26
IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR NAGREG V BANDUNG NAGREG V BANDUNG Rahmi Dewi Octavia 3109 106 001 Dosen Pembimbing : Trijoko Wahyu Adi, ST, MT, Ph.D. Farida Rahmawati, ST, MT

IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI DENGAN METODE FAILUREMODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) PADA PROYEK

PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR NAGREG V BANDUNGNAGREG V BANDUNG

Rahmi Dewi Octavia3109 106 001

Dosen Pembimbing :

Trijoko Wahyu Adi, ST, MT, Ph.D.

Farida Rahmawati, ST, MT

Page 2: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

Latar Belakang

� Disetiap proses pekerjaan konstruksi pada Proyek PembangunanJalan Lingkar Nagreg V Bandung dapat menimbulkan berbagaimacam risiko baik dari metode pelaksanaan, alat, material dansumber daya manusia yang dapat memepengaruhi kelancaranproyek, baik dari segi pelaksanaan, biaya dan waktu.

� Oleh karena itu, perlu adanya analisa terhadap risiko apa saja yang� Oleh karena itu, perlu adanya analisa terhadap risiko apa saja yangakan terjadi dan seberapa besar severity, dan probability kejadianrisiko tersebut terjadi agar dapat menentukan strategi mitigasiyang tepat untuk menangani risiko tersebut.

� Akan tetapi, selama ini penelitian yang dilakukan hanya padaidentifikasi atau analisa risiko saja, dimana analisa risiko yangdigunakan bersifat kualitatif dengan menggunakan metode analisaprobability impac matrix.

Page 3: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

� Pada penelitian ini dilakukan penggabungan identifikasi dan analisarisiko, dimana analisa ini bersifat kuantitatif. Penelitian ini jugamenggunakan dua metode, yaitu metode Failure Mode and EffectAnalysis (FMEA) untuk mengidentifikasi failure mode dari tiapproses pekerjaan dan severity/efek dari failure mode tersebut.Sedangkan untuk mencari sumber penyebab dari failure modeSedangkan untuk mencari sumber penyebab dari failure modeyang terjadi digunakan metode Fault Tree Analysis (FTA).

Page 4: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

Rumusan Masalah

1. Risiko (failure mode) apa sajayang terjadi pada setiapproses pelaksanaan ProyekPembangunan Jalan LingkarNagregV Bandung

2. Apa saja yang menjadisumber penyebab dan efek

1. Mengidentifikasi risiko apasaja yang terjadi padapelaksanaan ProyekPembangunan Jalan LingkarNagregV Bandung

2. Mengidentifikasi sumberpenyebab dan efek dari

Tujuan

sumber penyebab dan efekdari risiko yang terjadi?

3. Apa saja risiko yang palingdominan pada prosespelaksanaan pekerjaan?

4. Bagaimana strategi mitigasiyang tepat untuk mengatasirisiko yang paling dominanpada proses pelaksanaanpekerjaan?

penyebab dan efek daririsiko yang terjadi.

3. Mengetahui risiko yang apasaja yang paling dominanpada proses pelaksanaanpekerjaan.

4. Menentukan strategi mitigasiyang tepat untuk mengatasirisiko paling dominan padaproses pelaksanaanpekerjaan.

Page 5: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

Batasan Masalah

1. Risiko yang diteliti adalah risiko pelaksanaan ProyekPembangunan Jalan Lingkar Nagreg V Bandung dari sudutpandang kontraktor.

2. Variabel risiko merupakan risiko teknis pada proses pelaksanaanpekerjaan konstruksi.pekerjaan konstruksi.

3. Mengidentifikasi risiko-risiko yang berpotensi terjadi di proyekPembangunan Jalan Lingkar Nagreg V Bandung denganresponden para engineer di PT. Hutama Karya (Persero) sebagaikontraktor.

Page 6: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

Deskripsi ProyekPaket Pekerjaan : PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR NAGREG VLokasi Pekerjaan : Nagreg - Jawa BaratPanjang Penanganan : STA. 0+000 ~ STA. 4+750 Pemberi Karya : SNVT Pembangunan Jalan & Jembatan Jawa BaratSumber Dana : APBN DIPA 2011Nilai Kontrak : Rp. 103,237,440,309

Page 7: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

KonsepdalamMetodePenelitian

Identifikasi Sumber Penyebabdengan FTA

Identifikasi Severity/Effectdari Failure Mode

Identifikasi Failure Modedengan FMEA

a b c

Pekerjaan Persiapan

PekerjaanTimbunan

PekerjaanPerkerasan

Berbutir..........

Dapat mempengaruhi pekerjaan selanjutnya

A

Perhitungan Nilai Probability :

Risk Value = Prob A x Severity

Melakukan tindak mitigasipada domian risk

A

AND1 B

32

Prob 1

Prob 2 Prob 3

Prob A

Prob B

Prob B = 1 - [(1-Prob 2) x (1-Prob 3)] ....... OR GateProb A = Prob 1 x Prob B ....... AND Gate

Page 8: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

Data dan Analisa

1. Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Nagreg V ini memiliki tujuhitem pekerjaan utama yaitu :a. Pekerjaan Persiapanb. Pekerjaan Saluranc. Pekerjaan Tanahd. Pekerjaan Perkerasan Berbutird. Pekerjaan Perkerasan Berbutire. Pekerjaan Perkerasan Aspalf. Pekerjaan Struktur (Perkuatan Lereng)g. Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor

Page 9: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

2. Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan denganmenggunakan metode FMEA.Hasil penyebaran kuisioner survey pendahuluan didapatkanbeberapa variabel risiko, yaitu :

Timb. Pekerjaan Timbunan LongsorTerlambat

Gal. Pekerjaan Galian LongsorAspl. Pekerjaan Perkerasan Aspal Retak

Terlambat

IDENT. NO.

ITEM/FUNGTIONAL IDENT FAILURE MODE

TerlambatPas. Batu Pekerjaan Pasangan Batu Runtuh

TerlambatBronj. Pekerjaan Bronjong Terlambat Runtuh

TerlambatLereng. PekerjaanPengecoran Lereng Longsor

TerlambatMob. Pekerjaan Mobilisasi Terlambat

Gorong. Pekerjaan Gorong-gorong RetakTerlambatKesalahan Pemasangan

U-Ditch Pekerjaan U-Ditch RetakTerlambatKesalahan Pemasangan

Btr. Pekerjaan Perkerasan Berbutir Material hilangTerlambat

Lamp. Pemasangan Lampu Penerangan Tidak nyalaMati

Ukur. Pekerjaan Pengukuran Data tidak sesuaiSondr. Pekerjaan Penyelidikan tanah (Sondir dan Boring) Data tanah tidak sesuai

Page 10: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

3. Identifikasi sumber penyebab failure mode dari tiap prosespekerjaan dengan menggunakan metode FTA.

4. Menghitung nilai probability dari failure modeFailure yang digunakan sebagai contoh adalah keterlambatanpada pekerjaan Timbunan Tanah

Page 11: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

GATE A1BGATE B1CDGATE C12 3DGATE D12 312 34EGATE E12 345 6

Nilai probability dari keterlambatan pada pekerjaan timbunan adalah 30.9%

Prob B = 1 - [(1-Prob 2) x (1-Prob 3)] ....... OR GateProb A = Prob 1 x Prob B ....... AND Gate

Page 12: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

Berdasarkan langkah minimal cut set diatas, diketahui bahwa failure terlambat pada pekerjaan timbunan terjadi apabila :a. Tejadinya hujan (cuaca), ataub. Gambar tidak jelas dan human eror, atauc. Terjadi kemacetan, ataud. Elevasi jalan >10% dan kelebihan muatand. Elevasi jalan >10% dan kelebihan muatan

Page 13: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

5. Identifikasi severity/efek dari failure mode tiap proses pekerjaandengan metode FMEA.Pada saat dilakukan survey kuisioner severity risiko kepadaresponden, peneliti menggunakan metode skala untuk mengukurtingkat severity kejadian variabel risiko yang relevan. Kriteriabiaya ini dibuat berdasarkan biaya kontinjensi atau biaya yangkhusus yang telah disiapkan oleh kontraktor jika terjadikhusus yang telah disiapkan oleh kontraktor jika terjadirisiko/failure mode. Biaya ini diambul dari biaya langsung proyek(± 10%). Dimana skala tersebut dapat dilihat pada tabel dibawahini : Interval

5 Rp. > Rp. 10,323,744,030.93 4 Rp. 8,258,995,224.74 - Rp. 10,323,744,030.93 3 Rp. 6,194,246,418.56 - Rp. 8,258,995,224.74

2 Rp. 4,129,497,612.37 - Rp. 6,194,246,418.56

1 Rp. 2,064,748,806.19 - Rp. 4,129,497,612.37

Keparahan dari Biaya

Page 14: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

Berdasarkan hasil kuisioner diketahui bahwa terlambatnyapekerjaan timbunan dapat mengakibatkan pekerjaan setelahnya(pekerjaan lapisan berbutir dan aspal) terlambat dilaksanakan. Akantetapi, penilaian yang diberikan masing-masing responden berbeda,untuk itu perlu adanya penyesuaian nilai dengan menggunakan angkarandom. Adapun langkahnya adalah sebagai berikut :a. Membuat tabel antara skala dengan jawaban responden, sepertia. Membuat tabel antara skala dengan jawaban responden, seperti

pada tabel dibawah inib. Memberikan nilai persentase dari jawaban responden. Oleh

karena reponden ada 5 orang, maka setiap orang memiliki nilai20%, seperti pada tabel dibawah ini

Skala 1 2 3 4 5

Jml Responden (org) 3 2 0 0 0

% 60 40 0 0 0

Page 15: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa kemungkinan nilaiseverity terjadi pada skala 1 s/d 2 dengan rentang 60% + 40% =100%, seperti pada gambar dibawah ini

Skala 1 Skala 2 Skala 3 Skala 4 Skala 5

60% 40%

Rp. 2,064,748,806 Rp. 6,194,246,419

c. Membuat simulasi angka random sebanyak 100x menggunakan uniform distribusi U[Rp. 2,064,748,806, Rp. 6,194,246,419], dengan proporsi seperti pada gambar 4.2

Page 16: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

d. Membuat grafik dari hasil simulasi angka random seperti padagambar 4.3

e. Berdasarkan gambar diatas, didapatkan nilai rata-rata sebesar Rp.4,261,600,115

Detail perhitungan nilai severity dapat dilihat pada sub bab 3.1.5

Page 17: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

6. Perhitungan nilai probability x severtyBerdasarkan nilai hasil perhitungan probability dan severity masing-masing risiko yang telah didapatkan, kemudian dilanjutkan denganperhitungan nilai probability x severity untuk dapat menentukanrisiko yang paling dominan. Untuk failure terlambat padapekerjaan Timbunan adalah sebagai berikut :RiskValue = Probability x SaverityRiskValue = Probability x Saverity

= 30.9% x Rp. 4,261,600,115= Rp 1,316,834,435

Nilai ini adalah E(Risk) atau perkiraan biaya (rugi) yang harusditanggung oleh kontraktor jika failure keterlambatan padapekerjaan timbunan terjadi.

Hasil perhitungan risk value lainnya dapat dilihat pada lampiran 7

Page 18: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

No Failure Mode (Risk) E(Risk)(Rp.)

Sumber Penyebab

Mitigasi

1 Kelongsoran pada pekerjaan Galian Tanah

3,379,460,951 Hujan Mengamati prakiraan cuaca

Human eror Menggunakan staf berpengalaman

2 Kelongsoran pada 3,065,276,679 Hujan Mengamati prakiraan

8. Menentukan tindak mitigasi yang tepat untuk risiko yang palingdominan

2 Kelongsoran pada pekerjaan Timbunan Tanah

3,065,276,679 Hujan Mengamati prakiraan cuaca

Human eror Menggunakan staf berpengalaman

3 Kelongsoran pada pekerjaan Pengecoran Lereng

2,449,277,988 Hujan Mengamati prakiraan cuaca

Human eror Menggunakan staf berpengalaman

Page 19: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

No Failure Mode (Risk) E(Risk)(Rp.)

Sumber Penyebab

Mitigasi

4 Keruntuhan pada pekerjaan Bronjong

1,573,469,522 Pergeseran tanah

Menghitung kemungkinan terjadinya pergeseran tanah

Menggunakan staf Menggunakan staf berpengalaman

5 Keterlambatan pada proses pekerjaan Timbunan Tanah

1,316,834,435 Hujan Mengamati prakiraan cuaca

Material kurang di lapangan, Material terlambat datang

Memperpendek jarak quarry tanah

Page 20: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

Kesimpulan

1. Didapatkan beberapa variabel risiko yang relavan pada prosespelaksanaan pekerjaan proyek Pembangunan Jalan Lingkar NagregV, yaitu :

a. Longsor

b. Terlambat

c. Retakc. Retak

d. Runtuh

e. Material hilang

f. Lampu tidak menyala atau mati

g. Data tidak sesuai dokumen kontrak

Page 21: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

2. Berdasarkan hasil identifikasi dengan menggunakan metode FTAdidapatkan beberapa hal yang menjadi sumber penyebabterjadinya risko, yaitu :

No. Sumber Penyebab

a Hujan

b Human eror

No. Sumber Penyebab

j Material hilang

k Material kurang

c Macet

d Gambar tidak jelas

e Salah perhitungan

f Kesalahan pelaksanaan

g Kelebihan muatan

h Truk tidak mampu mendaki

i Elevasi jalan >10%

l Material terlambat datang

m Segregasi beton

n Material rusak

o Alat belum terkalibrasi

p Titik sampel tidak mewakili

q Kesalahan instalasi

r Kabel putus

Page 22: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

Adapun efek yang dapat ditimbulkan akibat terjadinya risikoadalah sebagai berikut :

a. Penambahan waktu kerja (Schedule)

b. Kecelakaan kerja (Personel)

c. Berkurangnya produktifitas kerja (Productivity)

d. Penambahan biaya pekerjaan (Cost)

Page 23: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

3. Berdasarkan analisa didapatkan 5 risiko dari proses pekerjaanyang berbeda yang memiliki peringkat teratas yaitu, risiko-risikotersebut adalah :

a. Terjadinya kelongsoran pada pekerjaan Galian Tanah

b. Kelongsoran pada pekerjaan Timbunan Tanah

c. Kelongsoran pada pekerjaan Pengecoran Lerengc. Kelongsoran pada pekerjaan Pengecoran Lereng

d. Terjadinya keruntuhan akibat pergeseran tanah pada pekerjaanBronjong

e. Keterlambatan pada proses pekerjaan Timbunan Tanah

Page 24: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

4. Tindak mitigasi dari masing-masing risiko yang dominan adalah :

a. Pada pekerjaan Galian Tanah adalah dengan selalu mengamatiprakiraan cuaca dan menggunakan staf berpengalaman

b. Pada pekerjaan Timbunan Tanah adalah dengan selalu mengamatiprakiraan cuaca dan menggunakan staf perbengalaman

c. Pada pekerjaan Pengecoran Lereng adalah dengan memberikanalat pengaman diri (APD) pada pekerja, selalu mengamatialat pengaman diri (APD) pada pekerja, selalu mengamatiprakiraan cuaca dan menggunakan staf berpengalaman

d. Pada pekerjaan Bronjong adalah menghitung kemungkinanterjadinya pergeseran tanah, memberikan alat pengaman diri(APD) pada pekerja, selalu mengamati prakiraan cuaca danmenggunakan staf berpengalaman.

e. Tindak mitigasi yang dapat dilakukan akibat keterlambatan padaproses pekerjaan Timbunan Tanah adalah dengan mengamatiprakiraan cuaca, menggunakan staf berpengalaman danmemperpendek jarak quarry tanah.

Page 25: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

Saran

Kelemahan dari penelitian ini adalah penggunaan subjective probabilitydari expert untuk FTA. Untuk mengantisipasi kelemahan ini padapenelitian selanjutnya diharapkan menggunakan pendekatan BayesianUpdating yang berasal dari expert dengan data observasi/lapangan,sehingga hasil probability top event pada FTA menjadi lebih realistis

Page 26: IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI … · macam risiko baik dari metode pelaksanaan,alat,material dan ... Identifikasi failure mode/risiko tiap proses pekerjaan dengan menggunakanmetodeFMEA

SEKIAN

DAN

TERIMA KASIHTERIMA KASIH