106
HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN APLIKASINYA PADA MASYARAKAT DESA KARELLA KECAMATAN MARE KABUPATEN BONE (Suatu Kajian Living Hadis) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Agama (S.Ag) pada Prodi Ilmu Hadis Jurusan Tafsir Hadis pada Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar Oleh NUR SRIASTUTI SUPRIADI 30700113001 FAKULTAS USHULUDDIN, FILSAFAT DAN POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2017

HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN

APLIKASINYA PADA MASYARAKAT DESA KARELLA

KECAMATAN MARE KABUPATEN BONE

(Suatu Kajian Living Hadis)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar

Sarjana Agama (S.Ag) pada Prodi Ilmu Hadis Jurusan Tafsir Hadis

pada Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik

UIN Alauddin Makassar

Oleh

NUR SRIASTUTI SUPRIADI

30700113001

FAKULTAS USHULUDDIN, FILSAFAT DAN POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2017

Page 2: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah
Page 3: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah
Page 4: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk sosial, makhluk yang berubah dan bertumbuh,1

saling membutuhkan dan saling mempengaruhi. Hubungan manusia merupakan

perbuatan yang harus dilakukan agar jalinan silaturahmi semakin harmonis. Petunjuk

utama bersilaturahmi setelah al-Qur‟an adalah hadis2 nabi Muhammad saw., hadis

berfungsi sebagai penjelas dan penafsir terhadap ayat-ayat al-Qur‟an yang bersifat

umum dan sebagai sumber hukum, hadis Nabi saw., juga merupakan sumber

kerahmatan, sumber keteladanan atau sumber ilmu pengetahuan.

Hadis adalah apa yang berasal dari Nabi, apa yang berasal dari sahabat,

bahkan ada yang beranggapan hadis itu adalah apa yang disampaikan oleh tabi‟i>n.

Definisi dan pemahaman mengenai hadis, disesuaikan sumber rujukan dan cara

pandang yang digunakan. Pada pemahaman ini peneliti menggunakan definisi ulama‟

hadis, sebagaimana fungsi hadis adalah memberikan penjelasan yang terperinci,

ketika penjelasan itu tidak dijelaskan di dalam al-Qur‟an. Hadis adalah pelengkap

penafsiran al-Qur‟an. Al-Qur‟an dan hadis diibaratkan dua mata koin yang tidak bisa

dipisahkan.

Hubungan manusia dengan manusia lainnya harus harmonis sebagaimana

petunjuk Nabi saw., sebagaimana di jelaskan dalam al-Qur‟an surah Ali „Imra>n/3:

112.

1Jamil Azzaini, ON (Cet. IX: Ujung Beru/Bandung; Mizan, 2014), h. 10.

2Ambo Asse‟, Ilmu Hadis: Pengantar Memahami Hadis Nabi saw. (Cet. I; Makassar:

Alauddin Press, 2010), h. 1.

Page 5: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

2

وحبل من امنةاس وبءوا بغضب من بل من اللة لة ب أين ما ثلفوا ا لة م ال بت ضبت علي وض اللة

م كهوا يكفرون بأيت م اممسكنة ذل بأنة هبياء بغي حق ذل بما عصوا وكهوا علي ويلتلون ال اللة

يعتدون

Artinya:

Mereka meliputi kehinaan dimana saja mereka berada, kecuali jika mereka

(berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia.

Mereka mendapat murka dari Allah dan (selalu) diliputi

kesengsaraan.Yang demikian itu karena mereka mengingkari ayat-ayat

Allah dan membunuh para nabi, tanpa hak (alasan yang benar).Yang

demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.3

Sebagai umat Muslim tidak sepantasnya membatasi hubungan kepada Allah

swt., saja karena kehidupan ini akan semakin harmonis jika hubungan kepada sesama

manusia itu terjalin dengan baik.

Hal yang utama dalam memperbaiki hubungan kepada sesama manusia,

dimulai dengan hubungan kepada tetangga. Secara umum, tetangga ialah orang atau

rumah yang rumahnya sangat dekat atau sebelah menyebelah, orang setangga ialah

orang yang tempat tinggalnya (rumahnya) terletak berdekatan. Sedangkan dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

rumah, orang yang tinggal berdekatan rumah, berarti bertetangga adalah hidup

berdekatan karena bersebelahan rumah.4

Tetangga merupakan orang-orang yang sangat dekat dan menjadi orang

pertama mengetahui jika kita ditimpa musibah. Olehnya, hubungan bertetangga tidak

bisa dianggap remeh karena mereka adalah saudara. Hidup bertetangga harus saling

3Kementerian Agama RI, ALJAMIL al-Qur’an Tajwid Warna, Terjemah Per Kata, Terjemah

Inggris, (Bekasi: Cipta Bagus Segara, 2012), h. 64. 4Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Cet. IV;

Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 1187.

Page 6: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

3

kunjung mengunjungi karena itu merupakan perbuatan terpuji, dari pertemuanlah

yang melahirkan kasih sayang yang sebenarnya.

Hubungan baik antara tetangga merupakan perbuatan yang terhormat dan

Nabi saw., menjadikan penghormatan kepada tetangga sebagai bagian keimanan

kepada Allah dan Rasul, sebagaimana hadis berikut:

براىمي بن سعد، عن ابن شياب، عن أب سلمة ثنا ا ، حدة ثن عبد امعزيز بن عبد اللة ، عن أب حدة

صلة هللا عل عنو، كال: كال رسول اللة واميوم الخر ىريرة رض اللة : من كن يؤمن بللة يو وسلة

واميوم الخر فال يؤذ جاره، ومن كن يؤ فليلل خيا أو ميصمت، ومن كن يؤمن بللة من بللة

واميوم الخر فليكرم ضيفو.5

بخاري()رواه ام Artinya:

Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah telah

menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari Abu

Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah saw,

bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia

berkata baik atau diam, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari

Akhir, janganlah ia menyakiti tetangganya, dan barang siapa beriman kepada

Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya.

Hadis tersebut menjadi contoh yang digalakkan saat Rasulullah hidup,

sehingga penghormatan sesama manusia dapat dicontoh dari keseharian Rasulullah

saw. Fitrahnya manusia adalah ingin dihormati, walau kadang hanya dirinya yang

ingin dihormati tapi sangat susah untuk menghormati orang lain.6

Kini banyak masyarakat yang tidak saling menghormati. Perilaku tersebut

sangat nampak pada masyarakat yang tinggal di perkotaan terkhusus rumah susun.

Sibuk dengan urusan masing-masing dan tidak saling mengenal dengan satu sama

5Muhammad bin Isma>il Abu Abdullah al-Bukhary al-Ju‟fi>, Sahi>h al-Bukha>ry, (Cet. I;

1422), h. 11. Lihat juga: Al-Ima>m Muhyiddin Abu Zakariyyah Yahya Ibnu Syaraf An-Nawawi,

Ta‟li>q Asy-Syaikh Muhammad ibnu Shalih Al-‟Utsaimin, Syarah Hadis\ Arbai>n Ima>m Nawawi,

(Cet. I; Kairo/Mesir: Media Hidayah, 1427 H/2006), h. 131. 6Muhammad Asriady, Appakalebireng Pada Masyarakat Bugis (Kajian Living Hadis pada

Masyarakat Bugis Bone), Thesis, h. 14.

Page 7: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

4

lain, menyebabkan saling menghormati tidak nampak pada tempat-tempat tersebut.

Fenomena tidak saling menghormati antar tetangga tidak hanya di perkotaan, tapi

terdapat di desa-desa, seperti Desa Karella Kecamatan Mare Kabupaten Bone

Sulawesi selatan. Hanya persoalan tanah ada yang menyelesaikan masalahnya di

pengadilan, padahal hal tersebut bisa diselesaikan dengan menempuh cara

musyawarah mufakat. Hanya dengan perbedaan pemahaman terhadap faham tertentu

antar tetangga tidak lagi harmonis dan memutuskan silaturrahim, padahal Nabi

menganjurkan umat Islam agar saling menjaga dan memperluas silaturrahim.

Berdasarkan fenomena tersebut, maka penulis merasa termotivasi dan ingin

mengkaji lebih dalam, tentunya agar dapat mengembalikan nilai saling menghormati

sesama manusia khusususnya menghormati tetangga di desa Karella. Dengan

demikian, penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan pendalaman yang berkaitan

dengan menghormati tetangga pada masyarakat desa Karella Kecamatan Mare

Kabupaten Bone (Suatu Kajian Living Hadis7) agar menyadarkan masyarakat tentang

nilai luhur menghormati yang diintegrasikan dengan pemahaman agama Islam,

menjadikan masyarakat semakin sopan dalam bertutur dan semakin bijak dalam

bertindak.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut bagaimana konsep menghormati tetangga dengan masalah sebagai

berikut:

7M. Mansur, dkk.,Metodologi Penelitian Living Quran dan Hadis (Cet. 1;Yogyakarta: Teras,

2007), h. 116.

Page 8: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

5

1. Bagaimana Konsep Menghormati Tetangga menurut Masyarakat Desa Karella

Kecamatan Mare Kabupaten Bone?

2. Bagaimana Konsep Menghormati Tetangga dalam Perspektif Hadis?

3. Bagaimana Aplikasi Menghormati Tetangga Pada Masyarakat Desa Karella

Kecamatan Mare Kabupaten Bone?

C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian

1. Definisi oprasional

a. Masyarakat

Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat

oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.8 Masyarakat juga merupakan

kumpulan manusia yang lebih dari satu orang yang melakukan aktivitas lebih dari

kelompok. Adapun masyarakat yang peneliti maksud adalah masyarakat Desa

Karella Kecamatan Mare Kabupaten Bone.

b. Living hadis

Living hadis merupakan suatu bentuk pemahaman hadis yang berada

dalam level praktik lapangan. Oleh karena itu, pola pergeseran yang digagas

oleh Fazlur Rahman berbeda sama sekali dengan kajian living hadis. Apa yang

dijalankan masyarakat banyak yang tidak sesuai dengan misi yang diemban

Rasulullah saw., melainkan berbeda sesuai dengan konteks yang ditujunya. Ada

perubahan dan perbedaan yang menyesuaikan karakteristik masing-masing

lokalitasnya. Sebagaimana digambarkan oleh Rumi tentang sejumlah orang yang

menilai gajah dalam kegelapan.9

8Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 721.

9M. Mansyur. dkk, Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis, (Yogyakarta: Teras,

2007), h. 92.

Page 9: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

6

Living hadis adalah menghidupkan sunnah atau hadis yang hidup.10

Nilai

yang terkandung harus secara total dikembangkan karena melihat kondisi

pengamalan yang situsional. Sunnah yang hidup bukanlah pemalsuan karena

sunnah yang hidup merupakan aktualisasi pemahaman yang seharusnya.

2. Ruang lingkup penelitian

Penelitian ini membahas tentang nilai menghormati tetangga pada

Masyarakat desa Karella kecamatan Mare kabupaten Bone, yakni menghormati

dengan mencari pada literatur yang peneliti jangkau. Kemudian membahas

tentang hadis-hadis menghormati tetangga dalam kitab al-kutu>b al-Sittah,

kemudian mengkorelasikan hadis dengan pengamalan Masyarakat desa Karella.

D. Kajian pustaka

Ada beberapa literatur yang mengkaji tentang nilai yang ada pada Masyarakat

desa Karella Kecamatan Mare Kabupaten Bone terutama membahas mengenai

penghormatan, yang terdapat pada masyarakat diatas.

1. Buku berjudul yang hilang dari kita AKHLAK, yang di tulis oleh M. Quraish

Shihab, buku tersebut berkisar 303 halaman, Buku tersebut merupakan hasil

pustaka yang di dalamnya juga membahas Sopan Santun terhadap Tetangga.11

2. Appakalebbireng pada Masyarakat Bugis Bone (Suatu Kajian Living Hadis),

Tesis, yang ditulis oleh Muhammad Asriady, tesis tersebut berkisar 145

halaman dimana mengkaji nilai Appakalebbireng pada Masyarakat Bugis Bone.

Tesis tersebut merupakan hasil penelitian lapangan dan pustaka yang di

10

M. Mansyur. dkk, Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis, h. 100. 11

M. Quraish Shihab, yang hilang dari kita AKHLAK, Cet. I, Tangerang: Lentera Hati, 2016),

h. 259.

Page 10: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

7

dalamnya terdapat hadis dan tradisi masyarakat Bugis Bone tentang

Appakalebbireng.12

3. Buku berjudul Etika Pergaulan dari A-Z, yang ditulis oleh Abduh Ghalib

Ahmad Isa,, buku tersebut berkisar 232 halaman, Buku tersebut merupakan

hasil pustaka yang di dalamnya juga membahas tentang Adab Pergaulan dengan

Tetangga.13

4. Buku berjudul Mensucikan Jiwa, yang ditulis oleh Sa‟id Hawwa, buku tersebut

berkisar 650 halaman. Buku tersebut merupakan hasil pustaka yang di

dalamnya juga membahas Hak-hak Tetangga.14

Terdapat beberapa hadis yang telah disyarah mengenai keutamaan menghormati

tetangga pada kitab yang ditulis oleh imam al-Bukha>ri>, ima>m Musli>m dan

beberapa periwayat lainnya, menjadikan bukti yang harus dikembangkan cara

memahaminya agar tidak terjadi kerancuan berfikir mengenai kesesuaian

pengamalannya pada masa kontemporer ini.

E. Metode penelitian

1. Pengumpulan data

Adapun sumber data yang didapatkan melalui:

a. Interview yaitu melakukan penelitian awal dengan melihat konsep pengamalan

yang dilakukan di desa Karella kecamatan Mare kabupaten Bone, dalam hal

konsep menghormati.

12

Muhammad Asriady, Appakalebireng Pada Masyarakat Bugis (Kajian Living Hadis pada

Masyarakat Bugis Bone), Thesis, h.1. 13

Abduh Ghalib Ahmad Isa, Etika Pergaulan dari A-Z, (Solo: Pustaka Arafah, 2010), h. 155. 14

Sa‟ad Hawwa, Mensucikan Jiwa, (Jakarta: Robbani Press, 1998), h. 588.

Page 11: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

8

b. Dokumen adalah sumber data dalam skripsi ini tidak sepenuhnya bersifat

penelitian lapangan (field research).

c. Karena ada juga penelitian kepustakaan (library research) dimana sumber datanya

juga merupakan kitab-kitab hadis, dokumen perpustakaan, buku, flyer, majalah,

jurnal, media, baik media cetak maupun elektronik.

d. Menyebarkan angket ke beberapa orang yang dianggap memiliki kapabilitas

mengenai masyarakat desa Karella kecamatan Mare kabupaten Bone.

Pengumpulan data juga dilakukan dengan kolaborasi data setelah melihat

fakta di lapangan kemudian melanjutkan kajian mengenai kualitas hadis tentang

penghormatan dengan menggunakan metode takhri>j al-hadi>s.15

2. Analisis penelitian

Penelitiannya bersifat deskriptif, karena mendeskripsikan kuantitas, kualitas,

validitas, terhadap salah satu aspek dari hadis-hadis Nabi saw. Jadi, dilihat dari

sasarannya, dapat dinyatakan bahwa penelitian ini merupakan kajian sumber (telaah

naskah) dan kajian lapangan.

3. Teknik penelitian

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa skripsi ini menggunakan metode

living hadis dalam penelitiannya, sehingga langkah-langkahnya pun mengacu pada

langkah-langkah living hadis. Di samping itu, penelitian ini bersifat kuantitatif karena

mengumpulkan berbagai data dan langsung mengamati apa yang terjadi pada

15

Ulama beragam dalam memberikan defenisi takhri>j al-h{adi>s\, namun defenisi yang

paling sering digunakan adalah “Mengkaji dan melakukan ijtihad untuk membersihkan hadis dan

menyandarkannya kepada mukharrij-nya dari kitab-kitab al-ja>mi‟, al-sunan dan al-musnad setelah

melakukan penelitian dan pengkritikan terhadap keadaan hadis dan perawinya”. Lihat: Abd al-Rau>f

al-Mana>wi>, Faid} al-Qadi>r Syarh} al-Ja>mi„ al-S}agi>r, Juz. I, (Cet. I; Mesir: al-Maktabah al-

Tija>riyah al-Kubra>, 1356 H.), h. 17.

Page 12: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

9

masyarakat desa Karella kecamatan Mare kabupaten Bone. Berikut langkah-

langkahnya:

a. Menghimpun data hadis-hadis yang terkait dengan menghormati tetangga melalui

kegiatan takhri>j al-hadi>s\. Pada skripsi ini, peneliti menggunakan 2 metode dari

5 metode takhri>j yaitu: 1) Metode penggunaan salah satu lafaz matan hadis,

dengan merujuk pada kitab al-Mu‘jam al-Mufahras li Alfa>z} al-Hadis al-

Nabawi>. 2) Metode lafal pertama, dengan merujuk pada kitab al-Ja>mi’ al-

Sha>gi>r. 3) Metode periwayat pertama, dengan merujuk pada kitab Tuhfa>’tu

al-Asyra>f. 4) Metode penentuan tema, dengan merujuk pada kitab kha>nzi al-

A’ma>l. 5) Metode status hadis.

b. Menyempurnakan takhri>j di atas dengan menggunakan digital research, yaitu

program kitab yang memuat tentang hadis-hadis Nabi saw. yang terkait dengan

menghormati baik dalam bentuk al-Kutub al-Tis‘ah, al-Maktabah al-Sya>milah

dan kitab berbentuk PDF. Melakukan klasifikasi hadis kemudian melakukan

i‘tiba>r16

yang dilengkapi dengan skema sanad.

c. Melakukan kritik hadis dengan melakukan penelitian sanad yang meliputi biografi

perawi dan penilaian ulama‟ terhadapnya.

16

I’tiba>r adalah suatu metode pengkajian dengan membandingkan beberapa riwayat atau

sanad untuk melacak apakah hadis tersebut diriwayatkan seorang perawi saja atau ada perawi lain yang

meriwayatkannya dalam setiap t}abaqa>t/tingkatan perawi dengan tujuan mengetahui al-sya>hid

(hadis yang diriwayatkan oleh dua orang sahabat atau lebih) dan al-muta>bi„ (hadis yang diriwayatkan

dua orang setelah sahabat atau lebih, meskipun pada level sahabat hanya satu orang saja). Untuk lebih

jelasnya, lihat: Hamzah al-Mali>ba>ri, al-Muwa>zanah bain al-Mutaqaddimi>n wa al-

Muta‟akhkhiri>n fi> Tas}h}i>h} al-Ah}a>di>s\ wa Ta‟li>liha>, (Cet. I;,t.t.: t.p., 1422 H./2001 M.),

hal. 22. Dan „Abd al-H}aq ibn Saif al-Di>n ibn Sa„dulla>h al-Dahlawi>, Muqaddimah fi> Us}u>l al-

H{adi>s\, (Cet. II; Bairu>t: Da>r al-Basya>ir al-Isla>miyah, 1406 H./1986 M.), h. 56-57.

Page 13: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

10

d. Membandingkan berbagai syarah hadis dari berbagai kitab syarah hadis,

kemudian melengkapi pembahasan dengan ayat-ayat dan hadis-hadis pendukung

yang relevan dengan menghormati.17

e. Kemudian mengkolaborasikan kandungan hadis mengenai penghormatan pada

pemahaman konsep menghormati pada masyarakat desa.

F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana pemahaman masyarakat desa Karella tentang

menghormati tetangga.

b. Untuk mengetahui bagaimana pemahaman masyarakat desa Karella tentang

menghormati tetangga dalam perspektif hadis.

c. Untuk memberikan penjelasan mengenai korelasi antara pemahaman hadis dan

pemahaman masyarakat desa Karella tentang menghormati tetangga.

2. Kegunaan penelitian

Kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain adalah:

a. Diharapkan dapat memperdalam dan memperluas wawasan umat Islam tentang

pemahaman hadis tentang menghormati dari segi kualitas hadisnya, kehujjahannya

serta cakupan maknanya.

b. Menjadikan agama sebagai dasar untuk menghormati.

c. Untuk umat Islam secara umum, penelitian ini berguna sebagai pedoman dalam

rangka memahami dan mengamalkan hadis-hadis Nabi saw. untuk mewujudkan

pembumian (living) hadis yang rahmatan li al-‘a>lami>n.

17

Langkah-langkah hadis maud}u>„i> dapat dilihat di buku Arifuddin Ah{mad, h. 20.

Page 14: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

11

d. Memberikan informasi kepada masyarakat Islam secara umum agar

mengembalikan nilai menghormati satu sama lain, baik dalam hal bertetangga

maupun bermasyarakat.

e. Untuk mengkorelasikan tradisi masyarakat dengan pemahaman hadis tentang

menghormati, lalu menjadikan hadis itu sebagai ruh pergerakan tradisi di

masyarakat desa Karella kecamatan Mare kabupaten Bone.

f. Penilitian ini berguna sebagai wujud pengembangan dunia ilmiah sekaligus

memperkaya khazanah ilmu pengetahuan keislaman, khususnya bidang kajian

hadis, serta memberi kontribusi positif dalam upaya pensyarahan hadis dan

pengamalan secara living sunnah sebagai metode yang sedang berkembang pada

waktu ini.

Page 15: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

12

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Pengertian Tetangga

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di

sebelah rumah, orang yang tinggal berdekatan rumah, berarti bertetangga adalah

hidup berdekatan karena bersebelahan rumah.1 Secara umum, tetangga ialah orang

atau rumah yang rumahnya sangat dekat atau sebelah menyebelah, orang setangga

ialah orang yang tempat tinggalnya (rumahnya) terletak berdekatan.

Kata ja>r adalah bentuk mufrad untuk kata jira>n wa jiwa>r (جريان وجوار).

Kata ini terambil dari kata yang rangkaian huruf-hurufnya mengandung makna

„bertetangga‟, ‟berdampingan‟, ‟pelindung‟, penolong‟ atau „sekutu‟. Di dalam hadis

Nabi saw. Ditentukan kata ja>r ( جار) dengan arti „tetangga‟, yakni hadis yang

diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.

Secara leksikal, kata ja>r mempunyai beberapa arti. Ibnu Manzhur di dalam

Lisa>nul’ Arab mengartikan kata ini dengan „orang yang berdampingan rumah‟,

„orang yang memperoleh perlindungan‟, „penolong‟ dan „rumah-rumah yang

berdekatan‟. Di dalam al-Qur‟an, kata ja>r ( جار) ditemukan sebanyak tiga kali pada

dua ayat, yakni QS. An-Nisa> [4]: 36 (dua kali) dan QS. Al-Anfa>l [8]: 48. Pada ayat

yang pertama, kata al-ja>r disebutkan dua kali, yang kesemuanya mengandung

makna „tetangga‟ sebagaimana firman Allah swt.,”...wal-ja>ri dzi>l-qurba> wal-

ja>ri dzi>l-junubi”

(وامجارذى املرب وامجارذى اجلنة = ... tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh).

1Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Cet. IV;

Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 1187.

Page 16: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

13

Terdapat perbedaan pendapat ulama tentang batasan pengertian al-Ja>r ( اجلار

= tetangga). Ali bin Abi Thalib misalnya, memberi batasan dari segi jarak untuk

makna „tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh‟, yakni sejauh seratus yang bisa

didengar. Nauf Asy-Syami menafsirkan „tetangga dekat‟ adalah orang Islam dan

„tetangga jauh‟ adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani. Sebagian mufasir

berpendapat, bahwa siapa yang menempati suatu tempat atau berada di dalam suatu

kota adalah tetangga.

Sebagian ulama menafsirkan al-Ja>ri dzi>l-qurba> ( اجلارذى املرب ) adalah

tempat tinggal yang berdekatan dan al-ja>ril junubi ( اجلاراجلنة ) adalah tempat

tinggal yang berjauhan. Ibnu Syihab Az-Zuhri mengemukakan, bahwa batasan makna

al-Ja>r ( اجلار = tetangga) adalah empat puluh rumah kearah setiap penjuru. Al-

Qurtubi sendiri berpendapat bahwa baik muslim maupun non-muslim yang

berdekatan dan berjauhan mencakup arti „bertetangga‟ walaupun tidak ada hubungan

kekerabatan. Oleh karena itu, menurut al-Maraghi, ayat ini memberi petunjuk kepada

orang yang bertetangga agar saling menolong, mengasihi dan saling berbuat baik,

sekalipun kepada keluarga yang non muslim. Mengingat Nabi saw. Sendiri bersikap

baik dan ramah terhadap tetangganya yang Yahudi. Hal ini dibuktikan, bahwa ketika

menyembelih seekor kambing, beliau memberikan sebagian dagingnya kepada

tetangganya tersebut.2

Ayat kedua yang menggunakan kata ja>r ( اجلار ) adalah QS. Al-Anfa>l/8: 48.

ja>r dalam pengertian ini adalah „pelindung‟. Al-Maraghi menjelaskan, bahwa

balatentara setan disebarkan ke dalam barisan kaum musyrikin untuk menggoda dan

merasuki ruh mereka yang jahat dengan hal-hal yang dapat memperdaya sekaligus

2M. Quraish Shihab, Ensiklopedia Al-Qur’an Kajian Kosa Kata, Juz 1 (Cet. I; Jakarta:

Lentera Hati, 2007), h. 387.

Page 17: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

14

berjanji untuk menjadi pelindung mereka. Dalam hal itu, balatentara malaikat pun

disebarkan ke dalam barisan kaum muslim untuk mengilhami dan merasuki ruh

mereka yang baik dengan hal-hal yang dapat menegehkan hati dan menambah

kepercayaan mereka akan janji Allah swt. pasti menolong mereka. Ketika kedua

pasukan telah saling melihat dan bahkan hampir bertempur maka setan dan

balatentaranya berlari ditengah-tengah kaum musyrikin agar para malaikat yang

bergabung dengan kaum muslim tidak sampai menemui mereka. Lalu, setan pun

berlari mengkhianati janjinya sebagai pelindung.

Dengan demikian, kata al-Ja>r/ja>r di dalam al-Qur‟an mencakup dua arti,

yaitu ‟tetangga‟ dan „pelindung‟, sebagaimana makna pokoknya. Hakikat makna al-

ja>r dengan „tetangga‟ ialah setiap orang harus memperlakukan tetangganya dengan

baik seperti dirinya sendiri, tidak berlaku aniaya dan jahat terhadapnya, serta tidak

pula menyusahkannya. Setiap orang memiliki kewajiban berlaku baik kepada

tetangganya sekaligus mempunyai hak diperlakukan secara baik oleh tetangganya,

baik tetangga dekat maupun tetangga jauh, baik tetangga itu dari keluarga muslim

maupun dari keluarga non muslim, seperti Yahudi dan Nasrani. Adapun makna ja>r

dengan „pelindung‟ adalah di dalam konteks pembicaraan tentang setan yang telah

mengkhianati janjinya sebagai pelindung terhadap pengikut-pengikutnya (kaum

musyrik), yakni ketika setan membuat orang-orang musyrik memandang baik

perbuatan mereka dan senantiasa berada di samping untuk menjadi pelindung mereka,

tetapi pada saat berkecamuknya perang Badr, ternyata setan meninggalkan tanggung

jawabnya sebagai pelindung.3

3M. Quraish Syihab, Ensiklopedia Al-Qur’an kajian kosa kata, h. 387-388.

Page 18: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

15

Tetangga dalam bahasa Agama Islam dinamai جار) ) ja>r yang dari segi

bahasa berarti dekat. Malaysia yang bertetangga dengan kita oleh sementara orang

disebut Negeri Jiran karena lokasinya berdekatan dengan kita. Makna dekat itu

berkembang sehingga berarti juga menolong. Itu karena yang paling cepat dapat

memberi pertolongan adalah yang terdekat dengan anda. Memang, tetangga

mempunyai peran yang amat penting dalam ketentraman hidup. Karena itu, ada

nasehat kepada yang akan membeli rumah, yaitu; “tetangga sebelum rumah,” karena

betapapun indah dan luasnya rumah, penghuninya tidak akan merasa tentram kalau

tetangganya mengganggu, bahkan dewasa ini ada sementara orang yang menolak

tinggal di satu rumah yang berdekatan dengan masjid karena menganggap suara

mesjid mengganggunya walau ada juga yang senang dengan alasan bahwa masjid

mengingatan untuk shalat dan menambah ilmu.

Batasan tetangga adalah penghuni rumah yang berlokasi di samping rumah

anda dalam batas empat puluh rumah di setiap arah rumah; timur, barat, utara dan

selatan. Al-Qur‟an menggandengkan dalam uraiannya kewajiban mengesakan Allah

dan berbakti kepada kedua orangtua dengan kewajiban berbuat baik kepada tetangga,

baik tetangga itu kerabat maupun bukan. Tetangga yang dimaksud bukan saja

Muslim, tetapi juga yang non-muslim.4

Nabi saw., memperingatkan tentang pentingnya memberi perhatian kepada

tetangga dengan sabda beliau: “Malaikat Jibril berulang mengingatkan saya agar

berbuat baik kepada tetangga sampai-sampai saya menduga bahwa tetangga pun akan

mempunyai hak memperoleh warisan”. Beliau menegaskan bahwa:

44

M. Quraish Syihab, Yang Hilang Dari Kita Akhlak, h. 260.

Page 19: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

16

ل للا و ل للا و ن م ؤ ي ل ل : ا ال ؟ ك للا ل و س ر ي ن : م ل ي , ك ن م ؤ ل للا و ن م ؤ ه ار ج ن بم

و ل ائ و ت5.

Artinya:

“Demi Allah, tidaklah beriman. Demi Allah, tidaklah beriman, tidaklah

beriman!” “Siapa, wahai Rasul?”Tanya sahabat.“Dia yang tidak memberi rasa

aman bagi tetangganya dari gangguannya” (HR.Bukhari dan Muslim).

Seorang muslim bukan hanya dituntut tidak mengganggu tetapi justru berbuat

baik.6 Dituntut berbuat baik dan menahan diri dari gangguan tetangga atau sekedar

berbasa-basi dalam ucapan, sikap atau menutupi aibnya dan menjaga privasinya,

tetapi juga menziarahi dan memberinya hadiah, ikut bergembira dengan

kegembiraannya, menyampaikan belasungkawa atas kesedihannya, bahkan Nabi

saw., berpesan kepada Abu Dzar ra:

ذا طبخت مركة، فبنث ماءىا.، وثعاىد جرياهمي أب ذر ا

7

Artinya:

“Wahai Abu Dzar, kalau engkau (keluargamu) memasak masakan, maka

perbanyaklah kuahnya dan hadiakanlah (sebagian) kepada tetanggamu”.

Nabi saw., juga memperingatkan agar janganlah tetangga merasa malu

sehingga terhalangi memberi tetangganya -walau sedikit- jangan juga tetangga yang

menerima kecil hati atau melecehkan pemberian untuknya karena salah satu

tujuannya adalah lebih mempererat hubungan antarnegara. Tetangga yang dimaksud

disini bukan sekedar yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan anda atau sesama

5Muhammad bin Isma>il Abu> Abdillah al-Bukhari al-Ja‟fi>, al-Jami’ al-Musnad al-Sha>hih

(Sha>hih al-Bukhari), (Juz 8; Da>r Thu>qi al-Naja>ti, 1422), h. 10. 6M. Quraish Syihab, Yang Hilang Dari Kita Akhlak, h. 261.

7Muslim bin al-H{ajja>j Abu> al-H{asan al-Qusyairi> al-Naisa>bu>ri>, S{ah}i>h Muslim,

Juz 4, (Bairu>t; Da>r al-T{ura>s\ al-„Arabi>, t. th), h. 2025.

Page 20: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

17

muslim. Sekian banyak praktik Nabi saw., yang menunjukkan hal ini. Sahabat Nabi

saw., Anas bin Malik ra., menceritakan bahwa tadinya ada seorang anak Yahudi yang

sering melayani Nabi saw. Ketika ia sakit, Nabi saw berkunjung kerumahnya dan

duduk disamping kepalanya. Perbedaan agama bukan alasan untuk tidak menjalin

hubungan baik dan saling menghadiahi. Allah swt berfirman:

هم مودة واللو قدير واللو غفور عسى اللو أن نكم وب ي الذين عادي تم من يعل ب ي رحيم

Terjemahnya:

Allah tidak melarang kamu terhadap orang-orang yang tidak memerangi

kamu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negeri kamu (tidak

melarang kamu) berbuat baik bagi mereka dan berlaku adil kepada mereka.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang adil.8

Berbuat baik pada ayat di atas mencakup aneka kebaikan yang terhampar di

persada bumi ini, bahkan sebagian ulama, seperti pakar hukum Islam Ibnu al‟Araby,

memahami kata tuqsithu yang diterjemahkan di atas dengan berlaku adil, dengan

memberi sebagian dari harta kamu karena menurutnya, kewajiban berlaku adil itu

mutlak ditegaskan walau terhadap yang dibenci sekalipun. Karena itu pula, jika ada

orang musyrik yang menurut bahasa al-Qur‟an di sebut istajaraka yakni meminta

untuk menjadi ja>r (tetangga) dalam meminta perlindungan, maka perintah QS. al-

Taubah /9: 6 adalah اجره ajirhu/ lindungilah ia/ terimalah sebagai tetangga supaya ia

dapat mendengar firman Allah swt., tapi bila ia akan meninggalkan kamu-walau ia

tetap dalam keyakinan yang berbeda dengan keyakinan kamu-maka persilakanlah ia

berangkat ketempat yang aman baginya. Ayat ini melahirkan kesan betapa tinggi

kedudukan tetangga dan begitu pentingnya mereka sehigga harus dilindungi walau

8Kementerian Agama RI, ALJAMIL al-Qur’an Tajwid Warna, Terjemah Per Kata, Terjemah

Inggris, (Bekasi: Cipta Bagus Segara, 2012), h. 550.

Page 21: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

18

bukan muslim. Menjalin hubungan baik dengan tetangga, menciptakan rasa aman dan

bahagia, bahkan melahirkan kerjasama yang bermanfaat untuk seluruh bangsa.9

Imam Al-Gazali menegaskan, bahwa tetangga yang miskin akan terpaur leher

tetangganya yang kaya di hari kiamat seraya berkata, “Tuhanku! Tanyailah orang ini

mengapa dia enggan menolongku dan menutup pintu terhadapku, ketika perutnya

kenyang, padahal aku selalu dalam keadaan lapar!” ajaran ini lahir dari anjuran yang

begitu luas pengertiannya, yang telah dibentangkan di dalam al-Qur‟an dan diarahkan

oleh Rasulullah saw.10

Allah swt., berfirman dalam QS. al-Nisa‟/4: 36.

حسان وتذي املرب واميتامى واممسان ين ا ول جشنوا تو شيئا وبموال ني وامجار ذي واعبدوا الله

احة بمجنة ة من كن املرب وامجار امجنة وامصه ل ي نه اللهبيل وما ملكت أمانك ا وابن امسه

مختال فخورا

Terjemahnya:

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan

sesuatu pun dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat,

anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga

yang jauh dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan

membangga-banggakan diri.11

Adapun maksud dari ayat ini ialah dekat dan jauh di sini ada yang

mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan dan ada pula antara yang

muslim dan yang bukan muslim. Ibnu sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang

9M. Quraish Syihab, yang hilang dari kita Akhlak, h. 262.

10Ahmad Shalaby, Kehidupan Sosial dalam Pemikiran Islam, (Cet. 1; dicetak oleh Sinar

Grafika Offset: AMZAH, 2001), h. 327. 11

Kementerian Agama RI, ALJAMIL al-Qur’an Tajwid Warna, Terjemah Per Kata, Terjemah

Inggris, h. 84.

Page 22: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

19

bukan maksiat yang kehabisan bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu

bapaknya.

- Z|>il-qurba> ( ذى املرب) : kaum kerabat seperti saudara, paman dari

pihak bapak ibu, serta anak-anak mereka.

- Al-ja>ri z\il-qurba .tetangga dekat : ( (امجارذى املرب 12

- Al-ja>ri-junubi .kerabat yang jauh (اجلنة امجار : )

- As-Sa>hibu bil janbi احة بمجنة :) teman di dalam perjalanan, atau (امصه

orang asing yang membutuhkan bantuan dan pertolongan.

- Ibnus Sabil orang yang sedang dalam perjalanan atau orang (ابن امسبيل ):

yang lemah.

- Ma> malakat aima>nukum budak laki-laki dan budak : (ماملكت امانك )

perempuan kalian.

- Al-Mukhta>lu .orang yang sombong : (اممختال )

- Al-Fakhu>ru yang menyebut-nyebut kebaikannya karena : (امفخور )

membanggakan dan membesarkan diri.

Bergaullah dengan baik dengan orang-orang yang paling dekat kepada kalian,

setelah kedua orang tua. Apabila seseorang telah melaksanakan hak-hak Allah swt.,

maka benarlah akidahnya dan baiklah segala amalnya, apabila telah memenuhi hak-

hak kedua orang tua, maka baiklah urusan rumah tangga dan keluarga, apabila

keadaan rumah tangga telah baik, maka ia menjadi sesuatu kekuatan yang besar dan

apabila dia menolong kaum kerabatnya, maka masing-masing di antara mereka akan

12

Ahmad Mustafa al-Maragi, Terjemah Tafsir al-Maragi, Juz 5, (Semarang: PT Karya Toha

Putra, 1974), h. 41.

Page 23: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

20

mempunyai kekuatan yang saling tolong menolong bersama keluarga ini. Dengan

demikian, seluruh ummat akan saling tolong-menolong dan menjulurkan bantuannya

kepada orang-orang yang membutuhkannya.13

Tetangga mempunyai kesamaan dengan kaum kerabat, karena dekatnya

tempat (tinggal) mereka. Kadang-kadang orang lebih cinta kepada tetangga dekatnya

daripada kepada saudara seketurunannya sendiri. Oleh karena itu, dua keluarga yang

bertetangga hendaknya saling menolong membina kasih sayang dan kebaikan antar

mereka. Jika suatu keluarga tidak berbuat baik kepada tetangganya, maka bisa

dikatakan tidak ada kebaikan yang diberikan keluarga itu kepada seluruh manusia.

Islam telah menganjurkan supaya bergaul dengan baik kepada tetangga, meski ia

bukan muslim. Nabi saw., pernah menjenguk anak tetangganya yang sedang sakit,

padahal ia seorang Yahudi. Suatu ketika Ibnu Umar menyembelih kambing, lalu

berkata kepada budaknya; “Sudahkah kamu memberi hadiah kepada tetangga kita

yang beragama Yahudi? Sudahkah? Saya mendengar Rasulullah saw., bersabda:

ثو يور هو س .مازال جبل وضي بمجارحت ظننت اه14

Artinya:

Jibril senantiasa mewariskan kepadaku mengenai tetangga sehingga aku

mengira bahwa dia akan mewarisnya.

Asy-Syaikhani meriwayatkan bahwa Rasulullah saw., bersabda:

13

Ahmad Mustafa al-Maragi, Terjemah Tafsir al-Maragi, h. 42. 14

Muhammad bin Isma>il Abu> Abdillah al-Bukhari al-Ja‟fi>, al-Jami’ al-Musnad al-

Sha>hih (Sha>hih al-Bukhari), (Juz 8; Da>r Thu>qi al-Naja>ti, 1422), h. 10.

Page 24: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

21

.من كن ؤمن بهلل واميوم الخر فليحسن ال جاره 15

Artinya:

Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia

berbuat baik kepada tetangganya.

Hasan Basri membatasi tetangga dengan empat puluh rumah dari keempat

arah.Yang lebih utama adalah tidak membatasi tetangga dengan rumah, kemudian

membuat pengertian bahwa tetangga adalah orang yang dekat dengan anda.Wajah

anda selalu berpapasan dengan wajahnya di waktu pergi pada hari dan pulang ke

rumah pada sore hari. Penghormatan terhadap tetangga sudah menjadi tabiat bangsa

Arab sebelum Islam, kemudian Islam menguatkannya dengan ajaran yang terdapat di

dalam al-Qur‟an dan As-Sunnah.16

B. Pengertian Menghormati Tetangga

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata menghormati berarti

menghargai.17

Menghormati secara etimologi ialah Appakalebbireng berasal dari kata

mappakalebbi’ yang merupakan bahasa Bugis, kata mappakalebbi’ berasal dari kata

lebbi’ yang artinya mulia, alebbireng berarti kemuliaan atau kehormatan, mallebbi-

lebbi berarti agak mulia atau terhormat, mappakalebbi’ berarti memberi

penghormatan, pappakalebbi’ berarti penghormatan, mappakalebbi’ berarti

memuliakan dan appakalebbireng berarti melakukan penghormatan kata kerjanya.

Dalam kamus bahasa Inggris penghormatan berarti admiration, homage18

, pada

kamus bahasa Indonesia penghormatan berasal dari kata hormat yang artinya

15

Muslim bin al-H{ajja>j Abu> al-H{asan al-Qusyairi> al-Naisa>bu>ri>, S{ah}i>h Muslim,

Juz 1, (Bairu>t; Da>r al-T{ura>s\ al-„Arabi>, t. th), h. 69. 16

Ahmad Mustafa al-Maragi, Terjemah Tafsir al-Maragi, h. 46. 17

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 408. 18

Kamus English Ofline, Ketik penghormatan

Page 25: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

22

menghargai, perbuatan yang menandakan rasa khidmat atau takzim, penghormatan

adalah proses, cara, perbuatan menghormati; pemberian hormat: yang berlebih-

lebihan dapat berubah sifatnya menjadi pemujaan.19

Sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam setiap bermasyarakat adalah

menghormati tetangga, karena yang harapkan adalah hidup bermasyarakat dengan

tentram dan damai, tentunya juga harus hidup dengan tentram dan damai bersama

tetangga. Alangkah nyaman hidup bersama tetangga yang baik, sebaliknya alangkah

sempitnya hidup bersama tetangga yang jelek, sebagaimana dikatakan oleh

Rasulullah saw, yang dinukil oleh isma‟il bin Muhammad bin Sa‟d bin Abi Waqqash,

dari ayahnya, dari kakeknya:

امح، واممرنة امينء؛ وأرتع أرتع من امحة، واممسكن امواسع، وامجار امصه عادة: اممرأة امصه من امسه

يق وء، واممسكن امضه وء، واممرنة امس وء، واممرأة امس لاء: امجار امس .امشه20

Artinya:

Empat hal yang termasuk kebahagiaan seseorang: istri yang shalihah, tempat

tinggal yang luas, tetangga yang baik, dan kendaraan yang nyaman. Dan

empat hal yang termasuk kesengsaraan seseorang: tetangga yang jelek, istri

yang jelek, kendaraan yang jelek, dan tempat tinggal yang sempit.”

Menghormati tetangga adalah salah satu sumber ajaran Islam. Menghormati

adalah tunduk namun tidak menyembah, patuh bukan karena rendah, memuliakan

serta menghargai orang lain. Tujuan dari menghormati adalah memanusiakan

manusia, menghormati pribadi sebagai manusia biasa dengan cara memberikan

penghormatan kepada manusia lainnya.

19

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 408. 20

Abu Abdullah Ahad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Ashdi al-Syaibah, Musnad

Imam bin Hambal, Cet.1, Juz 3, (t.t: Mu‟shahah al-Risalah, 2001), h. 55.

Page 26: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

23

Kewajiban menghormati lingkungan (tetangga). Tetangga adalah unsur

penting dalam bermasyarakat, karena dengan tetangga dapat mewujudkan segala

kerjasama dalam membangun masyarakat. Di antara kewajiban terhadap tetangga,

antara lain tidak menyakiti mereka, menghormati dan tenggang rasa terhadap mereka,

serta memberi pertolongan kepada mereka apabila membutukan.21

C. Bentuk-bentuk Penghormatan Kepada Tetangga

1. Memuliakan Tetangga

Memuliakan tetangga adalah merupakan salah satu dari akhlak Islami yang

dicontohkan oleh Rasulullah saw. Karena memang sebagai manusia dan makhluk

sosial yang membutuhkan orang lain, kita tidak mungkin terlepas dari apa yang

dinamakan dengan tetangga. Untuk itulah menghormati tetangga dalam Islam

mempunyai peran serta arti penting dalam tuntunan hidup bermasyarakat dalam

agama kita ini.

Tetangga adalah seluruh orang yang tinggal berdampingan dengan kita,

siapapun dia. Tetangga memiliki hak yang wajib untuk ditunaikan sesuai tingkatan

mereka dan tidak boleh dilalaikan. Tingkatan mereka itu tergantung pada kedekatan,

kekerabatan, agama dan akhlaknya. Maka hendaknya setiap mereka diberikan haknya

sesuai dengan kadar tingkatan tersebut.

Tetangga yang tinggal berdampingan tentu tidak sama dengan tetangga yang

jauh, tetangga yang juga sekaligus adalah keluarga, tidak sama dengan tetangga yang

bukan keluarga, tetangga yang seagama tidak sama dengan tetangga yang beragama

lain.

21

Zahruddin AR dan Hasanuddin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak, (Cet. 1; Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2004), h. 148.

Page 27: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

24

Dalam hadis mengenai keutamaan dalam menghormati dan memuliakan

tetangga adalah sebagai barikut:

عن أيب ىريرة رض للا عنو، كال: كال رسول للا صىل للا عليو وسمل: )من كن ؤمن بلله

ومن كن ؤمن بلله واميوم الخر فال ؤذ جاره، ومن كن واميوم الخر فليلل خريا أو ميصمت،

.ؤمن بلله واميوم الخر فليكرم ضيفو 22

Artinya:

"Dari Abu Hurairah Radhiyallahu „anhu, dari Rasulullah saw, beliau bersabda:

"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berkata baik

atau diam. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia

menghormati tetangganya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari

Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya".

Adapun memuliakan tetangga dan berbuat baik kepada tetangga adalah

diperintahkan dalam Islam. Allah swt berfirman dalam QS. Al-Nisa‟/4: 36.

حسان وتذي اين ا ول جشنوا تو شيئا وبموال ملرب واميتامى واممسانني وامجار ذي واعبدوا الله

ل ي نه اللهبيل وما ملكت أمانك ا احة بمجنة وابن امسه ة من كن املرب وامجار امجنة وامصه

مختال فخورا

Terjemahnya:

"Beribadahlah kepada Allah dan janganlah mempersekutukan-Nya dengan

sesuatu pun dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat,

anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh,

teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh,

Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri”.23

2. Berbuat Baik Kepada Tetangga

Karena demikian penting dan besarnya kedudukan tetangga bagi seorang

muslim, Islam pun memerintahkan ummatnya untuk berbuat baik terhadap tetangga.

Allah swt berfirman (yang artinya): “Sembahlah Allah dan janganlah kamu

22

Abu Muhammad Mahmud bin Ahmad bin Musa bin Ahmad bin Hasan al-Gha>it}abi al-

Ha>nif Badaruddin al-Gayni>, Syarah Shahih Bukhari, Juz 23, (Beirut: Dar Ihya>I al-Turuzi al-

Arabi‟, t.th), h. 71. 23

Kementerian Agama RI, al-Qur‟an dan terjemahan, (Cet.1, Bandung, 2012), h. 84.

Page 28: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

25

mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang

tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang memiliki

hubungan kerabat dan tetangga yang bukan kerabat, teman sejawat, ibnu sabil dan

hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong

dan membangga-banggakan diri”.

Syaikh Abdurrahman As Sa‟di menjelaskan ayat ini: “Tetangga yang lebih

dekat tempatnya, lebih besar haknya. Maka sudah semestinya seseorang mempererat

hubungannya terhadap tetangganya, dengan memberinya sebab-sebab hidayah,

dengan sedekah, lemah-lembut dalam perkataan dan perbuatan serta tidak

memberikan gangguan baik berupa perkataan dan perbuatan”.

Rasulullah saw juga bersabda:

ه مصاحبو وخري ام خري اب عند الله خري الص عليو وسمله صىله الله كال رسول الله جريان عند الله

ه مجاره خري24

Artinya:

“Sahabat yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya

terhadap sahabatnya. Tetangga yang paling baik di sisi Allah adalah yang

paling baik sikapnya terhadap tetangganya”.

Maka jelas sekali bahwa berbuat baik terhadap tetangga adalah akhlak yang

sangat mulia dan sangat ditekankan penerapannya, karena diperintahkan oleh Allah

swt dan Rasul-Nya.

24

Tirmidzi, Kitab: Berbakti dan menyambung silaturrahim, bab: Hak tetangga, No. Hadist:

1867.

Page 29: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

26

D. Hak-hak Tetangga

Dalam kitab suci Qur‟an maupun riwayat banyak sekali ditemukan kewajiban dan

anjuran mengenai hubungan dalam kehidupan bertetangga. Menghormati,

memuliakan dan menjaga hak-hak tetangga merupakan kewajiban yang ada dalam

ajaran Islam. Allah swt memuji dan memberikan ganjaran besar bagi orang-orang

yang memuliakan dan menjaga hak-hak tetangganya. Dan sebaliknya, Allah swt

mengecam keras siapa saja yang mengganggu dan melanggar hak-hak tetangganya.

Berikut adalah hak-hak tetangga menurut para ulama yang terbagi menjadi 3

yaitu:

a. Tetangga muslim yang memiliki hubungan kerabat, maka ia memiliki tiga

hak, yaitu: hak tetangga, hak Islam dan hak kekerabatan.

Kekerabatan adalah hubungan seseorang yang sama secara silsilah,

keturunanan, maupun adat yang sama. kekerabatan adalah cara yang digunakan atau

aturan yang digunakan untuk mengatur penggolongan orang-orang yang termasuk ke

dalam kerabat. Kekerabatan adalah identitas. Kekerabatan bisa digunakan untuk

mengelompokkan seseorang. Artinya, melalui hubungan kekerabatan seseorang bisa

dikelompokkan ke dalam kelompok sosial. Contohnya, seseorang dikatakan masuk ke

dalam kelompok sosial jawa sehingga kelompok-kelompok tersebut bisa dikatakan

memiliki hubungan kekerabatan. Kekerabatan adalah seseorang yang memiliki

silsilah yang sama, melalui keturunan biologis maupun budaya.

b. Tetangga muslim, maka ia memiliki dua hak, yaitu: hak tetangga dan hak

Islam.

Islam adalah agama yang mengatur hubungan bertetangga secara baik. Islam

menempatkan posisi tetangga pada tempat yang tinggi dan terhormat. Ajaran

Page 30: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

27

demikian sebelumnya tidak dikenal dalam aturan atau perundangan manapun. Di

dalam Islam, tetangga adalah sosok yang memiliki hak yang wajib (kewajiban

bertetangga) untuk ditunaikan dan kehormatan yang wajib untuk dijaga.25

c. Tetangga kafir, ia hanya memiliki satu hak, yaitu hak tetangga.

Kafir (bahasa Arab: نافر kafir; Jamak رنفا kuffar) Kafir berasal dari kata

kufur yang berarti ingkar, menolak atau menutup, menyembunyikan sesuatu atau

menyembunyikan kebaikan yang telah diterima atau mengingkari kebenaran. Dalam

al-Quran, kata kafir dengan berbagai bentuk kata disebut sebanyak 525 kali. Kata

kafir digunakan dalam al-Qur‟an berkaitan dengan perbuatan yang berhubungan

dengan Tuhan, seperti: Mengingkari nikmat Tuhan dan tidak berterima kasih kepada-

Nya (QS.16:55, QS. 30:34), Lari dari tanggung jawab (QS.14:22), Menolak hukum

Allah (QS. 5;44), Meninggalkan amal soleh yang diperintahkan Allah (QS.30:44).

Ditinjau dari segi bahasa, kata kafir tidak selamanya berarti non muslim,

karena ada penggunaan kata kafir atau pecahan dari kata kafir seperti kufur, yang

bermakna inkar saja, tidak sampai mengeluarkan seseorang dari keislaman.

Contohnya kufur nikmat, yaitu orang yang tidak pandai/mensyukuri nikmat Tuhan,

atau dalam istilah lain disebut sebagai kufrun duna kufrin (kekufuran yang tidak

sampai membawa pelakunya kafir/keluar dari islam).

Secara istilah, kafir adalah orang yang menentang dan menolak kebenaran

dari Allah Swt yang di sampaikan oleh Rasul-Nya atau secara singkat kafir adalah

kebalikan dari iman. kalau dilihat dari sisi istilah, bisa dikatakan bahwa kafir sama

dengan non muslim, yaitu orang yang tidak mengimani Allah swt dan rasul-rasul-Nya

serta ajarannya. Kafir adalah Lawan dari Iman.

25

Majid Hasyim Husaini A, Riyadhu Shalihin, terj. Mu‟ammal Hamidi dan Imron A. Manan,

(Cet. III, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2006), h. 72.

Page 31: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

28

Menyakiti tetangga adalah sebuah kejahatan yang sangat diharamkan dalam

Islam. Diriwayatkan oleh Abu Syuraih, dari Rasulullah saw, brsabda:

واللو ال ي ؤمن، واللو ال ي ؤمن، واللو ال ي ؤمن قيل: ومن يا رسول اللو؟ قال: الذي 26ال يأمن جاره ب وايقو

Artinya:

"Demi Allah tidaklah beriman, demi Allah tidaklah beriman, demi Allah

tidaklah beriman. Ditanyakan kepada beliau, 'Siapa orang itu wahai

Rasulullah? Rasulullah menjawab, 'Mereka itu adalah orang-orang yang

tetangganya tidak merasa aman dengan gangguannya”.

Contoh perbuatan yang menyakiti tetangga adalah mengkhianati mereka,

membuka aib dan kelemahannya, mengganggu anak-anak wanitanya, menggoda

istrinya, dengan terlebih melakukan perselingkuhan dengannya, baik secara langsung

atau tidak langsung. Sungguh perbuatan ini adalah seburuk-buruk dosa yang sangat

dibenci dan dikutuk oleh seluruh jiwa yang sehat.

E. Etika dan Adab Pergaulan dengan Tetangga

Diantara etika dan adab pergaulan dengan tetangga yang selayaknya kita

perhatikan adalah;

1. mencintai kebaikan tetangga sebagaimana menyukai kebaikan untuk diri

sendiri. Bergembira jika ia mendapat kebaikan dan kebahagiaan, serta

menjauhi sikap dengki terhadapnya, sebab sifat inilah yang menyebabkan

kerenggangan hubungan diantara manusia. Dari Anas bin Malik dari Nabi

saw bersabda:

ب أنس بن مالك، عن النب صلى اهلل عليو وسلم قال: " ال ي ؤمن أحدكم حت يب لن فسو -أو قال: لاره -لخيو 27.ما ي

26

Muhammad bin Isma>il Abu> Abdillah al-Bukhari al-Ja‟fi>, al-Jami’ al-Musnad al-

Sha>hih (Sha>hih al-Bukhari), (Juz 8; Da>r Thu>qi al-Naja>ti, 1422), h. 10.

Page 32: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

29

Artinya:

“tidaklah seseorang beriman hingga ia mencintai untuk saudaranya –atau

beliau bersabda- untuk tetangganya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.”

2. Tidak menyakiti tetangga baik dengan perkataan dan perbuatan, bahkan

Rasulullah saw mengingkari keimanan seseorang, manakala tetangganya

belum merasa aman dari gangguannya. Dalam shahihnya, imam Bukhari

meriwayatkan, dari Abu Syuraih bahwa Nabi saw bersabda:

واللو ال ي ؤمن، واللو ال ي ؤمن، واللو ال ي ؤمن قيل: ومن يا رسول اللو؟ قال: الذي 28ال يأمن جاره ب وايقو

Artinya:

“Demi Allah, tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak

beriman.” Ditanyakan kepada beliau; “Siapa yang tidak beriman wahai

Rasulullah?” Beliau bersabda: “Yaitu orang yang tetangganya tidak merasa

aman dengan gangguannya.”

Bahkan dalam riwayat lain, Rasulullah saw tidak menyukai terhadap wanita

yang senantiasa puasa dan shalat, namun tetangganya tidak merasa aman dengan

gangguannya, imam Ahmad meriwayatkan, dari Abu Hurairah ia berkata; Seorang

lelaki berkata;

ة صالتا وصياميا وصدكتا غري كال رجل ي رسول ا عن أيب ىريرة كال نه فالهة ذنر من نث ا لله

نه فالهة ذنر من ك فا ا ثؤذي جريانا تلسانا كال ه ف امنهار كال ي رسول الله صياميا أنه له

ثوار من الك ول ثؤذي جريانا تلسانا كال ه ف امجنهة وصدكتا وصالت بل ا ثصده نه.ا وا

29 Artinya:

“Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang terkenal dengan banyak shalat,

puasa dan sedekah, hanya saja ia menyakiti tetangganya dengan lisannya,”

Maka beliau bersabda: “Dia di neraka.” Lelaki itu berkata; “Wahai Rasulullah,

27

Muslim bin al-H{ajja>j Abu> al-H{asan al-Qusyairi> al-Naisa>bu>ri>, S{ah}i>h Muslim,

Juz I, (Bairu>t; Da>r al-T{ura>s\ al-„Arabi>, t. th), h. 67. 28

Muhammad bin Isma>il Abu> Abdillah al-Bukhari al-Ja‟fi>, al-Jami’ al-Musnad al-

Sha>hih (Sha>hih al-Bukhari), (Juz 8; Da>r Thu>qi al-Naja>ti, 1422), h. 10. 29

Ah}mad bin Muh}ammad bin H{anbal, Musnad bin H{anbal, Juz 19 (Cet. I; Kairo: Da>r al-

Hadi>s}, 1990 M/1416 H), h. 219

Page 33: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

30

ada seorang wanita yang terkenal dengan sedikit puasa, sedekah dan

shalatnya, ia hanya bersedekah dengan sepotong keju, tetapi ia tidak

menyakiti tetangganya dengan lisannya,” maka beliau bersabda: “Dia di

surga.”

3. Berbuat baik terhadap tetangga, yaitu menolongnya ketika ia meminta

pertolongan, membantunya jika ia meminta bantuan, menjenguknya jika ia

sakit, mengucapkan selamat jika ia mendapat kesenangan, menghiburnya

jika ia mendapat musibah, menyapanya, berbicara dengan lemah lembut,

menjaga perasaannya, memaafkan kesalahannya.

4. Menghormatinya dengan memberikan pemberian kepadanya, berdasarkan

sabda Rasulullah saw yang artinya : “Janganlah sekali-kali salah seorang

dari kalian meremehkan sesuatu pun dari amal kebaikan. Jika ia tidak

mendapatkan sesuatu (untuk berbuat baik), hendaklah ia berwajah ceria

terhadap saudaranya. Apabila kamu membeli daging atau memasak

makanan di atas periuk, maka perbanyaknya kuahnya dan berikanlah dari

makanan itu untuk tetanggamu.”

Bahkan tidak termasuk ciri seorang mukmin, bila seseorang membiarkan

tetangganya kelaparan, sementara dirinya kenyang. Dalam kitab al-Adab al-Mufrad,

imam al-Bukhari meriwayatka:

“Dari Ibnu Abbas bahwa dia mengabarkan kepada Ibnu Zubair, dia berkata;

aku mendengar Nabi shallallahu „alaihi wasallam bersabda: “Bukanlah seorang

Mukmin, orang yang kenyang sementara tetangganya kelaparan.”

Aisyah berkata;

Page 34: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

31

عناعن عائشة رض ما منم الله ل أكربما أىدي كال ا ل أي

نه ل جارين فا

ا كلت ي رسول الله

بب.30

Artinya: “Aku memiliki dua tetangga, kepada yang mana aku mesti memberikan

hadiah? Rasulullah saw menjawab; “Kepada yang pintunya lebih dekat

denganmu.”

5. Memuliakan dan menghargainya, tidak melarang menempatkan kayu pada

dindingnya, tidak menjual dan menyewakan lahan yang bersambung

dengan lahannya atau yang mendekatinya, sehingga menawarkan

kepadanya terlebih dahulu. Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah bahwa

Rasulullah saw bersabda :

بو ف جداره .ل منع جار جاره أن غرز خش 31

Artinya:

“Janganlah seseorang diantara kalian melarang tetangganya menempatkan

kayu pada dindingnya”.

Beliau juga bersabda: “Barangsiapa memiliki tetangga dalam satu dinding

pembatas atau dinding bersama, hendaklah tidak menjualnya sehingga menawarkan

kepada tetangganya lebih dahulu”.

Jika seorang Muslim mendapat cobaan berupa perlakuan buruk tetangganya,

hedaklah bersabar, karena kesabarannya akan melepaskan dari itu, Rasulullah saw

bersabda yang artinya: “Sesungguhnya Allah swt mencintai tiga hal dan membenci

tiga hal: Di antara yang disebutkan adalah seorang lelaki yang mempunyai tetangga

30

Muh}ammad bin Isma>‟il Abu> „Abdulla>h al-Bukha>ri> al-Ju‟fi>, S}ah}i>h} Bukha>ri>,

Juz 10 (t.tp: Da>r T{auqin Naja>h, 1422 H), h. 8.

31Muhammad bin Isma>il Abu Abdullah al-Bukhari, Shahih Bukhari, Juz 3, ( Cet. I, t.t: Dar

T}uki> al-Naja>ti, 1422), h. 132.

Page 35: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

32

yang selalu menyakitinya namun dia tetap bersabar atas prilaku buruknya sampai

Allah mencukupkannya dari tetangganya baik saat hidup atau setelah kematian “.

F. Sikap Terhadap Tetangga

1. Cara bertetangga

Tetangga yang baik adalah tetangga yang saling menghormati, menghargai,

dan tolong-menolong dalam segala keadaan. Kita harus mengerti tetangga kita.

Dalam bertetangga tidak diperkenankan melakukan perbuatan yang mengganggu

tetangga, seperti:

a. Memfitnah tetangga

b. Merusak taman yang ada di sekitar rumah tetangga

c. Membunyikaaan music dengan sangat keras

d. Mengganggu putera-putri atau binatang peliharaannya

e. Mengganggu rumah tangganya

f. Mempersulit tetangga yang membutuhkan kita

g. Membiarkan tetangga yang kesusahan.32

2. Tolong menolong dalam bertetangga

Manusia adalah mahluk sosial yang harus bergaul dengan manusia lainnya

dan tidak bisa menyendiri, tetapi harus berhubungan dan berinteraksi dengan

sesamanya.

Dalam bertetangga pasti akan saling membutuhkan satu sama lain. Tetangga

yang kaya membutuhkan tetangga yang miskin untuk membantu menyelesaikan

pekerjaannya. Dan tetangga yang miskin membutuhkan orang kaya untuk bekerja dan

mencukupi kebutuhan hidupnya. Karena itu, hendaknya jangan memandang remeh

32

Husaini A. Majid Hasyim, Syarah Riyadhus Shalihin, terj. Mu‟ammal Hamidy dan Imron A.

Manan, Cet. III, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2006), h. 176.

Page 36: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

33

tetangga yang miskin, sebab membutuhkan mereka dan mereka pun membutuhkan

kita. Allah swt berfirman sebagai berikut:

ش نه الله ا هلوا الله ث وامعدوان واث

دد امعلاب وثعاوهوا عىل امب وامتهلوى ول ثعاوهوا عىل ال

Terjemahnya:

…dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,

dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan

bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

(Q.S. Al-Maidah: 2).33

3. Sopan santun dalam bertetangga

Tetangga adalah orang yang sangat dekat. Bila kita tertimpa musibah atau

mengadakan hajatan, tetangga yang lebih dahulu membantu, setelah itu saudara-

saudara dan handai taulan yang jauh.

Dalam bertetangga harus menciptakan situasi yang bersahabat, baik di rumah,

di jalan dan di tempat-tempat umum lainnya. Karena itu, harus memiliki sopan santun

dalam bertetangga. Di antara sopan santun dalam bertetangga itu adalah sebagai

berikut:

a. Harus hormat menghormati dengan tetangga, seperti menyapa ketika

berjumpa di jalan atau mengucapkan salam ketika bertemu.

b. Bila berbahagia, undanglah tetangga untuk berbagi kebahagiaan itu. Dan bila

tetangga mendapat kebahagiaan, ucapkan selamat kepada mereka.

c. Hendaklah sopan dalam berkata dan berbuat.

d. Bantulah tetangga yang kekurangan dan kesusahan.

e. Bersikap dan berbuat adillah dengan tetangga, serta tepatilah janji. Jika sering

mengingkari janji tentu hubungan dengan tetangga tidak akan baik. Ingat janji

itu adalah utang.

33

Kementerian Agama RI, al-Qur‟an dan terjemahan, (Cet.1, Bandung, 2012), h. 106.

Page 37: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

34

f. Bila memiliki makanan, maka berbagilah dengan tetangga.

4. Kedudukan Tetangga Bagi Seorang Muslim

Hak dan kedudukan tetangga bagi seorang muslim sangatlah besar dan mulia.

Sampai-sampai sikap terhadap tetangga dijadikan sebagai indikasi keimanan.

Rasulullah saw bersabda:

واميوم الخر فليكرم ضيفو .ومن كن ؤمن بلله34

Artinya:

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia

muliakan tetangganya”.

Bahkan besar dan pentingnya kedudukan tetangga bagi seorang muslim

sangatlah ditekankan, sebagaimana sabda Rasulullah saw bersabda:

ثوما زال وصين يور هو س .جبل بمجار، حته ظننت أه35

Artinya:

“Jibril senantiasa menasehatiku tentang tetangga, hingga aku mengira bahwa

tetangga itu akan mendapat bagian harta waris”.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan: “Bukan berarti

dalam hadits ini Jibril mensyariatkan bagian harta waris untuk tetangga karena Jibril

tidak memiliki hak dalam hal ini. Namun maknanya adalah beliau sampai mengira

bahwa akan turun wahyu yang mensyariatkan tetangga mendapat bagian waris. Ini

menunjukkan betapa ditekankannya wasiat Jibril tersebut kepada Nabi saw”.36

34

Muh}ammad bin Isma>‟i>l Abu> „Abdilla>h al-Bukha>ri> al-Ju‟fi>, S{ah}i>h}, al-

Bukha>ri>, Juz VIII, (Cet. I; Da>r T{auq al-Naja>h}, t. th), h. 11. 35

Muh}ammad bin Isma>‟i>l Abu> „Abdilla>h al-Bukha>ri>, Shahih Bukhari, Juz VIII,(Cet.

I; Da>r T{auq al-Naja>h}, 1422), h. 10. 36

Husaini A. Majid Hasyim, Syarah Riyadhus Shalihin, terj. Mu‟ammal Hamidy dan Imron A.

Manan, h. 177.

Page 38: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

35

5. Ancaman Atas Sikap Buruk Kepada Tetangga

Disamping anjuran, syariat Islam juga mengabakarkan ancaman terhadap

orang yang enggan dan lalai dalam berbuat baik terhadap tetangga. Bahkan

Rasulullah saw menafikkan keimanan dari orang yang lisannya kerap menyakiti

tetangga. Beliau saw bersabda:

ل ل ؤمن والله ل ؤمن والله كال والله عليو وسمله ؤمن كيل ومن ي رسول أنه امنهبه صىله الله

لو ي ل بمن جاره توا كال اله باتة. الله تتعو ش 37

artinya:

“Demi Allah, tidak beriman, tidak beriman, tidak beriman. Ada yang

bertanya: „Siapa itu wahai Rasulullah?. Beliau menjawab: „Orang yang

tetangganya tidak aman dari bawa‟iq-nya (kejahatannya)„”

Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan: “Bawa‟iq maksudnya culas, khianat,

zhalim dan jahat. Barangsiapa yang tetangganya tidak aman dari sifat itu, maka ia

bukanlah seorang mukmin. Jika itu juga dilakukan dalam perbuatan, maka lebih parah

lagi. Hadits ini juga dalil larangan menjahati tetangga, baik dengan perkataan atau

perbuatan. Dalam bentuk perkataan, yaitu tetangga mendengar hal-hal yang

membuatnya terganggu dan resah”. Beliau juga berkata:”Jadi, haram hukumnya

mengganggu tetangga dengan segala bentuk gangguan. Jika seseorang melakukannya,

maka ia bukan seorang mukmin, dalam artian ia tidak memiliki sifat sebagaimana

sifat orang mukmin dalam masalah ini”.38

Bahkan mengganggu tetangga termasuk dosa besar karena pelakunya diancam

dengan neraka. Ada seorang sahabat berkata yang artinya: “Wahai Rasulullah, si

37

Muh}ammad bin Isma>‟il Abu> „Abdulla>h al-Bukha>ri> al-Ju‟fi>, S}ah}i>h} Bukha>ri>,

Juz 10 (t.tp: Da>r T{auqin Naja>h, 1422 H), h. 8. 38

Husaini A. Majid Hasyim, Syarah Riyadhus Shalihin, terj. Mu‟ammal Hamidy dan Imron A.

Manan, h. 178.

Page 39: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

36

Fulanah sering shalat malam dan puasa. Namun lisannya pernah menyakiti

tetangganya. Rasulullah bersabda: „Tidak ada kebaikan padanya, ia di neraka‟”.

Sebagaimana Imam adz-Dzahabi memasukan poin „mengganggu tetangga‟

dalam kitabnya al-Kaba‟ir (dosa-dosa besar). Al-Mula Ali al-Qari menjelaskan

mengapa wanita tersebut dikatakan masuk neraka: “Disebabkan ia mengamalkan

amalan sunnah yang boleh ditinggalkan, namun ia malah memberikan gangguan yang

hukumnya haram dalam Islam”.

Page 40: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

37

BAB III

HADIS-HADIS MENGHORMATI TETANGGA

A. Hadis tentang Menghormati Tetangga

ث نا أبو األحوص، عن أب حصني، عن أب صالح، عن ث نا ق ت يبة بن سعيد، حد أب حدمن كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر فال »ىري رة، قال: قال رسول اللو صلى اهلل عليو وسلم:

فو، ومن كان ي ؤمن بالل و والي وم ي ؤذ جاره، ومن كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف ليكرم ضي را أو ليصمت 1«اآلخر ف لي قل خي

Artinya:

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan

kepada kami Abu Al-Ahwash dari Abu Hashin dari Abu Shalih dari Abu

Hurairah dia berkata; Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa beriman

kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia mengganggu tetangganya,

barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia memuliakan

tamunya dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia

berkata baik atau diam."

ومن ي - : Beriman secara sempurna, yang bisa menyelamatkan dari azab Allah

swt., dan bisa membawa seseorang untuk mendapatkan keridhaan-Nya.

Sedangkan inti dari keimanan diri sendiri adalah percaya dan patuh.

.hari Kiamat. Pada hari itu semua amalan akan dibalas : اليوم االخر -

ت - م .Diam : يص

Menghormati tetangganya, dengan berbuat baik terhadapnya : ف ليكرم جاره -

dan tidak menyakiti mereka.

فو - Menghormati tamunya, dengan bersikap baik, menyiapkan : ف ليكرم ضي

hidangan dan lain sebagainya.2

1Muhammad bin Isma>il Abu> Abdillah al-Bukhari al-Ja‟fi, al-Jami‟ al-Musnad al-Sha>hih

(Sha>hih al-Bukhari) (Cet.1, Juz 9; Da>r Thu>qi al-Naja>ti, 1422), h. 11. 2Musthafa Dieb Al-Bugda Muhyiddin Mistu, AL-WAFI Syarah Kitab Arba‟in An-Nawawiyah

(Cet. X; Jakarta Timur: Al-I‟tishom, 1998), h. 102.

Page 41: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

38

Hadis di atas diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim dari banyak jalur dari Abu

Hurairah. Di sebagian redaksinya disebutkan, “Maka ia jangan menyakiti

tetangganya”. Di sebagian redaksi lain disebutkan, “Hendaknya ia baik dalam

memuliakan tamunya”. Di sebagian redaksinya lagi disebutkan, Hendaklah ia

menyambung kerabatnya”, menggantikan penyebutan tetangga.

Sabda Nabi saw, “Barangsiapa beriman kepada Allah swt dan Hari Akhir,

hendaknya ia mengerjakan ini dan itu,” menunjukkan bahwa perbuatan-perbuatan

tersebut termaksud sifat-sifat iman. Sebelumnya dijelaskan bahwa amal pebuatan

masuk ke dalam iman. Nabi saw pernah menafsirkan iman dengan kesabaran dan

toleransi. Al-Hasan berkata, “ yang dimaksud dengan sabar dari seluruh kemaksiatan

dan toleransi dengan taat. Perbuatan-perbuatan iman terkadang terkait dengan hak-

hak Allah swt, seperti mengerjakan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan hal-hal

yang diharamkan. Termasuk dalam cakupan perbuatan-perbuatan iman ialah

mengatakan yang baik dan diam dari yang jelek.3

Perbuatan-perbuatan iman juga terkadang terkait dengan hak-hak hamba Allah

swt, misalnya memuliakan tamu, memuliakan tetangga dan tidak menyakitinya.

Ketiga hal tersebut diperintahkan kepada orang Mukmin; salah satunya dengan

mengatakan yang baik dan diam dalam perkataan yang jelek. Ath-Thabrani

meriyawatkan hadis Aswad bin Ashram al-Muharibi yang berkata, aku berkata,

“Wahai Rasulullah, berilah aku nasihat”. Nabi saw bersabda, “ apakah engkau

mengendalikan lidahmu?" Aku menjawab, “Aku tidak mengendalikan jika aku tidak

memiliki lidah. “Nabi saw bersabda, “Apakah engkau mengendalikan tanganmu?”

Aku berkata, “Aku tidak mengendalikan jika aku tidak mempunyai tangan. “Nabi saw

3Ibnu Rajab, Panduan Ilmu dan Hikmah, (Cet. I; Jakarta: Darul Falah, 2002), h. 316.

Page 42: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

39

bersabda, “engkau jangan berkata dengan lidahmu kecuali kebaikan dan jangan

menjulurkan tanganmu kecuali kepada kebaikan.4

Masalah kedua yang diperintahkan Nabi saw kepada kaum Mukminin pada

hadits diatas ialah memuliakan tetangga. Di sebagian riwayat disebutkan, “Larangan

dari mengganggu tetangga”. Jadi, mengganggu tetangga adalah haram, karena

mengganggu tanpa alasan yang benar itu diharamkan kepada semua orang dan

pengharamannya lebih keras jika ditujukan kepada tetangga.5

B. Takhrij al-Hadis

1. Pengertian takhri>j

Takhri>j menurut bahasa berarti bentuk mas}dar dari kata kharraja-

yukharriju-takhri>jan, yang mempunyai makna dasar al-naffa>du „an al-Syai>‟

yaitu menembus sesuatu dan ikhtila>f launain yaitu perbedaan dua warna. Berasal

dari akar kata خروجا -خيرج -خرج mendapat tambahan tasydi>d/syiddah pada ra yang

berarti mengeluarkan sesuatu dari tempat,6 menampakkan, menerbitkan,

menyebutkan dan menumbuhkan. Maksudnya menampakkan sesuatu yang tidak atau

sesuatu yang masih tersembunyi, tidak kelihatan dan masih samar.

Kedua makna tersebut jika digunakan bersama-sama dalam hadis dapat berarti

menelusuri atau berusaha menembus suatu hadis untuk mengetahui segi-segi yang

terkait dengannya, baik dari segi sumber pengambilannya, kualitasnya maupun dari

segi yang lain.

4Ath-Thabrani di al-Kabir hadis nomor 818. Al-Haitsami menyebutkan hadis tersebut di

Majmauz Zawaid 10/300 dan menghasankan sanadnya. 5Ibnu Rajab, Panduan Ilmu dan Hikmah, h. 317.

6Muhammad Ahmad M. Mudzakir, Ulumul Hadis(Bandung: Pustaka Setia, t.th), h. 131.

Page 43: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

40

Takhri>j yang digunakan dalam kegiatan penelitian hadis adalah

menunjukkan hadis pada sumber-sumber aslinya, di dalamnya dikemukakan hadis itu

secara lengkap dengan sanadnya masing-masing kemudian menjelaskan derajatnya

jika diperlukan.

Ada tiga tujuan dilakukannya takhri>j hadis yaitu untuk mengetahui asal-

usul riwayat hadis yang akan diteliti, mengetahui seluruh riwayat hadis akan diteliti

dan mengetahui apakah ada syahid atau mutabi‟.7

Menurut istilah dan yang biasa dipakai oleh ulama hadis, kata at-takhri>j

mempunyai beberapa arti, yakni;

1. Mengemukakan hadis kepada orang banyak dengan menyebutkan para

periwayatnya dalam sanad yang telah menyampaikan hadis itu dengan

metode periwayatan yang mereka tempuh.

2. Ulama hadis mengemukakan beberapa hadis yang telah dikemukakan oleh

para guru hadis, atau berbagai kitab, atau lainnya, yang susunannya

dikemukakan berdasarkan riwayatnya sendiri, atau para guru atau

temannya atau orang lain, dengan menerangkan siapa periwayat dari para

penyusun kitab atau karya tulis yang dijadikan sumber pengambilan.8

Dalam melakukan takhri>j tentunya ada tujuan yang ingin dicapai. Tujuan

pokok dari takhri>j yang ingin dicapai seorang peneliti adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui eksistensi suatu hadis apakah benar suatu hadis yang ingin diteliti

terdapat dalam buku-buku hadis atau tidak.

7Arifuddin Ahmad, Paradigma Baru Memahami Hadis Nabi, (Cet. II; Ciputat: Penerbit

MMCC, 2005), h. 66- 68

8M. Syuhudi Ismail, metodologi penelitian hadis Nabi, (Cet. I ; Jakarta: Bulan Bintang,

1992), h. 41.

Page 44: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

41

2. Mengetahui sumber otentik suatu hadis dari buku hadis apa saja yang

didapatkan.

3. Mengetahui ada berapa tempat hadis tersebut dengan sanad yang berbeda di

dalam sebuah buku hadis atau dalam beberapa bukuinduk hadis.

4. Mengetahui kualitas hadis (maqbu>l/ diterima atau mardu>d/ ditolak).9

Sedikitnya ada tiga hal yang menyebabkan pentingnya takhri>j al-hadis

dalam melaksanakan penelitian hadis, yaitu:

1) untuk mengetahui asal usul riwayat hadis yang akan diteliti,

2) untuk mengetahui seluruh riwayat bagi hadis yang akan diteliti,

3) untuk mengetahui ada atau tidaknya syahid dan mutabi pada sanad yang

diteliti.

Pentingnya kegiatan takhri>j al-hadis tidak terlepas dari unsur-unsur yang

ada di dalam hadis tersebut.10

Mengetahui ada berapa tempat hadis tersebut dengan

sanad yang berbeda di dalam sebuah buku hadis atau dalam beberapa buku induk

hadis. Mengetahui kualitas hadis (maqbu>l / diterima atau mardu>d / tertolak).

Adapun petunjuk yang digunakan dalam metode ini dengan berpedoman pada

kitab al-Mu„jam al-Mufahras li Alfa>z} al-Hadis al-Nabawiy.11

Lalu klasifikasi

hadisnya. Hadis yang diklasifikasi dan dikritik adalah hadis yang berkaitan dengan

menghormati tetangga.

9Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis (Cet. 2;Jakarta: Amzah, 2013), hal. 130.

10Said Agil Husin Al-munawwar, paradigm baru memahami hadis Nabi, (cet. 2 ; Ciputak :

MSCC, 2005), hal.68. 11

Kegiatan takhri>j dapat dilakukan melalui kitab ini dengan mengetahui salah satu lafal

h}adi>s\, sama halnya dari kata pertama, yang terakhir, atau yang tengah. Sama halnya apakah lafal

tersebut ghari>b atau tidak. Akan tetapi sebaiknya jika ingin mentakhrij melalui kitab ini, yaitu

dengan mengambil sebuah lafal gharib (asing) yang jarang diucapkan. Karena pada umumnya hadis-

hadis yang mengandung kata-kata tersebut sedikit jumlahnya. Lihat, Burhanuddin Darwis, Metodologi

Takhri>j H{adi>s\, (Cet. I; Makassar: Alauddin University Press, 2013), hal. 52.

Page 45: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

42

Untuk melakukan langkah تريج الديث diperlukan beberapa metode sebagai

acuan yang digunakan dalam peneliti hadis, seperti yang dikemukakan oleh ulama

hadis, di antaranya Abu> Muhammad „Abd al-Hadi bin „Abd al-Qadir bin „Abd al-

Hadi, dia menyebutkan bahwa ada lima macam bentuk metode takhri>j.

1. Takhri>j menurut salah satu lafal matan hadis,

2. Takhri>j menurut lafal pertama ,

3. Takhri>j menurut periwayat pertama,

4. Takhri>j menurut tema hadis dan

5. Takhri>j menurut klasifikasi jenis hadis.12

Terlebih dahulu seorang peneliti harus mengetahui metode atau langkah-

langkah dalam takhri>j sehingga akan mendapatkan kemudahan dan tidak ada

hambatan. Hal pertama yang perlu dimaklumi adalah bahwa teknik pembukuan buku-

buku hadis yang telah dilakukan para ulama dahulu memang beragam dan banyak

sekali macam-macamnya.

Di antarnya ada yang secara tamatik, pengelompokan hadis didasarkan pada

tema-tema tertentu, seperti kitab Al-jami‟ Ash-Shahih Al-Bukha\ri\ dan sunan Abu>

Dawud. Di antaranya lagi ada yang didasarkan pada nama perawi yang paling diatas,

yaitu para sahabat, seperti kitab Musnad Ahmad bin Hambal. Buku lain lagi

didasarkan pada huruf permulaan matan hadis diurutkan sesuai dengan alphabet Arab

seperti kitab al-Ja>mi‟ Ash-Shaghi>r karya As-Suyuti dan lain-lain.13

Semua itu

dilakukan oleh para ulama dalam rangka memudahkan umat Islam untuk mengkaji

sesuai dengan kondisi yang ada.

12

Abu> Muhammad „Abd al-Hadi bin „Abd al-Qadir bin „Abd al-Hadi, “ T}uru>q takhri>j

Hadi>s Rasulullah saw.” Diterjemahkan oleh S. Aqil Husain al-Munawwar dan Mahmu>d Rifqi

Mukhtar dengan judul Metode Takhri>j Hadis (cet. I Semarang; Dina Utama, 1994), hal 15. 13

Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, hal. 131.

Page 46: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

43

Karena banyak teknik dalam pengodifikasian buku hadis, sangat diperlukan

beberapa metode takhri>j yang sesuai dengan buku teknik hadis yang ingin diteliti.

Paling tidak ada 5 metode takhri>j dalam arti penelusuran hadis dari sumber buku,

yaitu takhri>j dengan kata (bi al-lafzhi), takhri>j dengan tema (bi al-mawdhu‟),

takhri>j dengan permulaan matan (bi Awwal al-matan), takhri>j melalui sanad

pertama (bi ar-rawi al-a‟la) dan takhri>j dengan sifat (bi ash-shifah).

2. Metode takhri>j

Tapi peneliti disini hanya menggunakan 2 metode hadis yakni metode yang

pertama menggunakan salah satu lafaz matan hadis dan yang kedua menggunakan

lafal pertama Matan hadis. Sesuai dengan tugas yang diberikan dosen kepada peneliti,

bahwa potongan hadis yang menjadi objek penelitian adalah جاره maka berikut ini

adalah penerapan kedua metode di atas:

I. Metode takhrij> al-Hadis dengan menggunakan salah satu lafal matan.14

Adapun petunjuk yang ditemukan dengan salah satu lafal matan hadis dengan

menggunakan kitab al-Mu‟jam al-Mufahras li Alfaz al-Hadis Al-Nabawiy

sebagai berikut:

, 14,, )م( لقطة 23, رقاق 85, 31من كان يؤمن باهلل ... فليكرم ضيفو )ج( أدب ,, دى 5,, جو أدب 50, قيامة 43,, )ت( بسر5,, )د( أطعمة 77, 75, 74إيان

, 3, 463, 433, 269, 267, 174, 2,, )حم( 22,, )ط( صفة النيب 11أطعمو 76 ,4 ,31 ,5 ,412 ,6 ,69 ,384 ,385 .15

14

Al-Mu‟Jam al-Mufahras li Alfaz al-hadis al-Nabawiy. Jilid 6. hal. 10. 15

Al-Mu‟Jam al-Mufahras li Alfaz al-hadis al-Nabawiy. Jilid 3. hal. 528.

Page 47: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

44

Dari kode-kode yang tercantum diatas melalui lafal yang digunakan telah

menunjukkan bahwa hadis yang diteliti terdapat pada:

1. Shahih Bukhari dan ditempatkan pada tema أدب bab 31, 75 dan رقاق bab

32.

2. Shahih Muslim dan ditempatkan pada tema لقطة bab 14 dan إيان bab 74,

75, 77.

3. Musnad Abu Dawud Ath-Thayalisi dan ditempatkan pada tema أطعمة bab

11.

4. Sunan Tirmidzi dan ditempatkan pada tema بسر bab 43 dan قيامة bab 50.

5. Sunan Ibnu Majah dan ditempatkan pada tema أدب bab 5.

6. Sunan Ad-Darimi dan ditempatkan pada tema أطعمة bab 5.

7. Mu‟watha>tha Imam Malik dan ditempatkan pada tema صفة النيب bab 22.

II. Metode kedua takhri>j al-Hadis dengan menggunakan lafaz pertama Matan

Hadis. Adapun petunjuk yang ditemukan dengan metode lafaz Matan Hadis

dengan menggunakan kitab al-Fath al-Kabir fi Dammi al-Ziyadah I‟la al-

Jami‟ al-Shagir adalah sebagai berikut :

والي وم آلخر ف ليحسن إالجاره, من كان ي ومن باهلل والي وم آلخرف ليكرم من كان ي ومن باهلل را أوليسكت. )حم ق ن ه( عن أب فو, من كان ي ومن باهلل والي وم آلخرف لي قل خي ضي

16شريح وعن أب ىريرة )صح(.

Kode di atas menunjukkan bahwa hadis ini terdapat dalam Musnad Ahmad

yang dilambangkan dengan مح, Sunan An-Nasa‟i dengan lambang ن, Hadis Shahih

16

Al-Jami‟ al-Shagir, al-Aftha>hu al-Katabah, (Da>r al-kitab al-Arabi>a: Beirut-Libanon,

t.th), h. 540.

Page 48: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

45

dilambangkan dengan حص, al-Qurtubi dilambangkan dengan ق dan Ibnu Majah

dilambangkan dengan ه.

3. Merujuk ke kitab sumber

Hadis yang di kumpulkan berdasarkan 2 metode, adapun redaksi dari hadis

yang telah penulis dapatkan dari kitab kutub al-Tis‟ah dan kitab al-Maktabah al-

Syamilah adalah sebagai berikut:

a. Shahih Bukhari

ث نا أبو - 6018 ث نا ق ت يبة بن سعيد، حد األحوص، عن أب حصني، عن أب صالح، حداآلخر عن أب ىري رة، قال: قال رسول اللو صلى اهلل عليو وسلم: من كان ي ؤمن باللو والي وم

ر ف ليكرم ضي فو، ومن كان ي ؤمن باللو والي وم فال ي ؤذ جاره، ومن كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخ را أو ليصمت 17اآلخر ف لي قل خي

، عن أب - 6019 قبي

ثن سعيد امل ث نا الليث، قال: حد ث نا عبد اللو بن يوسف، حد حد، ناي، حني تكلم النيب صلى اهلل عليو وسلم شريح العدوي عت أذناي، وأبصرت عي قال: س

خر ف قال: من كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف ليكرم جاره، ومن كان ي ؤمن باللو والي وم اآليافة ثالثة أيام،ف ليكرم ض لة، والض فو جائزتو قال: وما جائزتو يا رسول اللو؟ قال: ي وم ولي ي

را أ و فما كان وراء ذلك ف هو صدقة عليو، ومن كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف لي قل خي 18يصمت ل

ث نا إب راىيم بن سعد، عن ابن شهاب، عن - 6475 ثن عبد العزيز بن عبد اللو، حد حدكان ن أب سلمة، عن أب ىري رة رضي اللو عنو، قال: قال رسول اللو صلى اهلل عليو وسلم: م

را أو ليصمت، ومن كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر فال ي ؤذ ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف لي قل خي فو 19جاره، ومن كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف ليكرم ضي

17

Muh}ammad bin Isma>‟i>l Abu> „Abdilla>h al-Bukha>ri> al-Ju‟fi>, S{ah}i>h}, al-

Bukha>ri>, Juz VIII, (Cet. I; Da>r T{auq al-Naja>h}, t. th), h. 11. 18

Muh}ammad bin Isma>‟i>l Abu> „Abdilla>h al-Bukha>ri> al-Ju‟fi>, S{ah}i>h}, al-

Bukha>ri>, Juz VIII, h. 11. 19

Muh}ammad bin Isma>‟i>l Abu> „Abdilla>h al-Bukha>ri> al-Ju‟fi>, S{ah}i>h}, al-

Bukha>ri>, Juz VIII, h. 100.

Page 49: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

46

ث نا عبد الل - 6136 ث نا سفيان، عن أب حصني، حد ، حد ث نا ابن مهدي د، حد و بن ممو عن أب صالح، عن أب ىري رة، عن النيب صلى اهلل عليو وسلم قال: من كان ي ؤمن بالل

فو، ومن كان والي وم اآلخر فال ي ؤذ جار ه، ومن كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف ليكرم ضي را أو ليصمت 20ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف لي قل خي

ث نا عبد اللو بن يوسف، أخب رنا مالك، عن سعيد بن أب - 6135 ، عن حد قبي

سعيد املوم اآلخر أب شريح الكعيب: أن رسول اللو صلى اهلل عليو وسلم قال: من كان ي ؤمن باللو والي

يافة ثالثة أيام، لة، والض فو، جائزتو ي وم ولي فما ب عد ذلك ف هو صدقة، وال يل لو ف ليكرم ضي ثن مالك: مث لو، وزاد: من كان ي ث نا إساعيل، قال: حد ؤمن أن ي ثوي عنده حت يرجو، حد

را أو ليصمت 21باللو والي وم اآلخر ف لي قل خي ، عن أب - 6138 ث نا ىشام، أخب رنا معمر، عن الزىري د، حد ث نا عبد اللو بن مم حد

من سلمة، عن أب ىري رة رضي اللو عنو، عن النيب صلى اهلل عليو وسلم قال: من كان ي ؤ فو، ومن كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف ليصل رحو، ومن ك بالل ان و والي وم اآلخر ف ليكرم ضي

را أو ليصمت 22ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف لي قل خي ث نا لي - 6476 ث نا أبو الوليد، حد ، حد ، عن أب شريح اخلزاعي قبي

ث نا سعيد امل ث، حد

يافة ثالثة أيام ع أذناي ووعاه ق ليب: النيب صلى اهلل عليو وسلم ي قول: الض ، جائزتو قال: سفو، ومن كان قيل: ما جائزتو؟ قال: ي وم ولي لة، ومن كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف ليكرم ضي

را أو ليسكت 23ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف لي قل خي

20

Muh}ammad bin Isma>‟i>l Abu> „Abdilla>h al-Bukha>ri> al-Ju‟fi>, S{ah}i>h}, al-

Bukha>ri>, Juz VIII, h. 32.

21Muh}ammad bin Isma>‟i>l Abu> „Abdilla>h al-Bukha>ri> al-Ju‟fi>, S{ah}i>h}, al-

Bukha>ri>, Juz VIII, h. 32.

22Muh}ammad bin Isma>‟i>l Abu> „Abdilla>h al-Bukha>ri> al-Ju‟fi>, S{ah}i>h}, al-

Bukha>ri>, Juz VIII, h. 32.

23Muh}ammad bin Isma>‟i>l Abu> „Abdilla>h al-Bukha>ri> al-Ju‟fi>, S{ah}i>h}, al-

Bukha>ri>, Juz VIII, h. 100.

Page 50: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

47

b. Shahih Muslim

ثن حرملة بن يي، أن بأنا ابن وىب، ق 47) - 74 ال: أخب رن يونس، عن ابن ( حد شهاب، عن أب سلمة بن عبد الرحن، عن أب ىري رة، عن رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم

را أو ليصمت، و من كان ي ؤمن باهلل والي وم قال: من كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف لي قل خي فو 24اآلخر ف ليكرم جاره، ومن كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف ليكرم ضي

، عن 47) - 75 ث نا أبو األحوص، عن أب حصني ث نا أبو بكر بن أب شيبة، حد أب ( حدي وم صالح، عن أب ىري رة، قال: قال رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم: من كان ي ؤمن باهلل وال

ي ؤمن اآلخر فال ي ؤذي جاره، ومن كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف ليكرم ضي فو، ومن كان را أو ليسكت 25باهلل والي وم اآلخر ف لي قل خي

يعا عن ابن عي ي نة، قال 48) - 77 ، ج د بن عبد اهلل بن ني ر بن حرب، ومم ث نا زىي ( حدث نا سفيان، عن عمرو، أن : حد ، أن ابن ني ع نافع بن جب ي يب، عن أب شريح اخلزاعي و س

، ومن النيب صلى اهلل عليو وسلم قال: من كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف ليحسن إل جاره را كان ي ؤمن باهلل والي وم اآل فو، ومن كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف لي قل خي خر ف ليكرم ضي

26أو ليسكت ث نا ليث، عن سعيد بن أب سعيد، عن أب شريح 48) - 14 ث نا ق ت يبة بن سعيد، حد ( حد

، أنو ناي، حني تكلم رسول اهلل صلى اهلل عليو العدوي عت أذناي، وأبصرت عي قال: سفو جائزتو، قالوا: وما جائز تو يا وسلم، ف قال: من كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف ليكرم ضي

لتو. والضيافة ثالثة أيام، فما كان وراء ذلك ف هو صدقة عليو رسول اهلل؟ ق ال: ي ومو ولي را أو ليصمت 27وقال: من كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف لي قل خي

24

Muslim bin al-H{ajja>j Abu> al-H{asan al-Qusyairi> al-Naisa>bu>ri>, S{ah}i>h Muslim,

Juz I, (Bairu>t; Da>r al-T{ura>s\ al-„Arabi>, t. th), h. 68. 25

Muslim bin al-H{ajja>j Abu> al-H{asan al-Qusyairi> al-Naisa>bu>ri>, S{ah}i>h Muslim,

Juz I, h. 68. 26

Muslim bin al-H{ajja>j Abu> al-H{asan al-Qusyairi> al-Naisa>bu>ri>, S{ah}i>h Muslim,

Juz I, h. 69. 27

Muslim bin al-H{ajja>j Abu> al-H{asan al-Qusyairi> al-Naisa>bu>ri>, S{ah}i>h Muslim,

Juz III, h. 1352.

Page 51: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

48

c. Abu dawud

ث نا القعنيب، عن - 3748 ، عن أب شريح الكعيب، أن حد مالك، عن سعيد المقبيو، رسول اللو صلى اهلل عليو وسلم، قال: من كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف ليكرم ضي ف

يافة لتو، الض ثالثة أيام وما ب عد ذلك ف هو صدقة، وال يل لو أن ي ثوي عنده جائزتو ي ومو ولي حت يرجو قال أبو داود: قرئ على الارث بن مسكني وأنا شاىد أخب ركم أشهب قال:

لة قال: يكرمو وي تحفو، وسئل مالك عن ق ول الن يب صلى اهلل عليو وسلم جائزتو ي وم ولي لة، وثالثة أيام ضيافة 28ويفظو، ي وما ولي

ث نا عبد الر - 5154 ل العسقالن، حد د بن المت وك ث نا مم زاق، أخب رنا معمر، عن حد، عن أب سلمة، عن أب ىري رة، قال: قال رسول اللو صلى اهلل عليو وسلم: من كان »الزىري

فو، ومن كان ي ؤمن ب اللو، والي وم اآلخر، فال ي ؤذ ي ؤمن باللو، والي وم اآلخر، ف ليكرم ضي را أو ليصمت 29«.جاره، ومن كان ي ؤمن باللو، والي وم اآلخر ف لي قل خي

d. Sunan Tirmidzi

، عن - 2500 ث نا سويد، قال: أخب رنا عبد اهلل بن المبارك، عن معمر، عن الزىري حدوالي وم أب سلمة، عن أب ىري رة، عن النيب صلى اللو عليو وسلم قال: من كان ي ؤمن باللو

را أو ليصمت اآلخ فو، ومن كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف لي قل خي 30ر ف ليكرم ضي 1967 - ، ث نا الليث بن سعد، عن سعيد بن أب سعيد المقبي ث نا ق ت يبة، قال: حد حد

عتو عن أب شريح الع ناي رسول اهلل صلى اللو عليو وسلم وس دوي أنو قال: أبصرت عي فو جائزتو قال وا: وما أذناي حني تكلم بو قال: من كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف ليكرم ضي

28

Abu. Da>ud Sulaima>n bin al-Asy‟as\ bin Ish}a>q bin Basyi>r bin Syadda>d bin „Amru>

al-Azdi>, Sunan Abi Da>ud, Juz III, (Bairu>t: al-Maktabah al-„As}riyah, t. th), h. 342. 29

Abu> Dawud Sulaima>nbin al-Syia>sy bin Ishaq bin Basyi>r bin Syida>d bin Uma>r al-

A‟zi>d al- Jinsiya>ni, Sunan Abu> Dawud, Juz 4, (al- Maktabah al-Usu>riyah : Beirut, t.th), h. 339.

30Muh}ammad bin „I><sa> bin Su>rah bin Mu>sa> bi al-D{uh}a>q, al-Ja>mi‟ al-S{agi>r,

Juz IV, (Bairu>t; Da>r al-Garb al-Isla>mi>, 1998), h. 241.

Page 52: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

49

يافة ثالثة أيام، وما كان ب عد ذلك ف هو صدقة، ومن كان جائزتو؟ ق لة، والض ال: ي وم ولي را أو ليسكت 31ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف لي قل خي

ث نا سويد قال: أخب رنا عبد اللو بن ا - 2500 ، عن أب حد بارك، عن معمر، عن الزىري

ملوم اآلخر سلمة، عن أب ىري رة، عن النيب صلى اللو عليو وسلم قال: من كان ي ؤمن باللو والي

فو، ومن كان ي ؤمن باللو والي را أو ليصمت: ]ص:ف ليكرم ضي [ ىذا 660وم اآلخر ف لي قل خي حديث صحيح وف الباب عن عائشة، وأنس، وأب شريح العدوي الكعيب اخلزاعي واسو:

32خويلد بن عمروث نا ق ت يبة قال: - 1967 ، عن حد قبي

ث نا الليث بن سعد، عن سعيد بن أب سعيد امل حد

عتو ناي رسول اللو صلى اللو عليو وسلم وس أذناي أب شريح العدوي أنو قال: أبصرت عي فو جائزتو قالوا: وما جائزتو؟ حني تكلم بو قال: من ك ان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف ليكرم ضي

يافة ثالثة أيام، وما كان ب عد ذلك ف هو صدقة، ومن كان ي ؤمن لة، والض باللو قال: ي وم ولي را أو ليسكت: ىذا حديث حسن صحيح والي وم اآلخ 33ر ف لي قل خي

e. Sunan ibnu Majah

نة، عن عمرو بن - 3672 ث نا سفيان بن عي ي ث نا أبو بكر بن أب شيبة قال: حد حد، يب عن أ ع نافع بن جب ي ، أن النيب صلى اهلل عليو وسلم قال: دينار، س ب شريح اخلزاعي

آلخر، من كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر، ف ليحسن إل جاره، ومن كان ي ؤمن باللو والي وم افو، ومن كان ي را أو ليسكت ف ليكرم ضي 34ؤمن باللو والي وم اآلخر، ف لي قل خي

31Muh}ammad bin „I><sa> bin Su>rah bin Mu>sa> bi al-D{uh}a>q, al-Ja>mi‟ al-S{agi>r,

Juz III, (Bairu>t; Da>r al-Garb al-Isla>mi>, 1998), h. 411. 32

Muh}ammad bin „I><sa> bin Su>rah bin Mu>sa> bi al-D{uh}a>q, al-Ja>mi‟ al-S{agi>r,

Juz IV, (Bairu>t; Da>r al-Garb al-Isla>mi>, 1998), h. 659. 33

Muh}ammad bin „I><sa> bin Su>rah bin Mu>sa> bi al-D{uh}a>q, al-Ja>mi‟ al-S{agi>r,

Juz IV, (Bairu>t; Da>r al-Garb al-Isla>mi>, 1998), h. 345. 34

Ibn Ma>jah Abu> „Abdilla>h Muh}ammad bin Yazi>d al-Qazwi>ni>, Sunan Ibn Ma>jah,

Juz II, (Da>r Ih}ya>‟ al-Kutub al-„Arabi>, t. th), h. 1211.

Page 53: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

50

نة، عن ابن عجالن، - 3675 ث نا سفيان بن عي ي ث نا أبو بكر بن أب شيبة قال: حد حد، عن النيب صلى اهلل عليو وسلم قال: من عن سعيد بن أب سعيد، عن أب شريح اخلزاعي

لة، وال يل لو أن فو وجائزتو ي وم ولي ي ثوي عند كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر، ف ليكرم ضي ياف 35ة ثالثة أيام، وما أن فق عليو ب عد ثالثة أيام ف هو صدقة صاحبو حت يرجو، الض

f. Sunan ad-Darimi

د بن إسحاق، عن سعيد بن أب سعيد، عن - 2078 ث نا مم أخب رنا يزيد بن ىارون، حدعت رسول اللو صلى اهلل عليو وسلم ي قول: أب شريح اخلزاعي قال من كان ي ؤمن باللو »: س

را، 1295والي وم اآلخر ف ليكرم جاره، ]ص: [ ومن كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف لي قل خي لة، والضيافة أو ليصمت، ومن كان ي فو، جائزتو ي وما ولي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف ليكرم ضي

36«.ثالثة أيام وما ب عد ذلك صدقة

g. Muwatta‟ Imam Malik

، عن - 725/ 3434 أب شريح الكعيب؛ أن مالك، عن سعيد بن أب سعيد المقبيمن كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف لي قل خيا أو »رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم قال:

اهلل والي وم اآلخر ليصمت.ومن كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف ليكرم جاره.ومن كان ي ؤمن ب لة ) فو.جائزتو ي وم ولي (.وضياف تو ثالثة أيام. فما كان ب عد ذلك ف هو صدقة.وال 1ف ليكرم ضي

ل لو أن ي ثوي ) 37«.( عنده حت يرجو 2ي

35Ibn Ma>jah Abu> „Abdilla>h Muh}ammad bin Yazi>d al-Qazwi>ni>, Sunan Ibn Ma>jah,

Juz II, (Da>r Ih}ya>‟ al-Kutub al-„Arabi>, t. th), h. 1212. 36

Abu> Muhammad Abdillah bin Abdurahman bin Fa>sil bin Buha>ri>m bin Abdul al-

Shoma>d al-Da>rimi>, Musna>d al-Da>rimi, Juz 2, Cet. 1, (Da>r al-Mugni> wa al-Tau>si>h: al-

Maktah al-Arabi>a, al-Uswa>diya>h, 2000), h. 1294. 37

Malik bin Anas bin Malik bin Amr‟ al-Usaihi> al-Mada>ni, al-Muwatt{a, Cet 1, Juz 5,

Muhamma>d Musthafi>k al-Adha>mi>, t.t, 2004, h. 1360.

Page 54: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

51

ثن عن مالك، - 22 ، عن أب شريح الكعيب، أن وحد عن سعيد بن أب سعيد المقبيرا أو رسول اللو صلى اهلل عليو وسلم قال: من كان ي ؤمن باللو، والي وم اآلخر ف لي قل خي

اللو والي وم اآلخر ف ليكرم جاره، ومن كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ليصمت، ومن كان ي ؤمن ب لة، وضياف تو ثالثة أيام، فما كان ب عد ذلك ف هو صد فو، جائزتو ي وم ولي قة، وال ف ليكرم ضي

ل لو أ 38ن ي ثوي عنده حت يرجو ي، عن - 1951 ث نا مالك، عن سعيد بن أب سعيد المقبي أخب رنا أبو مصعب، قال: حد

باللو والي وم اآلخر أب شريح الكعيب، أن رسول اللو صلى اهلل عليو وسلم قال: من كان ي ؤمن را أو ليصمت، ومن كان ي ؤمن ف ليكرم جاره، ومن كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف لي قل خي

لة، والضي اف تو ثالثة أيام، فما كان ب عد ذلك باللو والي وم اآلخر ف ليكرم ضي فو جائزتو ي وم ولي 39ف هو صدقة، وال يل لو أن ي ثوي عنده حت يرجو

، عن أب شريح الكعيب، أن رسول اللو صل - 953 ى أخب رنا مالك، أخب رنا سعيد المقبيلة، اللو عليو وسلم قال: من كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف ليكرم ضي فو، جائزتو ي وم ولي

يافة ثالثة أيام، فما كان ب عد ذلك ف هو صدقة، وال يل لو أن ي ثوي عنده 40حت يرجو والض

h. Musnad Ahmad

ث نا معمر عن الزىري عن أب سلمة عن أب ىري رة قال قال - 7626 ث نا عبد الرزاق حد حدخر فال ي ؤذي جاره من كان رسول اللو صلى اللو عليو وسلم من كان ي ؤمن باللو والي وم اآل

38

Ma>lik bin Anas bin Ma>lik „A<mir al-As}bah}i> al-Madani>, Muwat}t}a‟ al-Ima>m

Ma>lik, Juz II, (Libano>n: Da>r Ih}ya>‟ al-T{ura>s\ al-„arabi>, 1985), h. 929. 39

Ma>lik bin Anas bin Ma>lik „A<mir al-As}bah}i> al-Madani>, Muwat}t}a‟ al-Ima>m

Ma>lik, Juz II, (Muassasah al-Risa>lah, 1412), h. 105. 40

Ma>lik bin Anas bin Ma>lik „A<mir al-As}bah}i> al-Madani>, Muwat}t}a‟ al-Ima>m

Ma>lik biriwayah Muh}ammad bin H{asan al-Syaiba>ni>, Juz I, (al-Maktabah al-„alamiyah, t. th), h.

335.

Page 55: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

52

فو من كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف لي قل خ را أو ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف ليكرم ضي ي 41ليصمت.

ثن )- 6621 ث نا ابن ليعة، حد ث نا حسن، حد ( حيي بن عبد اهلل، عن أب عبد 1حد،عن عبد اهلل بن عمرو: أن رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم، قال: من ك ان الرحن البلي

فو، ومن كان ي ؤم ن باهلل والي وم اآلخر، ف ليحفظ جاره، ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر، ف ليكرم ضي را أو ليصمت 42ومن كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر، ف لي قل خي

ثن أب، عن أب ىري رة، عن النيب - 9595 ث نا يي، عن ابن عجالن، قال: حد صلى حدمن باهلل اهلل عليو وسلم قال: من كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر، فال ي ؤذين جاره، من كان ي ؤ

ر فو، من كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر، ف لي قل خي ا أو ليسكت ، والي وم اآلخر، ف ليكرم ضي 43وقال يي مرة: أو ليصمت

ث نا عبد الرحن، عن سفيان، عن أب حصني، عن أب صالح، عن أب ىري رة، - 9967 حدفو، ومن عن النيب صلى اهلل عليو وسلم قال: من كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر، ف ليكرم ضي

را كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر، فال ي ؤذ جاره، ومن كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر، ف لي قل خي 44أو ليسكت

ث نا وكيع، عن - 9970 سفيان، عن أب الزناد، عن األعرج، عن أب ىري رة، قال: قال حدن كان رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم: من كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر، ف ليكرم ضي فو، وم

را أو ليسكت ي ؤمن باهلل والي وماآلخ 45ر، ف لي قل خي

41

Abu> Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hamba>l bin Hila>l bin Asa>d al-Sya>ibani>,

Musna>d Imam Ahmad bin Hamba>l, Juz 13, Abdullah bin Abdul al-Hasa>n al- Turuki - Mu‟satu>

al-Risalah, 2001. h. 64. 42

Abu> „Abdilla>h Ah}mad bin Muh}ammad bin Hanbal bin Hila>l bin Asad bin al-

Syaiba>ni>, Musnad Ah}mad bin H{anbal, Juz XI, h. 191. 43

Abu> „Abdilla>h Ah}mad bin Muh}ammad bin Hanbal bin Hila>l bin Asad bin al-

Syaiba>ni>, Musnad Ah}mad bin H{anbal, Juz XV, h. 365. 44

Abu> „Abdilla>h Ah}mad bin Muh}ammad bin Hanbal bin Hila>l bin Asad bin al-

Syaiba>ni>, Musnad Ah}mad bin H{anbal, Juz XVI, h. 45. 45

Abu> „Abdilla>h Ah}mad bin Muh}ammad bin Hanbal bin Hila>l bin Asad bin al-

Syaiba>ni>, Musnad Ah}mad bin H{anbal, Juz XVI, h. 47.

Page 56: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

53

سناد، قال: قال رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم من كان ي ؤمن باهلل - 11726 وبذا الفو قالا ثالثا، قال: وما كرامة 2والي وم اآلخر ) يف يا رسول اهلل؟ قال: ( ، ف ليكرم ضي الض

46ثالثة أيام، فما جلس ب عد ذلك، ف هو عليو صدقة ث نا عمرو بن - 16370 ث نا روح بن عبادة، قال: أخب رنا زكريا بن إسحاق قال: حد حد

عت دينار، عن نافع بن جب ي بن مطعم، عن أب شريح اخلزاعي وكانت لو صحبة قال: س، ومن رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم ي قول: من كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف ليكرم ضي فو

والي وم اآلخر ف ليحسن إل جاره، ومن كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف لي قل كان ي ؤمن باهلل را أو ليصمت 47خي

ث عن علقمة - 20285 عت ق تادة، يد ث نا شعبة، قال: س د بن جعفر، حد ث نا مم حدان ن عبد اهلل المزن، عن رجال، من أصحاب النيب صلى اهلل عليو وسلم، أنو قال: من ك ب

خر، ف ليتق ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف ليتق اهلل، وليكرم جاره، ومن كان ي ؤمن باهلل والي وم اآل ا، أو اهلل، وليكرم ضي فو، ومن كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر، ف ليتق اهلل، ولي قل حق

48ليسكت ثن علقمة بن عبد - 23496 ث نا أبو غفار، حد ث نا يي بن سعيد، حد اهلل المزن، حد

ع رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم ي قول: من كان ي ؤمن ب ثن رجل من ق ومي، أنو س اهلل حدفو ثالث مرار من كان ي ؤمن باهلل والي وم اآل خر ف ليحسن إل جاره والي وم اآلخر ف ليكرم ضي

را أو ليسكت -ثالث مرار - 49من كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف لي قل خي ث نا عبد الرحن بن أب الرجال قال: عبد اهلل - 24404 ث نا الكم بن موسى قال: حد حد

ث نا عبد الرحن بن أب الرجال قال: قال أب: فذكره عن أ عتو من الكم قال: حد و وس ماآلخر، عمرة، عن عائشة، عن النيب صلى اهلل عليو وسلم قال: من كان ي ؤمن باهلل والي وم

46

Abu> „Abdilla>h Ah}mad bin Muh}ammad bin Hanbal bin Hila>l bin Asad bin al-

Syaiba>ni>, Musnad Ah}mad bin H{anbal, Juz XVIII, h. 251. 47

Abu> „Abdilla>h Ah}mad bin Muh}ammad bin Hanbal bin Hila>l bin Asad bin al-

Syaiba>ni>, Musnad Ah}mad bin H{anbal, Juz XXVI, h. 291. 48

Abu> „Abdilla>h Ah}mad bin Muh}ammad bin Hanbal bin Hila>l bin Asad bin al-

Syaiba>ni>, Musnad Ah}mad bin H{anbal, Juz XXXIII, h. 407. 49

Abu> „Abdilla>h Ah}mad bin Muh}ammad bin Hanbal bin Hila>l bin Asad bin al-

Syaiba>ni>, Musnad Ah}mad bin H{anbal, Juz XXXVIII, h. 481.

Page 57: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

54

را أو ليصمت، ومن كان ي ؤمن فال ي ؤذ جاره، ومن كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر، ف لي قل خي فو 50باهلل والي وم اآلخر، ف ليكرم ضي

ث نا سفيان، عن عمرو، عن نافع بن - 27159 جب ي بن مطعم، عن أب شريح حدليكرم اخلزاعي قال: قال رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم: من كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف

فو، من كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف ليحسن إ ل جاره، من كان ي ؤمن باهلل والي وم ضي را أو ليصمت 51اآلخر ف لي قل خي

ثن سعيد بن أب سعيد، - 27161 ث نا مالك، قال: حد ث نا يي بن سعيد، قال: حد حدرسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم: من كان ي ؤمن باهلل والي وم عن أب شريح الكعيب قال: قال

را أو ليصمت، من كان اآلخر ف ليكرم جاره، من كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف لي قل خي يافة ثالثة أيام، فما كان ب عد ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف لة، الض فو، جائزتو ي وم ولي ليكرم ضي

52ذلك ف هو صدقة، ال يل لو أن ي ثوي عنده حت يرجو ثن أب - 1987 ث نا يي، عن حبيب بن شهاب، حد عت ابن عباس ي قول: حد ، قال: س

قال رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم، ي وم خطب الناس بتبوك: ما ف الناس مثل رجل آخذ اس، ومثل آخر باد ف نعمة برأس ف رسو، ياىد ف سبيل اهلل عز وجل، ويتنب شرور الن

فو وي عطي حقو 53ي قري ضي ، عن أب سلمة، عن أب ىري رة، - 7645 ث نا عبد الرزاق، أخب رنا معمر، عن الزىري حد

: من كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر، ف ليكرم قال: قال رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم فو 54ضي

50

Abu> „Abdilla>h Ah}mad bin Muh}ammad bin Hanbal bin Hila>l bin Asad bin al-

Syaiba>ni>, Musnad Ah}mad bin H{anbal, Juz XL, h.466. 51

Abu> „Abdilla>h Ah}mad bin Muh}ammad bin Hanbal bin Hila>l bin Asad bin al-

Syaiba>ni>, Musnad Ah}mad bin H{anbal, Juz XLV, h. 136. 52

Abu> „Abdilla>h Ah}mad bin Muh}ammad bin Hanbal bin Hila>l bin Asad bin al-

Syaiba>ni>, Musnad Ah}mad bin H{anbal, Juz XLV, h. 138. 53

Abu> „Abdilla>h Ah}mad bin Muh}ammad bin Hanbal bin Hila>l bin Asad bin al-

Syaiba>ni>, Musnad Ah}mad bin H{anbal, Juz III, (Cet. I; Muassasah al-Risa>lah, 2001), h. 446. 54

Abu> „Abdilla>h Ah}mad bin Muh}ammad bin Hanbal bin Hila>l bin Asad bin al-

Syaiba>ni>, Musnad Ah}mad bin H{anbal, Juz XIII, h. 83.

Page 58: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

55

ثن - 16374 ث نا ليث ي عن ابن سعد، قال: حد اج، وأبو كامل، قاال: حد ث نا حج حدعت أذنان )سعيد بن أب سعيد، عن أب شريح العدوي ناي 1أنو قال: س ( وأبصرت عي

يكرم حني تكلم رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم ف قال: من كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف ل فو جائزتو ، قالوا: وما جائزتو يا رسول جاره، ومن كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف ليكرم ضي

يافة ثالث، فما كان وراء ذلك ف هو صدقة عليو ، وقال: من لة، والض اهلل؟ قال: ي وم ولي را أو ليصمت ، وقال أبو كامل: وال ي ثوي عنده كان ي ؤمن باهلل والي وم اآلخر ف لي قل خي

55حت يرجو د بن عمرو بن عطاء، عن - 23615 د بن سلمة، عن ابن إسحاق، عن مم ث نا مم حد

، عن أبيو، ق ال: ضفت رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم فيمن يعيش بن طهفة الغفاريفو، ف رآن تضي فو من المساكني، فخرج رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم ف الليل ي ت عاىد ضي

غضها منبطحا على بطن ف ركضن برجلو، وقال: جعة، فإن ها ضجعة ي ب ال تضطجع ىذه الض 56اهلل

C. Klasifikasi Hadis

Setelah peneliti melakukan penulusuran hadis berdasarkan 2 metode takhrij>

hadis mengenai menghormati tetangga atau memuliakan tamu, maka telah ditemukan

hadis dalam berbagai kitab sumber. Adapun langkah selanjutnya yang akan ditempuh

peneliti untuk hadis yang diteliti, maka seluruh sanad hadis dicatat dan dihimpun

untuk melakukan kegiatan i‟tibar57

.

Yang hanya difokuskan pada kitab-kitab hadis yang terdapat pada Kutub al-

Tis‟ah dan ditemukan pada pdf. Sehingga selanjutnya dapat diketahui periwayat

55Abu> „Abdilla>h Ah}mad bin Muh}ammad bin Hanbal bin Hila>l bin Asad bin al-

Syaiba>ni>, Musnad Ah}mad bin H{anbal, Juz XXVI, h. 295. 56

Abu> „Abdilla>h Ah}mad bin Muh}ammad bin Hanbal bin Hila>l bin Asad bin al-

Syaiba>ni>, Musnad Ah}mad bin H{anbal, Juz XXXIX, h.26. 57

Abi> al-H{usain Ah}mad bin Faris bin Zakariyah, Maqa>yi>s al-Lugah, Juz IV, (Da>r al-

Fikr, 1997), h. 207.

Page 59: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

56

yang sya>hid58

pada tingkat sahabat dan muta>bi‟ 59

pada tingkat ta>bi>‟in60

.

Jika melakukan penelitian61

lebih lanjut, maka dalam hadis yang peneliti kaji

didapatkan 40 riwayat, antara lain adalah Sahih al-Bukh>ari> 7 riwayat, Sahih

Muslim 4 riwayat, Sunan Abi> Da>ud 2 riwayat, Sunan al-T{irmiz\i\> 4

riwayat, Sunan Ibn Ma>jah 2 riwayat, Musnad Ah}mad bin H{anbal 16 riwayat,

al-Muwat}t}a Ma>lik 4 riwayat dan Sunan al-Da>rimi> 1 riwayat.

58

Sya>hid menurut bahasa isim fa‟il yang artinya adalah yang menyaksian, sedangkan

menurut istilah adalah satu hadis yang matan sama dengan hadis lain dan biasanya sahabat yang

meriwayatkan hadis tersebut barlainan. Lihat Syaikh Manna‟ al-Qat}t}an, Pengantar Studi Ilmu

H{adi>s\, (Cet. VII; Jakarta: Pustaka al-Kaus\ar, 2013), h. 180. Penegertian sya>hid (dalam istilah

ilmu hadis bias diberi kata jamak dengan syawa>hid) ialah periwayat yang berstatus pendukung yang

berkedudukan sebagai dan untuk sahabat Nabi. Melalui I‟tiba>r akan dapat diketahui apakah sanad

hadis yang diteliti memiliki muta>bi‟ dan sya>hid ataukah tidak. Lihat M.Syuhudi Ismail,

“Metodologi Penelitian Hadis Nabi”, h. 52. 59

Al-Muta>bi‟ disebut juga al-Tabi‟ menurut bahasa adalah isim fa‟il dari taba‟a yang artinya

yang mengiringi atau yang mencocoki. Sedangkan menurut istilah adalah satu hadis yang sanadnya

menguatkan sanad lain dari hadis itu juga, dan sahabat yang meriwayatkan adalah satu. Lihat Syaikh

Manna‟ al-Qat}t}an, Pengantar Studi Ilmu H{adi>s\, Cet. VII, h. 180. Yang dimaksud muta>bi‟ (bias

juga disebut tabi‟dengan jamak tawa>bi‟) ialah periwayat yang berstatus pendukung pada periwayat

yang bukan sahabat Nabi. Lihat M.Syuhudi Ismail, “Metodologi Penelitian Hadis Nabi”, h. 52. 60

Tabi‟in merupakan orang yang melihat sahabat berkumpul dengannya, mengambil hadis

darinya, sekalipun tidak lama masa berkumpulnya, menurut pendapat jumhur, dikatakan oleh imam al-

Subki didalam kitab T{abaqa>t, “Diisyaratkan bagi tabi‟in tentang jangka waktu bersahabat dengan

sahabat. Karena dengan hanya berkumpul tidak dianggap cukup bagi seorang tabi‟in. ada perbedaan

yang sangat besar antara berkumpulnya sahabat dengan rasul sekalipun sebentar karena telah

terlimpahi hatinya dengan cahaya ketuhanan dengan berkumpulnya tabi‟in dengan sahabat yang harus

lama masa persahabatannya, inilah yang masuk akal. Lihat, Mah}mud „Ali> Fayyad, Metodologi

Penetapan Kes}ahi}han H{adi>s\, (Cet. I; Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), h. 16. 61

Ada banyak factor yang melatar belakangi pentingnya penelitian hadis, sebahagian kecil

diantaranya ialah: pertama, bahwa h}adi>s\ Nabi saw., merupakan sumber ajaran Islam yang kedua

setelah al-Qur‟an, dan Nabi Muh}ammad saw., sebagai pembawa risalah diberikan otoritas oleh Allah

swt., untuk menjelaskan pada umat manusia wahyu yang telah diterima dari Allah swt., dan

menjelaskan melalui hadisnya atau sunnah. Kedua, banyak hadis-hadis yang beredar dibeberapa kitab

hadis masih dipertanyakan keautentikannya disebabkan karena proses penghimpunan (tadwin)

h}adi>s\ dalam kitab-kitab hadis memakan waktu yang cukup lama sesudah Nabi saw., sekitar kurang

lebih 90 tahun setelah wafatnya beliau. Ketiga, adanya beberapa sekelompok orang-orang yang

sengaja membuata hadis-hadis palsu, karena ketidak senangannya pada umat Islam, sehingga ia

berusaha untuk mengaburkan berita-berita yang bersumber dari Nabi saw., disamping itu pula adanya

beberapa hadis Nabi yang diriwayatkan secara makna, dengan periwayatan secara makna mengundang

perbedaan dalam memahami maksud dan tujuan pendekatan tersebut. Lihat, Muh}ammad Sabir

Maidin, Ingkar Sunnah/H{adi>s\ I Dalam perspektif Historis, (Cet. I; Makassar: Alauddin University

Press, 2012), h. 84-85.

Page 60: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

57

Berdasarkan 40 jalur periwayatan yang peneliti teliti terdapat syahid dan mutabi,

karena ditemukan lebih dari satu periwayat pada tabaqat62

sahabat, yaitu Abi> Hurairah,

Abi> Syuraih, Ibn „Abba>s, „Abdulla>h bin „Amru>, Tihfah al-Gifa>ri> dan „A<isyah.

Sedangkan pada tingkat tabi‟in ditemukan lebih dari satu periwayat, yaitu Abi>

S{a>lih}, Sa‟i>d al-Maqburi>, Abi> Salamah, Na>fi‟ bin Jubair, Syihab, Abi> „Abdi al-

Rah}ma>n al-H{ubuli>, „Ajla>n, al-„Araj, „Alqamah bin „Abdi al-Muzanun, Ya‟isy, dan

Ummi „Amru>. Berikut skemanya:

62

Secara bahasa, kata t}abaqa>t berasal dari kata طبقyang berarti kelompok misalnya dalam

perkataan “t}abaqa>t min al-Na>s” yakni sekelompok manusia. Lihat, Muh}ammad bin Mukrim bin

„Ali> Abu> al-Fad}, Lisan al-„Arab, Juz X, (Cet. III; Bairu>t: Da>r S{a>dir, 1414 H), h. 210. Dari

definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa t}abaqat itu adalah kelompok beberapa orang yang hidup

dalam satu generasi atau satu masa dan dalam periwayatan atau isna>d yang sama atau sama dalam

periwayatan saja. Lihat, Sitti Asiqah „Us\man „Ali>, Peranan Perempuan dalam periwayatan

H{adi>s\ Abad I-III Hijriah, (Cet. I; Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 51.Para perawi

pada masa tertentu akan berbeda dengan rawi masa berikutnya. Untuk itu, para rawi memiliki

tingkatannya masing-masing sesuai pertemuan dengan gurunya. Diadakannya pembagian tersebut

berpegang pada sabda Nabi saw., bahwa “Kurun yang paling baik adalah kurunku, kemudian orang-

orang yang sesudah mereka.” H{adi>s\ inilah yang disinyalir melatar belakangi terbentuknya tingkatan

perawi. Dalam pembagian t}abaqat para rawi, para ulama hadis memiliki pendapat, diantaranya para

rawi yang tergabung dalam kelompok atau tingkatan tertentu terjadi karena adanya pertemuan,

menurut Endang Seotari, “perjumpaan” (suhbah) atau peristiwa tertentu. Berdasarkan perjumpaan

tersebut, para perawi terbagi pada t}abaqat sahabat, tabi‟in, tabi‟ al-Tabi‟in, tabi‟ al-Tabi‟ tabi‟in dan

seterusnya sampai akhir ulama muh}addis\i>nmutaqaddimin. Jadi penggolongannya sampai ulama

h}adi>s\ abad kedua dan ketiga hijriah. Selain itu, Ibnu Hajar al-Asqala>ni> membagi t}abaqa>t

berdasatkan kedekatan mereka dengan sanad atau kesamaan guru-guru dan masa mereka yang meliputi

12 t}abaqa>t. Lihat, Muh}ammad Yahya, Kaedah-Kaedah Periwayatan H}adi>s\, (Cet. I; Makassar:

Alauddin University Press, 2012), h. 178. Hampir seluruh ulama sepakat bahwa tabaqat adalah

sekumpulan orang yang sebaya dalam usia dan dalam menemukan guru. Lihat, Subhi al-S{alih,

Membahas Ilmu-Ilmu Hadis, (Cet. I; Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993,), h. 306.

Page 61: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

58

Page 62: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

59

D. Kritik Sanad

Kata naqdu نقد memiliki arti “kritik” yang juga diambil dari kata متيزي.

Sedangkan menurut istilah kritik berarti berusaha menemukan kekeliruan dan

kesalahan dalam rangka menemukan kebenaran. Kritik yang dimaksud di sini adalah

sebagai upaya mengkaji hadis Rasulullah saw untuk menentukan hadis yang benar-

benar datang dari Nabi Muhammad saw.63

Pada bagian ini dilakukan studi kritik terhadap sanad hadis yang diteiti dengan

menentukan salah satu jalur sanad di antara sekian banyak jalur sanad yang tertera

pada skema sanad hadis untuk di kritik secara cermat, selain sanad dari Imam

Bukhari dan Muslim.64

Tujuan melakukan kritik sanad ialah untuk membuktikan

apakah sanad tersebut memenuhi kriteria hadis shahih atau sebaliknya. Adapun

kriteria kritik sanad yaitu:

1. Bersambung sanadnya,

2. Perawi yang Adil dan

3. Perawi yang da>bit.

Adapun sanad yang akan diteliti oleh penulis ialah salah satu hadis yang telah

ditulis oleh Sunan Ibnu Majah yaitu sebagai berikut:

نافع بن , سع عمرو بن دينار, عن سفيان بن فيينة, قال: حدثنا أبو بكربن أب شيبةحدثنا أن نيب صل اهلل عليو وسلم قال: من كان يؤمن باهلل واليوم أب شريج اخلزاعي , عنجبييب

63

Bustamin M. Isa H.A. Salam, Metodologi Kritik Hadis, (Cet. I, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2004), h. 5. 64

Muhammad Abu> Syuhbah,Fi>Riha>b al-Sunnah al-Kutub al-Sittat al-Sahihan, (Kairo:

Majma‟ al-Buhu>t al-Isla>miyah, 1979), h. 43-45.

Page 63: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

60

االخرفليحسن إال جاره, ومن كان يؤمن باهلل واليوم االخرفليقرم ضيفو, ومن كان يؤمن باهلل 65واليوم االخرفليقل خيأوليسكت.)ق(.

Artinya:

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah

menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru bin Dinar dia

mendengar Nafi' bin Jubair mengabarkan dari Abu Syuraih Al-Khuza'i,

bahwa Nabi saw bersabda: "Barangsiapa beriman pada Allah dan hari Akhir

hendaknya ia berbuat baik terhadap tetangganya, dan barangsiapa beriman

kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia memuliakan tamunya, dan

barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia berbicara

baik atau diam."

Dalam rangkaian sanad hadis diatas, terdapat beberapa periwayat yang

menjadi objek kajian untuk mendapatkan keterangan terkait kualitas pribadi dan

kapasitas intelektual masing-masing, serta kemungkinan adanya ketersambungan

periwayatan dalam sanad tersebut.

Adapun periwayat sesuai yang telah digaris bawahi pada hadis di atas adalah

Abu Bakar bin Abi Syuaibah, Sufyan bin 'Uyainah, 'Amru bin Dinar, Nafi' bin Jubair

dan Abu Syuraih al-Khuza'i.

1. Ibnu Majah

Nama lengkapnya adalah Imam Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin

Majah al-Rabi‟ al-Qazwini, penyusun salah satu kitab sunan, yakni “Sunan Ibnu

Majah”.66

Ada juga yang menyebutnya Ibnu Ma>jah bernama lengkap Muhammad

bin Yazi>d al-Rabi‟i> maula>hum al-Qazwaini> Abu> „Abdulla>h Ibn Ma>jah al-

H{a>fiz{. Ia dilahirkan di Qazwin pada hari selasa tepatnya di bulan Ramadhan tahun

65

Abu Abdillah bimuhammad Ibnu Yasid al-Kaswini al- Syuhriyi> (Ibnu Majah), kitab Adab,

bab 33, t,t. 3765 H. h. 609. 66

H. AmboAsse, Ilmu Hadis pengantar memahami Hadis Nabi saw, Cet.I (Makassar:

Alauddin Press, 2010), h. 234.

Page 64: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

61

209 H,67

ada juga yang mengatakan beliau lahir pada tahun 207 H.68

Beliau berusia

sekitar 64 tahun dan wafat pada tahun 273 H ada pula yang mengatakan tahun 274 H.

Beliau pernah menuntut ilmu di Khura>sa>n, „Ira>q, H{ija>z, Mis{a>r, Sya>m,69

Bas{rah dan Bagda>d.70

Ibnu Majah dilahirkan di Qazwini pada hari selasa tepatnya dibulan

Ramadhan tahun 209 H.71

Wafat pada tanggal 22 Ramadhan 273 H, dia hidup pada

masa pemerintahan dinasti Abbasiyah, yakni pada masa pemerintahan Khalifah al-

Muqtadir (295 H / 908 M).72

Beliau meninggal dalam usia 74 tahun.73

Ibnu Majah seorang mukharrij yang mendapatkan pengakuan akan

kejujurannya, memiliki pengetahuan yang luas dan banyak menghafal hadis, dia

sangat mencintai ilmu pengetahuan, terutama tentang hadis dan periwayatannya.

Untuk mencapai cita-citanya dia berusaha keras mencari dan mengumplkan hadis

Nabi saw. Dengan melakukan lawatan kebeberapa negeri, seperti ke Irak, Hijaz,

Syam, Mesir, Basrah dan kota-kota lainnya dan berguru pada ulama hadis yang

ditemuinya.74

Adapun nama-nama Gurunya antara lain: Muh{ammad bin S{abba>h{ al-

Jarjara>iy,75

„Ali> bin Muh{ammad al-T{ana>fisiy al-H{a>fiz\, Jaba>rah bin Muglis,

67Jama>l al-Di>n Abi> al-H{ajja>j Yu>suf al-Mizzi>, Tahz\i>b al-Kama>l, Juz XXVII

(Beirut: Muassasah al-Risa>lah, 1996), h. 40.

68Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, h. 264.

69Ahmad bin „Ali bin H{ijr Abu> al-Fad{l al-„Asqala>ni> al-Sya>fi‟i>, Tahz{i>b al-

Tahz{i>b, Juz IX(Beirut: Da>r al-Fikr, 1984), h. 468.

70Khaer al-Di>n al-Zarkali>, Al-A‟la>m Li al-Zarkali>, Juz VII (Beirut: Da>r al-„Ilm, 1980), h. 144.

71Jama>l al-Da>n Abi> al-H{ajja>j Yu>suf al-Mizziy, Tahz{i>b al-Kama>l, Juz 27 (Beirut:

Muassasah al-Risa>lah, 1996), h. 40. 72

Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, jilid II (Bairut: Maktabah al Ma‟rif, 2008), h. 230. 73

Ibn Kasir,al-Bida>yah wa al-Niha>yah, jilid II (Beirut: Maktabah al-Ma‟arif, 1996), h. 52 74

Ibnu Ahmad Alimin, tokoh dan ulama Hadis (Sidoarjo: Mashum,2008), h. 230. 75

Jama>l al-Da>n Abi> al-H{ajja>j Yu>suf al-Mizziy, op. cit., Juz 35, h. 290.

Page 65: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

62

Mus{„ab bin „Abdulla>h al-Zabi>riy, Suwaid bin Sa‟i>d, „Abdulla>h Mu‟a>wiyah

al-jamh{iy, Muh{amma>d bin Ramh{, Muh{amma>d bin „Abdulla>h bin Numair,

Abi> Bakr bin Abi> Syaibah dan lain-lain.76

Ibnu Majah mulai belajar sejak usia remaja dan menekuni bidang hadis pada

usia 15 tahun, oleh seorang guru yang bernama Ali bin Muhammad al-Tanafasi

(wafat 233 H), karena bakat dan minatnya pada bidang hadis yang mendorong dirinya

berkunjung ke beberapa negeri seperti yang telah disebutkan diatas.77

Dengan lawatannya ke negara-negara tetangga yang mempertemukan dirinya

dengan para ulama hadis diantaranya: Abu Bakar bin Abi Syaibah, Muhammad bin

Abdullah bin Numayr, Hisyam bin Ammar, Ahmad bin Azhar, Basyar bin Adam,

Imam Malik dan al-Lays. Kemudian ulama yang meriwayatkan hadis dari dirinya,

antara lain Ishaq bin Muhammad, Ali bin Ibrahim bin Salamah al-Qattan, Ahmad bin

Ibrahim, Muhammad bin Isa al-Abhari, Abu Hasan al-Qattan dan Sulaiman bin Yazid

al-Qazwini.78

Penilaian ulama terhadap dirinya Abu> Ya‟la al-Khalifi al-Qazwini berkata:

bahwa Ibnu Majah adalah orang yang terpercaya dan disepakati kejujurannya oleh

ulama kritikus hadis, sehingga pendapatnya banyak diperpegangi, memiliki

pengetahuan luas dan banyak menghafal hadis Nabi saw. Al-Zaha>bi> dalam

kitabnya Tazkiratul Huffa>z melukiskan bahwa Ibnu Ma>jah adalah seorang ahli

hadis dan mufassir, dia menulis Kitab sunan dan termaksud ahli hadis kenamaan di

negerinya, Muhammad bin Ya>zid menyebutkan bahwa dia seorang ulama yang

masyhur dengan kitab sunannya.79

76

Al-Z}ahabiy, Siyar A‟la>m al-Nubala>‟, Juz 13 (Beirut: Muassasah al-Risa>lah, 1993), h. 277. 77

H. Ambo Asse, ilmu hadis pengantar memahami hadis Nabi saw. h. 234-235. 78

H. Ambo Asse, ilmu hadis pengantar memahami hadis Nabi saw., h. 234. 79

H. Ambo Asse, ilmu hadis pengantar memahami hadis Nabi saw. h. 235.

Page 66: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

63

2. Abu Bakar bin Abi Syaibah

Nama lengkapnya adalah Abdillah bin Muhammad bin Ibrahim bin Abi

Syaibah Takdim.80

Beliau wafat pada bulan Muharram81

pada tahun 235 H82

, semasa

hidupnya tinggal di Ku>fah.83

Di antara gurunya adalah Qutaibah bin Sa‟id bin al-Ra>zi>, Mu‟a>wiyah bin

al-D}ariri>, Muh}ammad bin Ish}aq, Muh}ammad bin Sa>biq, Muh}ammad bin

Fud}ail, Yu>nus bin Muhammad, dan Muh}ammad bin Hisya>m, sementara murid-

muridnya adalah al-Bukha>ri>, Abu> Da>wud, Ibn Ma>jah, Abu> Ya‟la> al-

Mausuli>, Ah}mad bin H}ambal, Ba>qi> bin Makhlad al-Andalusi>, „Abba<s bin

Muh}ammad al-Dauri>, „Abdulla>h bin Muh}ammad bin Abi> al-Dunya> dan lain-

lain.84

Adapun muridnya yaitu Abu> Zur‟a>h, al-Bukhari, Muslim, Abu> Daud, ibn

Majah.85

Pendapat ulama Abdurrahman Abdullah bin Ahmad bin Hambal dalam

kitabnya berkata Abu> Bakar bin Abi Syaiba>h menilainya S}ud}u>q.86

begitu juga

dengan Pandangan ulama mengenai Abu> Bakr yaitu Sail Abi> „Anhu berkata

80

Abu> Fadli Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Abi Hajr al-Asqalani, Tahzibu> al-Tahzib,

juz 12, Cet,I,(Hindi: Dairatul ma‟arif nidamiyah, 1326), h. 26. 81

Al-Suyu>t{iy, T{abaqa>t al-H{uffa>z{, Juz 1(diambil dari CD-ROOM al-Maktabah al-

Sya>milah), h. 36. 82

Abi> Ahmad Abdulla>h bin „Adi> al-Jarja>ni>, al-Ka>ml, Juz 1, Cet;1, (Da>r al-Fikr lil

T{aba>‟ah wa al-Nasyir wa al-Tawazai‟, t.th), h. 120. 83

Al-S{afdi>, al-Wa>fi> bi al-Wafaya>t, juz 5(diambil dari CD-ROOM al-Maktabah al-

Sya>milah), h. 462.

84Abu>Muh{ammad bin Mah}mu>d bin Ah}mad bin Mu>sa> al-Gaitabi>, Maga>ni> al-

Akhya>r fi> Syarh Usa>mi>Rija>l Ma‟a>ni>al-As}a>r, juz II, (Cet.I; Beiru>t : Da>r al-Kutub al-

„Arabiyyah 2006), h. 130. Lihat juga: Muhammad bin Abd al-Rah}ma>n al-Maghrawi>, Mausu>‟ah

Mawa>qif al-Salaf fi> al-„Aqi>dah wa al-Manhaj wa alTarbiyah, juz III, (Mesir: al-Nubala>‟ li al-

Kita>b, t.th.,), h. 436. 85

Syamsu> ad-Din Abu> Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Usman kaima>h Zuhbiy>i,

Tazkiratu>l Hifada>h, juz 2, Cet. I, (Bairut-Libanon: Da>rul kitab Alimiya>ti, 1998), h. 16. 86

Abu> Muhammad Abdurrahman bin Muhammad bin Idris bin Mansu>r Tamimi>h, Al-Jarh

wa Ta‟di>l, juz 5, Cet.I, (Bairut: Ta>ba>t Majelis Daira>h al-Ma‟rifa> al-Utsman, 1952), h.160.

Page 67: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

64

tsiqa>h.87

begitupun juga yang dikatakan Ibn Hanbal s}adu>q karena dia menyukai

keadaan saudaranya Utsma>n, al-„Ajali> berkata tsiqah.88

Al-Khalili> berkomentar

akan integeritas dan intelegensi Ibn Abi> Syaibah adalah S}iqah, Abu> Ha}>tim

menilainya S}udu>q, al-„Aqi>li> dan S}alih al-T}ara>bilisi> berkata Laisa bihi Ba‟s,

Muslim bin Qa>sim al-Andalu>si> berkata berkata, beliau adalah penduduk Kufah

yang S}iqah.89

Berdasarkan dari data yang diperoleh selanjutnya menyimpulkan dalam 3

kaedah kes{ahihan hadis, Ketersambungan sanad, rawi dhabit dan rawi yang adil:

a. Ketersambungan sanad antara Ibn Ma>jah dengan Abu> Bakr bin Syaibah dilihat

dari tahun wafat keduanya. Yaitu Ibn Ma>jah 273 H dan Abu> Bakr 235 H, hal

ini sangat memungkinkan untuk bertemu.

b. Kemungkinan untuk bertemu dilihat dari Negara, yaitu dimana keduanya tinggal

dan kemana saja menuntut ilmu. Ibn Ma>jah yang pada saat itu selalu meniti

jalan dalam menuntut ilmu dan salah satu dari negeri yang pernah ia kunjungi

adalah Iraq (Baghdad, Kufah dan lain-lain), sedangkan Abu> Bakr bertempat

tinggal di Ku>fah. Jadi, besar kemungkinan keduanya bisa bertemu.

c. Kemungkinan bertemu selanjutnya dilihat dari segi guru muridnya. Berdasarkan

dari data yang diperoleh Ibn Ma>jah merupakan murid dari Abu> Bakr Bin

Syaibah. Jadi kemungkinan bertemu lebih kuat lagi.

d. Penilaian Ulama mengenai keduanya yaitu keduanya rawi yang s}iqah.

e. Sigatnya yaitu حدثنا .

87

Al-Ima>m al-Hafi>z} Sekh al-isla>m al-Ra>zi>, Al-Jarh wa al-Ta‟di>l, Juz 1, Cet I(Beirut:

Libanon), h. 219. 88

Al-S{afdi>, al-Wa>fi> bi al-Wafaya>t, juz 5(diambil dari CD-ROOM al-Maktabah al-

Sya>milah), h. 462.

89Abu> al-Fad}l Ah}mad bin Ah}mad bin „Ali> bin bin Muh}ammad al-„Asqala>ni>,

Tahz|i>b al-Tahz|i>b, Cet, I; Hindia: Mat}ba‟ah Da>irah, Juz 1, h.136

Page 68: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

65

3. Sufyan bin 'Uyainah

Nama lengkap Sufya>n bin „Uyainah adalah Sufya>n bin „Uyainah bin Abi>

„Imra>n Maimun al-Hila>li>, Abu Muh{ammad al-Ku>fa>. Kunniyahnya adalah

Abu> „Imra>n, adapula yang mengatakan Abu>Muh{ammad. Lakabnya al-Hila>li>,

al-Ku>fa>, al-Makki>, ia berdomisili di Mekah. Sufya>n bin „Uyainah dilahirkan di

Ku>fah pada pertengahan Sya‟ban tahun 107 H dan wafat pada hari sabtu Jumadil

Akhir adapula yang mengatakan bulan Rajab tahun 198 H .90

Guru-guru S{ufya>n sangat banyak, di antaranya: Ziya>d bin „Ila>qah, al-

Zuhri>, Kiba>r,91

Ibra>hi>m bin „Uqbah, Ibra>hi>m bin Muh{ammad bin Muntasyir,

Abi> al-Jawwa>b al-Ah{was} bin Jawwa>b, Ish{a>q bin Sa‟i>d bin „Amr bin Sa‟i>d

bin al-„A<s}, Isra>‟il Abi> Mu>sa> dan lain-lain.92

Tidak hanya memiliki guru yang sangat banyak ia juga mempunyai seorang

murid yang sangat banyak jumlahnya, di antaranya: Muh{ammad bin Salla>m al-

Bi>kandi>, Muh{ammad bin S{abba>h{ al-Dula>bi> al-Bazza>z, Muh{ammad bin

S{abba>h{ al-Jarjara>i>, Muh{ammad bin „A<s{im al-As}baha>ni>, Muh{ammad

bin „Abba>d al-Makki>, Abu> Mu>sa> Muh{ammad bin al-Mus|nna>, Muh{ammad

bin Mans}u>r al-Jawwa>z al-Makki> dan lain sebagainya.93

Al-„Ijli> menilainya s\iqah dan ia tetap berpegang teguh kepada hadis.

Begitupula dengan Ibn Sa‟id menilainya s\iqah, kas\i>r al-h{adi>s\, dan h{ujjah,

90Abi> „Abba>s Syams al-Di>n Ah{mad bin Muh{mmad bin Abi> Khalka>n, Wafiya>t al-

A‟ya>n, Juz II (Beirut: Da>r S{a>dir, t.th), h. 393.

91Syam al-Di>n Abu> „Abdilla>h Muh}ammad bin Ah}mad bin „Us\ma>n bin Qaima>z al-

Z|aha>bi>, Al-„Abr Fi> Khabr min Gabr, Juz I (Beirut: Da>r al-Kutub al-„Ilmiyyah, t.th), h. 61.

92S{afiyyu al-Rah{ma>n al-Muba>kifu>ri>, Al-Rija>l Li S{ah{i>h{ Musli>m al-Ausat{, Juz

I (India: Mujma‟ al-H{adi>s| bi Mura>di> A<ba>d, t.th), h. 443.

93Jama>l al-Da>n Abi> al-H{ajja>j Yu>suf al-Mizzi>, Tahz{i>b al-Kama>l, Juz XI, h. 187.

Page 69: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

66

sedangkan Ima>m Abu> H{a>tim al-Ra>zi> menilanya h{ujjah „ala> al-

muslimi>n.94

Merujuk kepada komentar ulama yang penilaiannya seperti yang

tercantum di atas maka tidak diragukan lagi kualias dan kapasitasnya dalam

meriwayatkan hadis.

4. 'Amru> bin Di>na>r

Nama lengkapnya adalah „Amru> bin Di>na>r al-Makki>, dengan nama

kunniah Abu> Muh}ammad al-As\ram.95

Dia merupakan penduduk asli Mekkah

berdasarkan keterangan kunniah yang dimilikinya. Di antara guru-gurunya yang

tecatat dalam sejarah adalah Muh}ammad ibn Qais al-Madani>, Muh}ammad ibn

Ka‟ab al-Qaraz\i>, Muh}ammad ibn Muslim ibn Syiha>b al-Zuhri>, al-Musawwir

ibn Mukhrimah, Na>fi‟ ibn Jubair ibn Mut}‟im, Hisya>m ibn Yah}ya> ibn „A<s},

Hila>l ibn Ya>saf, Wahab ibn Munabbih, Yah}ya> ibn Ju‟dah ibn Hubairah, Abi>

Sala>mah ibn „Abd al-Rah}ma>n ibn „Auf, dan lain-lain. Sementara murid-murid

yang pernah berguru kepada „Amru> ibn Di>na>r adalah Da>wud ibn Qais al-Farra>,

Ru>h} ibn al-Qa>sim, Zakariyya> ibn Ish}aq ibn al-Makki>, Zam‟ah ibn S}a>lih},

Sa‟i>d ibn Basyi>r, Sufya>n al-S|auri>, Sufya> ibn „Uyainah, Sali>m ibn H}ayya>n

Sulaima>n ibn Kas\i>r, Syu‟bah al-H}ajja>j, „Abdulla>h ibn Badi>l dan lain-

lainnya.96

94S{afiyyu al-Rah{ma>n al-Muba>kifu>ri>, Al-Rija>l Li S{ah{i>h{ Musli>m al-Ausat{, Juz

II, h. 60-61.

95Yu>su>f ibn „Abd al-Rah}ma>n ibn Yu>su>f, Tahz\i>b al-Kama>l fi> Asma> al-Rija>l,

Juz 8 (Cet. I; Beiru>t: Muassasah al-Risa>lah, 1980 M/ 1400 H), h. 5

96Yu>su>f ibn „Abd al-Rah}ma>n ibn Yu>su>f, Tahz\i>b al-Kama>l fi> Asma> al-Rija>l,

Juz 8, h. 22.

Page 70: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

67

Menurut literatur sejarah menyebutkan ia lahir tahun 46 H dan diperkirakan

meninggal tahun 126 H.97

Al-„Ijli> menilainya sebagai orang yang s\iqah,98

Abu> Zur‟ah berkata dia

adalah orang Mekkah yang s\iqah.99

Muh}ammad ibn „Ali> al-Jauzaja>ni> berkata

meskipun „Amru> ibn Di>na<r seorang pembantu atau budak tapi Allah

memuliakannya dengan ilmu.100

5. Nafi' bin Jubair

Nama lengkapnya adalah Na>fi‟ ibn Jubair ibn Mut}‟im ibn „Adi> ibn Naufal

ibn „Abd al-Mana>f al-Qurasyi> al-Naufa>li>. Di antara kunniahnya adalah Abu>

Muh}ammad ada juga memanggilnya Abu> „Abdillah>.101

Di antara guru-guru yang

menjadi sumber periwayatan yang dilakukan olehnya adalah Mu‟az\ ibn „Abd al-

Rah}ma>n al-Taimi>, al-Mugi>rah ibn Syu‟bah, Abi> Syuraih} al-Khuza>‟i>, Abi>

„Ubaidah ibn „Abdilla>h ibn Mas‟u>d, Abi> Mas‟u>d al-Ruzaqi>, Abi> Hurairah,

„A>isyah, Ummu Salamah dan lain-lainnya. Sementara murid-muridnya adalah

„Urwah ibn Zubair, „Umar ibn „At}t}a> ibn Abi> al-Khiwa>r, „Amru> ibn Di>na>r,

„Amru> ibn „Abdilla>h ibn Ka‟ab ibn Ma>lik, al-Qa>sim ibn „Abba>s, Muh}ammad

97Muh}ammad ibn H}ibba>n ibn Ah}mad ibn H}ibba>n ibn Muaz\ ibn Muaz\ ibn H}ibba>n,

al-S\iqa>t, Juz 5(Cet. I; Hindia:Da>irah al-Ma‟a>rif, 1973 M/ 1393 H), h. 165.

98Abu> al-H}asan Ah}mad ibn „Abdilla>h ibn S}a>lih} al-„Ijli> al-Ku>fi>, Ta>ri>kh al-

S}iqa>t, (Cet. I; Da>r al-Ba>z: 1984 M/ 1405 H), h. 363.

99Abu> Muh}ammad „Abd al-Rah}ma>n ibn Muh}ammad ibn Idri>s ibn al-Munz\ir al-

Tami>mi>, al-Jarh wa al-Ta‟di>l , Juz 6(Cet. I; Beiru>t : Da>r Ih}ya> al-Tura<s\ al-„Arabi>, 1952 M/

1271 H), h. 231.

100Yu>su>f ibn „Abd al-Rah}ma>n ibn Yu>su>f, Tahz\i>b al-Kama>l fi> Asma> al-Rija>l,

Juz 8, h. 9.

101Yu>su>f ibn „Abd al-Rah}ma>n ibn Yu>su>f, Tahz\i>b al-Kama>l fi> Asma> al-Rija>l,

Juz 29, h. 272.

Page 71: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

68

ibn Sauqah, Muh}ammad ibn Muslim ibn Syiha>b al-Zuhri>, Abu> al-Zubair ibn

Muslim al-Makki>, Muslim Abi> Hurrah dan lain-lainnya.102

Dia merupakan periwayat hadis yang berada pada golongan tabi>‟i>n. Terkait

sumber data kematiannya ditemukan keterangan bahwa dia meninggal pada masa

pemerintahan Sulaima>n ibn „Abd al-Ma>lik ada juga mengatakan pada masa akhir

pemerintahan Sulaima>n ibn „Abd al-Ma>lik.Secara sepesifik, bahwa dia meninggal

tahun 99 H.103

Al-„Ijli> menilainya integritas dan inteligensi tergolong sebagai

s\iqah.104

Begitu pula Abi> H}a>tim menilainya sebagai orang Madinah yang

s\iqah.105

„Abd al-Rah}ma>n ibn Yu>suf menilainya s\iqah masyhu>r.106

Berdasarkan informasi dari kedua perawi di atas memberi keterangan bahwa

„Amru> bin Di>nar sebagai murid telah melakukan transformasi hadis kepada Na>fi‟

ibn Jubair sebagai guru. Sebab jika ditinjau dari aspek jarak lahir murid yakni 46

tahun ditambah dengan usia menimal meriwayatkan hadis maka ada waktu sekitar 38

tahun terjadinya transmisi hadis. Data lain yang mendukung keterangan tersebut

adalah bahwa dalam daftar nama guru dan murid masing-masing mencantumkan

102Yu>su>f ibn „Abd al-Rah}ma>n ibn Yu>su>f, Tahz\i>b al-Kama>l fi> Asma> al-Rija>l,

Juz 29, h. 273-274.

103Yu>su>f ibn „Abd al-Rah}ma>n ibn Yu>su>f, Tahz\i>b al-Kama>l fi> Asma> al-Rija>l,

Juz 29, 276.

104Abu> al-H}asan Ah}mad ibn „Abdilla>h ibn S}a>lih} al-„Ijli> al-Ku>fi>, Ta>ri>kh al-

S}iqa>t, Juz 2, h. 308.

105Abu> Muh}ammad „Abd al-Rah}ma>n ibn Muh}ammad ibn Idri>s ibn al-Munz\ir al-

Tami>mi>, al-Jarh wa al-Ta‟di>l , Juz 8, h. 451.

106Yu>su>f ibn „Abd al-Rah}ma>n ibn Yu>su>f, Tahz\i>b al-Kama>l fi> Asma> al-Rija>l,

Juz 29, h. 275.

Page 72: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

69

nama. Begitu pula integritas dan inteligensinya diakui oleh para ulama dengan

penilain s\iqah.

6. Abu Syuraih al-Khuza'i

Nama lengkapnya adalah Khuwailid ibn „Amru> ibn S}akh ibn „Abd al-

„Uzza> ibn Mu‟a>wiyah ibn Muh}tarisy ibn „Amru> ibn Zamma>n ibn „Adi> ibn

„Amru> ibn Rabi>‟ah. Dia merupakan sahabat yang masuk Islam pada hari Fath}

Mekkah.107

Dia merupakan sahabat yang langsung meriwayatkan hadis kepada Nabi saw.

dan termasuk kepada „Abdilla>h ibn Mas‟u>d. Sementara periwayat hadis yang

meriwayatkan hadis kepada adalah Sa‟i>d al-Muqbiri>, Sufya>n ibn Abi> al‟Auja>,

Na>fi‟ ibn Jubair ibn Mut}‟im, Abu> Sa‟i>d al-Muqbiri>. Muh}ammad ibn Sa‟id

mengatakan bahwa Abi> Syuraih} meninggal tahun 68 H di Madinah dan ia termasuk

sahabat yang banyak meriwayatkan hadis dari Nabi saw.108

Setelah melakukan penelitian terhadap sanad hadis yang menjadi objek kajian dengan

mengamati keterangan-keterangan diatas terkat kualitas pribadi dan kapasitas masing-masing

periwayat, serta kemungkinan adanya ketersambungan periwayatan dalam jalur sanad

tersebut, maka peneliti menyimpulkan bahwa dari sinilah dilihat bahwa perawi yang

pertama yaitu ibnu Majah sampai pada Abu Syuraih al-Khuza'i.

Peneliti melihat semua periwayat memiliki ketersambungan sanad dari jalur tersebut

memenuhi kriteria hadis shahih yakni, Sanadnya bersambung, Sifat para

periwayatnya memenuhi kriteria „Adalah dan Para periwayatnya dinilai dabit.

107Yu>su>f ibn „Abd al-Rah}ma>n ibn Yu>su>f, Tahz\i>b al-Kama>l fi> Asma> al-Rija>l,

Juz 33, h. 401.

108Yu>su>f ibn „Abd al-Rah}ma>n ibn Yu>su>f, Tahz\i>b al-Kama>l fi> Asma> al-Rija>l,

Juz 33, h. 401.

Page 73: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

70

E. Kritik Matan

Pada metode kritik matan, ada beberapa hal yang mesti dilewati untuk sampai

kepada kesimpulan apakah matan tersebut sahih atau tidak, maka sangat perlu

mengetahui terhindar atau tidaknya matan tersebut dari sya>z\109

atau illat. Adapun

karesteristik untuk mengetahui sya>z\ yang terdapat dalam sebuah hadis110

yaitu

sebagai berikut:

1. Sanad hadis bersangkutan menyendiri.

2. Matan hadis bersangkutan bertentangan dengan matan hadis yang sanadnya

lebih kuat.

3. Matan hadis bersangkutan bertentangan dengan al-Qur‟an.

4. Matan hadis bersangkutan bertentangan dengan akal.

5. Matan hadis bersangkutan bertentangan dengan fakta sejarah.

Sedangkan karekteristik untuk mengetahui illat yang terdapat dalam sebuah

matan hadis adalah sebagai berikut:

1. Sisipan/idraj yang dilakukan oleh perawi siqah pada matan.

109

Sya>z\ ialah satu hadis yang diriwayatkan oleh rawi kepercayaan, tetapi matannya atau

sanadnya menyalahi riwayat orang yang lebih patut (kuat) dari padanya. Lihat, A. Qadir hasan, Ilmu

Mus}t}a>lah H{adi>s\, (Bandung: Diponegoro, 2007), h. 188.Ulama berbeda pendapat tentang

pengertian sya>z\.secara garis besar adalah tiga pendapat yang yang menonjol. Al-Sya>fi„i>

berpandangan bahwa sya>z\ adalah suatu hadis yang diriwayatkan seorang s\iqah tetapi bertentangan

dengan hadis yang diriwayatkan orang yang lebih s\iqah atau banyak periwayat s\iqah. Al-H{a>kim

mengatakan bahwa sya>z\ adalah hadis yang diriwayatkan orang s\iqah dan tidak ada periwayat s\iqah

lain yang meriwayatkannya, sedangkan Abu> Ya„la> al-Khali>li> berpendapat bahwa sya>z\ adalah

hadis yang sanadnya hanya satu macam, baik periwayatnya bersifat s\iqah maupun tidak. Lihat,

Syuhudi Ismail, Kaedah Kesahihan Hadis, (Cet. II; Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1999), h. 140.Menurut

Imam Syafi>‟i>syaz\ adalah hadis yang diriwayatkan oleh orang s\iqah, tetapi orang-orang yang s\iqah

lainnya tidak meriwayatkan hadis itu. Lihat, Abu> „Abdilla>h al-H{a>kim Muh}ammad bin

„Abdilla>h Muh}ammad H{amdu>yah bin Nu‟i>m bin al-H{akim, Ma‟rifah „Ulu>m al-H{adis\, Juz I,

(Cet. II; Bairu>t: Da>r al-Kutub al-„Alamiyah, 1977), h. 119. 110

Arifuddin Ahmad, Paradigma Baru Memahami Hadis Nabi (Cet. I: Jakarta: Renaisan,

2005 M.), h. 117. Bandingkan dengan Kamaruddin Amin, Menguji Kembali Keakuratan Metode Kritik

Hadis (cet. I; Jakarta: Hikmah, 2009), h. 58.

Page 74: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

71

2. Penggabungan matan hadis, baik sebagian atau seluruhnya pada matan hadis

yang lain oleh perawi siqah.

3. Ziyadah yaitu penambahan satu lafal atau kalimat yang bukan bagian dari

hadis yang dilakukan oleh perawi tsiqah.

4. Pembalikan lafal-lafal pada matan hadis/inqilab.

5. Perubahan huruf atau syakal pada matan hadis (al-tahrif atau al-tash{if).

6. Kesalahan lafal dalam periwayatan hadis secara makna.

Proses kritik matan untuk lebih membuktikan kefalidan lafal-lafal matan

hadis, maka perlu penelusuran lebih lanjut untuk mengetahui apakah matan tersebut

terhindar dari illat atau tidak, sehingga untuk sampai pada hal yang tersebut perlu

melalui kaidah-kaidah yang disebut dengan kaidah minor yang terhindar dari illat111

sebagai berikut:

a) Terhindar dari inqilab

Inqilab112

adalah keterbalikan lafal matan hadis, karena lafal yang secara

umum biasanya berada diawal matan, ternyata pada lafal hadis yang lain berada

ditengah atau diakhir matan hadis. Salah satu contohnya ialah pada riwayat al-

Bukhari pada satu hadis mendahulukan lafal من كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر فال ي ؤذ

111Illat adalah sebab-sebab yang samar/tersembunyi yang dapat menyebabkan kecacatan

sebuah hadis yang kelihatannya selamat dari berbagai kekurangan. Lihat: Muhammad „Ajja>j al-

Khat}i>b, Us}u>l al-H}adi>s\ (Beirut: Da>r al-Fikr, 1409 H./1989 M.), h. 291.Illah merupakan

ungkapan yang mengindikasikan adanya suatu penyebab tak terlihat yang selalu menganggu pada

sebuah hadis. Lihat, Arifuddin Ahmad, Qawaid al-Tahdis, (Cet. I; Makassar: Alauddin Press, 2013), h.

140.Illat artinya penyakit atau sesuatu yang menyebabkan kesahihan hadis yang ternodai.Illat yang ada

pada suatu hadis tidak tampak secara jelas melainkan samar-samar, sehingga sulit ditemukan, kecuali

oleh ahlinya. Lihat, „Abdu al-Rah}ma>n dan Elan Sumarna, Metode Kritik H{adi>s\, (Cet. I;

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 15. 112

Menurut bahasa kata „inqila>b‟ adalah isim maf‟ul dari kata „Qalb‟ yang berarti

memalingkan sesuatu dari satu sisi kesisi yang lain atau membalik sesuatu dari bentuk semestinya.

Lihat, Abu> al-H{usain Ah}mad ibn Fa>ris ibn Zakariya>, Mu‟jam Maqa>yis al-Lugah, Juz V,

(Beirut: Da>r al-Fikr, 1399 1979), h. 17.Lihat juga, Syaikh Manna al-Qatt\a>n diterjemahkan Mifd{al

Abdu al-Rah}ma>n, Pengantar Studi Ilmu Hadis, h. 156.

Page 75: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

72

من كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر dan pada hadis yang lain menggunakan awal lafal جاره dan masih banyak riwayat lain yang mengalami keterbalikan awal lafal ف ليكرم جاره،

akan tetapi tidak sampai mempengaruhi keabsahan lafal hadis.

b) Terhindar dari idraj

Idraj adalah sisipan yang terdapat dalam sebuah matan hadis, baik itu berupa

perkataan perawi maupun hadis lain yang tidak dapat dipisahkan dari matan hadis

karena tidak adanya keterangan untuk tidak menggabungkanya.

c) Ziyadah

Ziyadah adalah sebuah tambahan lafal atau pun kalimat (pernyataan) yang

terdapat pada matan, tambahan itu dikemukakan oleh periwayat tertentu sedangkan

periwayat lainnya tidak meriwayatkannya.113

Tambahan tersebut dapat berpengaruh

pada matan jika merusak maknanya.Namun, dalam penelusuran yang dilakukan

peneliti tidak didapatkan ziyadah.

d) Musahhaf/muharraf

Musahhaf/Muharraf adalah perubahan huruf atau syakal dalam matan hadis.

e) Nuqsan

Nuqsan adalah pengurangan lafal matan hadis, sehingga dapat berpengaruh

pada makna hadis.

Berdasarkan kaidah minor yang terhindar dari illat yang telah dikaji peneliti,

maka dapat disimpulkan bahwa hadis di atas mengandung nuqsan, idraj, inqilab dan

musahhaf/muharraf. Namun demikian, perubahan maupun penambahan yang

terdapat dalam matan tidak merubah makna hadis.

Meneliti kandungan matan hadis

113

Nu>r al-Di>n Muh}ammad „Itr, Manhaj al-Naqd Fi> „Ulu>m al-H{adi>s\, Juz I, (Cet. II;

Su>riyah: Da>r al-Fikr, 1997), h. 425.

Page 76: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

73

Penelitian kandungan matan bertujuan untuk mengidentifikasi apakah dalam

matan terdapat syaz atau tidak. Contoh sederhananya adalah pakaian berwarna putih

(al-Bayad}). Sesungguhnya adalah lebih baik jika mengatakannya dengan lafal al-

Baid. Karena bertentangan penafsirannya dengan al-bayad yang berarti adalah

pakaian yang terbuat dari kain berwarna putih, jika disesuaikan dengan makna hadis

pakailah oleh kalian pakaian berwarna putih, yakni pakaian yang terbuat dari kain

berwarna putih.114

Demikianlah penjelasan singkat mengenai kandungan matan. Selanjutnya

untuk membuktikan apakah dalam matan hadis tersebut mengandung syaz atau tidak,

maka perlu melakukan penelusuran terhadap langkah-langkah yang dikenal dengan

kaidah minor terhindar dari syaz yaitu sebagai berikut:

1) Tidak bertentangan dengan ayat al-Qur‟an

QS. An-Nisa: 36

رذيالقربىوالارالنبوالواعبدوااللهوالتشركوابشيئاوبالوالدينإحساناوبذيالقربىواليتامىوالمساكينوالابيلوماملكتأيانكمإناللهاليبمنكان احببالنبوابنالس ختاالفخورا.ص

Terjemahnya:

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan

sesuatupun.dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat,

anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang

jauh dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.115

2) Tidak bertentangan dengan hadis sahih

ث نا داود ي عن ث نا عبد اللو بن مسلمة بن ق عنب حد ابن ق يس عن أب سعيد مول عامر حدشوا وال بن كريز عن أب ىري رة قالقال رسول اللو صلى اللو عليو وسلم ال تاسدوا وال ت ناج

114

Abu> Zaka>riyya> Muh}yi> al-Di>n Yah}ya> bin Syarf al-Nawawi>, Mu‟jam Syarah}

Muhaz\zab, Juz IV, (Da>r al-Fikr), h. 538. 115

Kementerian Agama RI, al-Qur‟an dan terjemahan, (Cet.1, Bandung, 2012), h. 84.

Page 77: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

74

ض وكونوا عباد اللو إخوانا المسلم أخو ت باغضوا وال تداب روا وال يبع ب عضكم على ب يع ب ع سب المسلم ال يظلمو وال يذلو وال يقره الت قوى ىاىنا ويشي إل صدره ثالث مرات ب

ر أن يقر أخاه المسلم كل ال 116مسلم على المسلم حرام دمو ومالو وعرضو امرئ من الشArtinya:

Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah

menceritakan kepada kami Dawud yaitu Ibnu Qais dari Abu Sa'id budak

'Amir bin Kuraiz dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu

'alaihi wasallam bersabda: 'Janganlah kalian saling mendengki, saling

memfitnah, saling membenci, dan saling memusuhi. Janganlah ada

seseorang di antara kalian yang berjual beli sesuatu yang masih dalam

penawaran muslim lainnya dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang

saling bersaudara. Muslim yang satu dengan muslim yang lainnya adalah

bersaudara tidak boleh menyakiti, merendahkan, ataupun menghina. Takwa

itu ada di sini (Rasulullah menunjuk dadanya), Beliau mengucapkannya

sebanyak tiga kali. Seseorang telah dianggap berbuat jahat apabila ia

menghina saudaranya sesama muslim. Muslim yang satu dengan yang

Iainnya haram darahnya.hartanya, dan kehormatannya.

3) Tidak bertentangan dengan akal sehat

Sikap menghargai orang lain merupakan nilai manusia yang terbaik di dunia

yang tidak ternilai harganya. Di manapun dan kemanapun manusia itu bepergian, jika

selalu selalu mengedepankan sikap menghormati dan menghargai orang lain, maka

hati orang lain akan terbuka dan akan berbalik menghormati.

Penghormatan tidak dapat dibangun dengan ancaman dan kekerasan. Ketaatan

dan rasa hormat memiliki sesuatu yang sama, tetapi berbeda. Rasa hormat hanya ada

dalam hubungan yang dibangun di atas saling pengertian dan kebajikan.

4) Tidak bertentangan dengan fakta sejarah

Masyarakat adalah suatu bentuk kehidupan bersama antar manusia, sehingga

menimbulkan pengakuan dan pandangan yang sama tentang nilai-nilai kehidupan

116Muslim bin al-H{ajja>j Abu> al-H{asan al-Qusyairi> al-Naisa>bu>ri>, S{ah}i>h Muslim,

Juz VI, h. 1986.

Page 78: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

75

atau norma-norma tertentu. Banyak kisah yang menunjukkan bahwa Islam menggapai

kejayaan karena kerjasa dari semua pihak, bahkan ada kisah bahwa Rasulullah selalu

diganggu dengan tetangganya, namun Rasulullah berbuat baik kepadanya, pada

akhirnya tetangganya masuk Islam. Dalam kehidupan bermasyarakat, setiap orang

memiliki kepentingan berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Untuk

memenuhi kebutuhan tersebut, manusia yang satu harus bekerja sama dengan

manusia lainnya atau dengan kata lain harus saling tolong-menolong.

Page 79: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

76

BAB IV

MENGHORMATI TETANGGA MENURUT MASYARAKAT DI DESA

KARELLA DAN KORELASINYA TERHADAP HADIS

A. Desa Karella

Desa Karella merupakan salah satu daerah yang terletak di Bagian Timur

Indonesia, Propinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Bone.

1. Sejarah Desa Karella

Pada tahun 1970an Desa, Mario merupakan Desa terluas di Kecamatan Mare.

Berhubung Desa Mario sangat luas wilayahnya dan sangat banyak pendudukya,

pemerintah mengeluarkan kebijakan, disebabkan beberapa hal yang harus dibenahi,

baik secara struktur, kebutuhan masyarakat dan pelayanan masyarakat. Seperti

pelayanan internal aparat pemerintah yang secara geografis kantornya sangat jauh,

dan kondisi jalannya belum mendapatkan perhatian penuh oleh pemerintah,

dilanjutan pada kontrol masyarakat mengenai program kerja pemerintah yang tidak

merata, juga keberadaan dan kebutuhan masyarakat belum mampu dijangkau secara

cepat, terlebih pelayanan pemerintah yang kurang maksimal. Berdasarkan beberapa

pertimbangan, Desa Mario dimekarkan menjadi Desa Karella, Desa Batu Gading,

Desa Lappa Upang dan Desa Lapasa.1

2. Demografi

Berdasarkan data administrasi pemerintah Desa Karella, jumlah penduduk

yang tercatat secara administrasi jumlahnya total kurang lebih 1.135 jiwa. Laki-laki

berjumlah kurang lebih 531 jiwa dan perempuan kurang lebih 604 jiwa. Seluruh

pendduduk di Desa Karella terhimpun dalam keluarga (rumah tangga).

1Buku Desa Karella, Gambaran umum Desa Karella, h. 6.

Page 80: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

77

Setelah dimekarkan, Desa Karella di bagi menjadi 3 dusun, yaitu: Dusun

Radda dengan 66 Kepala Keluarga, Dusun Karella 98 Kepala Keluarga dan Dusun

Pattunro 86 Kepala Keluarga. Agar dapat mendeskripsikan lebih lengkap mengenai

informasi keadaan kependudukan di Desa Karella, dilakukan identifikasi jumlah

penduduk dengan menitikberatkan pada klasifikasi usia dan jenis kelamin. Sehingga

diperoleh gambaran mengenai kependudukan Desa Karella yang lebih komprehensif.

3. Keadaan sosial

Untuk mengetahui gambaran kondisi sosial masyarakat Desa Karella dapat

dilihat melalui aspek pendidikan, keagamaan, kesehatan, keamanan dan ketertiban,

aspek kesenian dan olahraga serta kehidupan gotong royong masyarakat yang

merupakan ciri khas masyarakat Desa yang tetap tumbuh dan berkembang.

4. Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu hal penting dalam memajukan tingkat

kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan

tingkat pendidikan yang tinggi maka, mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat.

Tingkat kecakapan mendorong tumbuhnya keterampilan kewirausahaan. Pada

gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan sendirinya

membantu program pemerintah untuk membuka lapagan kerja baru guna untuk

mengatasi pengangguran pada masyarakat. Pendidikan berfungsi untuk mempertajam

sistematika berfikir dan pola pikir individu, selain itu, masyarakat mudah menerima

dan mengembangkan informasi yang lebih maju. Kondisi Desa Karella dari aspek

pendidikan, dapat digambarkan berdasarkan sarana dan prasarana pendidikan yang

ada.

Page 81: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

78

5. Agama

Dalam hal agama, masyarakat di Desa Karella termaksud kategori masyarakat

yang agamais. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat beragama Islam secara

kurtural walau secara realitas kehidupan sehari-hari, masyarakat belum maksimal

sebagai penganut agama Islam yang maksimal karena kondisi masjid saat sholat

berjamaah safnya belum mencapai 10% masyarakat yang hadir.

Pegangan agama masyarakat Desa Karella, dapat dilihat dari hubungan

kekeluargaan atau kekerabatan yang kental di antara mereka. Selain itu

perkembangan agama berkembang berdasarkan turunan dari orang tua ke anak dan ke

cucu. Hal ini menjadi penilaian bahwa agama Islam di Desa Karella sudah turun

temurun mendominasi agama yang dianut oleh masyarakat.

Penduduk di Desa Karella semuanya beragama Islam. Islam sebagai agama

yang paling banyak dianut warga Indonesia, desa Karella menjadi salah satu Desa

yang seluruh penduduknya beragama Islam. Dari hal tersebut, jika ada perbedaan

faham agama, tidak menghalangi masyarakat untuk saling menghormati dan bekerja

sama.

6. Kesehatan

Dari aspek kesehatan, kondisi Desa Karella dapat dilihat berdasarkan sarana

kesehatan, tenaga kesehatan dan hal lainnya yang menggambarkan pelayanan

kesehatan masyarakat di Desa Karella. Letak geografis Pustu/Puskesmas terletak di

tengah dan berhadapan dengan masjid. Saat masyarakat butuh sembuh dari penyakit

fisiknya maka ia diarahkan ke berobat ke puskesmas, saat masyarakat butuh makanan

rohaninya seharusnya ke masjid.

Page 82: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

79

7. Keamanan dan ketertiban

Kondisi keamanan dan ketertiban Desa Karella, dapat digambarkan

berdasarkan ketersediaan sarana dan prasarana poskamling, partisipasi masyarakat

dalam manjaga keamanan dan ketertiban lingkungan serta situasi dan kondisi

masyarakat. Desa Karella memiliki poskamling 1 buah dan limnas 6 orang.

8. Pemuda dan olahraga

Kondisi pemuda dan kepemudaan yang merupakan hasil dari besarnya

penduduk dengan komposisi muda, memerlukan perhatian serius. Mengingat

munculnya permasalahan ”kenakalan remaja, pengangguran, penyalahgunaan obat”

terlarang dan tindak kriminal, bagaimanapun juga menjadi ancaman dalam kegiatan

pembangunan Desa. Sejalan dengan kondisi itu, dengan semakin meningkatnya

jumlah penduduk dalam kelompok usia muda, maka program-program yang mampu

menyerap aspirasi pemuda dan aktualisasi peran pemuda, pengembangan bakat dan

minat, serta pengurangan angka pengangguran perlu strategi program yang jelas.

Untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah generasi muda yang terjebak ke dalam

tindakan atau perilaku yang tidak baik. Kesemuanya ini sangat terkait dengan

pembinaan mental, sosialisasi nilai-nilai kemasyarakatan, pendidikan, pembinaan

olahraga, pengembangan sanggar seni budaya generasi muda, serta aktivitas

kemasyarakatan yang mampu menumbuhkan kreativitas, tanggung jawab dan

kemandirian pemuda, serta menciptakan kesempatan kerja seluas-luasnya bagi

generasi muda.

Sejalan dengan itu, penyediaan sarana dan prasarana olahraga, sarana

organisasi kepemudaan, sarana keagamaan perlu terus dikembangkan dan dibenahi

agar menjadi tempat yang cukup menarik bagi sebagian besar generasi muda disisi

Page 83: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

80

lain masalah pendidikan budi pekerti, etika dan estetika, perlu dipikirkan kembali

untuk menjadi muatan Desa, sedang di bidang keagamaan yang telah ada perlu terus

didukung eksistensi dan pengembangan serta keberlangsungannya.2

Informasi mengenai Desa Karella, belum terlalu terperinci karena masih

menjadi Desa yang dibenahi secara sistematis walau struktur Desanya sudah lengkap,

namun kepala Desa Karella baru dipimpin oleh orang yang berasal dari warga asli

Desa Karella. Sejarah kepemimpinan yang berlalu selalu dipimpin oleh orang yang

bukan berasal dari Desa Karella. Pada tahun 2016 secara Demokrasi dan Pemilihan

langsung terpilihlah saudara Darwis sebagai Kepala Desa Karella.

B. Menghormati Tetangga Menurut Masyarakat Desa Karella

Apabila ada tetangga yang sedang mengadakan pesta maka semua masyarakat

di desa Karella dipanggil untuk hadir bersama-sama, tudang sipulung, makan

bersama. Bentuk perayaan tersebut termanifestasikan interaksi antara hadis sebagai

ajaran Islam dengan masyarakat dalam berbagai bentuknya sesuai dengan kebiasaan

masyarakat tersebut.3 Hal tersebut seiring oleh pendapat masyarakat Bugis di Desa

Karella Kecamatan Mare Kabupaten Bone, berdasarkan wawancara peneliti sebagai

berikut:

1. Menurut Rosmini menghormati tetangga adalah: “menghargai, contohnya;

tetangga tidak boleh membuang sampah di sekitar rumah tetangga lainnya”.4

2. Menurut Yasmin menghormati tetangga adalah: “sama dengan menghargai

dan tidak mengganggu tetangga, seperti; berbuat baik, saat dirumah

2Dokumen, Rencana Kepemimpinan Desa Karella tahun 2016-2021.

3M. Mansur, dkk. Metodologi Penelitian Living Quran dan Hadis, (Yogyakarta: Teras, 200),

h. 116. 4Rosmini, (Ibu Dusun Karella, Kecamatan Mare Kabupaten Bone), wawancara di rumah, di

Dusun Karella, pada hari senin tanggal 29 pukul 16.38 wita.

Page 84: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

81

mengerjakan pekerjaan rumah, lalu suasana tengah malam, tetangga tidak

membersarkan suara radio dan televisinya. Jadi bagaimana berprilaku yang

baik supaya tetangga selalu merasa senang, tetangga tidak merasa terganggu,

dan jangan selalu berbuat orang lain merasa resah”.5

3. Menurut Darwis menghormati tentangga adalah: “cara saling menghargai

tetangga dan saling membantu atau saling tolong menolong”.6

4. Menurut Muhammading menghormati tetangga adalah: “memberikan

perhatian kepada sebelah rumah, seperti saat ada hal yang akan dikerjakan,

saat ada makanan yang ingin disantap, tetangga saling memanggil dan

memberi kabar dan undangan.7

5. Menurut Haerul menghormati tetangga adalah: “saling menjaga silaturrahmi

dengan baik”.8

6. Menurut Abdullah menghormati tetangga adalah: “saling menjaga perasaan”.9

7. Menurut Sanuddin menghormati tetangga adalah: “mappadecengi sumpulolo

(menjaga hubungan baik), saat ada tetangga yang jalan maka masyarakat

memanggilnya agar singgah bersilaturahmi”.10

Dari beberapa penjelasan masyarakat tersebut bahwa, menghormati tetangga

adalah menghargai tetangga, memberikan perhatian kepada tetangga, menjaga

5Yasmin, (Guru, Kepala UNIT TKA-TPA al-Amin Desa Karella), wawancara di rumah pada

tanggal 29 pukul 15.05 wita. 6Darwis, Kepala Desa Karella, wawancara di rumah, di Dusun Karella, pada hari ahad tanggal

9 juli 2017 pukul 19.38 wita 7Muhammading, Pengusaha di Desa Karella, wawancara di rumah, di Dusun Radda, pada hari

ahad tanggal 9 juli 2017 pukul 16.28 wita 8Haerul, Kepala Dusun Radda, wawancara di rumah, di Dusun Radda, pada hari ahad tanggal

9 juli 2017 pukul 14.27 wita. 9Abdullah, mantan sekdes Lappa Upang, wawancara di rumah, di Dusun Radda, pada hari

Sabtu tanggal 1 juli 2017 pukul 16.25 wita 10

Sanuddin, Imam Mesjid Desa Karella, wawancara di rumah, di Dusun Pattunro, pada hari

sabtu tanggal 1 juli 2017 pukul 11.00 wita

Page 85: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

82

perasaan tetangga, saling membantu dan bergotong royong, serta senantiasa

memperbaiki hubungan baik kepada sesama tetangga.

Untuk itu perlunya masyarakat Desa Karella kembali memahami dan

mengamalkan falsafah menghormati, yakni menghormati tetangga maupun

memuliakan tetangga. Pemahaman dan pengalaman menghormati bisa dimulai

dari diri sendiri, keluarga dan kerabat dekat.

Tetangga (bali bola) adalah rumah yang terdekat dengan rumah. Keluarga

yang paling dekat yang berada di sekitar rumah. Setelah meneliti Desa Karella

secara biografis dan kondisi sosial masyarakat, maka peneliti mendapatkan

informasi yang beragam mengenai pemahaman masyarakat tentang tentagga.

Berikut pemahaman masyarakat:

1. Tetangga atau bali bola itu adalah rumah yang berdekatan rumah dengan

rumah kita.

2. Tetangga atau bali bola adalah orang yang dekat dengan rumah kita atau

keluarga yang paling dekat ang berada di sekitar kita, di sekitar rumah kita.

3. Tetangga adalah termasuk tinggal di samping rumah atau berdekatan rumah.

4. Sitampebola atau samping rumah.

5. Bersampingan rumah

6. Orang terdekat sama kita

7. Seluruh rumah di Desa Karella, di katakan tetangga semua asalkan Ia

menghormati orang tua.11

Definisi tetangga dari masyarakat, peneliti menemukan bahwa: siapa yang

dekat, berdekatan, berdampingan yang ada disekitaran, maka itulah tetangga. Rumah

11

Hasil wawancara, lihat fotenote 4-10.

Page 86: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

83

yang berdekatan rumah dengan rumah yang ditempati. Menurut peneliti tetangga

ialah orang yang berdekatan rumah atau bersampingan rumah dan selalu dilihat setiap

hari.

C. Pemahaman Masyarakat Menghormati Tetangga pada masa dahulu dan

sekarang

Setiap zaman pasti ada pelakunya dan setiap pelaku kadang memunculkan

pemahaman dan karyanya. Berikut pemahaman masyarakat Desa Karella mengenai

menghormati masyarakat:

1. Masa dulu, saat muda sering mengunjungi antar tetangga, bermain bersama

dan bercanda bersama. Sekarang agak jarang karena nanti ada acara di waktu

khusus baru berinisiatif bersilaturahmi.

2. Dilihat dari perkembangan zaman, dahulu sikap gotong royong begitu aktif

dilaksanakan, kini sudah mulai jarang dilakukan karena kesibukan pekerjaan

masing-masih. Terlebih lagi pekerjaan dan bantuan sekarang diukur dengan

finansial sehingga masyarakat mendahulukan materi dan sistem upah,

dibandingkan saling tolong menolong.

3. Dahulu masyarakat dikenal dengan istilah kuno karena belum mengerti

tentang teknologi, sekarang dikatakan modern karena banyak sekali

perubahan, banyak peningkatan sesuai dengan perkembangan teknologi.

4. Dahulu anak sekolah kurang menghormati orang tua karena belum mengenal

secara resmi pelajaran agama tapi sekarang anak sekolah seharusnya sudah

menghormati karena sudah belajar secara resmi mengenai pendidikan

agama. Terutama dalam hal menghormati tetangga.

Page 87: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

84

5. Dulu masyarakat sering berkumpul dengan tetangga, kalau masa sekarang

mereka masing-masing sibuk dengan urusannya.

6. Dahulu lebih bagus dulu dari sekarang, kalau dulu sering kumpul dan

komunikasi antara tetangga, kalau sekarang tidak ada lagi seperti itu.

7. Pada masa dulu sama masa sekarang ini sangat berbeda, karena masa dulu

itu jarang orang yang mendapat bantuan dari pemerintah, kalau masa

sekarang sudah banyak dikasi bantuan sama pemerintah.12

Dilihat dari pemahaman yang beragam berarti mengalami pergeseran, baik

dari sisi akhlak, moral, teknologi dan bantuan pemerintah.

D. Menghormati Tetangga dalam Perspektif Hadis

Menghormati tetangga merupakan ruh umat Islam yang harus dilaksanakan

dalam linik apapun, baik masyarakat masa lalu, masa kini dan masa depan. Berikut

hadis Nabi saw yang menjadi ruh semangat saling menghormati tetangga:

ث نا ق ت يبة بن ث نا أبو األحوص، عن أب حصني، عن أب صالح، عن أب حد سعيد، حدال ي ؤذ ىري رة، قال: قال رسول اللو صلى اهلل عليو وسلم: من كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف

فو، ومن كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر جاره، ومن كان ي ؤمن باللو والي وم اآلخر ف ليكرم ضي را أو ليصمت 13ف لي قل خي

Artinya:

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan

kepada kami Abu al-Ahwash dari Abu Hashin dari Abu Shalih dari Abu

Hurairah dia berkata; Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa berimana

kepada Allah dan hari Akhir, janganlah Ia mengganggu tetangganya,

barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia memuliakan

tamunya dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia

berkata baik atau diam.

12

Hasil wawancara, lihat fotenote 4-10. 13

Muh}ammad bin Isma>‟i>l Abu> „Abdilla>h al-Bukha>ri> al-Ju‟fi>, S{ah}i>h}, al-

Bukha>ri>, Juz VIII, (Cet. I; Da>r T{auq al-Naja>h}, t. th), h. 11.

Page 88: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

85

Makna hadis tersebut menurut Qadhi al-Iyadh bahwa orang berpegang teguh

kepada syariat-syariat Islam, pasti menghormati tetangganya. Para ulama berkata jika

tetangga itu seorang Muslim dan ada hubungan kerabat, maka Ia mempunyai tiga

hak: hak tetangga, hak Islam dan hak kerabat. Jika tetangga itu kafir dan memiliki

kekerabatan maka hanya memiliki dua hak, jika kafir dan tidak memiliki kekerabatan,

maka ia hanya memiliki satu hak, yakni hak tetangga.14

Iman kepada Allah swt adalah bukti penghambaan seseorang kepada tuhan, hal

tersebut menggambarkan hubungan horizontal dan hubungan kepada tetangga adalah

hubungan vertikal. Tetangga merupakan sosok yang akrab dalam kehidupan sehari-

hari. Tak jarang, tetangga lebih mengetahui keadaan tetangganya daripada kerabat

dekat yang tinggal berjauhan. Seperti saat sakit dan ditimpa musibah, tetanggalah

yang pertama membantu. Di dalam Islam sangat ditekankan agar berbuat baik kepada

tetangga, karena dampak hubungan yang harmonis antar tetangga mendatangkan

kebaikan yang begitu besar.

Bali bola (tetangga) merupakan keluarga terdekat manusia, sebagai makhluk

sosial manusia adalah makhluk yang sangat membutuhkan bantuan tetangganya,

untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Selain itu dalam menghormati tetangga

dijelaskan pada bab terdahulu sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu

Hurairah sebagai berikut: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka

hendaknya ia mengatakan hal yang baik atau diam. Dan barangsiapa beriman kepada

Allah dan hari akhir maka hendaknya ia menghormati tetangganya. Iman yang

dimaksud disini ialah iman sempurna yang selamat dari azab Allah swt. Nabi saw

menganjurkan untuk memuliakan tetangga dan memperbaiki hubungan dalam

14

Muhammad Ibnu Shalih al-„Utsaimin, Syarah Hadits Arbain Imam Nawawi, h. 137.

Page 89: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

86

bertetangga dan perlu diketahui bahwa hal ini merupakan syariat iman dan

sesungguhnya orang yang beriman kepada Allah swt dan balasan dan siksaan pada

hari akhir berkomitmen pada dirinya untuk melakukan hal tersebut.

Tetangga secara umum adalah orang atau rumah yang berdekatan atau sebelah

menyebelah, tetangga ialah orang yang tempat tinggalnya (rumahnya) terletak

berdekatan.15

Sedangkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia tetangga adalah orang

yang tinggal di sebelah rumah, orang yang tinggal berdekatan rumah, berarti

bertetangga adalah hidup berdekatan karena bersebelahan rumah.16

Istilah tetangga mempunyai pengertian yang luas, mencakup tetangga yang

dekat maupun jauh. Tetangga merupakan orang-orang yang terdekat yang umumnya

menjadi orang pertama yang mengetahui jika kita ditimpa musibah dan paling dekat

untuk dimintai pertolongan dalam kesulitan. Oleh karena itu, hubungan dengan

tetangga harus senantiasa diperbaiki. Saling kunjung mengunjungi antara tetangga

merupakan perbuatan terpuji, karena hal itu akan melahirkan kasih sayang antara satu

dengan yang lainnya.

Tetangga memiliki tingkatan, sebagiannya lebih tinggi dari sebagian yang

lainnya, bertambah dan berkurang sesuai dengan kedekatan dan kejauhannya,

kekerabatan, agama dan ketakwaannya serta yang sejenisnya. Adapun batasannya

masih diperselisihkan para ulama, di antara pendapat mereka adalah:

1) Pemahaman yang terkenal tetangga itu letaknya 40 rumah dari semua arah,

2) Orang yang serumah denganmu,

3) Orang yang rumahnya bedekatan/menempel dengan rumahmu,

15

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Cet. IV;

Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 941. 16

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1187.

Page 90: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

87

4) Orang yang sekampung denganmu,

5) 10 rumah dari semua arah.

6) Ada yang memberikan batasan bahwa mereka yang disatukan oleh satu

masjid. Atau mendengarkan azan.17

7) Menurut pemahaman Hanafiyah ialah yang saling berdekatan dari satu arah

atau saling berhadapan yang di antara keduanya ada sebuah jalan yang sempit

yang tidak memisahkan keduanya dengan pemisah yang besar seperti pasar

dan sungai yang luas.

Pendapat yang lebih kuat, batasannya kembali kepada adat yang berlaku. Apa

yang menurut adat itu adalah tetangga maka itulah tetangga. Dengan demikian

jelaslah tetangga rumah adalah bentuk yang paling jelas dari hakikat tetangga, akan

tetapi pengertian tetangga tidak hanya terbatas pada hal itu saja bahkan lebih luas

lagi. Karena dianggap tetangga juga tetangga di pertokoan, pasar, lahan pertanian,

tempat belajar dan tempat-tempat yang memungkinkan terjadinya ketetanggaan.

Demikian juga teman perjalanan karena mereka saling bertetanggaan baik tempat

atau setiap mereka memiliki kewajiban menunaikan hak tetangganya.

Seorang Muslim wajib berinteraksi dengan baik kepada tetangganya, sesuai

dengan ajaran dan tuntunan agama Islam. Berbuat baik kepada tetangga meliputi

segenap aspek kehidupan, dalam suka maupun duka, Muslim maupun non Muslim,

bahkan terhadap tetangga yang baik dan tetangga yang kurang baik.

Hubungan baik dengan tetangga minimal diwujudkan dalam bentuk tidak

mengganggu atau menyusahkan mereka. Misalnya, waktu tetangga tidur atau

istirahat, seseorang harus mengerti tidak membunyikan radio atau TV dengan volume

17

Kementerian Wakaf Islam Kuwait, al-Mausu’ah al Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, Juz XVI

(Kuwait: Dar Salasil, 1404-1427 H), h. 217. Lihat juga hadis Arbain, h. 135.

Page 91: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

88

tinggi. Tidak membuang sampah ke halaman rumah tetangga. Tidak menyakiti hati

tetangga dengan kata-kata kasar dan tidak sopan.

Pada tradisi masyarakat Desa Karella dan hadis memiliki kesamaan yang susah

ditarik benang merahnya, apakah hadis yang berbaur kepada tradisi atau tradisi yang

mengikut kepada hadis, berikut cara yang dilakukan agar masuk kategori berbuat baik

kepada tetangga:

1. Berbagi

Pada masa Rasulullah saw hidup ada pesan luhur yang disampaikan, bahwa:

، عن أبيو، عن أب ىري رة رضي قبي

ث نا ابن أب ذئب، عن امل ، حد ث نا عاصم بن علي اللو حدسلمات، ال تقرن جارة لارتا، ولو عنو، عن النب صلى اهلل عليو وسلم قال: يا نساء

امل

18.فرسن شاة Artinya:

Menceritakan kepada kami „A<s}im bin „Ali, menceritakan kepada kami Ibn

Abi> Z|i‟b dari Maqbari dari Ayahnya dari Abu< Hurairah ra, dari Nabi

Muhammad saw., bersabda, wahai kaum muslimah, janganlah kalian

menganggap remeh (hubungan) antara tetangga dengan tetangganya, meskipun

sekedar mengirimkan kuah daging kambing.

Memberikan sesuatu kepada tetangga adalah bukti keimanan atas kebersamaan,

karena kebahagiaan yang dirasakan tetangga ikut merasakannya. Hadis diatas

mengingatkan tentang jika muslimah memasak janganlah menganggap remeh

pemberian meskipun itu kuah kambing, kuahnya saja baik dan lebih baik jika

dagingnya ikut serta.

2. Berbuat Baik Kepada Tetangga Sesuai dengan Kemampuan

Meskipun diperintahkan untuk berbuat baik terhadap tetangga, namun hal

tersebut hanya sebatas kemampuan dan kesanggupan setiap individu. Tidak boleh

18

Sahih bukhari, juz III, h. 153

Page 92: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

89

berlebihan dalam berbuat ihsan (kebaikan) terhadap tetangga atau memaksakan

dalam hal-hal tertentu. Demikian juga dalam hal yang secara lahiriah melanggar

syariah, maka tidak diperkenankan untuk membantu tetangga, seperti terkait dengan

kemaksiatan dan lain-lain.

3. Berdialog

Hendaknya tetangga yang baik, tidak mencari-cari kesalahan atau kekeliruan

tetangganya dan jangan pula bahagia bila tetangga keliru, bahkan seharusnya tidak

memandang kekeliruan mereka. Kehidupan bertetangga seharusnya duduk bersama

menyelesaikan masalah, bukan saling menuduh dan memfitnah sesama tetangga.

4. Menjaga harta benda

Menjaga harta tetangga, karena hidup bertetangga harus hidup tentram dan

rukun, jika tetangga bepergian jauh maka tetangganya memiliki kewajiban menjaga

harta bendanya. Saling menyelamatkan dan menjaga yakni untuk melidungi dari

bahaya, seperti dimana suatu masyarakat memberi kepercayaan kepada tetangganya

untuk menjaga dan menyelamatkan rumahnya apabila bepergian kesuatu tempat.

5. Tanggungjawab

Tanggung jawab atau dengan kata lain keteguhan yang dimaksud di sini

adalah getteng dalam bahasa Bugis. Selain berarti teguh, kata inipun berarti tetap-asas

atau setia pada keyakinan atau kuat dan tangguh dalam pendirian, erat memegang

sesuatu. Sama halnya dengan nilai kejujuran, nilai kecendekiaan dan nilai kepatutan.

Nilai keteguhan ini terikat pada makna yang positif. Ini dinyatakan oleh Tociung,

bahwa ada empat hal dalam nilai keteguhan, yaitu: tidak meningkari janji; tidak

Page 93: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

90

mengkhianati kesepakatan; tidak membatalkan keputusan dan tidak mengubah

kesepakatan dan jika berbicara dan berbuat, tidak berhenti sebelum rampung.19

6. Sipakkasiri’

Sipakkasiri’ dalam bahasa bugis yang berarti sama-sama malu, sedangkan

siri’ berarti malu.Malu merupakan kesadaran orang yang ditegakkan dimanapun dan

kapanpun ia berada. Dengan membudayakan malu berarti membudayakan nilai

sebagai orang Bugis, dengan mengamalkan nilai berarti mengamalkan muruah,

dengan mengamalkan muruah berarti menghormati diri, dengan menghormati diri

berarti harus menghormati orang lain. Jika saling menghormati orang lain berarti

pada saat itulah kita saling memuliakan satu sama lain.

E. Hubungan Hadis dengan Aplikasi Menghormati Tetangga pada Masyarakat

Desa Karella

Melihat dari hadis di atas, hubungan hadis dengan masyarakat Desa Karella

masih kurang di amalkan oleh masyarakat khususnya di Desa Karella Kec. Mare.

Berdasarkan wawancara dari beberapa informan terjadi pergeseran pada masa dahulu

sampai masa sekarang seperti: Menghormati tetangga.

Tetangga sekarang sudah banyak perubahan, diakibatkan banyak peningkatan

sesuai dengan teknologi, hal yang perlu di benahi dengan mengadakan musyawarah

untuk mengambil keputusan. Masa sekarang anak-anak seharusnya lebih pintar

menghormati orang tua karena mereka sekolah tinggi-tinggi, anak dulu kurangnya

pengetahuan, perlu di perbaiki komunikasi dengan tetangganya. Dulu masyarakat

19

Rahman Rahim, Nilai-nilai Utama Kebudayaan Bugis, (Cet. II; Yogyakarta: Penerbit

Ombak, 2011), h. 132-133.

Page 94: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

91

dekat sekali dengan tetangganya, Sekarang mereka sibuk dengan urusan masing-

masing, jadi kita harus memperbaiki silaturahmi dengan baik.

Menghormati tetangga kini sangat sudah berbeda pada masa dahulu, bentuk

penghormatan tetangga pada masa lalu adalah bersilaturahmi dengan baik, datang

dengan penuh kesopanan dengan ketika ada masalah yang menimpa, namun melihat

kondisi sekarang, kebanyakan masyarakat tidak lagi peduli kepada tetangganya,

jarang bertemu dengan tetangganya karena merasa sibuk dengan urusan mereka

masing-masing atau pekerjaannya. Fenomena kekinian tidak lagi memperhatikan hal

tersebut dengan baik, banyak orang yang sudah bermasa bodoh sehingga

penghormatan tetangga tidak lagi bermakna seperti dahulu. Kalau dilihat dari zaman

dan teknologi, kita bisa lihat bagaimana hubungan hadis dengan aplikasi tentang

menghormati tetangga pada masyarakat tersebut.

Peran pemerintah dan masyarakat apapun harus mengambil peran agar saling

mappakalebbi bali-bola, saling menghormati, menghargai dan menjaga satu sama

lain.

Page 95: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

92

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah peneliti mengkaji hadis tentang menghormati tetangga dan aplikasinya

pada masyarakat Desa Karella, maka peneliti menyimpulkan bahwa;

1. Menghormati tetangga adalah menghargai tetangga, memberikan perhatian

kepada tetangga, menjaga perasaan tetangga, saling membantu dan

bergotong royong, serta senantiasa memperbaiki hubungan baik kepada

sesama tetangga.

2. ruh umat Islam yang harus dilaksanakan dalam linik apapun, baik

masyarakat masa lalu, masa kini dan masa depan.

3. Banyak orang yang sudah bermasa bodoh sehingga penghormatan tetangga

tidak lagi bermakna seperti dahulu, dilihat dari zaman dan teknologi, kita

bisa lihat bagaimana hubungan hadis dengan aplikasi tentang menghormati

tetangga pada masyarakat tersebut.

B. Implikasi dan Saran

Tradisi menghormati tetangga pada masyarakat Desa Karella sebagaimana

yang diketahui bahwa saling menghormati, menghargai, memuliakan, kini sudah

bergeser dari pengamalan yang sebenarnya, sehingga peneliti melakukan kajian yang

menghubungkan antara pemahaman hadis dan tradisi masyarakat Desa Karella agar

menjadi acuan pengamalan yang sesuai dengan agama Islam secara khusus dan secara

umum.

Menghormati (tetangga) bali bola adalah pola dasar yang harus dipegang

olehmanusia karena tanpa itu, manusia bisa saling melecehkan oleh orang lain.

Page 96: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

93

Penelitian ini tentunya bukanlah penelitian yang sempurna dan butuh

masukan-masukan positif, agar mampu menuju pada pengamalan yang sempurna,

besar harapan peneliti diberikan masukan kritikan agar kita semakin membangun

tradisi akademik yang semakin baik.

Page 97: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

94

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an al-Karim

al-Asqalani, Abu> Fadli Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Abi Hajr, Tahzibu> al-Tahzib, Cet.I, Hindi: Dairatul ma’arif nidamiyah, 1326.

al-Azdi, Abu. Da>ud Sulaima>n bin al-Asy’as\ bin Ish}a>q bin Basyi>r bin Syadda>d bin ‘Amru>>, Sunan Abi Da>ud, Bairu>t: al-Maktabah al-‘As}riyah, t. th.

al-D{uh}a>q, Muh}ammad bin ‘I><sa> bin Su>rah bin Mu>sa> bi, al-Ja>mi’ al-S{agi>r, Bairu>t; Da>r al-Garb al-Isla>mi>, 1998.

al-Da>n, Abi> al-H{ajja>j Yu>suf al-Mizziy Jama>l, Tahz{i>b al-Kama>l, Beirut: Muassasah al-Risa>lah, 1996.

al-Syuhriyi>, Ibnu Yasid al-Kaswini Abu Abdillah bin muhammad (Ibnu Majah), kitab Adab, bab 33, t,t. 3765 H.

al-’Utsaimin, al-Ima>m Muhyiddin Abu Zakariyyah Yahya Ibnu Syaraf An-Nawawi, Ta’liq Asy-Syaikh Muhammad ibnu Shalih, Syarah Hadis\ Arbai>n Ima>m Nawawi, Cet.I, Kairo/Mesir: Media Hidayah, 1427 H/2006.

Abu> al-H{usain Ah}mad ibn Fa>ris ibn Zakariya>, Mu’jam Maqa>yis al-Lugah, Beirut: Da>r al-Fikr, 1399-1979.

Ahmad, Arifuddin, Paradigma Baru Memahami Hadis Nabi, Cet.I, Jakarta: Renaisan, 2005 M.

Alimin, Ibnu Ahmad, tokoh dan ulama Hadis, Sidoarjo: Mashum, 2008.

Amin, Kamaruddin, Menguji Kembali Keakuratan Metode Kritik Hadis, Cet.I, Jakarta: Hikmah, 2009.

Aqil Husain al-Munawwar dan Mahmu>d Rifqi Mukhtar, Metode Takhri>j Hadis, Cet.I, Semarang; Dina Utama, 1994.

AR, Zahruddin dan Hasanuddin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak, Cet.1, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.

Asriady, Muhammad, Appakalebireng Pada Masyarakat Bugis (Kajian Living Hadis pada Masyarakat Bugis Bone), Thesis, 2013.

Asse’, Ambo. Ilmu Hadis: Pengantar Memahami Hadis Nabi saw. Cet.I, Makassar, Alauddin Press. 2010.

al-Da>rimi>, Abu> Muhammad Abdillah bin Abdurahman bin Fa>sil bin Buha>ri>m bin Abdul al-Shoma>d, Musna>d al-Da>rimi, Cet.1, Da>r al-Mugni> wa al-Tau>si>h: al-Maktah al-Arabi>a, al-Uswa>diya>h, 2000.

al-Dahlawi>, ‘Abd al-H}aq ibn Saif al-Di>n ibn Sa‘dulla>h, Muqaddimah fi> Us}u>l al-H{adi>s\, Cet. II, Bairu>t: Da>r al-Basya>ir al-Isla>miyah. 1406 H./1986 M.

al-Damasy, Ima>d al-Di>n Isma>il Ibn ’Uma>r Ibn Kas\i>r al-Qura>sy, Tafsi>r al-Qura>n al-Kari>m, Cet. V, Riya>d: Maktabah Da>r al-Sala>m. 2001.

Page 98: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

95

Darwis, Burhanuddin, Metodologi Takhri>j H{adi>s\, Cet.I, Makassar: Alauddin University Press, 2013.

al-Din Abu>, Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Usman kaima>h Zuhbiy>I Syamsu,> Tazkiratu>l Hifada>h, Cet. I, Bairut-Libanon: Da>rul kitab Alimiya>ti, 1998.

Dkk, Mansur,. Metodologi Penelitian Living Quran dan Hadis, Cet.1, Yogyakarta: Teras. 2007.

al-Fad}, Muh}ammad bin Mukrim bin ‘Ali> Abu>, Lisan al-‘Arab, Cet. III, Bairu>t: Da>r S{a>dir, 1414 H.

al-Gaitabi>, Abu> Muh{ammad bin Mah}mu>d bin Ah}mad bin Mu>sa>, Maga>ni> al-Akhya>r fi> Syarh Usa>mi> Rija>l Ma’a>ni>al-As}a>r, Cet.I, Beiru>t : Da>r al-Kutub al-‘Arabiyyah 2006.

al-Gayni>, Abu Muhammad Mahmud bin Ahmad bin Musa bin Ahmad bin Hasan al-

Gha>it}abi al-Ha>nif Badaruddin, Syarah Shahih Bukhari, Beirut: Dar

Ihya>I al-Turuzi al-Arabi’, t.th. H.A. Salam, Bustamin M. Isa, Metodologi Kritik Hadis, Cet.I, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2004. al-H{akim, Abu> ‘Abdilla>h al-H{a>kim Muh}ammad bin ‘Abdilla>h Muh}ammad

H{amdu>yah bin Nu’i>m bin, Ma’rifah ‘Ulu>m al-H{adis\, Juz I, Cet. II; Bairu>t: Da>r al-Kutub al-‘Alamiyah, 1977.

Hamid, Rosmaniah. Wacana Keislaman: Kajian Tafsir dan Hadis. Cet.I; Sengkang/Sulawesi Selatan: Lampena Intimedia. 2008.

Hasan, A. Qadir, Ilmu Mus}t}a>lah H{adi>s\, (Bandung: Diponegoro, 2007.

Husaini A, Majid Hasyim, Riyadhu Shalihin, terj. Mu’ammal Hamidi dan Imron A. Manan, Cet. III, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2006.

Ismail, M. Syuhudi, Pengantar Ilmu Hadis. Cet. II, Bandung: Angkasa 1407 H/197 M.

, Kaedah Kesahihan Hadis, Cet. II, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1999.

, Qawaid al-Tahdis, Cet.I, Makassar: Alauddin Press, 2013.

‘Itr, Nu>r al-Di>n Muh}ammad, Manhaj al-Naqd Fi> ‘Ulu>m al-H{adi>s\, Cet.II, Su>riyah: Da>r al-Fikr, 1997.

Jamil Azzaini, ON, Cet. IX: Ujung Beru/Bandung; Mizan, 2014.

al-Jarja>ni, Abi> Ahmad Abdulla>h bin ‘Adi>>, al-Ka>ml, Cet;1, Da>r al-Fikr lil T{aba>’ah wa al-Nasyir wa al-Tawazai’, t.th.

al-Ju’fi>, Muh}ammad bin Isma>’i>l Abu> ‘Abdilla>h al-Bukha>ri>, S{ah}i>h} al-Bukha>ri>, Cet.I, Da>r T{auq al-Naja>h}, 1422.

Kasir, Ibn, al-Bida>yah wa al-Niha>yah, jilid II, Beirut: Maktabah al-Ma’arif, 1996.

Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan terjemah, Cet.1, Bandung, 2012.

Page 99: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

96

Khalka>n, Abi> ‘Abba>s Syams al-Di>n Ah{mad bin Muh{mmad bin Abi>, Wafiya>t al-A’ya>n, Beirut: Da>r S{a>dir, t.th.

al-Khat}i>b, Muhammad ‘Ajja>j, Us}u>l al-H}adi>s\, Beirut: Da>r al-Fikr, 1409 H./1989 M.

Khon, Abdul Majid, Ulumul Hadis, Cet.IV, Jakarta: Amzah, 2010.

al-Madani<>, Ma>lik bin Anas bin Ma>lik ‘A<mir al-As}bah}i>>, Muwat}t}a’ al-Ima>m Ma>lik, Libano>n: Da>r Ih}ya>’ al-T{ura>s\ al-‘arabi>, 1985.

al-Maghrawi>, Muhammad bin Abd al-Rah}ma>n, Mausu>’ah Mawa>qif al-Salaf fi> al-‘Aqi>dah wa al-Manhaj wa alTarbiyah, Mesir: al-Nubala>’ li al-Kita>b, t.th.

Mah}mud ‘Ali> Fayyad, Metodologi Penetapan Kes}ahi}han H{adi>s\, Cet.I, Bandung: CV Pustaka Setia, 1998.

Maidin, Muh}ammad Sabir, Ingkar Sunnah/H{adi>s\ I Dalam perspektif Historis, Cet.I, Makassar: Alauddin University Press, 2012.

al-Mali>ba>ri, Hamzah. Al-Muwa>zanah bain al-Mutaqaddimi>n wa al-Muta’akhkhiri>n fi> Tas}h}i>h} al-Ah}a>di>s\ wa Ta’li>liha>. Cet. II, t.t.: t.p. 1422 H./2001 M.

al-Mana>wi>, Abd al-Rau>f. Faid} al-Qadi>r Syarh} al-Ja>mi‘ al-S}agi>r. Cet.I, Mesir: al-Maktabah al-Tija>riyah al-Kubra>. 1356 H.

al-Maragi, Ahmad Mustafa, Terjemah Tafsir al-Maragi, Semarang: PT Karya Toha Putra, 1974.

Mas’ud Khasan, Abd. Qah}ar, Kamus Pengetahuan Populer , t.t: CV Bintang Pelajar, t.th.

Mistu, Musthafa Dieb Al-Bugda Muhyiddin, AL-WAFI Syarah Kitab Arba’in An-Nawawiyah, Cet. 10, Jakarta Timur: Al-I’tishom, 1998.

al-Muba>kifu>ri, S{afiyyu al-Rah{ma>n >, Al-Rija>l Li S{ah{i>h{ Musli>m al-Ausat{, India: Mujma’ al-H{adi>s| bi Mura>di> A<ba>d, t.th.

Muhammad Abu> Syuhbah, Fi>Riha>b al-Sunnah al-Kutub al-Sittat al-Sahihan, Kairo: Majma’ al-Buhu>t al-Isla>miyah, 1979.

al-munawwar, Said Agil Husin, paradigm baru memahami hadis Nabi, Cet.2, Ciputak: MSCC, 2005.

Muqtadir, Ibahim bin Fatih bin Abdul, inilah cara Bertamu menurut tuntunan Rasulullah Saw., Cet.I, Jakarta: Darus Sunnah, 2005.

al-Naisa>bu>ri>, Muslim bin al-H{ajja>j Abu> al-H{asan al-Qusyairi>, S{ah}i>h Muslim, Bairu>t; Da>r al-T{ura>s\ al-‘Arabi>, t. th.

al-Nawawi>, Abu> Zaka>riyya> Muh}yi> al-Di>n Yah}ya> bin Syarf, Mu’jam Syarah} Muhaz\zab, Da>r al-Fikr, t.th.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Cet.IV, Jakarta: Balai Pustaka, 2007.

Page 100: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

97

al-Qardawi, Yu>su>f, Kayfa Nata ‘Amal ma’a al-Sunnah al-Nabawi>yah, ter. Muh}ammad al-Baqir, Cet.3, Bandung: Karisma, 1994.

al-Qat}t}an, Syaikh Manna’, Pengantar Studi Ilmu H{adi>s\, Cet.VII; Jakarta: Pustaka al-Kaus\ar, 2013.

al-Qazwi>ni>, Ibn Ma>jah Abu> ‘Abdilla>h Muh}ammad bin Yazi>d, Sunan Ibn Ma>jah, Da>r Ih}ya>’ al-Kutub al-‘Arabi>, t. th.

al-Ra>zi, Al-Ima>m al-Hafi>z}> Sekh al-isla>m, Al-Jarh wa al-Ta’di>l, Cet.I, Beirut: Libanon, t.th.

al-Rah}ma>n ‘Abdu dan Elan Sumarna, Metode Kritik H{adi>s\, Cet.I, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011.

Rajab, Ibnu, Panduan Ilmu dan Hikmah, Cet.I, Jakarta: Darul Falah, 2002.

al-S{afdi>, al-Wa>fi> bi al-Wafaya>t, diambil dari CD-ROOM al-Maktabah al-Sya>milah.

al-S{alih, Subhi, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis, Cet.I, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993.

Said DM, M. Ide, Bugir Indonesia, Cet.I, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997.

al-Shagir, al-Jami’, al-Aftha>hu al-Katabah, Da>r al-kitab al-Arabi>a: Beirut-Libanon, t.th.

Shalaby, Ahmad, Kehidupan Sosial dalam Pemikiran Islam, Cet.1, dicetak oleh Sinar Grafika Offset: AMZAH, 2001.

ash-Shiddieqiy, Hasbi. Sejarah dan Pengantar al-Qur’an/Tafsir. Cet.XIII, Jakarta: Bulang Bintang. 1996.

al-Suyu>t{iy, T{abaqa>t al-H{uffa>z{, diambil dari CD-ROOM al-Maktabah al-Sya>milah.

al-Sya>fi’I, Ahmad bin ‘Ali bin H{ijr >Abu> al-Fad{l al-‘Asqala>ni>, Tahz{i>b al-Tahz{i>b, Beirut: Da>r al-Fikr, 1984.

al-Sya>ibani>, Abu> Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hamba>l bin Hila>l bin Asa>d, Musna>d Imam Ahmad bin Hamba>l, Abdullah bin Abdul al-Hasa>n al-Turuki :Mu’satu> al-Risalah, 2001.

Syihab, M. Quraish, Yang Hilang Dari Kita Akhlak, Cet.1, Tangerang: Lentera Hati, 2016.

, Ensiklopedia Al-Qur’an kajian kosa kata, Cet.I, Jakarta: Lentera Hati, 2007.

Tamimi>h, Abu> Muhammad Abdurrahman bin Muhammad bin Idris bin Mansu>r, Al-Jarh wa Ta’di>l, Cet.I, Bairut: Ta>ba>t Majelis Daira>h al-Ma’rifa> al-Utsman, 1952.

Us\man ‘Ali>, Sitti Asiqah, Peranan Perempuan dalam periwayatan H{adi>s\ Abad I-III Hijriah, Cet. I, Makassar: Alauddin University Press, 2013.

Page 101: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

98

Yahya, Muh}ammad, Kaedah-Kaedah Periwayatan H}adi>s\, Cet.I, Makassar: Alauddin University Press, 2012.

al-Z|aha>bi, Syam al-Di>n Abu> ‘Abdilla>h >Muh}ammad bin Ah}mad bin ‘Us\ma>n bin Qaima>z, Al-‘Abr Fi> Khabr min Gabr, Beirut: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah, t.th.

al-Z}ahabiy, Siyar A’la>m al-Nubala>’, Beirut: Muassasah al-Risa>lah, 1993.

al-Zarkali, Khaer al-Di>n >, Al-A’la>m Li al-Zarkali>, Beirut: Da>r al-‘Ilm, 1980.

Page 102: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

99

Lampiran-Lampiran

Dokumentasi Penelitian di Desa Karella, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone Sulawesi

Selatan

Mini, Ibu Dusun Karella Desa Karella

Ibu Yasmin, Ketua Ibu Majelis Taklim Desa Karella

Page 103: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

100

Sanuddin Imam Desa Karella

Bapak Abdullah

Page 104: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

101

Muhammading: Tokoh Pemuda Desa Karella

Haerul: Kepala Dusun Radda

Page 105: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

102

sss

Darwis: Kepala Desa Karella

Page 106: HADIS TENTANG MENGHORMATI TETANGGA DAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf · Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah

103

Nur Sriastuti Supriadi lahir di Karella, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi

Selatan, 18 Agustus 1995. Mula-mula belajar TK Mattiro Deceng Kecamatan Mare,

Kabupaten Bone, pada tahun 1999-2001. Melanjutkan pendidikan di SD Inpres 12/79

Karella, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada tahun 2001-2007.

Lalu masuk Madrasah Tsanawiyah masuk pada tahun 2007 sampai tahun 2010, kemudian

melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA Mare yang sekarang berubah

nama menjadi SMAN 2 Bone) sampai 2013. Lalu tahun 2013 Hijrah ke Makassar, Ibu

Kota Sulawesi Selatan. Ia memilih belajar di UIN Alauddin Makassar pada Fakultas

Ushuluddin dan Filsafat Jurusan Tafsir Hadis Prodi Ilmu Hadis hingga saat ini ditahun

2017. Saat ini, penulis belajar pada Program S1 dengan judul Skripsi Hadis tentang

Menghormati Tetangga dan Aplikasinya pada masyarakat Desa Karella Kecamatan Mare

Kabupaten Bone (Suatu Kajian Living Hadis).

Prestasi yang pernah diraih adalah juara 1 lomba Tennis Meja di UIN pada Acara

Pekan Ilmiah di Gedung Ma’had Aly pada tahun 2015 dan juara 2 Barazanji 4 bahasa

pada kegiatan dan tahun yang sama.

Penulis memulai mulai aktif ke organisasi internal kampus pada tahun 2013 dan

ditahun 2013 menjabat sebagai Anggota Bidang Akhlak dan Moral. Ditahun 2017

menjabat sebagai Ketua Umum Bendahara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas

Ushuluddin dan Filsafat.