83
Hidung Tersumbat Indah Paradifa Sari (1010312108) Rezi Amalia Putri (1110312003) Preseptor : dr. Dolly Irfandy, Sp.THT-

Hidung tersumbat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hidung tersumbat

Citation preview

Page 1: Hidung tersumbat

Hidung Tersumbat

Indah Paradifa Sari (1010312108)Rezi Amalia Putri (1110312003)

Preseptor :dr. Dolly Irfandy, Sp.THT-KL

Page 2: Hidung tersumbat

ANATOMI HIDUNG

Page 3: Hidung tersumbat

Anatomi Hidung Luar

Page 4: Hidung tersumbat

Anatomi Hidung Dalam

• Dinding Lateral Hidung

Page 5: Hidung tersumbat

• Dinding Medial Hidung

Page 6: Hidung tersumbat

Sinus Paranasal

Page 7: Hidung tersumbat

Perdarahan Hidung

Page 8: Hidung tersumbat
Page 9: Hidung tersumbat

Persarafan Hidung• Saraf-saraf sensasi umum pada hidung berasal

dari divisi ophtalmica dan maxillaries n. Trigeminus

Page 10: Hidung tersumbat
Page 11: Hidung tersumbat

Sistem Limfatik Hidung

Page 12: Hidung tersumbat
Page 13: Hidung tersumbat

Fisiologi HidungFungsi respirasi untuk mengatur kondisi udara (air

conditioning), penyaring udara, humidifikasi, penyeimbang dalam pertukaran tekanan dan mekanisme imunologik lokal,

Fungsi penghidu karena terdapat mukosa olfaktorius.

Fungsi fonetik yang berguna untuk resonansi suara, membantu proses bicara dan mencegah hantaran suara sendiri melalui konduksi tulang,

Fungsi statik dan mekanik untuk meringankan beban kepala, proteksi terhadap trauma dan pelindung panas, dan

Refleks nasal

Page 14: Hidung tersumbat

Polip Nasal

Page 15: Hidung tersumbat

Definisi

Page 16: Hidung tersumbat

adanya riwayat rhinitis alergi dan asma

EPIDEMIOLOGI

Page 17: Hidung tersumbat

Faktor yang Mempengaruhi

Page 18: Hidung tersumbat

Etiologi

Page 19: Hidung tersumbat

Manifestasi Klinis

Page 20: Hidung tersumbat
Page 21: Hidung tersumbat

Diagnosis

Page 22: Hidung tersumbat

Pembagian stadium polip menurut Mackey and Lund (1997)

Page 23: Hidung tersumbat

Pada pemeriksaan nasoendoskopi terdapat klasifikasi menurut Lildho ldt (1997) membagi polip nasal menjadi beberapa stadium, yaitu

Page 24: Hidung tersumbat

Pemeriksaan CT Scan

Page 25: Hidung tersumbat

Diagnosis Banding

Page 26: Hidung tersumbat

Penatalaksanaan

“menghilangkan keluhan-keluhan, mencegah

komplikasi dan mencegah rekurensi polip”

Page 27: Hidung tersumbat

Medikamentosa

Page 28: Hidung tersumbat

TERAPI PEMBEDAHAN

Page 29: Hidung tersumbat

Polipektomi dengan menggunakan cunam/ senar polip

Page 30: Hidung tersumbat

Prosedur Caldwell-Luc

Page 31: Hidung tersumbat

Operasi Bedah Sinus Endoskopi Fungsional (BSEF)/ Functional Endoscopi Sinus Surgery

Page 32: Hidung tersumbat

DEVIASI SEPTUM

Page 33: Hidung tersumbat
Page 34: Hidung tersumbat

Epidemiologi Deviasi Septum

Page 35: Hidung tersumbat

Etiologi Deviasi Septum

Page 36: Hidung tersumbat

Bentuk deformitas septum

Page 37: Hidung tersumbat
Page 38: Hidung tersumbat

Deviasi septum berdasarkan letak deviasi menurut Baumann and Baumann pada tahun 2007

Page 39: Hidung tersumbat

6 tipe deviasi septum menurut Baumann and Baumann (2007)

Page 40: Hidung tersumbat

Deviasi septum nasi dibagi Mladina atas beberapa klasifikasi berdasarkan letak deviasi

Page 41: Hidung tersumbat
Page 42: Hidung tersumbat

Patogenesis

Page 43: Hidung tersumbat

Manifestasi Klinis

Page 44: Hidung tersumbat

Diagnosis

Page 45: Hidung tersumbat

Pemeriksaan foto polos pada deviasi kavum nasi

Page 46: Hidung tersumbat

Axial CT Scan pada deviasi septum berat

Sisi kiri terjadi deviasi septum kaudal dan obstruksi jalan napas hidung sisi kanan karena tulang dan kartilago deviasi posterior.

Page 47: Hidung tersumbat

Penatalaksanaan

Page 48: Hidung tersumbat

Septoplasty

Page 49: Hidung tersumbat

Abses Septum

Page 50: Hidung tersumbat

Abses Septum

Page 51: Hidung tersumbat

• Etiologi

Page 52: Hidung tersumbat

• Patofisiologi

Page 53: Hidung tersumbat
Page 54: Hidung tersumbat

• Epidemiologi

Page 55: Hidung tersumbat

• Diagnosis

Page 56: Hidung tersumbat

• Pemeriksaan Penunjang

Page 57: Hidung tersumbat

• pengumpulan cairan yang berdinding tipis dan seperti kista yang melibatkan septum nasi kartilago (tanda panah besar). Perhatikan pembengkakan pada jaringan nasi di sekitarnya (panah kecil)

Page 58: Hidung tersumbat

• Penatalaksanaan

Page 59: Hidung tersumbat

RINITISRINITIS

Page 60: Hidung tersumbat

Rinistis Alergi

Page 61: Hidung tersumbat

• Gejala

Page 62: Hidung tersumbat

Klasifikasi

Page 63: Hidung tersumbat

Epidemiologi

Page 64: Hidung tersumbat

Imunopatogenesis

Page 65: Hidung tersumbat

ImunopatogenesisMCH kelas II

Page 66: Hidung tersumbat
Page 67: Hidung tersumbat

Berbagai alergen pemicu Rinitis Alergi

Page 68: Hidung tersumbat

Diagnosis

Page 69: Hidung tersumbat
Page 70: Hidung tersumbat
Page 71: Hidung tersumbat

Diagnosis Banding

Page 72: Hidung tersumbat

Tatalaksana

Page 73: Hidung tersumbat

Rinitis Vasomotor

Page 74: Hidung tersumbat

Insidensi

Page 75: Hidung tersumbat

Faktor ResikoEtiologi belum sepenuhnya diketahui dan diduga akibat gangguan keseimbangan sistem saraf otonom yang dipicu oleh zat-zat tertentu.beberapa faktor yang mempengaruhi keseimbangan vasomotor. 36,39

•Obat-obatan yang menekan dan menghambat kerja saraf simpatis, seperti ergotamin, chlorpromazin, obat anti hipertensi dan obat vasokonstriktor topikal.•Faktor fisik, seperti bau yang menyengat,terpapar udara dingin, perubahan temperatur yang ekstrim, kelembaban, perubahan tekanan udara.•Faktor endokrin, sepeti keadaan kehamilan, pubertas, pemakaian pil anti hamil dan hipotiroidisme.•Faktor psikis, seperti stress, ansietas dan fatigue.

Page 76: Hidung tersumbat

Patofisiologi

Page 77: Hidung tersumbat
Page 78: Hidung tersumbat

Gejala Klinik

Hidung tersumbat rinore ( mukus / serous) keluhan bersin-bersin tidak begitu nyata tidak terdapat rasa gatal di hidung dan mata gejala dapat memburuk saat bangun tidur

Page 79: Hidung tersumbat

Diagnosis

Page 80: Hidung tersumbat

Tatalaksana

Hindari pencetus Farmakoterapi:DekongestanKortikosteroid topikalAnti kolinergik

Page 81: Hidung tersumbat

Kesimpulan

Secara fisiologis hidung berfungsi sebagai alat respirasi untuk mengatur kondisi udara dengan mempersiapkan udaha inspirasi agar sesuai dengan permukaan paru-paru, pengatur humidifikasi, penyeimbang dalam pertukaran tekanan dan mekanisme imunologi lokal.

Page 82: Hidung tersumbat
Page 83: Hidung tersumbat