Upload
evan-cesta
View
91
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
Hubungan sikap oramg tua terhadap tingkat stres hospitalisasi pada anak usia
prasekolah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana atau
darurat mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani terapi dan
perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah.(Supartini.2004).Hospitalisasi adalah
bentuk stressor individu yang berlangsung selama induvidu tersebut dirawat di rumah
sakit.Hospitalisasi merupakan pengalaman yang mengancam bagi individu karena stressor
yang di hadapi dapat menimbulkan perasaan yang tidak nyaman.
Orang tua merupakan orang yang lebih tua atau orang yang dituakan. Namun
umumnya di masyarakat pengertian orang tua itu adalah orang yang telah melahirkan kita
yaitu Ibu dan Bapak. Selain itu ibu dan bapak juga yang mengasuh dan yang telah
membimbing anaknya dengan cara memberikan contoh yang baik dalam menjalani
kehidupan sehari-hari, dan juga telah memperkenalkan anaknya kedalam hal-hal yang
terdapat di dunia ini dan menjawab secara jelas tentang sesuatu yang tidak dimengerti oleh
anak. Maka pengetahuan yang pertama diterima oleh anak adalah dan orang tuanya.Orang tua
bertanggung jawab terhadap status kesehatan anaknya, dimana peran orang tua akan
mempengaruhi setiap aspek perawatan kesehatan anak. Menurut Friedman (1992), salah satu
tugas orang tua dibidang kesehatan adalah memelihara kesehatan anaknya dan memberi
perawatan serta dukungan kepada anak yang sakit dan mengalami hospitalisasi. Dukungan
tersebut dapat berupa dukungan moril seperti perhatian, kasih sayang, rasa aman, dan
dukungan materil berupa usaha orang tua untuk memenuhi kebutuhan anaknya(Bahson, 1987,
dikutip dari Friedman, 1992).
Di Indonesia angka kesakitan anak yang di rawat di Puskesmas cukup tinggi, sekitar
35% anak menderita sakit,yang ditunjukan banyaknya pasien anak di puskesmas-
puskesmas.Menurut Praug(1992),50 orang anak prasekolah yang telah menjalani rawat inap
di Puskesmas menemukan hasil,92% anak menunjukan gangguan tingkah laku yang tidak di
alami anak sebelum sakit.(Pusdiklat Depkes 2009).Penelitian Halsroom dalam
Supartini(2004),membuktikan bahwa hospitalisasi anak dapat menjadi suatu pngalaman yang
menibulkan trauma,baik pada anak maupun pada orang tua.Anak prasekolah mulai
menunjukan perubahan tingkah laku pada hari pertama rawat inap.Perubahan tingkah laku
tersebut meliputi : menolak makan, sering bertanya, menangis perlahan, tidak kooperatif
terhadap petugas kesehatan.Sehingga orang tua perlu memberikan perhatian yang lebih
terhadap anak nya.
Untuk mengurangi dampak hospitalisasi di Rumah sakit ,sikap orang tua sangat
penting dalam mengurangi atau meminimalkan dampak akibat hospitalisasi pada anak.Orang
tua perlu memahami perilaku-perilaku anaknya,dan di harapkan respon dari dampak-dampak
akibat hospitalisasi pada anak dapat di minimalkan.Keberhasilan ini sangat tergantung dari
pemahaman dan kesadaran orang tua mengenai sikap dan ketrampilan sehingga akan
terbentuk perilaku yang sesuai dalam menjalankan tugas yang sesuai dengan perannya.
Peningkatan pengetahuan orang tua dalam menghadapi anak yang mengalami stress
hospitalisasi sehingga orang tua dapat memperlakukan anaknya dengan benar.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas ,maka dapat di rumuskan masalah sebagai
berikut :
“Adakah hubungan Sikap orang tua terhadap tingkat stress Hospitslisasi pada anak
prasekolah di Puskesmas Campurdarat?”.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan Sikap orang tua dalam meminimalisasi stress
Hospitalisasi pada anak prasekolah di Puskesmas Campurdarat.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi sikap kognitif orang tua dalam meminimalisasi stress Hospitalisasi
pada anak prasekolah di Puskesmas Campurdarat.
b. Mengidentifikasi sikap afektif orang tua dalam meminimalisasi stress Hospitalisasi
pada anak prasekolah di Puskesmas Campurdarat.
c. Mengidentifikasi sikap konatif orang tua dalam meminimalisasi stress Hospitalisasi
pada anak prasekolah di Puskesmas Campurdarat.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1. Pengembangan progam.
Peneliti berharap judul ini bisa dijadikan salah satu bahan untuk tambahan
pengembangan program dalam meminimalisasi stress hospitalisasi pada anak prasekolah
di Puskesmas Campurdarat.
2. Pengembangan ilmu pengetahuan.
Peneliti mengharapkan nantinya memberikan suatu pengetahuan tentang cara
meminimalisasi stress hospitalisasi pada anak prasekolah di Puskesmas Campurdarat.
3. Pengambilan kebijakan.
Untuk membuat prosedur penanganan awal stress hospitalisasi pada anak prasekolah.
4. Institusi(Puskesmas)
Bisa dipakai salah satu bahan untuk mengembangkan program meminimalisasi stress
hospitalisasi pada anak prasekolah di Puskesmas Campuradat.