Author
rianti-aurora-marvella
View
225
Download
1
Embed Size (px)
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
1/35
TIDAK BISA BAB
STEP 1
1. Darm contour : tampak lekukan usus diabdomen
2. Metallic sound : bising peristaltic pada usus3. Defense muscular : nyeri tekan pada seluruh lapang abdomen yang
menunjukkan rangsangan pada peritoneum parietal4. Darm steifung : tampak gerakan peristaltic usus pada dinding abdomen5. latus : proses pengeluaran gas produksi melalui anus
STEP 2
1. Defekasi
a. Mekanisme defekasib. aktor yang mempengaruhi !menghambat dan mempercepat"c. #angguan defekasi De$nisi
%tiologi
&ato$siologi
Diagnosis
'erapi
2. latusa. Mekanisme (atus
b. aktor yang mempengaruhic. #angguan (atus dan penyebabnya
STEP 7
1. Defekasia. Mekanisme defekasi
)ila pergerakan massa mendorong feses masuk ke dalam rectum*
segera timbul keinginan untuk defekasi* termasuk reeks kontraksi
rectum dan relaksasi sngter anus
&endorongan massa feses yang terus menerus melalui anus dicegah
oleh konstriksi tonik dari:
!1" s$ngter ani internus* penebalan otot sirkular sepanjang beberapa
sentimeter yang terletak tepat di sebelah dalam anus
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
2/35
!2" s$ngter ani eksternus* yang terdiri dari otot lurik +olunteer yang
mengelilingi s$ngter internus dan meluas ke sebelah distal.
Refeks Deekasi
)iasanya* defekasi ditimbulkan oleh re(eks defekasi. ,atu dari re(es-
re(eks ini adalah !eeks Intrinsik yang diperantarai oleh sistem
saraf enteric setempat di dalam dinding rectum. al ini dapat
dijelaskan sebagai berikut: Bila feses memasuki rectum" distensi
dinding rectum menim#ulkan sin$al%sin$al aferen yang
menyebar melalui &leksus mienterikus untuk menim#ulkan
gelom#ang &eristaltic di dalam kolon desenden" sigmoid" dan
rectum" mendorong feses ke ara' anus ,e/aktu gelombang
peristaltic mendekati anus* s$ngter ani eksternus juga dalam keadaan
sadar* dan berelaksasi secara +olunteer pada /aktu yang bersamaan*
terjadilah defekasi.
0e(eks defekasi mienterik intrinsic yang berfungsi dengan sendirinya
secara normal bersifat relati(e lema'. gar menjadi efektif dalam
menimbulkan defekasi* re(eks biasanya 'arus di&erkuat ole'
reeks defekasi )enis lain" $aitu reeks defekasi &arasim&atis$ang meli#atkan segmen sacral medulla s&inalis )ila ujung-
ujung saraf dalam rectum dirangsang* sinyal-sinyal dihantarkan
pertama ke dalam medulla s&inalis dan kemudian secara reeks
kem#ali ke kolon desenden" sigmoid" rectum dan anus melalui
sera#ut%sera#ut saraf &arasim&atis dalam ner(us &el(ikus.
,inyal-sinyal parasimpatis ini sangat mem&erkuat gelom#ang
&eristaltik dan )uga merelaksasikan sngter ani internus"
dengan demikian mengubah re(eks defekasi mienterik intrinsic dari
suatu usaha yang lemah menjadi suatu proses defekasi yang kuat*
yang kadang efektif dalam mengosongkan usus besar sepanjang jalan
dari (eksura splenikus kolon sampai ke anus.
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
3/35
Sin$al%sin$al defekasi $ang masuk ke medulla s&inalis
menim#ulkan efek%efek lain" se&erti mengam#il nafas dalam"
&enutu&an glottis" dan kontraksi otot%otot dinding a#domen
untuk mendorong isi feses dari kolon turun ke b/ah dan pada saat
yang bersamaan menyebabkan dasar pel+is mengalami relaksasi ke
ba/ah dan menarik ke luar cincin anus untuk mengeluarkan feses.
)ila keadaan memungkinkan untuk defekasi* re(eks defekasi secara
sadar dapat diaktifkan dengan mengambil napas dalam untuk
menggerakkan diafragma turun ke ba/ah dan kemudian
mengontraksikan otot-otot abdomen untuk meningkatkan tekanan
dalam abdomen* jadi mendorong isi feses ke dalam rectum untuk
menimbulkan re(eks-re(eks yang baru. 0e(eks-re(eks yang
ditimbulkan dengan cara ini hampir tidak seefektif seperti re(eks yang
timbul secara alamiah* karena alasan inilah orang yang terlalu sering
mengambat re(eks alamiahnya cenderung mengalami konstipasi.
Selama #uang air #esar" otot dada" diafragma" otot dinding
a#domen" dan diafragma &el(is menekan saluran cerna.
&ernapasan juga akan terhenti sementara ketika &aru%&arumenekan diafragma dada ke #a*a' untuk mem#eri tekanan.
'ekanan darah meningkat dan darah yang dipompa menuju jantung
meninggi.
)uang air besar dapat terjadi secara sadar dan tak sadar. ehilangan
kontrol dapat terjadi karena cedera $sik !seperti cedera pada otot
sphinkter anus"* radang* penyerapan air pada usus besar yang kurang
!menyebabkan diare* kematian* dan faktor faal dan saraf".
#uyton* rthur . all* ohn %. 26. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
Edisi 11. akarta: %#.
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
4/35
b. aktor yang mempengaruhi !menghambat dan mempercepat" defekasi
:1+sia : bayi kontrol defekasi belum berkembang* kontrol defekasi
menurun.
2Diet : makanan bersifat mempercepat proses produlki feses* juga
kuantitas makanan.
3.Intake ,airan : airan kurang feses lebih keras karena absorbsi
cairan meningkat
-Akti(itas : 'onus otot abdomen* pel+is dan diafragma akan
membantu proses defekasi.
.Psikologis : emas* takut* marah* ekan meningkatkan pristaltik
aehingga menyebabkan diare.
/Pengo#atan
70a$a idu& : ebiasaan untuk melatih pola )) sejak kecil secara
teratur* fasilitas )) dan kebiasaan menahan )).
Pen$akit : Diare* konstipasi.
3Anastesi dan Pem#eda'an : )iasanya 24-47 jam.
145$eri : bisa mengurangi keinginan )).
11Kerusakan sensor motorik
6AKT!%6AKT! 8A50 9E9PE50A!+I DE6EKASI1.8mur 6. 9bat-obatan !medikasi"2.Diet 7. &rosedur diagnostik3. airan !(uid" . nastesi dan pembedahan4. 'onus otot 1. ;yeri5. aktor psikologi 11.
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
5/35
dapat berakibat pada melambatnya peristaltik dan mengerasnya
!mengering" feses* dan menurunnya tonus dari otot-otot perut yagn juga
menurunkan tekanan selama proses pengosongan lambung. )eberapa orang
de/asa juga mengalami penurunan kontrol terhadap muskulus spinkter ani
yang dapat berdampak pada proses defekasi.
2 DIET
Makanan adalah faktor utama yang mempengaruhi eliminasi feses.
,uku&n$a selulosa" serat &ada makanan" &enting untuk
mem&er#esar (olume feses. Makanan tertentu pada beberapa orang sulit
atau tidak bisa dicerna. etidakmampuan ini berdampak pada gangguan
pencernaan* di beberapa bagian jalur dari pengairan feses. Makan yang
teratur mempengaruhi defekasi. Makan yang tidak teratur dapat
mengganggu keteraturan pola defekasi. $ang #erle#i'an untuk #e#era&a alasan" tubuh melanjutkanuntuk mereabsorbsi air dari chyme ketika ia le/at di sepanjang colon.
Dampaknya chyme menjadi lebih kering dari normal* menghasilkan feses
yang keras. Ditambah lagi berkurangnya pemasukan cairan memperlambat
perjalanan chyme di sepanjang intestinal* sehingga meningkatkan reabsorbsi
cairan dari chyme.
- T5+S TT
'onus perut* otot pel+ik dan diafragma yang baik penting untuk
defekasi. Akti(itasn$a )uga merangsang &eristaltik $ang
memfasilitasi &ergerakan c'$me se&an)ang colon tot%otot $ang
lema' sering tidak efektif pada peningkatan tekanan intraabdominal
selama proses defekasi atau pada pengontrolan defekasi. 9tot-otot yang
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
6/35
lemah merupakan akibat dari berkurangnya latihan !e>ercise"* imobilitas
atau gangguan fungsi syaraf.
. 6AKT! PSIK?0I
Dapat dilihat bah/a stres dapat mempengaruhi defekasi. &enyakit-
penyakit tertentu termasuk diare kronik* seperti ulcus pada collitis* bisa jadi
mempunyai komponen psikologi. Diketa'ui )uga #a'*a #e#era&a orang
$agn cemas atau mara' da&at meningkatkan akti(itas &eristaltik
dan frekuensi diare Ditam#a' lagi orang $ang de&resi #isa
mem&erlam#at motilitas intestinal* yang berdampak pada konstipasi.
/ 0A8A ID+P
#aya hidup mempengaruhi eliminasi feses pada beberapa cara.
&elathan buang air besar pada /aktu dini dapat memupuk kebiasaan
defekasi pada /aktu yang teratur* seperti setiap hari setelah sarapan* atau
bisa juga digunakan pada pola defekasi yang ireguler. etersediaan dari
fasilitas toilet* kegelisahan tentang bau* dan kebutuhan akan pri+acy juga
mempengaruhi pola eliminasi feses. lien yang berbagi satu ruangan dengan
orang lain pada suatu rumah sakit mungkin tidak ingin menggunakan
bedpan karena pri+acy dan kegelisahan akan baunya.
7 BAT%BATA5)eberapa obat memiliki efek samping yang dapat berpengeruh
terhadap eliminasi yang normal. )eberapa menyebabkan diare? yang lain
seperti dosis yang besar dari [email protected] tertentu dan diikuti dengan
prosedur pemberian morphin dan codein* menyebabkan konsti&asi
)eberapa obat secara langsung mempengaruhi eliminasi. [email protected](e
adala' o#at $ang merangsang akti(itas usus dan memuda'kan
eliminasi feses #at%o#atan ini melunakkan feses" mem&ermuda'
defekasi
9bat-obatan tertentu seperti dic$clomine '$droc'loride "
menekan akti(itas &eristaltik dan kadang-kadang digunakan untuk
mengobati diare.
P!SED+! DIA05STIK
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
7/35
&rosedur diagnostik tertentu* seperti sigmoidoscopy* membutuhkan
agar tidak ada makanan dan cairan setelah tengah malam sebagai persiapan
pada pemeriksaan* dan sering melibatkan enema sebelum pemeriksaan.
&ada tindakan ini klien biasanya tidak akan defekasi secara normal sampai ia
diiAinkan makan.
)arium !digunakan pada pemeriksaan radiologi" menghasilkan
masalah yagn lebih jauh. Barium mengeraskan feses )ika teta& #erada
di colon" akan mengaki#atkan konsti&asi dan kadang-kadang suatu
impaksi.
3 A5ASTESI DA5 PE9BEDAA5
nastesi umum menyebabkan pergerakan colon yang normal menurun
dengan penghambatan stimulus parasimpatik pada otot colon. lien yang
mendapat anastesi lokal akan mengalami hal seperti itu juga.
&embedahan yang langsung melibatkan intestinal dapat menyebabkan
penghentian dari pergerakan intestinal sementara. al ini dise#ut
paralytic ileus" suatu kondisi $ang #iasan$a #erak'ir 2- : - )am
Mendengar suara usus yang mencerminkan motilitas intestinal adalah suatu
hal yang penting pada manajemen kepera/atan pasca bedah.
1458E!I
lien yang mengalami ketidaknyamanan defekasi seperti pasca bedah
hemorhoid biasanya sering menekan keinginan untuk defekasi guna
menghindari nyeri. lien seperti ini akan mengalami konstipasi sebagai
akibatnya.
11I!ITA5
Bat seperti makanan pedas* [email protected] #akteri dan racun da&at
mengiritasi saluran intestinal dan men$e#a#kan diare dan sering
men$e#a#kan atus
120A500+A5 S8A!A6 SE5S!IK DA5 9T!IK
edera pada sumsum tulang belakang dan kepala dapat menurunkan
stimulus sensori untuk defekasi. #angguan mobilitas bisa membatasi
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
8/35
kemampuan klien untuk merespon terhadap keinginan defekasi ketika dia
tidak dapat menemukan toilet atau mendapat bantuan. kibatnya* klien bisa
mengalami konstipasi. tau seorang klien bisa mengalami fecal inkontinentia
karena sangat berkurangnya fungsi dari spinkter ani.
,'olina Trisa Siregar Ke#utu'an Dasar 9anusia Eliminasi BABProgram Studi Ilmu Ke&era*atan 6akultas Kedokteran +ni(ersitasSumatera +tara
c. #angguan defekasi
• Denisi :
onstipasi sering diartikan se#agai kurangn$a frekuensi #uang air
#esar" #iasan$a kurang dari ; kali &er minggu dengan feses $ang
kecil%kecil dan keras dan kadang%kadang disertai kesulitan sam&ai
rasa sakit saat #uang air #esar !;
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
9/35
&ato$siologi konstipasi masih belum dipahami. onstipasi diyakini*
berhubungan dengan pengaruh dari sepertiga fungsi utama kolon :
!1" transpor mukosa
!2" akti$tas mioelektrik
!3" proses defekasi.
Dorongan untuk defekasi secara normal dirangsang oleh distensi rektal
melalui empat tahap kerja :
• rangsangan re(eks penyekat rektoanal*
• relaksasi otot s$ngter internal
• relaksasi otot s$ngter e>ternal dan otot dalam region pel+ic
• peningkatan tekanan intra-abdomen.
#angguan salah satu dari empat proses ini dapat menimbulkan konstipasi.
A&a#ila dorongan untuk defekasi dia#aikan" mem#ran mukosa
rektal dan muskulatur men)adi tidak &eka ter'ada& adan$a massafekal" dan aki#atn$a rangsangan $ang le#i' kuat di&erlukan untuk
meng'asilkan dorongan &eristaktik tertentu agar terjadi defekasi. %fek
a/al retensi fekal ini adalah untuk menimbulkan kepekaan kolon* dimana
pada tahap ini sering mengalami spasme* khususnya setelah makan*
sehingga menimbulkan nyeri kolik midabdominal atau abdomen ba/ah.
,etelah proses ini berlangsung sampai beberapa tahun* kolon kehilangan
tonus dan menjadi sangat tidak responsif terhadap rangsangan normal*
akhirnya terjadi konstipasi. Atoni usus )uga ter)adi &ada &roses
&enuaan" dan 'al ini da&at diaki#atkan ole' &enggunaan laksatif
$ang #erle#i'an.
• 'erapi
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
10/35
TE!API 55 6A!9AK?0IS
1. Diet secara se'at
Makanan berserat* baik yang mudah larut maupun yang sulit larut*
merupakan bagian dari buah-buahan* sayuran* dan biji-bijian* $ang
tidak da&at dicerna ole' tu#u'
Makanan berserat yang mudah larut akan cepat melarut dalam air dan
membentuk bahan EgelF dalam usus. ,ebaliknya makanan berserat
yang tidak larut* akan mele/ati usus tanpa mengalami perubahan.
)ahan serat yang berbentuk besar !EbulkF" dan lunak ini akan
mencegah terjadinya tinja yang keras dan kering yang lebih sulit
mele/ati usus.
0ata-rata orang merika makan 5 G 2 gram makanan berserat setiap
harinya* lebih sedikit dibanding jumlah 2 G 35 gram yang dianjurkan
oleh the American Dietetic Association. )aik anak-anak maupun orang
de/asa makan terlalu banyak makanan yang sudah dibersihkan dan
diproses* di mana serat alamiahnya sudah dibuang.
'erapi inisial biasanya berupa diet dengan penekanan pada
peningkatan asupan serat makanan. Ban$ak &asien dengan
konsti&asi mem&erli'atkan res&onn$a ter'ada& &eningkatan
asu&an serat makanan 'ingga menca&ai )umla' antara 24%;4
gram'ari ,uplementasi serat dapat meningkatkan berat tinja serta
frekuensi defekasi dan menurunkan /aktu transit gastrointestinal.
Efek serat $ang meng'asilkan massa dalam kotoran da&at
#er'u#ungan dengan &eningkatan retensi air maupun dengan
proliferasi bakteri kolon yang memproduksi gas di dalam tinja.
Dianjurkan makanan yang banyak mengandung sayur-sayuran* buah-
buahan* yang banyak mengandung selulosa. Selulosa $ang dimakan
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
11/35
susa' dicerna" se#a# didalam #adan kita tidak mem&un$ai
enim selulosa Cadi selulosa #erguna untuk mem&erlancar
defekasi
2. ,uku& minum air dan ola'raga
airan seperti air dan jus* menambah jumlah air yang masuk ke dalam
kolon dan memperbesar bentuk tinja* dan mem#uat gerakan usus
men)adi le#i' &erla'an%la'an dan le#i' muda'
&enderita yang mengalami masalah konstipasi* seyogyanya minum
cukup air setiap harinya* sekitar 7 gelas perhari. airan lain seperti
kopi dan Esoft drinksF* yang mengandung kafein* mempunyai efek
dehidrasi sehingga perlu dikurangi konsumsinya.
urang olah raga dapat menimbulkan konstipasi* tanpa diketahui
penyebab sebenarnya. ,ebagai contoh* konstipasi sering terjadi pada
penderita setelah mengalami kecelakaan atau pada saat penderita
diharuskan tirah baring dalam /aktu yang lama karena penyakitnya.
Hakukan olahraga teratur minimal 3 menit setiap harinya.
TE!API 6A!9AK?0IS
'erapi farmakologis konstipasi merupakan cara penanganan kosntipasi
!susah ))" menggunakan pencahar !laksatif" untuk meningkatkan
frekuensi )) dan mengurangi konsistensi feses yang kering dan keras.
Secara umum" mekanisme ker)a o#at &enca'ar meli&uti
&engurangan a#sor&si air dan elektrolit di usus" meningkatkan
osmolalitas dalam lumen" dan meningkatkan tekanan 'idrostatik
dalam usus )erikut jenis pencahar :
1. Penca'ar !angsang
Mekanisme kerja : meningkatkan gerak &eristaltic usus sehingga
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
12/35
merangsang keluarnya feses.
ontoh : ,ennae* bisacodyl* aloe +era
2. Penca'ar &em#entuk massa
Mekanisme kerja : meningkatkan (olume feses dengan menarik
air dan mem#entuk 'idrogel se'ingga ter)adi &eregangan
dinding saluran cerna dan feses lebih mudah keluar.
ontoh : &syllium* metil selulosa
3. Penca'ar garam
Mekanisme kerja : memberikan efek menahan cairan dalam usus*
menarik air ke dalam usus #esar se'ingga le#i' muda' dilalui
feses
ontoh : Mg hidroksida* sodium fosfat
4. Penca'ar emolien
Mekanisme kerja : membuat massa feses menjadi lebih lembut
sehingga lebih mudah keluar saat melalui usus dan rektum
ontoh : mineral oil* minyak jarak.
)runner I ,uddarth. 22. epera/atan Medikal )edah. akarta: %#
#struksi usus
• De$nisi
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
13/35
mekanis atau fungsional yang segera memerlukan pertolongan atau
tindakan.
• . Klasikasi
'erdapat 2 jenis obstruksi :
a #struksi &aralitik
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
14/35
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
15/35
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
16/35
• Etiologi
a 9ekanis
1" Ad'esi atau &erlengketan &asca#eda'.
dhesi bisa terjadi setelah pembedahan abdominal sebagai respon
peradangan intra abdominal. aringan parut bisa melilit pada sebuah segmen
dari usus* dan membuat segmen itu kusut atau menekan segmen itu
sehingga bisa terjadi segmen tersebut mengalami supply darah yang kurang.
2> Tumor atau &oli& 'umor yang ada pada dinding usus meluas ke lumen
usus atau tumor di luar usus menyebabkan tekanan pada dinding usus
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
17/35
;> ernia ernia bisa menyebabkan obstruksi apabila 'ernia mengalami
strangulasi dari kompresi sehingga bagian tersebut tidak menerima supply
darah yang cukup. )agian tersebut akan menjadi edematosus kemudian
timbul necrosis.
-> ol(ulus Merupakan usus yang terpuntir sedikitnya sampai dengan 17
derajat sehingga menyebabkan obstruksi usus dan iskemia* yang pada
akhirnya bisa menyebabkan gangrene dan perforasi jika tidak segera
ditangani karena terjadi gangguan supply darah yang kurang .
.> Intususe&si
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
18/35
&ato$ologi usus halus yaitu Kondisi o#struksi mekanik pada usus halus
akan meningkatkan dilatasi usus &roksimal serta akan memberikan
manifestasi akumulasi sekresi dan udara pada saluran gastrointestinal. Di
latasi usus ini merangsang akti(itas sel%sel sekretorit untuk
menghasilkan lebih banyak akumulasi cairan ondisi ini akan
meningkatkan &eristaltik baik di atas dan di ba/ah lesi obstuksi.
!khan*2"
0espon munta' meru&akan kondisi a*al ter)adi )ika tingkat
o#struksi &ada #agian &roksimal" kondisi meningkatkan distensi usus
halus menyebabkan peningkatan tekanan intraluminal. al ini dapat
menyebabkan kompresi mukosa limfatik menjadi limfedema pada dindingusus.ketika tekanan hidrostatik intralumen tinggi * maka akan meningkatkan
tekanan hidrostatik kapiler dan akan menghasilkan peningkatan ruang
ketiga* air* elektrolit* dan protein masuk ke dalam lumen intestinal
Ke'ilangan cairan dan kondisi de'idrasi $ang ter)adi kemudian #isa
#ertam#a' #erat dan berkonstribusi terhadap resiko morbiditas dan
kematian. !shieds 1=5" .
Patosiologi usus #esar $aitu o#struksi mekanis dan &seudo%o#struksi dari usus #esar men$e#a#kan &ele#aran usus di #agian
&roksimal dari lesi o#struksi. al ini menyebabkan edema mukosa dan
gangguan aliran dara' (ena dan arteri ke usus. %dema dan iskemia
usus meningkatkan &erme#ilitas mukosa usus* yang dapat
mengakibatkan translokasi bakteri* sepsis* dehidrasi* dan gangguan elekrolit.
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
19/35
1" #ejala a/al biasanya #eru&a n$eri a#domen sekitar umbilicus atau
bagian epigasterium yang cenderung bertambah sejalan dengan beratnya
obstruksi dan bersifat intermiten !hilang timbul". ika obstruksi terletak di
bagian tengah atau letak tinggi dari usus halus !jejunum dan ileum bagian
proksimal" maka n$eri #ersifat konstan atau menetap.
2" lien dapat mengeluarkan dara' dan mucus* tetapi bukan materi fekal
dan tidak terdapat (atus.
3" 8mumnya gejala obstruksi berupa konsti&asi yang berakhir pada
distensi abdomen* tetapi pada klien obstruksi partial bisa mengalami diare.
4" &ada obstruksi komplet* gelombang peristaltic pada a/alnya menjadi
sangat keras dan akhirnya berbalik arah dan isi usus terdorong ke ara'
mulut.
5" pabila o#struksi ter)adi &ada ileum maka munta' fekal da&at
ter)adi. ,emakin keba/ah obstruksi di area gastrointestinal yang terjadi*
semakin jelas adanya distensi abdomen.
=" ika obstruksi usus terjadi terus dan tidak diatasi maka akan terjadi syok
hipo+olemia akibat dehidrasi dan kehilangan +olume plasma* dengan
manifestasi klinis takikardi dan hipotensi* suhu tubuh biasanya normal* tapi
kadang G kadang dapat meningkat. Demam menunjukkan obstruksi
strangulata.
6" &ada pemeriksaan abdomen didapatkan a#domen tam&ak distensi dan
&eristaltic meningkat. &ada tahap lanjut dimana obstruksi terus berlanjut*
peristaltic akan melemah dan hilang. danya feces bercampur darah pada
pemeriksaan rectal toucher dapat dicurigai adanya keganasan dan
intususepsi.
# #struksi usus #esar
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
20/35
1" 5$eri &erut $ang #ersifat kolik dalam kualitas yang sama dengan
obstruksi pada usus halus tetapi intensitasnya jauh lebih rendah.
2> 9unta' muncul terakhir terutama bila katup ileosekal kompeten. &ada
klien dengan obstruksi di sigmoid dan rectum* konstipasi dapat menjadi
gejala satu G satunya selama beberapa hari.
3" khirnya a#domen men)adi sangat distensi* loop dari usus besar
menjadi dapat dilihat dari luar melalui dinding abdomen.
4" lien mengalami kram akibat nyeri abdomen ba/ah
!,uratun I Husianah* 21* hlm 33"
• . Kom&likasi
a 5ekrosis usus
# Perforasi usus dikarenakan obstruksi yang sudah terjadi selalu lama
pada organ intra abdomen.
c Peritonitis karena absorbsi toksin dalam rongga peritonium sehinnga
terjadi peradangan atau infeksi yang hebat pada intra abdomen
d Se&sis infeksi akibat dari peritonitis* yang tidak tertangani dengan baik
dan cepat.
e S$ok de'idrasi terjadi akibat dehidrasi dan kehilangan +olume plasma
f A#ses sindrom usus pendek dengan malabsorpsi dan malnutrisi
g Pneumonia as&irasi dari proses muntah
' 0angguan elektrolit 0e(uk muntah dapat terjadi akibat distensi
abdomen. Muntah mengakibatkan kehilangan ion hidrogen dan kalium dari
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
21/35
lambung* serta menimbulkan penurunan klorida dan kalium dalam
darah !Derma/an* dkk. 21. al. 66".
• . Pemeriksaan Penun)ang
a Pemeriksaan la#oratorium
&ada tahap a/al* ditemukan hasil laboratorium yang normal. ,elanjutnya
ditemukan hemokonsentrasi* leukositosis dan nilai elektrolit yang abnormal.
&eningkatan serum amilase sering didapatkan. Heukositosis menunjukkan
adanya iskemik atau strangulasi. ematokrit yang meningkat dapat terjadi
pada dehidrasi. ,elain itu dapat ditemukan adanya gangguan elektrolit.
nalisa gas darah mungkin terganggu* dengan alkalosis metabolic bila
muntah berat* dan metabolic asidosis bila ada tanda G tanda syok* dehidrasi
dan kitosis.
# Pemeriksaan foto &olos a#domen
Dapat memperlihatkan dilatasi lengkung usus 'alus disertai dengan
#atas antara air dan udara atau gas yang membentuk#agaikan tangga* terutama pada obstruksi bagian distal. ika terjadi
strangulasi dan nekrosis* maka akan terlihat gambaran berupa hilangnya
mukosa yang regular dan adanya gas dalam dinding usus. 8dara bebas pada
foto thora> tegak menunjukkan adanya perforasi usus.
c Pemeriksaan ,T scan
Dikerjakan secara klinis dan foto polos abdomen dicurigai adanya
strangulasi. ' scan akan mempertunjukkan secara lebih teliti adanya
kelainan pada dinding usus !obstruksi komplet* abses* keganasan"* kelainan
mesenterikus* dan peritoneum. &ada pemeriksaan ini dapat diketahui derajat
dan lokasi dari obstruksi.
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
22/35
d Pemeriksaan radiologi dengan #arium enema
&emeriksaan ini mempunyai suatu peran terbatas pada klien dengan
o#struksi usus 'alus. &engujian enema barium terutama sekali
bermanfaat jika suatu obstruksi letak rendah yang tidak dapat pada
pemeriksaan foto polos abdomen.
e Pemeriksaan +S0
&emeriksaan ini akan mempertunjukkan gambaran penyebab dari obstruksi.
f Pemeriksaan 9!I
'eknik ini digunakan untuk menge+aluasi iskemia mesenteric kronis.
g Pemeriksaan angiogra
ngiogra$ mesenteric superior telah digunakan untuk mendiagnosis adanya
herniasi internal* intususepsi* +ol+ulus* malrotation* dan adhesi
!,uratun I Husianah* 21* hlm 34 G 341"
• Penatalaksanaan
a Konser(atif
1" &enderita di&uasakan
2" Dekompresi dengan nasogastric tu#e yang panjang dari proksimal usus
ke area penyumbatan? selang dapat dimasukkan dengan lebih efektif dengan
pasien berbaring miring ke kanan.
3" Koreksi ketidakseim#angan cairan dan elektrolit :
a" 'erapi 5a" K" komponen darah
b" !inger laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan interstisial
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
23/35
c" Dekstrosa dan air untuk memperbaiki kekurangan cairan intraseluler
4" Dipasang kateter urin untuk menghitung balance cairan.
5" ?a(ement jika ileus obstruksi* dan kontraindikasi ileus paralitik.
=" i&eralimentasi untuk mengoreksi de$siensi protein karena obstruksi
kronik* ileus paralitik atau infeksi.
6" !eseksi usus dengan anastomosis dari ujung ke ujung.
7" 9stomi barrel-ganda jika anastomosis dari ujung ke ujung terlalu beresiko.
# 9edications
Anti#iotics #road%s&ectrum untuk #acterial anaero#e dan aero#e.
Analgesic apabila nyeri.
c Surger$
)ila telah diputuskan untuk tindakan operasi* ada 3 hal yang perlu di
perhatikan :
a" Bera&a lama obstruksinya sudah berlangsung.
b" )agaimana keadaan atau fungsi organ (ital lainn$a* baik sebagai
akibat obstruksinya maupun kondisi sebelum sakit.
c" pakah ada risiko strangulasi.
Indikasi inter(ensi #eda'
a" 9bstruksi usus dengan prioritas tinggi adalah strangulasi" (ol(ulus"dan )enis o#struksi kolon
b" 9perasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastrik untuk
mencegah sepsis sekunder atau rupture usus.
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
24/35
c" 9perasi dia/ali dengan laparotomi kemudian disusul dengan teknik
bedah yang disesuaikan dengan hasil eksplorasi melalui laparotomi.
e/aspadaan akan resiko strangulasi sangat penting. &ada obstruksi ileus
yang ditolong dengan cara operatif pada saat yang tepat* angka
kematiannya adalah 1J pada 24 jam pertama* sedangkan pada strangulasi
angka kematian tersebut 31J. &ada umumnya dikenal 4 macam !cara"
tindakan bedah yang dikerjakan pada obstruksi ileus.
1> Koreksi seder'ana al ini meru&akan
tindakan #eda' seder'ana untuk mem#e#askan usus dari )e&itan"
misalnya pada hernia incarcerata non-strangulasi* jepitan oleh strengadhesi
atau pada +ol+ulus ringan.
2> Tindakan o&eratif #$%&ass 9em#uat saluran usus #aru $ang
Fmele*atiF #agian usus $ang tersum#at* misalnya pada tumor
intralurninal* rohn disease* dan sebagainya.
;> 9em#uat stula entero%cutaneus pada bagian pro>imal dari tempat
obstruksi* misalnya pada a stadium lanjut.
-> 9elakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis
ujung-ujung usus untuk mempertahan kankontinuitas lumen usus* misalnya
pada carcinomacolon*in+aginasi strangulata* dan sebagainya.
5" &ada beberapa obstruksi ileus* kadang-kadang dilakukan tindakan operatif
bertahap* baik oleh karena penyakitnya sendiri maupun karena keadaan
penderitanya* misalnya pada a sigmoid obstruktif* mula-mula dilakukan
kolostomi saja* kemudian hari dilakukan reseksi usus dan anastomosis.
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
25/35
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
26/35
Diare dengan ancaman tidak terkontrolnya buang air besar merupakan
sumber dari perhatian dan rasa malu. ,ering* spasmodik dan kram abdomen
yang sangat sakit berhubungan dengan diare. adang-kadang klien
mengeluarkan darah dan lendir yang banyak ? mual dan muntah juga bisa
terjadi Pada diare &ersisten"secara umum #isa ter)adi &erluasan
iritasi &ada daera' anus ke daera' &erineum dan #okong . [email protected]*
kelemahan* malaise dan berat badan yang berkurang merupakan dampak
dari diare yang berkepanjangan.
Ketika &en$e#a# diare adala' iritasi &ada saluran intestinal" diare
di&erkirakan se#agai mekanisme &em#ilasan se#agai &erlindungan
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
27/35
ternal.
ecal inkontinen merupakan suatu masalah distres emosional yang akhirnya
dapat mengarah pada isolasi sosial. 9rang-orang yang menderita ini menarik
diri ke dalam rumah mereka atau jika di rumah sakit mereka menarik diri ke
batas dari ruangan mereka untuk meminimalkan ras amalu berhubungan
dengan ketidakbersihan diri. ecal inkontinen asam mengandung enAim-
enAim pencernaan yang sangat mengiritasi kulit* sehingga daerah di sekitar
anus harus dilindungi dengan Ainc oksida atau beberapa salap pelindung
lainnya. rea ini juga harus dijaga tetap bersih dan kering.
6?AT+?E5,E
+dara atau gas di saluran gastrointestinal dise#ut fatus
da 3 sebab utama (atus :
1 Ker)a dari #akteri dalam c'$me di usus #esar
2 +dara $ang tertelan
; 0as $ang #erdifusi dari &em#ulu' dara' ke dalam intestinal
etiga hal di atas normal* tapi *= liter dari gas ini diabsorbsi ke dalam
kepiler kapiler intestinal.
latulence adanya (atus yang banyak pada intestinal mengarah pada
peregangan dan pemompaan pada intestinal. ondisi ini disebut juga
timpanites Cumla' udara $ang #esar dan gas%gas lainn$a )uga da&at
#erkum&ul di &erut" dam&akn$a &ada distensi gaster
&ada orang de/asa biasanya terbentuk 7%14 liter atus &ada usus #esar
setia& 2- )am 0as%gas terse#ut termasuk G ,2" 2" 52 )eberapa
gas yang ditelan sebagian besar dihembuskan melalui mulut dengan
erutcation !bersenda/a". #as-gas yang terbentuk pada usus besar sangat
sedikit diabsorbsi* melalui kapiler-kapiler intestinal ke dalam sirkulasi.
latulence dapat terjadi pada colon* bagaimanapun bisa juga dari beragam
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
28/35
penyebab yang lain seperti ? pembedahan abdomen* anastesi dan narkotika.
ika gas tidak dapat dikeluarkan dari anus mungkin penting untuk
memasukkan sebuah rectal tube atau menyediakan suatu enema yang dapat
mengalirkan kembali untuk menggerakkan gas tersebut.
Pen$e#a# umum dari atulence dan distensi adala' konsti&asiodein* barbiturat dan obat-obat lain yang dapat menurunkan motilitas
intestinal dan tingkat kecemasan sehubungan dengan besarnya jumlah
udara yang tertelan. ,ebagian besar orang mempunyai pengalaman dengan
(atilence dan distensi setelah memakan makanan tertentu yang
mengandung gas seperti kacang buncis* kol.
Distensi &ost o&erasi setelah pembedahan abdomen sering secara umum
dijumpai di rumah sakit. 'ipe distensi ini secara umum terjadi sekitar 3 hari
post operasi dan disebabkan oleh efek dari anastesi* narkotika* perubahan
diet* dan berkurangnya akti$tas.
E9!ID
emorhoid sering juga disebut asir * yaitu adanya pelebaran pembuluh
darah +ena di anus* dapat terjadi secara internal dan eksternal Internal
ter)adi &ada canal anus* dimana +enanya berada. Eksternal 'emor'oid
&rola&sus melalui &em#ukaan anus dan dapat dilihat di sana. emorhoid
dapat terjadi dari dampak meningkatnya tekanan pada daerah anus* sering
terjadi karena konstipasi kronik* peregangan selama defekasi* kehamilan dan
obesitas.
)eberapa hemorhoid tidak mempunyai gejala* pada lainnya dapat jugamenyebabkan nyeri* gatal-gatal* dan kadang-kadang perdarahan. emorhoidsering diobati secara konser+atif dengan astringent !menciutkan jaringan"dan anastesi lokal !untuk mengurangi nyeri". otoran yang lebih lunak bisamengurangi iritasi selama defekasi. &ada beberapa kasus hemorhoid dibuangdengan pembedahan.,'olina Trisa Siregar Ke#utu'an Dasar 9anusia Eliminasi BABProgram Studi Ilmu Ke&era*atan 6akultas Kedokteran +ni(ersitasSumatera +tara
Bowel Obstruction / Ileus
Dilated bowel may be from:
• Paralytic ileusWhat are the radiological findings
of paralytic ileus?
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
29/35
• Bowel Obstruction
What are the sites of bowel
obstruction?
o Small bowel
o Large bowel
• When the bowels are prominent with air you
have to distinguish it from small bowelobstruction, large bowel obstruction andparalytic ileus !ou can ma"e image basedconclusion by paying attention to
o Which bowel is prominent small or
large
o #s it dilated or normal in si$e
o #s there air in the rectum or not
Obviously history and physical e%amination,bowel sounds are critical for the final diagnosis
• Distended bowel with multiple air&fluidlevels
• 'as seen in the rectum
How is bowel obstruction different
from paralytic ileus?
• (here will be paucity of gas in bowel
beyond the site of obstruction, unli"e inparalytic ileus where gas can be seen inthe rectum
What are the common causes of
paralytic ileus?
• Paralytic ileus occurs when there is
inflammation in the peritoneum, most often
following abdominal surgery, or otherinflammations, li"e appendicitis, pancreatitis,etc
• )ormal postoperative ileus lasts *+ hours
• (he absence of bowel sounds, flatus, or bowel
movements beyond the e%pected periodindicates delayed resolution or bowelobstruction
What are the common causes of
small bowel obstruction?
• Post&op adhesions
• 'allstone ileus
• #ntussusseption
• (umors
What are the common causes of
large bowel obstruction?
• ancer colon
• -ecal impaction
• Diverticulitis
What are the useful imaging procedures in the evaluation of
bowel obstruction ?
• Plain film serves as a screening procedure to
detect bowel obstructiono Supine and erect films are often done
to loo" for dilated loops of bowel andair fluid levels
What are the radiological findingsof small bowel obstruction?
(he characteristics of small bowel obstructioninclude:
• .ultiple air&fluid levels
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
30/35
o /owever, comparing various studies of
the efficacy of plain abdominal films in
wor"ing up SBO show a wide range ofsensitivity and specificity
o Sensitivities ranged from *0 to +12
and specificities range from 34 to ++2
• ( abdomen provides detailed information
including the possible etiology for obstruction
o ( with PO and #5 contrast has a
sensitivity and specificity of 066 and+72 #f the bowel is ischemic, thenspecificity decreases to 102
• Lower '# is rarely done nowadays
• Stac"ed
• entrally located loops of intestine
• Dilated sSmall bowel greater than 7 cms
visible with valvulae conniventes
• String of pearl sign caused by slow
resorption of intraluminal air leaving smallair bubbles trapped between valvulaeconniventes
• 8bsence or paucity of colon gas:
ollapsed colon
What are the radiological findings
of large bowel obstruction?
• Obstructed colon usually appears as a
peripherally located distended bowel withhaustral mar"ings
• )o air distal to site of obstruction
• Sometimes the mass may be seen
How do you distinguish small from large bowel?
• Small bowel is in central abdomen
• Large bowel is in the periphery of abdomen
• 5alvulae onnieventes crosses the entire width
of small bowel
• /austra are seen partially across the width of
large bowel
• Bubbly appearance of feces indicates large
bowel
• Diverticula are present only in large bowel
Image Atlas for Bowel Obstruction / Ileus
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
31/35
CT with GI contrast
Normal Bowel
• arge bowel is identified by the sacculations called
haustra scattered all along the colon
• (he colon has fat filled tags called appendices
epiploicae on its surface
• (hese haustra and epiploicae separate the large
from the small intestine
• olon is filled with feces which has bubbly
appearance
• (he small bowel is located in the center of
abdomen
• -airly narrow about 34 cm tube li"e structure winds
compactly bac" and forth within the abdominalcavity
• (he small intestine is identified by valvulae
circulares or circular folds on oral contrast study
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
32/35
!lain "ilm In A Case #ith $mall Bowel
Obstruction
!ost o% !aralytic Ileus
• .ultiple dilated small bowel loops are
seen 9white arrowheads
• (here is fecal material in the right and left
colon9arrows
• 8ir is seen in the rectum
• (he surgical staples indicate recent
abdominal surgery 9blac" arrowheads
$mall Bowel Obstruction
ross lateral view shows multiple dilated fluidfilled loops of bowel with air fluid levels
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
33/35
$mall Bowel Obstruction
8bsence or paucity of colon gas
( scan of another patient showing findings of small bowel obstruction:
• 8: Post op changes in abdominal wall
8rrowheads: )ormal si$e of distal smallbowel and ;ecto sigmoid 9;S
• B: 8rrowheads: Dilated small bowel
loops 8rrow: 8rea of obstruction
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
34/35
$mall Bowel Obstruction
Gall $tone Ileus
• 8ir in Bile duct
• Dilated small bowel
• 'all stone is not seen in this film and
may overlie the sacrum where the dilatedbowel seems to end
8/19/2019 HIFNA LBM 3 SGD GIT
35/35
ower GI In A !atient #ith arge Bowel
Obstruction
• Dilated bowel loops pro%imal to the
obstruction
• 8rrow points to the etiology of obstruction
namnesis* pf*
diagnosis
'anda keganasan
etiologi
,usah bab