Upload
yudipurnanugrahazamzam
View
38
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ICCPR
Citation preview
5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik
1/16
TRAINING HAK ASASI MANUSIA
BAGI PENGAJAR HUKUM DAN HAM
Makassar, 3 - 6 Agustus 2010
M K L H
Hak-Hak Sipil dan Politik
Oleh:Yosep Adi Prasetyo
5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik
2/16
2010KomisiNasional
HakAsasiManusia
STANLEYADIPRASETYO
WakilKetua
HAKHAKSIPILDANPOLITIKNegaratakbolehmelakukanintervensidalamrangkamenghormatihakhaksetiaporang,terutama
hakhakyangtakdapatditangguhkan.Karenacampurtangannegarajustrumengakibatkanterjadinya
pelanggaranatashakhakindividu/kelompok
5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik
3/16
Pengantar
Banyakorangsalahmengertitentanghakasasimanusia(HAM).Pertama,HAMdianggapsebagaisenjata
darinegaranegaraBaratyangdipaksakansecarasepihakkepadanegaranegaraberkembang.Kedua,
pelaksanaan HAM dianggap bukan hanya tanggungjawab negara tapi juga tanggungjawab individu.
Karenaituilahkemudianmunculistilahkewajibanasasimanusia.Keduahalini,terutamayangkedua,
belakanganini
kerap
diucapkan
oleh
kalangan
aparat
dan
pejabat
di
tanah
air
kita
ini.
Termasuk
oleh
sejumlahakademisidarisejumlahuniversitas.
PemangkukewajibanHAMsepenuhnyaadalahnegara,dalamhaliniadalahpemerintah.Kalausajamau
membukabukadokumen tentangkomentarumummengenaipasalpasaldalamDeklarasiUmumHak
Asasi Manusia (DUHAM), maka kita akan menyadari akan kesalahan ini. Semua penjelasan dalam
komentarumummenyatakanbahwaperwujudanHAM sepenuhnyaadalahkewajibannegara.Negara
harusmenjalankankewajibanpemenuhanHAMdalambentukantara lainpenghormatan (to respect),
melindungi(toprotect),danmemenuhi(tofullfil).
Negaratidakbisatidakmemangharusmemenuhihakhakwarganegara.Sepertihakatasrasaaman,hak
hidup,hakatasperumahan,hakataspangan,hakataspendidikan,hakataspekerjaan,danberbagaihak
lain.Atasinisiatifitulahkemudiannegara,dalamhalinipemerintah,membentukberbagaidepartemen,
kementerian, dan BUMN. Juga beberapa badan lain yang mendapat mandat khusus seperti Badan
UrusanLogistikyangbertanggungjawabataspersediaandanbahanbahankebutuhanpokok(sembako).
Di Indonesia, negara/pemerintah merupakan pihak satusatunya yang berhak untuk menguasai dan
mengelolasemuakekayaanalamdanbumidinegeriinisebagaimanadiamanatkandalamkonstitusi.
HakHakSipil Politik
SemuaaturandanketentuanmengenaiHAMtakpelaklagiselalumengacupadaDUHAM.Salahseorang
penggagasDUHAMasalLebanon,ReneCassin,menyatakanbahwa isiDUHAM sebetulnyabisadibagi
menjadi lima hal, yaitu hak sipil (Pasal 111), hak sosial (Pasal 1217), hak politik (Pasal 1821), hak
ekonomidanbudaya(Pasal2227),sertatanggungjawabnegara(Pasal2830).
Rene Cassinjuga menyatakan bahwa ada beberapa kata kunci yang memayungi pasalpasal dalam
DUHAM,yaitubiarkansayamenjadidirisayasendiriuntukpasalhaksipil,jangancampuriurusan
kamiuntukpasalhak sosial, biarkankami turutberpartisipasiuntukpasalhakpolitik,berikami
matapencaharianuntukpasalhakekonomidanbudaya.
5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik
4/16
Adapun bangunan umum rujukan HAM bisa digambarkan sebagaimana bagan berikut,
Kewajiban NegaraPasal 2830
Ratifikasi UU Nasional
Kovenan Hak Ekosob 1976Kovenan Hak Sipol 1976
Hak Ekonomi & Bud
(Pasal 22-27)
Hak Politik
(Pasal 18-21)
Hak Sosial
(Pasal 12-17)
Hak Sipil
(Pasal 1-11)
Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia Sedunia
KonvensiInt.l
KonvensiInt.l
KonvensiInt.l
KonvensiInt.l
Bagan1.BangunanInstrumenHAM
Indonesiapada30September2005meratifikasiduaperjanjian internasionaltentanghakhakmanusia,yaituKovenan Internasional tentangHakhakEkonomi, SosialdanBudaya (InternationalCovenantonEconomic, Social and CulturalRights ICESCR)danKovenan Internasional tentangHakhak SipildanPolitik(InternationalCovenantonCivilandPoliticalRightsICCPR).
Pada28Oktober2005,pemerintah Indonesiamngesahkan ICESCRmenjadiUUNo.11/2005danICCPRmenjadiUUNo.12/2005.Dengandemikian, selainmenjadibagiandari sistemhukumnasionalmakakedua kovenan ini sekaligus melengkapi empat perjanjian pokok yang telah diratifikasi sebelumnya,
yaituCEDAW
(penghapusan
diskriminasi
perempuan),
CRC
(anak),
CAT
(penyiksaan),
dan
CERD
(penghapusandiskriminasirasial).
Ratifikasi ini menimbulkan konsekuensi terhadap pelaksanaan hakhak manusia, karena negaraIndonesia telahmengikatkandirisecarahukum. Antara lainpemerintah telahmelakukankewqajibanuntuk mengadopsi perjanjian yang telah diratifikasi ini ke dalam perundangundangan, baik yangdirancang maupun yang telah diberlakukan sebagai UU. Yang lain adalah pemerintah memilikikewajibanmengikatuntukmengambilberbagai langkahdankebijakandalammelaksanakankewajibanuntuk menghormati (to respect), melindungi (toprotect) dan memenuhi (tofullfil) hakhak manusia.Kewajibaninijugadiikutidengankewajibanpemerintahyanghlain,yaituuntukmembuatlaporanyangbertaliandenganpenyesuaianhukum,langkah,kebijakandantindakanyangdilakukan
Dalamhakhaksipildanpolitik,adabatasantarahakhakyangtakdapatditangguhkan(nonderogable
rights)dengan
hak
hak
yang
dapat
ditangguhkan.
Yang
termasuk
dalam
kategori
hak
hak
yang
tidak
dapatditangguhkanadalahhakuntukhidup,hakuntuktidakdisiksa,hakuntuk tidakdiperbudak,hak
atas kebebasan berpikir dan beragama serta berkeyakinan, hak untuk diperlakukan sama di muka
hukum,hakuntuktidakdipenjarakarenakegagalanmemenuhikewajibankontraktual,sertahakuntuk
tidakdipidanaberdasarkanhukumyangberlakusurut(retroactive).
Berikut adalah rincian hakhak sipol sebagaimana tercantum dalam UU No 12 Tahun 2005 yang
merupakanratifikjasiterhadapkovenaninternasionaltentanghaksipilpolitik.
5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik
5/16
Tabel1:HakhakyangDijamindanDilindungiUUNo.12/2005
No Pasal HakHakSipildanPolitik
1 Pasal6 Hak untuk hidup (tidak dibunuh/dihukum mati setidaknya bagi anak di bawah 18
tahun)
2 Pasal7 Hak untuk tidak disiksa, diperlakukan atau dihukum secara keji, takmanusiawi atau
merendahkanmartabat
manusia
(termasuk
tidak
diculik/dihilangkan
secara
paksa,
diperkosa)
3 Pasal8 Hakuntuktidakdiperbudak(larangansegelabentukperbudakan,perdaganganorang,
dankerjapaksa,)
4 Pasal9 Hak atas kebebasan dan keamanan pribadi (tidak ditangkap atau ditahan dengan
sewenangwenang,didasarkanpadaketentuanhukumacarapidana)
5 Pasal10 Hak sebagai tersangka dan terdakwa (diperlakukanmanusiawi, anak dipisahkan dari
orangdewasa,sistempenjarabertujuanreformasidanrehabilitasi)
6 Pasal11 Hak untuk tidak dipenjara atas kegagalan memenuhi kewajiban kontraktual (utang
atauperjanjianlainnya)
7 Pasal12 Hakataskebebasanbergerakdanberdomisili(termasukmeninggalkandankembalike
negerinyasendiri)
8 Pasal13 Hak sebagai orang asing (dapat diusir hanya sesuai hukum atau alasan yang
meyakinkanmengenaikepentingankeamanannasional)
9 Pasal14 Hak atas kedudukan yang sama di muka hukum (dibuktikan kesalahannya oleh
pengadilan yang berwenang dan tidak memihak, jaminan minimal, dapat ditinjau
kembali,tidakdiadiliduakalidalamperkarayangsama)
10 Pasal15 Hakuntuktidakdipidanaberdasarkanhukumyangberlakusurut(jikakeluarketentuan
hukumsebelumtindakpidana,sipelakuharusmendapatkankeringanannya)
11 Pasal16 Haksebagaisubyekhukum(hakperdatasetiaporangsepertikewarganegaraan)
12 Pasal17 Hak pribadi (tidak dicampuri atau diganggu urusan pribadi seperti kerahasiaan,
keluargaataurumahtangga,kehormatan,suratmenyuratataukomunikasipribadi)
13
Pasal
18
Hak
atas
kebebasan
berpikir,
beragama
dan
berkeyakinan
(menganut
ideologi
atau
orientasipolitik,memelukagamadankepercayaan)
14 Pasal19 Hak atas kebebasan berpendapat (termasuk mencari, menerima dan menyebarkan
informasi,dalambentukkaryaseni/ekspresiataumelaluisaranalainnya)
15 Pasal20 Hak untuk bebas dari propaganda perang dan hasutan rasial (kebencian atas dasar
kebangsaan,ras,agamaataugolongan)
16 Pasal21 Hakataskebebasanberkumpul(mengadakanpertemuan,arakarakanataukeramaian)
17 Pasal22 Hak atas kebebasan berserikat (bergabung dalam perkumpulan, partai politik atau
serikatburuh)
18 Pasal23 Hakuntukmenikahdanmembentukkeluarga(tidakdipaksa,termasuktanggungjawab
atasanak)
19 Pasal24 Hak anak untuk mendapatkan perlindungan dan jaminan (setiap kelahiran anak
didaftarkandan
memperoleh
kewarganegaraan
tanpa
dis
kriminasi)
20 Pasal25 Hakuntukberpartisipasidalampolitik(termasukmemilih,dipilihdantidakmemilih)
21 Pasal26 Hakuntukbebasdaridiskriminasidalamhukum(semuaorangdilindungihukumtanpa
diskriminasi)
22 Pasal27 Hakkelompokminoritas(perlumendapatkanperlindungankhusus)
5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik
6/16
Mengenai implementasiantarakeduakategorihak,baikyangnonderogablemaupunyangderogable.
jugamnemilikibatasbatasnya,yaitupadabatasmananegaratakmelakukanintervensidanpadabatas
manapulaintervensiharusdilakukan.
Negaratakbolehmelakukanintervensidalamrangkamenghormatihakhaksetiaporang,terutamahak
hak yang tak dapat ditangguhkan. Karena campur tangan negara justru mengakibatkan terjadinya
pelanggaranatas
hak
hak
individu/kelompok.
Sebaliknya,
intervensi
dapat
dilakukan
atas
dua
hal;
pertama,dalamsituasiataualasankhususuntukmembatasiataumengekanghakhakataukebebasan
berdasarkan UU; kedua, dalam rangka untuk menegakkan hukum atau keadilan bagi korban tindak
pidana.
Karenaitu,dalammenghormatidanmelindungihakhaksipildanpolitik,adaduajenispelanggaranyang
bertaliandengankewajibannegara.Pertama, seharusnyamenghormatihakhakmanusia, tapinegara
justru melakukan tindakan yang dilarang atau bertentangan ICCPR melalui campurtangannya dan
disebut pelanggaran melalui tindakan (violation by action). Kedua, seharusnya aktif secara terbatas
untukmelindungihakhakmelalui tindakannyanegarajustru takmelakukan apaapabaik karena
lalai dan lupa maupun absen, disebut pelanggaran melalui pembiaran (violation by omission). Jenis
pelanggaran
lainnya
adalah
tetap
memberlakukan
ketentuan
hukum
yang
bertentangan
dengan
ICCPR
yangdisebutpelanggaranmelaluihukum(violationbyjudicial).
Bagan2.SpektrumHakIndividu/KeldanKewajibanNegara
Dalam pelaksanaan HAM ada berbagai instrumen baik internasional maupun nasional yang menjadi
acuanutamasebagaimanatergambardalamBagan2danBagan3.
5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik
7/16
Bagan3.InstrumenHAMInternasional
Bagan4.InstrumenHAMNasional
5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik
8/16
KewajibanNegaraYangMengikat
SetelahratifikasiICCPR,pemerintahIndonesiamemilikikewajibanyangmengikatsecarahukumuntukmelakukanbeberapahal.Antara lainnegara,dalamhal inipemerintah,harus segera melakukan reformasi hukum dengan menerjemahkan prinsip danketentuanyang terkandungdalam ICCPRkedalamhukumnasional. Pemerintahjuga
harussegera
melakukan
harmonisasi
hukum
nasional
dengan
menggunakan
kerangka
ICCPR. Semua peraturan perundangundangan yang tak sesuai dengan ICCPR harusdicabutdandirevisi.BegitujugadenganRUUyangtelahdibahasdandisiapkanhinggaprosesratifikasi.
SelainitupemerintahharusmelakukansosialisasiICCPRyangtelahdiratifikasi,sehinggabanyak orang akan mengetahui apa saja hakhak sipil dan politik yang seharusnyadinikmati.UUNo12/2005berlakukansecaraseragamdiseluruhnegeridandiharapkantak ada yang bertentangan dengannya, termasuk yang bertalian dengan kekuatiranmengenaikelemahanotonomidaerahatauotonomikhusus.Beberapaprovinsidankabupaten pun telah menerapkan pelaksanaan syariat Islam dalam Peraturan Daerah(Perda),bahkanadayangmengusulkannyadalamrevisiKUHP.
Namundemikian,
hingga
saat
ini
masih
sering
dijumpai
aparat
penegak
hukum
harus
bekerja dengan infrastruktur pendukung hukum yang minim. INi adalah sebuahtantangan.Penjaradalamkondisiyang sangatmemprihatinkan,peraturanperundangundangantidaktersediabagiparahakimdanbanyaklagipersoalanlainnya.Kebiasaanpemerintah tanpa menyediakan infrastruktur pendukung atas langkahlangkahimplementasi hasil ratifikasi berbagai perjanjian hakhak manusia dapat dipandangsebagaisikaptakmau(unwilling)atauabaiuntukberbuatsesuatu,termasukbagaimanaseharusnya semuaaparaturberperilakuyangdipertalikandengan ICCPR tanpakecualipadalembagalembagaperadilandanpengadilan,sehinggaterasakurangberefekpadapelaksanaannya.
DengantelahdiratifikasinyaICCPR,pemerintah Indonesiamempunyaikewajibanuntukmembuat laporan mengenai pelaksanaan hakhak sipil dan politik yang harus
disampaikanpada
Komite
di
PBB.
Tabel2.KewajibanYangHarusDipenuhiNegaraPENGHORMATAN
(menjamintidakadagangguan
dalampelaksanaanhak)
PERLINDUNGAN
(mencegah
pelanggaranoleh
pihakketiga)
PEMENUHAN(penyediaan
sumberdayadanhasil
hasilkebijakan)
Hakhak
sipildan
politik
Pemerintahberkewajibanmembuat
UUuntukmelindungidanmenjamin
haksetiapwarganegara,meratifikasi
kovenaninternasional,melakukan
harmonisasihukum(UU,PP,Keppres,
Permen,PerpreshinggaPerda) agar
tidakterjadi
penggunaan
hukum
untukpenyiksaan,pembunuhantanpa
pengadilan,penghilanganpaksa,
penahanansewenangwenang,
pengadilanyangtidakadil,intimidasi
padasaatpemilihanumum,
pencabutanhakpilih,dll
Pemerintahharus
mengupayakan
tindakanuntuk
mencegahpelaku
nonnegara
melakukan
pelanggaranseperti
penyiksaan,
kekerasandan
intimidasikepada
setiapwarganegara
Pemerintahharusmelakukan
investasi,mengalokasikan
anggaran,danmemberikan
subsididalambidang
kehakiman,penjara,
kepolisian,tenagamedis,
sertaalokasi
sumberdaya
dan
anggaranpendidikanbuat
petugasagarmemiliki
pengetahuandan
kemampuandalam
mrlaksanakanpemenuhan
haksipilpolitiksetiap
warganegara
5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik
9/16
MekanismePelaporanSebagaiSebuahPertanggungjawaban
Salah satu kewajiban pemerintah Indonesia yang telah meratifikasi ICCPR adalah keharusan
untuk menyampaikan pelaporan pelaksanaan isi konvensi ini kepada Sekjen PBB untuk
kemudianditeruskan kepadaKomiteHAM.KomiteHAM inidibentukolehparanegarapihak
untuk
mengawasi
pelaksanaan
kovenan
sebagaimana
dalam
Bagan
4
dengan
periodisasi
sebagaimanatergambardalamTabel2.
SesuaiPasal40 ICCPR, laporanpendahuluan (initial report)pelaksanaankovenan sudahharus
disampaikan kepada Sekjen PBB dalam kurun waktu 1 tahun setelah kovenan berlaku bagi
negara pihak. Setelah itu kewajiban pelaporan negara pihak tergantungpada permintaan
Komite.
Bagan5.MekanismePertanggungjawabPelaksanaandanImplementasiHAM
5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik
10/16
Tabel2.PeriodisasiPelaporan
5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik
11/16
R I W A Y A T H I D U P
C U R R I C U L U M V I T A E
Nama Lengkap : Yosep Adi Prasetyo
Nama Panggilan : Stanley
Tempat/tanggal lahir : Malang, 20 Juni 1959
Kebangsaan : Indonesia
Email :[email protected]
Pekerjaan Saat Ini:
Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
Pendidikan Formal:
Th. 1980 - 1988 (Mei), lulus sebagai sarjana Fakultas Teknik Jurusan Elektro Universitas KristenSatya Wacana, Salatiga, dengan gelar Insinyur.
Th. 1983 - 1986, Jurusan Ekonomi Studi Pembangunan UT UPBJJ Universitas Brawijaya Malang(hingga semester V, tidak tamat).
Pengalaman di bidang HAM:
Tahun 2010 Koordinator Tim Kajian Pelarangan Buku
Th 2009 Anggota delegasi Indonesia dalam 5th Consultative Meeting and Conference of the ASEAN
Four National Human Rights Institutions di Bangkok, 19-22 Januari 2008 .
Koordinator Tim Penyelidikan Pemenuhan Hak Sipil dan Politik Dalam Pemilihan UmumLegislatif 2009.
Koordinator Tim Penyelidikan Pemenuhan Hak Sipil dan Politik Dalam Pemilihan Presiden 2009. Ketua Tim Pengkajian Pelanggaran HAM Masa DOM di Papua 1963-1998. Anggota Panitia Pengarah Lokakarya Nasional Komnas HAM bekerja sama Dengan Departemen
Luar Negeri dan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia yang diselanggarakan pada 8-9
Desember 2009.
Th. 2008 Ketua Tim Ad Hoc Penyelidikan Kasus Pembunuhan Misterius 1982-1985. Ketua Tim Penyelidikan Nasional Buruh Migran dan Perdagangan Manusia. Penyelidik Tim Ad Hoc Penyelidikan Keasus Pelanggaran HAM 1965. Koordinator tim kajian Komnas HAM terhadap Perda Ketertiban Umum Pemda DKI Jakarta Koordinator tim pemantauan insiden penyerbuan kampus UNAS oleh polisi Koordinator tim pemantauan insiden penembakan di Wamena 9 Agustus 2008 Anggota delegasi Indonesia dalam 4th Consultative Meeting and Conference of the ASEAN
Four National Human Rights Institutions di Manila, 29-31 Januari 2008 .
C u r r i c u l u m v i t a e Y o s e p A d i P r a s e t y o Page 1
5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik
12/16
Vocal point untuk program kegiatan pemberantasan terorisme yang menghormati prinsip hakasasi manusia yang dikerjakan oleh ASEAN NHRI dengan dana dari Eoropean Commission.
Anggota panitia pengarah lokakarya nasional Quo Vadis Pelaksanaan HAM: 10 TahunReformasi
Ketua panitia pengarah perencanaan strategis Komisi Nasional hak Asasi Manusia 2008-2013. Pembicara pada general lectuture di University of Melbourne, University of Sidney dan Australian
National University (ANU) di Canberra pada 19 29 Oktober 2008. Narasumber pelatihan HAM bagi penguatan kapasitas panitia Ranham Propinsi Kepulauan Riau
di Pekanbaru, 2-4 Juli
Narasumber pelatihan HAM bagi penguatan kapasitas panitia Ranham Propinsi KalimantanSelatan di Banjarmasin, 23-24 Juli
Narasumber untuk pendidikan hak asasi manuisia di lingkungan Polri dan TNI. Narasumber untuk pelatihan bagi aktiovis LGBT di Surabaya, Hingga 2008, anggota Tim Ad Hoc Penyelidikan Kasus Talangsaari 1999. Hingga sekarang, penanggungjawab majalah terbitan Komnas HAM, SuaR. Hingga sekarang, penanggungjawab buletin terbitan Komnas HAM,Berita HAM. Hingga sekarang, penanggungjawab jurnal terbitan Komnas HAM,Jurnal HAM. Th. 2006 (September) pembicara pada Overseas Ministry Conference (OMC) XIII di Chicago,
Amerika Serikat.
Th. 2007Terpilih mejadi anggota Komnas HAM dan bertanggungjawab atas Subkomisi Pendidikan dan
Penyuluhan.
Sejak 2007 hingga sekarang mengajar di Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (SEKKAU) di
Kompleks Halim Perdana Kusumah.
Th. 2004 Koordinator penelitian kekerasan yang dilakukan Kepolisian Indonesia (POLRI ) untuk Subkom
Pemantauan Komnas HAM.
Th. 2003 Mei Agustus, anggota Tim Ad Hoc Penyelidikan Peristiwa Kerusuhan Mei 1998 yang dibentuk
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Membantu penelitian Comissao de Acolhimento, Verdade E Reconciliacao de Timor Leste(CAVR) di Indonesia berkaiutan dengan sejarah konflik yang terjadi di Timor Leste sejak April
1974 hingga Oktober 1999.
Pelatih investigasi pelanggaran HAM untuk PBHI. Fasilitator penyusunan perencanaan strategis Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas
HAM) 2003-2008.
Th. 2000 Pada 3-9 Juli menjadi pembicara pada Workshop on Violence in Indonesia to follow the Asian
Studies Association of Australia (ASA) Conference di Universitas Melbourne, Melbourne,
Australia, dengan makalah berjudulPotensi Media Sebagai Peredam dan Pendorong Aksi
Kekerasan. Pada 2000 hingga 2005 menjadi anggota kelompok kerja (pokja) reformasi Polri yang dibentuk
Kemitraan-Mabes Polri.
Th. 1989, mengadvokasi para petani Kedung Ombo yang tanahnya digusur secara paksa untukdigunakan sebagai waduk.
Th. 1987, mengadvokasi pedagang kaki lima yang digusur dari Terminal kota Salatiga. Th. 1986, mengadvokasi penarik becak di Salatiga.Pengalaman Kerja:
Sejak 2007 (Agustus) sekarang, mengajar matakuliah Dasar-Dasar Jurnalistik dan Investigasi diFakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Tarumanagara
Sejak 2006 - sekarang, dikontrak sebagai juri umum Anugerah Adiwarta Sampoerna yang merupakanpenghargaan bergengsi untuk kalangan jurnalis.
C u r r i c u l u m v i t a e Y o s e p A d i P r a s e t y o Page 2
5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik
13/16
Th. 2007, menjadi dosen tamu untuk matakuliah Investigasi di Jurusan Kriminologi FISIPUniversitas Indonesia.
Th 2008, juri untuk Mochtar Lubis Award kategori investigasi. Th. 2006, selama 2 minggu menjadi konsultan pada United Nations Office in Timor Leste (UNOTIL)
dan memberikan pelatihan kepada para wartawan anggota Timor Leste Journalist Association (TLJA).
Th. 2006 sekarang, anggota dewan pengawas School for Broadcast Media. Th 2005 Februari 2006, menyiapkan School for Broadcast Media yang merupakan proyek kerjasama antara European Commission, Bappenas, United Nation Development Program, BBC London
dan ISAI.
Th. 2004 sekarang, ombudsman tabloid Suara Perempuan Papua. Th. 2004 2006, dosen tamu di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan FISIP UI Jurusan
Hubungan Internasional.
Th. 2003 kini, ombudsmanAcehkita. Th. 2002 - 2003, mengoordinir pelaksanaan penelitian Gerakan Demokrasi di Indonesia dengan
supervisi dari Prof. Dr. Olle Tornquist dari Universitas Oslo, Norwegia.
Th. 2000 2007, Direktur ISAI. Sejak September 2006 menjadi Direktur Eksekutif ISAI. Th 2000 - 2002, mengkoordinir survei dan penelitian Aktor Demokrasi di Indonesia yang dibiayai
Sarec-ISAI dengan supervisi Prof. Dr. Olle Tornquist (Universitas Oslo, Norwegia) dan Prof. Dr.
Arief Budiman (Universitas Melbourne, Australia).
Th. 2000 Februari 2004, Direktur Komersial dan Umum PT Media Lintas Inti Nusantara (Melin) Th. 2000 2007, redaktur tamu Majalah Suara Baru. Th. 2000 14 Februari 2004, Direktur PT MELIN (Radio 68H). Th. 1999 sekarang, Direktur Toko Buku KALAM. Th. 1999 2000, anggota redaksi Jurnal Pantau. Th. 1999, dosen terbang Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Pajajaran, Bandung. Th. 1996 2002, anggota sidang redaksi MajalahInside Indonesia, terbitan Australia. Th. 1996 sekarang, melatih dan menjadi penyelia sejumlah penerbitan ornop, antara lain majalah
Kalimantan Review (Institut Dayakologi, Pontianak) dan tabloidJubi (Forum Kerjasama LSM,
Jayapura), melatih para jurnalis di Aceh, Medan, Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Makasar, Maluku Utara, Lombok, Nusa Tenggara Timur,
Papua dan Timor Lorosae.
Th. 1995 (Agustus) -1999, Koordinator Program Bidang Media Alternatif di Institut Studi ArusInformasi (ISAI), Jakarta. Th. 1994 - 1995, redaktur Majalah Signatura. Th. 1994 - 1999, kembali jadi reporter Majalah BeritaJakarta-Jakarta akibat perubahan konsep
dari majalah berita jadi majalah hiburan. Pada 23 November 1999 majalahJakarta-Jakarta
dihentikan penerbitannya.
Th. 1992 - 1994, redaktur Jakarta-Jakartabertanggungjawab atas rubrik Gong dan Opini. Th. 1990 (Oktober), menjadi wartawan Majalah Berita BergambarJakarta-Jakarta. Th. 1989 (Agustus) - 1990 (Maret), terlibat penelitian dan kontrak penulisan buku dengan
International NGO Forum on Indonesia (INGI).
Th. 1989, menjadi asisten Dr. Arief Budiman mengajar di Pondok Pesantren Pabelan, Magelang,pimpinan Alm. Kyai Hamam Djafar.
Th. 1988 - 1990, menjadi relawan dan pekerja sosial di Yayasan Geni. Th. 1984 - 1989, mengajar dan menjadi asisten dosen di Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya
Wacana, Salatiga, untuk matakuliah Mesin Arus Rangga, Mesin Arus Searah dan Dasar Tenaga
Listrik.
Karya Buku:
Th. 2010:
1. Adakah Media Untuk Keturunan Tionghoa? dalam I. Wibowo dan Thung Ju Lan (ed.), SetelahAir Mata Kering; Masyarakat Tionghoa Pasca-Peristiwa Mei 1998, Penerbit Buku Kompas,
Jakarta.
C u r r i c u l u m v i t a e Y o s e p A d i P r a s e t y o Page 3
5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik
14/16
Th. 2009:
1. Editor bersama Olle Tornquist and Teresa Birks,Aceh; The Role of Democracy for Peace andReconstruction, PCD and ISAI, Yogya.
2. Peran dan Kewenangan Komnas HAM: Antara Ideal dan Kenyataan dalam, Amir SyarifuddinSH, M. Hum (dkk) (ed.), Potret Penegakan Hukum di Indonesia, Komisi Yudisial RepublikIndonesia.
3. Membaca Pikiran HAM Soe Hok Gie dalam Rudy Badil, Luki Sutrisno Bekti, NessyLuntungan R (ed.), Soe Hok-gie...Sekali Lagi, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta.
4. Mencari HAM di Reformasi Sektor Keamanan dalamMufti Makaarim, Wendy Andika Prajuli,Fitri Bintang Timur (ed.),Almanak Hak Asasi Manusia di Sektor Keamanan Indonesia 200 9,
ISDPS bekerja sama dengan HRWG, DCAF, dan Komnas HAM.
5. ODMK dan Pemenuhan HAM dalamJurnal HAMVol. 5 Tahun 2009Th. 2008:
1. Editor Mia Bustam,Dari Kamp Ke Kamp, ISAI dan VHR Book, Jakarta.2. Editor (edisi Indonesia) dan pemberi kata pengantar Joe Nevins, Pembantaian Timor Timur:
Horor Masyarakat Internasional, Galang Pers dan Garba Budaya, Jakarta.
3.
Editor (edisi Indonesia), Jurnalisme Anak, ISAI dan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta.
Th. 2007:
1. HAM Dalam Konteks dan Kepentingan Sosiologis Keindonesiaan, dalam Fajar Riza Ul Hagdan Endang Tirtana (ed.),Islam, HAM, dan Keindonesiaan, Maarif Institut dan NZAID, Jakarta.
2. Editor William R. Gaines,Jurnalisme Investigasi Untuk Media Penyiaran, ISAI dan KedutaanBesar Amerika Serikat, Jakarta.
Th. 2006:
1. Intelijen, Sensor, dan Negeri Kepatuhan dalam Andi Widjajanto(ed.),Negara, Intel, danKetakutan, Pacivis Universitas Indonesia, Jakarta.
2. Editor International Center of Journalists,Etika Jurnalisme: Debat Global, ISAI dan KedutaanBesar Amerika Serikat.
3.
Editor Deparlu Amerika Serikat,Mencari Media Yang Bebas dan Bertanggungjawab, ISAI danKedutaan Besar Amerika Srikat.
4. The media as a control and as a spur for acts of violence dalam Charles A. Coppel (ed.),Violent Conflicts in Indonesia: Analysis, Representation, Resolution, Routledge, London and
New York,
Th. 2005:
1. Mengevaluasi Pengamanan Pemilu 2004 dalam Adrianus Meliala,Evaluasi Peran POLRIDalam Pemilu 2004, Kemitraan.
2. Jurnalisme radio dan kekerasan di Era Pasca-Soeharto dalam Tidak Bebas Berekspresi, ISAI,November.
3. Editor buku Olle Tornquist et all, Politisasi Demokrasi, Penerbit Demos, September4. Editor buku HD. Haryo Sasongko, Korupsi Sejarah dan Kisah Derita Akar Rumput, Pustaka Utan
Kayu, September.5. Editor buku Haryo Padmodiwirio,Dari Moskwa ke Peking: Memoar Hario Kecik III, PustakaUtan Kayu, Agustus.
6. Kedung Ombo dalam John McGlynn (ed.),Indonesia in the Soeharto Years, Lontar, Jakarta.7. Media dan Peristiwa Kerusuhan Mei 1998 dalam Hotma Timbul Hutapea (ed.),Menatap wajah
Korban, SNB, KontraS, APHI, IKOHI, FKKM 98, Jakarta, Februari.
Th. 2004:
1. Editor dan pemberi kata penutup pada IndonesiaDalem Api dan Bara karangan TjamboekBerdoeri, Elkasa (terbitan ulang), Jakarta.
C u r r i c u l u m v i t a e Y o s e p A d i P r a s e t y o Page 4
5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik
15/16
2. Editor Keamanan, Demokrasi dan Pemilu 2004, ProPatria, Jakarta.3. Penulis dan editor bersama A.E. Priyono dan Olle Tornquist,Indonesias Post-Soeharto
Democracy Movement (edisi Indonesia: Gerakan demokrasi di Indonesia Pasca Soeharto),
Demos, Jakarta.
Th. 2003:
1.
Anggota Tim Editor bukuJagat Bahasa Nasional, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasionaldan Koperasi Jurnalis Independen, Jakarta.
2. Editor Setelah Hari H karangan Sri Bintang Pamungkas, Pustaka Utan Kayu, Jakarta.3. Polri dan Pemilu 2004: Pilihan berat Untuk Tak berpolitik dalam Adrianus Meliala dan Peter
van Tuijl, Polri dan Pemilu 2004, Kemitraan, Jakarta.
4. Editor Tionghoa Dalam Pusaran Politikkarangan Benny G. Setiono, Elkasa, Jakarta.5. Politik Rasial dan Pemberitaan Media dalamJurnalisme Anti Toleransi?, Kippas, Medan.6. Realitas Media di Papua dalam Tim AJI PAPUA, Joost W. Mirino (ed.), Sekelumit Wajah Pers
di Papua, AJI Papua dan Lembaga Studi Perrs dan Pembangunan, Jakarta.
7. Editor (edisi terjemahan), Gerakan Perempuan di Amerika Latin: Feminisme dan Transisi MenujuDemokrasi yang ditulis Jane S. Jaquette (ed.), Yayasan Kalyanamitra dan Ford Foundation,
Jakarta.
Th 2002:1. Politik Rasial dan Upaya Melawannya dalam Benny G. Setiono (ed.), Tugas dan KewajibanEtnis Tionghoa Dalam Membangun Bangsa dan Negara, INTI Jakarta.
2. Mempertanyakan Jurnalisme (Peka) Gender dalam J. Anto (editor),Jurnalisme (Tidak) RamahGender, Kippas, Medan.
3. Penggambaran Gerwani Sebagai Kumpulan Pembunuh dan Setan: Fitnah dan FaktaPenghancuran Organisasi Perempuan Terkemuka dalam Sejarah 9, Masyarakat sejarawan
Indonesia.
Th. 2001:
1. Editor edisi Indonesia, Krishna Sen & David Hill, Media,Budaya dan Politik di Indonesia, ISAIdan PT MELIN, Jakarta.
2. The Industrialization of the Media in Democratizing Indonesia ditulis bersama Ariel Heryantodalam Contemporary Southeast Asia,A Journal of International Asia Strategic Affairs, Vol. 23No 2, Institut of Southeast Asia Studies.
Th. 2000:
1. Indonesia di Tengah Transisi (ed.), PROPATRIA, Jakarta.2. Kerusuhan Etnis Di Sambas 1998 (ed. Merangkap penulis) , ISAI, Jakarta.3. Editor dan pemberi kata pengantarMenyongsong Matahari Terbit di Puncak Ramelau karangan
Dr George Junus Aditjondro, Fortilos, Jakarta.
4. Nasionalisme Sempit Ubah Media Jadi Corong dan Alat Propaganda, kata pengantar dalamHotman Siahaan dkk,Jurnalisme Yang Gamang, LSPS dan ISAI, Jakarta.
Th. 1999:
1. Penghancuran Organisasi Perempuan di Indonesia(ed.), Kalyanamitra dan Garba Budaya,Jakarta.2. Militerisme di Indonesia (ed.), diterbitkan bersama oleh 85 ornop (AJI dkk), Jakarta.
3. Media: Antara Euforia dan Demokratisasi dalam Almanak Parpol Indonesia, API, Jakarta.4. Rasisme dan Rasialisme dalamDari Keseragaman Menuju Keberagaman, Lembaga Studi Pers
& Pembangunan, Jakarta.
5. Semangat Kemajemukan Versus Ideologi Pembangunan dalamDari Keseragaman MenujuKeberagaman, Lembaga studi Pers & Pembangunan, Jakarta
6. Golkar Retak? (ed.), Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Jakarta.Th. 1998:
C u r r i c u l u m v i t a e Y o s e p A d i P r a s e t y o Page 5
5/23/2018 Hak-Hak Sipil Dan Politik
16/16
1. Jendral Tanpa Pasukan Politisi Tanpa Partai (Perjalanan Hidup AH Nasution)(ed.), Pusat Datadan Analisa TEMPO dan ISAI, Jakarta.
Th.1997:
1. EditorHoakiau di Indonesia karangan Pramoedya Ananta Toer, Yayasan Garba Budaya, Jakarta.2. Political Prohibitions dalamMenagerie 3, Yayasan Lontar, Jakarta.3.
Lie Jap Khie Nio, Perempuan Dari Gunung Langit(ed.), diterbitkan untuk kalangan terbatas olehKeluarga Besar Lie Tjiauw Jo, Jakarta.
Th. 1996:
1. Indonesia dan Dempo Dalam Ingatan Saya dalam Sukses Alumni Dempo, SMAK St.Albertus, Malang
2. Ir. SriBintang Pamungkas: Saya Musuh Politik Soeharto (ed. merangkap penulis), PijarIndonesia, Jakarta.
3. Pembangunan PLTN: Demi Kemajuan Peradaban?(ed.), INFID, WALHI dan Yayasan OborIndonesia, Jakarta.
4. Bayang-Bayang PKI(ed. merangkap penulis), ISAI, Jakarta.5. Ke Arah Ratifikasi Konvensi Anti Penyiksaan(anggota Tim Penulis), Elsam, Jakarta.
Th. 1995:1. Memoar Oei Tjoe Tat(ed.), PT Hasta Mitra, Jakarta.2. Zaman Peralihan (ed.), PT Bentang Budaya, Yogyakarta.3. Wartawan Independen(Tim Penulis), AJI, Jakarta.
Th. 1994:
1. Bredel 1994(kontributor tulisan), AJI, Jakarta.2. Seputar Kedung Ombo, Elsam, Jakarta.
C u r r i c u l u m v i t a e Y o s e p A d i P r a s e t y o Page 6