29
LAPORAN KASUS HERNIA INGUINALIS DEXTRA REPONIBEL Penyusun: Nor Ubudiah binti Seti Pembimbing: Dr. Okky Partakusuma Sp. B

Hernia Inguinal Lateralis Dekstra Reponibel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hernia inguinal lateralis dekstra reponible is hernia yang terdapat di inguinal bagian lateral yang dapat direposisi ulang.

Citation preview

  • LAPORAN KASUS

    HERNIA INGUINALIS DEXTRA

    REPONIBEL

    Penyusun:

    Nor Ubudiah binti Seti

    Pembimbing:

    Dr. Okky Partakusuma Sp. B

  • LAPORAN KASUS

    Nama : An. O

    Umur : 10 tahun

    Jenis kelamin : Perempuan

    Pekerjaan : Anak SD

    Alamat : Tanjung Duren

    Agama : Islam

    Status perkawinan : Belum menikah

    Tanggal masuk RS : 5 Mei 2013

  • ANAMNESIS

    Keluhan Utama :

    Pasien mengeluhkan adanya benjolan pada lipatan

    paha kanan yang hilang timbul kurang lebih 4 tahun

    yang lalu.

    Keluhan tambahan : Nyeri di lipat paha

  • RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

    Pasien mengaku sejak 4 tahun yang lalu merasakan ada benjolan di lipat paha kanan yang timbul saat beraktivitas seperti berlari dan hilang saat istirahat.Benjolan pada awalnya tidak menimbulkan rasa nyeri Cuma membuat pasien merasa aneh akan hal tersebut. Pada tahun 2010,pasien dibawa oleh ibunya ke poliklinik untuk diperiksa kerana gejalanya hamper sering muncul. Setelah diperiksa, dokternya menyarankan ibunya supaya pasien di bedah agar benjolan tidak muncul lagi tetapi pasien belum bersedia dan terdapat beberapa halangan yang menyebabkan operasi di tunda. Pada saat ini pasien datang lagi ke poliklinik kerna benjolan dirasakan makin membesar,masih bisa keluar masuk spontan saat berlari,batuk dan mengedan dan kadang-kadang disertai rasa nyeri di lipat paha kanan.

  • Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) :

    Pasien menyangkal adanya riwayat DM, hipertensi, asma, dan penyakit jantung.

    Riwayat Penyakit Keluarga (RPK) :

    Riw. Dm (-),riw. Hipertensi(-),riw.asma (-),riw. Pnyakit jantung (-). Tidak ada saudara pasien yang mengalami gejala sama seperti pasien.

    Riwayat Pribadi dan Sosial Ekonomi (RSE) :

    Pasien adalah seorang anak perempuan dengan status gizi cukup. Pasien mempunyai masih bersekolah di SD dan sering mengikuti acara larian dan permainan lain di sekolah.

  • PEMERIKSAAN FISIK

    Keadan umum : tampak sakit sedang

    Kesadaran : Compos mentis

    Vital sign

    Tekanan Darah : 100/70 mmHg

    Nadi : 92x/menit

    Pernafasan : 20x/menit

    Suhu : 36,3 C

  • STATUS GENERALIS

    Kepala

    Normochepali

    Tidak tampak adanya deformitas

    Mata

    Tidak terdapat ptosis pada palpebra dan tidak

    terdapat oedem

    Conjunctiva tidak anemis

    Sklera tidak tampak ikterik

    Pupil: isokor kiri kanan

  • Hidung

    Bagian luar : normal, tidak terdapat deformitas

    Septum : terletak ditengah dan simetris

    Mukosa hidung : tidak hiperemis

    Cavum nasi : tidak ada tanda perdarahan

    Telinga

    Daun telinga : normal

    Liang telinga : lapang

    Membrana timpani : intake

    Nyeri tekan mastoid : tidak nyeri tekan

    Serumen : tidak ada

    Sekret : tidak ada

  • Mulut dan tenggorokan

    Bibir : tidak pucat dan tidak sianosis

    Gigi geligi : lengkap, ada karies

    Palatum : tidak ditemukan torus

    Lidah : normoglosia

    Tonsil : T1/T1 tenang

    Faring : tidak hiperemis

    Leher

    Kelenjar getah bening:Tidak teraba membesar

    Kelenjar tiroid : tidak teraba membesar

    Trakea : letak di tengah

  • Paru-Paru

    Inspeksi : pergerakan nafas saat statis dan dinamis

    Palpasi : vocal fremitus sama pada kedua paru

    Perkusi : sonor pada seluruh lapangan paru

    Auskultasi : suara nafas vesikuler di kedua paru, ronkhi -/-, whezing -/-

    Jantung

    Inspeksi : ictus cordis terlihat

    Palpasi : ictus cordis teraba 1 jari linea midclavicularis sinistra, ICS 5

    Perkusi : Batas atas : ICS 2 linea parasternalis sinistra

    Batas kanan : ICS 3-4 linea sternalis dextra

    Batas kiri : ICS 5, 1 cm lateral linea midclavicularis sinistra

    Auskultasi : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

  • Abdomen

    Lihat status lokalis

    Ekstremitas atas

    Regio kanan : akral hangat, tidak terdapat oedem

    Regio kiri : akral hangat, tidak terdapat oedem

    Ekstremitas Bawah

    Regio kanan : akral hangat, tidak terdapat oedem

    Regio kiri : akral hangat, tidak terdapat oedem

  • STATUS LOKALIS

    Regio : Inguinal dextra

    Inspeksi : Tidak tampak benjolan , warna sama

    dengan kulit sekitar, dan tidak terdapat tanda-tanda

    radang.

    Palpasi : teraba massa kecil ,kenyal yang

    keluar saat pasien disuruh mengedan dan terdapat

    nyeri tekan.

    Auskultasi: tidak terdengar bunyi peristaltik usus.

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Tanggal periksa: 3 Mei 2013

    Hematologi

    Hb : 13,1 g/dl

    Eritrosit : 4,69 juta/mm3

    Ht : 41%

    Leukosit : 8300/l

    Trombosit : 432.000/dl

    Bleeding time : 3 menit

    Clotting time : 12 menit

    GDS : 101 mg/dL

  • Diagnosa kerja

    Hernia Inguinalis Dextra Reponibel

    Diagnosa Banding

    Hernia femoralis,

    kista sebasea

    Tumor

  • PENATALAKSANAAN Operatif : Herniotomi

    Teknik Operasi :

    Disinfeksi lapangan pembedahan.Tutup dengan kain steril.

    Irisan 2 cm medial spina iliaca superior (SIAS) sampai tuberkulum pubikum.

    Dipasang kain berlubang. Aponeurosis muskulus obliquus eksternus (MOE) dibuka kecil dengan pisau dan dengan bantuan pinset anatomis dan gunting dibuka lebih lanjut ke kranial sampai annulus internus dan ke kaudal sampai membuka annulus eksternus.

    Dengan menjepit MOE dengan kocher , aponeurosis dibebaskan dari dasar ke lateral sampai tampak ligamentum inguinalis Pourpati dank e medial sampai conjoint tendon (muskulus obliquus internus dan transverses).

  • Dengan bantuan 2 pinset chirurgis dan gunting ,kantong

    dibuka. Setelah eksplorasi isi kantong hernia, isinya

    dikembalikan kedalam rongga abdomen . Dengan

    memasukkan jari kedua tangan kiri kedalam lubang dan

    sedikit tarikan , kantong dibebaskan secara tumpul dan

    tajam .

    Kantong hernia dibebaskan se proksimal mungkin

    sampai tampak jaringan lemak pre-peritoneal .Kantong

    diplintir dan diikat dengan plain catgut no.1.

    Bila mulut kantong proksimal lebar,dapat ditutup

    tabakzaknaad.Kemudian kantong hernia dipotong.

    Herniotomi selesai.

  • Medikamentosa

    Cefotaxim 3x1 gr

    Asam mefenamat 3x200 mg

    Tramadol 3x25 mg

    Asam tranexamat 3x25 mg

    Edukatif post operatif : bed rest total, puasa sampai

    bising usus terdengar

  • Prognosis

    Ad vitam : ad bonam

    Ad sanationam : ad bonam

    Ad fungsionam : ad bonam

  • TINJAUAN PUSTAKA

    Definisi

    Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi

    suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari

    dinding rongga yang bersangkutan.

    Hernia inguinalis lateralis - tonjolan dari perut di

    lateral pembuluh epigastrica inferior, yang keluar

    melalui dua pintu dan saluran yaitu annulus dan

    canalis inguinalis .

    Hernia inguinalis medialis - suatu tonjolan melalui

    fascia transversa yang melemah pada trigonum

    Hasselbach .

  • BAGIAN HERNIA

  • ETIOLOGI

    Kelainan kongenit

    al

    Kelemahan dinding perut

    Tekanan intra

    abdomen meningka

    t

  • Faktor resiko

    hereditas

    Jenis kelamin

    umur

    Keadaan badan

    Kelahiran prematur&

    BBLR

  • KLASIFIKASI HERNIA

    Hernia reponibel

    isi Hernia dapat keluar masuk.

    Usus keluar jika berdiri atau mengejan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk

    tidak ada keluhan nyeri.

    Hernia ireponibel

    kantong tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga.

  • Hernia inkarserata

    bila isi kantong hernia terjepit oleh cincin hernia, sehingga tidak dapat dikembalikan lagi, akibatnya terjadi gangguan pasase dan tanda-tanda sumbatan usus.

    Hernia strangulata

    bila terjadi gangguan vaskularisasi dari mulai bendungan sampai nekrosis, pada saat isi hernia terjepit oleh cincinnya

  • PATOFISIOLOGI

    Hernia inguinalis lateralis

    Akibat kelemahan otot dinding

    abdomen dan peningkatan

    tekanan intraabdomen , menonjol dari perut di lateral

    pembuluh epigastrika

    inferior

    keluar melalui dua pintu dan saluran, yaitu annulus dan

    kanalis inguinalis,

    tampak tonjolan

    berbentuk lonjong

  • KOMPLIKASI

    Hernia yang reponibilis dapat tertahan pada

    kantong hernia dan menjadi hernia ireponibilis dan

    bila terjadi perforasi akan menimbulkan abses local,

    fistel atau bahkan peritonitis.

  • PENATALAKSANAAN

    Terapi konservatif

    Terapi operatif

  • PROGNOSIS

    Prognosis pada kasus hernia inguinalis reponibilis

    adalah baik namun bila berkembang menjadi

    ireponibilis yang memiliki kemungkinan terjadi

    inkarserata dan strangulasi maka prognosisnya

    menjadi dubia dan membutuhkan penanganan

    segera.