Author
eko-hadi-priyono
View
2.709
Download
6
Embed Size (px)
LAPORAN PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PRESTASI BELAJAR YANG DICAPAI DALAM BIDANG IPA, IPS, OLAH RAGA,
TOTAL NILAI DAN DAYA INGAT PADA SISWA KELAS VI SDN PRANTI KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO
Disusun oleh :
Andry Arijanto 01700057 Vivi Apriyantini 01700051
Mike Namolia Wijoyo 01700068 Angelia Prahara Anita 01700149 Ike Wijayanti 01700163
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA 2008
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 6
A. Definisi ............................................................................................. 6
B. Manfaat Sarapan .............................................................................. 6
C. Jenis Makanan Seimbang Untuk Sarapan ......................................... 8
D. Kebutuhan Kalori (Angka Kecukupan Gizi) ..................................... 10
BAB III OBYEK DAN METODE ....................................................................... 12
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 12
B. Populasi ........................................................................................... 12
C. Sampel ............................................................................................. 12
D. Waktu Dan Tempat Penelitian .......................................................... 12
E. Hipotesa ........................................................................................... 12
F. Pengumpulan, Pengolahan & Analisa Data ...................................... 13
BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA ………………………………………… 17
A. Data Penelitian ................................................................................. 17
B. Pengolahan Data ............................................................................... 18
C. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 19
BAB V PEMBAHASAN...................................................................................... 24
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tabel Data Sarapan dan Prestasi Siswa Pada Pelajaran IPA, IPS, Olah-
Raga danTotal Nilai …………………………………………………… 17
Tabel 2 Tabel Data Sarapan dan Daya Ingat Siswa ……………………………. 18
Tabel 3 Tabel Frekuensi Kebiasaan Sarapan …………………………………… 18
Tabel 4 Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi Pada Mata
Pelajaran IPA ………………………………………………………….. 19
Tabel 5 Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi Pada Mata
Pelajaran IPS …………………………………………………………... 20
Tabel 6 Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi Pada Mata
Pelajaran Olahraga …………………………………………………….. 21
Tabel 7 Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Total Nilai ……… 22
Tabel 8 Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Daya Ingat ……… 23
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya kami
dapat menyelesaikan Laporan Penelitian dengan Judul “Hubungan antara Kebiasaan Sarapan
dengan Prestasi Belajar yang Dicapai dalam Bidang IPA, IPS, Olah Raga, Total Nilai dan
Daya Ingat pada Siswa kelas VI SDN Prati Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo” yang
diselenggarakan di Puskesmas Sedati mulai tanggal 19 Mei 2008 sampai tanggal 14 Juni
2008. Kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rektor Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
3. Pimpinan dan Staf Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya
4. dr. Indah Suwarni selaku kepala Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo
5. dr. Gembong sebagai dosen pembimbing di Puskesmas Sedati yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran dan kritik sehingga laporan penelitian ini dapat
terselesaikan
6. Perawat dan Bidan Puskesmas Sedati yang membantu kami selama kami membuat
laporan penelitian ini.
7. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.
Kami selaku penyusun telah berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan Laporan Hasil
Penelitian ini, namun kami sadar tidak ada satu karyapun yang sempurna. Sehingga saran dan
kritik akan kami perhatikan demi hasil yang lebih baik.
Surabaya, Juni 2008
Penyusun
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan penelitian ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti ujian
profesi dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Surabaya, Juni 2008
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sedati, Dosen Pembimbing
(dr. Indah Suwarni) (dr.Gembong Nuswanto) NIP 140.100.751
LAMPIRAN
Lampiran 1
Contoh Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman bagi Anak Sekolah SD/MI
Hari ke Menu Berat Energi
(kkal) Protein
(gr) (gr) URT 1 Nasi
Ikan mas Tahu Sayur bayam Pisang ambon
150 50
100 100 50
1 ¼ gls 1 ptg sdg 1 bj bsr 1 gls 1 bh sdg
532,5 22
2 Sawut singkong Ayam goreng Sayur lodeh Nanas
150 50
100 75
1 ptg sdg 1 ptg sdg 1 gls 1/6 bh sdg
447,5 18
3 Nasi Telur balado Tempe Sayur kacang Melon
150 60
100 100 150
1 ¼ gls 1 btr 2 ptg 1 gls 1 ptg bsr
527,5 25
4 Nasi Ayam goreng Sayur kacang panjang Pepaya
150 50
100 100
1 ¼ gls 1 ptg sdg 1 gls 1 ptg sdg
447,5 20
5 Rasi (beras singkong) Sayur daun singkong Tahu Tempe bacem Salak
150 100 100 100 75
1 ¼ gls 1 gls 1 bj bsr 2 ptg sdg 1 bh bsr
512,5 21
6 Nasi Cap cay (bakso, ayam, sayuran) Mangga
150 150
50
1 ¼ gls 1 ½ gls ½ bh sedang
375 11,5
7 Nasi Semur tahu Orak-arik (sayuran+telor) Jambu biji
150 100 100
100
1 ¼ gls 1 bj bsr 1 gls 1 bh bsr
477,5 22
8 Nasi Sayur asem Ikan goreng Jeruk Manis
150 100 50
100
1 ¼ gls 1 gls 1 ptg sdg 1 bh bsr
477,5 19
1
Sumber Protein Hewani & Vitamin Susu segar Alpukat
200 50
1 gls 1 bh sdg
2 Telur rebus Jeruk buah
60 100
1 bakteri 1 bh sdg
95 10
3 Susu sapi Jambu air
200 100
1 gls 1 bh sdg
1
Sumber Protein Nabati & Vitamin Bubur kacang ijo Belimbing
25 125
1 mk sdg 1 bh bsr
2 Susu kedelai Semangka
200 150
1 gls 1 ptg bsr
3 Tempe bacem Kedondong
100 100
2 ptg sdg 1 bh bsr
4 Pisang Goreng Pepaya
150 50
1 ¼ gls 1 ptg sdg
447,5 20
Diambil dari : Badan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian Jakarta, 2008
Keterangan :
- URT 1 gls Plastik aqua
- Sayuran URT. 1 gls Aqua sayuran yang sudah direbus dan ditiriskan
Lampiran 2
Nama Siswa Kelas VI SDN Pranti : 1. Abillah Faikudin
2. Atim Tabah Hidayah
3. Alfi Lailatun Nikmah
4. Agung Santoso
5. Achmad Rais Prasetyo
6. Diah Niswatul Mubarroh
7. Doni Setiawan
8. Eko Wahyu Nugroho
9. Erwin Widodo
10. Fajar Nurdiansah
11. Farikhin
12. Joko Supriyanto
13. Kholif Rahman Hakim
14. Lilis Setyowati
15. Muh. Yadi
16. M.A Febriyanto
17. Samsul. A
18. Tika. N
19. Wahyu M.P
20. Zainudin
Daftar 10 (sepuluh) kata untuk tes daya ingat :
1. Borobudur
2. Merkurius
3. Paru – paru
4. Bendungan
5. Segitiga
6. Khatulistiwa
7. Sepak bola
8. Klorofil
9. Helikopter
10. Pattimura
Lampiran 3
Quisioner untuk anak
1. Apakah adik tahu apa itu sarapan ? a. Tidak tahu b. Tahu
Sarapan adalah ………………………………………………………………..
2. Menurut adik apakah sarapan itu bermanfaat ? a. Bermanfaat b. Tidak bermanfaat
Karena Karena - ……………………………. - ……………………………. - …………………………….. - …………………………….
3. Apakah adik selalu sarapan sebelum berangkat ke sekolah ? a. Ya b. Tidak c. Kadang-kadang
4. Jika adik selalu sarapan, menu apa yang biasa disiapkan ibu ? a. Nasi, sayur, daging, dan susu b. Nasi dan telur c. Makanan instant (seperti nie instant) d. Lain-lain , Sebutkan ……………………………………………………………...
5. Jika adik tidak terbiasa sarapan, apa alasannya ? a. Malas / tidak suka sarapan. b. Takut terlambat sekolah. c. Ibu tidak menyiapkan. d. Alasan lain, sebutkan ……………………………………………………………..
6. Jika adik tidak terbiasa sarapan, apa yang biasa diberikan /disiapkan ibu sebagai ganti sarapan ? a. Uang jajan , Jumlahnya Rp………… b. Kudapan / Snack / Kue c. Lain-lain, sebutkan ……………………………………………………………….
7. Apa yang sering adik keluhkan saat mengikuti pelajaran disekolah ? a. Membosankan. b. Mengantuk. c. Sulit menangkap pelajaran. d. Tidak ada keluhan.
Lampiran 4
Quisioner untuk Ibu
1. Apakah ibu tahu apa itu sarapan ?
a. Tidak tahu b. Tahu
Sarapan adalah ………………………………………………………………….
2. Menurut ibu apakah sarapan itu bermanfaat ? a. Bermanfaat b. Tidak bermanfaat
Karena Karena - ………………………………. - ……………………….… - ……………………………… - ……………………….…
3. Apakah ibu selalu membiasakan anak anda untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah ? a. Ya b. Tidak
4. Jika anda membiasakan anak anda untuk sarapan, menu apa yang biasa anda berikan ? a. Nasi, sayur, dan daging di tambah susu. b. Nasi dan telur. c. Makanan instant (seperti mie instant). d. Lain-lain, sebutkan …………………………………………………………….
5. Jika anak anda tidak terbiasa sarapan, apa alasannya ? a. Tidak sempat untuk menyiapkan. b. Tidak praktis. c. Anak saya tidak suka sarapan. d. Alasan lain, sebutkan ……………………………………………………………
6. Jika anak anda tidak terbiasa sarapan, apa yang biasa anda berikan sebagai ganti sarapan ? a. Uang jajan, sebutkan jumlahnya Rp………… b. Kudapan / snack / kue c. Lain-lain, sebutkan ……………………………………………………………….
7. Seberapa sering anak anda sarapan ? a. Setiap hari b. Kadang-kadang
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi
penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak saat
ini. Upaya peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia harus dilakukan sejak dini,
sistematis dan berkesinambungan. ( Judarwanto , 2008 )
Tumbuh kembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian
nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam masa tumbuh
kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan makanan pada anak tidak selalu dapat
dilaksanakan dengan sempurna. Sering timbul masalah terutama dalam pemberian
makanan yang tidak benar dan menyimpang. Penyimpangan ini mengakibatkan
gangguan pada banyak organ-organ dan sistem tubuh anak. ( Judarwanto , 2008 )
Sarapan atau makan pagi adalah menu makanan pertama yang dikonsumsi
seseorang. Biasanya orang makan malam sekitar pukul 19:00 dan baru makan lagi
paginya sekitar pukul 06:00. Berarti selama sekitar 10-12 jam mereka puasa. Dengan
adanya puasa itu, cadangan gula darah (glukosa) dalam tubuh seseorang hanya cukup
untuk aktivitas dua sampai tiga jam di pagi hari. Tanpa sarapan seseorang akan
mengalami hipoglikemia atau kadar glukosa di bawah normal. Hipoglikemia
mengakibatkan tubuh gemetaran, pusing dan sakit berkonsentrasi. Itu semua karena
kekurangan glukosa yang merupakan sumber energi bagi otak. ( Wiharyanti, 2006 )
Studi mengenai sarapan yang dilakukan di IPB oleh Faridi, Madonijah dan
Latifah menunjukkan bahwa 46,3 % anak di beberapa SD di Duren Sawit Jakarta Timur
selalu sarapan, 41,3% kadang-kadang sarapan dan sisanya 12,4% tidak pernah sarapan.
Presentase anak Hipoglikemi diukur pada pukul 09:00 relatif rendah (55%)
dibandingkan anak yang tidak sarapan (73%). ( Wiharyanti, 2006 )
Anak yang tidak sarapan rentan terhadap Hipoglikemia. Sementara, sarapan
yang tidak memadai masih memungkinkan terjadinya Hipoglikemia pada anak. Untuk
mencapai kondisi tubuh yang optimal di pagi hari, sarapan saja tidak cukup, diperlukan
sarapan dengan menu lengkap, dalam arti harus mengandung karbohidrat, sayuran dan
daging. ( Wiharyanti, 2006 )
Berdasarkan penelitian “Breakfast Reduces Declines in Attention and Memory
Over The Morning in SchoolChildren” yang dilakukan oleh K.A. Wesnes. C. Pincock,
D. Richardson, G Helm, Shails ahli Gizi Inggris tahun 2003 dengan Metode Random
pada 29 anak, tentang tingkat perhatian dan kemampuan daya ingat pada 30, 90, 150,
210 menit setelah sarapan dalam empat hari didapatkan hasil: Anak yang tidak sarapan
dan hanya memperoleh minuman glukosa menunjukkan daya konsentrasi atau tingkat
perhatian dan kemampuan mengingat yang menurun secara signifikan seiring dengan
pertambahan waktu. Di sisi lain, anak yang mendapat cereal meski mengalami
penurunan daya konsentrasi namun tidak signifikan. Berdasarkan penelitian dapat
disimpulkan bahwa menu sarapan pagi yang mengandung karbohidrat kompleks
memberikan pengaruh positif bagi anak dalam mempertahankan kemampuan
konsentrasi belajar dan mengingat di sekolah. ( Wiharyanti, 2006 )
Untuk memberikan makanan yang benar pada anak usia sekolah harus dilihat
dari banyak aspek, seperti ekonomi, sosial, budaya, agama, disamping aspek medik dari
anak itu sendiri. Makanan pada anak usia sekolah harus serasi,
selaras dan seimbang. Serasi artinya sesuai dengan tingkat tumbuh kembang anak.
Selaras adalah sesuai dengan kondisi ekonomi, sosial budaya serta agama dari keluarga.
Sedangkan seimbang artinya nilai gizinya harus sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
usia dan jenis bahan makanan seperti karbohidrat, protein dan lemak. ( Judarwanto, 2008
)
Karena besarnya variasi kebutuhan makanan pada masing-masing anak, maka
dalam memberikan nasehat makanan pada anak tidak boleh terlalu kaku. Pemberian
makanan yang baik harus sesuai dengan jumlah, jenis dan jadwal pada umur anak
tertentu. Sarapan bagi anak usia sekolah sangatlah penting, karena waktu sekolah
adalah penuh aktivitas yang membutuhkan energi dan kalori yang cukup besar. Untuk
sarapan pagi harus memenuhi sebanyak 1/4 kalori sehari. ( Judarwanto, 2008 )
Sasaran dari penelitian yang kami lakukan adalah siswa kelas VI Sekolah
Dasar Negeri Pranti Kecamatan Sedati.
Dari hasil pengamatan dan data dari Puskesmas Sedati, SDN Pranti termasuk SDN yang
terletak di daerah pinggiran kecamatan sedati, dimana tingkat pendidikan masyarakat
masih rendah dan status ekonomi yang masih kurang. Selain itu, keadaan kantin UKS
yang menyediakan makanan dengan tingkat gizi yang kurang memadai dan belum
sesuai dengan standarisasi kantin UKS yang diprogramkan oleh Dinas Kesehatan
setempat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Rumusan Umum
Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar bidang IPA,
IPS, Olahraga, Total nilai Kelas dan daya ingat siswa Sekolah Dasar?
2. Rumusan Khusus
a. Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar di
bidang IPA?
b. Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar di
bidang IPS?
c. Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar di
bidang Olahraga?
d. Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan Total nilai yang
dicapai?
e. Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan daya ingat?
f. Berapa jumlah kalori minimal yang ideal untuk sarapan bagi anak usia sekolah?
g. Bagaimana cara meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap arti pentingnya
kebiasaan sarapan bagi anak usia sekolah?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar bidang IPA,
IPS, Olah Raga, Total nilai dan Daya Ingat siswa Sekolah Dasar.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap prestasi belajar bidang IPA
b. Mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap prestasi belajar bidang IPS
c. Mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap prestasi belajar bidang
Olahraga.
d. Mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap prestasi belajar Total nilai yang
dicapai.
e. Mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap daya ingat.
f. Mengetahui jumlah kalori minimal yang ideal untuk sarapan anak usia sekolah.
g. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap arti pentingnya kebiasaan sarapan
bagi anak usia sekolah.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Sekolah
Meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya kebiasaan sarapan rutin dalam
mencapai prestasi belajar dan daya ingat yang maksimal
2. Bagi Puskesmas
Sebagai bahan pertimbangan guna menyusun strategi lebih lanjut dalam rangka
meningkatkan derajad kesehatan anak usia sekolah kaitannya dengan adanya kantin
UKS yang sesuai Standard Dinas Kesehatan.
3. Bagi Peneliti
Melatih bagaimana cara menyikapi dan mempromosikan kepada masyarakat tentang
arti pentingnya membiasakan anak untuk sarapan rutin supaya mencapai prestasi
belajar dan daya ingat yang maksimal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Sarapan atau makan pagi berarti berbuka puasa setelah malam hari kita tidak
makan. Sarapan memutus masa “puasa” tersebut, bila puasa tersebut tidak disudahi
dengan makan pagi, cadangan gula darah (glukosa) dalam tubuh seseorang hanya
cukup untuk aktivitas dua-tiga jam di pagi hari. Kadar glukosa normal antara 70 hingga
110 mg/dl. Tanpa sarapan seseorang akan mengalami hipoglikemia atau kadar glukosa
dibawah normal. ( Wiharyanti, 2006)
Hipoglikemia mengakibatkan tubuh gemetaran, pusing, dan sulit berkonsentrasi.
Itu semua karena kekurangan glukosa yang merupakan sumber tenaga bagi otak. (
Wiharyanti, 2006)
Sarapan pagi bagi anak usia sekolah sangatlah penting karena waktu sekolah
adalah aktivitas yang membutuhkan energi dan kalori yang cukup besar. Sarapan pagi
harus memenuhi sebanyak 1/4 kalori sehari (Judarwanto, 2008).
Sebagai pemasok energi awal, khususnya sebagai sumber energi glukosa bagi
otak, sarapan sangat dianjurkan terutama pada anak balita, anak-anak, remaja dan
wanita hamil. Glukosa sangat terlibat dalam mekanisme daya ingat kognitif (memori)
seseorang, meskipun tidak mempengaruhi tingkat kecerdasan ( intisari, 2008).
B. MANFAAT SARAPAN
Berikut adalah manfaat sarapan pagi: (Rahmi, 2007, Bagwel, 2008)
1. Memberi energi untuk otak
Hanya minum teh manis atau makan beberapa potong biskuit hingga waktunya
makan siang bukan merupakan sarapan. Manfaat sarapan adalah adalah
meningkatkan kemampuan otak, dan lebih mudah untuk berkonsentrasi.
2. Meningkatkan asupan vitamin
Jus buah segar adalah sarapan yang dianjurkan karena mengandung vitamin dan
mineral yang menyehatkan. Sari buah alami dapat meningkatkan kadar gula darah
setelah semalaman kita tidak dapat makan. Setelah itu bisa dilanjutkan dengan
makan sereal, nasi atau roti. Menu pilihan lain berupa roti dan telur, bubur, susu, mi,
pasta dan lain-lain.
3. Memperbaiki memori/daya ingat
Penelitian terakhir membuktikan bahwa tidur semalaman membuat otak kita
kelaparan. Jika kita tidak mendapat glukosa yang cukup pada saat sarapan, maka
fungsi otak atau memori dapat terganggu.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Suzan E. Bagwel tahun 2008 (Loyola
University New Orleans ) pada dua kelompok populasi dengan kebiasaan sarapan
yang rutin pada satu kelompok dan kebiasaan sarapan yang tidak rutin pada
kelompok lainnya , menggunakan Tes Daya Ingat yaitu dengan cara memberikan 8
(delapan) kata-kata yang sering ditemui oleh kedua kelompok tersebut untuk dihafal
selama lima menit, kemudian menuliskannya kembali dalam waktu satu menit.
Hasil dari tes tersebut didapatkan nilai rata-rata yang lebih tinggi pada kelompok
dengan kebiasaan sarapan rutin dibandingkan dengan kelompok yang kebiasaan
sarapannya tidak rutin.
4. Meningkatkan daya tahan terhadap stress
Dari sebuah survei, anak-anak dan remaja yang sarapan memiliki performa lebih,
mampu mencurahkan perhatian pada pelajaran, berperilaku positif, ceria, kooperatif,
gampang berteman dan dapat menyelesaikan masalah dengan baik. Sedangkan anak
yang tidak sarapan, tidak dapat berpikir dengan baik dan selalu kelihatan malas.
C. JENIS MAKANAN SEIMBANG UNTUK SARAPAN
Untuk menu sarapan lebih diutamakan kandungan gula sebaiknya memenuhi 58%
energi (terdiri dari 2/3 gula kompleks dan 1/3 gula cepat terserap). Sedangkan lemak
30% (2/3 lemak tidak jenuh dari nabati dan 1/3 asal hewani, ikan dan ternak) dari
kebutuhan energi harian.
Agar seimbang dan lengkap nilai gizinya, sarapan hendaknya tersusun dari jenis pangan
seperti berikut:
1. Susu dan produk olahan susu
Susu, keju, dan yoghurt merupakan sumber protein hewani, kalsium,
vitamin A, B2, dan D.
Meski susu bergizi, namun masih ada kekurangan asam amino esensial (penting dan
mutlak ada tapi tidak dapat dibuat dalam tubuh) khususnya metionin.
Susu merupakan pangan terbaik sebagai pembawa kalsium dalam tubuh.
Mineral kalsium sangat penting sebagai dasar masa pertumbuhan tulang dan gizi.
Satu liter susu mengandung protein setara dengan empat butir telur. Susu
sebanyak itu mencukupi kebutuhan bayi/balita sebanyak 40% energi, 70% protein,
>100% kalsium, >100% fosfor, 10% besi, 40% vitamin A, 10% vitamin D, 60%
vitamin B1, >100% vitamin B2 dan 40% vitamin C.
Sedangkan bagi orang dewasa, 1 liter susu identik dengan pemenuhan
kebutuhan sebanyak 22% energi, 45% protein, >100% kalsium, 100% fosfor, 6%
zat besi, 40% vitamin A, 30% vitamin B1, 60% vitamin B2 dan hanya 25% vitamin
C.
Protein sangat penting untuk membangun tubuh serta pembaruan jaringan
dan otot. Sedangkan vitamin B2 berperan dalam transformasi dan asimilasi berbagai
zat gizi (protein, lemak, karbohidrat) oleh organ tubuh. Susu juga mengandung
vitamin A, sehingga penting bagi penglihatan malam serta kualitas kulit. Sedangkan
vitamin D untuk membantu penglihatan dan penggunaan kalsium oleh organ tubuh.
2. Telur
Dilihat dari kualitas gizi proteinnya telur merupakan pangan standar. Satu butir
setara gizi proteinnya dengan semangkuk susu. Dibandingkan dengan protein susu,
protein telur unggul dalam penyediaan asam amino esensial treonin dan methionin,
namun kalah kandungan isoleusin, leusin, tyrosin dan ionin. Dibandingkan dengan
daging, telur unggul pada semua asam amino esensial kecuali kandungan lisin dan
histidinnya, sedangkan kedelai, unggul dalam semuanya, kecuali fenilalanin.
3. Nasi, roti, dan produk serealia
Nasi, roti, dan produk serealia merupakan sumber karbohidrat kompleks,
vitamin kelompok B, dan mineral.Roti bisa diolesi margarin, mentega atau
madu kental. Di samping itu mentega juga sebagai sumber vitamin A.
Pagi hari sebaiknya makan makanan yang rendah lemak, khususnya bagi mereka
yang bermasalah dengan kadar kolesterol atau ingin melangsingkan tubuh.
Produk serelia dikenal sebagai sumber energi karena kandungan gulanya
(karbohidrat). Bila dikonsumsi saat makan, gulanya akan membebaskan energi
sepanjang pagi dan akan menghindari menurunnya tekanan terus (ketegangan otot).
Selain sebagai sumber energi, serealia juga kaya akan protein untuk melengkapi
protein susu, khususnya karena kadar metioninnya cukup tinggi.
D. KEBUTUHAN KALORI (ANGKA KECUKUPAN GIZI) ( Choirul, 2006 )
Pada anak usia 7-12 tahun kebutuhan tubuh akan energi jauh lebih besar
dibandingkan dengan sebelumnya, karena anak lebih banyak melakukan aktivitas fisik
seperti bermain, berolahraga, atau membantu orang tua. Memasuki usia 10-12 tahun,
akan semakin besar lagi kebutuhan energi serta zat-zat gizinya dibandingkan dengan
usia 7-9 tahun. Pada usia ini pemberian makanan untuk anak laki-laki dan perempuan
mulai dibedakan. Biasanya anak laki-laki lebih aktif dan lebih banyak bergerak
sehingga lebih banyak membutuhkan konsumsi zat gizi dalam makanan mereka
Perhatian khusus perlu diberikan pada anak yang bersekolah, karena umumnya
mereka disibukkan dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler di luar rumah sehingga
cenderung merupakan waktu makan. Yang penting, kebiasaan makan pagi sebelum
anak berangkat ke sekolah jangan sampai ditinggalkan. Makan pagi yang cukup akan
memenuhi kebutuhan energi selama belajar di sekolah, sekaligus mencegah penurunan
kadar gula darah yang berikat pada terganggunya konsentrasi anak dalam menerima
pelajaran di sekolah. Jika anak tidak sempat makan pagi di rumah, jangan lupa
mambawakan bekal makanan yang praktis dan higienis. Berikan pengertian pada anak
bahwa bekal yang dibawa dari rumah lebih sehat dan bergizi ketimbang jajanan.
Hendaknya anak tidak dibekali dengan makanan yang merepotkan dalam
mengkonsumsi. Misalnya, nasi lengkap dengan sayur dan lauk-pauknya, apalagi
ditambah makanan berkuah. Makanan hendaknya yang praktis dan menarik namun
memenuhi kelengkapan gizi yang diperlukan.
Kecukupan Energi Baku Bagi Orang Indonesia per hari (Berdasarkan Komisi ahli
FAO/WHO 1973)
Jenis Kelamin Golongan Umur (Tahun)
Berat Tubuh (kg)
Energi yang digunakan
(kalori)
Laki-laki
0,5 - 1 1 - 3 4 - 6 7 - 9
10 - 12 13 - 15 16 - 19 20 - 39 40 - 50
> 60
8,0 11,5 16,5 23,0 30,0 40,0 53,0 55,0 55,0 55,0
900
1160 1450 1790 2130 2280 2600 2530 2470 2020
Wanita
10 – 12 13 – 15 16 – 19 20 – 39 40 – 59
> 60
32,0 42,0 45,0 47,0 47,0 47,0
1980 2100 1940 1880 1740 1500
Sumber : diambil dari Widyakarya Natioanal Pangan & Gizi 1978.
BAB III
OBYEK DAN METODE
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan sesaat atau cross sectional study.
Penelitian ini merupakan studi analitik untuk mengetahui signifikansi hipotesis
assosiatif dua sampel independent bila datanya berbentuk nominal.
B. POPULASI
Populasi yang diambil adalah seluruh siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Pranti di
desa Pranti Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.
C. SAMPEL
Sampel yang diambil adalah seluruh siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Pranti di
desa Pranti Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo yang berjumlah 19 siswa.
D. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada hari Rabu tanggal 11 Juni 2008, pukul 08.00 WIB di
kelas VI Sekolah Dasar Negeri Pranti
E. HIPOTESA
1. Ada hubungan antara kebiasaan sarapan pada anak kelas VI SDN Pranti dengan
prestasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
2. Ada hubungan antara kebiasaan sarapan pada anak kelas VI SDN Pranti dengan
prestasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
3. Ada hubungan antara kebiasaan sarapan pada anak kelas VI SDN Pranti dengan
prestasi pada mata pelajaran Olah Raga.
4. Ada hubungan antara kebiasaan sarapan pada anak kelas VI SDN Pranti dengan
prestasi pada Total Nilai yang dicapai.
5. Ada hubungan antara kebiasaan sarapan pada anak kelas VI SDN Pranti dengan
daya ingat.
F. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
1. Pengumpulan Data
a. Data primer : Diperoleh dengan cara melakukan quisioner dan tes daya
ingat pada siswa kelas VI SDN Pranti yang nantinya
digunakan sebagai parameter kebiasaan sarapan.
b. Data sekunder: Data yang diperoleh dari SDN Pranti berupa rapor (Laporan
Prestasi) siswa kelas VI.
Adapun cara yang kami lakukan untuk Tes Daya Ingat adalah dengan cara
memberikan waktu selama lima menit kepada para siswa untuk membaca dan
mengingat sepuluh kata yang biasa ditemui dalam berbagai mata pelajaran siswa
kelas VI SD, kemudian ditulis kembali pada lembar jawaban dalam waktu dua
menit.
2. Pengolahan Data
Data mentah sudah diolah secara manual untuk disusun dala tabel distribusi
frekuensi dan tabel kontingensi 2x2 yang diperlukan untuk analisa.
3. Analisa Data
Menggunakan Uji Fisher Exact Probability untuk menganalisa data dengan
menggunakan 2 variabel yaitu kebiasaan sarapan dengan prestasi siswa. Langkah
analisa Uji Fisher Exact Probability:
a. Merumuskan hipotesa yang digunakan untuk menguji asosiasi antara
dua faktor, adalah:
- Ho : Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan
prestasi anak kelas VI SDN Pranti
- Ha : Ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan
prestasi anak kelas VI SDN Pranti
b. Membuat Tabel Kontingensi
PRESTASI
Di atas rata-rata kelas
Di bawah rata-rata kelas Jumlah
Sarapan A B A+B Tidak Sarapan C D C+D
A+C B+D N
Keterangan :
A, B, C, D : Nilai yang tercatat N : Jumlah nilai yang tercapai Rumus yang digunakan : (A+B) ! (C+D) ! (A+C) ! (B+D) ! P = ----------------------------------------------- N ! A ! B ! C ! D ! c. Menentukan Derajat Bebas (Df) :
Menentukan Df dengan batas kemaknaan a = 50% = 0,05
Df = (K – 1) (B – 1)
Dengan :
K adalah jumlah kolom
B adalah jumlah baris
Keputusan statistik :
Ho diterima bila P ³ a
Ho ditolak bila P < a
4. Variabel Penelitian
a. Kebiasaan sarapan yang diperoleh dari quisioner
b. Kemampuan daya ingat yang diperoleh dari tes daya ingat
c. Prestasi siswa dalam mata pelajaran IPA
d. Prestasi siswa dalam mata pelajaran IPS
e. Prestasi siswa dalam mata pelajaran Olah Raga
f. Total Nilai dari seluruh mata pelajaran yang dicapai.
5. Definisi Operasional
a. Sarapan : Rutin makan pagi sebelum berangkat ke sekolah dengan
kandungan kalori + 500 – 700 kal ( setara dengan 100 g nasi + 100 g sayur
+ 100 g lauk , dll seperti pada tabel contoh menu beragam untuk anak usia
sekolah SD pada halaman lampiran )
b. Prestasi IPA baik ³ mean
Prestasi IPA kurang < mean
Prestasi IPS baik ³ mean
Prestasi IPS kurang < mean
Prestasi OR baik ³ mean
Prestasi OR kurang < mean
Total Nilai baik ³ mean
Total Nilai kurang < mean
c. Daya ingat
Baik ³ mean
Kurang < mean
6. Kerangka Konsep Hubungan Variabel
Kebiasaan Sarapan / Tidak Sarapan
BAB IV
HASIL DAN ANALISA DATA
A. DATA PENELITIAN
Data yang diperoleh pada penelitian kelas VI Sekolah Dasar Negeri Pranti sebagai berikut
:
Tabel 1
Tabel Data Sarapan dan Prestasi Siswa pada Pelajaran IPA, IPS, Olah raga dan Total
Nilai di SDN Pranti tahun 2008
No Kebiasaan Sarapan Nilai IPA Nilai IPS Nilai OR Total Nilai
1
2
3
Tidak
sarapan
Sarapan
7
8
8
8
8
8
6
7
7
66
75
74
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Sarapan
Tidak
sarapan
Tidak
sarapan
Sarapan
Tidak
sarapan
Sarapan
Sarapan
Sarapan
Sarapan
Sarapan
Tidak
sarapan
Sarapan
Sarapan
Sarapan
Tidak
sarapan
Sarapan
Tidak
sarapan
6
6
8
6
7
7
7
7
7
6
7
8
7
8
8
8
6
7
9
7
8
8
8
8
8
7
8
9
8
7
8
6
6
6
8
6
7
6
8
8
6
7
7
8
6
7
8
6
65
72
83
68
72
70
73
71
70
67
72
83
74
69
74
65
Tabel 2
Tabel Data Sarapan dan Daya Ingat Siswa SDN Pranti tahun 2008
No Kebiasaan Sarapan Kata Yang Diingat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tidak sarapan Sarapan Sarapan Tidak sarapan Tidak sarapan Sarapan Tidak sarapan Sarapan Sarapan Sarapan Sarapan
8 10 10 9
10 10 9
10 9
10 9
12 13 14 15 16 17 18 19
Sarapan Tidak sarapan Sarapan Sarapan Sarapan Tidak sarapan Sarapan Tidak sarapan
9 6 9
10 9 8
10 8
B. PENGOLAHAN DATA
Tabel 3
Tabel Frekuensi Kebiasaan Sarapan di SDN Pranti
Kebiasaan Sarapan Frekuensi %
Sarapan 12 63,5% Tidak sarapan 7 36,5 %
Jumlah 19 100 %
Frekuensi kebiasaan sarapan siswa – siswi kelas VI SDN Pranti didapatkan sarapan
sebanyak 63,5 % dan tidak sarapan sebanyak 36,5 %
Untuk uji Fisher exact probability yang akan digunakan sebagai perameter prestasi siswa
siswi kelas VI SDN Pranti sebagai berikut :
� Ilmu Pengetahuan Alam
Untuk uji statistik digunakan parameter sebagai berikut :
- Mean : 7,1
- Diatas rata – rata : > 7,1
- Dibawah rata : < 7,1
� Ilmu Pengetahuan Sosial
Untuk uji statistik digunakan rumus parameter sebagai berikut :
- Mean : 7,6
- Diatas rata – rata : > 7,6
- Dibawah rata : < 7,6
� Olah raga
Untuk uji statistik digunakan parameter sebagai berikut :
- Mean : 6,84
- Diatas rata – rata : > 6,84
- Dibawah rata : < 6,84
� Total Nilai
Untuk uji statistik digunakan parameter sebagai berikut :
- Mean : 71,7
- Diatas rata – rata : > 71,7
- Dibawah rata : < 71,7
� Daya ingat
Untuk uji statistik digunakan parameter sebagai berikut :
- Mean : 9,1
- Diatas rata – rata : > 9,1
- Dibawah rata : < 9,1
C. PENGUJIAN HIPOTESIS
1. Hubungan antara sarapan pagi dengan prestasi pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Tabel 4
Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi pada Mata Pelajaran IPA
di kelas VI SDN Pranti
Kebiasaan Sarapan Prestasi
Diatas Rata-rata
Dibawah Rata – rata Jumlah
Sarapan 5 7 12 Tidak sarapan 2 5 7
Jumlah 7 12 19
a. Hipotesa : Ho : Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI
SDN Pranti pada mata pelajaran IPA Ha : Ada hubunga antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI SDN
Pranti pada mata pelajaran IPA b. Menghitung harga P =
P = 0,04 c. Keputusan statistik : P hitung = 0,04
a = 0,05 Ho = ditolak karena nilai p hitung < a
d. Kesimpulan : karena nilai p hitung < 0,05 maka Ho ditolak, dengan demikian berdasarkan uji Fisher exact probability diatas kami dapat membuktikan adanya hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi siswa kelas VI SDN Pranti pada mata pelajaran IPA
2. Hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Tabel 5 Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi pada Mata Pelajaran IPS di kelas VI SDN Pranti
Kebiasaan Sarapan Prestasi
Diatas Rata-rata
Dibawah Rata – rata Jumlah
Sarapan 8 4 12 Tidak sarapan 1 6 7
Jumlah 9 10 9
a. Hipotesa :
Ho : Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI
SDN Pranti pada mata pelajaran IPS
Ha : Ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI SDN
Pranti pada mata pelajaran IPS
b. Menghitung harga P = P = 0,04
c. Keputusan statistik : P hitung = 0,04 a = 0,05 Ho = ditolak karena nilai p hitung < a
d. Kesimpulan : karena nilai p hitung < 0,05 maka Ho ditolak, dengan demikian berdasarkan uji Fisher exact probability diatas kami dapat membuktikan adanya hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi siswa kelas VI SDN Pranti pada mata pelajaran IPS
3. Hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi pada mata pelajaran Olah Raga Tabel 6 Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi pada Mata Pelajaran Olah Raga di kelas VI SDN Pranti
Kebiasaan Sarapan Prestasi
Diatas Rata-rata
Dibawah Rata – rata Jumlah
Sarapan 9 2 11 Tidak sarapan 2 6 8
Jumlah 11 8 19
Tabel 7 Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi pada Mata Pelajaran Olah Raga di kelas VI SDN Pranti
Kebiasaan Sarapan Prestasi
Diatas Rata-rata
Dibawah Rata – rata Jumlah
Sarapan 10 1 11 Tidak sarapan 1 7 8
Jumlah 11 8 19
a. Hipotesa :
Ho : Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI SDN Pranti pada mata pelajaran olah raga
Ha : Ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI SDN Pranti pada mata pelajaran olah raga
b. Menghitung harga P 1=
P 1= 0,02
Menghitung harga P 2= ( 10 + 1 )! ( 1 + 7 )! ( 10 + 1 )! ( 1 + 7 )!
19! 10! 1! 1! 7! P 2= 0,003
c. Keputusan statistik : P hitung = P1 + P2 = 0,02 + 0,003 = 0,0115
2 2
a = 0,05
Ho = ditolak karena nilai p hitung < a
d. Kesimpulan : karena nilai p hitung < 0,05 maka Ho ditolak, dengan
demikian berdasarkan Uji Fisher Exact Probability diatas kami
dapat membuktikan adanya hubungan antara kebiasaan sarapan
dengan prestasi siswa kelas VI SDN Pranti pada mata pelajaran
olah raga
4. Hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi pada total nilai
Tabel 8
Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi Total Nilai kelas VI SDN
Pranti
Kebiasaan Sarapan Prestasi
Diatas Rata-rata
Dibawah Rata – rata Jumlah
Sarapan 9 3 12 Tidak sarapan 1 6 7
Jumlah 10 9 1 a. Hipotesa :
Ho : Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI
SDN Pranti pada total nilai
Ha : Ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI SDN Pranti pada total nilai
b. Menghitung harga P =
P = 0,02
c. Keputusan statistik : P hitung = 0,02
a = 0,05
Ho = ditolak karena nilai p hitung < a d. Kesimpulan : karena nilai p hitung < 0,05 maka Ho ditolak, dengan demikian
berdasarkan Uji Fisher Exact Probability diatas kami
dapat
membuktikan adanya hubungan antara kebiasaan
sarapan dengan prestasi siswa kelas VI SDN Pranti pada total nilai
5. Hubungan antara kebiasaan sarapan dengan daya ingat
Tabel 9
Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Daya Ingat Murid Kelas VI SDN
Pranti
Kebiasaan Sarapan Prestasi
Diatas Rata-rata
Dibawah Rata – rata Jumlah
Sarapan 11 1 12 Tidak sarapan 3 4 7
Jumlah 14 5 19
a. Hipotesa :
Ho : Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan daya ingat anak kelas
VI SDN Pranti
Ha : Ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan daya ingat anak kelas VI
SDN Pranti
b. Menghitung harga P =
P = 0,04
c. Keputusan statistik : P hitung = 0,04
a = 0,05
Ho = ditolak karena nilai p hitung < a
d. Kesimpulan : karena nilai p hitung < 0,05 maka Ho ditolak, dengan
demikian berdasarkan uji Fisher exact probability diatas kami dapat
membuktikan adanya hubungan antara kebiasaan sarapan dengan
daya ingat kelas VI SDN Pranti
BAB V
PEMBAHASAN
1. Dari uji statistik yang kami lakukan mengenai hubungan antara sarapan dengan
prestasi siswa dibidang IPA menunjukkan bahwa siswa kelas VI SDN Piranti
Sedati Sidoarjo, yang rutin sarapan, prestasi diatas rata – rata sebanyak 5 siswa dan
prestasi dibawah rata – rata sebanyak 7 siswa, sedangkan yang tidak rutin sarapan,
prestasi diatas rata – rata 2 siswa dan prestasi dibawah rata – rata sebanyak 5
siswa.
Hal ini menujukkan bahwa prestasi siswa kelas VI SDN Pranti Sedati
dengan kebiasaan sarapan di bidang IPA lebih tinggi dibanding yang tidak
sarapan.
2. Dari uji statistik yang kami lakukan mengenai hubungan antara sarapan
dengan prestasi siswa dibidang IPS menunjukkan bahwa siswa kelas VI
SDN Piranti Sedati Sidoarjo, yang rutin sarapan, pretasi diatas rata – rata
sebanyak 3 siswa dan prestasi dibawah rata – rata sebanyak 9 siswa,
sedangkan yang tidak rutin sarapan, prestasi diatas rata – rata 1 siswa dan
prestasi dibawah rata – rata sebanyak 6 siswa.
Hal ini menujukkan bahwa prestasi siswa kelas VI SDN Pranti Sedati
dengan kebiasaan sarapan di bidang IPS lebih tinggi dibanding yang tidak
sarapan
3. Dari uji statistik yang kami lakukan mengenai hubungan antara sarapan
dengan prestasi siswa dibidang olah raga menunjukkan bahwa siswa
kelas
VI SDN Piranti Sedati Sidoarjo, yang rutin sarapan, pretasi diatas rata –
rata
sebanyak 9 siswa dan prestasi dibawah rata – rata sebanyak 2 siswa.
Sedangkan yang tidak rutin sarapan, prestasi diatas rata – rata 2 siswa
dan
prestasi dibawah rata – rata sebanyak 6 siswa.
Hal ini menujukkan bahwa prestasi siswa kelas VI SDN Pranti Sedati
dengan kebiasaan sarapan di bidang olah raga lebih tinggi dibanding
yang
tidak sarapan
4. Dari uji statistik yang kami lakukan mengenai hubungan antara sarapan
dengan prestasi total nilai menunjukkan bahwa siswa kelas VI SDN
Piranti
Sedati Sidoarjo, yang rutin sarapan, prestasi diatas rata – rata sebanyak
9 siswa dan prestasi dibawah rata – rata sebanyak 3 siswa. Sedangkan
yang
tidak rutin sarapan, prestasi diatas rata – rata 1 siswa dan prestasi
dibawah
rata – rata sebanyak 6 siswa.
Hal ini menunjukkan bahwa prestasi siswa kelas VI SDN Pranti Sedati
dengan kebiasaan sarapan total nilai siswanya lebih tinggi dibanding
yang
tidak sarapan
5. Dari uji statistik yang kami lakukan mengenai hubungan antara sarapan
dengan daya ingat menunjukkan bahwa siswa kelas VI SDN Piranti
Sedati
Sidoarjo, yang rutin sarapan, daya ingat baik sebanyak 11 siswa dan
daya
ingat kurang baik sebanyak 1 siswa. Sedangkan yang tidak rutin sarapan,
daya ingat baik 3 siswa dan daya ingat kurang baik sebanyak 4 siswa.
Hal ini menujukkan bahwa daya ingat siswa kelas VI SDN Pranti Sedati
dengan kebiasaan sarapan lebih tinggi dibanding yang tidak sarapan
6. Karena pada penelitian ini hasil yang kami dapatkan sangat signifikan,
mungkin dapat dilakukan pada populasi yang lebih besar dengan hasil
yang
lebih signifikan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah kami lakukan pada siswa kelas VI SDN Pranti
Kecamatan Sedati dengan kebiasaan sarapan, kami dapat membuktikan adanya hubungan
antara kebiasaan sarapan dengan prestasi siswa dibidang IPA,IPS, Olah raga, total nilai, dan
daya ingat.
Saran
1. Pihak Puskesmas melakukan penyuluhan mengenai pentingnya
kebiasaan sarapan pada orang tua murid dan siswa itu sendiri
2. Pihak sekolah melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) juga
memantau kondisi gizi pada anak didik melalui standarisasi kantin UKS
yang sesuai dengan Program Dinas Kesehatan yaitu :
- Bersih
- Tidak lembab / cukup cahaya
- Ada air bersih
- Tidak ada makanan yang memakai zat pewarna
- Tidak menjual nasi
- Makanan harus ada tambahan kalori ( + 300 – 350 kalori )
DAFTAR PUSTAKA
1. Bagwel E Susan. The Relationship Between Breakfast and School Performance, 2008
http://clearinghouse.missouriwestern.edu/manuscripts/202.asp.
2. Choirul. Cermati Gizi Anak-Anak Kita. 2006
3. Intisari. Sarapan Menjaga Intelektualitas. 2008. www.intisari.com
4. Infosehat. Manfaat Sarapan Setiap Pagi. 2008. www.infosehat.com
5. Judarwanto Widodo . Perilaku Makan Anak Sekolah. www.bravehost.com
6. Kompas. Tips Sarapan Sehat. 2008. www.kompas.com
7. Kartasapoetra G , Marsetyo. Ilmu Gizi edisi ke-5. CV Rineka Cipta. Jakarta. 2005
8. Murphy J Michael. Breakfast For Learning. 2008. www.frac.org
9. Pikiran Rakyat Bandung. Otak Encer Berkat Sarapan. 2007
10. Rahmi. Jangan Sepelekan Sarapan Pagi Untuk Si kecil. 2008. www.halohalo.com
11. Siswono. Beralihlah ke Gizi Seimbang. 2006. www.Republika.Co.id
12. Wiharyanti Rooslain. Anak Yang Sarapan Daya Ingatnya Lebih Baik. 2006.
www.bernas.co.id