89
HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA TESIS Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama : Pelayanan Profesi Kedokteran Oleh : Istiati S.520908014 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA

LANJUT USIA

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

untuk Mencapai Derajat Magister

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Utama : Pelayanan Profesi Kedokteran

Oleh :

Istiati

S.520908014

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA

LANJUT USIA

Disusun oleh :

Istiati

S520908014

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Prof. Dr. dr. Moch. Fanani, Sp.KJ

NIP 19510711980031001

Pembimbing II dr. Putu Suriyasa, M.S., PKK, Sp.OK

NIP 194811051981111001

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr, MM, M.Kes, PAK

NIP 194803131976101001

Page 3: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA

LANJUT USIA

Disusun oleh:

Istiati

S520908014

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji

Pada tanggal : 5 Pebruari 2010

Dewan Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr, MM, M.Kes,

PAK

NIP 194803131976101001

..............................

Sekretaris Prof. Dr. Ambar Mudigdo, Sp. PA

NIP 194903171976101001

..............................

Anggota Prof. Dr. dr. Moch. Fanani, Sp.KJ

NIP 19510711980031001

..............................

dr. Putu Suriyasa, M.S., PKK, Sp.OK

NIP 194811051981111001

..............................

Mengetahui

Direktur PPS UNS

Surakarta, 5 Pebruari 2010

Ketua Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga

Prof. Drs. Suranto, M.Sc, PhD

NIP 195708201985031004

Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr, MM, M.Kes, PAK

NIP 194803131976101001

Page 4: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawan ini, peneliti :

Nama : Istiati

NIM : S520908014

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul Hubungan Fungsi

Keluarga dengan Kecemasan Pada Lanjut Usia adalah betul-betul karya sendiri.

Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis tersebut diberi tanda sitasi dan

ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh

dari tesis tersebut.

Surakarta, Pebruari 2010

Yang membuat pernyataan,

Istiati

Page 5: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas karunia-Nya tesis ini dapat

diselesaikan oleh penulis. Tesis dengan judul berjudul Hubungan Fungsi

Keluarga dengan Kecemasan Pada Lanjut Usia ini dapat diselesaikan atas

kehendak Allah SWT dan atas bantuan dari semua pihak. Tesis ini disusun untuk

memenuhi persyaratan mencapai derajat Magister Kedokteran Keluarga.

Rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan

kepada pembimbing sekaligus sebagai tim penguji penulis yaitu Prof. Dr. dr.

Moch. Fanani, Sp.KJ dan dr. Putu Suriyasa, M.S., PKK, Sp.OK yang telah

menyediakan waktunya untuk memberikan bimbingan serta dorongan semangat

dan nasehat yang senantiasa beliau berikan bagi saya untuk segera menyelesaikan

tesis ini.

Kepada Prof. Dr. Ambar Mudigdo, Sp. PA dan Prof. Dr. dr. Didik

Tamtomo, MM, Mkes, PAK sebagai tim penguji, terima kasih banyak atas saran

dan masukan untuk perbaikan tesis ini.

Terima kasih saya sampaikan kepada Prof. Dr. dr. Moch. Samsulhadi,

SpJP(K) selaku Rektur UNS, Prof. Drs.Suranto, MSc, PhD selaku Direktur

Program Studi Pascasarjana UNS, dan Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, MM, Mkes,

PAK selaku Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, yang telah

memberikan kesempatan kepada saya mengikuti pendidikan untuk mencapai

derajat Magister Kedokteran Keluarga di Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Page 6: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Sembah sujud syukur dan penghargaan setinggi-tingginya saya sampaikan

kepada kedua orang tua saya Bapak Kardjo dan Ibu Jasimah yang telah

memberikan ijin, dukungan, kasih sayang, dan kesabarannya dalam membesarkan,

membimbing, dan memberikan nasehat serta doa yang tiada hentinya sehingga

saya dapat mencapai jenjang pendidikan seperti sekarang ini.

Kepada suami tercinta, Slamet Jauhari Legowo, S.T., M.T. saya

sampaikan rasa terimakasih dan hormat atas kesediaannya mendampingi,

memberikan dorongan dan motivasi kepada saya untuk menjalani dan

menyelesaikan pendidikan ini dengan baik. Terima kasih atas pengorbanan dan

kesediaannya untuk selalu menemani, merawat, dan membimbing keempat anak

kita saat saya tidak dapat mendampingi mereka. Kepada keempat permata hati

saya : Muhammad Hariz Hizbullah, Abdurrahman Ihsan Sibghotallah, Fatahillah

Surya Yudha, dan Ahmad Shoffal Haq, Ummi menyampaikan rasa terima kasih

atas pengertian kalian.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati saya menyadari bahwa masih

banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penyusunan tesis ini. Oleh

karena itu saya mengharapkan kritik dan saran sehingga penelitian ini bermanfaat

bagi kesehatan secara umum. Amin.

Surakarta, pebruari 2010

Penulis

Page 7: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI .............................................. iii

PERNYATAAN ...................................................................... iv

KATA PENGANTAR ...................................................................... v

DAFTAR ISI ...................................................................... vii

DAFTAR TABEL ...................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xiii

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................... xiv

ABSTRAK ...................................................................... xv

ABSTRACT ...................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................... 3

C. Tujuan Penelitian .......................................................... 3

D. Manfaat Penelitian .......................................................... 3

Page 8: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

BAB II. KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Fungsi Keluarga ......................................................... 4

B. Kecemasan .................................................................... 14

C. Hubungan Fungsi Keluarga dengan Kecemasan Pada lanjut Usia 27

D. Kerangka Berpikir .................................................................... 29

F. Hipotesis .................................................................................. 29

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian.......................................................... 30

B. Lokasi penelitian.......................................................... 30

C. Populasi dan Sampel Penelitian 30

D. Identifikasi Variabel 32

E. Definisi Operasional ................................................................ 32

F. Pengolahan Data 33

G. Analisis Data 34

H. Rancangan Penelitian 35

I. Jadwal Penelitian

36

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Pembahasan 37

B. Hasil Analisis Data 42

C. Pembahasan 61

D. Keterbatasan ......................................................................... 69

Page 9: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan 71

B. Implikasi Penelitian 71

C. Saran 72

DAFTAR PUSTAKA 75

LAMPIRAN 76

Page 10: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Indikator Kecemasan dalam T-MAS...................................... 19

Tabel 2.2 : Item favorable dan unfavorable T-MAS .............................. 21

Tabel 4.1 : Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin................... 37

Tabel 4.2 : Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin dan

Kecemasan …………………………….…………………..... 38

Tabel 4.3 : Hasil Uji Chi Kuadrat Variabel Jenis Kelamin dan

Kecemasan …………………………………………………... 39

Tabel 4.4 : Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Variabel Jenis Kelamin

dan Kecemasan ……………………………………………... 39

Tabel 4.5 : Distribusi Responden berdasarkan Kelompok Umur................ 41

Tabel 4.6 : Distribusi Responden berdasarkan Kelompok Umur

dan Kecemasan……………………………………………… 41

Tabel 4.7 : Hasil Uji Chi Kuadrat Variabel Kelompok Umur dan

Kecemasan ………………………………………………….. 43

Tabel 4.8 : Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Variabel Kelompok

Umur dan Kecemasan ……………………………………… 44

Tabel 4.9 : Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir......... 43

Tabel 4.10 : Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan

Terakhir dan Kecemasan ……..…………………………..... 45

Tabel 4.11 : Hasil Uji Chi Kuadrat Variabel Pendidikan terakhir

dan Kecemasan ……………………………………………. 46

Tabel 4.12 : Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Variabel

Pendidikan Terakhir dan Kecemasan ……………………… 47

Tabel 4.13 : Distribusi Responden berdasarkan Kedudukan dalam

Keluarga .................................................................................. 48

Tabel 4.14 : Distribusi Responden berdasarkan Kedudukan dalam

Keluarga dan Kecemasan ………..………………………..... 48

Tabel 4.15 : Hasil Uji Chi Kuadrat Variabel Kedudukan dalam

Keluarga dan Kecemasan …………………………………... 50

Tabel 4.16 : Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Variabel

Kedudukan dalam Keluarga dan Kecemasan ……………… 50

Tabel 4.17 : Distribusi Responden berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga 51

Tabel 4.18 : Distribusi Responden berdasarkan Jumlah Anggota

Keluarga dan Kecemasan ……..………………………..... 52

Tabel 4.19 : Hasil Uji Chi Kuadrat Variabel Jumlah Anggota

Keluarga dan Kecemasan …………………………………. 53

Tabel 4.20 : Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Variabel

Kedudukan dalam Keluarga dan Kecemasan ……………… 54

Page 11: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Tabel 4.21 : Distribusi Responden berdasarkan Bentuk Keluarga ............. 55

Tabel 4.22 : Distribusi Responden berdasarkan Bentuk Keluarga

dan Kecemasan …………………........................................ 55

Tabel 4.23 : Hasil Uji Chi Kuadrat Variabel Bentuk Keluarga dan

Kecemasan ……………………………………..................... 57

Tabel 4.24 : Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Variabel

Bentuk Keluarga dan Kecemasan ………………………….. 57

Tabel 4.25 Distribusi Responden berdasarkan Fungsi Keluarga………... 58

Tabel 4.26 Distribusi Responden berdasarkan Kecemasan Keluarga…... 58

Tabel 4.27 Distribusi Responden berdasarkan Fungsi Keluarga dan

Kecemasan …………………………………………............. 59

Tabel 4.28 : Hasil Uji Chi Kuadrat Variabel Fungsi Keluarga dan

Kecemasan ……………………………………..................... 60

Tabel 4.29 : Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Variabel

Fungsi Keluarga dan Kecemasan …………………………… 61

Page 12: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir 29

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian 35

Gambar 4.1 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

dan Kecemasan …………………………………… 39

Gambar 4.2 Distribusi Responden berdasarkan Kelompok Umur dan

Kecemasan ………………………………………… 42

Gambar 4.3 Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir dan

Kecemasan ………………………………………… 45

Gambar 4.4 Distribusi Responden berdasarkan Kedudukan dalam Keluarga

dan Kecemasan ……………………………………… 49

Gambar 4.5 Distribusi Responden berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga

dan Kecemasan …………………………………… 53

Gambar 4.6 Distribusi Responden berdasarkan Bentuk Keluarga

dan Kecemasan 56

Gambar 4.7 Distribusi Responden berdasarkan Fungsi Keluarga

dan Kecemasan 59

Page 13: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Penelitian I 73

Lampiran 2 Angket Penelitian II 74

Lampiran 3 Angket penelitian III 75

Lampiran 3 Angket penelitian IV 76

Lampiran 4 Surat ijin kelayakan penelitian 78

Lampiran 5 Data dasar hasil penelitian 79

Lampiran 6 Hasil pengolahan data 82

Page 14: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

DAFTAR SINGKATAN

USA : United State of America

APGAR : Adaptation Patnership Growth Affection Resolve

SCREEM : Social Cultural Religion Economic Education Medical

RTA : Reality Testing Ability

ICHPPC : The International Classification of Health Problems in

Primary Care

KKN : Korupsi Kolusi dan Nepotisme

T-MAS : Taylor Manifest Anxiety Scale

MMPI : Minnesota Multiphasic Personality Inventory

L-MMPI : Lie Minnesota Multiphasic Personality Inventory

SPSS : Statistical Package for Social Sciences

SLTP : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

SLTA : Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat

Posyandu : Pos Pelayanan Terpadu

Lansia : Lanjut Usia

Page 15: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

ABSTRAK

Istiati, S520908014. 2010. Hubungan Fungsi Keluarga dengan Kecemasan Pada

Lanjut Usia. Tesis: Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fungsi

keluarga dengan kecemasan pada lanjut usia.

Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan

potong lintang. Lokasi penelitian di Posyandu Lansia Ngudi Kasarasan

Malangjiwan wilayah Puskesmas I Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Sampel didapat secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan

eksklusi. Adapun jumlah sampel yang digunakan sebesar 53 lanjut usia. Teknik

pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner. Pengolahan data dengan SPSS

15. Analisis data untuk melihat hubungan antara fungsi keluarga dengan

kecemasan menggunakan uji statistik Chi Kuadrat untuk uji hipotesis, dan

koefisien kontingensi untuk ukuran hubungan variabel-variabel tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan Chi Kuadrat hitung 17,381, dan nilai p=

0,000 (p< 0,05). Karena nilai signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf alpha

0,05, maka disimpulkan bahwa harga Chi Kuadrat hitung adalah signifikan.

Sedangkan hasil analisis koefisien kontingensi sebesar 0,524 dengan signifikansi

sebesar 0,000 (p< 0,05), menunjukkan bahwa hubungan antar variabel adalah

cukup substansial.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara

fungsi keluarga dan kecemasan pada lanjut usia.

Kata kunci : Kecemasan, Fungsi Keluarga

Page 16: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

ABSTRACT

Istiati, S520908014. 2010. The relationship between family function and anxiety

in elderly. Thesis: Master Program in Family Medicine, Post-Graduate Program,

Sebelas Maret University.

The aim of this research is to study the relationship between family function

with anxiety in elderly.

The method of research was analytical with case control studies. The

Location of research in the Posyandu Lansia Ngudi Kasarasan Malangjiwan,

Puskesmas I Colomadu regional, Karanganyar, Central Java. The sample obtained

by purposive sampling based on inclusion and exclusion criteria. Large sample of

53 subjects. The questionnares were used to get the data. Data were analysed by

SPSS 15. Analysis of data to see the relationship between family function with

anxiety using Chi Square test statistic for hypothesis testing, and contingency

coefficient to measure the relationship of these variables.

The results showed calculating Chi Square 17.381, and the value of p =

0,000 (p <0,05). As the significance scored 0,000 less than alpha rate 0,05, the

calculating Chi Square was significant. While the results of analysis of

contingency coefficient 0,524 with a significance of 0,000 (p <0,05), shows that

the relationship between variables is quite substantial.

Conclusions from the findings showed there was a relationship between

family function and anxiety in elderly.

Keywords: Anxiety, Family Function

Page 17: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada tahun 2020 jumlah orang lanjut usia Indonesia diproyeksikan

sebesar 7-28% dan pada tahun 2020 sebesar 11-34%. Bahkan dari data

yang dikeluarkan oleh Bureu of Census USA (1993), dilaporkan bahwa di

Indonesia pada tahun 1990 – 2025 akan mempunyai jumlah lanjut usia

sebesar 414 % suatu angka paling tinggi di seluruh dunia. Sebagai

perbandingan : Kenya 347 %, Brasil 255 %, India 242 %, Cina 220 %,

Jepang 129 %, Jerman 66 % dan Swedia 33 %. Dalam istilah demografi,

penduduk Indonesia sedang bergerak kearah struktur penduduk yang

semakin menua (Ageing Population) (Agus Soedomo, 2003 :17)

Peningkatan jumlah lanjut usia ini, perlu diimbangi dengan

peningkatan perhatian pada lanjut usia, sehingga derajat kesehatan para

lanjut usia bisa dipertahankan pada taraf setinggi- tingginya.Hal ini di

karenakan akan muncul lebih banyak problem lanjut usia seperti

kemunduran fisik, mental, sosial, produktivitas kerja, komunikasi, dan

terbatasnya aksesibilitas. Ini potensi masalah yang harus diantisipasi sejak

awal (Taisir, 2008 :1)

Sementara itu angka prevalensi pengidap gangguan mental untuk

lanjut usia 55 ke atas: (a) 11,4% untuk gangguan kecemasan, (b) 4,4%

Page 18: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

untuk gangguan mood, (c) 0,6% untuk skizofrenia, (d) 6,6% untuk

pelemahan kognitif parah, dan (e) 19,8% untuk gangguan mental lainnya

(Socrates, 2009:1).

Keluarga adalah kelompok yang mempunyai peranan yang amat

penting dalam mengembangkan, mencegah, mengadaptasi dan atau

memperbaiki masalah kesehatan yang ditemukan dalam keluarga.

Sesungguhnya bentuk, siklus, dan fungsi keluarga secara keseluruhan

mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap kesehatan setiap anggota

keluarga. Baik kesehatan fisik maupun mental. Sebaliknya keadaan

kesehatan juga berpengaruh terhadap bentuk, siklus, dan fungsi keluarga

(Azrul Azwar, 1997: 41)

Beberapa studi melaporkan adanya hubungan antara dukungan

keluarga dengan kesehatan mental.Kuantitas dan kualitas dukungan

keluarga berkaitan dengan gejala psikologis. Beberapa studi

mengindikasikan bahwa orang dengan gangguan mental dilaporkan

merasa tidak mendapat dukungan keluarga. Penelitian lain yang

mendukung, bahwa pasien dengan diagnosa gangguan kecemasan lebih

sedikit tingkat kepuasannya terhadap dukungan keluarga dibanding pasien

tanpa gangguan kecemasan ( Cano, Annmarrie, et all., 2003:2).

Penelitian ini berbeda dengan penelitian – penelitian sebelumnya,

dalam hal topik, subjek penelitian, dan alat ukur yang digunakan.

Page 19: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

B. Perumusan Masalah

Adakah hubungan fungsi keluarga dengan kecemasan pada lanjut

usia ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mempelajari hubungan antara fungsi keluarga dengan kecemasan

pada lanjut usia.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui hubungan antara fungsi keluarga yang baik

dengan kecemasan pada lanjut usia

b. Mengetahui hubungan antara fungsi keluarga yang

cukup dengan kecemasan pada lanjut usia

c. Mengetahui hubungan antara fungsi keluarga yang

tidak baik dengan kecemasan pada lanjut usia

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Dapat menambah wawasan peneliti mengenai hubungan antara

fungsi keluarga dengan kecemasan pada lanjut usia.

2. Manfaat praktis

a. Menambah pengetahuan dan berguna bagi keluarga dalam

Page 20: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

menghadapi problem kecemasan pada lanjut usia

b.Menambah pemahaman bagi dokter keluarga dalam

menyelesaikan masalah kecemasan pada lanjut usia

Page 21: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Fungsi Keluarga

a. Pengertian

Keluarga (family) ialah unit terkecil dalam masyarakat, yang

merupakan suatu kumpulan individu yang terdiri dari kepala keluarga

beserta anggota keluarganya yang membentuk suatu rumah tangga,

memiliki kekayaan bersama, menciptakan dan memelihara budaya yang

sama, saling berhubungan dan terlibat secara emosional dalam lingkup

peraturan, peranan, struktur kekuasaan, bentuk komunikasi,tatacara

negoisasi serta tata cara penyelesaian masalah yang disepakati bersama,

sehingga memungkinkan pelbagai tugas dapt diselenggarakan secara lebih

efektif dan efisien (Azrul Azwar, 2002: 69).

b. Struktur keluarga

Ada berbagai struktur keluarga di masyarakat, tergantung dari

siapa yang bertindak sebagai kepala keluarga, maka keluarga dapat

dibedakan atas dua macam. Pertama, keluarga patriarkhat, jika yang

bertindak sebagai kepala keluarga adalah suami. Kedua, keluarga

matriarkhat, jika yang bertindak sebagai kepala keluarga adalah istri

(Azrul Azwar, 2002: 69).

Page 22: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

c. Bentuk keluarga

Bentuk keluarga terdiri dari individu-individu dengan status sosial

yang telah dikenal dan posisi interaksi satu sama lain secara teratur,

mempunyai tempat tinggal tetap dan mempunyai sangsi sosial. Adapun

bentuk keluarga yang ada tersebut diantarnya adalah keluarga inti (nuclear

family) jika anggota keluarganya hanya istri serta anak - anak turunan

pertama saja. Keluarga besar ( extended family) adalah jika kedalam

anggota keluarga tersebut termasuk pula para sanak keluaga, baik menurut

garis vertikal (bapak,ibu, kakek, nenek, cucu, cicit) dan ataupun garis

horisontal (abang, kakak, adik ipar).Sementara itu, keluarga menurut

hukum umum (common law family) adalah keluarga yang terdiri dari pria

dan wanita yang tidak terikat dalam perkawinan yang syah serta anak-anak

mereka yang tinggal bersama. Keluarga campuran ( blended family) adalah

keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak-anak kandung serta anak-anak

tiri. Di Indonesia dalam pengertian keluarga besar sering pula dimasukkan

para pembantu yang telah bertahun-tahun tinggal dalam satu rumah,

Sementara itu sebagai konsekuensi dari pergeseran hak wanita/ women’s

right, dimana banyak wanita lebih senang hidup dalam rumah sendiri

akibat perceraian, kematian, atau meninggalkan keluarga, single parent

family sekarang dianggap sebagai keluarga. Juga telah ada kebebasan dari

pengadilan yang memungkinkan duda dapat menitipkan anaknya ke

lembaga penitipan anak dan bagi orang single dapat mengadopsi anak.

Communal family adalah kelurga yang terdiri dari beberapa keluarga yang

Page 23: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

terdiri dari beberapa keluarga yang berkumpul menjadi satu meskipun

mereka berbeda agama, kepercayaan, dan organisasi. Dasar pergerakannya

adalah karena ketidakpuasan dengan sistem sosial dan ditujukan dalam

masyarakat luas. Dalam bentuk ini peran orang tua tidak ditekankan dan

anak menjadi tanggung jawab bersama para anggota dewasa. Keluarga

serial (serial family) adalah keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yan

telah menikah dan mungkin telah punya anak, tetapi kemudian bercerai

dan masing-masing menikah lagi serta memiliki anak-anak dengan

pasangan masing –masing, tetapi semuanya menganggap sebagai satu

keluarga. Bentuk keluarga yang lain adalah keluarga gabungan ( composite

family), maksudnya keluarga terdiri dari suami dengan beberapa istri dan

anak-anaknya (poliandri) atau istri dengan beberapa suami dan anak-

anaknya (poligini) yang hidup bersama. Cohabatation family adalah dua

orang yang menjadi satu tanpa ikatan pernikahan tetapi membentuk

suatu keluarga (Azrul Azwar, 1995: 23).

d. Peranan dalam keluarga

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku

interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam

posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh

harapan dan pola perilaku dari kelompok serta norma yang ada dalam

masyarakat. Ada berbagai macam peranan yang ada dalam keluarga,

diantaranya adalah sebagai berikut :

Page 24: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

1) Peranan sebagai ayah

Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, berperanan

sebagai pencari nafkah, kepala keluarga, pendidik, pelindung,

pemberi rasa aman bagi anak dan istrinya dan juga sebagai anggota

dari kelomok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat di dalam

lingkungan di mana dia tinggal

2) Peranan ibu

Sebagai istri dan ibu anak-anaknya, ibu mempunyai peranan yang

sangat penting dalam keluarga. Diantaranya adalah peranan

sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, mengurus rumah

tangga, sebagai pelindung dari anak-anak saat ayah tidak ada di

rumah . Disamping itu ibu juga berperan sebagai salah satu

anggota kelompok dari peranan sosial serat sebagai anggota

masyaakat dari lingkungan di mana dia tinggal. Di samping itu

juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan bagi

keluarganya

3) Peranan anak

Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan

tingkat perkembangan baik fisik, mental, sosial dan spirital

e. Fungsi keluarga

Telah disebutkan bahwa para anggota yang terdapat dalam satu

keluarga bersepakat untuk saling mengatur diri sehingga memungkinkan

Page 25: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

pelbagai tugas yang terdapat dalam keluarga diselenggarakan secara

efektif dan efisien. Kemampuan untuk mengatur dan atau melaksanakan

pembagian tugas tersebut pada dasarnya merupakan salah satu faktor yang

menentukan baik atau tidaknya fungsi yang dimiliki oleh satu keluarga.

Oleh Friedman, fungsi keluarga dibedakan atas 6 macam yakni fungsi

afektif (afektif function), fungsi sosialisasi (socialization and social

placement function), fungsi reproduksi (reproduction function), fungsi

mengatasi maslah keluarga (family coping function), fungsi ekonomi

(economic function), serta fungsi pemenuhan kebutuhan fisik (provision of

physical necessity) (Azrul Azwar, 2002: 70).

Sedangkan di Indonesia, seperti yang tercantum dalam peraturan

pemerintah No 21 tahun 1994, fungsi keluarga dibedakan 8 macam, yakni

(1) fungsi keagamaan, (2) fungsi budaya, (3) fungsi cinta kasih, (4) fungsi

melindungi, (4) fungsi reproduksi, (5) fungsi sosialisasi dan pendidikan,

(7) fungsi ekonomi, (8) fungsi pembinaan lingkungan (Azrul Azwar, 2002:

70).

Buku yang lain menyebutkan berbagai fungsi yang dimiliki oleh

keluarga :

1) Fungsi biologis

Dalam hal ini keluaraga mempunyai fungsi untuk meneruskan

keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memenuhi

kebutuhan gizi keluarga, adn juga memelihara dan merawat

anggota keluarga yang sehat maupun sakit

Page 26: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

2) Fungsi psikologis

Dalam menjalankan fungsi psikologis, keluarga mempunyai

fungsi untuk memberikan kasih sayang dan rasa aman agi

anggota keluarga yang ada, memberikan perhatian diantara

anggota keluarga, membina pendewasaan kepribadian anggota

keluarga, dan memberikan identitas bagi keluarga

3) Fungsi sosialisasi

Keluarga berfungsi dalam membina sosialisasi pada anak,

membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat

perkembangan pada anak, serta meneruskan nilai-nilai budaya

yang terdapat dalam keluarga tersebut

4) Fungsi ekonomis

Keluaraga berfungsi dalam mencari sumber-sumber penghasilan

untuk memenuhi penghasilan keluarga, melakukan pengaturan

penggunaan penghasilan keluarga untuk memnuhi kebutuhan

keluarga, menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-

anak, jaminan hari tua, dan sebagainya

5) Fungsi pendidikan

Dalam hal keluarga berfungsi dalam menyekolahkan anak untuk

memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku

anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki,

mempersiapkan anak untuk kehidupan dewas yang akan datang

Page 27: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa, serta

mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

f. Siklus Kehidupan Keluarga

Keluarga mempunyai siklus kehidupan seperti yang dikemukakan

oleh Duvall, sebagai berikut :

1) Tahap awal perkawinan (newly married)

Tahap ini dimulai dengan pernikahan dan belum mempunyai

anak. Di Amerika Serikat tahap ini biasanya berlangsung rata-

rata selama 2 tahun.

2) Tahap keluarga dengan bayi (birth of the first child)

Dalam tahap ini keluarga tersebut mempunyai bayi, dapat satu

atau dua orang. Di Amerika Serikat yang dimaksud bayi adalah

sampai umur 30 bulan dan biasanya tahap ini berlangsung rata-

rata selama 2,5 tahun.

3) Tahap keluarga dengan anak usia pra sekolah (family with

preschool children)

Pada tahap ini keluarga tersebut telah mempunyai anak dengan

usia prasekolah. Di Amerika Serikat yang dimaksud dengan

prasekolah adalah yang berumur 30 bulan sampai dengan 6

tahun dan biasanya tahap ini berlangsung rata-rata selama 3,5

tahun.

Page 28: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

4) Tahap keluarga dengan anak usia sekolah (family with children

in school)

Pada tahap ini keluarga tersebut telah mempunyai anak dengan

usia sekolah. Di Amerika Serikat yang dimaksud dengan sekolah

adalah yang berumur 6 tahun sampai dengan 13 tahun dan

biasanya tahap ini berlangsung rata-rata selama 7 tahun.

5) Tahap keluarga dengan anak usia remaja (family with teenagers)

Pada tahap ini keluarga tersebut telah mempunyai anak dengan

usia remaja. Di Amerika Serikat yang dimaksud dengan remaja

adalah yang berumur 13 tahun sampai dengan 20 tahun dan

biasanya tahap ini berlangsung rata-rata selama 7 tahun.

6) Tahap keluarga dengan anak-anak yang meninggalkan keluarga

(family as launching centre)

Pada tahap ini satu per satu anak meninggalkan keluarga. Di

Amerika Serikat biasanya tahap ini berlangsung rata-rata selama

8 tahun.

7) Tahap orang tua usia menengah (parent allone in middle years)

Pada tahap ini semua anak telah meninggalkan keluarga. Yang

tinggal hanyalah suami istri dengan usia menengah. Di Amerika

Serikat yang dimaksu usia menengah adalah sampai dengan masa

pensiun dan biasanya tahap ini berlangsung rata-rata selama 15

tahun.

8) Tahap keluarga usia jompo (aging family members)

Page 29: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Pada tahap suami istri telah berusia lanjut sampai meninggal

dunia. Di Amerika Serikat yang dimaksu usia menengah adalah

sampai dengan masa pensiun dan biasanya tahap ini berlangsung

rata-rata selama 10 tahun sampai dengan 15 tahun. (Azrul

Azwar, 1995: 36)

g. Karakteristik Keluarga Sehat

(1). Komunikasi yang sehat

(2). Otonomi personal

(3). Fleksibilitas

(4). Apresiasi

(5). Saling mendukung

(6). Waktu untuk keluarga dan kebersamaan

(7). Ikatan yang kuat

(8). Pertumbuhan

(9). Nilai – nilai religi dan spiritual. (Murtagh, J., 1998:9)

h. Pengukuran Fungsi Keluarga

Pengukuran fungsi keluarga dapat diukur dengan

menggunakan ;

(1). APGAR family (Adaptation, Partnership, Growth, Affection,

Resolve)

Page 30: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Diciptakan oleh Smilkstein untuk mengetahui fungsi keluarga

secara cepat. Merupakan instrumen skrening untuk disfungsi

keluarga dan mempunyai reliabilitas dan validitas yang adekuat

untuk mengukur tingkat kepuasan mengenai hubungan keluarga

secara individual, juga beratnya disfungsi keluarga. Bila

pertanyaan dijawab sering / selalu nilai 2, kadang-kadang nilai 1,

jarang / tidak nilai 0. Bila hasil penjumlahan kelima nilai diatas

adalah antara

a. 7-10 : fungsi keluarga baik

b. 4-6 : fungsi keluarga kurang baik

c. 0-3 : fungsi keluarga tidak baik

(2). SCREEM (Social Cultural Religion Economic Education Medical).

Jika APGAR family untuk melihat fungsi keluarga secara

fisiologis, maka SCREEM adalah untuk melihat fungsi keluarga

secara patologis.

Apakah antara anggota keluarga saling memberi perhatian, saling

membantu kalau ada kerepotan masing-masing.Apakah interaksi

dengan tetangga sekitarnya juga berjalan baik dan tidak ada masalah (

Social).

Apakah keluarga puas terhadap budaya yang berlaku di daerah itu

(Culture).

Apakah keluarga taat dalam beragama (Religion).

Apakah status ekonomi keluarga cukup (Economic)

Page 31: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Apakah pendidikan tergolong cukup (Education)

Apakah dalam mencari pelayanan kesehatan mudah dan ada alat

transportasi (Medical) (Lao, L.F.,et al., 2003)

2. Kecemasan

a. Pengertian

Kecemasan (ansietas / anxiety) gangguan alam perasaan (affective)

yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang

mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai

realitas ( Reality Testing Ability / RTA, masih baik), kepribadian masih

tetap utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian / splitting of

personality), perilaku dapat terganggu teapi masih dalam batas – batas

normal ( Dadang Hawari, 2008:19 ).

Ansietas adalah perasaan tidak nyaman yang mendalam dari rasa

takut dan berkelanjutan. Kriteria ansietas menurut definisi dari ICHPPC (

the International Classification of Health Problems in Primary Care)

adalah ketidaknyamanan dan kecemasan menetap atau perasaan cemas.

Tidak berkaitan dengan respon secara luas terhadap stressor psikososial,

stimulus, atau kejadian (Murtagh, J.,1998:1043)

Ansietas ( cemas ) dapat ditemukan dimana – mana; tidak

demikian dengan gangguan ansietas. Ansietas adalah suatu perasaan takut

yang tidak menyenamgkan dan tidak dapat dibenarkan yang sering disertai

Page 32: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

gejala fisiologis, sedangkan pada gangguan ansietas terkandung unsur

penderitaan yang bermakna dan gangguan fungsi yang disebabkan oleh

kecemasan tersebut. Gangguan ansietas dapat ditandai hanya dengan rasa

cemas, atau dapat juga memperlihatkan gejala lain seperti fobia atau

obsesif dan kecemasan muncul bila gejala utama tersebut dilawan. Rasa

takut juga bersifat universal dan dapat menimbulkan gambaran gejala

ansietas yang akut; tetapi berbeda dengan ansietas, penyebab rasa takut

biasanya jelas dan dapat dipahami. Suatu gambaran yang lazim pada

semua gangguan ansietas adalah kualitas gejala yang tidak menyenangkan

dan tidak alami (ansietas, fobia, obsesi) – yaitu ego alien dan ego distonik.

Gejala- gejal ini cenderung menjadi kondisi relaps kronis-waspadalah

trehadap kemungkinan bunuh diri ( Tomb, D.A., 2004:96)

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan

Perubahan - perubahan tata nilai kehidupan / psikososial telah

mempengaruhi nilai – nilai moral etika dan gaya hidup, tidak semua orang

mampu menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan tersebut diatas,

sehingga bisa mengalami gangguan penyesuaian diri. Perubahan –

perubahan tersebut antara lain :

a). Pola hidup masyarakat dari yang semula sosial-religius ke arah

pola kehidupan masyarakat individual, materialistis dan

sekuler

Page 33: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

b). Pola hidup sederhana dan produktif cenderung ke arah pola

hidup mewah dan konsumtif

c). Struktur keluarga yang semula keluarga besar (extended fami-

ly) cenderung ke arah keluarga inti (nuclear family), bahkan

sampai pada keluarga tunggal (single parent family)

d). Hubungan kekeluargaan yang semula erat dan kuat (tight fami-

ly relationship) cenderung menjadi longgar dan rapuh (loose fa-

mily relationship).

e). Nilai-nilai religius dan tradisional masyarakat, cenderung beru-

bah menjadi masyarakat modern bercorak sekuler dan serba bo-

leh serta toleransi berlebihan (permissive society)

g). Lembaga perkawinan mulai diragukan dan masyarakat cen-

derung untuk memilih hidup bebas atau hidup bersama tanpa

ikatan perkawinan.

h). Ambisi karier dan materi yang sebelumnya menganut azas-azas

hukum dan moral serta etika, cenderung berpola tujuan meng-

halalkan segala cara; misalnya dengan melakukan KKN (Ko-

rupsi, Kolusi dan Nepotisme) (Dadang Hawari, 2008:1-3)

Page 34: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

c. Pengukuran Tingkat kecemasan

Tingkat kecemasan bisa diukur dengan menggunakan ;

(1). Manifest Anxiety Scale dari Taylor

Manifest Anxiety Scale dari Taylor (T-MAS), diciptakan dan

dikembangkan oleh Janet Taylor Spence pada tahun 1953, di Universitas

Nortwestern. Pada mulanya item-item T-MAS dambil dari MMPI

(Minnesota Multiphasic Personality Inventory) dari item 200 item MMPI,

60 item dipilih oleh Taylor dengan seleksi para ahli psikologi klinis,

akhirnya hanya 50 item yang digunakan untuk mengungkapkan

kecemasan. Djuni Utari (1978), telah menerjemahkan T-MAS ke dalam

bentuk bahasa Indonesia

Kecemasan menurut T-MAS dibagi menjadi dua golongan, yaitu

seseorang dikatakan cemas apabila jawaban ya lebih dari atau sama

dengan 22, apabila jawaban ya lebih kecil dari 22 maka dikatakan tidak

cemas.

Test ini merupakan test kecemasan standar dan dapat diterima secara

internasional. Keuntungan dari pertanyaan tersebut adalah waktu

pemeriksaan yang relatif cepat dan penilaiannya dilakukan oleh responden

sendiri.

Page 35: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Tabel 2.1 Indikator Kecemasan

Indikator No Pertanyaan

Gangguan fisik 1 Saya tidak cepat lelah

2 Saya sering kali mengalami perasaan mual

4 Saya jarang sakit kepala

8 Tangan saya sering gemetar bila berbuat sesuatu

9 Dalam keadaan yang memalukan, saya tidak

mudah tersipu-sipu seperti kebanyakan orang

lain

10 Saya diare (mencret ) sekali atau lebih dalam

satu bulan

12 Saya tidak pernah tersipu malu bila terjadi

sesuatu pada diri saya

15 Tangan dan kaki saya jarang terasa dingin

16 Saya mudah sekali berkeringat meskipun hari

tidak panas

17 Saya jengkel karena sering banyk keringat pada

waktu malu

18 Saya jarang berdebar atau nafas tersengal

19 Saya sering merasa lapar berkepanjangan

(ngintir-intir)

20 Saya jarang sembelit (sakit perut karena sulit

berak)

21 Saya sering terganggu keluhan (sakit) perut

Sulit konsentrasi 6 Saya kesukaran konsentrasi terhadap suatu

permasalahan

41 Pada waktu bekerja, saya sulit memusatkan

perhatian

7 Saya khawtir kalau memikirkan masalah

11 Saya khawatir akan gagal atau tertimpa kesialan

13 Saya sering takut muka saya menjadi merah

karena malu

Page 36: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

26 Saya merasa lebih sensitif (peka) dari pada

umumnya orang lain

Panik dan gelisah 3 Saya yakin tidak lebih penggugup daripada

kebanyakan orang lain

5 Saya sering merasa tegang pada waktu bekerja

29 Biasanya saya tenang dan tidak mudah kecewa

atau putus asa

30 Saya mudah menangis

33 Menunggu membuat saya gelisah

34 Saya tidak dapat jenak (tenang) duduk atau

ngobrol terlalu lama

44 Saya sering dalam keadaan tegang

Gangguan tidur 14 Saya sering mimpi buruk pada waktu tidur

malam hari

22 Saya sering tidak dapat tidur karena

mengkhawatirkan sesuatu

23 Tidur saya tidak nyenyak dan sering terganggu

24 Saya sering mimpi yang memalukan

35 Kadang-kadang saya terlalu gembira sehingga

sukar tidur

Takut dan menghindar 25 Saya sering/mudah merasa segar/bugar

38 Saya tidak lebih penakut dari pada orang lain

39 Saya sering takut pada benda atau manusia tanpa

sebab

42 Biasanya, saya pemalu

49 Saya merasa takut terhadap kesukaran-

kesukaran yang saya hadapi

50 Saya jarang merasa penuh percaya diri

Khawatir, ingatan tidak

menyenangkan

27 Saya sering mengkhawatirkan diri saya terhadap

sesutu hal

28 Saya merasa tidak sebahagia orang lain yang

saya kenal

31 Saya sering kalimencemaskan sesuatu hal atau

seseorang

Page 37: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

32 Saya merasa selalu gembira setiap waktu

36 Kadang-kadang saya merasa khawatir tanpa

sebab yang jelas

37 Saya sering merasa bahwa diri saya tidak

berguna

40 Biasanya, saya merasa yakin atau percaya diri

43 Saya merasa hidup ini merupakan beban berat

setiap saat

45 Kadang-kadang saya merasa diri saya tanpa arti

46 Saya benar-benar diliputi keraguan dalam

banyak hal

47 Kadang-kadang saya merasa diri saya kacau

48 Kadang-kadang saya merasa mempunyai

kesulitan bertumpuk sehingga tidak dapat tenang

(2). Hamilton Rate Scale For Anxiety (HRS-A)

Alat ini untuk mengetahui sejauh mana derajat kecemasan seseorang

apakah ringan, sedang, berat atau berat sekali. Terdiri dari 14 kelompok

gejala yang masing – masing kelompok dirinci lagi dengan gejala – gejala

yang lebih spesifik. Masing – masing kelompok gejala diberi penilaian

angka (score) antar 0-4, yang artinya adalah

Nilai 0 = tidak ada gejala (keluhan)

1 = gejala ringan

2 = gejala sedang

3 = gejala berat

4 = gejala berat sekali

Page 38: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Penilaian atau pemakaian alat ukur ini dilakukan oleh dokter

(psikiater) atau orang yang telah dilatih untuk menggunakannya melalui

teknik wawancara langsung. Masing-masing nilai angka (score) dari ke 14

kelompok gejala tersebut dijumlahkan dan dari hasil penjumlahana

tersebut dapat diketahui derajat kecemasan seseorang yaitu :

Total Nilai ( score) : 0 – 14 = tidak ada kecemasan

14 – 20 = kecemasan ringan

21 – 27 = kecemasan sedang

28 – 41 = kecemasan berat

42 – 56 = kecemasan berat sekali (Dadang Hawari,

2008:78-79)

3. Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Kecemasan Pada Lanjut Usia

Sesungguhnya peranan keluarga dalam memelihara kesehatan dan

meningkatkan kesehatan setiap anggota keluarga dan atau kesehatan

masyarakat sesara keseluruhan, serta dalam menjamin keberhasilan

pelayanan kesehatan keluraga dan atau pelayanan kesehatan masyarakat

secara keseluruhan amat penting sekali. Mudah sekali dipahami, karena

kelurga memang mempunya arti dan kedudukan yang dimaksud antara lain

adalah :

Page 39: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

1. Keluarga adalah unit terkecil yang ada dalam masyarakat dan yang

melibatkan mayoritas penduduk. Dengan demikian apabila masalah

kesehatan setiap keluarga dapat diatasi, berarti masalah kesahatan

masyarakat secara keseluruhan akandapat turut terselesaikan

2. Keluarga adalah suatu kelompok yang mempunyai peranan yang amat

penting dalam mengembangkan, mencegah, mengadaptasi dan atau

memperbaiki masalah kesehatan yang ditemukan dalam keluarga. Dengan

demikian apabila pemahaman tentang keluarga berhasil dimiliki, akan dapat

dimanaatkan dalam mengembangkan, mencegah, mengadaptasi dan atau

memperbaiki masalah kesehatan yang ditemukan dalam keluarga dan atau

masyarakat secara keseluruhan

3. Masalah kesehatan anggota keluarga saling terkait dengan pelbagai

masalah anggota keluarga yang lainnya. Ambil contoh jika ada satu anggota

keluarga yang sakit misalnya, pasti akan mempengsruhi pelaksanaa dari

fungsi-fungsi yang dapat dilakukan oleh keluarga tersebut. Apabila

ditemukan banyak keluarga yang seprti ini, pada gilirannya pasti akan

mempengaruhi pelaksanaan dari fungsi-fungsi masyarakat keseluruhan.

4. Keluarga adalah pusat pengambilan keputusan kesehatan yang terpenting,

dan karenanya untuk keberhasilan pelayanan kesehatan terhadap anggota

keluarga dan atau masyarakat secara keseluruhan, pemahaman tentang

keluarga tersebut tidak diabaikan.

Page 40: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

5. Keluarga adalah wadah dan atau pun saluran yang dinilai paling efektif

untuk melaksanakan pelbagai upaya dan ataupun menyampaikan pesan-

pesan kesehatan (Azrul Azwar., 2002: 41- 42).

C. Kerangka Berpikir

Siklus Kehidupan

keluarga

Keluarga sejahtera

Bentuk keluarga

KeluargaAdaptasi

(Adaptation)

Pertumhuhan

(Growth)

Kasih Sayang

(Affection)

Kebersamaan

(Resolve)

Kemitraan

(Partnership)

Fungsi keluarga

Pelaksanaan

Fungsi keluarga

- Baik

- Kurang baik

- Tidak baik

Status kesehatan

Mental

- Kecemasan

Fisik

Sosial

Masyarakat sejahtera

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir

Keterangan :

: Tidak diteliti

: Diteliti

Sumber : Azrul Azwar, 2002

Page 41: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

D. Hipotesis

Ada hubungan antara fungsi keluarga dengan kecemasan pada

lanjut usia.

Page 42: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis Penelitian ini termasuk observasional analitik menggunakan

pendekatan rancangan potong lintang untuk mempelajari hubungan antara

fungsi keluarga dengan kecemasan pada lanjut usia (Mochamad Arief TQ.,

2009:67).

B. Lokasi Penelitian

Posyandu Lansia Jogo Rogo Trowangsan wilayah Puskesmas I

Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah

C. Populasi Sasaran

Semua lanjut Usia

D. Populasi Sumber

Semua lanjut Usia yang berkunjung ke Posyandu Lansia Jogo Rogo

Trowangasan wilayah Puskesmas I Colomadu, Karanganyar, Jawa

Tengah, berjumlah 270 orang

E. Desain sampel

Page 43: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Metode yang digunakan untuk mendapatkan sampel menggunakan

pendekatan purposive sampling dimana peneliti memilih sampel

berdasarkan pertimbangan tertentu sedemikian sehingga sampel yang

dicuplik mewakili populasi yang sedang diteliti maupun memungkinkan

untuk melakukan perbandingan-perbandingan kelompok studi (Bisma

Murti, 2007:9)

Adapun kriteria sampel sebagai berikut ;

a. Kriteria Inklusi

1). Umur lebih dari 45-70 tahun (sesuai pengelompokan dari departemen

Kesehatan Rapublik Indonesia)

2). Lanjut usia bersedia menjadi responden

3). Berada di Posyandu Lansia Jogo Rogo Trowangasan wilayah

Puskesmas I Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah.

4). Lanjut usia tidak menderita cacat fisik dan mental serta dapat

beraktivitas secara mandiri

5) . Tingkat pendidikan lulus minimal SLTP atau sederajat

b. Kriteria eksklusi

1). Menolak berpartisipasi

2). Memiliki skala L-MMPI yang memberikan jawaban “tidak” kurang

dari 10.

F. Identifikasi Variabel

1. Variabel bebas :

Page 44: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Fungsi keluarga

2. Variabel terikat :

Kecemasan pada lansia

G. Definisi Operasional

1. Fungsi Keluarga

Kesepakatan para anggota yang terdapat dalam satu keluarga

untuk saling mengatur diri sehingga memungkinkan pelbagai tugas yang

terdapat keluarga dapat diselenggarakan secara efektif dan efisien (Azrul

Azwar, 1997: 70)

Di ukur dengan instrumen APGAR (Adaptation, Partnership,

Growth, Affection, Resolve) family dengan 5 pertanyaan.

Hasil pengukuran :

7-10 : fungsi keluarga baik

4-6 : fungsi keluarga kurang baik

0-3 : fungsi keluarga tidak baik

Skala pengukuran ordinal

2. Kecemasan

Suatu perasaan subyektif mengenai ketegangan mental yang

menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi

suatu masalah atau tidak adanya rasa aman.

Diukur dengan instrumen T- MAS (Taylor Manifes Anxiety Scale

menggunakan 50 pertanyaan, Peneliti melakukan modifikasi pada

Page 45: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

jumlah alternatif pilihan dari 2 pilihan menjadi 5 pilihan. Alasan

menggunakan skala terpakai karena sudah teruji dengan validitas rbt =

0.287 sampai rbt = 0.550 dan reliabilitas rtt = 0.822 , p<0,05

karena adanya beberapa modifikasi yang dilakukan oleh peneliti maka

skala ini masih harus di try out kan lagi untuk memperoleh validitas dan

reliabilitas yang baru.

Penyusunan angket dikelompokkan menjadi item-item favorable

dan unfavorable. Dimana pernyataan favorable adalah pernyataan yang

mendukung atau menunjukkan atribut yang diukur, sedang pernyataan

unfavorable adalah penyataan yang tidak mendukung dan tidak

menunjukkan atribut yang diukur.

Skala kecemasan disusun dengan menggunakan Skala Likert yang

dimodifikasi yang terdiri dari 4 alternatif jawaban,dengan alasan :

a). Kategori indecisided, yaitu mempunyai arti ganda, bisa juga diartikan

netral atau ragu-ragu

b). Dengan tersedianya jawaban di tengah, menimbulkan kecenderungan

jawaban di tengah (central tendency effect)

c). Maksud jawaban dengan empat tingkat kategori untuk melihat

kecenderungan pendapat responden kearah tidak sesuai, sehingga dapat

mengurangi data penelitian yang hilang. (Sutrisno Hadi, 1991 : 19-20).

Sistem penilaian skala dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 46: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

a). Item favorable : sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), sangat

tidak setuju (1)

b). Item unfavorable : sangat setuju (1), setuju (2), tidak setuju (3),

sangat tidak setuju (4).

Alasan peneliti memberi simbol angka 1,2,3, dan 4 pada angket

yang disusun oleh peneliti karena Likret menyatakan bahwa berdasarkan

kajian terhadap sifat/ciri-ciri dari data ordinal dan interval serta untuk

kepentingan pengolahan data, maka angka-angka 1.2.3. dan 4 yang

diberikan pada alternatif jawaban pada jenis skala pengukuran Likert

tidak menunjukkan skala Likert termasuk pada data interval, melainkan

angka-angka 1.2.3. dan 4 tadi hanyalah kode atau simbol yang berbentuk

angka untuk mengkuantifikasikan alternatif jawaban pada skala Likert

yang berbentuk kata/kalimat (kualitatif), dengan tujuan agar peneliti

dapat dengan mudah melakukan pengolahan data, terutama pada

penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana skala

Likert merupakan jenis skala pengukuran yang menyediakan data

berbentuk ordinal ( Sumadi Suryabrata, 2005 : 186).

Bentuk skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

tertutup yang diberikan terstruktur, yaitu jawaban pertanyaan yang

diajukan sudah disediakan. Subjek diminta untuk memilih satu jawaban

yang sesuai dengan dirinya. Jadi pertanyaan bersifat tertutup. Adapun

yang menjadi alasan peneliti adalah :

Page 47: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

1). Lebih Efektif

2). Agar responden tidak seenaknya sendiri dalam memberi jawaban

tanpa berfikir.

3). Mudah ditafsirkan oleh responden.

4). Bersifat luwes.

5). Bentuknya lebih umum dan mudah dipahami. (Irawan Soehartono,

2000: 77-78)

Penyusunan alat ukur kecemasan ini untuk lebih jelasnya dijabarkan

dalam bentuk tabel berikut ini :

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pengembangan Skala Kecemasan

No Faktor Nomor Item Jumlah

Favorable Unfavorable

1. Gangguan

fisik

1,2,4,9,12,15, 18 8,10,16,17,19,20,21 14

2. Sulit

konsentrasi

6,7,11,13,26,41 6

3 Panik dan

gelisah

5,30,33,34,44 3,29 7

4 Gangguan

tidur

14,22,23,24,35 5

5 Takut dan 25,39,42,49 38,50 6

Page 48: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

menghindar

6 Khawatir atau

ingatan tidak

menyenangkan

27,28,31,36,37,40

43,45,46,47,48

32 12

T O T A L 50

Deskripsi data penelitian di atas menggambarkan kategorisasi dari

variabel kecemasan.

Kategorisasi di buat didasarkan pada tingkat diferensiasi yang

dikehendaki. Namun untuk memperoleh kategori perlu ditentukan

terlebih dahulu ditentukan batasan yang akan digunakan berdasarkan

nilai deviasi standar dengan memperhitungkan rentangan nilai maksimal

dan minimum teoritisnya. Kategori ini ditentukan berdasarkan sebaran

empirik.

Peneliti menetapkan lima kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi,

sedang, rendah, dan sangat rendah. Adapun rumus yang digunakan

adalah :

a.Sangat Tinggi : X > µ + 1.8σ

b. Tinggi : µ + 0.6σ < X ≤ µ + 1.8σ

c. Sedang : µ - 0.6σ < X ≤ µ + 0.6σ

d.Rendah : µ - 1.8σ ≤ X ≤ µ - 0.6σ

e.Sangat Rendah : X < µ - 1.8σ

Keterangan :

Page 49: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

µ = mean hipotetik

σ = standar deviasi

H. Uji Instrument Penelitian

1. Uji Validitas

Validitas adalah seberapa jauh alat ukur dapat mengungkap dengan

benar gejala atau sebagian gejala yang hendak diukur, artinya tes

tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu alat ukur dapat

dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut

menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai

dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

a). Uji validitas item

Uji validitas item yaitu pengujian terhadap kualitas item-itemnya yang

bertujuan untuk memilih item-item yang benar-benar telah selaras dan

sesuai dengan faktor yang ingin diselidiki. Cara perhitungan uji coba

validitas item yaitu dengan cara mengorelasikan skor tiap item dengan

skor total item.

b). Uji korelasi antar faktor

Uji korelasi antar faktor yaitu pengujian antar faktor dengan konstrak

yang bertujuan untuk membuktikan bahwa setiap faktor dalam instrumen

Skala Kecemasan telah benar-benar mengungkap konstrak yang

Page 50: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

didefinisikan. Adapun cara perhitungan uji validitas faktor adalah

dengan mengorelasikan skor tiap faktor dengan skor total faktor item-

item yang valid.

Untuk menghitung analisis item dan korelasi antar faktor digunakan

rumus koefisien korelasi product moment dan perhitungannya dibantu

dengan program SPSS 15.00 for windows (Sutrisno Hadi, 1991 : 102).

2. Reliabilitas

Sedang teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas angket

adalah teknik Alfa Cronbach yaitu:

s

s1

1k

kr

2t

2i

1

Rumus 3.2

Keterangan:

k = Banyaknya item

si² = Jumlah varians item

st² = Varians total

Reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi

butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Kuesioner

atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,7.

Langkah penghitungan dengan menggunakan SPSS 15.00 for windows.

(Dwi priyatno, 2008:25-26)

Page 51: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Dalam penelitian ini peneliti tetap melakukan pengujian

validitas walaupun skala yang dipakai adalah skala terpakai yang telah

diuji validitasnya. Alasan peneliti adalah sebagai berikut:

1). Subjek penelitian yang dipakai dalam pengukuran lama dan subjek

yang diukur peneliti berbeda.

2). Norma pengukuran yang dipakai berbeda

H. Desain analisis statistik

Analisis data yang digunakan untuk melihat hubungan antara fungsi

keluarga dengan kecemasan adalah dengan menggunakan korelasi product

moment dari Karl Pearson. Cara penghitungannya dibantu dengan

menggunakan program SPSS 15.00 for window.

Page 52: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

I. Rancangan Penelitian

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian

Anggota posyandu lansia Jogo Rogo

Purposive sampling

Skala L-MMPI

Sampel lansia

Fungsi keluarga Baik

Fungsi keluarga Kurang baik

Fungsi keluarga Tidak baik

Kecemasan Sangat tinggi

Kecemasan tinggi

Kecemasan Sedang

Kecemasan Rendah

Kecemasan Sangat rendah

Kecemasan Sangat tinggi

Kecemasan tinggi

Kecemasan Sedang

Kecemasan Rendah

Kecemasan Sangat rendah

Kecemasan Sangat tinggi

Kecemasan tinggi

Kecemasan Sedang

Kecemasan Rendah

Kecemasan Sangat rendah

Korelasi Product Moment dengan

SPSS for windows Versi 16.00

Page 53: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

J. Jadwal Penelitian

Kegiatan Sep Okt Nop Des Jan Peb

Pembuatan proposal X X

Ujian proposal X

Pengumpulan data X X

Analisis data X X

Penulisan tesis X X

Ujian tesis X

Page 54: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jumlah seluruh lanjut usia di Posyandu Lansia Ngudi Kasarasan

Malangjiwan 128 orang, 40 laki-laki dan 88 perempuan. Yang memenuhi kriteria

sebagai sampel, sebanyak 53 responden. Di antara 53 responden hanya 46 yang

dapat diikutkan dalam analisis. Hal ini disebabkan karena : (1) Salah mengisi

kuesioner : 2 responden (2) Tidak lolos L-MMPI test : 2 responden (3) Tidak

mengembalikan kuesioner : 3 responden

Deskripsi Data

Karakteristik responden penelitian mencakup jenis kelamin, kelompok

umur, pendidikan terakhir, kedudukan dalam keluarga, jumlah anggota keluarga,

dan bentuk keluarga lansia.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Lansia

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin lansia, jika dilihat

dari jumlah dan prosentasenya data diperlihatkan dalam Tabel 4.1 di bawah

ini:

Tabel 4.1

Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

NO Jenis Kelamin Cakupan Prosentase

(orang) (%)

1 Laki-laki 24 52.17

2 Perempuan 22 47.83

Jumlah 46 100.00

Sumber: Data Primer

Dengan memperhatikan Tabel 4.1 di atas, dapat dikatakan bahwa jumlah

responden antara laki-laki dan perempuan lebih banyak responden laki laki.

Akan tetapi perbedaan tersebut tidaklah terlalu besar, yakni hanya selisih 2

responden. Sehingga bisa dikatakan jumlah responden antara laki-laki dengan

perempuan hamper sama.

Dari data jenis kelamin (baris) dan kecemasan (kolom) yang dimasukkan

dalam bentuk tabel silang (crosstabs) didapatkan hasil sebagaimana tercantum

dalam Tabel 4.2 dibawah ini.

Tabel 4.2

Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin dan Kecemasan

Kecemasan

Total C TC

Page 55: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Jenis Kelamin L Count 9 15 24

% of Total 19.6% 32.6% 52.2%

P Count 9 13 22

% of Total 19.6% 28.3% 47.8%

Total Count 18 28 46

% of Total 39.1% 60.9% 100.0%

Jika disajikan dalam bentuk diagram batang, diperlihatkan sebagaimana

terdapat dalam gambar 4.1 berikut ini.

Gambar 4.1 : Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin dan

Kecemasan

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dilihat bahwa jumlah

responden laki-laki yang mengalami kecemasan sama dengan responden

perempuan, sementara jumlah responden laki-laki yang mengalami

ketidakcemasan lebih tinggi 4,3 % dibanding dengan responden perempuan,

dengan jumlah responden laki-laki lebih banyak 4,4 % dibanding dengan

responden perempuan

Uji Chi Kuadrat atau Chi Square dilakukan untuk mengetahui hubungan

jenis kelamin dan kecemasan pada lanjut usia. Pengujian dilakukan untuk

mengamati ada tidaknya hubungan antara dua variabel ( baris dan kolom).

Tabel 4.3

Hasil Uji Chi Kuadrat Variabel Jenis Kelamin dan Kecemasan

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 0.056a 1 0.813

Likelihood Ratio 0.056 1 0.813

N of Valid Cases 46

Page 56: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil Uji Chi Kuadrat hitung

sebesar -0,056 dengan signifikansi sebesar 0,813, Karena harga signifikansi

sebesar 0,813 lebih besar dari taraf alpha 0,05, maka Ho diterima artinya tidak

ada hubungan antara jenis kelamin dan kecemasan pada lanjut usia.

Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara fungsi keluarga dan

kecemasan pada lanjut usia, maka digunakan koefisien kontingensi.

Tabel 4.4

Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Variabel Jenis Kelamin dan

Kecemasan

Symmetric Measuresa

Value Approx. Sig.

Nominal by

Nominal

Contingency

Coefficient

0.035 0.813

N of Valid Cases 46

a. Correlation statistics are available for numeric data only.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil analisis koefisien

kontingensi sebesar 0, 035 atau sangat rendah, dengan signifikansi sebesar 0,

813. Karena harga signifikansi sebesar 0, 813 lebih besar dari taraf alpha

0,05, maka antara jenis kelamin dan kecemasan pada lanjut usia memang tidak

berhubungan secara nyata

Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Umur Lansia

Data responden berdasarkan kelompok umur lansia dikelompokkan

menjadi 2 macam, yaitu masa prasenium (55-64 tahun), dan masa senescens

(≥ 65 tahun), sementara kelompok menjelang usia lanjut (40-54 tahun) tidak

ada yang menjadi responden karena belum ada yang menjadi anggota

posyandu lansia. Berdasarkan data kelompok umur lansia, maka distribusi

datanya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.5

Distribusi Responden berdasarkan Kelompok Umur

NO Kelompok Umur Cakupan Prosentase

(orang) (%)

1 Masa prasenium (55-64 tahun) 26 56.52

2 Masa senescens (≥ 65 tahun) 20 43.48

Jumlah 46 100.00

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa kebanyakan lansia

dalam kelompok masa prasenium, sementara masa senescens lebih sedikit.

Page 57: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Dari data jenis kelamin (baris) dan kecemasan (kolom) yang dimasukkan

dalam bentuk tabel silang (crosstabs) didapatkan hasil ;

Tabel 4.6

Distribusi Responden berdasarkan Kelompok Umur dan Kecemasan

Kecemasan

Total C TC

Kelompok Umur PS Count 11 15 26

% of Total 23.9% 32.6% 56.5%

S Count 7 13 20

% of Total 15.2% 28.3% 43.5%

Total Count 18 28 46

% of Total 39.1% 60.9% 100.0%

Jika disajikan dalam diagram batang, dapat terlihat seperti pada gambar

sebagai berikut

Gambar 4.2 : Distribusi Responden berdasarkan Kelompok Umur

dan Kecemasan

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dilihat bahwa jumlah

responden prasenium yang mengalami kecemasan lebih tinggi 8,7 %

dibanding dengan responden senesens, sementara jumlah responden

Page 58: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

prasenium yang mengalami ketidakcemasan lebih tinggi 4,3 % dibanding

dengan responden senesens, dengan jumlah responden prasenium lebih

banyak 13 % dibanding dengan responden senesens

Uji Chi Kuadrat atau Chi Square dilakukan untuk mengetahui hubungan

fungsi keluarga dan kecemasan pada lanjut usia. Pengujian dilakukan untuk

mengamati ada tidaknya hubungan antara dua variabel ( baris dan kolom).

Hasil uji Chi Kuadarat dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.7

Hasil Uji Chi Kuadrat Variabel Kelompok Umur dan Kecemasan

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 0.253a 1 0.615

Likelihood Ratio 0.254 1 0.614

N of Valid Cases 46

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil Uji Chi Kuadrat hitung

sebesar -0, 253a dengan signifikansi sebesar 0, 615, Karena harga signifikansi

sebesar 0, 615 lebih besar dari taraf alpha 0,05, maka Ho diterima artinya tidak

ada hubungan antara kelompok umur dan kecemasan pada lanjut usia.

Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kelompok umur dan

kecemasan pada lanjut usia, maka digunakan koefisien kontingensi. Hasil

análisis koefisien kontingensi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.8

Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Variabel Kelompok Umur dan

Kecemasan

Symmetric Measuresa

Value Approx. Sig.

Nominal by

Nominal

Contingency

Coefficient

0.074 0.615

N of Valid Cases 46

a. Correlation statistics are available for numeric data only.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil analisis koefisien

kontingensi sebesar 0, 074 atau sangat rendah, dengan signifikansi sebesar 0,

615. Karena harga signifikansi sebesar 0, 615 lebih besar dari taraf alpha

0,05, maka antara kelompok umur dan kecemasan pada lanjut usia memang

tidak berhubungan secara nyata

Page 59: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Lansia

Data responden berdasarkan pendidikan terakhir lansia dikelompokkan

menjadi 3 macam, yaitu SLTP, SLTA, dan sarjana. Berdasarkan data

pendidikan terakhir lansia, maka distribusi datanya dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.9

Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir

NO Pendidikan Terakhir Cakupan Prosentase

(orang) (%)

1 SLTP 23 50.00

2 SLTA 22 47.83

3 Sarjana 1 2.17

Jumlah 46 100.00

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa lansia dengan pendidikan

terakhir SLTP jumlahnya hampir sama dengan lansia pendidikan terakhir

SLTA, hanya 1 lansia yang pendidikan terakhirnya sarjana.

Dari data pendidikan terakhir (baris) dan kecemasan (kolom) yang

dimasukkan dalam bentuk tabel silang (crosstabs). Hasil tabulasi silang

antara pendidikan terakhir dan kecemasan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.10

Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir dan Kecemasan

Crosstab

Kecemasan

Total C TC

Pendidikan

Terakhir

Sarjana Count 0 1 1

% of Total .0% 2.2% 2.2%

SLTA Count 7 15 22

% of Total 15.2% 32.6% 47.8%

SLTP Count 11 12 23

% of Total 23.9% 26.1% 50.0%

Total Count 18 28 46

% of Total 39.1% 60.9% 100.0%

Page 60: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Jika disajikan dalam diagram batang, dapat terlihat seperti pada gambar

sebagai berikut

Gambar 4.3 : Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir

dan Kecemasan

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dilihat bahwa satu

responden dengan pendidikan terakhir sarjana tidak mengalami kecemasan,

jumlah responden dengan pendidikan terakhir SLTP yang mengalami

kecemasan lebih tinggi 8,7 % dibanding dengan responden pendidikan

terakhir SLTA, sementara jumlah responden dengan pendidikan terakhir

SLTA yang mengalami ketidakcemasan lebih tinggi 6,5 % dibanding dengan

responden pendidikan terakhir SLTP. Jumlah responden dengan pendidikan

terakhir SLTA hampir sama dengan responden dengan pendidikan terakhir

SLTP.

Uji Chi Kuadrat atau Chi Square dilakukan untuk mengetahui hubungan

fungsi keluarga dan kecemasan pada lanjut usia. Pengujian dilakukan untuk

mengamati ada tidaknya hubungan antara dua variabel ( baris dan kolom).

Tabel 4.11

Hasil Uji Chi Kuadrat Variabel Pendidikan Terakhir dan Kecemasan

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-

Square

60.354 6 0.000

Likelihood Ratio 61.354 6 0.000

N of Valid Cases 58

Page 61: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-

Square

60.354 6 0.000

Likelihood Ratio 61.354 6 0.000

N of Valid Cases 58

a. 7 cells (58.3%) have expected count less than 5. The

minimum expected count is .21.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil Uji Chi Kuadrat

hitung sebesar 60,354 dengan signifikansi sebesar 0,000, Karena harga

signifikansi sebesar 0, 000 lebih kecil dari taraf alpha 0,05, maka Ho ditolak

artinya ada hubungan antara tingkat pendidikan terakhir dan kecemasan pada

lanjut usia.

Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara fungsi keluarga dan

kecemasan pada lanjut usia, maka digunakan koefisien kontingensi yang

hasilnya bisa dilihat di tabel di bawah ini:

Tabel 4.12

Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Variabel Pendidikan Terakhir

dan

Kecemasan

Symmetric Measuresa

Value

Approx.

Sig.

Nominal by

Nominal

Contingency

Coefficient

0.197 0.393

N of Valid Cases 46

a. Correlation statistics are available for numeric data only.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil analisis koefisien

kontingensi sebesar 0, 197 atau sangat rendah, dengan signifikansi sebesar 0,

393. Karena harga signifikansi sebesar 0, 393 lebih besar dari taraf alpha

0,05, maka antara tingkat pendidikan terakhir dan kecemasan pada lanjut usia

memang tidak berhubungan secara nyata

Karakteristik Responden Berdasarkan Kedudukan dalam Keluarga Lansia

Data responden berdasarkan kedudukan dalam keluarga lansia

dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu sebagai kepala keluarga, istri,serta

Page 62: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

dan lain-lain yang termasuk didalamnya adalah orang tua dari kepala keluarga

tersebut. Berdasarkan kedudukan dalam keluarga lansia, maka distribusi

datanya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.13

Distribusi Responden berdasarkan Kedudukan dalam Keluarga

NO Kedudukan dalam Keluarga Cakupan Prosentase

(orang) (%)

1 Kepala Keluarga 33 71.74

2 Istri 11 23.91

3 Lain-lain 2 4.35

Jumlah 46 100.00

Sumber: Data kedudukan dalam keluarga (baris) dan kecemasan

(kolom) yang dimasukkan dalam bentuk tabel silang (crosstabs) didapatkan hasil ;

Tabel 4.14

Distribusi Responden berdasarkan Kedudukan dalam Keluarga dan

Kecemasan

Crosstab

Kecemasan

Total C TC

Kedudukan Dalam

Keluarga

Count 12 0 0 12

% of Total 20.7% .0% .0% 20.7%

I Count 0 2 9 11

% of Total .0% 3.4% 15.5% 19.0%

KK Count 0 14 19 33

% of Total .0% 24.1% 32.8% 56.9%

LL Count 0 2 0 2

% of Total .0% 3.4% .0% 3.4%

Total Count 12 18 28 58

% of Total 20.7% 31.0% 48.3% 100.0%

Jika disajikan dalam diagram batang, dapat terlihat seperti pada gambar

sebagai berikut

Page 63: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Gambar 4.4: Distribusi Responden berdasarkan Kedudukan dalam

Keluarga dan Kecemasan

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dilihat bahwa dua

responden dengan kedudukan lain-lain dalam keluarga semua mengalami

kecemasan, jumlah responden dengan kedudukan sebagai kepala keluarga

yang mengalami kecemasan lebih tinggi 26,1 % dibanding dengan responden

istri. Responden sebagai kepala keluarga juga mengalami ketidakcemasan

lebih tinggi 21,7 % dibanding dengan responden istri. Jumlah responden

sebagai kepala keluarga juga lebih banyak 47,8 % dibanding dengan

responden istri.

Uji Chi Kuadrat atau Chi Square dilakukan untuk mengetahui hubungan

kedudukan dalam keluarga dan kecemasan pada lanjut usia. Pengujian

dilakukan untuk mengamati ada tidaknya hubungan antara dua variable ( baris

dan kolom).

Tabel 4.15

Hasil Uji Chi Kuadrat Variabel Kedudukan dalam Keluarga dan

Kecemasan

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-

Square

5.288a 2 0.071

Likelihood Ratio 6.160 2 0.046

Page 64: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

N of Valid Cases 46

a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The

minimum expected count is .78.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil Uji Chi Kuadrat hitung

sebesar -5,288a dengan signifikansi sebesar 0,071, Karena harga signifikansi

sebesar 0, 071 lebih besar dari taraf alpha 0,05, maka Ho diterima artinya tidak

ada hubungan antara tingkat kedudukan dalam keluarga dan kecemasan pada

lanjut usia

Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara fungsi keluarga dan

kecemasan pada lanjut usia, maka digunakan koefisien kontingensi

Tabel 4.16

Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Variabel Kedudukan dalam

Keluarga

dan Kecemasan

Symmetric Measuresa

Value

Approx.

Sig.

Nominal by

Nominal

Contingency

Coefficient

0.321 0.071

N of Valid Cases 46

a. Correlation statistics are available for numeric data only.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil analisis koefisien

kontingensi sebesar 0, 321 atau rendah, dengan signifikansi sebesar 0, 071.

Karena harga signifikansi sebesar 0, 071 lebih besar dari taraf alpha 0,05,

maka antara kedudukan dalam keluarga dan kecemasan pada lanjut usia

memang tidak berhubungan secara nyata.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Lansia

Data responden berdasarkan jumlah anggota keluarga lansia

dikelompokkan menjadi 6 macam yaitu 1,2,3,4,5,6 orang. Berdasarkan

kedudukan jumlah anggota keluarga lansia, maka distribusi datanya dapat

dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 4.17

Distribusi Responden berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga

NO Jumlah Anggota Keluarga Cakupan Prosentase

(orang) (%)

1 1 orang 8 17.39

Page 65: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

2 2 orang 24 52.17

3 3 orang 9 19.57

4 4 orang 3 6.52

5 5 orang 1 2.17

6 6 orang 1 2.17

Jumlah 46 100.00

Sumber: Data Sekunder

Dari data jenis kelamin (baris) dan kecemasan (kolom) yang dimasukkan

dalam bentuk tabel silang (crosstabs) didapatkan hasil ;

Tabel 4.18

Distribusi Responden berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga

Crosstab

Kecemasan

Total C TC

Jumlah Anggota

Keluarga

1 Count 3 5 8

% of Total 6.5% 10.9% 17.4%

2 Count 9 15 24

% of Total 19.6% 32.6% 52.2%

3 Count 3 6 9

% of Total 6.5% 13.0% 19.6%

4 Count 2 1 3

% of Total 4.3% 2.2% 6.5%

5 Count 0 1 1

% of Total .0% 2.2% 2.2%

6 Count 1 0 1

% of Total 2.2% .0% 2.2%

Total Count 18 28 46

% of Total 39.1% 60.9% 100.0%

Jika disajikan dalam diagram batang, dapat terlihat seperti pada gambar

sebagai berikut:

Page 66: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Gambar 4.5 : Distribusi Responden berdasarkan Jumlah Anggota

Keluarga dan Kecemasan

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dilihat bahwa responden

dengan jumlah anggota keluarga 2 mempunyai jumlah kecemasan dan

ketidakcemasan tertinggi dibanding dengan jumlah anggota keluarga lain,

dalam hal ini jumlah responden dengan jumlah anggota keluarga 2

mempunyai jumlah terbanyak dibanding dengan jumlah anggota keluarga lain.

Uji Chi Kuadrat atau Chi Square dilakukan untuk mengetahui hubungan

jumlah anggota keluarga dan kecemasan pada lanjut usia. Pengujian dilakukan

untuk mengamati ada tidaknya hubungan antara dua variable ( baris dan

kolom)

Tabel 4.19

Hasil Uji Chi Kuadrat Variabel Jumlah Anggota Keluarga dan Kecemasan

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-

Square

3.316a 5 0.651

Likelihood Ratio 3.962 5 0.555

N of Valid Cases 46

a. 9 cells (75.0%) have expected count less than 5. The

minimum expected count is .39.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil Uji Chi Kuadrat hitung

sebesar -3.316a dengan signifikansi sebesar 0,651, Karena harga signifikansi

sebesar 0, 651 lebih besar dari taraf alpha 0,05, maka Ho diterimak artinya

tidak ada hubungan antara jumlah anggota keluarga dan kecemasan pada

lanjut usia

Page 67: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara fungsi keluarga dan

kecemasan pada lanjut usia, maka digunakan koefisien kontingensi

Tabel 4.20

Hasil analisis koefisien kontingensi Variabel Jumlah Anggota Keluarga dan

Kecemasan

Symmetric Measuresa

Value Approx. Sig.

Nominal by

Nominal

Contingency

Coefficient

.259 .651

N of Valid Cases 46

a. Correlation statistics are available for numeric data only.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil analisis koefisien

kontingensi sebesar 0, 259 atau rendah, dengan signifikansi sebesar 0, 651.

Karena harga signifikansi sebesar 0, 651 lebih besar dari taraf alpha 0,05,

maka antara jumlah anggota keluarga dan kecemasan pada lanjut usia memang

tidak berhubungan secara nyata.

Karakteristik Responden Berdasarkan Bentuk Keluarga Lansia

Data responden berdasarkan bentuk keluarga lansia dikelompokkan

menjadi 2 macam yaitu keluarga inti (nuclear family) dan keluarga besar

(extended family). Berdasarkan bentuk keluarga lansia, maka distribusi

datanya dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 4.21

Distribusi Responden berdasarkan Bentuk Keluarga

NO Bentuk Keluarga Cakupan Prosentase

(orang) (%)

1 Nuclear family 42 90.30

2 Single parent family 4 8.70

Jumlah 46 100.00

Sumber: Data Sekunder

Dari 46 responden yang diteliti sebagian besar (90,30%) mempunyai

bentuk keluarga inti (nuclear family) hanya sedikit (8,70%) yang mempunyai

bentuk keluarga besar (extended family).

Dari data bentuk keluarga (baris) dan kecemasan (kolom) yang

dimasukkan dalam bentuk tabel silang (crosstabs) didapatkan hasil ;

Tabel 4.22

Distribusi Responden berdasarkan Bentuk Keluarga dan Kecemasan

Bentuk Keluarga * Kecemasan Crosstabulation

Page 68: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Kecemasan

Total C TC

Bentuk

Keluarga

Extended Count 4 0 4

% of Total 8.7% .0% 8.7%

Nuclear Count 14 28 42

% of Total 30.4% 60.9% 91.3%

Total Count 18 28 46

% of Total 39.1% 60.9% 100.0%

Jika disajikan dalam diagram batang, dapat terlihat seperti pada gambar

sebagai berikut

Gambar 4.6 : Distribusi Responden berdasarkan Bentuk Keluarga dan

Kecemasan

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dilihat bahwa responden

dengan bentuk keluarga inti (Nuclear family) mempunyai angka

ketidakcemasan lebih tinggi dibanding dengan angka kecemasan, sementara

keluarga dengan bentuk keluarga besar (extended family) semuanya (100%)

mengalami kecemasan.

Uji Chi Kuadrat atau Chi Square dilakukan untuk mengetahui hubungan

bentuk keluarga dan kecemasan pada lanjut usia. Pengujian dilakukan untuk

mengamati ada tidaknya hubungan antara dua variabel ( baris dan kolom).

Tabel 4.23

Hasil Uji Chi Kuadrat Variabel Bentuk Keluarga dan Kecemasan

Page 69: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 6.815a 1 0.009

N of Valid Cases 46

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil Uji Chi Kuadrat hitung

sebesar 6,815 dengan signifikansi sebesar 0,009, Karena harga signifikansi

sebesar 0, 009 lebih kecil dari taraf alpha 0,05, maka Ho ditolak artinya ada

hubungan antara bentuk keluarga dan kecemasan pada lanjut usia

Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara bentuk keluarga

dan kecemasan pada lanjut usia, maka digunakan koefisien kontingensi.

Tabel 4.24

Hasil analisis koefisien kontingensi Variabel Bentuk Keluarga dan

Kecemasan

Symmetric Measuresa

Value

Approx.

Sig.

Nominal by

Nominal

Contingency

Coefficient

0.359 0.009

N of Valid Cases 46

a. Correlation statistics are available for numeric data only.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil analisis koefisien

kontingensi sebesar 0, 359 atau rendah, dengan signifikansi sebesar 0,009

Karena harga signifikansi sebesar 0,009 lebih kecil dari taraf alpha 0,05,

maka ada hubungan antara bentuk keluarga dan kecemasan pada lanjut usia

dengan ukuran hubungan rendah.

Hasil Analisis Data

Deskripsi di atas hanya menggambarkan gambaran umum tentang data

pada setiap karakteristik umum. Oleh karena itu perlu dilakukan uji bivariat untuk

bisa melihat gambaran lebih jelas mengenai variabel kecemasan dan fungsi

keluarga di Posyandu Lansia Ngudi Kasarasan Malangjiwan

Karakteristik Responden Berdasarkan Fungsi Keluarga Lansia

Dari 46 responden yang diteliti terdapat 20 responden (43.48%)

mempunyai fungsi keluarga sehat, 21 responden (45.65%) mempunyai fungsi

keluarga kurang sehat, 5 responden (10.87%) mempunyai fungsi keluarga

tidak sehat

Tabel 4.25

Page 70: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Distribusi Responden berdasarkan Fungsi Keluarga

NO Fungsi Keluarga Cakupan Prosentase

(orang) (%)

1 Sehat 20 43.48

2 Kurang sehat 21 45.65

3 Tidak sehat 5 10.87

Jumlah 46 100.00

Sumber: Data Primer

Karakteristik Responden Berdasarkan Kecemasan

Dari 46 responden yang diteliti terdapat 18 responden (39.13%)

mengalami cemas, 28 responden (60.87%) tidak cemas

Tabel 4.26

Distribusi Frekuensi Kecemasan Responden

NO Kecemasan Cakupan Prosentase

(orang) (%)

1 Cemas 18 39.13

2 Tidak cemas 28 60.87

Jumlah 46 100.00

Sumber: Data Primer

Deskripsi Data secara Crosstabs

Dari data fungsi keluarga (baris) dan kecemasan (kolom) yang

dimasukkan dalam bentuk tabel silang (crosstabs) didapatkan hasil ;

Tabel 4.27

Distribusi Responden berdasarkan Fungsi Keluarga dan Kecemasan

Fungsi Keluarga * Kecemasan Crosstabulation

Kecemasan

Total C TC

Fungsi

Keluarga

KS Count 14 7 21

% of Total 30.4% 15.2% 45.7%

S Count 1 19 20

% of Total 2.2% 41.3% 43.5%

TS Count 3 2 5

% of Total 6.5% 4.3% 10.9%

Total Count 18 28 46

Page 71: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Fungsi Keluarga * Kecemasan Crosstabulation

Kecemasan

Total C TC

Fungsi

Keluarga

KS Count 14 7 21

% of Total 30.4% 15.2% 45.7%

S Count 1 19 20

% of Total 2.2% 41.3% 43.5%

TS Count 3 2 5

% of Total 6.5% 4.3% 10.9%

Total Count 18 28 46

% of Total 39.1% 60.9% 100.0%

Jika disajikan dalam bentuk diagram batang, dapat terlihat seperti pada

gambar berikut ;

Gambar 4.7 : Distribusi Responden berdasarkan Fungsi Keluarga

dan Kecemasan

Dari 18 responden yang mengalami kecemasan didapatkan fungsi

keluarga kurang sehat 14 responden (30,43%) adalah yang paling banyak,

kemudian fungsi keluarga tidak sehat 3 responden (6,52%), dan fungsi

keluarga sehat 1 responden (2,17%).Sementara 28 responden yang tidak

mengalami kecemasan kebanyakan fungsi keluarganya sehat 19 responden

(43.48%), fungsi keluarga kurang sehat 7 responden (15.22%), fungsi

keluarga tidak sehat 2 responden (4.35%).

Page 72: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Uji Hipotesis Hubungan Fungsi Keluarga dan Kecemasan

Uji Chi Kuadrat atau Chi Square dilakukan untuk mengetahui hubungan

fungsi keluarga dan kecemasan pada lanjut usia. Pengujian dilakukan untuk

mengamati ada tidaknya hubungan antara dua variabel ( baris dan kolom).

Tabel 4.28

Hasil Uji Chi Kuadrat Variabel Fungsi Keluarga dan Kecemasan

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-

Square

17.381a 2 0.000

Likelihood Ratio 20.174 2 0.000

N of Valid Cases 46

a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The

minimum

expected count is 1.96.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil Uji Chi Kuadrat hitung sebesar

-17.381a dengan signifikansi sebesar 0,000, Karena harga signifikansi sebesar

0,000 lebih kecil dari taraf alpha 0,05, maka Ho ditolak artinya ada hubungan

antara fungsi keluarga dan kecemasan pada lanjut usia.

Analisis Korelasi

Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara fungsi keluarga dan

kecemasan pada lanjut usia, maka digunakan koefisien kontingensi.

Tabel 4.29

Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Variabel Fungsi Keluarga dan

Kecemasan

Symmetric Measures

Value

Approx.

Sig.

Nominal by

Nominal

Contingency

Coefficient

.524 .000

N of Valid Cases 46

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil analisis koefisien kontingensi

sebesar 0,524 atau cukup, dengan signifikansi sebesar 0,000. Karena harga

signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf alpha 0,05, maka ada

Page 73: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

hubungan yang cukup substansial antara fungsi keluarga dan kecemasan pada

lanjut usia. Statistik tersebut hanya menunjukkan kuatnya hubungan, tanpa

mengetahui arahnya. Nilai statistik tersebut berkisar antara 0 dan 1. 0

menunjukkan tidak ada hubungan sama sekali sedangkan 1 menunjukkan

hubungan yang sempurna antara dua variabel tersebut

Pembahasan

Penelitian ini mengikutsertakan 46 subyek lanjut usia anggota Posyandu

Lansia Ngudi Kasarasan Malangjiwan yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi serta pengisian datanya benar. Data penelitian berasal dari data primer

berupa kuesioner dan data sekunder dari catatan administrasi Posyandu Lansia

Ngudi Kasarasan Malangjiwan untuk mengetahui karakteristik demografi

keluarga lansia meliputi kedudukan lansia dalam keluarga, jumlah anggota

keluarga lansia, umur keluarga lansia, dan pendidikan terakhir keluarga lansia.

Data sekunder ini digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian fungsi

keluarga lansia.

Dari data yang diperoleh melalui kuisoner, penulis membahas

permasalahan yang ada dan membandingkan dengan teori di Bab II. Pembahasan

ini dilakukan berdasarkan hipotesis dan tujuan penelitian.

Dari hasil hasil Uji Chi Kuadrat dapat diketahui bahwa ada hubungan yang

signifikan antara antara fungsi keluarga dan kecemasan pada lanjut usia. Hal ini

dapat ditunjukkan dengan Chi Kuadrat hitung 17,381, dan nilai p= 0,000 (p<

0,05), serta ukuran hubungan cukup substansial menurut Young dalam Djarwanto

dan Subagyo, P. (1993) berdasarkan hasil analisis koefisien kontingensi sebesar

0,524 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p< 0,05). Hal ini sesuai dengan teori

bahwa apabila fungsi keluarga dapat terlaksana dengan baik, dapatlah diwujudkan

keluarga yang sejahtera. Untuk Indonesia yang dimaksud keluarga sejahtera

adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu

memenuhi kebutuhan hidup spirituil dan materiil yang layak, bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang

antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan (UU No. 10

tahun 1992). Apabila keluarga sejahtera tersebut berhasil diwujudkan maka berarti

telah terwujud pula keluarga yang sehat, baik fisik, mental serta sosial. Sebaliknya

keadaan kesehatan juga berpengaruh terhadap fungsi keluarga (Azwar, A., 2002:

29-31).

Hal ini sesuai pula dengan penelitian Cano, A., et al., (2003) bahwa

dukungan keluarga dapat mempengaruhi satu sama lain dalam mode bidirectional

terhadap penyakit, baik fisik atau psikologis. Tetapi pada penelitian ini APGAR

keluarga yang dipakai mempunyai penilaian yang sedikit berbeda dengan APGAR

keluarga yang dipakai oleh penulis. Skor 0-3 disebut disfungsi keluarga tingkat

tinggi, 4-6 disfungsi keluarga tingkat menengah, 7-10 fungsi keluarga tinggi (

Cano, A., et al., 2003:2).

Sesuai pula dengan penelitian Leung, L. L., et al (2007), hasil dari

penelitian ini memperlihatkan bahwa dukungan sosial dan keluarga berfungsi

mempengaruhi kesehatan mental, dan untuk meneliti efek buffering dukungan

Page 74: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

terhadap stres kesehatan. Sampel acak dari 507 kelompok lansia yang disurvei

dengan kuesioner terstruktur, yang meliputi depresi dan kecemasan subskala dari

versi Cina Symptom Checklist 90-R (SCL-90-R), Dukungan Sosial Skala Rating

(SSRS), Keterlibatan Emosional Keluarga dan Skala Kritik (FEICS), Short

Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ), dan Skala Katz - Kegiatan Hidup

Harian (KADL). Keterlibatan emosional keluarga berkorelasi berbanding terbalik

dengan depresi (r =- 0,19) dan kecemasan (r =- 0.22), sedangkan kritik berkorelasi

positif dengan depresi (r = 0,29) dan kecemasan (r = 0,31). Analisis multivariat

menunjukkan bahwa perempuan, gangguan fungsi kognitif, penduduk perkotaan

dengan penyakit kronis, kurang dukungan emosional, dan lebih banyak kritik dari

keluarga lebih dikaitkan dengan gejala depresi dan kecemasan. Keterlibatan

keluarga memiliki efek buffering pada gejala psikologis bagi orang-orang dengan

gangguan kognitif dan penyakit medis.. Hasil ini menunjukkan bahwa gejala

mental pada lansia dan penyakit medis yang kronis dipengaruhi keterlibatan

keluarga (Leung, L. L., et al , 2007).

Faktor keluarga ini dalam bukunya Dadang Hawari (2008) disebutkan

sebagai salah satu stressor psikososial yang berpengaruh terhadap sirkuit atau

psiko-neuro-endokrinologi yang menyebabkan mekanisme terjadinya stress,

cemas dan depresi. Seseorang yang mengalami stressor psikososial yang

ditangkap melalui panca inderanya, melalui sistem saraf panca indera akan

diteruskan ke susunan saraf pusat otak yaitu bagian saraf otak yang disebut limbic

system, melalui transmisi saraf (neurotransmitter/sinyal penghantar saraf). Dan

selanjutnya stimulus atau rangsangan psikososial tadi melalui susunan saraf

autonom (simpatis/parasimpatis) akan diteruskan ke kelenjar-kelenjar hormonal

(endokrin) yang merupakn system imunitas tubuh dan organ-organ yang

dipersarafinya (Hawari, D., 2008: 11-2).

Faktor keluarga yang merupakan stresor psikosial diantaranya, hubungan

kekeluargaan yang semula erat dan kuat (tight family relationship) cenderung

menjadi longgar dan rapuh (loose family relationship). Struktur keluarga yang

semula keluarga besar (extended family) cenderung ke arah keluarga inti (nuclear

family), bahkan sampai pada keluarga tunggal (single parent family). Hal ini

sesuai dengan data yang didapat penulis, bahwa 90,30% responden mempunyai

bentuk keluarga inti (nuclear family) hanya sedikit (8,70%) yang mempunyai

bentuk keluarga besar (extended family) ) (Hawari, D., 2008:1-2).

Kecemasan merupakan ketakutan (fear) yang berlangsung secara terus

menerus. Dengan demikian, gangguan kecemasan seyogyanya mendapatkan

penatalaksanaan dengan segera, seandainya tidak mendapatkan pertolongan secara

cepat, maka gangguan anxietas berpotensi menimbulkan biaya ekonomi kesehatan

yang cukup tinggi. Pada sisi yang lain apabila lansia dengan gangguan

kecemasan tidak mendapatkan terapi yang cepat dan tepat akan mengalami

berbagai gejala yang tidak menyenangkan, mengakibatkan hendaya dalam fungsi

sosial, pekerjaan dan perannya dalam keluarga. Sehingga fungsi keluarga yang

seharusnya baik, menjadi terganggu karena masalah kecemasan ini (Ibrahim, A.

S., 2002).

Penelitian ini menunjukkan kecemasan dijumpai pada 39.13% subyek. Hal

ini tidak sesuai sesuai dengan pernyataan Ayub Sani Ibrahim (2002) yang

Page 75: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

menyebutkan prevalensi (angka kesakitan) gangguan kecemasan berkisar pada 6-

7% dari populasi umum. Adanya perbedaan hasil penelitian yang dilakukan peneliti

dengan penelitian terdahulu dapat disebabkan beberapa faktor, diantaranya : alat ukur

yang digunakan berbeda, tidak adanya pengawasan saat pengisian data oleh

responden, perbedaan waktu, tempat dan suasana responden (mood, kondisi

lingkungan saat pengisian data) (Ibrahim, A. S., 2002). Jumlah yang menderita kecemasan antara wanita dan pria 2 dibanding 1

dalam buku Dadang Hawari (2008). Demikian pula pada penelitian Ayub Sani

Ibrahim (2002) menyebutkan bahwa kelompok perempuan lebih banyak

dibandingkan kelompok laki-laki. Pada penelitian Leung, L. L., et al (2007), Hasil

menunjukkan bahwa wanita memiliki lebih banyak gejala kecemasan daripada

laki-laki (rata-rata = 3,49; 95% CI: 3,02-3,95 versus rata-rata = 2,56; 95% CI:

2,27-2,85). Berkaitan dengan kecemasan pada pria dan wanita, beberapa teori

mengatakan bahwa perempuan lebih cemas akan ketidakmampuannya dibanding

dengan laki-laki, laki-laki lebih aktif, eksploratif, sedangkan perempuan lebih

sensitif. Penelitian lain menunjukkan bahwa laki-laki lebih rileks dibanding

perempuan, perempuan lebih mudah dipengaruhi oleh tekanan-tekanan

lingkungan daripada laki-laki. Perempuan juga lebih cemas, kurang sabar, dan

mudah mengeluarkan air mata. Penelitian tersebut menunujukkan bahwa

perempuan memiliki skor yang lebih tinggi pada pengukuran ketakutan dalam

situasi sosial dibanding laki-laki. Berbeda dengan data yang didapatkan penulis

bahwa jumlah kelompok laki-laki dan kelompok perempuan yang mengalami

kecemasan tidak begitu berbeda. Hal ini mungkin disebabkan karena populasi

yang berbeda, situasi dan kondisi objek penelitian yang hampir tidak mungkin

dikendalikan oleh peneliti. Apalagi objek penelitian yang berupa manusia, sangat

Page 76: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

beragam karakteristiknya. Jumlah subyek yang juga perlu diperbesar sehingga

kuasa statistiknya juga besar.

Dadang Hawari menyatakan bahwa tingkat kecemasan sangatlah

berhubungan dengan tingkat pendidikan seseorang dimana seseorang akan dapat

mencari informasi atau menerima informasi dengan baik sehingga akan cepat

mengerti akan kondisi dan keparahan penyakitnya dan dengan keadaan yang

seperti ini akan menyebabkan peningkatan kecemasan pada orang tersebut. Selain

hal tersebut pengalaman juga merupakan hal yang sangat menentukan tingkat

kecemasan. Hal ini sesuai dengan data yang penulis dapatkan bahwa jumlah

responden dengan pendidikan terakhir SLTP mengalami kecemasan lebih tinggi

8,7 % dibanding dengan responden pendidikan terakhir SLTA. Jumlah responden

dengan pendidikan terakhir SLTA hampir sama dengan responden dengan

pendidikan terakhir SLTP. Hal tersebut di atas sesuai dengan data tingkat

pendidikan terakhir lansia dengan kecemasan pada penelitian ini yang

menunjukkan Uji Uji Chi Kuadrat hitung sebesar 60,354 dengan signifikansi

sebesar 0,000. Karena harga signifikansi sebesar 0, 000 lebih kecil dari taraf alpha

0,05, maka Ho ditolak artinya ada hubungan antara tingkat pendidikan terakhir

dan kecemasan pada lanjut usia

Para Lansia ini mempunyai kedudukan dalam keluarga yang terbanyak

(71.74%) adalah sebagai kepala keluarga baik subyek laki-laki maupun

perempuan, hal ini berkaitan dengan bentuk keluarga subyek yang kebanyakan

adalah keluarga inti diad (nuclear dyad) yaitu 39.13%. Keluarga inti diad (nuclear

dyad) adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri tanpa anak, atau anak-anak

mereka telah tidak tinggal bersama. Subyek merupakan keluarga yang mengalami

siklus kehidupan keluarga (family life circle) pada tahap minimal adalah tahap

orang tua usia menengah (parent alone in middle years) dimana pada tahap ini

semua anak mulai meninggalkan keluarga. Hal ini bisa dilihat dari kebanyakan

anggota keluarga subyek yang hanya hidup berdua (52.17%), sebagai suami istri.

Jumlah lansia yang menjadi kepala keluarga, dalam penelitian ini adalah

71,74%. Sementara pada penelitian lain menyebutkan bahwa 90,62% lansia pria

berstatus sebagai kepala keluarga di perkotaan dan 89,65% di pedesaan. Jumlah

lansia sebagai kepala keluarga yang mengalami kecemasan cukup tinggi (30,4%).

Lansia berstatus sebagai dependent person (hanya sebagai suami/istri,

orangtua/mertua) jumlahnya 6,52% untuk keluarga orang tua tunggal (single

parent family) serta 19,57% sebagai orang dewasa bujangan (single adult living

Page 77: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

alone). Hampir sama dengan penelitian lain yang menyebutkan bahwa 24,62%

sebagai dependent person (Taisir, 2008 :2).

Perubahan karakteristik keluarga dari keluarga besar (extended family)

menjadi keluarga batih atau keluarga inti (nuclear family). Realita ini mulai

tampak jelas terjadi pada Sensus Penduduk Tahun 2000 maupun Survai

Demografi Kependudukan Indonesia (SDKI) 2007 lalu, di mana jumlah keluarga

besar dibanding tahun 1980 maupun 1990 an terus mengalami penurunan

sementara keluarga intinya cenderung meningkat. mengecilnya jumlah keluarga

besar dan meningkatnya jumlah keluarga batih, setidaknya masih dipengaruhi

oleh empat hal, antara lain: Pertama, keberhasilan program KB yang telah

menekan Total Fertility Rate (TFR) hingga di beberapa propinsi telah mencapai

below placement level, yakni kondisi di mana TFR telah menyentuh angka 2,1

atau di bawahnya. Hal itu telah member sumbangan besar terhadap turunnya

jumlah rata-rata jiwa dalam keluarga dari 4,7 pada tahun 1970 menjadi sekitar 3,7

pada saat ini. Kedua, kemajuan industrialisasi yang menyebabkan keluarga

menjadi lebih bersifat mobile. Mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Keluarga tidak lagi terikat oleh sebidang tanah untuk penghidupannya. Melainkan

mereka akan berpindah ke tempat dimana ada pekerjaan. Mobilitas keluarga ini

akan memperlemah ikatan kekerabatan dalam keluarga besar. Ketiga,

keberhasilan emansipasi wanita yang memungkinkan kaum hawa mendapatkan

pekerjaan di luar rumah. Emansipasi ini menyebabkan lemahnya fungsifungsi

keluarga besar di satu pihak dan memperkuat fungsi keluarga batih di lain pihak.

Keempat, berubahnya corak kehidupan ekonomi dalam masyarakat dari corak

agraris yang terus bergerak ke corak industri. Dalam masyarakat agraris, semua

anggota keluarga, anak-anak, wanita dan orang yang sudah tua dapat turut serta

dalam proses produksi pertanian. Sehingga dalam hal ini, sebuah keluarga besar,

semua anggotanya akan memberikan keuntungan ekonomi. Sedangkan dalam

masyarakat industri, anak-anak, orang yang sudah tua, orang yang cacat tubuh

tidak dapat turut serta dalam proses produksi di pabrik. Sehingga mereka secara

otomatis akan menjadi beban keluarga. Akibatnya, keluarga akan cenderung

memisahkan diri dari sanak keluarga yang tidak produktif guna mengurangi beban

hidup. Lebih-lebih tuntutan hidup semakin meningkat ( Mardiya, 2009).

Hal tersebut di atas sesuai dengan data bentuk keluarga dengan

kecemasan pada penelitian ini yang menunjukkan Uji Uji Chi Kuadrat hitung

sebesar 6,815 dengan signifikansi sebesar 0,009. Karena harga signifikansi

sebesar 0, 009 lebih kecil dari taraf alpha 0,05, maka Ho ditolak artinya ada

hubungan antara bentuk keluarga dan kecemasan pada lanjut usia, walaupun hasil

analisis koefisien kontingensi sebesar 0, 359 atau rendah, dengan signifikansi

sebesar 0,009.

Faktor keluarga yang berpengaruh terhadap kesehatan selain hal-hal di

atas, misalnya faktor keturunan yang bisa dilihat dari genogramnya, fungsi

keluarga yang lain misalnya fungsi patologis yang bisa diukur dengan SCREEM

(Social Cultural Religion Economic Education Medical), dan sebagainya.

Page 78: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Berdasarkan uraian di atas, maka banyak faktor yang dapat mempengaruhi

kecemasan. Walaupun untuk faktor lain tidak sebesar faktor fungsi keluarga, perlu

diwaspadai pengaruhnya.

Keterbatasan

Keterbatasan penelitian pada umumnya disebabkan oleh situasi dan

kondisi objek penelitian yang hampir tidak mungkin dikendalikan oleh peneliti.

Apalagi objek penelitian yang berupa manusia, sangat beragam karakteristiknya

sehingga peneliti hanya dapat mengambil asumsi-asumsi tertentu untuk dapat

melakukan penelitian. Dalam penelitian ini, penelitian hanya melibatkan satu

variabel bebas dan satu variabel terikat sebagai topik inti permasalahan, yaitu

fungsi keluarga dan kecemasan.

Pelibatan variabel lain belum dilakukan dalam penelitian ini, yaitu variabel

bentuk keluarga merupakan variabel lain yang dapat mempengaruhi kecemasan.

Hal ini dapat dikatakan sebagai suatu kekurangan karena hanya satu variabel

bebas saja. Sedangkan masih ada variabel lain yang mungkin lebih berpengaruh

terhadap kecemasan.

Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross sectional study)

dimana semua variabel diukur pada saat yang sama, dengan demikian desain ini

tidak dapat memastikan hubungan temporal antara kecemasan dan fungsi keluarga

responden. Dalam penelitian juga hanya menunjukkan kuatnya hubungan, tanpa

mengetahui arah hubungan, karena keterbatasan jenis data yang digunakan.

Penelitian hanya mengambil sampel 53 lansia , agar kuasa penelitian

makin besar, jumlah sampel diperbesar sehingga lebih mampu memperlihatkan

hubungan antar variabel.

Page 79: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dipaparkan pada Bab IV, maka

penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan antara fungsi

keluarga dan kecemasan pada lanjut usia di Posyandu Lansia Ngudi Kasarasan

Malangjiwan (Tabel 4.11).

Implikasi Penelitian

Bagi Bidang Ilmu kedokteran Keluarga

Kecemasan ini apabila mengenai kepala keluarga maka dapat

mengancam terganggunya pelbagai fungsi keluarga, terutama fungsi ekonomi

dan ataupun fungsi pemenuhan kebutuhan fisik keluarga. Sedangkan apabila

kecemasan mengenai ibu rumah tangga dapat mengancam terganggunya

fungsi afektif dan atau fungsi sosialisasi. Oleh karena itu apabila bentuk,

fungsi serta siklus keluarga dapat dipahami sebaik-baiknya maka keluarga

diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah kecemasan yang dialami

oleh para lansia tersebut. Sehingga pemahaman ilmu yang terkait pada

masalah-masalah keluarga yang ada hubungannya dengan masalah sehat-sakit

yang dihadapi oleh perseorangan sebagai bagian dari anggota keluarga ini bisa

lebih dikembangkan.

Bagi Dokter Keluarga

Page 80: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Dokter keluarga diharapkan bisa memberikan upaya diagnosis yang

holistik komprehensif, tata laksana, dan pengendalian kecemasan yang

mengenai pasien secara lebih lengkap dan sempurna dengan

mempertimbangkan peran keluarga. Dokter Keluarga bisa memberikan

informasi dan edukasi kepada keluarga untuk meningkatkan fungsi keluarga

pasien sehingga fungsi keluarga bisa sehat. Keluarga sebagai organisasi sosial

terkecil dalam masyarakat amatlah penting, namun sering dilupakan.

Bagi Bidang Pelayanan Dokter Keluarga

Pelayanan dokter keluarga diharapkan untuk bisa meningkatkan derajat

kesehatan seoptimal mungkin, mencegah timbulnya penyakit dan mengenal

serta mengobati penyakit sedini mungkin. Perilaku keluarga amat medukung

penyelesaian masalah pasien dalam hal ini masalah kecemasan yang mengenai

lansia di keluarga. Dari hasil penelitian ini, penatalaksanaan kecemasan pada

lansia seyogyanya dilakukan secara komprehensif bisa meliputi aspek medis

berupa pengobatan medikamentosa dan lebih penting lagi adalah dari aspek

psikososial yang melibatkan keluarga. Dengan melakukan deteksi terjadinya

kecemasan, dapat dilakukan intervensi dini pada lansia sehingga kecemasan

bisa teratasi.

Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka pada penelitian ini dapat

diajukan beberapa saran sebagai berikut:

Kepada Pembina Posyandu Lansia

Kepada pembina posyandu lansia diharapkan meningkatkan usaha

pembinaan kesehatan usia lanjut termasuk masalah kecemasan yang

dilaksanakan sebagai bagian pembinaan kesehatan keluarga yang dilaksanakan

secara terpadu baik lintas program maupun lintas sektoral dengan pendekatan

sistem. Pembinaan bisa dilaksanakan dengan pendekatan holistik dengan

memperhatikan nilai sosial budaya yang ada. Diupayakan peran lansia sendiri

Page 81: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

agar mempunyai kemampuan mandiri agar selama mungkin tetap produktif

dan berperan aktif melalui wadah posyandu lansia.

Kepada Keluarga Lansia

Kepada keluarga lansia diharapkan meningkatkan fungsi keluarga yang

tidak sehat dan kurang sehat menjadi keluarga sehat, untuk keluarga yang

sehat agar bisa dipertahankan, karena untuk keluarga yang tidak sehat dan

kurang sehat kecemasan pada lansia yang menjadi anggota keluarga lebih

tinggi. Kecemasan yang tinggi juga berpengaruh terhadap fungsi keluarga.

Juga meningkatkan peran serta keluarga sebagai orang terdekat pasien untuk

memberikan dukungan psikologis yang dapat menghilangkan kecemasan yang

sedang dialami lansia.

Kepada Peneliti yang Akan Datang

Kepada peneliti yang akan datang, diharapkan dapat melakukan

penelitian dengan topik yang sama, namun perlu dikembangkan pada banyak

variabel. Sehingga akan dapat diketahui variabel yang paling berpengaruh

terhadap kecemasan. Beberapa variabel yang penting untuk dikaji antara lain

adalah bentuk keluarga, siklus keluarga, dan variabel lainnya. Perlu diperbesar

jumlah sampel agar kuasa penelitian makin besar. Juga perlu dikembangkan

desain penelitian yang lain, misalnya dengan memberikan konseling pada

keluarga lansia dengan fungsi keluarga tidak sehat dan kurang sehat kemudian

dilakukan uji beda mengenai kecemasan pada lansia.

Page 82: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Daftar Pustaka

Agus Soedomo.2003. Demensia Pada Lansia Dan Penatalaksanaannya :

Simposium Peningkatan Kualitas Hidup Lansia, FK UNS,

Surakarta

Azrul Azwar. 1997. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga, Yayasan Penerbitan

Ikatan Dokter Indonesia

----------------. 2002. Dokter Keluarga, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan RI

Bisma Murti. 2007. Bahan Ajar Biostastitik dan Epidemiologi, Semester 1 Pasca

Sarjana UNS Surakarta

Cano, Annmarrie, et al. 2003. Family Support, Self-Rated health, and

Psychological Distress, www.Pubmed.com, di akses 30 Juli 2009

Dadang Hawari. 2006. Manajemen Stres, Cemas dan Depresi, cetakan 2, Balai

penerbit Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.

Dakota university. 2007. psychology and anxiety, www.dakota.fmpdata.netPsych,

di akses 10 Nopember 2009

Djuni Utari, Retnowati. 1980. Studi Pendahuluan TMAS sebagai alat ukur

kecemasan, Yogyakarta : Konggres I Ilmu Psikologi dan ISPSI

Irawan Soehartono. 1995. Metode Penelitian Sosial, Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Lao, F.L., et al. 2000, Asia Pacific Journal of Family Medicine Volume 5 Issue 1:

FOCUS ON FAMILY , http://www.apfmj.com/afm5_1/index.htm,

Di akses 30 Juli 2009

Murtagh, J. 1998. General Practice, 2nd edition, The McGraw-Hill Companies,

Inc.

Mochamad Arief TQ. 2009, Pengantar epidemiologi penelitian, UNS Press

Surakarta

Socrates. 2009. Kesehatan jiwa Pada Populasi Lanjut Usia,

www.kesimpulan.co.cc, di akses 1 Juni 2009

Page 83: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Sumadi suryabrata. 2005, Alat Ukur Psikologis, Ed. III, Yogyakarta : Andi Offset

Sutrisno Hadi. (2000). Statistik 2. Yogyakarta : Andi Offset.

Taisir. 2008. Potensi Masalah Lansia dan Solusi, [email protected], diakses 30

Juli 2009

Tomb, D.A. 2004, Hos Psychiatry, 6th

edition, Lippincott Williams & Wilkins Inc,

USA

Page 84: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

ANGKET PENELITIAN I

A. PETUNJUK

1. Pilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan perasaan

atau keadaan anda, dengan memberi tanda silang (X) pada

lembar jawab yang tersedia.

2. Setiap pernyataan disediakan lima pilihan jawaban yaitu :

a. Sangat Setuju ( SS )

b. Setuju ( S )

c. Tidak Setuju ( TS)

d. Sangat Tidak Setuju ( STS)

B. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama Responden : ..........................................................................

2. Jenis Kelamin : ..........................................................................

3. Umur : ..........................................................................

4. Pendidikan terakhir :...........................................................................

NO PERTANYAAN

SS S TS STS

1. Saya tidak cepat lelah

2 Saya sering kali mengalami perasaan mual

3 Saya jarang sakit kepala

4 Tangan saya sering gemetar bila berbuat sesuatu

5 Dalam keadaan yang memalukan, saya tidak mudah

tersipu-sipu seperti kebanyakan orang lain

6 Saya diare (mencret ) sekali atau lebih dalam satu

bulan

7 Saya tidak pernah tersipu malu bila terjadi sesuatu

pada diri saya

8 Tangan dan kaki saya jarang terasa dingin

9 Saya mudah sekali berkeringat meskipun hari tidak

panas

10 Saya jengkel karena sering banyk keringat pada

waktu malu

11 Saya jarang berdebar atau nafas tersengal

12 Saya sering merasa lapar berkepanjangan (ngintir-

intir)

13 Saya jarang sembelit (sakit perut karena sulit berak)

14 Saya sering terganggu keluhan (sakit) perut

NO PERTANYAAN

SS S TS STS

Page 85: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

1. Saya kesukaran konsentrasi terhadap suatu

permasalahan

2 Pada waktu bekerja, saya sulit memusatkan perhatian

3 Saya khawtir kalau memikirkan masalah

4 Saya khawatir akan gagal atau tertimpa kesialan

5 Saya sering takut muka saya menjadi merah karena

malu

6 Saya merasa lebih sensitif (peka) dari pada umumnya

orang lain

NO PERTANYAAN

SS S TS STS

1. Saya yakin tidak lebih penggugup daripada

kebanyakan orang lain

2 Saya sering merasa tegang pada waktu bekerja

3 Biasanya saya tenang dan tidak mudah kecewa atau

putus asa

4 Saya mudah menangis

5 Menunggu membuat saya gelisah

6 Saya tidak dapat jenak (tenang) duduk atau ngobrol

terlalu lama

7 Saya sering dalam keadaan tegang

NO PERTANYAAN

SS S TS STS

1. Saya sering mimpi buruk pada waktu tidur malam

hari

2 Saya sering tidak dapat tidur karena

mengkhawatirkan sesuatu

3 Tidur saya tidak nyenyak dan sering terganggu

4 Saya sering mimpi yang memalukan

5 Kadang-kadang saya terlalu gembira sehingga sukar

tidur

NO PERTANYAAN

SS S TS STS

1. Saya sering/mudah merasa segar/bugar

2 Saya tidak lebih penakut dari pada orang lain

3 Saya sering takut pada benda atau manusia tanpa

sebab

4 Biasanya, saya pemalu

5 Saya merasa takut terhadap kesukaran-kesukaran

yang saya hadapi

Page 86: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

6 Saya jarang merasa penuh percaya diri

NO PERTANYAAN

SS S TS STS

1. Saya sering mengkhawatirkan diri saya terhadap

sesutu hal

2 Saya merasa tidak sebahagia orang lain yang saya

kenal

3 Saya sering kalimencemaskan sesuatu hal atau

seseorang

4 Saya merasa selalu gembira setiap waktu

5 Kadang-kadang saya merasa khawatir tanpa sebab

yang jelas

6 Saya sering merasa bahwa diri saya tidak berguna

7 Biasanya, saya merasa yakin atau percaya diri

8 Saya merasa hidup ini merupakan beban berat setiap

saat

9 Kadang-kadang saya merasa diri saya tanpa arti

10 Saya benar-benar diliputi keraguan dalam banyak hal

11 Kadang-kadang saya merasa diri saya kacau

12 Kadang-kadang saya merasa mempunyai kesulitan

bertumpuk sehingga tidak dapat tenang

NO ASPEK/DIMENSI MINAT

BUTIR

JML ITEM (+)

favorable

ITEM (-)

unfavorable

1 Gangguan fisik

2 Sulit konsentrasi

3 Panik dan gelisah

4 Gangguan tidur

5 Takut dan menghindar

6 Khawatir atau ingatan tidak

menyenangkan

Catatan :

Karanganyar, 2009

Responden

(.......................................)

Page 87: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

ANGKET PENELITIAN II

a. PETUNJUK

1. Pilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan perasaan

atau keadaan anda, dengan memberi tanda silang (X) pada

lembar jawab yang tersedia.

2. Setiap pernyataan disediakan lima pilihan jawaban yaitu :

a. Sering/selalu

b. Kadang-kadang pernah

c. Jarang/tidak

b. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama Responden : ..........................................................................

2. Jenis Kelamin : ..........................................................................

3. Umur : ..........................................................................

4. Pendidikan terakhir :...........................................................................

NO PERNYATAAN SERING/

SELALU

KADANG-

KADANG

PERNAH

JARANG/

TIDAK

1 Saya puas bahwa saya dapat

kembali kepada keluarga saya, bila

saya menghadapi masalah

2 Saya puas dengan cara-cara

keluarga saya membahas serta

membagi masalah dengan saya

3 Saya puas bahwa keluarga saya

menerima dan mendukung

keinginan saya melaksanakan

kegiatan dan ataupun arah hidup

yang baru

4 Saya puas dengan cara-cara

keluarga saya menyatakan rasa

kasih sayang dan menanggapi

emosi

5 Saya puas dengan cara-cara

keluarga saya membagi waktu

bersama

Catatan :

Karanganyar, 2009

Responden

(.......................................)

Page 88: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,

Skala L-MMPI

Berilah tanda silang (X) pada kolom jawaban (YA) bila anda setuju pada

pernyataan tersebut, atau bila anda merasa bahwa pernyataan itu berlaku bagi atau

mengenai diri anda. Sebaliknya, berilah tanda silang (X) pada kolom jawaban

(TIDAK) bila anda tidak setuju dengan pernyataan tersebut, atau bila anda merasa

bahwa pernyataan itu tidak berlaku atau tidak mengenai diri anda.

No Pernyataan Ya Tidak

1 Sekali-sekali saya berpikir tentang hal-hal yang buruk untuk

diutarakan

2 Kadang-kadang saya ingin mengumpat atau mencaci maki

3 Saya tidak selalu mengatakan hal yang benar

4 Saya tidak membaca setiap tajuk rencana surat kabar harian

5 Saya kadang-kadang marah

6 Apa yang dapat saya kerjakan hari ini kadang-kadang saya

tunda sampai besok

7 Bila saya sedang tidak enak badan, kadang-kadang saya

mudah tersinggung

8 Sopan santun saya di rumah tidak sebaik seperti jika saya

bersama orang lain

9 Bilas saya yakin tidak seorangpun melihatnya, mungkin

sekali saya akan menyelundup nonton tanpa karcis

10 Saya lebih senang menang dari pada kalah dalam suatu

permainan

11 Saya ingin mengenal orang-orang penting, karena dengan

demikian saya merasa menjadi orang penting juga

12 Saya tidak selalu menyukai orang yang saya kenal

13 Kadang-kadang saya mempergunjingkan orang lain (gosip)

14 Saya kadang-kadang memilih orang yang tidak saya kenal

dalam suatu pemilihan

15 Sekali-sekali saya tertawa juga mendengar lelucon porno

Nama : ............................................................. Pemeriksa/Evaluator

Kode : .............................................................

Skor : ............................................................. (................................)

Page 89: HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN FUNGSI KELUARGA …/Hubunga… · HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA ... Lansia : Lanjut Usia . ABSTRAK ... mental, sosial, produktivitas kerja,