17
Judul : Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja pada Tim Kreatif Media Elektronik Televisi dan Radio Isi : 63 halaman Tabel :25 Lampiran :28 Pustaka : 3 halaman (1978-2008) ABSTRAKSI Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,595 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,001). Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa hipotesis penelitian ini diterima, artinya ada hubungan positif yang signifiikan antara motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi kerja subjek maka semakin tinggi kreativitasnya. Hal ini didukung oleh pendapat Adni (1994) yang menjelaskan motivasi yang tinggi akan menyebabkan kreativitas seseorang meningkat. Sehingga dengan memiliki motivasi kerja yang tinggi akan memunculkan kreativitas yang pula. Hal tersebut sangat dibutuhkan sekali pada tim kreatif yang khususnya bekerja di media elektronik, karena karena kita dapat menilai seberapa menariknya ide- ide yang mereka sajikan dalam setiap tayangan dan dapat dikatakan berhasil jika acara-acara mereka banyak menarik perhatian para penonton ataupun pendengar. Setelah dilakukan analisis statistik, maka dapat diketahui bahwa mean empirik motivasi kerja sebesar 103,44 dimana mean hipotetik sebesar 80 dan mean empirik kreativitas sebesar 96,66. Pada zaman sekarang ini seorang yang memiliki kreativitas sangatlah dibutuhkan pada perusahaan khususnya yang bergerak dalam dunia entertainment yang menuntut kreativitas lebih banyak. Bidang ini menuntut bagaimana cara penyajian karya mereka agar dapat menarik para penikmat karya tersebut. Semua acara dapat ditampilkan dengan bantuan media cetak ataupun media elektronik. Oleh karena itu banyak yang perusahaan yang menuntut karyawannya, khususnya bagi para tim kreatif media elektronik memiliki motivasi kerja agar bisa memiliki kreativitas yang maksimal sehingga dapat bersaing dengan industri lainnya yang bergerak dalam bidang pertelevisian atau penyiaran. Tim kreatif merupakan sekelompok individu yang mengeksplorasi ide kreatif mereka yang dapat dituangkan dan di produksi secara apik. Tim kreatif memiliki peranan besar dalam mengelola suatu informasi atau tayangan-tayangan dalam media elektronik agar dapat menarik untuk dinikmati para pendengar atau penonton acara tersebut dan menghasilkan suatu program acara yang menarik sehingga mampu bersaing dengan acara lainnya. Tim kreatif pada media elektronik memainkan peranan dalam hal

Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja

  • Upload
    letuong

  • View
    226

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja

 

Judul : Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja pada Tim Kreatif Media Elektronik Televisi dan Radio Isi : 63 halaman Tabel :25 Lampiran :28 Pustaka : 3 halaman (1978-2008)

ABSTRAKSI

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,595 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,001). Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa hipotesis penelitian ini diterima, artinya ada hubungan positif yang signifiikan antara motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi kerja subjek maka semakin tinggi kreativitasnya. Hal ini didukung oleh pendapat Adni (1994) yang menjelaskan motivasi yang tinggi akan menyebabkan kreativitas seseorang meningkat. Sehingga dengan memiliki motivasi kerja yang tinggi akan memunculkan kreativitas yang pula. Hal tersebut sangat dibutuhkan sekali pada tim kreatif yang khususnya bekerja di media elektronik, karena karena kita dapat menilai seberapa menariknya ide-ide yang mereka sajikan dalam setiap tayangan dan dapat dikatakan berhasil jika acara-acara mereka banyak menarik perhatian para penonton ataupun pendengar. Setelah dilakukan analisis statistik, maka dapat diketahui bahwa mean empirik motivasi kerja sebesar 103,44 dimana mean hipotetik sebesar 80 dan mean empirik kreativitas sebesar 96,66.

Pada zaman sekarang ini seorang yang memiliki kreativitas sangatlah dibutuhkan pada perusahaan khususnya yang bergerak dalam dunia entertainment yang menuntut kreativitas lebih banyak. Bidang ini menuntut bagaimana cara penyajian karya mereka agar dapat menarik para penikmat karya tersebut. Semua acara dapat ditampilkan dengan bantuan media cetak ataupun media elektronik. Oleh karena itu banyak yang perusahaan yang menuntut karyawannya, khususnya bagi para tim kreatif media elektronik memiliki motivasi kerja agar bisa memiliki kreativitas yang maksimal sehingga dapat bersaing dengan industri lainnya yang bergerak dalam bidang pertelevisian atau penyiaran.

Tim kreatif merupakan sekelompok individu yang mengeksplorasi ide kreatif mereka yang dapat dituangkan dan di produksi secara apik. Tim kreatif memiliki peranan besar dalam mengelola suatu informasi atau tayangan-tayangan dalam media elektronik agar dapat menarik untuk dinikmati para pendengar atau penonton acara tersebut dan menghasilkan suatu program acara yang menarik sehingga mampu bersaing dengan acara lainnya. Tim kreatif pada media elektronik memainkan peranan dalam hal

Page 2: Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja

 

menyajikan suatu program acara semenarik mungkin agar para penikmat acara mereka tidak merasa monoton dengan ide-ide yang mereka tuangkan dalam program acara yang mereka tampilkan. Melihat dari tugas-tugas yang mereka jalani dapat kita nilai bahwa untuk menghasilkan suatu karya yang bagus dan maksimal untuk disajikan baik melalui media cetak atau media elektronik, para tim kreatif harus memiliki motivasi kerja sehingga bisa memiliki kreativitas yang maksimal dalam menciptakan ide-ide atau karya yang selalu menarik dan berbeda dengan lainnya. Oleh karena itulah peneliti ingin mengetahui hubungan motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik.

Kata kunci : Motivasi Kerja, Kreativitas.

Page 3: Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja

 

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Setiap individu memiliki berbagai macam aktivitas dalam rangka mengisi dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Individu sebagai makhluk sosial, harus mampu berinteraksi dengan sesamamya serta lingkungannya dan hal itu merupakan suatu kodrat manusia. Selain itu, bekerja dan berkarya juga merupakan kodrat manusia yang harus dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya agar tetap dapat bertahan di era globalisasi seperti sekarang ini.

Kreativitas dibutuhkan pada setiap tingkat, fungsi, dan orang dalam berorganisasi untuk menjadi kreatif. Khususnya bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia entertainment yang menuntut kreativitas lebih banyak. Bidang ini menuntut bagaimana cara penyajian karya mereka agar dapat menarik para penikmat karya tersebut. Semua acara dapat ditampilkan dengan bantuan media cetak ataupun media elektronik, dimana sekelompok individu yang memegang tanggung jawab seperti itu disebut tim kreatif. Mereka ditantang untuk mengeluarkan ide-ide kreatif untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam bekerja.

Tim kreatif media elektronik memiliki peranan besar dalam mengelola suatu informasi atau tayangan-tayangan dalam media elektronik agar dapat menarik untuk dinikmati para pendengar atau penonton acara tersebut dan menghasilkan suatu program acara yang menarik sehingga mampu bersaing dengan acara lainnya. Tim kreatif pada media cetak atau elektronik memiliki tugas yang hampir sama walaupun hasil karya mereka disajikan dalam media yang berbeda. Pada tim kreatif media cetak mereka menyalurkan ide-ide kreatif melalui suatu informasi dalam bentuk tulisan atau pesan bergambar yang mampu menarik pembaca untuk mengetahui apa isi dari yang mereka sajikan sedangkan tim kreatif pada media elektronik memainkan peranan dalam hal menyajikan suatu program acara semenarik mungkin agar para penikmat acara mereka tidak merasa monoton dengan ide-ide yang mereka tuangkan dalam program acara yang mereka tampilkan. Melihat dari tugas-tugas yang mereka jalani dapat kita nilai bahwa untuk menghasilkan suatu karya yang bagus dan maksimal untuk disajikan baik melalui media cetak atau media elektronik, para tim kreatif memiliki peranan besar untuk dapat

Page 4: Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja

 

bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain.

Para tim kreatif yang sangat terlihat secara nyata hasil karya mereka itu lebih terlihat pada karyawan-karyawan yang bekerja pada media elektronik, karena kita dapat menilai seberapa menariknya ide-ide yang mereka sajikan dalam setiap tayangan dan dapat dikatakan berhasil jika acara-acara mereka banyak menarik perhatian para penonton ataupun pendengar. Oleh karena itu, para tim kreatif media elektronik banyak sekali memegang peranan sepanjang acara-acara atau karya yang mereka hasilkan untuk dapat dinikmati oleh banyak orang.

Orang yang benar-benar kreatif memiliki sistem nilai dan sistem apresiasi hidup sendiri yang mungkin tidak sama dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat ramai. Kemampuan kreativitas individu tidak lepas dari pengaruh kebudayaan dan masyarakat di sekitarnya. Peranan teknologi dalam suatu kebudayaan atau organisasi dapat membatasi atau meluaskan kreativitas. Berhubungan dengan semakin canggihnya teknologi maka kita dapat dengan mudah menikmati hasil-hasil kerja mereka melalui media elekronik.

Menurut Guilford (dalam Munandar, 1999) ciri-ciri aptitude dari kreativitas (berpikir kreatif) meliputi kelancaran, kelenturan atau keluwesan (fleksibitas), orisinalitas dan elaborasi.

Kreativitas seseorang agar dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu (motivasi intrinsik) maupun dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik). Orang akan sangat kreatif ketika mereka sangat dimotivasi oleh minat, kepuasan dan tantangan dari pekerjaan itu sendiri dan bukan oleh tekanan eksternal.

Amabile(dalam Munandar, 1999) secara eksplisit menegaskan bahwa motivasi intrinsik merupakan pemrakarsa utama bagi munculnya perilaku kreatif, karena adanya motivasi intrinsik akan memberikan perasaan senang bagi individu untuk melakukan eksplorasi dan penyelesaian tugas secara maksimal.

Motif sangat mempengaruhi sikap, perilaku, keinginan, atau tindakan-tindakan sengaja lainnya. Individu cenderung tidak terdorong dan tidak tergerak untuk meraih sesuatu yang diinginkan bila tidak adanya motivasi. Padahal kreativitas sering menuntut satu rangkaian persiapan, pemikiran,

Page 5: Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja

 

pendefinisian persoalan, dan pemecahannya

Menurut Munandar (1999) individu dengan tingkat motivasi yang cukup tinggi akan lebih bersemangat dalam memulai dan menyelesaikan segala pekerjaannya, sedangkan pada individu dengan tingkat motivasi yang relatif rendah cenderung enggan untuk memulai dan menyelesaikan pekerjaannya. Kondisi seperti itu mungkin sekali membuat kreativitas seseorang tidak dapat berkembang secara optimal.

Motivasi dapat mengarahkan individu untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Motivasi mampu meningkatkan semangat individu dalam melakukan berbagai aktifitasnya, termasuk bekerja dan berkarya.

Pemahaman yang baik mengenai motivasi dapat menjadi suatu alat yang berharga untuk memahami sebab munculnya perilaku tertentu dalam organisasi, untuk memprediksi efek dari setiap tindakan, dan untuk mengarahkan perilaku agar sasaran organisasi dan individu dapat tercapai melalui pengembangan ide-ide kreatif mereka.

Motivasi tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan dan

mengarahkan sumber daya manusia agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi kerja merupakan masalah penting untuk mendorong seseorang agar dapat bekerja dan berkarya secara optimal. Maka dengan adanya motivasi kerja yang tinggi seseorang dapat menghasilkan kreativitas yang memuaskan sehingga dapat memberi keuntungan dan kepuasan baik untuk diri sendiri, organisasi atau perusahaan di tempatnya bekerja.

Hal-hal yang telah diuraikan di atas merupakan gambaran mengenai hubungan motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik. Pada dasarnya kreativitas dapat terjadi dimanapun, sejauh tempat kerja tersebut menghargai atau mendorong para individunya untuk berkreasi. Kreativitas orang-orang dunia pertelevisian atau penyiaran radio ternyata memiliki caranya tersendiri dalam menciptakan ide-ide kreatifnya. Kreativitas para pekerja di media cetak atau media elektronik itu muncul saat adanya keterikatan bersama tim kerja di lapangan, misalnya pada tim produksi atau tim kreatif. Kreativitas itu amat sangat penting, para tim kreatif atau tim produksi di stasiun TV atau radio itu

Page 6: Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja

 

kreativitasnya muncul setiap saat, setiap detik, menit, jam, sampai setiap hari. Maka untuk menciptakan kreativitas itu, seseorang itu diberikan motivasi bersama tim kerjanya. Berdasarkan uraian diatas penulis ingin meneliti apakah ada hubungan motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik?

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan motivasi kerja dan kreativitas figural dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik televisi dan radio. C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat terhadap perkembangan ilmu psikologi, khususnya Psikologi Industri dan Organisasi. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian

selanjutnya terutama yang berhubungan dengan motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada karyawan dan perusahaan, dimana karyawan diharapkan mampu mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya agar lebih kreatif dalam bekerja, khususnya pada tim kreatif yang sangat mementingkan ide-ide kreatif. Selain itu pada perusahaan diharapkan dapat membantu karyawan agar dapat memotivasi karyawan untuk mengembangkan kreativitasnya dalam bekerja.

Page 7: Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja

 

II. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Kreativitas

Olson (1996) menyatakan

bahwa kreativitas adalah proses untuk

menghasilkan gagasan baru atau

wawasan segar. Dikemukakan juga

bahwa kreativitas adalah proses

menghasilkan sesuatu yang tidak

berkembang secaraa alamiah atau tidak

di buat dengan cara yang biasa.

2. Teori-teori Kreativitas

Munandar (1999),

mengemukakan beberapa teori tentang

kreativitas diantaranya Teori

Psikoanalisis, Teori Humanistik., Teori

Csikszentmilhalyi

3. Aspek-aspek Kreativitas

Menurut Munandar

(1992), mengemukakan aspek-

aspek kreativitas yaitu Kelancaran

berpikir, Kelenturan berpikir,

Keaslian dalam berpikir

a. Elaborasi berpikir

4. Sifat-sifat Kreativitas

Campbell (dalam Nashori

dan Mucharam, 2002)

mengemukakan bahwa kreativitas

merupakan suatu kegiatan yang

mendatangkan hasil dan memiliki

ketiga sifat, yaitu : baru, berguna,

dan dapat dimengerti orang lain.

5. Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kreativitas

Hurlock (dalam Rochman,

1989) Jenis kelamin, Status sosial dan

ekonomi, Urutan kelahira, Jumlah

anggota keluarga, Lingkungan kota

dan desa, Intelegensi

6. Alat Ukur Kreativitas

Tes kreativitas pertama

dikonstruksikan di Indonesia pada

tahun 1977 adalah Tes Kreativitas

Verbal dan Tes Tes Kreativitas

Figural (TKF)

A. Motivasi Kerja

1. Pengertian Motivasi Kerja

Menurut Usmara (2006) motivasi

kerja adalah suatu kumpulan

kekuatan tenaga yang berasal baik

dari dalam maupun luar individu

yang memulai sikap dan

menetapkan bentuk, arah, serta

intensitasnya.

2. Karakteristik Pribadi Orang

dengan Motivasi Kerja Tinggi

Menurut Kartono (1994)

mengatakan ada beberapa karakteristik

Page 8: Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja

 

pribadi orang yang memiliki motivasi

kerja tinggi, dimana orang tersebut

memiliki sifat diantaranya adalah:

Adanya  keinginan  untuk  Berprestasi, 

Adanya  keinginan  untuk  mendapatkan 

pengarahan,  Adanyan  keinginan  untuk 

maju

B. Tim Kreatif

1. Pengertian Tim Kreatif

Naratama  (2004) 

mengemukakan  tim  kreatif 

merupakan  orang  yang  bertanggung 

jawab  mengemas  konsep  acara 

menjadi  menarik  dan  mempunyai 

nilai  komersial  karena  apapun  yang 

terjadi,  acara  televisi  harus 

mempunyai nilai jual yang tinggi. 

C. Media Elektronik

1. Pengertian Media Elektronik

media elektronik adalah

alat sebaran yang menggunakan

teknologi elektronik atau

elektromekanik untuk dicapai

pengguna seperti televisi, radio,

komputer dan telepon (Naratama,

2004).

E. Hubungan antara Motivasi Kerja

dan Kreativitas dalam Bekerja pada

tim Kreatif Media Elektronik

Kreativitas adalah

kemampuan dalam memecahkan

suatu masalah, menghasilkan suatu

produk, mengajukan pertanyaan

yang belum ada sebelumnya dan

unik juda merupakan kemampuan

untuk mendapatkan masalah-

maalah baru yang nantinya akan

dicari solusi pemecahan masalah

(Herington & Parke dalam

Santrock, 1998). Tim kreatif

adalah sekelompok individu yang

mengeksplorasi id ekreatif mereka

yanng dapat dituangkan dan di

produksi secara apik (Harry Roesli

& Yudhistira Massardi dalam

Naratama, 2004).

Beberapa hasil

penelitian menyebutkan juga

bahwa adanya hubungan antara

motivasi kerja dengan kreativitas

dalam bekerja. Berdasarkan hasil

penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Adni (1994) bahwa

motivasi kerja yang signifikan

menyebabkan kreativitas, dengan

Page 9: Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja

 

demikian untuk meningkatkan

kreativitas dapat dilakukan dengan

meningktakan motivasi kerja.

Penelitian ini juga di dukung oleh

Suarsih (2008) yang membuktikan

bahwa variabel motivasi kerja

berhubungan dengan kreativitas

kerja pegawai.

Motivasi dapat

mengarahkan atau mampu

meningkatkan individu dalam

melakukan aktivitas termasuk

bekerja dan berkarya. Hal tersebut

berhubungan jika individu yang

berperilaku kreatif dalam

menuangkan ide-idenya apabila

individu memahami dengan baik

mengenai motivasi dalam dirinya

yang dapat dijadikan suatu alat

yang berharga untuk memahami

munculnya perilaku seperti

mengembangkan ide-ide kreatif

mereka dalam bekerja dan

berkarya. Oleh karena itu, motivasi

kerja merupakan pendorong yang

mengakibatkan seorang anggota

organisasi agar mau dan rela untuk

melakukan berbagai kegiatan yang

menjadi tanggung jawabnya dan

menunaikan kewajibannya

(Siagian, 1995). Adapun ciri-ciri

motivasi kerja yaitu rasa tanggung

jawab yang tinggi, keinginan untuk

berprestasi, keinginan untuk

mengembangkan diri, suka bekerja

keras, cenderung mandiri, suka

menjalin hubungan dengan rekan

sekerja, dan suka pekerjaan yang

menantang.

E. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan

pustaka di atas maka hipotesis

yang diajukan yaitu bahwa adanya

hubungan antara motivasi kerja

dan kreativitas figural dalam

bekerja pada media elektronik

televisi dan radio.

III. III. METEDOLOGI PENELITIAN A. A.Identifikasi Variabel-variabel

Penelitian Beberapa Variabel yang akan diteliti

dalam penelitian ini antara lain : Variabel Terikat : Kreativitas Variabel Bebas : Motivasi Kerja

B. Definisi Operasional 1. Kreativitas adalah Kemampuan

seseorang untuk menghasilkan atau dengan menemukan inovasi baru baik dalam gagasan, benda atau karya seni yang unsur-unsurnya

Page 10: Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja

 

lama tetapi konfigurasinya baru dengan dimensi konten verbal.

2. Motivasi kerja adalah suatu proses dimana adanya kebutuhan-kebutuhan yang mendorong individu untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu dalam pekerjaannya.

C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian adalah

laki-laki atau perempuan yang berusia diatas 18 tahun, Masa kerja lebih dari 1 tahun, Pendidikan minimal SMA

Adapun karakteristik subjek penelitian diambil dari tim kreatif pada media elektronik dikarenakan tim-tim kreatif tentunya membutuhkan tingkat kreativitas yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaannya.

D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam

penelitian ini diperoleh melalui kuesioner dimana berisi identitas subjek penelitian yang terdiri dari nama, jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, lama bekerja, urutan anak dan penghasilan yang menunjukkan karakteristik subjek penelitian. Selain itu di dalam kuesioner itu terdapat skala motivasi kerja dan tes kreativitas figural (TKF). Untuk mengukur kreativitas dalam bekerja menggunakan tes kreativitas figural (TKF) dan motivasi kerja menggunakan skala berbentuk skala Likert.

1. Tes Kreativitas Figural (TKF) Dalam penelitian ini untuk

mengukur kreativitas

menggunakan tes kreativitas figural (TKF) yang merupakan adaptasi dari Circle Test dari Torrance, yang pertama digunakan di Indonesia pada tahun 1976.

2. Skala Motivasi Kerja Skala motivasi kerja disusun

berdasarkan karakteristik motivasi kerja yang berasal dari Hasibuan (1994) yaitu rasa tanggung jawab yang tinggi, keinginan untuk berprestasi, keinginan untuk mengembangkan diri, suka bekerja keras untuk mendapatkan pengakuan, cenderung mandiri, suka menjalin dengan rekan sekerja, suka pekerjaan yang menantang. 3. Sistem Penilaian

a. Kreativitas Torrance (1974) menentukan patokan sebagai berikut: a) menggabung 2 lingkaran mendapat 2 bonus points b) menggabung 3-5 lingkaran mendapat 5 bonus points c) menggabung 6-10 lingkaran mendapat 10 bonus points d) menggabung 11-15 lingkaran mendapat 15 bonus points e) menggabungkan semua lingkaran mendapat bonus 25 points

b. Motivasi Kerja Penilaian pada skala

motivasi kerja dibagi menjadi dua yaitu item favourable adalah item yang mendukung aspek dan unfavourable adalah item yang tidak mendukung aspek. Pada skala motivasi kerja setiap pernyataan mengandung empat alternatif

Page 11: Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja

 

jawaban yang bergradasi mulai dari SS (sangat sesuai), S (sesuai), TS (tidak sesuai), dan STS (sangat tidak sesuai). Tabel di bawah ini merupakan sistem penilaian pada skala baik item favourable maupun unfavourble.

E. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data

Variabel berasal dari kata validity, yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dari suatu instrument pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1996). Jika korelasi skor item dengan skor total item kurang dari 0,3 maka item tersebut terbuang. Untuk melihat korelasi tersebut digunakan teknik korelasi product moment Pearson (Azwar, 1996)

Menurut Anastasi dan Urbina (2003), reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Uji reliabilitas penelitian ini menggunakan teknik analisis Alpha Cronbach dimana tes dapat dibelah menjadi beberapa bagian dan dapat digunakan pada tes yang belahannya tidak paralel satu sama lain. Jika reliabilitasnya kurang dari 0,7 maka instrumen pengukuran tersebut tidak reliabel (Azwar, 1996). F. Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik Korelasi Product Moment Pearson, yaitu menganalisis hubungan antara motivasi kerja sebagai variabel bebas dengan kreativitas sebagai variabel terikat.

 

IV. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti

mempersiapkan alat ukur dan lokasi

penelitian. Alat ukur yang

dipersiapkan dalam penelitian ini

adalah skala motivasi kerja yang

dikembangkan berdasarkan

karakteristik motivasi kerja dan alat

ukur kreativitas yaitu TKF (Tes

Kreativitas Figural). Pada skala

motivasi kerja menggunakan 48 item

yang terdiri dari 24 item favourable

dan 24 item unfavourable dan

kreativitas terdiri dari 65 lingkaran.

Setelah mempersiapkan alat ukur,

peneliti kemudian memperbanyak

skala dan alat ukur yang telah disusun

sebanyak 50 eksemplar.

b. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian menggunakan

metode try out terpakai, dimana

data yang diperoleh dan digunakan

dari satu kali try out. Hal ini

dikarenakan cukup sulitnya

mendapatkan izin dari perusahaan

dan menemukan waktu yang

Page 12: Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja

 

kosong pada subjek penelitian

dimana mereka para tim kreatif

pada media elektronik sulit sekali

untuk diminta waktunya karena

kesibukan mereka sehingga hanya

dilakukan satu kali pengambilan

data. Proses pengambilan data

dilakukan pada tanggal 2-6

februari 2009. Dalam penelitian

ini, peneliti membagikan kuesioner

sebanyak 50 buah yang dibagikan

di TPI di Pintu II TMII sebanyak

20 buah, PH AVANTGARDE

ASTRO TV 19 buah di Duren

Tiga, MD radio di Duren Sawit

sebanyak 5 buah dan Oz radio di

Kemang sebanyak 6 buah. Dari 50

kuesioner yang dibagikan kepada

subjek penelitian, kuesioner yang

dikembalikan sebanyak 50 buah

juga. Dari 50 kuesioner yang

dibagikan semua memenuhi syarat

sebagai subjek penelitian.

c. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek penelitian terdiri

dari 50 orang karyawan tim

kreatif yang dibagi menjadi

beberapa kelompok

berdasarkan kelompok usia,

jenis kelamin, pendidikan

terakhir, urutan anak, lama

bekerja dan jumlah

penghasilan.

2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Skala

a. Skala Motivasi Kerja

Menurut Sutrisno Hadi (1996) koefisien

validitas dapat dianggap memuaskan

apabila melebihi rxy = 0,279 yang

dianggap valid. Pada skala motivasi

kerja dari 48 item yang valid, sementara

32 item yang valid, sementara 16 item

lainnya dinyatakan gugur. Korelasi skor

total pada item-item valid bergerak

antara 0,297 sampai 0,641.

b. Kreativitas

Berdasarkan hasil penelitian TKF (Tes

Kreativitas Figural), diperoleh skor

tertinggi dari subjek penelitian adalah

119, skor terendah subjek penelitian

adalah 70 dan nilai Mean sebesar 96,66

ini termasuk dalam ketegori cukup, yang

secara umum subjek penelitian memiliki

tingkat kreativitas yang cukup

Page 13: Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja

 

3. Uji Asumsi

Sebelum melakukan analisis korelasi,

terlebih dahulu dilakukan uji asumsi

untuk mengetahui terpenuhi atau

tidaknya normalitas dan linearitas

sebaran data.

a. Uji Normalitas

Untuk uji normalitas sebaran skor

digunakan uji Kolmogorov Smirnov.

Berdasarkan pengujian normalitas pada

variabel motivasi kerja diperoleh hasil

signifikansi sebesar 0,200 pada

Kolmogorov Smirnov (p > 0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa distribusi skor

skala motivasi kerja berdistribusi

normal. Pada alat ukur kreativitas

diperoleh signifikansi 0,200 pada

Kolmogorov Smirnov (p > 0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa distribusi skor

skala motivasi kerja berdistribusi

normal.

4. Uji Hipotesis

Teknik korelasi yang

digunakan dalam penelitian ini

menggunakan metode parametrik karena

data berdistribusi normal, N ≥ 30. Oleh

karena itu digunakan product moment.

Berdasarkan analisis data yang

dilakukan dengan menggunakan teknik

Korelasi Product Moment Pearson (2-

tailed) diperoleh nilai koefisien korelasi

sebesar 0,595 dengan signifikansi

sebesar 0,000 (p < 0,01). Hal ini

menunjukkan bahwa hipotesis penelitian

ini diterima, artinya ada hubungan

positif yang sangat signifikan antara

motivasi kerja dengan kreativitas. Hal

ini berarti semakin tinggi motivasi kerja

subjek maka semakin tinggi

kreativitasnya. Begitu juga sebaliknya.

Hasil pengujian ini dapat dilihat pada

tabel berikut.

d. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk

menguji hubungan antara motivasi kerja

dan kreativitas dalam bekerja pada tim

kreatif media elektronik. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa hipotesis

penelitian ini diterima, artinya ada

hubungan positif yang signifikan antara

motivasi kerja dan kreativitas. Hal ini

berarti semakin tinggi motivasi kerja

subjek maka semakin tinggi

kreativitasnya atau semakin rendah

Page 14: Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja

 

motivasi kerja subjek maka semakin

rendah kreativitasnya.

Motivasi kerja mempengaruhi

timbulnya kreativitas dalam bekerja

pada tim kreatif media elektronik. Hal

ini sesuai dengan pendapat Naratama

(2004) yang menyebutkan bahwa

seorang tim kreatif yang berkecimpung

dalam media elektronik dengan memiliki

motivasi kerja yang tinggi maka

seseorang akan menghasilkan kreativitas

yang maksimal pula guna mencapai hasil

yang memuaskan. Adni (1994) juga

menjelaskan motivasi yang tinggi akan

menyebabkan kreativitas seseorang

meningkat.

Tim kreatif yang bekerja di perusahaan

manapun akan selalu berusaha bersaing

dengan perusahaan lain agar mampu

bersaing dalam menciptakan suatu karya

yang selalu berbeda dalam segi

manapun. Dengan demikian, seorang tim

kreatif yang bekerja minimal satu tahun

mereka sudah mampu menyesuaikan

dengan bidang pekerjaan mereka dan

mampu berdaptasi dengan lingkungan

kerja Pada umumnya seorang yang

banyak memiliki ide kreatif berkarya

tanpa mengharapkan timbal balik yang

banyak, mereka akan sangat berharga

sekali apabila hasil karya yang

dihasilkan berguna atau dapat nikmati

oleh orang banyak. Kreativitas orang-

orang di media elektronik itu muncul

juga saat adanya ketertarikan antara tim

kerja dilapangan seperti, tim kreatif.

Dimana itu merupakan salah satu faktor

dari luar (eksternal) yang bisa

memunculkan kreativitas seseorang.

Dari hasil penelitian antara tingkat

kreativitas yang dimiliki oleh orang yang

bekerja di media elektronik televisi

maupun radio pada umumnya adalah

sama oleh karena itu kreativitas

sangatlah penting untuk tim kreatif di

media elektronik, karena dapat muncul

setiap saat yang kemudian jadilah suatu

konsep dan ide kreatif yang siap untuk

ditampilkan. Hal ini guna untuk

kebaikan suatu perusahaan bahwa dalam

era persaingan stasiun TV yang makin

marak, membuat para tim kreatif harus

memiliki ide atau gagasan baru yang

kreatif. Oleh karena itu perlu adanya

motivasi kerja yang diberikan bersama

tim kerjanya yaitu tim kreatif tersebut.

Jadi dengan adanya motivasi yang tinggi

seseorang dapat mengeluarkan ide-ide

Page 15: Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja

 

kreatif mereka sehingga bisa

menghasikan sesuatu yang siap bersaing

dengan stasiun TV dan stasiun Radio

lain.

VPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat

diketahui bahwa ada hubungan yang

positif antara motivasi kerja dan

kreativitas dalam bekerja pada tim

kreatif media elektronik.. Dari hasil

penelitian juga dapat diketahui subjek

memiliki motivasi kerja yang tinggi

dan kreativitas berada dalam kategori

cukup.

B. Saran

1. Bagi Subjek

Bagi subjek penelitian yang telah

memiliki motivasi kerja yang tinggi,

hendaknya mengasah terus

kemampuannya khususnya dengan

meningkatkan kreativitas agar semua

ide-ide kreatif atau karya mereka

mampu bersaing dalam industri

pertelevisian atau penyiaran.

2. Bagi Perusahaan

Bagi pihak perusahaan hendaknya

pimpinan perusahaan untuk

memotivasi karyawaanya untuk

bekerja dengan giat dan memberikan

dukungan kepada para tim kreatif

dalam mewujudkan kreativitasnya

secara maksimal.

2. Bagi Penelitian

Bagi penelitian selanjutnya disarankan

untuk mencari variabel lain yang

dihubungkan dengan motivasi kerja

dan kreativitas misalnya variabel

kecerdasan emosional. Subjek

penelitinpun tidak dibatasi oleh tim

kreatif media elektronik, tetapi juga

media massa.

V. DAFTAR PUSTAKA Adni, S. (1994). Membangkitkan

kreatvitas individu di dalam organisasi melalui pengembangan berfikir positif, keyakinan diri dan motivasi kerja yang dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan atasan. Skiripsi (tidak diterbitkan). Bandung: Universitas Padjajaran.

Anastasi, A. & Urbina, S.(1997). Tes

psikologi. Alih bahasa: Robertus H,S.I. Jakarta: Prenhallindo.

Page 16: Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja

 

Anastasi, A. & Urbina, S. (2003). Tes

psikologi (Psychological testing 7e –Jilid 1 ). Jakarta: PT Indeks Gramedia Grup.

Azwar, S. (1996). Tes prestasi :

Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2005). Tes Prestasi (

Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi pelajar – Edisi II ). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hasibuan, M.S.P. (1995). Manajemen sumber daya manusia: Dasar dan Kunci Keberhasilan. Jakarta: PT Gunung Agung.

Hasibuan, M.S.P. (2001). Manajemen:

Dasar, pengertian, dan masalah. Jakarta: Bumi Aksara.

Naratama, R. (2004). Menjadi sutradara televisi. Jakarta: Grasindo

 

 

 

 

 

   

Page 17: Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja