HPSP 09 YUMKMI 5 HamaPenyakit Semangka

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hama semangka

Citation preview

  • Dr. M. SYUKUR, SP, MSi

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2008

    PENGENDALIAN

    HAMA DAN PENYAKIT

    SEMANGKA

  • Hama Penting Semangka

    Hama penting pada semangka:

    1. Thrips (Thrips parvispinus Karny)

    2. Ulat perusak daun (Spodoptera litura)

    3. Tungau

    4. Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn.)

    5. Kutu aphids (Aphids gossypii Glover)

  • Hama Trips

    Penyebab: hama berukuran kecil ramping, warna kuning pucat kehitaman, mempunyai sungut badan beruas-ruas. Hama ini juga sebagai vektor virus. Cara penularan, hama mengembara di malam hari, menetap dan berkembang biak.

    Gejala serangan: daun-daun muda atau tunas-tunas baru menjadi keriting. Tanaman keriting dan kerdil (yang kemungkinan disebabkan virus) serta tidak dapat membentuk buah secara normal.

    Pengendalian: menyemprotkan larutan insektisida sampai tanaman basah dan merata. Misalnya: Curacron, Kanon dan Agrimex .

  • Ulat perusak daun

    Ulat ini berwarna hijau dengan garis hitam/berwarna hijau bergaris kuning, tanda serangan daun dimakan sampai tinggal lapisan lilinnya dan terlihat dari jauh seperti berlubang.

    Pengendalian: dilakukan secara non kimiawi dan kimiawi, misal : Curacron, Kanon dan Decis.

  • Hama Tungau

    Tungau merah merah: Tetranychus cinnabarinus Boisduval atau tunga kuning: Polyphagotarsonemus latus Bank.

    Ciri-cirinya adalah binatang kecil berwarna merah agak kekuningan/kehijauan mengisap cairan tanaman, membelah diri dengan menggigit dan menyengat. Hama ini juga sebagai vektor virus.

    Gejala serangan: tampak jaring-jaring sarang binatang ini di bawah permukaan daun, warna dedaunan akan pucat.

    Pengendalian: dilakukan dengan menyemprotkan akarisida, misal: Kelthane

  • Ulat Tanah

    Hama ini mempunyai ciri yaitu berwarna hitam berbintik-bintik/bergaris-garis, panjang tubuh 2-5 cm, aktif merusak dan bergerak pada malam hari. Menyerang daun, terutama tunas-tunas muda, ulat dewasa memangsa pangkal tanaman.

    Pengendalian: (1) penanaman secara serempak pada daerah yang berdekatan untuk memutus siklus hidup hama dan pemberantasan sarang ngengat disekitarnya; (2) pengendalian secara kimiawi, dengan insektisida sesuai dengan aturan penanaman buah semangka.

  • Kutu Apids

    Aphids muda berwarna kuning, sedangkan aphids dewasa mempunyai sayap dan berwarna agak kehitaman. Kutu ini juga sebagai vektor virus.

    Gejala serangan adalah daun tanaman menggulung dan pucuk tanaman menjadi keriting akibat cairan daunnya dihisap hama. Ciri lainnya adalah adanya getah cairan yang mengandung madu dan mengkilap dari kejauhan.

    Pengendaliannya adalah dengan menyemprotkan insektisida secara rutin, misal: Curacron, Kanon dan Decis. Tanaman yang telah terserang virus, dicabut dan dibakar.

  • Penyakit Penting Semangka

    Penyakit penting pada semangka:

    1. Layu Fusarium

    2. Bercak daun

    3. Antraknosa

    4. Busuk semai

    5. Busuk buah

    6. Virus

  • Layu Fusarium

    Penyebab: Fusarium oxysporum. Gejala: tanaman tampak layu seperti kekurangan air. Pada pagi dan sore hari tanaman tampak segar. Bila tidak ditanggulangi, dalam waktu 2-3 hari saja tanaman akan mati kering, berwarna coklat dan batangnya mengerut.

    Pengendalian: (1) secara non kimiawi dengan pergiliran masa tanam dan menjaga kondisi lingkungan agar tidak terlalu lembab, menanam pada areal baru yang belum pernah ditanami semangka; (2) secara kimiawi dilakukan dengan menyemprotkan fungisida secara periodik, menanam benih yang sudah direndam fungisida, misal: Antracol dan Dithane

  • Bercak Daun

    Penyebab: spora Pseudoperenospora cubensisRostowzew terbawa angin dari tanaman lain yang terserang.

    Gejala: permukaan daun terdapat bercak-bercak kuning dan selanjutnya menjadi coklat akhirnya mengering dan mati, atau terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu-abu/ungu.

    Pengendalian: (1) secara non kimiawi seperti pada penyakit layu fusarium; (2) tanaman disemprot dengan fungisida.

  • Antraknosa

    Penyebab: Colletotrichum lagenarium.

    Gejala: daun terlihat bercak-bercak coklat yang akhirnya berubah warna kemerahan dan akhirnya daun mati. Bila menyerang buah, tampak bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan semakin meluas.

    Pengendalian: (1) dilakukan secara non kimia seperti pengendalian penyakit layu fusarium; (2) menggunakan fungisida, misal: Antracol dan Dithane.

  • Busuk Semai

    Penyebab: cendawan Pythium ultimum Trow. Menyerang pada benih yang sedang disemaikan.

    Gejala: batang bibit berwarna coklat, rebah kemudian mati.

    Pengendalian: benih direndam di dalam fungisida, penyemprotan fungisida secara periodik, misal: Dithane.

  • Busuk Buah

    Penyebab: Phytophthora capsici Leonian. Jamur menginfeksi buah menjelang masak dan aktif setelah buah dipetik.

    Pengendalian: hindari dan cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik selama pengangkutan maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pada waktu siang hari ketika tidak berawan/hujan. Tanaman dan buah disemprot fungisida secara periodik.

  • Virus

    Penyebab: virus yang terbawa oleh hama tanaman yang berkembang pada daun tanaman.

    Gejala: daun melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil dan timbul rekahan membujur pada batang.

    Pengendalian: serangan vektor virus dicegah dengan menggunakan insektisida. Belum ditemukan obat yang tepat untuk mengendalikan virus, sehingga tanaman yang terlanjur terkena harus dicabut dan dibakar.

  • Hama dan Penyakit Semangka

    Serangan ulat dan layu bakteri

  • Hama dan Penyakit Semangka

    Serangan busuk buah

  • Hama dan Penyakit Semangka

    Serangan busuk buah

  • Hama dan Penyakit Semangka

    Serangan busuk buah

  • Hama dan Penyakit Semangka

    Serangan ulat daun ke buah

  • Hama dan Penyakit Semangka

    Daun semangka sudah layu sebelum buah matang