32
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur aljabar merupakan salah satu cabang matematika abstrak, yang umumnya akan lebih sulit dibandingkan dengan cabang lain yang lebih konkrit. Di dalam makalah ini, kita akan mempelajari mengenai subgrup dan subgrup siklik. Pada pembahasan sebelumnya kita telah mempelajari grup sebagai dasar dari subgrup dan subgrup siklik begitu pula dengan contohnya dengan menggunakan elemen dan operasi yang bermacam-macam. Semua itu di tujukan untuk memberikan ilustrasi yang cukup lengkap perihal defenisi grup dan kaitannya dengan himpunan dan operasi yang sudah kita kenal sebelumnya. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana cara untuk membuktikan suatu himpunan bagian dengan operasi yang sama merupakan subgrup menggunakan definisi subgrup, 2) Bagaimana cara untuk membuktikan suatu himpunan bagian dengan operasi yang sama merupakan subgrup menggunakan teorema subgrup, 3) Bagaimana membuktikan himpunan dengan operasi biner merupakan grup siklik, 4) Bagaimana membuktikan teorema subgrup siklik, dan 5) Bagaimana membuktikan sifat klasifikasi grup siklik dari suatu grup finit. 1.3 Batasan Masalah Dalam penulisan makalah ini,kami hanya membahas masalah tentang subgrup dan grup siklik.

Grup dan subgrup siklik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Grup dan subgrup siklik

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Struktur aljabar merupakan salah satu cabang matematika abstrak, yang

umumnya akan lebih sulit dibandingkan dengan cabang lain yang lebih

konkrit. Di dalam makalah ini, kita akan mempelajari mengenai subgrup dan

subgrup siklik. Pada pembahasan sebelumnya kita telah mempelajari grup

sebagai dasar dari subgrup dan subgrup siklik begitu pula dengan contohnya

dengan menggunakan elemen dan operasi yang bermacam-macam. Semua itu

di tujukan untuk memberikan ilustrasi yang cukup lengkap perihal defenisi

grup dan kaitannya dengan himpunan dan operasi yang sudah kita kenal

sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1)

Bagaimana cara untuk membuktikan suatu himpunan bagian dengan operasi

yang sama merupakan subgrup menggunakan definisi subgrup, 2) Bagaimana

cara untuk membuktikan suatu himpunan bagian dengan operasi yang sama

merupakan subgrup menggunakan teorema subgrup, 3) Bagaimana

membuktikan himpunan dengan operasi biner merupakan grup siklik, 4)

Bagaimana membuktikan teorema subgrup siklik, dan 5) Bagaimana

membuktikan sifat klasifikasi grup siklik dari suatu grup finit.

1.3 Batasan Masalah

Dalam penulisan makalah ini,kami hanya membahas masalah tentang

subgrup dan grup siklik.

Page 2: Grup dan subgrup siklik

2

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memahami cara

membuktikan suatu himpunan bagian merupakan subgrup

Page 3: Grup dan subgrup siklik

3

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Subgrup

Definisi 2.1.1:

Suatu subset H tidak kosong dari G disebut subgrup dari grup G jika

terhadap operasi di G, H sendiri membentuk grup. Dari definisi tersebut,

pertama harus ditunjukkan bahwa H tidak kosong, H subset dari G, dan

berikutnya setiap elemen dari H terhadap operasi di G memenuhi

aksioma grup.

Contoh 1.

a. Misalkan H Apakah H merupakan subgrup dari

G ?

Penyelesaian :

Jelas bahwa H bukan merupakan himpunan kosong, Karena (0,0) H.

Akan di tunjukkan bahwa H memenuhi sifat asosiatif. Untuk sebarang

dan dengan menggunakan sifat bilangan

bulat di perhatikan bahwa :

Jadi terbukti bahwa sifat asosiatif berlaku.

Jika di pilih elemen (0,0) H maka untuk setiap akan

berlaku :

Page 4: Grup dan subgrup siklik

4

Jadi, (0,0) H merupakan identitas pada H. Untuk sebarang

dipilih elemen , sehingga akan berlaku :

Jadi, setiap elemen memiliki elemen invers terhadap

operasi yaitu . Karena keempat aksioma berlaku maka H

merupakan grup terhadap operasi , akibatnya H merupakan subgrup

atas G.

b. Tentukan subgrup dari Z6 ={0,1,2,3,4,5} dan gambar diagram cayley

dan selidiki himpunan-himpunan bagian H1 = {0,3} dah H2 = {0,2,4}

dari operasi dengan operasi penjumlahan modulu 6!

Penyelesaian :

Pada Z6 ={0,1,2,3,4,5}

+6 0 1 2 3 4 5

0 0 1 2 3 4 5

1 1 2 3 4 5 0

2 2 3 4 5 0 1

3 3 4 5 0 1 2

4 4 5 0 1 2 3

5 5 0 1 2 3 4

Page 5: Grup dan subgrup siklik

5

Perhatikan himpunan bagian dari Z6 yaitu H1 = {0,3} dah H2 = {0,2,4}.

Akan dibentuk tabel cayley dari H1 dah H2 terhadap operasi yang sama

pada Z6 yaitu dengan penjumlahan modulo 6,lihat tabel berikut :

Tabel Cayley dari grup H1

+6 0 3

0 0 3

3 3 0

Tabel cayley dari grup H2

+6 0 2 4

0 0 2 4

2 2 4 0

4 4 2 0

Untuk memperlihatkan bahwa H1 dan H2 dengan operasi

penjumlahan modulo 6 adalah suatu grup .

Dengan melihat tabel di atas di peroleh :

1. Aksioma pertama (sifat tertutup) dipenuhi karena seluruh hasil

operasi ada pada himpunan H1 dan H2.

2. Aksioma kedua (sifat assosiatif) penjumlahan modulo 6 dipenuhi

pada Z6, karena pada H1 dan H2 juga dipenuhi.

Page 6: Grup dan subgrup siklik

6

3. Aksioma ketiga (Unsur identitas) dipenuhi :

H1 dan H2 sebagai unsur identitas karena H1 dan H2

dipenuhi a +6 0 = 0 +6 a = a

4. Aksima keempat (unsur invers) dipenuhi yaitu :

H1 0 inversnya 0, 3 inversnya 3.

H2 inversnya 0, 2 inversnya 4 dan 4 inversnya 4.

Teorema 2.1.1:

Suatu subset H yang tidak kosong dari grup <G,*> merupakan

subgrup dari G jika dan hanya jika :

maka (Aksioma pertama dari defenisi grup)

maka (Aksioma keempat dari defenisi grup)

Bukti teorema di atas dapat diperjelas sebagai berikut :

H G

Akan di tunjukkan :

a. Jika H subgrup dari G maka dipenuhi 1 dan 2.

b. Jika dipenuhi 1 dan 2 maka H subgrup dari G.

Bukti a :

Karena H merupakan subgrup dari G maka menurut defenisi subgrup H

memenuhi keempat aksioma grup. Dengan demikian maka H memenuhi

sifat 1 dan 2.

Bukti b :

Untuk menunjukkan bahwa H subgrup dari G, berikut akan di buktikan

aksioma ke 2 dan ke 3

Page 7: Grup dan subgrup siklik

7

Aksioma ke 2 :

G merupakan grup berarti setiap unsur di G memenuhi sifat assosiatif,

sedangkan H G, maka setiap unsur di H juga unsur di G, sehingga

setiap unsur di H juga memenuhi sifat Assosiatif.

Aksioma ke 3 :

Ambil sembarang a H, karena sifat 1 di penuhi pada H maka

atau (Terbukti aksioma ketiga dipenuhi).

Dengan demikian keempat aksioma grup di penuhi dan H G maka H

merupakan subgrup dari G.

Teorema 2.1.2:

Suatu subset H yang tidak kosong dari grup <G,*> merupakan subgrup

dari G jika dan hanya jika : H maka H.

Bukti teorema di atas juga terdiri dari dua bagian :

H G

a. Jika H subgrup dari G maka berlaku H H

b. Jika H berlaku H maka H subgrup dari G

Bukti a :

H subgrup dari G maka H grup berarti memenuhi keempat aksioma grup.

Ambil sembarang H menurut aksioma keempat b-1

H,selanjutnya

dengan aksioma pertama dipenuhi H.

Bukti b :

Ambil sembarang H diperoleh H atau e H memenuhi

aksioma ketiga.

Page 8: Grup dan subgrup siklik

8

Ambil sembarang e, H diperoleh H atau H

memenuhi aksioma keempat.

Ambil sembarang H diperoleh H atau H

memenuhi aksioma pertama

Dengan di penuhi aksioma pertama dan keempat menurut teorema

2.1.1 maka H merupakan subgrup dari G.

Teorema 2.1.3:

Suatu himpunan bagian H tidak kosong dari G dikatakan subgrup

dari <G,*> jika dan hanya jika :

a. H tertutup terhadap operasi biner *

b. Unsur identitas e g ada dalam H (e G maka e H )

c. H maka a-1

H

Bukti teorema di atas juga juga terdiri dari dua bagian :

H G

1. Jika H subgrup dari <G,*> maka berlaku a,b, dan c

2. Jika a,b,dan c berlaku maka H subgrup dari <G,*>

Bukti 1 :

Jika H subgrup dari <G,*> maka berlaku a,b, dan c

Jika H subgrup dari <G,*> berarti memenuhi keempat aksioma dari

grup

H tertutup terhadap operasi biner * (aksioma pertama grup)

Unsur identitas e g ada dalam H (e G maka e H ) (aksioma ketiga

identitas dari grup)

H maka a-1

H (aksioma keempat dari grup)

Page 9: Grup dan subgrup siklik

9

Dari pernyataan di atas dimana terdapat aksioma 1, aksioma 3, dan

aksioma 4 dapat kita simpulkan bahwa terbukti Jika H subgrup dari

<G,*> maka berlaku a,b, dan c.

Bukti 2 :

Jika a,b,dan c berlaku maka H subgrup dari <G,*>

Ambil sembarang a,b G

a*b = a+b G ( sifat tertutup terpenuhi atau aksioma pertama di

penuhi)

Unsur identitas e G ada dalam H (e G maka e H )

Pilih e = 0 e G , ambil sembarang a G maka a*e = a + 0 = adan

e*a = 0 + a = a

Sehingga dipenuhi a*e = e*a = a , Artinya e = 0 elemen identitas

( aksioma ketiga dipenuhi)

H maka a-1

H

Ambil sembarang a H ,pilih a-1

= -a H sehingga a * a-1

= a + (-

a) = 0 = e dan a-1

* a = -a + a = 0 = e. Berarti H maka a-1

H = -a H a * a-1

= a-1

* a = e (aksioma keempat dipenuhi)

Dengan dipenuhi aksioma pertama,ketiga dan keempat dari grup

maka menurut defenisi A-1 H merupakan subgrup dari <G,*>.

Dari bukti 1 dan 2 maka dapat di simpulkan bahwa Suatu

himpunan bagian H tidak kosong dari G dikatakan subgrup dari

<G,*> jika dan hanya jika :

a. H tertutup terhadap operasi biner *

b. Unsur identitas e g ada dalam H (e G maka e H )

c. H maka a-1

H

Page 10: Grup dan subgrup siklik

10

Teorema 2.1.4:

H himpunan bagian yang berhingga dan tak kosong dari grup G. H

subgrup dari G jika H memenuhi sifat tertutup.

Bukti :

Dengan menggunakan Teorema A-1, yaitu:

Suatu subset H yang tidak kosong dari grup merupakan subgrup

dari G, jika dan hanya jika:

1. maka (Aksioma pertama dari defenisi grup)

2. maka (Aksioma keempat dari defenisi grup)

Maka tinggal dibuktikan bahwa a-1

H jika a H.

Jika a = e maka a-1

= a. Lalu jika a e maka ada beberapa

kemungkinan yaitu, a, a2,a

3,….

Karena H terbatas dan tertutup di bawah operasi terhadap G untuk

setiap a bilangan positip dalam H, tidak semua anggotanya berbeda.

Kemudian, ai = a

j dan i> j maka a

i-j = e, dan karena a e , i-j > 1.

ai-j

= a . ai-j-1

= e

ai-j-1

= a-1

. Tetapi i-j-1 1 mengakibatkan ai-j-1

H. (Terbukti)

Teorema 2.1.5 :

Jika S dan T masing-masing subgrup dari G maka S T subgrup

dari G.

Bukti :

S T karena ada e S dan e T jadi e S T

Ambil sembarang x S T maka x S dan x T sehingga x G jadi

S T G

Ambil sembarang x,y S T maka x,y S dan x,y T karena S dan T

subgrup dari G maka xy-1

S dan xy-1

T .Jadi xy-1

S T.

Page 11: Grup dan subgrup siklik

11

Menurut teorema 2.1.2 S T subgrup dari G (terbukti).

Jadi Jika S dan T masing-masing subgrup dari G maka S T

subgrup dari G.(Terbukti)

Teorema 2.1.6 :

Jika { } suatu koleksi subgrup dari G maka S = merupakan

subgrup dari G.

Bukti :

Diketahui suatu koleksi subgrup dari G berarti S1 , S2 , S3 , S4... , Sα

merupakan subgrup-subgrup dari G.

Dengan menggunakan Teorema A-5, jika dua buah subgrup diiriskan

maka irisannya adalah subgrup, dengan demikian untuk S =

= S1 S2 S3 S4 ... Sα

Karena S1 S2 merupakan subgrup, demikian juga S3 S4 merupakan

subgrup, hingga

Sα-1 Sα juga merupakan grup, maka jika diteruskan irisannya adalah

subgrup dari G.

Contoh 2:

Z = himpunan semua bilangan bulat, operasi * didefenisikan sebagai

penjumlahan biasa. Dari contoh 1 diketahui bahwa merupakan

grup. H adalah himpunan semua bilangan genap. Tunjukkan bahwa H

merupakan subgrup dari Z.

Penyelesaian :

Dari soal di atas H Z dan H karena 4 adalah bilangan genap

maka 4 H.

Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa merupakan grup.

Page 12: Grup dan subgrup siklik

12

Untuk membuktikan soal di atas dapat digunakan defenisi subgrup dan

teorema yang berkaitan yaitu Teorema A-1 ataupun A-2 .

Dengan defenisi grup dapat dilakukan seperti contoh sebelumnya.

Dengan Teorema A-1:

Ambil sebarang a, b H dari defenisi dapat ditulis a = 2m dan b = 2n;

m,n Z.

a + b = 2m + 2n

= 2 (m + n); k = (m + n) Z

= 2k H (sifat pertama dari Teorema A-1 dipenuhi)

Ambil sebarang a H dari defenisi dapat ditulis a = 2m dengan m Z.

a-1

= -a = -2m

= 2 (-m) , karena m Z maka k = -m Z

= 2k H (sifat kedua dari Teorema A-1 dipenuhi)

Maka terbukti H merupakan subgrup dari Z.

Defenisi 2.2 :

Center dari grup ditulis Z (G) = {a G | a x = x a, x G }

Teorema 2.1.7:

Z(G) merupakan subgrup dari G

Bukti :

Dengan menggunaka teorema 2.1.1 :

Z(G) karena ada e G yang memenuhi e x = x e , x G, jadi e

Z (G)

Z(G) G (Defenisi )

Page 13: Grup dan subgrup siklik

13

Ambil sembarang a,b Z (G) menurut defenisi a x = x a dan b x = x b,

x G

Akan di tunjukkan ab Z(G) artinya akan di tunjukkan ab x = x ab dan

ab G

Perhatikan : abx = a xb + x ab dan ab G (berlaku sifat tertutup pada

G). Jadi ab Z(G) (Terbukti )

Ambil a Z(G) menurut defenisi a x = x a , x G , karena G grup

maka a-1

G

Perhatikan a x = x a

a-1

(a x) a-1

= a-1

(x a) a-1

(a-1

a) x a-1

= a-1

x (a a-1

)

ex a-1

= a-1

xe

x a-1

= a-1

x

Terbukti a-1

Z (G)

Karena kedua sifat dari teorema 2.1 dipenuhi maka terbukti bahwa Z

(G) merupakan subgrup dari G.

Defenisi 2.1.3 :

Centralizer dari a dalam grup G ditulis C(a) = { g G |ag = ga}

Teorema 2.1.8 :

C(a) merupakan subgrup dari G.

Bukti :

Page 14: Grup dan subgrup siklik

14

Dengan menggunaka teorema 2.1.1

C(a) karena ada e G yang memenuhi e g = g e, g G, jadi e

C(a)

C(a) G (Defenisi )

Ambil sembarang g,b C(a) menurut defenisi e g = g e dan b g = g b

g G

Akan di tunjukkan a,b G artinya akan di tunjukkan ab g = g ab dan

a,b G

Perhatikan : ab g = a gb + g ab dan a,b G (berlaku sifat tertutup pada

G ). Jadi a,b C(a) (Terbukti )

Ambil a C(a) menurut defenisi a g = g a , g G , kaena G grup

maka a-1

G

Perhatikan a g = g a

a-1

(a g) a-1

= a-1

(g a) a-1

(a-1

a) g a-1

= a-1

g (a a-1

)

eg a-1

= a-1

ge

g a-1

= a-1

g

Terbukti a-1

C(a)

Karena kedua sifat dari teorema 2.1.1 dipenuhi maka terbukti

bahwaC(a) merupakan subgrup dari G.

Contoh 5 :

Perhatikan grup G yang didefenisikan dengan tabel Cayley seperti pada tabel 1.1

Page 15: Grup dan subgrup siklik

15

Akan ditentukan center dari G atauZ(G) dan centralizer dari tiap-tiap anggota G

atau C(G).

Bila diperhatikan bagian isi dari tabel 1,1 maka urutan unsur pada baris pertama

sama dengan urutan unsur pada kolom pertama dan urutan unsur pada baris

kelima sama dengan urutan unsur pada kolom kelima. Hal ini berakibat 1*x = x*1

dan 5*x = x*5 untuk semua x G. Sehingga Center dari G atau Z(G) = {1,5}.

* 1 2 3 4 5 6 7 8

1 1 2 3 4 5 6 7 8

2 2 1 8 7 6 5 4 3

3 3 4 5 6 7 8 1 2

4 4 3 2 1 8 7 6 5

5 5 6 7 8 1 2 3 4

6 6 5 4 3 2 1 8 7

7 7 8 1 2 3 4 5 6

8 8 7 6 5 4 3 2 1

Tabel 1

Sedangkan Centralizer dari Tabel 1 untuk tiap anggota G adalah sebagai

berikut :

C(1) = G = {1,2,3,4,5,6,7,8}

C(2) = {1,2,5,6}

C(3) = {1,3,5,7}

C(4) = {1,4,5,8}

C(5) = G

C(7) = {1,3,5,7}

C(8) = {1,4,5,8}

Page 16: Grup dan subgrup siklik

16

2.2 Subgrup Siklik

Definisi 2.2.1:

Misalkan G grup dengan operasi *,

maka :

Teorema 2.2.1:

Misalkan grup dan maka merupakan sub

grup terkecil dari G yang memuat a.

Bukti:

Kita gunakan teorema C-3 tentang sub grup

1 )

2 )

3 ) Sifat tertutup

Ambil sembarang p,q maka menurut syarat keanggotaan

dari H maka

Akan ditunjukkan p*q

4 ) Sifat Identitas (

Page 17: Grup dan subgrup siklik

17

5 ) Sifat Invers

Ambil sembarang

Defenisi 2.2.2 :

Grup H pada Teorema 2.2.1 di atas disebut subgrup siklik dengan

generator a dan dinotasikan < a >.

Defenisi 2.2.3 :

Suatu grup G dikatakan grup siklik jika terdapat sehingga

< a >=G.

Contoh 1:

Z5 = ;*=operasi penjumlahan modulo 5

Apakah < Z5,*> merupakan grup siklik dan jika ya tentukan

generatornya.

Penyelesaian:

≠ (Dari defenisi)

Page 18: Grup dan subgrup siklik

18

Karena anggota dari berhingga maka hasil operasi dapat dilihat pada

tabel Cayley berikut ini:

+5 0 1 2 3 4

0 0 1 2 3 4

1 1 2 3 4 0

2 2 3 4 0 1

3 3 4 0 1 2

4 4 0 1 2 3

Dengan melihat tabel diatas,diperoleh:

1) Aksioma pertama (sifat tertutup) di penuhi karena semua hasil

operasi ada pada himpunan .

2) Aksioma kedua (sifat Asosiatif) pada penjumlahan modulo 5

dipenuhi pada bilangan bulat ,karenanya pada juga dipenuhi.

3) Aksioma ketiga (unsur Identitas) dipenuhi:

sebagai unsur identitas karena dipenuhi

a*0=0*a=a.

4) Aksioma keempat (unsur invers) dipenuhi yaitu 0 inversnya 0 ; 1

inversnya 4; 2 inversnya 3;dan 3 inversnya 2; 4 inversnya 1

5) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terhadap operasi

penjumlahan modulo 5 membentuk grup.

Kita selidiki unsur-unsur yang merupakan generator:

Unsur 0

01=0

02= 0+0 =0

03 = 0+0+0 =0

Page 19: Grup dan subgrup siklik

19

........................

........................

........................

0-1

=(0-1

)1=(0)

1=0

0-1

=(0-1

)2=(0)

2=0+0=0

0-1

=(0-1

)3=(0)

3=0+0+0=0

............................

............................

............................

Dengan demikian 0 bukan generator

Unsur 1

11 = 1

12 = 1+1 =2

13 = 1+1+1 =3

14 = 1+1+1+1 = 4

15 = 1+1+1+1+1=0

................................

................................

................................

Page 20: Grup dan subgrup siklik

20

1-1

=(1-1

)1=(4)

1=4

1-2

=(1-1

)2=(4)

2=4+4=3

1-3

=(1-1

)3=(4)

3=8+4=2

1-4

=(1-1

)4=(4)

4=4+4+4+4=1

1-5

=(1-1

)5=(4)

5=4+4+4+4+4=0

............................

............................

............................

Dengan demikian 1 merupakan generator.

Unsur 2

21 = 2

22 = 2+2 = 4

23

= 2+2+2 =1

24=2+2+2+2=3

25=2+2+2+2+2=0

.........................

.........................

........................

2-1

=(2-1

)1=(3)

1=3

2-2

=(2-1

)2=(3)

2=3+3=1

Page 21: Grup dan subgrup siklik

21

2-3

=(2-1

)3=(3)

3=3+3+3=4

2-4

=(2-1

)4=(3)

4=3+3+3+3=2

2-5

= (2-1

)5=(3)

5=3+3+3+3+3=0

..........................

.........................

.........................

Dengan demikian 2 merupakan generator

Unsur 3

31 = 3

32 = 3+3 = 1

33 = 3+3+3 = 4

34 = 3+3+3+3 = 2

35=3+3+3+3+3=0

..............................

..............................

.............................

3-1

=(3-1

)1=(2)

1=2

3-2

=(3-1

)2=(2)

2=2+2=4

3-3

=(3-1

)3=(2)

3=2+2+2=1

3-4

=(3-1

)4=(2)

4=2+2+2+2=3

Page 22: Grup dan subgrup siklik

22

3-5

=(3-1

)5=(2)

5=2+2+2+2+2=0

..........................

..........................

Dengan demikian 3 merupakan generator

Unsur 4

41 = 4

42 = 4+4 = 3

43 = 4+4+4 = 2

44 = 4+4+4+4 = 1

45=4+4+4+4+4=0

..............................

..............................

.............................

4-1

=(4-1

)1=(1)

1=1

4-2

=(4-1

)2=(`1)

2=1+1=2

4-3

=(4-1

)3=(1)

3=1+1+1=3

4-4

=(4-1

)4=(1)

4=1+1+1+1=4

4-5

=(4-1

)5=(1)

5=1+1+1+1+1=0

..........................

..........................

Page 23: Grup dan subgrup siklik

23

Dengan demikian 4 merupakan generator

Sehingga merupakan grup siklik

Defenisi 2.2.4 :

Algoritma pembagian :

Jika

Contoh 2:

Misalkan m = 5

untuk n=19 dapat dinyatakan sebagai 19=3.5+4

maka q = 3 dan r = 4

untuk n = -3 dapat dinyatakan sebagai -3 = (-1).5+2

maka q = -1 dan r=2

Teorema 2.2.2: (Klasifikasi Subgrup dari Grup Siklik)

Setiap subgrup dari grup siklik adalah siklik.

Bukti:

Subgrup dari grup siklik merupakan siklik.

Misalnya G= < a > merupakan grup siklik, dan H G (baca H subgrup

dari G).

Akan ditunjukkan bahwa H merupakan grup siklik.

G= < a >, karena H G maka elemen-elemen dalam H pasti berbentuk

dengan

Page 24: Grup dan subgrup siklik

24

Jika H maka H (Ingat H subgrup dari G)

Kasus I: Jika H={e} maka H = < e > grup siklik

Kasus II: Jika H maka H pasti memuat unsur-unsur yang berbentuk

dengan p > 0

Andaikan m = bilangan bulat positif terkecil ϶

H.......................................(A)

Ambil sembarang b H maka b= untuk suatu n Z dengan algoritma

pembagian maka dengan sehingga

b= dengan atau

b=

ar=a

n – qm

= H

Jadi, H dengan

Andaikan r maka berarti ada bilangan bulat positif r < m

sehingga H atau m bukan bilangan positif terkecil sehingga

H........................(B)

Timbul kontradiksi yaitu antara (A) dan (B)

Jadi,pengandaian salah, yang benar r = 0.

Jika r = 0 ini berarti n=qm sehingga b

atau

Terbukti H subgrup siklik.

Contoh 3:

Misalkan G = {-1, 1} adalah suatu Grup terhadap operasi perkalian

Page 25: Grup dan subgrup siklik

25

(G, .).Tentukan Grup Siklik dari Grup tersebut.

Penyelesaian:

Generator dari G = {-1, 1} adalah -1 dan 1

<-1> = {(-1)n| n ϵ Z}

={ (-1)0 , (-1)

1 , (-1)

2 ,...}

={-1,1}

<1> ={(1)n| n ϵ Z}

={ (1)0 , (1)

1 , (1)

2 ,...}

={1}

Generator -1 adalah membangun suatu grup siklik:

<-1> ={-1,1}

Generator 1 adalah membangun subgrup siklik:

<1> ={1}

Terlihat bahwa G merupakan grup siklik dengan generator -1, dapat

dipilih {1} merupakan subgrup dari G dan {1} merupakan subgrup siklik

dengan generator -1.

Klasifikasi dari grup siklik

1. G grup siklik dengan banyaknya unsur tak terhingga maka pada G

berlaku sifat:

2. G grup siklik dengan banyaknya unsur berhingga ( n unsur) maka

pada G berlaku sifat: membagi ( k-h).

Bukti 1:

Pernyataan di atas dapat diartikan sebagai:

G =< a> dan = tak hingga

Bukti:

Dalam logika kita memiliki equivalensi:

Page 26: Grup dan subgrup siklik

26

Andaikan: berarti

Misalkan k > h maka dengan k – h> 0

Misalkan m = bilangan bulat positip terkecil sehingga

Ambil sembarang b maka b= , untuk semua n

Menurut algoritma pembagian maka dengan

0 sehingga diperoleh

b=

Jadi, dengan

Sehingga unsur-unsur di G dapat ditulis:

Timbul kontradiksi bahwa G memiliki unsur-unsur tak berhingga.

Jadi, pengandaian salah, yang benar

Contoh 4:

, dengan operasi penjumlahan modulo 4. Buktikanlah

bahwa dengan menggunakan tabel Cayley dapat ditunjukkan bahwa

merupakan grup siklik dengan generator 1.

Penyelesaian:

(dari definisi)

Karena anggota dari Z6 berhingga maka hasil operasi dapat dilihat pada

tabel Cayley berikut:

Tabel. Menunjukkan Tabel Cyley dari grup Z4

+4 0 1 2 3

0 0 1 2 3

1 1 2 3 0

2 2 3 0 1

Page 27: Grup dan subgrup siklik

27

3 3 0 1 2

Dengan melihat tabel diatas diperoleh :

1. Aksioma pertama (sifat tertutup) dipenuhi karena semua hasil

operasi ada pada himpunan Z4

2. Aksioma kedua (sifat assosiatif) pada penjumlahan modulo 4

dipenuhi pada bilangan bulat , karenanya pada Z4 juga dipenuhi

3. Aksioma ketiga (unsur identitas) dipenuhi : sebagai

unsur identitas karena dipenuhi

4. Aksioma keempat (unsur invers) dipenuhi yaitu :

0 inversnya 0; 1 inversnya 3; 2 inversnya 2; 3 inversnya 1

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Z4 terhadap operasi

penjumlahan bilangan modulo 4 membentuk grup.

Akan diselidiki bahwa unsur 1 merupakan generator Z4

Unsur 1

11 = 1 1

-1 = ( 1

-1 )

1 = (3)

1 = 3

12 = 1 + 1 = 2 1

-2 = ( 1

-1 )

2 = (3)

2 = 3 + 3 = 6 = 2

13 = 1 + 1 + 1 = 3 1

-3 = ( 1

-1 )

3 = (3)

3 = 3 + 3 + 3 = 9 =

1

14 = 1 + 1 + 1 + 1 = 0 1

-4 = ( 1

-1 )

4 = (3)

4 = 3 + 3 + 3 + 3 =

12 = 0

...........................................

...........................................

............................................

Dengan demikian terbukti bahwa 1 merupakan generator

Jadi terbukti bahwa Z4 merupakan grup siklik dengan generator 1.

Selanjutnya berdasarkan Klasifikasi dari grup siklik bagian 2 dapat

dilihat bahwa

Maka hal ini dikarenakan 4|(8-4) juga 4|(12-8)

Page 28: Grup dan subgrup siklik

28

Akibat Teorema 2.2.2:

Misalkan G grup, dengan Jika maka n membagi

habis k.

Contoh 5:

pada contoh 4 merupakan grup siklik dengan generator 1

atau dan

Dengan menggunakan akibat teorema 2.2.2 diperoleh maka

4|8.

Teorema 2.2.3:

Misalkan G = <a> sebuah grup siklik berorder n, maka G = jika

dan hanya jika gcd (k,n) = 1.

Bukti:

Akan dibuktikan:

1. G= <a> sebuah grup siklik berorder n, jika gcd (k,n) = 1 maka G =

2. G = < a > sebuah grup siklik berorder n, jika G = < mak gcd

(k,n)=1.

Bukti 1:

Gcd (k,n) = 1 dengan menggunakan konsep kombinasi linier dengan

ditulis bahwa ada u,v

Ambil sembarang a maka a=

Ini menunjukkan bahwa G = <

Bukti 2:

Page 29: Grup dan subgrup siklik

29

Andaikan gcd (k,n) atau gcd (k,n)=d > 1 ini berarti k=td dan n =sd

Perhatikan dengan

Ini menunjukkan bahwa bukan generator dari G atau G

Akibat Teorema 2.2.3

Suatu bilangan bulat k merupak generator dari jika dan hanya jika

gcd (k,n)=1.

Teorema 2.2.4

Jika maka order sembarang subgrup dari merupan

faktor dari n dan untuk setiap pembagi positif k dari n, grup < a >

mempunyai tepat satu subgrup yang berorder k dinamakan

Contoh 6:

Misalkan | <a> |=20

Pembagi positif dari 20 adalah 1, 2,4,5,10,20 sehingga menurut teorema

2.2.4 , <a > memiliki subgrup yaitu:

< 1 > ={0,1,2,...,19} order 20

< 2 > ={0,2,4,...,18} order 10

< 4 > = {0,4,8,...,16} order 5

< 5 > ={0,5,10,15} order 4

<10 >={0,10 } order 2

< 20 >={0} order 1

Secara umum, jika < a > memiliki order n dan k pembagi n maka

adalah subgrup tunggal yang berorder n.

Page 30: Grup dan subgrup siklik

30

Akibat Teorema 2.2.4

Untuk tiap-tiap pembagi postif k dari n, himpunan <n/k> adalah subgrup

tunggal dari yang berorder k.

Contoh 6:

Tentukan subgrup dari Z8 atas penjumlahan kemudian gambarlah

diagram latticenya !

JAWAB:

Z8={0,1,2,3,4,5,6,7}

Ambil a= 2 dimana <2> = {0,2,4,6}. Berdasarkan teorema 2.2.1 maka:

21=2, 2

2=4, 2

3=6, 2

4=0,2

5=2

Apabila 2 selanjutnya dipangkatkan sampai n, dimana n є Z maka

hasilnya akan berulang. Sehingga <2> tertutup terhadap operasi di

Z8 akibatnya <2> merupakan subgrup dari Z8.

Selanjutnya ambil a=4, dimana <4>={0,4}. Dengan cara serupa kita

dapatkan:

41=4, 4

2=0, 4

3=4, 4

4=0, 4

5=4

Apabila 4 dipangkatkan sampai n, dimana n є Z maka hasilnya akan

berulang pada order dari <4> sehingga <4> tertutup terhadap operasi di

Z8 akibatnya <4> merupakan subgrup dari Z8.

Ternyata subgrup dari Z8 adalah <2> dan <4> dimana <2>={0,2,4,6} dan

<4>={0,4}. <2> dan <4> merupakan subgrup sejati nontrivial dari Z8.

Sehingga diagram latticenya adalah:

Page 31: Grup dan subgrup siklik

31

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Untuk membuktikan suatu himpunan bagian merupakan subgrup dengan

operasi yang sama dapat digunakan definisi subgrup dan teorema subgrup.

2. Setiap subgrup dari grup siklik adalah siklik.

3. Himpunan bagian dari suatu grup dapat dikatakan grup jika memenuhi 4

aksioma grup.

Page 32: Grup dan subgrup siklik

32

DAFTAR PUSTAKA

Galian,J.A.1998.Contemporary Abstract Algebra.Ed.4.University of

Minnesota, New York.Boston

Saragih,Prof.Dr.Sahat.2012.Struktur Aljabar I.Medan:Larispa Indonesia

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/mata4321/subgrup.html

[ diakses 17 Febuari 2013]