167

Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

  • Upload
    buikhue

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 2: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 3: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

Hak Cipta Dilindungi Undang‐Undang 

 

ISBN 978‐602‐98966‐0‐2 

Diterbitkan Oleh Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Jl. Budi Utomo No 6, Jakarta Pusat 

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) 

Page 4: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

Pengembangan Kualitas SDM Pengelola Keuangan Negara melalui Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah (PPAKP): Bagian Integral dalam Implementasi Reformasi Manajemen Keuangan Negara 

   

Penanggungjawab Sonny Loho 

Sekretaris Tim Kerja Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah    

Tim Penulis Bilmar Parhusip Basuki Rachmad Mega Meilistya  

Mei Ling    

Editor Kusmanadji Sumiyati 

Sahat M.T. Panggabean    

Lay‐out Budi Hartadi 

  

Bantuan dan Dukungan Teknis Seluruh Pejabat/Staf Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan 

    

DIREKTORAT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN 2011 

Page 5: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

  

i Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

    

SAMBUTAN Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan RI  

selaku Ketua Tim Kerja Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah (PPAKP)  

Reformasi manajemen keuangan negara, yang ditandai dengan terbitnya paket undang‐undang keuangan  negara,  secara  komprehensif  telah membangun  seluruh  aspek  keuangan  negara, baik  di  bidang  perencanaan,  penganggaran,  perbendaharaan,  akuntansi  dan  pelaporan  dan pemeriksaan keuangan, untuk mewujudkan tata kelola keuangan negara. 

Reformasi manajemen keuangan mencakup berbagai aspek seperti hukum, kelembagaan dan bisnis  proses,  yang  ditandai  dengan  berbagai  bentuk  reorganisasi  terutama  di  lingkup Kementerian  Keuangan  dan  disertai  dengan  penyempurnaan  bisnis  proses  dari  fungsi perbendaharaan.  Sejalan  dengan  tantangan  reformasi  pengelolaan  keuangan  negara, pembentukan SDM yang dapat memenuhi standar kompetensi pengelolaan keuangan negara menjadi salah satu pilar reformasi yang dapat mendukung pilar‐pilar reformasi lainnya seperti  reformasi  organisasi  (institutional  reform)  dan  proses  bisnis  (business  process).  Proses reformasi  SDM  ini  perlu  dimulai  dengan  pendefinisian  mengenai  standar  kompetensi pengelolaan keuangan negara, analisis kesenjangan antara pengelola keuangan negara dengan standar kompetensi jabatannya, dan rencana tindak untuk mengisi kesenjangan tersebut, yang selama ini belum banyak dibahas dan dikaji secara lebih mendalam.  

Pemerintah  menyadari  bahwa  masih  terdapat  kesenjangan  yang  cukup  jauh  antara ketersediaan  dan  kebutuhan  akan  SDM  yang memenuhi  kompetensi  pengelolaan  keuangan negara,  yang  selama  ini  ditenggarai  menjadi  salah  satu  penyebab  belum  tercapainya pengelolaan keuangan negara yang efisien dan efektif.  Identifikasi awal atas kebutuhan SDM pengelola keuangan negara dengan asumsi  satu  satker membutuhkan 2 orang menunjukkan angka yang cukup signifikan, yaitu sekitar 40.000 orang untuk satker pusat dan 30.000 orang untuk  satker  daerah.  Untuk  menjawab  kebutuhan  akan  SDM  yang  memenuhi  standar kompetensi keuangan negara, Pemerintah mendesain suatu program pendidikan dan pelatihan yang  komprehensif  dalam  pengelolaan  keuangan  negara,  yang  dimaksudkan  untuk mengakomodasikan  perubahan  paradigma  keuangan  negara,  penerapan  prinsip  dan mekanisme  pengelolaan  keuangan  negara,  dan  mengantisipasi  kompleksitas  permasalahan keuangan  negara,  sehingga  diharapkan  peserta  Pendidikan  dan  Pelatihan  (diklat)  mampu menjawab tuntutan reformasi dalam pengelolaan keuangan negara. 

 RANGKAIAN SAMBUTAN 

 

Page 6: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

  

ii Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Buku  PPAKP  ini  memberikan  informasi  dan  kajian  yang  mendalam  mengenai  standar kompetensi, analisis kesenjangan dan rencana tindak reformasi SDM, yang diwujudkan melalui pelaksanaan  PPAKP  selama  tahun  2007  –  2010.  Buku  ini  diharapkan  dapat  memberikan inspirasi bagi pengembangan SDM  lebih  lanjut menuju SDM pengelola keuangan negara yang profesional dan bertanggung  jawab,  serta memberikan masukan bagi pelaksanaan  reformasi keuangan  negara,  menuju  pembentukan  tata  kelola  pemerintahan  yang  baik  (good governance). 

Jakarta,   Januari 2011 

 Mulia P. Nasution 

                         

Page 7: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

  

iii Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

SAMBUTAN Direktur Jenderal Perbendaharaan  

selaku Wakil ketua II Tim Kerja Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah (PPAKP) 

 Reformasi  manajemen  keuangan  negara  telah  secara  komprehensif  memperkenalkan  dan menerapkan konsep pengelolaan keuangan negara yang diadaptasi dari praktik  internasional terbaik,  seperti  perencanaan  stratejik,  penganggaran  berbasis  kinerja,  akuntansi  berbasis akrual, dan manajemen kinerja. Pengelolaan keuangan negara merupakan suatu proses yang terintegrasi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan anggaran, manajemen aset dan utang, akuntansi dan pelaporan dan pemeriksaan keuangan, sehingga proses perubahan dan transisi menuju penerapan konsep‐konsep praktik  internasional terbaik membutuhkan sistem yang  terintegrasi, bisnis proses yang efisien dan efektif, dan dukungan SDM yang memenuhi standar kompetensi dan mempunyai motivasi kerja yang tinggi. 

Sebelum reformasi manajemen keuangan, SDM di lingkup pemerintahan telah terbiasa dengan praktik‐praktik pengelolaan  keuangan negara dalam budaya birokrasi  yang  kaku dan  kurang transparan,  sehingga  paradigma  SDM  tersebut  perlu  diubah  dan  diperkenalkan  dengan konsep‐konsep pengelolaan keuangan negara yang modern. Pemetaan‐pemetaan yang  telah dilakukan atas kompetensi SDM pengelola keuangan negara mengindikasikan perlunya suatu program capacity building dalam rangka peningkatan kualitas SDM tersebut. Pada tahun 2007, Pemerintah memulai  PPAKP  sebagai  salah  satu  alat  untuk menjawab  kebutuhan  tersebut. Selama 4 tahun, pelaksanaan PPAKP telah menghasilkan SDM pengelola keuangan negara yang siap  untuk  menghadapi  tantangan  reformasi  keuangan  dalam  rangka  peningkatan  kualitas pengelolaan keuangan negara. 

Saya menyambut gembira penerbitan buku  ini, karena buku  ini  telah menyajikan penjelasan yang komprehesif dan  terstruktur mengenai program PPAKP dan  implikasinya bagi  reformasi pengelolaan  keuangan  negara  melalui  analisis  data  secara  mendalam.  Selain  memberikan argumen keberhasilan PPAKP dalam peningkatan kompetensi SDM, buku ini juga memaparkan mengenai  tantangan  dan  usulan  perbaikan  ke  depan,  yang  diharapkan  dapat memberikan gambaran yang seimbang bagi para pembaca dan pemangku kepentingan untuk mengevaluasi PPAKP dan berpartisipasi dalam pembangunan SDM pengelola keuangan negara sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. 

Jakarta,   Januari 2011 

 Agus Supriyanto 

Page 8: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

  

iv Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

SAMBUTAN Sekretaris Tim Kerja Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah (PPAKP) 

 Puji  syukur  ke  hadirat  Tuhan  Yang  Maha  Kuasa,  karena  atas  perkenaanNya‐lah  Buku “Pengembangan  Kualitas  SDM  Pengelola  Keuangan  Negara  melalui  Program  Percepatan                Akuntabilitas Keuangan  Pemerintah  (PPAKP): Bagian  Integral dalam  Implementasi Reformasi Manajemen  Keuangan  Negara”  ini  dapat  diterbitkan  di  tengah  berbagai  dinamika  yang berlangsung  dalam  implementasi  reformasi manajemen  keuangan  negara.  Penerbitan  Buku PPAKP  ini  dilakukan  untuk menyajikan  kajian  yang  memadai  atas  penyelenggaraan  PPAKP sehingga dapat memberikan gambaran yang menyeluruh atas model PPAKP dan  implikasinya terhadap peningkatan kompetensi SDM pengelola keuangan negara kepada semua pelaku dan pemangku kepentingan keuangan negara. 

Dinamika  reformasi  pengelolaan  keuangan  negara  yang  terus  berkembang  secara berkesinambungan  telah direspon pemerintah melalui upaya‐upaya perbaikan berupa adopsi dan adaptasi berbagai praktik‐praktik  internasional  terbaik untuk meningkatkan  transparansi dan  akuntabilitas  pengelolaan  keuangan  negara.  Implementasi  dari  reformasi  tersebut memerlukan  paradigma  baru  dari  para  pelaku  keuangan  negara  yang  perlu  difasilitasi  oleh suatu media pembelajaran dan  transfer of  knowledge  yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman  SDM  kementerian  negara/lembaga  dalam  melakukan  tugas  pengelolaan keuangan  negara,  yang  pada  akhirnya  akan  meningkatkan  kinerja  institusi  pemerintahan. Substansi  materi  PPAKP  yang  terdiri  dari  pembahasan  konsep  yang  lugas  dan  langsung menyentuh praktik pelaksanaan pengelolaan keuangan negara di  lapangan diharapkan dapat mempermudah  pemahaman  dari  para  peserta  PPAKP.    PPAKP  diharapkan  juga  dapat mengidentifikasi  isu‐isu  yang memerlukan  kajian  lebih  lanjut  dalam  rangka  pengembangan konsep dan sistem pengelolaan keuangan negara melalui komunikasi sinergis antara pengajar dan peserta.                                                                                                                                                                     

Selama  ini  telah berbagai  teori dan  konsep mengenai pentingnya peningkatan  kualitas  SDM dalam pengelolaan keuangan negara, yang  juga didukung oleh fakta – fakta parsial mengenai peningkatan kualitas pengelolaan keuangan negara namun belum ada suatu kajian akademik yang mengakomodasikan pemaparan dan pembuktian hal tersebut. Buku ini akan menyajikan analisis  secara  komprehensif  mengenai  signifikansi  peningkatan  SDM  dalam  pengelolaan keuangan negara dengan mengambil PPAKP sebagai salah satu model.  

Terwujudnya Buku PPAKP ini tidak terlepas dari kontribusi yang diberikan oleh tim PPAKP yang terdiri  dari  konseptor  dan  praktisi  pengelolaan  keuangan  negara  di  lingkup  Kementerian Keuangan. Besar harapan kami, agar Buku PPAKP ini dapat bermanfaat sebagai referensi dalam proses perubahan yang  tengah berlangsung, dan menjadi  inspirasi bagi pengembangan SDM 

Page 9: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

  

v Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

dalam reformasi pengelolaan keuangan negara di masa yang akan datang, demi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik. 

 

                               

Page 10: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

  

vi Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

   

 

Puji  syukur  ke  hadirat  Tuhan  Yang  Maha  Kuasa,  atas  perkenan‐NYA  maka  Tim  Program Percepatan  Akuntabilitas  Keuangan  Pemerintah  (PPAKP)  telah  menyelesaikan  buku “Pengembangan  Kualitas  SDM  Pengelola  Keuangan  Negara  melalui  Program  Percepatan                Akuntabilitas Keuangan Pemerintah (PPAKP): Bagian Integral dalam Implementasi Reformasi Manajemen  Keuangan  Negara”  Penerbitan  buku  ini  antara  lain  dilatarbelakangi  oleh kesadaran  bahwa  pemahaman mengenai  latar  belakang,  tujuan,  kendala  dan  permasalahan termasuk dampak/implikasi nyata dari program pelatihan masif dan  integral dalam reformasi manajemen keuangan negara dapat meningkatkan kualitas dan kesinambungan PPAKP. Para pelaku  keuangan  negara  perlu  mengetahui  konteks  dari  berbagai  kebijakan  yang  terkait dengan PPAKP sehingga tujuan dan sasaran dari PPAKP dapat tercapai secara lebih mudah. 

Reformasi  manajemen  keuangan  negara  yang  bertujuan  untuk  meningkatkan  tata  kelola pengelolaan keuangan negara yang menegakkan prinsip‐prinsip good governance memiliki tiga pilar utama. Ketiga pilar tersebut adalah reformasi organisasi (institutional reform), reformasi tata  kerja/business  process, dan  reformasi  Sumber Daya Manusia  (human  resource  reform). PPAKP adalah salah  satu program yang  terintegrasi dalam pilar ketiga  reformasi manajemen keuangan  negara  yakni  melakukan  berbagai  perubahan  dalam  meningkatkan  SDM  yang mumpuni untuk melaksanakan mandat dari reformasi manajemen keuangan negara. 

Berbeda dengan program pendidikan dan pelatihan umum yang diselenggarakan dan dikelola secara  swadaya  oleh  seluruh  institusi  pemerintahan  Indonesia,  PPAKP  dikoordinasi  oleh Kementerian  Keuangan  dengan  fokus  pada  aspek  pengelolaan  keuangan  negara  khususnya prosedur pengelolaan keuangan negara yang menerapkan paradigma baru dalam pengelolaan keuangan  negara mulai  dari  aspek  perencanan,  penganggaran,  pelaksanaan  dan  pelaporan keuangan.  PPAKP  sebagai  salah  satu  program  pelatihan  juga  bersifat  komprehensif  yang targetnya  adalah  seluruh  pengelola  keuangan  di  seluruh  institusi  pemerintahan  Indonesia. Target  peserta  dengan  latar  belakang  yang  bermacam‐macam  termasuk  cakupan  substansi yang  luas mensyaratkan  PPAKP  untuk  dilaksanakan  secara  sistematis  dan  teratur  sehingga mampu  menyentuh  seluruh  target  tersebut.  Untuk  itu,  buku  yang  mengelaborasi  PPAKP sebagai  salah  satu  program  dalam  reformasi  SDM  dalam  reformasi  manajemen  keuangan negara dirasakan perlu untuk diterbitkan.  

Selain mengupas latar belakang pelaksanaan PPAKP, buku ini juga mengkaji paradigma teoritis dari program pendidikan dan pelatihan dan mencoba mengaitkannya dengan Pendidikan dan Pelatihan  (diklat)  PPAKP. Dengan  demikian,  buku  ini  dapat  dijadikan  panduan  implementasi 

 KATA PENGANTAR 

Page 11: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

  

vii Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

pelatihan keuangan bagi para pengelola keuangan yang memiliki  latar belakang dan  sumber daya yang berbeda di seluruh  institusi di  Indonesia. Di samping  itu, buku  ini diharapkan  juga dapat  dijadikan  acuan  dalam  mengatasi  berbagai  tantangan  dan  hambatan  yang  dihadapi dalam  penyelenggaraan  PPAKP  dan  juga  diharapkan  dapat  berguna  sebagai  umpan  dalam mendapatkan  feedback  untuk  perbaikan  penyelenggaraan  Pendidikan  dan  Pelatihan  (diklat) PPAKP.  

Tim Penyusun mengharapkan masukan dan kritik konstruktif dari para pembaca dan pengguna buku ini sebagai perbaikan kualitas penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (diklat) PPAKP.  

 

Tim Penulis 

                          

Page 12: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

  

viii Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

    

Hal RANGKAIAN SAMBUTAN    Sambutan Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan selaku Ketua Tim Kerja  i   Sambutan Direktur Jenderal Perbendaharaan selaku Wakil Ketua II Tim Kerja  iii   Sambutan Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan selaku Sekretaris  

Tim Kerja iv 

KATA PENGANTAR  vi DAFTAR ISI  viii DAFTAR TABEL   x DAFTAR GRAFIK  xi DAFTAR GAMBAR  xii 

   BAB 1       LATAR BELAKANG PPAKP 1 

  1.1  Reformasi Manajemen Keuangan Negara  1  

1.2 Signifikansi Capacity Building dalam Reformasi Manajemen Keuangan Negara   4 

 1.3 

Program Pendidikan dan Pelatihan PPAKP sebagai Bagian Integral dalam Program Capacity Building   5 

 

BAB   2     SDM SEBAGAI SALAH SATU PILAR REFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN NEGARA   7   2.1  Peran Strategis SDM dalam Reformasi Manajemen Keuangan Negara   7   2.2  Permasalahan SDM pada Birokrasi Indonesia  10   2.3  Tantangan  Membangun  Kapasitas  SDM  dalam  Konteks    Institusi  yang

Terdesentralisasi  12   2.4  Strategi  Pengembangan  SDM  dalam  Akselerasi  Pencapaian  Tujuan 

Reformasi Manajemen Keuangan Negara   13     2.4.1  Program  Pendidikan  dan  Pelatihan  yang  Relevan,  Komprehensif 

dan Dapat Dimengerti  13     2.4.2  Peningkatan Komitmen Politik (Political Commitment) 14     2.4.3  Peningkatan Insentif 15     2.4.4.  Kerjasama Intra dan Inter‐Institusi 15     2.4.5.  Pengembangan SDM yang Terintegrasi, Masif dan Cepat 16 

 DAFTAR ISI 

 

Page 13: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

  

ix Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

BAB 3    PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH 17   3.1  Kerangka Pemikiran 17   3.2  Tujuan PPAKP 19   3.3  Sasaran 19   3.4  Cakupan dan Target Peserta 19   3.5  Komponen PPAKP 20 

BAB 4   MODEL PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH  24   4.1  Identifikasi dan Penilaian Kebutuhan Pengelola Keuangan Negara  24     4.1.1  Kompetensi yang Dibutuhkan

24     4.1.2  Komitmen dan Ketersediaan Anggaran 25   4.2  Penilaian Persyaratan Pelatihan 27     4.2.1  Pre  Entry  Requirement,  Kriteria  Seleksi  dan  Pola  Rekrutmen 

Peserta  27     4.2.2  Persiapan Tenaga Pengajar 28     4.2.3  Persiapan Penyelenggaraan Pelatihan 29   4.3  Desain Program PPAKP  32     4.3.1  PPAKP Fokus terhadap Keahlian Tertentu 32     4.3.2  Gabungan Teori dan Praktik  32     4.3.3  Modul Pembelajaran 32     4.3.4  Periode dan Durasi Pelatihan 33   4.4  Monitoring, Evaluasi, dan Umpan Balik 36     4.4.1  Aspek Monitoring dan Evaluasi 38     4.4.2  Umpan Balik 43        BAB 5   DAMPAK  PROGRAM  PERCEPATAN  AKUNTABILITAS  KEUANGAN  PEMERINTAH 

PADA  REFORMASI  MANAJEMEN  KEUANGAN  NEGARA  :  PROGRESS  DAN PROSPEK  47 

  5.1  Implementasi dan Pencapaian PPAKP 2007‐2010                    47   5.2  Peningkatan  Kualitas  SDM  dalam  Implementasi  Reformasi  Manajemen 

Keuangan Negara  72   5.3  Hambatan dan Tantangan 85 BAB 6   KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 89   6.1  Kesimpulan 89   6.2  Rekomendasi 90 DAFTAR PUSTAKA   92 GLOSSARY  94 LAMPIRAN   

Page 14: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

  

x Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

     

  Hal. 

Tabel 4.1  Tugas Pokok Panitia Pusat 29 Tabel 4.2  Tugas Pokok Panitia Daerah 30 Tabel 4.3  Durasi Pelatihan Kelas Manajerial 34 Tabel 4.4  Durasi Pelatihan Kelas Reguler 34 Tabel 4.5  Umpan Balik dan Tindak Lanjut PPAKP 44 Tabel 5.1  Rincian Jumlah Pengajar Tahun 2007  45 Tabel 5.2  Peserta Aktual Diklat PPAKP Tahun 2007 50 Tabel 5.3  Proyeksi Kebutuhan Pengajar PPAKP Tahun 2008 51 Tabel 5.4  Rekapitulasi Peserta PPAKP Per Kementerian Negara/Lembaga 

Tahun 2008  52 Tabel 5.5  Rekapitulasi Hasil PPAKP Tahun 2009  Per Kementerian 

Negara/Lembaga  59 Tabel 5.6  Realisasi Peserta Berdasarkan Jumlah Angkatan, Jumlah Kelas, 

dan Jumlah Peserta PPAKP Tahun 2010  63 Tabel 5.7  Rekapitulasi Peserta PPAKP 2010 Per Kementerian Negara/

Lembaga  64 Tabel 5.8  Rasio  Jumlah  Peserta dan  Satuan  Kerja Bagian  Anggaran 

Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2007 ‐ 2010  68 Tabel 5.9  Jumlah Perolehan Opini BPK Atas LKKL 75 Tabel 5.10 

 Monitoring Jumlah Peserta dan Opini BPK Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2006 ‐ 2009  77 

Tabel 5.11 

 Monitoring Jumlah Peserta dan Opini BPK Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN) Tahun 2006 ‐ 2009  84 

         

 DAFTAR TABEL 

Page 15: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

  

xi Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

     

  Hal. Grafik 5.1  Persentase Pengajar pada Program ToT 2007 49 Grafik 5.2  Jumlah Narasumber Menurut Mata Pelajaran 52 Grafik 5.3  Bidang Tugas Peserta PPAKP Tahun 2008 56 Grafik 5.4  Persentase Pengajar PPAKP Berdasarkan Asal Instansi 57 Grafik 5.5  Persentase Penilaian Pengajar PPAKP Bernilai CUKUP/KURANG 

Berdasarkan Lokasi Penyelenggaraan  58 Grafik 5.6  Perbandingan Persentase Pengajar Bernilai Cukup/Kurang 

Dengan Peserta Yang Tidak Lulus Menurut Lokasi Penyelenggaraan  58 

Grafik 5.7  Peserta PPAKP Tahun 2009 per Bidang Pekerjaan 61 Grafik 5.8  Perbandingan Komposisi Pengajar Berdasarkan Materi  62 Grafik 5.9  Peserta PPAKP Tahun 2010 per Bidang Pekerjaan 66 Grafik 5.10  Distribusi Jumlah Mengajar Narasumber PPAKP 2009 67 Grafik 5.11  Tingkat Persentase Kelulusan Kelas Reguler 73 Grafik 5.12   Pre Test 73 Grafik 5.13   Post Test 74 Grafik 5.14   Peningkatan nilai Post Test dibanding dengan Pre Test 74 Grafik 5.15  Perkembangan Suspen Tahun 2005‐2009 85 

               

 DAFTAR GRAFIK 

 

Page 16: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

  

xii Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

     

  Hal. Gambar 2.1  Dimension of Performance 8 Gambar 3.1  Reformasi Manajemen Keuangan Negara 18 Gambar 4.1  Siklus Kegiatan Monitoring 36 Gambar 4.2  Kerangka Kerja Monitoring dan Evaluasi PPAKP 37 Gambar 5.1  Penerapan Sistem Reward and Punishment 87 

 

 DAFTAR GAMBAR 

 

Page 17: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,
Page 18: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

1 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

 

 

1.1. Reformasi Manajemen Keuangan Negara  

Tahun  2003  menjadi  tonggak  sejarah  dalam  pengelolaan  keuangan  negara,  setelah Pemerintah  berhasil menetapkan  ketentuan  hukum  pengelolaan  keuangan  negara  yakni UU Nomor 17 Tahun 2003  tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004  tentang Perbendaharaan Negara, dan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan  Tanggung  Jawab  Keuangan  Negara.  Ketiga  UU  dimaksud  merupakan  trilogi  UU Keuangan  Negara  yang  secara  signifikan  telah  memperkenalkan  best  practice  dalam berbagai  aspek  pengelolaan  keuangan  negara  dan  mengubah  proses  serta  prosedur pengelolaan  keuangan  negara  yang  selama  ini mengacu  pada  hukum  kolonial  Belanda.  Pada  intinya,  Paket  UU  bidang  Keuangan  Negara  memperkenalkan  paradigma  baru keuangan negara yang menegakkan prinsip‐prinsip tata kelola keuangan negara yang baik terutama aspek efisiensi, efektivitas,  transparansi dan akuntabilitas. Reformasi peraturan perundang‐undangan  tersebut dilanjutkan dengan penetapan 17  (tujuh belas) PP sebagai peraturan pelaksana dari paket UU Keuangan Negara.   Reformasi  manajemen  keuangan  negara  meliputi  seluruh  aspek  pengelolaan  keuangan negara  yakni  reformasi bidang perencanaan dan penganggaran, bidang perbendaharaan, bidang akuntansi dan pelaporan keuangan serta bidang pemeriksaan (auditing). Reformasi bidang  perencanaan  dan  penganggaran  memiliki  fokus  pada  penerapan  prinsip  money follows  function  yaitu  penganggaran  sesuai  fungsi  yang  dilakukan  oleh  suatu  institusi. Reformasi bidang  ini  juga menerapkan  tiga prinsip perencanaan dan penganggaran  yaitu penerapan  kerangka  pengeluaran  jangka  menengah  (Medium  Term  Expenditure Framework/MTEF),  penganggaran  terpadu  (unified  budget),  dan  penganggaran  berbasis kinerja (Performance Based Budgeting).   Reformasi bidang perbendaharaan pada dasarnya mengubah paradigma dalam mengelola keuangan  negara,  yaitu  dari  pendekatan  administrasi  keuangan  negara  menjadi manajemen keuangan negara. Mekanisme check and balance diperkuat dengan melakukan pemisahan  fungsi  administrative  dan  fungsi  comptable  sesuai  dengan  praktik perbendaharaan yang modern. Fungsi administratif dilaksanakan oleh setiap Kementerian Negara/Lembaga dalam memenuhi tugas pelayanan kepada masyarakat sedangkan fungsi comptable  dilaksanakan  oleh Menteri  Keuangan  selaku Bendahara Umum Negara  (BUN) yang antara lain meliputi pengelolaan atau manajemen kas, seperti Treasury Single Account (TSA); manajemen aset selain kas, seperti manajemen piutang, menajemen  investasi, dan manajemen barang milik negara; serta manajemen utang, dan hibah.   

BAB 1   LATAR BELAKANG PPAKP 

Page 19: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

2 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan, penetapan Standar Akuntansi Pemerintahan (PP Nomor 24  tahun 2005 yang  telah diganti dengan PP Nomor 71 Tahun 2010) menjadi dasar dalam penyusunan dan pengembangan sistem akuntansi pemerintahan yang selama ini  belum  pernah  diterapkan.  Reformasi  di  bidang  pemeriksaan  dilaksanakan  melalui penerbitan  UU  Nomor  15  Tahun  2004  tentang  Pemeriksaan  Pengelolaan  dan  Tanggung Jawab  Keuangan  Negara  serta  diikuti  dengan  pengaturan  institusi  Badan  Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan ditetapkannya UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan  (BPK)  yang  menegaskan  kembali  independensi  BPK  sebagai  lembaga  audit. Adapun untuk penguatan pengawasan intern pemerintah menerbitkan PP Nomor 60 Tahun 2008  tentang Sistem Pengendalian  Intern Pemerintah, yang antara  lain di dalamnya  juga mengatur  peningkatan  peran  Aparat  Pengawas  Intern  Pemerintah  (APIP)  dalam  reviu Laporan  Keuangan  Pemerintah  Pusat  (LKPP)  dan  Laporan  Keuangan  Kementerian Negara/Lemabga (LKKL).   Reformasi di masing‐masing bidang pengelolaan keuangan negara sebagaimana diuraikan di  atas  dibangun  di  atas  tiga  pilar,  yaitu  pengaturan  kelembagaan  (institutional  reform), penataan  sistem  dan  prosedur  (business  process  reform)  dan  peningkatan  kapasitas1 Sumber Daya Manusia (human resource reform).   Institutional  reform  dilakukan  Pemerintah  untuk  menata  kelembagaan  pengelolaan keuangan  negara  dengan  mengadopsi  berbagai  ketentuan  dalam  paket  UU  bidang keuangan  negara,  antara  lain  terciptanya  mekanisme  saling  uji  (check  and  balance mechanism). Penataan kelembagaan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, perkembangan  kebijakan  keuangan  negara,  dan  dinamika  administrasi  publik.  Dalam melakukan  pengaturan  kelembagaan,  Pemerintah  melaksanakan  reorganisasi  struktur pemerintahan dalam rangka penajaman fungsi pengelolaan keuangan negara dan reformasi birokrasi. Reorganisasi  struktur pemerintahan  antara  lain meliputi pemisahan  fungsi dan penggabungan fungsi, serta modernisasi organisasi.   Penataan sistem dan prosedur (business process reform) dilakukan melalui penyusunan dan penerapan sistem dan prosedur yang baru pada bidang perencanaan penganggaran, bidang pelaksanaan  penganggaran  yang  meliputi  penerimaan,  pembayaran,  manajemen  kas, manajemen aset selain kas, dan manajemen utang, bidang akuntansi, pelaporan keuangan dan  kinerja,  serta  bidang  pengendalian  intern  pemerintah.  Penyempurnaan  sistem  dan 

                                                            

1 Kapasitas kerap didefinisikan sebagai kemampuan menyeluruh dari seseorang atau kelompok dalam 

melaksanakan tanggung jawab yang diberikan kepada mereka. 

Page 20: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

3 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

prosedur tersebut untuk menghasilkan proses bisnis yang akuntabel dan transparan dalam rangka menunjang kinerja organisasi.     Peningkatan  kapasitas  SDM  (human  resource  reform)  mempunyai  tujuan  untuk memperoleh  SDM  yang  memiliki  keterampilan,  pengetahuan,  dan  kompetensi  yang memadai  dalam  bidang  pengelolaan  keuangan  negara  sebagai  kunci  keberhasilan implementasi  reformasi keuangan negara. SDM yang mampu mengakomodasi perubahan sangat dibutuhkan agar tujuan reformasi dapat tercapai. Kelalaian manajemen SDM dalam reformasi dapat berakibat pada pegawai  yang  tersedia memiliki  keterampilan  yang  tidak sesuai, tidak termotivasi, atau bahkan dapat menimbulkan masalah yang lebih serius, yaitu pegawai  beroposisi  terhadap  reformasi  yang  dilakukan  Pemerintah.  Aspek  peningkatan kapasitas  SDM  dilakukan  melalui  peningkatan  pemahaman  dan  komitmen  pimpinan beserta  staf  atas  pengelolaan  keuangan  negara  yang  sesuai  dengan prinsip‐prinsip  good governance.  Perbaikan  dalam  pengelolaan  SDM  harus  dilakukan  dari  hulu  hingga  hilir, antara  lain berupa perencanaan SDM yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, prosedur rekrutmen  yang  semakin  baik,  penempatan  pegawai  pada  posisi  yang  tepat,  pendidikan dan pelatihan, dan pola mutasi yang transparan.   Reformasi  keuangan  negara  yang  dilaksanakan  secara  komprehensif  ini  harus  diikuti dengan  penyediaan  SDM  keuangan  yang  andal  dan  dalam  jumlah  yang  cukup.  Berbagai upaya  telah dilakukan pemerintah, antara  lain  rekrutmen dari berbagai perguruan  tinggi, pelatihan dan magang, namun ternyata  langkah  ini belum mampu mencukupi kebutuhan. Hal  ini  ditandai  dengan  sangat  minimnya  kementerian  negara/lembaga  (k/L)  yang memperoleh  opini Wajar  Dengan  Pengecualian  (WDP)  atau Wajar  Tanpa  Pengecualian (WTP).  Tuntutan  tersedianya  kualitas  SDM  yang mumpuni  ini  selanjutnya  direspon  oleh Pemerintah  dengan  menyelenggarakan  berbagai  program  pengembangan  SDM,  dalam bidang  pengelolaan  keuangan  negara  yang  salah  satunya  adalah  Program  Percepatan Akuntabilitas  Keuangan  Pemerintah  (PPAKP).  Program  ini  didukung  penuh  oleh  Dewan Perwakilan Rakyat  (DPR) RI dalam mempercepat  terwujudnya  tata  kelola  keuangan yang baik.  PPAKP  dilaksanakan  pertama  kali  oleh  Pemerintah  pada  tahun  2007,  telah  berlangsung selama  4  (empat)  tahun,  dan  telah menjadi  bagian dalam  dinamika  reformasi  keuangan negara yang tengah berlangsung. Sesuai dengan namanya, PPAKP adalah upaya akselerasi akuntabilitas  pengelolaan  keuangan  pemerintah  melalui  peningkatan  kualitas  SDM keuangan.  Patut  diakui,  PPAKP  telah menjadi  satu  ikon  dalam  reformasi  yang  bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para pelaku dan pengelola keuangan negara agar dapat menjalankan tugas sesuai dengan amanat reformasi pengelola keuangan negara.    

Page 21: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

4 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

1.2. Signifikansi Capacity Building dalam Reformasi Manajemen Keuangan Negara   Sebagaimana  diketahui  bahwa  kapasitas  SDM  pada  institusi  pemerintahan  di  Indonesia belum memadai.  Kegagalan  berbagai  program  dan  kegiatan  Pemerintah  kerap  dikaitkan dengan  kualitas  SDM  yang  rendah.  Hal  ini  ditandai  dengan  kualitas  yang  buruk  dalam penyediaan pelayanan publik, kurang efektifnya koordinasi dan komunikasi antar  institusi, serta  belum  transparan  dan  akuntabelnya  pengelolaan  keuangan,  yang  antara  lain tercermin dalam kualitas laporan pertanggungjawaban yang belum baik.   Perolehan  opini  BPK  terhadap  Laporan  Keuangan  Kementerian  Negara/Lembaga  (LKKL) secara umum memiliki variasi yang cukup besar yang mencerminkan belum efektif, efisien, transparan  dan  akuntabelnya  pengelolaan  keuangan  negara.  Pada  pemerintah  pusat  di tahun  2009,  dari  79  entitas  pelaporan  57%  kementerian  negara/lembaga  memperoleh opini  Wajar  Tanpa  Pengecualian  (WTP)/Unqualified,  32,9%  memperoleh  opini  Wajar Dengan  Pengecualian  (WDP)/Qualified,  dan  10,1% memperoleh  opini  Tidak Menyatakan Pendapat  (TMP)/Disclaimer. Adapun  pada  pemerintah  daerah  (Pemda),  kualitas  Laporan Keuangan  Pemerintah  Daerah  (LKPD)  tidak  menunjukkan  kondisi  yang  lebih  baik  dari Pemerintah Pusat. Data tahun 2009 menunjukkan dari 467 Pemda, hanya 4 Pemda (0,86%) memperoleh opini WTP, 283 Pemda  (60,6%) memperoleh opini WDP, 58 Pemda  (12,4%) mendapat opini Tidak Wajar/adverse, serta 122 Pemda (26,1%) memperoleh opini TMP. Di samping itu, tidak memadainya SDM dalam hal jumlah, keterampilan, dan kompetensi telah menciptakan  berbagai  permasalahan  lain  dalam  bidang  pengelolaan  keuangan  negara, seperti ketidakmampuan para pengelola keuangan untuk memenuhi statutory requirement dalam  menyampaikan  rancangan  APBN/APBD  dan  laporan  pertanggungjawaban pengelolaan APBN/APBD kepada DPR/DPRD.   Berbagai permasalahan di atas menjadikan peningkatan kapasitas SDM sebagai salah satu aspek yang signifikan dalam  implementasi reformasi manajemen keuangan negara. Tanpa adanya intervensi Pemerintah dalam meningkatkan kapasitas SDM tersebut, dikhawatirkan reformasi  berjalan  lamban,  tidak  terarah,  bahkan  berpotensi menuai  kegagalan.  Hal  ini antara  lain  disebabkan  kompleksitas  dan  tingkat  kesulitan  dari  reformasi  pengelolaan keuangan negara yang memperkenalkan berbagai hal baru yang diakomodasi dari berbagai praktik  internasional  terbaik.  Transfer  of  knowledge  terhadap  suatu  institusi/entitas memerlukan  suatu  program  capacity  building untuk mengembangkan  keterampilan  atau kompetensi tertentu.   UNDP  menyatakan  bahwa  capacity  building  meliputi  perbaikan‐perbaikan  dalam kemampuan suatu organisasi untuk melaksanakan tugas‐tugas yang sesuai, yang antara lain meliputi  perbaikan  dalam  kemampuan  untuk  mengidentifikasi  masalah, mempertimbangkan  alternatif‐alternatif  yang  tersedia  untuk  menyelesaikan  masalah, 

Page 22: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

5 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

memformulasikan  kebijakan‐kebijakan  yang  efektif,  serta  mengimplementasikan  dan mempertahankan  aktivitas‐aktivitas  yang  sesuai  untuk  dapat memberikan  dampak  bagi  pengembangan  sosio‐ekonomi  (UNDP,  1995).  Capacity  building  juga  dapat  didefinisikan sebagai  penguatan  kapasitas  pegawai  pada  pemerintahan  dalam  merencanakan, mengimplementasikan, mengelola dan mengevaluasi kebijakan, strategi dan program yang didisain untuk memberikan dampak pada kondisi sosial dalam masyarakat (Cohen, 1995).  Selain dari definisi diatas, beberapa penelitian mencoba mengkaji konsep capacity building dari sudut pandang yang berbeda‐beda. Fokus capacity building yang dikembangkan oleh Grindle  (1997)  terletak pada dimensi  (1) pengembangan  SDM;  (2) penguatan organisasi; dan  (3)  reformasi  kelembagaan.  Eade  (1998)  memusatkan  perhatian  pada  dimensi  (1) individu;  (2) organisasi; dan  (3) network.  Sedangkan, World Bank memusatkan perhatian pada 5 dimensi  yakni  (1) pengembangan  SDM;  (2) organisasi;  (3)  jaringan  kerja  interaksi organisasi; (4)  lingkungan organisasi; (5)  lingkungan kegiatan yang  luas. Dengan demikian, capacity building dilihat dari  cakupannya dapat dikatakan  sebagai  strategi menata  input, dan proses dalam mencapai output dan outcome, serta menata feedback untuk melakukan perbaikan‐perbaikan  pada  tahap  berikutnya  (Nurhaeni,  2009).  Jika  strategi  input  terkait dengan  jenis,  jumlah  dan  kualitas  SDM  dan  non  SDM,  strategi  menata  proses  terkait dengan kemampuan kelembagaan untuk merencanakan, mendisain, dan mengembangkan kebijakan  organisasi  dan  manajemen.  Strategi  menata  feedback  berkenaan  dengan kemampuan  untuk melakukan  continuous  improvement melalui  pembelajaran  atas  hasil yang  dicapai,  kelemahan‐kelemahan  input  dan  proses  serta  untuk mencoba melakukan tindakan perbaikan secara nyata.   Benang merah dari berbagai definisi  tersebut adalah bahwa capacity building merupakan upaya  perbaikan  kemampuan  institusi,  individu  dan  kelompok  sehingga  mereka  dapat melaksanakan  tanggung  jawabnya  secara  efektif  dan  efisien.  Dengan  demikian  Capacity Building  secara  umum  didefinisikan  sebagai  berbagai  upaya  dalam  mempromosikan kemajuan sosial dan ekonomi. Dalam arti yang lebih sempit, capacity building didefinisikan sebagai pendidikan dan pelatihan dalam suatu area tertentu.           1.3. Program  Pendidikan  dan  Pelatihan  PPAKP  sebagai  Bagian  Integral  dari  Program 

Capacity Building  Dalam rangka meningkatkan kinerja  organisasi, pengelolaan SDM dipandang sebagai suatu aktivitas yang penting. Dari berbagai aktivitas tersebut, aktivitas pendidikan dan pelatihan berperan utama dalam lingkungan yang kompetitif dan berubah. Untuk dapat bertahan dan berkompetisi,  organisasi  kerap  mengadopsi  pelatihan  sebagai  alat  utama  dalam menjembatani gap ketrampilan pegawainya.   

Page 23: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

6 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

 Pentingnya  pendidikan  dan  pelatihan  dalam  reformasi  manajemen  keuangan  negara setidaknya ditengarai oleh dua hal. Pertama, kenyataan bahwa kapasitas SDM masih minim dan variasi yang besar antar institusi, terutama dalam mengakomodasi berbagai perubahan dalam  proses  dan  prosedur  pengelolaan  keuangan  negara.  Kedua,  tingkat  kesulitan reformasi yang cukup tinggi yang membutuhkan perubahan perilaku SDM melalui program pendidikan dan pelatihan.   Program pendidikan dan pelatihan membantu dalam memperbaiki kualitas SDM sehingga pendidikan dan pelatihan menjadi elemen  kunci peningkatan  kinerja organisasi. Program pendidikan  dan  pelatihan  dapat  menghasilkan  angkatan  kerja  yang  berpendidikan  dan terlatih  secara  baik  (educated  and well‐trained workforce).  Selain  itu,  program  tersebut juga dapat meningkatkan kepercayaan diri pegawai, motivasi dan kepuasan pekerjaan.   Program  pendidikan  dan  pelatihan  terdiri  dari  aktivitas‐aktivitas  pembelajaran  yang terorganisasi yang mampu memperbaiki kinerja  individu melalui perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Aktivitas  tersebut meliputi  identifikasi kebutuhan, disain rencana dan tujuan, dan evaluasi. Substansi dari program pendidikan dan pelatihan itu sendiri harus mengacu para strategi organisasi dan aktivitas‐aktivitas yang dilakukan insitusi.    Berdasarkan  hal  tersebut  di  atas,  Pemerintah  meluncurkan  suatu  inovasi  dalam  SDM berupa  program  pendidikan  dan  pelatihan  yang  masif,  terintegrasi  dan  cepat.  PPAKP sebagai salah satu dari program capacity building sangat strategis untuk menyiapkan SDM keuangan  yang  andal  dan  menjadi  ujung  tombak  dalam  reformasi  keuangan  negara. Program  Percepatan  Akuntabilitas  Keuangan  Pemerintah  yang  dimulai  sejak  tahun  2007 menjadi  bagian  yang  integral  dari  program  capacity  building  yang  diharapkan  dapat mengakselerasi  tujuan  reformasi  keuangan  yakni  akuntabilitas  keuangan  pemerintah. Program tersebut pada awalnya menitikberatkan pada pelaporan keuangan yang kemudian terus  dikembangkan  ke  semua  aspek  pengelolaan  keuangan  negara.  Pengembangan  ini dilaksanakan  dengan  mengingat  bahwa  kualitas  pertanggungjawaban  itu  sendiri  tidak terlepas  dari  kualitas  perencanaan,  penganggaran  dan  pelaksanaan  APBN  serta  kualitas pengelolaan aset dan utang pemerintah.   

 

 

Page 24: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

7 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

 

  

2.1. Peran Strategis SDM dalam Reformasi Manajemen Keuangan Negara 

SDM memiliki peran kunci dalam suatu organisasi. Berbagai elemen dalam organisasi hanya dapat berjalan secara efektif dengan dukungan SDM yang mumpuni. Sistem dan struktur organisasi  yang  baik  tidaklah  cukup  untuk  merespon  berbagai  permintaan  dan menyediakan  pelayanan  yang  berkualitas  serta  memenuhi  berbagai  kepentingan stakeholders dari organisasi. Dengan kata lain, SDM yang berkualitas adalah suatu prasyarat dari  kinerja  organisasi  yang  optimal.  Berbagai  penelitian  telah  membuktikan  bahwa kapasitas  SDM  dan  kinerja  memiliki  hubungan  kasual  sehingga    tidak  dapat  dipungkiri bahwa  SDM  erat  kaitannya  dengan  kinerja  suatu  organisasi  (MacDuffie,  1995; Delery & Doty, 1996; Guhtrie, 2001).     Kinerja SDM yang optimal sebagai tujuan akhir dari berbagai program pengembangan SDM diharapkan  dapat  tercapai  seiring  dengan  terselenggaranya  program‐program  tersebut. Untuk  itu  perlu  dicermati  beberapa  hal  yang  menjadi  penentu  kinerja  dari  seorang pegawai, Robbins  (1996) mengemukakan bahwa kinerja karyawan merupakan  fungsi dan interaksi antara kemampuan (ability), motivasi (motivation), dan kesempatan (opportunity), yang populer disingkat dengan AMO.  Adapun rumusan kinerja:   (P) = (A x M x O)  

  M   = V x E x I                  

dimana,                  

o A = Ability, yakni  kemampuan untuk menetapkan dan atau melaksanakan  suatu sistem dalam pemanfaatan sumber daya dan  teknologi secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal. 

o M  =  Motivation,    yaitu  keinginan  dan  kesungguhan  seorang  karyawan  untuk mengerjakan pekerjaan dengan baik dan berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang  maksimal.  Motivasi  dalam  hal  ini  merupakan  fungsi  dari  Valence  (V), Expectancy  (E),  dan  Instrumentality  (I).  Valence  (V)  adalah  kekuatan  relatif  dari keinginan dan kebutuhan seseorang yang paling dibutuhkan; Expectancy (E) yakni berhubungan dengan pendapat bahwa perilaku tertentu (sebab) akan diikuti oleh hasil  (akibat)  tertentu;  Instrumentality  (I)  adalah  besarnya  kemungkinan  akan terpenuhinya  keinginan  dan  kebutuhan  tertentu  yang  diharapkan  jika  karyawan bekerja secara efektif. 

BAB 2 SDM SEBAGAI SALAH SATU PILAR REFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN 

Page 25: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

8 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

o Opportunity, merupakan kesempatan yang dimiliki oleh karyawan secara  individu dalam  mengerjakan,  memanfaatkan  waktu,  dan  peluang  untuk  mencapai  hasil tertentu. Untuk  memperjelas  hubungan  ketiga  dimensi  kemampuan  (ability),  motivasi 

(motivation)  dan  kesempatan  (opportunity)  dalam  membentuk  kinerja  (performance) seorang karyawan, berikut  ini disajikan sebuah model dimensi kinerja seperti tertera pada Gambar 1.1 di bawah ini. 

   

Sumber : Porter et. al. (1980) 

Gambar 2.1 Dimension of Performance 

 

Cakupan  fungsi  ability  merupakan  gabungan  knowledge,  skill  dan  job  involvement. Implementasi  program  pengembangan  SDM  mentransfer  pengetahuan  (knowledge), meningkatkan keterampilan dan juga keterlibatan seorang karyawan dalam bekerja. Ability yang meningkat, dengan demikian dapat mendorong kinerja seorang karyawan khususnya dalam  reformasi  manajemen  keuangan  negara.  Tanpa  ability,  program‐program  yang tercakup dalam reformasi mustahil dapat terlaksana, apalagi mengingat kompleksitas dari berbagai program tersebut. 

Dari gambar 1.1 tersebut di atas, juga jelas tercermin bahwa selain mempengaruhi kinerja, ability  juga erat kaitannya dengan motivasi dan  job  involvement. Peningkatan ability turut mendorong  meningkatnya  motivasi  yang  dilakukan  oleh  seorang  karyawan  dan meningkatnya kesempatan untuk terlibat dalam suatu pekerjaan.  

Page 26: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

9 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

 

Salah  satu  dari  teori motivasi  adalah  Teori  Insentif  (Incentive  Theory)  yang menjelaskan bahwa  penghargaan,  baik  berwujud  atau  tidak  berwujud,  dapat  diberikan  setelah munculnya suatu tindakan dengan tujuan agar tindakan tersebut diulangi kembali dengan memberikan asosiasi arti positif kepada tindakan tersebut. Teori insentif tersebut meliputi pendorong positif (positive reinforcement), yang membuat seseorang menjadi berbahagia. Menurut teori  insentif, stimuli menarik seseorang untuk bertindak. Teori  insentif berbeda dengan  drive  theory  yang  meliputi  pendorong  negatif  (stimuli  meliputi  penghapusan hukuman).  

Penelitian  menunjukkan  bahwa  jika  seseorang  menerima  penghargaan  segera  setelah dilakukannya suatu tindakan, maka pengaruhnya akan besar. Besarnya pengaruh tersebut akan menurun  dengan  berjalannya  waktu.  Kombinasi  penghargaan  yang  berulang  akan menyebabkan tindakan tersebut berubah menjadi kebiasaan.  

Cakupan motivasi berupa motivasi instrinsik atau ekstrinsik. Motivasi instrinsik berasal dari individu yang didorong oleh minat dan kesenangan dalam melaksanakan tugas, sedangjan motivasi  ekstrinsik  datang  dari  luar  individu  seperti  insentif  atau  penghargaan  (reward) berupa uang dan nilai, dan ancaman hukuman. Penerapan teknis motivasi tidaklah mudah karena  ketidaktepatan  penerapan  teknis  motivasi  dapat  mempunyai  efek  yang membahayakan tujuan. 

Frederick  Herzberg menyatakan  Teori  Dua  Faktor  (Two‐factor  Theory)  tentang motivasi intrinsik/ekstrinsik,  yang  menyimpulkan  ada  faktor  tertentu  di  tempat  kerja  yang menghasilkan  kepuasan  kerja.  Ketidakberadaan  faktor  tersebut  tidak  menimbulkan ketidakpuasan  melainkan  hanya  menghasilkan  tidak  adanya  kepuasan  (no  satisfaction). Faktor  yang  dapat  memotivasi  manusia  berubah  sepanjang  waktu,  tapi  penghargaan sebagai  individu  adalah  salah  satu motivasi  terbesar  dalam  tahap  kehidupan manapun. Faktor yang menghasilkan kepuasan kerja tersebut adalah: 

• Pemotivasi (Motivators), seperti pekerjaan yang menatang, penghargaan, tanggung jawab yang memberikan kepuasan positif, dan  

• Faktor  Higienis  (Hygiene  factors),  seperti  status,  keamanan  pekerjaan,  gaji  dan tunjangan, yang tidak memotivasi namun jika tidak ada akan membuat demotivasi  

Faktor  Higienis  digunakan  karena  seperti  arti  kata  higienis,  keberadaannya  tidak  akan membuat  orang  bertambah  sehat  namun  tidak  beradaannya  akan membuat  kesehatan bertambah buruk. Teori  ini  terkadang disebut "Motivator‐Hygiene Theory" dan/atau "The Dual Structure Theory."  

Program  Pengembangan  SDM  seperti  pada  diklat  PPAKP  yang  dilakukan  pemerintah mendukung  suksesnya  reformasi manajemen  keuangan  negara  serta  pencapaian  kinerja 

Page 27: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

10 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

melalui  pengembangan  elemen‐elemen  sebagaimana  dielaborasi  pada  model  di  atas. Reformasi manajemen  keuangan  negara  telah  diikuti  dengan  berbagai  perubahan  pada struktur  organisasi  dan  proses  kerja  yang mengikuti  fungsi  (structure  follows  functions). Pelaksanaan  fungsi  tersebut, yang  tidak  lain merupakan pelayanan di bidang manajemen keuangan negara,  sangat  tergantung pada  ketersediaan dan  kombinasi  yang  tepat  (right mix)  dari  pegawai  yang  termotivasi.  Tanpa  adanya  SDM  yang memiliki  komitmen  yang tinggi, terdapat kecenderungan bahwa reformasi manajemen keuangan negara tidak akan berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya.  

Implikasi perubahan yang diperkenalkan melalui  reformasi adalah diperlukannya pegawai atau  SDM  yang  memiliki  wawasan  baru,  pengetahuan  dan  keterampilan  yang  baru, termasuk sikap mental (mental attitude) diiringi dengan pola pikir baru untuk beradaptasi terhadap perubahan  struktur dan mekanisme  kinerja organisasi. Terkait dengan  itu,  juga diperlukan  orientasi  kepemimpinan  yang  baru  yang  lebih  bersifat  partisipatif  untuk mendorong kreativitas,  inovasi SDM yang diperlukan dalam merespon berbagai dinamika reformasi itu sendiri.  

Signifikansi SDM semakin meningkat sejak tahun 2000, ketika dimulainya program otonomi daerah dan desentralisasi fiskal secara resmi di Indonesia sejak berlakunya UU No. 22 tahun 1999 dan UU No. 25 tahun 1999, yaitu Pemerintah memberikan sebagian kewenangannya kepada  para  pemerintah  daerah.  Kesenjangan  kapasitas  yang  cukup  besar  di  berbagai daerah di seluruh negara kepulauan di Indonesia, mendorong Pemerintah menjadikan SDM sebagai  salah  satu  prioritas  dalam  reformasi manajemen  keuangan  negara,  di  samping organisasi dan proses kerja. Pemerintah menyadari bahwa kesuksesan program reformasi manajemen keuangan negara sangat tergantung pada ketersediaan SDM dengan kapasitas yang  memadai  di  seluruh  institusi  pemerintahan  di  Indonesia,  termasuk  di  daerah. Minimnya SDM yang terlatih serta kurangnya dukungan dana telah menghambat  jalannya reformasi  pelayanan  publik  di  berbagai  negara  (Hussein,  2006).  Studi  lain  telah menunjukkan  bagaimana  SDM  berperan  secara  positif  terhadap  pertumbuhan  ekonomi (Umeh, 2008).  

Mencermati  signifikansi  SDM  dalam  organisasi  termasuk  dalam  reformasi,  maka  perlu disadari pengembangan kapasitas SDM haruslah dijadikan salah satu pilar dalam reformasi tersebut.  Investasi  dalam  rangka  pengembangan  SDM  seyogyanya  menjadi  strategi organisasi untuk mencapai kinerja yang optimal.   2.2. Permasalahan SDM pada Birokrasi di Indonesia 

Perubahan  fokus  dalam  manajemen  keuangan  negara  perlu  diiringi  dengan  berbagai perubahan  dalam manajemen  SDM menuju  kepada  pendekatan‐pendekatan  yang  lebih strategis (Corby & White, 1999; Daley, 2002). Namun demikian penelitian yang dilakukan di 

Page 28: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

11 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

negara berkembang menunjukkan bahwa perubahan  tersebut  cenderung mengakibatkan pengelolaan  SDM  berfokus  pada  peraturan  dan  bukan  pada  kebutuhan  organisasi  itu sendiri (Turner et al, 2010). 

Hampir  semua  penelitian  yang  dilakukan  terkait  dengan  Indonesia  merekomendasikan pentingnya peningkatan kualitas SDM dalam mencapai berbagai tujuan bernegara. Sebagai negara berkembang,  Indonesia masih  terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM terutama di  lingkungan  birokrasi.  Secara umum, permasalahan  SDM di  Indonesia  adalah rekrutmen  yang  masih  dilakukan  secara  sentralisasi  dan  praktik  promosi  yang  lebih menitikberatkan  pada  senioritas  dan  kesesuaian  dengan  budaya  organisasi,  bukan  pada kemampuan  pegawai  (Turner  et  al,  2010).  Selain  itu  lemahnya  institusi  juga merupakan salah satu permasalahan SDM di Indonesia.  

Institusi berkaitan dengan aturan main yang telah dilembagakan dan untuk diterapkan bagi para  pelaku  organisasi,  termasuk  para  pegawai.  Institusi  yang  kuat  diperlukan  untuk menjadi  framework  dalam  rangka mengeksekusi monitoring  dan  sanksi  yang  cukup  bagi pemberlakuan  suatu  peraturan.  Hal  ini  berdampak  pada  pemberian  insentive  bagi  para pegawai. Kurangnya  insentif bagi pegawai tercermin antara  lain dari praktik promosi yang lebih berorientasi pada senioritas dibanding kapabilitas dan kinerja serta sistem penggajian yang belum dapat memotivasi para pegawai untuk melaksanakan tugasnya.  

Sistem penggajian yang  ideal  seyogyanya memenuhi dua  syarat yakni:  (1) adil dan  sesuai dengan  beban  pekerjaan  dan  tanggungjawabnya;  dan  (2) mampu memacu  produktivitas dan menjamin  kesejahteraan  (BKN,  2004).  Namun  demikian,  studi menunjukkan  bahwa sistem  penggajian  di  Indonesia  masih  banyak  mengandung  kelemahan,  seperti  masih rendahnya take home pay atau pendapatan yang dibawa pulang oleh seorang PNS, adanya ketimpangan  antara  jumlah  gaji  yang  diterima  oleh  pegawai  sektor  publik  dan  pegawai swasta,  serta  sistem  penggajian  yang  belum  dapat memberikan  jaminan  hidup  di masa depan  atau  pensiun  (Pramusinto,  2010).  Walaupun  sistem  promosi  dan  penggajian/ remunerasi terus diperbaiki dalam reformasi sektor publik yang telah dimulai di beberapa K/L, perlu juga diperhatikan bahwa setiap mekanisme pengembangan SDM harus dikaitkan dengan insentif yang dapat memfasilitasi SDM untuk dapat melaksanakan tugasnya secara optimal.  

Permasalahan klasik  lain yang terkait erat dengan kapasitas SDM adalah kinerja SDM yang tidak optimal. Kinerja  itu sendiri sangat erat kaitannya dengan sistem dan pola rekrutmen serta  pengangkatan  pegawai  di  pemerintahan.  Pengelolaan  SDM  seyogyanya  dilakukan dalam rangka memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi. Belum optimalnya kinerja SDM di Indonesia  dapat  dilihat  dari  berbagai  aspek  terkait  dengan  penyelesaian  pekerjaan  dan penyediaan  pelayanan  publik.  Di  bidang  keuangan  negara,  kinerja  dapat  dilihat  dari 

Page 29: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

12 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

kemampuan institusi unutk menyerap anggaran, ataupun mencapai target yang ditetapkan berikut output yang dihasilkan.  

2.3.  Tantangan  Membangun  Kapasitas  SDM  dalam  Konteks  Institusi  yang Terdesentralisasi  

 Sejak masa  transisi demokrasi  tahun 1999,  Indonesia  telah memasuki program  reformasi pemerintah daerah, yang meliputi desentralisasi politik, administrasi, dan keuangan yang bertujuan  meningkatkan  tata  kelola  yang  demokratis.  Reformasi  tersebut  juga  telah meletakkan  suatu  pondasi  penataan  organisasi  yang  bertujuan  menciptakan  check  and balances  mechanism  dalam  struktur  institusi  yang  berjenjang  dan  terdesentralisasi. Penjenjangan tersebut dilakukan di semua aspek pengelolaan keuangan negara dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Pemerintah  juga menerapkan prinsip  let’s  the manager manages yang memberikan fleksibilitas pada para pengelola keuangan negara.  Namun demikian, adopsi proses desentralisasi tidak dapat mengabaikan masalah yang ada mengenai  tantangan  kapasitas  SDM  pada  institusi  yang  terdesentralisasi.  Struktur pemerintah  yang  berjenjang  tersebut,  walaupun  memiliki  otonomi  dalam  pengelolaan keuangannya,  masing‐masing  memerlukan  adanya  suatu  sinkronisasi  dan  harmonisasi sehingga  program‐program  yang  dilakukan  pada  suatu  tingkatan  tidak  tumpang  tindih (overlapping) dengan program/kegiatan yang dilakukan pada tingkatan lain.   Oleh  karena  itu,  struktur  institusi  yang  terdesentralisasi,  ditambah  dengan  minimnya kapasitas SDM, menjadikan pendidikan dan pelatihan perlu dilakukan dengan strategi dan tehnik yang tepat untuk memastikan penyebaran keterampilan dan kompetensi ke semua pengelola  keuangan.  Dalam  struktur  institusi  seperti  itu,  transfer  of  knowledge menjadi lebih kompleks dan proses diseminasi menjadi lebih panjang.   Strategi  tersebut  dapat  berupa  customized  strategy  yang  perlu  disesuaikan  dengan kapasitas  dan  kemampuan  suatu  institusi.  Customized  strategy  dapat  dilakukan melalui adaptasi program pendidikan dan pelatihan dengan melakukan penyesuaian‐penyesuaian seperlunya agar program tersebut dapat sesuai dengan kebutuhan masing‐masing institusi yang notabene memiliki perbedaan. Walaupun Blanket strategy penting digunakan untuk implementasi  yang  bersifat  big  bang,  strategi  tersebut  perlu  juga  dibarengi  dengan customized strategy.     

Page 30: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

13 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

2.4.  Strategi  Pengembangan  SDM  dalam  Akselerasi  Pencapaian  Tujuan  Reformasi Manajemen Keuangan Negara  

Strategi  pengembangan  SDM  dalam  upaya  percepatan  pencapaian  tujuan  reformasi manajemen keuangan negara patut memperhatikan berbagai permasalahan dan tantangan dalam  rangka  pengembangan  konsep  dan  regulasi,  dan  implementasi  manajemen keuangan negara, sehingga diharapkan dapat dikembangkan suatu program pelatihan dan pendidikan yang lebih efektif.    Pemerintah  telah  menyadari  bahwa  pengembangan  SDM  adalah  salah  satu  isu  dalam implementasi reformasi manajemen keuangan negara, di samping kemauan politik (political will), komitmen pimpinan K/L atau Pemda, dukungan dana dan teknologi, dan reward and punishment system. Untuk tahap awal, Pemerintah melakukan inventarisasi SDM di bidang perencanaan, penganggaran, akuntansi dan pelaporan keuangan dan mengupayakan agar penempatan SDM sesuai dengan kompetensi.   2.4.1. Program  Pendidikan  dan  Pelatihan  yang  Relevan,  Komprehensif  dan  Dapat 

Dimengerti  Program  pendidikan  dan  pelatihan  adalah  bagian  dari  strategi  utama  dalam  rangka mengembangkan  kapasitas  SDM.  Hampir  seluruh  institusi  baik  institusi  privat  maupun publik melaksanakan program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan,  ketrampilan  dan  keahlian  pegawainya.  Bahkan  anggaran  yang  besar  juga dikucurkan  agar  pendidikan  dan  pelatihan  dapat  mencapai  tujuannya.  Namun permasalahan  yang  kerap  terjadi  terutama  pada  institusi  publik  adalah  tidak  efektifnya program  pendidikan  dan  pelatihan.  Substansi  yang  ditawarkan  dalam  program‐program tersebut banyak yang  tidak  relevan dan  tidak menyentuh kebutuhan para pegawai. Pada institusi yang besar, program diklat yang parsial yang pelaksanaannya  terpisah‐pisah  juga menimbulkan masalah baru yakni tidak terpenuhinya kebutuhan seluruh pegawai. Sebagai akibatnya  program  diklat  kerap  hanya menjadi  kegiatan  rutin  semata  tanpa  pencapaian sasaran yang jelas.  

 Mencermati permasalahan tersebut di atas, Pemerintah menyadari bahwa program diklat haruslah  relevan,  komprehensif  dan  dapat  dimengerti.  Dalam  rangka  menyusun  suatu program diklat  yang  relevan diperlukan  suatu perencanaan  yang didasarkan  atas  analisis kebutuhan  (need  assessment)  yang  dikaitkan  dengan  reformasi  manajemen  keuangan negara yang tengah berlangsung. Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah (PPAKP)  pada  awalnya  dimulai  dengan  kesadaran  bahwa  baik  jumlah maupun  kapasitas  pengelola  keuangan  khususnya  di  tingkat  kementerian  negara/lembaga  sangat  rendah. 

Page 31: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

14 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Diklat  PPAKP  disusun  sesuai  dengan  cakupan  pengelolaan  keuangan  yang  pada  awalnya difokuskan  pada  para  pelaksana  yang  kemudian  dikembangkan  untuk  para  pimpinan (manajer). Pendekatan tersebut diharapkan dapat menghasilkan disain pelatihan yang lebih tepat untuk menjawab kebutuhan instansi pemerintah.  

 2.4.2.  Peningkatan Komitmen Politik (Political Commitment)  Implementasi  dari  program  pendidikan  dan  pelatihan  erat  kaitannya  dengan  komitmen pimpinan sebagai inti dari manajemen. Komitmen adalah kerelaan untuk bekerja keras dan memberikan  energi  serta  waktu  untuk  sebuah  pekerjaan  (job)  atau  aktivitas  (Hornby: 2000). Hal  ini  juga dipertegas oleh  Lee and Olshfski  (2002) bahwa komitmen merupakan sebuah konstruk multidimensional yang berhubungan dengan berbagai cara individu untuk menuju  pada:  sesuatu  yang  superior,  kelompok  kerja,  organisasi,  dan  akhirnya melayani masyarakat. Menurut Burr and Girardi (2002) komitmen merupakan suatu sikap kerja (job attitude)  atau  keyakinan  yang  mencerminkan  kekuatan  relatif  dari  keberpihakan  dan keterlibatan  individu  pada  organisasi  secara  khusus.  Disamping  itu,  Salancik  (1988)  juga mengungkapkan  bahwa  komitmen  merupakan  suatu  keadaan  dimana  individu  telah mengikat tindakannya terhadap keyakinan yang mendukung kegiatan dan keterlibatannya sendiri. 

Dari  beberapa  konsep  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  komitmen  itu  merupakan perwujudan  dari  kerelaan  seseorang  dalam  bentuk  pengikat  diri  dengan  diri  sendiri (individu) atau dengan organisasi yang digambarkan oleh besarnya usaha  (tenaga, waktu, dan pikiran) untuk mencapai tujuan pribadi dan visi bersama. Komitmen berfungsi sebagai motor  penggerak  bagi  sumber  dan  fungsi manajemen  lainnya,  seperti  komitmen  untuk mengucurkan dana atas program tersebut dan menempatkan atau menunjuk pegawai yang sesuai untuk mengikuti program dimaksud.  

Komitmen politik  adalah masalah  klasik  yang dihadapi  dalam  penyelenggaraan program‐program  pemerintah. Menyadari  hal  tersebut,  maka  strategi  yang  perlu  dikembangkan dalam  akselerasi  pencapaian  tujuan manajemen  keuangan  negara  perlu mencermati  hal tersebut dengan melakukan upaya‐upaya yang dapat mendorong meningkatkan komitmen pimpinan.   Strategi untuk meningkatkan komitmen  ini antara  lain dapat dilakukan melalui diseminasi yang  intensif dan pembuatan kontrak politik. PPAKP tidak dapat dipungkiri terkait dengan kontrak kinerja antara Presiden dan para menterinya pada tahun 2009 mengenai komitmen untuk meningkatkan opini BPK terhadap Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Kontrak  tersebut mau  tidak mau  direspon  oleh  pimpinan  K/L  (termasuk  Pemda)  untuk 

Page 32: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

15 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

berpartisipasi  dalam  melibatkan  jajarannya  dalam  PPAKP  dan  berkontribusi  terhadap pengembangannya.   2.4.3. Peningkatan Insentif  Seperti  yang  telah  diuraikan  di  atas,  insentif  adalah  salah  satu  permasalahan  yang  pelik dalam  konteks  reformasi  manajemen  keuangan  negara.  Peningkatan  insentif  dapat dijadikan  strategi  dalam  meningkatkan  produktivitas  dan  semangat  kerja  aparat pemerintah.  Untuk  itu  perlu  dipastikan  bahwa  insentif  yang  diterima  dapat memotivasi pegawai  melalui  pemberian  kompensasi  berdasarkan  kinerja.  Insentif  yang  memadai diharapkan  dapat memperbaiki  kinerja melalui  perubahan mekanisme  dan  budaya  kerja pada aparatur pemerintah.   Strategi  ini  telah  diimplementasikan  melalui  PMK  Nomor  100/PMK.02/2010  tentang Standar  Biaya  Tahun  2011  yang  mengatur  pemberian  honorarium  pengelola  Sistem Akuntansi  Instansi  (SAI). Di masa  depan,  strategi  ini  direncanakan  akan  diterapkan  pada lulusan PPAKP terkait dengan sertifikasi yang akan dilakukan bagi para pengelola keuangan. Insentif  akan  diberikan  bagi  para  pengelola  keuangan  yang  bersertifikasi  untuk  dapat memfasilitasi  peningkatan  kinerja  dalam  rangka  mencapai  keberhasilan  implementasi reformasi manajemen keuangan negara.   2.4.4. Kerjasama Intra dan Inter‐Institusi  Kerja  sama dalam  lingkup organisasi  internal dan dengan organisasi  eksternal  juga perlu diperhatikan  dalam  rangka  pengembangan  SDM  khususnya  PPAKP.  Hal  ini  mengingat konteks  organisasi  pemerintahan  di  Indonesia  yang  bersifat  terdesentralisasi.  Proses pengelolaan keuangan negara yang bersifat gradual dan berjenjang memerlukan kerja sama intra dan inter‐institusi akibat inter‐dependensi antara satu organisasi dan organisasi lain.   Pengembangan  SDM  juga memerlukan  kerja  sama  dalam  rangka mentransfer  ilmu  dari pihak/organisasi  yang memiliki  keahlian  (expertise)  kepada  pihak  lainnya.  PPAKP  sendiri pada dasarnya  tidak dapat berlangsung  tanpa adanya kerja  sama  intra dan  inter‐institusi dimaksud. Untuk  itu, pihak kementerian negara/lembaga  seyogyanya memiliki  komitmen yang  tinggi  untuk  mengirimkan  SDM  yang  tepat  untuk  mengikuti  pelatihan  sehingga sasaran  dan  tujuan  itu  dapat  tercapai.  Tanpa  adanya  kerja  sama  dari  kementerian negara/lembaga, sulit untuk menyelenggarakan suatu program pelatihan, termasuk PPAKP, secara efektif dan optimal.   

Page 33: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

16 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Kerja  sama  dan  koordinasi  yang  dilakukan  dalam  PPAKP  dilakukan  dengan  melibatkan seluruh partisipan pelatihan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Tidak adanya koordinasi dan kerja sama yang intensif, misalnya dalam penentuan peserta pelatihan, dapat berakibat pada  ketidakefektifan  penyelenggaraan  PPAKP.  Hal  ini  disebabkan  kebutuhan  dan kemampuan SDM suatu institusi paling diketahui oleh institusi yang bersangkutan.   2.4.5. Pengembangan SDM yang Terintegrasi, Masif dan Cepat 

Program pengembangan  SDM perlu dilaksanakan  secara  terintegrasi. Parsialitas program diklat kerap menghadapi berbagai permasalahan, antara  lain kebutuhan yang  tidak dapat dipahami  secara  utuh,  inefisiensi  dalam  mobilitas  sumber  daya,  dan  tidak  optimalnya pencapaian tujuan pelaksanaan pelatihan tersebut. Mencermati potensi kendala tersebut, program pengembangan SDM yang terintegrasi perlu dipertimbangkan dengan melibatkan semua stakeholders dalam proses tersebut. Keterlibatan dapat dilakukan baik pada tahapan perencanaan  yakni  pada  saat  proses  penilaian  kebutuhan  pelatihan  (need  assessment), tahapan pelaksanaan, maupun  tahapan monitoring dan evaluasi yang dapat memberikan feedback  bagi pembuat/pengembangan kebijakan SDM.  

Pengembangan SDM yang masif (bersifat luas) dan cepat juga dibutuhkan dalam reformasi manajemen keuangan negara saat ini. Kompleksitas substansi reformasi dan risiko kerugian negara  akibat  pengelolaan  yang  tidak  profesional  adalah  beberapa  contoh  alasan diperlukannya  cakupan  yang  luas  dan  implementasi  yang  cepat  untuk  meraih  tujuan pengembangan SDM dimaksud.  

 

Page 34: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

17 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

    

 3.1. Kerangka Pemikiran  Reformasi pengelolaan keuangan negara dapat dijalankan apabila didukung oleh Sumber Daya  Manusia  (SDM)  yang  kompeten  baik  di  lingkungan  kementerian  negara/lembaga maupun  Kementerian  Keuangan  sehingga  tercipta  sinergi  dalam  pengelolaan  keuangan negara. Namun demikian, setelah kurang lebih 6 (enam) tahun reformasi keuangan negara bergulir,  sinergi  yang  diharapkan  belum  tercapai  secara  optimal  dikarenakan minimnya SDM  yang  berkualitas  pada  unit‐unit  pemerintahan.  Untuk  itu  diperlukan  upaya peningkatan kapasitas SDM (capacity building) untuk menyediakan kebutuhan tenaga yang andal dan kompeten.  Pada  satu  sisi,  jumlah pegawai pemerintahan  relatif  cukup banyak, namun pada  sisi  lain dalam  hal  kompetensi  keuangan  dan  akuntansi  jumlah  tersebut  relatif  sedikit.  Untuk menjembatani  kekurangan pegawai  yang  kompeten dan  kelebihan  jumlah  pegawai  yang potensial  di  atas,  pemerintah  telah mendisain  suatu  program  pelatihan  yang  bertujuan membekali  para  pegawai  yang  berpotensi  namun  tidak  memiliki  kompetensi  sehingga mendapatkan keterampilan yang terstandarisasi di bidang akuntansi dan keuangan negara. Program  pelatihan  tersebut  dikenal  dengan  nama  Program  Percepatan  Akuntabilitas Keuangan Pemerintah (PPAKP).   Program pelatihan PPAKP  telah diadakan sejak  tahun 2007 dan  telah dilaksanakan secara rutin  tiap  tahunnya.  Kemudian  untuk  tahun  2010,  seiring  dengan  semakin  kompleksnya permasalahan  dan  tuntutan  untuk  peningkatan  komitmen  pimpinan  kementerian negara/lembaga terhadap pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara, maka selain kelas reguler PPAKP yang selama ini telah menghasilkan tenaga operator untuk penyusunan Laporan  Keuangan  Kementerian  Negara/Lembaga,  diselenggarakan  pula  kelas  ’khusus’  yang diperuntukkan bagi level manajerial di kementerian negara/lembaga (Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Penanda Tangan SPM (PP‐SPM). Hal  ini menjadi semakin krusial mengingat para menteri/pimpinan  lembaga Kabinet Indonesia  Bersatu  II  yang  dilantik  pada  tanggal  22 Oktober  2009  telah menandatangani Kontrak Kinerja dengan Presiden yang berisi target kinerja yang harus dicapai, dimana salah satu  target  kinerja  tersebut  adalah  bahwa  Laporan  Keuangan  Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan harus mencapai opini audit terbaik yakni Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) paling lambat tahun 2011.  

BAB 3 PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH 

Page 35: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

18 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

CAPACITY BUILDING 

Menciptakan  sumber daya manusia di bidang  keuangan  yang  kompeten dalam  menjalankan  tugas  di  bidang Keuangan Negara 

Pola rekrutmen 

Program peningkatan partisipasi, penguatan sistem manajerial dsb 

PPAKP 

Peningkatan remunerasi 

Reformasi Manajemen Keuangan Negara 

Reformasi institusi 

Reformasi proses kerja 

Reformasi SDM 

Untuk mencapai hasil yang diharapkan  tersebut, maka  tahapan program PPAKP dibagi ke dalam  3  (tiga)  sub  program  yang  terintegrasi  dan  berhubungan  satu  sama  lain,  yaitu program  pelatihan,  rekrutmen,  dan  pemberian  insentif.  Program  pelatihan  mencakup kegiatan pembangunan kapasitas SDM pengelola keuangan melalui pemberian sertifikasi atau  pernyataan  memiliki  komptensi  melaksanakan  tugas  di  bidang  keuangan,  misalnya kompetensi menyelenggarakan  kegiatan  akuntansi  dan  pelaporan.  Program  rekrutmen mencakup  kegiatan  rekrutmen  SDM  pada  unit  pengguna  SDM,  baik  berupa  kegiatan rekrutmen  awal  tenaga  S1/DIII  jurusan  akuntansi  maupun  kebijakan  pola mutasi/rotasi/promosi yang mempertimbangkan kompetensi khusus dan persyaratan telah mengikuti  pelatihan  dan/atau  kebijakan  pengembangan  kompetensi  melalui program pelatihan sebelum seseorang dikenai kebijakan mutasi/rotasi/promosi tersebut. Sedangkan yang terakhir, program pemberian insentif mencakup pemberian insentif yang menarik bagi para   SDM   berkompeten/bersert i f ikas i   yang   telah   melaksanakan tugas berkaitan dengan kompetensi tersebut. Dalam jangka panjang, sesuai dengan amanat untuk  membentuk   suatu   jabatan   fungsional   pengelola   perbendaharaan, maka pemberian insentif ini akan dilekatkan pada penyandang jabatan fungsional tersebut.  

  

     

     

          

  

    

Gambar 3.1 Reformasi Manajemen Keuangan Negara  

Page 36: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

19 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

 3.2. Tujuan PPAKP Tujuan  pertama  dari  Program  Percepatan  Akuntabilitas  Keuangan  Pemerintah  (PPAKP) adalah  menciptakan  sumber  daya  manusia  di  bidang  keuangan  yang  kompeten  dalam menjalankan  tugas  di  bidang  Keuangan  Negara.  Guna  mencapai  tujuan  ini,  PPAKP memperbaiki  penguasaan  pegawai  akan  pengetahuan  dan  keterampilan  pengelolaan keuangan Pemerintah Pusat sehingga pegawai menjadi  ‘siap’ dalam menjalankan tugas di bidang  keuangan  dan  pelaporan  sebagaimana  standard  operating  procedures  yang mengaturnya.   Tujuan berikutnya dari PPAKP adalah menciptakan keterpaduan antara upaya peningkatan akuntabilitas keuangan pemerintah dan pengembangan karier bagi SDM yang mengemban tugas tersebut. Melalui tujuan ini diharapkan para pegawai yang sudah dididik pada PPAKP dapat  ditempatkan  pada  posisi/jabatan  yang  berhubungan  dengan  keuangan  ataupun pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) sehingga investasi yang cukup besar tidak menjadi terbuang sia‐sia. 

 3.3. Sasaran Dari program  ini diharapkan  tercapainya outcome berupa  akuntabilitas  keuangan negara yang andal. Hal ini dapat diukur melalui LKKL dan LKPP yang dihasilkan mendapatkan opini dari pemeriksa berupa  “Wajar Tanpa Pengecualian”. Untuk mencapai hasil  ini diperlukan beberapa keluaran secara bertahap dan berkesinambungan antara lain: 

1. Peningkatan  komitmen  pimpinan  satuan  kerja  terhadap  transparansi  dan akuntabilitas  pengelolaan  keuangan  negara,  yaitu  pimpinan  satuan  kerja  yang memahami  dan melaksanakan  pengelolaan  dan  pertanggungjawaban  keuangan negara yang baik;  

2. SDM  yang  terdidik, ditandai  dengan  perolehan  sertifikasi  serta mengoptimalkan penyebarannya  melalui  penempatan  pada  bidang  tugas  pengelolaan  keuangan negara dengan titik berat pada penyusunan laporan keuangan; 

3. Manajemen pengembangan karier berdasarkan kompetensi; 4. Penyusunan laporan keuangan kementerian negara/lembaga yang terdiri dari LRA, 

Neraca, dan CaLK yang memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan, yaitu: relevan,  andal,  dapat  diperbandingkan,  dan  dapat  dipahami,  sehingga  dapat diyakini kewajarannya oleh pemeriksa eksternal.   

3.4. Cakupan dan Target Peserta Target  peserta  pelatihan  pengelolaan  keuangan  negara  ini  ditujukan  kepada pegawai  yang  telah atau yang akan melaksanakan sistem pengelolaan keuangan negara. Kemudian untuk tahun 2010 dengan diselenggarakannya kelas managerial selain kelas reguler  yang  telah  ada  sebelumnya,  peserta  pelatihan  PPAKP  juga  berasal  dari  para 

Page 37: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

20 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

pejabat yang terkait dengan pengelolaan keuangan negara, yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan  sampai  dengan  pelaporan  keuangan,  seperti:  (i)  Kabag  Perencanaan  dan Penganggaran;  (ii)  Kabag  Keuangan;  (iii)  Kabag  Perlengkapan;  (iv)  Kabag  Akuntansi  dan Pelaporan Keuangan; (v) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA); (vi) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);  (vii)  Pejabat  Penerbit  dan  Penandatangan  SPM  di  lingkungan  Kementerian Negara/Lembaga;  dan  (viii)  Pejabat  Eselon  II/III/IV  yang  ditunjuk  oleh  pejabat  yang berwenang untuk mengikuti PPAKP terkait bidang tugas sehari‐hari berhubungan langsung dengan pengelolaan keuangan negara.   3.5. Komponen PPAKP  Diklat  PPAKP  terdiri  dari  kelas  untuk  pengajar  yang  akan  dipersiapkan  untuk  menjadi narasumber  dan  kelas  untuk  peserta  yang  akan  dididik  menjadi  pengelola  keuangan negara.    

• Kelas untuk Pengajar/Narasumber  Untuk  mendukung  terlaksananya  program  pelatihan  ini,  maka  diadakan  rekrutmen tenaga pengajar yang harus memenuhi kompetensi akademik yang memadai, memiliki pengalaman  praktik  akuntansi  dan  pelaporan  keuangan  yang  cukup,  dan mempunyai kemampuan  untuk melakukan  transfer  keilmuan  dengan  baik.  Tenaga  pengajar  yang memenuhi  spesifikasi  ini  diambil  dari  berbagai  institusi  melalui  proses  seleksi  dan training narasumber, yang terdiri dari Program Training of Trainers (ToT) dan Program Pembekalan   Program  ToT  dan  Program  Pembekalan  dirancang  untuk  para  pegawai  yang  dinilai mempunyai  kompetensi  di  bidang  pengelolaan  keuangan  negara  berdasarkan pengalaman  kerjanya.  Namun  demikian  Program  ToT  diberikan  secara  komprehensif dan mendalam untuk mereka yang dinilai mempunyai potensi untuk menjadi pengajar PPAKP namun masih perlu meningkatkan pengetahuan konsep dan teori dalam bidang pengelolaan  dan  pertanggungjawaban  keuangan  negara  serta  konsep  dan  teori mengajar.  Sementara  Program  Pembekalan  lebih  menekankan  kepada  persamaan  persepsi atas konsep dan praktik pengelolaan keuangan negara.  Program training narasumber diberikan dalam empat kelompok materi, yaitu kelompok materi  UU  Keuangan  Negara,  kelompok materi  Akuntansi,  kelompok materi  aplikasi Sistem  Akuntansi  Keuangan  (SAK),  dan  kelompok  materi  aplikasi  Sistem  Informasi Manajemen  dan  Akuntansi  Barang Milik  Negara  (SIMAK  BMN)  sesuai  dengan materi yang  akan  diberikan  pada  diklat  PPAKP.  Satu  kelompok materi  terdiri  dari  beberapa materi,  seperti  kelompok  materi  UU  Keuangan  Negara  terdiri  dari  Paket  UU, Manajemen  Kas,  Utang,  dan  Aset,  Sistem  Penganggaran,  dan  Sistem  Penerimaan  & 

Page 38: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

21 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Pengeluaran.  Kelompok  materi  Akuntansi  terdiri  dari  Bagan  Akun  Standar,  Standar Akuntansi  Pemerintahan,  Business  Process  SAK,  Business  Process  SIMAK  BMN, Pelaporan  Keuangan  dan  Kinerja  Instansi  Pemerintah  (PKKIP),  dan  Analisis  Laporan Keuangan. Pembagian peserta program training dilakukan dengan mempertimbangkan pilihan  peserta  dan  kebutuhan  akan  pengajar  untuk  kelompok materi  di  atas.  Oleh karena  itu pengajar  lulusan program  training narasumber PPAKP menguasai beberapa materi sesuai dengan kelompok materi yang diikutinya dan penugasan pengajaran pada diklat PPAKP didasarkan pada kelompok yang dikuasainya itu.     

• Kelas untuk Peserta Kelas untuk peserta diklat PPAKP terdiri dari:     

1. Kelas PPAKP Reguler Kelas  Reguler  seperti  yang  telah  berlangsung  sejak  tahun  2007,  program  ini mencakup kegiatan peningkatan kapasitas SDM para operator dan staf akuntansi dan keuangan melalui pemberian sertifikasi atau pernyataan memiliki kompetensi melaksanakan  tugas  di  bidang  akuntansi  dan  keuangan,  misalnya  kompetensi menyelenggarakan kegiatan akuntansi dan pelaporan. 

Metode pembelajaran untuk Kelas Reguler dilakukan melalui ceramah, diskusi dan praktik  pengelolaan  keuangan  negara  dengan  menggunakan  program  aplikasi. Materi  pelatihan  akuntansi  akan  banyak  diberikan  dalam  bentuk  praktik,  baik mengoperasikan  sistem akuntansi berbasis komputer maupun penyajian  laporan keuangan.  Bahan  ajar  untuk  pelatihan  Kelas  Reguler  meliputi  peraturan perundang‐undangan  di  bidang  keuangan  negara  dan  pedoman  akuntansi  serta modul  pelatihan  yang  mencakup  teori,  latihan,  dan  praktik.  Modul  pelatihan tertentu disiapkan dalam bentuk multi media, terutama untuk materi yang sangat mendasar, atau sulit dipahami, dan business process yang perlu perhatian besar. Adapun kurikulum program PPAKP untuk kelas reguler mencakup: a) Paket Undang‐Undang Bidang Keuangan Negara   b) Manajemen  Aset, Utang, dan Kas       c) Perencanaan dan Penganggaran       d) Pelaksanaan Anggaran dan Bagan Akun Standar   e) Dasar‐Dasar Akuntansi          f) Penyusunan Laporan Keuangan         g) Standar Akuntansi Pemerintahan         h) SIMAK (dan Aplikasi SIMAK‐BMN) dan Ujian Praktek   i) SAK (dan Aplikasi SAK) dan Ujian Praktek    j) Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah   k) Analisis Laporan Keuangan         

Page 39: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

22 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

l) Ujian  Ujian untuk kelas reguler meliputi ujian praktik aplikasi (SAK dan SIMAK‐BMN) dan ujian  tulis.  Kepada peserta  kelas  reguler  yang  tidak  lulus diperkenankan mengikuti ujian ulangan bersamaan dengan ujian  yang diselenggarakan pada angkatan  berikutnya. Ujian  ulangan maksimum  2  (dua)  kali  dan  harus  dapat diselesaikan  dalam waktu  2  (dua)  tahun  dan  apabila  dalam waktu  tersebut peserta  di  maksud  dinyatakan  tidak  lulus  maka  tidak  diperkenankan  lagi mengikuti  ujian.  Syarat  kelulusan  untuk  peserta  PPAKP  kelas  reguler  adalah sebagai berikut: 

a) Kriteria kelulusan: 1) Absensi minimal   77% 2) Rata‐rata Ujian Tertulis I dan II minimal 45 3) Rata‐rata Ujian Praktek minimal 50 4) Total Nilai Tertimbang Peserta minimal 70  

b) Kontribusi unsur‐unsur kelulusan: 1) Partisipasi (10%) 2) Absensi (10%) 3) Ujian Praktek (50%) 4) Ujian Tertulis (30%) 

 2. Kelas PPAKP Manajerial 

Kemudian  untuk  Kelas  Manajerial  yang  baru  dimulai  pada  tahun  2010 diperuntukkan bagi level manajemen di satuan kerja kementerian negara/lembaga seperti  Kuasa  Pengguna Anggaran,  pejabat  eselon  III  dan  IV  yang  terkait  dengan pengelolaan  keuangan  negara,  Pejabat  Pembuat  Komitmen,  dan  Pejabat Penandatangan  SPM.  Kelas  manajerial  diselenggarakan  sebagai  bentuk  upaya Kementerian  Keuangan  untuk  terus  memelihara  dan  meningkatkan  komitmen pimpinan kementerian negara/lembaga terhadap pengelolaan keuangannya. Hal ini sejalan  dengan  strategi  yang  sejak  awal  diperhitungkan  oleh  Pemerintah  untuk meningkatkan komitmen politik tersebut. Metode  pembelajaran  untuk  Kelas  Manajerial  dilakukan  melalui  ceramah  dan diskusi tentang pengelolaan keuangan negara, demo aplikasi pengelolaan keuangan negara, maupun  penyajian  laporan  keuangan. Dalam  pelatihan  ini  untuk materi‐materi tertentu akan diberikan dalam bentuk pelatihan dengan multi media. Bahan ajar untuk  Kelas Manajerial antara lain mencakup peraturan perundang‐undangan di bidang  keuangan negara dan pedoman  akuntansi  serta modul pelatihan,  yang mencakup  teori. Pelatihan  ini banyak diberikan dalam bentuk diskusi dengan alat bantu ajar yang diperlukan adalah papan tulis, flip chart, komputer, dan LCD. 

 

Page 40: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

23 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Untuk  Kelas  Manajerial  tidak  dilaksanakan  ujian  namun  didahului  pre  test  dan diakhiri  post  test  untuk  mengetahui  kemampuan  peserta  sebelum  dan  setelah mengikuti pelatihan. Kemudian untuk  sertifikat kelas manajerial diberikan kepada peserta  yang menghadiri  kelas minimal  80%.  Adapun  kurikulum  program  PPAKP untuk Kelas Manajerial mencakup mata ajar sebagai berikut : a) Paket Undang‐Undang Bidang Keuangan Negara b) Perencanaan dan Penganggaran (Siklus APBN) c) Pelaksanaan Anggaran, termasuk sistem penerimaan dan pengeluaran anggaran 

dan manajemen kas           d) Manajemen Aset             e) Bagan Akun Standar           f) Standar Akuntansi Pemerintahan      g) Sistem Akuntansi Instansi (termasuk pengenalan aplikasi)       h) Analisis Laporan Keuangan dan PKKIP i) Sistem Pengendalian Internal  (termasuk reviu atas LKKL)   

           

 

Page 41: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,
Page 42: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

24 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

   

 

 

4.1. Identifikasi dan Penilaian Kebutuhan Pengelola Keuangan Negara 

4.1.1. Kompetensi yang Dibutuhkan 

Kompetensi didefinisikan sebagai karakteristik dasar seseorang yang ada hubungan sebab‐akibatnya dengan prestasi kerja yang  luar biasa atau dengan efektivitas kerja. Kompetensi dibentuk  oleh  tiga  komponen  utama  yaitu  pengetahuan,  keterampilan  dan  perilaku individu (Spenser dan Spenser, 1994). Ketiga komponen tersebut dipengaruhi oleh konsep diri, sifat bawaan dan motif yang secara rinci diuraikan sebagai berikut:  

1. Pengetahuan:  informasi  yang  dimiliki  oleh  seseorang.  Pengetahuan merupakan komponen utama kompetensi yang mudah diidentifikasi dan diperoleh. Seseorang yang mengetahui tentang banyak hal belum tentu dapat melakukan apa yang dia ketahui. 

2. Keterampilan/skill:  kemampuan  seseorang untuk melakukan  suatu aktivitas atau pekerjaan. Keterampilan  lebih sukar diperoleh daripada pengetahuan. Seseorang yang  memiliki  pengetahuan  belum  tentu  memiliki  keterampilan  untuk melaksanakannya. 

3. Konsep  diri: merupakan  sikap  atau  nilai  individu.  Konsep  diri  dipengaruhi  oleh nilai‐nilai yang dimiliki seseorang yang diperoleh sejak kecil sampai saat tertentu. Konsep  diri  menunjukkan  bagaimana  seseorang  melihat  dirinya  sendiri  atau sesuatu.  

4. Ciri diri: karakter bawaan diri yang merupakan karakteristik fisik, kognitif dan sosial yang melekat secara permanen pada diri seseorang. 

5. Motif:  sesuatu  yang dipikirkan  atau  diinginkan  seseorang  secara  konsisten  yang dapat menghasilkan perbuatan. 

Lebih  jauh diterangkan, komponen utama kompetensi yang  terdiri dari pengetahuan dan keterampilan memiliki ciri‐ciri sebagai berikut: 

• cenderung mempengaruhi kompetensi teknis; 

BAB 4 MODEL PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH 

Page 43: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

25 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

• lebih mudah terlihat; 

• lebih mudah dimiliki oleh seseorang;  

• relatif lebih mudah dikembangkan; 

• keterampilan  merupakan  komponen  utama  kedua  yang  mudah  dimiliki  oleh individu yang pembuktiannya dilakukan dengan menunjukkan kemampuan dalam melaksanakan tugas. 

Secara umum kompetensi dibedakan menjadi kompetensi teknis dan kompetensi perilaku. Kompetensi  teknis menggambarkan  tingkat  pengetahuan  dan  keterampilan  kerja  teknis, sedangkan kompetensi perilaku menggambarkan perilaku kerja produktif yang ditunjukkan pada saat melaksanakan tugas.  

Bertolak dari uraian tersebut, PPAKP memfokuskan pada pengembangan pengetahuan dan keterampilan individu yang merupakan kompetensi teknis. Sedangkan kompetensi perilaku lebih  banyak  dipengaruhi  oleh motif,  bakat,  dan  nilai‐nilai  yang  disyaratkan  oleh  suatu pekerjaan.  

PPAKP  akan  mendidik  dan  melatih  seseorang  untuk  memiliki  kompetensi  teknis  yang memadai  di  bidang  manajemen  keuangan.  Seiring  dengan  arus  reformasi  yang  tengah bergulir, PPAKP  juga menitikberatkan pada pengembangan keterampilan yang dibutuhkan dalam  reformasi manajemen  keuangan  seperti  pengoperasian  aplikasi  SAK  dan  SIMAK‐BMN. Di  samping  itu,  PPAKP  juga memberikan pemahaman  secara  komprehensif  terkait berbagai  ketentuan  dan  peraturan  pengelolaan  keuangan  negara.  Dengan  demikian,  ke depan diharapkan akan dihasilkan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. 

4.1.2. Komitmen dan Ketersediaan Anggaran  

Konsekuensi logis yang timbul terkait dengan kegiatan pelatihan SDM yang disebut PPAKP ini adalah ketersediaan anggaran. Alokasi anggaran tersebut erat sekali kaitannya dengan komitmen  dari  pimpinan.  (Steers  dan  Porter,1983  dalam  Wahibur  Rokhman,  2001) mendefinisikan komitmen merupakan sikap seseorang dalam mengindentifikasikan dirinya terhadap organisasi beserta nilai‐nilai dan tujuannya serta keinginan untuk  tetap menjadi anggota  untuk  mencapai  tujuan.  Perilaku  komitmen  organisasional  ditentukan  oleh sejumlah  karakteristik  personal  (umur,  jabatan  dalam  organisasi,  efektivitas  positif  atau negatif dan gaya kepemimpinan seorang pemimpin). 

 

Page 44: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

26 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Komitmen  Pemerintah  dalam  mewujudkan  transparansi  dan  akuntabilitas  pengelolaan keuangan negara melalui kegiatan PPAKP  ini salah satunya tercermin melalui peningkatan yang  signifikan dalam hal  ketersediaan  anggaran per  tahunnya  yang disesuaikan dengan waktu pelaksanaan dan  jumlah  target peserta  yang  akan mengikuti diklat.  Selama  kurun waktu  2007‐2010,  jumlah  anggaran  yang  dialokasikan  untuk  PPAKP  setiap  tahunnya mengalami  peningkatan  seiring  dengan  bertambahnya  jumlah  peserta  diklat.  Hal  ini menunjukkan  komitmen  dan  keseriusan  pemerintah  dalam  mendukung  kesuksesan pelaksanaan PPAKP. Lebih rinci dapat diuraikan sebagai berikut: 

• Alokasi  anggaran  PPAKP  pada  tahun  2007  sebesar  Rp23.714.296.000,‐  dan terealisasi  sebesar  Rp17.574.779.016,‐  atau  74,11  persen  dari  total  anggaran dalam DIPA;  

• Pada  tahun  2008,  komitmen  Pemerintah  tercermin  dari  alokasi  anggaran  yang mengalami  peningkatan  sebesar  370,40  persen  dibanding  tahun  2007 menjadi  Rp87.838.050.000,‐ dan terealisasi sebesar Rp83.644.033.897,‐ atau 95,23 persen dari total anggarannya; 

• Untuk tahun 2009, alokasi anggaran PPAKP meningkat sebesar 103,27 persen dari alokasi anggaran  tahun 2008, yaitu sebesar   Rp90.707.250.000,‐ dengan  realisasi sebesar Rp85.807.902.057,‐ atau 94,60 persen dari total anggaran; 

• Pada tahun 2010, alokasi anggaran PPAKP ditetapkan sebesar Rp68.522.042.000,‐ dan terealisasi sebesar Rp52.305.997.370,‐ atau 76,34 persen dari total anggaran. Penurunan  besaran  alokasi  anggaran  tahun  2010  dibanding  alokasi  tahun  2009 disebabkan  terbatasnya  jangka  waktu  pelaksanaan  program  dan  target  jumlah peserta.    

Di  samping  terkait  dengan  anggaran,  komitmen  pimpinan  juga  diperlukan  dalam  rangka pola  penempatan  pegawai.  Aspek  komitmen  organisasional  ini  dipandang  penting  dan sangat bernilai strategis karena pegawai yang memiliki komitmen tinggi terhadap organisasi akan cenderung memiliki sikap yang profesional dan menjunjung tinggi nilai‐nilai yang telah disepakati,  akan  tetapi  pada  kenyataannya  masih  banyak  organisasi  bisnis  yang  masih kurang  serius memperhatikan  upaya  peningkatan  partisipasi  pegawai, mengembangkan pola  karir  yang  fleksibilitas,  memberikan  kompensasi  berdasarkan  prestasi  dan  kurang memperhatikan  jaminan masa  depan  pegawai.  Padahal,  keempat  upaya  ini merupakan modal utama untuk meningkatkan komitmen pegawai terhadap organisasi. 

Pada tataran implementasi, komitmen pimpinan tercermin dari penyediaan anggaran untuk mendukung pelaksanaan kegiatan seperti biaya transport peserta ke lokasi pelatihan. Biaya transport peserta diperlukan  karena DIPA PPAKP digunakan untuk biaya penyelenggaran 

Page 45: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

27 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

diklat dan  tidak mengalokasikan anggaran untuk biaya  transport peserta dari  tempat asal ke lokasi pelatihan pulang‐pergi (pp).   

Di samping  itu, peningkatan partisipasi pegawai berupa penempatan di bidang tugas yang sesuai dengan diklat  yang  telah diikutinya,  khususnya bagi pegawai  lulusan diklat PPAKP yang akan lebih tepat apabila ditempatkan pada bagian keuangan dan pengelolaan barang. Pegawai  dapat  mengaplikasikan  ilmu  yang  telah  diperolehnya  serta  mengikuti perkembangan terbaru yang terjadi di bidang manajemen keuangan negara.   

4.2. Penilaian Persyaratan Pelatihan 

4.2.1. Pre entry requirement, Kriteria Seleksi dan Pola Rekrutmen Peserta 

Keberhasilan  pelaksanaan  program  pendidikan  dan  pelatihan    di  bidang  pengelolaan keuangan  negara  yang  diluncurkan  pertama  kalinya  pada  tahun  2007  tergantung  pada beberapa aspek. Salah satunya adalah aspek SDM peserta didik.  Dalam kaitan ini, prasyarat utama SDM peserta didik adalah SDM yang potensial.   Hal  ini sejalan dengan output dan outcome  yang diharapkan dari  terselenggaranya PPAKP. Adapun output  yang diharapkan adalah SDM yang  terdidik dan bersertifikat di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan serta  memiliki  komitmen  dalam  penyusunan  laporan  keuangan  yang  trasnsparan  dan akuntabel. Sedangkan outcome yang diinginkan adalah akuntabilitas keuangan negara yang andal yang dapat diukur melalui  laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan SAP dan peraturan perundang‐undangan yang terkait.  

Seiring dengan  semakin  kompleksnya permasalahan pengelolaan  keuangan dan  tuntutan adanya  komitmen pimpinan, maka mulai  tahun 2010 PPAKP di  samping menggelar kelas regular untuk  level operator  juga menyelenggarakan kelas manajerial yang diperuntukkan bagi level manajerial di kementerian negara/lembaga. 

Adapun persyaratan yang ditetapkan adalah sebagai berikut: 

1. Kelas Manajerial a) Para  pejabat  yang  terkait  dengan  pengelolaan  keuangan  negara  dari 

perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pelaporan keuangan. b) Pejabat  penerbit  dan  penandatangan  SPM  di  lingkungan  kementerian 

negara/lembaga. c) Pejabat eselon  III dan  IV yang ditunjuk oleh Sekjen/Sestama untuk mengikuti 

PPAKP  terkait  bidang  tugas  sehari‐hari  yang  berhubungan  langsung  dengan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara.  

2. Kelas Reguler 

Page 46: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

28 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

a) PNS/CPNS di lingkungan kementerian negara/lembaga. b) Minimal berpendidikan SLTA. c) Sehari‐hari bekerja pada bidang pelaporan  keuangan/pengelola barang atau 

diproyeksikan akan melaksanakan tugas pada bidang tersebut. d) Diusulkan  dan  ditugaskan  oleh  Sekjen/Sestama  dari  masing‐masing 

kementerian negara/lembaga. e) Memiliki kemampuan mengoperasikan komputer. f) Usia maksimum 50 tahun.  

 

4.2.2. Persiapan Tenaga Pengajar 

Pengadaan tenaga pengajar, baik untuk kelas Manajerial maupun Reguler berasal dari: 

a) Kantor Pusat Kementerian Keuangan. b)  Kantor‐Kantor Wilayah lingkup Kementerian Keuangan. c) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. d) Tenaga  Pengajar  dari  kementerian  negara/lembaga  yang  telah  menjalani  ToT 

Kementerian Keuangan untuk penyelenggaraan pelatihan keuangan. e) Perguruan  Tinggi  Negeri  terutama  yang  telah  menjadi  mitra  Kementerian 

Keuangan untuk penyelenggaraan pelatihan keuangan negara. 

Adapun  tenaga  pengajar  untuk  pelatihan  ini  harus  memenuhi  persyaratan  kompetensi sebagai berikut: 

Kualifikasi Pengajar Manajerial: 

a) Latar  belakang  pendidikan minimal  S‐1  bagi  pengajar  yang  akan menyampaikan konsep atau teori mengenai pengelolaan keuangan negara. 

b) Minimal Pejabat eselon IV atau Pejabat Fungsional/Widyaiswara. c) Menguasai materi yang akan diajarkan. d) Memiliki keahlian tertentu khususnya di bidang pengelolaan keuangan negara. e) Mempunyai kemampuan dalam mentransfer pengetahuan dan atau keterampilan 

kepada peserta. f) Mempunyai pengalaman mengajar atau telah mengikuti Training of Trainers (ToT) 

dan/atau telah ikut pembekalan calon Narasumber PPAKP. g) Mempunyai  kemampuan  untuk memberikan motivasi  kepada  peserta  pelatihan 

dalam rangka peningkatan kinerja.  

Kualifikasi Pengajar Reguler: 

Page 47: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

29 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

a) Latar  belakang  pendidikan minimal  S‐1  bagi  pengajar  yang  akan menyampaikan konsep  atau  teori mengenai pengelolaan  keuangan negara.  Serta D‐1 bagi  yang menguasai keahlian tertentu khususnya aplikasi komputer. 

b) Menguasai materi yang akan diajarkan. c) Memiliki keahlian tertentu khususnya di bidang pengelolaan keuangan negara. d) Mempunyai kemampuan dalam mentransfer pengetahuan dan atau keterampilan 

kepada peserta. e) Mempunyai pengalaman mengajar atau telah mengikuti Training of Trainers (ToT) 

dan/atau telah ikut pembekalan calon Narasumber PPAKP. f) Mempunyai  kemampuan  untuk memberikan motivasi  kepada  peserta  pelatihan 

dalam rangka peningkatan kinerja. 

4.2.3. Persiapan Penyelenggaraan Pelatihan  

Persiapan  penyelenggaraan  pelatihan  dilakukan  oleh  Panitia  Pusat  dan  Daerah.  Tahap persiapan meliputi  penyusunan  dan  pengadaan modul  dan  bahan  ajar,  pengadaan  jasa akomodasi dan ruang pelatihan, serta penyiapan peralatan yang dibutuhkan.  

Panitia  Pusat  terdiri  dari  Pengarah,  Tim  Kerja,  Tim  Teknis  Peningkatan  Kapasitas Narasumber  dan  Pelatihan,  serta  Sekretariat.  Tim  Teknis  Peningkatan  Kapasitas Narasumber dan Pelatihan terdiri dari 5  (lima) Subtim yakni Subtim Kurikulum dan Bahan Ajar,  Subtim  Seleksi  Pengajar  dan  Peserta,  Subtim  Penyelenggaraan  Pelatihan,  Subtim Pengolahan Data, dan Subtim Monitoring, Evaluasi dan Sertifikasi. Sedangkan   Sekretariat terdiri dari 2 (dua) Subtim yaitu Subtim Administrasi dan Subtim Akuntansi dan Pelaporan. Struktur  Panitia  Daerah  terdiri  dari  Penanggungjawab,  Ketua  Panitia,  Koordinator Angkatan, Pemegang Uang Muka, Anggota, dan Petugas Piket. 

Secara garis besar tugas pokok Panitia Pusat yang terdiri dari 6 (enam) sub tim dapat diuraikan sebagai berikut: 

Tabel 4.1 Tugas Pokok Panitia Pusat 

Sub Tim  Tugas Pokok 

Kurikulum dan Bahan Ajar • Menyusun modul dan bahan ajar 

• Membuat soal ujian dan latihan 

Seleksi Pengajar dan Peserta • Melakukan seleksi Pengajar 

• Melakukan seleksi Peserta 

• Menyusun jadual diklat 

Penyelenggara  • Menyelenggarakan TOT dan Peningkatan 

Page 48: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

30 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Sub Tim  Tugas Pokok 

Kapasitas Narasumber untuk calon Pengajar 

• Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pelatihan PPAKP baik di pusat maupun di daerah 

• Menyelenggarakan kegiatan pelatihan PPAKP untuk lokasi Jakarta 

• Mendukung Sub Tim Pengolahan Data terkait pengumpulan biodata peserta, absensi peserta, partisipasi, dan evaluasi pengajar 

Pengolahan Data 

• Melakukan penginputan data peserta dan narasumber 

• Memproses secara elektronis lembar jawaban ujian tertulis 

• Mengkonsolidasikan nilai akhir peserta 

Tim Monitoring, Evaluasi dan Sertifikasi 

• Memonitor  jalannya pelaksanaan PPAKP baik kelas regular maupun kelas manajerial 

• Melakukan evaluasi atas pelaksanaan diklat PPAKP baik kelas regular maupun kelas manajerial 

• Melakukan sertifikasi kelulusan kepada peserta diklat PPAKP 

Sekretariat 

• Pelaksanaan supporting untuk semua kegiatan PPAKP 

• Pelaksanaan urusan administrasi dan keuangan 

• Penyusunan laporan keuangan 

• Pelaksanaan urusan kehumasan Sementara tugas pokok Panitia Daerah dapat dijabarkan sebagai berikut: 

Tabel 4.2 Tugas Pokok Panitia Daerah 

Struktur  Tugas Pokok 

Penanggungjawab 

• Bertanggungjawab atas pelaksanaan diklat PPAKP 

• Membantu PPK untuk mengawasi proses pengadaan barang dan jasa 

Ketua Panitia  • Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan 

Page 49: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

31 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Struktur  Tugas Pokok 

PPAKP di tempat pelatihan dan menindaklanjuti setiap permasalahan yang timbul 

• Melakukan supervise pelaksanaan pembayaran dan pertanggungjawaban keuangan 

• Melakukan koordinasi dengan Sub Tim Penyelenggara Pusat dan Sub Tim lainnya sesuai dengan permasalahan yang dihadapi di lapangan 

Koordinator Angkatan 

• Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan diklat untuk angkatan yang menjadi tanggungjawabnya 

• Memastikan tata tertib pelatihan dipatuhi oleh peserta dan pengajar 

• Mengirim berkas‐berkas biodata, absensi, nilai partisipasi, dan evaluasi pengajar ke Sub Tim Pengolahan Data 

Pemegang Uang Muka 

• Mengelola uang muka yang ditransfer bendahara PPAKP 

• Melakukan pengujian dan membayar tagihan atas beban PPAKP 

• Membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan Uang Muka 

Anggota 

• Mengawasi pelaksanaan tata tertib diklat oleh peserta 

• Memberikan bantuan kepada peserta dan pengajar berkaitan dengan pelaksanaan diklat 

Petugas Piket 

• Bertanggungjawab atas penyiapan peralatan dan perlengkapan kelas serta penyimpanannya 

• Bertanggungjawab atas ketertiban peserta di kelas 

• Bertanggungjawab atas proses perekaman data evaluasi pengajar, nilai partisipasi peserta, absensi peserta, biodata peserta dan biodata pengajar 

 

Page 50: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

32 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

4.3. Desain Program PPAKP 

4.3.1. PPAKP  Fokus terhadap Keahlian Tertentu 

Program  Percepatan  Akuntabilitas  Keuangan  Pemerintah  yang  diluncurkan  pada  tahun 2007 awalnya menitikberatkan pada penyusunan laporan keuangan. Namun seiring dengan semakin kompleksnya permasalahan pengelolaan keuangan, maka kemudian berkembang ke  semua  aspek  pengelolaan  keuangan  negara mulai  dari  perencanaan,  penganggaran, perbendaharaan,  akuntansi  dan  pelaporan  keuangan,  termasuk  manajemen  aset  dan utang. 

Berdasarkan  hal  di  atas,  maka  PPAKP  memfokuskan  diri  pada  keahlian  di  bidang pengelolaan  keuangan  negara  baik  konsep/teori  maupun  aplikasi.  Dengan  kompetensi komprehensif  terkait  pengelolaan  keuangan  negara,  maka  harapan  tercapainya  output berupa SDM yang  terdidik dan bersertifikat di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan dan  SDM  yang  memiliki  komitmen  dalam  penyusunan  laporan  yang  transparan  dan akuntabel , outcome berupa laporan keuangan satker dan K/L yang berkualitas sesuai SAP dan  peraturan  perundang‐undangan  yang  terkait  serta  benefit  berupa  terciptanya pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara yang baik, bukan merupakan hal yang mustahil dicapai.   Selain  itu diharapkan tercipta pula adanya peningkatan komitmen pimpinan satker terhadap transparansi dan akuntabilitas keuangan negara serta pimpinan satker yang memahami pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara yang baik. 

4.3.2. Gabungan Teori dan Praktik 

Guna  tercapainya  output,  outcome  dan  benefit  yang  telah  ditetapkan,  maka  metode pembelajaran dilakukan melalui ceramah, diskusi, praktik akuntansi dengan menggunakan program  aplikasi maupun  penyajian  laporan  keuangan.  Penguasaan materi,  sistematika penyajian dan kemampuan mentransfer pengetahuan dari pengajar sangat berperan dalam keberhasilan proses pembelajaran  ini. Di samping  itu, kombinasi teori dan praktik aplikasi terutama studi kasus akan memudahkan peserta didik mengetahui perkembangan terbaru di bidang pengelolaan keuangan negara.    

4.3.3. Modul Pembelajaran 

Kurikulum program pelatihan untuk  tahun 2010 dibedakan untuk kelas  reguler dan kelas khusus.  Kurikulum  ini  difokuskan  pada  unsur  pengembangan  kompetensi  khusus  yaitu bidang  akuntansi  dan  pelaporan  dan  sub  unsur/kompetensi  lain  yang  relevan  di  bidang keuangan negara. Untuk itu, dalam kurikulum pelatihan akuntansi pemerintahan diberikan materi mengenai Paket Undang‐undang Bidang Keuangan Negara, seperti perencanaan dan penganggaran, manajemen aset, manajemen utang, sistem akuntansi pemerintah, analisis 

Page 51: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

33 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

laporan keuangan, serta Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Secara lebih rinci mengenai materi untuk masing‐masing kelas dan topik adalah sebagai berikut: 

1. Kelas Manajerial a) Paket Undang‐undang Bidang Keuangan Negara         b) Perencanaan dan Penganggaran (Siklus APBN)         c) Pelaksanaan Anggaran,  termasuk  sistem  penerimaan dan  Pengeluaran  anggaran 

dan manajemen kas            d) Manajemen Aset                 e) Bagan Akun Standar               f) Standar Akuntansi Pemerintahan             g) Sistem Akuntansi Instansi (termasuk pengenalan aplikasi)       g) Analisis Laporan Keuangan dan PKKIP           h) Sistem Pengendalian Internal (termasuk review atas LKKL)       

      2. Kelas Reguler (Level Operator) 

a) Paket Undang‐undang Bidang Keuangan Negara         b) Perencanaan dan Penganggaran (termasuk Aplikasi RKA‐KL)     c) Bagan Akun Standar               d) Pelaksanaan Anggaran (termasuk Aplikasi SPM)         e) Manajemen Aset, Utang dan Kas             f) Dasar‐dasar Akuntansi                        g) Sistem Akuntansi Instansi (termasuk aplikasi): 

1. Standar Akuntansi Pemerintahan           2. Sistem Akuntansi Keuangan (termasuk Informasi Akrual)      3. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi BMN       

i) Analisa Laporan Keuangan              j) Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah  

   4.3.4. Periode dan Durasi Pelatihan 

Terkait dengan konteks  institusi yang terdesentralisasi di  Indonesia, PPAKP didisain secara gradual (bertahap) dengan beberapa angkatan setiap tahunnya. Pembagian periode dalam berbagai  tahapan  juga  terkait  dengan  kapasitas  pengajar  yang  juga  relatif  terbatas dibandingkan dengan kebutuhan pelatihan dari para pengelola keuangan negara. 

Sedangkan  durasi  pelatihan  dilaksanakan  secara  rata‐rata  per  angkatan  untuk  kelas manajerial selama 5 hari efektif, sedangkan untuk kelas regular dilaksanakan selama 18 hari efektif dengan  cakupan  yang  komprehensif.  Secara  lebih  rinci, materi dan  alokasi waktu untuk masing‐masing kelas adalah sebagai berikut: 

Page 52: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

34 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Kelas Manajerial: 

Tabel 4.3 Durasi Pelatihan Kelas Manajerial 

1.  Paket Undang‐undang Bidang Keuangan Negara 0,5 hari 

2.  Perencanaan dan Penganggaran (Siklus APBN) 0,5 hari 

3.  Pelaksanaan Anggaran, termasuk sistem penerimaan dan pengeluaran anggaran dan manajemen kas 

0,5 hari 

4.  Manajemen Aset   0,5 hari 

5.  Bagan Akun Standar 0,5 hari 

6.  Standar Akuntansi Pemerintahan 0,5 hari 

7.  Sistem Akuntansi Instansi (termasuk pengenalan aplikasi) 1    hari 

8.  Analisa Laporan Keuangan dan PKKIP 0,5 hari 

9.  Sistem Pengendalian Internal (termasuk review atas LKKL) 0,5 hari 

  ToTal  5    hari 

Kelas Reguler: 

Tabel 4.4 Durasi Pelatihan Kelas Reguler 

1.  Paket Undang‐Undang Bidang Keuangan Negara 1    hari (8   jamlat) 

2.  Manajemen Aset, Utang dan Kas 1    hari (10 jamlat) 

3.  Perencanaan dan Penganggaran 1    hari (10 jamlat) 

4.  Pelaksanaan Anggaran dan Bagan Akun Standar 1    hari (10 jamlat) 

5.  Dasar‐Dasar Akuntansi 1,5 hari (14 jamlat) 

6.  Penyusunan Laporan Keuangan  1,5 hari (  8 jamlat) 

7.  Standar Akuntansi Pemerintahan 2    hari (20 jamlat) 

8.  SIMAK (dan Aplikasi SIMAK‐BMN) dan Ujian Praktik 2,5 hari (26 jamlat) 

9.  SAK (dan Aplikasi SAK) dan Ujian Praktik 4    hari (30 jamlat) 

10.  Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah 1    hari (  6 jamlat) 

Page 53: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

35 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

11.  Analisa Laporan Keuangan 0,5 hari (  4 jamlat) 

12.  Ujian Tertulis 1    hari (  4 jamlat) 

Total 18 hari (150 jamlat) 

Dasar  pemikiran  yang  melandasi  fokus  pelaksanaan  PPAKP  dititikberatkan  pada  aspek pertanggungjawaban  adalah  (1)  berbagai  kekeliruan  dalam  perencanaan,  penganggaran, dan  pelaksanaan  dapat  teridentifikasi  melalui  pertanggungjawaban;  (2)  sebagaimana diamanatkan  dalam  paket  UU  bidang  Keuangan  Negara  dan  PP  8  tahun  2006  tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja  Instansi Pemerintah, pemenuhan  terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dapat dilakukan melalui penyajian pertanggungjawaban yang tepat waktu, resmi dan lengkap.  

Sebagaimana  diketahui  bahwa  sebelum  implementasi  paket  Undang‐Undang  bidang keuangan negara,  media pertanggungjawaban APBN berupa Perhitungan Anggaran Negara (PAN)  yang disusun dari  Sumbangan Perhitungan Anggaran  (SPA)  yang disampaikan oleh departemen,  kementerian  dan  lembaga  pemerintah  lainnya  kepada  Departemen Keuangan. PAN belum menyajikan secara  lengkap  informasi yang  terkait aset, utang, dan ekuitas pemerintah. Di samping itu, belum diatur secara jelas batasan waktu penyampaian PAN ke DPR, sehingga tidak jarang PAN baru bisa diselesaikan dalam waktu 2 atau 3 tahun setelah  tahun  anggaran  berakhir.  Namun  dengan  ditetapkannya  paket  Undang‐Undang bidang  keuangan  negara,  maka  media  pertanggungjawaban  APBN  berupa  Laporan Keuangan  Pemerintah  Pusat  (LKPP)  yang  setidak‐tidaknya  meliputi  Laporan  Realisasi Anggaran  (LRA),  Neraca,  Laporan  Arus  Kas  (LAK),  dan  Catatan  atas  Laporan  Keuangan (CaLK).  Melalui  LKPP  yang  merupakan  kompilasi  dari  Laporan  Keuangan  Kementerian Negara/Lembaga  (LKKL)  maka  identifikasi  kekeliruan  perencanaan,  penganggaran  dan pelaksanaan  anggaran  diharapkan  lebih  mudah  dilakukan,  selain  itu  LKPP  juga  telah menyajikan  aset,  utang  dan  ekuitas  pemerintah  serta  disampaikan  ke  DPR  selambat‐lambatnya 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir.  

Mencermati komposisi dan alokasi waktu untuk setiap materi pelatihan, dapat disimpulkan bahwa diklat PPAKP menitikberatkan pada bidang akuntansi dan pelaporan keuangan. Hal ini tercermin dari besarnya alokasi waktu kelas manajerial untuk materi SAI selama 1 hari, sedangkan untuk  kelas  regular  alokasi waktu didominasi oleh materi  SAK  selama  4 hari, SIMAK  selama  2,5  hari,  Standar  Akuntansi  Pemerintahan  selama  2  hari  dan  materi Penyusunan Laporan Keuangan selama 2 hari. 

Dengan pembekalan materi tersebut di atas kepada para peserta PPAKP yang berasal dari berbagai  kementerian  negara/lembaga,  maka  tekad  Pemerintah  untuk  meningkatkan 

Page 54: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

36 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

kualitas laporan keuangan kementerian negara/lembaga dan laporan keuangan pemerintah pusat yang tercermin dari membaiknya perolehan opini audit BPK akan dapat tercapai.     

4.4. Monitoring, Evaluasi, dan Umpan Balik 

Sebagai program yang  terintegrasi dengan upaya perubahan  struktur dan organisasi agar pemerintahan menjadi  lebih baik, kesuksesan PPAKP menjadi  salah  satu  titik kritis dalam reformasi. Untuk  itu, PPAKP perlu  terus dikawal melalui monitoring, evaluasi dan umpan balik  sehingga  program‐program  perbaikan  untuk  keberlangsungan  dan  keberhasilan PPAKP itu sendiri dapat didisain secara tepat sasaran dan tepat waktu.  

 Siklus Kegiatan Monitoring                          

Gambar 4.1 Siklus Kegiatan Monitoring   

Evaluasi Implementasi 

Monitor 

Monitor 

Implementasi 

Rencana 

Implementasi

Refleksi, Pembelajaran, Penentuan, Penyesuaian 

Refleksi, Pembelajaran, Penentuan, Penyesuaian 

Page 55: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

37 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Monitoring bertujuan untuk memastikan apakah kegiatan pelatihan dapat berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan, memenuhi target capaian yang diharapkan dan memenuhi kaidah‐kaidah  penyelenggaraan  yang  baik.  Dengan  monitoring  diharapkan  dapat  dilakukan pengendalian pelaksanaan pelatihan sehingga seluruh sumber daya (input) pelatihan dapat diproses  untuk  menghasilkan  keluaran  (output)  yang  optimal.  Kegiatan  monitoring dilakukan  untuk menilai  tiga  aspek,  yaitu  pengajar,  peserta,  dan  penyelenggara  apakah sudah berjalan sesuai dengan rencana.                  

       

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Monitoring dan Evaluasi PPAKP  

Secara khusus tujuan monitoring PPAKP adalah :  a. Memperbaiki manjemen  PPAKP melalui  pengajuan  solusi  atas  permasalahan  yang 

teridentifikasi  sehingga  kegiatan  dapat  dilaksanakan  sesuai  dengan  rencana  yang ditetapkan dan mendukung aktivitas yang dilaksanakan; 

b. Memperbaiki relevansi, metodologi dan hasil  dari setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh masing‐masing sub tim PPAKP; 

Tujuan, Sasaran dan Target Strategis• Peningkatan kualitas SDM yang cukup dan kompeten di dalam pengelolaan keuangan negara khususnya 

di bidang akuntansi pemerintah untuk meningkatkan kualitas LKPP dan LKKL dengan opini optimal • Mendidik para pegawai lingkup K/L pusat dan Daerah

MONITORING EVALUASI

Kuesioner, Observasi, Interview, Focus Group, Survey, Laporan 

• Rencana kerja pelatihan 

• Kurikulum pengajar 

• Peserta • Anggaran  • Modul 

  

• Penyelenggaraan ToT • Penyelenggaran 

Diklat 

• Penyusunan soal ujian • Pemeriksaan ujian 

• Sertifikasi  

• Terdidiknya  70.000  pegawai  pengelola keuangan  negara khususnya  staf bidang akuntansi  dan pelaporan 

• Sistem pelaporan yang berfungsi dengan baik dan  manajemen keuangan yang efisien 

• Peningkatan pengetahuan pengelola keuangan  

• manajemen keuangan yang sesui dengan prinsip good governance 

• Penyampaian laporan lengkap (LRA, Neraca, CaLK) yang akurat dan andal serta tepat waktu 

LKPP dengan opini yang optimal 

Input  Impact Outcome Output Process 

SUMBE

DATA

 INDIKATO

R PE

NDEK

ATA

Page 56: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

38 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

c. Menyediakan informasi bagi manajemen terkait pencapaian kinerja; d. Menjamin adanya kepatuhan terhadap prosedur dalam penyelenggaraan kegiatan;  e.  Sebagai dasar penyusunan kebijakan pelaksanaan PPAKP ke depan. 

 Mekanisme  monitoring  yang  diterapkan  dalam  PPAKP  adalah  kunjungan  langsung (observasi)  di  lokasi  pelatihan.  Dalam  kunjungan  lapangan  tersebut  diperhatikan  hal‐hal sebagai berikut : 1. rencana kegiatan pada periode monitoring; 2. isu‐isu yang teridentifikasi pada kunjungan lapangan yang perlu ditindaklanjuti. 

 Sementara  itu, evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program pelatihan mencapai sasaran  yang  diharapkan  dengan  penekanan  pada  aspek  keluaran  (output)  dan  hasil (outcome). Evaluasi baru dapat dilakukan jika program pelatihan sudah berjalan dalam satu periode sesuai dengan tahapan sasaran yang dirancang.   Secara khusus tujuan evaluasi PPAKP adalah :  

a. Mengetahui  dan mengkaji  dampak  dari  aktivitas  dalam  PPAKP  dan    pencapaian tujuan yang ditetapkan; 

b. Memberikan informasi yang dapat digunakan dalam rangka perbaikan kebijakan; c. Mengkaji kesinambungan dari PPAKP; d. Mengkaji implikasi PPAKP terhadap berbagai stakeholders keuangan Negara. 

 Pada akhir periode angkatan, evaluasi terhadap program PPAKP dilaksanakan baik terhadap peserta  maupun  penyelenggara/panitia.    Berdasarkan  hasil  evaluasi  tersebut,  Sub  Tim Monitoring, Evaluasi  dan Sertifikasi memberikan umpan balik baik secara tertulis maupun lisan bagi para pihak yang terkait dengan pelatihan yakni aspek penyelenggaraan, pengajar maupun peserta.   4.4.1. Aspek Monitoring dan Evaluasi 

Kegiatan monitoring dilaksanakan kepada 3 aspek monitoring yaitu : 

1. Monitoring terhadap pengajar Kunci  keberhasilan  kegiatan  pelatihan  sebagian  besar  ditentukan  oleh  kualitas tenaga pengajar dalam melakukan  transfer  ilmu  kepada para peserta pelatihan. Kegiatan monitoring difokuskan untuk menilai aspek‐aspek penyampaian materi, yang meliputi: a. Penguasaan materi b. Kesesuaian materi dengan bahan ajar/modul 

Apakah materi pengajaran sesuai dengan mata pelajaran. 

Page 57: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

39 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Apakah semua cakupan bahan ajar/modul telah disampaikan.  Apakah tambahan bahan ajar selama pembelajaran masih berada dalam koridor bahan ajar/modul. 

Apakah slide yang disampaikan mendukung/sesuai bahan ajar/modul. c. Kejelasan penyampaian materi dan pengendalian pembelajaran 

Apakah pengajar telah menyampaikan materi dengan  intonasi yang  jelas dan dapat dimengerti peserta. 

Apakah  pengajar  member  penekanan  khusus  terhadap  aspek‐aspek tertentu dari mata pelajaran yang disampaikannya. 

Apakah  pengajar  mampu  menyampaikan  materi  secara  runtut  dan terarah. 

Apakah  pengajar  mampu  memberikan  contoh‐contoh  praktis  yang dibutuhkan untuk memperjelas penyampaian materi. 

Apakah pengajar  tidak keluar dari alur pengajaran selama pembelajaran berlangsung. 

Apakah  pengajar mampu mempersuasi  para  peserta  di  kelas  sehingga suasana kelas menjadi terkendali. 

Apakah  pengajar  mampu  mengendalikan  diskusi  yang  berkembang  di dalam kelas. 

d. Kemampuan untuk memancing dikusi yang sehat di dalam kelas  Apakah banyak peserta yang bertanya  Apakah  pengajar  mampu  menjawab  pertanyaan  para  peserta  dengan lugas dan jelas 

Apakah pertanyaan dari  salah  satu peserta mampu memancing peserta lainnya untuk bertanya 

Apakah  pengajar mampu menganalisa  ke  arah mana  pertanyaan  para peserta ditujukan 

Sebagai  tambahan  penilaian  dapat  disertakan  hal‐hal  menyangkut  objektifitas pengajar dalam memberikan penilaian partisipasi aktif di dalam kelas. Objektifitas diperlukan karena akan merangsang peserta untuk lebih aktif lagi berpartisipasi di dalam kelas.  

2. Monitoring terhadap peserta a. Antusiasme para peserta 

Apakah peserta memperhatikan pengajar ketika pelajaran disampaikan.  Apakah peserta mengerti materi yang diajarkan. 

b. Partisipasi peserta dalam kelas  Apakah peserta mampu mengemukakan pendapatnya secara terbuka. 

Page 58: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

40 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Apakah peserta antusias dalam mengajukan pertanyaan atas hal‐hal yang tidak diketahuinya. 

Apakah  peserta mampu mengemukakan  alternatif  penyelesaian  contoh kasus yang diberikan oleh pengajar. 

 3. Monitoring penyelenggaraan 

a. Akomodasi  Apakah akomodasi untuk peserta dan pengajar tersedia layak  Apakah  tidak  ada  keluhan  dari  peserta  mengenai  akomodasi  dan konsumsi 

b. Sarana dan prasarana pembelajaran  Apakah  perangkat  komputer  dan  LCD  projector  tersedia  untuk mendukung pembelajaran 

Apakah modul terdistribusi kepada seluruh peserta  Apakah lokasi kelas dan jadwal pelajaran terinformasikan dengan jelas 

c. Koordinasi internal tim penyelenggara pelatihan  Apakah  masing‐masing  unit  telah  melakukan  tugasnya  dan menginformasikannya  kepada  sekretariat  pelatihan  di  masing‐masing tempat. 

Ketiga  hal  kegiatan  monitoring  di  atas  dilakukan  dengan  memperhatikan  metode monitoring dan kompetensi pelaksana monitoring. 1. Monitoring  dilaksanakan  dengan  observasi  langsung  di  lapangan minimal  sekali 

pada  saat  berlangsungnya  pembelajaran  di  tempat  pelatihan  berlangsung. Pelaksana  monitoring  juga  dapat  memanfaatkan  notulen  pelaksanaan belajar/mengajar. Selama berlangsungnya monitoring, pelaksana monitoring harus mengisi lembar kerja monitoring dan menyerahkannya kepada Sub Tim Monev di Pusat untuk dilakukan evaluasi. 

2. Pelaksana notulensi disediakan dari masing‐masing tempat pelatihan berlangsung. Untuk  itu  notulensi  setidaknya  dilaksanakan  oleh  pelaksana  yang  memiliki kompetensi: a. Menguasai mata pelajaran yang diajarkan (minimal garis besarnya) b. Mampu menilai secara objektif  

Ada  tiga evaluasi atas aspek hasil, yaitu evaluasi  terhadap peserta, evaluasi  terhadap pengajar dan evaluasi terhadap penyelenggaraan. Evaluasi terhadap pengajar, peserta dan  penyelenggara  tersebut  dilaksanakan  oleh  Sub  Tim  Monitoring,  Evaluasi  dan Sertifikasi.   

Page 59: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

41 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

1. Evaluasi Pengajar Untuk  mengetahui  efektifitas  seorang  pengajar  dalam  menyampaikan  bahan ajarannya, perlu diadakan evaluasi terhadap para pengajar. Evaluasi ini didasarkan pada umpan balik berupa kuesioner dari peserta, notulen pelaksanaan pelatihan dan hasil monitoring Sub Tim Monev. Komponen‐komponen yang perlu dievaluasi meliputi: a. Penguasaan materi b. Ketepatan waktu mengajar c. Sistematika penyajian d. Penggunaan metode dan alat bantu e. Empati dan sikap terhadap peserta f. Penggunaan bahasa dan volume suara g. Pemberian motivasi belajar h. Pencapaian tujuan instruksional i. Kesempatan tanya jawab/diskusi 

2. Evaluasi Peserta Untuk mengetahui  sejauh mana para peserta menguasai materi  yang diajarkan, perlu diadakan evaluasi yang meliputi: a. Kehadiran 

Jumlah  kehadiran  peserta  selama  mengikuti  pelatihan  sekurang‐kurangnya 80%  dari  jumlah  jam  pelatihan  dari  seluruh  mata  pelajaran  terjadwal. Komponen ini diberi simbol p dalam penilaian dan mempunyai bobot 10%. 

b. Partisipasi aktif dalam kelas Partisipasi aktif dalam kelas dinilai dari kuantitas dan kualitas pertanyaan yang diajukan  kepada  pengajar,  serta  bagaimana  pertanyaan  tersebut  mampu memancing diskusi lebih lanjut di antara sesama peserta. Nilai partisipasi aktif menjadi diskresi dari pengajar dan disampaikan kepada notulen di setiap akhir pelajaran.  Komponen  ini  diberi  simbol  q  dalam  penilaian  dan  mempunyai bobot 10%. 

c. Ujian Tulis Ujian  Tulis  dimaksudkan  untuk mengetahui  kompetensi  setiap  peserta  atas materi yang telah disampaikan selama pelatihan. Ujian Tulis dilaksanakan dua kali  ujian  Tulis  yaitu  ujian  Tulis  I  dan  Tulis  II  yang  masing‐masing  akan diberikan  kepada peserta dalam 90 menit  setiap ujian dengan 60  soal ujian Tulis I dan 60 soal ujian Tulis II. Komponen ini diberi simbol r dalam penilaian yaitu rata‐rata nilai ujian Tulis I dan Tulis II dan mempunyai bobot 30%.  

d. Ujian Praktikum Ujian praktikum dimaksudkan untuk mengetahui penguasaan/keahlian setiap peserta atas aplikasi‐aplikasi Sistem Akuntansi  Instansi. Pembuatan  soal dan 

Page 60: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

42 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

penilaian  ujian  ini  menjadi  diskresi  dari  tenaga  pengajar  yang  terkait. Komponen ini diberi simbol s dalam penilaian dan mempunyai bobot 50%.  Penghitungan nilai akhir mengikuti formula sebagai berikut: Nilai akhir = (p x 10%) + (q x 10%) + (r x 30%) + (s x 50%) Nilai  akhir  bagi  peserta  yang  lulus  ditetapkan minimal  70  (passing  grade). Selain  itu  dilakukan  penilaian  antar  peserta  (peer  review)  yang  digunakan untuk  menentukan  peringkat  masing‐masing  peserta  pelatihan  dalam  hal terdapat  dua  nilai  akhir  yang  sama.  Peserta  yang  terbanyak  dinominasikan terbaik  oleh  peserta  lainnya mendapat  peringkat  lebih  tinggi  dibandingkan peserta lain yang mempunyai nilai akhir sama. 

3. Evaluasi Penyelenggaraan Untuk  mengetahui  kekurangan‐kekurangan  dalam  penyelenggaraan  pelatihan demi  perbaikan  di  masa  yang  akan  datang,  perlu  diadakan  evaluasi penyelenggaraan. Komponen‐komponen yang perlu dievaluasi meliputi: a. Bidang Akademis, Kurikulum dan Silabi 

Apakah ada mata pelajaran yang perlu disesuaikan  Mata pelajaran yang materi/silabusnya perlu disempurnakan baik dari sisi cakupan maupun substansi/kedalaman materi mata pelajaran. 

b. Pengajar  Pengajar yang layak masuk peringkat atas  Pengajar yang perlu memperbaiki kinerjanya 

c. Bidang Non Akademis Metode dan Alat Bantu Pelatihan 

Metode  pelatihan,  yaitu  cara  yang  digunakan  pengajar  untuk menyampaikan materi (kuliah, diskusi, studi kasus dan lain‐lain). 

Alat  bantu  pelatihan,  yaitu  sarana  yang  digunakan  pengajar  untuk menyampaikan materi (komputer, LCD projector dan lain‐lain). 

Selain  itu,  terdapat  aspek‐aspek  yang  berhubungan  langsung  dengan kemampuan non akademis pengajar, yaitu: 

Pengajar mampu memilih dan menerapkan metode pelatihan yang sesuai dengan pokok bahasan yang disampaikan. 

Pengajar mampu memilih dan menerapkan alat bantu yang sesuai dengan pokok bahasan yang disampaikan. 

Metode  pelatihan/alat  bantu  pelatihan  yang  perlu  ditambah  (belum diterapkan) dalam pelatihan. 

d. Pencapaian Pembelajaran pada Diklat PPAKP Pencapaian proses pembelajaran pada diklat PPAKP dipandang berhasil bila memenuhi kriteria berikut ini: 

Sasaran belajar telah tercapai dalam pelatihan ini. 

Page 61: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

43 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Harapan  peserta  dalam  meningkatkan  pengetahuan  dan  wawasan terpenuhi setelah mengikuti pelatihan. 

Manfaat pelatihan ini bagi tugas/pekerjaan para peserta telah terpenuhi.  Peserta akan merekomendasikan pelatihan  ini kepada rekan sekerja dan atasannya. 

e. Pelaksanaan Ujian Tulis  Naskah  Ujian  ditetapkan  di  Kantor  Pusat  berdasarkan  sumbangan  dari masing‐masing pengajar. 

Naskah dibawa oleh utusan dari Kantor Pusat melalui Sub Tim Monev dan disampaikan kepada pihak penyelenggara/Kepala Balai Diklat. 

Petugas pembawa soal dari Kantor Pusat ditunjuk sekaligus sebagai salah satu pengawas ujian pelatihan. 

Petugas pembawa naskah ujian dari Kantor Pusat akan membawa naskah ujian  beserta  lembar  jawabannya  kembali  ke  Kantor  Pusat  untuk dilakukan evaluasi. 

Lembar  jawaban ujian tulis diperiksa di Kantor Pusat dan dievaluasi oleh Sub Tim Monev bekerja sama dengan Sub Tim Pengolah Data. 

f. Fasilitas Fisik Fasilitas fisik merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan belajar. 

Fasilitas kamar menginap.  Kenyamanan ruang belajar.  Pengaturan tata ruang belajar.  Cahaya dan ventilasi di dalam ruang belajar.  Kebersihan dan keamanan ruang belajar.  Kebersihan kamar kecil.  Penyediaan sarana tempat ibadah. 

g. Pelayanan Panitia Pelayanan  panitia  juga  menjadi  faktor  penunjang  keberhasilan  belajar, terutama menyangkut: 

Makanan, minuman, dan snack  Pelayanan kesehatan  Ketepatan waktu penyampaian bahan ajar  Pengaturan jadwal pelajaran  Fasilitas pendukung dalam rangka penyusunan laporan  

4.4.2. Umpan balik 

Dari  serangkaian  monitoring  dan  evaluasi  terhadap  aspek  pengajar,  peserta,  dan penyelenggaraan PPAKP selama kurun waktu 2007–2010, Sub Tim Monitoring, Evaluasi dan 

Page 62: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

44 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Sertifikasi  memberikan  umpan  balik  kepada  para  pihak  terkait.  Umpan  balik  tersebut mendapat  respon positif  yang  tercermin dari  langkah perbaikan penyelenggaraan PPAKP tahun‐tahun berikutnya. Secara rinci umpan balik dan tindak  lanjut yang dilakukan adalah sebagai berikut: 

Tabel 4.5 Umpan balik dan Tindak Lanjut PPAKP 

Aspek  Umpan balik Tindak Lanjut

Pengajar  a. Terdapat  kekurangan tenaga pengajar. 

b. Terdapat  beberapa tenaga  pengajar  yang mendapat  penilaian “Tidak Baik”. 

c. Banyak  dijumpai kondisi  pengajar  yang telah  diploting berhalangan mengajar dengan  alasan kesibukan  sehari‐hari di kantor. 

 

a. Guna mengisi  kekurangan  jumlah    tenaga pengajar kelas regular dan kelas manajerial, diselenggarakan: 

• Training  of  Trainers  (ToT)  yang  dirancang  untuk  para  pegawai  senior yang  menguasai  pengetahuan  dan konsep  dalam  bidang  pengelolaan  dan pertanggungjawaban  keuangan  negara serta  dinilai  mampu  untuk mentransfernya kepada orang lain.  

• Program  Pembekalan  diberikan  kepada para pegawai yang karena tupoksi dalam pekerjaannya  telah  terbiasa  melakukan pengajaran dan memberi pelatihan. 

•  Program Upgrading baik untuk pengajar yang  dinilai  perlu  meningkatkan pemahaman akan  substansi materi  yang diajarnya maupun untuk   pengajar  yang dinilai  perlu  meningkatkan  kemampuan menyampaikan  materi  kepada  para peserta. 

b. Mengganti  pengajar  yang  berhalangan mengajar  dengan  staf  dari  Direktorat Akuntansi    dan  Pelaporan  Keuangan (akibatnya di akhir PPAKP staf di Direktorat Akuntansi  dan  Pelaporan  Keuangan cenderung berada di luar kantor) 

Peserta  a. Peserta  teregistrasi  • Guna  menjamin  terpenuhinya  kuota 

Page 63: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

45 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Aspek  Umpan balik Tindak Lanjut

pada  dua  lokasi pelatihan  yang berbeda. 

b. Peserta  yang  sudah lulus  tahun sebelumnya  terdaftar kembali. 

c. Peserta  gugur  PPAKP periode  lalu dan  tidak berhak  untuk mengikuti  PPAKP periode  berikutnya tetapi  terdaftar kembali. 

d. Jumlah  peserta  tidak memenuhi kuota. 

peserta pelaksanaan PPAKP  sesuai dengan target  peserta  sebagaimana  direncanakan, maka  dilakukan  upaya  diantaranya  panitia daerah  diberikan  keleluasaan  mencari peserta  pengganti  untuk  mengantisipasi apabila  alokasi  peserta  dari  pusat  tidak memenuhi kuota. Hasil penjaringan peserta oleh  panitia  daerah  diinformasikan  ke eselon  I  kementerian  Negara/lembaga (Sekretariat Jenderal).  

Penyeleng garaan 

• Untuk lokasi pelatihan kelas  regular  di Balikpapan  dan Palembang  pada tahun  2008  kesulitan  dalam  menjaring peserta  karena terkendala transportasi  peserta ke lokasi pelatihan. 

• Direkomendasikan untuk  kelas manajerial  agar  tetap dilaksanakan  di  30 Kanwil  dengan pertimbangan penjaringan  peserta 

• Lokasi  pelatihan  PPAKP  tahun  2007 dilaksanakan  di  13  lokasi  Balai  Diklat Keuangan  BPPK,  tahun  2008 diselenggarakan  di  7  lokasi  Kanwil  DJPBN dan BDK, tahun 2009 di 7 lokasi, sedangkan tahun 2010 di 7  lokasi untuk kelas  regular dan 30 lokasi untuk kelas manajerial.  

• Pertimbangan  yang  digunakan  untuk pemilihan  lokasi  pelatihan  PPAKP  adalah kemudahan  peserta  untuk  menjangkau lokasi  pelatihan,  serta  kesiapan  dan pengalaman  wilayah  dalam menyelenggarakan PPAKP. 

 

Page 64: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

46 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Aspek  Umpan balik Tindak Lanjut

yang dilakukan kantor wilayah memungkinkan pemerataan pengetahuan  bagi para  manajer  di daerah. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 65: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,
Page 66: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

47 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

   

  

Penerapan  model  PPAKP  yang  telah  diuraikan  pada  Bab  4  mempunyai  dampak  yang signifikan  pada  pencapaian  tujuan  reformasi manajemen  keuangan  negara. Oleh  Karena itu, bab ini akan menyajikan analisis dan kajian progress, output dan outcome pelaksanaan diklat  PPAKP  2007‐2010  dan  implikasinya  terhadap  peningkatan  kualitas  pengelolaan keuangan negara.   Berdasarkan  analisis dan  kajian  tersebut, bab  ini  akan memformulasi usulan  dan  rekomendasi  perbaikan  pelaksanaan  PPAKP  di  masa  depan,  menuju pembentukan model PPAKP yang ideal namun applicable dan tepat sasaran.  5.1. Implementasi dan Pencapaian PPAKP 2007 ‐ 2010 A. Tahun 2007 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah  (PPAKP)  tahun 2007 merupakan penyelenggaraan tahun pertama. Persiapan pertama untuk penyelenggaraan PPAKP adalah merekrut  para  narasumber  baik  untuk  pengajar  teori/konsep  maupun  untuk  pengajar aplikasi.  Tenaga  pengajar  yang  diperlukan  untuk  diklat  PPAKP  ini  harus  memenuhi persyaratan  kompetensi,  antara  lain: mempunyai  kemampuan  akademik  yang memadai, mempunyai  pengalaman  praktik  pengelolaan  keuangan  negara  secara  cukup,  dan mempunyai kemampuan untuk mentransfer ilmu dengan baik.   Kebutuhan tenaga pengajar untuk pelaksanaan diklat PPAKP tahun 2007 adalah sebanyak 208  orang,  namun  instruktur  yang  tersedia  hanya  sebanyak  83  orang  yang  terdiri  dari instruktur yang berasal dari  instansi pusat sebanyak 55 orang dan  instruktur dari wilayah daerah sebanyak 28 orang. Sehingga masih diperlukan tambahan  instruktur sebanyak 125 orang  yang  akan  dididik  melalui  Program  Training  of  Trainers  (ToT).  Namun  dalam pelaksanaannya  dapat  diidentifikasi  tambahan  calon  pengajar  sebanyak  34  orang  yang telah memenuhi  kualifikasi  tanpa harus mengikuti  Program  ToT. Dengan demikian  calon pengajar  yang direncanakan untuk mengikuti Program Pembekalan  adalah  sebanyak 117 orang, namun yang mengikuti Program Pembekalan sebanyak 112 orang. Setelah Program ToT  dan  Program  Pembekalan  dilaksanakan,  berhasil  diidentifikasi  tambahan  calon pengajar sebanyak 116 orang yang direncanakan akan mengikuti diklat untuk narasumber pada tahun 2008.  Selama tahun 2007, Program ToT diikuti oleh 124 calon pengajar dari rencana 125 orang. Dalam pelaksanaannya, 16 orang  tidak  lulus Program ToT karena 5 orang mengundurkan diri, 3 orang tidak memenuhi persyaratan kehadiran (gugur), dan 8 orang tidak memenuhi passing  grade.  Sehingga  jumlah  peserta  Program  ToT  yang  lulus  sebanyak  108  orang. 

BAB 5 DAMPAK PPAKP PADA REFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN NEGARA: Progress dan Prospek 

Page 67: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

48 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Seluruh narasumber yang dididik pada Program ToT dan Program Pembekalan merupakan pegawai  pada  Kementerian  Keuangan  yang  berasal  dari:  Kantor  Pusat  Kementerian Keuangan, Kantor Wilayah Kementerian Keuangan, dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Rincian jumlah pengajar tahun 2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:  

Tabel 5.1 Rincian Jumlah Pengajar Tahun 2007 

Kebutuhan Pengajar    208 orang 

   Pengajar yang Tersedia:  

- Pusat - Daerah 

Jumlah 

55 orang 28 orang 

     83 orang 

Jumlah Pengajar yang akan di training pada Program ToT    125 orang 

Pengajar yang lulus pada Program ToT 108 orang 

Identifikasi Tambahan 34 orang 

Jumlah Pengajar yang akan di training pada Program Pembekalan 

117 orang  

Pengajar yang mengikuti Program Pembekalan 112 orang 

Tambahan Pengajar yang teridentifikasi  116 orang Total Pengajar Tersedia 336 orang 

     Berdasarkan data tahun 2007, disimpulkan bahwa kebutuhan terbesar akan pengajar pada diklat PPAKP adalah pengajar materi aplikasi, yang dicerminkan dengan banyaknya  jumlah hari materi aplikasi pada  jadwal PPAKP. Empat puluh dua persen  (42%) peserta Program ToT  diberikan materi  aplikasi,  yang  terdiri  dari  aplikasi  Sistem  Akuntansi  Keuangan,  dan aplikasi  Sistem  Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara. Berikut bagan persentase pengajar pada Program ToT 2007 menurut materi yang diajarnya:      

 

Page 68: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

49 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

 Grafik 5.1 Persentase Pengajar Pada Program ToT 2007 

 Setelah  Program  ToT  dan  Program  Pembekalan  untuk  narasumber  selesai  dilaksanakan, pelatihan PPAKP perdana dimulai dari  lingkup Kementerian Keuangan mengingat  tupoksi Kementerian Keuangan sebagai pemegang wewenang fiskal dan sebagai pemegang fungsi Bendahara Umum Negara  (BUN). Pelatihan dilaksanakan dalam 2  (dua) gelombang, yaitu gelombang pertama dimulai dari tanggal 5 November sampai dengan 6 Desember 2007 dan gelombang kedua dimulai dari  tanggal 12 November  sampai dengan 13 Desember 2007. Lokasi pelatihan pada tahun 2007 tersebar pada 13 lokasi di seluruh Balai Diklat Keuangan BPPK  dengan  target  peserta  sebanyak  1.560  orang.  Pelaksanaan  pelatihan  berlangsung dalam jangka waktu 28 hari yang meliputi 26 hari pelatihan dan 2 hari untuk ujian.  Jumlah  peserta  pelatihan  PPAKP  yang  dihitung  pada  tahun  2007  menurut  perkiraan kebutuhan tenaga akuntansi pemerintahan  adalah sebagai berikut: 1. Pusat  : 20.000 satker x 2 oang = 40.000 orang 2. Daerah  : 15.000 satker x 2 orang = 30.000 orang 

Dengan demikian total peserta yang akan dilatih pada diklat PPAKP adalah sebesar 70.000 orang  yang  akan  dibagi  dalam  beberapa  tahun  pelaksanaan  dengan  prioritas  sebagai berikut: 1. Kementerian Keuangan;  2. Satker Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan;  3. Kementerian Negara/Lembaga yang mendapat temuan audit signifikan; 4. Satuan kerja yang belum menerapkan SAI; 5. Satuan kerja yang belum mampu menyusun laporan keuangan.  

 

Page 69: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

50 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Jumlah peserta aktual yang mengikuti diklat PPAKP tahun 2007 sebanyak 1.230 orang tidak memenuhi  target  peserta  sebanyak  1.560  orang.  Dengan  demikian  persentase  peserta aktual adalah sebesar 79% dari target awal. Peserta yang lulus pada diklat tahun ini adalah sebanyak 1.002 orang atau sebesar 81% dari jumlah peserta aktual dengan rincian unit asal sebagai berikut:

Tabel 5.2 Peserta Aktual Diklat PPAKP Tahun 2007 

 Unit Asal Jumlah Peserta Lulus Tidak Lulus Tingkat 

Kelulusan (%) 

Bapepam – LK  2 2 0 100 

Badan Kebijakan Fiskal (BKF) 2 2 0 100 

BPPK  18 18 0 100 

DJA  2 2 0 100 

DJBC  179 131 48 73 

DJKN   100 83 17 83 

DJP  620 510 110 82 

DJPBN  270 234 36 87 

DJPK  2 2 0 100 

DJPU  2 2 0 100 

ITJEN  1 0 1 0 

SETJEN  32 16 16 50 

Jumlah  1.230 1.002 228 81% 

Anggaran  penyelenggaraan  PPAKP  tahun  2007  dibiayai  dari  BA  069  (Belanja  Lain‐lain) dengan dengan anggaran dan realisasi anggaran sebagai berikut: 

Laporan  Realisasi Anggaran 

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi di atas (bawah) anggaran 

% Realisasi anggaran 

Belanja  lain‐lain (581129) 

23.714.296.000 17.574.779.016 (6.139.516.984) 74.11% 

Pada akhir tahun anggaran 2007, terdapat aset, kewajiban dan ekuitas sebagai berikut: Neraca per 31 Desember 2007

Aset    Kas di Bendahara Pengeluaran   Persediaan   Peralatan dan Mesin Total Aset  Kewajiban 

Rp2.987.284.646Rp12.292.500Rp876.072.000

   Rp3.876.189.146 

  

Page 70: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

51 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

  Uang Muka dari KPPN Ekuitas Dana   Cadangan Persediaan   Diinvestasikan dalam Aset Tetap  Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana 

Rp2.987.824.646

Rp12.292.500Rp876.072.000 

     

Rp3.876.189.146 Peralatan dan Mesin digunakan untuk menunjang operasional penyelenggaraan PPAKP tahun 2007, yang terdiri dari notebook, printer, LCD proyektor, scanner dan headset. 

 

B. Tahun 2008 Penyelenggaraan  PPAKP  tahun  2008  dan  seterusnya  direncanakan  diadakan  tidak  hanya untuk  lingkup Kementerian Keuangan melainkan  juga untuk kementerian negara/lembaga lainnya. Jumlah peserta diklat PPAKP tahun 2008 direncanakan sebanyak 7.600 orang yang akan pada 7  lokasi penyelenggaraan. Dengan asumsi  jumlah peserta per kelas adalah 40 orang dan dilaksanakan dalam 10 angkatan, maka harus tersedia 19 kelas per angkatan.      Perluasan  cakupan  penyelenggaran  PPAKP  tersebut  memerlukan  tambahan  tenaga pengajar.  Satu  kelas  dengan  10  materi  diasumsikan  membutuhkan  8  orang  pengajar sehingga  total  pengajar  yang  dibutuhkan  untuk  tahun  2008  adalah  1.520  orang. Asumsi lebih lanjut, jika satu pengajar dapat mengajar sebanyak 3 kali maka kebutuhan pengajar di tahun 2008 adalah sebanyak 507 pengajar. Pengajar yang telah tersedia pada tahun 2007 setelah dikurangi dengan  asumsi  tidak  terseleksi  kembali  sebesar 10%  adalah 300 orang sehingga kekurangan pengajar pada tahun 2008 adalah sebanyak 207 orang.  

 Tabel 5.3 Proyeksi Kebutuhan Pengajar PPAKP Tahun 2008 

Pengajar untuk 1 Kelas (10 Materi) 8 orang 

Asumsi Jumlah Peserta 2008 7.600 orang 

Jumlah Peserta per Kelas 40 orang 

Jumlah Kelas yang Diperlukan = 7.600 / 40 190 kelas 

Jumlah Pengajar untuk 190 Kelas = 190 x 8 1.520 orang 

Asumsi : Frekuensi Mengajar 3 kali per Pengajar = 1.520 / 3 507 orang 

Pengajar yang Tersedia Tahun 2007 (akan Diseleksi Kembali) 336 orang 

Asumsi 10% Tidak Terseleksi 36 orang 

Pengajar yang Tersedia Tahun 2007 300 orang 

Kekurangan Pengajar Tahun 2008 207 orang 

  

Page 71: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

52 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Untuk memenuhi  kebutuhan  pengajar  tahun  2008  akan  dilaksanakan  Program  ToT  dan Program Pembekalan. Adapun perbandingan  komposisi pengajar menurut  jumlah materi yang  dikuasainya  untuk  tahun  2007  dan  2008.  Angka  tahun  2008  merupakan  jumlah pengajar  secara  kumulatif  dari  tahun  sebelumnya.  Dari  grafik  komposisi  tersebut sebagaimana terlihat pada grafik di bawah masih didominasi oleh pengajar materi aplikasi.     

 Grafik 5.2 Jumlah Narasumber Menurut Mata Pelajaran 

 Untuk pelatihan PPAKP tahun 2008 diharapkan dapat mendidik 7.600 orang peserta yang berasal  dari  satuan  kerja  kementerian  negara/lembaga.  Pelatihan  ini  dilaksanakan  di  7 (tujuh)  lokasi  yang  berbeda,  yaitu  Jakarta  sebanyak  14  angkatan, Medan  sebanyak  11 angkatan,  Semarang  sebanyak  9  angkatan,  Surabaya  sebanyak  10  angkatan,  Balikpapan sebanyak 3 angkatan, Makassar sebanyak 11 angkatan, dan Manado sebanyak 6 angkatan. Pelatihan  diklat  PPAKP  tahun  2008  diselenggarakan  oleh  Kantor  Wilayah  Direktorat Jenderal  Perbendaharaan  dan  Balai  Diklat  Keuangan  Kementerian  Keuangan  setempat dengan materi yang sama dengan materi tahun 2007.  

Selama pelaksanaan  tahun 2008,  realisasi  jumlah peserta mencapai 7.143 orang dari target sebanyak 7.600 orang, sebagaimana terlihat dalam tabel berikut ini: 

Tabel 5.4 Rekapitulasi Peserta PPAKP Per Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2008 

No  Kementerian Negara/Lembaga  Realisasi  Lulus Tidak Lulus 

Gugur Prosentase Kelulusan 

1  Mahkamah Agung 762 649 110 3  85% 

Page 72: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

53 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

No  Kementerian Negara/Lembaga  Realisasi  Lulus Tidak Lulus 

Gugur Prosentase Kelulusan 

2  Kejaksaan Agung 432 340 88 4  79% 

3  Badan Meteorologi dan Geofisika 180 156 23 1  87% 

4  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 

62 58 2 2  94% 

5  Kementerian Keuangan 431 392 36 3  91% 

6  Kementerian Pertanian 488 425 56 7  87% 

7  Kementerian Pendidikan Nasional 312 274 37 1  88% 

8  Kementerian Kesehatan 134 119 15 0  89% 

9  Kementerian Perhubungan 386 337 43 6  87% 

10  Kementerian Sosial 142 115 26 1  81% 

11  Kementerian Perindustrian 67 61 6 0  91% 

12  Kementerian Pekerjaan Umum 227 196 26 5  86% 

13  Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 

310 229 75 6  74% 

14  Kementerian Kelautan dan Perikanan 189 178 10 1  94% 

15  Badan Koordinasi SurveI dan Pemetaan Nasional 

6 6 0 0  100% 

16  Kementerian Kehutanan 170 158 12 0  93% 

17  Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 

10 9 1 0  90% 

18  Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 

544 454 87 3  83% 

Page 73: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

54 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

No  Kementerian Negara/Lembaga  Realisasi  Lulus Tidak Lulus 

Gugur Prosentase Kelulusan 

19  Badan Pertanahan Nasional 216 192 22 2  89% 

20  Kementerian Perdagangan 13 13 0 0  100% 

21  Komisi Pemilihan Umum 47 38 8 1  81% 

22  Badan  Pusat Statistik 403 384 18 1  95% 

23  Perpustakaan Nasional 22 19 2 1  86% 

24  Kepolisian Negara Republik Indonesia 1,228 1,102 123 3  90% 

25  Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional 

25 22 3 0  88% 

26  Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 7 6 1 0  86% 

27  Badan Kepegawaian Negara 25 21 4 0  84% 

28  Kementerian Luar Negeri 9 9 0 0  100% 

29  Badan Pengkajian Penerapan Teknologi  10 10 0 0  100% 

30  Badan Tenaga Nuklir Nasional 9 8 1 0  89% 

31  Kementerian Komunikasi dan Informatika 

9 8 1 0  89% 

32  Komisi Pemberantasan Korupsi 2 2 0 0  100% 

33  Badan Pemeriksa Keuangan 45 45 0 0  100% 

34  Badan Narkotika Nasional 6 6 0 0  100% 

35  Sekretariat Negara 20 17 3 0  85% 

Page 74: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

55 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

No  Kementerian Negara/Lembaga  Realisasi  Lulus Tidak Lulus 

Gugur Prosentase Kelulusan 

36  Majelis Permusyawaratan Rakyat 4 4 0 0  100% 

37  Dewan Perwakilan Rakyat 1 1 0 0  100% 

38  Kementerian Dalam Negeri 20 12 7 1  60% 

39  Kementerian Pertahanan 4 4 0 0  100% 

40  Kementerian Agama 131 100 31 0  76% 

41  Kementerian Koperasi dan UKM 5 3 1 1  60% 

42  Dewan Ketahanan Nasional 4 3 1 0  75% 

43  Badan Pengawasan Obat dan Makanan 2 2 0 0  100% 

44  Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 

1 1 0 0  100% 

45  Lembaga Administrasi Negara 1 1 0 0  100% 

46  Arsip Nasional Republik Indonesia 10 10 0 0  100% 

47  Badan Pengawasan  Keuangan dan Pembangunan 

1 1 0 0  100% 

48  Lain‐lain  11 5 6 0  45% 

  Jumlah 7,143 6,205 885 53  87% 

Sebagian besar peserta bekerja di bidang administrasi, keuangan, dan teknis pada instansi terkait. Hal  ini  dapat  digambarkan  pada  grafik  berikut  yang  diolah  berdasarkan  random sampling dari data peserta PPAKP tahun 2008, sebagai berikut: 

Page 75: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

56 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

 Grafik 5.3 Bidang Tugas Peserta PPAKP Tahun 2008 

Anggaran penyelenggaraan PPAKP tahun 2008 dibiayai dari BA 999.06 (BA Pembiayaan dan Perhitungan‐Belanja Subsidi dan Belanja  Lain‐lain) dengan dengan anggaran dan  realisasi anggaran sebagai berikut: 

Laporan  Realisasi Anggaran 

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi di atas (bawah) anggaran 

% Realisasi anggaran 

Penerimaan  negara bukan pajak  Belanja lain‐lain  

0

87.838.050.000 

36.137.289

83.644.033.897* 

36.137.289  

(4.194.016.103) 

‐  

95.23% 

*Keterangan: Realisasi belanja merupakan belanja bersih setelah dikurangi pengembalian belanja sebesar Rp510.703.750. 

Pada  tahun  anggaran  2007  terdapat  realisasi  pendapatan  berupa  pendapatan  penjualan dokumen‐dokumen  lelang  sebesar Rp 3.000.000 dan pendapatan  jasa  lembaga keuangan (jasa giro) sebesar Rp 15.928.614 yang disetor pada tanggal 7 Januari 2008 sehingga sesuai dengan penerapan prinsip basis  kas,  setoran  tersebut dicatat  sebagai pendapatan  tahun anggaran 2008. 

Pada akhir tahun anggaran 2008, terdapat aset, kewajiban dan ekuitas sebagai berikut: Neraca per 31 Desember 2008

Aset      Persediaan   Peralatan dan Mesin Total Aset 

Rp165.124.655 Rp1.068.132.000 

  Rp1.233.256.655  

Page 76: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

57 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Ekuitas Dana   Cadangan Persediaan   Diinvestasikan dalam Aset Tetap  Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana 

Rp165.124.655 Rp1.068.132.000 

 

   

Rp1.233.256.655   

C. Tahun 2009 Berdasarkan hasil pengolahan atas evaluasi pengajar, masih ditemukan beberapa pengajar yang dinilai perlu untuk meningkatkan kompetensi materi dan kemampuan mengajarnya, yang dapat dirinci sebagai berikut: 64 orang pengajar mendapatkan nilai rata‐rata di bawah 80, 12 pengajar mendapat nilai rata‐rata 70‐75 dan 3 orang pengajar mendapat nilai rata‐rata di bawah 70. Sebagai salah satu tindak lanjut dari kegiatan evaluasi terhadap pengajar tersebut,  pada  tahun  2009  selain  Program  ToT  dan  Program  Pembekalan,  diadakan Program  Penyegaran  (Upgrading)  untuk  pengajar  yang  dinilai  perlu  meningkatkan kemampuan teknik mengajar.   Jumlah pengajar PPAKP Tahun 2009 berjumlah 811 orang dengan komposisi: 60% pengajar berasal  dari  Direktorat  Jenderal  Perbendaharaan,  31%  pengajar  berasal  dari  unit‐unit Kementerian  Keuangan  lainnya  selain  DJPBN,  8%  pengajar  berasal  dari  Kementerian Negara/Lembaga di  luar Kementerian Keuangan, dan 2% pengajar berasal dari  instansi di luar  Kementerian  Negara/Lembaga  (K/L)  seperti  Bank  Indonesia  dan  para  pensiunan Kementerian  Keuangan.  Dari  total  811  pengajar/narasumber,  terdapat  45  orang  yang merupakan  pengajar  cadangan  dan  7  orang  yang  merupakan  pengajar  pengganti  yang khusus  mengajar  aplikasi.  Pengajar  cadangan  dan  pengganti  merupakan  pengajar  yang dipilih berdasarkan rekomendasi namun belum pernah mengikuti Training of Trainers (ToT) PPAKP sebelumnya.  

 

Grafik 5.4 Persentase Pengajar PPAKP Berdasarkan Asal Instansi 

Dari total 811 pengajar terdapat 74 pengajar, atau sebesar 9,12%, yang memperoleh nilai di bawah  80  atau  dengan  kriteria  penilaian  CUKUP/KURANG.  Berdasarkan  lokasi penyelenggara,  Jakarta  menempati  urutan  pertama  dimana  pengajar  mendapat  nilai CUKUP/KURANG dari peserta pelatihan, yaitu sebesar 43%. Sementara Denpasar menjadi 

Page 77: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

58 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

lokasi  penyelenggaran  dimana  tidak  ada  satupun  pengajar  mendapat  nilai  evaluasi CUKUP/KURANG atau di bawah angka 80 selama pelaksanaan PPAKP Tahun 2009. 

 

Grafik 5.5 Persentase Penilaian Pengajar PPAKP Bernilai CUKUP/KURANG Berdasarkan Lokasi Penyelenggaraan 

Persentase  jumlah  pengajar  yang  mendapat  penilaian  CUKUP/KURANG  dibandingkan dengan  persentase  peserta  yang  tidak  lulus menurut  lokasi  penyelenggara  dapat  dilihat pada Grafik dibawah ini: 

 

Grafik 5.6 Perbandingan Persentase Pengajar Bernilai Cukup/Kurang Dengan Peserta Yang Tidak Lulus Menurut Lokasi Penyelenggaraan 

Berdasar  Grafik  di  atas,  Denpasar  dan  Manado  mempunyai  angka  yang  rendah  atas persentase penilaian pengajar  yang CUKUP/KURANG  (masing‐masing hanya 0% dan 4%). Sebaliknya kedua lokasi penyelenggara ini mempunyai angka persentase peserta tidak lulus 

Page 78: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

59 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

yang relatif tinggi (yaitu 15% dan 19%) bila dibanding lokasi penyelenggara lainnya. Karena grafik‐grafik  di  atas  diperoleh  dari  pengolahan  data  yang  tidak  diikuti  dengan  proses pengambilan sampel untuk menguji hipotesis, maka tidak dapat diambil suatu kesimpulan atas hubungan antara persentase peserta tidak  lulus dengan persentase pengajar dengan nilai  CUKUP/KURANG,  namun  berdasarkan  hasil  perbandingan  kedua  komponen  ini terdapat  indikasi bahwa peserta pada  lokasi penyelenggara  Jakarta/Makassar  lebih  kritis terhadap para pengajar dibandingkan peserta pada lokasi penyelenggara Denpasar maupun Manado.    

Pelaksanaan  PPAKP  tahun  2009  dilaksanakan  di  7  (tujuh)  lokasi,  yaitu  12  angkatan  di Jakarta,  10  angkatan  di  Denpasar, Makassar, Medan,  Semarang  dan  Surabaya,  serta  9 angkatan di Manado, dengan total peserta sebanyak 7.337 orang. 

Tabel 5.5 Rekapitulasi Hasil PPAKP Tahun 2009  Per Kementerian Negara/Lembaga 

No  Kementerian Negara/Lembaga Realisasi Lulus Tidak Lulus 

Gugur Persentase Kelulusan 

1  Badan Kepegawaian Negara 4 4 0 0 100% 

2  Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 

2 2 0 0 100% 

3  Badan Koordinasi Penanaman Modal 

11 11 0 0 100% 

4  Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional 

4 4 0 0 100% 

5  Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika 

51 49 2 0 96% 

6  Badan Nasional Penanggulangan Bencana  

1 1 0 0 100% 

7  Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan TKI 

10 9 1 0 90% 

8  Badan Pemeriksa Keuangan 32 30 1 1 94% 

9  Badan Pengawas Obat Dan Makanan 

2 1 1 0 50% 

10  Badan Pengawas Tenaga Nuklir 1 1 0 0 100% 

11  Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan 

13 13 0 0 100% 

12  Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 

17 17 0 0 100% 

13  Badan Pertanahan Nasional 164 149 12 3 91% 

14  Badan Pusat Statistik 111 108 3 0 97% 

Page 79: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

60 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

15  Badan Tenaga Nuklir Nasional 15 13 2 0 87% 

16  Kementerian  Pertanian 430 372 56 2 87% 

17  Kementerian Agama 2322 1938 365 19 83% 

18  Kementerian Dalam Negeri 110 93 16 1 85% 

19  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 

21 19 2 0 90% 

20  Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 

56 47 8 1 84% 

21  Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata 

18 15 3 0 83% 

22  Kementerian Kehutanan 280 272 8 0 97% 

23  Kementerian Kelautan Dan Perikanan 

90 84 5 1 93% 

24  Kementerian Kesehatan 306 277 29 0 91% 

25  Kementerian Keuangan 706 650 53 3 92% 

26  Kementerian Komunikasi dan Informatika 

25 21 4 0 84% 

27  Kementerian Luar Negeri 86 82 4 0 95% 

28  Kementerian Pekerjaan Umum 243 202 38 3 83% 

29  Kementerian Pendidikan Nasional 100 88 10 2 88% 

30  Kementerian Perdagangan 15 13 1 1 87% 

31  Kementerian Perhubungan 363 325 35 3 90% 

32  Kementerian Perindustrian 21 18 3 0 86% 

33  Kementerian Pertahanan 308 262 41 5 85% 

34  Kementerian Sosial 59 50 8 1 85% 

35  Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 

197 164 30 3 83% 

36  Kejaksaan Agung 18 13 3 2 72% 

37  Kementerian Negara Koperasi dan UKM 

24 22 2 0 92% 

38  Kementerian Negara Lingkungan Hidup 

28 26 1 1 93% 

39  Kementerian Negara PAN 3 3 0 0 100% 

40  Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal 

2 1 1 0 50% 

41  Kementerian Negara Pemuda Dan Olah Raga 

1 0 1 0 0% 

42  Kementerian Negara Riset Dan  1 1 0 0 100% 

Page 80: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

61 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Teknologi 

43  Kepolisian Negara Republik Indonesia 

668 588 77 3 88% 

44  Komisi Pemilihan Umum 159 140 17 2 88% 

45  Komisi Pengawas Persaingan Usaha 

12 12 0 0 100% 

46  Komisi Yudisial RI 2 2 0 0 100% 

47  Lembaga Administrasi Negara 6 5 1 0 83% 

48  Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 

60 57 3 0 95% 

49  Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional 

1 1 0 0 100% 

50  LPP RRI  31 26 5 0 84% 

51  LPP TVRI  63 58 5 0 92% 

52  Mahkamah Agung 64 53 11 0 83% 

53  Sekretariat Negara 20 20 0 0 100% 

   Jumlah 7.357 6.432 868 57 87% 

 

Berdasarkan  random  sampling  dari  data  peserta  PPAKP  tahun  2009,  kelompok  peserta terbanyak berasal dari kalangan  teknis pada K/L bersangkutan sebagaimana  terlihat pada grafik berikut: 

 

Grafik 5.7 Peserta PPAKP Tahun 2009 per Bidang Pekerjaan 

Page 81: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

62 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Anggaran  penyelenggaraan  PPAKP  tahun  2009  dibiayai  dari  BA  999.06  (BA  Bendahara Umum Negara‐Belanja Subsidi dan Belanja Lain‐lain) dengan dengan anggaran dan realisasi anggaran sebagai berikut: 

Laporan  Realisasi Anggaran 

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi di atas (bawah) anggaran 

% Realisasi anggaran 

Penerimaan  negara bukan pajak Belanja lain‐lain  

0

90.707.250.000 

8.748.160

85.807.902.057 

8.748.160  

(4.899.347.943) 

‐  

94.60% 

Pada akhir tahun anggaran 2009, terdapat aset, kewajiban dan ekuitas sebagai berikut: Neraca per 31 Desember 2009

Aset      Persediaan   Peralatan dan Mesin Total Aset Ekuitas Dana   Cadangan Persediaan   Diinvestasikan dalam Aset Tetap  Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana 

Rp209.465.586 Rp1.087.132.000 

Rp209.465.586 Rp1.087.132.000 

 

  Rp1.296.597.586 

   

Rp1.296.597.586   D.  Tahun 2010 Program ToT dan Program Pembekalan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan pengajar tahun  2010.  Adapun  perbandingan  komposisi  pengajar  menurut  jumlah  materi  yang dikuasainya dari tahun 2007 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada grafik di bawah ini yang masih  menunjukkan  adanya  persamaan  tren  komposisi  pengajar  dengan  tahun‐tahun sebelumnya.  

 Grafik 5.8 Perbandingan Komposisi Pengajar Berdasarkan Materi  

Page 82: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

63 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Sejak  tahun  2010  peserta  dibagi  menurut  kelas  manajerial  dan  kelas  reguler  untuk operator/pelaksana  sebagaimana  telah  dijelaskan  pada  bab  sebelumnya  sehingga perhitungan target peserta PPAKP secara keseluruhan perlu disesuaikan menurut perkiraan kebutuhan tenaga akuntansi pemerintahan, sebagai berikut: 

1. Level Manajerial Pusat    : 20.000 satker x 1 orang = 20.000 orang Daerah    : 15.000 satker x 1 orang = 15.000 orang 

2. Level Operator Pusat    : 20.000 satker x 2 orang = 40.000 orang Daerah    : 15.000 satker x 2 orang = 30.000 orang  

Jumlah peserta yang telah menjalani pelatihan untuk  level operator sampai dengan tahun 2009  adalah  sebagai  berikut:  untuk  tahun  2007  sebanyak  1.230  orang,  tahun  2008 sebanyak 7.143 orang, dan tahun 2009 sebanyak 7.357 orang, sehingga total peserta kelas operator  adalah  sebanyak  15.730  orang.  Untuk  pelaksanaan  PPAKP  tahun  2010 direncanakan  akan  dilatih  sebanyak  5.000  orang  untuk  level  operator  dan  2.500  orang untuk level manajerial.  

 Namun dengan adanya keterlambatan penyelenggaraan PPAKP tahun 2010, target peserta direvisi menjadi  4.976  orang  yang  terdiri  dari  2.935  peserta  untuk  level  operator  (kelas regular) dan 2.486 peserta untuk kelas manajerial dengan prioritas instansi sebagai berikut: 1. Satker di kementerian yang belum mendapatkan opini terbaik dari BPK; 2. Satker Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA‐BUN); 3. Kementerian Negara/Lembaga yang masuk  ke dalam Program  Intensive Care dalam 

penyusunan laporan keuangannya; 4. Satuan Kerja yang belum mampu menyusun laporan keuangan dengan seharusnya; 5. Aparat Pengawas Internal K/L. 

 Berikut  rincian  realisasi  peserta  berdasarkan  jumlah  angkatan,  jumlah  kelas,  dan  jumlah peserta PPAKP tahun 2010:  

Tabel 5.6 Realisasi Peserta Berdasarkan Jumlah Angkatan, Jumlah Kelas,  dan Jumlah Peserta PPAKP Tahun 2010 

Lokasi  Kelas Reguler Kelas Manajerial 

Angkatan/Kelas Peserta Angkatan/Kelas Peserta Medan  5/10 380 6/12 355 Jakarta  4/20 781 6/18 450 Semarang  4/10 400 1/1 30 Surabaya  5/10 400 5/12 329 

Page 83: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

64 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Denpasar  5/10 375 6/12 313 Makassar  5/10 416 6/12 314 Manado  2/4 158 1/1 30 

Wilayah lainnya 

‐ ‐ 22/22 665 

Total  30/74 2.935 53/90 2.486 

 Jumlah peserta kelas reguler yang terdaftar sebanyak 2.935 orang. Namun, jumlah peserta yang mengikuti  seluruh  jenis  ujian  yaitu  ujian  praktik  aplikasi  SAK,  ujian  praktik  aplikasi SIMAK  BMN  dan  ujian  tulis  sebanyak  2.910  orang.  Jumlah  peserta  yang  gugur  adalah sebanyak  28  orang,  yang  terdiri  dari  peserta  yang mengundurkan  diri  di  tengah‐tengah pelaksanaan  PPAKP  sebanyak  25  orang  dan  peserta  yang  tidak memenuhi  persyaratan kehadiran sebanyak 3 orang. Rincian peserta kelas reguler tahun 2010 yang lulus dan tidak lulus berdasarkan instansi adalah sebagai berikut: 

 Tabel 5.7 Rekapitulasi Peserta PPAKP 2010 Per Kementerian Negara/Lembaga 

 No.  Kementerian Negara/Lembaga  Lulus  Tidak Lulus  Gugur 

1  Arsip Nasional Republik Indonesia 2 0 0 

2  Badan Intelijen Negara 2 0 0 

3  Badan Kepegawaian Negara 17 0 0 

4  Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 7 0 0 

5  Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana 5 0 0 

6  Badan Koordinasi Penanaman Modal 1 0 0 

7  Badan Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika 121 5 0 

8  Badan Narkotika Nasional 13 0 0 

9  Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan 2 0 0 

10  Badan Pemeriksa Keuangan 13 0 0 

11  Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo 1 0 0 

12  Badan Pengawas Obat dan Makanan 49 0 0 

13  Badan Pengawas Tenaga Nuklir 1 0 0 

14  Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan 4 0 0 

15  Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi 14 0 0 

17  Badan Pertanahan Nasional 116 2 1 

16  Badan Pusat Statistik 83 0 0 

18  Badan SAR Nasional 41 1 0 

Page 84: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

65 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

19  Badan Standarisasi Nasional 3 0 0 

20  Badan Tenaga Nuklir Nasional 4 0 0 

21  Kejaksaan Agung 33 1 3 

22  Kementerian Agama 190 16 2 

23  Kementerian Dalam Negeri 32 2 1 

24  Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral 10 0 0 

25  Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI 43 4 1 

26  Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata 11 0 0 

27  Kementerian Kehutanan 76 3 0 

28  Kementerian Kelautan Dan Perikanan 40 1 0 

29  Kementerian Kesehatan 99 3 2 

30  Kementerian Keuangan 99 8 2 

31  Kementerian Komunikasi Dan Informatika 3 1 0 

32  Kementerian Luar Negeri 7 0 0 

33  Kementerian Negara Koperasi Dan UKM 8 0 0 

34  Kementerian Negara Pemuda Dan Olah Raga 3 0 0 

35  Kementerian Negara Perumahan Rakyat 6 0 0 

36  Kementerian Negara Riset Dan Teknologi 2 0 0 

37  Kementerian Pekerjaan Umum 65 8 3 

38  Kementerian Pendidikan Nasional 31 3 1 

39  Kementerian Perdagangan  6 0 0 

40  Kementerian Perhubungan 199 12 2 

41  Kementerian Perindustrian 57 5 0 

42  Kementerian Pertahanan 168 11 0 

43  Kementerian Pertanian 53 6 0 

44  Kementerian Sosial 16 2 0 

45  Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi 101 8 1 

46  Kepolisian Negara Republik Indonesia 515 40 3 

47  Komisi Pemberantasan Korupsi 2 0 0 

48  Komisi Pemilihan Umum 132 8 2 

49  Komisi Yudisial RI 2 0 0 

50  Lembaga Administrasi Negara 10 1 0 

51  Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 25 0 0 

52  Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa  2 0 0 

Page 85: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

66 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Pemerintah 

53  Lembaga Penyiaran Publik 1 0 0 

54  Lembaga Sandi Negara 4 0 0 

55  LPP RRI  13 1 0 

56  LPP TVRI  3 0 0 

57  Kementerian Pertahanan 1 0 0 

58  Mahkamah Agung 178 15 1 

59  Sekretariat Negara 6 0 1 

60  TNI AL  1 0 0 

61  Lain‐Lain  2 0 2 

  Total  2935 164 28 

 Berdasarkan  random  sampling  dari  data  peserta  PPAKP  tahun  2010,  kelompok  peserta terbanyak berasal dari kalangan  teknis pada K/L bersangkutan sebagaimana  terlihat pada grafik berikut: 

 Grafik 5.9 Peserta PPAKP Tahun 2010 per Bidang Pekerjaan 

 E.  Analisis Tren Pelaksanaan PPAKP Tahun 2007 – 2010  

Analisis  tren merupakan metode analisis yang mempergunakan data masa kini dan masa lalu untuk melihat tren data tersebut dan memproyeksikan kondisi di masa depan. Hal  ini dilakukan untuk memberikan dasar bagi usulan dan  rekomendasi bagi perbaikan di masa depan. Analisis tren akan dilakukan terhadap data pengajar, peserta dan penyelenggaraan. Data  penyelenggaraan  PPAKP  menunjukkan  bahwa  sebagian  besar  pelaksanaan  PPAKP dilakukan di daerah, namun data perekrutan pengajar menunjukkan bahwa sebagian besar pengajar  yang  mengikuti  program  ToT  berasal  dari  instansi  pusat.  Walaupun  masih terdapat  kesenjangan  antar  pengajar  dengan  lokasi  penyelenggaraan  PPAKP  sampai 

Page 86: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

67 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

dengan  akhir  tahun  2010,  kesenjangan  tersebut  semakin  mengecil  jika  dibandingkan dengan  tahun‐tahun  sebelumnya  dan  menuju  kepada  keseimbangan  antara  kebutuhan pengajar  dan  penyelenggaraan menurut  lokasi. Data  ketersediaan  pengajar  berdasarkan lokasi disajikan dalam tabel di bawah ini: 

  Pengajar Penyelenggaraan 

2007 2008 2010 s.d. 2010 2007 2008 2010  s.d. 2010 

Pusat  63% 50% 94% 56% 23% 60% 30%  49% 

Daerah  37% 50% 6% 44% 77% 40% 70%  51% 

Keterangan:  Persentase  pengajar  dihitung  berdasarkan  jumlah  pengajar  yang  ikut  ToT, sedangkan penyelenggaraan dihitung berdasarkan jumlah peserta. 

Dengan  mengambil  sampel  adalah  penyelenggaraan  PPAKP  tahun  2009,  rasio  antara pengajar terhadap jumlah kelas PPAKP adalah sebesar 7,1 yaitu 7 pengajar bertugas pada 1 kelas  PPAKP. Namun  demikian,  berdasarkan  data  frekuensi mengajar  per  1  narasumber pada tahun 2009 sebagaimana terlihat pada grafik di bawah ini, dapat disimpulkan bahwa distribusi jumlah mengajar belum merata untuk seluruh narasumber.  

 Grafik 5.10 Distribusi Jumlah Mengajar Narasumber PPAKP 2009 

 Secara umum, pengalokasian  frekuensi mengajar untuk narasumber sudah cukup merata, yaitu rata‐rata 55% narasumber mengajar sebanyak 1 hingga 3 frekuensi. Namun demikian masih terdapat 16% dari total narasumber belum mendapat kesempatan untuk mengajar, dan di sisi lain terdapat 9% narasumber mengajar lebih dari 7 frekuensi.  

 

Page 87: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

68 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Tabel 5.8 Rasio Jumlah Peserta dan Satuan Kerja  

Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2007 ‐ 2010 

No.  No. BA  Kementerian Negara/Lembaga  Peserta Satker  Rasio 

1. 001  Majelis Permusyawaratan Rakyat 4 2  2 

2. 002  Dewan Perwakilan Rakyat 1 2  0.5 

3. 004  Badan Pemeriksa Keuangan  75 36  2.1 

4. 005  Mahkamah Agung 702 802  0.9 

5. 006  Kejaksaan Agung 353 517  0.7 

6. 007  Sekretariat Negara 36 17  2.1 

7. 010  Kementerian Dalam  Negeri  105 750  0.1 

8. 011  Kementerian Luar Negeri 91 142  0.6 

9. 012  Kementerian Pertahanan 266 244  1.1 

10. 013  Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 

501 756  0.7 

11. 015  Kementerian Keuangan 2.044 1.069  1.9 

12. 018  Kementerian Pertanian 797 1.967  0.4 

13. 019  Kementerian Perindustrian  79 176  0.4 

14. 020  Kementerian Energi dan SumberDaya Mineral 

77 92  0.8 

15. 022  Kementerian Perhubungan  662 676  1 

16. 023  Kementerian Pendidikan Nasional 362 377  1 

17. 024  Kementerian Kesehatan 396 448  0.9 

18. 025  Kementerian Agama 2.038 4.381  0.5 

Page 88: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

69 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

19. 026  Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 

393 802  0.5 

20. 027  Kementerian Sosial 165 206  0.8 

21. 029  Kementerian Kehutanan 430 358  1.2 

22. 032  Kementerian Kelautan dan Perikanan 

262 698  0.4 

23. 033  Kementerian Pekerjaan Umum 398 1.072  0.4 

24. 034  Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan 

0 2  0 

25. 035  Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 

0 1  0 

26. 036  Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat 

0 1  0 

27. 040  Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 

24 88  0.3 

28. 041  Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara 

0 1  0 

29. 042  Kementerian Negara Riset dan Teknologi 

1 11  0.1 

30. 043  Kementerian Negara Lingkungan Hidup 

26 48  0.5 

31. 044  Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 

25 44  0.6 

32. 047  Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan 

0 7  0 

33. 048  Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara 

3 1  3 

34. 050  Badan Intelijen Negara 0 1  0 

35. 051  Lembaga Sandi Negara 0 1  0 

36. 052  Dewan Ketahanan Nasional  3 1  3 

37. 054  Badan Pusat Statistik 492 484  1 

38. 055  Kementerian Negara Perencanaan  0 1  0 

Page 89: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

70 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 

39. 056  Badan Pertanahan Nasional  341 460  0.7 

40. 057  Perpustakaan Nasional 19 34  0.6 

41. 059  Kementerian Komunikasi dan Informatika 

29 59  0.5 

42. 060  Kepolisian Negara Republik Indonesia 

1.690 1.072  1.6 

43. 063  Badan Pengawasan Obat dan Makanan 

3 39  0.1 

44. 064  Lembaga Ketahanan Nasional 0 1  0 

45. 065  Badan Koordinasi Penanaman Modal 11 39  0.3 

46. 066  Badan Narkotika Nasional 6 11  0.5 

47. 067  Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal 

1 175  0 

48. 068  Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 

3 42  0.1 

49. 074  Komisi Nasional Hak Asasi Manusia 0 1  0 

50. 075  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 

205 187  1.1 

51. 076  Komisi Pemilihan Umum 178 532  0.3 

52. 077  Mahkamah Konstitusi 0 1  0 

53. 078  Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan 

0 1  0 

54. 079  Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 

63 50  1.3 

55. 080  Badan Tenaga Nuklir Nasional 21 22  1 

56. 081  Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 

27 19  1.4 

Page 90: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

71 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

57. 082  Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional 

23 19  1.2 

58. 083  Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional 

10 4  2.5 

59. 084  Badan Standarisasi Nasional 0 1  0 

60. 085  Badan Pengawas Tenaga Nuklir 1 3  0.3 

61. 086  Lembaga Administrasi Negara 6 13  0.5 

62. 087  Arsip Nasional Republik Indonesia 10 33  0.3 

63. 088  Badan Kepegawaian Negara  25 13  1.9 

64. 089  Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan 

14 31  0.5 

65. 090  Kementerian Perdagangan  26 165  0.2 

66. 091  Kementerian Negara Perumahan Rakyat 

0 40  0 

67. 092  Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga 

0 34  0 

68. 093  Komisi Pemberantasan Korupsi 2 1  2 

69. 095  Dewan Perwakilan Daerah  0 2  0 

70. 100  Komisi Yudisial 2 1  2 

71. 103  Badan Nasional Penanggulangan Bencana 

1 1  1 

72. 104  Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia 

9 24  0.4 

73. 105  Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo 

0 1  0 

74. 106  Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 

0 1  0 

75. 107  Badan Sar Nasional 0 25  0 

76. 108  Komisi Pengawas  Persaingan Usaha 0 1  0 

Page 91: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

72 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Berdasarkan rencana awal penyelenggaraan PPAKP sebagimana tertuang pada TOR PPAKP, pemerintah menargetkan setiap satuan kerja pada K/L mempunyai minimal 2 pegawai yang mempunyai  kompetensi  di  bidang  pengelolaan  keuangan  negara  terutama  untuk  meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelaporan keuangan negara. Namun, tabel di atas  memperlihatkan  bahwa  68  kementerian  negara/lembaga  (89%  dari  total)  masih mempunyai angka RASIO PESERTA PER SATUAN KERJA di bawah angka yang direncanakan tersebut. Hal ini perlu mendapat perhatian dalam perencanaan dan pengalokasian peserta dari kementerian negara/lembaga di masa yang akan datang.  5.2.  Peningkatan  Kualitas  SDM  dalam  Implementasi  Reformasi Manajemen  Keuangan 

Negara A. Peningkatan Kapasitas SDM dalam Mengukur Pencapaian Tujuan Program PPAKP Standar kompetensi dari pengelola keuangan negara meliputi pengetahuan, keterampilan, dan  kemampuan  yang  diperlukan  di  bidang  perencanaan,  penganggaran,  pelaksanaan anggaran, manajemen  aset,  akuntansi  dan  pelaporan  sehingga  keuangan  negara  dapat dikelola secara efektif dan efisien. Pengelola keuangan negara mencakup level manajer dan level  pelaksana.  Standar  kompetensi  untuk  level  manajer  berkaitan  dengan  proses penyusunan  rencana  stratejik  dan  pengambilan  keputusan  untuk  memastikan implementasi sesuai rencana dan pencapaian tujuan pengelolaan keuangan negara. Untuk itu manajer  lingkup pengelolaan keuangan negara harus memahami peraturan dan sistem di  bidang  pengelolaan  keuangan,  memahami  Standar  Akuntansi  Pemerintahan,  serta memahami keterkaitan antar sub sistem dalam pengelolaan keuangan negara.    Untuk mendukung pelaksanaan  tugas para manajer dalam pengelolaan keuangan negara, para pelaksana harus mempunyai  standar kompetensi untuk mengolah dan menganalisis data  keuangan. Agar  tugas  tersebut dapat  terlaksana dengan baik, para pelaksana harus memahami dan mengoperasikan sistem penganggaran, pelaksanaan anggaran, akuntansi.   Salah  satu  indikator peningkatan pemahaman untuk  jajaran manajemen  adalah hasil  tes (pre‐test  and  post‐test)  sedangkan  untuk  pelaksana  adalah  tingkat  kelulusan  pada  diklat PPAKP. Pelaksana yang  lulus  tes pada diklat PPAKP diasumsikan  telah memenuhi standar kompetensi untuk memahami dan mengoperasikan sistem pengelolaan keuangan negara. Sedangkan  indikator  dari  peningkatan  kompetensi  untuk  jajaran  manajemen  adalah peningkatan nilai post test dibandingkan dengan nilai pre test.  Persentase  tingkat kelulusan diklat PPAKP kelas  regular/operator menunjukkan  tren yang semakin meningkat dari  tahun  ke  tahun. Hal  ini menunjukkan  keberhasilan diklat PPAKP kelas operator dalam peningkatan pemahaman peserta diklat PPAKP  kelas operator atas konsep dan praktik pengelolaan  keuangan negara,  yang pada akhirnya diharapkan dapat 

Page 92: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

73 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

meningkatkan  jumlah  SDM  yang memenuhi  standar  kompetensi  dalam memahami  dan mengoperasikan sistem pengelolaan keuangan negara.   

 Grafik 5.11 Tingkat Persentase Kelulusan Kelas Reguler 

 Untuk kelas manajerial, pada umumnya terdapat indikasi peningkatan pemahaman peserta PPAKP  atas  materi  pengelolaan  keuangan  negara.  Hal  ini  dapat  dilihat  dari  adanya peningkatan  komposisi  nilai  yang  diperoleh  peserta  pada  pre  test  dan  post  test. Berdasarkan grafik di bawah ini, terdapat 39% peserta yang mendapat nilai di atas 70 untuk  Pre test, sedangkan peserta yang mendapat nilai di atas 70 untuk Post test adalah sebesar 69%.  Pada  saat  Pre  test masih  ada  peserta  yang mendapat  nilai  di  bawah  50,  namun demikian  tidak  ditemukan  peserta  yang  mendapat  nilai  di  bawah  50  untuk  Post  Test.  Peningkatan  kemampuan  peserta  kelas  manajerial  juga  dapat  terlihat  pada  grafik peningkatan  nilai  Post  Test  dibandingkan  dengan  Pre  Test.  Sebanyak  78%  dari  peserta PPAKP mengalami  peningkatan  nilai  Post  Test  dibandingkan  dengan  nilai  Pre  Test  yang tingkatan  bervariasi.  Persentase  peningkatan  terbesar  dicapai  oleh  28%  peserta  dengan peningkatan di atas 40%.   

 Grafik 5.12 Pre Test 

Page 93: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

74 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

 

 Grafik 5.13 Post Test 

 

 Grafik 5.14 Peningkatan nilai Post Test dibanding dengan Pre Test 

 B. Pengukuran Pencapaian Tujuan PPAKP Reformasi keuangan negara dibangun di atas pilar‐pilar tata kelola pemerintahan yang baik, seperti  akuntabilitas,  transparansi,  dan  partisipasi  publik  untuk mewujudkan  pelayanan publik  lebih  baik,  penggunaan  anggaran  lebih  efisien,  tidak  terjadi  duplikasi  anggaran, penyediaan  sarana  dan  prasarana  yang  diperlukan  masyarakat  dengan  lebih  baik. Perubahan paradigma  ini menuntut tersedianya SDM yang kompeten di bidang keuangan dan akuntansi. Keberadaan sumber daya yang kompeten ini akan menentukan keberhasilan implementasi  manajemen keuangan negara.  Ruang  lingkup  reformasi  keuangan  negara  mencakup  perencanaan  dan  penganggaran, perbendaharaan,  akuntansi  dan  pertanggungjawaban,  serta  pemeriksaan.  Dalam  bidang 

Page 94: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

75 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

perencanaan dan penganggaran reformasi keuangan negara diharapkan dapat menerapkan sistem perencanaan yang  stratejik dan  sistem penganggaran berbasis kinerja, antara  lain berupa  adanya  kerangka  pengeluaran  jangka  menengah  (medium  term  expenditure framework),  penyatuan  anggaran  (unified  budget),  dan  anggaran  berbasis  kinerja (performance  based  budgeting).  Reformasi  di  bidang  perbendaharaan  bertujuan  untuk mengubah metode  pengelolaan  keuangan  negara,  dari  pengelolaan  yang  hanya  bersifat administrasi kepada pengelolaan keuangan negara yang menerapkan asas‐asas manajemen modern. Dampak atas perubahan ini berpengaruh pada fungsi perbendaharaan yang pada akhirnya  berimplikasi  pada  reformasi  di  bidang  akuntansi  dan  pertanggungjawaban. Reformasi  bidang  akuntansi  dan  pertanggungjawaban  menghasilkan  laporan pertanggungjawaban  atas  pelaksanaan  anggaran  yaitu  berupa  laporan  keuangan  yang dihasilkan melalui sistem akuntansi.   Salah  satu cara untuk mengetahui progress dan keberhasilan  reformasi keuangan negara dapat  dilihat  dari  hasil  pemeriksaan  terhadap  pengelolaan  keuangan  negara  yang diindikasikan oleh opini audit. Pemberian opini atas kewajaran penyajian laporan keuangan pemerintah oleh BPK didasarkan pada 4 (empat) kriteria yang mencerminkan pengelolaan keuangan  negara  yang  transparan  dan  akuntabel,  yaitu:  kesesuaian  dengan  Standar Akuntansi  Pemerintahan,  kecukupan  pengungkapan  informasi,  kepatuhan  terhadap peraturan perundang‐undangan, dan efektivitas  sistem pengendalian  intern. Sehubungan dengan  adanya  4  (empat)  kriteria  tersebut maka  jajaran manajemen  dan  pelaksana  di pemerintahan  yang menyelenggarakan  pengelolaan  keuangan  negara  harus  benar‐benar memahami berbagai konsep, peraturan, sistem, dan prosedur yang terkait dengan kriteria dimaksud.  Sebagai  salah  satu  action  plan  untuk meningkatkan  opini  laporan  keuangan, pemerintah menyelenggarakan diklat PPAKP.  Oleh  karena  itu  salah  satu  ukuran  keberhasilan  PPAKP  adalah  peningkatan  kemampuan SDM pengelola  keuangan negara dalam melaksanakan  tupoksinya  sesuai dengan  konsep dan praktik yang berlaku yang dicerminkan dari  tercapainya opini audit yang  terbaik atas LKPP maupun LKKL, seperti terlihat pada data di bawah ini:  

Tabel 5.9 Jumlah Perolehan Opini BPK Atas LKKL 

Opini  2006 2007 2008 2009 

Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified) 7 16 35 45 

Wajar Dengan Pengecualian (Qualified) 37 31 30 26 

Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer) 36 33 18 8 

Page 95: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

76 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Tidak Wajar (Adversed) ‐ 1 ‐ ‐ 

Jumlah  80 81 83 79 

 Secara umum  terdapat peningkatan opini BPK  terhadap  laporan keuangan    sebagaimana terlihat  pada  tabel  di  atas  sebagai  salah  satu  outcome  yang  terukur  dari  PPAKP,  yang mengindikasikan adanya peningkatan kompetensi dari  jajaran manajemen dan pelaksana dalam menyusun  laporan keuangan di K/L. Pemberian opini  terhadap  LKKL  telah dimulai sejak  TA  2006.  Kementerian/Lembaga  yang  mendapat  opini  wajar  tanpa  pengecualian (WTP) mengalami peningkatan yang signifikan dari 7 pada 2006 menjadi 16 pada 2007, 35 pada 2008, dan 45 pada 2009.  

 

Page 96: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Tabel 5.10 Monitoring Jumlah Peserta dan Opini BPK 

Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2006 ‐ 2009 

No  Kode BA  Kementerian Negara/Lembaga 

Jumlah Peserta dan Opini Terhadap LKKL

2006 2007 2008 2009

Opini Peserta Opini Peserta  Opini Peserta Opini

1. 001  Majelis Permusyawaratan Rakyat WDP ‐ WDP 4  WTP ‐ WTP

2. 002  Dewan Perwakilan Rakyat  WTP ‐ WDP 1  WDP ‐ WTP

3. 004  Badan Pemeriksa Keuangan  WDP ‐ WTP‐DPP 

45  WTP‐DPP 

30 WTP

4. 005  Mahkamah Agung  TMP ‐ TMP 649  TMP 53 TMP

5. 006  Kejaksaan Agung  TMP ‐ TMP 340  TMP 13 WDP

6. 007  Sekretariat Negara  WDP ‐ WDP 17  WDP 19 WDP

7. 010  Kementerian Dalam Negeri  TMP ‐ TMP 12  TMP 93 WDP

8. 011  Kementerian Luar Negeri  TMP ‐ TMP 9  WDP 82 TMP

9. 012  Kementerian Pertahanan  TMP ‐ TMP 4  WDP 262 WDP

10. 013  Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 

TMP ‐ TMP 454  TMP 47 WTP‐DPP 

11. 015  Kementerian Keuangan  TMP 1.002 TMP 392  WDP 650 WDP

12. 018  Kementerian Pertanian  TMP ‐ TMP 425  WDP 372 WDP

13. 019  Kementerian Perindustrian  TMP ‐ WDP 61  WTP‐DPP 

18 WTP

Page 97: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

14. 020  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 

TMP ‐ WDP 58  WDP 19 WDP

15. 022  Kementerian Perhubungan  TMP ‐ TMP 337  WDP 325 WDP

16. 023  Kementerian Pendidikan Nasional TMP ‐ TMP 274  WDP 88 WDP

17. 024  Kementerian Kesehatan  TMP ‐ TMP 119  WDP 277 TMP

18. 025  Kementerian Agama  TMP ‐ TMP 100  TMP 1938 WDP

19. 026  Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 

TMP ‐ TMP 229  WDP 164 WDP

20. 027  Kementerian Sosial  TMP ‐ WDP 115  WDP 50 WDP

21. 029  Kementerian Kehutanan  TMP ‐ TMP 158  TMP 272 WDP

22. 032  Kementerian Kelautan dan Perikanan 

TMP ‐ TMP 178  TMP 84 WDP

23. 033  Kementerian Pekerjaan Umum TMP ‐ TMP 196  TMP 202 WDP

24. 034  Kementerian Koordinator Politik Hukum Dan Keamanan 

WDP ‐ WDP  ‐  WTP ‐ WTP

25. 035  Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 

WDP ‐ WDP  ‐  WTP‐DPP 

‐ WTP

26. 036  Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat 

WDP ‐ WDP  ‐  WDP ‐ WTP

27. 040  Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 

TMP ‐ TMP 9  TMP 15 WDP

28. 041  Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara 

WDP ‐ WTP  ‐  WTP ‐ WTP

Page 98: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

29. 042  Kementerian Negara Riset dan Teknologi 

WDP ‐ WDP  ‐  WTP 1 WTP

30. 043  Kementerian Negara Lingkungan Hidup 

WDP ‐ TMP  ‐  TMP 26 TMP

31. 044  Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 

TMP ‐ TMP 3  WDP 22 WDP

32. 047  Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan 

WDP ‐ WDP  ‐  WTP ‐ WTP

33. 048  Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara 

WDP ‐ WDP  ‐  WTP 3 WTP

34. 050  Badan Intelijen Negara  WDP ‐ WTP  ‐  WTP ‐ WTP

35. 051  Lembaga Sandi Negara  WDP ‐ WDP  ‐  WDP ‐ WDP

36. 052  Dewan Ketahanan Nasional  WDP ‐ WTP 3  WTP ‐ WTP

37. 054  Badan Pusat Statistik  TMP ‐ TMP 384  TMP 108 WDP

38. 055  Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 

WDP ‐ WDP  ‐  WTP ‐ WTP

39. 056  Badan Pertanahan Nasional  TMP ‐ TMP 192  TMP 149 TMP

40. 057  Perpustakaan Nasional  WDP ‐ TMP 19  WDP ‐ WDP

41. 059  Kementerian Komunikasi dan Informatika 

WDP ‐ TW 8  WDP 21 WDP

42. 060  Kepolisian Negara Republik  TMP ‐ TMP 1,102  TMP 588 WTP‐

Page 99: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Indonesia  DPP

43. 063  Badan Pengawasan Obat dan Makanan 

WDP ‐ WDP 2  WDP 1 WDP

44. 064  Lembaga Ketahanan Nasional  WDP ‐ WTP  ‐  WTP ‐ WTP

45. 065  Badan Koordinasi Penanaman Modal WDP ‐ WDP  ‐  WTP 11 WTP

46. 066  Badan Narkotika Nasional  WDP ‐ WDP 6  WTP‐DPP 

‐ WTP‐DPP 

47. 067  Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal 

WDP ‐ WDP  ‐  WDP 1 WDP

48. 068  Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 

WDP ‐ WDP 1  WDP 2 WTP

49. 074  Komisi Nasional Hak Asasi Manusia WDP ‐ WDP  ‐  WTP‐DPP 

‐ WTP‐DPP 

50. 075  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 

TMP ‐ WDP 156  WTP‐DPP 

49 WTP‐DPP 

51. 076  Komisi Pemilihan Umum  TMP ‐ TMP 38  TMP 140 TMP

52. 077  Mahkamah Konstitusi  WTP ‐ WTP  ‐  WTP ‐ WTP

53. 078  Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan 

WTP‐DPP ‐ WTP  ‐  WTP ‐ WTP‐DPP 

54. 079  Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 

WDP ‐ WDP 6  WDP 57 WDP

55. 080  Badan Tenaga Nuklir Nasional WDP ‐ WDP 8  WDP 13 WTP

56. 081  Badan Pengkajian dan Penerapan  WDP ‐ WDP 10  WDP 17 WTP

Page 100: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Teknologi 

57. 082  Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional 

WDP ‐ WDP 22  WDP 1 WTP

58. 083  Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional 

TMP ‐ TMP 6  WTP 4 WTP

59. 084  Badan Standarisasi Nasional  WDP ‐ WDP  ‐  WTP ‐ WTP

60. 085  Badan Pengawas Tenaga Nuklir WDP ‐ WDP  ‐  WTP 1 WTP

61. 086  Lembaga Administrasi Negara WDP ‐ WTP 1  WTP 5 WTP

62. 087  Arsip Nasional Republik Indonesia WDP ‐ WDP 10  WTP ‐ WTP

63. 088  Badan Kepegawaian Negara  TMP ‐ WDP 21  WDP 4 WTP

64. 089  Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan 

WDP ‐ WDP 1  WTP‐DPP 

13 WTP

65. 090  Kementerian Perdagangan  TMP ‐ TMP 13  WDP 13 WTP‐DPP 

66. 091  Kementerian Negara Perumahan Rakyat 

WTP ‐ WTP  ‐  WTP ‐ WTP

67. 092  Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga 

WDP ‐ WDP  ‐  WDP 0 WTP

68. 093  Komisi Pemberantasan Korupsi WTP‐DPP ‐ WTP 2  WTP ‐ WTP

69. 095  Dewan Perwakilan Daerah  WTP ‐ WTP  ‐  WTP ‐ WTP

70. 100  Komisi Yudisial  WDP ‐ WTP ‐   WTP 2 WTP

71. 103  Badan Nasional Penanggulangan Bencana 

Tidak Diperiksa 

‐ TMP ‐   TMP 1 TMP

Page 101: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

72. 104  Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia 

**) ‐ **) ‐   WTP 9 WTP

73. 105  Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo 

**) ‐ **) ‐   WDP ‐ WTP‐DPP 

**)  Belum Menyampaikan Laporan    

Page 102: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

83 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Setiap  K/L  diberikan  kesempatan  untuk  mengikutsertakan  pegawainya  terutama  yang bertugas  untuk mengelola  keuangan negara.  Pengalokasian  jumlah peserta  diklat  PPAKP per  K/L  didasarkan  pada  kualitas  pengelolaan  keuangan  negara  pada  K/L  yang bersangkutan dan besarnya jumlah satker pada K/L tersebut. Pada tabel di atas, beberapa kementerian  negara/lembaga  yang  besar  seperti  Kementerian  Keuangan,  Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Pertahanan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perdagangan yang memperoleh opini disclaimer pada tahun 2006 mendapat alokasi jumlah peserta yang cukup besar, sehingga K/L tersebut dapat meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan  di  lingkup  K/L  tersebut  yang  dicerminkan  melalui  peningkatan  opini  audit menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP).   Untuk Bagian Anggaran BUN, ada indikasi hubungan yang kuat antara jumlah peserta diklat PPAKP  dengan  opini  audit  laporan  keuangan  BUN.  Sebagaian  besar  BA‐BUN  yang diselenggarakan  oleh  pegawai  Kementerian  Keuangan  mendapat  opini  Disclaimer  pada tahun anggaran 2006. Mengingat beban BA BUN yang ada pada Kementerian Keuangan, Kementerian  Keuangan  mendapat  prioritas  untuk  mengikutsertakan  pegawainya  pada penyelenggaraan  PPAKP  2007.  Demikian  pula  untuk  penyelenggaraan  tahun‐tahun berikutnya,  Kementerian  Keuangan  juga  mendapat  porsi  peserta  yang  cukup  besar dibandingkan dengan  kementerian negara/lembaga  lainnya. Hasilnya dapat  terlihat pada peningkatan opini audit LK BUN sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini: 

         

Page 103: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Tabel 5.11 Monitoring Jumlah Peserta dan Opini BPK 

Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA‐BUN) Tahun 2006 ‐ 2009 

No  Kode BA 

Kementerian Negara/Lembaga Jumlah Peserta Dan Opini Terhadap LKKL

2006 2007 2008  2009

Opini Peserta Opini Peserta  Opini Peserta Opini1  015  Kementerian Keuangan  TMP  1.002  TMP  392  WDP  650  WDP 

2  999.01  Pengelolaan Utang      ‐      ‐       ‐  WTP 

3   061  Cicilan Bunga Hutang  TMP  ‐   WTP  ‐   WTP   ‐    

4   096  Cicilan Pokok Utang Luar Negeri  TMP  ‐   TMP  ‐   WTP‐DPP   ‐    

5   097  Cicilan Pokok Utang Dalam Negeri  TMP  ‐   WTP   ‐  WTP   ‐    

6  999.02  Hibah     ‐      ‐       ‐  WDP 

7   102  Penerimaan Hibah     ‐   **)  ‐   TMP   ‐    

8  999.03  Penyertaan Modal Negara     ‐      ‐       ‐  WTP 

9   099  Penyertaan Modal Negara   WTP  ‐   WTP  ‐   WDP   ‐    

10  999.04  Penerusan Pinjaman     ‐      ‐       ‐  TMP 

11   098  Penerusan Pinjaman   TMP  ‐   TMP  ‐   TMP   ‐    

12  999.05  Transfer Ke Daerah     ‐      ‐       ‐  WTP‐DPP 

13   070  Dana Perimbangan  WDP  ‐   TMP  ‐   WDP   ‐    

14   071  Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi Khusus  WTP  ‐   TMP  ‐   WTP   ‐    

15  999.06  Belanja Subsidi dan Belanja Lain‐Lain      ‐      ‐       ‐  WDP 

16   062  Subsidi Dan Transfer  TMP  ‐   TMP  ‐   WTP‐DPP   ‐    

17   069  Belanja Lain‐Lain  TMP  ‐   TMP  ‐   TMP   ‐    

Page 104: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

85 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

 Selain  opini  audit,  kualitas  laporan  keuangan  juga  meliputi  informasi  keuangan  yang berguna bagi pengambilan keputusan yang meliputi aspek  relevan dan dapat diandalkan. Sesuai dengan FASB Statement of Financial Accounting Concept, salah satu unsur dari aspek andal dalam  informasi keuangan adalah dapat diverifikasi dengan salah satu  indikatornya angka suspen1 dalam LKPP. Suspen mengindikasikan kualitas mekanisme check and balance antara  2  (dua)  sistem  pembukuan  yang  dijalankan  dalam  pengelolaan  keuangan negara. Nilai  suspen  yang  kecil  mengindikasikan  mekanisme  saling  uji  yang  semakin  baik  dan menyiratkan data laporan keuangan yang andal.  

 Grafik 5.15 Perkembangan Suspen Tahun 2005‐2009 

 NIlai suspen positif menandakan pencatatan penerimaan dan pengeluaran anggaran yang dilakukan  oleh  Menteri  Keuangan  selaku  Bendahara  Umum  Negara  lebih  besar  dari pencatatan yang dilakukan oleh K/L, sedangkan nilai suspen negative menandakan hal yang sebaliknya.  Nilai  suspen  yang  ideal  adalan  0  (nol)  yang  mengindikasikan  tidak  adanya perbedaan  antara  pencatatan  di  kedua  sistem  akuntansi  tersebut.  Dari  grafik  di  atas, terlihat pergerakan angka suspen yang semakin baik, yaitu kurva yang semakin mendekati garis  nol.  Hal  ini  mengindikasikan  data‐data  pada  laporan  keuangan  semakin  dapat diverifikasi.  

 5.3. Hambatan dan Tantangan 

Pelaksanaan PPAKP 2007‐2010  telah mencapai  target yang  telah ditetapkan dan menghasilkan  dampak  berupa  peningkatan  kualitas  SDM  dalam  pengelolaan  keuangan negara.  Beberapa  hambatan  dan  tantangan  pada  penyelenggaraan  PPAKP  yang berpengaruh pada efektivitas manajemen keuangan negara, antara lain:  

                                                            

1 Suspen yang merupakan perbedaan pembukuan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) oleh kementerian negara/lembaga dan Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) 

Page 105: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

86 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

• Komitmen Pimpinan Lembaga/Negara dan Pemerintah Daerah Sesuai dengan  ketentuan dalam Undang‐Undang 1/2004, pimpinan  Lembaga/Negara dan Pemerintah Daerah sebagai pengguna anggaran bertanggung  jawab secara formil maupun materiil atas pelaksanaan anggaran di instansinya dan mempunyai kewajiban untuk menyusun  dan menyajikan  laporan  keuangan.  Sehubungan  dengan  tanggung jawab  sebagaimana  diamanatkan  oleh  Undang‐Undang  tersebut  maka  pimpinan Lembaga/Negara  dan  Pemerintah  Daerah  wajib  memberikan  komitmennya  demi terselenggaranya  sistem  pengelolaan  keuangan  negara  dengan  baik  terutama  untuk hal‐hal berikut: 1. Menyediakan  kerangka  implementasi  pengelolaan  keuangan  negara  pada 

Kementerian Negara/Lembaga dan pemerintah daerah yang dipimpinnya, antara lain  berupa:  peraturan/petunjuk  teknis  untuk  penyelenggaraan  pengelolaan keuangan negara, penyediaan alokasi anggaran/dukungan dana yang cukup untuk penyelenggaraan pengelolaan keuangan negara, penyediaan dukungan  teknologi informasi  yang  cukup  untuk  pengelolaan  keuangan  negara,  penyiapan  tim pembina pengelolaan keuangan negara di tingkat K/L/Pemda. 

2. Menetapkan  kebijakan  bidang  Sumber  Daya  Manusia  untuk  mendukung penyelenggaraan  pengelolaan  keuangan  negara,  antara  lain:  kebijakan penempatan  pegawai  sesuai  dengan  standar  kompetensi  jabatan  di  bidang keuangan  negara,  kebijakan  pengusulan  pengawai  yang  mengikuti  pelatihan keuangan  disesuaikan  dengan  kebijakan  penempatan  pegawai,  kebijakan pemberian skema penghargaan  (reward) dan sanksi kepada satuan kerja/pejabat terkait/petugas  dalam menyelenggarakan  sistem  pengelolaan  keuangan  negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.   

Berdasarkan hasil evaluasi pembinaan atas pelaksanaan pengelolaan keuangan di K/L terlihat masih  terdapat beberapa  instansi  yang belum mempunyai  komitmen penuh dalam menetapkan kebijakan penempatan pegawai yang telah mengikuti diklat PPAKP. Hal  ini  juga  menjadi  tantangan  ke  depan  bagi  peningkatan  kualitas  SDM  bidang keuangan di K/L. 

• Penghargaan dan Sanksi (Reward and Punishment) Efektivitas  SDM  dalam  pengelolaan  keuangan  negara  tidak  hanyan  ditentukan  dari kompetensi  yang  dimilikinya  tetapi  juga  dari  motivasi  SDM  tersebut  dalam melaksanakan  tugasnya.  Salah  satu  faktor  yang mempengaruhi motivasi  SDM dalam pekerjaan adalah penerapan sistem reward and punishment. 

Berdasarkan pasal 10 ayat (2) UU Nomor 23 Tahun 2009 tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN TA 2007, pemerintah menerapkan  sistem pemberian  reward and punishment atas pencapaian prestasi kerja K/L berdasarkan  tingkat akuntabilitas dan efisiensi anggaran yang dicapai. Namun demikian hingga saat ini penerapan sistem 

Page 106: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

87 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

reward  and  punishment  pada  bidang  pengelolaan  keuangan  negara  belum dilaksanakan  secara maksimal  sehingga  hal  tersebut mempengaruhi  SDM  yang  ada dalam mengelola keuangan negara. 

 

 

 Gambar 5.1 Penerapan Sistem Reward and Punishment 

 Berdasarkan Gambar di atas, kondisi SDM keuangan pada K/L berada di kuadran ke‐IV yaitu SDM dengan kompetensi dan motivasi yang rendah. Kompetensi SDM diharapkan dapat  ditingkatkan  melalui  penyelenggaran  diklat  PPAKP  yaitu  dengan  pemberian semua  materi  mulai  dari  perencanaan  anggaran  hingga  pelaporan,  analisis,  dan pemeriksaan laporan keuangan. Peningkatan kompetensi SDM perlu diimbangi dengan peningkatan motivasi karena dalam jangka panjang SDM dengan motivasi yang rendah akan cenderung bersifat  ‘destruktif’ dalam pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu  perlu  dibuat  suatu  skema  reward  and  punishment  yang  lebih  komprehensif  dan bersifat  aplikatif  sehingga  kondisi  SDM  yang  ada  dapat  ditingkatkan  ke  kuadran pertama yaitu SDM dengan kompetensi dan motivasi yang tinggi.    

• Efektivitas Pelaksanaan PPAKP Dalam rangka pencapain tujuan peningkatan kompetensi SDM keuangan sebagaimana diuraikan  di  atas,  penyelenggaraan  PPAKP  sebagai  salah  satu  alat  untuk mencapai tujuan  tersebut  perlu  dilaksanakan  secara  efektif.  Untuk  itu,  berdasarkan  hasil monitoring  dan  evaluasi  pada  penyelenggaran  PPAKP  tahun  2007  ‐  2010,  terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, antara lain: 1. Sarana dan Prasarana 

Secara umum sarana dan prasarana pada penyelenggaran PPAKP sejak tahun 2007 – 2010 telah memenuhi standar dan kebutuhan yang diperlukan.  

Low competencies 

Low motivation 

High competencies 

Saat ini Setelah diklat

PPAKP 

Reward and punishment 

Setelah reward & punsihnment

High motivation 

Page 107: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

88 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

2. Panitia PPAKP Diklat  PPAKP  merupakan  crash  program  dari  Kementerian  Keuangan  untuk mengejar  ketertinggalan  kompetensi  SDM  pada  K/L  dalam  rangka mewujudkan transparansi  dan  akuntabilitas  dalam  reformasi  pengelolaan  keuangan  negara. Mempertimbangkan pengalaman dalam melakukan sosialisasi sistem pengelolaan keuangan negara, pegawai Kementerian Keuangan,  terutama Direktorat  Jenderal Perbendaharaan,  melaksanakan  penyelenggaraan  diklat  PPAKP  secara  paralel bersamaan dengan pelaksanaan tugas‐tugas rutin lainnya. 

3. Penyelenggaraan Dana  yang  dialokasikan  untuk  penyelenggaraan  PPAKP  dari  tahun  2007  hingga tahun  2010  telah  mencukupi.  Namun  demikian  perlu  diperhatikan  ketepatan jadwal  perencanaan  dan  penganggaran  sehingga  penyelenggaraan  diklat  dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Penetapan alokasi anggaran yang  terlambat  di  tahun  2010 mengakibatkan  pelaksanaan  PPAKP  2010  kurang terencana dengan baik dibandingkan penyelenggaraan tahun‐tahun sebelumnya.                        

Page 108: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,
Page 109: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

89 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

    

6.1. KESIMPULAN   

• Implementasi paket UU bidang Keuangan negara mensyaratkan adanya berbagai peraturan  baru  di  bidang  penganggaran,  pelaksanaan  dan  pertanggungjawaban yang  senantiasa  berubah,  sebagai  pentahapan  dari  implementasi  paket  UU dimaksud.  Sebagai  contoh  adalah  peraturan  terkait  Anggaran  Berbasis  Kinerja, Peraturan  tentang  Revisi  DIPA,  Pelaksanaan  Basis  Akrual  dan  Tata  Cara Penyusunan  Laporan  Keuangan.  Untuk  itu  diperlukan  adanya  peningkatan pemahaman dari para stakeholders, termasuk SDM pengelola keuangan negara. 

• Manajemen  keuangan  negara  yang  kompleks  memerlukan  program  capacity building  yang merupakan  suatu  pengembangan  keterampilan  atau  kompetensi untuk meningkatkan kinerja pada suatu institusi.  

• Program  PPAKP  adalah  salah  satu  bentuk  dari  program  capacity  building  yang merupakan pilar  ketiga  reformasi manajemen  keuangan negara,  yaitu  reformasi bidang SDM, di samping pilar reformasi proses kerja dan reformasi institusi. 

• PPAKP sebagai suatu program diklat yang masif, terintegrasi dan relevan bertujuan menyediakan sumber daya manusia yang kompeten dalam menjalankan  tugas di bidang pengelolaan keuangan negara.  

• Dampak  utama  penyelenggaraan  PPAKP  terhadap  implementasi  reformasi manajemen  keuangan  negara  tercermin  dari  membaiknya  opini  BPK  terhadap Laporan  Keuangan  Kementerian Negara/Lembaga  (LKKL)  dan  Laporan  Keuangan Pemerintah  Pusat  (LKPP). Walaupun  sejak  pertama  terbit,  opini  terhadap  LKPP tahun  2004  belum  sesuai dengan harapan, membaiknya  opini  LKPP  tahun  2009 antara lain merupakan hasil dari berbagai program pengembangan SDM termasuk PPAKP yang dilakukan oleh Pemerintah.  

• Hambatan dan tantangan utama dalam efektivitas penyelenggaraan PPAKP adalah (1)  komitmen  pimpinan  Kementerian  Negara/Lembaga  yang  dirasakan  belum maksimal.  Komitmen  ini  diharapkan  semakin  membaik  seiring  dengan diterbitkannya berbagai ketentuan yang mengatur kewajiban dari pihak K/L untuk memperbaiki  kinerja  keuangannya dan dilaksanakannya berbagai  sosialisasi oleh pemerintah;  (2)  penerapan  sistem  reward  and  punishment  pada  bidang pengelolaan keuangan negara belum dilaksanakan  secara maksimal  sehingga hal tersebut mempengaruhi SDM pengelola keuangan negara.  

• Mempertimbangkan  pengelolaan  keuangan  negara  di  masa  depan  akan dilaksanakan  dalam  suatu  sistem  komputerisasi  yang  terintegrasi,  maka  porsi 

BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 

Page 110: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

90 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

terbesar pada diklat PPAKP adalah   materi aplikasi, baik aplikasi RKA‐K/L, aplikasi DIPA/SPM, aplikasi SAK, dan aplikasi SIMKA BMN.    

 

6.2. REKOMENDASI 

• Belum  optimalnya  komitmen  pimpinan  menjadi  kendala  dalam  pelaksanaan PPAKP,  misalnya  minimnya  komitmen  pimpinan  terkait  dengan  proses implementasi  PPAKP  mulai  dari  perekrutan  (penentuan  partisipan  pelatihan), sampai  dengan  penempatan  para  pegawai  yang  sudah  dididik  pada  unit  yang sesuai  dengan  keterampilannya.  Untuk  itu,  perlu  dilakukan  komunikasi  yang proaktif  untuk  meningkatkan  pemahaman  dan  komitmen  pimpinan  akan pentingnya penempatan pegawai yang telah mengikuti diklat PPAKP pada tempat yang sesuai.  

• Sanksi  perlu  dikenakan  kepada  K/L  untuk  tidak  terlaksananya  atau  terpenuhi target dari berbagai aktivitas (proses) keuangan, misalnya pelaksanaan rekonsiliasi pada  satuan  kerja,  termasuk  satker  yang  tidak mempunyai dana UP,  khususnya satker  DK/TP;  pelaksanaan  cash  forecasting;  pembentukan  unit  organisasi akuntansi/pelaporan  pada  satker;  pengaturan  timeframe  penyampaian dokumen/arus  dokumen  dari  bagian/biro  keuangan  kepada  yang  menyusun SIMAK BMN. (biro umum/biro perlengkapan) 

• Walaupun efektivitas PPAKP dapat diukur dari perbaikan opini BPK terhadap LKPP dan LK K/L, perlu  juga ditingkatkan upaya evaluasi PPAKP tersebut melalui kajian dengan  melakukan  penelitian/survai  kepada  para  stakeholders  sehingga  dapat diukur  secara  langsung  tingkat  efisiensi  dan  efektivitas  PPAKP  dengan membandingkan sumber daya yang dikeluarkan pemerintah untuk program PPAKP dibandingkan dengan output dari PPAKP itu sendiri.  

• Dalam konteks institusi yang terdesentralisasi seperti di Indonesia, kerja sama dan koordinasi antar dan  inter  institusi perlu ditingkatkan. Kerja sama dan koordinasi itu sendiri dapat diupayakan melalui sosialisasi yang dapat menyamakan persepsi antara para pelaksana pelatihan,   dan melalui pertukaran sumber daya sehingga PPAKP  dapat mencapai  sasarannya  secara  optimal.  Kerangka  kerja  sama  antar institusi  perlu  disiapkan  yang  antara  lain  mengatur  prosedur  kerja  sama  dan koordinasi yang perlu dilakukan terkait dengan pelaksanaan PPAKP. 

Page 111: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

91 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

• Perlu  dilakukan  perbaikan  modul  pembelajaran  baik  untuk  kelas  reguler  dan manajerial  untuk mengantisipasi  berbagai  peraturan‐peraturan  baru mulai  dari penganggaran,  pelaksanaan  anggaran  dan  pertanggungjawaban  pengeloalan keuangan negara.   

• Perlu dilakukan perbaikan terkait pelaksanaan PPAKP kelas manajerial, antara lain bahwa diperlukan pengembangan case study terhadap pelaksanaan tugas sehari‐hari  dalam  pengelolaan  keuangan  negara,  khususnya materi  yang  berhubungan dengan pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan negara. 

• Sesuai  amanat pada UU Nomor  17  Tahun  2003, UU pertanggungjawaban APBN tahun  2008,  PP  Nomor  71  Tahun  2010,  pelaksanaan  akuntansi  berbasis  akrual akan mulai diimplementasikan  sejak  tahun 2015. Untuk menjawab  tantangan  ini perlu dipersiapkan infrastruktur SDM melalui diklat PPAKP dengan muatan materi akrual. 

• Implementasi dari rencana awal untuk memberi insentif bagi lulusan diklat PPAKP perlu disertai dengan perluasan kesempatan bagi  semua pegawai yang bertugas pada bidang pengelolaan keuangan negara untuk mengikuti diklat PPAKP. Untuk mengakomodasi  perluasan  kesempatan  ini,  diklat  PPAKP  sebaiknya diselenggarakan secara rutin, dan tidak lagi merupakan crash program. 

• Berkaitan  dengan  rekomendasi  di  atas,  penyelenggaran diklat  PPAKP  yang  rutin perlu  dilaksanakan  oleh  suatu  badan  dengan  tupoksi  di  bidang  pendidikan  dan pelatihan. Sesuai dengan PMK Nomor 184/PMK.01/2010  tentang Organisasi dan Tata  Kerja  Kementerian  Keuangan,  tugas  dan  fungsi  penyusunan kebijakan/rencana/ program, pelaksanaan, pemantauan/evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan  pendidikan  dan  pelatihan  di  bidang  keuangan  negara  adalah wewenang Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan  (BPPK). Dengan demikian penyelenggaraan diklat PPAKP sebaiknya dilakukan oleh BPPK. 

Page 112: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

92 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

 

 

 Cohen, Jm, 1995. Capacity Building in the Public Sector: A Focused Framework for Analysis and Action. International Review of Administrative Sciences, 61(1): 28–50  

Deci,  Edward  L.;  Ryan, Richard M.  (1985),  Intrinsic Motivation  and  Self‐Determination  In Human Behavior, New York: Plenum, ISBN 0‐30‐642022‐8  

Delery Je, Doty, Dh. 1996, Modes Of Theorizing In Strategic Human Resource Management: Tests Of Universalistic, Contingency And Configurational Performance Predictions, Academy Of Management Journal, Vol. 39, Pp802‐835 

Diana  Cordova,  Mark  Lepper  (1995)  Intrinsic  Motivation  and  the  Process  of  Learning: Beneficial Effects of Contextualization, Personalization, and Choice  

Fink, M..1992. Organizational Commitment. John Wiley and Sons, Inc. 

Hurnby, A. S. 2000. Axford Advanced learner’s Dictionary of Current English. Edited By Sally Wehmeier and Michael Ashby. Sixth Edition. Axford University Press. 

Hussein  , Mk,  2006,  Capacity Building  Challenges  In Malawi’s  Local Government Reform Program, Development Southern Africa, Vol. 23, No. 3, Pp371‐383  

Hutapea, Parulian, Thoha, Nurianna, Kompetensi Plus, Teori, Desain, Kasus, dan Penerapan untuk  HR  dan  Organisasi  yang  Dinamis,  2008,  Penerbit  PT.  Gramedia  Pustaka  Utama, Jakarta) 

Lawler,  Edward  E.  1973.  Pay  and  Organizational  Effectiveness.  New  York. McGraw‐Hill International Edition. 

Luthans, Fred, 2000. Organizational Behavior, 8‐th Edition. New York, USA  : McGraw‐Hill International Inc, Management Series. 

Macduffie,  Jp,  1995,  Human  Resource  Bundles  And  Manufacturing  Performance: Organizational Logic And Flexible Production Systems In The World Auto Industry, Industrial & Labor Relations Review, Vol 48, Pp197‐221 

Nations  Development  Programme  (MDGD/UNDP),  1995.  Pilot  Study  On  Public  Sector Management Capacity Assessment (PSMCA). Management Development  In Progress. New York: Mdgd/Undp 

 DAFTAR PUSTAKA 

 

Page 113: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

93 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Nurhaeni,  IDA,  2009,  Capacity  Building  Pengarusutamaan  Gender  Pendidikan:  Leasons Learned  dari  Jawa  Tengah  dalam  Pramusinto,  A  &  Purwanto,  E,  Reformasi  Birokrasi, Kepemimpinan dan Pelayanan Publik, 2009, Penerbit Gava Media, Yogyakarta  

Porter, Michael E., 1994. Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Cetakan pertama, terjemahan tim Binarupa Aksara, Jakarta ; Binarupa Aksara. 

Robbins, Stepen P., 2001, Organizational Behavior. Ninth Edition, Upper Saddle River. New Jersey, USA : Printice‐Hall International, Inc. 

Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2007), Essentials of Organizational Behavior (9ed.), Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall  

Salancik, G. R. 1998. Commitment and Control of Organizational Behavior and Belief: New Directions in Organizational Behavior. ST Clair Press. Chicago. 

Spencer,  Lyle  M.  and  Signe  M.  Spencer.  1993.  Competence  Work: Model  for  Superior Performance. Jhon Wiley and Sons, Inc. 

Syarifuddin Alwi, 2001. Manajemen Sumber Daya manusia: Strategi Keunggulan Kompetitif. Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE. 

Turner,  M,  Imbaruddin,  A,  Sutiyono,  W,  2010,  Human  Resource  Management:  The Forgotten  Dimension  of  Decentralization  in  Indonesia,  Bulletin  of  Indonesian  Economic Studies, Vol. 45, No. 2, pp231‐249 

Umeh,  Oj,  2008,  The  Role  Of  Human  Resource  Management  In  Successful  National Development And Governance Strategis  In Asia And Africa, Public Administration Review, September/October, pp948‐950 

Undang‐Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara 

Undang‐Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara 

Undang‐Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan   Tanggung Tanggung Jawab Keuangan Negara 

 

 

Page 114: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

94 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Jab Keuangan Negara  

 

 

ABC  :  Activity Based Costing

AMO  :  Ability, Motivation, andOpportunity 

APBD  :  Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 

APBN  :  Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 

APIP  :  Aparat Pengawas InternPemerintah 

Bapepam‐LK 

:  Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan 

BKF  :  Badan Kebijakan FiskalBPK  :  Badan Pemeriksa 

Keuangan BPPK  :  Badan Pendidikan dan 

Pelatihan Keuangan BUN  :  Bendahara Umum 

Negara CALK  :  Catatan Atas Laporan 

Keuangan CPNS  :  Calon Pegawai Negeri 

Sipil D III  :  Diploma IIIDiklat  :  Pendidikan dan 

Pelatihan DIPA  :  Daftar Isian Pelaksanaan 

Anggaran DJA  :  Direktorat Jenderal 

Anggaran DJBC  :  Direktorat Jenderal Bea 

dan Cukai 

DJKN : Direktorat Jenderal Kekayaan Negara 

DJP : Direktorat Jenderal Pajak 

DJPBN : Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara 

DJPK : Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan 

DJPU : Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang 

DPR : Dewan Perwakilan Rakyat 

DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 

Itjen : Inspektorat Jenderal K/L : Kementerian/Lembaga Kabag : Kepala Bagian KPA : Kuasa Pengguna 

Anggaran LKKL : Laporan Keuangan 

Kementerian/Lembaga LKPD : Laporan Keuangan 

Pemerintah Daerah LKPP : Laporan Keuangan 

Pemerintah Pusat LRA : Laporan Realisasi 

Anggaran MTEF : Medium Term 

Expenditure Framework Pemda : Pemerintah Daerah PKKIP : Pelaporan Keuangan dan 

Kinerja Instansi Pemerintah 

 GLOSSARY 

 

Page 115: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

95 Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

PNS  :  Pegawai Negeri SipilPP  :  Peraturan PemerintahPPAKP  :  Program Percepatan 

Akuntabilitas Keuangan Pemerintah 

PPK  :  Pejabat Pembuat Komitmen 

RKA‐KL  :  Rencana Kerja Anggaran ‐ Kementerian/Lembaga 

S1  :  Strata 1SAI  :  Sistem Akuntansi 

Instansi SAK  :  Sistem Akuntansi 

Keuangan SAP  :  Standard Akuntansi 

Pemerintah SDM  :  Sumber Daya ManusiaSekjen  :  Sekretaris JenderalSestama  :  Sekretaris UtamaSetjen  :  Sekretariat Jenderal

SIMAK BMN 

: Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara 

SLTA : Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 

SPM : Surat Perintah Membayar 

TMP : Tidak Menyatakan Pendapat 

TOT : Training of Trainers TSA : Treasury Single Account Tupoksi : Tujuan Pokok Fungsi UNDP : United Nation 

Development Program UU : Undang‐Undang WDP : Wajar Dengan 

Pengecualian WTP : Wajar Tanpa 

Pengecualian  

 

 

Page 116: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,
Page 117: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 96 

LAMPIRAN I TOR PPAKP

Page 118: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 97 

Page 119: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 98 

Page 120: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 99 

Page 121: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 100 

Page 122: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 101 

Page 123: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 102 

Page 124: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 103 

Page 125: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 104 

Page 126: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 105 

Page 127: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

Page 128: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

107 

LAMPIRAN II

SURAT-SURAT PPAKP

Page 129: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

108 

Page 130: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

109 

Page 131: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

110 

Page 132: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

111 

Page 133: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

112 

Page 134: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

113 

Page 135: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

114 

Page 136: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

115 

Page 137: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

116 

Page 138: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

117 

Page 139: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

118 

Page 140: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

119 

LAMPIRAN III FORM PPAKP

Page 141: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

120 

Form Biodata Peserta PPAKP 

Page 142: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

121 

Page 143: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

122 

Form Biodata Pengajar PPAKP 

Page 144: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

123 

Page 145: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

IODATA PESERTA

LOKASI: JAKARTA ANGKATAN: 1 (SATU) KELAS: B

NO

NAMA LENGKAP

(TANPA GELAR)

TEMPAT LAHIR

TANGGAL LAHIR NIP PANGKAT

(GOLONGAN) JABATAN AGAMA L/P PENDIDIKAN TERAKHIR

INSTANSI (SATKER)

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

ALAMAT INSTANSI (SATKER)

TELEPON KANTOR FAX ALAMAT

RUMAH E-MAIL HP. KET.

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Form Biodata Peserta PPAKP 2010 

Page 146: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

125 

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH 

 Gedung Prijadi Praptosuhardjo III  Jalan Budi Utomo No.6 

Telepon  :  (021) 3524021 (021) 3449230 psw 5607 

Jakarta 10710 Kotak Pos 1495 Faksimili : (021) 3524021   E‐mail : [email protected] 

 

 FORMULIR EVALUASI NARASUMBER 

PELATIHAN PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH 

 

Materi  :  ................................................. 

Penyaji  :  ................................................. 

Tanggal  :  ................................................. 

No.  UNSUR PENILAIAN NILAI 

Baik Sekali(90‐100) 

Baik(80‐89) 

Cukup (66‐79) 

Kurang (<65) 

1.  Penguasaan Materi  

2.  Sistematika Penyajian  

3.  Kemampuan Penyajian  

4.  Kejelasan Komunikasi  

5.  Kemampuan Menjawab Pertanyaan  

6.  Gaya/Sikap/Perilaku  

7.  Manajemen Waktu  

Catatan : Diisi dengan angka 

 

Komentar : 

..........................................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................... 

 

Form Evaluasi Narasumber PPAKP 

Page 147: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

LOKASI/ANGKATAN/KELAS JAKARTA

NARASUMBER

MATERI

TANGGAL

No. UNSUR PENILAIAN

JUMLAH RATA - RATA KOMENTAR

1 2 3 4 5 6 7

1 - -

2 - -

3 - -

4 - -

5 - -

6 - -

7 - -

8 - -

9 - -

10 - -

Form Daftar Evaluasi Pengajar PPAKP 

Page 148: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 127 

Form Berita Acara Serah Terima Naskah Ujian PPAKP 2010 (Dari Sub Tim Monev ke Pengantar Naskah Ujian)

Page 149: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 128 

Form Berita Acara Serah Terima Naskah Ujian PPAKP 2010 

Page 150: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 129 

Form Berita Acara Serah Terima Lembar Jawaban Ujian PPAKP 2010 

Page 151: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 130 

Form Berita Acara Serah Terima Lembar Jawaban Ujian PPAKP 2010 

Page 152: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 131 

Form Tata Tertib Mengikuti Ujian PPAKP 2010 

Page 153: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 132 

Form Berita Acara Pembukaan Naskah Ujian PPAKP 

Page 154: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 133 

Form Berita Acara Pelaksanaan Ujian PPAKP 2010 

Page 155: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 134 

Form Rekapitulasi Nilai Ujian Praktik PPAKP 2010 

Page 156: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 135 

Form Berita Acara Serah Terima Dokumen PPAKP 2010 (Dari Sub Tim Monev kepada Sub Tim Pengolahan Data) 

Page 157: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 136 

Form Berita Acara Serah Terima Data Olahan PPAKP 2010 (Dari Sub Tim Pengolahan Data kepada Sub Tim Monev)

Page 158: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

137 

KERTAS KERJA 

PANDUAN PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI 

PELATIHAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN PPAKP 2010 

 A. PESERTA 

Petugas  monitoring  dan  evaluasi  melakukan  penelitian  mengenai peserta pelatihan pada Panitia Penyelenggara Daerah. 

a.  Jumlah peserta yang hadir (dari daftar awal –hari ke 1) 

  orang 

       b.  Jumlah peserta yang tidak hadir (dari daftar 

awal)   orang 

       c.  Jumlah peserta cadangan yang mengikuti 

pelatihan   orang 

       d.  Total peserta pelatihan angkatan ………(setelah 

hari ke 3)   orang 

       e.  Latar belakang pendidikan peserta pelatihan 

dibandingkan kriteria □  sesuai  □  tidak 

sesuai        f.  Kelengkapan administratif peserta pelatihan □  sesuai  □  tidak 

sesuai        

 B. PENGAJAR 

Dimaksudkan  untuk  menilai  pengajar  dalam  rangka  mengetahui efektivitas  seorang  pengajar  dalam  menyampaikan  bahan  ajarannya. Penilaian  ini  dilakukan  dengan  mengambil  sampel  seorang  pengajar  di masing‐masing  kelas  dalam  suatu  angkatan  pelatihan  dan  melakukan penilaian atasnya. 

Unsur penilaian Nilai

1. Penguasaan materi 

2. Ketetapan waktu 

…………………………….. 

…………………………….. 

Page 159: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

138 

3. Sistematika penyajian

4. Penggunaan metode dan alat Bantu 

5. Empati dan sikap terhadap peserta 

6. Penggunaan bahasa dan volume suara 

7. Pemberian motivasi belajar 

8. Pencapaian tujuan instruksional  

9. Kesempatan Tanya jawab 

10. Lainnya: 

a. ………………………………………… 

b. ………………………………………… 

…………………………….. 

…………………………….. 

…………………………….. 

…………………………….. 

…………………………….. 

…………………………….. 

…………………………….. 

 

…………………………….. 

…………………………….. 

 

C. PENYELENGGARAAN 

Untuk mengetahui kekurangan‐kekurangan dalam penyelenggaraan pelatihan demi perbaikan di masa yang akan datang, perlu diadakan evaluasi penyelenggaraan. Komponen‐komponen yang perlu dievaluasi adalah : 

Unsur penilaian Nilai

1. Bidang Akademis, Kurikulum, dan Silabi. 

a. Ketepatan waktu penyampaian bahan ajar 

secara umum 

b. Ketersediaan pedoman bagi peserta 

pelatihan 

c. Lainnya: 

• ……………………………………………….. 

• ……………………………………………….. 

 

2. Bidang Non Akademis 

a. Tersedianya  alat  bantu  (LCD,  flipchart, 

 

…………………………….. 

…………………………….. 

 

…………………………….. 

…………………………….. 

 

 

…………………………….. 

 

…………………………….. 

Page 160: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

139 

papan tulis, microfon); 

b. Tersedianya  Lembar  Absensi,  Lembar 

Evaluasi Pengajar, Lembar Partisipasi  

c. Tersedianya  Biodata  Peserta,  Papan  Nama 

Peserta; 

d. Lainnya: 

• ……………………………………………….. 

• ……………………………………………….. 

 

3. Fasilitas Fisik 

Fasilitas  fisik  merupakan  salah  satu  faktor 

penunjang keberhasilan belajar, meliputi: 

a. Fasilitas  kamar menginap  (jumlah bed, AC, 

kondisi kamar) 

b. Kenyamanan  ruang  belajar  (AC,  jumlah 

peserta dalam kelas) 

c. Pengaturan tata ruang belajar 

d. Cahaya dan ventilasi di dalam ruang belajar 

e. Kebersihan dan keamanan ruang belajar 

f. Kebersihan kamar kecil 

g. Penyediaan sarana tempat ibadah 

h. Lainnya: 

• ……………………………………………….. 

• ……………………………………………….. 

(keterangan:  pemeriksaan  fasilitas  (fisik)  hotel 

disesuaikan dengan kontrak pengadaan hotel) 

4. Pelayanan Panitia  

Pelayanan  panitia  juga  menjadi  faktor 

…………………………….. 

 

…………………………….. 

…………………………….. 

 

 

 

 

…………………………….. 

…………………………….. 

…………………………….. 

…………………………….. 

…………………………….. 

…………………………….. 

…………………………….. 

 

…………………………….. 

…………………………….. 

 

 

 

 

 

…………………………….. 

…………………………….. 

…………………………….. 

…………………………….. 

 

Page 161: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

140 

penunjang  keberhasilan  belajar,  terutama 

menyangkut : 

a. Makanan, minuman, dan snack 

b. Pelayanan kesehatan 

c. Pengaturan jadwal pelajaran 

d. Fasilitas  pendukung  dalam  rangka 

penyusunan laporan panitia 

e. Lainnya: 

• ……………………………………………….. 

• ……………………………………………….. 

 

5. Lain‐Lain: 

a. ………………………………………… 

b. ………………………………………… 

c. ………………………………………… 

…………………………….. 

…………………………….. 

 

 

…………………………….. 

…………………………….. 

…………………………….. 

 

 

 

 

 

 

Keterangan: 

1. Nilai < 59    : Sangat Kurang 2. Nilai 60 – 69    : Kurang 3. Nilai 70 – 79    : Cukup 4. Nilai 80 – 89    : Baik 5. Nilai 90 – 100  : Sangat Baik 

 

 

 

 

Page 162: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

141 

 

 

 

Sertifikat Kelulusan PPAKP 

Page 163: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

142 

 

 

 

Page 164: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

143 

 

 

 

Surat Keterangan telah mengikuti PPAKP 

Page 165: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

144 

 

 

Lembar Jawaban Ujian Tulis PPAKP 

Page 166: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

   

Dr.  BilMenyelUniversmenjabDirektoKementprogramakuntanProgram

Dr.  Meterakhiin  PublPerbenKementTinggi Akunta

Basuki 1965, mAnalisisPerbenUniverskemudiBrawijaditugasPemeri

Mega Mgelar MmenjabAnalisisJenderaTinggi APercepa

 

lmar  Parhusip,lesaikan  pendidsitas  Padjadjarabat  sebagai  Keorat  Akuntansi terian  Keuangam  S1 maupun  Snsi  dan  ekonomm Percepatan Ak

ei  Ling,  S.E.,  Arnya diselesaikalic Managementdaharaan, Direkterian  KeuanganAkuntansi  Nebilitas Keuangan

Rachmad, S.E., menikah dan telas  Laporan  Keuadaharaan,  Kemsitas  17  Agustuian  melanjutkanaya Malang  tahuskan  sebagai  nntah sejak tahun

Meilistya,  S.E., Master  of Businebat  sebagai  Keps  Laporan  Keuaal  PerbendaharaAkuntansi Negaatan Akuntabilit

  M.Si.  dilahirkdikan  terakhirnan  tahun  2006 pala  Sub  Direkdan  Pelaporan n  serta  dosen S2.  Disamping mi  nasional.  Pekuntabilitas Keu

Ak,  MBA,  dilahian pada Wasedat.  Saat  ini menktorat Akuntansin.  Penulis  juga egara  dan  sebn Pemerintah se

M.AP., dilahirkah dikaruniai 1 oangan,  Direktomenterian  Keuas  1945  Surabayn  studi  pada  Pun 2005 denganarasumber  padn 2007. 

Ak, MBA, menyess Administratpala  Seksi  Inforngan,  Direktoraaan,  Kementerira. Disamping  ittas Keuangan Pe

B

kan  di  Pemataya  dengan  medengan  yudisi

ktorat  Statistik Keuangan,  Dirtidak  tetap  diitu  Penulis  jugaenulis  juga  dituangan Pemerint

rkan  di  Jakartaa University tahunjabat  sebagai  Ki dan Pelaporan ditugaskan  sebbagai  narasumejak tahun 2010.

kan di Mojokertoorang putri. Saarat  Akuntansi angan.  Gelar ya  pada  tahun Program  Magistn predikat sangada  Program  Pe

yelesaikan pendion  pada Wasermasi  dan  Publat  Akuntansi  daan  Keuangan  setu Penulis  juga semerintah sejak t

BIODATA

ang  Siantar  paeraih  gelar  Dokium  sangat  medan  Analisis  Lektorat  Jenderai  beberapa  pera  aktif menulis gaskan  sebagaitah sejak tahun 

a  tanggal  1  Julun 2010 denganKepala  Seksi  PeKeuangan, Ditje

bagai  dosen  tidamber  pada  Pro 

o,  Jawa Timur pt ini menjabat sdan  PelaporanSarjana  Ekono1999  dengan er  Administrasiat‐sangat memuercepatan  Akun

didikan  terakhirda University  talikasi  Sub  Direkn  Pelaporan  Keerta  dosen  tidasebagai narasumtahun 2008. 

PENULIS

da  13  Juni  19ktor  Ilmu  Ekonemuaskan.  SaatLaporan  Keuanal  Perbendaharrguruan  tinggi di  beberapa  jui  narasumber  p2007. 

i  1979.  Pendidn meraih gelar Pelaporan Manajeen Perbendaharak  tetap  di  Sekogram  Percepa

pada tanggal 7 Asebagai Kepala Sn  Keuangan,  Dimi  diperoleh predikat  cumla  Publik  Universuaskan. Penulis  jntabilitas  Keuan

nya dengan meahun  2008.  Saaktorat  Statistik euangan,  Direktak  tetap  di  Sekmber pada Prog

S

957. nomi t  ini gan, aan, baik urnal pada 

ikan Ph.D. erial aan, olah atan 

April Seksi itjen dari ude, sitas juga ngan 

eraih t  ini dan torat olah gram 

Page 167: Hak - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2071/1/buku PPAKP.pdf · Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan ... Penanggungjawab ... Besar harapan kami,

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ISBN 978‐602‐98966‐0‐2