61
IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI KELURAHAN PISANGAN TAHUN 2015 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH: Naftalena Dwi Putri NIM: 1112103000012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/ 2015 M

IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

  • Upload
    vandan

  • View
    232

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES

BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI KELURAHAN

PISANGAN TAHUN 2015

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH:

Naftalena Dwi Putri

NIM: 1112103000012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/ 2015 M

Page 2: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI
Page 3: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI
Page 4: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI
Page 5: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan nikmat-Nya.

Shalawat serta salam tak lupa kita junjungkan kepada Nabi Muhammad SAW

yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman yang terang

benderang ini. Alhamdulillah berkat rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan

penelitian yang berjudul “Identifikasi Bakteri Escherichia coli pada Es

Batu yang Dijual Warung Nasi di Kelurahan Pisangan Tahun 2015”

Penyusunan laporan penelitian ini dapat terselesaikan karena

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM., M.Kes. selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Keseharatan UIN Jakarta,

2. dr. Achmad Zaki, S.Ked, M.Epid, SpOT selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Dokter beserta segenap dosen prodi yang selalu membimbing

dan memberikan ilmu kepada saya selama menjalani masa pendidikan di

Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D selaku Penanggung Jawab Modul Riset Program

Studi Pendidikan Dokter 2012.

4. dr. Intan Keumala Dewi, SpMK selaku pembimbing pertama yang selalu

memberikan masukan, arahan dan bimbingan dalam menyusun penelitian

ini. Selalu menerima dengan terbuka saat saya datang bimbingan ke

tempat beliau. Selain itu juga selalu memberikan semangat dan motivasi di

setiap bimbingannya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini

tepat waktu.

5. dr. Nurmila Sari, M.Kes selaku pembimbing kedua saya yang selalu

memberikan masukan dan arahannya dalam menyusun penelitian ini.

Senantiasa menyemangati serta membantu saya dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang saya kurang pahami pada penelitian ini.

6. Ibu Yuliati, S.Si, M.Biomed atas ijin dan bantuanya atas peminjaman lab

mikrobiologi UIN.

Page 6: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

vi

7. Ibu Novi selaku laboran lab mikrobiologi UIN atas bantuan dan arahanya

selama di lab mikrobiologi.

8. Para penjaga lab mikrobiologi UIN dalam bantuan peminjaman

laboratorium mikrobiologi.

9. Para satpam kampus 2 Psikologi UIN Jakarta atas bantuanya dalam bentuk

perijinan peminjaman laboratorium mikrobiologi.

10. Kedua orang tua saya tercinta, Dwi Wahyono S.E dan Almh Hj. Eti

Heriwati yang selalu mendukung baik secara materi dan moril serta

mendoakan saya demi kelancaran penelitian ini.

11. Adik-adik saya Saffanah Fauziyah, Nafisa Qolbaini, dan Elok Dwi

Permata atas dukunganya dalam penelitian ini.

12. Anggota keluarga saya lainya, Asri Wahyuningtyas, Irfan Dewanto, dan

Supini yang telah mendukung saya secara moril dan sebagai penyemangat

saya dalam menuntaskan penelitian ini.

13. Saudara sepupu saya Layalia Qodri yang ikut berpartisipasi dalam

penelitian ini saat pengambilan sampel.

14. Teman sekelompok dan seperjuangan penelitian saya yaitu Octafika H.,

Zulfikar T., Nindya P. yang telah menyemangati, membantu, dan berjuang

bersama di dalam penelitian ini hingga akhir.

15. Teman PSPD 2012 atas dukungan dan doanya kepada saya saat penelitian

ini.

16. Semua pihak yang telah memberi dukungan dan doa kepada saya yang

tidak dapat saya sebutkan satu persatu

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian ini.

Kritik dan saran yang membangun sangat membantu demi terwujudnya

laporan penelitian yang lebih baik dan bermanfaat untuk masyarakat. Akhir

kata, semoga segala bantuan yang diberikan dalam penelitian ini akan

mendapat balasan, barokah dan ridho dari Allah SWT. Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Ciputat, 9 Oktober 2015

Penulis

Page 7: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

vii

Naftalena Dwi Putri. Identifikasi Bakteri Escherichia coli Pada Es Batu

yang Dijual Warung Nasi di Kelurahan Pisangan Tahun 2015

Abstrak

Es batu merupakan produk pangan yang sering dikonsumsi di

Indonesia. Hal tersebut didukung letak geografis Indonesia yang merupakan

negara tropis. Es batu yang dijual di Indonesia hingga saat ini belum

memiliki peraturan mengenai nilai baku mutu. Es batu yang memiliki kualitas

yang rendah dapat menimbulkan penyakit, salah satu penyakitnya adalah

diare. Es batu yang dapat menimbulakn diare adalah es batu yang

mengandung bakteri patogen salah satunya yaitu Escherichia coli (E. coli).

Oleh sebab itu perlu dilakukan pemeriksaan kualitas es batu berdasarkan segi

mikrobiologi. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil dari

pengujian adalah 66,7% sampel mengandung E. coli dan 88,9% sampel

memiliki nilai MPN diatas ambang batas. Kesimpulan penelitian ini adalah

88,9% es batu yang dijual warung nasi di Kelurahan Pisangan memiliki

kualitas kurang baik berdasarkan indikator mikrobiologi yaitu koliform 0/100

ml dan E. coli 0 koloni.

Kata kunci: diare, E. coli, es batu, koliform

Naftalena Dwi Putri. Identification Escherichia coli bacteria In

Restauran’s Ice Cubes At Pisangan 2015

Abstract

Ice cubes were food products which frequently consumed in

Indonesian. It is because the geography of Indonesia was tropic country. Ice

cubes were sold in Indonesia have not regulation about quality of the product

until now and it is make the quality of ice cubes still unclear. Ice cubes which

have low quality can make disease, the one of disease was diarrohea. Ice

cubes that can make diarrohea disease was that have pathogenic bacteriaon it,

the one bacteria is E.coli. This study’design was a descriptive. The result

showed that 66,7% samples positif have E. coli and 88,9% samples have

MPN value above the quality standarts. The conclution of this study was that

88,9% ice cubes in restaurant on Distric Pisangan have not good enough of

standards quality based on microbiological indicators were coliforme 0/100

ml and E. coli 0 colony.

Keywords: diarrhoea , E. coli , ice cubes, coliform

Page 8: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. ii PENGESAHAN PANITIA UJIAN......................................................................... iv KATA PENGANTAR..............................................................................................v

Abstrak ................................................................................................................... vii Abstract .................................................................................................................. vii

BAB 1. Pendahuluan ............................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2. Rumusan masalah ......................................................................................... 2

1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3

1.3.1. Tujuan Umum ......................................................................................... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ........................................................................................ 3

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 3

1.4.1. Manfaat Bagi Peneliti ............................................................................. 3

1.4.2. Manfaat Bagi Perguruan Tinggi ............................................................. 3

1.4.3. Manfaat Bagi Masyarakat ....................................................................... 3

BAB 2. Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 4

2.1. Landasan Teori ............................................................................................. 4

2.1.1. Morfologi dan Klasifikasi Eschericia coli.............................................. 4

2.1.2. Patogenesis E.coli ................................................................................... 4

2.1.3. Es Batu .................................................................................................... 7

2.1.4. Kualitas Air Minum ................................................................................. 10

2.1.5. Uji Identifikasi koliform dan E. coli ........................................................ 11

2.1.5.1. Uji MPN............................................................................................. 11

2.1.5.2. Uji biokimia IMViC dan Gula-gula................................................... 12

2.1.5.3. Pewarnaan Gram................................................................................ 14

2.2. Kerangka Teori ........................................................................................... 15

2.3. Kerangka Konsep........................................................................................ 15

2.4. Definisi Operasional ................................................................................... 16

BAB 3. Metode Penelitian .................................................................................... 17 3.1. Desain Penelitian ........................................................................................ 17

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................... 17

3.2.1. Lokasi Penelitian .................................................................................. 17

3.2.2. Waktu Penelitian................................................................................... 17

3.3. Populasi dan Sampel ................................................................................... 17

3.4. Kriteria Inklusi dan Ekslusi ........................................................................ 17

3.4.1. Kriteria Inklusi ...................................................................................... 17

3.4.2. Kriteria Ekslusi ..................................................................................... 17

3.5. Variabel....................................................................................................... 18

3.5.1. Variabel Bebas ...................................................................................... 18

3.5.2. Variabel Terikat .................................................................................... 18

3.6. Alat dan Bahan ........................................................................................... 18

3.6.1. Alat Penelitian ...................................................................................... 18

Page 9: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

3.6.2. Bahan Penelitian ................................................................................... 18

3.7. Alur Penelitian ............................................................................................ 19

3.8. Cara Kerja Penelitian .................................................................................. 19

3.8.1. Tahap Persiapan .................................................................................... 19

3.8.2. Pengambilan Sampel ............................................................................ 20

3.8.3. Uji MPN................................................................................................ 20

3.8.4. Uji Identifikasi E. coli........................................................................... 21

3.9. Managemen Data ........................................................................................ 23

BAB 4. Hasil dan Pembahasan ............................................................................. 24 4.1. Hasil Uji MPN ............................................................................................ 24

4.2. Hasil Pewarnaan Gram LB ......................................................................... 26

4.3. Hasil Uji EMBA ......................................................................................... 27

4.4. Hasil Pewarnaan Gram dari Isolasi EMBA ................................................ 28

4.5. Hasil Uji IMViC ......................................................................................... 29

4.6. Hasil Uji Gula-gula ..................................................................................... 31

4.7. Persentase Hasil .......................................................................................... 34

4.7.1. Persentase Koliform dan E. coli ........................................................... 34

4.7.2. Persentase Kualitas Es Batu.................................................................. 35

4.8. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 36

4.9. Aspek Keislaman ........................................................................................ 36

BAB 5. Kesimpulan dan Saran ............................................................................. 37 5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 37

5.2. Saran ........................................................................................................... 37

Page 10: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Definisi Operasional .............................................................. 16

Tabel 4.1. Hasil Uji MPN ..................................................................... 25

Tabel 4.2. Hasil Pewarnaan Gram LB .................................................. 26

Tabel 4.3. Hasil Inokulasi EMBA .......................................................... 28

Tabel 4.4. Hasil Pewarnaan Gram EMBA ............................................ 29

Tabel 4.5. Hasil Uji IMViC.................................................................... 30

Tabel 4.6. Hasil Uji gula-gula ................................................................. 32

Tabel 4.7. Tabel Rangkuman Keseluruhan Uji ...................................... 33

Page 11: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Uji MPN sebelum inkubasi ..................................................... 24

Gambar 4.2. Uji MPN setelah inkubasi .......................................................... 24

Gambar 4.3. Hasil Gram LB dengan pembesaran 100x ................................ 27

Gambar 4.4. Koloni hasil inokulasi EMBA ................................................. 27

Gambar 4.5. Hasil Gram EMBA degan pembesaran 100x ........................... 28

Gambar 4.6. Hasil uji IMViC setelah inokulasi ............................................. 30

Gambar 4.7. Hasil uji gula-gula setelah inokulasi.......................................... 31

Page 12: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

DAFTAR SINGKATAN

cAMP : Siklik adenosin monofosfat

E.coli : Eschericia coli

EMBA : Eosin Methylen Blue Agar

IMViC : Indol, Methyl red, Vogus proskauer, Citrate

LB : Lactose broth

ml : Mili liter

MPN : Most Probable Number

SEPEC. : Sepsis enteropatogenesis E. coli

Page 13: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Alat dan Bahan.................................................................... 38

Lampiran 2. Langkah-langkah Uji MPN ............................................... 40

Lampiran 3. Langkah-langkah Pewarnaan Gram ................................... 41

Lampiran 4. Tabel MPN Seri 3 Tabung ................................................. 42

Lampiran 5. Persyaratan Kualitas Air Minum ........................................ 43

Lampiran 6. Riwayat Hidup ................................................................... 44

Page 14: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka teori ....................................................................... 15

Bagan 2.2. Kerangka Konsep................................................................. 15

Bagan 3.1 Alur penelitian. ...................................................................... 19

Page 15: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

WHO (2013) menyatakan bahwa penyakit diare merupakan

penyebab kedua kematian pada anak-anak di dunia. Dengan jumlah 780 juta

anak di dunia, dilaporkan anak dengan umur kurang dari 5 tahun memiliki

angka kejadian diare terbesar yaitu mencapai 760.000 per tahun. Negara

berkembang memiliki angka kejadian diare lebih banyak dibandingkan

dengan negara maju.1

Penyakit diare masih menjadi fokus masalah kesehatan di

Indonesia karena angka morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi.

Survei morbiditas yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan dari tahun

2000-2010 memiliki kecenderungan insidensi diare yang meningkat. Pada

tahun 2000, kejadian penyakit diare yaitu 301 /1000 penduduk, tahun 2003

naik menjadi 374 / 1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /1000

penduduk dan pada tahun 2010 menjadi 411/100 penduduk.2

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007

prevalensi periode diare yaitu 9,0% di seluruh Indonesia sedangkan mengenai

pola penyebab kematian semua umur, penyakit diare merupakan penyebab

kematian peringkat ke-13 dengan proporsi 3,5%. Berdasarkan data mengenai

penyakit menular maka diare merupakan penyebab kematian peringkat ke-3

setelah TB dan Pneumonia.

Banten termasuk ke dalam lima provinsi yang memiliki angka

insidensi diare tertinggi di Indonesia. Provinsi Banten memiliki insidensi

diare pada semua umur sebesar 2,4% sedangkan insidensi diare pada balita

sebesar 6,3%.2

Penyebab penularan diare tertinggi berasal dari makanan dan

minuman yang terkontaminasi oleh bakteri.1 Di Indonesia makanan dan

minuman yang beredar harus sesuai dengan nilai baku mutu yang ditetapkan

oleh Depkes RI. Berdasarkan ketetapan tersebut terdapat indikator-indikator

untuk menilai baku mutu pangan, salah satu indikatornya yaitu dalam hal

mikrobiologi. Dalam indikator mikrobiologi, terdapat bakteri-bakteri tanda

Page 16: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

2

kontamiansi pangan. Beberapa bakteri tanda kontaminan pangan yaitu

Salmonella, coliform dan Eschericia coli (E. coli).3 E. coli dan

Rotavirus.merupakan agen penyebab tersering terjadinya penyakit diare.1

Es batu merupakan salah satu produk pangan pelengkap sering

dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut didukung oleh kondisi

geografis Indonesia yaitu terletak garis katulistiwa sehingga Indonesia

termasuk negara tropis, negara tropis memiliki suhu lingkungan yang hangat.

Karena hal tersebut masyarakat Indonesia sering menggunakan es batu

sebagai produk pangan pelengkap. Es batu merupakan produk pangan

pelengkap karena cara penyajianya ditambah dengan minuman.

Hingga saat ini di Indonesia, nilai baku mutu untuk produk es batu

masih belum ada karena usaha es batu masih tergolong usaha skala kecil dan

usaha rumah tangga, sehingga kualitasnya belum terjamin.4,5

Salah satu industri rumah tangga yang menjual es batu adalah

warung nasi. Umumnya warung nasi yang ada adalah warung nasi sederhana

terutama di daerah Kelurahan Pisangan, Tangerang Selatan. Pada kelurahan

Pisangan terdapat Universitas UIN yang memiliki banyak mahasiswa, oleh

karena itu di sekitarnya menjamur warung nasi. Warung nasi yang terdapat di

Kelurahan Pisangan merupakan warung nasi sederhana sehingga higienitas

dan sanitasinya belum diketahui.

Saat ini belum ada penelitian yang meneliliti es batu yang dijual

warung nasi di Kelurahan Pisangan pada tahun 2015, oleh karena latar

belakang tersebut maka peneliti melakukan penelitian Identifikasi E. coli

pada es batu di warung nasi Kelurahan Pisangan Tahun 2015.

1.2. Rumusan masalah

Apakah es batu yang dijual warung nasi di Kelurahan Pisangan

mengandung E. coli ?

Page 17: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

3

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1.Tujuan Umum

Mengetahui kualitas es batu yang dijual warung nasi di

Kelurahan Pisangan secara mikrobiologi.

1.3.2.Tujuan Khusus

Mengetahui es batu yang dijual warung nasi di Kelurahan

Pisangan mengandung bakteri E.coli.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1.Manfaat Bagi Peneliti

a. Melatih kemampuan diri dalam menyusun dan melakukan

penelitian.

b. Melatih kemampuan bekerja di unit laboratorium.

c. Menjawab pertanyaan peneliti mengenai kualitas es batu di

Kelurahan Pisangan.

d. Sebagai syarat untuk kelulusan pendidikan preklinik Program

Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah.

1.4.2. Manfaat Bagi Perguruan Tinggi

a. Menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya di FKIK UIN yang

terkait.

b. M6bah publikasi ilmiah dalam bidang mikrobiologi klinik bagi

civitas FKIK UIN.

c. M6bah informasi bagi civitas FKIK UIN tentang kualitas es batu di

Kelurahan Pisangan.

1.4.3. Manfaat Bagi Masyarakat

a. Memberikan informasi baru kepada masyarakat tentang kualitas es

batu yang dijual warung nasi di Kelurahan Pisangan.

b. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya

pembuatan dan pengolahan es batu yang baik.

Page 18: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Morfologi dan Klasifikasi Eschericia coli

E.coli merupakan bakteri Gram negatif yang memiliki

morfologi kokobasil atau batang pendek, tidak membetuk spora,

bermotil dan dapat mengasilkan gas dari glukosa.6 E.coli meiliki

ukuran 0,4µm – 0,7µm x 1,4µm dan memiliki strain yang

berkapsul.7E. coli memiliki kompleks antigen yang teridiri dari antigen

O, K, dan H.8

Menurut Melnick Jawetz mengenai klasifikasi bakteri E.

coli yaitu7:

Kingdom: Bakteria

Fillum: Proteobacteria

Kelas: Gammaproteobacteria

Ordo: Enterobacteriales

Famili: Enterobactericeae

Genus: Eschericia

Spesies: Eschericia coli

2.1.2. Patogenesis E.coli

Bakteri E. coli merupakan flora normal yang ada di dalam

kolon manusia.9 Umumnya E. coli tidak menyebabkan suatu

penyakit pada manusia tetapi pada beberapa kondisi tertentu, bakteri

E. coli dapat menimbulkan penyakit yaitu bila jumlah koloni terlalu

banyak, E. coli hidup di luar habitatnya atau keadaan manusia

sebagai pejamu yang lemah karena suatu kondisi seperti mengalami

penyakit imunosupresan.

Manifestasi E. coli pada manusia bergantung dari tempat

infeksi tarjadi, oleh sebab itu patogenesis E. coli dibedakan

berdasarkan letak organnya yaitu menjadi infeksi ekstraintestinal dan

intraintestinal.8

Page 19: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

5

2.1.2.1. Patogenesis E. coli di ekstraintestinal

Pada patogenesis ekstraintestinal, E. coli dapat

menyebabkan infeksi saluran kemih, sepsis, dan penyakit

lainya. Pada infeksi saluran kemih, E. coli menjadi penyebab

tersering dengan prevalensi mencapai 90% terutama pada

penderita wanita.7 Gejala dan tanda-tandanya infeksi saluran

kemih yaitu sering berkemih, disuria, hematuria, dan piuria.

Pada infeksi saluran kemih yang letaknya dibagian atas

maka akan timbul pula gejala nyeri pinggang dan demam

yang sangat tinggi yaitu mencapai lebih samadengan 39oC.

antigen yang cukup berperan dalam infeksi saluran kemih

bagian atas yaitu antigen K, sedangkan antigen O hamper

berpran pada seluruh infeksi. Antigen H berperan pada

kejadian nefropatogenik akibat infeksi E. coli.7

Selain infeksi saluran kemih, E. coli juga dapat

menyebabkan sepsis yang dapat mengancam nyawa. E. coli

menjadi penyebab sepsis nosokomial yang cukup tinggi

yaitu prevalensinya mencapai 15%. Sepsis akibat E. coli

sebagain besar diakibatkan oleh endoktoksin kelompok

sepsis enteropatogenesis E. coli (SEPEC) yang rata-rata

menunjukan resistensi.8

Pada infeksi lainya, E. coli dapat pula menyebabkan

infeksi vesica vellea serta duktus,apendisitis dan meningitis

pada bayi prematur.8

2.1.2.2. Patogenesis E. coli di intraintestinal

Pada intestinal, E. coli sering menyebabkan penyakit

diare. Diare yang disebakan oleh E. coli sangat beragam

macamnya, bergantung dari jenis maupun gejala klinis yang

timbul. Perbedaan tersebut terjadi karena E. coli memiliki

Page 20: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

6

beberapa kelompok dengan kemampuan virulensi yang

berbeda-beda berdasarkan dari endotoksi yang dihasilkan.

Endotoksin dari strain E.coli yang patogen dapat

menyebabkan diare berat pada semua kelompok usia.

Endotoksin strain E. coli yang dihubungkan dengan diare

yaitu:

1. Enteropatogenik E.coli (EPEC): menyebabkan diare pada

bayi dan anak di negara berkembang.7 Jenis diare yang

ditimbulkan yaitu diare encer yang dapat sembuh sendiri

tetapi dapat menjadi kronik. Mekanisme EPEC dapat

menimbulkan manifestasi yaitu mulanya EPEC menempel

pada mukosa intestinal lalu dibantu dengan kromosom pada

EPEC, maka perlekatan akan semakin meningkat dan

mengakibatkan merusaknya mikrovili yang ada pada

mukosa intestinal.7

2. Enterotoksigenik E.coli (ETEC): ETEC adalah penyebab

umum terjadinya “diare wisatawan” dan juga penyebab diare

yang sangat penting pada bayi di negara berkembang.7

Strain bakteri ini menghasilkan toksin LT (termolabil) dan

toksin ST (termostabil) saat bakteri ini melekat pada mukosa

usus manusia sehingga menyebabkan secretory diarrhea

seperti pada kolera. Toksin yang dihasilkan akan masuk ke

mukosa intestinal lalu mempengaruhi fungsi sel dengan cara

aktivasi adenilil siklase lalu setelah itu akan meningkatkan

konsentrasi cAMP lokal.7 Konsentrasi cAMP yang

meningkat akan mengakibatkan hipersekresi air dan klorida

yang banyak dan lama. Akibat hipersekresi tersebut maka

fungsi reabsorpsi natrium dan juga membuat intestinal

teregang, akibat peregangan tersebut maka akan terjadi

hipermotilitas maka terjadilah diare.

3. Enteroinvasif E.coli (EIEC): Menimbulkan penyakit diare

disentri yang mirip eperti shigelosis. EIEC menimbulkan

Page 21: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

7

penyakit dengan cara menginvasi sel epitel mukosa

intestinal sehingga menimbukan lesi inflamasi dan juga

ulkus.8 Penyakit ini terjadi paling sering pada anak-anak di

negara berkembang dan pada pengunjung negara-negara

tersebut. Seperti Shigella, strain EIEC tidak

memfermentasikan laktosa atau memfermentasi laktosa

dengan lambat dan nonmotil.

4. Enteroagregatif E. coli (EAEC): EAEC dapat

menyebabkan diare akut dan kronik dengan durasi rata-

rata > 14 hari dan sering terjadi pada masyarakat di negara

berkembang. EAEC juga menyebabkan penyakit yang

ditularkan melalui makanan di negara industri.7

Mekanisme EAEC hingga sampai menimbulkan

manifestasi yaitu dibantu dengan fimbrea, organism ini

melekat pada sel epitel mukosa intestinal lalu

mengeluarkan toksin yang hampir serupa dangan tipe SL

dan hemolisin. Ciri diare yang ditimbulkanya yaitu watery

diarrhe dan bahkan hingga diare berdarah.8

5. Enterohemoragik E. coli (EHEC): strain bakteri ini

menghasilakan ve rotoksin sehingga menyebabkan kolitis

hemoragik (diare berdarah).5 Jumlah koloni O157:H7 yang

dapat menimbulkan gejala penyakit cukup rendah yaitu

101/g – 102/g dan umumnya menyerang kelompok balita,

manula, dan orang yang memiliki kekebalan tubuh rendah.

Sanitasi yang baik, memasak daging sapi sampai suhu

65oC dan menyimpan panganan di lemari es pada suhu 4oC

atau kurang adalah cara untuk mengontrol E.coli.5

2.1.3. Es Batu

Es batu merupakan salah satu jenis produk pangan

yang terbuat dari air yang dibekukan hingga Es batu

merupakan hasil pembekuan air minum mencapai suhu 0oC

Page 22: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

8

sehingga menjadi massa yang padat dan berbentuk seperti

kristal.10 Terbentuknya massa yang padat dikarenakan salah

satu molekul air yaitu hidrogen akan bergerak lambat pada

suhu 0oC sehingga molekul hidrogen yang satu tidak mampu

memutuskan ikatanya dengan molekul hidrogen lainya.

Kerapatan ikatan antar molekul hidrogen tersebut

mengakibatkan air berubah wujud menjadi padat, dan karena

air berwarna jernih sehingga gambaran warnanya seperti

kristal.10

Umumnya es batu memiliki berbagai macam

manfaat, salah satu manfaatnya yaitu sebagai pelengkap

yang disajikan bersamaan dengan air minum, oleh sebab itu

es batu termasuk jenis produk pangan pelengkap. Tujuan

ditambahkanya es batu dalam minuman yaitu untuk

menimbulkan sensasi dingin dan segar, hal tersebut

berhubungan dengan suhu rerata di Indonesia dimana

Indonesia merupakan negara tropis sehingga memiliki suhu

yang hangat. Karena hal tersebut masyarakat Indonesia

cukup sering mengkonsumsi es batu.

Es batu memiliki suhu yang rendah sehingga

aktivitas bakteri termasuk bakteri patogen dapat menurun

atau berhenti. Hal tersebut disebabkan karena metabolisme

bakteri membutuhkan bantuan enzim dimana aktivitas kerja

enzim sangat dipengaruhi oleh suhu. Karena hal tersebut es

batu dianggap relatif aman, tetapi pada beberapa penelitian

terdahulu mengenai es batu, masih terdapat bakteri patogen

pada es batu yang beredar di pasaran. 4

2.1.3.1. Bakteri dalam Es Batu

Berdasarkan penelitian di Hongkong,

adanya bakteri patogen pada es batu dikarenakan

permukaan pembungkus es batu yang digunakan

Page 23: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

9

kemungkinan telah tercemar, selain itu saat

pendistribusian es batu yang kurang baik dan bersih

pun memungkinkan bakteri patogen terdapat pada

es batu. Air yang digunakan sebagai bahan baku es

batu pun memegang peranan penting adanya bakteri

patogen pada es batu, jika air bahan baku yang

digunakan tidak higienis dan baik maka bakteri

patogen dapat terdapat di dalam es batu tersebut.

Konsumsi es batu yang mengandung bakteri

patogen dapat menimbulkan penyakit pada

manusia, terutama penyakit enterik.11

Bakteri yang dijadikan indikator dalam

pencemaran es batu adalah koliform dan E.coli.5, 11

menurut hasil penelitian, E.coli yang terkandung

dalam es tidak akan mati dalam proses pembekuan,

sehingga saat es tersebut mencair dapat

memungkinkan E.coli hidup kembali.10, 11.

Hingga saat ini, belum ada peraturan

pemberian izin atau rekomendasi kelayakan usaha

es batu yang baku ditinjau dari segi higienis dan

sanitasi. Hal tersebut dikarenakan usaha es batu

masih dalam skala kecil dan merupakan usaha

rumah tangga, sehingga higienis dan sanitasinya

masih diragukan. Kualitas es batu yang baik ditinjau

dari bahan baku, cara distribusi, dan penyajian yang

higienis dan memenuhi standar sanitasi.10 Pada

beberapa penelitian es batu, indikator mikrobiologi

yang digunakan adalah indikator nilai baku mutu air

minum karena dianggap setara.11

Page 24: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

10

2.1.4. Kualitas Air Minum

Hingga saat ini air merupakan zat yang sangat

krusial bagi keberlangsungan kehidupan mahkluk hidup.

Karena pentingnya air bagi mahkluk hidup maka pasoka air

harus mudah diakses, memadai dan aman.12 Sehingga

manusia harus melakukan upaya untuk mendapatkan air

yang aman tersebut. Salah satu air yang dianggap aman

adalah air bersih, air bersih dapat dimanfaatkan oleh

manusia dalam berbagai macam hal yaitu untuk memasak,

mencuci, mandi, dan juga minum.

Definisi air minum berdasarkan Permenkes

01/PRT/M/2009 Pasal 1 menyatakan bahwa air minum

adalah air yang memalui proses pengolahan ataupun tanpa

proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan

dapat langsung diminum.

Sumber air adalah salah satu faktor yang

menentukan bhwa air tersebut layak minum atau tidak.

Sumber air minum dibedakan menjadi dua jenis yaitu air

tanah dan air permukaan.13 Air tanah adalah air yang berada

di dalam tanah dan untuk mengabilnya harus dilakukan

pemboran dahulu. air permukaan adalah air berada di atas

permukaan tanah dan sering dijumpai, salah satu contoh air

permukaan adalah air sungai, waduk, ataupun danau.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 736

tahun 2010 maka sumber air minum dapat diperoleh dari air

minm kemasan, air minum yang didistribusikan melalui pipa

dan air yang didistribusikan melalui tanki air. Jenis-jenis air

minum tersebut harus memenuhi syarat nilai baku mutu

yang telah ditetapkan.3

Di Indonesia air minum memiliki nilai baku mutu

tersendiri dalam dalam menentukan kelayakannya. Nilai

baku mutu dari air minum diatur oleh Permenkes RI Nomor

Page 25: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

11

492/PERMENKES/PER/IV/2010.3 Salah satu aspek yang

dilihat pada nilai baku mutu adalah indikator mikrobiologi.

Pada indikator tersebut dinyatakan bahwa APM koliform

0/100 ml dan E. coli 0 kolon/ ml sehingga bila bakteri pada

air minum leih dari nilai baku mutu maka dapat dinyatakan

air minum tersebt tidak layak minum.5

2.1.5. Uji Identifikasi Koliform dan E. coli

2.1.5.1.Uji MPN

Metode yang digunakan dalam identifikasi

kolifom pada air minum umumnya menggunakan

metode uji Most Probable Number (MPN). Pada

metode tersebut terdiri dari presumtif test (uji

praduga) dan confirmed test (uji peneguhan).14 Pada

uji MPN dapat mendeteksi keberadaan bakteri

koliform, bakteri gram negatif, dan bakteri basil

non-spora yang dapat menfermentasi laktosa dengan

inkubasi selama 24 jam pada suhu 370C.15

Presumtif test media yang digunakan pada

uji ini adalah LB(LB). LB adalah media untuk

penanaman Salmonella dan bakteri koliform yang

berasal dari makanan dan minuman. LB merupakan

media pre-enrichmen bagi Salmonella dan koliform,

dimana umumnya bakteri tersebut jumlahnya sedikit

pada sampel sehingga sulit dideteksi. Hasil dari

tahap presumtif test adalah nilai MPN dimana nilai

MPN merupakan jumlah perkiraan unit tumbuh

(growth unit) atau unit pembentuk-koloni (colony

formin unit) dalam sampel.14 Namun pada umunya

nilai MPN juga diartikan sebagai jumlah inividu

bakteri yang ada pada sampel dengan satuan yang

digunakan adalah per 100 ml atau per gram.

Page 26: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

12

Salmonella dan koliform memilki

kemampuan untuk menfermentasi laktosa.16 Adanya

bakteri koliorm pada uji ini ditunjukan yaitu media

menjadi keruh dan terdapat gas pada tabung durham

sebab bakteri koliform dapat menfermentasi laktosa

(beberapa bakteri enterik tidak dapat menfermentasi

laktosa) dan menghasilkan gas.

Pada Presumtif test dilakukan dengan tiga

tingkat pengenceran dengan seri tiga tabung yaitu

10 ml, 1 ml, dan 0,1 ml lalu diinkubasi selama ± 48

jam dalam suhu 35oC.14

Confirmed test bertujuan untuk

memastikan hasil dari uji sebelumnya bahwa bakteri

yang tumbuh bukanlah bakteri nonkoliform yang

bukan merupana indikator dari pencemaran fekal.

Sehingga pada confirmed test dibutuhkan media

yang selektif dan diferensiasi. Terdapat dua jenis

media yang memenuhi kriteria tersebut yaitu media

Endo Agar dan Eosin Methylen Blue Agar

(EMBA).16

EMBA memiliki kandungan metilen biru

dimana zat tersebut dapat menghambat

pertumbuhan bakteri Gram positif sehingga yang

tumbuh hanya bakteri Gram negatif saja. Selain itu

EMBA memiliki kondisi yang asam sehingga hal

tersebut membuat kompleks presipitat dan

menimbulkan warna hijau kilap logam pada E. coli

dimana bakteri E. coli indikator coliform fekal.16

2.1.5.2. Uji Biokimia IMViC dan Gula-gula

Pada bakteri E. coli uji biokimia yang

umunya dilakukan adalah uji gula-gula dan uji

Page 27: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

13

IMViC. Uji biokimia ini bertujuan untuk

mengetahui sifat dari bakteri karena setiap bakteri

memiliki sifat yang bermacam-macam sehingga

dapat ditentukan hingga tingkatan spesies.

Pada uji gula-gula digunakan 5 jenis yaitua

glukosa, laktosa, maltose, manitol dan sukrosa. Pada

uji gula-gula akan didapatkan hasil positif karena E.

coli dapat menfermentasikan gual-gula sehingga

hasil fermentasi tersebut adalah asam dan gas. Asam

dapat terlihat dengan adanya perubahan warna pada

media yaitu dari ungu menjadi kuning keruh dan

adanya gas dapat dilihat di tabung durham.

Pada uji IMViC pada E. coli terdapat lima

rangkaian uji yaitu uji indol, motil, merah metal,

VP, dan sitrat. Pada uji indol E. coli dapat

membentuk indol sebab dapat menfermentasi

triptofan sebagai sumber karbonya. Pada uji indol

maka akan didapatkan hasil positif yaitu

terentuknya cincin merah jika ditambahkan reagen

kovac. Pada uji motil, menggunakan media yang

sama yaitu indol, E. coli memiliki fimbrae sebagai

alat gerak sehingga pada uji ini akan didaptkan hasil

yang postif dengan ditandai gambaran mnjalar pada

media.

Uji methyl red (MR), E. coli dapat

menghasilkan asam metilen glikon dari proses

fermentasi glukosa yang terkandung dalam media

MR sehingga hasilnya akan positif dimana hal

tersebut akan ditunjukan dengan perubahan warna

media menjadi merah saat ditetekan indikator MR.

Pada uji VP maka bakteri E. coli akan

menunjukan hasil yang negatif sebab bakteri tidak

Page 28: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

14

menghasilkan produk netral seperti asetil metil

karbinol (asetoin) dari hasil metabolisme glukosa

melainkan menghasilkan asam sehingga saat

ditetekan alfanaftol dan KOH tidak terjadi

perubahan warna media menjadi merah.

Uji sitrat jika yang diduga adalah bakteri

E. coli maka akan didapatka hasil yang negatif

sebab E. coli tidak dapat menggunakan sitrat

sebagai sumber karbon maka medianya akan tetap

berwarna hijau.

Sehingga pada keseluruhan uji IMViC

akan didapatkan hasil Indol akan positif, motil

positif, Uji Merah metal akan positif, Voges-

proskauer akan negatif dan uji Citrate akan

negatif.15

2.1.5.3. Pewarnaan Gram

Pewarnaan Gram merupakan pewarnaan

diferensiasi sebab pewarnaan ini dapat membedakan

sifat bakteri berdasarkan Gram menggunakan dua

zat warna. Pada pewarnaan Gram maka akan

tampak sifat Gram yaitu positif apabila warna

bakteri ungu dan negatif apabila warna bakteri

adalah merah. Selain sifat, pewarnaan Gram juga

dapat menunjukan morfologi dari bakteri yaitu

basil, kokus, kokobasil, diplokukos dan spora.15,17

Page 29: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

15

2.2. Kerangka Teori

Bagan 2.1. Kerangka Teori

2.3.Kerangka Konsep

Bagan 2.2. Kerangka Konsep

Page 30: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

16

2.4. Definisi Operasional

Tabel 2.1. Definisi Operasional

Varia

bel Definisi Cara ukur

Alat

Ukur Hasil ukur

Skala

Es

batu

Air yang didinginkan

dengan suhu dibawah

0oC hingga menjadi

beku.

(-) (-) (-)

Kategorik

E.coli

Bakteri dengan

morfologi batang

pendek Gram (-).

Umunya sebagai flora

normal di kolon

manusia.

1.Pewarnaan Gram

2. Uji IMViC

3. Uji gula-gula

(-)

1. Bentuk batang pendek

sifat Gram (-) 2. Uji

Indol akan positif, Uji

Merah metal akan

positif, Voges-proskauer

akan negatif dan uji

Citrate akan negatif.14

3. Uji gula-gula positif

mengandung gas.

Kategorik

Uji

MPN

Uji yang bertujuan

mengetahui jumah

bakteri koliform dan

keberadaan E.coli pada

sampel air. Terdiri dari

tiga tahap yaitu:

1. Presumtive test

dengan media LB

2. Confirmed test

dengan media EMBA

3. Completed test:

Pewarnaan Gram, uji

IMViC, uji gula-gula.

1. Presumtive test:

melihat kekeruhan

pada media dan gas

pada tabung durham.

2. Confirmed test:

tumbuh koloni bakteri

pada media EMBA

3. Completed test:

pewarnaan Gram

diamati dengan

mikroskop Oympus

Japan, perubahan

warna pada media

(-)

1. Media LB menjadi

keruh dan terdapat gas

pada tabung durham.

2. Tumbuh koloni dengan

warna hijau dengan

kilap logam. 3. Bentuk batang pendek

sifat Gram (-) pada

pewarnaan, Uji Indol +,

uji MR +, VP -, Sitrat -.

Uji gula-gula positif

mengandung gas.

Kategorik

Page 31: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

17

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif.18 Penelitian ini

menggunakan beberapa metode identifikasi bakteri. Metode identifikasi

bakteri dengan teknik Most Probable Number (MPN), pewarnaan Gram,

kultur media spesifik, uji Indol, Metil merah, Vogus Proskauer, Sitrat

(IMViC), dan uji gula-gula.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada Bulan Juli-September 2015.

3.3. Populasi dan Sampel

Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah es batu dengan

populasi warung nasi di Kelurahan Pisangan. Metode pengambilan sampel

yaitu dengan purposive sampling.19 Jumlah sampel yang diambil adalah 9

sampel.

3.4. Kriteria Inklusi dan Ekslusi

3.4.1. Kriteria Inklusi

Semua jenis es batu yang dijual warung nasi di wilayah

Kelurahan Pisangan.

3.4.2. Kriteria Ekslusi

a. Es batu yang telah tercampur dengan minuman.

b. Es batu yang cairkan lebih dari 24 jam sebelum diuji.

Page 32: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

18

3.5. Variabel

3.5.1. Variabel Bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah es batu yang dijual

warung nasi di Kelurahan Pisangan.

3.5.2. Variabel Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah bakteri E.coli yang tumbuh

pada media.

3.6. Alat dan Bahan

3.6.1. Alat Penelitian

Alat yang digunakan pada penelitian yaitu :

Tabung reaksi; Ose; Bunsen; Mikro pipet; Pinset; Cawan petri Korek

api; Spatula kaca; Kapas; Tisu; Kamera; Pengukur waktu; Baki;

Autoclave; Alat tulis; Label; Incubator; Pot steril; Gelas objek;

Mikroskop; Vortex mixer; Kapas lidi steril; Tabung durham; Lemari

steril; Lemari pendingin (refrigerator); Freezer; Stomacher; Timbangan;

Magnetic stire.

3.6.2. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

Es batu yang dijual di warung nasi Kelurahan Pisangan; Eosin Metylen

Blue Agar; Alkohol 70%; Gentian violet; Lugol; Alkohol 95%;

Safranin; NaCl fisiologis steril; Lactose Broth, uji gula-gula (gukosa,

laktosa, latosa, sukrosa,maltosa), uji Indol, Metil merah, Vogus

proskauer, Sitrat (IMViC).

Page 33: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

19

3.7. Alur Penelitian

Bagan 3.1. Alur Penelitian

3.8. Cara Kerja Penelitian

3.8.1. Tahap Persiapan

3.8.1.1.Persiapan Alat dan Bahan

Peneliti memersiapkan alat dan bahan yang telah

disebutkan sebelumnya untuk melakukan penelitian ini.

3.8.1.2. Sterilisasi Alat dan Bahan

Seluruh alat dan bahan yang telah dipersiapkan dicuci

hingga bersih, lalu dikeringkan. Siapkan tabung reaksi lalu

masukan LB 10 ml pada semua tabung dan masukan tabung

Page 34: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

20

durham dan pastikan tidak ada udara setelah itu tutup dengan

kapas. Sterilkan alat-alat dan tabung reaksi dengan

menggunakan autoclave yang bertekanan 15dyne/cm3 (1 atm)

dengan suhu 121oC.

3.8.2. Pengambilan Sampel

Warung nasi yang dipilih oleh penelitian adalah warung nasi

sederhana yang berada di Kelurahan Pisangan. Keadaan warung nasi

berdasarkan kebersihanya yaitu ada beberapa yang kurang dan juga

cukup baik. Kebersihan warung nasi dinilai dari sumber air yang

digunakan untuk mencuci alat makan dan cara penyajian makanan.

Es batu yang telah diambil, selanjutnya dipindahkan di

wadah plastik anti panas yang sudah di sterilkan dengan autoclave.

Setelah itu es batu diletakan hingga mencair pada suhu ruangan.

Pencairan es batu harus kurang dari 24 jam sebelum dilakukan uji

MPN.

3.8.3. Uji MPN

Pada sampel air, digunakan teknik Most Probable Number

(MPN) dalam pengujian untuk mendeteksi bakteri koliform. Terdapat

dua langkah dalam teknik MPN yaitu presumtive test dan confirmed

test.14 Pengujian presumtive test menggunakan seri tiga tabung dan tiga

tingkat pengenceran.

3.8.3.1. Presumtive Test

Siapkan 9 tabung pyrex steril untuk satu sampel

yang masing-masing diberi label. Panaskan mulut tabung lalu

masukan 10 ml Lactose Broth (LB) dengan menggunakan

pipet ke dalam tabung lalu masukan 10 ml sampel larutan

pengenceran 10-1 dan kocok perlahan. Panaskan mulut tabung

lalu masukan 10 ml LB dengan menggunakan pipet ke dalam

tabung lalu masukan 1 ml sampel larutan pengenceran 10-2 dan

Page 35: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

21

kocok perlahan. Panaskan mulut tabung lalu masukan 10 ml

LB dengan menggunakan pipet ke dalam tabung lalu masukan

0,1 ml sampel larutan pengenceran 10-3 dan kocok perlahan.

Inkubasi tabung selama 24-48 jam dengan suhu 350C. Hasil

presumtive test dikatakan positif apalabila terdapat gas pada

tabung durham. Pengujian selalu disertai dengan kontrol

positif yaitu koloni E. coli dan control negatif yaitu aquades

steril.14

3.8.3.2.Confirmed Test

Dari tabung yang positif gas pada presumtive test

dipindahkan menggunakan jarum inokulasi ke dalam media

EMBA secara aseptik. Inkubasikan pada suhu 35-37 ± 0,50C

selama 24±2jam. Uji dikatakan positif bila terdapat koloni

kehijauan dengan kilap logam.15

3.8.4. Uji Identifikasi E. coli

3.8.4.1. Uji Biokimia IMViC

Dalam menentukan jenis bakteri E.coli maka

dilakukan uji biokimia IMViC (Indol, Metil merah, Voges

Praskauer dan Sitrat).

1. Uji Indol akan terbentuk lapisan (cincin) berwarna merah

muda pada permukaan biakan setelah p6bahan reagen

erlich. Hal tersebut menunjukan hasil positif dan

menguatkan kemungkinan adanya bakteri E. coli karena E.

coli merupakan bakteri yang dapat membentuk indol dari

triptofan sebagai sumber karbonnya.

2. Uji methyl red, jika diduga terdapat E. coli maka hasilnya

akan positif karena terjadi perubahan warna menjadi merah

setelah ditambahkan indikator methyl red. Artinya, bakteri

ini mengahasilkan asam campuran dari proses fermentasi

glukosa yang terkandung dalam medium MR-VP.

Page 36: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

22

3. Uji VP, jika diduga pada sampel terdapat E. coli maka

hasilnya akan negatif, karena tidak terbentuk warna merah

pada medium setelah ditambahkan alfanaftol dan KOH, hal

ini disebabkan karena bakteri tidak menghasilkan produk

netral seperti asetil metil karbinol (asetoin) dari hasil

metabolisme glukosa melainkan menghasilkan asam. Uji

PV ini negatif untuk Escherichia coli karena Escherichia

coli memfermentasikan karbohidrat menjadi produk asam

dan tidak menghasilkan produk netral seperti asetoin.

4. Uji Sitrat, uji ini dilihat kemampuan bakteri untuk

menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon.

Uji ini negatif untuk Escherichia coli karena Escherichia

coli tidak dapat menggunakan sitrat sebagai sumber karbon

Pernyataan hasil dari uji deteksi Escherichia coli

pada uji IMViC memberikan hasil yaitu uji Indol akan

positif, Uji Merah metal akan positif, Voges-proskauer

akan negatif dan uji Citrate akan negatif.14,17

3.8.4.2. Pewarnaan Gram

Pewarnaan Gram dilakukan dengan cara yaitu buat

preparat apus bakteri dengan cara apuskan satu ose NaCl

fisiologis steril pada gelas objek, lalu ambil satu ose biak

bakteri dari Agar Darah, kemudian dibuat apus setipis

mungkin, dikeringkan dan difiksasi di atas api bunsen.

Preparat apus ditetesi pewarna pertama dengan gentian

violet selama 5 menit, warna dibuang dan bilas dengan air,

ditetesi lugol selama 1 menit lalu dibuang dan dibilas,

kemudian preparat apus diteteskan dengan alkohol 95%

secepatnya. Selanjutnya alkohol dibuang dan dibilas

dengan air, dan diberi pewarna kedua dengan safranin

selama 2 menit dan warna kemudian dibuang dan

dibersihkan dengan air. Keringkan preparat dengan tisu lalu

Page 37: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

23

beri 1 tetes imersi oil dan diamati morfologi sel, serta

warnanya di bawah mikroskop dengan pembesaran 100 x.15

3.9. Managemen Data

Data diperoleh dari hasil pemeriksaan es batu yang dijual warung

nasi di Kelurahan Pisangan. Berdasarkan hasil pemeriksaan secara

mikrobiologi diketahui jumlah koliform dan ada atau tidaknya E. coli pada

sampel. Data hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan

narasi.

Page 38: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

24

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Uji MPN

Uji MPN merupakan uji untuk mengetahui jumlah bakteri

koliform baik fekal oral maupun non-fekal oral yang terkandung dalam suatu

sampel yang diuji dan dinyatakan per 100ml. Uji MPN menggunakan media

LB dengan tiga tingkat pengenceran yaitu 10 ml, 1 ml, dan 0,1 ml dan tiga

seri tabung per sampelnya. Tabung yang telah berisikan sampel dan LB

selanjutnya diinkubasi selama ± 48 jam dalam suhu 35oC.

Gambar 4.1. Uji MPN sebelum diinkubasi

Gambar 4.2. Uji MPN setelah inkubasi

Uji MPN dinyatakan positif bila setelah inkubasi terjadi perubahan

kekeruhan cairan dan juga terbentuk gas pada tabung durham sedangkan uji

MPN dinyatakan negatif apabila tidak terjadi kekeruhan dan atau tidak

terdapat gas pada tabung durham.5 Media LB dapat positif karena bakteri

yang tumbuh adalah bakteri yang dapat menfermentasi laktosa dan juga

menghasilkan gas.

Page 39: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

25

Pengujian MPN pada 9 sampel yang diperiksa memiliki hasil yang

beragam yang ditunjukan pada tabel 4.1.Hasil uji MPN akan dianalisis

menggunakan tabel MPN seri 3 tabung yang dikeluarkan oleh Badan Standar

Nasional (BSN) tahun 2009 untuk melihat jumlah koliform. Karena sampel

yang digunakan adalah es batu dimana es batu belum memiliki nilai baku

mutu tersendiri di Indonesia maka peneliti beracuan pada nilai baku mutu air

minum yang layak konsumsi berdasarkan Permenkes RI Nomor

492/PERMENKES/PER/IV/2010.3, 11

Tabel 4.1. Hasil Uji MPN

Hasil analisis dengan tabel MPN maka dapat dilihat bahwa sampel

yang memiliki jumlah koliform terbanyak yaitu sampel nomor 5 dan 6

dengan nilai 1100/100 ml, sedangkan sampel yang memiliki jumlah koliform

paling sedikit yaitu sampel nomor 8 dengan nilai <3.6/100 ml. Sedangkan

hasil analisis mengenai kelayakan es batu tersebut, maka dari 9 sampel yang

diperiksa hanya satu sampel yang memenuhi kriteria kelayakan secara

mikrobiologi yaitu sampel nomor 8 dengan nilai <3.6/100ml. Pada kriteria

tersebut dinyatakan bahwa jumlah koliform 0 MPN/100 ml. Sampel nomor 8

memiliki nilai jumlah koliform yaitu <3.6/100ml dengan batas bawah 0/100

ml dan batas atas 9,5/100 ml (batas kepercayaan 95%) sehingga sampel

nomor 8 masih masuk dalam kisaran nilai baku mutu yaitu 0/100 ml. Pada

No

Lactose Broth 48 jam suhu 35C

Tabung

Positf

Indeks

MPN Per

100ml

Batas

kepercayaan

95% 10 ml 1ml 0,1ml

A B C A B C A B C Bawah Atas

1 + + + - - + - - - 3-1-0 43 9 180

2 + + + + + - - - - 3-2-0 93 18 420

3 + + + + - + + - - 3-2-1 150 37 420

4 + + + + + + - - - 3-3-0 240 42 1000

5 + + + + + + + + - 3-3-2 1100 180 4100

6 + + + + + + + - + 3-3-2 1100 180 4100

7 + + + - - - + - + 3-0-2 64 17 180

8 - - - - - - - - - 0-0-0 <3.6 0 9,5

9 + + + + + - + - + 3-2-2 210 40 430

Page 40: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

26

sampel yang lainya (kecuali sampel nomor 8) dinyatakan tidak layak sebab

hasilnya melebihi dari kisaran nilai baku mutu yang ditetapkan.

Pada penelitian lainya, hasil dari uji MPN pada es batu

menunjukan hasil bahwa 88,9% sampel tidak layak berdasarkan nilai baku

mutu yang telah ditetapkan. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hal

tersebut yaitu air bahan baku es batu yang diolah kurang baik seperti tidak

direbus dengan baik sehingga masih mengandung bakteri, cara distribusi

hingga ke tangan konsumen yang kurang bersih, dan cara penyajian es batu

yang pada umumnya di warung akan dicuci kembali menggunakan air yang

tidak layak minum.4

4.2. Hasil Pewarnaan Gram LB

Pewarnaan Gram dilakukan pada tabung uji MPN dengan hasil

positif. Peneliti menetapkan kriteria pewarnaan Gram yaitu pada satu sampel

diambil 2 tabung yang positif dengan gas terbanyak. Setelah pewarnaan

Gram maka hasil diamati menggunakan mikroskop dengan pembesaran 100x

dengan minyak imersi.

Tabel 4.2. Hasil Pewarnaan Gram pada LB

No

Pewarnaan Gram LB

Sifat Kokobasil Kokus Batang

panjang Diplokokus

Kokus

berantai

1 Gram - + + - - +

2 Gram - + + + - -

3 Gram - + - + + -

4 Gram - + + - - -

5 Gram - + + - - -

6 Gram - + + - - -

7 Gram - + + + - -

8 Gram - + + - + -

9 Gram - + + + - -

Berdasarkan hasil yang terdapat di tabel 4.2. dapat dilihat bahwa

jenis bakteri yang ada cukup bervariatif berdasarkan morfologinya yaitu ada

bentuk seperti kokobasil, kokus, batang panjang, diplokokus, dan kokus

Page 41: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

27

berantai. Ke9 sampel yang diperiksa semuanya tampak mangandung bakteri

lebih dari satu jenis. Dari 9 sampel yang ada, keseluruhanya mengandung

bakteri Gram negatif karena tampak bakteri berwarna merah, dan bentuknya

kokobasil. Pada semua sampel tidak tampak bakteri Gram positif karena

media LB merupakan media spesifik untuk Gram negatif.

Gambar 4.3. Hasil Gram LB tampak dengan mikroskop pembesaran 100x.

Tampak bakteri dengan bentuk beragam.

4.3. Hasil Uji EMBA

Hasil inoklasi pada media EMBA menghasilkan koloni berwarna

kehijauan dengan bintik hitam ditengah koloni dan kilap logam dikarenakan

EMBA mengandung eosin dan metilen biru yang menghambat pertumbuhan

bakteri Gram positif sehingga bakteri yang tumbuh terseleksi hanya bakteri

bersifat Gram negatif. EMBA pun memiliki kandungan laktosa sehingga

bakteri Gram negatif yang tumbuh pun akan terdiferensiasi berdasarkan

sifatnya yang dapat meragi laktosa.20, 21

Pada uji EMBA hanya 8 sampel yang diuji didapatkan koloni

bakteri yang bervariatif berdasarkan warnanya, yaitu ada koloni bakteri

dengan warna kilap logam, koloni ungu dengan inti hitam yang merupakan

koloni dari bakteri Enterobacter aerogenes dengan batang Gram negatif, dan

koloni yang takberwarna merupakan bakteri Pseudomonas aeruginosa yang

memiliki sifat Gram negatif bentuk batang.7, 22

Gambar 4.4. koloni hasil inokulasi pada EMBA

Page 42: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

28

Tabel 4.3. Uji Inokulasi EMBA

No Kilap

logam

Ungu inti

hitam

Tak

Berwarna

1 + + +

2 - - +

3 - + -

4 + + +

5 + + -

6 + - +

7 + + -

8 Tidak dilakukan

9 + + -

TOTAL

POSITIF 6 6 4

Pada tabel 4.3. diketahui bahwa sebanyak 6 sampel yang

menghasilkan koloni bakteri kilap logam dari 8 sampel yang diuji, koloni

kilap logam diduga bahwa sampel tersebut mengandung bakteri E.coli.

Sebanyak 6 sampel dari 8 sampel yang diuji memiliki koloni bakteri bewarna

ungu dengan inti kehitaman dan 4 sampel memiliki koloni bakteri tak

berwarna. Pada tahap pengujian ini dapat dinyatakan bahwa 6 sampel dari 8

sampel yang diuji terindikasi kuat mengandung E.coli.

4.4. Hasil Pewarnaan Gram dari Isolasi EMBA

Hasil dari pewarnaan Gram dari isolasi EMBA menunjukan

dominasi bakteri bentuk kokobasil dengan sifat Gram negatif.

Gambar 4.5. Hasil Gram EMBA dari koloni bakteri kilap logam yang tampak

pada mikroskop pembesaran 100x terlihat dominai bakteri kokobasil Gram

negatif.

Page 43: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

29

Tabel 4.4. Hasil Pewarnaan Gram EMBA

Berdasarkan tabel 4.4. hasil yang di dapat yaitu 8 sampel

menunjukan sifat bakteri Gram negatif ditandai dengan warna bakteri yang

merah. Bakteri dengan sifat Gram negatif menunjukan warna merah karena

bakteri tersebut memiliki dinding sel yang tipis sehingga warna yang

terserap adalah warna sekunder yaitu saffranin.7 Setiap sampel memiliki

bermacam-macam jenis bakteri secara morfologi dan semua sampe

memiliki bakteri dengan bentuk kokobasil, ciri tersebut merupakan ciri

bakteri E.coli dan jenis tersebut mendominasi pada 8 sampel yang

dianalisis.

Menurut Apriana dkk (2014) pada jurnal ilmiah yang membahas

tentang identifikasi bakteri enterik pada es batu didapatkan hasil dari

pewarnaan Gram pada koloni hijau dengan kilap logam adalah Gram negatif

dengan bentuk batang pendek bakteri tersebut adalah E. coli.10

4.5. Hasil Uji IMViC

Berdasarkan uji sebelumnya maka uji IMViC dilakukan pada 6

sampel dari total 9 sampel, hal tersebut dikarenakan hanya 6 sampel yang

memenuhi kriteria dari uji IMViC pada penelitian ini. Kriteria uji IMViC

pada penelitian ini yaitu koloni kilap logam pada EMBA dan bakteri

bersifat Gram negatif bentuk kokobasil. Uji IMViC terdiri dari 5 rangkain

uji yaitu uji indol dan motil, uji methyl red (MR), uji vogus proskaur (VP),

No

Pewarnaan Gram EMBA

Sifat Kokobasil Kokus Batang

panjang

Kokus

berantai

1 Gram - + + - +

2 Gram - + + - -

3 Gram - + + + -

4 Gram - + + + -

5 Gram - + + + -

6 Gram - + - - -

7 Gram - + - + -

8 Tidak dilakukan

9 Gram - + + + -

Page 44: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

30

dan uji sitrat. Pada uji ini, fokus identifikasinya yaitu bakteri E. coli. Hasil

dari uji IMViC di presentasikan pada tabel 4.5

Gambar 4.6. Hasil Uji IMViC setalah inkubasi

Tabel 4.5. Hasil Uji IMViC

Uji IMViC

No Indol Motil MR VP Sitrat Interpretasi Suspek Bakteri

1 + + - - + Proteus vulgaris, Escherichia

coli, Enterobacter aerogenes

2 Tidak dilakukan

3 Tidak dilakukan

4 + + - - + Proteus vulgaris, Escherichia

coli, Enterobacter aerogenes

5 + + + - + Escherichia coli

6 + + - - + Proteus vulgaris, Escherichia

coli, Enterobacter aerogenes

7 + + - - + Proteus vulgaris, Escherichia

coli, Enterobacter aerogenes

8 Tidak dilakukan

9 + + - - + Proteus vulgaris, Escherichia

coli, Enterobacter aerogenes

Berdasarkan tabel 4.5. menyatakan bahwa hasil uji IMViC pada

kelima sampel memiliki hasil yang sama yaitu Indol positif, motil positif,

MR negatif, VP negatif dan sitrat positif kecuali pada sampel nomor 5

dimana hasil uji MR positif. Hasil uji IMViC dan juga uji sebelumnya pada

kelima sampel yang hasilnya sama (sampel nomor 1-9 kecuali sampel

nomor 2, 3, 5, 8) maka selanjutnya dianalisis bakterinya, yaitu Proteus

Page 45: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

31

vulgaris, Escherichia coli, Enterobacter aerogenes. Pada sampel nomor 5

maka hasil analisis kemungkinan bakterinya yaitu Escherichia coli.22

Pada uji IMViC ini,terdapat 5 sampel yang hasilnya tidak spesifik

menunjukan bakteri E. coli, kemungkinanya hal tersebut dapat terjadi

karena bakteri yang tumbuh di media EMBA bukan dalam bentuk koloni E.

coli saja sehingga saat dilakukan uji IMViC yang tumbuh hasilnya bervarasi

dikarenakan bakteri yang tumbuh tercampur dengan bakteri koliform.

4.6. Hasil Uji Gula-gula

Uji gula-gula merupakan salah satu uji bokimia untuk

mengidentifikasi bakteri koliform dengan cara mengetahui kemampuan

bakteri tersebut menfermentasi karbohidrat. Uji gula-gula yang digunakan

dalam penelitian ini adalah glukosa, laktosa, maltosa, manitol, dan

sukrosa..15

Gambar 4.7. Hasil Uji gula-gula setelah inkubasi

Pada uji gula-gula, kriteria sampel yang diuji pada penelitian ini

sama dengan uji IMViC yaitu koloni bakteri yang memiliki warna kilap

logam pada media EMBA. Dari 9 sampel yang ada maka hanya diambil 6

sampel yang diuji gula-gula karena hanya ke6 sampel tersebut yang

memenuhi kriteria uji gula-gula. Hasil uji gula-gula ditampilkan pada tabel

4.6. beserta analisis bakteri.

Page 46: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

32

Tabel 4.6. Uji Gula-gula

Uji Gula-gula

No Glukosa

(kuning)

Laktosa

(ungu)

Maltosa

(merah)

Manitol

(hijau)

Sukros

(biru) Bakteri

1 +/gas +/gas +/gas +/gas +/gas E. coli

2 Tidak dilakukan

3 Tidak dilakukan

4 +/gas +/gas +/gas +/gas +/gas E. coli

5 +/gas +/gas +/gas +/gas +/gas E. coli

6 +/gas +/gas +/gas +/gas +/gas E. coli

7 +/gas +/gas +/gas +/gas +/gas E. coli

8 Tidak dilakukan

9 +/gas +/gas +/gas +/gas +/gas E. coli

Hasil uji gula-gula yang terlihat pada tabel 4.6. yaitu 6 sampel

yang diuji semuanya positif ditandai dengan terjadinya perubahan warna

media dari ungu menjadi kuning keruh dan adanya gas pada tabung

durham, hal tersebut merupakan ciri-ciri bakteri E.coli pada uji gula-gula.

Page 47: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

33

Tabel 4.7. Tabel Rangkuman Keseluruhan Uji

Page 48: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

34

4.7.Persentase Hasil

4.7.1. Persentase Koliform dan E. coli

Berdasarkan hasil yang didapatkan setelah dilakukan

berbagai uji pada sampel maka dapat diketahui bahwa beberapa

sampel mengandung koliform dan ada pula yang tidak.

Untuk mengetahui jumlah koliform yang ada maka diambil

dari hasil uji MPN dinama fungsi dari uji MPN adalah untuk

mendeteksi adanya bakteri koliform baik yang fekal maupun nonfekal

yang ada pada sampel.

Hasil dari uji MPN dikelompokan oleh peneliti menjadi dua

yaitu, kelompok sampel yang mengandung koliform 0/ 100ml dan

kelompok sampel yang mengandung koliform > 0/ 100ml. Hal

tersebut didasari oleh syarat nilai baku mutu yang telah ditetapkan

Permenkes RI dimana kualitas air minum yang baik adalah air yang

mengandung koliorm 0/ 100ml.

Persentase Koliform 0/100 ml = Jumlah sampel dengan hasil MPN

0/100 ml x 100% / Total jumlah sampel

Persentase Koliform 0/100 ml = 1 sampel x 100% /9 sampel = 11,1%

Persentase Koliform>0/100 ml = Jumlah sampel dengan hasil

MPN>0/100 ml x100% / Total jumlah sampel

Presentase Koliform > 0/100 ml = 8 sampel x 100% / 9 sampel =

88,9%

Berdasarkan persentase di atas maka sampel yang memiliki

jumlah koliform pada uji MPN 0/ 100ml adalah 11,1% dan sampel

yang memiliki jumlah koliform > 0/100 ml adalah 88,9%. Pada

penelitian lainya, didapatkan hasil yang serupa yaitu 88,9% sampel

yang diperiksa memiliki jumlah koliform melebihi nilai baku mutu

yang ditetapkan.10

Berdasarkan hasil dari seluruh rangkaian uji maka dapat

diketahui jumlah sampel yang positif mengandung E. coli dan yang

tidak. Hasil akhirnya selanjutnya disajikan dalam bentuk persentase.

Terdapat dua kelompok persentase yaitu persentase sampel yang

Page 49: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

35

mengandung E. coli dan sampel yang tidak mengandung E. coli.

Hasil persentase sampel yang positif mengandung E. coli adalah

66,7% dan sampel yang negatif mengandung E. coli adalah 33,3%.

Persentase positif E. coli = Jumlah sampel dengan hasil positif E.

coli x 100% / Total jumlah sampel

Persentase positif E. coli = 6 sampel x 100% / 9 sampel = 66,7%

Persentase negatif E. coli = Jumlah sampel dengan hasil negatif E.

coli x 100% / Total jumlah sampel

Persentase negatif E. coli = 3 sampel x 100% / 9 sampel = 33,3%

4.7.2. Persentase Kualitas Es Batu

Setalah semua rangkaian uji telah dilakukan maka dapat

diketahui kualitas dari sampel yaitu dalam penelitian ini adalah es

batu. Kualitas es batu pada penelitian ini dilihat dari indikator secara

mikrobiologi. Pada peraturan yang dikeluarkan oleh Permenkes RI

2010 bahwa indikator mikrobiologi meliputi jumlah koliform dan E.

coli yang terkandung. Dinyatakan dalam peraturan tersebut bahwa

koliform haruslah 0/100 ml dan E. coli 0 baru dinyatakan kualitas air

minum tersebut baik atau layak konsumsi. Hasil dari persentase yaitu

kualitas es batu yang kurang baik sebesar 88,9% dan persentase

kualitas es batu yang baik adalah 11,1%.

Presentase es batu kualitas kurang baik = Jumlah sampel dengan

koliform > 0/100 ml dan positif E. coli x 100% /Total jumlah

sampel.

Presentase es batu kualitas kurang baik = 8 sampel x 100% / 9

sampel = 88,9 %

Presentase es batu kualitas baik = Jumlah sampel es batu dengan

koliform 0/100 ml dan negatif E. coli x 100% / Total jumlah sampel

Presentase es batu kualitas kurang baik = 1 sampel x 100% /9

sampel = 11,1 %

Page 50: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

36

4.8. Keterbatasan Penelitian

1. Keterbatasan alat yang ada di Laboratorium Mikrobiologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Keterbatasan biaya penelitian.

3. Keterbatasan data warung nasi yang ada di Kelurahan Pisangan.

4.9. Aspek Keislaman

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat

di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena

sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” QS Al-Baqarah

2: 168

Pada ayat ini menerangkan tentang makanan yang halal dan baik.

Kita sebagai umat islam diperintahkan memakan makanan yang halal, baik

dari sumber makanannya ataupun cara mendapatkan makanan tersebut.

Selain ditinjau dari aspek kehalalan, kita pun diperintahkan untuk memakan

makanan yang baik karena tidak semua makanan yang halal itu baik, salah

satu contohnya yaitu es batu yang kualitasnya kurang baik. Kualitas es batu

yang kurang baik tersebut dapat menimbulkan penyakit bagi orang yang

mengkonsumsinya. Oleh sebab itu penting sekali bagi kita selaku umat islam

meninjau makanan yang kita makan tidak hanya dari aspek kehalalan tapi

juga aspek tayyiban.

Page 51: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

37

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah didapat dari uji-uji yang telah

dilakukan maka dapat diambil beberapa kesimpulan berupa:

1. Es batu yang dijual warung nasi di Kelurahan Pisangan 66,7%

positif mengandung E. coli.

2. Kualitas es batu yang dijual warung nasi di Kelurahan Pisangan

berdasarkan indikator mikrobiologi, maka 88,9% kurang baik dan

tidak layak konsumsi sedangkan 11,1% memiliki kualitas yang baik

dan layak konsumsi.

5.2. Saran

1. Dapat lebih lanjut menganalisi lebih dalam mengenai air bahan baku

es, proses pembuatan es, cara pendistribusian dan cara penyajain es

batu.

2. Dapat lebih lanjut mengidentifikasi bakteri-bakteri lain yang ada

selain dari E. coli.

3. Dapat menggunakan media yang lebih spesifik untuk E. coli pada

penelitian selanjutnya.

Page 52: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

38

DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. Articel Journal. Dalam: Diarrhea

disease.Geneva: WHO; 2013. Diakses pada tanggal 1 Maret 2015 dari

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/

2. Kemenkes RI. Situasi Diare di Indonesia. Dalam: Buletin Data dan

Informasi Kesehatan. Jakarta: Depkes RI; 2011. p 1-9

3. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Persyaratan Kualitas Air Minum.

Dalam: Permenkes RI Nomor 492/PERMENKES/PER/IV/2010. Jakarta:

Menkes RI; 2010. Diakses pada tanggal 1 Maret 2015 dari

http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/53_Permenkes%20492.pdf

4. Hadi B, Elizabeth B. Uji Bakteriologis Es Batu Rumah Tangga yang

digunakan Penjual Minuman di Pasar Lubuk Buaya Kota Padang [Skripsi].

Padang: Jurnal Kesehatan Andalas; 2014

5. Standar Nasional Indonesia. Batas Maksimum Cemaran Mikroba Dalam

Pangan. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional; 2009.

6. Seputro D. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: EGC; 2005

7. Jawetz M, Melnick R, Adelberg. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : EGC;

2008. p 199-200

8. Keyser F, Kurt A. Medical Microbiology. London: Thieme; 2005. p 292-

295

9. FKUI. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. Jakarta:

Binarupa Aksara Publisher; 2010. p 195-198

10. Apriana N, Agus S, Tri N. Analisis Bakteri Patogen Enterik Pada Produk

Es Batu Yang Dipasarkan Di Kota Surabaya. Dalam Jurnal Ilmiah Biologi.

Surabaya: Universitas Airlangga; 2014

11. Food and Environmental Hygiene Department. The Microbiological

Quality Of Edible Ice from Ice Manufacturing Plants and Retail

Businesses in Hong Kong. Queensway: The Government of the Hong

Kong Special Administrative Region; 2005

12. World Health Organization. Guideline for Drinkin Water Quality 4th

Edition. Geneva: WHO; 2005

Page 53: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

39

13. Moeller DW. Enviromental Health. England: Harvard University Press;

2005

14. Standar Nasional Indonesia. Metode Pengujian Cemaran Mikroba dalam

Daging, Telur, dan Susu, Serta hasil Olahanya. Jakarat: Badan Standarisasi

Nasional; 2008.

15. Cappuccino JG, Natahlie Sherman. Microbiology A Laboratory Manual

Edition 9th. California: The Benjamin Cummings Publishing Company;

2012. p 323-327

16. Anonimus. Media Lactose Broth. Washington DC: Acumedia Inc;

2006.diakses pada Tanggal 7 April 2015 dari

http://www.neogen.com/Acumedia/pdf/ProdInfo/7141_PI.pdf

17. Anathanarayan R, Paniker CKJ. Text Book of Microbiologi 7th.

Himayatnagar: Orient Longman Private Ltd; 2006. p 35-46

18. Sopiyudin M. Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan

Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2009. p 45-53

19. Sopiyudin M. Besar Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta:

Salemba Medika; 2009. p 74-79

20. Cheeptham N. Eosin Methylene Blue Agar. Canada: Thompson Rivers

University; 2012. Diakses pada tanggal 8 April 2015 dari

http://www.microbelibrary.org/library/laboratory-test/2871-

eosinmethylene-blue

21. BPOM RI. Info POM. Dalam Pengujian Mikrobiologi Pangan. Jakarta:

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia; 2008

22. Tille PM, Endrew A, Ellen WC, dkk. Bailey & Scotts Diagnostic

Microbiology 13th Edition. Washington DC: Elsevier; 2010. p 605-611

23. Leboffe MJ, Pierce BE. Brief Microbiology Laboratory Theory &

Application. Morton: Ebnglewood; 2012

Page 54: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

38

LAMPIRAN 1

Alat dan Bahan

Kulkas penyimpanan

bahan uji

Luminar Air Flow

Alat-alat untuk uji MPN Oven dan Inkubator

Mikropipet Kulkas Kaca objek

Reagen erlich Alcohol 70% dan NaCl

steril

Minyak imersi

Page 55: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

39

Besi sangga

Mikroskop Magnetic stirer Timbangan digital Autoklaf

Tabung reaksi Media uji gula-gula dan

IMViC

Media EMBA

Page 56: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

40

LAMPIRAN 2

Langkah-langkah Uji MPN

Langkah-langkah uji MPN

Page 57: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

41

LAMPIRAN 3

Langkah-langkah Pewarnaan Gram

Langkah-langkah prewarnaan Gram

Page 58: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

42

LAMPIRAN 4

Tabel MPN Seri Tiga Tabung

Page 59: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

43

LAMPIRAN 5

Persyaratan Kualitas Air Minum

Page 60: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

44

LAMPIRAN 6

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PERSONAL DATA

Nama : Naftalena Dwi Putri

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 02 Oktober 1993

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat : Cimanggu Permai II jl. Tarumanegara blok C2

No. 8

No. Telepon/ HP : 0813-8772-7233

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

1998 - 2000 : TK Kartini, Cirebon

2000 - 2006 : SDIT As-salam, Bogor

2006 - 2009 : SMP Bina Insani, Bogor

2009 - 2012 : SMA Bina Insani, Bogor

2012 - sekarang :Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran

dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 61: IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37690...IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU YANG DIJUAL WARUNG NASI DI

38