19
HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Oleh: TATANG CAHYA PERMANA F 100 150 210 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN

KEPERCAYAAN DIRI DENGAN INTENSITAS

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Oleh:

TATANG CAHYA PERMANA

F 100 150 210

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

i

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN KEPERCAYAAN DIRI

DENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

TATANG CAHYA PERMANA

F 100 150 210

Telah diperiksa dan disetujui untuk uji oleh:

Dosen

Pembimbing

Dr. Nanik Prihartanti, M.Si., Psikolog

NIP. 540

Page 3: HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

ii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN KEPERCAYAAN DIRI

DENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

OLEH:

TATANG CAHYA PERMANA

F 100 150 210

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji

Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Kamis, 11 Juni 2020

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Dr. Nanik Prihartanti, M.Si., Psikolog

(Ketua Dewan Penguji)

2. Drs. Mohammad Amir, M.Si., Psikolog

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Siti Nurina Hakim, S.Psi.,M.Si., Psikolog

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Susatyo Yuwono S.Psi., M.Si., Psikolog

NIP. 838/0624067301

Page 4: HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 25 Mei 2020

Penulis

TATANG CAHYA PERMANA

F 100 150 210

Page 5: HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

1

HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN KEPERCAYAAN DIRI

DENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

Abstrak

Intensitas individu untuk memposting foto atau video dan saling berinteraksi di

instagram membuat individu mulai percaya diri apabila dilihat banyak orang.

Semakin banyak like, komentar, maupun followers yang didapatkan, individu

akan merasa senang dan ingin lebih meninmgkatkan eksistensinya di instagram.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan

instagram dengan eksistensi diri dan kepercayaan diri. Hipotesis yang diajukan

yaitu ada hubungan antara eksistensi diri dan kepercayaan diri dengan intensitas

penggunaan instagram, ada hubungan antara eksistensi diri dengan intensitas

penggunaan instagram,dan ada hubungan antara kepercayaan diri dengan

intensitas penggunaan instagram pada mahasiswa. Populasi penelitian ini yaitu

mahasiswa angkatan 2019 Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Surakarta yang aktif menggunakan instagram. Peneliti mengambil 100 orang

sebagai sampel dari populasi tersebut. Penentuan sampel menggunakan teknik

random sampling. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif,

dengan intensitas penggunaan instagram (Y) sebagai variabel dependen dan

eksistensi diri (X1) serta kepercayaan diri (X2) sebagai variabel independen.

Teknik pengumpulan data yaitu mengisi angket skala intensitas penggunaan

instagram dengan reliabilitas α=0,854, skala eksistensi diri α=0,755 dan skala

kepercayaan diri α=0,726. Uji validitas terletak pada rentang angka 0,75 sampai

0,91, sehingga dinyatakan valid. Teknik analisis data menggunakan analisis

regresi berganda yang memenuhi uji normalitas dan uji linearitas. Hasil analisis

untuk hipotesis minor dilihat dari nilai Pearson correlation (r) dengan sig. p=

0,000 <0,01, untuk eksistensi diri dengan intensitas penggunaan instagram sebesar

0,586 artinya ada hubungan positif dan sangat signifikan, kemudian untuk

kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan instagram sebesar 0,475 artinya

ada hubungan positif dan sangat signifikan. Hipotesis mayor dilihat dari tabel

anova dengan nilai F sebesar 26,699 dengan sig. p=0,000 <0,01 yang artinya

terdapat hubungan positif dan sangat signifikan antara eksistensi diri dan

kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan instagram, maka dapat

disimpulkan bahwa hipotesis mayor dan minor diterima.

Kata kunci : eksistensi diri, intensitas penggunaan instagram, kepercayaan diri

Abstract

The intensity of individuals to post photos or videos and interconnected on

Instagram makes individuals start to feel confident. The more likes, comments,

followers gained, individuals will feel happy and want to increase their existence

on Instagram. This study aims to determine the relationship between the intensity

of the use of instagram with self-existence and self-confidence. The hypothesis

proposed is that there is a relationship between self-existence and self-confidence

Page 6: HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

2

with the intensity of instagram use, there is a relationship between self-existence

and the intensity of instagram use, and there is a relationship between self-

confidence and the intensity of instagram use in students. The population of this

research is the class of 2019 students of the Faculty of Psychology, University of

Muhammadiyah Surakarta who actively use instagram. Researchers took 100

people as a sample from this population. Determination of the sample using

random sampling techniques. This research method uses a quantitative approach,

with the intensity of using instagram (Y) as the dependent variable and self-

existence (X1) and self-confidence (X2) as the independent variables. Data

collection techniques are filling in the intensity scale questionnaire using

instagram with reliability α = 0.854, self existence scale α = 0.755 and confidence

scale α = 0.726. Validity test lies in the range of numbers 0.75 to 0.91, so it is

declared valid. Data analysis techniques using multiple regression analysis that

meets the normality test and linearity test. The results of the analysis for minor

hypotheses are seen from the pearson correlation (r) with sig. p = 0,000 <0.01, for

self-existence with the intensity of using instagram of 0.586 means that there is a

positive and very significant relationship, then for confidence with the intensity of

using instagram of 0.475 it means that there is a positive and very significant

relationship. The major hypothesis is seen from the anova table with an F value of

26.699 with sig. p = 0,000 <0.01 which means there is a positive and very

significant relationship between self-existence and self-confidence with the

intensity of using instagram, it can be concluded that the major and minor

hypotheses are accepted.

Keywords : self existence, intensity of using instagram, self confidence

1. PENDAHULUAN

Pada era milenial internet sudah menjadi sumber pencarian berbagai informasi di

dunia. Indonesia merupakan salah satu negara pengguna internet, hal ini sesuai

dengan yang dinyatakan Internet World Stats yang menunjukkan bahwa Indonesia

termasuk kedalam 20 negara dengan pengguna internet tertinggi di dunia dengan

mendapatkan peringkat kelima pada Juni 2019. Perkembangan pemakaian internet

di Indonesia mengalami kenaikan mulai tahun 2000 hingga 2019 sebanyak

7,063% (Internetworldstats.com, 2019). Menurut hasil Asosiasi Penyelenggara

Jasa Internet Indonesia pada tahun 2017 penggunaan internet terbanyak

didominasi usia berusia 19-34 tahun sebanyak 49,52%. Jenis layanan yang diakses

pengguna terbanyak salah satunya adalah media sosial dengan persentase 87,13%

(Apjii.co.id, 2017). Media sosial merupakan komunitas virtual dengan basis

website sehingga memungkinkan untuk membuat profil individu dan masyarakat

Page 7: HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

3

(Oberst, Wegmann, Stodt, Brand, & Chamarro, 2017). Artikel Horizons Business

tahun 2010 mengklasifikasikan berbagai macam jenis media sosial salah satunya

adalah jejaring sosial yang mana pengguna dapat dapat terhubung dengan

pengguna lain dengan mengisi informasi pribadi mereka terlebih dulu. Informasi

dapat berupa pesan, foto, maupun video. Instagram dan facebook merupakan

contoh dari jejaring media sosial (Kaplan dan Haenlein, 2010).

Survei pada tahun 2016 yang dilakukan APJII menunjukkan sosial media

yang sering diakses masyarakat di Indonesia salah satunya pemakai instagram

dengan 19,9 juta (Apjii.or.id, 2016). Pertumbuhan jumlah pengguna instagram

meningkat menjadi 45 juta pada tahun 2017. Indonesia Director Facebook

mengatakan bahwa negara dengan pengguna instagram terbanyak di kawasan Asia

Pasifik antara lain Indonesia (Goenawan, 2017). Pertumbuhan jumlah peminat

instagram sangat banyak hal ini dikarenakan instagram menyediakan fitur foto

selfie atau potret sehingga menarik pengguna sosial media (Zappavigna, 2016).

Instagram merupakan media untuk memasang foto yang disajikan dalam bentuk

album, media komunikasi antar pengguna, mendapatkan perhatian dan

kesenangan, membuat banyak like dan pengikut, serta menghasilkan uang dari

iklan (Osazee-Odia, 2018).

Tech Crunch melaporkan bahwa pengguna instagram pada usia kurang

dari 25 tahun rata-rata meluangkan waktu 32 menit per hari di instagram stories

sesuai dengan yang dilaporkan (Pertiwi, 2017). Intensitas merupakan keadaan

seseorang yang sering mengakses jejaring sosial, mencari informasi, pendapat dan

pengalaman di dunia maya hal ini dilakukan dengan rasa senang dan sering

dilakukan setiap harinya (Chaplin, 2008; Kilimanca, 2006; dan Kamus besar

bahasa Indonesia, 2001). Skala intensitas penggunaan instagram berdasarkan

aspek menurut Del Bario (2004) yang terdiri dari aspek perhatian (attention),

penghayatan (comprehension), durasi (duration), dan frekuensi (frequency).

Pada saat ini banyak orang menggunakan media sosial terutama instagram

sebagai sarana untuk memperluas jaringan komunikasi serta menginformasikan

tentang kegiatan mereka (Lim, 2017). Selain itu para pengguna instagram

menjadikan media sosial instagram sebagai ajang eksistensi diri (Aprilia, 2016).

Page 8: HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

4

Orang yang berlomba–lomba memperbanyak postingan foto atau videonya dan

saling menyukai serta mengikutinya di instagram, bisa dianggap sebagai bentuk

eksistensi diri (Fauji, 2018). Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa ada

hubungan antara penggunaan instagram stories dengan eksistensi diri yaitu

semakin sering penggunaan instagram stories pada remaja maka akan semakin

tinggi melakukan eksistensi diri (Rakhim, 2018). Eksistensi diri merupakan

keadaan yang dimiliki seorang individu dari keinginan untuk bebas menemukan,

memahami arti, dan tujuan kehidupan yang dimilikinya, serta keinginan untuk

diakui orang lain sehingga individu tersebut dapat memaknai kehidupan yang

dijalaninya (Hazisah, 2017; Thompson dkk, 2010; dan Chaplin, 2008). Skala

eksistensi diri berdasarkan aspek menurut Langle (2003) yang terdiri dari aspek

perception, recognition of values, freedom, responsibility.

Individu yang memiliki eksistensi diri salah satunya cirinya memiliki

kepercayaan diri (Smith, 2003). Kepercayaan diri bukan merupakan sifat bawaan,

tetapi suatu hal yang dapat dipelajari dan didapatkan dari pengalaman-pengalaman

yang ada disekitarnya (Hakim, 2002). Kepercayaan diri terbentuk dan

berkembang melalui proses belajar didalam interaksi seseorang dengan

lingkungannya (Lauster, 2002). Kepercayaan diri yaitu sebuah keyakinan yang

dipunyai oleh individu terhadap kemampuaan dan potensi dalam melaksanakan

sesuatu sesuai tujuan yang ingin dicapainya (Thantaway, 2005; Lauster, 2002; dan

Hakim, 2002). Skala kepercayaan diri berdasarkan aspek menurut Lauster (2002)

yang terdiri dari aspek ambisi normal, kemandirian, optimisme, perasaan aman,

toleransi, dan keyakinan akan diri sendiri. Penelitian sebelumnya menyebutkan

bahwa pada pengguna instagram usia 18-21 tahun dengan durasi pemakaian

instagram perhari selama 6 hingga lebih dari 10 jam dapat memengaruhi

kepercayaan diri (Sohoputri, 2019). Penelitian lain oleh Azizan (2016)

menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepercayaan diri

dengan ketergantungan media sosial instagram.

Peneliti juga telah melakukan survei yang dilakukan kepada 50 orang

pengguna instagram di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dengan hasil menunjukkan bahwa 52% responden memerlukan waktu khusus

Page 9: HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

5

untuk membuka instagram, kemudian 52% responden juga lupa waktu ketika

membuka instagram, dan 68% responden sering mengunjungi tempat dari

instagram. Durasi mengakses instagram tergolong rendah <1jam/hari dengan

persentase 22%, tergolong sedang 2-3jam/hari dengan persentase 26%, tergolong

tinggi >3jam/hari dengan persentase 52%. Pada frekuensi mengakses instagram

kategori rendah 1-2kali/hari dengan persentase 24%, kategori sedang 3-4kali/hari

dengan persentase 22% dan kategori tinggi >4kali/hari dengan persentase 54%.

Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan diatas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa penggunaan internet semakin hari makin berkembang dengan

pengguna internet terbanyak dari usia 19-34 tahun. Masa remaja merupakan masa

dimana ingin menunjukkan eksistensi dirinya salah satunya melalui media sosial

instagram (Hazisah, 2017). Selain itu penggunaan media sosial juga

mempengaruhi tinggi rendahnya kepercayaan diri seseorang (Sohoputri, 2019).

Maka berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian pada kalangan

mahasiswa untuk mengetahui hubungan antara eksistensi diri dan kepercayaan

diri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram.

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu: 1) terdapat hubungan antara eksistensi

diri dan kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram, 2)

terdapat hubungan positif antara eksistensi diri dengan intensitas penggunaan

media sosial instagram. 3) terdapat hubungan positif antara kepercayaan diri

dengan intensitas penggunaan media sosial instagram.

2. METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan eksistensi diri (X1)

dan kepercayaan diri (X2) sebagai variabel independen serta intensitas

penggunaan instagram (Y) sebagai variabel dependen.

Pada penelitian ini menggunakan analisis hipotesis dengan uji prasyarat

analisis, yaitu uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas diuji menggunakan

Test of Normality Kolmogrov-smirnov yang terdapat dalam program SPSS. Data

dapat dikatakan normal apabila memiliki nilai (Sig.) p>0,05, dan sebaliknya

apabila nilai p<0,05 data tidak normal. Uji linearitas dapat dikatakan linear

Page 10: HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

6

apabila pada Linearity bernilai (sig.) p<0,01 serta pada Deviation from Linearity

bernilai p>0,05 dan apabila kedua nilai tersebut sebaliknya maka sebaran data

tersebut tidak linear. Jika data dikatakan normal dan linear maka data akan diuji

dengan uji korelasi menggunakan teknik regresi berganda dengan langkah

menentukan persamaan regresi linear berganda dan menguji hipotesis penelitian.

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik regresi berganda

sebagai metode analisis data untuk menghitung kekuatan dua variabel atau lebih

(Ghozali, 2012).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Berdasarkan analisis data yang telah ditentukan yaitu menggunakan teknik

analisis regresi linear berganda dengan memenuhi syarat uji asumsi yaitu dengan

uji normalitas dan uji linearitas. Uji Normalitas menggunakan Test of Normality

Kolmogrov-smirnov didapatkan Hasil uji normalitas pada variabel eksistensi diri

diperoleh nilai kolmogrov-smirnov Z= 1,224; sig. p= 0,100 (p>0,05) sehingga

dapat disimpulkan bahwa data sebaran variabel eksistensi diri adalah normal.

Hasil uji normalitas pada variabel kepercayaan diri diperoleh nilai kolmogrov-

smirnov Z= 1,213; sig. p= 0,106 (p>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data

sebaran variabel kepercayaaan diri adalah normal. Hasil uji normalitas pada

variabel intensitas penggunaan instagram diperoleh nilai kolmogrov-smirnov Z=

0,963; sig. p= 0,312 (p>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data sebaran

variabel intensitas penggunaan instagram adalah normal.

Berdasarkan Uji Linearitas menggunakan Annova table diperoleh hasil

antara variabel eksistensi diri dengan intensitas penggunaan instagram memiliki

nilai F 52,532 dengan signifikasi pada Linearity sebesar p= 0,000 (p<0,01) dan

nilai signifikasi pada Deviation from Linearity sebesar p= 0,393 (p>0,05)

sehingga variabel eksistensi diri dengan variabel intensitas penggunaan instagram

memiliki korelasi yang linear. Hasil uji linearitas antara variabel kepercayaan diri

dengan intensitas penggunaan instagram memiliki nilai F 29,663 dengan

signifikasi pada Linearity sebesar p= 0,000 (p<0,01) dan nilai signifikasi pada

Page 11: HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

7

Deviation from Linearity sebesar p= 0,339 (p>0,05) sehingga variabel

kepercayaan diri dengan variabel intensitas penggunaan instagram memiliki

korelasi yang linear. Data penelitian ini dikatakan normalitas dan linearitas

sehingga memenuhi syarat untuk uji regresi berganda.

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas

dengan variabel tergantung. Pengujian dilakukan dengan teknik regresi berganda.

Berdasarkan uji hipotesis didapatkan hasil hubungan antara eksistensi diri dan

kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram

menggunakan analisis Regresi Berganda, memiliki nilai F statistik (F) = 26,699

dengan sig. p= 0,000 (p<0,01), yang berarti terdapat hubungan yang sangat

signifikan antara eksistensi diri dan kepercayaan diri dengan intensitas

penggunaan media sosial instagram, Antara variabel eksistensi diri dengan

intensitas penggunaan instagram memiliki nilai koefisien korelasi (Pearson

Correlation) (rxy) = 0,586 dengan sig. p= 0,000 (p<0,01), yang berarti terdapat

hubungan positif/korelasi positif yang sangat signifikan antara eksistensi diri

dengan intensitas penggunaan instagram. Hal ini menunjukkan bahwa semakin

tinggi eksistensi diri pada seseorang maka akan semakin tinggi intensitas

penggunaan media sosial instagram. Kemudian pada uji hipotesis hubungan antara

Kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan instagram memiliki nilai

koefisien korelasi (Pearson Correlation) (rxy) = 0,475 dengan sig. p= 0,000

(p<0,01), yang berarti terdapat hubungan positif/korelasi positif yang sangat

signifikan antara kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan instagram. Hal

ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepercayaan diri individu maka akan

semakin tinggi intensitas penggunaan media sosial instagram.

Sumbangan efektif variabel Eksistensi diri bersama-sama dengan

Kepercayaan diri memiliki nilai R2 sebesar 35,5%. Kemudian sisanya yaitu

sebesar 64,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini. Sumbangan efektif variabel Eksistensi diri terhadap Intensitas

penggunaan instagram memiliki nilai R2 sebesar 28,54%. Kemudian untuk

sumbangan efektif variabel Kepercayaan diri terhadap Intensitas penggunaan

instagram memiliki nilai R2 sebesar 6,93%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh

Page 12: HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

8

variabel Eksistensi diri lebih besar daripada variabel Kepercayaan diri terhadap

Intensitas penggunaan instagram.

Hasil perhitungan analisis data dapat dikategorikan menjadi 3 kategori

yaitu kategori rendah, sedang, tinggi. hasil kategorisasi pada variabel Intensitas

penggunaan media sosial instagram didapatkan rerata hipotetik (RH) sebesar

83,23 dan rerata empirik (RE) sebesar 75 dengan jumlah terbanyak pada kategori

sedang yang artinya eksistensi diri mahasiswa tergolong sedang.

Tabel 1. Kategorisasi Intensitas Penggunaan Instagram

Tabel 2. Kategorisasi Eksistensi Diri

Hasil kategorisasi pada variabel Eksistensi diri didapatkan rerata hipotetik

(RH) sebesar 121,32 dan rerata empirik (RE) sebesar 115 dengan jumlah

terbanyak pada kategori sedang yang artinya eksistensi diri mahasiswa tergolong

sedang.

Tabel 3. Kategorisasi Kepercayaan Diri

Interval

Skor Kategori

Rerata

Empirik

(RE)

Rerata

Hipotetik

(RH)

Frekuen

si (∑N)

Present

ase

(%)

X < 60 Rendah 0 0 %

60 ≤ X < 90 Sedang 83.23 75 76 76 %

X > 90 Tinggi 24 24 %

Jumlah 100 100%

Interval

Skor Kategori

Rerata

Empirik

(RE)

Rerata

Hipotetik

(RH)

Frekuen

si (∑N)

Present

ase

(%)

X < 92 Rendah 0 0 %

92 ≤ X <

138 Sedang 121.32 115 95 95 %

X > 138 Tinggi 5 5 %

Jumlah 100 100%

Interval

Skor Kategori

Rerata

Empirik

(RE)

Rerata

Hipotetik

(RH)

Frekuen

si (∑N)

Present

ase

(%)

X < 68 Rendah 0 0 %

68 ≤ X <

102 Sedang 91.90 85 92 92 %

X > 102 Tinggi 8 8 %

Jumlah 100 100%

Page 13: HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

9

Hasil kategorisasi pada variabel Kepercayaan diri didapatkan rerata

hipotetik (RH) sebesar 91,90 dan rerata empirik (RE) sebesar 85 dengan jumlah

terbanyak pada kategori sedang yang artinya eksistensi diri mahasiswa tergolong

sedang.

Berdasarkan hasil analisis maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat

hubungan yang sangat signifikan antara eksistensi diri dan kepercayaan diri

dengan intensitas penggunaan media sosial instagram, terdapat hubungan positif

yang sangat signifikan antara eksistensi diri dengan intensitas penggunaan media

sosial instagram, dan terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara

kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram pada

mahasiswa angkatan 2019 Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

3.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan analisis Regresi Berganda,

hubungan eksistensi diri dan kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan

instagram, memiliki nilai F statistik (F) = 26,699 dengan sig. p= 0,000 (p<0,05),

yang berarti terdapat hubungan yang sangat signifikan antara eksistensi diri dan

kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan instagram.

Selanjutnya, hasil analisis dengan menggunakan analisis Regresi

Berganda, memiliki nilai koefisien korelasi (Pearson Correlation) dengan

menggunakan program SPSS 16.0. Hasil yang diperoleh antara variabel eksistensi

diri dengan intensitas penggunaan instagram menggunakan analisis Regresi

Berganda, memiliki nilai koefisien korelasi (Pearson Correlation) (rxy) = 0,586

dengan sig. p= 0,000 (p<0,01), yang berarti terdapat hubungan positif/korelasi

positif yang sangat signifikan antara eksistensi diri dengan intensitas penggunaan

instagram. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan peneliti

yaitu ada hubungan positif yang signifikan antara eksistensi diri dengan intensitas

penggunaan media sosial instagram. Hal tersebut juga sesuai dengan penelitian

Rakhim (2018) bahwa adanya hubungan antara penggunaan instagram dengan

eksistensi diri yaitu semakin sering penggunaan media sosial instagram pada

remaja maka akan semakin tinggi melakukan eksistensi diri.

Page 14: HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

10

Sebagian besar dari mahasiswa berada pada tingkat sedang dalam

kategorisasi eksistensi diri yaitu sebanyak 95 subjek dari 100 subjek. Berdasarkan

hasil observasi peneliti, mahasiswa tersebut memiliki eksistensi diri yang sedang

karena mahasiswa cukup bebas dapat mengakses media sosial instagram dan

faktor-faktor dari lingkungannya.

Kemudian uji hipotesis hubungan antara kepercayaan diri dengan

intensitas penggunaan instagram menggunakan analisis Regresi Berganda,

memiliki nilai koefisien korelasi (Pearson Correlation) (rxy) = 0,475 dengan sig.

p= 0,000 (p<0,05), yang berarti terdapat hubungan positif/korelasi positif yang

sangat signifikan antara kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan

instagram. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan peneliti

yaitu ada hubungan positif yang signifikan antara kepercayaan diri dengan

intensitas penggunaan media sosial instagram. Hal tersebut juga sesuai dengan

penelitian Azizan (2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara kepercayaan diri dengan ketergantungan media

sosial instagram.

Sebagian besar dari mahasiswa berada pada tingkat sedang dalam

kategorisasi kepercayaan diri yaitu sebanyak 92 subjek dari 100 subjek.

Berdasarkan hasil observasi peneliti, mahasiswa tersebut memiliki kepercayaan

diri yang sedang karena mahasiswa cukup bebas mengexplore instagram,

memiliki keyakinan terhadap kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh individu

sehingga dapat menggunakan instagram untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rakhim (2018)

meneliti hubungan yang ditunjukkan antara eksistensi diri dengan penggunaan

instagram. Analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi yang

signifikan antara eksistensi diri dan intensitas penggunaan instagram. Hal ini

didukung juga oleh penelitian Aprilia (2016) yang dijelaskan bahwa

pengungkapan media jejaring sosial instagram pada penggunaannya secara umum

mereka menggunakan instagram untuk memposting foto atau video kemudian

saling berinteraksi dengan pengguna instagram lainnya, meningkatkan rasa

percaya diri dan menjadi ajang eksistensi diri. Korelasi antara perilaku pengguna

Page 15: HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

11

instagram dan eksistensi diri terlihat dari seberapa seringnya mereka memposting

foto-fotonya dengan semakin banyaknya yang memfollow, like dan memberikan

komentar-komentar positif terhadap hasil jepretannya.

Kemudian sesuai dengan penelitian Sohoputri (2019) dalam penelitiannya

membuktikan bahwa kepercayaan diri mempengaruhi penggunaan instagram.

Dalam penelitian Azizan (2016) terdapat pengaruh yang signifikan antara

kepercayaan diri dengan ketergantungan media sosial instagram. Semakin tinggi

kepercayaan diri pada mahasiswa maka semakin tinggi intensitas penggunaan

instagram. Begitu juga sebaliknya semakin rendah kepercayaan diri maka semakin

rendah penggunaan instagramnya. Madden dan Lenhart (2010) juga menunjukkan

bahwa remaja dengan kepercayaan diri tinggi menggunakan media sosial

instagram dengan intensitas yang tinggi untuk memelihara dan mengatur

pertemanan yang sudah terjalin secara sosial.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya,

maka dapat disimpulkan bahwa: Ada hubungan yang sangat signifikan antara

eksistensi diri dan kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan media sosial

instagram pada mahasiswa angkatan 2019 Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Ada hubungan yang sangat signifikan antara

eksistensi diri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram pada

mahasiswa angkatan 2019 Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Surakarta, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi eksistensi diri pada

seseorang maka akan semakin tinggi intensitas penggunaan media sosial

instagram. Ada hubungan yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dengan

intensitas penggunaan media sosial instagram pada mahasiswa angkatan 2019

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Hal ini menunjukkan

bahwa semakin tinggi kepercayaan diri pada seseorang maka akan semakin tinggi

intensitas penggunaan media sosial instagram. Sumbangan efektif eksistensi diri

dan kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan instagram 35,5% kemudian

Page 16: HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

12

sisanya 64,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, peneliti memberikan saran yang

diharapkan dapat bermanfaat, diantaranya: 1) Bagi mahasiswa, berdasarkan hasil

penelitian diketahui eksistensi diri pada mahasiswa tergolong sedang,

kepercayaaan diri pada mahasiswa tergolong sedang dan intensitas penggunaan

instagram tergolong sedang. Atas dasar tersebut, disarankan untuk

mempertahankan eksistensi, kepercayaan diri, dan intensitas penggunaan

instagram dengan mampu mengontrol penggunaan media sosial instagram,

memanfaatkan instagram tidak hanya untuk memposting foto atau video pribadi,

menggunakan instagram secara bijak dan benar, bisa untuk mengikuti dan

mencari informasi yang bermanfaat, berwirausaha dengan fitur iklan di instagram,

dan lain sebagainya. 2) Bagi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Surakarta, diharapkan dapat menjadi wacana untuk mempertahankan dan

mengembangkan mahasiswa dengan mengarahkan dan memberikan tugas kepada

mahasiswa yang bermanfaat untuk perkuliahan dan dimasyarakat. Seperti

berpresentasi didepan kelas, berdiskusi, membuat video tentang pembelajaran,

bakti sosial dan lain-lain. 3) Dalam penelitian selanjutnya, diharapkan hasil

penelitian ini dapat menjadi referensi dalam penelitian psikologi sosial mengenai

eksistensi diri, kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan instagram.

penelitian selanjutnya perlu kiranya mempertimbangkan variabel-variabel lain

yang belum dikontrol dalam penelitian ini serta pemilihan tempat penelitian yang

berbeda dan lebih memperbanyak subjek sehingga hasil penelitian lebih

maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, N. (2016). Instagram Sebagai Ajang Eksistensi Diri Studi Fenomenologi

Mengenai Pengguna Instagram Sebagai Ajang Eksistensi Diri. Fakultas

Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan Bandung, Bandung.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

13

Aristyo, R. (2018). Hubungan Antara Intensitas Menggunakan Sosial Media

Instagram Dengan Kematangan Emosi Pada Remaja. Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Azizan, H. (2016). Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap Ketergantungan Media

Sosial Pada Siswa Di SMK Negeri 1 Bantul. E-Journal Bimbingan dan

Konseling, 6, 1-10.

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi edisi 2. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Beta, B.P. (2016). Hubungan Antara Harga Diri dan Penerimaan Sosial dengan

Eksistensi Diri Pada Cover Dancer Boyband dan Girlband Korea Di Kota

Malang. Fakultas Psikologi Universitas Negri Surakarta, Surakarta.

Chaplin, J. P. (2008). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Cicillia, S.S.A. (2016). Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap Intensitas

Penggunaan Media Sosial pada Remaja Awal. Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Darma, Yogyakarta.

Del Bario, V. (2004). Relationship Between Emphaty and The Big Five

Personality Traits in a Sample of Spanish Adolescents, Social Behavior

and Personality.

Fauji, S. (2018). Pengaruh Penggunaan Instagram Terhadap Eksistensi Diri Pada

Siswa-siswi SMA Wachid Hasyim 1 Surabaya. Fakultas Komunikasi

Sekolah Tinggi Ilmu Komuniasi Surabaya, Surabaya.

Goenawan, M.A. (2017, Juli 26). Detikinet. Diunduh dari

https://inet.detik.com/cyberlife/d-3574532/orang-indonesia-hobi-bikin-

instagram-stories.

Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.

Yogyakarta: Universitas Diponegoro.

Hakim, T. (2002). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.

Hazisah, D.S. (2017). Pengaruh Instagram Stories Terhadap Eksistensi Diri Di

Kalangan Siswa-Siswi SMAN 1 Makassar. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Hasanuddin, Makasar.

Internet World Stats. (2019, Juni 30). Internet World Stats. Diunduh dari

https://www.internetworldstats.com/top20.htm.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. (ed.3)

Jakarta: Balai Pustaka.

Page 18: HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

14

Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Users of the world, unite! The Challenges

and Opportunities of Social Media. Business Horizon, 59-68.

Kilimanca, D.F. (2006). Hubungan antara Kebutuhan Afiliasi dan Keterbukaan

Diri dengan Intensitas Mengakses Situs Jejaring Sosial pada Remaja.

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Langle, A., Orgler, C. & Kundi, M. (2003). The Existence Scale: A New

Approach to Assess the Ability to Find Personal Meaning in Life and to

Reach Existential Fulfilment. Journal of European Psychotherapy, Vol. 4,

No. 1.

Lauster, P. (2002). Tes Kepribadian (Alih Bahasa: D.H Gulo). Edisi Bahasa

Indonesia. Cetakan Ketigabelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Madden, M., Lenhart, A., Cortesi, S., & Gasser, U. (2010). Pew Internet and

American life project. Washington, DC: Pew Research Center.

Oberst, U., Wegmann, E., Stodt, B., Brand, M., & Chamarro, A. (2017). Negative

Consequences From Heavy Social Networking In Adolescents: The

mediating role of fear of missing out. Journal of Adolescence, 55, 51-60.

Osazee-Odia, O.U. (2018). Function Analysis of Instagram Usage Behavior in

Nigeria, Saudi Journal of Humanities and Social Sciences, 3, 91-103.

Pertiwi, W.K. (2017, November 3). Kompas.com. Diunduh dari

https://tekno.kompas.com/read/2017/11/03/07080067/sehari-300-juta-

orang-bikin-instagram-stories-dan-whatsapp-status.

Rakhim, H., & Rinawati, R. (2018). Hubungan antara Instagram Stories dengan

Eksistensi Diri Studi Korelasional Hubungan antara Penggunaan Media

Sosial Instargram Stories dengan Eksistensi Diri di Kalangan Siswa Kelas

3 SMAN 10 Bandung. Prosiding Manajemen Komunikasi, 4, 474–478.

Siregar, S. (2013). Metode penelitian kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS Edisi Pertama. Jakarta: kencana.

Smith. H.W. (2003). What Matters Most: Hal-hal yang Paling Utama. Alih

Bahasa: Arvin Saputra. Binarupa Aksara: Jakarta.

Sohoputri, R.A. (2019). Profil Kepercayaan Diri pada Pengguna Instagram.

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Syawitri, K. (2019). Efektivitas Pemanfaatan Media Sosial Instagram Sebagai

Eksistensi Diri Oleh Santriwati Asrama Al-Hikmah Pondok Pesantren

Page 19: HUBUNGAN ANTARA EKSISTENSI DIRI DAN ...eprints.ums.ac.id/83338/3/NASKAH PUBLIKASI.pdfdiri dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

15

Wahid Hasyim Yogyakarta. Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas

Islam Negri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Thantaway. (2005). Kamus Istilah Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta:

Kanisius.

Thompson, J. A., Strickland, A. J. And Gamble, E.J. (2010). Crafting and

Executing Strategy, Seventeenth Edition, New York: Mc Graw- Hill Irwin,

Inc.

Tim APJII. (2016, November 5). Bulletin APJII. Diunduh dari

https://apjii.or.id/BULETINAPJIIEDISI05November2016.

Tim APJII. (2017, Februari 18). Bulletin APJII. Diunduh dari

https://dailysocial.id/post/apjii-survei-internet-indonesia-2017.

Zappavigna, M. (2016). Social media photography: construing subjectivity in

Instagram images. Visual Communication, 15(3), 271-292.