Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    1/24

    BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT REFERAT

    FAKULTAS KEDOKTERAN APRIL 2016

    UNIVERSITAS PATTIMURA

    HUBUNGAN TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK

    DENGAN INTOKSIKASI KARBON MONOKSIDA (CO)

    Disusu !"#$%

    1& F#"'i V& I& # Li' 200* + ,- + 01,

    2& .u/i Kisi 200* + ,- + 021

    -& K#i .& F& N! 200* + ,- + 0-3

    P#'4i'4i5 %/& Hisi/s$ SE M&KES

    DIBA7AKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK 

    PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS PATTIMURA

    AMBON2016

    BAB I

    PENDAHULUAN

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    2/24

    Karbon monoksida ( CO ) adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau

    yang dihasilkan dari proses pembakaran yang tidak sempurna dari material yang

     berbahan dasar karbon seperti kayu, batu bara, bahan bakar minyak dan zat-zat

    organik lainnya. Setiap korban kebakaran api harus dicurigai adanya intoksikasi

    gas CO. Sekitar !" kematian akibat luka bakar berhubungan dengan trauma

    inhalasi dan hipoksia dini men#adi penyebab kematian lebih dari !" kasus

    trauma inhalasi. $ntoksikasi gas CO merupakan akibat yang serius dari kasus

    inhalasi asap dan diperkirakan lebih dari %!" penyebab ke&atalan yang

    disebabkan oleh trauma inhalasi. Claude 'ernard pada tahun % menemukan

    e&ek beracun karbon monoksida yang disebabkan oleh pelepasan ikatan oksigen

    dari hemoglobin men#adi bentuk carboxyhaemoglobin.

    *enyedia layanan kesehatan di + harus mempertimbangkan

    menggunakan terapi hiperbarik oksigen untuk mengobati pasien intoksikasi CO.

    erapi hiperbarik oksigen meripakan metode terapi oksigen murni (!!") yang

    dilakukan pada sebuah ryangan bertekanan udara tinggi / atm. Klinisi baiknya

    menggunakan tingkat carboxyhemoglobin  sebagai kriteria untuk 

    mempertimbangkan pemberian terapi hiperbarok oksigen guna mempercepat

     pelepasan carboxyhemoglobin  *eran oksigen hiperbarik dalam pengelolaan

    intoksikasi karbon monoksida masih kontro0ersial, meskipun baik data &isiologis

    dan beberapa data percobaan acak menun#ukkan potensi

    keberhasilan yang signi&ikan. Kemampuan terapi hiperbarik oksigen untuk 

    mengerahkan e&ek terapi pada intoksikasi karbon monoksida menun#ukkan bahwa

    mekanisme ker#anya tidak secara eksklusi& tergantung pada eliminasi karbon

    1

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    3/24

    monoksida dari hemoglobin namun hal ini mungkin melibatkan penghambatan

     #alur seluler yang menyebabkan cedera sara& dan kematian.

    BAB II

    TIN.AUAN PUSTAKA

    A& D#8iisi

    Karbon monoksida (CO) adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau,

    tidak berasa, tidak mengiritasi dan berasal dari pembakaran tidak sempurna

    komponen berbahan dasar karbon, seperti kayu, batu bara, bahan bakar minyak 

    (termasuk bensin), dan lain-lain. CO memiliki e&ek berbahaya oleh karena

    kemampuannya berikatan dengan hemoglobin. $ntoksikasi gas CO merupakan

    akibat yang serius dari kasus inhalasi asap pada kasus kebakaran dan diperkirakan

    lebih dari %!" penyebab ke&atalan yang disebabkan oleh trauma inhalasi.,1

    2

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    4/24

    B& E9i#'i!"!5i

    $ntoksikasi CO tetap men#adi sebab utama kecelakaan yang tidak disenga#ai

    di seluruh dunia. i 3merika Serikat sendiri, kira-kira !!!-1!!! kematian setiap

    tahunnya akibat kecelakaan disebabkan oleh paparan CO, dari !.!!! paparan per 

    tahun. i $ndonesia belum didapatkan data berapa kasus intoksisasi gas CO yang

    ter#adi pertahun yang dilaporkan.-2

    C& F:!/ Risi!

    'eberapa kelompok orang dengan risiko tinggi intoksikasi CO antara lain4

     petugas pemadam kebakaran, pengecat yang menggunakan cat yang mengandung

    metilin klorida (mudah diserap melalui paru-paru dan masuk ke peredaran darah

    dimana metilin klorida diubah men#adi CO di hepar), perokok (karena asap

    tembakau merupakan salah satu sumber CO, dimana dilaporkan mengandung !,-

    !" CO), bayi serta anak-anak dan mereka yang mengalami masalah

    kardio0askuler. 5ati-hati pula pada orang yang berada dalam kendaraan (mobil)

    saat sedang macet, karena asap pembakaran kendaraan bermotor #uga

    mengandung CO.6

    i negara 'arat, lubang angin tungku perapian yang tidak adekuat, pemanas

    air dan pemanas ruangan dapat menyebabkan kadar CO yang letal. 'ernapas cepat

    dapat menyebabkan peningkatan 2!" kadar CO5b setelah 1 menit paparan

    terhadap " CO. Konsentrasi CO di udara !,6" dapat bersi&at &atal setelah #am

    karena menyebabkan peningkatan kadar CO5b 2!".,1

    D& P:!8isi!"!5i

    6

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    5/24

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    6/24

    *ada #umlah &isiologis, CO endogen ber&ungsi sebagai neurotransmitter yang

    mengontrol permeabilitas mikro0askular. CO diproduksi secara endogen dalam

     #umlah sedikit melalui katabolisme heme. *ada kadar yang rendah, CO dapat

    memodulasi in&lamasi, apoptosis, dan proli&erasi sel. 8amun seiring

    meningkatnya paparan CO maka ter#adi intoksikasi (ambar 1). 9&ek racun ini

    sangat ditentukan oleh konsentrasi CO dan waktu pa#anan.

    G'4/ 2& E8# 99/ CO 4#/s/ / u/si 99/& P9/ CO

    4#// :i55i '##44 #8# :!si 5 9: '#i'4u"

    i8"'si $i9!si& ;

    Karbon monoksida hanya diserap melalui paru, melintasi membran

    al0eolus-kapiler, dan sebagian besar diikat oleh hemoglobin (5b) secara

    re0ersibel, membentuk karboksi-hemoglobin: selebihnya mengikatkan diri dengan

    mioglobin dan beberapa protein heme ekstra0askuler lain. CO bukan merupakan

    racun yang kumulati&, karena ikatan CO dengan 5b bersi&at re0ersibel dan setelah

    CO dilepaskan oleh 5b, eritrosit tidak mengalami kerusakan. 'atas pemaparan

    CO yang diperbolehkan oleh OS53 (Occupational Safety and Health

     Administration) adalah 2 ppm untuk waktu % #am;hari ker#a ( hari setiap minggu

    untuk #umlah tahun yang tidak ). Kadar yang dianggap langsung berbahaya

    terhadap kehidupan atau kesehatan adalah !! ppm.

    9&ek toksisitas utama adalah hasil dari hipoksia seluler. CO mengikat

    mioglobin #antung lebih kuat daripada mengikat hemoglobin yang menyebabkan

    7

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    7/24

    depresi miokard dan hipotensi yang menyebabkan hipoksia #aringan. 5ipoksia

     #aringan #uga disebabkan oleh reaksi CO dengan enzim sitokrom C oksidase

    (CCO) yang penting dalam pernapasan sel, sebagai hasil dari gangguan &ungsi

    mitokrondria, yang akan mengganggu pula pembentukan 3* aerob dan

    menghasilkan terbentuknya laktat. 8amun untungnya, #umlah CO untuk 

    menghambat semua sitokrom adalah beribu kali lipat dari dosis letal, sehingga

    mekanisme ini tidak berperan penting dalam keadaan klinis pasien. Sebenarnya

    CCO memiliki a&initas terhadap oksigen yang lebih tinggi dibanding terhadap CO,

    namun enzim ini berikatan dengan CO pada keadaan hipoksia berat. 5ipoksia

     #aringan mempresipitasi sel endotel dan platelet untuk melepas 8O (nitrit oksida)

    yang kemudian membentuk radikal bebas peroksinitrat (O8OO -). *eroksinitrat

    menyebabkan kerusakan endotel dan sekuestrasi leukosit. Ketika sintesis 8O

    distimulasi di platelet dalam keadaan adanya CO, maka agregasi trombosit-

    neutro&il #uga terstimulasi. engan demikian, molekul adhesi trombosit terakti0asi

    oleh ikatan langsung dengan peroksinitrat. Ketika ada koneksi antara neutro&il dan

    trombosit, maka peningkatan 8O reakti& deri0at neutro&il memperbesar 

    degranulasi neutro&il, yang mengeluarkan mieloperoksidase (

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    8/24

     protein ; O #uga menyebabkan

    hambatan mekanisme endogen dalam melawan stres oksidati&. CO yang

    menginduksi respons stres intraseluler seperti akti0asi dari hypoxia-inducible

     factor   ? (5$@-?), sehingga menginduksi regulasi gen. Aegulasi gen ini bisa

     bersi&at protekti&, atau dapat menyebabkan cedera, bergantung dosis CO dan

    &aktor host, yang mana belum diketahui secara luas. aerah otak yang paling

    sering terkena adalah ganglia basalis karena merupakan tempat dengan konsumsi

    oksigen tinggi dan tempat perbatasan yang disuplai oleh dua sistim arteri serebral

    (watershed area): #uga substansi alba, hipokampus, dan serebelum. Badi, secara

    umum telah ditun#ukkan bahwa interaksi antara trombosit dan neutro&il, #uga

    degradasi neutro&il merupakan komponen utama neurotoksisitas yang disebabkan

    oleh CO. Selain itu ada edema seluler dan kematian sel yang disebabkan

    degenerasi asam lemak tidak #enuh pada beberapa area di otak. CO #uga

    menyebabkan in&lamasi dengan meningkatkan kadar heme sitosolik dan protein

    heme oxygenase-1 (5O-), menyebabkan stres oksidati& intraseluler.-

    Saat konsentrasi CO meningkat dengan signi&ikan, akan ter#adi peningkatan

    0entilasi #uga akan menyebabkan peningkatan ambilan CO. *ada kasus ini,

    mekanisme kontrol pusat pernapasan berusaha untuk meningkatkan *aO1 sebagai

    respon untuk menurunnya pengantaran oksigen ke #aringan. 8amun mekanisme

    ini #ustru menyebabkan lingkaran setan yang meningkatkan respirasi yang

    mengakibatkan ambilan CO men#adi lebih besar. Kondisi ini kemudian

    menyebabkan hipoksia yang lebih parah.

    %

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    9/24

    9liminasi CO ter#adi melalui respirasi, sehingga terbentuk kembali oksi5b,

    sehingga CO yanh diabsorbsi dipindahkan ke udara bersih. 'ila orang tersebut

    dipindahkan ke udara bersih dan berada dalam keadaan istirahat, maka kadar 

    CO5b semula akan berkurang !" dalam waktu 6- #am, dan selan#utnya sisa

    CO5b akan berkurang %-!" setiap #amnya. alam waktu 7-% #am darahnya

    tidak mengandung CO5b lagi. $nhalasi O1 mempercepat ekskresi CO, sehingga

    dalam waktu 2! menit kadar CO5b telah berkurang setengahnya dari kadar 

    semula. 5al ini penting untuk dapat mengerti mengapa kadar CO5b dalam darah

    korban intoksikasi CO rendah atau negati& pada saat diperiksa, sedangkan korban

    menun#ukkan ge#ala dan atau kelainan histopatologis yang lazim ditemukan pada

    intoksisasi CO akut, sehingga kadar CO5b tidak menggambarkan keparahan

    intoksikasi atau potensi berkembangnya e&ek intoksikasi. 5anya kadar CO yang

    diambil saat paparan akutlah yang menggambarkan keadaan intoksikasi akut. 'ila

    terus-menerus 5b terikat dengan CO maka absorpsi dan eliminasi CO #uga

    semakin lambat. CO memiliki waktu paruh sekitar 21! menit pada keadaan

    normal dan men#adi berkurang bila memaparkan pasien dengan oksigen !!".

    CO yang terikat dengan sitokrom mitokondria lebih lama daripada

    karboksihemoglobin.-

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    10/24

    G'4/ -& P:!8isi!"!5i i:!sisi CO; K#:& NMDA ( N-methyl-D-aspartate)

    NOS (neuronal nitric oxide synthase)&

    E& Mi8#s:si K"iis

    $ntoksikasi CO tidaklah memiliki ge#ala yang spesik sehingga diagnosisnya

    men#adi sulit. *aparan yang ringan mengakibatkan sakit kepala, mialgia, pusing,

    atau neuropsikologi yang buruk. *aparan yang berat terhadap gas CO dapat

    mengakibatkan kebingungan, kehilangan kesadaran, atau kematian. alam #umlah

    &isiologis, CO endogen dapat ber&ungsi sebagai neurotransmisi. CO dapat

    !

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    11/24

    menguntungkan guna memodulasi peradangan, apoptosis, dan proli&erasi sel, serta

    mengatur biogenesis mitokondria. 8amun semakin berat paparan CO dapan

    menyebabkan intoksikasi.

    #8#  

    D ! idak ada! E 1! Aasa berat pada kening, mungkin sakit kepala ringan,

     pelebaran pembuluh darah subkutan, dipsneu, gangguan

    koordinasi,

    1! E 2! Kepala berdenyut, emosi tidak stabil, iritabilitas mmeningkat,

    kelelahan, letargi (sering dita&sirkan sebagai bukan sebab

    intoksisasi)

    2! E 6! 8yeri kepala berat, nausea, 0omitus, pusing, pandangan kabur 

    6! E ! *ernapasan dan nadi bertambah, kebingungan, ataksia, dyspnue

    ! E 7! *ingsan, takikardi, koma dengan ke#ang intermittent,

     pernapasan cheyne stokes.

    7! E ! Koma dengan ke#ang, depresi #antung dan pernapasan! E %! 8adi lemah, pernapasan lambat, gagal pernapasan

    / %! Kematian yang cepat karena respiratory arrest

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    12/24

    .!!! ppm #am Kehilangan kesadaran

    .7!! ppm 1! menit 8yeri kepala, pusing, nausea

    E 1 #am Kematian

    2.1!! ppm E ! menit 8yeri kepala, pusing, nausea

    2! menit *ingsan dan tidak sadarkan diri

    #am Kematian

    7.6!! ppm 2! menit Kematian

    1.%!! ppm E 2 menit 9&ek psikologi segera, tidak sadar, kematian

    'eberapa ge#ala yang ditemukan pada beberapa sistem organ sebagai berikut 4

    . 9&ek pada sistem kardiorespirasi.

    9&ek toksik gas CO secara langsung ke #antung bila ter#adi paparan gas CO

    dengan kadar !!-%! ppm selama paling kurang 6 #am. 9&ek terhadap

    kardio0askular dapat berupa iskemia miokard, edema pulmonal, aritmia dan

    sindrom miokardial. *ada beberapa penelitian, dilaporkan adanya abnormalitas

    konduksi #antung akibat intoksikasi gas CO, termasuk abnormalitas segmen S

    dan gelombang , atrial &ibrilasi, block inter0entrikular dan ekstra sistol, yang

    merupakan e&ek dari iskemia miokard dan in&ark otot #antung. 9dema pulmonum

    dapat ter#adi pada sekitar !-2!" kasus intoksikasiakut gas CO.

    1. 9&ek pada sistem sara&.

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    13/24

    0asodilator sistemik yang dapat menyebabkan hipotensi.  3danya hipotensi

    sistemik pada intoksikasi CO ini berhubungan dengan dera#at keparahan dari lesi

    serebral khususnya pada daerah yang membutuhkan per&usi oksigen yang tinggi.

     8O berperan dalam kerusakan otak secara oksidati& yang bertanggung #awab

    ter#adinya gangguan neurologis yang tertunda (delayed neurologic seGuele).

    Sekuel yang terlambal, muncul pada lebih dari 6" pasien yang muncul secara

     perlahan dari tiga hari sampai tiga minggu setelah paparan awal dan terapi pada

    intoksisasi akut. *embentukan dari sekuel yang terlambat dapat diprediksikan

    dengan munculnya perubahan neurologis yang dilihat dengan C Scan dalam

    waktu 16 #am setelah paparan. hasilnya berupa gangguan neurologis berupa

    deteriorasi intelektual, gangguan memori, dan perubahan kepribadian dengan

    mani&estasi berupa peningkatan iritabilitas, agresi0itas dan kekerasan. Ke#adian

    sekuel yang terlambat ini, biasa ter#adi pada pasien dengan penurunan le0el

    kesadaran saat ter#adi paparan. Bika diberikan terapi yang tepat, saat terapi awal,

     banyak dari sekuel ini dapat di cegah.!

    2. 9&ek pada &ungsi gin#al.

    Ahabdomyolisis dan gagal gin#al akut dapat ter#adi pada kasus intoksikasi

    gas CO. erapi dari e&ek ne&rotoksis yang disebabkan oleh myoglobin adalah

    hidrasi masi&, diuresis dan alkalisasi dari p5 urin untuk meningkatkan kelarutan

    myoglobin.!

    6. 9&ek pada kulit, otot dan #aringan lunak.

    5ipoksia dapat ter#adi menyeluruh dari tingkat seluler dan #aringan sehingga

     bere&ek pada kulit, otot dan #aringan lunak. Ahabdomyolisis ter#adi sebagai akibat

    2

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    14/24

    langsung dari e&ek toksik CO terhadap otot. *ada orang kulit putih bisa ditemukan

    kulit berwarna seperti buah cherry (cherry red) tetapi hal ini #arang ter#adi. Hesi

    yang luas berupa eritema dan timbulnya bula-bula ter#adi karena hipoksia #aringan

    kulit pada pasien yang mengalami intoksikasi berat gas CO.

    F& Di5!sis

    Kesalahan diagnosis sering ter#adi karena beragamnya keluhan dan ge#ala

     pada pasien. e#ala-ge#ala yang muncul sering mirip dengan ge#ala penyakit lain.

    *ada anamnesa secara spesi&ik didapatkan riwayat paparan oleh gas CO. e#ala-

    ge#ala yang muncul sering tidak sesuai dengan kadar CO5b dalam darah.

    *enderita trauma inhalasi atau penderita luka bakar harus dicurigai kemungkinan

    terpapar dan intoksikasigas CO. *enemuan tanda inhalasi asap seperti rambut

    hidung yang terbakar, mucus yang hangus, atau trauma pada mukosa hidung dapat

    men#adi perhatian. Bika tanda ini ditemukan, kemungkinan pasien menderita

    intoksisasi CO yang berat.2

    *ada pemeriksaan tanda 0ital didapatkan takikardi, hipertensi atau hipotensi,

    hipertermia, takipnea. 5ipertensi ringan dapat muncul pada beberapa pasien,

    sedangkan pada pasien yang lain dapat muncul hipotensi akibat hipoksia

    miokardium. *ada kulit biasanya didapatkan wama kulit yang merah seperti buah

    cherry, bisa #uga didapatkan lesi di kulit berupa eritema dan bula.,

    'eberapa pemeriksaan penun#ung yang dapat dilakukan yaitu 4

    . *emeriksaan laboratorium.

    3nalisa kadar CO5b membutuhkan alat ukur spectrophotometric yang

    khusus. Kadar CO5b yang meningkat men#adi signi&ikan terhadap paparan gas

    tersebut. Sedangkan kadar yang rendah belum dapat menyingkirkan kemungkinan

    6

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    15/24

    terpapar, khususnya bila pasien telah mendapat terapi oksigen !!" sebelumnya

    atau #arak paparan dengan pemeriksaan terlalu lama. *ada beberapa perokok,

    ter#adi peningkatan ringan kadar CO sampai !". ingkat tekanan oksigen arteri

    (*aO1) harus tetap normal. Falaupun begitu, *aO1  tidak akurat menggambarkan

    dera#at intoksikasi CO atau ter#adinya hipoksia seluler. Saturasi oksigen hanya

    akurat bila diperiksa langsung, tidak melalui *aO1 yang sering dilakukan dengan

    analisa gas darah. *aO1 menggambarkan oksigen terlarut dalam darah yang tidak 

    terganggu oleh hemoglobin yang mengikat CO.

    *ada pemeriksaan laboratorium mungkin di#umpai leukositosis,

    hiperglikemia dengan glukosuria, albuminuria dan peninggian SO,

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    16/24

    &ollow up pasien. *emeriksaan C Scan serial diperlukan #ika ter#adi gangguan

    status mental yang menetap. *ernah dilaporkan hasil C Scan adanya hidrose&alus

    akut pada anak-anak yang menderita intoksikasigas CO.!

    2. *emeriksaan lainnya.

    *emeriksaan elektrokardiogram sering menun#ukan sinus takikardi. 3danya

    aritmia mungkin disebabkan oleh hipoksia iskemia atau in&ark. *ada

    elektrokardiogram mungkin ditemukan gelombang mendatar atau negati&, tanda

    insu&isiensi koroner, ekstrasistole, dan &ibrilasi atrium.

    G& P#:"s

    *enanganan pada kasus intoksikasi CO diarahkan pada perbaikan hipoksia

     #aringan dan menghilangkan CO dari dalam tubuh. *emberian oksigen !!"

    normobarik direkomendasikan pada banyak kasus, sedangkan terapi oksigen

    hiperbarik digunakan untuk intoksisasi yang parah.

    . *erawatan Sebelum iba di Aumah Sakit

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    17/24

    1. *erawatan Saat di +nit awat arurat

    arget terapi pada intoksisasi CO akut adalah mereduksi kadar CO5b di

    dalam darah ke le0el dasar dengan pemberian oksigen konsentrasi tinggi guna

    membantu setiap sistem yang terpengaruh akibat hipoksia. *emberian oksigen !!

    " dilan#utkan sampai pasien tidak menun#ukkan ge#ala dan tanda intoksisasi dan

    kadar CO5b turun dibawah !". *ada pasien yang mengalami gangguan #antung

    dan paru sebaiknya kadar CO5b dibawah 1". Hamanya durasi pemberian oksigen

     berdasarkan waktu-paruh CO5b dengan pemberian oksigen !!" yaitu 2! - !

    menit. *ertimbangkan untuk segera meru#uk pasien ke unit terapi oksigen

    hiperbarik, #ika kadar CO5b diatas 6! " atau adanya gangguan kardio0askuler 

    dan neurologis. 3pabila pasien tidak membaik dalam waktu 6 #am setelah

     pemberian oksigen dengan tekanan normobarik, sebaiknya dikirim ke unit

    hiperbarik. 9dema serebri memerlukan monitoring tekanan intra cranial dan

    tekanan darah yang ketat. 9le0asi kepala, pemberian manitol dan pemberian

    hiper0entilasi sampai kadar *CO1 mencapai 1%-2! mm5g dapat dilakukan bila

    tidak tersedia alat dan tenaga untuk memonitor $K. *ada umumnya asidosis akan

    membaik dengan pemberian terapi oksigen.

    H&Hu4u5 T#/9i Hi9#/4/i Osi5# #5 I:!sisi K/4!M!!si

    erapi 5iperbarik Oksigen (5'O) pertama kali dibahas oleh 5aldane pada

    tahun %! dan pertama kali digunakan pada tahun 7!-an. 3walnya, bertu#uan

    untuk mempercepat pelepasan CO dari hemoglobin namun ada e&ek lainnya yang

    diakui saat ini. Saat ini, indikasi absolut terapi oksigen hiperbarik untuk kasus

    intoksisasi gas CO masih dalam kontro0ersi. Suatu penelitian yang dilakukan

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    18/24

     perkumpulan 5'O di 3merika menun#ukkan kriteria untuk 5'O adalah pasien

    koma, riwayat kehilangan kesadaran, gambaran iskemia pada 9K, de&isit

    neurologis &okal, test neuropsikiatri yang abnormal, kadar 5bCO diatas 6!",

    kehamilan dengan kadar 5bCO /1", dan ge#ala yang menetap setelah

     pemberian normobarik oksigen (8'O). Kriteria yang sama digunakan untuk bayi

    dan anak-anak #uga. erapi empiris dengan 5'O direkomendasikan dalam laporan

    untuk ibu hamil dengan konsentrasi CO dari -1!". Selain itu, wanita hamil

    mungkin memerlukan terapi oksigen lebih lama dari yang diharapkan karena

    konsentrasi CO5b &etal lebih tinggi dan lambat dieliminasi dari pada ibu.,7

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    19/24

    ansietas dan barotrauma telinga tengah dan sinus. Ke#ang, intoksikasi oksigen,

    edema paru dan pendarahan paru, pneumothora= dan emboli udara merupakan

    komplikasi yang lebih #arang. Kontraindikasi absolut tunggal untuk terapi 5'O

    adalah pneumotoraks yang tidak diobati. Claustrophobia, otosklerosis atau

     penyakit telinga tengah lainnya, penyakit paru-paru obstrukti& kronik dengan

     pembentukan bula atau kebutuhan untuk prosedur tertentu seperti aspirasi,

    de&ibrilasi, kardio0ersi dan intubasi merupakan kontraindikasi relati&.7

    *enelitian dari 5awkins et al. yang membandingkan hasil penilitiannya

    dengan Krantz et al. mengenai penilaian prognostik dengan dapatkan tingkat

    CO5b bukan merupakan item penilaian prognostik melainkan keadaan asidosis

    metabolik saat tiba di rumah sakit. Secara keseluruhan dari dua penelitian yang

    membandingkan ke#adian asidosis metabolic yang berat didaparkan hasil yang

    signi&ikan pada pasien yang diterapi dengan 5'O. Kemampuan 5'O untuk 

    mengerahkan e&ek terapi pada intoksikasi CO menun#ukkan bahwa mekanisme

    ker#anya tidak secara eksklusi& tergantung pada eliminasi karbon monoksida dari

    hemoglobin namun hal ini mungkin melibatkan penghambatan #alur seluler yang

    menyebabkan cedera sara& dan kematian.1 

    Selain mempercepat eliminasi CO, 5'O #uga menurun adhesi neutro&il

     pada endotel sedangkan kerusakan oksidati& akibat radikal bebas dan dampaknya

     pada ge#ala neurologis yang tertunda masih yang men#adi bahan perdebatan.

    engan terapi 5'O, ter#adi peningkatan eliminasi CO dari daerah ikatan di

    maupun rasio eliminasi CO dari 5b. 5al ini pada gilirannya membuat durasi

    koma memendek dan penurunan kematian dini pada tahap intoksikasi akut. 9&ek 

     #angka pan#ang dari terapi 5'O pada intoksikasi CO sangat ber0ariasi. Selama

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    20/24

    reoksigenasi setelah hipoksia, 5'O meningkatkan #umlah plasma #enis oksigen

    reakti& dan menghambat peroksidasi lipid di dalam otak. Selan#utnya, 5'O

    menurun sintesis 8O dengan menghambat enzim yang menginduksi sintase

    oksida nitrat (inducible nitric oxide synthase ; i8OS). 9&ek lain dari 5'O adalah

    untuk meningkatkan e&ek anti in&lamasi dengan mengakti&kan enzim hem-

    o=ygenaz- (5O-).7

    alam meta-analisis dari Buurlink pada tahun 1!!, die0aluasi 7 penelitian

    yang membandingkan keberhasilan 8'O dan terapi 5'O untuk intoksikasi CO.

    i antara mereka, dua studi oleh hom dan Fea0er menun#ukkan bahwa terapi

    5'O lebih e&isien daripada terapi 8'O sementara yang lain tidak menemukan

     perbedaan yang signi&ikan antara kedua terapi tersebut.7

    I& K!'9"isi1-1

    Karbon monoksida merupakan produk dari pembakaran menyebabkan

     peningkatan mortalitas dan morbilitas terkait dengan asap. Komplikasi dari

    intoksikasi karbon monoksida tergantung dari lama dan banyaknya gas saat

    terpapar. Komplikasi dari intoksikasi karbon monoksida yaitu perubahan

    kesadaran, asidosis metabolik, pneumonia, cardiac aritmia, rabdomiolisis,

    kerusakan #aringan otak permanen serta kematian.

    .& P##5$;

    ingkat CO5b sama dengan atau lebih dari 2" dapat mempengaruhi

    kelompok beresiko tinggi seperti orang tua, wanita hamil, #anin, bayi dan pasien

    dengan penyakit kardio0askuar atau pernapasan. +ntuk pencegahanya dapat

    1!

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    21/24

    menggunakan alarm karbon monoksida dimana alat tersebut dirancang pada

    daerah yang menghasilkan tingkat CO5b melebiihi !". Selain itu dapat #uga

    dihindari dengan menghindari mesin pembakaran dalam ruangan, dan melakukan

    inspeksi tungku berkala serta pemeriksaan terhadap generator setelah bencana

    alam. 'erikut merupakan tips untuk menghindari intoksikasi CO 4

    • *eriksa semua saluran rumah yang bukaanya menghadap ke luar rumah

    (pemanas air dsb) setiap tahun untuk memastikan saluran pengeluaran tidak 

    tersumbat.

    • *eriksa sistem 3C mobil saudara untuk memeriksa kebocoran yang mungkin

    ter#adi.

    • *eriksa pemanas air, pastikan bukaanya sempurna dan saluran tidak bocor.

    • Bangan nyalakan mobil di dalam garasi yang tertutup rapat.

    K& P/!5!sis613

    *rognosis tergantung pada keparahan klinis, dan nilai laboratorium.

    Serangan #antung, koma, asidosis metabolik dapat memperburuk prognosis.

    *rognosis lebih tergantung pada paparan yang lama dan konsentrasi yang besar.

    Secara umum, sebagian besar kasus kintoksikasi CO tidak lah &atal. *asien dengan

    toksisitas CO dapat dipulangkan dalam 6 sampai 7 #am #ika tidak ada ge#ala lain

    selain ge#ala-ge#ala ringan, #ika mereka memiliki temuan neurologis normal dan

     #ika mereka tidak memerlukan terapi medis.

    1

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    22/24

    BAB III

    KESIMPULAN

    Karbon monoksida , adalah gas beracun yang dihasilkan oleh pembakaran

    tidak sempurna dari bahan karbon. CO tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa

    dan tidak menyebabkan iritasi, sehingga gambarkan sebagai Ipembunuh diam

    diamI.

    Karbon monoksida, mengikat atom besi dalam hemoglobin, dengan a&initas

    1!! kali dari oksigen, dan merusak kapasitas membawa oksigen dari darah. Oleh

    karena itu, toksisitas CO adalah situasi yang ditandai dengan penurunan

    transportasi oksigen dan konsumsi.

    Faktu paruh eliminasi CO5b sangat berkaitan dengan tekanan oksigen

     parsial yang dihasilkan oleh konsentrasi oksigen inspirasi. ingginya kadar &raksi

    oksigen inspirasi baik untuk mempercepat eliminasi CO dan meningkatkan

    oksigenasi. engan menggunakan erapi 5iperbarik Oksigen (5'O) selain

    memcepatan eliminasi CO dari hemoglobin dalam penelitian berikutnya diketahui

    memiliki penghambatan #alur seluler yang menyebabkan cedera sara& dan

    kematian. erapi 5'O pada 2 atm memiliki keunggulan dibandingkan dengan

     8'O dalam mengurangi ke#adian dis&ungsi kogniti& 67" pada minggu 7 sampai

    11

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    23/24

    1 bulan setelah intoksikasi akut CO. Ketika pengobatan 5'O tidak 

    memungkinkan, aliran tinggi oksigen !!" dapat diberikan melalui masker 

    selama 7-1 #am.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 'lumenthal $. Carbon monoxide poisoning . B A Soc

  • 8/17/2019 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik Dengan Keracunan Carbon Monoksida (Co)

    24/24

    '. 9ugene 8. 'ruce,