13
HASIL PEMERIKSAAN LCS Jenis Tes Nilai normal Infeksi Virus Infeksi Bakteri Infeksi Mycobakterium tuberculosa Tekanan intracra nial 80-200 Biasanya normal (90-200) Meningkat (200- 300) Bervariasi (180-300) Warna Jernih Jernih Keruh Xanthochrom ia (kekuningan ) Jumlah sel 0-5/ml <100/ml >100ml Bervariasi Jenis sel Leukos it Predomina n PMN Predominan MN Predominan MN Protein 15-40 Normal/ meningkat Sedikit meningkat/menin gkat (<100) Meningkat Glukosa 50-75 Normal Normal/ meningkat Rendah Test none/pan dy (-) (-) (+) (-)

Hasil Pemeriksaan Lcs

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kedokteran

Citation preview

Page 1: Hasil Pemeriksaan Lcs

HASIL PEMERIKSAAN LCS

Jenis Tes Nilai normal

Infeksi Virus Infeksi Bakteri Infeksi Mycobakterium

tuberculosaTekanan

intracranial80-200 Biasanya

normal (90-200)

Meningkat (200-300) Bervariasi (180-300)

Warna Jernih Jernih Keruh Xanthochromia (kekuningan)

Jumlah sel 0-5/ml <100/ml >100ml BervariasiJenis sel Leukosit Predominan

PMNPredominan MN Predominan MN

Protein 15-40 Normal/ meningkat

Sedikit meningkat/meningkat

(<100)

Meningkat

Glukosa 50-75 Normal Normal/meningkat RendahTest

none/pandy(-) (-) (+) (-)

Page 2: Hasil Pemeriksaan Lcs

ALGORITMA PENANGANAN KEJANG DEMAM

Page 3: Hasil Pemeriksaan Lcs

ALGORITMA PENANGANAN DSS

Berikan oksigen via masker

Penggantian volume cairan segera, kristaloid 10ml/kgBB/jam. 1-2 jam

Pada syok lama (DBD der IV) volume 20ml/kgBB/jam

10-15 menit, apabila membaik kurangi menjadi 10ml/kgBB/jam

Kurangi volume cairan

Berturut-turut 10ml, 7ml, 5ml, 3ml

1,5ml/kgBB/jam sebelum selanjutnya

Dikurangi untuk mempertahankan

Akses vena tetap terbuka

Koloid IV

(dextran 40)

Tanda vital tidak stabil Volume urin berkurang.

Tanda syok (DBD der III)

Perbaikan Tidak ada Perbaikan

Perbaikan

Stop pemberian cairan 24-48 jam

Hct meningkat Hct menurun

Transfusi darah 10ml/kgBB/jam, whole blood 10ml/kgBB/jam atau PRC 5ml/kgBB/jam

Perbaikan

Periksa ABCS Koreksi

Kurangi volume cairan berturut-turut 10ml,7ml,5ml,3ml, 1,5ml/kgBB/jam sebelum selanjutnya dikurangi untuk mempertahankan aksesvevena tetap

terbuka

Page 4: Hasil Pemeriksaan Lcs

ALGORITMA PENANGANAN DEHIDRASI BERAT

Page 5: Hasil Pemeriksaan Lcs

GAMBARAN EKG

(supra ventikular takikardia/SVT)

Ciri khas : gelombang P menghilang dan interval kompleks QRS – QRS sama.

(ventrikular takikardia/VT)

Ciri khas : gelombang P menghilang, kompleks QRS memiliki konfigurasi yang sama terlihat lebar dan bentuknya aneh, gelombang T terbalik.

Page 6: Hasil Pemeriksaan Lcs

(flutter)

Ciri khas : gelombang berbentuk seperti gergaji, berbandingan gelombang P dengan gelombang QRS adalah 3/4/5 : 1

(AV block first degree)

Ciri khas : gelombang P dan gelombang QRS normal, interval PR memanjang.

Page 7: Hasil Pemeriksaan Lcs

(AV block second degree)

Ciri khas : gelombang P normal atau tidak diiukuti gelombang QRS, interval PR semakin panjang, dan kemudian blok

(AV block third degree)

Ciri khas : gelombang P normal, gelombang QRS tidak selalu setelah gelombang P/gelombang QRS berdiri sendiri, interval PR tidak terlihat

Page 8: Hasil Pemeriksaan Lcs

(Miocard infarc)

Ciri khas : ST elevasi, berbedaan letak infark dilihat dari gelombang ST yang mengalami elevasi di masing masing sadapan.

ST elevasi di bagian inferior : terlihat pada sadapan II, III dan AVf

ST elevasi di bagian septum : terlihat pada sadapan V1 V2 V3

ST elevasi di bagian anterior : terlihat pada sadapan V2 – V5

ALGORITMA PENANGANAN MIOKARD INFARK

Page 9: Hasil Pemeriksaan Lcs

ALGORITMA PENANGANAN OEDEM PARU

Page 10: Hasil Pemeriksaan Lcs

ALGORITMA PENANGANAN VENTRIKULAR TAKIKARDIA (VT)

Ventrikular takikardia

Oksigen,bila terjadi hipoksia. Bolus melalui iv amiodaron 150 mg

tidak berhasil

Amiodaron dosis pemeliharaan 360mg/6 jam pertama kemudian 540 mg/18 jam berikutnya, dosis maksismal 2,2gr/24 jam

Amiodaron tidak tersedia

Kardioversi/DC shock, energi awal 100 joule

Lidokain 0,5-0,75 mg/kgBB bolus melalui iv, dapat diulang h5-10 menit sampai dosis maksimal 3 mg/kgBB.

Bila obat-obatan gagal

Page 11: Hasil Pemeriksaan Lcs

ALGORITMA PENANGANAN SUPRA VENTRIKULAR TAKIKARDIA (SVT)