7
Ajeng Permata Anggitasari Hipertensi Dalam Kehamilan Hipertesi Kronik Hipertensi Gestasional Hipertensi Kronik dengan superimposed preeklampsia Preeklamsia Eklamsia Hipertensi timbul <20 minggu dan menetap dalam 12 minggu pascapersalinan. Hipertensi timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan Ibu dengan riwayat hipertensi kronik (sudah ada sebelum usia kehamilan 20 minggu) . Tes celup urin proteinuria >+1 atau trombosit <100.000 sel/uL pada usia kehamilan > 20 minggu Hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria. Preeklampsia yang disertai dengan kejang- kejang atau koma Preeklampsia Ringan Tekanan darah ≥140/90 mmHg pada usia kehamilan > 20 minggu Tes celup urin menunjukkan proteinuria 1+ atau pemeriksaan protein Preeklamsia Berat Tekanan darah >160/110 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu Tes celup urin menunjukkan proteinuria ≥2+

Hipertensi Dalam Kehamilan Bagan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

.

Citation preview

Page 1: Hipertensi Dalam Kehamilan Bagan

Ajeng Permata Anggitasari

Hipertensi Dalam KehamilanHipertesi Kronik Hipertensi Gestasional Hipertensi Kronik

dengan superimposed preeklampsia

Preeklamsia Eklamsia

Hipertensi timbul <20 minggu dan menetap dalam 12 minggu pascapersalinan.

Hipertensi timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan

Ibu dengan riwayat hipertensi kronik (sudah ada sebelum usia kehamilan 20 minggu) . Tes celup urin proteinuria >+1 atau trombosit <100.000 sel/uL pada usia kehamilan > 20 minggu

Hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria.

Preeklampsia yang disertai dengan kejang-kejang atau koma

Preeklampsia Ringan Tekanan darah ≥140/90

mmHg pada usia kehamilan > 20 minggu

Tes celup urin menunjukkan proteinuria 1+ atau pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil >300 mg/24 jam

Preeklamsia Berat

Tekanan darah >160/110 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu

Tes celup urin menunjukkan proteinuria ≥2+ atau pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil >5 g/24 jam

Tatalaksana Anjurkan istirahat lebih

banyak. Jika pasien sebelum

hamil sudah mendapat obat antihipertensi, dan terkontrol dengan baik, lanjutkan pengobatan

Tatalaksana Pantau tekanan darah,

urin (untuk proteinuria), dan kondisi janin setiap minggu.

Jika tekanan darah meningkat, tangani sebagai preeklampsia

Tatalaksana1.Atasi hipertensinya.2.sikap terhadap

kehamilannya-Preterm (< 37 minggu) ditunggu sampai aterm.

-kehamilan aterm (> 37

Tatalaksana

1.Sikap terhadap penyakit

Cegah kejang -Berikan dosis awal 4 g MgSO4 sesuai prosedur untuk mencegah kejang

Tatalaksana1. Perawatan dasar

eklampsia suportif untuk stabilisasi fungsi Vital: Airway, Breathing Circwlation (ABC).

Page 2: Hipertensi Dalam Kehamilan Bagan

Ajeng Permata Anggitasari

tersebut Jika tekanan diastolik

>110 mmHg atau tekanan sistolik >160 mmHg, berikan antihipertensi

Metildopa : Dosis awal 500 mg 3 x per hari, maksimal 3 gram per hari

Nifedipin: dosis bervariasi antara 30 - 90 mg per hari.

Jika terdapat proteinuria atau tanda-tanda dan gejala lain, pikirkan superimposed preeklampsia dan tangani seperti preeklampsia

Berikan suplementasi kalsium1,5-2 g/hari dan aspirin 75 mg/hari mulai dari usia kehamilan 20 minggu.

Pantau pertumbuhan dan kondisi janin.

Jika tidak ada komplikasi, tunggu sampai aterm.

Jika denyut jantung janin <100 kali/menit atau >180 kali/menit, tangani seperti gawat janin.

Jika terdapat

ringan. Jika kondisi janin

memburuk atau terjadi pertumbuhan janin terhambat, rawat untuk penilaian kesehatan janin.

Beri tahu pasien dan keluarga tanda bahaya dan gejala preeklampsia dan eklampsia.

Jika tekanan darah stabil, janin dapat dilahirkan secara normal.

minggu) persalinan ditunggu sampai terjadi onset persaiinan atau dipertimbangkan untuk melakukan induksi persalinan pada taksiran tanggal persalinan.

atau kejang berulang.-Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g MgSO4 dalam 6 jam sesuai prosedur.

Atasi hipertensi-Nifedipin: 4 x 10-30 mg per oral (short acting). 1 x 20-30 mg per oral (long acting/ Adalat OROS®)

-Metildopa: 2 x 250-500 mg per oral (dosis maksimum 2000 mg/hari)

2.Sikap terhadap kehamilannya -Perawatan Aktif kehamilan diakhiri.Indikasi:1. Ibu- Umur kehamiian ≥ 37

minggu. - Tanda Impending

Eclampsia- Kegagalan terapi pada

perawaran konservatif keadaan klinik dan laboratorik memburuk

- Diduga terjadi solusio plasenta

- Timbul onset persalinan, ketuban pecah, atau perdarahan

2. Obat kejang :Magnesium sulfat (MgSO4).

3. Sikap terhadap kehamilan harus diakhiri tanpa memandang umur kehamilan dan keadaan janin. Persalinan diakhiri bila sudah mencapai stabilisasi (pemulihan) hemodinamika dan metabolisme ibu.

Page 3: Hipertensi Dalam Kehamilan Bagan

Ajeng Permata Anggitasari

pertumbuhan janin terhambat, pertimbangkan terminasi kehamilan.

2. Janin- Tanda-tanda fetal

distress- Tanda-tanda IUGR- Oligohidramnion

3. Laboratorik-Tanda-tanda "sindroma HELLP" ↓ trombosit cepat.

Perawatan konservatifIndikasi preterm < 37 minggu tanpa disertaitanda-tanda impending eckmpsia dengan keadaan janin baik.

Sindroma HELLP

Sindroma HELLP adalah Preeklampsi atau Eklamsi disertai timbulnya hemolisis, peningkatan enzim hepar, dan trombositopenia.

Diagnosis- Didahului tanda dan gejala tidak khas malaise, lemah,

nyeri kepala, mual, muntah.- Adanya tanda dan gejala PE berat.

- Tanda-tanda hemolisis intravaskular, khusunya kenaikan LDH, AST, dan bilirubin ndirek.

- Tanda kerusakan/disfungsi sel hepatosit hepar : kenaikan ALT, AST, LDH

- Trombositopenia, trombosit ≤ 150.000/ml

- Semua perempuan hamil dengan keluhan nyeri pada kuadran atas abdomen, tanpa memandang ada tidaknya tanda dan gejala PE, harus dipertimbangkan sindroma HELLP.

Klasifikasi Klas 1       : trombosit ≤ 50.000/ml, LDH ≥ 600 IU/l, AST

dan/atau ALT ≥ 40 IU/l. Klas 2       : trombosit > 50.000 ≤ 100.000/ml, LDH ≥ 600

IU/l, AST dan/atau ALT ≥ 40 IU/l. Klas 3       : trombosit > 100.000 -  ≤ 150.0000/ml, LDH ≥

600 IU/l, AST dan/atau ALT ≥ 40 IU/l. Terapi medikamentosa

Mengikuti terapi medikamentosa PE/E dengan monitoring kadar trombosit tiap 12 jam. Bila trombosit < 50.000/ml atau adanya tanda koagulopati konsumtif, maka harus diperiksa waktu protrombin, waktu tromboplastin parsial, dan fibrinogen.

Jika didapatkan kadar trombosit < 100.000/ml atau trombosit 100.000 -150.000/ml dengan disertai tanda-tanda eklampsia, hipertensi berat, nyeri epigastrium, maka diberikan deksametason 10 mg i.v. tiap 12 jam.

Page 4: Hipertensi Dalam Kehamilan Bagan

Ajeng Permata Anggitasari

Pada postpartum deksametason diberikan 10 mg i.v. tiap 12 jam 2 kali, kemudian diikuti 5 mg i.v. tiap 12 jam 2 kali.

Terapi deksametason dihentikan, bila terjadi perbaikan laborotorium, yaitu trombosit > 100.000/ml dan penurunan LDH serta perbaikan tanda dan gejala-gejala klinik PE-eklampsia.

Dapat dipertimbangkan pemberian transfusi trombosit, bila kadar trombosit < 50.000/ml dan antioksidan.

Sikap terhadap kehamilan  Sikap terhadap kehamilan pada sindroma HELLP ialah aktif, yaitu kehamilan diakhiri tanpa memandang umur kehamilan. Persalinan dapat dilakukan pervaginam atau perabdominal.