225
p HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF EFFICACYDALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN TAHUN 2009 SKRIPSI disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Ainun Ni’mah 1301409049 JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

i

p

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL

DENGAN SELF EFFICACYDALAM

MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

ANGKATAN TAHUN 2009

SKRIPSI

disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian studi Strata 1

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Ainun Ni’mah

1301409049

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014

Page 2: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

ii

PERNYATAAN

Dengan ini saya,

Nama : Ainun Ni’mah

NIM : 1301409049

Jurusan : Bimbingan dan Konseling

Fakultas : Ilmu Pendidikan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul“Hubungan

Antara Dukungan Sosial Dengan Self Efficacy Dalam Menyusunn Skripsi Pada

Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling Universitas negeri Semarang

Angkatan Tahun 2009.”saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan adalah bener-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau di rujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Desember 2013

Ainun Ni’mah

NIM. 1301409049

Page 3: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi yang berjudul“Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Self

Efficacy Dalam Menyusunn Skripsi Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan

Konseling Universitas negeri Semarang Angkatan Tahun 2009.”ini telah disetujui

oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri

Semarang.

Semarang, Desember 2013

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Imam Tadjri, M.Pd Kusnarto Kurniawan, M.Pd. Kons

NIP. 19480623 197803 1 001 NIP. 19710114 200501 1 002

Page 4: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

iv

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi yang berjudul“Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Self Efficacy

Dalam Menyusunn Skripsi Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling

Universitas negeri Semarang Angkatan 2009” ini telah dipertahankan di hadapan

sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang pada :

hari : Rabu

tanggal :8 Januari 2014

Panitia:

Ketua Sekretaris

Drs. Budiyono, M.S Drs. EkoNusantoro, M.Pd.

NIP 196312091987031002 NIP 196002051998021001

Penguji Utama

Dr. Awalya, M.Pd.,Kons.

NIP. 19601101 198710 2 001

Penguji/Pembimbing I Penguji/Pembimbing II

Dr. Imam Tadjri, M.Pd. Kusnarto Kurniawan, M.Pd. Kons

NIP. 19480623 197803 1 001 NIP. 19710114 200501 1 002

Page 5: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

“Ketika banyak orang mengatakan sulit, maka sebenarnya itu adalah peluang

besar bagi kita untuk berhasil”

Persembahan,

Saya persembahkan skripsi ini untuk:

1. Kedua orang tua, serta Kakak dan Adiku

2. Rekan-rekan jurusan Bimbingan dan Konseling

angkatan 2009.

3. Pembaca yang budiman

4. Almamaterku

.

Page 6: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Self EfficacyDalam Menyusun

Skripsi Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling Universitas Negeri

Semarang Angkatan Tahun 2009”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy mahasiswa jurusan

bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun

skripsi.

Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa antara dukungan sosial dengan

self efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi terdapat hubungan yang positif,

ini bisa dilihat dari hasil yang diperoleh dari lapangan menunjukan adanya

kontribusi dukungan sosial terhadap self efficacy mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi. Skripsi ini penulis susun untuk memperoleh gelar sarjana

Pendidikan Jurusan Bimbingan dan Konseling.

Penulismenyadarisepenuhnyabahwatersusunnyaskripsiinibukanhanyaatask

emampuandanusahapenulissemata.Namunjugaberkatbantuandanbimbingandariber

bagai pihak khususnya dosen pembimbing yang telah sabar membimbing.Untuk

itu perkenankan pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.

Page 7: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

vii

2. Drs. Hardjono, M.Pd.,Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri

Semarang.

3. Drs. Eko Nusantoro, M.Pd Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas

Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang..

4. Dr. Awalya, M.Pd., Kons., Sebagai penguji utama, yang telah meluangkan

waktunya untuk menguji dan memberikan bimbingan serta arahannya.

5. Dr. Imam Tadjri, M.Pd., Dosen pembimbing I yang telah memberikan

masukan, motivasi dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Kusnarto Kurniawan, M.Pd.,Kons., Dosen pembimbing II yang telah

memberikan masukan dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bimbingan dan Konseling yang telah

memberikan bekal kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

8. Susilo Jati Purnomo, yang dengan sabar menemani dan memberikan motivasi.

9. Teman-teman BK angkatan 2009 pada umumnya serta sahabat-sahabatku

pada khususnya ( Eka, Dimas, Mb kd, Zia, Riza, Dian, Fitri, Mb Ida)

10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna.Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran yang membangun dari

pembaca sekalian demi sempurnanya skripsi ini. Akhirnya penulis berharap,

semoga skripsi ini bias bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, Desember2013

Penulis

Page 8: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

viii

ABSTRAK

Ni’mah, Ainun, 2013. Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Self Efficacy

Dalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan

Konseling Universitas Negeri Semarang. Skripsi.Jurusan Bimbingan dan

Konseling.Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing I: Dr. Imam Tadjri, M.Pd. danPembimbing II: Kusnarto

Kurniawan, M.Pd.,Kons.

Kata kunci: dukungan sosial, self efficacy

Skripsi merupakan suatu tugas yang disusun mahasiswa sebagai bukti

pembelajarannya selama menempuh pendidikan strata satu. Dalam proses

penyusunan skripsi mahasiswa akan menghadapi kendala ataupun masalah yang

berbeda-beda dan keyakinan yang bisa berbeda-beda untuk menghadapinya. Hal

tersebut akan mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

skripsi. Saat menghadapi kendala tersebut terkadang mahasiswa menerima

bantuan dari lingkungan disekelilingnya, sehingga dapat mempengaruhi

keyakinan mahasiswa ketika menghadapi kendala dalam menyusun skripsi. Dari

permasalahan tersebut, peneliti ingin menguji hubungan antara dukungan sosial

dan self efficacypada mahasiswa Unnes jurusan bimbingan dan konseling yang

sedang menyusun skripsi.

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif

korelasional. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah dukungan sosial dan

variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah self efficacy. Penelitian ini

termasuk dalam penelitian populasi. Jenis data yang akan digali dalam penelitian

iniadalah data yang bersifat bukan-faktual atau abstrak, sehingga instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat ukur skala psikologi yang

disusun oleh penulis berdasarkan teori dukungan sosial dari sarafino (1994) dan

self efficacydari Bandura (1995). Teknik uji validitas yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu korelasi Product Momentdan untuk menguji tingkat reliabilitas

skala psikologi digunakan rumus Alfa Cronbach dengan koefisien reliabilitas

sebesar 0,942 untuk variabel dukungan sosial dan 0,962 untuk variabel Self

Efficacy.

Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa Unnes jurusan bimbingan

dan konseling yang sedang menyusun skripsi cenderung menerima dukungan

sosial yang terkategori dalam rata-rata tinggi dan memiliki self efficacy yang

cenderung tinggi pula. Hasil perhitungan korelasi sebesar 0,513, hasil perhitungan

tersebut menunjukan adanya korelasi yang positif antara dukungan sosial dengan

self efficacy pada mahasiwa Unnes jurusan bimbingan dan konseling yang sedang

menyusun skripsi. Jadi semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi juga

self efficacy dan sebaliknya.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERNYATAAN ............................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii

PENGESAHAN ............................................................................................ . iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 LatarBelakang ............................................................................................ 1

1.2 RumusanMasalah ....................................................................................... 12

1.3 TujuanPenelitian ........................................................................................ 13

1.4 ManfaatPenelitian ...................................................................................... 13

1.5 SistematikaSkripsi ...................................................................................... 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 16

2.1 PenelitianTerdahulu ................................................................................... 16

2.2 Self Efficacy ................................................................................................ 20

2.2.1 PengertianSelf Efficacy .................................................................... 20

2.2.3 Dimensi Self Efficacy ..................................................................... 25

2.2.4 Sumber-Sumber Terbentuknya Self Efficacy ................................. 27

2.2.5 Proses Terjadinya Self Efficacy ...................................................... 29

2.2.6 Faktor – Faktor Yang MempengaruhiSelf Efficacy........................ 33

2.2.7 FungsiSelf Efficacy ......................................................................... 35

Page 10: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

x

2.2.8 ManfaatSelf Efficacy ....................................................................... 37

2.2.9 Pengaruh Self Efficacy pada Tingkah Laku .................................... 39

2.2.10 KlasifikasiSelf Efficacy .................................................................. 41

2.2.11 Self Efficacy dalam Berbagai Konteks ........................................... 43

2.3 Dukungan Sosial ........................................................................................ 44

2.3.1 PengertianDukungan Sosial ............................................................. 44

2.3.2 Jenis-Jenis Dukungan Sosial ........................................................... 45

2.3.3 Sumber-Sumber Dukungan Sosial .................................................. 47

2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial ..................... 48

2.4 Skripsi ........................................................................................................ 49

2.4.1 Pengertian Skripsi ............................................................................ 49

2.4.2 Hambatan-hambatan dalam penyusunan skripsi .............................. 51

2.5 Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Self Efficacydalam Menyusun

Skripsi pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling ..................... 53

2.6 Hipotesis ..................................................................................................... 54

BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................... 56

3.1 JenisPenelitian ............................................................................................ 57

3.2 VariabelPenelitian ...................................................................................... 58

3.2.1 IdentifikasiVariabel .......................................................................... 58

3.2.2 HubunganAntarVariabel .................................................................. 58

3.2.3 DefinisiOperasionalVariabel ............................................................ 59

3.3 Populasi, Sampel, danTeknik Sampling ................................................... 60

3.3.1 Populasi ............................................................................................ 60

3.3.2 Sampel .............................................................................................. 61

3.3.3 Teknik Sampling ............................................................................. 62

3.3.4 Subjek uji coba ................................................................................. 62

3.4 Metode dan Alat Pengumpulan Data ........................................................ 63

3.4.1MetodePengumpulan Data ............................................................... 63

3.4.2AlatPengumpulan Data .................................................................... 65

3.5 PenyusunanInstrumenPenelitian ................................................................ 68

Page 11: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

xi

3.6 ValiditasdanReliabilitasInstrumen ............................................................. 69

3.6.1 ValiditasInstrumen ........................................................................... 69

3.6.2 ReliabilitasInstrumen ....................................................................... 72

3.7 TeknikAnalisis Data .................................................................................. 74

3.7.1 Analisis Deskriptif Presentase ......................................................... 74

3.7.2 Uji Analisis Statistik........................................................................ 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 78

4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 78

4.1.1 Pelaksanaan penelitian ..................................................................... 78

4.1.2 Hasil analisis deskriptif peneltian .................................................... 79

4.1.2.1 Analisis deskriptif dukungan sosial ..................................... 81

4.1.2.2 Analisisdeskriptif SelfEfficacy ............................................. 93

4.1.3Analisis deskriptif prosentase total skala dukungan sosial dan

skala SelfEfficacy ............................................................................ 103

4.2 Hasil analisis statistik ................................................................................. 106

4.2.1 Uji normalitas ................................................................................... 106

4.2.2 Analisis korelasi dukungan sosial dan SelfEfficacy ......................... 109

4.3 Pembahasan ................................................................................................ 111

4.1.1 Dukungan sosial ............................................................................... 111

4.1.2 SelfEfficacy....................................................................................... 117

4.1.1 korelasi dukungan sosial dan SelfEfficacy ....................................... 123

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 126

5.1 Simpulan .................................................................................................... 126

5.2 Saran .......................................................................................................... 127

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 128

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 133

Page 12: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Tabel Klasifikasi Self Efficacy ................................................................... 43

3.1 Populasi mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling ............................. 61

3.2 Kriteria dan nilai alternatif jawaban .......................................................... 67

3.3 KlasifikasiReliabilitas ................................................................................ 73

3.4 Kriteria dukungan sosial dan Self Efficacy................................................. 75

3.5 Interpretasi besarnya r product moment ..................................................... 77

4.1 Kriteria hubungan dukungan sosial dan Self Efficacy................................ 80

4.2 Analisis deskriptif prosentase tingkat dukungan sosial ............................. 81

4.3 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan emosi ................. 84

4.4 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan penghargaan ...... 86

4.5 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan instrumental ....... 88

4.6 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan informasi............ 90

4.7 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan jaringan sosial .... 92

4.8 Aanalisis deskriptif prosentase Self Efficacy mahasiswa ........................... 95

4.9 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dimensi tingkat (level) ........ 97

4.10 Hasil analisis deskriptif prosentase indikatr dimensi kekuatan(strenght) 100

4.11 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dimensi generalisasi ......... 102

4.12 Deskriptif kriteria variabel dukungan sosial dan Self Efficacy ................ 104

4.13 Hasil uji normalitas data dukungan sosial ................................................ 108

4.14 Hasil uji normalitas data Self Efficacy ..................................................... 109

4.15 Tabel Interpretasi “r” product moment..................................................... 110

Page 13: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

xiii

DARTAR BAGAN

Bagan Halaman

3.1 Hubungan antar variabel ............................................................................ 59

Page 14: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Analisis deskriptif prosentase tingkat dukungan sosial ............................. 82

4.2 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan emosi ................. 84

4.3 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan penghargaan ...... 86

4.4 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan instrumental ....... 89

4.5 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan informasi............ 91

4.6 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan jaringan sosial .... 93

4.7 Aanalisis deskriptif prosentase Self Efficacy mahasiswa ........................... 95

4.8 Hasil analisis deskriptif prosentase indikato dimensi tingkat (level) ......... 98

4.9 Hasil analisis deskriptif prosentase indikato dimensi kekuatan(strenght) . 100

4.10 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dimensi generalisasi ......... 102

4.11 Deskripsi keseluruhan dukungan sosial dan Self Efficacymahasiswa

jurusan bimbingan dan konseling yang sedang menyusun skripsi .......... 106

Page 15: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Uji Coba Instrumen .............................................................................. 133

a. Skala dukungan sosial

1) Kisi-kisi uji coba skala dukungan sosial ................................ 133

2) Kata pengantar pengisian skala dukungan sosial ................... 135

3) Petunjuk pengisian skala dukungan sosial ............................. 136

4) Skala uji coba dukungan sosial .............................................. 137

5) Lembar jawaban uji coba skala dukungan sosial ................... 142

b. Skala Self Efficacy

1) Kisi-kisi uji coba skala Self Efficacy .......................................146

2) Kata pengantar pengisian skala Self Efficacy .......................... 149

3) Petunjuk pengisian skala Self Efficacy .................................,.. 150

4) Skala uji coba Self Efficacy ..................................................... 151

5) Lembar jawaban uji coba skala Self Efficacy .......................... 156

2. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 160

a. Skala dukungan sosial

1) Data hasil Uji coba skala dukungan sosial ............................. 160

2) Contoh pengujian validitas skala dukungan sosial ................. 164

3) Pengujian reliabilitas skala dukungan sosial .......................... 165

4) Tabel hasil uji coba skala dukungan sosial ............................ 166

b. Skala Self Efficacy

1) Data hasil uji coba skala self efficacy .................................... 168

2) Contoh pengujian validitas skala self efficacy ....................... 172

3) Pengujian reliabilitas skala self efficacy ................................ 173

4) Tabel hasil uji coba skala self efficacy .................................. 174

Page 16: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

xvi

3. Data penelitian .................................................................................... 176

a. Skala dukungan sosial

1) Kisi-kisi skala dukungan sosial................................................ 176

2) Kata pengantar pengisian skala dukungan sosial..................... 178

3) Petunjuk pengisian skala dukungan sosial............................... 179

4) Skala dukungan sosial ............................................................ 180

5) Lembar jawab skala dukungan sosial ..................................... 184

b. Skala Self Efficacy

1) Kisi-kisi skala Self Efficacy ................................................... 187

2) Kata pengantar pengisian skala Self Efficacy ........................ 189

3) Petunjuk pengisian skala Self Efficacy .................................. 190

4) Skala Self Efficacy ................................................................. 191

5) Lembar jawab skala Self Efficacy ......................................... 195

4. Analisis Data .................................................................................... 199

1) Uji normalitas ...................................................................... 199

2) Analisis korelasi.................................................................... 201

3) Analisis deskriptif ............................................................... 203

5. Surat Keterangan .............................................................................. 209

a. Surat ijin penelitian .................................................................... 209

b. Surat keterangan telah melakukan penelitian ............................. 210

Page 17: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di setiap perguruan tinggi di Indonesia, khususnya pada jenjang strata

atau S1 setiap mahasiswa diwajibkan untuk menyusun tugas akhir/ skripsi.

Skripsi merupakan sebuah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa

sebagaimana bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya

(KBBI,2008). Salah satu tujuan penulisan skripsi adalah agar mahasiswa

mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang

keilmuannya. Dengan menyusun skripsi mahasiswa akan mempelajari cara

menuangkan buah pikirannya dalam bentuk tulisan ilmiah dari seorang

mahasiswa orang lain bisa mengetahui dampak dari ilmu pengetahuan yang

diperoleh mahasiswa selama kuliah (http://indonesia.youthsays.com). Hal ini

menunjukan bahwa skripsi merupakan media bagi mahasiswa untuk

mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang sudah diperoleh

selama perkuliahan, sehingga hasilnya dapat dipahami dan bermanfaat baik

bagi penulis maupun pembaca skripsi tersebut.

Dalam menyusun skripsi biasanya mahasiswa mempunyai berbagai

kendala-kendala yang dihadapi, baik diawal sampai akhir seperti pencarian

judul, pencarian buku-buku, jurnal-jurnal, dan lain-lain. Memasuki masa

skripsi, mahasiswa akan mulai menggunakan kemampuan berpikirnya

(kognitif) untuk melakukan penelitian secara mandiri, seperti kemampuan

Page 18: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

2

berfikir kreatif dalam menentukan topik penelitian, kemampuan merumuskan

masalah, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data, sampai

kemampuan mahasiswa untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang

dilakukannya, kemudian menyampaikan hasil penelitian ke dalam bentuk

tulisan ilmiah juga dalam bentuk penyampaian lisan. Ketika menyusun skripsi

mahasiswa mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya

selama perkuliahan, sehingga menghasilkan pembahasan yang bermanfaat

untuk pengembangan ilmu pengetahuan dibidangnya masing – masing

mahasiswa yang mampu menulis skripsi artinya mampu memadukan

pengetahuan dan ketrampilannya dalam memahami, menganalisis,

menggambarkan dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang

keilmuan yang diambilnya. Hal ini menunjukan bahwa skripsi atau tugas

akhir menjadi cerminan hasil pembelajaran mahasiswa selama menerima ilmu

di perkuliahan dan hasil kemampuan berfikir mahasiswa, sehingga menjadi

penting bagi mahasiswa untuk menyusun dan menyelesaikan skripsi.

Pada kenyataannya, ada mahasiswa menganggap skripsi sebagai tugas

yang sulit dan ada mahasiswa yang menganggap skripsi sebagai hal biasa

yang memang harus dilalui mahasiswa untuk meraih gelar sarjananya. Seperti

hasil angket yang telah disebar kepada beberapa mahasiswa jurusan

bimbingan dan konseling yang sedang dalam proses menyusun dan

menyelesaikan skripsi serta hasil wawancara yang diungkap beberapa nara

sumber dalam penggalan percakapan berikut ini:

Page 19: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

3

“kalo kata aku sih skripsi itu susah. Karena ketika nyusun skripsi, aku

harus merangkai kata supaya setiap penjelasan dalam penelitian aku

nyambung dan bisa dimengerti. Dan menerut aku, ngerangkai kalimat

penjelasan sampe jadi satu buku itu susah banget. Lagian pas liat

kakak-kakak senior yang angkatan atasku juga ada yang belum lulus,

kayaknya tuh skripsi susah banget dah jadinya...” (mahasiswa A, mei

2013)

“menurut saya nyusun skripsi itu bener-bener susah. Saya kesulitan

menentukan topik penelitianku. Beberapa kali saya ganti judul, gara-

gara milih fenomena yang pas buat saya. Pas nemu satu fenomena

yang bisa dikaitin sama teori dan dijadiin topik, ternyata topiknya

udah banyak banget yang meniliti” (mahasiswa B, mei 2013)

“menurut aku skripsi itu gak susah-susah amat kok, asal udah

dipersiapin dari jauh-jauh hari. Lagian juga skripsi aku ini datanya ga

susah untuk dikumpulin. Sebelum aku ngambil mata kuliah skripsi

aku udah ngejalin hubungan baik dulu sama orang-orang ditempat

penelitianku nanti, biar mudah aku ntar ngambil datanya” (mahasiswa

C, mei 2013)

“menurut aku skripsi itu biasa aja yah. Kan memang harus kita lewatin

kan kalo mau lulus. Ya. . yang penting aku mau usaha dan yang

penting aku serius dalam menjalaninya. Kan udah sering juga pas

kuliah bikin makalah kan . . jadi aku nganggepnya skripsi itu kaya

bikin makalah yang spesial. Karena entarnya hasilnya pasti lebih

keren dari makalah yang pas kuliah dong. .” ( mahasiswa D, mei

2013)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat diketahui bahwa ada

berbagai kendala dan kesulitan yang dihadapi mahasiswa ketika menyusun

skripsi. seperti yang diungkapkan oleh mahasiswa A, yang menyatakan

bahwa ia kesulitan dalam penyusunan kata-kata dan bercermin dari

pengalaman kakak senior yang masih belum menyelesaikan skripsinya

sehingga membuatnya semakin yakin bahwa skripsi merupakan tugas yang

sulit untuk diselesaikan. Sedangkan pada mahasiswa B kesulitan yang

dihadapi adalah dalam menentukan topik penelitian, sehingga harus berkali –

kali mengganti topik penelitiannya. Selain kendala tersebut ada pula kendala

Page 20: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

4

lain yang mungkin saja ditemui mahasiswa ketika menyusun skripsi seperti

kesulitan atau kendala dalam menemukan referensi, kesehatan, dana dan

kendala lainnya.

Berbeda dengan mahasiswa A dan B, mahasiswa C dan D

menunjukan pernyataan yang berbeda. Mahasiswa C sudah mempersiapkan

perencanaan sebelum menjalani proses penyusunan skripsinya. Hal ini dapat

dilihat dari usahanya untuk menjalani hubungan baik dengan orang-orang di

lingkungan yang ditentukan untuk melakukan penelitian, sehingga

memudahkannya dalam penyusunan skripsi dan menganggap skripsi bukan

sebagai tugas yang sulit. Selain mahasiswa C ada pula mahasiswa D. Ia

menyatakan bahwa skripsi bukanlah merupakan tugas yang sulit, hal ini

dikarenakan ia sudah terbiasa membuat tugas dalam bentuk makalah,

sehingga ia merasa menyusun skripsi sama halnya dengan membuat makalah.

Dari hasil angket dan wawancara tersebut dapat dilihat bahwa dalam

menyusun skripsi, ada mahasiswa yang merasa mampu melalui dan

menghadapi kendalanya dalam menyusun dengan mengerahkan berbagai

usaha. Ada juga mahasiswa merasa ragu dapat melalui dan menghadapi

kendalanya dalam menyusun skripsi, sehingga ada mahasiswa yang

membutuhkan waktu yang lama dalam menyusun skripsi. Untuk menghadapi

kendala yang ada ketika menyusun skripsi mahasiswa harus memiliki

keyakinan diri bahwa mahasiswa bisa menyelesaikan skripsinya, karena pada

dasarnya setiap mahasiswa pasti memiliki kemampuan dalam dirinya untuk

menyelesaikan skripsinya.

Page 21: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

5

Adanya berbagai kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa dalam

menyusun skripsi, maka dibutuhkannya suatu keyakinan merubah kendala

menjadi tantangan agar tidak begitu saja menyerah dan mampu menghadapi

kendala-kendala dalam menyusun skripsi. Keyakinan yang dimiliki seseorang

dalam melakukan sesuatu atau kemampuan menghadapi kendala biasanya

disebut self efficacy.

Keyakinan akan kemampuan diri disebut juga dengan self efficacy.

Menurut Bandura (1997: 195) self efficacy adalah beliefatau keyakinan

seseorang bahwa ia dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil

(outcome) yang positif (www.psychemate.com). Semakin kuat persepsi self

efficacysemakin giat dan tekun usaha-usahanya. Ketika menghadapi

kesulitan, individu mempunyai keraguan yang besar tentang kemampuannya

akan mengurangi usaha – usahanya atau menyerah sama sekali. Sedangkan

mereka yang mempunyai perasaan efficacy yang kuat menggunakan usaha

yang lebih besar untuk mengatasi tantangan (Bandura 1997: 196)

Menurut hasil penelitian Warsito (2004:106), mahasiswa yang

memiliki self efficacy tinggi akan memberikan seluruh kemampuan yang

dimiliki untuk dapat mencapai sesuatu yang diinginkan. Ketika menghadapi

suatu masalah dalam usahanya untuk mencapai hal tersebut maka seseorang

tidak akan mudah menyerah melainkan terus berusaha sampai berhasil. Bila

terjadi kegagalan dianggap sebagai kurangnya usaha yang dilakukan, bukan

sebagai ketidakmampuan. Begitu pula halnya pada mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi. Tingginya self efficacy yang dimiliki oleh mahasiswa

Page 22: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

6

memungkinkan dirinya memiliki motivasi untuk melakukan tindakan dan

usaha dalam menyusun skripsi, sebaliknya semakin rendah self efficacy yang

dimiliki mahasiswa maka ia kurang memiliki dorongan yang kuat dalam

dirinya dalam menyusun skripsi dan mahasiswa tersebut tidak berusaha

melakukan tindakan-tindakan dalam menyusun skripsi.

Semakin tinggi self efficacy mahasiswa, maka semakin rendah

kecenderungan mahasiswa untuk menunda menyelesaikan skripsinya.

Sebaliknya, semakin rendah self efficacy mahasiswa, maka semakin tinggi

kecenderungan mahasiswa untuk menunda menyelesaikan skripsinya (Muhid

2009: 115). Dengan demikian mahasiswa yang memiliki self efficacyyang

tinggi akan mengerahkan usaha yang tinggi ketika menghadapai kesulitan

untuk menyelesaikan skripsinya dan memiliki kecenderungan menunda yang

rendah, sehingga mahasiswa tersebut bisa menyelesaikan skripsinya dalam

waktu yang cepat. Seperti yang dinyatakan oleh P seorang mahasiswa jurusan

bimbingan konseling Universitas Negeri Semarang yang sudah menyusun

skripsi dah hampir saja menyelesaikanya dalam waktu dekat, dalam

penggalan wawancara berikut ini :

“selama ini sih selama aku menyusun skripsi,aku ngelakuin usaha apa

pun supaya aku bisa lulus secepatnya. Aku yakin bisa nyelesein

skripsi cepet kalau aku berusaha keras. Aku nanya-nanya sama temen,

sama kakak senior yang udah lulus juga kalau ada yang aku nggak

ngerti. untungnya temen-temenku tuh ngertiin kesulitanku. Aku sering

bela-belain tidur jam 3 pagi, aku juga ga nunda-nunda nyelesein revisi

karena kalau aku nunda-nunda ntar target aku nggak kekejar, aku juga

selalu sugestiin diri aku sendiri kalau aku pasti bisa dan akhirnya

sekarang aq sudah mulai menyusun instrumen dan sebentar lagi

hampir penelitian. Aku yakin bisa lulus 8 semester.”

Page 23: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

7

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat dilihat bahwa P yakin

bahwa ia bisa menyelesaikan skripsi secepatnya bila ia mengerahkan berbagai

usaha seperti bertanya kepada teman, bertanya kepada kakak senior, bertahan

mengerjakan skripsi sampai jam 3 pagi, dan memotivasi diri untuk tidak

menunda - nunda menyusun skripsi sampai akhirnya P hampir menyelesaikan

skripsi dan yakin bisa menyelesaikan skripsinya dalam semester 8.

Namun pada kenyataannya tidak semua mahasiswa yang sedang

menyusun dan hampir menyelesaikan skripsinya dalam waktu yang cepat atau

dalam waktu satu semester, memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu

menyelesaikan skripsi dengan cepat. seperti yang dinyatakan oleh M, seorang

mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang

yang sedang dalam proses menyelesaikan skripsinya, dalam penggalan

wawancara berikut ini :

“aku sih sebenarnya gak begitu yakin kalau bisa nyelesein skripsiku

dalam waktu satu semester. Bayangan aku tuh. . aku bakal ga kekejar

nyeleseiin skripsi di semester 8. aku sempet males nyelesein skripsiku,

karena aku kesulitan mencari referensi buat skripsiku. Bingung banget

waktu itu. Kalau aku lagi mumet biasanya skripsi aku tinggalin dulu.

Ya . . aku jalan-jalan k mall dulu kek. .atau kemana dulu kek.. yang

penting bisa ngelupain sejenak skripsiku. Aku sih waktu itu nyantai

aja. Kalau ga lulus satu semester kan bisa di seleseiin di semester lain.

Orang tuaku sih selalu nyemangatin aku dan selalu bilang kalo aku

bisa ngejalanin semuanya dan bisa lulus semester ini”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa M tidak

yakin mampu menyelesaikan skripsinya dengan cepat. Ia sempat kehilangan

semangat untuk menyusun skripsi karena kesulitan mencari referensi,

menghindar dan menunda-nunda bila sedang bingung menghadapi kesulitan

Page 24: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

8

dalam menyusun skripsinya. Namun ternyata M saat ini hampir dapat

menyelesaikan skripsinya dengan cepat atau dalam waktu satu semester.

Selain mahasiswa yang yakin akan dapat menyelesaikan skripsi dalam

waktu yang cepat, ada pula mahasiswa yang tidak yakin bisa lulus dengan

cepat. mahasiswa yang memiliki self efficacy yang rendah akan mengerahkan

usaha yang sedikit ketika menghadapi kesulitan untuk menyelesaikan

skripsinya dan memiliki kecenderungan menunda yang tinggi. Mahasiswa

tersebut akan terhambat dalam menyelesaikan skripsinya sehingga berakibat

pada lambatnya proses penyusunan skripsi. Selain itu, keyakinan yang kurang

akan kemampuan yang dimiliki, akan berakibat pada tidak optimalnya hasil

(Puspitasari 2008:87). Seperti yang dinyatakan oleh F seorang mahasiswa

jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang juga

sedang menyusun skripsi, dalam penggalan wawancara berikut ini.

“sebenarnya aku belum ada gambaran tentang skripsi. aku dah punya

judul tapi aku bingung mau diapain ini penelitianku. Aku sih pernah

nanya-nanya sama anak-anak yang lain, tapi merekanya juga lagi

sibuk ngurusin skripsi masing – masing. Jadi ya gitu, udah beberapa

minggu ini aku belum ngerjain skripsiku lagi. Aku sih agak-agak

nggak yakin ya.. bakal lulus tahun ini.. tp kalau lulus ya bagus lah..

orang tua pernah sih nanyain tentang perkembangan skripsi aku. . tapi

Cuma nanya yang gitu-gitu aja”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa F tidak

terlalu yakin bahwa dirinya bisa menyelesaikan skripsinya dengan cepat. F

menyatakan jika dirinya sudah beberapa minggu belum mengerjakan

skripsinya lagi. F mengerahkan usaha yang sedikit dalam menyelesaikan

Page 25: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

9

skripsinya. F juga menyatakan bahwa ia masih bingung akan penelitiannya.

Sehingga F tidak bisa menyelesaikan skripsinya denga cepat.

Namun pada faktanya tidak semua mahasiswa yang lambat atau

memerlukan waktu yang lebih lama (lebih dari satu semester) untuk

menyelesaikan skripsinya tidak memiliki keyakinan akan kemampuan yang

dimilikinya unuk menyelesaikan skripsi. seperti yang dinyatakan oleh T,

seorang mahasiswa jurusan bimbingn dan konseling Universitas Negeri

Semarang yang juga sedang menyusun skripsi, dalam penggalan wawancara

berikut ini.

“meskipun saya terlambat dibandingkan beberapa teman saya yang

sudah mulai menyusun skripsi, mengajukan judul dari semester 7 dan

awal semester 8, sedangkan saya baru mulai menyusun skripsi

mendekati akhir semester 8 tapi saya yakin dengan usaha aku yang

mulai akhir-akhir ini lumayan rajin ke perpus bareng temen-temen

buat menyelesaikan skripsi, biar kalau ngerjainnya bareng temen-

temen lebih semangat dan biar sekalian diskusi kalau ada yang

kesulitan, yang aku ngga ngerti bisa aku tanyain sama teman-teman.

Skripsi itu susah kalau menurut aku, tapi aku yakin aku bisa nyelesein

skripsiku disemester depan, ya kalau bisa semester ini. .ya meskipun

ngga semester ini yang penting semester depan masih bisa barengan

lulus sama temen-temen yang lain yang tersisa”.

Sedangkan T, meskipun dia baru saja memulai menyusun skripsi

dibanding beberapa teman-temannya yang sudah mulai menyusun jauh

sebelum dia, akan tetapi T tetap bersemangat dan yakin bahwa dirinya

mampu menyelesaikan skripsinya. Hal ini bisa dilihat dari usaha yang

ditempuh T untuk meraih targetnya yaitu bisa wisuda bareng teman-

temannya yang lain dengan cara datang ke perpustakaan untuk mengerjakan

skripsi dan berdiskusi dengan teman. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak

Page 26: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

10

semua mahasiswa yang lambat dalam menyusun skripsi memiliki tidak

memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk menyelesaikan skripsi.

Dari beberapa penggalan wawancara yang dilakukan bersama

mahasiswa P, M ,F ,T didapatlah bahwa ternyata ada aspek penting lain yang

juga dibutuhkan mahasiswa ketika menyusun skripsi, yaitu keberadaan orang

lain disekitar mahasiswa dalam menyusun skripsi yang dapat memberikan

dukungan dan motivasi bagi mahasiswa tersebut atau bisa dikatakan

dukungan sosial yang diterima mahasiswa. Menurut Sarafino (1994:102)

dukungan sosial mengacu pada memberikan kenyamanan pada orang lain,

merawatnya, atau menghargainya. Hal ini dapat dilihat dari pernytaan

mahasiswa P yang menyatakan bahwa “aku nanya sama temen-temen aku

juga kakak senior, kalau aku lagi ngga ngerti, untungnya temen-temen aku

tuh ngertiin kesulitan aku”. Mahasiswa M menyatakan bahwa “ orang tua

juga selalu nyemangatin aku dan bilang kalo aku pasti bisa ngejalin

semuanya”. Dan mahasiswa T menyatakan bahwa “aku sih ke perpus bareng

temen-temen aku buat ngerjain skripsi barengan biar bisa sekalian diskusi.

Jadi, kalau ada yang kurang aku ngerti, aku bisa nanya-nanya sama

mereka”. Dengan demikian, fenomena yang terjadi pada mahasiswa P, M, T

ketika menyusun skripsinya menunjukan bahwa pengertian dari teman,

semangat yang diberikan keluarga, dan waktu yang diluangkan untuk

berdiskusi bersama merupakan dukungan yang diterima mahasiswa ketika

menyusun skripsi.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

11

Menurut Bandura (1997: 198), salah satu faktor yang mempengaruhi

self efficacymahasiswa yaitu persuasi social (social persuasion), dorongan

secara verbal dari orang lain atau pujian-pujian secara verbal dapat bersifat

mendorong individu untuk lebih berusaha dan mencapai keberhasilan. Selain

itu, menurut Bandura (1997: 198), dukungan sosial memiliki efek langsung

dengan individu terhadap nilai self efficacy. Manusia sebagai makhluk sosial

membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi dan keberadaannya

diperlukan dalam kehidupan pribadi seseorang. Keberadaan orang lain

memang sangat penting, kita dapat berbagi kebahagiaan dengan orang-orang

disekeliling kita tanpa ada rasa sungkan dan canggung. Begitu juga disaat kita

sedang mengalami masalah dan disaat kita merasa stres dengan kehidupan

yang kita jalani, ada orang lain yang mampu membantu kita dalam

memecahkan masalah tersebut. Menurut Turner (dalam Sarafino 1994:103),

dukungan sosial dapat menghilangkan atau mengurangi stres dari berbagai

macam masalah.

Sarafino (1994:102) menyatakan bahwa dukungan sosial mengacu

pada memberikan kenyamanan pada orang lain, merawatnya atau

menghargainya. Dukungan sosial dapat membuat seseorang merasa nyaman,

didukung, dicintai pada saat individu tersebut dalam kondisi stress,

terbangunya perasaan harga diri, kompeten dan bernilai. Sehingga dapat

membuat individu merasa mampu untuk menghadapi kendala atau kesulitan

dalam melaksanakan sesuatu. Dan dengan dukungan yang diterima,

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dapat bersemangat dan yakin akan

Page 28: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

12

kemampuannya, dan mengupayakan berbagai usaha untuk mencapai target

atau goal.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti ingin mengetahui

dan tertarik untuk mengangkat judul skripsi “Hubungan Antara Dukungan

Sosial dengan Self Efficacy Dalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa

Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang Angkatan

Tahun 2009.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan tersebut, peniliti

menggunakan pertanyaan – pertanyaan penelitian dibawah ini, yaitu :

(1) Bagaimana gambaran tingkat dukungan sosial mahasiswa jurusan

bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang

menyusun skripsi?

(2) Bagaimana gambaran tingkat self efficacymahasiswa jurusan bimbingan

dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun

skripsi?

(3) Apakah ada hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy

mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri

Semarang yang sedang menyusun skripsi?

Page 29: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

13

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

(1) Untuk mengetahui tingkat dukungan sosial mahasiswa jurusan bimbingan

dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun

skripsi.

(2) Untuk mengetahui tingkat self efficacymahasiswa jurusan bimbingan dan

kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi.

(3) Untuk memperoleh gambaran tentang ada tidaknya hubungan antara

dukungan sosial orang dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan

dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun

skripsi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah alat ukur yang

baru mengenai dukungan sosial dan self efficacy. Penelitian ini juga

diharapkan dapat menjadi sumber acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya

yang ingin meneliti baik mengenai dukungan sosial maupun self efficacy.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi mahasiswa untuk

mengetahui pentingnya keyakinan akan kemampuan yang dimiliki dalam

Page 30: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

14

menyusun skripsi dan pentingnya dukungan sosial yang diterima mahasiswa

ketika menyusun skripsi, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan

bagi mahasiswa untuk meningkatkan self efficacy masing-masing dan saling

mendukung dala pembuatatn skripsi.

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu: bagian awal, bagian

isi, dan bagian akhir, untuk lebih jelasnya sebagai berikut:

1.5.1 Bagian Awal

Bagian awal skripsi terdiri atas halaman judul, pengesahan, pernyataan,

motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan

daftar lampiran.

1.5.2 Bagian Isi

Yang terdiri dari lima bab, yaitu:

Bab 1 berisi pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika skripsi.

Bab 2 berisi tinjauan pustaka yang melandasi penelitian, terdiri dari: (1)

Penelitian terdahulu; (2)Self Efficacy yang meliputi: definisi self

efficacy,aspek-aspek self efficacy, fungsi self efficacy, faktor-faktor yang

mempengaruhi self efficacy, proses self efficacy, karakteristik self

efficacy;(3)Dukungan Sosial yang meliputi: definisi dukungan sosial, jenis-

jenis dukungan sosial, sumber-sumber dukungan sosial, faktor-faktor yang

Page 31: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

15

mempengaruhi dukungan sosial: (4) Skripsi : definisi skripsi dan hambatan

Dalam penyusunan Skripsi; (5) Hubungan Antara dukungan sosial dengan self

efficacy dalam menyusun skripsi pada mahasiswa jurusan Bimbingan dan

Konseling Universitas Negeri Semarang ; (6) Hipotesis.

Bab 3 berisi metode penelitian yang terdiri dari (1) jenis penelitian, (2)

rancangan penelitan (3) populasi dan sampel penelitian, (4) variabel penelitian,

(5) definisi operasional, (6) pengumpulan data, (7)keabsahan data, dan (8)

analisis data.

Bab 4 berisi hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari

hasilpenelitian, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian.

Bab 5 berisi penutup yang terdiri dari simpulan dan saran.

1.5.3 Bagian Akhir

Bagian akhir dalam skripsi ini terdiri atas daftar pustaka dan lampiran-

lampiran yang mendukung dalam penelitian ini.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

16

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan dikemukakan beberapa penelitian terdahulu sebelum

membahas lebih jauh tinjauan pustaka yang melandasi penelitian, yang meliputi:

(1) Dukungan Sosial, (2) Self Efficacy, (3) Hubungan Dukungan Sosial dan Self

Efficacy dalam bab ini juga disertakan kerangka berpikir dan hipotesis.

2.1Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah penelitian yang sudah dilakukan sebelum-

sebelumnya oleh peneliti lain. Tujuan adalah sebagai bahan masukan bagi pemula

dan untuk membandingkan antara penelitian yang satu dengan yang lain. Dalam

penelitian terdahulu akan diuraikan pokok bahasan sebagai berikut :

Anam, Ariyanto Choirul. 2007. Peran Dukungan Sosial dan Self

Efficacy Terhadap Motivasi Berprestasi pada Atlit Pencak Silat Tingkat

SMA/K di Kota Yogyakarta. Skripsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui adalah untuk mengetahui sejauh mana peran dukungan sosial dan self

efficacy terhadap motivasi berprestasi atlit pencak silat pelajar tingkat SMA/K di

kota Yogyakarta. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlit pencak

silat pelajar yang menempuh sekolah di kota Yogyakarta. Alat ukur yang

digunakan alam penelitian ini yaitu skala dukungan sosial, skala self efficacy dan

skala motivasi berprestasi. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis

regresi dan diperoleh hasil r = 0,858 dengan p < 0,01 yang berarti sangat

Page 33: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

17

signifikan, disimpulkan ada hubungan yang sangat signifikan antara dukungan

sosial dan self efficacy dengan motivasi berprestasi pada atlet pelajar tingkat

SMA/K di kota Yogyakarta.

Purnamasari, Lilis Ratna. 2010. Kontribusi Self Efficacy Terhadap

penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Unnes Berkewarganegaraan Turki tahun

2010. Skripsi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi self

efficacy terhadap penyesuaian mahasiswa Unnes berkewarganegaraan Turki.

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif korelasional.

penelitian ini termasuk dalam penelitian populasi dan Analisis data non-

parametrik yang digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan antar variabel

bebas dan terikat dalah Sperman Rank.

Dalam penelitian ini diperoleh data bahwa dalam hal penyesuaian diri dan

self efficacy, responden secara umum berada dalam kategori sedang /cukup tinggi.

Hasil perhitungan korelasi sebesar 0,77, hasil perhitungan tersebut menunjukan

adanya korelasi yang positifantara variabel X dan Y. Artinya bahwa semakin

baikself efficacyyang dimiliki oleh seorang individu maka akan semakin baik pula

kemampuan penyesuaian dirinya. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini

diterima dengan hasil kontribusi self efficacy terhadap penyesuaian diri adalah

sebesar 58,6%.

Wulan, Devi Cahyaning. 2010. Hubungan Antara Dukungan Sosial

dengan Self Efficacy pada Pecandu Dalam Menjalani Pemulihan. Skripsi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan anatara

Page 34: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

18

dukungan sosial dengan self efficacy pada pecandu narkoba dalam menjalani

pemulihan. Dukungan sosial yang dimaksud adalah bantuan pertolongan dari

orang lain yang mempunyai hubungan dekat atau orang-orang terdekat misalnya,

keluarga, teman, atau rekan kerja kepada seseorang baik secara materi, informasii

dan emosi yang berguna untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologis

seseorang. Sedangkan self efficacy yang dimaksud persepsi keyakinan seseorang

akan kemampuannya untuk mengorganisasikan dan melakukan sesuatu tindakan

yang dibutuhkan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Jumlah subjek

dalam penelitian ini adalah sebanyak 32 orang, yang semuanya berjenis kelamin

laki-laki. Alat pengumpul data berupa kuesioner dukungan sosial yang terdiri dari

28 butir pernyataan dan alat ukur self efficacy yang merupakan modifikasi dari

alat ukur GSE (General Self efficacy) dari Ralf Schwarzer yang berjumlah 16

butir pernyataan. Dari hasil analisi data penelitian maka dapat disimpulkan bahwa

ada korelasi atau hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan self

efficacy pada pecandu narkoba dalam menjalani pemulihan

Adicondro, N., dan Purnamasari, A. 2011. Efikasi Diri, Dukungan

Sosial Keluarga, dan Self Regulated Learning pada siswa kelas VIII. Jurnal

Humanitas 8, (1), 17-27. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIII

SMP Muhammadiyah. Total sampel penelitian berjumlah 62 siswa yang dipilih

dengan teknik cluster ranndom sampling. Data di dalam penelitian ini

dikumpulkan dengan menggunakan skala Self Regulated Learning, Skala Efikasi

Diri dan Skala Dukungan Sosial Keluarga. Data kemudian dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis regresi. Hasil analisis data menunjukan: (1) Ada

Page 35: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

19

hubungan positif yang sangat signifikan antara efikasi diri dan dukungan sosial

keluarga dengan self regulated learning ( r = 0,837, p = 0,000) (2) Ada hubungan

positif yang sangat signifikan antara efikasi diri dengan self regulated learning ( r

= 0,836 p = 0,000). (3). Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara

dukungan sosial keluarga dengan self regulated learning ( r = 0,418 p = 0,0002).

Syarifa, A., Mustami’ah, D., dan Sulistiani,. W. 2011. Hubungan

antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan Komitmen terhadap Tugas

(Task Commitment) pada Siswa Akselerasi Tingkat SMA “. Jurnal INSAN 13,

(1), 1-11. Penelitian ini dilakukan pada siswa akselerasi, menggunakan teknik

population study. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

korelasi Prodact Moment dengan bantuan SPS-2000 yang menunjukan skor

koefisien korelasi r = 0,531 dengan (p) 0,000 jadi p <0,01 (signifikan). Hal ini

menunjukan bahwa ada hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan

komitmen terhadap tugas (task commitment) pada siswa akselerasi tingkat SMA.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dukungan sosial

memberikan sumbangan terhadap self efficacy seseorang. Dengan dukungan sosial

yang tinggi yang diterima mahasiswa kemungkinan besar self efficacy yang

dimiliki seseorang juga tinggi. Seseorang yang kurang bersemangat atau kurang

yakin terhadap dirinya bisa saja karena dukungan sosial yang diterimanya

sehingga self efficacy yang dimiliki juga rendah.

Berdasarkan pada penilitian - penelitian tersebut, peneliti mengambil

variabel yang sama yaitu dukungan sosial dan self efficacy untuk dijadikan

variabel dalam penelitian. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi self

Page 36: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

20

efficacyindividu meliputi pencapaian kinerja, pengalaman orang lain, persuasi

verbal, dorongan emosional, serta keadaan dan reaksi psikologis.

Dari salah satu faktor yang dapat mempengaruhi self efficacy adalah

persuasi verbal, persuasi verbal dapat diperoleh melalui dukungan sosial. Persuasi

verbal digunakan untuk memberi keyakinan kepada seseorang bahwa ia memiliki

suatu kemampuan yang memadai untuk mencapai apa yang ia inginkan. Menurut

bandura (1986) individu yang diarahkan dengan saran, nasihat dan bimbingan

dapat meningkatkan kapasitasnya tentang kemampuan-kemampuan yang

dimilikinya sehingga individu tersebut mencapai tujuan yang diinginkan.

Seseorang yang berhasil diyakinkan secara verbal akan menunjukan usaha yang

lebih keras jika dibandingkan dengan individu yang memiliki keraguan dan hanya

memikirkan kekurangan diri ketika menghadapi kesulitan. Berdasarkan uraian

diatas, peneliti berasumsi bahwa ada hubungan antara dukungan sosial dengan self

efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi. Oleh karena itu peneliti akan

meneliti tentang “ Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Self Efficacy

Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi Jurusan Bimbingan dan Konseling

Universitas Negeri Semarang Tahun Angkatan 2009/2010”.

2.2 Self Efficacy

Self efficacy pertama kali dikenalkan oleh Albert Bandura. Self efficacy

merupakan masalah kemampuan yang dirasakan individu untuk mengatasi situasi

khusus sehubungan dengan penilaian atas kemampuan untuk melakukan satu

tindakan yang ada hubungannya dengan tugas khusus atau situasi tertentu. Self

Page 37: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

21

efficacy ini bersumber dari teori belajar sosial, yaitu menekankan hubungan kausal

timbal balik antara faktor lingkungan dengan faktor personal yang saling

berkaitan.

Self efficacy merupakan salah satu faktor personal yang menjadi perantara

atau mediator dalam interaksi antara faktor perilaku dan faktor lingkungan. “Self

efficacy dapat menjadi penentu keberhasilan perfomansi dan pelaksanaan

pekerjaan. Self efficacy juga sangat mempengaruhi pola pikir, reaksi emosional,

dalam membuat keputusan. Meskipun demikian, self efficacy diyakini merupakan

aspek prediktor dari kecakapan untuk sukses pada berbagai bentuk prestasi”

(Bandura, 1997).

2.2.1 PengertianSelf Efficacy

Self efficacy adalah keyakinan yang dipegang seseorang tentang

kemampuannya dan juga hasil yang akan ia peroleh dari kerja kerasnya

mempengaruhi cara mereka berperilaku (Bandura, 1997: 193). Dalam teori social

– kognitif, Bandura (1986) menyatakan bahwa prestasi atau kinerja seseorang

tergantung kepada interaksi anatara tingkah laku, faktor pribadi (misalnya:

pemikiran, keyakinan) dan kondisi lingkungan seseorang dalam menentukan

pilihan, usaha untuk maju, kegigihan, dan ketekunan yang mereka tunjukan dalam

menghadapi kesulitan, dan derajat kecemasan atau ketenangan yang mereka alami

saat mereka mempertahankan tugas-tugas yang mencukupi kehidupan mereka.

Selanjutnya, Bandura (1997: 42-43) menambahkan bahwa self efficacy merupakan

keyakinan individu bahwa ia dapat menguasai situasi dan memperoleh hasil yang

positif. Disamping itu menurut Bandura (dalam Woolfolk, 2009:127)

Page 38: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

22

mendefinisikan self efficacy sebagai ‘keyakinan seseorang akan kapabilitasnya

untuk mengorganisasikan dan melaksanakan rangkaian tindakan yang dibutuhkan

untuk menghasilkan pencapaian tertentu’.

Santrock (2007:523), menyatakan bahwa self efficacy merupakan

“keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai situasi dan memproduksi hasil

positif.” Sedangkan menurut Stipex&Maddux (dalam Santrock, 2007:523), “self

efficacyadalah keyakinan bahwa aku bisa, ketidakberdayaan adalah keyakinan

bahwa aku tidak bisa”. Lebih lanjut didefinisikan oleh Pervin (dalam Smet,

1994:189) “self efficacy mengacu pada kemampuan yang dirasakan untuk

membentuk perilaku yang relevan pada tugas atau situasi khusus.

Alwisol (2009:287) mendefinisikan self efficacy adalah penilaian, apakah

dapat melakukan tindakan yang baik dan buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak

mengerjakan sesuai dengan dipersyaratkan. Efficacy ini berbeda dengan aspirasi

(cita-cita), karena cita-cita menggambarkan sesuatu yang ideal yang seharusnya

dapat dicapai, sedangkan efficacy menggambarkan penilaian kemampuan diri.

Sedangkan Feist & Feist (2010:211) menyatakan bahwaself efficacysebagai

“keyakinan individu bahwa mereka mampu untuk melakukan suatu tindakan yang

akan menghasilkan sesuatu yang duharapkan”. Manusia bertindak dalam suatu

situasi bergantung pada hubungan timbal balik dari perilaku, lingkungan, dan

kondisi kognitif, terutama faktor-faktor kognitif yang berhubungan dengan bahwa

mereka mampu atau tidak mampu melakukan suatu tindakan untuk menghasilkan

pencapaian yang diinginkan dalam suatu situasi.

Page 39: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

23

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa self

efficacy merupakan keyakinan atau kepercayaan individu terhadap kemampuan

yang dimilikinya dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas yang

dihadapi, sehingga mampu mengatasi rintangan dan mencapai tujuan yang

diharapkan.

Self efficacysebagai pertimbangan seseorang akan kemampuannya untuk

mengorganisasikan dan menampilkan tindakan yang diperlukan dalam mencapai

kinerja yang diinginkan. Hal ini tidak tergantung pada jenis ketrampilan atau

keahlian yang dimiliki oleh seseorang, tetapi berhubungan dengan keyakinan

tentang apa yang dapat dilakukang menyangkut seberapa besar usaha yang

dikeluarkan seseorang dalam suatu tugas dan seberapa dan seberapa lama ia akan

bertahan. Keyakinan yang kuat akan kemampuan diri menyebabkan seseorang

terus berusaha sampai tujuannya tercapai. Namun, apabila keyakinan akan

kemampuan diri tidak kuat, seseorang cenderung akan mengurangi usahanya bila

menemui masalah. Tingkat self efficacyindividu juga berpengaruh terhadap stres

serta depresi yang dapat menguatkan situasi tertentu sebagaimana tingkat motivasi

yang tentu juga mempengaruhi pencapaian prestasinya.

Self efficacymembantu seseorang dalam menentukan pilihan, usaha

mereka untuk maju, kegigihan dan ketekunan yang mereka tunjukan dalam

menghadapi kesulitan, dan derajat kecemasan atau ketenangan yang mereka alami

saat mereka mempertahankan tugas-tugas yang mencakup kehidupan mereka.Dari

definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa self efficacyadalah keyakinan

Page 40: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

24

atau kemantapan individu terhadap kemampuan yang dimilikinya dalam

melaksanakan suatu tugas sehingga mampu mencapai tujuan yang diharapkan.

Maddux (dalam Santrock, 2007: 524) mengemukakan beberapa makna self

efficacy, antara lain :

(1) Self efficacy merupakan ketrampilan yang berkenaan dengan apa yang

diyakini atau keyakinan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan atau

menyelesaikan sesuatu dengan ketrampilan yang dimilikinya dalam situasi

atau kondisi tertentu. Biasanya terungkap dari pernyataannya “ Saya yakin

dapat mengerjakannya”.

(2) Self efficacy bukan menggambarkan tentang motif (motive), dorongan

(drive), atau kebutuhan lain yang dikontrol. Hal ini dapat dijelaskan dengan

ungkapan, “ Saya mempunyai kebutuhan yang kuat untuk mengontrol

demain tertentu dan masih mampu memelihara keyakinan efficacy agar

tidak lemah”.

(3) Self efficacy ialah keyakinan seseorang tentang kemampuannya dalam

mengkoordinir, mengerahkan ketrampilan dan kemampuan dalam

mengubah serta menghadapi situasi yang penuh dengan tantangan.

(4) Self efficacy adalah keyakinan seseorang terhadap apa yang mampu

dilakukannya.

(5) Niat pada umumnya dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk self

efficacy.

(6) Proporsi efficacy dalam domain harga diri (self-esteem)secara langsung

proporsinya berperan penting dalam menempatkan diri seseorang.

Page 41: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

25

(7) Self efficacy secara sederhana menggambarkan keyakinan seseorang yang

dapat melaksanakan atau menampilkan perilaku produktif.

(8) Self efficacy didefinisikan dan diukur bukan sebagai suatu ciri tetapi sebagai

keyakinan tentang kemampuan untuk mengkoordinir berbagai ketrampilan

dan kemampuan mencapai tujuan yang diharapkan, dalam domain dan

kondisi atau keadaan khusus.

(9) Self efficacy berkembang sepanjang waktu dan diperoleh melalui suatu

pengalaman. Perkembangannya dimulai pada masa bayi dan berlanjut

sepanjang hayat.

(10) Self efficacy bukanlah semata-mata ramalan perilaku. Self efficacy tidak

berhubungan dengan “ saya percaya dengan apa yang akan saya lakukan “

tetapi berhubungan dengan “ saya percaya saya bisa melakukan”.

2.2.2 Dimensi Self Efficacy

Self efficacybersifat spesifik dalam tugas dan situasi yang dihadapi, artinya

individu dapat memiliki kryakinan yang tinggi pada satu tugas atau situasi

tertentu, namun pada tugas dan situasi lain tidak. Self efficacybersifat kontekstual,

artinya bergantung pada konteks yang dihadapi. Pada umumnya, self efficacyakan

memprediksi dengan baik suatu tampilan yang berkaitan erat dengan keyakinan

tersebut.

Bandura (1977: 42-50) membagi self efficacymenjadi tiga dimensi yang

perlu diperhatikan apabila hendak mengukur keyakinan diri seseorang yaitu:

Page 42: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

26

(1) Dimensi tingkat (Level / Magnitude)

Dimensi ini mengacu pada derajat kesulitan tugas individu, yang mana

individu merasa mampu untuk melakukannya. Penilaian self efficacy pada

setiap individu akan berbeda-beda, baik pada saat menghadapi tugas yang

mudah atau tugas yang sulit. Ada individu yang memiliki self efficacy tinggi

hanya pada tugas yang bersifat mudah dan sederhana, namun adapula yang

memiliki self efficacy tinggi pada tugas yang bersifat sulit dan rumit. Individu

dapat merasa mampu melakukan suatu tugas mulai dari tugas yang sederhana,

agak sulit, dan teramat sulit. Hal ini akan disesuaiakan dengan batas

kemampuan yang dirasakan untuk memenuhi tuntutan perilaku yang

dibutuhkan bagi masing-masing tingkat atau tingkat tuntutan tugas dapat

diklasifikasikan berdasarkan tingkat kepandaian/kecerdikan, usaha, ketepatan,

produktifitas, dan pengaturan diri (self regulation)

(2) Dimensi kekuatan(Strength)

Dimensi ini menunjuk pada seberapa yakin individu dalam

menggunakan kemampuannya pada pengerjaan tugas. Hal ini berkaitan

dengan perilaku yang dibutuhkan dalam mencapai penyelesaian tugas yang

muncul pada saat dibutuhkan. Dengan self efficacy, kekuatan untuk usaha

yang lebih besar mampu didapat. Individu yang memiliki keyakinan yang

kurang kuat untuk menggunakan kemampuan yang dimilikinya dapat dengan

mudah menyerah apabila menghadapi hambatan dalam menyelesaikan suatu

tugas. Sebaliknya, individu yang memiliki keyakinan yang kuat akan

kemampuannya akan terus berusaha meskipun menghadapi satu hambatan

Page 43: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

27

dalam menyelesaikan suatu tugas. Semakin kuat self efficacy seseorang, maka

semakin lama yang bersangkutan dapat bertahan dalam tugas tersebut.

(3) Dimensi Generalisasi (Generality)

Generalitymenjelaskan keyakinan individu untuk menyelesaikan

tugas-tugas tertentu dengantuntas dan baik. Disinisetiap individu memiliki

keyakinan yang berbeda-beda sesuai dengan tugas-tugas yang berbeda pula.

Ruang lingkup tugas-tugas yang diilakukan bisa berbeda dan tergantung dari

persamaan derajat aktivitas, kemampuan yang diekspresikan dalam hal

tingkah laku, pemikiran dan emosi, kualitas dari situasi yang ditampilkan dan

sifat individu dalam tingkah laku secara langsung ketika menyelesaikan tugas.

Berdasarkan uraian diatas maka self efficacy pada setiap individu berbeda

dalam beberapa dimensi, yaitu tingkat kesulitan tugas,kekuatan dari keyakinan

seseorang untuk menyelesaikan suatu tugas dan kemampuan mengembangkan

diri.

2.2.3Sumber-SumberTerbentuknya Self Efficacy

Berdasarkan teori self efficacy Bandura (1997: 80-115) menyebutkan

keyakinan efficacy turut berkembang sepanjang hayat. Self efficacy pribadi itu

didapatkan, dikembangkan atau diturunkan melalui salah satu atau dari kombinasi

dari empat sumber berikut:

(1) Mastery experience

Cara yang paling efektif untuk menciptakan self efficacy yang kuat

adalah pengalaman dalam penguasaan. Keberhasilan yang diperoleh akan

membangun suatu keyakinan yang kuat akan kepercayaan diri. Kegagalan

Page 44: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

28

akan melemahkan, khususnya jika kegagalan terjadi sebelum keyakinan pada

diri terbentuk.

(2) Vicarious experience

Cara kedua dalam menciptakan dan memperkuat self efficacy adalah

melalui pengalaman tak terduga ( vicarious experiences) yang di berikan oleh

model sosial. Self efficacy seseorang akan meningkat ketika mengamati

keberhasilan orang lain yan memiliki kemampuan yang sama dengan dirinya.

Begitu pula sebaliknya, self efficacy akan menurun ketika melihat kegagalan

seseorang yang memiliki kemampuan yang sma dengan dirinya. Kesan yang

ditimbulkan oleh modeling pada self efficacy dipengaruhi dengan kuat oleh

kesamaan akan kemampuan yang dimiliki orang lain dan dirinya. Semakin

besar kesamaan yang dimiliki seorang model maka akan semakin

mempengaruhi pada self efficacy dari orang yang mengamati. Jika seorang

melihat model sosial yang diamati sangat berbeda dengan dirinya maka self

efficacy mereka tidak akan terpengaruh.

(3) Verbal persuasion

Cara ketiga untuk memperkuat self efficacy adalah dengan persuasi

verbal. Persuasi verbal berhubungan dengan dorongan atau hambatan yang

diterima oleh seseorang dari lingkungan sosial yang berupa pemaparan

mengenai penilaian secara verbal dan tindakan dari orang lain, baik secara

disengaja maupun tidak disengaja. Individu mendapat bujukan atau sugesti

untuk percaya bahwa ia dapat mengatasi masalah-masalah yang akan

Page 45: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

29

dihadapinya. Persuasi verbal ini dapat mengarahkan individu untuk berusaha

lebih gigih untuk mencapai tujuan dan kesuksesan. Sumber yang dipercaya

pengaruhnya dalam meningkatkan self efficacy, semakin dipercaya sumber

persuasi verbal maka akan semakin berpengaruh pada self efficacy begitu pun

sebaliknya.

(4) Somatic and emotional state

Faktor terakhir yang mempengaruhi self efficacy adalah kondisi fisik

dan emosi (somatic and emotional state). Seseorang juga mengandalkan pada

kondisi fisik dan emosi untuk menilai kemampuan mereka. Reaksi stres dan

ketegangan akan dianggap sebagai tanda bahwa mereka akan memiliki

perfoma yang buruk, sehingga akan menurunkan self efficacy mereka. Dalam

aktivitas yang melibatkan kekuatan dan stamina, orang akan menilai

kelelahan, dan rasa sakit mereka sebagai tanda dari kelemahan. Dalam hal ini

bukan reaksi fisik dan emosi yang penting, tetapi bagaimana mereka

mengetahui dan mengartikan kondisi fisik dan emosi mereka. Seseorang yang

yakin akan kondisi emosi dan fisik mereka akan mempunyai self efficacy yang

lebih besar, sedangkan mereka yang ragui dengan keadaan mereka maka akan

melemahkan self efficacy mereka.

2.2.4 Proses Terjadinya Self Efficacy

Bandura (1997. 116-160) mengemukakan bahwa terdapat empat proses

psikologis dalam self efficacy yang turut berperan dalam diri manusia yaitu :

Page 46: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

30

(1) Proses Kognitif

Proses kognitif merupakan proses berpikir, didalamnya pemerolehan,

pengorganisasian, dan penggunaan informasi. Sebagian besar tingkah laku

individu diatur oleh pemikiran mengenai tujuan yang igin dicapai. Tujuan

tersebut dipengaruhi oleh penilaian diri mengenai kapabilitas atau

kemampuan yang dimilikinya. Perolehan informasi mengenai dunia kerja

dan karir secara umum tersebut diorganisasikan oleh proses kognitif.

Keyakinan diri mempengaruhi bagaimana individu tersebut menafsirkan

keadaan, membentuk skenario, dan memvisualisasikan masa depan yang

direncanakan. Informasi dari hasil pengorganisasi tersebut menjadi

pengatahuaan dasar yang akan digunakan sebagai alternatif pilihan karirnya.

Selanjutnya individu mengevaluasi alternatif-alternatif dari informasi

tersebut dan menetapkan pilihan karir berdasarkan alternatif-alternatif

tersebut.

Fungsi kognitif adalah memungkinkan individu untuk

memprediksikan suatu kejadian dan mengembangkan cara untuk

mengontrol hal-hal yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka. Untuk

dapat memprediksi dan mengembangkan cara tersebt diperlukan

pemprosesan informasi melalui kognitif.

Proses kognitif ini juga dipengaruhi oleh bagaimana kepribadian

yang dimiliki oleh seseorang. Bagaimana cara pandangnya, baik itu

terhadap dirinya maupun orang lain dan kejadian disekitarnya berhubungan

Page 47: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

31

dengan self efficacy seseorang dalam suatu aktivitas tertentu melalui

mekanisme self regulatory (Bandura, 1997: 116-121).

(2) Proses Motivasi

Menurut Bandura (1997: 122), kebanyakan motivasi manusia

dibangkitkan melalui kognitif atau pikiran. Individu memberi motivasi atau

dorongan bagi diri mereka sendiri dan mengarahkan tindakan melalui tahap-

tahap pemikiran sebelumnya. Mereka membentuk suatu keyakinan tentang

apa yang dapat mereka lakukan. Mengantisipasi hasil dari suatu tindakan,

membentuk tujuan bagi diri mereka sendiri dan merencanakan tindakan-

tindakan yang diperlukan dalam mencapai tujuan.

Menurut Bandura (1997:122), ada tiga teori motivator, teori pertama

yaitu causal attributions (atribusi penyebab), teori ini mempengaruhi

motivasi, usaha dan reaksi-reaksi individu. Individu yang memiliki self

efficacy tinggi bila menghadapi kegagalan cenderung menganggap

kegagalan tersebut diakibatkan usaha-usaha yang tidak cukup memadai.

Sebaliknya individu yang memiliki self efficacy rendah, cenderung

menganggap kegagalan diakibatkan kemampuan mereka terbatas. Teori

kedua, outcomes experience (harapan akan hasil), motivasi dibentuk melalui

harapan-harapan. Biasanya individu akan berperilaku sesuai dengan

keyakinan mereka tentang apa yang dapat mereka lakukan. Teori ketiga,

goal theory (teori tujuan), dimana dengan membentuk tujuan terlebih dahulu

dapat meningkatkan motivasi.

Page 48: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

32

(3) Proses Afeksi

Proses afektif merupakan proses pengaturan kondisi emosi dan

reaksi emosional. Menurut Bandura (1997: 137), keyakinan individu akan

kemampuan coping mereka, turut mempengaruhi tingkatan stres dan

depresi seseorang saat mereka menghadapi situasi yang sulit. Persepsi self

efficacy tentang kemampuannya mengontrol sumber stress memiliki

peranan akan kemampuannya untuk mengontrol situasi cenderung tidak

memikirkan hal-hal yang negatif. Mereka cepat menyerah dalam

menghadapi masalah dalam hidupnya dan merasa usahanya tidak efektif.

Individu yang merasa tidak mampu mengontrol situasi cenderung

mengalami tingkat kecemasan yang tinggi, selalu memikirkan kekurangan

mereka, memandang lingkungan sekitar penuh dengan ancaman,

membesar-besarkan masalah kecil, dan terlalu cemas pada hal-hal kecil

yang ebenarnya jarang terjadi. Individu dengan self efficacy yag sangat

rendah tidak akan mencoba untuk mengatasi masalahnya, karena mereka

percaya apa yang mereka lakukan tidak akan membawa perbedaan.

(4) Proses Seleksi

Manusia merupakan bagian dari lingkungan tempat dimana mereka

berada. Kemampuan individu untuk memilih aktivitas dan situasi tertentu,

turut mempengaruhi dampak dari suatu kejadian. Individu cenderung

menghindari aktivitas dan situasi yang diluar batas kemampuan mereka.

Bila individu merasa yakin bahwa mereka mampu menangani suatu situasi,

maka mereka cenderung tidak menghindari situasi tersebut. Dengan adanya

Page 49: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

33

pilihan yang dibuat, individu kemudian meningkatkan kemampuan, minat

dan hubungan sosial mereka yang lainnya (Bandura, 1997: 160).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapt empat proses

psikologis yang mempengaruhi self efficacy seseorang, yaitu proses kognitif yang

menggunakan pikiran, proses motivasi yang dapat menguatkan keyakinan

individu, proses afeksi yang mempengaruhi tingkat stres dari suatu tugas dan

proses seleksi yang mempenaruhi pemilihan individu terhadap situasi tertentu.

2.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self Efficacy

Bandura (1997:82) menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi self efficacy pada diri individu antara lain :

(1) Budaya

Budaya mempengaruhi self efficacy melalui nilai (values), kepercayaan

(belief). Dan proses pengaturan diri ( self-regulatory process) yang berfungsi

sebagai sumber penilaian self efficacy dan juga sebagai konsekuensi dari

keyakinan akan self efficacy.

(2) Jenis kelamin

Jenis kelamin juga berpengaruh terhadap self efficacy. Hal ini dapat

dilihat dari penelitian Bandura (1997) yang menyatakan bahwa wanita self

efficacy lebih tinggi dalam mengelola perannya. Wanita yang memiliki peran

selain sebagai ibu rumah tangga juga sebagai wanita karir akan memiliki self

efficacy yang tinggi dibandingkan dengan pria yang bekerja. Pada penelitian

yang lainnya pada beberapa bidang pekerjaan tertentu pria memiliki self

efficacy yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita, begitu juga sebaliknya

Page 50: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

34

self efficacy wanita unggul dalam beberapa pekerjaan dibaningkan dengan

pria. Pria biasanya memiliki self efficacy yang tinggi dengan pekerjaan yang

menuntut keterampilan teknis matematis.

(3) Sifat dari tugas yang dihadapi

Derajat kompleksitas dari kesulitan tugas yang dihadapi oleh individu

akan mempengaruhi penilaian individu tersebut terhadap kemampuan

dirinya sendiri. Semakin kompleks suatu tugas yang dihadapi oleh individu

maka akan semakin rendah individu tersebut menilai kemampuannya.

Sebaliknya, jika individu dihadapkan pada tugas yang mudah dan sederhana

maka akan semakin tinggi individu tersebut menilai kemampuannya.

(4) Insentif eksternal

Faktor lain yang dapat mempengaruhi self efficacy individu adalah

insentif yang diperolehnya. Bandura menyatakan salah satu faktor yang

dapat meningkatkan self efficacy adalah competent contingens incentive,

yaitu insentif yang diberikan oleh orang lain yang mereflesikan keberhasilan

seseorang.

(5) Status atau peran individu dalam lingkungan

Individu akan memiliki status yang lebih tinggi akan memperoleh

derajat kontrol yang lebih besar sehingga self efficacy yang dimilikinya juga

tinggi. Sedangkan individu yang memiliki status yang lebih rendah akan

memiliki kontrol yang lebih kecil sehingga self efficacy yang dimilikinya

juga rendah

Page 51: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

35

(6) Informasi tentang kemampuan diri

Individu akan memiliki self efficacy tinggi, jika ia memperoleh

informasi positif mengenai dirinya, sementara individu akan memiliki self

efficacy yang rendah, jika ia memperoleh informasi negatif mengenai

dirinya.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi self efficacy adalah budaya, jenis kelamin, sifat dari

tugas yang dihadapinya, insentif eksternal, status dan peran individu dalam

lingkungan, serta informasi tentang kemampuan dirinya.

2.2.6 Fungsi Self Efficacy

Menurut Bandura 1986 (dalam Hukubun, 2010) Self efficacy memiliki

fungsi dan berbagai dampak dari penilaian self efficacy sebagai berikut:

(1) Pemilihan Aktivitas

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia seringkali dihadapkan dengan

pengambilan keputusan, meliputi pemelihan tindakan dan lingkungan sosial

yang ditentukan dari penilaian efficacy manusia tersebut. Seseorang cenderung

untuk menghindar dari tugas dan situasi yang diyakini melampaui kemampuan

diri mereka, dan sebaliknya mereka akan mengerjakan tugas-tugas yang

dinilai mampu untuk mereka lakukan. Self efficacy yang tinggi akan dapat

memacu keterlibatan aktif dalam suatu kegiatan atau tugas yang kemudian

akan meningkatkan kompetensi seseorang. Sebaliknya, self efficacy yang

rendah dapat mendorong seseorang untuk menarik diri dari lingkungan dan

Page 52: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

36

kegiatan sehingga dapat mennghambat perkembangan potensi yang

dimilikinya.

(2) Usaha dan Daya Tahan

Penilaian terhadap efficacy juga menentukan seberapa besar usaha

yang dilakukan seseorang dan seberapa lama ia akan bertahan dalam

menghadapi hambatan atau pengalaman yang tidak menyenangkan.

Semakin tinggi self efficacy seseorang maka semakin besar dan gigih pula

usaha yang dilakukan. Ketika dihadapkan dengan kesulitan, individu yang

memiliki self efficacy yang tinggi akan mengeluarkan usaha yang besar

untuk mengatasi tantangan tersebut. Sedangkan orang yang meragukan

kemampuannya akan mengurangi usahanya atau bahkan menyerah sama

sekali.

(3) Pola Berpikir dan Reaksi Emosional

Penilaian mengenai kemampuan seseorang juga mempengaruhi pola

berpikir dan reaksi emosialnya selama interaksi aktual dan terinspirasi

dengan lingkungan. Individu yang menilai dirinya memiliki self efficacy

rendah merasa tidak mampu dalam mengatasi masalah atau tuntutan

lingkungan, hanya akan terpaku pada kekurangannya sendiri dan berpikir

kesulitan yang mungkin timbul lebih berat dari kenyataannya.

Self efficacy juga dapat membentuk pola berpikir kausal. Dalam

mengatasi persoalan yang sulit, seseorang yang memiliki self efficacy yang

tinggi akan menganggap kegagalan terjadi karena kurangnya usaha yang

Page 53: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

37

dilakukan. Sedangkan orang yang memiliki self efficacy rendah lebih

menganggap kegagalan disebabkan kurangnya kemampuan yang ia miliki.

(4) Perwujudan Kemampuan

Banyak penelitian membuktikan bahwa self efficacy dapat

meningkatkan kualitas dari fungsi psikososial seseorang. Seseorang yang

memandang dirinya sebagai orang yang self efficacy-nya tinggi akan

membentuk tantangan-tantangan terhadap dirinya sendiri yang menunjukan

minat dan keterlibatan dalam suatu kegiatan. Mereka akan meningkatkan

usaha jika kinerja yang dilakukan mengalami kegagalan dalam mencapai

tujuan, menjadikan kegagalan sebagai pendorong untuk mencapai

keberhasilan, dan memiliki tingkat stres yang rendah bila menghadapi

situasi yang menekan. Individu dengan self efficacy rendah biasanya akan

menghindari tugas yang sulit, sedikit usaha yang dilakukan dan mudah

menyerah ketika menghadapi kesulitan, mengrangi perhatian terhadap tugas,

tingkat aspirasi rendah, dan mudah mengalami stres dalam situasi yang

menekan.

2.2 7ManfaatSelf Efficacy

Self efficacy akan mempengaruhi bagaimana individu merasakan, berpikir,

memotivasi diri sendiri sendiri, dan bertingkah laku. Artinya self efficacy akan

mempengaruhi setiap aktivitas yang dilakukan oleh individu.

Sebagaimana dikatakan dalam tesis yang berjudul Goal Orientation, Self

efficacy dan Prestasi Belajar pada Siswa Peserta Program Pengajaran Intensif di

Page 54: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

38

Sekolah oleh Retno Wulansari (2001), ada beberapa manfaat dari self efficacy

yaitu:

(1) Pilihan perilaku

Dengan adanya self efficacy yang dimiliki, individu akan menetapkan

tindakan apa yang akan ia lakukan dalam menghadapi suatu tugas untuk

mencapai tujuan yang diinginkannya.

(2) Pilihan karir

Self efficacy merupakan mediator yang cukup berpengaruh terhadap

pemilihan karir seseorang. Bila seseorang merasa mampu melaksanakan

tugas-tugas dalam karir tertentu maka biasanya ia akan memilih karier

tersebut.

(3) Kuantitas usaha dan keinginan untuk bertahan pada suatu tugas

Individu yang memiliki self efficacy yang tinggi biasanya akan

berusaha keras untuk menghadapi kesulitan dan bertahan dalam

mengerjakan suatu tugas bila mereka telah mempunyai keterampilan

prasyarat. Sedangkan individu yang mempunyai self efficacy yang rendah

akan terganggu oleh keraguan terhadap kemampuan diri dan mudah

menyerah bila menghadapi kesulitan dalam mengerjakan tugas.

(4) Kualitas usaha

Pengunaan strategi dalam memproses suatu tugas secara lebih

mendalam dan keterlibatan kognitif dalam belajar memiliki hubungan yang

erat dengan self efficacy yang tinggi. Suatu penelitian dari Pintrich dan De

Page 55: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

39

Groot menemukan bahwa siswa yang memiliki self efficacy tinggi tidak

akan mudah menyerah.

(5) Motivasi diri

Orang yang memiliki self efficacy yang tinggi akan memiliki kualitas

dan kuantitas yang baik dalam melakukan segala usahanya, selain itu orang

yang memiliki self efficacy tinggi tidak akan mudah menyerah.

(6) Pola pikir

Orang yang memiliki self efficacy memiliki pola pikir yang positif,

jika ia menemui suatu masalah maka secara otomatis otaknya akan membuat

rencana untuk menghadapi masalah tersebut. Self efficacy juga berpengaruh

pada bagaimana seseorang menanggapi suatu kegagalan. Kegagalan yang

terjadi dianggap sebagai keberhasilan yang tetunda, bukan merupakan hal

yang terus- menerus dipikirkan.

2.2.8 Pengaruh Self Efficacy Pada Tingkah Laku

Menurut Bandura (dalam Susanti E., 2008: 25) ‘self efficacy akan

mempengaruhi bagaimana individu merasakan, berpikir, memotivasi diri sendiri,

dan bertingkah laku’. Selfefficacy atau kapabilitas yang dimiliki individu akan

mempengaruhi tingkah lakunya dalam beberapa hal, seperti:

(1) Tindakan individu, self efficacy menentukan kesiapan individu dalam

merencanakan apa yang harus dilakukannya. Individu dengan keyakinan

diri tinggi tidak mengalami keragu-raguan dan mengetahui apa yang harus

dilakukannya.

Page 56: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

40

(2) Usaha, self efficacy mencerminkan sebarapa besar upaya yang dikeluarkan

individu untuk mencapai tujuannya. Individu dengan keyakinan terhadap

kemampuan diri tinggi akan berusaha maksimal untuk mengetahui jenis-

jenis pendidikan dan karir yang sesuai dengan minatnya dengan

mengumpulkan informasi mengenai karir. Individu dengan kayakinannya

terhadap kemampuan diri tinggi akan berusaha mencapai karir yang telah

dipilihnya.

(3) Daya tahan individu dalam menghadapi hambatan atau rintangan dan

kegagalan, individu dengan self efficacy tinggi mempunyai daya tahan

yang kuat dalam menghadapi rintangan atau kegagalan, serta dengan

mudah mengembalikan rasa percaya diri setelah mengalami kegagalan.

Individu juga beranggapan bahwa kegagalan dalam mencapai tujuan

adalah akibat dari kurangnya pengetahuan, bukan karena kurangnya

keahlian yang dimilikinya. Hal ini membuat individu berkomitmen

terhadap tujuan yang ingin dicapainya. Apabila individu telah memiliki

pilihan karir yang sesuai dengan minatnya, maka ia tidak akan mudah

menyerah jika menemukan hambatan dalam proses pencapaian tujuannya.

Individu akan menganggap kegagalan sebagai bagian dari proses, dan

tidak menghentikan usahanya.

(4) Ketahanan individu terhadap keadaan tidak nyaman, dalam situasi tidak

nyaman, individu dengan self efficacy diri tinggi menganggap sebagai

suatu tantangan, bukan merupakan sesuatu yang harus dihindari. Ketika

individu mengalami keadaan tidak nyaman dalam usaha untuk mencapai

Page 57: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

41

tujuan yang diminati, ia akan tetap berusaha bertahan dengan mengabaikan

ketidaknyamanan tersebut dan berkonsetrasi penuh.

(5) Pola pikir, situasi tertentu akan mempengaruhi pola pikir individu dengan

self efficacy tinggi, pola pikirnya tidak mudah terpengaruh oleh situasi

lingkungan dan tetap memiliki cara pandang yang luas dari beberapa sisi.

Cara pandang individu yang luas memungkinkan individu memiliki

alternatif pilihan karir yang banyak dari bidang yang diminati.

(6) Stres dan depresei, bagi individu yang memiliki self efficacy rendah,

kecemasan yang dibangkitkan oleh stimulus tertentu akan membuatnya

mudah merasa tertekan. Jika perasaan tertekan tersebut berkelanjutan,

maka dapat mengakibatkan depresi. Dalam upaya memilih karir yang

sesuai dengan minatnya, jika individu menganggap realitas sulitnya jalur

yang harus ditempuh, prospek dunia kerja di masa depan dan sebagainya

sebagai sumber kecemasan, dan individu meragukan kemampuannya,

maka individu akan menjadi lebih mudah tertekan.

(7) Tingkat pencapaian yang akan terealisasikan, individu dengan self efficacy

tinggi dapat membuat tujuan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

serta mampu menentukan bidang karir atau pendidikan sesuai dengan

minat dan kemampuannya tersebut.

2.2.9 Klasifikasi Self Efficacy

Secara garis besar, self efficacy terbagi atas dua bentuk yaitu self efficacy

yang tinggi dan self efficacy yang rendah. Dalam mengerjakan suatu tugas,

individu yang memiliki self efficacy yang tinggi akan cenderung memilih terlibat

Page 58: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

42

langsung, sementara individu yang memiliki self efficacy rendah cenderung

menghindari tugas tersebut.

Individu yang memiliki self efficacy yang tinggi cenderung mengerjakan

suatu tugas tertentu, sekalipun tugas-tugas tersebut merupakan tugas yang sulit.

Mereka tidak memandang tugas sebagai suatu ancaman yang harus mereka

hindari. Selain itu, mereka mengembangkan minat instrinsik dan ketertarikan yang

mendalam terhadap suatu aktivitas, mengembangkan tujuan dan berkomitmen

dalam mencapai tujuan tersebut. Mereka juga meningkatkan usaha mereka dalam

mencegah kegagalan yang mungkin timbul. Mereka yang gagal dalam

melaksanakan sesuatu, biasanya cepat mendapatkan kembali self efficacy mereka

setelah mengalami kegagalan tersebut (Bandura. 1997).

Individu yang memiliki self efficacy tinggi mengaggap kegagalan sebagai

akibat dari kurangnya usaha yang keras. Pengetahuan dan ketrampilan, individu

yang ragu akan kemampuan mereka (self efficacy yang rendah) akan menjauhi

tugas-tugas yang sulit karena tugas tersebut dipandang sebagai ancaman bagi

mereka. Individu seperti ini memiliki aspirasi yang rendah serta komitmen yang

rendah dalam mencapai tujuan yang mereka pilih atau mereka tetapkan. Ketika

menghadapi tugas-tugas yang sulit, mereka sibuk memikirkan kekurangan-

kekurangan diri mereka, gangguan-gangguan yang mereka hadapi, dan semua

hasil yang dapat merugikan mereka. Individu yang memiliki self efficacy yang

rendah tidak berpikir tentang bagaimana cara yang baik dalam menghadapi tugas-

tugas yang sulit. Saat menghadapi tugas yang sulit, mereka mengurangi usaha-

usaha mereka dan cepat menyerah. Mereka juga lamban dalam membenahi

Page 59: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

43

ataupun mendapatkan kembali self efficacy mereka ketika menghadapi kegagalan

(Bandura. 1997:162).

Klasifikasi self efficacy digambarkan oleh Bandura (1986) pada tabel

berikut:

Tabel 2.1

Klasifikasi Self Efficacy

No Self efficacytinggi Self efficacyrendah

1. Menetapkan tujuan cita-cita atau

tujuan yang tinggi

Menetapkan cita-cita atau tujuan

yang rendah

2. Lebih komitmen Kurang komitmen

3. Lebih ulet Menyerah pada sedikit tantangan

4. Membayangkan skenario

keberhasilan

Membayangkan skenario kegagalan

5. Optimis Pesimis

6. Menerima tugas-tugas sulit Menghindari tugas-tugas sulit

7. Bersedia mencoba hal-hal baru Kurang berani mencoba hal-hal baru

8. Berusaha mengembangkan diri Cenderung membatasi diri

9. Memandang kemampuan sebagai

keahlian yang dapat diandalkan

Memandang kemampuan sebagai

kapasitas yang tidak dapat diubah

10. Mengatribusi kegagalan karena

kurangnya usaha atau ketrampilan

Mengatribusi kegagalan karena

kurang kemampuan

11, Meningkatkan peningkatan diri dan

penyelesaian

Menekankan perbedaan dengan

orang lain

12. Tidak mundur dalam menghadapi

tugas-tugas sulit

Gentar dalam menghadapi tugas-

tugas sulit

13. Merasa mampu untuk dapat

mengatasi persoalan lebih sukses

dari orang lain

Merasa tidak dapat dan tidak mampu

mengatasi persoalan sesukses orang

lain

14. Bertahan dalam kegigihan Bertahan dalam defisiensi

15. Tidak mudah mengalami gangguan

emosional

Lebih mudah stress, cemas, dan

depresi

16. Memiliki system syaraf otonom

yang lebih sehat

Memiliki kerusakan pada respon

system syaraf otonom seperti

rusaknya fungsi kekebalan.

Page 60: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

44

2.3 Dukungan Sosial 2.3.1 Pengertian Dukungan Sosial

Sarafino (1994 : 102) menyatakan bahwa dukungan sosial mengacu pada

memberikan kenyamanan pada orang lain, merawatnya, atau menghargainya.

Pendapat senada juga diungkapkan oleh Sarason (dalam Smet 1994:135) yang

menyatakan bahwa dukungan sosial adalah adanya interaksi interpersonal yang

ditunjukkan dengan memberikan bantuan pada individu lain, dimana bantuan itu

umumnya diperoleh dari orang yang berarti bagi individu yang bersangkutan.

Dukungan sosial dapat berupa pemberian informasi, bantuan tingkah laku,

ataupun materi yang didapat dari hubungan sosial akrab yang dapat membuat

individu merasa diperhatikan, bernilai dan dicintai.

Gottlieb (dalam Smet, 1994 : 135) menyatakan dukunan sosial terdiri dari

informasi atau nasehat verbal maupun non verbal maupun non verbal, bantuan

nyata, atau tindakan yang didapat karena kehadiran orang lain dan mempunyai

manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima. Pierce (dalam Kail &

Cavanaugh, 2000) mendefinisikan dukungan sosial sebagai sumber emosional,

informasional atau pendampingan yang diberikan oleh orang-orang disekitar

individu untuk menghadapi setiap permasalahan dan krisis yang terjadi sehari-hari

dalam kehidupan.

Rook(dalamSmet, 1994:134) mendefinisikan dukungan sosial sebagai

salah satu fungsi pertalian sosial yang menggambarkan tingkat dan kualitas umum

dari hubungan interpersonal yang akan melindungi individu dari konsekuensi

stres. Dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu merasa tenang,

diperhatikan, timbul rasa percaya diri dan kompeten. Tersedianya dukungan sosial

Page 61: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

45

akan membuat individu merasa dicintai, dihargai dan menjadi bagian dari

kelompok. Senada dengan pendapat diatasWills (dalam Sarafino, 1994: 103)

menyatakan bahwa individu yang memperoleh dukungan sosial akan meyakini

individu dicintai, dirawat, dihargai, berharga dan merupakan bagian dari

lingkungan sosialnya. Menurut Schwarzer and Leppin (dalam Smet, 1994:135)

dukungan sosial dapat dilihat sebagai fakta sosial atas dukungan yang sebenarnya

terjadi atau diberikan oleh orang lain kepada individu (perceived support) dan

sebagai kognisi individu yang mengacu pada persepsi terhadap dukungan yang

diterima (received support).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial

adalah dukungan atau bantuan yang berasal dari orang yang memiliki hubungan

sosial akrab dengan individu yang menerima bantuan.Bentuk dukungan ini dapat

berupa infomasi, tingkah laku tertentu, ataupun materi yang dapat menjadikan

individu yang menerima bantuan merasa disayangi, diperhatikan dan bernilai.

2.3.2Jenis-Jenis Dukungan Sosial

Menurut Sarafino (1994: 103) ada lima jenis dukungan sosial :

(1) Dukungan Emosi

Merupakan ekspresi empati, kepedulian, dan perhatian kepada

seseorang. Hal ini membuat seseorang merasa nyaman, didukung dan

dicintai pada saat individu tersebut dalam kondisi stress.

(2) Dukungan Penghargaan

Page 62: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

46

Dukungan ini terjadi melalui ekspresi orang mengenai hal yang

positif tentang orang tersebut, membesarkan hati, setuju dengan ide-ide atau

perasaan individu, perbandingan positif antara individu tersebut dengan

individu lain, seperti pada orang lain yang memiliki kekurangan atau lebih

buruk. Dukungan ini menyediakan terbangunnya perasaan harga diri,

kompeten dan bernilai. Dukungan penghargaan bernilai khususnya selama

penilaian terhadap stress seperti jika seseorang menilai bahwa tuntutan

melebihi kemampuan atau sumber-sumber personalnya.

(3) Dukungan Instrumen

Dukungan ini meliputi bantuan langsung seperti jika seseorang diberi

atau dipinjami uang atau dibantu dengan cara melaksanakan tugas atau

pekerjaan pada saat individu tersebut berada dalam kondisi stress.

(4) Dukungan Informasi

Dukungan ini meliputi pemberian nasehat, saran atau umpan balik

mengenai bagaimana orang tersebut berada dalam kondisi stress.

(5) Dukungan jaringan Sosial

Dukungan ini terjadi dengan memberikan perasaan bahwa individu

adalah anggota dari kelompok tertentu dan memiliki minat yang sama. Rasa

kebersamaan dengan anggota kelompok merupakan dukungan bagi individu.

2.3.3 Sumber-Sumber Dukungan Sosial

Page 63: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

47

Wills (dalam Sarafino 1994:103) mengatakan bahwa setiap fungsi sosial

memiliki sumber-sumber dukungan yang berbeda. Misalnya, sumber dukungan

bagi individu untuk mendapatkan saran atau pendapat adalah orang tua, teman,

atau rekan kerja. Sedangkan sumber dukungan bagi individu untuk memperoleh

kedekatan adalah pasangan hidup, sahabat, dan anggota keluarga.

Agar fungsi dukungan sosial dapat berjalan dengan baik, maka harus ada

sumber bagi individu untuk mendapatkan dukungan sosial. Orang yang

memberikan dukungan sosial disebut sumber dukungan sosial. Ketika seseorang

menerima dukungan sosial akan bergantung pada komposisi dan struktur jaringan

sosialnya dan itu berarti seberapa besar hubungan yang mereka miliki antara

orang-orang dikeluarga dan lingkungan sekitarnya. Menurut Mitchell, dkk dalam

Sarafino (1994:104) hubungan itu dapat bervariasi pada masing-masing individu,

tergantung pada siapa yang memiliki hubungan terdekat, seperti :

(1) Frekuensi dari hubungan, seberapa sering individu bertemu dengan

orang tersebut

(2) Komposisinya, apakah orang tersebut termasuk dalam keluarga, teman,

dan sebagainya.

(3) Kedekatan (keintiman) adalah hubungan seseorang dengan adanya

keinginan untuk bersama dan untuk percaya anatara satu dengan yang

lainnya.

Dukungan sosial dapat berasal dari orang penting yang dekatbagi individu

yang membutuhkan. Tetapi orang yang memberikan dukungan tidak hanya

berasal dari pihak keluarga saja namun sumber dukungan sosial dapat lebih luas

lagi bahwa dukungan sosial dapat berasal dari keluarga, teman, psikolog, dan

organisasi masyarakat.

Page 64: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

48

Menurut Sarafino (1994:107) ada beberapa faktor yang berhubungan

dengan penolakan dari sebuah dukungan faktor tersebut antara lain:

(1) Bantuan yang diberikan orang lain tidak disarankan sebagai kebutuhan.

Hal ini dapat terjadi karena individu tidak menginginkan bantuan atau

berlaku bingung untuk menyadari bantuan

(2) Kesesuaian antara dukungan sosial dengan kebutuhan menekankan

pentingnya jenis dukungan sosial dengan kebutuhan individu. Efek

positif dari dukungan sosial sangat jelas terlihat jika orang yang

menyediakan dukungan sosial menyadari kebutuhan-kebutuhan khusus

yang ditimbulkan oleh stressor. Dengan kata lain, penting bagi

pemberi dukungan sosial untuk tidak hanya menentukan kebutuhan

akan dukungan tetapi juga menentukan jenis dukungan yang

dibutuhkan.

2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial

Menurut Sarafino (1994:104) tidak semua individu mendapatkan dukungan

sosial yang mereka butuhkan, banyak faktor yang menentukan seseorang

menerima dukungan. Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi dukungan

sosial yaitu:

(1) Penerima Dukungan (Recipients). Seseorang tidak mungkin menerima

dukungan sosial jika mereka tidak ramah, tidak pernah menolong orang

lain, dan tidak membiarkan orang mengetahui bahwa dia membutuhkan

bantuan. Beberapa orang tidak terlalu assertive untuk meminta bantuan

pada orang lain atau adanya perasaan bahwa mereka harus mandiri tidak

Page 65: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

49

membebani orang lain atau perasaan tidak nyaman menceritakan pada

orang lain atau tidak tahu akan bertanya kepada siapa.

(2) Penyedia Dukungan (Providers). Seseorang yang harusnya menjadi

penyedia dukungan mungkin saja tidak mempunyai sesuatu yang

dibutuhkan orang lain atau mungkin mengalami stress sehingga tidak

memikirkan orang lain atau bisa saja tidak sadar akan kebutuhan orang

lain.

(3) Faktor komposisi dan Struktur Jaringan Sosial. Hubungan yang dimiliki

individu dengan orang-orang dalam keluarga dan lingkungan. Hubungan

ini dapat bervariasi dalam ukuran (jumlah orang yang berhubungan

dengan individu). Frekuensi hubungan (seberapa sering individu

bertemu dengan orang-orang tersebut, komposisi (apakah orang-orang

tersebut keluarga, teman, rekan kerja) dan intimasi (kedekatan hubungan

individu dan kepercayaan satu sama lain) .

2.4 Skripsi

2.4.1 Pengertian Skripsi

Menurut Hariwijaya (dalam Devina, 2011:6) skripsi adalah tulisan ilmiah

yang dibuat sebagai syarat seorang mahasiswa menyelesaikan studi program

sarjananya. Skripsi ini sebagai bukti kemampuan akademi seorang mahasiswa

dalam penelitian. Skripsi disusun dan dipertahankan untuk mencapai gelar sarjana

strata satu. Sedangkan menurut Setiadi (dalam Devina 2011:6) skripsi adalah

karya ilimah yang ditulis melalui kegiatan perancanaan, pelaksanaan dan hasil

penelitian ilmiah oleh mahasiswa jenjang program sarjana muda atau sarjana.

Page 66: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

50

Menurut Hidayat(dalam Alafgani 2013:2) skripsi merupakan proses

pembelajaran bagimahasiswa untuk mengasah kemampuan analisisnya dalam

mengkaji, menganalisis, memecahkan, dan menyimpulkan masalah yang

ditelitinya. Bagi mahasiswa, skripsi merupakan tugas akhir yang sangat

membutuhkan motivasi belajar untuk menyelesaikannya.

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah akhir seorang mahasiswa dalam

menyelesaikan program pendidikan S1 sebagai bukti kemampuan akademik yang

dimiliki mahasiswa dalam melakukan penelitian yang sesuai dengan bidang

studinya dan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan tugas akhir atau program

studinya. Skripsi ini adalah hasil suatu penelitian baik bersifat survei maupun

bersifat penelitian kepustakaan untuk pemecahan masalah atau problem tertentu.

Skripsi adalah karya tulis ilmiah dengan sistematika tertentu sebagai salah

satu syarat menyelesaikan pendidikan Sarjana yang disusun oleh mahasiswa yang

telah mencapai persyaratan, berdasarkan pada data yang diperoleh, dianalisis dan

diinterpretasikan dengan metode yang benar untuk menjawab suatu permasalahan

di bawah bimbingan dosen dalam bidang ilmunya.

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat diartikan bahwa skripsi

adalah sebuah karangan atau tulisan yang memiliki sistematika dan sifat yang

ilmiah yang disusun oleh mahasiswa sebagai salahsatu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan S1-nya.

Page 67: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

51

2.4.2 Hambatan-hambatan Dalam Penyusunan Skripsi

Masalah klasik yang terutama dialami oleh mahasiswa pada akhir program

studinya adalah ketika menghadapi kewajiban untuk memulai menyusun skripsi.

Penyusunan skripsi digunakan oleh beberapa perguruan tinggi tertentu sebagai

salah satu sistem dalam mengevaluasi hasil studi mahasiswa yang telah

menyelesaikan seluruh mata kuliah dengan program akademis. Menurut Gazda

(dalam Alafgani 2013:2) menyusun skripsi berdasarkan suatu kegiatan penelitian

adalah merupakan salah satu cara untuk membuktikan kematangan nalar

mahasiswa. Mahasiswa dalam hal ini harus dapat menempuhnya sebagai

persyaratan akademis untuk memperoleh derajat sarjana S-1.

Azwar (2005:1) menerangkan bahwa suatu kegiatan penelitian ilmiah

menuntut persyaratan tertentu, antara lain tujuan yang jelas dan prosedur

pelaksanaan yang sistematis. Skripsi sebagai salah satu karya ilmiah juga

menghendaki prosedur yang sama, karena menyusun skripsi dengan menggunakan

metodologi ilmiah berarti juga menguji kemampuan berpikir ilmiah mahasiswa

dalam bidang ilmunya. Hal ini akan dipersepsikan sebagai beban bagi mahasiswa

yang mengalami kesulitan-kesulitan dalam proses penyusunan skripsi, akhirnya

skripsi akan menjadi “kambing hitam” atau bahkan kendala utama mahasiswa

untuk menyelesaikan studinya tepat waktu.

Skripsi merupakan syarat kelulusan yang harus ditempuh oleh mahasiswa,

namun beberapa mahasiswa merasa kurang siap ketika tiba waktunya untuk

Page 68: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

52

mengerjakan skripsi tersebut, bahkan menganggapnya sebagai hal yang

menakutkan. Menurut Winarto(dalam Alafgani2013:4), kurang siapnya

mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi dikarenakan banyak hal, misalnya seperti

kesulitan dalam menentukan topik dan judul penelitian karena terlalu banyaknya

judul yang akan dipakai, atau kurang adanya ide untuk menentukan topik dan

judul penelitan, kurangnya literatur-literatur yang harus digunakan dalam

menyusun skripsi, kesulitan menentukan narasumber, kesulitan melakukan analisa

kerangka teori dan lain-lainnya. Hal itu senada yang diungkapkan oleh Kuntjoro

(dalam Alafgani 2013:4) menyatakan bahwa dalam menyusun dkripsi mahasiswa

mengalami beberapa kendala, antara lain : mahasiswa tidak jelas mengenai topik

yang akan diteliti, mempunyai kekhawatiran terjadinya hambatan penelitian, tidak

terbiasa dalam menulis, kurang paham tentang metodologi, keterbatasan

penguasaan bahasa asing, biaya penelitian dan pembuatan skripsi yang mahal,

terbatasnya jumlah literatur yang tersedia di perpustakaan dan merasa gerogi

menghadapi dosen pembimbing.

Banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan dalam tulis

menulis,adanya kemampuan akademis yang kurang memadai, serta kurang adanya

ketertarikan mahasiswa dalam penelitian. Kesulitan –kesulitan tersebut pada

akhirnya dapat menyebabkan stress rendah diri, frustasi, kehilangan keyakinan

dan menunda penyusunan skripsi.

Page 69: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

53

2.5 Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Self Efficacy dalam

Menyusun Skripsi pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling

Universitas Negeri Semarang

Skripsi merupakan karya ilmiah yang wajib disusun oleh para mahasiswa

Srata satu (S1) pada satu lembaga Perguruan Tinggi, baik negeri maupun swasta,

sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana. Selama penyusunan

skripsi, mahasiswa dihadapkan pada masalah-masalah yang dapat menghambat

proses penyelesaian skripsi.

Hambatan-hambatan selama proses penyusunan skripsi meliputi faktor

internal dan eksternal. Faktor internal adalah berasal dari dalam diri mahasiswa

sendiri, misalnya seperti kecemasan, persepsi terhadap dosen pembimbing, dan

ketidakmampuan mengatur waktu, sedangkan faktor eksternal berasal dari luar

mahasiswa seperti kurangnya dukungan, kesulitan memperoleh bahan, kurangnya

sarana, dan aktivitas lain. Hambatan-hambatan tersebut menuntut mahasiswa

untuk dapat menyesuaikan diri, akan tetapi dalam menghadapi hambatan itu

mahasiswa tidak selalu berhasil melakukan penyesuaian. Selama proses tersebut,

mahasiswa akan membutuhkan orang lain untuk berdialog, mendapat nasehat,

mahasiswa membutuhkan dukungan.

Menurut Sarafino (1994:102) dukungan sosial mengacu pada memberikan

kenyamanan pada orang lain, merawatnya, atau menghargainya. Dukungan sosial

dapat berupa pemberian informasi, bantuan tingkah laku, ataupun materi yang di

dapat dari hubungan sosial akrab yang dapat membuat individu merasa

diperhatikan, bernilai dan dicintai sehingga dapat memunculkan keyakinan ( self

Page 70: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

54

efficacy) akan kemampuan yang dimiliki yang akan menentukan besar kecilnya

usaha yang akan dikerahkan seorang mahasiswa ketika menghadapi kesulitan

untuk menyelesaikan skripsinya dan mencapai target goal. Individu yang memiliki

self efficacy yang tinggi cenderung mengerjakan suatu tugas tertentu, sekalipun

tugas-tugas tersebut merupakan tugas yang sulit. Mereka tidak memandang tugas

sebagai suatu ancaman yang harus mereka hindari (Bandura 1997).

Self efficacy merupakan pendapat atau keyakinan seseorang mengenai

kemampuan dalam menampilkan suatu bentuk perilaku yang berhubungan dengan

situasi yang akan dihadapi oleh seseorang.Self efficacy merupakan penengah

antara tujuan dengan sasaran, untuk memutuskan perilaku tertentu akan dibentuk

atau tidak. Individu yang mempunyai tingkat self efficacy tinggi akan percaya

bahwa mereka bisa melakukan seseatu untuk mengubah peristiwa atau kejadian

dalam tingkah laku sekitarnya (Feist, dalam Ratna, 2010:53).

Dari uraian diatas, dapat ditarik bahwa seseorang yang mempunyai self

efficacy yang tinggi akan menjadi lebih siap dan yakin dalam menghadapi setiap

tekanan dan tuntutan, tidak cepat putus asa dan optimis. Maka dengan keyakinan

yang tinggi mahasiswa akan mampu menyelesaikan skripsinya dengan cepat.

2.6 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto,

2002: 64). Berdasarkan landasan teori diatas, maka dalam penelitian ini hipotesis

yang diajukan peneliti adalah ada hubungan antara dukungan sosial dengan self

Page 71: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

55

efficacy dalam menyusun skripsi mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling

Universitas Negeri Semarang. Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima

mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling dalam menyusun skripsi maka,

semakin tinggi pula self efficacy mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi,

sebaliknya semakin rendah dukungan sosial yang diterima mahasiswa jurusan

Bimbingan dan Konseling dalam menyusun skripsi, semakin rendah pula self

efficacy mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi.

Ho : tidak terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy

mahasiswa dalam menyusun skripsi.

Ha : terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy mahasiswa

dalam menyusun skripsi.

Page 72: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

56

BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah

didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Dalam

suatu penelitian, peniliti harus menggunakan metode yang tepat. Penggunaan

metode yang tepat akan sangat mendukung proses pengumpulan dan analisi data,

serta untuk menarik kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan secara

ilmiah. Hal yang harus diperhatikan dalam penelitian adalah metode yang

digunakan harus disesuaiakan dengan objek penelitian dan tujuan yang akan

dicapai, sehingga penelitian dapat terarah, berjalan dengan baik dan sistematis.

Dalam bab ini akan membahas tentang jenis penelitian, variabel penelitian,

populasi dan sampel penelitian, metode dan alat pengumpulan data, validitas dan

realibilitas data, teknik analisis data, dan hasil uji coba instrumen. Dalam sub-bab

variabel penelitian akan membahas identifikasi variabel, hubungan antar variabel,

dan definisi operasional variabel. Sedangkan untuk sub-bab metode dan alat

pengumpulan datanmembahas tentang metode pengumpulan data, alat

pengumpulan data, dan penyusunan instrumen. Dan pada sub-bab teknik analis

data terdiri dari analisis deksriptif dan uji analisis korelasi.

Page 73: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

57

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang antara lain

dari pendekatan analisisnya, kedalaman analisisnya serta sifat permasalahannya.

Dilihat dari kedalaman analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam yaitu

penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif bertujuan

untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara variabel satu dengan variabel

yang lainnya.

Berdasarkan kedalaman analisisnya, penelitian dibedakan atas penelitian

deskriptif dan inferensial. Sedangkan dilihat dari sifat permasalahannya penelitian

dibagi atas delapan jenis, yaitu penelitian historis, deskriptif, perkembangan,

penelitian kasus/lapangan, korelasional, penelitian kausal komparatif, penelitian

eksperimen, dan penelitian tindakan. “Penelitian korelasional bertujuan untuk

menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel satu dengan yang lain, dan

apabila ada, beberapa eratnya hubungan serta berarti ada tidaknya hubungan itu”

(Arikunto, 2006: 270).

Sesuai dengan judul dalam penelitian ini yaitu “ Hubungan Antara

Dukungan Sosial Dengan Self Efficacy Dalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa

Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang”, maka

penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif korelasional.

Hal ini dikarenakan penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat hubungan antar

dua variabel dan dalam proses analisi data, penelitian ini menggunakan data-data

numerik atau angka yang diolah dengan metodestatistik, setelah diperoleh

Page 74: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

58

hasilnya kemudian dideskripsikan dengan menguraikan kesimpulan yang didasari

oleh angka dengan metode statistik tersebut.

3.2 Variabel Penelitian

3.2.1 Identifikasi Variabel

Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tetentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,2011: 64). Variabel

dari penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel

bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang diselidiki pengaruhnya.

Sedangkan variabel terikat yaitu variabel yang muncul sebagai akibat variabel

bebas. Sedangkan menurut Azwar (2005:99) variabel merupakan konsep

mengenai atribut atau sifat yang terdapat pada subjek yang dapat bervariasi secara

kualitatif maupun kuantitatif.

Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu :

(1) Variabel Bebas (Independent) adalah gejala yang sengaja dipelajari

pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel bebas (X) dalam

penelitian ini adalah “ Dukungan Sosial”

(2) Variabel Terikat (Dependent) adalah suatu gejala akibat dari variabel

bebas. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah “Self Efficacy”.

3.2.2 Hubungan Antar Variabel

Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel utama yaitu dukungan sosial

dan self efficacy. Dalam hal ini dukungan sosial adalah dukungan atau bantuan

yang berasal dari orang lain seperti teman, keluarga, tetangga, teman kerja dan

Page 75: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

59

orang-orang lainnya, yang diterima oleh mahasiswa Bimbingan dan Konseling.

Sedangkan self efficacy adalah keyakinan individu bahwa mereka mampu untuk

melakukan suatu tindakan yang akan menghasilkan sesuatu yang duharapkan.

Hubungan kedua variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 3.1

Hubungan Antar Variabel X dan Y

Dukungan Sosial (X)

Berdasarkan Bagan 3.1 dapat dideskripsikan bahwa hubungan antara

variabel X yaitu dukungan sosial memiliki pengaruh terhadap variabel Y yaitu self

efficacy.

3.2.3 Definisi Operasional Variabel

Setelah variabel-variabel penelitian diidentifikasi, maka langkah

selanjutnya yaitu menyusun definisi operasional variabel. Tujuannya yaitu

mempermudah peneliti dalam menyusun instrumen sebagai alat pengumpul data.

Definisi operasional merupakan suatu definisi mengenai variabel yang

dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat

diamati (Azwar 2005: 24). Definisi operasional dari variabel dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Self efficacy (Y)

Page 76: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

60

3.2.3.1 Dukungan Sosial

Yang dimaksud dengan dukungan sosial pada mahasiswa jurusan

Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang adalah dukungan yang

diterima mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling yang sedang menyusun

skripsi dari orang lain, seperti dukungan emosi, yang membuat mahasiswa merasa

nyaman, didukung dan dicintai. Dukungan penghargaan yang membuat

mahasiswa merasa kompeten, bernilai dan memiliki harga diri. Dukungan

instrumental yang membuat mahasiswa merasa terbantu dalam hal materi.

Dukungan informasi dan dukungan jaringan sosial yang membuat mahasiswa

merasa memiliki minat yang sama.

3.2.3.2 Self Efficacy

Yang dimaksud dengan self efficacy pada mahasiswa jurusan Bimbingan

dan Konseling Universitas Negeri Semarang adalah belief atau keyakinan yang

dimiliki mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling yang sedang menyusun

skripsi bahwa ia dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil (outcome) yang

positif dari penyusunan skripsi yang mencakup dimensi level, strenght, dan

generelaty.

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

3.3.1 Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Page 77: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

61

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2008:117).

Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada subyek yang dipelajari, tetapi

meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/I S1 Bimbingan dan Konseling

Universitas Negeri Semarang Tahun Angkatan 2009/2010 yang sedang menyusun

skripsi dengan jumlah 48 mahasiswa/I.

Tabel 3.1

Populasi Mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling

Universitas Negeri Semarang Tahun Angkatan 2009/2010

Jenis kelamin jumlah

Perempuan 35

Laki – laki 13

Jumlah total 48

3.3.2 Sampel

“ Sampel adalah sebagian dari populasi “ (Azwar, 2005:79). Sedangkan

menurut Arikunto ( 2006: 131) “ sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi

yang akan diteliti”. Menurut Arikunto ( 2006:134 ) “apabila subjeknya kurang

dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya penelitian

populasi. Jika subjeknya lebih besar atau jumlah populasinya lebih dari 100 dapat

diambil antara 10-15% atau 20-25%. Hal ini ini tergantung dari kemampuan

Page 78: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

62

peneliti, sempit luasnya wilayah pengamatan dan besar kecilnya resiko yang

ditanggung oleh peneliti. Sampel dalam penelitian ini diambil dari 48 jumlah

populasi, karena sampel dalam penelitian ini kurang dari 100 maka diambil semua

sebagai sampel yaitu 48 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi.

3.3.3 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Sampling Jenuh.

Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil. (Sugiyono, 2011:124-125).

Penggunaan teknik sampling jenuh dipilih karena dalam penelitian ini

peneliti menggunakan seluruh populasi untuk digunakan sebagai sampel

yaitumahasiswa jurusan bimbingan dan konseling angkatan tahun 2009 yang

sedang dalam proses menyusun skripsi, dengan keseluruhan populasi berjumlah48

orang.

3.3.4 Subjek Uji Coba

Masalah yang dihadapi peneliti adalah tentang subjek uji coba. Populasi

yang ingin di teliti jumlahnya sedikit / terbatas, mahasiswa jurusan Bimbingan

dan Konseling angkatan 2009 yang sedang menyusun skripsi hanya berjumlah 48

mahasiswa. Sehingga semua populasi digunakan semua untuk subjek penelitian.

“jika subjek dalam populasi tidak cukup banyak maka peneliti akan

mengalami kesulitan dalam mengambil sebagian dari popolasi yang

akan dijadikan subjek uji coba. Dalam memecahkan kesulitan

pengambilan subjek uji coba ini adalah dengan mengambil

sebagian dari calon subjek penelitian. Subjek tersebut dijadikan

Page 79: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

63

sebagai subjek uji coba, dan sekaligus subjek penelitian. (Arikunto,

1989:223)”

Senada dengan pendapat tersebut, Purwanto (2008: 194) subjek atau

peserta uji coba suatu penelitian dapat berupa:

(1) Sampel lain dari populasi yang tidak menjadi sampel responden penelitian

(2) Kelompok di luar populasi yang mempunyai karakteristik mendekati

responden penelitian

(3) Peserta uji coba sekaligus menjadi responden penelitian

Dengan demikian, solusi atas permasalahan ini adalah peneliti mengambil

kelompok di luar populasi yang mempunyai karakteristik mendekati responden

penelitian untuk dijadikan subjek uji coba yaitu, 36 mahasiswa yang sedang

menempuh semester 9 dan sedang dalam proses menyusun skripsi yang terdiri

dari berbagai jurusan di Universitas Negeri Semarang.

3.4 Metode dan AlatPengumpulan Data

3.4.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah suatu teknik yang digunakan atau

ditempuh oleh peneliti untuk memperoleh data untuk menguji hipotesis penelitian.

Metode pengumpulan data merupakan proses yang sangat penting dalam

penelitian. Data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yaitu data yang

berbentuk angka. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data

kontinum yaitu data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Data yang diperoleh

berupa data interval dan ratio. Data interval adalah data yang jaraknya sama,

tetapi tidak memiliki nilai absolute (mutlak). Sedangkan data ratio adalah data

yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol absolut. Penelitian ini dilakukan

Page 80: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

64

pada mahasiswa S1 jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri

Semarang yang sedang menyusun skripsi. Jumlah responden dalam penelitian ini

berjumlah 48 mahasiswa/I.

Pengumpulan data sangat penting dalan suatu penelitian, data yang

diperoleh akan digunakan untuk membuat kesimpulan dalam penelitian tersebut.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi.

“Skala psikologis adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur atribut

psikologis” (Azwar, 2005:1).

Skala psikologis memiliki beberapa karakteristik yang tidak dimiliki oleh

alat pengumpul data lainnya. Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh skala

psikologi adalah:

(1) Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak

langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan

mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan

(2) Atribut diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator

perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk

item-item

(3) Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau

“salah” tetapi semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan

secara jujur dan sungguh-sungguh. Hanya saja jawaban yang

berbeda akan diinterpratsikan berbeda pula (Azwar,2007:3-4)

Dengan demikian skala psikologi dapat digunakan sebagai instrumen yang

dapat mengungkapkan indikator perilaku, berupa pernyataan maupun pertanyaan

sebagai stimulus.Responden tidak mengetahui arah jawaban dari pernyataan

maupun pertanyaan tersebut.Hasil jawaban responden tersebut kemudian

dianalisis dan diinterpretasikan sesuai dengan sesuatu yang hendak diukur.

Skala psikologi sebagai alat ukur mempunyai karakteristik khusus yang

membedakannya dari bentuk alat pengumpulan data yang lain seperti angket,

Page 81: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

65

daftar isian, inventori dan lain-lain. Alasan peneliti menggunakan skala psikologi

sebagai alat ukur adalah :

(1) Data yang diungkap berupa konstrak atau konsep psikologis yang

menggambarkan aspek kepribadian individu atau responden.

(2) Digunakan untuk mengungkap atribut tunggal.

(3) Penggunaan skala psikologis bersifat praktis, hemat waktu, tenaga dan

biaya.

(4) Dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari responden dalam jumlah

banyak, dalam waktu singkat.

(5) Responden lebih leluasa dalam menjawab pertanyaan skala psikologis

karena tidak dipengaruhi oleh sikap mental hubungan antara peneliti

dengan responden.

(6) Responden mempunyai waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan.

(7) Data yang telah terkumpul lebih mudah dianalisis, sebab pertanyaan yang

diajukan kepada setiap responden adalah sama.

Data yang diperoleh dari hasil skala psikologi masih bersifat kualitatif.

Agar dapat dianalisis secara kuantitatif maka jawaban dari responden diberi skor

berdasarkan skala interval dengan metode likert.

3.4.2 Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua alat pengumpul data. Alat

pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala dukungan sosial

dan skala self efficacy yang telah dikembangkan peneliti berdasarkan teori. Skala

dukungan sosial adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang berkenaan dengan

Page 82: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

66

bentuk-bentuk dukungan yang diterima mahasiswa baik dari orang tua, keluarga

teman maupun dosen yang berupa dukungan emosi, dukungan penghargaan

dukungan instrumen, dukungan informasi dan dukungan jaringan sosial, dalam

proses menyusun skripsi yang harus dijawab atau diisi berdasarkan sejumlah

subyek, dan atas jawaban atau isian tersebut kemudian peneliti mengambil

kesimpulan bekenaan dengan subyek yang diteliti. Sedangkan skala self efficacy

adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang berkenaan dengan tingkat

keyakinan mahasiswa dalam proses menyelesaikan atau menyusun skripsi yang

terbagi menjadi dimensi level, strenght, generality yang harus dijawab atau diisi

berdasarkan sejumlah subyek, dan atas jawaban atau isian tersebut kemudian

peneliti mengambil kesimpulan berkenaan dengan subyek yang diteliti.

Pernyataan yang diajukan dirancang untuk mengumpulkan indikasi dari aspek

kepribadian dan responden tidak mengetahui arah jawaban dari pernyataan.

Pertanyaan-pertanyaan dalam skala dukungan sosial dan self efficacypada

mahasiswa bimbingan dan konseling dalam penelitian ini akan disajikan dalam

dua arah yaitu (+) dan (-). Hal ini sesuai dengan pola yang dikembangkan oleh

Likert, yang sering disebut skala Likert. Dalam skala Likert mempunyai lima

tingkat jawaban mengenai kesesuaian responden terhadap isi pernyataan itu, yaitu

Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Ragu-ragu (R), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat

Tidak Sesuai (STS).

Dengan pengisian skala, peneliti menghilangkan alternatif jawaban ragu-

ragu (R) guna menghindari responden yang pasif, alternatif jawaban ragu-ragu

diganti dengan pilihan jawaban Cukup Sesuai (CS). Sehingga dengan demikian

Page 83: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

67

skala yang disebarkan kepada responden memiliki pilihan jawaban sebanyak lima

yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Cukup Sesuai (CS), Tidak Sesuai (TS), dan

Sangat Tidak Sesuai (STS).

Pertanyaan favorable adalah pertanyaan yang memihak objek penelitian,

sedangkan pertanyaan unfavorable adalah pertanyaan yang tidak memihak objek

penelitian. Skor pada pertanyaan favorable dan unfavorable adalah:

Tabel 3.2

Penskoran Alternatif Jawaban Skala Dukungan Sosial dan Self Efficacy

Alternatif Jawaban Skor Item

favorable Unfavorable

Sangat Sesuai (SS) 5 1

Sesuai (S) 4 2

Cukup Sesuai (CS) 3 3

Tidak Sesuai (TS) 2 4

Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 5

Seperti halnya skala self efficacy, skala dukungan sosial yang disusun

dengan mengembangkan aspek-aspek yang ada. Skor yang tinggi pada skala

diartikan bahwa subjek memiliki tingkat dukungan sosial dan self efficacy yang

tinggi, sedangkan skor yang rendah akan menunjukan tingkat dukungan sosial dan

self efficacy yang rendah pula.

Page 84: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

68

3.5 Penyusunan Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang digunakan pada waktu melakukan suatu

penelitian dengan menggunakan metode tertentu. Dalam penelitian ini terdapat 2

instrumen penelitian, yaitu:

(1) Instrumen yang mengungkap tentang dukungan sosial yang diterima

mahasiswa bimbingan dan konseling yang sedang dalam proses menyusun

skripsi.

(2) Instrumen yang mengungkap tentang self efficacymahasiswa bimbingan

dan konseling dalam menyusun skripsi.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan instrumen yang dikemukakan

oleh Arikunto (2006: 166) adalah sebagai berikut:

(1) Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabek, dan

kategori variabel, dan kategori variabel

(2) Penulisan butir soal atau item kuesioner, penyusunan skala

(3) Penyuntingan, yaitu melengkapi instruen dengan pedoman

mengerjakan

(4) Uji coba instrumen

(5) Penganalisisan hasil, analisis item dengan validitas dan reliabilitas

(6) Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik dengan

mendasarkan pada data yang diperoleh sewaktu uji coba

Sejalan dengan pendapat di atas, maka langkah-langkah penyusunan

instrument pada penelitian ini adalah :

(1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai dengan instrumen tersebut

(2) Membuat definisi operasional variabel yang akan diteliti

(3) Membuat definisi operasional menjadi indikator-indikator tertentu

(4) Membuat kisi-kisi berdasarkan indikator variabel yang telah tersusun

Page 85: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

69

(5) Menulis butir-butir pertanyaan dan atau pernyataan masing-masing pada

skala dukungan sosial dan self efficacy

(6) Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan

(7) Uji coba instrument

(8) Penganalisisan hasil analisis item dengan validitas dan realibilitas

(9) Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik, dengan

berdasarkan pada data yang diperoleh sewaktu uji coba.

3.6 Validitasdan Reliabilitas Instrumen

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala dukungan

sosial dan skala self efficacy. Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan

data, terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mengetahui apakah instrumen

tersebut lsysk digunsksn yaitu valid dan realibel atau tidak.

3.6.1 Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006:168). Sebuah instrument

dikatakan valid apabila telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen

dikatakan valid apabila mengungkap data-data dari variabel yang diteliti secara

tepat.

Teknik uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi

Product Moment. teknik uji korelasi product momentmerupakan cara yang

dipergunakan untuk mengetahui validitas suatu alat dengan mengkorelasikan skor

Page 86: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

70

yang diperoleh setiap item dengan skor totaldan kemudian dibandingkan dengan r

table. Apabila r hitung lebih besar dari r tabel, maka data tersebut dikatakan valid.

Adapun rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut :

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi (tingkat validitas).

ΣX = Jumlah skor item X

ΣY = Jumlah skor item Y

ΣXY = Jumlah perkalian skor item X dengan Y

ΣX2 = Jumlah kuadrat skor X

ΣY2 = Jumlah kuadrat skor Y

N = Jumlah responden

Penelitian ini menggunakan taraf signifikan sebesar 5%. Analisis butir

dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal dalam instrumen

dengan cara yaitu skor-skor yang ada dalam butir soal dikorelasikan dengan skor

total, kemudian dibandingkan pada taraf signifikansi 5%. Apabila r hitung lebih

besar dari r tabel, berarti signifikan atau dapat dikatakan bahwa item yang

bersangkutan valid.

Page 87: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

71

3.6.1.1 Validitas Skala Dukungan Sosial

Dalam penelitian ini uji validitas pada skala dukungan sosial yang terdiri

dari 70 butir pernyataan diujicobakan pada 36 responden. Dari hasil tersebut, data-

data yang diperoleh kemudian diberi skor sesuai dengan kriteria. Berdasarkan

hasil uji validitas menggunakan rumus product moment dengan taraf signifikansi

5% dengan N= 36 pada skala dukungan sosial terdapat 13 item pernyataan yang

tidak valid dikarenakan r hitung < r tabel, yaitu lebih kecil dari 0,329. Item yang

tidak valid adalah 3, 9, 15, 22, 30, 34, 36, 40, 47, 49, 52, 59, dan 65. Item

pernyataan yang tidak memenuhi syarat/tidak valid dihilangkan dan tidak

digunakan dalam penelitian karena item-item yang lain telah mewakili dan sesuai

dengan indikator yang akan dicari dalam instrumen. Sehingga jumlah item

pernyataan yang digunakan untuk penelitian adalah 52 butir pernyataan.

3.6.1.2 Validitas Skala Self Efficacy

Dalam penelitian ini uji validitas pada skala self efficacy yang terdiri dari

70 butir pernyataan diujicobakan pada 36 responden. Dari hasil tersebut, data-data

yang diperoleh kemudian diberi skor sesuai dengan kriteria. Berdasarkan hasil uji

validitas menggunakan rumus product moment dengan taraf signifikansi 5%

dengan N= 36 pada skala dukungan sosial terdapat 10 item pernyataan yang tidak

valid dikarenakan r hitung < r tabel, yaitu lebih kecil dari 0,329. Item yang tidak

valid adalah 7, 8, 21, 31, 37, 45, 49, 50, 59, dan 65. Item pernyataan yang tidak

memenuhi syarat/tidak valid dihilangkan dan tidak digunakan dalam penelitian

karena item-item yang lain telah mewakili dan sesuai dengan indikator yang akan

Page 88: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

72

dicari dalam instrumen. Sehingga jumlah item pernyataan yang digunakan untuk

penelitian adalah 55 butir pernyataan.

3.6.2 ReliabilitasInstrumen

Menurut Arikunto (2006:178) menyatakan bahwa “Reliabilitas menunjuk

suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik”. Dalam hal ini suatu alat ukur itu

disebut mempunyai realibilitas yang tinggi atau dapat dipercaya jika alat ukur itu

mantap dan stabil, dapat diandalkan dan dapat diramalkan.

Dalam penelitian ini, untuk menguji tingkat realibilitas digunakan rumus

Alpha. Penggunaan rumus Alpha dengan alasan bahwa rumus Alpha menurut

Arikunto (2006:196) digunakan untuk menguji realibilitas instrumen yang skala

pengukurannya berupa skala bertingkat.

Adapun rumus Alpha tersebut adalah sebagai berikut:

r11 =

t2

2

σ

Σσb1

1)(k

k

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

Σ 2σb = jumlah varians butir-butir

t2σ = jumlah varians total

Page 89: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

73

Arikunto (2006:196)

Hasil perhitungan r-hitung dibandingkan dengan r-table pada taraf

signifikan 5%.jika r-hitung > dari pada r-table maka instrumen tersebut dapat

dikatakan reliabel. Adapun klasifikasi reliabilitas instrumen menurut Arikunto

(2006:178) adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3

Klasifikasi Reliabilitas

Reliabilitas Klasifikasi

0,9 < rh 1

0,7 < rh 0,8

0,5< rh 0,6

0,3 < rh 0,4

0,0 < rh 0,2

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat rendah

(Arikunto, 2006:178)

3.6.2.1 Realibilitas Skala Dukungan Sosial

Untuk uji reliabilitas skala dukungan sosial didapat hasil 0,942. Apabila

nilai ini dibandingkan dengan r tabel dengan N=36 dan taraf keyakinan 5% =

0,329 maka dari apa yang dijelaskan di atas bahwa instrument yang digunakan

adalah realiabel karena r hitung > r tabel.

3.6.2.2 Realibilitas Skala Self Efficacy

Untuk uji reliabilitas skala self efficacy didapat hasil 0,962. Apabila nilai

ini dibandingkan dengan r tabel dengan N=36 dan taraf keyakinan 5% = 0,329

Page 90: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

74

maka dari apa yang dijelaskan di atas bahwa instrument yang digunakan adalah

realiabel karena r hitung > r tabel.

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang teramat penting dalam penelitian,

karena dengan analisislah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna

dalam memecahkan masalah penelitian (Nazir, 2005:346).Analasis data

dimaksudkan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian atau menjawab

hipotesis dalam penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan analisis statisik deskriptif yang berfungsi untuk

mendeskripsikan dan memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

yang ada. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan analisis statistik

korelasional.

3.7.1 Analisis Deskriptif Presentase

Analisis deskriptif prosentase digunakan untuk memberikan gambaran

fenomena penelitian yaitu tentang gambaran dukungan sosial dan self efficacy

pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi mahasiswa jurusan Bimbingan

dan Konseling UNNES. Berdasarkan instrumen penelitian yakni menggunakan 5

option dengan skor terendah 1 dan skor tertinggi 5, maka dapat dibuat kriteria

dibawah ini.

Presentase skor maksimum = ( 5: 5 ) x 100 % = 100%

Presentase skor minimum = ( 1 : 5) x 100 % = 20 %

Rentangan presentase skor = 100% - 20% = 80 %

Page 91: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

75

Banyaknya kriteria = (sangat rendah, rendah, sedang, tinggi,

sangat tinggi)

Panjang kelas Interval = Rentang : Banyaknya = 80% : 5 = 16%

Dengan panjang kelas interval 16% dan prosentasi skor terendah adalah

20 % maka dapat ditentukan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.4

Kriteria Dukungan Sosial dan Self Efficacy

Interval Kategori

84% - 100% Sangat Tinggi

68% - 84% Tinggi

52% - 68% Sedang

36% - 52% Rendah

20% - 36% Sangat Rendah

Kriteria penilaian tingkat dukungan sosial dan self efficacy tersebut akan

mempermudah peneliti dalam menentukan presentase gambaran tingkatdukungan

sosial dan self efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi.

3.7.2 Uji Analisis Statistik

3.7.2.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya

persebaran data yang diperoleh dari hasil penelitian. Menurut hadi (2004:282)

mengemukakan bahwa, “...mengetes apakah gejala yang dihadapi merupakan

distribusi yang normal atau tidak merupakan keharusan yang mutlak”. Pengujian

data normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung jumlah

frekuensi yang muncul dari jumlah data. Adapun untuk menghitung frekuensi

Page 92: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

76

yang muncul digunakan rumus chi-kuadrat. Data tersebut disebut berdistribusi

normal apabila 2hitung>

2tabel.

3.7.2.2 Uji Analisis Korelasi

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Product

Moment. Teknik Korelasi Product Moment ini digunakan untuk mencari

hubungan dan untuk membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila kedua

data variabel berbentuk interval, dan sumber data dari variabel tersebut adalah

sama (Sugiyono, 2011:212).

Untuk menghitung koefisien korelasi dapat digunakan rumus Korelasi

Product Moment, sebagai berikut :

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara X dan Y

ΣX = Jumlah skor item X

ΣY = Jumlah skor item Y

ΣXY = Jumlah perkalian skor item X dengan Y

ΣX2 = Jumlah kuadrat skor X

ΣY2 = Jumlah kuadrat skor Yp

N = Jumlah responden

Page 93: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

77

Untuk memberikan interpretasi terhadap Angka Indeks Prestasi “r”

product moment (rxy), pada umumnya digunakan pedoman Guilford (dalam

Sugiyono, 2011:231) sebagai berikut.

Tabel 3.4

Interpretasi Besarnya r Product Moment

Besarnya “r” product

moment

Interpretasi

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0.599

0.60 – 0.799

0.80 – 1,00

Antara variabel X dan Y memang terdapat

korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah/

rendah sehingga korelasi itu diabaikan

(dianggap tidak ada).

Antara variabel X dan Y terdapat korelasi

yang lemah/rendah.

Antara variabel X dan Y terdapat korelasi

yang sedang/cukup tinggi.

Antara variabel X dan Y terdapat korelasi

yang tinggi/kuat

Antara variabel X dan Y terdapat korelasi

yang sangat tinggi / kuat.

(Sugiyono, 2000:231)

Page 94: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

78

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat dukungan sosial dan

tingkat self efficacy serta memperoleh gambaran tentang ada tidaknya hubungan

antara dukungan sosial orang dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan

dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun

skripsi.Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah, oleh karena itu penelitian

dilakukan secara berurutan, bertujuan dan sistematis. Dalam bab IV ini akan

dipaparkan tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan, analisis data beserta

tingkat dukungan sosial dan tingkat self efficacy serta hubungan antara dukungan

sosial orang dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling

Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan setelah diperoleh hasil uji coba skala penyesuaian

diri dan skala dukungan sosial dan skala self efficacy. Uji coba instrumen

bertujuan untuk mengetahui validitas dan realibilitas instrumen yang digunakan.

Setelah dilakukan uji coba maka dapat diketahui bahwa instrumen yang akan

digunakan untuk mengetahui tingkat dukungan sosial dan self efficacy pada

mahasiswa Unnes jurusan bimbingan dan konseling yang sedang menyusun

skripsi adalah valid dan reliabel. Penelitian dilakukan pada tanggal 21 s/d 27

Oktober 2013, responden berjumlah 48 mahasiswa Unnes jurusan bimbingan dan

Page 95: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

79

konseling yang sedang menyusun skripsi angkatan tahun 2009/2010. Instrumen

yang digunakan pada penelitian ini adalah skala dukungan sosial dengan jumlah

52 butir pernyataan dan skala self efficacy dengan jumlah 55 butir pernyataan.

Penelitian dilakukan dengan menyebar skala psikologis tentang dukungan sosial

dan skala psikologis tentang self efficacy kepada seluuruh mahasiswa jurusan

bimbingan dan konseling Universitas negeri semarang yang sedang menyusun

skripsi.

4.1.2. Hasil Penelitian Deskriptif Penelitian

Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran

dukungan sosial dan self efficacy mahasiswa yang sedang menyusun skripsi

jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang mahasiswa. Oleh

karena itu, diperlukan pendeskripsian secara kualitatif karena hasil perhitungan

analisis data ini masih berupa data kuantitatif.

Analisis deskriptif prosentase digunakan untuk memberi gambaran

fenomena penelitian yaitu tentang gambaran tingkat dukungan sosial dan tingkat

self efficacy mahasiswa yang sedang menyusun skripsi jurusan Bimbingan dan

Konseling Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2009/2010. Adapun

untuk mengetahui gambaran dukungan sosial dan self efficacy mahasiswa yang

sedang menyusun skripsi jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri

Semarang tahun angkatan 2009/2010 yang memiliki rentangan skor 1-5, dibuat

interval yang ditentukan dengan cara sebagai berikut:

Page 96: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

80

Presentase skor maksimum = ( 5: 5 ) x 100 % = 100%

Presentase skor minimum = ( 1 : 5) x 100 % = 20 %

Rentangan presentase skor = 100% - 20% = 80 %

Banyaknya kriteria = (sangat rendah, rendah, sedang, tinggi,

sangat tinggi)

Panjang kelas Interval = Rentang : Banyaknya = 80% : 5 = 16%

Tabel 4.1

Kriteria Hubungan Dukungan Sosial dengan Self Efficacy

Interval Kategori

85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi

69% < skor ≤ 84% Tinggi

53% < skor ≤ 68% Sedang

37% < skor ≤ 52% Rendah

20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala dukungan sosial dan

skala self efficacy yang kemudian dianalisis menggunakan statistik analisis

deskriptif, yakni dengan membuat kelas didalam tabel kriteria hubungan

dukungan sosial dan self efficacy. Hal ini dilakukan agar mempermudah untuk

Page 97: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

81

mengetahui kategori responden di setiap variabel maupun indikator. Agar lebih

jelas dan spesifik, maka akan diuraikan hasil analisis deskriptif per variabel.

4.1.2.1 Analisis Deskriptif Dukungan Sosial Mahasiswa Bimbingan dan

Konseling yang Sedang Menyusun Skripsi

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus deskriptif

prosentase, yang bertujuan memberikan gambaran mengenai hasil penelitian

secara umum, bagaimana gambaran umum dukungan sosial yang diterima

mahasiswa yang serdang menyusun skripsi jurusan bimbingan dan konseling

Universitas negeri Semarang.

Pengambilan data dilakukan dengan menyebar instrument berupa skala

dukungan sosial kepada 48 responden, dengan skor tertinggi 5 dan skor terendah 1

dengan jumlah keseluruhan 52. Berdasarkan hasil penyebaran skala psikologis

terhadap responden untuk mengetahui tingkat dukungan sosial mahasiswa jurusan

bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun

skripsi dapat dirangkum dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.2

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Dukungan Sosial

No Interval Kategori Jumlah %

1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 7 14.58%

2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 37 77.08%

3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 4 8.33%

4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 0 0.00%

5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Total 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Page 98: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

82

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase

berikut ini.

Grafik 4.1

Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Sosial

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang

menyusun skripsi dengan dukungan social termasuk dalam kategori tinggi, hal ini

terlihat sebanyak 37 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas

Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi,

sebanyak 7 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri

Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori sangat tinggi,

sedangkan yang termasuk dalam kategori sedang hanya 4 mahasiswa. Tingkat

dukungan sosial yang termasuk dalam kategori tinggi tersebut memberikan

gambaran bahwa para mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas

Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi menerima dukungan sosial yang

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

14,58%

77,08%

8,33% 0,00% 0,00%

Dukungan Sosial

Page 99: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

83

tinggi yamng meliputi dukungan emosi, dengan penghargaan, dukungan

instrumental, dukungan informasi dan dukungan jaringan sosial. Yang masing-

masing indikatornya termasuk dalam kategori tinggi.

Sedangkan secara terperinci dari masing-masing indikator dukungan

sosial motivasi mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri

Semarang yang sedang menyusun skripsidapat dijabarkan sebagai berikut.

4.1.2.1.1 Analisis Deskriptif Prosentase pada Indikator Dukungan Emosi

Dengan melihat data skala dan teori, dukungan emosi yang diberikan

berupa ungkapan perasaan empati dan kepedulian dalam bentuk perhatian yang

diberikan oleh orang lain kepada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Agar

menjadi lebih jelas, maka disajikan tabel distribusi responden dan grafik dalam

bentuk prosentase.

Distribusi responden berdasarkan pada indokator dukungan emosi

mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang

sedang menyusun skripsidapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.3

Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan emosi

No Interval Kategori Jumlah %

1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 21 43.75%

2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 20 41.67%

3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 7 14.58%

4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 0 0.00%

5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Total 48 100%

Page 100: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

84

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase

berikut ini.

Grafik 4.2

Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Emosi

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

besar siswa yang dengan dukungan emosi yang termasuk dalam kategori sangat

tinggi, hasl ini terlihat sebanyak 21 mahasiswa jurusan bimbingan dan

konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi memiliki

dukungan emosi yang termasuk dalam kategori sangat tinggi, sebanyak 20

mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang

sedang menyusun skripsi memiliki dukungan emosi yang termasuk dalam

kategori tinggi, sedangkan yang termasuk dalam kategori sedang hanya 7

mahasiswa. Hal ini memberikan gambaran bahwa para mahasiswa jurusan

bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun

skripsi menerima banyak dukungan emosi, dukungan tersebut berupa teman-

teman menyemangati untuk selalu datang di setiap bimbingan sehingga saya

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

43,75% 41,67%

14,58%

0,00% 0,00%

Dukungan emosi

Page 101: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

85

merasa bersemangat dan keluarga mau mendengarkan keluh kesah saya ketika

kesulitan dalam mengerjakan skripsi. Hal ini membuat seseorang merasa

nyaman, didukung dan dicintai pada saat individu tersebut dalam kondisi stress.

4.1.2.1.2 Analisis Deskriptif Prosentase pada Indikator Dukungan

Penghargaan

Dengan melihat data skala dan teori, dukungan penghargaan yang

diberikan berupa; ungkapan penghargaan yang diterima mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi dari orang lain, dorongan untuk maju yang diterima mahasiswa

yang sedang menyusun skripsi dari orang lain, perbandingan positif yang diterima

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain. Agar menjadi lebih

jelas, maka disajikan tabel distribusi responden dan grafik dalam bentuk

prosentase.

Distribusi responden berdasarkan pada indikator dukungan penghargaan

para mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang

yang sedang menyusun skripsidapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.4

Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Penghargaan

No Interval Kategori Jumlah %

1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 14 29.17%

2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 33 68.75%

3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 1 2.08%

4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 0 0.00%

5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Total 48 100%

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase

berikut ini.

Page 102: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

86

Grafik 4.3

Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan penghargaan

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

mahasiswa dengan dukungan penghargaan yang termasuk dalam kategori tinggi,

hasil ini terlihat sebanyak 33 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling

Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam

kategori tinggi, sebanyak 14 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling

Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam

kategori sangat tinggi, sedangkan yang termasuk dalam kategori sedang hanya 1

mahasiswa. Hal ini memberikan gambaran bahwa mahasiswa jurusan bimbingan

dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi

menerima dukungan penghargaan yang tinggi berupa dosen pembimbing

memberikan umpan balik mengenai hasil revisi, keluarga selalu menyemangati

untuk tidak menyerah untuk menemui dosen pembimbing dan orang tua

menyatakan bahwa saya pasti bisa menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu

seperti halnya teman-teman yang lain. Hal tersebut membuat mahasiswa yang

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

29,17%

68,75%

2,08% 0,00% 0,00%

Dukungan penghargaan

Page 103: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

87

sedang menyusun skripsi merasa bernilai dan dihargai kemampuannya untuk bisa

menyelesaikan skripsinya dengan cepat.

4.1.2.1.3 Analisis Deskriptif Prosentase pada Indikator Dukungan

Instrumental

Dengan melihat data skala dan teori, dukungan instrumental yang

diberikan berupa bantuan materi yang diberikan orang lain kepada mahasiswa

yang sedang menyusun skripsi. Agar menjadi lebih jelas, maka disajikan tabel

distribusi responden dan grafik dalam bentuk prosentase.

Distribusi responden berdasarkan pada indikator dukungan instrumental

mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang

sedang menyusun skripsidapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.5

Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Instrumental

No Interval Kategori Jumlah %

1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 9 18.75%

2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 22 45.83%

3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 14 29.17%

4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 3 6.25%

5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Total 48 100%

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase

berikut ini.

Page 104: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

88

Grafik 4.4

Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Instrumental

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

mahasiswa dengan dukungan instrumental yang termasuk dalam kategori tinggi,

hal ini terlihat sebanyak 22 mahasiswa mahasiswa jurusan bimbingan dan

kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk

dalam kategori tinggi, sebanyak 9 mahasiswa termasuk dalam kategori sangat

tinggi. Sedangkan yang termasuk dalam kategori sedang sebanyak 14 mahasiswa

dan kategori rendah sebanyak 3 mahasiswa. Hal ini memberikan gambaran bahwa

para mahasiswa menerima dukungan instrumental yang tinggi. Dukungan

instrumental tersebut berupa teman- teman meminjamkan buku-buku yang

butuhkan dalam menyusun skripsi dan orang tua selalu memfasilitasi apa saja

yang dibutuhkan dalam proses menyusun skripsi. Dalam hal ini individu merasa

terbantu dengan adanya bantuan secara materiil dari orang- orang disekitarnya

yang bisa memudahkan dalam proses penyusunan skripsi.

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

18,75%

45,83%

29,17%

6,25% 0,00%

Dukungan instrumental

Page 105: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

89

4.1.2.1.4 Analisis Deskriptif Prosentase pada Indikator Dukungan Informasi

Dengan melihat data skala dan teori, dukungan informasi yang diterima

berupa; nasehat yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari

orang lain dan saran (feedback) yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun

skripsi dari orang lain . Agar menjadi lebih jelas, maka disajikan tabel distribusi

responden dan grafik dalam bentuk prosentase.

Distribusi responden berdasarkan pada indikator dukungan informasi

mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang

sedang menyusun skripsidapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.6

Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Informasi

No Interval Kategori Jumlah %

1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 12 25.00%

2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 34 70.83%

3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 2 4.17%

4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 0 0.00%

5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Total 48 100%

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase

berikut ini.

Page 106: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

90

Grafik 4.5

Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Informasional

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi, hal ini terlihat sebanyak 34 mahasiswa

jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang dalam kategori

tinggi, sebanyak 12 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas

Negeri Semarang termasuk dalam kategori sangat tinggi. Sedangkan yang

termasuk dalam kategori sedang hanya 2 mahasiswa. Hal ini memberikan

gambaran bahwa mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang sedang

menyusun skripsi menerima dukungan informasi yang tinggi, dukungan informasi

tersebut berupa nasehat serta saran/arahan dari orang-orang sekitarnya yang dapat

membantu atau memudahkan mahasiswa tersebut dalam proses menyusun skripsi

berupa teman-teman yang memberikan nasihat berkaitan dengan tata cara

penulisan skripsi dan dosen pembimbing yang selalu memberikan arahan ketika

mengalami kebingungan dalam menyusun skripsi serta dosen pembimbing yang

selalu mengarahkan terhadap hasil revisi yang masih perlu perbaikan lagi.

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

25,00%

70,83%

4,17% 0,00% 0,00%

Dukungan informasi

Page 107: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

91

4.1.2.1.5 Analisis Deskriptif Prosentase pada Indikator Dukungan Jaringan

Sosial

Dengan melihat data skala dan teori, dukungan Jaringan sosial yang

diterima berupa rasa kebersamaan dan persahabatan yang dirasakan mahasiswa

yang sedang menyusun skripsi dari kelompok tertentu. Agar menjadi lebih jelas,

maka disajikan tabel distribusi responden dan grafik dalam bentuk prosentase.

Distribusi responden berdasarkan pada indikator dukungan jaringan sosial

mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang

sedang menyusun skripsidapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.7

Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Jaringan Sosial

No Interval Kategori Jumlah %

1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 2 4.17%

2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 22 45.83%

3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 21 43.75%

4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 3 6.25%

5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Total 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase

berikut ini.

Page 108: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

92

Grafik 4.6

Distribusi Responden Berdasarkan dapat Dukungan Jaringan Sosial.

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi, hal ini terlihat sebanyak 22 mahasiswa

jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang

menyusun skripsimemiliki dukungan jaringan sosial yang tinggi, sebanyak 21

mahasiswa termasuk dalam kategori sedang, sebanyak 3 mahasiswa atau 6,25%

mahasiswa termasuk dalam kategori rendah sedangkan yang termasuk dalam

kategori sangat tinggi sebanyak 2 mahasiswa. Hal ini memberikan gambaran

bahwa sebagian besar mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas

Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi memiliki dukungan jaringan

sosial yang tinggi. Dukungan jaringan sosial tersebut berupa teman-teman yang

selalu mengajak untuk berkumpul bersama-sama untuk berdiskusi mengenai

kesulitan-kesulitan dalam penyusunan skripsi dan teman-teman mau membantu

mencarikan buku-buku untuk penelitian saya ketika saya kesulitan

mendapatkannya. Rasa kebersamaan yang dirasakan atau diterima oleh mahasiswa

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

4,17%

45,83% 43,75%

6,25% 0,00%

Dukungan jaringan sosial

Page 109: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

93

tersebut dengan orang-orang sekitarnya yang memberikan dukungan serta

bantuannya dalam proses penyesunan skripsi membuat mahasiswa tersebut

menjadi lebih mudah dan bersemangat dalam menyelesaikan skripsi karena

dukungan teman sejawatnya yang sama-sama sedang menyusun skripsi. Rasa

kebersamaan dengan teman-teman atau kelompok tertentu merupakan dukungan

bagi individu tersebut.

4.1.2.2 Analisis Deskriptif Self Efficacy Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

yang Sedang Menyusun Skripsi

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus deskriptif

prosentase, yang bertujuan memberikan gambaran mengenai hasil penelitian

secara umum, bagaimana gambaran umum self efficacy mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi jurusan bimbingan dan konseling Universitas negeri Semarang.

Pengambilan data dilakukan dengan menyebar instrument berupa skala

dukungan sosial kepada 48 responden, dengan skor tertinggi 5 an skor terendah 1

dengan jumlah keseluruhan 55. Berdasarkan hasil penyebaran skala psikologis

terhadap responden untuk mengetahui tingkat dukungan sosial mahasiswa jurusan

bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun

skripsi dapat dirangkum dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.8

Distribusi Responden Berdasarkan Self Efficacy Mahasiswa

No Interval Kategori Jumlah %

1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 0 0.00%

2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 36 75.00%

3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 12 25.00%

4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 0 0.00%

5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Total 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Page 110: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

94

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase

berikut ini.

Grafik 4.7

Distribusi Responden Berdasarkan Self Efficacy Mahasiswa

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

mahasiswa dengan Self Efficacy yang termasuk dalam kategori tinggi, hal ini

terlihat sebanyak 36 mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas

Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi

dan sebanyak 12 mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri

Semarang yang sedang menyusun skripsi yang termasuk dalam kategori sedang.

Sedangkan mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri

Semarang yang sedang menyusun skripsiyang termasuk dalam kategori sangat

tinggi, rendah dan sangat rendah tidak ada. Hal ini memberikan gambaran

mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang

sedang menyusun skripsi memiliki keyakinan bahwa mereka dapat menguasai

situasi dan menghasilkan hasil (outcome).

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

0,00%

75,00%

25,00%

0,00% 0,00%

Self Efficacy Mahasiswa

Page 111: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

95

Sedangkan secara terperinci dari masing-masing indikator Self Efficacy

yang terdiri dari Dimensi tingkat (Level / Magnitude), Dimensi kekuatan

(Strength) dan Dimensi Generalisasi (Generality) pada Mahasiswa jurusan

bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun

skripsi dapat dijabarkan sebagai berikut.

4.1.2.2.1 Analisis deskriptif prosentase pada indikator dimensi tingkat (Level /

Magnitude)

Dengan melihat data skala dan teori, yang termasuk dalam cakupan

dimensi tingkat (level) yaitu; keyakinan akan kemampuan yang dimiliki

mahasiswa menghadapi tingkat kesulitan dalam proses bimbingan skripsi,

keyakinan yang dimiliki mahasiswa menghadapi tingkat kesulitan dalam

penulisan skripsi, keyakinan akan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi

kesulitan mencari literatur dan sumber pustaka. Agar menjadi lebih jelas, maka

disajikan tabel distribusi responden dan grafik dalam bentuk prosentase.

Distribusi responden berdasarkan Self Efficacy Mahasiswa pada

indokator dimensi tingkat (Level / Magnitude) pada mahasiswa jurusan bimbingan

dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsidapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.9

Distribusi Responden Berdasarkan indikator Dimensi tingkat (level)

No Interval Kategori Jumlah %

1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 2 4.17%

2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 39 81.25%

3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 7 14.58%

4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 0 0.00%

5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Total 48 100%

Page 112: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

96

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase

berikut ini.

Grafik 4.8

Distribusi Responden Berdasarkan Dimensi tingkat (Level)

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

besar siswa pada dimensi tingkat (Level / Magnitude) yang termasuk dalam

kategori tinggi, hasl ini terlihat sebanyak 39 mahasiswa jurusan bimbingan dan

kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi memiliki

level yang termasuk dalam kategori tinggi, sebanyak 7 mahasiswa jurusan

bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun

skripsi memiliki level yang termasuk dalam kategori sedang, sedangkan yang

termasuk dalam kategori sangat tinggi hanya 2 responden. Hal ini memberikan

gambaran bahwa Dimensi tingkat (level/ magnitude) yang dimiliki para

mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang

sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi. Dimensi tingkat

(level) dalam hal ini diwujudkan melalui keyakinan mahasiswa dalam

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

4,17%

81,25%

14,58% 0,00% 0,00%

Level

Page 113: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

97

menjelaskan sesulit apapun teori yang digunakan dalam skripsi, yakin mampu

menyusun kalimat yang tepat untuk menjelaskan skripsi, yakin mampu

mengumpulkan teori yang digunakan untuk membahas skripsi, serta yakin

mampu menyusun skripsi secara utuh sesuai panduan dalam penulisan skripsi.

4.1.2.2.2 Analisis deskriptif prosentase pada indikator dimensi kekuatan

(Strength)

Dengan melihat data skala dan teori, yang termasuk dalam cakupan

dimensi kekuatan (strenght) yaitu; keyakinan mahasiswa untuk bertahan dalam

mengerjakan perbaikan skripsi dalam kurun waktu tertentu, keyakinan mahasiswa

untuk mempertahankan konsentrasi dalam mengikuti bimbingan, keyakinan

mahasiswa untuk berusaha menghadapi hambatan dalam mengerjakan skripsi.

Agar menjadi lebih jelas, maka disajikan tabel distribusi responden dan grafik

dalam bentuk prosentase.

Distribusi responden berdasarkan pada indikator Dimensi kekuatan

(Strength) para mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri

Semarang yang sedang menyusun skripsi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.10

Distribusi Responden Berdasarkan Dimensi kekuatan(Strength)

No Interval Kategori Jumlah %

1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 2 4.17%

2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 39 81.25%

3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 7 14.58%

4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 0 0.00%

5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Total 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Page 114: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

98

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase

berikut ini.

Grafik 4.9

Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan penghargaan

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

mahasiswa dengan Dimensi kekuatan (Strength)yang termasuk dalam kategori

tinggi, hal ini terlihat sebanyak 39 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling

Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam

kategori tinggi, sebanyak 7 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling

Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam

kategori sedang, sedangkan yang termasuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak

2 responden. Hal ini memberikan gambaran bahwa mahasiswa jurusan bimbingan

dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi

memiliki dimensi kekuatan (strength) yang tinggi. Dimensi kekuatan (strength)

dalam hal ini adalah akan tetap mengerjakan perbaikan skripsi meskipun ada hal

yang tidak saya kurang/ tidak pahami, sanggup bertahan mengerjakan perbaikan

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

4,17%

81,25%

14,58% 0,00% 0,00%

Strenght

Page 115: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

99

skripsi hingga larut malam, dan yakin mampu mengerjakan skripsi meskipun

sedang mempunyai masalah.

4.1.2.2.3 Analisis deskriptif prosentase pada indikator dimensi generalisasi /

(Generality)

Dengan melihat data skala dan teori, yang termasuk dalam cakupan

dimensi kekuatan (strenght) yaitu; keyakinan mahasiswa untuk bertahan dalam

mengerjakan perbaikan skripsi dalam kurun waktu tertentu, keyakinan mahasiswa

untuk mempertahankan konsentrasi dalam mengikuti bimbingan, keyakinan

mahasiswa untuk berusaha menghadapi hambatan dalam mengerjakan skripsi.

Agar menjadi lebih jelas, maka disajikan tabel distribusi responden dan grafik

dalam bentuk prosentase.

Tabel 4.11

Distribusi Responden Berdasarkan Dimensi Generalisasi (Generality)

No Interval Kategori Jumlah %

1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 2 4.17%

2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 20 41.67%

3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 24 50.00%

4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 2 4.17%

5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Total 48 100%

Page 116: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

100

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase

berikut ini.

Grafik 4.10

Distribusi Responden Berdasarkan Dimensi Generalisasi (Generality)

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

mahasiswa dengan Dimensi Generalisasi (Generality) yang termasuk dalam

kategori sedang, hal ini terlihat sebanyak 24 mahasiswa jurusan bimbingan dan

kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk

dalam kategori sedang, sebanyak 20 termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan

yang termasuk dalam kategori sangat tinggi dan rendah masing-maisng sebanyak

2 responden. Hal ini memberikan gambaran bahwa para mahasiswa memiliki

Dimensi Generalisasi (Generality) yang sedang. Dimensi Generalisasi

(Generality) tersebut dapat berupa mensugestikan diri bahwa saya pasti mampu

menyelesaikan skripsi disemester ini, melihat teman-teman yang sudah lulus

untuk memotivasi saya bahwa saya juga bisa segera menyelesaikan skripsi, yakin

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

4,17%

41,67%

50,00%

4,17% 0,00%

Generality

Page 117: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

101

dengan kemampuan saya untuk membuat pembahasan hasil penelitian, mampu

menyelesaikan perbaikan sambil mengerjakan tugas/ pekerjaan lain.

4.1.2.3 Analisis Deskriptif Prosentase Total Skala Dukungan Sosial dan Skala

Self Efficacy mahasiswa Bimbingan dan Konseling

Penyebaran angket tentang dukungan sosial dan self efficacy yang

disebarkan kepada mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas

Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsiberguna untuk menjaring data.

Data-data tersebut kemudian dianalisis untuk menjawab pertanyaan tentang

hubungan Skala Dukungan Sosial dan Skala Self Efficacy mahasiswa Bimbingan

dan Konseling. Hal analisis deskriptif kuantitatif dari masing-masing variable

secara sfesifik dirangkum dalam table berikut ini.

Tabel 4.12

Deskriptif Kriteria variabel Dukungan Sosial dan Self Efficacy

No Responden Kriteria

Dukungan Sosial Self Efficacy

1 R-1 Tinggi Tinggi

2 R-2 Sangat Tinggi Tinggi

3 R-3 Tinggi Sedang

4 R-4 Tinggi Tinggi

5 R-5 Sangat Tinggi Tinggi

6 R-6 Tinggi Tinggi

7 R-7 Sangat Tinggi Tinggi

8 R-8 Sedang Sedang

9 R-9 Sangat Tinggi Tinggi

10 R-10 Tinggi Tinggi

11 R-11 Tinggi Tinggi

12 R-12 Tinggi Tinggi

13 R-13 Tinggi Tinggi

14 R-14 Tinggi Tinggi

15 R-15 Tinggi Tinggi

16 R-16 Tinggi Tinggi

17 R-17 Tinggi Tinggi

18 R-18 Tinggi Tinggi

Page 118: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

102

19 R-19 Sedang Tinggi

20 R-20 Tinggi Sedang

21 R-21 Tinggi Tinggi

22 R-22 Tinggi Tinggi

23 R-23 Sedang Sedang

24 R-24 Tinggi Tinggi

25 R-25 Tinggi Tinggi

26 R-26 Sangat Tinggi Tinggi

27 R-27 Tinggi Tinggi

28 R-28 Tinggi Sedang

29 R-29 Tinggi Tinggi

30 R-30 Tinggi Tinggi

31 R-31 Tinggi Tinggi

32 R-32 Tinggi Tinggi

33 R-33 Tinggi Tinggi

34 R-34 Tinggi Tinggi

35 R-35 Sangat Tinggi Tinggi

36 R-36 Tinggi Sedang

37 R-37 Tinggi Tinggi

38 R-38 Tinggi Sedang

39 R-39 Tinggi Sedang

40 R-40 Tinggi Sedang

41 R-41 Sangat Tinggi Tinggi

42 R-42 Sedang Sedang

43 R-43 Tinggi Tinggi

44 R-44 Tinggi Sedang

45 R-45 Tinggi Tinggi

46 R-46 Tinggi Sedang

47 R-47 Tinggi Tinggi

48 R-48 Tinggi Tinggi

Rata-rata Tinggi Tinggi

Berdasarkan tabel tersebut di atas diperoleh gambaran bahwa rata-rata

dukungan social dan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling

Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam

kategori tinggi. Untuk lebih Jelasnya dapat digambarkan dalam grafik berikut ini.

Page 119: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

103

Grafik 4.11

Grafik Deskriptif Secara Keseluruhan dukungan sosial dan self efficacy

Mengacu pada grafik 4.11 dapat dijelaskan bahwa tingkat dukungan sosial

mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas negeri Semarang rata-

rata berada dalam kategori tinggi dan tingkat self efficacy mahasiswa jurusan

bimbingan dan konselibg Universitas negeri Semarang juga berada dalam kategori

tinggi pula. Tingkat daukungan sosial ditandai dengan garis biru diikuti oleh

tingkat self efficacy berwarna merah. Hal tersebut menunjukna adanya hubungan

antara tingkat dukungan so sial dan self efficacy yang saling mengikuti, dimana

kedua variabel tersebut rata-rata berada pada kriteria tinggi semua.

4.2 Hasil Uji Analisis Statistik

4.2.1 Hasil Uji Normalitas Data

Data dari dukungan sosial dan Self Efficacy Mahasiswaterlebih dahulu

diadakan uji prasyarat data sebelum data dianalisis. Hal ini dimaksudkan untuk

mengetahui apakah data yang terkumpul memenuhi syarat untuk dianalisis atau

tidak. Uji prasyarat analisis yang digunakan adalah uji normalitas chi kuadrat.

14,58%

77,08%

8,33% 0,00% 0,00% 0,00%

75,00%

25,00%

0,00% 0,00% 0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

Dukungan Sosial

Self Efficacy

Page 120: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

104

Dalam uji normalitas ini data dimasukkan dalam tabulasi, yang kemudian

dikelompokkan berdasarkan jawaban responden. Dengan derajat kebebasan (dk)

= k -1 dan taraf signifikansi = 5%, maka criteria pengujiannya adalah tolak Ho jika

2

hitung>2

tabel dan dalam hal ini lainnya Ho diterima (Sudjana, 2007 : 273). Hasil

perhitungan analisis uji normalitas untuk post test diperoleh hasil sebagai berikut:

4.2.1.1 Uji Normalitas variabel Dukungan Sosial

Dalam uji normalitas ini data dimasukkan dalam tabulasi, yang kemudian

dikelompokkan berdasarkan jawaban responden. Hasil uji normalitas data dari

variabel dukungan social dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.12.

Hasil Uji Normalitas Data Dukungan Sosial

Kelas Interval Ei Oi (Ei - Oi)²

Ei

144 - 157 0.3531 1 1.1850

158 - 171 2.1857 0 2.1857

172 185 7.3894 9 0.3510

186 - 199 13.6762 14 0.0077

200 - 213 13.8734 14 0.0012 214 - 227 7.7138 9 0.2145 228 - 241 2.3481 1 0.7740

2

hitung 4,719

Berdasarkan tabel 4.12 uji normalitas dengan menggunakan rumus chi-

kuadrat diperoleh hasil bahwa data dukungan sosial mempunyai nilai 2hitung =

4,719. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel chi-kuadrat dengan dk = 7 – 3

= 4 dari taraf signifikansi 5 % diperoleh nilai chi – kuadrat 2tabel = 9,49. Data

berdistribusi normal jika harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari nilai chi –

kuadrat tabel. Karena 2hitung<

2tabel atau 4,719<9,49 maka dapat disimpulkan

bahwa data dukungan social berdistribusi normal.

Page 121: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

105

4.2.1.2 Uji Normalitas variabel self efficacy

Dalam uji normalitas ini data self efficacydimasukkan dalam tabulasi, yang

kemudian dikelompokkan berdasarkan jawaban responden. Hasil uji normalitas

data dari variabel self efficacydapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.13

Hasil Uji Normalitas Data self efficacy

Kelas Interval Ei Oi (Ei - Oi)²

Ei

172 - 180 3.7599 7 2.7922

181 - 189 7.8261 6 0.4261

190 198 11.2220 11 0.0044

199 - 207 11.0874 14 0.7651

208 - 216 7.5477 6 0.3174

217 - 225 3.5396 1 1.8221

226 - 234 1.1431 3 3.0163

2hitung 9,14

Berdasarkan tabel 4.13 uji normalitas dengan menggunakan rumus

chi-kuadrat diperoleh hasil bahwa data self efficacy mempunyai nilai 2hitung =

9,14. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel chi-kuadrat dengan dk =

7–3 = 4 dari taraf signifikansi 5 % diperoleh nilai chi – kuadrat 2tabel = 9,49.

Data berdistribusi normal jika harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari nilai

chi – kuadrat tabel. Karena 2hitung<

2tabel atau 9,14 < 9,49 maka dapat

disimpulkan bahwa data self efficacyberdistribusi normal.

4.2.2 Analisis Korelasi Dukungan Sosial dan Self Efficacy Mahasiswa

Bimbingan dan Konseling

Dalam melakukan analisis hubungan antara dukungan sosial orang dengan

self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri

Semarang yang sedang menyusun skripsidigunakan analisis korelasi product

Page 122: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

106

moment. Hasil analisis korelasi diperoleh besarnya koefisien korelasi sebesar

0,745. Hasil uji korelasi menunjukan bahwa rxy yang diperoleh sebesar 0,745

sedangkan para r tabel dengan N = 48 sebesar 0,288. Karena nilai r hitung > r

tabel (0,745> 0,288) maka terdapat hubungan antara dukungan sosial orang

dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas

Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi. Hasil korelasitersebut

dibandingkan dengan table tingkat keeratan hubungan yang disajikan dalam tabel

berikut :

Table 4.15.

Tabel Interpretasi “r” product moment

Besarnya “r” product

moment

Interpretasi

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0.599

0.60 – 0.799

0.80 – 1,00

Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi,

akan tetapi korelasi itu sangat lemah/ rendah sehingga

korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada).

Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang

lemah/rendah.

Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang

sedang/cukup tinggi.

Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang

tinggi/kuat

Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang

sangat tinggi / kuat.

Berdasarkan tabel diatas dipeorleh hasil bahwa maka ada hubungan antara

dukungan sosial orang dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan

kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi diperoleh

Page 123: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

107

nilai rxy sebesar 0,745. Maka hubungan antara dukungan sosial orang dengan self

efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri

Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi/kuat.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Dukungan Sosial Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Yang Sedang

Menyusun Skripsi

Hasil analisis deskriftif persentase diperoleh hasil bahwa sebagian besar

jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang

menyusun skripsi dengan dukungan social termasuk dalam kategori tinggi, hal ini

terlihat sebanyak 77,08% jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri

Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi,

sebanyak 14,58% jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang

yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori sangat tinggi, sedangkan

yang termasuk dalam kategori sedang hanya 8,33% mahasiswa. Hasil ini

memberikan gambaran bahwa dengan adanya dukungan sosial yang termasuk

dalam kategori tinggi tersebut memberikan gambaran bahwa para mahasiswa

jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang

menyusun skripsi menerima dukungan yang tinggi dari orang-orang disekitarnya

yang berupa dukungan emosi, dukungan penghargaan, dukungan instrumental,

dukungan informasi dan dukungan jaringan sosial, dimana bantuan itu umumnya

diperoleh dari orang yang berarti bagi individu yang bersangkutan.

Sarafino (1994: 102) menyatakan bahwa dukungan sosial mengacu pada

memberikan kenyamanan pada orang lain, merawatnya atau menghargainya.

Page 124: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

108

Dukungan sosial dapat membuat seseorang merasa nyaman, didukung, dicintai

pada saat individu tersebut dalam kondisi stress, terbangunya perasaan harga diri,

kompeten dan bernilai. Sehingga dapat membuat individu merasa mampu untuk

menghadapi kendala atau kesulitan dalam melaksanakan sesuatu. Dan dengan

dukungan yang diterima, mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dapat

bersemangat dan yakin akan kemampuannya, dan mengupayakan berbagai usaha

untuk mencapai target atau goal.

Dukungan emosi yang diterima mahasiswa jurusan bimbingan dan

konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata

termasuk dalam kategori tinggi. Dalam Aspek dukungan emosi ini diwujudkan

dalam bentuk ungkapan perasaan empati dan kepedulian dalam bentuk perhatian

yang diberikan oleh orang lain kepada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.

Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang sedang menyusun skripsi yang

menerima dukungan sosial tinggi dalam aspek dukungan emosi menyatakan

bahwa keluarga mau mendengarkan keluh kesah mereka ketika kesulitan dalam

mengerjakan skripsi ( item no 3), teman-teman menyemangati untuk selalu datang

di setiap bimbingan sehingga saya bersemangat (item no 1) dan keluarga selalu

menanyakan kesulitan yang dialami dalam mengerjakan skripsi (item 5). Dengan

menerima dukungan dari orang-orang yang disekitarnya melalui rasa empati,

kepedulian serta kepekaan yang ditunjukan membuat seseorang merasa nyaman,

didukung dan dicintai pada saat individu tersebut dalam kondisi stress (Sarafino

1994:102).

Page 125: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

109

Dukungan penghargaan yang diterima mahasiswa jurusan bimbingan dan

kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata

termasuk dalam kategori tinggi. Dalam Aspek dukungan penghargaan ini meliputi

ungkapan penghargaan yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi

dari orang lain, dorongan untuk maju yang diterima mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi dari orang lain, dan perbandingan positif yang diterima

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain. Mahasiswa jurusan

bimbingan dan konseling yang sedang menyusun skripsi yang menerima

dukungan sosial tinggi dalam aspek dukungan penghargaan menyatakan bahwa

keluarga memberikan respon positif akan kemajuan mahasiswa dalam menyusun

skripsi (item no 10), dosen pembimbing menyatakan keyakinannya bahwa mereka

pasti bisa menyelesaikan skripsi dengan baik seperti teman – teman yang lain

(item no 23 ), keluarga memberikan motivasi kepada saya untuk segera

menyelesaikan skripsi (item no 13) dan dosen pembimbing mendorong saya untuk

selalu rajin bimbingan (item no 14). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang

sedang menyusun skripsi menerima dukungan sosial dalam hal dukungan untuk

maju dari keluarga dan dosen pembimbing, yang dengan dukungan untuk maju

tersebut mahasiswa menjadi terpacu untuk menyelesaikan skripsinya.

Penghargaan positif dari dosen pembimbing merupakan bentuk dukungan yang

diberikan dosen pembimbing, sehingga dapat memunculkan perasaan dihargai dan

yakin akan kemampuan. Hal ini sesuai dengan yang diungkap Sarafino (1994:102)

Page 126: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

110

bahwa dukungan penghargaan dapat menyediakan terbangunnya perasaan harga

diri, kompeten dan bernilai.

Dukungan instrumental yang diterima mahasiswa jurusan bimbingan dan

kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata

termasuk dalam kategori tinggi. Dalam Aspek dukungan instrumental ini meliputi

dukungan materi yang diberikan orang lain kepada mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi. Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang sedang

menyusun skripsi yang menerima dukungan sosial tinggi dalam aspek dukungan

Instrumental menyatakan bahwa orang tua selalu memfasilitasi apa saja yang

dibutuhkan dalam proses menyusun skripsi (item no 29) dan teman- teman

meminjamkan barang-barang yang saya butuhkan untuk menyusun skripsi (no

item 27) . Hal ini membuat mahasiswa merasa terbantu dalam hal materi untuk

menunjang kelancaran dalam menyusun skripsi ketika membutuhkan banyak

dana. Selain mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang menerima

dukungan instrumental tinggi, ada juga mahasiswa yang menerima dukungan

intrumental yang rendah, menyatakan bahwa dosen pembimbing tidak

meminjamkan buku referensi yang saya butuhkan untuk menyusun skripsi (item

no 31). Hal itu membuat mahasiswa merasa kesulitan dalam mengumpulkan

buku-buku referensi yang dibutuhkan dalam menyusun skripsinya.

Dukungan informasi yang diterima mahasiswa jurusan bimbingan dan

kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata

termasuk dalam kategori tinggi. Dalam Aspek dukungan informasi ini meliputi

nasehat yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain,

Page 127: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

111

saran (feedback) yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari

orang lain. Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang sedang menyusun

skripsi yang menerima dukungan sosial tinggi dalam aspek dukungan Informasi

menyatakan bahwa dosen pembimbing selalu memberikan arahan ketika saya

mengalami kebimbingungan dalam menyusun skripsi (no item 39), teman-teman

memberikan saran ketika saya mengalami kesulitan yang berkaitan dengan tata

cara penulisan skripsi (no item 33). Petunjuk dari dosen pembimbing dan

informasi dari teman-teman merupakan dukungan informasi yang berupa nasihat

yang dapat membantu mahasiswa untuk mendapatkan kemudahan dalam

menyusun skripsinya dan memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk dapat

lebih berhati-hati dalam memperbaiki skripsi serta dapat memperbaiki kesalahan

dalam penyusunan skripsinya.

Dukungan jaringan sosial yang diterima mahasiswa jurusan bimbingan dan

kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata

termasuk dalam kategori tinggi. Dalam Aspek dukungan jaringan sosial ini

diwujudkan dalam rasa kebersamaan dan persahabatan yang dirasakan mahasiswa

yang sedang menyusun skripsi dari kelompok tertentu. Dukungan jaringan sosial

tersebut dapat berupa bersama teman kelompok menghabiskan waktu bersama

untuk saling membantu ketika kesulitan mengerjakan skripsi (item no 48), teman

selalu membantu apabila saya merasa kesulitan dalam melakukan penelitian (item

no 44 ). Selain mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang menerima

dukungan jaringan sosial tinggi, ada juga mahasiswa yang menerima dukungan

sosial yang rendah, menyatakan bahwa ketika berkumpul, teman- teman sibuk

Page 128: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

112

dengan skripsi masing-masing, teman-teman tidak bisa diajak untuk bertukar

pikiran (bersikap acuh) ketika saya mengalami kesulitan dalam menyusun skripsi

(item no 50). Hal ini menunjukan bahwa meskipun mereka berkumpul ketika

mengerjakan skripsi, namun tidak muncul rasa kebersamaan ketika mengerjakan

skripsi, kemungkinan dikarenakan ketika berkumpul teman-teman yang menjadi

penyedia dukungan juga sedang terfokus pada masalahnya masing-masing

sehingga tidak memperhatikan kebutuhan teman yang lain. Padahal, dengan

menerima dukungan jaringan sosial mahasiswa bisa merasakan kebersamaan dan

dapat saling membantu dalam penyusunan skripsi.

Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang

yang menerima dukungan sosial tinggi dalam menyusun skripsi adalah mahasiswa

yang menerima dukungan emosi, penghargaan, instrument, informasi dari orang-

orang dan jaringan sosial disekitarnya. Mahasiswa menerima dukungan sosial

yang tinggi akan semakin terpacu untuk menunjukkan kemajuan dalam menyusun

skripsi, mendapat kemudahan dalam penyusunan skripsi karena bantuan yang

diterima dari lingkungan dan merasa memiliki kemampuan untuk menyusun

skripsinya. Sebaliknya, mahasiswa yang menerima dukungan sosial rendah akan

merasa tidak yakin dapat menghadapi kendala yang dihadapinya dalam menyusun

skripsi.

Page 129: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

113

4.3.2 Self Efficacy Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Yang Sedang

Menyusun Skripsi

Self efficacy adalah penilaian yang berupa keyakinan subyektif individu

mengenai kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas, mengatasi masalah,

dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan hasil tertentu.

Fungsi self efficacy diantaranya adalah mempengaruhi pilihan perilaku, pilihan

karier, serta berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas usaha. Perbedaan tingkat

self efficacy individu dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain sifat tugas yang

dihadapi, insentif eksternal, status individu dalam lingkungan, informasi tentang

kemampuan diri (dipengaruhi oleh pengalaman keberhasilan dan pencapaian

prestasi, pengalaman orang lain, persuasi verbal serta, keadaan fisiologis dan

psikologis).

Dari hasil analisis deskriptif persentase dipeorleh hasil bahwa sebagian

besar mahasiswa dengan self efficacy yang termasuk dalam kategori tinggi, hal ini

terlihat sebanyak 75,0% mahasiswajurusan bimbingan dan kenseling Universitas

Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi

dan sebanyak 25,00% mahasiswajurusan bimbingan dan kenseling Universitas

Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi yang termasuk dalam kategori

sedang. Sedangkan mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas

Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi yang termasuk dalam kategori

sangat tinggi, rendah dan sangat rendah tidak ada (0,00%). Hal ini memberikan

gambaran mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri

Page 130: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

114

Semarang yang sedang menyusun skripsi memiliki keyakinan bahwa mereka

dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil (outcome).

Aspek dimensi tingkat (level/magnitude) pada mahasiswa jurusan

bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun

skripsi rata-rata termasuk dalam kategori tinggi. Dimensi ini mengacu pada

derajat kesulitan tugas individu, yang mana individu merasa mampu untuk

melakukannya. Dalam Aspek dimensi tingkat (Level / Magnitude ) ini meliputi

keyakinan akan kemampuan yang dimiliki mahasiswa menghadapi tingkat

kesulitan dalam proses bimbingan skripsi, kayakinan yang dimiliki mahasiswa

menghadapi tingkat kesulitan dalam penulisan skripsi, dan keyakinan akan

kemampuan mahasiswa dalam menghadapi kesulitan mencari literatur dan sumber

pustaka. Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang memiliki self efficacy

tinggi dalam aspek dimensi tingkat (level/magnitude), menyatakan bahwa mereka

yakin dapat menjelaskan sesulit apapun teori yang digunakan dalam skripsi (item

no 1), dan yakin mampu menyusun skripsi secara utuh sesuai panduan dalam

penulisan skripsi (item no 10), serta yakin mampu mendapatkan jurnal penelitian

untuk mendukung penelitian saya sekalipun rumit (item no 14). Hal ini

memberikan gambaran bahwa Dimensi tingkat (Level / Magnitude) para

mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang

sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi. Dengan demikian dapat

diartikan bahwa mahasiswa yang memiliki self efficacy cenderung tinggi dalam

menyusun skripsi, memiliki keyakinan akan kemampuan untuk berusaha

Page 131: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

115

menghadapi hambatan dalam mengerjakan skripsi dan memiliki keyakinan akan

kemampuaannya menghadapi tingkat kesulitan dalam proses bimbingan skripsi.

Aspek dimensi kekuatan (strength) pada mahasiswa jurusan bimbingan

dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-

rata termasuk dalam kategori tinggi. Dimensi ini menunjuk pada seberapa yakin

individu dalam menggunakan kemampuannya pada pengerjaan tugas. Dalam

Aspek dimensi kekuatan (strenght) ini meliputi keyakinan mahasiswa untuk

bertahan dalam mengerjakan perbaikan skripsi dalam kurun waktu tertentu,

keyakinan mahasiswa untuk mempertahankan konsentrasi dalam mengikuti

bimbingan dan keyakinan mahasiswa untuk berusaha menghadapi hambatan

dalam mengerjakan skripsi. Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang

memiliki self efficacy tinggi dalam aspek dimensi kekuatan (strenght),

menyatakan bahwa mereka akan tetap mengerjakan perbaikan skripsi meskipun

ada hal yang tidak saya kurang/ tidak pahami (item no 22), sanggup bertahan

mengerjakan perbaikan skripsi hingga larut malam (item no 24), yakin mampu

berkonsentrasi dalam menjawab pertanyaan ketika bimbingan (item no 29), akan

tetap berjuang ketika mendapat kesulitan untuk menentukan topik penelitian (item

no 31). Dengan demikian dapat diartikan bahwa mahasiswa yang memiliki self

efficacy cenderung tinggi dalam menyusun skripsi, memiliki keyakinan untuk

bertahan mengerjakan skripsi meskipun menghadapi hambatan atau sesuatu yang

tidak dipahami dalam menyusun skripsi, akan menghadapi apapun hambatannya

untuk segera menyelesaikan skripsinya dengan cepat dan tepat waktu. Hal ini

senada dengan yang diungkapkan oleh Bandura (1995), yaitu individu yang

Page 132: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

116

memiliki self efficacy yang tinggi akan merasa mampu melakukan suatu tugas

mulai dari yang sederhana sampai yang teramat sulit dan akan terus berusaha

untuk menyelesaikan tugas, meskipun menghadapi suatu hambatan atau kesulitan.

Aspek dimensi generalisasi pada mahasiswa jurusan bimbingan dan

kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata

termasuk dalam kategori sedang. Dimensi ini mengacu pada keyakinan individu

untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu dengan tuntas dan baik. Dalam Aspek

dimensi generalisasi (generality) ini meliputi keyakinan mahasiswa untuk

mengerjakan revisi skripsi pada berbagai situasi, keyakinan mahasiswa untuk

menjalani serangkaian aktivitas penyusunan skripsi, keyakinan mahasiswa untuk

memotivasi diri pada setiap aktivitas penyusunan skripsi. Hal ini memberikan

gambaran bahwa para mahasiswa memiliki Dimensi Generalisasi (Generality)

yang cukup tinggi / sedang. Dimensi Generalisasi (Generality) tersebut dapat

berupa mensugestikan diri bahwa saya pasti mampu menyelesaikan skripsi

disemester ini (item no 50), melihat teman-teman yang sudah lulus untuk

memotivasi saya bahwa saya juga bisa segera menyelesaikan skripsi (item no 53),

yakin dengan kemampuan saya untuk membuat pembahasan hasil penelitian (item

no 47). Dengan demikian mahasiswa yang memiliki self efficacy yang tinggi pada

aspek dimensi generalisasi dapat dilihat bahwa mahasiswa mengerahkan segala

usahanya untuk bisa mengerjakan perbaikan skripsi pada berbagai situasi dan

kondisi untuk bisa tetap menyelesaikan penyusunan skripsinya, serta mahasiswa

selalu memotivasi dirinya bahwa bisa menyelesaikan skripsinya dengan cepat.

Page 133: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

117

Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang

yang memiliki self efficacy dalam kategori tinggi dalam menyusun skripsi akan

mengerahkan segala kemampuannya untuk mengusahakan dan bertahan dalam

keadaan serta hambatan apapun yang dihadapi untuk bisa menyelesaikan

skripsinya dengan cepat dan tepat waktu. Dengan keyakinan yang tinggi,

hambatan sesulit apapun tidak akan mengurangi kegigihan untuk dapat

menyelesaikan skripsinya. Self efficacy yang tinggi yang dimiliki mahasiswa akan

memberikan motivasi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya.

Self efficacy sebagai pertimbangan seseorang akan kemampuannya untuk

mengorganisasikan dan menampilkan tindakan yang diperlukan dalam mencapai

kinerja yang diinginkan. Hal ini tidak tergantung pada jenis ketrampilan atau

keahlian yang dimiliki oleh seseorang, tetapi berhubungan dengan keyakinan

tentang apa yang dapat dilakukang menyangkut seberapa besar usaha yang

dikeluarkan seseorang dalam suatu tugas dan seberapa dan seberapa lama ia akan

bertahan. Keyakinan yang kuat akan kemampuan diri menyebabkan seseorang

terus berusaha sampai tujuannya tercapai. Namun, apabila keyakinan akan

kemampuan diri tidak kuat, seseorang cenderung akan mengurangi usahanya bila

menemui masalah.

Self efficacy membantu seseorang dalam menentukan pilihan, usaha

mereka untuk maju, kegigihan dan ketekunan yang mereka tunjukan dalam

menghadapi kesulitan, dan derajat kecemasan atau ketenangan yang mereka alami

saat mereka mempertahankan tugas-tugas yang mencakup kehidupan mereka. Self

efficacy juga menentukan seberapa besar usaha yang dilakukan seseorang dan

Page 134: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

118

seberapa lama ia akan bertahan dalam menghadapi hambatan atau pengalaman

yang tidak menyenangkan. Semakin tinggi self efficacy seseorang maka semakin

besar dan gigih pula usaha yang dilakukan. Ketika dihadapkan dengan kesulitan,

individu yang memiliki self efficacy yang tinggi akan mengeluarkan usaha yang

besar untuk mengatasi tantangan tersebut. Sedangkan orang yang meragukan

kemampuannya akan mengurangi usahanya atau bahkan menyerah sama sekali.

Individu yang memiliki self efficacy yang tinggi cenderung mengerjakan

suatu tugas tertentu, sekalipun tugas-tugas tersebut merupakan tugas yang sulit.

Mereka tidak memandang tugas sebagai suatu ancaman yang harus mereka

hindari. Selain itu, mereka mengembangkan minat instrinsik dan ketertarikan yang

mendalam terhadap suatu aktivitas, mengembangkan tujuan dan berkomitmen

dalam mencapai tujuan tersebut. Mereka juga meningkatkan usaha mereka dalam

mencegah kegagalan yang mungkin timbul. Mereka yang gagal dalam

melaksanakan sesuatu, biasanya cepat mendapatkan kembali self efficacy mereka

setelah mengalami kegagalan tersebut (Bandura. 1997).

Ketahanan individu terhadap keadaan tidak nyaman, dalam situasi tidak

nyaman, individu dengan self efficacy diri tinggi menganggap sebagai suatu

tantangan, bukan merupakan sesuatu yang harus dihindari. Ketika individu

mengalami keadaan tidak nyaman dalam usaha untuk mencapai tujuan yang

diminati, ia akan tetap berusaha bertahan dengan mengabaikan ketidaknyamanan

tersebut dan berkonsetrasi penuh.

Page 135: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

119

4.3.3 Korelasi Dukungan Sosial dan Self Efficacy Mahasiswa Bimbingan

dan Konseling yang Sedang Menyusun Skripsi

Berdasarkan hasil analisis uji rxy diperoleh hasil rhitung = 0,745 (dapat dilihat

pada lampiran) dan rtabel = 0,288 (dapat dilihat pada lampiran). Dengan demikian

rhitung > rtabel (0,745 > 0,288), data tersebut menunjukkan adanya hubungan antara

dukungan sosial orang dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan

kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi. Hal ini

memberikan gambaran bahwa mahasiswa dengan dukungan sosial yang tinggi

maka akan memiliki self efficacy yang tinggi pula, demikian pula dengan

sebaliknya pada mahasiswa dengan dukungan sosial yang rendah maka self

efficacy juga akan rendah. Hasil penelitian ini didukung hasil analisis desktiptif

persentase dimana sebagian besar mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling

Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi dengan dukungan

yang tinggi (77,08 kategori tinggi) dan self efficacy yang tinggi pula (75,00%).

Mahasiswa memiliki lingkungan kehidupan sosial masing-masing dalam

menyelesaikan skripsinya, dari interaksi dengan lingkungan sosial tersebut

mahasiswa bisa mendapatkan dukungan sosial seperti dukungan emosi, dukungan

penghargaan, dukungan instrument, dukungan informasi, dan dukungan jaringan

sosial. Dukungan sosial merupakan interaksi interpersonal yang ditunjukkan

dengan memberikan bantuan pada individu lain, dimana bantuan itu umumnya

diperoleh dari orang yang berarti bagi individu yang bersangkutan. Sejalan dengan

itu menurut Sarafino (1994:102) dukungan sosial mengacu pada memberikan

kenyamanan pada orang lain, merawatnya, atau menghargainya. Dukungan sosial

dapat berupa pemberian informasi, bantuan tingkah laku, ataupun materi yang di

Page 136: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

120

dapat dari hubungan sosial akrab yang dapat membuat individu merasa

diperhatikan, bernilai dan dicintai sehingga dapat memunculkan keyakinan akan

kemampuan yang dimiliki yang akan menentukan besar kecilnya usaha yang akan

dikerahkan seorang mahasiswa ketika menghadapi kesulitan untuk menyelesaikan

skripsinya dan mencapai target goal.

Dukungan sosial yang diterima mahasiswa tersebut, memiliki tingkat yang

berbeda-beda. Ada dukungan sosial yang terkategori tinggi dan ada dukungan

sosial yang terkategori rendah. Dukungan sosial yang sesuai dengan apa yang

dibutuhkan, memberikan rasa nyaman, memunculkan perasaan dihargai dan

dibantu merupakan merupakan dukungan sosial kategori tinggi. Dukungan sosial

tersebut dapat memunculkan keyakinan akan kemampuan yang dimiliki (self

efficacy) ketika menghadapi kendala dalam menyusun skripsi. Ketika mahasiswa

memiliki perasaan yakin akan kemampuan yang dimilikinya, mahasiswa akan

mengerahkan segala usaha untuk menysun skripsinya dengan baik, sehingga

mahasiswa dapat menyelesaikan skripsinya tepat waktu (cepat).

Dengan kata lain, dukungan sosial yang diberikan orang-orang yang ada

dilingkungan mahasiswa dapat memberikan energi positif bagi mahasiswa

sehingga memiliki keyakinan akan kemampuan yang dimilikinya untuk menyusun

skripsi. Namun sebaliknya, ketika dukungan sosial yang diterima tidak

memberikan rasa nyaman, tidak sesuai dengan kebutuhan, dan tidak dibantu maka

dukungan sosial tersebut merupakan dukungan sosial yang terkategori rendah,

sehingga dapat memunculkan perasaan tidak yakin akan kemampuan mahasiswa

(self efficacy) untuk menghadapi kendala yang ada dalam menyusun skripsi.

Page 137: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

121

Dengan memiliki dukungan sosial yang tinggi maka tentunya self efficacy

mahasiswa juga akan tingi. Karena dengan sefl efficacy yang tinggi tersebut maka

mahasiswa akan memiliki keyakinan diri tinggi tidak mengalami keragu-raguan

dan mengetahui apa yang harus dilakukannya. Self efficacy akan mempengaruhi

bagaimana individu merasakan, berpikir, memotivasi diri sendiri sendiri, dan

bertingkah laku. Artinya self efficacy akan mempengaruhi setiap aktivitas yang

dilakukan oleh individu

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Anam, Ariyanto Choirul. 2007. Peran Dukungan Sosial dan Self Efficacy

Terhadap Motivasi Berprestasi pada Atlit Pencak Silat Tingkat SMA/K di

Kota Yogyakarta. Skripsi. Yang didapatkan hasil ada hubungan antara

dukungan sosial dan self efficacy dengan motivasi berprestasi pada atlet pelajar

tingkat SMA/K di kota Yogyakarta.

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial memiliki

pengaruh besar terhadap self efficacy mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya.

Selain dukungan sosial, masih terdapat beberapa faktor-faktor lain yang dapat

mempengaruhi self efficacy mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya,

diantaranya:

(7) Budaya; (2) Jenis kelamin; (3) Sifat dari tugas yang dihadapi ; (4) Insentif

eksternal ; (5) Status atau peran individu dalam lingkungan; (6) ; Informasi

tentang kemampuan diri.

Budaya mempengaruhi self efficacy melalui nilai (values), kepercayaan

(belief). Dan proses pengaturan diri ( self-regulatory process) yang berfungsi

Page 138: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

122

sebagai sumber penilaian self efficacy dan juga sebagai konsekuensi dari

keyakinan akan self efficacy.

Jenis kelamin juga berpengaruh terhadap self efficacy. Hal ini dapat dilihat

dari penelitian Bandura (1997) yang menyatakan bahwa wanita self efficacy lebih

tinggi dalam mengelola perannya. Pada penelitian yang lainnya pada beberapa

bidang pekerjaan tertentu pria memiliki self efficacy yang lebih tinggi

dibandingkan dengan wanita, begitu juga sebaliknya self efficacy wanita unggul

dalam beberapa pekerjaan dibandingkan dengan pria.

Derajat kompleksitas dari kesulitan tugas yang dihadapi oleh individu

akan mempengaruhi penilaian individu tersebut terhadap kemampuan dirinya

sendiri. Semakin kompleks suatu tugas yang dihadapi oleh individu maka akan

semakin rendah individu tersebut menilai kemampuannya. Sebaliknya, jika

individu dihadapkan pada tugas yang mudah dan sederhana maka akan semakin

tinggi individu tersebut menilai kemampuannya.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi self efficacy individu adalah insentif

yang diperolehnya. Bandura menyatakan salah satu faktor yang dapat

meningkatkan self efficacy adalah competent contingens incentive, yaitu insentif

yang diberikan oleh orang lain yang mereflesikan keberhasilan seseorang.

Individu akan memiliki status yang lebih tinggi akan memperoleh derajat

kontrol yang lebih besar sehingga self efficacy yang dimilikinya juga tinggi.

Sedangkan individu yang memiliki status yang lebih rendah akan memiliki

kontrol yang lebih kecil sehingga self efficacy yang dimilikinya juga rendah

Page 139: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

123

Individu akan memiliki self efficacy tinggi, jika ia memperoleh informasi positif

mengenai dirinya.

Page 140: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV maka dapat

disimpulkan:

1. Sebagian besar jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri

Semarang yang sedang menyusun skripsi dengan dukungan social termasuk

dalam kategori tinggi.hal ini terklihat sebanyak 77,08% jurusan bimbingan

dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi

termasuk dalam kategori tinggi, sebanyak 14,58% jurusan bimbingan dan

kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi

termasuk dalam kategori sangat tinggi, sedangkan yang termasuk dalam

kategori sedang hanya 8,33% mahasiswa

2. Sebagian besar mahasiswa dengan Self Efficacy yang termasuk dalam

kategori tinggi, hal ini terlihat sebanyak 75,0% mahasiswajurusan bimbingan

dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi

termasuk dalam kategori tinggi dan sebanyak 25,00% mahasiswajurusan

bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang

menyusun skripsi yang termasuk dalam kategori sedang

Page 141: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

125

3. Terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy mahasiswa

dalam menyusun skripsi, dengan r hitung sebesar 0,745 yang termasuk dalam

kategori tinggi/ kuat.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, dikemukakan saran sebagai berikut:

5.2.1 Bagi Mahasiswa

Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi diharapkan dapat memahami

pentingnya rasa yakin akan kemampuan yang dimiliki dalam menyusun

skripsi. Supaya dengan keyakinan akan kemampuan diri tersebut, mahasiswa

bisa bertahan dan mengerahkan segala usaha dalam menjalani skripsi dalam

situasi yang bervariasi, meskipun harus menghadapi kendala tugas yang

sederhana sampai yang teramat sulit (rumit). Sehingga mahasiswa dapat

mencapai kelulusan sesuai dengan target (goal). Mahasiswa juga diharapkan

dapat memahami pentingnya dukungan sosial yang diterima dalam menyusun

skripsi, sehingga dapat menjadi sumber dukungan sosial bagi teman-

temannya yang lain yang sedang menyusun skripsi.

5.2.2 Bagi Dosen Pembimbing

Dosen pembimbing diharapkan dapat membuat jadwal bimbingan dan

memiliki kedekatan atau relasi yang baik antara dosen pembimbing dan

mahasiswa, agar fungsi dukungan sosial yang diberikan dosen pembimbing

dapat berjalan dengan baik.

Page 142: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

126

5.2.3 Bagi Institusi Pendidikan

Untuk memaksimalkan keyakinan (self efficacy) mahasiswa dalam

menyusun skripsi, diharapkan pihak institusi di Universitas Negeri Semarang

dapat merancang program pendidikan seperti training atau pelatihan seperti

pelatihan mengenai metode penyusunan skripsi, pelatihan khusus mengenai

SPSS, atau recharge ESQ bersama bagi mahasiswa yang akan memulai

menyusun skripsi.

5.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menganjurkan untuk meneliti

pengaruh variabel dukungan sosial dengan variabel lain, begitu juga self

efficacy dengan variabel lain. Peneliti selanjutnya bisa meneliti kembali

variabel-variabel tersebut dengan sampel berbeda sehingga penelitian akan

lebih bervariasi.

Page 143: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

127

DAFTAR PUSTAKA

Adicondro, N. Dan Purnamasari, A. 2011. Efikasi Diri, Dukungan Sosial

Keluarga, dan Self Regulated pada Siswa Kelas VIII. Jurnal Humanitas

8, (I), 17-27

Anam, Ariyanto Choirul. 2007. Peran Dukungan Sosial dan Self Efficacy

Terhadap Motivasi Berprestasi pada Atlit Pencak Silat Tingkat SMA/K di

Kota Yogyakarta. Skripsi : Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Alafgani, Azzam pasha. 2013. Analisis Faktor-Faktor Kesulitan Mahasiswa

Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Upi Dalam Penyelesaian Skripsi.

Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian- Edisi Revisi. Malang : UMM Press

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta

Azwar, S. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Azwar, S. 2005. Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Bandura, Albert. 1997. Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: W. H.

Freeman and company

Bandura, Albert. 1986. Social Foundation Of Thought and Action : A social

Cognitive theory. New Jersey : Practice-Hall

Devina, Sarah. 2011. Hubungan Antraa Kecerdasan Emosional dan Prokastinasi

pada Mahasiswa yang Menyusun Skripsi di Fakultas Psikologi

Universitas Gunadarma. Jakarta: Universitas Gunadarma

Feist, J., dan Feist, G.J. 2010. Teori Kepribadian. Jakarta : Salemba Humanika

Page 144: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

128

Hukubun, Esty Lengmas, 2010. Gambaran Self Efficacy pada Mahasiswa S1

Reguler Universitas Esa Unggul Angkatan 2009. Skripsi. Jakarta :

Fakultas Psikologi UEU

Kail, R. & Cavanaugh, C. 2000. Human Development: a Lifespan View. USA:

Woodswoth Publishing, Co.

Komandyahrini, E., Reni, A., & Hawadi. 2008. “ Hubungan Self-efficacy dan

kematangan dalam memilih karir Siswa Program Percepatan Belajar”.

Jurnal Keberbakatan & Kreativitas.2, (1) :1-12

Muhid, Abdul. 2009. Hubungan antara Self-Control dan Self Efficacy dengan

kecenderungan perilaku Prokastinasi Akademik Mahasiswa Fakultas

Dakwah IAIN sunan Ampel Surabaya”. Surabaya: IAIN Sunan Ampel

Narbuko, C., dan Achmadi, A. 2010. Metodologi Penelitian, Pendekatan Praktis

dan Aplikatif. Jakarta: Bumi Aksara

Papalia, D.E., Olds, S.W., dan Feldman, R.D. 2009. Human Development,

perkembangan Manusia. Jakarta : Salemba Humanika

Purnamasari, Lilis Ratna. 2010. Kontribusi Self Efficacy Terhadap Penyesuaian

Diri Pada Mahasiswa UNIversitas Negeri Semarang

Berkewarganegaraan Turki Tahun 2010. Skripsi. Semarang: Jurusan

Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang.

Purwanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk psikologi dan

Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Puspitasari,Yuli. 2008. Perbedaan Self Efficacy antara siswa Jurusan IPA dengan

Siswa Jurusan IPS di SMA 84 Jakarta. Skripsi. Jakarta: Fakultas

Psikologi UEU.

Page 145: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

129

Santrock, J.W. 2007 Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Fajar Putra Grafika

Sarafino, E.P. 1994. Health Psychology: Biopsychosocial and Interaction. United

States of America: John Wiley & Sons, Inc.

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Syarifa, A. Mustami’ah, dan Sulistiani. 2011. Hubungan antara Dukungan Sosial

Orang Tua dengan Komitmen terhadap Tugas (Task Commitment) pada

Siswa Akselerasi Tingkat SMA “. Jurnal INSAN 13, (1), 1-11.

Wulan, Devi Cahyaning. 2010. Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Self

Efficacy pada Pecandu Dalam Menjalani Pemulihan. Skripsi. Surabaya:

Unnesa.

Woolfolk, A. 2009. Educational Psychologi: Active learning Edition. Yogyakarta:

Pustaka pelajar

Yulianto, Aries. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi-4.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Page 146: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

LAMPIRAN

Page 147: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

130

Lampiran 1

KISI-KISI PENGEMBANGAN INSTRUMEN

TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING (uji coba)

Variabel

Sub variable

Indikator

Deskriptor

No item

+ -

Dukungan

social

Bentuk- bentuk

dukungan social

1. Dukungan

emosi

1.1 Ungkapan perasaan empati dan

kepedulian dalam bentuk perhatian yang

diberikan oleh orang lain kepada mahasiswa

yang sedang menyusun skripsi.

1, 2, 3, 4,5,6 7, 8,9,10

2. Dukungan

penghargaan

2.1 Ungkapan penghargaan yang diterima

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi

dari orang lain.

2.2 Dorongan untuk maju yang diterima

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi

11,12

15, 16, 17,

18, 19,20,

13, 14

22, 23,24

Page 148: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

131

dari orang lain.

2.3 Perbandingan positif yang diterima

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi

dari orang lain.

21

25,26,27,28

29, 30

3. Dukungan

instrumental

3.1 Bantuan materi yang diberikan orang lain

kepada mahasiswa yang sedang menyusun

skripsi.

31, 32, 33,

34,

35, 36,37

4. Dukungan

informasi

4.1 Nasehat yang diterima mahasiswa yang

sedang menyusun skripsi dari orang lain.

4.2 Saran (feedback) yang diterima mahasiswa

yang sedang menyusun skripsi dari orang

lain.

38, 39, 40

46, 47,48,

49,50

41, 42,43,45

51, 52,53,54

5. Dukungan

jaringan sosial

5.1 Rasa kebersamaan dan persahabatan yang

dirasakan mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi dari kelompok tertentu.

55, 56,57,

58, 59, 60,

61,62

63, 64, 65

Page 149: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

132

Lampiran 2

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, mohon kepada anda agar dapat

meluangkan waktu untuk mengisi skala dukungan sosial ini. Berikut ini

merupakan skala dukungan sosial, skala ini dibuat dengan tujuan untuk

mengetahui tingkat dukungan sosial yang diterima oleh mahasiswa jurusan

Bimbingan dan Konseling dalam menyusun skripsi onseling dalam menyusun

skripsi.

Mengingat begitu penting informasi yang anda berikan melalui pengisian

skala ini, maka mohon agar anda dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan

kondisi anda sendiri. Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda,

pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada

pilihan jawaban yang dianggap salah. Identitas responden akan terjamin

kerahasiaannya karena pengisian skala ini hanya untuk kepentingan penyelesaian

penelitian skripsi saja. Pengisian skala ini tidak berhubungan dengan nilai studi

anda dan identitas anda akan dirahasiakan.

Atas kerjasama dan partisipasinya saya ucapkan terimakasih.

Peneliti

Ainun Ni’mah

Page 150: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

133

Lampiran 3

PETUNJUK PENGISIAN

SKALA DUKUNGAN SOSIAL DAN SKALA SELF EFFICACY

Berikut ini merupakan cara pengisian skala dukungan sosial:

1) Tulislah identitas diri Anda.

2) Skala dukungan sosial ini terdiri dari 52 item pernyataan

3) Masing-masing pernyataan diikuti oleh 5 pilihan jawaban yaitu:

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

CS : Cukup Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

4) Baca dan pahamilah daftar pernyataan ini dan pilihlah 1 alternatif jawaban yang

sesuai dengan kondisi anda sendiri, dengan cara memberi tanda silang (X) pada

salah satu kolom alternatif jawaban untuk setiap nomor pertanyaan.

5) Pengisian alternatif jawaban dituliskan pada KOLOM JAWABAN yang telah

disediakan oleh peneliti.

6) Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda, pilihlah jawaban yang

paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada pilihan jawaban yang

dianggap salah.

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 151: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

134

Lampiran 4

SKALA DUKUNGAN SOSIAL

Identitas Diri

Nama :

Jurusan : Bimbingan dan Konseling

Semester : IX

Alternatif Jawaban Yang Disediakan

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

CS : Cukup Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

***Selamat Mengerjakan***

NO PERNYATAAN

1. Teman-teman menyemangati saya untuk selalu datang di setiap

bimbingan sehingga saya bersemangat

2. Teman- teman saya selalu mengingatkan saya untuk tidak menunda

merevisi skripsi setelah bimbingan

3. Teman-teman menegur saya apabila saya tidak mengikuti bimbingan

4. Keluarga mau mendengarkan keluh kesah saya ketika kesulitan dalam

mengerjakan skripsi

Page 152: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

135

5. Orang tua selalu menanyakan perkembangan skripsi saya

6. Keluarga selalu menanyakan kesulitan saya dalam mengerjakan skripsi

7. Keluarga tidak mau tahu akan kesulitan yang saya hadapi ketika

menyusun skripsi

8. Teman-teman bersikap acuh apabila saya bercerita tentang kesulitan

dalam mengerjakan skripsi

9. Keluarga tidak mau tahu terhadap progres atau perkembangan skripsi

saya

10. Dosen pembimbing tidak mau tahu terhadap kesulitan saya dalam

mencari referensi

11. Dosen pembimbing memberikan umpan balik mengenai hasil revisi

skripsi saya

12. Keluarga memberikan respon positif akan kemajuan saya dalam

menyusun skripsi

13. Keluarga selalu menyalahkan saya karena saya belum bisa

menyelesaikan skripsi

14. Dosen pembimbing selalu menyalahkan hasil perbaikan skripsi saya

15. Teman-teman selalu menemani saya mencari buku ke berbagai toko

buku

16. Keluarga memberikan motivasi kepada saya untuk segera menyelesaikan

skripsi

17. Dosen pembimbing mendorong saya untuk selalu rajin bimbingan

18. Keluarga selalu menyemangati untuk tidak menyerah untuk menemui

dosen pembimbing meskipun sulit ditemui

19. Teman-teman selalu memberikan semangat ketika saya mulai merasa

menyerah untuk menemui dosen pembimbing yang sulit ditemui

20. Orang tua selalu meyakinkan saya bahwa saya dapat menyelesaikan

skripsi di semester ini apabila saya bersungguh-sungguh

Page 153: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

136

21. Dosen pmbimbing memberitahukan buku-buku yang diperlukan untuk

skripsi saya

22. Dosen pembimbing menyatakan bahwa judul skripsi yang saya pilih

tidak sebaik tema-teman lainnya

23. Keluarga tidak memotivasi saya untuk segera menyelesaikan skripsi

24. Keluarga tidak memberikan respon meskipun tahu bahwa skripsi saya

mengalami kemajuan yang positif

25. Dosen pembimbing tidak merespon positif hasil revisi saya

26. Orang tua menyatakan bahwa saya pasti bisa membuat skripsi yang

bermanfaat seperti halnya orang lain

27. Dosen pembimbing menyatakan keyakinannya bahwa saya pasti bisa

menyelesaikan skripsi dengan baik seperti teman- teman yang lain

28. Teman-teman menjelaskan bahwa masalah yang saya hadapi dalam

mengerjakan skripsi tidak lebih berat dari pada masalah orang lain

29. Orang tua menyatakan bahwa saya tidak sepintar anggota keluarga yang

lain

30. Orang tua menolak memfasilitasi (materi) saya dalam proses penelitian

yang membutuhkan dana lebih.

31. Dosen pembimbing menyatakan bahwa topik skripsi saya tidak

semenarik topik skripsi teman lain

32. Teman- teman meminjamkan barang-barang yang saya butuhkan untuk

menyusun skripsi

33. Dosen pembimbing meminjamkan buku referensi yang saya butuhkan

untuk menyusun skripsi

34. Keluarga tidak menasihati saya mengenai cara mengatur waktu dalam

mengerjakan skripsi

35. Orang tua selalu memfasilitasi apa saja yang dibutuhkan dalam proses

menyusun skripsi

36. Dosen pembimbing tidak memberikan arahan terhadap kesulitan yang

Page 154: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

137

saya hadapi dalam menyusun skripsi

37. Teman-teman selalu meminjamkan buku-buku yang saya perlukan

38. Dosen pembimbing tidak meminjamkan buku referensi yang saya

butuhkan untuk menyusun skripsi

39. Teman-teman tidak mau meminjamkan buku yang saya perlukan untuk

perbaikan skripsi

40. Dosen pembimbing menganjurkan saya untuk berdiskusi dengan teman-

teman dalam menyusun skripsi

41. Teman-teman memberikan nasihat yang berkaitan dengan tata cara

penulisan skripsi

42. keluarga selalu menasehati untuk tidak putus asa dalam mengerjakan

skripsi

43. Orang tua selalu menasehati apabila kita ingin mencapai sesuatu butuh

kerja keras untuk mewujudkannya

44. Dosen pembimbing tidak memberi petunjuk/nasehat dalam menentukan

judul penelitian.

45. Dosen pembimbing tidak memberi petunjuk dalam memilih metode

penelitian

46. Teman-teman memberikan saran ketika saya kesulitan untuk memilih

metode penelitian

47. Dosen pembimbing tidak menyarankan saya untuk berdiskusi dengan

teman dalam menyusun skripsi

48. Dosen pembimbing selalu memberikan arahan ketika saya mengalami

kebimbingungan dalam menyusun skripsi

49. Ketika berkumpul teman- teman kelompok penyusunan skripsi saya

sibuk dengan skripsi masing-masing

50. Dosen selalu mengarahkan terhadap hasil revisi saya yang masih perlu

perbaikan lagi

51. Dosen pembimbing selalu menolak judul penelitian yang saya ajukan

tanpa memberi arahan

Page 155: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

138

52. Saya bersama teman-teman berkumpul untuk saling memotivasi dalam

menyusun skripsi

53. Teman-teman tidak mau memberikan saran ketika saya sedang bingung

54. Dosen pembimbing tidak memberikan arahan terhadap kesulitan yang

saya hadapi dalam menyusun skripsi

55. Teman saya selalu membantu apabila saya merasa kesulitan dalam

melakukan penelitian

56. Teman-teman saya selalu mengajak untuk mengerjakan perbaikan skripsi

bersama-sama

57. Teman-teman selalu mengajak untuk membahas bersama kesulitan-

kesulitan dalam penyusunan skripsi

58. Teman-teman membantu mencarikan buku-buku untuk penelitian saya

ketika saya kesulitan mendapatkannya

59. Dosen pembimbing memberitahukan buku-buku yang diperlukan untuk

skripsi saya

60. Saya bersama teman kelompok menghabiskan waktu bersama untuk

saling membantu ketika kesulitan mengerjakan skripsi

61. Keluarga ikut membantu saya dalam mencari buku-buku referensi yang

saya butuhkan

62. Teman-teman tidak bisa diajak untuk bertukar pikiran dalam menghadapi

kesulitan penyusunan skripsi (bersikap acuh)

63. Teman –teman tidak mau membantu apabila saya mengalami kesulitan

dalam mengerjakan perbaikan skripsi

64. Teman-teman tidak mengajak saya untuk mengerjakan skripsi bersama –

sama

65. Saya mengerjakan skripsi bersama kelompok penyusunan skripsi

diperpustakaan

Page 156: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

139

Lampiran 5

LEMBAR JAWABAN

SKALA DUKUNGAN SOSIAL

Identitas Diri

Nama :

Jurusan :

Semester :

Alternatif Jawaban Yang Disediakan

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

CS : Cukup Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

Selamat Mengerjakan!!

No SS S CS TS STS

1.

2.

3.

4.

Page 157: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

140

5.

6

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

Page 158: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

141

27.

28.

29..

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.

40.

41.

42.

43.

44.

45.

46.

47.

48.

Page 159: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

142

49.

50.

51.

52.

53.

54.

55.

56.

57.

58.

59.

60.

61.

62.

63

64.

65.

TERIMA KASIH

Page 160: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

143

Page 161: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

144

Lampiran 6

KISI-KISI PENGEMBANGAN INSTRUMEN

TINGKAT SELF EFFICACY MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING (uji coba)

Variabel

Sub variable

Indikator

Deskriptor

No item

+ -

Self efficacy

Dimensi self efficacy

1. Level 1.1 Keyakinan akan kemampuan

yang dimiliki mahasiswa

menghadapi tingkat kesulitan

dalam proses bimbingan skripsi.

1.2 Keyakinan yang dimiliki

mahasiswa menghadapi tingkat

kesulitan dalam penulisan skripsi.

1.3 Keyakinan akan kemampuan

mahasiswa dalam menghadapi

1, 2, 3

10, 11, 12

15, 16, 17,

18,19

4, 5, 6, 7,8.9

13, 14

20, 21, 22,

23, 24

Page 162: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

145

kesulitan mencari literatur dan

sumber pustaka.

2. Strenght 2.1 Keyakinan mahasiswa untuk

bertahan dalam mengerjakan

perbaikan skripsi dalam kurun

waktu tertentu.

2.2 Keyakinan mahasiswa untuk

mempertahankan konsentrasi

dalam mengikuti bimbingan.

2.3 Keyakinan mahasiswa untuk

berusaha menghadapi hambatan

dalam mengerjakan skripsi

25, 26, 27

30, 31, 32

35, 36

28, 29

33,34

37, 38, 39,

40,41

3. Generality

3.1 Keyakinan mahasiswa untuk

mengerjakan revisi skripsi pada

berbagai situasi

3.2 Keyakinan mahasiswa untuk

menjalani serangkaian aktivitas

penyusunan skripsi.

42, 43, 44,

45, 46

51, 52

47, 48, 49,50

53, 54, 55,

56,57

Page 163: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

146

3.3 Keyakinan mahasiswa untuk

memotivasi diri pada setiap

aktivitas penyusunan skripsi.

58, 59, 60,

61,62,63

64, 65

Page 164: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

147

Lampiran 7

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, mohon kepada anda agar dapat

meluangkan waktu untuk mengisi skala self – efficacy ini. Berikut ini merupakan

skala self – efficacy, skala ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui tingkat self-

efficacy yang dimiliki oleh mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling dalam

menyusun skripsi.

Mengingat begitu penting informasi yang anda berikan melalui pengisian

skala ini, maka mohon agar anda dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan

kondisi anda sendiri. Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda,

pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada

pilihan jawaban yang dianggap salah. Identitas responden akan terjamin

kerahasiaannya karena pengisian skala ini hanya untuk kepentingan penyelesaian

penelitian skripsi saja. Pengisian skala ini tidak berhubungan dengan nilai studi

anda dan identitas anda akan dirahasiakan.

Atas kerjasama dan partisipasinya saya ucapkan terimakasih.

Peneliti

Ainun Ni’mah

Page 165: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

148

Lampiran 8

PETUNJUK PENGISIAN SKALA SELF EFFICACY

Berikut ini merupakan cara pengisian skala dukungan sosial:

1) Tulislah identitas diri Anda.

2) Skala self - efficacy ini terdiri dari 55 item pernyataan.

3) Masing-masing pernyataan diikuti oleh 5 pilihan jawaban yaitu:

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

CS : Cukup Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

4) Baca dan pahamilah daftar pernyataan ini dan pilihlah 1 alternatif jawaban yang

sesuai dengan kondisi anda sendiri, dengan cara memberi tanda silang (X) pada

salah satu kolom alternatif jawaban untuk setiap nomor pertanyaan.

5) Pengisian alternatif jawaban dituliskan pada KOLOM JAWABAN yang telah

disediakan oleh peneliti.

6) Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda, pilihlah jawaban yang

paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada pilihan jawaban yang

dianggap salah.

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 166: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

149

Lampiran 9

SKALA SELF EFFICACY

Identitas Diri

Nama :

Jurusan : Bimbingan dan Konseling

Semester : IX

Alternatif Jawaban Yang Disediakan

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

CS : Cukup Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

SKALA SELF EFFICACY

***Selamat Mengerjakan***

NO PERNYATAAN

1. Saya yakin dapat menjelaskan sesulit apapun teori yang saya gunakan

dalam skripsi

2. Saya yakin mampu memahami dengan cepat setiap penjelasan yang

diberikan dosen pembimbing

3. Saya yakin mampu mengingat feedback yang diberikan dosen

pembimbing untuk perbaikan skripsi

Page 167: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

150

4. Saya ragu mampu menjelaskan teori yang saya gunakan dengan lancar

ketika bimbingan

5. Saya tidak yakin dapat memahami penjelasan dosen pembingan

6. Saya ragu mampu mengingat feedback yang diberikan dosen

pembimbing

7. Saya tidak sanggup mempertahankan argumen saya mengenai alasan

menentukan topic

8. Saya tidak menemui dosen pembimbing apabila temam saya tidak

mengajak untuik bimbingan bersama

9. Saya merasa menyerah apabila dosen sulit ditemui untuk bimbingan

10. Saya yakin mampu menyusun kalimat yang tepat untuk menjelaskan

skripsi

11. Saya berusaha mempelajari tata penulisan yang baik untuk memperbaiki

tata penulisan skripsi

12. Saya yakin mampu mampu menyusun skripsi secara utuh sesuai

panduan dalam penulisan skripsi

13. Saya ragu akan kemampuan saya menyusun kalimat dalam membuat

skripsi

14. Saya ragu dapat menyusun tata cara penulisan skripsi tanpa bantuan

orang lain

15. Saya yakin mampu mendapat buku-buku yang dibutuhkan untuk skripsi

sesulit apapun

16. Saya yakin mampu mendapatkan jurnal penelitian untuk mendukung

penelitian saya sekalipun rumit

17. Saya mampu mengumpulkan teori yang digunakan untuk membahas

skripsi

18. Saya akan mencari literatur ke universitas lain apabila literatur yang

saya butuhkan tidak ada di perpustakaan kampus sendiri

19. Saya berhenti mengerjakan skripsi ketika saya kesulitan mencari

Page 168: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

151

literatur yang dibutuhkan

20. Saya merasa menyerah apabila buku yang saya butuhkan tidak tersedia

di perpustakaan kampus sendiri

21. Saya mampu berusaha mencari buku panduan untuk memperbaiki

rancangan metode penelitian saya

22. Saya tidak yakin bisa mendapatkan buku yang lengkap untuk referensi

skripsi saya

23. Saya ragu dapat menemukan jurnal penelitian yang bisa mendukung

skripsi

24. Saya ragu dapat mengumpulkan teori-teori yang tepat untuk membahas

data dalam skripsi

25. Saya akan tetap mengerjakan perbaikan skripsi meskipun ada hal yang

tidak saya kurang/ tidak pahami

26. Saya akan meminta bantuan teman apabila saya merasa kesulitan dalam

perbaikan skripsi (revisi)

27. Saya sanggup bertahan mengerjakan perbaikan skripsi hingga larut

malam

28. Saya menyerah menyelesaikan perbakaikan skripsi dalam satu malam

29. Saya menyerah untuk memperbaiki kesalahan dalam rancangan metode

penelitian

30. Saya yakin tetap berkonsentrasi disaat kesulitan memahami penjelasan

dosen pembimbing

31. Saya merasa tidak mampu berkonsentrasi menjalani bimbingan berjam-

jam

32. Saya mampu mempertahankan konsentrasi dalam menjalani bimbingan

yang memakan waktu lama

33. Saya yakin mampu berkonsentrasi dalam menjawab pertanyaan ketika

bimbingan

34. Saya tidak yakin mampu berkonsentrasi dengan baik dalam menjelaskan

rancangan penelitian kepada dosen pembimbing

Page 169: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

152

35. Saya tetap berjuang ketika mendapat kesulitan untuk menentukan topik

penelitian

36. Saya yakin mampu mengerjakan skripsi meskipun sedang mempunyai

masalah

37. Saya tidak yakin mampu memperbaiki sistematika penulisan skripsi dan

metode penelitian secara bersamaan

38. Saya akan berhenti mengerjakan skripsi apabila ada hal yang kurang /

tidak saya pahami

39. Saya merasa tidak bersemangat lagi apabila skripsi saya banyak

perbaikan

40. Saya malas melanjutkan merevisi skripsi ketika mendapatkan kesulitan

41. Saya mudah merasa bosan terlalu lama membaca buku-buku yang

berhubungan dengan skripsi

42. Saya yakin mampu mengerjakan skripsi sebaik mungkin dengan

keadaan ramai ataupun sepi disekitar saya

43. Saya merasa mampu mengerjakan skripsi dimanapun

44. Saya hanya merasa mampu mengerjakan skripsi dirumah/dikos saja

45. Saya yakin tidak mampu mengerjakan skripsi dengan suara musik yang

keras

46. Saya mampu mengerjakan perbaikan metode penelitian sambil

mengerjakan tugas lain

47. Saya yakin mampu mengerjakan perbaikan skripsi sambil mengobrol

dengan teman-teman

48. Saya yakin mampu memperbaiki sistematika penulisan skripsi saya

sambil menonton televise

49. Saya hanya mampu merancang metode penelitian yang sederhana saja

50. Saya yakin mampu merancang penelitian yang melibatkan dua variable

51. Saya tidak yakin mampu menyelesaikan perbaikan skripsi sambil

Page 170: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

153

mengobrol dengan teman-teman

52. Saya tidak mampu menyelesaikan perbaikan sambil mengerjakan tugas/

pekerjaan lain

53. Saya yakin dapat melaksanakan penelitian dengan baik dan benar sesuai

dengan panduan penyusunan karya ilmiah.

54. Saya tidak yakin bisa melakukan penelitian sebaik teman-teman saya

55. Saya kurang yakin dengan kemampuan saya untuk membuat

pembahasan hasil penelitian

56. Saya merasa tidak mampu melakukan penelitian tanpa ada bantuan

orang lain / teman

57. Saya merasa tidak mampu untuk menganalisis data yang diperoleh saat

penelitian

58. Sebelum mengerjakan perbaikan skripsi, saya mensugestikan diri bahwa

saya pasti mampu menyelesaikan skripsi disemester ini

59. Saya memotivasi diri dengan membuat jadwal perbaikan skripsi/revisi

60. Saya selalu meyakinkan diri bahwa saya dapat menyelesaikan skripsi

disemester ini

61. Saya membaca buku biografi pemimpin dan orang – orang sukses untuk

memotivasi diri dalam mengerjakan skripsi

62. Saya selalu melihat teman-teman yang sudah lulus untuk memotivasi

saya bahwa saya juga bisa segera menyelesaikan skripsi

63. Film pendidikan tidak dapat membuat saya bersemangat

64. Saya ragu dengan membaca buku biografi orang sukses dapat

memotivasi diri saya untuk menyusun skripsi

65. Saya menonton film tentang pendidikan untuk menyemangati diri

sebelum mengerjakan skripsi

TERIMA KASIH

Page 171: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

154

Lampiran 10

LEMBAR JAWABAN

SKALA SELF EFFICACY

Identitas Diri

Nama :

Jurusan :

Semester :

Alternatif Jawaban Yang Disediakan

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

CS : Cukup Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

Selamat Mengerjakan!!

No SS S CS TS STS

1.

2.

3.

4.

5.

Page 172: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

155

6

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

Page 173: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

156

28.

29..

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.

40.

41.

42.

43.

44.

45.

46.

47.

48.

49.

Page 174: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

157

50.

51.

52.

53.

54.

55.

56.

57.

58.

59.

60.

61.

62.

63

64.

65.

TERIMA KASIH

Page 175: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

Lampiran 11

158

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 5 3 3 3 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 3 4 4 4 5 2 4 4 4 33 5 5 3 5 4 4 4 3 5 3 4 2 4 2 2 3 3 4 2 44 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 55 4 3 2 3 4 5 3 4 5 4 4 3 4 3 1 3 4 4 4 36 3 3 3 3 1 5 2 4 5 5 5 4 1 4 4 1 5 1 5 17 5 3 4 3 4 5 2 4 5 5 5 4 4 4 2 5 4 4 5 48 4 5 2 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 2 4 5 4 4 39 4 3 3 3 2 4 2 4 5 4 4 2 2 2 3 4 4 2 3 410 5 5 3 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 2 5 5 5 4 511 5 4 3 4 3 3 3 3 5 5 5 4 3 4 2 3 3 3 5 212 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 413 4 3 2 3 5 1 1 3 5 4 2 3 5 3 4 1 2 5 3 114 3 3 2 3 5 2 1 5 5 5 5 3 5 3 1 3 5 5 4 315 3 4 3 4 5 1 1 5 5 4 1 3 5 3 1 4 4 5 4 416 3 3 2 3 5 2 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 5 5 1 417 3 5 3 5 3 4 5 5 5 5 5 1 3 1 1 1 5 3 1 518 4 3 2 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 319 3 4 2 4 4 4 3 5 5 4 4 2 4 2 2 3 4 4 4 520 5 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 521 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 422 4 3 1 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 1 5 5 5 4 323 4 4 3 4 4 3 3 3 5 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 424 4 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125 4 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 3 5 3 2 4 4 5 3 426 3 3 1 3 5 5 4 5 5 3 4 1 5 1 1 3 4 5 1 327 4 4 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 428 3 3 2 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 329 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 330 3 3 3 3 4 5 5 5 2 2 2 3 4 3 5 4 3 4 2 231 3 2 2 2 3 5 2 5 2 4 4 4 3 4 2 3 5 3 4 332 5 4 4 4 5 3 5 5 2 4 3 4 5 4 4 4 5 5 2 433 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 234 3 3 4 3 2 2 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 435 4 2 4 2 3 2 3 4 5 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 336 5 3 4 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2

SX 139 131 104 131 144 135 119 153 161 148 143 128 144 128 101 126 147 144 129 120

SX2

395 342 234 342 400 320 294 434 540 425 400 301 400 301 203 295 399 400 311 296

SXY 16250 14815 11031 14815 15975 14248 12053 16570 19525 17526 16731 14691 15975 14691 11010 14078 16375 15975 15405 13250

rxy 0,436 0,500 -0,146 0,500 0,480 0,474 0,482 0,500 0,278 0,658 0,652 0,485 0,480 0,485 0,126 0,596 0,692 0,480 0,426 0,528

rtabel 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329

Kriteria Valid ValidTidak

ValidValid Valid Valid Valid Valid

Tidak

ValidValid Valid Valid Valid Valid

Tidak

ValidValid Valid Valid Valid Valid

sb2

0,6944 0,8087 0,9016 0,8087 1,0857 1,5071 1,6468 0,6500 1,1135 0,7302 1,1706 1,1111 1,0857 1,1111 1,7611 1,4000 0,8214 1,0857 1,3929 1,2571

TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS UJI COBA SKALA DUKUNGAN SOSIAL

NoBUTIR SOAL

Page 176: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

159

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 43 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 24 3 2 3 3 1 2 5 4 3 2 5 5 4 2 3 3 4 3 35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 2 5 5 5 54 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 44 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 5 1 45 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 31 1 5 1 3 3 4 1 3 4 4 1 4 4 4 4 4 5 4 54 4 4 4 4 3 2 4 3 3 5 4 3 3 3 4 3 4 3 35 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 3 4 4 2 5 5 43 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 35 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 4 3 2 42 2 4 1 4 1 3 1 3 5 4 1 4 1 1 3 2 4 3 43 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 54 4 4 4 4 2 3 5 4 5 1 5 5 5 4 2 2 4 4 53 5 4 4 3 4 4 5 5 3 4 5 1 4 2 4 2 5 4 45 5 5 5 3 5 1 5 1 5 5 5 5 3 3 5 5 5 1 54 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 2 5 3 35 3 5 4 5 3 2 2 3 3 2 2 4 4 3 4 2 3 4 45 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 5 5 54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 45 5 4 5 4 2 4 5 4 3 4 5 5 2 5 5 5 5 4 44 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 35 5 5 5 5 5 5 4 4 2 2 4 5 2 2 2 2 2 2 24 4 4 5 4 5 3 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5 4 43 4 4 5 3 5 1 5 5 5 5 5 3 3 5 5 2 5 3 55 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 3 5 5 54 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 3 25 4 5 2 2 2 3 3 4 1 4 3 4 4 2 4 2 4 3 43 4 4 4 4 4 4 2 3 5 1 2 3 2 3 3 2 5 3 54 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 32 3 2 2 3 4 4 3 3 4 2 3 3 2 3 4 2 3 3 42 5 2 4 3 2 3 4 3 5 3 4 3 3 3 2 2 4 2 44 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 33 4 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2

138 143 139 147 139 139 128 144 136 143 136 144 141 115 128 129 118 154 124 137

329 369 328 420 351 410 301 423 362 432 378 423 378 253 334 310 315 453 296 372

14412 14591 14486 15978 16034 15635 14691 16178 16103 16473 15016 16178 15774 12820 14496 13203 13668 16929 13917 15248

0,546 0,291 0,449 0,628 0,588 0,625 0,485 0,525 0,578 0,276 0,463 0,525 0,432 0,197 0,539 0,271 0,443 0,467 0,533 0,307

0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329

ValidTidak

ValidValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tidak

ValidValid Valid Valid

Tidak

ValidValid

Tidak

ValidValid Valid Valid

Tidak

Valid

1,1143 0,8849 0,8087 1,2786 0,8659 1,5516 1,1111 1,2571 0,8063 0,9421 1,2635 1,2571 0,8786 0,8468 1,0540 0,7071 1,2349 0,6063 1,1111 0,9040

BUTIR SOAL

Page 177: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

160

41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 35 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 2 4 3 4 3 2 35 4 4 3 4 4 5 4 3 5 4 3 4 2 1 2 4 3 3 25 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 2 5 5 5 5 5 5 1 53 4 4 3 3 4 4 2 4 4 2 3 3 5 4 4 5 4 3 24 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 4 5 4 4 4 4 4 45 4 4 5 4 3 3 3 3 5 3 3 4 4 5 3 4 3 4 55 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 2 5 5 4 4 5 4 3 33 3 4 3 4 3 4 1 4 2 1 4 3 4 3 2 3 4 5 25 5 5 4 5 4 5 5 3 5 4 3 5 5 5 4 5 5 3 43 3 5 3 3 3 5 3 2 3 3 3 4 5 5 4 4 4 4 33 3 5 3 5 4 2 3 2 2 2 2 4 5 5 4 5 4 3 32 4 2 1 5 3 3 3 3 3 1 2 4 2 4 2 4 2 2 25 5 5 3 5 5 2 3 5 3 3 1 5 5 5 4 5 3 1 55 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 5 3 1 24 3 3 1 4 4 3 1 2 3 3 5 4 3 4 1 5 4 2 45 3 5 1 5 3 5 4 3 3 1 1 5 5 3 5 5 3 1 15 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 4 3 5 4 5 4 4 44 4 4 3 4 3 2 2 4 2 2 4 4 5 5 4 5 3 4 45 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 44 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 45 3 5 3 5 3 3 3 4 3 2 2 5 4 4 2 5 5 1 45 4 4 4 5 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 3 5 4 3 32 2 2 4 2 4 3 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 4 4 44 4 4 4 5 3 4 3 3 4 4 2 4 5 4 4 5 4 4 44 3 3 4 5 3 4 3 4 4 1 1 5 2 2 4 5 4 2 35 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 55 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 3 34 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 35 3 5 5 5 4 4 3 4 5 4 4 3 1 2 4 2 3 5 54 2 4 3 4 4 4 3 4 2 2 2 5 3 2 3 4 4 4 45 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 53 3 4 4 4 4 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 32 4 4 3 4 2 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 34 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 4 4 2 3 4 3 3 42 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2

148 129 144 127 150 132 132 114 124 122 101 97 143 133 133 124 152 134 112 124

403 329 393 280 432 315 344 262 274 304 201 179 402 386 352 304 450 331 228 277

16360 15021 16158 13073 16697 14810 14470 12483 12967 14111 11449 10373 16508 15977 15912 13507 17452 14663 10940 13059

0,620 0,524 0,535 0,516 0,439 0,534 0,286 0,470 0,252 0,447 0,455 0,131 0,543 0,513 0,591 0,519 0,516 0,691 0,115 0,522

0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329

Valid Valid Valid Valid Valid ValidTidak

ValidValid

Tidak

ValidValid Valid

Tidak

ValidValid Valid Valid Valid Valid Valid

Tidak

ValidValid

1,0730 0,6500 0,6857 1,1135 0,7143 0,5714 0,8000 0,9429 0,7111 1,1016 1,1325 1,0754 0,7706 1,4754 1,2468 0,8254 0,8635 0,6063 1,5302 1,1111

BUTIR SOAL

Page 178: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

161

61 62 63 64 65

5 5 5 5 4 263 69169

4 4 3 4 5 233 54289

3 4 3 4 3 221 48841

5 5 5 5 5 304 92416

3 3 4 3 4 224 50176

5 5 5 5 4 240 57600

4 3 4 4 4 261 68121

4 5 5 4 1 249 62001

4 5 4 4 4 217 47089

5 5 5 5 5 292 85264

4 5 5 5 3 244 59536

5 5 4 5 3 265 70225

2 2 2 2 2 177 31329

5 5 3 5 3 258 66564

1 1 2 2 4 226 51076

2 4 4 3 5 231 53361

5 5 5 5 5 243 59049

5 5 4 4 4 246 60516

4 5 4 4 3 231 53361

4 4 5 2 3 288 82944

4 4 4 4 4 248 61504

2 4 5 4 3 256 65536

3 4 3 4 5 244 59536

4 2 2 2 5 231 53361

5 4 4 3 3 260 67600

2 4 3 5 4 230 52900

5 5 5 5 4 306 93636

4 4 4 4 5 252 63504

4 4 4 4 3 235 55225

2 2 2 2 4 220 48400

2 3 3 3 4 213 45369

5 5 5 5 3 268 71824

3 3 2 2 3 187 34969

4 3 4 2 4 192 36864

3 3 2 4 3 206 42436

2 2 3 3 3 191 36481

133 141 136 136 134 8652 2112072

374 409 373 398 339

15303 16435 15694 16225 14591

0,622 0,618 0,690 0,574 0,220 k = 65

0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 Ssb2

= 67,57

Valid Valid Valid ValidTidak

Validst

2 = 934,51

1,4183 1,2786 1,1492 1,2063 0,8921 r11 = 0,942

BUTIR SOAL Y

2Y

Page 179: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

162

Lampiran 13

Rumus :

Kriteria

Butir angket Valid jika rxy > rtabel

berikut ini contoh perhitungan validitas angket pada butir nomor 1.

No.1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

S

Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh :

x x

=

x -2

x -2

=

Pada = 5% dengan N= 24 diperoleh rtabel = 36

karena rxy > r tabel, maka angket No. 1 tersebut Valid

5682

568222778

395 22778

95

1340

16 42436 824

34969 374

9

25 36481 955

206

191

187

192

729

16 67600 1040

4

36864 576

690

25 71824

217

4

5

3

X5

4

5

5

5

4

5 221

304

224

2494

4

5

4

3

3 240

177

265

261

4

95

3

3

4

3

3

5

2

92416

16

5682

258

226

231

243

260

230

268

68121

57600

1520

25

25

16

62001

16

25

50176

31329

720

59536

47089

85264292

244

16

9

25

rxy 0,425

rxy

66564

1369180

9

9 51076

9 59049

PERHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

XY

54289

48841

13156916925

25

263

233

Y X2

Y2

16

13691803639536 95

896

868

36

1220

678

932

1105

996

70225

708

1060

0,329

1305

774

9 52900

16

9 53361 693

1460

( )( )

( ){ } ( ){ }2222xyr

SUNSUSCNSC

SUSCNSCU=

Page 180: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

163

Rumus :

Kriteria

Apabila r11 > r tabel, maka angket tersebut reliabel

Perhitungan

1. Varians Total

=

2. Varians Butir

=

= =

= =

3. Koefisien reliabilitas

65 - 1

=

Pada = 5% dengan N = 36 diperoleh r tabel = 0.329. Karena r11 > r tabel maka dapat

disimpulkan bahwa skala psikologi tersebut reliabel

0,962

1 -60,25

1131,749

65

= 60,25Ssb2

0,7936

37213336sb65

2

0,9436

sb22 266

11436

8434

36=

36412836

=362015510

st2

1,17

PERHITUNGAN RELIABILITAS UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

r11 =

r11

sb12

1131,749

36

2

2

2

2

÷÷

ø

ö

çç

è

æ S÷

ø

öçè

æ

=

2

2

11 11k

k

t

brs

s

( )

N

N

SUSU

=

2

2

2

ts

.

.

.

Page 181: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

164

HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL DUKUNGAN SOSIAL

No Korelasi r tabel Validitas

1. 0,436 0,329 Valid

2. 0,500 0,329 Valid

3. -0,146 0,329 Tidak Valid

4. 0,500 0,329 Valid

5. 0,480 0,329 Valid

6. 0,474 0,329 Valid

7. 0,482 0,329 Valid

8. 0,500 0,329 Valid

9. 0,278 0,329 Tidak Valid

10. 0,658 0,329 Valid

11. 0,652 0,329 Valid

12. 0,485 0,329 Valid

13. 0,480 0,329 Valid

14. 0,485 0,329 Valid

15. 0,126 0,329 Tidak Valid

16. 0,596 0,329 Valid

17. 0,692 0,329 Valid

18. 0,480 0,329 Valid

19. 0,426 0,329 Valid

20. 0,528 0,329 Valid

21. 0,546 0,329 Valid

22. 0,291 0,329 Tidak Valid

23. 0,628 0,329 Valid

24. 0,588 0,329 Valid

25. 0,449 0,329 Valid

26. 0,625 0,329 Valid

27. 0,485 0,329 Valid

28. 0,525 0,329 Valid

29. 0,578 0,329 Valid

30. 0,276 0,329 Tidak Valid

31. 0,463 0,329 Valid

32. 0,525 0,329 Valid

33. 0,432 0,329 Valid

34. 0,197 0,329 Tidak Valid

35. 0,539 0,329 Valid

36. 0,271 0,329 Tidak Valid

37. 0,443 0,329 Valid

38. 0,467 0,329 Valid

39. 0,533 0,329 Valid

Page 182: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

165

40. 0,307 0,329 Tidak Valid

41. 0,620 0,329 Valid

42. 0,524 0,329 Valid

43. 0,535 0,329 Valid

44. 0,516 0,329 Valid

45. 0,439 0,329 Valid

46. 0,534 0,329 Valid

47. 0,286 0,329 Tidak Valid

48. 0,470 0,329 Valid

49. 0,252 0,329 Tidak Valid

50. 0,447 0,329 Valid

51. 0,455 0,329 Valid

52. 0,131 0,329 Tidak Valid

53. 0,543 0,329 Valid

54. 0,513 0,329 Valid

55. 0,591 0,329 Valid

56. 0,519 0,329 Valid

57. 0,516 0,329 Valid

58. 0,691 0,329 Valid

59. 0,115 0,329 Tidak Valid

60. 0,522 0,329 Valid

61. 0,622 0,329 Valid

62. 0.618 0,329 Valid

63. 0,690 0,329 Valid

64. 0,574 0,329 Valid

65. 0,220 0,329 Tidak Valid

Page 183: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

Lampiran 15

166

1 2 3 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 3 3 4 4 2 5 4 4 3 3 4 3 4 4 3 5 32 4 4 4 2 3 3 2 1 4 4 4 2 4 4 4 4 43 4 1 4 5 5 5 3 1 4 1 4 1 2 5 4 4 44 3 4 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 5 3 5 5 55 4 3 3 4 3 5 3 1 4 3 3 2 4 3 4 4 36 4 3 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 37 3 4 2 3 5 3 2 4 3 4 2 3 3 3 4 4 38 5 4 5 4 4 4 4 2 5 4 5 4 4 5 4 5 49 5 4 4 3 5 5 4 1 5 4 4 2 3 3 3 3 410 4 4 2 3 5 5 4 1 4 4 2 4 3 3 5 4 211 5 4 4 4 4 2 5 1 5 4 4 4 3 4 3 5 512 5 3 4 5 5 5 4 3 5 3 4 3 5 5 5 4 513 2 4 2 2 4 4 4 1 2 4 2 2 2 3 2 2 214 5 3 5 5 5 5 1 3 5 3 5 4 5 5 5 5 515 2 2 4 4 5 4 3 5 2 2 4 2 4 3 4 5 416 3 2 2 4 5 4 4 3 3 2 2 4 3 3 4 4 217 5 5 3 5 5 5 1 1 5 5 3 4 3 5 5 5 518 4 3 3 4 3 5 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 419 5 4 3 3 4 4 5 5 5 4 3 2 4 4 5 5 320 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 421 3 4 3 4 3 5 2 2 3 4 3 4 4 4 4 4 422 2 3 3 4 4 5 4 2 2 3 3 5 3 4 3 4 423 3 3 3 4 5 5 4 1 3 3 3 2 4 4 4 4 324 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 225 4 3 4 4 4 5 5 3 4 3 4 4 3 4 4 5 426 2 4 3 4 5 2 2 5 2 4 3 3 4 4 4 3 427 5 3 5 2 5 5 5 3 5 3 5 4 4 3 5 5 528 5 5 5 5 5 5 4 1 5 5 5 4 4 4 4 5 429 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 430 3 3 4 2 4 4 2 2 3 3 4 3 2 3 3 2 231 3 1 4 3 4 4 5 3 3 1 4 2 3 3 3 4 332 4 3 4 4 4 5 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 433 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 3 2 4 3 3 334 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 335 3 2 2 2 5 2 3 4 3 2 2 2 3 2 4 2 436 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

SX 128 114 124 129 145 147 123 95 128 114 124 107 123 131 136 144 130

SX2

364 266 316 351 422 438 321 215 364 266 316 219 305 359 384 423 337

SXY 15224 12808 14475 15151 17040 16659 13984 10148 15224 12808 14475 11969 14399 14895 15625 16567 14521

rxy 0,781 0,480 0,662 0,566 0,490 0,531 0,224 -0,056 0,781 0,480 0,662 0,525 0,539 0,569 0,681 0,663 0,691

rtabel 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329

Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid ValidTidak

Valid

Tidak

ValidValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

sb2

1,1683 0,9429 0,9397 0,9929 1,0563 1,1643 1,3929 1,8944 1,1683 0,9429 0,9397 0,9421 0,7071 0,6373 0,7492 0,8000 0,8730

TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS UJI COBA SKALA SELF EFFICACY

NoBUTIR SOAL

Page 184: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

167

BUTIR SOAL

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 333 3 4 2 4 3 3 1 4 4 4 2 4 5 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 34 1 4 3 5 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 53 4 5 3 3 5 5 5 3 3 5 3 3 1 3 34 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 34 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 43 4 2 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 55 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 55 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 44 4 2 3 3 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 55 4 4 3 4 3 3 5 4 4 5 3 4 5 4 55 3 4 2 5 5 5 5 4 2 4 5 4 5 4 52 4 2 2 3 2 2 4 2 4 4 1 2 4 2 45 3 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 52 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 5 3 33 2 2 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 25 5 3 2 5 5 5 1 3 5 5 5 3 5 3 54 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 5 4 55 4 3 3 4 5 4 4 2 3 4 4 2 4 2 34 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 43 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 32 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 43 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 32 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 4 2 44 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 42 4 3 3 4 4 3 4 2 4 4 2 2 4 2 35 3 5 5 3 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 55 5 5 4 4 4 3 4 5 3 4 2 5 4 5 53 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 33 3 4 4 3 3 4 1 4 2 5 1 4 3 4 43 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 34 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 42 2 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 43 3 3 2 3 2 3 3 2 2 4 3 2 4 2 33 2 2 3 2 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 32 2 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3

128 114 124 110 131 136 131 120 123 118 139 110 123 146 123 139

364 266 316 221 359 384 344 305 306 296 375 283 306 436 306 397

15224 12808 14475 12199 14895 15625 14687 14497 14830 13450 15657 12834 14830 16637 14830 15970

0,781 0,480 0,662 0,302 0,569 0,681 0,478 0,507 0,601 0,471 0,575 0,592 0,601 0,309 0,601 0,641

0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329

Valid Valid ValidTidak

ValidValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tidak

ValidValid Valid

1,1683 0,9429 0,9397 0,6825 0,6373 0,7492 0,7516 1,2000 0,7071 0,8349 0,6373 0,9683 0,7071 0,7397 0,7071 0,8087

Page 185: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

168

34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 515 3 1 3 3 3 3 5 3 2 2 3 4 5 3 5 1 34 2 4 3 2 2 3 4 2 3 3 2 4 4 2 3 2 35 4 3 5 4 3 5 5 4 2 3 4 5 5 4 5 1 55 4 3 5 4 5 3 5 4 3 5 5 5 5 4 3 3 34 3 3 4 3 4 3 4 3 3 1 4 4 4 3 4 3 34 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 45 4 4 5 3 4 5 5 4 4 5 4 3 5 3 3 4 54 5 4 3 5 3 5 4 5 3 4 4 3 4 5 4 3 54 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 5 4 4 3 4 45 3 4 5 4 4 5 5 3 3 4 4 4 5 4 3 4 55 5 4 4 5 3 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 3 55 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 4 54 2 3 4 4 3 4 4 2 2 3 4 5 4 4 4 4 45 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 5 5 4 3 54 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 5 4 3 4 4 34 1 2 2 2 3 2 4 1 2 2 4 2 4 2 2 4 25 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 54 2 2 3 4 3 5 4 2 4 2 3 3 4 4 4 4 54 4 2 2 2 2 3 4 4 2 2 5 4 4 2 4 3 34 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 44 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 34 4 3 5 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 43 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 5 4 32 2 2 4 3 2 4 2 2 4 2 4 4 2 3 2 4 44 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 43 4 2 2 4 5 3 3 4 2 4 3 1 3 4 4 2 35 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 54 4 4 3 3 5 5 4 4 5 5 5 5 4 3 4 5 54 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 32 2 3 5 2 4 4 2 2 4 3 4 2 2 2 4 4 43 3 5 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 34 4 5 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 3 43 4 4 3 2 3 4 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 44 3 5 2 5 2 3 4 3 3 4 3 4 4 5 4 3 32 3 2 3 2 4 3 2 3 4 3 4 2 2 2 4 4 33 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3

143 124 127 129 129 124 139 143 124 129 127 137 142 143 129 135 127 139

444 314 340 353 348 296 397 444 314 310 321 357 427 444 348 345 301 397

17732 13494 14288 15115 15030 13606 15970 17732 13494 13338 14393 14979 16767 17732 15030 14209 12780 15970

0,741 0,557 0,597 0,289 0,596 0,509 0,641 0,741 0,557 0,539 0,608 0,306 0,544 0,741 0,596 0,288 0,295 0,641

0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329

Valid Valid ValidTidak

ValidValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tidak

ValidValid Valid Valid

Tidak

Valid

Tidak

ValidValid

0,7706 1,2254 1,3421 1,0500 1,1071 0,8825 0,8087 0,7706 1,2254 1,1071 1,2278 0,5040 1,0825 0,7706 1,1071 0,5929 1,0563 0,8087

BUTIR SOAL

Page 186: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

169

52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 655 3 3 1 3 4 2 5 4 3 1 4 5 3 217 47089

4 2 4 2 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 224 50176

5 4 3 1 3 5 5 2 5 3 4 4 5 4 243 59049

5 4 5 5 5 3 2 5 5 5 5 3 5 4 268 71824

4 3 3 3 4 3 3 5 3 3 3 3 4 4 213 45369

4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 262 68644

5 4 2 4 4 5 4 4 4 2 3 4 5 4 241 58081

4 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 273 74529

4 4 3 4 4 5 4 3 4 3 2 4 4 4 239 57121

5 3 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 259 67081

5 5 3 3 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 273 74529

5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 1 284 80656

4 2 2 4 4 4 5 5 5 2 4 2 4 3 202 40804

5 1 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 287 82369

4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 3 3 4 5 232 53824

4 1 4 4 3 2 5 3 4 4 3 4 4 3 198 39204

5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 1 3 5 5 282 79524

4 2 3 4 3 4 4 5 3 3 3 4 4 3 229 52441

4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 231 53361

4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 259 67081

4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 227 51529

4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 227 51529

3 3 4 3 4 4 4 5 5 4 3 3 3 4 225 50625

2 2 4 4 2 2 2 4 4 4 2 2 2 4 172 29584

4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 3 259 67081

3 4 3 2 4 2 5 2 4 3 4 2 3 3 208 43264

5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 300 90000

4 4 3 3 5 5 5 5 5 3 4 5 4 3 277 76729

4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 217 47089

2 2 4 3 2 3 2 2 4 4 1 4 2 2 193 37249

3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 212 44944

4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 245 60025

3 4 2 3 3 2 4 3 4 2 2 3 3 4 185 34225

4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 4 3 200 40000

2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 191 36481

3 2 4 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 4 180 32400

143 124 131 122 142 143 140 141 151 131 120 123 143 133 8434 2015510

444 314 344 294 409 422 399 411 444 344 305 306 444 372

17732 13494 14687 13316 17140 17114 15994 15563 17501 14687 14497 14830 17732 14983

0,741 0,557 0,478 0,270 0,800 0,743 0,504 0,270 0,583 0,478 0,507 0,601 0,741 0,293 k = 65

0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 Ssb2

= 60,25

Valid Valid ValidTidak

ValidValid Valid Valid

Tidak

ValidValid Valid Valid Valid Valid

Tidak

Validst

2 = 1131,75

0,7706 1,2254 0,7516 0,9873 0,9111 0,9992 1,0730 0,9357 0,4468 0,7516 1,2000 0,7071 0,7706 0,7897 r11 = 0,962

Y2Y

Page 187: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

170

Lampiran 16

Rumus :

Kriteria

Butir angket Valid jika rxy > rtabel

berikut ini contoh perhitungan validitas angket pada butir nomor 1.

No.1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

S

Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh :

x x

=

x -2

x -2

=

Pada = 5% dengan N= 24 diperoleh rtabel = 36

karena rxy > r tabel, maka angket No. 1 tersebut Valid

5682

568222778

395 22778

95

1340

16 42436 824

34969 374

9

25 36481 955

206

191

187

192

729

16 67600 1040

4

36864 576

690

25 71824

217

4

5

3

X5

4

5

5

5

4

5 221

304

224

2494

4

5

4

3

3 240

177

265

261

4

95

3

3

4

3

3

5

2

92416

16

5682

258

226

231

243

260

230

268

68121

57600

1520

25

25

16

62001

16

25

50176

31329

720

59536

47089

85264292

244

16

9

25

rxy 0,425

rxy

66564

1369180

9

9 51076

9 59049

PERHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

XY

54289

48841

13156916925

25

263

233

Y X2

Y2

16

13691803639536 95

896

868

36

1220

678

932

1105

996

70225

708

1060

0,329

1305

774

9 52900

16

9 53361 693

1460

( )( )

( ){ } ( ){ }2222xyr

SUNSUSCNSC

SUSCNSCU=

Page 188: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

171

Lampiran 17

Rumus :

Kriteria

Apabila r11 > r tabel, maka angket tersebut reliabel

Perhitungan

1. Varians Total

=

2. Varians Butir

=

= =

= =

3. Koefisien reliabilitas

65 - 1

=

Pada = 5% dengan N = 36 diperoleh r tabel = 0.329. Karena r11 > r tabel maka dapat

disimpulkan bahwa skala psikologi tersebut reliabel

0,962

1 -60,25

1131,749

65

= 60,25Ssb2

0,7936

37213336sb65

2

0,9436

sb22 266

11436

8434

36=

36412836

=362015510

st2

1,17

PERHITUNGAN RELIABILITAS UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

r11 =

r11

sb12

1131,749

36

2

2

2

2

÷÷

ø

ö

çç

è

æ S÷

ø

öçè

æ

=

2

2

11 11k

k

t

brs

s

( )

N

N

SUSU

=

2

2

2

ts

.

.

.

Page 189: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

172

HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL SELF – EFFICACY

No Korelasi r tabel Validitas

1. 0,781 0,329 Valid

2. 0,480 0,329 Valid

3. 0,662 0,329 Valid

4. 0,566 0,329 Valid

5. 0,490 0,329 Valid

6. 0,531 0,329 Valid

7. 0,224 0,329 Tidak Valid

8. -0,056 0,329 Tidak Valid

9. 0,781 0,329 Valid

10. 0,480 0,329 Valid

11. 0,662 0,329 Valid

12. 0,525 0,329 Valid

13. 0,539 0,329 Valid

14. 0,569 0,329 Valid

15. 0,681 0,329 Valid

16. 0,663 0,329 Valid

17. 0,691 0,329 Valid

18. 0,781 0,329 Valid

19. 0,480 0,329 Valid

20. 0,662 0,329 Valid

21. 0,302 0,329 Tidak Valid

22. 0,569 0,329 Valid

23. 0,681 0,329 Valid

24. 0,478 0,329 Valid

25. 0,507 0,329 Valid

26. 0,601 0,329 Valid

27. 0,471 0,329 Valid

28. 0,575 0,329 Valid

29. 0,592 0,329 Valid

30. 0,601 0,329 Valid

31. 0,309 0,329 Tidak Valid

32. 0,601 0,329 Valid

33. 0,641 0,329 Valid

34. 0,741 0,329 Valid

35. 0,557 0,329 Valid

36. 0,597 0,329 Valid

37. 0,289 0,329 Tidak Valid

38. 0,596 0,329 Valid

39. 0,509 0,329 Valid

40. 0,641 0,329 Valid

41. 0,741 0,329 Valid

Page 190: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

173

42. 0,557 0,329 Valid

43. 0,539 0,329 Valid

44. 0,608 0,329 Valid

45. 0,306 0,329 Tidak Valid

46. 0,544 0,329 Valid

47. 0,741 0,329 Valid

48. 0,596 0,329 Valid

49. 0,288 0,329 Tidak Valid

50. 0,295 0,329 Tidak Valid

51. 0,641 0,329 Valid

52. 0,741 0,329 Valid

53. 0,557 0,329 Valid

54. 0,478 0,329 Valid

55. 0,270 0,329 Valid

56. 0,800 0,329 Valid

57. 0,743 0,329 Valid

58. 0,504 0,329 Valid

59. 0,270 0,329 TidakValid

60. 0,583 0,329 Valid

61. 0,478 0,329 Valid

62. 0,507 0,329 Valid

63. 0,601 0,329 Valid

64. 0,741 0,329 Valid

65. 0,293 0,329 Tidak Valid

Page 191: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

Lampiran 19

174

KISI-KISI PENGEMBANGAN INSTRUMEN

TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING

Variabel

Sub variable

Indikator

Deskriptor

No item

+ -

Dukungan

social

Bentuk- bentuk

dukungan social

1. Dukungan

emosi

1.1 Ungkapan perasaan empati dan

kepedulian dalam bentuk perhatian yang

diberikan oleh orang lain kepada mahasiswa

yang sedang menyusun skripsi.

1, 2, 3, 4,5 6, 7, 8

2. Dukungan

penghargaan

2.1 Ungkapan penghargaan yang diterima

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi

dari orang lain.

2.2 Dorongan untuk maju yang diterima

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi

dari orang lain.

9, 10

13, 14, 15,

16, 17, 18

22, 23, 24

11, 12

19, 20, 21

25, 26

Page 192: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

175

2.3 Perbandingan positif yang diterima

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi

dari orang lain.

3. Dukungan

instrumental

3.1 Bantuan materi yang diberikan orang lain

kepada mahasiswa yang sedang menyusun

skripsi.

27, 28, 29,

30

31, 32

4. Dukungan

informasi

4.1 Nasehat yang diterima mahasiswa yang

sedang menyusun skripsi dari orang lain.

4.2 Saran (feedback) yang diterima mahasiswa

yang sedang menyusun skripsi dari orang

lain.

33, 34, 35

38, 39, 40

36, 37

41, 42, 43

5. Dukungan

jaringan sosial

5.1 Rasa kebersamaan dan persahabatan yang

dirasakan mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi dari kelompok tertentu.

44, 45, 46,

47, 48, 49

50, 51, 52

Page 193: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

176

Lampiran 20

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, mohon kepada anda agar dapat

meluangkan waktu untuk mengisi skala dukungan sosial ini. Berikut ini

merupakan skala dukungan sosial, skala ini dibuat dengan tujuan untuk

mengetahui tingkat dukungan sosial yang diterima oleh mahasiswa jurusan

Bimbingan dan Konseling dalam menyusun skripsi.

Mengingat begitu penting informasi yang anda berikan melalui pengisian

skala ini, maka mohon agar anda dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan

kondisi anda sendiri. Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda,

pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada

pilihan jawaban yang dianggap salah. Identitas responden akan terjamin

kerahasiaannya karena pengisian skala ini hanya untuk kepentingan penyelesaian

penelitian skripsi saja. Pengisian skala ini tidak berhubungan dengan nilai studi

anda dan identitas anda akan dirahasiakan.

Atas kerjasama dan partisipasinya saya ucapkan terimakasih.

Peneliti

Ainun Ni’mah

Page 194: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

177

Lampiran 21

PETUNJUK PENGISIAN

SKALA DUKUNGAN SOSIAL

Berikut ini merupakan cara pengisian skala dukungan sosial:

1) Tulislah identitas diri Anda.

2) Skala dukungan sosial ini terdiri dari 52 item pernyataan

3) Masing-masing pernyataan diikuti oleh 5 pilihan jawaban yaitu:

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

CS : Cukup Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

4) Baca dan pahamilah daftar pernyataan ini dan pilihlah 1 alternatif jawaban yang

sesuai dengan kondisi anda sendiri, dengan cara memberi tanda silang (X) pada

salah satu kolom alternatif jawaban untuk setiap nomor pertanyaan.

5) Pengisian alternatif jawaban dituliskan pada KOLOM JAWABAN yang telah

disediakan oleh peneliti.

6) Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda, pilihlah jawaban yang

paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada pilihan jawaban yang

dianggap salah.

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 195: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

178

SKALA DUKUNGAN SOSIAL

Identitas Diri

Nama :

Jurusan : Bimbingan dan Konseling

Semester : IX

Alternatif Jawaban Yang Disediakan

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

CS : Cukup Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

***Selamat Mengerjakan***

NO PERNYATAAN

1. Teman-teman menyemangati saya untuk selalu datang di setiap

bimbingan sehingga saya bersemangat

2. Teman- teman saya selalu mengingatkan saya untuk tidak menunda

merevisi skripsi setelah bimbingan

3. Keluarga mau mendengarkan keluh kesah saya ketika kesulitan dalam

mengerjakan skripsi

4. Orang tua selalu menanyakan perkembangan skripsi saya

5. Keluarga selalu menanyakan kesulitan saya dalam mengerjakan skripsi

6. Keluarga tidak mau tahu akan kesulitan yang saya hadapi ketika

Page 196: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

179

menyusun skripsi

7. Teman-teman bersikap acuh apabila saya bercerita tentang kesulitan

dalam mengerjakan skripsi

8. Dosen pembimbing tidak mau tahu terhadap kesulitan saya dalam

mencari referensi

9. Dosen pembimbing memberikan umpan balik mengenai hasil revisi

skripsi saya

10. Keluarga memberikan respon positif akan kemajuan saya dalam

menyusun skripsi

11. Keluarga selalu menyalahkan saya karena saya belum bisa

menyelesaikan skripsi

12. Dosen pembimbing selalu menyalahkan hasil perbaikan skripsi saya

13. Keluarga memberikan motivasi kepada saya untuk segera menyelesaikan

skripsi

14. Dosen pembimbing mendorong saya untuk selalu rajin bimbingan

15. Keluarga selalu menyemangati untuk tidak menyerah untuk menemui

dosen pembimbing meskipun sulit ditemui

16. Teman-teman selalu memberikan semangat ketika saya mulai merasa

menyerah untuk menemui dosen pembimbing yang sulit ditemui

17. Orang tua selalu meyakinkan saya bahwa saya dapat menyelesaikan

skripsi di semester ini apabila saya bersungguh-sungguh

18. Dosen pmbimbing memberitahukan buku-buku yang diperlukan untuk

skripsi saya

19. Keluarga tidak memotivasi saya untuk segera menyelesaikan skripsi

20. Keluarga tidak memberikan respon meskipun tahu bahwa skripsi saya

mengalami kemajuan yang positif

21. Dosen pembimbing tidak merespon positif hasil revisi saya

22. Orang tua menyatakan bahwa saya pasti bisa membuat skripsi yang

bermanfaat seperti halnya orang lain

Page 197: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

180

23. Dosen pembimbing menyatakan keyakinannya bahwa saya pasti bisa

menyelesaikan skripsi dengan baik seperti teman- teman yang lain

24. Teman-teman menjelaskan bahwa masalah yang saya hadapi dalam

mengerjakan skripsi tidak lebih berat dari pada masalah orang lain

25. Orang tua menyatakan bahwa saya tidak sepintar anggota keluarga yang

lain

26. Dosen pembimbing menyatakan bahwa topik skripsi saya tidak

semenarik topik skripsi teman lain

27. Teman- teman meminjamkan barang-barang yang saya butuhkan untuk

menyusun skripsi

28. Dosen pembimbing meminjamkan buku referensi yang saya butuhkan

untuk menyusun skripsi

29. Orang tua selalu memfasilitasi apa saja yang dibutuhkan dalam proses

menyusun skripsi

30. Teman-teman selalu meminjamkan buku-buku yang saya perlukan

31. Dosen pembimbing tidak meminjamkan buku referensi yang saya

butuhkan untuk menyusun skripsi

32. Teman-teman tidak mau meminjamkan buku yang saya perlukan untuk

perbaikan skripsi

33. Teman-teman memberikan nasihat yang berkaitan dengan tata cara

penulisan skripsi

34. keluarga selalu menasehati untuk tidak putus asa dalam mengerjakan

skripsi

35. Orang tua selalu menasehati apabila kita ingin mencapai sesuatu butuh

kerja keras untuk mewujudkannya

36. Dosen pembimbing tidak memberi petunjuk/nasehat dalam menentukan

judul penelitian.

37. Dosen pembimbing tidak memberi petunjuk dalam memilih metode

penelitian

Page 198: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

181

38. Teman-teman memberikan saran ketika saya kesulitan untuk memilih

metode penelitian

39. Dosen pembimbing selalu memberikan arahan ketika saya mengalami

kebimbingungan dalam menyusun skripsi

40. Dosen selalu mengarahkan terhadap hasil revisi saya yang masih perlu

perbaikan lagi

41. Dosen pembimbing selalu menolak judul penelitian yang saya ajukan

tanpa memberi arahan

42. Teman-teman tidak mau memberikan saran ketika saya sedang bingung

43. Dosen pembimbing tidak memberikan arahan terhadap kesulitan yang

saya hadapi dalam menyusun skripsi

44. Teman saya selalu membantu apabila saya merasa kesulitan dalam

melakukan penelitian

45. Teman-teman saya selalu mengajak untuk mengerjakan perbaikan skripsi

bersama-sama

46. Teman-teman selalu mengajak untuk membahas bersama kesulitan-

kesulitan dalam penyusunan skripsi

47. Teman-teman membantu mencarikan buku-buku untuk penelitian saya

ketika saya kesulitan mendapatkannya

48. Saya bersama teman kelompok menghabiskan waktu bersama untuk

saling membantu ketika kesulitan mengerjakan skripsi

49. Keluarga ikut membantu saya dalam mencari buku-buku referensi yang

saya butuhkan

50. Teman-teman tidak bisa diajak untuk bertukar pikiran dalam menghadapi

kesulitan penyusunan skripsi (bersikap acuh)

51. Teman –teman tidak mau membantu apabila saya mengalami kesulitan

dalam mengerjakan perbaikan skripsi

52. Teman-teman tidak mengajak saya untuk mengerjakan skripsi bersama –

sama

Page 199: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

182

Lampiran 22

LEMBAR JAWABAN

SKALA DUKUNGAN SOSIAL

Identitas Diri

Nama :

Jurusan :

Semester :

Alternatif Jawaban Yang Disediakan

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

CS : Cukup Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

Selamat Mengerjakan!!

No SS S CS TS STS

1.

2.

3.

4.

5.

6

7.

8.

Page 200: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

183

9.

10.

11.

12.

13.

14

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29..

30.

Page 201: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

184

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.

40.

41.

42.

43.

44.

45.

46.

47.

48.

49.

50.

51.

52.

Page 202: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

185

Lampiran 23

KISI-KISI PENGEMBANGAN INSTRUMEN

TINGKAT SELF EFFICACY MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING

Variabel

Sub variable

Indikator

Deskriptor

No item

+ -

Self efficacy

Dimensi self efficacy

1. Level 1.1 Keyakinan akan kemampuan

yang dimiliki mahasiswa

menghadapi tingkat kesulitan

dalam proses bimbingan skripsi.

1.2 Keyakinan yang dimiliki

mahasiswa menghadapi tingkat

kesulitan dalam penulisan

skripsi.

1.3 Keyakinan akan kemampuan

mahasiswa dalam menghadapi

kesulitan mencari literatur dan

sumber pustaka.

1, 2, 3

8, 9, 10

13, 14, 15, 16

4, 5, 6, 7

11, 12

17, 18, 19,

20, 21

Page 203: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

186

2. Strenght 2.1 Keyakinan mahasiswa untuk

bertahan dalam mengerjakan

perbaikan skripsi dalam kurun

waktu tertentu.

2.2 Keyakinan mahasiswa untuk

mempertahankan konsentrasi

dalam mengikuti bimbingan.

2.3 Keyakinan mahasiswa untuk

berusaha menghadapi hambatan

dalam mengerjakan skripsi.

22, 23, 24

27, 28, 29

31, 32

25, 26

30

33, 34, 35,

36

3. Generality

3.1 Keyakinan mahasiswa untuk

mengerjakan revisi skripsi pada

berbagai situasi

3.2 Keyakinan mahasiswa untuk

menjalani serangkaian aktivitas

penyusunan skripsi.

3.3 Keyakinan mahasiswa untuk

memotivasi diri pada setiap

aktivitas penyusunan skripsi.

37, 38, 40,

41, 42

45

50, 51, 52, 53

39, 43, 44

46, 47, 48,

49

54, 55

Page 204: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

187

Lampiran 24

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, mohon kepada anda agar dapat

meluangkan waktu untuk mengisi skala self – efficacy ini. Berikut ini merupakan

skala self – efficacy, skala ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui tingkat self-

efficacy yang dimiliki oleh mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling dalam

menyusun skripsi.

Mengingat begitu penting informasi yang anda berikan melalui pengisian

skala ini, maka mohon agar anda dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan

kondisi anda sendiri. Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda,

pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada

pilihan jawaban yang dianggap salah. Identitas responden akan terjamin

kerahasiaannya karena pengisian skala ini hanya untuk kepentingan penyelesaian

penelitian skripsi saja. Pengisian skala ini tidak berhubungan dengan nilai studi

anda dan identitas anda akan dirahasiakan.

Atas kerjasama dan partisipasinya saya ucapkan terimakasih.

Peneliti

Ainun Ni’mah

Page 205: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

188

Lampiran 25

PETUNJUK PENGISIAN

SKALA DUKUNGAN SOSIAL DAN SKALA SELF EFFICACY

Berikut ini merupakan cara pengisian skala dukungan sosial:

1) Tulislah identitas diri Anda.

2) Skala dukungan sosial ini terdiri dari 55 item pernyataan dan Skala self - efficacy

terdiri dari 55 item pernyataan.

3) Masing-masing pernyataan diikuti oleh 5 pilihan jawaban yaitu:

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

CS : Cukup Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

4) Baca dan pahamilah daftar pernyataan ini dan pilihlah 1 alternatif jawaban yang

sesuai dengan kondisi anda sendiri, dengan cara memberi tanda silang (X) pada

salah satu kolom alternatif jawaban untuk setiap nomor pertanyaan.

5) Pengisian alternatif jawaban dituliskan pada KOLOM JAWABAN yang telah

disediakan oleh peneliti.

6) Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda, pilihlah jawaban yang

paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada pilihan jawaban yang

dianggap salah.

Page 206: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

189

SELAMAT MENGERJAKAN

SKALA SELF EFFICACY

Identitas Diri

Nama :

Jurusan : Bimbingan dan Konseling

Semester : IX

Alternatif Jawaban Yang Disediakan

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

CS : Cukup Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

***Selamat Mengerjakan***

NO PERNYATAAN

1. Saya yakin dapat menjelaskan sesulit apapun teori yang saya gunakan dalam

skripsi

2. Saya yakin mampu memahami dengan cepat setiap penjelasan yang

diberikan dosen pembimbing

3. Saya yakin mampu mengingat feedback yang diberikan dosen pembimbing

untuk perbaikan skripsi

4. Saya ragu mampu menjelaskan teori yang saya gunakan dengan lancar ketika

bimbingan

5. Saya tidak yakin dapat memahami penjelasan dosen pembingan

6. Saya ragu mampu mengingat feedback yang diberikan dosen pembimbing

7. Saya merasa menyerah apabila dosen sulit ditemui untuk bimbingan

Page 207: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

190

8. Saya yakin mampu menyusun kalimat yang tepat untuk menjelaskan skripsi

9. Saya berusaha mempelajari tata penulisan yang baik untuk memperbaiki tata

penulisan skripsi

10. Saya yakin mampu mampu menyusun skripsi secara utuh sesuai panduan

dalam penulisan skripsi

11. Saya ragu akan kemampuan saya menyusun kalimat dalam membuat skripsi

12. Saya ragu dapat menyusun tata cara penulisan skripsi tanpa bantuan orang

lain

13. Saya yakin mampu mendapat buku-buku yang dibutuhkan untuk skripsi

sesulit apapun

14. Saya yakin mampu mendapatkan jurnal penelitian untuk mendukung

penelitian saya sekalipun rumit

15. Saya mampu mengumpulkan teori yang digunakan untuk membahas skripsi

16. Saya akan mencari literatur ke universitas lain apabila literatur yang saya

butuhkan tidak ada di perpustakaan kampus sendiri

17. Saya berhenti mengerjakan skripsi ketika saya kesulitan mencari literatur

yang dibutuhkan

18. Saya merasa menyerah apabila buku yang saya butuhkan tidak tersedia di

perpustakaan kampus sendiri

19. Saya tidak yakin bisa mendapatkan buku yang lengkap untuk referensi

skripsi saya

20. Saya ragu dapat menemukan jurnal penelitian yang bisa mendukung skripsi

21. Saya ragu dapat mengumpulkan teori-teori yang tepat untuk membahas data

dalam skripsi

22. Saya akan tetap mengerjakan perbaikan skripsi meskipun ada hal yang tidak

saya kurang/ tidak pahami

23. Saya akan meminta bantuan teman apabila saya merasa kesulitan dalam

perbaikan skripsi (revisi)

Page 208: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

191

24. Saya sanggup bertahan mengerjakan perbaikan skripsi hingga larut malam

25. Saya menyerah menyelesaikan perbakaikan skripsi dalam satu malam

26. Saya menyerah untuk memperbaiki kesalahan dalam rancangan metode

penelitian

27. Saya yakin tetap berkonsentrasi disaat kesulitan memahami penjelasan dosen

pembimbing

28. Saya mampu mempertahankan konsentrasi dalam menjalani bimbingan yang

memakan waktu lama

29. Saya yakin mampu berkonsentrasi dalam menjawab pertanyaan ketika

bimbingan

30. Saya tidak yakin mampu berkonsentrasi dengan baik dalam menjelaskan

rancangan penelitian kepada dosen pembimbing

31. Saya tetap berjuang ketika mendapat kesulitan untuk menentukan topik

penelitian

32. Saya yakin mampu mengerjakan skripsi meskipun sedang mempunyai

masalah

33. Saya akan berhenti mengerjakan skripsi apabila ada hal yang kurang / tidak

saya pahami

34. Saya merasa tidak bersemangat lagi apabila skripsi saya banyak perbaikan

35. Saya malas melanjutkan merevisi skripsi ketika mendapatkan kesulitan

36. Saya mudah merasa bosan terlalu lama membaca buku-buku yang

berhubungan dengan skripsi

37. Saya yakin mampu mengerjakan skripsi sebaik mungkin dengan keadaan

ramai ataupun sepi disekitar saya

38. Saya merasa mampu mengerjakan skripsi dimanapun

39. Saya hanya merasa mampu mengerjakan skripsi dirumah/dikos saja

40. Saya mampu mengerjakan perbaikan metode penelitian sambil mengerjakan

tugas lain

Page 209: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

192

41. Saya yakin mampu mengerjakan perbaikan skripsi sambil mengobrol dengan

teman-teman

42. Saya yakin mampu memperbaiki sistematika penulisan skripsi saya sambil

menonton televise

43. Saya tidak yakin mampu menyelesaikan perbaikan skripsi sambil mengobrol

dengan teman-teman

44. Saya tidak mampu menyelesaikan perbaikan sambil mengerjakan tugas/

pekerjaan lain

45. Saya yakin dapat melaksanakan penelitian dengan baik dan benar sesuai

dengan panduan penyusunan karya ilmiah.

46. Saya tidak yakin bisa melakukan penelitian sebaik teman-teman saya

47. Saya kurang yakin dengan kemampuan saya untuk membuat pembahasan

hasil penelitian

48. Saya merasa tidak mampu melakukan penelitian tanpa ada bantuan orang

lain / teman

49. Saya merasa tidak mampu untuk menganalisis data yang diperoleh saat

penelitian

50. Sebelum mengerjakan perbaikan skripsi, saya mensugestikan diri bahwa

saya pasti mampu menyelesaikan skripsi disemester ini

51. Saya selalu meyakinkan diri bahwa saya dapat menyelesaikan skripsi

disemester ini

52. Saya membaca buku biografi pemimpin dan orang – orang sukses untuk

memotivasi diri dalam mengerjakan skripsi

53. Saya selalu melihat teman-teman yang sudah lulus untuk memotivasi saya

bahwa saya juga bisa segera menyelesaikan skripsi

54. Film pendidikan tidak dapat membuat saya bersemangat

55. Saya ragu dengan membaca buku biografi orang sukses dapat memotivasi

diri saya untuk menyusun skripsi

Page 210: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

193

Lampiran 26

LEMBAR JAWABAN

SKALA SELF EFFICACY

Identitas Diri

Nama :

Jurusan :

Semester :

Alternatif Jawaban Yang Disediakan

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

CS : Cukup Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

Selamat Mengerjakan!!

No SS S CS TS STS

1.

2.

3.

4.

5.

6

Page 211: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

194

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

Page 212: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

195

29..

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.

40.

41.

42.

43.

44.

45.

46.

47.

48.

49.

50.

Page 213: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

196

51.

52.

53.

54.

55.

TERIMA KASIH

Page 214: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

197

Lampiran 27

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika2 < 2 tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal = Panjang Kelas =

Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

Rentang = s =

Banyak kelas = n =

-

-

-

-

-

-

²

Untuk = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh ² tabel =

Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

48

(Oi-Ei)²

Ei

UJI NORMALITAS DATA DUKUNGAN SOSIAL

236 13,1

144 199,83

92 17,59

7

1

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

Peluang

untuk Z

Luas Kls.

Untuk ZEi Oi

-3,20 0,4993 0,0074 0,3531

0,1539 7,3894 9

1,1850

158 171 157,5 -2,41 0,4920 0,0455 2,1857 0 2,1857

144 157 143,5

14

0,3510

186 199 185,5 -0,82 0,2925 0,2849 13,6762 14 0,0077

172 185 171,5 -1,61 0,4464

199,5 -0,02 0,0076 0,2890 13,8734

228 241 227,5 1,57

0,0012

214 227 213,5 0,78 0,2815 0,1607 7,7138 9 0,2145

200 213

0,7740

241,5 2,37 0,4911

0,4422 0,0489 2,3481 1

= 4,7190

9,49

4,719 9,49

Daerah Daerah penolakan Ho

( )å=

=

k

1i i

2ii2

E

EO

Page 215: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

198

Lampiran 28

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika2 < 2 tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal = Panjang Kelas =

Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

Rentang = s =

Banyak kelas = n =

-

-

-

-

-

-

²

Untuk = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh ² tabel =

Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

9,1436 9,49

234,5 2,50 0,4938

9,49

= 9,1436

208 216

3,0163

0,3962 0,0737 3,5396 1217 225 216,5 1,26 1,8221

207,5 0,64 0,2390 0,1572

199 207 198,5 0,02 0,0080

7,5477 6 0,3174

14 0,7651

6 0,4261

11,2220 11-0,60 0,2258 0,2338 0,0044

0,2310 11,0874

0,4671 0,0783 3,7599

181 189 180,5 -1,22 7,8261

UJI NORMALITAS DATA SELF EFFICACY

231 8,43

172 198,21

14,51

0,4700 0,0238 1,1431 3

7 2,7922

48

Peluang

untuk Z

Luas Kls.

Untuk ZEi Oi

(Oi-Ei)²

0,3888 0,1630

Ei

226 234 225,5 1,88

59

7

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

172 180 171,5 -1,84

190 198 189,5

Daerah Daerah penolakan Ho

( )å=

=

k

1i i

2ii2

E

EO

Page 216: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

199

Lampiran 29

Tabel Persiapan Analisis Korelasi

Berdasarkan tabel persiapan diperoleh:

= =

= =

= =

48 R-48 198 199 39204 39601 39402

45 R-45 196 192 38416

33666

47 R-47 187 204 34969 41616 38148

46 R-46

183 180 33489 32400

181 186 32761 34596

32940

46225 50740

40 R-40 183 180 33489 32400

172 181 29584 32761

32940

41 R-41 236 215 55696

31132

43 R-43

SX

SY

48 SX2

SY29592

9514 SXY

1931336

1895652

1907364

1907364

N

39

S 9592

47524R-39 218 172

9514 1931336 1895652

208 215 43264 46225 44720

42 R-42

36864 37632

44 R-44

35696

29584 37496

38 R-38 194 184 37636 33856

37 R-37 195 195 38025 38025 38025

36 R-36 179 175 32041 30625 31325

35 R-35 219 200 47961 40000

36290

32 R-32

43800

34 R-34

202 201 40804 40401 40602

39601 42188

33 R-33 190

218 200 47524 40000

191 36100 36481

209 231 43681 53361

43600

28 R-28

187 199 34969

44517

212 199 44944

48279

30 R-30

184 186 33856 34596 34224

31 R-31

39601 37213

29 R-29

27 R-27

42849 46782

25 R-25 202 216 40804 46656

209 213 43681 45369

43632

24 R-24

226 207 51076

31680

26 R-26

210 195 44100 38025 40950

23 R-23

38025 39975

21 R-21 190 189 36100 35721

176 180 30976 32400

35910

20 R-20

205 195 42025

29376

22 R-22

194 179 37636 32041 34726

19 R-19

36100 37050

17 R-17 189 191 35721 36481

144 204 20736 41616

36099

16 R-16

195 190 38025

37213

18 R-18

198 197 39204 38809 39006

15 R-15

40000 43600

13 R-13 212 199 44944 39601

187 199 34969 39601

42188

12 R-12

218 200 47524

48279

14 R-14

202 202 40804 40804 40804

11 R-11

38025 41145

9 R-09 220 197 48400 38809

209 231 43681 53361

43340

8 R-08

211 195 44521

49032

10 R-10

176 180 30976 32400 31680

6 R-06

209 213 43681 45369 44517

7 R-07 227 216 51529 46656

226

38025 38220

5 R-05 223 231 49729 53361

3 R-03 184 186 33856 34596 34224

2 R-02

51513

4 R-04

196 195 38416

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF EFFICACY MAHASISWA

JURUSAN BIMBINGAN DAN KENSELING UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG YANG

SEDANG MENYUSUN SKRIPSI

No Kode X Y X2 Y2 XY

1 R-01 203 222 41209 49284 45066

207 51076 42849 46782

Page 217: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

200

Lampiran 30

Perhitungan Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi (rxy) dinyatakan dengan rumus:

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh:

48

48 2 48

=

=

0,513

Karena nilai rx = 0.513 maka hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy

mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang

menyusun skripsi termasuk dalam kategori sedang / cukup tinggi

91553472 91258288

rxy

=697664 475100

=9514

9514

1931336 9592 1895652

1907364 9592

3,3146E+11

295184

=295184

575725,77

2 + 2+

( )( )

( ){ } ( ){ }2222xy

YY NXX N

Y X - XY Nr

åååå

ååå=

Page 218: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

Lampiran 31

201

Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit

1 R-1 34 85,00% ST 71 78,89% T 15 75,00% T 47 85,45% ST 30 66,67% S 203 78,08% T

2 R-2 37 92,50% ST 78 86,67% ST 17 85,00% ST 50 90,91% ST 37 82,22% T 226 86,92% ST

3 R-3 28 70,00% T 64 71,11% T 13 65,00% S 42 76,36% T 29 64,44% S 184 70,77% T

4 R-4 33 82,50% T 74 82,22% T 15 75,00% T 46 83,64% T 33 73,33% T 209 80,38% T

5 R-5 36 90,00% ST 78 86,67% ST 14 70,00% T 47 85,45% ST 40 88,89% ST 223 85,77% ST

6 R-6 33 82,50% T 79 87,78% ST 12 60,00% S 40 72,73% T 25 55,56% S 196 75,38% T

7 R-7 34 85,00% ST 79 87,78% ST 20 ####### ST 50 90,91% ST 39 86,67% ST 227 87,31% ST

8 R-8 26 65,00% S 65 72,22% T 11 55,00% S 40 72,73% T 27 60,00% S 176 67,69% S

9 R-9 39 97,50% ST 73 81,11% T 17 85,00% ST 45 81,82% T 37 82,22% T 220 84,62% ST

10 R-10 34 85,00% ST 74 82,22% T 16 80,00% T 45 81,82% T 35 77,78% T 211 81,15% T

11 R-11 34 85,00% ST 75 83,33% T 13 65,00% S 44 80,00% T 34 75,56% T 209 80,38% T

12 R-12 34 85,00% ST 70 77,78% T 11 55,00% S 47 85,45% ST 32 71,11% T 202 77,69% T

13 R-13 35 87,50% ST 78 86,67% ST 15 75,00% T 46 83,64% T 30 66,67% S 212 81,54% T

14 R-14 36 90,00% ST 79 87,78% ST 15 75,00% T 48 87,27% ST 30 66,67% S 218 83,85% T

15 R-15 28 70,00% T 65 72,22% T 14 70,00% T 43 78,18% T 29 64,44% S 187 71,92% T

16 R-16 28 70,00% T 69 76,67% T 19 95,00% ST 45 81,82% T 29 64,44% S 198 76,15% T

17 R-17 30 75,00% T 71 78,89% T 17 85,00% ST 38 69,09% T 25 55,56% S 189 72,69% T

18 R-18 32 80,00% T 79 87,78% ST 13 65,00% S 42 76,36% T 23 51,11% R 195 75,00% T

19 R-19 21 52,50% S 51 56,67% S 12 60,00% S 32 58,18% S 20 44,44% R 144 55,38% S

20 R-20 31 77,50% T 76 84,44% ST 10 50,00% R 44 80,00% T 24 53,33% S 194 74,62% T

ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE

NoKode

Resp

Dukungan emosiDukungan

penghargaan

Dukungan

instrumental

Dukungan informasi Dukungan jaringan

sosial TOTAL

Page 219: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

202

21 R-21 26 65,00% S 70 77,78% T 14 70,00% T 43 78,18% T 31 68,89% T 190 73,08% T

22 R-22 34 85,00% ST 77 85,56% ST 15 75,00% T 43 78,18% T 31 68,89% T 205 78,85% T

23 R-23 26 65,00% S 65 72,22% T 11 55,00% S 40 72,73% T 27 60,00% S 176 67,69% S

24 R-24 34 85,00% ST 73 81,11% T 16 80,00% T 45 81,82% T 35 77,78% T 210 80,77% T

25 R-25 32 80,00% T 71 78,89% T 16 80,00% T 43 78,18% T 33 73,33% T 202 77,69% T

26 R-26 37 92,50% ST 78 86,67% ST 17 85,00% ST 50 90,91% ST 37 82,22% T 226 86,92% ST

27 R-27 33 82,50% T 74 82,22% T 15 75,00% T 46 83,64% T 33 73,33% T 209 80,38% T

28 R-28 28 70,00% T 64 71,11% T 13 65,00% S 42 76,36% T 29 64,44% S 184 70,77% T

29 R-29 36 90,00% ST 79 87,78% ST 15 75,00% T 48 87,27% ST 30 66,67% S 218 83,85% T

30 R-30 28 70,00% T 65 72,22% T 14 70,00% T 43 78,18% T 29 64,44% S 187 71,92% T

31 R-31 34 85,00% ST 75 83,33% T 13 65,00% S 44 80,00% T 34 75,56% T 209 80,38% T

32 R-32 34 85,00% ST 70 77,78% T 13 65,00% S 47 85,45% ST 32 71,11% T 202 77,69% T

33 R-33 26 65,00% S 70 77,78% T 14 70,00% T 43 78,18% T 31 68,89% T 190 73,08% T

34 R-34 35 87,50% ST 78 86,67% ST 15 75,00% T 46 83,64% T 30 66,67% S 212 81,54% T

35 R-35 36 90,00% ST 79 87,78% ST 15 75,00% T 48 87,27% ST 31 68,89% T 219 84,23% ST

36 R-36 32 80,00% T 63 70,00% T 14 70,00% T 40 72,73% T 23 51,11% R 179 68,85% T

37 R-37 29 72,50% T 65 72,22% T 13 65,00% S 44 80,00% T 36 80,00% T 195 75,00% T

38 R-38 29 72,50% T 71 78,89% T 14 70,00% T 43 78,18% T 29 64,44% S 194 74,62% T

39 R-39 34 85,00% ST 72 80,00% T 17 85,00% ST 51 92,73% ST 36 80,00% T 218 83,85% T

40 R-40 27 67,50% S 67 74,44% T 13 65,00% S 42 76,36% T 29 64,44% S 183 70,38% T

Page 220: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

203

41 R-41 36 90,00% ST 81 90,00% ST 17 85,00% ST 55 ####### ST 37 82,22% T 236 90,77% ST

42 R-42 29 72,50% T 62 68,89% T 8 40,00% R 41 74,55% T 27 60,00% S 172 66,15% S

43 R-43 37 92,50% ST 71 78,89% T 15 75,00% T 44 80,00% T 34 75,56% T 208 80,00% T

44 R-44 27 67,50% S 67 74,44% T 13 65,00% S 42 76,36% T 29 64,44% S 183 70,38% T

45 R-45 30 75,00% T 71 78,89% T 17 85,00% ST 38 69,09% T 32 71,11% T 196 75,38% T

46 R-46 29 72,50% T 65 72,22% T 9 45,00% R 43 78,18% T 30 66,67% S 181 69,62% T

47 R-47 29 72,50% T 74 82,22% T 16 80,00% T 34 61,82% S 29 64,44% S 187 71,92% T

48 R-48 31 77,50% T 67 74,44% T 15 75,00% T 45 81,82% T 32 71,11% T 198 76,15% T

1521 79,22% T 3432 79,44% T 686 71,46% T 2114 80,08% T 1484 68,70% T 9592 76,86% T

0,00%Sangat Rendah 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

8,33%

Rendah 0,00% 0,00% 6,25% 0,00% 6,25% 0,00%

Sedang 14,58% 2,08% 29,17% 4,17% 43,75%

4,17% 14,58%

Tinggi 41,67% 68,75% 45,83% 70,83% 45,83% 77,08%

0

Distribusi Persentase Jawaban Responden

Sangat Tinggi 43,75% 29,17% 18,75% 25,00%

Sangat Rendah 0 0 0 0 0

4

Rendah 0 0 3 0 3 0

Sedang 7 1 14 2 21

2 7

Tinggi 20 33 22 34 22 37

Jumlah

Distribusi Jawaban Responden

Sangat Tinggi 21 14 9 12

Page 221: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

204

Lampiran 32

204

Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit

1 R-1 93 88,57% ST 65 86,67% ST 64 67,37% S 222 80,73% T

2 R-2 84 80,00% T 55 73,33% T 68 71,58% T 207 75,27% T

3 R-3 73 69,52% T 48 64,00% S 65 68,42% T 186 67,64% S

4 R-4 84 80,00% T 59 78,67% T 70 73,68% T 213 77,45% T

5 R-5 92 87,62% ST 64 85,33% ST 75 78,95% T 231 84,00% T

6 R-6 79 75,24% T 53 70,67% T 63 66,32% S 195 70,91% T

7 R-7 86 81,90% T 62 82,67% T 68 71,58% T 216 78,55% T

8 R-8 68 64,76% S 50 66,67% S 62 65,26% S 180 65,45% S

9 R-9 77 73,33% T 53 70,67% T 67 70,53% T 197 71,64% T

10 R-10 75 71,43% T 55 73,33% T 65 68,42% T 195 70,91% T

11 R-11 87 82,86% T 58 77,33% T 86 90,53% ST 231 84,00% T

12 R-12 81 77,14% T 58 77,33% T 63 66,32% S 202 73,45% T

13 R-13 80 76,19% T 52 69,33% T 67 70,53% T 199 72,36% T

14 R-14 83 79,05% T 53 70,67% T 64 67,37% S 200 72,73% T

15 R-15 77 73,33% T 56 74,67% T 66 69,47% T 199 72,36% T

16 R-16 82 78,10% T 51 68,00% S 64 67,37% S 197 71,64% T

17 R-17 76 72,38% T 52 69,33% T 63 66,32% S 191 69,45% T

18 R-18 76 72,38% T 60 80,00% T 54 56,84% S 190 69,09% T

19 R-19 83 79,05% T 59 78,67% T 62 65,26% S 204 74,18% T

20 R-20 64 60,95% S 57 76,00% T 58 61,05% S 179 65,09% S

ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE

NoKode

Resp

Level Strenght Generality TOTAL

Page 222: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

205

21 R-21 78 74,29% T 53 70,67% T 58 61,05% S 189 68,73% T

22 R-22 70 66,67% S 60 80,00% T 65 68,42% T 195 70,91% T

23 R-23 68 64,76% S 50 66,67% S 62 65,26% S 180 65,45% S

24 R-24 75 71,43% T 55 73,33% T 65 68,42% T 195 70,91% T

25 R-25 88 83,81% T 57 76,00% T 71 74,74% T 216 78,55% T

26 R-26 84 80,00% T 55 73,33% T 68 71,58% T 207 75,27% T

27 R-27 84 80,00% T 59 78,67% T 70 73,68% T 213 77,45% T

28 R-28 73 69,52% T 48 64,00% S 65 68,42% T 186 67,64% S

29 R-29 83 79,05% T 53 70,67% T 64 67,37% S 200 72,73% T

30 R-30 77 73,33% T 56 74,67% T 66 69,47% T 199 72,36% T

31 R-31 87 82,86% T 58 77,33% T 86 90,53% ST 231 84,00% T

32 R-32 81 77,14% T 58 77,33% T 62 65,26% S 201 73,09% T

33 R-33 78 74,29% T 53 70,67% T 60 63,16% S 191 69,45% T

34 R-34 80 76,19% T 52 69,33% T 67 70,53% T 199 72,36% T

35 R-35 83 79,05% T 53 70,67% T 64 67,37% S 200 72,73% T

36 R-36 62 59,05% S 52 69,33% T 61 64,21% S 175 63,64% S

37 R-37 76 72,38% T 55 73,33% T 64 67,37% S 195 70,91% T

38 R-38 74 70,48% T 56 74,67% T 54 56,84% S 184 66,91% S

39 R-39 73 69,52% T 58 77,33% T 41 43,16% R 172 62,55% S

40 R-40 71 67,62% S 53 70,67% T 56 58,95% S 180 65,45% S

Page 223: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

206

41 R-41 87 82,86% T 60 80,00% T 68 71,58% T 215 78,18% T

42 R-42 83 79,05% T 49 65,33% S 49 51,58% R 181 65,82% S

43 R-43 87 82,86% T 60 80,00% T 68 71,58% T 215 78,18% T

44 R-44 71 67,62% S 53 70,67% T 56 58,95% S 180 65,45% S

45 R-45 76 72,38% T 52 69,33% T 64 67,37% S 192 69,82% T

46 R-46 84 80,00% T 51 68,00% S 51 53,68% S 186 67,64% S

47 R-47 82 78,10% T 59 78,67% T 63 66,32% S 204 74,18% T

48 R-48 79 75,24% T 54 72,00% T 66 69,47% T 199 72,36% T

3794 75,28% T 2652 73,67% T 3068 67,28% S 9514 72,08% TJumlah

Distribusi Jawaban Responden

Sangat Tinggi 2 2 2

7 7 24

0

Tinggi 39 39 20 36

0 0 0

12

Rendah 0 0 2 0

Sedang

41,67% 75,00%

0

Distribusi Persentase Jawaban Responden

Sangat Tinggi 4,17% 4,17% 4,17%

Sangat Rendah

0,00%

Sedang 14,58% 14,58% 50,00%

0,00%

Tinggi 81,25% 81,25%

0,00%Sangat Rendah 0,00% 0,00% 0,00%

25,00%

Rendah 0,00% 0,00% 4,17%

Page 224: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

207

Lampiran 33

Page 225: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

208