16
HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN A. Unsur-unsur Utama Siklus Hidrologi Hidrosfer dapat diartikan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Diperkirakan hampir tiga per empat muka bumi tertutup oleh air. Air di bumi memiliki jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran yang disebut siklus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi. Siklus air dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut: 1. Siklus kecil, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi menjadi awan dan hujan, lalu jatuh ke laut. 2. Siklus sedang, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi dan angin membawa air, membentuk awan di atas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan, sungai, dan ke laut lagi. 3. Siklus besar, yaitu air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal-kristal es di atas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gletser (lapisan es yang mencair), masuk ke sungai, lalu kembali ke laut. Lihat gambar berikut : Gambar : 5.1. Siklus Hidrologi Sumber : Buku Geografi Kelas X, K. Wardiyatmoko, Penerbit Erlangga Terjadinya siklus air tersebut disebabkan oleh adanya proses-proses yang mengikuti gejala meteorologis dan klimatologis, antara lain : 1. Evaporasi, yaitu penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan air laut. 2. Transpriasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melaui stomata atau mulut daun. 3. Evapotranspirasi, yaitu proses gabungan evaporasi dan transpirasi. 4. Kondensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan. 5. Adveksi, yaitu transportasi air pada gerakan horisontal seperti transportasi panas dan uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar. 6. Presipitasi, yaitu segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air, hujan es, dan hujan salju. 7. Run off (aliran permukaan), yaitu pergerakkan aliran air di permukaan tanah melalui sungai dan anak sungai. 8. Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakkan air ke dalam tanah melalui pori tanah secara vertikal.

HIDROSFER DAN DAMPAKNYA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makmun ansori

Citation preview

Page 1: HIDROSFER DAN DAMPAKNYA

HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN

A. Unsur-unsur Utama Siklus HidrologiHidrosfer dapat diartikan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Diperkirakan hampir tiga per empat muka bumi tertutup oleh air. Air di bumi memiliki jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran yang disebut siklus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi.Siklus air dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:1. Siklus kecil, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi menjadi awan dan hujan, lalu jatuh ke laut.2. Siklus sedang, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi dan angin membawa air, membentuk awan di

atas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan, sungai, dan ke laut lagi.3. Siklus besar, yaitu air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal-kristal es di atas laut, dibawa

angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gletser (lapisan es yang mencair), masuk ke sungai, lalu kembali ke laut. Lihat gambar berikut :

Gambar : 5.1. Siklus Hidrologi

Sumber : Buku Geografi Kelas X, K. Wardiyatmoko, Penerbit Erlangga

Terjadinya siklus air tersebut disebabkan oleh adanya proses-proses yang mengikuti gejala meteorologis dan klimatologis, antara lain :1. Evaporasi, yaitu penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air menjadi

gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan air laut.2. Transpriasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melaui stomata atau mulut daun.3. Evapotranspirasi, yaitu proses gabungan evaporasi dan transpirasi.4. Kondensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan.5. Adveksi, yaitu transportasi air pada gerakan horisontal seperti transportasi panas dan uap air dari satu

lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar.6. Presipitasi, yaitu segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air, hujan

es, dan hujan salju.7. Run off (aliran permukaan), yaitu pergerakkan aliran air di permukaan tanah melalui sungai dan anak

sungai.8. Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakkan air ke dalam tanah melalui pori tanah secara vertikal.9. Perkolasi, yaitu perembesan atau pergerakkan air ke dalam tanah melalui pori tanah secara horisontal.

Identifikasi Berbagai Jenis Perairan1. Sungai, sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju dan bermuara di laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar.

Ada berbagai bentuk atau tipe sungai yaitu:1. Sungai konsekwen lateral, yakni sungai yang arah alirannya menuruni lereng-lereng asli yang

ada di permukaan bumi seperti dome, block mountain, atau dataran yang baru terangkat.2. Sungai konsekwen longitudinal, yakni sungai yang alirannya sejajar dengan antiklinal (bagian

puncak gelombang pegunungan).3. Sungai subsekwen, yakni sungai yang terjadi jika pada sebuah sungai konsekwen lateral terjadi

erosi mundur yang akhirnya akan sampai ke puncak lerengnya, sehingga sungai tersebut akan mengadakan erosi ke samping dan memperluas lembahnya.

4. Sungai superimposed, yakni sungai yang mengalir pada lapisan sedimen datar yang menutupi lapisan batuan di bawahnya.

Page 2: HIDROSFER DAN DAMPAKNYA

5. Sungai anteseden, yakni sungai yang arah alirannya tetap karena dapat mengimbangi pengangkatan yang terjadi.

6. Sungai resekwen, yakni sungai yang mengalir menuruni dip slope (kemiringan patahan) dari formasi-formasi daerah tersebut dan searah dengan sungai resekwen lateral.

Sungai obsekwen, yakni sungai yang mengalir mengalir menuruni permukaan patahan, jadi berlawanan dengan dip dari formasi-formasi patahan

7. Sungai insekwen, yakni sungai yang terjadi tanpa ditentukan oleh sebab-sebab yang nyata. 8. Sungai reverse, yakni sungai yang tidak dapat mempertahankan arah alirannya melawan suatu

pengangkatan, sehingga mengubah arahnya untuk menyesuaikan diri.9. Sungai komposit, yakni sungai yang mengalir dari daerah yang berlainan struktur geologinya.10. Sungai anaklinal, yakni sungai yang mengalir pada permukaan, yang secara lambat terangkat

dan arah pengangkatan tersebut berlawanan dengn arah arus sungai.11. Sungai kompound, yakni sungai yang membawa air dari daerah yang berlawanan

geomorfologinya.

Ada berbagai pola aliran sungai sebagai berikut:1. Paralel adalah pola aliran yang terdapat pada suatu daerah yang luas dan miring sekali, sehingga

gradien dari sungai itu besar dan sungainya dapat mengambil jalan ke tempat yang terendah dengan arah yang kurang lebih lurus.

2. Rektangular adalah pola aliran yang terdapat pada daerah yang mempunyai struktur patahan, baik yang berupa patahan sesungguhnya atau hanya joint (retakan).

3. Angulat adalah pola aliran yang tidak membentuk sudut siku-siku tetapi lebih kecil atau lebih besar dari 900.

4. Radial sentrifugal adalah pola aliran pada kerucut gunung berapi atau dome yang baru mencapai stadium muda dan pola alirannya menuruni lereng-lereng pegunungan.

5. Radial sentripetal adalah pola aliran pada suatu kawah atau crater dan suatu kaldera dari gunung berapi atau depresi lainnya, yang pola alirannya menuju ke pusat depresi tersebut.

6. Trelis adalah pola aliran yang berbentuk seperti tralis. 7. Anular adalah variasi dari radial pattern.8. Dendritik adalah pola aliran yang mirip cabang atau akar tanaman.

Sumber : Buku Geografi Kelas X, K. Wardiyatmoko, Penerbit Erlanggab. Meander Sungai

Meander adalah bentuk kelokan-kelokan aliran sungai. Kenampakan ini sering didapati pada aliran sungai di daerah dataran rendah. Terbentuknya meander ialah karena adanya reaksi dari aliran sungai terhadap batu-batuan yang relatif homogen dan kurang resisten terhadap erosi. Bagian dari lengkung meander yang selalu mendapat sedimentasi sehingga menyebabkan aliran tersebut berpindah disebut under cut.

c. DeltaPada ujung aliran dekat muara di laut atau danau, akan terbentuk suatu endapat yang disebut delta. Delta memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Ada faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut antara lain: jenis batuan, kecepatan aliran sungai, dan musim.

PERTEMUAN KE 11

d. Identifikasi Berbagai Proses Pelapukan/Pengikisan SungaiMakin besar kemiringan aliran sungai, makin besar pula aktivitas pengikisan dan pengangkutan. Sebaliknya, penimbunan akan semakin intensif pada daerah datar, dimana aliran mengalir lambat sehingga air mempunyai kesempatan untuk mengendapkan material yang dibawanya.Pertumbuhan suatu lembah sungai dapat berjalan melalui tiga proses yakni: pendalaman, pelebaran, dan pemanjangan.1. Pendalaman lembah sungai

Di daerah hulu sungai dengan perbedaan ketinggian masih cukup besar, sungai memiliki aliran yang cukup kuat. Kekuatan aliran erosi bekerja dengan cara menumbuk dan menggerus dasar sungai. Cara kerja ini disebut sebagai pengikisan hidrolik. Serpihan batuan yang terbawa oleh aliran yang deras juga turut mengikis dan mempercepat pendalaman saluran, yang disebut sebagai pengikisan mekanik. Di samping itu, berjalan

pula proses pengikisan kimiawi berupa pelarutan dan reaksi asam terhadap dasar dan tepi saluran sungai.

2. Pelebaran lembah sungai

Page 3: HIDROSFER DAN DAMPAKNYA

Pada daerah datar, prosesi erosi yang bekerja lebih banyak adalah erosi menyamping (lateral). Hal ini disebabkan lambatnya kecepatan arus yang mengalir.

3. Pemanjangan lembah sungaiPemanjangan lembah dapat terajdi karena terjadinya penurunan permukaan laut, sehingga daratan bertambah maju, dan karena pertumbuhan delta, yang berarti menambah pula muka daratan.

Pada stadium muda pembentukan lembah mulai terjadi dengan tanda-tanda sebagai berikut:a) Penampang lintang dari lembah berbentuk V. Hal ini disebabkan karena daya kikis

vertikal yang kuat akibat gradien masih besar.b) Sungai masih banyak mempunyai erosi basis sementara.c) Daya angkut aliran air sungai masih merupakan daya angkut yang terbesar.d) Lebar pada bagian bawah lembah sama dengan lebar saluran sungai.e) Dasar lembah masih belum merata.Selanjutnya, pada stadium dewasa lembah sungai akan memiliki ciri sebagai berikut:a) Gradien sungai menjadi lebih kecil.b) Erosi yang berperanan penting adalah erosi lateral, sedangkan erosi vertikal praktis

sudah tidak terjadi.c) Pada bagian akhir stadium dewasa sungai sudah mengalami pendataran dasar sungai.d) Lembah sungai berbentuk U, yang ukuran lebarnya melebihi dalamnya.e) Pada dasar lembah terdapat dataran banjir (flood plain) dan pada flood plain sungai

membentuk kelokan (meander).f) Dengan dasar lembah sungai sudah merata maka tidak terdapat lagi erosi dasar sungai.

e. Kualitas fisik air sungai dan pemanfaatan sungaiPenurunan kualitas air sungai dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan kadar parameter tertentu seperti kadar PH, kebutuhan oksigen biologi/Biological Oxygen Demand (BOD) dan kebutuhan oksigen kimiawi/Chemical Oxygen Demand (COD).Sungai mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, misalnya sebagai berikut:(a) Sungai banyak mengandung bahan-bahan bangunan seperti pasir, batu kali, dan kerikil.(b) Sungai dapat memberikan mata pencaharian penduduk seperti pengambilan pasir, batu-

batu, pencarian bijih emas, intan, timbah aluvial, dan perikanan.(c) Air terjun sungai dapat digunakan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik.(d) Sungai dapat digunakan untuk kepentingan pengairan, misalnya dengan dibuat waduk.(e) Untuk menambah kesuburan tanah karena sungai banyak mengandung mineral yang

banyak dibutuhkan suatu tanaman.(f) Hasil pengendapan sungai dapat menghasilkan dataran aluvial yang subur.(g) Sungai mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan suatu industri yang banyak

memerlukan air, misalnya industri bata, genting, dan lain-lain.

PERTEMUAN KE 11

B. DanauDanau ialah suatu kumpulan air dalam cekungan tertentu, yang biasanya berbentuk mangkuk.Menurut macam airnya, danau dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut:a. Danau air asin

Pada umumnya danau air asin terdapat di daerah semi arid dan arid, dimana penguapan yang terjadi sangat kuat, dan tidak memiliki aliran keluaran. Contoh-contoh danau dengan kadar garam yang tinggi adalah Great Salt Lake, kadar garamnya sebesar 18,6% dan Danau Merah (dekat Laut Asam), kadar garamnya 32%.

b. Danau air tawarDanau air tawar terutama terdapat di daerah-daerah humid (basah) dimana curah hujan tinggi. Contohnya adalah danau-danau air tawar dari air hujan adalah danau-danau di Indonesia. Contohdanau air tawar dari air hujan atau salju adalah danau-danau di Kanada.

Menurut terjadinya, danau dapat dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut:a. Danau tektonik, terjadi karena gerak dislokasi (perpindahan lokasi) di permukaan bumi yang

menimbulkan bentuk-bentuk patahan, slenk, dan lain-lain. Contoh danau tektonik adalah Danau Nyasa dan Danau Tanganyika di Afrika Timur, serta Great Basin di Amerika Serikat.

b. Danau lembah gletser, setelah zaman es berakhir, daerah-daerah yang dahulunya dilalui gletser menjadi kering dan diisi oleh air.

c. Danau vulkanis, danau vulkanis terbentuk akibat adanya aktivitas vulkanis. Di Indonesia terdapat banyak danau vulkanis mislanya: Mar Gunung Lamongan, Danau Toba yang merupakan danau kaldera, danau kawah di Gunung Kelud, dan lain sebagainya.

d. Danau dolina, danau Dolina/Dolin merupakan danau yang terdapat di daerah karst dan umumnya berupa danau kecil yang bersifat temporer.

e. Danau terbendung, bahan-bahan lepas maupun terikat, misalnya runtuhan gunung morine ujun dari gletser, aliran lava yang membendung lembah sungai, sehingga aliran airnya akan tertahan

Page 4: HIDROSFER DAN DAMPAKNYA

dan akhirnya membentuk danau. Beberapa contoh waduk yang terdapat di Indonesia, misalnya Waduk Jatiluhur, Waduk Saguling, Waduk Gajahmungkur, dan lain sebagainya.

f. Danau karena erosi sungai, contoh: danau tapal kuda (oxbow lake).

Suatu danau dapat hilang disebabkan oleh bermacam-macam faktor yang memainkan peranannya secara terpisah maupun gabungan. Faktor-faktor itu ialah:a. Pembentukan delta-delta dan pelumpuran di danau.b. Gerakan tektonik berupa pengangkatan dasar danau.c. Pengendapan jasad tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang yang mati akan mempercepat proses

pendangkalan dasar danau.d. Penguapan yang kuat, terutama di daerah arid.e. Sungai-sungai yang meninggalkan danau menimbulkan erosi dasar pada bibir danau, sehingga

tempat itu makin rendah dan akibatnya air danau keluar lebih banyak.

C. RawaRawa adalah daerah di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yang merupakan tanah lumpur dengan kadar air relatif tinggi.Rawa dilihat dari genangan airnya, dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:a. Rawa yang airnya selalu tergenang

Tanah-tanah di daerah rawa yang selalu tergenang airnya tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian karena lahannya tertutup tanah gambut yang tebal. Derajat keasaman (pH) di daerah ini mencapai 4,5 atau kurang dengan warna air yang kemerah-kemerahan.

b. Rawa yang airnya tidak selalu tergantungRawa jenis ini menampung air tawar yang berasal dari limpahan air sungai pada saat air laut pasang dan airnya relatif mengering pada saat air laut surut.

Rawa dapat dimanfaatkan sebagai berikut:a. Rawa yang terdapat pergantian air tawar dapat untuk areal sawah.b. Rawa yang airnya tidak terlalu asam dapat untuk daerah perikanan.c. Sebagai sumber pembangkit listrik.Sebagai objek wisata. PERTEMUAN KE 12

A. Daerah Aliran Sungai (DAS)Kumpulan sungai pada suatu sistem cekungan dengan aliran keluar atau muara tunggal membentuk Daerah Aliran Sungai (DAS). Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS adalah iklim, jenis batuan yang dilalui DAS, dan banyak sedikitnya air yang jatuh ke alur pada waktu hujan. Sedangkan cepat atau lambatnya air hujan terkumpul di alur sangat tergantung pada bentuk lereng DAS. Perhitungan banyaknya hujan di DAS dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara berikut:1. Metode Isohyet, digunakan kalau luas DAS lebih besar dari 5.000 km2. Isohyet adalah garis dalam peta

yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai jumlah curah hujan yang sama selama suatu periode tertentu.

2. Metode Thiessen, digunakan kalau bentuk DAS tidak memanjang dan sempit, dengan luas antara1.000 – 5.000 km2.

Daerah-daerah aliran sungai, dibagi 3 yaitu di daerah hulu sungai, daerah tengah sungai, dan di daerah hilir sungai. Biasanya, DAS di hulu sungai berbukit-bukit dan lerengnya curam sehingga banyak ditemukan jeram. DAS di bagian tengah sungai, keadaannya relatif landai sehingga jalur transportasi dan komunikasinya relatif mudah. Di daerah hilir sungai, DAS merupakan daerah yang landai dan subur.

B. Potensi Air Permukaan dan Air TanahAir tanah adalah bagian air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah. Volume air yang meresap ke dalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya. Berdasarkan kenyataan tersebut terdapat dua jenis lapisan batuan utama, yaitu lapisan kedap (impermeable) dan lapisan tak kedap air (permeable).

1. Lapisan KedapKadar pori lapisan kedap atau tak tembus air sangat kecil, sehingga kemampuan untuk meneruskan air juga kecil. Kadar pori adalah jumlah ruang di celah butir-butir tanah yang dinyatakan dengan bilangan persen. Contoh lapisan kedap, yaitu geluh, napal, dan lempung.

2. Lapisan Tak KedapKadar pori lapisan tak kedap air atau tembus air cukup besar. Oleh karena itu, kemampuan untuk meneruskan air juga besar. Pada daerah yang letak permukaan air tanahnya lebih rendah dari permukaan air tanah pada daerah tangkapan hujannya, air akan memancar ke luar dari sumur yang dibor. Sumur yang demikian disebut sumur artesis.

3. Penampang Air Tanah

Page 5: HIDROSFER DAN DAMPAKNYA

Sumber : Buku Geografi Kelas X, K. Wardiyatmoko, Penerbit Erlangga

Untuk menjaga agar kelestarian air tanah di lingkungan kita tetap terjamin, maka perlu dicegah hal-hal berikut :a. Penggunaan air tanah yang berlebih-lebihan.b. Kepadatan penduduk dan permukiman yang berlebihan juga harus dicegah, karena berkaitan

dengan membesarnya konsumsi air tanah.c. Peraturan yang ditetapkan pemerintah agar diaati dalam pemanfaatan air tanah (tawar) di daerah

pantai, agar tidak terjadi perluasan.d. Perusakan hutan dan lahan penghijauan harus dicegah agar tidak menimbulkan ketimpangan tata

air.e. Konversi atau perubahan penggunaan lahan dalam suatu daerah aliran sungai harus

diperhitungkan dampak dan manfaatnya.f. Pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) diperketat, khususnya terhadap

air tanah, terhadap rencana pembangunan.g. Pembuangan/kontaminasi limbah terhadap air tanah agar dihindarkan, baik limbah domestik (dari

masyarakat) maupun limbah industri.4. Pemanfaatan Air Tanah

Pemanfaatan air tanah dapat dilakukan dengan mudah yakni dengan menggali atau mengebor lapisan tanah. Untuk pemanfaatan air tanah tertekan, dapat dilakukan dengan teknologi pengeboran, sehingga muncul air artesis yang bermanfaat untuk berbagai keperluan hidup dan budaya, misalnya untuk keperluan industri dan pertanian.

C. BanjirPenyebab dan Usaha Mengurangi Risiko BanjirBeberapa dampak adanya banjir yaitu sebagai berikut :1. Mendatangkan kerugian bagi manusia.2. Daerah sawah yang tergenang air akan mengakibatkan gagal panen.3. Daerah permukiman penduduk yang terkena banjir akan terjadi polusi air.Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi risiko banjir antara lain :1. Upaya penghijauan dan penghutanan kembali wilayah gundul untuk mempertinggi kapasitas

peresapan air.Pembuatan teras-teras dan guludan pada lahan miring yang memenuhi syarat bagi pencegahan erosi

1. tanah.2. Pembuatan tanggul-tanggul di pinggir sungai untuk menahan luapan air sungai

pada musim hujan.3. Diadakan pelurusan sungai dan pengerukan sungai bagian dasar lembah pada

musim kemarau.4. Pembuatan terusan saluran air.5. Pembuatan bendungan serba guna untuk menampung dan memanfaatkan air

sepanjang tahun.6. Di kawasan perkotaan dibuat kapal-kapal sungai, selokan-selokan air, dibuat pintu

air, dibuat tanggul-tanggul pada tepi kota sepanjang batas aliran sungai.7. Peningkatan kesadaran penduduk dalam upaya memelihara lingkungan hidup

melalui pendidikan formal/nonformal dan melalui mediaPERTEMUAN KE 14

A. Pantai dan Pesisir LautPantai adalah bagian daratan yang berbatasan dengan laut yang masih terpengaruh oleh proses-proses abrasi (pengikisan oleh air laut), sedimentasi (pengendapan), dan pasang surut air laut. Menurut bentuknya pantai dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pantai landai dan pantai terjal.Pesisir adalah daratan di tepi laut yang tergenang pada saat air pasang dan kering pada saat air laut surut.

B. Ekosistem Pantai/Pesisir1. Hutan Mangrove

Hutan mangrove juga disebut hutan pantai, hutan pasang surut, hutan payau, atau hutan bakau.Hutan mangrove dapat hidup dengan subur kalau wilayah pesisir tersebut memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:a. Terlindungi dari gempuran ombak dan arus pasang surut yang kuat.

Page 6: HIDROSFER DAN DAMPAKNYA

b. Daerahnya landai atau datar.c. Memiliki muara sungai yang besar dan delta.d. Aliran sungai banyak mengandung lumpur.e. Temperatur antara 20-40 derajat Celcius.f. Kadar garam air laut antara 10-30 per mil.Hutan mangrove merupakan ekosistem yang sangat penting di wilayah pesisir sebab memiliki fungsi ekologis dan fungsi ekonomis. Adapun fungsi ekologis dari hutan mangrove yaitu a. Penyedia nutrien bagi biota perairan.b. Tempat berkembangbiaknya berbagai macam ikan.c. Penahan abrasi.d. Penyerap limbah.e. Pencegah intrusi air laut.f. Penahan amukan angin taufan dan gelombang yang besar.Fungsi ekonomis dari hutan mangrove yaitu untuk:a. Bahan bakar, bahan kertas dan bahan bangunan.b. Perabot rumah tangga.c. Bahan penyamak kulit dan pupuk hijau.

2. Terumbu KarangTerumbu karang merupakan ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis.Terbentuknya ekosistem terumbu karang tergantung pada faktor-faktor sebagai berikut a. Kedalaman sekitar 10 meter dari permukaan laut.b. Temperatur antara 25-29 derajat Celcius.c. Kadar garam antara 30-35 per mil.d. Ada tidaknya sedimentasi. Kalau terjadi sedimentasi, pertumbuhan terumbu karang terhambat.Ekosistem terumbu karang memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekologi dan fungsi ekonomi.a. Fungsi ekologi terumbu karang yaitu

1) Penyedia nutrien bagi perairan.2) Tempat berkembangbiaknya biota perairan.

b. Fungsi ekonomi terumbu karang yaitu:1) Menghasilkan berbagai jenis ikan, udang, alga, teripang, dan kerang mutiara.2) Bahan bangunan dan jalan, serta bahan industri.3) Bahan baku cinderamata dan bahan perhiasan.

. Rumput LautRumput laut tumbuh pada perairan yang memiliki substrat keras yang kokoh untuk tempat melekat. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rumput laut yaitu:a. Kejernihan air laut.b. Suhu perairan sejuk.c. Arus laut tidak begitu deras.d. Kedalaman laut antara 20-30 m.

4. Padang LamunLamun adalah tumbuhan berbunga yang dapat menyesuaikan diri untuk hidup di dasar laut. Tumbuhan padang lamun, sangat tergantung pada faktor-faktor berikut:a. Perairan laut dangkal berlumpur dan mengandung pasir.b. Kedalaman tidak lebih dari 10 meter, sehingga sinar matahari dapat menembus.c. Temperatur antara 20-300C.d. Kadar garam antara 25-35 per mil.e. Kecepatan arus sekitar 0,5 m/detik.Fungsi padang lamun di lingkungan pesisir adalah sebagai berikut:a. Sebagai tempat berkembangbiaknya ikan-ikan kecil dan udang.b. Sebagai perangkap sedimen sehingga terhindar dari erosi.c. Sebagai penyedia bahan makanan berbagai ikan yang hidup di padang lamun.d. Sebagai bahan untuk membuat pupuk.e. Sebagai bahan untuk membuat kertas.

C. Zona Pesisir dan LautOceanografi adalah ilmu yang mempelajari keadaan lautan.1. Pembagian Laut Menurut Zona Kedalamannya

Menurut zona atau jalur kedalamannya, laut dapat dibedakan menjadi beberapa zona sebagai berikut :a. Zona litoral atau jalur-pasang, bagian cekungan lautan yang terletak di antara pasang naik dan

pasang surut.b. Zona epineritik, bagian cekungan lautan di antara garis-garis surut dan tempat paling dalam

yang masih dapat dicapai oleh daya sinar matahari (pada umumnya sampai sedalam 50 m).c. Zona neritik, bagian cekungan lautan yang dalamnya 50-200 m.d. Zona batial, bagian cekungan lautan yang dalamnya 200-2.000 m.e. Zona abisal, bagian cekungan lautan yang dalamnya > 2.000 m.

2. Pembagian Laut Menurut LetaknyaMenurut letaknya, laut dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu sebagai berikut:

Page 7: HIDROSFER DAN DAMPAKNYA

a. Laut tepi, yaitu bagian lautan yang terletak di pinggir benua serta terhalang dari lautan luas oleh gugusan pulau atau jazirah.

b. Laut pertengahan atau Laut Tengah, yaitu laut yang terletak antara dua benua yang memiliki gejala-gejala gunung api dan mempunyai gugusan pulau-pulau.

c. Laut pedalaman, yaitu bagian lautan yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contoh: Luat Baltik, Laut Kaspia, dan Laut Hitam.

3. Pembagian Laut Menurut TerjadinyaMenurut terjadinya, laut juga dapat dibedakan menjadi tiga golongan sebagai berikut:a. Laut transgresi atau Laut meluas, yaitu laut yang terjadi karena perubahan permukaan air laut

positif, baik yang disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut itu sendiri atau oleh turunnya daratan perlahan-lahan, sehingga sebagian dari daratan digenangi air.

b. Laut ingresi atau Laut tanah turun. Laut ini terjadi karena turunnya tanah sebagai akibat tekanan vertikal (gaya endogen) yang menimbulkan patahan. Contoh: Laut Karibia, Laut Jepang, dan Laut Tengah.

c. Laut regresi atau Laut menyempit, yaitu laut yang terjadi pada zaman es (merupakan kebalikan dari laut transgresi).

PERTEMUAN KE 15 :

4. Morfologi Laut dan Gerak Air Lauta. Morfologi Dasar Laut

Di dasar laut, sebenarnya terdapat relief yang hampir sama seperti di daratan, akan tetapi, memiliki nama atau istilah yang lain. Macam-macam relief dasar laut antara lain sebagai berikut:

Paparan benua (Continental shelf), yaitu dasar lautan yang dangkal dan merupakan daratan yang meluas serta terdapat di sepanjang pantai. Contoh Dangkalan Laut Utara, yang terletak di

1) sekitar kepulauan Inggris dan merupakan bagian Benua Eropa; Dangkalan Sahul, yang terletak antara Australia dan Pulau Irian.

2) Punggung laut (Redge), yaitu dasar lautan yang dangkal, memanjang, dan sempit yang di kanan kirinya merupakan laut dalam. Contoh Pegunungan di Samudera Atlantik, yaitu Pegunungan Atlantik Utara dari Kepulauan Azora sampai ke Sint Paul, Pegunungan Atlantik Selatan dari sebelah utara Asension sampai Pulau Bouvet, dan Pegunungan di Samudera Hindia di sebelah selatan Pulau Jawa memanjang ke arah timur sampai di Nusa Tenggara Timur.

3) Palung Laut (Trench), yaitu dasar laut yang sangat dalam, memanjang sempit dan terjal, seolah-olah merupakan lembah di dasar laut. Contoh: Palung Laut Filipina atau Palung Laut Mindanao dengan kedalaman 10.830 meter; Palung Laut Sunda atau Palung Laut Jawa dengan kedalaman 7.450 meter; dan Palung Laut Jepang dengan kedalaman 9.435 meter.

4) Cekungan Laut (Basin), yaitu dasar laut yang dalam berbentuk oval menyerupai suatu baskom yang luas. Contoh: Cekungan Laut Timur.

b. Gerak Air LautGerakan air laut meliputi arus laut, gelombang laut, dan pasang surut air laut.Arus Lauta. Menurut letaknya

1) Arus bawah ialah arus laut yang bergerak di bawah permukaan laut, misalnya arus bawah di Selat Gibraltar.

2) Arus atas ialah arus laut yang bergerak di permukaan laut, misalnya arus California.b. Menurut suhunya

1) Arus panas ialah bila suhu laut lebih pantas daripada suhu air laut di sekitarnya, misalnya Arus Teluk.

2) Arus dingin ialah bila suhu arus laut lebih ringan dari laut di sekitarnya, misalnya arus Labrador.

c. Menurut terjadinya1) Arus karena perbedaan kadar garam atau berat jenis air laut.2) Arus karena angin.3) Arus karena perbedaan niveau (beda tinggi muka air).4) Arus karena pengaruh daratan/benua.5) Arus karena pasang naik dan surut.

Arus laut dan gerakannya di tiga samudera besar dapat dijelaskan sebagai berikut :a. Di Samudera Pasifik

1) Di sebelah utara khatulistiwa(a) Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke arah barat

sejajar dengan garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh Angin Pasat Timur Laut.

(b) Arus Kuroshio, merupakan lanjutan arus khatulistiwa utara karena setelah sampai di dekat Kepulauan Filipina, arahnya menuju ke utara.

(c) Arus California, mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika Utara ke arah selatan menuju ke khatulistiwa. Arus ini merupakan lanjutan arus Kuroshio, termasuk arus menyimpang (pengaruh daratan) dan arus dingin.

Page 8: HIDROSFER DAN DAMPAKNYA

(d) Arus Oyashio, merupakan arus dingin yang didorong oleh angin timur dan mengalir dari Selat Bering menuju ke selatan dan berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang karena di tempat ini arus tersebut bertemu dengan arus Kuroshio.

2) Di sebelah selatan khatulistiwa(a) Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar

dengan garis khatulistiwa.(b) Arus Humboldt atau Arus Peru, merupakan lanjutan dari sebagai arus Angin Barat yang

mengalir di sepanjang barat Amerika Selatan menyusur ke arah utara.(c) Arus Australia Timur, merupakan lanjutan arus khatulistiwa selatan yang mengalir di

sepanjang pesisir Australia Timur dari arah utara ke selatan (sebelah timur Great Barrier Reef).

(d) Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus Australia Timur yang mengalir menuju ke timur (pada lintang 300 – 400 LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh Angin Barat.

3) Di sepanjang garis khatulistiwaArus pengisi atau arus perata ini disebut “arus kompensasi”. Contohnya adalah Arus Sungsang Khatulistiwa, yang mengalir di sepanjang garis khatulistiwa ke timur dan merupakan arus panas.

b. Di Samudera Atlantik1) Di sebelah utara khatulistiwa

(a) Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa.

(b) Arus Teluk atau Gulfstream, merupakan arus menyimpang gaya segera diperkuat oleh dorongan angin besar dan merupakan arus panas.

(c) Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenlad Timur, merupakan arus dingin yang mengalir dari Laut Kutub Utara ke selatan menyusuri Pantai Timur Tanah Hijau.

(d) Arus Labrador, berasal dari Laut Kutub Utara yang mengalir ke selatan menyusuri pantai timur Labrador.

(e) Arus Canari, merupakan arus menyimpang dan termasuk arus dingin. 2) Di sebelah selatan khatulistiwa

(a) Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas, yang mengalir menuju ke barat, sejajar dengan garis khatulistiwa.

(b) Arus Brazilia, merupakan lanjutan dari sebagian arus Angin Barat yang mengalir ke arah selatan menyusuri Pantai Timur Amerika Selatan (khususnya Brazilia).

(c) Arus Benguela, merupakan lanjutan dari sebagian arus Angin Barat, yang mengalir ke arah utara menyusuri Pantai Barat Afrika Selatan.

(d) Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian Arus Brazilia yang mengalir ke arah timur (pada lintang 300 – 400 LS) sejajar dengan garis ekuator.

c. Di Samudera Hindia1) Di sebelah utara khatulistiwa

Arus laut samudera ini keadaanya berbeda dengan samudera lain, sebab arah gerakan arus tak tetap dalam setahun melainkan berganti arah dalam setengah tahun, sesuai dengan gerakan angin musim yang menimbulkannya.(a) Arus Musim Barat Daya, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke timur

menyusuri Laut Arab dan Teluk Benguela.(b) Arus Musim Timur Laut, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat

menyusuri Teluk Benguela dan Laut Arab. 2) Di sebelah selatan khatulistiwa

(a) Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa yang nantinya pecah menjadi dua (Arus Maskarena dan Arus Agulhas setelah sampai di timur Madagaskar).

(b) Arus Maskarena dan Arus Agulhas, merupakan arus menyimpang dan merupakan arus panas.

(c) Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus Angin Barat, yang mengalir ke arah utara menyusur Pantai Barat Benua Australia.

Gelombang adalah alunan permukaan air yang umumnya ditimbulkan oleh tiupan angin di atas laut. Gelombang tsunami yaitu tinggi gelombangnya lebih 20 meter.a. Gelombang memecah pantai, sehari-hari ombak atau gelombang itu bergerak dari perairan yang

luas menjalar menuju pantai kemudian pecah di dekat garis pantai.b. Gelombang tsunami di Laut Cina Selatan, terjadi karena siklon tropis. Dikalangan pelaut atau

pelayaran menamakannya badai “typhoon” dan gelombang tsunami yang ditimbulkannya disebut “tyhpoon invested waters”. Badai typhoon dengan kecepatan 200-300 km/jam menimbulkan gelombang tsunami menjadi kacau-balau dan beradu satu dengan lainnya dengan tenaga yang luar

Page 9: HIDROSFER DAN DAMPAKNYA

biasa kuatnya. Gelombang tsunami yang terbentuk akibat tekanan angin badai jauh di depannya akan merambat dengan permukaan lebih tinggi daripada permukaan air di sekitarnya. Gelombang semacam ini disebut “alun timbul” atau dalam dunia pelayaran lazim disebut “deining”.

c. Badai siklun dan gelombang tsunami di Asia Selatan, badai yang bergerak dari Samudera Hindia ke Teluk Benggala dan Laut Arab disebut “Cycloon” (baca: siklon). Hampir setiap tahun siklon dan gelombang tsunami menyumbat muara Sungai Gangga (India), Brahmaputra (Bangladesh), dan Indus (Pakistan).

d. Gelombang oleh gempa laut dan gempa vulkanikGempa tektonik yang episentrumnya di dasar laut (gempa laut) menimbulkan gelombang tsunami yang luar biasa tingginya.

Untuk mengetahui kedalaman suatu perairan dapat dilakukan pendugaan dengan beberapa cara, antara lain sebagai berikut:a. Batu duga, pada sebuah kapal ditempatkan sebuah peralatan pengukur. Biasanya pada alat ini

digunakan kawat piano yang berdiameter 1-1,5 mm dan digulungkan pada sebuah tromol dari sebuah katrol.

b. Gema duga, dari atas kapal dikirimkan gelombang suara ke arah dasar laut melalui sebuah alat yang disebut echo sounder. Suara ini akan dipantulkan kembali oleh dasar laut yang kemudian diterima oleh hidrofon, yakni semacam mikrofon dalam air yang dipasang di kapal.

5. Kualitas, Suhu, Kecerahan, dan Salinitas Air LautA. Kualitas Air Laut

Kualitas air laut ditentukan oleh kosentrasi bahan kimia terlarut dalam air.B. Suhu atau Temperatur Air Laut

Temperatur atau suhu air laut di suatu tempat ditentukan oleh besar kecilnya pemanasan matahari, letak lintang geografis tempat itu, dan keadaan angin.

C. Kecerahan Air LautKecerahan atau warna air laut tergantung pada zat-zat organik maupun anorganik yang ada di laut. Warna air laut ada beberapa macam karena beberapa sebab berikut:

1) Pada umumnya lautan berwarna biru, hal ini disebabkan oleh sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak daripada sinar lain.

2) Warna kuning, karena dasarnya terdapat lumpur kuning, misalnya: Sungai Kuning di Cina (Sungai Huang).

3) Warna hijau, akrena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang memantulkan warna hijau dan karena adanya plankton-plankton dalam jumlah besar.

4) Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es, misalnya laut di Kutub Utara dan Kutub Selatan.

5) Warna ungu, karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar-sinar fosfor, misalnya Laut Ambon.

6) Warna hitam, karena di dasarnya terdapat lumpur hitam, misalnya Laut Hitam.Warna merah, karena banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah yang terapung-apung, misalnya Laut Merah. PERTEMUAN KE 16

D. Salinitas Air LautSalinitas atau kadar garam air laut ialah banyaknya garam (dinyatakan dengan gram) yang terdapat dalam satu liter air laut.Menurut Clarke, di dalam air laut terdapat larutan garam seperti:a. Kalsium Karbonat (CaCO3) : 0,34%b. Magnesium Bromida (MgBr2) : 0,22%c. Kalium Sulfat (K2SO4) : 2,64%d. Kalsium Sulfat (CaSO4) : 3,60%e. Magnesium Sulfat (MgSO4) : 4,74%f. Magnesium Klorida (MgCl3) : 10,88%g. Natrium Klorida (NaCl) : 77,78%.Besar kecilnya kadar garam di laut ditentukan oleh faktor-faktor berikut ini:a. Banyak sedikitnya air yang berasal dari gletser.b. Besar kecilnya curah hujan di tempat tersebut.c. Besar kecilnya penguapan di tempat tersebut.d. Besar kecilnya atau banyak sedikitnya sungai yang bermuara di tempat tersebut.

E. Contoh Sumber Daya Laut dan PemanfaatannyaMineral, Organisme, dan Endapatan LautMineral laut berasal dari daratan yang dibawa oleh aliran sungai-sungai. Mineral itu antara lain adalah:1. Garam, tempat-tempat pembuatan garam dijumpai di Pulau Madura dan Rembang.2. Kapur, berasal dari kerang, globigerine (foraminifera), dan sebagainya.3. Kalium karbonat, berasal dari sebangsa lumut (pottash).4. Fosfat, berasal dari tulang-tulang ikan dan kotoran burung pemakan ikan, dan biasanya untuk

pupuk.

Page 10: HIDROSFER DAN DAMPAKNYA

Kekayaan fauna dan flora laut sama halnya dengan daratan. Pada umumnya organisme laut dapat dibagi menjadi dua bagian.1) Bentos, ialah binatang-binatang laut yang hidupnya di dasar laut. Bentos ini dapat pula dibagi

menjadi dua golongan, yaitu: (1) Bentos sesial, yang hidupnya terikat pada suatu tempat, misalnya tiram, koral, jenis-jenis brochipoda dan sebagainya, dan (2) Bentos vagil, yang bergerak di dasar laut, misalnya landak laut, siput laut, dan sebagainya.

2) Pelagos, ialah organisme yang hidupnya tak tergantung pada dasar laut dan umumnya menjadi penghuni lapisan air bagian atas. Pelagos dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: (1) Nekton, ialah golongan organisme yang mempunyai alat badan sendiri untuk bergerak sehingga dapat tinggal di daerah tertentu yang menyediakan banyak makanan atau tempat-tempat yang keadaannya baik bagi mereka. Contoh: semua jenis ikan, ubur-ubur, dan sebagainya, (2) Plankton, ialah golongan organisme yang tidak mempunyai alat-alat badan sendiri untuk bergerak. Gerakan mereka tergantung pada arus yang disebabkan oleh angin atau perbedaan suhu. Contoh: jenis-jenis binatang bersel satu : radiolaria, foraminifera, dan tumbuh-tumbuhan bersel satu: algae, diatomea, demikian juga binatang-binatang bersel banyak yang kecil seperti sebangsa udang kecil-kecil.

Beberapa jenis endapan lumpur berturut-turut dari pantai ke laut dalam :1) Endapan lumpur terigen, yaitu endapan yang terdiri atas sisa-sisa halus, terutama materi-materi

dari daratan yang dibawa oleh sungai-sungai.2) Endapan lumpur globigerina, yaitu endapan yang terdiri atas sisa-sisa binatang dan tumbuh-

tumbuhan yang telah mati, terutama terdiri dari kapur berasam arang dan asam kersik.

3) Endapan lumpur radiolaria atau lumpur laut merah, yaitu endapan yang sebagian berasal dari hasil-hasil letusan gunung api di dalam laut dan sebagian berasal dari sisa-sisa binatang yang amat kecil yang berangka zat kersik.

F. Pemanfaatan dan Pelestarian Perairan LautManfaat wilayah perairan laut dalam kaitannya dengan kehidupan dapat dirinci sebagai berikut.1. Sebagai prasarana perhubungan dan pengangkutan2. Sebagai pembangkit tenaga3. Sebagai lahan perikanan4. Sebagai tempat rekreasi5. Sebagai pengatur iklim6. Sebagai lahan pertanian laut (revolusi biru)7. Sebagai tempat pertahanan dan keamanan

Dalam Konferensi Hukum Laut tahun 1984 telah ditetapkan pedoman-pedoman pelestarian laut sebagai berikut:a. Dalam memanfaatkan sumber daya laut harus diperhitungkan proses pengembangan alam agar

sumber daya laut tidak habis.b. Vitalitas samudera harus dilestarikan. Sisa hasil industri dilarang dibuang ke laut sebab

mempengaruhi keanekaragaman dan kesehatan jenis kehidupan di samudera.c. Pengetahuan mengenai kehidupan di laut harus ditingkatkan dan disebarkan.d. Kebijaksanaan samudera harus meliputi dunia sebab, baik pemakaian maupun penyalahgunaan

laut, ada konsekuensinya terhadap semua orang, maka diperlukan rangkaian peraturan dan garis pedoman yang seragam.

e. Kebijaksanaan samudera harus mencakup semua sistem air tawar, atmosfer, dan samudera semuanya tadi adalah mata rantai daur air.

f. Lalu lintas samudera harus aman dan tertib.g. Harus dibentuk satu Otorita Samudera Dunia, jadi tidak ada bagian samudera tertutup yang

digunakan sendiri untuk tujuan tertentu.h. Samudera harus digunakan untu perdamaian bukan untuk perang.i. Semua negara harus memikul tanggung jawab menjadi penjaga, pengelola sumber daya bahan

mineral, ikan dan lain sebagainya atas perairan lepas pantai sampai 200 mil yang telah ditetapkan.

G. Wawasan Nusantara dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)Dalam upaya mengelola perairan laut untuk pelestariannya, pada tanggal 13 Desember 1957 pemerintah Indonesia mengeluarkan suatu deklarasi yang dikenal dengan Deklarasi Juanda yang melahirkan Wawasan Nusantara. Dalam deklarasi itu ditentukan bahwa batas perairan wilayah Indonesia adalah 12 mil dari garis dasar pantai masing-masing pulau sampai titik terluar. Pada tanggal 18 Februari 1960 dikeluarkan pula Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) No. 4 tahun 1960 yang menjamin adanya hak lintas damai (innocent passage) bagi kapal-kapal asing di perairan Indonesia. Sebelumnya berlaku hak lintas bebas (free passage).Pada tahun 1973, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-undang No. 1 tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia yang secara langsung mengukuhkan Perpu No. 4 tahun 1960 tentang wilayah perairan Indonesia dengan negara-negara tetangga sebagai berikut.

Page 11: HIDROSFER DAN DAMPAKNYA

a. RI dengan Malaysia: mengenai landas kontinental Selat Malaka dan Laut Natuna (Laut Cina Selatan). Perjanjian ini diadakan di Kuala Lumpur tanggal 27 Oktober 1969 dan mulai berlaku tanggal 7 November 1969.

b. RI dengan Thailand: mengenai landas kontinen Selat Malaka bagian Utara dan Laut Andaman. Perjanjian ini diadakan di Bangkok tanggal 17 Desember 1971 dan mulai berlaku tanggal 7 April 1972.

c. RI dengan Malaysia dan Thailand: mengenai landas kontinen Selat Malaka bagian Utara. Perjanjian ini diadakan di Kuala Lumpur tanggal 21 Desember 1971 dan mulai berlaku tanggal 16 Juli 1973.

d. RI dengan Australia: mengenai penetapan garis batas dasar laut tertentu (Laut Arafuru dan daerah Utara Papua – Papua Nugini). Perjanjian ini diadakan di Canberra tanggal 18 Mei 1971 dan mulai berlaku tanggal 18 November 1973.

e. RI dengan Australia: mengenai penetapan garis batas daerah-daerah dasar laut selatan Pulau Tanimbar dan Pulau Timor. Perjanjian ini diadakan di Jakarta tanggal 9 Oktober 1973 dan mulai berlaku tanggal 8 November 1973.

f. RI dengan Singapura: mengenai penetapan garis batas laut wilayah (laut teritorial). Perjanjian ini diadakan di Jakarta tanggal 25 Mei 1973 dan mulai berlaku pada saat ditandatangani.

g. RI dengan India: mengenai penetapan garis batas dan landas kontinen Laut Andaman. Perjanjian ini diadakan di Jakarta tanggal 8 Agustus 1974 dan mulai berlaku pada saat ditandatangani.

Pada tanggal 21 Maret 1980 Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan pengumuman tentang Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia sejauh 200 mil, diukur dari garis dasar wilayah darat Indonesia.Menurut ZEE, segala sumber daya hayati maupun sumber daya alam lainnya yang berada di bawah permukaan laut, dasar laut, dan di bawah laut menjadi “hak eksklusif” Negara Republik Indonesia.Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa batas wilayah negara Indonesia adalah:a. Bagian Utara berbatasan dengan Selat Malaka, Laut Cina Selatan, Malaysia, Laut Sulawesi, dan

Samudera Pasifik.b. Bagian Timur, berbatasan dengan Samudera Pasifik dan Papua Nugini.c. Bagian Selatan, berbatasan dengan Timor Timur, Laut Arafuru (antara Papua (Irian Jaya) dan

Australia), dan Samudera Hindia.Bagian Barat, berbatasan dengan Samudera Hindia (Indonesia).