47
Hubungan Perawatan Kulit Wajah dengan Terjadinya Derajat Akne vulgaris Dewi Rahmawati G2A008053

Hubungan perawatan kulit wajah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hubungan perawatan kulit wajah

Pengaruh

Hubungan Perawatan Kulit Wajah dengan Terjadinya Derajat Akne vulgaris

Dewi Rahmawati

G2A008053

Page 2: Hubungan perawatan kulit wajah

Latar belakang (1)

Akne atau jerawat adalah penyakit peradangan kronis folikel sebasea dan merupakan penyakit kulit yang sudah dikenal luas dan sering dikeluhkan.

Mengenai hampir 80-100% remaja, dewasa muda dan dapat berlanjut sampai usia tua. Menurut penelitian Cunliffe, akne mengenai remaja dengan berbagai variasinya dengan insidensi terbanyak pada usia 14-17 tahun bagi wanita dan usia 16-19 tahun bagi pria.

Page 3: Hubungan perawatan kulit wajah

Latar belakang (2) akne adalah penyakit multifaktorial, faktor-faktor penyebab

akne seperti genetik, trauma dan infeksi, hormon, diet, obat-obatan, kosmetik, jenis kulit, pekerjaan, psikis dan iklim.

Posisi perawatan kulit wajah dalam hubungannya dengan akne bisa berada sebagai penyebab, pencegahan maupun pengobatan. Tetapi sebagian besar yang diteliti baru sekitar hubungan perawatan wajah sebagai penyebab akne.

Page 4: Hubungan perawatan kulit wajah

Latar belakang (3) Perawatan kulit wajah terdiri dari

pembersih, penipis, pelembab, pemakaian bedak dan pelindung wajah.

Perawatan kulit dapat bermakna berbeda pada setiap orang.

Kombinasi empat dasar perawatan kulit tersebut akan bermakna baik jika dilakukan secara rutin dan tidak berlebihan.

Page 5: Hubungan perawatan kulit wajah

Rumusan masalah

Apakah terdapat hubungan perawatan

kulit wajah dengan terjadinya

derajat Akne vulgaris?

Page 6: Hubungan perawatan kulit wajah

Tujuan Penelitian Mengetahui hubungan

pembersih wajah dengan terjadinya derajat Akne vulgaris.

Mengetahui hubungan penipis kulit wajah dengan terjadinya derajat Akne vulgaris.

Mengetahui hubungan pelembab wajah dengan terjadinya derajat Akne vulgaris.

Mengetahui hubungan pemakaian bedak dengan terjadinya derajat Akne vulgaris.

Mengetahui hubungan pelindung wajah dengan terjadinya derajat Akne vulgaris.

Mengetahuihubungan perawatan kulit wajah dengan terjadinya derajatAkne vulgaris.

Page 7: Hubungan perawatan kulit wajah

Manfaat Penelitian

Dapat menjadi tambahan informasi mengenai hubungan perawatan kulit wajah dengan terjadinya derajat Akne vulgaris.

Sebagai masukan untuk penelitian tentang derajat Akne vulgaris selanjutnya

Page 8: Hubungan perawatan kulit wajah

Orisinalitas Penelitian No Nama Metode penelitian Hasil

1 M. Dewita D.

Hubungan Antara frekuensi dan jenis bahan pembersih wajah dengan Akne vulgaris.

2003.

SMUN 1 Bekasi, Jakarta.

Deskriptif analitik

Siswi SMUN 1 Bekasi

Var. Bebas : Frekuensi dan jenis bahan pembersih wajah

Var.terikat : Akne vulgaris

Tidak terdapat hubungan antara frekuensi dan jenis bahan pembersih wajah dengan Akne vulgaris

2 Erdina Damayanti.

Faktor Kebersihan kulit muka, pemakaian pelembab dan paparan sinar matahari pada Akne vulgaris

Studi di SMU kesatrian 2 Semarang periode 2000/2001.

Analitik

Cross sectional

Siswa/i SMU kesatrian 2 Semarang

Var.bebas : kebersihan kulit muka, pemakaian pelembab, paparan sinar matahari

Var.terikat : A vulgaris

Ada hubungan bermakna antara kebersihan kulit muka dengan Akne vulgaris

Tidak ada hubungan antara pemakaian pelembab dan paparan sinar matahari dengan

Akne vulgaris

Page 9: Hubungan perawatan kulit wajah

Tinjauan pustaka

• Akne vulgaris adalah penyakit radang kronis unit pilosebasea yang disertai dengan penyumbatan dan penimbunan bahan keratin yang ditandai dengan adanya komedo terbuka (black head), komedo tertutup (white head), papul, pustul, nodul atau kista. Tempat predileksinya terutama terdapat di daerah muka, leher, dada dan punggung.

• Insidensi tertinggi terdapat pada perempuan antara umur 14–17 tahun dan pada anak laki-laki antara umur 16-19 tahun

Page 10: Hubungan perawatan kulit wajah

Faktor-faktor : genetik, trauma dan infeksi, hormon, diet, kosmetik, jenis kulit, pekerjaan, psikis dan iklim

• Patogenesis :

1) Peningkatan produksi sebum

2) Penyumbatan keratin di saluran pilosebaseus

3) Abnormalitas mikroorganisme di saluran pilosebaseus

4) Proses inflamasi

Page 11: Hubungan perawatan kulit wajah

Klasifikasi AkneConsensus conference on acne clasification

Klasifikasi Komedo

Papul/

pustul

Nodul

RinganSedangBerat

< 25>25(-)

>1010-30> 30

(-)< 10> 10

Page 12: Hubungan perawatan kulit wajah

Diagnosa banding

Page 13: Hubungan perawatan kulit wajah

Pencegahan akne vulgarisPencegahan akne dapat dilakukan dengan

menghindari faktor-faktor pemicunya, perawatan kulit wajah dengan benar. Menerapkan pola hidup sehat mulai dari makanan, olah raga dan manajemen emosi dengan baik

Pengobatan akne vulgaris Pengobatan akne dibagi menjadi

medikamentosa

dan non medikamentosa.

Page 14: Hubungan perawatan kulit wajah

Perawatan kulit wajahPerawatan kulit wajah

1. Pembersih1. Pembersih Frekuensi membersihkan wajahFrekuensi membersihkan wajah Jenis pembersihJenis pembersih

2. Penipis kulit wajah2. Penipis kulit wajah

3. Pelembab3. Pelembab

4. Pemakaian bedak4. Pemakaian bedak

5. Pelindung kulit wajah5. Pelindung kulit wajah

Page 15: Hubungan perawatan kulit wajah

Kerangka Teori

-Genetik-Infeksi dan trauma-Hormonal-Diet-Kondisi kulit-Pekerjaan-Psikis-Iklim

Akne vulgaris

Pengobatan Akne vulgaris

•- Menjauhi faktor pemicu•- Pola hidup sehat•- Manajemen emosi•- Perawatan wajah

Page 16: Hubungan perawatan kulit wajah

Kerangka Konsep

Pembersih wajahPenipis kulit wajahPemakaian bedakPelembab wajahPelindung wajah

Derajat Akne vulgaris

Page 17: Hubungan perawatan kulit wajah

Hipotesis mayorTerdapat hubungan perawatan kulit wajah dengan

terjadinya derajat Akne vulgaris.

Hipotesis minor Terdapat hubungan pembersih wajah dengan terjadinya derajat Akne

vulgaris Terdapat hubungan penipis kulit wajah dengan terjadinya derajat Akne

vulgaris Terdapat hubungan pelembab wajah dengan terjadinya derajat Akne

vulgaris Terdapat hubungan pemakaian bedak dengan terjadinya derajat Akne

vulgaris Terdapat hubungan pelindung wajah dengan terjadinya derajat Akne

vulgaris

Page 18: Hubungan perawatan kulit wajah

Ruang lingkup penelitian

Ruang lingkup keilmuan penelitian adalah Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.

Ruang lingkup lokasi penelitian adalah SMA/MA/SMK di kecamatan Semarang Selatan.

Ruang lingkup waktu penelitian adalah Maret-Juni 2012

Page 19: Hubungan perawatan kulit wajah

Observasional - Cross sectional Populasi target dari penelitian ini adalah Siswi SMA/MA/SMK

di kota Semarang Populasi terjangkau dari penelitian ini adalah Siswi di beberapa

SMA/MA/SMK di kecamatan Semarang Selatan Sampel

Kriteria inklusi

1) Siswi SMA/MA/SMK responden penelitian

2) Siswi yang sedang menderita akne Kriteria eksklusi

1) Siswi yang melakukan pengobatan akne di dokter spesialis kulit atau dokter umum

Page 20: Hubungan perawatan kulit wajah

Metode pengambilan sampel yang digunakan

adalah cluster random sampling. Rumus sampel minimal yang diperlukan.

n = (z α)2pq d2 n = (1,96)2 x 0,8 x 0,2 (0.1)2

= 61,47 = 62 sampel minimal

Page 21: Hubungan perawatan kulit wajah

Variabel Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perawatan kulit wajah

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah derajat Akne vulgaris.

Variabel perancu yang mungkin berpengaruh dalam penelitian ini adalah riwayat keluarga, hormonal, diet, obat-obatan, jenis kulit, dan psikis.

Page 22: Hubungan perawatan kulit wajah

Definisi OperasionalNo Variabel Definisi operasional Kategori pengukuran Skala pengukuran

1 Derajat Akne vulgaris

Akne vulgaris : Penyakit radang kronis unit pilosebasea yang disertai dengan penyumbatan dan penimbunan bahan keratin yang ditandai dengan adanya komedo terbuka (black head), komedo tertutup (white head), papul dan pustul. Derajat akne menurut American academy of Dermatology dibagi menjadi 3 derajat : ringan ,sedang, dan berat.

Nilai ukur : 1.akne derajat ringan2.akne derajat sedang3.akne derajat berat

Ordinal

2 Perawatan kulit wajah

1) Pembersih wajah•Menggunakan salah satu atau lebih dari jenis pembersih wajah berikut-sabun pembersih dengan scrub-sabun pencuci wajah tanpa scrub-susu pembersih-krim pembersih-cairan penyegar-masker •Frekuensi membersihkan wajah

Nilai ukur :- Ya-Tidak

Nilai ukur :- >3x/hari- <3x/hari

Nominal

Nominal

2) Penipis kulit wajah •Menggunakan salah satu atau lebih dari jenis penipis kulit wajah mekanis berikut

-busa spon-sikat-handuk-kapas

Nilai ukur :- Ya- Tidak

Nominal

Page 23: Hubungan perawatan kulit wajah

No Variabel Definisi operasional Kategori pengukuran Skala pengukuran

3) Pelembab wajah

Menggunakan salah satu atau lebih dari jenis pelembab wajah berikut

–Krim siang

–krim malam

–krim penutrisi kulit

–alas bedak

Nilai ukur :

- Ya

- Tidak

Nominal

4) Pemakaian bedak

Menggunakan bedak padat Nilai ukur :- Ya- Tidak

Nominal

5) Pelindung wajah

Menggunakan salah satu atau lebih dari jenis pelindung wajah berikut

–tabir surya gel

–tabir surya krim

–topi

–payung

–slayer/helm

Nilai ukur :- Ya- Tidak

Nominal

Page 24: Hubungan perawatan kulit wajah

No Variabel Definisi operasional Kategori pengukuran Skala pengukuran

3 Riwayat

keluarga Saudara kandung yang sedang menderita Akne

Nilai ukur :

- Ya

- Tidak

Nominal

4 Hormonal Akne tumbuh atau bertambah banyak menjelang haid

Nilai ukur :- Ya- Tidak

Nominal

5 Diet Makan makanan yang berminyak, berlemak tinggi seperti gorengan, kacang-kacangan, keju, coklat

Nilai ukur :- Ya- Tidak

Nominal

6 Obat-obatan Melakukan pengobatan dengan cara membeli sendiri di toko atau apotek tanpa resep dari dokter

Melakukan pengobatan penyakit lain

Nilai ukur :- Ya- Tidak

Nilai ukur :- Ya- Tidak

Nominal

7Jenis kulit Jenis kulit berminyak Nilai ukur :

- Ya- Tidak

Nominal

8 Psikis Akne bertambah banyak dan parah ketika stress

Nilai ukur :- Ya- Tidak

Nominal

Page 25: Hubungan perawatan kulit wajah

Alat pengumpul data adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya

Data jenis data primer

Page 26: Hubungan perawatan kulit wajah

Alur PenelitianPermintaan ijin melakukan

penelitian pada SMA/MA/SMK

Permintaan Persetujuan sebagai responden pada siswi

Pengisian kuesioner oleh responden

dan dokumentasi oleh peneliti

Diagnosis oleh residen bagian

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

RSUP Karyadi

Pengolahan dan analisis data

Hasil

Page 27: Hubungan perawatan kulit wajah

Analisis data

uji hipotesa dengan analisis bivariat chi square. Jika tidak memenuhi kriteria uji chi square yaitu nilai expected < 5 % maka digunakan uji fisher

Page 28: Hubungan perawatan kulit wajah

HASIL DAN

PEMBAHASAN

Page 29: Hubungan perawatan kulit wajah

Karakteristik responden berdasarkan usia dan asal sekolah

Page 30: Hubungan perawatan kulit wajah

Karakteristik responden berdasarkan derajat akne

Page 31: Hubungan perawatan kulit wajah

Hampir semua responden mempunyai keluarga yang sedang menderita akne, hal ini sesuai dengan Cunliffe yang menyatakan 60 % penderita akne mempunyai keluarga atau orang tua yang menderita akne. Tetapi hasil analisis chi square dan fisher tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara riwayat keluarga dengan terjadinya derajat akne vulgaris.

Page 32: Hubungan perawatan kulit wajah

Dari uji chi square dan fisher untuk faktor hormonal (menjelang menstruasi) didapatkan nilai p = 0,011, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna antara faktor hormonal menjelang mentruasi dengan terjadinya derajat akne vulgaris.

Hal ini sesuai dengan Cunliffe yang menyatakan 60–70% wanita lesi akne menjadi lebih aktif kurang lebih satu minggu sebelum haid oleh karena hormon progesteron.

Page 33: Hubungan perawatan kulit wajah

Secara umum dikatakan bahwa makanan yang mengandung banyak lemak, pedas, coklat, susu, kacang-kacangan, keju, alkohol dan sejenisnya dapat merangsang tumbuhnya jerawat karena lemak yang tinggi pada makanan akan mempertinggi kadar komposisi sebum pada folikel pilosebasea.

Tetapi hasil analisis chi square dan fisher tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara makan makanan tinggi lemak dengan terjadinya derajat akne vulgaris.

Page 34: Hubungan perawatan kulit wajah

Karakteristik responden berdasarkan obat-obatan

Page 35: Hubungan perawatan kulit wajah

Kulit yang berminyak sangat menunjang terjadinya akne. Kulit berminyak dan kotor oleh debu, polusi udara, maupun sel-sel kulit yang mati yang tidak dilepaskan dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran kelenjar sebasea dan dapat menimbulkan akne.

Tetapi hasil analisis chi square dan fisher tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara jenis kulit dengan terjadinya derajat akne vulgaris.

Page 36: Hubungan perawatan kulit wajah

Tidak didapatkan hubungan antara psikis dengan terjadinya derajat akne vulgaris dalam penelitian ini.

Page 37: Hubungan perawatan kulit wajah

Tidak ada hubungan yang bermakna antara frekuensi membersihkan wajah dengan terjadinya derajat akne vulgaris. Menurut teori, untuk iklim tropis seperti di Indonesia frekuensi mencuci muka yang ideal 3-4x sehari.26,27 Dengan menerapkan frekuensi mencuci muka yang ideal akan mencegah timbulnya akne vulgaris.

Tidak adanya hubungan yang bermakna bisa ditarik kesimpulan bahwa frekuensi membersihkan wajah secara ideal saja tidaklah cukup, perlu juga bagaimana meningkatkan kualitas dari membersihkan wajah itu sendiri.

Page 38: Hubungan perawatan kulit wajah

• Terdapat hubungan antara penggunaan pembersih wajah yang digunakan dengan terjadinya derajat akne vulgaris yaitu jenis bahan pembersih wajah sebagai faktor pelindung (protektor) dalam pembentukan derajat akne.

• Berdasarkan teori, pembersih yang digunakan harus dapat menghilangkan kelebihan lipid barier kulit, menghindari pengikisan yang berlebihan karena akan merangsang hiperaktifitas kelenjar sebasea untuk meningkatkan produksinya sebagai mekanisme terhadap kehilangan lipid kulit. Sebaiknya menggunakan bahan yang tidak iritatif.

Page 39: Hubungan perawatan kulit wajah

• Terdapat hubungan antara penggunaan penipis wajah mekanis dengan terjadinya derajat akne vulgaris yaitu penipis kulit sebagai faktor protektor dalam pembentukan derajat akne.

• Berdasarkan teori, dengan memakai penipis ( thinning) akan menghilangkan penumpukan sel-sel kulit mati yang menyebabkan kulit wajah tampak suram, tidak segar, kasar, pori-pori melebar dan kotor dan mengurangi pembentukan komedo. Tetapi bagi kulit wajah yang berjerawat penggunaan penipis sebaiknya dikurangi karena akan meningkatkan trauma mekanis pada akne yang mengakibatkan akne menjadi semakin parah.

Page 40: Hubungan perawatan kulit wajah

• Tidak ada hubungan bermakna antara pelembab wajah dengan derajat akne vulgaris mungkin karena jenis pelembab yang dipakai tidak mengandung unsur minyak dan komedogenik serta bervariasinya frekuensi pemakaian pelembab.

Berdasarkan teori, seharusnya sediaan pelembab yang dipakai bersifat bebas minyak dan non

komedogenik.

Page 41: Hubungan perawatan kulit wajah

• Terdapat hubungan yang bermakna antara pemakaian bedak padat dengan terjadinya derajat akne vulgaris.

• Menurut teori, bedak padat (compact powder) adalah jenis bedak yang sering menyebabkan akne. Bedak padat mempunyai kemampuan menutupi, jauh lebih baik dibandingkan bedak tabur karena memiliki ukuran partikel yang lebih kecil dan daya adhesi yang lebih kuat. Hal ini ditambah dengan zat pengikat (yang dipakai dalam proses pembuatan bedak padat) antara lain lanolin yang aknegenik justru menjadi faktor-faktor penyebab terjadinya Akne vulgaris.

Page 42: Hubungan perawatan kulit wajah

• Tidak ada hubungan yang bermakna antara penggunaan pelindungan wajah dengan terjadinya derajat akne vulgaris. Tidak adanya hubungan yang bermakna mungkin disebabkan karena bervariasinya alat dan bahan pelindung kulit yang digunakan

serta frekuensi penggunaannya.

Page 43: Hubungan perawatan kulit wajah

Kelemahan penelitian

• Pemilihan kriteria inklusi • Jumlah sampel kurang banyak • Rancangan penelitian • Diagnosis derajat

Page 44: Hubungan perawatan kulit wajah

Simpulan

• Tidak ada hubungan yang bermakna antara frekuensi membersihkan wajah dan pelindung wajah dengan terjadinya derajat akne vulgaris dan frekuensi membersihkan wajah belum tentu merupakan faktor resiko.

• Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis pembersih wajah dan penipis kulit wajah dengan terjadinya derajat akne vulgaris dan jenis pembersih wajah merupakan faktor protektor.

• Terdapat hubungan yang bermakna antara pemakaian bedak padat dengan terjadinya derajat akne vulgaris dan pemakaian bedak padat merupakan faktor resiko.

Page 45: Hubungan perawatan kulit wajah

Saran • Perlu adanya penyuluhan perawatan kulit wajah

kepada siswi SMA/MA/SMK agar dapat mengetahui dan melakukan perawatan kulit wajah yang benar yang dapat mencegah dan mengurangi derajat akne vulgaris

• Perlu penelitian lebih lanjut dengan rancangan penelitian selain cross sectional, jumlah sampel yang lebih banyak dan diagnosis langsung oleh residen tanpa melalui foto.

Page 46: Hubungan perawatan kulit wajah

Dokumentasi

Page 47: Hubungan perawatan kulit wajah