109

Hormon S1 Metabolisme

Embed Size (px)

DESCRIPTION

utruuiui

Citation preview

Page 1: Hormon S1 Metabolisme
Page 2: Hormon S1 Metabolisme

HORMON

adalah bahan kimia pembawa sinyal.

dibentuk dalam sel2 khusus, yang terdapat

dalam kelenjar endokrin.

disekresikan kedalam darah & o/ darah

disalurkan ke organ2 target

di organ target Hormon menjalankan

fungsi2 tertentu secara fisiologik & biokimia

Page 3: Hormon S1 Metabolisme

Endokrin: sel endokrin sekresi sinyal (hormon) aliran darah sel sasaran

Page 4: Hormon S1 Metabolisme

Klasifikasi Hormon

1. Komposisi kimia

2. Daya larut

3. Lokasi reseptor

4. Sifat sinyal yang digunakan untuk

perantara kerja hormon dalam sel

Page 5: Hormon S1 Metabolisme

* Fungsi Hormon1. Integrasi fungsi-fungsi tubuh

( a.l : pengaturan fungsi jaringan yang

distal dari kelenjar)

2. Mempertahankan homeostasis tubuh

(a.l. mendeteksi & memberikan respon

terhadap kondisi lingkungan)

3. Mengaktifkan/menghambat proses

metabolisme

4. Berperan pada proses reproduksi,

pertumbuhan sel dan diferensias

Page 6: Hormon S1 Metabolisme

* Klasifikasi Hormon1. Lipofilik – steroid - kolesterol

tiroid (T3, T4)

2. Hidrofilik – protein (polipeptida) – asam

amino

Hormon pankreas

Katekolamin – epineprin – norepineprin

POMC – ACTH (adrenokortikotropik),

α dan β MSH, β dan γ Lipotropin,

endorfin, CLIP

Page 7: Hormon S1 Metabolisme

* Faktor pengatur kerja hormon1. Kecepatan sintesis dan sekresi Hormon

oleh dan dari kelenjar pembentukannya.

2. Sistem transpor spesifik yang ada dalam

plasma darah

3. Protein reseptor spesifik yang ada dalam

sitosol dan membran sel target

4. Perubahan-perubahan pada membran atau

sitosol sel sasaran

5. cAMP (ion Ca)

Page 8: Hormon S1 Metabolisme

* KERJA HORMON secara umum1. Menginduksi sintesis enzim transkripsi-

translasi pada tingkat inti2. Merangsang sintesis enzim pada tingkat

ribosom3. Mempengaruhi aktivitas enzim secara

langsung4. Berhubungan dengan transpor spesifik zat

yang melintas membran5. Meningkatkan aktivitas adenilat siklase

membran

Page 9: Hormon S1 Metabolisme

* Sintesis Hormon- H peptida disintesis mell st proses translasi

mRNA yg berasal dr gen ybs

- u/ efisiensi diketahui bahwa dg 1 gen (Pre-

pro-opio melanokortin (POMC) dpt diperoleh lbh dr 1 macam H yi :

- Enkefalin

- endorfin

- β-lipotropin

- β MSH

- ACTH

Page 10: Hormon S1 Metabolisme

● Bekerja mirip enzim ∑ nya kecil bedanya :

1. dibentuk di organ yang bukan tempat kerjanya 2. Sebelum kerja masuk ke sirkulasi darah 3. struktur tidak selalu protein 4. pada organ sasaran diatur oleh 5 faktor - sintesis & sekresinya - diubah menjadi lebih aktif - sistem transpor spesifik - reseptor spesifik pada organ sasaran - didegradasi oleh hepar & ginjal

Page 11: Hormon S1 Metabolisme

* Transpor

1. Globulin – spesifik

SHBG

THBG

2. Albumin

3. Prealbumin

Page 12: Hormon S1 Metabolisme

* Reseptor

1. protein spesifik pengenal hormon

2. tidak sama dengan protein transport

3. ∑ reseptor dapat berubah-ubah

4. bersifat mobil/dapat berpindah/bergerak

5. ∑ protein reseptor < protein transpor

afinitas reseptor > protein transpor

Page 13: Hormon S1 Metabolisme

Reseptor

Protein ini menerima sinyal dalam bentuk ligan

Reseptor memiliki afinitas terhadap suatu molekul kimiawi yang spesifik

Dapat dibagi menjadi dua:Reseptor permukaan selReseptor intraseluler/nuklear

Page 14: Hormon S1 Metabolisme
Page 15: Hormon S1 Metabolisme

Gbr 3

Page 16: Hormon S1 Metabolisme

Reseptor Permukaan Sel

Sebagian besar molekul sinyal adalah hidrofilik tidak dapat menembus membran plasma harus berikatan dengan reseptor membentuk sinyal intraseluler

Page 17: Hormon S1 Metabolisme

Reseptor Permukaan Sel

Dapat dibagi menjadi 3 kelas:Kanal ionG-protein coupled receptorEnzyme linked receptor

Page 18: Hormon S1 Metabolisme

Reseptor Intraseluler

Molekul sinyal hidrofobik (hormon steroid) melalui membran plasma terikat pada reseptor intraseluler

Page 19: Hormon S1 Metabolisme

C. Steroid Hormones Receptors

Steroid hormone receptors are composed of

an amino terminus of variable length

a highly-conserved central DNA-binding domain

a hydrophobic carboxy terminus steroid-binding region

HSP prevents interaction of untransformed receptor with responsive elements of DNA

Page 20: Hormon S1 Metabolisme
Page 21: Hormon S1 Metabolisme
Page 22: Hormon S1 Metabolisme
Page 23: Hormon S1 Metabolisme

Mekanisme UMPAN BALIK

* merupakan karakteristik sistem endokrin

* mekanisme umpan balik homeostatik ikut

menentukan kecepatan sintesis H

* tidak berlaku u/ semua H

Page 24: Hormon S1 Metabolisme

TRH

TSH

Kelj TiroidT4 & T3

Efek Hormon

Faktor releasing

Hormon Tropik

Organ akhir Hormon

Efek Hormon

Hipotalamus

Hipofisis

Organ akhir Hormon

Mekanisme Umpan Balik

+

+

+

+

+

+

Page 25: Hormon S1 Metabolisme

A. HORMON HIPOFISIS POSTERIOR

* OT=OKSITOSIN, VP=VASOPRESIN, ADH=ANTIDIURETIK HORMON

Page 26: Hormon S1 Metabolisme

B. HORMON HIPOFISIS ANTERIOR

Page 27: Hormon S1 Metabolisme

Hormon Utama Tubuh

Polipeptida Glikoprotein Terkait-steroid Amin

H. Adrenokortikotropik (ACTH)

Follicle stimulating hormone (FSH) Aldosteron Epinefrin

Angiotensin I & II Gonadotropin korionik manusia (HCG)

Kortisol Norepinefrin

Kalsitonin (CT) Luteinizing hormone (LH) 1,25-Dihidroksi-kolekalsiferol

Tiroksin (T4)

Kolesistokinin Thyroid stimulating hormone (TSH) Estradiol Triiodotironin (T3)

Gastrin Progesteron

Glukagon Asam Retinoat

H. Pertumbuhan (GH) Testosteron

Insulin

Faktor pertumbuhan mirip- Insulin (IGF,somatomedin)

Melanocyte stimulating hormone (MSH)

Oksitosin (OT)

H. paratiroid (PTH)

Prolaktin (PRL)

Vasopresin (VP, ADH)

Page 28: Hormon S1 Metabolisme

HORMON S-I MODUL METABOLISME

Hypotiroid Cushing syndrome Hor. Pankreas : Insulin – Glukagon ACTH P’aturan, sintesis,

sekresi, struktur, cara

Epineprin & Norepineprin kerja, fungsi Tiroid – TRH GnRh

Page 29: Hormon S1 Metabolisme

HORMON UTAMA YG MENGATUR METABOLISME BAHAN BAKAR

* Hormon Anabolik : Insulin * Hormon counterregulatory

GlukagonEpinefrinNorepinefrinKortisolSomatostatinHormon PertumbuhanHormon Tiroid

Page 30: Hormon S1 Metabolisme

INSULIN

- hormon anabolik utama - disintesis oleh sel beta pankreas - terdiri atas 2 rantai polipeptida : rantai A dihubungkan oleh 2 jembatan

disulfida antara A7 – B7 dan

A20 – B19 rantai B dirantai A terdapat jembatan

disulfida antara A6 – A11

Page 31: Hormon S1 Metabolisme

Struktur Insulin

Page 32: Hormon S1 Metabolisme
Page 33: Hormon S1 Metabolisme

* Struktur :

- primer - sekunder

- tersier

- kuartener

Page 34: Hormon S1 Metabolisme

* INSULIN

Efek fisiologis pada metabolisme Bahan

bakar yaitu :

* merangsang penyimpanan glikogen di hati & otot

* merangsang sintesis asam Lemak &

triasilgliserol serta penyimpanannya di

jaringan adiposa.

Page 35: Hormon S1 Metabolisme

efek fisiologis insulin

* merangs sintesis lebih dr 50 jenis protein sebagian berperan dlm pertumbuhan

organisme.

* memiliki efek parakrin didalam sel pulau

Langerhans pankreas.

* setelah dikeluarkan o/ sel β, insulin menekan pengeluaran glukagon dari sel

α

Page 36: Hormon S1 Metabolisme

GLUKAGON* Hormon counterregulatory utama

berarti kerjanya bertentangan dengan

kerja insulin (kontrainsular)

* disintesis sebagai bagian dari suatu

protein prekursor berukuran besar

(proglukagon).

* Proglukagon dihasilkan o/

- sel α pulau Langerhans pankreas

- sel usus

Page 37: Hormon S1 Metabolisme

* mengandung sejumlah peptida yg berkait

secara tandem dengan :

- glisentin peptida terkait-glisentin

(glycentin-related peptide)

- glukagon peptida terkait glukagon I

(GLP-1)

peptida terkait glukagon II

(GLP-2)

* di pankreas proglukagon mengalamin

pemutusan untuk menghasilkan glukagon

Page 38: Hormon S1 Metabolisme

* Struktur glukagon

urutan asam amino

NH2 – His – Ser – Gln – Gly – Thr – Phe –Thr – Ser – Asp – Tyr –

Ser – Lys – Tyr – Leu – Asp – Ser – Arg – Arg – Ala – Gln –

Asp – Phe – Val – Gln – Trp – Leu – Met – Asn – Thr – COOH

101

20

2921

11

Page 39: Hormon S1 Metabolisme

GLUKAGON

* mendorong glikogenolisis, glukoneogenesis &

ketogenesis dengan merangsang

pembentukan cAMP didalam sel sasaran.

* Hati organ sasaran utama

* merangsang pengeluaran Insulin dari sel β

pankreas

Page 40: Hormon S1 Metabolisme

SOMATOSTATIN * Brsl dr prekursor – praprosomatostatin, st

peptida yg tdd; 116 as amino* ada 2 btk prosomatostatin :

- S-14 st peptida siklik, 14 aa, BM 1600dihslkan di hipotalamus, sel δ

pulau Langerhans, sistem saraf pusat dan di sel lambung & duodenum

- S-28 lbh poten 7-10 kali dlm m’hambat

pengelaran GH & insulin

Page 41: Hormon S1 Metabolisme

SOMATOSTATIN

* sekresi di rangsang o/ :

- metabolit adl: glukosa, arginin dan leusin.

- hormon adl : glukagon, peptida usus

vasoaktif (VIP), kolesistokinin

(CCK)

Page 42: Hormon S1 Metabolisme

SOMATOSTATIN

* efek fisiologis :

- menekan sekresi GH & TSH (tyroid-

stimulating hormone) dari kelenjar Hipofisis anterior

- menekan sekresi insulin dan glukagon

Page 43: Hormon S1 Metabolisme

* Struktur Somatostatin

Urutan Asma amino

NH2 – Ala – Gly – Cys – lys – Asn – Phe – Trp – Lys – Thr -

Phe – Thr – Ser – Cys - COOH

1 10

1411

Page 44: Hormon S1 Metabolisme

* Efek fisiologis

- m’ penyerapan zat gizi dari usus dengan memperlama masa pengosongan

lambung yi dengan :

. m’ sekresi gastrin dan asam

lambung

. m’ sekresi eksokrin pankreas

(yi. Enz pencernaan, bikarbonat, dan air)

. m’ aliran darah splanknik

Page 45: Hormon S1 Metabolisme

KATEKOLAMIN (Epinefrin, Norepinefrin, Dopamin)

* adalah produk sekresi sistem simpatoadrenal

agar tubuh dapat beradaptasi dengan

berbagai stres akut & kronik.

Page 46: Hormon S1 Metabolisme

* disimpan dalam bentuk- Epinefrin (80-85%) dibentuk di sel medula adrenal- norepinefrin (15-20%) disintesis & disimpan

. di medula adrenal

. di SSP

. Di ujung saraf sistem saraf adrenergik

- Dopamin bekerja terutama sebagaineurotransmiter

efek pd metabolisme bahanbakar kecil

Page 47: Hormon S1 Metabolisme

KATEKOLAMIN

* dibentuk dr tirosin (prekursornya)

* sekresi epinefrin & norepinefrin dirangsang

o/ b’bgi stres termasuk

- nyeri

- perdarahan

- olahraga

- hioglikemia

- hipoksia

Page 48: Hormon S1 Metabolisme

L-FENILALANIN

H. T3 & T4

L-TIROSIN

L-DOPA

DOPAMIN

NOREPINEFRIN

EPINEFRIN

H. KATEKOLAMIN

L-TIROSIN

MONOIODOTIROSIN (MIT)

DIODOTIROSIN (DIT)

atau

DIODOTIROSIN (DIT)

DIODOTIROSIN (DIT)

DIODOTIROSIN (DIT)

I2

+

T4

+

T3

MONOIODOTIROSIN (MIT)

+

Page 49: Hormon S1 Metabolisme

stres

Transmisi impuls saraf

Asetil kolin

Depolarisasi membran plasma

Ca2+ ekstrasel

Ca2+ intrasel

sitosol

Pembentukan dan pengeluaran epinefrin & norepinefrin

Pengeluaran Katekolamin

Page 50: Hormon S1 Metabolisme

EFEK FISIOLOGIS KATEKOLAMIN

* b’fs mell 2 jenis reseptor utama pd m’brn sel

sasaran yi : - reseptor adrenergik α

- reseptor adrenergik β

* kerja epinefrin & norepinefrin di :

- hati scr langsung

- adiposit mempengaruhi

- sel otot rangka metab. Bhn bakar

- sel α & β pankreas

Page 51: Hormon S1 Metabolisme

KATEKOLAMIN (Epinefrin & Norepinefrin)

* merupakan hormon yang melawan kerja

Insulin

* menimbulkan efek metabolik yang ditujukan

untuk mobilisasi bahan bakar ke sel yang

memerlukan energi pada saat stres akut &

kronis

Page 52: Hormon S1 Metabolisme

* ke duanya secara simultan menekan sekresi

Insulin memastikan bhw aliran bahan

bakar akan terus kearah penggunaan bukan kearah penyimpanan selama

rangsangan stres menetap

* efek pada jantung & pembuluh darah untuk

m’ curah jantung & tekanan darah sistemik

Page 53: Hormon S1 Metabolisme

Adiposa

TG

Gliserol

Otot

Glikogen

Piruvat& laktat

ALEpi +

Hati

Glukosa

Glikogen

Glukosa

+

+

+

Epi

Epi

Epi

Efek epinefrin pd Metabolisme bahan

bakar

Page 54: Hormon S1 Metabolisme

KATEKOLAMIN

(Metabolisme & inaktivasi)

* mempunyai afinitas relatif rendah terhadap

reseptor α & β setelah berikatan – cepat

lepas (katekolamin bebas) durasi

respons biologisnya singkat.

Page 55: Hormon S1 Metabolisme

* 2 cara inaktivasi

1. katekolamin bebas diserap kembali o/

ujung saraf adrenergik – dpt digunakan

kembali (resekresi) mengalami

- deaminasi o/ monoamin oksidase (MAO)

- atau metilasi o/ katekol O-

metiltransferase (COMT) asam 3-

metoksi-4-hidroksimandelat (didalam

ujung saraf) di keluarkan ke

sirkulasi.

Page 56: Hormon S1 Metabolisme

- jaringan lain (hati & ginjal) dapat

menyerap katekolamin yang terdapat

dalam darah o/ enz MAO & COMT

asam 3-metoksi-4 hidroksimandelat

(asam vanililmandelat / VMA)

Page 57: Hormon S1 Metabolisme

2. katekolamin bebas diinaktifkan melalui

proses konjugasi

pd keadaan patologis – neoplasma

medula adrenal mengeluarkan

Epinefrin & norepinefrin – secara

berlebihan

dpt dilakukan pengukuran katekolamin

atau metabolitnya (VMA)

Page 58: Hormon S1 Metabolisme

GLUKOKORTIKOID (GC)

* GC fisiologis utama dlm tbh manusia adalah

Kortisol (hidrokortison)

* zat awal steroid - kolesterol

A B

CD

siklopentanoperhidrovenantren

Page 59: Hormon S1 Metabolisme

GLUKOKORTIKOID

* pembentukan & pengluaran dikontrol oleh

kaskade sinyal saraf & endokrin yang

berkaitan & berurutan di sumbu

serebrokorteks-hipotal-hipofisis-

adrenokorteks.

Page 60: Hormon S1 Metabolisme

* sinyal berupa ‘stres’ mencetuskan

pembentukan monoamin (setil kolin &

serotonin) merangsang pembentukan &

pengeluaran CRH (corticotropin-releasing

hormone) masuk ke pembuluh darah porta

hopotal-hipofisis

Page 61: Hormon S1 Metabolisme

Kelenjar adrenal

Tidur

Pajanan dingin

Perdarahan Olahraga

Trauma

ToksinHipotalamus

CRH

Nyeri

EmosiHipoglisemia

infeksi

+

+Hipofisis

ACTHKortisol

PENGATURAN SEKRESIKORTISOL

Page 62: Hormon S1 Metabolisme

* CRH dialirkan ke Reseptor spesifiknya di

membran sel hipofisis anterior kompleks

H-R merangsang sekresi ACTH ( H adreno

kortikotropik) ke dalam sirkulasi sistemik dialirkan ke Reseptor spesifik di membran sel

korteks adrenal kompleks H-R merangsang sekresi Kortisol.

Page 63: Hormon S1 Metabolisme

Kolesterol (C27)

HO

5

4

3

2

1

6

7

89

10

14

1311

12

1516

17

19

25

21

2018

22

27

24

23

26

Pregnenolon (C21)

HO

C=O

CH3

HO

C=O

CH3

Progesteron (C21) Kortisol (C21)

HO O

C=O

CH2OH

HOOH

Page 64: Hormon S1 Metabolisme

* ∑ kortisol bebas darah sbg sinyal umpan-

balik negatif thd sekresi CRH & ACTH

kortisol - menekan sekresi CRH &

ACTH

kortisol - m’rangs sekresi

* pd keadaan stres yg sgt berat efek umpan

balik negatif o/ kdr kortisol yg dikalahkan

aktivitas bgn aksis yg lebih

Page 65: Hormon S1 Metabolisme

* Keadaan Patologis- sindroma Cushing

. sekresi kortisol yg b’lebihan akibat sekresi ACTH yg berlebihan. Hiperkortisolemia disebabkan o/

adenoma jinak (tumor) penghasil ACTH yg terdapat di kelj hipofisis anterior

. Tumor ini menghasilkan ACTH secara

autonom (tidak terpengaruh oleh mekanisme umpan-balik negatif kortisol yg normal tdk berlaku

Page 66: Hormon S1 Metabolisme

- Sindroma Cushing

. Tumor di korteks adrenal hipersekresi kortisol kadar kortisol

darah m’. Bila kadar kortisol darah m’, tumor

kemungkinan ada di hipofisis anterior.

Page 67: Hormon S1 Metabolisme

Efek Fisiologis GC di bnyk jar

* menghambat sintesis DNA, RNA & protein

serta merangsang penguraian

makromolekul tersebut.

* bekerja agar bahan bakar selalu tersedia –

sebagai respons terhadap stres kronik

Page 68: Hormon S1 Metabolisme

* b/ GC penyerapan glukosa o/ sel di

berbagai jaringan dihambat, terjadi :

- lipolisis di jaringan. adiposa

- proteolisis di kulit, sel limfoid &

otot

asam Lemak yang dibebaskan

dioksidasi oleh hati untuk

menghasilkan Energi.

Page 69: Hormon S1 Metabolisme

gliserol & asam amino – berfungsi

sebagai substrat untuk membentuk

glukosa glikogen & disimpan

sinyal akut dari epinefrin

merangsang penguraian glikogen

glukosa (untuk melawan stres akut)

Page 70: Hormon S1 Metabolisme

* Mekanisme kerja GC :

- pengikatan ke R intrasel kompleks

steroid H-R interaksi kompleks

steroid H-R dengan elemen respons

GC pada DNA transkripsi gen pembentukan protein spesifik

Page 71: Hormon S1 Metabolisme

Adiposa

TG

Gliserol

Otot

ALGC +

Hati

Glukosa

Glikogen

Glukosa

+

+

+

Epi

GC

GC

Efek Glukokortikoid pd Metabolisme

Bahan bakar

AA

AA

GC +

Page 72: Hormon S1 Metabolisme
Page 73: Hormon S1 Metabolisme

HORMON PERTUMBUHAN (GH)

* Suatu polipeptida yang merangsang

pertumbuhan

* efeknya banyak diperantarai oleh IGF (faktor

pertumbuhan mirip-insulin yang dihasilkan

oleh sel sebagai respons terhadap pengikatan

GH ke Reseptor-nya di membran sel.

Page 74: Hormon S1 Metabolisme

* GH juga mempunyai efek langsung pada

metabolisme bahan bakar.

* dihasilkan oleh hipofisis anterior – merupakan

H tropik terbanyak – [ ] 5-15 mg/g H tropik

lain ± µg/g.

* merupakan protein larut air – dengan waktu

paruh plasma sekitar 20-50 menit.

Page 75: Hormon S1 Metabolisme

Pengaturan Sekresi* dirangs o/ GHRH (growth hormone-releasing

hormone)* dihambat o/ GHRIH (growth hormone release-

inhibiting hormone), somatostatin.* sintesis GHRH terbatas di hipotalamus somatostatin disintesis o/ b’macam-macam

nukleus - di otak- sel δ pulau Langerhans pankreas- sel mukosa usus.

Page 76: Hormon S1 Metabolisme

* sekresi GH dimodulasi o/ kdr sma bhn bakar

metabolik termasuk prot,lem,KH dlm plasma.

* pd org normal :

- hiperglikemia menekan sekresi GH

- hipoglikemia m’ sekresi GH

* kdr AA arginin drh m’ sekresi GH m’ * kdr as lem drh m’ menumpulkan respons

GH thd p’ arginin & p’ mendadak glukosa.

* pd puasa jangka panjang yg t’jadi –

mobilisasi as lem u/ menyelamatkan prot

t’jadi p’ sekresi GH

Page 77: Hormon S1 Metabolisme

Otak

Stres

Olahraga

+

+

+

+-

+

++Ritme

tidur

HormonPertumbuhan

IGF-I

Sel hati & sel lain

Glukosa darahAsam amino darah

Hormon Pertumbuhan

SomatostatinGHRH

Hipotalamus

Hipofisisanterior

IGF-IIGF-I

-

-

PENGATURAN SEKRESIHORMON

PERTUMBUHAN

Page 78: Hormon S1 Metabolisme

EFEK GH

* pada metabolisme Energi mempengaruhi:

- penyerapan & oksidasi bahan bakar di

jaringan adiposa, otot, hati

m’ ketersediaan asam lemak yang

dapat dioksidasi untuk menghasilkan

energi

menyelamatkan glukosa & protein

(secara tidak langsung m’ oksidasi

glukosa & asam amino

Page 79: Hormon S1 Metabolisme

EFEK GH

Page 80: Hormon S1 Metabolisme

* pd jar. adiposa

- m’ kepekaan adiposit terhadap efek

lipolitik katekolamin & m’ kepekaannya

terhadap efek lipogenik insulin

menyebabkan pembebasan asam lemak

& gliserol ke darah u/ dimetabolis di hati

- m’ esterifikasi asam lemak pembentukan triasilgliserol didalam sel

lemak berkurang

Page 81: Hormon S1 Metabolisme

Pd otot :

* efek lipolitik GH

m’ kadar asam lemak bebas dalam

darah yang mengalir ke otot.

asam lemak cenderung digunkan sebagai

bahan bakar – sehingga – secara tidak

langsung menekan penyerapan glukosa oleh sel otot (kecepatan glikolisis juga

berkurang secara proporsional)

Page 82: Hormon S1 Metabolisme

Pd otot :

* m’ transpor AA ke dalam sel otot

menghasilkan substrat untuk sintesis protein.

* m’ sintesis DNA & RNA

* Efek positif pd keseimbangan nitrogen

karena adanya efek lipolisis GH menyebabkan penghematan protein karena

tersedia asam lemak sebagai alternatif

sumber energi bagi otot.

Page 83: Hormon S1 Metabolisme

Pd Hati:* b/ kadar Insulin plasma (puasa)

- GH m’kn oksidasi asam lemak asetil KoA

- m’kn ketogenesis

- m’kn lipolisis p’ kadar gliserol

(berperan sebagai substrat untuk

glukoneogenesis.

Page 84: Hormon S1 Metabolisme

Pd Hati:* merangsang sintesis glikogen di hati

karena adanya p’ glukoneogenesis menekan metabolisme glukosa

* efek utama adalah merangsang

pembentukan & ekskresi IGF

Page 85: Hormon S1 Metabolisme

HORMON TIROID* dr asam amino tunggal tirosin* produk sekresi dr sel asinus tiroid yi :

- T3 – triiodotironin- T4 – tetraiodotironin

* waktu paruh dlm plasma :- T4 - ± 7 hari- T3 – 1 – 1,5 hari wkt paruh yg cukup lama krn p’ik T4 &

T3 ke prot transpor spesifiknya (yi. globulin – globulin pengikat tiroid – TBG)

Page 86: Hormon S1 Metabolisme

O O OHOH CH2-CH-COOHI NH2

I I

I I

OHOOHOH

I

I I

CH2-CH-COOHI NH2

3,5,3’,5’-Tetraiodotironin (T4)

3,5,3’-Triiodotironin (T3)

STRUKTUR T3 & T4

Page 87: Hormon S1 Metabolisme

* Sintesis T3 & T4 dirangsang TSH

- dimulai transpor iodida dr darah ke dlm sel

asinus tiroid (melawan gradien)

- oksidasi iodida spesies iodinating

- iodinasi residu tirosil pd protein tiroglobulin

m’btk iodotirosin

- penggabungan residu monoiodotirosin dan

diiodotirosin dlm tiroglobulin m’btk residu

T3 & T4

- pemutusan tiroglobulin scr proteolitik menghasilkan T3 & T4 bebas

Page 88: Hormon S1 Metabolisme

* Transpor hormon tiroid dalam darah o/ prot transtiretin (dlm fraksi prealbumin)

* transpor dr darah ke sel asinus tiroid berlangsung mell mekanisme perangkap/penangkap-iodida perlu energi

* kecepatan transpor iodida dipengaruhi oleh konsentrasi absolut iodida di dlm tiroid

* terdapat mekanisme autoregulasi internal yg m’kan transpor iodida ke dlm sel bila konsentrasi iodida intrasel melebihi ambang tertentu dan m’kan transpor bila iodida intrasel rendah

Page 89: Hormon S1 Metabolisme

* Fraksi hormon bebas memiliki afinitas

biologis tinggi (T3) k/ bentuk ini dapat

menembus membran sel sasaran.

* protein transpor berfungsi sebagai reservoar

hormon yang sewaktu2 dapat

membebaskan hormon b/ diperlukan

* Tiroid diuraikan

- di hati,

- ginjal ,

- otot & jar lain

Page 90: Hormon S1 Metabolisme

Sekresi Tiroid

* dibebaskan dr prot bsr tiroglobulin (mgdng T3

& T4 dg ik peptida)

* pembebasan tergantung TSH (thyroid-

Stimulating Hormone)

* TSH m’rangs endositosis Tiroglobulin

k’dlm sel asinus tiroid enzim lisosom memutuskan

T3 & T4 dr tiroglobulin T3 & T4 keluar ke drh

Page 91: Hormon S1 Metabolisme

* Kontrol umpan balik

b/ T3 darah menghambat sekresi

TSH sampai kadar T3 bebas dalam darah

m’ ↓ (tepat dibawah kadar ambang yang kembali memberi sinyal agar TSH

dikeluarkan)

mekanisme umpan balik ini

memastikan tersedianya T3 bebas yang

aktif secara biologis

Page 92: Hormon S1 Metabolisme

Hipotalamus

TRH

Hipofisis

TSH

Hati & sel lain Tiroid

T3

T4

T3

+

+

Hipotalamus

Kontrol Umpan BalikTiroid

Page 93: Hormon S1 Metabolisme

♣ Efek Tiroid ;

(efek fisiologis H tiroid yang

mempengaruhi bahan bakar)

* Efek pd Hati :

♦ mempengaruhi metabolisme KH & lemak

♦ m’ kn glikolisis & pembentukan kolesterol

♦ m’ kn perubahan kolesterol garam

empedu

Page 94: Hormon S1 Metabolisme

♦ m’ kan kepekaan hepatosit terhadap kerja :

- glukoneogenik & T3 secara tidak

- glikogenolitik epinefrin langsung m’kan

glukosa hati

Page 95: Hormon S1 Metabolisme

♦ m’kn kepekaan adiposit terhadap kerja

lipolitik epinefrin T3 m’kn aliran asam

lemak ke hati sehingga m’kn

pembentukan TAG (triasilgliserol) hati

♦ p’ aliran gliserol ke hati (karena p’ lipolisis) semakin m’kn

glukoneogenesis di hati

Page 96: Hormon S1 Metabolisme

* Efek pd Adiposit :

- m’kn ketersediaan glukosa bagi sel lemak

yang berfungsi sebagai prekursor untuk

sintesis asam lemak & gliserol 3-fosfat

Page 97: Hormon S1 Metabolisme

* Efek pd Otot :- pd kdr fisiologis, m’kn penyerapan

glukosa o/ sel otot- m’rangs p’btkn protein, mell efek

stimulasi pd ekspresi gen pertumbuhan otot m’ .

- m’kn glikolisis otot

* Efek pd Pankreas:- m’kn kepekaan sel β pankreas terhadap

rangsangan u/ mendorong sekresi Insulin yang optimal

Page 98: Hormon S1 Metabolisme

KESIMPULAN

* banyak hormon yang mempengaruhi

metabolisme bahan bakar hormon2 yang

mengatur nafsu makan serta yang

mempengaruhi penyerapan, transpor dan

oksidasi makanan.

* Hormon utama yang mempengaruhi

metabolisme zat gizi : Insulin, glukagon,

epinefrin, norepinefrin, kortisol, somatostatin,

GH, tiroid

Page 99: Hormon S1 Metabolisme

♣ INSULIN

Insulin adalah hormon anabolik utama

hormon ini mendorong penyimpanan zat gizi

sebagai glikogen di hati dan otot, dan

sebagai teriasilgliserol di jaringan adiposa

juga merangsang pembentukan protein di

berbagai jaringan mis. Otot

pada saat yang sama, insulin bekerja

menghambat mobilisasi bahan bakar

Page 100: Hormon S1 Metabolisme

GLUKAGON

* Hormon counterregulatory utama

* kerja utama glukagon adalah mobilisasi

cadangan bahan bakar dengan merangsang

glikogenolisis dan glukoneogenesis

* efek ini memastikan bahwa diantara waktu

makan glukosa selalu tersedia untuk jaringan

dependen glukosa

Page 101: Hormon S1 Metabolisme

* Epinefrin, norepinefrin, kortisol, somatostatin

dan hormon pertumbuhan juga memiliki

aktivitas kontrainsuler.

* Hormon tiroid juga diklasifikasikan sebagai

kontrainsuler karena hormon ini :

- meningkatkan kecepatan konsumsi bahan

bakar

- meningkatkan kepekaan sel sasaran

terhadap hormon lain yang melawan kerja

insulin

Page 102: Hormon S1 Metabolisme

* Insulin dan hormon counterregulatory

menghasilkan 2 jenis pengaturan metabolik :

1. terjadi dalam beberapa menit sampai jam

setelah interaksi H-R dan biasanya terjadi

akibat perubahan aktivitas katalitik atau

kinetik enzim kunci yang sudah ada, yang

disebabkan oleh fosforilasi atau

defosforilasi enz im tersebut.

Page 103: Hormon S1 Metabolisme

2. pengaturan sintesis enzim kunci melalui

mekanisme yang merangsang atau

menghambat transkripsi dan translasi

mRNA. Proses ini berlangsung lambat

dan memerlukan waktu beberapa jam

sampai hari.

Page 104: Hormon S1 Metabolisme
Page 105: Hormon S1 Metabolisme
Page 106: Hormon S1 Metabolisme
Page 107: Hormon S1 Metabolisme

Reseptor tirosin kinase (untuk insulin)Tidak seperti

reseptor pada EGF (monomer pada keadaan tidak terstimulasi), reseptor insulin tetramer dengan ik.disulfida

Page 108: Hormon S1 Metabolisme

Reseptor tirosin kinase (untuk insulin) Setelah autofosforilasi,

reseptor insulin tidak lgsg berikatan dgn protein yg memiliki domain SH2, bergabung dahulu dengan IRS1.

IRS-1 dock/ protein adapter untuk menggabungkan IR dengan protein yang memiliki SH2 domain

Page 109: Hormon S1 Metabolisme