107
1 HUBUNGAN PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU DI LEMBAGA PENDIDIKAN NURUL FALAH CIHUNI - PAGEDANGAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: Muhamad Ridwan 1110018200075 JURUSAN/PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/1436 H

HUBUNGAN PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26954/1/Muhamad... · HUBUNGAN PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN . KINERJA MENGAJAR GURU

  • Upload
    vulien

  • View
    233

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

1

HUBUNGAN PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN

KINERJA MENGAJAR GURU DI LEMBAGA PENDIDIKAN NURUL

FALAH CIHUNI - PAGEDANGAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

Muhamad Ridwan

1110018200075

JURUSAN/PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M/1436 H

HUBT]NGAN PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN

KINERJA MENGAJAR GURU DI LEMBAGA PEI\DII}IKAN

NURUL FALAH CII{UhI-I . PAGEDANGAI\

Slaipsi

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Persyaralan Memperoleh

Gelar Saqana Manajemen Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

Muhamad RidwanNIM 111001820007s

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAI{UI.TAS ILMU TARBIYAII DAN KEGURUAN

t]IN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Di Bawah Bimbingan

Drs. Mu'arif SAM, ll,LPd.NIP 1969)717 199403 1005

LEMBAR PENGMSAHAN PMMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul (Hubungan Pemberian l(ompensasi dengan Kinerja

MengajarGuru di Lembaga Pendidikan Nurulcafah Cihuni- Pagedangan'

disusun oleh Muhamad Ridwan, hlfM. 111m18200O75, Jurusan Manajemen

Pendidikaq Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruarq Universitas Syarif

Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya

ilmiyah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, l5 Desember 2014

Yang Mengesahkan,

Drs. Mu'arif SAM,NrP 19650717 199403 t

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH

Skripsi yang berjudul "Hubungan Pemberian Kompensasi dengan Kinerja Mengajar

Guru di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni - Pagedangan" oleh Muhamad

Ridwan, NIM 1 1 10018200075 diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam ujian Munaqasahpada tanggal 7 Januari 2015 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak

memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd.) dalam bidang Manajemen Pendidikan.

.Iakarta 7 Januarr2015

Panitian Uj ian Munaqosah

Tanggal TandaTangan

Ketua Panitia

Dr. Hasyim Asv'ari. M.Pd.NIP. 19661009 199303 1 004

Sekretaris Panitia

Dr. Zahrudin. Lc. M.Pd.NrP. 19730602 200s01 I 002

Penguji IDr. Has)rim As)r'ari. M.Pd.NrP" 19661009 199303 1 004

Penguji IIDra. Djunaidatul Munawaroh, M.Ag.NrP. 19580918 198701 2001

tClt -)-orf"'l\ry/,""""'

:/1y is-

??/rattr

0fl//N )d{

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

'ena Rifai. MA. Ph.DNrP. 19591020 198603 2001

SURAT PERI\TYATAAN I(ARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawatr ini:

Nama

NIM

Jurusan

Alamat

NamaPembimbing

NIP

Jurusan/Program Studi

MEI\TYATAKAN DENGAN SESI}NGGT}HhIYA

Bahwa skripsi ini yang berjudul Hubungan Pemberiffn Kompensasi Terhadap

Kinerja Mengajar Guru adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan

dosen:

:MuhamadRidwan

:111ffi1820$75

: Manajemen Pendidikan

: Kp. Cibogo WetanRT.0O2 RW.003 Kel. KelapaDuaKec.

Kelapa Dua Kab. Tamgerang

:Drs. Mu'arif SAM, M.Pd

: $65A717 199403 I 005

: ManajemenPendidikan

Demikian surat pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

sendiri

Jakart4 15 Desember 2014

Uji Refbrensi

Selunrh referensi yang digunakan dalam penulisan slaipsi yang berjudul

'Tlubungm Pmkian tcompersmi dengaa Kinerja Mcngajar Cilm di Lembaga

Pendidikan Nurut Faldr Cihud - Pagedarga*", ;/a*g disu*m ol& Ivtr*smad

Ridwan. lll0O182O0O75, Program Studi Manajernen Pemdidikan, Fal*rltas IImu

Tartiyah da Keguruaq Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

tslah di uji kebenaramya oleh dosst p€mbi&biag slripsi pada ramggal 15

FEsember 2014

2

ABSTRAK

Muhamad Ridwan, NIM: 1110018200075, Judul Skripsi “Hubungan

Pemberian Kompensasi dengan Kinerja Mengajar Guru di Lembaga

Pendidikan Nurul Falah Cihuni - Pagedangan”. Jurusan/Program Studi

Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara

pemberian kompensasi dengan kinerja mengajar guru, seberapa besar kontribusi

kompensasi terhadap kinerja mengajar guru, dan apakah hal tersebut memiliki

signifikansi atau tidak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode

deskriptif kuantitatif, dengan instrumen utama penelitian angket serta didukung

oleh studi dokumen dan wawancara untuk memperoleh hasil penelitian yang

optimal. Sedangkan teknik korelasi yang digunakan adalah product moment.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai r hitung sebesar 0,46 dan

termasuk kategori sedang atau cukup (nilai rhitung pada rentang 0,40 – 0,69)

dengan nilai KD sebesar 21,16 %. Dengan demikian terdapat hubungan yang

sedang atau cukup antara pemberian kompensasi terhadap kinerja mengajar guru

dan pemberian kompensasi memberikan kontribusi yang sedang dalam

meningkatkan kinerja mengajar guru. Dengan demikian salah satu cara untuk

meningkatkan kinerja guru dalam mengajar dapat dilakukan dengan memberikan

kompensasi yang sesuai.

Dari kesimpulan tersebut disarankan pihak Yayasan Nurul Falah Cihuni-

Pagedangan kiranya dapat memberikan kompensasi yang sesuai, agar para guru

dapat menampilkan kinerjanya secara baik sehingga pembelajaran menjadi

berkualitas dan tujuan pendidikan secara institusional dapat tercapai dengan

optimal.

ABSTRACT

Muhamad Ridwan, NIM: 1110018200075, Thesis Title “Granting Compensation

Relationship with Teacher’s Teaching Performance in Educational Institution

Nurul Falah Cihuni – Pgedangan”. Department/Study Program Management

Education, Faculty of Tarbiya Science and Teaching UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

This study is aimed to describe the relationship between granting compensation

with teacher’s teaching performance, how much is compensation on teacher’s teaching

performance, and is these things have significance or not. Study method which is used is

descriptive quantitative method, with the main instrument of study is questionnaires and

supported by document study and interview to get optimal study result, while

correlation technique is used product moment.

Study result is shown that r counted value for 0.46 and included in average or

moderate category (r counted value on the range 0.40 – 0.69) with KD value for 21.16%.

Therefore there is average or moderate relation between granting compensation on

teacher’s teaching performance and granting compensation by giving average

contribution in improve teacher’s teaching performance. Thus, one way to improve

teacher’s teaching performance can be implemented by giving proper compensation.

From those conclusion can be suggested for Yayasan Nurul Falah Cihuni –

Pagedangan party presumably be able to give proper compensation, so that teachers can

display a good performance so that learning becomes qualified and the aims of the

education institutionally can be achieve optimally.

3

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, yang

telah menciptakan manusia sebaik-baiknya bentuk dan keajaiban, untuk menjadi

khalifah di muka bumi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan

kepada junjungan umat manusia, yaitu Nabi Muhammad SAW sang pemilik

akhlak mulia, pembawa kebenaran dan kedamaian bagi seluruh alam.

Selama penyusunan skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang

dihadapi dan dialami penulis, baik yang berkenaan dengan pengaturan waktu,

pengumpulan data maupun biaya yang tidak sedikit. Namun dengan kerja keras

dan dukungan serta motivasi dari berbagai pihak skripsi ini dapat terselesaikan.

Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dra. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd. Ketua Prodi Manajemen Pendidikan Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan bimbingan, perhatian dan nasehat yang penulis butuhkan

selama pembuatan skripsi ini. Beliau adalah orang yang paling berjasa bagi

penulis tidak hanya dalam membimbing skripsi dan akademik saja tapi juga

dalam kehidupan penulis.

4. Dra. Salman Tumanggor M.Pd. Dosen Penasehat Akademik yang telah

memberikan bimbingan selama penulis kuliah di Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Seluruh Dosen Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah

membimbing dan mendidik penulis.

4

6. Umi dan Abah tercinta, yang dengan bersusah payah telah mengasuh dan

mendidik penulis dan berjuang sehingga penulis dapat menyelesaikan

kuliah. Semoga Allah SWT selalu memberikan balasan atas kebaikan-

kebaikan mereka terhadap penulis.

7. Drs. H.M. Najib, M. Si Ketua Umum Yayasan Nurul Falah beserta

jajarannya dan guru-guru serta staf TU, yang telah memperkenankan

penulis mengadakan penelitian dan membantu dalam pencarian data-data

dan memberikan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik.

8. Sahabat-sahabat Program Studi Manajemen Pendidikan (Yandri, Rezky,

Agung, Abi, Barri, Badrus, Bowo, Alwan, Ramon, Faiz) terimakasih

Kebersamaan, semangat dan keceriaannya yang tak terlupakan.

9. Serta segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih

atas bantuan dan dukungannya kepada penulis dalam penyusunan skripsi

ini.

Semoga segala kebaikan tersebut mendapatkan balasan yang setimpal dari

Allah SWT. Semoga rahmat, taufiq dan hidayah-Nya selalu dilimpahkan kepada

kita semua sepanjang kehidupan kita. Amin.

Jakarta, Desember 2014

Penulis

5

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................ iii

KATA PENGANTAR ......................................................................... iv

DAFTAR ISI ....................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................... 3

C. Pembatasan Masalah ......................................................... 3

D. Rumusan Masalah ............................................................. 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................... 5

F. Kegunaan Penelitian .......................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN

PENGUJIAN HIPOTESIS .................................................. 6

A. Kajian Teori ........................................................................ 6

1. Pemberian Kompensasi Guru ........................................ 8

a. Pengertian Kompensasi ...........................................

b. Jenis-jenis Kompensasi ...........................................

c. Tujuan Pemberian Kompensasi ...............................

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian

Kompensasi ............................................................

2. Kinerja Mengajar Guru ................................................. 11

a. Pengertian Kinerja Mengajar Guru .........................

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Guru dalam Mengajar .............................................

c. Bentuk-bentuk Kinerja Guru dalam Mengajar .......

B. Kerangka Berfikir ............................................................. 18

C. Hipotesis ...........................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................... 36

6

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 36

B. Metode Penelitian ................................................................ 36

C. Variabel Penelitian .............................................................. 36

D. Populasi dan Sample ........................................................... 37

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 37

F. Instrumen Penelitian ............................................................ 38

G. Teknik Pengelolaan dan Analisis Data ................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN ......................................................... 43

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................... 43

1. Gambaran Umum MI Nurul Falah ................................. 43

a. Sejarah Singkat .........................................................

b. Gambaran Kompensasi Guru MI Nurul Falah .........

2. Gambaran Umum MTs Nurul Falah ............................... 44

a. Sejarah Singkat ........................................................

b. Gambaran Kompensasi Guru MTs Nurul Falah ......

3. Gambaran Umum MA Nurul Falah ................................ 45

a. Sejarah Singkat ........................................................

b. Gambaran Kompensasi Guru MA Nurul Falah .......

B. Hasil Data Angket ................................................................ 46

C. Hasil Analisis Data ............................................................... 65

D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................

BAB V PENUTUP .............................................................................. 67

A. Kesimpulan ......................................................................... 67

B. Saran ................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKAAN ...................................................................... 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................... 72

7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru merupakan komponen penting dalam proses pencapaian

tujuan pendidikan, hal ini terlihat dari peran dan tugas yang

diembannya. Untuk dapat tampil didepan kelas menyampaikan materi,

seorang guru tentu memiliki persiapan yang matang baik dalam

bentuk tertulis maupun tidak tertulis. Ia juga harus menguasai materi

yang akan diajarkannya dan cara-cara membelajarkannya agar tujuan

yang direncanakan dapat tercapai secara optimal. Dengan demikian

guru bukan hanya bertugas menyampaikan materi pelajaran kepada

siswa tapi ia juga harus mampu merencanakan dan menilai hasil

belajar siswa.

Menurut Suprihatiningrum Jamil, "peran dan tugas yang diemban

guru sangat berat. Tugas guru tidak hanya mengajar, tetapi juga harus

dapat mendidik, membimbing, membina, dan memimpin kelas.

Sementara peranan guru juga sangat banyak, diantaranya (1) guru

sebagai perancang pembelajaran; (2) guru sebagai pengelola

pembelajaran; (3) guru sebagai pelaksana pembelajaran; (4) guru

sebagai evaluator; (4) guru sebagai konselor; (5) guru sebagai

pelaksana kurikulum".1

Melalui peran dan tugas guru seperti yang tertera diatas, maka

seharusnya guru dapat menigkatkan kinerjanya dalam upaya

meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan

tentutidak dapat dilepaskan dari komponen-komponen pendidikan

lainnya, bukan hanya guru, tetapi peserta didik, sarana prasarana,

tenaga kependidikan, dan manajemen. Semua komponen tersebut

saling mendukung dalam menentukan proses pembelajaran. Namun di

antara sekian banyak komponen pendidikan tersebut, aspek utama

yang memberikan andil cukup besar dalam menentukan kualitas

1Suprihatiningrum Jamil, Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi, &

Kompetensi Guru. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013) Cet. I, h.29-30

8

pendidikan adalah guru tertutama kualitas proses dan hasil

pembelajaran peserta didik di sekolah. Proses pembelajaran peserta

didik di sekolah dapat dicapai ketika guru bersungguh-sungguh dalam

melaksanakan tugasnya, dan sebaliknya pembelajaran di sekolah tidak

akan berjalan dengan baik jika guru dalam melaksanakan tugas tidak

sungguh-sungguh.

Dalam Undang-undang Nomer 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen, Pasal 35 disebutkan bahwa beban kerja guru mencakup

kegiatan pokok, yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih

peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan.2 Oleh karena itu

kinerja guru dapat tercermin dari kualitas guru dalam merencanakan

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, dan melaksanakan bimbingan dan pelatihan. Jika guru

telah melaksanakan tugasnya dengan baik, maka proses pembelajaran

di kelas akan berlangsung dengan baik pula.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan

kinerja guru. Salah satunya adalah melalui sertifikasi guru. Sertifikasi

guru merupakan upaya pemerintah dalam menigkatkan kinerja guru

yang dibarengi dengan penigkatan kesejahteraan guru. Guru yang

telah lulus uji sertifikasi akan diberi tunjangan profesi sebesar satu

kali gaji pokok sebagai bentuk upaya pemerintah dalam meningkatkan

kesejahteraan guru. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang

berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun bagi guru yang

berstatus non-pegawai negeri sipil (non-PNS/swasta). Dengan

penigkatan kinerja dan kesejahteraan guru, diharapkan dapat

menigkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia

secara berkelanjutan.

2Muhammad Arifin & Barnawi, Kinerja Guru Profesional, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2012) Cet. I, h.14-15

9

Namun dewasa ini kondisi guru yang telah tersertifikasi belum

membawa dampak yang positif dalam penigkatan kinerja guru.

Menurut Baedhowi, sebagaimana dikutip Payong “kompetensi guru

yang lulus sertifikasi melalui penilaian portofolio tidak banyak

mengalami penigkatan, malah ada kecenderungan mengalami

penurunan. Sebagian guru yang telah lulus sertifikasi sering tidak

masuk mengajar, karena merasa sudah memiliki sertifikasi dan akan

mendapatkan tunjangan profesi secara otomatis”.3 Jika guru yang

sudah tersertifikasi saja belum menunjukkan kinerjanya secara

optimal, maka dapat diduga kinerja guru yang belum tersertifikasi

tidak lebih baik.

Fenomena tentang rendahnya kinerja guru memang terjadi di

banyak lembaga pendidikan, salah satunya adalah di lembaga

pendidikan yayasan Nurul Falah Cihuni – Pagedangan. Yayasan

tersebut memiliki 3 lembaga pendidikan yaitu MI, MTs dan MA

dengan jumlah tenaga pengajar 47 guru. Berdasarkan hasil

pengamatan dan kajian dokumen diketahui masih terdapat guru yang

terlambat masuk kelas, tidak membuat persiapan pembelajaran,

meninggalkan kelas ketika pelajaran berlangsung dan tidak

menyelesaikan tugas-tugas administrative tepat waktu, seperti

membuat soal, membuat program tahunan dan semesteran dan lain-

lain4. Semua itu menunjukkan bahwa guru belum mampu

menjalankan tugasnya secara baik. Kondisi seperti itu disebabkan

karena banyak faktor. Kurangnya pengawasan dari kepala sekolah dan

penerapan sanksi yang tidak tegas membuat guru bebas melanggar

aturan tanpa rasa takut, sebagian guru belum memahami dan

menyadari bahwa mereka adalah ujung tombak pendidikan yang

seharusnya mampu mengawal lajunya proses pendidikan dengan

menampilkan kinerja terbaiknya. Status honorer yang disandang oleh

3Payong Marselus R, Sertifikasi Profesi Guru (Jakarta: PT. Indeks Permata Puri Media.

2011), h. 88 4Wawancara dengan Kepsek tanggal 15 Juli 2014 dan studi dokumen kehadiran guru

10

guru ternyata juga memberikan kontribusi terhadap rendahnya kinerja

guru, selain itu rendahnya gaji dan penghargaan lain-lain yang

diterima guru juga mempengaruhi kinerja mereka. Hal ini diakui oleh

kepala sekolah yang menyatakan bahwa sebagaian guru berstatus

honorer dan pihak terkait yayasan sendiri belum mampu memberikan

kompensasi yang sesuai harapan guru.

Berdasarkan fenomena tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji

lebih jauh masalah kinerja guru melalui sebuah penelitian dengan

judul "Hubungan Pemberian Kompensasi dengan Kinerja

Mengajar Guru di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni -

Pagedangan."

B. Identifikasi Masalah

Dengan memperhatikan uraian pada latar belakang diatas, maka

terdapat beberapa masalah yang mempengaruhi mutu pendidikan,

diantaranya:

1. Kurangnya pengawasan dari Kepala sekolah dan penerapan sanksi

yang tidak tegas membuat guru bebas melanggar aturan tanpa rasa

takut.

2. Guru-guru belum memahami dan menyadari bahwa mereka adalah

ujung tombak pendidikan, sehingga membuat guru kurang optimal

dalam melaksanakan tugasnya.

3. Rendahnya gaji dan penghargaan serta status honorer yang

disandang guru ternyata memberikan kontribusi terhadap

rendahnya kinerja guru.

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas,

maka untuk lebih memfokuskan penelitian ini. Penulis hanya

membatasi masalah pada kompensasi yang diterima oleh guru dan

11

kinerja mengajar guru. Adapun kajian tentang pemberian kompensasi

difokuskan pada gaji, insentif, tunjangan dan lingkungan kerja.

Sedangkan kajian tentang kinerja guru dalam mengajar difokuskan

pada perencanaan pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.

D. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah diatas, maka masalah yang diangkat

dalam penelitian ini adalah “apakah terdapat hubungan yang signifikan

antara Pemberian kompensasi dengan kinerja mengajar guru di

Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni – Pagedangan Kabupaten

Tangerang?”. Dari rumusan masalah tersebut dapat dikemukakan tiga

pertanyaan penelitian yaitu:

1. Bagaimana kinerja mengajar guru di Lembaga Pendidikan

Nurul Falah Cihuni – Pegedangan?

2. Bagaimana pemberian kompensasi di Lembaga Pendidikan

Nurul Falah Cihuni – Pagedangan?

3. Adakah hubungan yang signifikan antara pemberian

kompensasi dengan kinerja mengajar guru di Lembaga

Pendidikan Nurul Falah Cihuni – Pagedangan?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan

untuk mendeskripsikan hubungan pemberian kompensasi dengan

kinerja mengajar guru di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni–

Pagedangan Kabupaten Tangerang.

F. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah:

1. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi

pemikiran khususnya bagi para guru dan para tenaga kependidikan

pada umumnya.

12

2. Memberikan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan mutu

pendidikan, khususnya mengenai kompensasi guru dalam upaya

meningkatkan kinerja mengajar guru.

13

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Kajian Teori

Sesuai dengan variabel yang dikajai dalam penelitian ini maka teori

yang diuraikan pada BAB II meliputi konsep tentang pemberian

kompensasi sebagai variabel dependen (terikat) dan kinerja guru

dalam mengajar sebagai variabel independen (bebas).

1. Pemberian Kompensasi Guru

Salah satu tanggung jawab organisasi yang mempekerjakan

seseorang untuk mencapai tujuan organisasi adalah pemberian

kompensasi atau balas jasa atas apa yang seseorang kerjakan untuk

organisasi tersebut.

a. Pengertian Kompensasi

Pengertian kompensasi itu sendiri menurut Herman Sofyandi

merupakan suatu bentuk biaya yang harus dikeluarkan oleh

perusahaan dengan harapan bahwa perusahaan akan memperoleh

imbalan dalam bentuk prestasi kerja dari karyawannya.5

Menurut Wilson Bangun kompensasi adalah sesuatu yang di

terima karyawan atas jasa yang mereka sumbangkan pada

pekerjaannya.6 Sedangkan Wukir menjelaskan bahwa

kompensasi adalah suatu balas jasa atau imbalan yang diberikan

kepada karyawan atas pekerjaan mereka. Kompensasi harus

sesuai dengan jumlah dan kualitas pekerjaan”.7 Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia, kompensasi didefinisikan sebagai

imbalan berupa uang atau bukan uang yang diberikan kepada

5Sofyandi Herman, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008),

Cet. I, h. 159 6Bangun Wilson, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Erlangga, 2012), hal. 255

7Wukir, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Sekolah, (Yogyakarta:

Multi Presindo, 2013) Cet. I, h. 84

14

karyawan dalam perusahaan atau organisasi.8 Jadi dari keempat

pendapat tentang kompensasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

kompensasi adalah sebuah tanda balas jasa atau suatu yang harus

diterima oleh seseorang yang telah bekerja untuk organisasi atau

perusahaan.

Adapun beberapa pendapat para ahli tentang kompensasi yaitu

Malayu S.P. Hasibuan mengatakan bahwa kompensasi adalah

suatu pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau

tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas

jasa yang diberikan kepada perusahaan. Endrew F. Sikula

mendeskripsikan a compompentation is anything that constitutes

or is regarded as an equivalent or recompense (kompensasi

adalah segala sesuatu yang dikontribusikan atau dianggap

sebagai suatu balas jasa).9 Sedarmayanti menjelaskan

kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima karyawan

sebagai balas jasa mereka.10

E. Mulyasa mengartikan

kompensasi adalah balas jasa yang diberikan dinas pendidikan

dan sekolah kepada tenaga kependidikan, yang dapat dinilai

dengan uang dan mempunyai kecenderungan diberikan secara

tepat.11

Berdasarkan beberapa pengertian kompensasi menurut para ahli

di atas, maka dapat dikatakan bahwa kompensasi merupakan

imbalan yang wajib diberikan organisasi kepada karyawan atas

kontribusi mereka kepada perusahaan.Namun dalam pemberian

kompensasi tersebut, harus memperhatikan prinsip adil dan wajar

8Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indoneisa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008)

cet. Pertama edisi ke-4, h. 719 9Malayu. S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2000, Edisi Revisi), h. 118-119 10

Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: PT Refika Aditama,

2007), h. 239 11

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Menyukeskan MBS

dan KBK (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), cet. ke-4, h. 158

15

serta peraturan perundang-undangan. Seperti yang dijelaskan oleh

Malayu S. P. Hasibuan, “Program kompensasi atau balas jasa

umumnya bertujuan untuk kepentingan perusahaan, karyawan, dan

pemerintah/masyarakat. Supaya tujuan tercapai dan memberikan

kepuasan bagai semua pihak hendaknya program kompensasi

ditetapkan berdasarkan prinsip adal dan wajar, undang-undang

perburuhan, serta memperhatikan internal dan eksternal

konsistensi”.12

Dengan adanya kompensasi ini diharapkan dapat

memotivasi dan meningkatkan kinerja seseorang dalam bekerja,

oleh karena itu pemberian kompensasi harus diperhatikan.

b. Jenis-jenis Kompensasi

Kompensasi merupakan bentuk balas jasa yang diberikan

organisasi kepada seseorang yang telah bekerja untuk organisasi.

Dalam pemberian kompensasi tersebut terdapat beberapa bentuk

kompensasi seperti gaji bulanan, tunjangan sosial, jaminan

kesehatan dan lain-lain.

Menurut Herman Sofyandi kompensasi dapat dikategorikan

kedalam dua golongan besar, yaitu:

1) Kompensasi langsung (direct compensation) yaitu suatu

balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan

karena telah memberikan prestasinya demi kepentingan

perusahaan. Kompensasi ini diberikan, karena berkaitan

secara langsung dengan pekerjaan yang dilakukan oleh

karyawan tersebut. Sebagai contoh: Upah/gaji,

insentif/bonus, tunjangan jabatan.

2) Kompensasi tidak langsung (indirect compensation) yaitu

pemberian kompensasi kepada karyawan sebgai tambahan

yang didasarkan kepada kebijakan pimpinan dalam rangka

upaya menigkatkan kesejahteraan karyawan. Tentunya

pemberian kompensasi ini tidak secara langsung berkaitan

dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut.

Sebagai contoh: tunjangan hari raya, tunjangan pension,

tunjangan kesehatan dan lainnya, termasuk fasilitas-fasilitas

12

Malayu. S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2000, Edisi Revisi), h. 120

16

dan pelayanan yang diberikan perusahaan.13

Jenis-jenis atau macam-macam kompensasi tersebut

menggambaarkan bahwa banyak jenis kompensasi yang biasa

diberikan oleh organisasi kepada guru, baik itu secara langsung

yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun tidak langsung

atau inisiatif organisasi untuk memberikan kompensasi

tambahan.Hadiati dalam tulisan Wukir, mengemukakan jenis-

jenis kompensasi sebagai berikut:

1) Gaji/Upah, adalah pemberian kompensasi secara mingguan,

dua mingguan maupun bulanan. Gaji/Upah ini berupa gaji

pokok, gaji berdasarkan kinerja, biaya hidup.

2) Insentif, adalah komponen utama dari kompensasi yang

bertujuan untuk mendorong penigkatan produktivitas

pegawai. Yang termasuk dalam system insentif adalah

bonus, komisi dan kurva kematangan.

3) Kompensasi pelengkap, adalah suatu kompensasi yang

bentuknya tidak langsung dan berkaitan dengan prestasi

kerja pegawai.

4) Jaminan rasa aman karyawan: Pensiun, tunjangan kesehatan,

asuransi.

5) Gaji dan upah yang dibayarkan pada saat pegawai tidak

bekerja atau pada saat cuti tidak diambil maka bias diganti

dengan uang.

6) Program pelayanan, adalah berlangganan surat kabar,

majalah, sarana olahraga, perayaan hari raya, voucher, dan

program social lainnya.14

Jenis-jenis pemberian kompensasi di atas merupakan sesuatu

yang dapat memberikan motivasi dan membantu para

pegawainya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga

dalam bekerjapun mereka memiliki semangat dan motivasi.

c. Tujuan Pemberian Kompensasi

Kompensasi mempunyai tujuan sangat penting dalam

organisai. Pemberian kompensasi mempunyai dampak positif

13

Sofyan Herman, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008)

Cet. I, h. 159-160 14

Wukir, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Sekolah, (Yogyakarta:

Multi Presindo, 2013) Cet. I, h. 86-87

17

bagi karyawan maupun organisasi. Menurut Melayu S.P.

Hasibuan, tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) antara lain

adalah ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif,

motivasi, menjamin keadilan, disiplin, pengaruh serikat kerja

dan pengaruh pemerintah.15

Pemberian kompensasi dapat menciptakan suatu ikatan kerja

sama yang formal antara pengusaha dengan karyawan dalam

kerangka organisasi. Pengusaha dan karyawan saling

membutuhkan satu sama lainnya, oleh karena itu pemberian

kompensasi dapat dijadikan ikatan kerjasama yang telah

disepakati.Dengan adanya ikatan kerja samatersebut tentunya

Karyawan/guru harus bekerja dengan mengerahkan

kemampuannya, waktu serta tenaga. Sehingga semua pencapaian

tujuan organisasipun tercapai. Oleh karena itu, pengusaha harus

memberikan kompensasi yang sesuai dengan apa yang telah

diberikan oleh karyawan/guru terus sehingga akan memberikan

kepuasan kerja bagi karyawan/guru.

Program kompensasi yang menarik dapat membantu dalam

pengadaan karyawan yang efektif, karena dengan program

pemberian kompensasi tersebut maka calon karyawan yang

berkualifikasi baik dengan kemampuan dan keterampilan tinggi

akan muncul, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh

perusahaan. Dengan kompensasi yang layak pulaakan

memberikan memotivasi kepada karyawan untuk memberikan

kinerja terbaik dan menghasilkan produktifitas kerja yang

optimal. Untuk menigkatkan motivasi bagi karyawan,

perusahaan biasanya memberikan insentif berupa uang dan

hadiah lainnya. Pemberian kompensasi itu haruslah adil, karena

kompensasi yang baik akan menjamin terjadinya keadilan

15

Malayu. S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2000, Edisi Revisi), h. 121-122

18

diantara karyawan dalam organisasi. Pemberian kompensasi juga

berkaitan dengan keadilan internal maupun keadalian eksternal.

Dengan pemberian kompensasi yang memadai, adil dan

menimbulkan kepuasan kerja makaakan mendorong tingkat

kedisiplinn karyawan dalam bekerja. Karyawan akan berperilaku

sesuai dengan yang diinginkan organisasi. Karyawan juga akan

menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku

dalam perusahaan. Perilaku disiplin karyawan ditampilkan

sebagai bentuk wujud terimakasih karyawan terhadap

perusahaan atas kompensasi yang mereka terima.

Besar kecilnya kompensasi yang diberikan perusahaan-

perusahaan bagi karyawannya tidak terlepas dari pengaruh

adanya serikat buruh atau serikat pekerja. Serikat ini akan sangat

mempengaruhi, apabila serikat buruhnya kuat, maka bisa

dipastikan tingkat kompensasi yang diberikan perusahaan bagi

karyawan tinggi, begitupun sebaliknya. Pemerintahpun

menjamin atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi

masyarakat. Untuk itu, melalui kebijakan perundangan dan

regulasi, pemerintah mengeluarkan berbagai macam peraturan

yang pada intinya untuk melindungi pekerja. Oleh karena itu

tujuan pemberian kompensasi itu sendiri adalah untuk

memberikan penghidupan yang layak bagi pegawainya.

Tujuan pemberian kompensasi seharusnya memberikan

kepuasan kepada semua pihak, baik karyawan maupun

perusahaan.Dengan pemberian kompensasi karyawan dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya, dan sebaliknya perusahaan

mendapatkan laba atau keuntungan.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Kompensasi

Seseorang yang bekerja pada organisasi tentunya

mengharapkan sebuah imbalan atau balas jasa yang sesuai

19

dengan apa yang mereka kerjakan. Oleh karena itu pemberian

balas jasa atau kompensasi yang dilakukan organisasi harus

sesuai dengan pekerjaan karyawannya. Tentunya setiap

karyawan memiliki tugas yang berbeda-beda, maka dari itu

pemberian kompensasipun pasti berbeda-beda.

Wukir menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi

pemberian kompensasi dalam table berikut ini:

Tabel 2.1

Contoh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi besarnya

gaji/kompensasi16

Faktor

Kompensasi Penjelasan

Pengalaman Pengalaman merupakan pelatihan dan

pengembangan yang diperoleh dari

pekerjaan sebelumnya yang diperlukan

sebagai kualifikasi di posisi tersebut.

Persyaratan bagi factor ini biasanya

ditunjukkan melalui waktu yang dibutuhkan

untuk memperileh pengalaman tersebut.

Pendidikan Pendidikan menunjukkan dasar kemampuan,

keahlian dan intelektual yang dibutuhkan

untuk posisi yang ditentukan. Biasanya

diasumsikan telah diperoleh melalui sekolah

umum, sekolah tinggi atau universitas.

Kompleksitas

pekerjaan

Faktor ini mengukur variasi dan kesulitan

pekerjaan yang akan dilakukan dan level

keahlian dan pertimbangan yang diperlukan

dalam melakukan pekerjaan.

Supervsisi yang

diterima

Hal ini mengacu kepada level mana

pekerjaan tersebut disupervisi dan

dibimbing dengan praktik atau contoh dan

kebutuhan posisi tersebut terhadap

pemecahan masalah dan pembuatan

keputusan.

16

Wukir, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Sekolah, (Yogyakarta:

Multi Presindo, 2013) Cet. I, h. 90-91

20

Supervisi yang

dijalankan

Faktor ini mengukur tanggung jawab dalam

mengarahkan pekerjaan orang lain. Faktor

ini ditentukan oleh sifat dan kompleksitas

dari pekerjaan yang disupervisi, tingkat

tanggung jawab dalam mencapai hasil yang

diinginkan dan jumlah orang yang

disupervisi. Misalnya berapa banyak orang

yang disupervisi secara langsung maupun

tidak langsung oleh pemegang jabatan

tersebut.

Tuntunan

mental

Faktor ini menilai jumlah dan kelanjutan

dari tuntunan mental yang dibutuhkan untuk

melakukan pekerjaan misalnya mengukur

tingkat konsentrasi yang dibutuhkan untuk

pekerjaan tertentu.

Tuntunan Fisik Faktor ini menilai jumlah dan frekuensi dari

usaha fisik yang dibutuhkan untuk

melakukan pekerjaan.

Kondisi

Pekerjaan

Faktor ini menilai bagaimana keadaan

lingkungan pekerjaan, misalnya apakah

terdapat panas berlebihan, populasi suara,

penggunaan bahan kimia, ventilasi yang

kurang dll.

Kebijakan organisasi dalam memberikan kompensai tentunya

harus dipertimbangkan berdasarkan faktor-faktor yang

dijelaskan diatas. Pada intinya, terlepas dari faktor-faktor

tersebut pemberian kompensasi harus sesuai dengan kemampuan

organisasi dan tentunya sesuai perjanjian yang telah disepakati.

Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai upah

tenaga kerjapun harus diperhatikan.

Berdasarkan kajian teori tentang kompensasi maka yang

dimaksud pemberian kompensasi adalah balas jasa yang

diberikan oleh organisasi atau perusahaan kepada karyawan

yang telah bekerja untuk organisasi tersebut. Bentuk-bentuk

kompensasi tersebut bias secara langsung atau tidak langsung.

21

Pemberian kompensasi tersebut bertujuan untuk membentuk

ikatan kerja sama antara karyawan dan perusahaan, serta

memberikan kepuasan kerja bagi karyawan. Kompensasi juga

dapat berfungsi sebagai daya jual untuk mendapatkan karyawan

yang diinginkan perusahaan. Adapun beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi pemberian kompensasi tersebut, diantaranya

pengalaman atau skill, pendidikan, beban kerja yang

dilakukannya atau kondisi kerja.

2. Kinerja Mengajar Guru

Kinerja mengajar guru sangat penting dalam proses

pembelajaran, dengan melaksanakan tugas mengajar maka proses

pembelajaran akan terwujud.

a. Pengertian Kinerja Mengajar Guru

Kinerja mengajar guru merupakan faktor terpenting dalam

ketercapian proses pendidikan. Oleh karena itu penulis akan

memaparkan beberapa penjelasan mengenai kinerja mengajar

guru. Pertama masalah kinerja, istilah kinerja berasal dari kata

job performance atau actual performance (prestasi kerja atau

prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).17

Dalam kamus bahasa Indonesia, kinerja dapat diartikan

"sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan

kerja".18

Menurut Hadari Nawawi, Kinerja adalah "kemampuan

yang dimiliki oleh individu dalam melakukan sesuatu pekerjaan,

sehingga terlihat prestasi pekerjaannya dalam mencapai

tujuan".19

Dengan demikian kinerja dapat dipahami sebagai

aktifitas seseorang dalam melaksanakan tugas yang diembannya

17Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM, (Bandung: PT. Refika Aditama,

2006), Cet. II, h. 9

18

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), Cet. ke II

19

Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1996), Cet. 13,

h. 34.

22

berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan menurut

Anwar Prabu Mangkunegara kinerja (prestasi kerja) adalah

"Kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang

pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan".20

Dari definisi di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kinerja adalah sebuah usaha yang dilakukan

oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya.

Suryoto Subrotomendefinisikanbahwa kinerja guru adalah

kesanggupan atau kecakapan para guru dalam mencapai suasana

komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang

mencakup segi kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai upaya

mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan

tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan

pembelajaran.21

Oleh karena itu kinerja sangat mempengaruhi hasil dari usaha

yang dlakukan selama kurun waktu yang telah ditetapkan.

Berkaitan dengan kinerja guru, maka wujud dari perilaku kinerja

yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran.

Seorang guru harus mampu merencanakan pembelajaran,

melaksanakan kegiatan pembelajaran dan menilai serta

mengevaluasi hasil belajar.

Pengertian tentang mengajar dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia dinyatakan bahwa mengajar berarti memberi

penjelasan.22

Sedangkan menurut Winarno Suracmad, “Mengajar

adalah peristiwa yang terikat oleh tujuan, terarah pada tujuan

dan dilaksanakan semata-mata untuk mencapai tujuan itu.”23

Menurut Moh. Uzer Usman, “Mengajar merupakan usaha

mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak

20Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM, (Bandung: PT. Refika Aditama,

2006), Cet. II,h. 9

21

Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997) Cet.1, h.25 22

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), Cet. ke II 23

Winarno Suracmad, MetodologI Pengajaran Nasional, (Bandung: CV. Jemmars, 2000),

h. 24

23

didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar”.24

Tyson dan Caroll yang dikutip oleh Muhibbin Syah

mengungkapkan bahwa mengajar adalah sebuah cara dan sebuah

proses hubungan timbal balik antara siswa dan guru yang sama-

sama aktif melakukan kegiatan.25

Jadi dari empat pendapat

tentang pengertian mengajar tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa mengajar adalah sebuah proses interaksi antara guru dan

murid dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Dari berbagai pengertian tentang kinerja dan mengajar

tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja mengajar

guru adalah upaya atau usaha yang dilakukan oleh guru dalam

mengajar anak didiknya untuk mencapai tujuan pendidikan.

Kinerja guru dalam mengajar dan sebagai pengajar sudah

seharusnya menyajikan ilmu yang dia miliki kepada peserta

didik. Dalam menjalankan tugasnya itu tentu memerlukan

pengalaman, pengetahuan dan tau bagaimana menyampaikan

ilmu tersebut dengan baik.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru dalam

Mengajar

Dalam menjalankan tugas dan perannya seorang guru harus

benar-benar penuh rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya.

Pekerjaan seorang guru adalah pekerjaan professional yang sarat

dengan hak dan kewajiban. Maka dari itu seorang guru harus

mencintai dan menghargai profesi yang ditekuninya. Suharsimi

arikunto mengatakan bahwa ada enam faktor penting yang

merupakan penentu keberhasilan dalam pembelajaran, yaitu

siswa, guru, kurikulum (yang tidak terpisah dari pembelajaran),

24

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2005), Cet. Ke-17, h.6 25

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2002), Cet. Ke-7, h. 182

24

prasarana, pengelolaan, lingkungan dan situasi umum sekolah.26

Keenam faktor diatas saling berkaitan antara satu dengan yang

lainnya sehingga menghasilkan output yang berkualitas.

Dalam upaya mencapai tujuan pengembangan potensi siswa

secara optimal, banyak faktor yang harus dipenuhi serta

diperhatikan oleh guru, baik secara langsung maupun tidak

langsung yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa.

Diantara faktor-faktor itu adalah faktor kemampuan guru dalam

melaksanakan proses belajar mengajar dengan adanya interaksi

guru dan siswa.27

Dengan demikian, maka jelas bahwa faktor

yang sangat penting dalam mempengaruhi baik buruknya

prestasi siswa adalah guru. Oleh karena itu kinerja guru dalam

mengajar harus diperhatikan. Faktor yang dapat mempengaruhi

kinerja guru tersebut diantaranya adalah:

1) Kesempatan, jika guru tidak diberikan kesempatan untuk

menggunakan keahliannya dalam mengajar dalam bidangnya

maka sekolah mungkin tidak akan mendapatkan kinerja yang

optimal dari guru tersebut.

2) Keahlian, jika guru tidak mempunyai keahlian yang

memadai dalam bidang tugasnya maka kinerjanyapun tidak

optimal.

3) Motivasi, motivasi sangat mempengaruhi kinerja guru dan

tentunya terdapat motivasi tersendiri dari setiap guru dalam

bekerja.28

Pupuh Fathurrohman dan M. Sutikno menulis

bahwa:"Performance guru dalam mengajar dipengaruhi dalam

berbagai faktor, seperti tipe kepribadian, latar belakang

kependidikan, pengalaman dan yang tak kalah penting adalah

pandangan filosofis guru kepada peserta didik. Di samping itu

guru dituntut menguasai berbagai kompetensi (kecakapan) dalam

26

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Supervisi (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 32-33 27

Cece Wijaya, A. Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar

Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991) h. 3-4 28

Wuklir, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Sekolah, (Yogyakarta:

Multi Presindo 2013) Cet.I, h.117

25

melaksanakan profesi keguruannya agar dapat mencapai

lingkungan belajar yang baik bagi peserta didik, sehingga tujuan

pengajaran dapat tercapai dengan optimal".29

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan di atas, maka

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru dapat

disimpulkan bahwa pemberian kesempatan untuk

mengembangkan potensi diri dan memiliki keahlian yang di

hargai serta lingkungan atau iklim kerja yang bersahabat

merupakan kesejahteraan yang sangat berharga dan tentunya

sangat mempengaruhi kinerja guru.

c. Macam-macam Kemampuan/Kinerja Guru dalam Mengajar

Untuk mencapai keberhasilan, guru harus mempunyai

kemampuan dasar dalam melaksanakan tugasnya. dalam

penjelasan pasal 10 ayat 1 Undang-Undang RI No.14 Tahun

2005 tentang guru dan dosen, kemampuan dasar guru tersebut

mencakup tiga macam, yaitu:

1) Kemampuan Pribadi

Kemampuan pribadi adalah kemampuan pribadi guru dalam

proses belajar mengajar.Cece Wijaya danTabrani Rusyan

merinci kemampuan pribadi guru meliputi:

a) Kemampuan dan integritas pribadi

b) Peka terhadap perubahan dan pembaharuan

c) Berfikir alternative

d) Adil, jujur dan obyektif

e) Di siplin dalam melaksanakan tugas

f) Ulet dan tekun dalam bekerja

g) Berusaha memperoleh hasil kerja sebaik-baiknya

h) Simpatik dan menarik, luwes bijaksana dan sederhana

dalam bertindak

i) Berwibawa.30

29Pupuh Fathurrohman dan M. Sobri Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT.

Refika Aditama, 2007), Cet. I, h.44

30

Cece Wijaya, A. Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar

Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991) h. 21

26

2) Kemampuan Professional

Kemampuan Professional adalah kemampuan dalam

penguasaan akademik (mata pelajaran) yang diajarkan dan

terpadu dengan kemampuan mengajarnya sekaligus, sehingga

seorang guru memiliki wibawa akademis. Kemampuan

professianal meliputi:

a) Kemampuan menguasai bahan pelajaran

b) Kemampuan mengelola program belajar mengajar

c) Kemampuan mengelola kelas

d) Kemampuan menggunakan media

e) Kemampuan menguasai landasan-landasan pendidikan

f) Kemampuan menilai prestasi siswa untuk pendidikan

dan pengajaran

g) Kemampuan mengenai fungsi dan program pelajaran dan

penyuluhan

h) Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan

administrasi sekolah

i) Kemampuan memahami prinsip-prinsip guna keperluan

pengajaran.31

3) Kemampuan Sosial

Kemampuan Sosial adalah kemampuan yang berhubungan

dengan bentuk partisipasi sosial seorang guru dalam kehidupan

sehari-hari di masyarakat tempat ia bekerja baik secara formal

maupun non formal.

Kemampuan Sosial berkaitan dengan kemampuan diri dalam

menghadapi orang lain. Dalam peraturan pemerintah No.19

Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan dijelaskan

kemampuan sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian

dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif

dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,

orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar.32

Jadi dapat

dikatakan bahwa kemampuan sosial yang harus dimiliki seorang

guru adalah cakap dalam berkomunikasi, mampu bersikap

31Cece Wijaya, A. Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru...., h. 25-30

32

Undang-undang RI No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

27

simpatik, dapat bekerjasama dan pandai bergaul dengan kawan

sejawat dan mitra pendidikan.

Apabila guru telah memiliki ketiga kompetensi tersebut di

atas, maka guru tersebut telah memiliki hak professional karena

ia telah jelas memenuhi syarat-syarat berikut:

a) Mendapatkan pengakuan dan perlakuan hukum terhadap

batas wewenang keguruan yang menjadi tanggung

jawabnya

b) Memiliki kebebasan unutk mengambil langkah-langkah

interaksi edukatif dalam batas tanggung jawabnya dan

ikut serta dalam proses pengembangan pendidikan

setempat.

c) Menikmati teknis kepemimpinan dan dukungan

pengelolaan yang efektif dan efisien dalam rangka

menjalankan tugas sehari-hari.

d) Menerima perlindungan dan penghargaan yang wajar

terhadap usaha-usaha dan prestasi yang inovatif dalam

bidang pengabdiannya.

e) Menghayati kebebasan mengembangkan kompetensi

profesionalnya secara individu maupun secara

institusional.33

Dengan terpenuhinya syarat-syarat tersebut, maka sudah

seharusnya guru dapat melaksanakan tugasnya dengan baik

sebagai guru. Tugas professional guru dalam mengajar meliputi

tugas merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran

dan menilai pembelajaran.34

Berikut adalah klasifikasi

keterampilan tugas professional guru:

a) Keterampilan Merencanakan Pembelajaran

Keterampilan guru dalam merencanakan pembelajaran

tercermin dari kemampuan guru dalam memahami dan

merumuskan tujuan pembelajaran tersebut,

mengembangkan materi pelajaran, lalu melakukan analisis

terhadap pembelajaran, mengenalai dan mengidentifikasi

33

Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer “Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21”, (Bandung: Alfabeta, 2013) Cet. Ke-2, h. 39 34

Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer “Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21”, (Bandung: Alfabeta, 2013) Cet. Ke-2, h. 40

28

perilaku siswa, mengambangkan media dan metode

pembelajaran, melakukan penilaian akhir terhadap

rencana pembelajaran.

b) Keterampilan Melaksanakan Pembelajaran

Keterampilan melaksanakn pembelajaran ini terlihat

ketika guru berinteraksi langsung dengan siswa dikelas.

Guru melakukan aktivitas-aktivitas pembelajaran sampai

pada menutup pembelajaran. Ada 3 tugas atau aktivitas

pokok dalam melaksanakan pembelajaran, yaitu:

membuka pembelajaran, mengelola pembelajaran dan

menutup pembelajaran.

c) Keterampilan Evaluasi/Penilaian Pembelajaran

Keterampilan yang dilakukan pada tahap penilaian atau

evaluasi adalah kemampuan seorang guru untuk menilai

sejauh mana pencapaian tujuan pembelajaran selama

kurun waktu tertentu, dengan memahami metodologi

penilaian pembelajaran dengan instrument penilaian yang

telah dikembangkan pada waktu merencanakan

pembelajaran.

Jadi yang dimaksud kinerja mengajar guru adalah hasil kerja

atau kemampuan kerja yang dapat dicapai oleh guru sesuai

dengan tanggung jawabnya sebagai pengajar dalam upaya

mencapai tujuan pendidikan. Kinerja guru dalam kegiatan

mengajar dimulai dengan tahapan berupa perencanaan

pembelajaran, pelaksanakan pembelajaran tersebut dan

kemapuan dalam menilai hasil pembelajaran. Kinerja guru dalam

mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya motivasi

kerja, keahlian, sarana dan prasarana, kesempatan daan

kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh guru seperti

kemampuan pribadinya, kemampuan sosial dan kemampuan

pedagogik.

29

B. Kerangka Berfikir

Pada umumnya setiap orang yang bekerjapada sebuah

institusi/lembaga pasti berharap mendapatkan imbalan yang sesuai

dengan tugas dan tanggung jawabnya bahkan tidak sedikit diantara

mereka yang berharap mendapatkan imbalan yang lebih besar, tidak

terkecuali guru.

Guru adalah tenaga pendidik professional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai

dan mengevaluasi peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.

Sebagai pendidik professional tentu guru mengharapkan imbalan yang

sesuai dengan tanggung jawab yang diembannya. Dengan

memperoleh imbalan yang sesuai seorang guru akan melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya secara sungguh-sungguh sehingga

mampu menampilkan kinerjanya secara optimal. Dengan imbalan

yang memadai dia tidak akan berfikir untuk mencari lagi pekerjaan

sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya.

Sebaliknya, jika profesi guru kurang dihargai secara pinansial

(tidak memperoleh kompensasi atau imbalan yang sesuai dan

memedai) besar kemungkinan dia akan mencari pekerjaan sampingan

guna memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya. Dapat dipastikan

jika kondisi ini terjadi maka ia tidak akan mampu menjalankan

tugasnya sebagai pendidik secara optimal, akibatnya kinerja yang

ditampilkan akan rendah. Pemberian kompensasi yang sesuai dan

memadai dari lembaga dimana guru bertugas akan dapat

meningkatkan kinerja mengajar guru. Sebaliknya jika kompensasi

yang diterima tidak sesuai dan tidak memadai, maka kinerja mengajar

yang ditampilkan guru akan menurun.

Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat diduga bahwa terdapat

hubungan yang positif antara pemberian kompensasi dengan kinerja

mengajar guru. Dengan kata lain makin sesuai dan memadai

kompensasi yang diterima seorang guru maka akan makin tinggi

30

kinerja mengajar yang ditampilkan oleh guru tersebut.

C. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berfikir yang telah dijelaskan maka dapat

dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

Ho: Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

kompensasi dengan kinerja mengajar guru

Ha: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

kompensasi dengan kinerja mengajar guru

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Pendidikan Nurul Falah

Cihuni – Pagedangan Kabupaten Tangerang. Adapun waktu penelitian

ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2014, dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kegiatan Peneliti

No. Kegiatan

Waktu

Juli Agustus

IV I II III IV

1 Observasi awal/pendahuluan √ √

2 Penyusunan Kajian Teori √

3 Penggalian Data Penelitian √ √

4 Pengelolaan Data √

5 Laporan Penelitian √

B. Metode Penelitian

31

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan

jenis pendekatan korelasional, yaitu memusatkan perhatian pada

pengumpulan data dalam kondisi dan waktu tertentu dari kedua

variable yang diteliti kemudian dikorelasikan guna menjawab masalah

yang telah dirumuskan sesuai hipotesis penelitian. Penelitian

deskriptif lebih menitik beratkan pada pengumpulan data empiris,

kemudian di olah menggunakan statistik guna menjawab permasalahan

ada tidaknya hubungan kedua variable yang diteliti. Untuk mengetahui

hubungan antar variable tersebut digunakan teknik korelasional.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.35

Dengan dasar definisi tersebut, dapat penulis jelaskan bahwa

penelitian ini mempunyai dua variable, yaitu:

1. Variable pertama pemberian kompensasi sebagai variable X.

2. Variable kedua kinerja mengajar guru sebagai variable Y.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di lembaga

pendidikan Nurul Falah yang berjumlah 47 guru yang terdiri dari 20

guru MI, 12 guru MTs., dan 15 guru MA. Dari jumlah populasi

tersebut untuk uji coba instrumen diambil 20 orang guru sebagai

sampel dengan teknik acak sederhana (simple random sampling).

Karena keterbatasan jumlah populasi maka sampel uji coba dan sisa

dari sampel uji coba dijadikan sebagai sampel penelitain. Dengan

kondisi demikian, maka teknik sampling yang digunakan adalah teknik

sensus atau menggunakan sampling jenuh, dimana semua anggota

35Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan (Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).

(Bandung: Alfabeta, 2013) Cet Ke-16, h.60

32

populasi dijadikan sebagai sampel penelitan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah:

1. Angket

Angket adalah "Daftar pertanyaan yang diberikan kepada

responden baik secara langsung maupun tidak langsung".36

Angket

disebarkan kepada guru-guru dengan dua bagian. Bagian pertama

berisi pernyataan dalam pemberian kompensasi, bagian kedua

berisi pernyataan untuk mengukur kinerja mengajar guru.

2. Studi dokumen

Studi dokumen ini digunakan untuk memperolehdata

pendukungyang tidak bisa diperoleh dengan wawancara, obervasi,

maupun angket. Untuk memperoleh dokumen yang dibutuhkan

digunakan Daftar Ceklis Dokumen sebagai berikut:

Table 3.2

Daftar Cekis Dokumen

No Nama Dokumen Keterangan

Ada Tidak

1 Sejarah Pendirian Madrasah

2 Data guru

3 Data sarana dan prasarana sekolah

4 Dokumen rencana kegiatan dan anggaran

madrasah

3. Wawancara (interview)

Wawancara adalah "Tanya jawab lisan antara dua orang atau

36Suharsimi Arikuto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Bumi

Aksara,2010), h.60

33

lebih secara langsung".37

Penulis melakukan wawancara terhadap

pihak sekolah. Wawancara yang dilakukan peneliti adalah untuk

memperoleh data pendukung yang lebih mendalam dan untuk

menguji data yang di peroleh melalui angket. Untuk memperoleh

data hasil wawancara digunakan Pedoman Wawancara sebagai

berikut:

Table 3.3

Pedoman Wawancara

F. Instrumen Penelitian

Penyusunan instrumen penelitian dilakukan berdasarkan teori-teori

yang telah dipaparkan pada Bab II sehingga definisi konseptual,

37Suharsimi Arikuto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta: Bumi

Aksara,2010), h.57-58

No Aspek

1 Latar Beakang Pendirian MI, MTs dan MA Nurul Falah Cihuni

2 Perkembangan MI, MTs dan MA Nurul Falah Cihuni

3 Sumber-sumber pendapatan madrasah (MI, MTs dan MA) Nurul

Falah Cihuni

4 Jenis/macam-macam kompensasi yang diterima oleh guru

5 Gambaran Pemberian Kompensasi

6 Pendapat Kepala Madrasah (MI, MTs dan MA) Nurul Falah

Cihuni tentang kompensasi yang diberikan pihak yayasan

(keseuaian, kememadaian)

7 Respon guru terhadap pemberian kompensasi oleh pihak yayasan

8 Upaya-upaya Kepala Madrasah dalam meningkatkan pemberian

kompensasi guru

9 Kendala-kendala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan

pemberian kompensasi

10 Solusi alternative dalam menghadapi kendala-kendala tersebut

34

definisi oprasional, kisi-kisi instrumen, uji validitas dan realibilitas

instrumen variable-variabel penelitian dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Pemberian Kompensasi (X)

a. Definisi Konseptual

Secara konseptual yang dimaksud dengan pemberian

kompensasi adalah balas jasa yang diberikan oleh organisasi

atau perusahaan kepada karyawan yang telah bekerja untuk

organisasi tersebut yang meliputi gaji, insentif, tunjangan dan

lingkungan kerja.

b. Definisi Operasional

Secara oprasional yang dimaksud dengan pemberian

kompensasi adalah skor total hasil pengukuran yang diperoleh

para guru setelah menjawab butir-butir pernyataanyang

mengukur variabel pemberian kompensasi yang terdiri atas

empat aspek yaitu: (1) gaji, (2) insentif, (3) tunjangan, dan (4)

lingkungan kerja.

c. Kisi-kisi Instrumen

Melalui ke-empat aspek tersebut kemudian dikembangkan

menjadi 30 butir pernyataan sebagaimana terlihat dalam tabel di

bawah ini:

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Pemberian Kompensasi Guru (X)

Variabel Dimensi Indikator Jumlah

Butir Soal

Kompensasi

(X)

Gaji Guru

Pemberian Gaji/Upah

sesuai dengan jabatan

Pemberian Gaji/Upah

1, 2, 3

4,5

35

sesuai dengan tugas

dan tanggung jawab

Pemberian Gaji/Upah

cukup memenuhi

kebutuhan sehari-hari

6, 7

Insentif Pemberian Secara adil

dan merata

Pemberian insentif

sesuai dengan harapan

guru

8, 9, 10,

11

12, 13

Tunjangan Pemberian tunjangan

hari raya

Pemberian tunjangan

transportasi

Pemberian tunjangan

per smester

14, 15,

16, 17

18, 19,

20

21, 22,

23, 24

Lingkungan

kerja

Memberikan

kenyamanan

lingkungan kerja

Memberikan rasa

aman di tempat kerja

25, 26,

27

28, 29,

30

d. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh

mana kualitasinstrumen penelitian yang akan digunakan dalam

penelitian. Dalam penelitian ini uji instrumen dilakukan kepada

20 responden yang terdiri dari 10 guru MI, 5 guru MTs., dan 5

guru MA. Setelah melakukan uji coba instrumen, langkah

selanjutnya adalah mengolah data hasil uji coba dengan mencari

validitas dan reliabilitas.

1) Validitas Instrumen

Untuk menganalisis validitas butir kuesioner pemberian

36

kompensasi digunakan rumus "r" product moment.

Berdasarkan hasil uji coba diketahui terdapat 23 instrumen

yang valid yakni nomor 2, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16,

17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 30 dan instrumen

yang tidak valid berada pada nomor 1, 3, 4, 5, 12, 25, 29.

Untuk penelitian selanjutnya butir instumen yang tidak valid

dibuang. Lebih jelasnya, hasil uji validitas butir soal

instrumen kedua variabel tersebut dapat dilihat pada

lampiran.

2) Reliabilitas instrumen

Perhitungan reabilitas menggunakan Alpha Cronbach

yaitu sebagai berikut38

:

[

] [

]

Dimana:

: Reliabilitas tes secara keseluruhan

: Proporsi guru yang menjawab positif

: Proporsi guru yang menjawab negatif

: Jumlah hasil perkalian antara dan

Dengan kualifikasi koefisien reabilitas adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.4

Interpretasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,91-1,00 sangat tinggi

0,71-0,90 Tinggi

0,41-0,70 Cukup

0,21-0,40 Rendah

38

Suharsini Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi

Aksara,2011). Cet.12, h. 222.

37

<0,20 sangat rendah

Adapun hasil uji reliabilitas seluruh butir soalyang sudah

dinyatakan valid sebesar 0,90. Angka tersebut termasuk

kedalam kriteria reliabilitas sangat tinggi. Untuk lebih

jelasnya, perhitungan dapat dilihat pada lampiran.

2. Kinerja Mengajar Guru (Y)

a. Definisi Konseptual

Secara konseptual yang dimaksud dengan kinerja mengajar

guru adalah hasil kerja atau kemampuan kerja yang dapat

dicapai oleh guru sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai

pengajar dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Kinerja guru

dalam kegiatan mengajar dimulai dengan tahapan perencanaan

pembelajaran, pelaksanakan pembelajaran tersebut dan dalam

penilaian pembelajaran.

b. Definisi Operasional

Secara operasional yang dimaksud dengan kinerja mengajar

guru adalah skor yang diperoleh para guru dengan menggunakan

perangkat kuesioner terhadap hasil kerja atau kemampuan kerja

yang dapat dicapai oleh guru sesuai dengan tanggung jawabnya

sebagai pengajar dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.

Kinerja guru dalam kegiatan mengajar meliputi:(1)

perencanaanpembelajaran, (2) penguasaan materi yang

diajarkan, (3) pelaksanaan pembelajaran dan (4) penilaian

pembelajaran.

c. Kisi-kisi Instrumen

Melalui keempat aspek tersebut kemudian dikembangkan

menjadi 30 butir pernyataan sebagaimana terlihat dalam tabel di

bawah ini:

38

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Instrumen Kinerja Mengajar Guru (Y)

Variabel Dimensi Indikator

Jumlah

Butir

Soal

Kinerja

Mengajar

Guru

(Y)

Perencanaan

Pembelajaran

Membuat RPP

Merencanakan

KBM sesuai

dengan RPP yang

dibuat

Menggunaan

media pengajaran

Menyiapan alat

bantu

pembelajaran

1, 2, 3

4, 5, 6

7, 8, 9

10, 11

Penguasaanmateri

yang diajarkan

Menguasai materi

dengan baik

Membuat

rangkuman materi

pelajaran

12, 13,

14

15, 16,

17

Pelaksanaan

pembelajaran

Melakukan

apersepsi

Memeriksa

kehadiran siswa

Disiplin dalam

memulai dan

mengakhiri setiap

kegiatan

pembelajaran

Memberikan

umpan balik

18, 19

20, 21

22, 23

24, 25

39

Evaluasi

pembelajaran

Membuat laporan

perkembangan

siswa

Melaksanakan

remedial bagi

siswa yang belum

mengerti

26, 27

28, 29,

30

d. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh

mana kualitasinstrumen penelitian yang akan digunakan dalam

penelitian. Dalam penelitian ini uji instrumen dilakukan kepada

20 responden yang terdiri dari 10 guru MI, 5 guru MTs., dan 5

guru MA.

1) Validitas Instrumen

Untuk menganalisis validitas butir kuesioner kinerja

mengajarguru dalam mengajar digunakan rumus "r" product

moment sebagai berikut:

( )( )

√[ ( ) ] [ ( ) ]

Dimana:

= Angka Indeks Korelasi "r" product moment

(variabel Xdan Y)

= Jumlah responden

= Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

= Jumlah seluruh skor X

= Jumlah seluruh skor Y39

39

Sudijono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2008), h. 209

40

Jika harga > maka butir soal tersebut

dinyatakan valid.

Hasil uji validitas pada N = 20 guru dan α = 5%, dari 30

instrumen kinerja mengajar yang diujikan terdapat 27

instrumen valid yakni nomor 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29,

30 dan instrumen yang tidak valid pada nomor 1, 7, dan 22.

Untuk penelitian selanjutnya butir instumen yang tidak

valid dibuang. Lebih jelasnya, hasil uji validitas butir soal

instrumen kedua variabel tersebut dapat dilihat pada

lampiran.

2) Reliabilitas instrument

Perhitungan reabilitas menggunakan Alpha Cronbach

yaitu sebagai berikut40

:

[

] [

]

Dimana:

: Reliabilitas tes secara keseluruhan

: Proporsi guru yang menjawab positif

: Proporsi guru yang menjawab negatif

: Jumlah hasil perkalian antara dan

Dengan kualifikasi koefisien reabilitas adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.6

Interprestasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,91-1,00 sangat tinggi

40

Suharsini Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi

Aksara,2011). Cet.12, h. 222.

41

0,71-0,90 Tinggi

0,41-0,70 Cukup

0,21-0,40 Rendah

<0,20 sangat rendah

Adapun hasil keseluruhan reliabilitas seluruh butir soal yang

sudah dinyatakan valid sebesar 0,87 pada variabel kinerja

mengajar guru sebesar 0,87, angka tersebut termasuk kedalam

kriteria reliabilitas sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya,

perhitungan dapat dilihat pada lampiran.

G. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya

adalah melakukan penelitian. Data yang diperoleh dari hasil

penelitian dengan menggunakan instrumen yang telah diuji coba

akan dianalisis untuk menjawab permasalahan dan menguji

hipotesis yang telah diajukan.

Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian, kemudian

diolah dan dianalisis agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan

penelitian dan pengujian hipotesis. Sebelum melakukan uji

hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis

data yang meliputi uji normalitas dan homogenitas guna

mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal dan

mempunyai ragam yang homogen atau tidak. Adapun langkah-

langkah yang dilakukan dalam analisis data sebagai berikut:

1. Uji Prasyarat Analisis Data Kuantitatif

a) Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui normal tidaknya persebaran data yang akan

dianalisis. Teknik uji normalitas yang digunakan dalam

42

penelitian ini adalah uji liliefors untuk mengetahui

penyebaran distribusi dengan taraf signifikan α = 0,05.41

Dengan kriteria pengujian, yaitu:

Rumus: ( ) ( )

: Data berdistribusi normal

:Data berdistribusi tidak normal

Tabel 3.7

ContohTabelUjiLiliefors

No Xi Zn

Z=(Xi-X)/SD

F(Z) S(Z) |F(Z)-S(Z)|

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji

liliefors adalah:

1) Mencari nilai Z score, dengan rumus : Z = (Xi – Mean)/SD

2) MenentukanNilai Z tabel {F(z)}

denganmenggunakantabelNormal BakudariO ke

Zberdasarkannilai Z score.

a) JikaZi bernilainegatif,maka F(zi)= 0,5-Zt b)

b) JikaZi bernilaipositif,maka F(Zi)=0,5+ Zt

3) MenentukanS(z) dengan rumus S(z) =

4) Menghitung harga Lilliefors hitung dengan rumus:

( ) ( )

5) Mencari nilai Lilliefors terbesar sebagai (0.105)

6) Menentukan harga Lillefors tabel ( ) dengan rumus:

7) Membuat kesimpulan :

a) Jika harga < , maka data berdistribusi normal

41

Supardi, Aplikasi Statistika dalam penelitian.(Jakarta:Ufuk Press, 2010), h. 131

43

b) Jika harga > harga , maka data tidak berdistribusi

normal.

b) Uji Homogenitas

Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi

normal, langkah selanjutnya adalah mencari nilai

homogenitasnya. Dalam penelitian ini, nilai homogenitas

diperoleh dengan melakukan uji Fisherpadatarafsignifikan 5 % .

Rumusujifisher42

:

dengan:

( )

( )

Keterangan:

F : Homogenitas

: Variansterbesar

: Variansterkecil

Kriteria pengujian:

1) Jika < , maka Ho diterima, kedua kelompok

berasal dari populasi yang homogen.

2) Jika > , maka Ha diterima, kedua

kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi yang

tidak homogen.

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji

Fishes adalah:

1) Menetapkan hipotesis, dalam bentuk:

42

Supardi, Aplikasi Statistika dalam penelitian.(Jakarta:Ufuk Press, 2010), h. 131

44

2) Membagi data menjadi dua kelompok.

3) Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok.

4) Menentukan dengan rumus:

5) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk:

a) Jika < , maka diterima, kedua

kelompok berasal dari populasi yang homogen.

b) Jika > , maka diterima, kedua kelompok

dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak

homogen.

6) Mencari dk pembilang (variansterbesar) dan dk penyebut

(varians terkecil), dengan rumus:

= n-1

= n-1

7) Menentukan dan ,kemudian membandingkan

hasil dan berdasarkan kriteria yang telah

ditentukan.

2. Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah

selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis dengan menggunakan

rumus "r" product moment dari karl pearson. Penggunaan rumus

"r" product moment dari karl pearson dilakukan karena penelitian

ini adalah untuk meneliti apakah ada korelasi antara pemberian

kompensasi guru dengan kinerja mengajar guru. Adapun rumusnya

sebagai berikut:

( )( )

√[ ( ) ] [ ( ) ]

45

Keterangan:

= Angka Indeks Korelasi "r" product moment

(variabel X dan Y)

= Jumlah responden

= Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

= Jumlah seluruh skor X

= Jumlah seluruh skor Y43

Rumus korelasi tersebut untuk menguji hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis alternatif (Ha) : Ada pengaruh yang signifikan antara

pemberian kompensasi (variable X) dengan

kinerjamengajar guru (variable Y)

Hipotesis nihil (Ho) : Tidak ada pengaruh yang signifikan

antarapemberian kompensasi (variable X)

dengan kinerja mengajar guru (variable Y)

Setelah menganalisis hubungan antara dua variable diatas, penulis

memberikan interpretasi data terhadap angka indeks korelasi "r"

product moment serta menarik kesimpulan yang dilakukan dengan dua

cara sebagai berikut:

1. Memberikan interpretasi data secara kasar atau sederhana

dengan pedoman.

Table. 3.8

Tingkat Korelasi44

Besar "x" product

moment interpretasi

0,00 - 0,19

Antara variable x dan variable y

terdapat korelasi yang sangat lemah

atau sangat rendah sehingga korelasi itu

diabaikan (dianggap tidak ada korelasi

43

Sudijono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2008),h. 209 44

Sudijono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2008), h.193

46

antara variable x dan variable y)

0,20 - 0,39

Antara variable x dan variable y

terdapat korelasi yang lemah atau

rendah

0,40 - 0,69

Antara variable x dan variable y

terdapat korelasi yang sedang atau

cukup

0,70 - 0,89 Antara variable x dan variable y

terdapat korelasi yang kuat atau tinggi

0,90 - 1,00

Antara variable x dan variable y

terdapat korelasi yang sangat kuat atau

sangat tinggi

2. Memberikan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada nilai

"r" product moment. Untuk lebih memudahkan interpretasi

terhadap angka indeks korelasi "r" product moment dapat

ditempuh dengan jalan berkonsultasi pada table nilai "r"

product moment, prosedurnya adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan hipotesa alternatif (Ha) dan Hipotesa

nihil (Ho)

b. Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesa yang

telah diajukan dengan jalan membandingkan besarnya

"r" product moment dengan "r" yang tercantum dalam

table nilai (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat

bebasnya (db) atau degres of freedomnya (df) yang

rumusnya adalah sebagai berikut:

Df = N – nr

Keterangan:

Df : Degress of freedom

N : Number of cases

nr : Banyaknya variable yang dikorelasikan45

45

Sudijono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2008), h. 203

47

Pada kesimpulannya adalah jika hasil "r" dihitung lebih

besar dari "r" table, maka korelasi dianggap signifikan atau Ho

ditolak dan Ha diterima. Namun, jika"r" hasil perhitungan lebih

kecil dari "r" table, maka korelasi dianggap tidak signifikan

atau Ho diterima dan Ha ditolak.

Selanjutnya untuk mencari atau mengetahui korelasi

variable X dan variable Y penulis menggunakan rumus

Koefisien Determinasi (KD) sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

Keterangan:

KD : Kontribusi variable X terhadap variable Y

r2 : Koefisien korelasi antara variable x terhadap

variable Y46

46

Sudijono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2008), h. 193

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

MI, MTs dan MA Nurul Falah adalah lembaga pendidikan yang

berada di bawah naungan Yayasan Nurul Falah Cuhuni – Pagedangan

yang didirikan oleh KH. M. Sarbini Bin H. Ali pada tahun 1990an.

Awalnya nama yayasan ini bernama Yayasan Pendidikan Islam Nurul

Falah dan hanya bergerak dibidang pendidikan saja. Namun seiring

perkembangan waktu dan tuntutan zaman, para pengurus yayasan

membuat gagasan baru agar yayasan tersebut tidak hanya bergerak

dalam satu bidang. Hal tersebut merupakan usaha untuk

mempertahankan eksistensi yayasan. Pada tahun 2006 para tokoh dan

pengurus yayasanpun meresmikan nama baru yayasan yaitu Yayasan

Nurul Falah. Perubahan nama tersebut tidak hanya membuang nama

kata Pendidikan Islamnya saja, namun perubahan nama tersebut

didasari karena yayasan tidak lagi bergerak dibidang pendidikan,

namun bergerak dalam bidang lainya seperti bidang sosial, ekonomi

bisnis dan juga hukum.

1. Gambaran Umum MI Nurul Falah

a. Sejarah Singkat

MI Nurul Falah berdiri sejak tahun 1974 diatas tanah seluas

1.165 m2. Pendirinya adalah KH. M. Sarbini Bin H. Ali. Beliau

merupakan tokoh masyarakat desa cihuni yang sangat peduli

terhadap pendidikan masyarakatnya, karena desa ini dahulunya

terpencil dan belum memiliki lembaga pendidikan dasar.

Awal berdirinya gedung MI Nurul Falah dahulu masih

sangat sederhana, tembok gedung menggunakan bilik bambu

49

dan lantainya masih tanah dengan jumlah lokal hanya 6 dan

jumlah murid 90an, serta Jumlah guru 7 orang. Seiring

perkembangan waktu, kini MI Nurul Falah memiliki gedung

bertingkat 2 lantai yang terdiri dari 15 lokal yaitu 1 ruang

kepala sekolah, 1 ruang guru, 9 ruang kelas dan 4 ruang WC.

Sehingga dari tanah seluas 1.165 m2

yang dimiliki MI Nurul

Falah, kini 789 m2 sudah dibangun dan sisa luas tanah yang

belum dibangun 376 m2 dengan jumlah siswa 350 dan diasuh

oleh 20 guru. Hal ini menunjukkan bahwa MI Nurul Falah

sangat di minati oleh masyarakat. Sehingga jumlah siswa dari

tahun ke tahun menigkat.

b. Gambaran Kompensasi Guru MI Nurul Falah

Dari penerusuran dokumen keuangan diketahui bahwa

sumber dana yang diperoleh MI Nurul Falah berasal dari SPP

sebesar 70 ribu/siswa/bulan dan dana BOS sebesar

290/siswa/bulan. Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan

operasional sekolah dan pemberian kompensasi guru. Untuk

pembiayaan operasional sekolah terdiri atas pengembangan

kompetensi lulusan sebesar 11.750.000, standar pengelolaan

pembelajaran 3.550.000, standar penilaian 8.000.000, standar

pembiayaan 13.300.000, standar pendidikan dan tenaga

kependidikan sebesar 60.900.000, standar sarana dan prasarana

sebesar 4.000.000. sedangkan untuk pemberian kompensasi

guru terdiri atas: Homorarium guru honor sebesar 50.700.000,

homorarium tenaga administrasi 1.800.000, honorarium

pegawai kebersihan 2.400.000, homorarium Pembina

ekstrakurikuler 6.000.000.47

47

Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) Tahun Ajaran 20013/2014

50

Dari data tersebut tergambar bahwa pemberian kompensasi

guru masih rendah, bahkan dibawah standar UMR Kabupaten

yang mencapai angka 2,7 juta. Namun walaupun seperti itu,

guru-guru dapat menerima apa adanya dan merekapun memang

tidak hanya mengajar MI Nurul Falah saja namun juga

mengajar ditempat lain.

2. Gambaran Umum MTs Nurul Falah

a. Sejarah Singkat

Pada awalnya lembaga pendidikan MTs Nurul Falah

didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

melanjutkan jenjang pendidikan dasar yang berbasis agama.

Atas tuntutan kebutuhan masyarakat tersebut maka KH. M.

Sarbini Bin H. Ali berinisiatif untuk mendirikan lembaga

pendidikan tersebut.

Pada tahun 1984 terbentuklah Madrasah Tsanawiyah dan

mulai beroperasinya pada tahun 1985. Pada awal beroprasinya

dahulu hanya memiliki lokal 4 untuk yaitu 1 ruang untuk guru

dan kepala sekolah serta 3 ruang kelas dengan jumlah murid

50an dan jumlah guru 6 orang. Seiring perkembangan waktu

dari tahun ketahun jumlah muridnyapun semakin bertamah, ini

mengidentifikasikan bahwa Keberadaan madrasah mendapat

sambutan dan dukungan masyarakat setempat, karena memang

sebelumnya mereka tidak dapat melanjutkan lembaga

pendidikan MI ke tingkat MTs, dikarenakan diwilayah tersebut

belum ada lembaga mendidikan MTs.

Sekarang MTs Nurul Falah memiliki jumlah murid 162

orang dan tenaga pengajar berjumlah 12 orang. Semua guru

51

tersebut berstatus guru tetap, terdiri dari 11 guru lulusan

sarjana (S1) dan 1 guru lulusan D3.

b. Gambaran Kompensasi Guru MTs Nurul Falah

Hasil dari analisis data tentang pemberian kompensasi di

MTs Nurul Falah diketahui bahwa lembaga tersebut memiliki

beberapa sumber dana dalam pemberian kompensasi.

Diantaranya dana BOS dari pemerintah sebesar 19.525.000

(BOS Pusat, BOS Proponsi dan BOS Kabupaten/Kota) dan

dana dari pendapatan asli sekolah yaitu dari SPP siswa sebesar

9.450.000 (90 siswa x 35.000 x 3). Jadi total keseluruhan

jumlah pendapatan lembaga tersebut adalah 28.975.000.

Pendapatan tersebut digunakan oleh sekolah itu sendiri untuk

program-program sekolah dan oprasional lainnya, Seperti

pengembangan kurikulum, program sarana dan prasarana

sekolah dan juga untuk pemberian kompensasi guru. Dana yang

digunakan untuk pemberian kompensasi guru tersebut sebesar

15.975.000 terdiri atas: pengembangan pendidikan dan tenaga

kependidikan, salah satunya adalah pembayaran Homorium

Guru honorer dan tenaga kependidikan sebesar 12.375.000 dan

1.235.000 untuk konsumsi guru.48

Pada pengeluaran sekolah untuk menggaji guru, peneliti

mendapatkan rekap gaji yang diberikan oleh pihak sekolah

(dapat dilihat pada lampiran). Dari data rekap gaji tersebut

guru-guru disekolah menerima gaji dari angka 200.000 sampai

800.000 saja. Maka jika dibandingkan dengan UMR Kabupaten

tangerang, angka tersebut masih sangat rendah.

48

Laporan Penggunaan Dana Program Kempensasi Pengurangan Subsidi (SKPS) BBM

Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

52

3. Gambaran Umum MA Nurul Falah

a. Sejarah Singkat

Lembaga Pendidikan Madrasah Aliyah Nurul Falah pada

dasarnya didirikan atas pemikiran tokoh-tokoh dari Yayasan

Nurul Falah yang merasa perlu adanya lembaga pendidikan

Madrasah Aliyah yang bermutu dan sebagai lembaga

pendidikan lanjutan dari MI dan MTs yang telah didirikan

sebelumnya. Atas dasar pemikiran tersebut maka pada awal

tahun 2004 didirikanlah Madrasah Aliyah Nurul Falah.

Pada awal beroprasinya Madrasah Aliyah masih

menggunakan genuh MTs Nurul Falah untuk proses belajar

mengajar. Murid-murid MA Nurul Falahnyapun rata-rata

berasal dari lulusan MTs Nurul Falah dan jumlahnya masih

sedikit yaitu 30 siswa dan 5 guru. Namun setelah beberapa

tahun beroperasi, perkembangan Madrasah Aliyah semakin

meningkat. Murid-muridnyapun tidak hanya berasal dari

lulusan MTs Nurul Falah, sehingga jumlah muridnyapun

semakin bertambah. Pada tahun ini Madrasah Aliyah memiliki

murid 79 orang dan jumlah guru 15 orang.

Dengan melihat perkembangan MA Nurul Falah tersebut,

maka para pengurus yayasanpun mendidirikan gedung baru

untuk MA Nurul Falah yang terletak di samping gedung MTs,

dengan luas tanah 1.500 dan luas bangunan 1.000 .

Sekarang MA Nurul Falah memiliki bangunan gedung

utama dua lantai yang terdiri dari 6 ruang belajar untuk siswa

dan 1 ruang kepala sekolah,1 ruang guru, 1 ruang komputer, 3

ruang toilet dan sarana olahraga futsal yang luas.

53

b. Gambaran Kompensasi Guru MA Nurul Falah

Dari data tentang pemberian kompensasi di MA Nurul Falah

peneliti tidak mendapatkan data yang akurat, karena pihak

sekolah menolak memberikan data dan informasi tentang

sumber dana yang sekolah miliki. Pihak sekolah hanya

memberikan rekap gaji guru saja kepada peneliti (Terlampir).

Untuk gambaran pemberian kompensasi pada guru mungkin

peneliti hanya memaparkan dari data rekap gaji saja. Dari data

rekap gaji tersebut dapat dikatakan bahwa gaji guru di MA

Nurul Falah masih rendah. Guru-guru hanya mendapatkan total

gaji pada kisaran angka 150.000 – 600.000 saja, itu termasuk

gaji pokok, tunjangan dan transport. Tunjangan-tunjangan yang

diberikan oleh pihak sekolahpun tidak semua guru

mendapatkannya. Namun guru-guru disana tetap semangat

menjalankan tugasnya sebagai guru, karena memang guru-guru

di sana tidak hanya mengajar di MA Nurul Falah saja, tetapi

juga mengajar di sekolah lain.

B. Hasil Data Angket

1. Data tentang pemberian kompensasi

Dari hasil penyebaran angketdiperoleh data pemberian

kompensasi adalah sebagai berikut:

Table 4.1

Deskripsi Data Statistik Kompensasi

Pemberian Kompensasi

Mean 132.7659574

Standard Error 65.61658889

Median 69

Mode 56

Standard Deviation 449.8446695

Sample Variance 202360.2266

Kurtosis 46.92503893

54

0

2

4

6

8

10

39-44 45-50 51-56 57-62 63-68 69-74 75-80

Skewness 6.847612029

Range 3110

Minimum 40

Maximum 3150

Sum 6240

Count 47

Dari table diatas dapat diketahui bahwa data pemberian

kompensasi berkisar antara 40 sampai 87, dengan skor tertinggi

87 dan terendah 40. Nilai rata-rata didapat sebesar 66,98

dengan standar deviasi sebesar 11,48sedangkan median dan

modus masing-masing sebesar 80,5 dan 67,9. Untuk nilai

Frekuensinya dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 4.2

Frekuensi Variabel X

No Kelas Frekuensi

(Fi)

Nilai

Tengah

(xi)

F.xi Xi² Fi.xi²

1 40-47 3 43,5 130,5 1892,25 5676,75

2 48-55 5 51,5 257,5 2652,25 13261,25

3 56-63 9 59,5 535,5 3540,25 31862,25

4 64-71 12 67,5 810 4556,25 54675

5 72-79 11 75,5 830,5 5700,25 62702,75

6 80-87 7 83,5 584,5 6972,25 48805,75

Jumlah 47 381 3148,5 25313,5 216983,75

Diagram 4.2

Frekuensi Variabel X

55

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwanilai frekuensi

tertinggi pada pemberian kompensasi ada pada interval 45-50.

2. Data tentang Kinerja Mengajar Guru

Adapun data hasil angket kinerja mengajar guru dapat

dilihat pada table di bawah ini:

Table 4.3

Deskripsi Data Statistik

Kinerja Mengajar Guru

Mean 58.54347826

Standard Error 1.669767122

Median 58

Mode 60

Standard Deviation 11.32491162

Sample Variance 128.2536232

Kurtosis -0.808950504

Skewness 0.160330585

Range 41

Minimum 39

Maximum 80

Sum 2693

Count 46

Data table diatas diketahui bahwa variabel kinerja mengajar

guru berada pada nilai 39 sampai 80, dengan skor tertinggi 80

dan terendah 39. Dari jumlah tersebut nilai rata-rata didapat

sebesar 58,2 dengan standar deviasi sebesar 11,41.Median dan

modusnya masing-masing sebesar 39,4 dan 48,1. Sedangkan

nilai frekuensi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Frekuensi Variabel Y

No Kelas Frekuensi

(Fi)

Nilai

Tengah

(xi)

F.xi Xi² Fi.xi²

1 39-44 5 41,5 207,5 1722,25 8611,25

56

2 45-50 10 47,5 475 2256,25 22562,5

3 51-56 6 53,5 321 2862,25 17173,5

4 57-62 9 59,5 535,5 3540,25 31862,25

5 63-68 7 65,5 458,5 4290,25 30031,75

6 69-74 4 71,5 286 5112,25 20449

7 75-80 6 77,5 465 6006,25 36037,5

Jumlah 47 416,5 2748,5 25789,75 166727,75

Diagram 4.4

Frekuensi Variabel Y

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa nilai tertinggi

frekuensi kinerja mengajar guru berada pada interval 45-50.

C. Hasil Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data

Setelah memperoleh data hasil penelitian diatas, maka data

akan diolah melalui uji hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis,

terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data, yaitu

uji normalitas dan homogenitas guna mengetahui apakah data yang

diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai ragam yang

homogen atau tidak. Adapun hasil yang didapat setelah dilakukan

pengujian prasyarat analisis data adalah sebagai berikut:

0

2

4

6

8

10

39-44 45-50 51-56 57-62 63-68 69-74 75-80

57

a. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas didapat dengan

menggunakan uji Liliefors, uji normalitas digunakan untuk

mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, pada

taraf signifikan α = 0,05 dengan syarat jika lebih kecil

dari maka data berdistrubusi normal dan sebaliknya jika

lebih besar dari , maka berdistrubsi tidak normal.

Hasil uji normalitas kedua variabel penelitian dapat dilihat

seperti pada tebel dibawah ini:

Table 4.5

Uji Normalitas

Variabel N α Lo(Lhitung) Ltabel kesimpulan

X 47

0,05

0.1118

0.1292

Distribusi

normal

Y 47 0.0850 Distribusi

normal

Pengujian dilakukan pada taraf signigikansi (α = 0,05) untuk

n= 47 , didapat Pemberian Kompensasi sebesar 0.1118

dan Kinerja Mengajar 0.0850. dan di dapat di dua

kelompok pada taraf signifikan α = 0,05 sebesar 0.1292.

Perbandingan antara < untuk Pemberian

Kompensasi (0.1118< 0.1292) dan untuk Kinerja Mengajar

(0,0850< 0.1292), maka dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Setelah data dikatakan berdistribusi normal, maka uji

persyaratan selanjutnya adalah uji homogenitas. Uji

homogenitas ini dilakukan uji dengan rumus fisher dengan

58

menghitung Varians pada masing-masinng data, baik data

pemberian Kompensasi maupun data kinerja mengajar. Setelah

itu membandingkan antara Varians terbesar dengan Varians

terkecil, sehingga jika didapat nilai < maka kedua

kelompok homogen, dan jika > maka kedua

kelompok tidak homogen.

Table 4.6

Uji Homogenitas

Variabel Varians Fhitung Ftabel Kesimpulan

X 131,907

1,011 1.632 Homogen

Y 130,412

Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaann 95% (α = 0,05)

dengan derajat kebebasan (dk1) = 46 dan (dk2) = 46. Dari tabel

4.6 dapat disimpulkan bahwa hasil kedua variabel berasal dari

populasi yang homogen karena memenuhi kriteria

≤ .

2. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis data. Data untuk kedua

kelompok berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogen. Dengan kata lain, dapat dilakukan pengujian hipotesis

dengan menggunakan analisis korelasi.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

korelasi yang signifikan antara skor pemberian kompensasi dengan

sekor kinerja mengajar guru. Untuk pengujian tersebut terdapat

ketentuan sebagai berikut: jika hasil rhitung lebih besar dari rtable,

maka korelasi dianggap signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima

pada taraf signifikansi 5%maupun pada taraf signifikansi 1%.

Namun, jika rhitungan lebih kecil dari r table, maka korelasi

59

dianggap tidak signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak pada

taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%.

Adapun hasil pengujian hipotesis yang dilakukan terhadap hasil

pemberian kompensasi dan kinerja mengajar dapat dilihat pada

tabel4.7 di bawah ini:

Table 4.7

Pengujian Hipotesis

Variabel N rhitung rtabel Perbandingan Kesimpulan

X 47

0,46 0,288

dan

0,375

0,46>0,288

dan 0,375

Ho

diterima

Y 47

Dari table di atas diketahui bahwa rhitung antara pemberian

kompensasi guru dengan kinerja mengajar guru di Yayasan Nurul

Falah sebesar = 0,46dan rtable pada taraf signifikansi 5% sebesar

0,288 dan pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,375. Dengan

demikian r hitung pada taraf signifikansi 5% dan pada taraf

signifikansi 1% lebih kecil dari r tabel (0,46 > 0,288 dan 0,375),

maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian pada taraf

signifikansi 5% dan 1% dapat disimpulkan terdapat korelasi positif

yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan table 3.8 interpretasi product moment, bahwa nilai

indeks koefisien korelasi sebesar 0,46 masuk dalam kategori tingkat

korelasi yang tergolong segang atau cukup. Dengan demikian secara

sederhana dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara

pemberian kompensasi guru dengan kinerja mengajar guru.

60

Table 4.8

Interpretasi Data

Besaran “r”

Product Moment

(rxy)

Interpretasi

0,00 – 0,19

Antara variable x dan variable y memang

terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu

sangat lemah atau sangat rendah sehingga

korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada

korelasi antara variable x dan variable y).

0,20 – 0,39 Antara variable x dan variable y terdapat

korelasi yang lemah atau rendah.

0,40 – 0, 69 Antara variable x dan variable y terdapat

korelasi yang sedang atau cukupan.

0,70 – 0,89 Antara variable x dan variable y terdapat

korelasi yang kuat atau tinggi.

0,90 – 1,00 Antara variable x dan variable y terdapat

korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.

Selanjutnya, untuk mencari seberapa besar sumbangsih variabel X

(kompensasi guru) terhadap variabel Y (kinerja mengajar guru) dalam

prosentase (%) digunakan rumus sebagai berikut:

61

Dari perhitungan di atas dapat diketahui besar koefisien

determinasi yaitu = 21,16%. Artinya bahwa pemberian kompensasi

memberikan kontribusi terhadap kinerja mengajar guru sebesar

21,16% selebihnya (78,84%) kinerja mengajar guru ditentukan oleh

faktor-faktor lain yang tidak dianalisa dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil analisa di atas dapat diinterpretasikan bahwa

antara pemberian kompensasi guru dengan kinerja mengajar guru di

Yayasan Nurul Falah terdapat hubungan positif yang signifikan,

karena korelasi kedua variabel tersebut termasuk dalam kategori

korelasi yang sedang atau cukup.

Kontribusi pemberian kompensasi guru terhadap kinerja mengajar

guru di Yayasan Nurul Falah sebesar 21,16%. Faktor keterkaitan yang

diberikan termasuk dalam kategori sedang.

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, dapat dikemukakan

beberapa temuan sebagai berikut:

1. Nilai koefisien korelasi pearson yang didapat setelah

pengeloaan data adalah sebesar 0,46. Angka tersebut

mengagambarkan bahwa pemberian kompensasi dan kinerja

mengajar guru di lembaga pendidikan Nurul Falah terdapat

korelasi. Untuk mengetahui signifikan tidaknya korelasi

tersebut, maka koefisien korelasi dikonsultasikan dengan r

table pada taraf signifikan 0,05 dan df=47-2. Pada r table

diperoleh nilai 0,288, dengan demikian r hitung lebih besar

dari r table. Dapat dikatakan bahwa pemberian kompensasi

yang dilakukan lembaga pendidikan Nurul Falah Cihuni –

Pagedangan mempengaruhi kinerja mengajar guru.

2. Besaran kontribusi antara pemberian kompensasi dan kinerja

mengajar adalah sebesar 21,16 atau bisa dikatakan mencapai

21,16%. Hal tersebut diartikan bahwa korelasi yang

ditemukan dalam penelitian ini menunjukkan angka yang

signifikan yaitu 21,16%, sehingga dapat dikatakan bahwa

pemberian Kompensasi berkontribusi sedang atau cukup

terhadap kinerja mengajar guru di lembaga pendidikan

Nurul Falah Cihuni - Pagedangan.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian

kompensasi dengan kinerja mengajar guru. Semakin tinggi

kompensasi yang diberikan oleh pihak yayasan akan

membuat kinerja mengajar guru meningkat atau dengan kata

63

lain, peningkatan kinerja mengajar gurudipengaruhi oleh

kompensasi yang diterimanya.

Berdasarkan temuan-temuan tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa salah satu cara yang dapat ditempuh sekolah untuk

meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan memberikan

kompensasi yang memadai.

B. Saran

Berdasarkan temuan dan kesimpulan sebagaimana yang telah

dipaparkan maka ada beberapa saran yang perlu disimpulkan

kepada pihak terkait yaitu:

1. Hendaknya pihak yayasan mampu memberikan kompensasi

yang sesuai, agar para guru dapat menampilkan kinerjanya

secara baik sehingga pembelajaran menjadi berkualitas dan

tujuan pendidikan secara institusional dapat tercapai dengan

optimal.

2. Pihak yayasan hendaknya menjadikan seluruh guru sebagai

guru tetap yayasan dan memeberikan kompensasi yang

memadai sehingga mereka tidak perlu lagi mengajar

dilembaga pendidikan lain. Kondisi ini akan memungkinkan

bagai guru untuk menigkatkan kinerjanya jauh lebih baik.

64

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM, Bandung: PT.

Refika Aditama, 2006

Bangun Wilson, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta:

Erlangga, 2012

Cece Wijaya, A. Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru Dalam

Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks

Menyukeskan MBS dan KBK, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004

Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, Jakarta: PT. Gunung

Agung, 1996

Malayu. S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia,

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000 Edisi Revisi

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya, 2005

Muhammad Arifin & Barnawi, Kinerja Guru Profesional,

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002

Payong Marselus R, Sertifikasi Profesi Guru, Jakarta: PT. Indeks

Permata Puri Media. 2011

Pupuh Fathurrohman dan M. Sobri Sutikno, Strategi Belajar

Mengajar, Bandung: PT. Refika Aditama, 2007

Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indoneisa, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2008

65

Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer

“Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21”, Bandung: Alfabeta,

2013

Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: PT

Refika Aditama, 2007

Sofyandi Herman, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2008

Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan (Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta, 2013

Suharsimi Arikuto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

hal.60

Sukardi. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya.

Jakarta: PT Bumi Aksara

Supardi .Aplikasi Statistika dalam penelitian. (Jakarta:Ufuk Press)

Suprihatinigrum Jamil, Guru Profesional: Pedoman Kinerja,

Kualifikasi, & Kompetensi Guru, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013

Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta,

1997

Sudijono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2008

Winarno Suracmad, MetodologI Pengajaran Nasional, Bandung:

CV. Jemmars

Wukir, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi

Sekolah, Yogyakarta: Multi Presindo, 2013

66

Lampiran 1

INSTRUMEN UJI COBA

PEMBERIAN KOMPENSASI

Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan, berikanlah jawaban dengan memberi

cek list (√) pada kolom disebelah kanan yang sesuai dengan pilihan anda.

Keterangan: SL : Selalu SR : Sering

KK : Kadang-Kadang TP : Tidak Pernah

Nama :

Jabatan :

No Pertanyaan SL SR KK TP

1 Setiap guru yang memiliki jabatan atau tugas

tambahan mendapatkan gaji tambahan sesuai

peraturan yang berlaku

2 Gaji yang diberikan kepada guru yang memiliki

jabatan atau tugas tambahan diterima tepat waktu

3 Setiap bulan guru menerima gaji sesuai dengan

beban kerjanya masing-masing

4 Besaran gaji yang diterima guru sesuai dengan

tugasnya

5 Besaran gaji yang diterima guru sesuai dengan

tanggung jawabnya

6 Gaji yang diberikan sekolah sesuai dengan standar

gaji disekolah lain

7 Gaji yang saya terima dapat mencukupi kebutuhan

sehari-hari

8 Sekolah memberikan insentif kepada setiap guru

yang memiliki jabatan atau tugas tambahan sesuai

peraturan yang berlaku

67

9 Setiap guru yang memiliki jabatan atau tugas

tertentu mendapatkan insentif secara adil

10 Sekolah membuat peraturan dalam pemberian

insentif kepada guru-guru

11 Pemberian insentif diberikan sesuai aturan yang

berlaku

12 Saya berharap untuk memperoleh insenitf

13 Pemberian insentif yang dilakukan sekolah sesuai

dengan harapan saya

14 Sekolah memberikan tunjangan-tunjangan khusus

kepada guru

15 Setiap guru mendapatkan tunjangan hari raya

16 Tunjangan hari raya diberikan tepat waktu

17 Pemberian tunjangan hari raya diberikan seuai

peraturan yang berlaku

18 Setiap guru mendapatkan tunjangan transportasi

19 Tunjangan transportasi diberikan sesuai peraturan

yang berlaku

20 Pemberian tunjangan transportasi diberikan tepat

waktu

21 Sekolah memberikan tunjangan setiap semester

kepada guru-guru

22 Guru-guru menerima tunjangan semester dengan

tepat waktu

23 Setiap guru mengharapkan tunjangan setiap

semester

24 Pemberian tunjangan setiap semester diberikan

sesuai aturan

25 Sekolah memperhatikan kenyamanan lingkungan

68

kerja bagi para pegawainya termasuk guru

26 Guru-guru merasa nyaman dengan lingkungan kerja

di sekolah

27 Lingkungan kerja yang nyaman membuat guru lebih

semangat menjalankan tugasnya

28 Sekolah memberikan rasa aman kepada setiap guru

29 Guru-guru mendapatkan perlindungan hukum

profesinya sebagai guru

30 Setiap guru sudah merasa aman bekerja di sekolah

69

Lampiran 2

INSRTUMEN UJI COBA

KINERJA MENGAJAR GURU

Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan, berikanlah jawaban dengan memberi

cek list (√) pada kolom disebelah kanan yang sesuai dengan pilihan anda.

Keterangan: SL : Selalu SR : Sering

KK : Kadang-Kadang TP : Tidak Pernah

Nama :

Jabatan :

No Pertanyaan SL SR KK TP

1 Saya memiliki kemampuan dalam perencanaan

pembelajaran

2 Saya membuat RPP sebelum mengajar

3 RPP yang dibuat guru sudah disiapkan secara tepat

waktu

4 Pelaksanakan KBM yang saya laukan mengacu

pada RPP yang telah dibuat

5 Saya mengajarkan materi yang telah disiapkan

dalam RPP

6 Tugas-tugas siswa sudah saya siapkan dalam RPP

7 Saya menggunakan media pengajaran yang relevan

sesuai dengan materi yang akan diajarkan

8 Saya mampu menyiapkan media pengajaran yang

relevan sesuai dengan materi yang akan diajarkan

9 Sekolah menyiapkan beberapa media pengajaran

bagi guru

10 Sebelum mengajar saya memeriksa kembali alat

70

bantu dan sumber belajar yang diperlukan

11 Saya mampu menyiapkan alat bantu pembelajaran

dan sumber belajar yang diperlukan

12 Saya mempelajari materi yang akan diajarkan

sebelum mengajar

13 Saya menguasai materi yang akan diajarkan dengan

baik sebelum mengajar

14 Saya membaca bahan yang diajarkan sebelum

mengajar

15 Saya membuat catatan point-point penting pada

setiap materi yang diajarkan

16 Pada akhir KMB saya membuat rangkuman materi

pelajaran

17 Saya mengharuskan siswa untuk merangkum materi

yang sudah diajarkan

18 Sebelum memulai pembelajaran saya memberikan

motivasi kepada siswa

19 Saya melakukan apersepsi sebelum memulai

pembelajaran

20 Sebelum memulai pebelajaran saya memeriksa

kehadiran siswa

21 Saya memberi nasehat kepada siswa yang malas

mengikuti pembelajaran di kelas

22 Saya masuk kelas untuk memulai kegiatan

pembelajaran dengan tepat waktu

23 Saya mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan

tepat waktu

24 Dalam proses pembelajaran di kelas, saya

memberikan umpan balik denga memberikan

pertanyaan kepada siswa

71

25 Saya mampu memberikan jawaban kepada siswa

yang bertanya

26 Saya memperhatikan perkembangan siswa setiap

hari

27 Saya membuat laporan perkembangan siswa untuk

diberikan kepada orang tua siswa

28 Saya memberikan waktu tambahan untuk

memberikan pembelajaran kembali bagi murid yang

belum memahami pelajaran

29 Pembelajaran ulang bagi murid yang belum

memahami pelajaran saya lalukan dengan ikhlas dan

penuh kesadaran

30 Saya melaksanakan remedial untuk murid yang

belum memahami materi pelajaran

72

Lampiran 3

INSTRUMEN PENELITIAN

PEMBERIAN KOMPENSASI

Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan, berikanlah jawaban dengan memberi

cek list (√) pada kolom disebelah kanan yang sesuai dengan pilihan anda.

Keterangan: SL : Selalu SR : Sering

KK : Kadang-Kadang TP : Tidak Pernah

Nama :

Jabatan :

No Pertanyaan SL SR KK TP

1 Gaji yang diberikan kepada guru yang memiliki

jabatan atau tugas tambahan diterima tepat waktu

2 Gaji yang diberikan sekolah sesuai dengan standar

gaji disekolah lain

3 Gaji yang saya terima dapat mencukupi kebutuhan

sehari-hari

4 Sekolah memberikan insentif kepada setiap guru

yang memiliki jabatan atau tugas tambahan sesuai

peraturan yang berlaku

5 Setiap guru yang memiliki jabatan atau tugas

tertentu mendapatkan insentif secara adil

6 Sekolah membuat peraturan dalam pemberian

insentif kepada guru-guru

7 Pemberian insentif diberikan sesuai aturan yang

berlaku

8 Pemberian insentif yang dilakukan sekolah sesuai

dengan harapan saya

9 Sekolah memberikan tunjangan-tunjangan khusus

73

kepada guru

10 Setiap guru mendapatkan tunjangan hari raya

11 Tunjangan hari raya diberikan tepat waktu

12 Pemberian tunjangan hari raya diberikan seuai

peraturan yang berlaku

13 Setiap guru mendapatkan tunjangan transportasi

14 Tunjangan transportasi diberikan sesuai peraturan

yang berlaku

15 Pemberian tunjangan transportasi diberikan tepat

waktu

16 Sekolah memberikan tunjangan setiap semester

kepada guru-guru

17 Guru-guru menerima tunjangan semester dengan

tepat waktu

18 Setiap guru mengharapkan tunjangan setiap

semester

19 Pemberian tunjangan setiap semester diberikan

sesuai aturan

20 Guru-guru merasa nyaman dengan lingkungan kerja

di sekolah

21 Lingkungan kerja yang nyaman membuat guru lebih

semangat menjalankan tugasnya

22 Sekolah memberikan rasa aman kepada setiap guru

23 Setiap guru sudah merasa aman bekerja di sekolah

74

Lampiran 4

INSRTUMEN PENELITIAN

KINERJA MENGAJAR GURU

Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan, berikanlah jawaban dengan memberi

cek list (√) pada kolom disebelah kanan yang sesuai dengan pilihan anda.

Keterangan: SL : Selalu SR : Sering

KK : Kadang-Kadang TP : Tidak Pernah

Nama :

Jabatan :

No Pertanyaan SL SR KK TP

1 Saya membuat RPP sebelum mengajar

2 RPP yang dibuat guru sudah disiapkan secara tepat

waktu

3 Pelaksanakan KBM yang saya laukan mengacu

pada RPP yang telah dibuat

4 Saya mengajarkan materi yang telah disiapkan

dalam RPP

5 Tugas-tugas siswa sudah saya siapkan dalam RPP

6 Saya mampu menyiapkan media pengajaran yang

relevan sesuai dengan materi yang akan diajarkan

7 Sekolah menyiapkan beberapa media pengajaran

bagi guru

8 Sebelum mengajar saya memeriksa kembali alat

bantu dan sumber belajar yang diperlukan

9 Saya mampu menyiapkan alat bantu pembelajaran

dan sumber belajar yang diperlukan

75

10 Saya mempelajari materi yang akan diajarkan

sebelum mengajar

11 Saya menguasai materi yang akan diajarkan dengan

baik sebelum mengajar

12 Saya membaca bahan yang diajarkan sebelum

mengajar

13 Saya membuat catatan point-point penting pada

setiap materi yang diajarkan

14 Pada akhir KMB saya membuat rangkuman materi

pelajaran

15 Saya mengharuskan siswa untuk merangkum materi

yang sudah diajarkan

16 Sebelum memulai pembelajaran saya memberikan

motivasi kepada siswa

17 Saya melakukan apersepsi sebelum memulai

pembelajaran

18 Sebelum memulai pebelajaran saya memeriksa

kehadiran siswa

19 Saya memberi nasehat kepada siswa yang malas

mengikuti pembelajaran di kelas

20 Saya mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan

tepat waktu

21 Dalam proses pembelajaran di kelas, saya

memberikan umpan balik denga memberikan

pertanyaan kepada siswa

22 Saya mampu memberikan jawaban kepada siswa

yang bertanya

23 Saya memperhatikan perkembangan siswa setiap

hari

24 Saya membuat laporan perkembangan siswa untuk

76

diberikan kepada orang tua siswa

25 Saya memberikan waktu tambahan untuk

memberikan pembelajaran kembali bagi murid yang

belum memahami pelajaran

26 Pembelajaran ulang bagi murid yang belum

memahami pelajaran saya lalukan dengan ikhlas dan

penuh kesadaran

27 Saya melaksanakan remedial untuk murid yang

belum memahami materi pelajaran

77

Lampiran 5

Daftar Skor Angket Pemberian Kompensasi

Responden Skor X X²

1 60 3600

2 68 4624

3 70 4900

4 81 6561

5 59 3481

6 56 3136

7 40 1600

8 51 2601

9 51 2601

10 56 3136

11 82 6724

12 68 4624

13 68 4624

14 76 5776

15 67 4489

16 82 6724

17 84 7056

18 77 5929

19 69 4761

20 75 5625

21 60 3600

78

22 66 4356

23 69 4761

24 78 6084

25 56 3136

26 55 3025

27 40 1600

28 55 3025

29 55 3025

30 56 3136

31 83 6889

32 72 5184

33 68 4624

34 79 6241

35 76 5776

36 78 6084

37 85 7225

38 78 6084

39 69 4761

40 71 5041

41 87 7569

42 56 3136

43 56 3136

44 40 1600

45 70 4900

79

46 74 5476

47 78 6084

Jumlah 3150 218130

80

Lampiran 6

Daftar Skor Angket Kinerja Mengajar Guru

Responden Skor Y Y²

1 45 2025

2 58 3364

3 39 1521

4 56 3136

5 39 1521

6 46 2116

7 45 2025

8 55 3025

9 80 6400

10 63 3969

11 63 3969

12 75 5625

13 77 5929

14 63 3969

15 77 5929

16 75 5625

17 65 4225

18 60 3600

19 55 3025

20 50 2500

21 46 2116

22 57 3249

23 42 1764

81

24 58 3364

25 47 2209

26 56 3136

27 42 1764

28 55 3025

29 79 6241

30 67 4489

31 69 4761

32 63 3969

33 60 3600

34 48 2304

35 57 3249

36 74 5476

37 60 3600

38 70 4900

39 73 5329

40 44 1936

41 55 3025

42 50 2500

43 50 2500

44 45 2025

45 65 4225

46 60 3600

47 60 3600

Jumlah 2738 165454

82

Lampiran 7

Tabel Perhitungan Distrinusi Frekuensi Pemberian Kompensasi

Hasil terendah sampai tertinggi berdasarkan skor yang diperolah dari angket

pemberian kompensasi adalah sebagai berikut:

40 40 40 51 51 55 55 55 56 56 56 56 56 56 59 60 60 66 67 68 68 68 68 69 69 69

70 70 71 72 74 75 76 76 77 78 78 78 78 79 81 82 82 83 84 85 87

Dari hasil tersebut diperoleh angka tertinggi atau maksimum (Xmax) adalah 87

dan angka terendah atau minimum (Xmin) adalah 40. Selanjutnya hasil angka

tersebut dapat dibuat table distribusi frekuensi dengan menentukan terlebih dahulu

rentang (R), banyak Kelas (K) dan Panjang Kelas (P).

Nilai ketiganya (R, K dan P) dapat diperoleh berdasarkan perhitungan sebagai

berikut:

a. Rentang (R)

R = Xmax – Xmin

( 87 ) - ( 40 )

= 47

b. Banyak Kelas (K)

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 47

= 6,517922

c. Panjang Kelas (P)

P = R/K

= 47/6,517922

= 7,210887

83

Tabel Distribusinya adalah sebagai berikut:

No Kelas Frekuensi

(Fi)

Nilai

Tengah

(xi)

F.xi Xi² Fi.xi²

1 40-47 3 43,5 130,5 1892,25 5676,75

2 48-55 5 51,5 257,5 2652,25 13261,25

3 56-63 9 59,5 535,5 3540,25 31862,25

4 64-71 12 67,5 810 4556,25 54675

5 72-79 11 75,5 830,5 5700,25 62702,75

6 80-87 7 83,5 584,5 6972,25 48805,75

Jumlah 47 381 3148,5 25313,5 216983,75

Perhitungan Nilai Mean, Median dan Mode dengan menggunakan Excel

didapatkan hasil sebagai berikut:

Pemberian Kompensasi

Mean 132.7659574

Standard Error 65.61658889

Median 69

Mode 56

Standard Deviation 449.8446695

Sample Variance 202360.2266

Kurtosis 46.92503893

Skewness 6.847612029

Range 3110

Minimum 40

Maximum 3150

Sum 6240

Count 47

84

Lampiran 8

Tabel Perhitungan Distrinusi Frekuensi Kinerja Mengajar Guru

Hasil terendah sampai tertinggi berdasarkan skor yang diperolah dari angket

kinerja mengajar guru adalah sebagai berikut:

39 39 42 42 44 45 45 45 46 46 47 48 50 50 50 55 55 55 55 56 56 57 57 58 58 60

60 60 60 60 63 63 63 63 65 65 67 69 70 73 74 75 75 77 77 79 80

Dari hasil tersebut diperoleh angka tertinggi atau maksimum (Xmax) adalah 80

dan angka terendah atau minimum (Xmin) adalah 39. Selanjutnya hasil angka

tersebut dapat dibuat table distribusi frekuensi dengan menentukan terlebih dahulu

rentang (R), banyak Kelas (K) dan Panjang Kelas (P).

Nilai ketiganya (R, K dan P) dapat diperoleh berdasarkan perhitungan sebagai

berikut:

a. Rentang (R)

R = Xmax – Xmin

( 80 ) - ( 39 )

= 41

b. Banyak Kelas (K)

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 47

= 6,517922

c. Panjang Kelas (P)

P = R/K

= 41/6,517922

= 6,290348

85

Tabel Distribusinya adalah sebagai berikut:

No Kelas Frekuensi

(Fi)

Nilai

Tengah

(xi)

F.xi Xi² Fi.xi²

1 39-44 5 41,5 207,5 1722,25 8611,25

2 45-50 10 47,5 475 2256,25 22562,5

3 51-56 6 53,5 321 2862,25 17173,5

4 57-62 9 59,5 535,5 3540,25 31862,25

5 63-68 7 65,5 458,5 4290,25 30031,75

6 69-74 4 71,5 286 5112,25 20449

7 75-80 6 77,5 465 6006,25 36037,5

Jumlah 47 416,5 2748,5 25789,75 166727,75

Perhitungan Nilai Mean, Median dan Mode dengan menggunakan Excel

didapatkan hasil sebagai berikut:

Kinerja Mengajar Guru

Mean 58.54347826

Standard Error 1.669767122

Median 58

Mode 60

Standard Deviation 11.32491162

Sample Variance 128.2536232

Kurtosis -0.808950504

Skewness 0.160330585

Range 41

Minimum 39

Maximum 80

Sum 2693

Count 46

86

Lampiran 9

Normalitas Data Skor Pemberian Kompensasi

Tabel Kerja Uji Normalitas dengan Rumus Liliefors

No. x f z f(z) s(z) f(z)-s(z)

1 40

3

-2.188434326 0.01431899

0.063829787 0.049510797 2 40 -2.188434326 0.01431899

3 40 -2.188434326 0.01431899

4 51 5

-1.297552006 0.097220662 0.106382979 0.009162317

5 51 -1.297552006 0.097220662

6 55

8

-0.973594799 0.165128885

0.170212766 0.005083881 7 55 -0.973594799 0.165128885

8 55 -0.973594799 0.165128885

9 56

14

-0.892605497 0.186034237

0.29787234 0.111838103

10 56 -0.892605497 0.186034237

11 56 -0.892605497 0.186034237

12 56 -0.892605497 0.186034237

13 56 -0.892605497 0.186034237

14 56 -0.892605497 0.186034237

15 59 15 -0.649637591 0.257963173 0.319148936 0.061185764

16 60 17

-0.56864829 0.284797423 0.361702128 0.076904704

17 60 -0.56864829 0.284797423

18 66 18 -0.082712478 0.467040081 0.382978723 0.084061358

19 67 19 -0.001723177 0.499312552 0.404255319 0.095057233

20 68

23

0.079266125 0.531589525

0.489361702 0.042227823 21 68 0.079266125 0.531589525

22 68 0.079266125 0.531589525

23 68 0.079266125 0.531589525

24 69

26

0.160255427 0.563660065

0.553191489 0.010468576 25 69 0.160255427 0.563660065

26 69 0.160255427 0.563660065

27 70 28 0.241244729 0.595317277 0.595744681 0.000427404

87

28 70 0.241244729 0.595317277

29 71 29 0.322234031 0.626362297 0.617021277 0.009341021

30 72 30 0.403223333 0.656608032 0.638297872 0.018310159

31 74 31 0.565201936 0.71403179 0.659574468 0.054457322

32 75 32 0.646191238 0.740922243 0.680851064 0.06007118

33 76 34

0.72718054 0.766442317 0.723404255 0.043038062

34 76 0.72718054 0.766442317

35 77 35 0.808169842 0.790503592 0.744680851 0.045822741

36 78

39

0.889159144 0.813041222

0.829787234 0.016746012 37 78 0.889159144 0.813041222

38 78 0.889159144 0.813041222

39 78 0.889159144 0.813041222

40 79 40 0.970148445 0.834013748 0.85106383 0.017050082

41 81 41 1.132127049 0.871209488 0.872340426 0.001130938

42 82 43

1.213116351 0.88745733 0.914893617 0.027436287

43 82 1.213116351 0.88745733

44 83 44 1.294105653 0.902185535 0.936170213 0.033984677

45 84 45 1.375094955 0.915448996 0.957446809 0.041997813

46 85 46 1.456084256 0.927315335 0.978723404 0.051408069

47 87 47 1.61806286 0.947175474 1 0.052824526

L hitung < L table => Data Berdistribusi Normal

L hitung = 0.117849337

L table = 0.1292

L hitung < L table = 0.111838103<0.1292

Maka data tersebut berdistribusi normal

88

Lampiran 10

Normalitas Data Skor Kinerja Mengajar Guru

Tabel Kerja Uji Normalitas dengan Rumus Liliefors

No. y f

kum z f(Z) s(z) f(z)-s(z)

1 39 2

-1.689341466 0.045577006 0.042553191 0.003023814

2 39 -1.689341466 0.045577006

3 42 4

-1.426430708 0.076872028 0.085106383 0.008234355

4 42 -1.426430708 0.076872028

5 44 5 -1.251156869 0.105438625 0.106382979 0.000944353

6 45

8

-1.16351995 0.122309304

0.170212766 0.047903462 7 45 -1.16351995 0.122309304

8 45 -1.16351995 0.122309304

9 46 10

-1.075883031 0.140989786 0.212765957 0.071776171

10 46 -1.075883031 0.140989786

11 47 11 -0.988246111 0.161516065 0.234042553 0.072526488

12 48 12 -0.900609192 0.183898073 0.255319149 0.071421076

13 50

15

-0.725335353 0.234123161

0.319148936 0.085025775 14 50 -0.725335353 0.234123161

15 50 -0.725335353 0.234123161

16 55

19

-0.287150757 0.386998445

0.404255319 0.017256874 17 55 -0.287150757 0.386998445

18 55 -0.287150757 0.386998445

19 55 -0.287150757 0.386998445

20 56 21

-0.199513838 0.42093041 0.446808511 0.025878101

21 56 -0.199513838 0.42093041

22 57 23

-0.111876918 0.455460499 0.489361702 0.033901203

23 57 -0.111876918 0.455460499

24 58 25

-0.024239999 0.490330586 0.531914894 0.041584307

25 58 -0.024239999 0.490330586

89

26 60

30

0.15103384 0.560025489

0.638297872 0.078272383

27 60 0.15103384 0.560025489

28 60 0.15103384 0.560025489

29 60 0.15103384 0.560025489

30 60 0.15103384 0.560025489

31 63

34

0.413944598 0.660542659

0.723404255 0.062861596 32 63 0.413944598 0.660542659

33 63 0.413944598 0.660542659

34 63 0.413944598 0.660542659

35 65 36

0.589218436 0.722142624 0.765957447 0.043814822

36 65 0.589218436 0.722142624

37 67 37 0.764492275 0.777713031 0.787234043 0.009521012

38 69 38 0.939766113 0.826331228 0.808510638 0.01782059

39 70 39 1.027403033 0.847884638 0.829787234 0.018097404

40 73 40 1.290313791 0.901529135 0.85106383 0.050465305

41 74 41 1.37795071 0.915890747 0.872340426 0.043550321

42 75 43

1.465587629 0.928619668 0.914893617 0.013726051

43 75 1.465587629 0.928619668

44 77 44 1.640861468 0.949586912 0.936170213 0.0134167

45 78 45 1.728498387 0.958050545 0.957446809 0.000603737

46 79 46 1.816135306 0.965325191 0.978723404 0.013398214

47 80 47 1.903772226 0.971530072 1 0.028469928

L hitung < L table => Data Berdistribusi Normal

L hitung = 0.085025775

L table = 0.1292

L hitung < L table = 0.085025775 <0.1292

Maka data tersebut berdistribusi normal

90

Lampiran 11

Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji fisther,

dengan menggunakan rumus:

dimana:

( )

( )

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji fisther adalah:

8) Menetapkan hipotesis, dalam bentuk:

9) Membagi data menjadi dua kelompok.

10) Mencari varians dari masing-masing variabel

a. Variabel pemberian kompensasi

( )

( )

( )

( )

b. Variabel Kinerja Mengajar Guru

( )

( )

91

( )

( )

11) Menentukan dengan rumus:

12) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk:

c) Jika < , maka diterima, kedua

kelompok berasal dari populasi yang homogen.

d) Jika > , maka diterima, kedua kelompok

dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak

homogen.

13) Mencari dk pembilang (variansterbesar) dan dk penyebut

(varians terkecil), dengan rumus:

= n-1 => 47-1=46

= n-2 => 47-1=46

14) Menentukan dan .

Berdasarkan Hasil tersebut maka

dapat dikatakan bahwa kedua kelompok tersebut berasal

dari populasi yang homogen.

92

Lampiran 12

Uji Hipotesis

Hipotesis yang diajukan adalah:

Hipotesis alternatif (Ha): Ada pengaruh yang signifikan antara pemberian

kompensasi (variable X) dengan kinerja mengajar

guru (variable Y)

Hipotesis nihil (Ho) : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara

pemberian kompensasi (variable X) dengan kinerja

mengajar guru (variable Y)

Kriteria pengujiannya adalah menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesa

yang telah diajukan dengan jalan membandingkan besarnya "r" product moment

dengan "r" yang tercantum dalam table nilai (rt), dengan terlebih dahulu mencari

derajat bebasnya (db) atau degres of freedomnya (df) yang rumusnya adalah

sebagai berikut:

Df = N – nr

Keterangan:

Df : Degress of freedom

N : Number of cases

nr : Banyaknya variable yang dikorelasikan

Diketahui:

Df : ?

N : 47

nr : 2

Jadi: Df = N – nr

= 47 – 2

= 45

Maka r table pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,288dan pada taraf

signifikansi 1% sebesar 0,375.

93

Adapun rumus mencari nilai r product moment adalah sebagai berikut:

( )( )

√[ ( ) ] [ ( ) ]

Keterangan:

= Angka Indeks Korelasi "r" product moment (variabel X dan Y)

= Jumlah responden

= Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

= Jumlah seluruh skor X

= Jumlah seluruh skor Y

Diketahui:

= ?

= 47

= 186497

= 3150

= 2738

Jadi:

( )( )

√[ ( ) ][ ( ) ]

( )( )

√[ ][ ]

√[ ][ ]

√( ) ( )

94

Dari hasil perhitungan diperoleh r hitung sebesar 0,46 dan r table pada taraf

signifikansi 5% sebesar 0,288 dan pada taraf signifikansi 1% sebesar

0,375. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa "r" dihitung lebih besar dari

"r" table, maka korelasi dianggap signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima.

LEMBAR UJI REFERENSI

1. Nama : Muhamad Ridwan2. NIM : 1110018200075

3. Jurusan/Program Studi : Manajemen Pendidikan4. Judul Skripsi : Hubungan Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Mengajar

Guru di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni - Pagedangan

No Bab No.Footnote

Halamanskripsi

Daftar Referensi HalamanReferensi

Paraf

I T I I Suprihatinigrum Jamil, GuruProfesional: Pedaman Kine$a,Kualifikasi, & Kompetensi Guru.(Jogiakarta:Ar-Ruzz Media,2013) Cet. I

29-30 /L

2 I 2 2 Muhanmad Arifin & Barnau.i,Kinerja Guru Profesional,(Jogiakarta: Ar-Ruzz Media,2012) Cet. I

14-15

3 I J 2 Suprihatinigrum Jamil, GuruProfesional: Pedoman Knerja,Kualifikasi, & Kompetensi Guru.(Jogiakara:Ar-Ruzz Media,2013) Cet. I

40

/4 I 4 2 Payong Marselus R. Sertifikasi

Profesi Guru (Jakarta: trl.Indeks Permata Puri Media.2011)

88

/5 I 5 J Wawancara dengan Kepsek

tanggal 15 Juli 2014 dan shrdidokumenkehadiran sunr

'lt6 il 6 5 So$andi Hermaq Manajemen

Sumber Daya Manusia,(Yogyakarta: Graha [mu, 2008),Cet. I

lse I

7 II 7 5 Bangnn Wilson, MtmajemenSumber Daya Manusia, (Iakarta:Erlansea.2012)

25s

8 T 8 5 Wukir, Manajemen SumberDaya Manusia dalam OrganisasiSekolah, (Yogyakarta: MultiPresindo,2013) CelI

84

9 II I 5 Pusat Bahasa Kamus BesarBahasa Indoneis4 (Jakara:Gramedia Pustaka Utama 2008)cet. Pertama edisi ke-4

719

10 n 10 6 Malalu. S. P. Hasibuan,Manajemen Sumber DayaManusia, (Jakarta: PT. BumiAksara 2000, Edisi Revisi)

I l8-l l9

ll II 11 6 Sedarmayanti, ManajemenSumber Daya Manusi4@andung: PT Refika Aditama,2007)

239

t2 TI t2 6 E. Mulyasa, Menjadi KepalaSekolah Profesional DalamKonteks Menyukeskan MBS danKBK @andung: PT RemajaRosdakarva- 2004). cer ke*4

158 II

/

13 u l3 6 Malayu. S. P. Hasibuan,Manajemen Sumber DoyoManusia, (Jakara: PT. BumiAksara 2000, Edisi Rertsi)

120

t4 il t4 7 Soffan Hermarl ManajemenSumber Daya Manusia,(Yogyakarta: Graln Ilmu, 2008)Cet. I. hal.

159-160

15 il 15 7 Wukft. Manajemen SumberDaya Manusia dalam OrganisasiSekolah, (Yogyakarta: MultiPresindo. 2013) Cet. I

86-87

t6 II 16 8 Malayu. S. P. Hasibuan,Manajemen Sumber DayaManusia, (Iakarta: PT. BumiAksara 2000. Edisi Revisi)

tzt-122

17 II t7 9 Wukir, Manajemen SumberDaya Manusia dalam OrganisasiSekolah, (Yogyakarta: MultiPresindo, 2013)

90-91

18 II l8 11 Anwar Prabu MangkunegaraEvaluasi Kinerja SDL{,

@andung: PT. Refika Aditama2006). Cet tr

9

19 II l9 11 Tim Penyrsun Kamus PusatBahasa, Kamus Besar BahasaIndonesia, (Jakarta: BalaiPustaka 2002), Cet. ke II

rc37 ,,120 II 20 ll Hadari Nawawi, Administrasi

Pendidikan, (Jakarta: PT.Gumrns Asune. 1996). Cet. 13 /

l,

21 II 21 t2 Suryo Subroto, Proses BelajarMengajar, (Jakara: Rinekacirta. 1997) CeLl

25

22 T 22 12 Anr,var Prabu Mangfuunegara,Evaluasi Kinerja SDM,

@andung: PT. Refika Aditama,2006). Cet tr

9

23 T 23 12 Tim Penyusun Kamus PusatBahasa, Kamus Besar BahasaIndonesia, (Jakara: BafaiPustaka. 2002). Cet. ke II

t012

24 il 24 t2 Winarno Suracmad iuletodologlP e n gaj aran Nas i on al, @andung :

CV. Jemmars,2000)

24

25 II 25 l2 Moh. Uzer Usmarq MenjadiGuru Profesional, @andung: PT.Remaja Rosda Karya, 2005),Cel Ke-17

6

26 II 26 t2 Muhibbin Syah, PsikologiPendidikan dengan PendekatanBaru, @andung: PT. RemajaRosda Kana.2002). Cet. Ke-7

182 \

27 II 27 13 Suharsimi Arikunto, Dasar- )Z-J J \

dasar Supervisi (Jakarta: RinekaCiota.20o4) Ar

7

28 il 28 13 Cece Wijaya, A. TabraniRusyan, Kemampuan DasarGuru Dalam Proses BelajarMengajar, @andung: Yf.Remaia Rosdakarya, 1991)

3-4

29 T 29 t4 Wlkl4 Manajemen SumberDaya Manusia dalam OrganisasiSekolah, (Yograkarta: MultiPresindo 2013) Cet. I

t17

30 il 30 t4 Pupuh Fathurrohman dan M.Sobri Sutikno, Strategi BelajarMengajar, @andung: PT. RefftaAditama.2007). CeL I

44

31 il 31 l5 Cece Wrjaya, A. TabnniRusl'an, Kemampuan DasarGuru Dalam Proses BelajarMengajar, @andung: PI.Remaja Rosdakarya, 1991)

21

32 u 32 l5 Cece Wrjaya, A. TabraniRusyan, Kemampuan DasarGuru Dalam Proses BelajarAlengajar, (Ban&rng: PI.Remaia Rosdakarra, 1991)

2544

J.' II -) -) l5 Undang-rmdang RI No. 19

Tahun 2005 Tentang StandarNasional Pendidikan

34 il 34 16 Rusman Belajar danPembelajaran BerbasisKomputer "Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21",(Bandung: Alfabeta, 2013) Cet.Ke-2

39I

35 II 35 16 Rusmarq Belajar danPembelajaran BerbasisKomputer "lv{engembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21",(Bandung: Alfabeta, 2013) Cet.Ke-2

/+o

36 m 36 20 Sugiono. Metode PenelitianPendidikan Pendekatan(Kuantitatif Kualitatif, danR&D). @andung: Alfabeta,2013) Cet Ke-16

60

37 m 37 20 Suharsimi Arikuto, ProsedurPenelitian Suata PendekatanPraktik, (Jakarta: Bumi Aksara,2010)

60

\38 m 38 22 Suharsimi Arikuto, Prosedur

Penelitian Suatu PendekatanPraktile, (Jakarta: Bumi Aksara,2010)

57-58

39 m 39 ZJ Sukardi. Ev aluasi P endi dikanPrinsip dan OperasionaWa.(Jakarta: IrI Bumi Aksara). cetke 6. 201 I

30

40 III 40 24 Suharsini Arikunto, D asar-Dasar Evaluasi Pendidikan EdisiRevisi, (Jakarta: Bumi Aksara,

222

)

201l)..cet.124t m 4t 26 *ryardr Ap likas i Stati stika dal am

p e n e I i t i an.(I akarta : Ufi rk Press,2010).

131 t

42 TII 42 27 Snpar dr Ap li kas i St ati st ika d q I amp e n e I i t i an. (I akarta: Ufi rk Press,2010)

131

4.3 IV 43 32 Rencnnn Kegiatan dan AnggaranMadrasah (RKAM) TahunAiaran 2OOl3l2Ol4

44 IV 44 -'l z+ Laporan Penggunaan DanaProgram KempensasiPengurangan Subsidi (SKPS)BBM Bantuan OperasionalSekolah (BOS)

)'/

Jakarta, 15 Desember 2014

Pembimbing

L\Drs. Mu'arif SAM. M.Pd

NrP. 19650717 199403 I 005

KEMENTERIAN AGAilTA*ffir UIN JAKARTAFffiEI,-""il* i FITK

I d. irh I !s * e _& | Jl lr. H. Juada No 95 Ciputat 15412 hron5ia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-085

Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

No. Revisi: : 01

Hal I

PERMOHONAN SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

NomorLampiranPerihal

: Istimewa Jakarta. 14 November 2Al4: Satu berkas Proposal: Eimbingan Skripsi

Kepada Yth.Ka. Subbag Akademik & Kemahasisw'aanFakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruandi'I-empat

Assalamu' alaikam w r. wb.

Yang bertanda kngan di bawah ini

NamaNIMJurusan/ProdiSemester

Muhamad Ridwan1 1 10018200075Manajemen PendidikanIX (Sembilan)

Dengan ini mengajukan permohonan surat bimbingan skripsi, sebagai salahsatu syarat menyelesaikan prograrn S-l (Strata l) UIN Syarif HidayatullahJakarta. Adapun judul skripsi yang diajukan adalah:

*Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Mengajar Guru di

Yayasan Nurul Falah Cihuni - Pagedangan"

- :Ketua Jurusan lv{anajemen Pendidikanl^^

[bADr. HasUm As:'ari. M.Pd

"'.NIP- 19661009 199303 I 004

k ,,f,^",

/Ml

Dosen Pembimbing Skripsi yang diusulkan:Pembimbing I : Drs. N{u'arif SAM, M.PdPembimbing II :

Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan proposal.Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas perhatiannya diucapkanterima kasih.

Wass alarnu' alaikum wr. w b.

Merl$etahui,

Muh-Amad RidwanNrM. 1110018200075

Tembusan:1. Dosen Penasehat Akademik

YAYASAN NURUL FALAH CIHUNIAkta Notaris : Imron, SH No. o6 Tahun 2008

Alamat : Jln. Raya Gading Serpong Pintu III Desa Cihuni Pagedangan Tangerang

SURAT KETERANGANNomor : 0641Y anfalXlll20l4

pengurus Yayasan Nurul Falah Cihuni Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang ,

dengan ini menerangkan bahwa :

Nama

NIM

Prodi/Jurusan

Fakultas

MUHAMAD RIDWAN

1 1 10018200075

Manajemen Pendidikan

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta

Mahasiswa tersebut telah melaksanakan penelitian di Lembaga Pendidikan Madrasah

Ibtidaiyah (MI), Ma&asah Tsanawiyah (MTs) dan Madrsah Aliyah (MA) dalam rangka

menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul : Hubungan Pemberian Konfensasi

Terhadap Kenerja Mengajar Guru di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni

Pagedangan "

Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya dan

yang berkepentingan agar menjadi maklum'

Tangerang, 16 Desember 2014

Yayasan Nurul Falahis Umum

KEMENTERIAN AGAMAUlN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda l,lo 95 Cipulat 1912lndffisia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082

Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

No. Revisi: : 01

Hal 111

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nomor : Un.01/F. 1/KM.01 .zt.?9.$tZolp;Lamp. : OutlineProposalHal : Permohonan lzin Penelitian

Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan

Jakarta, 20 Juni 2014

Kepada Yth.

Kepala YayasanNurul Falah CihunidiTempat

Accalamt rtalailtr tm rur ruh

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama : Muhamad Ridwan

NIM :1110018200075

Jurusan : Manajemen Pendidikan

Semester : lX (sembilan)

Judul Skripsi : Hubungan Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Mengajar

Guru di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni- Pagedangan

adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang rnenyuslin skripsi, dan akan rnengadakan penelitian (riset) diinstansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.

Uniuk itu kanri mohon Saudara dapat nrengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassala mu'alai ku m w r.w b.

{fiirt