28
LAPORAN KASUS STATUS PASIEN BAGIAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI I. IDENTITAS PASIEN Nama : Nn. Nada Putri Utami Umur : 13 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Tempat/Tanggal Lahir: 24 Desember 1998 Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Pendidikan : SMP Pekerjaan : Pelajar Alamat : Jl. Rebah 3 No.320 Rt/Rw : 2/09 Depok Tanggal Pemeriksaan : 2 Januari 2012 II. ANAMNESA Keluhan Utama : Terdapat benjolan pada kelopak mata sebelah kiri Keluhan Tambahan : Kelopak mata merah, nyeri apabila ditekan dan pada saat menunduk Riwayat Penyakit Sekarang : 1

Hordeolum Case Yess Yo

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hordeolum Case Yess Yo

LAPORAN KASUS

STATUS PASIEN BAGIAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Nn. Nada Putri Utami

Umur : 13 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Tempat/Tanggal Lahir: 24 Desember 1998

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Pelajar

Alamat : Jl. Rebah 3 No.320 Rt/Rw : 2/09 Depok

Tanggal Pemeriksaan : 2 Januari 2012

II. ANAMNESA

Keluhan Utama : Terdapat benjolan pada kelopak mata sebelah kiri

Keluhan Tambahan : Kelopak mata merah, nyeri apabila ditekan dan pada saat

menunduk

Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang ke poliklinik mata RSM Ridwan Meuraksa dengan keluhan terdapat

benjolan pada kelopak mata sebelah kiri sejak ±2 minggu sebelum datang ke Rumah

Sakit. Sebelumnya keluhan hanya berupa benjolan kecil seperti jerawat yang berada di

kelopak mata sebelah kiri yang semakin lama semakin besar dan terasa sakit apa bila

disentuh. Keluhan juga disertai sakit apabila pasien sedang menunduk dan seperti ada

yang mengganjal.

1

Page 2: Hordeolum Case Yess Yo

Pada awal nya pasien mengaku teman yang duduk sebangku dengan pasien

menderita penyakit yang sama seperti yang di derita pasien. Pasien juga mengaku jarang

membersihkan muka sehabis melakukan aktifitas. Kebiasaan seperti penggunaan alat

kosmetik seperti maskara disangkal oleh pasien. Riwayat trauma sebelumnya disangkal

serta riwayat pada keluarga mempunyai penyakit yang sama juga disangkal oleh pasien.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama.

III. PEMERIKSAAN FISIK

A. Status Generalis

- Keadaan umum : Tampak sakit ringan

- Kesadaran : Compos Mentis

- Tanda Vital

o Tekanan darah : 110/90 mmHg

o Nadi : 82 x/menit

o Suhu : 36,2º C

o Frekuansi pernafasan : 20 x/menit

o Berat badan : 48 kg

- Kepala : Normocephal

- Mata : (lihat status oftalmologi)

- Telinga, Hidung, Tenggorok : Dalam batas normal

- Gigi gegili : Dalam batas normal

2

Page 3: Hordeolum Case Yess Yo

- Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)

- Thoraks dan abdomen : Dalam batas normal

- Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), Sianosis (-)

B. Status Oftalmologi

OD OS

Posisi Hirschberg Orthoforia Orthoforia

Gerakan bola mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah

Visus 6/6 6/6

TIO N/palpasi Tidak dievaluasi

Palpebra Sekret (-)

pada palpasi ditemukan:

Edema (-),

massa (-), hiperemis (-)

Sekret (-)

Pada palpasi ditemukan:

Edema (+),

massa (+) berukuran

0,5x0,3cm,konsistensi

kenyal, Hiperemis(+), dan

tidak bisa digerakkan

Konjungtiva tarsalis Hiperemis (-), papil (-),

edema (-)

Hiperemis (+), papil (-),

edema (+)

Konjungtiva bulbi Injeksi siliar (-) Injeksi siliar (-)

Kornea T.a.k T.a.k

COA Dalam, jernih, hifema (-),

hipopion (-), flare (-)

Dalam, jernih, hifema (-),

hipopion (-), flare (-)

Iris Bulat, batas tegas, Bulat, batas tegas,

3

Page 4: Hordeolum Case Yess Yo

sinekia anterior (-),

sinekia posterior (-)

sinekia anterior (-),

sinekia posterior (-)

Pupil Bulat, jernih, berada di

sentral

Bulat, jernih, berada di

sentral

Lensa Jernih Jernih

Vitreus Tidak dievaluasi Tidak dievaluasi

Fundus Tidak dapat dievaluasi Tidak dievaluasi

IV. RESUME

Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan pada kelopak mata sebelah kiri

sejak ±2 minggu sebelum datang ke Rumah Sakit. Sebelumnya keluhan hanya berupa

benjolan kecil seperti jerawat yang berada di kelopak mata sebelah kiri yang semakin

lama semakin besar dan terasa sakit apa bila disentuh. Keluhan juga disertai sakit apabila

pasien sedang menunduk dan seperti ada yang mengganjal.

Pada awal nya pasien mengaku teman yang duduk sebangku dengan pasien menderita

penyakit yang sama seperti yang di derita pasien. Pasien juga mengaku jarang

membersihkan muka sehabis melakukan aktifitas.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan :

OD OS

Visus 6/6 6/6

Palpebra Sekret (-), Edema (-),

massa (-), hiperemis (-)

Sekret (-), Edema (+),

massa (+), hiperemis (+)

Konjungtiva tarsalis Sekret (-)

pada palpasi ditemukan:

Edema (-),

massa (-), hiperemis (-)

Sekret (-)

Pada palpasi ditemukan:

Edema (+),

massa (+) berukuran

0,5x0,3cm,konsistensi

kenyal, Hiperemis(+), dan

4

Page 5: Hordeolum Case Yess Yo

tidak bisa digerakkan

V. DIAGNOSA KERJA

- Hordeolum internum palpebra superior oculus sinistra

VI. DIAGNOSA BANDING

- Kalazion

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan mikrobiologis :

- Pemeriksaan Gram

- Pembiakan dan tes resistensi antibiotik

VIII. PENATALAKASANAAN

Terapi

Kompres hangat 10 menit, 3 kali sehari 

Lyncomicyn 500 mg 3 kali sehari

Asam Mefenamat 500 mg 3 kali sehari

Gentamisin salep mata 4 x 1 aplikasi per hari

Rencana insisi

 

Anjuran

1. Bersihkan kelopak mata dengan air bersih atau pun dengan sabun atau sampo

yang tidak menimbulkan iritasi, seperti sabun bayi. Lakukan dengan mata

tertutup.

2. Jangan menekan atau menusuk hordeolum, hal ini dapat menimbulkan infeksi

yang lebih serius.

3. Hindari pemakaian makeup pada mata, karena kemungkinan hal itu menjadi

5

Page 6: Hordeolum Case Yess Yo

penyebab infeksi.

4. Jangan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan infeksi ke kornea

.

Pembahasan

Diagnosis pada pasien dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, dan pemeriksaan fisik

oftalmologi. Dari anamnesis pada pasien ini didapatkan data berupa adanya benjolan pada

kelopak mata atas pada mata sebelah kiri.

Benjolan ini awalnya kecil berwarna kemerahan dan bengkak pada kelopak mata atas.

Benjolan ini kemudian semakin membesar dan disertai nyeri terutama bila tersentuh. Keadaan ini

sesuai dengan kepustakaan yang mengatakan bahwa hordeolum awalnya hanya berupa benjolan

kecil yang berwarna kemerahan yang makin lama makin besar disetai nyeri jika tertekan.

Benjolan ini menjadi besar dan mengalami reaksi radang akibat infeksi kuman

stafilokokus atau streptokokus pada kelenjar Zeis dan Moll. Dari pemeriksaan oftalmologi

didapatkan adanya edema dan hiperemi pada palpebra superior okulus sinistra yang disertai

nyeri. 1,3,5

Benjolan menonjol kearah kulit dan ikut bergerak dengan pergerakan kulit disertai

dengan supurasi dan dan injeksi konjungtiva. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang

mengatakan bahwa hordeolum interna merupakan injeksi pada kelenjar Meibom sehinga ia

tumbuh kearah konjungtiva dan tidak ikut bergerak dengan pergerakan kulit. Pemberian

antibiotika topikal adalah untuk megobati infeksi akibat kuman stafilokokus ataupun

sterptokokus. Apabila terapi dengan konservatif tidak ada perbaikan atau nanah tidak dapat

keluar maka dapat dilakukan tindakan operatif berupa insisi untuk mengeluarkan nanah pada

benjolan sejajar dengan magro palpebra, agar tidak memotong kelenjar Meibom yang lain. Pada

penderita juga dianjurkan untuk menghindari terlalu banyak menyentuh daerah yang sakit dan

menjaga kebersihan daerah mata untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder. Penderita

dianjurkan untuk dilakukan tindakan operatif berupa insisi untuk mengeluarkan nanah. 4,5

PENUTUP

6

Page 7: Hordeolum Case Yess Yo

Demikianlah telah dilaporkan suatu kasus dengan diagnosis hordeolum

internum palpebra superior oculus sinistra yang mencakup diagnosis, pemeriksaan

oftalmologis, dan penanganannya.

Hordeolum

7

Page 8: Hordeolum Case Yess Yo

Kelopak mata adalah bagian mata yang sangat penting. Kelopak mata melindungi kornea

dan berfungsi dalam pendisribusian dan eliminasi air mata. Penutupan kelopak mata berguna

untuk menyalurkan air mata ke seluruh permukaan mata dan memompa air mata melalui

punctum lakrimalis.

Kelainan yang didapat pada kelopak mata bermacam-macam, mulai dari yang jinak

sampai keganasan, proses inflamasi, infeksi mau pun masalah struktur seperti ektropion,

entropion dan blepharoptosis. Untungnya, kebanyakan dari kelainan kelopak mata tidak

mengancam jiwa atau pun mengancam penglihatan.1

Hordeolum adalah salah satu penyakit yang cukup sering terjadi pada kelopak mata.

Secara klinis kelainan ini sering sulit dibedakan dengan kalazion akut. Hordeolum merupakan

infeksi lokal atau proses peradangan pada kelopak mata. Bila kelenjar Meibom yang terkena

disebut hordeolum internum, sedangkan bila kelenjar Zeiss atau Moll yang terkena maka disebut

hordeolum eksternum.2

Hordeolum biasanya menyerang pada dewasa muda, namun dapat juga terjadi pada

semua umur, terutama orang-orang dengan taraf kesehatan yang kurang. Mudah timbul pada

individu yang menderita blefaritis dan konjungtivitis menahun. 3

Gambar 1. Hordeolum

ANATOMI PALPEBRA

8

Page 9: Hordeolum Case Yess Yo

Palpebra superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit yang dapat menutup dan

melindungi bola mata bagian anterior. Berkedip melindungi kornea dan konjungtiva dari

dehidrasi. Palpebra superior berakhir pada alis mata, palpebra inferior menyatu dengan pipi.

Palpebra terdiri atas lima bidang jaringan utama. Dari superfisial ke dalam terdapat lapis

kulit, lapis otot rangka (orbikularis okuli), jaringan areolar, jaringan fibrosa (tarsus), dan lapis

membran mukosa (konjungtiva pelpebra).5

1. Kulit

Kulit pada palpebra berbeda dari kulit bagian lain tubuh karena tipis, longgar, dan elastis, dengan

sedikit folikel rambut, tanpa lemak subkutan.

2. Muskulus Orbikularis okuli

Fungsi otot ini adalah untuk munutup palpebra. Serat ototnya mengelilingi fissura palpebra

secara konsentris dan meluas sedikit melewati tepian orbita. Sebagian serat berjalan ke pipi dan

dahi. Bagian otot yang terdapat di dalam palpebra dikenal sebagai bagian pratarsal; bagian diatas

septum orbitae adalah bagian praseptal. Segmen luar palpebra disebut bagian orbita. Orbikularis

okuli dipersarafi oleh nervus facialis.

3. Jaringan Areolar

Terdapat di bawah muskulus orbikularis okuli, berhubungan degan lapis subaponeurotik dari

kujlit kepala.

4. Tarsus

Struktur penyokong utama dari palpebra adalah lapis jaringan fibrosa padat yang disebut tarsus

superior dan inferior. Tarsus terdiri atas jaringan penyokong kelopak mata dengan kelenjar

Meibom (40 buah di kelopak atas dan 20 buah di kelopak bawah)

5. Konjungtiva Palpebrae

9

Page 10: Hordeolum Case Yess Yo

Bagian posterior palpebrae dilapisi selapis membran mukosa, konjungtiva palpebra, yang

melekat erat pada tarsus.

Tepian palpebra dipisahkan oleh garis kelabu (batas mukokutan) menjadi tepian anterior

dan posterior. Tepian anterior terdiri dari bulu mata, glandula Zeiss dan Moll. Glandula Zeiss

adalah modifikasi kelenjar sebasea kecil yang bermuara dalam folikel rambut pada dasar bulu

mata. Glandula Moll adalah modifikasi kelenjar keringat yang bermuara ke dalam satu baris

dekat bulu mata. Tepian posterior berkontak dengan bola mata, dan sepanjang tepian ini terdapat

muara-muara kecil dari kelenjar sebasesa yang telah dimodifikasi (glandula Meibom atau tarsal)

Punktum lakrimalis terletak pada ujung medial dari tepian posterior palpebra. Punktum

ini berfungsi menghantarkan air mata ke bawah melalui kanalikulus terkait ke sakus lakrimalis.

Fisura palpebrae adalah ruang elips di antara kedua palpebra yang dibuka. Fisura ini

berakhir di kanthus medialis dan lateralis. Kanthus lateralis kira-kira 0,5 cm dari tepian lateral

orbita dan membentuk sudut tajam.

Septum orbitale adalah fascia di belakang bagian muskularis orbikularis yang terletak di

antara tepian orbita dan tarsus dan berfungsi sebagai sawar antara palpebra orbita. Septum

orbitale superius menyatu dengan tendo dari levator palpebra superior dan tarsus superior;

septum orbitale inferius menyatu dengan tarsus inferior.5

Retraktor palpebrae berfungsi membuka palpebra. Di palpebra superior, bagian otot

rangka adalah levator palpebra superioris, yang berasal dari apeks orbita dan berjalan ke depan

dan bercabang menjadi sebuah aponeurosis dan bagian yang lebih dalam yang mengandung

serat-serat otot polos dari muskulus Muller (tarsalis superior). Di palpebra inferior, retraktor

utama adalah muskulus rektus inferior, yang menjulurkan jaringan fibrosa untuk membungkus

meuskulus obliqus inferior dan berinsersio ke dalam batas bawah tarsus inferior dan orbikularis

okuli. Otot polos dari retraktor palpebrae disarafi oleh nervus simpatis. Levator dan muskulus

rektus inferior dipasok oleh nervus okulomotoris

Pembuluh darah yang memperdarahi palpebrae adalah a. Palpebra. Persarafan sensorik

kelopak mata atas didapatkan dari ramus frontal nervus V, sedang kelopak mata bawah oleh

cabang kedua nervus V.6.

10

Page 11: Hordeolum Case Yess Yo

Gambar2. Anatomi palpebra

DEFINISI

Hordeolum adalah infeksi atau peradangan pada kelenjar di tepi kelopak mata bagian

atas maupun bagian bawah yang disebabkan oleh bakteri, biasanya oleh kuman Stafilokokus

(Staphylococcus aureus). Hordeolum dapat timbul pada 1 kelenjar kelopak mata atau lebih.

Kelenjar kelopak mata tersebut meliputi kelenjar Meibom, kelenjar Zeis dan Moll. 4,5

Berdasarkan tempatnya, hordeolum terbagi menjadi 2 jenis :

1. Hordeolum interna, terjadi pada kelenjar Meibom. Pada hordeolum interna ini benjolan

mengarah ke konjungtiva (selaput kelopak mata bagian dalam).

11

Page 12: Hordeolum Case Yess Yo

Gambar3. Hordeolum Internum

2. Hordeolum eksterna, terjadi pada kelenjar Zeis dan kelenjar Moll. Benjolan nampak dari

luar pada kulit kelopak mata bagian luar (palpebra).6,7

Gambar3. Hordeolum Eksternum

12

Page 13: Hordeolum Case Yess Yo

ETIOLOGI

Staphylococcus aureus adalah agent infeksi pada 90-95% kasus hordeolum.3

FAKTOR RESIKO

1. Penyakit kronik.

2. Kesehatan atau daya tahan tubuh yang buruk.

3. Peradangan kelopak mata kronik, seperti Blefaritis .

4. Diabetes

5. Hiperlipidemia, termasuk hiperkolesterolemia.

6. Riwayat hordeolum sebelumnya

7. Higiene dan lingkungan yang tidak bersih

8. Kondisi kulit seperti dermatitis seboroik.5,6,9

PATOFISIOLOGI

Hordeolum externum timbul dari blokade dan infeksi dari kelenjar Zeiss atau

Moll. Hordeolum internum timbul dari infeksi pada kelenjar Meibom yang terletak di

dalam tarsus.

Obstruksi dari kelenjar-kelenjar ini memberikan reaksi pada tarsus dan jaringan

sekitarnya. Kedua tipe hordeolum dapat timbul dari komplikasi blefaritis.2, 3

GEJALA DAN TANDA

Gejala2,3

- Pembengkakan

- Rasa nyeri pada kelopak mata

- Perasaan tidak nyaman dan sensasi terbakar pada kelopak mata

- Riwayat penyakit yang sama

13

Page 14: Hordeolum Case Yess Yo

Tanda7

- Eritema

- Edema

- Nyeri bila ditekan di dekat pangkal bulu mata

- Seperti gambaran absces kecil

Diagnosa Banding

Kalazion

Kista

Tumor

PENATALAKSANAAN

Biasanya hordeolum dapat sembuh dengan sendiri dalam waktu 5-7 hari.8

Umum

1. Kompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit tiap kalinya untuk membantu

drainase. Lakukan dengan mata tertutup.

2. Bersihkan kelopak mata dengan air bersih atau pun dengan sabun atau sampo

yang tidak menimbulkan iritasi, seperti sabun bayi. Hal ini dapat mempercepat

proses penyembuhan. Lakukan dengan mata tertutup.

3. Jangan menekan atau menusuk hordeolum, hal ini dapat menimbulkan infeksi

yang lebih serius.

4. Hindari pemakaian makeup pada mata, karena kemungkinan hal itu menjadi

penyebab infeksi.

5. Jangan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan infeksi ke kornea.

Obat

Urutan penatalaksanaan hordeolum adalah sebagai berikut:

1. Kompres hangat selama sekitar 10-15 menit, 4 kali sehari.

14

Page 15: Hordeolum Case Yess Yo

2. Antibiotik topikal (salep, tetes mata), misalnya: Gentamycin, Neomycin,

Polimyxin B, Chloramphenicol, Dibekacin, Fucidic acid, dan lain-lain. Obat

topikal digunakan selama 7-10 hari, sesuai anjuran dokter, terutama pada fase

peradangan.

3. Antibiotika oral (diminum), misalnya: Ampisilin, Amoksisilin, Eritromisin,

Doxycyclin dan Lyncomicyn. Antibiotik oral digunakan jika hordeolum tidak

menunjukkan perbaikan dengan antibiotika topikal. Obat ini diberikan selama

7-10 hari. Penggunaan dan pemilihan jenis antibiotika oral hanya atas

rekomendasi dokter berdasarkan hasil pemeriksaan.

Adapun dosis antibiotika pada anak ditentukan berdasarkan berat badan sesuai dengan masing-

masing jenis antibiotika dan berat ringannya hordeolum.

Obat-obat simptomatis (mengurangi keluhan) dapat diberikan untuk meredakan keluhan nyeri,

misalnya: asetaminofen, asam mefenamat, ibuprofen, dan sejenisnya.

Pembedahan

Bila dengan pengobatan tidak berespon dengan baik, maka prosedur pembedahan

mungkin diperlukan untuk membuat drainase pada hordeolum.8

Pada insisi hordeolum terlebih dahulu diberikan anestesi topikal dengan pantokain

tetes mata. Dilakukan anestesi filtrasi dengan prokain atau lidokain di daerah hordeolum

dan dilakukan insisi yang bila:

Hordeolum internum dibuat insisi pada daerah fluktuasi pus, tegak lurus pada

margo palpebra.

Hordeolum eksternum dibuat insisi sejajar dengan margo palpebra. Setelah

dilakukan insisi, dilakukan ekskohleasi atau kuretase seluruh isi jaringan

meradang di dalam kantongnya dan kemudian diberikan salep antibiotik. 9,10

15

Page 16: Hordeolum Case Yess Yo

RINGKASAN

Hordeolum merupakan infeksi lokal atau proses peradangan pada kelopak mata.

Bila kelenjar Meibom yang terkena disebut hordeolum internum, sedangkan bila kelenjar

Zeiss atau Moll yang terkena maka disebut hordeolum eksternum.

Staphylococcus aureus adalah agent infeksi pada 90-95% kasus hordeolum.

Gejala dan tanda hordeolum antara lain bengkak, nyeri pada kelopak mata, perasaan tidak

nyaman dan sensasi terbakar pada kelopak mata, memiliki riwayat penyakit yang sama,

eritema, edem, nyeri bila ditekan di dekat pangkal bulu mata. Seperti gambaran absces

kecil.

Penatalaksanaan terdiri dari perawatan umum seperti kompres hangat, antibiotik

topikal atau pun sistemik dan pembedahan.

16

Page 17: Hordeolum Case Yess Yo

DAFTAR PUSTAKA

1. http://emedicine.medscape.com/article/1213080

2. http://www.emedicine.com/oph/LID.html

3. http://www.emedicine.com/emerg/OPHTHALMOLOGY.htm

4. http://www.3-rx.com/stye/default.php

5. Vaughan, D.G. Oftalmologi Umum, Edisi 14, Cetakan I, Widya Medika, Jakarta, 2000:

Hal 17-20

6. Sidarta, I. Ilmu Penyakit Mata, Edisi III, Cetakan I, Balai Penerbit FK UI,

Jakarta.2004: Hal 92-94

7 . S i d a r t a , I , d k k . S a r i I l m u P e n y a k i t M a t a , C e t a k a n I I I , B a l a i

P e n e r b i t F K U I , Jakarta 2003: Hal15 -16

8. http://www.emedicinehealth.com/script.main/art.asp?articlekey=58821&page=1

9. http://www. abxguide.org/diagnosis/heent/hordeolum_stye_chalazion.html

10. http://dermatlas.med.jhml.edu/derm

17

Page 18: Hordeolum Case Yess Yo

Pertanyaan :

Apa dasar diagnosa pada pasien ini?

Diagnosis pada pasien dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, dan pemeriksaan fisik

oftalmologi. Dari anamnesis pada pasien ini didapatkan data berupa adanya benjolan pada kelopak mata

atas pada mata sebelah kiri.

Benjolan ini awalnya kecil berwarna kemerahan dan bengkak pada kelopak mata atas. Benjolan

ini kemudian semakin membesar dan disertai nyeri terutama bila tersentuh. Keadaan ini sesuai dengan

kepustakaan yang mengatakan bahwa hordeolum awalnya hanya berupa benjolan kecil yang berwarna

kemerahan yang makin lama makin besar disetai nyeri jika tertekan.

Benjolan ini menjadi besar dan mengalami reaksi radang akibat infeksi kuman stafilokokus atau

streptokokus pada kelenjar Zeis dan Moll. Dari pemeriksaan oftalmologi didapatkan adanya edema dan

hiperemi pada palpebra superior okulus sinistra yang disertai nyeri.

Benjolan menonjol kearah kulit dan ikut bergerak dengan pergerakan kulit disertai dengan

supurasi dan dan injeksi konjungtiva. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang mengatakan bahwa

hordeolum interna merupakan injeksi pada kelenjar Meibom sehinga ia tumbuh kearah konjungtiva dan

tidak ikut bergerak dengan pergerakan kulit.

Kapan dilakukan insisi ?

Dianjurkan insisi (penyayatan) dan drainase pada hordeolum, apabila:

Hordeolum tidak menunjukkan perbaikan dengan obat-obat antibiotika topikal dan antibiotika

oral dalam 2-4 minggu.

Hordeolum yang sudah besar atau sudah menunjukkan fase abses.

Setelah insisi dianjurkan kontrol dalam seminggu atau lebih untuk penyembuhan luka insisi agar

benar-benar sembuh sempurna.

Apa hordeolum bisa sembuh sendiri?

Hordeolum biasanya akan sembuh sendiri secara spontan dan sementara itu dapat diberi kompres

hangat. Hordeolum memberikan gejala radang pada kelopak mata seperti bengkak, mengganjal dengan

rasa sakit, merah, dan nyeri bila ditekan. Mata mungkin berair, peka terhadap cahaya terang dan penderita

18

Page 19: Hordeolum Case Yess Yo

merasa ada sesuatu di matanya. Biasanya sebagian kecil kelopak akan membengkak, walaupun dapat

terjadi pada seluruh kelopak yang menyebabkan kelopak mata sukar diangkat karena bertambah beratnya

kelopak. Pada pasien dengan hordeolum, kelenjar preaurikel, yaitu kelenjar yang terdapat di belakang

telinga, biasanya turut membesar. Sering hordeolum ini membentuk abses (kantung nanah) dan pecah

dengan sendirinya.

Untuk mempercepat peradangan kelenjar dapat dapat diberikan kompres hangat, 4 kali sehari

selama 10 menit sampai nanah keluar. Pengangkatan bulu mata dapat memberikan jalan untuk

penyerapan nanah. Diberi antibiotik lokal terutama bila berbakat berulang atau terjadinya pembesaran

kelenjar aurikel.

Biasanya tidak diperlukan antibiotik oral bila tidak terjadi peradangan menyeluruh di kelopak

mata. Namun bila terjadi, dapat diberikan eritromisin 250 mg atau 125-250 mg diklosasilin 4 kali sehari,

dapat juga diberi tetrasiklin. Bila terdapat infeksi stafilokokus di bagian tubuh lain maka sebaiknya

diobati juga bersama-sama. Pada nanah dan kantong nanah yang tidak dapat keluar, dilakukan penyayatan

untuk mengeluarkan nanah.

Apa benar pencabutan bulu mata termasuk dalam proses penyembuhan pada hordeolum?

Pengangkatan bulu mata dapat memberikan jalan untuk penyerapan nanah, atau pun drainase

untuk mengeluarkan isi dari kantung hordeolum.

Pengertian kista dan apa isi dari kista?

Kista adalah suatu struktur abnormal seperti kantung yang bisa ditemukan di manapun di tubuh. Kista

biasanya mengandung zat gas, cair, atau setengah padat dan memiliki dinding luar seperti sebuah kapsul.

Kista mungkin kecil dan hanya terlihat di bawah mikroskop tetapi dapat juga berukuran sangat besar

sehingga mendesak struktur tubuh normal. Kista terdapat pada berbagai jaringan dan organ dan sering

dinamai sesuai lokasinya, misalnya kista kandung kemih, kista payudara, kista hati, kista ginjal, kista

pankreas, kista vagina, kista kulit, kista tiroid.

Ada ga hubungannya dengan teman yang menderita hordeolum dapat menularkan ke kita?

Bintitan atau hordeolum itu akibat adanya infeksi di kelenjar bagian kelopak mata, namun infeksi ini

dalam bentuk abses dimana terjadi pernanahan yang terbentuk di dalam rongga yang seharusnya tidak ada

di dalam tubuh, sehingga bintitan ini tidak bersifat infeksi seperti yang dikatakan melalui pandangan dan

19

Page 20: Hordeolum Case Yess Yo

sebagainya. Penyakit mata yang paling sering menular yaitu penyakit mata merah atau yang kita kenal

juga sebagai konjungtivitis bisa disebabkan oleh virus, bakteri, bahkan jamur. Penularannya bukan

melalui pandangan, tetapi melalui kontak tangan si penderita yang habis mengucek mata lalu memegang

tangan yang ditularinya lalu orang yang ditularinya ini memegang matanya. Inilah sumber penularan yang

paling sering terjadi, dan tidak ada penularan melalui saling pandang memandang

Pada hordeolum bisa ga tumbuh secara bersamaan dikelopak mata atas dan bawah?

Bisa karena infeksi yang masuk bisa mengenai beberapa glandula atau kelenjar yang ada di kelopak mata

misalnya pada kelopak mata dalam bisa saja infeksi menyerang glandula yang berada di dalam tarsus atau

yang kita kenal dengan kelenjar meibom, juga bisa mengenai di glandula-glandula lainnya seperti

glandula Zeis dan Moll.

Perbedaan hordeolum interna dan eksterna?

Hordeolum internum merupakan infeksi kelenjar Meibom yang terletak di dalam tarsus

dengan penonjolan terutama ke daerah kulit konjungtiva tarsal. Hordeolum internum

biasanya berukuran lebih besar dibandingkan hordeolum eksternum. Pada hordeolum internum, benjolan

menonjol ke arah konjungtiva dan tidak ikut bergerak dengan pergerakan kulit, serta

jarang mengalami supurasi dan tidak memecah sendiri.

Prognosis ?

Functionam dubia ad bonam

Vital dubia ad bonam

Sanasionam dubia ad bonam

20