72
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS X SMK SMTI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2018/2019 (Skripsi) Oleh AZLIA FEBRINA DWINANDA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS LAMPUNG 2019

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL

PADA SISWA KELAS X SMK SMTI BANDAR LAMPUNG TAHUN

AJARAN 2018/2019

(Skripsi)

Oleh

AZLIA FEBRINA DWINANDA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL

PADA SISWA KELAS X SMK SMTI BANDAR LAMPUNG TAHUN

AJARAN 2018/2019

Oleh

Azlia Febrina Dwinanda

Permasalahan dalam penelitian ini adalah interaksi social siswa. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan interaksi sosial

pada siswa kelas X SMK SMTI Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019.

Metode penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif. Populasi penelitian

sebanyak 140 siswa dan sampel penelitian berjumlah 70 siswa diambil dengan

teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan skala konsep

diri dan skala interaksi sosial. Teknik analisis data menggunakan korelasi

Product Moment. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan positif

yang signifikan antara konsep diri dengan interaksi sosial siswa. Artinya semakin

buruk konsep diri yang dimiliki siswa maka akan semakin buruk interaksi

sosialnya.

Kata kunci : bimbingan dan konseling, interaksi social, konsep diri.

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN SELF-CONCEPT WITH SOCIAL

INTERACTION IN STUDENTS OF THE X-CLASS VOCATIONAL

SCHOOL OF SMTI VOCATIONAL SCHOOL, BANDAR LAMPUNG

ACADEMIC YEAR 2018/2019

By

Azlia Febrina Dwinanda

The problem in this study is the interaction of social students. This study aims to

study the relationship between self-concept and social interaction in class X SMK

SMTI Bandar Lampung Academic Year 2018/2019. The research method used is

quantitative. The study population was 140 students and the research sample was

taken by 70 students taken by purposive sampling technique. Data collection

techniques use the scale of self-concept and scale of social interaction. Data

analysis technique uses Product Moment conversion. The conclusion of the results

of this study is a significant positive relationship between self-concept and student

social interaction. Worse the self concept that students have will be the worse the

social interaction.

keywords: guidance and counseling, self-concept, social interaction.

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL

PADA SISWA KELAS X SMK SMTI BANDAR LAMPUNG TAHUN

AJARAN 2018/2019

Oleh

AZLIA FEBRINA DWINANDA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Bimbingan Konseling

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

Judul Skripsi : HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI

DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA

KELAS X SMK SMTI BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2018/2019

Nama Mahasiswa : Azlia Febrina Dwinanda

Nomor Pokok Mahasiswa : 1413052015

Program Studi : Bimbingan dan Konseling

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Drs. Muswardi Rosra, M.Pd. Shinta Mayasari, S. Psi., M. Psi., Psi.

NIP 19550318 19850 3 1 001 NIP 19800501 200812 2 002

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Dr. Riswandi, M.Pd.

NIP 19760808 200912 1 001

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A., Psi. ____________

Sekretaris : Shinta Mayasari, S.Psi., M. Psi., Psi. ____________

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Muswardi Rosra, M.Pd. ____________

2. Dekan FKIP Universitas Lampung

Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd

NIP 19620804 198905 1 001

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 14 Mei 2019

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa

skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Pada

Siswa Kelas X SMK SMTI Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019 adalah

benar-benar karya saya sendiri. Dalam penyelesaian karya tulis ini, saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan

ini, saya siap menanggung risiko, sanksi, atau klaim dari pihak lain yang

dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap

etika keilmuan terhadap keaslian karya saya ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, penuh kesadaran yang

dilandasi oleh kebenaran ilmiah yang berlaku dalam dunia akademik.

Bandar Lampung, Juli 2019

Yang membuat pernyataan,

Azlia Febrina Dwinanda

NPM 1413052015

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

RIWAYAT HIDUP

Penulis, Azlia Febrina Dwinanda lahir di Bandar

Lampung, pada tanggal 13 Februari 1996, sebagai anak

kedua dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Amril

Yusam, S. Sos. Dan ibu Ir.Eriana Zoelkifli

Penulis menempuh pendidikan formal yang diawali dari :

Taman Kanak-Kanak (TK) Kartini Bandar Lampung

diselesaikan tahun 2002, Sekolah Dasar Kartika II-5 Bandar Lampung yang

diselesaikan tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Negeri 23 Bandar Lampung

diselesaikan tahun 2011, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas

Negeri 3 Bandar Lampung diselesaikan di tahun 2014.

Tahun 2014, Penulis terdaftar sebagai mahasiswi Program Studi S1 Bimbingan

dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Selanjutnya, pada tahun 2017 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan

(KKL) di Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Penulis melaksanakan Kuliah

Kerja Nyata Kependidikan Terintegrasi (KKN-KT) pada tanggal 17 Juli 2017 –

06 September 2017 di SMAN 1 Way Tenong, Kelurahan Pajar Bulan, Kabupaten

Lampung Barat.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

MOTTO

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya "

(QS. Al-Baqarah (1): 286)

"Sesungguhnya setelah kesulitan itu pasti ada kemudahan”

“Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya

aku bertawakal."

(At-Taubah: 129)

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

i

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur pada Allah SWT atas terselesaikannya penulisan skripsi ini yang kupersembahkan karya kecilku ini teruntuk, yang paling

berharga dari apa yang ada di dunia ini,

Mamahku Ir.Eriana Zoelkifli dan Ambay Hj Rohana tercinta, Terima kasih atas semua dukungan

dan selalu menjadi orang tua yang pengertian serta atas doa yang tidak pernah putus untuk kesuksesanku.

Adin dan Adikku tersayang, Rizky Agusman Ekananda dan Rizka Fitria

Trinanda. Terimakasih atas perhatian dan semangat yang diberikan.

Keluarga besarku

Almamaterku tercinta Universitas Lampung

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

ii

SANWACANA

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah hirabbil ‘alamin, puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala

nikmat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Pada

Siswa Kelas X SMK SMTI Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019”.

Sholawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu

Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pedidikan Universitas Lampung. Penulis

menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan do’a,

bimbingan, motivasi, kritik dan saran yang telah diberikan oleh berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada.

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas

Lampung;

2. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

3. Bapak Dr. Riswandi, M. Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung;

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

iii

4. Bapak Drs. Yusmansyah, M. Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Lampung;

5. Bapak Drs. Muswardi Rosra, M. Pd., selaku Pembimbing Utama yang telah

memberikan banyak masukan, bimbingan, dan semangat agar skripsi ini

terselesaikan dengan baik;

6. Ibu Shinta Mayasari, S. Psi., M. Psi., Psi., selaku Pembimbing Pembantu dan

Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan motivasi, masukan,

bantuan, bimbingan kepada penulis selama ini;

7. Ibu Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A., Psi., selaku dosen Penguji terima kasih atas

kesediaannya memberikan bimbingan, saran, dan kritik yang membangun

dalam penyelesaian skripsi ini;

8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Lampung, terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang diberikan selama ini;

9. Kepala SMK SMTI Bandar Lampung dan bapak Burza Sanjaya S.H selaku

kepala tata usaha di SMK SMTI Bandar Lampung dan seluruh keluarga besar

SMK SMTI Bandar Lampung yang telah membantu penulis dalam

mengadakan penelitian ini;

10. Teristimewa untuk orang tuaku tercinta, Mama Ir. Eriana Zoelkifli dan Ambay

Hj. Rohana yang telah mendidik dan selalu memberi dukungan atas semua

yang penulis jalani. Terima kasih banyak atas doa-doa yang telah mama dan

ambay selalu panjatkan disetiap sholat untuk setiap kemudahan dan

kesuksesan enci. Terima kasih karena selalu mendukung anakmu ini dalam

keadaan lelah sekalipun dalam proses penyusunan skripsi ini. Terima kasih

telah mengorbankan waktu dan tenaga untuk membiayai kuliah anakmu

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

iv

sampai sarjana ini. Tidak ada lagi kata-kata yang dapat enci sampaikan selain

banyak terima kasih untuk mama dan ambay. Semoga enci bisa

membahagiakan mama dan ambay di dunia maupun diakhirat kelak, Aamiin.

Untuk ambay dan mama semoga bisa sehat selalu dan semoga Allah SWT

memberikan perlindungan, kesehatan, rezeki, dan rahmat bagi kalian berdua,

Amin.

11. Kepada kakak dan adikku tercinta Rizky Agusman Ekananda dan Rizka Fitria

Trinanda, terima kasih untuk selalu memberikan dukungan dan motivasi untuk

segera menyelesaikan studi ini. Semoga kalian selalu diberikan kesehatan,

rezeki dan perlindungan dari Allah SWT.;

12. Teruntuk sahabat-sahabat yang sudah seperti keluarga bagi penulis Riski Putri

Aprilia, Destri Putriani, Febby Adella, Sinta Soraya, Cahyani Dela, Eunike

Chelsa, Restu Wijayani, Atikah Nindya, Delina Destantina, Irine Felasky,.

Terima kasih atas dukungan dan memberi keceriaan untuk membangun

semangat penulis dan membantu penulis untuk tidak berputus asa dan

senantiasa menghibur penulis dalam setiap lelah dalam penyelesaian skripsi

ini;

13. Sahabat- sahabat terbaikku yang sudah menjadi keluarga kedua bagi penulis

Jihan Al Litani, Muhammad Raafi Yovanda, Ramadirga Thiosaba, Fauzan

Muhammad terimakasih selalu ada untukku baik saat suka maupun duka, serta

bantuan juga motivasi yang diberikan selama penulis menyelesaikan skripsi

ini, semoga persahabatan ini tetap terjalin untuk selamanya;

14. Sahabat-sahabat terbaikku Dhalia Fatma, Nasya Insyro, Saritania, Rubbyla,

terima kasih telah menjadi teman yang baik hingga saat ini dan selalu menjadi

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

v

motivasi penulis untuk segera menyelesaikan studi ini. Semoga persahabatan

ini dapat terjalin selamanya;

15. Sahabat-sahabat terbaikku Abby Setyo, M. Khadafi, Essy Putry, Rinty Azaria

, Yuzari, Fika, Ira, Chatya, Septika terima kasih telah memberikan dukungan

kepada penulis selama ini, semoga kita dapat menjadi sahabat baik selamanya;

16. Sahabat-sahabat terbaikku Lisa Fatmala, Monica Melisa By, Ayu Selfi, Laila

Aziz, dan Syifa Alawiah Faisal, terima kasih atas semua tawa, semangat,

dukungan, perhatian, yang senantiasa diberikan kepada penulis, semoga kita

dapat menjadi sahabat baik selamanya;

17. Sahabat-sahabat lawas dari zaman masih menjadi mahasiswa baru, Vetriana

Kusuma, Visia, Nanda, Endah, Hani, Adel, Sisca, Evriyen, Ceti, Andhika,

Budi, Despy, Desak, Devi, Sela, terima kasih kita masih tetap berteman baik

dan menjadi teman seperjuangan dalam menyelesaikan kuliah;

18. Sahabat-sahabat KKN-KT di Kelurahan Pajar Bulan Hasung, Widya, Agus,

Azis, Mentari, Imha, Bisri, Thantia, Nisa, terima kasih atas kebersamaan

selama tujuh puluh hari yang penuh makna dan kenangan yang luar biasa

menyenangkan;

19. Teman-teman seperjuangan di BK 2014 terima kasih atas bantuan dan

kebersamaan yang terjalin hingga saat ini;

20. Kakak-kakak dan adik-adik tingkat Bimbingan dan Konseling Unila;

21. Almamaterku tercinta.

Terima kasih atas bantuan, motivasi, kerjasama, kebersamaan, dan do’a kepada

pihak-pihak yang telah membantu. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

vi

kesempurnaan, dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kita

semua. Aamiin.

Bandar Lampung, Juli 2019

Penulis

Azlia Febrina Dwinanda

NPM. 1413052015

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

vii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Dan Masalah ............................................................. 1

1. Latar Belakang ............................................................................ 1

2. Identifikasi Masalah .................................................................... 4

3. Pembatasan Masalah ................................................................... 4

4. Perumusan Masalah .................................................................... 5

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 5

1. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

2. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

3. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 6

4. Kerangka Pikir ............................................................................ 6

5. Hipotesis Penelitian .................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 10

A. Interaksi Sosial ................................................................................... 10

1. Pengertian Interaksi Sosial .......................................................... 10

2. Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial ............................. 12

3. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial ................................... 14

4. Bentuk- Bentuk Interaksi Sosial ................................................. 17

B. Konsep Diri ........................................................................................ 19

1. Pengertian Konsep Diri ............................................................... 19

2. Pembentukan Konsep Diri .......................................................... 21

3. Faktor -Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri ..................... 22

4. Macam-macam Konsep Diri ....................................................... 23

5. Aspek-aspek Konsep Diri ........................................................... 25

6. Dimensi Konsep Diri .................................................................. 26

C. Hubungan antara Konsep Diri dengan Interaksi Sosial ..................... 28

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 33

B. Metode Penelitian .............................................................................. 33

C. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional...................................... 33

1. Variabel Penelitian ...................................................................... 33

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

viii

2. Definisi Operasional ................................................................... 34

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 35

1. Skala ............................................................................................ 35

E. Populasi ............................................................................................. 39

F. Sampel.. ............................................................................................. 40

G. Uji Persyaratan Instrumen.................................................................. 40

1. Uji Validitas ................................................................................ 40

2. Realibilitas Instrumen ................................................................. 43

H. Teknik Anlisis Data ........................................................................... 45

1. Uji Normalitas ............................................................................. 46

2. Uji Linieritas ............................................................................... 47

3. Uji Hipotesis ............................................................................... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 49

A. Prosedur Penelitian ............................................................................ 49

1. Persiapan Penelitian .................................................................... 49

2. Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 49

B. Analisis Hasil Penelitian .................................................................... 53

1. Hasil Uji Hipotesis ...................................................................... 53

2. Uji Normalitas Data Konsep diri ................................................ 54

3. Uji Normalitas Data Interaksi Sosial .......................................... 55

4. Uji Linieritas ............................................................................... 55

5. Uji Hipotesis ............................................................................... 56

C. Pembahasan........................................................................................ 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 72

A. Kesimpulan ........................................................................................ 72

B. Saran .... ............................................................................................. 73

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Konsep Diri ......................................................................... 78

Lampiran 2 Skala Interaksi Sosial.................................................................... 82

Lampiran 3 Laporan Hasil Uji Ahli ................................................................ 86

Lampiran 4 Hasil Penilaian Para Ahli Konsep Diri ........................................ 87

Lampiran 5 Hasil Penilaian Para Ahli Interaksi Sosial ................................... 93

Lampiran 6 Uji Ahli Instrumen ....................................................................... 99

Lampiran 7 Hasil Uji Coba Uji Instrumen ....................................................... 111

Lampiran 8 Data Skala Konsep Diri ............................................................... 118

Lampiran 9 Data Skala Interaksi Sosial .......................................................... 120

Lampiran 10 Distribusi Nili R Tabel .............................................................. 122

Lampiran 11 Uji Normalitas ........................................................................... 124

Lampiran 12 Uji Linierits ................................................................................ 125

Lampiran 13 Uji Hipotesis .............................................................................. 128

Lampiran 14 Dokumentasi ............................................................................... 129

Lampiran 15 Surat Pengantar Penelitian .......................................................... 130

Lampiran 16 Surat Balasan Penelitian ............................................................. 131

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Skor Skala Likert ............................................................................ 36

Tabel 3.2. Kisi-kisi Skala Konsep Diri ............................................................ 37

Tabel 3.3. Kisi-kisi Skala Interaksi Sosial ....................................................... 38

Tabel 3.4. V Aiken’s Skala Konsep Diri ......................................................... 42

Tabel 3.5. V Aiken’s Skala Interaksi Sosial .................................................... 42

Tabel 3.6. Kriteria Reliabilitas ......................................................................... 44

Tabel 4.1. Hasil Skoring Skala Konsep Diri .................................................... 50

Tabel 4.2. Hasil Skoring Skala Interaksi Sosial ............................................... 52

Tabel 4 3. Kriteria Konsep Diri dan Interaksi Sosial ....................................... 53

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Data Konsep Diri .......................................... 54

Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Data Interaksi Sosial ..................................... 55

Tabel 4.6. Hasil Uji Linearitas ......................................................................... 55

Tabel 4.7. Hasil Uji Hipotesis .......................................................................... 56

Tabel 4.8. Klasifikasi Korelasi ......................................................................... 57

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Kerangka Pikir Penelitian............................................................ 9

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dan Masalah

1. Latar Belakang

Remaja adalah usia seseorang yang sedang dalam masa transisi yang

sudah tidak lagi menjadi anak-anak, dan tidak bisa juga dinilai dewasa,

saat usia remaja ini anak ingin sekali menerima hak yang sama seperti

orang dewasa, karena mereka sudah merasa pantas untuk diperlakukan

seperti orang dewasa.

Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa kanak-

kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan perubahan aspek

fisik, psikis dan psikososial. Bila dilihat atau ditinjau dari sudut usia,maka

dapat dibagi klasifikasi yang dibuat oleh WHO ( Sarwono , 2010 ) yaitu

remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun.

Pada masa remaja, anak laki-laki dan perempuan sudah menyadari

sifat-sifat yang baik dan yang buruk,dan mereka menilai sifat-sifat ini

sesuai dengan sifat-sifat teman mereka. Mereka juga sadar akan peran

kepribadian dalam hubungan-hubungan sosial dan oleh karenanya

terdorong untuk memperbaiki kepribadian mereka, misalnya dengan

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

2

cara membaca buku atau tulisan-tulisan mengenai masalah ini dengan

harapan untuk meningkatkan dukungan sosial.

Konsep diri memiliki peranan penting dalam menentukan tingkah laku

seseorang. Bagaimana seseorang memandang dirinya akan tercermin dari

keseluruhan perilakunya. Artinya, perilaku individu akan selaras dengan

cara individu memandang dirinya sendiri. Individu akan bereaksi terhadap

lingkungannya sesuai dengan konsep dirinya. Pengertian konsep diri

menurut Burns (Ghufron &Riswanti, 2010) adalah satu gambaran tentang

apa yang kita pikirkan, penilaian orang lain terhadap diri kita, dan seperti

apa kita menginginkan diri kita. Konsep diri lebih berkaitan dengan bidang

pribadi yang memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif,

baik yang terkait dengan kelebihan maupun kelemahan, baik fisik

maupun psikis. Menurut Agustiani (2009) konsep diri merupakan aspek

penting dalam diri seseorang, karena konsep diri seseorang merupakan

kerangka acuan (frame of reference) dalam ia berinteraksi dengan

lingkungannya.

Dalam kehidupan sehari-hari, dapat ditemui bahwa tidak semua orang

mempunyai hubungan interaksi sosial yang baik dengan lingkungannya.

Bahkan mempunyai interaksi sosial yang sangat rendah akibatnya akan

menghambat individu dalam melakukan proses sosialisasi dengan orang

lain.Berdasarkan hal tersebut, individu akan cenderung menjadi orang

yang lebih tertutup dan individualis. Interaksi sosial lebih berkaitan

dengan bidang sosial yang diwujudkan dalam bentuk hubungan

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

3

persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia.

Dalam interaksi sosial terdapat faktor yang mempengaruhi yaitu imitasi,

sugesti, identifikasi, simpati dan empati. Faktor-faktor ini dapat

memperlemah dan memperkuat hubungan interaksi sosial antara

individu yang satu dengan individu yang lain. Menurut Gerungan (2004)

interaksi sosial merupakan hubungan antara individu atau lebih, dimana

individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki individu

yang lain atau sebaliknya.

Berdasarkan hasil observasi awal dengan penyebaran daftar cek masalah

pada siswa dan wawancara dengan guru bimbingan konseling di SMK

SMTI Bandar Lampung didapatkan informasi mengenai rendahnya

interaksi sosial. Hal ini didukung dengan berbagai fenomena yang terjadi

selama observasi awal dilakukan seperti adanya siswa yang bersikap sukar

menyesuaikan diri, ada siswa yang mudah tersinggung ketika sedang

diskusi kelompok bersama teman sekelasnya, ada siswa yang tidak kenal

dengan sesama teman di kelas X nya. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa interaksi sosial yang rendah merupakan masalah terbesar yang

terdapat di sekolah tersebut.

Semua permasalahan tersebut tidak lepas dari konsep diri yang

dimilikinya bagaimana dirinya merasakan dan memikirkan tentang dirinya

sendiri. Sitohang (2012) menyatakan bahwa konsep diri merupakan salah

satu aspek yang cukup penting bagi individu dalam berperilaku. Siswa

yang memiliki konsep diri positif akan memiliki dorongan yang lebih baik,

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

4

dapat mengenal serta memahami dirinya sendiri sehingga dapat

berperilaku efektif dalam berbagai situasi.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul “Hubungan antara konsep diri dengan interaksi sosial pada

siswa kelas X SMK SMTI Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019”.

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka peneliti

mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

a. Terdapat siswa yang menyendiri ketika diskusi kelompok berlangsung.

b. Terdapat siswa yang memilih-milih dalam menentukan teman

kelompok saat proses belajar berlangsung.

c. Terdapat siswa yang tidak percaya diri dan tidak merasa setara dengan

orang lain.

d. Terdapat siswa yang mudah marah ketika di berikan kritik oleh teman

sekelasnya.

e. Terdapat siswa yang enggan bersaing ketika proses tanya jawab

berlangsung.

f. Terdapat siswa yang sering mencela teman-temannya di dalam kelas.

3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah

dalam penelitian ini yaitu interaksi sosial yang rendah kaitanya dengan

konsep diri.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

5

4. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah, adapun permasalahannya adalah ”Apakah terdapat hubungan

antara konsep diri dengan interaksi sosial pada siswa kelas X SMK SMTI

Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019?”

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah untuk

mengetahui hubungan antara konsep diri dengan interaksi sosial pada

siswa kelas X SMK SMTI Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan keilmuan bimbingan dan konseling yang dapat disajikan

sebagai referensi penelitian selanjutnya, khususnya yang mengkaji

masalah konsep diri dengan interaksi sosial.

b. Manfaat Praktis

1) Siswa dapat meningkatkan pengetahuan tentang hubungan konsep

diri dengan interaksi sosial.

2) Menambah pengetahuan guru bimbingan dan konseling dalam

melaksanakan layanan bimbingan konseling mengenai hubungan

konsep diri dengan interaksi sosial pada siswa.

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

6

3. Ruang Lingkup Penelitian

Agar lebih jelas dan penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan yang

telah ditetapkan maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini

sebagai berikut:

a. Ruang Lingkup Objek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian ini adalah hubungan antara konsep diri

dengan interaksi sosial pada siswa kelas X di SMK SMTI Bandar

Lampung Tahun Ajaran 2018/2019.

b. Ruang Lingkup Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMK SMTI

Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019.

c. Ruang Lingkup Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah di SMK SMTI Bandar Lampung Tahun

Ajaran 2018/2019.

4. Kerangka Pikir

Kerangka pikir adalah dasar penelitian yang diambil dari fakta-fakta hasil

observasi dan kepustakaan yang memuat mengenai teori, dalil, atau

konsep-konsep. Kerangka berpikir dapat menunjukkan alur pikiran peneliti

dalam penelitian.

Masa remaja merupakan masa yang labil, dimana mudah bagi remaja

untuk melakukan sesuatu sesuai dengan yang dilakukan teman

sebaya. Remaja yang berperilaku sesuai dengan teman sebaya yaitu remaja

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

7

yang kurang bisa menilai, memandang, dan berpikir tentang dirinya

sendiri. Konsep diri merupakan gambaran yang ada pada diri individu

yang berisikan tentang bagaimana individu melihat dirinya sendiri sebagai

pribadi yang disebut dengan pengetahuan diri, bagaimana individu

merasa atas dirinya yang merupakan penilaian diri sendiri serta

bagaimana individu menginginkan diri sendiri sebagai manusia yang

diharapkan.

Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk

berhubungan atau menjalin interaksi dengan orang lain. Interaksi dalam

hal ini dapat berupa interaksi antara individu yang satu dengan yang

lainnya atau interaksi dengan masyarakat luas. Bagi remaja, melakukan

interaksi merupakan suatu kebutuhan untuk dapat mengembangkan

potensi yang ada dalam dirinya, misalnya mengembangkan konsep diri.

Konsep diri terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan

seorang manusia dari kecil hingga dewasa terutama pada remaja.

Lingkungan, pengalaman dan pola asuh orang tua turut memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap konsep diri yang terbentuk. Hal

tersebut sesuai dengan pendapat Agustiani (2006) yang menyatakan

konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya,

yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari

interaksi dengan lingkungannya. Pada dasarnya konsep diri terdiri dari tiga

aspek yaitu fisik, psikologis dan sosial. Konsep diri memainkan

peranan yang sangat besar dalam membentuk jati diri remaja dan

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

8

menentukan keberhasilan hidupnya nanti. Konsep diri ada yang sifatnya

positif dan negatif. Individu dikatakan mempunyai konsep diri negatif

jika meyakini dan memandang dirinya lemah, tidak dapat berbuat,

tidak kompeten, gagal, tidak menarik, tidak disukai dan kehilangan

daya tarik terhadap hidup. Individu yang konsep dirinya negatif akan

cenderung bersikap pesimistis terhadap kehidupan dan kesempatan yang

dihadapinya. Sebaliknya individu dengan konsep diri positif akan mampu

menghargai dirinya dan melihat hal-hal positif yang dapat dilakukannya

demi keberhasilan dan prestasinya. Salah satu faktor eksternal yang

mempengaruhi konsep diri siswa adalah faktor sosial yaitu pada

interaksi sosial siswa dilingkungan sekolah. Secara pengertian umum,

interaksi sosial berlangsung antara satu individu dengan individu yang

lain, individu dengan suatu kelompok, serta interaksi sosial antar

kelompok sosial. Interaksi sosial siswa di sekolah meliputi interaksi siswa

dengan guru, interaksi dengan karyawan sekolah dan interaksi siswa

dengan siswa. Menurut Gerungan (2004) interaksi sosial merupakan

hubungan antara individu atau lebih, dimana individu yang satu

mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki individu yang lain atau

sebaliknya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka muncul kerangka pikir untuk melihat

apakah terdapat hubungan antara konsep diri terhadap interaksi sosial pada

siswa kelas X di SMK SMTI Bandar Lampung. Untuk lebih memperjelas

maka kerangka pikir dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

9

Gambar 1.1. Kerangka Pikir Penelitian

5. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara dari suatu permasalahan

penelitian, di mana jawaban dari dugaan tersebut bisa dibuktikan dengan

data-data yang telah dikumpulkan peneliti. Menurut Arikunto (2006)

“Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian,sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.

Hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah terdapat

hubungan antara konsep diri dengan interaksi sosial pada siswa kelas X

SMK SMTI Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2018/2019.

Berdasarkan pengajuan hipotesis tersebut,maka dapat dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut :

Ho : Tidak Terdapat Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

Sosial Pada Siswa Kelas X SMK SMTI Bandar Lampung Tahun

Ajaran 2018/2019.

Ha : Terdapat Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial

Pada Siswa Kelas X SMK SMTI Bandar Lampung Tahun Ajaran

2018/2019.

Konsep Diri

(X)

Interaksi Sosial

(Y)

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Interaksi Sosial

1. Pengertian Interaksi Sosial

Manusia adalah makhluk sosial, oleh karena itu dalam kesehariannya

manusia pasti akan membutuhkan bantuan orang lain. Misalnya saja, beras

yang kita makan sehari-hari merupakan hasil kerja keras para petani,

rumah yang menjadi tempat tinggal kita merupakan hasil dari

kerjasama para pekerja bangunan atau mungkin tetangga kita yang sudah

membantu untuk mendirikan rumah. Jadi, sudah jelas bahwa manusia

tidak akan mampu hidup di dunia ini sendirian tanpa bantuan dari orang

lain.

Adanya kebutuhan akan bantuan tersebut yang menjadi awal dari

terbentuknya interaksi sosial dengan orang lain. Bonner (Ayuni,2014)

bahwa interaksi sosial merupakan hubungan antara individu atau lebih,

dimana individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki

individu yang lain atau sebaliknya. Hampir sama dengan pendapat di atas,

menurut Walgito (2003) interaksi sosial yaitu hubungan antara individu

satu dengan individu lainnya, dimana individu yang satu dapat

mempengaruhi individu yang lainnya sehingga terjadi hubungan yang

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

11

saling timbal balik.

Pengertian lain yang mengungkapkan interaksi sosial yaitu Thibaut dan

Kelly (Aprihastanto,2013) yaitu peristiwa saling mempengaruhi satu sama

lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan suatu

hasil satu sama lain, atau berkomunikasi satu sama lain. Sedangkan

Suranto (Laksono,2017) menyatakan bahwa interaksi sosial adalah suatu

proses hubungan yang dinamis dan saling pengaruh- mempengaruhi antar

manusia. Soekanto (Rahayu,2017) mengemukakan bahwa, interaksi sosial

merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi

sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Bertemunya orang-

perorangan akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok

sosial. Pergaulan hidup semacam itu akan terjadi apabila perorangan atau

kelompok manusia bekerja sama, saling berbicara, untuk suatu tujuan

bersama, mengadakan persaingan, pertikaian, dan lain sebagainya, maka

dapat dikatakan bahwa interaksi sosial merupakan dasar proses sosial,

yang menunjuk pada hubungan sosial yang dinamis.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial

adalah hubungan antara individu yang satu dengan individu yang lain,

dimana individu yang satu mempengaruhi individu yang lain atau

sebaliknya sehingga terjadi hubungan yang saling timbal balik. Dapat pula

disimpulkan suatu pondasi dalam hubungan dimana di dalamnya terdapat

tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan

diterapkan di dalam masyarakat. Proses interaksi tersebut terjadi karena

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

12

manusia merupakan mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama

lainnya. Sehingga secara singkat pengertian interaksi sosial adalah suatu

hubungan antara dua atau beberapa individu, dimana perilaku setiap

individu akan saling mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki perilaku

masing-masing. Pergaulan hidup semacam itu akan terjadi apabila

perorangan atau kelompok manusia bekerja sama, saling berbicara, untuk

suatu tujuan bersama, mengadakan persaingan, pertikaian, dan lain

sebagainya, maka dapat dikatakan bahwa interaksi sosial merupakan dasar

proses sosial, yang menunjuk pada hubungan sosial yang dinamis.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial

Kelangsungan interaksi sosial, sekalipun dalam bentuknya yang sederhana,

ternyata merupakan proses yang kompleks. Hal tersebut dapat dibedakan

menjadi beberapa faktor yang mendasarinya,baik secara tunggal maupun

bergabung.Menurut Basorwi (Aprihistanto,2013) ,diantaranya sebagai

berikut:

a. Imitasi

Imitasi adalah suatu proses belajar dengan cara meniru atau

mengikuti perilaku orang lain.

b. Sugesti

Sugesti adalah cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh

seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga orang

tersebut mengikuti pandangan atau pengaruh tersebut tanpa berpikir

panjang.

c. Identifikasi

Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang

untuk menjadi sama dengan pihak lain.

d. Simpati

Simpati adalah perasaan “tertarik” yang timbul dalam diri seseorang

dan membuatnya merasa seolah-olah berada dalam keadaan orang lain.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

13

Reaksi individu terhadap suatu respon dalam berinteraksi tidak lepas dari

faktor sugesti yang ia rasakan dari dalam dirinya, bagaimana individu

terebut memandang orang lain dengan cara tertentu, respon seorang

individu didukung pula dengan faktor imitasi, identifikasi. Pendapat lain

dikemukakan oleh Santosa (Ayuni,2014) sebagai berikut:

a. Situasi sosial, memberi bentuk tingkah laku terhadap individu

yang berada dalam situasi tersebut.

b. Kekuasaan norma-norma kelompok, sangat berpengaruh terhadap

terjadinya interaksi sosial antar individu.

c. Ada tujuan kepribadian yang dimiliki masing-masing individu

sehingga berpengaruh terhadap pelakunya.

d. Setiap individu berinteraksi sesuai dengan kedudukan dan kondisinya

yang bersifat sementara.

e. Ada penafsiran situasi, dimana setiap situasi mengandung arti

bagi setiap individu sehingga mempengaruhi individu untuk melihat

dan menafsirkan situasi tersebut.

Lingkungan memiliki peranan penting demi terwujudnya suatu interaksi

sosial, misalnya apabila seorang individu berinteraksi dengan individu

lainnya dalam keadaan gembira maka bentuk interaksinya dengan

suasana yang gembira. Faktor Faktor Interaksi Sosial ~ Interaksi sosial

antara kelompok dengan kelompok merupakan suatu hubungan timbal

balik yang saling mempengaruhi antara sekelompok orang dengan

kelompok lainnya dalam rangka mencapai tujuan bersama. Setidaknya ada

faktor yang mampu mempengaruhi proses interaksi sosial, diantaranya

adalah faktor imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, dan empati. Faktor-

faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri secara terpisah atau dalam

keadaan yang bergabung.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

14

3. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Terdapat dua syarat pokok terjadinya interaksi sosial, senada dengan

pendapat Dayakisni (2009) yang menyatakan bahwa interaksi sosial

tidak mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu adanya

kontak sosial dan komunikasi. Yang pertama kontak sosial; dapat terjadi

antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan antara

kelompok dengan kelompok.

Menurut Abdulsyani (Miraningsih 2013) “kontak sosial adalah hubungan

antara satu orang atau lebih, melalui percakapan dengan saling mengerti

tentang maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan masyarakat”.

Kontak sosial dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kontak primer

dan kontak sekunder. Kontak primer, terjadi apabila seseorang

mengadakan hubungan secara langsung seperti : tatap muka, saling

senyum, berjabat tangan, dan lain – lain. Sedangkan kontak sekunder,

yaitu kontak tidak langsung atau memerlukan perantara seperti : menelpon

dan berkirim surat. Apabila dicermati, baik dalam kontak primer maupun

kontak sekunder terjadi hubungan timbal balik antara komunikator dan

komunikan. Dalam percakapan tersebut agar kontak sosial dapat berjalan

dengan baik, harus ada rasa saling pengertian dan kerjasama yang baik

antara komunikator dengan komunikan. Dari penjelasan di atas terlihat ada

tiga komponen pokok dalam kontak sosial, yaitu : (1) percakapan, (2)

saling pengertian, (3) kerjasama antara komunikator dan komunikan.

Ketiga komponen tersebut merupakan kemampuan interaksi sosial yang

harus dimiliki oleh individu.

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

15

Yang kedua menrut Abdulsyani (Miraningsih 2013) adalah adanya

komunikasi, sementara komunikasi baik verbal maupun non verbal

merupakan saluran untuk menyampaikan perasaan ataupun gagasan dan

sekaligus sebagai media untuk dapat menafsirkan atau memahami pikiran

atau perasaan orang lain. Menurut De Vito dalam (Sugiyo, 2005)

menyatakan bahwa “ciri – ciri komunikasi meliputi lima ciri yaitu :

keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, dan kesamaan”. Adapun

penjelasannya sebagai berikut :

a. Keterbukaan atau openness

Komunikasi antar pribadi mempunyai ciri keterbukaan maksudnya

adanya kesediaan kedua belah pihak untuk membuka diri, mereaksi

kepada orang lain, merasakan pikiran dan perasaan orang lain.

Keterbukaan ini sangat penting dalam komunikasi antarpribadi agar

komunikasi menjadi lebih bermakna dan efektif. Keterbukaan ini

berarti adanya niat dari masing-masing pihak yang dalam hal ini

antara komunikator dan komunikan saling memahami dan membuka

pribadi masing-masing.

b. Empati

Dalam komunikasi antarpribadi perlu ada empati dari komunikator,

hal ini dapat dinyatakan bahwa komunikasi antarpribadi akan

berlangsung secara kondusif apabila pihak komunikator menunjukkan

rasa empati pada komunikan. Empati dapat diartikan sebagai

menghayati perasaan orang lain atau turut merasakan apa yang

dirasakan orang lain. Menurut Surya (2003) dalam Sugiyo (2005: 5)

empati adalah sebagai suatu kesediaan untuk memahami orang lain

secara paripurnabaik yang nampak maupun yang terkandung,

khususnya dalam aspek perasaan, pikiran, dan keinginan. Dengan

berempati kita menempatkan diri dalam suasana perasaan, pikiran, dan

keinginan orang lain sedekat mungkin. Secara psikologis apabila

dalam komunikasi komunikator menunjukkan empati pada komunikan

akan menunjang berkembangnya suasana hubungan yang didasari atas

saling pengertian, penerimaan, dipahami, dan adanya kesamaan diri.

c. Dukungan

Dalam komunikasi antarpribadi perlu dimunculkan sikap memberi

dukungan dari pihak komunikator agar komunikan mau berpartisipasi

dalam kominikasi. Hal ini berarti bahwa dalam komunikasi antar

pribadi perlu adanya suasana yang mendukung atau memotivasi, lebih-

lebih dari komunikator.

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

16

d. Rasa positif

Rasa positif dalam komunikasi antarpribadi ditunjukkan oleh sikap

dari komunikator khususnya sikap positif. Sikap positif dalam hal ini

berarti adanya kecenderungan bertindak pada diri komunikator untuk

memberikan penilaian yang positif terhadap komunikan. Dalam

komunikasi antarpribadi sikap positif ini ditunjukkan oleh sekurang-

kurangnya dua aspek/ unsur yaitu: pertama, komunikasi antarpribadi

hendaknya memberikan nilai positif dari komunikator. Maksud

pernyataan ini yaitu apabila dalam komunikasi, komunikator

menunjukkan sikap positif terhadap komunikan maka komunikan juga

akan menunjukkan sikap positif. Sebaliknya jika komunikator

menunjukkan sikap negatif maka komunikan juga akan bersikap

negatif. Kedua, perasaan positif pada diri komunikator. Hal ini berarti

bahwa situasi dalam komunikasi antarpribadi hendaknya

menyenangkan. Apabila kondisi ini tidak muncul maka

komunikasi akan terhambat dan bahkan akan terjadi pemutusan

hubungan.

e. Kesamaan

Kesamaan menunjukkan kesetaraan antara komunikator dan

komunikan. Dalam komunikasi antarpribadi kesetaraan ini merupakan

ciri yang penting dalam keberlangsungan komunikasi dan bahkan

keberhasilan komunikasi antarpribadi. Apabila dalam komunikasi

antarpribadi komunikator merasa mempunyai derajat kedudukan yang

lebih tinggi daripaad komunikan maka dampaknya akan ada jarak dan

ini berakibat proses komunikasi akan terhambat. Namun apabila

komunikator memposisikan dirinya sederajat dengan komunikan maka

pihak komunikan akan merasa nyaman sehingga proses komunikasi

akan berjalan dengan dengan baik dan lancar.

Dalam melakukan komunikasi dengan orang lain, harus ada rasa

keterbukaan, empati, memberikan dukungan atau motivasi, rasa positif

pada orang lain, dan adanya kesamaan atau kesetaraan dengan orang lain.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa syarat – syarat yang

dibutuhkan dalam interaksi adanya kontak sosial dan adanya komunikasi,

baik itu kontak primer maupun kontak sekunder dan komunikasi verbal

maupun komunikasi non verbal. Apabila individu mampu memenuhi

syarat – syarat yang ada dalam interaksi sosial, maka akan terjalin

hubungan yang baik dengan orang lain.

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

17

4. Bentuk- Bentuk Interaksi Sosial

Manusia merupakan makhluk sosial, sehingga ia akan selalu melakukan

interaksi dengan orang lain dalam masyarakat. Interaksi yang dilakukan

oleh seseorang dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk Menurut

Park dan Burgess (Santosa, 2004) bentuk interaksi sosial dapat berupa:

a. Kerja sama

Kerja sama ialah suatu bentuk interaksi sosial dimana orang-

orangatau kelompok-kelompok bekerja sama, saling bantu-membantu

untuk mencapai tujuan bersama. Misalnya, gotong-royong

membersihkan halaman sekolah.

b. Pertentangan.

Pertentangan adalah bentuk interaksi sosial yang berupa perjuangan

yang langsung dan sadar antara orang dengan orang atau kelompok

dengan kelompok untuk mencapai tujuan yang sama.

c. Persesuaian

Persesuaian ialah proses penyesuaian dimana orang-orang atau

kelompok-kelompok yang sedang bertentangan bersepakat untuk

menyudahi pertentangan tersebut atau setuju untuk mencegah

pertentangan yang berlarut-larut dengan melakukan interaksi

damai baik bersifat sementara maupun bersifat kekal. Selain itu

akomodasi juga mempunyai arti yang lebih luas yaitu, penyesuaian

antara orang yang satu dengan orang yang lain, antara seseorang

dengan kelompok, antara kelompok yang satu dengan kelompok yang

lain.

d. Perpaduan

Perpaduan adalah suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan, yang

ditandai dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di

antara individu atau kelompok dan juga merupakan usaha-usaha

untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap dan proses mental

dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.

Interaksi tersebut terbentuk dikarenakan adanya ke lima bentuk yang telah

dikemukakan di atas.Sedangkan menurut Abdulsyani (Miraningsih 2013)

bentuk interaksi sosial, yaitu:

a. Kerjasama

Kerjasama adalah suatu bentuk proses sosial, dimana didalamnya

terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan

bersama dengan saling membantu dan saling memahami terhadap

aktivitas masing-masing.

Page 37: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

18

b. Persaingan

Persaingan merupakan suatu usaha seseorang untuk mencapai sesuatu

yang lebih daripada yang lainnya. Menurut Dirsjosis

(Miraningsih,2013) dinyatakan bahwa persaingan merupakan kegiatan

yang berupa perjuangan sosial untuk mencapai tujuan, dengan saling

bersaing terhadap yang lain, namun secara damai, atau setidak-

tidaknya tidak saling menjatuhkan.

c. Pertikaian atau konflik

Pertikaian adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok

berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang

pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan dan

berusaha menjatuhkan pihak yang lain. Pertikaian merupakan bentuk

persaingan yang berkembang secara negatif.

d. Akomodasi

Menurut Soedjono (Miraningsih, 2013) akomodasi adalah suatu

keadaan dimana suatu pertikaian atau konflik, mendapat penyelesaian,

sehingga terjalin kerjasama yang baik kembali. Namun tidak

selamanya suatu akomodasi dapat berhasil sepenuhnya.

Disamping terciptanya stabilitas di beberapa bidang, mungkin di

bidang lain masih ada benih pertentangan yang belum diperhitungkan

selama proses akomodasi atau selama orang perorangan atau

kelompok-kelompok manusia masih mempunyai kepentingan-

kepentingan yang tidak bisa diselaraskan satu dengan yang

lainnya, maka akomodasi belum terjadi.

Berdasarkan uraian di atas bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa

kerja sama, persaingan, dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan

atau pertikaian. Pertikaian mungkin akan mendapatkan suatu penyelesaian,

namun penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima untuk sementara

waktu, yang dinamakan akomodasi. Ini berarti kedua belah pihak belum

tentu puas sepenuhnya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk

keempat dari interaksi sosial. proses interaksi sosial yang asosiatif meliputi

kerja sama, akomodasi (adaptasi), asimilasi (usaha untuk menyatukan

tindakan). Sedangkan proses interaksi sosial yang disosiatif meliputi

persaingan, oposisi, dan pertikaian.

Page 38: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

19

B. Konsep Diri

1. Pengertian Konsep Diri

Konsep diri merupakan hal yang penting bagi kehidupan individu. Fitts

(Diana,2012) meninjau konsep diri secara fenomenologis. Fitts

mengatakan bahwa konsep diri merupakan aspek penting dalam diri

seseorang, karena konsep diri seseorang merupakan kerangka acuan

(frame of reference) dalam ia berinteraksi dengan lingkungannya. Fitts

juga mengemukakan bahwa konsep diri mempunyai pengaruh yang kuat

terhadap tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, dengan mengetahui

konsep diri seseorang maka akan lebih memudahkan untuk meramalkan

dan memahami tingkah lakunya. Fitts menjelaskan bahwa jika individu

mempersepsikan dirinya, bereaksi terhadap dirinya, memberikan arti dan

penilaian serta membentuk abstraksi pada dirinya, maka hal ini

menunjukkan suatu kesadaran diri (self awareness) dan kemampuan untuk

keluar dari dirinya sendiri untuk melihat dirinya untuk melihat dirinya

seperti yang ia lakukan terhadap dunia diluar dirinya. Dari pengerian

tersebut maka konsep diri adalah diri yang dilihat, dihayati, dan dialami

seseorang itu.

Selain itu, menurut Sobur (2003) konsep diri adalah semua persepsi kita

terhadap aspek diri yang meliputi aspek fisik, aspek sosial dan aspek

psikologis, yang didasarkan pada pengalaman dan interaksi dengan orang

lain. Berdasarkan pengertian tersebut konsep diri adalah pandangan

mengenai diri yang meliputi aspek fisik, aspek sosial dan aspek

psikologis.

Page 39: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

20

Sejalan dengan Sobur, Cawagas (Desmita, 2012) mengemukakan bahwa

konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisiknya,

karakteristik pribadinya, motivasinya, kelemahannya, kepandaian,

kegagalannya, dan lain sebagainya. Jadi dari definisi tersebut maka konsep

diri merupakan pandangan dan sikap individu terhadap dirinya sendiri.

Calhaoun dan Acocella (Ghufron dan Risnawati 2012) mendefinisikan

konsep diri sebagai gambaran mental diri seseorang. Hurlock (Sumantri,

2011) menyatakan bahwa konsep diri merupakan gambaran seseorang

mengenai dirinya sendiri yang merupakan gabungan dari keyakinan fisik,

psikologis, sosial, emosional aspiratif, dan prestasi yang mereka capai.

Buss (Hadipranata, dkk, 2000) menyatakan bahwa konsep diri diartikan

sebagai gambaran keadaan diri sendiri yang dilakukan seseorang terhadap

dirinya sendiri. Pendapat dari Arndt mengatakan bahwa konsep diri

merupakan konsep seseorang mengenai keseluruhan tentang dirinya

sendiri, baik dari segi kejasmanian maupun psikisnya. Brooks (Masturah,

2017) menjelaskan konsep diri sebagai persepsi terhadap diri individu

sendiri, baik yang bersifat fisik, sosial dan psikologis yang diperoleh

melalui pengalaman dari interaksi individu dengan orang lain.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

konsep diri adalah gambaran, pandangan, pikiran, perasaan, mengenai diri

sendiri dan pandangan diri di mata orang lain yang meliputi keyakinan

fisik, psikologis yang mencakup citra diri, penilaian diri dan harga diri

yang diperoleh melalui interaksi dengan orang lain.

Page 40: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

21

2. Pembentukan Konsep Diri

Konsep diri pertama kali dipelajari anak dari lingkungan keluaganya

kemudian ke lingkungan yang lebih luas lagi. Menurut Gunarasa (2003)

mengemukakan bahwa konsep diri terbentuk berdasarkan konsep

seseorang mengenai sikap-sikap orang lain terhadap diri sendiri.

Terbentuknya konsep diri terdiri dari dua tahap yaitu:

a. Tahap primer. Konsep diri primer terbentuk atas dasar pengalaman

terhadap lingkungan terdekanya.

b. Tahap sekunder. Konsep diri sekunder terbentuk dari pengalaman yang

diperoleh dari luar lingkungan keluargnya. Misalnya, di lingkungan

sekolah dan lingkungan masyarakat, akibatnya ia memiliki pengalaman

baru dan berbeda dari apa yang sudah terbentuk di dalam lingkungan

keluarganya.

Pendapat lain menurut Hurlock (Ayuni, 2014) bahwa terbentuknya konsep

diri melalui tiga jenjang, yaitu :

a. Konsep diri primer. Konsep diri ini terbentuk dari pengalaman

pengalaman sosial anak dari keluarga sejak masa kanak-kanak.

b. Konsep diri sekunder. Konsep diri ini terbentuk saat berinteraksi

dengan lingkungan di luar keluarga, seperti dengan teman-temannya di

sekolah.

c. Konsep diri ideal. Konsep diri ini terbentuk karena adanya hubungan

yang lebih erat dari pada sebelumnya.

Konsep diri pertama kali dipelajari anak dari lingkungan keluaganya

kemudian ke lingkungan yang lebih luas lagi., secara dinamis dan

berkembang karena adanya pengalaman interaksi antara diri sendiri

dengan orang lain. Selanjutnya, konsep diri juga terbentuk melalui diri

sendiri. Dimana individu mengetahui tentang dirinya sendiri (kognitif) dan

menilai diri sendiri yang membentuk penerimaan diri dan harga diri.

Page 41: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

22

3. Faktor -Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri

Perkembangan konsep diri dimulai dengan interaksi antara individu

dengan lingkungan. Pandangan yang dimiliki tentang siapa diri kita

tidaklah bersifat statis, karena konsep diri dapat dipelihara atau berubah

sepanjang rentang kehidupan manusia. Hal inilah bukti bahwa konsep diri

diperoleh dari hasil interaksi dengan lingkungannya. Oleh karena itu

keluarga sebagai lingkungan yang pertama bagi individu sangat

berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri anak. Fitts (Agustiani,

2006) konsep diri seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Pengalaman, terutama pengalaman interpersonal, yang

memunculkan perasaan positif dan perasaan berharga.

b. Kompetensi dalam area yang dihargai oleh individu dan orang lain.

c. Aktualisasi diri, atau implementasi dan realisasi dari potensi

pribadi yang sebenarnya.

Seseorang yang pernah memiliki pengalaman yang positif pasti akan

memiliki pengaruh positif pula terhadap konsep dirinya , selain hal

tersebut kompetensi dan aktualisasi diri juga memiliki pengaruh.

Selanjutnya menurut Jalaluddin Rakhmat (2005) ada dua faktor yang

mempengaruhi konsep diri, yaitu:

a. Orang Lain

Sikap atau respon orang lain terhadap keberadaan remaja akan

berpengaruh terhadap konsep diri remaja tersebut. Remaja yang

cenderung mendapatkan respon positif dari orang lain disekitarnya

cenderung memiliki konsep diri yang positif. Sebaliknya remaja yang

kurang mendapatkan respon positif cenderung akan memiliki

konsep diri yang negatif. Orang lain yang paling berpengaruh terhadap

positif atau negatifnya konsep diri adalah orang-orang yang paling

dekat dengan remaja tersebut.

b. Kelompok Rujukan (Reference Group)

Suatu kelompok mempunyai norma-norma tertentu yang secara

emosional mengikta dan berpengaruh terhadap pembentukan

konsep diri, sehingga individu akan mengarahkan perilakunya dan

Page 42: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

23

menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri kelompoknya.

Dari uraian di atas , faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam

individu yang meliputi kondisi fisik, kematangan biologis,

penampilan fisik, kesesuaian jenis kelamin, kegagalan, usia kemasakan,

pengalaman ajaran-ajaran agama, cita-cita atau harapan-harapan

remaja.Sementara itu faktor ekseternal yaitu faktor yang berasal dari luar

individu yang meliputi pola asuh orang tua, masalah ekonomi, harapan

orang tua, hubungan dengan keluarga, teman sebaya, semua orang yang

berada di lingkungan sekolah dan masyarakat, dampak media masa,

tuntutan sekolah dan kelompok rujukan.

4. Macam-macam Konsep Diri

Pandangan seorang individu terhadap dirinya sendiri, yang diperolehnya

dari informasi melalui interaksinya dengan orang-orang lain, yang dikenal

dengan konsep diri, kiranya akan jatuh di antara dua kutub. Kutub

pertama adalah konsep diri positif dan kutub yang satunya lagi adalah

konsep diri negatif. Dengan mengetahui kedua perbedaan dari pengertian

konsep diri tersebut, kiranya akan lebih membantu dan memberi

kemampuan dalam penilaian ke arah mana condongnya konsep diri

seorang individu.

a. Konsep Diri positif

Menurut Hamacheck (Rakhmat, 2005) mengemukakan bahwa terdapat

sejumlah karakteristik orang yang mempunyai konsep diri positif.

Adapun karakteristik orang yang mempunyai konsep diri positif yaitu:

Page 43: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

24

1) Meyakini betul-betul nilai-nilai dan prisip-prinsip tertentu

serta bersedia mempertahankannya, walaupun menghadapi

pendapat kelompok yang kuat. Namun, dia juga merasa dirinya

cukup tangguh untuk mengubah prinsip-prinsip itu bila

pengalaman dan bukti-bukti baru menunjukkan ia salah.

2) Mampu bertindak berdasarkan penilaian yang baik tanpa

merasa bersalah yang berlebih-lebihan, atau menyesali

tindakannya jika orang lain tidak menyetujui tindakannya.

3) Tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu untuk

mencemaskan apa yang akan terjadi besok, apa yang telah terjadi

waktu yang lalu, dan apa yang sedang terjadi waktu sekarang.

4) Memiliki keyakinan pada kemampuannya untuk mengatasi

persoalan, bahkan ketika ia menghadapi kegagalan atau

kemunduran.

5) Merasa sama dengan orang lain, sebagai manusia tidak tinggi atau

rendah, walaupun terdapat perbedaan dalam kemampuan tertentu,

latar belakang keluarga, atau sikap orang lain terhadapnya.

6) Sanggup menerima dirinya sebagai orang yang penting dan bernilai

bagi orang lain, paling tidak bagi orang-orang yang ia pilih sebagai

sahabatnya.

7) Dapat menerima pujian tanpa berpura-pura rendah hati, dan

menerima penghargaan tanpa merasa bersalah.

8) Cenderung menolak usaha orang lain untuk mendominasinya.

9) Sanggup mengaku pada orang lain bahwa ia mampu

merasakan berbagai dorongan dan keinginan, dari perasaan marah

sampai cinta, dari sedih sampai bahagia, dari kekecewaan yang

mendalam sampai kepuasaan yang mendalam pula.

10) Mampu menikmati dirinya secara utuh dalam berbagai kegiata

yang meliputi pekerjaan, permainan, ungkapan diri yang kreatif,

persahabatan, atau sekedar mengisi waktu.

Individu akan memiliki krakter positif dalam dirinya apabila individu

tersebut membangun konsep diri yang positif di dalam dirinya dengan

konsep diri yang positif akan meghasilkan suatu yang positif pula

dalam kehidupannya.

b. Konsep Diri Negatif

Sedangkan orang yang mempunyai konsep diri negatif menurut

Hamacheck (Rakhmat 2005) ditandai dengan:

Page 44: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

25

1) Peka terhadap kritik yang ditunjukkan dengan mudah marah,

koreksi dipersepsi sebagai upaya menjatuhkan harga diri dan

bersikeras mempertahankan pendapatnya sekalipun logikanya salah.

2) Responsif terhadap pujian yang ditunjukkan dengan pura-pura

menghindari pujian dan sesuatu yang menunjang harga dirinya

menjadi pusat perhatiannya.

3) Hiperkritis yang ditunjukkan dengan sikap dan perilaku sering

mengeluh, mencela, meremehkan apapun dan siapapun,

tidak sanggup dan tidak pandai mengungkapkan penghargaan atau

pengakuan pada orang lain.

4) Cenderung merasa tidak disenangi orang lain atau tidak

diperhatikan, yang ditunjukkan dengan mereaksi orang lain sebagai

musuh, tidak pernah mempersalahkan dirinya, menganggap

dirinya sebagai korban sistim sosial.

5) Pesimistis yang ditunjukkan dengan enggan bersaing untuk

berprestasi.

Individu akan memiliki krakter negatif dalam dirinya apabila individu

tersebut membangun konsep diri yang negatif di dalam dirinya dengan

konsep diri yang negatif akan meghasilkan suatu yang negatif pula

dalam kehidupannya.Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

seseorang yang memiliki konsep diri yang negatif memiliki ciri-ciri

tidak tahan dengan kritik yang diterimanya, mudah marah, peka

terhadap pujian, tidak sanggup mengakui kelebihan orang lain dan

kelemahan dirinya sendiri, tidap percaya diri, cenderung merasa tidak

disenangi orang lain, bersikap pesimis, merasa dirinya lemah dan tidak

berdaya.

5. Aspek-aspek Konsep Diri

Terdapat tiga aspek dalam konsep diri menurut Rakhmat (2005) yaitu:

a. Aspek fisik. Aspek fisik dalam konsep diri meliputi penilaian diri

individu terhadap segala sesuatu yang dimilikinya seperti tubuh,

pakaian dan benda yang dimilikinya.

b. Aspek psikologis. Dalam aspek psikologis ini mencakup pikiran,

perasaan dan sikap yang dimiliki individu terhadap dirinya sendiri.

Page 45: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

26

c. Aspek sosial. Aspek sosial dalm konsep diri mencakup

bagaimana peran individu dalam lingkup peran sosialnya dan penilaian

individu terhadap peran tersebut.

Komponen Ketika seorang individu menggambarkan atau menampilkan

dirinya, terkadang muncul keadaan yang tidak sesuai dengan diri yang

sebenarnya. keadaan ini terjadi dikarenakan individu memiliki sikap

bertahan dan kurang terbuka dalam menyatakan dirinya yang sebenarnya.

Hal ini dapat terjadi karena individu tidak ingin mengakui hal-hal yang

tidak baik yang terdapat di dalam dirinya. Aspek pertahanan diri membuat

individu mampu untuk menyimpan atau menyembunyikan keburukan

dirinya dan tampil sesuai dengan yang diharapkan oleh lingkungan di

sekitarnya. yang baik dalam diri seseorang terbentuk melalui cara

individu tersebut menilai dirinya, serta mengendalikan perasaanya, dan

bagaimna invidu tersbut berperan dalam sosialnya ketiga aspek tersebut

jika sudah tertanam di diri individu pasti akan membentuk seseorang

menjadi individu yang memiliki konsep diri yang baik.

6. Dimensi Konsep Diri

Fitts (Agustiani, 2006) membagi dimensi konsep diri menjadi dua yaitu :

a. Dimensi internal

Dimensi internal atau yang disebut dengan kerangka acuan internal

adalah penilaian yang dilakukan individu terhadap dirinya sendiri.

Dimensi ini terdiri dari tiga bentuk, yaitu :

1) Diri Identitas

Bagian diri ini merupakan aspek yang paling mendasar pada

konsep diri dan mengacu pada pertanyaan “siapa saya” untuk

menjawab pertanyaan tersebut mencakup simbol – simbol diri yang

Page 46: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

27

diberikan oleh individu yang bersangkutan untuk

menggambarakan dirinya dan membangun identitasnya.

2) Diri Perilaku

Diri pelaku merupakan persepsi individu tentang tingkah lakunya,

yang berisikan segala kesadaran mengenai apa yang dilakukan

oleh dirinya, selain itu juga berisikan tentang identitas dari diri

individu. Diri yang kuat akan menunjukkan adanya suatu

keserasian antara diri identitas dengan diri pelaku, sehingga ia

dapat mengenali dan menerima baik dirinya.

3) Diri Penerimaan atau penilai

Diri penilai berfungsi sebagai pengamat, penentu standar, dan

evaluator. Kedudukannya sebagai perantara (mediator) antara diri

identitas dengan diri pelaku. Manusia cenderung memberikan

penilaian terhadap apa yang dipersepsikannya, oleh karena itu label

atau symbol yang dikenakan pada dirinya bukanlah semata –

mata menggambarkan dirinya, tetapi syarat dengan nilai. Diri

penilai menentukan kepuasaan seseorang akan dirinya atau sejauh

mana orang menerima dirinya. Kepuasaan diri yang rendah akan

menimbulkan harga diri yang rendah pula dan akan

mengembangkan ketidak percayaan yang mendasar pada dirinya.

Sebaliknya jika individu yang memiliki kepuasaan diri yang tinggi,

kesadaran dirinya akan lebih realistis, sehingga akan lebih

memungkinkan individu yang bersangkutan untuk melupakan

keadaan dirinya dan memfokuskan energy serta perhatiannya ke

luar diri, dan pada akhirnya dapat berfungsi lebih konstruktif.

b. Dimensi Eksternal

Pada dimensi eksternal, individu menilai dirinya sendiri melalui

hubungan dan aktivitas sosialnya. Nilai – nilai yang dianutnya, serta

hal – hal lain di luar dirinya. Dalam dimensi ini dibagi menjadi lima

bentuk, yaitu :

1) Diri Fisik

Diri fisik menyangkut persepsi seseorang terhadap dirinya secara

fisik. Dalam hal ini terlihat persepsi seseorang mengenai kesehatan

dirinya, penampilan dirinya, dan keadaan tubuhnya.

2) Diri Etik – Moral

Bagian ini merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya dilihat

dari standar pertimbangan nilai moral etika. Hal ini menyangkut

persepsi seseorang mengenai hubungan dengan Tuhan, kepuasaan

seseorang akan kehidupan keagamaannya dan nilai – nilai moral

yang dipegangnya, yang meliputi batas baik dan buruk.

Page 47: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

28

3) Diri Pribadi

Diri pribadi merupakan perasaan atau persepsi seseorang tentang

keadaan dirinya. Hal ini tidak dipengaruhi oleh kondisi fisik atau

hubungan dengan orang lain, tetapi dipengaruhi oleh sejauh

mana individu merasa puas dengan pribadinya atau sejauh mana

ia merasa dirinya sebagai pribadinya atau sejauh mana ia merasa

dirinya sebagai pribadi yang tepat.

4) Diri Keluarga

Diri keluarga menunjukkan perasaan dan harga diri seseorang

dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga. Bagian ini

menunjukkan seberapa jauh seseorang merasa kuat terhadap

dirinya sebagai anggota keluarga, serta terhadap peran maupun

fungsi yang dijalankannya sebagai anggota dari suatu keluarga.

5) Diri Sosial

Bagian ini merupakan penilaian individu terhadap interaksi dirinya

dengan orang lain.

Penilaian menyangkut unsur evaluasi, seberapa besar kita menyukai

diri kita sendiri. Semakin besar ketidak-sesuaian antara gambaran kita

tentang diri kita yang ideal dan yang aktual maka akan semakin rendah

harga diri kita. Sebaliknya orang yang punya harga diri yang tinggi

akan menyukai siapa dirinya, apa yang dikerjakanya dan sebagainya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dimensi penilaian merupakan

komponen pembentukan konsep diri yang cukup signifikan.

Mengatakan bahwa kesenjangan antara diri kita yang actual dan diri

kita yang ideal akan bis menimbulkan depresi, sementara semakin

kecil kesenjangan antara diri kita yang aktual, dan diri kita yang ideal

akan menimbulkan kepuasan.

C. Hubungan antara Konsep Diri dengan Interaksi Sosial

Masa remaja merupakan masa yang labil, dimana mudah bagi remaja untuk

melakukan sesuatu sesuai dengan yang dilakukan teman-temannya.

Remaja yang berperilaku sesuai dengan teman-temannya yaitu remaja yang

Page 48: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

29

kurang bisa menilai, memandang dan berpikir tentang dirinya sendiri.

Konsep diri merupakan gambaran yang ada pada diri individu yang berisikan

tentang bagaimana individu melihat dirinya sendiri sebagai pribadi yang

disebut dengan pengetahuan diri, bagaimana individu merasa atas dirinya

yang merupakan penilaian diri sendiri serta bagaimana individu menginginkan

diri sendiri sebagai manusia yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat

Bosson (Ambarwati, 2016) yang menyatakan bahwa proses pembentukan diri

tidak hanya berasal dari diri tapi interaksi dengan orang lain. Manusia adalah

makhluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berhubungan atau menjalin

interaksi dengan orang lain. Interaksi dalam hal ini dapat berupa interaksi

antara individu yang satu dengan yang lainnya atau interaksi dengan

masyarakat luas. Bagi remaja, melakukan interaksi merupakan suatu

kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya,

misalnya mengembangkan konsep diri.

Konsep diri terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan

seorang manusia dari kecil hingga dewasa terutama pada remaja.

Lingkungan, pengalaman dan pola asuh orang tua turut memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap konsep diri yang terbentuk. Hal tersebut sesuai

dengan pendapat Agustiani (2006) yang menyatakan konsep diri merupakan

gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui

pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya.

Pada dasarnya konsep diri terdiri dari tiga sapek yaitu fisik, psikologis dan

sosial. Konsep diri memainkan peranan yang sangat besar dalam membentuk

jati diri remaja dan menentukan keberhasilan hidupnya nanti. Cooley

Page 49: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

30

(Dwistia, 2012) juga menyatakan bahwa konsep diri seseorang dipengaruhi

oleh apa yang diyakini individu bahwa orang-orang berpendapat mengenai

dirinya. Disebutkan bahwa pendapat orang lain akan memengaruhi konsep diri

siswa lewat interaksinya dengan orang lain. Selain itu, Mead (Ambarwati,

2016) menyatakan bahwa diri dari setiap individu berkembang sebagai hasil

dari hubungannya dengan proses aktivitas sosial dan pengalaman dan

hubungan dengan orang lain dalam proses tersebut. Konsep diri terbentuk dari

pengalaman diri dan interaksi sosial. Pengalaman berinteraksi, baik

menyenangkan maupun tidak akan membentuk konsep diri positif atau

negatif pada diri siswa. Individu dikatakan mempunyai konsep diri negatif

jika meyakini dan memandang dirinya lemah, tidak dapat berbuat,

tidak kompeten, gagal, tidak menarik, tidak disukai dan kehilangan daya

tarik terhadap hidup. Individu yang konsep dirinya negatif akan cenderung

bersikap pesimistis terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya.

Sebaliknya individu dengan konsep diri positif akan mampu menghargai

dirinya dan melihat hal-hal positif yang dapat dilakukannya demi keberhasilan

dan prestasinya.Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi konsep diri

siswa adalah faktor sosial yaitu pada interaksi sosial siswa dilingkungan

sekolah. Secara pengertian umum, interaksi sosial berlangsung antara satu

individu dengan individu yang lain, individu dengan suatu kelompok, serta

interaksi sosial antar kelompok sosial. Interaksi sosial siswa di sekolah

meliputi interaksi siswa dengan guru, interaksi dengan karyawan sekolah dan

interaksi siswa dengan siswa.

Page 50: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

31

Proses interaksi sosial seseorang dengan berbagai bentuknya sangat ditentukan

oleh sejauh mana konsep diri seseorang tersebut. Konsep diri yang positif

mampu berkontribusi dalam meningkatkan harga diri seseorang (Gunarsa,

2006). Dalam hal ini, ketika berinteraksi sosial dengan orang lain maka akan

meningkatkan rasa kepercayaan dirinya dihadapan orang lain, sehingga jauh

dari rasa pesimistis dan minder. Akan tetapi, harga diri yang rendah cenderung

khawatir dengan apa yang orang lain katakan tentang dirinya. Ketakutan

dengan evaluasi negatif dari orang lain dan kecenderungan terlalu memikirkan

pendapat orang lain lebih besar daripada menghargai kemampuan dan

usahanya sendiri. Hal inilah yang dapat mengacaukan dan memunculkan

keengganan seseorang dalam proses interaksi sosialnya.

Lebih jauh Gunarsa (2006) menyatakan individu yang sulit berinterkasi dalam

lingkungan sosial cenderung sulit bergaul, memiliki sedikit teman, dan merasa

rendah diri. Hal ini bisa berdampak secara psikologis kepada seseorang

sehingga merasa tertekan, merasa dikucilkan dari lingkungan pergaulan serta

merasa tidak nyaman dengan lingkungan sosialnya.

Konsep diri yang dimaksud pemahaman atau gambaran seseorang mengenai

dirinya yang dapat dilihat dari aspek diri, aspek fisik, aspek sosial dan aspek

psikologis yang didasarkan pada pengalaman dan interaksi dengan orang lain.

Seseorang digolongkan memiliki konsep diri yang positif bila memandang

dirinya sebagai individu yang bahagia, optimis, mampu mengontrol diri,

memiliki kemampuan dan yakin dapat menghadapi permasalahan hidup

dengan kemampuan yang telah dimilikinya. Sebaliknya, individu digolongkan

Page 51: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

32

sebagai orang yang memiliki konsep diri negatif, bila individu memandang

dirinya sebagai orang tidak bahagia, pesimistik, tidak mampu mengontrol diri

dan memiliki berbagai macam kekurangan tetapi merasa tidak dapat menutupi

kekurangannya dengan potensi yang dimiliki Hurlock (Ayuni, 2014).

Page 52: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMK SMTI Bandar Lampung dan waktu

pelaksanaan penelitiannya pada Tahun Ajaran 2018/2019.

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan untuk meneliti hubungan antara konsep

diri dengan interaksi social adalah penelitian kuantitatif yang menekankan

pada data-data yang berbentuk angka dan di olah dengan menggunakan

metode statistika. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain

penelitian korelasional.

Menurut Sukardi (2007) penelitian korelasional berkaitan dengan

pengumpulan data untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan antara dua

variabel atau lebih dan seberapakah tingkat hubungannya. Sehingga metode

penelitian ini sangat tepat untuk digunakan meneliti permasalahan yang ada.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Arikunto (2010) mengemukakan bahwa

variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian.

Page 53: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

34

Sedangkan menurut Sugiyono (2011) variabel adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat dua ariabel yaitu

variabel bebas dan variabel terikat.

a. Variabel bebas (X) atau biasa disebut dengan istilah variabel

independent merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab berubahnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel bebas adalah konsep diri.

b. Variabel terikat (Y) atau biasa disebut dengan istilah variabel

dependent merupakan variabel yang merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah interaksi

sosial.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional sebagai suatu definisi mengenai variabel yang

dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang

dapat diamati (Azwar, 2007). Definisi operasional variabel dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Konsep Diri

Konsep diri adalah persepsi tentang diri sendiri yang meliputi aspek

fisik, sosial, psikologis, serta penilaian mengenai apa yang pernah

dicapai yang didasarkan pada pengalaman dan interaksi dengan

orang lain. Indikator dari konsep diri yaitu : (1) pengetahuan

Page 54: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

35

tentang diri sendiri (2) harapan bagi diri (3) penilaian tentang diri

sendiri (4) diri etik – moral dan (5) diri sosial.

b. Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan antara individu yang satu

dengan individu yang lain, dimana individu yang satu mempengaruhi

individu yang lain atau sebaliknya sehingga terjadi hubungan yang

saling timbal balik. Indikator dari interaksi sosial dalam penelitian ini

adalah : (1) percakapan (2) saling pengertian (3) bekerjasama (4)

keterbukaan (5) empati.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Skala

Dalam penelitian ini skala yang digunakan ialah skala model Likert.

Menurut Sugiyono (2013), skala model Likert ialah skala yang digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, presepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial.

Dengan skala model Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai

titik tolak untuk menyusun item-item instrumen berupa pernyataan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Prosedur

dalam membuat skala model Likert adalah sebagai berikut (Nazir 2009)

a. Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak, relevan dengan

masalah yang sedang diteliti, dan terdiri dari item yang cukup jelas

disukai dan tidak disukai .

Page 55: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

36

b. Kemudian item-item tersebut dicoba kepada sekelompok responden

yang cukup representatif dari populasi yang ingin diteliti

c. Responden di atas diminta untuk mengecek tiap item, apakah ia

menyenangi (+) atau tidak menyukainya (-). Responsi tersebut

dikumpulkan dan jawaban yang memberikan indikasi menyenangi

diberikan skor tertinggi. Tidak ada masalah untuk memberikan skor 4

untuk yang tertinggi dan skor 1 untuk yang terendah atau sebaliknya.

Yang penting adalah konsistensi dari arah sikap yang diperlihatkan.

Demikian juga, apakah jawaban “setuju” atau “tidak setuju” disebut

yang disenangi, tergantung isi dari item-item yang disusun

d. Total skor dari masing-masing individu adalah penjumlahan dari skor

masing-masing item dari individu tersebut

e. Respons dianalisis untuk mengetahui item-item mana yang sangat yata

batasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total. Misalnya,

respons responden pada upper 25% dan lower 25% dianalisis untuk

melihat sampai berapa jauh tiap item dalam kelompok ini berbeda.

Item-item yang tidak menunjukan beda yang nyata, apakah masuk ke

dalam skor tinggi atau rendah juga dibuang untuk mempertahankan

konsistensi internal dari pernyataan.

Tabel 3.1. Skor Skala Likert

Jawaban Skor Favorable Skor Unfavorable

Sangat Sesuai 4 1

Sesuai 3 2

Tidak sesuai 2 3

Sangat tidak sesuai 1 4

Skala ini terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu sangat sesuai

(SS),sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS).

Penilaian item favorabel bergerak dari skor 4 menunjukkan sangat sesuai

(SS), 3 sesuai (S), 2 tidak sesuai (TS), 1 menunjukkan sangat tidak

sesuai.(STS). Sedang item unfavorable bergerak dari 1 sangat sesuai (SS),

2 sesuai (S), 3 tidak sesuai (TS), 4 sangat tidak sesuai (STS).Skala yang

akan digunakan yaitu skala kepercayaan diri dalam berkomunikasi.

Page 56: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

37

a. Skala Konsep Diri

Skala konsep diri ini disusun berdasarkan komponen dalam konsep diri

yang terinci dalam tabel berikut:

Tabel 3.2. Kisi-kisi Skala Konsep Diri

Variabel Indikator Deskriptor

Item

Positif

(+)

Item

Negatif

(-)

Jumlah

Item

Konsep

Diri

1. Pengetahuan tentang diri sendiri

a. Mampu menerima keadaan fisik

b. Memahami

kondisi diri sendiri

c. Perwujudan

Prilaku

1, 2 5,6 9, 10

3,4

7,8

11,12

12

2. Harapan bagi Diri

a. Pikiran terhadap dirinya sendiri

b. Mempunyai cita – cita tentang diri sendiri

13,14

17,18

15,16

19,20 8

3. Penilaian tentang diri sendiri

a. Mengetahui

prilaku yang

tepat pada diri

sendiri

b. Perasaan terhadap dirinya sendiri

c. Mampu mengontrol kondisi diri sendiri

21

23,24,2

5,

26

31

22

27,28,29, 30

32

12

4. Diri etik-Moral

a. Kepatuhan diri terhadap norma social

33,34,

35,36

8

Page 57: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

38

b. Kepatuhan

diri

terhadap

norma

agama

37,38 39,40

5. Diri sosial

a. Keinginan diri untuk menjalin hubungan

b. Mudah Bersosialisasi

41,42,43 47,48

44,45, 46

49,50

10

b. Skala Interaksi Sosial

Skala Interaksi sosial ini disusun berdasarkan komponen-komponen

dalam interaksi sosial. Interaksi sosial dalam penelitian ini mempunyai

batasan, yaitu hanya mencakup interaksi sosial di dalam lingkup

sekolah. Jadi, yang digunakan dalam membuat kisi-kisi instrumen

penelitian adalah interaksi sosial di lingkungan sekolah.

Tabel 3.3. Kisi-kisi Skala Interaksi Sosial

Variabe

l

Indikator Deskriptor Item Positif

(+)

Item Negatif (-)

Jumlah Item

Interaksi

Sosial

1. Percakapan a. Berbicara dengan orang tua

b. Berbicara dengan teman

c. Melakukan kontak mata

13

5

24 6

6

2. Saling Pengertian

a. Menghargai orang lain

b. Memberi kesempatan lawan bicara

c. Saling memahami perasaan satu sama lain

7

9

11

8

10

12

6

Page 58: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

39

3. Bekerjasama a. Kesediaan untuk membantu

b. Saling memberi dan menerima pengaruh

c. Melakukan kegiatan bersama orang lain

13, 14 17,18

21,22

15, 16 19, 20

23,24 12

4. Keterbukaan a. Kesediaan untuk membuka diri

b. Bereaksi secara jujur

c. Menggangap bahwa semua orang mempunyai kedudukan yang sama

d. Menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan

25, 26, 27

31

33, 34, 35

39

28,29, 30 32

36, 37,

38

40

16

5. Empati a. Peka terhadap yang dialami orang lain

b. Menempatka

n diri pada

situasi yang

dialami

orang lain

c. Saling

memberikan

dukungan

satu sama

lain

41, 42

45, 46

49

43, 44

47, 48

50

10

Total Item

50

E. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2009) adalah wilayah generalisasi yang terdiri

dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan krakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dengan kata lain, populasi adalah kumpulan objek penelitian. Menurut

Rakhmat (2012) objek penelitian bisa berupa organisasi, kelompok, lembaga,

buku dan lain-lain. Berdasarkan pendapat tersebut, objek penelitian ini adalah

siswa SMK SMTI Bandar Lampung. Dan populasi dari penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas X SMK SMTI Bandar Lampung yang berjumlah 280

siswa.

Page 59: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

40

F. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh

populasi (Sugiyono, 2014). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Purposive Sampling. Arikunto (2006) mengatakan purposive

sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan tidak berdasarkan

random melainkan berdasarkan atas adanya pertimbangan yang berfokus atas

tujuan terntentu.

Hadi (2014) mengungkapkan bahwa sampel adalah bagian dari subjek yang

diteliti,untuk menetapkan besarnya sampel, langkah-langkah yang dilakukan

apabila subyeknya kurang atau lebih dari 100, maka sampel yang diambil

20%. Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling, digunakan untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.Alasan peneliti

menggunakan purposive sampling dalam penelitian ini adalah karna dalam

teknik ini setiap individu memiliki peluang atau kesempatan yang sama untuk

dijadikan subjek penelitian. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah

berjumlah 70 siswa berdasarkan hasil perhitungan dari 20% populasi yang

ada.

G. Uji Persyaratan Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu struktur yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan dan kesalahan suatu instrumen. Uji validitas digunakan untuk

mengetahui apakah instrumen yang dibuat dapat mengukur apa yang

diinginkan.

Page 60: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

41

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas konstruks (Construct

Validity), karena untuk instrumen yang nontest yang digunakan untuk

mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruksi (Construct).

Menurut Sugiyono (2014) untuk menguji validitas konstruk dapat

digunakan pendapat dari para ahli (judgments experts), dalam hal ini

setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur

dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan

dengan dosen pembimbing dan pengajar di program studi Bimbingan dan

Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Dalam penelitian ini, uji ahli instrumen dilaksanakan pada tanggal 01- 05

Oktober 2018 peneliti memberikan instrumen kepada tiga dosen ahli yaitu

Bapak Ashari Mahfud, S.pd.I., M.Pd., Ibu Citra Abriani Maharani, M.Pd.,

Kons., dan Ibu Yohana Oktariana, M.Pd. Setelah mendapatkan item-item

pernyataan yang dapat dikontribusikan dalam lembar skala konsep diri dan

skala interaksi sosial, selanjutnya item-item akan disusun dalam lembar

skala untuk digunakan dalam penelitian.

Peneliti menghitung koefisien validitas menggunakan formula Aiken’s V

yang didasarkan pada hasil penilaian panel ahli sebanyak n orang terhadap

suatu item. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan angka 1 (yaitu

sangat tidak mewakili atau sangat tidak relevan) sampai dengan angka 4

(yaitu sangat mewakili atau sangat relevan). Adapun rumus dari Aiken’s V

dalam Azwar (2013) adalah sebagai berikut :

Page 61: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

42

V= ∑ S / [n(c-1)]

Keterangan:

n = Jumlah panel penilaian (expert)

Io = Angka penilaian validitas terendah (dalam hal ini 1)

c = Angka penilaian validitas tertinggi (dalam hal ini 4)

r = angka yang diberikan oleh penilai

S = r – Io

Setelah dilakukan uji ahli, rentang angka V yang diperoleh antara 0

sampai dengan 1,00 pada skala konsep diri dan interaksi sosial yaitu

Tabel 3.4. V Aiken’s Skala Konsep Diri

No V Aiken’S No V Aiken’S No V Aiken’S No V Aiken’S

1. 1,00 14. 1,00 27. 1,00 40. 1,00

2. 1,00 15. 1,00 28. 1,00 41. 1,00

3. 1,00 16. 1,00 29. 1,00 42. 1,00

4. 1,00 17. 1,00 30. 1,00 43. 1,00

5. 1,00 18. 1,00 31. 1,00 44. 1,00

6. 1,00 19. 1,00 32. 1,00 45. 1,00

7. 1,00 20. 1,00 33. 1,00 46. 1,00

8. 1,00 21. 1,00 34. 1,00 47. 1,00

9. 1,00 22. 1,00 35. 1,00 48. 1,00

10. 1,00 23. 1,00 36. 1,00 49. 1,00

11. 1,00 24. 1,00 37. 1,00 50. 1,00

12. 1,00 25. 1,00 38. 1,00

13. 1,00 26. 1,00 39. 1,00

Rentang Nilai Validitas Sebesar 1,00

Tabel 3.5. V Aiken’s Skala Interaksi Sosial

No V Aiken’S No V Aiken’S No V Aiken’S No V Aiken’S

1. 1,00 14. 1,00 27. 1,00 40. 1,00

2. 1,00 15. 1,00 28. 1,00 41. 1,00

3. 1,00 16. 1,00 29. 1,00 42. 1,00

4. 1,00 17. 1,00 30. 1,00 43. 1,00

5. 1,00 18. 1,00 31. 1,00 44. 1,00

6. 1,00 19. 1,00 32. 1,00 45. 1,00

7. 1,00 20. 1,00 33. 1,00 46. 1,00

8. 1,00 21. 1,00 34. 1,00 47. 1,00

9. 1,00 22. 1,00 35. 1,00 48. 1,00

10. 1,00 23. 1,00 36. 1,00 49. 1,00

Page 62: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

43

11. 1,00 24. 1,00 37. 1,00 50. 1,00

12. 1,00 25. 1,00 38. 1,00

13. 1,00 26. 1,00 39. 1,00

Rentang Nilai Validitas Sebesar 1,00

Berdasarkan hasil uji ahli validitas menggunakan formula Aiken’s V

diperoleh hasil 50 item pernyataan yang valid pada skala konsep diri.

Sedangkan pada skala interaksi sosial diperoleh hasil 50 item pernyataan

yang valid. Maka dari hasil tersebut didapatkan rentang nilai validitas pada

skala konsep diri sebesar 1,00 sedangkan pada skala interaksi sosial

sebesar 1,00. Dengan melihat kriteria validitas pada skala konsep diri

dengan skala interaksi sosial berkaidah keputusan tinggi, artinya dapat

memenuhi persyaratan sebagai instrumen yang valid dan dapat digunakan

dalam penelitian.

2. Realibilitas Instrumen

Salah satu ciri instrumen yang berkualitas baik adalah reliabel, yaitu

mampu menghasilkan skor yang cermat dengan eror pengukuran kecil.

Realibilitas adalah ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden

dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk - konstruk yang

merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk.

Dengan kata lain, realibilitas mengukur seberapa tinggi kecermatan dan

konsistensi hasil alat ukur.

Dalam penelitian ini, untuk meneliti realibilitas, penulis menggunakan

formula Alpha dari Cronbach. Penulis menggunakan formula ini karena

menurut Azwar (2013) data untuk menghitung koefisien realibilitas alpha

Page 63: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

44

diperoleh lewat sekali saja penyajian skala pada sekelompok responden.

Dan hal ini tentu saja akan sangat membantu peneliti untuk menghemat

waktu dan biaya yang diperlukan.

Rumus Alpha Cronbach yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

[

] [

]

Keterangan :

r11 = Koefisien reliabilitas instrumen

= Jumlah varian butir

= Varians total

k = Jumlah butir pertanyaan.

Untuk mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas menggunakan kriteria

reliabilitas ( Sugiyono 2014) sebagai berikut :

Tabel 3.6. Kriteria Reliabilitas

Interval Kategori

0,8 – 1,000 Sangat tinggi

0,6 – 0,799 Tinggi

0,4 – 0,599 Cukup

0,2 - 0,399 Rendah

0,0 - 0,199 Sangat rendah

Uji reliabilitas pada skala konsep diri dilakukan terhadap 50 item,

sedangkan untuk uji reliabilitas skala interaksi sosial dilakukan terhadap

50 item. Setelah dilakukan uji coba reliabilitas instrumen penelitian pada

tanggal 11 Oktober 2018 terhadap 70 siswa kelas X SMK Negeri 4 Bandar

Lampung, diperoleh koefisien reliabilitas pada skala konsep diri sebesar

0,899 sedangkan pada skala interaksi sosial sebesar 0,902 (Lampiran 7

halaman 114). Berdasarkan kriteria reliabilitas menurut Sugiyono (2014),

Page 64: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

45

maka koefisien reliabilitas pada skala konsep diri dan skala interaksi sosial

termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Dengan demikian, instrumen skala

konsep diri dan skala interaksi sosial dapat digunakan dalam penelitian.

H. Teknik Anlisis Data

Analisis data dimulai dengan memahami seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber yang telah dilakukan sesuai metode pengumpulan data

sebelumnya. Analisis dilakukan agar peneliti segera dapat menyusun strategi

selanjutnya sehingga memperoleh kesimpulan. Penelitian ini dalam

pengolahan data menggunakan statistik inferensial. Statistik inferensial

digunakan untuk jenis penelitian yang mencari hubungan, pengaruh,

perbedaan antara satu variabel dan variabel lainnya. Statistik inferensial

meliputi statistik parametris dan non parametris. Penggunaan statistik

parametris dan non parametris tergantung pada asumsi dan jenis data yang

akan dianlisis. Dalam penelitian ini jenis data dua variabel yang digunakan

adalah data interval sehingga akan menggunakan statistik parametris.

Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval

dan rasio.

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini teknik analisis data yang

digunakan adalah korelasi Product Moment Person karena jenis data dua

variabel yang diolah menggunakan data interval. Data interval adalah data

hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar kriteria tertentu serta

menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal. Kelebihan sifat data

interval dibandingkan dengan data ordinal adalah memiliki sifat kesamaan

Page 65: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

46

jarak (equality interval) atau memiliki rentang yang sama antara data yang

telah diurutkan. Karena kesamaan jarak tersebut, terhadap data interval dapat

dilakukan oprasi matematika penjumlahan dan pengurangan (+, -). Namun

demikian masih terdapat satu sifat yang belum dimiliki yaitu tidak adanya

angka Nol mutlak pada data interval.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang

telah dirumuskan akan diuji dengan statistik parametris. Penggunaan

statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan

dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum pengujian

hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan pengujian

normalitas data.Jika nilai p lebih besar dari > 0,05 maka distribusi data

normal. Dalam penelitian ini untuk menguji normalitas data dengan

bantuan software SPSS 16.0.

Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas adalah bahwa jika nilai

p > 0,05 maka data berdistribusi normal. Berdasarkan tabel 4.4 hasil uji

normalitas skala konsep diri dengan taraf kepercayaan 5 (α 0,05) dan nilai

signifikansi adalah 0,266 ; p > 0,05. Maka diperoleh keputusan data

berdistribusi normal.

Sedangkan hasil uji normalitas skala interaksi sosial dengan taraf

kepercayaan 5 (α 0,05) dan nilai p adalah 0,133 ; p > 0,05. Maka diperoleh

keputusan data berdistribusi normal.

Page 66: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

47

2. Uji Linieritas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah data dari 2 variabel

mempunyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak secara

signifikan. Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui sebaran data linear

atau tidak. Jika nilai Signifikansi > 0,05 berarti hubungan antara variabel

independen dengan dependen berpola linear. Pengujian linieritas dalam

penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS Statistics 16.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji linieritas yakni jika nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 maka seberannya dianggap linier.

Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka sebarannya

dianggap tidak linier.

Uji linieritas yang dilakukan untuk menguji variabel konsep diri dengan

interaksi sosial berdasarkan hasil perhitungan pada output anova table

diketahui memiliki sig deviation from linierity sebesar 0.567 yang berarti

linier karena nilai 0,567 > 0,05. (Lampiran ke 12 halaman 126)

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi

Product Moment untuk melihat hubungan antara variabel konsep diri

dengan interaksi sosial. Penggunaan rumus tersebut di dasari karena kedua

data variabel berdistribusi normal dan berbentuk linear.

Rumus korelasi product moment

Page 67: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

48

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi antara X dan Y

: jumlah skor butir, masing-masing item

jumlah skor total

N : jumlah responden

: jumlah kuadrat butir

: jumlah kuadrat total

Kaidah Keputusan: Jika rhit> rtabel = valid

rhit< rtabel = tidak valid

Setelah dilakukan uji hipotesis diperoleh hasil “terdapat hubungan antara

Konsep diri dengan Interaksi sosial pada siswa kelas X SMK SMTI

Bandar Lampung tahun ajaran 2018/2019”. Perhitungan menggunakan

taraf signifikansi 0,01 dengan N = 70 diperoleh nilai r tabel sebesar 0,306.

Hasil perhitungan menunjukkan nilai rxy = 0,556 > 0,306 maka Ho ditolak

dan Ha diterima (lihat lampiran 13 halaman 130).

Page 68: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SMK SMTI Bandar

Lampung diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Dapat diketahui bahwa hasil penelitian terdapat hubungan antara konsep diri

dengan interaksi sosial pada siswa kelas X di SMK SMTI Bandar Lampung

Tahun Ajaran 2018/2019. Hal ini ditunjukan dengan > (0,556 >

0,306). Arah hubungan antar variabel yaitu positif artinya semakin baik

konsep diri siswa maka akan semakin baik pula interaksi sosialnya. Dalam hal

ini konsep diri memberikan kontribusi sebesar 30,9%. Hal ini mencerminkan

bahwa konsep diri memiliki keterkaitan terhadap interaksi sosial siswa,

sedangkan 69,1% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain seperti kepercayaan

diri, motivasi, kematangan emosi, dan kecerdasaan sosial.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin buruknya

konsep diri yang dimiliki siswa maka akan semakin buruk pula interaksi

sosialnya. Atau sebaliknya, semakin baik konsep diri yang dimiliki siswa

maka akan semakin baik pula interaksi sosialnya.

Page 69: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

73

B. Saran

Sesuai dengan hasil penelitian yang telah diperoleh berkenaan dengan

hubungan antara konsep diri dengan interaksi sosial pada siswa kelas X di

SMK SMTI Bandar Lampung, maka dengan ini penulis mengajukan saran

sebagai berikut :

1. Kepada Siswa dari hasil penelitian yang diperoleh siswa harus

memperbaiki konsep dirinya, sehingga akan memberikan dampak interaksi

sosial yang baik antar siswa.

2. Kepada Guru BK, setelah guru mengetahui bahwa terdapat hubungan

antara konsep diri dengan interaksi sosial pada siswa, maka guru harus

dapat memberikan masukan pada siswa mengenai pentingnya konsep

diri yang positif sehingga dapat terjalin interaksi sosial yang baik.

3. Kepada peneliti selanjutnya, peneliti menyadari adanya kekurangan dan

kelemahan dalam penelitian. Hendaknya untuk peneliti lain dapat

melakukan pembuktian-pembuktian lebih mendalam dengan mengambil

populasi dan sampel lebih besar. Serta melakukan pembahasan lebih

mendalam terkait faktor-faktor lain diluar konsep diri yang memiliki

keterkaitan dengan interaksi sosial seperti kepercayaan diri, motivasi,

kematangan emosi, dan kecerdasaan sosial.

Page 70: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, D. 2016. Hubungan Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Siswa.

Semarang. Jurnal Psikologi. 1: 47-55.

Anwar, F. 2016 .Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Pada

Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 3 Yogyakarta. Yogyakarta:

Universitas Islam Indonesia. Vol 13, No. 25

Aprihistanto, A. 2013. Hubungan Antara Interaksi Sosial Dalam Kelompok

Teman Sebaya Dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Mesin

Kantor Siswa Kelas Xi Program Keahlian Administrasi Perkantoran Smk

Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal Analtika. 4: 20-26.

Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka

Cipta

Ayuni, M. 2014. Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Pada

Siswa Kelas X Smk Koperasi Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan dan Konseling. 2: 40-44.

Azwar, S 2014. Penyusunan Skala Psikologi. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Darmadi, H. 2014. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Alfabeta, Bandung.

Diana, E. 2012. Hubungan Konsep Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 3 Koto Tuo Kecamatan Xiii Koto Kampar

Kabupaten Kampar. Jurnal Psikologi Perkembangan. 1: 9-96.

Gunarasa, S. D. 2003. Psikologi Untuk Keluarga. PT BPK Gunung Mulia,

Jakarta.

Hidayati, N, R. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempangruhi Interaksi Sosial

Pada Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Yang Bekerja Part Time. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang. Jurnal Online Psikologi. 1: 49-56.

Jahja, Y. 2011. Psikologi Perkembangan. Erlangga, Jakarta.

Page 71: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

75

Laksono, N, R. 2017. Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Motivasi Kerja Pada

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Yang Bekerja Part TimeUniversitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang. Jurnal Online Psikologi. 1: 9-18.

Masturah, A, N. 2017. Gambaran Konsep Diri Mahasiswa Ditinjau Presepektif

Budaya. Universitas Muhammadiyah Malang. Jurnal Bimbingan dan

Konseling. 1: 49-57.

Parwiti, D. 2016. Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Pada

Lansia Di Posyandu Lansia Desa Kemukus Kecamatan Gombong

kabupaten Kebumen. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah.

Jurnal Bimbingan dan Konseling. 14: 1-17.

Prayitno. 2014. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. PT. Rineka Cipta,

Jakarta.

Rahayu, I, S. 2017. Hubungan Interaksi Sosial Dengan Komunikasi Interpersonal

Siswa Di Smp 22 Kabupaten Tebo. Universitas Jambi. Jurnal Psikologi.

57: 11-15.

Risnawati. 2010. Teori-Teori Psikologi. Ar-ruzz Media, Jogyakarta.

Sanjaya,2012. Hubungan Interaksi Sosial Dengan Kesepian Pada Lansia.

Universitas Sumatra Utara. Jurnal Psikologi. 1: 49-57.

Sarwono, S.W. 2010. Psikologi Remaja . PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sobur, 2011. Psikologi Umum. Pustaka Setia, Bandung.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Alfabeta, Bandung.

Sumantri, B. 2011. Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Prestasi Belajar Pada

Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Stkip Pgri Ngawi. Jurnal Psikologi. 7:

11-15.

Thalib S, 2010. Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecenderungan Depresi

Pada Remaja. Universitas Setia Budi Surakarta. Jurnal Psikologi. 1: 11-

15.

Walgito, B. 2003. Psikologi Sosial. Andi, Yogyakarta.

Winkel, W. S. 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Edisi

Revisi Gramedia, Jakarta.

Page 72: HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL …digilib.unila.ac.id/57749/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi

76

Yuliantoro, W. 2012. Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial

Pada Remaja Awal di PSPA. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan dan Konseling. 2: 40-44.