Hak-Hak Sipil Dan Politik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ICCPR

Citation preview

  • 5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik

    1/16

    TRAINING HAK ASASI MANUSIA

    BAGI PENGAJAR HUKUM DAN HAM

    Makassar, 3 - 6 Agustus 2010

    M K L H

    Hak-Hak Sipil dan Politik

    Oleh:Yosep Adi Prasetyo

  • 5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik

    2/16

    2010KomisiNasional

    HakAsasiManusia

    STANLEYADIPRASETYO

    WakilKetua

    HAKHAKSIPILDANPOLITIKNegaratakbolehmelakukanintervensidalamrangkamenghormatihakhaksetiaporang,terutama

    hakhakyangtakdapatditangguhkan.Karenacampurtangannegarajustrumengakibatkanterjadinya

    pelanggaranatashakhakindividu/kelompok

  • 5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik

    3/16

    Pengantar

    Banyakorangsalahmengertitentanghakasasimanusia(HAM).Pertama,HAMdianggapsebagaisenjata

    darinegaranegaraBaratyangdipaksakansecarasepihakkepadanegaranegaraberkembang.Kedua,

    pelaksanaan HAM dianggap bukan hanya tanggungjawab negara tapi juga tanggungjawab individu.

    Karenaituilahkemudianmunculistilahkewajibanasasimanusia.Keduahalini,terutamayangkedua,

    belakanganini

    kerap

    diucapkan

    oleh

    kalangan

    aparat

    dan

    pejabat

    di

    tanah

    air

    kita

    ini.

    Termasuk

    oleh

    sejumlahakademisidarisejumlahuniversitas.

    PemangkukewajibanHAMsepenuhnyaadalahnegara,dalamhaliniadalahpemerintah.Kalausajamau

    membukabukadokumen tentangkomentarumummengenaipasalpasaldalamDeklarasiUmumHak

    Asasi Manusia (DUHAM), maka kita akan menyadari akan kesalahan ini. Semua penjelasan dalam

    komentarumummenyatakanbahwaperwujudanHAM sepenuhnyaadalahkewajibannegara.Negara

    harusmenjalankankewajibanpemenuhanHAMdalambentukantara lainpenghormatan (to respect),

    melindungi(toprotect),danmemenuhi(tofullfil).

    Negaratidakbisatidakmemangharusmemenuhihakhakwarganegara.Sepertihakatasrasaaman,hak

    hidup,hakatasperumahan,hakataspangan,hakataspendidikan,hakataspekerjaan,danberbagaihak

    lain.Atasinisiatifitulahkemudiannegara,dalamhalinipemerintah,membentukberbagaidepartemen,

    kementerian, dan BUMN. Juga beberapa badan lain yang mendapat mandat khusus seperti Badan

    UrusanLogistikyangbertanggungjawabataspersediaandanbahanbahankebutuhanpokok(sembako).

    Di Indonesia, negara/pemerintah merupakan pihak satusatunya yang berhak untuk menguasai dan

    mengelolasemuakekayaanalamdanbumidinegeriinisebagaimanadiamanatkandalamkonstitusi.

    HakHakSipil Politik

    SemuaaturandanketentuanmengenaiHAMtakpelaklagiselalumengacupadaDUHAM.Salahseorang

    penggagasDUHAMasalLebanon,ReneCassin,menyatakanbahwa isiDUHAM sebetulnyabisadibagi

    menjadi lima hal, yaitu hak sipil (Pasal 111), hak sosial (Pasal 1217), hak politik (Pasal 1821), hak

    ekonomidanbudaya(Pasal2227),sertatanggungjawabnegara(Pasal2830).

    Rene Cassinjuga menyatakan bahwa ada beberapa kata kunci yang memayungi pasalpasal dalam

    DUHAM,yaitubiarkansayamenjadidirisayasendiriuntukpasalhaksipil,jangancampuriurusan

    kamiuntukpasalhak sosial, biarkankami turutberpartisipasiuntukpasalhakpolitik,berikami

    matapencaharianuntukpasalhakekonomidanbudaya.

  • 5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik

    4/16

    Adapun bangunan umum rujukan HAM bisa digambarkan sebagaimana bagan berikut,

    Kewajiban NegaraPasal 2830

    Ratifikasi UU Nasional

    Kovenan Hak Ekosob 1976Kovenan Hak Sipol 1976

    Hak Ekonomi & Bud

    (Pasal 22-27)

    Hak Politik

    (Pasal 18-21)

    Hak Sosial

    (Pasal 12-17)

    Hak Sipil

    (Pasal 1-11)

    Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia Sedunia

    KonvensiInt.l

    KonvensiInt.l

    KonvensiInt.l

    KonvensiInt.l

    Bagan1.BangunanInstrumenHAM

    Indonesiapada30September2005meratifikasiduaperjanjian internasionaltentanghakhakmanusia,yaituKovenan Internasional tentangHakhakEkonomi, SosialdanBudaya (InternationalCovenantonEconomic, Social and CulturalRights ICESCR)danKovenan Internasional tentangHakhak SipildanPolitik(InternationalCovenantonCivilandPoliticalRightsICCPR).

    Pada28Oktober2005,pemerintah Indonesiamngesahkan ICESCRmenjadiUUNo.11/2005danICCPRmenjadiUUNo.12/2005.Dengandemikian, selainmenjadibagiandari sistemhukumnasionalmakakedua kovenan ini sekaligus melengkapi empat perjanjian pokok yang telah diratifikasi sebelumnya,

    yaituCEDAW

    (penghapusan

    diskriminasi

    perempuan),

    CRC

    (anak),

    CAT

    (penyiksaan),

    dan

    CERD

    (penghapusandiskriminasirasial).

    Ratifikasi ini menimbulkan konsekuensi terhadap pelaksanaan hakhak manusia, karena negaraIndonesia telahmengikatkandirisecarahukum. Antara lainpemerintah telahmelakukankewqajibanuntuk mengadopsi perjanjian yang telah diratifikasi ini ke dalam perundangundangan, baik yangdirancang maupun yang telah diberlakukan sebagai UU. Yang lain adalah pemerintah memilikikewajibanmengikatuntukmengambilberbagai langkahdankebijakandalammelaksanakankewajibanuntuk menghormati (to respect), melindungi (toprotect) dan memenuhi (tofullfil) hakhak manusia.Kewajibaninijugadiikutidengankewajibanpemerintahyanghlain,yaituuntukmembuatlaporanyangbertaliandenganpenyesuaianhukum,langkah,kebijakandantindakanyangdilakukan

    Dalamhakhaksipildanpolitik,adabatasantarahakhakyangtakdapatditangguhkan(nonderogable

    rights)dengan

    hak

    hak

    yang

    dapat

    ditangguhkan.

    Yang

    termasuk

    dalam

    kategori

    hak

    hak

    yang

    tidak

    dapatditangguhkanadalahhakuntukhidup,hakuntuktidakdisiksa,hakuntuk tidakdiperbudak,hak

    atas kebebasan berpikir dan beragama serta berkeyakinan, hak untuk diperlakukan sama di muka

    hukum,hakuntuktidakdipenjarakarenakegagalanmemenuhikewajibankontraktual,sertahakuntuk

    tidakdipidanaberdasarkanhukumyangberlakusurut(retroactive).

    Berikut adalah rincian hakhak sipol sebagaimana tercantum dalam UU No 12 Tahun 2005 yang

    merupakanratifikjasiterhadapkovenaninternasionaltentanghaksipilpolitik.

  • 5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik

    5/16

    Tabel1:HakhakyangDijamindanDilindungiUUNo.12/2005

    No Pasal HakHakSipildanPolitik

    1 Pasal6 Hak untuk hidup (tidak dibunuh/dihukum mati setidaknya bagi anak di bawah 18

    tahun)

    2 Pasal7 Hak untuk tidak disiksa, diperlakukan atau dihukum secara keji, takmanusiawi atau

    merendahkanmartabat

    manusia

    (termasuk

    tidak

    diculik/dihilangkan

    secara

    paksa,

    diperkosa)

    3 Pasal8 Hakuntuktidakdiperbudak(larangansegelabentukperbudakan,perdaganganorang,

    dankerjapaksa,)

    4 Pasal9 Hak atas kebebasan dan keamanan pribadi (tidak ditangkap atau ditahan dengan

    sewenangwenang,didasarkanpadaketentuanhukumacarapidana)

    5 Pasal10 Hak sebagai tersangka dan terdakwa (diperlakukanmanusiawi, anak dipisahkan dari

    orangdewasa,sistempenjarabertujuanreformasidanrehabilitasi)

    6 Pasal11 Hak untuk tidak dipenjara atas kegagalan memenuhi kewajiban kontraktual (utang

    atauperjanjianlainnya)

    7 Pasal12 Hakataskebebasanbergerakdanberdomisili(termasukmeninggalkandankembalike

    negerinyasendiri)

    8 Pasal13 Hak sebagai orang asing (dapat diusir hanya sesuai hukum atau alasan yang

    meyakinkanmengenaikepentingankeamanannasional)

    9 Pasal14 Hak atas kedudukan yang sama di muka hukum (dibuktikan kesalahannya oleh

    pengadilan yang berwenang dan tidak memihak, jaminan minimal, dapat ditinjau

    kembali,tidakdiadiliduakalidalamperkarayangsama)

    10 Pasal15 Hakuntuktidakdipidanaberdasarkanhukumyangberlakusurut(jikakeluarketentuan

    hukumsebelumtindakpidana,sipelakuharusmendapatkankeringanannya)

    11 Pasal16 Haksebagaisubyekhukum(hakperdatasetiaporangsepertikewarganegaraan)

    12 Pasal17 Hak pribadi (tidak dicampuri atau diganggu urusan pribadi seperti kerahasiaan,

    keluargaataurumahtangga,kehormatan,suratmenyuratataukomunikasipribadi)

    13

    Pasal

    18

    Hak

    atas

    kebebasan

    berpikir,

    beragama

    dan

    berkeyakinan

    (menganut

    ideologi

    atau

    orientasipolitik,memelukagamadankepercayaan)

    14 Pasal19 Hak atas kebebasan berpendapat (termasuk mencari, menerima dan menyebarkan

    informasi,dalambentukkaryaseni/ekspresiataumelaluisaranalainnya)

    15 Pasal20 Hak untuk bebas dari propaganda perang dan hasutan rasial (kebencian atas dasar

    kebangsaan,ras,agamaataugolongan)

    16 Pasal21 Hakataskebebasanberkumpul(mengadakanpertemuan,arakarakanataukeramaian)

    17 Pasal22 Hak atas kebebasan berserikat (bergabung dalam perkumpulan, partai politik atau

    serikatburuh)

    18 Pasal23 Hakuntukmenikahdanmembentukkeluarga(tidakdipaksa,termasuktanggungjawab

    atasanak)

    19 Pasal24 Hak anak untuk mendapatkan perlindungan dan jaminan (setiap kelahiran anak

    didaftarkandan

    memperoleh

    kewarganegaraan

    tanpa

    dis

    kriminasi)

    20 Pasal25 Hakuntukberpartisipasidalampolitik(termasukmemilih,dipilihdantidakmemilih)

    21 Pasal26 Hakuntukbebasdaridiskriminasidalamhukum(semuaorangdilindungihukumtanpa

    diskriminasi)

    22 Pasal27 Hakkelompokminoritas(perlumendapatkanperlindungankhusus)

  • 5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik

    6/16

    Mengenai implementasiantarakeduakategorihak,baikyangnonderogablemaupunyangderogable.

    jugamnemilikibatasbatasnya,yaitupadabatasmananegaratakmelakukanintervensidanpadabatas

    manapulaintervensiharusdilakukan.

    Negaratakbolehmelakukanintervensidalamrangkamenghormatihakhaksetiaporang,terutamahak

    hak yang tak dapat ditangguhkan. Karena campur tangan negara justru mengakibatkan terjadinya

    pelanggaranatas

    hak

    hak

    individu/kelompok.

    Sebaliknya,

    intervensi

    dapat

    dilakukan

    atas

    dua

    hal;

    pertama,dalamsituasiataualasankhususuntukmembatasiataumengekanghakhakataukebebasan

    berdasarkan UU; kedua, dalam rangka untuk menegakkan hukum atau keadilan bagi korban tindak

    pidana.

    Karenaitu,dalammenghormatidanmelindungihakhaksipildanpolitik,adaduajenispelanggaranyang

    bertaliandengankewajibannegara.Pertama, seharusnyamenghormatihakhakmanusia, tapinegara

    justru melakukan tindakan yang dilarang atau bertentangan ICCPR melalui campurtangannya dan

    disebut pelanggaran melalui tindakan (violation by action). Kedua, seharusnya aktif secara terbatas

    untukmelindungihakhakmelalui tindakannyanegarajustru takmelakukan apaapabaik karena

    lalai dan lupa maupun absen, disebut pelanggaran melalui pembiaran (violation by omission). Jenis

    pelanggaran

    lainnya

    adalah

    tetap

    memberlakukan

    ketentuan

    hukum

    yang

    bertentangan

    dengan

    ICCPR

    yangdisebutpelanggaranmelaluihukum(violationbyjudicial).

    Bagan2.SpektrumHakIndividu/KeldanKewajibanNegara

    Dalam pelaksanaan HAM ada berbagai instrumen baik internasional maupun nasional yang menjadi

    acuanutamasebagaimanatergambardalamBagan2danBagan3.

  • 5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik

    7/16

    Bagan3.InstrumenHAMInternasional

    Bagan4.InstrumenHAMNasional

  • 5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik

    8/16

    KewajibanNegaraYangMengikat

    SetelahratifikasiICCPR,pemerintahIndonesiamemilikikewajibanyangmengikatsecarahukumuntukmelakukanbeberapahal.Antara lainnegara,dalamhal inipemerintah,harus segera melakukan reformasi hukum dengan menerjemahkan prinsip danketentuanyang terkandungdalam ICCPRkedalamhukumnasional. Pemerintahjuga

    harussegera

    melakukan

    harmonisasi

    hukum

    nasional

    dengan

    menggunakan

    kerangka

    ICCPR. Semua peraturan perundangundangan yang tak sesuai dengan ICCPR harusdicabutdandirevisi.BegitujugadenganRUUyangtelahdibahasdandisiapkanhinggaprosesratifikasi.

    SelainitupemerintahharusmelakukansosialisasiICCPRyangtelahdiratifikasi,sehinggabanyak orang akan mengetahui apa saja hakhak sipil dan politik yang seharusnyadinikmati.UUNo12/2005berlakukansecaraseragamdiseluruhnegeridandiharapkantak ada yang bertentangan dengannya, termasuk yang bertalian dengan kekuatiranmengenaikelemahanotonomidaerahatauotonomikhusus.Beberapaprovinsidankabupaten pun telah menerapkan pelaksanaan syariat Islam dalam Peraturan Daerah(Perda),bahkanadayangmengusulkannyadalamrevisiKUHP.

    Namundemikian,

    hingga

    saat

    ini

    masih

    sering

    dijumpai

    aparat

    penegak

    hukum

    harus

    bekerja dengan infrastruktur pendukung hukum yang minim. INi adalah sebuahtantangan.Penjaradalamkondisiyang sangatmemprihatinkan,peraturanperundangundangantidaktersediabagiparahakimdanbanyaklagipersoalanlainnya.Kebiasaanpemerintah tanpa menyediakan infrastruktur pendukung atas langkahlangkahimplementasi hasil ratifikasi berbagai perjanjian hakhak manusia dapat dipandangsebagaisikaptakmau(unwilling)atauabaiuntukberbuatsesuatu,termasukbagaimanaseharusnya semuaaparaturberperilakuyangdipertalikandengan ICCPR tanpakecualipadalembagalembagaperadilandanpengadilan,sehinggaterasakurangberefekpadapelaksanaannya.

    DengantelahdiratifikasinyaICCPR,pemerintah Indonesiamempunyaikewajibanuntukmembuat laporan mengenai pelaksanaan hakhak sipil dan politik yang harus

    disampaikanpada

    Komite

    di

    PBB.

    Tabel2.KewajibanYangHarusDipenuhiNegaraPENGHORMATAN

    (menjamintidakadagangguan

    dalampelaksanaanhak)

    PERLINDUNGAN

    (mencegah

    pelanggaranoleh

    pihakketiga)

    PEMENUHAN(penyediaan

    sumberdayadanhasil

    hasilkebijakan)

    Hakhak

    sipildan

    politik

    Pemerintahberkewajibanmembuat

    UUuntukmelindungidanmenjamin

    haksetiapwarganegara,meratifikasi

    kovenaninternasional,melakukan

    harmonisasihukum(UU,PP,Keppres,

    Permen,PerpreshinggaPerda) agar

    tidakterjadi

    penggunaan

    hukum

    untukpenyiksaan,pembunuhantanpa

    pengadilan,penghilanganpaksa,

    penahanansewenangwenang,

    pengadilanyangtidakadil,intimidasi

    padasaatpemilihanumum,

    pencabutanhakpilih,dll

    Pemerintahharus

    mengupayakan

    tindakanuntuk

    mencegahpelaku

    nonnegara

    melakukan

    pelanggaranseperti

    penyiksaan,

    kekerasandan

    intimidasikepada

    setiapwarganegara

    Pemerintahharusmelakukan

    investasi,mengalokasikan

    anggaran,danmemberikan

    subsididalambidang

    kehakiman,penjara,

    kepolisian,tenagamedis,

    sertaalokasi

    sumberdaya

    dan

    anggaranpendidikanbuat

    petugasagarmemiliki

    pengetahuandan

    kemampuandalam

    mrlaksanakanpemenuhan

    haksipilpolitiksetiap

    warganegara

  • 5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik

    9/16

    MekanismePelaporanSebagaiSebuahPertanggungjawaban

    Salah satu kewajiban pemerintah Indonesia yang telah meratifikasi ICCPR adalah keharusan

    untuk menyampaikan pelaporan pelaksanaan isi konvensi ini kepada Sekjen PBB untuk

    kemudianditeruskan kepadaKomiteHAM.KomiteHAM inidibentukolehparanegarapihak

    untuk

    mengawasi

    pelaksanaan

    kovenan

    sebagaimana

    dalam

    Bagan

    4

    dengan

    periodisasi

    sebagaimanatergambardalamTabel2.

    SesuaiPasal40 ICCPR, laporanpendahuluan (initial report)pelaksanaankovenan sudahharus

    disampaikan kepada Sekjen PBB dalam kurun waktu 1 tahun setelah kovenan berlaku bagi

    negara pihak. Setelah itu kewajiban pelaporan negara pihak tergantungpada permintaan

    Komite.

    Bagan5.MekanismePertanggungjawabPelaksanaandanImplementasiHAM

  • 5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik

    10/16

    Tabel2.PeriodisasiPelaporan

  • 5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik

    11/16

    R I W A Y A T H I D U P

    C U R R I C U L U M V I T A E

    Nama Lengkap : Yosep Adi Prasetyo

    Nama Panggilan : Stanley

    Tempat/tanggal lahir : Malang, 20 Juni 1959

    Kebangsaan : Indonesia

    Email :[email protected]

    Pekerjaan Saat Ini:

    Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)

    Pendidikan Formal:

    Th. 1980 - 1988 (Mei), lulus sebagai sarjana Fakultas Teknik Jurusan Elektro Universitas KristenSatya Wacana, Salatiga, dengan gelar Insinyur.

    Th. 1983 - 1986, Jurusan Ekonomi Studi Pembangunan UT UPBJJ Universitas Brawijaya Malang(hingga semester V, tidak tamat).

    Pengalaman di bidang HAM:

    Tahun 2010 Koordinator Tim Kajian Pelarangan Buku

    Th 2009 Anggota delegasi Indonesia dalam 5th Consultative Meeting and Conference of the ASEAN

    Four National Human Rights Institutions di Bangkok, 19-22 Januari 2008 .

    Koordinator Tim Penyelidikan Pemenuhan Hak Sipil dan Politik Dalam Pemilihan UmumLegislatif 2009.

    Koordinator Tim Penyelidikan Pemenuhan Hak Sipil dan Politik Dalam Pemilihan Presiden 2009. Ketua Tim Pengkajian Pelanggaran HAM Masa DOM di Papua 1963-1998. Anggota Panitia Pengarah Lokakarya Nasional Komnas HAM bekerja sama Dengan Departemen

    Luar Negeri dan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia yang diselanggarakan pada 8-9

    Desember 2009.

    Th. 2008 Ketua Tim Ad Hoc Penyelidikan Kasus Pembunuhan Misterius 1982-1985. Ketua Tim Penyelidikan Nasional Buruh Migran dan Perdagangan Manusia. Penyelidik Tim Ad Hoc Penyelidikan Keasus Pelanggaran HAM 1965. Koordinator tim kajian Komnas HAM terhadap Perda Ketertiban Umum Pemda DKI Jakarta Koordinator tim pemantauan insiden penyerbuan kampus UNAS oleh polisi Koordinator tim pemantauan insiden penembakan di Wamena 9 Agustus 2008 Anggota delegasi Indonesia dalam 4th Consultative Meeting and Conference of the ASEAN

    Four National Human Rights Institutions di Manila, 29-31 Januari 2008 .

    C u r r i c u l u m v i t a e Y o s e p A d i P r a s e t y o Page 1

  • 5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik

    12/16

    Vocal point untuk program kegiatan pemberantasan terorisme yang menghormati prinsip hakasasi manusia yang dikerjakan oleh ASEAN NHRI dengan dana dari Eoropean Commission.

    Anggota panitia pengarah lokakarya nasional Quo Vadis Pelaksanaan HAM: 10 TahunReformasi

    Ketua panitia pengarah perencanaan strategis Komisi Nasional hak Asasi Manusia 2008-2013. Pembicara pada general lectuture di University of Melbourne, University of Sidney dan Australian

    National University (ANU) di Canberra pada 19 29 Oktober 2008. Narasumber pelatihan HAM bagi penguatan kapasitas panitia Ranham Propinsi Kepulauan Riau

    di Pekanbaru, 2-4 Juli

    Narasumber pelatihan HAM bagi penguatan kapasitas panitia Ranham Propinsi KalimantanSelatan di Banjarmasin, 23-24 Juli

    Narasumber untuk pendidikan hak asasi manuisia di lingkungan Polri dan TNI. Narasumber untuk pelatihan bagi aktiovis LGBT di Surabaya, Hingga 2008, anggota Tim Ad Hoc Penyelidikan Kasus Talangsaari 1999. Hingga sekarang, penanggungjawab majalah terbitan Komnas HAM, SuaR. Hingga sekarang, penanggungjawab buletin terbitan Komnas HAM,Berita HAM. Hingga sekarang, penanggungjawab jurnal terbitan Komnas HAM,Jurnal HAM. Th. 2006 (September) pembicara pada Overseas Ministry Conference (OMC) XIII di Chicago,

    Amerika Serikat.

    Th. 2007Terpilih mejadi anggota Komnas HAM dan bertanggungjawab atas Subkomisi Pendidikan dan

    Penyuluhan.

    Sejak 2007 hingga sekarang mengajar di Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (SEKKAU) di

    Kompleks Halim Perdana Kusumah.

    Th. 2004 Koordinator penelitian kekerasan yang dilakukan Kepolisian Indonesia (POLRI ) untuk Subkom

    Pemantauan Komnas HAM.

    Th. 2003 Mei Agustus, anggota Tim Ad Hoc Penyelidikan Peristiwa Kerusuhan Mei 1998 yang dibentuk

    Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

    Membantu penelitian Comissao de Acolhimento, Verdade E Reconciliacao de Timor Leste(CAVR) di Indonesia berkaiutan dengan sejarah konflik yang terjadi di Timor Leste sejak April

    1974 hingga Oktober 1999.

    Pelatih investigasi pelanggaran HAM untuk PBHI. Fasilitator penyusunan perencanaan strategis Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas

    HAM) 2003-2008.

    Th. 2000 Pada 3-9 Juli menjadi pembicara pada Workshop on Violence in Indonesia to follow the Asian

    Studies Association of Australia (ASA) Conference di Universitas Melbourne, Melbourne,

    Australia, dengan makalah berjudulPotensi Media Sebagai Peredam dan Pendorong Aksi

    Kekerasan. Pada 2000 hingga 2005 menjadi anggota kelompok kerja (pokja) reformasi Polri yang dibentuk

    Kemitraan-Mabes Polri.

    Th. 1989, mengadvokasi para petani Kedung Ombo yang tanahnya digusur secara paksa untukdigunakan sebagai waduk.

    Th. 1987, mengadvokasi pedagang kaki lima yang digusur dari Terminal kota Salatiga. Th. 1986, mengadvokasi penarik becak di Salatiga.Pengalaman Kerja:

    Sejak 2007 (Agustus) sekarang, mengajar matakuliah Dasar-Dasar Jurnalistik dan Investigasi diFakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Tarumanagara

    Sejak 2006 - sekarang, dikontrak sebagai juri umum Anugerah Adiwarta Sampoerna yang merupakanpenghargaan bergengsi untuk kalangan jurnalis.

    C u r r i c u l u m v i t a e Y o s e p A d i P r a s e t y o Page 2

  • 5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik

    13/16

    Th. 2007, menjadi dosen tamu untuk matakuliah Investigasi di Jurusan Kriminologi FISIPUniversitas Indonesia.

    Th 2008, juri untuk Mochtar Lubis Award kategori investigasi. Th. 2006, selama 2 minggu menjadi konsultan pada United Nations Office in Timor Leste (UNOTIL)

    dan memberikan pelatihan kepada para wartawan anggota Timor Leste Journalist Association (TLJA).

    Th. 2006 sekarang, anggota dewan pengawas School for Broadcast Media. Th 2005 Februari 2006, menyiapkan School for Broadcast Media yang merupakan proyek kerjasama antara European Commission, Bappenas, United Nation Development Program, BBC London

    dan ISAI.

    Th. 2004 sekarang, ombudsman tabloid Suara Perempuan Papua. Th. 2004 2006, dosen tamu di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan FISIP UI Jurusan

    Hubungan Internasional.

    Th. 2003 kini, ombudsmanAcehkita. Th. 2002 - 2003, mengoordinir pelaksanaan penelitian Gerakan Demokrasi di Indonesia dengan

    supervisi dari Prof. Dr. Olle Tornquist dari Universitas Oslo, Norwegia.

    Th. 2000 2007, Direktur ISAI. Sejak September 2006 menjadi Direktur Eksekutif ISAI. Th 2000 - 2002, mengkoordinir survei dan penelitian Aktor Demokrasi di Indonesia yang dibiayai

    Sarec-ISAI dengan supervisi Prof. Dr. Olle Tornquist (Universitas Oslo, Norwegia) dan Prof. Dr.

    Arief Budiman (Universitas Melbourne, Australia).

    Th. 2000 Februari 2004, Direktur Komersial dan Umum PT Media Lintas Inti Nusantara (Melin) Th. 2000 2007, redaktur tamu Majalah Suara Baru. Th. 2000 14 Februari 2004, Direktur PT MELIN (Radio 68H). Th. 1999 sekarang, Direktur Toko Buku KALAM. Th. 1999 2000, anggota redaksi Jurnal Pantau. Th. 1999, dosen terbang Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Pajajaran, Bandung. Th. 1996 2002, anggota sidang redaksi MajalahInside Indonesia, terbitan Australia. Th. 1996 sekarang, melatih dan menjadi penyelia sejumlah penerbitan ornop, antara lain majalah

    Kalimantan Review (Institut Dayakologi, Pontianak) dan tabloidJubi (Forum Kerjasama LSM,

    Jayapura), melatih para jurnalis di Aceh, Medan, Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,

    Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Makasar, Maluku Utara, Lombok, Nusa Tenggara Timur,

    Papua dan Timor Lorosae.

    Th. 1995 (Agustus) -1999, Koordinator Program Bidang Media Alternatif di Institut Studi ArusInformasi (ISAI), Jakarta. Th. 1994 - 1995, redaktur Majalah Signatura. Th. 1994 - 1999, kembali jadi reporter Majalah BeritaJakarta-Jakarta akibat perubahan konsep

    dari majalah berita jadi majalah hiburan. Pada 23 November 1999 majalahJakarta-Jakarta

    dihentikan penerbitannya.

    Th. 1992 - 1994, redaktur Jakarta-Jakartabertanggungjawab atas rubrik Gong dan Opini. Th. 1990 (Oktober), menjadi wartawan Majalah Berita BergambarJakarta-Jakarta. Th. 1989 (Agustus) - 1990 (Maret), terlibat penelitian dan kontrak penulisan buku dengan

    International NGO Forum on Indonesia (INGI).

    Th. 1989, menjadi asisten Dr. Arief Budiman mengajar di Pondok Pesantren Pabelan, Magelang,pimpinan Alm. Kyai Hamam Djafar.

    Th. 1988 - 1990, menjadi relawan dan pekerja sosial di Yayasan Geni. Th. 1984 - 1989, mengajar dan menjadi asisten dosen di Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya

    Wacana, Salatiga, untuk matakuliah Mesin Arus Rangga, Mesin Arus Searah dan Dasar Tenaga

    Listrik.

    Karya Buku:

    Th. 2010:

    1. Adakah Media Untuk Keturunan Tionghoa? dalam I. Wibowo dan Thung Ju Lan (ed.), SetelahAir Mata Kering; Masyarakat Tionghoa Pasca-Peristiwa Mei 1998, Penerbit Buku Kompas,

    Jakarta.

    C u r r i c u l u m v i t a e Y o s e p A d i P r a s e t y o Page 3

  • 5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik

    14/16

    Th. 2009:

    1. Editor bersama Olle Tornquist and Teresa Birks,Aceh; The Role of Democracy for Peace andReconstruction, PCD and ISAI, Yogya.

    2. Peran dan Kewenangan Komnas HAM: Antara Ideal dan Kenyataan dalam, Amir SyarifuddinSH, M. Hum (dkk) (ed.), Potret Penegakan Hukum di Indonesia, Komisi Yudisial RepublikIndonesia.

    3. Membaca Pikiran HAM Soe Hok Gie dalam Rudy Badil, Luki Sutrisno Bekti, NessyLuntungan R (ed.), Soe Hok-gie...Sekali Lagi, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta.

    4. Mencari HAM di Reformasi Sektor Keamanan dalamMufti Makaarim, Wendy Andika Prajuli,Fitri Bintang Timur (ed.),Almanak Hak Asasi Manusia di Sektor Keamanan Indonesia 200 9,

    ISDPS bekerja sama dengan HRWG, DCAF, dan Komnas HAM.

    5. ODMK dan Pemenuhan HAM dalamJurnal HAMVol. 5 Tahun 2009Th. 2008:

    1. Editor Mia Bustam,Dari Kamp Ke Kamp, ISAI dan VHR Book, Jakarta.2. Editor (edisi Indonesia) dan pemberi kata pengantar Joe Nevins, Pembantaian Timor Timur:

    Horor Masyarakat Internasional, Galang Pers dan Garba Budaya, Jakarta.

    3.

    Editor (edisi Indonesia), Jurnalisme Anak, ISAI dan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta.

    Th. 2007:

    1. HAM Dalam Konteks dan Kepentingan Sosiologis Keindonesiaan, dalam Fajar Riza Ul Hagdan Endang Tirtana (ed.),Islam, HAM, dan Keindonesiaan, Maarif Institut dan NZAID, Jakarta.

    2. Editor William R. Gaines,Jurnalisme Investigasi Untuk Media Penyiaran, ISAI dan KedutaanBesar Amerika Serikat, Jakarta.

    Th. 2006:

    1. Intelijen, Sensor, dan Negeri Kepatuhan dalam Andi Widjajanto(ed.),Negara, Intel, danKetakutan, Pacivis Universitas Indonesia, Jakarta.

    2. Editor International Center of Journalists,Etika Jurnalisme: Debat Global, ISAI dan KedutaanBesar Amerika Serikat.

    3.

    Editor Deparlu Amerika Serikat,Mencari Media Yang Bebas dan Bertanggungjawab, ISAI danKedutaan Besar Amerika Srikat.

    4. The media as a control and as a spur for acts of violence dalam Charles A. Coppel (ed.),Violent Conflicts in Indonesia: Analysis, Representation, Resolution, Routledge, London and

    New York,

    Th. 2005:

    1. Mengevaluasi Pengamanan Pemilu 2004 dalam Adrianus Meliala,Evaluasi Peran POLRIDalam Pemilu 2004, Kemitraan.

    2. Jurnalisme radio dan kekerasan di Era Pasca-Soeharto dalam Tidak Bebas Berekspresi, ISAI,November.

    3. Editor buku Olle Tornquist et all, Politisasi Demokrasi, Penerbit Demos, September4. Editor buku HD. Haryo Sasongko, Korupsi Sejarah dan Kisah Derita Akar Rumput, Pustaka Utan

    Kayu, September.5. Editor buku Haryo Padmodiwirio,Dari Moskwa ke Peking: Memoar Hario Kecik III, PustakaUtan Kayu, Agustus.

    6. Kedung Ombo dalam John McGlynn (ed.),Indonesia in the Soeharto Years, Lontar, Jakarta.7. Media dan Peristiwa Kerusuhan Mei 1998 dalam Hotma Timbul Hutapea (ed.),Menatap wajah

    Korban, SNB, KontraS, APHI, IKOHI, FKKM 98, Jakarta, Februari.

    Th. 2004:

    1. Editor dan pemberi kata penutup pada IndonesiaDalem Api dan Bara karangan TjamboekBerdoeri, Elkasa (terbitan ulang), Jakarta.

    C u r r i c u l u m v i t a e Y o s e p A d i P r a s e t y o Page 4

  • 5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik

    15/16

    2. Editor Keamanan, Demokrasi dan Pemilu 2004, ProPatria, Jakarta.3. Penulis dan editor bersama A.E. Priyono dan Olle Tornquist,Indonesias Post-Soeharto

    Democracy Movement (edisi Indonesia: Gerakan demokrasi di Indonesia Pasca Soeharto),

    Demos, Jakarta.

    Th. 2003:

    1.

    Anggota Tim Editor bukuJagat Bahasa Nasional, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasionaldan Koperasi Jurnalis Independen, Jakarta.

    2. Editor Setelah Hari H karangan Sri Bintang Pamungkas, Pustaka Utan Kayu, Jakarta.3. Polri dan Pemilu 2004: Pilihan berat Untuk Tak berpolitik dalam Adrianus Meliala dan Peter

    van Tuijl, Polri dan Pemilu 2004, Kemitraan, Jakarta.

    4. Editor Tionghoa Dalam Pusaran Politikkarangan Benny G. Setiono, Elkasa, Jakarta.5. Politik Rasial dan Pemberitaan Media dalamJurnalisme Anti Toleransi?, Kippas, Medan.6. Realitas Media di Papua dalam Tim AJI PAPUA, Joost W. Mirino (ed.), Sekelumit Wajah Pers

    di Papua, AJI Papua dan Lembaga Studi Perrs dan Pembangunan, Jakarta.

    7. Editor (edisi terjemahan), Gerakan Perempuan di Amerika Latin: Feminisme dan Transisi MenujuDemokrasi yang ditulis Jane S. Jaquette (ed.), Yayasan Kalyanamitra dan Ford Foundation,

    Jakarta.

    Th 2002:1. Politik Rasial dan Upaya Melawannya dalam Benny G. Setiono (ed.), Tugas dan KewajibanEtnis Tionghoa Dalam Membangun Bangsa dan Negara, INTI Jakarta.

    2. Mempertanyakan Jurnalisme (Peka) Gender dalam J. Anto (editor),Jurnalisme (Tidak) RamahGender, Kippas, Medan.

    3. Penggambaran Gerwani Sebagai Kumpulan Pembunuh dan Setan: Fitnah dan FaktaPenghancuran Organisasi Perempuan Terkemuka dalam Sejarah 9, Masyarakat sejarawan

    Indonesia.

    Th. 2001:

    1. Editor edisi Indonesia, Krishna Sen & David Hill, Media,Budaya dan Politik di Indonesia, ISAIdan PT MELIN, Jakarta.

    2. The Industrialization of the Media in Democratizing Indonesia ditulis bersama Ariel Heryantodalam Contemporary Southeast Asia,A Journal of International Asia Strategic Affairs, Vol. 23No 2, Institut of Southeast Asia Studies.

    Th. 2000:

    1. Indonesia di Tengah Transisi (ed.), PROPATRIA, Jakarta.2. Kerusuhan Etnis Di Sambas 1998 (ed. Merangkap penulis) , ISAI, Jakarta.3. Editor dan pemberi kata pengantarMenyongsong Matahari Terbit di Puncak Ramelau karangan

    Dr George Junus Aditjondro, Fortilos, Jakarta.

    4. Nasionalisme Sempit Ubah Media Jadi Corong dan Alat Propaganda, kata pengantar dalamHotman Siahaan dkk,Jurnalisme Yang Gamang, LSPS dan ISAI, Jakarta.

    Th. 1999:

    1. Penghancuran Organisasi Perempuan di Indonesia(ed.), Kalyanamitra dan Garba Budaya,Jakarta.2. Militerisme di Indonesia (ed.), diterbitkan bersama oleh 85 ornop (AJI dkk), Jakarta.

    3. Media: Antara Euforia dan Demokratisasi dalam Almanak Parpol Indonesia, API, Jakarta.4. Rasisme dan Rasialisme dalamDari Keseragaman Menuju Keberagaman, Lembaga Studi Pers

    & Pembangunan, Jakarta.

    5. Semangat Kemajemukan Versus Ideologi Pembangunan dalamDari Keseragaman MenujuKeberagaman, Lembaga studi Pers & Pembangunan, Jakarta

    6. Golkar Retak? (ed.), Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Jakarta.Th. 1998:

    C u r r i c u l u m v i t a e Y o s e p A d i P r a s e t y o Page 5

  • 5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik

    16/16

    1. Jendral Tanpa Pasukan Politisi Tanpa Partai (Perjalanan Hidup AH Nasution)(ed.), Pusat Datadan Analisa TEMPO dan ISAI, Jakarta.

    Th.1997:

    1. EditorHoakiau di Indonesia karangan Pramoedya Ananta Toer, Yayasan Garba Budaya, Jakarta.2. Political Prohibitions dalamMenagerie 3, Yayasan Lontar, Jakarta.3.

    Lie Jap Khie Nio, Perempuan Dari Gunung Langit(ed.), diterbitkan untuk kalangan terbatas olehKeluarga Besar Lie Tjiauw Jo, Jakarta.

    Th. 1996:

    1. Indonesia dan Dempo Dalam Ingatan Saya dalam Sukses Alumni Dempo, SMAK St.Albertus, Malang

    2. Ir. SriBintang Pamungkas: Saya Musuh Politik Soeharto (ed. merangkap penulis), PijarIndonesia, Jakarta.

    3. Pembangunan PLTN: Demi Kemajuan Peradaban?(ed.), INFID, WALHI dan Yayasan OborIndonesia, Jakarta.

    4. Bayang-Bayang PKI(ed. merangkap penulis), ISAI, Jakarta.5. Ke Arah Ratifikasi Konvensi Anti Penyiksaan(anggota Tim Penulis), Elsam, Jakarta.

    Th. 1995:1. Memoar Oei Tjoe Tat(ed.), PT Hasta Mitra, Jakarta.2. Zaman Peralihan (ed.), PT Bentang Budaya, Yogyakarta.3. Wartawan Independen(Tim Penulis), AJI, Jakarta.

    Th. 1994:

    1. Bredel 1994(kontributor tulisan), AJI, Jakarta.2. Seputar Kedung Ombo, Elsam, Jakarta.

    C u r r i c u l u m v i t a e Y o s e p A d i P r a s e t y o Page 6