8
HIKAYAT ISKANDAR ZULKARNAIN: PENGARUH UNSUR ISLAM DALAM HIKAYAT MELAYU Hikayat Iskandar Zulkarnain: The Influence of Islamic Elements in Malay Saga Lisa Misliani Kantor Bahasa Provinsi Lampung Jalan Beringin II No. 40 Kompleks Gubernur, Telukbetung, Bandarlampung Telepon (0721) 486408, Faksimile (0721) 486407 Pos-el: [email protected] Diajukan: 12 April 2017, direvisi: 5 Mei 2017 Abstract This paper describes the influence of Islamic elements in the tale of Iskandar Zulkarnain through a comparison of the stories contained in the Qur'an and Malay saga. The focus of this paper is based on the manuscript numbered Ml. 21 entitled Hikayat Iskandar Zulkarnain edited by Siti Chamamah Soeratno and kept in Kuala Lumpur. The writer tries to show the creativity of the author in developing the story and the influence of Islam in the Malay saga. The methodology used by the writer is literary comparative study of Nusantara. Keywords: tale, saga, Islam, Malay Abstrak Tulisan ini mencoba mengangkat pengaruh unsur Islam dalam hikayat Iskandar Zulkarnain melalui suatu perbandingan kisah yang terkandung dalam Al Qur’an dan hikayat Melayu. Fokus tulisan ini ditujukan pada naskah bernomor Ml. 21 yang berjudul Hikayat Iskandar Zulkarnain suntingan Siti Chamamah Soeratno dan di disimpan di Kuala Lumpur. Penulis berupaya menunjukkan adanya kreatifitas pengarang dalam mengembangkan cerita dan adanya pengaruh Islam dalam hikayat Melayu. Metodologi yang digunakan penulis adalah kajian sastra bandingan Nusantara. Kata kunci: hikayat, Islam, Melayu

HIKAYAT ISKANDAR ZULKARNAIN: PENGARUH UNSUR ISLAM DALAM …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HIKAYAT ISKANDAR ZULKARNAIN: PENGARUH UNSUR ISLAM DALAM …

HIKAYAT ISKANDAR ZULKARNAIN: PENGARUH UNSUR ISLAM DALAM HIKAYAT MELAYU

Hikayat Iskandar Zulkarnain: The Influence of Islamic Elements in Malay Saga

Lisa Misliani

Kantor Bahasa Provinsi Lampung Jalan Beringin II No. 40 Kompleks Gubernur, Telukbetung, Bandarlampung

Telepon (0721) 486408, Faksimile (0721) 486407 Pos-el: [email protected]

Diajukan: 12 April 2017, direvisi: 5 Mei 2017

Abstract

This paper describes the influence of Islamic elements in the tale of Iskandar Zulkarnain through a comparison of the stories contained in the Qur'an and Malay saga. The focus of this paper is based on the manuscript numbered Ml. 21 entitled Hikayat Iskandar Zulkarnain edited by Siti Chamamah Soeratno and kept in Kuala Lumpur. The writer tries to show the creativity of the author in developing the story and the influence of Islam in the Malay saga. The methodology used by the writer is literary comparative study of Nusantara. Keywords: tale, saga, Islam, Malay

Abstrak

Tulisan ini mencoba mengangkat pengaruh unsur Islam dalam hikayat Iskandar Zulkarnain melalui suatu perbandingan kisah yang terkandung dalam Al Qur’an dan hikayat Melayu. Fokus tulisan ini ditujukan pada naskah bernomor Ml. 21 yang berjudul Hikayat Iskandar Zulkarnain suntingan Siti Chamamah Soeratno dan di disimpan di Kuala Lumpur. Penulis berupaya menunjukkan adanya kreatifitas pengarang dalam mengembangkan cerita dan adanya pengaruh Islam dalam hikayat Melayu. Metodologi yang digunakan penulis adalah kajian sastra bandingan Nusantara. Kata kunci: hikayat, Islam, Melayu

Page 2: HIKAYAT ISKANDAR ZULKARNAIN: PENGARUH UNSUR ISLAM DALAM …

Kelasa, Vol. 12, No. 1, Juni 2017: 39—46

40

1. Pendahuluan

Nusantara adalah suatu kesatuan dari pulau-pulau yang berjajar dari Sabang sampai Merauke. Etnis, budaya, dan suku bangsa begitu beragam hidup di Nusantara. Masing-masing memiliki ciri dan kekhasan tersendiri yang pada akhirnya membentuk suatu karakteristik yang berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut juga berimbas pada karya sastra yang berkembang pada budaya masing-masing.

Keberagaman bahasa dan budaya yang mendorong pertumbuhan dan perkembangan karya sastra pada masing-masing daerah menumbuhkan keingintahuan persamanaan dan perbedaan karya sastra yang tumbuh dan berkembang antar daerah di Nusantara. Keingintahuan tersebut pada akhirnya menjadi faktor munculnya sastra bandingan Nusantara. Membandingkan karya sastra dari daerah satu dengan daerah lain, dan dari bahasa daerah yang satu dengan yang lainnya merupakan objek penetilian sastra bandingan nusantara (Damono, 2005: 44).

Berbagai macam manfaat dapat diperoleh dengan melakukan perbandingan karya sastra. Salah satunya adalah dapat mengetahui persamaan dan perbedaan bahasa dan ideologi pada daerah yang diperbandingkan. Selain itu, melalui perbandingan karya sastra kita pun dapat mengidentifikasi kekhasan bahasa atau budaya suatu daerah. Melalui perbandingan karya sastra antar daerah, kita juga dapat melihat unsur-unsur apa saja yang menjadi ciri khas atau mendominasi penciptaan karya tersebut.

Masuknya Islam di Nusantara ikut mempengaruhi perkembangan

karya sastra di Nusantara. Islam masuk ke Nusantara sekitar abad ke-7 melalui para pedagang muslim dari Gujarat. Mereka singgah di sumatera dalam perjalannya ke Cina. Sumber sejarah juga menyebutkan bahwa pada tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Sejak didirikannya pangkal dagang tersebut itu para pelaut dan pedagang muslim banyak yang singgah untuk melakukan perniagaan. Karya sastra yang akan digunakan untuk melihat adanya pengaruh unsur Islam dalam cerita adalah karya sastra Melayu berjudul Hikayat Iskandar Zulkarnain. Cerita yang mengisahkan Iskandar Zulkarnain ditulis berdasarkan kisah yang terdapat dalam Al Quran surat Al Kahfi ayat 83 sampai dengan 94. Berbagai cerita yang berkembang tentang Iskandar Zulkarnain bercerita tentang kepahlawanan Islam walaupun Iskandar Zulkarnain sendiri hidup sebelum agama Islam muncul.

Cerita mengenai Alexander the Great (365-323 SM), seorang pahlawan dari Macedonia yang mampu menaklukan Mesir, Parsi, sampai ke India, konon merupakan cerita yang ditransformasikan menjadi cerita Iskandar Zulkarnain. Cerita tersebut kemudian diterjemahkan dalam berbagai bahasa di Eropah diantaranya bahasa latin tengah, Yunani, Perancis, Jerman kuno. Sadurannya juga terdapat dalam bahasa Syria, Arab, Parsi, Turki, Hindu, dan di Indonesia dalam Jawa, Bugis, dan Melayu (Braganski: 261).

Penerjemahan dan penyaduran cerita Iskandar Zulkarnain ke dalam berbagai bahasa merupakan bukti kepopuleran Hikayat Iskandar Zulakarnain. Dalam sastra Jawa dan

Page 3: HIKAYAT ISKANDAR ZULKARNAIN: PENGARUH UNSUR ISLAM DALAM …

Hikayat Iskandar Zulkarnaen... (Lisa Misliani)

41

Bali Kuno terdapat pengaruh dari hikayat ini, yakni disadur dari sebagian kisah Iskandar yang sedang dalam pencarian air hayat. Kisah ini dalam kaawin sastra Jawa dan Bali Kuno terdapat dalam Dewa Ruci yang menuturkan Bima dalam pencarian air hayat (Winsted: 131).

Naskah yang digunakan sebagai bahan penelitian dalam makalah ini adalah naskah yang telah dibuat edisi teksnya oleh Siti Chamamah Soeratno. Naskah ini bernomor Ml. 21 dan tersimpan di Kuala Lumpur. Selain itu, naskah ini juga disebut sebagai naskah Hikayat Iskandar Zulkarnain yang paling utuh. Maka pantaslah dan sangat menarik apabila dilakukan upaya pengabadian naskah yang merupakan satu-satunya teks hikayat Iskandar yang utuh dan yang tulisannya masih terbaca di dalam bentuk suntingan (Soeratno, 1992: XX). Pengungkapan unsur Islam yang terkandung dalam Hikayat Iskandar Zulkarnain sebagai cerita saduran dan sangat populer menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan dalam makalah ini. Selain itu, kajian dalam makalah ini juga akan memperlihatkan perkembangan Islam di Nusantara ketika menyentuh penciptaan karya sastra, khususnya Hikayat Iskandar Zulkarnain, padahal Iskandar Zulkarnain hidup pada masa Islam belum berkembang. 2. Metode

Perbandingan dalam Karya Sastra

Masuknya Islam ke Nusantara dari Timur Tengah ikut mempengaruhi perkembangan karya sastra di Nusantara yang merupakan cerminan kondisi masyarakatnya. Pengaruh Islam tercermin melalui unsur-unsur

yang terkandung dalam karya sastra. Untuk mendeskripsikan hal tersebut, dalam makalah ini akan digunakan beberapa teori yang terkait dengan sastra bandingan. Perbandingan adalah metode yang umum dipakai dalam semua kritik sastra dan cabang ilmu pengetahuan, dan sama sekali tidak menggambarkan kekhasan prosedur Studi Sastra [Wellek & Warren, 1989: 47].

Studi bandingan pada awalnya datang dari Studi Bandingan Ilmu Pengetahuan (science), kemudian diikuti oleh lahirnya Studi Bandingan Agama. Setelah Studi Bandingan Agama lahir, lahir pulalah Sastra Bandingan. Karena itu, Sastra Bandingan relatif masih muda, dan sebelum abad ke sembilan-belas, tak nampak adanya Sastra Bandingan. Baik secara langsung maupun tidak langsung, baik eksplisit maupun implisit, semua kritik sastra mempergunakan metode perbandingan [Wellek & Warren, 1989: 47].

Berdasarkan kamus Websters, dikemukakan bahwa sastra bandingan mempelajari hubungan timbal balik karya sastra dari dua atau lebih kebudayaan nasional yang biasanya berlainan bahasa, dan terutama pengaruh karya sastra yang satu terhadap karya sastra lain. Sementara itu, menurut Rene Wellek dan Austin Warren ada tiga pengertian mengenai sastra bandingan. Pertama, penelitian sastra lisan, terutama tema cerita rakyat dan penyebarannya. Kedua, penyelidikan mengenai hubungan antara dua atau lebih karya sastra, yang menjadi bahan dan objek penyelidikannya, di antaranya, soal reputasi dan penetrasi, pengaruh dan kemasyhuran karya besar. Ketiga, penelitian sastra dalam keseluruhan

Page 4: HIKAYAT ISKANDAR ZULKARNAIN: PENGARUH UNSUR ISLAM DALAM …

Kelasa, Vol. 12, No. 1, Juni 2017: 39—46

42

sastra dunia, sastra umum dan sastra universal.

Sejalan dengan pendapat Wellek dan Warren, Holman mengungkapkan, bahwa sastra bandingan adalah studi sastra yang memiliki perbedaan bahasa dan asal negara dengan suatu tujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan dan pengaruhnya antara karya yang satu terhadap karya yang lain, serta ciri-ciri yang dimilikinya.

3. Hasil dan Pembahasan

Pengaruh Unsur Islam dalam Hikayat Zulkarnain

Berbagai cerita tentang Iskandar Zulkarnain dikembangbangkan berdasarkan cerita dalam Al Qur’an surat Al Kahfi ayat 83 sampai dengan 98. Berikut ini terjemahan ayat-ayat tersebut yang mengisahkan tentang Iskandar Zulkarnain:

Merekabertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya."Sungguh, Kami telah menempatkannya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu,maka diapun mengikuti suatu jalan. Hingga ketika dia telah sampai ketempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ suatu kaum. Kami berkata: "Wahai Zulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka.Berkata Zulkarnain: "Adapun orang yang zalim, maka kelak kami akan menyiksanya, kemudian dia dikembalikan kepada

Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang sangat keras. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang baik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami." Kemudian Zulkarnain mengikuti jalan. Hingga tatkala dia sampai ke tempat terbit matahari, dia mendapati matahari itu menyinari suatu kaum yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu,demikianlah, dan sesungguhnya Kami mengetahui segala sesuatu yang ada pada Zulkarnain.Kemudian dia mengikuti jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai diantara dua gunung, dia mendapati suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan.Mereka berkata: "Hai Zulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat penutup/penghalang antara kami dan mereka?"Zulkarnain berkata: "Apa yang telah dianugerahkan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding/penghalang antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi!” Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Zulkarnain: "Tiuplah!" Hingga apabila dia (Zulkarnain) menjadikannya api, diapun berkata: "Berilah aku leburan tembaga agar aku tuangkan ke atasnya."Maka mereka (Ya’juj dan Ma’juj) tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya.Zulkarnain berkata: "Ini

Page 5: HIKAYAT ISKANDAR ZULKARNAIN: PENGARUH UNSUR ISLAM DALAM …

Hikayat Iskandar Zulkarnaen... (Lisa Misliani)

43

(dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar."

Hikayat Iskandar Zulkarnain

dalam kesusastraan Melayu, berdasarkan edisi teksnya, sejak awal telah menegaskan masuknya pengaruh unsur Islam dalam teks ini:

Telah disebutkan Allah Subhanahu Wa Taala di dalam <Al> Quran ‘I’dhim, gelarnya Dzu ‘l-qarnain, artinya, ‘Yang mempunyai dua tanduk’, dari karena perbuatan [maknikam]. “Wa yas’alunaka ‘an dzi’lqarnain. Qul sa’atlu minhu dzikran kathiran. Bermula telah ditanya segala Yahudi akan dikau daripada segala hikayat Zulkarnain, peri ia menjalani segala pihak bumi dari masyrik datang ke magrib. Kata olehmu ya Muhammad, ‘Lagi akan kuhikayatkan kepadamu ceteranya peri ia menjalani segala [muka] bumi”

Prolog dalam Hikayat Iskandar Zulkarnain tersebut merupakan penjabaran dari salah satu ayat Al Quran yang merupakan kitab suci umat Islam, yaitu ayat ke-83 dalam Surat Al-Kahf, “Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulkarnain. Katakanlah, “Akan kubacakan kepadamu kisahnya.” Hal yang paling menarik dari cerita mengenai Iskandar Zulkarnain adalah pelegitimasian tokoh ini sebagai tokoh yang membawahi garis keturunan raja-raja di Melayu. Raja-raja Melayu yang terdapat dalam berbagai hikayat, seperti Sejarah Melayu, Misa Melayu, Adat Raja-Raja

Melayu, Hikayat Deli, Hikayat Palembang, dan Hikayat Aceh, diceritakan merupakan raja-raja yang kebesarannya diturunkan dari Iskandar Zulkarnain.

Dari teks-teks Melayu tersebut terlihat adanya dua fungsi utama dalam pengikutsertaan unsur Iskandar, ialah fungsi mengangkat nama Iskandar pada garis keturunan raja-raja Melayu di berbagai daerah di Asia Tenggara dan fungsi ajaran yang dikemukakan pada naskah yang bertalian dengan ke-“raja”-an Islam (Soeratno, 1992: xviii).

Iskandar Zulkarnain hidup pada masa Islam belum berkembang sebagai suatu agama. Akan tetapi, dalam Hikayat Iskandar Zulkarnain unsur Islam sebagai suatu agama muncul dalam cerita yang mengadopsi petualangan Iskandar Zulkarnain dalam menaklukan dunia.

Dari sana Qimat empat belas hari berjalan, maka datanglah jalan mereka itu pada lima belas hari. Maka kelihatanlah dusun negeri Kandariyah. Dan datanglah segala orang dusun itu mengelu-elukan Nabi Khidir. Hatta maka bertanya Nabi Khidir kepada mereka itu, “Orang mana kamu ini?” Maka sahut mereka itu, “Ya Tuanku, bahwa kami ini orang dusun negeri Khandariyah, dan nama raja kami, Shafwan, dan agama kami Islam.” (Soeratno, 1992: 605).

Petualangan Iskandar Zulkarnain dalam menaklukan dunia diceritakan amat kental memasukkan

Page 6: HIKAYAT ISKANDAR ZULKARNAIN: PENGARUH UNSUR ISLAM DALAM …

Kelasa, Vol. 12, No. 1, Juni 2017: 39—46

44

unsur Islam dalam Hikayat ini. Nabi Khidir yang diceritakan selalu mendampingi Iskandar Zulkarnain berpetualang adalah nabi yang diyakini umat Islam sebagai salah satu utusan Allah. Ketinggian ilmu Nabi Khidir serta rasa hormat Iskandar Zulkarnain menjadi unsur yang memperkuat penokohan Iskandar Zulkarnain sebagai pahlawan yang membela Islam.

Tatkala hampirlah keduanya kepada bukit itu, maka dilihat keduanya api dihadapannya datang. Maka dibaca Nabi Khidir isim daripada shahifah Ibrahim. Maka api itu menjadi seorang-orang muda belia. Maka katanya akan Nabi Khidir, “Siapa kamu? Dan dari mana datang kamu? Dan apa kehendak kamu datang kemari ini? Karena akulah penghulu segala orang yang mengawali bukit ini.” Maka kata Nabi Khidir, “Akulah Nabi Khidir, Bapak Abas, menteri Raja Iskandar, anak Raja Darab.” Maka kata Nabi Khidir, “Engkau siapa namamu?” Maka sahut orang muda itu, “Kami daripada anak cucu Shakra. Dan disuruhnya kami menunggu bukit ini melainkan raja ini jua yang dapat ke bukit ini. Sekarang kami mengucap syukur akan Tuhan yang menjadikan seru alam sekalian. Ia juga Tuhan yang memberi kurnia akan hamba-Nya. Boleh kami berjumpa dengan Nabi Khidir dan dengan Tuan-Tuan sekalian. Adapun sekarang kamu datang jikalau kamu suruh kami duduk di sini niscaya diamlah kami di sini;

dan jikalau kamu suruh kami berpindah, niscaya berpindahlah kami sekalian” (Soeratno, 1992: 476). Berdasarkan kutipan-kutipan

di atas, dapat dilihat bahwa Hikayat Iskandar Zulkarnain mengadopsi cerita tentang Iskandar Zulkarnain dengan memasukkan unsur Islam sebagai salah satu tanda bahwa Islam berkembang di Nusantara dan mempengaruhi karya-karya kesusastraan di Nusantara. 4. Simpulan

Hikayat Iskandar Zulkarnain adalah salah satu karya dari khazanah sastra Melayu. Unsur-unsur Islam sebagai pengaruh dari penyebaran Islam di Nusantara sangat kental dalam cerita tersebut, padahal Iskandar Zulkarnain hidup pada masa Islam belum berkembang sebagai agama.

Bertolak dari kemsyhuran Iskandar Zulkarnain, berbagai hikayat yang menceritakan raja-raja di Melayu menggunakan Iskandar Zulkarnain sebagi tokoh yang membawahi raja-raja tersebut. Kisah petualangan Iskandar Zulkarnain dalam menaklukan dunia yang dibantu oleh Nabi Khidir adalah salah satu unsure yang menegaskan pengaruh Islam yang amat kental mempengaruhi hikayat tersebut.

Page 7: HIKAYAT ISKANDAR ZULKARNAIN: PENGARUH UNSUR ISLAM DALAM …

Hikayat Iskandar Zulkarnaen... (Lisa Misliani)

45

Daftar Acuan Holman, C. Hugh. 1984. “The Nonfiction-

Novel.” American Fiction 1940-1980: A Comprehensive History and Critical Evaluation. New York: Harper & Row.

Jean, Piaget. 1995. Strukturalisme. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia. Soeratno, Siti Chammah. Hikayat Iskandar

Zulkarnain. 1992. Jakarta: Balai Pustaka.

Semi, Atar. 1993. Anatomi Sastra. Jakarta:

Angkasa Raya.

Teeuw, A. 1984. Membaca dan Menilai

Sastra. Jakarta: Gramedia Mahayana, Maman S. “Masalah dalam

Praktik Studi Sastra Bandingan”. Diunduh dari http://www.sastra33.co.cc/2011/03/masalah-dalam-praktik-studi-sastra.html pada tanggal 9 Juni 2011.

Damono, S. J. 2005. Pegangan Penelitian

Sastra Bandingan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa

Page 8: HIKAYAT ISKANDAR ZULKARNAIN: PENGARUH UNSUR ISLAM DALAM …

Kelasa, Vol. 12, No. 1, Juni 2017: 39—46

46