121
HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMARAYA KOTA KENDARI SKRIPSI Penyusun : Hasriyani NIM P00313017056 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI PROGRAM STUDI DIPLOMA IV 2018

HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

1

HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS KEMARAYA KOTA KENDARI

SKRIPSI

Penyusun : Hasriyani

NIM P00313017056

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV

2018

Page 2: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

2

HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS KEMARAYA KOTA KENDARI

SKRIPSI

Penyusun :

Hasriyani NIM P00313017056

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV

2018

Page 3: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

3

Page 4: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

4

Page 5: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

5

Page 6: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

6

Page 7: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

7

HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU

DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE

POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMARAYA KOTA KENDARI

Hasriyani dengan bimbingan Risma dan Rasmaniar

INTISARI

Latar belakang : Pemantauan berat badan balita akan berhasil dengan baik

apabila ada partisipasi aktif dari masyarakat yang ditandai dengan tingkat

kehadiran ibu menimbangkan anaknya di posyandu

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur balita,

pengetahuan, sikap dan pekerjaan ibu dengan kunjungan ibu balita ke posyandu

di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

menggunakan rancangan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini

adalah ibu yang mempunyai anak balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas

Kemaraya Kota Kendari. Analisis data yang digunakan adlah uji chi-square untuk

melihat hubungan antara variabel.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar 46,9% kunjungan balita

dengan kategori cukup. umur balita terbanyak yaitu ≥ 1 tahun sebanyak 86

(89,6%). Sebagian besar 68,8% pengetahuan dengan kategori cukup. Sebagian

besar 70,8% sikap dengan kategori cukup. Analisis bivariat menunjukkan bahwa

dengan umur balita ≥ 1 tahun terdapat 39 responden (45,3%) yang kunjungan

balita cukup dengan hasil uji statistic nilai ρ 0,032, dengan pengetahuan cukup

terdapat 37 responden (56,1%) yang kunjungan balita cukup dengan nilai ρ

0,014, dengan sikap cukup baik terdapat 38 responden (55,9%) yang kunjungan

balita cukup dengan nilai ρ 0,011, dengan bekerja terdapat 4 responden (19%)

yang kunjungan balita cukup dengan nilai ρ 0,005. Maka terdapat hubungan

antara umur balita, pengetahuan, sikap, pekerjaan dengan kunjungan balita.

Kesimpulan : terdapat hubungan antara umur balita, pengetahuan, sikap,

pekerjaan dengan kunjungan balita. Disarankan perlu adanya kerjasama lintas

sektoral yaitu antara Pemerintah Kecamatan dalam hal ini ibu tim PKK dengan

Dinkes Kabupaten dalam rangka penyebarluasan informasi tentang pentingnya

kegiatan posyandu

Kata kunci : Kunjungan balita, umur balita, pengetahuan, sikap dan

pekerjaan

Page 8: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

8

RELATION OLD AGE THE BALITA, KNOWLEDGE, ATTITUDE AND MOTHER

WORK WITH THE VISIT OF MOTHER BALITA TO POSYANDU IN REGION

WORK THE PUSKESMAS

KEMARAYA TOWN KENDARI

Hasriyani supervised by Risma and Rasmaniar

ABSTRAC

Background : Monitoring the weight of children under five will work well if there

is active participation from the community marked by the level of mothers’

attendance to weigh their child in the Posyandu.

Objective: This study aims to understand the relationship of age of children

under five, knowledge, attitudes and work of mothers with visits of mothers to

Posyandu in the working area of Puskesmas Kemaraya in Kendari City.

Methode: This research is an analytic survey research employing a cross

sectional study design. The sample in the study are mothers who have childrend

under five in the working area of Kemaraya’s Community Health Center in

Kendari City. Data analysis used is chi-square test to see the relationship among

variables.

Result: The results showed that most of the 46.9% of children under five visited

with enough categories. Most children-under-five category was ≥ 1 year as many

as 86 (89.6%). Most of the 68.8% knowledge is in the sufficient category. Most of

the 70.8% attitude is in the sufficient category. Bivariate analysis shows that with

children-under-five at the age of ≥ 1 year, there were 39 respondents (45.3%)

who visit toddlers with statistical test results ρ 0.032, with enough

knowledge there are 37 respondents (56.1%) whose visit toddlers with

enough value ρ 0.014, with a fairly good attitude there were 38 respondents

(55.9%) whose visited children under five quite with a value of ρ 0.011, with

work there were 4 respondents (19%) whose visit was enough with a value

of ρ 0.005. Therefore there is a relationship between the age of children under

five, knowledge, attitude, and work of mothers with the visit of these children

category

Conclusion: The study shows a relationship of age of children under five,

knowledge, attitudes and work of mothers to mothers visit. It is recommended

that there should be a cross-sectoral cooperation between the District

Government, in this case is the team in Family Welfare Movement (PKK) with the

District Health Office in order to disseminate information about the importance of

Posyandu Activities.

Keywords: The visits of children under five, the age of children under five

category (balita), knowledge, attitude and work.

Page 9: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

9

KATA PENGANTAR

Dengan penuh kerendahan hati serta sadar akan keterbatasan

kemampuan, perkenankanlah penulis mengawali rasa terima kasih dengan

mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin-

Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya

dan semoga segala aktivitas keseharian kita bernilai ibadah di sisi-Nya. Amin.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada ibu

Risma, SP, MPH selaku pembimbing I dan ibu Rasmaniar, SKM., M.Kes selaku

pembimbing II yang telah dengan sabar meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat

berharga kepada penulis salama menyusun skripsi.

Demikian pula rasa hormat dan terima kasih penulis ucapkan kepada :

1. Ibu Askrening, SKM, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kendari.

2. Ibu Sri Yunanci V.G, SST., MPH selaku Ketua Jurusan Gizi

3. Bapak Purnomo Leksono DCN, M.Kes selaku Ketua Program Studi Diploma

D-IV Gizi.

4. Bapak Masrif, SKM, M.Kes., Ibu Rita Irma, SST, MPH., dan Ibu Kameriah

Gani, SKM., M.Kes selaku tim penguji yang telah memberikan saran dan

kritik sehingga skripsi ini menjadi lebih baik

5. Bapak dan ibu Dosen yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan sehingga

penulis dapat menyelesaikan studi dan menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Kepala Puskesmas Kemaraya beserta staf yang telah mengizinkan dan

membantu penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian

penulisan skripsi ini.

Page 10: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

10

7. Keluarga tercinta yaitu suami La Ode Amrul Hasan, ST., M.P.W. dan anak-

anakku; Rifa Zahra Akhlisa Hasan, Syifa Azza Amaliyah Hasan dan Zalfa

Azka Aabidah Hasan yang telah memberikan motivasi, serta doa restu

selama mengikuti pendidikan pada Poltekkes kemenkes Kendari.

8. Ayahanda, Ibunda, serta mertua yang sangat banyak memberikan bantuan

moral, material, arahan, dan selalu mendoakan keberhasilan dan

keselamatan selama menempuh pendidikan

9. Kakak dan adik-adik serta ipar tercinta atas dorongan, motivasi, dan

bantuannya.

10. Rekan-rekan sejawat mahasiswa(i) Program Studi D IV Gizi Poltekkes

Kemenkes Kendari yang senantiasa memberikan banyak bantuan yang tak

ternilai harganya.

Akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan

rahmat-Nya kepada kita semua, penulis menyadari masih terdapat kekurangan-

kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang

bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Amin

Kendari, Agustus 2018

Penulis

Page 11: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

11

DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................ vi

RINGKASAN ...................................................................................................... vii

ABSTRAC .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6

E. Keaslian Penelitian .................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Uraian Teori .............................................................................. 8

1. Tinjauan Tentang Kunjungan Ibu ke Posyandu .................. 8

2. Tinjauan Tentang Posyandu ................................................ 15

3. Tinjauan Tentang Balita ....................................................... 23

B. Kerangka Teori ......................................................................... 24

C. Kerangka Konsep ...................................................................... 26

Page 12: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

12

D. Hipotesis Penelitian ................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................ 27

B. Populasi dan Sampel ................................................................ 27

C. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 29

D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ................................ 29

E. Jenis Dan Teknik Pengumpulan Data ....................................... 32

F. Prosedur Penelitian ................................................................... 33

G. Manajemen Data ........................................................................ 33

H. Etika Penelitian .......................................................................... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ......................................................................... 38

B. Pembahasan ............................................................................. 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................... 60

B. Saran ........................................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

13

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Keaslian Penelitian………………………………... 9

Tabel 2. Distribusi Jumlah Sampel berdasarkan Posyandu di Puskesmas Kemaraya Kota Kendar Tahun 2018.............................................

32

Tabel 3. Tabel 2 x 2 Contingensi....................................... 37

Tabel 4. Distribusi Jumlah penduduk Per Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari……………………………………………..

39

Tabel 5. Distribusi Tingkat Kemandirian Posyandu Per Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari..…………………….......

39

Tabel 6. Distribusi Tenaga Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari…………….

40

Tabel 7. Distribusi Sampel Menurut Kelompok Umur Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya.............

40

Tabel 8. Distribusi Sampel Menurut Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya.............

41

Tabel 9. Distribusi Sampel Menurut Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya.................

41

Tabel 10. Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya............................................................

41

Page 14: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

14

Tabel 11.

Distribusi Sampel Menurut Kunjungan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya.................

43

Tabel 12. Distribusi Sampel Menurut Umur Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya.................

43

Tabel 13. Distribusi Sampel Menurut Pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya.................

44

Tabel 14. Distribusi Sampel Menurut Sikap di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya...............................

44

Tabel 15. Hubungan Umur Balita dengan Kunjungan Balita ke Posyandu di wilayah kerja di Puskesmas Kemaraya........................................

45

Tabel 16. Hubungan Pengetahuan dengan Kunjungan Balita ke Posyandu di wilayah kerja di Puskesmas Kemaraya........................................

46

Tabel 17. Hubungan Sikap dengan Kunjungan Balita ke Posyandu di wilayah kerja di Puskesmas Kemaraya............................................................

46

Tabel 18. Hubungan Pekerjaan dengan Kunjungan Balita

ke Posyandu di wilayah kerja di Puskesmas Kemaraya...........................................................

47

Page 15: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Teori ………………………………..... 25

Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian............................ 26

Page 16: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Permintaan Menjadi Responden

Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

Lampiran 4. Master Tabel Penelitian

Lampiran 5. Uji Statistik

Lmapiran 6. Dokumentasi

Lampiran 7. Surat Izin Penelitian

Lampiran 8. Surat Keterangan Penelitian

Page 17: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan upaya

pembangunan berkelanjutan yang menjadi acuan dalam kerangka

pembanggunan dan perundingan negara-negara di dunia sebagai

pengganti pembangunan global Millenium Development Goals (MDGs)

yang telah berakhir di tahun 2015. SDGs memiliki beberapa tujuan,

diantaranya menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong

kesejahteraan bagi semua orang di segala usia, dengan salah satu

outputnya mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) hingga 70 per 100.000

kelahiran hidup (KH) pada tahun 2030. Output ini tentunya semakin turun

jika dibandingkan target MDGs tahun 2015 yaitu menurunkan AKI menjadi

102 per 100.000 KH dalam kurun waktu 1990-2015. (Depkes, 2015).

Posyandu merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar

terutama dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih dibidang kesehatan

dan KB, dimana anggotanya berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan

pemudi. pelayanan terpadu, dengan adanya kader yang dipilih oleh

masyarakat kegiatan diprioritaskan pada lima program dan mendapat

bantuan dari petugas kesehatan terutama pada kegiatan yang mereka

tidak kompeten memberikannya (Zulkifli, 2010).

Posyandu di Indonesia pada tahun 1985 baru berjumlah sekitar

25.000 Pos, setahun setelah pencanangan oleh Bapak Presiden

Page 18: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

18

meningkat menjadi 185.660 Pos dan tahun 1996 menjadi 244.470 Pos.

Hingga tahun 2013, jumlah posyandu yang tersebar di 33 provinsi di

Indonesia sekitar 330.000. Posyandu digerakkan oleh para kader secara

sukarela yang peduli dengan perkembangan kesehatan anak Indonesia

(Kemenkes, 2014).

Salah satu peran serta masyarakat di Posyandu diwujudkan

dengan adanya keaktifan ibu balita berkunjung ke Posyandu, balita

merupakan salah satu sasaran posyandu yang cukup penting. Ada pun

untuk mengetahui tingkat keaktifan kunjungan ibu membawa balitanya ke

Posyandu dapat dilihat dari tingkat partisipasi masyarakat (D/S), jumlah

balita yang ditimbang bulan ini (D) dan jumlah seluruh balita di wilayah

kerja Posyandu (S) (Nain, 2010).

Pemantauan berat badan balita akan berhasil dengan baik apabila

ada partisipasi aktif dari masyarakat yang ditandai dengan tingkat

kehadiran ibu menimbangkan anaknya di posyandu. Bentuk partisipasi

masyarakat yang membawa balita datang ke posyandu dalam program

gizi di kenal dengan istilah D/S dimana D adalah jumlah balita yang

ditimbang dan S adalah jumlah semua balita yang berada di wilayah kerja.

Selain D/S ada beberapa indikator lain yang digunakan yaitu K/S

(cakupan program), N/D (keadaan kesehatan balita) BGM/D (intensitas

masalah gizi) dan T (besarnya masalah gangguan kesehatan) (Depkes,

2011).

Page 19: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

19

Cakupan penimbangan Balita di Posyandu (D/S) untuk Indonesia

pada tahun 2016 adalah 63,9%. Data Provinsi Sulawesi Tenggara

cakupan D/S tahun 2014 adalah 45,9%, tahun 2015 adalah 66,7% dan

tahun 2017 mengalami peningkatan 70,3%. Data Kota Kendari cakupan

D/S tahun 2014 sebesar 37,6% , tahun 2015 sebesar 59,6% tahun 2016

sebesar 51,1% (Profil Dinkes Prov. Sultra, 2016).

Dari laporan tahunan Puskesmas Kemaraya Kota Kendari tahun

2014-2017 untuk cakupan D/S tahun 2014 sebesar 67% dengan target

85%, tahun 2015 sebesar 77% dengan target 85%, tahun 2016 sebesar

78% dengan target 85%, tahun 2017 sebesar 76% dengan target 85%

(Data Sekunder Puskesmas Kemaraya).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan bahwa faktor yang

mempengaruhi rendahnya partisipasi ibu balita ke posyandu antara lain

rendahnya cakupan hasil penimbangan balita di Posyandu, belum

tersosialisasinya program-program upaya perbaikan gizi ke masyarakat,

serta masih rendahnya pengetahuan gizi yang dimiliki oleh masyarakat di

desa. Pada umumnya, hal-hal tersebut diatas menjadi beban kader, yang

sampai saat ini belum dapat diselesaikan dan diatasi (Profil Puskesmas

Kemaraya, 2018).

Faktor penyebab lainnya yaitu umur balita, hingga 35 bulan

merupakan umur yang paling berpengaruh terhadap kunjungan karena

pada umur ini merupakan pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi

dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Status pekerjaan yaitu

Page 20: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

20

peran ibu yang bekerja dan yang tidak bekerja sangat berpengaruh

terhadap perawatan keluarga. Hal ini dapat dilihat dari waktu yang

diberikan ibu untuk mengasuh dan membawa anaknya berkunjung ke

posyandu masih kurang karena waktunya akan habis untuk

menyelesaikan semua pekerjaan (Data Sekunder Puskesmas Kemaraya,

2018).

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh (Leni, 2013)

menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu, umur anak,

penghasilan keluarga, pengetahuan, dan sikap dengan kunjungan balita

ke Posyandu.

Hasil penelitian Rinawati (2014) menunjukkan bahwa ada

Hubungan antara umur balita, jumlah anak, status pekerjaan, dan jarak

tempat tinggal dengan kunjungan balita ke posyandu di wilayah kerja

Puskesmas Sukakarya Kota Sabang Tahun 2014.

Hasil penelitian Sri Oktarina (2015) di Puskesmas Nanggalo Kota

Padang menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara

pengetahuan, sikap, pekerjaan dan dukungan keluarga dengan

pemanfaatan posyandu oleh ibu balita di Kelurahan Kurao wilayah kerja

Puskesmas Nanggalo Kota Padang tahun 2015.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Hubungan Umur Balita, Pengetahuan, Sikap dan

Pekerjaan Ibu dengan Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja

Puskesmas Kemaraya Kota Kendari”.

Page 21: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

21

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : apakah ada hubungan

antara umur balita, pengetahuan, sikap dan pekerjaan ibu dengan

kunjungan ibu balita ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya

Kota Kendari?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan umur balita, pengetahuan, sikap

dan pekerjaan ibu dengan kunjungan ibu balita ke posyandu di wilayah

kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hubungan antara umur balita dengan kunjungan

ibu balita ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya Kota

Kendari

b. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan

kunjungan ibu balita ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kemaraya Kota Kendari

c. Untuk mengetahui hubungan antara sikap ibu dengan kunjungan

ibu balita ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya Kota

Kendari

Page 22: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

22

d. Untuk mengetahui hubungan antara pekerjaan ibu dengan

kunjungan ibu balita ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kemaraya Kota Kendari

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian dapat memberikan beberapa manfaat yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain dalam melakukan

penelitian lebih lanjut.

b. Bagi posyandu diharapkan memberi masukan yang dapat

digunakan untuk lebih meningkatkan agenda kerja Posyandu dalam

memberi informasi yang tepat guna

c. Bagi peneliti merupakan pengalaman yang sangat berarti dalam

mengaplikasikan ilmu yang didapatkan selama mengikuti

pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi

programer di level Dinas Kesehatan khususnya seksi gizi,

senantiasa untuk memadukan program kerja dengan konseling

agar peran serta masyarakat semakin meningkat.

b. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang terkait, terutama Dinas

Kesehatan Kota Kendari dan Puskesmas Kemaraya dalam upaya

pengambilan kebijakan tentang Posyandu.

Page 23: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

23

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya

dengan menggunakan analisis faktor yang paling berpengaruh

pada variabel dependen.

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1. Keaslian Penelitian

No Penelitian Judul Subjek Metode Persamaan Perbedaan

1 Hetty dkk (2017)

Faktor penyebab penurunan kunjungan bayi di posyandu puskesmas Langsat Pekanbaru tahun 2016

Ibu yang memiliki anak usia 1-59 bulan yang berjumlah 9 orang

Fenomenologi

Ibu Balita Penelitian observasional

2. Rahayu dkk (2016)

Faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku ibu dalam melakukan Kunjungan ke posyandu

Ibu yang memiliki anak balita (usia 1-59 bulan)

Observasional

Desain cross sectional study

Variabel lain dukungan keluarga

3. Isnaeni (2015)

Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Balita di Posyandu Desa Bulak Lor Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang

Ibu yang memiliki balita

Case Control

Jenis

penelitian

observasio

nal

Variabel lain peran kader

Page 24: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

24

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Uraian Teori

1. Tinjauan Tentang Kunjungan Ibu ke Posyandu

a. Pengertian

Kunjungan Balita di Posyandu adalah keteraturan kegiatan atau

proses yang terjadi beberapa kali atau lebih. Peran serta ibu dalam

menimbangkan balitanya ke Posyandu dilihat berdasarkan frekuensi

kehadiran balita dalam kegiatan posyandu, dimana dikatakan teratur

jika frekuensi penimbangan minimal 8 (delapan) kali dalam waktu satu

tahun dan dikatakan tidak teratur jika frekuensi penimbangan kurang

dari 8 (delapan) kali dalam satu tahun (Depkes, 2012).

Kunjungan balita ke Posyandu adalah datangnya balita ke

posyandu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan misalnya

penimbangan, imunisasi, penyuluhan gizi, dan sebagainya. Kunjungan

balita ke posyandu yang paling baik adalah teratur setiap bulan atau

12 kali per tahun. Untuk itu kunjungan balita diberi batasan 8 kali

pertahun. Posyandu yang frekuensi penimbangan atau kunjungan

balitanya kurang dari 8 kali pertahun dianggap masih rawan.

Sedangkan bila frekuensi penimbangan sudah 8 kali atau lebih dalam

kurun waktu satu tahun dianggap sudah cukup baik, tetapi frekuensi

penimbangan tergantung dari jenis posyandunya. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa ibu balita dapat dikatakan berperan serta baik

Page 25: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

25

dalam kegiatan posyandu yaitu jika dalam frekuensi minimal 8 kali

pertahun atau lebih, dan sebaliknya ibu balita dikatakan berperan serta

buruk atau kurang baik yaitu jika kunjunganya ke posyandu kurang dari

8 kali pertahun.

b. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Ibu ke Posyandu

Ibu balita dapat dikatakan berperan serta baik dalam kegiatan

posyandu yaitu jika dalam frekuensi minimal 8 kali pertahun atau lebih,

dan sebaliknya ibu balita dikatakan berperan serta buruk atau kurang

baik yaitu jika kunjunngannya ke posyandu kurang dari 8 kali pertahun

(Wati, 2014).

Faktor – faktor yang berhubungan dengan kunjungan balita ke

posyandu (Sri Poedji, 2010).

1. Umur Balita

Umur balita merupakan permulaan kehidupan untuk

seseorang dan pada masa ini perkembangan kemampuan

berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensi

berjalan sangat cepat. Menurut Sri Poerdji menyatakan bahwa

umur hingga 35 bulan merupakan umur yang paling berpengaruh

terhadap kunjungan karena pada umur ini merupakan pertumbuhan

dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan

anak selanjutnya. Khususnya balita diatas usia 36 bulan, karena

ibu balita merasa bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisasi

Page 26: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

26

lengkap dan perkembangan sosial anak semakin bertambah

(Indah, 2014).

2. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan itu terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek

tertentu. Pengideraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni

indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba

(Notoatmodjo, 2011).

Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif

mempunyai 6 (enam) tingkat, yakni (Notoatmodjo, 2011):

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang

telah dipelajari sebelumnya atau mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh yang telah diketaui sebelumnya

atau yang telah diterima sebelumnya.

b. Memahami (Comprenhension)

Sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Application)

Sebagai sesuatu kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi sebenarnya pada

situasi atau kondisi yang sebenarnya.

Page 27: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

27

d. Analisis (Analysis)

Sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu obyek kedalam suatu komponen-komponen tetapi masih

di dalam suatu struktur tertentu.

e. Sintesis (Synthesis)

Sebagai suatu kemampuan untuk meletakan atau

menghubungkan bagian dalam bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (Evaluation)

Sebagai kemampuan untuk melakukan penilaian

terhadap suatu materi atau obyek.

Sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri

orang tersebut terjadi proses yang berurutan yaitu:

1) Kesadaran (Awareness), dimana orang-orang tersebut

menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap

stimulus.

2) Merasa tertarik (Interest), terhadap stimulus atau objek tersebut.

Sikap sudah mulai timbul.

3) Menimbang-nimbang (Evaluation) terhadap baik dan tidaknya

stimulus tersebut bagi dirinya.

4) Mencoba (Trial), dimana subjek mulai mencoba melakukan

sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

Page 28: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

28

5) Adaption (menerima), dimana subjek telah berperilaku baru

sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap

stimulus.

Seorang ibu yang memiliki pengetahuan yang baik, lebih

cenderung untuk menggunakan sebagian besar pendapatan dan

waktu bagi anak-anaknya. Ibu ini akan memanfaatkan sepenuhnya

fasilitas kuratif dan preventif seperti posyandu dalam masyarakat

baik bagi dirinya sendiri maupun bagi anak-anaknya.

Jenis pengetahuan yang dapat diperoleh mencakup tentang

waktu pelaksanaan imunisasi kepada bayi dan balita, waktu yang

tepat dalam pemberian ASI oleh ibu kepada bayinya, tujuan

penyelenggaraan posyandu, jenis vaksin yang diperoleh di

posyandu, sasaran posyandu dan berbagai aspek yang

berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan posyandu.

3. Sikap

a. Pengertian

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang

masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek. Manifestasi

sikap tidak dapat langung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan

terlebih dahulu dari perilaku tertutup. Sikap secara nyata

menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap

stimulus tertentu yang merupakan kesiapan atau kesediaan

Page 29: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

29

untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanan motif

tertentu.

b. Komponen Sikap

Sikap mempunyai 3 komponen pokok yaitu :

1) Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu

objek.

2) Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap

suatu objek

3) Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave)

c. Tingkatan sikap

Sikap memiliki tingkatan seperti halnya pengetahuan,

yaitu:

1) Menerima (Receiving)

Diartikan bahwa subjek (orang) mau dan memperhatikan

rangsangan (stimulus) yang di berikan objek.

2) Merespon (Responding)

Sikap individu mampu memberikan jawaban apabila

di tanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang

diberikan.

3) Menghargai (Valuing)

Sikap individu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau

mendiskusikan suatu masalah.

Page 30: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

30

4) Bertanggung jawab (Responsible)

Sikap individu akan bertanggung jawab dan siap

menanggung resiko atau segala sesuatu yang sudah

dipilihnya.

d. Faktor yang mempengaruhi sikap

Sikap seseorang dipengaruhi oleh faktor intrinsik (di

dalam diri), dan faktor ekstrinsik (di luar). Faktor intrinsik meliputi

kepribadian, intelegensi, bakat, minat, perasaan serta

kebutuhan dan motivasi seseorang. Faktor ekstrinsik meliputi

lingkungan, pendidikan, ekonomi, politik dan hukum.

Sikap Ibu dalam kegiatan posyandu berkaitan dengan

sikap positif maupun negatif terhadap pelaksanaan kegiatan

posyandu. sikap yang positif merupakan faktor pendorong

dalam hal pemanfaatan pelayanan kesehatan di posyandu

lansia karena kecenderungan tindakannya adalah mendekati,

menyenangi, mengharapkan obyek tertentu.

4. Pekerjaan

Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu.

Bekerja bagi ibu- ibu akan mempunyai pengaruh terhadap

kehidupan keluarga dan waktu untuk mengasuh anak akan

berkurang, sehingga ibu balita yang harus bekerja di luar rumah

waktunya untuk berpartisipasi dalam posyandu mungkin sangat

kurang bahkan tidak ada sama sekali untuk ikut berpartisipasi di

Page 31: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

31

posyandu.Sedangkan pada ibu rumah tangga memungkinkan

mempunyai waktu lebih banyak untuk beristirahat dan meluangkan

waktu untuk membawa anaknya ke posyandu. Peran ibu yang

bekerja dan yang tidak bekerja sangat berpengaruh terhadap

perawatan keluarga (Hurlock, 2010).

Hal ini dapat dilihat dari waktu yang diberikan ibu untuk

mengasuh dan membawa anaknya berkunjung ke posyandu masih

kurang karena waktunya akan habis untuk menyelesaikan semua

pekerjaan. Aspek lain yang berhubungan dengan alokasi waktu

adalah jenis pekerjaan, tempat ibu bekerja serta jumlah waktu yang

dipergunakan untuk keluarga di rumah (Rahayu, 2016).

2. Tinjauan Tentang Posyandu

a. Pengertian

Posyandu adalah suatu wadah komunikasi dan alih teknologi

dalam pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana yang

dilakukan oleh, dan untuk masyarakat di bawah pembinaan teknis

petugas kesehatan, yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Nilai strategis yang

dimaksud bertujuan untuk peningkatan sumber daya manusia di masa

yang akan datang di mana akibat dari proses pertumbuhan dan

perkembangan manusia dilakukan 3 intervensi yaitu (Syaflini, 2011) :

Page 32: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

32

1) Pembinaan kelangsungan hidup anak (child survival) yang

ditujukan untuk menjaga kelangsungan hidup anak sejak masih

janin dalam kandungan ibu sampai usia balita.

2) Pembinaan perkembangan anak secara sempurna, baik fisik

maupun mental sehingga siap menjadi tenaga kerja tangguh.

3) Pembinaan kemampuan kerja (employment) yang dimaksud untuk

memberikan kesempatan berkarya dan berkreasi dalam

pembangunan bangsa dan negara (Depkes, 2009).

b. Dasar Pelaksanaan

Dasar pelaksanaan Posyandu adalah Surat Keputusan

Bersama (SKB) : Mendagri, Menkes/Kepala BKKBN, Nomor 23 Tahun

1985 dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 21 / Menkes /

Inst.B. / IV 1985, 112 / HK-011 / A / 1985 tentang penyelenggaraan

posyandu yaitu :

1) Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan

Posyandu dalam lingkup LKMD dan PKK.

2) Mengembangkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan

fungsi posyandu serta meningkatkan peran serta masyarakat

dalam program pembangunan masyarakat desa.

3) Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD-PKK dan mengutamakan

peranan kader pembangunan.

Page 33: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

33

4) Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayah/di daerah

masing-masing dan melaksanakan pelayanan paripurna sesuai

petunjuk Depkes dan BKKBN.

5) Undang-undang No 23 tahun 1992 pasal 66 tentang dana sehat

sebagai cara penyelenggaraan dan pengelolaan pemeliharaan

kesehatan secara paripurna.

c. Tujuan Penyelenggaraan Posyandu

Tujuan penyelenggaraan posyandu yaitu :

1) Menurunkan angka kematian Bayi (AKB) dan angka kematian ibu

(AKI).

2) Membudayakan NKKBS.

3) Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk

mengembangkan kegiatan kesehatan dan keluarga berencana

serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera.

4) Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera,

gerakan ketahanan keluarga, dan gerakan ekonomi keluarga

sejahtera (Depkes RI, 2010).

d. Kegiatan Posyandu

Posyandu direncanakan dan dikembangkan oleh kader

bersama Kepala Desa, LKMD (seksi KB Kesehatan), dan PKK dengan

bimbingan TIM LKMD tingkat kecamatan. Penyelenggaraanya

dilakukan oleh kader yang terlatih dibidang kesehatan dan keluarga

Page 34: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

34

berencana di mana mereka, berasal dari PKK, tokoh masyarakat,

pemuda dan lain-lain. Posyandu diselenggarakan dengan tujuan

sebagai berikut :

1) Mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak balita dan

angka kelahiran.

2) Mempercepat penerimaan dan terwujudnya Norma Keluarga Kecil

Bahagia Sejahtera (NKKBS).

3) Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan-kegiatan lain yang menunjang sesuai dengan kebutuhan

(Depkes RI, 2009).

Lingkup kegiatan posyandu menurut Depkes RI (2012) meliputi :

1) Keluarga berencana

a) Komunikasi, Informasi dan Edukasi tentang KB.

b) Motivasi keluarga berencana.

c) Pelayanan Kontrasepsi bagi calon peserta.

d) Pelayanan ulang peserta keluarga berencana.

e) Pembinaan dan pengayoman peserta keluarga berencana

termasuk upaya pengalihan ke jenis kontrasepsi yang mantap.

f) Pendataan dan pemetaan.

g) Pencatatan dan pelaporan.

2) Kesejahteraan Ibu dan Anak.

3) Komunikasi, Informasi, dan Edukasi tentang kesehatan ibu dan

anak

Page 35: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

35

4) Pemeriksaan ibu hamil dalam rangka penjaringan ibu hamil dengan

resiko tinggi.

5) Identifikasi ibu hamil dengan resiko tinggi

6) Pemeriksaan bayi dan anak balita

7) Pemeriksaan ibu nifas dan menyusui.

8) Pencatatan dan pelaporan.

9) Rujukan kasus-kasus sulit ke puskesmas.

10) Perbaikan gizi

a) Penyuluhan tentang gizi.

b) Monitoring pertumbuhan balita dengan Kartu Menuju Sehat

dalam rangka penjaringan balita dengan gizi kurang/buruk.

c) Pemberian makanan tambahan dan mendidik menu seimbang.

d) Pemberian vitamin A dosis tinggi.

e) Pemberian tablet Fe (besi) untuk ibu hamil

f) Penanggulangan balita dan ibu hamil dengan gizi kurang/buruk.

g) Pencatatan dan pelaporan.

11) Imunisasi

a) Penyuluhan tentang imunisasi dan efek sampingnya.

b) Melaksanakan imunisasi BCG, DPT-HB, POLIO dan Campak

pada bayi.

c) Melakukan Imunisasi TT pada ibu hamil.

d) Pencatatan dan pelaporan.

Page 36: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

36

12) Penanggulangan Diare :

a) Penyuluhan tentang penyakit diare/mencret

b) Memasyarakatkan pemakaian oralit/larutan gula garam dan cara

pembuatannya.

c) Penyuluhan dan pengobatan kasus diare.

d) Rujukan kasus-kasus dengan dehidrasi ke puskesmas.

Posyandu sebagai kegiatan yang harus dilaksanakan oleh

masyarakat dengan dukungan tenaga medis dan para medis serta

tenaga kesehatan lainnya untuk melayani masyarakat khususnya

untuk kelompok sasaran. Program kesehatan ibu dan anak yang

sebelumnya disusun secara terpisah pada periode yang berbeda-

beda kini dihadirkan ke tengah-tengah masyarakat secara simultan

dan terintegrasi dalam satu paket posyandu, yaitu :

a. Program KIA, terdiri dari pemeriksaan ibu hamil dan imunisasi

TT.

b. Program keluarga berencana terdiri dari rekrutmen akseptor dan

distribusi kontrasepsi.

c. Program imunisasi terdiri dari pelaksanaan BCG, DPT-HB, Polio

Campak dan Hepatitis.

d. Program gizi, terdiri dari pengukuran berat badan anak,

pemberian makanan tambahan dan pemberian paket

pertolongan gizi berupa kapsul vitamin A dan tablet dan sirup Fe

(zat besi).

Page 37: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

37

Penyelenggaraan program atau jenis pelayanan kesehatan

di Posyandu ini dilakukan dengan pola lima meja yaitu : (Depkes

RI, 2009) :

Meja I : Pendaftaran sasaran yang datang

Meja II : Penimbangan bayi dan anak

Meja III : Pengisian KMS dan pencatatan hasil

penimbangan

Meja IV : Penyuluhan perorangan

a. Untuk balita dilihat dan hasil penimbangan berat badan,

pemberian kapsul vitamin A, oralit dan pemberian makanan

tambahan.

b. Untuk ibu hamil di ikuti dengan pemberian tablet Fe.

c. Terhadap pasangan usia subur diupayakan menjadi peserta

keluarga berencana di ikuti dengan pemberian alat

kontrasepsi.

Meja V : Pelayanan oleh tenaga professional meliputi

pemeriksaan ibu hamil, pemberian imunisasi

dan pemasangan alat kontrasepsi.

Tingkat perkembangan Posyandu dalam empat tingkatan :

1) Posyandu pratama

Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang belum bisa

rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas, kurang dari lima

orang.

Page 38: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

38

2) Posyandu madya

Posyandu pada tingkat madya sudah dapat

melaksanakan kegiatan lebih dari delapan kali pertahun,

dengan rata-rata jumlah kader lima orang atau lebih. Akan tetapi

cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi dan, imunisasi)

masih rendah dari 50%. Ini berarti kelestarian kegiatan

posyandu sudah baik akan tetapi masih rendah cakupannya.

3) Posyandu purnama

Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang

frekuensi lebih dari delapan kali pertahun, rata-ratanya jumlah

kader lima orang atau lebih, dan cakupan lima program

utamanya (KB,KIA dan Gizi dan imunisasi) lebih dari 50% sudah

ada program tambahan bahkan mungkin sudah ada dana sehat

yang masih sederhana.

4) Posyandu mandiri

Posyandu yang sudah sampai pada tingkat mandiri, ini

berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur,

cakupan lima program utama sudah baik, ada program

tambahan dan dana sehat telah menjangkau lebih dari 50%.

Page 39: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

39

3. Tinjauan Tentang Balita

a. Pengertian

Balita merupakan istilah yang berasal dari kependekan kata

bawah lima tahun. Istilah ini cukup popular dalam program kesehatan.

Balita merupakan kelompok usia tersendiri yang menjadi sasaran

program KIA (kesehatan Ibu dan Anak) di lingkup Dinas Kesehatan.

Balita merupakan masa pertumbuhan tubuh dan otak yang

sangat pesat dalam pencapaian keoptimalan fungsinya. Periode

tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa ini

pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan

perkembangan kemampuan berbahasa, kreatifitas, kesadaran sosial,

emosional dan intelegensi berjalan sangat cepat (Sanny, 2014).

b. Karakteristik Balita

Pembagian kelompok umur anak yang dipakai dalam program

kesehatan di Kementerian Kesehatan adalah :

1) Bayi : Umur 0 - < 1 tahun

2) Balita : Umur 0 - < 5 tahun

3) Anak Balita : Umur 1 - < 5 tahun

4) Anak Pra Sekolah : Umur 5 - < 6 tahun

5) Anak Remaja : Umur 10 - < 18 tahun di bagi menjadi

a) Pra Remaja : Umur 10 - < 13 tahun

b) Remaja : Umur 13 - <18 tahun

6) Anak usia sekolah : 6 - < 18 tahun.

Page 40: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

40

c. Tumbuh Kembang Balita

Secara umum tumbuh kembang setiap anak berbeda-beda,

namun prosesnya senantiasa melalui tiga pola yang sama, yakni:

1) Pertumbuhan dimulai dari tubuh bagian atas menuju bagian bawah

(sefalokaudal). Pertumbuhannya dimulai dari kepala hingga ke

ujung kaki, anak akan berusaha menegakkan tubuhnya, lalu

dilanjutkan belajar menggunakan kakinya.

2) Perkembangan dimulai dari batang tubuh ke arah luar. Contohnya

adalah anak akan lebih dulu menguasai penggunaan telapak

tangan untuk menggenggam, sebelum ia mampu meraih benda

dengan jemarinya.

3) Setelah dua pola di atas dikuasai, barulah anak belajar

mengeksplorasi keterampilan-keterampilan lain. Seperti melempar,

menendang, berlari dan lain-lain.

B. Kerangka Teori

Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan balita dalam kegiatan

posyandu, yaitu perilaku ibu, perilaku masyarakat, dan partisipasi

masyarakat. Perilaku ibu dipengaruhi oleh tiga faktor meliputi predisposing

factors, enabling factors, dan reinforcing factors (Choirunisa, 2009).

Presdisposing factors meliputi umur ibu, pengetahuan ibu,

pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlah anak dalam keluarga, pendapatan

keluarga, dan sikap ibu Enabling factors (faktor-faktor pendukung) yang

Page 41: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

41

meliputi keterjangkauan fasilitas, dan jarak posyandu, serta Reinforcing

factor (faktor penguat) yaitu peran kader (Feryadi, 2009).

Kerangka teori secara lebih lanjut dapat dilihat pada bagan sebagai

berikut:

Sumber : Notoatmodjo, 2010

Gambar 1. Kerangka Teori

Predisposing factors (Faktor pemudah):

1. Umur 2. Pengetahuan 3. Pendidikan 4. Pekerjaan 5. Pendapatan keluarga 6. Sikap

Perilaku

Enabling factors (Faktor pendukung):

1. Keterjangkauan Fasilitas 2. Jarak Posyandu dari Rumah

Reinforcing factor (Faktor penguat)

Peran Kader Posyandu

Page 42: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

42

C. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori diatas, maka kerangka konsep

penelitian yang menjadi acuan melakukan penelitian seperti di bawah ini.

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

Gambar 2. Bagan Kerangka Konsep Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

1. Umur Balita

Ha : Ada hubungan antara umur balita dengan Kunjungan Ibu Balita ke

Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

2. Pengetahuan

Ha : Ada hubungan antara pengetahuan dengan Kunjungan Ibu Balita

ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

3. Sikap

Ha : Ada hubungan antara sikap dengan Kunjungan Ibu Balita ke

Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

4. Pekerjaan

Ha : Ada hubungan antara pekerjaan dengan Kunjungan Ibu Balita ke

Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

Predisposing factors (Faktor pemudah):

1. Umur Balita 2. Pengetahuan Ibu 3. Sikap Ibu 4. Pekerjaan Ibu

Perilaku Ibu dengan Membawa

Anaknya ke Posyandu

Page 43: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey analitik

dengan menggunakan rancangan cross sectional study yaitu variabel-

variabel yang termasuk faktor penyebab dan variabel-variabel yang

termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang

mempunyai anak balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas

Kemaraya Kota Kendari berjumlah 2.700 orang (Data Sekunder

Puskesmas Kemaraya, 2018).

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak

balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya Kota

Kendari.

a. Besar Sampel

Cara penentuan jumlah sampel penulis menggunakan rumus

(Notoatmodjo, 2012) :

2)(1 dN

Nn

Page 44: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

44

Keterangan :

n = besar sampel

N = besar populasi

d = tingkat kepercayaan (d=0,1)

2)(1 dN

Nn

2)1,0.(27001

.2700

n

)01,0.(27001

2700

n

28

2700n

4,96n dibulatkan menjadi 96 sampel

b. Teknik Penarikan Sampel

Model pengambilan sampel secara proporsional random

sampling dapat dilihat pada tabel berikut :

Rumus = Sampelx

nKeseluruha Balita

Posyanduper Balita

Page 45: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

45

Tabel 2 Distribusi Jumlah Sampel berdasarkan Posyandu di

Puskesmas Kemaraya Kota Kendari Tahun 2018

No Nama Posyandu

Populasi

Sampel

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11

Kamboja Wulele Sanggula Wijaya Kusuma Bunga Matahari Nurul Falah Palapa Bunga Tanjung Alapae Bunga Teratai Bunga Kana Bunga Kencana

285 215 244 246 456 470 166 235 117 106 160

10 7 9 9

16 17 6 8 4 4 6

Total 2.700 96

c. Kriteria Sampel

1) Ibu yang memiliki anak balita

2) Umur anak balita saat penelitian yaitu 0-59 bulan

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2018 bertempat di

Posyandu se Puskesmas Kemaraya Kota Kendari.

D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Kunjungan Ibu Balita

Kunjungan ibu balita adalah jumlah kunjungan responden ke

posyandu yang diukur melalui jumlah kunjungan pertahun (Depkes,

2012).

Page 46: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

46

Kriteria obyektif :

Cukup : Apabila jumlah kunjungan ke Posyandu minimal 8 kali

pertahun / 12 bulan

Kurang : Apabila jumlah kunjungan ke Posyandu < 8 kali pertahun.

2. Umur Balita

Umur balita adalah usia balita yang berkunjung ke posyandu

Kriteria obyektif (Sunny, 2014) :

a. Bayi : Umur 0 - < 1 tahun

b. Balita : Umur 0 - < 5 tahun

c. Anak Balita : Umur 1 - < 5 tahun

Untuk keperluan analisis bivariat, maka kelompok umur balita di

kelompokkan menjadi 2 bagian : yaitu ≥ 1 tahun dan < 1 tahun.

3. Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden

berkaitan dengan posyandu, penimbangan anak dan pemantauan

pertumbuhan anak (Notoatmodjo, 2011).

Kriteria penilaian menggunakan skala Gutman didasarkan atas

jumlah pertanyaan keseluruhan yaitu sebanyak 10 (sepuluh)

pertanyaan dan setiap pertanyaan diberikan nilai 0 (nol) jika

menjawab „Tidak‟ dan nilai 1 (satu) jika menjawab „Ya‟.

Kriteria obyektif :

Cukup : Bila responden memperoleh skor ≥ 60% dari total

skor pertanyaan yang diberikan

Page 47: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

47

Kurang : Bila responden memperoleh skor < 60% dari total

skor pertanyaan yang diberikan

4. Sikap

Sikap adalah keinginan atau dorongan responden (ibu)

terhadap kegiatan posyandu (Notoatmodjo, 2011).

Cukup Baik : Bila responden memperoleh skor ≥ 60% dari total

skor pertanyaan yang diberikan

Kurang Baik : Bila responden memperoleh skor < 60% dari total

skor pertanyaan yang diberikan

Kriteria penilaian menggunakan skala Likert yang

didasarkan atas jumlah pertanyaan keseluruhan yaitu sebanyak 10

(sepuluh) pernyataan dan setiap pernyataan mempunyai 5 (lima)

pilihan jawaban dengan skor nilai (Sugiyono, 2011). :

a. Sangat Setuju : 5

b. Setuju : 4

c. Ragu-Ragu : 3

d. Tidak Setuju : 2

e. Sangat Tidak Setuju : 1

5. Pekerjaan

Pekerjaan adalah aktifitas ibu mencari penghasilan baik di

sektor formal maupun informal (Rahayu, 2016).

Page 48: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

48

Kriteria obyektif :

Bekerja : Bila ibu bekerja secara reguler di luar rumah

sebagai PNS, pegawai swasta.

Tidak bekerja : Bila ibu tidak bekerja secara reguler di luar rumah

dan hanya sebagai ibu rumah tangga

E. Jenis Dan Teknik Pengumpulan Data

1. Data primer

Pengumpulan data dilakukan secara langsung terhadap

responden yang meliputi :

a. Data tentang karakteristik responden (ibu dan anak balita) terdiri

dari umur ibu, umur anak balita, dan pekerjaan ibu balita diperoleh

menggunakan kuesioner

b. Data tentang variabel pengetahuan dan sikap yang diperoleh

dengan menggunakan kuesioner.

2. Data sekunder

a. Data tentang gambaran tempat penelitian yang meliputi tentang

letak geografis, keadaan demografis serta jumlah ibu balita yang

diperoleh dengan melihat dokumen register kunjungan posyandu.

b. Data tentang program posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kemaraya

Page 49: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

49

F. Prosedur Penelitian

Bagan 1. Prosedur Penelitian

G. Manajemen Data

1. Pengolahan data

a. Editing yaitu meneliti data-data yang telah diperoleh dari responden

dengan maksud untuk diproses lebih lanjut.

b. Coding yaitu mengklasifikasi data yang telah diperoleh manurut

jenisnya dengan membubuhkan kode pada lembar kuesioner

tersebut

I. Tahap persiapan a. Perizinan b. Instrumen penelitian (uji coba)

II. Tahap Perlakuan

a. Pengumpulan data

- Memberikan lembar persetujuan untuk menjadi informan

- Tahapan :

- Pembagian kuesioner

- Menjelaskan cara pengisian kuesioner

- Memberikan waktu bagi yang mengisi sendiri

- Tahap pengambilan dokumentasi masing-masing

III. Tahap Akhir a. Pengolahan dan analisis data b. Pembahasan dan kesimpulan

Page 50: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

50

c. Scoring yaitu melakukan perhitungan secara manual dengan

menggunakan kalkulator untuk mengetahui persentase setiap

variabel yang diteliti.

d. Tabulating yaitu menyusun data dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi

e. Entry yaitu kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

dalam master tabel atau data base komputer kemudian distribusi

frekuensi sederhana atau bisa juga membuat tabel kontigensi.

2. Penyajian Data

Data yang telah diolah dan disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi kemudian disertai penjelasan.

3. Analisis Data.

Pada penelitian ini desain yang digunakan adalah cross

sectional, yang lebih banyak menggunakan tabel 2x2 dengan skala

variabel dikotomi. Model analisis data yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

a. Analisis Univariat

Analisis ini digunakan untuk mengetahui persentase dari

tiap variabel independent dan variabel dependent dengan

rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2011) :

n

Xi

Page 51: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

51

Dimana :

∑xi = Jumlah karakteristik subyek penelitian

n = jumlah sampel

b. Analisis Bivariat

Untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan

terikat

))()()((

)( 22

DBCADCBA

BCADNX

Keterangan :

N : Jumlah sampel

A, B, C, dan D adalah hasil persilangan dari dua varabel

Interprestasi tingkat kemaknaan (signifikan) hasil uji statistik

pada hipotesis dua sisi :

a. Ha diterima jika nilai p < 0,05, berarti ada hubungan variabel

independen dengan variabel dependen.

b. Ha ditolak jika nilai p > 0,05, berarti tidak ada hubungan variabel

independen dengan variabel dependen.

Tabel 3. Tabel 2 x 2 Contingensi

Variabel Independen Variabel Dependen Jumlah

Kategori I Kategori II

Kategori 1 A B A+B

Kategori 2 C D C+D

Jumlah A + C B + D N

Page 52: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

52

Kemudian dilanjutkan Uji keeratan hubungan dilakukan dengan

kontigensi phi (φ)

N

X 2

Syarat penggunaan Uji Keeratan hubungan jika Ha diterima

dengan ketentuan :

0,801 – 1,000 = hubungan sangat kuat

0,601 – 0,800 = hubungan kuat

0,401 – 0,600 = hubungan cukup kuat

0,201 – 0,400 = hubungan lemah

0,001 – 0,200 = hubungan sangat lemah (Sugiyono, 2011).

H. Etika Penelitian

1. Informed consent (Lembar Persetujuan Responden)

Lembar persetujuan diberikan pada subyek yang akan diteliti.

Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan dan

dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data.

Jika responden bersedia diteliti, maka mereka harus menandatangani

lembar persetujuan tersebut. Jika responden menolak untuk diteliti

maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-

haknya.

Page 53: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

53

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak

mencantumkan nama koresponden pada lembar pengumpulan data,

cukup dengan memberi nomor kode pada masing-masing lembar

tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan

sebagai hasil riset.

Page 54: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

54

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Keadaan Geografis

Puskesmas Kemaraya merupakan sebuah puskesmas induk

non perawatan. Wilayah kerja meliputi 3 Kelurahan, yaitu Kelurahan

Kemaraya, Kelurahan Watu-Watu, dan Kelurahan Lahundape

(sebagian dari wilayah Administratif Kecamatan Kendari Barat).

Dengan luas wilayah kerja 19,2 KM 2.

Untuk memudahkan kegiatan pelaksanaan program

puskesmas, maka perlu pembatasan wilayah puskesmas satu dengan

puskesmas yang lainnya. Untuk batas Puskesmas Kemaraya dapat

dilihat sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Gunung Nipa-Nipa

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Kendari

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Tipulu

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Mandonga

2. Kondisi Kependudukan

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya pada

tahun 2017 sebanyak 22.839 jiwa yang terhimpun dalam 3.883 KK

yang tersebar di Kelurahan (Kemaraya, Watu-Watu, dan Lahundape).

Adapun distribusi penduduk per Kelurahan, disajikan dalam tabel

berikut ini :

Page 55: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

55

Tabel 4. Distribusi Jumlah penduduk Per Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

No Desa/KeL

Jumlah Penduduk Jumlah Rumah Tangga

Laki-Laki

Perempuan Total

Penduduk

1 Kemaraya 3866 3970 7836 1498

2 Lahundape 4231 4144 8375 1307

3 Watu-Watu 3270 3358 6628 1078

Jumlah 11367 11472 22839 3883

Sumber : Profil Puskesmas Kemaraya, 2017

3. Posyandu

Posyandu yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas

Kemaraya lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5. Distribusi Tingkat Kemandirian Posyandu Per Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya

Kota Kendari

No Nama Posyandu Nama

Kelurahan

Tingkat Kemandirian

Prtama Madya Purnma Mandiri

1. Nurul Falah Kel. Kemaraya √

2. Palapa Kel. Kemaraya √

3. Bunga Kamboja Kel. Lahundape √

4. Wulele Sanggula Kel. Lahundape √

5. Wijaya Kusuma Kel. Lahundape √

6. Bunga Matahari Kel. Lahundape √

7. Bunga Tanjung Kel. Watu-Watu √

8. Alapae Kel. Watu-Watu √

9. Bunga Kana Kel. Watu-Watu √

10. Bunga Kencana Kel. Watu-Watu √

11. Bunga Teratai Kel. Watu-Watu √

Sumber : Profil Puskesmas Kemaraya, 2017

Page 56: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

56

4. Tenaga Kesehatan

Jumlah Ketenagaan di Puskesmas Kemaraya sebagai berikut :

Tabel 6. Distribusi Tenaga Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

No Jenis Tenaga Jumlah

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11 12

Dokter Umum Dokter Gigi Perawat ( Akper dan SPK) Bidan Puskesmas Gizi Sanitasi ( AKL ) Perawat Gigi (SPRG) Farmasi ( SMF ) Apoteker Tenaga Kesehatan Masyarakat Tenaga Kesehatan Lainnya

Staf Penunjang Administrasi (Non Kesehatan)

2 Orang 1 Orang 9 Orang 10 Orang 4 Orang 3 Orang 2 Orang 1 Orang 2 Orang 3 Orang 1 Orang 2 Orang

Total

Sumber : Profil Puskesmas Kemaraya, 2017

2. Gambaran Umum Sampel

a. Kelompok Umur Ibu

Umur adalah usia sampel pada saat wawancara dilakukan

pada hitungan tahun seperti pada tabel 7 :

Tabel 7. Distribusi Sampel Menurut Kelompok Umur Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya

Kelompok Umur Ibu n %

< 20 Tahun 8

8,3

20 – 24 Tahun

11 11,5

25 – 29 Tahun 33 34,4

30 – 34 Tahun

29 30,2

≥ 35 Tahun 15 15,6

Total 96 100

Page 57: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

57

Tabel 7 menunjukkan bahwa kelompok umur ibu terbanyak

yaitu umur 25-29 tahun sebanyak 33 (34,4%) dan terkecil yaitu

umur < 20 tahun sebanyak 8 (8,3%).

b. Pendidikan

Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan terakhir yang

pernah dilalui sampel yang dibagi berdasarkan tingkatan

pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8. Distribusi Sampel Menurut Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya

Tingkat Pendidikan n %

SD 2 2,1

SMP 21 21,9

SMA 47 49,0

Diploma 9 9,4

Perguruan Tinggi 17 17,7

Total 96 100

Tabel 8 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan terbanyak

yaitu SMA sebanyak 47 (49%) dan terkecil yaitu SD sebanyak 2

(2,1%).

c. Pekerjaan

Pekerjaan sampel di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 9. Distribusi Sampel Menurut Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya

Pekerjaan n %

Bekerja 22 22,9

Tidak Bekerja 74 77,1

Total 96 100

Page 58: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

58

Tabel 9 menunjukkan bahwa sebagian besar sampel adalah

tidak bekerja yaitu sebagai ibu rumah tangga sebanyak 74

(77,1%) dan sebanyak 22 (22,9%) bekerja sebagai PNS, pedagang

dan wiraswasta.

3. Karakteristik Sampel

a. Kelompok Umur Anak Balita

Kelompok umur anak balita di wilayah kerja Puskesmas

Kemaraya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 10. Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya

Kelompok Umur Anak Balita n %

0 – 11 Bulan 10 10,4

12 – 23 Bulan 42 43,8

24 – 35 Bulan 23 24,0

36 – 47 Bulan 8 8,3

48 – 59 Bulan 13 13,5

Total 96 100

Tabel 10 menunjukkan bahwa kelompok umur anak balita

terbanyak yaitu antara kelompok umur 12 - 23 bulan sebanyak 42

responden (43,8%) dan terkecil yaitu antara umur 36-47 bulan

sebanyak 8 responden (8,3%).

Page 59: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

59

2. Kunjungan Balita

Kunjungan balita di Puskesmas Kemaraya disajikan pada

tabel 11 :

Tabel 11. Distribusi Sampel Menurut Kunjungan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya

Kunjungan n %

Cukup K

45 46,9

Kurang 51 53,1

Total 96 100

Tabel 11 menunjukkan bahwa sebagian besar 46,9%

kunjungan balita dengan kategori cukup dan sebanyak 53,1%

dengan kunjungan kurang.

3. Umur Balita

Umur balita di Puskesmas Kemaraya disajikan pada tabel 13

Tabel 12. Distribusi Sampel Menurut Umur Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya

Umur n %

≥ 1 Tahun 86 89,6

< 1 Tahun 10 10,4

Total 96 100

Tabel 12 menunjukkan bahwa umur balita terbanyak yaitu

≥ 1 tahun sebanyak 86 (89,6%) dan terkecil yaitu < 1 tahun

sebanyak 10 (10,4%).

4. Pengetahuan

Pengetahuan sampel di Puskesmas Kemaraya disajikan

pada tabel 13 :

Page 60: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

60

Tabel 13. Distribusi Sampel Menurut Pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya

Pengetahuan n %

Cukup K

66 68,8

Kurang 30 31,3

Total 96 100

Tabel 13 menunjukkan bahwa sebagian besar 68,8%

pengetahuan dengan kategori cukup dan sebanyak 31,3% dengan

pengetahuan kurang.

5. Sikap

Sikap sampel di Puskesmas Kemaraya disajikan pada tabel

14 :

Tabel 14. Distribusi Sampel Menurut Sikap di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya

Sikap n %

Cukup Baik K

68 70,8

Kurang Baik 28 29,2

Total 96 100

Tabel 14 menunjukkan bahwa sebagian besar 70,8% sikap

dengan kategori cukup dan sebanyak 29,2% dengan sikap kurang.

4. Analisis Bivariat

a. Umur Balita

Hubungan umur balita dengan kunjungan balita ke posyandu

di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya disajikan pada tabel 15 .

Page 61: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

61

Tabel 15. Hubungan Umur Balita dengan Kunjungan Balita ke Posyandu di wilayah kerja di Puskesmas Kemaraya

Umur Balita

Kunjungan Balita Jumlah Nilai

ρ Cukup

Kurang

n % n % n %

≥ 1 Tahun < 1 Tahun

39 6

45,3 60,0

47 4

54,7 40,0

86 10

100 100

0,032

Total 45 46,9 51 53,1 96 100

Tabel 15 menunjukkan bahwa dengan umur balita ≥ 1 tahun

sebagian besar (54,7%) kunjungannya ke posyandu dengan

kategori kurang dan pada balita dengan usia < 1 tahun sebagian

besar kunjungannya (60,0%) kunjungannya ke posyandu dengan

kategori cukup..

Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi square diperoleh

nilai ρValue= 0,380. Tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) jika

ρValue(0,032) > 0,05 maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan

bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur balita dengan

kunjungan balita ke posyandu di wilayah kerja di Puskesmas

Kemaraya.

b. Pengetahuan

Hubungan pengetahuan dengan kunjungan balita ke

posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya disajikan pada

tabel 16.

Page 62: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

62

Tabel 16. Hubungan Pengetahuan dengan Kunjungan Balita ke Posyandu di wilayah kerja di Puskesmas Kemaraya

Pengetahuan

Kunjungan Balita Jumlah Nilai

ρ Cukup

Kurang

n % n % n %

Cukup Kurang

37 8

56,1 26,7

29 22

43,9 73,3

66 30

100 100

0,014

Total 45 46,9 51 53,1 96 100

Tabel 16 menunjukkan bahwa pada balita dengan

pengetahuan cukup sebagian besar (56,1%) kunjungannya ke

posyandu dengan ketegori cukup dan pada balita dengan

pengetahuan kurang sebagian besar (73,3%) kunjungannya

dengan kategori kurang.

Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi square diperoleh

nilai ρValue= 0,014. Tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) jika

ρValue(0,014) < 0,05 maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan

bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan

kunjungan balita ke posyandu di Puskesmas Kemaraya.

c. Sikap

Hubungan sikap dengan kunjungan balita ke posyandu di

wilayah kerja Puskesmas Kemaraya disajikan pada tabel 17.

Tabel 17. Hubungan Sikap dengan Kunjungan Balita ke

Posyandu di wilayah kerja di Puskesmas Kemaraya

Sikap

Kunjungan Balita Jumlah Nilai

ρ Cukup

Kurang

n % n % n %

Cukup Baik Kurang Baik

38 7

55,9 25,0

30 21

44,1 75,0

68 28

100 100

0,011

Total 45 46,9 51 53,1 96 100

Page 63: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

63

Tabel 17 menunjukkan bahwa pada sikap cukup baik

sebagian besar (55,9%) kunjungan balita ke posyandu dengan

kategori cukup dan pada sikap kurang baik sebagian besar (75%)

kunjungan balita dengan kategori kurang.

Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi square diperoleh

nilai ρValue= 0,011. Tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) jika

ρValue(0,011) < 0,05 maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan

bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan

kunjungan balita ke posyandu di wilayah kerja di Puskesmas

Kemaraya

d. Pekerjaan

Hubungan pekerjaan dengan kunjungan balita ke posyandu

di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya disajikan pada tabel 18.

Tabel 18. Hubungan Pekerjaan dengan Kunjungan Balita ke Posyandu di wilayah kerja di Puskesmas Kemaraya

No Pekerjaan

Kunjungan Balita Jumlah Nilai

ρ Cukup

Kurang

n % n % n %

1. 2.

Bekerja Tidak Bekerja

4 41

18,2 55,4

18 33

81,8 44,6

22 74

100 100

0,005

Total 45 46,9 51 53,1 96 100

Tabel 18 menunjukkan bahwa dengan bekerja sebagian

besar (81,8%) kunjungan balita dengan ketegori kurang dan yang

tidak bekerja sebagian besar (55,4%) kunjungan balita dengan

kategori cukup.

Page 64: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

64

Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi square diperoleh

nilai ρValue= 0,005. Tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) jika

ρValue(0,005) < 0,05 maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan

bahwa ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan

kunjungan balita ke posyandu di wilayah kerja di Puskesmas

Kemaraya.

B. Pembahasan

1. Kunjungan Ibu Balita

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur responden yang

< dari 20 tahun dalam penelitian ini dapat mempengaruhi keputusan

dalam membawa anaknya ke posyandu karena umur yang masih

muda menyebabkan responden belum matang dalam berfikir sehingga

memutuskan tidak membawa anaknya ke posyandu. Sedangkan ibu

yang berumur 20-35 tahun telah siap dalam perannya sebagai ibu dan

kebanyakan menginginkan kesehatan untuk anaknya dengan

mendatangi posyandu.

Menurut Wawan (2010), semakin cukup umur, tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih baik daripada yang

belum cukup umur dalam berfikir dan bekerja. Hal ini disebabkan umur

mempengaruhi seseorang dalam berpikir selain itu umur juga

membuat seseorang mempunyai pengalaman dalam hidup sehingga

mampu memutuskan yang terbaik dalam kesehatan anaknya.

Page 65: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

65

Hasil penelitian menunjukkan kunjungan balita di Posyandu

sangatlah kurang sebanyak 51 responden (53,1%). Pemanfaatan

posyandu sebagai salah satu unit kesehatan masyarakat dipengaruhi

beberapa faktor salah satunya adalah dukungan suami. Dukungan

suami merupakan dukungan yang diberikan suami dalam pengambilan

keputusan untuk menggunakan pelayanan kesehatan. Dukungan

suami dalam memantau kesehatan balita sangat dibutuhkan dalam

pemanfaatan posyandu. Dukungan suami merupakan dorongan,

motivasi terhadap istri, baik secara moral maupun material.

Kunjungan ibu balita yang kurang juga disebabkan oleh tingkat

pendidikan yang rendah (SMA) sebanyak 47 responden (49%)

sehingga untuk mendapatkan informasi tentang manfaat posyandu

bagi kesehatan balita menjadi terhambat, karena didukung oleh tingkat

pengetahuan responden yang kurang baik sehingga mempengaruhi

perilaku untuk memanfaatkan pelayanan posyandu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang kunjungannya

cukup sebanyak 45 responden (46,9%), hal tersebut disebabkan

adanya faktor kepuasan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang

terkonsentrasi pada fasilitas yang dekat dengan pasien. Jika kualitas

pelayanan ditingkatkan, maka meningkatkan penggunaan dan

cakupan pelayanan kesehatan perdesaan.

Peningkatan kualitas dimulai dari kebutuhan dan berakhir pada

persepsi pelanggan. Keduanya saling terkait. quality of care lebih

Page 66: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

66

banyak terkait dengan ketrampilan kinerja klinis staf medis dan non

medis dan jika mutu ini kurang akan menjadi tanggungjawab ikatan

profesi untuk meningkatkannya. quality of services lebih banyak terkait

dengan manajemen program dan pelayanan kesehatan, misalnya

kualitas dan jumlah sarana dan prasarana kesehatan, mutu kebijakan

kesehatan dan penyediaan sarana pelayanan kesehatan

(management support system.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riniwati

(2014) bahwa dari 43 responden sebagian responden dengan

kunjungan balita tida teratur sebanyak 25 orang (58,1%).

2. Hubungan Umur Dengan Kunjungan Ibu Balita Ke Posyandu

Umur balita merupakan permulaan kehidupan untuk seseorang

dan pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,

kesadaran sosial, emosional dan intelegensi berjalan sangat cepat.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dengan umur balita ≥

1 tahun terdapat 39 responden (45,3%) yang kunjungan ibu balita

cukup karena orangtua sangat perhatian dengan kesehatan anak

balitanya dengan rutin membawa anak balitanya ke posyandu untuk

mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara berkala, juga untuk

melakukan konsultasi gizi akan tumbuh kembang anak balitanya.

Hasil penelitian juga menunjukkan dengan umur balita < 1 tahun

terdapat 6 responden (60%) yang kunjungan ibu balita kurang. Hal ini

dipengaruhi oleh umur anak balita hingga 35 bulan merupakan umur

Page 67: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

67

yang paling berpengaruh terhadap kunjungan karena pada umur ini

merupakan pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan

menentukan perkembangan anak selanjutnya. Khususnya balita diatas

usia 36 bulan, karena ibu balita merasa bahwa anaknya sudah

mendapatkan imunisasi lengkap dan perkembangan sosial anak

semakin bertambah.

Sesuai dengan pendapat Sri Poedji (2010) menyatakan bahwa

umur hingga 35 bulan merupakan umur yang paling berpengaruh

terhadap kunjungan karena pada umur ini merupakan pertumbuhan

dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak

selanjutnya. Khususnya balita diatas usia 36 bulan, karena ibu balita

merasa bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisasi lengkap dan

perkembangan social anak semakin bertambah.

Menurut asumsi peneliti melihat hasil pengolahan data

menunjukkan bahwa umur balita ≥ 1 tahun terlihat kunjungannya lebih

banyak dibandingkan dengan umur < 1 tahun karena pada saat

dilakukan penelitian bersamaan dengan jadwal imunisasi rubella dan

pemberian vitamin A pada anak balita disemua fasilitas kesehatan

sedangkan yang berumur < 1 tahun dengan kunjungan balitanya tidak

teratur disebabkan karena ibu balita menganggap balitanya sudah

mendapatkan imunisasi lengkap sehingga tidak perlu melakukan

kunjungan balita seharusnya dalam tahap perkembangan balita

Page 68: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

68

mereka harus teratur untuk datang ke posyandu agar mengetahui

perkembangan anak selanjutnya.

Berdasarkan hasil wawancara pada saat penelitian sebagian

responden mengatakan sudah pernah datang ke posyandu dan

mendapatkan imunisasi yang diperlukan. Sehingga ibu balita malas

untuk datang kembali ke posyandu.

Begitu juga halnya dengan kunjungan ibu balita ke posyandu.

Pada saat masyarakat tidak mengetahui tentang manfaat dari kegiatan

posyandu, maka masyarakat akan memandang sebelah mata pada

pelayanan yang disediakan. Artinya masyarakat tidak akan

memanfaatkan pelayanan kesehatan yang disediakan karena

kurangnya pengetahuan yang mereka miliki.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Erman

(2010) tentang faktor yang berhubungan dengan partisipasi ibu balita

dalam kegiatan posyandu di Kelurahan Kayumerah Kecamatan

Limboto Kabupaten Gorontalo Hasil penelitian menunjukkan bahwa

ada hubungan antara umur dengan partisipasi ibu balita dalam

kegiatan posyandu.

3. Hubungan Pengetahuan Dengan Kunjungan Ibu Balita Ke

Posyandu

Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena jika

Page 69: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

69

seseorang tidak mengetahui tentang sebuah obyek, maka obyek

tersebut tidak akan menarik bagi seseorang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan cukup

sehingga kunjungan ke Posyandu cukup yaitu sebanyak 37 responden

(56,1%) karena sering mengikuti penyuluhan yang dilakukan oleh

kader dan petugas Puskesmas tentang manfaat posyandu bagi

kesehatan balita.

Faktor lain kunjungan ibu balita cukup disebabkan oleh

tingginya pengetahuan responden dan keluarga tentang pemanfaatan

pelayanan kesehatan di posyandu yang dipengaruhi oleh peran serta

petugas yang secara terus menerus memberikan informasi tentang

pentingnya pelayanan kesehatan khususnya posyandu. Selain itu

penilaian cukupnya pengetahuan berdasarkan tahu tidaknya

responden tentang posyandu, pelayanan kesehatan, tempat untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan, serta fungsi dari sebuah kegiatan

posyandu.

Semakin baik pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat, maka

akan semakin tahu akan pentingnya pencarian pengobatan. Namun,

pada masyarakat pada masyarakat dengan pengetahuan baik, maka

pencarian pengobatannya lebih memilih ke dokter praktek atau ke

rumah sakit. Sementara pada masyarakat yang memiliki pengetahuan

kurang bahkan sama sekali kurang memanfaatkan pelayanan

kesehatan balitanya di posyandu.

Page 70: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

70

Dalam penelitian di Puskesmas Kemaraya terdapat 22

responden (73,3%) yang memiliki pengetahuan kurang sehingga

kunjungan kurang, Hal ini disebabkan tingkat pendidikan rendah (SMA)

sehingga untuk mendapatkan informasi tentang pelayanan kesehatan

di Posyandu sangat kurang.

Sementara itu tabel silang menunjukkan bahwa responden

dengan pengetahuan kurang, namun kunjungan cukup sebanyak 37

responden (56,1%). Hal ini disebabkan karena masyarakat dalam

kondisi darurat, dimana anggota keluarganya membutuhkan pelayanan

kesehatan dengan segera, dan untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan jarak yang paling dekat untuk dapat ditempuh adalah

Puskesmas Kemaraya, jadi dalam hal ini masyarakat memanfaatkan

meskipun dalam keadaan terpaksa.

Dalam penelitian ada 8 responden (26,7%) yang memiliki

pengetahuan cukup, namun kunjungan kurang. Hal ini disebabkan

karena tingkat pendidikan responden yang sebagian besar

berpendidikan SMA, dengan tingkat pendidikan yang rendah akan

mempengaruhi akses informasi mengenai pentingnya pelayanan

kesehatan di Puskesmas menjadi berkurang sehingga mempengaruhi

kunjungan responden ke posyandu.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hartati

(2013) di Desa Padaelo Kabupaten Bone yang memperoleh hasil

bahwa makin tinggi pengetahuan yang dimiliki oleh responden, maka

Page 71: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

71

makin tinggi pula kesadaran untuk memanfaatkan pelayanan

kesehatan yang disediakan.

4. Hubungan Sikap Dengan Kunjungan Ibu Balita Ke Posyandu

Sikap yang dimiliki oleh setiap tenaga kesehatan di Puskesmas

dapat memberi pengaruh terhadap kemampuan kerja yang

dilaksanakan dimana hal ini berhubungan dengan maksimalisasi hasil

kerja demi memberikan kepuasan dan kualitas pelayanan kesehatan di

Puskesmas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap kurang baik yaitu

sebanyak 21 responden (75%) yang disebabkan rasa kecewa

responden setelah mendapatkan pelayanan. Hal ini terjadi karena

proses pelayanan kesehatan yang berjalan lambat dan waktu

pelayanan kesehatan yang lama, kesetersediaan tenaga yang kurang

dan juga bisa disebabkan oleh pelayanan kesehatan yang diberikan

petugas buruk atau tidak memuaskan.

Sikap juga mempengaruhi frekuensi kunjungan ke Posyandu hal

ini dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa semakin

kurang perilaku masyarakat menggunakan jasa dukun dalam

pengobatan maka semakin cukup pemanfaatan Posyandu. Namun

sebaliknya semakin percaya masyarakat terhadap pengobatan

tradisional maka semakin kurang memanfaatkan Posyandu.

Adanya sikap cukup baik terdapat 38 responden (55,9%) yang

melakukan kunjungan ke Puskesmas, hal ini menunjukkan bahwa ada

Page 72: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

72

keterkaitan antara sikap dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di

Puskesmas Kemaraya. Semakin tinggi keyakinan responden, maka

semakin besar kemungkinan untuk digunakannya Puskesmas, namun

semakin rendah keyakinan masyarakat, maka akan semakin rendah

kemungkinan untuk dimanfaatkannya Puskesmas oleh masyarakat.

Faktor lain disebabkan karena pengetahuan yang cukup dan

rendahnya pendapatan, sehingga kemungkinan untuk memilih tempat

pelayanan kesehatan lain, sangat kecil kemungkinannya terjadi.

Karena di rumah sakit apalagi kalau di dokter praktek satu pelayanan

kesehatan membutuhkan biaya yang cukup tinggi kecuali jika memiliki

kartu asuransi berobat.

Sementara itu tabel silang menunjukkan bahwa responden

dengan sikap kurang baik, namun kunjungan cukup sebanyak 7

responden (25%). Hal ini disebabkan karena kemauan yang tinggi

akan peningkatan pelayanan kesehatan melalui informasi yang

diperoleh melalui penyuluhan yang pernah dilakukan di Posyandu.

Hasil penelitian juga menunjukkan sikap cukup baik namun

kunjungannya kurang sebanyak 30 responden (44,1%) disebabkan

oleh kurangnya kesadaran ibu akan kesehatan balitanya, karena masih

memegang teguh pada tradisi keluarga yang tidak memperdulikan

pelayanan posyandu khususnya imunisasi secara teratur.

Keyakinan adalah kecenderungan untuk melakukan atau tidak

melakukan hal-hal tertentu memberikan respon baik berupa respon

Page 73: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

73

yang positif maupun yang bersifat negatif terhadap orang, objek atau

situasi juga dibuktikan bahwa sikap merupakan perasaan tertentu,

predisposisi ataupun jumlah kepercayaan tertentu yang dianjurkan

kepada objek manusia ataupun situasi.

Begitu juga halnya tanpa sikap yang positif dari pasien untuk

memanfaatkan pelayanan kesehatan, maka kemungkinan untuk

dimanfaatkannya sebuah pelayanan kesehatan sangat sulit untuk

terjadi. Karena tanpa sikap positif pasien, kemungkinan takut untuk

memanfaatkan pelayanan kesehatan yang disediakan tersebut.

Melihat dari masalah tersebut di atas dalam hal ini pihak

puskesmas perlunya meningkatkan pelayanan yang prima di

masyarakat, baik pelayanan luar gedung maupun dalam gedung agar

timbul kepercayaan yang tinggi dari masyarakat.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Farida

(2012) yang menyatakan bahwa sikap seseorang berhubungan

dengan perilakunya. Penelitian tersebut tampak bahwa sikap selalu

berhubungan secara bermakna dengan perilaku seseorang. Hal ini

bisa terjadi karena sikap responden yang sudah baik untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan.

5. Hubungan Pekerjaan Dengan Kunjungan Ibu Balita Ke Posyandu

Pekerjaan adalah kegiatan yang menghasilkan diperoleh kepala

keluarga beserta anggota keluarganya yang bersumber dari sector

Page 74: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

74

formal, sektor informal dan sub sistem dalam waktu satu bulan yang

diukur dengan rupiah

Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa ibu yang bekerja

namun kunjungan cukup sebanyak 4 responden (18,2%) karena

pengetahuan yang cukup sehingga meskipun bekerja masih

mempunyai waktu untuk membawa balitanya ke Posyandu. Hal

tersebut didasari oleh motivasi ibu untuk selalu memberikan yang

terbaik bagi balitanya.

Penelitian juga menunjukkan adanya ibu yang tidak bekerja

tetapi kunjungannya kurang sebanyak 33 responden (44,6%) karena

kurangnya pengetahuan/pemahaman ibu tentang pelayanan di

Posyandu dan juga disebabkan karena tidak adanya kunjungan oleh

petugas kesehatan.

Sementara itu tabel silang menunjukkan bahwa responden

bekerja namun kunjungan kurang sebanyak 18 responden (81,8%).

Hal ini disebabkan karena kesibukan orangtua yang selalu melupakan

jadwal imunisasi di Posyandu, serta penyuluhan tentang kesehatan

ibu dan anak yang dapat mempengaruhi kunjungan ibu balita di

posyandu.

Hasil penelitian juga menunjukkan ibu yang tidak bekerja namun

kunjungannya cukup sebanyak 41 responden (55,4%) disebabkan

adanya perhatian orangtua akan kesehatan balitanya, sehingga

banyak meluangkan waktunya untuk berkunjung saat kegiatan

Page 75: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

75

posyandu dilaksanakan. Faktor lain adanya peran serta petugas yang

selalu memberikan penyuluhan sehingga informasi tentang manfaat

posyandu dapat diterima dengan baik .

Pada masa yang akan datang di Indonesia akan terjadi

perubahan dari negara agraris menjadi negara industri. Dengan

terjadinya peralihan itu, mengakibatkan banyak ibu yang menjadi

tenaga kerja akan menjadi terampil, seiring dengan itu diharapkan

pendidikan dan pengetahuan perempuan terhadap pengetahuan

khususnya imunisasi semakin baik.

Di Indonesia akan terjadi perubahan dari negara agraris menjadi

negara industri. Dengan terjadinya peralihan itu, mengakibatkan

banyak tenaga kerja yang kemungkinan tidak akan tertampung di

sektor industri, sehingga sebagian besar diantaranya akan terjun ke

lapangan kerja informal. Sementara itu, karena adanya perbaikan

pendidikan dan perhatian terhadap perempuan menyebabkan semakin

meningkatnya tenaga kerja perempuan, baik di sektor formal maupun

informal

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Idwar

(2014) bahwa ibu yang bekerja mempunyai banyak kesempatan untuk

mengimunisasikan bayinya dibandingkan dengan ibu yang tidak

bekerja disebabkan kurangnya informasi yang diterima ibu rumah

tangga dibandingkan dengan ibu yang bekerja.

Page 76: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini, maka

dapat disimpulkan bahwa :

1. Terdapat hubungan antara umur balita dengan kunjungan ibu balita ke

posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya

2. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan ibu balita

ke posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya

3. Terdapat hubungan antara sikap dengan kunjungan ibu balita ke

posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya

4. Terdapat hubungan antara pekerjaan dengan kunjungan ibu balita ke

posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya

B. Saran

1. Perlu adanya kerjasama lintas sektoral yaitu antara Pemerintah

Kecamatan dalam hal ini ibu tim PKK dengan Dinkes Kabupaten dalam

rangka penyebarluasan informasi tentang pentingnya kegiatan

posyandu

2. Perlunya Dinas Kesehatan melakukan Pemantauan Wilayah

Setempat berdasarkan jumlah ibu balita yang belum pernah

melakukan kunjungan di Posyandu

3. Perlu adanya sosialisasi bagi masyarakat khususnya ibu yang sibuk

bekerja agar selalu memperhatikan kesehatan balitanya dengan selalu

hadir saat kegiatan posyandu.

4. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian serupa dapat

mencari faktor-faktor lain yang mempengaruhi kunjungan balita di

posyandu dan menambah jumlah variabel penelitian.

Page 77: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

77

DAFTAR PUSTAKA

Choirunisa, 2009, Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, p 11-12 Depkes RI. 2008. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di

Kabupaten/Kota. Keputusan Menteri kesehatan RI nomor

1457/menkes/sk/x/2008

________, 2009. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta : Departemen Kesehatan RI, Penerbit Universitas Diponegoro.

________, 2010, Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan Gizi

Keluarga. Departemen kesehatan RI. Jakarta. ________, 2012, Buku Pengantar Kader Posyandu. Jakarta Pusat

Promosi Kesehatan Departemen RI. ________, 2015, Analisis Situasi Gizi di Kesehatan Masyarakat Tahun

2015. Departemen Kesehatan RI. Jakarta: Dinkes Prov. Sultra, 2016. Profil Dinkes Prov. Sultra. Kendari Erman, I. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan ibu yang

mempunyai balita 0-5 tahun ke posyandu di kelurahan Lubuk Tanjung wilayah kerja Puskesmas Perumnas Kota Lubuklinggau tahun 2010. http://www.poltekkespalembang.ac.id. Diakses pada tanggal 17 Juli 2018

Farida. 2012. Survey pengetahuan sikap dan praktek masyarakat di Jawa

Barat terhadap kesehatan. Ophthalmologica Indonesiana Feryadi, 2009, Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita dengan

Kunjungan ke Posyandu Kelurahan Bara-Baraya Selatan Wilayah Kerja Puskesmas Bara-Baraya Makassar : Universitas Hasanuddin.

Hartati, 2013. Studi tentang Pemanfaatan Pelayanan Puskesmas di Desa

Padaelo Kec, Kajura Kab. Bone, Skripsi Unhas, Makassar. Hetty dkk, 2017. Faktor Penyebab Penurunan Kunjungan Bayi di

Posyandu Puskesmas Langsat Pekanbaru. Journal Endurance 2(2) June 2017 (168-177)

Page 78: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

78

Hurlock, 2010, Temu Karya Kader Posyandu dan Kader PKK se- Wilayah Purwakarta. http:www.purwakarta.go.id. Diakses 25 Desember 2017

Idwar, 2014, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Imunisasi

Hepatitis B pada bayi (0-1 bulan) di Kabupaten Aceh Besar Daerah Istimewa Aceh Tahun 1999, Akses 20 Juli 2018

Indah, 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Minat Ibu

Terhadap Kunjungan Ke Posyandu di Kelurahan Kembangarum Kota Semarang Tahun 2014. Skripsi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran

Isnaeni dkk, 2015. Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Balita di

Posyandu Desa Bulak Lor Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol.1, No.2 Agustus 2015

Jumaide, 2011. Ketaatan Ibu Balita Pada Kunjungan Posyandu di

Kelurahan Bonto-Bonto Kecamatan Ma‟rang Kabupaten Pangkep. Skripsi Universitas Veteran Republik Indonesia Makassar

Kemenkes RI, 2012. Kinerja Dua Tahun Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia ________, 2014. Profile Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta : Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia Nain, 2010, Pengaruh Media Massa terhadap Masyarakat. Jurnal

Kesehatan. Diakses 22 Desember 2017 Notoatmodjo, 2011. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. PT.

Rineka Cipta. Poltekkes. 2017. Panduan Penulisan Skripsi Politeknik Kesehatan Kendari

Program Studi Diploma IV. Kendari Puskesmas Kemaraya, 2018. Data Sekunder Puskesmas Kemaraya.

Kendari Rahayu dkk, 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Ibu

Dalam Melakukan Kunjungan Ke Posyandu. Jurnal vokasi Kesehatan, Volume 42 II Nomor 1 Januari 2016

Riduwan, 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Alfabeta, Bandung

Page 79: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

79

Rinawati, 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Rendahnya Kunjungan Balita Ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Sukakarya Kota Sabang. Skripsi STIKes U‟Budiyah Banda Aceh

Sanny dkk, 2014. Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu dalam Pemenuhan Gizi Balita: Sebuah survai jurnal penelitian indonesia, Volume 17, no. 3, November 2014, hal 88-94

Sri, Oktarina, 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan

Pemanfaatan Posyandu Oleh Ibu Balita di Kelurahan Kurao Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Kota Padang Tahun 2015

Sri Poedji, 2010, Posyandu Sebuah Konsep pendekatan Hak Anak dan Perempuan. http://www.indomedia.com. Diakses 15 Juli 2018.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan R & D.

Alfabeta. Bandung. Syaflini A, 2011, Pedoman Penyuluhan kesehatan Masyarakat Bagi

Petugas Puskesmas. Jakarta Syafriadi, 2012. Pemanfaatan Puskesmas Baru di Kabupaten Muko-Muko

Provinsi Bengkulu, Magister Kebijakan dan Manajemen Pelayanan

Kesehatan, Bengkulu

Wati, I.K. 2014. Faktor–faktor yang berhubungan dengan Minat Ibu Terhadap Kunjungan ke Posyandu di Kelurahan Kembang Arum Kota Semarang. Skripsi. Stikes Ngudi Waluyo.

Wawan A. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku

Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. Zulkifli, 2010, Posyandu dan Kader Kesehatan. USU : FKM (Fakultas

Kesehatan Masyarakat).

Page 80: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

80

Lampiran 1

LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth, Bapak/Ibu/Saudara(i)

Di

Tempat

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir di Politeknik

Kesehatan Kendari, maka saya :

Nama : Hasriyani

Nim : P00313017056

Status : Mahasiswa Poltekkes Program Studi Diploma IV Jurusan

Gizi

Akan melakukan penelitian dengan judul “Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas

Kemaraya Kota Kendari ”. Untuk kepentingan tersebut, saya mohon

kesediaan Bapak/ibu untuk berkenan menjadi subyek penelitian (dijadikan

sampel). Identitas dan informasi yang berkaitan dengan Bapak/ibu

dirahasiakan oleh Peneliti.

Atas partisipasi dan dukungannya, saya ucapkan banyak terima

kasih

Kendari, Januari 2018 Responden

_______________

Page 81: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

81

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMEND CONCENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

menyatakan bersedia menjadi subyek (responden) dalam penelitian dari :

Nama : Hasriyani

Nim : P00313017056

Judul : Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Ibu Balita ke

Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota

Kendari

Informasi yang diberikan pada penelitian ini tidak akan memberikan

dampak dan risiko apapun pada subyek penelitian, karena semata-mata untuk

kepentingan peneliti. Saya telah diberi kesempatan untuk bertanya mengenai

hal-hal yang belum di mengerti dan telah mendapatkan jawaban yang jelas.

Demikian pernyataan ini dengan sukarela tanpa ada paksaan dari pihak

manapun, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kendari, Januari 2018 Responden

_______________

Page 82: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

82

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN IBU BALITA

KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMARAYA KOTA KENDARI

A. Karakteristik Responden

1. Kode sampel : 2. Nama : 3. Umur : .....Tahun 4. Pendidikan : a. SD

b. SMP c. SMA d. Diploma e. Perguruan Tinggi f. Tidak Sekolah

5. Pekerjaan : a. Pedagang b. Wiraswasta c. PNS d. Ibu Rumah Tangga

6. Alamat :

B. Karakteristik Anak Balita 1. Nama anak balita : 2. Umur : 3. Berat badan penimbangan terakhir :

Page 83: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

83

C. Kunjungan Ibu ke Posyandu Kehadiran ibu ke Posyandu dengan melihat KMS dan Buku Register Posyandu pada kader atau bidan. (beri tanda √ pada kolom hadir /tidak hadir sesuai dengan bulan penimbangan)

No Bulan Penimbangan Tingkat Partisipasi Ibu

Hadir Tidak hadir

1 Juli 2017

2 Agustus 2017

3 September 2017

4 Oktober 2017

5 November 2017

6 Desember 2017

7 Januari 2018

8 Februari 2018

9 Maret 2018

10 April 2018

11 Mei 2018

12 Juni 2018

C. Pengetahuan Ibu

1. Menurut ibu, berapa kali kegiatan Posyandu dilakukan ? a. 1 kali setiap bulan (1) b. 2 kali setiap bulan (0) c. 3-4 kali setiap bulan (0) d. 1 kali dalam 2 bulan (0)

2. Menurut ibu, kegiatan apa saja dilakukan di Posyandu? (boleh diisi lebih dari satu) a. Imunisasi dan menimbang bayi/balita (1) b. Pemeriksaan Ibu hamil dan KB (1) c. Penyuluhan Kesehatan (1) d. Tidak Tahu (0)

3. Menurut ibu, anak umur berapakah yang perlu di timbang? a. Anak balita (0-5 tahun) (1) b. Bayi saja (0-1 tahun) (0) c. Semua anak (0) d. Tidak Tahu (0)

4. Apakah manfaat menimbangkan balita secara teratur tiap bulan ke Posyandu ? (boleh diisi lebih dari satu) a. Anak akan sehat (1) b. Anak sehat, dan dapat menjalin pertemanan dengan ibu balita

lainnya (1) c. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak (1) d. Tidak Tahu (0)

Page 84: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

84

5. KMS (Kartu Menuju Sehat) Apa kegunaan KMS tersebut ? (boleh diisi lebih dari satu) a. Sebagai alat untuk melihat berat badan anak (1) b. Sebagai alat untuk memantau kesehatan anak dan

pertumbuhan anak (1) c. Sebagai syarat yang harus dibawa untuk menimbang balita (1) d. Tidak Tahu (0)

6. Menurut ibu, bagaimana keadaan anak apabila umur balita bertambah tetapi berat badan tidak naik 3 kali berturut-turut bahkan mengalami penurunan berat badan ? a. Anak mengalami gangguan pertumbuhan dan kemungkinan

mengalami sakit (1) b. Anak sehat, semakin bertambah usia semakin aktif

menyebabkan berat badan menurun (0) c. Pertumbuhan anak sehat (0) d. Tidak Tahu (0)

7. Pada KMS terdapat batasan garis Hijau, Apa artinya jika berat badan anak berada diatas garis hijau 3 kali berturut-turut ? a. Pertumbuhan badannya tumbuh secara normal (1) b. Anak mengalami gangguan pertumbuhan, anak berisiko

kekurangan gizi (0) c. Pertumbuhan Anak Tidak Sehat (0) d. Tidak Tahu (0)

8. Pada KMS terdapat batasan garis Merah, Apa artinya jika berat badan anak berada dibawah garis Merah 3 kali berturut-turut ? a. Anak mengalami gangguan pertumbuhan, anak mengalami

kekurangan gizi (1) b. Pertumbuhan Anak Sehat (0) c. Pertumbuhan badannya tumbuh secara normal (0) d. Tidak Tahu (0)

9. Menurut ibu, kapankah seharusnya anak pertama kali ditimbang ? a. Sejak lahir (1) b. Kapan saja (0) c. Tidak Tahu (0)

10. Menurut ibu, selanjutnya kapan sajakah anak balita harus ditimbang? a. Setiap bulan secara teratur (1) b. Kapan saja (0) c. Tidak Tahu (0)

Page 85: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

85

D. Sikap Ibu No Pernyataan SS S RR TS STS 1 Setiap ada jadwal posyandu, bayi

dan balita harus di bawa ke posyandu

2 Membawa balita ke posyandu untuk mengetahui gejala dini masalah kesehatan balita

3 Pemeriksaan yang ada di posyandu sangat penting dilakukan agar balita hidup sehat

4 Membawa balita ke posyandu untuk ditimbang sampai berumur 2 tahun

5 Meninggalkan pekerjaan sementara waktu untuk mengikuti kegiatan posyandu

6 Selalu ingat jadwal kegiatan posyandu

7 Selalu memantau pertumbuhan balita lewat KMS (Kartu Menuju Sehat)

8 Selalu berkonsultasi kepada kader atau petugas tentang pertumbuhan balita

9. Membawa balita ke Posyandu untuk ditimbang walaupun ibu tidak memiliki KMS

10. Anak berbadan gemuk dan tampak sehat maka perlu setiap bulan mengikuti penimbangan balita ke Posyandu

Keterangan : 1. (SS) Sangat Setuju (5) 2. (S) Setuju (4) 3. (RR) Ragu-Ragu (3) 4. (TS) Tidak Setuju (2) 5. (STS) Sangat Tidak Setuju (1) Sumber Kutipan : Jumaide (2011)

Page 86: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

86

La

mp

ira

n 4

Um

ur

Um

ur

Be

rat

Bad

an

Um

ur

(Tah

un

)B

alita

( B

ula

n)

Balita

(kg

)Ju

mla

hK

rite

ria

Balita

Sko

r (%

)K

rite

ria

Sko

r (%

)K

rite

ria

1N

y.R

OS

25

SM

PIR

T53

13.8

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

50

Kura

ng

60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

2N

y.M

R28

SM

AIR

T60

13

6 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

60

Cuku

p70

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

3N

y.LN

25

SM

AIR

T40

10.2

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

70

Cuku

p80

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

4N

y.R

F42

SD

PE

DA

GA

NG

50

15.5

5 k

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

50

Kura

ng

60

Kura

ng B

aik

Beke

rja

5N

y.A

J28

S1

PN

S15

10.1

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

40

Kura

ng

60

Cuku

p B

aik

Beke

rja

6N

y.A

T22

SM

AIR

T58

13

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

80

Cuku

p50

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

7N

y.H

L17

SM

AIR

T19

10.2

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

50

Kura

ng

80

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

8N

y.R

US

31

SM

AIR

T54

15

7 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

50

Kura

ng

50

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

9N

y.Y

N27

SM

AIR

T24

10

6 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

40

Kura

ng

60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

10

Ny.

SS

T36

SM

AIR

T30

10

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

80

Cuku

p50

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

11

Ny.

DN

31

SD

IRT

13

8.7

6 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

40

Kura

ng

50

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

12

Ny.

PA

30

S1

IRT

56

10.3

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

50

Kura

ng

60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

13

Ny.

WD

29

S1

PN

S20

11

5 k

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

90

Cuku

p70

Cuku

p B

aik

Beke

rja

14

Ny.

RS

21

SM

AIR

T8

98 K

ali

Cuku

p<

1 T

ahun

80

Cuku

p60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

15

Ny.

RI

28

SM

PIR

T21

95 k

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

50

Kura

ng

60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

16

Ny.

SM

25

SM

AIR

T10

8.1

8 K

ali

Cuku

p<

1 T

ahun

70

Cuku

p60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

17

Ny.

DW

29

S1

PN

S36

14

7 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

50

Kura

ng

60

Cuku

p B

aik

Beke

rja

18

Ny.

FP

28

S1

WIR

AS

WA

ST

A18

13

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

40

Kura

ng

70

Cuku

p B

aik

Beke

rja

19

Ny.

SLH

36

SM

AW

IRA

SW

AS

TA

60

15

7 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

40

Kura

ng

70

Cuku

p B

aik

Beke

rja

20

Ny.

SN

45

SM

AIR

T16

11.7

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

80

Cuku

p50

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

21

Ny.

SH

35

SM

PIR

T11

11.7

8 K

ali

Cuku

p<

1 T

ahun

50

Kura

ng

50

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

22

Ny.

IN28

S1

WIR

AS

WA

ST

A18

9.8

6 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

50

Kura

ng

50

Kura

ng B

aik

Beke

rja

23

Ny.

MR

20

D3

IRT

19

10

5 k

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

90

Cuku

p60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

24

Ny.

TR

28

SM

PIR

T30

10

7 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

40

Kura

ng

40

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

25

Ny.

SR

29

SM

AIR

T19

10.2

6 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

80

Cuku

p80

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

26

Ny.

BD

21

SM

PIR

T42

13.1

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

50

Kura

ng

50

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

27

Ny.

HN

34

SM

PIR

T13

8.8

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

70

Cuku

p80

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

28

Ny.

SR

M32

D3

IRT

39

14

5 k

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

70

Cuku

p50

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

29

Ny.

KS

32

SM

PIR

T53

16

5 k

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

80

Cuku

p80

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

30

Ny.

DN

35

D3

PN

S29

15

7 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

90

Cuku

p60

Cuku

p B

aik

Beke

rja

31

Ny.

TI

33

S1

IRT

26

12

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

60

Cuku

p70

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

32

Ny.

EV

32

SM

PIR

T52

13.5

7 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

50

Kura

ng

80

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

33

Ny.

HE

R35

S1

PN

S48

15

6 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

60

Cuku

p50

Kura

ng B

aik

Beke

rja

34

Ny.

ER

40

S1

PN

S19

14

7 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

60

Cuku

p60

Cuku

p B

aik

Beke

rja

35

Ny.

FM

32

SM

PIR

T24

11

7 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

40

Kura

ng

50

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

36

Ny.

AR

M30

D3

IRT

15

11.5

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

40

Kura

ng

60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

Ku

nju

ng

an

Balita

Pe

ng

eta

hu

an

KO

TA

KE

ND

AR

I

Sik

ap

Pe

ke

rjaan

MA

ST

ER

TA

BE

L P

EN

EL

ITIA

N

HU

BU

NG

AN

UM

UR

BA

LIT

A, P

EN

GE

TA

HU

AN

, S

IKA

P D

AN

PE

KE

RJ

AA

N IB

U D

EN

GA

N K

UN

JU

NG

AN

IB

U B

AL

ITA

KE

PO

SY

AN

DU

DI W

ILA

YA

H K

ER

JA

PU

SK

ES

MA

S K

EM

AR

AY

A

No

Pe

nd

idik

an

Pe

ke

rjaan

Nam

a

Page 87: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

87

37

Ny.

VI

30

SM

AIR

T48

15.5

5 k

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

50

Kura

ng

70

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

38

Ny.

NF

T27

SM

AIR

T36

12.4

5 k

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

60

Cuku

p60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

39

Ny.

AS

35

SM

AIR

T20

12

6 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

40

Kura

ng

60

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

40

Ny.

WD

W29

SM

PIR

T44

14

6 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

40

Kura

ng

60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

41

Ny.

RM

32

D3

PN

S60

16

7 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

50

Kura

ng

60

Cuku

p B

aik

Beke

rja

42

Ny.

SS

19

SM

AIR

T15

10.4

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

60

Cuku

p70

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

43

Ny.

AS

M28

SM

AIR

T9

13

5 k

ali

Kura

ng

< 1

Tahun

40

Kura

ng

50

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

44

Ny.

YL

25

S1

IRT

41

16

6 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

40

Kura

ng

70

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

45

Ny.

KR

22

SM

AIR

T20

10.4

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

60

Cuku

p80

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

46

Ny.

MR

N30

D3

IRT

10

9.2

5 k

ali

Kura

ng

< 1

Tahun

70

Cuku

p90

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

47

Ny.

FT

36

SM

AIR

T13

8.8

6 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

70

Cuku

p80

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

48

Ny.

TT

30

SM

AW

IRA

SW

AS

TA

19

10

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

80

Cuku

p80

Cuku

p B

aik

Beke

rja

49

Ny.

NR

32

SM

AIR

T33

12

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

90

Cuku

p70

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

50

Ny.

RN

31

SM

AIR

T15

98 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

80

Cuku

p60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

51

Ny.

JMR

29

SM

AIR

T14

9.5

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

70

Cuku

p60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

52

Ny.

AM

30

SM

PIR

T18

9.9

5 k

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

50

Kura

ng

60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

53

Ny.

ML

29

D3

PN

S14

10

6 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

70

Cuku

p50

Kura

ng B

aik

Beke

rja

54

Ny.

NH

31

SM

AIR

T24

11

5 k

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

70

Cuku

p50

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

55

Ny.

NR

30

SM

AIR

T35

13

6 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

80

Cuku

p60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

56

Ny.

IK30

SM

AIR

T12

8.6

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

90

Cuku

p50

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

57

Ny.

NR

H29

SM

AIR

T22

13

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

60

Cuku

p60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

58

Ny.

RL

31

S1

PN

S15

12

5 k

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

50

Kura

ng

50

Kura

ng B

aik

Beke

rja

59

Ny.

MD

35

SM

AIR

T11

11.8

6 K

ali

Cuku

p<

1 T

ahun

70

Cuku

p70

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

60

Ny.

UF

27

SM

PIR

T16

9.2

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

70

Cuku

p70

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

61

Ny.

SR

21

SM

AIR

T19

14

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

80

Cuku

p70

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

62

Ny.

PI

30

SM

PIR

T10

9.5

5 k

ali

Kura

ng

< 1

Tahun

90

Kura

ng

50

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

63

Ny.

SR

25

SM

PIR

T29

14

6 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

80

Cuku

p70

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

64

Ny.

MD

35

S1

PN

S16

11

5 k

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

50

Kura

ng

80

Cuku

p B

aik

Beke

rja

65

Ny.

WU

L25

SM

AIR

T13

10

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

70

Cuku

p80

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

66

Ny.

NR

36

SM

AP

NS

23

10

5 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

70

Cuku

p80

Cuku

p B

aik

Beke

rja

67

Ny.

NR

S20

SM

PIR

T23

10

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

80

Cuku

p70

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

68

Ny.

DS

30

S1

WIR

AS

WA

ST

A10

10

5 k

ali

Kura

ng

< 1

Tahun

90

Cuku

p80

Cuku

p B

aik

Beke

rja

69

Ny.

TR

27

S1

IRT

I27.5

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

70

Cuku

p90

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

70

Ny.

ST

23

S1

IRT

13

9.9

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

70

Cuku

p80

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

71

Ny.

SR

30

S1

WIR

AS

WA

ST

A11

14

8 K

ali

Cuku

p<

1 T

ahun

80

Cuku

p70

Cuku

p B

aik

Beke

rja

72

Ny.

WE

25

SM

AIR

T21

13

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

90

Cuku

p80

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

73

Ny.

SN

27

SM

AIR

T16

10.5

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

70

Cuku

p80

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

74

Ny.

ML

20

SM

AIR

T18

10

6 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

70

Cuku

p50

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

75

Ny.

YM

28

SM

PIR

T24

11

7 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

80

Cuku

p50

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

76

Ny.

TL

35

S1

PN

S28

11.7

6 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

90

Cuku

p60

Cuku

p B

aik

Beke

rja

77

Ny.

WA

29

SM

AIR

T22

10.5

7 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

70

Cuku

p60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

78

Ny.

JN27

SM

AIR

T27

10

6 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

70

Cuku

p50

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

79

Ny.

MN

32

SM

PIR

T22

9.2

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

80

Cuku

p80

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

Page 88: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

88

80

Ny.

NM

21

SM

PIR

T30

11

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

90

Cuku

p70

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

81

Ny.

AG

30

SM

AIR

T39

11

7 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

80

Cuku

p80

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

82

Ny.

IN25

SM

AIR

T26

10

6 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

50

Kura

ng

50

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

83

Ny.

MR

27

SM

AIR

T26

11.3

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

60

Cuku

p60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

84

Ny.

HJ

31

SM

AIR

T23

12

5 k

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

70

Cuku

p60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

85

Ny.

RM

18

SM

PIR

T19

9.8

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

80

Cuku

p80

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

86

Ny.

RS

24

SM

AIR

T45

13

7 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

90

Cuku

p50

Kura

ng B

aik

Tid

ak

Beke

rja

87

Ny.

HL

29

SM

AIR

T19

8.8

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

70

Cuku

p70

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

88

Ny.

ND

19

SM

PIR

T26

10

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

70

Cuku

p70

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

89

Ny.

AS

27

SM

AIR

T17

95 k

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

80

Cuku

p70

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

90

Ny.

TT

28

SM

AIR

T19

9.8

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

70

Cuku

p80

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

91

Ny.

IR26

SM

AIR

T24

11.7

7 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

80

Cuku

p80

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

92

Ny.

MN

30

S1

PN

S18

8.2

6 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

90

Cuku

p50

Kura

ng B

aik

Beke

rja

93

Ny.

NA

21

SM

PIR

T23

10.5

8 K

ali

Cuku

p>

1 T

ahun

70

Cuku

p60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

94

Ny.

LI

27

SM

AIR

T11

10.9

8 K

ali

Cuku

p<

1 T

ahun

70

Cuku

p60

Cuku

p B

aik

Tid

ak

Beke

rja

95

Ny.

MS

35

SM

AP

NS

31

14.7

7 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

80

Cuku

p50

Kura

ng B

aik

Beke

rja

96

Ny.

HN

30

S1

PN

S33

14.3

5 K

ali

Kura

ng

> 1

Tahun

90

Cuku

p80

Cuku

p B

aik

Beke

rja

Page 89: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

89

Lampiran 5

KARAKTERISTIK RESPONDEN

Umur

8 8,3 8,3 8,3

11 11,5 11,5 19,8

33 34,4 34,4 54,2

29 30,2 30,2 84,4

15 15,6 15,6 100,0

96 100,0 100,0

< 20 th

20-24 th

25-29 th

30-34 th

>35 th

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Pendidikan

2 2,1 2,1 2,1

21 21,9 21,9 24,0

47 49,0 49,0 72,9

9 9,4 9,4 82,3

17 17,7 17,7 100,0

96 100,0 100,0

SD

SMP

SMA

Diploma

Perguruan Tinggi

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Pekerjaan

1 1,0 1,0 1,0

6 6,3 6,3 7,3

15 15,6 15,6 22,9

74 77,1 77,1 100,0

96 100,0 100,0

Pedagang

Wiraswasta

PNS

Ibu Rumah Tangga

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 90: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

90

ANALISIS UNIVARIAT

Umur Balita

10 10,4 10,4 10,4

42 43,8 43,8 54,2

23 24,0 24,0 78,1

8 8,3 8,3 86,5

13 13,5 13,5 100,0

96 100,0 100,0

0-11 Bulan

12-23 Bulan

24-35 Bulan

36-47 Bulan

48-59 Bulan

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Berat Badan Balita

48 50,0 50,0 50,0

39 40,6 40,6 90,6

9 9,4 9,4 100,0

96 100,0 100,0

6,0-10,1

11,0-14,5

15,0-34,0

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Kunjungan Ibu Balita

45 46,9 46,9 46,9

51 53,1 53,1 100,0

96 100,0 100,0

Cukup

Kurang

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 91: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

91

ANALISIS BIVARIAT

Umur Balita

86 89,6 89,6 89,6

10 10,4 10,4 100,0

96 100,0 100,0

> 1 Tahun

< 1 Tahun

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Pengetahuan

66 68,8 68,8 68,8

30 31,3 31,3 100,0

96 100,0 100,0

Cukup

Kurang

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Sikap

68 70,8 70,8 70,8

28 29,2 29,2 100,0

96 100,0 100,0

Cukup Baik

Kurang Baik

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Pekerjaan

22 22,9 22,9 22,9

74 77,1 77,1 100,0

96 100,0 100,0

Bekerja

Tidak Bekerja

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 92: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

92

Umur Balita * Kunjungan Ibu Balita

Umur Balita * Kunjungan Ibu Balita Crosstabulation

39 47 86

45,3% 54,7% 100,0%

86,7% 92,2% 89,6%

40,6% 49,0% 89,6%

6 4 10

60,0% 40,0% 100,0%

13,3% 7,8% 10,4%

6,3% 4,2% 10,4%

45 51 96

46,9% 53,1% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0%

46,9% 53,1% 100,0%

Count

% within Umur Balita

% within Kunjungan

Ibu Balita

% of Total

Count

% within Umur Balita

% within Kunjungan

Ibu Balita

% of Total

Count

% within Umur Balita

% within Kunjungan

Ibu Balita

% of Total

> 1 Tahun

< 1 Tahun

Umur

Balita

Total

Cukup Kurang

Kunjungan Ibu Balita

Total

Chi-Square Tests

,772 b 1 ,032 ,296 1 ,586

,773 1 ,379 ,508 ,293

,764 1 ,382

96

Pearson Chi-Square

Continuity Correction a

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear Association

N of Valid Cases

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Computed only for a 2x2 table a.

1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,69.

b.

Page 93: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

93

Pengetahuan * Kunjungan Ibu Balita

Crosstab

37 29 66

56,1% 43,9% 100,0%

82,2% 56,9% 68,8%

38,5% 30,2% 68,8%

8 22 30

26,7% 73,3% 100,0%

17,8% 43,1% 31,3%

8,3% 22,9% 31,3%

45 51 96

46,9% 53,1% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0%

46,9% 53,1% 100,0%

Count

% within Pengetahuan

% within Kunjungan

Ibu Balita

% of Total

Count

% within Pengetahuan

% within Kunjungan

Ibu Balita

% of Total

Count

% within Pengetahuan

% within Kunjungan

Ibu Balita

% of Total

Cukup

Kurang

Pengetahuan

Total

Cukup Kurang

Kunjungan Ibu Balita

Total

Symmetric Measures

,290 ,380 ,090 ,380

96

Phi Cramer's V

Nominal by Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis. a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

b.

Page 94: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

94

Sikap * Kunjungan Ibu Balita

Chi-Square Tests

7,156b 1 ,007

6,024 1 ,014

7,391 1 ,007

,009 ,007

7,081 1 ,008

96

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Computed only for a 2x2 tablea.

0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

14,06.

b.

Symmetric Measures

,273 ,007

,273 ,007

96

Phi

Cramer's V

Nominal by

Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothes is.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null

hypothesis.

b.

Page 95: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

95

Sikap * Kunjungan Ibu Balita Crosstabulation

38 30 68

55,9% 44,1% 100,0%

84,4% 58,8% 70,8%

39,6% 31,3% 70,8%

7 21 28

25,0% 75,0% 100,0%

15,6% 41,2% 29,2%

7,3% 21,9% 29,2%

45 51 96

46,9% 53,1% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0%

46,9% 53,1% 100,0%

Count

% within Sikap

% within Kunjungan

Ibu Balita

% of Total

Count

% within Sikap

% within Kunjungan

Ibu Balita

% of Total

Count

% within Sikap

% within Kunjungan

Ibu Balita

% of Total

Cukup Baik

Kurang Baik

Sikap

Total

Cukup Kurang

Kunjungan Ibu Balita

Total

Chi-Square Tests

7,596b 1 ,006

6,406 1 ,011

7,894 1 ,005

,007 ,005

7,517 1 ,006

96

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Computed only for a 2x2 tablea.

0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

13,13.

b.

Page 96: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

96

Pekerjaan * Kunjungan Ibu Balita

Symmetric Measures

,281 ,006

,281 ,006

96

Phi

Cramer's V

Nominal by

Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothes is.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null

hypothesis.

b.

Pekerjaan * Kunjungan Ibu Balita Crosstabulation

4 18 22

18,2% 81,8% 100,0%

8,9% 35,3% 22,9%

4,2% 18,8% 22,9%

41 33 74

55,4% 44,6% 100,0%

91,1% 64,7% 77,1%

42,7% 34,4% 77,1%

45 51 96

46,9% 53,1% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0%

46,9% 53,1% 100,0%

Count

% within Pekerjaan

% within Kunjungan

Ibu Balita

% of Total

Count

% within Pekerjaan

% within Kunjungan

Ibu Balita

% of Total

Count

% within Pekerjaan

% within Kunjungan

Ibu Balita

% of Total

Bekerja

Tidak Bekerja

Pekerjaan

Total

Cukup Kurang

Kunjungan Ibu Balita

Total

Page 97: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

97

Chi-Square Tests

9,436b 1 ,002

8,000 1 ,005

10,128 1 ,001

,003 ,002

9,338 1 ,002

96

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Computed only for a 2x2 tablea.

0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

10,31.

b.

Symmetric Measures

-,314 ,002

,314 ,002

96

Phi

Cramer's V

Nominal by

Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothes is.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null

hypothesis.

b.

Page 98: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

98

DOKUMENTASI PENELITIAN

HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMARAYA KOTA KENDARI

Page 99: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

99

DOKUMENTASI PENELITIAN

HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMARAYA KOTA KENDARI

Page 100: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

100

DOKUMENTASI PENELITIAN

HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMARAYA KOTA KENDARI

Page 101: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

101

DOKUMENTASI PENELITIAN

HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMARAYA KOTA KENDARI

Page 102: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

102

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA

KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMARAYA KOTA KENDARI

Penyusun :

Hasriyani NIM P00313017056

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

PROGRAM DIPLOMA IV GIZI 2018

Page 103: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

103

LEMBAR PENGESAHAN

Naskah publikas berjudul “Hubungan Umur Balita, Pengetahuan, Sikap

dan Pekerjaan Ibu dengan Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja

Puskesmas Kemaraya Kota Kendari” telah disetujui dan dipertahankan di depan

dewan penguji saat Seminar Skripsi.

Kendari, Agustus 2018

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Rosnah, STP., MPH Rasmaniar, SKM., M.Kes NIP.19710522 200112 2 001 NIP.19780706 200112 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kendari

Sri Yunanci V.G, SST., MPH NIP. 19691006 199203 2 002

Page 104: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

104

Page 105: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

105

HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE

POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMARAYA KOTA KENDARI

Hasriyani dengan bimbingan Risma dan Rasmaniar

INTISARI

Latar belakang : Pemantauan berat badan balita akan berhasil dengan baik

apabila ada partisipasi aktif dari masyarakat yang ditandai dengan tingkat

kehadiran ibu menimbangkan anaknya di posyandu

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur balita,

pengetahuan, sikap dan pekerjaan ibu dengan kunjungan ibu balita ke posyandu

di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

menggunakan rancangan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini

adalah ibu yang mempunyai anak balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas

Kemaraya Kota Kendari. Analisis ini digunakan untuk mengetahui persentase

dari tiap variabel independent dan variabel dependent. Analisis Bivariat untuk

melihat hubungan antara variabel bebas dan terikat

Hasil : Analisis univariat menunjukkan sebagian besar 46,9% kunjungan balita

dengan kategori cukup. umur balita terbanyak yaitu ≥ 1 tahun sebanyak 86

(89,6%). Sebagian besar 68,8% pengetahuan dengan kategori cukup. Sebagian

besar 70,8% sikap dengan kategori cukup. Analisis bivariat menunjukkan bahwa

dengan umur balita ≥ 1 tahun terdapat 39 responden (45,3%) yang kunjungan

balita cukup, dengan pengetahuan cukup terdapat 37 responden (56,1%) yang

kunjungan balita cukup, dengan sikap cukup baik terdapat 38 responden (55,9%)

yang kunjungan balita cukup, dengan bekerja terdapat 4 responden (19%) yang

kunjungan balita cukup.

Kesimpulan : ada hubungan antara umur balita, pengetahuan, sikap, pekerjaan

dengan kunjungan balita. Disarankan perlu adanya kerjasama lintas sektoral

yaitu antara Pemerintah Kecamatan dalam hal ini ibu tim PKK dengan Dinkes

Kabupaten dalam rangka penyebarluasan informasi tentang pentingnya kegiatan

posyandu

Kata kunci : Kunjungan balita, umur balita, pengetahuan, sikap dan

pekerjaan

Page 106: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

106

RELATION OLD AGE THE BALITA, KNOWLEDGE, ATTITUDE AND MOTHER

WORK WITH THE VISIT OF MOTHER BALITA TO POSYANDU IN REGION

WORK THE PUSKESMAS

KEMARAYA TOWN KENDARI

Hasriyani supervised by Risma and Rasmaniar

ABSTRAC

Background : Heavy Monitoring of body balita will succeed better if there is

active participation from society marked with the storey;level of mother

attendance weigh out its child in posyandu

Target : This Research aim to to know the relation old age the balita, knowledge,

attitude and mother work with the visit of mother balita to posyandu in region

work the Puskesmas Kemaraya of Town Kendari

Method : This Research represent the analytic research survey by using device

of cross sectional study. Sampel in this research is mother having child balita

residing in region work the Puskesmas Kemaraya of Town Kendari. Analyse this

used to know the percentage of each variable of independent and variable

dependent. Analyse the Bivariate to see the relation of between free variable and

trussed.

Result of : Analysis Univariat show most 46,9% visit balita with the category

enough. old age the balita a lot of that is 1 year as much 86 (89,6%).

Mostly 68,8% knowledge with the category enough. Mostly 70,8% attitude with

the category enough. Analyse the bivariate indicate that with the age balita 1 year

of there are 39 responder (45,3%) which visit balita enough, with the knowledge

enough there are 37 responder (56,1%) which visit balita enough, with

the good enough attitude there are 38 responder (55,9%) which visit balita

enough, workedly there are 4 responder (19%) which visit balita enough.

Conclusion : There is relation of between age balita, knowledge, attitude, work

with the visit balita. Suggested by need of existence of cooperation pass by

quickly sectoral that is between Subdistrict Government in this case mother team

PKK by Dinkes is Regency in order to information dissemination about important

activity posyandu

Keyword : Visit Balita, old age the balita, knowledge, attitude and work.

Page 107: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

107

PENDAHULUAN

Dari laporan tahunan

Puskesmas Kemaraya Kota

Kendari tahun 2014-2017 untuk

cakupan D/S tahun 2014 sebesar

67% dengan target 85%, tahun

2015 sebesar 77% dengan target

85%, tahun 2016 sebesar 78%

dengan target 85%, tahun 2017

sebesar 76% dengan target 85%

(Data Sekunder Puskesmas

Kemaraya).

Berdasarkan studi

pendahuluan yang dilakukan

bahwa faktor yang mempengaruhi

rendahnya partisipasi ibu balita ke

posyandu antara lain rendahnya

cakupan hasil penimbangan balita

di Posyandu, belum

tersosialisasinya program-program

upaya perbaikan gizi ke

masyarakat, serta masih

rendahnya pengetahuan gizi yang

dimiliki oleh masyarakat di desa.

Pada umumnya, hal-hal tersebut

diatas menjadi beban kader, yang

sampai saat ini belum dapat

diselesaikan dan diatasi (Profil

Puskesmas Kemaraya, 2018).

Faktor penyebab lainnya

yaitu umur balita, hingga 35 bulan

merupakan umur yang paling

berpengaruh terhadap kunjungan

karena pada umur ini merupakan

pertumbuhan dasar yang akan

mempengaruhi dan menentukan

perkembangan anak selanjutnya.

Status pekerjaan yaitu peran ibu

yang bekerja dan yang tidak

bekerja sangat berpengaruh

Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan umur balita,

pengetahuan, sikap dan pekerjaan ibu

dengan kunjungan ibu balita ke

posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kemaraya Kota Kendari

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari berjumlah 2.700 orang. Model pengambilan sampel secara proporsional random sampling. Analisis univariat digunakan untuk mengetahui persentase dari tiap variabel independent dan variabel dependent. Analisis bivariat Untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan terikat

HASIL PENELITIAN

1. Kelompok Umur Ibu Anak Balita

Kelompok Umur

Ibu

n %

< 20 Tahun 8

8,3

20 – 24 Tahun

11 11,5

25 – 29 Tahun 33 34,4

30 – 34 Tahun

29 30,2

≥ 35 Tahun 15 15,6

Total 96 100

kelompok umur ibu terbanyak yaitu

umur 25-29 tahun sebanyak 33

(34,4%)

2. Pendidikan

Page 108: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

108

terhadap perawatan keluarga. Hal

ini dapat dilihat dari waktu yang

diberikan ibu untuk mengasuh dan

membawa anaknya berkunjung ke

posyandu masih kurang karena

waktunya akan habis untuk

menyelesaikan semua pekerjaan

(Data Sekunder Puskesmas

Kemaraya, 2018).

Tingkat pendidikan terbanyak yaitu

SMA sebanyak 47 (49%)

3. Pekerjaan

Pekerjaan n %

Bekerja 22 22,9

Tidak Bekerja 74 77,1

Total 96 100

Sebagian besar sampel adalah

tidak bekerja yaitu sebagai ibu

rumah tangga sebanyak 74

(77,1%)

4. Umur Anak Balita

Kelompok Umur Anak

Balita

n %

0 – 11 Bulan 10 10,4

12 – 23 Bulan 42 43,8

24 – 35 Bulan 23 24,0

36 – 47 Bulan 8 8,3

48 – 59 Bulan 13 13,5

Total 96 100

Kelompok umur anak balita

terbanyak yaitu antara kelompok

umur 12 - 23 bulan sebanyak 42

responden (43,8%)

ANALISIS UNIVARIAT

1. Kunjungan Balita Kunjungan n %

Tingkat

Pendidikan

n %

SD 2 2,1

SMP 21 21,9

SMA 47 49,0

Diploma 9 9,4

Perguruan Tinggi 17 17,7

Total 96 100

3. Pengetahuan

Pengetahu

an

n %

Cukup

66 68,8

Kurang 30 31,3

Total 96 100

Sebagian besar 68,8% pengetahuan

dengan kategori cukup dan sebanyak

31,3%

4. Sikap

Sikap n %

Cukup

Baik

K

68 70,8

Kurang

Baik

28 29,2

Total 96 100

sebagian besar 70,8% sikap dengan

kategori cukup

ANALISIS BIVARIAT

1. Umur Balita

Umur Balita

Kunjungan Balita Jumlah

Cukup

Kurang

n % n % n %

≥ 1 Tahun

< 1 Tahun

39

6

45,3

60,0

47

4

54,7

40,0

86

10

100

100

Total 45 46,9 51 53,1 96 100

Dengan umur balita ≥ 1 tahun terdapat

39 responden (45,3%) yang kunjungan

balita cukup sedangkan dengan umur

Page 109: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

109

Cukup

45 46,9

Kurang 51 53,1

Total 96 100

Sebagian besar 46,9% kunjungan

balita dengan kategori cukup

2. Umur Anak Balita

Umur n %

≥ 1

Tahun

86 89,6

< 1

Tahun

10 10,4

Total 96 100

Umur balita terbanyak yaitu ≥ 1

tahun sebanyak 86 (89,6%)

Dengan sikap cukup baik terdapat

38 responden (55,9%) yang

kunjungan balita cukup

sedangkan dengan sikap kurang

baik terdapat 21 responden (75%)

yang kunjungan balita kurang.

4. Pekerjaan

Pekerjaan

Kunjungan Balita Jumlah

Cukup

Kurang

n % n % n %

Bekerja

Tidak

Bekerja

4

41

18,2

55,4

18

33

81,8

44,6

22

74

100

100

Total 45 46,9 51 53,1 96 100

Dengan bekerja terdapat 4

responden (19%) yang kunjungan

balita cukup sedangkan dengan

tidak bekerja terdapat 34

balita < 1 tahun terdapat 4 responden

(40%) yang kunjungan balita kurang.

2. Pengetahuan

Pengetahuan

Kunjungan Balita Jumlah

Cukup

Kurang

n % n % n %

Cukup

Kurang

37

8

56,1

26,7

29

22

43,9

73,3

66

30

100

100

Total 45 46,9 51 53,1 96 100

Dengan pengetahuan cukup terdapat

37 responden (56,1%) yang kunjungan

balita cukup sedangkan dengan

pengetahuan kurang terdapat 22

responden (73,3%) yang kunjungan

balita kurang

3. Sikap

Sikap

Kunjungan Balita Jumlah

Cukup

Kurang

n % n % n %

Cukup Baik

Kurang Baik

38

7

55,9

25,0

30

21

44,1

75,0

68

28

100

100

Total 45 46,9 51 53,1 96 100

kesehatan anaknya.

Hasil penelitian menunjukkan

kunjungan balita di Posyandu

sangatlah kurang sebanyak 51

responden (53,1%). Pemanfaatan

posyandu sebagai salah satu unit

kesehatan masyarakat dipengaruhi

beberapa faktor salah satunya adalah

dukungan suami. Dukungan suami

merupakan dukungan yang diberikan

suami dalam pengambilan keputusan

Page 110: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

110

responden (45,3%) yang

kunjungan balita kurang.

PEMBAHASAN

6. Kunjungan Ibu Balita Hasil penelitian

menunjukkan bahwa umur

responden yang < dari 20

tahun dalam penelitian ini dapat

mempengaruhi keputusan dalam

membawa anaknya ke posyandu

karena umur yang masih muda

menyebabkan responden belum

matang dalam berfikir sehingga

memutuskan tidak membawa

anaknya ke posyandu. Sedangkan

ibu yang berumur 20-35 tahun telah

siap dalam perannya sebagai ibu

dan kebanyakan menginginkan

kesehatan untuk anaknya dengan

mendatangi posyandu.

Menurut Wawan (2010),

semakin cukup umur, tingkat

kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih baik daripada

yang belum cukup umur dalam

berfikir dan bekerja. Hal ini

disebabkan umur mempengaruhi

seseorang dalam berpikir selain itu

umur juga membuat seseorang

mempunyai pengalaman dalam

hidup sehingga mampu

memutuskan yang terbaik dalam

meningkatkannya. quality of

services lebih banyak terkait

dengan manajemen program dan

pelayanan kesehatan, misalnya

kualitas dan jumlah sarana dan

prasarana kesehatan, mutu

kebijakan kesehatan dan

penyediaan sarana pelayanan

untuk menggunakan pelayanan

kesehatan. Dukungan suami dalam

memantau kesehatan balita sangat

dibutuhkan dalam pemanfaatan

posyandu. Dukungan suami

merupakan dorongan, motivasi

terhadap istri, baik secara moral

maupun material.

Kunjungan ibu balita yang

kurang juga disebabkan oleh tingkat

pendidikan yang rendah (SMA)

sebanyak 47 responden (49%)

sehingga untuk mendapatkan informasi

tentang manfaat posyandu bagi

kesehatan balita menjadi terhambat,

karena didukung oleh tingkat

pengetahuan responden yang kurang

baik sehingga mempengaruhi perilaku

untuk memanfaatkan pelayanan

posyandu.

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa balita yang kunjungannya cukup

sebanyak 45 responden (46,9%), hal

tersebut disebabkan adanya faktor

kepuasan masyarakat akan pelayanan

kesehatan yang terkonsentrasi pada

fasilitas yang dekat dengan pasien.

Jika kualitas pelayanan ditingkatkan,

maka meningkatkan penggunaan dan

cakupan pelayanan kesehatan

perdesaan.

Peningkatan kualitas dimulai

dari kebutuhan dan berakhir pada

persepsi pelanggan. Keduanya saling

terkait. quality of care lebih banyak

terkait dengan ketrampilan kinerja klinis

staf medis dan non medis dan jika

mutu ini kurang akan menjadi

tanggungjawab ikatan profesi untuk

mempengaruhi dan menentukan

perkembangan anak selanjutnya.

Page 111: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

111

kesehatan (management support

system.

Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Riniwati (2014) bahwa dari 43

responden sebagian responden

dengan kunjungan balita tida

teratur sebanyak 25 orang (58,1%).

7. Hubungan Umur Dengan Kunjungan Ibu Balita Ke Posyandu

Umur balita merupakan

permulaan kehidupan untuk

seseorang dan pada masa ini

perkembangan kemampuan

berbahasa, kreativitas, kesadaran

sosial, emosional dan intelegensi

berjalan sangat cepat.

Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan dengan umur balita

≥ 1 tahun terdapat 39 responden

(45,3%) yang kunjungan ibu balita

cukup karena orangtua sangat

perhatian dengan kesehatan anak

balitanya dengan rutin membawa

anak balitanya ke posyandu untuk

mendapatkan pemeriksaan

kesehatan secara berkala, juga

untuk melakukan konsultasi gizi

akan tumbuh kembang anak

balitanya.

Hasil penelitian juga

menunjukkan dengan umur balita <

1 tahun terdapat 6 responden

(60%) yang kunjungan ibu balita

kurang. Hal ini dipengaruhi oleh

umur anak balita hingga 35 bulan

merupakan umur yang paling

berpengaruh terhadap kunjungan

karena pada umur ini merupakan

Khususnya balita diatas usia 36 bulan,

karena ibu balita merasa bahwa

anaknya sudah mendapatkan

imunisasi lengkap dan perkembangan

sosial anak semakin bertambah.

Sesuai dengan pendapat Sri

Poedji (2010) menyatakan bahwa umur

hingga 35 bulan merupakan umur yang

paling berpengaruh terhadap

kunjungan karena pada umur ini

merupakan pertumbuhan dasar yang

akan mempengaruhi dan menentukan

perkembangan anak selanjutnya.

Khususnya balita diatas usia 36 bulan,

karena ibu balita merasa bahwa

anaknya sudah mendapatkan

imunisasi lengkap dan perkembangan

social anak semakin bertambah.

Menurut asumsi peneliti dengan

melihat hasil pengolahan data tersebut

menunjukkan bahwa umur balita 12-23

bulan dengan kunjungan balitanya

teratur karena pada saat dilakukan

penelitian bersamaan dengan jadwal

imunisasi rubella dan pemberian

vitamin A pada anak balita di semua

fasilitas kesehatan sedangkan yang

berumur 24-59 bulan (balita) dengan

kunjungan balitanya tidak teratur

disebabkan karena ibu balita

menganggap balitanya sudah

mendapatkan imunisasi lengkap

sehingga tidak perlu melakukan

kunjungan balita seharusnya dalam

tahap perkembangan balita.

mereka harus teratur untuk

datang ke posyandu agar mengetahui

perkembangan anak selanjutnya.

Berdasarkan hasil wawancara

pada saat penelitian sebagian

responden mengatakan sudah pernah

Page 112: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

112

pertumbuhan dasar yang akan

mengetahui tentang manfaat dari

kegiatan posyandu, maka

masyarakat akan memandang

sebelah mata pada pelayanan yang

disediakan. Artinya masyarakat

tidak akan memanfaatkan

pelayanan kesehatan yang

disediakan karena kurangnya

pengetahuan yang mereka miliki.

Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Erman (2010) tentang faktor yang

berhubungan dengan partisipasi

ibu balita dalam kegiatan posyandu

di Kelurahan Kayumerah

Kecamatan Limboto Kabupaten

Gorontalo Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada hubungan

antara umur dengan partisipasi ibu

balita dalam kegiatan posyandu.

8. Hubungan Pengetahuan Dengan Kunjungan Ibu Balita Ke Posyandu

Pengetahuan merupakan

faktor yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang

(overt behavior). Karena jika

seseorang tidak mengetahui

tentang sebuah obyek, maka obyek

tersebut tidak akan menarik bagi

seseorang.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pengetahuan

cukup sehingga kunjungan ke

Posyandu cukup yaitu sebanyak 37

responden (56,1%) karena sering

mengikuti penyuluhan yang

dilakukan oleh kader dan petugas

Puskesmas tentang manfaat

posyandu bagi kesehatan balita.

datang ke posyandu dan mendapatkan

imunisasi yang diperlukan. Sehingga

ibu balita malas untuk datang kembali

ke posyandu.

Begitu juga halnya dengan

kunjungan ibu balita ke posyandu.

Pada saat masyarakat tidak

Selain itu penilaian cukupnya

pengetahuan berdasarkan tahu

tidaknya responden tentang posyandu,

pelayanan kesehatan, tempat untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan,

serta fungsi dari sebuah kegiatan

posyandu.

Semakin baik pengetahuan

yang dimiliki oleh masyarakat, maka

akan semakin tahu akan pentingnya

pencarian pengobatan. Namun, pada

masyarakat pada masyarakat dengan

pengetahuan baik, maka pencarian

pengobatannya lebih memilih ke dokter

praktek atau ke rumah sakit.

Sementara pada masyarakat yang

memiliki pengetahuan kurang bahkan

sama sekali kurang memanfaatkan

pelayanan kesehatan balitanya di

posyandu

Dalam penelitian di Puskesmas

Kemaraya terdapat 22 responden

(73,3%) yang memiliki pengetahuan

kurang sehingga kunjungan kurang,

Hal ini disebabkan tingkat pendidikan

rendah (SMA) sehingga untuk

mendapatkan informasi tentang

pelayanan kesehatan di Posyandu

sangat kurang.

Sementara itu tabel silang

menunjukkan bahwa responden

dengan pengetahuan kurang, namun

kunjungan cukup sebanyak 37

Page 113: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

113

Faktor lain kunjungan ibu

balita cukup disebabkan oleh

tingginya pengetahuan responden

dan keluarga tentang pemanfaatan

pelayanan kesehatan di posyandu

yang dipengaruhi oleh peran serta

petugas yang secara terus

menerus memberikan informasi

tentang pentingnya pelayanan

kesehatan khususnya posyandu.

pendidikan yang rendah akan

mempengaruhi akses informasi

mengenai pentingnya pelayanan

kesehatan di Puskesmas menjadi

berkurang sehingga mempengaruhi

kunjungan responden ke posyandu.

Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Hartati (2013) di Desa Padaelo

Kabupaten Bone yang memperoleh

hasil bahwa makin tinggi

pengetahuan yang dimiliki oleh

responden, maka makin tinggi pula

kesadaran untuk memanfaatkan

pelayanan kesehatan yang

disediakan.

9. Hubungan Sikap Dengan Kunjungan Ibu Balita Ke Posyandu

Sikap yang dimiliki oleh

setiap tenaga kesehatan di

Puskesmas dapat memberi

pengaruh terhadap kemampuan

kerja yang dilaksanakan dimana

hal ini berhubungan dengan

maksimalisasi hasil kerja demi

memberikan kepuasan dan kualitas

pelayanan kesehatan di

Puskesmas.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sikap kurang

baik yaitu sebanyak 21 responden

responden (56,1%). Hal ini disebabkan

karena masyarakat dalam kondisi

darurat, dimana anggota keluarganya

membutuhkan pelayanan kesehatan

dengan segera, dan untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan

jarak yang paling dekat untuk dapat

ditempuh adalah Puskesmas

Kemaraya, jadi dalam hal ini

masyarakat memanfaatkan meskipun

dalam keadaan terpaksa. Dalam

penelitian ada 8 responden (26,7%)

yang memiliki pengetahuan cukup,

namun kunjungan kurang. Hal ini

disebabkan karena tingkat pendidikan

responden yang sebagian besar

berpendidikan SMA, dengan tingkat

pemanfaatan Posyandu. Namun

sebaliknya semakin percaya

masyarakat terhadap pengobatan

tradisional maka semakin kurang

memanfaatkan Posyandu.

Adanya sikap cukup baik

terdapat 38 responden (55,9%) yang

melakukan kunjungan ke Puskesmas,

hal ini menunjukkan bahwa ada

keterkaitan antara sikap dengan

pemanfaatan pelayanan kesehatan di

Puskesmas Kemaraya. Semakin tinggi

keyakinan responden, maka semakin

besar kemungkinan untuk

digunakannya Puskesmas, namun

semakin rendah keyakinan

masyarakat, maka akan semakin

rendah kemungkinan untuk

dimanfaatkannya Puskesmas oleh

masyarakat.

Faktor lain disebabkan karena

pengetahuan yang cukup dan

rendahnya pendapatan, sehingga

kemungkinan untuk memilih tempat

pelayanan kesehatan lain, sangat kecil

Page 114: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

114

(75%) yang disebabkan rasa

kecewa responden setelah

mendapatkan pelayanan. Hal ini

terjadi karena proses pelayanan

kesehatan yang berjalan lambat

dan waktu pelayanan kesehatan

yang lama, kesetersediaan tenaga

yang kurang dan juga bisa

disebabkan oleh pelayanan

kesehatan yang diberikan petugas

buruk atau tidak memuaskan.

Sikap juga mempengaruhi

frekuensi kunjungan ke Posyandu

hal ini dilihat dari hasil penelitian

yang menunjukkan bahwa semakin

kurang perilaku masyarakat

menggunakan jasa dukun dalam

pengobatan maka semakin cukup.

teratur.

Keyakinan adalah

kecenderungan untuk melakukan

atau tidak melakukan hal-hal

tertentu memberikan respon baik

berupa respon yang positif maupun

yang bersifat negatif terhadap

orang, objek atau situasi juga

dibuktikan bahwa sikap merupakan

perasaan tertentu, predisposisi

ataupun jumlah kepercayaan

tertentu yang dianjurkan kepada

objek manusia ataupun situasi.

Begitu juga halnya tanpa

sikap yang positif dari pasien untuk

memanfaatkan pelayanan

kesehatan, maka kemungkinan

untuk dimanfaatkannya sebuah

pelayanan kesehatan sangat sulit

untuk terjadi. Karena tanpa sikap

positif pasien, kemungkinan takut

untuk memanfaatkan pelayanan

kesehatan yang disediakan

kemungkinannya terjadi. Karena di

rumah sakit apalagi kalau di dokter

praktek satu pelayanan kesehatan

membutuhkan biaya yang cukup tinggi

kecuali jika memiliki kartu asuransi

berobat.

Sementara itu tabel silang

menunjukkan bahwa responden

dengan sikap kurang baik, namun

kunjungan cukup sebanyak 7

responden (25%). Hal ini disebabkan

karena kemauan yang tinggi akan

peningkatan pelayanan kesehatan

melalui informasi yang diperoleh

melalui penyuluhan yang pernah

dilakukan di Posyandu.

Hasil penelitian juga

menunjukkan sikap cukup baik namun

kunjungannya kurang sebanyak 30

responden (44,1%) disebabkan oleh

kurangnya kesadaran ibu akan

kesehatan balitanya, karena masih

memegang teguh pada tradisi keluarga

yang tidak memperdulikan pelayanan

posyandu khususnya imunisasi secara

keluarganya yang bersumber dari

sector formal, sektor informal dan sub

sistem dalam waktu satu bulan yang

diukur dengan rupiah

Berdasarkan penelitian

menunjukkan bahwa ibu yang bekerja

namun kunjungan cukup sebanyak 4

responden (18,2%) karena

pengetahuan yang cukup sehingga

meskipun bekerja masih mempunyai

waktu untuk membawa balitanya ke

Posyandu. Hal tersebut didasari oleh

motivasi ibu untuk selalu memberikan

yang terbaik bagi balitanya.

Penelitian juga menunjukkan

Page 115: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

115

tersebut.

Melihat dari masalah

tersebut di atas dalam hal ini pihak

puskesmas perlunya meningkatkan

pelayanan yang prima di

masyarakat, baik pelayanan luar

gedung maupun dalam gedung

agar timbul kepercayaan yang

tinggi dari masyarakat.

Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Farida (2012) yang menyatakan

bahwa sikap seseorang

berhubungan dengan perilakunya.

Penelitian tersebut tampak bahwa

sikap selalu berhubungan secara

bermakna dengan perilaku

seseorang. Hal ini bisa terjadi

karena sikap responden yang

sudah baik untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan.

10. Hubungan Pekerjaan Dengan Kunjungan Ibu Balita Ke Posyandu

Pekerjaan adalah kegiatan

yang menghasilkan diperoleh

kepala keluarga beserta anggota

menjadi tenaga kerja akan menjadi

terampil, seiring dengan itu

diharapkan pendidikan dan

pengetahuan perempuan terhadap

pengetahuan khususnya imunisasi

semakin baik.

Di Indonesia akan terjadi

perubahan dari negara agraris

menjadi negara industri. Dengan

terjadinya peralihan itu,

mengakibatkan banyak tenaga

kerja yang kemungkinan tidak akan

tertampung di sektor industri,

sehingga sebagian besar

adanya ibu yang tidak bekerja tetapi

kunjungannya kurang sebanyak 33

responden (44,6%) karena kurangnya

pengetahuan/pemahaman ibu tentang

pelayanan di Posyandu dan juga

disebabkan karena tidak adanya

kunjungan oleh petugas kesehatan.

Sementara itu tabel silang

menunjukkan bahwa responden

bekerja namun kunjungan kurang

sebanyak 18 responden (81,8%). Hal

ini disebabkan karena kesibukan

orangtua yang selalu melupakan

jadwal imunisasi di Posyandu, serta

penyuluhan tentang kesehatan ibu dan

anak yang dapat mempengaruhi

kunjungan ibu balita di posyandu.

Hasil penelitian juga

menunjukkan ibu yang tidak bekerja

namun kunjungannya cukup sebanyak

41 responden (55,4%) disebabkan

adanya perhatian orangtua akan

kesehatan balitanya, sehingga banyak

meluangkan waktunya untuk

berkunjung saat kegiatan posyandu

dilaksanakan. Faktor lain adanya peran

serta petugas yang selalu memberikan

penyuluhan sehingga informasi tentang

manfaat posyandu dapat diterima

dengan baik .

Pada masa yang akan datang

di Indonesia akan terjadi perubahan

dari negara agraris menjadi negara

industri. Dengan terjadinya peralihan

itu, mengakibatkan banyak ibu yang

wilayah kerja Puskesmas Kemaraya

SARAN

5. Perlu adanya kerjasama lintas sektoral yaitu antara Pemerintah Kecamatan dalam hal ini ibu tim

Page 116: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

116

diantaranya akan terjun ke

lapangan kerja informal. Sementara

itu, karena adanya perbaikan

pendidikan dan perhatian terhadap

perempuan menyebabkan semakin

meningkatnya tenaga kerja

perempuan, baik di sektor formal

maupun informal.

Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Idwar (2014) bahwa ibu yang

bekerja mempunyai banyak

kesempatan untuk

mengimunisasikan bayinya

dibandingkan dengan ibu yang

tidak bekerja disebabkan

kurangnya informasi yang diterima

ibu rumah tangga dibandingkan

dengan ibu yang bekerja.

KESIMPULAN

5. Ada hubungan antara umur balita dengan kunjungan ibu balita ke posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya

6. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan ibu balita ke posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya

7. Ada hubungan antara sikap dengan kunjungan ibu balita ke posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya

8. Ada hubungan antara pekerjaan dengan kunjungan ibu balita ke posyandu di

Dinkes Prov. Sultra, 2016. Profil

Dinkes Prov. Sultra. Kendari

Erman, I. 2010. Faktor-faktor yang

mempengaruhi kunjungan

ibu yang mempunyai balita

0-5 tahun ke posyandu di

PKK dengan Dinkes Kabupaten dalam rangka penyebarluasan informasi tentang pentingnya kegiatan posyandu

6. Perlunya Dinas Kesehatan melakukan Pemantauan Wilayah Setempat berdasarkan jumlah ibu balita yang belum pernah melakukan kunjungan di Posyandu

7. Perlu adanya sosialisasi bagi masyarakat khususnya ibu yang sibuk bekerja agar selalu memperhatikan kesehatan balitanya dengan selalu hadir saat kegiatan posyandu.

8. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian serupa dapat mencari faktor-faktor lain yang mempengaruhi kunjungan balita di posyandu dan menambah jumlah variabel penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Choirunisa, 2009, Pedoman Umum

Pengelolaan Posyandu.

Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, p 11-12

Depkes RI. 2008. Standar Pelayanan

Minimal Bidang Kesehatan di

Kabupaten/Kota. Keputusan

Menteri kesehatan RI nomor

1457/menkes/sk/x/2008

________, 2009. Pedoman Umum

Pengelolaan Posyandu. Jakarta :

Departemen Kesehatan RI,

Penerbit Universitas Diponegoro.

________, 2010, Buku Kader Posyandu

Dalam Usaha Perbaikan Gizi

Keluarga. Departemen kesehatan

RI. Jakarta.

________, 2012, Buku Pengantar Kader

Posyandu. Jakarta Pusat Promosi

Kesehatan Departemen RI.

________, 2015, Analisis Situasi Gizi di

Page 117: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

117

kelurahan Lubuk Tanjung

wilayah kerja Puskesmas

Perumnas Kota

Lubuklinggau tahun 2010.

http://www.poltekkespalemb

ang.ac.id. Diakses pada

tanggal 17 Juli 2018

Farida. 2012. Survey pengetahuan

sikap dan praktek

masyarakat di Jawa Barat

terhadap kesehatan.

Ophthalmologica

Indonesiana

Feryadi, 2009, Hubungan

Pengetahuan dan Sikap Ibu

Balita dengan Kunjungan ke

Posyandu Kelurahan Bara-

Baraya Selatan Wilayah

Kerja Puskesmas Bara-

Baraya Makassar :

Universitas Hasanuddin.

Hartati, 2013. Studi tentang

Pemanfaatan Pelayanan

Puskesmas di Desa

Padaelo Kec, Kajura Kab.

Bone, Skripsi Unhas,

Makassar.

Hetty dkk, 2017. Faktor Penyebab

Penurunan Kunjungan Bayi

di Posyandu Puskesmas

Langsat Pekanbaru. Journal

Endurance 2(2) June 2017

(168-177)

Hurlock, 2010, Temu Karya Kader

Posyandu dan Kader PKK

se- Wilayah Purwakarta.

http:www.purwakarta.go.id.

Diakses 25 Desember 2017

Idwar, 2014, Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan

Kesehatan Masyarakat Tahun

2015. Departemen Kesehatan RI.

Jakarta:

Tahun 1999, Akses 20 Juli 2018

Indah, 2014. Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Minat Ibu

Terhadap Kunjungan Ke

Posyandu di Kelurahan

Kembangarum Kota Semarang

Tahun 2014. Skripsi STIKES

Ngudi Waluyo Ungaran

Isnaeni dkk, 2015. Faktor yang

Berhubungan dengan

Kunjungan Balita di Posyandu

Desa Bulak Lor Wilayah Kerja

Puskesmas Jatibarang. Jurnal

Kesehatan Masyarakat, Vol.1,

No.2 Agustus 2015

Jumaide, 2011. Ketaatan Ibu Balita

Pada Kunjungan Posyandu di

Kelurahan Bonto-Bonto

Kecamatan Ma‟rang Kabupaten

Pangkep. Skripsi Universitas

Veteran Republik Indonesia

Makassar

Kemenkes RI, 2012. Kinerja Dua

Tahun Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia. Jakarta :

Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia

________, 2014. Profile Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Nain, 2010, Pengaruh Media Massa terhadap Masyarakat. Jurnal Kesehatan. Diakses 22 Desember 2017

Notoatmodjo, 2011. Pendidikan dan

Page 118: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

118

Status Imunisasi Hepatitis B

pada bayi (0-1 bulan) di

Kabupaten Aceh Besar

Daerah Istimewa Aceh

Nomor 1 Januari 2016 Riduwan, 2010. Skala Pengukuran

Variabel-variabel Penelitian,

Alfabeta, Bandung

Rinawati, 2014. Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan

Rendahnya Kunjungan

Balita Ke Posyandu di

Wilayah Kerja Puskesmas

Sukakarya Kota Sabang.

Skripsi STIKes U‟Budiyah

Banda Aceh

Sanny dkk, 2014. Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu dalam Pemenuhan Gizi Balita: Sebuah survai jurnal penelitian indonesia, Volume 17, no. 3, November 2014, hal 88-94

Sri, Oktarina, 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Posyandu Oleh Ibu Balita di Kelurahan Kurao Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Kota Padang Tahun 2015

Sri Poedji, 2010, Posyandu Sebuah

Konsep pendekatan Hak

Anak dan Perempuan.

http://www.indomedia.com.

Diakses 15 Juli 2018.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian

Kuantitatif. Kualitatif dan R

& D. Alfabeta. Bandung.

Syaflini A, 2011, Pedoman

Penyuluhan kesehatan

Masyarakat Bagi Petugas

Puskesmas. Jakarta

Perilaku Kesehatan. Jakarta. PT. Rineka Cipta.

Poltekkes. 2017. Panduan Penulisan Skripsi Politeknik Kesehatan Kendari Program Studi Diploma IV. Kendari

Puskesmas Kemaraya, 2018. Data Sekunder Puskesmas Kemaraya. Kendari

Rahayu dkk, 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Ibu Dalam Melakukan Kunjungan Ke Posyandu. Jurnal vokasi Kesehatan, Volume 42 II

Semarang. Skripsi. Stikes Ngudi

Waluyo.

Wawan A. 2010. Teori dan Pengukuran

Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta:

Nuha Medika.

Zulkifli, 2010, Posyandu dan Kader

Kesehatan. USU : FKM (Fakultas

Kesehatan Masyarakat).

Page 119: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

119

Syafriadi, 2012. Pemanfaatan

Puskesmas Baru di

Kabupaten Muko-Muko

Provinsi Bengkulu, Magister

Kebijakan dan Manajemen

Pelayanan Kesehatan,

Bengkulu

Wati, I.K. 2014. Faktor–faktor yang

berhubungan dengan Minat

Ibu Terhadap Kunjungan ke

Posyandu di Kelurahan

Kembang Arum Kota

Page 120: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

120

Page 121: HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN … · 2018. 10. 16. · 7 HUBUNGAN UMUR BALITA, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH

121