-208, Februari 2013

LCD/proyektor dan laptop sebagai penunjang proses pembelajaran. Bahkan tidak sedikit

juga guru yang sudah memiliki laptop pribadi, sehingga tidak perlu menggunakan

laptop milik sekolah.

Tiap perpustakaan dilengkapi dengan rak buku sebagai tempat menyimpan buku

sehingga tetap terlihat rapi. Perpustakaan sekolah juga menyediakan buku penunjang,

termasuk buku penunjang matematika. Namun, jumlah buku penunjang tiap sekolah

berbeda dan beberapa tidak berasal dari penerbit yang sama pula. Bahkan karena jumlah

buku penunjang yang kurang, tiap 1 buku berlaku untuk 2 siswa selama 1 semester atau

1 tahun di beberapa sekolah, sehingga mereka harus meminjam secara bergantian. Hasil

analisis angket guru matematika berdasarkan aspek riwayat pendidikan dan riwayat

mengajar guru sebagai berikut.

Gambar 1. Diagram Persentase Riwayat Pendidikan Guru Matematika

Gambar 2. Diagram Persentase Pengalaman Mengajar Guru Matematika

Dari Gambar 1 dan Gambar 2 terlihat bahwa pendidikan dan pengalaman

mengajar seorang guru matematika juga dapat mempengaruhi kualitas seorang guru.

Hasil analisis angket guru matematika berdasarkan aspek SDM guru matematika

sebagai berikut.

94.44%

5.55%

Lulusan sarjanapendidikan

matematika

88,89%

11,11%

≥ 10 tahun

< 10 tahun

Page 5: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PENGUASAAN …

Yunita dkk : Identifikasi Faktor Penyebab Rendahnya Penguasaan … ___________ 201

Gambar 3. Diagram Persentase Keikutsertaan Guru Matematika dalam Sertifikasi

Dari Gambar 3 terlihat bahwa sebagian besar guru lulus sertifikasi di atas tahun

2009. Selain itu, dapat dilihat bahwa pada tahun 2010, jumlah guru yang lulus sertifikasi

lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun-tahun lainnya, yaitu sebanyak 5 orang. Ini

berarti, sebelum tahun 2010 masih banyak guru yang belum lulus sertifikasi.

Hasil analisis angket guru matematika berdasarkan aspek sarana dan prasarana

belajar siswa sebagai berikut.

Gambar 4. Diagram Persentase Sarana & Prasarana Belajar Siswa

Dari Gambar 4 terlihat bahwa kelengkapan fasilitas belajar siswa serta fasilitas

belajar yang digunakan guru dalam menyampaikan materi bukan merupakan faktor

penyebab rendahnya penguasaan siswa terhadap materi menentukan integral tak tentu

fungsi trigonometri dan menghitung nilai perbandingan trigono sudut antar garis &

5.56%

22.22%

5.56%

16.67%

5.56%

27.78%

5.56%

11.11% Belum mengikuti

sertifikasiTidak lulus sertifikasi

Lulus sertifikasi tahun

2007Lulus sertifikasi tahun

2008Lulus sertifikasi tahun

2009Lulus sertifikasi tahun

2010Lulus sertifikasi tahun

2011

38.89 44.44

55.55

16.67 22.22

0102030405060708090

Kelengkapan

fasilitas belajar

Fasilitas yang

digunakan guru

dalam memberikan

materi

Per

sen

tase

Keterangan: Kuning = faktor penyebab Cokelat = bukan faktor penyebab 1 Ungu = bukan faktor penyebab 2

Page 6: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PENGUASAAN …

202 ________________________©Pancaran, Vol. 2, No. 1, hal 197-208, Februari 2013

bidang pada bangun ruang. Hasil analisis angket guru matematika berdasarkan aspek

minat siswa terhadap materi matematika sebagai berikut.

Gambar 5. Diagram Persentase Minat Siswa Terhadap Materi Matematika

Dari Gambar 5 terlihat bahwa jumlah peserta didik yang bertanya saat

pembelajaran matematika, terutama pada materi menentukan integral tak tentu fungsi

trigonometri dan menghitung nilai perbandingan trigonometri sudut antar garis &

bidang pada bangun ruang masih kurang dari separuh kelas. Hal ini dapat menjadi salah

satu faktor penyebab rendahnya penguasaan siswa terhadap materi tersebut.

Gambar 6. Diagram Persentase Aktivitas Guru Matematika

Dari Gambar 6 terlihat bahwa yang menjadi faktor penyebab rendahnya

penguasaan siswa terhadap materi menentukan integral tak tentu fungsi trigonometri

dan menghitung nilai perbandingan trigono sudut antar garis & bidang pada bangun

ruang yaitu hasil post test siswa ada yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa hasil post

83.33

27.78 22.22

11.11

44.44 50

5.55

27.78 22.22

0102030405060708090

Jumlah peserta

didik yang

bertanya saat

pembelajaran

Pemahaman

siswa terhadap

materi

Pencapaian

materi

prasyarat

Faktor penyebab

Bukan faktorpenyebab 1

Bukan faktorpenyebab 2

Per

sen

tase

5.55

50

22.22 16.67 16.67

27.78

11.11

55.55

44.44

83.33 83.33

66.67

100 88.89

100

50

94.44

72.22

33.33

77.78

55.55

0102030405060708090

100

Bukan faktorpenyebab 2

Faktor penyebab

Bukan faktorpenyebab 1

Per

sen

tase

Page 7: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PENGUASAAN …

Yunita dkk : Identifikasi Faktor Penyebab Rendahnya Penguasaan … ___________ 203

test belum sebagian besar baik, sehingga pemahaman siswa terhadap materi juga masih

kurang.

Hasil analisis angket guru matematika berdasarkan aspek cara mengajar guru

sebagai berikut.

Gambar 7. Diagram Persentase Cara Mengajar Guru Matematika

Dari Gambar 7 dapat dilihat bahwa yang menjadi faktor penyebab rendahnya

penguasaan siswa terhadap materi menentukan integral tak tentu fungsi trigonometri

dan menghitung nilai perbandingan trigono sudut antar garis & bidang pada bangun

ruang antara lain kemampuan siswa dalam memahami materi, cara siswa memperoleh

konsep, struktur, dan prinsip pada materi, serta ketidakpahaman guru tentang teori-teori

belajar dan penggunaan model atau metode pembelajaran yang tepat pada materi

tersebut.

Hasil analisis angket siswa berdasarkan aspek sarana dan prasarana belajar siswa

sebagai berikut.

50 44.45

61.11 55.56 55.55

100

50

88.89

55.55

94.44 83.33

55.55

16.67

44.45 44.45

0

20

40

60

80

100 Faktorpenyebab

Bukan faktorpenyebab 1

Bukan faktorpenyebab 2

Per

sen

tase

Page 8: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PENGUASAAN …

204 ________________________©Pancaran, Vol. 2, No. 1, hal 197-208, Februari 2013

Gambar 8. Diagram Persentase Sarana dan Prasarana Belajar Siswa

Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa guru yang tidak menggunakan media dalam

pembelajaran menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya penguasaan siswa pada

materi menghitung nilai perbandingan trigono sudut antar garis dan bidang pada bangun

ruang dan menentukan integral tak tentu fungsi trigonometri.

Hasil analisis angket siswa berdasarkan aspek minat siswa terhadap materi

matematika sebagai berikut.

Gambar 9. Diagram Persentase Minat Siswa Terhadap Materi Matematika

39.58

75 79.2

58.33 62.5

91.67

68.75

100

37.5

58.33

27.08

0

20

40

60

80

100 Faktorpenyebab

Bukan faktorpenyebab 1

Bukan faktorpenyebab 2

Per

sen

tase

72.92

14.58

83.33

50

0102030405060708090

Jumlah

peserta didik

yang bertanya

kurang dari

separuh kelas

Intensitas

siswa belajar

matematika

Intensitas

siswa belajar

matematika di

perpustakaan

sekolah

Faktor

penyebab

Bukan

faktor

penyebab

Per

sen

tase

Page 9: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PENGUASAAN …

Yunita dkk : Identifikasi Faktor Penyebab Rendahnya Penguasaan … ___________ 205

Dari Gambar 9, faktor penyebab rendahnya penguasaan siswa pada materi

menentukan integral tak tentu fungsi trigonometri dan menghitung nilai perbandingan

trigono sudut antar garis dan bidang pada bangun ruang yaitu jumlah peserta didik yang

bertanya saat pembelajaran kurang dari separuh kelas dan intensitas belajar siswa yang

masih kurang. Hasil analisis angket siswa berdasar aspek aktivitas guru sebagai berikut.

Gambar 10 Diagram Persentase Aktivitas Guru Matematika

Dari Gambar 10 terlihat bahwa faktor penyebab rendahnya penguasaan siswa

pada materi menentukan integral tak tentu fungsi trigonometri dan menghitung nilai

perbandingan trigono sudut antar garis dan bidang pada bangun ruang yaitu guru jarang

memberikan informasi tujuan pembelajaran serta pemberian post test yang masih

kurang. Hasil analisis angket siswa berdasar aspek cara mengajar guru sebagai berikut :

Gambar 11. Diagram Persentase Cara Mengajar Guru Matematika

41.67 47.92

62.5 72.92

45.83

75 87.5

68.75 56.25

95.83

35.42

66.67 62.5

0

20

40

60

80

100

Per

sen

tase

6.25

22.92

6.25

75

39.58 37.5 31.25 31.25

37.5 29.17

14.58

77.08

54.2

77.08

60.42 68.75

60.42 60.42

37.5

70.83

0

20

40

60

80

100Faktor penyebab

Bukan faktorpenyebab 2

Bukan faktorpenyebab 1

Per

sen

tase

Page 10: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PENGUASAAN …

206 ________________________©Pancaran, Vol. 2, No. 1, hal 197-208, Februari 2013

Dari Gambar 11, faktor penyebab rendahnya penguasaan siswa pada materi

menentukan integral tak tentu fungsi trigonometri dan menghitung nilai perbandingan

trigono sudut antar garis dan bidang pada bangun ruang yaitu keterkaitan siswa dalam

memperoleh konsep, struktur, dan prinsip pada suatu materi yang sebagian besar hanya

diperoleh siswa melalui penjelasan guru saja.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1)

dalam proses pembelajaran, sebagian besar guru menggunakan model pembelajaran

langsung. Hal ini membuat siswa merasa bosan karena hanya mendengarkan penjelasan

guru saja. Siswa perlu dilibatkan dan diajak untuk berpartisipasi dalam pembelajaran.

Terutama pada materi menghitung nilai perbandingan trigono sudut antar garis dan

bidang pada bangun ruang dan menentukan integral tak tentu fungsi trigonometri,

konsep awal sangat penting dipahami oleh siswa, sehingga guru perlu menerapkan

model/metode pembelajaran yang sesuai agar penanaman konsep awal dapat dipahami

siswa dengan baik; (2) minat belajar siswa terhadap matematika masih kurang, mereka

hanya belajar matematika pada saat ada jadwal pelajaran matematika saja atau jika akan

ada ulangan matematika. Selain itu, mereka juga jarang pergi ke perpustakaan; (3)

dalam mendapatkan konsep–konsep, struktur–struktur, dan prinsip–prinsip pada materi

yang diajarkan, siswa hanya mendengarkan dari penjelasan guru. Siswa tidak

mengalami sendiri bagaimana memperoleh konsep–konsep, struktur–struktur, dan

prinsip–prinsip materi yang diajarkan karena hanya terpaku pada penjelasan guru; (4)

sebagian besar guru lulus sertifikasi pada tahun 2010 hingga 2012, namun ada beberapa

guru juga yang tidak lulus sertifikasi. Hal ini juga dapat menjadi salah satu faktor

penyebab rendahnya penguasaan siswa terhadap materi menghitung nilai perbandingan

trigono sudut antar garis dan bidang pada bangun ruang dan menentukan integral tak

tentu fungsi trigonometri. Tentu saja guru yang telah tersertifikasi akan memiliki bekal

atau pengalaman mengajar yang lebih baik jika dibandingkan dengan guru yang belum

tersertifikasi; (5) sebagian besar guru masih belum paham dengan baik tentang teori-

teori belajar. Model pembelajaran yang mereka gunakan juga belum berkembang.

Mayoritas guru lebih suka menggunakan model pembelajaran langsung. Jika guru tidak

memahami dengan baik tentang teori maupun model pembelajaran, mereka hanya akan

Page 11: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PENGUASAAN …

Yunita dkk : Identifikasi Faktor Penyebab Rendahnya Penguasaan … ___________ 207

mengajar pada siswa dengan model/metode pembelajaran yang monoton; (6) meskipun

beberapa sekolah dilengkapi dengan alat atau sumber belajar lainnya, namun masih

jarang guru yang menggunakan fasilitas tersebut sebagai penunjang kegiatan belajar

mengajar. Guru lebih suka mengajar tanpa menggunakan media; (7) ketersediaan buku

penunjang matematika di beberapa sekolah juga masih sangat minim.

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka terdapat saran sebagai berikut:

(1) bagi guru bidang studi matematika, agar lebih memperhatikan kembali model

maupun metode pembelajaran yang digunakan, bila perlu mengembangkan cara

mengajar kepada siswa, misalnya dengan menggunakan media agar mereka memiliki

minat dan ketertarikan pada saat pembelajaran materi menghitung nilai perbandingan

trigono sudut antar garis & bidang pada bangun ruang dan menentukan integral tak

tentu fungsi trigonometri. Selain itu, guru sebaiknya mengajak siswa untuk ikut

berpartisipasi selama proses pembelajaran sehingga mereka tidak merasa bosan; (2) bagi

dinas pendidikan, agar lebih memperhatikan kembali keberadaan jumlah buku

penunjang matematika yang tersebar di berbagai sekolah karena jumlahnya yang

terbatas. Siswa harus menggunakan buku secara bergantian, sehingga mereka tidak

dapat belajar dengan leluasa; (3) bagi sekolah, agar lebih memperhatikan kembali

kelengkapan sarana dan prasarana belajar serta fasilitas yang ada di sekolah guna

mendukung kegiatan pembelajaran matematika; (4) bagi siswa, agar memiliki kesadaran

dan tanggung jawab sebagai pelajar yang berkewajiban untuk belajar sebaik mungkin,

terutama saat proses pembelajaran agar lebih memperhatikan penjelasan guru; (5) bagi

peneliti lain, agar dapat melakukan penelitian sejenis dengan penguasaan materi rendah

yang lain atau dengan penelitian baru.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2009. Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah menengah

Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa dan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 2008/2009. Jakarta: Depdiknas.

Page 12: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PENGUASAAN …

208 ________________________©Pancaran, Vol. 2, No. 1, hal 197-208, Februari 2013

Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Depdiknas.

Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas.