Upload
truongkhuong
View
237
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
i
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN
MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU (TB PARU)
DI PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Diajukan oleh:
CHASANAH SETYORINI
A11200763
S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
TAHUN 2016
ii
iii
iv
v
PERSEMBAHAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan ilmunya hingga tak berujung agar kita dapat temukan dan kita
gunakan untuk kesejahteraan umat manusia dan agar kita lebih mencintaiNya,
akhirnya saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Terselesainya skripsi ini
tentunya tidak terlepas atas bantuan, arahan, dan dukungan dari berbagai pihak
yang berkait. Untuk itu saya persembahkan skripsi ini untuk :
Ayahku terkasih dan ibuku tercinta terimakasih atas dukungan,
semangat, doa dan kasih sayang yang telah diberikan untukku.
Untuk abang-abangku Ucup dan Pardex yang selalu mendorongku tetep
semangat dan berjuang dalam hidup ini.
Untuk sahabat-sahabatku ulum, siwi, amy, eka, tea, efi, elite tanpa
kalian aku bukanlah apa-apa.
Seluruh dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong yang telah
memberikan banyak pengetahuan kepada saya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
vi
MOTTO
Ketika ALLOH memberi cobaaan dalam hidupmu,
sebenarnya Alloh tidak menghukummu,
Dia hanya ingin melihat seberapa sabar dan kuat kamu
melaluinya.
Masalah adalah bagian dari hidup.
Sebuah mimpi akan membuat seseorang memiliki tujuan dan
sebuah langkah akan membuat seseorang memiliki harapan.
Sarjana sejati adalah sarjana yang mampu
menciptakan pekerjaan sendiri, bukan mencari
pekerjaan.
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Hubungan dukungan terhadap kepatuhan
minum obat pada pasien Tuberkulosis Paru (TB Paru) di PKU Muhammadiyah
Gombong”.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak
dapat terlaksana dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
peneliti mengucapkan terima kasih yang tulus kepada :
1. M. Madkhan Anis, S. Kep. Ns, selaku Ketua StiKes Muhammadiyah
Gombong.
2. Isma Yuniar, M. Kep, ketua prodi S1 Keperawatan yang telah memberikan
izin untuk mengadakan penelitian;
3. Cokro Aminoto, SIP. M. Kes, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
motivasi, masukan, arahan, saran dan koreksi terhadap Proposal ini;
4. Putra Agina, S. Kep. Ns, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
motivasi, masukan, arahan, saran dan koreksi terhadap Proposal ini:
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak
dapat peneliti sebutkan satu persatu.
Semoga Alloh SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini dengan limpahan rahmat dan hidayah-
Nya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dibidang
kesehatan.
Gombong, Juli 2016
Chasanah Setyorini
viii
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Skripsi, Juli 2016
Chasanah Setyorini1)
Cokro Aminoto2)
Putra Agina3)
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN
MINUM OBAT PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RS PKU
MUHAMMADIYAH GOMBONG
XIV + 56 halaman + 2 gambar + 5 tabel + 8 lampiran
ABSTRAK
Latar Belakang TB Paru adalah penyakit yang dapat diobati dan disembuhkan. Pengobatan yang
teratur pada pasien TB Paru dapat sembuh secara total, apabila pasien itu sendiri mau patuh
dengan aturan-aturan tentang pengobatan TB Paru. Dukungan sosial yang utama berasal dari
dukungan keluarga, karena dukungan keluarga memegang peranan penting dalam kehidupan
penderita tuberkulosis berjuang untuk sembuh, berpikir ke depan, dan menjadikan hidupnya lebih
bermakna. Tujuan mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada
pasien Tuberkulosis paru (TB paru) di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong.
Metode Metode dari penelitian ini merupakan non experimental dengan menggunakan desain
deskriptif analitik dan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 38 responden yang diambil
secara total sampling. Penguumpulan data menggunakan wawancara terstruktur kuesioner.
Kemudian dianalisis secara deskritif, korelasi menggunakan uji chi square.
Hasil Penelitian Ada 12 pasien (40%) yang mendapat dukungan keluarga amat baik, 21 pasien
(70%) patuh terhadap pengobatan TB paru. Ada 8 pasien (26.7%) yang mendapat dukungan
keluarga cukup baik, 9 pasien (30%) tidak patuh terhadap pengobatan TB paru.
Kesimpulan Ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum
obat pada pasien TB paru di RS PKU Muhammadiyah Gombong (x2=10.519 dan =0.001
<0.05).
Kata Kunci Dukungan Keluarga, Kepatuhan Minum Obat, TB Paru.
1) Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
2) Pembimbing I Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
3) Pembimbing II Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
ix
Bachelor of Nursing Program
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Research, July 2016
Chasanah Setyorini1)
Cokro Aminoto2)
Putra Agina3)
THE CORRELATION BETWEEN FAMILY SUPPORT AND THE TUBERCULOSIS
PATIENTS COMPLIANCE IN TAKING
MEDICINE IN PKU MUHAMMADIYAH
GOMBONG HOSPITAL
XIV + 56 pages + 2 figures + 5 tables + 8 appendices
ABSTRACT
Background Tuberculosis is a disease that can be treated and cured. Regular medication in a
patient Tuberculosis can be cured completely if the patients obey the rules about the treatment of
pulmonary tuberculosis medication. The main social support comes from family support because
family support plays an important role in the life of tuberculosis patients in struggling to recover,
think ahead, and to make his life more meaningful.
Objective To find out the correlation between family support and the compliance of tuberculosis
patients in taking medicine at PKU Muhammadiyah Gombong Hospital.
Methods This is a non-experimental research that used descriptive analytic method and cross
sectional approach. 38 samples were taken by total sampling technique. The data were collected by
using a structured interview questionnaire and analyzed by using chi square test.
Results 12 patients (40%) received good family support, 21 patients (70%) adhered to the
treatment of pulmonary tuberculosis. 8 patients (26.7%) received quite good family support, 9
patients (30%) did not adhere to the treatment of pulmonary tuberculosis.
Conclusion There was a significant correlation between family support and the compliance of
tuberculosis patients in taking medicine at PKU Muhammadiyah Gombong Hospital (x2=10.519
and =0.001 <0.05).
Keywords Family Support, Compliance in Drinking Medicine, Pulmonary Tuberculosis.
1. Student of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
2. Research Consultant1 Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong.
3. Research Consultant2 Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong.
x
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………….. ......... ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………….. ........ iii
PERNYATAAN………………………………………………………....... iv
MOTTO ......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi
KATA PENGANTAR………………………………………………... ...... vii
ABSTRAK…………………………………………………………..... ..... viii
ABSTRACT ................................................................................................. ix
DAFTAR ISI .. …………………………………………………………. ...... x
DAFTAR GAMBAR .. ………………………………………………… ..... xi
DAFTAR TABEL…… . ……………………………………………….. .... xii
DAFTAR LAMPIRAN . ……………………………………………….. ... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang… ..... …………………………………………….. ...... 1
1.2. Rumusan Masalah… ..... …………………………………………. ...... 4
1.3. Tujuan Penelitian……… ..... …………………………………….. ...... 5
1.4. Manfaat penelitian………… .... …………………………………. ...... 5
1.5. Keaslian Penelitian…………… .... ……………………………… ...... 6
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teori…………… ........ ………………………………... .. ....8
2.2. Kerangka Teori Penelitian……… .... …………………….……… .... 34
2.3. Kerangka Konsep……………………..... ……………………….. .... 35
2.4. Hipotesa………………………………… ..... ………………….... .... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian…………………………… ..... ………………. .... 36
3.2. Populasi dan Sampel…………………………… ..... ……………. .... 36
3.3. Tempat dan Waktu Penelitian……………………… .................... .... 37
3.4. Variable Penelitian…………………………………………….......... 37
3.5. Definisi Oprasional…………………………………………… .... .... 38
3.6. Teknik Pengumpulan Data…………………………………… .... .... 40
3.7. Instrument Penelitian…………………………………………. .... .... 41
3.8. Metode Pengumpulan Data dan Teknik Analisa Data……….. ..... .... 44
3.9. Validitas dan Reliabilitas Instrumen………………………….. .... .... 46
3.10. Etika Penelitian………………………………………………. ..... ... .48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. .... 49
4.2 Pembahasan ................................................................................... ... 51
4.3 Keterbatasan Penelitian ................................................................. ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................... ... 56
5.2 Saran .............................................................................................. ... 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR SKEMA
Tabel 2.1 Kerangka Teori. ........................................................................... 34
Table 2.2 Kerangka Konsep……………………………………… ............. 35
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Efek Samping Ringan OAT ......................................................... 18
Tabel 2.2 Efek Samping Berat OAT ............................................................ 19
Tabel 3.1 Definisi Operasional…………………………………… ............ 39
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner dukungan keluarga………………… ............ 43
Tabel 3.3 Kisi-kisi kepatuhan minum obat………………………… .......... 44
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Konsultasi Pembimbing
Lampiran 2 Lembar Kuesioner
Lampiran 3 Surat Ijin Kesbangpol
Lampiran 4 Surat Ijin Bappeda
Lampiran 5 Surat Ijin Uji Validitas
Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas
Lampiran 8 Hasil penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit yang
telah lama dikenal dan sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan
diberbagai negara di dunia (Dep Kes RI, 2008). Menurut World Health
Organitation (WHO) tahun 2013, ada sekitar 8,6 juta orang jatuh sakit dengan
TB Paru dan 1,3 juta meninggal akibat TB Paru. Lebih dari 95% kematian
akibat TB Paru di negara berpenghasilan rendah dan menengah, dan itu
adalah di antara tiga penyebab kematian bagi wanita usia 15 tahun sampai 44
tahun. Diperkirakan 530.000 anak-anak menjadi sakit dengan TB Paru dan
74.000 anak-anak HIVnegatif meninggal karena TB Paru.
TB Paru merupakan pembunuh utama orang yang hidup dengan
HIV, menyebabkan 1/4 dari seluruh kematian. TB Paru berdampak global,
sekitar 80% kasus TB yang dilaporkan terjadi di 22 negara di dunia.
Berdasarkan laporan hasil survei yang dilakukan oleh WHO dari tahun 2008
sampai dengan 2012 di negara-negara di dunia, bahwa penggunaan Directly
Observed Treatment Short Course (DOTS) dan strategi stop TB mampu
menurunkan beban TB setiap tahunnya. Penggunaan DOTS dan strategi stop
TB merupakan pengobatan dengan pengawasan langsung terapi dengan cara
membantu pasien mengambil obat secara teratur untuk memastikan kepatuhan
pasien dalam pengobatan TB Paru. Kepatuhan pasien dalam pengobatan TB
Paru sangat berarti bahwa dunia berada di trek untuk mencapai tujuan
Millenium Development Goals (MDGs) untuk membalikkan penyebaran TB
pada tahun 2015 dan angka kematian yang disebabkan oleh TB Paru menurun
45% dan diperkirakan sekitar 22 juta jiwa di dunia diselamatkan oleh program
tersebut (WHO, 2013).
2
Data Kemenkes Republik Indonesia pada tahun 2012 terdapat
197.000 kasus baru TB Paru BTA positif yaitu laki-laki 117.000 jiwa dan
perempuan 80.000 jiwa. Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk
Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 106,42. Prevalensi tuberkulosis
tertinggi adalah di Kota Tegal yaitu 358,91 per 100.000 penduduk dan
terendah di Kabupaten Magelang yaitu 44,04 per 100.000 penduduk.
Khususnya di Kabupaten Kebumen jumlah penemuan kasus baru TB paru
BTA positif ditemukan 1.101 jiwa dari 1.181.678 jiwa sehingga Kabupaten
Kebumen menduduki peringkat sepuluh tertinggi di Provinsi Jawa Tengah
(Dinkes Prov. Jateng, 2012).
Tuberkulosis merupakan infeksi akut atau kronis yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis. Orang yang tinggal dalam kondisi padat
penduduk dan berventilasi buruk memiliki kemungkinan besar untuk
terinfeksi. Sumber penularan yaitu penderita tuberkulosis pada waktu batuk
atau bersin, penderita menyebarkan kuman lewat udara dalam bentuk percikan
dahak atau droplet nuclei ( Lippincott, 2011).
TB Paru adalah penyakit yang dapat diobati dan disembuhkan.
Pengobatan TB Paru dapat diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif 2
bulan pengobatan dan tahap lanjutan 4-6 bulan berikutnya. Pengobatan yang
teratur pada pasien TB Paru dapat sembuh secara total, apabila pasien itu
sendiri mau patuh dengan aturan-aturan tentang pengobatan TB Paru.
Sangatlah penting bagi penderita untuk tidak putus berobat dan jika penderita
menghentikan pengobatan, kuman TB Paru akan mulai berkembang biak lagi
yang berarti penderita mengulangi pengobatan intensif selama 2 bulan pertama
(WHO, 2013).
Dukungan sosial yang utama berasal dari dukungan keluarga, karena
dukungan keluarga memegang peranan penting dalam kehidupan penderita
tuberkulosis berjuang untuk sembuh, berpikir ke depan, dan menjadikan
hidupnya lebih bermakna (Melisa, 2012). Dukungan keluarga merupakan
Faktor penting seseorang ketika menghadapi masalah (kesehatan) dan sebagai
strategi preventif untuk mengurangi stress dimana pandangan hidup menjadi
3
luas dan tidak mudah stress. Terdapat dukungan yang kuat antara keluarga dan
status kesehatan anggotanya dimana keluarga sangat penting bagi setiap aspek
perawatan, perawatan kesehatan anggota keluarganya untuk mencapai suatu
keadaan sehat hingga tingkat optimum (Ratna, 2010).
Dari penelitian yang dilakukan di Riau diketahui bahwa pasien
dengan TB paru tidak semuanya patuh terhadap pengobatan. Sebanyak 38
orang patuh (65,52%) dan 20 orang tidak patuh (34,48%). Mayoritas
responden pada penelitian ini patuh. Waktu pengobatan yang lama
menyebabkan penderita sering terancam putus berobat selama masa
penyembuhan dengan berbagai alasan, antara lain merasa sudah sehat atau
faktor ekonomi (Asra Septia, 2013).
Penelitian ini juga didukung oleh penelitian Yunie (2010) yang
diketahui bahwa sebanyak 24 orang (60%) patuh terhadap pengobatan pada
pasien TB paru dan 16 orang (40%) tidak patuh terhadap pengobatan pada
pasien TB paru.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di RS
PKU Muhammadiyah Gombong pada 1 Maret 2016 diperoleh data penderita
TB paru yang tercatat di rekam medis PKU Muhammadiyah Gombong pada
tahun 2015 dari bulan Januari sampai bulan Desember sebanyak 250 orang,
penderita TB paru yang rawat jalan sebanyak 148 orang dan penderita TB
paru yang rawat inap sebanyak 102 orang. Data penderita TB paru pada bulan
januari sampai bulan juni 2016 yang tercatat di rekam medis RS PKU
Muhammadiyah Gombong sebanyak 176 orang, penderita TB paru yang rawat
jalan sebanyak 136 orang dan rawat inap 40 orang. Saat observasi dan
wawancara langsung dengan penderita, peneliti mendapat 2 dari 8 orang
mengatakan minum obat jika diawasi dan disediakan oleh keluarga. Ketika
keluarga tidak mengawasi langsung dan menyediakan obat, mereka tidak
minum obat. 3 dari 8 orang mengatakan putus obat karena mereka merasa
sudah sembuh dan mereka mengatakan keluarga juga tidak memberikan
informasi lebih lanjut mengenai penyakit TB paru sehingga mereka
memutuskan untuk berhenti minum obat. 1 dari 8 mengatakan sering lupa
4
minum obat karena sibuk bekerja. 2 dari 8 orang mengatakan teratur minum
obat karena ingin cepat sembuh. Menurut jenisnya, dukungan keluarga
memiliki 4 jenis, yaitu : dukungan emosional, dukungan penghargaan,
dukungan instrumental, dan dukungan informatif.
Berdasarkan wawancara dengan beberapa perawat, mereka
mengatakan rumah sakit sudah menjalankan sistem DOTS. Di rumah sakit
PKU Muhammadiyah Gombong memiliki tim khusus yang dipimpin oleh
dokter spesialis paru yang sudah mendapat pelatihan pelayanan tuberkulosis
dan semua tim juga dibekali pelatihan pelayanan tuberkulosis. Tim yang
tergabung dalam sistem DOTS bertugas mengontrol pasien untuk patuh
minum obat anti tuberkulosis (OAT) dengan cara menunjuk pengawas minum
obat (PMO). Untuk pasien rawat inap, petugas PMO berasal dari petugas
kesehatan. Sedangkan untuk pasien rawat jalan, petugas PMO berasal dari
keluarga yang tinggal serumah dengan penderita TB paru. Sebelum menjadi
PMO, terlebih dulu diberikan penyuluhan tentang penyakit TB paru : gejala,
pencegahan, penularan, pengobatan, efek samping obat, dan resiko kebal obat
jika pengobatan tidak teratur.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang apakah ada hubungan dukungan keluarga terhadap
kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis paru di RS PKU
Muhammadiyah Gombong.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diambil perumusan masalah “Adakah hubungan dukungan keluarga
terhadap kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis paru (TB paru) di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong ?”
5
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan
minum obat pada pasien Tuberkulosis paru (TB paru) di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Gombong.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum
obat pada pada pasien Tuberkulosis paru (TB paru) di PKU
Muhammadiyah Gombong.
b. Mengetahui tingkat kepatuhan minum obat pada pasien
Tuberkulosis paru (TB paru) di PKU Muhammadiyah Gombong.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pustaka
mengenai hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum
obat pada pasien Tuberkulosis paru (TB paru) di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Gombong.
1.4.2 Manfaat Praktisi
a. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan bagi Rumah
Sakit dalam memberikan pelayanan yang mengedepankan
bimbingan rohani atau motivasi kepada pasien Tuberkulosis paru
untuk patuh minum obat secara teratur.
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman untuk
memberikan motivasi/dukungan kepada pasien Tuberkulosis paru
untuk patuh minum obat.
6
c. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
dan pengalaman penelitian tentang pengaruh dukungan keluarga
terhadap kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis paru
(TB paru).
1.5 Keaslian Penelitian
1.5.1 Penelitian dilakukan oleh Arsa Septia dengan judul hubungan
dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB
paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan
dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB
paru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan
desain penelitian survey analitik dengan rancangan survey cross
sectional, dengan mengambil sampel 138 responden dengan metode
pengambilan sampel non probability sampling yaitu accindental
sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan
dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB
paru dengan hasil uji statistik nilai p-value = 0.036 (p < 0,05).
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang
dukungan keluarga, sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah
tempat, waktu dan populasi.
1.5.2 Penelitian dilakukan oleh Khoirul amin dengan judul hubungan
dukungan keluarga dengan tindakan penderita TB paru melakukan
kontrol ulang di puskesmas sidomulyo. Penelitian ini betujuan untuk
mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tindakan penderita
TB Paru melakukan kontrol ulang di Puskesmas Sidomulyo. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross
sectional, dengan mengambil sampel 41 responden yang memenuhi
kriteria inklusi dengan metode pengambilan sampel purposive
sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara dukungan keluarga dengan tindakan penderita TB
7
Paru melakukan kontrol ulang di Puskesmas Sidomulyo ditunjukkan
dengan p-value 0,001 < 0,05. Persamaan dengan penelitian ini adalah
sama-sama meneliti dukungan keluarga, sedangkan perbedaan dengan
penelitian ini adalah variabel dependen. Peneliti sebelumnya meneliti
tentang tindakan penderita TB paru, sedangkan penelitian ini
kepatuhan minum obat.
1.5.3 Penelitian dilakukan oleh Maria ulfah dengan judul hubungan
dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien TBC di
wilayah kerja puskesmas pamulang kota Tangerang selatan tahun
2011. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui hubungan dukungan
keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien TBC di wilayah kerja
puskesmas pamulang kota Tangerang selatan tahun 2011. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan
cross sectional, dengan mengambil sampel 68 responden yang
memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak
ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum
obat pada pasein TBC (p=1,000). Persamaan dengan penelitian ini
adalah sama-sama meneliti dukungan keluarga, sedangkan perbedaan
dengan penelitian ini adalah tempat, waktu, dan populasi.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Edisi Revisi VI.
Jakarta : Rineka Cipta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2. Cetakan kedua. Jakarta.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2012). Profil kesehatan Provinsi Jawa
Tengah. Semarang.
Farhati, Fery dan Haryanto, Rosyid. (2006). Karakteristik Pekerjaan, Dukungan
Sosial dan Burnout Pada Human Service Corporation. Jurnal Psikologi 1 – 2.
Yogyakarta : Fakultas Psikolgi Universitas Gajah Mada.
Hidayat, A. (2007). Metodologi Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Innes, J.A., Reid, P.T., (2010). Tuberkulosis. Respiratory Disease. Dalam: Boon N.A.,
Davidson’s Principle & Practice of Medicine. 20th
ed. Churchill Livingstone
Elsvier: 695-702.
Khoirul. (2012). Hubungan dukungan keluarga dengan tindakan penderita tb paru
melakukan kontrol ulang di puskesmas sidomulyo. Skripsi Universitas Riau.
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad
=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiOo-
SMxvLLAhWKB44KHbNpC5wQFggdMAA&url=http%3A%2F%2Fjom.unri.
ac.id%2Findex.php%2FJOMPSIK%2Farticle%2Fdownload%2F3490%2F3386
&usg=AFQjCNHdLj0YkopSJINfM3nDS2hqYyG4yw&sig2=Nf_poR2QIilRU
ocz4AQPWw&bvm=bv.118443451,d.c2E. Diakses pada tanggal 4 febuari
2016.
Lestari, Sri. (2012). Hubungan antara peran pengawas minum obat langsung (PMO)
dengan keberhasilan pengobatan penderita tuberkulosis di puskesmas
wonosobo 1. Skripsi Stikes Muhammadiyah Gombong.
Limbu dan Marni. (2007). Peran Keluarga Sebagai Pengawas Minum Obat (PMO)
dalam Mendukung Proses Pengobatan TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas
Baumata Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang. Jurnal Kesehatan MKM
Vol. 2 No. 01 Juni 2007
Melisa. (2012). Hubungan Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup pada Pasien
Tuberkulosis Paru di Poli Paru BLU RSUP PROF.DR.R.D Kandou Manado.
Ejournal Keperawatan (E-KP) Volume 1 No 1 .
Niven, N. (2008). Psikologi Kesehatan Pengantar Untuk Perawat dan Profesional.
Jakarta : ECG.
Notoatmodjo, S. (2006). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka cipta.
PDIP. (2012). Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Tuberkulosis. Jakarta :
Depkes RI.
Price, S.A. (2012). Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakitnya. Edisi 6.
Jakarta : ECG.
Ratna, W. (2010). Sosiologi dan antropologi kesehatan. Yogyakarta : Pustaka
Rihama.
Riwidikdo, H. (2008). Statistic Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.
Riwidikdo, Handoko. (2012). Statistika Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Septia, Asra. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum
Obat Pada Penderita TB Paru. Skripsi Universitas Riau.
http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSIK/article/viewFile/3399/3296. Diakses
pada tanggal 4 febuari 2016.
Setiawati. (2010). Penuntun praktis Asuhan keperawatan Keluarga. Jakarta : Trans
Info Media.
Soedarto. (2009). Penyakit Menular. Jakarta : Sagung seto
Squire, B. (2009). Tuberkulosis. Dalam : Gill, G. & Beeching, N., ed. Tropikal
Medicine. Wiley-Blackwell, United Kingdom.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta :
EGC.
Taufiq A., (2009). Tuberkulosis Paru. Dalam : Laporan Pendek Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat. 1-4.
Tjandra, Aditma Yoga. (2012). Tuberkulosis, rokok dan perempuan. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Ulfah, Maria. (2011). Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat
pada pasien tuberkulosis (TBC) di wilayah kerja puskesmas pamulang kota
tangerang selatan tahun 2011. Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatulloh Jakarta.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25594/1/MARIA%20
ULFAH-FKIK.pdf . Diakses pada tanggal 4 febuari 2016.
WHO. (2014). Global Tuberkulosis Report 2014.
Widoyono. (2011). Penyakit Tropis Epidemiologi,Penularan,Pencegahan dan
Pemberantasannya. Semarang : Erlangga.
Wijaya, A.S. (2013). Keperawatan Medikal Bedah. Nuha Medika. Jakarta.
Yunie. (2010). Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Pasien dan Dukungan Keluarga
Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien TB Paru Di BKPM Pati. Skripsi
STIKes Telogorejo Semarang. Diakses pada tanggal 4 febuari 2016.
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth :
Responden Penelitian di RS PKU Muhammadyah Gombong
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Chasanah Setyorini
NIM : A11200763
Program studi : S1 Keperawatan
Menerangkan bahwa saya akan melakukan penelitian tentang “Hubungan Dukungan
Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien TB Paru di RS PKU Muhammadyah
Gombong” guna memenuhi tugas akhir program studi S1 Keperawatan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat
pada pasien TB paru di RS PKU Muhammadyah Gombong. Manfaat penelitian ini untuk
keluarga yaitu sebagai gambaran bahwa dukungan keluarga adalah salah satu faktor yang
mendukung kepatuhan minum obat pasien TB paru. Selama jalannya penelitian keluarga tidak
mendapatkan kerugian yang banyak, karena dalam penelitian ini saya tidak melakukan intervensi
atau perlakuan. Responden cukup mengisi lembar kuesioner yang akan disampaikan pada
halaman selanjutnya.
Untuk keperluan tersebut, saya mengharapkan partisipasi saudara menjadi responden
dalam penelitian ini . Atas perhatian, bantuan dan kerjasamanya saudara saya ucapkan
terimakasih.
Gombong, Juni 2016
Hormat saya,
Chasanah Setyorini
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Alamat :
Menyatakan bahwa bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini denga judul “
Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Pasien TB Paru di PKU
Muhammadiyah Gombong” dan akan memberikan informasi yang sebenar-benarnya kepada
peneliti setelah sebelumnya saya telah mendapat penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari
penelitian ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun.
Gombong, Juni 2016
(………………………….)
KUESIONER PENELITIAN
KUESIONER I : DUKUNGAN KELUARGA
Petunjuk pengisian :
1. Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan seksama, kemudian berikan pendapat anda pada
lembar jawaban bagi setiap pertanyaan tersebut dengan cara mencontreng (√) huruf :
SL : apabila pernyataan tersebut SELALU dilakukan keluarga ( dilakukan setiap hari )
SR : apabila pernyataan tersebut SERING dilakukan keluarga ( dilakukan 5-6 kali dalam
satu bulan )
JR : apabila pernyataan tersebut JARANG dilakukan keluarga ( dilakukan 1-4 kali dalam
satu bulan )
TP : apabila pernyataan tersebut TIDAK PERNAH dilakukan keluarga ( tidak pernah
dilakukan
2. Setiap orang mempunyai jawaban yang berbeda dan tidak ada jawaban yang dianggap salah,
karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri anda tanpa meminta pendapat orang lain
3. Isilah nama, jenis kelamin dan umur yang tersedia.
Nama responden :
Jenis kelamin :
Umur :
No. Pernyataan Jawaban
SL SR JR TP
1 Keluarga menanyakan kondisi kesehatan saya setiap
hari
2 Keluarga menanyakan keinginan saya setiap hari
3 Keluarga membebankan pekerjaan pada saya
4 Keluarga membantu menyiapkan obat saya
5 Keluarga menyediakan biaya untuk berobat
6 Keluarga mengantar saya untuk memeriksa kesehatan
saya apabila saya merasa tidak enak badan
7 Keluarga menggantikan posisi saya dalam melakukan
pekerjaan di rumah
8 Keluarga mengingatkan saya untuk tidak memilih
obat meskipun reaksi obat tersebut membuat saya
merasa mual
9 Keluarga mengingatkan saya untuk tidak lupa minum
obat
10 Keluarga mengingatkan saya untuk minum obat
sesuai jumlah dan dosis yang dianjurkan dokter
11 Keluarga mengawasi saya minum obat langsung
12 Keluarga mengantar saya untuk mengambil obat di
RS
13 Keluarga mengingatkan saya untuk istirahat
14 Keluarga mengingatkan saya untuk minum obat
teratur
15 Keluarga acuh atau cuek terhadap kondisi kesehatan
saya
16 Keluarga memberikan informasi tentang penyakit
saya untuk tetap sehat
17 Keluarga memberikan motivasi/dorongan atau
menyarankan kontrol rutin, minum obat teratur
kepada saya untuk tetap sehat
18 Keluarga menceritakan hal-hal yang baik atau
membahagiakan
19 Keluarga selalu mengingatkan saya untuk tidak putus
berobat
20 Keluarga menyarankan saya untuk banyak istirahat
atau mengurangi kegiatan yg bayak mengeluarkan
tenaga
KUESIONER II : KEPATUHAN MINUM OBAT
Beri tanda ceklist (√) jawaban yang anda anda pilih,pilihan jawaban tidak mewujutkan benar
atau salah.
No. Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1. Saya minum obat sesuai jadwal
2. Saya minum obat sesuai jumlah dan dosis sesuai anjuran
dokter
3. Apabila obat sudah habis, saya segera datang mengambil
obat
4. Jika saya merasa sehat, saya tidak minum obat
5. Saya tidak minum obat karena bosan
6. Saya minum obat sesuai dengan jenis obat yang
diberikan dokter kepada saya
7. Saya minum obat jika diingatkan
8. Saya tidak meminum obat yang membuat saya mual
9. Saya membaca buku cara minum obat yang baik dan
benar
10. Saya minum obat jika disediakan oleh keluarga
11. Saya minum obat jika saya berada di rumah
12. Saya sering lupa minum obat
13. Saya pernah berpura – pura minum obat di depan
keluarga saya
14. Saya tidak minum obat karena saya sudah putus asa
15. Saya tidak teratur minum obat karena tidak mengerti
bahaya/komplikasi yang akan terjadi
16. Saya minum obat jika diawasi
Hasil Uji Validitas Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada
Pasien TB Paru Di RS PKU Muhammadiyah Gombong
1. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner dukungan keluarga
Correlations
total
item_1 Pearson Correlation .516*
Sig. (2-tailed) .020
N 20
item_2 Pearson Correlation .693**
Sig. (2-tailed) .001
N 20
item_3 Pearson Correlation .479*
Sig. (2-tailed) .032
N 20
item_4 Pearson Correlation .445*
Sig. (2-tailed) .049
N 20
item_5 Pearson Correlation .602**
Sig. (2-tailed) .005
N 20
item_6 Pearson Correlation .516*
Sig. (2-tailed) .020
N 20
item_7 Pearson Correlation .732**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_8 Pearson Correlation .503*
Sig. (2-tailed) .024
N 20
item_9 Pearson Correlation .693**
Sig. (2-tailed) .001
N 20
item_10 Pearson Correlation .479*
Sig. (2-tailed) .032
N 20
item_11 Pearson Correlation .495*
Sig. (2-tailed) .027
N 20
item_12 Pearson Correlation .445*
Sig. (2-tailed) .049
N 20
item_13 Pearson Correlation .602**
Sig. (2-tailed) .005
N 20
item_14 Pearson Correlation .732**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_15 Pearson Correlation .503*
Sig. (2-tailed) .024
N 20
item_16 Pearson Correlation .495*
Sig. (2-tailed) .027
N 20
item_17 Pearson Correlation .732**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_18 Pearson Correlation .577**
Sig. (2-tailed) .008
N 20
item_19 Pearson Correlation .577**
Sig. (2-tailed) .008
N 20
item_20 Pearson Correlation .445*
Sig. (2-tailed) .049
N 20
total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item_1 61.05 96.682 .317 .899
item_2 60.70 89.379 .689 .889
item_3 60.95 88.682 .586 .892
item_4 61.75 94.092 .389 .898
item_5 60.80 91.642 .567 .893
item_6 61.05 96.682 .317 .899
item_7 60.55 90.155 .817 .887
item_8 60.65 91.292 .572 .892
item_9 60.70 89.379 .689 .889
item_10 60.95 88.682 .586 .892
item_11 61.10 96.305 .399 .897
item_12 61.75 94.092 .389 .898
item_13 60.80 91.642 .567 .893
item_14 60.55 90.155 .817 .887
item_15 60.65 91.292 .572 .892
item_16 61.10 96.305 .399 .897
item_17 60.70 97.695 .377 .897
item_18 60.70 94.221 .593 .893
item_19 60.70 94.221 .593 .893
item_20 60.70 97.695 .377 .897
2. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner kepatuhan minum obat
Correlations
total
item_1 Pearson Correlation .600**
Sig. (2-tailed) .005
N 20
item_2 Pearson Correlation .448*
Sig. (2-tailed) .047
N 20
item_3 Pearson Correlation .560*
Sig. (2-tailed) .010
N 20
item_4 Pearson Correlation .600**
Sig. (2-tailed) .005
N 20
item_5 Pearson Correlation .481*
Sig. (2-tailed) .032
N 20
item_6 Pearson Correlation .560*
Sig. (2-tailed) .010
N 20
item_7 Pearson Correlation .600**
Sig. (2-tailed) .005
N 20
item_8 Pearson Correlation .560*
Sig. (2-tailed) .010
N 20
item_9 Pearson Correlation .448*
Sig. (2-tailed) .047
N 20
item_10 Pearson Correlation .560*
Sig. (2-tailed) .010
N 20
item_11 Pearson Correlation .481*
Sig. (2-tailed) .032
N 20
item_12 Pearson Correlation .448*
Sig. (2-tailed) .047
N 20
item_13 Pearson Correlation .600**
Sig. (2-tailed) .005
N 20
item_14 Pearson Correlation .448*
Sig. (2-tailed) .047
N 20
item_15 Pearson Correlation .560*
Sig. (2-tailed) .010
N 20
item_16 Pearson Correlation .583**
Sig. (2-tailed) .007
N 20
total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 20
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 95.2
Excludeda 1 4.8
Total 21 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
item_1 5.65 28.450 .781 .934
item_2 5.70 28.326 .831 .932
item_3 5.70 29.484 .596 .938
item_4 5.65 28.450 .781 .934
item_5 5.55 30.682 .343 .944
item_6 5.70 29.484 .596 .938
item_7 5.65 28.450 .781 .934
item_8 5.70 29.484 .596 .938
item_9 5.70 28.326 .831 .932
item_10 5.70 29.484 .596 .938
item_11 5.55 30.682 .343 .944
item_12 5.70 28.326 .831 .932
item_13 5.65 28.450 .781 .934
item_14 5.70 28.326 .831 .932
item_15 5.70 29.484 .596 .938
item_16 5.75 28.513 .828 .933
Hasil Penelitian Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien
TB Paru Di RS PKU Muhammadiyah Gombong
1. Frekuensi dukungan keluarga
Statistics
dukungan_keluarga
N Valid 30
Missing 0
Mean 1.87
Median 2.00
Mode 1
Minimum 1
Maximum 3
dukungan_keluarga
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid amat baik 12 40.0 40.0 40.0
baik 10 33.3 33.3 73.3
cukup baik 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
2. Frekuensi Kepatuhan minum obat
Statistics
kepatuhan_minum_obat
N Valid 30
Missing 0
Mean 1.30
Median 1.00
Mode 1
Minimum 1
Statistics
kepatuhan_minum_obat
N Valid 30
Missing 0
Mean 1.30
Median 1.00
Mode 1
Minimum 1
Maximum 2
kepatuhan_minum_obat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid patuh 21 70.0 70.0 70.0
tidak patuh 9 30.0 30.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
3. Chi square
Dukungan_keluarga * kepatuhan_minum_obat Crosstabulation
kepatuhan_minum_obat
Total patuh tidak patuh
Dukungan_
keluarga
amat baik Count 19 3 22
Expected Count 15.4 6.6 22.0
% within
dukungan_keluarga
86.4% 13.6% 100.0%
% within
kepatuhan_minum_obat
90.5% 33.3% 73.3%
cukup baik Count 2 6 8
Expected Count 5.6 2.4 8.0
% within
dukungan_keluarga
25.0% 75.0% 100.0%
% within
kepatuhan_minum_obat
9.5% 66.7% 26.7%
Total Count 21 9 30
Expected Count 21.0 9.0 30.0
% within
dukungan_keluarga
70.0% 30.0% 100.0%
% within
kepatuhan_minum_obat
100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 10.519a 1 .001
Continuity Correctionb 7.800 1 .005
Likelihood Ratio 10.129 1 .001
Fisher's Exact Test .003 .003
Linear-by-Linear
Association
10.169 1 .001
N of Valid Cases 30
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.40.
b. Computed only for a 2x2 table