16
HORMON YANG BERPERAN DALAM METABOLISME Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel. Semua organisme multisel tumbuhan, memproduksi hormon. Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan m tersebut dan bereaksi baik dengan memengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan p serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, d anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada bany hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatu reproduksi pada hampir semua organisme multiselular. Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sist dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon dilepaskan langsung ke alira walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut ektohormon (ectohormone) langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke s Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bag otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalu pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf posteriornya. Klasifikasi Hormon Peptida / protein :

Hormon Dalam Metabolisme

Embed Size (px)

Citation preview

HORMON YANG BERPERAN DALAM METABOLISMEHormon (dari bahasa Yunani, : horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan, memproduksi hormon. Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan memengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular. Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut ektohormon (ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target. Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.

Klasifikasi Hormon Peptida / protein :

-

Merupakan kelompok terbesar dan diarahkan oleh mRNA pada endoplasmic reticulum, sebagian besar dibentuk sebagai prohormon. Peptida yang berqasal dari preprohormone dipecah di aparatus Golgi membentuk hormon.

-

di sekresikan oleh sebagian besar kel. endokrin Amina derivat asam amino tirosin, yang disekresikan oleh kel. Tiroid dan. medula kel. Adrenal (catecholamines) Steroid berasal dari kolesterol dan disekresi oleh korteks adrenal vertebrata dan pada mamalia juga oleh plasenta. Klasifikasi Kimia Mempengaruhi Kelarutan Hormon:

1) 2) 3) 4) 5) 6)

Kelarutan hormon ternyata juga mempengaruhi : sintesis penyimpanan Sekresi transpor dalam darah Mekanisme yang mempengaruhi sel sasaran yang dipengaruhi half-life. Hampir semua peptida dan katekolamin bersifat hidrofilik sedangkan semua steroid dan hormon tiroid hidrofobik. Situs kerja Hidrofilik berinteraksi dengan reseptor pada membran, dan mengaktifkan kanal ion atau caraka kedua (second messenger), karena tidak dapat menembus dwilapis lipid yang membentuk membran sel Hidrofobik berinteraksi dengan reseptor internal, karena dapat berdifusi menembus dwilapis lipid dari membran sel, reseptornya umumnya berperan sebagai faktor transkripsi dan mempengaruhi ekspresi gen. Pengaturan metabolisme oleh hormon :

1.

Hormon kel. Tiroid:

- mempertahankan keseimbangan energi metabolik. - merupakan pencetus untuk fungsi normal dari semua sel termasuk sel otot jantung. 2. dan menunjang proses tumbuh/growth dan perkembangan sejak bayi. Stimulasi sekresi hormon Kortisol oleh Adrenal Kortex

Kadar glukosa rendah menyebabkan Hypothalamus mensekresikan CRH (corticotropinreleasing hormone) kemudian Anterior pituitary cells mensekresikan ACTH (adrenocorticotropic hormone) sehingga Adrenal cortex akan mensekresikan cortisol (dan glukokortikoid lainnya) [cortisol mencegah uptake glukosa oleh sel-sel otot] Pengaturan sekresi hormon Umpan balik negatif (Negative feedback) Merupakan mekanisme yang paling umum dalam pengaturan sekresi hormon. Hormon dapat pula secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi sekresinya sendiri melalui mekanisme down regulation. Umpan balik positif (Positive feedback) Sangat jarang terjadi. Jalur Pengaturan Negative Feedback: - kortisol menghambat sekresi ACTH oleh adrenal kortex. - kortisol juga menghambat sekresi CRH secretion dari hypothalamus

Gambar 2.1 Jalur Pengaturan Negative Feedback

A. Kelenjar Tiroid Kelenjar Tiroid menghasilkan 2 jenis hormone:

1. Triiodotironin (T3) 2. Tetraiodotironin (T4) Hormon tiroid berperan dalam metabolism umum (sintesis protein),

perkembanganumum (pembentukan hormone pertumbuhan), diferensiasi jaringan (proses tumbuh kembang) dan ekspresi gen. Setengah hingga 2/3 hormon ini berada di luar tiroid. Di dalam darah hormone ini terikat pada 2 protein pengikat spesifik yaitu Thyroxyne binding globulin (TBG) dan Thyroxine binding prealbumin (TBPA). Hormon tiroid memiliki reseptor intrasel spesifik yang ada dalam nucleus sel target. Dalam melakukan aktivitasnya hormon tiroid membutuhkan yodium. Bila terjadi defisiensi yodium dalam kelenjar tiroid, kecepatan pembentukan hormone mula-mula tetap, tetapi persediaan yodium dalam kelenjar tiroid semakin berkurang. Dalam keadaan demikian kelenjar tiroid berusaha mengambil yodium dalam darah. Bila deficit yodium semakin besar maka pengeluaran hormone akan semakin berkurang. Biosintesis hormone tiroid melibatkan beberapa proses yang rumit, termasuk metabolism yodida. a. Metabolisme Yodida dalam kelenjar tiroid Konsentrasi yodida transporter ini dikendalikan oleh hormone TSH (Thyroid Stimulating Hormone). - Yodida akan dipekatkan di dalam kelenjar tiroid, dengan bantuan Na+ K+ ATPase. 70% yodida disimpan dalam bentuk inaktif yaitu monoiodotirosin (MIT) dan diiodotirosin (DIT), 30%nya dalam bentuk residu iodotironil, T3 dan T4. Yodida dengan jumlah sangat kecil dapat masuk dengan cara difusi. Bila tidak disatukan ke dalam DIT atau MIT (hanya sekitar