Upload
muhammad-rival
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 Halusinasi Bule
1/43
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Krisis multi dimensi telah mengakibatkan tekanan yang berat pada
sebagian besar masyarakat dunia umumnya dan Indonesia pada khususnya.
Masyarakat yang mengalami krisis ekonomi tidak saja akan mengalami gangguan
kesehatan fisik berupa gangguan gizi, terserang berbagai penyakir infeksi, tetapi
juga dapat mengalami gangguan kesehatan mental psikiatri yang pada akhirnya
dapat menurunkan produktivitas kerja, kualitas hidup secara nasional, negara
telah dan akan kehilangan satu generasi sehat yang akan meneruskan perjuangan
dan cita-cita bangsa.
Dalam rangka mencapai tujuan nasional tersebut maka diselenggarakan
pembangunan nasional, pembangunan kesehatan sebagai bagian integral dari
pembangunan nasional yang diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi semua penduduk Dep. Kes. RI. 1992!.
"ada dasarnya kesehatan ji#a itu sendiri akan memberikan keselarasan
yang sungguh-sungguh pada fungsi ji#a, sebab apabila seseorang dapat
berperilaku yang #ajar dan sesuai dengan apa yang dikehendaki atau
menyimpang dari keadaan dirinya lambat laun akan mengalami gangguan fungsi
ji#a akibat terjadinya masalah psikososial seperti ngamuk, berbicara sendiri,
mondar mandir, tidak mau bertemu dengan oang lain, merasa putus asa atau
kece#a.
$kizofrenia adalah salah satu jenis gangguan ji#a psikosa fungsional,
dengan gejala terpecahnya unsur-unsur kepribadian "roses berpikir, afek emosi,
kemauan dan psikomotor! yang timbul pada usia kurang dari %& tahun.
'angguan orientasi realitas adalah ketidakmampuan klien menilai dan
berespon pada realitas. Klien tidak dapat membedakan rangsangan internal dan
eksternal, tidak dapat membedakan lamunan dan kenyataan.
()
7/26/2019 Halusinasi Bule
2/43
Klien tidak mampu memberi respon secara akurat, sehingga tampak
perilaku yang sukar dimengerti dan mungkin menakutkan Stuart dan Sundeen,
1995!.
Dengan menerapkan asuhan kepera#atan pada perubahan sensori
perseptual yang diintegrasikan secara komperhensif pada program ashan klien,
diharapkan klien dan keluarga secara mungkin dapat berperan serta sehingga
*$elf Care dan Family Support+ dapat ter#ujud.
erdasarkan pernyataan diatas maka penulis merasa tertarik untuk
mengambil kasus dengan judul *Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Klien Tn.K
Dengan angguan P!P Halusinasi di "uang Kutilang "!JP #isarua $
#i%ahi& sebagai kasus telaahan guna memenuhi tugas praktek klinikkepera#atan mental psikiatri tingkat III semester .
B. Tu'uan
dapun tujuan dari laporan pelaksanaan asuhan kepera#atan ini adalah/
0. 1ujuan 2mum
a. 2ntuk memperoleh pengalaman secara nyata dalam upaya pelayanan
suhan Kepera#atan 3i#a "ada Klien 1n.K Dengan 'angguan "$"
4alusinasi di 5uang Kutilang 5$3" 6isarua - 6imahi
b. Mampu melaksanakan asuhan kepera#atan secara langsung dan
komperhensif meliputi aspek biopsikososial pada 1n.K dengan
menggunakan proses kepera#atan.
(. 1ujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan 'angguan "$"
4alusinasi
b. Mampu mendokumentasikan rencaa asuhan kepera#atan pada klien
dengan 'angguan "$" 4alusinasi
c. Mampu melakukan rencana kepera#atan sampai dengan evaluasi pada
klien dengan 'angguan "$" 4alusinasi
78
7/26/2019 Halusinasi Bule
3/43
#. Met(de Penulisan
Dalam laporan ini penulis menggunakan metode deskriptif yang berbentuk studi
kasus. dapun teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan data sebagai
berikut/
0. 9a#ancara
:aitu pengumpulan data dengan melakukan tanya ja#ab yang ditujukan
kepada klien, keluarga dan tenaga yang terkait.
(. ;bservasi
:aitu pengumpulan data dengan melihat secara langsung pada klien yang
dikaji dan untuk mengetahui perkembangan klien.
7. $tudi Dokumentasi:aitu cara pengumpulan data dengan cara mempelajari dan mengumpulkan
semua dokumentasi serta data yang ada kaitannya dengan diri klien, status dan
kesehatan medis.
%. $tudi literatur
:aitu penulis mempelajari semua buku yang membahas permesalahan yang
akan dibahas dalam memperkuat teori.
D. !iste%atika Penulisan
7/26/2019 Halusinasi Bule
4/43
BAB II
TINJAUAN TE)"ITI!
A. K)N!EP DA!A"
a. Pengertian
'angguan orientasi realitas adalah ketidakmampuan klien menilai dan
berespons pada realitas. Klien tidak dapat membedakan rangsang internal dan
eksternal, tidak dapat membedakan lamunan dan kenyataan. Klien tidak
mampu memberi respons secara akurat, sehingga tampak perilaku yang sukar
dimengerti dan mungkin menakutkn Stuart dan Sundeen, 1995!
4alusinasi adalah gangguan persepsi pada indera tanpa adanya
rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua penginderaan dimana terjadi
pada saat kesadaran individu itu penuh atau baik im Dire!torat Kese"atan
#i$a, 199% & 12'!
4alusinasi adalah persepsi sensori yang salah yang mungkin meliputi
salah satu dari kelima pancaindra o$nsend, 199(!
4alusinasi adalah tanggapan atau persepsi panca indera tanpa rangsangan
dari luar Standar )su"an Kepera$atan Kese"atan #i$a Ruma" Sa!it #i$a
*usat Cima"i, 1991!
4alusinasi adalah persepsi terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata,
artinya menginterpretasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus>rangsangan
dari luar Stuart dan Sundeen, 1995!
4alusinasi adalah pencerapan tanpa adanya rangsang apapun pada panca
indera seorang pasien yang terjadi dalam keadaan sadar atau terbangun,
dasarnya mungkin organik, fungsional, psikotik maupun histerik F.+.aramis, 199(& 119!
7(
7/26/2019 Halusinasi Bule
5/43
erdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan halusinasi adalah
hilangnya kemampuan seorang dalam membedakan rangsang internal dan
eksternal, dimana seseorang dapat memberikan tanggapan tentang lingkungan
tanpa adanya objek atau rangsangan yang jelas dan itu semua dipengaruhi
oleh sistem penginderaan dimana terjadi pada saat kesadaran individu itu baik
atau penuh.
*. "entang "esp(n Halusinasi
5espon prilaku dapat di identifikasi kan sepanjang respon rentang
sehingga pera#at dapat menilai apakah respon klien masih adaptif atau mal
adaptif Stuart - Sundeen, 199(!
5espon daptif 5espon maladaptif
- "ikiran logis
- "ersepsi akurat
- ?mosi konsisten dengan
pengalaman
- "erilaku sesuai dengan
hubungan sosial
- "ikiran kadang menyimpang
- Ilusi
- 5eaksi emosi berlebihan
atau kurang
- "erilaku ganjil atau tak
lazim menarik diri
- 'angguan proses pikir
- 4alusinasi
- Ketidakmampuan untuk
mengalami emosi
- Ketidakteraturan isolasi
sosial.
3ika pera#at menemukan respon mal adaptif, maka rencana tindakan pera#at
adalah membantu kliem mengembangkan prilaku adaptif.
a. 5espon daptif
77
7/26/2019 Halusinasi Bule
6/43
5espon adaptif adalah respon yang masih dapat diterima oleh norma-
norma sosial dan kebudayaan secara umum yang berlaku di masyarakat.
5espon adaptifnya meliputi /
0! "ikiran logis, yaitu proses berfikir yang normal, mengandung arus idea,
simbol dan asosiasi yang terarah.
(! "ersepsi akurat, yaitu apa yang ditangkap oleh panca indera dan di
artikan oleh individu dengan benar.
7! ?mosi konsisten, yaitu pearasaan yang normal karena kehidupan sehari-
hari
%! "rilaku sosial
&! 4ubungan sosialb. #al 5entang respon Mal daptif
#al rentang respon mal adaptif, meliputi /
0! "ikiran kadang menyimpang, yaitu terhentinya arus pikir atau
pembicaraaan secara mendadak, dapat di jumpai pada halusinasi.
(! Ilusi, yaitu penafsiran yang keliru mengenai suatu pengalaman yang
sungguh terjadi.
7! 5eaksi emosional yang berlebihan atau kurang, yaitu suatu keadaan
state! dari organisme atau individu pada suatu #aktu secara berlebihan
atau kurang.
%! "erilaku ganjil tak lazim
&! Menarik diri, yaitu menghindarkan diri dari situasi konflik yang bisa
menyebabkan kegagalan dalam menyelesaikan masalah
e. 5espon Mal daptif
5espon mal adaptif adalah respon yang di berikan individu dalam
menyelesaikan masalahnya menyimpang dari norma-norma sosial dan
kebudayaan suatu tempat. 5espon mal adaptif, meliputi /
0! Kelainan pikiran atau delusi, ide yang salah dan bertentangan atau
berla#anan dengan semua kenyataan dan tidak ada kaitannya dengan
7%
7/26/2019 Halusinasi Bule
7/43
latar belakang kebudayaan, klien tidak dapat dikoreksi dan bersifat
egosentris.
(! 4alusinasi, yaitu gangguan persepsi panca indera tanpa adanya
rangsangan dari luar.
7! Kesukaran proses pikir, yaitu ketidakmampuan untuk mengalami
emosi.
%! Isolasi sosial, merasa terisolasi, tersekat, terkunci, terpencil dari
masyarakat, rasa di tolak, tidak di sukai orang lain, rasa tidak enak bila
berkumpul dengan orang lain, lebih suka menyendiri.
+. Psik(dina%ika Halusinasi"roses terjadinya halusinasi dapat di sebabkan oleh fungsi biologi antara
lain / dopamin neurotranssmitter! yang berlebihan, fungsi psikologis seperti
ketidakmampuan bayi untuk membentuk hubungan dapat menyebabkan
konflik intern seumur hidup.
$ecara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang
berinteraksi dengan stresssor lingkungan yang dapat menyebabkan kecemasan
yang meningkat sehingga dapat merangsang sistem limbik, yang
menyebabkan zat yang bersifat halusinogenik sebagai penyebab timbulnya
halusinasi, hal ini berakibat klien tidak efektif lagi membedakan mana
rangsangan yang berasal dari pikiran sendiri dan mana yang berasal dari
lingkungan.
,. Tingkat Intensitas Halusinasi
Stuart dan Sundeen0))@!, menyebutkan ada beberapa tahap-tahap
tingkatan halusinasi yaitu, sebagai berikut /
a. 1ahap I / menenangkan, ansietas tingkat sedang
0! Karakteristik
7&
7/26/2019 Halusinasi Bule
8/43
;rang yang berhalusinasi mengalami keadaan emosi seperti ansietas,
kesepian, merasa bersalah dan takut serta mencoba untuk memusatkan
pada penenangan pikiran untuk mengurangi ansietas, individu
mengetahui bah#a pikiran dan sensori yang dialaminya tersebut dapat
dikendalikan jika ansietasnya bisa diatasi.
(! "erilaku yang teramati
- Menyeringai atau terta#a yang tidak sesuai
- Menggerakkan bibirnya tanpa menimbulkan suara
- 'erakan mata yang cepat
- 5espon verbal yang lamban
-
Diam dan dipenuhi oleh sesuatu yang mengasyikkanb. 1ahap II / menyalahkan, ansietas tingkat berat
$ecara umum halusinasi menjijikkan
0! Karakteristik
"engalaman sensori bersifat menjijikkan dan menakutkan, orang yang
berhalusinasi mulai merasa kehilangan kendali dan mungkin berusaha
untuk menjauhkan dirinya dari sumber yang dipersepsikan, individu
mungkin merasa malu karena pengalaman sensorinya dan menarik diri
dari orang lain.
(! "erilaku pasien yang teramati
- "eningkatan sistem saraf otonom yang menunjukkan ansietas,
misalnya= peningkatan nadi, pernafasan dan tekanan darah
- "enyempitan kemampuan konsentrasi
- Dipenuhi dengan pengalaman sensori dan mungkin kehilangan
kemampuan untuk membedakan antara halusinasi dengan realitas
c. 1ahap III / mengendalikan, ansietas tingkat berat
"engalaman sensori menjadi penguasa
7A
7/26/2019 Halusinasi Bule
9/43
0! Karakteristik
;rang yang berhalusinasi menyerah untuk mela#an pengalaman
halusinasi dan membiarkan halusinasi menguasai dirinya, isi halusinasi
dapat berupa permohonan, individu mungkin mengalami kesepian jika
pengalaman sensori tersebut berahir
(! "erilaku pasien yang teramati
-
7/26/2019 Halusinasi Bule
10/43
a. Kebutuhan Cutrisi
Individu dengan halusinasi biasanya asyik dengan dunianya dan pikirannya sendiri,
sehingga orang tersebut kurang perhatian dan kurang motivasi terhadap dirinya dan
akhirnya individu tersebut tidak mempunyai keinginan untuk makan.
b. Kebutuhan Istirahat dan tidur
$uara-suara yang terdengar oleh individu tersebut yang secara terus-menerus dapat
menyebabkan individu tersebut merasa ketakutan, gelisah dan kha#atir, sehingga
individu tersebut tidak nyaman dan nyenyak untuk istirahat dan tidur, dan pada akhirnya
kebutuhan istirahat dan tidurnya tidak terpenuhi atau terganggu.
c. Kebutuhan "ersonal 4ygiene
Individu merasa asyik atau ketakutan terhadap dunia pikirannya sendiri, sehingga
individu menjadi kurang perhatian terhadap kebersihannya sendiri, dan akhirnya individu
tersebut mengalami defisit pera#atan diri.
d. Kebutuhan 5asa man
Individu akan merasa terancam, gelisah atau ketakutan, jika halusinanya berupa ancaman,
sehingga hal ini akan berdampak individu tersebut merasa tidak aman.
e. Komunikasi
Individu yang mengalami halusinasi cenderung melakukan pembicaraan dan tersenyum
sendiri, inkoheren, kadang sulit untuk memulai pembicaraan dan hanya bicara jika di
tanya saja, sehingga hal ini dapat menimbulkan gangguan komunikasi
f. $osialisasi
Individu yang mengalami halusinasi cenderung asyik dengan dunia pikirannya sendiri,merasa bodoh terhadap lingkungan sekitarnya, hal ini akan berdampak pada kerusakan
interaksi sosial, sehingga individu tersebut menarik diri dari masyarakat.
g. 4arga Diri
Individu yang mengalami halusinasi cenderung mengalami penurunan harga diri, karena
merasa tidak di hargai oleh orang lain.
h. "eran
Individu yang mengalami halusinasi cenderung kehilangan peran, karena biasanya
individu tersebut mengalami ketidakmampuan untuk berkonsentrasi atau memperhatikan
serta mudah lupa dalam mengerjakan sesuatu hal.i. Kebutuhan $piritual
4alusinasi sering di rasaklan sebagai suara 1uhan, syetan atau kekuatan sehingga individu
tidak menyadari keberadaannya dan kehilangan kontrol hidupnya, hal ini berdampak
individu terputus hubungannya dengan tuhan.
7@
7/26/2019 Halusinasi Bule
11/43
/. Mekanis%e K(ping
Klien sering menyendiri, diam tidak mau mengungkapkan perasaannya kepada orang lain,
sulit untuk memulai pembicaraan, proyeksi merupakan koping yang umum dan biasa
digunakan untuk mengurangi cemas.
Sumber koping :
a. Kepercayaan
b. $istem pendukung dari keluarga
Tanda$tanda dan e'ala
dapun tanda-tanda halusinasi adalah/
a. Duduk terpaku
b. icara sendiri
c. ermusuhan
d. Memandang salah satu arah
e. 1iba-tiba marah
f. Menarik diri
g. 1ersenyum sendiri
h. 'elisah
i. 6uriga.
j. ?kspresi tegang
k. Mudah tersinggung
l. idak dapat berkonsentrasi atau memusatkan pikiran
A. K)N!EP PENDEKATAN KEPE"A0ATAN
1. Pengka'ian
a. Identitas klien
"era#at yang mera#at klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan klien tentang/
nama pera#at, nama klien, panggilan pera#at, panggilan klien, tujuan, #aktu, tempat
pertemuan, topik yang akan dibicarakan, usia dan no. 5M, Mahasis#a menuliskan sumberdata yang didapat
b. lasan masuk
1anyakan pada klien>keluarga
pa yang menyebabkan klien>keluarga datang ke 5umah $akit, apa yang sudah dilakukan
keluarga untuk mengatasi masalah, bagaimana hasilnya.
7)
7/26/2019 Halusinasi Bule
12/43
c. aktor predisposisi pendukung!
0! iologis
bnormalitas otak yang menyebabkan respon neurobiologik yang
maladaptif yang baru mulai dipahami, ini termasuk hal-hal berikut /a! "enelitian pencitraan otak sudah mulai menunjukkan keterlibatan yang lebih luas.
7/26/2019 Halusinasi Bule
13/43
$ecara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang
berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya
gangguan perilaku
7! "emicu gejala
"emicu merupakan prekursor dan stimulus yang sering menimbulkan
episode baru suatu penyakit. "emicu yang biasanya terdapat pada
respon neurobiologik yang maladaptif berhubungan dengan kesehatan,
lingkungan, sikap dan perilaku individu. $eperti konsep harga diri
rendah, kurang rasa percaya diri dan kehilangan motivasi untuk
menggunakan ketrampilan.
e. $umberEsumber koping
$umber koping individual harus dikaji dengan pemahaman terhadap pengaruh gangguan
otak pada perilaku, kekuatan dapat meliputi seperti modal intelegensia atau kreativitas
yang tinggi. ;rang tua harus secara aktif mendidik anak-anak dan de#asa muda tentang
ketrampilan koping karena mereka biasanya tidak hanya belajar dari pengamatan. $umber
keluarga dapat berupa pengetahuan tentang penyakit, finansial yang cukup, ketersediaan
#aktu dan tenaga, dan memberikan dukungan secara berkesinambunngan.
f. Mekanisme koping
"erilaku yang me#akili upaya untuk melindungu diri sendiri dari pengalaman yang
menakutkan berhubungan dengan respon neurobiologik, termasuk /
0! 5egresi berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk
menaggulangi ansietas, hanya sedikit mempunayi energi yang tertingal untuk aktivitas
sehari-hari
(! "royeksi sebagai untuk menjelaskan kerancuan persepsi
7! Menarik diri
g. "engkajian isik, meliputi /
0! $istem Integumen
iasanya terdapat gangguan kebersihan kulit, seperti klien tampak kotor, badan bau,
lengket, rambut acak E acakan. 4al ini terjadi karena kurangnya kemauan untuk
melakukan pera#atan diri sebagai akibat dari halusinasi.
(! $istem kardiovaskuler
%0
7/26/2019 Halusinasi Bule
14/43
1ekanan darah bisa meningkat atau normal, nadi bisa cepat atau normal. 4al ini
disebabkan karena klien merasa cemas, gelisah ataupun ketakutan.
7! $istem 5espirasi
frekuensi pernapasan bisa cepat, terengah-engah. 4al ini sebagai akibat dari rasa
takut, cemas, gelisah, dan adanya suatu ancaman.
%! $istem 'astro Intestinal
1erdapat penurunan napsu makan karena klien asyik dengan dunia pikirannya
sendiri atau adanya rasa cemas, katakutan sehingga klien mengalami penurunan
nafsu makan.
&! $istem 2rogenital
iasanya pola buang air kecil tidak mengalami gangguan.
A! $istem "ersyarafan
da kemungkinan untuk terjadi gejala ekstramidal, seperti tremor sebagai akibat dari
efek samping pemberian obat anti psikotik.
B! $istem haemopoitik
"ada pemeriksaan konjungtiva bisa mengalami anemis atau tidak anemis tergantung
dari intake dan variasi makanan yang di makan. egitu juga dengan "emeriksaan
4.
@! $istem Muskulo$keletal
iasanya pada pemeriksaan anggota gerak dalam keadaan normal)! $istem ?ndokrin
"ada pemeriksaan kelenjar tiroid biasanya normal, tidak mengalami pembesaran atau
kelainan.
08! $istem "enginderaan
iasanya klien mengatakan adanya halusinasi pendengaran, penglihatan, perabaan,
maupun pengecapan. 4al ini disebabkan karena klien mengalami gangguan afek serta
kognisi, sehingga tidak mampu untuk membedakan stimulus internal dan eFternal
akibat kecemasan yang meningkat.
h. "sikososial
Konsep Diri /
0! 'ambaran Diri
%(
7/26/2019 Halusinasi Bule
15/43
iasanya klien tidak begitu memperhatikan bagian tubuhnya karena klien mengalami
gangguan orientasi realitas.
(! Identitas Diri
iasanya klien tidak mempersoalkan jenis kelaminnya, klien sukar untuk
menyelesaikan tugan karena sukar berkonsentrasi dan klien mudah lupa.
7! Ideal Diri
iasanya banyak yang tidak tercapai karena klien tadak mampu berkonsentrasi,
sehingga sulit untuk menyelesaikan tugas. Komponen-komponen ideal diri yaitu /
a! 4arga Diri
Merasa rendah diri, merasa tak berarti, merasa tidak di perhatikan, kece#a
apapun kritik atau komentar dari oarang lain terhadapnya.
b! "eran Diri
iasanya klien kehilangan perannya karena ketidakmampuannya untuk
berkonsentrasi, dan merasa sulit untuk menyelesaikan tugas
udi nna Keliat 0))@!, mengatakan bah#a gejala yang sering ditemukan pada
'angguan ;rientasi 5ealita ';5! pada pengkajian adalah /
0! "enampilan diri yang tidak rapi, tidak serasi dan berubah dari biasanya
(! "embicaraan yang tidak terorganisir dan bentuknya yang maladaptif seperti,
kehilangan hubungan, tidak logis dan berbelit-belit .
7! ktivitas motorik meningkat atau menurun, impulsif, katatonik dan beberapa gerakan
yang abnormal.%! lam perasaan dapat berupa emosi yang memanjang akibat dari faktor prespitasi,
misalnya sedih dan putus asa disertai perilaku apatis.
&! Interaksi selama #a#ancara, selama interaksi dapat dideteksi sikap klien /
bermusuhan, mudah tersinggung dan curiga, atau selama interaksi klien tampak
bercakap-cakap>komat-kamit, terta#a sendiri yang tidak terkait dengan pembicaraan,
hal ini dapt terkait dengan halusinasi.
A! fek merupakan perilaku yang tampak diekspresikan pada saat klien mengalami
perasan emosi tertentu.
B! "ersepsi adalah kemampuan yang mengidentifikasi dan menginterpretasikan stimulussesuai denngan informasi yang diterima melalui panca indera, halusinasi merupakan
respon neurobiologik yang maladaptif.
@! "roses pikir, proses informasi yang tidak berfungsi dengan baik akan mempengaruhi
proses berpikir sehingga memberi dampak pada proses komunikasi.
%7
7/26/2019 Halusinasi Bule
16/43
)! "roses "ikir. "roses informasi yang tidak berfungsi dengan baik akan mempengaruhi
proses berpikir sehingga memberi dampak pada proses komunikasi. Dalam
berkomunikasi mungkin inkoheren, tidak berhubungan, berbelit, dan tidak logis .
08! keyakinan Isi pikir, gangguan isi pikir dapat diidentifikasi dengan adanya #aham,
klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang klien.
00! 1ingkat kesadaran, kesadaran akan realita merupakan hal yang perlu dikaji yaitu
orientasi tempat dan #aktu.
0(! Daya ingat, perilaku yang erat dengan daya ingat adalah mudah lupa, kurang mampu
menjalankan peraturanyang telah disepakati, tidak mudah tetarik, klien berulang kali
menanyakan #aktu, menanyakan apakah tugasnya sudah ia selesaikan dengan baik,
permisi untuk suatu hal.
07! 1ingkat konsentrasi>perhatian, kemampuan memperhatikan yang sering terganggu
adalah kemampuan mengobservasi dan konsentrasi terhadap realita eksternal. Klien
sukar menyelesaikan tugas, sukar berkonsentrasi pada kegiatan atau pekerjaan dan
perhatian mudah di alihkan.
0%! "enilaian dan daya tilik diri, klien sering mengalami ketidakmampuan dalam
mengambil keputusaan, termasuk tilik diri yaitu menilai dan mengevaluasi diri
sendiri, penilaian terhadap lingkungan dan stimulus , membuat rencana termasuk
memutuskan, melaksanakan keputusan yang telah di sepakati. Klien sering tidak
merasa bah#a apa yang di pikirkan dan di ucapkan salah. Klien sama sekali tidak
dapat mengambil keputusan merasa baha kehidupan sangat sulit.
*. Diagn(sa keperawatan
Kemampuan pera#at yan di perlukan dalam merumuskan diagnosa adalah kemampuan
pengambilan keputusan yang logis, pengetahuan tentang batasan adaptif atau ukuran normal,
kem8ampuan memberi justifikasi atau pembenaran, kepekaan sosial budaya $tuart Dan
$undeen, 0))&!.
Keliat 0))@!, dalam kasus 'angguan ;rientasi 5ealitas masalah kepera#atan yang di
temukan pada tahap pengkajian adalah /
a. "erubahan sensori persepsi / halusinasi uraikan jenis halusinasinya!b. "erubahan proses pikir / #aham uraikan jenis #ahamnya!
c. Kerusakan komunikasi verbal
d. Kerusakan interaksi sosial
e. Isolasi sosial / menarik diri
f. "rilaku kekerasan
%%
7/26/2019 Halusinasi Bule
17/43
g. 5esiko mencederai>membahayakan / diri>orang lain atau lingkungan.
h. 'angguan konsep diri / harga diri rendah
"ohon masalah dan diagnosa
Keliat 0))@!, pada kasus perubahan sensori persepsi / halusinasi dan diangnosa yang
mungkin timbul berdasarkan pohon masalah adalah /
Masalah utama / halusinasi pendengaran
P)H)N MA!ALAH
5esti menciderai diri sendiri dan orang lain
Is(lasi s(sial 2 %enarik diri
Diagnosa kepera#atan /
a. 5esiko tinggi menciderai diri sendiri dan orang lain berhubugan
dengan halusinasi / penglihatan.
b. "erubahan sensori persepsi / halusinasi penglihatan berhubungan
dengan menarik diri
+. Peren3anaan.
a. "rioritas masalah
0! 5esiko tinggi menciderai diri sendiri dan orang lain berhubungan dengan halusinasi
penglihatan.
(! "erubahan sensori persepsi / halusinasi penglihatan berhubungan dengan menarik
diri.
b. 1ujuan.
%&
"erubahan sensori persepsi / halusinasi
pendengaran
7/26/2019 Halusinasi Bule
18/43
0! 5esiko tinggi menciderai diri sendiri dan orang lain berhubungan dengan halusinasi
penglihatan.
12M / klien tidak menciderai diri sendiri dan orang lain.
12K /
a! klien dapat membina hubungan saling percaya.
b! klien dapat mengenal halusinasinya.
c! klien dapat mengontrol halusinasinya.
d! klien dapt dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya.
e! klien dapat memanfat obat dengan baik.
(! "erubahan sensori persepsi / halusinasi penglihatan berhubungan dengan menarik
diri.
12M / klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga
tidak terjadi halusinasi.
12K /
a! klien dapat membina hubungan saling percaya.
b! klien dapat meyebutkan penyebab menarik diri.
c! klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang
lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
d! klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap.
e! klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan
dengan orang lain.
f! klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga
mampu mengembangkan kemampuan klien untuk berhubungan
dengan klien.
c. Kriteria hasil
0! resiko tinggi menciderai diri sendiri dan orang lain berhubungan dengan halusinasi
penglihatan.
12K I /
- ?kspresi #ajah bersahabat, meunjukkan rasa senang, ada kontak mata
mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menja#ab salam, klien
mau duduk berdampingan dengan pera#at, mau mengutarakan masalah yang
dihadapi.
12K II /
%A
7/26/2019 Halusinasi Bule
19/43
- Klien dapat meyebutkan #aktu, isi, frekuensi timbulnya
halusinasi.
- Klien dapat mengungkapkan perasaan terhadap
halusinasinya.
12K III /
- Klien dapat meyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk
megendalikan halusinasinya.
- Klien dapat menyebutkan cara baru untuk mengendalikan halusinasinya.
- Klien dapat memilih cara untuk mengatasi halusinasi seperti yang telah
didiskusikan dengan klien.
- Klien dapat melaksanakan cara yang telah dipakai untuk mengendalikan
halusinasinya.
-
Klien dapat mengikuti terapi aktivitas kelompok. 12K I /
- Keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan pera#at.
- Keluarga dapat menyebutkan pengertian dan tanda tindakan untuk
mengendalikan halusinasi.
12K /
- Klien dan keluarga dapat menyebutkan manfaat dosis dan efek samping obat.
- Klien dapat mendemonstrasikan obat dengan benar.
- Klien dapat informasi tentang efek dan efek samping obat
-Klien mengetahui akibat berhentinya obat tanpa konsultasi.
- Klien dapat menyebutkan prinsip benar dalam pemberian obat.
(! "erubahan sensori persepsi / halusinasi penglihatan berhubungan dengan menarik
diri.
12K II /
- Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri yang berasal dari diri
sendiri, orang lain dan lingkungan.
12K III /
- Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain.
- Klien dapat menyebutkan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
12K I /
- Klien dapat mendemonstrasikan hubungan sosial secara bertahap antara K- ",
K-"-K, K-"-Kel, K-"-Klp.
12K /
%B
7/26/2019 Halusinasi Bule
20/43
- Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang
lain
12K I /
- Keluarga dapat /
G Menjelaskan perasaannya.
G Menjelaskan cara mera#at klien menarik diri.
G Mendemonstrasikan cara pera#atan klien mera#at diri.
d. 5encana tindakan.
0! 5esiko tinggi menciderai diri sendiri dan orang lain berhubungan dengan halusinasi
penglihatan.
12K I /
- ina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik /G $apa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
G "erkenalkan diri dengan sopan
G 1anyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
G 3elaskan tujuan pertemuan.
G 3ujur dan menepati janji.
G 1unjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
G eri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
12K II /
-dakan kontak sering dan singkat secara bertahap.
- ;bservasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya, bicara dan terta#a
tanpa stimulus, memandang ke kiri, ke kanan, ke depan seolah E olah ada
teman bicara.
- ;bservasi tingkah laku klien dengan halusinasinya, bicara dan terta#a tanpa
stimulus, memandang ke kiri, ke kanan, ke depan seolah E olah dan teman
bicara.
- antu klien mengenai halusinasinya.
- Diskusikan dengan klien situasi yang menimbulkan tidak menimbulkan
halusinasi, #aktu dan frekuensi terjadinya halusinasi.
- Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi terjadi halusinasi.
12K III /
- Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi
- Diskusikan manfaat cara yang digunakan klien jika bermanfaat beri pujian.
%@
7/26/2019 Halusinasi Bule
21/43
- Diskusikan cara baru untuk memutus > mengontrol timbulnya halusinasi.
12K I /
- njurkan keluarga untuk memberitahu keluarga jika mengalami halusinasi.
- Diskusikan dengan keluarga pada saat keluarga berkunjung>pada saaat
kunjungan rumah! gejala halusinasi yang dialami klien.
12K /
- Diskusikan dengan keluarga dan klien tentang dosis, frekuensi dan manfaat
obat.
- njurkan klien minta sendiri obat pada pera#at dam merasakan manfaatnya.
- njurkan klien bicara dengan dokter tentang manfaat dan efek samping obat
yang dirasakan.- Diskusikan akibat berhenti obat tanpa konsultasi.
- antu klien dengan menggunakan prinsip lima benar.
(! "erubahan sensori persepsi / halusinasi penglihatan berhubungan dengan menarik
diri.
12K II /
- Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda E tandanya.
- eri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab
menarik diri.
-Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri > tanda-tanda
kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.
12K III /
- Kaji pengetahuan klien tentang manfaat atau keuntungan berhubungan
dengan orang lain.
- eri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya tentang
keuntungan berhubungan dengan orang lain.
- Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain.
- eri kesempatan reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang berhubungan dengan orang lain.
- Kaji pengetahuan klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang
lain
- eri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang kerugian
bila tidak berhubungan dengan orang lain.
%)
7/26/2019 Halusinasi Bule
22/43
12K I /
- Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain.
- Dorong dan bantu klien untuk berhubungan secara bertahap.
- eri reinforcement terhadap keberhasilan yang telah dicapai.
12K /
- Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan
orang lain.
- Diskusikan dengan klien tentang perasaan manfaat berhubungan dengan
orang lain.
- eri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan
manfaat berhubungan dengan orang lain.
12K I /
-ina hubungan saling percaya dengan keluarga.
G $alam, perkenalkan diri.
G $ampaikan tujuan.
G uat kontrak
G ?ksplorasi perasaan keluarga.
- Diskusikan dengan keluarga tentang perilaku menarik diri.
- Dorong anggota keluarga untuk memberikan dukungan kepada klien untuk
berkomunikasi dengan orang lain.
- njurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klie
minimal 0 F seminggu.
- eri reinforcement atas hal E hal yang telah dicapai oleh keluarga.
e. 5asional
0! 5esiko tinggi menciderai diri sendiri dan orang lain berhubungan dengan halusinasi
penglihatan.
12K I /
- 4ubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran hubungan
interaksi selanjutnya.
12K II /
- Kontak sering dan singkat selain upaya memberian hubungan saling percaya
juga dapat memutuskan halusinasi
- Mengenal perilaku pada saat halusinasi timbul memudahkan pera#at dalam
melakukan intervensi
&8
7/26/2019 Halusinasi Bule
23/43
- Mengenal halusinasi dan memungkinkan klien untuk menghindari faktor
pencetus halusinasi.
- Dengan mengetahui #aktu, isi, dan frekuensi munculnya halusinasi
bertambah memudahkan tindakan kepera#atan yang akan dilakukan oleh
pera#at.
- 2ntuk mengidentifikasi masalah halusinasi pada klien
12K III /
- 2paya untuk memutuskan siklus halusinasi sehingga halusinasi tidak
berlanjut.
- 5einforcement positif dapat meningkatkan harga diri pasien.
- Memberikan alternatif pilihan bagi klien untuk mengontrol halusinasi.
- Memotivasi klien dapat meningkatkan keinginan klien untuk mencoba
memilih salah satu cara mengendalikan halusinasi dan dapat meningkatkanharga diri klien.
- Memberikan kesempatan simulasi persepsi dapat mengurangi perubahan
interpretasi realita klien akibat halusinasi.
- 2ntuk mengetahui pengetehuan keluarga dan meningkatakan pengetahuan
tentang halusinasi.
12K I /
- 2ntuk mendapatkan bantuan keluarga mengontrol halusinasi.
- 2ntuk mengetahui pengetahuan keluarga dan meningkatkan pengetahuan
tentang halusinasi.
12K /
- Dengan mengetahui dosis, frekuensi dan manfaat obat diharapkan klien
melaksanakan program pengobatan.
- Menilai kemampuan klien dalam mengelola pengobaannya sendiri.
- Dengan mengetahui efek samping obat klien akan tahu apa yang harus
dilakukan setelah minum obat.
- "rogram pengobatan dapat berjalan sesuai rencana..
- Dengan mengetahui prinsip penggunaan obat maka kemandirian klien untuk
pengobatan dapat ditingkatkan secara bertahap.
(! "erubahan sensori persepsi / halusinasi penglihatan berhubungan dengan menarik
diri.
12K II /
&0
7/26/2019 Halusinasi Bule
24/43
- Diketahui peneyebab akan dapat dihubungkan dengan faktor prespitasi yang
dialami klien.
12K III /
- Klien harus dicoba berinteraksi secara bertahap agar terbiasa membina
hubungan yang sehat dengan orang lain
- Mengevaluasi manfaat yang dirasakan klien sehingga timbul motivasi untuk
berinteraksi
12K I /
- Memotivasi klien dapat mendorong klien untuk melakukan tindakan
- Memberi pujian memungkinkan klien malakukan pengulangan terhadap
tindakan yang telah dilakukan. 12K /
- Diskusikan bersama dapat menimbulkan motivasi untuk pengungkapan
perasaan yang sudah dialami.
12K I.
- Dukungan keluarga dapat mempercepat proses penyembuhan.
&(
7/26/2019 Halusinasi Bule
25/43
BAB III
A!UHAN KEPE"A0ATAN JI0A
PADA KLIEN Tn.K DENAN ANUAN P!P HALU!INA!I DENA"
DI "UAN KUTILAN "UMAH !AKIT JI0A #IMAHI
5uang "era#atan / 5.K. Co. 5M / 80A7B(
1anggal dira#at / 1anggal dikaji /
1. IDENTITA!
. Identitas Klien
Cama / 1n. K
2mur / (& 1ahun
3enis Kelamin /
7/26/2019 Halusinasi Bule
26/43
4ubungan dengan klien / ;rang tua
"ekerjaan / 9iras#asta
lamat / Kampung 5anca 3igang 51.80 59.00 Desa "ada Mulya
Kecamatan Majalaya Kabupaten andung
. lasan Masuk 5umah $akit
Menurut Klien
Klien diba#a ke 5umah $akit 3i#a 6imahi oleh ibunya dengan alasan klien
sering marah-marah, mudah tersinggung dan selalu mendengar bisikan-bisikan
yang menyuruh menggali makam neneknya, tidur kurang, ngeluyur. 4al ini
terjadi karena klien ditinggal meninggal ooleh neneknya sehingga klien merasa
sedih dan sering melamun.
Masalah Kepera#atan / erduka disfungsional
Data saat dikaji
Klien kelihatan malu, malas, lesu 5esti amuk, sering melamun, mondar-mandir
Menurut orang tua klien
;rang tua klien mengatakan anaknya sering marah, mudah tersinggung, sering ngeluyur,
melamun dan kadang marah bila mendengar bisikan-bisikan yangmenyuruh anaknya ke
makam neneknya yang bisikannya berupa anaknya disuruh menggali makam neneknya.
Masalah Kepera#atan / 5esti "$" 4alusinasi Dengar
6. aktor "redisposisi
a. "ernah mengalami gangguan ji#a dimasa lalu / :a
"enjelasan / Klien mengalami gangguan ji#a untuk kedua kalinya masuk rumah sakit
ji#a 6imahi
b. "engobatan sebelumnya / Kurang berhasil
"enjelasan / Klien jarang kontrol bila telah pulang pera#atan dan klien malas minum
obat sehingga klien diba#a lagi ke rumah sakit ji#a 6imahi.
c. $ebelum masuk rumah sakit ji#a, klien tidak pernah mengalami aniaya fisik, tidak
pernah mengalami penolakan, klien mengalami bisikan-bisikan yang selalu didengar
yaitu di suruh untuk menggali makam neneknya.
d. Dalam keluarganya tidak ada yangmengalami gangguan ji#a
&%
7/26/2019 Halusinasi Bule
27/43
e. "engalaman masa lalu yang tidak menyenangkan yaitu klien di tinggal meninggal
neneknya
Masalah Kepera#atan / erduka disfungsional
f. 'enogram
Keterangan /
/ B8mm4g
$ / 7Ao6
C / @8 F>menit
5 / 0@F>menit
&&
7/26/2019 Halusinasi Bule
28/43
(. 2kur
1 / 0A& cm
/ &% kg
*. K)N!EP DI"I
a. 6itra tubuh
Klien mengatakan bah#a klien merasa puas dengan keadaan dirinya
b. Identitas diri
Klien merasa puas dan hingga menjadi seorang laki-laki
c. "eran
Klien di rumah sebagai anak dan selalu membantu pekerjaan orang tuanya
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin sembuh dan cepat pulang
e. 4arga diri
Klien menyatakan merasa malu karena klien tidak punya pekerjaan dan masih
hidup dengan orang tuanya dan klien merasa tidak dihargai oleh orang lain
karena klien tidak mempunyai keahlian dalam bersosialisasi dengan orang
lain dan hanya lulusan $D
Masalah kepera#atan / 'angguan konsep diri / 4arga diri rendah
+. HUBUNAN !)!IAL
a. "ada saat dikaji klien mengatakan bah#a ibunya orang yang berarti dalam dirinya.
b. "eran serta klien di masyarakat pada saat dikaji klien mengatakan tidak pernah aktif
dalam kegiatan di masyarakat
c. 4ambatan dalam berkomunikasiklien merasa malas karena tidak mempunyai
pengetahuan yang luas sehingga klien merasa malu dalam berkomunikasi
Masalah kepera#atan / Kerusakan interaksi sosial
,. !PI"ITUAL
Cilai dan keyakinan
"ada saat dikaji klien mengatakan bah#a dirinya adalah seorang yang beragama Islam
Kegiatan ibadah
&A
7/26/2019 Halusinasi Bule
29/43
"ada saat dikaji klien mengatakan se#aktu-#aktu di rumah dirinya rajin
menjalankan ibadah
Masalah kepera#atan / Distress spiritual.
-. !TATU! MENTAL
0. "enampilan
"ada saat dikaji penampilan klien sesuai, klien berpakaian rapi dan selalu menggunakan
alas kaki
(. "embicaraan
"ada saat dikaji klien berbicara kalau ditanya, lambat menja#abnya, tetapi tepat samapi
tujuan topik pembicaraan sudah terpokus
7. ktivitas Motorik"ada saat dikaji klien beraktifitas, banyak diam di tempat tidur sehingga klien
merasa lesu
Masalah kepera#atan / 'angguan inteloransi aktivitas
%. lam perasaan
"ada saat dikaji klien mengatakan sangat sedih akibat ditinggal meninggal
neneknya sehingga dia putus asa.
Masalah kepera#atan / Keputusasaan
&.fek
"ada saat dikaji klien masih kadang-kadang tenang dan kadang muncul
bingung serta tiba-tiba sehinggaklien menunjukkan afek labil
Masalah kepera#atan / Kerusakan interaksi sosial
A. Interaksi selama #a#ancara
"ada saat di kaji klien dilakukan #a#ancara dan terlihat kontak mata klien
tidak mau menatap mata pera#at bila ditanya selalu menja#ab
Masalah kepera#atan / Isolasi sosial
B. "ersepsi
&B
7/26/2019 Halusinasi Bule
30/43
"ada sat dikaji klien menyatakan sering mendengar bisikan-bisikan dan
bisikan itu disuruh menggali kuburan neneknya
Masalah kepera#atan / Isolasi sosial
@. "roses pikir
"ada saat di kaji klien klien dalam berbicara selalu lambat dan berbelit-belit
tapi sampai pada tujuan pembicaraan , hal ini terbukti dengan
memberikan pertanyaan tentang jam, hari, klien menja#ab dengan benar
Masalah kepera#atan / 1idak ada masalah
). Isi pikir
"ada saat dikaji klien berpikiran yang selalu teringat pada keluarga dan rumahnya dan
sering menyatakan keluarga kadang-kadang datangmenjenguk, klien akan pulang
Masalah kepera#atan / 1idak ada masalah
08. 1ingkat kesadaran
"ada saat dikaji klien tampak bingung, tetapi dalam keadaan sadar tingkat orientasi baik
sesuai #aktu, tempat maupun orang hal ini terbukti dengan memberikan pertanyaan
tentang hari dan dia menja#ab benar
Masalah kepera#atan / 1idak ada masalah
00. Memori
"ada saat dikaji klien tidak dapat mengingat masalah yang lalu dan masalah sekarang hal
ini terbukti dengan ditanya masalahnya dia menja#ab tidak tahu sehingga klien tidak
dapat mengingat kejadian yang terjadi dalam minggu terakhir dengan itu klien tidak
dapat mengingat jangka pendek
Masalah kepera#atan / 1idak ada masalah
0(. 1ingkat konsentrasi dan berhitung
"ada saat dikaji klien dapat berkonsentrasi dan menja#ab dengan baik, contoh
terbukti klien ditanya pancasila ada & klien, dapat diberi pertanyaan dengan
perkalian, pengurangan dan penjumlahan klien dapat menja#ab dengan benar.
$ebagai contoh (88 J (88 jumlahnya %88.
&@
7/26/2019 Halusinasi Bule
31/43
Masalah kepera#atan / 1idak ada masalah
07. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan secara mandiri sebagai contoh klien diberi pilihan
mau makan atau sembahyang dulu
0%. Daya tarik diri
Klien sering mengingkari penyakit yang diderita tidak menyadari gejala
penyakit pada dirinya dan merasa tidak perlu pertolongan menyalahkan pera#at
dan orang lain yang menyebabkan kondisi saat ini selalu menyalahkan orang
tuanya.
Masalah kepera#atan / "erubahan proses pikir
/. KEBUTUHAN PE"!IAPAN PULAN
0. Makan
Dalam pemenuhan kebutuhan makan klien memerlukan bantuan minimal.
rekuensi / 7 F 0>hari tanpa bantuan dan bisa mandiri
3enis makanan / M / Casi J sayur J lauk J buah 0 porsi habis!
Keluhan / - Klien mengatakan tidak pernah kenyang karena porsimakannya sedikit
- Klien tidak mempunyai diet khusus
- Klien mengatakan menu makanan tiap hari ganti-ganti danklien tidak bosan.
- Klien makan bersama dengan klien lainnya.(. dan K
Klien dapat melakukan kegiatan eliminasi secara mandiri ke kamar mandi.
7. Mandi
Klien mandi ( kali sehari, klien dapat melakukannya secara mandiri dengan
menggunakan sabun dan klien selalu menggosok gigi setiap kali mandi menggunakan
pasta gigi kalau ada.
%. erpakaian>berhias
Klien berpakaian rapi, mampu mengganti pakaian secara mandiri dan mampu berhias
secara mandiri, dalam berpakaian klien selalu sesuai.
Masalah kepera#atan / tidak ada masalah
&. Istirahat dan tidur
&)
7/26/2019 Halusinasi Bule
32/43
0! 1idur malam
a.
7/26/2019 Halusinasi Bule
33/43
Klien mengatakan kalau klien lebih senang diam di rumah karena malu apabila pergi
keluar, karena klien belum bekerja dan klien tidak pernah aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan.
Masalah kepera#atan / Kerusakan interaksi sosial
4. MEKANI!ME K)PIN
Mekanisme koping klien yaitu dengan cara mengamuk > marah- marah., dapat mengakibatkan
mencederai diri sendiri dan orang lain dan klienpun merasa puas apabila telah melampiaskan
rasa marah> kekesalannya
Masalah kepera#atan / Mekanisme koping yang tidak efektif
5. MA!ALAH P!IK)!)!IAL DAN LINKUNAN
a. Masalah dengan dukungan kelompok spesifik merasa bah#a ibunya tidak pernah
menjenguk dirinya
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan spesifik tidak ada masalah
c. Masalah ekonomi / $pesifik klien menyatakan ingin bekerja untuk menambah
pendapatan keluarga
6. PENETAHUAN KLIEN KU"AN TENTAN
"engetahuan kurang tentang koping-koping digunakan adalah diam jika klien merasa marah
atau kesal
Masalah kepera#atan / Koping mekanisme tidak efektif
17. A!PEK MEDIK
Diagnosa medik psikosa (8
14I /
- 4alloperidol tab $4! & mg 7 F 0 tab
- 1rigeFilpenidil ( mg 7 F 0 tab
- 6arbamazepine 088 mg 7 F 0 tab
- 6hlorpomazin 088 mg 7 F 0 tab
11. DA8TA" MA!ALAH KEPE"A0ATAN
a. erduka disfungsional
A0
7/26/2019 Halusinasi Bule
34/43
b. 5esti amuk
c. "$" 4alusinasi dengar
d. 4arga diri rendah
e. Kerusakan interaksi sosial
f. Distress spiritual
ANALISA DATA
N). DATA !ENJAN MA!ALAH
0
(
Do /
Klien mengatakan klien di rumah sering marah-marah,
ngamuk, mudah tersinggung dan mendengar bisikan-
bisikan yang menyuruh untuk menggali kuburan neneknya
Klien merasa sedih ditinggal neneknya
Do /
Keluarga klien mengatakan klien sering marah-marah,
ngamuk dan mudah tersinggung dan selalu mendengar
bisikan-bisikan yang menyuruhnya menggali kuburan
neneknya
Keluarga klien mengatakan klien merasa sedih ditinggal
oleh neneknya
Ds /
Klien mengatakan malas untuk bergaul dengan klien lain
Klien mengatakan lebih senang tiduran daripada ngobrol
dengan klien lain
Do /
erduka disfungsional
Kerusakan interaksi sosial
A(
7/26/2019 Halusinasi Bule
35/43
7
%
&
Klien kadang-kadang tampak sering melamun
Klien jarang bergaul
Klien hanya mau ngobrol dengan orang tertentu pera#at
yang mera#atanya!
Ds /
Klien mengatakan sering marah-marah
Klien mudah tersinggung
Klien sering mendengar bisikan-bisikan
Klien sering mondar-mandir
Do /
Klien tampak murung dan melamun
Klien berinteraksi seperlunya
Ds /
Klien menyatakan malu di ra#at di 5$3" 6isarua
Klien merasa malu dengan penyakitnya
Klien merasa malu tampil di depan orang
Do /
Klien kadang-kadang sering menyendiri dan melamun
Klien tidak pernah ngobrol dengan teman-temannya di
ruangan
Ds /
Klien mengatakan beragam Islam
Klien Menyatakan tidak pernah sholat
Klien menyatakan sholat jika mau pulang saja
Do /
Klien tampak tidak pernah sholat
Klien tampak tidak pernah berdoLa
Ds /
5esti amuk
4arga diri rendah
Distress spiritual
A7
7/26/2019 Halusinasi Bule
36/43
A Klien menyatakan sering mendengar bisikan-bisikan suara
yang menyuruh untuk pergi ke kuburan dan disuruh
menggali kuburan neneknya
Klien menyatakan suara>bisikan-bisikan itu sering jika
klienmelamun
Do /
Klien kadang-kadang sering melamun
Klien tanpa sering ngeluyur pergi ke makam>kuburan
neneknya
Klien sulit diajak bicara, klien sering berkata dan berbicara
henti tiba-tiba
"$" halusinasi dengar
P)H)N MA!ALAH
5esti muk
"erubahan $ensori "erseptual
4alusinasi Dengar! 6"
A%
7/26/2019 Halusinasi Bule
37/43
Menarik diri
4D5
erduka Disfungsional
DA8TA" DIAN)!A KEPE"A0ATAN
0. 5esiko tinggi perilaku amuk
berhubungan dengan perubahan sensori perseptual 4alusinasi dengar
(. "erubahan sensori perseptual
berhubungan dnegan isolasi sosial Menarik diri
7. Isolasi sosial Menarik diri
berhubungan dnegan harga diri rendah 4D5!
%. 'angguan konsep diri 4D5!
berhubungan dnegan berduka disfungsional
A&
7/26/2019 Halusinasi Bule
38/43
"EN#ANA A!UHAN KEPE"A0ATAN JI0A
N
)
DIAN)!A
KEPE"A0ATAN
PE"EN#ANAAN
TINDAKAN "A!I)NAL IMPLEMENTA!I E9ALUA!ITUJUAN
K"ITE"IA
E9ALUA!I
0 5esiko tinggi pe ril aku
amuk berhubungan
dengan perubahan sensori
perseptual halusinasi
dengar
Ds /
Klien sering marah-
marah
Mudah tersinggung
$ering mondar
mandir
Do /
12M /
Klien tidak berbuat
amuk lagi
12K /
0. Membina
hubungan saling
percaya
12K
0.0. Dalam (F
pertemuan
dengan klien
mampu membina
hubungan saling
percaya
0.0.0.ina hub. saling
percaya /
$apa klien dgn.
ramah
"erkenalkan diri
terlebih dahulu
3elasakan tujuan
"ertahankan
kontak mata
1unjukkan sikap
empati
0. "embinaan hubungan
saling percaya
merupakan dasar
terjadinya komunikasi
terbuka
0. Membina hubungan
saling percaya *
$apa klien
dnegan ramah
*$elamat pagi *
Memperkanalkan
di ri t erlebih
dahulu
*Kenalkan nama
saya dede+
Menjelsakan
tujuan
*$aya mau
membantu
masalah kiki+
Mempertahankan
kontak mata
1atap mata+
Menunjukkan
sikap empati
*Menyimak
pembicaraannya+
$ Klien membalas
salam dan
memperkenalkan
diri
; Kontak mata
adekuat kli en
merespon
pembicaraan
pera#at
1ujuan tercapai
" Intervensi di
lanjutkan
AA
7/26/2019 Halusinasi Bule
39/43
(
"$" berhubungan dengan
menarik diri
Ds /
Klien mengatakan
malas untuk bergaul
Klien mengatakan
lebih senang tiduran
dari pada ngobrol
Do /
Klien sering
melamun
Klien jarang bergaul
Klien ngobro l
seperlunya
(. Kl ien mampu
mengenal
halusinasi
dengar
12M /
Klien dapat
berinteraksi dengan
orang lain sehingga
halusinasi tidak
terjadi
12K /
0. Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya
12K (
(.0. Dalam (F
pertemuan
dengan klien,
klien dapat
mengungkapkan
perasaan tentang
timbulnya
halusinasi dan
membedakan
realita dengan
tidak nyata
0.0. dalam (F
pertemuan klien
dapat membina
hubungan saling
percaya
(.0.0.Membantu klien
untuk
mengendalikan
halusinasi
;bservasi
perilaku yang
berhub. Dengan
halusinasi
Identifikasi
munculnya
halusinasi
0.0.0. ina saling percaya
salam terapeutik
"erkenalkan diri
uat kontak
yang jelas 3elaskan tujuan
pertemuan
(. gar pengendalian
halus inasi dapat
dikenali oleh pera#at
sehingga halusinasi
tidak berlanjut
0. Dengan pembinaan
hubungan sal ing
percaya komunikasi
t erapeutik akan
mempermudah
melakukan tindakan
kepear#atan
(. Membantu klien untuk
mengendalikan
halusinasi
Mengobservasi
prilaku yang
berhubungan
dengan halusinasi
Melihat tingkah
laku klien+
Mengidentifikasi
munculnya
halusinasi
*$aat dia
melamun+
Membina sal ing
percata salam
terapeutik
*$elamat siang ki +
Memperkenalkan diri
*Cama saya dede+
Membuat kontak yang
jelas
*3am berapa klien ada
#aktu+
Menjelaskan tujuan
pertemuan
*Ingin membantu
$ Klien mengatakan
dirinya bisa tenang
; Klien nampak
gembira
Masalah teratsi
" Intervensi
dilanjutkan
$ Klien dapat
membalas salam
dari
memperkenalkan
diri
; Klien mau ngobroldengan pear#at
1ujuan teratasi
" Intervensi
dilanjutkan
AB
7/26/2019 Halusinasi Bule
40/43
7
Isolasi sosial / menarikdiri berhubungan dengan
4D5
Menyebutkan
penyebab menarik
diri
12K 7
Menyebutkan
keuntungan
berhubungand
engan orang lain
12M /
Klien mengontroldirinya tanpa
merasa rendah diri
12K 0
ina hubungan
saling percaya
$etelah (F
pertemuan klien
dapat
menyebutkan
menarik diri
$etelah (F
pertemuan
dengan klien,
klien dapat
menyebutkan
keuntungan
berhubungan
dengan orang
lain
$etelah (F
pertemuan klien
mampu membina
hubungan saling
percaya
icarakan dengan
klien penyebab tak
ingin bergaul
eri kesempatan
kepada klien untuk
mengungkapkan
perasannya
antu klien
mengidentifikasi
kemmpuan klien
untuk bergaul
Diskusikan
keuntungan bergaul
dengan orang lain
kepada klien
ina hubungan saling
percaya
$apa klien dnegan
ramah
"erkenalkan diri
terlebih dahulu
Dengan membicarakan
penyebab menrik diri
akan mempermudah
pear#atan klien
gar klien termotivasi
untuk bergaul dengan
orang lain
4ubungan sal ing
percaya merupakan
dasar untuk kelancaran
hubungan interaksi
selanjutnya
klien+
Membicarakan
denganklien penyebab
tidak ingin bergaul
/Ki kenapa tidak mau
bergaul +
Memberi kesempatan
kepada klien untuk
mengungkapkan
perasannya
*$aya merasa malu bia
bergaul+
Membantu klien
mengidentifikasi
kemampuan klien
untuk bergaul
*Klien mengatakan
dirinya bisa
bernyanyi+
Mendiskusikan
keuntungan bergaul
dengan orang lain
kepada klien
Klien menyanyi lagu
yang disenangi+
Membina hubungan saling
percaya
Menyapa klien dengan
ramah *"agi ki+
Memperkenalkan diri
*Cama saya dede+
$ Klien mengatakan
ingin bergaul
; Klien nampak
ngobrol dengan
klien lain
1ujuan teratasi
" Intervensi
dilanjutkan
$ Klien mengatakan
bisa bergaul
; Klien nampak
bernyanyi
1ujuantercapai
" Intervensi
diteruskan
$ Klien mengatakandapat
memperkenakan
diri
; Klien membalas
salam
Masalah teratasi
" Intervensi
A@
7/26/2019 Halusinasi Bule
41/43
12K (
Klien dapat
mengidentifikasi
kemampuan yang
dimilikinya
$etealh (F
pertemuan klien
dapat
mengidentifikasi
kemmapuan yang
dimilikinya
3elaskan tujuan
1unjukkan sikap
empati
Identifikasi
kemampuan yang
dimiliki klien
Motivasi klien untuk
mendiskusikan
pikiran dan
perasaannya
1ingkat kemampuan
klien diper lukan
sebagai dasar asuhan
kepra#tan
Dapat meningkatkan
keterbukaan klien
Menjelaskan tujuan
*saya akan membantu
masalahnya+
Menunjukkan sikap
empati
*mendengarkan
keluahannya
Mengudentifikasi
kemmapuan yang
dimiliki klien
Memotivasi klien
untuk mendiskusikan
pikiran dan
perasannya
dilanjutkan
$ Klienmengatakan
dirinya dapat
bernyanyi
; Kien nampak
bernyanyi
Masalah teratasi
" Intervensi
diteruskan
A)
7/26/2019 Halusinasi Bule
42/43
BAB I9
KE!IMPULAN DAN !A"AN
A. KE!IMPULAN
'angguan orientasi realitas yang berhubungan dngan halusinasi adalah persepsi, karena
persepsi merupakan asalah satu kemampuan untuk mengidentifikasi dan menginterprestasi stimulus
sesuai dengan informasi yang diterima melalui panca indera. 4alusinasi merupakan salah satu respons
neurobiologik orientasi realitas! yang maladaptif, jadi halusinasi itu adalah persepsi klien terhadap
lingkungan tanpa stimulus yang nyata, artinya menginterprestasikan suatu yang nyata tanpa
stimulus>rangsangan dari luar eksternal!
'ejala dari halusinasi diantaranya menarik diri dan menghindar dari orang lain, bicara. 1ingkah
laku yang regresi, adanya perubahan emosi dan gangguan hubungan interpersonal, bicara, senyum dan
terta#a sendiri, tidak dapat membedakan nyata dan tidak nyata, tidak dapat memusatkan
perhatian>konsentrasi, curiga, bermusuhan, mera#at diri diri sendiri, orang lain, lingkungan!, takut,
eksperi muka, tegang, mudah tersinggung, Dengan adanya gejala tersebut maka kebutuhan dasar
individu akan terganggu, seperti sisialisasi, komunikasi dan aktifitas
"endekatan dengan halusinasi adalah penkajian, diagnosa kepera#atan, rencana kepera#tan,
intervensi kepera#atan dan evalusai
B. !A"AN
0. agi 5umah $akit
Dalam upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan, salah satu hal yang mendasar
agar terlaksananya pelayanan yang berkualitas adalah sarana yang menunjang selain
sumber daya manusianya. 5umah $akit 3i#a "usat 6imahi dalam memberikan
pelayanannya sudah cukup baik dilihat dari sumber dayanya, prasarananya dan
pelaksanaan tindakan kepera#atannya. Diharapkan agar hal tersebut dipertahankan
dan lebih ditingkatkan untuk mendukung kelancaran kegiatan pera#atan
(. agi "era#atMutu pelayanan akan sangat baik jika sumber daya manusia yang bekerja
dibidangnya menyadari tugas dan tanggungja#abnya sehingga dapat bekerja dengan
sungguh-sungguh. $etiap klien yang datang adalah orang yang membutuhkan
bantuan dan perhatian, oleh karena itu pera#at agar lebih memperhatikan keluhan
klien.
B8
7/26/2019 Halusinasi Bule
43/43
7. agi Instalasi "endidikan
$uatu lembaga pendidikan adalah tempat dimana tenaga profesional dibentuk, oleh
karena itu sangat penting untuk menyediakan tenaga pengajar yang bermutu
sehingga dapat mendidik dan membimbing mahasis#anya dengan baik, mulai dari
memberikan materi pelajaran sampai penguasaan keterampilan di lahan praktik.
DA8TA" PU!TAKA
Keliat nna udi, dkk, 0))),Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, ?'6, 3akarta.
1im "enyusun, dkk, 0))B, Standar asu"an Kepera$atan, 5$3" 6isarua E 6imahi.
5udi Muslim, 0))@,u!u Sa!u Di/nosa 0en//uan #i$a Ruu!an Rin/!asan Dari **D0#, jakarta
1o#nsend, Mary.6., 0))@,Dia/nosa Kepera$atan *ada Kepera$atan *si!iatri, ?'6, 3akarta