6
HUBUNGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DENGAN ANEMIA DI RSB PERMATA HATI METRO TAHUN 2012 Asih Purwati * Abstrak Wanita hamil di Indonesia merupakan salah satu kelompok yang rentan masalah gizi terutama anemia gizi besi. Sekitar 95% kasus anemia selama kehamilan adalah karena kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi). Pada wanita hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi hiperemesis gravidarum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan hiperemesis gravidarum dengan anemia di RSB Permata Hati Metro tahun 2012. Jenis penelitian ini adalah korelasi, penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di tahun 2012 yang berjumlah 545 orang, sampel yang digunakan sebanyak 231 orang dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi frekuensi kejadian hiperemesis gravidarum di RSB Permata Hati Metro tahun 2012 dari 231 responden terdapat 46 responden (19,91%), frekuensi kejadian anemia ditemukan sebanyak 96 responden (41,56%). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara hiperemesis gravidarum dengan kejadian anemia (p-value= 0,014 < 0,05; OR; 2,389, CI 95%: 1,237-4,614). Bagi ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum disarankan mematuhi diit secara teratur sehingga kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilan tercukupi dan dapat terhindari dari anemia pada kehamilan. (* Akademi Kebidanan Patriot Bangsa Husada Lampung Tengah PENDAHULUAN Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) anemia merupakan salah satu masalah global yang paling serius. Prevalensi anemia pada kehamilan bervariasi karena perbedaan dalam kondisi sosial ekonomi, gaya hidup dan perilaku budaya. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar < 10,5 gr% pada trimester II. Anemia pada ibu hamil terjadi pada 52% pada setiap kehamilan di negara berkembang dan 23% di negara maju. Penyebab paling umum adalah anemia gizi buruk dan kekurangan zat besi. Anemia merupakan salah satu masalah paling umum yang mempengaruhi kekurangan gizi ibu hamil. Tingginya prevalensi efisiensi mikronutrien besi dan lainnya di antara wanita selama kehamilan di negara berkembang sangat memprihatinkan dan anemia ibu masih merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas perinatal yang cukup besar. (Hofmeyr, WHO, 2011). Wanita hamil di Indonesia merupakan salah satu kelompok yang rentan masalah gizi terutama anemia gizi besi. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan prevalensi anemia ibu hamil sebesar 50,9%. Namun demikian keadaan ini mengindikasikan bahwa anemia gizi besi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Tingginya prevalensi ini disebabkan karena cakupan tablet Fe di Indonesia sebesar 83,25% yang masih <90% dan tingkat konsumsi protein dan sayuran masih kurang (Profil kesehatan Indonesia, 2011). Berdasarkan Hasil Survey Cepat, Anemia di Propinsi Lampung diketahui bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil masih 73,74% masih jauh lebih tinggi dari angka nasional sebesar 50,9%. Tingginya prevalensi ini selain disebabkan karena cakupan pil besi yang masih <90%, sehingga anemia pada ibu hamil masih tinggi. (Profil Kesehatan Propinsi Lampung, 2011). Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan

Hubungan Hiperemesis Gravidarum Dengan Kejadian Anemia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

journal penelitian

Citation preview

HUBUNGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DENGAN ANEMIADI RSB PERMATA HATI METRO TAHUN 2012 Asih Purwati * AbstrakWanitahamildiIndonesiamerupakansalahsatukelompokyangrentanmasalahgiziterutama anemiagizibesi.Sekitar95%kasusanemiaselamakehamilanadalahkarenakekuranganzatbesi (anemia defisiensi besi). Pada wanita hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi hiperemesis gravidarum.Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahuihubunganhiperemesisgravidarum dengan anemia di RSB Permata Hati Metro tahun 2012. Jenispenelitianiniadalahkorelasi,penelitianinimenggunakandesainpenelitiananalitikdengan pendekatancrosssectional.Populasidalampenelitianiniadalahsemuaibuhamilditahun2012 yangberjumlah545orang,sampelyangdigunakansebanyak231orangdengantekniksimple random sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwadistribusi frekuensi kejadian hiperemesis gravidarum di RSB PermataHatiMetrotahun2012dari231respondenterdapat46responden(19,91%),frekuensi kejadiananemiaditemukansebanyak96responden(41,56%).Hasilujistatistikmenunjukkanada hubunganantarahiperemesisgravidarumdengankejadiananemia(p-value=0,014