36
LAPORAN PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI BELAJAR YANG DICAPAI DALAM BIDANG IPA, IPS, OLAH RAGA, TOTAL NILAI DAN DAYA INGAT PADA SISWA KELAS VI SDN PRANTI KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO Disusun oleh : Andry Arijanto 01700057 Vivi Apriyantini 01700051 Mike Namolia Wijoyo 01700068 Angelia Prahara Anita 01700149 Ike Wijayanti 01700163 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA 2008

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

LAPORAN PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI BELAJAR YANG DICAPAI DALAM BIDANG IPA, IPS, OLAH RAGA,

TOTAL NILAI DAN DAYA INGAT PADA SISWA KELAS VI SDN PRANTI KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

Disusun oleh :

Andry Arijanto 01700057 Vivi Apriyantini 01700051

Mike Namolia Wijoyo 01700068 Angelia Prahara Anita 01700149 Ike Wijayanti 01700163

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA 2008

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

ii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 6

A. Definisi ............................................................................................. 6

B. Manfaat Sarapan .............................................................................. 6

C. Jenis Makanan Seimbang Untuk Sarapan ......................................... 8

D. Kebutuhan Kalori (Angka Kecukupan Gizi) ..................................... 10

BAB III OBYEK DAN METODE ....................................................................... 12

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 12

B. Populasi ........................................................................................... 12

C. Sampel ............................................................................................. 12

D. Waktu Dan Tempat Penelitian .......................................................... 12

E. Hipotesa ........................................................................................... 12

F. Pengumpulan, Pengolahan & Analisa Data ...................................... 13

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA ………………………………………… 17

A. Data Penelitian ................................................................................. 17

B. Pengolahan Data ............................................................................... 18

C. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 19

BAB V PEMBAHASAN...................................................................................... 24

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27

LAMPIRAN

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tabel Data Sarapan dan Prestasi Siswa Pada Pelajaran IPA, IPS, Olah-

Raga danTotal Nilai …………………………………………………… 17

Tabel 2 Tabel Data Sarapan dan Daya Ingat Siswa ……………………………. 18

Tabel 3 Tabel Frekuensi Kebiasaan Sarapan …………………………………… 18

Tabel 4 Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi Pada Mata

Pelajaran IPA ………………………………………………………….. 19

Tabel 5 Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi Pada Mata

Pelajaran IPS …………………………………………………………... 20

Tabel 6 Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi Pada Mata

Pelajaran Olahraga …………………………………………………….. 21

Tabel 7 Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Total Nilai ……… 22

Tabel 8 Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Daya Ingat ……… 23

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya kami

dapat menyelesaikan Laporan Penelitian dengan Judul “Hubungan antara Kebiasaan Sarapan

dengan Prestasi Belajar yang Dicapai dalam Bidang IPA, IPS, Olah Raga, Total Nilai dan

Daya Ingat pada Siswa kelas VI SDN Prati Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo” yang

diselenggarakan di Puskesmas Sedati mulai tanggal 19 Mei 2008 sampai tanggal 14 Juni

2008. Kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

3. Pimpinan dan Staf Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas

Wijaya Kusuma Surabaya

4. dr. Indah Suwarni selaku kepala Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo

5. dr. Gembong sebagai dosen pembimbing di Puskesmas Sedati yang telah banyak

memberikan bimbingan, saran dan kritik sehingga laporan penelitian ini dapat

terselesaikan

6. Perawat dan Bidan Puskesmas Sedati yang membantu kami selama kami membuat

laporan penelitian ini.

7. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.

Kami selaku penyusun telah berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan Laporan Hasil

Penelitian ini, namun kami sadar tidak ada satu karyapun yang sempurna. Sehingga saran dan

kritik akan kami perhatikan demi hasil yang lebih baik.

Surabaya, Juni 2008

Penyusun

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

i

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan penelitian ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti ujian

profesi dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Surabaya, Juni 2008

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Sedati, Dosen Pembimbing

(dr. Indah Suwarni) (dr.Gembong Nuswanto) NIP 140.100.751

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

LAMPIRAN

Lampiran 1

Contoh Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman bagi Anak Sekolah SD/MI

Hari ke Menu Berat Energi

(kkal) Protein

(gr) (gr) URT 1 Nasi

Ikan mas Tahu Sayur bayam Pisang ambon

150 50

100 100 50

1 ¼ gls 1 ptg sdg 1 bj bsr 1 gls 1 bh sdg

532,5 22

2 Sawut singkong Ayam goreng Sayur lodeh Nanas

150 50

100 75

1 ptg sdg 1 ptg sdg 1 gls 1/6 bh sdg

447,5 18

3 Nasi Telur balado Tempe Sayur kacang Melon

150 60

100 100 150

1 ¼ gls 1 btr 2 ptg 1 gls 1 ptg bsr

527,5 25

4 Nasi Ayam goreng Sayur kacang panjang Pepaya

150 50

100 100

1 ¼ gls 1 ptg sdg 1 gls 1 ptg sdg

447,5 20

5 Rasi (beras singkong) Sayur daun singkong Tahu Tempe bacem Salak

150 100 100 100 75

1 ¼ gls 1 gls 1 bj bsr 2 ptg sdg 1 bh bsr

512,5 21

6 Nasi Cap cay (bakso, ayam, sayuran) Mangga

150 150

50

1 ¼ gls 1 ½ gls ½ bh sedang

375 11,5

7 Nasi Semur tahu Orak-arik (sayuran+telor) Jambu biji

150 100 100

100

1 ¼ gls 1 bj bsr 1 gls 1 bh bsr

477,5 22

8 Nasi Sayur asem Ikan goreng Jeruk Manis

150 100 50

100

1 ¼ gls 1 gls 1 ptg sdg 1 bh bsr

477,5 19

1

Sumber Protein Hewani & Vitamin Susu segar Alpukat

200 50

1 gls 1 bh sdg

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

2 Telur rebus Jeruk buah

60 100

1 bakteri 1 bh sdg

95 10

3 Susu sapi Jambu air

200 100

1 gls 1 bh sdg

1

Sumber Protein Nabati & Vitamin Bubur kacang ijo Belimbing

25 125

1 mk sdg 1 bh bsr

2 Susu kedelai Semangka

200 150

1 gls 1 ptg bsr

3 Tempe bacem Kedondong

100 100

2 ptg sdg 1 bh bsr

4 Pisang Goreng Pepaya

150 50

1 ¼ gls 1 ptg sdg

447,5 20

Diambil dari : Badan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian Jakarta, 2008

Keterangan :

- URT 1 gls Plastik aqua

- Sayuran URT. 1 gls Aqua sayuran yang sudah direbus dan ditiriskan

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

Lampiran 2

Nama Siswa Kelas VI SDN Pranti : 1. Abillah Faikudin

2. Atim Tabah Hidayah

3. Alfi Lailatun Nikmah

4. Agung Santoso

5. Achmad Rais Prasetyo

6. Diah Niswatul Mubarroh

7. Doni Setiawan

8. Eko Wahyu Nugroho

9. Erwin Widodo

10. Fajar Nurdiansah

11. Farikhin

12. Joko Supriyanto

13. Kholif Rahman Hakim

14. Lilis Setyowati

15. Muh. Yadi

16. M.A Febriyanto

17. Samsul. A

18. Tika. N

19. Wahyu M.P

20. Zainudin

Daftar 10 (sepuluh) kata untuk tes daya ingat :

1. Borobudur

2. Merkurius

3. Paru – paru

4. Bendungan

5. Segitiga

6. Khatulistiwa

7. Sepak bola

8. Klorofil

9. Helikopter

10. Pattimura

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

Lampiran 3

Quisioner untuk anak

1. Apakah adik tahu apa itu sarapan ? a. Tidak tahu b. Tahu

Sarapan adalah ………………………………………………………………..

2. Menurut adik apakah sarapan itu bermanfaat ? a. Bermanfaat b. Tidak bermanfaat

Karena Karena - ……………………………. - ……………………………. - …………………………….. - …………………………….

3. Apakah adik selalu sarapan sebelum berangkat ke sekolah ? a. Ya b. Tidak c. Kadang-kadang

4. Jika adik selalu sarapan, menu apa yang biasa disiapkan ibu ? a. Nasi, sayur, daging, dan susu b. Nasi dan telur c. Makanan instant (seperti nie instant) d. Lain-lain , Sebutkan ……………………………………………………………...

5. Jika adik tidak terbiasa sarapan, apa alasannya ? a. Malas / tidak suka sarapan. b. Takut terlambat sekolah. c. Ibu tidak menyiapkan. d. Alasan lain, sebutkan ……………………………………………………………..

6. Jika adik tidak terbiasa sarapan, apa yang biasa diberikan /disiapkan ibu sebagai ganti sarapan ? a. Uang jajan , Jumlahnya Rp………… b. Kudapan / Snack / Kue c. Lain-lain, sebutkan ……………………………………………………………….

7. Apa yang sering adik keluhkan saat mengikuti pelajaran disekolah ? a. Membosankan. b. Mengantuk. c. Sulit menangkap pelajaran. d. Tidak ada keluhan.

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

Lampiran 4

Quisioner untuk Ibu

1. Apakah ibu tahu apa itu sarapan ?

a. Tidak tahu b. Tahu

Sarapan adalah ………………………………………………………………….

2. Menurut ibu apakah sarapan itu bermanfaat ? a. Bermanfaat b. Tidak bermanfaat

Karena Karena - ………………………………. - ……………………….… - ……………………………… - ……………………….…

3. Apakah ibu selalu membiasakan anak anda untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah ? a. Ya b. Tidak

4. Jika anda membiasakan anak anda untuk sarapan, menu apa yang biasa anda berikan ? a. Nasi, sayur, dan daging di tambah susu. b. Nasi dan telur. c. Makanan instant (seperti mie instant). d. Lain-lain, sebutkan …………………………………………………………….

5. Jika anak anda tidak terbiasa sarapan, apa alasannya ? a. Tidak sempat untuk menyiapkan. b. Tidak praktis. c. Anak saya tidak suka sarapan. d. Alasan lain, sebutkan ……………………………………………………………

6. Jika anak anda tidak terbiasa sarapan, apa yang biasa anda berikan sebagai ganti sarapan ? a. Uang jajan, sebutkan jumlahnya Rp………… b. Kudapan / snack / kue c. Lain-lain, sebutkan ……………………………………………………………….

7. Seberapa sering anak anda sarapan ? a. Setiap hari b. Kadang-kadang

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi

penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak saat

ini. Upaya peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia harus dilakukan sejak dini,

sistematis dan berkesinambungan. ( Judarwanto , 2008 )

Tumbuh kembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian

nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam masa tumbuh

kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan makanan pada anak tidak selalu dapat

dilaksanakan dengan sempurna. Sering timbul masalah terutama dalam pemberian

makanan yang tidak benar dan menyimpang. Penyimpangan ini mengakibatkan

gangguan pada banyak organ-organ dan sistem tubuh anak. ( Judarwanto , 2008 )

Sarapan atau makan pagi adalah menu makanan pertama yang dikonsumsi

seseorang. Biasanya orang makan malam sekitar pukul 19:00 dan baru makan lagi

paginya sekitar pukul 06:00. Berarti selama sekitar 10-12 jam mereka puasa. Dengan

adanya puasa itu, cadangan gula darah (glukosa) dalam tubuh seseorang hanya cukup

untuk aktivitas dua sampai tiga jam di pagi hari. Tanpa sarapan seseorang akan

mengalami hipoglikemia atau kadar glukosa di bawah normal. Hipoglikemia

mengakibatkan tubuh gemetaran, pusing dan sakit berkonsentrasi. Itu semua karena

kekurangan glukosa yang merupakan sumber energi bagi otak. ( Wiharyanti, 2006 )

Studi mengenai sarapan yang dilakukan di IPB oleh Faridi, Madonijah dan

Latifah menunjukkan bahwa 46,3 % anak di beberapa SD di Duren Sawit Jakarta Timur

selalu sarapan, 41,3% kadang-kadang sarapan dan sisanya 12,4% tidak pernah sarapan.

Presentase anak Hipoglikemi diukur pada pukul 09:00 relatif rendah (55%)

dibandingkan anak yang tidak sarapan (73%). ( Wiharyanti, 2006 )

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

Anak yang tidak sarapan rentan terhadap Hipoglikemia. Sementara, sarapan

yang tidak memadai masih memungkinkan terjadinya Hipoglikemia pada anak. Untuk

mencapai kondisi tubuh yang optimal di pagi hari, sarapan saja tidak cukup, diperlukan

sarapan dengan menu lengkap, dalam arti harus mengandung karbohidrat, sayuran dan

daging. ( Wiharyanti, 2006 )

Berdasarkan penelitian “Breakfast Reduces Declines in Attention and Memory

Over The Morning in SchoolChildren” yang dilakukan oleh K.A. Wesnes. C. Pincock,

D. Richardson, G Helm, Shails ahli Gizi Inggris tahun 2003 dengan Metode Random

pada 29 anak, tentang tingkat perhatian dan kemampuan daya ingat pada 30, 90, 150,

210 menit setelah sarapan dalam empat hari didapatkan hasil: Anak yang tidak sarapan

dan hanya memperoleh minuman glukosa menunjukkan daya konsentrasi atau tingkat

perhatian dan kemampuan mengingat yang menurun secara signifikan seiring dengan

pertambahan waktu. Di sisi lain, anak yang mendapat cereal meski mengalami

penurunan daya konsentrasi namun tidak signifikan. Berdasarkan penelitian dapat

disimpulkan bahwa menu sarapan pagi yang mengandung karbohidrat kompleks

memberikan pengaruh positif bagi anak dalam mempertahankan kemampuan

konsentrasi belajar dan mengingat di sekolah. ( Wiharyanti, 2006 )

Untuk memberikan makanan yang benar pada anak usia sekolah harus dilihat

dari banyak aspek, seperti ekonomi, sosial, budaya, agama, disamping aspek medik dari

anak itu sendiri. Makanan pada anak usia sekolah harus serasi,

selaras dan seimbang. Serasi artinya sesuai dengan tingkat tumbuh kembang anak.

Selaras adalah sesuai dengan kondisi ekonomi, sosial budaya serta agama dari keluarga.

Sedangkan seimbang artinya nilai gizinya harus sesuai dengan kebutuhan berdasarkan

usia dan jenis bahan makanan seperti karbohidrat, protein dan lemak. ( Judarwanto, 2008

)

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

Karena besarnya variasi kebutuhan makanan pada masing-masing anak, maka

dalam memberikan nasehat makanan pada anak tidak boleh terlalu kaku. Pemberian

makanan yang baik harus sesuai dengan jumlah, jenis dan jadwal pada umur anak

tertentu. Sarapan bagi anak usia sekolah sangatlah penting, karena waktu sekolah

adalah penuh aktivitas yang membutuhkan energi dan kalori yang cukup besar. Untuk

sarapan pagi harus memenuhi sebanyak 1/4 kalori sehari. ( Judarwanto, 2008 )

Sasaran dari penelitian yang kami lakukan adalah siswa kelas VI Sekolah

Dasar Negeri Pranti Kecamatan Sedati.

Dari hasil pengamatan dan data dari Puskesmas Sedati, SDN Pranti termasuk SDN yang

terletak di daerah pinggiran kecamatan sedati, dimana tingkat pendidikan masyarakat

masih rendah dan status ekonomi yang masih kurang. Selain itu, keadaan kantin UKS

yang menyediakan makanan dengan tingkat gizi yang kurang memadai dan belum

sesuai dengan standarisasi kantin UKS yang diprogramkan oleh Dinas Kesehatan

setempat.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Rumusan Umum

Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar bidang IPA,

IPS, Olahraga, Total nilai Kelas dan daya ingat siswa Sekolah Dasar?

2. Rumusan Khusus

a. Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar di

bidang IPA?

b. Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar di

bidang IPS?

c. Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar di

bidang Olahraga?

d. Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan Total nilai yang

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

dicapai?

e. Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan daya ingat?

f. Berapa jumlah kalori minimal yang ideal untuk sarapan bagi anak usia sekolah?

g. Bagaimana cara meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap arti pentingnya

kebiasaan sarapan bagi anak usia sekolah?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar bidang IPA,

IPS, Olah Raga, Total nilai dan Daya Ingat siswa Sekolah Dasar.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap prestasi belajar bidang IPA

b. Mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap prestasi belajar bidang IPS

c. Mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap prestasi belajar bidang

Olahraga.

d. Mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap prestasi belajar Total nilai yang

dicapai.

e. Mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap daya ingat.

f. Mengetahui jumlah kalori minimal yang ideal untuk sarapan anak usia sekolah.

g. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap arti pentingnya kebiasaan sarapan

bagi anak usia sekolah.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Sekolah

Meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya kebiasaan sarapan rutin dalam

mencapai prestasi belajar dan daya ingat yang maksimal

2. Bagi Puskesmas

Sebagai bahan pertimbangan guna menyusun strategi lebih lanjut dalam rangka

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

meningkatkan derajad kesehatan anak usia sekolah kaitannya dengan adanya kantin

UKS yang sesuai Standard Dinas Kesehatan.

3. Bagi Peneliti

Melatih bagaimana cara menyikapi dan mempromosikan kepada masyarakat tentang

arti pentingnya membiasakan anak untuk sarapan rutin supaya mencapai prestasi

belajar dan daya ingat yang maksimal.

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

Sarapan atau makan pagi berarti berbuka puasa setelah malam hari kita tidak

makan. Sarapan memutus masa “puasa” tersebut, bila puasa tersebut tidak disudahi

dengan makan pagi, cadangan gula darah (glukosa) dalam tubuh seseorang hanya

cukup untuk aktivitas dua-tiga jam di pagi hari. Kadar glukosa normal antara 70 hingga

110 mg/dl. Tanpa sarapan seseorang akan mengalami hipoglikemia atau kadar glukosa

dibawah normal. ( Wiharyanti, 2006)

Hipoglikemia mengakibatkan tubuh gemetaran, pusing, dan sulit berkonsentrasi.

Itu semua karena kekurangan glukosa yang merupakan sumber tenaga bagi otak. (

Wiharyanti, 2006)

Sarapan pagi bagi anak usia sekolah sangatlah penting karena waktu sekolah

adalah aktivitas yang membutuhkan energi dan kalori yang cukup besar. Sarapan pagi

harus memenuhi sebanyak 1/4 kalori sehari (Judarwanto, 2008).

Sebagai pemasok energi awal, khususnya sebagai sumber energi glukosa bagi

otak, sarapan sangat dianjurkan terutama pada anak balita, anak-anak, remaja dan

wanita hamil. Glukosa sangat terlibat dalam mekanisme daya ingat kognitif (memori)

seseorang, meskipun tidak mempengaruhi tingkat kecerdasan ( intisari, 2008).

B. MANFAAT SARAPAN

Berikut adalah manfaat sarapan pagi: (Rahmi, 2007, Bagwel, 2008)

1. Memberi energi untuk otak

Hanya minum teh manis atau makan beberapa potong biskuit hingga waktunya

makan siang bukan merupakan sarapan. Manfaat sarapan adalah adalah

meningkatkan kemampuan otak, dan lebih mudah untuk berkonsentrasi.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

2. Meningkatkan asupan vitamin

Jus buah segar adalah sarapan yang dianjurkan karena mengandung vitamin dan

mineral yang menyehatkan. Sari buah alami dapat meningkatkan kadar gula darah

setelah semalaman kita tidak dapat makan. Setelah itu bisa dilanjutkan dengan

makan sereal, nasi atau roti. Menu pilihan lain berupa roti dan telur, bubur, susu, mi,

pasta dan lain-lain.

3. Memperbaiki memori/daya ingat

Penelitian terakhir membuktikan bahwa tidur semalaman membuat otak kita

kelaparan. Jika kita tidak mendapat glukosa yang cukup pada saat sarapan, maka

fungsi otak atau memori dapat terganggu.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Suzan E. Bagwel tahun 2008 (Loyola

University New Orleans ) pada dua kelompok populasi dengan kebiasaan sarapan

yang rutin pada satu kelompok dan kebiasaan sarapan yang tidak rutin pada

kelompok lainnya , menggunakan Tes Daya Ingat yaitu dengan cara memberikan 8

(delapan) kata-kata yang sering ditemui oleh kedua kelompok tersebut untuk dihafal

selama lima menit, kemudian menuliskannya kembali dalam waktu satu menit.

Hasil dari tes tersebut didapatkan nilai rata-rata yang lebih tinggi pada kelompok

dengan kebiasaan sarapan rutin dibandingkan dengan kelompok yang kebiasaan

sarapannya tidak rutin.

4. Meningkatkan daya tahan terhadap stress

Dari sebuah survei, anak-anak dan remaja yang sarapan memiliki performa lebih,

mampu mencurahkan perhatian pada pelajaran, berperilaku positif, ceria, kooperatif,

gampang berteman dan dapat menyelesaikan masalah dengan baik. Sedangkan anak

yang tidak sarapan, tidak dapat berpikir dengan baik dan selalu kelihatan malas.

C. JENIS MAKANAN SEIMBANG UNTUK SARAPAN

Untuk menu sarapan lebih diutamakan kandungan gula sebaiknya memenuhi 58%

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

energi (terdiri dari 2/3 gula kompleks dan 1/3 gula cepat terserap). Sedangkan lemak

30% (2/3 lemak tidak jenuh dari nabati dan 1/3 asal hewani, ikan dan ternak) dari

kebutuhan energi harian.

Agar seimbang dan lengkap nilai gizinya, sarapan hendaknya tersusun dari jenis pangan

seperti berikut:

1. Susu dan produk olahan susu

Susu, keju, dan yoghurt merupakan sumber protein hewani, kalsium,

vitamin A, B2, dan D.

Meski susu bergizi, namun masih ada kekurangan asam amino esensial (penting dan

mutlak ada tapi tidak dapat dibuat dalam tubuh) khususnya metionin.

Susu merupakan pangan terbaik sebagai pembawa kalsium dalam tubuh.

Mineral kalsium sangat penting sebagai dasar masa pertumbuhan tulang dan gizi.

Satu liter susu mengandung protein setara dengan empat butir telur. Susu

sebanyak itu mencukupi kebutuhan bayi/balita sebanyak 40% energi, 70% protein,

>100% kalsium, >100% fosfor, 10% besi, 40% vitamin A, 10% vitamin D, 60%

vitamin B1, >100% vitamin B2 dan 40% vitamin C.

Sedangkan bagi orang dewasa, 1 liter susu identik dengan pemenuhan

kebutuhan sebanyak 22% energi, 45% protein, >100% kalsium, 100% fosfor, 6%

zat besi, 40% vitamin A, 30% vitamin B1, 60% vitamin B2 dan hanya 25% vitamin

C.

Protein sangat penting untuk membangun tubuh serta pembaruan jaringan

dan otot. Sedangkan vitamin B2 berperan dalam transformasi dan asimilasi berbagai

zat gizi (protein, lemak, karbohidrat) oleh organ tubuh. Susu juga mengandung

vitamin A, sehingga penting bagi penglihatan malam serta kualitas kulit. Sedangkan

vitamin D untuk membantu penglihatan dan penggunaan kalsium oleh organ tubuh.

2. Telur

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

Dilihat dari kualitas gizi proteinnya telur merupakan pangan standar. Satu butir

setara gizi proteinnya dengan semangkuk susu. Dibandingkan dengan protein susu,

protein telur unggul dalam penyediaan asam amino esensial treonin dan methionin,

namun kalah kandungan isoleusin, leusin, tyrosin dan ionin. Dibandingkan dengan

daging, telur unggul pada semua asam amino esensial kecuali kandungan lisin dan

histidinnya, sedangkan kedelai, unggul dalam semuanya, kecuali fenilalanin.

3. Nasi, roti, dan produk serealia

Nasi, roti, dan produk serealia merupakan sumber karbohidrat kompleks,

vitamin kelompok B, dan mineral.Roti bisa diolesi margarin, mentega atau

madu kental. Di samping itu mentega juga sebagai sumber vitamin A.

Pagi hari sebaiknya makan makanan yang rendah lemak, khususnya bagi mereka

yang bermasalah dengan kadar kolesterol atau ingin melangsingkan tubuh.

Produk serelia dikenal sebagai sumber energi karena kandungan gulanya

(karbohidrat). Bila dikonsumsi saat makan, gulanya akan membebaskan energi

sepanjang pagi dan akan menghindari menurunnya tekanan terus (ketegangan otot).

Selain sebagai sumber energi, serealia juga kaya akan protein untuk melengkapi

protein susu, khususnya karena kadar metioninnya cukup tinggi.

D. KEBUTUHAN KALORI (ANGKA KECUKUPAN GIZI) ( Choirul, 2006 )

Pada anak usia 7-12 tahun kebutuhan tubuh akan energi jauh lebih besar

dibandingkan dengan sebelumnya, karena anak lebih banyak melakukan aktivitas fisik

seperti bermain, berolahraga, atau membantu orang tua. Memasuki usia 10-12 tahun,

akan semakin besar lagi kebutuhan energi serta zat-zat gizinya dibandingkan dengan

usia 7-9 tahun. Pada usia ini pemberian makanan untuk anak laki-laki dan perempuan

mulai dibedakan. Biasanya anak laki-laki lebih aktif dan lebih banyak bergerak

sehingga lebih banyak membutuhkan konsumsi zat gizi dalam makanan mereka

Perhatian khusus perlu diberikan pada anak yang bersekolah, karena umumnya

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

mereka disibukkan dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler di luar rumah sehingga

cenderung merupakan waktu makan. Yang penting, kebiasaan makan pagi sebelum

anak berangkat ke sekolah jangan sampai ditinggalkan. Makan pagi yang cukup akan

memenuhi kebutuhan energi selama belajar di sekolah, sekaligus mencegah penurunan

kadar gula darah yang berikat pada terganggunya konsentrasi anak dalam menerima

pelajaran di sekolah. Jika anak tidak sempat makan pagi di rumah, jangan lupa

mambawakan bekal makanan yang praktis dan higienis. Berikan pengertian pada anak

bahwa bekal yang dibawa dari rumah lebih sehat dan bergizi ketimbang jajanan.

Hendaknya anak tidak dibekali dengan makanan yang merepotkan dalam

mengkonsumsi. Misalnya, nasi lengkap dengan sayur dan lauk-pauknya, apalagi

ditambah makanan berkuah. Makanan hendaknya yang praktis dan menarik namun

memenuhi kelengkapan gizi yang diperlukan.

Kecukupan Energi Baku Bagi Orang Indonesia per hari (Berdasarkan Komisi ahli

FAO/WHO 1973)

Jenis Kelamin Golongan Umur (Tahun)

Berat Tubuh (kg)

Energi yang digunakan

(kalori)

Laki-laki

0,5 - 1 1 - 3 4 - 6 7 - 9

10 - 12 13 - 15 16 - 19 20 - 39 40 - 50

> 60

8,0 11,5 16,5 23,0 30,0 40,0 53,0 55,0 55,0 55,0

900

1160 1450 1790 2130 2280 2600 2530 2470 2020

Wanita

10 – 12 13 – 15 16 – 19 20 – 39 40 – 59

> 60

32,0 42,0 45,0 47,0 47,0 47,0

1980 2100 1940 1880 1740 1500

Sumber : diambil dari Widyakarya Natioanal Pangan & Gizi 1978.

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

BAB III

OBYEK DAN METODE

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan sesaat atau cross sectional study.

Penelitian ini merupakan studi analitik untuk mengetahui signifikansi hipotesis

assosiatif dua sampel independent bila datanya berbentuk nominal.

B. POPULASI

Populasi yang diambil adalah seluruh siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Pranti di

desa Pranti Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.

C. SAMPEL

Sampel yang diambil adalah seluruh siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Pranti di

desa Pranti Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo yang berjumlah 19 siswa.

D. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian dilakukan pada hari Rabu tanggal 11 Juni 2008, pukul 08.00 WIB di

kelas VI Sekolah Dasar Negeri Pranti

E. HIPOTESA

1. Ada hubungan antara kebiasaan sarapan pada anak kelas VI SDN Pranti dengan

prestasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

2. Ada hubungan antara kebiasaan sarapan pada anak kelas VI SDN Pranti dengan

prestasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

3. Ada hubungan antara kebiasaan sarapan pada anak kelas VI SDN Pranti dengan

prestasi pada mata pelajaran Olah Raga.

4. Ada hubungan antara kebiasaan sarapan pada anak kelas VI SDN Pranti dengan

prestasi pada Total Nilai yang dicapai.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

5. Ada hubungan antara kebiasaan sarapan pada anak kelas VI SDN Pranti dengan

daya ingat.

F. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

1. Pengumpulan Data

a. Data primer : Diperoleh dengan cara melakukan quisioner dan tes daya

ingat pada siswa kelas VI SDN Pranti yang nantinya

digunakan sebagai parameter kebiasaan sarapan.

b. Data sekunder: Data yang diperoleh dari SDN Pranti berupa rapor (Laporan

Prestasi) siswa kelas VI.

Adapun cara yang kami lakukan untuk Tes Daya Ingat adalah dengan cara

memberikan waktu selama lima menit kepada para siswa untuk membaca dan

mengingat sepuluh kata yang biasa ditemui dalam berbagai mata pelajaran siswa

kelas VI SD, kemudian ditulis kembali pada lembar jawaban dalam waktu dua

menit.

2. Pengolahan Data

Data mentah sudah diolah secara manual untuk disusun dala tabel distribusi

frekuensi dan tabel kontingensi 2x2 yang diperlukan untuk analisa.

3. Analisa Data

Menggunakan Uji Fisher Exact Probability untuk menganalisa data dengan

menggunakan 2 variabel yaitu kebiasaan sarapan dengan prestasi siswa. Langkah

analisa Uji Fisher Exact Probability:

a. Merumuskan hipotesa yang digunakan untuk menguji asosiasi antara

dua faktor, adalah:

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

- Ho : Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan

prestasi anak kelas VI SDN Pranti

- Ha : Ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan

prestasi anak kelas VI SDN Pranti

b. Membuat Tabel Kontingensi

PRESTASI

Di atas rata-rata kelas

Di bawah rata-rata kelas Jumlah

Sarapan A B A+B Tidak Sarapan C D C+D

A+C B+D N

Keterangan :

A, B, C, D : Nilai yang tercatat N : Jumlah nilai yang tercapai Rumus yang digunakan : (A+B) ! (C+D) ! (A+C) ! (B+D) ! P = ----------------------------------------------- N ! A ! B ! C ! D ! c. Menentukan Derajat Bebas (Df) :

Menentukan Df dengan batas kemaknaan a = 50% = 0,05

Df = (K – 1) (B – 1)

Dengan :

K adalah jumlah kolom

B adalah jumlah baris

Keputusan statistik :

Ho diterima bila P ³ a

Ho ditolak bila P < a

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

4. Variabel Penelitian

a. Kebiasaan sarapan yang diperoleh dari quisioner

b. Kemampuan daya ingat yang diperoleh dari tes daya ingat

c. Prestasi siswa dalam mata pelajaran IPA

d. Prestasi siswa dalam mata pelajaran IPS

e. Prestasi siswa dalam mata pelajaran Olah Raga

f. Total Nilai dari seluruh mata pelajaran yang dicapai.

5. Definisi Operasional

a. Sarapan : Rutin makan pagi sebelum berangkat ke sekolah dengan

kandungan kalori + 500 – 700 kal ( setara dengan 100 g nasi + 100 g sayur

+ 100 g lauk , dll seperti pada tabel contoh menu beragam untuk anak usia

sekolah SD pada halaman lampiran )

b. Prestasi IPA baik ³ mean

Prestasi IPA kurang < mean

Prestasi IPS baik ³ mean

Prestasi IPS kurang < mean

Prestasi OR baik ³ mean

Prestasi OR kurang < mean

Total Nilai baik ³ mean

Total Nilai kurang < mean

c. Daya ingat

Baik ³ mean

Kurang < mean

6. Kerangka Konsep Hubungan Variabel

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

Kebiasaan Sarapan / Tidak Sarapan

BAB IV

HASIL DAN ANALISA DATA

A. DATA PENELITIAN

Data yang diperoleh pada penelitian kelas VI Sekolah Dasar Negeri Pranti sebagai berikut

:

Tabel 1

Tabel Data Sarapan dan Prestasi Siswa pada Pelajaran IPA, IPS, Olah raga dan Total

Nilai di SDN Pranti tahun 2008

No Kebiasaan Sarapan Nilai IPA Nilai IPS Nilai OR Total Nilai

1

2

3

Tidak

sarapan

Sarapan

7

8

8

8

8

8

6

7

7

66

75

74

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Sarapan

Tidak

sarapan

Tidak

sarapan

Sarapan

Tidak

sarapan

Sarapan

Sarapan

Sarapan

Sarapan

Sarapan

Tidak

sarapan

Sarapan

Sarapan

Sarapan

Tidak

sarapan

Sarapan

Tidak

sarapan

6

6

8

6

7

7

7

7

7

6

7

8

7

8

8

8

6

7

9

7

8

8

8

8

8

7

8

9

8

7

8

6

6

6

8

6

7

6

8

8

6

7

7

8

6

7

8

6

65

72

83

68

72

70

73

71

70

67

72

83

74

69

74

65

Tabel 2

Tabel Data Sarapan dan Daya Ingat Siswa SDN Pranti tahun 2008

No Kebiasaan Sarapan Kata Yang Diingat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Tidak sarapan Sarapan Sarapan Tidak sarapan Tidak sarapan Sarapan Tidak sarapan Sarapan Sarapan Sarapan Sarapan

8 10 10 9

10 10 9

10 9

10 9

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

12 13 14 15 16 17 18 19

Sarapan Tidak sarapan Sarapan Sarapan Sarapan Tidak sarapan Sarapan Tidak sarapan

9 6 9

10 9 8

10 8

B. PENGOLAHAN DATA

Tabel 3

Tabel Frekuensi Kebiasaan Sarapan di SDN Pranti

Kebiasaan Sarapan Frekuensi %

Sarapan 12 63,5% Tidak sarapan 7 36,5 %

Jumlah 19 100 %

Frekuensi kebiasaan sarapan siswa – siswi kelas VI SDN Pranti didapatkan sarapan

sebanyak 63,5 % dan tidak sarapan sebanyak 36,5 %

Untuk uji Fisher exact probability yang akan digunakan sebagai perameter prestasi siswa

siswi kelas VI SDN Pranti sebagai berikut :

� Ilmu Pengetahuan Alam

Untuk uji statistik digunakan parameter sebagai berikut :

- Mean : 7,1

- Diatas rata – rata : > 7,1

- Dibawah rata : < 7,1

� Ilmu Pengetahuan Sosial

Untuk uji statistik digunakan rumus parameter sebagai berikut :

- Mean : 7,6

- Diatas rata – rata : > 7,6

- Dibawah rata : < 7,6

� Olah raga

Untuk uji statistik digunakan parameter sebagai berikut :

- Mean : 6,84

- Diatas rata – rata : > 6,84

- Dibawah rata : < 6,84

� Total Nilai

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

Untuk uji statistik digunakan parameter sebagai berikut :

- Mean : 71,7

- Diatas rata – rata : > 71,7

- Dibawah rata : < 71,7

� Daya ingat

Untuk uji statistik digunakan parameter sebagai berikut :

- Mean : 9,1

- Diatas rata – rata : > 9,1

- Dibawah rata : < 9,1

C. PENGUJIAN HIPOTESIS

1. Hubungan antara sarapan pagi dengan prestasi pada mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Tabel 4

Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi pada Mata Pelajaran IPA

di kelas VI SDN Pranti

Kebiasaan Sarapan Prestasi

Diatas Rata-rata

Dibawah Rata – rata Jumlah

Sarapan 5 7 12 Tidak sarapan 2 5 7

Jumlah 7 12 19

a. Hipotesa : Ho : Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI

SDN Pranti pada mata pelajaran IPA Ha : Ada hubunga antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI SDN

Pranti pada mata pelajaran IPA b. Menghitung harga P =

P = 0,04 c. Keputusan statistik : P hitung = 0,04

a = 0,05 Ho = ditolak karena nilai p hitung < a

d. Kesimpulan : karena nilai p hitung < 0,05 maka Ho ditolak, dengan demikian berdasarkan uji Fisher exact probability diatas kami dapat membuktikan adanya hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi siswa kelas VI SDN Pranti pada mata pelajaran IPA

2. Hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi pada mata

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Tabel 5 Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi pada Mata Pelajaran IPS di kelas VI SDN Pranti

Kebiasaan Sarapan Prestasi

Diatas Rata-rata

Dibawah Rata – rata Jumlah

Sarapan 8 4 12 Tidak sarapan 1 6 7

Jumlah 9 10 9

a. Hipotesa :

Ho : Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI

SDN Pranti pada mata pelajaran IPS

Ha : Ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI SDN

Pranti pada mata pelajaran IPS

b. Menghitung harga P = P = 0,04

c. Keputusan statistik : P hitung = 0,04 a = 0,05 Ho = ditolak karena nilai p hitung < a

d. Kesimpulan : karena nilai p hitung < 0,05 maka Ho ditolak, dengan demikian berdasarkan uji Fisher exact probability diatas kami dapat membuktikan adanya hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi siswa kelas VI SDN Pranti pada mata pelajaran IPS

3. Hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi pada mata pelajaran Olah Raga Tabel 6 Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi pada Mata Pelajaran Olah Raga di kelas VI SDN Pranti

Kebiasaan Sarapan Prestasi

Diatas Rata-rata

Dibawah Rata – rata Jumlah

Sarapan 9 2 11 Tidak sarapan 2 6 8

Jumlah 11 8 19

Tabel 7 Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi pada Mata Pelajaran Olah Raga di kelas VI SDN Pranti

Kebiasaan Sarapan Prestasi

Diatas Rata-rata

Dibawah Rata – rata Jumlah

Sarapan 10 1 11 Tidak sarapan 1 7 8

Jumlah 11 8 19

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

a. Hipotesa :

Ho : Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI SDN Pranti pada mata pelajaran olah raga

Ha : Ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI SDN Pranti pada mata pelajaran olah raga

b. Menghitung harga P 1=

P 1= 0,02

Menghitung harga P 2= ( 10 + 1 )! ( 1 + 7 )! ( 10 + 1 )! ( 1 + 7 )!

19! 10! 1! 1! 7! P 2= 0,003

c. Keputusan statistik : P hitung = P1 + P2 = 0,02 + 0,003 = 0,0115

2 2

a = 0,05

Ho = ditolak karena nilai p hitung < a

d. Kesimpulan : karena nilai p hitung < 0,05 maka Ho ditolak, dengan

demikian berdasarkan Uji Fisher Exact Probability diatas kami

dapat membuktikan adanya hubungan antara kebiasaan sarapan

dengan prestasi siswa kelas VI SDN Pranti pada mata pelajaran

olah raga

4. Hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi pada total nilai

Tabel 8

Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi Total Nilai kelas VI SDN

Pranti

Kebiasaan Sarapan Prestasi

Diatas Rata-rata

Dibawah Rata – rata Jumlah

Sarapan 9 3 12 Tidak sarapan 1 6 7

Jumlah 10 9 1 a. Hipotesa :

Ho : Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI

SDN Pranti pada total nilai

Ha : Ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI SDN Pranti pada total nilai

b. Menghitung harga P =

P = 0,02

c. Keputusan statistik : P hitung = 0,02

a = 0,05

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

Ho = ditolak karena nilai p hitung < a d. Kesimpulan : karena nilai p hitung < 0,05 maka Ho ditolak, dengan demikian

berdasarkan Uji Fisher Exact Probability diatas kami

dapat

membuktikan adanya hubungan antara kebiasaan

sarapan dengan prestasi siswa kelas VI SDN Pranti pada total nilai

5. Hubungan antara kebiasaan sarapan dengan daya ingat

Tabel 9

Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Daya Ingat Murid Kelas VI SDN

Pranti

Kebiasaan Sarapan Prestasi

Diatas Rata-rata

Dibawah Rata – rata Jumlah

Sarapan 11 1 12 Tidak sarapan 3 4 7

Jumlah 14 5 19

a. Hipotesa :

Ho : Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan daya ingat anak kelas

VI SDN Pranti

Ha : Ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan daya ingat anak kelas VI

SDN Pranti

b. Menghitung harga P =

P = 0,04

c. Keputusan statistik : P hitung = 0,04

a = 0,05

Ho = ditolak karena nilai p hitung < a

d. Kesimpulan : karena nilai p hitung < 0,05 maka Ho ditolak, dengan

demikian berdasarkan uji Fisher exact probability diatas kami dapat

membuktikan adanya hubungan antara kebiasaan sarapan dengan

daya ingat kelas VI SDN Pranti

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

BAB V

PEMBAHASAN

1. Dari uji statistik yang kami lakukan mengenai hubungan antara sarapan dengan

prestasi siswa dibidang IPA menunjukkan bahwa siswa kelas VI SDN Piranti

Sedati Sidoarjo, yang rutin sarapan, prestasi diatas rata – rata sebanyak 5 siswa dan

prestasi dibawah rata – rata sebanyak 7 siswa, sedangkan yang tidak rutin sarapan,

prestasi diatas rata – rata 2 siswa dan prestasi dibawah rata – rata sebanyak 5

siswa.

Hal ini menujukkan bahwa prestasi siswa kelas VI SDN Pranti Sedati

dengan kebiasaan sarapan di bidang IPA lebih tinggi dibanding yang tidak

sarapan.

2. Dari uji statistik yang kami lakukan mengenai hubungan antara sarapan

dengan prestasi siswa dibidang IPS menunjukkan bahwa siswa kelas VI

SDN Piranti Sedati Sidoarjo, yang rutin sarapan, pretasi diatas rata – rata

sebanyak 3 siswa dan prestasi dibawah rata – rata sebanyak 9 siswa,

sedangkan yang tidak rutin sarapan, prestasi diatas rata – rata 1 siswa dan

prestasi dibawah rata – rata sebanyak 6 siswa.

Hal ini menujukkan bahwa prestasi siswa kelas VI SDN Pranti Sedati

dengan kebiasaan sarapan di bidang IPS lebih tinggi dibanding yang tidak

sarapan

3. Dari uji statistik yang kami lakukan mengenai hubungan antara sarapan

dengan prestasi siswa dibidang olah raga menunjukkan bahwa siswa

kelas

VI SDN Piranti Sedati Sidoarjo, yang rutin sarapan, pretasi diatas rata –

rata

sebanyak 9 siswa dan prestasi dibawah rata – rata sebanyak 2 siswa.

Sedangkan yang tidak rutin sarapan, prestasi diatas rata – rata 2 siswa

dan

prestasi dibawah rata – rata sebanyak 6 siswa.

Hal ini menujukkan bahwa prestasi siswa kelas VI SDN Pranti Sedati

dengan kebiasaan sarapan di bidang olah raga lebih tinggi dibanding

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

yang

tidak sarapan

4. Dari uji statistik yang kami lakukan mengenai hubungan antara sarapan

dengan prestasi total nilai menunjukkan bahwa siswa kelas VI SDN

Piranti

Sedati Sidoarjo, yang rutin sarapan, prestasi diatas rata – rata sebanyak

9 siswa dan prestasi dibawah rata – rata sebanyak 3 siswa. Sedangkan

yang

tidak rutin sarapan, prestasi diatas rata – rata 1 siswa dan prestasi

dibawah

rata – rata sebanyak 6 siswa.

Hal ini menunjukkan bahwa prestasi siswa kelas VI SDN Pranti Sedati

dengan kebiasaan sarapan total nilai siswanya lebih tinggi dibanding

yang

tidak sarapan

5. Dari uji statistik yang kami lakukan mengenai hubungan antara sarapan

dengan daya ingat menunjukkan bahwa siswa kelas VI SDN Piranti

Sedati

Sidoarjo, yang rutin sarapan, daya ingat baik sebanyak 11 siswa dan

daya

ingat kurang baik sebanyak 1 siswa. Sedangkan yang tidak rutin sarapan,

daya ingat baik 3 siswa dan daya ingat kurang baik sebanyak 4 siswa.

Hal ini menujukkan bahwa daya ingat siswa kelas VI SDN Pranti Sedati

dengan kebiasaan sarapan lebih tinggi dibanding yang tidak sarapan

6. Karena pada penelitian ini hasil yang kami dapatkan sangat signifikan,

mungkin dapat dilakukan pada populasi yang lebih besar dengan hasil

yang

lebih signifikan.

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah kami lakukan pada siswa kelas VI SDN Pranti

Kecamatan Sedati dengan kebiasaan sarapan, kami dapat membuktikan adanya hubungan

antara kebiasaan sarapan dengan prestasi siswa dibidang IPA,IPS, Olah raga, total nilai, dan

daya ingat.

Saran

1. Pihak Puskesmas melakukan penyuluhan mengenai pentingnya

kebiasaan sarapan pada orang tua murid dan siswa itu sendiri

2. Pihak sekolah melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) juga

memantau kondisi gizi pada anak didik melalui standarisasi kantin UKS

yang sesuai dengan Program Dinas Kesehatan yaitu :

- Bersih

- Tidak lembab / cukup cahaya

- Ada air bersih

- Tidak ada makanan yang memakai zat pewarna

- Tidak menjual nasi

- Makanan harus ada tambahan kalori ( + 300 – 350 kalori )

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI

DAFTAR PUSTAKA

1. Bagwel E Susan. The Relationship Between Breakfast and School Performance, 2008

http://clearinghouse.missouriwestern.edu/manuscripts/202.asp.

2. Choirul. Cermati Gizi Anak-Anak Kita. 2006

3. Intisari. Sarapan Menjaga Intelektualitas. 2008. www.intisari.com

4. Infosehat. Manfaat Sarapan Setiap Pagi. 2008. www.infosehat.com

5. Judarwanto Widodo . Perilaku Makan Anak Sekolah. www.bravehost.com

6. Kompas. Tips Sarapan Sehat. 2008. www.kompas.com

7. Kartasapoetra G , Marsetyo. Ilmu Gizi edisi ke-5. CV Rineka Cipta. Jakarta. 2005

8. Murphy J Michael. Breakfast For Learning. 2008. www.frac.org

9. Pikiran Rakyat Bandung. Otak Encer Berkat Sarapan. 2007

10. Rahmi. Jangan Sepelekan Sarapan Pagi Untuk Si kecil. 2008. www.halohalo.com

11. Siswono. Beralihlah ke Gizi Seimbang. 2006. www.Republika.Co.id

12. Wiharyanti Rooslain. Anak Yang Sarapan Daya Ingatnya Lebih Baik. 2006.

www.bernas.co.id

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI