Hilangnya Insentif 15% Base Shear Untuk Analisis MRS di NEHRP
2015/ASCE 7-16
Ryan R. Setiadi, ST
Analisa struktur dengan metode Modal Response Spectrum (MRS)
sudah cukup digunakan di design
office. Selain dianggap lebih akurat, metode ini diperbolehkan
menghasilkan nilai base shear dibawah
hasil dari analisis metode Equivalent Lateral Force (ELF), namun
tetap dibatasi minimal 85% base shear
ELF. Penggunaan minimal 85% didasarkan bahwa metode MRS bisa
menghasilkan nilai base shear yang
jauh lebih rendah dari metode ELF dikarenakan tidak adanya
pembatasan periode getar (CuTa) di
metode MRS. 15% dianggap sebagai insentif karena dianggap metode
MRS lebih baik karena
mempertimbangkan pengaruh higher modes.
Namun hasil dari beberapa analisa dengan metode P-695 (FEMA
2009, NIST 2010) untuk model yang
didesain dengan ELF dan MRS (dengan scale faktor 85%)
menunjukkan bahwa model yang di desain
dengan MRS konsisten menghasilkan probabilitas collapse yang
lebih tinggi dibandingkan model yang di
desain dengan ELF. Hasil ini diprediksi dikarenakan nilai base
shear metode MRS yang lebih rendah dari
metode ELF (Charney 2015). Oleh karenanya kedepannya (NEHRP 2015
dan ASCE 7-16) akan
menentukan bahwa analisis dengan metode MRS harus di skalakan
minimal 100% dengan base shear
metode ELF. Jadi tidak ada lagi insentif 15%.
Perlu diperhatikan pula bahwa minimum skala 100% base shear
terhadap ELF juga berlaku untuk analisis
dengan metode Linear Response History (LRH), dimana pada code
NEHRP 2015 dan ASCE 7-16 akan
lebih di detailkan lagi. Pembaca bisa melihat paper Charney 2015
untuk resume detail update untuk
analisa LRH.
Selain itu, konsisten dengan skala base shear dikarenakan akibat
di metode ELF mempertimbangkan
pengaruh pembatasan periode getar (CuTa), deformasi hasil dari
analisis MRS maupun LRH juga tidak
perlu di skalakan dengan hasil deformasi ELF karena perhitungan
deformasi di ELF juga mengabaikan
pembatasan periode getar (CuTa).
