4
TUGAS PAPER [JUDUL] Oleh : Fia Oktafiani B1J011123 Syarif Maulana Yusuf B1J011150 Akbar B1J01 Nama B1J01 Nama B1J01 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Himpunan Paper Draft 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

biologi dasar

Citation preview

TUGAS PAPER[JUDUL]

Oleh :Fia OktafianiB1J011123Syarif Maulana YusufB1J011150AkbarB1J01NamaB1J01NamaB1J01

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO2014Angiospermae atau nama lain dari tumbuhan berbiji tertutup memiliki dua jenis spora berbeda yaitu megasporangia dan mikrosporangia. Megasporangia memproduksi megaspora yang akan menghasilkan gametofit betina sedangkan mikrosporangia memproduksi mikrospora yang akan menjadi gametofit jantan. Proses pembentukan gamet jantan dan gamet betina dinamakan gametogenesis. Gametogenesis melibatkan proses pembelahan sel mitosis dan meiosis. Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom induknya. Sedangkan pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosomnya setengah dari jumlah kromosom induknya.Mikrosporangia berada didalam kepala sari (anther), didalam microsporangia terdapat microsporofit diploid yang kemudian mengalami meiosis menghasilkan 4 mikrospora haploid. Masing-masing mikrospora mengalami mitosis dan berubah menjadi serbuk sari, dalam satu serbuk sari terdapat 2 sel haploid berupa inti generatif 1(n) dan inti generatif 2(n). (dalam satu sel terdapat 2 macam sel, yaitu sel vegetatif (1sel) dan sel generatif (2sel)Perkembangan megasporosit betina bermula dari sel diploid berukuran besar yang bernama megasporosit. Megasporosit membelah secara meiosis menghasilkan empat sel haploid yang satu diantaranya akan berkembang menjadi megaspora. Setelah melewati fase meiosis, megaspora melakukan pembelahan mitosis dan menghasilkan 8 inti sel yang terbungkus membran. Sel-sel ini akan memposisikan dirinya, 3 sel akan menempatkan diri dibagian atas bakal biji disebut antipoda, 3 sel akan menempatkan diri juga dibagian bawah dekat mikrofil, dan 2 sel terakhir akan menempatkan diri di bagian tengah bakal biji dan melebur menjadi satu menjadi inti kandung lembaga sekunder sehingga menjadi sel yang diploid (2n). Proses mitosis sebanyak 3 kali yang menghasilkan 8 sel haploid akan menentukan tahapan perkembangan berikutnya. hal ini disebabkan dalam fertilisasi yang merupakan tahapan perkembangan berikutnya setelah gamet jantan dan betina terbentuk mutlak membutuhkan satu sel ovum dan dua sel sentral yang berasal dari pembelahan mitosis megaspora serta satu sel vegetatif dan dua sel generatif yang berasal dari pembelahan mikrospora. Fertilisasi terjadi pada saat inti generatif satu membuahi ovum membentuk zigot(2n) dan inti generatif 2 membuahi sel sentral menjadi endosperma(3n). Pembelahan mitosis megaspora yang tidak terjadi menyebabkan tidak terbentuknya 8 sel haploid, akibatnya ovum dan cell central juga tidak akan terbentuk sehingga dipastikan fertilisasi juga tidak akan berlangsung. Fertilisasi yang tidak terjadi akan menyebabkan tidak terbentuknya embrio sehingga tidak akan terbentuk generasi baru.