Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

  • Upload
    jack

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    1/28

    Hari Fisioterapi Dunia

  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    2/28

  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    3/28

    World Confederation for Physical Therapy | 1

    Pen d ah u l ua n .............................................................................................. 2

    Tentang Fisioterapi........................................................................................... 3

    Fakta dan gambaran tentang Fisioterapis................................................................ 4

    Fisioterapi dan Penyakit Tidak Menular.............................................................. 5

    Aktifitas fisik dan Obesitas pada Anak .............................................................. 7

    Aktifitas fisik dan Penyakit Kardiovaskular........................................................... 11

    Aktifitas fisik dan Diabetes .. . . . . . . . ................................................................... 14

    Aktifitas fisik dan Penuaan Aktif......................................................................... 16

    Aktifitas fisik dan Kanker ................................................................................. 20

    Jurnal Fisioterapi ........................................................................................... 24

    Catatan:Kata Terapi Fisik (physical therapy) dan

    Fisioterapi (physiotherapy) merujuk pada

    profesi yang sama - penggunaannya di

    berbagai negara yang berbeda.

    Saat kata Terapi fisik dan fisioterapi digunakan

    dalam dokumen ini, hal itu juga merujuk pada

    physical Therapis dan Fisioterapis.

    Informasi dalam booklet ini diperbolehkan

    untuk digunakan tanpa pungutan biaya.

    Booklet ini didesain sebagai sumber

    informasi dan tidak perlu menunjukan

    kebijakan atau pandangan resmi dari WCPT

  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    4/28

    2 | World Confederation for PhysicalTherapy

    Buku ini menyediakan fakta, hasil penelitian, statistik, dan artikel untuk membantu anda dalammenunjukkan kontribusi fisioterapis, sebagai bagian dari acara dan kampanye Hari Fisioterapi Dunia.

    Hari Fisioterapi Dunia jatuh pada tanggal 8 September setiap tahunnya. Hal ini merupakan sebuahkesempatan bagi fisioterapis di seluruh dunia untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran profesidalam membuat dan menjaga masyarakat untuk bugar, bergerak aktif dan mandiri. Perayaan ini ditetapkanpada tahun 1996, oleh Persatuan Fisioterapi Dunia (World Confederation for Physical Therapy)- organisasiprofesi yang mewakili lebih dari 350.000 fisioterapis di 106 negara.

    WCPT telah mengumpulkan informasi yang ada dibooklet ini untuk dapat digunakan secara bebas. Jikahingga saat ini anda belum yakin dalam menyiapkan acara perayaan Hari Fisioterapi Dunia, terdapat begitubanyak arahan dalam bookletWorld Physical Therapy Day: what to do, how to do it, how to get noticed.

  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    5/28

    World Confederation for Physical Therapy | 3

    Dalam booklet ini terdapat informasi dasar tentangFisioterapi yang dapat diperbanyak dan digunakansebagai materi dalam meng-edukasi masyarakat.

    Fisioterapis adalah tenaga ahli yang bertujuan

    meningkatkan dan menjaga kemampuan gerak dan

    fungsi seseorang sepanjang daur kehidupan.

    Dengan pemahaman mendalam tentang

    bagaimana tubuh bergerak dan hal apa yang

    menjaga tubuh agar tetap bergerak dengan baik,

    fisioterapis mempromosikan hal-hal seputar

    kebugaran, mobilitas dan kemandirian. Fisioterapis

    menangani dan mencegah masalah-masalah yangdisebabkan adanya nyeri, kesakitan, impairmen,

    penyakit, cidera yang berhubungan ketidakaktifan

    dalam jangka waktu yang panjang.

    Fisioterapis bekerja dengan individu dalam berbagai

    kondisi dan gejala, sebagai contoh:

    Kondisi yang berhubungan dengan adanya nyeri,

    seperti arthritis, cidera berulang, nyeri leher dan

    punggung.

    KankerStroke, penyakit Parkinson dan cidera sum-sum

    tulang belakang.

    Penyakit jantung

    Penyakit paru

    Trauma, seperti kecelakaan lalu lintas dan

    tambang

    Inkontinensia

    Fisioterapis bekerja di berbagai tempat, diantaranya

    di rumah sakit, pusat kebugaran, fasilitas olahraga,

    pusat penelitian dan pendidikan, rumah perawatan,

    serta kesehatan komunitas.

    Terdapat beberapa contoh bagaimana

    fisioterapis membuat perbedaan dalam

    pekerjaannya. Mereka :

    Menangani kasus-kasus yang disebabkan

    oleh adanya nyeri yang berakibat pada

    pembatasan gerak dan fungsi dengan

    menggunakan keterampilan khusus.

    Menggunakan pendekatan tertentu untukmembantu meningkatkan serta

    memaksimalkan mobilitas dan potensi

    seseorang.

    Mengidentifikasi kebutuhan pasien melalui

    proses asesmen serta memberikan

    pelayanan medis yang bersifat individual

    Memberikan pelayanan pada kasus cidera

    olahraga

    Mempromosikan kesehatan dan

    keselamatan dalam bekerja maupun

    beraktifitas

    Bekerja dengan anak-anak yang

    mempunyai masalah koordinasi,

    keseimbangan dan masalah gerak lainnyadalam meningkatkan dan memaksimalkan

    kemandirian.

    Untuk memperoleh keahlian tersebut, fisioterapis

    dididik selama beberapa tahun (4-6 tahun).

    Fisioterapis diberikan pengetahuan tentang sistem

    tubuh dan keterampilan khusus dalam menangani

    berbagai macam kasus. Pendidikan yang didapat

    biasanya merupakan tingkatan universitas dan

    pada level profesional fisioterapis dapat berpraktekmandiri. Melanjutkan pendidikan ketingkatan yang

    lebih lanjut merupakan sebuah kebutuhan agar

    seorang fisioterapis dapat selalu berkembang

    mengikuti perubahan teknologi dan pendekatan

    terapi terkini baik bagi praktisi maupun bagi

    fisioterapi yang terlibat dalam berbagai penelitian.

  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    6/28

    4 | World Confederation for PhysicalTherapy

    Fisioterapis bekerja dengan individu dari berbagai

    rentang usia dalam meningkatkan kondisi kesehatan

    dan kemandirian seseorang.

    Fisioterapis memberikan resep latihan dalam

    membantu seseorang untuk tetap sehat dan

    mendapatkan atau menjaga kondisi

    kesehatannya.

    Sekitar 350 juta orang diseluruh belahan dunia

    mengalami obesitas. Aktifitas fisik merupakan cara

    terbaik dalam melawan obesitas.

    Anak-anak dan dewasa muda dibawah 18 tahun

    membutuhkan 60 menit aktifitas fisik intensitas sedang

    hingga tinggi setiap harinya untuk meningkatkan dan

    menjaga kondisi kesehatannya.

    Bagi individu dewasa tua dibutuhkan 30 menit aktifitas

    fisik intensitas sedang dengan frekuensi 5 hari dalam

    satu minggu atau 20 menit aktifitas intensitas tinggi

    dengan frekuensi 3 hari dalam satu minggu untuk

    menjaga kondisi kesehatannya. Selain itu, dibutuhkan

    juga latihan penguatan otot setidaknya 3 kali dalam

    satu minggu.

    Penelitian menunjukan bahwa resep latihan yang

    diberikan fisioterapis membantu wanita yangmengalami inkontensia, osteoporosis atau operasi

    kanker payudara.

    Beberapa studi menunjukan bahwa pelayanan

    fisioterapi memberikan efek yang besar pada kondisi-

    kondisi seperti nyeri punggung dan leher.

    Aktifitas fisik yang diberikan dibawah arahan dan

    superivisi fisioterapis dapat menurunkan resiko

    serangan jantung, stroke, diabetes tipe 2, kankerusus dan kanker payudara.

    Meskipun jumlah fisioterapis terbatas di beberapa

    negara, namun mereka telah membuktikan efektifitas

    program fisioterapi dalam menjaga kondisi kesehatan

    masyarakat.

    Fisioterapis memberikan program latihan bagi

    kondisi yang mempengaruhi kesehatan tulangdan otot, seperti : arthritis, nyeri punggung

    dan leher, osteoporosis, operasi penggantian

    sendi, dan inkontinensia urin.

    Informasi detail tentang apa yang dilakukan

    fisioterapis dapat ditemukan dalam Deskripsi

    WCPT Tentang Fisioterapi pada

    www.wcpt.org/policy/ps- descriptionPT

    http://www.wcpt.org/policy/ps-http://www.wcpt.org/policy/ps-
  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    7/28

    World Confederation for Physical Therapy | 5

    Artikel ini ditulis oleh Presiden WCPT, Marilyn

    Moffat, dapat dipublikasikan pada koran, majalah

    dan jurnal, atau diteruskan melalui media publikasi

    lainnya sebagai informasi dasar.

    Bergerak dan berlatih merupakan hal pokok yang

    dapat mengarahkan pada hidup yang sehat dan

    bahagia berapapun usia anda. Organisasi

    Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa

    ketidakaktifan adalah salah satu penyebab utama

    kematian di dunia yang tidak dapat dicegah, dan

    telah membuat aktifitas fisik sebagai prioritas dalam

    kesehatan masyarakat.

    Kurangnya bergerak dan berlatih merupakan

    faktor resiko yang signifikan bagi penyakit tidakmenular kronik (non-communicable disease-NCDs)

    seperti penyakit jantung, stroke, kanker, penyakit

    paru kronik, dan diabetes- yang mana saat ini

    mencapai 60% dari seluruh penyebab kematian.

    Tidak hanya itu, kurangnya latihan dapat

    menyebabkan kecacatan berkepanjangan.

    Setiap tahunnya, profesi fisioterapi membantu

    jutaan orang dalam mencegah dan mengelola efek-

    efek NCDs serta efek-efek yang diakibatkkan gaya

    hidup tidak aktif, penuaan, kesakitan, kecelakaan,

    dan tekanan dan tegangan hidup.

    Fisioterapis mempunyai spesialisasi dalam gerak dan

    aktifitas fisik. Fisioterapis mengidentifikasi faktor fisik

    dan lainnya yang menghambat seseorang untuk

    menjadi aktif dan mandiri sesuai dengan

    kemampuan yang dimilikinya, dan mencari cara

    untuk mengatasi masalah tersebut.

    Setiap tahunnya pada tanggal 8 September,fisioterapis diseluruh dunia memanfaatkan momen

    Hari Fisioterapi Dunia (World Physical Therapy Day)

    untuk menunjukan kontribusi profesi dalam

    mewujudkan kesehatan masyarakat dan bangsa.

    Bagi individu lanjut usia, hampir selalu terdapat

    potensi dalam merancang sebuah kehidupan yang

    lebih sehat dan menyenangkan. Saya memberikan

    pelatihan diseluruh dunia, mendemonstrasikan

    bagaimana orang lanjut usia dan pasien dengan

    masalah kesehatan kronik dapat meningkatkan

    kondisi kesehatan mereka dengan mempelajari

    bagaimana cara berlatih yang aman dibawah arahan

    dan instruksi dari fisioterapis.

    Efek dari proses penuaan, sayangnya, dimulai pada

    usia 30an dan kondisi tubuh akan menurun

    setelahnya kecuali jika kita menjalani pola hidupsehat. Seiring meningkatnya usia, massa lemak pun

    meningkat, sedangkan kapasitas aerobik dan otot

    menurun jika kita tidak melakukan latihan yang

    cukup. Hal ini berarti berkurangnya oksigen yang

    dihantarkan ke organ inti, yang dapat mengakibatkan

    aktifitas sehari-hari terasa lebih berat. Aktifitas sehari-

    hari yang dilakukan secara rutin dapat memutuskan

    siklus tersebut, membalikan proses penurunan, dan

    mengarahkan ke hidup yang lebih panjang.

    Banyak studi menunjukan bahwa individu lanjut usia yang

    terlibat dalam aktifitas yang regular memperlihatkan

    peningkatan keseimbangan, kekuatan, koordinasi, kontrol

    motorik, fleksibilitas dan daya tahan.

    Penelitian juga menunjukan bagaimana fisioterapi efektif

    dalam menangani dan mencegah nyeri punggung,

    masalah persendian, gangguan keseimbangan,

    penurunan kekuatandan menurunkan tekanan darah

    tinggi dan obesitas.

    Bagi rentang usia lainnya, aktifitas fisik merupakan

    kebutuhan vital bagi anak-anak. Obesitas pada anak

    adalah faktor resiko yang signifikan dalam

    menyebabkan asma, masalah muskuloskeletal dan

  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    8/28

    6 | World Confederation for PhysicalTherapy

    depresi serta masalah NCDs lainnya. Ketidakaktifan

    dan postur yang buruk pada anak juga dapat

    mengakibatkan masalah muskuloskeletal yang akan

    berpengaruh hingga usia dewasa.

    Namun, jika seorang anak berpartisipasi dalam

    aktifitas fisik hal tersebut dapat dicegah.

    Fisioterapis dapat membantu mereka dalam

    mengatasi masalah-masalah fisik yang mungkin

    membatasi kemampuan mereka untuk bergerak.

    Aktifitas fisik tidak hanya berarti semakin banyak

    orang yang menjadi sehat namun juga lebih

    banyak orang yang menjadi lebih bahagia dan

    produktif, muda ataupun tua. Inilah saatnya kita

    untuk menjadi bugar demi masa depan.

    Marilyn Moffat, Presiden WCPT

  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    9/28

    World Confederation for Physical Therapy | 7

    Merujuk pada Organisasi Kesehatan Dunia, obesitas pada

    masa kanak-kanak merupakan salah satu tantangan

    yang paling serius bagi kesehatan masyarakat diabad ke

    21Sumber:www.who.int/dietphysicalactivity/en/

    Obesitas pada anak berkaitan dengan penyakit asma,masalah muskuloskeletal, hipertensi, gejala awal

    penyakit kardiovaskular, rendahnya kepercayaan diri

    dan depresi. Dalam jangka waktu panjang, hal ini

    dapat meningkatkan kemungkinan mengalami

    obesitas pada usia dewasa, dan memiliki resiko besar

    terhadap kanker, diabetes tipe 2 dan penyakit

    jantung. Mendorong anak dan keluarganya untuk

    mencapai level aktifitas fisik yang direkomendasi

    merupakan fondasi dalam menangani dan mencegah

    obesitas.

    Berpartisipasi dalam aktifitas fisik dapat membantu

    mencegah penyakit-penyakit kronik. Seluruh

    fisioterapis di dunia sangat ahli dalam hal gerak dan

    latihan, dan bagaimana hal tersebut dapat

    meningkatkan kondisi kesehatan. Beberapa

    fisioterapis, yang disebut fisioterapis pediatrik,

    mempunyai spesialisasi dalam bekerja dengan anak-

    anak. Proses assesmen fisioterapi merupakan halyang utama bagi anak yang mengalami obesitas.

    Melalui proses asessmen fisioterapis dapat

    menemukan kelemahan muskuloskeletal yang ada

    sehingga dapat mengarahkan pada peresepan dosis

    terapi latihan dan aktifitas fisik yang tepat.

    Fakta mengenai Obesitas pada Anak

    Secara global, lebih dari 40 juta anak pra sekolah

    mempunyai masalah kelebihan berat badan di tahun

    2008. Lebih dari 75% kasus kelebihan berat badan

    dan obesitas terdapat di negara dengan tingkat

    penghasilan rendah dan menengah.

    Sumber: WHOwww.who.int/features/factfiles/obesity/en/

    Anak dengan obesitas mempengaruhi keadaan

    masyarakat berapapun jumlah pendapatannya. Hal ini

    merupakan masalah global dan secara konstan

    mempengaruhi negara-negara berpenghasilan rendah

    dan menengah, terutama di daerah perkotaan.Sumber: WHOwww.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/

    Pilihan anak dalam melakukan diet dan aktifitas fisikdipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.

    Sumber: WHOwww.who.int/features/factfiles/obesity/en/

    Anak dengan obesitas memiliki tingkat resiko

    yang tinggi terhadap kelemahanmuskuloskeletal.Sumber:http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1440-

    1754.2011.02102.x/abstract

    Meningkatnya tingkat obesitas pada anak terutama

    disebabkan oleh adanya pergeseran bentuk

    makanan padat energi yang tinggi lemak, gula, serta

    rendahnya tingkat aktifitas fisik.

    Sumber: WHOwww.who.int/dietphysicalactivity/childhood/en/

    Penjelasan tentang Obesitas pada Anak

    Organisasi Kesehatan Dunia menjelaskan anak

    dikatakan obesitas jika memiliki angka diatas 2,0

    dari standar deviasi indeks massa tubuh (IMT).

    Proses perkembangan anak dan indeks massa

    tubuh (IMT) sudah seharusnya ditampilkan pada

    skema umur dan jenis kelamin bersamaan

    dengan skema referensi perkembangan nasional.

    Pengukuran komposisi tubuh seperti lingkar

    pinggul sudah seharusnya digunakan dalam

    menggambarkan obesitas.

    Sumber: WHO

    www.who.int/growthref/who2007_bmi_for_age/en/ index.html

    http://www.who.int/dietphysicalactivity/en/http://www.who.int/dietphysicalactivity/en/http://www.who.int/dietphysicalactivity/en/http://www.who.int/features/factfiles/obesity/en/http://www.who.int/features/factfiles/obesity/en/http://www.who.int/features/factfiles/obesity/en/http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/http://www.who.int/features/factfiles/obesity/en/http://www.who.int/features/factfiles/obesity/en/http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood/en/http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood/en/http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood/en/http://www.who.int/growthref/who2007_bmi_for_age/en/http://www.who.int/growthref/who2007_bmi_for_age/en/http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood/en/http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/http://www.who.int/features/factfiles/obesity/en/http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/http://www.who.int/features/factfiles/obesity/en/http://www.who.int/dietphysicalactivity/en/
  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    10/28

    8 | World Confederation for PhysicalTherapy

    Obesitas pada Anak dan Aktifitas Fisik

    Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikanaktifitas fisik intensitas sedang hingga tinggi

    selama 60 menit bagi anak usia 5-18 tahun.

    Aktifitas sedang termasuk aktifitas yang dapat

    meningkatkan denyut jantung dan pola napas.

    Aktifitas berat adalah latihan yang dapat membuat

    seseorang terengah-engah termasuk didalamnya

    menari, melakukan tugas rumah tangga serta

    olahraga seperti lari dan sepak bola. Aktifitas

    untuk anak sebaiknya disesuaikan dengan usia

    dan bersifat menyenangkan. Sebagai tambahan,

    keluarga sudah seharusnya ikut berpartisipasi aktif

    karena orang tua merupakan agen penting dalam

    perubahan gaya hidup anak.

    Sumber: WHOwww.who.int/dietphysicalactivity/childhood_what_can_

    be_done/en/index.html

    http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood_what_can_http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood_what_can_http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood_what_can_http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood_what_can_
  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    11/28

    World Confederation for Physical Therapy | 9

    Rekomendasi Aktifitas Fisik

    Semenjak lahir hingga usia 5 tahun anak harus

    dilibatkan dalam aktifitas fisik sehari-hari yang dapat

    meningkatkan keterampilan bergerak dan diajarkandasar-dasar kesehatan yang berkaitan dengan

    kebugaran.Sumber: National Association for Sport and Physical Education

    guidelines on physical activity for childrenwww.aahperd.org/naspe/

    standards/nationalGuidelines/ActiveStart.cfm

    Bayi harus berinteraksi dengan pengasuhnya dalam

    aktifitas fisik sehari-hari yang mana hal ini berdedikasi

    dalam mengeksplor gerak dan lingkungan serta dapat

    meningkatkan perkembangan keterampilan anak dalam

    bergerak.Sumber: National Association for Sport and Physical Education

    guidelines on physical activity for childrenwww.aahperd.org/naspe/

    standards/nationalGuidelines/ActiveStart.cfm

    Balita harus terlibat setidaknya secara total 30 menit

    dalam aktifitas fisik tersruktur dan sekurang-kurangnya

    60 menit per hari untuk aktifitas tidak terstruktur dan

    tidak boleh bermalas-malasan lebih dari 60 menit pada

    satu waktu, kecuali di saat tidur.

    Sumber:www.aahperd.org/naspe/standards/nationalGuidelines/ActiveStart.c

    fm

    Anak dibawah usia 5 tahun harus aktif secara fisik

    dalam kesehariannya sekurang-kurangnya 180 menit

    secara terpisah sepanjang hari.Sumber: WHO recommendations 2010 in WCPT Active and Healthy.

    The role of the physiotherapist in physical activity. General Meeting of

    European Region of the WCPT 2012. Pages 13-14.

    Aktifitas fisik yang sesuai usia anak diakumulasi

    setidaknya 60 menit, hingga beberapa jam secara

    keseluruhan atau beberapa hari dalam seminggu.

    Termasuk aktifitas fisik sedang dan berat dalam

    sebagian besar waktu yang dihabiskan untuk

    beraktifitas dimana latihan yang diberikan bersifat

    intermiten (berselang-seling). Anak-anak diharuskan

    berpartisipasi dalam beberapa aktifitas fisik selama 15

    menit atau lebih per hari. Periode inaktif selama 2

    jam atau lebih tidak dianjurkan untuk anak-anak,

    terutama di siang hari.

    Sumber: National Association for Sport and Physical Educationguidelines on physical activity for children

    www.aahperd.org/naspe/ standards/nationalGuidelines/PA-

    Children-5-12.cfm

    Peran Fisioterapis

    Dalam kasus obesitas pada anak, proses

    asessmen fisioterapi meliputi : 1) pengetahuan

    orangtua seputar proses pertumbuhan danperkembangan yang sehat bagi anak-anak ; 2)

    kardiorespirasi (uji latih); 3) muskuloskeletal

    (termasuk asessmen mengenai lingkup gerak

    sendi; kekuatan; fleksibilitas; keseimbangan;

    koordinasi; postur; pola jalan dan kesejajaran

    tulang); 4) tingkat kemalasan (contohnya

    waktu yang dihabiskan di depan layar- TV,

    komputer); 5) tidur; 6) tingkat aktifitas fisik

    dan hambatan yang dirasakan dalam mencapai

    tingkatan yang direkomendasikan.

    Pelayanan yang diberikan berupa : 1) pendidikan

    kesehatan umum bagi anak dan orang tua; 2)

    pengelolaan berbagai kondisi terkait (contohnya flat

    feet, nyeri lutut, kelemahan otot) yang diidenfikasi

    melalui proses asessmen; 3) latihan yang

    disesuaikan dengan usia dan bersifat menyenangkan

    yang dapat meningkatkan tingkat kebugaran; 4)

    membantu orang tua dalam membuat perubahan-

    perubahan di rumah untuk mencegah

    berkembangnya atau meningkatnya obesitas; 5)Menyediakan layanan edukasi dan strategi praktis

    untuk meningkatkan waktu tidur dan keseimbangan

    energi; 6) memberikan rujukan serta bekerjasama

    dengan tim interdisiplin.

    Komunikasi positif antara terapis dan keluarga

    merupakan hal yang penting. Banyak orang tua

    yang tidak menyadari bahwa berat badan anaknya

    adalah sebuah masalah. Memastikan bahwa

    assesmen yang holistik digunakan dalam

    mengidentifikasi area-area dimana anak mengalamikesulitan (contohnya keseimbangan atau rendahnya

    tingkat kebugaran kardiorespirasi) dapat membantu

    terapis berdiskusi mengenai kesehatan anak tanpa

    semata-mata fokus pada bentuk atau ukuran tubuh.

    Dalam rangka memfasilitasi perubahan hidup

    seorang anak, sangat direkomendasikan keterlibatan

    keluarga didalamnya.Sumber: Jlusson PB, et al., Overweight and obesity in Norwegia

    http://www.aahperd.org/naspe/http://www.aahperd.org/naspe/http://www.aahperd.org/naspe/http://www.aahperd.org/naspe/http://www.aahperd.org/naspe/http://www.aahperd.org/naspe/http://www.aahperd.org/naspe/standards/nationalGuidelines/http://www.aahperd.org/naspe/standards/nationalGuidelines/http://www.aahperd.org/naspe/http://www.aahperd.org/naspe/http://www.aahperd.org/naspe/standards/nationalGuidelines/http://www.aahperd.org/naspe/http://www.aahperd.org/naspe/
  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    12/28

    10 | World Confederation for PhysicalTherapy

    children: prevalence and socio-demographic risk factors.

    Acta Paediatr. 2010 Jun;99(6):900-5.

    www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/20175763

    OMalley et al., A Pilot study to profiles the lower limb musculoskeletal

    health in obese children. Pediatric Physical Therapy (in press). www.

    mendeley.com/research/tracking-overweight-early-childhood-adolescence-cohorts-born-1988-1994-overweight-high-birth-weight-

    population

    Sebuah ulasan bukti tentang efek dari aktifitas fisik

    dalam perkembangan anak pra sekolah

    menyimpulkan bahwa disediakannya area bermain

    di luar ruangan , dan adanya dorongan serta

    keterlibatan orang dewasa, adalah hal yang sangat

    penting dalam memotivasi anak dalam melakukan

    latihan.Sumber: Timmons BW et al. Physical activity for preschool children -

    how much and how? Can J Public Health. 2007; 98 Suppl 2:S122-

    34.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18213943

    Anak dengan kondisi sakit atau kecacatan lebih

    terbatas untuk ikut berpartisipasi dalam latihan, dan

    memiliki tingkat obesitas yang lebih tinggi

    dibandingkan teman sebayanya. Menemukan

    struktur yang dapat membantu mereka

    berpartisipasi membawa manfaat psikologis dan

    sosial, juga manfaat secara fisik. Profesional seperti

    halnya fisioterapis sangat tepat dalam memastikan

    aktifitas-aktifitas yang tepat.Sumber: Murphy NA et al. Promoting the participation of children with

    disabilities in sports, recreation, and physical ac tivities. Pediatrics.

    2008; 121(5):1057-61http://aappolicy.aappublications.org/cgi/

    content/full/pediatrics;121/5/1057

    Informasi ini diproduksi dengan bantuan dari

    International Organisation of Physical Therapist in

    Pediactrics (Organisasi Fisioterapis Pediatri Internasional

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18213943http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18213943http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18213943http://aappolicy.aappublications.org/cgi/http://aappolicy.aappublications.org/cgi/http://aappolicy.aappublications.org/cgi/http://aappolicy.aappublications.org/cgi/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18213943http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    13/28

    World Confederation for Physical Therapy | 11

    Penyakit kardiovaskular adalah istilah yang digunakan

    untuk menjelaskan penyakit yang menyerang jantung

    dan sistem sirkulasi, termasuk diantaranya penyakit

    jantung, stroke dan peningkatan tekanan darah

    (hipertensi).

    Latihan, terutama latihan aerobik dan latihan

    penguatan, merupakan salah satu intervensi utama

    yang dapat mencegah kematian dan kecacatan yang

    diakibatkan penyakit kardiovakular. Fisioterapis

    merupakan ahli dalam meresepkan hal ini sebagai

    bagian dari sebuah program yang terstruktur, aman dan

    efektif.

    Bagi mereka yang menderita penyakit kardiovaskular,

    saran yang diberikan oleh fisioterapis dapat

    membawa seseorang kembali ke peran awalnya.

    Fisioterapis membantu seseorang kembali ke bekerja,bersekolah, berpartisipasi dalam komunitas dan

    memenuhi kebutuhan hidup.

    Kardiovaskular secara umum

    Saat ini penyakit kardiovaskular merupakan

    penyebab utama kematian diseluruh dunia. Secara

    global, 17,3 juta orang meninggal akibat penyakit

    kardiovaskular di tahun 2008, yaitu 30% dari total

    kematian. Sebanyak 7,3 juta disebabkan oleh

    penyakit jantung koroner dan 6,2 juta akibat stroke.

    Diperkirakan pada tahun 2030, hampir 23,6 jutaorang akan meninggal akibat penyakit

    kardiovaskular, terutama penyakit jantung dan

    stroke.Sumber: World Health Organizationwww.who.int/mediacentre/

    factsheets/fs317/en/

    Angka kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh

    penyakit jantung dan stroke di setiap negara tersedia

    pada: http://

    whqlibdoc.who.int/publications/2011/9789241564373_

    eng.pdf

    Diperkirakan bahwa jika setiap orang berjalan

    dengan kecepatan 4,8-6,4 kph (3-4 mph) hampir

    di setiap harinya, sekitar 30% kematian per tahun

    akibat penyakit kardiovaskular dapat dicegah.Sumber: Pate R et al. Physical activity and public health. JAMA.

    1995;273(5):402-407.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7823386

    Wei M, Kampert et al. Relationship between low cardiorespiratory

    fitness and mortality in normal-weight, overweight, and obese

    men. JAMA. 1999;282(16):1547-1553.www.ncbi.nlm.nih.gov/

    pubmed/10546694

    Manson JE et al. A prospective study of walking as compared with

    vigorous exercise in the prevention of coronary heart disease in

    women. NEJM. 1999;341(9):650-658.

    content.nejm.org/cgi/content/ abstract/347/10/716

    Tully M et al. Brisk walking, fitness, and cardiovascular risk: a

    randomized controlled trial in primary care. Prevent Med.

    2005;41:622-

    628. www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15917061

    Penelitian yang melibatkan individu dengan

    resiko penyakit kardiovaskular mengindasikan

    bahwa setelah melakukan 1 tahun latihan yang

    disupervisi oleh fisioterapis, sejalan dengan

    adanya konseling dari ahli gizi, menunjukan

    perkembangan yang signifikan pada tekanan

    darah, berat badan, kualitas hidup dan indikator

    kesehatan lainnya.Sumber: Eriksson KM, Westborg CJ, Eliasson MC. A randomized trial

    of lifestyle intervention in primary healthcare for the modification

    of cardiovascular risk factors. Scand J Public Health.

    2006;34(5):453-61.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16990155

    Peningkatan tekanan darah

    Peningkatan tekanan darah, yang mana

    merupakan faktor resiko serangan jantung dan

    stroke, dapat dikendalikan oleh latihan. Satu studi

    telah mengindikasikan bahwa latihan daya tahan

    memberikan penurunan rata-rata 10 mmHg dalam

    pembacaan tekanan darah baik sistolik maupun

    diastolik.

    Sumber: American College of Sports Medicines Guidelines for ExerciseTesting and Prescription. 6th Ed. Baltimore MD: Lippincott Williams &

    Wilkins 2000.

    http://www.who.int/mediacentre/http://www.who.int/mediacentre/http://www.who.int/mediacentre/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7823386http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7823386http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7823386http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15917061http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15917061http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15917061http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16990155http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16990155http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16990155http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16990155http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15917061http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7823386http://www.who.int/mediacentre/
  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    14/28

    12 | World Confederation for PhysicalTherapy

    www.exrx.net/Store/Other/ACSMGuidelinesExTestingRx. html

    Tipe latihan penguatan yang diresepkan oleh

    fisioterapis secara efektif dapat menurunkan

    tekanan darah bagi pria dan wanita lanjut usia.Sumber: Martel GF et al. Strength training normalizes resting blood

    pressure in 65- to 73-year- old men and women with high normal

    blood pressure. J Am Geriatr Soc. 1999 Oct;47(10):1215-21.

    www.ncbi. nlm.nih.gov/pubmed/10522955

    Analisa mayor dari penelitian yang ada telah

    mengindikasikan bahwa latihan dapat menurunkan

    tekanan darah istirahat sebesar 3 mmHg dari

    tekanan darah sistolik istirahat.Sumber: CornelissenVA, Fagard RH. Effects of endurance training

    on blood pressure, blood pressure-regulating mechanisms, and

    cardiovascular risk factors. Hypertension 2005 Oct; 46(4):667-75.

    www. ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16157788

    Kelley GA, Kelley KS. Progressive resistance exercise and resting

    blood pressure: a meta- analysis of randomized controlled trials.

    Hypertension. 2000 Mar; 35(3):838-43.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1072060

    Tipe penurunan tekanan darah ini telah

    dihubungkan dengan 5-9% penurunan morbiditas

    jantung, dan 8% hingga 14% penurunan resiko

    stroke.Sumber: Whelton et al. Primary prevention of hypertension: clinical

    and public health advisory from The National High Blood Pressure

    Education Program. JAMA. 2002 Oct 16;288(15):1882- 8.

    www.ncbi. nlm.nih.gov/pubmed/12377087

    Stroke

    Latihan menurunkan resiko stroke. Berjalan 4,8 kph (3

    mph) selama 5 jam/minggu dapat menurunkan

    resiko stroke sebanyak 46% dibandingkan dengan

    mereka yang tidak melakukan latihan.Sumber: Hu F et al. Physical activity and risk of stroke in women.JAMA.2000; 283(22):2961- 2967.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10865274

    Lee I et al. Exercise and risk of stroke in male physicians. Stroke.

    1999;30(1):1-6.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9880379

    Latihan terstruktur juga membawa peningkatan dalam

    semua pengukuran impairmen dan disabilitas pada

    individu yang menderita stroke.Sumber: Teixeira-Salmela et al. Muscle strengthening and physical

    conditioning to reduce impairment and disability in chronic stroke

    survivors.Arch Phys Med Rehabil. 1999 Oct; 80(10):1211-8.

    www.ncbi. nlm.nih.gov/pubmed/10527076

    Pada sebuah studi, pasien stroke yang

    melakukan latihan penguatan dan fungsional

    3 kali seminggu selama 4 minggu, mengalami

    peningkatan yang signifikan pada kekuatan,

    kecepatan berjalan, berdiri/duduk dan daya

    tahan.

    Sumber: Dean CM et al. Task-related circuit training improves

    performance of locomotor tasks in chronic stroke: a randomized,

    controlled pilot trial. Arch Phys Med Rehabil. 2000Apr;81(4):409-

    17.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10768528

    Penyakit jantung

    Sebuah ulasan sistematis membuktikan bahwa terapi

    latihan yang diberikan oleh fisioterapis memberikan

    manfaat bagi individu dengan penyakit jantung koroner,

    gagal jantung dan penyakit paru obstruksi kronik.

    Sumber:Taylor, NF et al. Therapeutic exercise in physiotherapy

    practice is beneficial: a summary of systematic reviews 20022005.

    Australian Journal of Physiotherapy. 2007,Vol 53(1): 7-15.

    www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/17326734

    Beberapa ulasan menunjukan bahwa rehabilitasi

    jantung berbasis latihan bagi pasien dengan

    penyakit jantung memberikan perubahan secara

    siginifkan pada status kesehatan dan angkakematian.Sumber: Clark et al. Meta-analysis: secondary prevention programs for

    patients with coronary artery disease.Ann Intern Med. 2005;143:659-

    672. www.annals.org/cgi/content/abstract/143/9/659

    Taylor RS et al. Exercise-based rehabilitation for patients with

    coronary heart disease: systematic review and meta-analysis of

    randomized controlled trials.Am J Med. 2004; 116:682692.

    www.ncbi.nlm.nih. gov/pubmed/15121495

    Sebuah ulasan mengindikasikan bahwa latihan bagi

    individu dengan gagal jantung terbukti aman danefektif.Sumber: Smart N, Marwick TH. Exercise training for heart failure

    patients: a systematic review of factors that improve patient

    mortality and morbidity. Am J Med. 2004; 116: 693-706

    www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/15121496

    Intervensi telehealth dapat membantu menurunkan

    resiko penyakit kardiovaskular dan membantu

    meningkatkan penyerapan program pencegahan

    bagi mereka yang tidak dapat mengakses rehabilitasi

    jantung.Sumber: Neubeck L et al. Telehealth interventions for the secondary

    prevention of coronary heart disease: a systematic review. European

    Journal of Cardiovascular Prevention and Rehabilitation. 2009;Vol

    16(3): 281-9www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19407659

    Informasi ini diproduksi dengan bantuan dari Julie

    Redfern

    http://www.exrx.net/Store/Other/ACSMGuidelinesExTestingRxhttp://www.ncbi/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10865274http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10865274http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9880379http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9880379http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9880379http://www.ncbi/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10768528http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10768528http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10768528http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.annals.org/cgi/content/abstract/143/9/659http://www.annals.org/cgi/content/abstract/143/9/659http://www.annals.org/cgi/content/abstract/143/9/659http://www.ncbi.nlm.nih/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19407659http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19407659http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19407659http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19407659http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih/http://www.annals.org/cgi/content/abstract/143/9/659http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10768528http://www.ncbi/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9880379http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10865274http://www.ncbi/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi/http://www.exrx.net/Store/Other/ACSMGuidelinesExTestingRx
  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    15/28

    World Confederation for Physical Therapy | 13

    Aktifitas Fisik dan

    DiabetesDiabetes mellitus adalah sebuah kondisis dimana

    kadar glukosa dalam darah sangat tinggi, sehingga

    menyebabkan kerusakan jaringan. Terdapat 2 tipe

    diabetes. Diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh tidak

    dapat memproduksi insulin. Tipe ini tidak dapat

    dicegah. Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak

    cukup memproduksi insulin, atau tubuh menjadikebal terhadap insulin. Kejadian diabetes tipe ini bisa

    dicegah. Kebanyakan kasus diabetes tipe 2

    berhubungan dengan kelebihan berat badan.

    Latihan merupakan salah satu cara terbaik untuk

    mengontrol atau menurunkan berat badan, dan

    menurunkan resiko diabetes tipe 2. Fisioterapis sangat

    ahli dalam meresepkan program latihan yang terstruktur,

    aman dan efektif.

    Sebagai contoh, fisioterapis membantu mereka yang

    kehilangan tungkai akibat amputasi yang berkaitan

    dengan diabetes, dalam memulihkan mobilitas dan

    beradaptasi dalam lingkungan sehingga mendapatkan

    kemandirian. Fisioterapis membantu mereka untuk dapat

    kembali bekerja, bersekolah, berpartisipasi dalam

    kegiatan bermasyarakat dan memenuhi kebutuhan

    hidup.

    Fakta mengenai diabetes

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

    memperkirakan bahwa 346 juta orang didunia

    mengidap diabetes. Jumlah ini diperkirakan

    akan meningkat sebanyak 2 kali di tahun 2030Sumber: World Health Organization factsheetwww.who.int/

    mediacentre/factsheets/fs312/en/

    Diabetes dulunya lebih umum terjadi di negara-

    negara maju, namun modernisasi dan perubahan

    gaya hidup membawa arti pada peningkatan angka

    kejadian diabetes di negara-negara berkembang.

    Menurut WHO, hampir 80% kasus kematian akibatdiabetes terjadi di negara dengan tingkat

    pendapatan rendah dan menengah.

    Sumber: World Health Organization factsheetwww.who.int/

    mediacentre/factsheets/fs312/en/

    Diabetes dan komplikasinya mempunyai dampak

    ekonomi yang signifikan bagi individu, keluarga,

    sistem kesehatan dan negara. Sebagai contoh,

    WHO memperkirakan bahwa pada periode 2006-

    2015, China akan mengalami kerugian padapendapatan nasional sebesar $558 juta

    sehubungan dengan kejadian penyakit jantung,

    stroke dan diabetes.Sumber: World Health Organization factsheetwww.who.int/

    mediacentre/factsheets/fs312/en/

    Angka kematian dan kecacatan akibat diabetes

    pada setiap negara tersedia di :www.who.int/entity/

    cardiovascular_diseases/en/cvd_atlas_29_world_data_

    table.pdf

    Latihan dan diabetes

    Latihan mempunyai peran dalam mencegah

    dan mengontrol diabetes. Menurut Organisasi

    Kesehatan Dunia, aktifitas fisik dengan

    intensitas sedang selama 30 menit hampir

    setiap hari, sejalan dengan pola makan sehat,

    dapat membantu menurunkan resiko diabetes

    tipe 2.

    Sumber: World HealthOrganization

    www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/

    Baik latihan dengan tahanan maupun aerobik

    efektif dalam menurunkan intoleransi glukosa dan

    menurunkan resiko diabetes.Sumbers: Fenicchia LM et al. Influence of resistance exercise training

    on glucose control in women with type 2 diabetes Metabolism. 2004

    Mar;53(3):284-9.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15015138

    Castaneda C et al. A randomized controlled trial of resistance

    exercise training to improve glycemic control in older adults with

    type 2 diabetes. Diabetes Care. 2002 Dec; 25(12):2335-41.

    www.ncbi.nlm.nih. gov/pubmed/12453982

    Latihan dengan tahanan yang dilakukan secara

    progresif dan dengan intesitas tinggi,

    dikombinasikan penurunan berat badan sedang,

    http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/entity/http://www.who.int/entity/http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15015138http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15015138http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15015138http://www.ncbi.nlm.nih/http://www.ncbi.nlm.nih/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15015138http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/http://www.who.int/entity/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/
  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    16/28

    14 | World Confederation for PhysicalTherapy

    efektif dalam mengontrol tingkat gula darah pada

    pasien lanjut usia yang mengidap diabetes tipe 2.Sumber: Dunstan DW et al. High-intensity resistance training improves

    glycemic control in older patients with type 2 diabetes. Diabetes Care.

    2002 Oct;25(10):1729-36.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12351469

    Baik dengan berlatih aerobik intensitas sedang saja atau

    dikombinasikan dengan latihan menggunakan tahanan

    dapat meningkatkan kontrol glikemik, lingkar pinggul,

    dan melindungi jantung pada individu dengan diabetes

    tipe 2.

    Sumber: ChudykA, Petrella RJ. Effects of exercise on cardiovascular

    risk factors in type 2 diabetes: a meta-analysis. Diabetes Care. 2011

    May;34(5):1228-37.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21525503

    Latihan dengan intensitas sedang menurunkanresiko perkembangan diabetes pada mereka dengan

    kelebihan berat badan dan pra-diabetes.Sumber: Evans WJ. Effects of exercise on body composition and

    functional capacity of the elderly. J GerontolA Biol Sci Med Sci.

    1995;50 Spec No:147-50.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7493209

    Christakos CN, Fields KB. Exercise in diabetes: minimize the risks

    and gain the benefits. J Musculoskeletal Med. 1995;12:1625.

    Knowler WC, Barrett-Connor E, Fowler SE, et al. Reduction in

    the incidence of type 2 diabetes with lifestyle intervention or

    metformin. NEJM. 2002;346(6):393403.

    www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/11832527

    Sebuah program latihan intensitas tinggi selama

    16 minggu menunjukan hasil pada penurunan

    pengobatan diabetes, menurunkan tekanan

    darah sistolik, penurunan jaringan adiposa di

    daerah abdominal, dan peningkatan pada

    kekuatan, aktifitas fisik, dan massa ototSumber: Castaneda C, Layne JE, Munoz-Orians L, et al. A randomized

    controlled trial of resistance exercise training to improveglycemic control in older adults with type 2 diabetes. Diabetes

    Care.

    2002;25(12):2335-41.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12453982

    Angka kejadian diabetes berdasarkan regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

    2000 2030 (prediksi)

    Afrika 7,020,000 18,234,000

    Mediterania Timur 15,188,000 42,600,000

    Amerika 33,016,000 66,812,000

    Eropa 33,332,000 47,973,000

    Asia Tenggara 46,903,000 119,541,000

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12351469http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12351469http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12351469http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21525503http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21525503http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21525503http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7493209http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7493209http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7493209http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12453982http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12453982http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12453982http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12453982http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7493209http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21525503http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12351469
  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    17/28

    World Confederation for Physical Therapy | 15

    Aktifitas Fisik danPenuaan AktifFisioterapi adalah ahlinya program latihan, serta

    menyediakan layanan untuk mengoptimalkan

    kemampuan fisik bagi berbagai macam individu.

    Fisioterapi meresepkan latihan sebagai bagian dari

    program yang terstruktur, aman dan efektif.

    Salah satu peran penting fisioterapis adalah

    membantu individu untuk tetap aktif seiring

    bertambahnya usia. Fisioterapis mencegah dan

    menangani penyakit kronik serta kecacatan pada

    orang lanjut usia melalui aktifitas dan gerakan.

    Organisasi Kesehatan Dunia mendorong individu

    dewasa tua untuk melakukan aktifitas fisik secara

    teratur, karena hal ini telah terbukti meningkatkan

    tingkat kemandirian dan kualitas hidup

    (www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/). WHO menyatakan bahwa orang lanjut

    usia harus terlibat dalam aktifitas fisik dengan intensitas

    sedang sekurang-kurangnya 30 menit 5 hari dalam

    seminggu, jika sesuai(www.who.int/

    ageing/active_ageing/en/index.html).

    Berikut ini terdapat beberapa informasi yang

    menunjukan kontribusi fisioterapi dalam menjaga

    individu untuk tetap aktif seiring bertambahnya usia

    khususnya peran fisioterapis dalam memelihara

    kondisi kesehatan secara umum, mencegah dan

    menangani penyakit kardiovaskular, dan melawan

    masalah-masalah persendian.

    Meningkatkan kemampuan fungsional

    Individu berusia lanjut yang terlibat dalam akitifitas fisik

    secara teratur menunjukan peningkatan keseimbangan,

    kekuatan, koordinasi, kontrol motorik, fleksibilitas, dan

    daya tahan. Sebagai hasilnya, aktifitas fisik dapat

    menurunkan resiko jatuh - penyebab terbesar

    kecacatan pada usia lanjut.Sumber: World Health Organization,Physical activity and olderadultswww.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/

    Berpartisipasi dalam program latihan secara teratur

    mengarahkan individu berusia lanjut untuk memiliki

    peningkatan dalam kemampuan fungsional, kemandirian

    dan kualitas hidup.Sumber: Ellingson T, ConnVS. Exercise and quality of life in elderly

    individuals. J Gerontol Nurs. 2000 Mar;26(3):17-25.www.ncbi.nlm.nih. gov/pubmed/11111627

    Program latihan dapat memperlambat penurunan

    fungsional. Individu berusia lanjut dengan

    program latihan yang sesuai dapat memperoleh

    tingkat aktifitas yang dapat memberikan manfaat

    bagi kesehatan, dan memperlambat penurunan

    fungsional yang biasanya terjadi akibat proses

    penuaan. Sumber: Landin RJ, Linnemeier TJ, et al. Exercise

    testing and trainingof the elderly patient. Cardiovasc Clin. 1985;

    15(2): 201-18.www.ncbi. nlm.nih.gov/pubmed/3912049

    Bahkan bagi mereka yang berusia 80an dan 90an

    tahun, latihan dapat meningkatkan kemampuan

    fungsional, menunda kecacatan dan memelihara

    tingkat kemandirian.Sumber: Spirduso WW Cronin DL. Exercise dose-response effects

    on quality of life and independent living in older adults. Med

    Sci Sports Exerc. 2001;33(6 Suppl):S598-608.

    www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/11427784

    Hruda KV, HicksAL, et al. Training for muscle power in older

    adults: effects on functional abilities. Can JAppl Physiol.2003;28(2):178-89.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12825328

    Aktifitas fisik dan latihan berbanding terbalik

    dengan kejadian mortalitas dan morbiditas yang

    berhubungan dengan penuaan.Sumber: Kushi LH, Fee RM, et al. Physical activity and mortality in

    postmenopausal women. JAMA. 1997Apr 23-30; 277(16): 1287-

    92.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9109466

    Nied RJ, Franklin B. Promoting and prescribing exercise for the

    elderly. Am Fam Physician. 2002 Feb 1;65(3):419-26.

    www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/11858624

    Gregg EW, Cauley JA, et al. Relationship of changes in physical

    activity and mortality among older women. JAMA. 2003 May 14;

    289(18):2379-86.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12746361

    http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/http://www.ncbi.nlm.nih/http://www.ncbi/http://www.ncbi/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12825328http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12825328http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12825328http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9109466http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9109466http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9109466http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12746361http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12746361http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12746361http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12746361http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9109466http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12825328http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi/http://www.ncbi.nlm.nih/http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/http://www.who.int/http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_
  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    18/28

    16 | World Confederation for PhysicalTherapy

    Meningkatkan kesehatan kardiovaskular

    Latihan teratur pada usia lanjut memberikan

    banyak efek positif pada kesehatan

    kardiovaskular termasuk meningkatkan curahjantung, denyut jantung maksimal, daya tahan

    dan aliran darah arteri, serta menurunkan denyut

    jantung, tekanan darah dan resiko penyakit

    jantung.Sumber: Vincent KR, Braith RW et al. Resistance exercise andphysical

    performance in adults aged 60 to 83. J Am Geriatr Soc. 2002 Jun;

    50(6):1100-7.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12110072

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12110072http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12110072http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12110072http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12110072
  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    19/28

    World Confederation for Physical Therapy | 17

    Sebuah studi menemukan bahwa setelah 8 bulan

    menjalani latihan secara teratur, suatu kelompok

    usia 85 tahun mengalami peningkatan dalam

    kecepatan berjalan dan serapan oksigen serta

    penurunan tekanan darah. Hal ini berdampak pada

    penurunan resiko gangguan kesehatan dan

    meningkatkan kemandirian.Sumber: Puggaard L, Larsen JB, et al. Maximal oxygen uptake,muscle

    strength and walking speed in 85-year-old women: effects of

    increased physical activity. Aging (Milano). 2000 Jun;12(3):180-9.

    www. ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10965376

    Berjalan 10.000 langkah efektif dalam menurunkan tekanan

    darah dan meningkatkan kapasitas latihan bagi individu

    dengan hipertensi.Sumber: Iwane M,Arita M, Tomimoto S, et al. Walking 10,000 steps/

    day or more reduces blood pressure and sympathetic activity in mild

    essential hypertension. Hyperten Res. 2000;23:573-580.www.ncbi.

    nlm.nih.gov/pubmed/11131268

    Memperbaiki kesehatan sendi

    Latihan Tai Chi meningkatkan keseimbangan dan

    fungsi fisik individu dengan osteoarthritis.Sumber: Song R, Lee EO et al. Effects of tai chi exercise on pain,balance,

    muscle strength, and perceived difficulties in physical functioning

    in older women with osteoarthritis: a randomized clinical trial.

    J Rheumatol. 2003 Sep; 30 (9): 2039-44.www.ncbi.nlm.nih.gov/

    pubmed/12966613

    Penelitian mengindikasikan bahwa latihan

    menurunkan nyeri, meningkatkan fungsi,

    meningkatkan keseimbangan dan meningkatkan

    kemampuan untuk melakukan latihan pada individu

    dengan osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.Sumber: Minor MA, Hewett JE et al. Efficacy of physical conditioning

    exercise in patients with rheumatoid arthritis and osteoarthritis.

    Arthritis Rheum. 1989 Nov; 32(11): 1396-405.

    www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/2818656

    OReilly SC, Muir KR et al. Effectiveness of home exercise on pain

    and disability from osteoarthritis of the knee: a randomised

    controlled trial. Ann Rheum Dis. 1999 Jan; 58(1): 15-9.

    www.ncbi.nlm.nih.gov/ pmc/articles/PMC1752761/

    Latihan menurunkan depresi dan kecemasan pada

    individu dengan osteoarthritis.Sumber: Minor MA, Hewett JE et al. Efficacy of physical conditioning

    exercise in patients with rheumatoid arthritis and osteoarthritis.

    Arthritis Rheum. 1989 Nov; 32(11):1396-405.

    www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/2818656.

    Program terapi latihan yang dilakukan di

    daratan ( land-based ) menunjukan penurunan

    nyeri dan peningkatan fungsi fisik pada individu

    dengan osteoarthritis lutut.Sumber: Fransen M, McConnell S. Therapeutic exercise for peoplewith

    osteoarthritis of the hip or knee.A systematic review. J Rheumatol.

    2002Aug; 29(8):1737-45.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12180738

    Bagi individu dengan osteoarthritis lutut, baik

    latihan aerobik intensitas tinggi maupun rendah

    (sepeda statis) memiliki efektifitas yang sama

    dalam memperbaiki status fungsional, pola jalan,

    nyeri dan kapasitas aerobik.Sumber: Brosseau L, MacLeay L, et al. Intensity of exercise for the

    treatment of osteoarthritis. Cochrane Database Syst Rev.

    2003;(2): CD004259.

    www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12804510

    Penelitian menunjukan bahwa latihan teratur

    yang dilakukan individu dengan arthritis

    menurunkan kemungkinan berkembangnya

    kecacatan sebanyak 10% dan melawan

    terjadinya penurunan fungsi.Sumber: Feinglass J, Thompson JA et al. Effect of physical activity

    on functional status among older middle-age adults with arthritis.

    Arthrit is Rheum. 2005 Dec 15; 53(6): 879-85.

    www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/16342096

    Penelitian menunjukan bukti kuat bahwa latihan

    dengan intensitas rendah hingga tinggi efektif bagi

    penderita rheumatoid arthritis dalam memperbaiki

    karakteristik yang berhubungan dengan penyakit,

    menurunkan penyakit kardiovaskular dan

    meningkatkan kemampuan fungsional.Sumber: Metsios GS, Stavropoulos-KalinoglouA, et al.Association of

    physical inactivity with increased cardiovascular risk in patients

    with rheumatoid arthritis. Eur J Cardiovasc Prev Rehabil.

    2009;16:18894. www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19238083

    http://www.ncbi/http://www.ncbi/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12180738http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12180738http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12804510http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12804510http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19238083http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19238083http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12804510http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12180738http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi/
  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    20/28

    18 | World Confederation for PhysicalTherapy

    Meningkatkan kesehatan mental

    Kebugaran kardiovaskular berhubungan dengan

    peningkatan volume otak, baik lapisan abu-abu (gray

    matter) maupun lapisan putih (white matter) dandengan demikian menghemat jaringan otak dalam

    proses penuaan.Sumber: Colcombe SJ, Erickson KI, Scalf PE, et al.Aerobic exercise

    training increases brain volume in aging humans. J GerontolA

    BiolSci Med Sci. 2006;61(11):1166-1170.

    www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/17167157

    Aktifitas fisik menunjukan peningkatan kesehatan

    mental dan fungsi kognisi bagi orang lanjut usia dan

    berkontribusi dalam mengelola berbagai gangguan,

    seperti depresi dan kecemasan. Gaya hidup aktif sering

    memberikan kesempatan bagi individu usia lanjut untuk

    bertemu dan berteman dengan orang baru, memelihara

    jaringan sosial dan berinteraksi dengan orang dari

    segala rentang usia.Sumber: World Health Organisation,Physical activity and olderadults

    www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/

    Penelitian telah mengindikasikan bahwa peningkatan

    tingkat aktifitas fisik menurunkan resiko penyakit

    Alzheimer. Latihan, sejalan dengan stimulasi kognisi,

    dapat menurunkan beberapa gejala penyakitAlzheimer.Sumber: Penrose FK. Can exercise affect cognitive functioning in

    Alzheimer s disease?A review of the literature. Activities,Adaptation

    &Aging 2005:29(4): 15-40.

    www.tandfonline.com/doi/abs/10.1300/J016v29n04_02

    Christofoletti G, Oliani MM et al. A controlled clinical trial on the effects

    of motor intervention on balance and cognition in institutionalized

    elderly patients with dementia. Clin Rehabil. 2008 Jul:22(7):618-26.

    http://cre.sagepub.com/content/22/7/618.abstract

    Latihan aerobik secara signifikan menurunkan

    gejala depresi pada individu dengan usia diatas 60tahun.Sumber: Penninx BW, Rejeski WJ et al. Exercise and depressive

    symptoms: a comparison of aerobic and resistance exercise effects

    on emotional and physical function in older persons with high and

    low depressive symptomatology. J Gerontol B Psychol Sci Soc Sci.

    2002

    Mar;57(2):P124-32.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11867660

    Sebuah program latihan aerobik yang dilakukan

    teratur dapat memperlambat atau membalikkan

    proses kemunduran fungsional, menurunkan

    usia seseorang hingga 10 tahun atau bahkan

    lebih, dan berpotensi memperpanjang

    kemandirian.Sumber: Shephard RJ. Maximal oxygen intake and independence inold

    age. Br J Sports Med. 2009 May;43(5):342-6. Epub 2008Apr 10.http://

    bjsm.bmj.com/content/early/2008/04/10/bjsm.2007.044800.short

    Informasi ini diproduksi dengan bantuan dari

    Marylin Moffat, Professor Fisioterapi New York

    University dan Presiden WCPT

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1300/http://cre.sagepub.com/content/22/7/618.abstracthttp://cre.sagepub.com/content/22/7/618.abstracthttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11867660http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11867660http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11867660http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11867660http://cre.sagepub.com/content/22/7/618.abstracthttp://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1300/http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    21/28

    World Confederation for Physical Therapy | 19

    Aktifitas Fisik dan

    KankerKanker adalah istilah umum yang digunakan untuk

    mendeskripsikan 100 penyakit berbeda dengan

    karakteristik yang sama berupa pertumbuhan sel

    ganas yang tidak terkontrol. Merupakan penyebab

    yang utama dan terus meningkat dalam kasus

    kematian diseluruh penjuru dunia, dengan total

    kasus umumnya meningkat, sejalan dengan

    perkembangan usia dan populasi dunia.

    Peningkatan populasi dunia yang mengidap kanker

    menghadapi tantangan unik- baik penyakit maupun

    penanganan yang diterima. Fisioterapis dapat

    membantu penderita kanker mendapatkan kesehatan

    dan kualitas hidup yang lebih baik. Fisioterapis

    memberikan resep latihan dan saran pola hidup yang

    dapat membantu menurunkan resiko terkena kanker.

    Fakta mengenai Kanker

    Kanker merupakan penyebab utama kematian di

    seluruh dunia dan menyumbang 7,6 juta

    kematian (sekitar 13% dari seluruh kematian) di

    tahun 2008.Sumber: International Agency for Research on Cancerhttp://globocan.

    iarc.fr/factsheets/populations/factsheet.asp?uno=900

    Kematian yang disebabkan kanker diseluruh

    dunia diperhitungkan akan terus meningkat

    hingga lebih dari 11 juta di tahun 2030. Lebih

    dari 30% kanker dapat dicegah denganmemodifikasi atau menjauhi faktor utama

    resiko, termasuk:

    kelebihan berat badan atau obesitas

    ketidakaktifan fisik

    Beberapa faktor resiko

    lainnya, termasuk :

    penggunaan tembakau

    kurangnya asupan buah dan sayur

    penggunaan alkohol

    infeksi HPV

    polusi udara perkotaan

    asap rumah tangga dari penggunaan bahan bakarpadat

    Sumber: World Health Organizationwww.who.int/mediacentre/

    factsheets/fs297/en/

    Hubungan antara aktifitas fisik dan kanker

    Melakukan aktifitas fisik yang memadai, menjagaberat badan dan mengkonsumsi makanan yang

    sehat dapat menurunkan kejadian berulang kanker

    dan meningkatkan kemungkinan keberlangsungan

    hidup bebas kanker, menurut pedoman terbaru dari

    American Cancer Society.Sumber: American Cancer Societyhttp://onlinelibrary.wiley.com/

    doi/10.3322/caac.21142/full

    Studi pada populasi besar mengindentifikasi

    hubungan yang kuat antara rendahnya tingkat

    aktifitas fisik dan tingginya angka mortalitas akibatkanker. Berjalan kaki atau bersepeda rata-rata 30

    menit per hari memiliki hubungan dengan

    penurunan angka kematian akibat kanker sebanyak

    34% dan 30% peningkatan angka

    keberlangsungan hidup.Sumber: Orsini N, Mantzoros C S et al.Association of physical activity

    with cancer incidence, mortality, and survival: a population

    based study of men. British Journal of Cancer. 2008 98: 1864-

    1869. www. ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18506190

    Terjadi peningkatan jumlah studi yang menunjukanbahwa aktifitas fisik dapat menurunkan angka

    kejadian kanker. Rekomendasi dari Organisasi

    Kesehatan Dunia menyatakan bahwa melakukan

    150 menit aerobik dengan intensitas sedang dalam

    satu minggu dapat menurunkan resiko kanker

    payudara dan usus. Jumlah latihan yang sama juga

    dapat menurunkan resiko diabetes dan penyakit

    jantung.Sumber: Global Recommendations on Physical Activity for Health,

    released by the World Health Organization in 2011www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_recommendations/en/index.html

    Merujuk pada International Agency for research on Cancer:

    http://globocan/http://globocan/http://www.who.int/mediacentre/http://www.who.int/mediacentre/http://www.who.int/mediacentre/http://onlinelibrary.wiley.com/http://onlinelibrary.wiley.com/http://onlinelibrary.wiley.com/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://onlinelibrary.wiley.com/http://www.who.int/mediacentre/http://globocan/
  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    22/28

    20 | World Confederation for PhysicalTherapy

    Aktifitas fisik merupakan satu faktor resiko penyakit tidak

    menular yang dapat dimodifikasi dan oleh karena itu memiliki

    potensi makna yang signifikan bagi kesehatan masyarakat.

    Perubahan tingkat aktifitas fisik meningkatkan tantangan bagi

    individu namun juga pada tingkat masyarakat.

    www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=37467&Cr=cancer&Cr1

    Aktifitas fisik membantu efek

    pengobatan pada penderita kanker

    Sebuah ulasan sistematik dari uji terkontrol

    intervensi aktifitas fisik pada para survivor kanker,

    selama dan setelah pengobatan, menunjukkan

    bahwa aktifitas fisik memiliki efek yang signifikan.

    Efek yang besar ditunjukan pada kekuatan anggota

    gerak atas dan bawah, dan efek sedang padakelelahan dan masalah-masalah spesifik kanker

    payudara. Secara umum latihan ditoleransi dengan

    baik selama dan setelah pengobatan dengan tingkat

    kejadian minimal efek-efek yang merugikan.

    Merupakan data abstrak dari 82 studi.Sumber: Speck RM, Courneya KS et al. An update of controlledphysicalactivity trials in cancer survivors: a systematic review andmeta- analysis. J. Cancer Surv iv. 2010 Jun;4(2):87-100.www.ncbi.nlm.nih. gov/pubmed/20052559

    Panel para ahli yang diadakan olehAmerican College

    of Sport Medicinemenyimpulkan bahwa latihan

    aman dilakukan selama dan setelah pengobatan

    kanker dan menunjukan perbaikan pada fungsi fisik,

    kualitas hidup dan kelelahan yang berhubungan

    dengan kanker pada beberapa grup survivor kanker.

    Sumber: Schmitz KH, Courneya KS et al.American College of Sports

    Medicine roundtable on exercise guidelines for cancer survivors.

    Med Sci Sports Exerc. 2010 Jul;42(7):1409-26.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20559064

    Aktifitas fisik membantu meningkatkan

    hasil keluaran penderita kanker

    Beberapa studi menunjukan hubungan antara

    tingginya aktifitas fisik dan rendahnya tingkat

    kematian pada survivor kanker. Sebuah penelitan

    meta-analysis melaporkan bahwa, aktifitas fisik

    menurunkan 34% kematian post diagnosis, 41%

    dari seluruh kasus kematian dan perulangan

    kejadian kanker sebanyak 24%.Sumber: Ibrahim EM,Al-HomaidhA. Physical activity and survivalafter

    breast cancer diagnosis: meta-analysis of published studies. MedOncol. 2010Apr 22.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20411366

    Beberapa studi juga mengindikasikan perlunya volume

    latihan untuk dapat memberikan manfaat. Studi oleh

    Nurses Health Study melaporkan perulangan kanker

    berkurang 50% pada wanita yang melakukan latihan

    lebih dari 3 jam per minggu. Diantara individu

    penderita colo-rectal, sebuah studi menunjukan 50%

    penurunan kejadian perulangan dan kematian bagi

    mereka yang berlatih lebih dari 6 jam per minggu.Sumber: Holmes, MD, Chen WY et al. Physical activity and survivalafter

    breast cancer diagnosis. JAMA 2005 293: 2479-2486.

    www.ncbi.nlm. nih.gov/pubmed/15914748

    Meyerhardt J A, Giovannucci E L et al. Physical Activity and Survival

    After Colorectal Cancer Diagnosis. Journal of Clinical Oncology

    2006Vol 24, No 22 (August 1): 3527-3534.http://jco.ascopubs.org/content/24/22/3527.abstract

    Kurangnya aktifitas fisik penderita kanker

    Secara general, survivor kanker menunjukan

    rendahnya tingkat aktifitas fisik. Sebuah studi

    melaporkan bahwa di Kanada kurang dari 22%

    survivor kanker yang aktif secara fisik.

    Sumber: Courneya KS, Katzmarzyk PT et al. Physical activity

    and obesity in Canadian cancer survivors: population-based

    estimates from the 2005 Canadian Community Health Survey.

    Cancer 2008

    Jun;112(11):2475-82.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18428195

    Informasi ini diproduksi dengan bantuan Julie Walsh-

    Broderick, HRB Research Fellow, Department of

    Physiotherapy, Trinity Centre for Health Science, St

    Jamess Hospital, Dublin

    ( Alih Bahasa Booklet : Red. Majalah Fisioterapi

    Indonesia -2013 ; Faizah.A & Team )

    http://www.un.org/http://www.ncbi.nlm.nih/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20411366http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20411366http://www.ncbi.nlm/http://jco.ascopubs.org/http://jco.ascopubs.org/http://jco.ascopubs.org/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18428195http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18428195http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18428195http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18428195http://jco.ascopubs.org/http://www.ncbi.nlm/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20411366http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih/http://www.un.org/
  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    23/28

    World Confederation for Physical Therapy | 21

    Beberapa referensi yanng menunjukan manfaatfisioterapi pada :

    hipertensi

    penyakit jantung

    stroke

    diabetes

    obesitas

    penyakit paru obstrut i f kronik .

    Hipertensi

    ACSMs Guidelines for Exercise Testing and

    Prescription.

    6th Ed. Baltimore MD: Lippincott Williams &

    Wilkins 2000

    Blumenthal JA, Sherwood A, et al. Exercise

    and weight loss reduce blood pressure in menand women with mildhypertension: effects

    on cardiovascular, metabolic, and

    hemodynamic functioning. Arch Intern Med.

    2000;160(13): 1947-58.

    Miller ER, Erlinger TP, Young DR, et al. Results of

    the diet, exercise, and weight loss intervention

    trial. Hypertension.

    2002;40(5):612-618.

    Tanaka H, Bassett DR, Howley ET, Thompson DL,

    Ashraf M, Rawson FL. Swimming training lowers

    the resting blood pressure in individuals with

    hypertension. J Hypertens.

    1997;15:651-7.

    Penyakit Jantung

    Ades P. Cardiac Rehabilitation and SecondaryPrevention of Coronary Heart Disease. N Eng J

    Med. 2001; 345, 12.

    Balady G et al. Cardiac rehabilitation

    programs. A statement for healthcare

    professionals from the American Heart

    Association. Circ. 1994;90:1602-10.

    Brown A, Taylor R, Noorani H, Stone J, Skidmore

    B. Exercise-based cardiac rehabilitation programs

    for coronary artery disease: a systematic

    clinical and economic review. Ottawa, Canada;

    Canadian Coordinating Office For Health

    Technology Assessment (CCOHTA), 2003.

    Brubaker PH, Kaminsky LK, Whaley MH.

    Coronary Artery Disease: Essentials of

    Prevention and Rehabilitation Programs.

    Champaign IL Human Kinetics, 2002.

    Brubabaker PH, Warner JG, Rejeski DG, et al.

    Comparison of standard and extended length

    participation in cardiac rehabilitation on body

    composition, functional capacity, and blood

    lipids. Am J Cardiol 1996;78:769-773.

    Davies EJ, Moxham T, Rees K, Singh S, Coats AJS,

    Ebrahim S, Lough F, Taylor RS. Exercise based

    rehabilitation for heart failure. Cochrane

    Database of Systematic Reviews

    2010, Issue 4. Art. No.: CD003331. DOI:

    10.1002/14651858. CD003331.pub3.

    Frownfelter D, Dean E. Cardiovascular and

    PulmonaryPhysical Therapy. 4th Edition. St.

    Louis. Mosby Elsevier.2006.

    Heran BS, Chen JMH, Ebrahim S, Moxham T,

    Oldridge N, Rees K, Thompson DR, Taylor RS.Exercise-based cardiac rehabilitation for

  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    24/28

    22 | World Confederation for PhysicalTherapy

    coronary heart disease. Cochrane Database of

    Systematic Reviews 2011, Issue 7. Art. No.:

    CD001800. DOI: 10.1002/14651858.

    CD001800.pub2.

    www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21735386

    National Institute for Health and Clinical

    Excellence. Chronic heart failure:

    management of chronic heart failure in

    adults in primary and secondary care. CG108.

    London, UK: National Institute for Health and

    Clinical Excellence; 2010.

    National Institute for Health and Clinical

    Excellence. Prevention of cardiovascular

    disease at population level. London, UK:

    National Institute for Health and Clinical

    Excellence; 2010.

    Pollock M et al. Resistance Exercise in

    Individuals With and Without Cardiovascular

    Disease: An Advisor From the Committee onExercise, Rehabilitation, and Prevention,

    Council on Clinical Cardiology, American

    Heart Association. Circ. 2000; 101: 828.

    Seki E et al. Effects of Phase III Cardiac

    Rehabilitation Programs on Health-related

    Quality of Life in Elderly Patients with

    Coronary Artery Disease. Circ J. 2003; 67:73-77.

    Taylor RS, Brown A, Ebrahim S, et al. Exercise-

    based rehabilitation for patients with coronary

    heart disease: systematic review and meta-

    analysis of randomized controlled trials. Am J

    Med. 2004 May 15;116(10):682-92.

    Vincent K, Vincent H. Resistance Training for

    Individuals

    With Cardiovascular Disease. J CardiopulmRehab. 2006;26: 207-16.

    Yusuf S, Hawken S, Ounpuu S, et al. Effect of

    potentially modifiable risk factors associated

    with myocardial infarction in 52 countries (the

    INTERHEART study): case- control study. Lancet.

    2004 Sep 11-17;364(9438):937-52.

    Stroke

    Dean CM, Richards CL, Malouin F. Task-related

    circuit training improves performance of

    locomotor tasks in chronic stroke: a randomized,

    controlled pilot trial. Arch Phys Med Rehabil.

    2000;81(4):409-17.

    Endres M, Gertz K, et al. Mechanisms of stroke

    protection by physical activity. Ann Neurol.

    2003;54(5):582-90.

    English C, Hillier SL. Circuit class therapy for

    improving mobility after stroke. Cochrane

    Database of Systematic Reviews 2010, Issue 7.

    Art. No.: CD007513. DOI:

    10.1002/14651858.CD007513.pub2.

    Ouellette MM, LeBrasseur NK, et al. High

    intensity resistance training improves muscle

    strength, self- reported function, and

    disability in long-term stroke survivors.

    Stroke. 2004;35(6):1404-9.

    Outpatient Service Trialists. Therapy-based

    rehabilitation services for stroke patients athome. Cochrane Database of Systematic Reviews

    2003, Issue 1. Art. No.: CD002925.

    DOI:10.1002/14651858.CD002925.

    Pollock A, Baer G, Pomeroy VM, Langhorne P.

    Physiotherapy treatment approaches for the

    recovery of postural control and lower limb

    function followingstroke. Cochrane

    Database of Systematic Reviews 2007, Issue

    1. Art. No.: CD001920. DOI:

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21735386http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21735386http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21735386
  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    25/28

    World Confederation for Physical Therapy | 23

    10.1002/14651858. CD001920.pub2.

    Royal College of Physicians Intercollegiate Stroke

    Working Party. National Clinical Guidelines for

    Stroke. 3rd ed. London, UK: Royal College ofPhysicians 2008

    Saka O, Serra V, Samyshkin Y, McGuire A,

    Wolfe CCDA. Cost-effectiveness of stroke unit

    care followed by early supported discharge.

    Stroke 2009; 40(1): 24-29.

    Stroke Unit TrialistsCollaboration. Organised

    inpatient (stroke unit) care for stroke.

    Cochrane Database of Systematic Reviews

    2007, Issue 4. Art. No.: CD000197. DOI:

    10.1002/14651858.CD000197.pub2.

    Teixeira-Salmela LF, Olney SJ, et al. Muscle

    strengthening and physical conditioning to

    reduce impairment and disability in chronic

    stroke survivors. Arch Phys Med Rehabil.

    1999;80(10):1211-8.

    Diabetes

    Castaneda C, Layne JE, Munoz-Orians L, et al. A

    randomized controlled trial of resistance

    exercise training to improve glycemic control in

    older adults with type 2 diabetes. Diabetes

    Care. 2002;25(12):2335-41.

    Dunstan DW, Daly RM, Owen N, Jolley D, De

    CourtenM, Shaw J, Zimmet P. High-intensity

    resistance training improves glycemic control in

    older patients with type 2 diabetes. Diabetes

    Care. 2002 Oct;25(10):1729-36.

    Evans WJ. Effects of exercise on body

    composition and functional capacity of the

    elderly. J Gerontol A Biol Sci Med Sci.

    1995;50 Spec No:147-50.

    Fenicchia LM, Kanaley JA, Azevedo JL Jr, et al.

    Influence of resistance exercise training on

    glucose control in women with type 2 diabetes.

    Metabolism. 2004;53:284289.

    Greaves CJ, Sheppard KE, Abraham C, Hardeman

    W, RodenM, Evans PH, Schwarz P, Image Study

    Group. Systematic review of reviews of

    intervention components associated with

    increased effectiveness in dietary and physical

    activity interventions. BMC Public Health

    2011Feb 18;11(119):Epub

    Orozco LJ, Buchleitner AM, Gimenez-Perez G,

    Roqu i Figuls M, Richter B, Mauricio D.Exercise or exercise and diet for preventing

    type 2 diabetes mellitus. Cochrane Database of

    Systematic Reviews 2008, Issue 3. Art. No.:

    CD003054. DOI:

    10.1002/14651858.CD003054.pub3.

    Umpierre D, Ribeiro PAB, Kramer CK, Leitao CB,

    Zucatti ATN, Azevedo MJ, Gross JL, Ribeiro JP,

    Schaan BD. Physical activity advice only or

    structured exercise training and association with

    HbA1c levels in type 2 diabetes: a systematic

    review and meta-analysis. JAMA 2011 May

    4;305(17):1790-1799

    Obesitas

    Dunstan DW, Daly RM, Owen N, Jolley D, De

    CourtenM, Shaw J, Zimmet P. High-intensity

    resistance training improves glycemic control in

    older patients with type 2 diabetes. Diabetes

    Care. 2002 Oct;25(10):1729-36.

    Hagberg JM, Graves JE, Limacher M, et al.

    Cardiovascular responses of 70- to 79-yr-old

    men and women to exercisetraining. J Appl

    Physiol. 1989;66(6):2589-94. Shaw KA, Gennat

    HC, ORourke P, Del Mar C. Exercise for

    overweight or obesity. Cochrane Database of

    Systematic Reviews 2006, Issue 4. Art. No.:

  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    26/28

    24 | World Confederation for PhysicalTherapy

    CD003817. DOI:

    10.1002/14651858.CD003817.pub3.

    Waters E, de Silva-Sanigorski A, Hall BJ, Brown T,

    Campbell KJ, Gao Y, Armstrong R, Prosser L,Summerbell CD. Interventions for preventing

    obesity in children. CochraneDatabase of

    Systematic Reviews 2011, Issue 12. Art. No.:

    CD001871. DOI: 10.1002/14651858.CD001871.

    pub3.

    Penyakit Paru Obstruksi Kronik

    American College of Chest Physicians,

    American Association of Cardiovascular andPulmonary Rehabilitation [American College

    of Chest Physicians (ACCP) and the American

    Association of Cardiovascular and Pulmonary

    Rehabilitation (AACVPR)]. Pulmonary

    rehabilitation: joint ACCP/AACVPR evidence-

    based guidelines [with systematic review].

    Chest 1997Nov;112(5):1363-1396

    American College of Sports Medicine.

    Guidelines for Exercise Testing and

    Prescription. 7th ed. Champaign IL: Human

    Kinetics, 2006.

    Casaburi R, Patessio A, Ioli F, et al. Reduction in

    exercise lactic acidosis and ventilation as a

    result of exercise training in patients with

    obstructive lung disease. Am Rev Respir Dis.

    1991;143:9-18.

    Casaburi R, Porszasz J, Burns MR, Carithers ER,

    et al. Physiologic benefits of exercise training

    in rehabilitation of severe COPD patients. Am J

    Respir Crit Care Med.

    1997;155:15411551.

    Casaburi R. Mechanisms of the reduced

    ventilatory requirement as a result of

    exercise training. Eur Respir Rev. 1995;5:25,

    4246.

    Clark CJ, Cochrane LM, et al. Skeletal muscle

    strength and endurance in patients with mild

    COPD and the effects of weight training. EurRespir J. 2000;15(1):92-97.

    Coppoolse R, Schols A, Baarends EM et al.

    Interval versus continuous training in patients

    with severe COPD: a randomized clinical trial.

    Eur Respir J. 1999;14:258-263.

    Gosselink R, Langer D, Burtin C, Probst V,

    Hendriks HJM, van der Schans CP, PatersonWJ, Verhoef-de Wijk MCE, Straver RVM,

    Klaassen M, Troosters T, DecramerM,

    Ninane V, Delguste P, Muris J [Koninklijk

    NederlandsGenootschap voor Fysiotherapie

    (KNGF) [Royal DutchSociety for

    Physiotherapy]]. KNGF guidelines: Chronic

    obstructive pulmonary disease clinical

    practice guidelines [with systematic review].Nederlands Tijdschrift voor Fysiotherapie

    [Dutch Journal of Physical Therapy]

    2008;118(4 Suppl):1-60

    Gosselink R, Troosters T, Decramer M. Effects of

    exercise training in COPD patients: interval

    versus endurance training. Eur Respir J.

    1998;12:2S.

    Gosselink R, Troosters T, Decramer M. Exercise

    training in COPD patients: the basic questions.

    Eur Respir J.1997;10:28842891.

    Griffiths TL, Burr ML, Campbell IA, et al. Results at

    1 year ofoutpatient multidisciplinary pulmonary

    rehabilitation: a randomized controlled trial.

    Lancet. 2000;355:362-368.

    Hernandez MTE, Rubio TM, Ruiz FO, et al.

    Results of a home-based training program for

  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    27/28

    World Confederation for Physical Therapy | 25

    patients with COPD. Chest. 2000;118:106-114.

    Hirata K, Okamoto T, Shiraishi S. The efficacy

    and practice of exercise training in patients

    with chronic obstructive pulmonary disease(COPD). Nippon Rinsho.1999;57(9):2041-5.

    Lacasse Y, Goldstein R, Lasserson TJ, Martin S.

    Pulmonary rehabilitation for chronic obstructive

    pulmonarydisease. Cochrane Database of

    Systematic Reviews 2006, Issue 4. Art. No.:

    CD003793. DOI: 10.1002/14651858.

    CD003793.pub2.

    http://onlinelibrary.wiley.com/

    doi/10.1002/14651858.CD003793.pub2/abstrat

    Maltais F, LeBlanc P, Jobin J, et al. Intensity of

    training and physiologic adaptation in

    patients with chronic obstructive pulmonary

    disease. Am J Respir Crit Care Med.

    1997;155:555561.

    National Institute for Health and Clinical

    Excellence. Chronic obstructive pulmonary

    disease: management of chronic obstructive

    pulmonary disease in adults in

    primary and secondary care. Update guideline.

    London: National Institute for Health and Clinical

    Excellence 2010.

    http://publications.nice.org.uk/chronic-

    obstructive- pulmonary-disease-cg101

    Ng LWC, Mackney J, Jenkins S, Hill K. Does

    exercise training change physical activity in

    people with COPD? A systematic review and

    meta-analysis. Chronic Respiratory Disease

    February 2012; 9(1):17-26

    Normandin EA, McCusker C, Connors ML, et al.

    An evaluation of two approaches to exercise

    conditioning in pulmonary rehabilitation. Chest.

    2002;121:1085-1091.

    Puhan MA, Gimeno-Santos E, Scharplatz M,

    Troosters T, Walters EH, Steurer J. Pulmonary

    rehabilitation following exacerbations of

    chronic obstructive pulmonary disease.

    Cochrane Database of Systematic Reviews 2011,

    Issue 10. Art. No.: CD005305. DOI:

    10.1002/14651858.CD005305. pub3.

    Ries AL, ACCP/AACVPR Pulmonary

    Rehabilitation Guidelines Panel.

    Pulmonary rehabilitation: joint

    ACCP/AACVPR evidence-based

    guidelines. Chest.1997;112:1363-1396.

    Seymour JM, Moore L, Jolley CJ, Ward K,

    Creasey J, Steier JS et al. Outpatient pulmonary

    rehabilitation following acute exacerbations of

    COPD. Thorax 2010; 65(5):423-428

    Troosters TR, Casaburi R, Gosselilnk R, Decramer

    M. Pulmonary rehabilitation in chronic

    obstructive pulmonary disease. Am J Respir Crit

    Care Med.2005;172(3):19-38.

    Vogiatzis I, Nanas S, Roussos C. Interval training

    as an alternative modality to continuous exercise

    in patients with COPD. Eur Respir J. 2002;20:12 19.

    ZuWallack R. The nonpharmacologic treatment

    of chronic obstructive pulmonary disease:

    advances in our understanding of pulmonary

    rehabilitation. Proc Am Thorac Soc. 2007 Oct

    1;4(7):549-53. Review.

    http://onlinelibrary.wiley.com/http://publications.nice.org.uk/chronic-obstructive-http://publications.nice.org.uk/chronic-obstructive-http://publications.nice.org.uk/chronic-obstructive-http://publications.nice.org.uk/chronic-obstructive-http://onlinelibrary.wiley.com/
  • 7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif

    28/28

    Kunjungiwww.wcpt.org/wptday untuk infomasi lengkap tentang HariFisioterapi Dunia dan sumber-sumber yang tersedia

    Booklet ini diproduksi oleh :

    World Confederation for Physical TherapyVictoria Charity Centre, 11 Belgrave Road

    LondonSW1V 1RBUnited Kingdom

    World Confederation for Physical Therapy 2013

    Diterjemahkan dan diperbanyak oleh ;

    The Indonesian

    Physiotherapy

    Association

    IKATAN FISIOTERAPI INDONESIA ( IFI )Sekretariat: Jl. Raya Srengseng No. 8 E,Kembangan ,Jakarta Barat 11630 INDONESIATelp/fax : 021 5847248, E-mail :[email protected],

    Website :www.ifi.or.id

    http://www.wcpt.org/wptdayhttp://www.wcpt.org/wptdaymailto:[email protected]://www.ifi.or.id/http://www.ifi.or.id/mailto:[email protected]://www.wcpt.org/wptday