50
Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak dan Pajak Daerah & Retribusi Daerah (UU 28 tahun 2009) 1

Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Slide hukum pajak

Citation preview

Page 1: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Hukum Pajak 5Perlawanan Pajak

danPajak Daerah & Retribusi Daerah (UU 28 tahun 2009)

1

Page 2: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Perlawanan Pajak

yaitu:Tindakan-tindakan yang terdiri dari hambatan-hambatan yang mempersulit pemungutan pajak yang erat hubungannya dengan struktur ekonomi suatu negara, pengembangan intelektual dan moral penduduk

• Perlawanan Pajak dapat diklasifikasikan menjadi:1. Perlawanan Pasif;2. Perlawanan Aktif.

Page 3: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Perlawanan Pajak Pasifyaitu:

Suatu usaha/tindakan dari wajib pajak untuk tidak membayar pajak sebagaimana mestinya dikarenakan sistem perpajakan sulit pelaksanaannya, sehingga banyak faktor formal yang menyebabkan wajib pajak tidak membayar pajak.

Contoh:Formalitas-formalitas yang harus dilakukan dan ketentuan-ketentuan yang rumit mengakibatkan masyarakat enggan untuk berurusan dengan kantor pajak dan tidak semua masyarakat mengerti/memahami bahasa undang-undang.

Page 4: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Perlawanan Pajak Aktif

yaitu:Suatu usaha/tindakan dari wajib pajak untuk tidak membayar pajak sebagaimana mestinya dengan melakukan suatu perbuatan.

Perlawanan Pajak Aktif dapat dibedakan:1. TAX AVOIDANCE (Menghindarkan diri)2. TAX EVASION (Penyeludupan/mengelak)3. MELALAIKAN PAJAK.

Page 5: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

1. TAX AVOIDANCE (menghindarkan diri dari membayar pajak)

Yaitu:Perbuatan wajib pajak yang legal (tidak melanggar hukum) dalam rangka menghindarkan diri dari pembayaran pajak sehingga mengurangi jumlah pajak yang masuk ke kas negara.

Contoh: Tidak merokok

Page 6: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

2. TAX EVASION (Penggelapan/ Pengelakan/ Penyeludupan Pajak)

Yaitu Perbuatan wajib pajak yang ilegal (melanggar hukum) dalam rangka menghindarkan diri dari pembayaran pajak.

Ada dua macam penyeludupan pajak:1. Penyeludupan Fisik

Contoh: Impor Barang yang tidak dilengkapi dokumen/surat.2. Penyeludupan Administrasi

Contoh: Membuat faktur pajak fiktif, mengirim barang tidak sesuai dokumen, membuat laporan keuangan yang tidak benar.

Page 7: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

3. Melalaikan Pajak

Dalam UU tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan diatur mengenai kewajiban mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) bagi masyarakat yang sudah mempunyai penghasilan diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Page 8: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Pajak Daerah

8

Page 9: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

KERANGKA DASAR HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH

”Pembagian Daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistim Pemerintahan Negara, dan hak-hak asal usul dalam daerah yang bersifat istimewa.”

Pasal 18 UUD 1945 Pra-Perubahan

9

Page 10: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

HAKIKAT PEMBAGIAN DAERAHMENURUT PASAL 18 UUD 1945

PRA-PERUBAHAN

1. PEMBENTUKAN DAERAH DI INDONESIA DIMUNGKINKAN SEBAGAI WUJUD PRULARISTIS BANGSA INDONESIA YANG EKA

DALAM KESATUAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA.

2. SEBAGAI KONSEKUENSI YURIDIS BENTUK NEGARA KESATUAN, HUBUNGAN FORMALISTIS ANTAR-DAERAH DAN

PEMBENTUKAN DAERAH DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT MELALUI UNDANG-UNDANG YANG HARUS MENDAPAT PERSETUJUAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR).

10

Page 11: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

PEMBAGIAN DAERAH

11

NEGARAREPUBLIKINDONESIA

KABUPATEN

PROVINSI

KOTA

Pembentukan daerah otonom harus dilakukan dengan undang-undang

Page 12: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Definisi • Definisi Pemerintahan Daerah (menurut Pasal 1 angka 2 UU Nomor 32

Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah):

“Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.”

• Definisi Pemerintah Daerah (menurut Pasal 1 angka 3 UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah):

“Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.”

12

Page 13: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

KONSEPSI HUKUM• Desentralisasi adalah PENYERAHAN wewenang pemerintahan

oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem NKRI

• Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan

• Daerah Otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem NKRI

13

Page 14: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

KEUANGAN DAERAH

14

KEUANGANDAERAH

APBD

DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEUANGAN DAERAH TIDAK PERNAH DIDEFINISIKAN

SUMBER PENDAPATAN DAERAH

(1)PENDAPATAN ASLI DAERAH a. Pajak Daerahb. Retribusi Daerahc. BUMDd. lain-lain yang sah

(1)DANA PERIMBANGAN DAU, DAK

(2)LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

PAJAKDAERAH

Page 15: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah diatur dalam Undang -undang no. 28

tahun 2009

• Jenis Pajak Daerah :

1. Pajak Provinsi

2. Pajak Kabupaten/Kota

15

Page 16: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Pajak Provinsi : psl.2(1)

1. Pajak Kendaraan Bermotor ;

2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor ;

4. Pajak Air Permukaan ;

5. Pajak Rokok ;

16

Page 17: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Pajak kabupaten/Kota : psl 2(2)

• 1.Pajak Hotel ;• 2.Pajak Restoran ;• 3.Pajak Hiburan ;• 4.Pajak Reklame ;• 5.Pajak Penerangan Jalan;• 6.Pajak Parkir;• 7.Pajak Air tanah;

17

Page 18: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

• 8.Pajak Mineral bukan logam dan batuan;

• 9.Pajak Sarang; Burung Walet;

• 10.Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;

• 11.Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

18

Page 19: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

• Pasal 2 (3) mengatur :

• Daerah dilarang memungut pajak selain jenis pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2).

19

Page 20: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Pasal 2 ayat 4 :

• Jenis pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)dapat tidak dipungut apabila potensinya kurang memadai dan/atau disesuaikan dengan kebijakan Daerahyang ditetapkan dengan Perda.

20

Page 21: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Pasal 2 ayat 5

Khusus untuk Daerah yg setingkat dengan daerah provinsi tetapi tidak terbagi dalam daerah kabupaten/kota otonom , seperti Daerah Khusus ibukota Jakarta, jenis pajaknya dapat dipungut merupakan gabungan dari Pajak provinsi dan Pajak untuk daerah kabupaten/kota.

21

Page 22: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Pasal 3 : kendaraan bermotor(3) Dikecualikan : a. Kereta apib. Kendaraan bermotor yang digunakan semata-mata untuk pertahanan dan keamanan negara c. Yang dikuasai oleh kedutaan, konsulat, perwakilan negara asing dengan asas timbal balik .Objek pajak lainnya yg diatur dalam Perda.

22

Page 23: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Psl 9:Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

(1) Objeknya : penyerahan kepemilikan kendaraan bermotor .

Psl 12 : tarif ditetapkan dgn Perda

Psl 13 : Bea Balik nama Kendaraan Bermotor dipungut di wilayah daerah tempat Kendaraan bermotor terdaftar.

23

Page 24: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Psl 16 : Pajak Bahan bakar kendaraan Bermotor

Psl.19 (3) : pemerintah dapat mengubah tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang sudah ditetapkan dalam Perda dengan Perat.Presiden.

24

Page 25: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Pasal 21 : Pajak Air Permukaan(1) Objek : pengambilan dan/atau

pemanfaatan Air Permukaan.

Psl.23 : Dasar pengenaan Pajak Air permukaan adalah nilai perolehan Air permukaan

(2) Nilai perolehan air permukaan dgn mempertimbangkan :

a.Jenis sumber airb.Lokasi sumber air

25

Page 26: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

c.Tujuan pengambiland.Volume aire.Kualitas airf. Luas arealg.Tingkat kerusakan yang ditimbulkan.

(4) Besarnya nilai perolehan air permukaan ditetapkan oleh Gubernur.

26

Page 27: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Psl.26 Pajak RokokPsl.27(2) Pajak rokok dipungut oleh instansi pemerintah yg berwenang memungut cukai bersamaan dengan pemungutan cukai rokok.

Psl 29 : tarif pajak rokok adalah sebesar 10% dari cukai rokok.

27

Page 28: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Psl. 32 : Pajak Hotel

Psl.35 (1) tarif pajak hotel maksimal 10%(2) Tarif ditetapkan dengan Perda.

28

Page 29: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Psl. 37: Pajak Restoran

(1)Objeknya adalah pelayanan yang diberikan oleh restoran.

psl. 40 : tarif pajak max.10%

29

Page 30: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Psl.42 : Pajak Hiburan(1) Objek : jasa penyelenggaraan Hiburan

dengan dipungut bayaran.Psl.45(1) tarif max.35%(2) Tarif.max 75% untuk pagelaran busana,

kontes kecantikan, diskotik, kalb malam, permainan ketangkasan, panti pijat dan mandi uap/spa

(3) Khusus unt hiburan kesenian rakyat/tradisional , max.10%

30

Page 31: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Psl. 47 : Pajak Reklame

Psl.50 (1): tarif reklame max.25%

Psl. 51(2): Pajak Reklame dipungut diwilayah daerah tempat Reklam4e tersebut diselenggarakan.

31

Page 32: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Psl.52 : Pajak Penerangan jalan

(1) Objek : penggunaan tenaga listrik, baik yg dihasilkan sendiri maupun yg diperoleh dari sumber lain.

(3) Dikecualikan : a.penggunaan oleh instansi pemerintahb.Digunakan oleh kedutaan, konsulat dan

perwakilan asing dgn asas timbal balik .

32

Page 33: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

c.Penggunaan listrik yg dihasilkan oleh sendiri dgn kapasitas tertentu yg tidak memerlukan izin dari instansi terkait ,d. Penggunaan listrik lainnya diatur dgn Perda.

33

Page 34: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Psl.57 Pajak Mineral Bukan Logam dan batuan

(1) Meliputi : asbes , batu tulis, batu kapu, batu apung, pasir dan kerikil,batu permata dan lain-lain yg diatur dengan peraturan perundang-undangan.

34

Page 35: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Pasal 62 : Pajak Parkir

(1) Objek : penyelenggaraan tempat parkir diluar badan jalan, baik yg disediakan berkaitan dgn pokok usaha maupun yg disediakan sbg suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor.

Psl.65 : tarif max. 30%

35

Page 36: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Pasal 67 : Pajak Air Tanah

(1) Objek : pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Tanah.

(2) Dikecualikan : a.Untuk keperluan rumah tanggab.Untuk pengambilan dan pemanfaatan

lainnya diatur dgn Perat.Daerah

36

Page 37: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Psl.72 : Pajak Sarang Burung Walet

(1) Objek : pengambilan dan/atau pengusahaan sarang burung walet.

Psl. 76 tarif max. 10%

37

Page 38: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Psl. 77 : Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

(1) Objek : Bumi dan/atau Bangunan ygdimiliki, dikuasai , dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan , kecuali kawasan yg digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan dan pertambangan.

(4) NJOPTKP Rp. 10.000.000,-

38

Page 39: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Psl.80 : (1)Tarif max. 0,3%.(2)Tarif PBB ditetapkan dgn Perat.daerah.

39

Page 40: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Psl.85 : Bea Perolehan hak atas Tanah dan Bangunan

Psl.87 (4) : Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak min. Rp. 60.000.000,-

Psl. 88 (1) ; tarif max. 5%

40

Page 41: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Psl.103 : Keberatan dan Banding

(1) “Keberatan” hanya dapat diajukan kepada Kepala Daerah atau pejabat yg ditunjuk .

Psl. 105 (1) : Permohonan “Banding” hanya dapat diajukan permohonan kepada Kepala Pengadilan Pajak terhadap keputusan mengenai keberatan yg ditetapkan oleh Kepala Daerah.

41

Page 42: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Pasal 108 : Retribusi

(1) Objek : a.Jasa Umum b.Jasa Usaha c.Perizinan Tertentu

42

Page 43: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Psl.109 : Objek Jasa Umum

adalah pelayanan yg disediakan atau diberikan pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan umum serta dapat dinikmati oleh orang

pribadi atau badan.

43

Page 44: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Psl.110 (1) jenis jasa Umum :Retribusi pelayanan kesehatan ,Persampahan, biaya cetak Kartu Tanda Penduduk atau Akta Catatan Sipil, pelayan pasar, dll.

44

Page 45: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Psl. 126 : Retribusi Jasa UsahaObjek : pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial yang meliputi :a. Pelayanan dgn menggunakan/ memanfaatkan kekayaan daerah yg belum dimanfaatkan secara optimal,

b. Pelayanan oleh pemerintah daerah sepanjang belum disediakan secara memadai oleh pihak swasta

45

Page 46: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Psl.127 : jenis Retribusi Jasa Usaha :Retribusi tempat pelelangan , retribusi terminal , rumah potong hewan, dll.

46

Page 47: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Psal 140 : Retribusi Perizinan Tertentu

Objeknya : pelayanan perizinan tertentu oleh Pemerintah Daerah kepada orang pribadi atau badan yg dimaksudkan untuk pengaturan dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatanruang, penggunaan sumber daya alam, barang, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelstarian lingkungan .

47

Page 48: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Pasal 141 : Jenis Retribusi Perizinan Tertentu

a.Retribusi Izin mendirikan Bangunanb.Retribusi Tempat Penjualan Minuman Berakoholc.Retribusi Izin Gangguand.Retribusi Izin Trayeke.Retribuisi usaha Perikanan

48

Page 49: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

Pasal 155

(1) Tarif retribusi ditinjau kembali paling lama 3 (tiga) tahun sekali ;

(2) Peninjauan tarif dilakukan dgn memperhatikan indeks harga dan perkembangan perekonomian

(3) Penetapan tarif ditetapkan dgn. Peraturan Kepala Daerah

49

Page 50: Hukum Pajak 5 Perlawanan Pajak & Pajak Daerah

• Terimakasih