130
HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN TINGKAT DEPRESI LANSIA BERAGAMA ISLAM DI PANTI TRESNA WERDHA BUDI MULIA 4 MARGAGUNA JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Oleh Runingga Andami Nafa 1111104000010 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H

HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

  • Upload
    ngonhu

  • View
    256

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN

TINGKAT DEPRESI LANSIA BERAGAMA ISLAM DI

PANTI TRESNA WERDHA BUDI MULIA 4 MARGAGUNA

JAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

(S.Kep)

Oleh

Runingga Andami Nafa

1111104000010

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS

KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM

NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2015 M/1436 H

Page 2: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1
Page 3: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

iii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE

SCHOOL OF NURSING

SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY JAKARTA

Thesis, July 2015

Runingga Andami Nafa, NIM: 1111104000010

The Relationship Between The Level Reliogiosity And Level Depression On

Elderly Moeslim In PSTW Budi Mulia 4 Margaguna South Jakarta

Xi + 87 pages + 11 tables + 1 chart + 13 attachment

ABSTRACT

One of the problem faced by elderly people is depression. Generally, elderly

people depression ranged from 20 % and in PSTW Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta

Selatan around 30 – 40 %. Depression caused various problem such as suicide, decrease

body function and accelerate of dead. One of handled for decrease of depression were

increased religious activities such as pray. The purpose of this research is to find out

relationship between religiosity level and depression level. This research has been

conducted at PSTW Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan. Research used

quantitative analytical research with cross sectional research design. Total of respondent

are 61 people used sampling purposive technic. . The data was taken by instruments

questionnaires Geriatric Depression Scale 30 items to measured depression level and

questionnaire religiosity to measured religiosity level. Data analyzed by univariat and

bivariat analysis ( Spearman Rank Correlation tested). The result of this research was

shown that religiosity11,0 % level is good category, 65.5% is medium category and

16.4 is low category. While for 60,7 % depression level including in normal category,

27,9 % is low depression and 11,5 % is heavy depression. There is relation between

religiosity level with depression level at PTSW Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta

Selatan (p value =0,000, r=0.558). It can used spirituality approach for decrease

depression value with assisting elderly people in terms spirituality and religious

foundations cooperation.

Keywords: Religiosity Level, Depression Level, Elderly

Page 4: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

iv

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Juli 2015

Runingga Andami Nafa, NIM: 1111104000010

Hubungan Tingkat Religiusitas Dengan Tingkat Depresi Lansia Beragama Islam

Di Panti Tresna Werdha Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan

Ix + 87 Halaman + 10 Tabel + 1 Bagan + 13 Lampiran

ABSTRAK

Depresi salah satu masalah yang dialami lansia. Lansia didunia yang mengalami

depresi berkisar 20% dan depresi lansia di panti sebesar 30-40%. Depresi dapat

menimbulkan dampak seperti bunuh diri, penurunan fungsi tubuh, dan mempercepat

kematian. Penanganan untuk mengurangi depresi salah satunya dengan cara kegiatan

agama seperti beribadah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat

religiusitas dengan tingkat depresi. Penelitian ini dilaksanakan pada lansia di Panti

Tresna Werdha Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Responden berjumlah

61 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang

digunakan untuk mengukur tingkat depresi menggunakan kuesiener Geriatric

Depression Scale 30 item dan untuk mengukur tingkat religiusitas menggunakan

kuesioner religiusitas 22 item. Analisis data mengunakan analisis univariat dan bivariat

(uji Korelasi Spearman Rank). Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk tingkat

religiusitas 11,0% termasauk ke dalam kategori baik, 65,6% kategori sedang dan 16,4%

kategori buruk. sedangkan untuk tingkat depresi, 60,7% termasuk ke dalam normal,

27,9% depresi ringan, dan 11,5% depresi berat. Ada hubungan antara tingkat religiusitas

dengan tingkat depresi lansia di PSTW Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan (p

value = 0,000, r = 0,558).

Kata Kunci: Tingkat Religiusitas, Tingkat Depresi, Lansia

Referensi: 53

Page 5: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1
Page 6: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1
Page 7: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1
Page 8: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Runingga Andami Nafa

Tempat, tanggal Lahir : Pasaman Barat, 25 Juni 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Depan Simpang MAN Rambah Jorong Ampek

Koto Kinali Kabupaten Pasaman Barat

Sumatera Barat

HP : +6285210575615

Email : [email protected]

Fakultas/Jurusan : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan/

Program Studi Ilmu Keperawatan

PENDIDIKAN

1. Taman Kanak-Kanak Bakti V Rambah 1998-1999

2. Sekolah Dasar EL- MA‟ARIF Jambak Selatan 1999-2005

3. SMP Negeri 2 Kinali 2005-2008

4. SMA Negeri 1 Pasaman 2008-2011

5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011-Sekarang

Page 9: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah Subhanahuwata‟ala, kita memuji, meminta

pertolongan dan memohon pengampunan kepada-Nya, dan kita berlindung

kepada Allah dari keburukan diri dan kejahatan amal perbuatan kita. Aku

bersaksi tidak ada Dzat yang berhak diibadahi kecuali Allah, dan aku bersaksi

bahwa Muhammad itu Rasulullah Shollallahu „alaihi wasalam.

Atas berkat rahmat, karunia, dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan

proposal skiripsi yang berjudul “Hubungan Tingkat Religiusitas dengan Tingkat

Depresi Terhadap Lansia yang Beragama Islam di Panti Sosial Tresna Werdha

Budi Mulya 04 Margaguna Jakarta Selatan”.

Sesungguhnya banyak pihak yang telah memberikan dorongan dan

bantuan yang tak terhingga nilainya hingga skripsi ini dapat penulis selesaikan

tepat pada waktunya. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak dr. H. M. Djauhari Widjajakusumah, AIF., PFK selaku Wakil Dekan

Bidang Akademik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan izin untuk penelitian di instansi

terkait.

3. Ibu Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Ernawati, S.Kp, M.Kep, Sp.KMB selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc selaku Dosen Pembimbing Akademik,

terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah membimbing dan

memberi motivasi selama 4 tahun duduk di bangku kuliah.

6. Ibu Ns. Eni Nur‟aini Agustini, S.Kep, Msc dan Ibu Ns.Gusrina Komara,

Page 10: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

x

S.Kep, MSN selaku Dosen Pembimbing, terima kasih sebesar-besarnya

untuk beliau yang telah meluangkan waktu serta memberi arahan dan

bimbingan dengan sabar kepada penulis selama proses pembuatan skripsi ini.

7. Bapak / Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan kepada penulis serta seluruh staf dan karyawan di lingkungan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Orang tuaku, Ibu Asmi dan Bapak Rismanto yang telah mendidik,

mencurahkan semua kasih sayang tiada tara, mendo‟akan keberhasilan

penulis, serta memberikan bantuan baik moril maupun materil kepada

penulis selama proses menyelesaikan proposal skripsi ini. Abang, kakak

dan adik-adik penulis Riski Andami Nafa ,RoyaFitrah Andami Nafa, Raditya

Andami Nafa dan Iin Lidia Purtama Mursal, yang selalu memberikan

semangat, insiprasi, canda tawa selama penulis menyelesaikan proposal

skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku Deti Dwi Lestari, Anggita Puspita Delianty, Denok Ariska

yang memberikan masukan, tempat berbagi pendapat, yang telah menghibur,

menghilangkan kejenuhan, dan memberikan dukungan selama proses

menyelesaikan proposal skripsi ini.

10. Teman-teman PSIK 2011 yang selama 4 tahun ini yang sama- sama

berjuangan, berbagi pendapat selama ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna,

namun penulis harapkan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang

memerlukannya.

Wassalamu’alaykum. Wr. Wb

Ciputat, Juli 2015

Runingga Andami Nafa

Page 11: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL......................................................................................... I

LEMBAR PERNYATAAN..............................................................................

ABSTRACT......................................................................................................

ABSTRAK........................................................................................................

PERNYATAAN PERSETUJUAN..................................................................

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.........................................................................

Ii

iii

iv

v

vi

KATA PENGANTAR...................................................................................... Vii

DAFTAR ISI.....................................................................................................

DAFTAR TABEL.............................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................

Vii

viii

ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................. 7

C. Pertanyaan Penelitian........................................................................ 8

D. Tujuan Penelitian............................................................................... 8

1. Tujuan Umum................................................................................ 8

2. Tujuan Khusus............................................................................... 8

E. Manfaat Penelitian............................................................................ 9

1. Bagi Institusi Tempat Penelitian.................................................... 9

2. Bagi Pendidikan Keperawatan....................................................... 9

3. Bagi Peneliti................................................................................... 9

D. Ruang Lingkup................................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Depresi............................................................................................... 11

1. Pengertian Depresi........................................................................... 11

2. Etiologi Depresi............................................................................... 12

3. Tingkat Depresi............................................................................... 13

4. Gejala-Gejala Depresi..................................................................... 15

B. Lansia............................................................................................... 18

1. Pengertian Lansia........................................................................... 18

2. Perubahan-Perubahan Pada Lansia................................................ 18

3. Faktor-Faktor Pencetus Depresi Pada Lansia................................ 28

4. Dampak Depresi............................................................................. 29

5. Penatalaksanaan Depresi Pada Lansia........................................... 31

6. Pengukuran Tingkat Depresi.......................................................... 33

C. Religiusitas........................................................................................ 34

1. Pengertian Religiusitas.................................................................... 32

2. Dimensi Religiusitas....................................................................... 35

Page 12: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

xii

3. Perspektif Islam Tentang Religiusitas............................................ 37

4. Konsep dari Dimensi-dimensi Religiusitas..................................... 39

5. Fungsi Religiusitas.......................................................................... 42

6. Faktor Yang Mempengaruhi Religiusitas....................................... 44

D. Kerangka Teori.................................................................................. 46

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep.............................................................................. 47

B. Hipotesis Penelitian........................................................................... 48

C. Definisi Operasional......................................................................... 49

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian............................................................................... 52

B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................ 52

C. Populasi dan Sampel......................................................................... 52

1. Populasi........................................................................................... 52

2. Sampel............................................................................................ 53

3. Besar Sampel.................................................................................. 54

D. Prosedur Pengumpulan Data............................................................ 54

1. Metode Pengambilan Data............................................................. 54

2. Instrumen Penelitian........................................................................ 55

3. Uji Instrumen.................................................................................. 56

a. Uji Validitas............................................................................... 56

b. Uji Reabilitas.............................................................................. 57

E. Pengolahan Data............................................................................... 58

F. Analisis Data..................................................................................... 60

G. Etika Penelitian................................................................................. 61

BAB V HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian............................................................. 63

1. Sejarah Panti Werdha..................................................................... 63

B. Hasil Uji Validitas Konstruk Data.................................................... 64

C. Hasil Uji Normalitas......................................................................... 65

D. Hasil Analisis Univariat.................................................................... 66

1. Gambaran Demografi Lanjut usia di PSTW 4 Margaguna

JakartaSelatan.................................................................................. 67

2. Gambaran Tingkat Religiusitas Lanjut Usia di PSTW Budi

Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan................................................ 68

3. Gambaran Tingkat Depresi Lanjut Usia di PSTW Budi

Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan................................................ 70

E. Hasil Analisis Bivariat....................................................................... 72

Page 13: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

xiii

BAB VI PEMBAHASAN

A. Pembahasan Univariat....................................................................... 74

1. Gambaran Demografi Lanjut Usia di PSTW Budi

Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan................................................ 74

2. Gambaran Tingkat Religiusitas Lanjut Usia di PSTW Budi

Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan............................................... 76

3. Gambaran Tingkat Depresi Lanjut Usia di PSTW Budi

Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan................................................ 78

B. Pembahasan Bivariat......................................................................... 82

C. Keterbatasan Penelitian..................................................................... 84

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan....................................................................................... 85

B. Saran................................................................................................. 86

1. Bagi Institusi Tempat Penelitian.................................................... 86

2. Bagi Keperawatan.......................................................................... 86

3. Bagi Peneliti.................................................................................... 86

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 14: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

xiv

Daftar Tabel

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional...............................................................................

Tabel 5.1 Tabel Hasil Analisis Kontruk Validitas Intrument

Tabel 5.1 Tabel Uji Normalitas..............................................................................

Tabel 5.2 Tabel Distribusi Frekuensi Usia Responden di PSTW Budi

Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan.........................................................................

Tabel 5.3 tabel distribusi Frekuensi Jenis Kelamin responden di PSTW

Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan................................................................

Tabel 5.4 Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan responden di

PSTW Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan....................................................

Tabel 5.5 Tabel Distribusi frekuensi Tingkat Religiusitas Responden di

PSTW Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan....................................................

Tabel 5.6 Tabel Presentase Jawaban Item Pernyataan Tingkat Religiusitas...........

Tabel 5.7 Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi responden di PSTW

Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan..............................................................

Tabel 5.8 Tabel presentase jumlah jawaban item pertanyaan Tingkat Depresi......

Tabel 5.9 Tabel Analisis Univariat..........................................................................

Page 15: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Informed Consent

Lampiran 2. Kuesioner Tingkat Religiusitas

Lampiran 3. Kuesioner Tingkat Depresi

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas dan Uji Reabilitas Kuesioner Tingkat

Religiusitas

Lampiran 5. Hasil Uji Normalitas Data

Lampiran 6. Hasil Olahan Data Analisis Univariat

Lampiran 7. Hasil Olahan Data Analisis Bivariat

Lampiran 8. Presentase Jumlah Jawaban Item Pernyataan Tingkat Religiusitas

Lampiran 9. Presentase Jumlah Jawaban Item Pertanyaan Tingkat Depresi

Lampiran 10. Transkip Percakapan

Lampiran 11. Jadwal Wawancara

Lampiran 12. Surat Izin Penelitian

Lampiran 13. Surat Studi Pendahuluan

Page 16: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

`1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1998

lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun

keatas. Berdasarkan sumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012

proporsi penduduk lansia dari tahun 1980 sampai tahun 2020 mengalami

perkembangan. Tahun 1980 proporsi penduduk lansia sebesar 5,45 %, tahun

1990 sebesar 6,29 %, tahun 2000 sebesar 7,18 %, tahun 2010 sebesar 9,77

dan tahun 2020 sebesar 11,34 %.hal tersebut merupakan cerminan dari

semakin tingginya rata-rata usia harapan hidup (UHH). Harapan hidup

meningkat dari tahun ke tahun. Tingginya UHH dijadikan sebagai indikator

keberhasilan pencapaian pembangunan dibidang kesehatan. Menurut Badan

Pusat Statistik (2013) harapan hidup penduduk Indonesia naik dari 70,1

tahun pada periode 2010-2015 menjadi 72,2 tahun pada periode 2030-2035.

Seiring dengan peningkatan harapan hidup pada lansia sesungguhnya

lansia menghadapi berbagai perubahan yaitu fisik, mental,dan psikososial.

Kesemua perubahan tersebut membutuhkan adaptasi yang pada

perjalanannya, proses adaptasi tersebut menimbulkan berbagai masalah.

Perubahan pada fisik meliputi penurunan massa otot dan densitas tulang yang

menyebabkan osteoporosis sehingga menyebabkan penurunan aktivitas atau

gerak, pada kulit terjadi penurunan elastisitas dan kekeringan sehingga

Page 17: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

2

meningkat resiko cedera dan infeksi, penurunan produksi keringat dan

penurunan ketebalan lemak menyebabkan gangguan regulasi suhu, penurunan

peristaltik usus disertai hilangnya tonus lambung menyebabkan pengosongan

lambung menurun sehingga lansia akan meresa penuh setelah makan meski

dalam jumlah sedikit dan terjadinya konstipasi, penurunan fungsi kandung

kemih menyebabkan peningkatan frekuensi miksi, nuktoria dan retensi urine,

penurunan efisiensi kerja neuron reaction time akan melambat, perubahan

keseimbangan, perubuhan istirahat dan kognisi merupakan fungsi vital yang

mempengaruhi kemampuan pemenuhan ADL. Penurunan fungsi sensorik

seperti perubahan indera penglihatan menyebabkan terganggu pemenuhan

kebutuhan ADL, penurunan fungsi pendengaran, penurunan indera perasa

sehingga lansia tidak peka terhadap rasa (Dewi,2014).

Selain perubahan fisik lansia juga mengalami perubahan psikologis.

Perubahan psikologis short term memory, frustasi, kesepian, takut kehilangan,

takut menghadapi kematian, kecemasan dan depresi (Maryam et al,2008).

Lansia juga mengalami perubahan psikososial. Perubahan psikososial yang

paling umum adalah perubahan gaya hidup dan status sosial. Perubahan

meliputi pensiun, kematian pasangan pindahnya anak atau cucu dan pindah ke

lingkungan yang tidak dikenal. Kesedihan, kesepian, dan depresi bisa terjadi

akibat hal-hal diatas (Bastable,2002).

Perubahan-perubahan pada lansia menimbulkan berbagai masalah,

salah satu lansia banyak mengalami depresi. Menurut American Association

for Geriatric Psychiatric tahun 2008 prevalensi lansia di dunia yang

Page 18: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

3

mengalami gangguan kesehatan mental berkisar 20% dan menurut Geriatric

Mental Helath Foundation tahun 2008 15-20% lansia diatas 65 tahun

mengalami depresi (CDC Health Program,2009). Adapun prevalensi depresi

pada lansia yang menjalani perawatan di RS dan panti perawatan sebesar 30-

40%. 5-15% pasien lanjut usia yang mengunjungi klinik diduga menderita

depresi (Santoso dan Ismail,2009).

Menurut World Health Organization (WHO) (2012) depresi adalah

gangguan mental yang umum, ditandai dengan kesedihan, kehilangan minat

atau kesenangan, perasaan bersalah atau harga diri yang rendah, susah tidur

atau nafsu makan, perasaan kelelahan, dan kurang konsentrasi. Depresi

menyerang hampir semua kelompok usia, kelas sosial ekonomi, ras, dan

budaya. Depresi terus menjadi masalah kesehatan mental yang serius pada

lansia meskipun pemahaman kita tentang penyebab dan perkembangan

pengobatan farmakologis dan psikoterapi sudah sedemikian maju

(Stanley&Gauntlett,2007).

Menurut Black (1990) dalam Tamher & Noorkasiani (2009) gejala

utama depresi terjadi pada sekitar 10 sampai 15% dari semua orang yang

berusia lebih dari 65 tahun yang tidak diinstitusikan. Gejala gejala depresif ini

sering berhubungan dengan penyesuaian yang terlambat terhadap kehilangan

dalam hidup dan stresor-stresor dan penyakit fisik. Angka depresi meningkat

secara drastis pada lansia yang berada diinstitusi sekitar 50 sampai 75%. Jadi

kejadian depresi lebih banyak terjadi di Panti Werdha.

Page 19: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

4

Depresi banyak dialami oleh lansia dikarena beberapa faktor. Seiring

bertambahnya usia pada lansia, terjadi beberapa perubahan pada lansia,

seperti perubahan fisik, kehilangan pekerjaan karena pensiun, kehilangan

tujuan hidup, kehilangan teman, risiko terkena penyakit, terisolasi dari

lingkungan dan kesepian (Irawan,2013). Berdasarkan hasil penelitian Rezki

dkk (2014) pada 50 responden lansia tentang faktor-faktor mempengaruhi

tingkat depresi terhadap pasien lansia di panti sosial disimpulkan bahwa

kehilangan dan kecemasan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi

tingkat depresi.

Depresi pada lansia dapat membawa dampak yang serius, seperti

bunuh diri, penurunan fungsi keseharian yang dapat mempercepat kematian,

dan peningkatan penggunaan pelayanan kesehatan (Blazer,1983 dalam

Arjadi,2012). Penanganan yang dilakukan untuk mengatasi dampak tersebut

yaitu mendorong aktvitas-aktivitas seperti aktivitas keagamaan, melakukan

interaksi sosial atau hubungan baru, mengkomunikasikan perhatian,

modalitas kelompok dan penanganan dengan terapi obat

(Stanley&Guantlett,2007).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sehanto (2013) tentang

tingkat depresi pada lansia di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur

Kabupaten Semarang disimpulkan bahwa lansia dengan interaksi sosial

kurang mengalami depresi berat sejumlah 71,4% sedangkan lansia dengan

interaksi sosial sedang mengalami depresi berat sejumlah 31,4%, dan lansia

dengan interaksi sosial baik mengalami depresi berat sejumlah 12,5%. Ini

Page 20: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

5

menunjukan bahwa semakin baik lansia dalam interaksi sosial maka semakin

kecil kemungkinannya mengalami depresi berat. Syukra (2012) melakukan

penelitian tentang religiusitas dan depresi di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin

Kabupaten Padang Pariaman dengan 50 responden. Penelitian ini mengukur

depresi dengan kuesioner GDS 15 item dan religiusitas menggunakan skala

religiusitas yang disesuaikan dengan ajaran agama islam. Hasil penelitian

menyatakan bahwa ada hubungan antara tingkat religiusitas seseorang dengan

tingkat depresi. Semakin tinggi religiusitas seseorang maka akan semakin

rendah depresi, sebaliknya semakin rendah religiusitas maka depresi yang

dialami semakin meningkat (tinggi).

Religiusitas adalah sebuah ekpresi spritual seseorang yang berkaitan

dengan sistem keyakinan, nilai, hukum yang berlaku dan ritual. Religiulitas

berasal dari bahasa latin religio yang akar katanya religure yang berarti

mengikat (Driyarkara,1978 dalam Ismail,2009). Ini mengandung makna

bahwa dalam religi atau agama pada umumnya memiliki aturan-aturan dan

kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh pemeluknya

dan semua itu berfungsi untuk mengikat seseorang atau sekelompok orang

dalam hubungan dengan Tuhan, sesama manusia dan alam sekitarnya.

Religiusitas menunjukan pada tingkat keterikatan individu terhadap

agamanya. Hal ini menunjukan bahwa individu telah menghayati dan

menginternalisikan ajaran agamanya sehingga berpengaruh dalam segala

tindakan dan pandangan hidupnya (Ismail, 2009). Dimensi religiusitas

menurut Stark and Glock (1968) terdapat lima dimensi religiusitas adalah

Page 21: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

6

dimensi: dimensi keyakinan, praktik keagamaan, pengalaman religiusitas,

dimensi pengetahuan, dan dimensi konsekuensial (Ancok,2004).

Menurut Stanley & Gauntlett (2007) religiusitas adalah derajat dan

jenis ekspresi dan partisipasi religius dari lansia. Kehilangan fungsi tubuh dan

kapasitas mental sering kali tidak diseimbangkan oleh pencapaian sosial dan

spiritual yang baik. Kebanyakan lansia menderita sedikitnya satu penyakit

kronis dan bahkan banyak di antaranya yang menderita lebih dari satu. Hal-

hal tersebut menyebabkan angka depresi, ansietas, alkohol, dan bunuh diri

banyak terjadi di kalangan lansia dengan berbagai ketidakmampuan fisik.

Berduka, nyeri, dan kontrol kehilangan kendali mempengaruhi integritas

lansia. Dampak ini dapat di netralisir atau dihilangkan dengan kehidupan

spritual yang kuat (Stanley dan Gauntlett,2007).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Park & Roh tahun 2013

pada 200 responden lansia korea tentang pengalaman spritual, dukungan

sosial dan depresi mengatakan bahwa kehidupan spiritual penting untuk

mengurangi tingkat depresi pada lansia. Ji-Eun, et al juga melakukan

penelitian tahun 2013 pada 284 pasien dengan kanker payudara tentang

agama, depresi dan kualitas hidup disimpulkan bahwa religuisitas memainkan

peran penting dalam keadaan emosional dan kualitas hidup wanita Korea

dengan kanker payudara. Dari kedua penelitian disimpulkan religiusitas dapat

mengurangi tingkat depresi pada lansia maupun terhadap wanita yang

mengalami cancer.

Page 22: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

7

Dilihat dari latar belakang ada banyak faktor pencetus terjadi depresi

pada lansia seperti kehilangan, kesepian, interaksi sosial dan lain lain dan

memiliki dampak yang serius pada lansia. Salah satu penanganan nya yaitu

lansia melakukan aktivitas-aktivitas bermanfaat termasuk akitivitas

keagamaan. Untuk itu perawat dapat melakukan asuhan keperawatan

spritualitas atau religiulitas pada lansia yang dapat membantu

mempertahankan serta memperbesar semangat hidup klien lansia termasuk

kesehatan mental depresi. Untuk itu peneliti tertarik melakukan penelitian

tentang “Hubungan Tingkat Religiusitas Dengan Tingkat Depresi pada Lansia

di Panti Sosial Tresna Werdha“

B. Rumusan Masalah

Depresi merupakan salah satu masalah yang dialami lansia. menurut

Geriatric Mental Health Foundation (2008) 15-20% lansia mengalami depresi

dan 50-75% lansia mengalami depresi di panti. Depresi pada lansia

menimbulkan dampak serius seperti bunuh diri, penurunan fungsi tubuh, dan

mempercepat kematian. Penanganan yang dilakukakan untuk mengurangi

depresi seperti melakukan interaksi sosial, mengkomunikasikan perhatian,

modalitas kelompok, terapi obat dan mendorong aktivitas-aktivitas

keagamaan.

Dilihat dari penelitian Syukra (2012) semakin tinggi religiusitas

seseorang maka semakin rendah tingkat depresi. Park dan Roh (2013) juga

melakukan penelitian mengatakan bahwa kehidupan spiritual penting untuk

mengurangi tingkat depresi pada lansia.

Page 23: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

8

Dari uraian tersebut diatas, penulis terdorong melakukan penelitian

dengan metode ukuran, tempat dan jumlah responden yang berbeda dengen

penelitian sebelumnya untuk mengetahui lebih jauh “apakah ada hubungan

antara tingkat religiusitas dengan tingkat depresi pada lansia beragama islam

di PSTW Budi Mulya 4 Margaguna ”.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran tingkat religiulitas pada lansia di Panti Sosial Tresna

Werdha?

2. Bagaimana gambaran tingkat depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna

Werdha ?

3. Adakah hubungan tingkat religiusitas pada lansia dengan tingkat depresi

yang dialami?

D. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan antara tingkat religiusitas dengan

tingkat depresi pada lansia yang beragama islam.

2. Tujuan khusus

a. Melihat gambaran tingkat religiusitas pada lansia di Panti Sosial

Tresna Werdha

b. Melihat gambaran tingkat depresi pada lansia di Panti Sosial

Tresna Werdha

c. Mengidentifikasi hubungan tingkat religiusitas pada lansia dengan

tingkat depresi yang dialami

Page 24: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

9

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Intitusi tempat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi refernsi tentang

penanganan depresi pada lansia dari segi religiusitas baik bagi keluarga

maupun lansia itu sendiri.

2. Bagi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian diharapkan diharapkan dapat menambahkan referensi

terkait dengan keperawatan gerontik terutama dalam memberikan asuhan

keperawatan dalam hal ini terkait dengan depresi.

3. Bagi peneliti

Merupakan hal yang sangat menarik bagi peneliti, karena yang

dihadapi yaitu lansia yang memerlukan perawatan yang komprehensif dan

dapat menambah wawasan tentang pengetahuan dan sikap lansia tentang

asuhan yang tepat pada lansia tentang masalah depresi pada lansia.

F. Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat

religiusitas dengan tingkat depresi pada lansia yang beragama islam di

panti sosial tresna werdha Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan. Jenis

penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan studi korelasi dan

menggunakan uji Sperman Rank. Metode pengambilan data dengan

menyebarkan kuesioner yang terdiri dari kuesioner tingkat religiuisitas 22

Page 25: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

10

item pernyataan dan kuesioner depresi menggunakan Geriatric Depression

Scale (GDS) 30 item. Subjek yang diteliti adalah lanjut usia Panti Tresna

Werdha Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan. Waktu penelitian

berkisar antara bulan Maret sampai Juni.

Page 26: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

11

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Depresi1. Pengertian Depresi

Depresi adalah reaksi psikologis terhadap hilangnya kesehatan,

orang yang dicintai, atau rasa harga diri seseorang (Semiun,2010).

Menurut Francis Bacon depresi adalah keadaan menyedihkan dari

pikiran untuk memiliki sedikit hal diinginkan, dan banyak hal ditakuti.

depresi adalah kondisi kesehatan yang tersebar luas. Depresi

merupakan masalah sosial dan pribadi yang signifikan (McKay dan

DinkMeyer,2008). Depresi termasuk dari kelainan afektif. Istilah

kelainan afektif mencakup penyakit-penyakit dengan gangguan afek

(mood) sebagai gejala primer, semua gejala lain bersifat sekunder.

Afek bisa terus menerus depresi atau gembira (dalam mania) dan

kedua episode ini bisa timbul pada orang yang sama, karena itu

dinamai “psikosis manik depresf”. Penyakit hanya dengan satu jenis

serangan dinamai unipolar , dan jika episode manik dan depresif

keduanya ada disebut bipolar. Semua gejala ini adalah depresi primer.

Depresi sekunder bisa mengikuti kelainan psiaktri lain atau penyakit

fisik (Ingram,Timbury dan ,Mowbray 1995).

Depresi termasuk salah satu diantara gangguan-gangguan hati

(mood). Gangguan mood merupakan gangguan yang terjadi pada

keadaan emosional atau mood seseorang. Orang dapat mengalami

Page 27: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

12

gangguan ini dalam bentuk depresi yang ekstrem. Karakteristik utama

gangguan depresi adalah individu merasa dysphoria atau kesedihan

yang berlebihan. Untuk memahami dasar dari gangguan mood, hal

yang penting untuk memahami konsep dari sebuah episode, periode

waktu yang terbatas ketika simtom gangguan yang spesifik dan kuat

terjadi. Pada beberapa kesempatan, suatu episode dapat terjadi dalam

waktu yang lama, mungkin dua tahun atau lebih (Halgin dan

Whitbourne,2010).

2. Etiologi depresi

Depresi tidak memiliki penyebab tunggal. Sebaliknya, tampaknya

disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, biologi, lingkungan, dan

psikologis.

a. Faktor genetik yang diturunkan dari orang tua ke anak melalui gen.

Para ilmuwan telah menemukan variasi genetik pada kromosom yang

mungkin memainkan peran dalam depresi. Setiap variasi dengan

sendirinya menganugerahkan hanya sedikit resiko. Depresi tampaknya

hasil dari efek gabungan dari beberapa gen yang bertindak dalam

konser dengan lingkungan dalam jangka pendek, baik nature dan

nurture (Andrews,2010).

b. Faktor psikologis memiliki dampak besar pada depresi. Sebuah gaya

berfikir tidak rational negatif tampaknya menjadi inti penyakit. Gaya

seperti kepribadian tertentu sebagai ketergantungan yang berlebihan

Page 28: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

13

atau mengkritik diri sendiri juga mempengaruhi orang untuk

mengalami depresi (Andrews,2010).

c. Faktor biologis adanya ketidakseimbangan zat-kimia di otak

menyebabkan sel-sel otak tidak berfungsi dengan baik. Ada keluarga

dan orang tertentu yang yang lebih rentan terhadap zat-zat kimia ini

sehingga pada kondisi tertentu mereka cenderung mengalami depresi.

Pada saat-saat tertentu depresi ini gampang kambuh. Biasanya

kekambuhan berikutnya tidak memerlukan pemicu sebanyak

sebelumnya. Oleh karena itu, kemungkinan faktor turunan atau genetik

dianggap sebagai penyebabnya (Hana&Ismail,2009).

d. Faktor psikososial kegagalan seseorang untuk menyesuaikan diri

terhadap berbagai perubahan atau kehilangan pada saat lanjut usia akan

menjadi pencetus. Perubahan status ekonomi, struktur keluarga yang

cepat berubah, cenderung kehilangan dukungan anak, menantu, cucu,

dan juga teman-teman. Kurang berfungsinya sistem pendukung

keluarga dan lingkungan teaman dapat mempermudah timbulnya

depresi. Berbagai jenis kehilangan sebagai bagian dari proses menua

dapat menimbulkan depresi. Masalah sosial yang dihadapi pada masa

tua biasa biasanya rumit, kompleks, dan saling berkaitan

(Hana&Ismail,2009).

3. Tingkat depresi

Menurut Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ)

tahun 2001 – III depresi dibagi atas beberapa tingkatan yaitu:

Page 29: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

14

1. Depresi ringan, ciri-cirinya sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3

gejala utama depresi seperti tersebut diatas, ditambah sekurang-

kurangnya 2 dari gejala lainnya, tidak boleh ada gejala berat

diantaranya, lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-

kurangya sekitar 2 minggu, hanya sedikit kesulitan dalam

pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukan.

2. Depresi sedang, ciri-cirinya sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3

gejala utama depresi seperti pada depresi ringan, ditambah

sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala lainnya, lama

nya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu,

menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial,

pekerjaan dan urusan rumah tangga.

3. Depresi berat atas dua jenis:

1) Depresi berat tanpa gejala psikotik ciri-cirinya semua gejala

utama harus ada, ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala

lainnya, dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat,

bila ada gejala penting ( misalnya agitasi atau reterdasi

psikomotor) yang mencolok, maka pasien tidak mau atau tidak

mampu untuk melaporkan banyak gejala secara rinci.Dalam hal

demikian, penilaian secar menyeluruh terhadap depresif berat

masih dapat dibenarkan, episode depresi biasanya berlangsung

sekurang-kurangnya 2 minggu, akan tetapi bila gejalanya amat

berat dan beronset sangat cepat, maka masih dibenarkan untuk

Page 30: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

15

menegakan diagnosis dalam kurun waktu kurang dari 2

minggu, sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan

kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali

pada taraf yang sangat terbatas.

2) Depresi berat dengan gejala psikotik ciri-cirinya sama dengan

depresi berat tanpa gejala psikotik, diserttai waham, halusinasi,

atau stupor depresif. Waham biasanya melibatkan ide tentang

dosa, kemiskinan atau malapetaka yang mengancam, dan

pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu, halusinasi

audotorik atau olfatorik biasanya berupa suara menghina atau

menuduh, atau bau kotoran atau daging membusuk, retardasi

psikomotor yang berat dapat memicu pada stupor, jika

diperlukan waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai

serasi atau tidak serasi dengan afek.

4. Gejala-gejala Depresi

Menurut PPDGJ – III (2001) depresi mempunyai beberapa gejala

yang akan dijadikan pedoman diagnostik, yaitu:

1. Gejala Utama pada derajat ringan, sedang, dan berat meliputi (1)

afek depresif, (2) kehilangan minat dan kegembiraan,

(3)berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan

mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan

menurunya aktivitas.

Page 31: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

16

2. Gejala lainnya meliputi (1)konsentrasi dan perhatian berkurang,

(2)harga diri dan kepercayaan diri berkurang, (3)gagasan tentang

rasa bersalah dan tidak berguna, (4)pandangan masa depan yang

suram dan pesimistis, (4)gagasan atau perbuatan membahayakan

diri atau bunuh diri, (5)tidur terganggu, (6)nafsu makan berkurang.

Gejala-gejala depresi meliputi:

a) gambaran emosi yaitu mood depresi, sedih atau murung,

iritabilitas, ansietas, anhedonia, kehilangan minat,

kehilangan semangat, ikatan emosi berkurang, menarik diri

dari hubungan interpersonal, preokupasi dengan kematian.

b) Gambaran kognitif yaitu mengkritik diri-sendiri, perasaan

tidak berharga, rasa bersalah, pesimis,tidak ada harapan,

putus asa, perhatiannya mudah teralih, konsentrasi buruk,

tidak pasti dan ragu-ragu, berbagai obsesi, keluhan

somatik(terutama pada lansia), gangguan memori, waham

dan halusinasi.

c) Gambaran vegetatif yaitu lesu, tidak ada tenaga, insomnia

atau hipersomnia, anoreksia atau hipereksia, penurunan

berat badan atau penambahan berat badan, retardasi

psikomotor, libido terganggu, variasi diurnal yang sering.

Tanda- tanda depresi yaitu berhenti dan lambat

bergerak,wajah sedih dan selalu berlinang air mata, kulit

dan mulut kering dan konstipasi.

Page 32: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

17

Menurut Nevid dkk (2005) dalam buku Psikology Abnormal ciri-

ciri umum dari depresi meliputi :

1. Perubahan pada kondisi emosional yaitu perubahan pada

mood, penuh dengan air mata atau menangis, meningkatkan

iritaabilitas (mudah tersinggung), kegelisahan, atau

kehilangan kesabaran.

2. Perubahan dalam motivasi yaitu perasaan tidak termotivasi,

atau memiliki kesulitan untuk memulai kegiatan di pagi

hari atau soe bahkan sulit untuk bangun dari tempat tidur,

menurunnya tingkat partisipasi sosial atau minat pada

aktivitas sosial, kehilangan kenikmatan atau minat dalam

aktivitas menyenangkan, menurunya minat seks, gagal

untuk berespon pada pujian atau reward.

3. Perubahan dalam fungsi dan perilaku motorik yaitu

bergerak atau berbicara dengan perlahan dari pada

biasanya, perubahan dalam kebiasaan tidur, perubahan

dalam selera makan (makan terlalu banyak atau terlalu

sedikit), perubahan dalam berat badan, berfungsi secara

kurang efektif daripada biasanya ditempat kerja atau

sekolah.

4. Perubahan kognitif yaitu kesulitan berkonsentrasi atau

berfikir jernih, berfikir negatif mengenai diri sendiri dan

Page 33: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

18

masa depan, perasaan bersalah atau menyesal mengenai

kesalahan di masa lalu, kurangnya self-esteem atau merasa

tidak adekuat, berfikir akan kematian atau bunuh diri.

B. Lansia

1. Pengertian Lansia

Berdasarkan definisi secara umum, seseorang dikatakan lanjut usia

(lansia) apabila usianya 65 tahun ke atas (Setianto, 2004). Lansia bukan

suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses

kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk

beradaptasi dengan stress lingkungan (Pudjiastuti, 2003). Lansia adalah

keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan

kesimbangan terhadap kondisi stres fisiologi. Menurut Hawari (2001)

dalam Efendi&Makhfudli (2009) kegagalan pada lansia, ini berkaitan

dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan

kepekaan secara individual.

Menurut WHO, klasifikasi lansia adalah usia pertengahan 45-59

tahun, lansia (elderly) 60-74 tahun, lansia tua 75-90 tahun, dan lansia

sangat tua di atas 90 tahun. Menurut Undang-Undungan Nomor 13 Tahun

1998 dalam Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 yang berbunyi “Lanjut usia adalah

seseorang yang mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas”.

Page 34: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

19

2. Perubahan- Perubahan pada Lansia

Menurut Stanley dan Gauntlett (2007) lansia mengalami penuaan

pada semua sistem tubuh lansia seperti pada sensori, integumen,

muskuloskeletal, neurologis, kardiovaskular, pulmonal, endokrin, renal

dan urinaria, gastroinstestinal, dan pada reproduksi.

a. Penuaan pada Sistem Sensoris

Banyak lansia mempunyai masalah sensoris yang berhubungan

dengan perubahan normal akibat penuaan. Perubahan sensoris dan

permasalahan yang ditimbulkan mungkin merupakan faktor yang turut

berperan paling kuat dalam perubahan gaya hidup yang bergerak

kearah ketergantungan yang lebih besar dan persepsi negatif tentang

kehidupan.

Perubahan dalam penglihatan dan fungsi mata yang dianggap

normal dalam proses penuaan termasuk penurunan kemampuan untuk

melakukan akomodasi, kontriksi pupil akibat penuaan, dan perubahan

warna serta kekeruhan lensa mata (katarak). Lansia harus didorong

untuk menggunakan lampu yang terang dan tidak menyilaukan.

Sensitivitas terhadap cahaya sering terjadi, menyebabkan lansia sering

mengedipkan mata terhadap cahaya yang terang.

Katarak juga mengakibatkan gangguan dalam persepsi

kedalaman, yang menyebabkan masalah dalam menilai ketinggian.

Lansia harus diajarkan cara menggunakan tangan mereka sebagai

pemandu dalam pada tegangan tangga. Perubahan dalam persepsi

Page 35: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

20

warna terjadi sering dengan terbentuknya katarak sehingga warna-

warna yang muncul tumpul dan tidak jelas.

Perubahan pada pendengaran adalah masalah kesehatan kedua

yang paling umum yang mempengaruhi lansia. Kehilangan

pendengaran pada lansia disebut presbikusis. Perubahan dalam

pengecapan dialami ketika seseorang telahg bertambah tua karena

jumlah kuncup-kuncup perasa pada lidah mengalami pengurangi,

kerusakan yang menurunkan sensitivitas terhadap rasa.Perubahan

pada penciuman terjadi selama usia pertengahan, dan untuk sebagian

orang, hal tersebut akan berkurang.

b. Penuaan pada Sistem Integumen

Secara struktural kulit terdiri dari epidermis, dermis dan

subkutis. Penuaan pada kulit terlihat pada kulit seperti atropi, keriput,

dan kulit yang kendur. Perubahan kulit pada lapisan epidermis seperti

waktu penggantian sel meningkat yang mengakibatkan waktu

penyembuhan luka lambat, penurunan melanosit mengakibatkan

perlindungan dari sinar ultraviolet berkurang, penurunan sel

langerhans mengakibatkan respon terhadap pemeriksaan kulit

berkurang, pendataran rete ridge mengakibatkan kulit mudah terpisah

dan mengalami kerusakan, kerusakan pada nukleus keratinosit

mengakibatkan kulit kecendurungan kearah pertumbuhan yang

abnormal.

Page 36: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

21

Perubahan-perubahan pada dermis adalah penurunan elastisitas

yang mengakibatkan kulit kurang lentur, kolagen kurang terorganisir

mengakibatkan kulit kehilangan turgor, vaskularisasi berkurang

mengakibatkan kulit terlihat pucat dan hilangnya termoregularasi,

penurunan unsur-unsur sel makrofag, fibroblas, sel batang yang

mengakibatkan respon imun yang lemah.

Perubahan-perubahan yang pada subkutis seperti resorpsi

lemak tubuh yang mengakibatkan peningkatan resiko hipertermia,

redistribusi kembali lemak tubuh dari ekstermitas keabdomen yang

mengakibatka terjadi peningkatan resiko cedera dan perubahan citra

tubuh. Perubahan-perubahan lain yang terjadi seperti hilangnya

melanosit sehingga rambut berubah, hilangnya folikel rambut

mengakibatkan penipisan rambut pada kepala, perubahan jenis dan

distribusi rambut, pertumbuhan kuku berkurang sehingga kuku lunak,

rapuh, dan kurang berkilau, penurunan korpus meissener sehingga

penurunan sensasi raba, penurunan korpus pacinii sehingga dapat

menurunkan sensasi tekan, penurunan kelenjar keringat

mengakibatkan kulit kering dan penurunan termoregulasi, penurunan

kelenjar apokrin sehingga terjadi penurunan bau badan.

Pada lansia juga terjadi penurunan kekuatan imun. Perubahan

kompetensi imun mencerminkan perubahan dalam imunitas sel, seprti

penurunan fungsi dan jumlah sel T dan B. Kecendurangan lansia

mengalami kanker kulit juga akibat dari gangguan imun. Peningkatan

Page 37: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

22

kerentanan terhadap virus perkutan dan infeksi jamur adalah

konsekuensi lain dari penurunan kompetensi imun lansia.

c. Penuaan pada Sistem Muskoskeletal

Perubahan pada sistem muskoluskeltal pada lansia dapat

dilihat dari penurunan tinggi badan yang progresif yang disebabkan

oleh penyempitan diskus interverbrata sehingga postur tubuh lansia

bungkuk dengan penampilan barrel-chest. Kekakuan rangka tulang

dada pada keadaan mengembang mengakibatkan lansia rawan

terhadap resiko jatuh. Penurunan fungsi tulang kortikal dan trabular

mengakibatkan peningkatan resiko fraktur. Penurunan massa otot

dengan kehilangan lemak subkutan sehingga kontur tubuh lansia

tajam, pengkajian status dehidrasi sulit, penurunan kekuatan otot.

Waktu kontraksi dan relaksasi muskular memanjang sehingga

perlambatan waktu untuk bereaksi. Kekakuan ligament dan sendi

mengakibatkan peningkatan risiko cedera.

d. Penuaan pada Sistem Neurologis

Perubahan struktural yan paling terlihat terjadi pada otak itu

sendiri, walaupun bagian lain dari SSP juga terpengaruh. Perubahan

ukuran otak yang diakibatkann oleh atrofi girus dan dilatasi sulkus dan

ventrikel otak. Korteks serebral adalah daerah otak yang paling besar

dipengaruhi oleh kehilangan neuron. Perubahan dalam sistem

neurologis dapat termasuk kehilangan dan penyusutan neuron, denga

potensial 10% kehilangan yang diketahui pada usia 80 tahun.

Page 38: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

23

Distribusi neuron kolinergik, norepineprin, dan dopamin yang tidak

seimbang, dikompensasi oleh hilangnya sel-sel, menghasilkan sedikit

penurunan intelektual.

Ada beberapa perubahan norma sisitem neurologis akibat

penuaan seperti konduksi saraf perifer yang lebih lambat akibatnya

refleks tendon dalam yang lebih lambat dan meningkatnya waktu

reaksi. Peningkatan lipofusin sepanjang neuron-neuron

mengakibatkan vasokontriksi dan vasodilatsi yang tidak sempurna.

Termoregulasi oleh hipotalamus kurang efektif sehingga

menimbulkan bahaya kehilangan panas tubuh.

e. Penuaan pada Sistem Kardiovaskular

Meningkatnya usia, jantung dan pembuluh darah mengalami

perubahan baik struktural maupun fungsional. Penurunan yang terjadi

berangsur-angsur ini sering terjadi ditandai dengan penurunan tingkat

aktivitas, yang mengakibatkan penurunan kebutuhan darah yang

teroksigenasi. Perubahan normal pada sistem kardiovaskular akibat

penuaan seperti ventrikel kiri menebal dan membentuk penonjolan hal

ini menyebabkan penurunan kekuatan kontraktil dan gangguan aliran

darah melalui katup. Jumlah pacemaker menurun umumnya terjadi

distrimia. Arteri menjadi kaku dan tidak lurus pada kondisi dilatasi

akibatnya penumpulan respon baroresptor dan penumpulan respon

terhadap panas dan dingin. Vena mengalami dilatasi, katup-katup

Page 39: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

24

menjadi tidak kompeten mengakibatkan edema pada ekstermitas

bawah dengan penumpukan darah.

f. Penuaan pada Sistem Pulmonal

Perubahan anatomi yang terjadi dengan penuaan turut berperan

terhadap perubahan fungsional pulmonal. Perubahan anatomis seperti

penurunan komplikasi paru dan dinding dada turut berperan dalam

peningkatan kerja pernapasan. Atrofi otot-otot pernapasan dan

penurunan kekuatan otot-otot pernapasan dapat meningkatkan risiko

perkembannya keletihan otot-otot pernapasan pada lansia. Perubahan-

perubahan tersebut turut berperan dalam penurunan konsumsi oksigen

maksimum. Perubahan-perubahan pada intertisium parenkim dan

penurunan pada daerah permukaan alveolar dapat menghasilkan

penurunan difusi oksigen. Implikasi klinis dari perubahan pada sistem

repirasi sangat banyak. Perubahan struktural, perubahan fungsi

pulmonal dan perubahan sistem imun mengakibatkan suatu

kerentanan untuk mengalami kegagalan respirasi akibat infeksi,

kanker paru, emboli pulmonal, dan penyakit kronis seperti asma dan

penyakit paru obtruksi kronis.

g. Penuaan pada Sistem Endrokin

Menurunnya produksi ACTH, TSH, FSH, dan LH, aktivitas

tiroid, basal metabolik rate (BMR), daya pertukaran gas, produksi

aldosteron, serta sekresi hormon kelamin seperti progesteron,

esterogen, dan testoteron.

Page 40: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

25

h. Penuaan pada Sistem Renal dan Urinaria

Sejumlah perubahan dalam penuan nefron dan sistem sirkulasi

yang mempengaruhi proses pertukaran telah diketahui. Dalam nefron,

perubahan terjadi dalam glomerulus dan sistem tubular. Dalam

glomerulus, membrana basalis mengalami penebalan,ditemukan

skelorosis pada area fokal, dan total permukaan glomerulus menurun,

mengakibatkan filtrasi darah yang kurang efesien. Keseimbangan

cairan menjadi lebih sulit pada lansia karena berbagai alasan.

Kemampuan nefron untuk memekatkan urine pada lansia mengalami

gangguan, respon terhadap sekresi ADH tidak efesien, dan sensasi

haus mungkin berkurang atau bahkan tidak ada. Karena faktor-faktor

ini, kondisi yang memicu kehilangan cairan yang melebihi yang

berlebihan dapat mengganggu hemeostatis pada lansia dapat secara

cepat menjadi serius karena mekasnisme kompensasi tidak efisien

dam efektif.

i. Penuaan Sistem Gastrointestinal

Penuaan terlihat pada rongga mulut dimana gigi yang mulai

tanggal akibat hilangnya tulang penyokong pada permukaan periosteal

dan peridontal. Mukosa mulut tampak merah dan berkilat akibat dari

atrofi. Pada esofagus, lambung, dan usus mengalami penuaan seperti

dilatasi pada esofagus, sfingter esofagus bagian bawah kehilangan

tonus sehingga peningkatan resiko aspirasi pada lansia.

Page 41: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

26

Selain penuaan pada sistem tubuh, lansia juga mengalami

perubahan pada psikososiologis. Ada beberapa teori yang mengemukan

perubahan psikososiologis. Teori psikososiologis memusatkan

perhatian pada perubahan sikap dan perilaku.

a. Teori kepribadian

Jung mengembangkan suatu teori pengembangan kepribadian

orang dewasa yang memandang kepribadiaan sebagai ekstrovert atau

introvert. Dengan menurunya tanggung jawab dan tuntuntan dari

keluarga dan ikatan sosial, yang sering terjadi di kalangan lansia

sehingga menjadi intorvert

b. Teori Tugas Perkembangan

Tugas perkembangan adalah adalah aktivitas dan tantangan

yang harus dipenuhi oleh seseorang pada tahap-tahap spesifik dalam

hidupnya untuk mencapai penuaan yang sukses. Erickson menguraikan

tugas utama lansia adalah mampu melihat kehidupan seseorang sebagai

kehidupan yang dijalani dengan integritas. Pada kondisi tidak adanya

pencapaian perasaan maka lansia mengalami resiko untuk disibukan

dengan rasa penyesalan atau putus asa.

c. Teori Disengagement

Teori ini menggambarkan penarikan diri oleh lansia dari peran

masyarakat dan tanggung jawabnya.

Page 42: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

27

d. Teori Aktivitas

Teori ini dikemukan oleh Havighurst. Dia menuliskan bahwa

pentingnya tetap aktif secara sosial sebagai alat untuk penyesuaian diri

yang sehat untuk lansia. Kesempatan untuk turut berperan dengan cara

yang penuh arti bagi kehidupan seseorang yang penting bagi dirinya

merupakan suatu komponen kesejahteraan yang penting bagi lansia.

hilangnya fungsi peran pada lansia secara negatif memengaruhi

kepuasan hidup.

e. Teori Kontinuitas

Teori ini menekankan pada kemampuan koping individu

sebelumnya dan kepribadian sebagai dasar untuk memprediksi

bagaimana seseorang akan dapat menyesuaikan diri terhadap

perubahan akibat penuaan. Ketika perubahan gaya hidup dibebankan

pada lansia oleh perubahan sosial ekonomi atau faktor kesehatan,

permasalahan mungkin akan timbul.

f. Perubahan Psikologis

Ada beberapa perubahan psikologis normal yang mengikuti proses

penuaan. Lansia biasanya tidak melakukan aktivitas sebanyak orang

muda. Hal ini mungkin disebabkan oleh kesehatan, pendapatan,

pensiun yang kurang atau berkurangnya dorongan dan ambisi.

Kemahiran mereka dalam keterampilan yang baru dan respon mereka

terhadap situasi yang baru tidak sebaik sebelumnya (Hibbert

dkk,2009).

Page 43: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

28

Pensiun menjadi pengalaman yang sangat membuat stress.

Terdapat kehilangan pendapatan, rutinitas, tantangan, perusahaan dan

status. Kemudian terjadi kehilangan lebih lanjut, seperti kehilangan

seseorang, dan hilangnya kesehatan dan kebugaran dengan

meningkatnya usia (Hibbert dkk,2009).

Penyakit psikiatrik pada usia lanjut sering berkaitan erat dengan

penyakit fisik dan kecacatan, atau pengobatan medis mereka. Oleh

karena itu, banyak terdapat stressor dalam penuaan yang dapat

mencetuskan penyakit psikatrik. Namun, baik orang itu mengalami

penyakit psikiatrik atau tidak, akan bergantung pada sifat kepribadian

mereka, strategi mereka mengatasi masalah dan dukungan yang

mereka peroleh. Depresi sangat sering terjadi pada lansia, mereka

mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang depresi (Hibbert

dkk,2009)

3. Faktor- faktor Pencetus terjadinya Depresi pada Lansia

Ada beberapa faktor pencetus depresi pada lansia dalam Stanley dan

Gauntlett (2007)

1. Menurut Erickson tentang perkembangan psikososial, lansia yang

tidak berhasil menyelesaikan tahap-tahap perkembangan yang

diperlukan dan tidak berada pada tingkat kohesi, kedamaian di

dalam diri, dan kepuasan hidup berisiko mengalami keputusaan

2. Bagi lansia yang menghadapi banyak stresor, sering kali

kumulatif, yang dapat mencetuskan depresi. Stresor-stresor

Page 44: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

29

tersebut dapat berupa stresor ekonomi, sosial, fisik, dan emosional

dan kehilangan aktivitas.

3. Ahli teori psikoanalisis mengemukan bahwa kehilangan objek,

agresi ke dalam, dan kehilangan harga diri merupakan faktor-

faktor kritis dalam awitan gejala depresif.

4. Teori-teori kognitif mengemukakan bahwa pengaturan kognitif

negatif lansia dan distorsi interpretasi terhadap diri dan

lingkungan menyebabkan dan memperkuat depresi.

5. Ketidakberdayaan akibat stimuli yang tidak menyenangkan dan

yang menyebabkan hukuman merupakan dasar terjadinya depresi.

6. Neurotransmiter keempat dan disregulasi dan malfungsi

neuroendokrin merupakan penyebab depresi.

7. Beberapa penyakit fisik yang sering terjadi pada lansia dapat

menyebabkan gejala-gejala depresi

4. Dampak Depresi Pada Lansia

Depresi pada lansia dapat membawa dampak sebagai berikut (Blazer,

1982 dalam Arjadi,2012):

a. Bunuh diri

Sama seperti dampak depresi yang dapat muncul pada populasi

lain, lansia juga dapat melakukan aksi bunuh diri akibat tekanan

depresi. Depresi pada lansia seringkali tidak dapat dideteksi dan

diantisipasi sejak dini. Keluarga para lansia depresi yang melakukan

aksi bunuh diri melaporkan bahwa mereka tidak terlihat ataupun

Page 45: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

30

mengatakan keinginan untuk bunuh diri. Faktor resiko yang dapat

membuat lansia depresi memutuskan bunuh diri antara lain adanya

penyakit fisik yang mereka alami, ditinggalkan pasangan karena

kematian, merasa kesepian, dan mengkonsumsi alkohol secara

berlebihan.

b. Penurunan fungsi keseharian yang dapat mempercepat kematian

Lansia yang mengalami depresi biasanya akan mengalami

penurunan fungsi keseharian karena mereka tidak bersemangat untuk

beraktivitas. Kondisi ini akan semakin menggangu fungsi keseharian

mereka karena lansia yang depresi dan malas beraktivitas biasanya

mengisi kesehariannya dengan kegiatan-kegiatan yang tidak

menyenangkan. Penurunan fungsi keseharian yang terjadi secara terus

menerus dapat berdampak buruk bagi kondisi lansia tersebut

selanjutnya, termasuk dapat mempercepat kematian.

c. Peningkatan penggunaan pelayanan kesehatan

Depresi pada lansia meningkatkan kebutuhan penggunaan

pelayanan kesehatan, termasuk penggunaan obat-obatan anti-depresan.

Selain untuk menangani depresi itu sendiri, para lansia pun biasanya

membutuhkan pelayanan kesehatan karena masalah kesehatan lain

yang muncul terkait depresi yang mereka alami. Misalnya saja depresi

dapat memperparah kondisi kesehatan lansia.

Page 46: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

31

5. Penatalaksanaan Depresi pada Lansia

Menurut Stanley dan Gauntlett (2007) lansia banyak menghadapi

depresi karena berbagai stesor. Intervensi yang tepat untuk mengatasi

depresi pada lansia dengan mengarahkan kembali minat-minat

mereka, mendorong aktivitas-aktivitas, termasuk melakukan aktivitas

keagamaan dan hubungan baru yang penuh makna. Selain itu

intervensi lain juga dapat dilakukan yaitu:

a. Mengkomunikasi perhatian

Perawat harus terus sensitif terhadap perasaan lansia yang

mengalami depresi dan mengetahui stigma yang melekat pada

berbagai bentuk penyakit mental. Klien harus diberitahu bahwa

perawat peduli terhadap mereka. Ada banyak cara mudah untuk

mengkomunikasikan penerimaan terhadap lansia depresi dan

permasalahannya, seperti bersikap tidak menghakimi dan tidak

menghukum, menyampaikan ketertarikan,dan mengisinkan mereka

mengungkapan emosi-emosi yang kuat.

b. Membantu klien menyadari bahwa mereka mengalami kesedihan

yang tidak wajar.Perawat membantu klien depresi meyadari bahwa

mereka mengalami kesedihan yang tidak wajar dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang membantu mereka mengidentifikasi

hal-hal yang mereka sedihkan, seperti kehilangan dan duka cita

yang mereka alami. Mengungkapkan kenangan dan tinjauan hidup

terbimbing yang berfokus terhadap pada kejadian-kejadian di masa

Page 47: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

32

lalu ( mis. kunjungan keluarga, hobi dan aktivitas-aktivitas yang

menyenangkan) juga membantu orang depresi melihat hal-hal

terjadi tidak sedemikian buruk. Seringkali perawat perlu

menunjukan hal-hal positif yang mereka lihat pada diri klien

depresi yang memperkuat pemikiran bahwa mereka masih berarti.

c. Memberikan informasi tentang depresi

Klien berhak mendapatkan informasi yang akurat tentang depresi,

termasuk fakta bahwa depresi dapat terjadi di semua golongan usia.

Lansia depresi perlu mengetahui bahwa gejala-gejala adalah bagian

dari depresi dan dapat hilang jika teratasi

d. Memodifikasi lingkungan fisik dan sosial

Sejumlah strategi lingkungan dapat digunakan untuk lansia depresi.

Contohnya antara lain meningkatkan input sensori dengan

menyalakan lampu, meningkatkan sentuhan dan pijatan.

Memberikan struktur, keamanan, dan konsistensi dengan

menjelaskan rutinitas institusi dengan jelas meningkatkan rasa

aman pada diri klien. Perawat harus mendorong partisipasi klien

depresi dalam perawatan diri dan aktivitas-aktivitas lain serta

meningkatkan konsep dirinya dengan memberikan kesempatan

kepada klien untuk melakukan sesuatu dan melakukan dengan

benar.

Page 48: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

33

e. Penatalaksanaan pengobatan

Menggunakan obat antidepresi dan perawat harus mendorong

lansia meminum obat sesuai resep, mengingatkan mereka

f. Modalitas kelompok

Terapi kelompok sering berhasik digunakan di antara lansia

karena bersama dengan orang lain merupakan hal yang penting

dalam proses asuhan dan rehabilitasi depresi berkelanjutan.

Berbagai jenis terapi rehabilitatif sosial mungkin dilakukan: terapi

yang berfokus pada aktivitas dan meningkatkan rasa keterkaitan

dengan orang lain, terapi yang mendorong ingatan atau tinjauan

hidup dan oleh karena itu membantu penyelesaian masalah-

masalah yang sama dan meningkatkan identifikasi dengan

pencapaian dimasa lalu, terapi yang mengajarkan tentang

penatalaksanaan kesehatan dan stres, terapi yang menstimulasi rasa

dan perbaikan respon terhadap lingkungan, terapi yang membantu

memenuhi kebutuhan akan mencintai dan di cintai.

6. Pengukuran tingkat depresi

Geriatric Depression Scale di tulis oleh Yesvage et al pada tahun

1983. Geriatric Depression Scale (GDS) dirancang untuk lansia, untuk

menilai gejala depresi dan termasuk berbagai pertanyaan tentang

suasana hati . GDS cepat dan handal dan menghindari kelebihan

pertanyaan dari gejala fisik(Cress,2007). GDS adalah instrument yang

telah digunakan secara luas pada klinik dan penelitian sejak

Page 49: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

34

kemunculanya pertama kali lebih dari 20 tahun lalu. GDS adalah skala

depresi primer pertama yang telah digunakan sebagai instrument

skreening yang didesain secara spesifik untuk populasi geriatrik.GDS

menjadi terkemuka pada literatur gerontological. Itu telah

direkomendasikan sebagai standar pengukuran depresi pada lansia

untuk memfasilitasi perbandingan penelitian dan pada pendidikan.

GDS terdiri dari 30 item skala penilaian yang dirancang untuk

memperbaiki beberapa masalah yang diklaim dalam skrining untuk

depresi lansia(Davis,2008). Jawaban pada instrument ini dinyatakan

dalam ya/tidak dengan score Ya=1 dan tidak-0. Skor dalam kisaran 0-

9 dianggap normal, 10-19 menunjukan depresi ringan, dan 20-30

sedang sampai berat (Lam et al,2005).

C. Religiusitas

1. Pengertian religiusitas

Menurut Hardjana (2009) , religiusitas berasal dari kata latin

“religiosos” yang merupakan kata sifat dari kata benda”religio”. Kata

religio mempunyai 3 unsur yaitu: pertama, unsur memilih kembali ke

sesuatu yang sebetulnya sudah ada, tapi dengan berjalannya waktu

menjadi terlupakan. Kedua, unsur mengikat diri kembali pada sesuatu

yang dapat dipercaya dan diandalkan, yang sebelumnya sudah ada tapi

telah putus atau tidak di sadari. Ketiga, ketika sudah memilih kembali

mengikat diri, manusia secara terus menurus berpaling pada sesuatu itu.

Page 50: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

35

2. Dimensi religiusitas

Keberagamaan atau religiusitas diwujudkan dalam berbagai sisi

kehidupan manusia. Aktivitas beragama bukan hanya terjadi ketika

seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah), tapi juga ketika

melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan supranatural.

Bukan hanya yang berkaitan dengan aktivitas yang tampak dan dapat

dilihat mata, tapi juga aktivitas yang tak tampak dan terjadi dalam hati

seseorang. Karena itu, keberagamaan seseorang akan meliputi

berbagai macam sisi atau dimensi. Dengan demikian, agama adalah

sebuah sistem berdimensi banyak. Agama dalam pengertian Glock &

Stark (1966), adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai,

dan sistem perilaku yang terlembagakan, yang semuanya itu berpusat

pada persoalan-persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi

(ultimate meaning)

Menurut Glock & Stark dalam Ancok (2004) , ada lima macam

dimensi keberagamaan yaitu:

a. Pertama,dimensi keyakinan.

Dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan di mana orang

religius berpegang teguh pandangan teologis tertentu dan mengakui

kebenaran doktrin-doktrin tersebut. Setiap agama mempertahankan

seperangkat kepercayaan di mana para penganut diharapkan akan taat.

Walaupun demikian, isi dan ruang lingkup itu bervariasi tidak hanya

Page 51: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

36

di antara agama-agama, tetapi seringkali juga di antara tradisi-tradisi

dalam agama yang sama.

b. Dimensi praktik agama.

Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan , ketaatan, dan hal-hal

yang dilakukakan orang untuk menunjukan komitmen terhadap agama

yang dianut.

c. dimensi pengalaman.

Dimensi ini berisikan dan memperhatikan fakta bahwa semua

agama mengandung pengharapan-pengharapan tertentu, meski tidak

tepat jika dikatakan bahwa seseorang yang beragama dengan baik

pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan subjektif dan langsung

mengenai kenyataan terakhir (kenyataan terakhir bahwa ia akan

mencapai suatu kontak dengan kekuatan supranatural). Seperti yang

telah kita kemukan, dimensi ini berkaitan dengan pengalaman

keagamaan, perasaan-perasaan, persepsi-persepsi dan sensasi-sensasi

yang dialami seseorang atau didefinisikan oleh suatu kelompok

keagamaan( atau masyarakat) yang melihat komunikasi, walaupun

kecil, dalam suatu esensi ketuhanan, yaitu dengan Tuhan, kenyataan

terakhir, dengan otoritas transdental.

d. Dimensi pengetahuan agama.

Dimensi ini mengacu kepada harapan bahwa orang-orang yang

beragama paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan

mengenai dasar-dasar, keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi-

Page 52: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

37

tradisi. Walaupun demikian, keyakinan tidak perlu tidak perlu diikuti

oleh syarat pengetahuan, juga semua pengetahuan agama tidak selalu

bersandar pada keyakinan. Lebih jauh, seseorang dapat berkeyakinan

bahwa kuat tanpa benar-benar memahami agamanya, atau

kepercayaan bisa kuat atas dasar pengetahuan yang amat sedikit.

e. Dimensi pengalaman atau konsekuensi.

Dimensi ini mengacu pada identifikasi akibat-akibat

keyakinan keagamaan, pratik, pengalaman, dan pengetahuan

seseorang dari hari ke hari. Istilah kerja dalam pengertian teologis

digunakan disini. Walaupun agama banyak menggariskan

bagaimana pemeluknya seharusnya berpikir dan bertindak dalam

kehidupan sehari-hari, tidak sepenuhnya jelas sebatas mana

konsekuensi-konsekuensi agama merupakan bagian dari komitmen

keagamaan atau semata-mata berasal dari agama.

3. Perspektif Islam tentang Religiusitas

Untuk memahami Islam dan umat islam , konsep yang tepat

adalah konsep yang mampu memahami adanya beragam dimensi dalam

Islam. Menurut Djamaludin Ancok (2004) rumusan Glock & Stark yang

membagi keberagamaan menjadi lima dimensi dalam tingkat tertentu

mempunyai kesesuaian dalam Islam.

Walaupun tak sepenuhnya sama, dimensi keyakinan dapat

disejajarkan dengan akidah, dimensi praktik agama disejajarkan dengan

syariah dan dimensi pengalaman disejajarkan dengan akhlak.

Page 53: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

38

Dimensi keyakinan atau akidah islam menunjukan seberapa

tingkat keyakinan muslim terhadap kebenaran ajaran-ajaran agamanya,

terutama terhadap ajaran-ajaran yang bersifat fundamental dan dogmatik.

Di dalam keberislaman, isa dimensi keimanan menyangkut keyakinan

tentang Allah, para malaikat, Nabi/Rasul, kitab-kitab Allah, surga dan

neraka , serta qadha dan qadar.

Dimensi peribadatan (atau praktek agama) atau syariah

menunjukan pada seberapa tingkat kepatuhan muslim dalam

mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana disuruh dan

dianjurkan oleh agamanya. Dalam keberislaman, dimensi peribadatan

menyangkut pelaksanaan shalat,puasa, zakat ,haji, membaca Al-quran,

doa, zikir,ibadah kurban, iktikaf di masjid di bulan puasa, dan

sebagainya.

Dimensi pengalaman atau akhlak menunjuk pada seberapa

tingkatan muslim berperilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya,

yaitu bagaimana individu berelasi dengan dunianya, terutama dengan

manusia lain. Dalam keberislaman, dimensi ini meliputi perilaku suka

menolong, bekerjasama, berderma, menyejahterakan orang lain,

menegakkan keadilan dan kebenaran, berlaku jujur , memaafkan,

menjaga lingkungan hidup, menjaga amanat, tidak mencuri dan

mematuhi norma-norma islam dalam perilaku.

Page 54: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

39

4. Konsep-konsep dari dimensi-dimensi religiusitas

a. Konsep Aqidah

Kata ‘aqidah diambil dari al-‘aqdu, yaitu ar-rabth (ikatan), al-

ibraam (pengesahan), al-ihkaam (penguatan), at-tawatsuq (menjadi

kokoh, kuat), asy-syaddu biquwwah (Pengikatan dengan kuat), at-

tamaasuk (berpegangan/komitmen pada sesuatu), al- muraashshah

(pengokohan) dan al-itsbaat (penetapan). ‘Aqidah artinya ketetapan

yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambilan keputusan.

Sedangkan pengertian ‘aqidah dalam agama maksudnya berkaitan

dengan keyakinan, bukan perbuatan, seperti ‘aqidah dengan adanya

Allah dan diutusnya para Rasul. Jadi kesimpulannya, apa yang telah

menjadi ketetapan hati seseorang secara pasti adalah ‘aqidah; baik itu

benar ataupun salah (Al-Atsari,2006).

Pengertian ‘aqidah secara terminologi yaitu, perkara wajib

dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tentram karenya sehingga

menjadi suatu keyakinan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri

oleh keraguan dan kebimbangan. Dengan kata lain, keimanan yang

pasti tidak terkandung suatu keraguan apa pun pada orang yang

meyakininya. Selain itu, harus sesuai dengan kenyataannya; yang

tidak menerima keraguan atau pra-sangka. Jika hal tersebut tidak

sampai pada tingkat keyakinan yang kokoh, maka tidak dinamakan

‘aqidah. Dinamakan ‘aqidah, karena orang itu mengikat hatinya di

atas hal tersebut(Al-atsari,2006).

Page 55: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

40

b. Konsep Ihsan

Makna kata ihsan yaitu kebaikan. Begitu banyak ayat Alquran

yang berbicara tentang ihsan. Sebagaimana didefinisikan oleh Nabi

SAW., ihsan adalah beribadah dengan penuh kerendahan dan

kehadiran hati (khudu dan khusyuk), seolah-olah kita melihat allah

dan sadar bahwa Dia melihat (Kabbani,2007).

Ihsan adalah ajaran tentang penghayatan yang pekat akan

hadirnya Tuhan dalam hidup, melalui penghayatan diri sebagai sedang

menghadapi dan berada di depan hadirat-Nya ketika beribadah. Ihsan

adalah pendidikan atau latihan untuk mencapai makfirat dalam arti

sesungguhnya. Sehingga ihsan adalah puncak tertingga keagamaan

manusia. Ihsan adalah manusia yang sudah selalu berada dalam

perbuatan kebajikan, dan tidak mudah untuk berbelok kembali dari

jalan lurus tersebut (Sholikhin,2010).

c. Konsep Ilmu

Islam sangat memperhatikan, menghormati, dan menjunjung tinggi

martabat ilmu dan orang yang memiliki ilmu, sebagaimana firman

Allah SWT:

“....niscaya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang

beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu

pengetahuan beberapa derajat..” (Al Mujaadilah: 11)

Page 56: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

41

Berdasarkan ayat itu dapat dikemukan bahwa dalam ajaran islam

pengertian ilmu bukan hanya didasarkan pada jumlah ilmu yang

dipelajarinya. Tetapi ilmu yang benar adalah ilmu yang dapat

dirasakan manfaatnya oleh manusia pada umumnya, sebagaimana

halnya ilmu menyempurnakan hikmah bagi pemiliknya hingga

menjadi suatu sikap dan sifat yang menyatu dalam dirinya juga

perilakunya tanpa ada paksaan. Di samping itu, ilmu dapat menjadi

cahaya yang menerangi jalan dalam mencapai petunjuk dan kebaikan.

d. Konsep Ibadah

Ibadah berasal dari kata al-ibadah yang secara bahasa berarti

pengabdian, penyembahan, ketaatan, menghina/merendahkan diri, dan

doa adalah perbuatan yang dilakukan sebagai usaha menghubungkan

dan mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagai Tuhan yang

disembah. Ulama fikih mendefinisikan ibadah sebagai ketaatan yang

disertai dengan ketundukan dan kerendahan diri kepada Allah SWT.

Redaksi lain menyebutkan bahwa ibadah adala semua yang dilakukan

atau disembahkan untuk mencapai keridhaan Allah SWT dan

mengharap imbalan pahala-Nya di akhirat kelak (Surur,2009).

d. Konsep Akhlak

Secara etimologis akhlak berarti “perbuatan” dan ada sangkut

pautnya dengan kata khalik “pencipta”, dan Makhluk yang diciptakan.

Pada garis besarnya akhlak Islam mencakup beberapa hal( Al-

atsari,2006):

Page 57: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

42

1. Akhlak manusia terhadap khalik.

2. Akhlak manusia terhadap makhluk.

3. Makhluk bukan manusia, flora, fauna, dan lain-lain.

4. Makhluk manusia

Kata “akhlak” menunjukan sejumlah sifat tabiat fitri (asli) pada

manusia dan sejumlah sifat yang diusahakan hingga seolah-olah fitrah

akhlak ini memiliki dua bentuk, pertama bersifat batiniyah(kejiwaan),

dan yang kedua bersifat zahiriyah yang terwujud dalam perilaku.

Inilah pengertian akhlak secara garis besar sebagaimana tersebut

dalam beberapa kamus. Jadi akhlak ialah sejumlah mabda’ (prinsip)

dan nilai yang mengatur perilaku seorang muslim, yang dibatasi oleh

wahyu untuk mengatur kehidupan manusia dan menetapkan pedoman

baginya demil merealisasikan tujuan keberadaannya di muka bumi,

yaitu beribadah kepada Allah SWT, untuk meraih kebahagian di dunia

dan akhirat (Mahmud,1996).

5. Fungsi religiusitas

Fungsi religiusitas menurut Jalaaludin, 2004 dalam Widiana, 2013 adalah:

a. Berfungsi sebagai edukatif

Dalam agama terdapat ajaran-ajaran agama yang harus dipatuhi

oleh penganutnya. Ajaran tersebut mengandung unsur suruhan dan

larangan mempunyai latarbelakang mengarahkan bimbingan agar

Page 58: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

43

pribadi penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan baik

menurut ajaran agama masing-masing.

b. Berfungsi sebagai penyelamat

Agama mengajarkan kepada manusia untuk menyembah Tuhan.

Hal tersebut dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk sesuai ajaran

agama masing. Dan Tuhan memberikan keselamatan baik di dunia

maupun diakhirat.

c. Berfungsi sebagai pendamaian

Melalui agama seseorang yang bersalah atau berdosa dapat

mencapai kedamaian bathin melalui tuntunan agama. Rasa berdosa

dan bersalah akan segera hilang ketika kita menebusnya dengan

cara bertobat.

d. Berfungsi sebagai sosial kontrol

Para penganut agama sesuai dengan ajaran agama yang dipeluknya

terikat batin kepada tuntunan ajaran tersebut, baik secara pribadi

maupun secara kelompok. Ajaran agama oleh penganutnya

dianggap sebagai norma, sehingga agama dapat berfungsi sebagai

pengawas sosial secara individu maupun kelompok.

e. Fungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas

Para penganut agama yang sama secara psikologis akan merasa

memiliki kesamaan dalam satu kesatuan, yaitu iman dan

kepercayaan. Rasa ini akan membina rasa solidaritas dalam

kelompok.

Page 59: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

44

f. Fungsi transformatif

Ajaran agama dapat mengubah kepribadian seseorang menjadi

kehidupan baru sesuai ajaran agama yang dianut. Kehidupan baru

yang diterima berdasarkan agama yang dipeluk kadang mampu

mengubah kesetiaanya kepada adat atau norma kehidupan yang

dianut nya sebelum itu.

g. Fungsi Kreatif

Ajaran agama mendorong dan mengajak para penganutnya untuk

bekerja produktif bukan saja untuk kepentingan diri sendiri, tetapi

juga untuk kepentingan orang lain. Penganutan agama bukan saja

disuruh bekarja secara rutin dalam pola hidup yang sama, akan

tetapi juga dituntut untuk melakukan inovasi dan penemuan baru.

h. Fungsi sublimatif

Ajaran agama mengkuduskan segala usaha manusia, bukan saja

yang bersifat agama ukhrawi melainkan juga yang bersifat

duniawi. Segala usaha manusia selama tidak bertentangan dengan

norma-norma agama bila tidak dilakukan atas niat yang tulus,

karena dan untuk Allah merupakan ibadah.

6. Faktor yang mempengaruhi religiusitas

Menurut Thouless (1992) dalam Widiana, (2013) faktor-faktor

yang mempengaruhi sikap keagamaan adalah:

a. Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan

sosial(faktor sosial) ini mencakup semua pengaruh sosial dalam

Page 60: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

45

perkembangan sikap keagamaan itu, termasuk pendidikan dari

orang tua, tradisi-tradisi sosial, tekanan-tekanan lingkungan sosial

untuk menyesuaikan diri dengan berbagai pendapat dan sikap yang

disepakati oleh lingkungan.

b. Berbagai pengalaman yang dialami oleh seseorang dalam

membentuk sikap keagamaan terutama pengalaman-pengalaman

seperti: keindahan, keselarasan dan kebaikan di dunia lain (faktor

alamiah) seperti menjalin hubungan baik pada sesama dengan

saling tolong menolong, adanya konflik moral seperti mendapatkan

tekanan-tekanan dari lingkungan dan pengalaman emosional

keagamaan (faktor efektif) seperti perasaan mendapat peringatan

atau pertolongan dari Tuhan.

c. Faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian timbul dari

kebutuhan-kebutuhan yangtidak terpenuhi terutama kebutuhan

terhadap keagamaan, cinta kasih, harga diri dan ancaman kematian.

d. Berbagai proses pemikiran verbal atau proses intelektual dimana

faktor ini juga dapat mempengaruhi religiusitas individu. Manusia

adalah makhluk yang dapat berfikir, sehinga manusia akan

memikirkan tentang keyakinan –keyakinan dan agama yang

dianutnya.

Page 61: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

46

D. Kerangka Teori

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Lansia

Perubahan Fisik

(Stanley &Gauntlett,2008)

Perubahan Psikologis

(Hibbert,2009)

Depresi

Tingkat depresi

Normal

Ringan

Sedang

(Geriatric DepressionScale,1983)

Faktor yang pencetus depresipada lansia

-perkembanganpsikososial(Teori erickson)

-berbagai stresor-stresor

-kehilangan objek ,harga diri(teori psikoanalisa)

-teori kognitif

-ketidakberdayaan akibat stimuliyang tidak menyenangkan

-penyakit-penyakit fisik

(buckwalter,1990 dalam Stanley& Gauntlett,2008)

Dampak Depresi

Bunuh diri

Penurunan fungsi keseharianyang dapt mempercepatkematian

Peningkatan penggunaanpelayan kesehatan

Blazer,1982

Penanganan depresi

Mengembalikan minat, melakukanaktivitas-aktivitas ( termasukkeagamaan), menjalin hubungansosial,modalitas kelompok, terapiobat

(Stanley&Gauntlett,2007)

Religiusitas

1.Dimensi ideologi (aqidah)

2.Dimensi eksperiental(Ihsan)

3.Dimensi intelektual (Ilmu)

4.Dimensi ritual (ibadah)

5.Dimensi konsekuensial(amal dan akhlak)

(Glock & Stark ,1966)

PerubahanPsikososiologis

(Stanley &Gauntlett,2008)

Page 62: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

47

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka konsep

Kerangka konsep merupakan justifikasi ilmiah terhadap penelitian yang

dilakukan dan memberikan landasan kuat terhadap topik yang dipilih sesuai

dengan identifikasi masalahnya (Hidayat,2008). Berdasarkan kerangka teori

yang dibuat diatas, maka peneliti akan meneliti hubungan religiusitas dengan

tingkat depresi, dimana variabel independennya adalah religiusitas dan variabel

dependen adalah tingkat depresi dan diperoleh kerangka konsep seperti dibawah

ini:

variabel Independen variabel Dependen

Religiusitas

1. Dimensi ideologi(aqidah)

2. Dimensi eksperiental(Ihsan)

3. Dimensi intelektual(Ilmu)

4. Dimensi ritual (ibadah)5. Dimensi konsekuensial

(amal dan akhlak)

Tingkat depresi

Normal Ringan berat

Page 63: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

48

B. Hipotesis

Ho ( Hipotesis nol) diartikan sebagai tidak adanya hubungan atau perbedaan

antara dua fenomena yang diteliti ( Setiadi,2007).

Ho: Tidak ada hubungan antara tingkat religiusitas dengan tingkat depresi

Ha ( Hipotesis alternatif) menyatakan adanya hubungan antara dua variabel atau

lebih, bisa juga menyatakan adanya perbedaan dalam hal tertentu pada

kelompok berbeda (Setiadi,2007).

Ha: Ada hubungan antara tingkat religiusitas dengan tingkat depresi

Page 64: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

47

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1Definsi Operasional

No Variabel Definsi operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur skala1 Religiusitas Keadaan yang dialami

individu meyakiniajaran-ajaranTuhannya,merasakankehadiran tuhan dalamhidupnya, dan mampumengaplikasikannyadalam kegiatan sehari-hari dalam hidupnya.

Wawancara Kuesioner Baik = X> mean + standar deviasi(SD)Sedang= mean-SD≤X≤mean + SDBuruk= X<mean – SD(Riwidikdo,2009)

ordinal

Dimensiaqidah

Menjelaskan sejauhmana hubunganmanusia dengankeyakinannya terhadaprukun iman

Wawancara Kuesioner Baik = X> mean + standar deviasi(SD)Sedang= mean-SD≤X≤mean + SDBuruk= X<mean – SD(Riwidikdo,2009)

ordinal

DimensiEksperiental(Ihsan)

Ihsan atau penghayatanmerupakan dimensiyang menjelaskansejauh mana seseorangmerasa dekat dan lihitoleh Allah dalammelakukan kegiatan

Wawancara Kuesioner Baik = X> mean + standar deviasi(SD)Sedang= mean-SD≤X≤mean + SDBuruk= X<mean – SD(Riwidikdo,2009)

ordinal

Page 65: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

50

sehari-hariDimensiritual(ibadah)

Menjelaskan sejauhmana tingkat kepatuhanseseorang dalammenjalankan kegiatanritual-ritual sesuaisengan agama islam

Wawancara Kuesioner Baik = X> mean + standar deviasi(SD)Sedang= mean-SD≤X≤mean + SDBuruk= X<mean – SD(Riwidikdo,2009)

ordinal

Dimensikonsekuensi(amal danakhlak)

Menjelaskan seseorangyang beragama harusmerealisasikan ajaran-ajaran agama yang telahdipelajarainya dalamkehidupan sehari-hari

Wawancara Kuesioner Baik = X> mean + standar deviasi(SD)Sedang= mean-SD≤X≤mean + SDBuruk= X<mean – SD(Riwidikdo,2009)

ordinal

Dimensiintelektual(ilmu)

Sejauh mana seseorangmengetahui danmemahami ajaranagamanya terutamayang terdapat dalamkitab suci

Wawancara Kuesioner Baik = X> mean + standar deviasi(SD)Sedang= mean-SD≤X≤mean + SDBuruk= X<mean – SD(Riwidikdo,2009)

Ordinal

Page 66: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

51

2 Tingkatdepresi

Gangguan Wawancara Lembarquisioner

0-9 = normal10-19=depresi ringan20-30=depresi berat

ordinal

Page 67: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

52

Page 68: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

52

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif,

karena data yang diperoleh merupakan data langsung yang dapat dihitung atau

dikelola dengan data statistik. Dengan desain penelitian crossectional

pengambilan data terhadap beberapa variabel penelitian dilakukan pada satu

waktu. Hal ini bertujuan untuk melihat hubungan variabel (Dharma,2011). Pada

penelitian peneliti melihat hubungan antara tingkat religiusitas dengan tingkat

depresi pada lansia beragama islam.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Panti Werdha Budi Mulia 4 Margaguna

Jakarta Selatan. Alasan peneliti melakukan penelitian di panti werdha karena

tingkat depresi pada lansia di panti cukup tinggi dibandingkan lansia di

komunitas (Tamher & Noorkasiani,2009). Waktu penelitian efektif dilakukan

selama 1 minggu, mulai tanggal 07 - 14 Mei 2015.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

tersebut (Notoadmojo,2010). Populasi dalam penelitian ini adalah lansia

yang berusia 60 tahun keatas beragama Islam, mandiri, tidak ada gangguan

psikotik yang berada di panti werdha Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta.

Jumlahnya yang ada adalah 72 orang.

Page 69: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

53

2. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmojdo,2010). Sampel pada penelitian ini adalah lansia yang

berumur 60 tahun keatas, beragama islam, dan tidak mengalami gangguan

psikotik. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik

purposive sampling.

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh

setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel

(Notoatmodjo,2010). Kriteria inklusi dari sampel:

1) Lansia berusia >60 tahun

2) Lansia yang bertempat tinggal di Panti werdha Budi Mulia 4

Margaguna

3) Lansia yang berada di ruang mandiri

4) Lansia beragama islam

5) Sehat jasmani dan rohani

6) Memahami bahasa Indonesia

7) Mau diwawancara

Kriteria eksklusi adalah kriteria yang tidak boleh ada atau kriteria

yang tidak boleh dimiliki sampel yang akan digunakan untuk penelitian .

Kriteria eksklusi dari sampel:

1) Beragama non islam

2) Mengalami gangguan psikotik

Page 70: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

54

3. Besar Sampel

Penghitungan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin(Siregar,2013)

n = N

1+Nα2

Keterangan

n= jumlah sampel yang dibutuhkan

N= jumlah populasi

Nα2=taraf signifikan

Jadi

n= 72

1+72.0,0025

=61,01

D. Pengumpulan data

1. Metode Pengambilan Data

Sebelum melakukan pengambilan data, penelitian mengajukan izin terlebih

dahalu ke ketua Panti Trisna Werdha Budi Mulia 4 Margaguna untuk

melakukan survei jumlah lansia yang ada dipanti, lalu menyeleksi calon

responden sesuai yang telah dibuat penelitian. Setelah mendapatkan responden

sesuai dengan kriteria yang telah di tentuakan, peneliti melakukan pendekatan

dengan mendatangi calon responden dan memilih responden sesuai kriteria

inklusi.

Peneliti menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian untuk

mendapatkan data dari responden. Kuesioner ini telah di susun secara

Page 71: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

55

struktural yang berisi pernyataan-pernyataan yang harus di jawab oleh

responden.

2. Instrumen Penelitian

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner

dapat diisi langsung oleh responden atau tanyakan secara lisan kepada

responden melalui wawancara dan yang mengisi kuesioner itu adalah

interviewer berdasarkan jawaban lisan dari responden (Notoatmodjo,2010).

Instrument yang digunakan pengumpulan data adalah :

1. Mengukur tingkat depresi pada lansia menggunakan Geriatric Depression

Scale oleh Yesvage et al pada tahun 1983 yang terdiri dari 30 item skala

penilaian. Jawaban pada instrument ini dinyatakan dalam ya/tidak dengan

nilai skor jika jawaban responden tidak sesuai dengan jawaban maka skor

1 dan jika jawaban responden sesuai dengan jawaban maka skor 0. Skor

dalam kisaran 0-9 dianggap normal, 10-19 menunjukan depresi ringan, dan

20-30 sedang sampai berat (Lam et al,2005).

2. Instrument penelitian yang digunakan untuk mengukur tingkat religiusitas

menggunakan kuesioner yang pembuatannya dibantu oleh Prof.DR H.M

Ridwan Lubis, M.A, Prof. Dr. Hamdani Anwar dan DR.H.Ahmad Tholabi

Kharlie, yang berisi 22 item pernyataan positif yang terdiri dari 6

pernyataan dimensi aqidah (pernyataan no 1-6), 4 pernyataan dimensi

ihsan, amal, dan akhlak (pernyataan no 7-10), 5 pernyataan dimensi ilmu(

pernyataan no 11-15) dan 7 pernyataan dimensi ibadah (pernyataan no 16-

Page 72: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

56

22). Penilaian kuesioner tingkat religiusitas ini menggunakan skala likert

yaitu: Selalu: 4, Sering: 3, Jarang: 2, Tidak Pernah: 1

3. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Uji instrument dilakukan untuk apakah instrumen yang digunakan oleh

peneliti sesuai digunakan untuk untuk responden.. Uji instrument penelitian

yang dilakukan peneliti adalah uji face validity. Face validity adalah validitas

yang menunjukan apakah instumen penelitian dari segi rupanya nampak

mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen ini umumnya ditentukan

berdasarkan pendapat responden tentang item pertanyaan apakah sudah

mengukur apa yang seharusnya diukur (Dharma,2011).

Uji validitas instrumen ini dilakukan dengan meminta pendapat kepada

tiga ahli dibidangnya yaitu Prof.DR H.M Ridwan Lubis, M.A, Prof. Dr.

Hamdani Anwar dan DR.H.Ahmad Tholabi Kharlie. Prof.DR.HM Ridwan

Lubis, M.A beliau adalah salah satu Professor dan Guru Besar di Fakultas

Ushuluddin UIN Jakarta dengan latar belakang pendidikan Pemikiran Islam.

Prof. Dr. Hamdani Anwar beliau adalah Professor dan Guru Besar di pasca

sarjana Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta dengan latar belakang pendidikan

mengambil gelar Sarjana Strata 1 (S1) sampai Sarjana Strata 3 (S3) di IAIN

Jakarta( UIN Jakarta dan keahlian di bidang tafsir. DR.H.Ahmad Tholabi

Kharlie beliau adalah dosen di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

dengan latar belakang pendidikan mengambil gelar S1 sampai S3 di IAIN

Jakarta (UIN Jakarta).

Page 73: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

57

Uji validitas dilakukan dengan cara, pertama peneliti menemui Prof.DR

H.M Ridwan Lubis untuk meminta pendapat beliau tentang ciri-ciri dari

religiusitas, hasil wawancara dari Prof Ridwan peneliti mendapatkan

indikator-indikator dari religiusitas. Indikator-indikator tersebut di

klarifikasikan kepada Prof.Dr.Hamdani Anwar. Beliau berpendapat ada

sedikit tambahan dari indikator tersebut. Terakhir peneliti melakukan

klarifikasi kepada DR.H.Ahmad Tholabi Kharlie, dan beliau memberikan

sedikit pendapat dari indikator-indikator tersebut. Hasil wawancara dengan

ketiga narasumber terlampir dalam bentuk transkip percakapan.

b. Uji Reabilitas

Reabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu pengukuran. Reabilitas

menunjukan apakah pengukuran menghasilkan data yang konsisten jika

instrumen digunakan kembali secara berulang (Dharma,2011). Jenis

pengujian reabilitas isntrumen yang digunakan yaitu dengan Alpha

Cronbach dimana menganalisi reabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran.

Hasil uji reabilitas dikatakan reliable jika nilai Alpha Cronbach > 0,6

(Siregar,2013).

Pada penelitian ini, didapatkan hasil uji reabilitas kuesioner tingkat

religiusitas dengan nilai a=0,830 jadi intrumen ini reliabel.

E. Pengolahan Data

Penelitian ini menggunakan media elektronik komputer dalam proses

pengolahan datanya. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data dengan

komputer dalam Notoatmodjo (2010) adalah sebagai berikut:

Page 74: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

58

1. Editing (penyunting Data)

Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus

dilakukan penyunting (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing

merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian atau kuesioner

tersebut:

1) Apakah lengkap, dalam artian semua pertanyaan sudah terisi.

2) Apakah jawaban atau tulisan masing-masing pertanyaan cukup jelas

atau terbaca.

3) Apakah jawabannya relevan dengan pertanyaannya.

4) Apakah jawaban-jawaban pertanyaan konsiste dengan jawaban

pertanyaan.

Apabila ada jawaban yang belum lengkap, kalau memungkinkan perlu

dilakukan pengambilan data ulang untuk melengkapi jawaban tersebut.

Tetapi apabila tidak memungkinkan, maka pertanyaan yang jawabnya tidak

lengkap tidak diolah atau dimasukan dalam pengolahan “data missing”

2. Coding

Setelah semua kuesioner di edit atau disunting, selanjutnya dilakukan

peng”kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan. Koding atau pemberian kode ini

sangat berguna dalam memasukkan data (data entry.

3. Memasukan data (data Entry) atau Processing

Page 75: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

59

Data, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang

dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukan ke dalam program atau

“software” komputer. Software yang digunakan dalam entri data adalah

paket program SPSS for Window. Dalam proses ini juga dituntut ketelitian

dari orang yang melakukan”data entry” ini. Apabila tidak maka akan terjadi

bias, meskipun hanya memasukan data saja.

4. Pembersihan data (Cleaning)

Apabila semua data dari setisp sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan

adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya,

kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut

pembersihan data (data cleaning). Cara yang dilakukan dalam proses ini

adalah membuat distribusi frekuensi masing-masing variabel untuk

mengetahui adanya data yang hilang (missing) dan mendeteksi apakah data

yang dimasukin benar atau salah.

F. Analisis Data

Analisis data suatu penelitian, biasanya melalui prosedur bertahap antara

lain:

1. Analisis Univariate ( Analisis Deskriptif )

Analisis Univariate adalah suatu prosedur pengolahan data dengan

menggambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel

atau grafik (Setiadi,2007). Analisis univariat pada penelitian menghasilkan

Page 76: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

60

distribusi frekuensi dan persentase data demografi, tingkat religiusitas dan

tingkat depresi.

2. Analisis Bivariat

Apabila telah dilakukan analisis univariate tersebut diatas, hasilnya

akan diketahui karakteristik atau distribusi setiap variabel, dan dapat

dilanjutkan analisis bevariate (Notoatmodjo,2010). Analisis ini diperlukan

untuk menjelaskan hubungan dua variabel yaitu antara variabel bebas

dengan variabel terikat (Budiharto,2008). Analisis bivariat pada penelitian

ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat religiusitas dengan tingkat

depresi pada lansia. Pada penelitian ini , peneliti sudah melakukan uji

normalitas dan didapatkan hasil untuk untuk tingkat religiuisitas data yang

didapat berdistribusi normal sedangkan tingkat depresi didapat data

berdistribusi tidak normal. Pada penelitian ini uji yang digunakan adalah uji

non parametrik dimana uji non parametrik digunakan untuk menganalisis

data berskala nominal atau ordinal (Dharma,2011).Teknik yang digunakan

untuk analisis bivariat ini adalah uji Spearman Rank. Uji Sperman Rank

digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan

dependen berskala ordinal untuk data non parametrik (Dharma,2011).

G. Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan

sebuah penelitian mengingat penelitian keperawatan akan berhubungan langsung

dengan manusia, maka segi etika penulisan harus diperhatikan karena manusia

mempunyai hak asasi dalam penelitian (hidayat,2003).

Page 77: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

61

Masalah dalam etika keperawatan:

1. Lembar Persetujuan (informed consent)

Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian

dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden. Pemberian lembar ini agar subjek

bersedia, mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika

responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak mereka.

2. Tanpa nama ( Anonimity )

Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan cara

tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

3. Kerahasian ( Confidentially )

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiannya oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang dihasilkan pada kelompok riset.

Page 78: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

62

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

1. Sejarah Panti Werdha

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 merupakan unit pelaksana teknis

bidang kesejahteraan sosial lanjut usia Dinas Bintal Dan Kesos Provinsi DKI

Jakarta. Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 4 beralamat di jalan

Margaguna 1 No.1 Jakarta Selatan. PSTW Budi Mulia 4 berdiri pada tanggal

12 Juli 2002 dengan luas tanah 17952 M2, luas bangunan 1320 M2. PSTW

Budi Mulia 4 berkapasitas 200 orang. PSTW Budi Mulia 4 berlandasan hukum

Undang-undang No. 1 Thaun 1998 Tentang Lanjut Usia. Keputusan Gubenur

Provinsi DKI Jakarta No.41 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejakteraan Sosial Provinsi DKI Jakarta.

Keputusan Gubenur Provinsi DKI Jakrta No.163 tahun 2002 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis di

Lingkungan Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial Provinsi DKI

Jakarta.

PSTW Budi Mulia 4 Margaguna berpenghuni sebanyak 230 lansia yang

sebenarnya kapasitas hanya 200 lansia. para lansia kebanyakan masuk karena

terkena razia. Sebelum di tempatkan di panti, lansia ditampung dulu di Panti

Sosial Bina Insani dan baru dirujuk ke panti-panti. PSTW Budi Mulia 4

Margaguna memiliki beberapa ruangan untuk warga binaan sosial (WBS).

WBS dibagi bagi atas mandiri, setengah renta, dan renta. Ruangan yang

Page 79: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

63

digunakan oleh peneliti yaitu ruangan mandiri( Melati, Mawar, Merpati,

Cendrawasih, Tulip, Lily, dan Ruangan Subsidi Silang). Adapun kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh warga binaan sosial di PSTW Budi Mulia 4

adalah bimbingan rohani, olahraga, senam lansia, bimbingan keterampilan,

pelayanan kesehatan, kesenian, rekreasi dan penyaluran.

B. Hasil Uji Konstruk Validitas Intrument Religiusitas

Tabel 5.1Hasil Uji Konstruk Instrumen

NoItem

Item variabel Komponen AlphaCronbach

1 2 3 4 517. Saya melaksanakan sholat

sunah.781

.772

15. Menurut saya belajarmerupakan bagian dari ajaranagama

.733

11. Saya memiliki rasa ingin tahuterhadap ilmu agama

.683

19. Saya rutin membaca Al-quran .56813. Saya suka mengikuti ceramah

agama atau pengajian.470

20. Selesai sholat sayamelaksanakan dzikir danberdoa

.464

10. Saya rendah hati sehinggamemiliki banyak teman

.748

.749

9. Saya hormat kepadapemimpin panti

.742

6. Saya sabar dalammenghadapi penyakit

.655

4. Saya selalu tenang dalamsholat

.571

7. Saya suka membantu teman .4681. Saya yakin kalau rezeki

diatur oleh Allah.418

16. Saya selalu melaksanakansholat tepat waktu

.820.704

18. Saya suka melaksanakansholat berjemaah

.806

Page 80: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

64

22. Saya selalu memperhatikanhal-hal yang membatalkanpuasa

.900

21. Saya selalu mengerjakanpuasa ramadhan

.855

2. Saya memiliki kemauanuntuk bekerja

.791

8. Saya menghargai temannon muslim melaksanakanibadah

.769

Dari hasil diatas pertanyaan no.22,21,2,8 didapatkan hasil uji kontruk

validitas intrument didapat data nya tidak valid karena tidak masuk kedalam

komponen mana pun. Pernyataan tersebut juga tidak valid untuk responden

peneliti karena faktor usia lansia yang tidak bisa melakukan kegiatan diatas. Jadi

ada 14 pertanyaan yang valid.

C. Hasil Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis univariat dan bivariat, kenormalan data

terlebih dahulu diuji. Uji normalitas ini digunakan untuk melihat apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan uji Kolmogorov Smirnov karena jumlah sampel besar (>50)

dengan nilai kemaknaan p >0,05. Berikut ini adalah hasil uji normalitas pada

masing-masing variabel penelitian:

Tabel 5.2Tabel Uji Normalitas

Variabel Kolmogorov Smirnov Distribusi Data

Tingkat Religiusitas 0,064 Normal

Tingkat Depresi 0,000 Tidak Normal

Page 81: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

65

Dari tabel diatas untuk variabel tingkat religiusitas distribusi data

normal dan untuk variabel tingkat religiusitas distribusi data tidak normal.

D. Hasil Analisis Univariat

Analisis univariat pada penelitian ini dilakukan secara deskriptif, yaitu

menampilkan tabel distribusi frekuensi data tingkat religiusitas dan tingkat

depresi di PSTW Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan.

1. Gambaran Distribusi Frekuensi Demografi Responden

a. Gambaran Distribusi Frekuensi Usia Responden PSTW Budi Mulia

4 Margaguna Jakarta Selatan

Pengkategorian usia responden menurut WHO yaitu klasifikasi lansia

60-74 tahun, lansia tua 75-90 tahun, dan lansia sangat tua diatas 90 tahun.

Tabel 5.3Distribusi Frekuensi Usia Responden PSTW Budi Mulia 4 Margaguna

Jakarta Selatan

Usia Frekuensi Presentase(%)Lansia (60-74 tahun) 44 72,1

Lansia Tua (75-90 tahun) 17 27,9Total 61 100

Dari tabel diatas menunjukan hasil responden kategori lansia (60-74)

paling banyak yaitu sebesar 44 responden.

Page 82: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

66

b. Gambaran Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden PSTW

Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan

Tabel 5.4Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden PSTW Budi Mulia 4

Marguna Jakarta Selatan

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)Pria 19 31,1

Wanita 42 68,9Total 61 100

Dilihat dari tabel 5.3 diatas sebagian besar responden penelitian

berjenis kelamin wanita sebanyak 42 reponden atau 68,9%.

c. Gambaran Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden

PSTW Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan

Tabel 5.5Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden PSTW Budi Mulia

4 Margaguna Jakarta Selatan

TingkatPendidikan

Frekuensi Presentase (%)

Tidak Sekolah 27 44,3SD 19 31,1

SMP 10 16,4SMA 3 4,9

Perguruan Tinggi 1 1,6Total 61 100

Dari tabel 5.4 diatas disimpulkan bahwa sebagian besar tingkat

pendidikan responden penelitian adalah tidak sekolah yaitu sebesar 27

responden atau 44,3%.

2. Gambaran Tingkat Religiusitas Lanjut Usia di PSTW Budi Mulia 4

Margaguna Jakarta Selatan

Page 83: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

67

Pengkategorian tingkat religiusitas responden menggunakan nilai

mean dan standar deviasi (SD) dikarenakan data terdistribusi normal

(p>0,005), dimana nilai mean adalah 65,46 dan nilai standar deviasi

adalah 8,449. Responden yang dikategorikan memiliki tingkat

religiusitas baik adalah yang mempunyai skor > mean + SD atau yang

mempunyai skor > 73,91 , yang dikategorikan memiliki tingkat

religiusitas sedang adalah yang mempunyai skor mean – SD ≤ X ≤ mean

+ SD atau yang mempunyai skor 57,01 ≤ X ≤ 73,91 , dan yang

dikategorikan buruk adalah yang mempunyai skor X < mean – SD atau

yang mempunyai skor X < 57,01 .Berikut ini distribusi frekuensi tingkat

religiusitas responden pada penelitian

Tabel 5.6Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Religiusitas Responden PSTW

Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan (n=61)

Tingkat Religiusitas(Mean & SD)

Frekuensi Presentase(%)

Baik (>73,91) 11 18,0Sedang (57,01≤ x ≤ 73,91) 40 65,6

Buruk (< 57,01) 10 16,4Total 61 100

Tabel 5.2 diatas menunjukan sebagian besar tingkat religiusitas

responden di PSTW Budi Mulia 4 adalah sedang sebesar 40 dari 61

orang responden (65%) .

Presentase item pertanyaan tingkat religiusitas yang dijawab oleh

responden dapat dilihat pada tabel

Page 84: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

68

Tabel 5.7Frekuensi Jawaban Item Pernyataan Tingkat Religiusitas (n=61)

No Item Pertanyaan Selalu Sering Jarang TidakPernah

1. Saya yakin kalau rezeki sudah diaturoleh Allah SWT

30 31 0 0

2. Saya memiliki kemauan untuk bekerja 12 32 14 33. Saya tidak lekas putus asa 11 34 10 64. Saya selalu tenang dalam sholat 28 30 3 05. Saya tenang ketika di timpa musibah 8 36 12 56. Saya sabar dalam menghadapi

penyakit13 43 5 0

7. Saya suka membantu teman- teman 10 33 15 38. Saya menghargai teman-teman non

muslim melaksanakan ibadah13 31 10 7

9. Saya hormat kepada pemimpin panti 25 35 1 010. Saya rendah hati sehingga saya

memiliki banyak teman14 39 7 1

11. Saya memiliki rasa ingin tahu terhadapilmu agama

15 25 8 3

12. Saya suka mendengarkan radio ataumenyaksikan siaran tv tentangceramah agama

14 19 19 9

13. Saya suka mengikuti ceramah ataupengajian

32 23 4 2

14. Saya membaca buku tentang agama 5 10 20 2615. Menurut saya belajar merupakan

bagian dari ajaran agama8 44 6 3

16. Saya selalu melaksanakan sholat tepatwaktu

33 19 7 2

17. Saya melaksanakan sholat sunah 19 10 18 1418. Saya suka melaksanakan sholat

berjamaah24 16 17 4

19. Saya rutin membaca Al-quran setiaphari

16 14 18 13

20. Selesai sholat saya melaksanakandzikir dan berdoa

26 25 4 6

21. Saya selalu mengerjakan puasaramadhan

30 23 5 3

22. Saya selalu memperhatikan hal-halyang membatalkan puasa baik yangharam dan makruh

18 33 6 4

Page 85: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

69

Dari tabel diatas disimpulkan bahwa pernyataan yang

jawabannya selalu paling banyak adalah pernyataan nomor 16 sebanyak

33 responden, pernyataan yang jawabannya sering paling banyak adalah

pertanyaan nomor 15 sebanyak 44 responden, pernyataan yang

jawabannya jarang dan tidak pernah paling banyak adalah pernyataan

nomor 14 sebanyak 20 dan 26 responden.

3. Gambaran Tingkat Depresi Lanjut Usia di PSTW Budi Mulia 4

Margaguna Jakarta Selatan

Berikut distribusi frekuensi tingkat depresi responden pada penelitian

Tabel 5.8Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Responden PSTW Budi

Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan (n=61)

Tingkat Depresi Frekuensi Presentase (%)Normal(0-9) 37 60,7

Depresi Ringan(10-19) 17 27,9Depresi Berat(20-30) 7 11,5

Total 61 100

Dilihat dari tabel 5.4 diatas menunjukan bahwa sebagian besar

tingkat depresi responden di PSTW Budi Mulia 4 Margaguna adalah

normal dengan frekuensi 37 dari 61 responden (60,7%).

Jumlah item pertanyaan yang dijawab oleh responden dapat

dilihat pada tabel di bawah

Page 86: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

70

Tabel 5.9Frekuensi Jumlah Jawaban Item Pertanyaan Tingkat

Depresi (n=61)

No Item Pertanyaan Iya Tidak1. Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani? 53 82. Banyak meninggalkan kesenangan/minat dan

aktifitas anda?20 41

3. Merasa bahwa kehidupan anda hampa ? 21 404. Sering merasa bosan? 23 385. Penuh pengharapan akan masa depan? 15 466. Mempunyai semangat yang baik setiap waktu? 45 167. Diganggu oleh pikiran-pikiran yang tidak dapat

diungkapkan?18 43

8. Merasa bahagia disebagian besar waktu? 44 179. Merasa takut sesuatu akan terjadi pada anda? 9 5210. Sering kali merasa tidak berdaya? 21 4011. Sering merasa gelisah dan gugup? 18 4312. Memilih tinggal dikamar dari pada pergi

melakukan sesuatu yang bermanfaat di panti?18 43

13. Sering kali merasa khawatir akan masa depan? 11 5014. Merasa mempunyai lebih banyak masalah

dengan daya ingat dibandingkan orang lain?25 36

15. Berfikir bahwa hidup ini sangat menyenangkansekarang?

39 22

16. Sering kali merasa merana ? 21 4017. Merasa kurang bahagia? 21 4018. Sangat khawatir terhadap masa lalu? 14 4719. Merasa hidup ini sangat menggairahkan? 44 1720. Merasa berat untuk memulai sesuatu yang baru? 15 4621. Merasa dalam keadaan penuh semangat ? 42 1922. Berfikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan? 12 4923. Berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik

daripada anda?22 39

24. Sering kali merasa menjadi kesal dengan halyang sepela?

24 37

25. Sering kali merasa ingin menangis? 22 3926. Merasa sulit untuk berkonsentrasi? 23 3827. Menikmati tidur? 43 1828. Memilih menghindar dari perkumpulan sosial? 43 1829. Mudah mengambil keputusan? 34 2730. Mempunyai pikiran yang jernih? 51 10

Page 87: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

71

Dari hasil tabel diatas pertanyaan yang jawaban benar paling banyak adalah

pertanyaan nomor 1 sebesar 53 responden.

E. Analisis Uji Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis data dari dua variabel

yang berbeda. Analisis bivariat pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara tingkat religiusitas dengan tingkat depresi lansia di PSTW

Budi Mulia 4 Margaguna. Analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan

uji Korelasi Spearman Rank (Rho). Berikut hasil analisis hubungan antara

tingkat religiusitas dengan tingkat depresi pada penelitian:

Tabel 5.10Tabel Analisis Univariat (n=61)

Tingkatreligiusitas

Tingkat depresi Total p-Value

r

Normal Ringan BeratN % N % N % N %

0,000 -0,558

Baik 11 100 0 0 0 0 11 100Sedang 23 57,5 13 32,5 4 10 40 100Buruk 3 30 4 40 3 30 10 100Total 37 60,7 17 27,9 7 11,5 61 100

Dari tabel diatas hasil uji statistik didapatkan nilai p-value = 0,000. Hal

tersebut menunjukan bahwa ada hubungan antara variabel tingkat religiusitas

dengan tingkat depresi (p< 0,05). Sedangkan hasil koefisien korelasi

didapatkan nilai koefisien korelasi atau nilai r - 0,558 hal itu berarti hubungan

antara variabel tingkat religiusitas dengan tingkat depresi merupakan hubungan

yang kuat karena berada pada rentang koefisien korelasi antara 0,41-0,70.

Sementara itu, koefisien korelasi dalam penelitian ini bernilai negatif (-), yang

Page 88: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

72

artinya bahwa hubungan antara variabel tingkat religiusitas dengan tingkat

depresi merupakan hubungan berbanding terbalik, dimana jika variebel tingkat

religiusitas meningkat maka variebel depresi akan mengalami penurunan,

begitu juga sebaliknya.

Page 89: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

73

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan pembahasan dari hasil penelitian yang meliputi

interpretasi dan diskusi hasil yang membahas kesenjangan maupun kesesuaian

antara hasil penelitian yang dilakukan dengan hasil penelitian terkait disertai teori

yang mendasarinya. Selain itu, juga dibahas tentang keterbatasan yang ada dalam

penelitian ini.

A. Analisis Univariat

Analisis univariat yang akan dibahas pada penelitian ini adalah variabel

independen yaitu tingkat religiusitas dan variabel dependen adalah tingkat

depresi.

1. Gambaran Demografi responden di PSTW Budi Mulia 4 Margaguna

Jakarta Selatan

a. Usia

Usia responden pada penelitian ini berkisar antara 60-90 tahun.

Pengkategorian usia responden berdasarkan WHO. Dari hasil analisis

didapat jumlah lansia yang kategori lansia (60-74) sebanyak 72,1 % dan

lansia tua (75-90) sebanyak 27,9%. Pada lansia mengalami perubahan-

perubahan seperti perubahan fisik, mental, dan psikologis. Perubahan fisik

terjadi disemua organ dan sistem tubuh lansia(Dewi,2014). Lansia juga

mengalami perubahan psikologis dan psikososial (Maryam

dkk,2008)(Bastble,2002).

Page 90: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

74

Perubahan-perubahan tersebut dapat memicu berbagai masalah pada

lansia termasuk depresi jika tidak diikuti adaptasi yang baik dan ditambah

dengan dukungan sosial yang buruk, perpisahan (Maryam dkk,2008).

Menurut penelitian Wulandari (2011) mengatakan bahwa proporsi lanjut

usia yang mengalami depresi meningkat seiring bertambahnya usia.

b. Jenis Kelamin

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar lansia berjenis

kelamin perempuan, yaitu sebesar 68,9%, sedangkan responden laki-laki

sebesar 31,1%. Hal ini menggambarkan bahwa terdapat perbedaan proporsi

antara lansia perempuan dan laki-laki. Hal ini dikarenakan lebih tingginya

usia harapan hidup perempuan daripada laki-laki yaitu sebesar 8,2 %

perempuan dan 6,9 % laki-laki. Tidak ada proses penerimaan antara lansia

laki-laki dan perempuan. Menurut pihak panti lansia diterima dari operasi

yang dilakukan oleh satpol PP dan di bawa ke panti. Di panti dilakukan

proses registrasi dan penempatan di panti.

c. Tingkat Pendidikan

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagaian besar tingkat pendidikan

responden adalah tidak sekolah yaitu sebesar 44,3%. Dari hasil wawancara

responden mengatakan ilmu agama mereka dapat sewaktu kecil.

2. Variabel Tingkat Religiusitas

Page 91: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

75

Religiusitas adalah sebuah ekpresi spritual seseorang yang berkaitan

dengan sistem keyakinan, nilai, hukum yang berlaku dan ritual

(Driyarkara,1978 dalam Ismail,2009). Keberagamaan atau religiusitas

diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Aktivitas beragama bukan

hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual, tapi juga ketika

melakukan aktivitas lain yang terdorong oleh kekuatan

supranatural(Ancok,2004).

Thouless (1992) dalam Widiana (2013) berpendapat bahwa ada

beberapa faktor yang mempengaruhi sikap keagamaan(religiusitas) seseorang.

Faktor tersebut antara lain: 1) pengaruh pendidikan atau pengajaran dan

berbagai tekanan sosial (faktor sosial) seperti pendidikan dari orang tua,

tradisi-tradisi sosial, tekanan-tekanan sosial, 2) pengalaman yang dialami

seseorang dalam membentuk sikap keagamaan terutama pengalaman kebaikan,

keindahan dan juga pengalaman peringatan atau pertolongan dari Tuhan, 3)

faktor yang timbul dari kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi seperti

kebutuhan terhadap keagamaan, cinta kasih, ancaman kematian,) berbagai

proses pemikiran verbal atau proses intelektual.

Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas tingkat religiusitas lanjut

usia sedang yaitu sebanyak 40 responden (65,6%), dibandingkan dengan

tingkat religiusitas baik yaitu sebanyak 11 responden (18%) dan buruk

sebanyak 10 responden (16,4%). Trisnawati (2011) juga melakukan penelitian

tentang aktivitas religi dan depresi pada 100 orang responden lansia

mendapatkan hasil 51,1 % baik, 20% cukup, dan 28,9% kurang. Tingkat

Page 92: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

76

religisusitas ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pengaruhi

pendidikan dan berbagai tekanan sosial (faktor sosial), pengalaman yang

pernah dialami yang mempengaruhi sikap keagamaan seperti perasaan

mendapatkan peringatan dari atau pertolongan dari Tuhan, faktor kebutuhan

dan proses pemikiran atau intelektual (Thouless, 1992 dalam Widiana, 2013).

Dari segi pengaruh pendidikan, 44,3% tingkat pendidikan responden di

PSTW Budi 4 tidak lulus Sekolah Dasar. Berdasarkan wawancara dengan

responden, pengetahuan agama mereka dapat dari orangtua. Menurut Nafis

(2003) dalam pengetahuan agama bertujuan untuk membersihkan,

mengingatkan, dan menggugah, serta mengaktifkan kembali fitrah manusia,

sehingga fitrah itu mampu mempengaruhi dan mengarahkan pola pikir dan

perbuatan/tindakan seseorang(FIP-UPI,2011). PSTW Budi Mulia 4 Margaguna

memiliki jadwal khusus dalam kegiatan keagamaan. Hal ini sejalan dengan

penelitian Trisnawati (2011) mengatakan bahwa sebagian besar aktivitas religi

dari responden baik ini dikarenakan para lansia melaksanakan sholat, puasa,

zakat, berdoa dan berdzikir.

Tingkat religiusitas lansia berbagai hal, dilihat dari analisis item

pernyataan, terlihat yang jawabannya selalu paling banyak adalah pernyataan

nomor 16 yaitu pernyataan saya selalu melaksanakan sholat tepat waktu. Disini

terlihat bahwa lansia selalu melaksanakan sholat tepat waktu, hal tersebut

dikarenakan lansia melaksanakan sholat berjemaah lima waktu. Pihak panti

juga memfasilitasi kegiatan sholat berjemaahan untuk lansia, dimana pihak

panti menjadi imam disetiap sholat.

Page 93: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

77

Item pernyataan yang jawabannya selalu juga banyak yaitu item

penyataan nomor 13 yaitu pernyataan saya suka mengikuti ceramah atau

pengajian. Pihak panti memfasilitasi lansia dengan mengadakan kegiatan

ceramah agama mingguan dan bulanan dengan mendatangkan penceramah

agama. Lansia juga mengikuti pengajian yang diadakan panti dimana guru

mendatangi kamar-kamar lansia.

Terlihat juga pada item pernyataan yang jawabannya jarang dan tidak

pernah tertinggi terdapat pada pernyataan nomor 14 yaitu saya suka membaca

buku tentang agama. di lihat dari jawaban jarang dan tidak pernah hal tersebut

disebabkan kurangnya fasilitas dari panti untuk menyediakan bahan bacaan

agama dan ditambah juga ada lansia tidak bisa membaca. Sehingga sumber

ilmu lansia hanya didapat dari ceramah agama.

Hal yang mempengaruhi religiusitas seseorang salah satunya adalah

pengalaman yang pernah dialami baik itu pengalaman pertolongan atau

peringatan dari Allah SWT (Thouless,1996). Berdasarkan wawancara,

responden mengatakan hidup sebatang kara atau tidak memiliki keluarga

ataupun anak, mereka yang mengatakan pasrah dengan kehidupan di panti dan

hal ini merupakan pertolongan dari Allah SWT sehingga mereka mempunyai

tempat tinggal dan keluarga di panti, jika tidak mereka sudah terlunta-lunta di

jalan Walaupun sebagian yang tidak terima di bawa ke panti dan menginginkan

untuk keluar.

Page 94: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

78

Religiusitas mempunyai fungsi yaitu berfungsi sebagai edukatif,

berfungsi sebagai penyelamat, berfungsi sebagai pendamaian, berfungsi

sebagai kontrol sosial, berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas dan

berfungsi sebagai fungsi transformatif(Jalaaudin,1995 dalam Widiana, 2013).

Dilihat dari hasil wawancara pada para responden, sebagaian responden

memiliki bawaan tenang, ketika ditanya apakah suka sedih atau putus asa,

mereka menjawab tidak karena semua sudah diatur oleh Allah. Hal ini sejalan

dengan fungsi dari religiusitas yaitu fungsi kedamaian dimana ketenangan

bathin didapat melalui tuntunan agama. Mereka juga meyakini jika kita

menjalankan semua perintah Allah SWT, kehidupan dunia dan akhirat akan

selamat. Hal ini terlihat dari item pernyataan jawaban seringnya cukup tinggi

yaitu pernyataan nomor 5 dan yang pernyataannya saya tenang ditimpa

musibah.

3. Variabel Tingkat Depresi

Tingkat depresi di ukur menggunakan skala pengukuran Geriatric

Depression Scale (GDS). GDS di tulis oleh Yesvage et al pada tahun 1983.

Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa lanjut usia yang tingkat depresi

normal sebanyak 37 dari 61 responden (60,7%), depresi ringan sebanyak 17

dari 61 responden dan depresi berat sebanyak 7 dari 61 responden ( 11,5%).

Dari hasil penelitian tersebut sebagian besar lanjut usia memiliki depresi

normal sebanyak 37 orang. Tapi hampir dari setengah jumlah responden

mengalami depresi. Pradnyandari dan Diniari (2013) melakukan penelitian

tentang perbandingan status depresi pada 70 responden lansia didapatkan hasil

Page 95: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

79

sebanyak 11,4 % lansia mengalami depresi ringan dan 11,4 % juga mengalami

depresi berat.

Depresi adalah reaksi psikologis terhadap hilangnya kesehatan, orang yang

dicintai, atau rasa harga diri seseorang(Semiun, 2010). Menurut Bacon depresi

adalah keadaan menyedihkan dari pikiran untuk memiliki sedikit hal

diinginkan, dan banyak hal ditakuti(McKay dan DinkMeyer,2008). Faktor-

faktor pencetus depresi pada lansia menurut Ericson karena tidak berhasilnya

menyelesaikan tahap-tahap perkembangannya, bagi lansia banyak menghadapi

stressor ekonomi, sosial, fisik, dan emosinal, menurut ahli psikoanalisis karena

kehilangan objek, pengaturan kognitif negatif, ketidakberdayaan, malfungsi

endrokin dan beberapa penyakit fisik menyebabkan lansia mengalami depresi.

(Stanley&Gauntlett,2007).

Lansia yang mengalami depresi di PSTW 4 Budi Mulia yaitu depresi

ringan sebanyak 17 dari 61 responden dan depresi berat sebanyak 7 dari 61

responden ( 11,5%) disebabkan oleh berbagai faktor. Menurut penelitian yang

dilakukan Rezki dkk (2014) pada 50 responden lansia tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi depresi mengatakan bahwa depresi dipengaruhi beberapa

yang saling berkaitan seperti faktor kehilangan dan faktor kecemasan. Menurut

teori faktor-faktor yang menyebabkan depresi salahsatunya faktor kehilangan

objek (Stanley & Guanttley 2007). Depresi dapat terjadi karena faktor

kehilangan pada lansia yang tidak dapat beradaptasi dengan baik. Kehilangan

objek disini seperti kehilangan pekerjaan, kehilangan pasangan, dan kehilangan

Page 96: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

80

keluarga (Bastable,2002). Dari hasil wawancara responden mengatakan rindu

kepada anak dan cucu dan ingin kembali ke keluarga.

Hasil penelitian didapat 60,7 % tingkat depresi lansia adalah normal.

Analisis dari item pertanyaan sebanyak 53 lansia merasa puas dengan

kehidupan yang dijalani sekarang. Hasil pengamatan saat dilakukan penelitian

lansia terlihat senang tinggal di panti, mengikuti semua kegiatan panti mulai

dari senam, karaoke, kesenian dll. Sebanyak 44 lansia merasa bahagia di

sebagian besar waktu. Tidak terlihat wajah sedih, murung pada lansia di panti

karena lansia bersosialisasi dengan baik. Wulandari (2011) melakukan

penelitian tentang kejadian tingkat depresi pada lansia dengan 52 responden di

panti dan 50 responden di komunitas disimpulkan bahwa berbagai faktor yang

menyebabkan terjadinya depresi pada lansia yaitu partisipasi sosial kurang dan

gangguan fungsional.

Lansia yang mengalami depresi sebanyak 39,4% Analisis item pertanyaan

yang menunjukan lansia mengalami depresi yaitu sebanyak 23 lansia yang

sering merasa bosan dan 21 lansia merasa hidup ini hampa. Dari hasil

pengamatan lansia yang mengalami depresi terlihat lebih banyak menyendiri

dikamar, tidak mengikuti aktivitas, terlihat murung, sedih. Dari analisis item

jawaban, 18 orang lansia mengatakan lebih memilih tinggal di kamar dari pada

mengikuti kegiatan dan menghindari perkumpulan sosial. Diantara lansia yang

mengalami depresi, 11,5 % atau 7 orang lansia mengalami depresi berat. Gejala

yang terlihat dari hasil pengamatan, lansia yang mengalami depresi berat

Page 97: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

81

terlihat sangat murung, menangis ketika diwawancara, mengatakan hidupnya

tidak bahagia, dan tidak mau bersosialisasi sesama lansia.

Menurut Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ)

tahun 2001 menguraikan ciri-ciri dari depresi ringan, sedang dan berat. Ciri-

ciri dari depresi ringan adalah sekurang-kurang nya memiliki 2 dari 3 gejala

utuma depresi, ditambah sekurang-kurang 2 dari gejala lain dan tidak ada

gejala depresi berat. Ciri-ciri depresi sedang meiliki 2 gejala utama depresi,

ditambah sekurang-kurangnya 3 gejala lain. Ciri-ciri depresi berat harus

memiliki semua gejala utama ditambah sekurang-kurangnya 4 gejala lainnya.

Gejala utama meliputi afek depresif, kehilangan minat/kegembiraan, dan

berkurangnya energi sehingga mudah lelah/menurunnya aktivitas. Gejala lain

meliputi konsentrasi dan perhatian berkurang, harga diri dan kepercayaan diri

berkurang, gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna, pandangan tentang

masa depan yang suram,perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri, tidur

terganggu dan nafsu makan berkurang.

Dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2011) tentang

kejadian depresi di panti werdha dan komunitas dengan jumlah responden 52

lanjut usia di panti werdha dan 50 lanjut usia dikomunitas disimpulkan bahwa

tingkat depresi di panti werdha sebanyak 38,5%. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Sari (2012) tentang gambaran tingkat depresi di panti werdha

dengan jumlah responden 143 responden didapatkan 40,6 % lansia mengalami

depresi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pradnyandari dan Diniari (2013)

tentang perbandingan kejadian depresi lanjut usia di keluarga dengan di panti

Page 98: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

82

dengan jumlah responden 35 lanjut usia di panti dan 35 lanjut usia di

komunitas didapatkan hasil 22,8 % jumlah lansia yang mengalami depresi di

panti. Hasil dari tiga penelitian tersebut menyatakan masih banyak lanjut usia

yang mengalami depresi di panti sama halnya dengan hasil penelitian peneliti

dimana lanjut usia yang mengalami depresi sebanyak 39,4 % yang disebabkan

berbagai faktor.

Hal yang dilakukan panti untuk penanganan depresi pada para lansia yaitu

mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat diikuti oleh lansia. kegiatan tersebut

adalah olahraga senam yang diadakan 2 kali seminggu, bimbingan

keterampilan (menjahit, membuat keset, membuat bunga), kegiatan kesenian.

Menurut Stanley & Gauntley (2007) salah satu penanganan depresi yang dapat

dilakukan pada lansia adalah memodifikasi lingkungan fisik dan sosial. Lansia

dianjurkan untuk mengikuti aktivitas-aktivitas yang bermanfaat untuk

meningkatkan konsep diri lebih baik.

B. Analisis Bivariat

1. Hubungan Tingkat Religiusitas dengan Tingkat depresi

Hasil uji statistik menunjukan hasil nilai p-value = 0,000 , r = - 0,558

yang membuktikan bahwa ada hubungan yang kuat antara tingkat

religiusitas dengan tingkat depresi pada lanjut usia di PSTW 4 Budi Mulia

Margaguna Jakarta Selatan. Sementara itu, koefisien korelasi dalam

penelitian ini bernilai negatif (-), yang artinya bahwa hubungan antara

tingkat religiusitas dengan tingkat depresi merupakan berbanding terbalik,

Page 99: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

83

dimana jika variabel tingkat religiusitas meningkat maka variebel tingkat

depresi akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya.

Dari hasil pengamatan terlihat lansia yang rajin dalam melaksanakan

sholat, sholat berjemaah, mengikuti ceramah agama, mengikuti pengajian

lebih tenang dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Mereka lebih rajin

mengikuti kegiatan di panti, bersosialisasi dengan sesama penghuni panti.

Hal sebalik nya, lansia yang tidak melaksanakan perintah agama lebih

terlihat murung, sedih, menangis dan tidak mau bersosialisasi dengan

sesama penghuni panti.

Hubungan yang kuat antara tingkat religiusitas dengan tingkat

depresi sejalan juga dengan teori, dimana fungsi religiusitas menurut

Jalaaludin (2004) yaitu fungsi edukatif, fungsi penyelamat, fungsi

perdamaian, fungsi sosial kontrol, fungsi solidaritas, fungsi transformatif,

fungsi kreatif dan fungsi sublimatif. Salah satu fungsi nya yaitu fungsi

perdamaian dimana melalui agama seseorang yang bersalah atau berdosa

dapat mencapai kedamaian bathin dengan bertobat melalui tuntunan agama.

sehingga gangguan hati, pikiran seperti depresi. Menurut Prof Hamdani

Anwar, M.A (2015) dalam kutipan wawancara mengatakan jika religiusitas

tinggi depresi yang dialami akan minim karena ketika ditimpa masalah

langsung menghadapa ke Allah dengan doa, dzikir, sholat dan jadi lebih

tenang. Beliau juga menambahkan keyakinan bahwa Allah maha kuasa

selalu menjaga hati dan ketika seseorang berserah diri kepada Allah maka

Allah akan memberikan anugerahNya.

Page 100: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

84

Penanganan depresi pada lansia dapat dilakukan dengan cara

mengkomunikasikan perhatian, membantu klien menyadari bahwa mereka

mengalami kesedihan yang tidak wajar, mengajukan pertanyaan-pertanyaan

yang membantu mereka mengidentifikasi hal-hal yang mereka sedihkan,

memberikan informasi tentang depresi, memodifikasi lingkungan fisik dan

sosial, penatalaksanaan pengobatan, modalitas kelompok dan melakukan

aktifitas keagamaan(sholat, dzikir kepada Allah, berbuat baik, membaca Al-

Quran) (Stanley&Guantley,2007). Sehingga depresi dapat berkurang dengan

melakukan penanganan-penanganan termasuk mendekatkan diri kepada

Allah SWT dengan cara melakukan semua perintahNya dan meninggalkan

semua laranganNya.

Firman Allah dalam surat Ar-Ra’d(13):28 yang artinya:

“Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram

dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati

menjadi tentram”

Ayat diatas melihat hanya dengan mengingat Allah SWT hati akan

menjadi tentram. Cara mengingat Allah tentunya dengan mengerjakan

sholat wajib maupun sunat, memperbanyak membaca Al-quran,

memperbanyak dzikir. Depresi merupakan gangguan psikologis (kejiwaan)

manusia, menurut Francis Bacon dalam McKay dan DinkMeyer tahun 2008

mengatakan depresi adalah keadaan menyedihkan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan terdahulu seperti penelitian

Trisnawati (2011) tentang aktivitas religi dan depresi dengan jumlah

Page 101: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

85

responden lanjut usia 100 orang mengatakan ada hubungan aktivitas religi

dengan tingkat depresi. Juga pada penelitian Gupta et al (2011) tentang

hubungan religiusitas dan psikopatologi pada pasien depresi dengan jumlah

responden 60 orang mengatakan pada pasien depresi, putus asa dan niat

bunuh diri berbanding terbalik dengan tingkat religiusitas.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian terdapat keterbatasan penelitian yaitu

Peneliti menyadari adanya kekurangan dalam pelaksanaan penelitian ini.

1. Responden sedikit susah untuk dimintai wawancara karena sehingga

peneliti harus berusaha melakukan pendekatan kepada responden.

2. Pada saat pengambilan data, peneliti bentrok dengan kegiatan di panti

seperti pengajian dan setelah pengajian para responden kebanyakan

langsung tidur.

3. Waktu wawancara menjadi memanjang karena saat diwawancara lansia

ada yang menangis sehingga peneliti menggunakan komunikasi

teraupetik yang baik.

4. Kuesioner hanya berupa self report karena kuesioner menilai aktifitas

religi secara subjektif, sehingga aktifitas religi secara objektif tidak

ternilai.

Page 102: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

86

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian penelitian yang telah dikemukan pada bab

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil dari keseluruhan

temuan dan pengujian hasil penelitian sebagaian berikut:

1. Gambaran tingkat religiusitas lanjut usia di PSTW 4 Budi Mulia

Margaguna Jakarta Selatan yaitu lanjut usia yang memiliki tingkat

religiusitas baik sebesar 11 orang (18,0%), lanjut usia yang memiliki

tingkat religiusitas sedang 40 orang (65,6%) dan lanjut usia yang

memiliki tingkat religiusitas buruk sebesar 10 orang (16,4%).

2. Gambaran tingkat depresi lanjut usia di PSTW 4 Budi Mulia Margaguna

Jakarta Selatan yaitu lanjut usia yang tingkat depresi normal sebesar 37

orang (60,7%). Lanjut usia yang tingkat depresi ringan sebesar 17 orang

(27,9%) dan lanjut usia yang tingkat depresi berat sebesar 7 orang

(11,5%).

3. Hasil uji statistik di peroleh p-value sebesar 0,000 dan nilai r sebesar -

0,558 maka H0 ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara

tingkat religiusitas denga tingkat depresi lanjut usia di PSTW 4 Budi

Mulia Margaguna Jakarta Selatan.

Page 103: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

87

B. Saran

1. Bagi Institusi tempat penelitian

Panti sebagai tempat dilakukan penelitian sudah bagus dalam

mengadakan kegiatan-kegiatan kerohanian, mungkin lebih dimodifikasi

agar lansia tidak merasa cepat merasa bosan. Panti juga bisa melakukan

pendekatan spiritualitas untuk mengurangi angka depresi dengan cara

mendampingan lansia dari segi spritualitas dan bekerjasama dengan

yayasan-yayasan keagamaan.

2. Bagi Keperawatan

Perawat perlu meningkatkan peran untuk dapat memberikan

asuhan keperawatan dan memberikan intervensi keperawatan islami yang

tepat dalam menangani depresi.

3. Bagi peneliti

Bagi penelitian selanjut nya diharapkan dapat melakukan

penelitian lebih dalam lagi seperti di bidang religi melihat sholat yang

dilakukan, membaca Al-guran, dan etiologi-etiologi lain yang

menyebabkan depresi sehingga dapat dilakukan penanganan yang baik.

Page 104: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

DAFTAR PUSTAKA

Al-Atsari, Abdullah bin Abdil Hamid. Intisari Aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 1973.

Alimul, Hidayat. Riset keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi.Jakarta: Salemba Medika, 1975.

Ancok,Djamaludin dan Fuat Nashori Suroso. Psikologi Islam SolusiIslam Atas Problem-Problem Psikologi. Yogyakarta: PustakaPelajar, 2004.

Andrews, Linda Wasmer. Enyclopedia of Depression, Greenwood, USA:Publishing Group, 2010.

Arjadi,Retha. ”Terapi Kognitif-Perilaku untuk Menangani Depresi PadaLanjut Usia.” Skripsi Program Megister Profesi Psikologi.Universitas Indonesia, 2012.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Proyeksi Penduduk Indonesia2010-2035. Jakarta: Badan Pusat Stastik, 2013.

Bappenas. “Angka Harapan Hidup Penduduk Indonesia.” Di akses tanggal03 November 2014 dari http://www.bappenas.go.id/berita-dan-siaran-pers/berita/tahun-2025-angka-harapan-hidup-penduduk-indonesia-737-tahun/.

Bastable, Susan B. Perawat Sebagai Pendidik:Prinsip-PrinsipPengajaran dan Pembelajaran. Jakarta: EGC, 2002.

BKKBN. “Penduduk Indonesia Tahun 2010,” Dikutip pada tanggal 22Maret 2015dari http://www.bkkbn.go.id/kependudukan/default.aspx

Budiharto. Metodologi Peneltian Kesehatan. Jakarta: EGC, 2008.

Cress,Jo Cathy. Handbook of Geriatric Care Management Second Edition.USA: Malloy, 2007.

Davis,E Tommy. “The Effectiveness of the Geriatris Depression Scale toDsitinguish Apathy from depression in alzheimer’s disease andrelated dementias.” Dissertation, Doctor Programme, university ofnorth texas, 2008.

Page 105: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

Dewi, Sofia Rhosma. Buku Ajar Keperawatan Gerontik, Yogyakarta:Deepublish, 2014.

Dharma, Kelana Kusuma. Metedologi Penelitian Keperawatan PanduanMelaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian, Jakarta: TransInfo Media, 2011.

Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial . Di akses tanggal 23 Januari 2015.http://rehsos.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=1594

Direktur Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial. Kebijakan danProgram Pelayanan Sosial Lanjut Usia di Indonesia. Jakarta:Departemen Sosial RI, 2003.

Efendi, Ferry dan Makhfudli. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teoridan Praktik dalam Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika, 2009.

FIP-UPI. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bandung: IMTIMA, 2007.

Gupta et al. “Relationship Between Religiosity and psychopatologyin patien with Depression, Indian J Psychiatry, 53(4) (2011), 330

335

Halgin,P Richard dan Susan Krauss Whitbourne. Psikologi AbnormalPerspektif Klinis Pada Gangguan Psikologis Ed.6 Buku 2.Jakarta:Salemba Humanika, 2010.

Hibbert,Allison dkk. Rujukan Cepat Psikiatri.Jakarta:EGC, 2009.

Hidayat, A. Aziz Alimul. Metode Penelitian Keperawatan dan TeknikAnalisa Data. Jakarta: Salemba Medika, 2008.

Ingram,I.M et al. Pskiatri:Catatan Kuliah. Jakarta: EGC, 1995.

Ismail,Wahyuni. “Analisis Komparatif Perbedaan Tingkat ReligiusitasSiswa di lembaga Pendidikan Pesantren, MAN , danSMU.”,Lentera Pendidikan.12(1) (2009) ,87-102

Jang, Ji-Eun, et al. “Religiosity, Depression, and quality of life in KoreaPatiens with breast cancer: a I-year prospective longtudinal study”,Psycho-Oncology, 22 (2012) ,h.922-929.

Page 106: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

Kabbani, Syekh Muhammad Hisyam. Encyclopedia of Islam Dictrine Vol.5. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2007.

Keliat, Budi Anna. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 1. Jakarta:EGC, 1999.

Lam et al. Assesment Scales in Depression, Mania and Anxiety. USA:Inform Healthcare, 2005.

Maryam, Siti dkk. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatanya. Jakarta:Salemba Medika, 2008.

Maslim, Rudi. Diagnosis Gangguan Jiwa,Rujukan Ringkas PPDGJ-III.Jakarta: Bagian Ilmu Kedoktern Jiwa FK Unika Atma Jaya, 2001.

Nevid,Jeffrey S et al. Psikologi Abnormal, Diterjamahkan oleh tim alihbahasa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Jakarta : PenerbitErlangga, 2005.

Notoatmodjo, Soekidjo. Metedologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta, 2010.

Nurhidayah,Siti dan Rini Agistini. ”Kebahagian Lansia ditinjau DariDukungan Sosial dan Spirutualitas.” Jurnal Soul 5(2)(2011), h.16-32.

Park, Jisung and Soonhee Roh. “Daily spiritual experiences, socialsupport, and depression among elderly Korean immigrants.” Aging& Mental Health 17(1)(2013), h.102-107.

Pradnyandari, Ni Ketut Dita dan Diniari, Ni Ketut Sri. “PerbandinganKejadian dan Status Depresi Lansia yang Tinggal BersamaKeluarga dengan yang Tinggal di Panti Sosial Tresna WerdhaWana Seraya Denpasar Bali.” Skripsi Program Strata 1Universitas Udayana Fakultas Kedokteran, 2013.

Rezki,Ezi ,Murtiani, dan Ilyas. “Faktor-Faktor Yang MempengaruhiTingkat Depresi Terhadap pasien lansia Di panti sosial TresnaWerdha Gau Mabaji Gowa.” Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis5(1)(2014), h. 20-27.

Riwidikdo,Handoko. Statistik Kesehatan Belajar Mudah TeknikAnalisis Data dalam Penelitian Kesehatan. Jogyakarta: MitraCendikia Press, 2009.

Page 107: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

Santoso, Hana dan Ismail, Andar. Memahami Krisis Lanjut Usia: UraianMedis Dan Padogogi-Pastoral. Jakarta: Gunung Mulia, 2009.

Sari, Kartika. Gambaran Tingkat Depresi Pada Lanjut Usia DiPanti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 01 dan 03 Jakarta Timur,Skripsi, Program Strata 1, Universitas Indonesia Fakultas IlmuKeperawatan, 2013.

Sehanto dkk. Hubungan Interaksi Sosial dengan Tingkat DepresiPada Lanjut Usia Di Desa Leyangan,Skripsi,Program Strata1,STIKES Ngudi Waluyo Ungaran, 2013.

Semiun, Yustinus. Kesehatan Mental 2, Yogyakarta: Kanisius, 2010.

Setiadi. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan, Yogyakarta: ANDI,2007.

Sholikhin,Muhammad. Menyatu Diri dengan Ilahi, Yogyakarta: Narasi,2010.

Siti , R. Maryam dkk. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya, Jakarta:Salemba Medika, 2008.

Stanley, Mickey dan Patricia Gauntlett Beare. Buku Ajar KeperawatanGerontik Edisi 2, Jakarta: EGC, 2007.

Surur, Misbahus.Dasyatnya Shalat Tasbih.Jakarta:QultumMedia, .2009.

Sykura,Anita. Hubungan antara religiusitas dengan kejadian Depresi padalansia di Panti sosial tersna wredha(PSTW) sabai aluih sicincinkabupaten Padang pariaman, Skripsi, Program Strata 1, UniversitasAndalas, 2010.

Tamber,S dan Noorkasiani. Kesehatan Usia Lanjut dengan PendekatanAsuhan Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika,2009.

Trisnawati,Dewi. Hubungan Aktivitas Religi dengan TingkatDepresi Pada Lanjut Usia Di Panti Tresna Werdha Unit Budi LuhurYogyakarta, Jurnal KesMaDasKa 2(2):1-5, 2011.

WHO.http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs369/en/. Di aksestanggal 17 Januari 2015, 2012.

Page 108: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

Widiana,Nina.Hubungan Antara Kadar Religiusitas Dengan KesehatanMental(Studi Pada Mahasiswa Program Studi PAI Semester 6STAIN Salatiga Tahun 2013),Skripsi,Program Strata 1,STAI, 2013.

Wulandari,Ayu Fitri. Kejadian Tingkat Depresi Pada Lanjut Usia:Studi Perbandingan di Panti Werdha dan Komunitas, ArtikelPenelitian Ilmiah. Universitas Diponegoro Fakultas Kedokteran,2011.

Yosep,Iyus.Keperawatan Jiwa, Bandung: Refika Aditama, 2007.

Page 109: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

Lampiran 1

Uji Reabilitas

NoItem

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item

Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

p1 61.97 67.166 .480 .822

p2 62.59 66.513 .333 .825

p3 62.64 64.801 .430 .821

p4 62.05 65.581 .573 .818

p5 62.69 70.818 -.003 .839

p6 62.33 67.191 .449 .823

p7 62.64 65.968 .390 .823

p8 62.64 65.168 .370 .824

p9 62.07 68.562 .293 .827

p10 62.38 66.405 .438 .822

p11 62.44 63.884 .567 .816

p12 62.84 66.306 .249 .831

p13 62.07 63.396 .613 .814

p14 63.56 68.417 .129 .836

p15 62.52 65.120 .552 .818

p16 62.10 64.423 .480 .819

p17 62.90 62.390 .416 .823

p18 62.48 64.254 .396 .823

p19 62.92 63.243 .394 .824

p20 62.30 60.778 .668 .809

p21 62.15 66.028 .348 .825

p22 62.39 66.143 .346 .825

Page 110: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

Lampiran 2

Uji Normalitas Data

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

tingkat rekigi .110 61 .064 .968 61 .109

tingkat depresi .167 61 .000 .898 61 .000

Page 111: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

Lampiran 3

Hasil Analisis Univariat

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Pria 19 31.1 31.1 31.1

wanita 42 68.9 68.9 100.0

Total 61 100.0 100.0

tingkat pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak sekolah/SR 27 44.3 45.0 45.0

SD 19 31.1 31.7 76.7

SMP 10 16.4 16.7 93.3

SMA 3 4.9 5.0 98.3

Kuliah 1 1.6 1.7 100.0

Total 60 98.4 100.0

Missing System 1 1.6

Total 61 100.0

usia responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lansia 44 72.1 72.1 72.1

lansia tua 17 27.9 27.9 100.0

Total 61 100.0 100.0

Page 112: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

tingkat religi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 11 18.0 18.0 18.0

Sedang 40 65.6 65.6 83.6

Buruk 10 16.4 16.4 100.0

Total 61 100.0 100.0

tingkat depresi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid normal 37 60.7 60.7 60.7

depresi ringan 17 27.9 27.9 88.5

depresi berat 7 11.5 11.5 100.0

Total 61 100.0 100.0

Page 113: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

Lampiran 4

Hasil nilai mean dan standar deviasi tingkat religiusitas

tingkat rekigi

N Valid 61

Missing 0

Mean 65.46

Std. Deviation 8.449

Page 114: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

Lampiran 5

Hasil Analisis Bivariat

Correlations

tingkat rekigi tingkat depresi

Spearman's rho tingkat rekigi Correlation Coefficient 1.000 -.558**

Sig. (2-tailed) . .000

N 61 61

tingkat depresi Correlation Coefficient -.558**

1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 61 61

tingkat religi * tingkat depresi Crosstabulation

tingkat depresi

Totalnormal depresi ringan depresi berat

tingkat religi baik Count 11 0 0 11

% within tingkat religi 100.0% .0% .0% 100.0%

sedang Count 23 13 4 40

% within tingkat religi 57.5% 32.5% 10.0% 100.0%

buruk Count 3 4 3 10

% within tingkat religi 30.0% 40.0% 30.0% 100.0%

Total Count 37 17 7 61

% within tingkat religi 60.7% 27.9% 11.5% 100.0%

Page 115: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

Lampiran 6

Frekuensi Jumlah Item Pernyataan Kuesioner

Presentase Jawaban Item Pernyataan Tingkat Religiusitas (n=61)

No Item Pertanyaan Selalu Sering Jarang TidakPernah

1. Saya yakin kalau rezeki sudah diaturoleh Allah SWT

30 31 0 0

2. Saya memiliki kemauan untuk bekerja 12 32 14 33. Saya tidak lekas putus asa 11 34 10 64. Saya selalu tenang dalam sholat 28 30 3 05. Saya tenang ketika di timpa musibah 8 36 12 56. Saya sabar dalam menghadapi

penyakit13 43 5 0

7. Saya suka membantu teman- teman 10 33 15 38. Saya menghargai teman-teman non

muslim melaksanakan ibadah13 31 10 7

9. Saya hormat kepada pemimpin panti 25 35 1 010. Saya rendah hati sehingga saya

memiliki banyak teman14 39 7 1

11. Saya memiliki rasa ingin tahu terhadapilmu agama

15 25 8 3

12. Saya suka mendengarkan radio ataumenyaksikan siaran tv tentangceramah agama

14 19 19 9

13. Saya suka mengikuti ceramah ataupengajian

32 23 4 2

14. Saya membaca buku tentang agama 5 10 20 2615. Menurut saya belajar merupakan

bagian dari ajaran agama8 44 6 3

16. Saya selalu melaksanakan sholat tepatwaktu

33 19 7 2

17. Saya melaksanakan sholat sunah 19 10 18 1418. Saya suka melaksanakan sholat

berjamaah24 16 17 4

19. Saya rutin membaca Al-quran setiaphari

16 14 18 13

20. Selesai sholat saya melaksanakandzikir dan berdoa

26 25 4 6

21. Saya selalu mengerjakan puasaramadhan

30 23 5 3

22. Saya selalu memperhatikan hal-hal 18 33 6 4

Page 116: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

yang membatalkan puasa baik yangharam dan makruh

Presentase Jumlah Jawaban Item Pertanyaan TingkatDepresi (n=61)

No Item Pertanyaan Benar salah1. Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani? 53 82. Banyak meninggalkan kesenangan/minat dan

aktifitas anda?41 20

3. Merasa bahwa kehidupan anda hampa ? 40 214. Sering merasa bosan? 38 235. Penuh pengharapan akan masa depan? 46 156. Mempunyai semangat yang baik setiap waktu? 45 167. Diganggu oleh pikiran-pikiran yang tidak dapat

diungkapkan?43 18

8. Merasa bahagia disebagian besar waktu? 44 179. Merasa takut sesuatu akan terjadi pada anda? 52 910. Sering kali merasa tidak berdaya? 40 2111. Sering merasa gelisah dan gugup? 43 1812. Memilih tinggal dikamar dari pada pergi

melakukan sesuatu yang bermanfaat di panti?43 18

13. Sering kali merasa khawatir akan masa depan? 50 1114. Merasa mempunyai lebih banyak masalah

dengan daya ingat dibandingkan orang lain?36 25

15. Berfikir bahwa hidup ini sangat menyenangkansekarang?

39 22

16. Sering kali merasa merana ? 40 2117. Merasa kurang bahagia? 40 2118. Sangat khawatir terhadap masa lalu? 47 1419. Merasa hidup ini sangat menggairahkan? 44 1720. Merasa berat untuk memulai sesuatu yang baru? 46 1521. Merasa dalam keadaan penuh semangat ? 42 1922. Berfikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan? 49 1223. Berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik

daripada anda?39 22

24. Sering kali merasa menjadi kesal dengan halyang sepela?

37 24

25. Sering kali merasa ingin menangis? 39 2226. Merasa sulit untuk berkonsentrasi? 38 2327. Menikmati tidur? 43 1828. Memilih menghindar dari perkumpulan sosial? 43 1829. Mudah mengambil keputusan? 34 2730. Mempunyai pikiran yang jernih? 51 10

Page 117: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Std. Deviation

Merasa puas dengan

kehidupan yang dijalani?61 0 1 8 .340

Banyak meninggalkan

kesenangan/minat dan

aktifitas anda?

61 0 1 20 .473

Merasa bahwa kehidupan

anda hampa ?61 0 1 21 .479

Sering merasa bosan? 61 0 1 23 .489

Penuh pengharapan akan

masa depan?61 0 1 15 .434

Mempunyai semangat yang

baik setiap waktu?61 0 1 16 .444

Diganggu oleh pikiran-pikiran

yang tidak dapat

diungkapkan?

61 0 1 18 .460

Merasa bahagia disebagian

besar waktu?61 0 1 17 .452

Merasa takut sesuatu akan

terjadi pada anda?61 0 1 9 .358

Sering kali merasa tidak

berdaya?61 0 1 21 .479

Sering merasa gelisah dan

gugup?61 0 1 18 .460

Memilih tinggal dikamar dari

pada pergi melakukan

sesuatu yang bermanfaat di

panti?

61 0 1 18 .460

Sering kali merasa khawatir

akan masa depan?61 0 1 11 .388

Merasa mempunyai lebih

banyak masalah dengan

daya ingat dibandingkan

orang lain?

61 0 1 25 .496

Page 118: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

Berfikir bahwa hidup ini

sangat menyenangkan

sekarang?

61 0 1 22 .484

Sering kali merasa merana ? 61 0 1 21 .479

Merasa kurang bahagia? 61 0 1 21 .479

Sangat khawatir terhadap

masa lalu?61 0 1 14 .424

Merasa hidup ini sangat

menggairahkan?61 0 1 17 .452

Merasa berat untuk memulai

sesuatu yang baru?61 0 1 15 .434

Merasa dalam keadaan

penuh semangat ?61 0 1 19 .467

Berfikir bahwa keadaan anda

tidak ada harapan?61 0 1 12 .401

Berfikir bahwa banyak orang

yang lebih baik daripada

anda?

61 0 1 22 .484

Sering kali merasa menjadi

kesal dengan hal yang

sepela?

61 0 1 24 .493

Sering kali merasa ingin

menangis?61 0 1 22 .484

Merasa sulit untuk

berkonsentrasi?61 0 1 23 .489

Menikmati tidur? 61 0 1 18 .460

Memilih menghindar dari

perkumpulan sosial?61 0 1 18 .460

Mudah mengambil

keputusan?61 0 1 27 .501

Mempunyai pikiran yang

jernih?61 0 1 10 .373

Valid N (listwise) 61

Page 119: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

Lampiran 7

Nilai Mean Tingkat Religiusitas

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Saya yakin kalau rezeki

sudah diatur oleh Allah SWT61 3 4 3.49 .504

Saya selalu tenang dalam

sholat61 2 4 3.41 .588

Saya hormat kepada

pemimpin panti61 2 4 3.39 .525

Saya suka mengikuti

ceramah atau pengajian61 1 4 3.39 .759

Saya selalu melaksanakan

sholat tepat waktu61 1 4 3.36 .817

Saya selalu mengerjakan

puasa ramadhan61 1 4 3.31 .827

Selesai sholat saya

melaksanakan dzikir dan

berdoa

61 1 4 3.16 .934

Saya sabar dalam

menghadapi penyakit61 2 4 3.13 .532

Saya rendah hati sehingga

saya memiliki banyak teman61 1 4 3.08 .640

Saya selalu memperhatikan

hal-hal yang membatalkan

puasa baik yang haram dan

makruh

61 1 4 3.07 .814

Saya memiliki rasa ingin tahu

terhadap ilmu agama61 1 4 3.02 .764

Saya suka melaksanakan

sholat berjamaah61 1 4 2.98 .975

Menurut saya belajar

merupakan bagian dari

ajaran agama

61 1 4 2.93 .655

Page 120: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

Saya memiliki kemauan

untuk bekerja61 1 4 2.87 .785

Saya tidak lekas putus asa 61 1 4 2.82 .847

Saya menghargai teman-

teman non muslim

melaksanakan ibadah

61 1 4 2.82 .904

Saya suka membantu

teman- teman61 1 4 2.82 .764

Saya tenang ketika di timpa

musibah61 1 4 2.77 .783

Saya suka mendengarkan

radio atau menyaksikan

siaran tv tentang ceramah

agama

61 1 4 2.62 1.003

Saya melaksanakan sholat

sunah61 1 4 2.56 1.162

Saya rutin membaca Al-

quran setiap hari61 1 4 2.54 1.104

Saya membaca buku tentang

agama61 1 4 1.90 .961

Valid N (listwise) 61

Page 121: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

Lampiran 8

Hasil Uji Validitas Konstruk

Lampiran 1

Pattern Matrixa

Component

1 2 3 4 5

Saya melaksanakan sholat

sunah.781 -.203 .046 .167 -.154

Menurut saya belajar

merupakan bagian dari

ajaran agama

.733 -.053 -.015 -.145 .280

Saya memiliki rasa ingin

tahu terhadap ilmu agama.683 .211 -.304 -.051 .294

Saya rutin membaca Al-

quran setiap hari.568 -.006 .091 -.087 -.082

Saya suka mengikuti

ceramah atau pengajian.470 -.144 .373 .249 .089

Selesai sholat saya

melaksanakan dzikir dan

berdoa

.464 -.003 .393 .159 .083

Saya rendah hati sehingga

saya memiliki banyak teman.007 .748 -.166 .133 .142

Saya hormat kepada

pemimpin panti-.265 .742 .093 .177 -.072

Saya sabar dalam

menghadapi penyakit.193 .655 .126 -.279 -.075

Saya selalu tenang dalam

sholat.493 .571 .056 -.020 -.289

Saya suka membantu

teman- teman-.279 .468 .307 -.035 .448

Saya yakin kalau rezeki

sudah diatur oleh Allah SWT.354 .418 .002 .107 -.080

Saya selalu melaksanakan

sholat tepat waktu-.025 .083 .820 .147 -.029

Page 122: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

Saya suka melaksanakan

sholat berjamaah.102 .026 .806 -.259 .064

Saya selalu memperhatikan

hal-hal yang membatalkan

puasa baik yang haram dan

makruh

.061 -.039 -.072 .900 .075

Saya selalu mengerjakan

puasa ramadhan-.052 .182 .003 .855 -.014

Saya memiliki kemauan

untuk bekerja.069 -.190 .154 -.042 .791

Saya menghargai teman-

teman non muslim

melaksanakan ibadah

.029 .105 -.128 .133 .769

Page 123: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

Lampiran 9

Kuesioner Penelitian

Petunjuk pengisian :

1. Bacalah dengan teliti pertanyaan terlebih dahulu.

2. Jawablah semua pertanyaan dengan cara memberikan tanda checklist (√) pada

pilihan jawaban yang paling benar.

Kode Responden :............................ (Diisi oleh peneliti)

Tanggal Pengambilan data :............................

A. Data Demografi

1. Usia : ..........Tahun

2. Jenis Kelamin : 1. Pria ( ) 2. Wanita ( )

3. Agama: ...........

4. Pendidikan : 1. Tidak sekolah/tidak tamat SD ( )

2. SD ( )

3. SMP ( )

KUESIONER PENELITIAN

Hubungan Tingkat Religiusitas dengan Tingkat Depresi Lansia

Beragama Islam di PSTW Budi Mulya 04 Margaguna

Page 124: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

4. SMA ( )

5. Perguruan Tinggi ( )

B. Kuesioner Tingkat Religiusitas

No Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

Pernah

1. Saya yakin kalau rezeki sudah diatur oleh

Allah SWT

2. Saya memiliki kemauan untuk bekerja

3. Saya tidak lekas putus asa

4. Saya selalu tenang dalam sholat

5. Saya tenang ketika di timpa musibah

6. Saya sabar dalam menghadapi penyakit

7. Saya suka membantu teman- teman

8. Saya menghargai teman-teman non

muslim melaksanakan ibadah

9. Saya hormat kepada pemimpin panti

10. Saya rendah hati sehingga saya memiliki

banyak teman

11. Saya memiliki rasa ingin tahu terhadap

ilmu agama

Page 125: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

12. Saya suka mendengarkan radio atau

menyaksikan siaran tv tentang ceramah

agama

13. Saya suka mengikuti ceramah atau

pengajian

14. Saya membaca buku tentang agama

15. Menurut saya belajar merupakan bagian

dari ajaran agama

16. Saya selalu melaksanakan sholat tepat

waktu

17. Saya melaksanakan sholat sunah

18. Saya suka melaksanakan sholat

berjamaah

19. Saya rutin membaca Al-quran setiap hari

20. Selesai sholat saya melaksanakan dzikir

dan berdoa

21. Saya selalu mengerjakan puasa ramadhan

22. Saya selalu memperhatikan hal-hal yang

membatalkan puasa baik yang haram dan

makruh

C. Kuesioner Tingkat Depresi

No Apakah Bapak/Ibu dalam SATU MINGGU TERAKHIR Iya Tidak

1. Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani?

2. Banyak meninggalkan kesenangan/minat dan aktifitas

anda?

Page 126: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

3. Merasa bahwa kehidupan anda hampa ?

4. Sering merasa bosan?

5. Penuh pengharapan akan masa depan?

6. Mempunyai semangat yang baik setiap waktu?

7. Diganggu oleh pikiran-pikiran yang tidak dapat

diungkapkan?

8. Merasa bahagia disebagian besar waktu?

9. Merasa takut sesuatu akan terjadi pada anda?

10. Sering kali merasa tidak berdaya?

11. Sering merasa gelisah dan gugup?

12. Memilih tinggal dikamar dari pada pergi melakukan

sesuatu yang bermanfaat di panti?

13. Sering kali merasa khawatir akan masa depan?

Ya Tidak

14. Merasa mempunyai lebih banyak masalah dengan daya

ingat dibandingkan orang lain?

15. Berfikir bahwa hidup ini sangat menyenangkan sekarang?

16. Sering kali merasa merana ?

17. Merasa kurang bahagia?

18. Sangat khawatir terhadap masa lalu?

19. Merasa hidup ini sangat menggairahkan?

Page 127: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1

20. Merasa berat untuk memulai sesuatu yang baru?

21. Merasa dalam keadaan penuh semangat ?

22. Berfikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan?

23. Berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada

anda?

24. Sering kali merasa menjadi kesal dengan hal yang sepela?

25. Sering kali merasa ingin menangis?

26. Merasa sulit untuk berkonsentrasi?

27. Menikmati tidur?

28. Memilih menghindar dari perkumpulan sosial?

29. Mudah mengambil keputusan?

30. Mempunyai pikiran yang jernih?

Page 128: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1
Page 129: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1
Page 130: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38005/1/RUNINGG… · General. ly, elderly . ... Pengertian Religiusitas ... Lampiran 1