9
HUBUNGAN BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA DAERAH DAN BAHASA ASING Pada awal bab ini dinyatakan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa yang terpenting diantara beratus-ratus bahasa daerah yang jumlah penuturnya berkisar antara beberapa ratus orang (misalnya di Irian Jaya) dan tujuh puluh juta orang (Bahasa Jawa). Di samping itu, ada sejumlah bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Arab, Cina, Jepang, dan belanda, yang digunakan oleh kalangan masyarakat tertentu. Ketiga golongan bahasa itu masing-masing menjalankan fungsi kemasyarakatan yang khusus. Di antara sejumlah fungsi kemasyarakatan yang penting dapat disebutkan 1. fungsi bahasa resmi pada taraf negara atau daerah, 2. fungsi bahasa perhubungan luas, 3. fungsi bahasa pendidikan formal, 4. fungsi bahasa kesenian, dan 5. fungsi bahasa keilmuan dan keteknologian. Keterangan

Hubungan Bhs Ind. Dg Bhs Daerah & Bhs Asing

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kkkkkkkkkkkkk

Citation preview

Page 1: Hubungan Bhs Ind. Dg Bhs Daerah & Bhs Asing

HUBUNGAN BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA DAERAH DAN BAHASA ASING

Pada awal bab ini dinyatakan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa

yang terpenting diantara beratus-ratus bahasa daerah yang jumlah

penuturnya berkisar antara beberapa ratus orang (misalnya di Irian Jaya) dan

tujuh puluh juta orang (Bahasa Jawa). Di samping itu, ada sejumlah bahasa

asing, seperti bahasa Inggris, Arab, Cina, Jepang, dan belanda, yang

digunakan oleh kalangan masyarakat tertentu. Ketiga golongan bahasa itu

masing-masing menjalankan fungsi kemasyarakatan yang khusus.

Di antara sejumlah fungsi kemasyarakatan yang penting dapat

disebutkan

1. fungsi bahasa resmi pada taraf negara atau daerah,

2. fungsi bahasa perhubungan luas,

3. fungsi bahasa pendidikan formal,

4. fungsi bahasa kesenian, dan

5. fungsi bahasa keilmuan dan keteknologian.

Keterangan

1. Fungsi bahasa resmi pada taraf nasional, misalnya, dijalankan oleh

bahasa Indonesia. Hal itu berarti bahwa di dalam segala urusan negara

yang resmi, seperti di dalam tata usaha, peradilan, dan

penyelenggaraan politiknya, dipakai bahasa Indonesia. Di samping

itu, dapat dicatat di dalam berbagai upacara bahasa daerah juga

berfungsisebagai bahasa resmi. Artinya bahasa daerah dipakai di

muka umum pada kesempatan seperti itu. Pada pertemuan

Page 2: Hubungan Bhs Ind. Dg Bhs Daerah & Bhs Asing

internasional yang diselenggarakan di Indonesia, bahasa asing seperti

bahasa Inggris juga diterima sebagai bahasa resmi di samping bahasa

Indonesia.

2. Fungsi bahasa perhubungan luas dalam komunikasi antar daerah dan

antar budaya ditunaikan oleh bahasa Indonesia dan sejumlah bahasa

asing. Dalam fungsi itu bahasa Indonesia menjadi alat perhubungan

pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan, pemerintahan,

dan pelaksanaan pembangunan. Bahasa asing berfungsi sebagai alat

perhubungan antarbangsa dan untuk perolehan ilmu dan teknologi

modern.

3. Fungsi bahasa di dalam system pendidikan formal berkaitan dengan

garis kebijakan dalam penentuan jenis bahasa sebagai bahasa

pengantar dan / atau objek studi. Kita berhadapan dalam hal ini

dengan tiga tujuan pendidikan. Pertama, bagaimana peserta didik

memperoleh kemahiran dalam menggunakan bahasa kebangsaannya

demi tercapainya perpaduan nasional dan demi pemerataan

kesempatan bekerja yang mensyaratkan kemampuan itu. Kedua,

bagaimana orang dapat memahami bahasa etnisnya sehingga ia dapat

menghayati dan melestarikan warisan budayanya. Ketiga, bagaimana

orang dapat mempelajari jenis bahasa asing yang akan membukakan

gerbang baginya ke dunia ilmu dan teknologi modern dank e berbagai

peradaban lain yang layak dikenal.

4. Fungsi bahasa kesenian bertalian dengan pengungkapan cabang seni

lewat bahasa, seperti bidang prosa, puisi, drama, teater, dan film.

Page 3: Hubungan Bhs Ind. Dg Bhs Daerah & Bhs Asing

5. Fungsi bahasa keilmuan akan berkembang jika bahasa yang

bersangkutan memiliki ragam tulis yang dipakai untuk merekam

penelitian pengolahan ilmu serta untuk komunikasi ilmiah dalam

belbagai jenisnya.

Karena ketiga golongan bahasa itu hidupnya berdampingan, tidak dapat

tidak terjadi proses yang saling mempengaruhi. Hingga kini orang terlalu

banyak menekankan peranan bahasa daerahnya sebagai sumber dan bukan

sebagai penerima. Proses ini sebenarnya bersifat timbale balik. Dalam

bahasa daerah masa kini dapat juga disaksikan masuknya unsure bahasa

Indonesia. Hal itu sangatlah wajar dan jangan serta merta dianggap

pencemaran. Kejadian asimilasi bahasa itu di satu pihak dapat membantu

asimilasi bangsa, dan di pihak lain dapat menjamin kelangsungan hidup

daerah yang bersangkutan yang harus menyesuaikan dirinyadengan arus

perkembangan masyarakatnya. Karena itu, hubungan kedua bahasa itu

seyogyanya dikembangkan kearah bagi tugas yang saling melengkapi.Dalam

upaya memperkaya kosa kata bahasa Indonesia, kita sering tidak terlepas

dari pengaruh dunia internasional karena komunikasi antar bangsa memang

tidak dapat dicegah. Dalam hal ini bahasa Indonesia dapat memanfaatkan

bahasa-bahasa asing yang dapat memberi sumbangan untuk

mengembangkan bahasa nasional. Kontribusi dari bahasa asing ke dalam

suatu bahasa sebenarnya merupakan suatu hal yang lumrah dan tidak perlu

di kawatirkan selama kita tetap waspada terhadap penyalahgunaanya. Tanpa

kita sadari kita telah menyerap banyak kata asing, antara lain, dari bahasa

Sansekerta seperti karya, dwi, dan asrama; dari bahasa Belanda seperti

Page 4: Hubungan Bhs Ind. Dg Bhs Daerah & Bhs Asing

kamar, kantor, dan pos; dari bahasa Portugis seperti, bendera, kemeja, dan

jendela.

Bahasa dapat berkembang karena adanya kontak dengan bahasa dan

budaya lain sehingga perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dapat

diikutinya. Satu hal yang perlu dijaga adalah bahwa dalam mengembangkan

bahasa nasional ini, di satu pihak, kita harus bersikap tebuka, tetapi di pihak

lain kita juga harus waspada.

Sebagian besar diantara kita dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang

berbahasa daerah (Sunda, Jawa, Batak, Minagkabau, dll). Bahasa daerah

sebagian penuturnya telah mendarah daging karena setiap harinya

menggunakan dialek bahasa daerahnya, janganlah heran apabila bahasa

daerah sebagai bahasa pertama yang kita kenal besar sekali pengaruhnya

bagi bahasa Indonesia yang kita kuasai. Sering kita tidak sadar bahwa

bahasa Indonesia yang kita gunakan bukanlah bahasa Indonesia yang murni,

melainkan bahasa Indonesia yang sudah dipengaruhi oleh bahasa daerah.

Pengaruh bahasa itu bermacam-macam ada pengaruh makna kata, ada

bentuk kata adapula pengaruh stuktur kalimat, juga ada pengaruh intonasi

dan lafal. Sering dapat kita dengar dengan jelas pada seseorang yang

bertutur bahasa Indonesia, telinga yang sudah biasa mendengar bermacam-

macam bahasa akan cepat dapat mengenal dari suku manakah orang yang

menggunakan bahasa Indonesia itu.

Karena adanya pengaruh yang disebutkan di atas, maka kita harus

berusaha menguasai struktur bahasa Indonesia secara baik. Lebih baik jika

kita menguasai stuktur bahasa daerah kita sehingga kita bisa berhati-hati

Page 5: Hubungan Bhs Ind. Dg Bhs Daerah & Bhs Asing

dalam bertutur, maka kita akan dapat menghilangkan pengaruh daerah itu.

Yang sulit dihindarai ialah pengaruh lafal bahasa daerah itu karena lidah

penutur yang sudah terbentuk sejak kecilnya oleh lafal bahasa daerahnya.

Perhatikanlah lafal bunyi /t/ oleh orang Jawa dan Aceh. Lafal bunyi /b/,

d/, /g/ bunyi-bunyi itu dilafalkan secara “berat”.

Pengaruh kata

Pengaruh kata dapat dilihat pada contoh sebagai berikut:

Seorang anak suku jawa ditanya oleh seseorang, dimana rumah pak

Bupati? Anak itu menjawab tidak mengerti, disini terjadi interferensi, kata

mengerti bahasa Indonesia berarti paham, tetapi orang mengerti dalam

bahasa jawa artinya tidak tau. Jadi anak jawa tadi sebenarnya ingin

mengatakan karena dia menyangka bahawa mengerti bahasa Indonesia sama

artinya dengan mengerti bahasa jawa.

Pengaruh Struktur Kata.

Pengaruh struktur kata kita lihat pada contoh sebagai berikut;

Seorang dari suku sunda berkata, Aminah akan ditikahkan dengan Asep.

Penutur ini menggunakan bentuk ditikahkan yang bahasa indonesianya ialah

dinikahkan sebab kata dasarnya nikah dari bahasa Arab). Tetapi yang

diucapkannya dinikahkan karena dalam bahasa Sunda kata yang berarti

dengan kata itu ialah ditikahkan.

Pengaruh Struktur kalausa atau Kalimat.

Pengaruh struktur kalausa atau kalimat kita lihat pada contoh berikut. “

Coba tutup ke sana pintu itu”. Penutur ini menggunakan kata ke sana

sesudah kata tutup yang sebenarnya dalam dalam bahasa Indonesia tidak

Page 6: Hubungan Bhs Ind. Dg Bhs Daerah & Bhs Asing

diperlukan. Kalimat bahasa Indonesia penutur itu dipengaruhi oleh struktur

bahasa daerahnya he, uti mota pintu bioto, Kata mota yang menunjukan arah

menjauh dari penutur diterjemahkanya dengan kesana.

Bentu-bentuk yang dikemukakan di atas bila dilihat dari segi bahasa

Indonesia ragam resmi memang bentuk yang salah. Dalam ragam bahasa

santai (dialek), bentuk seperti itu tentu saja dapat digunakan. Dialek yang

tergolong bahasa santai atau tidak resmi mempunyai hak hidup sebagai

bahasa segolongan masyarakat tertentu, tetapi itu bukanlah bahasa ragam

resmi. Bahasa ragam resmi, terutama ragam resmi tulis, haruslah tunduk

pada kaidah-kaidah bahasa ragam baku yang berlaku.