53
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan Alat Ukur Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi Penelitian tentang pengembangan alat ukur pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja dilakukan untuk mendapatkan alat ukur atau instrumen yang baku, yaitu alat ukur atau instrumen yang dikembangkan secara teoritik dan empiris melalui beberapa kali pengujian. Proses pengembangan alat ukur terdiri atas: (1) perumusan konsep berdasarkan kajian teori, kalibrasi, analisis kemudian dilakukan revisi; (2) ujicoba kuesioner kepada sejumlah orang sebagai sampel dari populasi; (3) melakukan uji validitas dan reliabilitas (4) membuat petunjuk mengenai pelaksanaan pengisian dan penskoran instrumen (Blood & Budd 1972; Brown & Frederick 1983). Berdasarkan hal di atas, tahapan pengembangan alat ukur pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja adalah : (1) identifikasi konsep; (2) perumusan kisi-kisi pengetahuan, sikap dan praktek gizi; (3) mengembangkan item pertanyaan untuk kuesioner yang terstruktur; (4) uji kesahihan dan keterandalan dan (5) evaluasi akhir alat ukur pengetahuan, sikap dan praktek gizi. Identifikasi Konsep Berdasarkan studi literatur ditemukan beberapa masalah gizi yang sering dialami oleh remaja. Permasalahan gizi yang dialami remaja dikembangkan menjadi faktor penyebab masalah gizi dan kerangka konseptual. Depkes (2006) menemukan prevalensi remaja kurang energi kronis (KEK) pada tahun 2003 dan tahun 2005 masing-masing 35,1% dan 32,5%. Masalah defisiensi zat gizi mikro yang paling banyak dialami remaja adalah anemia. Anemia pada remaja dan wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah sebesar 35,6% (Depkes 2006). Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan makan yang salah merupakan penyebab munculnya masalah gizi pada remaja (WHO 1995). Kebiasaan makan salah antara lain mengurangi frekuensi makan, mengkonsumsi makanan ringan diantara waktu makan, mengkonsumsi makanan siap saji, rendahnya konsumsi serat dan makanan yang mengandung kalsium tinggi serta

HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan Alat Ukur Pengetahuan,

Sikap dan Praktek Gizi

Penelitian tentang pengembangan alat ukur pengetahuan, sikap dan

praktek gizi pada remaja dilakukan untuk mendapatkan alat ukur atau instrumen

yang baku, yaitu alat ukur atau instrumen yang dikembangkan secara teoritik dan

empiris melalui beberapa kali pengujian. Proses pengembangan alat ukur terdiri

atas: (1) perumusan konsep berdasarkan kajian teori, kalibrasi, analisis kemudian

dilakukan revisi; (2) ujicoba kuesioner kepada sejumlah orang sebagai sampel dari

populasi; (3) melakukan uji validitas dan reliabilitas (4) membuat petunjuk

mengenai pelaksanaan pengisian dan penskoran instrumen (Blood & Budd 1972;

Brown & Frederick 1983). Berdasarkan hal di atas, tahapan pengembangan alat

ukur pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja adalah : (1) identifikasi

konsep; (2) perumusan kisi-kisi pengetahuan, sikap dan praktek gizi; (3)

mengembangkan item pertanyaan untuk kuesioner yang terstruktur; (4) uji

kesahihan dan keterandalan dan (5) evaluasi akhir alat ukur pengetahuan, sikap

dan praktek gizi.

Identifikasi Konsep

Berdasarkan studi literatur ditemukan beberapa masalah gizi yang sering

dialami oleh remaja. Permasalahan gizi yang dialami remaja dikembangkan

menjadi faktor penyebab masalah gizi dan kerangka konseptual. Depkes (2006)

menemukan prevalensi remaja kurang energi kronis (KEK) pada tahun 2003 dan

tahun 2005 masing-masing 35,1% dan 32,5%. Masalah defisiensi zat gizi mikro

yang paling banyak dialami remaja adalah anemia. Anemia pada remaja dan

wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah

sebesar 35,6% (Depkes 2006).

Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan makan yang salah

merupakan penyebab munculnya masalah gizi pada remaja (WHO 1995).

Kebiasaan makan salah antara lain mengurangi frekuensi makan, mengkonsumsi

makanan ringan diantara waktu makan, mengkonsumsi makanan siap saji,

rendahnya konsumsi serat dan makanan yang mengandung kalsium tinggi serta

Page 2: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

kebiasaan merokok terutama pada remaja pria. Terjadinya perubahan perilaku

makan di kalangan remaja menyebabkan peningkatan konsumsi fast food. Jika

makanan ini sering dikonsumsi secara terus menerus dan berkelebihan akan

menimbulkan masalah gizi lebih dan konsekuensi kesehatan lainnya (Muniroh &

Sumarmi 2002).

Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia menemukan sebanyak

59,0 % remaja merokok pertama kali adalah pada umur 15-19 tahun dan 22,9 %

merokok 10 batang sehari (BPS 2004). BPS (2004) juga menemukan sebesar 12,6

% remaja laki-laki dan 9% remaja perempuan minum-minuman beralkohol.

Delisle (1999) dan WHO (2005) mengemukakan bahwa kerangka

konseptual dan faktor penyebab masalah gizi pada remaja adalah kurang

konsumsi pangan, faktor gaya hidup, penyakit infeksi dan masalah kesehatan

lainnya. Kurang konsumsi pangan disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor

psikologi dan faktor sosial ekonomi. Faktor psikologi adalah pola makan,

kebiasaan makan, gangguan makan dan faktor sosial ekonomi seperti akses

terhadap pangan dan ketersediaan pangan. Kurang konsumsi pangan

menyebabkan kekurangan zat gizi makro dan mikro serta berbagai penyakit

kronik yang menyertainya (WHO 2005).

Keinginan yang besar untuk mendapatkan tubuh ideal mendorong remaja

melakukan pembatasan makan dan kebiasaan makan yang salah. Akibat dari

pembatasan makan yang tidak sesuai dengan aturan yang ada dan melakukan

kebiasaan makan yang salah menyebabkan remaja kekurangan zat gizi makro

maupun mikro.

Berdasarkan permasalahan gizi yang banyak dialami remaja maka

dikembangkan kerangka konseptual penyebab masalah gizi yang perlu diketahui

oleh remaja. Beberapa peneliti telah menemukan konsep-konsep tersebut. Hasil

penelitian Wong et al. (1999) pada remaja Taiwan menemukan konsep

pengetahuan gizi pada remaja adalah konsep dasar gizi, sumber zat-zat gizi,

hubungan zat gizi dengan penyakit dan pedoman makan. Konsep gizi dari

Parmenter dan Wardle (1999) adalah anjuran makan, sumber zat gizi, memilih

makanan setiap hari dan hubungan makanan dengan penyakit. Steven (1999)

menemukan komponen pengetahuan gizi adalah aktivitas fisik, pola makan, sikap

Page 3: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

terhadap berat badan dan identitas budaya. Penelitian Whati et al. (2005)

menemukan konsep gizi untuk pengembangan kuesioner untuk remaja adalah

anjuran hidup sehat berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang Afrika Selatan, gaya

hidup sehat dengan menjaga kesehatan dan kontrol berat badan, konsumsi

makanan yang mengandung zat gizi (karbohidrat, protein, serat, vitamin A, besi,

iodium dan kalsium) untuk mencegah kekurangan gizi, pemilihan makanan yang

aman untuk dikonsumsi dan gizi selama hamil.

Hasil studi literatur dirumuskan dalam bentuk konsep. Hasil identifikasi

konsep didiskusikan dengan pakar gizi untuk menetapkan indikator pengetahuan

gizi, sikap terhadap gizi dan praktek gizi remaja. Hasil identifikasi konsep

berdasarkan studi literatur dan diskusi dengan pakar gizi adalah konsep dasar gizi,

hubungan gizi dan penyakit, memilih makanan, gizi ibu hamil dan menyusui serta

kebiasaan makan dan gaya hidup.

Perumusan Kisi-kisi Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi

Konsep gizi yang diperoleh pada tahap identifikasi konsep, dijabarkan

dalam bentuk kisi-kisi. Kisi-kisi terdiri atas variabel, konsep dan indikator. Kisi-

kisi berguna untuk menjamin setiap item yang dibuat mencakup semua konsep

secara proporsional (Djaali & Muljono 2004).

Tabel 9 menunjukkan kisi-kisi pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada

remaja. Perumusan kisi-kisi pengetahuan, sikap dan praktek gizi mengembangkan

lima konsep gizi dengan indikatornya. Konsep dasar gizi memiliki tiga indikator

yaitu jenis zat gizi, sumber zat gizi dan fungsi zat gizi. Konsep hubungan gizi dan

penyakit dengan indikator kekurangan dan kelebihan zat gizi, konsep pemilihan

makanan dengan indikator pemilihan makanan yang sehat dan aman. Konsep gizi

ibu hamil dan menyusui dengan indikator gizi ibu hamil dan gizi ibu menyusui

serta konsep kebiasaan makan dan gaya hidup remaja dengan indikator kebiasaan

makan dan gaya hidup remaja.

Berdasarkan sebaran konsep dan indikator ke dalam variabel, kelima

konsep gizi digunakan untuk variabel pengetahuan dan sikap, sedangkan variabel

praktek dijabarkan kedalam dua konsep yaitu pemilihan makanan dan kebiasaan

makan serta gaya hidup.

Page 4: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Tabel 9 Kisi-kisi pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja sebelum diskusi dengan pakar

No Konsep Indikator Pengeta-huan Sikap Prakte

k 1 Konsep dasar gizi

- Jenis zat gizi - Sumber zat gizi - Fungsi zat gizi

√ √

2 Hubungan gizi dan penyakit

- Kekurangan zat gizi - Kelebihan zat gizi √ √

3 Pemilihan makanan

- Pemilihan makanan sehat - Pemilihan makanan aman √ √ √

4 Gizi ibu hamil dan menyusui

- Gizi ibu hamil - Gizi ibu menyusui √ √

5 Kebiasaan Makan dan Gaya Hidup

- Kebiasaan makan remaja - Kebiasaan makan tidak baik √ √ √

Kisi-kisi pengetahuan, sikap dan praktek gizi yang telah dirumuskan,

didiskusikan dengan pakar. Diskusi dilakukan untuk menilai indikator-indikator

yang dapat menggambarkan masing-masing konsep serta sebaran indikator pada

setiap variabel pengetahuan, sikap dan praktek gizi.

Tabel 10 menunjukkan kisi-kisi hasil diskusi dengan pakar. Diskusi

menghasilkan kisi-kisi sebagai berikut : konsep dasar gizi menjadi dua indikator

yaitu jenis dan sumber zat gizi serta fungsi dari zat gizi. Pertanyaan yang akan

dikembangkan tentang jenis dan sumber zat gizi serta fungsi zat gizi pada

pertumbuhan remaja. Hubungan gizi dan penyakit dengan indikator kekurangan

dan kelebihan zat gizi. Pada indikator ini pertanyaan-pertanyaan yang

dikembangkan adalah implikasi kekurangan atau kelebihan makanan terhadap

kesehatan remaja. Pemilihan makanan dengan indikator memilih makanan yang

sehat dan memilih makanan yang aman. Dua indikator tersebut mengembangkan

pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan, sikap dan praktek remaja dalam

memilih makanan yang berbeda untuk mengidentifikasi salah satu makanan yang

sehat dan aman. Gizi dan kesehatan reproduksi terdiri dari perkembangan fisik

dan kematangan seksual pada masa growth spurt. Indikator terakhir adalah

kebiasaan makan dan gaya hidup remaja. Kebiasaan makan yang sehat adalah

mengkonsumsi makanan dengan jumlah sesuai kebutuhan remaja serta dengan

Page 5: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

frekuensi tiga kali sehari. Kebiasaan makan yang tidak baik yaitu mengurangi

frekuensi makan, mengkonsumsi makanan ringan diantara waktu makan,

mengkonsumsi makanan siap saji, rendahnya konsumsi serat dan kalsium serta

kebiasaan merokok.

Konsep gizi ibu hamil dan menyusui diganti dengan gizi dan kesehatan

reproduksi. Perubahan konsep ini berdasarkan masukan dari pakar bahwa masa

remaja merupakan masa pertumbuhan cepat (growth spurt) terutama pada organ

reproduksi. Organ reproduksi akan tumbuh dengan sempurna apabila remaja

mengkonsumsi makanan dengan zat gizi yang cukup. Namun sebaliknya, apabila

pada masa remaja kekurangan gizi, organ reproduksi tidak berkembang sempurna

sehingga akan berdampak kesulitan pada masa hamil, melahirkan dan menyusui.

Berdasarkan hal tersebut maka konsep gizi dan kesehatan reproduksi dijadikan

sebagai salah satu konsep gizi pada remaja dengan indikator perkembangan fisik,

kematangan seksual serta gizi dan kesehatan reproduksi pada masa remaja, hamil,

dan menyusui.

Kelima konsep gizi dijabarkan dalam bentuk item-item untuk variabel

pengetahuan dan sikap, sedangkan variabel praktek hanya dapat diisi ke dalam

dua konsep yaitu pemilihan makanan dan kebiasaan makan serta gaya hidup

(Tabel 10).

Tabel 10 Kisi-kisi pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja setelah diskusi dengan pakar

No Konsep Indikator Pengeta-huan Sikap Praktek

1 Konsep dasar gizi

- Jenis dan sumber zat gizi - Fungsi zat gizi √ √

2 Hubungan gizi dan penyakit

- Kekurangan zat gizi - Kelebihan zat gizi √ √

3 Pemilihan makanan

- Pemilihan makanan sehat - Pemilihan makanan aman √ √ √

4 Gizi & Kesehatan Reproduksi

- Perkembangan fisik & kematangan seksual - Gizi dan kesehatan reproduksi pada masa remaja, hamil dan menyusui

√ √

5 Kebiasaan Makan dan Gaya Hidup

- Kebiasaan makan remaja - Kebiasaan makan tidak baik dan gaya hidup

√ √ √

Page 6: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Pengembangan Item Pertanyaan untuk Kuesioner yang Terstruktur

Pengembangan item-item pertanyaan berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat

sebelumnya. Kisi-kisi dikembangkan menjadi item pertanyaan untuk pengetahuan

dan praktek gizi, serta pernyataan untuk sikap terhadap gizi. Item yang telah

dikembangkan berdasarkan variabel pengetahuan, sikap dan praktek gizi

dikumpulkan menjadi suatu kumpulan pertanyaan yang dikenal dengan istilah

item pool (Parmenter & Wardle 1999; Wathi et al. 2005). Pada penelitian ini,

pengembangan item-item pertanyaan dan pernyataan dilakukan melalui lima

tahapan sehingga menghasilkan alat ukur yang standar. Gambar dibawah ini

adalah diagram proses pengembangan item-item pertanyaan dan pernyataan

pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja yang diawali dengan

pengembangan dan pengumpulan item-item pengetahuan, sikap dan praktek gizi

pada remaja (item pool).

Item Pool 261 Diskusi Pakar 123 Uji Coba 55 Evaluasi 60 Uji Coba 28

Pengetahuan 124 71 30 34 13 Sikap 111 28 13 14 8 Praktek 26 24 12 12 7

Gambar 5 Diagram proses pengembangan item-item pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja

Item-item pengetahuan dibuat berdasarkan indikator pengetahuan yang telah

dirumuskan sebelumnya. Kemudian setiap item pertanyaan dari indikator

pengetahuan harus memenuhi salah satu taksonomi Benjamin Bloom (1959) yang

terdiri dari pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan

(application) atau penganalisaan (analysis). Penggunaan taksonomi Bloom hanya

sampai pada tahap keempat (analisis) dari enam tahap dengan pertimbangan alat

ukur yang dikembangkan digunakan oleh kelompok remaja dengan latar belakang

yang beragam. Artinya latar belakang pendidikan dan pengetahuan remaja tentang

Page 7: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

gizi sangat terbatas terutama pada kelompok remaja putus sekolah sehingga

penggunaan taksonomi Bloom untuk membuat item-item pertanyaan hanya

sampai tingkat analisis. Tujuan setiap item harus memenuhi salah satu taksonomi

Bloom agar setiap item memiliki tingkat kesukaran beragam.

Selain memperhatikan taksonomi Bloom, penulisan item pada tahapan

pengembangan item pertanyaan dan pernyataan yang terstruktur juga

memperhatikan beberapa syarat yaitu (1) mengusahakan agar setiap pertanyaan

ditulis dalam bahasa yang sederhana dan jelas, (2) menghindari kata-kata atau

istilah yang kemungkinan tidak dimengerti oleh responden, (3) menghindari

menulis pertanyaan yang dapat menimbulkan lebih dari satu penafsiran, (4)

menghindari menulis pertanyaan yang sangat besar kemungkinannya akan

disetujui oleh hampir semua orang, (5) pertanyaan atau pernyataan pendek, tidak

melebihi dari 20 kata dan (6) setiap pertanyaan atau pernyataan sikap harus berisi

hanya satu ide yang lengkap (Azwar 1988). Dengan memperhatikan syarat-syarat

penulisan sebuah item dan memenuhi salah satu taksonomi Bloom, item-item

pengetahuan gizi yang dibuat berjumlah 124 item. Sebaran indikator dan jumlah

item pengetahuan gizi pada remaja dapat dilihat pada Tabel 11.

Sama halnya dengan item pengetahuan gizi, item sikap terhadap gizi

dikembangkan dari indikator gizi hasil diskusi dengan pakar. Item sikap terhadap

gizi dijabarkan ke dalam bentuk pernyataan positif dan pernyataan negatif.

Penulisan pernyataan-pernyataan sikap berdasarkan struktur sikap yang

terdiri atas tiga komponen yaitu komponen kognisi, afeksi dan konasi (Azwar

1999). Komponen kognisi menunjukkan bagaimana seseorang mengetahui tentang

suatu obyek, kejadian, situasi, pemikiran, keyakinan dan ide mengenai sesuatu.

Komponen afeksi adalah perasaan dan emosi terhadap obyek aktual, kejadian atau

situasi tertentu. Komponen konasi menunjukkan kecenderungan untuk bertindak

berkaitan dengan obyek, kejadian atau situasi yang dihadapi. Tabel 12

menunjukkan sebaran indikator dan jumlah item sikap terhadap gizi pada remaja

berdasarkan komponen kognisi, afeksi dan konasi.

Page 8: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Tabel 11 Sebaran indikator dan item pengetahuan gizi sebelum diskusi dengan pakar

Konsep Indikator Sub Indikator Nomor Item Jumlah Karbohidrat-makanan pokok 1,2 Protein-lauk pauk hewani Protein-Lauk pauk nabati

3 4,5

Lemak 6,7 Vitamin A 8,9 Zat besi 10,11 Iodium 12,13 Kalsium 14,15

Jenis dan sumber zat gizi

Serat 16

16

Sumber Zat Tenaga 17,18,19,20 Sumber Zat Pembangun 21

Konsep dasar gizi

Fungsi zat gizi

Sumber Zat Pengatur 22,23,24,25,26,27,28 12

Anemia (Zat besi) 29 Pengeroposan tulang (Kalsium) 30 Kecerdasan (Iodium) 31 Daya tahan tubuh (Vit A) 32

Kekurangan zat gizi

Sembelit (Serat) 33

5

Hubungan gizi dan penyakit

Kelebihan gizi Kegemukan (Obesitas) 34,35,36,37,38,39, 40,41,42 9

Menu seimbang 43,44,45 Karbohidrat komplek 46,47 Makanan rendah lemak 48,49,50 Makanan tinggi protein 51 Makanan tinggi serat 52,53,55 Makanan tinggi iodium 54 Makanan tinggi vitamin A 56,57,58 Makanan tinggi kalsium 59,61,62

Pemilihan makanan sehat

Makanan tinggi besi 60

20

Bebas dari bahaya fisik, kimia dan biologi

63,64,65,66,67,68, 69,70

Pemilihan makanan

Pemilihan makanan aman

Membaca label makan dikemas 71,72,73 11

Perbedaan pertumbuhan fisik remaja putri-putra

74,75,76,77,78,79

Kebutuhan gizi : Ibu hamil Ibu menyusui

81,82,83,84,85,86 87,88,89

Gizi dan Kesehatan Reproduksi

Hubungan gizi dan kesehatan reproduksi, kebutuhan gizi ibu hamil

Gizi dan kesehatan reproduksi 80,90,91,92

19

Frekuensi makan : Makan pagi Makan siang Makan malam

93,94,95 96,97 96,97,98

Kebiasaan makan remaja

Jenis dan jumlah : Makanan Pokok Lauk Pauk Sayur Buah Air

99 100 101 102,103 104

12

Snacking 105,106,107 Skipping meals 108,109 Fast food 110,111 Masalah makan 112,113,114,115

Kebiasaan makan

Kebiasaan makan tidak baik dan gaya hidup

Merokok, alkohol dan olah raga

116,117,118,119,120121,122,123,124

20

Jumlah 124

Page 9: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Pernyataan-pernyataan sikap yang dibuat mengandung salah satu dari tiga

komponen sikap yaitu komponen kognisi (pengetahuan), afeksi (sikap) atau

konasi (praktek). Hasil pengembangan item sikap remaja terhadap gizi

menghasilkan 111 pernyataan yang terdiri dari 62 pernyataan positif dan 49

pernyataan negatif serta mengandung salah satu dari komponen kognisi, afeksi

atau konasi.

Tabel 12 Sebaran indikator dan item sikap terhadap gizi sebelum diskusi pakar

Komponen Konsep Indikator

Kognisi Afeksi Konasi Jum-lah

Jenis dan sumber zat gizi

125,128,131,132,134,137,142,143,147

126,130,133 136,141,145

127,129,135,138,139,140,144,146,148, 149

31 Konsep dasar gizi

Fungsi zat gizi 150,155 154 151,152,153 Kekurangan gizi

156,159,161,162,163,164,165,166

158,160

157

16

Hubungan gizi dan penyakit Kelebihan gizi 167,168,169 171 170

Pemilihan makanan sehat

172,173,174,175,176,182

178,183,185

177,179,180,181,184,186

26

Pemilihan makanan

Pemilihan makanan aman

187,189,193,194,195,196

188,190 191,192,197

Gizi dan Kesehatan Reproduksi

Kesehatan reproduksi

198,199,200,201,202,203,205,206,207,208,209,213

210,211

204,212

16

Kebiasaan makan remaja

217,218,219,223

220,222

90,91,92,97, 100,101

22

Kebiasaan makan

Kebiasaan makan tidak baik dan gaya hidup

228,230,235 227,232 226,229,231233,234

Jumlah 52 20 39 111

Tabel 13 menunjukkan sebaran indikator dan jumlah item praktek gizi pada

remaja. Item praktek gizi pada remaja dikembangkan berdasarkan indikator gizi

hasil diskusi dengan pakar. Terdapat dua buah konsep untuk praktek gizi yaitu

pemilihan makanan dan kebiasaan makan. Pemilihan makanan terdiri dari dua

Page 10: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

indikator yaitu memilih makanan yang sehat dan indikator kedua memilih

makanan yang aman yaitu makanan yang bebas dari berbagai bahaya fisik, kimia

dan biologi serta membaca label sebelum membeli makanan yang dikemas.

Tabel 13 Sebaran indikator dan item praktek gizi sebelum diskusi pakar

Konsep Indikator Sub Indikator Nomor Item

Jumlah

Menu seimbang 239 Karbohidrat komplek 236 Makanan rendah lemak 237 Makanan tinggi protein 238 Makanan tinggi serat 240 Makanan tinggi besi 241 Makanan tinggi iodium 242

Pemilihan makanan sehat

Makanan tinggi kalsium 243

8

Bebas bahaya fisik, kimia, biologi 244

Pemilihan makanan

Pemilihan makanan aman

Baca label pada makanan dikemas 245

2

Frekuensi makan : Makan pagi

246

Makan siang 247 Makan malam 248 Jenis & jumlah : Makanan Pokok

236

Lauk Pauk 238 Sayur 249,251 Buah 250

Kebiasaan makan sehat

Air 252

7

Snacking 253,254,255,256,257

Skipping meals 258 Fast food 259 Masalah makan 260

Kebiasaan makan

Kebiasaan makan tidak sehat dan gaya hidup

Merokok 261

9

Jumlah 26

Konsep kebiasaan makan terdiri atas dua indikator: (1) kebiasaan makan

sehat yaitu frekuensi, jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi dan (2)

kebiasaan makan tidak sehat yang terdiri dari snacking, skipping meals, fast food

dan merokok. Berdasarkan konsep dan indikator, item kemudian dijabarkan dalam

bentuk pertanyaan tentang praktek gizi. Hasil pengembangan item praktek gizi

pada remaja menghasilkan 26 pertanyaan.

Secara keseluruhan, pengembangan item kuesioner dari setiap variabel

Page 11: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

pengetahuan, sikap dan praktek gizi menghasilkan 261 item (item pool) yang

terdiri atas 124 item tentang pengetahuan gizi, 111 item sikap terhadap gizi dan 26

item praktek gizi (Lampiran 1). Hasil pengembangan item ini didiskusikan dengan

8 orang pakar yang terdiri atas pakar gizi (Human Nutrition and Comunity

Nutrition), pakar pendidikan gizi, pakar penyuluhan serta pakar pendidikan dan

komunikasi.

Diskusi dengan pakar merupakan tahapan yang dilakukan sebelum validasi

item kepada subjek atau contoh dalam penelitian. Penilaian yang dilakukan pakar

meliputi kisi-kisi, kelayakan item dan keterbacaan serta alternatif jawaban yang

digunakan.

Pakar menilai kisi-kisi yang meliputi kesesuaian konsep gizi dengan

indikator dan variabel pengetahuan, sikap dan praktek gizi (construct validity).

Dari segi kelayakan item, pakar menilai keterbacaan, kejelasan kalimat dan

kesesuaian dengan konsep gizi serta indikator untuk setiap item (content validity).

Perbaikan item dilakukan sesuai saran dari pakar baik validasi isi maupun

konstruk. Item-item yang memiliki makna ganda diperbaiki atau dibuang. Selain

diskusi tentang kisi-kisi dan kelayakan item, diskusi tentang penentuan alternatif

jawaban setiap variabel pengetahuan, sikap dan praktek gizi yang sesuai untuk

remaja juga dilakukan. Terdapat tiga alternatif jawaban yang ditawarkan dan

pakar memilih salah satu alternatif jawaban yang dianggap sesuai untuk kelompok

umur remaja dengan latar belakang sosial, ekonomi dan pendidikan yang sangat

beragam.

Hasil diskusi dengan pakar menemukan bahwa banyak item yang berulang

dan memiliki makna ganda. Berdasarkan diskusi ini maka disepakati bahwa kisi-

kisi pengetahuan, sikap dan praktek gizi diganti. Kisi-kisi yang terdiri dari konsep,

indikator, sub indikator, jumlah item dan variabel berubah menjadi konsep,

dimensi, sub dimensi, indikator, jumlah item dan variabel. Dengan demikian

konsep gizi sebelumnya yang terdiri dari konsep dasar gizi, hubungan gizi dan

penyakit, memilih makanan, gizi dan kesehatan reproduksi serta kebiasaan makan

dan gaya hidup diganti menjadi konsep gizi seimbang dengan dua dimensi yaitu

pola makan seimbang dan aman serta pola hidup sehat. Pola makan sehat dan

seimbang dijabarkan menjadi tiga sub dimensi dengan 15 indikator sedangkan

Page 12: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

pola hidup sehat terdiri atas tiga sub dimensi dengan lima indikator (Tabel 14).

Tabel 14 Konsep dan Indikator Pengetahuan dan Praktek Gizi pada Remaja Setelah Diskusi dengan Pakar

Konsep Dimensi Sub Dimensi Indikator

Pengetahua

n Sikap

Prak

tek 1. Makan beranekaragam 4 1 3 2. Menggunakan garam beriodium 3 1 1

3. Memberikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan

5

1

-

4. Setiap hari makan pagi 3 2 2 5. Gizi dan kesehatan reproduksi 3 1 -

6. Mengkonsumsi makanan sumber zat besi 3 1 2

7. Konsumsi makanan berserat 5 2 -

Ragam

8. Konsumsi makanan sumber kalsium

3 1 1

9. Mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat secukupnya

3 1 -

10. Batasi konsumsi lemak 4 2 - 11. Batasi konsumsi fast food 3 1 1

Jumlah

12.Snacking secukupnya 2 1 2 13.Minum air bersih 8 gelas sehari 4 2 1

14.Mengkonsumsi makanan yang aman 4 1 1

Pola Makan Sehat dan Seimbang

Keamanan Pangan

15.Baca label setiap membeli makanan dikemas 2 1 1

Jumlah 51 19 15 Olahraga 16.Melakukan aktivitas fisik

atau olahraga secara teratur

3

2

1

Rokok & alkohol

17.Tidak merokok dan minuman beralkohol 5 2 2

18.Memantau berat badan secara teratur 4 1 1

19.Body image yang benar 5 2 4

Gizi Seimbang

Pola Hidup Sehat

Kontrol Berat Badan

20.Tidak membatasi makan (Skipping meal) 3 2 1

Jumlah 20 9 9 Total 71 28 24

Page 13: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Tahap selanjutnya adalah pemilihan item pertanyaan pengetahuan, sikap

dan praktek gizi. Pemilihan item pengetahuan gizi berdasarkan kisi-kisi yang

terdiri dari 20 indikator. Setiap indikator terdiri dari item-item pertanyaan yang

mengandung konsep dari indikator, hubungan indikator dengan penyakit dan

pemilihan makanan sehat (dimensi pola makan seimbang dan aman) dan

berperilaku sehat (dimensi pola hidup sehat). Item-item yang tidak memenuhi

persyaratan seperi di atas dibuang dengan alasan tidak sesuai dengan konsep. Jika

terdapat item-item yang bermakna ganda dan berlebihan (redundant) maka dipilih

beberapa item yang tepat menggambarkan indikator, sedangkan lainnya dibuang.

Selain itu item dengan kalimat yang sangat akademis tidak digunakan dalam

kuesioner ini. Item-item diperbaiki sesuai saran pakar apabila menurut pakar

kurang jelas.

Berdasarkan hal diatas, terjadi pengurangan dan perbaikan item. Item pool

yang telah dikumpulkan sebanyak 261 item, dipilih dan dikelompokkan

berdasarkan indikator yang baru sesuai arahan pakar. Proses pemilihan item di

atas menyebabkan terjadinya pengurangan item. Jumlah item pada kuesioner awal

sebanyak 261 item berkurang menjadi 123 item yang terdiri dari 71 item

pengetahuan tentang gizi, 28 item sikap terhadap gizi dan 24 item tentang praktek

gizi pada remaja (Tabel 15).

Tabel 15 Jumlah item-item pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja setelah diskusi pakar

Status Item Pengetahuan Sikap Praktek Jumlah

Item yang diterima 21 14 6 39

Item yang diperbaiki 30 10 10 50

Item yang ditambah 20 5 8 34

Item yang dibuang 73 88 10 172

Jumlah item yang dipakai 71 28 24 123

Pada tahap ini, sebanyak 172 item dibuang karena tidak sesuai dengan

indikator pengetahuan, sikap dan praktek gizi yang telah ditetapkan, memiliki

makna ganda (ambigous) antar item atau pertanyaan sangat akademis sehingga

sulit dipahami contoh. Item-item yang diterima tanpa perbaikan sebanyak 39 item,

item yang diperbaiki sebanyak 50 item dan item baru sebanyak 34 item. Item-item

Page 14: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

ini tersebar pada setiap variabel pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja.

Hasil pengurangan dan penambahan item-item pada setiap variabel dapat dilihat

pada Lampiran 2.

Tabel 14 menunjukkan hasil secara keseluruhan pemilihan item yang

tersebar pada indikator setiap variabel pengetahuan, sikap dan praktek gizi.

Penjabaran item pengetahuan gizi pada dimensi pola makan sehat dan seimbang

menghasilkan tiga sub dimensi, 15 indikator serta 51 item pertanyaan, sedangkan

dimensi pola hidup sehat menghasilkan tiga sub dimensi, lima indikator serta 20

pertanyaan tentang pengetahuan gizi.

Penjabaran item sikap terhadap gizi pada dimensi pola makan sehat dan

seimbang menghasilkan tiga sub dimensi, 15 indikator serta 19 item pernyataan,

sedangkan dimensi pola hidup sehat menghasilkan tiga sub dimensi, lima

indikator serta sembilan pernyataan sikap terhadap gizi.

Penjabaran item praktek gizi pada dimensi pola makan sehat dan seimbang

menghasilkan tiga sub dimensi, 15 indikator serta 15 item pertanyaan, sedangkan

dimensi pola hidup sehat menghasilkan tiga sub dimensi, lima indikator serta

sembilan pertanyaan tentang praktek gizi.

Tabel 16 menunjukkan sebaran pernyataan-pernyataan sikap kedalam sub

dimensi dan komponen sikap. Tiga komponen sikap yang terdiri dari komponen

kognisi, afeksi dan konasi dijabarkan kedalam pernyataan sikap berdasarkan enam

sub dimensi. Komponen kognisi, afeksi dan konasi berturut-turut menghasilkan

13, 9 dan 6 pernyataan sikap sehingga menghasilkan 28 item pernyataan sikap.

Tabel 16 Indikator dan komponen sikap terhadap gizi pada remaja setelah diskusi dengan pakar

Komponen Sikap Sub Dimensi Kognisi Afeksi Konasi Jumlah

Ragam 3 1 2 6

Jumlah 2 2 2 6

Keamanan Pangan 4 1 1 6

Olahraga 1 1 - 2

Rokok dan alkohol 1 2 - 3

Kontrol berat badan 2 2 1 5

Jumlah item 13 9 6 28

Page 15: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Alternatif jawaban yang dipilih berdasarkan diskusi dengan pakar,

digunakan dalam kuesioner pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja.

Alternatif jawaban yang terpilih adalah kelompok alternatif jawaban II yaitu 0, 1

(0 apabila jawaban salah, 1 apabila jawaban benar) dalam hal pengetahuan, 1,2,3

(1= tidak setuju, 2=ragu-ragu, 3=setuju) dalam hal sikap dan 1,2,3 (angka

tertinggi melakukan praktek sesuai dengan kaidah ilmu gizi) dalam hal praktek.

Alasan pemilihan alternatif jawaban II karena jawaban tersebut lebih mudah

dipahami dan dimengerti oleh remaja.

Kesahihan (Validitas) dan Keterandalan (Reliabilitas) Alat Ukur Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi

Kesahihan dan keterandalan alat ukur ini diuji melalui dua kegiatan.

Kegiatan pertama adalah uji validitas muka (face validity) dengan melakukan

penelitian pendahuluan. Penelitian pendahuluan dilakukan pada 10 orang remaja

dengan kegiatan mendiskusikan setiap item pertanyaan pengetahuan, sikap dan

praktek gizi. Kegiatan diskusi bertujuan untuk mengetahui keterbacaan dari setiap

item dan memaksimalkan kejelasan dari setiap item pertanyaan menurut remaja.

Remaja yang dipilih mewakili remaja kota dan desa baik yang masih sekolah

maupun yang putus sekolah. Dari 123 item yang didiskusikan, 11 pertanyaan

diperbaiki kalimatnya karena item tersebut kurang dimengerti oleh remaja dan 14

item pertanyaan diperbaiki kata-katanya.

Tahap kedua dilakukan uji coba secara statistik yaitu kesahihan (validitas)

dan keterandalan (reliabilitas) kepada 242 orang contoh. Contoh dalam penelitian

ini mempunyai latar belakang sosial ekonomi yang beragam agar alat ukur

pengetahuan, sikap dan praktek gizi yang dibuat dapat dipergunakan untuk semua

lapisan remaja. Contoh yang berjumlah 242 orang terdiri dari 129 orang tinggal di

kota (53,3%) dan 113 orang tinggal di desa (46,7%). Contoh yang tinggal di kota

terdiri dari 80 orang bersekolah (33,1%) dan 49 orang putus sekolah (20,3%).

Contoh yang tinggal di desa, sebanyak 64 orang (26,5%) bersekolah dan 49 orang

putus sekolah (20,3%). Rata-rata umur contoh dalam penelitian ini adalah 17±1,05

tahun. Dari 242 orang contoh, 43% laki-laki dan 57% perempuan (Tabel 17).

Page 16: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Sebanyak 75,6% contoh berada pada status gizi normal. Nilai IMT contoh

berkisar antara 15,0 sampai 29,5 dengan rata-rata 19,5. Jumlah anggota keluarga

dalam penelitian ini berkisar dari 2-10 orang dengan rata-rata jumlah anggota

keluarga 5 orang. Apabila besar keluarga ini dikelompokkan berdasarkan kriteria

Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (BKKBN 2002) yaitu yang terdiri

dari bapak, ibu dan dua orang anak, hanya 33,9% keluarga (19,8% contoh yang

tinggal di kota dan 14,1 tinggal di desa) yang tergolong kelompok tersebut,

sedangkan lainnya tergolong keluarga sedang dan keluarga besar.

Tabel 17 Sebaran karakteristik contoh dan keluarga

Karakteristik Contoh n % Umur 15 16 17 18 19

19 47 95 61 20

7,9

19,4 39,3 25,2

8,3Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

104 138

42,9 57,0

Status Gizi IMT < P ke-5 kurus IMT P ke 5-85 normal IMT > P ke-85 gemuk

44

183 15

18,2 75,6

6,2Besar Keluarga Keluarga kecil Keluarga Sedang Keluarga Besar

82

127 33

33,9 52,5

13,6 Pendapatan Perkapita Keluarga Miskin Tidak Miskin

68

174

28,1 71,9

Jenis pekerjaan orang tua contoh cukup bervariasi, diantaranya pegawai

negeri atau swasta, pedagang atau wiraswasta, petani, buruh dan jasa. Dilihat dari

jenis pekerjaan pada setiap kelompok, pekerjaan terbesar orang tua contoh yang

tinggal di kota maupun di desa adalah pegawai negeri dan swasta (17,4% dan

14,5%) untuk bapak, mengurus rumah tangga untuk ibu (29,8% dan 27,7%).

Rata-rata pendapatan perkapita perbulan orang tua contoh adalah

Rp.377.219, dengan pendapatan terendah Rp.60.000 dan tertinggi Rp.1.333.333.

Berdasarkan data BPS tahun 2005, batas garis kemiskinan di Kota Bogor yang

dilihat dari pendapatan per kapita per bulan adalah sebesar Rp.175.000 dan

Page 17: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Kabupaten Bogor sebesar Rp.150.000. Rata-rata pendapatan perkapita contoh

yang tinggal di kota Rp.415.903 dan tinggal di desa Rp.320.110 yang berarti

berada di atas garis kemiskinan. Hanya sebesar 28,1 % contoh berada di bawah

garis kemiskinan

Kesukaran Item Pengetahuan Gizi

Tabel 18 menunjukkan tingkat kesukaran item pengetahuan gizi yang

diperoleh dari jumlah item yang dijawab benar dibagi jumlah contoh (p). Tingkat

kesukaran item dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu mudah (<0,25),

sedang (0,25-0,75) dan sukar (>0,75) (Kline 2000; Azwar 2006).

Tabel 18 Tingkat kesukaran item pengetahuan gizi

No Nomor Item Nilai p Tingkat

kesukaran No Nomor Item Nilai p Tingkat

Kesukaran 1 1 0,849 Mudah 37 52 0,397 Sedang 2 2 0,726 Sedang 38 53 0,679 Sedang 3 3 0,849 Mudah 39 54 0,365 Sedang 4 4 0,552 Sedang 40 56 0,873 Mudah 5 6 0,226 Sukar 41 57 0,913 Mudah 6 7 0,933 Mudah 42 58 0,893 Mudah 7 8 0,151 Sukar 43 59 0,655 Sedang 8 9 0,611 Sedang 44 61 0,741 Sedang 9 11 0,175 Sukar 45 62 0,917 Mudah 10 12 0,516 Sedang 46 64 0,909 Mudah 11 13 0,309 Sedang 47 65 0,198 Sukar 12 15 0,369 Sedang 48 66 0,897 Mudah 13 16 0,591 Sedang 49 67 0,226 Sukar 14 17 0,198 Sukar 50 68 0,298 Sedang 15 18 0,714 Sedang 51 71 0,413 Sedang 16 21 0,698 Sedang 52 72 0,741 Sedang 17 22 0,734 Sedang 53 74 0,841 Mudah 18 23 0,639 Sedang 54 75 0,798 Mudah 19 25 0,544 Sedang 55 76 0,741 Sedang 20 26 0,774 Mudah 56 79 0,413 Sedang 21 27 0,595 Sedang 57 80 0,571 Sedang 22 29 0,599 Sedang 58 81 0,813 Mudah 23 30 0,833 Mudah 59 83 0,774 Mudah 24 31 0,841 Mudah 60 84 0,452 Sedang 25 32 0,778 Mudah 61 85 0,333 Sedang 26 33 0,913 Mudah 62 86 0,206 Sukar 27 36 0,492 Sedang 63 87 0,433 Sedang 28 37 0,441 Sedang 64 90 0,905 Mudah 29 38 0,897 Mudah 65 91 0,889 Mudah 30 39 0,456 Sedang 66 93 0,841 Mudah 31 42 0,667 Sedang 67 94 0,345 Sedang 32 43 0,877 Mudah 68 95 0,687 Sedang 33 44 0,691 Sedang 69 97 0,706 Sedang 34 47 0,741 Sedang 70 98 0,528 Sedang 35 48 0,861 Mudah 71 99 0,774 Mudah 36 49 0,206 Sukar

Page 18: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Tabel 19 menunjukkan tingkat kesukaran pengetahuan gizi yang terdiri atas

71 pertanyaan. Hasil analisis menemukan tingkat kesukaran mudah 35%, tingkat

kesukaran sedang 54% dan tingkat kesukaran sukar 11%. Dari 71 item yang

memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai alat ukur pengetahuan, sikap dan

praktek gizi dengan tingkat kesukaran sedang sebanyak 38 item.

Tabel 19 Sebaran tingkat kesukaran item pengetahuan gizi

No Tingkat Kesukaran n %

1 Mudah 25 35

2 Sedang 38 54

3 Sukar 8 11

Total 71 100

Validitas Internal

Validitas internal menunjukkan sejauhmana item-item pada kuesioner

tersebut konsisten dengan item-item lain dalam mengukur suatu konsep atau

konstruk yang hendak diukur. Validitas internal diujicobakan pada 71 item

pengetahuan gizi. Hasil uji validitas internal menemukan bahwa terdapat 30 item

yang dapat digunakan sebagai alat ukur pengetahuan gizi pada remaja. Hal ini

disebabkan 30 item tersebut mempunyai korelasi item–total terkoreksi (corrected

item-total correlation) lebih besar dari 0,3 sebagai batas penerimaan item untuk

Korelasi Biserial pada taraf signifikan 0,05. Sedangkan 41 item ditolak karena

nilai korelasi kurang dari 0,3 sehingga tidak digunakan sebagai alat ukur

pengetahuan gizi pada remaja. Hasil korelasi setiap item dapat dilihat pada Tabel

20.

Berdasarkan tingkat kesukaran item, dari 30 item yang memenuhi kriteria

validitas, terdapat lima item berada pada tingkat kesukaran mudah (item nomor

43,66,81,90,93), sebanyak 24 item berada pada tingkat kesukaran sedang dan dua

item berada pada tingkat kesukaran sukar (nomor item 6 dan 13).

Page 19: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Tabel 20 Sebaran korelasi biserial pengetahuan gizi pada remaja

No Nomor Item r hitung Status No Nomor

Item r hitung Status

1 1 0.186 Gugur 36 49 0.095 Gugur 2 2 0.143 Gugur 37 52 0.383 Valid 3 3 0.211 Gugur 38 53 0.166 Gugur 4 4 0.308 Valid 39 54 0.458 Valid 5 6 0.339 Valid 40 56 0.281 Gugur 6 7 -0.717 Gugur 41 57 0.247 Gugur 7 8 0.165 Gugur 42 58 0.227 Gugur 8 9 0.285 Gugur 43 59 0.37 Valid 9 11 0.073 Gugur 44 61 0.336 Valid

10 12 0.335 Valid 45 62 0.205 Gugur 11 13 0.302 Valid 46 64 0.235 Gugur 12 15 0.316 Valid 47 65 0.177 Gugur 13 16 0.143 Gugur 48 66 0.339 Valid 14 17 0.256 Gugur 49 67 0.290 Gugur 15 18 0.328 Valid 50 68 0.242 Gugur 16 21 0.345 Valid 51 71 0.275 Gugur 17 22 0.136 Gugur 52 72 0.337 Valid 18 23 0.355 Valid 53 74 0.142 Gugur 19 25 0.321 Valid 54 75 0.274 Gugur 20 26 0.284 Gugur 55 76 0.376 Valid 21 27 0.395 Valid 56 79 0.261 Gugur 22 29 0.350 Valid 57 80 0.302 Gugur 23 30 0.277 Gugur 58 81 0.410 Valid 24 31 0.228 Gugur 59 83 0.270 Gugur 25 32 0.129 Gugur 60 84 0.395 Valid 26 33 0.152 Gugur 61 85 0.286 Gugur 27 36 0.325 Valid 62 86 -0.020 Gugur 28 37 0.237 Gugur 63 87 0.388 Valid 29 38 0.225 Gugur 64 90 0.312 Valid 30 41 0.210 Gugur 65 91 0.277 Gugur 31 42 0.309 Valid 66 93 0.377 Valid 32 43 0.345 Valid 67 94 0.246 Gugur 33 44 0.243 Gugur 68 95 0.429 Valid 34 47 0.324 Valid 69 97 0.310 Valid 35 48 0.286 Gugur 70 98 0.319 Valid

71 99 0.26 Gugur

Validitas internal juga dilakukan pada variabel sikap gizi (Tabel 21). Dari

28 item pernyataan sikap tentang gizi yang diuji cobakan terdapat 13 pernyataan

sikap yang diterima, dimana skor item tersebut mempunyai korelasi item–total

terkoreksi (corrected item-total correlation) lebih besar dari 0,3 sebagai batas

penerimaan item untuk Korelasi Pearson pada taraf signifikan 0,05. Sedangkan 14

pernyataan ditolak (gugur) karena nilai korelasi kurang dari 0,3 sehingga tidak

digunakan sebagai alat ukur sikap gizi pada remaja.

Page 20: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Tabel 21 Sebaran korelasi pearson sikap terhadap gizi pada remaja

No Nomor Item

r hitung Keterangan ssssNo

Nomor Item

r hitung Keterangan

1 5 0,343 Valid 16 51 0,034 Gugur 2 10 0,278 Gugur 17 55 0,379 Valid 3 14 0,379 Valid 18 60 0,316 Valid 4 19 0,143 Gugur 19 63 0,470 Valid 5 20 -0,138 Gugur 20 69 0,508 Valid 6 24 0,159 Gugur 21 70 0,040 Gugur 7 28 0,206 Gugur 22 73 0,229 Gugur 8 34 0,297 Gugur 23 77 0,374 Valid 9 35 0,169 Gugur 24 78 0,446 Valid 10 39 -0,002 Gugur 25 82 0,110 Gugur 11 40 0,405 Valid 26 88 0,235 Gugur 12 45 0,429 Valid 27 89 0,406 Valid 13 46 0,355 Valid 28 92 0,188 Gugur 14 50 0,434 Valid 29 96 0,179 Gugur

Tabel 22 menunjukkan validitas internal pada variabel praktek gizi. Dari

24 pertanyaan praktek yang diuji cobakan terdapat 12 pertanyaan praktek yang

diterima, dimana skor item tersebut mempunyai korelasi item–total terkoreksi

(corrected item-total correlation) lebih besar dari 0,3 sebagai batas penerimaan

item untuk Korelasi Pearson pada taraf signifikan 0,05. Sedangkan 12 pertanyaan

praktek lainnya ditolak (gugur) karena nilai korelasi kurang dari 0,3 sehingga

tidak digunakan sebagai alat ukur praktek gizi pada remaja.

Tabel 22 Sebaran korelasi pearson praktek gizi pada remaja No No Item r hitung Keterangan No NoItem r hitung Keterangan 1 100 0,374 Valid 22 115b 0,415 Valid 2 101 0,489 Valid 23 115c 0,139 Gugur 3 102 0,188 Gugur 24 115d 0,299 Gugur 4 103 0,428 Valid 25 115e 0,433 Valid 5 104 0,546 Valid 26 115f 0,181 Gugur 6 105 0,285 Gugur 27 116a -0,227 Gugur 7 106 0,109 Gugur 28 116b 0,256 Gugur 8 107 0,382 Valid 29 116c 0.192 Gugur 9 108 0,219 Valid 30 116d 0.226 Gugur 10 109 0,100 Gugur 31 116e -0.153 Gugur 11 110 0,197 Gugur 32 117 0.110 Gugur 12 111 0,252 Gugur 33 118a 0.078 Gugur 13 112 0,102 Gugur 34 118b 0.314 Valid 14 113 0,112 Gugur 35 118c 0.188 Gugur 15 114a 0,445 Valid 36 118d 0.049 Gugur 16 114b 0,354 Valid 37 118e 0.179 Gugur 17 114c 0,189 Gugur 38 119 0.379 Valid 18 114d 0,435 Valid 39 120 0.358 Valid 19 114e 0,369 Valid 40 121 0.473 Valid 20 114f 0,221 Gugur 41 122 0.026 Gugur 21 115a 0,363 Valid 42 123 0.348 Valid

Page 21: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Secara keseluruhan dari hasil uji validitas internal, sebanyak 55 item yang

terdiri dari 30 item pengetahuan, 13 item sikap dan 12 item praktek gizi yang

memenuhi syarat diterima, dimana item-item tersebut mempunyai korelasi item–

total terkoreksi lebih besar dari 0,3 (Tabel 23).

Tabel 23 Sebaran kesahihan item pengetahuan, sikap dan praktek gizi

Variabel Jumlah Item Diterima (r>0,3)

Ditolak (r>0,3)

Pengetahuan 71 30 41

Sikap 28 13 15

Praktek 24 12 12

Jumlah 123 55 68

Reliabilitas

Reliabilitas Konsistensi Gabungan Item (Internal Consistency Reliability)

Reliabilitas konsistensi gabungan item (Internal Consistency Reliability)

berkaitan dengan konsistensi antara item dalam sebuah kuesioner. Kuder-

Richardson 20 (KR-20) digunakan untuk item yang mempunyai skor item

nominal. Reliabilitas suatu kuesioner dianggap baik apabila nilai Alpha (α

Cronbach) lebih dari 0,7 (Kline 2000).

Hasil uji coba yang dilakukan pada kuesioner pengetahuan gizi

menghasilkan nilai koefisien reliabilitas 0,828. Pengukuran reliabilitas konsistensi

gabungan item juga dilakukan pada sikap terhadap gizi dan praktek gizi pada

remaja. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan korelasi Pearson diketahui

bahwa kuesioner tentang sikap terhadap gizi dan praktek gizi mempunyai

reliabilitas yang ditunjukkan dengan nilai Alpha (α Cronbach) masing-masing

sebesar 0,721 dan 0,749. Hasil penelitian ini sesuai dengan temuan Parmenter dan

Wardle (1999) serta Whati et al. (2005), bahwa nilai Alpha (α Cronbach) untuk

uji Reliabilitas konsistensi gabungan item (Internal Consistency Reliability) lebih

besar dari 0,7. Nilai Alpha (α Cronbach) lebih besar dari 0,7 mencerminkan

bahwa masing-masing item konsisten mengukur konsep yang digunakan dalam

sebuah alat ukur (Azwar 2006).

Page 22: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Reliabilitas Konsistensi Tanggapan

(Test-Retest Reliability)

Dalam penelitian ini, reliabilitas konsistensi tanggapan menggunakan

teknik test retest yaitu pengetesan dua kali menggunakan kuesioner yang sama

pada contoh yang sama dengan waktu yang berbeda. Tabel 24 menunjukkan hasil

perhitungan reliabilitas kuesioner ini mempunyai reliabilitas tes retest yang

ditunjukkan dengan nilai Alpha (α Cronbach) sebesar 0,824 untuk pengetahuan

gizi, 0,809 untuk sikap terhadap gizi dan 0,783 untuk praktek gizi.

Tabel 24 Nilai reliabilitas pengetahuan, sikap dan praktek gizi

Reliabilitas No Peubah Internal Test- retest 1 Pengetahuan 0,828 0,824

2. Sikap 0,721 0,809

3. Praktek 0,749 0,783

Reliabilitas suatu kuesioner dianggap baik apabila nilai Alpha (α

Cronbach) lebih dari 0,7 (Kline, 2000). Hasil uji reliabilitas konsistensi gabungan

item (Internal Consistency Reliability) dan reliabilitas konsistensi tanggapan (test

retest reliability) dalam penelitian ini lebih besar dari 0,7 sehingga memenuhi

syarat reliabilitas sebuah kuesioner. Hal ini menunjukkan bahwa alat ukur

pengetahuan, sikap dan praktek gizi yang dihasilkan dalam penelitian ini mampu

mencerminkan stabilitas hasil meskipun digunakan pada waktu yang berbeda

(Azwar 2006; Djaali & Muljono 2004).

Evaluasi Akhir Alat Ukur Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi

Meskipun telah dilakukan uji kesahihan dan keterandalan, evaluasi akhir

dari alat ukur sangat diperlukan untuk meninjau kembali setiap tahapan

pengembangan alat ukur terutama hasil uji kesahihan dan keterandalan (Whati et

al. 2005). Evaluasi akhir dilakukan oleh empat orang pakar yang terdiri dari pakar

gizi (Human Nutrition and Comunity Nutrition), pakar pendidikan gizi dan pakar

penyuluhan.

Page 23: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Setelah dilakukan diskusi akhir dengan pakar, terdapat tujuh item (lima item

pertanyaan pengetahuan gizi dan dua item sikap) yang dimasukkan kembali ke

dalam kuesioner. Selain itu ada satu item pengetahuan gizi dan satu item sikap

yang dianggap tidak perlu sehingga dibuang. Pertimbangan memasukkan lima

item pertanyaan dan dua item pernyataan tersebut kedalam kuesioner karena item

tersebut sangat diperlukan untuk melihat kemampuan dasar atau kompetisi dasar

pengetahuan dan sikap gizi remaja menurut pakar (concept validity dan construct

validity), dan sebaliknya dua item yang terdiri dari satu item pertanyaan dan satu

item pernyataan dibuang karena tidak dapat mengukur kemampuan dasar

pengetahuan dan sikap gizi remaja. Sedangkan variabel praktek gizi tidak ada

penambahan atau pengurangan item. Tabel 25 dan 26 menunjukkan proses

pengurangan dan penambahan item-item pertanyaan pengetahuan dan sikap

terhadap gizi.

Dari proses ini, jumlah item pertanyaan dan pernyataan pengetahuan, sikap

dan praktek gizi pada remaja yang semula berjumlah 55 item bertambah menjadi

60 item yang terdiri dari 34 item pengetahuan gizi, 14 item sikap terhadap gizi dan

12 item praktek gizi.

Tabel 27 menunjukkan sebaran item sikap gizi kedalam sub dimensi dan

komponen sikap terhadap gizi. Dari 14 item sikap, delapan item terdapat pada

komponen kognisi, tiga item masing-masing komponen afeksi dan konasi.

Tabel 27 Sebaran konsep, dimensi, indikator dan variabel sikap terhadap gizi pada remaja

Sub Dimensi Komponen Sikap Keragaman Jumlah Keamanan Olah-

raga Rokok alkohol

Kontrol BB

Jumlahitem

Kognisi 3 1 2 - - 2 8 Afeksi 1 1 - - 1 - 3 Konasi - 1 1 - - 1 3 Jumlah 4 3 3 - 1 3 14

Page 24: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Ada di lanscape tabel 14Tabel 25 Proses Pengurangan Item Pengetahuan Gizi

Sebelum Uji Coba

Setelah Uji Coba Setelah Evaluasi Akhir

Indikator Nomor Item (123)

Jum- lah

Nomor Item (123)

Jum- lah

Nomor Item (123)

Nomor Item (60)

Jum- lah

1. Makan beranekaragam

1,2,3,4 4 4 1 4 24 1

2. Menggunakan garam beriodium

21,22,23 3 21,23 2 21,23 39,9 2

3. Memberikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan

29,30,31 32,33

5 29 1 29 10 1

4. Setiap hari makan pagi 36,37,38 3 36 1 36,38** 22,6 2 5. Gizi dan kesehatan reproduksi

97,98,99 3 97,98 2 97,98 18,35 2

6. Konsumsi makanan sumber zat besi

25,26,27 3 25,27 2 25,26** 27

12,42 48

3

7. Konsumsi makanan berserat

83,84,85 86,87

5 84,87 2 84,87 13,44 2

8. Konsumsi makanan sumber kalsium

93,94,95 3 93,95 2 93,94** 95

27,38 45

3

9. Konsumsi makanan sumber karbohidrat secukupnya

11,12,13 3 12,13 2 12,13 5,32 2

10.Batasi konsumsi lemak

15,16,17 18

4 15,18 2 15,18 2,34 2

11.Batasi konsumsi fast food

71,72 2 72 1 72 4 1

12. Snacking secukupnya 79,80,81 3 81 1 81 1 1 13.Minum air bersih 8 gelas sehari

41,42,43 44

4 42,43 2 42,43 20,31 2

14.Mengkonsumsi makanan yang aman

56,57,58 59

4 59 1 59 16 1

15.Baca label setiap membeli makanan dikemas

61,62 2 61 1 61 19 1

16.Melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur

47,48,49 3 47 1 47 23 1

17.Tidak merokok dan minuman beralkohol

52,53,54 90,91

5 52*,54 90

3 54,90 8,30 2

18.Memantau beratbadan secara teratur

6,7,8,9 4 6 1 6 26 1

19.Body image yang benar

64,65,66 67,68

5 66 1 64**65** 66

28,41 15

3

20.Tidak membatasi makan (Skipping meal)

74,75,76 3 76 1 76 37 1

Jumlah item 71 30 34 34 Keterangan : * nomor item yang dibuang

** nomor item yang dimasukkan kembali

Page 25: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Tabel 26 Proses Pengurangan Item Sikap terhadap Gizi

Sebelum Uji Coba Setelah Uji Coba Setelah

Evaluasi Akhir Indikator Nomor

Item (123)

Jum-lah

Nomor Item (123)

Nomor Item (60)

Jum- lah

Nomor Item (60)

Jum- lah

1. Makan beranekaragam

5 1 5 26 1 26 1

2. Menggunakan garam beriodium

24 1 - - - - -

3. Memberikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan

34 1 - - - - -

4. Setiap hari makan pagi 39,40 2 40 12 1 12 1 5. Gizi dan kesehatan reproduksi

35 1 - - - 17** 1

6. Konsumsi makanan sumber zat besi

28 1 - - - - -

7.Konsumsi makanan berserat

88,89 2 89 19 1 19 1

8.Konsumsi makanan sumber kalsium

96 1 - - - - -

9. Konsumsi makanan sumber karbohidrat secukupnya

14 1 14 3 1 3 1

10. Batasi konsumsi lemak

19,20 2 - - - - -

11. Batasi konsumsi fast food

73 1 - - - - -

12.Snacking secukupnya

82 1 - - - 37** 1

13.Minum air bersih 8 gelas sehari

45,46 2 45,46* 6 2 6 1

14.Mengkonsumsi makanan yang aman

60 1 60 33 1 33 1

15.Baca label setiap membeli makanan dikemas

63 1 63 41 1 41 1

16.Melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur

50,51 2 50 30 1 30 1

17.Tidak merokok dan minuman beralkohol

55, 92 2 55 39 1 39 1

18.Memantau berat badan secara teratur

10 1 - - - - -

19.Body image yang benar 69,70 2 69 10 1 10 1

20.Tidak membatasi makan (Skipping meal)

77,78 2 77,78 42,23 2 42,23 2

Jumlah Item 28 13 14 Keterangan : * nomor item yang dibuang

** nomor item yang dimasukkan kembali

Page 26: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Uji Kesahihan (Validitas) dan Keterandalan (Reliabilitas) Alat Ukur Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi untuk Kompetisi Dasar

Untuk mendapatkan suatu kuesioner yang dapat mengukur kompetisi dasar

pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja maka dilakukan kembali uji coba

dengan validitas (r>0,4) dan reliabilitas (Alpha Cronbach >0,7). Untuk itu

dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada 60 item.

Validitas Internal

Tabel 28 menunjukkan hasil uji validitas pada variabel pengetahuan, sikap

dan praktek gizi pada remaja. Validitas internal diujicobakan pada 60 item yang

terdiri dari 34 item pengetahuan gizi, 14 item sikap terhadap gizi dan 12 item

praktek gizi. Hasil uji validitas internal menggunakan korelasi Biserial

menemukan bahwa terdapat 13 item pengetahuan gizi yang dapat digunakan

sebagai alat ukur pengetahuan gizi pada remaja. Hal ini disebabkan 13 item

tersebut mempunyai korelasi item–total terkoreksi (corrected item-total

correlation) lebih besar dari 0,4 sebagai batas penerimaan item untuk Korelasi

Biserial pada taraf signifikan 0,05.

Hasil uji validitas internal untuk sikap dan praktek gizi menggunakan

korelasi Pearson menemukan bahwa terdapat 8 item sikap gizi dan 7 item praktek

gizi yang dapat digunakan sebagai alat ukur sikap dan praktek gizi pada remaja.

Hal ini disebabkan 8 item sikap dan 7 item praktek tersebut mempunyai korelasi

item–total terkoreksi (corrected item-total correlation) lebih besar dari 0,4 sebagai

batas penerimaan item untuk Korelasi Pearson pada taraf signifikan 0,05.

Reliabilitas

Reliabilitas Konsistensi Gabungan Item (Internal Consistency Reliability)

Reliabilitas konsistensi gabungan item (Internal Consistency Reliability)

berkaitan dengan konsistensi antara item dalam sebuah kuesioner. Kuder-

Richardson 20 (KR-20) digunakan untuk item yang mempunyai skor item

nominal. Reliabilitas suatu kuesioner dianggap baik apabila nilai Alpha (α

Cronbach) lebih dari 0,7 (Kline 2000).

Page 27: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Hasil uji coba yang dilakukan pada kuesioner pengetahuan gizi

menghasilkan nilai koefisien reliabilitas 0,792. Pengukuran reliabilitas konsistensi

gabungan item juga dilakukan pada sikap terhadap gizi dan praktek gizi pada

remaja. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan korelasi Pearson diketahui

bahwa kuesioner tentang sikap terhadap gizi dan praktek gizi mempunyai

reliabilitas yang ditunjukkan dengan nilai Alpha (α Cronbach) masing-masing

sebesar 0,767 dan 0,776. Nilai Alpha (α Cronbach) lebih besar dari 0,7

mencerminkan bahwa masing-masing item konsisten mengukur konsep yang

digunakan dalam sebuah alat ukur (Azwar 2006).

Tabel 28 Sebaran korelasi biserial dan korelasi pearson untuk variabel pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja

Pengetahuan Sikap Praktek No Item r hitung No Item r hitung No Item r hitung

4 0,356 5 0,394 100 0,355 6 0,376 14 0,447 101 0,494 12 0,388 35 0,154 103 0,424 13 0,335 40 0,419 104 0,497 15 0,352 45 0,447 107 0,378 18 0,368 50 0,459 114a 0,459 21 0,362 55 0,303 114b 0,386 23 0,412 60 0,324 114d 0,464 25 0,347 63 0,503 114e 0,378 27 0,411 69 0,531 115a 0,367 29 0,416 77 0,439 115b 0,381 36 0,366 78 0,457 115e 0,466 42 0,336 82 0,109 118b 0,299 43 0,382 89 0,347 119 0,332 47 0,356 120 0,336 52 0,391 121 0,466 54 0,474 123 0,466 59 0,406 61 0,412 66 0,337 72 0,338 76 0,428 81 0,479 84 0,408 87 0,423 90 0,338 93 0,409 95 0,445 97 0,316 98 0,401

Jumlah 13 8 7

Page 28: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Reliabilitas Konsistensi Tanggapan

(Test-Retest Reliability)

Dalam penelitian ini, reliabilitas konsistensi tanggapan menggunakan teknik

test retest yaitu pengetesan dua kali menggunakan kuesioner yang sama pada

contoh yang sama dengan waktu yang berbeda. Tabel 29 menunjukkan hasil

perhitungan reliabilitas kuesioner ini mempunyai reliabilitas tes retest yang

ditunjukkan dengan nilai Alpha (α Cronbach) sebesar 0,882 untuk pengetahuan

gizi, 0,732 untuk sikap terhadap gizi dan 0,886 untuk praktek gizi.

Tabel 29 Nilai reliabilitas pengetahuan, sikap dan praktek gizi

Reliabilitas No Peubah Internal Test- retest 1 Pengetahuan 0,792 0,882

2. Sikap 0,767 0,732

3. Praktek 0,776 0,886

Reliabilitas suatu kuesioner dianggap baik apabila nilai Alpha (α Cronbach)

lebih dari 0,7 (Kline, 2000). Hasil uji reliabilitas konsistensi gabungan item

(Internal Consistency Reliability) dan reliabilitas konsistensi tanggapan (test retest

reliability) dalam penelitian ini lebih besar dari 0,7 sehingga memenuhi syarat

reliabilitas sebuah kuesioner. Hal ini menunjukkan bahwa alat ukur pengetahuan,

sikap dan praktek gizi yang dihasilkan dalam penelitian ini mampu mencerminkan

stabilitas hasil meskipun digunakan pada waktu yang berbeda (Azwar 2006;

Djaali & Muljono 2004).

Tabel 30 menunjukkan tahapan pengembangan dan pengurangan item

pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja. Secara keseluruhan, hasil

analisis kualitatif dan kuantitatif melalui empat tahapan pengembangan kuesioner

pengetahuan, sikap dan praktek gizi ditemukan pengurangan item terjadi tiga kali

yaitu pertama dari item pool sebanyak 261 menjadi 123 item melalui diskusi

pakar. Kedua melalui hasil uji coba secara statistik yaitu uji kesahihan dan

keterandalan berkurang dari 123 item menjadi 55 item. Ketiga melalui evaluasi

akhir kuesioner bertambah dari 55 item menjadi 60 item. Untuk mendapatkan alat

ukur yang dapat mengukur kompetisi dasar dilakukan uji coba. Hasil uji coba

secara statistik jumlah item berkurang dari 60 item menjadi 28 item.

Page 29: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Tabel 30 Tahapan pengembangan jumlah item pengetahuan, sikap dan praktek gizi

Jumlah Item Tahapan Pengetahuan Sikap Praktek Total

Item Pool 124 111 26 261

Hasil Diskusi Pakar 71 28 24 123

Hasil Uji Coba Kuesioner I 30 13 12 55

Hasil Evaluasi Akhir 34 14 12 60

Hasil Uji Coba Kuesioner II 13 8 7 28

Hal yang sama juga dilakukan oleh beberapa peneliti dalam

pengembangan kuesioner pengetahuan, sikap dan praktek gizi. Parmenter (1999)

mengembangkan kuesioner pengetahuan gizi pada orang dewasa dengan

pertanyaan awal 1201 item pertanyaan dan pertanyaan akhir menjadi 35 item

pertanyaan. Whati et al. (2005) mengembangkan kuesioner pengetahuan gizi pada

remaja dengan pertanyaan awal 140 item dan pertanyaan akhir menjadi 60 item.

Nelia et al. (2005) mengembangkan kuesioner pengetahuan tentang suplemen

pada perawat di rumah sakit dengan pertanyaan awal 355 item dan dan pertanyaan

akhir 50 item.

Tabel 31 menunjukkan sebaran konsep, dimensi, indikator dan variabel

pengetahuan dan praktek gizi melalui penambahan dan pengurangan item dengan

jumlah 55 item, 60 item dan 28 item. Tabel tersebut menunjukkan penambahan

dan pengurangan item-item pada setiap indikator untuk jumlah item 55, 60 dan 28.

Variabel pengetahuan dan sikap dengan jumlah item 55 dan 60 memiliki

pertanyaan dan pernyataan sedangkan pada jumlah item 28 ada dua indikator yang

tidak memiliki item pertanyaan yaitu indikator batasi konsumsi lemak dan

snacking secukupnya. Hal ini diduga pertanyaan tersebut sudah terwakili dengan

indikator lain atau pertanyaan lain.

Page 30: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Pengetahuan Gizi

Tabel 44 menunjukkan sebaran tingkat pengetahuan gizi contoh

berdasarkan kelompok tempat tinggal (kota dan desa) dan status sekolah (sekolah

dan putus sekolah). Secara keseluruhan, lebih separoh tingkat pengetahuan gizi

contoh berada pada kategori sedang. Persentase tingkat pengetahuan gizi baik

pada contoh bersekolah lebih tinggi dibanding putus sekolah, sedangkan

persentase pengetahuan gizi baik di kota relatif hampir sama dibanding desa. Hal

ini di tunjukkan oleh hasil uji t bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

contoh sekolah dengan putus sekolah dan tidak terdapat perbedaan yang

signifikan pengetahuan gizi contoh yang tinggal di kota dan desa.

Tabel 44 Sebaran tingkat pengetahuan gizi contoh

Kota Desa Total Total

Sekolah Putus Sekolah Sekolah Putus

Sekolah Sekolah Putus Sekolah Kota Desa

Tingkat Pengeta-

huan n % n % n % n % n % n % n % n %

Kurang 20 14 17 16 17 14 15 14 37 14 32 15 37 15 32 14

Sedang 99 68 72 69 80 67 74 72 179 68 146 70 171 68 154 69

Baik 26 18 15 14 22 19 15 14 48 18 30 14 41 17 37 17

Total 145 100 104 100 119 100 104 100 264 100 208 100 249 100 223 100

Persentase pengetahuan gizi kurang tertinggi terdapat pada kelompok

contoh putus sekolah dan sebaliknya persentase pengetahuan gizi baik tertinggi

terdapat pada kelompok sekolah baik di kota maupun di desa. Hal ini enunjukkan

bahwa latar belakang pendidikan berhubungan dengan tingkat pengetahuan

contoh. Hampir separoh contoh dalam penelitian ini sekolah sampai tingkat SMP

dan 22,6 persen contoh sekolah hanya sampai tingkat SD. Rendahnya

pengetahuan gizi contoh berkaitan dengan tingkat pendidikan yang rendah dan

terbatasnya lingkungan yang mendukung peningkatan pengetahuan gizi seperti

akses untuk mendapatkan informasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Sediaoetama

(2000) bahwa tingkat pendidikan formal menggambarkan kemampuan seseorang

untuk mengerti suatu aspek pengetahuan, dalam hal ini termasuk pengetahuan

tentang gizi. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan semakin mudah

Page 31: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

seseorang menerima inovasi-inovasi baru terutama yang berkaitan dengan

masalah gizi dan kesehatan.

Tabel 45 menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan gizi contoh

berdasarkan konsep gizi seimbang adalah 62±16 dari nilai maksimum 100. Rata-

rata skor total pengetahuan gizi contoh bersekolah (68±16) lebih tinggi dibanding

putus sekolah (55±18). Hasil uji beda t menunjukkan adanya perbedaan yang

signifikan (p<0,1) pengetahuan gizi contoh bersekolah dan putus sekolah.

Berdasarkan tempat tinggal, rata-rata skor pengetahuan gizi contoh di kota

(67±16) relatif hampir sama dengan contoh yang tinggal di desa (65±16). Hal ini

ditunjukkan dengan hasil uji beda t, bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan

gizi contoh yang tinggal di kota dengan di desa.

Tabel 45 Rata-rata skor pengetahuan gizi contoh berdasarkan konsep gizi

Kota Desa Total Total

Sekolah Putus Sekolah Sekolah Putus

Sekolah Sekolah Putus Sekolah Kota Desa Konsep

Gizi Mean±SD

Pola Makan Seimbang 73±14ª) 59±16b) 70±13ª) 59±18b) 72±13ª) 59±17b) 67±15ª) 65±16ª)

Pola Hidup Sehat

65±20ª) 53±19b) 62±18ª) 52±19b) 64±19ª) 52±19b) 60±20ª) 58±19ª)

Total 69±17ª) 56±18b) 66±16ª) 56±18b) 68±16ª) 55±18b) 63±18ª) 62±17ª)

Keterangan : Huruf yang sama menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan

Secara keseluruhan, rata-rata skor pengetahuan contoh tentang pola makan

sehat dan seimbang tergolong sedang. Rata-rata skor pengetahuan tentang pola

makan sehat dan seimbang pada contoh yang bersekolah lebih tinggi dibanding

putus sekolah, baik yang tinggal di kota maupun di desa. Hasil uji beda t

menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p<0,1) pengetahuan pola makan

sehat dan seimbang antara contoh bersekolah dan putus sekolah.

Rata-rata skor pengetahuan contoh tentang pola hidup sehat tergolong

rendah (59±19). Salah satu penyebab adalah terbatasnya informasi yang diperoleh

contoh tentang pola hidup sehat. Syarief et al. (2001) mengungkapkan bahwa

alokasi waktu yang disediakan untuk muatan pengetahuan pangan dan gizi pada

SMU adalah 1,2 persen dan 0,9 persen untuk tingkat SMP. Hal ini membuktikan

Page 32: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

bahwa sangat sedikit informasi tentang pengetahuan pangan dan gizi yang

diperoleh contoh dari sekolah, apalagi bagi contoh yang putus sekolah.

Rata-rata skor pengetahuan tentang pola hidup sehat pada contoh

bersekolah (64±19) lebih tinggi dibanding dengan contoh yang putus sekolah

(52±19). Hasil uji t menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,1)

pengetahuan pola hidup sehat pada contoh bersekolah dan putus sekolah. Rata-

rata pengetahuan pola hidup sehat contoh yang tinggal di kota (60±20) relatif

hampir sama dengan contoh yang tinggal di desa (58±19). Hasil uji beda t

menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,1)

pengetahuan tentang pola hidup sehat antara contoh yang tinggal di kota dan di

desa.

Tabel 46 menunjukkan rata-rata skor pengetahuan tentang pola makan sehat

dan seimbang berdasarkan indikator. Dari tabel tersebut terlihat bahwa rata-rata

pengetahuan contoh tertinggi terdapat pada indikator ke sembilan yaitu batasi

konsumsi fast food. Indikator dengan kategori rendah berturut-turut terdapat pada

indikator pertama, tujuh, sembilan dan enam.

Indikator pertama adalah makanlah aneka ragam makanan. Makanan yang

beranekaragam adalah makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang

diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantitasnya. Mengkonsumsi makanan

yang beranekaragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga,

zat pembangun dan zat pengatur.

Rata-rata skor pengetahuan contoh sekolah (48±50) tentang anekaragam

makanan lebih tinggi daripada putus sekolah (34±47). Pengetahuan gizi dan

tingkat pendidikan berhubungan dengan kemampuan remaja dalam memilih

makanan yang beragam (Vijayapuspham et al. 2003). Hasil uji t menunjukkan

adanya perbedaan pengetahuan tentang anekaragam makanan pada contoh sekolah

dan putus sekolah.

Indikator tujuh adalah mengkonsumsi makanan berserat. Kelompok bahan

makanan nabati (buah dan sayur) mengandung serat kasar yang sangat dibutuhkan

tubuh untuk membantu proses pencernaan. Dalam buah dan sayur jumlahnya

sedikit, namun sudah cukup untuk menghasilkan efek positif yang sangat besar

terhadap kesehatan.

Page 33: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Rata-rata skor pengetahuan contoh tentang serat tergolong rendah (42±37)

dari skor maksimum 100. Contoh yang bersekolah baik di kota maupun di desa

mempunyai pengetahuan tentang makanan berserat yang lebih tinggi dibanding

contoh putus sekolah. Rendahnya pengetahuan seseorang tentang gizi dapat

dilihat dalam praktek memilih dan mengkonsumsi makanan. Pengetahuan gizi

berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan yang akan di konsumsi seseorang

(Sediaoetama 2000).

Rata-rata skor pengetahuan tentang serat pada contoh yang tinggal di kota

lebih tinggi dibanding di desa. Hasil uji beda t menunjukkan terdapat perbedaan

yang signifikan antara pengetahuan tentang serat pada contoh yang tinggal di kota

dibanding di desa.

Indikator sembilan adalah makanlah makanan sumber karbohidrat sesuai

kebutuhan. Makanan sumber karbohidrat terdiri dari karbohidrat sederhana dan

kompleks. Makanan sumber karbohidrat kompleks lebih baik dibanding

karbohidrat sederhana karena mengandung serat yang dapat membantu proses

pencernaan serta penyerapan karbohidrat di dalam tubuh berlangsung lebih lama

(Depkes 2006). Untuk memenuhi kebutuhan energi, dianjurkan makanan sumber

karbohidrat untuk remaja putri setara dengan 3 piring nasi dan remaja putra 4

piring nasi.

Rata-rata skor pengetahuan contoh sekolah (51±33) tentang makanan

sumber karbohidrat relatif sama dengan putus sekolah (50±34), begitu juga

pengetahuan contoh yang tinggal di kota dan di desa. Hasil uji t menunjukkan

tidak adanya perbedaan pengetahuan tentang makanan sumber karbohidrat pada

contoh berdasarkan status sekolah dan tempat tinggal. Rendahnya pengetahuan

contoh tentang makanan sumber karbohidrat mempengaruhi praktek

mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat. Tingkat kecukupan energi yang

rendah merupakan salah satu gambaran rendahnya asupan makanan sumber

karbohidrat pada remaja (Muniroh & Sumarmi 2002)

Indikator enam adalah mengkonsumsi makanan sumber zat besi.

Berdasarkan kelompok umur, anemia gizi besi paling banyak dialami oleh remaja

usia 15-19 tahun yaitu sebesar 35,6 persen (Depkes 2006). Salah satu penyebab

tingginya prevalensi anemia pada remaja karena rendahnya pengetahuan tentang

Page 34: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

makanan sumber zat besi. Hal ini sesuai dengan temuan dalam penelitian ini

bahwa rata-rata skor pengetahuan tentang anemia contoh adalah 56±29 dari skor

maksimum 100. Rata-rata skor pengetahuan tentang anemia pada contoh

bersekolah relatif hampir sama dibanding putus sekolah yaitu 59±28 dan 53±31.

Berdasarkan uji t tidak terdapat perbedaan pengetahuan tentang anemia antar

kelompok. Rata-rata skor pengetahuan tentang anemia pada contoh di kota relatif

sama dengan putus sekolah. Berdasarkan uji t tidak terdapat perbedaan

pengetahuan tentang anemia antar kelompok. Hasil ini berbeda sengan hasil survei

yang dilakukan oleh IYARHS pada tahun 2003 (BPS 2004), menemukan bahwa

70 persen contoh menjawab dengan benar pengetahuan remaja tentang anemia.

Tabel 47 menunjukkan rata-rata skor pengetahuan contoh tentang pola

hidup sehat, dengan rata-rata skor terendah terdapat pada indikator 17 dan 18.

Indikator 17 adalah hindari merokok dan minum minuman beralkohol. Merokok

dan minum-minuman beralkohol sangat merugikan kesehatan seseorang.

Tabel 47 Rata-rata skor pengetahuan tentang pola hidup sehat

Kota Desa Total Total Sekolah

Putus

Sekolah Sekolah Putus Sekolah

Sekolah

Putus Sekolah

Kota

Desa

Pola Hidup Sehat

Mean ±SD 16.Aktivitas fisik secara teratur

82±38ª) 74±44a) 81±39ª) 74±44a) 81±39ª) 74±44b) 78±41ª) 77±41a)

17.Hindari rokok dan alkohol

67±38ª) 60±38a) 62±45ª) 56±37b) 65±42ª) 60±37b) 65±38ª) 60±42a)

18.Memantau berat badan dg teratur

26±44ª) 13±33b) 18±39ª) 14±35a) 23±41ª) 14±34b) 20±40ª) 17±37a)

19.Body Image benar

75±21ª) 73±19a) 66±27ª) 69±28a) 72±25ª) 71±24a) 75±20ª) 68±27b)

20. Skipping meal

79±41ª) 85±36a) 71±45ª) 69±46a) 75±43ª) 77±42a) 81±39ª) 69±46 b)

Keterangan : Huruf yang sama menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan

Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung alkohol baik yang

berkadar rendah maupun yang berkadar tinggi. Kebiasaan minum minuman

beralkohol dapat merusak kesehatan seperti terhambatnya masukan zat gizi lain,

Page 35: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

ketagihan alkohol, mabuk, hilangnya pengendalian diri yang akhirnya dapat

merugikan diri sendiri dan orang lain.

Rata-rata skor pengetahuan contoh bersekolah tentang minuman beralkohol

lebih tinggi dibanding contoh putus sekolah. Hasil uji t menunjukkan tidak

terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,1) pengetahuan tentang akibat minum

minuman beralkohol bagi kesehatan antara contoh bersekolah dengan putus

sekolah.

Indikator 18 yaitu memantau berat badan secara teratur. Setiap orang

dianjurkan makan makanan yang cukup mengandung energi, agar dapat hidup dan

melaksanakan kegiatan sehari-hari seperti belajar, bekerja, berekreasi dan

kegiatan lainnya. Kebutuhan energi dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi

makanan sumber karbohidrat, protein dan lemak. Terpenuhinya kecukupan energi

seseorang ditandai dengan berat badan yang normal.

Rata-rata skor pengetahuan contoh tentang memantau berat badan secara

teratur hanya 18±38 dari skor maksimal 100, meskipun rata-rata skor pengetahuan

contoh yang bersekolah lebih tinggi dibanding contoh putus sekolah. Berdasarkan

uji t tidak terdapat perbedaan pengetahuan tentang memantau berat badan secara

teratur antara kelompok status sekolah maupun tempat tinggal.

Sikap tentang Gizi

Tabel 48 menunjukkan sebaran sikap contoh berdasarkan kriteria

penilaian. Kriteria penilaian skor sikap dikelompokkan menjadi sikap positif

(≥median) dan sikap negatif (<median). Berdasarkan kriteria tersebut, persentase

sikap positif tentang gizi seimbang pada contoh bersekolah sama dengan contoh

putus sekolah sedangkan berdasarkan tempat tinggal, sikap positif contoh yang

tinggal di kota lebih tinggi dibanding contoh yang tinggal di desa.

Tabel 48 Sebaran sikap tentang gizi contoh berdasarkan kelompok

Kota Desa Total Total

Sekolah Putus Sekolah Sekolah Putus

Sekolah Sekolah Putus Sekolah Kota Desa

Sikap terhadap

Gizi n % n % n % n % n % n % n % n %

Negatif 61 42 52 50 66 56 48 46 127 48 100 48 113 45 114 51

Positif 84 58 52 50 53 44 56 54 137 52 108 52 136 55 109 49

Total 145 100 104 100 109 100 104 100 264 100 208 100 249 100 223 100

Page 36: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Tabel 49 menunjukkan rata-rata sikap tentang gizi seimbang antara contoh

yang tinggal di kota relatif sama dibanding contoh yang tinggal di desa. Hasil uji

beda t menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan (P<0,1) antara sikap

tentang gizi seimbang pada contoh yang tinggal di kota dan desa. Berdasarkan

kelompok sekolah dan putus sekolah, rata-rata sikap tentang gizi seimbang antara

contoh yang bersekolah lebih tinggi dibanding dengan contoh yang putus sekolah.

Hasil uji beda t menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (P<0,1) rata-rata

sikap gizi seimbang antara contoh yang sekolah dan putus sekolah. Hal ini sesuai

dengan pendapat Azwar (1988) bahwa sikap seseorang berhubungan dengan

tingkat pendidikannya, semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin baik pula

sikap seseorang.

Tabel 49 Rata-rata skor sikap terhadap gizi

Kota Desa Total Total

Sekolah Putus Sekolah Sekolah Putus

Sekolah Sekolah Putus Sekolah Kota Desa

Konsep Gizi

Mean±SD Pola Makan Seimbang 82±9ª) 75±10b) 82±9ª) 77±9 b) 82±8ª) 76±10b) 79±10ª) 79±9a)

Pola Hidup Sehat

88±9ª) 74±14b) 83±11ª) 79±11b) 86±10ª) 76±13b) 83±13ª) 81±11a)

Total 85±9ª) 74±12b) 82±10ª) 78±10b) 84±9ª) 76±11b) 81±11ª) 80±10a)

Keterangan : Huruf yang sama menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan

Rata-rata skor sikap contoh tentang pola makan seimbang tergolong

sedang dengan skor maksimum 100. Rata-rata skor sikap tentang pola makan

seimbang pada contoh yang tinggal di kota sama dengan di desa. Hasil uji beda t

menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,1) sikap

tentang pola makan seimbang antara contoh yang tinggal di kota dan di desa.

Rata-rata skor sikap tentang pola makan seimbang pada contoh yang bersekolah

lebih tinggi dibanding dengan putus sekolah, baik yang tinggal di kota maupun di

desa. Hasil uji beda t menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p<0,1)

sikap tentang pola makan seimbang contoh bersekolah dan putus sekolah.

Rata-rata skor sikap contoh tentang pola hidup sehat tergolong sedang

dengan skor maksimum 100. Rata-rata skor sikap tentang pola hidup sehat contoh

Page 37: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

yang tinggal di kota sama dengan di desa. Hasil uji beda t menunjukkan bahwa

tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,1) sikap tentang pola hidup sehat

antara contoh yang tinggal di kota dan di desa. Rata-rata skor sikap tentang pola

hidup sehat pada contoh bersekolah lebih tinggi dibanding contoh yang putus

sekolah. Hasil uji t menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara

contoh bersekolah dan putus sekolah.

Tabel 50 menunjukkan rata-rata skor sikap tentang pola makan seimbang

contoh berdasarkan indikator. Rata-rata sikap contoh tertinggi terdapat pada

indikator ke tujuh yaitu mengkonsumsi makanan berserat.

Tabel 50 Sikap tentang gizi berdasarkan pola makan seimbang

Kota Desa Total Total

Sekolah Putus Sekolah Sekolah Putus

Sekolah Sekolah Putus Sekolah Kota Desa Pola Makan

Seimbang Mean±SD

Anekaragam makanan 82±24ª) 62±27b) 74±24ª) 69±27a) 78±24ª) 66±27b) 73±27ª) 72±26a)

Makan pagi 87±21ª) 87±22a) 87±22ª) 88±21a) 87±22ª) 87±21a) 87±22ª) 87±21a) Gizi & kesehatan reproduksi

75±24ª) 68±25b) 75±24ª) 70±23a) 75±24ª) 69±24b) 72±25ª) 73±23a)

Konsumsi Serat 87±22ª) 88±21a) 87±21ª) 91±17a) 88±22ª) 89±19a) 87±21ª) 90±19a)

Batasi konsumsi Fast food

66±25ª) 64±27a) 66±21ª) 63±21a) 66±23ª) 64±24a) 65±26ª) 65±21a)

Minum air bersih 8 gelas sehari

93±17ª) 76±29b) 89±21ª) 91±17b) 91±19ª) 77±29b) 86±24ª) 84±25a)

Konsumsi maka- nan yang aman

74±29ª) 82±24b) 87±24ª) 68±29b) 80±28ª) 75±28b) 77±28ª) 78±28a)

Baca label setiap membeli maka-nan dikemas

91±19ª)

78±26ª)

85±24ª)

83±25b)

88±22ª)

80±26ª)

86±23ª)

84±25b)

Keterangan : Huruf yang sama menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan

Indikator dengan kategori rendah terdapat pada indikator sebelas yaitu

batasi konsumsi fast food. Rata-rata skor sikap contoh bersekolah dan putus

sekolah serta yang tinggal di desa dan kota tentang fast food relatif sama. Hasil

Page 38: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

uji beda t menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata (p<0,1) konsumsi

fast food antar kelompok. Kebiasaan mengkonsumsi fast food merupakan salah

satu perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan pada remaja (Muniroh &

Sumarmi 2002). Apalagi gencarnya iklan di media massa tentang berbagai produk

olahan serta menjamurnya penjual makanan tersebut menyebabkan remaja dengan

mudah mendapatkannya. Hal ini membuktikan rata-rata sikap contoh menyukai

makanan fast food relatif sama pada semua kelompok.

Tabel 51 menunjukkan rata-rata skor sikap tentang pola hidup sehat

contoh berdasarkan indikator. Dari tabel tersebut terlihat bahwa rata-rata sikap

contoh tertinggi terdapat pada indikator ke 16 yaitu melakukan aktivitas fisik

secara teratur. Indikator dengan kategori rendah terdapat pada indikator 18 yaitu

memantau berat badan secara teratur. Secara keseluruhan, rata-rata skor sikap

tentang menimbang berat badan secara teratur sebesar 67±29 dari skor maksimum

100. Rata-rata skor sikap contoh sekolah lebih tinggi dibanding putus sekolah.

Hasil uji beda t menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata (p<0,1) antara sikap

memantau berat badan antara contoh sekolah dan putus sekolah. Namun tempat

tinggal tidak membedakan sikap contoh tentang memantau berat badan secara

teratur. Hasil uji beda t menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata (p<0,1)

sikap contoh yang tinggal di kota dan di desa.

Tabel 51 Sikap tentang gizi berdasarkan konsep gizi dan gaya hidup

Kota Desa Total Total

Sekolah Putus Sekolah Sekolah Putus

Sekolah Sekolah Putus Sekolah Kota Desa Pola Hidup

Sehat Mean±SD

Aktivitas fisik secara teratur

95±15ª) 84±24b) 94±17ª) 86±23b) 95±15ª) 84±24b) 89±20ª) 90±20a)

Hindari rokok & alkohol

93±17ª) 83±25b) 91±19ª) 88±22a) 93±17ª) 83±25b) 88±22ª) 90±21a)

Memantau berat badan dg teratur

71±29ª) 61±26b) 64±29ª) 64±25a) 71±29ª) 61±26b) 69±29ª) 64±27b)

BodyImage yang benar

81±16ª) 71±18b) 80±15ª) 75±14b) 81±16ª) 71±18b) 76±19ª) 77±15a)

Tidak Skip-ping meal

88±22ª) 83±25b) 83±24ª) 84±24a) 88±22ª) 83±25b) 88±23ª) 83±24b)

Keterangan : Huruf yang sama menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan

Page 39: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Praktek Gizi

Tabel 52 menunjukkan sebaran tingkat praktek gizi contoh berdasarkan

kelompok tempat tinggal (kota dan desa) dan status sekolah (sekolah dan putus

sekolah). Secara keseluruhan, persentase tertinggi contoh melakukan praktek gizi

berada pada kategori sedang. Persentase praktek gizi dengan kategori baik pada

contoh yang tinggal di desa lebih tinggi dibanding contoh yang tinggal di kota.

Hal ini di tunjukkan oleh hasil uji t bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

antara contoh yang tinggal di kota dan desa.

Sebesar 13,7 persen contoh melakukan praktek gizi dengan kategori

kurang. Praktek gizi kurang pada contoh putus sekolah di kota lebih tinggi

dibanding contoh bersekolah. Hal ini diduga karena rendahnya pendidikan dan

pengetahuan contoh tentang gizi yang dapat mempengaruhi praktek gizi contoh.

Tabel 52 Sebaran tingkat praktek gizi contoh

Kota Desa Total Total

Sekolah Putus Sekolah Sekolah Putus

Sekolah Sekolah Putus Sekolah Kota Desa Praktek

Gizi

n % n % n % n % n % n % n % n %

Kurang 17 12 20 19 21 17 5 5 38 14 25 12 37 15 26 12

Sedang 110 76 77 74 82 69 79 76 192 73 156 75 187 75 161 72

Baik 18 12 7 7 16 13 20 19 34 13 27 13 25 10 36 16

Total 145 100 104 100 119 100 104 100 264 100 208 100 249 100 223 100

Tabel 53 menunjukkan rata-rata praktek gizi contoh berdasarkan konsep

gizi seimbang. Secara keseluruhan rata-rata praktek gizi contoh dalam penelitian

ini tergolong sedang (67±11) dari nilai maksimum 100. Praktek gizi contoh

bersekolah lebih tinggi dibanding contoh yang putus sekolah. Hasil uji beda t

menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara praktek gizi contoh

bersekolah dengan putus sekolah. Kondisi ini mencerminkan bahwa praktek gizi

pada contoh sekolah lebih baik dibanding contoh yang putus sekolah.

Page 40: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Tabel 53 Rata-rata skor praktek gizi contoh berdasarkan konsep gizi seimbang

Kota Desa Total Total

Sekolah Putus Sekolah Sekolah Putus

Sekolah Sekolah Putus Sekolah Kota Desa

Konsep Gizi

Seimbang Mean±SD

Pola Makan Seimbang 70±10ª) 66±11b) 61±11ª) 63±11a) 66±12ª) 64±11a) 68±11ª) 62±11b)

Pola Hidup Sehat

71±13ª) 70±13a) 66±16ª) 68±13a) 68±15ª) 69±13a) 70±13ª) 67±14b)

Total 70±11ª) 68±12a) 64±14ª) 65±12a) 67±13ª) 66±12a) 69±12ª) 65±12b)

Keterangan : Huruf yang sama menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan

Praktek gizi contoh di kota relatif hampir sama dengan contoh yang

tinggal di desa. Artinya bahwa lokasi tempat tinggal tidak mempengaruhi praktek

gizi contoh. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji beda t, bahwa tidak terdapat

perbedaan praktek gizi contoh yang tinggal di kota dengan di desa.

Berdasarkan dimensi pola makan seimbang, secara keseluruhan rata-rata

praktek contoh tergolong sedang (65±11) dari skor maksimum 100. Praktek pola

makan seimbang pada contoh yang bersekolah relatif hampir sama dengan contoh

putus sekolah. Hasil uji statistik menunjukkan tidak adanya perbedaan yang

signifikan (P<0,1) tentang pola makan seimbang contoh bersekolah dan putus

sekolah. Berdasarkan tempat tinggal, praktek pola makan seimbang pada contoh

di kota lebih besar dengan contoh yang tinggal di desa. Hal ini ditunjukkan

dengan hasil uji beda t, bahwa terdapat perbedaan yang nyata praktek gizi contoh

yang tinggal di kota dengan di desa.

Rata-rata skor praktek contoh tentang pola hidup sehat tergolong sedang

(69±14) dari skor maksimum 100. Rata-rata skor praktek tentang pola hidup sehat

pada contoh bersekolah relatif hampir sama dibanding contoh yang putus sekolah.

Hasil uji beda t menunjukkan tidak terdapat perbedaan praktek pola hidup sehat

pada contoh bersekolah dan putus sekolah. Rata-rata praktek pola hidup sehat

contoh yang tinggal di kota lebih tinggi dibanding contoh yang tinggal di desa.

Hasil uji beda t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan praktek

tentang pola hidup sehat antara contoh yang tinggal di kota dan di desa.

Page 41: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Tabel 54 menunjukkan rata-rata skor praktek tentang pola makan

seimbang berdasarkan indikator. Dari tabel tersebut terlihat bahwa rata-rata

praktek contoh tertinggi terdapat pada indikator ke dua yaitu menggunakan garam

beriodium. Indikator dengan kategori rendah berturut-turut terdapat pada indikator

tujuh yaitu mengkonsumsi makanan berserat, indikator ke enam yaitu

mengkonsumsi makanan sumber zat besi dan pertama yaitu mengkonsumsi

anekaragam makanan setiap hari.

Tabel 54 Rata-rata skor praktek gizi contoh berdasarkan pola makan seimbang

Kota Desa Total Total

Sekolah Putus Sekolah Sekolah Putus

Sekolah Sekolah Putus Sekolah Kota Desa Pola Makan

Seimbang Mean±SD

Makan beranekaragam 58±15ª) 58±16a) 52±15ª) 55±14a) 55±15ª) 57±14a) 58±15ª) 53±15 b)

Menggunakan garam iodium

90±23ª) 92±20a) 91±21ª) 88±24a) 91±22ª) 90±23a) 91±22ª) 90±23a)

Setiap hari makan pagi 70±32ª) 68±32a) 70±30ª) 73±31a) 70±31ª) 71±31a) 69±32ª) 72±30a)

Mengkonsumsi makanansumber zat besi

61±18ª) 59±19a) 47±23ª) 55±20 b) 54±22ª) 57±20a) 60±18ª) 51±22 b)

Konsumsi makananberserat 46±21ª) 47±18a) 44±17ª) 46±20a) 45±19ª) 47±19a) 46±20ª) 45±19a)

Konsumsi karbohidrat secukupnya

70±23ª) 71±21a) 69±24ª) 66±19a) 69±24ª) 68±20a) 70±22ª) 67±22a)

Batasi konsumsi fast food

76±26ª) 69±3 b) 56±29ª) 54±30a) 67±29ª) 61±31b) 73±28ª) 55±30b)

Snacking secukupnya

71±23ª) 65±26b) 67±22ª) 68±25a) 69±22ª) 66±26a) 68±25ª) 67±23a)

Mengkonsumsi makanan yg aman

79±25ª) 67±28b) 55±32ª) 58±30a) 68±31ª) 62±29b) 74±27ª) 56±31b)

Baca label setiap membeli maka-nan dikemas

80±25ª) 71±29b) 66±32ª) 67±33a) 74±29ª) 69±31ª) 76±27ª) 67±33b)

Keterangan : Huruf yang sama menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan

Rata-rata rumahtangga contoh yang menggunakan garam beriodium

adalah 90±22 dari skor maksimum 100. Rata-rata menggunakan garam iodium di

rumah pada contoh sekolah dan putus sekolah serta yang tinggal di kota maupun

desa relatif sama. Hasil uji t menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata

Page 42: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

(p<0,1) antara kelompok. Persentase contoh yang menggunakan garam iodium

dalam penelitian ini lebih tinggi dibanding hasil Survei Nasional tentang rumah

tangga yang mengkonsumsi garam beriodium >30 pp tahun 2003 sebesar 73,2

persen (Depkes 2003a). Hal ini diduga lokasi penelitian termasuk daerah yang

telah mengkonsumsi garam iodium >90 persen karena angka persentase konsumsi

garam beriodium cukup bervariasi antar wilayah kabupaten, mulai dari <40%

sampai yang sudah >90% rumah tangga menkonsumsi garam beriodium (Depkes

2003a).

Makanan berserat diperoleh dari konsumsi sayur dan buah-buahan. Rata-

rata konsumsi serat pada contoh sekolah dan putus sekolah serta yang tinggal di

kota maupun di desa sangat rendah. Berdasarkan uji beda t, tidak terdapat

perbedaan yang nyata (P<0,1) konsumsi serat untuk semua kelompok.

Berdasarkan Tabel 55 terlihat bahwa konsumsi sayur dan buah paling

banyak yang dilakukan oleh contoh adalah 1-2 porsi. Menurut WHO (2004),

dianjurkan untuk mengkonsumsi sayur dan buah ≥5 porsi sehari. Berdasarkan

anjuran tersebut, hanya 4,5 persen contoh yang mengkonsumsi sayur dan buah ≥5

porsi sehari, dimana persentase terbesar pada contoh sekolah yang tinggal dikota

dan persentase terkecil pada contoh tidak sekolah yang tinggal di desa. Sebesar

21,4 persen contoh mengkonsumsi sayur dan buah sebanyak 3-4 porsi sehari.

Konsumsi sayur dan buah sebanyak ≥5 porsi sehari untuk contoh laki-laki relatif

sama dengan contoh perempuan

Tabel 55 Konsumsi sayur dan buah berdasarkan jenis kelamin

Laki-laki Perempuan Konsumsi sayur dan buah

n % n %

> 5 porsi 11 4,9 11 4,5 3-4 porsi 57 25,3 52 21,1 1-2 posi 111 49,3 132 53,4 Kadang-kadang 23 10,2 36 14,6 Tidak makan 23 10,2 16 6,5

Jumlah 225 100 247 100

Konsumsi sayur dan buah 3-4 porsi contoh laki-laki lebih tinggi dibanding

contoh perempuan dan sebaliknya persentase contoh yang tidak makan sayur dan

buah laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan. Sebesar 73,9 persen contoh tidak

Page 43: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

mengkonsumsi sayur dan buah sesuai dengan kebutuhan, artinya sebagian besar

contoh tidak mengkonsumsi buah dan sayur sesuai dengan anjuran. Hal ini

didukung oleh Cavadini et al. (2000) yang melakukan penelitian tentang trend

konsumsi makanan remaja Amerika dari tahun 1965-1996 dan menemukan bahwa

terdapat kecendrungan menurunnya konsumsi makanan berserat. Konsumsi buah

menurun terutama untuk buah segar dan buah yang mengandung serat dan

meningkatnya konsumsi jus terutama jus dalam kaleng yang mengandung serat

rendah.

Rata-rata praktek gizi yang rendah dilakukan dalam penelitian ini adalah

mengkonsumsi makanan sumber zat besi. Kurang mengkonsumsi makanan

sumber zat besi beresiko mengalami anemia. Sekitar sepertiga remaja dan WUS

menderita anemia gizi besi dan berlanjut pada masa kehamilan (2003b). Resiko

anemia selama remaja menjadi sangat besar ketika seorang wanita menjadi hamil.

Rata-rata skor praktek mengkonsumsi makanan sumber zat besi contoh di

kota adalah 54±21 dan di desa 57±20 dengan skor maksimal 100. Hasil uji t

menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata (p<0,1) konsumsi makanan

sumber zat besi antara contoh yang tinggal di kota dan di desa. Rata-rata praktek

mengkonsumsi makanan sumber zat besi pada contoh sekolah lebih tinggi

dibanding contoh yang putus sekolah. Hasil uji t menunjukkan terdapat perbedaan

yang nyata (p<0,1) konsumsi makanan sumber zat besi antara contoh sekolah dan

putus sekolah.

Tabel 56 menunjukkan persentase contoh mengkonsumsi makanan sumber

zat besi yang dikategorikan cukup atau sesuai kebutuhan, kurang dan jarang.

Persentase terbesar konsumsi zat besi dengan kategori cukup terdapat pada contoh

putus sekolah di kota. Persentase terbesar konsumsi zat besi dengan kategori

kurang dan jarang terdapat pada contoh putus sekolah yang tinggal di desa.

Muniroh dan Sumarmi (2002) menemukan bahwa salah satu faktor yang

menyebabkan rendahnya status gizi remaja di pedesaan adalah rendahnya tingkat

kecukupan protein sebagai salah satu sumber zat besi dan pengetahuan gizi

remaja.

Page 44: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Tabel 56 Sebaran konsumsi makanan sumber zat besi

Kota Desa

Sekolah Putus Sekolah Sekolah Putus

Sekolah Konsumsi Makanan

Sumber Zat Besi n % n % n % n %

Sesuai kebutuhan 51 35,2 64 61,5 47 39,5 19 18,3Kurang 86 59,3 34 32,7 59 49,6 68 65,4Jarang 8 5,5 6 5,8 13 10,9 17 16,3

Jumlah 145 100 104 100 119 100 104 100

Rata-rata praktek terendah yang dilakukan contoh adalah mengkonsumsi

anekaragam makanan. Praktek contoh mengkonsumsi makanan yang

beranekaragam dinilai dari skor yang diperoleh apabila setiap hari mengkonsumsi

pangan yang meliputi paling tidak satu jenis dari masing-masing kelompok

pangan berikut : makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah. Berdasarkan hal di

atas, rata-rata contoh yang mengkonsumsi makanan pokok, lauk pauk, sayur dan

buah setiap kali makan adalah 59±15 pada contoh sekolah dan 53±14 pada contoh

putus sekolah. Hasil uji beda t menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (p<0,1)

konsumsi anekaragam makanan antara contoh sekolah dan putus sekolah,

sedangkan tempat tinggal tidak ada perbedaan yang nyata.

Berdasarkan persentase mengkonsumsi anekaragam makanan, hampir

separoh contoh kadang-kadang mengkonsumsi anekaragam makanan dan 20,1

persen yang tidak mengkonsumsi anekaragam makanan. Artinya contoh hanya

mengkonsumsi dua atau tiga jenis kelompok pangan. Konsumsi makanan yang

kadang-kadang beranekaragam pada contoh putus sekolah yang tinggal di desa

lebih tinggi dibanding tiga kelompok lainnya (Tabel 57). Demikian juga

persentase terbesar mengkonsumsi makanan yang tidak beragam paling banyak

dilakukan oleh contoh putus sekolah di desa, kemudian contoh bersekolah yang

tinggal di kota. Rendahnya konsumsi makanan yang beranekaragam diduga

berhubungan dengan pendapatan orang tua dan ketersediaan makanan. Artinya

orang tua dengan pendapatan yang tinggi lebih mampu menyediakan makanan

yang beranekaragam dibanding orang tua dengan pendapatan rendah.

Page 45: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Tabel 57 Sebaran konsumsi makanan beranekaragam

Kota Desa Sekolah Putus Sekolah Sekolah Putus Sekolah

Anekaragam makanan

n % n % n % n % Anekaragam makanan 33 22,8 21 20,2 54 21,7 16 13,4

Kadang-kadang 55 37,9 51 49,0 106 42,6 55 46,2 Jarang 57 39,3 32 30,8 89 35,7 48 40,3

Jumlah 145 100 104 100 119 100 104 100

Tabel 58 menunjukkan rata-rata praktek pola hidup sehat berdasarkan

indikator. Rata-rata praktek pola hidup sehat tertinggi dilakukan oleh contoh

adalah indikator 17 yaitu hindari merokok dan minuman beralkohol. Rata-rata

contoh di kota yang tidak merokok lebih tinggi dibanding contoh yang tinggal di

desa. Hasil uji beda t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

praktek tidak merokok antara contoh yang tinggal di kota dengan di desa.

Tabel 58 Rata-rata skor praktek gizi contoh berdasarkan gizi dan gaya hidup

Kota Desa Total Total

Sekolah Putus Sekolah Sekolah Putus

Sekolah Sekolah Putus Sekolah Kota Desa

Pola Hidup Sehat

Mean±SD Hindari merokok & alkohol

85±21ª) 84±24a) 76±30ª) 77±27a) 81±26ª) 80±26a) 84±22ª) 77±28b)

Bodyimage yang benar 58±24ª) 59±24a) 56±21ª) 59±21a) 57±23ª) 59±23a) 58±24ª) 57±21a)

Tidak skip- ping meal 71±32ª) 68±32a) 70±30ª) 73±31a) 70±31ª) 71±31a) 70±32ª) 72±31a)

Keterangan : Huruf yang sama menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan

Berdasarkan status sekolah, rata-rata contoh bersekolah yang tidak merokok

hampir sama dengan contoh putus sekolah. Hasil uji beda t menunjukkan bahwa

tidak terdapat perbedaan yang signifikan praktek tidak merokok pada contoh

bersekolah maupun putus sekolah.

Berdasarkan jenis kelamin, kebiasaan merokok contoh laki-laki lebih tinggi

dibanding contoh perempuan. Sebesar 70,7 persen contoh laki-laki mempunyai

kebiasaan merokok yang terdiri dari 39,1 persen kadang-kadang merokok dan

31,6 persen merokok setiap hari. Hanya sebagian kecil contoh perempuan (4,45%)

yang mempunyai kebiasaan merokok setiap hari, dimana jumlah terbanyak contoh

perempuan yang merokok setiap hari tinggal di desa (Tabel 59).

Page 46: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Tabel 59 Sebaran kebiasaan merokok Kota Desa Total Total

Sekolah Putus Sekolah Sekolah Putus

Sekolah Sekolah Putus Sekolah Kota Desa Merokok

n % n % n % n % n % n % n % n %

Setiap hari 13 9 34 33 13 11 22 21 26 10 56 27 47 19 35 16

Kadang-kadang 39 27 13 13 27 23 28 27 66 25 41 19 52 21 55 25

Tidak Pernah 93 64 57 55 79 66 53 51 172 65 111 53 150 60 133 59

Total 145 100 104 100 119 100 104 100 264 100 208 100 249 100 223 100

Berdasarkan jenis kelamin dan kelompok contoh yang tinggal di kota dan

desa terlihat adanya perbedaan kebiasaan merokok setiap hari antar kelompok.

Contoh laki-laki di desa mempunyai kebiasaan merokok setiap hari yang lebih

tinggi dibanding contoh laki-laki kota. Sebaliknya pada kelompok contoh laki-laki

di kota mempunyai kebiasaan merokok tidak setiap hari atau kadang-kadang yang

lebih tinggi daripada contoh laki-laki di desa. Hasil penelitian ini sama dengan

hasil survei yang dilakukan BPS (2004) tentang Indonesia Young Adult

Reproductive Health Survey bahwa persentase merokok setiap hari contoh laki-

laki desa lebih tinggi dibanding persentase merokok setiap hari contoh laki-laki

kota.

Pada contoh perempuan, 87,9 persen contoh perempuan kota maupun desa

tidak merokok. Sebagian kecil contoh perempuan di desa (9,7%) dan 1,56 persen

contoh perempuan di kota merokok setiap hari. Hal yang sama ditemukan BPS

(2004) bahwa hanya 1,1 persen remaja perempuan kota maupun desa yang

merokok setiap hari.

Berdasarkan status sekolah terdapat perbedaan kebiasaan merokok setiap

hari antara kelompok contoh yang bersekolah dengan putus sekolah. Contoh laki-

laki putus sekolah mempunyai kebiasaan merokok setiap hari lebih tinggi

dibanding contoh laki-laki bersekolah. Hasil uji beda t menunjukkan adanya

perbedaan yang nyata (P<0,1) kebiasaan merokok setiap hari contoh laki-laki

yang putus sekolah dengan bersekolah. Sebaliknya kelompok contoh laki-laki

yang bersekolah (48,2%) mempunyai kebiasaan kadang-kadang merokok yang

lebih tinggi daripada contoh laki-laki putus sekolah (40,9%).

Page 47: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Rata-rata praktek terendah konsep pola hidup sehat yang dilakukan contoh

adalah indikator ke 19 yaitu diet dan persepsi bentuk tubuh. Berdasarkan Tabel 58

rata-rata 58±23 contoh pada penelitian ini pernah melakukan diet seperti

mengurangi jumlah makan, mengurangi frekuensi makan, menggunakan obat

pelangsing atau jamu dan olahraga berlebihan. Rata-rata diet yang pernah

dilakukan contoh sekolah dan putus sekolah relatif sama. Hal yang sama

ditemukan pada contoh yang tinggal di kota maupun di desa. Hasil uji beda t

menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata (P<0,1) antara

kelompok.

Berdasarkan jenis diet yang dilakukan, sebagain besar contoh pernah

melakukan diet lebih dari tiga dari empat cara diet yang ditanyakan, yaitu

mengurangi jumlah makan, mengurangi frekuensi makan, menggunakan obat

pelangsing atau jamu dan olahraga berlebihan. Persentase terbesar contoh yang

melakukan >3 dan 1-2 cara diet terdapat pada contoh putus sekolah yang tinggal

di kota dan sekolah di kota. Perhatian terhadap bentuk tubuh merupakan

perkembangan normal remaja, namun pengaruh budaya dan iklan dari berbagai

media masa yang menekankan bentuk tubuh remaja putri adalah kurus mendorong

remaja untuk melakukan diet (Cavadini, 2000).

Diet lebih banyak dilakukan oleh remaja putri karena dorongan ingin

mempunyai berat badan normal atau merasa mempunyai badan yang gemuk

(Daniel et al. ; Cavadini et al. 2000). Pada penelitian yang dilakukan Daniel et al.

(1998) pada remaja mengemukakan bahwa sebesar 9,7 persen remaja putri dan 4

persen remaja putra menggunakan obat pencahar dan memuntahkan kembali

makanan dilakukan remaja putri karena merasa badannya gemuk. Akibat

melakukan diet pada masa remaja adalah tidak cukupnya makanan yang

dikonsumsi untuk pertumbuhan dan yang lebih penting mempunyai dampak pada

kesehatan terutama untuk pemenuhan zat gizi mikro seperti kalsium, besi dan

folat. Hasil yang sama ditemui pada penelitian ini, contoh perempuan lebih

banyak melakukan diet daripada contoh laki-laki.

Page 48: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Tabel 60 menunjukkan rata-rata skor pengetahuan, sikap dan praktek gizi

contoh. Tabel tersebut memberikan gambaran bahwa rata-rata skor pengetahuan

gizi contoh yang tinggi tidak mencerminkan rata-rata skor sikap dan praktek gizi

tinggi.

Tabel 60 Rata-rata pengetahuan, sikap dan praktek gizi contoh

Pengetahuan

Sikap

Praktek Pola Makan Seimbang

Mean±SD 1. Makan beranekaragam 41±49 73±26 56±15 2. Menggunakan garam beriodium 61±35 - 90±22 3. Memberikan ASI saja pada bayi sampai

umur 6 bulan 87±33 - -

4. Setiap hari makan pagi 63±31 87±22 70±31 5. Hubungan gizi dan kesehatan reproduksi 68±36 72±24 - 6. Mengkonsumsi makanan sumber zat besi 56±29 - 56±21 7. Konsumsi makanan berserat 42±37 88±20 46±19 8. Konsumsi makanan sumber kalsium 88±31 - - 9. Makanan sumber karbohidrat secukupnya 50±34 - 69±22 10. Batasi konsumsi lemak dan minyak 49±34 - - 11 Konsumsi Fast Food 92±27 65±24 64±30 12. Makan selingan secukupnya 79±41 - 68±24 13. Minum air bersih 8 gelas sehari 75±31 85±24 - 14. Mengkonsumsi makanan yang aman 60±48 78±28 66±30 15. Baca label setiap membeli makanan yang

dikemas 75±31 85±24 72±30

16. Melakukan aktivitas fisik secara teratur 78±41 90±20 - 17. Hindari rokok dan minuman beralkohol 51±31 89±21 81±26 18. Memantau berat badan secara teratur 18±38 67±29 - 19. Body Image benar 71±24 77±17 58±23 20. Tidak melakukan Skipping meal 76±42 86±24 70±31

Pada indikator tentang batasi konsumsi fast food, rata-rata pengetahuan

contoh tentang indikator tersebut tergolong tinggi. Namun sikap dan praktek

contoh tentang membatasi konsumsi fast food tergolong sedang. Hal ini sesuai

dengan pendapat Sediaoetama (2000), bahwa tingkat pengetahuan gizi seseorang

berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam memilih makanan, yang

menentukan mudah tidaknya seseorang memahami manfaat kandungan gizi dari

makanan yang dikonsumsi. Pengetahuan gizi yang tidak mendukung sikap dan

Page 49: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

praktek memilih makanan yang sehat disebabkan karena kurang mampunya

seseorang menerjemahkan pengetahuan gizi yang dimiliki dalam bentuk praktek

pemilihanan makanan yang sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Begitu juga, rata-rata skor pengetahuan contoh yang rendah ternyata

memiliki rata-rata sikap yang tinggi. Hal ini dapat dilihat pada indikator pertama

tentang makan anekaragam makanan. Rata-rata skor pengetahuan contoh

tergolong rendah yaitu 41±49, namun sikap contoh terhadap anekaragam makanan

tergolong sedang meskipun praktek contoh dalam mengkonsumsi anekaragam

makanan rendah. Azwar (1999) menjelaskan bahwa meskipun pengetahuan gizi

remaja rendah sebelum intervensi, namun sikap dan kesadaran remaja untuk

belajar tentang praktek makan yang sehat bisa saja sangat tinggi.

Berdasarkan analisis pengetahuan, sikap dan praktek gizi terlihat bahwa

tingkat pengetahuan dan praktek gizi contoh berada pada kategori sedang dan

sikap terhadap gizi berada pada kategori baik. Selain itu, analisis pengetahuan,

sikap dan praktek gizi dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman contoh

terhadap alat ukur pengetahuan, sikap dan praktek gizi. Pemahaman contoh

terhadap item-item yang terkandung dalam sebuah alat ukur sangat penting untuk

mengetahui kualitas dari sebuah alat ukur (Djaali & Muljono 2004).

Pemahaman Contoh terhadap Item-item Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi

Pemahaman contoh terhadap item-item atau pertanyaan-pertanyaan yang

terdapat pada alat ukur pengetahuan, sikap dan praktek gizi ditunjukkan dengan

kemampuan contoh memahami dan menjawab atau mengisi setiap pertanyaan.

Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur pengetahuan, sikap dan praktek gizi

dengan 60 item. Tabel 61 menunjukkan sebaran pemahaman contoh tentang

pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam alat ukur pengetahuan, sikap dan

praktek gizi pada remaja. Hampir semua contoh (91,3%) menjawab atau mengisi

setiap pertanyaan pengetahuan gizi, sedangkan pernyataan sikap dan pertanyaan

praktek gizi dijawab oleh semua contoh. Hal ini membuktikan bahwa pertanyaan-

pertanyaan atau item-item yang terdapat dalam alat ukur pengetahuan, sikap dan

praktek gizi dapat dipahami oleh remaja dengan latar belakang yang beragam.

Page 50: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Tabel 61 Sebaran pemahaman contoh tentang pertanyaan pengetahuan, sikap dan praktek gizi

Menjawab Tidak Menjawab Variabel

n % n %

Pengetahuan 431 91,3 41 8,7

Sikap 472 100 0 0

Praktek 472 100 0 0

Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi pada Remaja

Pengetahuan gizi adalah kemampuan seseorang untuk mengingat kembali

kandungan gizi makanan serta kegunaan zat gizi tersebut dalam tubuh (Camire &

Dougherty 2005). Pengetahuan gizi ini mencakup proses kognitif yang dibutuhkan

untuk menggabungkan informasi gizi dengan perilaku makan, agar struktur

pengetahuan yang baik tentang gizi dan kesehatan dapat dikembangkan.

Sikap adalah kecendrungan seseorang untuk bertingkah laku tertentu

dalam menghadapi suatu rangsangan. Misalnya seseorang yang mempunyai sikap

positif terhadap makanan yang pedas, akan selalu memilih atau membeli makanan

yang pedas setiap kali menemui makanan pedas. Sebaliknya orang bersikap

negatif terhadap makanan pedas selalu akan menghindar kalau menjumpai

makanan pedas.

Praktek adalah respon seseorang terhadap suatu ransangan (stimulus)

(Notoatmodjo 1997). Winkel (1996) menjelaskan bahwa sikap biasanya

memainkan peranan utama dalam membentuk perilaku. Sikap yang positif akan

menumbuhkan perilaku yang positif dan sikap yang negatif menumbuhkan

perilaku yang negatif. Melalui proses belajar akan diperoleh pengalaman yang

nantinya dapat membentuk sikap. Kemudian sikap akan dicerminkan dalam

bentuk praktek yang sesuai dengan yang diharapkan.

Depkes (1997) mengemukakan bahwa perilaku seseorang terhadap gizi

terdiri dari pengetahuan tentang gizi, keyakinan atau sikap tentang manfaat gizi,

serta tindakan-tindakan yang dilakukan dalam memilih dan mengkonsumsi

makanan yang dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya setempat. Tabel 62

menunjukkan bahwa persentase terbesar contoh yang mempunyai sikap positif

Page 51: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

terhadap gizi terdapat pada contoh dengan tingkat pengetahuan sedang.

Pengetahuan gizi yang baik diharapkan dapat menimbulkan kesadaran akan

pentingnya pemenuhan zat gizi pada masa remaja sehingga mempengaruhi

pemilihan dan konsumsi makanan yang sehat dan tercapainya status gizi baik pada

remaja (Roininen 2001).

Tabel 62 Sebaran pengetahuan dan sikap terhadap gizi

Sikap Positif Negatif

Pengetahuan

n % n % Kurang 33 13,5 45 19,8 Sedang 172 70,2 153 67,4

Baik 40 16,3 29 12,8 Total 245 100 227 100

Tabel 63 menunjukkan bahwa persentase terbesar contoh dengan

pengetahuan gizi kurang (17,9%) ternyata mempunyai praktek gizi pada kategori

kurang. Persentase terbesar contoh dengan pengetahuan gizi sedang ternyata

persentase terbesar melakukan praktek gizi dengan kategori sedang. Demikian

juga contoh yang memiliki pengetahuan baik, persentase terbesar melakukan

praktek gizi pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan

contoh mempengaruhi praktek gizi contoh, semakin baik pengetahuan gizi

semakin baik pula praktek gizi yang dilakukan. Seseorang yang memiliki

pengetahuan gizi dengan kategori baik dapat memilih makanan yang sehat 25 kali

lebih baik dibanding individu dengan pengetahuan rendah (Roininen 2001).

Tabel 63 Sebaran pengetahuan dan praktek gizi contoh

Praktek Kurang Sedang Baik Jumlah

Pengetahuan n % n % n % n %

Kurang 14 17,9 42 12,9 7 10,1 63 13,4Sedang 56 71,8 242 74,5 50 72,5 348 73,7

Baik 8 10,3 41 12,6 12 17,4 61 12,9Jumlah 63 100 348 100 61 100 472 100

Tabel 64 menunjukkan sebaran praktek dan sikap gizi contoh. Persentase

terbesar contoh yang melakukan praktek gizi baik mempunyai persentase sikap

positif yang lebih besar dibanding sikap negatif. Namun sebaliknya, persentase

Page 52: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

terbesar contoh dengan praktek gizi kurang (15,6%) ternyata mempunyai sikap

positif lebih banyak dibanding sikap negatif. Demikian juga persentase terbesar

contoh dengan praktek gizi sedang mempunyai persentase terbesar sikap gizi

negatif. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat praktek gizi contoh tidak selalu

mencerminkan sikap yang baik.

Tabel 64 Sebaran praktek dan sikap terhadap gizi

Sikap Negatif Positif Jumlah Praktek

n % n % n % Kurang 24 10,8 39 15,6 63 13,4Sedang 172 77,5 176 70,4 348 73,7

Baik 26 11,7 35 14,0 61 12,9Jumlah 222 100 250 100 472 100

Tabel 65 menunjukkan hubungan antara pengetahuan, sikap dan praktek

gizi. Hasil korelasi Person menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat

signifikan antara skor pengetahuan gizi dengan sikap terhadap gizi contoh pada

taraf α 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan gizi contoh

semakin positif sikap terhadap gizi yang dimiliki oleh contoh. Ini memberikan

gambaran tentang pentingnya peningkatan pengetahuan gizi pada remaja yang

menyebabkan terjadinya peningkatan sikap terhadap gizi.

Hasil korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

sangat signifikan antara skor pengetahuan gizi dengan praktek gizi contoh pada

taraf α 0,01. Hal ini memberikan gambaran bahwa semakin tinggi pengetahuan

contoh semakin baik praktek gizi yang dilakukannya. Menurut Soehardjo (1986),

pengetahuan gizi merupakan faktor yang sangat penting dalam masalah kurang

gizi yang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam memilih makanan.

Sediaoetama (2000) juga menjelaskan bahwa tingkat pengetahuan gizi seseorang

berpengaruh terhadap sikap dan perilaku mengkonsumsi makanan dan

menentukan mudah tidaknya seseorang memahami manfaat kandungan gizi dari

makanan yang dikonsumsi. Wardlaw et al. (1992) menemukan bahwa terdapat

hubungan yang positif antara pengetahuan gizi dengan konsumsi sayur dan buah

serta hubungan negatif dengan konsumsi lemak hewani, artinya semakin tinggi

pengetahuan gizi remaja semakin tinggi konsumsi sayur dan buah serta semakin

rendah konsumsi lemak hewani.

Page 53: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id 4... · wanita usia subur adalah sebesar 28,1% dan remaja usia 15-19 tahun adalah ... Gaya hidup remaja yang cenderung memiliki kebiasaan

Hubungan yang sangat signifikan juga ditunjukkan antara sikap dan

praktek pada taraf α 0,01. Hasil uji Korelasi Pearson menemukan bahwa sikap

terhadap gizi berpengaruh positif dan sangat signifikan dengan praktek gizi.

Semakin baik sikap contoh tentang gizi, semakin baik praktek gizi yang dilakukan

contoh.

Tabel 65 Sebaran koefisien korelasi pengetahuan, sikap dan praktek gizi

Variabel Pengetahuan Sikap Praktek

Pengetahuan 1,0

Sikap 0,392** 1,0

Praktek 0,118** 0,184** 1,0