17
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN KETERLIBATAN KERJA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Oleh: Dwi Jumalia Oktaviana F 100 120 107 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN …eprints.ums.ac.id/46672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ketidakhadiran dan angka pengunduran diri yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Dari hasil

  • Upload
    doandat

  • View
    234

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN …eprints.ums.ac.id/46672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ketidakhadiran dan angka pengunduran diri yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Dari hasil

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN

KETERLIBATAN KERJA

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Oleh:

Dwi Jumalia Oktaviana

F 100 120 107

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN …eprints.ums.ac.id/46672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ketidakhadiran dan angka pengunduran diri yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Dari hasil

i

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN

KETERLIBATAN KERJA

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

Dwi Jumalia Oktaviana

F 100 120 107

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Drs. Mohammad Amir, M.si, Psi

NIK.250

Page 3: HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN …eprints.ums.ac.id/46672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ketidakhadiran dan angka pengunduran diri yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Dari hasil

ii

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN

KETERLIBATAN KERJA

Diajukan oleh :

Dwi Jumalia Oktaviana

F 100 120 107

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada 6 September 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

Penguji Utama

Drs. Mohammad Amir, M.Si, Psi

Penguji Pendamping I

Dra. Zahrotul Uyun, M.Si, Psi

Penguji Pendamping II

Santi Sulandari, S.Psi, M.Ger

Dekan,

Dr. Taufik, M.Si, Ph.D

Page 4: HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN …eprints.ums.ac.id/46672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ketidakhadiran dan angka pengunduran diri yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Dari hasil

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 15 Agustus 2016

Penulis

Dwi Jumalia Oktaviana

F 100 120 107

Page 5: HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN …eprints.ums.ac.id/46672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ketidakhadiran dan angka pengunduran diri yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Dari hasil

1

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN

KETERLIBATAN KERJA

Dwi Jumalia Oktaviana

[email protected]

Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak

Setiap organisasi memiliki tujuan untuk mencapai kinerja yang seoptimal

mungkin, namun masih terdapat masalah didalam nya. Berdasarkan interview

pada dua satpam mereka mengatakan ada beberapa karyawan tidak terlibat

sepenuhnya dalam menyelesaikan pekerjaan karena menganggap perkerjaan

tersebut berat. Perusahaan harus melihat keterlibatan kerja setiap karyawan untuk

menempatkan pada suatu jabatan agar menghasilkan suatu kinerja yang maksimal

agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. Tujuan penelitian ini (1)

untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan keterlibatan kerja, (2)

untuk mengetahui tingkat beban kerja, (3) untuk mengetahui tingkat keterlibatan

kerja, (4) untuk mengetahui peranan beban kerja terhadap keterlibatan kerja.

Penelitian ini menggunakan teknik cluster non-random sampling pada karyawan

unit BAU, FKIP, Satpam, Perpustakaan, Fakultas teknik dengan jumlah 60 orang.

Alat pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian

ini adalah skala beban kerja dan skala keterlibatan kerja. Sedangkan teknik

analisis data menggunakan Product Moment dari Pearson. Berdasarkan hasil

analisis korelasi product moment menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang

sangat signifikan antara beban kerja dengan keterlibatan kerja. Beban kerja

tergolong rendah sedangkan untuk keterlibatan kerja tergolong tinggi.Beban kerja

berperan sebesar 48,4% terhadap keterlibatan kerja dan sisanya diperoleh dari

variabel lainnya.

Kata Kunci: beban kerja, keterlibatan kerja

Page 6: HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN …eprints.ums.ac.id/46672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ketidakhadiran dan angka pengunduran diri yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Dari hasil

2

RELATIONSHIP BETWEEN THE COST OF WORK WITH

EMPLOYEE ENGAGEMENT

Dwi Jumalia Oktaviana

[email protected]

Faculty of Psychology Muhammadiyah University of Surakarta

Abstract

Every organization has a goal to achieve optimum performance, but still there are

problems between them. According to the interviews on the two guards they say

there are some employees are not fully engaged in completing the work because

they think these jobs are heavy. Companies should look at the work engagement

of each employee to put in a position to produce a maximum performance so that

all work can be done properly. The purpose of this study (1) to determine the

relationship between workload with job involvement, (2) to determine the level of

workload, (3) to determine the level of job involvement, (4) to determine the role

of the workload of the job involvement. This study uses a cluster of non-random

sampling at BAU unit employees, Guidance and Counseling, Security Guard,

Library, Faculty of engineering with the number of 60 people. Data collection tool

that is used to obtain the data in this study is the scale of the workload and job

involvement scale. Data analysis technique using Pearson Product Moment. Based

on the analysis of product moment correlation indicates that there is a significant

negative relationship between workload with job involvement. The workload is

relatively low, while for work engagement is high. The workload of a role by

48.4% against the involvement of labor and the rest obtained from other variables.

Keywords: workload, work engagement

Page 7: HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN …eprints.ums.ac.id/46672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ketidakhadiran dan angka pengunduran diri yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Dari hasil

3

1. PENDAHULUAN

Setiap organisasi memiliki tujuan untuk mencapai kinerja yang seoptimal

mungkin. Manajemen suatu organisasi yang baik dapat terwujud apabila tujuan

organisasi telah tercapai. Tujuan organisasi tersebut merupakan bagian dari

penerapan fungsi organisasi yaitu menempatkan karyawan yang tepat pada jabatan

yang tepat pula. Meskipun suatu organisasi mulai dari saat perekrutan sampai

penempatan karyawan sudah selektif, namun pada kenyataannya masih terdapat

masalah yang tidak diinginkan pada saat menjalankan operasional yang dapat

menghambat kinerja karyawan. Karena itu perusahaan harus melihat keterlibatan

kerja setiap karyawan untuk menempatkan pada suatu jabatan agar menghasilkan

suatu tingkat kinerja yang maksimal agar semua pekerjaan dapat diselesaikan

dengan baik.

Hiriyappa (2009) mendefinisikan keterlibatan kerja sebagai tingkat sampai

sejauh mana individu mengidentifikasikan dirinya dengan pekerjaannya, secara

aktif berpartisipasi di dalamnya, dan menganggap performansi yang dilakukannya

penting untuk keberhargaan dirinya. Tingkat keterlibatan kerja yang tinggi akan

menurunkan tingkat ketidakhadiran dan pengunduran diri karyawan dalam suatu

organisasi. Sedangkan tingkat keterlibatan kerja yang rendah akan meningkatkan

ketidakhadiran dan angka pengunduran diri yang lebih tinggi dalam suatu

organisasi.

Dari hasil interview yang dilakukan pada tanggal 3 maret 2016 bersama 2

orang satpam, karyawan mengatakan bahwa setiap organisasi memiliki masalah

dalam keterlibatan kerja misalnya, ada beberapa karyawan yang kurang terlibat

sepenuhnya dalam menyelesaikan pekerjaan karena mereka menganggap pekerjaan

tersebut berat. Menurut Robbins dan Judge (2011), keterlibatan kerja adalah

tingkat sejauh mana seseorang memihak pekerjaannya, berpartisipasi secara aktif

didalamnya dan menganggap pekerjaan tersebut penting bagi harga dirinya.

Brown (1996) keterlibatan kerja yang tinggi dapat meningkatkan efektivitas

organisasi dan produktivitas dengan melibatkan karyawan sepenuhnya dalam

Page 8: HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN …eprints.ums.ac.id/46672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ketidakhadiran dan angka pengunduran diri yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Dari hasil

4

pekerjaan mereka dan dengan membuat pekerjaan menjadi pengalaman yang

penuh makna bagi karyawan.

Menurut Kanungo (1982) aspek-aspek keterlibatan kerja terdiri atas; 1) Aktif

berpartisipasi dalam pekerjaan, Aktif berpartisipasi dalam pekerjaan menunjukan

individu terlibat dan perhatian terhadap pekerjaannya. 2) Mengutamakan

pekerjaan, individu yang mengutamakan pekerjaannya akan selalu berusaha yang

terbaik untuk pekerjaannya dan menganggap pekerjaannya sebagai pusat yang

menarik dalam kehidupannya dan pantas untuk diutamakan. 3) Pekerjaan penting

bagi harga diri, Keterlibatan kerja dapat dilihat dari sikap individu dalam pikiran

mengenai pekerjaannya, dimana individu menganggap pekerjaan itu penting bagi

harga dirinya.

Keterlibatan kerja diartikan sebagai kondisi mental yang positif,yang

berhubungan dengan pekerjaan yang dikarakteriskkan dengan semangat, dedikasi,

dan penghayatan (Schaufeli& Salanova, 2007). Menurut (Xanthopoulou. Dkk,

2007) faktor yang mempengaruhi keterlibatan kerja adalah Job Demands (tuntutan

kerja). Tuntutan kerja meliputi empat aspek yaitu : beban kerja yang berlebihan

(work overload), tututan emosi (emotional demands), ketidaksesuaian emosi

(emotional dissonance), dan perubahan terkait organisasi (organizational changes).

Soeprihanto (2003) berpendapat bahwa beban kerja adalah sekumpulan

kegiatan yang harus diselesaikan oleh organisasi atau pemegang jabatan dalam

waktu tertentu. Mangkuprawira (2003) menyatakan bahwa apabila sebagian besar

pegawai bekerja sesuai dengan standar perusahaan, maka tidak menjadi masalah.

Sebaliknya, apabila karyawan bekerja dibawah standar maka beban kerja yang

diemban berlebihan. Beban kerja yang diberikan oleh perusahaan akan

dipersepsikan berbeda-beda oleh para karyawannya. Beban kerja akan dirasakan

pada individu yang kurang memiliki kemampuan di bidang kerja yang sedang

ditekuni atau banyaknya pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan tepat waktu.

Beban dapat berupa beban fisik maupun beban mental. Beban fisik dapat

dilihat dari seberapa banyak karyawan menggunakan kekuatan fisiknya,

Sedangkan beban kerja mental dapat dilihat dari seberapa besar aktivitas mental

yang dibutuhkan untuk mengingat hal-hal yang diperlukan, konsentrasi,

Page 9: HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN …eprints.ums.ac.id/46672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ketidakhadiran dan angka pengunduran diri yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Dari hasil

5

mendeteksi permasalahan, mengatasi kejadian yang tak terduga dan membuat

keputusan dengan cepat yang berkaitan dengan pekerjaan dan sejauhmana tingkat

keahlian dan prestasi kerja yang dimiliki individu. Sehingga dapat dikatakan

bahwa suatu pekerjaan merupakan beban kerja bagi karyawannya jika memiliki

beban kerja fisik maupun mental. Beban kerja yang dirasakan oleh seorang pekerja

dapat menjadi faktor penekan yang menghasilkan kondisi-kondisi tertentu,

sehingga menuntut manusia memberikan energi atau perhatian (konsentrasi) yang

lebih yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu (Nurmianto, 2003).

Menurut Wirnata (2009) menyatakan bahwa beban kerja dapat dilihat dari

3 aspek yaitu: 1) Aspek fisik, Aspek fisik meliputi beban kerja berdasarkan

kriteria-kriteria fisik manusia, yaitu posisi kerja, proses kerja, tata letak kerja, dan

mengangkat beban yakni dengan kepala, bahu, tangan, punggung, dll. 2) Aspek

mental, Aspek mental merupakan perhitungan beban kerja dengan

mempertimbangkan aspek mental (psikologis). Aspek mental lebih menekankan

pada hubungan interpersonal yang dapat mempengaruhi keserasian dan

produktifitas kerja bagi karyawan. 3) Aspek penggunaan waktu, Aspek

pemanfaatan waktu lebih mempertimbangkan pada aspek penggunaan waktu

untuk bekerja.

Beban kerja yang meningkat menjadikan penilaian kinerja yang dilakukan

oleh manajemen menjadi sangat penting karena berkaitan dengan prestasi serta

keterlibatan kerja karyawan. Faktor yang mempengaruhi beban kerja yaitu kondisi

tempat kerja serta tuntutan pekerjaan yang tinggi. Banyaknya tugas dan tanggung

jawab yang diberikan kepada karyawan menyebabkan keterlibatan kerja menjadi

persoalan yang perlu dipertimbangkan oleh karyawan dalam menyelesaikan

pekerjaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui masalah keterlibatan karyawan

merupakan masalah yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Beban kerja yang

banyak dapat menurunkan keterlibatan karyawan dalam bekerja. Atas dasar

permasalahan tersebut, maka penulis dapat merumuskan masalah dalam penelitian

ini yaitu : “ Apakah ada hubungan antara beban kerja dengan keterlibatan kerja?”.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka penulis ingin membuktikan secara

Page 10: HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN …eprints.ums.ac.id/46672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ketidakhadiran dan angka pengunduran diri yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Dari hasil

6

empirik dengan mengambil judul penelitian: “ Hubungan antara beban kerja

denan keterlibatan kerja”.

2. METODE

Jenis penelitian ini yaitu menggunakan penelitian kuantitatif. Subjek yang

digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan Universitas Muhammadiyah

Surakarta bagian/unit yang diambil adalah pada karyawan Perpustakaan,

karyawan Tata Usaha Fakuktas Teknik, karyawan Tata Usaha Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, karyawan Badan Administrasi Umum dan satpam.

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik cluster non random

sampling. Untuk mendapatkan data menggunakan skala keterlibatan kerja dan

skala beban kerja. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Teknik analisis

data dengan menggunakan korelasi product moment.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Tabel 1. Blueprint skala keterlibatan kerja setelah uji validitas

ASPEK Jumlah Aitem Valid

Favorable Unfavorable

Aktif berpartisipasi dalam pekerjaan. 8 2

Mengutamakan pekerjaan. 10 2

Pekerjaan penting bagi harga diri. 6 2

JUMLAH 24 6

Hasil analisis skala keterlibatan kerja menunjukkan terdapat 30 aitem

Tabel 2. Blueprint skala beban kerja setelah uji validitas

Aspek Aitem Sahih

Favorable Unfavorable

Fisik 3 4

Mental / psikologis 6 7

Penggunaan waktu 5 6

Jumlah 14 17

Hasil analisis skala beban kerja menunjukkan terdapat 31 aitem

Page 11: HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN …eprints.ums.ac.id/46672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ketidakhadiran dan angka pengunduran diri yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Dari hasil

7

Table 3. Hasil Reliabilitas Skala Beban Kerja dan Skala Keterlibatan

Variabel Nilai Koefisiensi Jumlah

Keterlibatan kerja Alpha (ɑ) = 0,870 Valid = 18

Beban kerja Alpha (ɑ) = 0,907 Valid = 24

Hasil analisis uji reliabilitas skala keterlibatan kerja menunjukan

bahwa terdapat 18 aitem yang valid dan skala beban kerja menunjukan

bahwa terdapat 24 aitem yang valid.

3.2 Uji asumsi

Tabel 4. Uji normalitas

VARIABEL

NILAI

Kolmogorov-

Smirnov Z Signifikansi

Keterlibatan Kerja 0,955 0,322

Hasil analisis data menunjukan variabel keterlibatan kerja memiliki

sebaran distribusi normal atau dapat mewakili subjek dalam populasi

tersebut.

Tabel 5. Uji linieritas

NILAI

F (deviation from

linearity) Signifikansi

Linier 1,475 0,146

Hasil tersebut menunjukan bahwa variabel bebas (beban kerja) dan

variabel tergantung (keterlibatan kerja) memenuhi sebaran data linier.

Page 12: HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN …eprints.ums.ac.id/46672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ketidakhadiran dan angka pengunduran diri yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Dari hasil

8

3.3 Uji hipotesis

Tabel 6. Uji hipotesis

NILAI

Pearson Signifikansi

Hipotesis -0,696 0,000

Ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara beban kerja dengan

keterlibatan kerja. Semakin tinggi beban kerja yang diterima maka semakin

rendah keterlibatan yang dimiliki, demikian sebaliknya semakin rendah beban

kerja yang diterima maka semakin tinggi keterlibatan kerja yang dimiliki.

3.4 Kategorisasi

Tabel 7. Kategorisasi keterlibatan kerja

Skor

Interval

Kategorisasi Rerata

Empirik

Rerata

Hipotetik

F Prosentase

18≤x≥28,8 Sangat

rendah

0 0%

28,8≤x≥39,6 Rendah 0 0%

39,6≤x≥50,4 Sedang 45 1 2%

50,4≤x≥61,2 Tinggi 57,10 44 73%

61,2≤x≥72 Sangat tinggi 15 25%

Jumlah 60 100%

Berdasarkan kategori skala keterlibatan kerja, diketahui bahwa terdapat 0

orang (0%) yang memiliki keterlibatan kerja sangat rendah, 0 orang (0%) yang

memiliki keterlibatan kerja rendah, 1 orang (2%) yang memiliki keterlibatan kerja

sedang, 44 orang (73%) yang memiliki keterlibatan kerja tinggi, dan 15 orang

(25%) yang memiliki keterlibatan kerja sangat tinggi.

Page 13: HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN …eprints.ums.ac.id/46672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ketidakhadiran dan angka pengunduran diri yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Dari hasil

9

Tabel 8. Kategorisasi beban kerja

Skor Interval Kategori Rerata

empiric

Rerata

Hipotetik

F Prosentase

24≤x≥38,4 Sangat

rendah

12 20%

38,4≤x≥52,8 Rendah 45,20 43 72%

52,8≤x≥67,2 Sedang 60 5 8%

67,2≤x≥81,6 Tinggi 0 0%

81,6≤x≥96 Sangat

tinggi

0 0%

Jumlah 60 100%

Berdasarkan kategori skala beban kerja diketahui bahwa terdapat 12 orang

(20%) memiliki beban kerja yang sangat rendah, 43 orang (72%) memiliki beban

kerja yang rendah, 5 orang (8%) memiliki beban kerja yang sedang, 0 orang (0%)

memiliki beban kerja yang tinggi dan 0 orang (0%) memiliki beban kerja yang

sangat tinggi.

3.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis product moment dari Pearson

diperoleh nilai koefisien korelasi (r) -0,696; p = 0,000 (p<0,01) artinya ada

hubungan negatif yang sangat signifikan antara beban kerja dengan keterlibatan

kerja. Semakin tinggi beban kerja yang diterima maka semakin rendah

keterlibatan kerja yang dimiliki karyawan, sebaliknya semakin rendah beban kerja

yang diterima maka semakin tinggi keterlibatan kerja yang dimiliki karyawan.

Menurut Robbins dan Judge (2011), keterlibatan kerja adalah tingkat sejauh

mana seseorang memihak pekerjaannya, berpartisipasi secara aktif didalamnya

dan menganggap pekerjaan tersebut penting bagi harga dirinya. Hasil kategorisasi

skala keterlibatan kerja menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki tingkat

keterlibatan kerja yang tinggi dengan nilai empirik sebesar 57,10 dan nilai

hipotetik sebesar 45 dengan presentase 73%. Sesuai dengan yang diungkapkan

oleh Brown (1996) keterlibatan kerja yang tinggi dapat meningkatkan efektivitas

organisasi dan produktivitas dengan melibatkan karyawan sepenuhnya dalam

pekerjaan mereka dan dengan membuat pekerjaan menjadi pengalaman yang

Page 14: HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN …eprints.ums.ac.id/46672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ketidakhadiran dan angka pengunduran diri yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Dari hasil

10

penuh makna bagi karyawan. Dengan tingginya tingkat keterlibatan kerja yang

dimiliki karyawan, diharapkan dapat membuat para karyawan menunjukkan sikap

kerja yang penuh perhatian terhadap tugasnya, sangat memiliki tanggung jawab

untuk melaksanakan tugas-tugasnya yang pada akhirnya memberikan dampak

positif bagi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hasil diatas menunjukkan bahwa keterlibatan kerja dipengaruh oleh beban

kerja yang diberikan kepada para karyawan.Soeprihanto (2003) berpendapat

bahwa beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus

diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu

tertentu. Beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja

perusahaan menurut jenis pekerjaannya. Apabila sebagian besar karyawan bekerja

sesuai dengan standar perusahaan maka tidak menjadi masalah karena para

karyawan akan memihak secara psikologis terhadap pekerjaannya dan

menganggap tingkat kinerjanya penting bagi harga diri. Sebaliknya, apabila

karyawan bekerja diatas standar maka beban kerja yang diemban terasa berlebihan

sehingga karyawan akan kurang memihak kepada pekerjaannya.

Hasil kategorisasi skala beban kerja menunjukkan bahwa subjek penelitian

memiliki tingkat beban kerja yang rendah, dengan nilai empirik sebesar 45,20 dan

nilai hipotetik sebesar 60 berada pada rentang nilai 38,4-52,8 dengan presentase

72%. Hasil ini menunjukkan bahwa karyawan pada unit BAU, FKIP,

Perpustakaan, Fakultas Teknik, dan satpam memiliki beban kerja yang rendah.

Setiap karyawan harus mengetahui dan memahami tugas-tugasnya, juga

kaitan pekerjaan sendiri dengan tugas orang lain. Setiap tugas harus sesuai dengan

potensi dan kemampuan karyawan agar dapat bertanggung jawab atas tugasnya.

Beban kerja yang dirasakan oleh seorang karyawan menjadi faktor penekan yang

menghasilkan kondisi-kondisi tertentu, sehingga menuntut karyawan untuk

terlibat dalam memberikan energi atau perhatian yang lebih yang harus

diselesaikan dalam jangka waktu tertentu (Nurmianto, 2003).

Variabel beban kerja memberikan sumbangan efektif terhadap keterlibatan

kerja sebesar 48%, sedangkan 52% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Faktor

lain yang dimungkinkan dapat menjadi variabel yang mempengaruhi tingkat

Page 15: HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN …eprints.ums.ac.id/46672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ketidakhadiran dan angka pengunduran diri yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Dari hasil

11

keterlibatan kerja pada karyawan Universitas Muhammadiyah Surakarta seperti

diungkapkan oleh Brown (1996) antara lain faktor situasional seperti persepsi

terhadap kompensasi, kondisi pekerjaan, hubungan interpersonal dan karakteristik

pekerjaan. Apabila tidak mampu memenuhinya, maka hal tersebut akan

berdampak negatif terhadap keterlibatan kerja pada karyawan.

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki kekurangan dalam melaksanakan

penelitian antara lain: proses pengambilan data awal kurang akurat karena hanya

melakukan wawancara dengan 2 orang karyawan, sehingga data awal yang

diperoleh kurang akurat. Proses penyebaran skala penelitian dilakukan dengan

bantuan pihak perusahaan dalam jangka waktu pengisian selama 18 hari. Peneliti

tidak dapat langsung mendampingi proses pengambilan data dikarenakan alasan

teknis dan prosedur perusahaan. Kondisi ini menyebabkan adanya keragu-raguan

terhadap kualitas jawaban yang diberikan oleh subjek penelitian.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan atas hasil penelitian maka

dapat disimpulkan bahwa, ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara

beban kerja dan keterlibatan kerja. Tingkat keterlibatan kerja karyawan

Universitas Muhammadiyah Surakarta tergolong tinggi. Tingkat beban kerja

karyawan Universitas Muhammadiyah Surakarta tergolong rendah. Beban kerja

berperan terhadap keterlibatan kerja sebesar 48,4%. Sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain.

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang diperoleh dan pembahasan,

maka penulis memberikan sumbangan saran yang diharapkan dapat bermanfaat,

yaitu: 1) Bagi pimpinan, sebagai pemegang jabatan di kantor diharapkan

memperhatikan kinerja karyawan dan tidak memberikan beban kerja diluar

kemampuan karyawan, serta menegur karyawan yang memberikan pekerjaan ke

karyawan lain. 2) Bagi karyawan diharapkan mampu meningkatkan kinerja

dengan berusaha mengetahui dan memahami tugas-tugasnya, juga kaitan

pekerjaan sendiri dengan tugas orang lain. 3) Bagi peneliti selanjutnya, peneliti

lain yang tertarik untuk mengadakan penelitian yang sama diharapkan

Page 16: HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN …eprints.ums.ac.id/46672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ketidakhadiran dan angka pengunduran diri yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Dari hasil

12

memperluas populasi atau ruang lingkup penelitian, sehingga generalisasinya

menjadi lebih luas, Memperbaiki kelemahan serta kekurangan yang ada dalam

penelitian kali ini, serta memilih situasi kondisi yang tepat dalam melaksanakan

penelitian, Menyertakan variabel atau faktor-faktor lain yang mempengaruhi

keterlibatan kerja, dengan kata lain penelitian tidak hanya menggunakan dua

variabel dalam penelitian selanjutnya agar mendapatkan hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Brown, S,P. 1996. A Meta-Analysis and Review of Organizational Research on

Job Involvement. Psychological Buletin, 120(2). 288-255

Hiriyappa, B. 2009.Organizational Behavior. New Delhi: New Age International

Publishers.

Kanungo RN. Measurement of job and work involvement.Journalof Applied

Psychology. 1982; 67(3):341–9.

Mangkuprawira, S. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta:

PT. Ghalia Indonesia

Nurmianto, Eko. 2003. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya.Guna widya.

Jakarta.

Robbins, S. P & Judge. T. A. 2011. Organizational Behavior. New Jersey :

Pearson Education

Schaufeli, W.B., & Salanova, M. 2007. Work Engagement: An Emerging

Psychological Concept and Its Implication for Organizational. Managing

Social and Ethical Issues In Organizational, 135-177

Soeprihanto,J. 2003. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan.

Yogyakarta: BPFE

Wirnata, Moh. 2009. Beban Kerja. Jurnal Kesehatan. Diunduh dari http://wir-

nursing.blogspot.com/2009/07/beban-kerja-perawat.Html

Xanthopoulou, D. Bakker, A. B., Demerouti, E., & Schaufeli, W. B. 2007. The

role of personal resources in the job demands-resources model.

International journal of stress management. 14(2). 121-141

Page 17: HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN …eprints.ums.ac.id/46672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ketidakhadiran dan angka pengunduran diri yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Dari hasil

13