31
1 MAKALAH TEKNIK PENGECATAN MIKROORGANISME Oleh: Habibah LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FAKULTAS FARMASI

Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

  • Upload
    elbibee

  • View
    1.933

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

1

MAKALAH

TEKNIK PENGECATAN MIKROORGANISME

Oleh:

Habibah

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB I

Page 2: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu basil (tongkat), kokus, dan spirilum.

Bakteri yang berbentuk tongkat maupun kokus dibagi menjadi beberapa macam. Pada

bentuk basil pembagiannya yaitu basil tunggal, diplobasil, dan tripobasil. Sedangkan

pada kokus dibagi monokokus (satu buah bakteri berbentuk kotak), diplococcus,

sampai staphylococcus (bentuknya mirip buah anggur. Khusus pada spirul hanya

dibagi 2 yaitu setengah melengkung dan tidak melengkung.

Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, kerena

selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi

hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bekteri, sehingga sel

dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Olek karena itu teknik pewarnaan sel bakteri

ini merupakan salahsatu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian

mikrobiologi. Prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion antara

komponen selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut

kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik baik pada komponen

seluler maupun pada pewarna. Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat dibedakan

pewarna asam dan pewarna basa Pewarna asam dapat tejadi karena bila senyawa

pewarna bermuatan negatif. Dalam kondisi pH mendekati netral dinding sel bakteri

cenderung bermuatan negatif, sehingga pewarna asam yang bermuatan negatif akan

ditolak oleh dinding sel, maka sel tidak berwarna. Pewarna asam ini disebut pewrna

negatif. Contoh pewarna asam misalnya : tinta cina, larutan Nigrosin, asam pikrat,

eosin dan lain-lain. Pewarnaan basa bisa terjadi biasenyawa pewarna bersifat positif,

sehingga akan diikat oleh dinding sel bakteri dan sel bakteri jadi terwarna dan

terlihat. Contoh dari pewarn basa misalnya metilin biru, kristal violet, safranin dan

lain-lain.

Teknik pewarnaan asam basa ini hanya menggunakan satu jenis senyawa pewarna,

teknik ini disebut pewarna sederhana. Pewarnaan sederhana ini diperlukan untuk

mengamati morfologi, baik bentukmaupun susunan sel. Teknik pewarnaan yang lain

adalah pewarnaan diferensial, yang menggunakan senyawa pewarna yang lebih dari

satu jenis. Diperlukan untuk mengelompokkan bakteri misalnya, bakteri gram positif

dan bakteri gram negatif atau bakteri tahan asam dan tidak tahan asam. Juga

diperlukan untuk mengamati struktur bakteri seperti flagela, kapsula, spora dan

nukleus. Teknik pewarnaan bukan pekerjaan yang sulit tapi perlu ketelitian dan

kecermatan Bekerja serta mengikuti aturan dasar yang berlaku.

B. Rumusan Masalah

Page 3: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

3

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Bagaimanakah struktur dasar sel bakteri?

2. Apa saja penggolongan spesies bakteri?

3. Apa yang dimaksud dengan pengecatan bakteri?

4. apa saja jenis-jenis teknik pengecatan bakteri?

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk mengetahui struktur dasar sel bakteri

2. Untuk mengetahui penggolongan spesies bakteri

3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengecatan bakteri

4. Untuk mengetahui jenis-jenis teknik pengecatan bakteri

BAB II

Page 4: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

4

PEMBAHASAN

A. Struktur Dasar Sel Bakteri

1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan

protein dan polisakarida

(ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi

bakteri gram positif bila

peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila

peptidoglikannya tipis).

2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi

sitoplasma tersusun atas

lapisan fosfolipid dan protein.

3. Sitoplasma adalah cairan sel.

4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma,

tersusun atas protein

dan RNA.

5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan

cadangan makanan yang

dibutuhkan.

6. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)

Meliputi kapsul,

flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan

endospora

B. Penggolongan Spesies Bakteri

1. Bakteri kokkus

Page 5: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

5

a. Bakteri kokus gram positif (grup 14)

Aerobik: Micrococcus, Staphylococcus, Streptococcus, Leuconostoc

Anaerobik: Methanosarcina, Thiosarcina, Sarcina, Ruminococcus

b. Bakteri kokus gram negatif

Aerobik: Neisseria, Moraxella, Acinetobacter, Paracoccus (grup 10)

Anaerobik: Veillonella, Acidaminococcus, Megasphaera (grup 11)

2. Bakteri berbentuk batang

a. Bakteri gram positif

1). Bakteri gram positif tidak membentuk spora (grup 16)

Aerobik: Lactobacillus, Listeria, Erysipelothrix, Caryophanon.

2). Bakteri Coryneform dan actinomycetes (grup 17)

-Aerobik Coryneform: Corynebacterium, Arthrobacter, Brevibacterium,

Cellulomonas, Propionibacterium, Eubacterium,

Bifidobacterium.

-Aerobik Actinomycetes: Mycobacterium, Nocardia, Actinomyces, Frankia,

Actinoplanes, Dermatophilus, Micromonospora,

Microbispora, Streptomyces, Streptosporangium.

Actinomycete dapat membentuk miselium yang sangat halus dan

bercabangcabang. Miselium vegetatif tumbuh di dalam medium, dan miselium

udara ada di permukaan medium. Bakteri ini dapat berkembang biak dengan spora,

secara fragmentasi dan segmentasi, dengan chlamydospora, serta dengan bertunas.

Bakteri ini umumnya mempunyai habitat pada lingkungan dengan pH yang tinggi.

Cara hidupnya ada yang bersifat saprofit, simbiosis dan beberapa sebagai

parasit. Frankia adalah actinomycetes yang mampu menambat nitrogen dan dapat

bersimbiosis dengan tanaman.

Page 6: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

6

3). Bakteri pembentuk endospora (grup 15)

-Aerobik: Bacillus, Sporolactobacillus, Sporosarcina, Thermoactinomyces

-Anaerobik: Clostridium, Desulfotomaculum, Oscillospira

b. Bakteri gram negatif

1. Bakteri gram negatif aerobik (grup 7)

-Aerobik: Pseudomonas, Xanthomonas, Zoogloea, Gluconobacter,

Acetobacter,

Azotobacter, Azomonas, Beijerinckia, Derxia, Rhizobium, Agrobacterium,

Alcaligenes, Brucella, Legionella, Thermus. Bakteri Azotobacter,

Beijerinckia,

Derxia, Rhizobium termasuk diazotroph yang dapat menambat nitrogen dari

udara. Azotobacter, Beijerinckia, dan Derxia cara hidupnya bebas tidak

bersimbiosis, Rhizobium hidupnya dapat bersimbiosis dengan akar tanaman

leguminosa dengan membentuk bintil akar.

2. Bakteri gram negatif aerobik khemolitotrofik (grup12)

-Aerobik: Nitrobacter, Nitrospira, Nitrococcus, Nitrosomonas, Nitrosospira,

Nitrosococcus, Nitrosolobus. Bakteri bakteri tersebut umumnya berperan

dalam

proses nitrifikasi di dalam tanah. Thiobacillus, Sulfolobus, Thiobacterium,

Thiovolum, yang merupakan bakteri yang berperan dalam proses oksidasi sulfur

di alam.

3. Bakteri berselubung (grup 3)

-Aerobik: Sphaerotilus, Leptothrix, Cladothrix, Crenothrix. Bakteri

Sphaerotilus

biasanya hidup di saluran-saluran air. Leptothrix,dan Cladothrix

merupakan bakteri yang mampu mengoksidasi besi atau penyebab

korosi.

4. Bakteri gram negatif fakultatif anaerobik (grup 8)

-Fakultatif anaerobik: Escherichia coli, Klebsiella, Enterobacter, Salmonella,

Shigella, Proteus, Serratia, Erwinia, Yersinia, Vibrio,

Aeromonas, Photobacterium.

5. Bakteri gram negatif anaerobik (grup 9)

-Sangat Anaerobik: Bacteroides, Fusobacterium, Leptotrichia

6. Bakteri Methanogens dan arkaebakteria (grup 13)

-Sangat Anaerobik: Methanobacterium, Methanothermus, Methanosarcina,

Methanothrix, Methanococcus. Bakteri ini merupakan

pembentuk metan (CH4) dari hasil perombakan bahan

Page 7: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

7

organik secara anaerobik.

-Aerobik: Halobacterium, Halococcus, Thermoplasma. Bakteri ini ada yang

tahan hidup pada kadar garam tinggi dan dan ada yang tahan pada suhu

tinggi.

-Anaerobik: Thermoproteus, Pyrodictium, Desulforococcus.

3. Bakteri berbentuk lengkung

a. Bakteri gram negatif spiril dan lengkung (grup 6)

-Aerobik: Spirillum, Aquaspirillum, Azospirillum, Oceanospirillum,

Campylobacter,

Bdellovibrio, Microcyclus, Pelosigma. Bakteri Azospirillum termasuk

bakteri penambat nitrogen yang dapat berasosiasi dengan tanaman

gramineae termasuk tanaman padi. Bakteri Bdellovibrio adalah bakteri

yang dapat hidup sebagai parasit pada sel bakteri lain (parasit bakteri).

b. Bakteri gram negatif lengkung anaerobik (grup 9)

-Anaerobik: Desulfovibrio, Succinivibrio, Butyrivibrio, Selenomonas. Bakteri

Desulfovibrio merupakan salah satu bakteri yang mampu mereduksi

sulfat.

c. Spirochaeta (grup 5)

-Aerobik dan anaerobik: Spirochaeta, Cristispira, Treponema, Borrelia,

Leptospira.

Bakteri ini berbentuk benang tipis dan terulir. Dinding sel tipis dan lentur.

Bakteri ini dapat bergerak dengan cara kontraksi sel menurut garis sumb

selnya. Selnya berukuran 0,1-3 μ x 4-8 μ

4. Bakteri yang termasuk kelompok khusus

a. Bakteri yang merayap (meluncur) (grup 2)

Page 8: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

8

Bakteri ini dapat merayap walaupun tidak berflagela. Bakteri ini selalu

bersifat gram negatif. Dalam kelompok ini termasuk beberapa ganggang biru,

beberapa bakteri khemoorganotrof dan beberapa bakteri belerang (sulfur).

Kelompok bakteri yang menjadi anggota bakteri merayap (meluncur) adalah sbb:

1). Bakteri yang mengandung sulfur intraselular, berbentuk benang. Contoh:

Beggiatoa, Thiothrix, Achromatium.

2). Bakteri bebas sulfur, membentuk trikoma (bulu). Contoh: Vitreoscilla,

Leucothrix,

Saprospira.

3). Bakteri uniselular, bentuk batang pendek. Contoh: Cytophaga, Flexibacter,

Myxobacteria.

4). Bakteri fototrof yang bergerak merayap. Contoh: Chloroflexus

5). Cyanobacteria yang bergerak merayap. Contoh: Oscillatoria.

Myxobacteria. Bakteri yang termasuk myxobacteria mempunyai dinding

sel sangat tipis dan lentur. Bakteri ini bersifat gram negatif, dan dapat

bergerak meluncur.Bentuk sel umumnya memanjang (spoel) dengan ujung

runcing. Dalam siklus hidupnyadapat membentuk badan buah, yang

merupakan kumpulan sel yang berdifrensiasi.Ukuran badan buah kurang

dari 1 mm. Contoh: Chondromyces, Myxococcus.

b. Bakteri bertangkai atau bertunas (grup 4)

Bakteri ini mempunyai struktur mirip tangkai atau tunas yang merupakan

tonjolan dari sel, atau hasil pengeluaran lendir. Contoh: Hypomicrobium,

Caulobacter,Prosthecomicrobium, Ancalomicrobium, Gallionella, Nevskia.

c. Bakteri parasit obligat: Rickettsiae dan Chlamydiae (grup 18)

Merupakan bakteri yang berukuran paling kecil, tetapi lebih besar dari virus,

yaitu 0,3x2μ. Bentuk sel pleomorfik, dapat berupa batang, kokus, atau filamen.

Bakteriini cara hidupnya sebagai parasit sejati (parasit obligat) di dalam sel jasad lain

dan bersifat patogen. Hidupnya intraselular di dalam sitoplasma dan inti sel binatang

dan manusia. Oleh karena itu bakteri kelompok ini merupakan penyebab penyakit,

yang biasanya ditularkan oleh vektor serangga. Contoh: Rickettsia prowazekii,

Chlamydia trachomatis, Coxiella burnetii.

d. Mycoplasma (klas Mollicutes) (grup 19)

Mycoplasma disebut juga PPLO (Pleuropneumonia Like Organisms). Cirinya

yaitu tidak mempunyai dinding sel, atau merupakan bentuk L dari bakteri sejati

(Eubakteria) atau bentuk speroplas sel eubakteria, sehingga sifatnya mirip bakteri

sejati.Mycoplasma berukuran 0,001-7μ . Umumnya lebih besar dari Rickettsiae dan

Page 9: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

9

dapat dicat dengan cat anilin. Ukuran koloni mencapai 10-600μNOSelnya berbentuk

kokus,filamen, roset, dan sangat pleomorfik. Selnya dapat memperbanyak diri dengan

pembelahan biner, fragmentasi, dan perkecambahan. Cara hidupnya sebagai saprofit

atau patogen. Contoh: Mycoplasma mycoides, M. homonia, M. orale, Acholeplasma,

Spiroplasma. Bakteri bentuk L atau bakteri dalam bentuk protoplas, tidak berdinding

sel. Hal ini dapat terjadi karena mutasi atau dibuat. Contohnya (a) Mycobacterium

tuberculosis dalam medium dengan tegangan muka rendah dan ditambah lisosim serta

EDTA, (b)Strain mutan Staphylococcus aureus dalam medium dengan penisilin G.

e. Bakteri anaerobik anoksigenik fototrofik (grup 1)

Bakteri ini mempunyai ciri berpigmen fotosintetik. Ada yang berbentuk

kokus, batang, dan lengkung. Berdasarkan sifat fisiologinya dapat dibagi menjadi:

1). Familia Thiorhodaceae (bakteri sulfur ungu). Contoh: Thiospirillum sp.,

Chromatium sp.

2). Familia Athiorhodaceae/Rhodospirillaceae (bakteri sulfur non-ungu).

Contoh:

Rhodospirillum, Rhodopseudomonas.

3). Familia Chlorobiaceae (bakteri sulfur hijau). Contoh: Chlorobium,

Chloropseudomonas, Chlorochromatium.

f. Bakteri aerobik oksigenik fototrofik: Cyanobacteria (grup 20)

Bakteri ini termasuk Myxophyceae atau Cyanophyceae. Sifatnya yang mirip

bakteri adalah dinding selnya terdiri mukokompleks, tidak berdinding inti, tidak ada

mitokondria dan kloroplas. Sifatnya yang berbeda adalah dapat berfotosintesa mirip

tumbuhan tingkat tinggi, dan menghasilkan O2.Bakteri ini mempunyai klorofil a dan

fikobilin (fikosianin dan fikoeritrin). Bentuk selnya tunggal (uniselular), koloni, dan

benang-benang (f ilamen). Selnya dapat bergerak

meluncur tetapi sangat lambat (250 μ per menit), meskipun tidak berflagela. Cara

hidupnya bebas, dan berasosiasi simbiosis. Umumnya dapat menambat nitrogen dari

udara, dan bersifat fotoautotrof obligat. Contoh: Gloeobacter, Gloeocapsa,

Dermocarpa, Spirulina, Nostoc, Anabaena, Oscillatoria, Calothrix, Cylindrospermum.

Anabaena azollae dapat bersimbiosis dengan tanaman paku air Azolla sp. dan Nostoc

bersimbiosis dengan jamur membentuk Lichenes.

C. Pengertian Teknik Pengecatan Bakteri

Metode pengecatan pertama kali ditemukan oleh Christian gram pada tahun

1884.  Dengan metode ini, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri

gram positif dan gram negatif yang didasarkan dari reaksi atau sifat bakteri terhadap

cat tersebut.  Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding

Page 10: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

10

selnya sehingga pengecatan gram tidak bisa dilakukan pada mikroorganisme yang

tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp. (Tryana, S.T, 2008).Struktur

bakteri terbagi menjadi dua yaitu:

1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri) Meliputi: dinding sel,

membrane plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan

2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) Meliputi kapsul,

flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora

D. Jenis-Jenis Teknik Pengecatan Bakteri

Sel bakteri dapat teramati dengan jelas jika digunakan mikroskop dengan

perbesaran 100x10 yang ditambah minyak imersi. Jika dibuat preparat ulas tanpa

pewarnaan, sel bakteri sulit terlihat. Pewarnaan bertujuan untuk memperjelas

selbakteri dengan menempelkan zat warna ke permukaan sel bakteri. Zat warna dapat

mengabsorbsi dan membiaskan cahaya, sehingga kontras sel bakteri dengan

sekelilingnya ditingkatkan. Zat warna yang digunakan bersifat asam atau basa. Pada

zat warna basa, bagian yang berperan dalam memberikan warna disebut kromofor

dan mempunyai muatan positif. Sebaliknya pada zat warna asam bagian yang

berperan memberikan zat warna memiliki muatan negatif. Zat warna basa lebih

banyak digunakan karena muatan negatif banyak banyak ditemukan pada permukaan

sel. Contoh zat warna asam antara lain Crystal Violet, Methylene Blue, Safranin,

Base Fuchsin, Malachite Green dll. Sedangkan zat warna basa antara lain Eosin,

Congo Red dll.

Pewarnaan sederhana

- pewarnaan positif

- pewarnaan negatif

Pewarnaan diferensial

- pewarnaan gram

- pewarnaan acid fast dll.

Pewarnaan khusus

- pewarnaan endospora

- pewarnaan flagella dll.

1. Pewarnaan Sederhana (Pewarnaan Positif)

Sebelum dilakukan pewarnaan dibuat ulasan bakteri di atas object glass yang

kemudian difiksasi. Jangan menggunakan suspensi bakteri yang terlalu padat, tapi

jika suspensi bakteri terlalu encer, maka akan diperoleh kesulitan saat mencari bakteri

dengan mikroskop. Fiksasi bertujuan untuk mematikan bakteri dan melekatkan sel

bakteri pada object glass tanpa merusak struktur selnya.

Cara Kerja :

Bersihkan object glass dengan kapas

Page 11: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

11

Jika perlu tulislah kode atau nama bakteri pada sudut object glass

Bila menggunakan biakan cair maka pindahkan setetes biakan dengan pipet tetes

atau dapat juga dipindahkan dengan jarum inokulum. Jangan lupa biakan dikocok

terlebih dahulu. Jika digunakan biakan padat, maka biakan dipindahkan dengan jarum

inokulum, satu ulasan saja kemudian diberi akuades dan disebarkan supaya sel

merata.

Keringkan ulasan tersebut sambil memfiksasinya dengan api Bunsen (lewatkan di

atas api 2-3 kali)

Setelah benar-benar kering dan tersebar selanjutnya ditetesi dengan pewarna (dapat

digunakan Methylen blue, Safranin, Crystal Violet) dan tunggu kurang lebih 30 detik.

Cuci dengan akuades kemudian keringkan dengan kertas tissue

Periksa dengan mikroskop (perbesaran 100 x 10).

2. Pewarnaan Negatif

Beberapa bakteri sulit diwarnai dengan zat warna basa. Tapi mudah dilihat dengan

pewarnaan negatif. Zat warna tidak akan mewarnai sel melainkan mewarnai

lingkungan sekitarnya, sehingga sel tampak transparan dengan latar belakang

hitam.Prosedur:

Ambil dua object glass, teteskan nigrosin atau tinta cina di ujung kanan salah satu

object glass

Biakan diambil lalu diulaskan atau diteteskan dalam tetesan nigrosin tadi, lalu

dicampurkan

Tempelkan sisi object glass yang lain kemudian gesekkan ke samping kiri

Biarkan preparat mengering di udara, jangan difiksasi atau dipanaskan di atas api.

Page 12: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

12

Setelah diliat di mikroskop,maka akan terlihat,

3. Pewarnaan Gram

Adalah pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan

dalam laboratorium mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting dalam langkah

awal identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan

peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada membran sel

bakteri. Jenis bakteri berdasarkan pewarnaan gram dibagi menjadi dua yaitu gram

positif dan gram negatif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan

Page 13: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

13

membran sel selapis. Sedangkan baktri gram negatif mempunyai dinding sel tipis

yang berada di antara dua lapis membran sel.Berikut merupakan prosedur

pewarnaan Gram:

Page 14: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

14

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pewarnaan gram adalah sbb:

Fase yang paling kritis dari prosedur di atas adalah tahap dekolorisasi yang

mengakibatkan CV-iodine lepas dari sel. Pemberian ethanol jangan sampai berlebih

yang akan menyebabkan overdecolorization sehingga sel gram positif tampak seperti

gram negatif. Namun juga jangan sampai terlalu sedikit dalam penetesan etanol

(underdecolorization) yang tidak akan melarutkan CV-iodine secara sempurna

sehingga sel gram negatif seperti gram positif.

Preparasi pewarnaan gram terbaik adalah menggunakan kultur muda yang tidak

lebih lama dari 24 jam. Umur kultur akan berpengaruh pada kemampuan sel

menyerap warna utama (CV), khususnya pada gram positif. Mungkin akan

menampakkan gram variabel yaitu satu jenis sel, sebagian berwarna ungu dan

Page 15: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

15

sebagian merah karena pengaruh umur. Walaupun ada beberapa species yang

memang bersifat gram variabel seperti pada genus Acinetobacter dan

Arthrobacter.

Jenis cat yang digunakan pada pengecatan Gram

Cat Gram yang digunakan terdiri dari 4 macam, yaitu cat Gram A, B, C dan D.

Masing-masing mempunyai komposisi dan fungsi yang berbeda. Komposisi dan

fungsi masing-masing cat Gram, adalah sebagai berikut :

Cat Gram A

Cat ini terdiri atas :

Kristal violet : 2 gram

Etil alkohol 95 : 20 ml

Ammonium oksalat : 0,8 gram

Akuades : 80 ml

Cat Gram A berwarna ungu (karena mengandung kristal violet). Cat

Gram A merupakan cat primer yang akan memberi warna

mikroorganisme target. Pada saat diberi cat ini, semua mikroorganisme

akan berwarna ungu sesuai warna cat Gram A.

Cat Gram B

Cat ini terdiri atas :

Yodium : 1 gram

Kalium Yodida : 2 gram

Akuades : 300 ml

Cat Gram B berwarna coklat. Cat Gram B merupakan cat Mordan,

yaitu cat atau

bahan kimia yang berfungsi memfiksasi cat primer yang diserap

mikroorganisme

target. Akibat pemberian cat Gram B, maka pengikatan warna oleh

bakteri akan lebih baik (lebih kuat).

Cat Gram C

Cat ini terdiri atas :

Aseton : 50 ml

Etil alkohol 95 % : 50 ml

Cat Gram C tidak berwarna. Cat ini berfungsi untuk melunturkan cat

sebelumnya.

Akibat pemberian cat C akan terjadi 2 kemungkinan :

Mikroorganisme (bakteri) akan tetap berwarna ungu, karena tahan

terhadap alkohol.Ikatan antara cat dengan bakteri tidak dilunturkan

Page 16: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

16

oleh alkohol. Bakteri yang bersifat demikian disebut bakteri Gram

positif. Bakteri akan tidak berwarna, karena tidak tahan terhadap

alkohol. Ikatan antara cat dengan bakteri dilunturkan oleh alkohol.

Bakteri yang bersifat demikian dikelompokkan sebagai bakteri Gram

negatif.

Cat Gram D

Cat Gram D terdiri atas :

Safranin : 0,25 gram

Etil alkohol 95 % : 10 ml

Akuades : 90 ml

Cat ini berwarna merah. Cat ini merupakan cat sekunder atau kontras.

Cat ini

berfungsi untuk memberikan warna mikroorganisme non target. Cat

sekunder mempunyai spektrum warna yang berbeda dari cat primer.

Akibat pemberian cat Gram D, akan terjadi 2 kemungkinan :

1. Bakteri Gram positif akan tetap berwarna ungu,

karena telah jenuh mengikat cat Gram A sehingga tidak

mampu lagi mengikat cat Gram D.

2. Bakteri Gram negatif akan berwarna merah, karena

cat sebelumnya telah dilunturkan oleh cat Gram C maka

akan mampu mengikat cat Gram D.

· Perbedaan sifat bakteri Gram-negatif dan positif

Perbedaan sifat antara bakteri Gram positif dan negatif dapat dirangkum pada table

di bawah ini:

Struktur dinding sel bakteri gram negative dan positif dapat dilihat pada gambar dibawah:

Page 17: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

17

bakteri terbagi dua atas susunan dinding selnya. Bakteri Gram positif (gambar

kiri) memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal dan berada pada lapisan terluar dari

dinding selnya. Pada bakteri Gram negatif (gambar kanan) lapisan peptidoglikan

merupakan lapisan yang tipis dan terletak di antara membran sitoplasmik dan

membran kedua yang disebut membran luar, bagian ini disebut sebagai ruang

periplasmik. Berikut penjelasan tentang beberapa bagian yang berpengaruh pada

pengecatan Gram:

1. Peptidoglikan. Merupakan polimer dari alternating N-acetylmuramic

acid (NAM)

dan N-acetylglucosamine (NAG). Untaian panjang dati alternating

polimer ini dihubungkan oleh L-alanine, D-glutamic acid, L-lysine, D-

alanine tetrapeptides to NAM. Gram-positive cells mempunyai lebih

banyak struktur peptidoglikan crosslinked daripada Gram-negative cells.

Peptidoglikan juga merupakan “target” dari aktivitas antimikroba.

Contoh, penisilin dengan enzim-enzim menggangu biosintesis

peptidoglikan sementara lysozyme secara fisik memecah ikatan

NAMNAG.

2. Lipoteichoic acids: Lipoteichoic acids (LTA) hanya ditemukan pada

bakteri Gram-positif. Polisakarida ini berada di seluruh lpisan

peptidoglikan dan muncul pada permukaan dinding sel. Struktur ini dapat

bertindak sebagai determinan antigenic.

3. Lipopolysaccharides. Lipopolysaccharides (LPS) hanya ditemukan

pada bakteri

Gram-negatif. Struktur ini terdiri dari lipid A, yang mengikat LPS dengan

membran luar dan merupakan bagian endotoxic dari molekul. Sebagian

dari polysaccharide muncul pada permukaan sel, dan bertindak sebagai

determinan antigenic ("O antigen"). Lipi A pada LPS ini-lah yang apabila

Page 18: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

18

terkena alcohol aseton akan luruh dan melepaskan Kristal yodium

sehingga bakteri kehilangan warnanya.

Ket: Gram Negatif (kiri), Gram Positif (kanan). LPS (merah), peptidoglikan (kuning),

protein (ungu), lipoteichoic acid (hijau), phospholipid (cokelat)

Page 19: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

19

Page 20: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

20

4. Pewarnaan Endospora

Anggota dari genus Clostridium, Desulfomaculatum dan Bacillus adalah bakteri yang

memproduksi endospora dalam siklus hidupnya. Endospora merupakan bentuk

dorman dari sel vegetatif, sehingga metabolismenya bersifat inaktif dan mampu

bertahan dalam tekanan fisik dan kimia seperti panas, kering, dingin, radiasi dan

bahan kimia. Tujuan dilakukannya pewarnaan endospora adalah membedakan

endospora dengan sel vegetatif, sehingga pembedaannya tampak jelas. Endospora

tetap dapat dilihat di bawah mikroskop meskipun tanpa pewarnaan dan tampak

sebagai bulatan transparan dan sangat refraktil. Namun jika dengan pewarnaan

sederhana, endospora sulit dibedakan dengan badan inklusi (keduaduanya transparan,

sel vegetatif berwarna), sehingga diperlukan teknik pewarnaan endospora. Berikut

merupakan prosedur pewarnaan endospora dengan metode Schaeffer-Fulton.

Page 21: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

21

Page 22: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

22

Page 23: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

23

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka disimpulkan

1. Struktur dasar sel bakteri adalah dinding sel, membrane sel, ribosom, granula

penyimpanan, sitoplasma dan struktur tambahan sepeti flagella atau silia.

2. Pengelompokan spesies bakteri terbagi atas, bekteri berbentuk batang, bakteri

berbentuk bulat, bakteri berbentuk lengkung, dan bakteri yang memiliki

bentuk khusus.

3. Teknik pengecatan dilakukan untuk mengidentifikasi bakteri

4. Jenis-jenis tekniki pengecatan antara lain:

Pewarnaan sederhana

- pewarnaan positif

- pewarnaan negatif

Pewarnaan diferensial

- pewarnaan gram

- pewarnaan acid fast dll.

Pewarnaan khusus

- pewarnaan endospora

- pewarnaan flagella dll.

B. Saran

Alangkah baiknya jika praktikan dapat lebih mendalami teknik-teknik

pengecatan mikroorganisme.

Page 24: Habibah Farmasi Makalah Mikrobiologi

24

DAFTAR PUSTAKA

.diakses: 21 Maret 2010. Sujaya, I Nengah.2005. Penuntun Praktikum Mikrobiologi

Anonim.(t.t).http//www.wikipedia.com. Struktur Sel Bakteri

Djide, Natsir.2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi Farmasi. Makassar:LEPHAS

Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.

Ombasta, Osha. 2009. Laporan praktikum pengecatan Gram. Jakarta:-.