Upload
others
View
12
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
IDENTIFIKASI ARSIP VITAL DI BAGIAN KEUANGAN DAN UMUM POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
SATRIO WIBOWO
NIM: 1113025100082
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441H / 2020M
V
ABSTRAK
Satrio Wibowo (1113025100082). Identifikasi Arsip Vital Di Bagian Keuangan
dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN. Di Bawah Bimbingan
Alfida, MLIS. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis arsip yang tercipta atas pelaksanaan
tugas dan fungsi serta untuk mengetahui jenis arsip yang teridentifikasi sebagai
arsip vital di Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN.
Penelitian ini menggunakan metode analisis dokumen dengan pendekatan
kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan
observasi, wawancara dan telaah dokumen yang membutuhkan referensi berupa
dokumen, buku, dan beberapa peraturan perundang-undangan serta kebijakan yang
mengatur terkait pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan Politeknik Keuangan
Negara STAN. Teknik analisis data yang digunakan ialah metode penilaian makro
atau penilaian arsip dengan menganalisis tugas pokok dan fungsi organisasi serta
mengidentifikasi arsip yang tercipta atas pelaksanaan tugas dan fungsi di Bagian
Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN. Dilanjutkan dengan
analisis hukum dan analisis resiko dalam mengolah hasil pendataan arsip untuk
mengidentifikasi jenis arsip vital yang tercipta. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa selaku pelaksana tugas dan fungsi keuangan di lingkungan PKN STAN,
Bagian Keuangan dan Umum bertanggungjawab menjalankan fungsi fasilitatif di
lingkungan PKN STAN yaitu fungsi keuangan, fungsi kepegawaian, fungsi
organisasi, fungsi Tata Usaha, fungsi pengelolaan aset dan fungsi rumah tangga
yang dalam menjalankan tugasnya, Bagian Keuangan dan Umum menghasilkan
sekitar 97 jenis seri arsip di antaranya 24 arsip tercipta di Subbagian Keuangan, 55
arsip di Subbagian Tata Usaha, Organisasi dan SDM dan 18 arsip di Subbagian
Pengelolaan Aset. Dari hasil tersebut kemudian dilakukan pengolahan data berupa
analisis hukum dan analisis resiko untuk mengidentifikasi jenis arsip yang
tergolong vital. Dari hasil analisis tersebut, terdapat 51 arsip yang teridentifikasi
sebagai arsip vital yang tercipta atas pelaksanaan masing-masing fungsi di unit
Bagian Keuangan dan Umum PKN STAN.
Kata Kunci: Arsip Vital, Penilaian Arsip, Penilaian Arsip Makro, Analisis Fungsi
VI
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis ucapkan hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
yang telah memberikan segala nikmat dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat beserta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi
Wassalam beserta keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir
zaman.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa terdapat
banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Namun
berkat adanya dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Ucapkan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Amani Burhanudin Umar Lubis, Lc MA, selaku Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Syaiful Umam, Ph.D selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora.
3. Ibu Siti Maryam, S.Ag, S.S, M.Hum selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.
4. Bapak Amir Fadillah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan.
5. Ibu Alfida, MLIS, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan untuk
memberikan bimbingan serta meluangkan pikiran, tenaga, dan waktunya dalam
membantu penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Dr. Ida Farida, MLIS, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing serta meluangkan waktu dan kemudahan selama proses
perkuliahan di Jurusan Ilmu Perpustakaan.
7. Ibu Lilik Istiqoriyah, M. Hum dan Ibu Hani Qonitah, M. Hum selaku Dosen
Pengampu mata kuliah kearsipan yang telah berkenan meluangkan waktu dalam
membantu dan memberi pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
8. Kepada Ibu Sofia yang juga telah berkenan meluangkan waktunya di sela-sela
kesibukannya secara ikhlas membantu mengarahkan penulis selama
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
VII
9. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan
pengetahuan yang bermanfaat baik di bidang akademik, sosial dan keagamaan.
10. Para sahabat penulis Rifki Sahuri Ramadhan, Irham Maulana, Dimas Satrio,
Taufiqurrahman, Ahmad Rofi, Jamilah, Fudtri Hariyati, Dhiafah Rahmawati,
Dita Irmayani beserta seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan 2013
terutama IPI C, yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan kuliah Strata 1.
11. Kepada Ibu Sri Handayani Selaku Pimpinan PT Samudra Katulistiwa Nusantara
beserta rekan-rekan kerja atas semangatnya yang selalu diberikan.
12. Tak lupa pula kepada teman-teman KKN BAIK yang memberikan banyak
keceriaan dan pengalaman selama berlangsungnya pelaksanaan KKN tahun
2016.
13. Keluarga tercinta, terutama Ayahanda Sumpeno dan Ibunda Surtinah yang telah
mendidik, membimbing dan memberikan bantuan baik moril maupun materil
kepada penulis dengan penuh kasih sayang, kesabaran, untaian do’a, nasehat,
perhatian dan semangat yang selalu mereka berikan sebagai pendorong penulis
menyelesaikan skripsi ini.
14. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
tugas akhir ini yang tidak dapat diucapkan satu persatu. Hanya do’a dan ucapan
terima kasih yang dapat penulis sampaikan. Semoga Allah Subhanahu Wa
Ta’ala yang membalas kebaikan kalian. Aamiin.
Kesempurnaan hanya miliki Allah dan kekurangan hanya milik manusia,
demikan pula dengan penyusunan skripsi ini, tentu saja masih banyak sejumlah
kekurangan dan kekeliruan. Maka sudah sepatutnya skripsi ini butuh masukan
berupa kritik dan saran yang membangun. Dengan demikian, diharapkan skripsi ini
mendekati kesempurnaan itu sendiri. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca serta instansi terkait.
Jakarta, April 2020
Satrio Wibowo
VIII
DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................................... v
KATA PENGANTAR..................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................................... 5
1. Pembatasan Masalah .......................................................................... 5
2. Perumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................ 6
D. Daftar Istilah .......................................................................................... 6
E. Sistematika Penulisan ............................................................................. 7
BAB II TINJAUAN LITERATUR .................................................................. 9
A. Arsip ...................................................................................................... 9
1. Definisi Rekod dan Arsip ................................................................... 9
2. Fungsi Arsip .....................................................................................11
3. Manajemen Arsip..............................................................................12
B. Arsip Vital ........................................................................................... 14
1. Definisi Arsip Vital ...........................................................................14
2. Identifikasi Arsip Vital ......................................................................16
C. Penilaian Arsip ..................................................................................... 20
1. Definisi Penilaian Arsip ....................................................................20
2. Teori Penilaian Arsip ........................................................................23
3. Penilaian Arsip Makro ......................................................................24
D. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 29
IX
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 30
A. Jenis dan Pendekatan penelitian ............................................................ 30
B. Kriteria Informan.................................................................................. 31
C. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 31
D. Teknik Analisis Data ............................................................................ 33
E. Teknik Penguji Keabsahan Data............................................................ 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 38
A. Profil Objek Penelitian.......................................................................... 38
1. Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN .....38
2. Visi, Misi, Tugas dan Fungsi Politeknik Keuangan Negara STAN ......39
3. Alamat Politeknik Keuangan Negara STAN.......................................40
4. Struktur Organisasi ...........................................................................40
B. Hasil Penelitian .................................................................................... 41
1. Jenis Arsip Yang Tercipta Atas Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi Di
Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN .....42
2. Jenis Arsip Yang Teridentifikasi Sebagai Arsip Vital Di Bagian
Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN. ................93
C. Pembahasan ........................................................................................113
1. Jenis Arsip Yang Tercipta Atas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi di
Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN ... 113
2. Jenis Arsip Yang Teridentifikasi Sebagai Arsip Vital di Bagian
Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN............... 121
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 129
A. Kesimpulan .........................................................................................129
B. Saran...................................................................................................130
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 132
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
X
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1. Program Pengembangan Politeknik Keuangan Negara STAN .......... 46
Tabel 4. 2. Daftar Arsip Yang Dihasilkan Atas Fungsi Keuangan di Bagian
Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN ............. 62
Tabel 4. 3. Daftar Arsip Yang Dihasilkan Atas Fungsi Pengelolaan Aset di Bagian
Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN ............. 68
Tabel 4. 4. Daftar Arsip Yang Dihasilkan Atas Fungsi Organisasi di Bagian
Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN ............. 73
Tabel 4. 5. Daftar Arsip Yang Dihasilkan Atas Fungsi Kepegawaian di Bagian
Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN ............. 78
Tabel 4. 6. Daftar Arsip Yang Dihasilkan Atas Fungsi Tata Usaha di Bagian
Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN ............. 84
Tabel 4. 7. Daftar Arsip Yang Dihasilkan Atas Fungsi Rumah Tangga di Bagian
Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN ............. 90
Tabel 4. 8. Analisis Hukum dan Analisis Resiko Terhadap Daftar Arsip Hasil
Penilaian Arsip Makro ..................................................................101
Tabel 4. 9. Daftar Arsip Vital Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan
Negara STAN ...............................................................................122
XI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1. Model Kontinuum Rekod ............................................................ 13
Gambar 2. 2. Tahapan Penilaian Arsip.............................................................. 23
Gambar 4. 1. Struktur Organisasi Bagian Keuangan dan Umum ........................ 41
Gambar 4. 2. Bagan Fungsi Keuangan.............................................................. 61
Gambar 4. 3. Bagan Fungsi Pengelolaan Aset ................................................... 67
Gambar 4. 4. Bagan Fungsi Organisasi ............................................................. 72
Gambar 4. 5. Bagan Fungsi Kepegawaian......................................................... 77
Gambar 4. 6. Bagan Fungsi Tata Usaha ............................................................ 83
Gambar 4. 7. Bagan Fungsi Rumah Tangga ...................................................... 89
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi setiap instansi negara, badan usaha maupun swasta, pada umumnya akan
selalu bersinggungan dengan arsip dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Instansi akan menghasilkan dan membutuhkan arsip sebagai alat pembuktian
yang otentik dan terpercaya atas pelaksanaan kegiatan administrasi dalam
mewujudkan tujuan dan visinya. Instansi akan terus menciptakan arsip seiring
berjalannya waktu dan kegiatan administrasinya terkait dengan pelaksanaan
fungsi, kegiatan dan transaksi yang mencakup seluruh tanggungjawab untuk
mewujudkan tujuan instansi. Maka, arsip yang tercipta dan tersimpan tentunya
akan mengandung informasi yang berkaitan dengan tugas dan fungsi instansi
sekaligus juga dapat digunakan pula sebagai alat bantu dalam pelaksanaan tugas
dan fungsi itu sendiri.1
Politeknik Keuangan Negara STAN merupakan sebuah instansi perguruan
tinggi kedinasan di lingkungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang
bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Badan Pendidikan dan
Pelatihan Keuangan (BPPK) Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Politeknik Keuangan Negara STAN diresmikan sejak transformasi kelembagaan
pada tahun 2015 yang sebelumnya bernama STAN, berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan No. 137/PMK.1/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Politeknik Keuangan Negara STAN. Dengan transformasi kelembagaan
tersebut, memungkinkan perguruan tinggi dengan program diploma ini untuk
kedepannya dapat menyelenggarakan program pendidikan magister hingga
doktor terapan serta mewujudkan visinya yakni “Menjadi Politeknik Terkemuka
di Indonesia yang Menghasilkan Kader Pengelola Keuangan Negara Bereputasi
Internasional.”
1 Boedi Martono, Penyusutan Dan Pengamanan Arsip Vital Dalam Manajemen
Kearsipan, 1 ed. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994), 15.
2
Dalam mewujudkan visi dan tujuan transformasi kelembagaan di tubuh
instansi ini, akan memungkinkan banyaknya arsip yang tercipta dan perlu
dukungan arsip dinamis sebagai informasi terekam dari kegiatan administrasinya
yang perlu dikelola dengan baik. Mengingat pentingnya pengelolaan arsip
dinamis bagi instansi perguruan tinggi, berdasarkan Statuta Politeknik Keuangan
Negara STAN, tugas pengelolaan kearsipan di lingkungan PKN STAN
diamanatkan kepada Bagian Keuangan dan Umum sebagai salah satu unsur
pembantu pimpinan di bidang keuangan dan ketatausahaan yang
bertanggungjawab langsung kepada Direktur Politeknik Keuangan Negara
STAN.
Arsip dinamis yang terus tercipta, perlu dikelola dengan baik agar informasi
yang terdapat pada arsip tersebut dapat tersedia dalam format yang tepat
(autentik dan terpercaya), digunakan oleh orang yang tepat serta dapat digunakan
pada saat yang tepat pula, lalu mudah diakses dan digunakan sepanjang nilai
kegunaannya.2 Peningkatan jumlah arsip yang terus menerus tanpa adanya
kebijakan untuk mengurangi jumlah arsip dan pengelolaan yang baik akan
menimbulkan masalah menyangkut ruang penyimpanan, pemborosan biaya
perawatan dan pemeliharaan serta menyulitkan penemuan kembali arsip yang
dibutuhkan.3 Salah satu bagian yang penting dalam pengelolaan arsip dinamis
yaitu pengelolaan terhadap arsip vital yang tercipta, terutama oleh instansi
perguruan tinggi kedinasan sekelas Politeknik Keuangan Negara STAN.
Sebagaimana telah diamanatkan di dalam undang-undang no. 43 tahun 2009
tentang kearsipan, disebutkan bahwa:
Arsip vital adalah arsip yang keberadaannya merupakan persyaratan dasar
bagi kelangsungan operasional pencipta arsip, tidak dapat diperbarui dan tidak tergantikan apabila rusak atau hilang.4
Berdasarkan pengertian tersebut, jelas dikatakan bahwa keberadaan arsip vital
sangatlah penting bagi sebuah instansi yang perlu dijaga dan perlu mendapat
perhatian lebih dalam pengelolaan serta perlindungannya.
2 Badri Munir Sukoco, Manajemen Administrasi Perkantoran Modern (Jakarta:
Erlangga, 2008), 82. 3 Boedi Martono, Penyusutan Dan Pengamanan Arsip Vital Dalam Manajemen
Kearsipan, 39. 4 Republik Indonesia, “Undang-Undang Tentang Kearsipan,” Pub. L. No. 43 (2009), 3.
3
Hal ini dikarenakan arsip vital memiliki peranan yang penting dalam
melindungi hak kepentingan organisasi, instansi maupun perorangan
(stakeholder) pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.5 Maka, perlindungan
terhadap arsip vital perlu dilakukan bagi setiap instansi sebagai upaya
penyelamatan arsip vital demi menghindari dari kemungkinannya arsip tersebut
musnah, hilang ataupun rusak akibat bencana ataupun kecerobohan manusia
(human eror). Dalam mewujudkan kondisi arsip vital yang aman dan
meminimalisir dari ancaman musnah ataupun hilangnya arsip vital, maka
diperlukan sebuah pengelolaan arsip vital yang terprogram demi memberikan
perlindungan, pengamanan dan penyelamatan terhadap arsip vital.
Tahapan yang sangat penting dilakukan dalam pengelolaan arsip vital demi
terwujudnya perlindungan, pengamanan dan penyelamatan terhadap arsip vital
adalah bagaimana menentukan arsip mana yang merupakan arsip vital yang
perlu dilindungi. Salah satu langkah yang perlu dilakukan yakni dengan
melakukan identifikasi arsip vital yang merupakan langkah awal untuk
menentukan jenis arsip yang nantinya dapat dikategorikan sebagai arsip vital
dengan beberapa pendekatan pada informasi yang terkandung dalam arsip baik
fisik maupun hal-hal yang berkaitan dengan instansi penciptanya hingga dampak
yang ditimbulkan.6
Menurut Kennedy, dijelaskan bahwa …The process of identifying vital
records, like assessing records for retention and disposal action, requires a
sound overall understanding of the business objectives and functions of the
organisation.7 Proses dalam mengidentifikasi arsip vital, sama halnya seperti
menilai arsip/ rekod untuk menentukan masa simpan dan pelaksanaan
penyusutan, yang membutuhkan pemahaman secara keseluruhan atas tujuan
bisnis dan fungsi organisasi terlebih dahulu.
5 Arsip Nasional Republik Indonesia, “Peraturan Kepala ANRI Tentang Pedoman
Perlindungan, Pengamanan dan Penyelamatan Dokumen/ Arsip Vital Negara,” Pub. L. No.
06 (2005), 4. 6 Krihanta, Pengelolaan Arsip Vital, 2 ed. (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka,
2019), 3.2. 7 Jay Kennedy dan Cherryl Schauder, Records Management: A Giude to Corporate
Records Keeping, 2 ed. (Shouth Melbourne: Longman, 1998), 224.
4
Di dalam Keputusan Kepala ANRI no. 07 tahun 2001 tentang pedoman
penilaian arsip, dijelaskan bahwa dalam melakukan penilaian arsip perlu
mengetahui fungsi instansi dan jenis unit informasi arsip yang dihasilkan. Oleh
karena itu, pemahaman terkait struktur organisasi, evaluasi tingkat pentingnya
fungsi, jenis aktivitas dan transaksi pada instansi pencipta arsip perlu diketahui
secara pasti terlebih dahulu.8 Penilaian tersebut juga dikenal sebagai penilaian
dengan pendekatan baru yakni penilaian makro atau penilaian arsip berbasis
analisis fungsi sebagaimana menurut Bruce Wilson yang dikutip oleh Brian9
menjelaskan bahwa penilaian makro merupakan sebuah strategi penilaian arsip
dengan pendekatan yang bersifat struktural dan fungsional, bukan hanya
memeriksa arsip secara langsung melainkan dengan menganalisis struktur
organisasi secara keseluruhan dan memeriksa fungsi serta aktivitas bisnis
instansi terlebih dahulu untuk menentukan nasib akhir arsip yang sebagian besar
akan dimusnahkan jika tidak sesuai dengan fungsi dan kepentingan instansi
pencipta arsip.
Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang
penulis temukan yakni:
1) Pelaksanaan penyusutan terhadap arsip dinamis inaktif dilakukan dengan
menilai dan memilah arsip dinamis yang dinilai penting, telah lama disimpan
dan sudah tidak digunakan oleh staf unit kerja, namun dilakukan tidak
terencana, hanya berdasarkan kebiasaan dan pengalaman masing-masing staf
serta tanpa menggunakan jadwal retensi arsip (JRA) sebagai pedoman dalam
menilai arsip, sehingga tidak adanya penentuan mana arsip yang
dikategorikan sebagai arsip vital sebelum arsip dinamis inaktif dipindahkan
dari unit ke ruang penyimpanan.
2) Belum dilaksanakannya pemusnahan terhadap arsip yang telah lama disimpan
di gudang arsip sejak transformasi kelembagaan Politeknik Keuangan Negara
STAN. Hal ini berdampak terjadinya penumpukan arsip yang dikhawatirkan
8 Arsip Nasional Republik Indonesia, “Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik
Indonesia,” Pub. L. No. 07 Tentang Pedoman Penilaian Arsip Bagi Instansi Pemerintah,
Badan Usaha dan Swasta (2001), 11. 9 Brian P. N Beaven, “Macro-Appraisal: From Theory to Practice,” Archivaria, The
Journal of The Association of Canadian Archivists 48 (1999): 158,
http://archivaria.ca/index.php/archivaria/article/view/12721/13900.
5
akan bercampurnya arsip vital yang masih penting untuk dipertahankan
dengan arsip yang seharusnya sudah musnah, sehingga hal ini akan
menyulitkan temu kembali arsip dalam format yang tepat (autentik dan
terpercaya).
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi
mengenai identifikasi jenis arsip vital yang merupakan salah satu upaya dalam
penyelamatan arsip vital di Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan
Negara STAN yang selanjutnya akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul:
“Identifikasi Arsip Vital di Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan
Negara STAN.”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, agar
penelitian ini dapat dilaksanakan dengan mudah, terarah dan mendapatkan
hasil yang baik sesuai dengan apa yang penulis inginkan, maka perlu adanya
suatu pembatasan masalah. Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah
penelitian di antaranya:
a. Jenis arsip yang tercipta atas pelaksanaan tugas dan fungsi di Bagian
Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN.
b. Jenis arsip yang teridentifikasi sebagai arsip vital di Bagian Keuangan dan
Umum Politeknik Keuangan Negara STAN.
2. Perumusan Masalah
Setelah mengetahui batasan masalah di atas, untuk mempermudah
pelaksanaan penelitian ini, maka penulis membuat rumusan masalah yang
menjadi topik permasalahan akan dibahas dalam penelitian ini yaitu:
1. Jenis arsip apa saja yang tercipta atas pelaksanaan tugas dan fungsi di
Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN?
2. Jenis arsip apa saja yang teridentifikasi sebagai arsip vital di Bagian
Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN?
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Mengacu pada perumusan masalah di atas, tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui jenis arsip yang tercipta atas pelaksanaan tugas dan fungsi
di Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN.
2. Untuk mengetahui jenis arsip yang teridentifikasi sebagai arsip vital di Bagian
Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN.
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijelaskan, dari penelitian ini
diharapkan dapat menghasilkan manfaat sebagai berikut:
1. Diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan bagi Politeknik
Keuangan Negara STAN mengenai identifikasi arsip vital yang menjadi salah
satu upaya dalam penyelamatan terhadap jenis arsip yang tergolong vital dan
penting untuk dilakukan demi menyelamatkan informasi berharga yang
terkandung pada arsip.
2. Menambah wawasan bagi penulis mengenai penilaian arsip makro guna
mengetahui jenis arsip yang tercipta pada sebuah instansi dan
mengidentifikasi jenis arsip yang tergolong vital.
3. Diharapkan dapat berkontribusi memberikan pengetahuan dan pemikiran
bagi mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan lainnya dan mendapatkan gelar
Sarjana Ilmu Perpustakaan.
D. Daftar Istilah
1. Arsip
Arsip adalah informasi terekam (dengan tidak memandang bentuk atau media
rekaman) yang diciptakan, diterima, dan dipelihara oleh sebuah badan, institusi,
organisasi, atau perorangan sesuai dengan kewajiban hukum atau karena hasil
transaksi bisnis.
2. Arsip Vital
Arsip vital merupakan salah satu jenis arsip yang keberadaannya sebagai
persyaratan dasar bagi kelangsungan operasional instansi pencipta arsip yang
apabila rusak ataupun hilang tidak dapat diperbarui dan tidak dapat digantikan.
7
3. Penilaian Arsip
Penilaian arsip adalah pengujian data yang dikumpulkan inventaris arsip
dinamis guna menentukan nilai masing-masing seri arsip bagi kepentingan
lembaga/ instansi sebelum dilakukannya penyusutan arsip.
4. Penilaian Arsip Makro
Penilaian arsip makro adalah proses evaluasi kegiatan dan transaksi bisnis
untuk menentukan penciptaan arsip yang dibutuhkan dalam organisasi dan
berapa lama arsip disimpan untuk kebutuhan bisnis dan sebagai alat akuntabilitas
organisasi.
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis menguraikan latar belakang, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Bab ini membahas teori-teori yang berasal dari kajian pustaka yang
berkaitan dengan definisi arsip, manajemen arsip, arsip vital dan
penilaian arsip makro serta membahas penelitian yang relevan
dengan skripsi ini.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini memuat tentang jenis dan pedekatan penelitian yang akan
dilakukan, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis
data yang dilakukan di Bagian Umum dan Keuangan Politeknik
Keuangan Negara STAN.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat tentang profil Politeknik Keuangan Negara STAN,
hasil penelitian dan pembahasan penelitian di Bagian Keuangan dan
Umum Politeknik Keuangan Negara STAN.
8
BAB V PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan
pembahasan serta saran dari peneliti setelah melakukan penelitian
terhadap masalah yang terjadi.
9
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Arsip
1. Definisi Rekod dan Arsip
Banyak para ahli yang mendefinisikan istilah rekod dan arsip dengan
pandangan yang berbeda-beda. Menurut Hani Qonitah di dalam bukunya
yang berjudul Manajemen Rekod Aktif, istilah rekod berasal dari bahasa
Inggris yakni Record yang didefinisikan sebagai dokumen dengan nilai
kebuktian (Evidence) mengenai informasi hasil dari tugas dan fungsi serta
berhubungan langsung dengan misi, kegiatan dan aktivitas sebuah instansi.10
Tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas, menurut Australian Standart
yang dikutip oleh Kennedy bahwa pengertian rekod didefinisikan sebagai
“Recorded information, in any form, including data in computer systems,
created or received and maintained by an organisation or person in the
transaction of business or the conduct of affairs and kept as evidence of such
activity.”11 Dengan kata lain, definisi rekod adalah informasi terekam dalam
berbagai bentuk media termasuk data dalam sistem komputer, yang
diciptakan atau diterima dan dikelola oleh suatu organisasi ataupun
peseorangan dalam transaksi bisnis atau melaksanakan urusan lainnya dan
dijaga sebagai bukti atas pelaksanaan aktivitas.
Sedangkan pengertian arsip dalam Bahasa Belanda disebut archief, dalam
Bahasa Inggris disebut archive, namun istilah arsip berasal dari Bahasa
Yunani yaitu Arche yang berarti permulaan lalu berkembang menjadi
Archeon yang berarti kantor atau gedung pemerintahan.12 Di Indonesia istilah
arsip dikenal sebagai sebuah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai
10 Hani Qonitah, Manajemen Rekod Aktif , 1 ed. (Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2014), 1.4. 11 Jay Kennedy dan Cherryl Schauder, Records Management: A Giude to Corporate
Records Keeping, 5. 12 Hadi Abubakar, Pola Kearsipan Modern: Sistem Kartu Kendali (Jakarta: Djambatan,
1998), 8.
10
bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan
daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.13
Dalam istilah kearsipan Internasional, kedua istilah ini memiliki makna
yang berbeda, record atau rekod yang merujuk pada arsip dinamis, sedangkan
archive atau arsip mengacu pada arsip statis.14 Di Indonesia, penjelasan
terkait pengertian arsip dinamis dan arsip statis terdapat pada Undang-
Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan pasal 1 bahwa arsip
dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan
pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu.15 Sedangkan Arsip
statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai
guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan
yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh
Arsip Nasional Republik Indonesia dan/ atau lembaga kearsipan.16
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian rekod
dan arsip memiliki pengertian yang berbeda. Rekod (Record) atau arsip
dinamis merupakan informasi terekam yang diciptakan instansi pencipta arsip
yang memiliki nilai kebuktian sebagai bukti dari hasil kegiatan atau aktivitas
dan disimpan selama jangka waktu tertentu seperti korespondensi, laporan,
formulir, buku dll. Sedangkan archive atau arsip statis merupakan arsip baik
naskah, foto, film, mikrofilm atau dokumen lain dengan berbagai bentuk dan
sifatnya yang dihasilkan serta diterima oleh instansi yang memiliki nilai
berkelanjutan atau berketerangan permanen karena pentingnya informasi
yang terkandung di dalamnya.
13 Republik Indonesia, Undang-Undang Tentang Kearsipan, 3. 14 Adhie Gesit Pambudi, “Membangun Memori Peradaban Dunia: Keberlanjutan
Program Memory of The World Di Arsip Nasional Republik Indonesia,” Jurnal Kearsipan
11, no. 12 (Desember 2016): 84. 15 Republik Indonesia, Undang-Undang Tentang Kearsipan, 3. 16 Republik Indonesia, Undang-Undang Tentang Kearsipan.
11
2. Fungsi Arsip
Adapun alasan manusia menerima dan merekam informasi yaitu baik
karena alasan pribadi, sosial, ekonomi, hukum, instrumental, simbolis
maupun alasan ilmu pengetahuan.17 Menurut Read-Smith, Ginn and Kallaus
yang dikutip oleh Anom Mirmani, menjelaskan bahwa arsip digunakan
sebagai pusat ingatan suatu instansi yang mendokumentasikan informasi
yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional suatu instansi, maka perlu
dipertahankan.18
Menurut Abu Bakar, arsip merupakan urat nadi dalam seluruh kegiatan
dalam suatu instansi. Maka dari itu, arsip memiliki peran yang sangat
potensial dan tidak mungkin dapat dihilangkan dalam menunjang kegiatan
administrasi sehari-hari di segala bidang kegiatan instansi, sebagai pusat
ingatan, sumber informasi dan sumber atau bukti sejarah.19 Untuk memahami
fungsi arsip, telah dijelaskan di dalam UU No. 7 Tahun 1971 bahwa secara
fungsional arsip dibedakan menjadi 2 jenis, yakni:
a. Arsip dinamis yaitu sebagai arsip yang senantiasa masih berubah nilai dan
arti secara fungsional.
b. Arsip statis yaitu sebagai arsip yang sudah mencapai taraf nilai yang abadi
khusus sebagai bahan pertanggungjawaban nasional/ Permerintah.20
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, arsip memiliki peran penting dalam
kelangsungan sebuah instansi, baik arsip statis (archieve) ataupun arsip
dinamis (record) dapat berguna dan dibutuhkan dalam seluruh proses
kegiatan manajemen organisasi seperti perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan.
17 Sulistyo Basuki, Manajemen Arsip Dinamis (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2003), 4–5. 18 Anom Mirmani, Materi Pokok Pengantar Kearsipan, 2 ed. (Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka, 2013), 1.13. 19 Hadi Abubakar, Pola Kearsipan Modern: Sistem Kartu Kendali, 23. 20 Republik Indonesia, “Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Pokok
Kearsipan,” Pub. L. No. 7 (1971), 6, https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/36/node/929/uu-no-7-tahun-1971-
ketentuan-pokok-kearsipan.
12
3. Manajemen Arsip
Arsip yang tercipta dan diterima oleh sebuah instansi perlu dikelola lebih
lanjut untuk membantu dan menjamin ketersediaan informasi dalam
penyelenggaraan kegiatan instansi sebagai bahan akuntabilitas instansi dan
sumber informasi yang akurat serta alat bukti yang sah. Menurut The
Australian Standart AS 4390 yang dikutip oleh Kennedy mendefinisikan
manajemen arsip sebagai
“The discipline and organizational function of managing records to meet
operational business needs, accountability requirements and community expectations.”21 Dengan kata lain, manajemen arsip ialah sebuah disiplin ilmu dan fungsi
organisasi dalam mengelola arsip untuk memenuhi kebutuhan operasional
bisnis, akuntabilitas, persyaratan dan harapan masyarakat. Manajemen arsip
merupakan elemen penting dan salah satu fungsi yang perlu dijalankan di
dalam sebuah instansi atau organisasi yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan informasi untuk kegiatan operasional, akuntabilitas dan
persyaratan di dalam instansi tersebut. Pengelolaan arsip dinamis yang perlu
dilakukan di dalam sebuah instansi meliputi penciptaan arsip, penggunaan
dan pemeliharaan arsip, serta penyusutan arsip. Pengelolaan arsip perlu
dilaksanakan untuk menjamin ketersediaan arsip dalam penyelenggaraan
kegiatan sebagai bahan akuntabilitas kinerja dan alat bukti yang sah
berdasarkan suatu sistem yang memenuhi persyaratan yang: 22
a. Andal;
b. Sistematis;
c. Utuh;
d. Menyeluruh, dan
e. Sesuai dengan norma standar, prosedur dan kriteria.
Dalam menerapkan pengelolaan baik arsip dinamis maupun arsip statis,
dapat menggunakan model pendekatan kontinum rekod. Model kontinum
rekod merupakan pendekatan yang mengacu pada seluruh proses manajemen
21 Jay Kennedy dan Cherryl Schauder, Records Management: A Giude to Corporate
Records Keeping, 8. 22 Republik Indonesia, Undang-Undang Tentang Kearsipan, 27.
13
arsip yang konsisten dan koheren (saling berhubungan) sejak penciptaan
arsip, preservasi hingga arsip tersebut disebarluaskan.23 Menurut Hani
Qonitah, “Model Kontinum Rekod adalah konsep yang fleksibel dan
menyeluruh yang mencerminkan sejumlah isu yang mengelilingi peran arsip
dalam organisasi dan masyarakat kontemporer. Model ini menekankan bahwa
prinsip-prinsip yang sama berlaku terhadap pengelolaan seluruh arsip, baik
yang baru diciptakan maupun yang berasal dari masa lalu.”24
Model kontinum rekod dapat dijadikan sebagai panduan konseptual untuk
pengembangan kebijakan dan program kearsipan. Agar lebih jelas, menurut
Kennedy di dalam bukunya, model kontinum rekod terdiri atas beberapa
dimensi yang mewakili perspektif dalam mengelola dokumen yang perlu
dipertimbangkan oleh staf maupun arsiparis, sebagaimana 4 dimensi tersebut
dapat dilihat pada gambar 2.1:
23 Sulistyo Basuki, Manajemen Arsip Dinamis, 19. 24 Hani Qonitah, Manajemen Rekod Aktif, 1.29.
Gambar 2. 1. Model Kontinuum Rekod
14
a. Dimensi pertama, rekod yang tercipta atas aktivitas bisnis merupakan
bagian dari proses komunikasi bisnis dalam instansi misalnya melalui
email, perangkat lunak pengelola dokumen atau perangkat lunak lainnya.
b. Dimensi Kedua, rekod/ arsip yang tercipta ataupun diterima diberikan
tanda dengan kode (metadata) yang berkaitan termasuk bagaimana arsip
dapat terhubung dengan arsip lainnya.
c. Dimensi ketiga, arsip dimasukkan ke dalam sebuah sistem penyimpanan
dan sistem temu kembali sebagai sumber informasi/ memori dari instansi.
d. Dimensi keempat, sebagian rekod/ arsip tertentu yang diperlukan dapat
dijadikan untuk tujuan akuntabilitas sosial dan memori kolektif sebuah
bangsa yang dapat bercampur dengan arsip/rekod dari berbagai instansi.25
B. Arsip Vital
1. Definisi Arsip Vital
Dalam pelaksanaan aktivitas sebuah instansi, arsip dinamis memiliki
berbagai macam fungsi yang menuntut untuk selalu dikelola dan disimpan
dengan baik agar jika di kemudian hari dibutuhkan akan mudah dalam
penemuankembalinya dengan cepat, tepat dan lengkap. Pada fase dinamis,
terdapat sebagian arsip yang sangat penting bagi kelangsungan instansi,
karena jika terjadi kehilangan atau kerusakan terhadap arsip tersebut dapat
menggangu jalannya kegiatan atau keberlangsungan hidup instansi. Arsip
dinamis tersebut dapat dikategorikan sebagai arsip vital.26
Di Indonesia, dalam lampiran Peraturan Kepala ANRI No. 49 Tahun 2015
tentang Pedoman Arsip Vital telah dijelaskan bahwa arsip vital mempunyai
manfaat yang besar bagi instansi penciptanya yang bukan hanya berfungsi
sebagai arsip pada umumnya, melainkan dapat menjadi persyaratan dasar
bagi kelangsungan operasional pencipta arsip, tidak dapat diperbarui dan
tidak tergantikan apabila rusak atau hilang.27 Pada laman National Archives
25 Jay Kennedy dan Cherryl Schauder, Records Management: A Giude to Corporate
Records Keeping, 11–12. 26 Krihanta, Pengelolaan Arsip Vital, 1.1. 27 Arsip Nasional Republik Indonesia, “Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik
Indonesia,” Pub. L. No. 49 Tentang Pedoman Program Arsip Vital di Lingkungan Arsip
Nasional Republik Indonesia (2015), 4.
15
and Recod Administration, juga dijelaskan bahwa arsip vital sangat perlu
dikelola dan diperhatikan secara serius karena arsip vital:
a. Memuat informasi penting yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi
paling penting dari sebuah instansi dan dibutuhkan untuk melindungi
melindungi hak-hak hukum dan keuangan pemerintah serta orang-orang
yang terlibat
b. Memuat informasi yang mencakup rencana darurat dan arsip-arsip terkait
dalam menentukan bagaimana suatu instansi/ lembaga merespons keadaan
darurat.28
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa arsip vital
merupakan jenis arsip baik pada masa dinamis maupun telah dianggap statis
yang memiliki nilai penting bagi organisasi dalam melindungi aset dan
kepentingan serta kelangsungan hidup instansi, apabila hilang atau rusak akan
sulit tergantikan dan bahkan tidak dapat diperbaharui kembali. Dengan kata
lain, tidak ada alasan apapun bagi sebuah instansi untuk mengabaikan
keberadaan arsip vital yang yang keberadaannya merupakan tulang punggung
manajemen dalam sebuah instansi.
Tidak semua arsip yang tercipta di sebuah instansi dapat dikategorikan
sebagai arsip vital, di dalam lampiran Peraturan Kepala ANRI No. 6 Tahun
2005, dijelaskan bahwa sebuah arsip dikatakan sebagai arsip vital apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut:29
a. Merupakan prasyarat bagi keberadaan instansi, karena tidak dapat
digantikan dari aspek administrasi maupun legalitasnya
b. Sangat dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan operasional kegiatan
instansi karena mengandung informasi yang dapat digunakan untuk
rekonstruksi apabila terjadi bencana.
c. Berfungsi sebagai bukti kepemilikan kekayaan instansi
d. Berkaitan dengan kebijakan strategi instansi.
28 United Nation, “Archives and Records Management Section,” National Archives and
Recod Administration (blog), diakses 23 Januari 2020,
http://archives.un.org/unarms/en/unrecordsmgmt/unrecordsresources/manag
ingrisksandprotectingvitalrecords.htm. 29 Arsip Nasional Republik Indonesia, Peraturan Kepala ANRI Tentang Pedoman
Perlindungan, Pengamanan dan Penyelamatan Dokumen/ Arsip Vital Negara, 8.
16
2. Identifikasi Arsip Vital
Dalam mengelola arsip yang telah tercipta, terdapat istilah pengelolaan
arsip vital. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa arsip vital
merupakan jenis arsip baik pada masa dinamis maupun telah dianggap statis
memiliki nilai penting bagi organisasi dalam melindungi aset dan
kepentingan serta kelangsungan hidup instansi, apabila hilang atau rusak akan
sulit tergantikan dan bahkan tidak dapat diperbaharui kembali.
Melalui pengelolaan terhadap arsip vital yang sangat penting dan
terprogram yang dilakukan di sela-sela pelaksaan pengelolaan arsip pada
umumnya, akan memberikan perlindungan, pengamanan dan penyelematan
terhadap arsip vital. Berdasarkan Peraturan Kepala ANRI No. 49 Tahun 2015
Tentang Program Arsip Vital, kegiatan pengelolaan arsip vital dapat
dilakukan melalui:30
a. Prosedur Pengelolaan
1) Identifikasi meliputi: analisis organisasi, pendataan, pengolahan dan
penentuan arsip vital
2) Penataan arsip vital, meliputi: pemeriksaan, menentukan indeks berkas,
penggunaan tunjuk silang, pelabelan dan penempatan arsip
3) Menyusun daftar arsip vital yang ada di unit kerja
b. Perlindungan dan pengamanan arsip vital
1) Metode perlindungan arsip vital meliputi: duplikasi, pemencaran
dengan peralatan khusus
2) Pengamanan fisik arsip vital mencakup: sistem keamanan ruang
penyimpanan, tingkat ketinggian penempatan, struktur bangunan dan
penggunaan ruang.
3) Pengamanan informasi arsip, meliputi menjamin penggunaan oleh
pihak yang berhak, memberi kode rahasia dan menetapkan spesifikasi
hak akses.
c. Penyelematan dan pemulihan
30 Arsip Nasional Republik Indonesia, Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik
Indonesia, 6.
17
1) Penyelematan arsip meliputi evakuasi arsip vital, identifikasi jenis arsip
serta pemulihan kondisi (recovery)
2) Pemulihan meliputi stabilisasi dan perlindungan arsip yang dievekuasi,
penilaian tingkat kerusakan dan spesifikasi kebutuhan pemulihan,
pelaksanaan penyelamatan, prosedur penyimpanan kembali dan
evakuasi.
Kunci dalam menentukan apakah arsip yang akan dimasukkan ke dalam
rencana perlindungan sebagai arsip vital, perlu adanya identifikasi arsip vital.
Sebagaimana menurut Kennedy yang menjelaskan bahwa proses
mengidentifikasi arsip vital merupakan:31
….like assessing records for retention and disposal action, requires a sound overall understanding of the business objectives and functions of
the organisation. Sebuah proses yang sama halnya seperti menilai arsip/ rekod untuk masa
simpan dan pelaksanaan penyusutan, yang mana membutuhkan pemahaman
secara keseluruhan atas tujuan bisnis dan fungsi organisasi.
Menurut Elizabeth Shepherd, pengelola arsip perlu mengidentifikasi arsip
vital baik dalam fungsi substantif maupun fungsi fasilitatif instansi yang
diperkirakan hanya 2-10% arsip yang dapat dikategorikan sebagai arsip vital
dari keseluruhan arsip yang tercipta.32 Senada dengan Elizabeth, pandangan
Betty Ricks yang dikutip oleh Krihanta juga menjelaskan bahwa dari seluruh
arsip dinamis yang tercipta, sekitar 25% termasuk arsip dinamis aktif, 30%
termasuk arsip dinamis inaktif, 10% dapat dikategorikan sebagai arsip
permanen dan 35% termasuk arsip yang tidak memiliki nilai guna yang
artinya perlu segera dimusnahkan.33
Itu menandakan bahwa dari seluruh arsip dinamis yang tercipta,
diperkirakan hanya ada sekitar 10% yang dapat dikategorikan sebagai arsip
vital dan akan ada kemungkinan disimpan sebagai arsip permanen. Proses
31 Jay Kennedy dan Cherryl Schauder, Records Management: A Giude to Corporate
Records Keeping, 224. 32 Elizabeth Shepherd dan Geoffrey Yeo, Managing Records: a Handbook of Principles
and Practice (London: Facet Publishing, 2003), 210–11. 33 Krihanta, Pengelolaan Arsip Vital, 1.8.
18
awal ini penting dilakukan sebab tidak semua arsip yang tercipta dapat
dikategorikan sebagai arsip vital.
Agar lebih jelas, adapun beberapa tahapan dan langkah-langkah
sebagaimana telah dijabarkan di dalam Peraturan Kepala ANRI No. 6 tahun
2005:34
a. Analisis Organisasi
Analisis organisasi dilakukan untuk menentukan unit-unit kerja yang
memiliki potensi menciptakan arsip vital melalui pendekatan analisis
fungsi dan analisis substansi informasi:
1) Memahami struktur, tugas pokok dan fungsi organisasi.
2) Mengidentifikasi fungsi-fungsi substansi dan fungsi fasilitatif.
3) Mengidentifikasi unit-unit kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi
yang menghasilkan arsip sesuai dengan kriteria arsip vital.
4) Mengidentifikasi substansi informasi yang tercipta pada unit-unit kerja
potensial.
5) Membuat daftar berisi arsip vital dan unit kerja pencipta.
b. Pendataan
Pendataan atau survei merupakan teknik pengumpulan data tentang
arsip vital. Pendataan ini dilakukan:
1) Pendataan dilakukan setelah analisis organisasi.
2) Pendataan dilakukan untuk mengetahui secara pasti jenis-jenis arsip
vital pada unit unit kerja yang potensial.
3) Pendataan menggunakan formulir yang berisi informasi: organisasi
pencipta dan unit kerja, jenis (series) arsip, media simpan, sarana temu
kembali, volume, periode (kurun waktu), retensi, tingkat keaslian, sifat
kerahasiaan, lokasi simpan, sarana simpan, kondisi arsip, nama dan
waktu pendataan.
c. Pengelolahan Hasil Pendataan
Setelah mendapatkan daftar arsip vital dari unit-unit kerja, perlu
dilakukan pengelohan untuk memperoleh kepastian bahwa hasil
34 Arsip Nasional Republik Indonesia, Peraturan Kepala ANRI Tentang Pedoman
Perlindungan, Pengamanan dan Penyelamatan Dokumen/ Arsip Vital Negara, 7–12.
19
identifikasi memenuhi kriteria arsip vital yang disertai dengan analis is
hukum dan analisis resiko.
1) Analisis hukum
Analisis hukum dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan:
a) Apakah arsip tersebut secara legal mengandung hak dan kewajiban
atas kepemilikan negara/ warga negara?
b) Apakah hilangnya arsip tersebut dapat menimbulkan tuntutan
hukum terhadap individu atau organisasi?
c) Apakah arsip yang mendukung hak-hak hukum individu/ organisasi
seandainya hilang duplikatnya harus dikeluarkan dengan pernyataan
dibawah sumpah?
2) Analisis resiko
Analisis resiko dilakukan terhadap arsip yang dianggap vital melalui
cara penafsiran kemungkinan kerugian yang akan ditimbulkan. Dalam
rangka melakukan analisis resiko dapat diajukan beberapa pertanyaan
sebagai berikut:
a) Jika arsip ini tidak ditemukan (hilang/ musnah) berapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk merekonstruksi informasi dan berapa biaya
yang dibutuhkan oleh organisasi?
b) Berapa lama waktu yang tidak produktif dengan tidak adanya arsip
yang bersangkutan dan berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh
organisasi?
c) Berapa banyak kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang
hilang dengan tidak ditemukannya arsip vital ini?
d) Berapa besar kerugian yang dialami oleh organisasi dengan tidak
adanya arsip yang dibutuhkan?
d. Penentuan Arsip Vital
Penentuan arsip vital merupakan proses lanjutan dari kegiatan
pengolahan data. Sebelum melakukan penentuan arsip vital, perlu terlebih
dahulu dilakukan pengujian terhadap kesesuaian antara kriteria arsip vital
dengan hasil analisis organisasi dan hasil pendataan, sehingga dapat
ditentukan jenis arsip vital secara pasti.
20
e. Penyusunan Daftar Arsip Vital
Setelah menentukan arsip vital, langkah selanjutnya menyusun daftar
arsip vital yang berisi informasi tentang arsip vital yang berada pada
organisasi ke dalam bentuk formulir yang memiliki kolom-kolom sebagai
berikut:
1) Nomor: Diisi dengan nomor urut arsip vital
2) Jenis Arsip: Diisi dengan jenis arsip vital yang telah didata
3) Unit Kerja: Diisi dengan nama unit kerja asal arsip vital
4) Kurun Waktu: Diisi dengan tahun arsip vital tercipta
5) Media: Diisi dengan jenis media rekam arsip vital
6) Jumlah: Diisi dengan banyaknya arsip vital misal: 1 berkas
7) Jangka Simpan: Diisi dengan batas waktu sebagai arsip vital
8) Metode Perlindungan: Diisi dengan jenis metode perlindungan sesuai
dengan kebutuhan masing-masing media rekam yang digunakan
9) Lokasi Simpan: Diisi dengan tempat arsip tersebut disimpan
10) Keterangan: Diisi dengan informasi spesifik yang belum/tidak ada
dalam kolom yang tersedia.
C. Penilaian Arsip
1. Definisi Penilaian Arsip
Dalam mewujudkan tujuan dan misi instansi, arsip akan terus tercipta
seiring dengan berlangsungnya aktivitas. Maka, diperlukan pula usaha untuk
mengatur volume arsip yang tercipta tersebut. Penumpukan arsip serta
bercampurnya berbagai macam jenis arsip yang sering terjadi di sebuah
instansi disebabkan belum optimalnya pelaksanaan penilaian dan penyusutan
arsip yang dilakukan instansi. Di dalam Jurnal Kearsipan, Widodo
menyebutkan bahwa pelaksanaan penilaian arsip sangat dibutuhkan sebagai
instrumen dalam melaksanakan penyusutan untuk menghasilkan arsip statis
yang benar-benar berkualitas. Penilaian tidak dapat dipisahkan dari rangkaian
kegiatan manajemen arsip, karena penilaian arsip merupakan salah satu
bagian dari kegiatan penyusutan arsip dengan menganalisis informasi
terhadap sekelompok arsip untuk menentukan nilai guna dan masa retensi
21
arsip bagi kepentingan operasional instansi dan kepentingan masyarakat luas
sebelum dilakukan penyusutan arsip.35
Menurut Brown yang dikutip Alan Bell, menjelaskan definisi penilaian
sebagai sebuah bagian dari proses dalam pengelolaan arsip untuk menentukan
berapa lama dan rekod atau arsip mana yang perlu disimpan dengan
mengajukan pertanyaan berikut:
1. Apakah rekod masih berguna bagi individu atau instansi yang menciptakan
rekod tersebut? Baik digunakan untuk pribadi maupun kebutuhan
administrasi?
2. Apakah terdapat alasan hukum mengapa rekod perlu atau tidaknya untuk
disimpan dan dijaga?
3. Apakah arsip dapat berguna selain untuk tujuan awal diciptakan, seperti
berguna untuk alat bantu dalam penelitian sejarah? 36
Tidak jauh berbeda dengan pandangan Kennedy yang menjelaskan bahwa
penilaian arsip merupakan proses evaluasi aktivitas bisnis untuk menentukan
arsip yang perlu diambil dan berapa lama arsip disimpan untuk memenuhi
kebutuhan bisnis hingga persyaratan pertanggungjawaban organisasi dan
harapan masyarakat.37 Selain itu, pendapat lain menyatakan bahwa penilaian
arsip juga dapat dijadikan sebagai dasar penjadwalan retensi arsip (JRA)
sebagai proses untuk mendokumentasikan nilai arsip dalam hal menentukan
lamanya waktu arsip dapat dipertahankan sehingga dengan begitu, dapat
memastikan bahwa instansi telah patuh terhadap undang-undang kearsipan
dan kebutuhan arsip dapat terpenuhi.38
Di Indonesia, pelaksanaan penilaian arsip telah diatur di dalam Keputusan
Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (Kepka ANRI) Nomor 7 Tahun
2001 tentang Pedoman Penilaian Arsip Bagi Instansi Pemerintah, Badan
35 Bambang P. Widodo, “Model Sistem Pengelolaan Arsip Di Indonesia,” Jurnal
Kearsipan 5, no. 12 (2010): 77. 36 Alan Bell dan Caroline Brown, RecordKeeper’s Bookshelf (Dundee: Center for
Archive and information Studies, University of Dundee, 2013), 22. 37 Jay Kennedy dan Cherryl Schauder, Records Management: A Giude to Corporate
Records Keeping, 63. 38 Ira. A. Penn, Gail B. Pennix, dan Jim Coulson, Records Management Hand Book, 2
ed. (Hampshire: Gower, 1994).
22
Usaha dan Swasta. Di dalam peraturan ini dijelaskan bahwa penilaian arsip
sebagai proses dalam menentukan jangka waktu simpan dan nasib akhir arsip
yang dapat dilihat dari aspek fungsi dan substansi informasinya serta
karakteristik fisik atau nilai intrinsiknya yang dilakukan melalui langkah-
langkah teknis pengaturan secara sistematis dalam unit-unit informasi.39
Berdasarkan pedoman penilaian arsip dijelaskan pula bahwa dalam
melaksanakan penilaian arsip perlu diketahui dan memahami secara pasti
terkait struktur organisasi, evaluasi tingkat pentingnya fungsi organisasi, jenis
kegiatan dan transaksi kegiatan dari pencipta asip. Pemahaman instansi perlu
dikembangkan menjadi seluruh informasi pada semua unit pencipta arsip,
pemahaman semua informasi yang terekam dalam semua media, sifat
struktur, proses, penciptaan, dan hubungan dengan informasi/ arsip lain.40 Hal
ini sejalan dengan pendapat Cook yang dikutip oleh Lekoko Kenosi, untuk
melakukan penilaian, arsiparis dituntut harus memahami tentang penciptaan
arsip, tugas dan fungsinya, struktur organisasi, proses pengambilan keputusan
mengenai bagaimana instansi menciptakan arsip dan perkembangan dari
waktu ke waktu.41
Dapat disimpulkan bahwa penilaian arsip merupakan salah satu bagian
dari rangkaian kegiatan manajemen kearsipan yang penting dilakukan untuk
menentukan masa simpan (retensi) dan nasib akhir arsip sebelum
dilakukannya penyusutan dengan mengevaluasi aktivitas bisnis dan
karakteristik serta nilai informasi pada arsip tersebut. Selain itu, dalam
melakukan penilaian arsip, perlu memahami fungsi, struktur, tingkat
pentingnya fungsi organisasi, jenis kegiatan dan transaksi instansi pencipta
arsip terlebih dahulu sebelum menilai arsip secara langsung, sebagaimana
rangkaian proses penilaian seperti pada gambar 2.2.
39 Arsip Nasional Republik Indonesia, Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik
Indonesia, 8. 40 Arsip Nasional Republik Indonesia, 11–12. 41 Lekoko Kenosi dan Trevor Moatlhodi, “The Determination Of Value In Archival
Science And The Ever Evolving Theories Of Records Selection,” The Eastern Librarian
23, no. 1 (2012): 31.
23
2. Teori Penilaian Arsip
Dalam pelaksanaan penilaian arsip terdapat 2 pendekatan yang dapat
dilakukan yaitu dengan metode tradisional (pendekatan bottom-up) dan
metode penilaian arsip makro (pendekatan top-down).
a. Metode Penilaian Tradisional
Metode penilaian tradisional atau dengan pendekatan bottom-up yang
pertama kali diperkenalkan oleh Hilary Jenkinson dan T.R. Schellenberg.
Baik Jenkinson maupun Schellenberg melakukan penilaian dengan
menilai arsip secara aktual atas keputusan yang sudah dibuat. Pendekatan
ini dapat dikatakan reaktif atau keputusan yang tidak akan diambil hingga
arsip yang diciptakan sudah lama disimpan dan tidak lagi digunakan
sepenuhnya. Menurut Jenkinson, penilaian arsip tidak diberikan kepada
pengelola arsip, dan tidak juga kepada peneliti, melainkan dikerjakan oleh
petugas administrasi seorang diri yang bertanggunjawab hanya untuk
kebutuhan administrasi mereka saja.42
Sedangkan menurut Schellenberg, dalam pelaksanaan penilaian
terdapat 2 nilai arsip diantaranya nilai primer dan sekunder. Schellenberg
berpendapat bahwa penilaian adalah prinsip umum dan bukan kriteria yang
dapat ditentukan sepihak serta beberapa unsur penentuan yang mungkin
dapat diterima ataupun tidak. Arsiparis tidak dapat diharapkan untuk
membuat keputusan sendiri melainkan perlu berkonsultasi dengan para
42 Sudjono, Zita Asih Supastiwi, dan Anom Mirmani, Penilaian Dan Penyusutan Arsip,
1 ed. (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, n.d.), 3.12-3.13.
Misi Fungsi Aktivitas Transaksi
Gambar 2. 2. Tahapan Penilaian Arsip
24
ahli yang akan memberi saran mengenai arsip mana yang perlu disimpan
dalam jangka waktu lama.43
b. Metode Penilaian Arsip Makro
Penilaian arsip makro pertama kali dikembangkan oleh Terry Cook
yang berpendapat bahwa arsiparis perlu beralih dari penilaian terhadap
arsip secara aktual (fisik arsip) menjadi penilaian terhadap konteks
konseptual penciptaannya. Hal ini dikarenakan dengan penilaian langsung
terhadap arsip, arsiparis hanya berfokus pada karakteristik seperti usia dan
keasliannya, namun akan kehilangan gambaran yang lebih luas seperti
struktur masyarakat, fungsi, pencipta arsip dan proses penciptaan arsip
yang dapat memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai fungsi
instansi tersebut.
Pendekatan ini tidak mengevaluasi kelompok arsip yang lebih besar
namun mengevaluasi fungsi dan faktor yang dapat menghasilkan arsip,
sebelum menilai arsip itu sendiri. Penilaian arsip dimulai dengan analisis
struktur organisasi dan fungsi, interaksi dan transaksi sebagai proses
penciptaan arsip.44
3. Penilaian Arsip Makro
Sebagaimana menurut Boedi Martono bahwa arsip akan terus tercipta
seiring dengan berlangsungnya kegiatan administrasi yang berkaitan dengan
fungsi, kegiatan dan transaksi suatu instansi yang mencakup seluruh
tanggungjawab untuk menyelesaikan tujuan instansi.45 Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, penilaian arsip makro merupakan sebuah pendekatan
dalam melakukan penilaian arsip bukan dengan meninjau langsung
berdasarkan kriteria terhadap fisik arsip melainkan menilai arsip melalui
evaluasi terhadap fungsi instansi itu sendiri.
43 Alan Bell dan Caroline Brown, RecordKeeper’s Bookshelf , 26. 44 Alan Bell dan Caroline Brown, 29. 45 Boedi Martono, Penyusutan Dan Pengamanan Arsip Vital Dalam Manajemen
Kearsipan, 15.
25
Di dalam artikel Macro Appraisal in Theory and Practice, Terry Cook
menjabarkan mengenai penilaian makro yakni
Macroappraisal is the process that defines which of these creators and functions, program, and activities and therefore their related records
will be reflected in archives, and as starkly and with finality which will not.
Penilaian makro merupakan sebuah proses menemukan pencipta dan fungsi,
program dan aktivitas serta keterkaitan arsip yang akan mencerminkan arsip
statis mana yang tersedia secara lengkap dan keseluruhan dan mana yang
tidak.46
Pendapat senada juga diungkapkan Pearce-Moses yang dikutip Lekoko
Kenosi, yang berpendapat mengenai definisi penilaian makro sebagai
…defines macro appraisal as “a theory of appraisal that assesses the value of records based on the role of the record creators, placing priority on why the records were created (function), where they were created (structure), and how they were created, rather than content
(informational value).47
Dengan kata lain, penilaian arsip makro diartikan sebagai salah satu teori
penilaian untuk menentukan nilai arsip berdasarkan pada peran pencipta
arsip, menempatkan prioritas pada alasan mengapa arsip dibuat (fungsi),
dimana arsip diciptakan (struktur) dan bagaimana arsip dapat diciptakan
tanpa melihat konten arsip itu sendiri.
Craig juga menjelaskan bahwa penilaian makro (Macroappraisal) telah
dikembangkan dengan menggunakan pendekatan Top-Down terhadap
kegiatan penilaian dengan meneliti lebih mendalam terkait fungsi instansi dan
arsipnya. Penilaian makro berbeda dengan penilaian mikro yang
menggunakan pendekatan Bottom-Up yang terfokus terhadap dokumen
dengan menilai dan menimbang nilai yang sesuai dengan kriteria tertentu baik
secara umum maupun khusus. Namun sebaliknya, penilaian makro
memfokuskan kegiatan penilaian terhadap analisis pada tahap awal
penciptaan arsip baik berasal dari fungsi, tanggungjawab maupun aktivitas.
46 Terry Cook, “Macroappraisal in Theory and Practice: Origins, Characteristics, and
Implementation in Canada, 1950-2000,” Archival Science 5, 2005, 102. 47 Lekoko Kenosi dan Trevor Moatlhodi, “The Determination Of Value In Archival
Science And The Ever Evolving Theories Of Records Selection,” 31.
26
Selain itu penilaian makro juga dapat dilakukan kapan saja dan di tingkat
manapun dengan arah aktivitas utama dari fungsi yang terlihat melalui
struktur organisasi kemudian arsip yang dihasilkan.48 Penilaian arsip makro
tidak mengabaikan penilaian mikro atau melakukan penilaian dengan ciri
media khusus, hanya saja menempatkan pada posisi yang lebih tepat.
Penilaian makro berpusat pada konsep penciptaan dengan menggunakan
pengetahuan hasil penelitian yang diperoleh atas analisis fungsi dan struktur
dari dinamika budaya sebuah instansi, sistem pencatatan, keterlibatan dan
interaksi masyarakat dengan institusi maupun fungsinya dengan
mempertanyakan 3 hal dasar berikut:49
a. Fungsi dan aktivitas apa yang paling penting untuk didokumentasikan dari
lembaga pencipta arsip?
b. Siapa yang menerapkan fungsi utama, program, dan aktivitas instansi yang
tentu saja memegang tanggungjawab dalam penciptaan asip, serta arsip
apa saja yang diciptakan dan siapa penciptanya?
c. Bagaimana masyarakat dapat berinteraksi dengan fungsi institusi baik
menerima, mendukung, menentang program dan layanan yang berkaitan?
Penilaian arsip makro dimulai dengan mengidentifikasi fungsi dan
aktivitas yang perlu didokumentasikan pada instansi. Menurut cook, dalam
Appraisal Methodology: Macro-Appraisal and Functional Analysis50, dalam
melakukan penilaian arsip makro diperlukan penilaian terhadap kepentingan
dan ruang lingkup undang-undang, mandat dan kebijakan yang relevan
dengan instansi secara keseluruhan. Lalu dilanjutkan dengan mengevaluasi
fungsi, aktivitas dan program pada instansi guna menyelidiki dunia informasi
instansi pencipta arsip untuk mengidentifikasi informasi yang tercatat dalam
semua media arsip, sifat, struktur, karakteristik, proses penciptaan dan sifat
48 Barbara Lazenby Craig, Archival Appraisal : Theory and Practice (Munchen: K. G.
Saur, 2004), 88. 49 Terry Cook, “Macroappraisal in Theory and Practice: Origins, Characteristics, and
Implementation in Canada, 1950-2000,” 131–32. 50 Terry Cook, Appraisal Methodology: Macro-Appraisal and Functional Analysis Part
B: Guidelines for Performing an Archival Appraisal on Government Records, ed. oleh
Richard Brown dan Judith Robets-Moore (Canada: National Archives of Canada, 2001), 2.
27
khususnya hingga keterkaitan dengan pencipta informasi/ arsip lain dan
pengguna.
Berikut langkah-langkah yang lebih mendetail terkait penilaian arsip
makro dengan analisis fungsi yang dapat diterapkan di sebuah instansi51:
a. Pada langkah pertama yakni menentukan fungsi dan aktivitas apa yang
perlu didokumentasikan. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisis
instansi dan program untuk mengidentifikasi fungsi dan aktivitas
terpenting yang dilakukan. Analisis ini perlu dilakukan penelitian secara
hati-hati, termasuk memeriksa dokumentasi pada instansi dan beberapa
program dan mewawancarai dengan staf instansi.
b. Pada langkah kedua yakni menentukan di mana letak penciptaan arsip
yang mendokumentasikan fungsi terpenting. Hal ini dilakukan dengan
menganalisis struktur instansi untuk menentukan unit kerja dan individu
terutama yang bertanggungjawab atas fungsi tersebut.
c. Langkah yang ketiga dilanjutkan dengan mengidentifikasi seri arsip yang
tercipta oleh penanggungjawab atas pelaksanaan fungsi tersebut. Seri arsip
ini dapat meliputi antara arsip yang terkelola dengan baik dan arsip yang
tidak terkelola dengan baik pada tumpukkan arsip maupun arsip yang
belum termasuk dalam sistem penyimpanan arsip instansi.
d. Langkah 4: Mengidentifikasi arsip-arsip yang menyediakan dokumentasi
fungsi yang paling lengkap dan ringkas.
Penilaian arsip makro mampu menggeser pemahaman awal mengenai
penilaian arsip yang hanya terfokus pada fisik arsip (microapprisal) menjadi
fokus terhadap konteks fungsional instansi pencipta arsip. Penerapan
penilaian arsip makro pada sebuah instansi dinilai lebih efisien dari segi
faktor biaya dan tepat untuk arsip, karena penilaian arsip makro dapat
dijadikan sebagai standar penilaian dan merupakan cara yang efektif dalam
mengelola suatu fungsi dari institusi agar dapat:
a. Memberikan cakupan yang berkelanjutan terhadap arsip;
51 Andrew Griffin dan Micheal Roper, Managing Public Sector Records : A Study
Programme (London, UK: International Records Management Trust, 1999), 42.
28
b. Memberikan cakupan untuk sebagian besar arsip untuk dimusnahkan.
Oleh karena itu, sebagai langkah awal dalam penerapan penilaian arsip
makro, menurut Terry Cook menjelaskan bahwa arsiparis harus mampu
memahami mengapa arsip tercipta, bagaimana arsip dapat diciptakan dan
digunakan oleh penggunanya serta apa fungsi utama dari pembuat
keputusan.52 Menurut Griffin, dengan penilaian arsip makro atau penilaian
dengan pendekatan fungsional dapat berguna untuk:
a. Meminimalisir penyimpangan arsiparis dengan fokus utama pada fungsi
dan struktur institusi dari pada terhadap arsip itu sendiri;
b. Pendekatan ini menempatkan penekanan utama penilaian pada pentingnya
awal tujuan arsip diciptakan, bukan informasi yang dikandungnya.
Penilaian awal memungkinkan penyusutan dengan segera terhadap arsip
tanpa nilai abadi, setelah arsip tersebut tidak lagi memiliki nilai
berkelanjutan;
c. Analisis fungsi mampu membantu arsiparis membuat keputusan di awal
mengenai nilai arsip yang bertahan lama;
d. Lebih mudah menganalisis fungsi dan pentingnya arsip yang dihasilkan,
kapan fungsi itu masih dilakukan oleh institusi dan kapan petugas yang
bertanggung jawab masih menyediakan informasi yang tersedia.53
Sedangkan kekurangan dari penilaian arsip makro terletak pada proses
penilaian karena beberapa langkah utama dalam penilaian arsip makro
merupakan langkah untuk mencatat arsip yang akan didisposisikan di dalam
instansi yang besar tentu memerlukan perbaikan dan penggabungan
pandangan yang menyeluruh untuk meninjau. Penyimpangan pada saat
penilaian akan menyebabkan kegagalan dalam menilai kebijakan baik untuk
mengambil keputusan maupun hal lainnya dalam pengelolaan arsip.54
52 Terry Cook, Mind Over Matter: Towards a New Theory of Archival Appraisal, The
Archival Imagination: Essay in Honour of Hugh A Taylor, ed. oleh Barbara L. Craig
(Ottawa: Ontario, Association of Canadian Archivist, 1992), 47. 53 Andrew Griffin dan Micheal Roper, Building Records Appraisal Systems, 42. 54 Terry Cook, “Macroappraisal in Theory and Practice: Origins, Characteristics, and
Implementation in Canada, 1950-2000,” 136.
29
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang sesuai dengan tema penelitian yang penulis usung
adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dengan judul “Manajemen Arsip Vital di Perguruan Tinggi: Studi
Kasus Universitas X” yang disusun oleh Nita Ismayanti, Mahasiswi Magister
Humaniora Departemen Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan
Budaya, Universitas Indonesia yang diajukan pada tahun 2001. Tesis yang
penulis peroleh dari Perpustakaan Universitas Indonesia ini menggunakan
metode penelitian Kualitatif dengan pengumpulan data yang dilakukan
melalui observasi partisipan dan kajian dokumentasi, penyebaran kuesioner
ke unit kerja pelaksana akademik (fakultas) dan unit pelaksana administrasi
universitas (Registar) serta wawancara semistruktur. Persamaan penelitian
Nita Ismayanti dengan penulis adalah melakukan penelitian dengan tema
yang sama yakni terkait identifikasi arsip vital. Perbedaan pada penelitian ini
terdapat pada metode penelitian yakni dengan metode penelitian analisis
fungsional dengan pendekatan kualitatif dan pada tempat penelitian yang
mana penulis melakukan penelitian di Bagian Keuangan dan Umum PKN
STAN sedangkan Nita Ismayanti melakukan penelitian di Universitas X.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan penelitian
Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan sebuah cara atau metode
penelitian. Metode penelitian merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari
cara-cara dalam melakukan pengamatan dengan tepat secara terpadu melalui
beberapa tahapan yang tersusun secara ilmiah dengan tujuan menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran pengetahuan.55
Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis dokumen. Sebagaimana menurut Bowen, dikatakan bahwa:
Document analysis is a systematic procedure for reviewing or evaluating documents-both printed and electronic (computer-based and internet-transmitted) material.56
Analisis dokumen adalah sebuah prosedur sistematis untuk mereview atau
mengevaluasi dokumen baik berasal dari bahan tercetak maupun elektronik.
Dengan metode analisis dokumen ini, diharapkan dapat membantu peneliti
mengevaluasi dan memeriksa tugas dan fungsi yang terdapat di Bagian
Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN melalui dokumen-
dokumen peraturan perundang-undangan serta kebijakan yang mengatur
pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam melakukan identifikasi arsip vital yang
terdapat pada unit kerja tersebut.
Selain itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, dan lain-lain tanpa memanipulasi
fenomena yang diamati.57 Penelitian kualitatif bersifat deskriptif yaitu data yang
55 Abu Achmadi dan Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), 2. 56 Glenn A. Bowen, “Document Analysis as Qualitative Research Method,” Qualitative
Research Journal 9, no. 2 (2009): 27. 57 Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar (Jakarta: Indeks, 2012), 7.
31
terkumpul berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. Data yang
diperoleh meliputi transkip wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi
dan lain-lain.58
B. Kriteria Informan
Salah satu data yang peneliti dapatkan dalam penelitian ini ialah bersumber
dari manusia berupa wawancara. Dalam melaksanakan penelitian kualitatif,
peneliti perlu teliti dalam menentukan orang-orang yang akan diwawancara
(informan). Penentuan informan ditentukan dengan mencari tahu pihak yang
paling memahami objek penelitian dan ditentukan berdasarkan konsep
Purposive Sampling.
Purposive Sampling merupakan metode penentuan informan dengan cara
sengaja memilih beberapa informan tertentu dengan mengabaikan informan
lainnya, karena informan tertentu ini memiliki ciri-ciri khusus yang tidak
dimiliki informan lain.59 Kriteria informan yang akan menjadi narasumber
adalah orang-orang yang berkompeten dan memahami serta terjun langsung
dalam pengelolaan arsip khususnya terkait arsip vital di lingkungan unit kerja
Bagian Keuangan dan Umum PKN STAN. Penulis mengambil informan
sebanyak 2 orang yaitu Sofia Nabila dan Aldio Ahmad. Keduanya merupakan
staf pengelola arsip dan korespondensi di lingkungan Politeknik Keuangan
Negara STAN. Kedua informan tersebut dipilih karena mereka adalah orang-
orang yang memiliki pengalaman mengelola arsip dan peneliti berharap akan
mendapatkan informasi mengenai pengelolaan arsip vital di lingkungan
Politeknik Keuangan Negara STAN khususnya di unit kerja Bagian Keuangan
dan Umum.
C. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan salah satu langkah yang juga penting dalam
melaksanakan penelitian, dengan tujuan untuk mendapatkan data yang sesuai
dengan permasalahan yang diteliti. Pemilihan metode penelitian akan
58 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif (Bandung: Pustaka Setia, 2002), 51. 59 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), 183.
32
menentukan teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan. Secara umum,
alat pengumpulan data dengan menggunakan teknik pengumpulan data kualitatif
adalah wawancara, pengamatan lapangan (observasi) dan telaah dokumen.60
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang diambil langsung, tanpa perantara
dari sumbernya. Data primer merupakan sumber data utama yang digunakan
dalam penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti
memperoleh data secara langsung dari hasil pengumpulan dokumentasi, hasil
wawancara dan hasil observasi.
a. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu oleh
pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang
memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan.61 Kegiatan
wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada 2 pengelola arsip
persuratan di lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN. Dari
wawancara tersebut, peneliti diharapkan mendapatkan informasi terkait
arsip vital yang berada di lingkungan Bagian Keuangan dan Umum PKN
STAN.
b. Observasi
Observasi suatu proses yang kompleks, yang tersusun dari berbagai
proses biologi dan psikologis. Dua di antaranya yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan.62 Observasi adalah cara
pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat
standar lain untuk keperluan tersebut, pengamatan digunakan untuk
penelitian dan telah direncanakan dan pengamatan harus terkait dengan
tujuan penelitian yang telah direncanakan.63 Observasi dilaksanakan di
lokasi penelitian yaitu Unit Kerja Bagian Keuangan dan Umum Politeknik
60 Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar, 37. 61 Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei (Jakarta: LP3ES, 2012), 135. 62 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Jakarta: Alfabeta
Bandung, 2009), 145. 63 Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), 175.
33
Keuangan Negara STAN yang berlokasi di Jl. Bintaro Utama Sektor V,
Bintaro Jaya Tangerang Selatan
c. Studi Dokumen
Menurut Natalina Nilamsari, metode dokumenter atau studi dokumen
merupakan teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar, hasil
karya maupun sumber informasi elektronik. Dokumen yang diperoleh
kemudian dianalisis, dibandingkan dan dipadukan (sitesis) membentuk
satu kajian yang sistematis, terpadu dan utuh.64 Peneliti memperoleh data
secara langsung dari hasil pengumpulan dokumen-dokumen yang
mengandung informasi yang memuat visi, misi, fungsi dan struktur
organsisasi berupa peraturan, undang-undang maupun kebijakan yang
menggambarkan deskripsi kerja dalam melaksanakan fungsi organisasi di
Unit Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya. Data sekunder merupakan data penunjang yang dapat dijadikan
alat untuk membantu penelitian. Menurut Sarosa, data sekunder merupakan
sumber data yang diperoleh dari buku-buku atau literatur-literatur, dokumen
dan artikel yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.65 Data
sekunder dalam penelitian ini bersumber dari bahan pustaka yang berkaitan
dengan permasalahan penelitian baik berupa fisik maupun elektronik.
D. Teknik Analisis Data
Langkah selanjutnya setelah melakukan teknik pengumpulan data adalah
menganalisis data. Teknik analisis data kualitatif yaitu menguraikan serta
menginterpretasikan data yang diperoleh oleh penulis akan diteliti dan dianalisis
lalu diolah dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Setelah data diperoleh melalui
64 Natalina Nilamsari, “Memahami Studi Dokumen Dalam Penelitian Kualitatif,”
Wacana XIII, no. 2 (Juni 2014): 181. 65 Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1991), 251.
34
studi dokumen berupa perundang-undangan, peraturan maupun kebijakan yang
menggambarkan deskripsi kerja dalam melaksanakan fungsi organisasi unit
Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN, analisis data
yang dilakukan yaitu:
1. Analisis Fungsi Organisasi/ Penilaian Arsip Makro
Penelitian dilanjutkan dengan metode penilaian arsip makro berbasis
analisis fungsi. Penilaian arsip makro merupakan cara yang digunakan untuk
penilaian arsip dengan menilai nilai arsip pada tingkat instansi, menganalisis
fungsi organisasi dan mengidentifikasi arsip yang mendukung fungsi akan
dipertahankan.66 Adapun tahapan-tahapan penilaian arsip makro yang
diantaranya67:
a. Meneliti dan menganalisa untuk menentukan fungsi dan aktivitas apa yang
perlu didokumentasikan dengan menganalisis dan programnya untuk
mengidentifikasi fungsi dan aktivitas terpenting yang dilakukan.
b. Menentukan letak penciptaan arsip yang mendokumentasikan fungsi unit
Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN dengan
menganalisis struktur organisasi untuk menentukan letak sub unit dan yang
bertanggungjawab atas fungsi tersebut.
c. Mengidentifikasi arsip yang tercipta atas aktivitas dalam rangka
pelaksanaan fungsi Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan
Negara STAN.
d. Mengidentifikasi arsip yang menyediakan dokumentasi fungsi dengan
menilai secara menyeluruh arsip-arsip yang menyediakan bukti aktivitas
dari fungsi PKN STAN.
2. Analisis Hukum
Analisis hukum yakni teknik analisis yang dapat dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan:
66 Caroline Williams, Managing Archives: Foundations, Principles and Practice
(England: Elsevier, 2006), 50. 67 Andrew Griffin et al., Building Records Appraisal Systems, Managing public sector
records: A study programme (International Records Management Trust, 1999), 42.
35
a) Apakah arsip tersebut secara legal mengandung hak dan kewajiban atas
kepemilikan negara/ warga negara?
b) Apakah hilangnya arsip tersebut dapat menimbulkan tuntutan hukum
terhadap individu atau organisasi?
c) Apakah arsip yang mendukung hak-hak hukum individu/ organisasi
seandainya hilang duplikatnya harus dikeluarkan dengan pernyataan
dibawah sumpah?68
3. Analisis Resiko
Analisis resiko dilakukan terhadap arsip yang dianggap vital melalui cara
penafsiran kemungkinan kerugian yang akan ditimbulkan. Dalam rangka
melakukan analisis resiko dapat diajukan beberapa pertanyaan sebagai
berikut:
a) Jika arsip ini tidak ditemukan (hilang/ musnah) berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk merekonstruksi informasi dan berapa biaya yang
dibutuhkan oleh organisasi?
b) Berapa lama waktu yang tidak produktif dengan tidak adanya arsip yang
bersangkutan dan berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh organisasi?
c) Berapa banyak kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang hilang
dengan tidak ditemukannya arsip vital ini?
d) Berapa besar kerugian yang dialami oleh organisasi dengan tidak adanya
arsip yang dibutuhkan?69
4. Penyajian Data
Merupakan sekumpulan informasi tersusun yang digunakan untuk lebih
meningkatkan pemahaman dan analisis sajian data. Setelah melakukan
penilaian arsip makro, penulis menyajikan data dalam bentuk teks yang
bersifat naratif.
68 Arsip Nasional Republik Indonesia, Peraturan Kepala ANRI Tentang Pedoman
Perlindungan, Pengamanan dan Penyelamatan Dokumen/ Arsip Vital Negara, 8. 69 Arsip Nasional Republik Indonesia, 8.
36
5. Penarikan Kesimpulan
Merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus penelitian berdasarkan
analisis data. Setelah data-data dirangkum dan dideskripsikan, penulis akan
membuat kesimpulan yang nantinya dapat digunakan untuk menjawab
rumusan masalah.
E. Teknik Penguji Keabsahan Data
Penelitian ilmiah tidak dapat terlepas dari kepercayaan terhadap proses
penelitian dan hasil yang didapatkan. Suatu data atau hasil temuan penelitian
kualitatif dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang
dilaporkan peneliti dengan realitas yang sesungguhnya terjadi pada objek
penelitian.70 Teknik yang digunakan untuk menguji keabsahan data hasil
penelitian kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan meningkatkan
kredibilitas atau validitas internal yakni dengan cara sebagai berikut:
1. Triangulasi Teknik
Triangulasi merupakan pemeriksaan keabsahan data yang diperoleh dari
berbagai sumber, berbagai metode dan berbagai waktu. Triangulasi yang
peneliti gunakan dalam penelitian ini ialah triangulasi teknik yang merupakan
teknik triangulasi untuk menguji kredibilitas data dengan mengecek pada
sumber yang sama akan tetapi dengan teknik yang berbeda.71 Kegiatan
triangulasi yang penulis lakukan ialah dengan membandingkan data hasil
telaah dokumen dengan data hasil wawancara terhadap informan terpilih.
2. Member Chek
Member Chek adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada
sumber datanya dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian data yang
ditemukan dengan data yang diberikan oleh sumber data.72 Kegiatan ini
70 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
Alfabeta, 2013), 161–62. 71 H. Salim, Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, dan Jenis (Kencana, 2019),
121, https://books.google.co.id/books?id=2fq1DwAAQBAJ. 72 H. Salim, 122.
37
peneliti lakukan dengan mewawancarai informan terpilih untuk memastikan
jenis arsip vital yang telah teridentifikasi oleh peneliti.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Objek Penelitian
1. Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN
Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara atau yang
sering disingkat PKN STAN merupakan Perguruan Tingi vokasi yang berada
di bawah naungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang
menyelenggarakan Program Studi Diploma di bidang keuangan negara.
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara berdiri sejak tahun 1952, namun nama
tersebut digunakan sejak tahun 1975 hingga tahun 2015 dan berubah nama
menjadi Politeknik Keuangan Negara STAN. Awalnya perguruan tinggi ini
bukanlah seperti yang bediri sekarang, melainkan penggabungan dari
penyelenggara pendidikan tinggi di bidang keuangan negara berbentuk kursus
jabatan, akademi dan sekolah tinggi yang dikelola oleh institusi pemerintah
yang mengelola keuangan negara saat itu yakni Jawatan Pajak dan Jawatan
Pabean yang kini dikenal dengan Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai.
Namun, seiring perkembangan program reformasi birokrasi dan
transformasi kelembagaan, Kementerian Keuangan dituntut untuk melakukan
penataan terhadap STAN agar dapat lebih meningkatkan peran dan
kontribusinya dalam menyediakan Sumber Daya Manusia yang berkompeten
dan berintegritas di bidang keuangan negara. Dengan diberlakukannya
Peraturan Menteri Keuangan RI no. 137/PMK.01/2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Politeknik Keuangan Negara STAN, perguruan tinggi ini
resmi berdiri dengan nama Politeknik Keuangan Negara STAN yang
diresmikan pada tanggal 15 Juli 2015.
Bagian Keuangan dan Umum adalah salah satu satuan organisasi Eselon
III di Politeknik Keuangan Negara STAN. Pada awalnya, sebelum terjadi
transformasi kelembagaan di dalam tubuh lembaga perguruan tinggi ini,
39
unit ini bernama subbagian Tata Usaha dan Keuangan yang secara struktur
organisasi berada di bawah unit Sekretariat. Unit ini merupakan unsur
pembantu pimpinan untuk mendukung salah satu fungsi di bidang keuangan
dan ketatausahaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Direktur guna mencapai visi dan misi Politeknik Keuangan Negara
STAN.
2. Visi, Misi, Tugas dan Fungsi Politeknik Keuangan Negara STAN
Visi:
Menjadi Perguruan Tinggi terkemuka di Indonesia yang menghasilkan
pengelola keuangan negara bereputasi internasional
Misi:
1) Menyelenggarakan program pembelajaran berkualitas tinggi dalam
rangka penguasaan pengetahuan dan keahlian di bidang pengelolaan
keuangan negara;
2) Menyelenggarakan penelitian berkualitas tinggi dalam rangka
pengembangan dan penerapan pengetahuan dan keahlian di bidang
pengelolaan keuangan negara;
3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berkualitas tinggi
dalam rangka penerapan pengetahuan dan keahlian di bidang
pengelolaan keuangan negara.
Adapun Tugas Pokok dan fungsi Politeknik Keuangan Negara STAN yang
telah diatur di dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 137/PMK.01/2015
tentang Organisasi Dan Tata Kerja Politeknik Keuangan Negara STAN untuk
Menyelenggarakan pendidikan vokasi di bidang Keuangan Negara. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, Politeknik Keuangan Negara STAN
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1) Penyusunan rencana dan program pendidikan.
2) Penyelenggaraan pendidikan vokasi di bidang keuangan negara.
3) Pelaksanaan penelitian.
4) Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
5) Pelaksanaan sistem penjamin mutu.
40
6) Pelaksanaan sistem pengawasan internal.
7) Pelaksanaan pembinaan sivitas akademika.
8) Pengelolaan laboratorium, perpustakaan, sistem informasi dan
penerbitan serta sarana dan prasarana penunjang lainnya.
9) Pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi akademik dan
kemahasiswaan.
10) Pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi keuangan dan umum.
11) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan.
3. Alamat Politeknik Keuangan Negara STAN
Alamat Politeknik Keuangan Negara STAN terletak di Jl. Bintaro Utama
Sektor V, Bintaro Jaya Tangerang Selatan, Banten, 15222, No. Telpon +6221
7361654-58, Fax +6221 7361653. Website: www.pknstan.ac.id, Email:
4. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 137/PMK.01/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Keuangan Negara STAN, perguruan
tinggi ini terdiri atas:
1) Direktur dan Pembantu Direktur
2) Senat
3) Dewan Pertimbangan
4) Satuan Penjamin Mutu
5) Satuan Pengawasan Internal
6) Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
7) Bagian Keuangan dan Umum
8) Jurusan
9) Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
10) Unit Penunjang
11) Kelompok Jabatan Fungsional
Adapun struktur organisasi Politeknik Keuangan Negara STAN dapat
dilihat pada Lampiran. Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan
41
merupakan salah satu unit kerja yang bertanggungjawab langsung kepada
Direktur Politeknik Keuangan Negara STAN dan pembinaan secara teknis
oleh Pembantu Direktur bidang Keuangan dan Umum. Adapun struktur
organisasi Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN
sebagai berikut:
B. Hasil Penelitian
Berdasarkan tujuan pada penelitian ini, penulis akan memaparkan has il
penelitian yang diperoleh melalui studi dokumen yang telah dilakukan untuk
menjawab masalah penelitian terkait jenis arsip yang diperkirakan tercipta atas
pelaksanaan tugas dan fungsi serta mengidentifikasi jenis arsip yang tergolong
vital di Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN yang
dilakukan sebagai salah satu upaya dalam penyelamatan terhadap arsip vital.
Adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut:
Gambar 4. 1. Struktur Organisasi Bagian Keuangan dan Umum
Direktur Politeknik Keuangan Negara STAN
Pembantu Direktur Bidang Umum dan Keuangan
Kepala Bagian Keuangan dan Umum
Kepala Subbagian Keuangan
Staf Pelaksana
Kepala Subbagian Tata Usaha, Organisasi dan
SDM
Staf Pelaksana
Kepala Subbagian Pengelolaan Aset dan
Kerumahtanggaan
Staf Pelaksana
42
1. Jenis Arsip Yang Tercipta Atas Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi Di
Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN
a. Fungsi dan Aktivitas Yang Perlu Didokumentasikan di Bagian Keuangan
dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN
Tahapan awal dalam proses mengidentifikasi arsip vital yakni analisis
fungsi organisasi terlebih dahulu yang sama halnya seperti pendekatan
penilaian arsip makro yang membutuhkan pemahaman secara keseluruhan
atas tujuan bisnis dan fungsi instansi. Pada langkah awal ini, untuk
melaksanakan analisis fungsi organisasi atau penilaian arsip makro,
peneliti mengumpulkan dan menyesuaikan beberapa peraturan perundang-
undangan yang mendukung fungsi di Bagian Keuangan dan Umum
Politeknik Keuangan Negara STAN terlebih dahulu yang diantaranya
sebagai berikut:
1) Peraturan Menteri Keuangan no. 137/PMK.01/2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Politeknik Keuangan Negara STAN;
2) Peraturan Menteri Keuangan no. 2/PMK.01/2016 tentang Statuta
Politeknik Keuangan Negara STAN;
3) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia no. 478/KM.1/2016
tentang Uraian Jabatan Direktur, Pembantu Direktur, Kepala Satuan,
Kepala Bagian, Ketua Jurusan, Kepala Pusat, Sekretaris Jurusan,
Kepala Subbagian, Ketua Program Studi, Kepala Laboratorium, dan
Kepala Unit di Lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN;
4) Keputusan Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Nomor Kep-
1/AK/2015 Tentang Rencana Strategis Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara Tahun 2015-2019.
Selain itu, penulis juga mengumpulkan beberapa Peraturan dan
Perundang-undangan lainnya yang digunakan sebagai sumber informasi
yang mengatur pelaksanaan tugas pokok, fungsi, aktivitas hingga transaksi
di lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN. Peraturan dan
perundang-undangan tersebut diantaranya sebagai berikut:
43
1) Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012;
2) Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga;
3) Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah;
4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil;
6) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12/PMK.09/2016 tentang
Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan Kementerian Keuangan;
7) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 152/KMK.09/2011 tentang
Peningkatan Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian
Keuangan sebagai mana telah diubah dengan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 435/KMK.09/2012;
8) Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
9) Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/ Daerah;
10) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 467/KMK.01/2014 tentang
Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan.
Dalam menganalisis fungsi organisasi, perlu diketahui tugas pokok/
utama Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keaungan Negara STAN.
Hal ini Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 2/PMK.01/2016
tentang Statuta PKN STAN pasal 54 ayat (1) dijelaskan bahwa:
“Bagian Keuangan dan Umum adalah unsur pembantu pimpinan di bidang keuangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Direktur.”73
73 Menteri Keuangan RI, “Peraturan Menteri Keuangan Tentang Statuta Politeknik
Keuangan Negara STAN,” Pub. L. No. 2/PMK.01/2016 (2016), 35.
44
Sedangkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan no.
137/PMK.01/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik
Keuangan Negara STAN pasal 17 ayat (1):
“Bagian Keuangan dan Umum sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) huruf g merupakan unsur pelaksana administrasi”74
Pernyataan di atas diperkuat pula pada pasal 18 yang menjelaskan
bahwa:
“Bagian Keuangan dan Umum memiliki tugas yakni melaksanakan urusan keuangan, pengelolaan aset, organisasi, sumber daya manusia,
tata usaha dan rumah tangga di lingkungan PKN STAN.”75 Menurut kedua peraturan tersebut, diketahui bahwa Bagian Keuangan
dan Umum merupakan salah satu unsur pembantu pimpinan dan pelaksana
administrasi bidang keuangan di lingkungan Politeknik Keuangan Negara
STAN yang bertanggungjawab langsung kepada Direktur Politeknik
Keuangan Negara STAN. Selain itu, sebagai unsur pembantu pimpinan di
bidang administrasi keuangan, Bagian Keuangan dan Umum tidak hanya
melaksanakan tugas pokok terkait keuangan saja melainkan memiliki
tugas lainnya yakni melaksanakan tugas pokok terkait urusan pengelolaan
aset, organisasi, sumber daya manusia, tata usaha dan rumah tangga.
Sehingga diketahui bahwa dalam pelaksanaan tugas tersebut, Bagian
Keuangan dan Umum memiliki fungsi-fungsi yang merupakan fungsi
fasilitatif di Politeknik Keuangan Negara STAN yakni fungsi keuangan,
fungsi pengelolaan aset, fungsi organisasi, fungsi kepegawaian, fungsi
ketatausahaan dan fungsi rumah tangga.
Setelah mengetahui fungsi yang dilaksanakan Bagian Keuangan dan
Umum, dalam penilaian makro diperlukan pula mengidentifikasi program
pengembangan yang direncanakan Politeknik Keuangan Negara STAN
dan berkaitan dengan pelaksanaan fungsi di Bagian Keuangan dan Umum.
Berdasarkan Keputusan Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Nomor Kep-1/AK/2015 Tentang Rencana Strategis Sekolah Tinggi
74 Menteri Keuangan RI, “Peraturan Menteri Keuangan Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Politeknik Keuangan Negara STAN,” Pub. L. No. 137/PMK.01/2015 (2015), 7. 75 Menteri Keuangan RI, 7.
45
Akuntansi Negara Tahun 2015-2019, tersusun program pengembangan
sebagai berikut:76
1. Strategi Utama a) Pengembangan dan penyelenggaraan sistem pembelajaran yang
kondusif untuk penguasaan keahlian di bidang pengelolaan keuangan negara.
b) Pengembangan kapasitas dan komitmen penelitian terapan di bidang pengelolaan keuangan negara.
c) Pengembangan kapasitas dan komitmen pengajaran dan penerapan pengetahuan dan keahlian di bidang pengelolaan keuangan negara bagi masyarakat.
2. Strategi Pendukung
a) Pengembangan organisasi dan sistem manajemen dengan tata kelola yang baik sesuai dengan kebutuhan;
b) Pemenuhan SDM sesuai dengan jumlah dan kualifikasi yang dibutuhkan (melalui rekrutmen dan peningkatan kualifikas i
pendidikan dan pengalaman); c) Pemenuhan sarana dan prasarana sesuai dengan standar mutu yang
berlaku; d) Penyempurnaan sistem informasi dan administrasi;
e) Pemenuhan/penyediaan sumber daya keuangan untuk menjamin terselenggaranya Tridharma sesuai dengan standar mutu yang berlaku;
f) Pengembangan dan penyelenggaraan sistem penjaminan mutu
sesuai dengan kerangka regulasi yang berlaku; g) Pembinaan dan penyediaan kesempatan bagi mahasiswa untuk
mengembangkan diri dan berprestasi;
Sebagimana telah diketahui, sebagai pelaksana tugas administrasi
keuangan, unit ini mengemban tanggungjawab dalam menjalankan fungsi
keuangan, sumber daya manusia, tata usaha, pengelolaan aset, rumah
tangga dan organisasi yang merupakan fungsi fasilitatif/ pendukung di
Politeknik Keuangan Negara STAN. Sehingga Bagian Keuangan dan
Umum tidak melaksanakan semua program pengembangan tersebut
melainkan hanya melaksanakan program pengembangan terkait fungsi
keuangan, fungsi pengelolaan aset, fungsi kepegawaian dan fungsi
organisasi.
76 Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, “Keputusan Direktur Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara Tentang Rencana Strategis Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Tahun
2015-2019,” Pub. L. No. Kep-1/AK/2015 (2015), 24.
46
Sehingga berdasarkan rencana strategis terebut, dapat diperkirakan
Bagian Keuangan dan Umum melaksanakan aktivitas dan transaksi yang
di antaranya sebagai berikut:
Tabel 4. 1. Program Pengembangan Politeknik Keuangan Negara STAN
No Program Fungsi Perkiraan Aktivitas
1. Pengembangan organisasi dan sistem manajemen dengan tata kelola
yang baik sesuai dengan kebutuhan;
Fungsi Organisasi
Perubahan mendasar dalam struktur organisasi dan tata kerja sesuai dengan tuntutan kinerja perguruan tinggi yang mengemban amanat Tridharma.
Penyelesaian struktur organisasi dan kelengkapannya di lingkungan PKN STAN
Penyelesaian Statuta PKN STAN
Mengajukan dan penyelesaian pedoman teknis penyelenggaraan
2.
Pemenuhan kebutuhan SDM sesuai dengan
jumlah dan kualifikasi yang dibutuhkan (melalui
rekrutmen dan peningkatan kualifikasi pendidikan dan
pengalaman);
Fungsi Kepegawa
i-an
2) Pemenuhan jumlah dosen sesuai dengan kualifikasi minimal a. Pemenuhan dosen tetap untuk
pemenuhan jumlah dan kualifikasi SDM
Alih tugas pejabat struktural,
pejabat fungsional dan pegawai di lingkungan BPPK - Usulan pengalihan tugas pejabat
struktural, pejabat dan pegawai
di lingkungan BPPK
Alih tugas pejabat dan pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan
- Usulan pengalihan tugas pejabat dan pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan
Pengembangan kapasistas SDM
yang ada untuk memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan - Usulan pengembangan
kapasistas SDM untuk
memenuhi kualifikasi
Kerja sama dan resource sharing dengan perguruan tinggi lain dan
47
instansi di luar Kementerian Keuangan - Usulan proposal terkait kerja
sama dengan perguruan tinggi dan instansi di luar Kementerian Keuangan
b. Pemenuhan dosen tidak tetap
Penugasan khusus pegawai/ pejabat yang memenuhi syarat di lingkungan Kementerian
Keuangan - Usulan pemberian tugas khusus
pejabat/ pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan
Penugasan khusus pegawai/ pejabat yang memenuhi syarat dari instansi di luar Kementerian
Keuangan - Usulan pemberian tugas khusus
pejabat/ pegawai di luar lingkungan Kementerian
Keuangan
Rekrutmen dari umum - Usulan pemenuhan formasi
dosen tidak tetap di lingkungan
PKN STAN
3) Pemenuhan tenaga kependidikan (staf administrasi) dengan kualifikasi minimal.
Koordinasi seleksi / rekrutmen /
penempatan kembali dari internal BPPK - Usulan pengalihan tugas pejabat
dan pegawai di lingkungan BPPK
Koordinasi rencana kebutuhan pegawai dengan rekrutmen / seleksi
- Usulan formasi pegawai - Usulan penerimaan/ pengadaan
pegawai
3. Pemenuhan sarana
dan prasarana sesuai dengan standar mutu yang berlaku;
Pengelolaa
n aset
a. Pemenuhan sarana/ prasarana
pengajaran
Mengoordinasikan perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana akademik.
48
- Usulan pelaksanaan pengadaan barang, jasa, persediaan dan peralatan
b.Pemenuhan sarana/ prasarana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (P2KM)
4. Pemenuhan/ penyediaan
sumber daya keuangan untuk menjamin terselenggaranya
Tridharma sesuai dengan standar mutu yang berlaku;
Penyusunan
dokumen perencana
an anggaran
Ketersediaan anggaran dari kebutuhan Tridharma
Penyusunan dokumen Perencanaan anggaran untuk kebutuhan Tridharma
Pemanfaatan (realisasi) anggaran
Pelaksanaan urusan perbendaharaan dan penyusunan laporan keuangan - Konsep laporan realisasi anggaran - Konsep laporan keuangan
Setelah mengetahui uraian tugas, fungsi dan sub-fungsi serta program
pengembangan yang menggambarkan bahwa terdapat aktivitas yang perlu
dilaksanakan dalam mewujudkan tugas dan fungsi di Bagian Keuangan
dan Umum. Tahapan penilaian makro selanjutnya mengidentifikasi jenis
aktivitas yang terdapat pada Bagian Keuangan dan Umum Politeknik
Keuangan Negara STAN.
Deskripsi kegiatan/ aktivitas di Bagian Keuangan dan Umum
Politeknik Keuangan Negara STAN diperoleh berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan tentang Statuta Politeknik Keuangan Negara STAN
dan Keputusan Menteri Keuangan nomor 478/KM.1/2016 tentang Uraian
Jabatan di Lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN. Dalam
pelaksanaan tugas sebagai pelaksana administrasi bidang keuangan,
Bagian Keuangan dan Umum melaksanakan aktivitas yang di antaranya
sebagai berikut:
1) Fungsi Keuangan
49
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 2/PMK.01/2016
tentang Statuta Politeknik Keuangan Negara STAN pasal 56 huruf (a)
dan (b), diketahui terdapat tindakan atas fungsi keuangan yakni:
a. “Penyusunan dokumen perencanaan dan pelaksanaan anggaran; b. Pelaksanaan urusan perbendaharaan dan penyusunan laporan
keuangan.”77
Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.
478/KM.1/2016 tentang uraian jabatan di lingkungan PKN STAN,
diketahui uraian tugas dan kegiatan terkait fungsi keuangan sebagai
berikut:
a. “Mengajukan usulan dalam penyusunan pedoman terkait kerja sama
dan kehumasan terkait bidang Keuangan dan Umum. b. Mengajukan usulan kebijakan pengelolaan keuangan Badan
Layanan Umum PKN STAN. c. Mengajukan usulan rencana pengembangan jurusan yang terkait
dengan keuangan dan umum. d. Mengoordinasikan penyusunan konsep Rencana Bisnis dan
Anggaran (RBA) BLU PKN STAN. e. Mengoordinasikan penyusunan RKA-KL/POK BLU PKN STAN.
f. Mengajukan konsep penyusunan usulan tarif layanan BLU PKN STAN.
g. Mengoordinasikan penyusunan Konsep Rencana Pencairan Dana (cash flow).
h. Mengoordinasikan pelaksanaan anggaran. i. Mengajukan usulan SKPA dan/atau uang persediaan
penyelenggaraan pendidikan di luar domisili. j. Mengoordinasikan penatausahaan pelaksanaan anggaran kegiatan
kerja sama. k. Mengoordinasikan penatausahaan dokumentasi bukti-bukti dan
Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran PNBP BLU dan PNBP Non BLU.
l. Mengoordinasikan proses pelaksanaan perjalanan dinas. m. Menyusun surat penagihan layanan kerjasama. n. Mengoordinasikan penyusunan Konsep Laporan Periodikal
Realisasi Anggaran.
o. Mengoordinasikan penyusunan dan pengawasan terhadap penyusunan LPJ Bendahara Pengeluaran/Penerimaan.
p. Mengoordinasikan penyusunan Konsep Laporan PNBP. q. Mengoordinasikan penyusunan Konsep Laporan Keuangan.”78
77 Menteri Keuangan RI, Peraturan Menteri Keuangan Tentang Statuta Politeknik
Keuangan Negara STAN, 36. 78 Menteri Keuangan RI, “Keputusan Menteri Keuangan Tentang Uraian Jabatan
Direktur, Pembantu Direktur, Kepala Satuan, Kepala Bagian, Ketua Jurusan, Kepala Pusat,
50
Berdasarkan kedua peraturan tersebut, diketahui bahwa dalam
melaksanakan fungsi keuangan di lingkungan Politeknik Keuangan
Negara STAN, Bagian Keuangan dan Umum melaksanakan aktivitas
sebagai berikut:
a) Penyusunan konsep kebijakan pengelolaan keuangan
b) Penyusunan dokumen perencanaan anggaran
c) Penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran
d) Koordinasi penyusunan konsep laporan keuangan.
2) Fungsi Pengelolaan Aset
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 2/PMK.01/2016
tentang Statuta Politeknik Keuangan Negara STAN pasal 56 huruf (i)
dan (j), diketahui terdapat tindakan atas fungsi aset yakni:
a. “Pelaksanaan pengelolaan aset b. Penyiapan kebutuhan perlengkapan perkantoran.”79
Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan no.
478/KM.1/2016 tentang Uraian Jabatan di lingkungan PKN STAN,
diperoleh uraian tugas dan kegiatan di Bagian Keuangan dan Umum
yakni:
a. “Mengoordinasikan pengelolaan (perencanaan, pengadaan, peminjaman, dan pemeliharaan) sarana dan prasarana akademik dan
nonakademik. b. Mengoordinasikan pendistribusian barang dan jasa kepada unit
terkait. c. Mengoordinasikan penyusunan Konsep Laporan Sistem Informasi
Manajemen dan Akuntasi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) dan Rekonsiliasi SIMAK BMN.”80
Sekretaris Jurusan, Kepala Subbagian, Ketua Program Studi, Kepala Laboratorium, dan Kepala Unit di Lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN,” Pub. L. No.
478/KM.1/2016 (2016). 79 Menteri Keuangan RI, Peraturan Menteri Keuangan Tentang Statuta Politeknik
Keuangan Negara STAN, 36. 80 Menteri Keuangan RI, Keputusan Menteri Keuangan Tentang Uraian Jabatan
Direktur, Pembantu Direktur, Kepala Satuan, Kepala Bagian, Ketua Jurusan, Kepala Pusat, Sekretaris Jurusan, Kepala Subbagian, Ketua Program Studi, Kepala Laboratorium, dan
Kepala Unit di Lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN.
51
Berdasarkan kedua peraturan tersebut, diketahui bahwa dalam
menjalankan fungsi pengelolaan aset, Bagian Keuangan dan Umum
melaksanakan aktivitas terkait fungsi pengelolaan aset sebagai berikut:
a) Pelaksanaan perencanaan kebutuhan barang milik negara (BMN)
b) Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa
c) Peminjaman sarana dan prasarana
d) Penyimpanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana di lingkunga n
PKN STAN
e) Inventaris peralatan dan perlengkapan
f) Penghapusan barang milik negara (BMN)
g) Penyusunan laporan
h) Koordinasi pendistribusian barang dan jasa kepada unit terkait
3) Fungsi Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 2/PMK.01/2016
tentang Statuta Politeknik Keuangan Negara STAN pasal 56 huruf (d),
(e) dan (f), diketahui terdapat tindakan atas fungsi organisasi yakni:
a. “Penataan organisasi, analisis jabatan dan penyusunan prosedur kerja
b. Penelaahan serta pelaksanaan koordinasi penyusunan rancangan peraturan
c. Penyiapan bahan perumusan dan evaluasi rencana strategis dan rencana kerja.”81
Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan no.
478/KM.1/2016 tentang Uraian Jabatan di lingkungan PKN STAN,
diperoleh uraian tugas dan kegiatan terkait fungsi organisasi di
antaranya sebagai berikut:
a. “Mengajukan usulan penyempurnaan organisasi dan eselonering
jabatan di lingkungan PKN STAN. b. Mengoordinasikan pelaksanakan pengorganisasian,
pengimplementasian, dan pemantauan manajemen risiko. c. Mengoordinasikan penyusunan, evaluasi, dan penyempurnaan
uraian jabatan di lingkungan PKN STAN.
81 Menteri Keuangan RI, Peraturan Menteri Keuangan Tentang Statuta Politeknik
Keuangan Negara STAN, 36.
52
d. Mengoordinasikan penyusunan konsep Analisis Beban Kerja (ABK)
di lingkungan PKN STAN. e. Mengoordinasikan penyusunan, evaluasi, dan penyempurnaan
konsep SOP di lingkungan PKN STAN.”82
Sehingga berdasarkan kedua peraturan tersebut, diketahui bahwa
dalam menjalankan fungsi organisasi di lingkungan PKN STAN,
Bagian Keuangan dan Umum melaksanakan aktivitas terkait fungsi
organisasi sebagai berikut:
a) Pengembangan organisasi dan sistem manajemen dengan tata kelola
sesuai dengan kebutuhan;
b) Penyusunan prosedur kerja
c) Analisis jabatan
d) Koordinasi pengorganisasian, implementasi, dan pemantauan
manajemen risiko
e) Penyiapan usulan bahan masukan rencana strategis dan rencana
kerja.
4) Fungsi Kepegawaian
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 2/PMK.01/2016
tentang Statuta Politeknik Keuangan Negara STAN pasal 56 huruf (g)
dan (h), diketahui terdapat tindakan atas fungsi kepegawaian yakni:
a. Pelaksanaan administrasi dan pengembangan kepegawaian,
b. Pengelolaan kinerja dan kepatuhan internal.83 Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan no.
478/KM.1/2016 tentang Uraian Jabatan di lingkungan Politeknik
Keuangan Negara STAN, diperoleh beberapa uraian tugas dan kegiatan
dalam melaksanakan fungsi kepegawaian sebagai berikut:
a. Mengoordinasikan administrasi usulan formasi kebutuhan dan pemenuhan dosen tetap.
82 Menteri Keuangan RI, Keputusan Menteri Keuangan Tentang Uraian Jabatan
Direktur, Pembantu Direktur, Kepala Satuan, Kepala Bagian, Ketua Jurusan, Kepala Pusat,
Sekretaris Jurusan, Kepala Subbagian, Ketua Program Studi, Kepala Laboratorium, dan
Kepala Unit di Lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN. 83 Menteri Keuangan RI, Peraturan Menteri Keuangan Tentang Statuta Politeknik
Keuangan Negara STAN, 36.
53
b. Mengoordinasikan penyusunan usulan SKJ Dosen di lingkunga n
Kementerian Keuangan c. Mengoordinasikan penyusunan, perbaikan, dan pengadministrasia n
Indikator Kinerja Utama di lingkungan PKN STAN. d. Mengoordinasikan penyusunan Konsep Laporan Capaian Indikator
Kinerja Utama, penilaian kinerja, dan penatausahaannya di Lingkungan PKN STAN.
e. Mengoordinasikan penyusunan Konsep Rencana Kebutuhan Pegawai.
f. Mengoordinasikan penyusunan usulan pengembangan pegawai. g. Mengoordinasikan penyusunan usulan human capital development
program PKN STAN. h. Mengoordinasikan penyusunan Konsep Usulan Kenaikan Gaji
Berkala (KGB) dan Kenaikan Pangkat, Usulan Cuti, Mutasi, Promosi, Melanjutkan Studi, dan Penyesuaian Ijazah.
i. Mengoordinasikan penyusunan konsep basis data pegawai dan dosir kepegawaian dalam rangka penataan kepangkatan pegawai di
lingkungan PKN STAN. j. Mengoordinasikan pelayanan administrasi kepegawaian. k. Mengoordinasikan Administrasi Pembinaan pegawai. l. Mengoordinasikan pemantauan penerapan peraturan disiplin dan
kode etik. 84
Berdasarkan kedua peraturan tersebut, diketahui bahwa dalam
menjalankan fungsi kepegawaian di lingkungan Politeknik Keuangan
Negara STAN, Bagian Keuangan dan Umum melaksanakan beberapa
aktivitas terkait fungsi kepegawaian yang di antaranya sebagai berikut:
a) Koordinasi penyusunan konsep rencana kebutuhan pegawai
b) Koordinasi usulan formasi kebutuhan dan pemenuhan dosen
c) Pelaksanaan pelayanan administrasi kepegawaian
d) Penyusunan usulan pengembangan pegawai
e) Penyusunan konsep indikator kinerja utama
f) Penyusunan laporan capaian indikator kinerja dan penilaian kinerja
g) Koordinasi pemantauan penerapan peraturan disiplin dan kode etik.
5) Fungsi Tata Usaha
84 Menteri Keuangan RI, Keputusan Menteri Keuangan Tentang Uraian Jabatan
Direktur, Pembantu Direktur, Kepala Satuan, Kepala Bagian, Ketua Jurusan, Kepala Pusat, Sekretaris Jurusan, Kepala Subbagian, Ketua Program Studi, Kepala Laboratorium, dan
Kepala Unit di Lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN.
54
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 2/PMK.01/2016
tentang Statuta Politeknik Keuangan Negara STAN pasal 56 huruf (c),
diketahui terdapat tindakan atas fungsi tata usaha yakni:
“Pelaksanaan urusan pengelolaan kearsipan, surat-menyurat, kepustakaan, ekspedisi, penggandaan dan kesekretariatan.”85
Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan nomor 478
/KMK.1/2016 tentang Uraian Jabatan di lingkungan Politeknik
Keuangan Negaran STAN diperoleh uraian tugas dan kegiatan terkait
fungsi tata usaha sebagai berikut:
a. “Mengoordinasikan pelaksanaan pengelolaan arsip dan dokumentasi kegiatan PKN STAN.
b. Mengoordinasikan pengelolaan surat-menyurat di lingkungan PKN STAN.
c. Memeriksan meneliti, dan menetapkan salinan surat keputusan di lingkungan PKN STAN.
d. Mengoordinasikan penyusunan usulan Tata Naskah Dinas di lingkungan PKN STAN.”86
Berdasarkan kedua peraturan tersebut, diketahui bahwa dalam
menjalankan fungsi tata usaha di lingkungan Politeknik Keuangan
Negara STAN terdapat aktivitas sebagai berikut:
a) Koordinasi pelaksanaan urusan pengelolaan kearsipan dan
dokumentasi kegiatan PKN STAN
b) Koordinasi penyusunan usulan tata naskah dinas di lingkungan PKN
STAN
c) Mengoordinasikan pengelolaan surat menyurat di lingkungan PKN
STAN
d) Memeriksa, meneliti dan menetapkan salinan surat keputusan di
lingkungan PKN STAN.
6) Fungsi Rumah Tangga
85 Menteri Keuangan RI, Peraturan Menteri Keuangan Tentang Statuta Politeknik
Keuangan Negara STAN, 36. 86 Menteri Keuangan RI, Keputusan Menteri Keuangan Tentang Uraian Jabatan
Direktur, Pembantu Direktur, Kepala Satuan, Kepala Bagian, Ketua Jurusan, Kepala Pusat, Sekretaris Jurusan, Kepala Subbagian, Ketua Program Studi, Kepala Laboratorium, dan
Kepala Unit di Lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN.
55
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 2/PMK.01/2016
tentang Statuta Politeknik Keuangan Negara STAN pasal 56 huruf (k),
diketahui terdapat tindakan atas fungsi rumah tangga yakni:
“Pelaksanaan urusan ketatalaksanaan dan urusan kerumahtanggaan.”87
Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan nomor
478/KMK.1/2016 tentang Uraian Jabatan di lingkugnan Politeknik
Keuangan Negara STAN diperoleh uraian tugas dan kegiatan terkait
pelaksanaan fungsi rumah tangga sebagai berikut:
a. Mengoordinasikan layanan keprotokoleran pimpinan. b. Mengoordinasikan penyelenggaraan penerimaan dan administrasi
tenaga kontrak/pegawai tidak tetap baru.88
Berdasarkan kedua peraturan tersebut, dapat diketahui bahwa dalam
melaksanakan fungsi rumah tangga di lingkungan Politeknik Keuangan
Negara STAN, Bagian Keuangan dan Umum menlaksanakan aktivitas
sebagai berikut:
1) Koordinasi layanan keprotokoleran pimpinan
2) Menyelenggarakan pengelolaan tenaga kontrak/ tidak tetap
3) Menyelia urusan rumah tangga pegawai dalam rangka pelayanan
kepada pegawai.
b. Letak Penciptaan Arsip Yang Mendokumentasikan Fungsi di Bagian
Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN
Tahapan berikutnya dalam melakukan penilaian arsip makro yakni
menganalisis struktur organisasi untuk menentukan letak penciptaan arsip
yang mendokumentasikan tugas pokok dan fungsi unit Bagian Keuangan
dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN. Berdasarkan Peraturan
87 Menteri Keuangan RI, Peraturan Menteri Keuangan Tentang Statuta Politeknik
Keuangan Negara STAN, 36. 88 Menteri Keuangan RI, Keputusan Menteri Keuangan Tentang Uraian Jabatan
Direktur, Pembantu Direktur, Kepala Satuan, Kepala Bagian, Ketua Jurusan, Kepala Pusat, Sekretaris Jurusan, Kepala Subbagian, Ketua Program Studi, Kepala Laboratorium, dan
Kepala Unit di Lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN.
56
Menteri Keuangan No. 2/PMK.01/2016 tentang Statuta Politeknik
Keuangan Negara STAN pasal 54 ayat 2 bahwa:
“Bagian Keuangan dan Umum dipimpin oleh Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur dan pembinaan teknis
dilakukan oleh Pembantu Direktur Bidang Umum dan Keuangan.”89
Sebagaimana menurut peraturan tersebut dapat diketahui bahwa dalam
menjalankan tugas dan fungsinya, Bagian Keuangan dan Umum dipimpin
oleh seorang Kepala Bagian Keuangan dan Umum yang mengemban
tanggungjawab atas tugas dan fungsi di Bagian Keuangan dan Umum serta
bertanggunjawab langsung kepada Direktur Politeknik Keuangan Negara
STAN. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Bagian Keuangan dan
Umum terdiri dari beberapa subbagian, sebagaimana pada Peraturan
Menteri Keuangan No. 2/PMK.01/2016 tentang Statuta Politeknik
Keuangan Negara STAN pasal 57, Bagian Keuangan dan Umum terdiri
atas:
a. Subbagian Keuangan b. Subbagian Tata Usaha, Organisasi, dan Sumber Daya Manusia
(SDM) c. Subbagian Pengelolaan Aset dan Kerumahtanggaan.90
Sedangkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan no.
137/PMK.01/2015 tentang organisasi dan tata kerja Politeknik Keuangan
Negara STAN pasal 21:
“Subbagian Keuangan, Subbagian Tata Usaha, Organisasi dan Sumber Daya Manusia dan Subbagian Pengelolaan Aset dan Kerumahtanggaan
masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan dan Umum” 91
Sebagaimana berdasarkan kedua peraturan tersebut, diketahui bahwa
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Bagian Keuangan dan Umum
terdiri dari 3 subunit yakni Subbagian Keuangan, Subbagian Tata Usaha,
Organisasi dan Sumber Daya Manusia serta Subbagian Pengelolaan Aset
89 Menteri Keuangan RI, Peraturan Menteri Keuangan Tentang Statuta Politeknik
Keuangan Negara STAN, 35. 90 Menteri Keuangan RI, 36. 91 Menteri Keuangan RI, Peraturan Menteri Keuangan Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Politeknik Keuangan Negara STAN, 8.
57
dan Kerumahtanggaan. Ketiga subunit tersebut dipimpin oleh masing-
masing Kepala Subbagian yang mengemban dan bertanggungjawab atas
pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bagian Keuangan dan
Umum. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi di Bagian Keuangan
dan Umum, ketiga subunit tersebut masing-masing memiliki tugas
sebagaimana dijelaskan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan tentang
Statuta Politeknik Keuangan Negara STAN pada pasal 59 ayat (1) hingga
ayat (3) bahwa:
(1) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyusunan
dokumen perencanaan dan pelaksanaan anggaran, urusan perbendaharaan dan penyusunan laporan keuangan.
(2) Subbagian Tata Usaha, Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai tugas melakukan urusan pengelolaan kearsipan,
surat menyurat, kepustakaan, ekspedisi, penggandaan dan kesekertariatan, penyiapan bahan penataan organisasi, analisis jabatan dan prosedur kerja, koordinasi penyusunan rancangan peraturan, perumusan dan evaluasi rencana strategis dan rencana
kerja, administrasi dan pengembangan kepegawaian; Melaksanakan pengelolaan kinerja dan kepatuhan internal.
(3) Subbagian Pengelolaan Aset dan Kerumahtanggaan mempunyai tugas yang diantaranya sebagai berikut melakukan urusan
pengelolaan aset, penyiapan kebutuhan perlengkapan perkantoran dan urusan ketatalaksanaan dan kerumahtanggaan.92
Berdasarkan peraturan tersebut, diketahui bahwa:
a) Subbagian Keuangan merupakan subunit yang memiliki tugas
melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan dan pelaksanaan
anggaran, urusan perbendaharaan dan penyusunan laporan
keuangan. Sebagaimana telah diketahui bahwa tugas tersebut
termasuk bagian dari aktivitas/ tindakan atas pelaksanaan fungsi
keuangan di lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Subbagian Keuangan
merupakan subunit yang bertanggungjawab atas pelaksanaan
aktivitas dan penciptaan arsip terkait fungsi keuangan di lingkunga n
Politeknik Keuangan Negara STAN.
92 Menteri Keuangan RI, Peraturan Menteri Keuangan Tentang Statuta Politeknik
Keuangan Negara STAN, 37.
58
b) Subbagian Tata Usaha, Organisasi dan Sumber Daya Manusia
merupakan subunit yang melaksanakan tugas:
1) Melakukan urusan pengelolaan kearsipan, surat menyurat,
kepustakaan, ekspedisi, penggandaan dan kesekertariatan. Telah
diketahui bahwa tugas tersebut merupakan aktivitas dari
pelaksanaan fungsi tata usaha
2) Penyiapan bahan penataan organisasi, analisis jabatan dan
prosedur kerja, koordinasi penyusunan rancangan peraturan
perumusan dan evaluasi rencana strategis dan rencana kerja.
Telah diketahui bahwa tugas tersebut merupakan bagian dari
aktivitas pelaksanaan fungsi organisasi.
3) Administrasi dan pengembangan kepegawaian, melaksanakan
pengelolaan kinerja dan kepatuhan internal. Telah diketahui
bahwa aktivitas-aktivitas tersebut merupakan bagian dari
pelaksanaan fungsi kepegawaian.
Sehingga dapat diketahui bahwa Subbagian Tata Usaha, Organisasi
dan Sumber Daya Manusia merupakan subunit yang
bertanggungjawab atas pelaksanaan aktivitas dan penciptaan arsip
terkait fungsi tata usaha, fungsi organisasi dan fungsi Kepegawaian
di lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN.
c) Subbagian Pengelolaan Aset dan Kerumahtanggaan merupakan
subunit yang melaksanakan tugas melakukan pengelolaan aset,
penyiapan kebutuhan perlengkapan perkantoran dan urusan
ketatalaksanaan serta kerumahtanggaan di lingkungan Politeknik
Keuangan Negara STAN. Sebagaimana berdasarkan data yang telah
diperoleh bahwa tugas-tugas tersebut merupakan bagian dari
akivitas dalam menjalankan fungsi pengelolaan aset dan fungsi
rumah tangga. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Subbagian
Pengelolaan Aset dan Kerumahtanggaan merupakan subunit yang
bertanggungjawab atas pelaksanaan aktivitas dan penciptaan arsip
terkait fungsi pengelolaan aset dan fungsi rumah tangga di
lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN.
59
c. Arsip Yang Tercipta Atas Pelaksanaan Fungsi dan Aktivitas di Bagian
Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN
Langkah selanjutnya dalam penilaian arsip makro ialah menentukan
jenis arsip yang tercipta atas pelaksanaan tugas dan fungsi Bagian
Keuangan dan Umum. Berdasarkan analisis fungsi, telah diketahui
aktivitas atas pelaksanaan fungsi-fungsi di Bagian Keuangan dan Umum
Politeknik Keuangan Negara STAN. Hal ini menggambarkan terdapat
berbagai macam arsip yang akan dihasilkan dengan menguraikan transaksi
apa saja yang akan menciptakan arsip sebagai bukti atas pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi di Bagian Keuangan dan Umum, yang di antaranya
sebagai berikut:
1) Fungsi Keuangan
Berdasarkan hasil analisis fungsi, diketahui terdapat beberapa
aktivitas terkait fungsi keuangan yaitu pelaksanaan penyusunan konsep
kebijakan pengelolaan keuangan, penyusunan dokumen perencanaan
anggaran, penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran dan koordinasi
penyusunan konsep laporan keuangan. Berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan nomor 478/KMK.1/2016 tentang Uraian Jabatan, diketahui
beberapa uraian tugas dan kegiatan terkait fungsi keuangan, yakni93:
a. “Mengajukan usulan dalam penyusunan pedoman terkait kerja sama dan kehumasan terkait bidang Keuangan dan Umum.
b. Mengajukan usulan kebijakan pengelolaan keuangan Badan
Layanan Umum PKN STAN. c. Mengajukan usulan rencana pengembangan jurusan yang terkait
dengan keuangan dan umum. d. Mengoordinasikan penyusunan konsep Rencana Bisnis dan
Anggaran (RBA) BLU PKN STAN. e. Mengoordinasikan penyusunan RKA-KL/POK BLU PKN
STAN. f. Mengajukan konsep penyusunan usulan tarif layanan BLU PKN
STAN. g. Mengoordinasikan penyusunan Konsep Rencana Pencairan Dana
(cash flow).
93 Menteri Keuangan RI, Keputusan Menteri Keuangan Tentang Uraian Jabatan
Direktur, Pembantu Direktur, Kepala Satuan, Kepala Bagian, Ketua Jurusan, Kepala Pusat, Sekretaris Jurusan, Kepala Subbagian, Ketua Program Studi, Kepala Laboratorium, dan
Kepala Unit di Lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN.
60
h. Mengoordinasikan pelaksanaan anggaran.
i. Mengajukan usulan SKPA dan/atau uang persediaan penyelenggaraan pendidikan di luar domisili.
j. Mengoordinasikan penatausahaan pelaksanaan anggaran kegiatan kerja sama.
k. Mengoordinasikan penatausahaan dokumentasi bukti-bukti dan Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran PNBP BLU dan PNBP Non BLU.
l. Mengoordinasikan proses pelaksanaan perjalanan dinas.
m. Menyusun surat penagihan layanan kerjasama. n. Mengoordinasikan penyusunan Konsep Laporan Periodikal
Realisasi Anggaran. o. Mengoordinasikan penyusunan dan pengawasan terhadap
penyusunan LPJ Bendahara Pengeluaran/Penerimaan. p. Mengoordinasikan penyusunan Konsep Laporan PNBP. q. Mengoordinasikan penyusunan Konsep Laporan Keuangan. r. Mengoordinasikan dan penyusunan bahan masukan tanggapan
atas hasil pemeriksaan dan pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi aparat pengawasan internal maupun eksternal”
Sehingga, dalam melaksanakan aktivitas terkait fungsi keuangan,
terdapat beberapa transaksi yang dapat dilihat pada gambar bagan
fungsi keuangan (gambar 4.3) sebagai berikut:
61
Sub Fungsi
Fungsi
Aktivitas
Transaksi
Fungsi Keuangan
Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran
Penyusunan konsep kebijakan pengelolaan
keuangan
Menyusunusulan keibjakan
pengelolaan keuangan BLU
Mengajukan Usulan dalam Penyusunan
Pedoman terkait kerja sama
Penyusunan Dokumen Perencanaan Anggaran
Koordinasi penyusunan
konsep RBA BLU
Menyusun dan mengkompilasi Usulan Rencana Strategis Bisnis
Menyusun usulan tarif layanan BLU
Koordinasipenyusunan RKA-
KL/ POK BLU
Merekapitulasi bahan masukan usulan DIPA
Mengajukan usulan rencana pengembangan jurusan terkait
keuangan
Merekapitulasi bahan masukan
penyusunan TOR
Menyiapkan konsep RKT
Penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Koordinasi penyusunan
konsep rencana pencairan dana
Koordinasikan pelaksanaan
anggaran
Mengajukan usulan SKPA
Penatausahaan pelaksanaan
anggaran kerja sama
Penatausahaan dokumentasi
bukti-bukti PNBP BLU dan non BLU
Mengoordinasikan proses
perjalanan dinas
Menyusun surat penagihan layanan
kerjasama
Memverifikasi SPP dan dokumen
kelengkapannya
Urusan Perbendaharaan dan Penyusunan Laporan
Keuangan
Koordinasipenyusunan konsep laporan keuangan
Mengoordinasikan penyusunan konsep laporan periodikal realisasi anggaran
Penyusunan dan pengawasan LPJ
bendahara pengeluaran/ penerimaan
Mengoordinasikan penyusunan konsep
laporan PNBP
Koordinasi penyusunan bahan masukan tanggapan atas laporan hasil
pemeriksaan
Menyusun konsep Laporan Keuangan
Gambar 4. 2. Bagan Fungsi Keuangan
62
Selain itu, diketahui pula bahwa Subbagian Keuangan merupakan
penanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas dan transaksi serta
penciptaan arsip terkait fungsi keuangan di lingkungan Politeknik
Keuangan Negara STAN. Sehingga perkiraan jenis arsip yang
dihasilkan atas pelaksanaan fungsi keuangan di lingkungan Politeknik
Keuangan Negara STAN di antaranya sebagai berikut:
Tabel 4. 2. Daftar Arsip Yang Dihasilkan Atas Fungsi Keuangan di Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN
Unit Aktivitas Transaksi Perkiraan Arsip Yang Dihasilkan
Sub-Bagi
an
Keua
ngan
Pengajuan
Usulan
Kebijakan
Pengelolaa
n Keuangan
BLU.
Menyusun Usulan
Kebijakan
Pengelolaan
Keuangan BLU PKN
STAN.
Arsip/ dokumentasi terkait usulan
kebijakan pengelolaan keuangan:
- Usulan Kebijakan Pengelolaan
Keuangan BLU PKN STAN
- Hasil analisis usulan kebijakan - Kebijakan Pengelolaan Keuangan
BLU PKN STAN yang telah
disahkan
Pengajuan Usulan
Pedoman Kerja Sama
dan Kehumasan
bidang Keuangan
Arsip yang berkaitan dengan usulan
pedoman kerja sama dan kehumasan:
- Usulan Pedoman Kerja Sama dan
Kehumasan Bidang Keuangan - Hasil Analisis Usulan Pedoman
Kerja Sama dan Kehumasan Bidang
Keuangan
Sub-
Bagian
Keua
ngan
Koordinasi
Penyusuna
n
Perencanaa
n Anggaran
Menyusun dan
mengkompilasi
Usulan Rencana
Strategis Bisnis
Arsip yang berkaitan dengan usulan
rencana strategis bisnis
- Usulan bahan masukan Rencana
Strategis Bisnis (Renstra Bisnis)
- Rencana strategis bisnis
Menyusun Usulan
Tarif Layanan BLU PKN STAN
Tarif layanan BLU PKN STAN
- Usulan Tarif Layanan BLU - Hasil Telaahan Tarif Layanan BLU
- Tarif Layanan BLU yang telah
ditetapkan Menteri Keuangan
Koordinasi
Penyusunan Konsep
Rencana Bisnis
Anggaran (RBA)
Rencana Bisnis Anggaran
- Rekapitulasi Bahan Usulan Rencana
Bisnis Anggaran dari unit di PKN
STAN
- Usulan Konsep RBA BLU PKN STAN
- Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
BLU PKN STAN yang disahkan
63
Koordinasi
Penyusunan Rencana
Kegiatan Anggaran
(RKA) dan POK
Rencana Kegiatan Anggaran dan POK
- Rekapitulasi bahan masukan usulan
RKA dari Bagian/ Jurusan/ Unit
- Hasil Penelaahan RKA BLU PKN
STAN - Usulan RKA dan POK BLU PKN
STAN kepada Menteri Keuangan
- Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan
POK BLU PKN STAN
Menyiapkan konsep
Rencana Kerja
Tahunan (RKT)
Arsip yang berkaitan dengan Rencana
Kerja Tahunan
- Konsep RKT (Rencana Kerja
Tahunan) - Rencana Kerja Tahunan (RKT)
Merekapitulasi Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA)
beserta revisi dan
petunjuk
pelaksanaannya
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
- Rekapitulasi bahan masukan Usulan
DIPA
- Rekapitulasi bahan masukan Usulan
Revisi DIPA - Konsep Petunjuk Pelaksanaan (POK)
DIPA
Merekapitulasi bahan masukan Penyusunan
Term of References
(TOR)
Arsip yang berkaitan dengan Term of References
- Rekapitulasi bahan masukan Term of
References (Usulan Kegiatan dan
Anggaran)
Mengajukan usulan
rencana
pengembangan jurusan yang terkait
dengan keuangan dan
umum
Arsip yang berkaitan dengan rencana
pengembangan jurusan terkait keuangan
dan umum - Usulan Rencana Pengembangan
Jurusan yang terkait dengan
keuangan
Sub-
Bagi
an
Keau
ngan
Koordinasi
Pelaksanaa
n Anggaran
Penatausahaan
Pelaksanaan
Anggaran kegiatan
Kerja sama
Arsip yang berkaitan dengan
pelaksanaan anggaran kegiatan kerja
sama
- Dokumentasi pelaksanaan anggaran
kerjasama pendidikan
Koordinasi
penatausahaan
dokumentasi bukti-
bukti dan
pelaksanaan anggaran
Arsip yang berkaitan dengan bukti-
bukti pelaksanaan anggaran PNBP BLU
dan non BLU
- Dokumen bukti-bukti Penerimaan
Negara Bukan Pajak Badan Layanan
Umum (PNBP BLU)
64
PNBP BLU dan non
BLU
- Dokumen bukti-bukti Penerimaan Negara Bukan Pajak Non Badan
Layanan Umum (PNBP Non-BLU)
Mengajukan usulan
SKPA
penyelenggaraan
pendidikan di luar
domisili
Arsip yang berkaitan dengan Surat
Penyelenggaraan Pendidikan di luar
domisili
- Usulan SKPA (Surat Keterangan
Penyelenggaraan Anggaran) penyelenggaraan pendidikan di luar
domisili.
- Surat Keterangan Penyelenggaraan
Anggaran (SKPA) penyelenggaraan
pendidikan di luar domisili
Koordinasikan
pelaksanaan anggaran
- Menyusun usulan daftar honorarium,
uang transport, dll
- Penyusunan konsep
daftar gaji dan tunjangan pegawai
Arsip yang berkaitan dengan daftar
honorarium, uang transport dll
- Usulan Daftar Honorarium Penyusunan Naskah Ujian,
- Usulan Honorarium Koreksi Ujian,
- Usulan Honorarium Pengawas,
- Usulan Honorarium Pengamat dan
Sekretariat Ujian, Daftar Pembayaran Uang Transport, dll
- Berita Acara Hasil Pekerjaan,
Arsip yang berkaitan konsep daftar gaji dan tunjangan pegawai
- Konsep daftar gaji dan tunjangan
pegawai
- Daftar gaji dan tunjangan pegawai
Mengoordinasikan
proses perjalanan
dinas
Arsip yang berkaitan perjalanan dinas
- Dokumentasi Pelaksanaan Perjalanan
Dinas
Koordinasi
penyusunan rencana
pencairan dana (Cash Flow)
Arsip yang berkaitan dengan Rencana
Pencairan Dana
- Konsep Usulan Rencana Pencairan Dana (Cash Flow)
- Rencana Pencairan Dana
Menyusun surat
penagihan layanan
kerja sama
- Meneliti dan
mengoreksi konsep surat tagihan
Arsip yang berkaitan dengan penagihan
layanan kerja sama
- Konsep Surat tagihan
- Usulan Surat penagihan layanan
kerja sama
65
Memverifikasi SPP
dan dokumen kelengkapannya
- SPP dan dokumen kelengkapannya
yang telah terverifikasi
Menyelia penatausahaan SPP
dan SPM
Arsip yang berkaitan dengan SPP dan SPM
- Surat Perintah Pembayaran (SPP)
- Surat Perintah Membayar (SPM)
Sub-
Bagi
an
Keua
ngan
Koordinasi
Penysunan
Konsep
Laporan
Keuangan
Penyusunan dan
pengawasan terhadap
penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban
Bendahara Pengeluaran/
Penerimaan
Arsip yang berkaitan dengan laporan
pertanggungjawaban Bendahara
Pengeluaran/ Penerimaan
- Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)
Bendahara Penerimaan - Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)
Bendahara Pengeluaran
Menyusun Konsep
Laporan PNBP BLU
dan Non BLU
- Laporan Penerimaan Negara Bukan
Pajak Badan Layanan Umum dan
- Laporan Penerimaan Negara Bukan
Pajak Non Badan Layanan Umum
Koordinasi
penyusunan konsep
Laporan Periodikal
Realisasi Anggaran
Arsip yang berkaitan dengan laporan
periodikal realisasi anggaran
- Usulan Konsep Laporan Realisasi
Anggaran Bulanan - Usulan Konsep Laporan Realisasi
Anggaran Triwulanan,
- Usulan Konsep Laporan Realisasi
Anggaran Semesteran
- Usulan Konsep Laporan Realisasi
Anggaran Tahunan
Menyelia
penyelenggaraan
administrasi dan
Pelaporan Sistem Akuntansi
Arsip terkait penyelenggaraan
administrasi dan pelaporan sistem
akuntansi
- Dokumentasi administrasi dan pelaporan Sistem Akuntansi
Keuangan (SAK)
- Dokumen administrasi dan pelaporan
Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
Menyusun konsep
laporan keuangan
Arsip yang dihasilkan:
- Arsip konsep laporan keuangan
tahunan
66
Koordinasi
Penyusunan Bahan Masukan Tanggapan
atas Laporan Hasil
Pemeriksaan Aparat
pengawasan internal
maupun eksternal
- Bahan Masukan Tindak Lanjut/
Tanggapan atas LHP - Dokumen tindak lanjut/ tanggapan
atas LHP
2) Fungsi Pengelolaan Aset
Berdasarkan hasil analisis fungsi, diketahui terdapat beberapa
aktivitas terkait fungsi pengelolaan aset yaitu melaksanaan perencanaan
kebutuhan barang milik negara (BMN), pelaksanaan pengadaan barang
dan jasa, peminjaman sarana dan prasarana, penyimpanan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana di lingkungan, PKN STAN,
inventarisasi peralatan dan perlengkapan, penghapusan barang milik
negara (BMN), penyusunan laporan dan koordinasi pendistribusian
barang dan jasa kepada unit terkait. Berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan nomor 478/KMK.1/2016 tentang Uraian Jabatan di
lingkungan PKN STAN, diketahui beberapa uraian tugas dan kegiatan
terkait fungsi pengelolaan aset, yakni:
a. “Mengoordinasikan pengelolaan (perencanaan, pengadaan, peminjaman, dan pemeliharaan) sarana dan prasarana akademik
dan nonakademik. b. Mengoordinasikan pendistribusian barang dan jasa kepada unit
terkait. c. Mengoordinasikan penyusunan Konsep Laporan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntasi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) dan Rekonsiliasi SIMAK BMN.”94
Sehingga, dalam melaksanakan aktivitas terkait fungsi keuangan,
terdapat beberapa transaksi yang dapat dilihat pada gambar bagan
fungsi pengelolaan aset (gambar 4.4) sebagai berikut:
94 Menteri Keuangan RI.
67
Fungsi Pengelolaan Aset
Pengelolaan Aset
Perencanaan kebutuhan
barang milik negara (BMN)
Menghimpun menelaah dan menetapkan
usulan rencana kebutuhan barang unit
Pengadaan barang dan
jasa
Menyelia pengadaan
barang persediaan dan
peralatan melalui panitia
pengadaan
Peminjaman sarana dan prasarana
Menyelia pelayanan
peminjaman sarana & prasarana
untuk urusan kantor dan pihak luar
Penyimpanan/ pemeliharaan
sarana dan prasana di lingkungan PKN STAN
Menyusun daftar
kebutuhan pemeliharaan
barang
Membuat daftar hasil
pemeliharaan barang
Menyusun laporan
persediaan
Inventaris peralatan dan perlengkapan
Melakukan pendaftaran
dan pencatatan BMN
Melakukan inventarisasi
BMN tahunan
Bukti kepemilikan BMN dan
kelengkapannya
Penghapusan barang milik
negara (BMN)
Melaksanakan rencana
penghapusan BMN
Menerbitkan surat
keputusan penghapusan
BMN
Melaporkan pelaksanaan penghapusan
BMN
Penyusunan laporan
Menyusun laporan mutasi barang milik
negara (LMBMN)
Koordinasi penyusunan
konsep laporan SIMAK-BMN
dan rekonsiliasi
Penyiapan Kebutuhan
Perlengkapan Perkantoran
Koordinasi pendistribusian barang dan jasa
kepada unit terkait
Menyelia pendistribusian barang dan jasa
kepada unit terkait
Aktivitas
Fungsi
Transaksi
Sub Fungsi
Gambar 4. 3. Bagan Fungsi Pengelolaan Aset
68
Selain itu, telah diketahui pula unit yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan aktivitas dan transaksi serta penciptaan arsip terkait fungsi
pengelolaan aset di lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN
yakni Subbagian Pengelolaan Aset dan Kerumahtanggaan. Sehingga
perkiraan jenis arsip yang dihasilkan atas fungsi pengelolaan aset di
lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN sebagai berikut:
Tabel 4. 3. Daftar Arsip Yang Dihasilkan Atas Fungsi Pengelolaan Aset di Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN
Unit Aktivitas Transaksi Perkiraan Arsip Yang Dihasilkan
Sub-
Bagian
Pengel
olaan Aset
dan
Kerum
ahtang
gaan
Perencanaan
Kebutuhan
Barang
Merekapitulasi,
Menelaah dan
menetapkan usulan
rencana kebutuhan barang/ jasa
akademik dan non-
Akademik
Arsip terkait Rencana Kebutuhan
Barang
- Usulan dari unit kerja
- Hasil Penelaahan Usulan Rencana Kebutuhan Sarana dan
Prasarana
- Rencana Kebutuhan Barang
Milik Negara (BMN) PKN
STAN
Sub-
Bagian
Pengelolaan
Aset
dan
Kerum
ahtanggaan
Pengadaan
Sarana dan
Prasarana
Pelaksanaan
Pengadaan Sarana
dan Prasarana melalui panitia pengadaan
Arsip/ dokumen terkait Pengadaan
Sarana dan Prasarana
- Usulan unit kerja beserta data pendukung
- Penunjukkan dengan Surat
Perintah Kerja
- Proses pengadaan barang
- Serah terima barang
Sub-Bagian
Pengel
olaan
Aset
dan
Kerumahtang
gaan
Peminjaman Barang dan
Jasa
Pelayanan peminjaman sarana
dan prasarana untuk
urusan perkantoran
dan dari pihak luar
Arsip terkait pelayanan peminjaman barang/ sarana dan prasarana
- Surat permohonan
- Persetujuan/ penolakan
- Termasuk penggunaan dengan
cara sewa
- Jadwal penggunaan sarana dan prasarana di luar perkuliahan
Sub-
Bagian
Pengel
olaan
Penyimpanan
/
Pemeliharaan
sarana dan
Menyusun daftar
kebutuhan
pemeliharaan barang
Arsip terkait pemeliharaan Barang/
sarana dan prasarana
- Laporan Pemeliharaan Sarana/
Prasarana di PKN STAN
69
Aset
dan Kerum
ahtang
gaan
prasarana di
lingkungan PKN STAN
Membuat daftar hasil
pemeliharaan barang
- Daftar Hasil Pemeliharaan
Barang dalam 1 Tahun
Menyusun laporan persediaan
Arsip terkait laporan persediaan - Laporan Barang Kuasa Pengguna
Semesteran
- Laporan Barang Kuasa Pengguna
Tahunan
- Laporan Barang Pengelola Semesteran
- Laporan Barang Pengelola
Tahunan
Sub-Bagian
Pengel
olaan
Aset
dan
Kerumahtang
gaan
Penghapusan
Barang Milik
Negara
(BMN)
Melaksanakan
rencana penghapusan
BMN
Arsip terkait penghapusan Barang
Milik Negara (BMN)
- Usulan penghapusan inventaris
kantor
- Surat keputusan penghapusan barang
- Berita Acara pemeriksaan
barang yang akan dihapus
- Berita Acara dan Laporan
Pelaksanaan Penghapusan
Menerbitkan surat
keputusan
penghapusan BMN
Melaporkan
pelaksanaan penghapusan BMN
Sub-
Bagian
Pengel
olaan
Aset dan
Kerum
ahtang
gaan
Inventarisasi
peralatan dan perlengkapan
- Melakukan
pendaftaran dan pencatatan barang
milik negara
- Melakukan
inventarisasi BMN
Arsip terkait inventaris barang/ jasa
- Berita Acara Stock Opname - Daftar Barang Milik Negara
(BMN)
- Laporan Tahunan Hasil
Inventaris
70
- Mencatat/
mengumpulkan bukti kepemilikan
BMN dan
kelengkapannya
Arsip bukti kepemilikan Barang
Milik Negara: - Sertifikat tanah
- Bukti Pemilik Kendaraan
Bermotor
- Bukti Kepemilikan senjata
- Izin mendirikan Bangunan (IMB) dan Izin Penggunaan
Bangunan (IPB)
- Denah/ gambar bangunan/
Instalasi listrik
- Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)
Sub-
Bagian
Pengel
olaan Aset
dan
Kerum
ahtang
gaan
Koordinasi
Penyusunan laporan
Penyusunan Konsep
Laporan dan Rekonsiliasi Sistem
Informasi
Manajemen
Akuntansi Barang
Miliki Negara (SIMAK-BMN)
Arsip terkait laporan dan
rekonsiliasi Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang
Milik Negara (SIMAK-BMN)
- Laporan Sistem Informasi
Manajemen Akuntansi Barang
Milik Negara (SIMAK- BMN) - Rekonsiliasi Sistem Manajemen
Akuntansi – Barang Milik Negara
(SIMAK-BMN)
Penyusunan Laporan
Mutasi Barang Milik
Negara
Arsip terkait laporan mutasi barang
milik negara (LMBMN)
- Laporan Mutasi Barang Milik
Negara (LMBMN) Semesteran
- Laporan Mutasi Barang Milik Negara (LMBMN) Tahunan
Sub-Bagian
Pengel
olaan
Aset
dan Kerum
ahtang
gaan
Koordinasi pendistribusi
an barang
dan jasa
kepada unit
terkait
Menyelia pendistribusian
barang dan jasa
kepada unit terkait
Arsip terkait dokumentasi Pendistribusian Sarana dan
Prasarana
- Surat permintaan dari unit kerja
- Berita Acara serah terima barang
dan jasa kepada unit kerja
71
3) Fungsi Organisasi
Berdasarkan hasil analisis fungsi, diketahui terdapat beberapa
aktivitas terkait fungsi organisasi yaitu pengembangan organisasi dan
sistem manajemen dengan tata kelola sesuai dengan kebutuhan,
penyusunan prosedur kerja, analisis jabatan, koordinasi
pengorganisasian, implementasi, dan pemantauan manajemen risiko,
penyiapan usulan bahan masukan rencana strategis dan rencana kerja.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan nomor 478/KMK.1/2016
tentang Uraian Jabatan di lingkungan PKN STAN, diketahui beberapa
uraian tugas dan kegiatan terkait fungsi organisasi, yakni:
a. “Mengajukan usulan penyempurnaan organisasi dan eselonering jabatan di lingkungan PKN STAN.
b. Mengoordinasikan pelaksanakan pengorganisasian, pengimplementasian, dan pemantauan manajemen risiko.
c. Mengoordinasikan penyusunan, evaluasi, dan penyempurnaan uraian jabatan di lingkungan PKN STAN.
d. Mengoordinasikan penyusunan konsep Analisis Beban Kerja (ABK) di lingkungan PKN STAN.
e. Memeriksa meneliti, dan menetapkan salinan surat keputusan di lingkungan PKN STAN.
f. Mengoordinasikan penyusunan, evaluasi, dan penyempurnaan konsep SOP di lingkungan PKN STAN.”95
Sehingga, dalam melaksanakan aktivitas terkait fungsi organisasi
tersebut, terdapat beberapa transaksi yang dapat dilihat pada gambar
bagan fungsi organisasi (gambar 4.5) sebagai berikut:
95 Menteri Keuangan RI.
72
Fungsi Organisasi
Penataan organisasi, analisis jabatan, dan penyusunan prosedur kerja
Pengembangan Organisasi dan sistem
manajemen dengan tata kelola sesuai dengan
kebutuhan
Pemberntukkan, perubahan dan penghapusan
organisasi
Penyelesaian Statuta PKN
STAN
Penyusunan prosedur kerja
Menyusun konsep penyusunan, evaluasi dan
penyempurnaan konsep SOP
Penyusunan pedoman
administrasi umum
Analisis Jabatan
Koordinasi penyusunan,
evaluasi, penyempurnaan uraian jabatan
Menyusun, mengevaluasi
dan menyempurnak
an konsep uraian jabatan
Koordinasi penyusunan
konsep Analisis Beban
Kerja
Menyusun konsep ABK
Koordinasi pengorganisasi
an, implementasi & pemantauan
manajemen risiko
Menyusun, Menetapkan &
melaporkan profil risiko
kunci beserta mitigasinya
Memantau dan melaporkan profil risiko
kunci beserta mitigasi risiko
kunci
Penyusunan rancangan peraturan
Penyusunan rancangan
hingga pengesahan
Memeriksa meneliti, dan menetapkan salinan surat keputusan di
lingkungan PKN STAN.
Perumusan rencana strategis dan rencana kerja
Mengajukan Usulan bahan
masukan usulan Renstra
Merekapitulasi, Menyusun dan
mengajukan usulan bahan
masukan konsep rencana strategis
Transaksi
Aktivitas
Fungsi
Gambar 4. 4. Bagan Fungsi Organisasi
Sub Fungsi
73
Selain itu, telah diketahui pula unit yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan aktivitas dan transaksi serta penciptaan arsip terkait fungsi
organisasi di lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN yakni
Subbagian Tata Usaha, Organisasi dan SDM. Sehingga diketahui
perkiraan jenis arsip yang dihasilkan atas pelaksanaan fungsi organisasi
di lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN, di antaranya
sebagai berikut:
Tabel 4. 4. Daftar Arsip Yang Dihasilkan Atas Fungsi Organisasi di Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN
Unit Aktivitas Transaksi Perkiraan Arsip Yang Dihasilkan
Sub-
bagian
Tata
Usaha,
Organisasi &
SDM
Pengembagan
Organisasi
dan sistem
manajemen
dengan tata
kelola sesuai
dengan
kebutuhan
Pemberntukkan,
perubahan
dan
penghapusa
n
organisasi
Penyelesaian Struktur Organisasi dan Kelengkapannya
- Usulan pembentukan atau perubahan
organisasi PKN STAN
- Hasil telaahan atas usulan pembentukan atau
perubahan organisasi PKN STAN
- Revisi Usulan pembentukan atau perubahan organisasi PKN STAN
- Rekomendasi dan Usulan pembentukan atau
perubahan perubahan organisasi kepada
KemenPAN
- Persetujuan atau penolakan atas usulan pembentukan atau perubahan organisasi
- Ketetapan pembentukan atau perubahan
organisasi PKN STAN
Penyelesaia
n Statuta
PKN
STAN
Penyelesaian Statuta
- Usulan Statuta PKN STAN
- Laporan Evaluasi
- Hasil Telaahan atas usulan statuta - Revisi Usulan Statuta PKN STAN
- Notulen Rapat; Surat Usulan Direktur PKN
STAN
- Ketetapan Menteri tentang Statuta PKN
STAN
Sub-
bagian
Tata
Usaha,
Organisasi &
SDM
Koordinasi
pengorgani
sasian, implementa
si &
pemantaua
n
manajemen risiko
Penyusuna
n konsep
profil kunci risiko
beserta
mitigasinya
Arsip/ dokumentasi terkait usulan profil kunci
manajemen risiko PKN STAN
- Usulan Konsep Profil Risiko Kunci Politeknik Keuangan Negara STAN
Memantau
dan
Arsip terkait usulan laporan implementasi
manajemen risiko
74
melaporkan
profil risiko
kunci
beserta
mitigasi
risiko kunci
- Usulan Laporan Profil Risiko Kunci PKN
STAN - Usulan Laporan Mitigasi Risiko PKN STAN
- Usulan Laporan Pemantauan dan reviu
Proses Manajemen Risiko PKN STAN
Sub-
bagian Tata
Usaha,
Organi
sasi &
SDM
Analisis Jabatan
Koordinasi penyusuna
n, evaluasi,
penyempur
naan uraian
jabatan
Arsip/ dokumentasi terkait penyusunan konsep usulan uraian jabatan
Usulan Uraian Jabatan
- Rekapitulasi Usulan Uraian Jabatan
- Evaluasi Usulan Jabatan
- Penetapan Uraian Jabatan
Peringkat Jabatan
- Usulan Rancangan Peringkat Jabatan
hingga penetapannya - Usulan Penyempurnaan Peringkat Jabatan
hingga penetapannya
- Hasil Verifikasi penetapan pelaksana
dalam Peringkat Jabatan
Jabatan Fungsional
- Usulan pembentukan jabatan fungsional
- Naskah akademik, matrik kegiatan hingga penetapan Peraturan Menteri PAN
- Peraturan Bersama dan Keputusan Menteri
Keuangan tentang Petunjuk Teknis serta
Peraturan Presiden
Penyusuna
n konsep
Analisis
Beban Kerja
(ABK)
Arsip/ dokumentasi terkait penyusunan konsep
analisis beban kerja (ABK)
- Pengumpulan data
- Hasil dan analisis pengolahan data - Rekomendasi penetapan analisis
penggunaan pengukuran beban kerja
- Rekomendasi penetapan standar norma
waktu
Sub-
bagian
Tata Usaha,
Organi
sasi &
SDM
Koordinasi
penyempur
naan
prosedur kerja di
lingkungan
PKN
STAN
Menyusun,
evaluasi
dan
menyempurnakan
konsep
SOP
Arsip/ dokumentasi terkait penyempurnaan
konsep SOP
- Berkas pedoman penyusunan SOP
- Usulan Penyusunan SOP - Penyempurnaan SOP
- Surat Persetujuan/ Rekomendasi SOP
Penyusuna
n pedoman
administrasi umum
Arsip terkait penyusunan administrasi umum
75
Sub-
bagian
Tata
Usaha, Organi
sasi,
dan
SDM
Penyusuna
n rancangan
peraturan
Penyusun
an rancangan
Peraturan
hingga
pengesahan
Arsip penyusunan peraturan
- Rancangan/ draft peraturan - telaahan/ peertimbangan hukum
- Administrasi penyusunan rancangan
- Dokumen pembahasan
- Pengesahan peraturan
Memeriksa
, meneliti
dan menetapka
n salinan
surat
keputusan
di
lingkungan PKN
STAN
Memeriksa dan Menyusun Usulan Salinan Surat
Keputusan
Arsip/ dokumentasi terkait penyusunan usulan salinan surat keputusan
- Usulan Salinan Surat Keputusan
Sub-
bagian Tata
Usaha,
Organi
sasi &
SDM
Menyusun
bahan
masukan
usulan
rencana strategis
dan
rencana
kerja
Merekapitu
lasi,
Menyusun
dan
mengajukan usulan
bahan
masukan
konsep
rencana
strategis dan
rencana
kerja
Arsip/ dokumentasi yang berkait dengan
penyusunan rencana strategis
Unit kerja
- Usulan rencana kerja strategis lima tahunan
pada unit kerja
Kementerian / Lembaga
- Usulan rencana kerja strategis lima tahunan
pada lembaga PKN STAN hingga
penetapannya
4) Fungsi Kepegawaian
Berdasarkan hasil analisis fungsi, diketahui terdapat beberapa
aktivitas terkait fungsi kepegawaian yaitu Koordinasi penyusunan
konsep rencana kebutuhan pegawai, koordinasi usulan formasi
kebutuhan dan pemenuhan dosen, pelaksanaan pelayanan administrasi
kepegawaian, penyusunan usulan pengembangan pegawai, penyusunan
konsep indikator kinerja utama, penyusunan laporan capaian indikator
kinerja dan penilaian kinerja dan koordinasi pemantauan penerapan
peraturan disiplin dan kode etik. Berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan nomor 478/KMK.1/2016 tentang Uraian Jabatan di
76
lingkungan PKN STAN, diketahui beberapa uraian tugas dan kegiatan
terkait fungsi kepegawaian, yakni:
a. Mengoordinasikan administrasi usulan formasi kebutuhan dan pemenuhan dosen tetap.
b. Mengoordinasikan penyusunan usulan SKJ Dosen di lingkungan Kementerian Keuangan
c. Mengoordinasikan penyusunan, perbaikan, dan pengadministrasian Indikator Kinerja Utama di lingkungan PKN
STAN. d. Mengoordinasikan penyusunan Konsep Laporan Capaian
Indikator Kinerja Utama, penilaian kinerja, dan penatausahaannya di Lingkungan PKN STAN.
e. Mengoordinasikan penyusunan Konsep Rencana Kebutuhan Pegawai.
f. Mengoordinasikan penyusunan usulan pengembangan pegawai. g. Mengoordinasikan penyusunan usulan human capital
development program PKN STAN. h. Mengoordinasikan penyusunan Konsep Usulan Kenaikan Gaji
Berkala (KGB) dan Kenaikan Pangkat, Usulan Cuti, Mutasi, Promosi, Melanjutkan Studi, dan Penyesuaian Ijazah.
i. Mengoordinasikan penyusunan konsep basis data pegawai dan dosir kepegawaian dalam rangka penataan kepangkatan pegawai di lingkungan PKN STAN.
j. Mengoordinasikan pelayanan administrasi kepegawaian.
k. Mengoordinasikan Administrasi Pembinaan pegawai. l. Mengoordinasikan pemantauan penerapan peraturan disiplin dan
kode etik. 96
Sehingga, dalam melaksanakan aktivitas terkait fungsi kepegawaian,
terdapat beberapa transaksi yang dapat dilihat pada gambar bagan
fungsi kepegawaian (gambar 4.6) sebagai berikut:
96 Menteri Keuangan RI.
77
Transaksi
Aktivitas
Sub Fungsi
Fungsi Kepegawaian
Administrasi dan Pengembangan Kepegawaian
Koordinasi Rencana
Kebutuhan Pegawai
Menyiapkan konsep Rencana
Kebutuhan Pegawai
Koordinasi Usulan Fomasi Kebutuhan
dan Pemenuhan Dosen
Penyusunan usulan SKJ Dosen
Pemenuhan dosen tetap untuk
pemenuhan jumlah dan kualifikasi
SDM
Pemenuhan dosen tidak tetap
Penyusunan Usulan
Pengembangan Pegawai
Menyusun Usulan Pengembangan
pegawai
Penyusunan Human Capital Development
Program
Penyiapan usulan peserta
pendidikan dan pelatihan
Pemberian tanda penghargaan
Pelayanan Administrasi Kepegawaian
Basis data dan dosir pegawai
Layanan administrasi
pegawai
Menyusun DUK
Menyusun KGB, kenaikan pangkat,
cuti, mutasi, promosi dll
Pengelolaan Kinerja dan Kepatuhan Internal
Penyusun Konsep
Indikator Kinerja Utama
Penyusunan indikator
kinerja utama
Penyusunan Laporan Capaian Indikator
Kinerja dan Penilaian Kinerja
Menyusun Laporan Indikator
Kinerja Utama
Penilaian Kinerja
Koordinasi Pemantauan
Penerapan Peraturan Disiplin dan Kode
Etik
Pemantauan penerapan peraturan
disiplin dan kode etik
Gambar 4. 5. Bagan Fungsi Kepegawaian
78
Selain itu, telah diketahui pula unit yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan aktivitas dan transaksi serta penciptaan arsip terkait fungsi
kepegawaian di lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN yakni
Subbagian Tata Usaha, Organisasi dan SDM. Sehingga dapat diketahui
perkiraan jenis arsip yang dihasilkan atas pelaksanaan fungsi
kepegawaian di lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN, yang
di antaranya sebagai berikut:
Tabel 4. 5. Daftar Arsip Yang Dihasilkan Atas Fungsi Kepegawaian di Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN
Unit Aktivitas Transaksi Perkiraan Arsip Yang Dihasilkan
Sub-
bagian Tata
Usaha,
Organi
sasi &
SDM
Koordinasi
Penyusuna
n Konsep Rencana
Kebutuhan
Pegawai
Menyiapkan
konsep
rencana kebutuhan
pegawai
Arsip yang berkaitan dengan rencana
kebutuhan pegawai
- Dokumen Usulan dari Unit Kerja - Usulan Permintaan formasi kepada Menpan
dan BKN
- Persetujuan Menpan
- SK penetapan formasi
- Penetapan formasi khusus
- Dokumen analisis jabatan dan beban kerja - Dokumen formasi jabatan dan penetapan
kebutuhan pegawai
Sub-
bagian Tata
Usaha,
Organi
sasi &
SDM
Koordinasi
administras
i usulan
formasi
kebutuhan dan
pemenuhan
dosen
Koordinasi
penyusunan
usulan SKJ
dosen di
lingkungan Kementerian
Keuangan
Arsip terkait penyusunan usulan SKJ dosen di
lingkungan Kementerian Keuangan
- Usulan Standar Kompetensi Jabatan (SKJ)
Dosen di lingkungan Kementerian
Keuangan
Mengajukan administrasi
Usulan
formasi
Kebutuhan
dan Pemenuhan
dosen tetap
- Usulan formasi Kebutuhan Dosen Tetap
Pemenuhan Kebutuhan Dosen Tetap
Alih tugas pejabat struktural, pejabat fungsional dan pegawai di lingkungan BPPK
- Usulan pengalihan tugas pejabat
struktural, pejabat dan pegawai di
lingkungan BPPK
Alih tugas pejabat dan pegawai di lingkungan
Kementerian Keuangan
- Usulan pengalihan tugas pejabat dan
pegawai di lingkungan Kementerian
Keuangan
79
Pengembangan kapasistas SDM yang ada
untuk memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan
- Usulan pengembangan kapasistas SDM
untuk memenuhi kualifikasi
Kerja sama dan resource sharing dengan perguruan tinggi lain dan instansi di luar
Kementerian Keuangan
- Usulan proposal terkait kerja sama
dengan perguruan tinggi dan instansi di
luar Kementerian Keuangan
Pemenuhan
Kebutuhan
Dosen Tidak Tetap
Pemenuhan Kebutuhan Dosen Tidak Tetap
Penugasan khusus pegawai/ pejabat yang
memenuhi syarat di lingkungan Kementerian Keuangan
- Usulan pemberian tugas khusus
pejabat/ pegawai di lingkungan
Kementerian Keuangan
Penugasan khusus pegawai/ pejabat yang memenuhi syarat dari instansi di luar
Kementerian Keuangan
- Usulan pemberian tugas khusus
pejabat/ pegawai di luar lingkungan
Kementerian Keuangan Rekrutmen dari umum
- Usulan pemenuhan formasi dosen tidak
tetap di lingkungan PKN STAN
melalui rekrutmen dari umum
Sub-
bagian
Tata Usaha,
Organi
sasi, &
SDM
Penyusuna
n Usulan
Pengemban
gan
Pegawai
Menyusun
Usulan
Pengembang
an pegawai
Arsip yang berkenaan dengan
penyelenggaraan penyusunan usulan
pengembangan pegawai
- Korespondensi pengembangan kompetensi
pegawai - Pendidikan dan pelatihan
- Training, workshop dan seminar
- Penyelenggaraan kegiatan magang atau
praktik kerja di instansi lain
- Ujian dinas, UPKP dll
Koordinasi
penyusunan
usulan Human
Capital
Development
Program
PKN STAN
Arsip/ dokumentasi terkait human capital
development program PKN STAN
- Usulan Human Capital Development Program PKN STAN
- Surat permohonan belajar
- Surat ijin belajar
- Laporan tugas belajar
- Fotokopi ijazah/ sertifikat
Menyiapkan
konsep
80
usulan
penunjukkan peserta
pendidikan
dan pelatihan
- Usulan penunjukkan peserta pendidikan
dan pelatihan
Menyiapkan
konsep
usulan
pemberian tanda
penghargaan
Arsip yang berkaitan dengan penghargaan
atau tanda jasa pegawai
- Usulan pemberian tanda penghargaan
Sub-
bagian Tata
Usaha,
Organi
sasi &
SDM
Pelayanan administras
i
Kepegawai
an
Mengelola basis data
dan dosir
kepegawaian
Arsip/ dokumentasi terkait basis data pegawai - Hasil pengujian kesehatan
- SK Pengangkatan
- SK Pengangkatan PNS
- SK Kenaikan Pangkat
- Surat pernyataan melaksanakan tugas - SK pengangkatan dalam dan atau
pemberhentian dari jabatan struktural/
fungsional
Layanan
Administrasi
Pegawai
Arsip/ dokumentasi yang berkaitan dengan
kegiatan Perjalanan Dinas
Arsip yang berkaitan dengan Identitas
Pegawai:
- Usul penetapan Karpeg / KPE / Karis /
Karsu
- Keanggotaan Organisasi Profesi / Kedinasan
- Daftar Penilaian SKP
- Keterangan Permohonan Pembayaran
Pendapatan Pegawai (KP4)
- Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P)
Menyusun
Daftar Urut
Kepangkatan
- Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
Penyusunan
Konsep Usulan
Kenaikan
Gaji Berkala
(KGB) dan
Kenaikan Pangkat,
Usulan Cuti,
Mutasi,
Promosi,
Arsip yang berkaitan dengan Penyiapan
Konsep Usulan KGB dan Kenaikan Pangkat - Surat Permohonan Kenaikan gaji berkala
- Berkas penetapan gaji berkala
- Laporan pertanggung jawaban realisasi
- Usul Kenaikan Pangkat/ Golongan/
Jabatan
Arsip yang berkaitan dengan Penyiapan
Usulan Cuti, Mutasi, Promosi, Melanjutkan Studi, Penyesuaian Ijazah
81
Melanjutkan
Studi, dan Penyesuaian
Ijazah
Arsip yang berkaitan dengan cuti pegawai:
- Cuti Besar - Cuti Sakit
- Cuti Bersalin
- Cuti Tahunan
- Cuti Alasan Penting
- Cuti di luar tanggungan Negara (CTLN)
Arsip/ dokumentasi yang terkait mutasi
pegawai:
- Usulan - Alih Status, Pindah Instansi, Pindah
Wilayah Kerja, Diperbantukan,
Dipekerjakan, Penugasan Sementara,
Mutasi Antar Perwakilan, Mutasi ke dan
dari Perwakilan Sementara, Mutasi Antar
Unit - Nota Persetujuan
- Mutasi Keluarga : Surat Izin Pernikahan/
Perceraian, Surat Penolakan Izin
Pernikahan/ Perceraian, Surat Nikah/
Cerai, Akte Kelahiran Anak, Surat
Keterangan Meninggal Dunia
Sub-
bagian
Tata
Usaha,
Organisasi &
SDM
Koordinasi
penyusunan,
perbaikan
dan
pengadmini
strasian
Indikator Kinerja
Utama
(IKU) di
lingkungan
PKN STAN
Penyusunan,
Perbaikan, dan
Pengadminist
rasian
Indikator
Kinerja
Utama (IKU)
Arsip/ dokumentasi terkait penyusunan
Indikator Kinerja Utama (IKU) - Usulan Indikator Kinerja Utama dan
Target
- Revisi Usulan Indikator Kinerja Utama
dan Target
- Indikator Kinerja Utama yang telah
ditetapkan - Manual Indikator Kinerja Utama
Sub-
bagian
Tata
Usaha,
Organi
sasi & SDM
Koordinasi penyusuna
n Konsep
Laporan
Capaian
Indikator
Kinerja Utama,
Penilaian
Kinerja,
dan
Penatausahaannya
Menyusun Konsep
Laporan
Capaian
Indikator
Kinerja
Utama (IKU)
Arsip yang berkaitan dengan Laporan Capaian Indikator Kinerja Utama
- Konsep Laporan capaian Indikator kinerja
utama Triwulanan dan Semesteran
Penilaian
Kinerja
Daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan
(DP3): - Rencana kinerja pegawai
- Kontrak kinerja pegwai
- Penyelenggaraan penilaian kinerja dengan
e-performance
82
- Penetapan hasil penilaian kinerja pegawai
Sub-
bagian
Tata
Usaha, Organi
sasi &
SDM
Koordinasi
pemantaua
n
penerapan peraturan
disiplin dan
kode etik
Menyelia
pemantauan
penerapan
peraturan disiplin dan
kode etik
pegawai di
lingkungan
pusat
Arsip/ dokumentasi pemantauan penerapan
peraturan disiplin dan kode etik
Ketertiban kehadiran pegawai
- Daftar hadir pegawai
- Konsep laporan kehadiran pegawai
Melaksanakan proses penjatuhan hukuman
disiplin - Berkas hukuman disiplin ringan
- Berkas hukuman disiplin sedang
- Berkas hukuman disiplin berat
5) Fungsi Tata Usaha
Berdasarkan hasil analisis fungsi, diketahui terdapat beberapa
aktivitas terkait fungsi tata usaha yaitu koordinasi pelaksanaan urusan
pengelolaan kearsipan dan dokumentasi kegiatan PKN STAN,
koordinasi penyusunan usulan tata naskah dinas di lingkungan PKN
STAN, mengoordinasikan pengelolaan surat menyurat di lingkungan
PKN STAN. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan nomor
478/KMK.1/2016 tentang Uraian Jabatan di lingkungan PKN STAN,
diketahui beberapa uraian tugas dan aktivitas terkait fungsi keuangan,
yakni:
a. “Mengoordinasikan pelaksanaan pengelolaan arsip dan dokumentasi kegiatan PKN STAN.
b. Mengoordinasikan pengelolaan surat-menyurat di lingkungan
PKN STAN. c. Mengoordinasikan penyusunan usulan Tata Naskah Dinas di
lingkungan PKN STAN.”97
Sehingga, dalam melaksanakan aktivitas terkait fungsi tata usaha,
terdapat beberapa transaksi yang dapat dilihat pada gambar bagan
fungsi tata usaha (gambar 4.7) sebagai berikut:
97 Menteri Keuangan RI.
83
Fungsi
Sub Fungsi
Aktivitas
Gambar 4. 6. Bagan Fungsi Tata Usaha
Transaksi
Fungsi Tata Usaha
Pelaksanaan Urusan Kearsipan dan Dokumentasi PKN STAN
Penatausahaan Kearsipan
Pengelolaan Arsip Dinamis PKN STAN
Penciptaan ArsipPelaksanaan
penggunaan & peminjaman
arsip
Pemeliharaan arsip
Penyusunan Penetapan Instrumen Kearsipan
Pelaksanaan penyusutan arsip Autentifikasi
Arsip Dinamis
Database Pengelolaan
Arsip Dinamis
Pengelolaan Arsip Statis PKN STAN
Akuisisi Arsip Statis
Pengolahan Arsip Statis
Preservasi Arsip Statis
Autentifikasi Arsip
Akses Arsip Statis
Penyusunan Kebijakan Kearsipan
Penyusunan hingga Penetapan Kebijakan
Kearsipan
Pembinaan Kearsipan
Pembinaan Arsiparis
Bimbingan & Konsultasi Kearsipan
Supervisi & Evaluasi
Kearsipan
Database Bimbingan &
Konsultasi Kearsipan
Pengelolaan Persuratan
Penyusunan usulan tata naskah
dinas
Pengurusan Surat Masuk/ Keluar
Administrasi pengendalian
surat
Pengiriman dokumen/ Surat
Dinas
Penggandaan Dokumen
84
Selain itu telah diketahui pula unit yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan aktivitas dan transaksi serta penciptaan arsip terkait fungsi
tata usaha di lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN yakni
Subbagian Tata Usaha, Organisasi dan SDM. Sehingga dapat diketahui
perkiraan arsip yang dihasilkan atas pelaksanaan fungsi tata usaha di
lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN, di antaranya sebagai
berikut:
Tabel 4. 6. Daftar Arsip Yang Dihasilkan Atas Fungsi Tata Usaha di Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN
Unit Aktivitas Transaksi Perkiraan Arsip Yang Dihasilkan
Sub-
bagian
Tata
Usaha,
Organisasi,
dan
SDM
Pelaksanaa
n
Penyusunan
Kebijakan
Kearsipan
Peyusunan
hingga
Penetapan Kebijakan
Kearsipan
Arsip Kebijakan tentang Pembinaan
Kearsipan dan Pengelolaan Arsip
- Pengkajian dan Pengusulan Kebijakan - Penyiapan Kebijakan
- Perumusan Kebijakan
- Penetapan NSPK (Norma, Standar,
Prosedur dan Ketentuan)
Pembinaan
Kearsipan
Pembinaan
Arsiparis
Arsip terkait Pembinaan arsiparis
- Pengembangan profesi Arsiparis
- Standar kompetensi arsiparis
- Bimbingan konsultasi arsiparis - Penilaian arsiparis
- Pemilihan arsiparis teladan
- Database arsiparis
Bimbingan &
Konsultasi
Kearsipan
Arsip terkait bimbingan dan konsultasi
- Penerapan sistem kearsipan dinamis dan
statis
- Penggunaan sarana dan prasarana
- Lembaga kearsipan dan unit kearsipan - Sumber daya manusia
Supervisi & Evaluasi
Kearsipan
Arsip terkait Supervisi dan Evaluasi Kearsipan
- Perencanaan
- Pelaksanaan
- Laporan hasil supervise dan evaluasi
Database
Bimbingan &
Konsultasi
Kearsipan
- Arsip terkait Database bimbingan dan
konsultasi dan supervisi
85
Pengelolaa
n arsip dinamis
PKN
STAN
Penciptaan
Arsip
Arsip terkait penciptaan arsip berupa
- Arsip surat masuk - Arsip surat keluar
- Arsip pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan
pemeliharaan
arsip
Arsip terkait pemeliharaan arsip
- Pemberkasan
Daftar Arsip aktif: daftar berkas dan daftar
isi berkas
- Penataan arsip inaktif
Penataan fisik
Pengolahan informasi arsip Penyusunan daftar arsip inaktif
- Penyimpanan arsip
Skema penyimpanan arsip aktif dan inaktif Pengamanan arsip
- Alih media arsip Kebijakan
Autentifikasi
Berita acara
Daftar arsip yang dialihmediakan
- Program arsip vital
Identifikasi
Perlindungan dan pengamanan
Penyelamatan dan pemulihan
Pelaksanaan
penggunaan &
peminjaman
arsip
Arsip/ dokumentasi terkait penggunaan arsip
- Pengklasifikasian, pengamanan dan akses arsip
Arsip/ dokumentasi terkait peminjaman arsip
Pelaksanaan
Penyusutan Arsip
- Pemindaha
n Arsip
- Pemusnaha
n Arsip - Penyerahan
Arsip
Arsip/ dokumentasi tekait pemindahan arsip
- Berita Acara Pemindahan Arsip - Daftar Pertelaan Arsip Yang Dipindahkan
- Laporan Pemindahan Arsip
Arsip/ dokumentasi terkait pemusnahan arsip
- SK pemberntukan panitia pemusnahan
- Notulen rapat panitia pemusnahan arsip
- Surat pertimbangan panitia penilai arsip
- Surat persetujuan Direktur PKN STAN - SK pimpinan penetapan pemusnahan arsip
- Berita Acara Pemusnahan Arsip
- Daftar arsip yang dimusnahkan
- Laporan Pemusnahan Arsip
86
Arsip/ dokumentasi terkait penyerahan arsip
statis - SK pemberntukan panitia penilai arsip
- Notulen rapat panitia penilai arsip
- Surat pertimbangan panitia penilai arsip
- Surat persetujuan Direktur PKN STAN
- Surat pernyataan pimpinan unit kearsipan terkait arsip yang diserahkan autentik,
terpercaya, utuh dan dapat digunakan
pencipta arsip
- SK pimpinan penetapan pimpinan unit
kearsipan - Berita Acara Penyerahan Arsip statis
- Daftar arsip yang dimusnahkan
- Laporan Pemusnahan Arsip
Autentifikasi
Arsip
Dinamis
Arsip terkait autentifikasi arsip dinamis
- Pembuktian autentisitas
- Pendapat tenaga ahli
- Pengujian
- Surat pernyataan penetapan autentisitas
Database
Pengelolaan Arsip
Dinamis
Arsip/ dokumen Databese pengolahan arsip
dinamis - Database pengelolaan arsip dinamis aktif
- Database pengelolaan arsip dinamis inaktif
Pengelolaan Arsip
Statis PKN
STAN
Akuisisi Arsip Statis
Arsip terkait pelaksanaan akuisisi arsip statis - Monitoring fisik dan daftar arsip
- Verifikasi terhadap daftar arsip
- Penetapan status arsip statis
- Persetujuan untuk penyerahan
- Penetapan arsip yang akan diserahkan - Berita acara penyerahan arsip
- Daftar arsip yang diserahkan
Pengolahan
Arsip Statis
Arsip terkait pelaksanaan pengolahan arsip
statis
- Penataan informasi
- Penataan fisik
- Penyusunan sarana temu balik (guide, daftar
arsip statis, inventaris arsip statis
87
Preservasi
Arsip Statis
Preventif
- Penyimpanan - Pengendalian hama terpadu
- Reproduksi (alih media)
- Perencanaan dan penanggulangan bencana
Kuratif - Perawatan arsip
Laporan hasil pengujian mutu preservasi
Autentifikasi
Arsip statis
Arssip terkait pelaksanaan autentifikasi arsip
statis
- Pembuktian autentisitas
- Pendapat tenaga ahli
- Pengujian - Surat Pernyataan pencipta arsip dalam
Penetapan autentisitas arsip
Akses Arsip
Statis
Arsip terkait pelaksanaan akses arsip statis
- Layanan arsip
- Penerbitan naskah sumber
Administrasi dan proses penyusunan
Hasil naskah sumber arsip
Sub-bagian
Tata
Usaha,
Organi
sasi, dan
SDM
Penyusuna
n Usulan
Tata Naskah
Dinas
Menyusun
bahan
masukan usulan tata
naskah dinas
Arsip/ dokumentasi terkait penyusunan usulan
tata naskah dinas di PKN STAN
- Bahan masukan Tata Naskah Dinas PKN STAN
- Revisi Usulan Tata Naskah Dinas PKN
STAN
Menyeleng
garakan
pengurusa
n surat masuk dan
surat
keluar
Administrasi
pengendalian
surat
Arsip/ dokumentasi terkait pengurusan Surat
Keluar
Pengolahan:
- Konsep Surat/ naskah dinas keluar - Revisi Konsep Surat/ naskah dinas keluar
Pencatatan:
- Buku Agenda Naskah Dinas/ Surat Keluar
Penyimpanan:
- Naskah dinas keluar asli/
Arsip/ dokumentasi terkait pengurusan Surat
Keluar Masuk
Penerimaan:
- Surat/ naskah dinas masuk
Pencatatan: - Buku Agenda Surat Masuk
- Form disposisi Surat/ naskah dinas masuk
Pengolahan
- Surat/ naskah dinas tanggapan atas surat/
naskah dinas masuk
88
Pengiriman
dokumen/
Surat Dinas
Pengiriman:
- Buku Ekspedisi atau tanda bukti
pengiriman
Penggandaan
Dokumen/
Arsip
Penggandaan:
- Permintaan penggandaan dokumen/ arsip
6) Rumah Tangga
Berdasarkan hasil analisis fungsi, diketahui terdapat beberapa
aktivitas terkait fungsi rumah tangga yaitu koordinasi layanan
keprotokoleran pimpinan, menyelenggarakan pengelolaan tenaga
kontrak/ tidak tetap, menyelia urusan rumah tangga pegawai dalam
rangka pelayanan kepada pegawai. Berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan nomor 478/KMK.1/2016 tentang Uraian Jabatan di
lingkungan PKN STAN, diketahui beberapa uraian tugas dan kegiatan
terkait fungsi keuangan, yakni:
a. Mengoordinasikan layanan keprotokoleran pimpinan. b. Mengoordinasikan penyelenggaraan penerimaan dan
administrasi tenaga kontrak/pegawai tidak tetap baru.98
Sehingga, dalam melaksanakan aktivitas terkait fungsi rumah tangga
tersebut terdapat beberapa transaksi yang dapat dilihat pada gambar
bagan fungsi rumah tangga (gambar 4.7) sebagai berikut:
98 Menteri Keuangan RI.
89
Fungsi
Aktivitas
Transaksi
Fungsi Rumah Tangga
Pelaksanaan Urusan Ketatalaksanaan
Mengoordinasikan layanan
keprotokoleran pimpinan
Menyelenggarakan tugas
keprotokoleran acara-acara resmi
Pelaksanaan Urusan Kerumahtanggaan
Menyelenggarakan pengelolaan tenaga kontrak/ tidak tetap
Koordinasi penyelenggaraan penerimaan dan
administrasi tenaga kontrak baru
Menyusun usulan kebutuhan pegawai kontrak/ tidak tetap
Menyelia penyelenggaraan
administrasi tenaga kontrak
Menyelia urusan rumah tangga pegawai dalam
pelayanan kepada pegawai
Menyelia pengawasan pelaksanaan
kebersihan dan keamanan kantor
Pelaksanaan kebersihan kantor
Pelaksanaan keamanan kantor
Pengurusan kendaraan dinas
Melaksanakan pemeliharaan
kendaraan dinas
Menyelia pengaturan penggunaan
kendaraan dinas
Menyelia pelaksanaan administrasi
penyelenggaraan poliklinik
Menyelia pengaturan tata
ruangan kerja dan ruangan kelas
Sub-Fungsi
Gambar 4. 7. Bagan Fungsi Rumah Tangga
90
Selain itu, telah diketahui pula unit yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan aktivitas dan transaksi serta penciptaan arsip terkait fungsi
rumah tangga di lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN yakni
Subbagian Pengelolaan Aset dan Kerumahtanggaan. Sehingga dapat
diketahui perkiraan jenis arsip yang dihasilkan atas pelaksanaan fungsi
rumah tangga di lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN
sebagai berikut:
Tabel 4. 7. Daftar Arsip Yang Dihasilkan Atas Fungsi Rumah Tangga di Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN
Unit Aktivitas Transaksi Perkiraan Arsip Yang Dihasilkan
Sub-
Bagian
Pengel
olaan Aset
dan
Kerum
ahtang
gaan
Mengoordi
nasi
layanan
keprotokol
eran pimpinan
Menyelengga
rakan tugas
keprotokolan
acara-acara
resmi
Layanan keprokoleran Pimpinan
Upacara
- Arsip yang berkaitan dengan kegiatan
upacara, meliputi upacara hari besar
nasional dll.
Acara pimpinan
- Arsip yang berkaitan dengan kegiatan
acara yang diselenggarakan oleh PKN
STAN, meliputi: Acara-acara pimpinan, pelantikan/ serah terima
jabatan dan sejenisnya
Kunjungan
- Arsip yang berkaitan dengan kegiatan kunjungan baik dari dan ke luar
instansi/ Kementerian.
Sub-
Bagian
Pengel
olaan
Aset dan
Kerum
ahtang
gaan
Menyeleng
garakan
pengelolaa
n tenaga
kontrak/
tidak tetap
Menyusun
Kebutuhan
Tenaga
Kontrak/
Pegawai
Tidak Tetap
Arsip berkaitan usulan kebutuhan tenaga
kontrak/ tidak tetap baru
- Dokumen Usulan dari Unit Kerja
- Usulan Permintaan formasi kepada
Menpan dan BKN
- Persetujuan Menpan - SK penetapan formasi
- Penetapan formasi khusus
- Dokumen analisis jabatan dan beban kerja
- Dokumen formasi jabatan dan penetapan
kebutuhan pegawai
Arsip terkait penerimaan tenaga kontrak/
pegawai tidak tetap - Pengumuman
- Seleksi administrasi
- Pemanggilan peserta tes
91
- Pelaksanaan ujian tertulis
- Keputusan Hasil Ujian - Wawancara
- Penetapan Taha Akhir
Menyelia
penyelenggar
aan
administrasi
pegawai kontrak
Arsip terkait basis data pegawai tidak tetap/
kontrak
- Hasil pengujian kesehatan
- SK Pengangkatan
- SK Pengangkatan PNS - SK Kenaikan Pangkat
- Surat pernyataan melaksanakan tugas
- SK pengangkatan dalam dan atau
pemberhentian dari jabatan struktural/
fungsional
- dll
Arsip yang berkaitan dengan kegiatan
Perjalanan Dinas
Arsip yang berkaitan dengan identitas
Pegawai: - Usul penetapan Karpeg / KPE / Karis /
Karsu
- Keanggotaan Organisasi Profesi /
Kedinasan
- Daftar Penilaian SKP
- Keterangan Permohonan Pembayaran Pendapatan Pegawai (KP4)
- Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P)
- Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
Arsip yang berkaitan dengan penyiapan konsep usulan KGB dan kenaikan pangkat
- Surat Permohonan Kenaikan gaji berkala
- Berkas penetapan gaji berkala
- Laporan pertanggung jawaban realisasi
- Usul Kenaikan Pangkat/ Golongan/
Jabatan
Arsip yang berkaitan dengan Penyiapan
Usulan Cuti, Mutasi, Promosi, Melanjutkan Studi, Penyesuaian Ijazah
Arsip yang berkaitan dengan cuti pegawai:
- Cuti Besar
- Cuti Sakit
- Cuti Bersalin - Cuti Tahunan
- Cuti Alasan Penting
- Cuti di luar tanggungan Negara (CTLN)
92
Arsip yang berkaitan dengan Mutasi Pegawai:
- Usulan - Alih Status, Pindah Instansi, Pindah
Wilayah Kerja, Diperbantukan,
Dipekerjakan, Penugasan Sementara,
Mutasi Antar Perwakilan, Mutasi ke dan
dari Perwakilan Sementara, Mutasi Antar Unit
- Nota Persetujuan
- Mutasi Keluarga : Surat Izin Pernikahan/
Perceraian, Surat Penolakan Izin
Pernikahan/ Perceraian, Surat Nikah/ Cerai, Akte Kelahiran Anak, Surat
Keterangan Meninggal Dunia
Sub-
Bagian
Pengel
olaan
Aset
dan Kerum
ahtang
gaan
Menyelia urusan
rumah
tangga
pegawai
dalam rangka
pelayanan
kepada
pegawai
Menyelia pengawasan
pelaksanaan
administrasi
penyelenggar
aan poliklinik
Arsip/ dokumentasi terkait penyelenggaraan poliklinik
- Penanggungjawab poli
- Tindakan medik dan keperawatan
- Tindakan non medik
- Dokter pengganti - Penunjang medik
- Farmasi
- Laporan penyelenggaraan poliklinik
Menyelia
pengaturan
tata ruangan
kerja dan
ruangan kelas
-
Pengurusan
kendaraan dinas
Arsip yang berkaitan dengan pengurusan
kendaraan dinas
Menyelia pengaturan penggunaan
kendaraan dinas
- Jadwal penggunaan Kendaraan Dinas
Melaksanakan pengaturan pemeliharaan
kendaraan dinas
- Laporan Pemeliharaan Kendaraan Dinas
Menyelia
pengawasan
pelaksanaan
kebersihan dan
keamanan
kantor
Administrasi pemeliharaan gedung dan taman
Gedung
- Arsip yang berkaitan dengan kegiatan
pemeliharaan gedung dan bangunan berupa pemeliharaan gedung kantor
dan rumah dinas
Taman
- Arsip yang berkaitan dengan kegiatan pemeliharaan taman seperti
93
pertamanan/ landscaping ; penghijauan
; kebersihan taman
Arsip yang berkaitan dengan kegiatan PKN
STAN dalam pengamanan, penjagaan dan pengawalan terhadap pejabat, kantor dan
rumah dinas terhadap kehilangan, kerusakan,
kecelakaan, dan bencana:
- Daftar nama satuan pengamanan
- Daftar jaga/ daftar piket - Buku tamu
- Surat ijin keluar masuk orang atau barang
- Laporan ketertiban dan keamanan
2. Jenis Arsip Yang Teridentifikasi Sebagai Arsip Vital Di Bagian
Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN.
Dalam menentukan arsip yang dikategorikan sebagai arsip vital yang
diperkirakan tercipta di Bagian Keuangan dan Umum dapat dilakukan dengan
identifikasi arsip vital. Menurut Peraturan Kepala ANRI No. 6 Tahun 2005
tentang pedoman perlindungan, pengamanan, dan penyelamatan arsip vital
negara dijelaskan bahwa kegiatan identifikasi arsip vital dapat dilakukan
melalui prosedur meliputi kriteria arsip vital, analisis organisasi, pendataan
dan pengolahan hasil pendataan.99
Maka dari itu, setelah dilakukan analisis fungsi dengan beberapa tahapan
penilaian arsip makro di atas, sehingga dapat diketahui beberapa jenis seri
arsip yang tercipta di Bagian Keuangan dan Umum PKN STAN. Tahapan
selanjutnya peneliti mengelompokkan jenis seri arsip hasil dari analisis
organisasi yang memenuhi kriteria arsip vital dan nonvital yang di antaranya
sebagai berikut:
a. Vital
Arsip vital merupakan arsip yang memiliki informasi esensiil bagi
kelangsungan hidup organisasi dan tidak dapat diganti dengan arsip
lainnya yang memiliki bukti kepemilikan, status hukum dan keuangan
99 Arsip Nasional Republik Indonesia, Peraturan Kepala ANRI Tentang Pedoman
Perlindungan, Pengamanan dan Penyelamatan Dokumen/ Arsip Vital Negara, 7.
94
serta sangat diperlukan untuk kelangsungan aktivitas suatu instansi. Arsip-
arsip vital yang tercipta atas pelaksanaan fungsi-fungsi di Bagian
Keuangan dan Umum PKN STAN di antaranya:
1. Fungsi Keuangan
a) Arsip usulan kebijakan pengelolaan keuangan BLU PKN STAN
b) Arsip usulan pedoman kerjasama dan kehumasan
c) Arsip usulan rencana strategi bisnis
d) Arsip Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
e) Arsip Rencana Kerja Tahunan (RKT)
f) Arsip Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
g) Arsip terkait bukti pelaksanaan anggaran PNBP BLU dan non BLU
h) Arsip terkait Surat Keterangan Penyelenggaraan Anggaran (SKPA)
penyelenggaraan pendidikan di luar domisili
i) Arsip daftar honorarium, uang transport dll
j) Arsip terkait perjalanan dinas (SP2D)
k) Arsip terkait rencana pencairan dana
l) Arsip terkait Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah
Membayar (SPM)
m) Arsip terkait laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran/
penerimaan
n) Arsip terkait laporan penerimaan negara bukan pajak BLU dan non
BLU
o) Laporan realisasi anggaran Tahunan
p) Arsip penyusunan konsep laporan keuangan tahunan
q) Arsip terkait bahan masukan tindak lanjut/ tanggapan atas Laporan
Hasil Pemeriksaan (LHP) aparat pengawasan internal dan eksternal.
2. Fungsi Kepegawaian
a) Arsip rencana kebutuhan pegawai
b) Arsip penyusunan indikator kinerja utama
c) Arsip laporan capaian indikator kinerja utama
d) Arsip pemantauan penerapan peraturan disiplin dan kode etik
95
e) Arsip penjatuhan hukuman disiplin
3. Fungsi Organisasi
a) Arsip penyelesaian struktur organisasi dan kelengkapannya
b) Arsip penyelesaian statuta
c) Arsip penyusunan konsep usulan uraian jabatan
d) Arsip penyempurnaan SOP
e) Arsip berkas rancangan proses penyusunan peraturan
f) Arsip penyusunan rencana strategis (renstra)
4. Fungsi Tata Usaha
a) Arsip penyusunan kebijakan pembinaan arsip dan pengelolaan arsip
(JRA, Hak Akses dan klasifikasi arsip)
b) Arsip terkait pembinaan arsiparis (pengembangan profesi dan
database arsiparis)
c) Arsip terkait Laporan Supervisi dan Evaluasi
d) Database (basis data bimbingan & konsultasi dan supervisi
kearsipan)
e) Dokumen/ arsip terkait skema penyimpanan arsip aktif dan inaktif
f) Dokumen/ arsip terkait pelaksanaan alih media arsip
g) Arsip terkait pelaksanaan program arsip vital
h) Arsip terkait pelaksanaan penggunaan arsip (pengklasifikasian,
pengamanan dan akses arsip)
i) Arsip terkait pelaksanaan penyusutan dengan pemindahan arsip
inaktif
j) Arsip terkait pelaksanaan penyusutan dengan pemusnahan arsip
k) Arsip terkait pelaksanaan penyusutan dengan penyerahan arsip statis
l) Arsip/ dokumen terkait autentifikasi arsip dinamis
m) Arsip terkait Database pengolahan arsip dinamis
n) Arsip/ dokumen terkait pelaksanaan akuisisi arsip statis (penetapan
dan Berita Acara hingga Daftar arsip yang diserahkan)
o) Arsip/ dokumen terkait penyusunan sarana temu balik arsip statis
96
p) Arsip terkait pelaksanaan preservasi arsip statis dengan preventif :
alih media arsip statis (berita acara alihmedia
q) Arsip laporan hasil pengujian mutu preservasi
r) Arsip terkait pelaksanaan autentifikasi arsip statis
5. Fungsi Pengelolaan Aset
a) Arsip pengadaan barang/ sarana dan prasarana
b) Arsip penghapusan Barang Milik Negara (BMN)
c) Arsip inventaris barang/ sarana dan prasarana
d) Arsip bukti kepemilikan Barang Milik Negara dan kelengkapannya
(Sertifikat Tanah, BPKB, IMB, STNK dan Denah Bangunan/
Instalasi)
6. Fungsi Rumah Tangga
a) Arsip pelaksanaan administrasi penyelenggaraan Poliklinik
(penanggungjawab poli, tindakan medik dan keperawatan, tindakan
non medik, rekam medik)
b. Nonvital
Arsip nonvital merupakan arsip dengan kandungan informasi penting
yang diperlukan untuk kelangsungan operasional instansi namun arsip ini
tidak esensiil karena datanya dapat diperoleh dari sumber lainnya. Arsip-
arsip nonvital yang tercipta di Bagian Keuangan dan Umum PKN STAN
di antaranya:
1. Fungsi Keuangan
a) Arsip tarif layanan umum BLU PKN STAN
b) Arsip terkait Term of Reference (TOR)
c) Arsip terkait pelaksanaan anggaran kegiatan kerja sama
d) Arsip terkait konsep daftar gaji dan tunjangan pegawai
e) Arsip terkait penagihan layanan kerja sama
f) Arsip periodikal realisasi anggaran (bulanan, triwulanan,
semesteran)
97
g) Arsip terkait administrasi dan pelaporan sistem akuntansi
(SAK&SAI)
2. Fungsi Kepegawaian
a) Arsip penyusunan usulan SKJ
b) Arsip usulan formasi kebutuhan dan pemenuhan dosen tetap dan
tidak tetap
c) Arsip penyusunan usulan pengembangan pegawai
d) Arsip Human Capital Development Programme PKN STAN
e) Arsip konsep usulan penunjukkan peserta pendidikan dan pelatihan
f) Arsip konsep usulan pemberian tanda penghargaan
g) Arsip layanan administrasi pegawai
h) Arsip penyusunan Daftar Urut Kepangkatan
i) Arsip usulan kenaikan gaji berkala (KGB), arsip kenaikan pangkat,
arsip usulan cuti, arsip usulan mutasi pegawai
j) Arsip daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3)
3. Fungsi Organisasi
a) Arsip usulan profil kunci manajemen resiko
b) Arsip usulan laporan implementasi manajemen resiko
c) Arsip peringkat jabatan
d) Arsip jabatan fungsional
e) Arsip penyusunan konsep analisis beban kerja
4. Fungsi Tata Usaha
a) Arsip standar kompetensi, bimbingan konsultasi dan penilaian
pembinaan kearsipan
b) Arsip terkait bimbingan dan konsultasi kearsipan
c) Arsip perencanaan dan pelaksanaan supervisi dan evaluasi
d) Dokumen terkait penciptaan arsip
e) Arsip terkait pelaksanaan pemeliharaan arsip (pemberkasan dan
penataan arsip inaktif
98
f) Arsip pelaksanaan penggunaan dan peminjaman arsip
g) Arsip terkait monitoring fisik dan verifikasi arsip statis
h) Arsip terkait penataan informasidan fisik arsip statis
i) Arsip terkait penyimpanan, pengendalian hama dan perencanaan
penanggulangan bencana terhadap arsip statis
j) Arsip terkait pelaksanaan preservasi arsip statis dengan kuratif
k) Arsip terkait akses arsip statis (pelayanan, penerbitan naskah sumber
arsip)
l) Arsip terkait usulan tata naskah dinas (penyusunan hingga
penetapan)
m) Arsip penyelenggaraan penggandaan dokumen/ arsip
n) Arsip terkait pengiriman dokumen/ surat dinas
o) Arsip terkait penyelenggaraan pengelolaan persurat-suratan seperti
buku agenda surat masuk dan keluar, buku ekspedisi surat masuk
dan surat keluar serta buku tanda terima surat
5. Fungsi Pengelolaan Aset
a) Arsip perencanaan kebutuhan barang
b) Arsip/ dokumen terkait pelayanan peminjaman barang/ sarana dan
prasarana
c) Arsip terkait pemeliharaan barang/ sarana dan prasarana
d) Arsip laporan persediaan
e) Arsip laporan dan rekonsiliasi sistem informasi manajemen
akuntansi BMN (SIMAK-BMN)
f) Arsip laporan mutasi Barang Milik Negara (BMN)
g) Arsip/ dokumentasi pendistribusian sarana dan prasarana
6. Fungsi Rumah Tangga
a) Arsip penyusunan kebutuhan tenaga kontrak/ pegawai tidak tetap
b) Arsip penyelenggaraan tugas keprotokoleran acara-acara resmi
c) Arsip penyelenggaraan administrasi pegawai kontrak
d) Arsip pelaksanaan administrasi penyelenggaraan poliklinik
99
e) Arsip pengurusan kendaraan dinas
f) Arsip pengawasan pelaksanaan kebersihan dan keamaan kantor
Setelah mengelompokkan dan mengetahui jenis arsip yang memenuhi
kategori sebagai arsip vital, langkah selanjutnya peneliti melakukan
pengolahan kriteria arsip vital dengan analisis hukum dan analisis resiko.
Analisis resiko dan analisis hukum dilakukan dengan memberikan beberapa
pertanyaan terhadap pihak terkait yang memahami tingkat kepentingan arsip
vital tersebut untuk memastikan bahwa arsip-arsip tersebut benar-benar vital.
Peneliti memberikan beberapa pertanyaan terkait analisis hukum dan analisis
resiko kepada informan selaku pihak pengelola arsip. Beberapa pertanyaan
tersebut di antaranya sebagai berikut:
a. Analisis Hukum
Analisis hukum yakni teknik analisis yang dapat dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan:
1) Apakah arsip tersebut secara legal mengandung hak dan kewajiban atas
kepemilikan negara/ warga negara?
2) Apakah hilangnya arsip tersebut dapat menimbulkan tuntutan hukum
terhadap individu atau organisasi?
3) Apakah arsip yang mendukung hak-hak hukum individu/ organisasi
seandainya hilang duplikatnya harus dikeluarkan dengan pernyataan
dibawah sumpah?
b. Analisis Resiko
Analisis resiko dilakukan terhadap arsip yang dianggap vital melalui cara
penafsiran kemungkinan kerugian yang akan ditimbulkan. Dalam rangka
melakukan analisis resiko dapat diajukan beberapa pertanyaan sebagai
berikut:
1) Jika arsip ini tidak ditemukan (hilang/ musnah) berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk merekonstruksi informasi dan berapa biaya yang
dibutuhkan oleh organisasi?
100
2) Berapa lama waktu yang tidak produktif dengan tidak adanya arsip
yang bersangkutan dan berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh
organisasi?
3) Berapa banyak kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang hilang
dengan tidak ditemukannya arsip vital ini?
4) Berapa besar kerugian yang dialami oleh organisasi dengan tidak
adanya arsip yang dibutuhkan?
Adapun hasil analisis hukum dan analisis resiko yang telah peneliti
dapatkan atas pertanyaan-pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
101
Analisis Hukum dan Analisis Resiko Terhadap Daftar Arsip Hasil Penilaian Arsip Makro
di Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN
Tabel 4. 8. Analisis Hukum dan Analisis Resiko Terhadap Daftar Arsip Hasil Penilaian Arsip Makro
Fungsi No Jenis Arsip Vital
Analisis Hukum Analisis Resiko
Apakah
arsip
tersebut
secara legal
mengandung
hak dan
kewajiban
atas
kepemilikan
negara/
warga
negara?
Apakah
hilangnya
arsip tersebut
dapat
menimbulkan
tuntutan
hukum
terhadap
individu atau
organisasi?
Apakah arsip
yang mendukung
hak-hak hukum
individu/
organisasi
seandainya
hilang
duplikatnya
harus
dikeluarkan
dengan
pernyataan
dibawah
sumpah?
Jika arsip ini
tidak ditemukan
(hilang/ musnah)
berapa lama
waktu yang
dibutuhkan
untuk
merekonstruksi
informasi dan
berapa biaya
yang dibutuhkan
oleh organisasi?
Berapa lama
waktu yang
tidak
produktif
dengan tidak
adanya arsip
yang
bersangkuta
n dan berapa
biaya yang
harus
dikeluarkan
oleh
organisasi?
Berapa banyak
kesempatan
untuk
memperoleh
keuntungan
yang hilang
dengan tidak
ditemukannya
arsip vital ini?
Berapa besar
kerugian
yang dialami
oleh
organisasi
dengan tidak
adanya arsip
yang
dibutuhkan?
Keuangan
1 Arsip usulan
kebijakan
pengelolaan
keuangan BLU
PKN STAN
Ya Ya - T T T T
102
2 Arsip usulan
pedoman
kerjasama dan
kehumasan
Ya - - T T T T
3 Arsip usulan
rencna strategi
bisnis
Ya - - T T T T
4 Arsip rencana
binis anggaran
(RBA) Ya Ya - T T T T
5 Arsip rencana
kerja tahunan
(RKT)
Ya Ya - T T T T
6 Arsip Daftar
Isian Pelaksanaan
Anggaran
(DIPA)
Ya Ya - T T T T
7 Arsip bukti
pelaksanaan
anggaran PNBP
BLU dan non
BLU
Ya Ya - T T T T
103
8 Arsip terkait
Surat Keterangan
Penyelenggaraan
Anggaran
(SKPA)
penyelenggaraan
pendidikan di
luar domisili
Ya Ya - T T T T
9 Arsip daftar
honorarium, uang
transport dll
Ya - - T T T T
10 Arsip perjalanan
dinas (SP2D)
Ya - - T T T T
11 Arsip rencana
pecairan dana
Ya - - T T T T
12 Arsip surat
perintah
pembayaran
(SPP) dan Surat
Perintah
Membayar
(SPM)
Ya - - T T T T
104
13 Arsip laporan
pertanggungjawa
ban bendahara
pengeluaran/
penerimaan
Ya - - T T T T
14 Arsip laporan
penerimaan
negara bukan
pajak BLU dan
non BLU
Ya - - T T T T
15 Arsip Laporan
Realisasi
anggaran
Tahunan
Ya Ya - T T T T
16 Arsip
penyusunan
konsep laporan
keuangan
tahunan
Ya Ya - T T T T
17 Arsip bahan
masukan tindak
lanjut/ tanggapan
atas Laporan
Pemeriksaan
(LHP) aparat
Ya Ya Ya T T T T
105
pengawasan
internal dan
eksternal
Organisasi
18 Arsip
penyelesaian
struktur
organisasi dan
kelengkapannya
Ya - - T T M T
19 Arsip
penyelesaian
statuta
Ya - - M T T T
20 Arsip
penyusunan
konsep usulan
uraian jabatan
Ya - - T M M M
21 Arsip
penyempurnaan
SOP Ya - - M M M M
22 Arsip rancangan
proses
penyusunan
peraturan
Ya Ya - M H H H
106
23 Arsip
penyusunan
rencana strategis
(renstra)
Ya - - M M H H
Kepegawaian
24 Arsip rencana
kebutuhan
pegawai
Ya - - M M M M
25 Arsip
penyusunan
indikator kinerja
utama
Ya - - M M M M
26 Arsip laporan
capaian indikator
kinerja utama
Ya - - M M M M
27 Arsip
pemantauan
penerapan
peraturan disiplin
dan kode etik
Ya - - M M M L
28 Arsip penjatuhan
hukuman disiplin
Ya - - M L L L
107
Tata Usaha
29 Arsip
penyusunan
kebijakan
pembinaan arsip
dan pengelolaan
arsip (JRA, Hak
Akses dan
klasifikasi arsip)
Ya Ya - M M M M
30 Arsip terkait
pembinaan
arsiparis
(pengembangan
profesi dan
database
arsiparis)
Ya - - M M M M
31 Arsip terkait
Laporan
Supervisi dan
Evaluasi
Ya - - M M M M
32 Database (basis
data bimbingan
& konsultasi dan
supervisi
kearsipan)
Ya - - M L L M
108
33 Dokumen/ arsip
terkait skema
penyimpanan
arsip aktif dan
inaktif
Ya - - M L L M
34 Dokumen/ arsip
terkait
pelaksanaan alih
media arsip
Ya - - T T T T
35 Arsip terkait
pelaksanaan
program arsip
vital
Ya - - T T T T
36 Arsip terkait
pelaksanaan
penggunaan arsip
(pengklasifikasia
n, pengamanan
dan akses arsip)
Ya Ya - M M M M
37 Arsip terkait
pelaksanaan
penyusutan
dengan
pemindahan arsip
inaktif
Ya Ya - M M M M
109
38 Arsip terkait
pelaksanaan
penyusutan
dengan
pemusnahan
arsip
Ya Ya - M M M T
39 Arsip terkait
pelaksanaan
penyusutan
dengan
penyerahan arsip
statis
Ya Ya - T M M T
40 Arsip/ dokumen
terkait
autentifikasi arsip
dinamis
Ya Ya - M M M M
41 Database
pengolahan arsip
dinamis
Ya Ya - M M M M
42 Arsip/ dokumen
terkait
pelaksanaan
akuisisi arsip
statis (penetapan
dan Berita Acara
Ya Ya - T M M T
110
hingga Daftar
arsip yang
diserahkan)
43 Arsip/ dokumen
terkait
penyusunan
sarana temu balik
arsip statis
Ya - - M M M M
44 Arsip terkait
pelaksanaan
preservasi arsip
statis dengan
preventif dengan
alih media arsip
statis
Ya - - M M M M
45 Arsip laporan
hasil pengujian
mutu preservasi
Ya - - M M M M
46
Arsip terkait
pelaksanaan
autentifikasi arsip
statis
Ya - - M M M M
111
Pengelolaan
aset
47 Arsip pengadaan
barang/ sarana
dan prasarana
Ya Ya - T T T T
48 Arsip
penghapusan
Barang Milik
Negara (BMN)
Ya Ya Ya T T T T
49 Arsip inventaris
barang/ sarana
dan prasarana
Ya Ya - T T T T
50
Arsip bukti
kepemilikan
Barang Milik
Negara dan
kelengkapannya
(Sertifikat Tanah,
BPKB, IMB,
STNK dan Denah
Bangunan/
Instalasi)
Ya Ya Ya T T T T
112
Keterangan:
Ya = Setuju
Tidak = Tidak Setuju
- = Tidak Tahu
T = Tinggi
S = Sedang
R = Rendah
Fungsi Rumah
Tangga
51 Arsip
pelaksanaan
administrasi
penyelenggara
an Poliklinik
(penanggungja
wab poli,
tindakan
medik dan
keperawatan,
tindakan non
medik, rekam
medik)
Ya Ya - M L L L
113
C. Pembahasan
1. Jenis Arsip Yang Tercipta Atas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi di Bagian
Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN
Sebuah instansi akan menghasilkan arsip sebagai alat pembuktian yang
otentik dan terpercaya atas pelaksanaan fungsi dan aktivitas untuk
mewujudkan tujuan dan visinya. Jenis seri arsip yang tercipta dapat diketahui
dengan penilaian arsip berbasis analisis fungsi yang mana dengan melakukan
penilaian terhadap kepentingan dan ruang lingkup undang-undang, mandat,
dan kebijakan yang relevan dengan institusi secara keseluruhan untuk
mengevaluasi fungsi, aktivitas dan program beserta dampaknya.100 Politeknik
Keuangan Negara STAN merupakan salah satu satuan kerja yang berada di
lingkungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, maka dalam hal ini,
peneliti menggunakan Keputusan dan peraturan perundang-undangan berupa
Statuta, Tata Kerja Organisasi, Uraian Jabatan dan Rencana Strategis di yang
berlaku lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN.
Setelah mendapatkan sumber informasi yang relevan terkait tugas dan
fungsi serta pelaksanaan aktivitas hingga transaksi di Politeknik Keuangan
Negara STAN, penilaian arsip makro dilanjutkan dengan beberapa tahapan
yang diantaranya101:
a. Meneliti dan menganalisa untuk menentukan fungsi dan aktivitas apa yang
perlu didokumentasikan dengan menganalisis tugas dan fungsi organisasi
beserta programnya untuk mengidentifikasi fungsi dan aktivitas terpenting
yang dilakukan.
b. Menentukan letak penciptaan arsip yang mendokumentasikan fungsi unit
Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN dengan
menganalisis struktur organisasi untuk menentukan letak sub unit dan yang
bertanggungjawab atas fungsi tersebut.
100 Terry Cook, Appraisal Methodology: Macro-Appraisal and Functional Analysis
Part B: Guidelines for Performing an Archival Appraisal on Government Records, 2. 101 Griffin et al., Building Records Appraisal Systems, 42.
114
c. Mengidentifikasi arsip yang tercipta atas aktivitas dalam rangka
pelaksanaan fungsi Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan
Negara STAN.
d. Mengidentifikasi arsip yang menyediakan dokumentasi fungsi dengan
menilai secara menyeluruh arsip-arsip yang menyediakan bukti aktivitas
dari fungsi PKN STAN.
Berdasarkan beberapa peraturan Menteri Keuangan, Bagian Keuangan dan
Umum Politeknik Keuangan Negara STAN merupakan salah satu unsur
pembantu pimpinan dan pelaksana administrasi bidang keuangan di
lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN. Setelah peneliti melakukan
analisis dengan penilaian arsip makro diketahui bahwa sebagai pelaksana
sekaligus penanggungjawab terkait administrasi di bidang keuangan, Bagian
Keuangan dan Umum memiliki tugas pokok terkait fungsi keuangan, fungsi
kepegawaian, fungsi organisasi, fungsi tata usaha, fungsi pengelolaan aset
dan fungsi rumah tangga di lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN.
Dalam menjalankan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Bagian
Keuangan dan Umum terbagi menjadi beberapa subunit yang dipimpin oleh
masing-masing seorang kepala subunit yang memiliki tugas menjalankan
fungsi-fungsi tersebut yang kemudia terbagi menjadi beberapa aktivitas dan
transaksi yang akan menghasilkan arsip sebagai bukti atas pelaksanaan tugas
dan fungsinya masing-masing di lingkungan Politeknik Keuangan Negara
STAN. Subunit tersebut di antaranya adalah:
1. Subbagian Keuangan
Subbagian Keuangan merupakan subunit yang dipimpin oleh seorang
kepala subbagian dan memiliki tugas melaksanakan penyusunan dokumen
perencanaan dan pelaksanaan anggaran, urusan perbendaharaan dan
penyusunan laporan keuangan. Sebagaimana telah diketahui bahwa tugas
tersebut termasuk bagian dari aktivitas/ tindakan atas pelaksanaan fungsi
keuangan di lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN. Setelah
peneliti melakukan analisis penilaian arsip makro tersebut, dalam
pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan aktivitasnya terkait pengelolaan
keuangan di lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN, terdapat 24
115
jenis arsip yang diperkirakan tercipta atas pelaksanaan fungsi keuangan
pada Subbagian Keuangan yang diantaranya sebagai berikut:
1) Arsip usulan kebijakan pengelolaan keuangan BLU PKN STAN
2) Arsip usulan pedoman kerjasama dan kehumasan
3) Arsip usulan rencana strategi bisnis
4) Arsip tarif layanan umum BLU PKN STAN
5) Arsip Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
6) Arsip Rencana Kerja Tahunan (RKT)
7) Arsip Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
8) Arsip terkait Term of References (TOR)
9) Arsip terkait pelaksanaan anggaran kegiatan kerja sama
10) Arsip terkait bukti pelaksanaan anggaran PNBP BLU dan non BLU
11) Arsip terkait Surat Keterangan Penyelenggaraan Anggaran (SKPA)
penyelenggaraan pendidikan di luar domisili
12) Arsip daftar honorarium, uang transport dll
13) Arsip terkait konsep daftar gaji dan tunjangan pegawai
14) Arsip terkait perjalanan dinas (SP2D)
15) Arsip terkait rencana pencairan dana
16) Arsip terkait penagihan layanan kerja sama
17) Arsip terkait Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah
Membayar (SPM)
18) Arsip terkait laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran/
penerimaan
19) Arsip terkait laporan penerimaan negara bukan pajak BLU dan non
BLU
20) Laporan periodikal realisasi anggaran (bulanan, triwulanan,
semesteran)
21) Arsip laporan realisasi anggaran tahunan
22) Arsip terkait administrasi dan pelaporan sistem akuntansi (SAK &
SAI)
23) Arsip penyusunan konsep laporan keuangan tahunan
116
24) Arsip terkait bahan masukan tindak lanjut/ tanggapan atas Laporan
Hasil Pemeriksaan (LHP) aparat pengawasan internal dan eksternal.
2. Subbagian Tata Usaha, Organisasi dan SDM
Subbagian Tata Usaha, Organisasi dan Sumber Daya Manusia
merupakan subunit yang dipimpin oleh seorang kepala subbagian yang
memiliki tugas terkait yang di antaranya adalah:
a. Melakukan urusan pengelolaan kearsipan, surat menyurat,
kepustakaan, ekspedisi, penggandaan dan kesekertariatan.
Sebagaimana telah diketahui, tugas tersebut merupakan aktivitas
dalam pelaksanaan fungsi tata usaha di lingkungan Politeknik
Keuangan Negara STAN.
b. Penyiapan bahan penataan organisasi, analisis jabatan dan prosedur
kerja, koordinasi penyusunan rancangan peraturan perumusan dan
evaluasi rencana strategis dan rencana kerja. Sebagaimana telah
diketahui, tugas-tugas tersebut merupakan bagian dari aktivitas
dalam pelaksanaan fungsi organisasi.
c. Administrasi dan pengembangan kepegawaian, melaksanakan
pengelolaan kinerja dan kepatuhan internal. Sebagaimana telah
diketahui, tugas-tugas tersebut merupakan bagian dari aktivitas
dalam pelaksanaan fungsi kepegawaian
Dari semua tugas tersebut, diketahui bahwa subbagian tata usaha,
organisasi dan SDM merupakan subunit yang bertanggungjawab atas
pelaksanaan aktivitas dan penciptaan arsip terkait fungsi tata usaha, fungsi
organisasi dan fungsi kepegawaian di lingkungan Politeknik Keuangan
Negara STAN. Setelah peneliti melakukan analisis dengan penilaian arsip
makro tersebut, diketahui terdapat 54 jenis arsip yang diperkirakan tercipta
atas pelaksanaan fungsi kepegawaian, fungsi organisasi dan fungsi tata
usaha pada Subbagian Tata Usaha, Organisasi dan SDM yang di antaranya
ialah:
1) Arsip penyempurnaan struktur organisasi dan kelengkapannya
2) Arsip penyelesaian statuta
117
3) Arsip terkait usulan profil kunci manajemen resiko
4) Arsip laporan implementasi manajemen resiko
5) Arsip penyusunan konsep usulan uraian jabatan
6) Arsip terkait peringkat jabatan
7) Arsp jabatan fungsional
8) Arsip penyusunan konsep analisis beban kerja (ABK)
9) Arsip koordinasi penyempurnaan SOP
10) Arsip terkait penyusunan administrasi umum
11) Arsip/ berkas proses penyusunan rancangan peraturan
12) Arsip terkait usulan Salinan surat keputusan
13) Arsip penyusunan rencana kerja dan rencana strategis
14) Arsip usulan rencana kebutuhan pegawai
15) Arsip penyusunan usulan Standar Kompetensi Jabatan Dosen di
lingkungan PKN STAN
16) Arsip usulan formasi kebutuhan dan pemenuhan dosen tetap dan
dosen tidak tetap
17) Arsip pengembangan pegawai seperti arsip usulan pengembangan
pegawai, arsip Human Capital Development Program, arsip peserta
pendidikan dan pelatihan dan arsip pemberian tanda penghargaan
18) Arsip administrasi kepegawaian seperti arsip pengelolaan basis data
dan dosir pegawai
19) Arsip layanan administrasi pegawai,
20) Arsip penyusunan daftar urut kepangkatan (DUK)
21) Asrip terkait usulan kenaikan gaji berkala (KGB), arsip kenaikan
pangkat, arsip penyiapan usulan cuti, dan arsip usulan mutasi pegawai
22) Arsip penyusunan indikator kinerja utama (IKU)
23) Arsip laporan capaian indikator kinerja utama
24) Arsip daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3)
25) Arsip pemantauan penerapan peraturan disiplin dan kode etik
26) Arsip pelaksanaan proses penjatuhan hukuman disiplin
27) Arsip penyusunan kebijakan pembinaan arsip dan pengelolaan arsip
(JRA, Hak Akses dan klasifikasi arsip)
118
28) Arsip terkait pembinaan arsiparis (pengembangan profesi, standar
kompetensi, bimbingan konsultasi, penilaian dan database arsiparis)
29) Arsip terkait bimbingan dan konsultasi kearsipan
30) Arsip terkait supervisi dan Evaluasi (perencanaan, pelaksanaan dan
Laporan Supervisi dan Evaluasi)
31) Database (basis data bimbingan & konsultasi dan supervisi kearsipan
32) Dokumen terkait penciptaan arsip
33) Arsip terkait pelaksanaan pemeliharaan arsip (pemberkasan)
34) Arsip terkait penataan arsip inaktif
35) Dokumen/ arsip terkait penyimpanan arsip (skema penyimpanan arsip
aktif dan inaktif)
36) Dokumen/ arsip terkait pelaksanaan alih media arsip
37) Arsip terkait pelaksanaan program arsip vital
38) Arsip terkait pelaksanaan penggunaan arsip (pengklasifikasia n,
pengamanan dan akses arsip)
39) Arsip/ dokumen terkait pelaksanan peminjaman arsip
40) Arsip terkait pelaksanaan penyusutan dengan pemindahan arsip
inaktif
41) Arsip terkait pelaksanaan penyusutan dengan pemusnahan arsip
42) Arsip terkait pelaksanaan penyusutan dengan penyerahan arsip statis
43) Arsip/ dokumen terkait autentifikasi arsip dinamis
44) Database pengolahan arsip dinamis
45) Arsip/ dokumen terkait pelaksanaan akuisisi arsip statis (Monitoring
fisik, verifikasi terhadap arsip, penetapan, Berita Acara hingga Daftar
arsip yang diserahkan)
46) Arsip/ dokumen terkait pelaksanaan pengolahan arsip statis (penataan
informasi dan fisik serta penyusunan sarana temu balik)
47) Arsip terkait pelaksanaan preservasi arsip statis dengan preventif
(penyimpanan, pengendalian hama, alih media dan perencanaan
penanggulangan bencana)
48) Arsip terkait pelaksanaan preservasi arsip statis dengan kuratif
49) Laporan hasil pengujian mutu preservasi
119
50) Arsip terkait pelaksanaan autentifikasi arsip statis
51) Arsip terkait pelaksanaan akses arsip statis (layanan, penerbitan
naskah sumber arsip)
52) Arsip/ dokumentasi terkait penyusunan usulan tata naskah dinas
(penyusunan hingga penetapan)
53) Arsip terkait penyelenggaraan pengendalian persurat-suratan seperti
buku agenda surat masuk dan surat keluar, buku ekspedisi surat masuk
dan surat keluar, serta buku tanda terima surat.
54) Arsip terkait pengiriman dokumen/ surat dinas
55) Arsip terkait permintaan penggandaan dokumen/ arsip
3. Subbagian Pengelolaan Aset dan Kerumahtanggaan
Subbagian Pengelolaan Aset dan Kerumahtanggaan merupakan subunit
yang dipimpin oleh seorang kepala subbagian dan memiliki tugas
melaksanakan pengelolaan aset, penyiapan kebutuhan perlengkapan
perkantoran dan urusan ketatalaksanaan serta kerumahtanggaan di
lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN. Sebagaimana
berdasarkan data yang telah diperoleh dan diketahui bahwa tugas-tugas
tersebut merupakan bagian dari akivitas dalam menjalankan fungsi
pengelolaan aset dan fungsi rumah tangga di lingkungan Politeknik
Keuangan Negara STAN. Setelah peneliti melakukan analisis penilaian
arsip makro terdapat 18 jenis arsip yang diperkirakan tercipta atas
pelaksanaan fungsi pengelolaan aset dan fungsi rumah tangga pada
Subbagian Pengelolaan Aset dan kerumahtanggaan yang diantaranya
sebagai berikut:
1) Arsip/ dokumen terkait rencana kebutuhan barang
2) Arsip/ dokumen terkait pengadaan sarana dan prasarana
3) Arsip/ dokumen terkait pelayanan peminjaman barang/ sarana dan
prasarana
4) Arsip terkait pemeliharaan barang/ sarana dan prasarana
5) Arsip laporan persediaan
6) Arsip/ dokumen terkait penghapusan barang milik negara (BMN)
120
7) Arsip/ dokumen terkait inventaris barang/ jasa
8) Arsip bukti kepemilikan Barang Milik Negara (Sertifikat Tanah,
BPKB, IMB, Denah Bangunan/ Instalasi Listrik, STNK)
9) Arsip terkait laporan dan rekonsiliasi sistem informasi manajemen
akuntansi barang milik negara (SIMAK BMN)
10) Arsip terkait laporan mutasi barang milik negara (LMBMN)
11) Arsip/ dokumen terkait arsip terkait dokumentasi pendistribusian
sarana dan prasarana.
12) Arsip terkait penyelenggaraan tugas keprotokoleran acara-acara resmi
(upacara, acara pimpinan, kunjungan)
13) Arsip terkait menyusun usulan kebutuhan tenaga kontrak/ pegawai
tidak tetap
14) Arsip terkait penerimaan tenaga kontrak/ pegawai tidak tetap
15) Arsip terkait menyelia penyelenggaraan administrasi pegawai kontrak
16) Arsip terkait pelaksanaan administrasi penyelenggaraan poliklinik
(penanggungjawab poli, tindakan medik dan keperawatan, tindakan
non medik, dokter pengganti, penunjang medik, rekam medik,
farmasi, laporan intern poliklinik)
17) Arsip terkait pengurusan kendaraan dinas (Jadwal penggunaan
kendaraan, laporan pemeliharaan)
18) Arsip terkait pengawasan pelaksanaan kebersihan dan keamanan
kantor.
Dengan penilaian arsip makro di atas, menunjukkan bahwa
diperkirakan terdapat 97 jenis arsip yang tercipta atas pelaksanaan
aktivitas dan transaksi terkait fungsi keuangan, fungsi kepegawaian, fungsi
organisasi, fungsi tata usaha, fungsi pengelolaan aset dan fungsi rumah
tangga di Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara
STAN.
121
2. Jenis Arsip Yang Teridentifikasi Sebagai Arsip Vital di Bagian
Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN
Penentuan/ identifikasi arsip vital perlu dilakukan guna mengetahui jenis
arsip vital apa saja yang tercipta di Bagian Keuangan dan Umum Politeknik
Keuangan Negara STAN sebelum tindakan lebih lanjut dalam upaya
penyelamatan arsip vital. Dalam penentuan arsip vital sebagaimana
berdasarkan pedoman yang berlaku, Peraturan Kepala ANRI Nomor 6 Tahun
2005 tentang Pedoman Perlindungan, Pengamanan, dan Penyelamatan Arsip
Vital, dibutuhkan identifikasi arsip vital yang dapat dilakukan melalui
prosedur yakni kriteria arsip vital, analisis organisasi, pendataan, pengolahan
hasil pendataan.102
Setelah diketahui jenis arsip apa saja yang tercipta atas pelaksanaan tugas,
fungsi, aktivitas hingga transaksi dengan penilaian arsip makro di Bagian
Keuangan dan Umum PKN STAN, peneliti melanjutkan penelitian ini dengan
mengidentifikasi arsip vital guna mengetahui arsip-arsip mana saja yang
tercipta dapat dikategorikan sebagai arsip vital. Selanjutnya dalam
pelaksanaan identifikasi arsip vital, hasil dari penilaian arsip makro dengan
pendekatan analisis fungsi instansi, perlu memisahkan antara arsip vital dan
arsip nonvital dengan mengklasifikasikan/ mengelompokkan arsip sesuai
dengan kriteria arsip vital.103
Setelah diketahui jenis arsip yang tercipta, peneliti melanjutkan penelitian
ini dengan mengelompokkan jenis arsip yang tergolong vital dan nonvital atas
pelaksanaan tugas dan fungsi di Bagian Keuangan dan Umum Politeknik
Keuangan Negara. Berdasarkan hasil analisis peneliti, terdapat 51 jenis arsip
vital yang tercipta atas pelaksanaan fungsi keuangan, fungsi kepegawaian,
fungsi tata usaha, fungsi organisasi, fungsi pengelolaan aset dan fungsi rumah
tangga di Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN.
Setelah dilakukan pengelompokkan dan diketahui arsip-arsip yang
tergolong sebagai arsip vital, tahapan identifikasi arsip vital dilanjutkan
102 Arsip Nasional Republik Indonesia, Peraturan Kepala ANRI Tentang Pedoman
Perlindungan, Pengamanan dan Penyelamatan Dokumen/ Arsip Vital Negara, 7. 103 Krihanta, Pengelolaan Arsip Vital, 3.7.
122
dengan pengolahan hasil analisis sebelumnya dengan analisis resiko dan
analisis hukum untuk memastikan bahwa 51 jenis arsip yang tercipta atas
pelaksanaan masing-masing fungsi di Bagian Keuangan dan Umum dapat
dikategorikan sebagai arsip vital. berikut jenis arsip vital yang tercipta di
Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN:
Tabel 4. 9. Daftar Arsip Vital Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN
Fungsi Transaksi No Jenis Arsip AH AR
Keuangan
Menyusun usulan kebijakan pengelolaan
keuangan BLU PKN STAN
1 Arsip kebijakan pengelolaan keuangan BLU PKN STAN
√ √
Menyusun usulan pedoman kerja sama dan
kehumasan bidang keuangan
2 Arsip pedoman kerjasama dan kehumasan
√ √
Menyusun dan mengkompilasi
usulan rencana strategis bisnis
3 Arsip Rencana strategis bisnis
√ √
Penyusunan konsep rencana bisnis anggaran
4 Arsip Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
√ √
Menyiapkan konsep rencana kerja tahunan (RKT)
5 Arsip rencana Kerja Tahunan
√ √
Merekapitulasi
DIPA beserta revisi dan petunjuk pelaksanaannya
6 Arsip Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
√ √
Penatausahaan dokumentasi bukti-bukti pelaksanaan
7 Arsip bukti pelaksanaan anggaran PNBP BLU dan non BLU
√ √
123
anggaran PNBP BLU dan non BLU
Mengajukan usulan SKPA penyelenggaraan pendidikan di luar
domisili
8 Arsip Surat Keterangan Penyelenggaraan Anggaran (SKPA) penyelenggaraan
pendidikan di luar domisili
√ √
Menyusun usuan daftar honorarium, uang transport dll
9 Arsip daftar honorarium, uang transport dll
√ √
Mengoordinasikan proses perjalanan dinas
10 Arsip terkait perjalanan dinas (SP2D)
√ √
Koordinasi penyusunan
rencana pencairan dana (Cash Flow)
11 Arsip terkait rencana pencairan dana
√ √
Menyelia penatausahaan
SPP dan SPM
12 Arsip Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan
Surat Perintah Membayar (SPM)
√ √
Penyusunan dan pengawasan terhadap
penyusunan laporan pertanggung- Jawaban
bendahara pengeluaran/ penerimaan
13 Arsip laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran/
penerimaan
√ √
Menyusun konsep
laporan PNBP BLU dan non BLU
14 Arsip laporan PNBP
BLU dan non BLU
√ √
Koordinasi penyusunan
konsep laporan
15 Arsip realisasi anggaran tahunan
√ √
124
periodikal realisasi anggaran
Menyusun konsep
laporan keuangan
16 Arsip penyusunan
konsep laporan keuangan tahunan
√ √
Koordinasi penyusunan bahan masukan
tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan aparat
pengawasan internal/ eksternal
17 Arsip bahan masukan tindak lanjut/ tanggapan atas Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) apparat pengawasan internal dan eksternal
√ √
Kepegawaian
Menyiapkan konsep rencana
kebutuhan pegawai
18 Arsip rencana kebutuhan pegawai
√ √
Menyusun dan mengadministrasi Indikator Kinerja
Utama (IKU)
19 Arsip penyusunan indikator kinerja utama
√ √
Menyusun laporan capaian indikator kinerja utama
(IKU)
20 Arsip laporan capaian indikator kinerja utama
√ √
Menyelia pemantauan penerapan peraturan disiplin
dan kode etik
21 Arsip pemantauan penerapan peraturan disiplin dan kode etik
√ √
Menyelia pemantauan penerapan
peraturan disiplin dan kode etik
22 Arsip penjatuhan hukuman disiplin
√ √
Organisasi
Pembentukkan, perubahan dan penghapusan
organisasi
23 Arsip penyelesaian struktur organisasi dan kelengkapannya
√ √
125
Penyelesaian
Statuta PKN STAN
24 Arsip penyelesaian
Statuta
√ √
Koordinasi penyusunan, evaluasi, dan
penyempurnaan uraian jabatan
25 Arsip penyusunan uraian jabatan (Urjab)
√ √
Menyusun, mengevaluasi dan
menyempurnakan konsep SOP
26 Arsip penyempurnaan SOP
√ √
Menyusun rancangan peraturan hingga
pengesahan
27 Arsip/ berkas rancangan proses penyusunan peraturan
√ √
Merekapitulasi, menyusun dan mengajukan
usulan bahan masukan konsep rencana strategis dan rencana kerja
28 Arsip penyusunan rencana strategis (Renstra) dan Rencana
Kerja
√ √
Tata Usaha
Penyusunan
hingga penetapan Kebijakan Kearsipan
29 Arsip penyusunan
kebijakan pembinaan dan pengelolaan arsip (JRA, Hak Akses dan Klasifikasi Arsip)
- Pengkajian dan pengusulan
- Penyiapan - Perumusan
- Penetapan NSPK (Norma, Standar, Prosedur dan Ketentuan) Kearsipan
√ √
Pembinaan arsiparis
30 - Arsip pengembangan profesi
- Database Arsiparis
√ √
126
Pelaksanaan Supervisi & Evaluasi
Kearsipan
31 Laporan Hasil Supervisi dan Evaluasi
√ √
Database Bimbingan & Konsultasi
Kearsipan
32 - Database/ basis data bimbingan pembinaan arsiparis
- Konsultasi dan supervisi kearsipan
√ √
Penggunaan dan peminjaman arsip
33 Arsip pengklasifikasian, pengamanan dan akses arsip
√ √
Pemeliharaan arsip
34 Arsip skema penyimanan arsip aktif dan inaktif
√ √
Pemeliharaan arsip
35 Arsip/ Dokumen terkait alih media arsip
- Kebijakan - Autentifikasi - Berita acara - Daftar arsip yang
dialihmediakan
√ √
Pemeliharaan arsip
36 Arsip/ Dokumen terkait program arsip vital - Identifikasi
- Perlindungan dan pengamanan
- Penyelamatan dan pemulihan
√ √
Autentifikasi arsip
dinamis
37 Autentifikasi arsip
Dinamis - Pembuktian
autentifikasi - Pendapat para ahli
- Pengujian - Penetapan autentisitas
arsip statis
√ √
Pelaksanaan Penyusutan arsip
(penyerahan arsip statis)
38 Arsip/ dokumen tekait penyerahan arsip statis
√ √
127
- SK pembentukan panitia pemusnahan arsip
- Notelen rapat - dll
Penyusutan arsip (pemusnahan
arsip tidak bernilai guna)
39 Arsip/ dokumen terkait pemusnahan arsip tidak
bernilai guna - SK pembentukan
panitia penilai arsip - Notulen rapat
- Surat pertimbangan panitia penilai arsip
- dll
√ √
Pengolahan database/ Basis
data pengelolaan arsip dinamis
40 Arsip/ dokumen terkait database pengelolaan
arsip dinamis
√ √
Pelaksanaan akuisisi arsip
statis
41 Penetapan arsip statis Berita Acara penyerahan
arsip statis Daftar arsip yang diserahkan
√ √
Pengolahan arsip statis
42 Arsip/ dokumen penyusunan sarana temu
balik arsip statis
√ √
Preservasi arsip statis
43 Arsip pelaksanaan preservasi arsip statis dengan Preventif
- Alih media arsip statis Berita acara alih media
- Daftar arsip yang dialihmediakan
√ √
Preservasi arsip
statis
44 Laporan hasil pengujian
mutu preservasi
√ √
Autentifikasi arsip statis
45 Arsip terkait autentifikasi arsip statis - Pembuktian
autentisitas
- Pendapat tenaga ahli - Pengujian
√ √
128
- Penetapan autentisitas arsip statis
Akses arsip statis 46 Hasil naskah sumber
arsip
√ √
Pengelolaan aset
Pengadaan barang/ sarana dan prasarana/ jasa
47 Arsip terkait pengadaan barang/ sarana dan prasarana/ Jasa
√ √
Penghapusan
Barang Milik Negara (BMN)
48 Arsip penghapusan
Barang Milik Negara (BMN)
√ √
Inventaris barang/ sarana dan prasarana
49 Arsip terkait inventaris Barang Milik Negara - Berita Acara Stock
Opname
- Daftar Barang Milik
Negara (BMN) - Laporan Tahunan Hasil
Inventaris
√ √
Inventaris barang/ sarana dan
prasarana
50 Arsip bukti kepemilikan Barang Milik Negara
(dan kelengkapannya - Sertifikat Tanah - IMB - BPKB
- STNK - Denah Bangunan/
Instalasi Listrik
√ √
Rumah
Tangga
Penyelenggaraan
Poliklinik
51 Arsip pelaksanaan
administrasi penyelenggaraan Poliklinik - Penanggungjawab Poli
- Tindakan Medik dan Keperawatan
- Tindakan non Medik - Rekam medik
√ √
129
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
IV, sehingga penulis dapat menarik bebarapa kesimpulan yang di antaranya
sebagai berikut:
1. Dalam mengidentifikasi arsip vital, perlu menganalisis fungsi organisasi
secara keseluruhan terlebih dahulu guna mengetahui jenis arsip apa saja yang
tercipta atas pelaksanaan tugas, fungsi, aktivitas hingga transaksi yang
dilaksanakan oleh Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara
STAN yang dilakukan dengan penilaian arsip makro atau penilaian arsip
berbasis analisis fungsi. Diketahui, terdapat 97 jenis seri arsip yang
diperkirakan tercipta atas pelaksanaan tugas dan fungsi Bagian Keuangan dan
Umum Politeknik Keuangan Negara STAN yang terletak pada masing-
masing subunit yang di antaranya sebagai berikut:
a. Terdapat 24 jenis arsip tercipta di Subbagian Keuangan yang tercipta atas
pelaksanaan fungsi keuangan di lingkungan Politeknik Keuangan Negara
STAN yang meliputi arsip kebijakan pengelolaan keuangan, Pedoman
kerjasama dan kehumasan, Term of References (TOR), Bukti pelaksanaan
anggaran PNBP BLU dan non BLU, Laporan realisasi anggaran Tahunan,
Arsip konsep laporan keuangan tahunan dan lain-lain.
b. Terdapat 55 jenis arsip tercipta di Subbagian Tata Usaha, Organisasi dan
SDM yang tercipta atas pelaksanaan fungsi tata usaha, fungsi organisasi
dan fungsi kepegawaian di lingkungan Politeknik Keuangan Negara
STAN yang meliputi arsip penyempurnaan struktur organisasi, arsip
penyelesaian statuta, berkas proses penyusunan rancangan peraturan,
layanan administrasi pegawai, arsip penyusunan daftar urut kepangkatan
(DUK), arsip pelaksanaan proses penjatuhan hukuman disiplin dan lain-
lain.
130
c. Terdapat 18 jenis arsip tercipta di Subbagian Pengelolaan Aset dan
kerumahtanggaan yang tercipta atas pelaksanaan fungsi pengelolaan aset
dan fungsi rumah tangga di lingkungan Politeknik Keuangan Negara
STAN meliputi Arsip/ dokumen terkait rencana kebutuhan barang, arsip
pengadaan sarana dan prasarana, arsip bukti kepemilikan Barang Milik
Negara (Sertifikat Tanah, BPKB, IMB, Denah Bangunan/ Instalasi Listrik,
STNK), arsip terkait pengawasan pelaksanaan kebersihan dan keamanan
kantor dan lain-lain.
2. Identifikasi arsip vital sebagai salah satu bagian dari upaya penyelamatan
arsip vital yang penting dan perlu untuk dilakukan guna mengetahui dan
menentukan jenis arsip mana yang dapat dikategorikan sebagai arsip vital dan
perlu diperhatikan, dipertahankan serta dilindungi oleh pihak pengelola arsip
beserta staf lainnya. Hasil identifikasi arsip vital, terdapat 51 arsip vital yang
tercipta atas pelaksanaan fungsi keuangan, fungsi kepegawaian, fungsi
organisasi, fungsi tata usaha, fungsi pengelolaan aset, dan fungsi rumah
tangga di lingkungan Bagian Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan
Negara STAN meliputi arsip usulan kebijakan pengelolaan keuangan BLU
PKN STAN, arsip Rencana Bisnis Anggaran (RBA), arsip Rencana Kerja
Tahunan (RKT), arsip Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan lain-
lain sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.9.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, penulis akan menyampaikan
beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan pertimbangan bagi pihak Bagian
Keuangan dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN. Adapun saran-saran
yang dapat peneliti berikan sebagai berikut:
1. Dalam upaya penyelamatan dan menghindari terjadinya kehilangan arsip vital
penulis menyarankan agar hasil identifikasi arsip vital dari penelitian ini dapat
ditindaklanjuti dan dikembangkan untuk penyempurnaan Daftar Arsip Vital
di lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN, sebagai bentuk kewajiban
dalam melaksanakan ketentuan undang-undang sekaligus bukti
131
pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja instansi untuk melindungi aset, hak
dan kewajiban instansi sekalipun dalam keadaan darurat;
2. Dari hasil penilaian arsip makro dengan analisis fungsi dalam penelitian ini
juga dapat ditindaklanjuti dan dikembangkan kembali sebagai dasar dalam
penyusunan klasifikasi arsip dan jadwal retensi arsip (JRA) terutama di
lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN. Hal ini dikarenakan, dengan
analisis terhadap fungsi instansi dapat membantu untuk mengevaluasi fungsi
dan menentukan pentingnya arsip yang dihasilkan atas pelaksanaan fungsi
untuk disimpan, berapa lama akan disimpan dan menentukan jenis seri arsip
yang perlu dijaga kelestariannya agar dapat digunakan pada masa yang akan
datang sebagai pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja di Politeknik
Keuangan Negara STAN dan sebagai pertanggungjawaban nasional.
3. Dengan identifikasi arsip vital dengan penilaian arsip makro dapat
direkomendasikan bahwa unit pengelola arsip, dalam hal ini yakni Subbagian
Tata Usaha, Organisasi dan SDM, perlu memperoleh arsip hasil dari aktivitas
dan transaksi secara autentik, lengkap dan akurat sehingga dapat dijadikan
sebagai alat bantu instansi untuk berbagai keperluan seperti audit, kasus
hukum dan lain-lain.
4. Selain itu, dalam pengelolaan arsip di lingkungan Politeknik Keuangan
Negara STAN, sebaiknya pengelola dapat lebih memperhatikan terhadap
pengelolaan arsip-arsip yang tercipta dari aktivitas dan fungsi substantif di
lingkungan Perguruan Tinggi ini, sebab arsip-arsip itulah yang sangat pokok
dan vital serta keberadaannya sangat dibutuhkan.
5. Dalam rangka untuk mencapai tujuan menjadi politeknik terkemuka di
Indonesia yang menghasilkan kader pengelola keuangan negara bereputasi
internasional, Politeknik Keuangan Negara STAN sebaiknya dapat segera
membentuk unit Arsip Perguruan Tinggi yang salah satu fungsinya
melaksanakan pengelolaan arsip statis baik yang diterima dari satuan kerja
maupun civitas akademika, pengelolaan arsip inaktif dan pembinaan
kearsipan di lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN terutama terkait
penilaian terhadap arsip inaktif pada satuan kerja.
132
DAFTAR PUSTAKA
Abu Achmadi, dan Cholid Narbuko. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara,
2009.
Adhie Gesit Pambudi. “Membangun Memori Peradaban Dunia: Keberlanjutan
Program Memory of The World Di Arsip Nasional Republik Indonesia.”
Jurnal Kearsipan 11, no. 12 (Desember 2016).
Alan Bell, dan Caroline Brown. RecordKeeper’s Bookshelf. Dundee: Center for
Archive and information Studies, University of Dundee, 2013.
Andrew Griffin, dan Micheal Roper. Managing Public Sector Records : A Study
Programme. London, UK: International Records Management Trust, 1999.
Anom Mirmani. Materi Pokok Pengantar Kearsipan. 2 ed. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka, 2013.
Arsip Nasional Republik Indonesia. Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik
Indonesia, Pub. L. No. 07 Tentang Pedoman Penilaian Arsip Bagi Instansi
Pemerintah, Badan Usaha dan Swasta (2001).
———. Peraturan Kepala ANRI Tentang Pedoman Perlindungan, Pengamanan dan
Penyelamatan Dokumen/ Arsip Vital Negara, Pub. L. No. 06 (2005).
———. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Pub. L. No. 49
Tentang Pedoman Program Arsip Vital di Lingkungan Arsip Nasional
Republik Indonesia (2015).
Badri Munir Sukoco. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern . Jakarta:
Erlangga, 2008.
133
Bambang P. Widodo. “Model Sistem Pengelolaan Arsip Di Indonesia.” Jurnal
Kearsipan 5, no. 12 (2010): 62–84.
Barbara Lazenby Craig. Archival Appraisal : Theory and Practice. Munchen: K. G.
Saur, 2004.
Boedi Martono. Penyusutan Dan Pengamanan Arsip Vital Dalam Manajemen
Kearsipan. 1 ed. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994.
Brian P. N Beaven. “Macro-Appraisal: From Theory to Practice.” Archivaria, The
Journal of The Association of Canadian Archivists 48 (1999).
http://archivaria.ca/index.php/archivaria/article/view/12721/13900.
Caroline Williams. Managing Archives: Foundations, Principles and Practice.
England: Elsevier, 2006.
Danim, Sudarwan. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia, 2002.
Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Keputusan Direktur Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara Tentang Rencana Strategis Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara Tahun 2015-2019, Pub. L. No. Kep-1/AK/2015 (2015).
Djam’an Satori, dan Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung:
Alfabeta, 2013.
Elizabeth Shepherd, dan Geoffrey Yeo. Managing Records: a Handbook of
Principles and Practice. London: Facet Publishing, 2003.
Glenn A. Bowen. “Document Analysis as Qualitative Research Method.”
Qualitative Research Journal 9, no. 2 (2009): 77–40.
Griffin, Andrew, International Records Management Trust, Michael Roper, dan
International Council on Archives. Building Records Appraisal Systems.
Managing public sector records: A study programme. International Records
Management Trust, 1999.
134
H. Salim. Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, dan Jenis. Kencana, 2019.
https://books.google.co.id/books?id=2fq1DwAAQBAJ.
Hadi Abubakar. Pola Kearsipan Modern: Sistem Kartu Kendali. Jakarta:
Djambatan, 1998.
Hani Qonitah. Manajemen Rekod Aktif . 1 ed. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2014.
Ira. A. Penn, Gail B. Pennix, dan Jim Coulson. Records Management Hand Book.
2 ed. Hampshire: Gower, 1994.
Jay Kennedy, dan Cherryl Schauder. Records Management: A Giude to Corporate
Records Keeping. 2 ed. Shouth Melbourne: Longman, 1998.
Koentjaraningrat. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1991.
Krihanta. Pengelolaan Arsip Vital. 2 ed. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka,
2019.
Lekoko Kenosi, dan Trevor Moatlhodi. “The Determination Of Value In Archival
Science And The Ever Evolving Theories Of Records Selection.” The
Eastern Librarian 23, no. 1 (2012): 24–36.
Menteri Keuangan RI. Keputusan Menteri Keuangan Tentang Uraian Jabatan
Direktur, Pembantu Direktur, Kepala Satuan, Kepala Bagian, Ketua
Jurusan, Kepala Pusat, Sekretaris Jurusan, Kepala Subbagian, Ketua
Program Studi, Kepala Laboratorium, dan Kepala Unit di Lingkungan
Politeknik Keuangan Negara STAN, Pub. L. No. 478/KM.1/2016 (2016).
———. Peraturan Menteri Keuangan Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Politeknik Keuangan Negara STAN, Pub. L. No. 137/PMK.01/2015 (2015).
———. Peraturan Menteri Keuangan Tentang Statuta Politeknik Keuangan Negara
STAN, Pub. L. No. 2/PMK.01/2016 (2016).
135
Moh. Nazir. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009.
Natalina Nilamsari. “Memahami Studi Dokumen Dalam Penelitian Kualitatif.”
Wacana XIII, no. 2 (Juni 2014): 177–81.
Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999.
Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Pokok
Kearsipan, Pub. L. No. 7 (1971).
https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/36/node/929/uu-no-7-
tahun-1971-ketentuan-pokok-kearsipan.
———. Undang-Undang Tentang Kearsipan, Pub. L. No. 43 (2009).
Sarosa, Samiaji. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar. Jakarta: Indeks, 2012.
Sofian Efendi. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES, 2012.
Sudjono, Zita Asih Supastiwi, dan Anom Mirmani. Penilaian Dan Penyusutan
Arsip. 1 ed. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, n.d.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta
Bandung, 2009.
Sulistyo Basuki. Manajemen Arsip Dinamis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2003.
Terry Cook. Appraisal Methodology: Macro-Appraisal and Functional Analysis
Part B: Guidelines for Performing an Archival Appraisal on Government
Records. Diedit oleh Richard Brown dan Judith Robets-Moore. Canada:
National Archives of Canada, 2001.
———. “Macroappraisal in Theory and Practice: Origins, Characteristics, and
Implementation in Canada, 1950-2000.” Archival Science 5, 2005.
———. Mind Over Matter: Towards a New Theory of Archival Appraisal, The
Archival Imagination: Essay in Honour of Hugh A Taylor . Diedit oleh
136
Barbara L. Craig. Ottawa: Ontario, Association of Canadian Archivist,
1992.
United Nation. “Archives and Records Management Section.” National Archives
and Recod Administration (blog). Diakses 23 Januari 2020.
http://archives.un.org/unarms/en/unrecordsmgmt/unrecordsresources/mana
g ingrisksandprotectingvitalrecords.htm.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1
LEMBAR OBSERVASI
Tanggal Bahasan Observasi Hasil Pengamatan
16 Mei
2017
Penyimpanan dan
Penyusutan Arsip di
Politeknik Keuangan
Negara STAN
1. Penyimpanan arsip menggunakan
asas desentralisasi. Hal ini
dikarenakan Politeknik Keuangan
Negara STAN belum memiliki
Lembaga Kearsipan Perguruan
Tinggi (LKPT) sebagai pusat tempat
penyimpanan arsip. Sistem
penyimpanan arsip yang digunakan
berdasarkan tahun penciptaan arsip.
Arsip dinamis aktif yang tercipta
disimpan oleh masing-masing staf,
sedangkan arsip dinamis inaktif
disimpan di gudang arsip masing-
masing unit kerja
2. Penyusutan arsip dalam upaya
mengurangi jumlah arsip
dilaksanakan dengan memindahkan
arsip dari unit ke gudang arsip.
Pemusnahan arsip pernah
dilaksanakan pada tahun 2011,
namun semenjak Transformasi
kelembagaan STAN menjadi PKN
STAN, penyusutan dengan cara
pemusnahan belum pernah
dilaksanakan kembali. Hal ini
berdampak pada penumpukan dan
bercampurnya arsip yang sudah tidak
bernilai guna dengan arsip inaktif dan
bahkan arsip vital yang mungkin
berada di gudang penyimpanan arsip.
3. Jadwal Retensi Arsip sebagai dasar
penilaian dan penyusutan arsip belum
dimiliki Politeknik Keuangan Negara
STAN. Sebelumnya, Politeknik
Keuangan Negara STAN
menggunakan Jadwal Retensi Arsip
Kementerian Keuangan.
19 Agustus
2017
Penilaian Arsip di
Bagian Keuangan dan
Umum Politeknik
Keuangan Negara STAN
Penilaian dalam melaksanakan
penyusutan arsip untuk mengurangi
jumlah arsip yang tercipta dengan
menilai dan memilah arsip lama yang
dinilai penting dan telah disimpan
selama 1 tahun di unit lalu dipindahkan
ke gudang penyimpanan arsip oleh
masing-masing staf tanpa menggunakan
Jadwal Retensi Arsip. Penilaian dalam
menentukan nilai guna dan retensi arsip
dilakukan dengan cara tradisional atau
hanya dengan mengandalkan kebiasaan
dan selera masing-masing staf.
11 Januari
2018
Pengelolaan Arsip Vital Pengelolaan arsip vital yang dimulai
dengan identifikasi, penataan,
pendataan, perlindungan hingga
penyelamatan arsip vital belum
sepenuhnya diterapkan dengan baik.
Bahkan dalam menentukan arsip yang
tergolong vital pun belum semua staf
dapat mengetahuinya. Sehingga dalam
upaya pengamanan dan penyelamatan
terhadap arsip vital yang keberadaannya
sangat penting bagi instansi belum
sepenuhnya menjadi prioritas utama.
La
mp
ira
n 2
Lampiran 3
Kondisi Ruang Penyimpanan Arsip
Perlengkapan penyimpanan arsip dan unit kerja
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Surat Pergantian Judul Lampiran 7
Jakarta, Februari 2020
Kepada Yth,
Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalammu’alaikum Wr. Wb.
Bersama ini Saya
Nama Pembimbing : Alfida MLIS
Nama Mahasiswa : Satrio Wibowo
NIM : 1113025100082
Dengan ini meberitahukan tentang perubahan judul skripsi mahasiswa bersangkutan.
Judul Awal : Analisis Peneilaian Arsip Makro di Unit Bagian Keuangan
dan Umum Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara
Judul Baru : Identifikasi Arsip Vital di Bagian Keuangan dan Umum
Politeknik Keuangan Negara STAN
Demikian pemberitahuan ini saya sampaikan. Atas perhatiannya diucapkannya
terimakasih.
Wassalam
Dosen Pembimbing Skripsi
Alfida, MLIS
BIODATA PENULIS
SATRIO WIBOWO. Lahir pada hari Senin sore 01
November tahun 1993 di Jakarta dan merupakan anak
kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Sumpeno dan
Surtinah. Penulis bertempat tinggal di Jl. Kampnng Rawa
Barat RT 07 RW 016 Kelurahan Pondok Pucung,
Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Riwayat
pendidikan penulis dimulai sejak tahun 1999-2005 di SD
Negeri 5 Jombang, kemudian tahun 2005-2008 di SMP
Negeri 1 Puring, Kebumen dan dilanjutkan pada tahun 2008-2011 di SMA Negeri 11
Kota Tangerang Selatan. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang
perguruan tinggi S1, dengan masuk program studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab
dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2013 serta menulis skripsi
yang berjudul IDENTIFIKASI ARSIP VITAL DI BAGIAN KEUANGAN DAN UMUM
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN. Semasa kuliah penulis pernah
melaksanakan PKL bersama ketiga teman-temannya selama satu bulan di
Perpustakaan Al-Azhar BSD pada Januari-Februari tahun 2016. Selain itu, pada bulan
Juli-September 2016 penulis juga melaksanakan pengabdian kepada masyarakat
bersama Kelompok KKN 185 “B.A.I.K” yang beranggotakan 11 orang mahasiswa
yang berlokasi di Desa Klebet, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang selama 1
bulan.