12

hubungan strategi bauran pemasaran dengan penjualan pada toko

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: hubungan strategi bauran pemasaran dengan penjualan pada toko
Page 2: hubungan strategi bauran pemasaran dengan penjualan pada toko
Page 3: hubungan strategi bauran pemasaran dengan penjualan pada toko
Page 4: hubungan strategi bauran pemasaran dengan penjualan pada toko

HUMANIS, Vol. 3, No. 1, Januari 2011: 80—8880

HUBUNGAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN DENGANPENJUALAN PADA TOKO CENDERA MATA DI OBJEK WISATA

RELEGI SUNAN DRAJAT LAMONGAN

Moh. Azus Shony AzarFakultas Ekonomi

Universitas Islam Darul Ulum Lamongan

Abstract: This research purpose to know the marketing mix strategy effectto the art shop sales at the Sunan Drajat tourism object and the variableswhich significantly influence the sales. The research samples are taken byusing random Sampling Method. Analysis technics used are LinierCorrelation Analysis, Multiple Linier Regression Analysis and MultipleLinier Regression Analysis Especially Stepwise Analysis. From theresearch study, we can conclude that (1) According Individually there arethree variabels : product, distribution/place, promotion, that indicate areal correlation to sales. (2)The result of multiple linier regressionexplains that according simultan variabels of marketing mix (product,prace, distribution/place, promotion) directly influence to sales. (3)Stepwise Regression Analysis are findable three variabels : product, price,promotion has stronger contact that the sales. For stages the marketing,then the art shop owners must to have to evaluation the system praces,that for a while not yet donates much reals contribution to sales.

Keywords: marketing mix, strategy, sales, cendera mata

PENDAHULUANSektor pariwisata merupakan

salah satu prioritas pengembangan yangkeberadaannya diharapkan dapatmemberikan pengaruh positif bagikegiatan lainnya. Pembangunannya perludikembangkan karena merupakanalternatif dalam penerimaan devisa,memperluas kesempatan kerja, danmemperkenalkan aspek kebudayaan.Dalam pembangunannya diupayakanadanya pemerataan kunjungan wisatawanke seluruh objek wisata yang ada diLamongan. Sejalan dengan itu pula upayapencapaian target jumlah wisatawan keLamongan setiap tahunnya masih terusditingkatkan dengan berbagai kegiatan.

Pengembangan pariwisata diLamongan didahului oleh adanya duakawasan wisata, yaitu Tanjung Kodok/WBL, Sunan Drajat, kawasan tersebutdiikuti dengan perkembangan beberapakawasan dan objek wisata denganberbagai ragam cara dan bentuk.

Salah satu objek wisata yangditetapkan dalam keputusan BupatiLamongan No. 470, Tahun 1998 adalahSunan Drajat. Sunan Drajat merupakansalah satu objek wisata yang berlokasi diDesa Drajat, Kecamatan PaciranKabupaten Lamongan. Obyek MakamSunan Drajat memiliki daya tarik yangbesar bagi wisatawan. Makam ini ramaidikunjungi oleh para peziarah, utamanyapada hari libur, sabtu dan ahad. Selain

Page 5: hubungan strategi bauran pemasaran dengan penjualan pada toko

Hubungan Strategi Bauran Pemasaran dengan Penjualan (Moh. Azus Shony Azar) 81

makam, di sini juga terdapat museumyang berisi barang-barang peninggalanSunan Drajat. Lokasinya mudahdijangkau dan cukup strategis. Sebab,lokasi wisata ini berdekatan denganWisata Bahari Lamongan (WBL) danMaharani Zoo yang letaknya sekitar 6 kmke arah barat. jadi, bisa satu jalan ke sana..Obyek wisata ini mampu menarik cukupbanyak wisatawan terbukti dari jumlahkunjungan wisatawan yang cukup tinggi.Perkembangan jumlah kunjunganwisatawan ke objek wisata Sunan Drajatdapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel. Jumlah Kunjungan Wisatawan keObjek Wisata Sunan Drajat Tahun 2007 –2011

TahunJumlah

KunjunganPertumbuhan

(%)2007 416.270 -2008 329.339 20,882009 519.734 19,322010 653.910 17,202011 645.812 18,99

Sumber : Dinas Pariwisata Daerah Tingkat IILamongan, 2011

Dari tabel di atas dapat dilihatbahwa jumlah kunjungan wisatawan keobjek wisata Sunan Drajat mengalamiperkembangan yang tidak stabil. Padatahun 2007 dan 2008 terjadi penurunansebesar 20,88%, sedangkan tahun 2009sampai dengan tahun 2010 mengalamisuatu peningkatan dan tahun 2011kembali menurun.

Dari beberapa periodeperkembangan objek wisata Sunan Drajattelah beberapa kali mengalamiperubahan, baik rehabilitasi tempat objekwisata maupun perbaikan saranapendukung, yaitu susunan tata letaktempat bangunan yang berupa areal pasardan parkir. Perkembangan ataurehabilitasi objek wisata Sunan Drajatdilakukan oleh Pemda setempat.Berdirinya Sunan Drajat danperkembangan sejarahnya menjadikan

objek wisata tidak dapat dipisahkandengan masyarakat desa setempat. Inimerupakan kesatuan, baik kulturalmaupun manajerial antara masyarakatdesa dengan objek wisata Sunan Drajat,bahwa masyarakat desa Sunan Drajat.Hal itu berarti harus berperan pentingdalam pengembangan kepariwisataan didaerah yang mereka miliki.

Perkembangan objek wisata SunanDrajat sebelumnya secara ekonomis tidakproporsional. Pendapatan yang diterimaoleh Desa sangat kecil untukpembiayaan pemeliharaan danperawatan.Untuk mengembangkan objekwisata Sunan Drajat dibangun beberapafasilitas penunjang, yaitu berupa tokocendera mata (art shop) yang berlokasi dibeberapa tempat, sebagian art shopberada di areal tempat parkir dansebagian lagi berlokasi di sekitar jalanmenuju Pura Sunan Drajat.Semua pemilik art shop yang berada diobjek wisata Sunan Drajat adalahmasyarakat setempat, yaitu masyarakatdesa . Hal ini dilakukan agar masyarakatsetempat dapat menikmati hasil dariobjek wisata tersebut. Akan tetapi, karenasemakin banyaknya art shop yangtumbuh yaitu sekitar 184 art shop,masalah pemasaran merupakan salah satudari sekian banyak masalah yangdihadapi perusahaan. Keberhasilan dalammemproduksi barang dan jasa denganbantuan teknologi dan faktor produksiyang ada sering dihadapkan pada masalahbagaimana menjual hasil produksitersebut agar uang yang diinvestasikandapat segera kembali dengan membawasejumlah manfaat dan keuntungan. Tidakada artinya usaha produsen menciptakanbarang dan jasa dengan aneka bentuk dankualitas yang tinggi apabila tidak disertaidengan kemampuan melaksanakankegiatan pemasaran dengan baik.

Sebagai dasar pengembangankegiatan pemasaran adalah bauranpemasaran. Dengan beberapa faktor dan

Page 6: hubungan strategi bauran pemasaran dengan penjualan pada toko

HUMANIS, Vol. 3, No. 1, Januari 2011: 80—8882

variabel pemasaran diharapkan terjadiinteraksi antara produsen dengan pihakkonsumen. Indikasi dari keberhasilankegiatan pemasaran itu adalahmeningkatnya hasil penjualan atau palingtidak target penjualan dapat tercapaisesuai dengan rencana yang telahditetapkan. Peningkatan hasil penjualanoleh perusahaan secara tidak langsungmenunjukkan kemampuan perusahaanmenguasai pasar dan bersaing denganperusahaan-perusahaan sejenis. Jikapenurunan penjualan terjadi, berakibatmenumpuknya barang-barang. Agarbarang-barang dan jasa-jasa tidakmenumpuk, maka upaya untuk menjualbarang dan jasa dengan tepat dan cepatadalah melalui kegiatan bauranpemasaran. Secara umum kegiatanbauran pemasaran (marketing mix)meliputi produk, harga, tempat, danpromosi.

Seiring dengan tumbuhnya usaha-usaha art shop menyebabkan persaingansangat ketat di antara pengusaha. Olehkarena itu, kegiatan bauran pemasaranharus dilaksanakan oleh pengusaha artshop guna meningkatkan penjualan.

Perumusan MasalahBertitik tolak dari latar belakang

masalah yang menjadi masalah dalampenelitian ini adalah sebagai berikut.(1) Bagaimana hubungan strategi bauran

pemasaran yang terdiri atas produk,harga, tempat, dan promosi terhadappenjualan ?

(2) Bagaimana pengaruh secara simultandan parsial variabel bauranpemasaran yang terdiri atas produk,harga, tempat, dan promosi terhadappenjualan pada usaha art shop diobjek wisata Sunan Drajat ?

(3) Variabel manakah yang palingsignifikan mempengaruhi penjualan ?

METODE PENELITIANIdentifikasi Variabel

Variabel-variabel yang memilikiketerkaitan erat mempengaruhi penjualan(y) dapat diidentifikasikan, yaitu produk(X1), harga (X2), tempat/distribusi (X3),dan promosi (X4).

Definisi operasional tiap-tiap variabeldijelaskan sebagai berikut.(1) Penjualan adalah perkembangan

omset penjualan yang dapat dicapaioleh perusahaan.

(2) Produk adalah barang-barang hasilkerajinan yang dapat ditawarkankepada konsumen untuk diperhatikandan dibeli

(3) Harga adalah nilai suatu barangkerajinan yang diukur dengansejumlah uang, pada situasi di manakonsumen bersedia untuk membeli.

(4) Distrubusi/tempat adalah perantarayang digunakan dalam menyalurkanproduk agar konsumen dapatmembeli.

(5) Promosi adalah komponen yangdipakai untuk mempengaruhikonsumen agar bersedia untukmembeli.

Penentuan Jumlah SampelUntuk menentukan jumlah sampel

yang akan diambil dan digunakan dalampenelitian ini adalah metode randomsampling (sampling acak). Cara ini cukupobjektif, umum dipakai, dan cocok untuksampel dalam jumlah yang tidak begitubanyak serta dapat mengurangisubjektivitas dalam pengambilan sampel.Banyaknya sampel yang diambil dalampenelitian ini adalah 10 persen) daripopulasi 184 responden, yaitu sebanyak64 responden.(1) Ukuran sampel diambil dari populasi

menggunakan rumus yang dibuat olehSlovin dikutip Sevilla dan Umar(1994 : 49) yaitu :n = N/1+N(e)2Keterangan:

Page 7: hubungan strategi bauran pemasaran dengan penjualan pada toko

Hubungan Strategi Bauran Pemasaran dengan Penjualan (Moh. Azus Shony Azar) 83

n = ukuran sampelN = jumlah populasi, dalam hal ini184 orange = tingkat presisi (batas ketelitian)yang diinginkan, dalam hal ini 10%.

Ukuran sampel yang digunakandihitung sebagai berikut :n = 184/1+184(0,1)2

= 184/2.84= 64,78= 64 responden

Jadi, sampel yang digunakan adalahsebanyak 64 responden

(2) Sampel diambil dengan metoderandom sampling (sampling acak)karena art shop tersebut menjual jenisbarang yang sama, yaitu garmen danhasil kerajinan tangan.

Prosedur Pengumpulan DataData yang dikumpulkan dalam penelitianini menggunakan metode wawancara danobservasi.

Teknik Analisis DataAdapun teknik analisis yang

digunakan untuk menjawab pokokpermasalahan penelitian adalah (1)Analisis Korelasi, (2) Analisis Regresi,(3) Analisis Langkah Bijak (StepwiseAnalysis).

Nilai dari Uji Validitas Konstruksidapat dilakukan dengan menghitungkorelasi masing-masing pernyataandengan skor total berdasarkan rumusTeknis Korelasi Product Moment,sebagai berikut :

2222 yyNxxN

xyxyNr

Keterangan :N = Jumlah sampelV = Variabel Bauran PemasaranY = Penjualan

Nilai korelasi (r-hitung) yangdiperoleh, kemudian dibandingkan

dengan angka korelasi nilai r (r-tabel),jika nilai r-hitung lebih besar daripadanilai r-tabel dengan taraf 5%, makainstrumen penelitian tersebut signifikan.

Analisis Regresi Linier BergandaAnalisis Regresi Linier Berganda

bertujuan untuk mengestimasi variabel-variabel independen (bebas) yangmmepengaruhi volume penjualan,dirumuskan sebagai berikut.

eXXXY 4422110 ........Keterangan :Y = Variabel terikat (dependen),

yaitu nilai penjualanX = Variabel bebas (independen),

yaitu variabel-variabel yangmempengaruhi nilai penjualan

0 = Konstanta (intersep)

41 = Koefisien regresie = Kesalahan pengganggu

1X = Produk barang penjualan

2X = Harga penjualan

3X = Distribusi lokasi penjualan

4X = Promosi

Uji yang digunakan dalam penelitian iniadalah :a. Uji F (Uji Varians)

Untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas X secara simultanberpengaruh secara signifikanterhadap variabel tergantung(dependen).Uji F membuktikan apakah terdapatminimal satu variabel Y. Uji F tersebutdirumuskan dengan :

hitungR 1kn/2R1

/k2R

Keterangan :k = banyaknya variabel bebasn = jumlah sampel

R2 = koefisien determinasi

Pada tingkat keyakinan 95% atau padataraf nyata sebesar 5% dilakukan uji

Page 8: hubungan strategi bauran pemasaran dengan penjualan pada toko

HUMANIS, Vol. 3, No. 1, Januari 2011: 80—8884

hipotesis variasi regresi secarasimultan dengan menggunakananalisis variasi atau Uji F melaluiprosedur sebagai berikut.Untukmengetahui signifikansi analisisvariasi regresi, dilakukanperbandingan antara nilai F hitungregresi dengan F tabel. Apabila Fhitung > F tabel 5%, berarti bahwasecara simultan variabel-variabelbebas X berpengaruh terhadapvariabel dependen Y.Apabila F hitung < F tabel 5%, berartibahwa secara simultan variabel-variabel bebas X tidak berpengaruhterhadap variabel dependen Y.

b. Uji tUji t dilaksanakan untuk mengetahuivariabel bebas X yang manaberpengaruh terhadap varaibeldependen Y. Uji t menguji signifikanpengaruh veriabel bebas (X) secaraparsial terhadap variabel terikat (Y)yang dapat dihitung dengan rumus :

Keterangan :regresikoefisien1

11 bakusimpanganS

Pada tingkat keyakinan 95% ataupada taraf nyata sebesar 5% ujiterhadap 1 dilakukan denganrumusan hipotesis sebagai berikut.Ho : 1 = 2 = … 4 = 0,menunjukkan bahwa variabel bebas(X1) sampai dengan variabel X4 tidakberpengaruh secara signifikanterhadap variabel terikat (Y)penjualan.H1 : 1 0, minimal ada satu darivariabel bebas (X) yang diujimempunyai pengaruh yang signifikanterhadap variabel terikat (Y).

Uji terhadap hipotesis tersebut di atasdilakukan dengan membandingkan nilai t

hitung dengan t tabel. Apabila t hitung >t tabel 5%, berarti bahwa secara parsialvariabel bebas (Xi) mempunyai pengaruhterhadap variabel dependen (Y). Apabilat hitung < t tabel 5%, berarti bahwasecara parsial variabel bebas (Xi) tidakberpengaruh terhadap variabel dependen(Y).

Analisis Langkah Bijak (StepwiseAnalysis) dan Analisis Jejak (PathAnalysis)

Analisis langkah bijak (StepwiseAnalysis) digunakan untuk mengetahuivariabel-variabel bebas (Xi) yangmempunyai pengaruh paling kuatsecara terurut terhadap variabel terikat(Y). Analisis ini didasarkan padaanalisis regresi langkah maju danlangkah mundur secara bersamaanyang diseleksi dengan nilai koefisienkorelasi parsial antara variabel Xdengan variabel Y dari yang terkuat.Analisis jejak (path analysis)digunakan untuk mengetahui variabel-variabel bebas (Xi) yang mempunyaipengaruh langsung yang terbesarsecara terurut dari variabel X terhadapvariabel Y, yang didasarkan pada hasilanalisis korelasi linier sederhana.

HASIL DAN PEMBAHASANAnalisis Korelasi

Hasil analisis korelasi antaravariabel bebas X dan variabel tak bebasY disajikan pada Tabel 1.Dari hasil analisis korelasi empat variabelbebas X terhadap penjualan cendera mata(Y) seperti tertera pada Tabel 1, dapatdilihat bahwa secara individual terdapattiga variabel X yang menunjukkanadanya korelasi atau menunjukkanhubungan nyata (p<0,05) terhadapvariabel penjualan cendera mata (Y),yaitu variabel produk barang kerajinan(X1), distribusi lokasi penjualan (X3), danpromosi (X4), tetapi variabel harga (X2)menunjukkan korelasi atau hubungan

1

1

Sββ

hitungt

Page 9: hubungan strategi bauran pemasaran dengan penjualan pada toko

Hubungan Strategi Bauran Pemasaran dengan Penjualan (Moh. Azus Shony Azar) 85

yang tidak nyata (p>0,05). Makin tingginilai koefisien korelasi menunjukkanmakin erat hubungan tersebut. Disamping itu, variabel X1, X3, dan X4

dapat dikatakan bahwa makin tinggi nilaikoefisien korelasi dapat mengakibatkanpenjualan (Y) akan makin meningkat.Hal itu dapat dihitung dengan nilaikorelasi untuk variabel (X) denganpenjualan (Y) yang bertanda positif. Daritabel 4.1 dapat juga dilihat hubunganantara variabel (X) yang satu denganvariabel (X) yang lain yang menunjukkanadanya korelasi antarvariabel (X) tersebutyang menyatakan adanya sifatkolinieritas antarvariabel X. Ternyatabahwa X1 berkorelasi nyata dengan X2

dan X3; X2 berkorelasi dengan X3 dan X4,dan X3 dengan X4, tetapi variabel X1

dengan X4 tidak menunjukkan adanyakorelasi nyata (p>0,05) atau tidak adahubungan nyata (NS) antara variabel X1

dengan X4.

Pengaruh Strategi Bauran Pemasaransecara Simultan dan Parsial terhadapPenjualan

Hasil analisis regresi secarasimultan dan parsial dari keempatvariabel X yang diuji secara statistikdengan menggunakan uji F tertera padaTabel 2

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwasecara bersama-sama (simultan) keempatvariabel X mempunyai pengaruh yangsangat signifikan terhadap variabel Y(penjualan cendera mata) dengan nilai Fhitung sebesar 7,86 atau denganprobabilitas (p) sebesar 0,000.Selanjutnya, dari keempat variabel Xtersebut dapat diketahui yang manakahmempunyai pengaruh nyata secara parsialterhadap variabel Y (penjualan cenderamata) dapat ditentukan dengan uji t,seperti yang tersaji pada Tabel 3.Dari Tabel 3 dapat dibuat persamaanregresi linier bergandanya adalah :

Y = 0,413 + 0,308 X1 – 0,268 X2 +0,0985 X3 + 0,298 X4

Selanjutnya dari Tabel 3 dapatdikatakan bahwa tiga dari empat variable,yaitu X1 (produk barang kerajinan), X2

(harga penjualan), dan X4 (promosi)menunjukkan pengaruh yang signifikanpada taraf <5% dan sisanya variabel X3

(distribusi lokasi penjualan)menunjukkan pengaruh yang tidaksignifikan (p>0,05). Dari hasil analisisregresi linier berganda dari keempatvariabel X yang dimasukkan dalammodel di atas terhadap Y didapatkan nilaikoefisien determinasi (R2) sebesar31,60%. Hal ini berarti bahwa 31,6% darivariasi variabel Y (penjualan cenderamata) dapat dijelaskan secara simultanoleh variabel bebas yang nyata.Walaupun nilai koefisien determinasi(R2) relatif kecil (<0,50), hal itumenunjukkan uji F yang sangat nyata(p=0,000) (seperti tersaji pada Tabel 3).Ternyata dari keempat variabel bebas Xyang menunjukkan pengaruh nyata padataraf nyata (<5% atau pada peluang(p)<0,05. Variabel-variabel yangberpengaruh nyata terhadap variabelpenjualan cendera mata (Y), yaknivariabel X1 (produk barang kerajinan)dengan taraf nyata () =0,1% ataudengan p = 0,001; X2 (harga penjualan)dengan taraf nyata () = 1,9% ataudengan p = 0,019; X4 (promosi) dengantaraf nyata () = 0,1% atau dengan p =0,001.Satu variabel lainnya yang menunjukkanpengaruh yang tidak signifikan pada taraf>5% adalah variabel X3 (distribusilokasi penjualan) dengan taraf nyata ()= 3,00% atau dengan p = 0,300.

Pengaruh Strategi Bauran Pemasarancecara Bertatar terhadap Penjualan

Selanjutnya, untuk mengetahui diantara keempat variabel bebas X yangada dalam model seperti Tabel 3 danpersamaannya, variabel manakah yang

Page 10: hubungan strategi bauran pemasaran dengan penjualan pada toko

HUMANIS, Vol. 3, No. 1, Januari 2011: 80—8886

mempunyai pengaruh paling kuatterhadap penjualan cendera mata (Y),maka dilanjutkan dengan melakukananalisis regresi bertatar atau regresilangkah bijak (stepwise regression). Darianalisis regresi langkah bijak didapatkantiga variabel bebas X yang mempunyaihubungan yang paling kuat secara terurutterhadap Y. Ketiga variabel bebastersebut dari yang paling kuathubungannya dengan Y secara teruruttertera pada Tabel 4.

Dari Tabel 4 dapat diketahui kekuatantiap-tiap variable, yaitu dari yang palingkuat sampai dengan yang paling lemahhubungannya dengan penjualan cenderamata (Y) dengan koefisien determinasi(R2) total sebesar 30,52% dapat diuraikanmenjadi sebagai berikut. Tahap pertamaadalah yang paling kuat hubungannyadengan Y (penjualan cendera mata)ditunjukkan oleh variabel X1 (produkbarang kerajinan) dengan koefisiendeterminasi (R2) sebesar 15,78%. Hal iniberarti bahwa penjualan cendera mata (Y)sebesar 15,78% dipengaruhi oleh produkitu sendiri (X1). Makin baik produktersebut maka penjualan akan makinmeningkat. Tahap kedua setelah X1

adalah X4 (promosi) dengan koefisiendeterminasi (R2) kumulatif, yaitu sebesar25,33%. Hal ini dapat menjelaskanbahwa sebesar 9,55% atau (25,33% -15,77 %) dari penjualan cendera mata (Y)dipengaruhi oleh X4 (promosi). Tahapketiga merupakan pengaruh variabel Xyang terkecil yang masih signifikanpengaruhnya terhadap penjualan cenderamata (Y) adalah variabel X3 (distribusilokasi penjualan) dengan koefisiendeterminasi (R2) komulatif sebesar30,52%. Variabel X3 ini dapatmenerangkan bahwa penjualan cenderamata (Y) sebesar 5,19% atau (30,52% -25,33%) dipengaruhi oleh variabeldistribusi lokasi penjualan (X3). Jadi,dapat dikatakan bahwa lokasi jugamenentukan besar kecilnya penjualan

cendera mata. Sisanya, variabel X2 (hargapenjualan) menunjukkan pengaruh yangtidak berarti terhadap penjualan cenderamata (Y) dengan koefisien determinasi(R2) sebesar 1,08%. Nilai ini dapatdiabaikan pengaruhnya.Selanjutnya, dari ketiga tahapan analisisregresi langkah bijak tersebut dapatdibuat model persamaan regresinyasecara tahap demi tahap sebagai berikut :1. tahap pertama dengan persamaan : Y

= 0,7874 + 0,342X1

2. tahap kedua dengan persamaan : Y =0,2092 + 0,290 X1 + 0,254 X4 dan

3. tahap ketiga dengan persamaan : Y =0,5504 + 0,332 X1 + 0,317 X4 + 0,250X2

Pengaruh Langsung Strategi BauranPemasaran yang Paling Dominanterhadap Penjualan

Setelah dilakukan analisis langkahbijak dari empat peubah X dandidapatkan tiga variabel X yangberpengaruh signifikan secara terurutterhadap Y, seperti yang diuraikan di atas(langkah bijak). Selanjutnya dilakukananalisis jejak (path analysis) dengantujuan untuk mengetahui dari empatvariabel X yang dianalisis, variabel yangmana mempunyai pengaruh langsungterbesar sampai pengaruh langsungterkecil terhadap variabel penjualancendera mata (Y). Hasil analisis jejakditunjukkan pada Tabel 5.Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwavariabel X yang mempunyai pengaruhlangsung yang terbesar terhadap Ydidapat dari variabel X4 dengan pengaruhlangsung sebesar 0,369** denganpengaruh total atau koefisien korelasi ( r )sebesar 0,379**. Perbedaan pengaruhtotal ( r ) dengan pengaruh langsungdisebut dengan pengaruh tidak langsungX1 terhadap Y melalui variabel bebas Xyang lainnya. Besarnya pengaruh tidaklangsung dari variabel X4 adalah secararata-rata dapat diabaikan sumbangannya

Page 11: hubungan strategi bauran pemasaran dengan penjualan pada toko

Hubungan Strategi Bauran Pemasaran dengan Penjualan (Moh. Azus Shony Azar) 87

karena nilai lebih kecil dari 0,1. Pengaruhlangsung terbesar kedua adalah X1 =0,357** dengan pengaruh total ataukoefisien korelasi (r) sebesar 0,379**sehingga pengaruh tidak langsung darivariabel X1 adalah 0,032 yangdidistribusikan terhadap tiga variabel Xyang lainnya dan secara rata-rata jugadapat diabaikan sumbangannya karenanilainya lebih kecil dari 0,1. Pengaruhlangsung terbesar ketiga adalah X2 = -0,268** dengan pengaruh total ataukoefisien korelasi ( r ) sebesar –0,013NS

sehingga pengaruh tidak langsung darivariabel X2 adalah 0,255 yangdidistribusikan terhadap variabel X yanglainnya dengan sumbangan tidaklangsung melalui X4 relatif cukup tinggi,yaitu sebesar 0,129 yang lebih besar dari0,10. Pengaruh langsung keempat adalahX3 = 0,116NS degan pengaruh total ataukoefisien korelasi ( r ) sebesar 0,266*sehingga pengaruh tidak langsung darivariabel X3 ini didistribusikan terhadapvariabel X yang lainnya dan terlihatbahwa pengaruh tidak langsung dari X3

melalui X1 dan X4 cukup tinggi, yaitumasing-masing sebesar 0,115 dan 0,114dibandingkan dengan pengaruh X yanglainnya seperti tertera pada Tabel 4.

Suatu hal perlu mendapat perhatianadalah variabel X2 yang mempunyaipengaruh total atau koefisien korelasi ( r )sebesar –0,013NS, tetapi pengaruhlangsungnya sangat nyata, yaitu sebesar –0,268**. Dengan demikian, dapatdikatakan bahwa pengaruh X2

terdistribusi sebagai pengaruh tidaklangsung melalui variabel X lainnya. Halyang sama juga terjadi pada variabel X3

di mana pengaruh langsung menunjukkanpengaruh yang tidak signifikan atau dapatdiabaikan, tetapi pengaruh totalnya ataukorelasinya menunjukkan pengaruh yangsignifikan. Ini memberikan indikasibahwa terjadi kolinieritas pada variabelX3 terhadap variabel lainnya, terutamaterhadap variabel X1 dan variabel X4,

yang akhirnya variabel X3 tidakmenunjukkan adanya korelasi yang nyataterhadap variabel Y.

Setelah dilakukan analisis langkahbijak dan analisis jejak, kedua analisistersebut mempunyai simpulan hasilanalisis yang sama, yaitu bahwa tigavariabel X yang berpengaruh secarasignifikan terhadap Y, masing-masingadalah variabel produk barang kerajinan(X1), harga penjualan (X2), dan promosi(X4).Selanjutnya, dilakukan triming(pengguguran terhadap variabel X yangtidak signifikan) sehingga dari empatvariabel X yang diregresikan terhadap Ydan hasil analisisnya menunjukkanbahwa tiga variabel X mempunyaipengaruh langsung dan nyata denganpersamaan regresi adalah Y = 0.560+0.332 X1 – 0.249 X2 + 0.317 X4 dengankoefisien determinasi (R2) = 30,52%.Jadi, sebesar 30,52% variabel penjualancendera mata (Y) dipengaruhi oleh tigavariabel X dan 69,48 dipengaruhi olehfaktor-faktor lain yang belum dijelaskan.

SIMPULANSecara individual terdapat tiga

variabel X yang menunjukkan adanyakorelasi yang nyata (p<0,05) terhadapvariabel penjualan suvenir (Y), yaituvariabel produk (X1), distribusi (X3), danpromosi (X4).

Hasil analisis regresi linierberganda menunjukkan bahwa secarasimultan keempat variabel X berpengaruhsignifikan terhadap variabel (Y) dengannilai F hitung sebesar 6,67. Nilaikoefisien determinasi (R2) sebesar30,52%. Hal ini berarti bahwa 30,52%variasi penjualan (Y) dijelaskan olehvariasi Y secara simultan.

Hasil analisis regresi linierberganda menunjukkan bahwa variabelproduk (X1), harga (X2), dan promosi(X4), secara parsial berpengaruhsignifikan terhadap penjualan (Y).

Page 12: hubungan strategi bauran pemasaran dengan penjualan pada toko

HUMANIS, Vol. 3, No. 1, Januari 2011: 80—8888

Dari analisis langkah bijakdidapatkan tiga variabel X berturut-turut,yaitu X1, X2, dan X4 mempunyaihubungan yang kuat terhadap Y.

DAFTAR PUSTAKA

Boyd, Harper W. Jr. Orville C. Walkerdan Jen Claude Larreche. 2000.Manajemen Pemasaran SuatuPendekatan Strategi DenganOrientasi Global. Edisi Kedua.Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Armstrong. 1997.Prinsip-prinsip Pemasaran. EdisiKetiga. Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Sunu, Radio. 1995. ManajemenPemasaran. Jilid II. Yogyakarta :BPFE, UGM .

Swasta, Basu. 1996. Azas-azasMarketing. Yogyakarta : Liberty.

Tjiptono, Fandy. 1997. StrategiPemasaran. Yogyakarta: Andi

Umar, Husein. 1999. Riset StrategiPerusahaan. Jakarta: PTGramedia Pustaka Utama.

Wahab, Salah. 1997. PemasaranPariwisata. Cetakan Ketiga.Jakarta : PT Pradnya Paramita.

Yoeti, Oka A. 2002. PerencanaanStrategi Pemasaran DaerahTujuan Wisata. Jakarta: PTPradnya Paramita.